8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
1/24
1. Definisi Asma
Istilah asma berasal dari kata Yunani yang artinya “terengah-engah” dan
berarti serangan nafas pendek. Nelson mendefinisikan asma sebagai kumpulan
tanda dan gejala wheezing (mengi dan atau batuk dengan karakteristik sebagai
berikut! timbul se"ara episodik dan atau kronik# "enderung pada malam hari$dini
hari (no"turnal# musiman# adanya faktor pen"etus diantaranya akti%itas fisik dan
bersifat re%ersibel baik se"ara spontan maupun dengan penyumbatan# serta adanya
riwayat asma atau atopi lain pada pasien$keluarga# sedangkan sebab-sebab lain
sudah disingkirkan.
&atasan asma yang lengkap yang dikeluarkan oleh 'lobal Initiati%e for
sthma ('IN didefinisikan sebagai gangguan inflamasi kronik saluran nafas
dengan banyak sel yang berperan# khususnya sel mast# eosinofil# dan limfosit ).
*ada orang yang rentan inflamasi ini menyebabkan mengi berulang# sesak nafas#
rasa dada tertekan dan batuk# khususnya pada malam atau dini hari. 'ejala ini
biasanya berhubungan dengan penyempitan jalan nafas yang luas namun
ber%ariasi# yang sebagian bersifat re%ersibel baik se"ara spontan maupun dengan
pengobatan# inflamasi ini juga berhubungan dengan hiperreakti%itas jalan nafas
terhadap berbagai rangsangan.
2. Epidemiologi Asma
sma dapat timbul pada segala umur# dimana +, penderita bergejala pada
umur tahun# sedangkan /,-0, anak yang menderita asma gejala pertamanya
mun"ul sebelum umur 1-2 tahun34. 5ebagian besar anak yang terkena kadang-
kadang hanya mendapat serangan ringan sampai sedang# yang relatif mudah
ditangani.
5ebagian ke"il mengalami asma berat yang berlarut-larut# biasanya lebih
banyak yang terus menerus dari pada yang musiman. 6al tersebut yang
menjadikannya tidak mampu dan mengganggu kehadirannya di sekolah# akti%itas
bermain# dan fungsi dari hari ke hari.
sma sudah dikenal sejak lama# tetapi pre%alensi asma tinggi. 7i ustralia
pre%alensi asma usia /- tahun pada tahun 0/3 sebesar 3#0 meningkat
1
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
2/24
menjadi 30#8 pada tahun 00338. *enelitian di Indonesia memberikan hasil
yang ber%ariasi antara +-/# penelitian di 9enado# *elembang# :jung *andang#
dan Yogyakarta memberikan angka berturut-turut 8#00! /#,/! 8 dan
1#/30.
*enelitian epidemiologi asma juga dilakukan pada siswa 5;)* di beberapa
tempat di Indonesia# antara lain< di *alembang# dimana pre%alensi asma sebesar
8#1! di =akarta pre%alensi asma sebesar 2#8 dan di &andung pre%alensi asma
sebesar 4#80. &elum dapat disimpulkan ke"enderungan perubahan pre%alensi
berdasarkan bertambahnya usia karena sedikitnya penelitian dengan sasaran
siswa 5;)*# namun tampak terjadinya penurunan (outgrow pre%alensi asma
sebanding dengan bertambahnya usia terutama setelah usia sepuluh tahun. 6al ini
yang menyebabkan pre%alensi asma pada orang dewasa lebih rendah jika
dibandingkan dengan pre%alensi asma pada anak.
Etiologi Asma
sma merupakan gangguan kompleks yang melibatkan faktor autonom#
imunologis# infeksi# endokrin dan psikologis dalam berbagai tingkat pada
berbagai indi%idu. kti%itas bronkokontriktor neural diperantarai oleh bagian
kolinergik sistem saraf otonom. :jung sensoris %agus pada epitel jalan nafas#
disebut reseptor batuk atau iritan# tergantung pada lokasinya# men"etuskan refleks
arkus "abang aferens# yang pada ujung eferens merangsang kontraksi otot polos
bronkus.
Neurotransmisi peptida intestinal %asoaktif (*I> memulai relaksasi otot
polos bronkus. Neurotramnisi peptida %asoaktif merupakan suatu neuropeptida
dominan yang dilibatkan pada terbukanya jalan nafas. ?aktor imunologi penderita
asma ekstrinsik atau alergi# terjadi setelah pemaparan terhadap faktor lingkungan
seperti debu rumah# tepung sari dan ketombe. &entuk asma inilah yang paling
sering ditemukan pada usia 3 tahun pertama dan pada orang dewasa (asma yang
timbul lambat# disebut intrinsik.
