4/8/2012
1
REKAYASA LALU LINTAS
TKS 7226
Elemen-Elemen Lalu Lintas
Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T.
ARUS LALU LINTAS
ELEMEN ARUS LALU LINTAS
KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS
HUBUNGAN ARUS, KECEPATAN, DAN KERAPATAN
KONSEP KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN
- Persimpangan
- Ruas Jalan
4/8/2012
2
ELEMEN ARUS LALU LINTAS
Karakteristik Pemakai Jalan
- Penglihatan
- Waktu Persepsi dan Reaksi
- Karakteristik Lainnya
Kendaraan
- Kendaraan Rencana
- Kinerja Percepatan Kendaraan
- Kemampuan Mengerem Kendaraan
- Persamaan Jarak Mengerem dan Reaksi
Jalan
- Klasifikasi jalan menurut fungsi
- Ciri geometrik jalan
Luas Pandangan
4/8/2012
3
Waktu Reaksi Mengerem dari 321
Pengemudi
P I E V Time
Persepsi: pengamatan bahwa suatu isyarat ada dan
memerlukan respon
Identifikasi: Identifikasi / interpretasi terhadap isyarat
Emosi : Penentuan respon yang sesuai terhadap isyarat
Reaksi: Respon fisik sebagai hasil dari keputusan.
dimana:
dp = jarak persepsi-reaksi (PIEV)(m)
t = waktu (detik)
v = kecepatan (kpj)
tvd p .278,0
4/8/2012
4
Lintasan Tikungan Minimum Kendaraan Rencana WB-35
Kinerja Percepatan Kendaraan
Jenis Kendaraan Berat
Tipikal
(kg)
Tingkat Percepatan
Maksimum
0-24
kpj
dari 64
kpj
Dari 96
kpj
(kpj/dt) (kpj/dt) (kpj/dt)
Mobil besar
Mobil sedang
Compact car
Mobil kecil
Pickup
Truk 2-as tunggal
Truk semitrailer
2.177
1.814
1.361
952
2.268
5.443
20.411
16,1
12,9
12,9
9,7
12,9
3,2
3,2
6,4
6,4
4,8
1,9
2,9
0,9
0,6
4,0
3,2
1,8
1,1
2,4
0,9
-
4/8/2012
5
bps ddd
gf
uvtvd s
100.278,0
22
Dimana db adalah jarak yang diperlukan untuk memperlambat
kendaraan dari kecepatan ke kecepatan lain
gf
uvdb
100
22
v = kecepatan awal kendaraan (kpj)
u = kecepatan akhir kendaraan (kpj)
f = koefisien gesekan
g = kemiringan, dinyatakan dalam desimal
100 = faktor konversi satuan
JARAK PANDANGAN HENTI
Elemen dan Total Jarak Pandangan
Menyiap – Jalan Dua Lajur
4/8/2012
6
Jarak tempuh d1 selama perioda pergerakan awal dihitung dari rumus
berikut:
2278,0 1
11
atmvtd
dimana:
t1 = waktu pergerakan awal (detik)
a = percepatan (km/j/detik)
v = kecepatan kendaraan yang menyiap (kpj)
m = perbedaan kecepatan kendaraan yang disusul dan yang
menyusul (kpj)
Jarak selama berada di jalur lawan (d2) dapat dihitung dengan rumus:
22 278,0 vtd
dimana:
t2 = waktu menyiap selama berada di jalur lawan (detik)
v = kecepatan kendaraan yang menyiap (kpj)
d3 = Jarak bebas, adalah jarak bebas antara
kendaraan berlawanan dan kendaraan yang menyiap
pada akhir gerakan menyiap, nilainya adalah antara
30 sampai 90 m.
Jarak tempuh kendaraan yang berlawanan, d4 adalah
jarak yang ditempuh kendaraan lawan pada waktu
melakukan gerakan menyiap untuk memperkecil
kemungkinan berhadapan dengan kendaraan lawan
selama kendaraan menyiap berada di jalur lawan.
Dengan asumsi kecepatan kendaraan lawan sama
dengan kendaraan menyiap maka dapat dianggap:
243
2dd
4/8/2012
7
Hubungan Antara Sistem Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi dan Akses Lahan
Tabel Sistem Jalan dan Persentase dari Total Panjang Jalan Antar Kota
Sistem
Persentase dari Total
Panjang Jalan Antar Kota
Arteri primer
Arteri primer + sekunder
Jalan kolektor
Jalan lokal
2 – 4
6 – 12
20 – 25
65 – 75
4/8/2012
8
Gambar Skema Klasifikasi Menurut Fungsi Jaringan Jalan Antar Kota
Legenda :
Kota-kota kecil
Arteri Kolektor
Lokal
Desa
Geometrik Jalan
Alinyemen Horisontal
. Full Circle
. Spiral-circle-spiral
. Spiral-spiral
Alinyemen Vertikal
. Lengkung Cekung
. Lengkung Cembung
Potongan Melintang
Top Related