REFORMASI
PUSAT LAYANAN KESEHATAN (PLK)
UNIVERSITAS AIRLANGGA MENJADI FKTP BPJS
DI ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)
TAHUN 2015
PUSAT LAYANAN KESEHATAN (PLK)UNIVERSITAS AIRLANGGA
MARET 2015
10
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa
Kajian tentang Reformasi Pusat Layanan Kesehatan (PLK) Universitas Airlangga di Era
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun 2015 dapat terselesaikan dengan baik. Kajian
tentang Reformasi PLK Universitas Airlangga di Era JKN Tahun 2015 merupakan salah satu
wujud analisis kepada pimpinan universitas tentang tugas pokok dan fungsi, pemenuhan
kebutuhan, serta pemasaran PLK Universitas Airlangga di era JKN tahun 2015. Per tanggal 1
Nopember 2014 PLK Universitas Airlangga telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan KCU
Surabaya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyumbangkan
pikiran serta tenaganya hingga tersusunnya Kajian tentang Reformasi Pusat Layanan
Kesehatan (PLK) Universitas Airlangga di Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Tahun
2015. Semoga kajian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, digunakan sebagai masukan
dalam pengembangan PLK-UA dan Universitas Airlangga pada periode selanjutnya.
Surabaya, 6 Maret 2015Ketua PLK-UA,
Dr. Thinni Nurul R., Dra.Ec., M.Kes. NIP. 196502111991032002
DAFTAR ISI
11
HalKATA PENGANTAR............................................................................................ iiDAFTAR ISI.......................................................................................................... iiiDAFTAR TABEL ................................................................................................. ivDAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vBab 1. Latar Belakang............................................................................................ 2Bab 2. Konsekuensi Perubahan Status PLK-UA.................................................... 4Bab 3. Pemenuhan Kebutuhan PLK-UA Sebagai FKTP BPJS .….........…........... 6
3.1. Pemenuhan Sarana Prasarana.............................................................. 63.2. Pemenuhan SDM…....…………………………..………………........ 103.3. Pemenuhan Standar Administrasi……………..………………........... 11
Bab 4. Pemasaran PLK-UA Sebagai FKTP BPJS……...………………..…...…... 11Bab 5. Penutup......................………………………………..………………......... 15
LAMPIRAN........................................................................................................... 23
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman
10
Tabel 1 ???????????????????????? 3
Tabel 2 ???????????????????????? 6
Tabel 3 ???????????????????????? 11
Tabel 4 ???????????????????????? 19
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Tabel Halaman
Gambar 1 ???????????????????????? 16
Gambar 2 ???????????????????????? 17
11
Gambar 3 ???????????????????????? 17
Bab 1. Latar Belakang
Kesadaran tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial terus berkembang sesuai
amanat pada perubahan UUD 1945 Pasal l34 ayat 2, yaitu menyebutkan bahwa negara
mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan
10
dimasukkannya Sistem Jaminan Sosial dalam perubahan UUD 1945, kemudian terbitnya
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
menjadi suatu bukti yang kuat bahwa pemerintah dan pemangku kepentingan terkait memiliki
komitmen yang besar untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.
Melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) sebagai salah satu bentuk perlindungan
sosial, pada hakekatnya bertujuan untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya yang layak, maka pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan
jaminan kesehatan masyarakat melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dengan
melalui suatu badan penyelenggara jaminan sosial.
Badan penyelenggara jaminan sosial telah diatur dengan Undang-Undang Nomor 24
Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang terdiri dari BPJS
Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Untuk program Jaminan Kesehatan yang
diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, yang merupakan badan hukum publik yang
bertanggung jawab kepada Presiden. Pengaturan teknis pelaksanaan lebih lanjut program
JKN dituangkan dalam berbagai peraturan sebagai turunan dari kedua Undang-Undang
tersebut diatas, diantaranya adalah Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan
Kesehatan dan Peraturan Presiden No 111 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan. Program JKN telah dimulai
sejak tanggal 1 Januari 2014 maka semua penduduk Indonesia wajib menjadi peserta BPJS
Kesehatan tidak terkecuali seluruh civitas akademika Universitas Airlangga.
Untuk mendapatkan pasien peserta BPJS Kesehatan, setiap Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) harus bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, konsekuensinya Pusat
Layanan Kesehatan (PLK) Universitas Airlangga harus bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Berdasarkan SK Rektor Universitas Airlangga No.323/H3/KR/2009 tentang penetapan
11
PPKM-UA/Airlangga Health Care Center (AHCC) menjadi Pusat Layanan Kesehatan (PLK)
Universitas Airlangga, sejak tahun 2009 PLK Universitas Airlangga merupakan salah satu
unit di Universitas Airlangga yang berfungsi sebagai badan pengelola asuransi, yang
memiliki tugas pokok dan fungsi memfasilitasi, melayani dan advokasi pemeliharaan
kesehatan dan kebugaran sivitas akademika Universitas Airlangga. Per tanggal 1 Nopember
2014 PLK Universitas Airlangga telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan KCU Surabaya.
PLKUA sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bekerja sama dengan
pihak bpjs. Hal ini plkua wajib melakukan pelayanan kesehatan yang komprehensif, meliputi
pelayanan promotif, preventif, dan rehabilitatif, pelayanan kebidanan, pelayanan kesehaan
darurat medis, pelayanan penunjang yang melipui pemeriksaan laboratorium sederhana, dan
pelayanan kefarmasian.
PLKUA sebagai penyelenggara kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS kesehatan
maka masyarakat civitas akademis dapat menggunakan plkua sebagai faskes tingkat I. hal ini
memungkinkan civitas akademis yang memerlukan pengobatan dan pemeliharaan kesehatan
dapat lebih mudah dalam memperoleh pelayanan sehingga kesehatan peserta bpjs bisa terjaga
dengan baik. Hal ini menjadikan kesehatan peserta bpjs khususnya civitas UA dan
masyarakat pada umumnya tetap sehat, baik sehat secara fisik, mental, sosial, ekonomi dan
produktif. Dengan demikian semakin tinggi tingkat kesehatan peserta bpjs di PLKUA,
meminimalkan beban biaya untuk pelayanan kuratif dan pelayanan preventif dan promotif
akan semakin meningkat sehingga masyarakat akan semakin sehat.