?aktor endokrin menyebabkan asma lebih buruk dalam hubungannya
dengan kehamilan dan mentruasi atau pada saat wanita menopause# dan asma
2
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
3/24
membaik pada beberapa anak saat pubertas. ?aktor psikologis emosi dapat
memi"u gejala-gejala pada beberapa anak dan dewasa yang berpenyakit asma#
tetapi emosional atau sifat-sifat perilaku yang dijumpai pada anak asma lebih
sering dari pada anak dengan penyakit kronis lainnya.
3. Patofisiologi Asma
@bstruksi saluran nafas pada asma merupakan kombinasi spasme otot
bronkus# sumbatan mukus# edema dan inflamasi dinding bronkus. @bstruksi
bertambah berat selama ekspirasi karena se"ara fisiologis saluran nafas
menyempit pada fase tersebut. 6al ini mengakibatkan udara distal tempat
terjadinya obtruksi terjebak tidak bisa diekspirasi# selanjutnya terjadi peningkatan
%olume residu# kapasitas residu fungsional (AB?# dan pasien akan bernafas pada
%olume yang tinggi mendekati kapasitas paru total (A*). Aeadaan hiperinflasi
ini bertujuan agar saluran nafas tetap terbuka dan pertukaaran gas berjalan lan"ar.
'angguan yang berupa obstruksi saluran nafas dapat dinilai se"ara obyektif
dengan >olume Ckspirasi *aksa (>C* atau rus *un"ak Ckspirasi (*C.
5edangkan penurunan Aapasitas >ital *aksa (A>* menggambarkan derajat
hiperinflasi paru. *enyempitan saluran nafas dapat terjadi baik pada di saluran
nafas yang besar# sedang maupun yang ke"il. 'ejala mengi menandakan ada
penyempitan di saluran nafas besar.
9anifestasi penyumbatan jalan nafas pada asma disebabkan oleh
bronkokontriksi# hipersekresi mukus# edema mukosa# infiltrasi seluler# dan
deskuamasi sel epitel serta sel radang. &erbagai rangsangan alergi dan rangsangan
nonspesifik# akan adanya jalan nafas yang hiperaktif# men"etuskan respon
bronkokontriksi dan radang. Bangsangan ini meliputi alergen yang dihirup
(tungau debu# tepungsari# sari kedelai# dan protein minyak jarak# protein sayuran
lainnya# infeksi %irus# asap rokok# polutan udara# bau busuk# obat-obatan
(metabisulfit# udara dingin# dan olah raga.
*atologi asma berat adalah bronkokontriksi# hipertrofi otot polos bronkus#
hipertropi kelenjar mukosa# edema mukosa# infiltrasi sel radang (eosinofil#
neutrofil# basofil# makrofag# dan deskuamasi. )anda-tanda patognomosis adalah
3
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
4/24
krisis kristal Dhar"ot-leyden (lisofosfolipase membran eosinofil# spiral Durs"h-
mann (silinder mukosa bronkiale# dan benda-benda Dreola (sel epitel terkelupas.
*enyumbatan paling berat adalah selama ekspirasi karena jalan nafas
intratoraks biasanya menjadi lebih ke"il selama ekspirasi. *enyumbatan jalan
nafas difus# penyumbatan ini tidak seragam di seluruh paru. telektasis
segmental atau subsegmental dapat terjadi# memperburuk ketidakseimbangan
%entilasi dan perfusi. 6iper%entilasi menyebabkan penurunan kelenturan# dengan
akibat kerja pernafasan bertambah. Aenaikan tekanan transpulmuner yang
diperlukan untuk ekspirasi melalui jalan nafas yang tersumbat# dapat
menyebabkan penyempitan lebih lanjut# atau penutupan dini (prematur beberapa
jalan nafas total selama ekspirasi# dengan demikian menaikkan risiko
pneumotoraks.
4
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
5/24
4. Klasifikasi Asma Berdasarkan Berat Penyakit
Alasifikasi asma yaitu.
. sma ekstrinsik
sma ekstrinsik adalah bentuk asma paling umum yang disebabkan
karena reaksi alergi penderita terhadap allergen dan tidak membawa
pengaruh apa-apa terhadap orang yang sehat.
