2014JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS HASANUDDIN
PROSIDING
SEMINAR NASIONALREKAYASA MATERIAL,SISTEM MANUFAKTURDAN ENERGI
Makassar, 24-25 September 2014
Prosiding Seminar Nasional Rekayasan Material, Sistem manufaktur dan Energi
Page i
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
REKAYASA MATERIAL, SISTEM
MANUFAKTUR DAN ENERGI
Makassar-Gowa, 24-25 September, 2014
Kampus II Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin,
Jl. Poros Malino No 72, Gowa, Sulawesi Selatan, Indonesia
Editor :
· Rafiuddin Syam, PhD � Hasanuddin University�Indonesia
Progam Studi Magister Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Prosiding Seminar Nasional Rekayasan Material, Sistem manufaktur dan Energi
Page ii
PROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA
MATERIAL, SISTEM MANUFAKTUR DAN ENERGI
ISBN: 978-602-71380-0-1
© 2014 Progam Studi Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian maupun seluruh isi buku ini serta
memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari Penerbit Progam Studi Magister Teknik
Mesin, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Permintaan dan pertanyaan tentang reproduksi dan
hak kekayaan intelektual dialamatkan ke Rafiuddin Syam, PhD email: [email protected]
Kekayaan intelektual dari setiap jurnal yang ada dalam prosiding ini tetap berada di tangan penulis
seperti yang tercantum pada jurnal terebut.
Penerbit oleh :
Progam Studi Magister Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
Jl. P. Kemerdekaan Km 10 Makassar
Sulawesi Selatan, Indonesia 90221
Telp/Fax : (0411) 586015
Email : [email protected]
Website: pasca.unhas.ac.id
Prosiding Seminar Nasional Rekayasan Material, Sistem manufaktur dan Energi
Page v
Tim Editor
Ketua Editor Rafiuddin Syam, PhD
Editorial Board Prof. Satrio Soemantri Brodjonegora-ITB-Indonesia
Prof. Dadang A Suryamiharja� Hasanuddin University-Indonesia
Prof. Dr.Ir. Mursalim-Hasanuddin University-Indonesia
Prof.Ir. Jamasri, M.Eng, PhD�UGM-Indonesia
Prof. Syukri Himran � Hasanuddin University-Indonesia
Prof. Dr.-Ing Nandy Setiadi Djaya Putra-UI-Indonesia
Prof.Dr. Saleh Pallu � Hasanuddin University-Indonesia
Prof. Dr.H.Hammada Abbas � Hasanuddin University-Indonesia
Prof. Effendi Arief� Hasanuddin University-Indonesia
Prof.Dr. Syamsul Arifin� Hasanuddin University-Indonesia
Dr.-Ing Wahyu H Piarah� Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Johannes Leonard � Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Zahir Zainuddin � Hasanuddin University-Indonesia
Dr.-Ing Ir. Wahyu H. Piarah, MSME--Hasanuddin University-Indonesia
Prof. Dr. Ir. Salama Manjang, MSEE--Hasanuddin University-Indonesia
Prof.Dr. Ir. Jusuf Siahaya, MSME--Hasanuddin University-Indonesia
Editors Dr.Ir. Abdul Hay,MT --Hasanuddin University-Indonesia
Dr.Eng Armin Lawi, MSc--Hasanuddin University-Indonesia
Dr.Ir. Zuryati Djafar, MT--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Jalaluddin, ST,MT--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. A. Erwin Ekaputra, ST,MT--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Rustan Taraka, ST, MT--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Adi Tonggiroh, MT--Hasanuddin University-Indonesia
Dr.phil.nat. Sri Widodo, ST. MT. --Hasanuddin University-Indonesia
Dr.Eng. Rudi Djamaluddin, M.Eng--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Eng Nasruddin Junus, MT--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Ir. Johannes Leaonard--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Dipl-Ing Ganding Sitepu--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Ir. Rhiza S. Sajjad, MSEE--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Ir. Ilyas Palentei, MSEE--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Indrabayu, ST,MT.M.Bus.Syst--Hasanuddin University-Indonesia
Dr.Eng Wardi, MEng--Hasanuddin University-Indonesia
Dr.Eng Mukhsan Putra Hatta--Hasanuddin University-Indonesia
Dr.Eng. Ihsan, MT--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Mukti Ali, MT--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Andi Haris Muhammad, MT--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Faisal, M.Eng--Hasanuddin University-Indonesia
Dr. Ulva Ria Irfan, ST. MT--Hasanuddin University-Indonesia
Prosiding Seminar Nasional Rekayasan Material, Sistem manufaktur dan Energi
Page vi
Panitia Pelaksana
Pelindung:
· Rektor Universitas Hasanuddin
Penasihat:
· Direktur Pascasarjana Unhas
· Dekan Fakultas Teknik Unhas
Penanggung Jawab:
· Ketua Jurusan Mesin Unhas
· Ketua Program Studi Magister Mesin Unhas
Ketua Umum : Rafiuddin Syam, PhD
Wakil Ketua : Jumadil, ST
Anggota:
Arham Hamid, SE
Munawar, ST
Ratnawati, ST
Laode Asman, ST, MT
Mustari, ST, MT
Yunus, ST
Sallolo Suluh, ST, MT
Alfian Djafar, ST
Budi Jaelani, S.Pd
Dedy Harianto, ST, MT
Nurfuadah,ST, MT
Abdul Halik, ST
Sarman, ST
Irdam, ST, MT
Harfan, ST
Muh Syahrul, ST
Muh Alfian, ST
Sulfan Suardi. ST
Kamaruddin, ST