Perubahan PLKUA dari badan pengelola asuransi mahasiswa menjadi penyelenggara
pelayanan kesehatan tingkat 1 yang bekerjasama dengan bpjs, memiliki konsekuensi-
konsekuensi dalam hal pemenuhan kebutuhan PLKUA agar sesuai dengan standar minimal
klinik yang disyarat kan oleh BPJS kesehatan antara lain perubahan status PLKUA yang
sekaligus mereformasi tugas pokok dan fungsi PLKUA, pemenuhan sdm, sarana
prasana,fasilias dan peralatan medis,ambulans, tempat yang mudah dijangkau dan strategis.
10
Bab 2. Konsekuensi Perubahan Status PLK-UA
Sejak tanggal 1 Nopember 2014 PLK Universitas Airlangga telah bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan KCU Surabaya. Untuk itu, PLK Universitas Airlangga sudah tidak
mungkin lagi berfungsi sebagai badan pengelola asuransi. PLK Universitas Airlangga telah
berubah fungsi menjadi pengelola klinik yang mempunyai 2 klinik yaitu Klinik Pratama
Kampus B dan Klinik Pratama Kampus C Unair.
Sebagai FKTP BPJS Kesehatan, PLK Universitas Airlangga harus memberikan
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan yang
bersifat non spesialistik (primer) berupa pelayanan rawat jalan yang diberikan oleh dokter
dan dokter gigi di Klinik Pratama Kampus B dan Klinik Pratama Kampus C Unair untuk
keperluan observasi, diagnosis, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya. Sesuai
11
dengan Permenkes No. 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
Perorangan, PLK Universitas Airlangga juga harus memberikan rujukan pelayanan kesehatan
secara berjenjang bagi pasien jika PLK Universitas Airlangga tidak dapat memberikan
pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan fasilitas, peralatan
dan/atau ketenagaan yang sifatnya sementara atau menetap, dan/atau pasien membutuhkan
pelayanan kesehatan spesialistik atau sub spesialistik.
Selain itu, untuk menjadi FKTP BPJS Kesehatan PLK Universitas Airlangga harus
memenuhi syarat. Salah satu syaratnya adalah PLK Universitas Airlangga harus memenuhi
standar sebagai sebuah klinik pratama. Hal tersebut sesuai dengan Permenkes No. 9 tahun
2014 tentang Klinik dan Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
Jaminan Kesehatan Nasional.
Klinik PLK-UA harus tetap sebagai Klinik Pelayanan Kesehatan bagi civitas
akademika UNAIR (peserta BPJS yg tidak terdaftar di PLK UA dan non peserta BPJS) à
konsekuensi pendanaan adalah dari UNAIR
Bab 3. Pemenuhan Kebutuhan PLK-UA Sebagai FKTP BPJS
No Variabel Penilaian StandartI STANDAR MANAJEMEN
Kepemilikan Perorangan Ya/Tidak Ya/TidakKepemilikan Badan Usaha/Badan Hukum
Ya/Tidak Ya/Tidak
Struktur Organisasi Ada/Tidak AdaII PERIZINAN
Surat Rekomendasi dari PKFI Ada/Tidak AdaSurat Ijin Penyelenggaraan Klinik Ada/Tidak Ada
10
pratama dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ KotaSurat Ijin Praktek Tenaga Medis Ada/Tidak AdaSurat Ijin Kerja Tenaga Kesehatan Ada/Tidak AdaSurat Ijin praktik Apoteker/ asisten Apoteker
Ada/Tidak Ada
III PENYELENGGARAAN Ada/Tidak AdaJam kerja Klinik Pratama Ada/Tidak AdaJenis Pelayanan Kesehatan Ada/Tidak AdaSPO Medis Ada/Tidak AdaSPO Medis:
1) Buku daftar Hadir Pasien Ada/Tidak Ada2) Kartu identitas pasien Ada/Tidak Ada3) Kartu rekam Medis Ada/Tidak Ada
4) Surat Pengantar rujukan Ada/Tidak Ada5) Buku Catatan Rujukan Ada/Tidak Ada6) Surat Keterangan sakit Ada/Tidak Ada7) Surat keterangan Sehat Ada/Tidak Ada8) Surat Persetujuan/Penolakan
Tindakan MedisAda/Tidak Ada
9) Laporan Bulanan Data Kesakitan
Ada/Tidak Ada
10) Manajemen vaksin Ada/Tidak Ada11) Limbah Medis Ada/Tidak Ada
IV SARANA DAN PRASARANABangunan Permanen Ada/Tidak AdaGambar Denah Ruangan Ada/Tidak AdaToilet Ada/Tidak Ada AdaDaftar Alat Kesehatan Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai
standarObat-obat Emergency Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai
standarBahan Habis Pakai Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai
standarTenaga Kesehatan Warga Negara Asing Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai
standar
Ada 3 pemenuhan kebutuhan PLK Universitas Airlangga sebagai FKTP BPJS, antara
lain :
a. Pemenuhan Sarana Prasarana
b. Pemenuhan SDM
11
c. Pemenuhan Standar Administrasi
3.1 Pemenuhan Sarana Prasarana
No Variabel Penilaian StandartI STANDAR MANAJEMEN
Kepemilikan Perorangan Ya/Tidak Ya/TidakKepemilikan Badan Usaha/Badan Hukum
Ya/Tidak Ya/Tidak
Struktur Organisasi Ada/Tidak AdaII PERIZINAN
Surat Rekomendasi dari PKFI Ada/Tidak AdaSurat Ijin Penyelenggaraan Klinik pratama dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