3. sma intrinsik
sma intrinsik adalah asma yang tidak responsif terhadap pemi"u yang
berasal dari allergen. sma ini disebabkan oleh stres# infeksi dan kodisi
lingkungan yang buruk seperti klembaban# suhu# polusi udara dan
akti%itas olahraga yang berlebihan.
*edoman pelayanan medik dalam konsensus nasional membagi asma anak
menjadi tiga tingkatan berdasarkan kriteria dalam tabel sebagai berikut<
)abel . *embagian derajat klinis asma anak
5
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
6/24
9enurut 'lobal Initiati%e for sthma ('IN penggolongan asma
berdasarkan beratnya penyakit dibagi 1 (empat yaitu (atau dapat dilihat pada
tabel 3<
. sma Intermiten (asma jarang
- gejala kurang dari seminggu
- serangan singkat
- gejala pada malam hari E 3 kali dalam sebulan
- ?C> atau *C> F /,
- *C? atau ?C> %ariabilitas 3, G +,
3. sma mild persistent (asma persisten ringan
- gejala lebih dari sekali seminggu
- serangan mengganggu akti%itas dan tidur
- gejala pada malam hari F 3 kali sebulan
- ?C> atau *C> F /, - *C? atau ?C> %ariabilitas E 3, G +,
+. sma moderate persistent (asma persisten sedang
- gejala setiap hari
- serangan mengganggu akti%itas dan tidur
- gejala pada malam hari F dalam seminggu
- ?C> tau *C> 4, G /,
- *C? atau ?C> %ariabilitas F +,
6
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
7/24
1. sma se%ere persistent (asma persisten berat
- gejala setiap hari
- serangan terus menerus
- gejala pada malam hari setiap hari
- terjadi pembatasan akti%itas fisik
- ?C> atau *C? H 4,
- *C? atau ?C> %ariabilitas F +,
)abel 3. Alasifikasi sma &erdasarkan &eratnya *enyakit
5elain berdasarkan gejala klinis di atas# asma dapat diklasifikasikan
berdasarkan derajat serangan asma yaitu<
7
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
8/24
. 5erangan asma ringan dengan akti%itas masih dapat berjalan# bi"ara satu
kalimat# bisa berbaring# tidak ada sianosis dan mengi kadang hanya pada
akhir ekspirasi#
3. 5erangan asma sedang dengan pengurangan akti%itas# bi"ara memenggal
kalimat# lebih suka duduk# tidak ada sianosis# mengi nyaring sepanjang
ekspirasi dan kadang-kadang terdengar pada saat inspirasi#
+. 5erangan asma berat dengan akti%itas hanya istirahat dengan posisi duduk
bertopang lengan# bi"ara kata demi kata# mulai ada sianosis dan mengi
sangat nyaring terdengar tanpa stetoskop#
1. 5erangan asma dengan an"aman henti nafas# tampak kebingunan# sudah
tidak terdengar mengi dan timbul bradikardi.
*erlu dibedakan derajat klinis asma harian dan derajat serangan asma.
5eorang penderita asma persisten (asma berat dapat mengalami serangan asma
ringan. 5edangkan asma ringan dapat mengalami serangan asma berat# bahkan
serangan asma berat yang mengan"am terjadi henti nafas yang dapat
menyebabkan kematian.
5. Faktor-faktor esiko Asma
5e"ara umum faktor risiko asma dibagi kedalam dua kelompok besar# faktor
risiko yang berhubungan dengan terjadinya atau berkembangnya asma dan faktor
risiko yang berhubungan dengan terjadinya eksaserbasi atau serangan asma yang
disebut trigger faktor atau faktor pen"etus. dapun faktor risiko pen"etus asma
yaitu<
. sap Bokok
*embakaran tembakau sebagai sumber zat iritan dalam rumah yang
menghasilkan "ampuran gas yang komplek dan partikel-partikel berbahaya.
;ebih dari 12,, jenis kontaminan telah dideteksi dalam tembakau#
diantaranya hidrokarbon polisiklik# karbon monoksida# karbon dioksida#
nitrit oksida# nikotin# dan akrolein.
• *erokok pasif
8
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
9/24
nak-anak se"ara bermakna terpapar asap rokok. 5isi aliran asap
yang terbakar lebih panas dan lebih toksik dari pada asap yang
dihirup perokok# terutama dalam mengiritasi mukosa jalan nafas.
