Disampaikan Oleh :
Koordinator PUS Provinsi Banten
d
RENCANA AKSI DAERAH
PENDIDIKAN UNTUK SEMUA
PROVINSI BANTEN
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BANTENBali , 19 Mei 2005
KABUPATEN/KOTA
LUAS
WILAYAH
(Km2)
JUMLAH
PENDUDUK
KEPADATAN
(JIWA/Km2)
KABUPATEN
PANDEGLANG 2,746.90 1,040,871 378
LEBAK 2,859.96 1,044,047 365
TANGERANG 1,110.38 2,983,84 2,686
SERANG 1,724.09 1,735,560 1006
KOTA
TANGERANG 184.00 1,416,840 7,700
CILEGON 175.50 309,097 1,761
PROPINSI BANTEN 8.800,83 8,529,799 969
Sumber : BPS Provinsi Banten, 2002
Perbatasan Propinsi Banten :
- Sebelah Timur : Prop. Jawa Barat
& DKI Jakarta
- Sebelah Barat : Selat Sunda
- Sebelah Utara : Laut Jawa
- Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
VISI PROVINSI BANTEN
MISI PROVINSI BANTEN
Menyiapkan landasan pembangunan dan sistem kepemerintahan yang kokoh serta memantapkan pelaksanaan otonomi daerah
Mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintah yang bersih (clean government) yang didukung oleh penegakan supremasi hukum
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan kemandirian masyarakat serta pemasyarakatan Iptek
Menggalang semangat kebersamaan dan solidaritas untuk mengkokohkan persatuan dan kesatuan
Mendorong pensinergian keaneka-ragaman potensi untuk pengoptimalan dan percepatan pembangunan
Meningkatkan pertisipasi aktif dan kemitraan yang sinergis seluruh komponen pelaku pembangunan (stakehoders)
Mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berkeadilan dan merata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan
Menumbuh-kembangkan budaya Banten dan kehidupan masyarakat Propinsi Banten yang Agamis
LEGAL ASPEK
UUD 1945UU, PP
PERATURAN DAERAH
AKU, IPK,ASMARA
Kota Tangerang
KabupatenTangerang
KabupatenSerang
Kota Cilegon
KabupatenLebak
KabupatenPandeglang
RAKORD,KOSULTASI,KONFIRMASI(PUSAT DANDAERAH).
FORUMSKPD
ARAH KEBIJAKANPENDIDIKAN UNTUK SEMUA
REPENAS
PROGRAM KEGIATAN
(APBN/APBD,DONOR, DSB)
VISIDANMISI
Langkah Strategis
KesepakatanDAKAR
KONDISI PAUD Akses Perawatan
Balita 0-4 : 13,88%Anak 0-6 :48,97%
Gizi Buruk/Sedang :12,25%
Tinggi 3 Kab: Pdg, Lbk, Srg.
AKB terjadi penurunan :2000 : 63,72002 : 59,2
Faktor Utama :
1. Ekonomi, dimana PAUD
belum menjadi prioritas
masyarakat
2. Kurangnya sarana prasarana
Rasio Pelayanan*) : 1:109Rasio Posyandu : 1: 74Rasio Siswa TK : 1: 102
Sedang sekolah di SD,
7.67
Anak tdk mau sekolah,
5.12
Tdk ada biaya, 10.89
Merasa tidak perlu, 19.16
Sdh pernah prasekolah,
1.50
Tdk ada failitas di desa,
19.49
Lainnya, 36.17
`
Akses Pendidikan Anak 0-6 :14,81%
Anak 4-6 (TK/RA) : 4,53%
*) Program Layanan Perawatan dan Pendidikan terhadap anak usia 0-6 tahun
RINCIAN PRIORITAS PROGRAM 2004 - 2009
NO PROGRAM INDIKATOR
1 POSYANDU
• Pelatihan Kader posyandu
• Pelatihan Pengelola
• Subsidi Sarana Prasarana
• PMT
•Pengembangan Posyandu Sentinel
Setiap tahun penambahan posyandu±100, dengan
sasaran bertambah 100 balita
Tersedianya posyandu sentinel disetiap kab/kota.
