2 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
BroadbandUnited merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bahwa First Media memiliki berbagai bisnis layanan menggunakan jaringan pita lebar (broadband), baik dengan menggunakan teknologi kabel, maupun nirkabel. Perpaduan kedua teknologi tersebut (broadband united) memberikan mutu sekaligus keleluasaan bagi masyarakat dalam mengakses informasi dan berkomunikasi. Keleluasaan ini juga membawa kelebihan tersendiri bagi masyarakat yang semakin banyak menikmati tontonan melalui smartphone, tablet, dan laptop yang memerlukan kemudahan mengakses internet dari berbagai lokasi. Merujuk pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan yang menitikberatkan pada ekonomi kreatif, maka First Media merupakan bagian penting penghantar lalu lintas gagasan kreatif untuk dikembangkan menjadi kekuatan ekonomi Indonesia.
2 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
IKHTISAR PENTING
Dalam Jutaan Rupiah 2014 2013 2012 In Millions of Rupiah(kecuali dinyatakan lain) (except stated otherwise)
KINERJA NERACA BALANCE SHEET PERFORMANCE
Aset Lancar 1.478.631 1.223.581 1.138.314
Total Current Assets
Aset Tidak Lancar 11.483.783 4.018.884 3.168.262
Total Non Current Assets
Modal Kerja Bersih 18.763 (382.626) 309.771 Working Capital
Jumlah Aset 12.962.414 5.242.465 4.306.576
Total Assets
Kewajiban Lancar 1.459.868 1.606.207 828.543 Total Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar 2.113.669 1.199.504 1.061.432 Total Non Current Liabilities
Jumlah Kewajiban 3.573.537 2.805.711 1.889.975 Total Liabilities
Ekuitas Bersih 9.388.877 2.436.754 2.416.601 Stockholders' Equity - Net
KINERJA USAHA OPERATING
Pendapatan 2.026.070 1.754.102 1.322.439
Revenues
Laba Kotor 1.433.620 1.279.988 937.312 Gross Profit
Biaya Operasional* 634.638
718.015 667.872 *Operating Expenses
EBITDA 798.982
561.973 269.440 EBITDA
Penyusutan & Amortisasi 394.400
361.992 262.127 Depreciation & Amortization
Laba Tahun Berjalan setelah Penyesuaian Proforma 19.937 10.470 Profit for The Year after Proforma Adjustments
Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Income (Loss) Attributable to:
Pemilik entitas induk 7.731.975 (103.375)
(105.162) Equity Holders of the Parent Entity
Kepentingan Non-Pengendali 211.344
123.312
115.632 Non - Controlling Interests
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 7.943.319
7.943.319
19.937
10.470 Total Comprehensive Income for the Year
Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat Comprehensive Income (Loss) diatribusikan kepada: Attributable to:
Pemilik entitas induk 7.731.975 (103.375)
(105.162) Equity Holders of the Parent Entity
Kepentingan Non-Pengendali 211.344
123.312
115.632 Non - Controlling Interests
Laba (Rugi) Per Saham Dasar** 4.438
(59)
(60) **Basic Income (Loss) Per Share
RASIO (%) RATIOS (%)
Marjin Laba Kotor 70,76
72,97
70,88 Gross Margin
Marjin EBITDA 39,44
32,04
20,37 EBITDA Margin
Marjin Laba Tahun Berjalan 392,06
1,14
0,79 Profit for The Year Margin
Rentabilitas Modal 84,60
0,82
0,43 Return on Equity
Rentabilitas Aset 61,28
0,38
0,24 Return on Assets
Rasio Lancar 101,29
76,18
137,39
Current Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas 38,06
115,14
78,21 Debt to Equity Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Aset 27,57
53,52 43,89 Debt to Assets Ratio
Catatan: Notes:*) Beban operasional disajikan tidak termasuk penyusutan & amortisasi *) Operating expenses are presented excluding depreciation & amortization **) Laba bersih per saham disajikan dalam Rupiah penuh **) Earning per share are presented in full IDR
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
Total Assets
147,3%
Revenues
15,5%
Operating Expenses
-11,6%
EBITDA
42,2%
Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak 7.828.319 - - Gain from Divestment of Subsidiary
3ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Dalam Jutaan Rupiah 2014 2013 2012 In Millions of Rupiah(kecuali dinyatakan lain) (except stated otherwise)
KINERJA NERACA BALANCE SHEET PERFORMANCE
Aset Lancar 1.478.631 1.223.581 1.138.314
Total Current Assets
Aset Tidak Lancar 11.483.783 4.018.884 3.168.262
Total Non Current Assets
Modal Kerja Bersih 18.763 (382.626) 309.771 Working Capital
Jumlah Aset 12.962.414 5.242.465 4.306.576
Total Assets
Kewajiban Lancar 1.459.868 1.606.207 828.543 Total Current Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar 2.113.669 1.199.504 1.061.432 Total Non Current Liabilities
Jumlah Kewajiban 3.573.537 2.805.711 1.889.975 Total Liabilities
Ekuitas Bersih 9.388.877 2.436.754 2.416.601 Stockholders' Equity - Net
KINERJA USAHA OPERATING
Pendapatan 2.026.070 1.754.102 1.322.439
Revenues
Laba Kotor 1.433.620 1.279.988 937.312 Gross Profit
Biaya Operasional* 634.638
718.015 667.872 *Operating Expenses
EBITDA 798.982
561.973 269.440 EBITDA
Penyusutan & Amortisasi 394.400
361.992 262.127 Depreciation & Amortization
Laba Tahun Berjalan setelah Penyesuaian Proforma 19.937 10.470 Profit for The Year after Proforma Adjustments
Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Income (Loss) Attributable to:
Pemilik entitas induk 7.731.975 (103.375)
(105.162) Equity Holders of the Parent Entity
Kepentingan Non-Pengendali 211.344
123.312
115.632 Non - Controlling Interests
Total Laba Komprehensif Tahun Berjalan 7.943.319
7.943.319
19.937
10.470 Total Comprehensive Income for the Year
Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat Comprehensive Income (Loss) diatribusikan kepada: Attributable to:
Pemilik entitas induk 7.731.975 (103.375)
(105.162) Equity Holders of the Parent Entity
Kepentingan Non-Pengendali 211.344
123.312
115.632 Non - Controlling Interests
Laba (Rugi) Per Saham Dasar** 4.438
(59)
(60) **Basic Income (Loss) Per Share
RASIO (%) RATIOS (%)
Marjin Laba Kotor 70,76
72,97
70,88 Gross Margin
Marjin EBITDA 39,44
32,04
20,37 EBITDA Margin
Marjin Laba Tahun Berjalan 392,06
1,14
0,79 Profit for The Year Margin
Rentabilitas Modal 84,60
0,82
0,43 Return on Equity
Rentabilitas Aset 61,28
0,38
0,24 Return on Assets
Rasio Lancar 101,29
76,18
137,39
Current Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas 38,06
115,14
78,21 Debt to Equity Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Aset 27,57
53,52 43,89 Debt to Assets Ratio
Catatan: Notes:*) Beban operasional disajikan tidak termasuk penyusutan & amortisasi *) Operating expenses are presented excluding depreciation & amortization **) Laba bersih per saham disajikan dalam Rupiah penuh **) Earning per share are presented in full IDR
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
Total Assets
147,3%
Revenues
15,5%
Operating Expenses
-11,6%
EBITDA
42,2%
Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak 7.828.319 - - Gain from Divestment of Subsidiary
4 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
KINERJA SAHAM 2014 2013 SHARE PERFORMANCE
Laba (Rugi) Per Saham Dasar (Rp) )95( Basic Income (Loss) Per Share (Rp)
Jumlah Saham yang Beredar (Saham) 1.742.167.907 1.742.167.907 Outstanding Shares (Shares)
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham) 1.742.167.907 1.742.095.847 Weighted Average Shares (Shares)
Nilai Buku Per Saham (Rp) 983.5
834.4
993.1 Book Value Per Share (Rp)
IKHTISAR KINERJA SAHAMSHARE PERFORMANCE HIGHLIGHTS
Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Saham Biasa Number of Common Shares
Jumlah Nilai Nominal Nominal Value (Rp) %
Modal Dasar Authorized Capital
6.967.587.600 3.483.793.800.000
Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Paid-Up Capital
AcrossAsia Limited 959.976.602 479.988.301.000 55,10
PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76
Masyarakat dan Kepemilikan di bawah 5% Public and Shareholders Under 5% 194.023.927 97.011.963.500 11,14
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Number of Issued and Paid-Up Capital 1.742.167.907 871.083.953.500 100
Jumlah Saham dalam Portepel Number of Shares in The Portfolio 5.225.419.693 2.612.709.846.500
STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAMSHAREHOLDERS' STRUCTURE
Harga Saham Per Kuartal
Kuartal 1 1st Quarter
Kuartal 2 2nd Quarter
Kuartal 3 3rd Quarter
Kuartal 4 4th Quarter
Share Price Per Quarter
2014 2014
2013 2014
Tertinggi (Rp) 900 2.500 3.800 3.610 Highest (Rp)
Terendah (Rp) 530 815 1.900 2.275 Lowest (Rp)
Akhir (Rp) 860 2.050 3.520 2.590 Closing (Rp)
Volume (Saham) 3.037.600 Volume (Shares)
2013 2013
Tertinggi (Rp) 620 980 710 690 Highest (Rp)
Terendah (Rp) 510 560 520 520 Lowest (Rp)
Akhir (Rp) 590 700 600 580 Closing (Rp)
Volume (Saham) 4.679.000 5.608.000 617.500 851.000 Volume (Shares)
HARGA SAHAMSHARE PRICE
5.427.00013.639.00015.843.500
Asal Saham Origin of Shares
Tanggal Pencatatan Listing Date
Tambahan Jumlah Saham (Lembar)
Addition Number of Shares
Jumlah Saham Beredar
Setelah Transaksi Total Outstanding
Shares
Nilai Nominal Per Lembar Saham
(Rp) Nominal Value Per
Share (Rp)
Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering
27 Januari 2000 20.000.000 20.000.000 500
Pencatatan Seluruh Saham di Bursa Company Listing
25 Pebruari 2000 354.300.000 374.300.000 500
Penawaran Umum Terbatas I Right Issue I
2 Pebruari 2007 441.674.000 815.974.000 500
Pelaksanaan Waran Seri I Exercised Warrant Serie I
27 Juni 2008 13.000.000 828.974.000 500
Pelaksanaan Waran Seri I Exercised Warrant Serie I
1 Juli 2008 500.000 829.474.000 500
Penawaran Umum Terbatas II Right Issue II
24 Mei 2010 912.421.400 1.741.895.400 500
Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II
28 Januari 2011 1.500 1,741.896.900 500
Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II
11 Juli 2011 78 1.741.896.978 500
Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II
3 Mei 2013 270.929 1.742.167.907 500
RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (SEBELUMNYA BURSA EFEK SURABAYA)
HISTORY OF REGISTRATION OF SHARES ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE (PREVIOUSLY THE SURABAYA STOCK EXCHANGE)
4,000
3,000
2,000
1,000
0
Terendah
1st Quarter1st QuarterKuartal 2
2nd QuarterKuartal 3
3rd QuarterKuartal 4
4th QuarterKuartal 1 Kuartal 1 Kuartal 2
2nd QuarterKuartal 3
3rd QuarterKuartal 4
4th Quarter
Tertinggi
Rp 3,800
IKHTISAR PENTING
5ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
KINERJA SAHAM 2014 2013 SHARE PERFORMANCE
Laba (Rugi) Per Saham Dasar (Rp) )95( Basic Income (Loss) Per Share (Rp)
Jumlah Saham yang Beredar (Saham) 1.742.167.907 1.742.167.907 Outstanding Shares (Shares)
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham) 1.742.167.907 1.742.095.847 Weighted Average Shares (Shares)
Nilai Buku Per Saham (Rp) 983.5
834.4
993.1 Book Value Per Share (Rp)
IKHTISAR KINERJA SAHAMSHARE PERFORMANCE HIGHLIGHTS
Pemegang Saham Shareholders
Jumlah Saham Biasa Number of Common Shares
Jumlah Nilai Nominal Nominal Value (Rp) %
Modal Dasar Authorized Capital
6.967.587.600 3.483.793.800.000
Modal Dasar Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Paid-Up Capital
AcrossAsia Limited 959.976.602 479.988.301.000 55,10
PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76
Masyarakat dan Kepemilikan di bawah 5% Public and Shareholders Under 5% 194.023.927 97.011.963.500 11,14
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Number of Issued and Paid-Up Capital 1.742.167.907 871.083.953.500 100
Jumlah Saham dalam Portepel Number of Shares in The Portfolio 5.225.419.693 2.612.709.846.500
STRUKTUR KEPEMILIKAN SAHAMSHAREHOLDERS' STRUCTURE
Harga Saham Per Kuartal
Kuartal 1 1st Quarter
Kuartal 2 2nd Quarter
Kuartal 3 3rd Quarter
Kuartal 4 4th Quarter
Share Price Per Quarter
2014 2014
2013 2014
Tertinggi (Rp) 900 2.500 3.800 3.610 Highest (Rp)
Terendah (Rp) 530 815 1.900 2.275 Lowest (Rp)
Akhir (Rp) 860 2.050 3.520 2.590 Closing (Rp)
Volume (Saham) 3.037.600 Volume (Shares)
2013 2013
Tertinggi (Rp) 620 980 710 690 Highest (Rp)
Terendah (Rp) 510 560 520 520 Lowest (Rp)
Akhir (Rp) 590 700 600 580 Closing (Rp)
Volume (Saham) 4.679.000 5.608.000 617.500 851.000 Volume (Shares)
HARGA SAHAMSHARE PRICE
5.427.00013.639.00015.843.500
Asal Saham Origin of Shares
Tanggal Pencatatan Listing Date
Tambahan Jumlah Saham (Lembar)
Addition Number of Shares
Jumlah Saham Beredar
Setelah Transaksi Total Outstanding
Shares
Nilai Nominal Per Lembar Saham
(Rp) Nominal Value Per
Share (Rp)
Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering
27 Januari 2000 20.000.000 20.000.000 500
Pencatatan Seluruh Saham di Bursa Company Listing
25 Pebruari 2000 354.300.000 374.300.000 500
Penawaran Umum Terbatas I Right Issue I
2 Pebruari 2007 441.674.000 815.974.000 500
Pelaksanaan Waran Seri I Exercised Warrant Serie I
27 Juni 2008 13.000.000 828.974.000 500
Pelaksanaan Waran Seri I Exercised Warrant Serie I
1 Juli 2008 500.000 829.474.000 500
Penawaran Umum Terbatas II Right Issue II
24 Mei 2010 912.421.400 1.741.895.400 500
Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II
28 Januari 2011 1.500 1,741.896.900 500
Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II
11 Juli 2011 78 1.741.896.978 500
Pelaksanaan Waran Seri II Exercised Warrant Serie II
3 Mei 2013 270.929 1.742.167.907 500
RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (SEBELUMNYA BURSA EFEK SURABAYA)
HISTORY OF REGISTRATION OF SHARES ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE (PREVIOUSLY THE SURABAYA STOCK EXCHANGE)
4,000
3,000
2,000
1,000
0
Terendah
1st Quarter1st QuarterKuartal 2
2nd QuarterKuartal 3
3rd QuarterKuartal 4
4th QuarterKuartal 1 Kuartal 1 Kuartal 2
2nd QuarterKuartal 3
3rd QuarterKuartal 4
4th Quarter
Tertinggi
Rp 3,800
6 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Saham
Daftar Isi
Pendahuluan
Sekilas Perseroan
Kronologi Kepemilikan Saham
Profil Komisaris
Sambutan Dewan Komisaris
Profil Direksi
Laporan Direksi
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Visi dan Misi Perseroan
Nilai Perusahaan dan Strategi Usaha
Sejarah Ringkas
Ikhtisar Penting 2014
Penghargaan 2014
Potensi Pasar
Tata Kelola Perusahaan
2
4
6
8
10
14
20
24
28
32
34
40
41
42
43
44
46
48
10
34
48
7ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Tinjauan Operasional
Layanan Internet:
PT Link Net Tbk - FastNet
- DataComm
PT Internux - Bolt! Super 4G
Layanan Televisi Berlangganan
PT First Media Television - HomeCable
PT Indonesia Media Televisi - BIG TV
Produksi Konten
PT First Media Production - First Media Production
PT First Media News - BeritaSatu News Channel
Bioskop
PT Cinemaxx Global Pacific - Cinemaxx
Infrastruktur Telekomunikasi
PT Prima Wira Utama
Teleponi
PT MSH Niaga Telecom Indonesia
Area Layanan
Sumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial
Struktur Organisasi Anak Perusahaan
Informasi Perusahaan dan Entitas Anak Perusahaan Perseroan
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014
Laporan Keuangan
62
62
64
66
68
70
72
74
76
78
79
80
82
84
86
88
93
62
66
76
8 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Bidang teknologi, informasi & komunikasi (“TIK”) saat ini sedang
mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Berdasarkan data ICT
Whitepaper tahun 2013, TIK sedang mengalami tren perkembangan
yang pesat, salah satunya ditandai dengan adanya layanan dan teknologi
baru seperti teknologi komputasi awan (cloud computing), smart city, big data, alamat protokol
internet versi 6 (IPv6) dan adanya konvergensi media.
Dengan tren perkembangan yang pesat ini, dapat diperkirakan Indonesia akan turut serta
mengalami transformasi dalam bidang TIK.
Transformasi TIK di dalam negeri disebut dapat menjadi pendorong akselerasi pertumbuhan
Indonesia dalam berbagai bidang terutama sebagai pendorong akselerasi perekonomian yang
berbasis kepada kualitas sumber daya manusia dan produktifitas ekonomi kreatif.
Transformasi TIK di dalam negeri ini sejalan dengan hasil kesepakatan Konferensi Tingkat
Tinggi Dunia mengenai Masyarakat Informasi (World Summit on the Information Society) tahun
2003 dan 2005 yang mengharapkan seluruh negara di dunia menindaklanjuti rencana aksi
pembangunan dunia menuju masyarakat informasi yang menitikberatkan kepada kesejahteraan
manusia (people-centered development) dengan mendayagunakan teknologi informasi dan
komunikasi.
PENDAHULUAN
8 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
9ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Rencana aksi tersebut mengharapkan agar pada tahun 2015, minimal separuh penduduk dunia
harus sudah bisa mengakses informasi dengan menggunakan fasilitas TIK. Laporan Hurun
2014 yang dikeluarkan oleh The Hurun Research Institute - China menjelaskan bahwa industri
yang berbasiskan teknologi, media, dan telekomunikasi (TMT) menjadi pemimpin dalam bisnis
dunia. Hal ini dibuktikan oleh perusahaan-perusahaan seperti Apple dan Google. Melihat tren
perkembangan TIK yang pesat tersebut, Perseroan menilai TIK sebagai suatu faktor penting
dalam mendukung kegiatan bisnis yang dijalankannya. Dengan perkembangan TIK,
Perseroan dapat melakukan konvergensi atas layanan internet, penyiaran dan telekomunikasi
yang dimilikinya.
Dengan tetap fokus kepada konsep “TriplePlay” yaitu layanan terpadu yang terdiri atas layanan
televisi berlangganan (HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet)
dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (DataComm), Perseroan
menilai perkembangan TIK dapat memberikan efisiensi dalam penyediaan layanan TriplePlay
serta memberikan pondasi yang kuat bagi Perseroan dalam menyediakan layanan baru bagi
pelanggannya.
Perkembangan TIK dan fokus Perseroan akan konsep TriplePlay telah berhasil membawa
Perseroan menjadi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu yang
pertama di Indonesia.
9ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
10 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
SEKILAS PERSEROANP
erseroan merupakan penyedia
layanan telekomunikasi dan
multimedia terpadu yang
pertama di Indonesia.
Perseroan merupakan pelopor
dalam layanan telekomunikasi
dan multimedia terpadu dengan
memperkenalkan konsep TriplePlay,
yakni penyediaan layanan televisi
berlangganan (“HomeCable”),
layanan internet pita lebar
berkecepatan tinggi (“FastNet”) dan
layanan komunikasi data melalui
jaringan telekomunikasi digital
(“DataComm”), seluruhnya dalam
satu jaringan telekomunikasi yang
handal milik Perseroan.
10 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
11ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Sejarah Perseroan dimulai pada tahun 1994, dengan berdirinya
PT Safira Ananda yang berkedudukan di Jakarta dan didirikan
berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 6 Januari 1994 yang dibuat
dihadapan Siti Safariyah S.H., Kandidat Notaris, pengganti dari
Bandoro Raden Ayu Mahyastoeti Notonagoro S.H., Notaris di Jakarta.
Dalam perjalanan bisnisnya, PT Safira Ananda telah mengalami
beberapa kali perubahan nama, dengan perubahan nama terakhir terjadi
di tahun 2007, menjadi PT First Media Tbk.
Perseroan tercatat sebagai perusahaan publik pada tahun 2000 dan
melakukan pencatatan saham pertama kali di Bursa Efek Surabaya
(yang kemudian dilebur bersama Bursa Efek Jakarta menjadi
Bursa Efek Indonesia).
Konsep Bisnis TriplePlay
Pada tahun 2007, Perseroan melakukan repositioning bisnis yang
radikal dengan menyediakan layanan telekomunikasi dan multimedia
terpadu yang pertama di Indonesia. Layanan terpadu tersebut dikenal
dengan konsep TriplePlay, dimana Perseroan menyediakan layanan
terpadu yang terdiri dari layanan televisi berlangganan (“HomeCable”),
layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (“FastNet”) dan layanan
komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital (“DataComm”).
Layanan TriplePlay dari Perseroan diperkuat dengan teknologi jaringan
kabel Hybrid Fiber Coaxial (HFC) dua arah pada frekuensi 870 Mhz
yang dimiliki dan dioperasikan Perseroan. Teknologi digitalisasi tersebut
memungkinkan kompresi data yang lebih besar sehingga meningkatkan
kapasitas kabel dalam melakukan transmisi data berkecepatan tinggi.
Dengan teknologi tersebut, Perseroan dapat mentransmisikan lebih dari
100 saluran televisi dan layanan internet berkecepatan tinggi secara
serentak.
Saat ini konsep bisnis TriplePlay disediakan oleh Perseroan melalui anak
perusahaannya yaitu PT Link Net Tbk dan PT First Media Television.
Layanan Broadband Wireless Access
Pada tahun 2009, Perseroan mulai mengembangkan layanan nirkabel
(wireless) setelah memperoleh izin untuk dapat menyelenggarakan
jaringan tetap lokal berbasis Packet-Switched menggunakan pita
frekuensi radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan pita lebar nirkabel
(wireless broadband) pada pita frekuensi radio 2360 MHz- 2375 MHz
untuk Zona 1 (Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (Banten, Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi).
Untuk penggunaan pita frekuensi radio 2,3 GHz, Perseroan telah
memperoleh Izin Pita Frekuensi Radio untuk masing-masing daerah
layanan Zona 4 dan Zona 1 dengan pita frekuensi Blok 13 (2360-2375
MHz). Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menjadi yang terdepan
dan mengantisipasi perkembangan teknologi yang pesat, Perseroan mulai
mengembangkan jaringan wireless Perseroan dengan teknologi
Long Term Evolution (LTE) pada tahun 2013.
Untuk memperkuat pengembangan jaringan wireless miliknya,
Perseroan di tahun 2014 telah mengakuisisi PT Mitra Mandiri Mantap yang
merupakan pemegang saham utama dari PT Internux, penyedia jaringan
wireless dengan merek dagang Bolt!Super4G.
SEKILAS PERSEROAN
12 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
konten-konten siaran in-house yang telah dikembangkan sebelumnya
oleh Perseroan.
Konten siaran yang dikembangkan Perseroan tidak hanya dapat
dinikmati melalui televisi, tetapi juga dengan layanan Over The Top
(OTT) berbasis content-streaming melalui komputer, notebook, tablet,
dan smartphone, dengan aplikasi TV Anywhere milik Perseroan
yaitu First Media GO. Sebagai nilai tambah untuk mendukung bisnis
medianya, di tahun 2014, Perseroan melalui anak perusahaan telah
mengakuisisi PT Cinemaxx Global Pasifik, perusahaan penyelenggara
bioskop di Indonesia.
Dalam rangka memperkuat linis bisnis telekomunikasinya,
Perseroan melalui anak perusahaannya, telah
mengakuisisi
PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH
Niaga”), perusahaan penyedia layanan
nilai tambah kartu panggil (calling
card).
Perseroan melihat bahwa
telekomunikasi melalui telepon
sudah merupakan salah satu
kebutuhan yang tidak terpisahkan
dalam kehidupan masyarakat
modern, terutama bagi para
pelaku usaha (korporasi).
Melalui MSH Niaga, Perseroan
dapat memberikan solusi
telekomunikasi bagi pelaku usaha
yang membutuhkan layanan teleponi
dengan biaya yang lebih efisien, terutama
untuk penyediaan layanan pelanggan dan
mendukung kegiatan operasional antar cabang yang
terpisah di berbagai wilayah.
Guna melengkapi layanan telekomunikasi dan multimedia terpadu
yang disediakan Perseroan, tahun 2014 Perseroan melalui anak
perusahaannya mengakuisisi PT Prima Wira Utama (“PWU”), pengelola
infrastruktur pasif multimedia.
Perluasan jaringan, pengembangan teknologi dan konten merupakan
upaya pengembangan usaha terus menerus dari Perseroan untuk
mencapai visi dan misi Perseroan sebagai penyelenggara jasa
Megamedia terpadu terkemuka di Indonesia.