*aparan asap tembakau pasif berakibat lebih berbahaya gejala
penyakit saluran nafas bawah (batuk# lendir dan mengi dan naiknya
risiko asma dan serangan asma. &eberapa penelitian menyebutkan
bahwa risiko mun"ulnya asma meningkat pada anak yang terpapar
sebagai perokok pasif dengan @B H +#+ (02 DI #1- 2#81.
• *erokok aktif
9erokok dapat menaikkan risiko berkembangnya asma karena
pekerjaan pada pekerja yang terpapar dengan beberapa sensitisasi di
tempat bekerja. Namun hanya sedikit bukti-bukti bahwa merokok
aktif merupakan faktor risiko berkembangnya asma se"ara umum.
3. )ungau 7ebu Bumah
sma bronkiale disebabkan oleh masuknya suatu alergen misalnya tungau
debu rumah yang masuk ke dalam saluran nafas seseorang sehingga
merangsang terjadinya reaksi hipersentiti%itas tipe I. )ungau debu rumah
ukurannya ,# - ,#+ mm dan lebar ,#3 mm# terdapat di tempat-tempat atau
benda-benda yang banyak mengandung debu. 9isalnya debu yang berasal
dari karpet dan jok kursi# terutama yang berbulu tebal dan lama tidak
dibersihkan# juga dari tumpukan koran-koran# buku-buku# pakaian lama.
+. =enis Aelamin
=umlah kejadian asma pada anak laki-laki lebih banyak dibandingkan
dengan perempuan. *erbedaan jenis kelamin pada kekerapan asma
ber%ariasi# tergantung usia dan mungkin disebabkan oleh perbedaan karakter
biologi. Aekerapan asma anak laki-laki usia 3-2 tahun ternyata 3 kali lebih
sering dibandingkan perempuan sedangkan pada usia 1 tahun risiko asma
anak laki- laki 1 kali lebih sering dan kunjungan ke rumah sakit + kali lebih
sering dibanding anak perempuan pada usia tersebut# tetapi pada usia 3,
tahun kekerapan asma pada laki-laki merupakan kebalikan dari insiden ini.
*eningkatan risiko pada anak laki-laki mungkin disebabkan semakin
9
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
10/24
sempitnya saluran pernapasan# peningkatan pita suara# dan mungkin terjadi
peningkatan IgC pada laki-laki yang "enderung membatasi respon bernapas.
7idukung oleh adanya hipotesis dari obser%asi yang menunjukkan tidak
ada perbedaan ratio diameter saluran udara laki-laki dan perempuan setelah
berumur , tahun# mungkin disebabkan perubahan ukuran rongga dada
yang terjadi pada masa puber laki-laki dan tidak pada perempuan.
*redisposisi perempuan yang mengalami asma lebih tinggi pada laki-laki
mulai ketika masa puber# sehingga pre%alensi asma pada anak yang semula
laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan mengalami perubahan dimana
nilai pre%alensi pada perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki. spirin
lebih sering menyebabkan asma pada perempuan.
1. &inatang *eliharaan
&inatang peliharaan yang berbulu seperti anjing# ku"ing# hamster# burung
dapat menjadi sumber alergen inhalan. 5umber penyebab asma adalah
alergen protein yang ditemukan pada bulu binatang di bagian muka dan
ekskresi. lergen tersebut memiliki ukuran yang sangat ke"il (sekitar +-1
mikron dan dapat terbang di udara sehingga menyebabkan serangan asma#
terutama dari burung dan hewan menyusui. :ntuk menghindari alergen
asma dari binatang peliharaan# tindakan yang dapat dilakukan adalah< .
&uatkan rumah untuk binatang peliharaan di halaman rumah# jangan biarkan
binatang tersebut masuk dalam rumah# 3. =angan biarkan binatang tersebut
berada dalam rumah# +. 9andikan anjing dan ku"ing setiap minggunya.