Ada/Tidak Ada
Surat Ijin Praktek Tenaga Medis Ada/Tidak AdaSurat Ijin Kerja Tenaga Kesehatan Ada/Tidak AdaSurat Ijin praktik Apoteker/ asisten Apoteker
Ada/Tidak Ada
III PENYELENGGARAAN Ada/Tidak AdaJam kerja Klinik Pratama Ada/Tidak AdaJenis Pelayanan Kesehatan Ada/Tidak AdaSPO Medis Ada/Tidak AdaSPO Medis:
1) Buku daftar Hadir Pasien Ada/Tidak Ada2) Kartu identitas pasien Ada/Tidak Ada3) Kartu rekam Medis Ada/Tidak Ada
4) Surat Pengantar rujukan Ada/Tidak Ada5) Buku Catatan Rujukan Ada/Tidak Ada6) Surat Keterangan sakit Ada/Tidak Ada7) Surat keterangan Sehat Ada/Tidak Ada8) Surat Persetujuan/Penolakan
Tindakan MedisAda/Tidak Ada
9) Laporan Bulanan Data Kesakitan
Ada/Tidak Ada
10) Manajemen vaksin Ada/Tidak Ada11) Limbah Medis Ada/Tidak Ada
IV SARANA DAN PRASARANABangunan Permanen Ada/Tidak AdaGambar Denah Ruangan Ada/Tidak AdaToilet Ada/Tidak Ada Ada
10
Daftar Alat Kesehatan Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai standar
Obat-obat Emergency Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai standar
Bahan Habis Pakai Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai standar
Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai standar
3.2 Pemenuhan SDM
No Variabel Penilaian StandartI STANDAR MANAJEMEN
Kepemilikan Perorangan Ya/Tidak Ya/TidakKepemilikan Badan Usaha/Badan Hukum
Ya/Tidak Ya/Tidak
Struktur Organisasi Ada/Tidak AdaII PERIZINAN
Surat Rekomendasi dari PKFI Ada/Tidak AdaSurat Ijin Penyelenggaraan Klinik pratama dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
Ada/Tidak Ada
Surat Ijin Praktek Tenaga Medis Ada/Tidak AdaSurat Ijin Kerja Tenaga Kesehatan Ada/Tidak AdaSurat Ijin praktik Apoteker/ asisten Apoteker
Ada/Tidak Ada
III PENYELENGGARAAN Ada/Tidak AdaJam kerja Klinik Pratama Ada/Tidak AdaJenis Pelayanan Kesehatan Ada/Tidak AdaSPO Medis Ada/Tidak AdaSPO Medis:
1) Buku daftar Hadir Pasien Ada/Tidak Ada2) Kartu identitas pasien Ada/Tidak Ada3) Kartu rekam Medis Ada/Tidak Ada
11
4) Surat Pengantar rujukan Ada/Tidak Ada5) Buku Catatan Rujukan Ada/Tidak Ada6) Surat Keterangan sakit Ada/Tidak Ada7) Surat keterangan Sehat Ada/Tidak Ada8) Surat Persetujuan/Penolakan
Tindakan MedisAda/Tidak Ada
9) Laporan Bulanan Data Kesakitan
Ada/Tidak Ada
10) Manajemen vaksin Ada/Tidak Ada11) Limbah Medis Ada/Tidak Ada
IV SARANA DAN PRASARANABangunan Permanen Ada/Tidak AdaGambar Denah Ruangan Ada/Tidak AdaToilet Ada/Tidak Ada AdaDaftar Alat Kesehatan Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai
standarObat-obat Emergency Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai
standarBahan Habis Pakai Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai
standarTenaga Kesehatan Warga Negara Asing Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai
standar
3.3 Pemenuhan Standar Administrasi
No Variabel Penilaian StandartI STANDAR MANAJEMEN
Kepemilikan Perorangan Ya/Tidak Ya/TidakKepemilikan Badan Usaha/Badan Hukum
Ya/Tidak Ya/Tidak
Struktur Organisasi Ada/Tidak AdaII PERIZINAN
Surat Rekomendasi dari PKFI Ada/Tidak AdaSurat Ijin Penyelenggaraan Klinik pratama dari Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
Ada/Tidak Ada
Surat Ijin Praktek Tenaga Medis Ada/Tidak AdaSurat Ijin Kerja Tenaga Kesehatan Ada/Tidak AdaSurat Ijin praktik Apoteker/ asisten Apoteker
Ada/Tidak Ada
III PENYELENGGARAAN Ada/Tidak AdaJam kerja Klinik Pratama Ada/Tidak AdaJenis Pelayanan Kesehatan Ada/Tidak Ada
10
SPO Medis Ada/Tidak AdaSPO Medis:
1) Buku daftar Hadir Pasien Ada/Tidak Ada2) Kartu identitas pasien Ada/Tidak Ada3) Kartu rekam Medis Ada/Tidak Ada
4) Surat Pengantar rujukan Ada/Tidak Ada5) Buku Catatan Rujukan Ada/Tidak Ada6) Surat Keterangan sakit Ada/Tidak Ada7) Surat keterangan Sehat Ada/Tidak Ada8) Surat Persetujuan/Penolakan
Tindakan MedisAda/Tidak Ada
9) Laporan Bulanan Data Kesakitan
Ada/Tidak Ada
10) Manajemen vaksin Ada/Tidak Ada11) Limbah Medis Ada/Tidak Ada
IV SARANA DAN PRASARANABangunan Permanen Ada/Tidak AdaGambar Denah Ruangan Ada/Tidak AdaToilet Ada/Tidak Ada AdaDaftar Alat Kesehatan Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai
standarObat-obat Emergency Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai
standarBahan Habis Pakai Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai
standarTenaga Kesehatan Warga Negara Asing Ada/Tidak Ada Ada, minimal sesuai
standar
PLK Universitas Airlangga menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus.