Dengan berbagai pengembangan dan inovasi yang dilakukan,
Perseroan berupaya mewujudkan konvergensi teknologi, media, dan
telekomunikasi (TMT), yang diyakini dapat memberikan pengalaman
baru bagi para pengguna layanan Perseroan dalam menikmati layanan
telekomunikasi dan multimedia berkualitas tinggi dan menciptakan
efisiensi dalam penyelenggaraan layanan oleh Perseroan yang dapat
memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.
Pengembangan Usaha Menuju Konvergensi Teknologi, Media dan
Telekomunikasi
Perluasan jaringan kabel milik Perseroan melalui anak perusahaannya
PT Link Net Tbk, hingga akhir tahun 2014, telah mencapai sekitar
1,4 juta home-passed di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi (Jabodetabek), Bandung dan Surabaya.
Perluasan jaringan kabel tersebut juga diperuntukkan sebagai backbone
dari Base Transceiver Station (BTS) Perseroan yang dibangun untuk
menyediakan layanan Broadband Wireless Access di Zona 1 dan
Zona 4. Saat ini Perseroan, baik sendiri maupun melalui anak
perusahaannya, telah memiliki sekitar 2600
BTS di Zona 4 (Banten, Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang,
Bekasi), dan saat ini sedang
dalam proses roll-out
pembangunan BTS di
Zona 1 (Sumatera
Bagian Utara).
Selain
memperluas
jaringan
telekomunikasinya,
Perseroan juga
senantiasa melakukan
upgrade atas jaringan
kabel berbasis HFC miliknya,
antara lain dengan mengubah sistem
konfigurasi menjadi DOCSIS 3.0 untuk dapat
menghantarkan bandwidth internet sampai dengan
100 Mbps.
Mencermati persaingan dalam bisnis telekomunikasi yang semakin
ketat, Perseroan melihat bahwa perluasan jaringan dan pengembangan
teknologi saja belum cukup. Seiring dengan pengembangan jaringan
backbone dan konfigurasinya, Perseroan juga mengembangkan konten
dalam penyediaan layanan Perseroan.
Konten menjadi salah satu aspek penting dalam kegiatan usaha
Perseroan yang memberikan nilai tambah dan daya pembeda dalam
layanan Perseroan, terutama dalam rangka mewujudkan misi Perseroan
sebagai penyedia layanan Megamedia. Perseroan aktif mengembangkan
berbagai konten siaran in-house pada tahun 2014, yaitu
BeritaSatu SPORTS dan BeritaSatu ENGLISH melalui anak perusahaan
PT First Media News (“FMN”), serta Foodie, Kairos, dan Karaoke melalui
anak perusahaan PT First Media Production (“FMP”), melengkapi
14 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Pada tanggal 22 Agustus 2013, pemegang saham Perseroan telah melakukan konversi Waran Seri II menjadi saham.
Konversi Waran Seri II tersebut menyebabkan peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan sebagaimana
termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tangggal 22 Agustus 2013, yang dibuat oleh Rini Yulianti,
S.H., Notaris di Jakarta, sehingga Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan menjadi sejumlah 1.742.167.907 saham
dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 871.083.953.500. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database
Sisminbakum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-35144 tanggal 26 Agustus 2013, sehingga susunan permodalan
dan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:
55,10% = AcrossAsia Ltd
33,76% = PT Reksa Puspita Karya
11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
KeteranganSaham biasa atas nama
Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Jumlah Saham Jumlah Nominal %
Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.742.167.907 871.083.963.500 100
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,10
PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 194.023.927 97.011.963.500 11,14
Berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan di atas 5% (lima persen) yang dikeluarkan oleh PT Sharestar Indonesia
selaku Biro Administrasi Efek (“BAE”) Perseroan per tanggal 31 Desember 2012, susunan Pemegang Saham Perseroan
adalah sebagai berikut :
55,10% = AcrossAsia Ltd
33,76% = PT Reksa Puspita Karya
11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
KeteranganSaham biasa atas nama
Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Jumlah Saham Jumlah Nominal %
Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.896.978 870.948.489.000 100
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,10
PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.752.998 96.876.499.000 11,14
2014
2013
2012
55,10%
11,14%
AcrossAsia Ltd
PT Reksa Puspita Karya
Pemegang Saham dengankepemilikan di bawah 5%
33,76%
PEMEGANG SAHAMPT FIRST MEDIA Tbk
Di tahun 2014, Perseroan tidak
mengalami perubahan kepemilikan
saham. Kepemilikan saham masih
sama dengan tahun 2013.
KRONOLOGI KEPEMILIKAN SAHAM
15ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Pada tanggal 5 Oktober 2011, pemegang saham Perseroan yang berasal dari masyarakat telah melaksanakan Waran Seri II
dan dana pelaksanaan Waran Seri II tersebut telah diterima penuh oleh Perseroan. Atas pelaksanaan Waran Seri II tersebut
peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Perseroan disahkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Perseroan tanggal 21 Oktober 2011 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 6 tanggal
21 Oktober 2011, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, sehingga Modal Ditempatkan dan Disetor
Perseroan menjadi sejumlah 1.741.896.978 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 870.948.489.000 dengan
susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebagai berikut:
KeteranganSaham biasa atas nama
Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Jumlah Saham Jumlah Nominal %
Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.896.978 870.948.489.000 100
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11
PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.752.998 96.876.499.000 11,12
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang dimuat dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 16 tanggal 3 Juni 2011, yang dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang
telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan
No. AHU-36144.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011, Perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar
menjadi Rp 3.483.793.800.000 terbagi menjadi 6.967.587.600 saham dan meningkatkan Modal Ditempatkan dan Disetor
sehubungan dengan pelaksanaan Waran Seri II, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi
sebagai berikut:
55,10% = AcrossAsia Ltd
33,76% = PT Reksa Puspita Karya
11,14% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
KeteranganSaham biasa atas nama
Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Jumlah Saham Jumlah Nominal %
Modal Dasar 6.967.587.600 3.483.793.800.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.896.978 870.948.489.000 100
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.500 55,10
PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,76
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.752.998 96.876.499.000 11,14
Pada tanggal 18 Maret 2010, Perseroan telah melakukan peningkatan modal dasar menjadi Rp 1.650.000.000.000 yang
terbagi menjadi 3.300.000.000 saham, sebagaimana disetujui berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Perseroan tanggal 4 Maret 2010 yang dimuat dalam Akta Risalah Rapat No. 6 tanggal 4 Maret 2010, yang
dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta dan dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat
No. 7 tanggal 4 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan keputusan
No. AHU-13941.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 18 Maret 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham
Perseroan menjadi sebagai berikut:
55,11% = AcrossAsia Ltd
33,77% = PT Reksa Puspita Karya
11,12% = Pemegang Saham dengan Kepemilikan di bawah 5%
2011
2010
16 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
KeteranganSaham biasa atas nama
Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Jumlah Saham Jumlah Nominal %
Modal Dasar 3.300.000.000 1.650.000.000.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.895.400 870.947.700.000 100
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11
PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.751.420 96.875.710.000 11,12
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 19 April 2010 yang dimuat dalam
Akta Risalah Rapat No. 21 tanggal 19 April 2010, yang dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, serta
berdasarkan pernyataan keputusan pemegang saham yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal
20 Juli 2010 yang dibuat di hadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan telah memperoleh persetujuan
untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PUT II)
dan melakukan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pengeluaran saham baru sejumlah
912.421.400 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 456.210.700.000 sebagai hasil pelaksanaan PUT II.
Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
No. AHU-AH.01.10-21071 tanggal 18 Agustus 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan
menjadi sebagai berikut:
KeteranganSaham biasa atas nama
Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Jumlah Saham Jumlah Nominal %
Modal Dasar 3.300.000.000 1.650.000.000.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 1.741.895.400 870.947.700.000 100
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Across Asia Ltd 959.976.602 479.988.301.000 55,11
PT Reksa Puspita Karya 588.167.378 294.083.689.000 33,77
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 193.751.420 96.875.710.000 11,12
Pada tanggal 26 Juni 2008 dan tanggal 30 Juni 2008, PT Reksa Puspita Karya melakukan pelaksanaan Waran Seri I
masing-masing sejumlah 13.000.000 lembar waran dan 500.000 lembar waran dengan harga pelaksanaan sebesar
Rp 1.000 per lembar waran. Dana pelaksanaan Waran Seri I tersebut telah diterima oleh Perseroan pada tanggal
27 Juni 2008 dan 1 Juli 2008 masing-masing sebesar Rp 13.000.000.000 dan Rp 500.000.000. Dengan demikian,
setelah pelaksanaan Waran Seri I oleh PT Reksa Puspita Karya tersebut, modal ditempatkan dan modal disetor dalam
Perseroan mengalami peningkatan menjadi sejumlah 829.474.000 saham, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar
Rp 414.737.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan yang terjadi sehubungan dengan
pelaksanaan Waran Seri I oleh PT Reksa Puspita Karya tersebut kemudian disahkan berdasarkan keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termuat dalam Akta Risalah Rapat No. 4 tanggal 13 Nopember 2009, yang
dibuat oleh Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta dan selanjutnya dinyatakan di dalam Akta Pernyataan Keputusan
Rapat No. 5 tanggal 13 Nopember 2009 yang dibuat dihadapan Lindasari Bachroem S.H., Notaris di Jakarta. Akta
tersebut telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-00269 tanggal
6 Januari 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0000833.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal
6 Januari 2010, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
55,11% = AcrossAsia Ltd
33,77% = PT Reksa Puspita Karya
11,12% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
2010LANJUTAN
2008
KRONOLOGI KEPEMILIKAN SAHAM
17ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
2008LANJUTAN
2007
KeteranganSaham biasa atas nama
Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Jumlah Saham Jumlah Nominal %
Modal Dasar 1.497.200.000 748.600.000.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 829.474.000 414.737.000.000 100
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Across Asia Ltd 457.131.718 228.565.858.000 55,11
PT Reksa Puspita Karya 280.079.704 140.039.852.000 33,77
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 92.262.580 46.131.290.000 11,12
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 2006
sebagaimana dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 85, tanggal
29 Desember 2006, yang dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, serta berdasarkan pernyataan
keputusan pemegang saham yang dimuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 8 tanggal 5 Maret 2007 yang
dibuat dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan melakukan peningkatan modal
ditempatkan dan disetor sehubungan dengan pengeluaran saham baru sejumlah 441.674.000 saham dengan nilai nominal
seluruhnya sebesar Rp 220.837.000.000 sebagai hasil pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas I (PUT I). Akta tersebut
telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan penerimaan Laporan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. W7-HT.01.04-6246 tanggal
3 Mei 2007, sehingga susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut:
56,02% = AcrossAsia Ltd
32,67% = PT Reksa Puspita Karya
11,31% = Pemegang Saham dengan kepemilikan di bawah 5%
KeteranganSaham biasa atas nama
Nilai Nominal Rp 500 per lembar
Jumlah Saham Jumlah Nominal %
Modal Dasar 1.497.200.000 748.600.000.000
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh 815.974.000 407.987.000.000 100
Pemegang saham dengan kepemilikan ≥ 5%
Across Asia Ltd 457.131.716 228.565.858.000 56,02
PT Reksa Puspita Karya 266.579.704 133.289.852.000 32,67
Pemegang saham dengan kepemilikan ≤ 5% 92.262.580 46.131.290.000 11,31
19ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Dari kiri ke kanan: Markus Permadi, Ito Sumardi DS, Theo Sambuaga, Muladi, Rizal Ramli, Didik J. Rachbini, Benny Haryanto, Richard Setiadi, Nanan Soekarna
20 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Theo Sambuaga | Presiden Komisaris
Menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak tahun 2013.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011. Theo Sambuaga juga
menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Lippo Karawaci Tbk (2010-sekarang), ), Pimpinan Umum
Harian Suara Pembaruan dan Presiden BeritaSatu Media Holding (2013-sekarang), serta pernah menjadi Presiden
Globe Media Group (2010-2011).
Theo Sambuaga pernah menjadi anggota DPR RI mewakili Golongan Pemuda (1982-1998), anggota MPR RI
(1982-2009), Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia (1998), kemudian menjadi Menteri Negara Perumahan dan
Permukiman Republik Indonesia (1998-1999). Pada tahun 2009, beliau menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan
Pusat Partai Golkar hingga sekarang.
Beliau menyelesaikan pendidikan S2 dalam bidang ilmu International Public Policy di School of Advanced
International Studies, John Hopkins University, Amerika Serikat.
Prof. DR. Didik J. Rachbini | Komisaris Independen
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2006.
Didik J. Rachbini adalah Pendiri INDEF (Institute for Development of Economics and Finance). Perjalanan karir beliau,
banyak di seputar dunia pendidikan dan penelitian. Memulai karir sebagai Asisten Dosen di Institut Pertanian Bogor
(IPB) pada tahun 1982, dan di tahun berikutnya, meraih gelar Insinyur. Beliau menjadi dosen di almamaternya
hingga tahun 1985. Selanjutnya beliau menjadi Peneliti sekaligus Kepala Program Penelitian LP3ES (1985-1994),
Direktur Utama PT Insan Selaras (1997-1999), Pengajar di Universitas Nasional, Jakarta
(1993-1994), Konsultan FAO dan UNDP (1990-1995), menjadi Direktur Ekonomi di badan konsultan yang
didirikannya, PT Konsultan INDEF (1995-2000), Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana (1995-1997),
Pembantu Rektor I Universitas Mercu Buana (1997-2005), Komisaris PT Angkasa Pura I (1998-1999), dan pernah
menjadi Anggota DPR RI (2004-2009).
Didik J. Rachbini meraih gelar Master of Science dan Ph.D dari Central Luzon State University, Filipina.
PROFIL KOMISARIS
21ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
DR. Rizal Ramli | Komisaris Independen
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008.
Rizal Ramli adalah salah satu anggota United Nation Development Programme Advisory Panel (UNDP)
untuk pengembangan masyarakat. Rizal Ramli adalah Pendiri ECONIT Advisory Group dan menjadi Chairman sejak
tahun 2002 sampai saat ini. Beliau pernah menjadi Kepala Badan Urusan Logistik (Ka Bulog)
(April 2000-Maret 2001), Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia (Agustus 2000-Juni 2001), Menteri
Keuangan Republik Indonesia (Juni-Juli 2001), Ketua Komite Kebijakan Sektor Keuangan
(Agustus 2000 - Juni 2001), Ketua Tim Keppres 133 (Agustus 2000-Juni 2001), dan pernah menjadi
Presiden Komisaris PT Semen Gresik Tbk (2006-2008).
Rizal Ramli memperoleh gelar Ph.D dalam Bidang Ekonomi dari Boston University, Amerika Serikat.
Prof. DR. H. Muladi, SH | Komisaris Independen
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.
Muladi memulai karirnya sebagai dosen di Universitas Diponegoro. Kemudian menjadi Rektor dan Guru Besar
di universitas yang sama. Beliau pernah menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada Kongres Crime Prevention and Criminal Justice (ECOSOC) (1991-1998), Anggota Komnas HAM (1993-1998), Anggota MPR RI,
Fraksi Utusan Daerah (1997-1999), Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan VII (1998) dan pada
Kabinet Reformasi Pembangunan merangkap sebagai Menteri Sekretaris Negara (1998-1999),
Ketua Institute for Democracy and Human Rights di The Habibie Center (1999-2002), Hakim Agung RI
(2000-2001), Gubernur Lemhanas (2005-2011), Ketua DPP Partai Golkar Bidang Hukum dan HAM (2009-2014).
Muladi merupakan lulusan Universitas Diponegoro di bidang Hukum tahun 1968, Pasca Sarjana di bidang Hukum
dengan predikat Cumlaude dari Universitas Padjadjaran, Bandung dan KSA III Lemhanas.
DR. Drs. Ito Sumardi DS, SH, MBA, MM | Komisaris Independen
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2013.
Ito Sumardi adalah Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpangkat
Komisaris Jenderal Polisi dengan jabatan terakhir Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Beliau memulai tugasnya
di Kores 811 Serang (1978-1980), Polwil 15.3 Timtim (1979-1980), Ajudan Deputi Kapolri/Wakapolri (1980-1982),
Metro 701 (1982- 1985), PTIK (1986-1989), Lantas Polri (1989-1996). Beliau pernah bertugas di beberapa satuan
operasional kewilayahan, seperti Operasi Kepolisian Khusus di Timor Timur, Aceh dan Papua. Menjadi Ajudan
Wakapolri, Komandan Kontingen Garuda XIV/11, Komandan Satgas Tsunami Aceh dan AMM, dan saat ini mendapat
kepercayaan negara untuk menjabat sebagai Duta Besar Indonesia di Republik Uni Myanmar.
Ito Sumardi merupakan lulusan Akabri tahun 1977, melanjutkan pendidikan PTIK tahun 1986, menyelesaikan
pendidikan bidang Hukum tahun 1996, pendidikan Pasca Sarjana bidang Bisnis Administrasi, pendidikan Pasca
Sarjana bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, pendidikan Pasca Sarjana bidang Hukum Pidana, dan mendapat
gelar Doktor Hukum Pidana dari Universitas Padjadjaran Bandung.
22 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PROFIL KOMISARIS
Drs. Nanan Soekarna | Komisaris Independen
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2014.
Nanan Soekarna adalah Purnawirawan Perwira Tinggi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berpangkat Komisaris
Jenderal Polisi dengan jabatan terakhir Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri). Beliau memulai
karirnya di Polda Metro sebagai Dan Unit Patko Sabhara 1979, dan sebagai Wadan Kie III Sat pada tahun 1980.
Kemudian menjabat di berbagai posisi pada Polres Tangerang, terakhir sebagai Kadis Serse (1981-1984). Beliau
bertugas di Mabes Polri sebagai Pasis PTIK XXI (1984-1986), SPN Mojokerto dengan posisi terakhir sebagai
Ka Korsis (1986-1990), Polwil Bojonegoro sebagai Kabag Reserse (1990-1992), Polres Kediri sebagai Wakapolres
(1992-1994), Pol XXX sebagai Pasis Sespim (1994-1995), AKPOL sebagai Dan Yon Tar (1995), Polda Metro Jaya
sebagai KORSPRIPIM (1995-1996), Polres Jakarta Timur sebagai Kapolres (1996-1997), Polda Kalimantan Selatan
sebagai Kadit Serse (1997-1998), GAB XXVI sebagai Pasis SESKO (1998-1999), kembali ke Mabes Polri sebagai
Kasubdit Kamneg Serse (1999-2000), sebagai Koorspripim Kapolri (2000-2001), sebagai Kapus Kodalops Polda
(2001), kemudian Polwil Purwakarta sebagai Kapolwil (2001), Polwil Bogor sebagai Kapolwil (2001-2002), sebagai
SES NCB-Interpol Indonesia (2002-2003), Polda Metro Jaya sebagai Wakapolda (2003-2004), Polda Kalimantan
Barat sebagai Kapolda (2004-2006), Staf Ahli Kapolri (2006-2009), Kadiv Humas Polri (2009), Irwasum Polri
(2009-2011).
Nanan Soekarna merupakan lulusan Akabri tahun 1978, melanjutkan pendidikan Palan Reserse Narkotik tahun
1987, pendidikan PTIK tahun 1986, Kibi Hankam tahun 1988, FBI National Academy Quantico USA tahun 1989,
Sespim Pol Angkatan XXX tahun 1995, Sesko Gab angkatan XXVI tahun 1999, Lemhanas KSA XIII tahun 2005,
dan Police Leadership Executive Course NEI (National Executive Institute) FBI Academy Quantico USA tahun 2008.
Beberapa penugasan luar negeri yaitu Muhibah Taruna Akabri (perwakilan Akpol) ke Jepang tahun 1974,
Misi perdamaian PBB UN Police Mission (Untag) Namibia / South West Africa tahun 1990, Misi Perdamaian PBB UN
Police Mission (Untag) Cambodia tahun 1992, serta seminar-seminar / konferensi-konferensi di Jepang, Australia,
Belanda, Lyon, USA, New Zealand, Jerman, Thailand, Hongkong, Turki, Malaysia dan Myanmar.
Benny Haryanto | Komisaris
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014.
Beliau memulai karirnya sebagai Manajemen Trainee di Bank Danamon dan kemudian melanjutkan karirnya
di Standard Chartered Bank dan Deutsche Bank di Jakarta. Benny Haryanto telah menjabat berbagai posisi
manajemen, termasuk sebagai Presiden Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selama empat tahun
(2002-2006). Kemudian, bergabung dengan grup Lippo di berbagai posisi manajemen termasuk sebagai Presiden
Komisaris di PT Lippo Securities (2014-sekarang).
Benny Haryanto meraih gelar Bachelor of Administration dari Brandon University, di Manitoba dan gelar Master of Business Administration dari Washburn University di Kansas, Amerika Serikat.
23ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Markus Permadi | Komisaris
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2013.
Markus Permadi memulai karirnya di Citibank N.A. (1971-1983) dengan pangkat terakhir Vice President, kemudian
pindah untuk bergabung di PT Bank Central Asia dengan jabatan sebagai Direktur (1983-1990), setelah itu menjabat
sebagai Presiden Direktur pada PT Bank Lippo (1990-1998). Beliau juga menjabat sebagai Asisten Menteri/Deputi
Bidang Usaha Pelayanan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya pada Kantor Menteri Negara BUMN/Badan
Pengelola BUMN (1998) dan Asisten Menteri/Deputi Bidang Usaha Keuangan dan Jasa Lainnya (1998-2000), serta
menjabat sebagai Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (1998-September 2003). Selanjutnya beliau melanjutkan
perjalanan karirnya pada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris (Juni 1999-Desember 2000)
dan Komisaris Independen (Juni 2001-Mei 2007), kemudian menjabat sebagai Vice Chairman/Komisaris Independen
pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (September 2003-Mei 2005), menjabat sebagai Komisaris pada Lembaga
Penjamin Simpanan (Oktober 2005-September 2008). Beliau kemudian bergabung di PT Broadband Multimedia Tbk
sebagai Komisaris (2006- 2007).
Perjalanan karir beliau tidak berhenti sampai di situ, beliau juga menjabat sebagai Presiden Komisaris pada
PT Ciptadana Multifinance (2006-2007). Kemudian menjadi Komisaris pada PT Media Interaksi Utama
(Januari 2007-Januari 2011), Non-Excecutive Director pada Bowspirit Capital Corporation Ltd
(September 2007- Mei 2012), Presiden Komisaris pada PT Star Pacific Tbk (April 2009 - April 2013),
Sekretaris pada Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (1993-sekarang) dan Komisaris pada PT Bank National Nobu Tbk
(Maret 2012- sekarang).
Markus Permadi meraih gelar S1 pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan meraih gelar S2 pada Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Richard Setiadi | Komisaris
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2014.
Richard Setiadi memulai karir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Arthur Andersen pada tahun 1994 dan selama karir
beliau sebagai audit eksternal, beliau melakukan audit di beberapa perusahaan terkemuka salah satunya
PT Matahari Putra Prima Tbk.
Beliau kemudian bergabung dengan PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Head of Finance and Accounting pada
tahun 2001. Dan untuk selanjutnya menjadi bagian dari Lippo Group Companies. Beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer Matahari Food Business. Saat ini beliau juga memegang posisi sebagai Direktur di
PT Multipolar Tbk (2013-sekarang) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (2012-sekarang).
Richard Setiadi meraih gelar S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, Yogyakarta sebagai lulusan
terbaik tahun 1994.
24 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
dipastikan bahwa pertumbuhan sambungan internet akan sangat
berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Perseroan berupaya bahwa segala bentuk tren TIK untuk transformasi
Indonesia tidak hanya menjadi wacana semata, melainkan harus
menjadi kenyataan dan berdampak positif kepada masyarakat
secara luas.
PERUBAHAN PENGURUS PERSEROAN
Pada Rapat Pemegang Saham Tahunan tanggal 23 April 2014, telah
diangkat 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang
Komisaris yaitu : Nanan Soekarna, Benny Haryanto, dan Richard Setiadi.
Dengan pengangkatan tersebut, maka komposisi akhir jajaran Dewan
Komisaris Perseroan terdiri atas 1 (satu) Presiden Komisaris oleh Theo
Sambuaga, 5 (lima) Komisaris Independen oleh Didik Junaidi Rachbini,
Rizal Ramli, Ito Sumardi DS, Nanan Soekarna dan H. Muladi; dan 3 (tiga)
Komisaris oleh Markus Permadi, Benny Haryanto, dan Richard Setiadi.
Pada posisi Direksi, dalam kesempatan ini, kami mengucapkan selamat
atas pengangkatan Saudara Ali Chendra sebagai Presiden Direktur, Irwan
Djaja sebagai Wakil Presiden Direktur, serta diikuti saudara Richard
Kartawijaya dan Anthony Chandra Kartawiria sebagai Direktur. Perseroan
mengucapkan selamat bergabung kepada Komisaris dan Direksi baru
kiranya dapat ikut bahu membahu mengembangkan bisnis Perseroan
lebih baik.
PROSPEK TAHUN 2015
Dengan melihat tren ekonomi Indonesia yang terus meningkat, serta
keseimbangan politik yang membaik, maka hal ini dapat menunjang
laju investasi dan produktivitas ekonomi di Indonesia. Lingkungan
makro yang kondusif ini dapat memberikan rangsangan positif untuk
perkembangan bisnis Perseroan di tahun 2015. Tahun 2015 juga
ditengarai menjadi tahun yang menantang bagi Perseroan seiring
dengan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang membuat
persaingan di wilayah Asia Tenggara tidak lagi dibatasi oleh demografi
kebangsaan. Hal ini menuntut setiap pelaku usaha di kawasan Asia
Tenggara menjadi lebih kompetitif dalam memberikan nilai tambah
kepada konsumennya. Perseroan siap dan menyambut baik berlakunya
Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut serta berusaha terus berada
di barisan depan dalam membangun Indonesia terkoneksi untuk
membuat perekonomian Indonesia semakin berjaya di masa depan,
melalui pengembangan usahanya di bidang teknologi, media, dan
telekomunikasi (TMT).
