2010 Chevron
Contractor HES Management (CHESM)
2010 Chevron
MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA
Manajemen kesehatan dan keselamatan kerja
Adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan
pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja
untuk mencapai tujuan.
2
2010 Chevron
CHESM PROCESS OVERVIEW
3
Pre-Job
Reviews
Work in Progress
Activities
Early
Identification of
HES Risk
Qualification &
Selection
End of Contract
Evaluation
Establish
Clear Accountability
Conducted during annual contracting plan
HES Qualification Questionnaire
Standard Contractor HES Rating
Standard HES exhibit
Pre-Job meeting
Project/Job Safety plan
SSE program
Pre-mobilization review
New contractor orientation
KPI
Interim performance reviews
Field inspections
Management field visit
Safety meeting
Tailgate/toolbox meeting
Contractor HES Forum
Contractor Improvement Team(optional)
CHESM LT
Contract Owner
Contractor Management Representative
Within one month
of contract end
2010 Chevron
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA (Permenaker No. 05/MEN/1996 danPP No. 50 Tahun 2012)
Dalam rangka menerapkan SMK3, perusahaan wajib melaksanakan :
1. Penetapan Kebijakan
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan rencana
4. Pemantauan dan evaluasi kinerja
5. Peninjauan untuk peningkatan kinerja
4
2010 Chevron
PENETAPAN KEBIJAKAN
Kebijakan paling sedikit memuat
a. Visi
b. Tujuan perusahaan
c. Komitmen dan tekad dalam melaksanakan kebijakan
dan
d. Kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan
perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum
dan atau operasional.
5
2010 Chevron
PENETAPAN KEBIJAKAN
Kebijakan harus :
a) Tertulis, bertanggal dan ditandatangani oleh pucuk pimpinan
b) secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3
c) Dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh pekerja (komunikasi)
d) Terdokumentasi dan terpelihara dengan baik
e) Bersifat dinamik
f) Ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin kesesuain dengan
kondisi sekarang
6
2010 Chevron
PERENCANAAN (HES PLAN)
Rencana K3 mengacu kepada kebijakan K3 yang telah ditetapkan
Dalam menyusun rencana K3 haruslah mempertimbangkan :
Hasil tinjauan awal kondisi
Hasil identifikasi bahaya potensi bahaya dan pengendaliannya
Peraturan perundang undangan dan persyaratan lainnya yang harus dipenuhi
Sumber daya yang dimiliki dan kompetensi
7
2010 Chevron
PELAKSANAAN RENCANA
Dalam melaksanakan rencana harus didukung oleh :
Sumberdaya manusia dibidang K3
Prasarana dan sarana
8
2010 Chevron
3. PELAKSANAAN RENCANA
I. Pelaksanan rencana harus dilaksanakan oleh pengusaha/pengurus
dengan :
1. Menyediakan sumberdaya Manusia
a) Memilki prosedur pengadaan sumber daya manusia
b) Mengidentifikasi kompetensi kerja yang diperlukan pada setiap
tingkatan
c) Dan menyelenggarakan pelatihan yang dibutuhkan.
d) Membuat ketentuan untuk mengkomunikasikan informasi K3
2. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
dalam melakukan konsultasi, motivasi dan kesadaran SMK3,
pengusaha/pengurus harus memberi pemahaman kepada tenaga kerja atau
pekerja/buruh tentang bahaya fisik, kimia, ergonomi, radiasi, biologi dan
phisikologi yang mungkin dapat menciderai dan melukai saat bekerja
9
2010 Chevron
3. PELAKSANAAN RENCANA (Continue)
3. Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat
Bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat dalam pelaksanaan K3 harus dilakukan oleh perusahaan dengan cara :
Menunjuk, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung gugat dibidang K3
Menunjuk sumber daya manusia yang berwenang untuk bertindak dan menjelaskan kepada semua tingkatan.