2. =enis 9akanan
&eberapa makanan penyebab alergi makanan seperti susu sapi# ikan laut#
ka"ang# berbagai buah-buahan seperti tomat# strawberry# mangga# durian
berperan menjadi penyebab asma. 9akanan produk industri dengan
pewarna buatan (misal< tartazine# pengawet (metabisulfit# %etsin
(monosodum glutamat-95' juga bisa memi"u asma. *enderita asma
berisiko mengalami reaksi anafilaksis akibat alergi makanan fatal yang
dapat mengan"am jiwa. 9akanan yang terutama sering mengakibatkan
reaksi yang fatal tersebut adalah ka"ang# ikan laut dan telor. lergi makanan
10
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
11/24
seringkali tidak terdiagnosis sebagai salah satu pen"etus asma meskipun
penelitian membuktikan alergi makanan sebagai pen"etus bronkokontriksi
pada 3 - 2 anak dengan asma. 9eskipun hubungan antara sensiti%itas
terhadap makanan tertentu dan perkembangan asma masih diperdebatkan#
tetapi bayi yang sensitif terhadap makanan tertentu akan mudah menderita
asma kemudian# anak-anak yang menderita enteropathy atau "olitis karena
alergi makanan tertentu akan "enderung menderita asma. lergi makanan
lebih kuat hubungannya dengan penyakit alergi se"ara umum dibanding
asma.
4. *erabot Bumah )angga.
&ahan polutan indoor dalam ruangan meliputi bahan pen"emar biologis
(%irus# bakteri# jamur# formadehyde# %olatile organi" "oumpounds (>@D#
"ombustion produ"ts (D@# N@3# 5@3 yang biasanya berasal dari asap
rokok dan asap dapur. 5umber polutan >@D berasal dari semprotan
serangga# "at# pembersih# kosmetik# 6airspray# deodorant# pewangi ruangan#
segala sesuatu yang disemprotkan dengan aerosol sebagai propelan dan
pengen"er (sol%ent seperti thinner. 5umber formaldehid dalam ruangan
adalah bahan bangunan# insulasi# furnitur# karpet. *aparan polutan
formaldehid dapat mengakibatkan terjadinya iritasi pada mata dan saluran
pernapasan bagian atas. *artikel debu# khususnya respilable dust disamping
menyebabkan ketidak nyamanan juga dapat menyebabkan reaksi
peradangan paru.
8. *erubahan Dua"a
Aondisi "ua"a yang berlawanan seperti temperatur dingin# tingginya
kelembaban dapat menyebabkan asma lebih parah# epidemik yang dapat
membuat asma menjadi lebih parah berhubungan dengan badai dan
meningkatnya konsentrasi partikel alergenik. 7imana partikel tersebut dapat
menyapu pollen sehingga terbawa oleh air dan udara. *erubahan tekanan
atmosfer dan suhu memperburuk asma sesak nafas dan pengeluaran lendir
yang berlebihan. Ini umum terjadi ketika kelembaban tinggi# hujan# badai
11
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
12/24
selama musim dingin. :dara yang kering dan dingin menyebabkan sesak di
saluran pernafasan.
/. Biwayat *enyakit Aeluarga
Bisiko orang tua dengan asma mempunyai anak dengan asma adalah tiga
kali lipat lebih tinggi jika riwayat keluarga dengan asma disertai dengan
salah satu atopi. *redisposisi keluarga untuk mendapatkan penyakit asma
yaitu kalau anak dengan satu orangtua yang terkena mempunyai risiko
menderita asma 32# risiko bertambah menjadi sekitar 2, jika kedua
orang tua asmatisk. sma tidak selalu ada pada kembar monozigot# labilitas
bronkokontriksi pada olahraga ada pada kembar identik# tetapi tidak pada
kembar dizigot. ?aktor ibu ternyata lebih kuat menurunkan asma dibanding
dengan bapak. @rang tua asma kemungkinan /-4 kali menurunkan asma
dibandingkan dengan orang tua yang tidak asma# terlebih lagi bila anak
alergi terhadap tungau debu rumah. B.I Chli"h menginformasikan bahwa
riwayat keluarga mempunyai hubungan yang bermakna (@B 3#88< 02
DIH#-3#1/.
!. "e#ala Asma
'ejala asma bersifat episodik# seringkali re%ersibel dengan$atau tanpa
pengobatan. 'ejala awal berupa<
- batuk terutama pada malam atau dini hari
- sesak napas
- napas berbunyi (mengi yang terdengar jika pasien menghembuskan
napasnya- rasa berat di dada
- dahak sulit keluar.
'ejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengan"am jiwa.