Bangunan Klinik harus bersifat permanen dan tidak bergabung fisik
bangunannya dengan tempat tinggal perorangan. Bangunan Klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan,
kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan serta
perlindungan keselamatan dan kesehatan bagi semua orang termasuk
penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.
Bangunan Klinik paling sedikit terdiri atas:
11
a. ruang pendaftaran/ruang tunggu;
b. ruang konsultasi;
c. ruang administrasi;
d. ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik yang melaksanakan pelayanan farmasi;
e. ruang tindakan;
f. ruang/pojok ASI;
g. kamar mandi/wc; dan
h. ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.
Klinik PLK-UA harus tetap sebagai Klinik Pelayanan Kesehatan bagi civitas akademika UNAIR (peserta BPJS yg tidak terdaftar di PLK UA dan non peserta BPJS) konsekuensi pendanaan adalah dari UNAIR
Selain itu, PLK-UA perlu menambahkan tenaga administrasi, apoteker, tenaga paramedis dan tenaga medis serta menyediakan ambulance, dan pelayanan Laboratorium dasar untuk menunjang pelayanan di PLK-UA.
Agar tetap dapat menjadi pemberi pelayanan kesehatan untuk civitas akademika Unair maka PLK sudah menjadi Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) tingkat 1 yang bekerjasama dengan BPJS, sebagai klinik pratama. Maka rencana pengembangan yang dilakukan PLK adalah melengkapi persyaratan sebagai klinik pratama yang bekerjasama dengan BPJS, melengkapi sarana dan prasarana di PLK-UA, melakukan pelatihan dan peningkatan kompetensi karyawan, serta monitoring dan evaluasi SOP yang ada. Semua kajian kebutuhan dan rencana tindak lanjut PLK-UA setelah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, akan disusun dalam dokumen tersendiri, untuk disampaikan kepada Rektor.
3.4 Pemenuhan Sarana Prasarana
3.5 Pemenuhan SDM
3.6 Pemenuhan Standar Administrasi
10
Pada tanggal 1 Nopember 2014, PLK-UA sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Sampai lapoaran kinerja ini dibuat, peserta yang sudah terdafatar pada Klinik Kampus B PLK-UA sebanyak 17 peserta dan yang terdaftar pada Klinik Kampus C PLK-UA sebanyak 37 peserta. Sebagai FKTP yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, maka Klinik Kampus B dan Kampus C akan dibayar berdasarkan jumnlah kepesertaan dikalikan dengan biaya kapitasi Rp 10.000,- per bulan.
11
Bab 4. Pemasaran PLK-UA Sebagai FKTP BPJS
Pemasaran merupakan salah satu yang terpenting dalam mencapai tujuan PLKUA untuk
mencapai target pasien yang lebih banyak. BPJS merupakan asuransi kesehatan ya ng
bersifat sosial dengan sistem pembayaran kapitasi. Semakin banyak masyarakat yang
menggunakan PLKUA sebagai faskes tingkat 1 maka biaya yang dikeluarkan akan semakin
minimal. dan pendapatan akan semakin maksimal. Hal ini pemasaran hal yang cukup urgent
untuk segara dilakukan selain kelengkapan alat, tenaga pelayanan yang kompeten, dan
pelatihan-pelatihan yang mendukung pelayanan.
Peserta BPJS yang kita dapatkan saat ini adalah peserta mandiri yang mendaftar dan memilih
langsung PLK sbg FKTP mereka. Untuk itu perlu upaya pemasaran dari PLK-UA agar
jumlah kepesertaan bisa sesegera mungkin bertambah. Sasarannya adalah karyawan di
internal UNAIR dan mahasiswa UNAIR yang sudah menjadi anggota BPJS agar pindah
FKTP di PLKUA. Mahasiswa UNAIR yang belum menjadi peserta BPJS dihimbau untuk
segera mendaftar sebagai peserta BPJS dan memilih Klinik PLKUA sebagai FKTP. Dengan
memilih sasaran internal ini diharapkan para peserta BPJS dapat menjadi strategi pemasaran,
karena pada umumnya produk jasa pelayanan lebih memiliki ciri kualitas berdasarkan
pengalaman dan berdasarkan kepercayaan. Akibatnya konsumen lebih mengandalkan pada
kabar mulut ke mulut daripada iklan pemberi pelayanan jasa kesehatan. Selain itu pasien
lebih memperhatikan pemberi jasa pelayanan untuk menilai kualitas, karena dengan pemberi
jasa yang layanannya memuaskan mereka maka pasien akan loyal pada PLKUA sebagai
FKTP. Sehingga ia akan menceritakan kepuasannya itu kepada semua orang terdekatnya
dan secara tidak langsung akan lebih memperluas promosi PLKUA sebagai FKTP
dilingkungan masyarakat umum.
Dalam mempercepat peningkatan peserta BPJS dilingkungan Universitas Airlangga , segera
mungkin membuat jadwal Roadshow ke semua unit kerja yang ada di UNAIR untuk
sosialisasi PLKUA sebagai FKTP yang telah bekerja dengan BPJS dan memfasilitasi
pemindahan karyawan unair yang telah menjadi peserta BPJS untuk pindah FKTP ke
PLKUA.
Promosi PLKUA sebagai FKTP yang bekerjasama dengan BPJS ke masyarakat umum,
kedepannya pemasarannya diarahkan untuk memperkenalkan apa saja produk kesehatan yang
bisa ditangani oleh PLKUA beserta keunggulan-keunggulan produk pelayanan PLKUA
10
dengan cara bakti sosial , program pemeriksaan kesehatan dan memantapkan kepercayaan
masyarakat umum ( misal dengan ucapan selamat ulang tahun untuk pasien peserta BPJS
PLKUA yang sedang berulang tahun untuk menunjukkan kepedulian PLKUA terhadap
pasien).