Noeryadin, ST
Jamaluddin, ST
Doddy Suanggana, ST, MT
Karel Tikupadang, ST
Secretariat Journal Room, Faculty of Engineering, Hsanuddin University
email: [email protected]
Phone: +62411586015 Fax: +62411586015
Prosiding Seminar Nasional Rekayasan Material, Sistem manufaktur dan Energi
Page vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR iii
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS TEKNIK UNHAS iv
TIM EDITOR v
PANITIA PELAKSANA vi
DAFTAR ISI vii
REKAYASAMATERIAL
01. Penerapan Metode Elemen Hingga dalam Analisis Pengaruh Persentase Filler terhadap Getaran BalokKomposit Serbuk Kayu Jati dan Bayam
OlehM. Ahadyat ZdanHammada Abbas
I-1
02. Analisa Eksperimen Daerah Penyekatan Pada Proses Karburasi Setempat Terhadap Nilai KekerasanBaja Karbon
OlehAndri Yonodan Johannes Leonard
I-9
03. Distribusi Kekerasan Baja Karbon Rendah Setelah Pack Carburizing
Pack Carburizing dengan Variasi Media Carburizing dan Media Pendingin
OlehDewa Ngakan Ketut Putra Negara danDewa Made Krishna Muku
I-17
04. Pengaruh Pendinginan Air Mengalir Pada Proses Kuens Terhadap Kekuatan Tarik, Kekerasan danStruktur Mikro Baja AISI 1045
OlehEnos Tambingdan Johannes Leonard
I-21
05. Efek Tekanan Kompaksi Dan Temperatur Sinter Terhadap Nilai Induksi Magnetik Hasil MetalurgiSerbuk
OlehHairul Arsyad
I-29
06. Pengaruh Parameter Pemotongan (Feeding, Cutting Speed, Depth of Cut) Terhadap Konsumsi EnergiPada Permesinan Bubut
OlehHamka Munir, Johannes Leonard dan Rafiuddin Syam
I-33
07. Pengaruh Putaran dan Temperatur Terhadap Kekuatan Sambungan Las Hasil Friction Welding AntaraBajaAISI 1045dengan BajaTahanKarat AISI 316L
OlehHoppy Istiawan, Abdul Hay MuchsindanHammada Abbas
I-38
08. Efek Perlakuan Forging danTemperatur Anil terhadap Kekerasan dan Frekuensi Natural pada BilahPerunggu 80%Cu-20%Sn
Oleh I Ketut Gede Sugita dan Istri Putri Kusuma Kencanawati
I-44
09. Analisis Kekuatan Impact Dan Mode Patahan Komposit Serat Tapis Kelapa
Oleh I MadeAstika dan I Gusti Komang DwijanaI-48
10. Pengembangan Metode Prediksi Propertis Material Berdasarkan Model Elemen Hingga IndentorGanda (Dual Indenter) Sebagai Dasar Evaluasi Deformasi Sambungan Las Titik
Oleh I Nyoman Budiarsa
I-52
11. Sifat Tarik Komposit Epoxy Berpenguat Serat Sisal Pada Fraksi Volume Yang Berbeda
Oleh I Putu Lokantara dan I Wayan SurataI-57
12. Analisis Kekuatan Struktur Komposit Benang Rami Hand SpinningDengan Matriks Thermoplastic HighDensity Polyethylene (HDPE)
OlehLies Banowati, Aulia Lazuardi Muhammad, Bambang K. Hadi danRochim Suratman
I-60
13. Metode Elemen Hingga untuk Analisis Eksperimental dan Numerik Pengaruh Variasi Arah Seratterhadap Getaran Balok Komposit Serat Abaca dan Ijuk Bermatriks Epoksi
OlehNanangEndriatno dan Hammada Abbas
I-64
Sekretariat:
Kampus Unhas Tamalanrea Gedung POMD Lantai 3,
Ruang Program Studi Magister Mesin, Fakultas Teknik Unhas
Jl P. Kemerdekaan Km 10 Makassar, Sulawesi Selatan
Homepage : siaka.unhas.ac.id/snmme
ISBN 978-602-71380-0-1
Prosiding Seminar Nasional Rekayasan Material, Sistem manufaktur dan Energi
Rekayasa Material I-52
Pengembangan Metode Prediksi Propertis Material
Berdasarkan Model Elemen Hingga Indentor Ganda
(Dual Indenter) Sebagai Dasar Evaluasi Deformasi
Sambungan Las Titik
I Nyoman Budiarsa
Jurusan Teknik Mesin. Universitas Udayana
Bali. Indonesia
Abstrak�Dalam proses karakterisasi sifat material, parameter
bahan elastis-plastik dan parameter fraktur (fracture
parameters) bahan dapat dengan mudah ditentukan saat
spesimen standar tersedia. Namun untuk permasalahan hasil
sambungan las titik (spot welding), pengujian standar tidak
berlaku untuk mengkarakterisasi HAZ dan nugget karena
struktur yang kompleks dan ukuran kecil. Dalam rangka hal
tersebut, pada penelitian ini model elemen hingga (Finite
Element) indentor tajam (Vickers indentation) dan indentor
tumpul (Spherical indentation) dikembangkan. Pengaruh
beberapa parameter pemodelan kunci seperti sensitivitas mesh,
ukuran sampel dan kondisi batas (boundary conditions)
dievaluasi. Tiga metode pemodelan inverse yaitu analisis
dimensi, 3D mapping dan dual indenter chart approach telah
diusulkan. Validitas dan akurasi dari masing-masing pendekatan
dalam memprediksi sifat material secara sistematis dievaluasi
dengan menggunakan kurva indentasi numerik yang berpotensi
digunakan untuk mengkarakterisasi sifat material berbasis
metode indentor ganda (dual indenter). Konsep dan metode
yang dikembangkan ini sangat berguna digunakan untuk
menguji welding zones yang berbeda dan parameter material,
dimana hasil prediksi yang diperoleh akan digunakan untuk
mensimulasikan deformasi sambungan las titik (spot welding)
pada kondisi beban yang kompleks.
Kata Kunci---Model elemen hingga, Vickers, Spherical
indentation, Dual indenter
I. PENDAHULUAN
Proses penyambungan pada alas titik (Spot welding)
melibatkan proses termal, metalurgi dan mekanik proses, yang
menghasilkan struktur campuran baik sifat maupun fasenya.