Pemegang Saham yang Terhormat,
Segala Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa bahwa Perseroan dapat melampaui persaingan usaha di tahun 2014 dengan baik. Dengan kerja keras dan dedikasi tinggi, Perseroan mampu mengembangkan usahanya dengan baik dan terstruktur.
Selama tahun 2014 kita telah menyaksikan kemajuan bisnis yang
signifikan dari PT First Media Tbk beserta seluruh unit usahanya.
Masing-masing dari setiap unit usaha sudah memberikan dedikasi yang
penuh untuk mengembangkan usahanya. Menciptakan antusiasme
dalam masyarakat menjadi pola berpikir strategis Perseroan dalam
proses pengembangan setiap unit usaha. Hal ini tidak lepas dari misi
Perseroan yang selalu mengutamakan pelanggan. Pencapaian di tahun
ini tidak lepas dari dukungan Direksi yang telah menjalin kerja sama
yang baru di seluruh jajaran Perseroan dan mengarahkan Perseroan
dengan strategi yang tepat untuk memajukan organisasi dan kegiatan
operasional di semua bidang usahanya.
TRANSFORMASI INDONESIA MELALUI TEKNOLOGI, INFORMASI DAN
KOMUNIKASI (TIK)
Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, era masa depan TIK
sedang mengalami tren perkembangan yang pesat yang ditandai
dengan adanya teknologi cloud computing, smart city, big data,
IPv6 dan adanya konvergensi media. Dengan tren ini Indonesia akan
mengalami transformasi TIK yang luar biasa yang dapat mendorong
akselerasi pertumbuhan negara dalam berbagai bidang khususnya
dalam mendorong akselerasi perekonomian negara yang bersumber dari
kualitas sumber daya manusia dan produktifitas ekonomi kreatif.
Pada tahun 2014, pertumbuhan internet di Indonesia mencapai sekitar
84,17 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut, penetrasi internet hanya
berkisar 34,9% dari 252 juta penduduk di Indonesia. Hal tersebut
masih jauh dari target Millennium Development Goal’s (MDGs) yang
mengharapkan adanya penetrasi internet mencapai 50% dari jumlah
penduduk.
Masih ada waktu untuk mengejar ketertinggalan guna mencapai 50%
angka penetrasi Internet di Indonesia. Mengejar angka 50% bukanlah
sekedar mengejar prestasi semata, hal tersebut dilakukan agar dapat
berimplikasi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada tahun 2012
kontribusi sambungan internet di indonesia menyumbang 1,6% dari
Produk Domestik Bruto (“PDB”) Indonesia (setara dengan Rp 115 triliun)
dan akan diperkirakan menjadi 2,5% dari PDB pada tahun 2016. Sudah
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
25ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
APRESIASI
Dalam kesempatan ini, kami sampaikan pula ucapan
terima kasih kepada pemegang saham yang terhormat atas
dukungannya selama ini kepada Perseroan. Kami masih terus berharap
dukungan Anda agar PT First Media Tbk dapat menjadi salah satu
kekuatan penyedia layanan jaringan dan internet pita lebar di Indonesia,
dapat terus maju dan berkontribusi kepada kemajuan ekonomi
Indonesia, sekaligus penghantar tayangan televisi sarat informasi,
materi pendidikan, dan hiburan, penyedia konten berita yang bermutu,
berbobot, seimbang dan membangun. Sebuah visi megamedia untuk
pembangunan masa depan Indonesia.
Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan penghargaan yang
tulus kepada Direksi dan seluruh jajaran manajemen serta karyawan
PT First Media Tbk atas pencapaian dan prestasi di tahun 2014.
Bersamaan dengan itu, Kami juga ucapkan selamat bekerja untuk
tahun 2015.
Untuk dan atas nama Dewan Komisaris
PT First Media Tbk
Theo Sambuaga Presiden Komisaris
ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
27ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Dari kiri ke kanan: Harianda Noerlan, Dicky S Moechtar, Ali Chendra, Johannes Tong, Richard Kartawijaya, Irwan Djaja, Anthony Chandra Kartawiria
28 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Ali Chendra | Presiden Direktur
Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Sebelumnya Ali Chendra menjabat sebagai
Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Pada tahun 2003, Ali Chendra mendirikan Asosiasi Penyelenggara Multimedia
Indonesia (APMI) dengan jabatan Vice Chairman.
Memulai karir sebagai technical staff pada PT Metrodata/Wang Computer (1979-1983). Menjabat sebagai Direktur
pada PT Total Data (1983-1993); PT Telepoint Nusantara (1993-1999); PT Telplus Digitalindo (1993-1999);
PT Infracom Telesarana (2009-2012).
Beliau juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur di beberapa Perusahaan antara lain: PT Indonesia Media
Televisi (2012-2014); PT Infokom Elektrindo (2006-2009); PT Datakom Pratama (2005-2006); PT MLC/Indovision
(2001-2004); PT Media Citra Indostar (2001-2004). Selain itu beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Komisaris
dan Direksi dari beberapa perusahaan milik Bhakti Investama/MNC Group, yaitu : Linktone-Nasdag Listed (anggota
Direksi); PT Bhakti Investama Tbk (anggota Direksi); PT Agis Tbk (anggota Direksi); PT Metrosel (anggota Dewan
Komisaris); PT Mobile 8 Telecom Tbk (anggota Dewan Komisaris).
Pada tahun 2003 beliau meraih gelar sarjananya pada Control Data Institute, Toronto, Canada.
Irwan Djaja | Wakil Presiden Direktur
Menjabat sebagai sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Sebelumnya Irwan Djaja menjabat
sebagai Presiden Direktur Perseroan (2011-2013) dan Direktur Keuangan Perseroan (2009-2011).
Memulai karir sebagai Akuntan pada PT Citra Dimensi Arthali (1993-1994), kemudian bergabung dengan kantor
akuntan publik Prasetio Utomo & Co. (Arthur Andersen Co.SC) dengan jabatan terakhir sebagai Supervisor di Divisi
Business Advisory (1994-1996). Melanjutkan perjalanan karirnya dengan bekerja di KPMG (Klynveld Peat Marwich
and Goerdeler) Asia Pasific sebagai Senior Manager, kemudian bergabung dengan kantor Siddharta Consulting,
firma anggota dari KPMG Internasional selama enam tahun sejak 1999, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur
dan Associate Partner Corporate Finance di Divisi Financial Advisory Services sejak 2001. Selanjutnya, beliau
menjabat sebagai Direktur (Deputy CFO) di PT Clipan Finance Indonesia Tbk, perusahaan multifinance (2006-2008).
Irwan Djaja memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti, Indonesia dan Master of Applied Finance dari The University of Melbourne, Australia dan mendapat gelar Doctoral in Management dari
Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia.
PROFIL DIREKSI
29ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Dicky S. Moechtar | Direktur
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006.
Awalnya beliau berkarir di dunia perbankan yaitu di PT Bank Perniagaan Indonesia pada tahun 1984 dimulai dengan
menjadi Programmer, dan kemudian meningkat menjadi Asisten Manajer Sistem Analis (1986-1991). Selanjutnya
beliau berkarir di PT Bank Lippo Tbk dengan posisi terakhir sebagai Managing Director yang membawahi bidang
IT, Operation, General Affair, Asset Administration, Distribution Financial Services (1999 - 2002). Kemudian beliau
menjabat sebagai Direktur pada PT Multipolar Corporation Tbk (2002-2008), PT Link Net (2009-2011) dan
PT Link Net Tbk (2014-sekarang).
Dicky S. Moechtar merupakan lulusan The Control Data Institute, University Des Saarlandes, Jerman, untuk bidang
Computer Studies.
Harianda Noerlan | Direktur Independen
Menjabat sebagai Direktur Perseroan dan merangkap Corporate Secretary sejak tahun 2006.
Memulai karir profesionalnya di dunia perbankan pada tahun 1990 di PT Bank Niaga Tbk. Jabatan terakhir di bank
tersebut sebagai Head of International Banking Division-Capital Market Group di tahun 2000. Kemudian beliau
bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (Indonesian Bank Restructuring Agency - IBRA) dengan jabatan
terakhir sebagai Vice President, Group Head pada Bank Restructuring Unit di tahun 2002. Selanjutnya beliau
bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk dengan menjabat beberapa posisi yaitu Managing Director Compliance (Direktur Kepatuhan), Director Distribution Financial Services, dan Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head (2002-2006).
Harianda Noerlan menyelesaikan pendidikan sarjana dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Mesin, Universitas Trisakti,
Jakarta, Indonesia.
30 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Johannes Tong | Direktur
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2013. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau
juga duduk sebagai Direktur di beberapa anak perusahaan Perseroan antara lain PT First Media Production
(2008-sekarang) dan PT Media Sinema Indonesia (2010-sekarang). Kemudian juga memegang jabatan sebagai
Direktur di Art Department, Universitas Pelita Harapan.
Karir profesional beliau sebelumnya antara lain adalah Loan Officer Bank of America, Area Manager TIMS, General Manager PT Sopanusa Paper Mill & Converting, General Manager PT Tjakrindo Mas Steel Industry, General Manager PT Plasma Plastic Industry, General Manager PT Indonesia Performing Arts, dan General Manager PT Melodia.
Beliau mendapatkan gelar sarjananya di bidang fisika, matematika dan administrasi bisnis pada Azusa Pacific
University dan gelar Magister in Business Administration di California State University, Los Angeles.
Anthony C. Kartawiria | Direktur
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014.
Memulai karirnya di bidang pemasaran dan persetujuan pemberian kredit di PT Indocitra Finance Tbk
(Januari 1985 - Desember 1994). Kemudian menjabat sebagai Direktur Kredit di PT Bank CIC Tbk (Januari 1995 -
Februari 2003), sebagai Presiden Direktur/CEO di PT Bhakti Capital Tbk (Januari 2004 - Desember 2007), sebagai
Direktur Operasi dan Keuangan (CFO) di PT Mobile-8 Telecom Tbk/PT Smartfren Telecom Tbk (Januari 2008 -
Maret 2011) dan sebagai Chief Executive Officer Mobile Commerce di PT Smartfren Telecom Tbk
(April 2011-Agustus 2013)
Anthony C. Kartawiria meraih gelar Sarjananya di bidang Akuntansi dan Keuangan dari Universitas Carleton,
Ottawa - Canada.
PROFIL DIREKSI
31ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Richard Kartawijaya | Direktur
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014. Selain menjabat sebagai Direktur Perseroan, beliau juga
menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Link Net (2013-2014) dan PT Link Net Tbk (2014-sekarang).
Memulai karir profesionalnya di dunia komputer sebagai Distributor NEC Computer, PT Citra Caraka sejak 1982.
Berkarir selama 15 tahun di Berca, Distributor Hewlett-Packard, sejak Engineer sampai Direktur. Selanjutnya beliau
menjadi Country Manager di Microsoft Indonesia (1998-2002). Presiden Direktur di Integrasi Teknologi (2002-2003),
Country Manager di Motorola Indonesia (2003-2005). Presiden Direktur di PT Informatika Solusi Bisnis (2005-2010),
dan juga menjadi Managing Director di PT Andalan Solusindo Pratama (2008-2013). Selain itu, beliau juga pernah
menjabat sebagai Chief Executive Officer di PT Ander Cakra Buana (2010-2013).
Richard Kartawijaya juga menjadi Dosen di Universitas Bina Nusantara, Graduate Program. Beliau pun aktif
berorganisasi, antara lain mengikuti di Asosiasi Piranti Lunak dan Telematika Indonesia (ASPILUKI) sejak 1992
dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Ketua Umum, Masyarakat Industri Kreatif dan Teknologi Informasi (MIKTI)
sejak 2009 dengan jabatan sebagai Bendahara, Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) sejak 2003 dengan
jabatan terakhir sebagai Ketua Bidang ICT dan Content. Kemudian beliau juga pernah menjadi Ketua Dewan Juri dari
Majalah Swa Sembada untuk Best e-Corporation 2009 & 2012, Future IT Leader 2009 & 2012, Indonesia ICT Award
(INAICTA) sejak 2007 sampai dengan 2013 dan terakhir sebagai anggota dari Steering Committee dan sebagai Ketua
Juri Asia Pacific ICT Award (APICTA) sejak 2002 sampai dengan 2013. Mobile Content & Application Award 2008
Kadin (MCAA 2008) sebagai Wakil Ketua Pelaksana dan sebagai Ketua Dewan Juri.
Richard Kartawijaya meraih gelar S1 dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Elektro, Universitas Katolik Atma Jaya,
Jakarta, Indonesia dan gelar S2 (Master of Business Administration) di bidang Marketing dari Indonesian European
University, Surabaya, Indonesia.
32 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
dan layanan komunikasi data melalui jaringan telekomunikasi digital
(DataComm). Fokus Perseroan tersebut telah berhasil membawa Perseroan
menjadi perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dan multimedia
terpadu yang pertama di Indonesia. Pencapaian-pencapaian Perseroan
di tahun 2014 semakin memperkuat posisi Perseroan sebagai yang
terdepan. Tidak saja dari sisi pendapatan yang mengalami peningkatan,
pengembangan unit usaha Perseroan pun terjadi secara signifikan selama
tahun 2014. Oleh karenanya, Perseroan mengusung tema “Broadband
Leader” untuk Laporan Tahunan 2014 ini.
KINERJA KEUANGAN PERSEROAN
Pada tahun 2014, Perseroan mampu meraih pendapatan sebesar
Rp 2,03 triliun, meningkat sebesar 16% dari tahun sebelumnya. Jumlah
pelanggan internet meningkat menjadi 392 ribu dan TV kabel meningkat
menjadi 363 ribu. Laba kotor perusahaan mencapai
Rp 1,43 triliun, meningkat sebesar 12% dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba komprehensif tahun berjalan mengalami peningkatan di tahun 2014
menjadi Rp 7,49 triliun.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Perseroan, sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk senantiasa
meningkatkan penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik - Good
Corporate Governance (“GCG”), secara bertahap melengkapi diri dengan
berbagai perangkat pendukung GCG. Selain visi, misi dan nilai-nilai
perusahaan yang telah ditetapkan sejak lama, Perseroan memiliki Peraturan
Perusahaan, Panduan mengenai Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional,
serta berbagai Standar Prosedur Operasional. Selain itu, Perseroan
mempunyai bagian Divisi Corporate Legal, untuk memastikan kepatuhan
atas peraturan-peraturan yang berlaku. Dengan demikian, kami yakin
bahwa peraturan-peraturan GCG dapat diimplementasikan dengan baik.
Semua ini merupakan suatu kesatuan sistem yang menunjang tercapainya
keberhasilan penerapan GCG di Perseroan. Pelaksanaan GCG di Perseroan
menggunakan pendekatan top-down, dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, best practice, dan budaya Perseroan.
Dengan demikian, diharapkan penerapan GCG dapat berjalan dengan lancar
serta didukung oleh semua pihak.
PERUBAHAN PENGURUS PERSEROAN
Direksi mengucapkan terima kasih kepada Saudara Larry Ridwan dan
Saudara Danrivanto Budhijanto yang telah memberikan kontribusinya
kepada First Media selama menjabat sebagai Direktur, sekaligus ucapan
selamat menjalankan tugas di posisi baru.
Di tahun 2014, terjadi perubahan susunan Direksi Perseroan dengan adanya
pengangkatan saya, Ali Chendra sebagai Presiden Direktur, Irwan Djaja
sebagai Wakil Presiden Direktur, Richard Kartawijaya dan Anthony Chandra
Kartawiria selaku Direktur.
Direksi menyambut baik pengangkatan Bapak Nanan Soekarna sebagai
Komisaris Independen, Bapak Benny Haryanto dan Bapak Richard Setiadi
sebagai Komisaris.
Pemegang Saham Yang Terhormat, Menjadi yang pertama dalam bidang TIK dan penyediaan
konektivitas kepada masyarakat merupakan tujuan utama
Perseroan. Meningkatkan antusias masyarakat terhadap
teknologi digital merupakan bentuk pelaksanaannya.
Perseroan menegaskan melalui Visi Megamedia ingin
membantu mengurangi kesenjangan teknologi digital di
Indonesia.
Bentuk penegasan Visi Megamedia Perseroan tersebut terealisasi dengan
selalu berfokus pada pengembangan 3 (tiga) komponen utama TIK yaitu:
Jaringan, Konten, dan Bandwidth. Perseroan pada tahun ini sukses
membangun dan memperluas jaringan HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) di
beberapa kota di pulau Jawa, seperti Jabodetabek, Bandung, Surabaya
dan Bali, serta membangun jaringan Data dan Komunikasi untuk pasar
korporasi agar mendorong perputaran bisnis yang handal. Bandwidth
sebagai media penghantarnya selalu ditingkatkan agar dapat mempercepat
akses informasi. Oleh sebab itu, Perseroan menetapkan kecepatan 10 Mbps
sebagai kecepatan dasar yang patut dirasakan oleh masyarakat saat ini.
Lalu untuk konten TV dan aplikasi, Perseroan berhasil mengembangkan
teknologi TV Anywhere dan memperbanyak kanal in-house sebagai nilai
pembeda.
BROADBAND LEADER
Berdasarkan data ICT Whitepaper tahun 2013, era masa depan TIK
sedang mengalami tren perkembangan yang pesat seperti teknologi
cloud computing, smart city, big data, IPv6 dan konvergensi. Dengan
tren ini Indonesia akan mengalami transformasi TIK yang luar biasa yang
dapat mendorong akselerasi pertumbuhan negara dalam berbagai bidang
khususnya untuk Indonesia sebagai negara berkembang, transformasi TIK
harus dapat mendorong akselerasi perekonomian negara yang bersumber
dari kualitas sumber daya manusia dan produktifitas ekonomi kreatif.
Meninjau kondisi tren TIK kedepan, Perseroan sangat memahami bahwa
TIK merupakan bagian dari bidang usaha yang dijalani. Perseroan berupaya
bahwa segala bentuk tren TIK untuk transformasi Indonesia tidak hanya
menjadi wacana semata, melainkan harus menjadi kenyataan dan
berdampak positif kepada masyarakat secara luas. Perseroan saat ini
telah masuk dalam tahap merealisasikan wacana transformasi Indonesia
dalam bidang TIK khususnya konvergensi antara Internet, Penyiaran dan
Telekomunikasi.
Perseroan memandang ketiga bidang teknologi tersebut (Internet, Penyiaran
dan Telekomunikasi) merupakan pondasi atau komponen besar dalam
konsep TIK, sehingga Perseroan memfokuskan kegiatan usahanya dengan
menggabungkan ketiga bidang teknologi tersebut dalam konsep “TriplePlay”,
yaitu layanan terpadu yang terdiri atas layanan televisi berlangganan
(HomeCable), layanan internet pita lebar berkecepatan tinggi (FastNet)
LAPORAN DIREKSI
33ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Seluruh perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa pada tanggal 23 April 2014. Untuk anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang baru bergabung, kami
mengucapkan selamat bekerja dan berharap dapat membawa Perseroan mencapai prestasi yang lebih gemilang.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Pencapaian positif dalam organisasi bukan hanya dinilai dari angka pendapatan, efisiensi biaya, dan efektifitas
program pemasaran, melainkan manajemen sumber daya manusia menjadi hal penting dalam memajukan nilai usaha
organisasi. Dalam hal ini Perseroan pada tahun 2014 menyadari pentingnya mengelola sumber daya manusia
sebagai bagian dari manajemen strategi.
Perseroan sangat mementingkan bagaimana meningkatkan kualitas karyawannya agar dapat
memberikan kontribusi dengan dedikasi tinggi serta kompetensi dalam bidangnya. Perseroan
meyakini dengan mengatur sumber daya manusia dengan baik maka kinerja Perseroan dalam
operasional usaha akan semakin meningkat dan menjadi keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki
oleh pesaing. Keyakinan itulah yang mendorong Perseroan untuk selalu mengembangkan karyawan
yang dimilikinya agar menjadi faktor pembeda dalam memenangkan persaingan. Divisi SDM dengan
Sistem Informasi SDM (HRIS) untuk korporasi, telah meningkatkan fungsinya menjadi mitra strategis
Perseroan yang dapat menyelaraskan kebutuhan korporasi dan unit usaha sehingga mempermudah
serta mempercepat akses informasi tentang layanan SDM secara akurat dan terkini.
PENGHARGAAN
Sebagai hasil kerja Perseroan yang berfokus kepada pelanggan sesuai misinya, pada tahun 2014
Perseroan berhasil mendapatkan 6 (enam) penghargaan, yaitu:
1. Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Fixed Internet Provider Category. Brand : First Media
2. Word of Mouth Marketing #1 Recommended Brand 2014. First Winner in Cable TV Category. Brand : First Media
3. Corporate Image Category Pay TV Excellent in Building and Managing Corporate Image
4. Corporate Image Category Internet Provider Excellent in Building and Managing Corporate Image
5. Top Telco 2014 Fixed Internet Provider In Recognition of Outstanding Achievement in Telecommunication
6. TOP BRAND Award Category Internet Provider
In Recognition of Outstanding Achievement in Building the TOP Brand
Ini merupakan hasil pembuktian antusias masyarakat terhadap merek (brand) First Media sebagai layanan
digital terpadu.
APRESIASI
Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh manajemen dan karyawan yang telah bekerja dengan
penuh dedikasi, serta kepada Dewan Komisaris, para pemegang saham, investor, kreditur, rekan bisnis,
lembaga pemerintah, masyarakat pasar modal, media massa, dan masyarakat luas yang selama ini
mendukung kerja PT First Media Tbk. Semua dukungan yang tanpa henti ini memberikan kekuatan bagi
kami untuk mampu mewujudkan target dan rencana PT First Media Tbk di masa mendatang, serta terus
meningkatkan manfaat keberadaannya bagi masyarakat. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan atas kepercayaan, dukungan, dan loyalitas yang telah
diberikan. Kami berharap agar kesuksesan selalu menjadi milik kita semua dengan kerjasama yang terus
terjalin.
Untuk dan atas nama Direksi PT First Media Tbk
Ali Chendra Presiden Direktur
34 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Kinerja Unit Usaha
Secara umum, kinerja unit-unit usaha Perseroan selama tahun 2014
baik, yang secara konsolidasi kinerja Perseroan mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2013. Perseroan juga melakukan inkubasi usaha-usaha
baru yang berfokus pada bisnis teknologi, media dan telekomunikasi.
Perseroan mewujudkan tujuannya sebagai perusahaan yang terdepan
dalam bisnis teknologi, media dan telekomunikasi di Indonesia, melalui
peningkatan pendapatan sebesar 16% dari Rp 1,75 triliun menjadi
Rp 2,03 triliun, dan aset Perseroan berkembang 147% dibanding
tahun 2013.
Perseroan mempertahankan posisinya sebagai operator berskala terkemuka dalam pasar broadband
(pita lebar) berkualitas dan televisi berlangganan di Indonesia yang menyediakan layanan melalui
kabel serat optik dan kabel coaxial.
Perseroan memasarkan layanannya terutama melalui paket Combo, penggabungan antara layanan
internet dan televisi berlangganan. Pada 31 Desember 2014 terdapat sekitar 755 ribu pelanggan
yang berlangganan layanan Perseroan, baik itu layanan internet broadband maupun layanan televisi
berlangganan.
Jumlah pelanggan perumahan internet broadband meningkat dari 333 ribu menjadi 392 ribu,
sedangkan pelanggan televisi berlangganan perumahan dan komersial meningkat dari 304 ribu
menjadi 363 ribu di tahun 2014. Jumlah pelanggan Perseroan sebagian besar berasal dari area
Jakarta dan sekitarnya di mana Perseroan terus berusaha meningkatkan penetrasi pada area ini.
Di samping itu kenaikan jumlah pelanggan juga diperoleh dari Surabaya dan Bandung, seiring
dengan perluasan dan penarikan jaringan Perseroan yang terus dilakukan pada kota-kota ini
di tahun 2014.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
35ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
ARPU internet broadband dan televisi berlangganan masing-masing naik menjadi Rp 216 ribu dan
Rp 186 ribu, sebagian besar disebabkan oleh pengemasan ulang (repackaging) produk combo yang
ditawarkan pada bulan Februari 2014. Berikut adalah ringkasan laporan keuangan Perseroan untuk
tahun buku sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013 dengan penekanan penting pada tahun
tersebut.
Ikhtisar
Secara konsolidasi, pendapatan Perseroan pada tahun 2014 menunjukkan peningkatan yang
signifikan, dimana pendapatan dari layanan internet menjadi kontributor terbesar untuk peningkatan
tersebut. Perseroan tetap akan melakukan investasi dan belanja modal dalam rangka pengembangan
usaha, peningkatan kualitas, ekspansi jaringan dan peralatan terkait dengan pengembangan produk
dan jasa, antara lain konten televisi berlangganan, produksi konten dan sebagainya. Manajemen
senantiasa menerapkan kebijakan keuangan secara hati-hati dan disiplin di seluruh kegiatan
Perseroan.
Pendapatan Operasional
Pendapatan Perseroan pada tahun 2014 yang mencapai Rp 2,03 triliun, mengalami peningkatan
sebesar Rp 272 miliar atau 16% dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 1,75 triliun. Pendapatan
atas layanan televisi berlangganan menyumbang 32%, layanan jasa internet menyumbang 51%
dari total pendapatan. Selebihnya sejumlah 17% dari total pendapatan diperoleh melalui layanan
komunikasi data, media iklan, dan pendapatan lainnya. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh
penambahan jumlah pelanggan perumahan serta peningkatan pendapatan dari korporasi.