Yang termasuk gejala yang berat adalah<
- 5erangan batuk yang hebat
- 5esak napas yang berat dan tersengal-sengal
- 5ianosis (kulit kebiruan# yang dimulai dari sekitar mulut
12
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
13/24
- 5ulit tidur dan posisi tidur yang nyaman adalah dalam keadaan duduk
- Aesadaran menurun
$. Diagnosis Asma
*enegakan diagnosis asma didasarkan pada anamnesis# tanda-tanda klinik
dan pemeriksaan tambahan.
. *emeriksaan anamnesis keluhan episodik batuk kronik berulang# mengi#
sesak dada# kesulitan bernafas#
3. ?aktor pen"etus (in"iter dapat berupa iritan (debu# pendinginan saluran
nafas# alergen dan emosi# sedangkan perangsang (indu"er berupa kimia#
infeksi dan alergen.
+. *emeriksaan fisik sesak nafas (dyspnea# mengi# nafas "uping hidung
pada saat inspirasi (anak# bi"ara terputus putus# agitasi# hiperinflasi
toraks# lebih suka posisi duduk. )anda-tanda lain sianosis# ngantuk#
susah bi"ara# takikardia dan hiperinflasi torak#
1. *emeriksaan uji fungsi paru sebelum dan sesudah pemberian metakolin
atau bronkodilator sebelum dan sesudah olahraga dapat membantu
menegakkan diagnosis asma.
sma sulit didiagnosis pada anak di bawah umur + tahun. :ntuk anak yang
sudah besar (F4 tahun pemeriksaan fungsi paru sebaiknya dilakukan. :ji fungsi
paru yang sederhana dengan peak flow meter atau yang lebih lengkap dengan
spirometer# uji yang lain dapat melalui pro%okasi bronkus dengan histamin#
metakolin# latihan (eer"ise# udara kering dan dingin# atau dengan NaDl
hipertonis. *enggunaan peak flow meter merupakan hal penting dan perlu
diupayakan# karena selain mendukung diagnosis# juga mengetahui keberhasilan
tata laksana asma# selain itu dapat juga menggunakan lembar "atatan harian
sebagai alternatif.
%. Pemeriksaan la&oratori'm Asma
. *emeriksaan sputum
*emeriksaan sputum dilakukan untuk melihat adanya<
13
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
14/24
• Aristal-kristal "har"ot leyden yang merupakan degranulasi dari
kristal eosinopil.• 5piral "urshmann# yakni yang merupakan "ast "ell (sel "etakan
dari "abang bronkus.
• Dreole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus.
• Netrofil dan eosinopil yang terdapat pada sputum# umumnya
bersifat mukoid dengan %iskositas yang tinggi dan kadang terdapat
mu"us plug.
3. *emeriksaan darah
•nalisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula
terjadi hipoksemia# hiperkapnia# atau asidosis.
• Aadang pada darah terdapat peningkatan dari 5'@) dan ;76.
• 6iponatremia dan kadar leukosit kadang-kadang di atas 2.,,,$mm+
dimana menandakan terdapatnya suatu infeksi.
(. Pemeriksaan pen'n#ang Asma
*emeriksaan radiologi
'ambaran radiologi pada asma pada umumnya normal. *ada waktu
serangan menunjukan gambaran hiperinflasi pada paru-paru yakni radiolusen
yang bertambah dan peleburan rongga inter"ostalis# serta diafragma yang
menurun. kan tetapi bila terdapat komplikasi# maka kelainan yang didapat
adalah sebagai berikut<
• &ila disertai dengan bronkitis# maka ber"ak-ber"ak di hilus akan bertambah.
• &ila terdapat komplikasi empisema (D@*7# maka gambaran radiolusen
akan semakin bertambah.
• &ila terdapat komplikasi# maka terdapat gambaran infiltrate pada paru.
• 7apat pula menimbulkan gambaran atelektasis lokal.
• &ila terjadi pneumonia mediastinum# pneumotoraks# dan
pneumoperikardium# maka dapat dilihat bentuk gambaran radiolusen pada
paru-paru.
*emeriksaan tes kulit
7ilakukan untuk men"ari faktor alergi dengan berbagai alergen yang
dapat menimbulkan reaksi yang positif pada asma.
14
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
15/24
Clektrokardiografi
'ambaran elektrokardiografi yang terjadi selama serangan dapat dibagimenjadi + bagian# dan disesuaikan dengan gambaran yang terjadi pada empisema
paru yaitu<
• perubahan aksis jantung# yakni pada umumnya terjadi right ais de%iasi dan
"lo"k wise rotation.