Memiliki prosedur untuk memantau dan mengkomunikasikan setiap perubahan tanggung jawab dan tanggung gugat yang berpengaruh
terhadap sistem dan program K3
10
2010 Chevron
3. PELAKSANAAN RENCANA (Continue)
4. Pelitihan dan Kompetensi
pelatihan dan kompetensi kerja dilakukan dengan melakukan
identifikasi dan dokumentasi standar kompetensi kerja K3
Gunakan standar kompetensi kerja yang ada
Periksa uraian tugas dan jabatan
Menganalisis tugas kerja
Menganalisis hasil inspeksi dan audit
Meninjau ulang laporan insiden
Hasil identifikasi kompetensi kerja digunakan sebagai dasar penentuan
program pelatihan yang harus dilakukan dan menjadi dasar pertimbangan
Dalam penerimaan, seleksi dan penilaian kinerja.
11
2010 Chevron
3. PELAKSANAAN RENCANA (Continue)
II. Menyediakan Prasarana dan sarana yang memadai
a) Organisasi/unit yang bertanggung jawab langsung di bidang K3
b) Anggaran
Perusahaan harus mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan K3
secara menyeluruh antara lain untuk :
Keberlangsungan organisasi K3
Pelatihan SDM
Pengadaan prasarana dan sarana K3 termasuk alat evakuasi, peralatran pengendalian dan alat pelindung diri.
12
2010 Chevron
3. PELAKSANAAN RENCANA (Continue)
c) Prosedure operasi/kerja, informasi, dan pelaporan serta pen
dokumentasian
Prosedure kerja
Prosedur operasi kerja harus tersedia untuk setiap jenis pekerjaan
Informasi yang perlu di komunikasikan diantaranya :
Peraturan dan perundang undangan
Izin kerja
Hasil Identifikasi Bahaya
Kegiatan pelatihan K3
Kegiatan dan hasil Inspeksi
Hasil pengkajian kecelakaan (RCA)
Hasil Audit SMK3 dan Tinjauan ulang SMK3
13
2010 Chevron
3. PELAKSANAAN RENCANA (Continue)
Pelaporan :
Prosedure pelaporan internal harus yang harus ada :
System pelaporan terjadinya insiden.
System pelaporan ke tidak sesuaian.
Pelaporan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
Pelaporan hasil identifikasi sumber bahaya.
Pendokumentasian :
Semua dokumen harus dapat diidentifikasi
Dokumen di tinjau ulang secara berkala dan direvisi jika diperlukan
14
2010 Chevron
3. PELAKSANAAN RENCANA (Continue)
Dokumen sebelum diterbitkan harus terlebih dahulu disetujui oleh personil yang berwenang (disahkan)
Hanya dokumen terbaru saja yang tersedia ditempat kerja
Semua dokumen yang telah usang harus disingkirkan
Dokumen mudah ditemukan sewaktu diperlukan
15
2010 Chevron
PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA
Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran
Personil yang terlibat dalam pemeriksaan, pengujian dan pengukuran mempunyai pengalaman
Catatan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran harus terpelihara dan tersedia sewaktu diperlukan
Peralatan dan metode pengujian yang memadai harus tersedia untuk menjamin telah dipenuhinya persyaratan K3
Tindakan perbaikan harus segera dilakukan pada saat ditemukan
16
2010 Chevron
AUDIT INTERNAL SMK3
Audit internal K3 harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui keefektifan penerapan SMK3
Audit dilakukan oleh personel yang telah memiliki kompetensi kerja dengan menggunakan metodologi yang telah ditetapkan.
Hasil audit harus didokumentasikan dan digunakan untuk tindakan perbaikan
17
2010 Chevron
TINAJUAN ULANG MANAGEMENT (MANAGEMENT
REVIEW)
Untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan
guna pencapaian tujuan SMK3, maka pengusaha/pengurus tempat
kerja harus melakukan tinjauan ulang terhadap penerpan SMK3 secara berkala
Tinajuan ulang penerapan SMK3 antara lain meliputi :
Evaluasi terhadap kebijakan K3
Tujuan, sasaran dan kinerja K3
Hasil temuan audit SMK3
Evaluasi efektifitas penerapan SMK3
18
2010 Chevron
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Permenaker No.5/Men/1996
19
Pasal 1 Ayat (1)
Sebagian dari sistem manajemen secara keseluruhan
yang meliputi :
struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab,
pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja dalam rangka pengendalian resiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif
2010 Chevron
Apa tujuan dan sasaran SMK3?