Bab 5. Penutup
11
Di era BPJS Kesehatan sekarang ini, agar klinik dapat bertahan maka haruslah menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Karena semua penduduk menurut UU BPJS harusnya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Untuk itu PLK UA juga sudah berhasil menjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan kota Surabaya,tertamnggal 1 Nopember 2014. Sampai dengan laporan ini dibuat, peserta yang sudah terdaftar pada Klinik Kampus B sebanyak 17 peserta dan yang terdaftar pada Klinik Kampus C sebanyak 37 peserta. PLK-UA juga sudah mendapatkan pembayaran dari BPJS Kesehatan sebesar Rp 10.000 per bulan dikalikan dengan jumlah peserta yang terdaftar pada bulan tersebut. Bergabungnya PLK-UA dengan BPJS Kesehatan membawa konsekuensi terhadap tugas pokok dan fungsi PLK-UA. Berkenaaan dengan hal tersebut, PLK-UA harus sesegera mungkin membuat Rencana Strategis baru serta menyiaapakn sebaik mungkin agar dapat menjadi FKTP yang terkemuka dan menjadi perscontohan FKTP yang terstandar nasional.
Bab 5. Porfofolio Unit Kerja
5.1 Tata Pamong, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu
Berdasarkan Peraturan Rektor No.318/JO3/HK/2008 tentang Perubahan Struktur Organisasi Universitas Airlangga-BHMN, posisi PLK-UA di dalam struktur organisasi Universitas Airlangga adalah sebagai berikut.
Dengan melihat pada Gambar 1 tersebut, nampak bahwa posisi PLK UA sebagai satu-satunya lembaga asuransi dan penyedia pelayanan kesehatan tingkat dasar di Universitas Airlangga yang memiliki posisi sangat penting. Keberadaannya sangat diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan mahasiswa melalui serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan, baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif. Dengan koordinasi langsung di bawah rektor, maka memungkinkan lembaga ini untuk lebih fleksibel dalam menjalin kerjasama intra universitas dengan lembaga lain maupun fakultas di lingkungan Universitas Airlangga. Hal tersebut sesuai dengan SK Rektor Universitas Airlangga No.323/H3/KR/2009 tentang penetapan PPKM-UA/Airlangga Health Care Center (AHCC) menjadi Pusat Layanan Kesehatan (PLK) Universitas Airlangga, maka sejak tahun 2009 tugas pokok dan fungsi PLK-UA adalah memfasilitasi, melayani dan advokasi pemeliharaan kesehatan dan kebugaran sivitas akademika Universitas Airlangga. Sasaran dari program PLK-UA adalah mahasiswa, karyawan dan masyarakat umum di lingkungan Universitas Airlangga.
Laporan Kinerja Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga 2014 22
21
Gambar 1 Struktur Organisasi Universitas Airlangga
Laporan Kinerja Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga 2014 22
REKTORWAKIL REKTOR I, II, III
REKTORWAKIL REKTOR I, II, III
SEKRETARIAT UNIVERSITASSEKRETARIAT UNIVERSITAS
PPPPPP PPKKPPKK PLKPLK PPMBPPMB BPPBPP PPMPPMSPISPI DIR. MAWADIR. MAWA DIR. DIKDIR. DIKDIR. SDDIR. SD DIR. KEUDIR. KEU DIR. SIDIR. SI
FAKULTASFAKULTAS
FAKULTASFAKULTASBPFBPF PPSPPS LPP
MLPPM
PERPUSTAKAANPERPUSTAKAAN
DEPARTEMENDEPARTEMEN
DOSENDOSEN
DEWAN AUDIT
DEWAN AUDIT
SENAT AKADEMIK
SENAT AKADEMIK
MWAMWA
LP3LP3
LPTLPT
Untuk memperlancar jalannya pengelolaan di PLK-UA, rektor menerbitkan SK Nomor: 64/H3/KR/2011 Tentang Pengangkatan Kepala Perpustakaan, Ketua dan Sekretaris pada PPMB, PPKK, PLK, PPP, dan Ketua IOP. Selain itu, rektor juga menerbitkan SK Nomor: 857/H3/KR/2011 Tentang Pengangkatan Koordinator Bidang pada PLK-UA Periode 2011-2015. Struktur Organisasi PLK-UA terdiri dari Ketua, Sekretaris, Koordinator Bidang Pelayanan, dan Koordinator Bidang Administrasi dan Umum.
Struktur Organisasi PLK-UA adalah sebagai berikut.
Gambar 2 Struktur Organisasi PLK-UA
Jika dilihat bentuk struktur yang ada menunjukkan bahwa struktur organisasi di PLK-UA masih berupa simple structure, hal ini sesuai dengan kondisi organisasi saat ini yang memang belum terlalu besar. Kelebihan dari bentuk struktur seperti ini adalah memudahkan koordinasi antara pelaksana dengan pimpinan karena rentang kendali yang tidak terlampau besar. Demikian juga dalam hal pengambilan keputusan, jenjang hirarkhi yang harus ditempuh tidak terlampau tinggi, sehingga keputusan lebih cepat diambil. Tetapi kelemahan yang terkadang dirasakan adalah banyaknya fungsi manajerial yang harus ditangani dalam satu bidang. Sebagai contoh, koordinator bidang administrasi dan umum harus menangani semua urusan administratif baik tentang administrasi pelayanan, kepesertaan, pemasaran, logistik maupun sistem informasi manajemen. Untuk mengantisipasi hal ini PLK-UA telah menyusun job description untuk setiap jenis posisi. Selain itu, agar operasionalisasi PLK-UA lebih baik maka ditunjuk beberapa PJ (Penanggung jawab) dibawah Koordinator sehingga struktur organisasi internal PLK-UA sebagai berikut.