• )erdapatnya tanda-tanda hipertropi otot jantung# yakni terdapatnya
B&&& (Bight bundle bran"h blo"k.
• )anda-tanda hopoksemia# yakni terdapatnya sinus ta"hy"ardia# 5>C5#
dan >C5 atau terjadinya depresi segmen 5) negati%e. 5"anning paru
7engan s"anning paru melalui inhalasi dapat dipelajari bahwa redistribusi
udara selama serangan asma tidak menyeluruh pada paru-paru.
5pirometri
:ntuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas re%ersible# "ara yang
paling "epat dan sederhana diagnosis asma adalah melihat respon pengobatan
dengan bronkodilator. *emeriksaan spirometer dilakukan sebelum dan sesudah pamberian bronkodilator aerosol (inhaler atau nebulizer golongan adrenergik.
*eningkatan ?C> atau ?>D sebanyak lebih dari 3, menunjukkan
diagnosis asma. )idak adanya respon aerosol bronkodilator lebih dari 3,.
*emeriksaan spirometri tidak saja penting untuk menegakkan diagnosis tetapi
juga penting untuk menilai berat obstruksi dan efek pengobatan. &enyak
penderita tanpa keluhan tetapi pemeriksaan spirometrinya menunjukkan obstruksi.
1). Penatalaksanaan Asma
)erapi non farmakologi
. Cdukasi pasien
3. *engukuran peak flow meter
+. Identifikasi dan mengendalikan faktor pen"etus
1. *emberian oksigen
2. &anyak minum untuk menghindari dehidrasi terutama pada anak-anak
4. Aontrol se"ara teratur
15
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
16/24
8. *ola hidup sehat. 7apat dilakukan dengan penghentian merokok# menghindari
kegemukan# kegiatan fisik misalnya senam asma.
)erapi ?armakologi
@bat asma dikategorikan menjadi 3< ( &ronkodilator (obat pelega gejala
asma# dibagi 3! simpatomimetik dan santin# "ontoh< albuterol# teofillin#
prednison! (3 @bat anti-peradangan# "ontoh< kortikosteroid hirup# kromolin.
. 5impatomimetik# mekanisme kerja
• 5timulasi reseptor J adrenergik yang mengakibatkan terjadinya
%asokonstriksi# dekongestan nasal dan peningkatan tekanan darah.
• 5timulasi reseptor K adrenergik sehingga terjadi peningkatan
kontraktilitas dan irama jantung.
• 5timulasi reseptor K3 yang menyebabkan bronkodilatasi#
peningkatan klirens mukosiliari# stabilisasi sel mast dan
menstimulasi otot skelet.
16
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
17/24
3.
Lantin
9etilantin (teofilin# garamnya yang mudah larut dan turunannya akan
merelaksasi se"ara langsung otot polos bronki dan pembuluh darah pulmonal#
merangsang 55*# menginduksi diuresis# meningkatkan sekresi asam lambung#
menurunkan tekanan sfinkter esofageal bawah dan menghambat kontraksi uterus.
)eofilin juga merupakan stimulan pusat pernafasan. minofilin mempunyai efek
kuat pada kontraktilitas diafragma pada orang sehat dan dengan demikian mampu
17
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
18/24
menurunkan kelelahan serta memperbaiki kontraktilitas pada pasien dengan
penyakit obstruksi saluran pernapasan kronik.
+. ntikolinergik
• Ipratropium &romida# Ipratropium untuk inhalasi oral adalah suatu
antikolinergik (parasimpatolitik yang akan menghambat refleks %agal
dengan "ara mengantagonis kerja asetilkolin. &ronkodilasi yang dihasilkan
bersifat lokal# pada tempat tertentu dan tidak bersifat sistemik. Ipratropium
bromida (semprot hidung mempunyai sifat antisekresi dan penggunaan
lokal dapat menghambat sekresi kelenjar serosa dan seromukus mukosa
hidung.
• )iotropium &romida# )iotropium adalah obat muskarinik kerja diperlama
yang biasanya digunakan sebagai antikolinergik. *ada saluran pernapasan#
tiotropium menunjukkan efek farmakologi dengan "ara menghambat
reseptor 9+ pada otot polos sehingga terjadi bronkodilasi. &ronkodilasi
yang timbul setelah inhalasi tiotropium bersifat sangat spesifik pada lokasi
tertentu.