Ada tiga wilayah utama yang berbeda yang dihasilkan yaitu:
bahan dasar, nugget dan daerah keterpengaruhan panas
(HAZ). Nugget hasil las terdiri dari fase martensit dan bainitik
[1]. Sedangkan daerah di sekitar nugget yang mengalami
keterpengaruhan panas (HAZ), memiliki mikrostruktur yang
terdiri dari martensit, bainit, ferit dan perlit. Nugget ini jauh
lebih sulit daripada bahan dasar karena efek pendinginan,
sedangkan HAZ memiliki gradien sifat mekanik struktur
campuran dengan kekuatan menurun dari struktur nugget ke
logam induk. Dalam banyak kasus, kegagalan las titik
cenderung terjadi di sekitar daerah las, khususnya di sekitar
zona yang terkena panas (HAZ)[2]. Banyak penelitian telah
dilakukan untuk meningkatkan pemahaman di tempat
sambungan las sebagai interaksi antara fenomena listrik,
termal, metalurgi dan mekanik. Suatu bidang penelitian yang
masih aktif adalah pada prediksi dimensi tempat sambungan
las dengan mensimulasikan proses pengelasan dengan
pemodelan elemen hingga[3]. Bidang penelitian aktif lain
yaitu pada studi mikrostruktur. Model mikro harus
mempertimbangkan sifat termo-fisik bahan dalam rangka
untuk menggambarkan transformasi fasa selama pemanasan
dan pendinginan tahap. Penelitian dan pengembangan
diperlukan untuk menghasilkan beberapa model yang mampu
menggambarkan pembentukan simultan serta memungkinkan
untuk memprediksi perkembangan mikro dan transformasi
selama proses pengelasan spot, dan juga untuk mengetahui
karakteristik dan perilaku bahan, berkaitan dengan kondisi
beban yang diterapkan pada las titik
II. EKSPERIMENTAL
Dua spesimen dengan bahan dan ketebalan yang berbeda
(Stainless steel dan Mild steel) digunakan dalam penelitian ini.
Komposisi kimia dari dua baja logam induk seperti yang
tercantum dalam Tabel.1.
TABEL 1. Komposisi kimia material spot welding test
Concen-
tration
C Cr Ni Mn Si P S
Stainless
Steel
G304
<0.08% 17.5-20% 8-11% <2% <1% <0.045% <0.03%
Mild
steel
0.14% 0.01% 0.01% 0.32% 0.03% 0.2% 0.05%
Stainless steel yang digunakan adalah stainless steel grade
304 dengan lebar 25mm, dan ketebalan 0.8mm, spesimen lain
adalah Mild steel dengan lebar 25mm dan ketebalan 1.44mm.
Sambungan las dari dua kombinasi bahan disiapkan dan diuji.
Tes tarik (Tensile tests) dilakukan menggunakan Lloyd LR
30K Universal material testing machine yang dapat
melakukan test tarik maupun kompresi. Mesin ini memiliki
kapasitas maksimum 30kN, dengan pembacaan yang akurat
untuk 0.5% dari gaya. Mesin ini dihubungkan dengan
microcomputer sehingga keluaran grafis hasil tes serta data uji
Prosiding Seminar Nasional Rekayasan Material, Sistem manufaktur dan Energi
Rekayasa Material I-53
dapat diperoleh dan disimpan. Spesimen dilakukan uji tarik
dengan beban awal sekitar 50 N, dijepit dengan dua gasket
untuk menghindari lentur selama pengujian. Uji tarik dilakukan
pada loading rate 5 mm / menit. Untuk pengujian kekerasan
Sampel Baja batang elips padat dengan diameter 5 mm dan
panjang 90 mm dan memiliki dudukan di tepi. Dua bahan
utama yang digunakan dalam penelitian ini mencakup
Stainless steel dan spesimen Mild steel. Sampel uji kekerasan
disiapkan sebagai disk dengan diameter 5 mm, sampel yang
disajikan dalam bentuk arah melintang (transverse direction)
dan arah panjang (length direction). Spesimen dipersiapkan
dalam resin menggunakan termoseting (Bakelite) dan
dibersihkan (polishing) sebelum dilakukan pengujian
kekerasan. Uji kekerasan Vickers dilakukan dengan
menggunakan Duramin-1 Struers hardness Vickers. Mesin uji
Duramin-1 Struers hardness Vickers menggunakan metode
pembebanan langsung dengan berbagai beban dari 490.3 mN
sampai 19.61 N. indentor memiliki bentuk piramida yang tepat
dengan dasar persegi dan sudut 136o
antar sisi muka yang
berlawanan.
III. MODEL NUMERIK DAN HASIL
Model elemen hingga indentasi Vickers dirancang dengan
menggunakan piranti komersial ABAQUS komersial. Dalam
penelitian ini indentor Vickers disimulasikan berbentuk
piramida dengan dasar persegi dan sudut 136o
antara sisi muka
yang berlawanan seperti Gambar 1(a). Hanya seperempat dari
indentor dan bahan kolom disimulasikan sebagai akibat dari
bangun indentor memiliki bentuk geometri simetris (symmetric
geometry). Ukuran sampel dibuat lebih dari 10 kali
dibandingkan kedalaman indentasi maksimal, yang cukup
besar untuk menghindari efek ukuran sampel atau efek batas[4]
Bagian dasar model dipertahankan tetap untuk semua derajat
kebebasan (degree of freedom) dan memiliki bentuk simetris
tetap dalam arah y dan x.
1(a) 1(b) 1(c)
Gambar 1(a). Model Elemen Hingga indentasi Vickers (b). Tipikal kontak antar muka dan ekspansi plastis selama loading dan
unloading pada indentasi Vickers (c). Tipikal perbandingan hasil numerik dengan experimental data publikasi
2(a) 2(b) 2(c)
Gambar 2(a). Model Elemen Hingga indentasi Bulat (spherical) (b). Tipikal kontak antar muka dan ekspansi plastis selama
loading dan unloading pada indentasi Bulat (c). tipikal perbandingan antara Gaya (force)-hasil kedalaman indentasi (h) hasil
simulasi model FE sesuai dengan solusi analisis dengan data properties materials yang dikenal untuk indentasi bahan elastis linear
Jenis elemen yang digunakan adalah C3D8R (reduced
integration element used in stress/ displacement analysis).