20
Menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja
di tempat kerja dengan melibatkan :
Unsur manajemen
Tenaga kerja
Kondisi dan lingkungan kerja
yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan
mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan
produktif.
2010 Chevron
Dasar Hukum
21
Setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan Kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan system
manajemen perusahaan.
(UU No. 13 Tahun 2003 Tentang ketenagakerjaan Paragraf 5, Pasal 87 ayat 1)
(1) Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak
seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang
ditimbulkan oleh karakteristik proses produksi yang dapat
mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran,
pencemaran dan penyakit akibat kerja, wajib menerapkan Sistem
manajemen K3
(2) Sistem Manajemen K3 sebagaimana dimaksud dalam ayat 1
wajib dilaksanakan oleh pengurus, pengusaha dan seluruh tenaga
kerja sebagai satu kesatuan
(Permenaker No. 5 Tahun 1996 BAB III, Pasal 3)
Komitmen dan menjamin
Penetapan
Kebijakan K3
Perencanaan K3
Penerapan
K3
Pengukuran dan
Evaluasi
Peningkatan Berkelanjutan
PPedoman penerapan Sistem manajemen K3
Peninjauan
Ulang &
Peningkatan
oleh manajemen
Peninjauan Ulang & Peningkatan
Manajemen
SMK3 oleh
2010 Chevron
Penerapan SMK3(2)
23
Dalam penerapan SMK3, perusahaan wajib melaksanakan ketentuan
ketentuan sbb :
(1) Menetapkan kebijaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin
komitmen terhadap penerapan Sistem Manajemen K3.
(2) Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja;
(3) Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan
mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan mencapai
kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.
(4) Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja
serta melakukan perbaikan dan pencegahan;
(5) Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan Sistem Manajemen K3 secara
berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan
kerja.
2010 Chevron
KOMITMEN DAN KEBIJAKAN K3 Pedoman Teknis
24
1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus tertulis, bertanggal dan
secara jelas menyatakan tujuan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
dalam rangka memperbaiki kinerja keselamatan dan kesehatan kerja
2. Kebijakan ditandatangani oleh pengusaha dan atau pengurus.
3. Kebijakan disusun oleh pengusaha dan atau pengurus setelah melalui
proses konsultasi dengan wakil tenaga kerja.
4. Perusahaan mengkomunikasikan kebijakan keselamatan dan kesehatan
kerja kepada seluruh tenaga kerja, tamu, kontraktor, pelanggan dan
pemasok dengan tata cara yang tepat.
5. Apabila diperlukan, kebijakan khusus dibuat untuk masalah keselamatan
dan kesehatan kerja yang bersifat khusus.
6. Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan kebijakan khusus lainnya
ditinjau ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut
mencerminkan dengan perubahan yang terjadi dalam peraturan
perundangan.
2010 Chevron
Penetapan kebijakan K3
26
1) Disesuaikan dgn sifat dan skala risiko yg ada di perusahaan
2) Berisikan komitmen utk perbaikan terus menerus
3) Berisikan komitmen utk memenuhi peraturan dan UU K3 dan
peraturan lainnya
4) Didokumentasikan, diimplementasikan dan dipertahankan
pelaksanaannya
5) Dikomunikasikan kepada seluruh karyawan untuk meningkatkan
kesadaran dan keterlibatan pekerja
6) Menampung keinginan interest parties
7) Dikaji secara periodik utk menjamin agar selalu relevant dan layak
bagi perusahaan
2010 Chevron
Perencanaan
28
A. Perusahaan harus membuat perencanaan yang efektif guna mencapai
keberhasilan dalam penerapan kegiatan SMK3.