Keterangan (dalam jutaan Rupiah) 2014 2013
Pendapatan 2.026.070 1.754.102
Beban Layanan 592.450 474.114
Laba Kotor 1.433.620 1.279.988
Beban Operasional 634.638 718.015
EBITDA 798.982 561.973
Penyusutan dan Amortisasi 394.400
7.828.319 -
361.992
Laba Tahun Berjalan setelah Penyesuaian Proforma
Keuntungan dari Divestasi Entitas Anak
7.908.159 19.937
Laba Komprehensif Tahun Berjalan 7.943.319 19.937
Laba (Rugi) yang dapat di atribusikan kepada :
Pemilik Entitas Induk 7.731.975 (103.375)
Kepentingan Non Pengendali 211.344 123.312
15,5%
25,0%
12,0%
-11,6%
42,2%
9,0%
39665,7%
19,937
-7579,5%
71,4%
Revenue
Remark (in millions of Rupiah)
Cost of Services
Gross Pro�t
Operating Expenses
EBITDA
Depreciation and Amortization
Pro�t for The Year after Proforma Adjusments
Gain from Divestment of Subsidiary
Comprehensive Income for the Year
Income / (loss) attibutable to :
Equity Holders of the Parent Entity
Non - Controlling Interest
36 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Sepanjang tahun 2014, Perseroan mencatat jumlah beban layanan
sebesar Rp 592 miliar, naik sebesar 25% dibandingkan dengan
tahun sebelumnya. Beban layanan mengalami kenaikan yang lebih
cepat dibandingkan kenaikan pendapatan karena kenaikan beban
pemrograman dan beban internet broadband sehubungan dengan
perluasan Perseroan, serta efek dari melemahnya nilai tukar Rupiah
terhadap mata uang asing di mana beban pemrograman dan internet
broadband sebagian besar dalam Dolar Amerika. Berdasarkan rata-rata
nilai tukar sepanjang tahun, Rupiah melemah sebesar 13% pada tahun
2014 dibandingkan tahun sebelumnya.
Persentase beban layanan terhadap pendapatan di tahun 2014 adalah
29%, naik dari semula 27% di tahun 2013.
Laba Kotor
Perseroan membukukan margin laba kotor sebesar 71% pada tahun
2014, yang turun dibandingkan margin laba kotor di tahun 2013 yaitu
sebesar 73%, hal tersebut disebabkan karena adanya peningkatan
beban layanan seperti dijelaskan diatas.
Beban Operasional
Beban operasional terdiri atas beban penjualan dan beban administrasi
dan umum. Beban penjualan sebagian besar terdiri dari beban karyawan
untuk staf penjualan, beban komisi dan promosi, sedangkan beban
umum dan administrasi sebagian besar terdiri dari beban karyawan
untuk staff non-penjualan, beban penurunan nilai piutang usaha dan
beban sewa.
Beban operasional sebesar Rp 635 miliar di tahun 2014 turun sebesar
Rp 83 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini sebagian
besar disebabkan oleh turunnya beban umum dan administrasi
sebagai akibat dari efisiensi operasional Perseroan. Beban umum dan
administrasi di tahun 2014 berjumlah Rp 501 miliar atau
Rp 59 miliar lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Beban
penjualan sejumlah Rp 134 miliar di tahun 2014, turun sebesar
Rp 24 miliar dibandingkan tahun lalu.
Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban penyusutan terdiri dari penyusutan aset tetap, sedangkan beban
amortisasi merupakan amortisasi aset tak berwujud, terutama perangkat
lunak komputer.
Beban depresiasi dan amortisasi masing-masing berjumlah
Rp 380 miliar dan Rp 14 miliar pada tahun 2014, masing-masing naik
sebesar Rp 42 miliar dan turun sebesar Rp 9 miliar dibandingkan tahun
sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya
investasi aset tetap, yang sebagian besar merupakan kabel jaringan
serta set-top-boxes dan perangkat yang ditempatkan pada pelanggan
dan investasi perangkat lunak komputer yang diperlukan untuk
menunjang perluasan jaringan Perseroan dan sistem informasi terkait.
Pendapatan internet broadband di tahun 2014 adalah sebesar
Rp 1,03 triliun mengalami kenaikan sebesar 27% dibandingkan tahun
sebelumnya terutama karena pertumbuhan jumlah pelanggan.
Pendapatan layanan televisi berlangganan naik sebesar 18% pada tahun
2014, mencapai Rp 650 miliar seiring dengan meningkatnya jumlah
pelanggan dan ARPU seperti yang dijelaskan di atas.
tabel komposisi pendapatan Perseroan
Sedangkan pendapatan dari layanan komunikasi data pelanggan
korporasi mencapai Rp 166 miliar di tahun 2014 dan memberikan
kontribusi sebesar 8% dari jumlah pendapatan Perseroan.
Perseroan terus melakukan penjualan iklan kepada berbagai
perusahaan. Pendapatan iklan sebesar Rp 78 miliar di tahun 2014
memberikan kontribusi sebesar 4% dari jumlah pendapatan Perseroan.
Beban Layanan
Beban layanan sebagian besar terdiri dari beban pemrograman televisi
berlangganan, terutama terdiri dari beban distribusi program dan
layanan teknis, serta beban layanan internet broadband, terutama biaya
bandwidth serta beban lainnya yang berkaitan dengan bandwidth,
seperti beban sewa peralatan, beban sewa menara dan beban akses
internet.
tabel komposisi beban layanan Perseroan
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
PRODUK2014 2013(dalam jutaan Rupiah)
Jumlah / Total % Jumlah / Total %
TV Kabel 649.743 32,1 552.521 31,5
Internet Broadband 1.032.510 51,0 813.699 46,4
Layanan Komunikasi Data 166.132 8,2 185.841 10,6
Pendapatan Iklan 77.944 3,8 94.301 5,4
Lain-lain 99.741 4,9 107.740 6,1
Jumlah 2.026.070 100,0 1.754,102 100,0
Cable TV
Broadband Internet
Media Sales
PRODUCTS
Total
(in millions oh Rupiah)
Others
Data Communication Services
37ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Perseroan meningkat sebesar Rp 914 miliar dari Rp 1,20 triliun per
tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp 2,11 triliun per tanggal
31 Desember 2014. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena
adanya penambahan pinjaman jangka panjang dan hutang sewa
pembiayaan pada tahun 2014, serta dibukukannya liabilitas pajak
tangguhan sebesar Rp 369 miliar.
Pertumbuhan Ekuitas
Total ekuitas per tanggal 31 Desember 2014 sejumlah
Rp 9,39 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp 6,95 triliun atau
285% dibandingkan dengan total ekuitas per tanggal
31 Desember 2013, yaitu sebesar Rp 2,44 triliun. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh nilai laba komprehensif yang diperoleh Perseroan pada
tahun 2014.
Likuiditas dan Sumber Pendanaan
Arus kas bersih Perseroan yang diperoleh dari aktivitas operasional
tahun 2014 adalah sebesar Rp 65 miliar, mengalami penurunan sebesar
Rp 320 miliar dibandingkan tahun 2013 dimana arus kas bersih yang
digunakan untuk aktivitas operasional adalah sebesar Rp 385 miliar.
Hal ini terutama disebabkan adanya peningkatan penerimaan kas
dari pelanggan sebesar Rp 492 miliar di-offset dengan peningkatan
pembayaran kas kepada pemasok Rp 604 miliar dan peningkatan
pembayaran untuk beban usaha dan lainnya Rp 208 miliar.
Kas Bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi mencapai
Rp 148 miliar pada tahun 2014, mengalami peningkatan sebesar
Rp 1,20 triliun atau 114% dari kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
investasi sebesar Rp 1,05 triliun pada tahun 2013. Pada tahun 2014,
Perseroan tetap melakukan investasi dan belanja modal dalam rangka
peningkatan kualitas, ekspansi jaringan dan peralatan yang terkait
dengan pengembangan produk dan jasa, antara lain konten televisi
berlangganan, produksi konten dan sebagainya. Pengeluaran kas
terbesar dalam aktivitas investasi di tahun 2014 adalah perolehan aset
tetap sebesar Rp 1,17 triliun.
Pada tahun 2014, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
sebesar Rp 104 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp 312 miliar
atau 150% dibandingkan tahun 2013.
Manajemen Risiko Keuangan
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perseroan adalah risiko kredit,
risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan
manajemen risiko, Perseroan mencoba untuk meminimalkan potensi
dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
Laba Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Setelah Penyesuaian Proforma
Laba Tahun Berjalan dan Laba Komprehensif Tahun Berjalan Setelah
Penyesuaian Proforma pada tahun 2014 sebesar Rp 7,94 triliun,
yang mengalami peningkatan sebesar Rp 7,92 triliun atau 39.742%
dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar Rp 20 miliar.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan yang
signifikan serta ditunjang dengan efisiensi operasional Perseroan. Pada
tahun 2014, Perseroan juga membukukan keuntungan dari penjualan
sebagian kepemilikan saham entitas anak sebesar Rp 1,33 triliun,
keuntungan atas realisasi nilai transaksi dengan pihak non-pengendali
sebesar Rp 537 miliar dan keuntungan pencatatan investasi pada entitas
asosiasi dengan nilai wajar sebesar Rp 5,96 triliun.
Laba yang dapat diatribusikan
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun
2014 adalah sebesar Rp 7,73 triliun, sedangkan kepada kepentingan
non pengendali adalah sebesar Rp 211 miliar. Laba yang diatribusikan
kepada pemilik entitas induk naik sebesar Rp 7,84 triliun, terutama
dikontribusikan dari keuntungan dari penjualan sebagian kepemilikan
saham entitas anak, keuntungan atas realisasi nilai transaksi dengan
pihak non-pengendali dan keuntungan pencatatan investasi pada entitas
asosiasi dengan nilai wajar. Laba yang diatribusikan kepada kepentingan
non-pengendali naik sebesar Rp 88 miliar dibandingkan tahun 2013,
dikontribusikan dari kenaikan pendapatan layanan internet dan layanan
televisi berlangganan yang signifikan serta ditunjang dengan efisiensi
operasional Perseroan pada tahun 2014.
Pertumbuhan Aset
Total aset per tanggal 31 Desember 2014 sejumlah Rp 12,96 triliun,
yang mengalami peningkatan sebesar Rp 7,72 triliun atau sebesar 147%
dibandingkan dengan total aset per tanggal 31 Desember 2013, yaitu
sebesar Rp 5,24 triliun. Aset lancar Perseroan naik sebesar
Rp 255 miliar dari Rp 1,22 triliun per tanggal 31 Desember 2013
menjadi Rp 1,48 triliun per tanggal 31 Desember 2014. Aset tidak lancar
Perseroan meningkat sebesar Rp 7,46 triliun, dari semula
Rp 4,02 triliun per tanggal 31 Desember 2013 menjadi
Rp 11,48 triliun per tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan tersebut
terutama disebabkan adanya peningkatan saldo akun Investasi pada
Entitas Asosiasi dari investasi Perseroan di PT Link Net Tbk sebesar
Rp 6,20 triliun.
Posisi Kewajiban
Total kewajiban per tanggal 31 Desember 2014 sejumlah Rp 3,57
triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp 768 miliar atau naik 27%
dibandingkan dengan total kewajiban sebesar Rp 2,81 triliun per tanggal
31 Desember 2013. Total kewajiban lancar mengalami penurunan
sebesar Rp 146 miliar dari Rp 1,61 triliun per tanggal 31 Desember
2013 menjadi Rp 1,46 triliun per tanggal 31 Desember 2014. Penurunan
kewajiban lancar ini disebabkan penurunan pinjaman bank dan
penurunan saldo akun liabilitas jangka pendek lainnya yang mencatat
pendapatan Perseroan yang ditangguhkan. Kewajiban tidak lancar
38 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan
yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Perseroan memiliki
risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan
suku bunga mengambang. Perseroan melakukan pengawasan terhadap
dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif
terhadap Perseroan.
Risiko Likuiditas
Risiko Likuiditas adalah risiko di mana Perseroan akan mengalami
kesulitan dalam rangka memperoleh dana untuk memenuhi
komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Perseroan mengelola
risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang
mencukupi untuk memungkinkan Perseroan dalam memenuhi komitmen
Perseroan untuk operasi normal Perseroan. Selain itu Perseroan juga
melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus
menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan.
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca
Pada bulan Februari 2015, Perseroan memperpanjang fasilitas
Revolving Loan sebesar Rp 12 miliar dan Omnibus Invoice Financing
Buyer sebesar Rp 193 miliar dari PT Bank Permata Tbk selama 12 bulan
dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun.
Pada bulan Februari 2015, pinjaman Perseroan di PT Bank Sinarmas
Tbk telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas sehingga Perseroan
sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.
Pada bulan Maret 2015, pinjaman Perseroan di PT Bank ICBC Indonesia
telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas. Dengan demikian,
Perseroan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko salah satu pihak atas instrumen keuangan
yang gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain
mengalami kerugian keuangan. Instrumen keuangan Perseroan yang
mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di
bank, piutang usaha dan piutang lain. Jumlah eksposur risiko kredit
maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Untuk
risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan
predikat baik yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perseroan adalah
untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu,
sehingga Perseroan memiliki kas dan setara kas di berbagai bank.
Risiko Mata Uang
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan
yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Perseroan
melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing,
di antaranya adalah pembiayaan modal kerja Perseroan. Sehingga,
Perseroan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama
Dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang
asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah
terhadap mata uang dolar Amerika dapat memberikan dampak pada
kondisi keuangan Perseroan. Perseroan mengelola risiko mata uang
dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang
secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat
seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk
mengurangi risiko mata uang asing. Pada tanggal
31 Desember 2014, Perseroan belum menandatangani transaksi lindung
nilai untuk mengelola risiko mata uang asingnya, akan tetapi sedang
dalam tahap mengevaluasi hal yang sama sehubungan dengan regulasi
baru yang akan berlaku efektif pada tahun 2015.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
38 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
40 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
MEMANFAATKAN KEMAJUAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI, KHUSUSNYA
TEKNOLOGI INTERNET PITA LEBAR DIGITAL BERKECEPATAN TINGGI,
UNTUK MENGHADIRKAN LAYANAN MEGAMEDIA TERPADU DENGAN
HARGA YANG TERJANGKAU DI INDONESIA.
SENANTIASA MENJADI YANG PERTAMA DI INDONESIA DALAM
MENGADOPSI TEROBOSAN TEKNOLOGI TERKINI DALAM RANGKA
MENGUPAYAKAN LOMPATAN KE DEPAN BAGI PERSEROAN,
SEKALIGUS MENYEDIAKAN JASA DAN PRODUK YANG SUPERIOR
KEPADA PELANGGAN
MENGUPAYAKAN EFISIENSI USAHA SECARA TERUS MENERUS UNTUK
MENJADI PENYELENGGARA JASA MEGAMEDIA BERMUTU TINGGI
MENJADI PELOPOR DI BIDANGNYA
MENGUTAMAKAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME
FOKUS PADA PELANGGAN
MENJADI PILIHAN UTAMA UNTUK BERKARIR
WARGA USAHA YANG BERTANGGUNG JAWAB
SEMANGAT DALAM BEKERJA
VISI NILAI PERUSAHAAN
STRATEGI USAHA
MISI
DISIPLIN DALAM PELAKSANAAN
KUALITAS DALAM PELAYANAN
INOVASI DALAM PENGEMBANGAN
AGRESIF DALAM PENETRASI PASAR
PERHATIAN TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
MENJADI PERUSAHAAN PENYELENGGARA JASA MEGAMEDIA
TERPADU TERKEMUKA DI INDONESIA YANG MEMANFAATKAN
TEKNOLOGI INTERNET PITA LEBAR GUNA MENCIPTAKAN NILAI
TAMBAH KEPADA PARA PEMANGKU KEPENTINGAN. VISI
PERSEROAN MENCAKUP LANDASAN LAYANAN ENAM-C YANG
TERPADU :
CABLE TV – MULTI-CHANNELS INTERACTIVE TELEVISION
COMPUTER – LAYANAN BROADBAND INTERNET
COMMUNICATION – LAYANAN DATA KOMUNIKASI
CONTENT – KONTEN UNTUK INTERNET DAN TV
CHANNELS – MEMPRODUKSI “IN-HOUSE CHANNEL”
MENJADI PELOPOR DI BIDANGNYA
MENGUTAMAKAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME
FOKUS PADA PELANGGAN
MENJADI PILIHAN UTAMA UNTUK BERKARIR
WARGA USAHA YANG BERTANGGUNG JAWAB
SEMANGAT DALAM BEKERJA
VISI NILAI PERUSAHAAN
STRATEGI USAHA
MISI
40 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
41ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
MEMANFAATKAN KEMAJUAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI, KHUSUSNYA
TEKNOLOGI INTERNET PITA LEBAR DIGITAL BERKECEPATAN TINGGI,
UNTUK MENGHADIRKAN LAYANAN MEGAMEDIA TERPADU DENGAN
HARGA YANG TERJANGKAU DI INDONESIA.
SENANTIASA MENJADI YANG PERTAMA DI INDONESIA DALAM
MENGADOPSI TEROBOSAN TEKNOLOGI TERKINI DALAM RANGKA
MENGUPAYAKAN LOMPATAN KE DEPAN BAGI PERSEROAN,
SEKALIGUS MENYEDIAKAN JASA DAN PRODUK YANG SUPERIOR
KEPADA PELANGGAN
MENGUPAYAKAN EFISIENSI USAHA SECARA TERUS MENERUS UNTUK
MENJADI PENYELENGGARA JASA MEGAMEDIA BERMUTU TINGGI
MENJADI PELOPOR DI BIDANGNYA
MENGUTAMAKAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME
FOKUS PADA PELANGGAN
MENJADI PILIHAN UTAMA UNTUK BERKARIR
WARGA USAHA YANG BERTANGGUNG JAWAB
SEMANGAT DALAM BEKERJA
VISI NILAI PERUSAHAAN
STRATEGI USAHA
MISI
DISIPLIN DALAM PELAKSANAAN
KUALITAS DALAM PELAYANAN
INOVASI DALAM PENGEMBANGAN
AGRESIF DALAM PENETRASI PASAR
PERHATIAN TERHADAP MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN
MENJADI PERUSAHAAN PENYELENGGARA JASA MEGAMEDIA
TERPADU TERKEMUKA DI INDONESIA YANG MEMANFAATKAN
TEKNOLOGI INTERNET PITA LEBAR GUNA MENCIPTAKAN NILAI
TAMBAH KEPADA PARA PEMANGKU KEPENTINGAN. VISI
PERSEROAN MENCAKUP LANDASAN LAYANAN ENAM-C YANG
TERPADU :
CABLE TV – MULTI-CHANNELS INTERACTIVE TELEVISION
COMPUTER – LAYANAN BROADBAND INTERNET
COMMUNICATION – LAYANAN DATA KOMUNIKASI
CONTENT – KONTEN UNTUK INTERNET DAN TV
CHANNELS – MEMPRODUKSI “IN-HOUSE CHANNEL”
MENJADI PELOPOR DI BIDANGNYA
MENGUTAMAKAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME
FOKUS PADA PELANGGAN
MENJADI PILIHAN UTAMA UNTUK BERKARIR
WARGA USAHA YANG BERTANGGUNG JAWAB
SEMANGAT DALAM BEKERJA
VISI NILAI PERUSAHAAN
STRATEGI USAHA
MISI
41ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
42 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Layanan televisi berlangganan yang menyiarkan berbagai variasi program hingga 188 kanal dengan 67 kanal kualitas HD serta didukung dengan perangkat STB (set-top-box) berbasis teknologi Android.
Kanal televisi hasil karya Perseroan sebagai nilai tambah bagi masyarakat. Kanal in-house disiapkan untuk memenuhi selera masyarakat serta menambah hiburan untuk keluarga Indonesia.
Layanan data dan komunikasi super cepat untuk korporasi, kini jaringannya hadir di 98 (sembilan puluh delapan) gedung perkantoran di wilayah DKI Jakarta. Layanan DataComm merupakan mitra terbaik bagi seluruh korporasi.
Jaringan kabel berbasis serat optik yang menjadi tulang punggung konektivitas data dan informasi mencapai 8.505 Km.
67 HD CHANNELS
98IKHTISAR PENTING 2014
GEDUNG
8.505 KILOMETER
9 IN-HOUSE CHANNELS
Jaringan kabel berbasis tembaga yang menjadi jalur penghubung masyarakat atau hunian dengan data dan informasi yang mencapai 11.184 Km.
11.184 KILOMETER
Jumlah jaringan HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) Perseroan yang terhubung ke setiap hunian atau rumah yang mencakup 1,4 juta homepassed.
1,4 JUTA
PT MSH Niaga Telecom IndonesiaPerseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Graha Investama Andalan Terpadu.
PT Delta Nusantara NetworksPerseroan melalukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Graha Investama Andalan Terpadu.
PT Prima Wira UtamaPerseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Margayu Vatri Chantiqa
PT Mitra Mandiri MantapPerseroan melakukan penyertaan saham secara langsung.
PT Cinemaxx Global PasifikPerseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Citra Investama Andalan Terpadu.
AKUISISI
Berdirinya Perseroan dengan nama PT Safira Ananda 1994
Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta 1995
Pengambilalihan seluruh aset TV Kabel dari PT Anditirta Indonusa 1998
Penyedia tunggal jaringan JATS Remote Trading milik Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia) 2002
Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta Tbk 1999
Jumlah Pelanggan menembus angka 100 ribu 2003
Ekspansi jaringan berbasis Digital 2006
Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan dan Pencatatan di Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia)Berubah nama menjadi PT Broadband Multimedia TbkPeluncuran layanan televisi berlangganan di Bali dan SurabayaPeluncuran akses layanan internetEkspansi jaringan Analog tahap awal dimulai
2000
Berubah nama menjadi PT First Media TbkPenawaran Umum Terbatas IMemperkenalkan produk Internet berkecepatan tinggi berbasis pita lebar “FastNet”Re-Branding dari “Kabelvision” menjadi “First Media”.Memperkenalkan konsep Triple-Play : FastNet, HomeCable dan DataCommMendapatkan 41 ribu pelanggan FastNet selama masa promosiMemperluas jaringan baru sebanyak 100 ribu Homepassed
2007
Jaringan mencapai 1 juta Homepassed.Peluncuran layanan televisi berlangganan melalui satelit dengan nama “BIGTV”.Memperkenalkan layanan FastNet 100 MbpsEkspansi jaringan ke kota Bandung. Memiliki 50 kanal High Definition dalam layanan HomeCable.Pelaksanaan Waran Seri II
2013
Peluncuran STB (Set-Top-Box) berbasis teknologi Android.Re-Branding First Media LIVE menjadi First Media GOAkuisisi Perusahaan : 1. PT MSH Niaga Telecom Indonesia 2. PT Delta Nusantara Networks 3. PT Prima Wira Utama 4. PT Mitra Mandiri Mantap 5. PT Cinemaxx Global Pasifik
2014
Memperkenalkan FastNet KidsHomeCable Family PlusFirst HD Channels in IndonesiaFastNet 20 MbpsPremium Call CenterNSIA Online Payment Facility.Penawaran Umum Terbatas II
2010
Ekspansi Jaringan (New Roll-Out)Meluncurkan Video On DemandMemperkenalkan BeritaSatu News Channel sebuah saluran berita.Pelaksanaan Waran Seri II
2011
Memperkenalkan fitur PVR (Personal Video Recording)dan teknologi OTT (Over the Top) yaitu menyaksikansiaran televisi melalui internet (online)dalam bentuk aplikasi First Media LIVE.
2012
Pengambilalihan PT Link Net, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa Internet Pendirian PT First Media Production dan PT First Media NewsPelaksanaan Waran Seri I
2008
Pendapatan meningkat sebanyak 36% mencapai Rp 722 miliar dan EBITDA sejumlah Rp 199 miliar.Memperoleh izin Broadband Wireless Access (“BWA”) untuk daerah Jabodetabek dan Banten serta Sumatera bagian Utara.Memperkenalkan FastNet 10 Mbps dan FastNet SOHO, HomeCable Family dan HomeCable Ultimate
2009
EBITDA Positif dicapaiEkspansi Jaringan Analog tahap awal selesai
2001
Peluncuran layanan “MyNet” Memperoleh sertifikasi ISO 9001 : 2000
2004
SEJARAH RINGKAS
43ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Layanan televisi berlangganan yang menyiarkan berbagai variasi program hingga 188 kanal dengan 67 kanal kualitas HD serta didukung dengan perangkat STB (set-top-box) berbasis teknologi Android.
Kanal televisi hasil karya Perseroan sebagai nilai tambah bagi masyarakat. Kanal in-house disiapkan untuk memenuhi selera masyarakat serta menambah hiburan untuk keluarga Indonesia.
Layanan data dan komunikasi super cepat untuk korporasi, kini jaringannya hadir di 98 (sembilan puluh delapan) gedung perkantoran di wilayah DKI Jakarta. Layanan DataComm merupakan mitra terbaik bagi seluruh korporasi.
Jaringan kabel berbasis serat optik yang menjadi tulang punggung konektivitas data dan informasi mencapai 8.505 Km.
67 HD CHANNELS
98IKHTISAR PENTING 2014
GEDUNG
8.505 KILOMETER
9 IN-HOUSE CHANNELS
Jaringan kabel berbasis tembaga yang menjadi jalur penghubung masyarakat atau hunian dengan data dan informasi yang mencapai 11.184 Km.
11.184 KILOMETER
Jumlah jaringan HFC (Hybrid Fiber-Coaxial) Perseroan yang terhubung ke setiap hunian atau rumah yang mencakup 1,4 juta homepassed.
1,4 JUTA
PT MSH Niaga Telecom IndonesiaPerseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Graha Investama Andalan Terpadu.
PT Delta Nusantara NetworksPerseroan melalukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Graha Investama Andalan Terpadu.