Kontak didefinisikan pada antar muka(interface) indentor dan
spesimen (Gbr.1(b)) dengan koefisien gesekan 0.2. Model FE
(finite element) uji indentasi Vickers diverifikasi dengan
membandingkan hasil numerik dari penelitian ini dengan
beberapa model dari hasil eksperimen yang telah
dipublikasikan. Hasil ditunjukkan pada Gambar 1(c). Bahan
properti dalam model FE diadopsi dari data yang digunakan
oleh [5], dan kemudian kurva P-h diprediksi dibandingkan
dengan data numerik dan eksperimental yang telah
dipublikasikan. Seperti terlihat pada kurva, untuk kedua bahan,
hasil prediksi sangat dengan data eksperimen. Hal ini
menunjukkan bahwa model tersebut akurat dan valid.
Prosiding Seminar Nasional Rekayasan Material, Sistem manufaktur dan Energi
Rekayasa Material I-54
Gambar 2(a). menunjukkan model FE Indentasi bulat
(spherical). Model 2-D simetris aksial digunakan untuk
memodelkan keadaan simetri dari indentor bola. Indentor
tersebut diasumsikan kaku (rigid) jauh lebih solid
dibandingkan dengan bahan indentor indentasi. Elemen
penyusunnya adalah simetris: CAX4R dan CAX3 (4-node
bilinear asymmetric quadrilateral and 3-node linear
asymmetric triangle element). Pergerakan indentor
disimulasikan dengan menggusur busur kaku (rigid body)
sepanjang sumbu Z. Dalam model ini, ukuran sampel dapat
diubah untuk memastikan bahwa sampel jauh lebih besar
daripada daerah radius / kontak indentor selama indentasi
berlangsung, untuk menghindari potensi ukuran sampel dan
efek batas [4]. Ketebalan dan lebar dari model yang digunakan
adalah 3mm di kedua sisi. Inti model dipertahankan tetap
dalam semua tingkat kebebasan (Degree Of Freedom) dan
dibatasi oleh garis sentral simetris. Gambar 2(b).
menunjukkan grafik ekspansi wilayah plastic selama indentasi
bulat (spherical indentation) berlangsung. Gambar 2(c)
menunjukkan tipikal perbandingan antara Gaya (force)-hasil
kedalaman indentasi (h) hasil simulasi model FE sesuai
dengan solusi analisis dengan data properties materials yang
dikenal untuk indentasi bahan elastis linear. Seperti
ditunjukkan dalam gambar, hasil FE menunjukkan
kesepakatan yang baik dengan solusi analitis (analytical
solution). Sampel material dasar (stainless steel dan mild
steel ) dilakukan sebagai dog bone spesimen dan dengan
bentuk berlekuk (notched shape) Gambar 3(a). Uji tarik
dilakukan dengan memuat spesimen dalam mesin dan
mengencangkan pemegangan dengan pra-beban 200 N,
dengan menggunakan tampilan digital pre-load di set ke
nilai nol. Informasi tentang jenis spesimen bentuk dan materi
diberikan kepada mesin melalui unit kontrol komputer dan
kecepatan dilakukan pada tingkat 5mm / min. Hasil percobaan
uji kekuatan tarik digunakan untuk mendapatkan kurva
tegangan-regangan untuk mendapatkan parameter bahan
(yield stress, eksponen pengerasan regang, dan koefisien
kekuatan). Perbandingan kurva gaya-perpindahan dari hasil
eksperimen dan pemodelan FE digunakan untuk memvalidasi
hasil pemodelan FE. Sebuah model simetris FE untuk
sambungan las dua buah lembaran plat telah ditetapkan seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 3(b) yang akan digunakan
dalam pemodelan deformasi tarik geser Gambar 3(c)dan
dampak deformasnya. Sifat material yang digunakan dalam
model ini akan diprediksi oleh model terbalik FE. Sebuah tipe
unsur C3D8R (a reduced-integration element used in
stress/displacement analysis) digunakan. Karena simetri
perpindahan y-arah pada bagian tengah (permukaan bawah)
telah diset nol. Sisi kiri dari spesimen itu tetap (Ux, y, z) = 0
dan perpindahan (Ux) = L diterapkan pada akhir bergerak. Z
perpindahan pada bagian pertengahan ditetapkan ke nol.
Dimensi dari zona las didasarkan pada data mikrohardness
eksperimen dan observasi langsung. Semua zona ini
diasumsikan memiliki properti elasto-plastik.
3(a) 3(b) 3(c)
Gambar 3(a). Model Elemen Hingga tensile test material dasar dalam bentuk dogbone dan notched shape sampel test (b).
Tipikal model simetris FE untuk sambungan las dua buah lembaran plat dengan spot welding (c). Spesimen hasil pengujian
sambungan las titik dengan variasi perbedaan bahan dasar (kombinasi stailess steel dan mild steel)
IV. METODE PREDIKSI SIFAT MATERIAL BERDASARKAN
VICKERS DAN SPHERICAL INDENTASI
4.1.Kurva Curvature Indentasi
Kurva P-h untuk kedua indentasi yaitu Vickers dan
Spherical memiliki hubungan berikut:
C = P/ h2
�����������..� (1)
Dimana P dan beban dan kedalaman indentasi pada kurva
beban masing-masing. Cv adalah koefisien curvature dengan
kelengkungan untuk Vickers Indentasi dan indentor bola
ditunjuk sebagai Cs dan Curvature adalah fungsi dari
hubungan antara yield stress dan koefisien pengerasan kerja.