Perencanaan strategi Keselamatan dan Kesehatan Kerja al :
1. Melakukan identifikasi bahaya dan menilai potensi bahaya dan resiko
keselamatan dan kesehatan kerja yang berkaitan dengan operasi
perusahaan.
2. Membuat strategi keselamatan dan kesehatan kerja yang akan di terapkan
untuk mengendalikan potensi bahaya
3. Rencana khusus yang berkaitan dengan produk, proses, proyek atau tempat
kerja tertentu sudah di buat
4. Rencana harus di dasarkan pada potensi bahaya dan insiden, serta catatan
keselamatan dan kesehatan kerja sebelumnya
5. Rencana tersebut menetapkan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
perusahaan yang dapat di ukur, menetapkan prioritas dan menyediakan
sumberdaya
2010 Chevron
PENINJAUAN STATUS SAAT INI (INITIAL STATUS REVIEW)
29
DILAKUKAN DENGAN :
1. Identifikasi kondisi yg ada dibandingkan ketentuan berlaku;
2. Identifikasi sumber bahaya yg berkaitan dgn kegiatan perusahaan;
3. Penilaian tingkat pengetahuan, pemenuhan peraturan perundang undangan standar K3;
4. Membandingkan penerapan K3 dengan perusahaan dan sektor lain yang lebih baik;
5. Meninjau sebab dan akibat kejadian yg membehayakan, kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian sebelumnya yg berkaitan dengan K3;
6. Menilai efisiensi dan efektivitas sumberdaya yang disediakan.
2010 Chevron
PENINJAUAN STATUS SAAT INI (INITIAL STATUS REVIEW)
30
TUJUAN UNTUK :
- Mengetahui situasi pelaksanaan K3 saat ini;
- Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan;
- Membandingkan dengan :
a. Peraturan yang relevant dan terkait dgn K3;
b. JUKLAK/JUKNIS/MANUAL K3 yang ada;
c. Pelaksanaan dan Kinerja K3 pada sektor yg sama;
d. Effisiensi dan effektivitas sumber daya dalam pelaksanaan K3.
2010 Chevron
Penerapan
31
Jaminan kemampuan
Perusahaan harus menyediakan personel yang memiliki kualifikasi, sarana dan dana yang memadai sesuai dengan SMK3 yang di
terapkan.
Menyediakan sumberdaya yang memadai sesuai dengan ukuran dan kebutuhan.
Melakukan identifikasi kompetensi kerja yang diperlukan pada setiap tingkatan.
Menyelenggarakan pelatihan yang dibutuhkan.
2010 Chevron
Tanggung jawab dan tanggung gugat
Perusahaan harus:
a. Menentukan, menunjuk, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan
tanggung jawab dan tanggung gugat K3 dan wewenang untuk bertindak
dan menjelaskan hubungan pelaporan untuk semua tingkatan
manajemen, tenaga kerja, kontraktor dan subkontraktor dan
pengunjung.
b. Mempunyai prosedur untuk memantau dan mengkomunikasikan setiap
perubahan tanggung jawab dan tanggung gugat yang berpengaruh
terhadap sistem dan program K3.
c. Dapat memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap kondisi yang
menyimpang atau kejadian-kejadian lainnya.
32
2010 Chevron
Tanggung jawab dan tanggung gugat
Tanggung jawab pengurus terhadap K3 adalah:
a. Pimpinan yang ditunjuk untuk bertanggung jawab harus
memastikan bahwa SMK3 telah diterapkan dan hasilnya
sesuai dengan yang diharapkan oleh setiap lokasi dan
jenis kegiatan dalam perusahaan.
b. Pengurus harus mengenali kemampuan tenaga kerja
sebagai sumberdaya yang berharga yang dapat ditunjuk
untuk menerima pendelegasian wewenang dan tanggung
jawab dalam menerapkan dan mengembangkan SMK3.