PT Prima Wira UtamaPerseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Bintang Merah Perkasa Abadi dan PT Margayu Vatri Chantiqa
PT Mitra Mandiri MantapPerseroan melakukan penyertaan saham secara langsung.
PT Cinemaxx Global PasifikPerseroan melakukan penyertaan saham melalui anak perusahaan Perseroan yaitu PT Citra Investama Andalan Terpadu.
AKUISISI
Berdirinya Perseroan dengan nama PT Safira Ananda 1994
Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta 1995
Pengambilalihan seluruh aset TV Kabel dari PT Anditirta Indonusa 1998
Penyedia tunggal jaringan JATS Remote Trading milik Bursa Efek Jakarta (kini Bursa Efek Indonesia) 2002
Berubah nama menjadi PT Tanjung Bangun Semesta Tbk 1999
Jumlah Pelanggan menembus angka 100 ribu 2003
Ekspansi jaringan berbasis Digital 2006
Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan dan Pencatatan di Bursa Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia)Berubah nama menjadi PT Broadband Multimedia TbkPeluncuran layanan televisi berlangganan di Bali dan SurabayaPeluncuran akses layanan internetEkspansi jaringan Analog tahap awal dimulai
2000
Berubah nama menjadi PT First Media TbkPenawaran Umum Terbatas IMemperkenalkan produk Internet berkecepatan tinggi berbasis pita lebar “FastNet”Re-Branding dari “Kabelvision” menjadi “First Media”.Memperkenalkan konsep Triple-Play : FastNet, HomeCable dan DataCommMendapatkan 41 ribu pelanggan FastNet selama masa promosiMemperluas jaringan baru sebanyak 100 ribu Homepassed
2007
Jaringan mencapai 1 juta Homepassed.Peluncuran layanan televisi berlangganan melalui satelit dengan nama “BIGTV”.Memperkenalkan layanan FastNet 100 MbpsEkspansi jaringan ke kota Bandung. Memiliki 50 kanal High Definition dalam layanan HomeCable.Pelaksanaan Waran Seri II
2013
Peluncuran STB (Set-Top-Box) berbasis teknologi Android.Re-Branding First Media LIVE menjadi First Media GOAkuisisi Perusahaan : 1. PT MSH Niaga Telecom Indonesia 2. PT Delta Nusantara Networks 3. PT Prima Wira Utama 4. PT Mitra Mandiri Mantap 5. PT Cinemaxx Global Pasifik
2014
Memperkenalkan FastNet KidsHomeCable Family PlusFirst HD Channels in IndonesiaFastNet 20 MbpsPremium Call CenterNSIA Online Payment Facility.Penawaran Umum Terbatas II
2010
Ekspansi Jaringan (New Roll-Out)Meluncurkan Video On DemandMemperkenalkan BeritaSatu News Channel sebuah saluran berita.Pelaksanaan Waran Seri II
2011
Memperkenalkan fitur PVR (Personal Video Recording)dan teknologi OTT (Over the Top) yaitu menyaksikansiaran televisi melalui internet (online)dalam bentuk aplikasi First Media LIVE.
2012
Pengambilalihan PT Link Net, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa Internet Pendirian PT First Media Production dan PT First Media NewsPelaksanaan Waran Seri I
2008
Pendapatan meningkat sebanyak 36% mencapai Rp 722 miliar dan EBITDA sejumlah Rp 199 miliar.Memperoleh izin Broadband Wireless Access (“BWA”) untuk daerah Jabodetabek dan Banten serta Sumatera bagian Utara.Memperkenalkan FastNet 10 Mbps dan FastNet SOHO, HomeCable Family dan HomeCable Ultimate
2009
EBITDA Positif dicapaiEkspansi Jaringan Analog tahap awal selesai
2001
Peluncuran layanan “MyNet” Memperoleh sertifikasi ISO 9001 : 2000
2004
SEJARAH RINGKAS
45ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PENGHARGAAN 2014
1. Word of Mouth Marketing #1
Recommended Brand 2014.
First Winner in Fixed Internet Provider
Category.
Brand : First Media
2. Word of Mouth Marketing #1
Recommended Brand 2014.
First Winner in Cable TV Category.
Brand : First Media
3. Corporate Image Category
Pay TV – Excellent in Building and
Managing Corporate Image
4. Corporate Image Category Internet
Provider - Excellent in Building and
Managing Corporate Image
5. Top Telco 2014 Fixed Internet
Provider – In Recognition of
Outstanding Achievement in
Telecommunication
6. TOP BRAND Award Category
Internet Provider -
In Recognition of Outstanding
Achievement in Building
the TOP Brand
45ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
46 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Industri media di Indonesia di bidang periklanan yang didorong oleh konsumsi dalam negeri/domestik dan merupakan industri dengan angka pertumbuhan tercepat di wilayah Asia Pasifik. Berdasarkan data dari59 market di Amerika, Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah dan Afrika menunjukkan pendapatan iklan global mencapai 4,8% pada tahun 2014 atau setara dengan USD 551 miliar pada tahun 2015, diprediksikan bahwa iklan global akan meningkat 5% dari tahun ke tahun, sehingga Perseroan berpendapat dengan pertumbuhan yang positif ini, dapat memberikan dampak yang positif bagi Perseroan.
Pertumbuhan pelanggan layanan televisi berlangganan. Dimana pasar bisnis televisi berlangganan masih cukup besar. Hal ini terbukti bahwa dari sekitar 45 juta pemilik televisi kurang dari 15% yang menggunakan jasa televisi berlangganan. MPA memperkirakan bahwa pelanggan televisi berlangganan akan tumbuh dengan cepat selama empat tahun ke depan, yang dipicu oleh kompetisi harga serta pemasaran yang agresif. Berdasarkan hal tersebut Perseroan akan terus membenahi layanannya dan melakukan pemasaran yang agresif yang diharapkan mampu mencapai target Perseroan di tahun 2015.
Indonesia merupakan negara keempat terbesar di Asia setelah China, India, dan Jepang berdasarkan jumlah pengguna internet pada bulan Juni 2014, dengan jumlah sebanyak 71,2 juta pengguna. Namun demikian, penetrasi layanan Internet di Indonesia dibandingkan dengan jumlah penduduknya masih rendah, yakni sebesar 28,1% per 30 Juni 2014, dibandingkan dengan negara-negara Asia terdekat yaitu, 67% – 80% di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam (sumber:Internet World Statistic 30 Juni 2014). Sementara berdasarkan hasil riset nasional yang dilakukan Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerja sama dengan PusKaKom UI, pengguna internet dan penetrasinya selama tahun 2014 menunjukkan peningkatan. Pengguna internet mengalami pertumbuhan 16,2 juta dari 71,9 juta menjadi 88,1 juta dengan penetrasi sebesar 34,9% (sumber:statistik APJII). APJII memproyeksikan bahwa Indonesia akan bertumbuh dengan compounded annual growth rate sebesar 30,18% pada periode 2012-2015. Perseroan berkeyakinan bahwa melihat proyeksi tersebut, terdapat potensi yang baik untuk pengembangan kegiatan usaha Perseroan.
Pertumbuhan internet di masa datang juga akan terpengaruh oleh pertumbuhan permintaan media sosial, aplikasi dan konten pada jaringan online. Layanan instant messaging merupakan aplikasi online yang populer, diikuti dengan jejaring sosial dan permainan. Indonesia merupakan pengguna Facebook terbesar kedua setelah India diantara negara-negara Asia (sumber: Internet World Statistic 31 Desember 2012). Tingkat penetrasi penggunaan pita lebar tetap (fixed broadband) dan pita lebar bergerak (mobile broadband) di Indonesia dibandingkan dengan jumlah setiap rumah masih rendah yaitu masing-masing, sekitar 5% dan 6% pada tahun 2013 (sumber: MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari 2014).
Perkembangan teknologi digital juga memberikan prospek yang baik bagi Perseroan. Teknologi HFC yang diterapkan memungkinkan Perseroan untuk mengakomodasikan perkembangan teknologi tersebut dengan produk-produk baru lainnya seperti High Definition TV, 3D High Definition TV, Home Banking, Home Shopping,
Video on Demand dan Interactive Games. Perseroan yakin produk-produk baru ini dapat diterapkan secara cepat di Indonesia yang dapat meningkatkan pendapatan Perseroan.
MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari 2014
NET ADVERTISINGREVENUE GROWTH
1,132 1,676 2,442 3,368 4,376 5,471
2010 2011 2012 2013E 2014E 2015E
PENETRATION
MediaPartner Asia 2013
INDONESIA PAY TVSUBSCRIBERGROWTH
0
30
60
90
120
150
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013E 2014E 2015E
INDONESIAINTERNET USER
GROWTH
Sumber: APJII
million user
0
20
40
60
80
million user
FACEBOOK USERS
Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha internet dan industri televisi berlangganan memiliki prospek yang cerah, hal ini dikarenakan berbagai faktor yang sangat menunjang bagi perkembangan kegiatan usaha tersebut, diantaranya adalah :
47ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Industri media di Indonesia di bidang periklanan yang didorong oleh konsumsi dalam negeri/domestik dan merupakan industri dengan angka pertumbuhan tercepat di wilayah Asia Pasifik. Berdasarkan data dari59 market di Amerika, Asia Pasifik, Eropa, Timur Tengah dan Afrika menunjukkan pendapatan iklan global mencapai 4,8% pada tahun 2014 atau setara dengan USD 551 miliar pada tahun 2015, diprediksikan bahwa iklan global akan meningkat 5% dari tahun ke tahun, sehingga Perseroan berpendapat dengan pertumbuhan yang positif ini, dapat memberikan dampak yang positif bagi Perseroan.
Pertumbuhan pelanggan layanan televisi berlangganan. Dimana pasar bisnis televisi berlangganan masih cukup besar. Hal ini terbukti bahwa dari sekitar 45 juta pemilik televisi kurang dari 15% yang menggunakan jasa televisi berlangganan. MPA memperkirakan bahwa pelanggan televisi berlangganan akan tumbuh dengan cepat selama empat tahun ke depan, yang dipicu oleh kompetisi harga serta pemasaran yang agresif. Berdasarkan hal tersebut Perseroan akan terus membenahi layanannya dan melakukan pemasaran yang agresif yang diharapkan mampu mencapai target Perseroan di tahun 2015.
Indonesia merupakan negara keempat terbesar di Asia setelah China, India, dan Jepang berdasarkan jumlah pengguna internet pada bulan Juni 2014, dengan jumlah sebanyak 71,2 juta pengguna. Namun demikian, penetrasi layanan Internet di Indonesia dibandingkan dengan jumlah penduduknya masih rendah, yakni sebesar 28,1% per 30 Juni 2014, dibandingkan dengan negara-negara Asia terdekat yaitu, 67% – 80% di Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam (sumber:Internet World Statistic 30 Juni 2014). Sementara berdasarkan hasil riset nasional yang dilakukan Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII) bekerja sama dengan PusKaKom UI, pengguna internet dan penetrasinya selama tahun 2014 menunjukkan peningkatan. Pengguna internet mengalami pertumbuhan 16,2 juta dari 71,9 juta menjadi 88,1 juta dengan penetrasi sebesar 34,9% (sumber:statistik APJII). APJII memproyeksikan bahwa Indonesia akan bertumbuh dengan compounded annual growth rate sebesar 30,18% pada periode 2012-2015. Perseroan berkeyakinan bahwa melihat proyeksi tersebut, terdapat potensi yang baik untuk pengembangan kegiatan usaha Perseroan.
Pertumbuhan internet di masa datang juga akan terpengaruh oleh pertumbuhan permintaan media sosial, aplikasi dan konten pada jaringan online. Layanan instant messaging merupakan aplikasi online yang populer, diikuti dengan jejaring sosial dan permainan. Indonesia merupakan pengguna Facebook terbesar kedua setelah India diantara negara-negara Asia (sumber: Internet World Statistic 31 Desember 2012). Tingkat penetrasi penggunaan pita lebar tetap (fixed broadband) dan pita lebar bergerak (mobile broadband) di Indonesia dibandingkan dengan jumlah setiap rumah masih rendah yaitu masing-masing, sekitar 5% dan 6% pada tahun 2013 (sumber: MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari 2014).
Perkembangan teknologi digital juga memberikan prospek yang baik bagi Perseroan. Teknologi HFC yang diterapkan memungkinkan Perseroan untuk mengakomodasikan perkembangan teknologi tersebut dengan produk-produk baru lainnya seperti High Definition TV, 3D High Definition TV, Home Banking, Home Shopping,
Video on Demand dan Interactive Games. Perseroan yakin produk-produk baru ini dapat diterapkan secara cepat di Indonesia yang dapat meningkatkan pendapatan Perseroan.
MediaRoute26, Issue 124, 20 Februari 2014
NET ADVERTISINGREVENUE GROWTH
1,132 1,676 2,442 3,368 4,376 5,471
2010 2011 2012 2013E 2014E 2015E
PENETRATION
MediaPartner Asia 2013
INDONESIA PAY TVSUBSCRIBERGROWTH
0
30
60
90
120
150
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013E 2014E 2015E
INDONESIAINTERNET USER
GROWTH
Sumber: APJII
million user
0
20
40
60
80
million user
FACEBOOK USERS
Perseroan berkeyakinan bahwa kegiatan usaha internet dan industri televisi berlangganan memiliki prospek yang cerah, hal ini dikarenakan berbagai faktor yang sangat menunjang bagi perkembangan kegiatan usaha tersebut, diantaranya adalah :
48 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Standar Prosedur Operasional yang telah lama ditetapkan. Selain
melengkapi perangkat pendukung penerapan GCG tersebut, Perseroan
juga secara konsisten mengembangkan perangkat pendukung yang
telah ada untuk disesuaikan dengan perkembangan usaha Perseroan
dan kondisi persaingan di pasar.
Penerapan GCG oleh Perseroan juga secara aktif didukung oleh jajaran
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Kejelasan pelaksanaan tugas
dari masing-masing Dewan Komisaris dan Direksi, penentuan rencana
strategis perusahaan disesuaikan dengan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP), penerapan fungsi kepatuhan dan manajemen
risiko, dan pembentukan komite dan satuan kerja yang mengawasi dan
mengendalikan internal Perseroan, merupakan perwujudan komitmen
Dewan Komisaris dan Direksi dalam penerapan GCG.
PENERAPAN PRINSIP TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
Dalam penerapan prinsip GCG, Perseroan telah menganut Pedoman
Umum Tata Kelola Perusahan Yang Baik yang ditetapkan oleh Komite
Nasional Kebijakan Governance (KNKG) dengan penerapan TARIF,
sebagai 5 pilar dasar dari GCG, yaitu: keterbukaan (transparency),
akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility),
independensi (independency), serta kesetaraan dan kewajaran (fairness).
Penerapan 5 pilar dasar tersebut diyakini oleh Perseroan sebagai
instrumen yang dapat diandalkan dalam mengatur segala aspek bisnis
yang dijalankan oleh Perseroan, baik oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan
segenap karyawan Perseroan, sehingga diharapkan dapat menciptakan
keseimbangan dalam operasional usaha Perseroan secara menyeluruh.
Keseimbangan operasional usaha yang akan dicapai meliputi segala
bentuk kepentingan, baik individu maupun kelompok, baik internal
maupun eksternal, sehingga kepentingan Perseroan, pemegang saham,
dan pemangku kepentingan akan mencapai titik ekuilibrium.
Penerapan tata kelola perusahaan (corporate governance)
dalam sebuah perusahaan sangat penting sebagai
salah satu proses untuk menjaga kesinambungan
usaha perusahaan dalam jangka panjang yang
mengutamakan kepentingan para pemegang saham
(shareholders) dan pemangku kepentingan (stakeholders).
Mempertimbangkan pentingnya tata kelola perusahaan
tersebut, Perseroan memandang perlunya penerapan tata
kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/
GCG) oleh Perseroan.
Untuk memperoleh manfaat dari penerapan GCG tersebut, Perseroan
senantiasa berupaya menerapkan GCG dan mengembangkannya secara
konsisten dan berkesinambungan. Dengan penerapan GCG secara
konsisten dan berkesinambungan yang didukung oleh integritas dan
komitmen yang tinggi serta peran aktif dari berbagai perangkat dalam
Perseroan, diharapkan GCG tidak hanya akan menjadi suatu kewajiban
yang harus dilaksanakan oleh Perseroan tetapi menjadi bagian dari
budaya Perseroan untuk mencapai kesinambungan dan ketahanan
usaha Perseroan dalam jangka panjang, meningkatkan kinerja
Perseroan, dan pada akhirnya memberikan nilai tambah Perseroan
untuk kepentingan para pemegang saham dan pemangku kepentingan,
termasuk pula para pengguna jasa Perseroan. Pendekatan top-down
dalam penerapan GCG oleh Perseroan, dengan memperhatikan
peraturan yang berlaku dan budaya Perseroan, juga diharapkan dapat
memperlancar penerapan GCG dan memperoleh dukungan dari setiap
pihak.
Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menerapkan GCG secara
konsisten dan berkesinambungan, Perseroan sudah memiliki beberapa
perangkat pendukung sebagai panduan penerapan GCG, antara lain
visi dan misi serta nilai nilai Perseroan, Peraturan Perusahaan, Panduan
Mengenai Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional, serta berbagai
49ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
peningkatan dan penyempurnaan dalam setiap aspek dalam Perseroan.
Penerapan sistem oleh Perseroan sehubungan dengan penghargaan
bagi karyawan berprestasi dan sanksi bagi karyawan yang melanggar
juga memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk secara objektif
menguji akuntabilitasnya.
Selain menekankan pada kompetensi masing-masing karyawan, sistem
penghargaan bagi karyawan berprestasi dan sanksi bagi karyawan yang
melanggar juga memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk secara
objektif menguji akuntabilitasnya.
Perseroan juga telah memiliki komite dan satuan kerja yang mengawasi
dan mengendalikan internal Perseroan, yang bertanggung jawab
langsung kepada Dewan Komisaris dan Direksi, untuk memastikan
bahwa setiap bagian di dalam Perseroan menjalankan peran dan
fungsinya dengan baik.
Pertanggungjawaban
Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan usaha memiliki tanggung
jawab untuk melaksanakan usahanya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, tidak terkecuali Perseroan.
Manfaat dari kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan ini
tidak hanya akan dirasakan oleh para pelanggan Perseroan yang dapat
menikmati layanan secara nyaman, tetapi juga bagi Perseroan yang
dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan lancar dan mencapai
kesinambungan usaha dalam jangka panjang.
Salah satu upaya Perseroan untuk penerapan prinsip kehati-hatian
ini adalah dengan memiliki Sekretaris Perusahaan yang bekerjasama
dengan Divisi Corporate Legal dalam memastikan kepatuhan Perseroan
terhadap Anggaran Dasar, Peraturan Perseroan, dan peraturan-peraturan
di bidang pasar modal.
Perseroan sepenuhnya menyadari bahwa eksistensi bisnis Perseroan
tidak hanya bermanfaat bagi para pengguna jasa Perseroan, namun
juga masyarakat yang ada di sekitar tempat kegiatan usaha Perseroan.
Manfaat Perseroan bagi masyarakat di sekitar tempat kegiatan usaha
Perseroan tidak hanya berupa penyediaan lapangan kerja, namun juga
Keterbukaan
Sebagai perusahaan publik, Perseroan senantiasa berusaha menjaga
objektivitas dalam menjalankan kegiatan usahanya, dengan cara
menyediakan informasi material yang relevan kepada para pemegang
saham dan pemangku kepentingan, serta memastikan bahwa informasi
disediakan tepat waktu, memadai, jelas, akurat, serta mudah diakses.
Perseroan senantiasa menyampaikan berbagai laporan rutin yang
diwajibkan bagi Perseroan publik, antara lain laporan keuangan interim,
laporan keuangan tengah tahunan, dan laporan keuangan tahunan yang
diaudit, laporan tahunan, dan laporan insidentil, yang antara lain terkait
dengan aksi korporasi, transaksi afiliasi, maupun transaksi material,
seluruhnya baik dalam paparan publik maupun melalui media cetak
maupun media elektronik.
Disamping itu, Perseroan juga menyediakan website resmi Perseroan
(www.firstmedia.co.id) sebagai salah satu sarana akses bagi khalayak
umum untuk memperoleh laporan tahunan Perseroan.
Akuntabilitas
Penerapan pilar akuntabilitas oleh Perseroan sebagai perusahaan publik
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Perseroan kepada
para pemegang saham dan pemangku kepentingan agar pengelolaan
Perseroan dilakukan secara benar, terukur, dan sesuai dengan
kepentingan Perseroan tanpa mengesampingkan kepentingan para
pemegang saham dan pemangku kepentingan.
Selain menetapkan kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan
pertanggungjawaban masing-masing bagian dalam Perseroan, untuk
menjaga akuntabilitasnya Perseroan juga memastikan bahwa semua
bagian dalam Perseroan dan karyawan memiliki kompetensi yang
memadai sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam
kegiatan usaha Perseroan. Setiap karyawan diberi kesempatan untuk
berpartisipasi dalam program pelatihan dan seminar, baik di dalam
maupun di luar Perseroan, untuk pengembangan kompetensinya.
Tidak hanya berhenti di sana, namun hasil pengembangan tersebut juga
wajib diterapkan dan disebarkan bagi karyawan lainnya agar selalu ada
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISIONERS
PRESIDEN DIREKTURPRESIDENT DIRECTOR
FINANCIALMANAGEMENT
STRATEGICBUSINESS
DEVELOPMENT
CORPORATESERVICES
SUBSIDIARIESBUSINESS
DEVELOPMENT
WIRELESSBUSINESS
DEVELOPMENT
KOMITE AUDITAUDIT COMMITEE
UNIT AUDITINTERNAL
INTERNAL AUDIT UNIT
STRUKTURORGANISASIPERSEROANCOMPANY ORGANIZATION STRUCTURE
DIRECTORDIREKTUR
50 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Peraturan Perusahaan Perseroan disusun sejalan dengan falsafah
Pancasila dan Program Pembangunan Nasional, khususnya dalam
hal perbaikan ekonomi serta peningkatan taraf hidup bangsa.
Berkaitan dengan hal tersebut, Perseroan berkeinginan untuk tidak
hanya berperan serta dalam pembangunan perekonomian Indonesia
dengan mengembangkan kegiatan usahanya, namun juga dengan
mengembangkan sumber daya manusianya melalui peningkatan
kompetisi dan kompetensi sumber daya manusianya.
Pengelolaan sumber daya manusia telah ditetapkan sebagai salah satu
bagian dalam rencana strategis pengembangan Perseroan, karena
dengan cara demikian Perseroan dapat dengan mulus dan secara
berkesinambungan meningkatkan kemampuannya untuk berkompetisi
dengan perusahaan lainnya di Indonesia. Perseroan senantiasa meyakini
bahwa sumber daya manusia adalah aset yang sangat penting bagi
eksistensi, kesinambungan pertumbuhan dan perkembangan Perseroan
dalam jangka panjang. Berbagai aspek dipertimbangkan oleh Perseroan
agar dapat tercipta hubungan yang serasi, aman, mantap, tenteram,
dan dinamis antara Perseroan dengan seluruh karyawannya, antara
lain melalui adanya kejelasan dalam pemberian tugas, hak, dan
kewajiban harian masing-masing karyawan, memberikan perhatian
akan kesehatan karyawan, serta atmosfer lingkungan kerja yang
menunjang kinerja karyawan. Aspek-aspek tersebut diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas karyawan dan membantu menciptakan
ketenteraman dan kepuasan karyawan dalam bekerja sehingga akan
sangat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin
timbul secara musyawarah.
Peraturan Perusahaan Perseroan telah disahkan melalui Surat Keputusan
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia,
Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan
Sosial Tenaga Kerja, Nomor: 249/ PHIJSK-PKKAD/PP/IV/2013 tanggal
22 April 2013 yang berlaku hingga tanggal 21 April 2015. Secara
umum, Peraturan Perusahaan Perseroan memuat hak dan kewajiban
karyawan dan Perseroan, serta ketentuan yang bertujuan membina
hubungan serasi, selaras, dan seimbang dalam usaha meningkatkan
efisiensi, produktivitas dan prestasi kerja yang optimal. Diharapkan
Peraturan Perusahaan Perseroan dapat mewujudkan terciptanya
hubungan industrial yang kondusif antara karyawan dan Perseroan,
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan
pemerintah yang berlaku, termasuk penyesuaiannya di kemudian hari.
Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional
Komitmen Perseroan sebagai perusahaan publik untuk memperoleh
kesinambungan usaha jangka panjangnya tidak hanya tercermin dari
kepatuhan Perseroan terhadap aturan yang bersifat mengikat. Perseroan
juga senantiasa menerapkan suatu standar kode etik dan tanggung
jawab profesional sebagai salah satu tolok ukur dalam upayanya untuk
mencapai keseimbangan operasional usaha Perseroan.
Selain kewajiban memenuhi persyaratan dari semua perundang-
undangan yang berlaku, Perseroan juga menerapkan standar kode
etik dan tanggung jawab profesional sebagai bentuk tanggung jawab
dengan berbagai program tanggung jawab sosial (Corporate Social
Responsibility/CSR). Dengan demikian diharapkan bahwa Perseroan
dapat memperoleh pengakuan sebagai warga perusahaan yang baik.
Independensi
Perseroan senantiasa memastikan bahwa pengelolaan Perseroan
dilakukan secara independen, tidak saling mendominasi, tidak
terpengaruh oleh kepentingan tertentu, serta bebas dari benturan
kepentingan. Dengan demikian pengambilan keputusan akan senantiasa
obyektif dan diharapkan dapat memberikan output yang optimal bagi
kepentingan pemegang saham, pemangku kepentingan, dan para
karyawannya. Sebagai contoh, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
dapat memiliki pendapat yang independen untuk pengambilan
keputusan, tentunya tanpa mengurangi kemungkinan untuk memperoleh
pendapat atau saran yang independen dari konsultan hukum, sumber
daya manusia, dan konsultan independen lainnya.