Hal ini akan memberikan hubungan yang potensial
memungkinkan prediksi parameter material dari indentasi
test kontinyu. Pada tahap pertama, model FE secara
sistematik dikembangkan untuk membentuk ruang simulasi
meliputi berbagai potensi sifat material. Pada tahap
berikutnya, kurva beban yang digunakan untuk
mengembangkan ruang simulasi. Data kemudian akan
diproses melalui tiga pendekatan yang berbeda (pemetaan 3D,
analisis dimensi, dan grafik pendekatan dual indentor) untuk
memprediksi parameter material. Tiga pendekatan telah
dikembangkan komparatif untuk menilai kesesuaian mereka
untuk memprediksi sifat bahan yang didasarkan pada
pendekatan indentor ganda (dual indenter). Pendekatan kedua
Prosiding Seminar Nasional Rekayasan Material, Sistem manufaktur dan Energi
Rekayasa Material I-55
adalah analisis dimensi normal di mana hubungan tersebut
dinormalisasi dari analisis berdimensi yang diterapkan. Dalam
pendekatan ketiga, hubungan antara kelengkungan untuk
kedua Vickers dan spherical dikembangkan kemudian
digunakan grafik untuk memprediksi semua bahan set dengan
kelengkungan yang sama. Hubungan ini digunakan untuk
memprediksi set materi memiliki curvature indentasi
sebenarnya
4.2.Pendekatan 3D- Mapping
Dalam pendekatan pemetaan 3D, data curvature diplotkan
terhadap material propertis, yang persamaannya telah
dikembangkan berdasarkan linear fitting atau nonlinear
fitting, yang akan memberikan persamaan antara curvature
(Cv,Cs) pengerasan kerja (n) dan yield stress (!y). Variasi
curvature (Cv,Cs) terhadap n untuk Vickers indentor yang
digambarkan oleh surface plot seperti Gambar 4. Data
diperoleh secara numerik melalui analisis elemen hingga
indentasi meliputi domain dari 100 sampai 300 MPa dan n
bervariasi antara 0.01-0.5 Ini jelas menunjukkan bahwa
koefisien curvature meningkat dengan meningkatnya n tetapi
dengan gradien yang berbeda untuk daerah yang berbeda.
Evaluasi dilakukan pada surface plot 3D pada proses loading
kurva curvature dan sifat material, pendekatan ini dimulai
dengan menetapkan nilai curvature dan sifat material sebagai
pemetaan 3D linier fitting plane. Untuk setiap nilai curvature,
ada sebuah susunan dari set properti material. Data ini diambil
dan diplot seperti pada Gambar 4. Properti materi ditetapkan
pada titik persimpangan antara data untuk Vickers dan
indentasi Spherical akan mewakili sifat material yang benar.
Ketepatan pendekatan telah dinilai menggunakan rentang nilai
awal. Evaluasi akurasi pada pendekatan menggunakan bagan
3D mapping yang dilaksanakan dengan mengambil input data
terpilih dengan mengacak dan mewakili ruang sampel. Input
data yang dipilih dengan 2 variasi nilai (n), yaitu n = 0.15 dan
n = 0.28 (kisaran n = 0.01- 0.30) dan !y = 100, 140, 190 dan
300 MPa. Ketepatan studi pada pendekatan pemetaan 3D-
Linier diketahui bahwa nilai rata-rata prediksi pembeda (n)
terhadap n-input sebagai n = 0.056 - 0.069 dan rata-rata error
akurasi adalah 0.1% baik prediksi (n) dari Vickers Indentasi
maupun pada Indentasi bulat (spherical).
Gambar4.Tipikal surface mapping (non linier) yang memplot
data loading curvature dan sifat material (materials
properties)
Hal ini menunjukkan prediktor yang dipilih secara signifikan
dapat diterima dalam batas tingkat kepercayaan kurang dari
0.5%. Sedangkan pada studi Akurasi pada pendekatan
menggunakan pemetaan 3D-Non Linier (parabola) diketahui
bahwa nilai rata-rata prediksi pembeda (n) terhadap n-input
sebagai n = 0.059 - 0.061 dan error akurasi rata-rata adalah
0.22% baik prediksi (n) dari Vickers Indentasi dan Indentasi
bulat. Hal ini menunjukkan prediktor yang dipilih secara
signifikan dapat diterima dalam batas tingkat kepercayaan
kurang dari 0.5%. Dengan Membandingkan dua pendekatan
bagan pemetaan 3D, diketahui memiliki rata-rata kesalahan
lebih kecil dibandingkan dengan prediksi menggunakan
pemetaan 3D linear. Yaitu 0.1% dibandingkan dengan
menggunakan non linear (parabola) 0.22%. Evaluasi ini
menunjukkan bahwa pendekatan pemetaan 3D dapat berfungsi
menilai prediktor koefisien pengerasan regang (n) dari kedua
prediksi (n) dari Vickers Indentasi dan Indentasi bulat
4.3 Analisis Dimensional dan hasil
Dalam analisis dimensional, hubungan antara curvature vs
sifat material dikembangkan berdasarkan analisis dimensional.
untuk mempelajari mekanika kontak untuk diinstrumentasi
indentasi normal. Pada Indentasi yang terjadi pada elasto
plastic umumnya mengikuti hukum power (power law)
dimana beban P dapat ditulis sebagai :[5]
P = P (h, E, v, Ei, vi, !y, n) (2)
Dimana E = modulus Young indentor, dan v = Poisson rasio.
Dengan menggabungkan efek elastisitas sebuah indentor
elastis dan elasto plastik solid dapat ditulis :
P = P(h, E*,!y, n) (3)
Dimana
E*= (4)
Sebagai alternative persamaan (3) dapat di tulis sebagai
P = P (h, E*,!y ,!r) (5)
Dengan mengaplikasikan theorem dalam analisa dimensi
persamaan (3) menjadi
P = (6)
Kemudian menjadi
C = (7)
Dimana 1 adalah fungsi dimensionless. Sehingga loading
curvature C dapat ditulis sebagai:
C = (8)
Bila fungsi dimensionless diberikan dalam persamaan (3),
maka normalisasi diperlukan sehubungan dengan pendekatam
Prosiding Seminar Nasional Rekayasan Material, Sistem manufaktur dan Energi
Rekayasa Material I-56
terhadap !y atau !r. Dengan simulasi diketahui hubungan
antara normalisasi Cv Vs properties bahan dan hubungan
antara normalisasi Cs Vs sifat bahan (pengerasan regangan
eksponen (n) dan Yield stress (!y). Hal ini jelas menunjukkan
bahwa semua data. curve fitting telah dilakukan dengan iterasi
hubungan antara beban curvature indentasi dan bahan properti
(!y, n) sebagai persamaan berikut.