Setiap tahunnya ada penambahan 2 posyandu
sentinel disetiap kecamatan
2 BKB
• Pelatihan kader BKB
• PEmbentukan Kelompok BKB setiap kecamatan
•Pemberian insentif untuk para kader BKB
•Pengadaan APE untuk BKB dan BKB Kemas
•Pembentukan BKB Kemas disetiap kecamatan
Setiap tahun penambahan BKB±400 dengan sasaran
balita bertambah 100 balita
Terbentuknya BKB Kemas di 3 Kabupaten dan 2
Kota
3 TPA
•Program Rintisan Penyelenggaraan TPA
•Sosialisasi TPA
•Pelatihan Pengasuh TPA
•Pengadaan APE
Tersosialisasikannya TPA pada setiap kelurahan
4 Kelompok Bermain
• Penambahan kelompok Belajar
•Pengadaan APE
•Sosialisasi Kader
Tersedianya kader kelompok bermain
5 Pembangunan Pusat PADU untuk setiap
Kabupaten/Kota
Tersedianya Pusat PADU di masing-masing Kab/kota
6 Program Pengajian Terpadu Terbentuknya pengajian terpadu disetiap
kabupaten/kota (Prioritas untuk keluarga yang
kurang beruntung)
KONDISI DIKDAS
Kondisi SDAPM : 93,08 ; 88.208 anak tidak terlayani
Akses Pendidikan : 96,51Angka Putus Sekolah : 0,16
Kondisi SLTPAPK : 74.55%, APM: 58.52%,
Angka putus Sekolah:2.280
Faktor Utama :
1. Ekonomi, terutama
masyarakat pedesaan
2. Kurangnya sarana prasarana
dan penyebaran yang tidak
merata
3. Angka mengulang kelas yang
berpengaruh terhadap anngka
putus sekolah
TARGET DIKDAS SAMPAI TAHUN 2009
• Membangun 5 Unit Gedung Baru (UGB) minimal setiapKab,/Kota.
• Mengurangi angka putus sekolah sampai dengan 50%.
• Memberi bantuan paket buku pelajaran dengan rasio 1:1
• Penambahan Guru Kontrak.
• Memperbanyak Pelatihan-pelatihan untuk guru,terutama guru mata pelajaran SLTP
• Peningkatan Rehabilitasi bagi sekolah2 yang rusak baiknegeri maupun swasta sekitar 50%.
• Pelaksanaan rintisan MPMBS pada SD/MI danSMP/MTs.
SMK Rasio SMK : Siswa : 1: 491Rasio Guru : Siswa : 1:17
Kursus kejuruan 200 lembaga dengan berragam
jenis keterampilan
Fasilitas lain yang dimiliki :Pelatihan Kerja
Program magangKelompok belajar usaha
Kajian Analisa :
1. Masih sangat terbatasnya jumlah lembaga
pendidikan keterampilan/kursus yang
ada di Prop. Banten sehingga pemerataan
penyebarannya ditiap kab/kota sangat
variatif dana belum sesuai dengan
perkembangan penduduk dan lapangan
kerja
2. Masih rendahnya minat masyarakat
terhadap keterampilan yang diadakan
lembaga-lembaga kursus/pelatihanLekatnya pemilihan jurusan
dengan peranan gender
KONDISI PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
Siswa SMU & SMK yang putus sekolah minimal 50% dari jumlah tersebut
memiliki kecakapan hidup ( bid. Pertanian, tehnik industri, kelautan dll )
Anak lulus SMU & SMK tetapi tidak melanjutkan, ketingkat pendidikan
yang lebih tinggi minimal 50% diberi kesempatan untuk dilatih di
lembaga pelatihan kerja.
Membuka lapangan kerja baru terutama pada wilayah perdesaan
Pengentasan kemiskinan melalui :
o P2KP (Program Pengentasan Kemiskinan Diperkotaan) dan PPK
(Program Pengentasan Kemiskinan)
TARGET LIFE SKILL SAMPAI TAHUN 2009
KONDISI UMUM KEAKSARAAN
DI PROVINSI BANTENJumlah Buta Huruf Penduduk Usia 15 – 24 Tahun
Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2002 - 2004
Kab./KotaProsentase Penduduk Buta Huruf
2002 % 2003 % 2004 %
Pandeglang 3.696 1,87 3.506 2,12 1.392 0,67
Lebak 6.396 3,32 5.812 2,64 4.308 1,96
Tangerang 4.080 0,72 3.468 0,53 1.726 0,27
Serang 2.623 0,75 2.577 0,78 3.416 1,04
Kota Tangerang 2.566 0,84 1.939 0,61 1.362 0,39
Kota Cilegon 594 0,89 105 0,18 127 0,19
Banten 19.955 1,19 17.407 1,00 12.331 0,68
Sumber : BPS Provinsi Banten 2004
Kab./KotaTahun
2002 2003 2004
Pandeglang 95 159 87
Lebak 256 300 291
Tangerang 154 275 445
Serang 223 250 798
Kota Tangerang 13 24 -
Kota Cilegon 98 150 157
Banten 839 1.158 1.778