Sebagai wujud independensi, Perseroan telah menunjuk beberapa pihak
independen yang bereputasi tinggi untuk duduk dalam Dewan Komisaris
dan Direksi serta memberikan peran yang maksimal bagi Komite Audit
Perseroan dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan
usaha Perseroan.
Kesetaraan dan Kewajaran
Prinsip kesetaraan dan kewajaran diterapkan oleh Perseroan untuk
setiap pihak yang berkepentingan terhadap Perseroan. Perseroan
senantiasa memberikan kesempatan yang wajar kepada setiap pihak
untuk dapat mengakses informasi Perseroan sesuai dengan prinsip
keterbukaan (transparency) dalam lingkup kedudukan masing-
masing pihak, sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan
oleh otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, dan pemangku
kepentingan kepada Perseroan.
Prinsip kesetaraan juga diterapkan oleh Perseroan untuk setiap individu
yang kompeten serta berkemauan dan berdedikasi tinggi untuk berkarya
demi kemajuan Perseroan. Perkembangan karir masing-masing
karyawan Perseroan tidak dibedakan berdasarkan suku, agama, ras,
golongan, jenis kelamin, dan kondisi fisik. Perseroan senantiasa menjaga
dan memperhatikan keseimbangan antara hak dan kewajiban karyawan
secara adil dan wajar.
PANDUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Peraturan Perusahaan
Pelaksanaan tata kelola Perusahaan yang baik tidak hanya tercermin
dari visi, misi, dan nilai-nilai Perseroan, tetapi juga bagaimana suatu
Perseroan mematuhi peraturan yang berlaku untuk mencapai visi, misi,
dan nilai-nilai tersebut. Perseroan, sebagai bagian dari good corporate
citizen, menyadari bahwa peraturan diperlukan tidak semata-mata
untuk mengatur hubungan eksternal Perseroan dengan masyarakat,
namun juga untuk mengatur hubungan internal Perseroan dengan organ
Perseroan dan para karyawannya. Untuk itulah Perseroan menyusun
serangkaian peraturan yang ditetapkan sebagai peraturan perusahan.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
51ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
KETENTUAN UMUM PENANGANAN PENGADUAN
Pelanggaran
Perseroan wajib menerima pengaduan pelanggaran dari pihak internal
maupun eksternal. Perseroan wajib menerima dan menyelesaikan
pengaduan pelanggaran, baik dari pelapor yang mencantumkan
identitasnya maupun yang tidak.
Perseroan menyediakan dua jalur pengelolaan pengaduan, yaitu melalui
jalur Direksi apabila pelanggaran diduga dilakukan oleh karyawan,
dan jalur Dewan Komisaris apabila pelanggaran diduga dilakukan oleh
Direksi, Dewan Komisaris, organ penunjang Dewan Komisaris dan
Kepala Unit Kerja sesuai dengan tingkat pelaku pelanggaran.
A. Proses Penanganan Pengaduan
1. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran melakukan
verifikasi atas laporan yang masuk berdasarkan catatan
tim. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran akan
memutuskan perlu tidaknya dilakukan investigasi atas
pengaduan pelanggaran dalam waktu 30 hari dan dapat
diperpanjang paling lama 30 hari kerja
2. Apabila hasil verifikasi menunjukkan bahwa pengaduan
tidak benar dan tidak ada bukti maka tidak akan
diproses lebih lanjut.
3. Apabila hasil verifikasi menunjukkan adanya indikasi
pelanggaran yang disertai bukti-bukti yang cukup, maka
pengaduan dapat diproses ke tahap investigasi.
4. Terkait pengaduan pelanggaran yang melibatkan
oknum karyawan yang memerlukan investigasi,
wajib ditindaklanjuti oleh Tim Pengelola Pengaduan
Pelanggaran tingkat Direksi untuk diinvestigasi.
5. Terkait pengaduan pelanggaran yang melibatkan
Direksi, Dewan Komisaris, organ penunjang Dewan
Komisaris dan Kepala Unit Kerja yang memerlukan
investigasi, wajib ditindaklanjuti oleh Tim Pengelola
Pengaduan Pelanggaran tingkat Dewan Komisaris untuk
diinvestigasi.
6. Pelaku pelanggaran yang telah terbukti berdasarkan
hasil investigasi, akan diproses sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
7. Apabila hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran
disiplin oleh karyawan, maka dapat ditindaklanjuti
sidang disiplin sesuai ketentuan yang berlaku dengan
Direksi sebagai hakim, Divisi Audit Internal sebagai
penuntut, Divisi Sumber Daya Manusia atau Divisi
Corporate Legal sebagai pembela dan pendapat atau
masukan dari atasan yang bersangkutan.
Perseroan terhadap publik, para pelanggan, pemegang saham dan para
pemangku kepentingan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Berpedoman pada standar internasional, komitmen untuk senantiasa
patuh pada peraturan yang berlaku, dan penerapan prinsip tata
kelola perusahaan yang baik, maka secara fundamental, penting bagi
Perseroan untuk menetapkan Standar Kode Etik dan Tanggung Jawab
Profesional (Kode Etik) yang telah disahkan melalui Surat Keputusan
Direksi Nomor: SK-008/DIR/X/10, tanggal 19 Oktober 2010. Seluruh
manajemen dan karyawan wajib memahami standar kode etik ini
sebagai dasar penerapan dalam berperilaku yang mengatur hubungan
antara karyawan dengan Perseroan, sesama karyawan, pelanggan,
pemasok, pemegang saham, pemangku kepentingan, pemerintah dan
masyarakat. Seluruh manajemen dan karyawan wajib menandatangani
standar kode etik tersebut setiap dua tahun sekali.
Penanganan terhadap penyimpangan atas Peraturan Perseroan, Kode
Etik dan Tanggung Jawab Profesional dilakukan melalui penyelidikan
yang mendalam dan didasari dengan fakta-fakta, sedangkan
keputusannya dibuat dan diberikan berdasarkan pertimbangan akibat
tindakan, derajat kesalahan dan motif tindakan. Melalui pertimbangan
yang cermat dan obyektif, Direksi memutuskan jenis sanksi yang
disesuaikan dengan bobot penyimpangan dan hirarki organisasi
(pangkat atau jabatan karyawan). Sanksi kepada karyawan dapat
berbentuk teguran lisan, surat peringatan (I, II, III), tidak diberikan
kenaikan gaji, pangkat atau bonus, hingga pemutusan hubungan kerja
(PHK). Khusus untuk pemutusan hubungan kerja, setelah mendapatkan
persetujuan Direksi, dilanjutkan dengan pengajuan permohonan
ijin kepada Departemen Tenaga Kerja sesuai Undang-Undang
Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran Kebijakan
Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (KP3) merupakan sistem yang
dapat dijadikan media bagi saksi pelapor untuk menyampaikan
informasi mengenai tindakan pelanggaran yang diindikasi terjadi.
Pengaduan yang diperoleh dari mekanisme pengaduan pelanggaran
(whistleblowing) ini perlu mendapatkan perhatian dan tindak lanjut,
termasuk juga pengenaan hukuman yang tepat agar dapat memberikan
efek jera bagi pelaku pelanggaran dan juga bagi mereka yang berniat
melakukan hal tersebut.
KP3 dimaksudkan sebagai dasar atau pedoman pelaksanaan dalam
menangani Pengaduan Pelanggaran dari pemangku kepentingan untuk
menjamin terselenggaranya mekanisme penyelesaian pengaduan
pelanggaran yang efektif dalam jangka waktu memadai. Tujuan akhirnya
adalah sebagai upaya dalam pengungkapan berbagai permasalahan
dalam Perseroan yang tidak sesuai dengan Kode Etik yang berlaku di
Perseroan.
KP3 ini diberlakukan bagi manajemen dan karyawan di lingkungan
Perseroan dan seluruh unit usahanya dalam menjalankan tugas sehari-
hari sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik.
52 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Struktur Tata Kelola Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang
Saham, Dewan Komisaris dan Direksi, yang didukung oleh Komite Audit
sebagai komite yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris,
Sekretaris Perseroan, dan Unit Audit Internal yang bertanggung
jawab langsung kepada Presiden Direktur. Organ Perseroan tersebut
memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan. Organ Perseroan ini menjalankan fungsinya sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan
dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ
mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan.
Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pelaksana
perusahaan yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi.
Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham antara lain mengangkat
dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi,
mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui
perubahan Anggaran Dasar, menyetujui laporan tahunan dan
menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris
dan Direksi. Pada tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 23 April
2014 dan 2 (dua) kali Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) pada tanggal 23 April 2014 dan 29 Oktober 2014.
RUPST tanggal 23 April 2014
Keputusan-keputusan RUPST:
1. a. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2013 serta rencana kerja dan pengembangan Perseroan.
b. Mengesahkan neraca laba/rugi Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 serta
memberikan pembebasan serta pelunasan sepenuhnya
(aquit et de charge) dalam arti seluas-luasnya kepada
seluruh Anggota Direksi dan Komisaris Perseroan atas
tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah
dilakukan selama tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013.
2. Menyetujui kebijakan Perseroan tidak membagikan dividen kepada
pemegang saham untuk tahun buku 2013.
3. Memberikan kuasa kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris
Perseroan untuk menunjuk/mengangkat Kantor Akuntan Publik
yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dan yang memenuhi
standar internasional sebagai Akuntan Publik Perseroan yang akan
memeriksa Neraca, Perhitungan Laba-Rugi dan bagian-bagian
lain dari Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang
berakhir pada 31 Desember 2014 dan melimpahkan wewenang
kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium
Akuntan Publik tersebut beserta persyaratan lain penunjukkannya.
8. Apabila hasil investigasi terbukti adanya pelanggaran
oleh karyawan yang mengarah ke tindak pidana, maka
dapat ditindaklanjuti proses hukum yang berlaku kepada
lembaga penegak hukum dengan Direksi atau yang
diberi kuasa untuk itu sebagai pejabat yang menangani
perkara.
9. Seluruh proses pengaduan pelanggaran
diadministrasikan secara baik oleh Tim Pengelola
Pengaduan Pelanggaran.
B. Pemantauan Tindak Lanjut
1. Pemantauan tindak lanjut pengaduan pelanggaran dilakukan
oleh Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran.
2. Tim Pengelola Pengaduan Pelanggaran harus
menginformasikan pengaduan pelanggaran yang masuk,
yang diinvestigasi, dan yang dianggap selesai kepada
Direksi dan atau Dewan Komisaris setiap saat diperlukan.
Perlindungan Dan Apresiasi
A. Perlindungan Pelapor dan Terlapor
1. Perseroan berkewajiban untuk melindungi pelapor yang
dimaksudkan untuk mendorong keberanian melaporkan
pelanggaran.
2. Perlindungan pelapor meliputi:
a. Jaminan kerahasiaan identitas pelapor dan isi laporan.
b. Jaminan keamanan bagi pelapor maupun
keluarganya.
c. Jaminan perlindungan terhadap perlakuan yang
merugikannya.
3. Perseroan memberikan jaminan kerahasiaan identitas
terlapor sampai status terperiksa berubah.
B. Penghargaan Kepada Pelapor
1. Perseroan dapat memberikan penghargaan kepada pelapor
atas pelanggaran yang dapat dibuktikan sehingga aset/
keuangan Perseroan dapat diselamatkan.
2. Penghargaan diberikan melalui kebijakan Direksi.
Standar Prosedur Operasional
Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan sesuai
ketentuan yang telah dilakukan, maka Perseroan menyusun Standar
Prosedur Operasional secara rinci. Standar ini juga berfungsi sebagai
salah satu acuan dalam proses audit mutu yang dilakukan terhadap
Perseroan.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
53ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
memberikan keterangan-keterangan, membuat, meminta
dibuatkan, menandatangani akta pernyataan keputusan
rapatnya serta selanjutnya mengerjakan segala sesuatu
yang diperlukan guna menyelesaikan hal tersebut sesuai
dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
RUPSLB tanggal 29 Oktober 2014
Keputusan-keputusan RUPSLB :
1. Menyetujui rencana penjualan saham milik Perseroan
dalam PT Link Net Tbk (divestasi) melalui pelaksanaan
rencana private placement yang akan dilaksanakan baik
di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia
dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, dimana rencana penjualan saham tersebut
bukan merupakan Penawaran Umum oleh Pemegang
Saham sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam
No.IX.A.12, Lampiran keputusan ketua Bapepam
No.KEP-05/PM/2004 tanggal 9 Februari 2004 tentang
Penawaran Umum oleh Pemegang Saham, sejumlah
kurang lebih 11% dari total saham yang telah ditempatkan
dan disetor penuh dalam Link Net milik Perseroan dengan
harga penjualan per saham sebesar Rp 6.000,- (enam ribu
Rupiah), yang akan dilakukan melalui penjualan kurang
lebih 7,45% dari total saham dalam Link Net berdasarkan
Underwriting Agreement tertanggal 24 Oktober 2014
(selanjutnya disebut sebagai “Underwriting Agreement”) dan
melalui pemberian hak opsi untuk membeli kurang lebih
3,55% dari total saham dalam Link Net kepada Credit Suisse
(Singapore) Ltd, yang bergantung pada syarat dan ketentuan
dalam Option Agreement tertanggal 24 Oktober 2014
(selanjutnya disebut sebagai “Option Agreement”) (secara
bersama-sama selanjutnya disebut sebagai “Rencana
Transaksi”).
2. Menyetujui keseluruan rencana transaksi serta hal-
hal yang telah diungkapkan dan diinformasikan oleh
Perseroan kepada para pemegang saham Perseroan dalam
keterbukaan informasi kepada Pemegang Saham dalam
rangka pemenuhan ketentuan peraturan Bapepam dan
LK No.IX.E.2 tentang transaksi material dan perubahan
kegiatan usaha utama dan peraturan Bapepam dan LK
No.X.K.1 tentang keterbukaan informasi yang harus segera
diumumkan kepada publik, melalui surat kabar harian
Investor Daily dan Suara Pembaruan pada tanggal
18 September 2014, 6 Oktober 2014 dan 27 Oktober 2014
(selanjutnya disebut “Keterbukaan Informasi”), termasuk
tetapi tidak terbatas pada informasi sehubungan dengan
pihak-pihak yang terlibat dalam rencana transaksi.
4. a. Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
dengan susunan sebagai berikut:
Presiden Komisaris Theo Sambuaga
Komisaris Independen Didik Junaidi Rachbini
Komisaris Independen Rizal Ramli
Komisaris Independen H. Muladi
Komisaris Independen Ito Sumardi DS
Komisaris Independen Nanan Soekarna
Komisaris Markus Permadi
Komisaris Benny Haryanto
Komisaris Richard Setiadi
Presiden Direktur Ali Chendra
Wakil Presiden Direktur Irwan Djaja
Direktur Indenpenden Harianda Noerlan
Direktur Dicky Setiadi Moechtar
Direktur Johannes Tong
Direktur Anthony Chandra Kartawiria
Direktur Richard Kartawijaya
Untuk masa jabatan terhitung sejak penutupan Rapat ini
sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan yang ketiga, setelah pengangkatan tersebut yaitu
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku
2016 yang akan diselenggarakan pada tahun 2017.
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk
menyatakan kembali keputusan pengangkatan Dewan
Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut dalam suatu akta
notaris tersendiri dan untuk melakukan segala sesuatu
berkaitan dengan pengangkatan Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku. Untuk keperluan tersebut
menghadap dimana perlu, memberikan keterangan-
keterangan, membuat, meminta dibuatkan, menanda-
tangani akte Pernyataan Keputusan Rapatnya serta
selanjutnya mengerjakan segala sesuatu yang diperlukan
guna menyelesaikan hal tersebut di atas.
5. Menyetujui pemberian wewenang kepada Presiden Komisaris
untuk menentukan honorarium, tunjangan, gaji, bonus dan/atau
remunerasi lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan.
RUPSLB tanggal 23 April 2014
Keputusan-keputusan RUPSLB :
1. Menyetujui perubahan pasal 12 (3) Anggaran Dasar
Perseroan dan pasal 15 (3) Anggaran Dasar Perseroan.
2. Memberikan persetujuan dan kuasa kepada Direksi
Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang
diperlukan berkaitan dengan keputusan-keputusan tersebut
di atas, untuk keperluan tersebut menghadap dimana perlu,
54 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan
Persyaratan formal dan material yang berlaku telah dipenuhi oleh
seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Persyaratan formal bersifat
umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan
persyaratan material bersifat khusus, disesuaikan dengan kebutuhan
dan sifat bisnis Perseroan.
Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari 9 (sembilan) anggota, yaitu:
1 (satu) Presiden Komisaris, 3 (tiga) Komisaris dan 5 (lima) Komisaris
Independen. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu sampai
dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ketiga sejak
pengangkatannya. Jabatan anggota Dewan Komisaris akan berakhir
apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal
dunia, atau diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS. Pada tahun
2014, Dewan Komisaris menyelenggarakan 4 (empat) kali rapat.
Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2014 adalah sebagai
berikut:
Komisaris Jabatan Sejak
Theo Sambuaga Presiden Komisaris 2013
Didik Junaidi Rachbini Komisaris Independen 2006
Rizal Ramli Komisaris Independen 2008
H. Muladi Komisaris Independen 2013
Ito Sumardi DS Komisaris Independen 2013
Nanan Soekarna Komisaris Independen 2014
Markus Permadi Komisaris 2013
Benny Haryanto Komisaris 2014
Richard Setiadi Komisaris 2014
3. Menyetujui bahwa dana hasil pelaksanaan rencana transaksi
dapat digunakan oleh Perseroan untuk pengembalian
dan/atau pelunasan pinjaman Perseroan, pengembangan
bisnis atau kegiatan usaha Perseroan lainnya, memperkuat
struktur permodalan (dan posisi kas) pada Perseroan dan/
atau untuk tujuan lainnya yang dianggap baik oleh Direksi
Perseroan.
4. Memberikan persetujuan, dan ratifikasi (sebagaimana
berlaku), wewenang dan kuasa penuh kepada Direksi
Perseroan untuk melaksanakan segala tindakan yang
diperlukan berkaitan dengan hal-hal yang diputuskan dalam
Rapat ini serta dalam rangka sahnya, efektifnya, dan/
atau pelaksanaan rencana transaksi, termasuk tetapi tidak
terbatas pada penandatanganan dokumen-dokumen terkait
dengan rencana transaksi.
Dewan Komisaris
Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, Dewan Komisaris
adalah organ Perseroan yang mewakili Pemegang Saham untuk
melakukan fungsi pengawasan atas pelaksanaan kebijakan dan strategi
Perseroan yang dilakukan oleh Direksi dan memberikan arahan/nasihat
kepada Direksi dalam pengelolaan Perseroan dengan itikad yang baik,
kehati-hatian dan bertanggung jawab, serta menjalankan fungsi untuk
memperkuat citra Perseroan dimata masyarakat dan para pemegang
saham.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
54 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
55ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban
Dewan Komisaris berperan penting dalam melaksanakan prinsip-prinsip
GCG sesuai fungsi pengawasan yang dilakukan. Melalui laporan Direksi
dan Komite Audit, Dewan Komisaris memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan seluruh kebijakan strategis Perseroan, termasuk
mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko dan pengendalian
internal. Selain itu, Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi
manajemen operasional Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi
dan memberikan nasihat kepada Direksi apabila diperlukan, sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar, Keputusan
RUPS Perseroan, peraturan serta undang-undang yang berlaku. Terkait
dengan RUPS, Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggung jawab
antara lain memberikan pendapat dan saran mengenai Rencana Kerja
dan Anggaran Tahunan Perseroan, melaporkan segera jika terjadi gejala
menurunnya kinerja Perseroan, menelaah dan menandatangani Laporan
Tahunan, serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya
kepada RUPS.
Selama tahun 2014, Dewan Komisaris tidak menemukan pelanggaran
hukum dan peraturan di sektor keuangan maupun peraturan yang
berkaitan dengan bisnis Perseroan yang dilakukan oleh manajemen
Perseroan.
55ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Rapat Dewan Komisaris
Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu dalam setahun
di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usahanya, atau
melalui media elektronik yang memungkinkan. Rapat dianggap sah
dan mengikat apabila lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah
anggotanya hadir dan diwakili dalam rapat.
Tabel berikut memuat informasi tentang kehadiran Dewan Komisaris
dalam rapat Dewan Komisaris yang dilaksanakan sepanjang tahun 2014.
Kehadiran Dewan Komisaris
KomisarisRapat Dewan Komisaris Rapat Direksi
% Kehadiran % Kehadiran
Theo Sambuaga 100 -
Didik Junaidi Rachbini 100 -
Rizal Ramli 100 -
H. Muladi 100 -
Ito Sumardi DS 100 -
Nanan Soekarna 100 -
Markus Permadi 100 -
Benny Haryanto 100 -
Richard Setiadi 100 -
Dalam rapat Dewan Komisaris, selalu dihadiri juga oleh Direksi untuk
melaporkan perkembangan dan kinerja Perseroan.
56 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Susunan Komite Audit per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
1. Didik Junaidi Rachbini (Ketua/Komisaris Independen).
2. Herman Latief (Anggota/Independen)
3. Raden Hikmat Kartadjoemena (Anggota/Independen)
Agenda Rapat dan Kehadiran Komite Audit
Komite AuditKehadiran Rapat Komite Audit
% Kehadiran
Didik Junaidi Rachbini 100
Herman Latief 100
Raden Hikmat
Kartadjoemena
100
Direksi
Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas
pengelolaan Perseroan dengan senantiasa memperhatikan kepentingan
dan tujuan Perseroan dan unit usaha serta mempertimbangkan
kepentingan para pemegang saham dan seluruh stakeholders. Direksi
mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar, tunduk pada semua peraturan
yang berlaku terhadap Perseroan Terbuka dan tetap berpegang pada
penerapan prinsip Good Corporate Governance. Disamping itu, Direksi
bertanggung-jawab melakukan pengawasan internal secara efektif dan
efisien; memantau risiko dan mengelolanya, menjaga agar iklim kerja
tetap kondusif sehingga produktivitas dan profesionalisme menjadi lebih
baik, mengelola karyawan dan melaporkan kinerja Perseroan secara
keseluruhan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang
Saham.
Persyaratan, Keanggotaan dan Masa Jabatan
Direksi berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Anggota Direksi
diangkat dan diberhentikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham
untuk jangka waktu sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan pertama sejak pengangkatannya. Seluruh anggota
Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan formal dan material yang
berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku, sedangkan persyaratan material bersifat
khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perseroan.
Direksi Perseroan terdiri dari 7 (tujuh) orang, yaitu 1 (satu) Presiden
Direktur, 1 (satu) Wakil Presiden Direktur, 1 (satu) Direktur Independen
dan 4 (empat) Direktur.
Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia dan diangkat oleh
RUPS, untuk jangka waktu sejak tanggal yang ditentukan pada RUPS
yang mengangkatnya (mereka) sampai penutupan RUPS Tahunan Ketiga
setelah tanggal pengangkatannya (mereka) dan dapat diangkat kembali
sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Jabatan anggota
Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi
persyaratan perundang-undangan, meninggal dunia, diberhentikan
berdasarkan keputusan RUPS, dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah
pengampuan berdasarkan suatu penetapan pengadilan.
Komite Audit
Sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nomor IX.I.5
tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit, tujuan dibentuknya Komite Audit adalah untuk memastikan
penerapan tata kelola perusahaan. Tugas utama Komite Audit adalah
mendorong diterapkannya tata kelola Perseroan yang baik, terbentuknya
struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas
keterbukaan dan pelaporan keuangan serta mengkaji ruang lingkup,
ketepatan, kemandirian dan objektivitas akuntan publik. Komite Audit
terdiri dari dua anggota yang merupakan pihak independen yang
berkemampuan di bidang akuntansi dan keuangan dan diketuai oleh
Komisaris Independen.
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit sebagai pendukung
dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Penetapan pembentukan
Komite Audit dilakukan melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris dan
diketuai oleh salah seorang Komisaris Independen yang ditunjuk oleh
Dewan Komisaris.
Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dan
membantu Dewan Komisaris dengan melakukan tugas-tugas berikut:
1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan
dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi,
dan informasi keuangan lainnya.
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan
peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan
dengan kegiatan Perseroan.
3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh
Auditor Internal.
4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang
dihadapi Perseroan dan implementasi manajemen risiko
oleh Direksi.
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris sepanjang termasuk dalam lingkup tugas dan
kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit wajib bekerja
sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi Internal Audit. Komite
Audit beranggota 3 (tiga) orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang
Ketua merangkap Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota
independen. Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria
independensi, keahlian, pengalaman dan integritas yang dipersyaratkan
dalam berbagai peraturan yang berlaku. Sepanjang tahun 2014, Komite
Audit telah melakukan 4 (empat) kali rapat.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
57ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Susunan Direksi per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut
Direksi
Presiden Direktur Ali Chendra
Wakil Presiden Direktur Irwan Djaja
Direktur Independen Harianda Noerlan
Direktur Dicky Setiadi Moechtar
Direktur Johannes Tong
Direktur Anthony Chandra Kartawiria
Direktur Richard Kartawijaya
Tanggung Jawab dan Bidang Tugas
Direksi bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan dengan itikad
baik dan penuh tanggung jawab. Setiap anggota Direksi bertanggung
jawab penuh baik secara pribadi maupun bersama (tanggung renteng)
atas kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan terbukti bersalah
atau lalai. Direksi bertanggungjawab atas pengelolaan Perseroan
melalui pengelolaan risiko dan pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang baik pada seluruh jenjang organisasi. Tanggung jawab Direksi
juga mencakup penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan
fungsi audit internal, dan pengambilan tindakan berdasarkan temuan-
temuan Audit Internal sesuai dengan arahan Dewan Komisaris.