Gambar 3 Struktur Organisasi Internal PLK-UA
21
PJ Logistik
PJ SIM dan
Administrasi
PJ Pemasaran
danKepesertaan
PJ Poli Gigi
PJ Poli
Umum
PJ Pelayanan
Preventif dan Promotif
Tata USAHA
Koordinator Bidang Administrasi dan Umum
Koordinator Bidang Pelayanan
Ketua
Sekretaris
Ketua
Sekretaris
KoordinatorBidang Administrasi & Umum
KoordinatorBidang Pelayanan
Salah satu mekanisme untuk melaksanakan penjaminan mutu adalah dengan melakukan evaluasi internal. Maksud dari evaluasi internal ini adalah suatu kegiatan penilaian atau audit yang dilakukan secara mandiri oleh PLK-UA, di mana aspek yang dievaluasi meliputi komponen input, process maupun output. Input yang dimaksud meliputi faktor SDM, keuangan, peralatan, sarana dan prasarana pendukung dan metode pelayanan. Komponen proses meliputi pelaksanaan pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, dan kuratif, sedangkan komponen output meliputi kualitas dan kuantitas pelayanan.
Sebagai upaya menjaga mutu, PLK-UA berupaya untuk melengkapi semua Standard Operating Procedure (SOP). Wujud nyata dari tekad tersebut adalah dengan diadakannya pelatihan SOP bagi seluruh staf PLK-UA pada tahun 2009 di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unair. Monitoring dan evaluasi terhadap kelengkapan SOP terus dilakukan oleh pihak manajemen. Misalnya melakukan evaluasi pada SOP Penerimaan Pasien BPJS Kesehatan, SOP Pengecekan Kepesertaan BPJS Kesehatan, dan SOP Konfirmasi Data Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Muncul Dalam Aplikasi. Sampai saat ini SOP yang sudah terkumpul sebanyak 115 SOP. Demikian juga pengawasan terhadap kepatuhan menjalankan SOP juga menjadi prioritas bagi manajemen. Dalam setiap rapat internal, hal ini selalu ditekankan kepada semua karyawan PLK-UA.
Setiap tahun PLK-UA melakukan kegiatan penilaian atau audit terhadap kualitas & kuantitas pelayanan sebanyak 2 (dua) kali. Salah satunya adalah penilaian kepuasan pegawai yang di lakukan oleh Koordinator Bidang Umum dan Administrasi, dan penilaian kepuasan pasien yang dilakukan oleh Koordinator Bidang Pelayanan. Hasil dari penilaian tersebut biasanya dilaporkan secara rutin dalam laporan kinerja tengah tahun PLK, laporan kinerja Tengah tahun PLK, dan laporan evaluasi diri PLK. Penilaian tersebut dilakukan secara terstruktur (rutin) dan aktivitas ini mendapat dukungan luas dari seluruh staf PLK-UA sebagai upaya perbaikan terus-menerus.
Untuk meningkatkan mutu layanan, PLK-UA juga melakukan review atau audit terhadap pelayanan, rasionalisasi obat, dan hasil penilaian kepuasan pasien yang dilakukan oleh Koordinator Bidang Pelayanan. Salah satu bentuk review atau audit terhadap pelayanan yang dilakukan PLK adalah dengan mengundang dokter gigi spesialis sebagai auditor.
5.2. Sumber Daya ManusiaKualitas sebuah organisasi sangat ditentukan oleh kualitas dan kuantitas sumberdaya
manusianya. Sebagai institusi yang tengah berkembang, PLK-UA berupaya untuk senantiasa melakukan pengembangan sumber daya manusia.a. Tenaga Fungsional Medis, Pelaksana Administrasi dan Petugas Umum
Tenaga fungsional medis yang ada di PLK-UA terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelompok medis yang terdiri dari dokter dan dokter gigi, serta kelompok tenaga keperawatan yang terdiri dari perawat umum dan perawat gigi. PLK-UA dalam melaksanakan kegiatan pelayanan medis tiap shift nya membutuhkan 4 orang tenaga fungsional medis yang terdiri dokter, dokter gigi, perawat dan perawat gigi. PLK-UA mempunyai 2 klinik, yaitu klinik kampus B dan klinik kampus C dengan jam buka 08.00 – 19.30 WIB. Profil staf fungsional medis berdasarkan kompetensi di PLK-UA tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.
Laporan Kinerja Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga 2014 22
Tabel 4 Profil Staf Fungsional Medis Berdasarkan Kompetensi di PLK-UA Tahun 2012 – 2014
Jenis KompetensiStaf Fungsional Medis
2012 2013 2014Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Dokter spesialis gigi 1 7,15 1 6,67 - 0Dokter gigi 2 14,29 3 20,00 4 25Dokter umum 3 21,43 3 20,00 4 25Perawat umum 4 28,58 4 26,67 4 25Perawat gigi 4 28,58 4 26,67 4 25
Total 14 100 15 100 16 100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah staf fungsional medis tahun 2014 sebanyak 16 staf, yang melakukan pelayanan di 2 klinik (klinik kampus B dan klinik kampus C). Tenaga pelaksana administrasi yang ada di PLK-UA terdiri dari 2 kelompok, yaitu administrasi SIM dan Logistik, dan administrasi keuangan dan SDM. Selain itu, di PLK-UA juga ada petugas umum 2 orang. Semua staf fungsional medis, pelaksana administrasi dan 1 petugas umum di PLK-UA adalah pegawai honorer PLK-UA. Upaya untuk memperoleh SDM yang handal maka proses recruitment yang dilakukan di PLK-UA adalah (1) seleksi administrasi, (2) test psikologi, dan (3) test wawancara. Untuk menjamin keakuratan hasil seleksi, setiap tahun PLK-UA bekerjasama dengan lembaga psikologi Unair untuk membantu pelaksanaan test psikologi pegawai.