Jumlah Warga Belajar Paket A yang ikut Ujian Nasional di Provinsi Banten
Sumber : Dinas Pendidikan Provinsi Banten 2005
No. Tahun Program Sasaran
1 2005 Pembinaan Tutor KF 300 Tutor KF
2 2006
Pengadaan Prasarana KF
Pemberdayaan Kader BKKBN
sebagai Tutor
Sejumlah warga belajar buta
aksara
Para akder yang berada pada
tingkat kecamatan dan
kabupaten
3 2007
Pemberian Program dana
stimulan bagi para tutor
Perpustakaan desa/Kota
300 tutor
Tersedianya fasilitas
sarana/prasarana/taman
bacaan ditingkat pedesaan
4 2008
Pemberian beasiswa bagi peserta
KF
Mengintegrasikan pendidikan
umum dan pesantren
6000 peserta
Tersusunnya kurikulum terpadu
untuk pesantren tradisonal
dan majelis ta’lim
5 2009Penyusunan data base PLS di
Provinsi Banten4 kab/kota
Rencana Program sampai Tahun 2009
Terealisasinya pengentasan Buta Aksara pada pada setiap
tahunnya sebanyak 1.463 warga belajar sampai Th 2009,
dimana angka buta aksara sebesar 12.331 orang dapat di
tekan sebesar 50 % untuk usia 15 – 24 tahun
TARGET PEMBERANTASAN BUTA AKSARA
1. Peningkatan Program Pemberantasan Buta Huruf
2. Peningkatan Kesejahteraan Tutor
3. Pemberdayaan peran masyarakat melalui RT/Kelurahan, danwahana sosial lainnya
4. Peningkatan sarana prasana terutama modul dan alat peragapenunjang kegiatan
5. Sosialisasi pemberantasan buta aksara kepada masyarakat luasterutama masyarakat pedesaan, melalui media elektronik,maupun cetak
6. Perlunya penyusunan strategi perencanaan serta manjemenpembianaan yanng baik dalam membentuk suatu wadah bagipara aksarawan baru, agar dapat mencegah terjadinya butahuruf dikemudian hari
7. Program Kerjasama dengan Organisasi kemasyarakatan,organisasi keagamaan, LSM peduli pendidikan, Karangtarunadll.
REKOMENDASI KEAKSARAAN
KONDISI GENDER
Kajian Analisis :
1. Adat/Istiadat (faktor Budaya) bahwa
Pendidikan laki-laki lebih penting
2. Angggapan bahwa pendidikan bukan
investasi yang baik
3. Semakin terbatasnya sarana pendidikan
sejalan dengan semakin tingginya
jenjang pendidikan
4. Proses pembelajaran kurang sensitif
gender dan bias laki-laki
5. Faktor ekonomi yang memprioritaskan
pendidikan anak laki-laki
Kesenjangan Gender
0
10
20
30
40
50
60
70
80
IPJ 47.4 54.9 56.4 45.1 60.9 52.4 54.9
IPM 63.2 61.6 68.4 63.7 72.2 70.7 66.6
Pandeglang Lebak Tangerang SerangKota
Tangerang
Kota
CilegonBanten
1. Meningkatkan partisipasi pendidikan dengan meningkatkan akses dan daya tampungpendidikan, melalui program khusus anak perempuan dilingkungan lemah ekonomi,peningkatan sarana prasarana, penyelenggaraan pendidikan terintegrasi, menggalkanprogram advokasi dan KIE, Kampanye pendidikan dan pengembangan programinformasi pendidikan.
2. Meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan, melalui penyempurnaan kurikulum,peningkatankualitas tenaga pendidik, dan melakukan pengawan dan evaluasi terhadapsetiap kebijakan
3. Memperbaiki manajemen pendidikan berkeadilan gender, melalui analisis terhadapkebijakan bias gender, mendirikan pusat studi tentang masalah gender,mengakomodasikan dan menindaklanjuti penelitian tentang kesenjangan gender, danmelakukan analisis berdasarkan gender.
REKOMENDASI PENDIDIKAN BERKEADILAN GENDER
Jumlah Gedung SD/MI, SLTP/MTs, SMU/MA dan SMK
Th 2002/2003 di Provinsi Banten
Kabupaten /Kota SD/MI SLTP/MTs SMU/MA SMK
Pandeglang1014 136 47 9
Serang1038 206 82 21
Lebak 948 122 45 9
Tangerang1367 357 144 59
Kota Tangerang 592 148 70 37
Kota Cilegon 163 51 29 5
Banten 5122 1000 417 138
ANALISIS SITUASI DAN KONDISI
Sumber : Dinas Pendidikan Prov. Banten, 2001
Rata-rata NEM SMU Program Studi Bahasa di Banten, 2000/2001
Sumber : www.ebtanas. Org
* : Serang + Cilegon
Lanjutan ….