Direksi wajib menyusun strategi bisnis, termasuk rencana kerja dan
anggaran serta pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan
sesuai ketentuan perusahaan publik. Selain itu, Direksi juga wajib
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang
saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal RUPS tidak
menetapkan pembidangan tugas Direksi, maka pembagian tugas Direksi
ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi, sebagai berikut:
1. Ali Chendra (Presiden Direktur) secara umum bertanggung-jawab
terhadap seluruh kegiatan Perseroan;
2. Irwan Djaja (Wakil Presiden Direktur) secara umum bertanggung
jawab terhadap kebijakan keuangan Perseroan.
3. Dicky Setiadi Moechtar (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang
Operasional dan Pengembangan Bisnis;
4. Harianda Noerlan (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang
Corporate Services dan merangkap sebagai Sekretaris
Perusahaan;
5. Anthony Chandra Kartawiria (Direktur) bertanggung-jawab atas
bidang keuangan;
6. Johannes Tong (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang
pengembangan anak perusahaan;
7. Richard Kartawijaya (Direktur) bertanggung-jawab atas bidang
pengembangan Wireless business.
Direksi dapat menggunakan saran profesional atas biaya Perseroan
apabila benar-benar dibutuhkan dan dengan memperhatikan
batas-batas efisiensi dan efektivitas, serta tidak terdapat benturan
kepentingan.
PROFIL KOMITE AUDIT
Didik Junaidi Rachbini
Ketua/ Komisaris Independen
Memperoleh gelar Ph.D dan M.Sc dalam bidang Studi Pembangunan dari Central
Luzon State University, Filipina. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan
sejak tahun 2006. Beliau pernah menduduki berbagai posisi pada beberapa
institusi antara lain Anggota MPR, Anggota DPR, Komisaris KPPU, Komisaris
PT Angkasa Pura I dan saat ini masih menjabat sebagai Presiden Komisaris
PT Humanika Consultindo.
Herman Latief
Anggota/Independen
Warga Negara Indonesia, Beliau menjabat sebagai Anggota Komite Audit sejak
Januari 2013. Wakil Ketua Komite Tetap Pengembangan Kawasan Industri, Kamar
Dagang dan Industri (KADIN) (sejak 2008); dan Wakil Ketua Dewan Penasehat
Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) (sejak 2000). Beliau lulus dari TFH,
Hamburg, Jerman, dengan gelar Diplom Ingenieur Architect (Dipl. Ing) pada tahun
1976.Sebelumnya beliau bekerja sebagai Arsitek di PT Widya Pertiwi Engineering
(1976-1978), Direktur di Perseroan grup Kalbe Farma (1979-1988),
Direktur Utama PT Lippo Cikarang Tbk (1989-1999), Wakil Komisaris Utama
PT Lippo Cikarang Tbk (1999-2001), Komisaris PT Lippo Land Development
(2001-2004), Komisaris PT Bukit Sentul Tbk. (2004-2005),
Direktur PT East Jakarta Industrial Park (2004- 2010), Komite Audit
PT Pacific Utama Tbk (2005-2007), Komite Audit PT Gowa Makassar (2005-2007),
dan Komite Audit PT Multi Polar Tbk (2007-2009). Beliau juga aktif di Dewan
Penasehat Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) (1995-2000) dan sebagai
Wakil Ketua Real Estate Indonesia (1999 - 2008).
R. Hikmat Kartadjoemena
Anggota/Independen
Warga Negara Indonesia, lahir di Semarang pada tahun 1943, lulus dari
City University, New York, USA. Beliau mempunyai pengalaman luas dalam bisnis
perbankan Indonesia.
Memulai karirnya sebagai Wakil Asisten di New York untuk Bank Ekspor Impor
Indonesia pada tahun 1970 – 1975, beliau kemudian ditunjuk oleh Chemical Bank
New York untuk menjadi Chief Representative Chemical Bank di Jakarta pada tahun
1983– 1987. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Unibank
dan Direktur Corporate Banking Bank Pacific.Beliau pernah menjabat sebagai
Komisaris PT Inti Indorayon Utama Tbk pada tahun 1990 – 1997.
Beliau juga pernah menjabat sebagai Advisor untuk Indonesia di
Newbridge Capital (Singapore) Pte Ltd dan Komisaris Saratoga Capital pada tahun
1997 – 2008, kemudian menjabat sebagai Senior Advisor untuk Indonesia di
Imprimis (Singapore) Pte Ltd dan Khronos Advisory Limited hingga saat ini.
Beliau mulai bergabung dengan Perseroan sebagai Anggota Komite Audit sejak
Januari 2013.
58 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk
mematuhi ketentuan UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal dan peraturan pelaksanaannya.
4. Sebagai penghubung antara Perseroan dengan OJK dan
masyarakat.
Kegiatan Sekretaris Perusahaan selama tahun 2014 adalah sebagai
berikut:
1. Memandu Perseroan untuk senantiasa patuh terhadap
peraturan pasar modal, dan mengikuti perkembangan
peraturan baru untuk selanjutnya memastikan bahwa
Perseroan mengimplementasikan peraturan-peraturan
tersebut. Perseroan menerbitkan 4 (empat) Laporan
Keuangan dan 1 (satu) Laporan Tahunan.
2. Melakukan korespondensi dengan regulator pasar modal
(OJK dan BEI) maupun lembaga-lembaga penunjang lainnya
seperti KSEI, BAE dan wali amanat. Korespondensi yang
dilakukan sebanyak 44 (empat puluh empat) kali.
3. Menyampaikan keterbukaan informasi terkait Perseroan
yang disampaikan melalui pelaporan, baik yang diatur
maupun tidak, antara lain dalam bentuk siaran pers,
website, dan melayani setiap kebutuhan informasi terkait
kondisi Perseroan.
4. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
5. Mengkoordinasikan pelaksanaan paparan publik tahunan.
AKSES INFORMASI PUBLIK
Masyarakat umum dan para investor dapat mengunjungi
situs web Perseroan di www.firstmedia.co.id, untuk memperoleh
informasi mengenai kegiatan usaha Perseroan, atau dapat
menghubungi Sekretaris Perusahaan, melalui
Email: [email protected] untuk memperoleh
informasi lebih lanjut mengenai Perseroan.
Rapat Direksi
Direksi mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam dua minggu atau
kapan saja diperlukan, dengan lokasi di tempat kedudukan Perseroan
atau tempat kegiatan Perseroan. Direksi juga turut dalam Rapat Dewan
Komisaris untuk membahas kemajuan Perseroan secara umum. Rapat
Direksi dianggap sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat
apabila lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Direksi
hadir atau diwakili dalam rapat. Sepanjang tahun 2014, Direksi
menyelenggarakan 11 (sebelas) kali rapat.
Kehadiran Direksi / Board of Directors Attendance
Direktur
Rapat Dewan
KomisarisRapat Direksi
% Kehadiran % Kehadiran
Ali Chendra 100 100
Irwan Djaja 100 100
Dicky Setiadi Moechtar 100 100
Harianda Noerlan 100 100
Johannes Tong 100 100
Anthony Chandra Kartawiria 100 100
Richard Kartawijaya 100 100
Sekretaris Perusahaan
Mengacu kepada Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.4 dan Peraturan
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) No. I-A, Perseroan mengangkat Sekretaris
Perusahaan yang bertugas sebagai pejabat penghubung antara
Perseroan dengan Pelaksana Perseroan dan pemangku kepentingan.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi dan juga
melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Dewan Komisaris.
Tugas pokok Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap
informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan
kondisi Perseroan.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN
Harianda Noerlan Warga Negara Indonesia.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan di bidang Corporate Services dan merangkap juga
sebagai Sekretaris Perusahaan sejak bulan Juni 2006. Memulai karir profesionalnya di
dunia perbankan sejak tahun 1990, yaitu di PT Bank Niaga Tbk, dengan jabatan terakhir
sebagai Head of International Banking Division – Capital Market Group. Pada tahun 2000,
bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan jabatan terakhir
sebagai Vice President, Group Head pada Bank Restructuring Unit. Sejak Januari 2002
hingga Mei 2006 bergabung dengan PT Bank Lippo Tbk. Posisi yang pernah dijabat selama di
PT Bank Lippo Tbk antara lain sebagai Managing Director, Direktur Kepatuhan, Distribution
Financial Services, dan Senior Vice President, Channels & Alliances Group Head. Meraih
gelar Sarjana di bidang Teknik Mesin dari Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia.
59ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Unit Audit Internal
Pembentukan Unit Audit Internal kepada peraturan Bapepam-LK No.
IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008
mengenai pembentukan dan pedoman penyusunan piagam unit
audit internal. Unit Audit Internal bertugas antara lain untuk menguji
dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem
manajemen risiko sesuai dengan kebijakan Perseroanserta melakukan
pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang
keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran,
teknologi informasi dan kegiatan lainnya.
Dalam melaksanakan tugasnya Unit Audit Internal akan selalu
bekerjasama sama dengan Komite Audit dan bertanggung jawab kepada
Presiden Direktur. Pembentukan Unit Audit Internal merupakan wujud
nyata dari komitmen Perseroandalam menciptakan tata kelola yang baik
dan efisien.
Pada tahun 2014, Unit Audit Internal Perusahaan dijalankan oleh
Leony Hartono. Memulai karir di tahun 2000 sebagai auditor di kantor
akuntan publik di Detroit Amerika Serikat. Bergabung dengan kantor
akuntan Ernst & Young Indonesia di tahun 2002 dan kemudian bekerja
di bidang perbankan dan perusahaan industri manufaktur sebelum
bergabung dengan Perseroan di tahun 2008. Mendapat gelar Bachelor
of Accounting dan Master in Professional Accounting dari Michigan State
University, Amerika Serikat.
PIAGAM AUDIT INTERNAL
Latar Belakang
Internal Audit Charter PT First Media Tbk dibuat untuk memenuhi
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(“Bapepam-LK”) Nomor: KEP-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit
Internal.
Visi
Menjadi penyedia jasa layanan internal audit berbasis manajemen risiko
dengan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good
corporate governance -GCG).
Misi
Memberikan layanan internal audit yang profesional untuk memastikan
terwujudnya perusahaan yang sehat, berkembang secara wajar dan
dapat menunjang pembangunan ekonomi nasional yang merupakan
kepentingan dari para stakeholders secara baik.
Pengertian Internal Audit
Internal Audit adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance)
dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan
untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan,
melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan
meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses
tata kelola perusahaan.
59ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Unit Audit Internal
Unit Audit Internal adalah unit kerja yang independen, obyektif dan
bersifat sebagai konsultan, yang dibentuk dalam PT First Media Tbk
(“untuk selanjutnya disebut First Media”) untuk menambah nilai dan
meningkatkan operasi termasuk anak-anak perusahaannya. Unit Audit
Internal bukan perpanjangan, atau pengganti manajemen. Tanggung
jawab untuk pengendalian operasional terletak sepenuhnya kepada
manajemen operasional yang harus memastikan bahwa manajemen
kontrol yang sesuai dan memadai telah diterapkan sebagaimana
mestinya.
Unit Audit Internal dalam melaksanakan fungsi Audit Internal
memberikan jasa assurance, konsultasi, dan investigasi kasus fraud
yang independen dan obyektif yang dapat memberi nilai tambah dan
memperbaiki operasional First Media baik di kantor pusat maupun
cabang.
Jasa Assurance
Suatu assessment yang obyektif melalui pengujian atas suatu bukti
dengan tujuan untuk memberikan penilaian yang independen atas
pelaksanaan risk management, control dan governance processes
dalam operasional First Media.
Jasa Konsultasi
Kegiatan pemberian jasa konsultasi yang diberikan terkait dengan upaya
untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaan risk management, control
dan governance processes. Jasa konsultasi yang diberikan bersifat
tidak mengikat dan tanpa mengabaikan prinsip independensi, sehingga
tanggung jawab atas tindak lanjut dari hasil konsultasi tersebut tetap
pada auditee.
Jasa lnvestigasi Kasus Fraud
Unit Audit Internal secara proaktif membantu manajemen dalam
mengidentifikasi, mendeteksi dan melakukan investigasi audit terhadap
kegiatan operasional First Media yang dicurigai mengandung unsur
fraud.
Kunci keberhasilan (Key Success Factor)
Optimalisasi pemanfaatan teknologi, penerapan metode terbaik dan
organisasi yang efektif dan efisien serta didukung oleh sumber daya
manusia yang kompeten dan selalu menjunjung tinggi etika profesi,
melalui proses kerja yang:
1. Fokus pada proses bisnis dan pelayanan kepada
stakeholders
2. Bersikap proaktif, tanggap, terpercaya dan obyektif
3. Berkomunikasi secara efektif baik lisan maupun tertulis
4. Mampu menemukan akar permasalahan dan deteksi dini
5. Mampu menyajikan temuan secara obyektif
6. Mampu menyampaikan rekomendasi yang efektif dan
implementif
60 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Kedudukan
Unit Audit internal mempunyai kedudukan sebagai berikut :
1. Dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal yang
diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan
persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Ketua
Bapepam-LK.
2. Kepala Unit Audit Internal bertanggungjawab langsung
kepada Presiden Direktur dan dapat berkomunikasi
langsung dengan Presiden Komisaris/Komite Audit, untuk
menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan audit.
3. Pemberitahuan informasi yang berkaitan dengan audit
kepada Dewan Komisaris tersebut harus dilaporkan kepada
Presiden Direktur.
4. Unit Audit Internal dapat berperan sebagai konsultan bagi
pihak-pihak internal yang membutuhkan, terutama hal-hal
yang berhubungan dengan bidang tugasnya, serta bersifat
strategis.
Ruang Lingkup
Unit Audit Internal membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya
melalui:
1. Menggunakan metode yang sistimatis dalam mengevaluasi
dan meningkatkan efektivitas risk management, control
dan governance processes.
2. Memastikan bahwa sistem kontrol dan manajemen risiko
telah memadai, bekerja secara efisien dan ekonomis, serta
berfungsi secara efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran
atau program organisasi yang telah dicanangkan.
3. Melaksanakan penugasan khusus yang relevan dengan
ruang lingkup pekerjaan, seperti evaluasi, penyelidikan
dan pengungkapan atas penyimpangan, kecurangan dan
pemborosan.
4. Unit Audit Internal menjaga, meningkatkan dan menciptakan
nilai tambah bagi stakeholders melalui penyelarasan
aktivitas internal audit dengan business objectives
First Media, dengan target utama adalah untuk meyakinkan
bahwa:
a. Risiko telah teridentifikasi dan dikelola secara
tepat.
b. lnformasi penting keuangan, manajerial dan
operasional telah disajikan secara akurat,
handal dan tepat waktu.
c. Seluruh aktivitas First Media telah sesuai
dengan anggaran dasar, kebijakan, standar,
prosedur serta peraturan dan/atau
perundang-undangan yang berlaku.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
60 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
d. Program-program, rencana-rencana dan
tujuan-tujuan dapat tercapai secara efektif dan
efisien.
e. Kualitas dan perbaikan yang berkesinambungan
selalu terpelihara dengan tetap memperhatikan
aspek internal control system.
f. Sarana-sarana untuk menjaga dan melindungi
kekayaan dan reputasi First Media telah
tercukupi.
Tugas dan Tanggung Jawab
Audit Internal First Media bertugas dan bertanggung jawab untuk:
1. Membantu tugas Presiden Direktur dan Dewan Komisaris,
khususnya Komite Audit, secara independen, dalam
melakukan pengawasan dengan cara menjabarkan secara
operasional baik perencanaan, pelaksanaan maupun
pemantauan hasil audit.
2. Memonitor kecukupan dan efektivitas sistem kontrol
manajemen organisasi dalam bidang finansial, operasional
dan sistem informatika.
3. Memberikan penilaian dan rekomendasi secara obyektif atas
kegiatan operasi dalam pencapaian tujuan dan sasarannya
secara efektif, efisien dan ekonomis dalam bentuk
penyampaian laporan bulanan dan tahunan secara periodik.
4. Mengarah perhatian manajemen terhadap timbulnya risiko
operasi yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan
operasi/bisnis yang muncul, dan hal-hal lain yang
mempengaruhi hasil dan kinerja.
5. Memastikan bahwa manajemen operasional telah
melakukan kewajibannya dalam mengembangkan sistem
kontrol dan manajemen risiko dalam rangka mencapai
tujuan dan sasaran organisasi.
6. Memberikan informasi mengenai perkembangan dan hasil-
hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan kecukupan
sumberdaya audit dan keanggotaanya.
Kewenangan
Presiden Direktur memberikan kewenangan kepada Audit Internal dalam
menjalankan tugasnya untuk melakukan hal-hal seperti berikut:
1. Untuk melihat dan memeriksa semua dokumen dan
catatan, meminta keterangan dari setiap anggota Direksi
dan karyawan yang berkewajiban membantu memberikan
informasi yang diperlukan oleh Audit Internal dalam waktu
yang layak, sehingga memungkinkan untuk bekerja
melakukan fungsinya secara efisien dan efektif.
2. Untuk mengalokasikan sumber daya audit, menentukan
fokus, ruang lingkup dan jadwal audit, serta menerapkan
61ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
telah dilakukan Auditor. Tindak lanjut tersebut meliputi:
a. Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut.
Pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut
harus dilakukan, agar dapat diketahui
perkembangannya dan dapat diingatkan
kepada Auditor apabila Auditee belum dapat
melaksanakan komitmen perbaikan menjelang
atau sampai batas waktu yang dijanjikan.
b. Analisis kecukupan tindak lanjut. Dari hasil
pemantauan tindak lanjut, dilakukan analisis
kecukupan atas realisasi janji perbaikan
yang telah dilaksanakan Auditor. Selanjutnya
pengecekan kembali tindak lanjut perlu
dilakukan apabila terdapat kesulitan atau
hambatan yang menyebabkan tindak lanjut
tersebut tidak dapat dilakukan sebagaimana
mestinya.
c. Pelaporan tindak lanjut. Dalam hal pelaksanaan
tindak lanjut tidak dilaksanakan oleh Auditor,
maka Audit Internal memberikan laporan tertulis
kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris
(melalui Komite Audit), untuk tindakan lebih
lanjut.
Internal Audit Charter PT First Media Tbk
Ditetapkan di : Jakarta
Tanggal : 20 Januari 2011
Hengkie Liwanto Harianda Noerlan
Presiden Direktur Direktur
Auditor Independen
Memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor
17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik dan peraturan
Bapepam-LK No.VIII.A.2 tentang Independensi Akuntan yang
Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal, maka laporan keuangan
konsolidasian Perseroan mulai tahun buku 2009 diaudit oleh Akuntan
Publik Aryanto Amir Jusuf Mawar & Saptoto, dengan auditor
Didik Wahyudiyanto.
teknik yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan audit.
Jika dipandang perlu, dalam menjalankan fungsinya Audit
Internal memiliki kewenangan untuk mendapatkan saran
dan nasehat dari tenaga profesional (tenaga ahli) yang
diperlukan.
3. Menyampaikan laporan hasil audit dan melakukan
konsultasi langsung dengan Presiden Direktur.
4. Mempunyai akses penuh dan bebas kepada Komite Audit
dan Dewan Komisaris apabila diperlukan.
lndependensi dan Objektivitas
1. Unit Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada
Presiden Direktur dan dalam tugasnya memberikan
laporan kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris
(melalui Komite Audit). Untuk menjaga independensi dan
mempertahankan objektivitas, Unit Audit Internal tidak
terlibat langsung dan tidak mempunyai tanggung jawab
langsung atau wewenang atas proses transaksi harian dan
aktivitas transaksi lainnya pada unit kerja yang diperiksa.
2. Dalam melaksanakan tugas, Audit Internal berpedoman
kepada Kode Etik First Media dan Kode Etik Audit Internal
yang merupakan lampiran yang tidak terpisahkan dari
Internal Audit Charter ini.
Standard Pelaksanaan Kerja
Dalam melaksanakan fungsinya, Audit Internal mengacu dan merujuk
pada berbagai peraturan dan ketentuan internal dan pedoman yang
terdapat dalam berbagai standar profesional audit internal, yaitu :
1. Standard Operating Procedures Internal Audit serta
pemutakhirannya.
2. Semua peraturan pemerintah yang telah diberlakukan oleh
manajemen First Media.
3. Standar Audit dan Kode Etik dari The Institute of Internal
Auditors Inc., sebagaimana telah dikuasakan oleh Presiden
Direktur.
Pelaporan
1. Laporan Tindak Lanjut Audit, baik internal maupun eksternal,
merupakan tanggungjawab dari masing-masing unit kerja
yang diperiksa untuk diperbaiki sesuai kebijakan First Media
dan sekaligus menjadi salah satu faktor bagi perusahaan
untuk menilai kinerja unit-unit kerja tersebut. Dalam
pelaksanaan pengawasan/pengendalian, Direksi terkait
memastikan bahwa setiap hasil pemeriksaan pemeriksaan
akan dan atau telah ditindaklanjuti oleh unit-unit yang
diperiksa.
2. Audit Internal harus memantau serta melaporkan
perkembangan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang
61ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
62 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
TINJAUAN OPERASIONAL
Penyediaan jasa layanan internet broadband
berkecepatan tinggi Perseroan dijalankan oleh
anak perusahaan Perseroan yaitu PT Link Net Tbk
(“Link Net”). Untuk menyajikan layanan ini,
Link Net mengoperasikan sistem kabel dua arah
Hybrid Fiber Optic Coaxial Cable (”HFC”) dimana
sistem tersebut merupakan teknologi yang
menggunakan kabel serat optik dan kabel coaxial
yang digunakan sebagai media untuk menyalurkan
bandwidth untuk koneksi kecepatan akses
internet.
Link Net memiliki area layanan
jaringan kabel yang terbentang dari
Jabodetabek, Bandung, Surabaya
dan Bali.
Angka jaringan homepassed yang
dimiliki Link Net sebesar
1,4 juta rumah. Dengan panjang
fiber optik 7.275 km
dan coaxial 11.183 km.
INTERNETPT Link Net Tbk (“FastNet dan DataComm”)
PT Internux (“Bolt! Super 4G LTE”)
TELEVISI BERLANGGANANPT First Media Television (“HomeCable”)
PT Indonesia Media Televisi (“BIG TV”)
PRODUKSI KONTENPT First Media Production (“First Media Production”)
PT First Media News (“BeritaSatu News Channel”)
BIOSKOPPT Cinemaxx Global Pasifik (“Cinemaxx”)
INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASIPT Prima Wira Utama (“PWU”)
TELEPONIPT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH”)
63ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
FastNet adalah produk
pemasaran di bidang layanan
internet cepat. Media penghantar
melalui kabel menjadi basis
infrastruktur layanan FastNet
untuk menyajikan internet
berkecepatan tinggi.
Diharapkan bahwa layanan
internet FastNet ini menjadi
nilai tambah untuk masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu,
dilakukan konfigurasi ketat
dengan memblokir situs-situs
yang dapat merusak generasi
muda saat ini.
Untuk sasaran pasar,
Link Net membagi dua sasaran pasar, yaitu
pasar konsumen dan pasar bisnis. Untuk
pasar konsumen (consumer market),
Link Net menawarkan produk Internet
berlabel FastNet. Sedangkan untuk pasar
bisnis (business market)
Link Net menawarkan layanan data
komunikasi berlabel DataComm.
Layanan FastNet memiliki
4 (empat) pilihan layanan
kecepatan yaitu:
1.FastNet Infinite 100 Mbps
2.FastNet Ultimate 30 Mbps
3.FastNet SOHO 15 Mbps
4.FastNet Commerce 10 Mbps
Dengan adanya layanan
FastNet diharapkan tercipta
ruang komunikasi yang
lancar bagi masyarakat
dalam mengakses data dan
informasi, meningkatkan nilai
edukasi sekaligus membantu
pertumbuhan penetrasi internet
di Indonesia.
DOCSIS 3.0 Cable Modem
FastNet
64 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
DataComm adalah produk pemasaran di bidang layanan
komunikasi data berkecepatan tinggi. Unit usaha ini
menggunakan jaringan kabel Fiber Optic sebagai
basis infrastruktur untuk melayani proses
pertukaran data dan informasi. DataComm
hadir di Indonesia sejak tahun 2001 sebagai
layanan internet yang hanya diperuntukan
pelanggan korporasi atau disebut
Metro-Ethernet yang membutuhkan layanan
high speed internet access dan Ethernet
Leased-line untuk koneksi point-to-point.
Dengan menggunakan infrastruktur jaringan
kabel Fiber Optic, DataComm memberikan jasa
layanan data kepada pelanggan-pelanggan korporasi
di berbagai sektor industri dan usaha.
CPE
CPE
CPE
CPE
SWITCHER
SWITCHER
FIBER NETWORK
SWITCHER
FIBER CONVERTERHUB
Keterangan:
Hub: perangkat yang menghubungkan dan mengalirkan data komunikasi.
Fiber Optic teknologi serat optik yang menggunakan serat kaca untuk mengirimkan data dengan kecepatan tinggi.
Fiber Converter perangkat yang mengubah paket cahaya ke paket data, atau sebaliknya, dari paket data ke paket cahaya.
Switcher perangkat yang menghubungkan ke banyak jaringan.
CPE (Customer-Premises Equipment), merupakan perangkat yang dimiliki pelanggan.