33
2010 Chevron
Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Penerapan dan pengembangan SMK3 yang efektif ditentukan oleh kompetensi kerja dan pelatihan dari setiap tenaga kerja di perusahaan.
Pelatihan merupakan salah satu alat penting dalam menjamin kompetnsi kerja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan K3.
Prosedur untuk melakukan identifikasi standar kompetensi kerja dan penerapannya melalui program pelatihan harus tersedia.
Standar kompetensi kerja K3 dapat dikembangkan dengan:
a. Menggunakan standar kompetensi kerja yang ada
b. Memeriksa uraian tugas dan jabatan
c. Menganalisa tugas kerja
d. Menganalisa hasil inspeksi dan audit
e. Meninjau ulang laporan insiden
34
2010 Chevron
Pelatihan dan Kompetensi Kerja
Setelah penilaian kemampuan gambaran kompetensi kerja yang
dibutuhkan dilaksanakan, program pelatihan harus dikembangkan sesuai
dengan hasil penilaiannya.
Prosedur pendokumentasian pelatihan yang telah dilaksanakan dan
dievaluasi efektivitasnya harus ditetapkan.
Kompetensi kerja harus diintegrasikan ke dalam rangkaian kegiatan
perusahaan mulai dari penerimaan, seleksi dan penilaian kinerja tenaga
kerja serta pelatihan
35
2010 Chevron
Pengendalian Dokumen
a. Dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan uraian tugas dan tanggung
jawab diperusahaan, diberi nomor dan bertanggal
b. Dokumen ditinjau ulang secara berkala dan, jika diperlukan dapat direvisi.
c. Dokumen sebelum diterbitkan harus lebih dahulu disetujui oleh personel
yang berwenang.
d. Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang dianggap
perlu.
e. Demua dokumen yang telah usang harus segera disingkirkan.
f. Dokumen mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah dipahami.
36
2010 Chevron
Inspeksi dan Pengujian
Perusahaan harus menetapkan dan memelihara prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan yang berkaitan dengan tujuan dan sasaran
K3. Frekuensi inspeksi dan pengujian harus sesuai dengan obyeknya.
Prosedur inspeksi, pengujian dan pemantauan secara umum meliputi:
a. Personel yang terlibat harus mempunyai pengalaman dan keahlian
yang cukup.
b. Catatan inspeksi, pengujian dan pemantauan yang sedang
berlangsung harus dipelihara dan tersedia bagi manajemen, tenaga kerja
dan kontraktor kerja yang terkait.
c.Peralatan dan metode pengujian yang memadai harus digunakan untuk
menjamin telah dipenuhinya standar K3.
37
2010 Chevron
Inspeksi dan Pengujian
d. Tindakan perbaikah harus dilakukan segera pada saat ditemukan
ketidaksesuaian terhadap persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja
dari hasil inspeksi, pengujian dan pemantauan.
e. Penyelidikan yang memadai harus dilaksanakan untuk menemukan inti
permasalahan dari suatu insiden.
f. Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.
38
2010 Chevron
PERBEDAAN AUDIT DAN INSPEKSI
39
AUDIT INSPEKSI
Upaya menemukan ketidaksesuaian dlm penerapan sistem manajemen
Upaya menemukan ketidaksesuaian dlm obyek
Mengukur kesesuaian pelaksaanaan sistem manajemen terhadap standar
Berfokus pada sistem manajemen
Mengukur kesesuaian obyek terhadap standar
Berfokus pada obyek
2010 Chevron
Audit
Audit SMK3 harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui keefektifan penerapan SMK3.
Audit harus dilaksanakan secara sistematika dan independen oleh personel yang memiliki kompetensi kerja dengan menggunakan
metodologi yang sudah ditetapkan.
Frekuensi audit harus ditentukan berdasarkan tinjauan ulang hasil audit sebelumnya dan bukti sumber bahaya yang didapatkan di
tempat kerja.
Hasil audit harus digunakan oleh pengururs dalam proses tinjauan ulang manajemen.
40
2010 Chevron
.
41
Top Related