Cv = !y¾ . 374.14. e3.197 n
(9)
Demikian pula untuk Spherical indentation
Cs = !y¾ . 8011.9 e1.984 n
(10)
Dengan hubungan tersebut, untuk setiap kombinasi Cv dan
Cs, dapat di tentukan berbagai data material seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 5. Titik persimpangan akan
mewakili sifat material diprediksi. Dalam hal ini, untuk = 150
MPa, n = 0.2, Cv = 30647.664 dan Cs = 515752. Dan hasil
prediksi adalah !y = 149 MPa, n '= 0.209. Studi Akurasi hasil
dilakukan untuk beberapa nilai propertis masukan, hasilnya
tercantum pada Tabel 2. Kesalahan rata-rata akurasi adalah
= 0.065196 dan n /n = -0.06296, yang jauh lebih baik
daripada akurasi pendekatan pemetaan 3D mapping
Gambar 5 Tipikal proses prediksi parameter material
berdasarkan interseksi antara kurva properties dual indentor
pada Vickers dan indentasi spherical (!y=120 MPa, n = 0.2).
TABEL 2. Akurasi studi hasil dari inverse FE modeling pada indentor ganda (dual indenters) Vickers dan indentasi Spherical
Material Properties Value of Curvature Prediksi Beda dengan input Akurasi ( Error )
!y N Cs Cv !y n " !y "n "!y/ !y "n/n
100 0.10 303841.6 15725.8 102 0.09 -2 0.01 -0.020 0.100
100 0.20 387159.4 22631.7 105 0.19 -5 0.01 -0.050 0.050
100 0.30 495483.9 32535.1 111 0.29 -11 0.01 -0.110 0.033
200 0.10 526000.0 27710.0 202 0.10 -2 0.00 -0.010 0.000
200 0.20 629700.0 37670.0 195 0.20 5 0.00 0.025 0.000
200 0.30 754700.0 50610.0 195 0.30 5 0.00 0.025 0.000
290 0.10 689200.0 37340.0 275 0.12 15 -0.02 0.052 -0.200
290 0.20 803900.0 48850.0 265 0.22 25 -0.02 0.086 -0.100
290 0.30 936500.0 63490.0 255 0.31 35 -0.01 0.121 -0.033
V. KESIMPULAN
FE model indentor tajam (Vickers) dan indentor tumpul
(indentor Bulat) dikembangkan. Pengaruh beberapa parameter
pemodelan kunci seperti sensitivitas mesh, ukuran sampel dan
kondisi batas dinilai. Tiga metode pemodelan terbalik terbalik
yaitu analisis dimensi, pemetaan 3D dan pendekatan grafik
dual indentor telah diusulkan dan validitas dan akurasi
masing-masing pendekatan dalam memprediksi sifat material
secara sistematis dievaluasi dengan menggunakan kurva
indentasi numerik. Di bagian eksperimental, tes geser tarik
telah melakukan di tempat sambungan las dari bahan yang
berbeda. Metode yang dikembangkan telah meletakkan dasar
yang baik terhadap tujuan akhir dari penelitian ini dalam
membangun efek parameter pengelasan pada sifat statis dan
dinamis las titik (spot welding) sistem bahan yang berbeda.
Pada tahap berikutnya, pendekatan inverse prediksi properti
yang akan diperluas untuk uji kekerasan konvensional untuk
mengkarakterisasi sifat dari zona struktur yang berbeda dalam
sambungan las dari sistem bahan yang berbeda(dissimilar
materials welding). Sifat diprediksi kemudian akan digunakan
dalam model numerik dengan properties bahan realistis untuk
mensimulasikan deformasi las titik dalam kondisi pembebanan
yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ni K., and Sankaran M.,Strain-based probabilistic fatigue life
prediction of spot-welded joints, International Journal of
fatigue, vol 26, 7, 2004. 763-772
[2] Mukhopadhyay M., Bhattacharya S., and Ray K.K, Strength
assessment of spot-welded sheets of interstitial free steels, Mat.
processing technology, vol 209, iss 4, 2009,1995-2007
[3] Emmanuel H., Lamouroux J., Detailed model of spot welded
joints to simulate the failure of car assemblies, Interactive
Design and manufacturing, vol.1, No.1, 2007, 33-40
[4] Taljat B., Zacharia T. and Kosel F. New analytical procedure to
determine stress-strain curve from spherical indentation data,
Int. J. of Solids and Structures, Vol. 35(33), 1998,pp. 4411-4426
[5] Dao M., Chollacoop N., Van Vliet K. J., Venkatesh T. A. and
Suresh S., Computational modelling of the forward and reverse
problems in instrumented sharp indentation, Acta Materialia,
Vol. 49, 2001, pp. 3899�3918
���������
�
�������������������� �� ����� �������������������������
����� ����� ��������������� � � ������ ����
������������ � ���!����� �"��
��#�� #��#�� #���� ����� � ��� ������� ���� ���$��������$����� ����������������� ������ ���
�� ����� ������������� %�##%�## � ����� ���� & & ''����� ����(������ ����(�
)� #�)� #� ������ ������������ ��*�������*����� )� �#)� �# +��+������������
����� ���� �������� �����������
�������� ���� ����������� ���� ���
������������������������������
� ���� ����������
�������� ���� ����������� ���� ���
��������������������������
�����!��� �����!��� !��� ����!��� ����
�������������������
�����!��� !��� ����
,�##� ���� �$���-�� �#
'(�����*"�� *����� �� ��
' (�������� *����� �� ���
)$���.�� �# /�
0$������
���������
�
Finite Element modelFE Model Simulation
FE Simulate Database
Input
FE Model Training Processing
OutputConvergence
Indentation test
Inverse FE Model
YesNo
���"���#�
���
� �$�� �$�� �$�%
��'�(
��'��(
�
&�
���
� �$�� �$�� �$�%
��'�(
��'��(Experiment curve
���"���#�
�������"�����#�
� �$� �$" �$� �$#
1��� �)�������
��
2��-3��� ������ ����� � ����� �����
Tensile Shear test
��#�� #�� ����� ���� )$����"����� #�
$� ��� 4�"��-����%� ��������
0
100
200
300
400
500
600
700
800
0.000 0.005 0.010 0.015 0.020 0.025
P (
N)
h (mm)
��#�� # �� ����� ���� )$����"���
�� #� $� ��� 4�"��-����%� ��������
���������
%
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08
Fo
rce,
N
h, mm
Data Ekperimental Publikasi
Numerikal hasil yang diusulkan
5�� �� �� ���� � ���� )$����"��
�� '����� �� ��()� *����� � ��!� �+ !����,-��� �� �����+���� �������+
'�(�� �������$.�/01�$&!!2.'/01�$34!!2.�/01�$�&!!$
0
100
200
300
400
500
600
700
800
0.000 0.010 0.020
P (
N)
h (mm)
Analytical
FEM R = 0.50 mm
0
100
200
300
400
500
600
700
800
0.000 0.010 0.020
P (
N)
h (mm)
Analytical
FEM R = 0.79 mm
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
1000
0.000 0.010 0.020
P (N
)
h (mm)
Analytical
FEM R = 1.25 mm
(a) (b) ( c)
5�� �� �� ���� � ���� )$����"��
(a) (b) (c)
0
300
600
900
1200
1500
0.00 0.05 0.10
P(N
)
h(mm)
R= 0.50 mm
0
300
600
900
1200
1500
0.00 0.05 0.10
P(N
)
h(mm)
R= 0.79 mm
0
300
600
900
1200
1500
0.00 0.05 0.10
P(N
)
h(mm)
R= 1.25 mm
����+�� ��( �� *� ����!� ������ ��� �������� ���� ��(� ���� ���������
��� �� �+� �� ������� �� '� '��� .!��� ���� � ��� ���� �� �� ���+��5
6 1 %&����7 � 1 �$�/
5�� ������ ���� �� �����)$����"��
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
P(N
)
h(mm)
n=0.03, �y= 200 MPa
n=0.03, �y= 300 MPa
n=0.03, �y= 500 MPa
n=0.03, �y= 600 MPa
n=0.03, �y= 700 MPa
(a). Pengaruh yield stress (�y) pada kurva p-h
Spherical indentation.(b). Pengaruh work hardening coefficient (n) pada
Kurva p-h Spherical indentation.
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
P(N
)
h(mm)
�y= 600 MPa, n=0.01
�y= 600 MPa, n=0.03
�y= 600 MPa, n=0.05
�y= 600 MPa, n=0.10
�y= 600 MPa, n=0.20
��� � �(�����������+����+� *���(����+
���������'����.��(� ����/
���������
"
)��*"��$����� ��%4��
���� �� #� ��*� ��������'σ� ��(
� �
,-!�������(�8��+� ������������
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05
P(N
)
h(mm)
Tipical Force Indentation Vs Depth Curve Vickers
Indentation
(E=200 Gpa, �y= 350 Mpa, n =0.05).
Tipical Force Indentation Vs Depth Curve Vickers
Indentation
(E=200 Gpa, �y= 350 Mpa, n =0.05).
2���� ���# $ � ���� 5�"����
9����� �:������� � �����
��*��+� � ;����������
��#�� # �� ����)��$�� ������
�� #� $� ��� 5�"�����%� ��������
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05
P(N
)
h(mm)
��#�� #�� ����)��$�� ������
�� #� $� ��� 5�"�����%� ��������
���������
&
Tipikal kurva (P-h) pada Vickers indentasi dengan variasi mesh sizes
(E=200 GPa, �y=308 MPa, n=0.05).
0
20
40
60
80
100
120
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06
P(N
)
h(mm)
2169 4139 9066
5�� �� �� ���� 5�"����� � ����
��$��� ���#����$������� �*�� �� ��� #���� $ ���� $��� ��
5�"������ ���� '�6788&���9�6�:88�����68�8;(�
0
20
40
60
80
100
120
140
160
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06
P(N
)
h(mm)
� = 0.10
� = 0.20
� = 0.30
5�� �� �� ���� 5�"����� � ����
�� '����� �� (���� ��!� �+ ��� �� ��'���(�� �<�� �!�����
���� ��������� *��+� � .���� ��� �5 -1 3� =��7 61 &��
���7 �1�$���2 ���� ��� �5 -1��$# =��7 61 �#" ���7 �1�$�#/
0
2
4
6
8
10
12
0.000 0.005 0.010 0.015
P, N
h, Um
Material 1, This work numerical results Material 1, Published numerical results
Material 1, Published experimental data Material 2, This work numerical results
Material 2, Published numerical results Material 2, Published experimental data
5�� �� �� ���� 5�"����� � ����Tipikal data yang memperlihatkan perunahan Kurva P-h
dengan variasi parameter material propertis berbeda
(a) . P-h curves with different σy.
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
0 0.02 0.04 0.06
P(N
)
h (mm)
n=0.03, �y= 700 MPan=0.03, �y= 600 MPa
n=0.03, �y= 500 MPan=0.03, �y= 300 MPa
n=0.03, �y= 200 MPa
0
50
100
150
200
250
0 0.02 0.04 0.06
P(N
)
h(mm)
�y= 600 MPa, n=0.20
�y= 600 MPa, n=0.10
�y= 600 MPa, n=0.05
�y= 600 MPa, n=0.03
�y= 600 MPa, n=0.01
(c) . P-h curves with different n.