1. Aromolin 5odium dan Nedokromil
• Aromolin Natrium# Aromolin merupakan obat antiinflamasi. Aromolin
tidak mempunyai aktifitas intrinsik bronkodilator# antikolinergik#
%asokonstriktor atau akti%itas glukokortikoid. @bat-obat ini menghambat
pelepasan mediator# histamin dan 5B5- (5low Bea"ting 5ubstan"e
naphylais# leukotrien dari sel mast. Aromolin bekerja lokal pada paru-
paru tempat obat diberikan.
• Nedokromil Natrium# Nedokromil merupakan anti-inflamasi inhalasi
untuk pen"egahan asma. @bat ini akan menghambat akti%asi se"ara in%itro dan pembebasan mediator dari berbagai tipe sel berhubungan dengan
asma termasuk eosinofil# neutrofil# makrofag# sel mast# monosit dan
platelet. Nedokromil menghambat perkembangan respon bronko konstriksi
baik awal dan maupun lanjut terhadap antigen terinhalasi.
2. Aortikosteroid# @bat-obat ini merupakan steroid adrenokortikal steroid
sintetik dengan "ara kerja dan efek yang sama dengan glukokortikoid.
'lukokortikoid dapat menurunkan jumlah dan akti%itas dari sel yang
terinflamasi dan meningkatkan efek obat beta adrenergik dengan
18
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
19/24
memproduksi 9* siklik# inhibisi mekanisme bronkokonstriktor# atau
merelaksasi otot polos se"ara langsung. *enggunaan inhaler akan
menghasilkan efek lokal steroid se"ara efektif dengan efek sistemik minimal.
4. ntagonis Beseptor ;eukotrien
19
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
20/24
• Mafirlukast# Mafirlukast adalah antagonis reseptor leukotrien 71 dan C1
yang selektif dan kompetitif# komponen anafilaksis reaksi lambat (5B5 -slow-rea"ting substan"es of anaphylais. *roduksi leukotrien dan okupasi
reseptor berhubungan dengan edema saluran pernapasan# konstriksi otot
polos dan perubahan aktifitas selular yang berhubungan dengan proses
inflamasi# yang menimbulkan tanda dan gejala asma.
• 9ontelukast 5odium# adalah antagonis reseptor leukotrien selektif dan
aktif pada penggunaan oral# yang menghambat reseptor leukotrien sisteinil
(Dys;). ;eukotrien adalah produk metabolisme asam arakhidonat dan
dilepaskan dari sel mast dan eosinofil. *roduksi leukotrien dan okupasi
reseptor berhubungan dengan edema saluran pernapasan# konstriksi otot
polos dan perubahan aktifitas selular yang berhubungan dengan proses
inflamasi# yang menimbulkan tanda dan gejala asma.
8. @bat-@bat *enunjang
• Aetotifen ?umarat# adalah suatu antihistamin yang mengantagonis se"ara
nonkompetitif dan relatif selektif reseptor 6# menstabilkan sel mast dan
menghambat penglepasan mediator dari sel-sel yang berkaitan dengan
reaksi hipersensiti%itas.
• N-setilsistein# ksi mukolitik asetilsistein berhubungan dengan
kelompok sulfhidril pada molekul# yang bekerja langsung untuk
meme"ahkan ikatan disulfida antara ikatan molekular mukoprotein#
menghasilkan depolimerisasi dan menurunkan %iskositas mukus. kti%itas
mukolitik pada asetilsistein meningkat seiring dengan peningkatan p6.
20
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
21/24
11. K
omplik
asi Asma
&erbagai komplikasi yang mungkin timbul
adalah<.
5tatus asmatikus
3. telektasis
+. 6ipoksemia
1. *neumothoraks
2. Cmfisema
4. 7eformitas thoraks
8. 'agal nafas
/. Aor pulmonale
21
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
22/24
Daftar P'staka
risandi# 7efa. 3,,/. Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Asma Bronkial .
http
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
23/24
EFEA*
A+,A
le
is/a *risna0ati
2)! 12 1 ))3)
Pem&im&ing
Dr. endri iyono +p.P
23
8/17/2019 Referat Paru .Caca(Asma)
24/24
Dipresentasikan a&' 4 ,ei 2)11
a&oratori'm Klinik 6lm' Penyakit Dalam +'& Bagian Par'
+7D Kan#'r'an Kepan#en 8 PPD 796+,A
,alang
Top Related