b. Tenaga struktural (manajemen)Dalam melaksanakan operasional sehari-hari, PLK-UA memiliki staf struktural untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan dan monitoring seluruh kegiatan di PLK-UA. Profil staf struktural manajemen berdasarkan kompetensi di PLK-UA Tahun 2012 – 2014 dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 5 Profil Staf Struktural Manajemen Berdasarkan Kompetensi di PLK-UA Tahun
2012 – 2014
Jenis KompetensiStaf Struktural Manajemen
2012 2013 2014Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Ketua 1 25 1 25 1 25Sekretaris 1 25 1 25 1 25Koordinator Bidang Pelayanan
1 25 1 25 1 25
Koordinator Bidang Administrasi & Umum
1 25 1 25 1 25
Total 4 100 4 100 4 100
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah staf struktural manajemen tahun 2014 sebanyak 4 staf. Pada tahun 2009 (sesuai dengan SK penetapan struktur organisasi PLK-UA tanggal 31 Juli 2009) PLK-UA menambah staf di struktural manajemen yaitu Koordinator Bidang Pelayanan dan Koordinator Bidang Administrasi dan Umum. Dalam proses pelaksanaannya pada tahun 2009 manajemen PLK-UA belum dapat berjalan secara optimal karena manajemen baru terbentuk. Akan tetapi pada tahun 2010-2013, manajemen PLK-UA sudah tertata dengan baik sehingga program kerja yang direncanakan dapat terlaksana dengan lebih baik pula. Ke empat orang yang menduduki jabatan struktural manajemen tersebut adalah staf dosen (Pegawai Negeri Sipil) di Universitas Airlangga,
21
yang kebetulan saat ini dijabat oleh dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga yang diberi tugas tambahan dari Rektor untuk mengembangkan PLK-UA. Dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, secara kontinyu dilaksanakan pelatihan baik in house maupun of the job training. Komitmen PLK-UA untuk pengembangan SDM ini dimanifestasikan dengan pengalokasian anggaran pengembangan SDM ini secara khusus dalam setiap penyusunan RKAT (Rencana Kegiatan Anggaran Tahunan). Sistem pengembangan staf di PLK-UA sudah berjalan dengan baik, diantaranya dengan adanya kegiatan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi staf di PLK-UA, misalnya seminar, dan pelatihan.
5.3. Sarana dan Prasarana serta Sistem Informasi
Sarana dan prasarana merupakan bagian yang sangat penting untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi PLK-UA. PLK-UA memiliki 2 klinik, yaitu klinik Kampus B yang terletak di Gedung PLK-UA Kampus B dengan luas 189 m², dan klinik Kampus C yang menempati salah satu bagian di dalam Gedung Student Center Kampus C dengan luas ruangan 56,16m². Ketersediaan ruang dan gedung untuk klinik Kampus B dirasa kurang mencukupi. Hal ini dikarenakan kebutuhan ruang untuk menunjang proses pelayanan di klinik Kampus B masih kurang, misalnya ruang penyimpanan/ gudang obat dan bahan habis pakai medis. Ketersediaan gedung untuk klinik Kampus C juga dirasa kurang representatif, dan ruangnya juga masih kurang, misalnya ruang penyimpanan obat dan bahan habis pakai medis. Profil bangunan dan ruangan PLK-UA dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 6 Profil Bangunan dan Ruangan PLK-UA
Nama Gedung Nama Ruang Luas (m2)PLK-UA kampus B - 189Student Center Kampus C PLK-UA Kampus C 56.16
Total Luas Bangunan 245.16
Sedangkan profil fasilitas penunjang yang ada di PLK-UA dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 7 Profil Fasilitas Penunjang Yang Ada di PLK-UA
Nama Gedung
Luas (m²)Area Parkir Mushola Kantin/
Dapur/Pantry
Toilet Ruang Terbuka Hijau
Jml LuasPLK-UA kampus B
12 3 9 2 12 8
PLK-UA kampus C
Ada tapi jadi satu dengan area parkir Gedung Student Center Kampus C
Ada tapi jadi satu dengan mushola Gedung Student Center
Kampus C
Ada 2 (Ada tapi jadi satu
dengan area parkir
Gedung Student Center
Kampus C)
4 Ada tapi jadi satu dengan ruang terbuka hijau
Gedung Student Center Kampus C
Fasilitas penunjang klinik Kampus C menjadi satu dengan fasilitas di lingkungan Universitas. Guna mendukung proses pelayanan terhadap konsumen (pasien) dan juga untuk mendukung operasionalisasi kegiatan manajemen, PLK-UA telah merenovasi ruangan di klinik Kampus C serta menyediakan beberapa fasilitas dan peralatan baik medis maupun non medis seperti ruang tunggu yang ber-AC dan tersedia TV.
Laporan Kinerja Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga 2014 22
Keberadaan sistem informasi manajemen sangat penting bagi pengendalian mutu layanan. Untuk memperlancar proses pelayanan PLK-UA masih menggunakan proses manual dalam pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi. Sejak tahun 2007, PLK-UA menggunakan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang digunakan untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan di PLK-UA. Selain itu, SIM digunakan untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen baik internal PLK-UA maupun eksternal di lingkungan Universitas Airlangga.Sampai dengan Tengah tahun 2014 ini SIM yang ada di PLK-UA adalah SIM PLK-UA tetapi belum berjalan secara optimal dikarenakan belum didukung dengan jaringan antar klinik B dan C. Kebutuhan tenaga pengelola dalam pengoperasian SIM adalah 1 orang. Saat ini PLK-UA belum mempunyai tenaga khusus untuk mengelola SIM, maka dalam pelaksanaannya dibebankan ke staf pelaksana administrasi yang sudah memiliki job description tertentu. Saat ini di PLK sudah tersedia 9 unit komputer. Sedangkan tenaga pelaksana dalam pengoperasian SIM yang dibutuhkan adalah 7 orang dan sampai saat ini terpenuhi hanya 3 orang. Profil fasilitas Sistem Informasi terhadap jumlah staf di PLK-UA dapat dilihat pada tabel berikut.Tabel 8 Profil Fasilitas Sistem Informasi Terhadap Jumlah Staf di PLK-UA
Jumlah/Jenis PenggunaJumlah staf pengelola 1Jumlah staf pelaksana 2 orangTerminal akses internet 1WiFi (Hot Spot) -Rasio terminal internet : pemakai 6Jumlah komputer untuk kegiatan pelayanan 9Rasio komputer : pemakai 3Bandwith tersedia (KBps) 182Rasio pemakai : bandwith 5Jumlah server 1Kapasitas server -
Sehubungan dengan pengoperasian SIM, PLK-UA mengharapkan kerjasama dengan DSI tentang kebutuhan software & hardware SIM dalam mengintegrasikan SIM PLK-UA dalam hal “cyber campus” sehingga PLK-UA bisa mengakses ke cyber campus untuk mengetahui jumlah peserta asuransi kesehatan PLK-UA secara akurat.