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
3�
n=0.03, �y= 700 MPa
n=0.03, �y= 600 MPa
n=0.03, �y= 500 MPa
n=0.03, �y= 300 MPa
n=0.03, �y= 200 MPa
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
3�
�y= 600 MPa, n=0.20
�y= 600 MPa, n=0.10
�y= 600 MPa, n=0.05
�y= 600 MPa, n=0.03
�y= 600 MPa, n=0.01
(b) Curvature value for P-h curves in (a)
(d). Curvature value for P-h curves in (c)
��#������*��$������$ ����������������5�"������ �����
���������
�
0
0.1
0.2
0.3
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
n
�y ( MPa )
4�# ������� ')���������$"�(���� #� �� �
��� $�#�� # �� �#
�� ���� ���� ��*� ��������
0
100
200
300
400
500
600
100
200
300
400
500600
700800
900
0.050.10
0.150.20
0.250.30
HV
Yie
ld s
tres
s (M
Pa)
n
)��*"��$����� ��%5�����
�� #� ��*� ��������'σ� ��(
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
18000
20000
0 2 4 6 8 10 12
Forc
e, N
Displacement, mm
CS-0.10 %C
CS-0.54 %C
CS-0.85 %C
)��*"������� $�� ���� $���������������
�# ;���$$�#��$$��"��
0.0
2.0e+5
4.0e+5
6.0e+5
8.0e+5
1.0e+6
1.2e+6
100
120
140
160
180
0.1
0.2
0.3
0.4
Cs
Sy
n
��$%�
��$��
��$��
�$��
�$��
�$��
�$%�
�$"�
�$&�
�$��
�$3�
� ��� ��� %�� "��
1��� �)��������$�
)*�&�
)��&�
)*%��
)�%��0
2e+4
4e+4
6e+4
8e+4
1e+5
100
120
140
160
180
0.10.2
0.30.4
Cv
SY
n�� ��������%>9���� !�����
��$�"����������$�������$�� �"����$��"���� �� ���
���� ;����$$�#� $$��"�
���������
3
�� ��������%>?�� 9����
!�����
��$�"����������$�������$�� �"����$��"���� �� ���
������� ;����$$�#� $$��"�
0
2e+4
4e+4
6e+4
8e+4
1e+5
100
120
140
160
180
0.1
0.2
0.3
0.4
Cv
Sy
n
0.0
2.0e+5
4.0e+5
6.0e+5
8.0e+5
1.0e+6
1.2e+6
120
140
160
180 0.1
0.2
0.3
0.4
Cs
Sy
n
��$��
��$"�
��$��
�$��
�$��
�$"�
�$��
�$#�
� ��� ��� %�� "��
1��� �)��������$
)*�&�
)*%��
)��&�
)�%��
)��#�
)*�#�
)��*"������� $�� ���� $���������������
�# ;�����+������$$�#��$$��"��
Cs = �y ¾ . 8011.9 e 1.984 n
Cv = �y ¾ . 374.14. e 3.197 n
,��� $�� ���� �������$��$�������
%��� ����� ��� � $� ��� �������2���� ����#�$ 5�"�����
)$����"��� ���� ��##�� ;��+��������� �"�� ��"�����$$�#
�$��� �
0""��"�� ��� �
5�"������ ������ )$����"��� �����
�������$��$������ 5����"������� ��� �"��
����
��**�����
-�����$���
����
0""��"��
'������<(
��� �"��
����
��**�����
-�����$���
����
0""��"��
'������<(
� 3� 3� = =
�$�& ��� ����# "���3&�$�&�-��� &$&�%-��� %$�#�-��� �$"33-��� 4$33�-��� �$&�%-���
�$�& �"� ����# "���3&�$&%#-��� %$3#�-��% �$&�"-��� �$�%4-��� �$%##-��� 4$�&%-���
�$�& �4� ����# "���3&
#$4"4-��� ��$�&�-��� �"$�%"-��� &$4��-��� �4$�#4-��� ��$�&4-���
�$�& %�� ����# "���3&�&$�4#-��� ��$���-��� ��$%"3-@�� ��$3�"-��� �%$��"-��� ��$�"%-@��
�$�# ��� ��4"� 4�&#��&$3"4-��� �$4"4-��� �$�&%-@�� �$%4�-��� %$&4�-��� �$�#%-@��
�$�# �"� ��4"� 4�&#��
&$�%&-��� �$"%&-��� #$�4&-��� &$&&%-��� �$3&%-��� 4$#%%-���
�$�# �4� ��4"� 4�&#��"$&4�-��� �$34�-��� �$%4#-��� "$&��-��� �$3��-��� �$�4�-���
�$�# %�� ��4"� 4�&#��%$�33-��� %$33�-��� �$%"�-��� �$���-��� �&$44"-��� ��$�"�-���
���$������� �� ���������
)$���-�� � �>��
���������
#
��$��� ��� ���� ���$���� ���� %5� %4��� � �#�
�# ��� ���� $�� ���� ��##�� ����� ����
�
���
���
%��
"��
&��
���
3)�8�?8<3 3)�8�@A<3 3)�8�B@<3
-<�� �!���
� ��������
��'�
�(
���� ����
�$��
�$�&
�$��
�$�&
�$��
�$�&
�$%�
3)�8�?8<3 3)�8�@A<3 3)�8�B@<3
-<�� �!���
� ��������
���� ����
Sample
Experiment FE Model Accuracy Study
Hardness Properties Hardness Properties Different (� Exp-FE model) Accuracy (Error %)
HV HR Sy n HV HR Sy n � HV � HR � Sy �n
� HV/
HV
� HR/
HR
� Sy /
Sy
�n/
n
CS-0.10%C124.773 53.211 126.55 0.25 123.107 55.209 127.754 0.26
1.67 -2.00 -1.20 -0.01 0.01 -0.04 -0.010 -0.040
CS-0.54%C216.595 77.085 345.90 0.14 219.724 78.784 340.880 0.14
-3.13 -1.70 5.02 0.00 -0.01 -0.02 0.015 0.008
CS-0.85%C275.158 91.200 527.45 0.14 266.889 86.747 528.150 0.14
8.27 4.45 -0.70 0.00 0.03 0.05 -0.001 -0.014
,����$��
� FE model indentor tajam (Vickers) dan indentor tumpul(Spherical) telah dikembangkan dan divalidasi. Pengaruhbeberapa parameter pemodelan kunci seperti sensitivitasmesh, ukuran sampel dan kondisi batas dievaluasi
� Metode yang dikembangkan telah meletakkan dasar yang baikterhadap tujuan akhir dari penelitian ini dalam membangun efekparameter pengelasan pada sifat statis dan dinamis las titik (spotwelding) sistem bahan yang berbeda.
� Pendekatan inverse prediksi properti yang akan diperluas untukuji kekerasan konvensional untuk mengkarakterisasi sifat darizona struktur yang berbeda dalam sambungan las dari sistembahan yang berbeda(dissimilar materials welding). Sifatdiprediksi kemudian akan digunakan dalam model numerikdengan properties bahan realistis untuk mensimulasikandeformasi las titik dalam kondisi pembebanan yang berbeda
��4��0 ,0)�%
Top Related