BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa tehnik pemeriksaan anatomi dan fungsi dari
dinamika akuos humor yang direkomendasikan. Salah satu dari
pemeriksaan tersebut yang direkomendasikan dengan alat gonioskopi.
Alat ini dapat melihat sudut kamera okuli anterior yang dibentuk oleh taut
antara kornea perifer dengan iris, yang diantaranya terdapat jaringan
trabekula. Konfigurasi sudut ini, yakni apakah lebar (terbuka), sempit, atau
tertutup menimbulkan dampak penting pada aliran keluar humor akuos.
Lebar sudut kamera anterior dapat diperkirakan dengan pencahayaan
oblik kamera anterior dengan sebuah senter tangan atau dengan
pengamatan kedalaman kamera anterior perifer dengan slit lamp, tetapi
sebaiknya ditentukan dengan gonioskopi, yang memungkinkan visualisasi
langsung dengan struktur struktur sudut. Apabila keseluruhan jaringan
trabekular, sklera, dan prosesus iris dapat terlihat, sudut dinyatakan
terbuka. Apabila hanya garis schwalbe atau sebagian kecil dari jalinan
trabekular yang dapat terlihat, sudut dikatakan sempit. Apabila garis
schwalbe tidak terlihat sudut tertutup.1,2,3
Gonioskopi merupakan alat pemeriksaan yang penting untuk
diagnostik dan merupakan teknik pemeriksaan untuk memvisualisasikan
gambaran kamera okuli anterior. Dengan menguasai berbagai variasi
teknik pemeriksaan gonioskopi penting untuk mengevaluasi pasien
glaukoma. Untuk memperkirakan kedalaman kamera okuli anterior,
pemeriksa menjatuhkan cahaya slit pada daerah anterior limbus dengan
sudut 60o (metode van herick ). Jika jarak dari permukaan anterior iris
sampai dengan bagian posterior kornea kurang dari seperempat
ketebalan kornea maka kita menilai sudut kamera okuli anterior sempit.4,5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Identifikasi struktur sudut COA
a. Schwalbe Line merupakan struktur sudut yang paling depan,
berupa garis berwarna opak. Secara anatomi daerah ini
merupakan batas antara membrana descemet perifer dan batas
anterior trabekula.
b. Pangka kornea merupakan daerah yang berguna untuk
menentukan schwalbe line, sebagai berikut :
· Menggunakan sinar slit yang lebar akan terlihat dua
bayangan yang sejajar, satu dari permukaan eksternal
kornea dan perlengketannya dengan sklera. Garis lain
dibentuk oleh permukaan dalam kornea.
· Kedua bentuk sinar tersebut bertemu di apek pangkal
kornea yang sejajar dengan schwalne line.
c. Trabekukum berada antara schwalbe line dengan scleral spur
dan mempunyai lebar 600 um. Secara gonioskopi tampak seperti
dasar kaca dan seolah mempunyai kedalaman. Bagian anterior
yang tidak berfungsi berada dekat schwalbe line dan berwarna
keputih-putihan, sedangkan bagian fungsional posterior
berpigmen. Bagian yang berpigmen berada di sclera spur
berwarna biru keabu – abuan. Pada saat laser trabekulektomi
bagian yang dibakar adalah pada daerah sambungan trabekula
pigmen dengan yang non pigmen. Pada mata orang tua,
pigmentasi trabekula melibatkan trabekula posterior dengan luas
yang bemacam – macam sebagian besar berada di inferior dan
kadang – kadang mempunyai meridian hotizontal.
d. Kanal schlem, dapat terlihat pada sudut non pigmented. Berupa
garis yang sidikit gelap yang berada di posterior trabekula.
e. Darah kadang juga terlihat dalam saluran ini jika lensa
gonioskopi menekan vena episklera sehingga tekanan episklera
meningkatkan tekanan intra okuler.1,5
f. Sclera spur adalah projeksi bagian sclera yang paling anterior
dan merupakan tempat melekatnya otot - otot longitudinal
gonioskopi badan siliar. Secara gonioskopi scleral spur berada
dibelakang trabekula, terlihat sebagai suatu pita yang bewarna
sempit yang berwarna keputihan dan padat mengkilat. Scleral
spur merupakan daerah penanda yang sangat penting karena
relatif sama pada setiap mata. Pada laser trabekuloplasti sangat
penting untuk mengidentifikasi scleral spur karena jika proses
pembakaran mengenai bagian belakang scleral spur akan
menimbulkan inflamasi yang besar sehingga meningkatkan
terjadinya resiko peningkatan tekanan intra okuker paska laser
karena pembentukan peripheral anterior sinekia.
g. Badan siliar, berada tepat dibelakang scleral spur berupa pita
berwarna merah muda kecoklatan, gelap keabu – abuan.
Lebarnya tergantung pada posisi insersi iris dan cendrung lebih
sempit pada mata hipermetrop dan lebih lebar pada mata miop.