5.4. Pelayanan
Sasaran dari program PLK-UA adalah:1) mahasiswa (yang membayar asuransi kesehatan sebanyak 11.975 mahasiswa dan yang
tidak membayar asuransi kesehatan sebanyak 24.052 mahasiswa)2) karyawan honorer sebanyak 1000 orang (785 orang ber NIK Unair), PNS Gol 1
sebanyak 96 orang, dan PNS Gol 2 sebanyak 471 orang 3) masyarakat umum baik peserta BPJS maupun tidak.
Pelayanan yang diberikan di PLK-UA adalah meliputi :1) Pelayanan preventif dan promotif
a. Mengadakan penyuluhan kesehatan berkala: seminar, dialog interaktif, diagendakan sebanyak 2 kali dalam setahun.
21
b. Mengadakan kegiatan bhakti sosial untuk mempromosikan pola hidup sehat serta mempromosikan tugas dan fungsi PLK-UA ke civitas akademika dan masyarakat umum. Kegiatan diagendakan sebanyak 1 kali dalam setahun.
c. Mendukung kegiatan kemahasiswaan yang berhubungan dengan kesehatan. Kegiatan diagendakan sebanyak 1 kali dalam setahun.
2) Pelayanan kuratif, dengan menyelenggarakan pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama secara in-house untuk mahasiswa, karyawan honorer dan PNS Gol 1-2 Unair, serta masyarakat umum.
3) Pelayanan tingkat lanjut, berupa penggantian biaya pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (dokter spesialis, laboratorium, radiologi dan rawat inap) sesuai dengan plafon.
5.5. Permasalahan dan Rencana Pengembangan
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dihadapi oleh PLK adalah :a. Kurangnya staf pelaksana administrasi. Sampai dengan akhir tahun 2014 ini SIM yang
ada di PLK-UA adalah SIM PLK-UA tetapi belum berjalan secara optimal. Salah satunya dikarenakan kurangnya ketersediaan staf pelaksana administrasi. Saat ini PLK-UA belum mempunyai tenaga khusus untuk mengelola SIM, maka dalam pelaksanaannya dibebankan ke staf pelaksana administrasi yang sudah memiliki job description tertentu. Saat ini di PLK sudah tersedia 9 unit komputer. Sedangkan tenaga pelaksana dalam pengoperasian SIM yang dibutuhkan adalah 7 orang dan terpenuhi hanya 3 orang.
b. Integrasi SIM PLK-UA dengan cyber campus. Sehubungan dengan pengoperasian SIM, PLK-UA mengharapkan kerjasama dengan DSI tentang kebutuhan software & hardware SIM dalam mengintegrasikan SIM PLK-UA dalam hal “cyber campus” sehingga PLK-UA bisa mengakses ke cyber campus untuk mengetahui jumlah peserta asuransi kesehatan PLK-UA secara akurat.
c. Dengan diberlakukannya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tahun 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) maka seluruh warga negara akan wajib menjadi anggota BPJS. Per tanggal 1 Nopember 2014 PLK UA bekerjasama dengan BPJS Kesehatan KCU Surabaya. Untuk itu, PLK sudah tidak mungkin lagi berfungsi sebagai badan pengelola asuransi. Selain itu, PLK-UA perlu menambahkan tenaga administrasi, apoteker, tenaga paramedis dan tenaga medis serta menyediakan ambulance, dan pelayanan Laboratorium dasar untuk menunjang pelayanan di PLK-UA.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka rencana pengembangan yang dilakukan PLK adalah sebagai berikut :
a. Dengan perubahan tugas pokok dan fungsi PLK-UA, maka harus dibuat Rencana Strategis PLK-UA tahun 2015-2020
b. PLK akan mengajukan permintaan tambahan staf pelaksana administrasi, apoteker, tenaga paramedis dan tenaga medis ke Direktorat Sumber Daya Unair serta mengusulkan status kepegawaiannnya sebagai pegawai tetap UNAIR.
c. PLK akan mengajukan kerjasama dengan Direktorat Sistem Informasi Unair terkait dengan integrasi SIM PLK-UA dengan cyber campus.
d. Agar tetap dapat menjadi pemberi pelayanan kesehatan untuk civitas akademika Unair maka PLK sudah menjadi Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) tingkat 1 yang bekerjasama dengan BPJS, sebagai klinik pratama. Maka rencana pengembangan yang dilakukan PLK adalah melengkapi persyaratan sebagai klinik pratama yang
Laporan Kinerja Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga 2014 22
bekerjasama dengan BPJS, melengkapi sarana dan prasarana di PLK-UA, melakukan pelatihan dan peningkatan kompetensi karyawan, serta monitoring dan evaluasi SOP yang ada. Semua kajian kebutuhan dan rencana tindak lanjut PLK-UA setelah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, akan disusun dalam dokumen tersendiri, untuk disampaikan kepada Rektor.
21
Laporan Kinerja Pusat Layanan Kesehatan Universitas Airlangga 2014 22