No. Kabupaten/Kota
Bidang Studi
TOTAL Rata-rataPPKn BIN ING SAS BAS SBU MAT
1 Pandeglang 6.96 5.87 5.10 4.93 4.15 4.69 - 31.70 5.28
2 Lebak 5.84 4.93 4.56 4.48 4.29 4.21 - 28.31 4.72
3 Tangerang 6.17 5.58 5.04 4.92 4.66 4.75 - 31.12 5.19
4 Serang* 6.12 5.22 5.07 4.86 5.10 4.61 - 30.98 5.16
5 Kota Tangerang 6.20 5.19 5.98 4.53 5.16 5.02 - 32.08 5.35
Rata – rata Banten 6.26 5.36 5.15 4.74 4.67 4.66-
30.84 5.14
Rata-rata NEM SMU Program Studi IPA di Banten, 2000/2001
No. Kabupaten/Kota
Bidang Studi
Total Rata-rataPPKn BIN ING FIS BIO KIM MAT
1 Pandeglang 6.27 4.60 3.55 2.73 4.13 3.29 2.42 26.99 4.50
2 Lebak 5.78 5.07 3.48 2.82 3.62 3.26 2.55 26.58 4.43
3 Serang* 5.85 5.15 4.02 3.14 3.88 3.68 2.82 28.54 4.76
4 Tangerang 6.26 4.99 4.43 3.09 4.09 3.98 3.00 29.84 4.97
5 Kota Tangerang 6.12 5.30 4.68 3.20 3.87 3.89 3.07 30.13 5.02
Rata - rata Banten 6.06 5.02 4.03 3.00 3.92 3.62 2.77 28.42 4.74
Sumber : www.ebtanas. Org
* : Serang + Cilegon
Lanjutan ….
Rarat-rata NEM SMU Program Studi IPS di Provinsi Banten, 2000/2001
No. Kabupaten/Kota
Bidang Studi
TOTAL RATA-RATAPPKn BIN ING EKO SOS TTN MAT
1 Pandeglang 5.76 4.03 3.01 3.73 4.63 4.02 - 25.18 4.20
2 Lebak 5.17 4.45 2.70 3.84 4.95 3.78 - 24.89 4.15
3 Tangerang 5.76 4.34 3.56 4.10 4.48 4.12 - 26.36 4.39
4 Serang* 5.39 4.60 3.34 4.22 5.19 4.17 - 26.91 4.49
5 Kota Tangerang 5.72 4.80 3.90 4.32 5.45 4.28 - 28.47 4.75
Rata - rata Banten 5.56 4.44 3.30 4.04 4.94 4.07 - 26.36 4.39
Lanjutan ….
Sumber : www.ebtanas. Org
* : Serang + Cilegon
Rarat-rata NEM SLTP di Banten, 2000/2001
No. Kabupaten/Kota
Bidang Studi
TOTAL RATA-RATA
PPKn BIN MAT IPS IPA ING
2 Pandeglang 5.44 4.70 5.03 4.76 4.96 4.37 29.26 4.88
3 Lebak 5.55 4.70 4.58 4.95 4.78 4.67 29.23 4.87
4 Tangerang 5.83 5.15 5.41 5.10 5.20 4.91 31.60 5.27
1 Serang* 5.58 4.98 4.87 4.86 4.93 4.57 29.76 4.96
5 Kota Tangerang 6.14 5.29 5.11 5.37 5.18 5.40 32.49 5.42
Rata - rata Banten 5.71 4.96 5.00 5.01 5.01 4.78 30.47 5.08
Lanjutan ….
Sumber : www.ebtanas. Org
* : Serang + Cilegon
NEM Rata-rata SLTP di Banten, 2000/2001
Nilai UAN Murni PKN BIN MAT IPA IPS ING
Klasifikasi B C D B B A
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Rerata 7.38 6.26 4.62 6.78 6.79 6.08
Tertinggi 0.00 1.20 0.00 0.00 0.00 1.30
Terendah 9.96 9.44 10.00 9.99 9.96 9.77
Standar Deviasi 0.62 0.61 0.97 0.66 0.64 0.58
Lanjutan ….
Sumber : www.ebtanas. Org
* : Serang + Cilegon
1. Meningkatkan upaya peningkatan dan mutu guruserta tenaga kepedidikan
2. Pemantauan dan pengukuran mutu lulusan yangmencakup berbagai aspek, baik tes bakat skolatik, tespotensi akademik, survei dan studi
3. Perbaikan sistem pendidikan yang tidak hanyaberorientasi pada kecakapan akademik, tapimencakup juga kecakapan lain (self awarness,thinking skill, dan vocational skill)
REKOMENDASI MUTU PENDIDIKAN
Top Related