Angle resess terlihat sebagai terbentuknya iris ke posterior
seolah – olah berinsersi pada corpus siliare.
h. Prosesus iris, adalah perluasan permukaan anterior iris yang
masuk hingga kedaerah scleral spur dan menutupi corpus
siliaris. Prosesus iris ini dapat ditemukan pada sepertiga mata
normal terutama pada anak – anak dan pada mata orang
berwarna coklat. Prosesus iris ini meningkat dengan
pertambahan umur, cendrung untuk mengecil dan putus atau
hilangnya kontunitasnya. Prosesus iris harus dibedakan dengan
PAS (Periferal Anterior Sinekia ) dimana PAS lebih lebar dan
terdapat perlengketan iris dengan struktur sudutnya. Namun PAS
stelata yang halus diinduksi oleh laser trabekuloplasti yang
kurang tepat sering salah dianggap sebagai prosesus iris.
i. Pembuluh darah berjalan dalam pola melingkar didasar angle
resess dan sering terlihat pada mata orang normal. Kelainan
pembuluh darah yang bejalan secara acak dapat ditemukan
pada keadaan sebagai berikut :
· Glaukoma neovaskular, sindroma fuchs uveitis dan uveitis
anterior kronik.1,2,3,6,7
2.2. Gonioskopi
Untuk menegakkan diagnosa suatu glaukoma diperlukan beberapa
pemeriksaan, salah satunya yaitu gonioskopi, digunakan untuk :
1. Diagnostik : Gonioskopi memfasilitasi kita mengidentifikasikan
struktur sudut yang abnormal dan menilai lebar sudut COA.
Khususnya penting pada penatalaksanaan mata sudut sempit.
2. Bedah : Gonioskopi membantu kita melihat sudut pada saat
dilakukan laser trabekuloplasti dan goniotomi.
Prinisip optikal gonioskopi
1. Lensa Gonioskopi indirek (goniomirrors) memberikan pantulan
bayangan sudut yang berseberangan dan hanya dapat digunakan
bersamaan dengan slit lamp.
2. Lensa Gonioskopi direk ( gonioprisms) menghasilkan gambaran
sudut secara langsung. Tidak membutuhkan slit lamp dan biasanya
digunakan untuk pasien dengan posisi supine (telentang ).
2.3. Lensa – lensa Gonioskopi
1. Goldman three mirror.
Gonioskopi ini merupakan salah satu lensa gonioskopi
indirek dengan diameter permukaan kontak lebih kurang 12 mm.
Gonioskopi ini relatif mudah digunakan dan memberikan gambaran
sudut yang bagus. Lensa ini stabil dan lengket pada bola mata dan
dapat digunakan pada laser trabekuloplasti argon. Karena
kelengkungannya lebih cembung diperlukan cairan viskous yang
mempunyai indeks bias yang sama untuk mengisi celah antrara
lensa dan kornea. Setelah penggunaan zat ini menyebabkan
pandangan pasien menjadi kabur dan viskus sukar dinilai. Jadi
pemeriksaan perimetri, oftalmoskop, foto fundus harus dilakukan
sebelum pemeriksaan gonioskopi ini. Modifikasi lensa Goldman
dengan 1 atau 2 kaca cermin dan dilapisi anti reflektif dibuat untuk
digunakan pada laser trabekuloplasti. Memberikan gambaran
simultan yang luas pada sudut COA.
Gambar.1. Jalannya cahaya pada lensa Goldman7,8,9,10
2. Zeiss
Sama dengan lensa posner dan sussman merupakan lensa
kontak gonioskopi indirek yang memiliki 4 cermin dengan
pegangan. Permukaan kontak lensa lebih kurang 9 mm dan
memiliki kelengkungan lebih datar dibandingkan kornea dan tidak
membutuhkan zat tambahan. Air mata cukup sebagai zat kontrol
dan lubrikan lensa. Sehingga pemeriksaan lebih cepat dan
nyaman, yang penting tidak mempengaruhi pemeriksaan fundus.
Dengan adanya keempat cermin ini kita bisa memeriksa sekeliling
sudut dengan putaran yang minimal. Lensa ini penting untuk
gonioskopi indentasi namun karena tidak stabil di permukaan bola
mata, lensa ini tidak dapat digunakan pada laser trabekulektomi.
Gambar.2. Jalannya cahaya pada lensa Zeiss. 7,8,9,10
3. Koeppe
Merupakan lensa gonioskopi direk yang berbentuk kubah
dengan ukuran yang bermacam – macam. Mudah digunakan dan
memberikan gambaran sudut yang lebih luas. Lensa ini berguna
khususnya untuk membandingkan gambaran sudut yang lainnya.
Dengan posisi pasien telentang COA akan lebih dalam dan sudut
lebih mudah terlihat. Jika digunakan bersama dengan mikroskop
akan memberikan gambaran yang detail, baik dengan penyinaran
langsung maupun tidak langsung. Lensa ini dapat digunakan
dengan slit lamp.
Gambar. 3. Jalannya cahaya pada lensa Koepe. 7,8,9,10
4. Swan Jacob
Merupakan lensa gonioskopi direct untuk operasi yang
memiliki
pegangan diletakkan dipermukaan kornea. 4,5,8,9
Top Related