TOPOLOGI DESAIN SPIDER CORPORATE
65ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Kondisi setor bisnis saat ini membutuhkan jalur bebas akses informasi
yang handal untuk mendukung jalannya proses bisnis melalui konsep
integrated business application. Terlebih saat ini, industri ekonomi kreatif
semakin gencar bertumbuh di Indonesia, situasi ini merupakan peluang
besar untuk mempromosikan merek DataComm agar dapat menjadi
mitra dalam akselerasi bisnis. Sebagai mitra, DataComm menyajikan
layanan handal seperti pertukaran data dengan kecepatan tinggi,
disaster recovery, storage area network, peering services, inter-branch
connection dan video streaming. Untuk layanan purna jual, DataComm
memiliki tenaga Help-desk Corporate dan Network Operation Center
selama 24 (dua puluh empat) jam untuk melayani pelanggan dalam
penanganan gangguan.
Unit usaha DataComm masih menjadi layanan favorit hingga di
tahun 2014. Tingginya minat dan preferensi akan merek DataComm
menciptakan peluang bagi unit usaha untuk meningkatkan layanannya
melalui jaringan Metro-Ethernet di gedung-gedung perkantoran. Kini
layanan DataComm sudah dapat dinikmati oleh sejumlah korporasi di
daerah segitiga emas DKI Jakarta. Saat ini sudah ada sekitar
98 (sembilan puluh delapan) gedung yang terpasang jaringan komunikasi
DataComm atau yang disebut Spider Building. Tersedianya jaringan
Spider akan memudahkan dan mempercepat layanan DataComm
kepada pelanggan korporasi yang ingin meningkatkan akses pertukaran
data dan informasi, serta percepatan proses bisnis yang dijalankan.
Paket penawaran berupa Super Internet, Basic Broadband dan Power
Link (Fiber Optic Leased lines).
1. Internet Services (dedicated 1:1) merupakan layanan
data untuk korporasi dengan kecepatan internet rasio 1:1
(downstream dan upstream)
2. Business Broadband (non-dedicated) merupakan layanan
data untuk korporasi dengan kecepatan internet up-to.
3. Point-to-Point (Lease Line Services) merupakan layanan
data point-to-point untuk integrasi koneksi antar 2 (dua)
korporasi.
Harapan terbesar unit usaha DataComm, yaitu dapat menjadi mitra
yang handal bagi sejumlah korporasi dalam menjalankan bisnis di
berbagai sektor industri, serta membantu membangkitkan dunia usaha
di Indonesia agar menjadi lebih kompetitif.
DataComm
66 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Pada era digital, penggunaan internet secara mobile menjadi kebutuhan
bagi masyarakat yang dinamis. Seiring dengan mobilitas yang semakin
tinggi dan perkembangan media sosial serta layanan informasi dan
hiburan berbasis digital, kebutuhan akan layanan mobile broadband atau
wireless internet access melalui portable devices dengan kecepatan
tinggi juga mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, Perseroan telah
mengakuisisi PT Mitra Mandiri Mantap selaku perusahaan pengendali
PT Internux yang menggelar bisnis layanan BWA (Broadband Wireless
Access) 2.3 Ghz sejak tahun 2013 yang mengadopsi teknologi
4G LTE-TDD (Long Term Evolution - Time Division Duplex) dengan
merek dagang BOLT! Super 4G LTE. Langkah tersebut merupakan upaya
menjawab kebutuhan masyarakat modern yang dinamis pada era digital,
terutama berkaitan dengan akses internet secara mobile yang cepat,
dapat diandalkan sekaligus ekonomis.
Dengan misi “Transforming Lives” melalui teknologi,
BOLT! Super 4G LTE terus berupaya untuk menghadirkan layanan
mobile internet yang berkualitas dan dapat dinikmati oleh masyarakat
luas. Hingga saat ini, BOLT! Super 4G LTE sudah memiliki jaringan BTS
sebanyak 2.600 yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang,
Depok dan Bekasi. Rencana kedepan BOLT! Super 4G LTE akan
menambah jumlah BTS sebesar 3.800 dan akan menambah jumlah
jaringan in-building solution sebanyak 320 gedung di akhir tahun 2015.
Produk 4G-LTE
Sejak diluncurkan pada tahun 2013, BOLT! Super 4G LTE telah menjual
perangkat modem WiFi yang bekerjasama dengan ZTE dan Huawei.
Pada peluncuran perdana, BOLT! Super 4G LTE tersedia dalam dua
paket pilihan yaitu paket prabayar (THUNDER BOLT!) dan pasca bayar
(PREMIUM BOLT!). Pada bulan Mei 2014, BOLT! Super 4G LTE merilis
Smart Mobile WiFi yang kedua, yaitu BOLT! Mobile WiFi SLIM dan
BOLT! Mobile WiFi MAX. Untuk bundle dengan Mobile WiFi SLIM, harga
yang ditawarkan adalah Rp. 299.000 dengan layanan data prabayar
Thunder BOLT! 8GB dengan masa aktif 30 hari. Sementara itu, untuk
bundle antara Mobile WiFi MAX dengan prabayar Thunder BOLT! 8GB,
harga yang ditawarkan adalah Rp. 399.000. Kedua perangkat ini
dilengkapi dengan All In One LCD yang memiliki tiga fitur utama, yaitu
QR code untuk scan dan connect, Dual WiFi Band untuk pilihan jaringan
WiFi dengan koneksi yang lebih cepat, serta profile view.
Selanjutnya, pada Agustus 2014, BOLT! Super 4G LTE meluncurkan
BOLT! Powerphone Dual Active 4G Smartphone dengan dukungan
BOLT! Mobile Internet, serta memungkinkan internet dan nomor GSM
dapat aktif melakukan atau menerima panggilan secara bersamaan.
BOLT! Powerphone diperkuat prosesor handal Qualcomm®
SnapdragonTM dan tersedia dalam dua perangkat berkelas dunia, yaitu
ZTE V9820 dan IVO V5.
67ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Untuk memberikan kemudahan dan
pelayanan yang maksimal bagi
konsumen, BOLT! Super 4G LTE sudah
resmi membuka 12 gerai
BOLT! Zone dan 4 gerai
BOLT! Store yang tersebar di
wilayah Jabodetabek. Selain
itu, BOLT! Super 4G LTE
bekerjasama dengan beberapa
modern store, yaitu Okeshop,
Global Teleshop, Sentra Ponsel,
Selular Shop, Erafone, Wellcomm,
Pazia, Urban Life, TokoPDA.com,
Galeri Gadget, Books & Beyond,
Indomaret, Infinite, Point 2000,
Infonet, Ramayana, 7-Eleven, Toko
Gunung Agung, Lotte Mart, Carrefour dan
Hypermart.
68 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
HomeCableinternet. Seiring dengan bertumbuhnya pendapatan masyarakat kelas
menengah, maka preferensi akan televisi berlangganan menjadi
meningkat.
Aplikasi interaktif merupakan peluang yang cukup besar untuk
menciptakan value added services bagi generasi muda. Hingga akhir
tahun 2014, HomeCable sudah mengoleksi jumlah kanal High Definition
sebanyak 67 kanal dan 121 kanal Standard Definition. Untuk aplikasi
interaktif, HomeCable sudah memiliki fitur-fitur antara lain: (i) Personal
Video Recording; (ii) HomeCable-on-Demand; dan (iii) First Media Page.
Paket penawaran HomeCable diformulasi secara combo dengan paket
internet (FastNet). Paket penawaran tersebut terdiri atas :
1. Family Combo HD
2. D’Lite Combo HD
3. Elite Combo HD
4. Supreme Combo HD
5. Maxima Combo HD
HomeCable adalah
produk pemasaran di
bidang layanan televisi
berlangganan di bawah anak
perusahaan Perseroan yaitu
PT First Media Television. Unit usaha ini menggunakan jaringan kabel
sebagai basis infrastruktur yang bekerjasama dengan Link Net untuk
menyajikan siaran televisi dengan kualitas High Definition. Layanan
HomeCable tidak hanya mempromosikan jaringan HFC sebagai basis
keunggulan, namun hal lain yang juga menjadi keunggulan HomeCable
adalah layanan televisi dengan kualitas gambar High Definition dan
adanya aplikasi interaktif. Kualitas gambar televisi High Definition
dan aplikasi interaktif menjadi atribut keunggulan HomeCable dalam
bersaing di industri penyiaran.
Layanan televisi berlangganan interaktif saat ini menjadi daya tawar
yang kuat kepada pasar. Dorongan untuk merancang aplikasi interaktif
memang sesuai dengan minat dan preferensi pasar generasi muda
saat ini. Pasar generasi muda dan remaja, sampai saat ini masih
mengandalkan televisi sebagai pusat informasi, diikuti media online
68 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
70 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
BIG TV adalah
produk pemasaran di bidang
layanan televisi berlangganan melalui
satelit (direct-to-home) di bawah
PT Indonesia Media Televisi yang adalah perusahaan
yang terafiliasi dengan Perseroan. Teknologi satelit menjadi
infrastruktur utama untuk menyiarkan program tayangan ke seluruh
wilayah Indonesia. Dengan jangkauan yang luas,
BIG TV memiliki kesempatan untuk memberikan layanan hiburan terbaik
kepada masyarakat Indonesia.
Layanan BIG TV memanfaatkan kapasitas
9 transponder untuk membawa 184 kanal dengan komposisi 30 kanal High Definition dan 154 kanal Standard Definition.
BIG TV memposisikan mereknya sebagai merek televisi berlangganan yang menanamkan cinta akan negeri Indonesia kepada masyarakat. Hal ini
menjadi perhatian BIG TV, mengingat tingginya penetrasi konten asing yang beredar di Indonesia yang mengakibatkan penetrasi akan konten lokal
menjadi mengecil dan masyarakat menjadi lupa terhadap konten-konten dalam negeri yang sebetulnya tidak kalah baik dengan konten asing.
Konten-konten lokal dapat menjadi alat pemasaran yang strategis. BIG TV berkeinginan untuk memanfaatkan celah untuk mempromosikan
konten lokal dengan jauh lebih baik. BIG TV berkeyakinan bahwa konten lokal lebih diterima oleh pasar golongan new adopter.
Harapan terbesar BIG TV adalah bahwa masyarakat dapat terhibur sekaligus menjadi sarana informasi dan ilmu pengetahuan.
Rencana kedepannya, BIG TV akan terus menyediakan konten lokal untuk masyarakat Indonesia, seperti kuliner, budaya,
hingga tempat-tempat wisata di pelosok nusantara.
Visi untuk memajukan masyarakat Indonesia melalui konten televisi menjadi sasaran utama Perseroan.
Melalui konten televisi yang berkualitas, BIG TV dapat memperluas wawasan masyarakat
dengan informasi yang baik, menghibur, mendidik, dan mempererat persatuan
bangsa.
70 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
72 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PRODUCTION
Unit usaha First Media Production adalah unit usaha dalam bidang produksi
film yang dijalankan oleh anak perusahaan Perseroan yaitu
PT First Media Production. Unit usaha First Media Production ini bergerak
dalam bidang produksi film yang memiliki tiga kelompok produksi yaitu
kreatif, rumah produksi dan bagian post-production. Ketiga kelompok
produksi tersebut berorientasi pada creativity and impacting.
Selain memproduksi film, unit usaha First Media Production juga
melebarkan sayapnya dengan memproduksi iklan. Hingga saat ini unit
usaha First Media Production sudah memproduksi puluhan iklan dan
Company Profile dari berbagai merek seperti Matahari Department Store,
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Komunikasi dan
Informatika, Rumah Sakit Siloam, Partai Persatuan Pembangunan, Nutrifood,
Herbal Wahida, Nutrindo, Lippo Village dan lain-lain.
Dengan semakin berkembangnya industri pertelevisian dan kebutuhan
masyarakat akan variasi hiburan selama 24 jam penuh, unit usaha
First Media Production yang sudah berpengalaman dalam berbagai bidang
industri kreatif mampu terus berkreasi untuk menghasilkan karya-karya
yang dapat menghibur masyarakat.
Sampai dengan tahun 2014, unit usaha First Media Production berfokus
pada pengembangan siaran in-house. Pada tahun 2013 jumlah siaran
in-house yang dimiliki sebanyak 4 yaitu Hi TV, Dangdutz, MIX, dan J’Go.
Mengakhiri tahun 2014, unit usaha First Media Production menambah
siaran terbarunya sebanyak 3 siaran yakni Foodie, Kairos, dan Karaoke.
Deskripsi singkat mengenai kanal in-house First Media Production:
Foodie merupakan kanal hiburan yang mengulas mengenai kuliner
makanan khas daerah Indonesia. Selain mengulas makanan khas daerah
Indonesia, Foodie menghadirkan satu program khusus bernama
“in a minute”, isi program ini berupa resep spesial dengan sajian yang
cepat dan lezat.
Kairos merupakan kanal religi yang berbeda dengan kanal religi yang sudah
ada, karena kanal ini berisikan materi yang sifatnya informatif, mengenai
sejarah awal kekristenan dan doktrin teologia di dalam agama Kristen.
Karaoke merupakan kanal khusus karaoke yang menampilkan berbagai
macam jenis musik baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
72 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
74 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
BeritaSatu News Channel merupakan produk
dari salah satu anak perusahaan Perseroan yaitu
PT First Media News yang beroperasi pada tahun 2011
melalui saluran televisi berlangganan HomeCable di
kanal 6 (standard definition) dan kanal 301
(high definition). Pembentukan kanal berita baru di
Indonesia merupakan bentuk kepedulian Perseroan
untuk meningkatkan akses informasi kepada
masyarakat Indonesia.
Sebagai kantor berita yang profesional,
BeritaSatu News Channel memposisikan sebagai kanal
berita yang memberi informasi kepada publik dengan
standar jurnalisme yang tinggi, serta menjunjung tinggi
nilai integritas, obyektifitas, imparsialitas dan akurasi
berita.
Visi editorial yang kuat serta menjunjung nilai obyektif,
tajam, komprehensif dan investigatif merupakan nilai
yang selalu dipertahankan BeritaSatu News Channel
dalam menyajikan berita kepada para pemirsa.
Unit usaha Perseroan dalam bidang penyiaran berita
mulai beroperasi pada tahun 2011.
Program acara yang dirancang oleh
BeritaSatu News Channel terbagi menjadi 2 bagian
seperti program jurnal yang berisi berita-berita terkini
dan program current affair yang lebih mengajak pemirsa
untuk mendapatkan informasi dan wawasan baru.
Penyajian informasi berita tidak hanya disalurkan melalui
tayangan televisi, BeritaSatu News Channel
juga memanfaatkan media online
(www.beritasatu.com) sebagai akses tambahan berita
kepada pemirsa Indonesia.
Di tahun 2014, BeritaSatu News Channel sudah
menyiarkan siaran berita selama 24 jam, 16 jam
siaran langsung dan sisanya program tayangan ulang.
Secara jaringan, BeritaSatu News Channel sudah hadir
75ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
di beberapa operator televisi berlangganan seperti
HomeCable, Aora TV, Skynindo, dan Transvision. Untuk
jaringan analog, BeritaSatu sudah bekerjasama dengan
beberapa operator TV lokal di Indonesia seperti Riau TV,
Duta TV, Beruang TV, Manado TV dan Sarana TV.
Selain media televisi, BeritaSatu News Channel sudah
dapat dinikmati oleh pemirsa melalui perangkat
SmartPhone dan Tablet dengan mengunduh aplikasi
First Media GO. Layanan news streaming ini merupakan
jalur teknologi baru yang dinilai dapat menambah
kepuasan pemirsa untuk selalu mendapatkan informasi
yang cepat dan terkini.
Merancang program siaran yang berkualitas menjadi
tugas mutlak bagi BeritaSatu News Channel. Pada tahun
2014, kanal berita olahraga sekaligus siaran langsung
pertandingan menjadi kanal terbaru bagi BeritaSatu
News Channel. Nama BeritaSatu SPORTS merupakan
buah hasil perencanaan strategis untuk memberikan
tayangan yang menghibur sekaligus informatif dari sisi
olahraga.
BeritaSatu SPORTS memiliki visi dan misi sebagai
berikut: Visi - Melalui kanal ini diharapkan kami dapat
memberikan kontribusi bagi dunia olahraga di Indonesia,
agar bisa bangkit dan sejajar dengan negara-negara
yang sudah terlebih dulu maju.
Misi - Menjadi saluran olahraga terdepan dan terbaik
yang bisa menjadi referensi sekaligus hiburan bagi para
penggemar olahraga di Indonesia yang berlangganan
HomeCable dan BIG TV.
Untuk memperkaya siaran BeritaSatu Sports, Perseroan
menayangkan pertandingan langsung dengan kualitas
HD (High Definition), serta program ulasan dan analisa
pertandingan yang menarik dengan menghadirkan
narasumber profesional. Dengan demikian Perseroan
berharap dapat mendorong antusias penonton akan liga
nasional Indonesia.
76 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Cinemaxx adalah perusahaan jaringan bioskop yang terafiliasi dengan
Perseroan. Cinemaxx hadir untuk menjadi rantai bioskop terbesar dan
favorit masyarakat Indonesia di mana penonton dapat menikmati film
2D dan 3D, dokumenter dan tayangan alternatif di kompleks-kompleks
Cinemaxx yang menggunakan sistem digital 100%.
Maxxperience: Big Picture, Big Sound; adalah teknologi termutakhir
dari Cinemaxx untuk memberikan pengalaman audio visual terbaik
dalam menonton film. Untuk itu, Cinemaxx mempersembahkan Ultra XD
dan Cinemaxx Gold.
Sinema Ultra XD menawarkan pengalaman sinematik yang
mengagumkan dengan sensasi menonton yang berbeda, melalui layar
lengkung raksasa dengan lebar hingga 22 meter; serta sistem proyeksi
gambar dan audio berkekuatan tinggi. Tidak hanya menawarkan
teknologi yang canggih, auditorium sinema Ultra XD juga didesain
khusus untuk memberi pengalaman menonton film di bioskop yang
maksimal.
Cinemaxx Gold menyediakan pengalaman VIP dalam menonton bioskop.
Selain menonton film-film box office dunia, penonton juga bisa
menikmati berbagai layanan kelas atas, mulai dari makanan ringan dan
hidangan pembuka ala hotel berbintang, hingga hidangan penutup yang
lezat, langsung diantarkan ke bangku penonton. Tidak seperti auditorium
konvensional lainnya, tamu Cinemaxx Gold akan dimanjakan dengan
sofa-sofa premium berlapis kulit mewah dilengkapi
twin-motor recliners di mana penonton dapat menyesuaikan posisi
duduk mereka hanya dengan sentuhan tombol.
76 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
77ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Selain Big Picture, Big Sound, Maxxperience berfokus pada
kenyamanan layanan bagi pelanggan Cinemaxx dengan menawarkan
lebih banyak pilihan. Maxxperience menyediakan pengalaman hiburan
terpadu untuk berbagai usia dalam kompleks Cinemaxx yang dilengkapi
beragam fasilitas. Berikut ini adalah berbagai fasilitas pendukung
lainnya di Cinemaxx untuk melengkapi pengalaman penonton:
· Maxx Coffee
Dari ‘Zzzz’ menjadi ‘Maxx’! Maxx Coffee menyediakan
banyak pilihan minuman dengan kualitas rasa terbaik; mulai
dari kopi yang diekstrak dari biji kopi pilihan, teh, coklat,
frappe, blended cream, dan smoothie jus buah.
· Books & Beyond
Selagi menunggu film diputar, penonton dapat membaca
dan membeli buku, majalah, hingga mainan yang tersedia di
Books & Beyond.
· Hendak memicu adrenalin selagi menunggu film dimulai?
Cinemaxx Games bekerjasama dengan Timezone hadir
menawarkan keseruan dengan berbagai video game
populer masa kini.
Sejak 1 Desember 2014, Cinemaxx telah memiliki dan mengoperasikan
5 kompleks sinema, yaitu: Cinemaxx fX Sudirman dan Cinemaxx Plaza
Semanggi Jakarta, Cinemaxx Palembang Icon, Cinemaxx Ponorogo
City Center dan Cinemaxx Kairagi Manado dengan total 26 buah layar.
Rencana skala nasional Cinemaxx adalah membangun 2.000 layar dan
300 kompleks sinema dalam 10 tahun di 85 kota agar dapat membawa
film-film terbaru kepada penonton bioskop di seluruh Indonesia.
2015 akan menjadi tahun yang sibuk bagi Cinemaxx dengan rencana
pembukaan lebih dari 20 kompleks sinema.
77ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
78 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PT Prima Wira Utama (“PWU”) adalah sebuah
perusahaan yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Rini Yulianti No. 18 pada tanggal
9 Mei 2011 yang pada saat ini berada di bawah manajemen Perseroan berdasarkan
Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.25 tanggal 15 Desember 2014, yang dibuat oleh
Notaris Nurlani Yusup.
PT Prima Wira Utama memfokuskan bisnisnya untuk mengelola, mengoperasikan dan mengatur
segala keperluan infrastruktur pasif multimedia di gedung-gedung seperti:
1. Perkantoran
2. Residensial (perumahan dan apartemen)
3. Hotel
4. Sekolah dan Universitas
5. Rumah Sakit
6. Komersial (malls dan ruko)
Adapun jenis bisnis yang dikelola dan terus dikembangkan tidak terbatas pada infrastruktur untuk
penguatan signal handphone dalam gedung (in-building service provider) saja, namun juga sebagai
pengelola jaringan pasif internet, teleponi, TV cable, segala bentuk teknis informasi dan komunikasi
data, digital signage, CCTV, mesin EDC dan sebagainya.
PT Prima Wira Utama telah menjadi perusahaan yang diperhitungkan oleh industri di Indonesia.
VISI DAN MISI
Dengan didirikannya PT Prima Wira Utama, diharapkan dapat menjadi pemimpin pengembang teknologi
informasi dan multimedia yang mengikuti perkembangan teknologi dunia. PT Prima Wira Utama masih
memfokuskan diri untuk menjadi perusahaan yang membuat konsolidasi yang kuat bagi perusahaan-
perusahaan teknologi multimedia.
Dalam usahanya untuk mencapai visi dan misi, PT Prima Wira Utama telah membuat perencanaan dan
pematangan untuk pengembangan bisnis sebagai berikut:
- In Building Provider service (DAS/penguat sinyal)
- Infrastruktur WIFI
- Sistem pembayaran dengan mesin EDC dengan menggunakan
WIFI
79ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Telekomunikasi merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia
akhir-akhir ini. Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan semakin kompleksnya
kebutuhan manusia di era teknologi ini, telekomunikasi semakin dekat dengan kebutuhan
pokok manusia. Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat akan telekomunikasi,
berbagai jasa telekomunikasi juga disediakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Salah satu jasa telekomunikasi yang tersedia adalah jasa nilai tambah teleponi, yakni jasa yang
menyediakan layanan nilai tambah untuk teleponi dasar, yang meliputi antara lain jasa teleponi
melalui jaringan pintar (integrated network), kartu panggil (calling card), dan jasa-jasa dengan
teknologi interactive voice response, dan radio panggil untuk umum.
PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH Niaga”) adalah salah satu perusahaan yang
menyelenggarakan jasa nilai tambah teleponi kartu panggil (calling card). Layanan yang
disediakan oleh MSH Niaga adalah jasa telekomunikasi melalui telepon dengan biaya yang lebih
terjangkau.
Mencermati perkembangan dunia usaha di Indonesia dan semakin ketatnya persaingan
antar perusahaan, layanan jasa nilai tambah teleponi kartu panggil dari MSH Niaga
merupakan salah satu kunci penting untuk mendukung kegiatan usaha dari suatu perusahaan.
Salah satu contoh pemanfaatan dari jasa nilai tambah teleponi kartu panggil (calling card) adalah
pemanfaatannya untuk penyediaan layanan pelanggan (customer service) melalui telepon.
Perseroan memiliki visi untuk menjadi perusahaan jasa telekomunikasi yang terbesar di
Indonesia, dengan komitmen untuk memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan. Untuk itu,
misi yang dijalankan Perseroan dengan memanfaatkan teknologi dalam memberikan nilai tambah
terbaik bagi pelanggan, dengan menyediakan solusi telekomunikasi yang berkualitas dengan tarif
yang kompetitif.
Teleponi yang menjadi pangsa pasar Perseroan sebagian besar adalah pelanggan corporate,
dengan wilayah layanan Jakarta dan Surabaya Perseroan hingga 31 Desember 2014 sudah
melayani 1.000 pelanggan korporasi di berbagai bentuk industri seperti rumah sakit, asuransi,
farmasi, otomotif, pertambangan, dan seterusnya.
Mencermati perkembangan teknologi telekomunikasi akhir-akhir ini dan semakin meningkatnya
optimisme atas iklim usaha di Indonesia, MSH Niaga optimis dapat mengembangkan
layanannya terkait dengan jasa nilai tambah teleponi dan diversifikasi usaha lain yang terkait
untuk memperoleh hasil yang maksimal bagi pada pemangku kepentingan. MSH Niaga selain
memberikan layanan yang penting dalam menunjang pengembangan usaha suatu perusahaan
juga memberikan keuntungan bagi pengguna jasa karena menyediakan layanan dengan harga
yang kompetitif.
80 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Malang
1
3
2
4
6.484 398 99 35FIBER OPTIC CABLE LENGTH (KM)
JABODETABEK JAWA TIMUR BANDUNG BALI1 2 3 4
8.902 1.251 167 31COAXIAL CABLE LENGTH (KM)
JABODETABEK JAWA TIMUR BANDUNG BALI1 2 3 4
Daan Mogot Bandengan
Kelapa Gadinng
Karawaci
Primary
Redundant
Plan Primary
Plan Redundant
Kebon Jeruk
Berita Satu Plaza
Bekasi
Cibubur
Pasa
r Min
ggu
DepokCinere
Bogor
Bintaro Cikarang
Graha SA
Pakis Patching Patching Sidoarjo
Rungkut
Ujung Menteng
HUBCONNECTIONS
TOPOLOGY
HUBCONNECTIONS
TOPOLOGY
JABODETABEK
SURABAYA
81ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Malang
1
3
2
4
6.484 398 99 35FIBER OPTIC CABLE LENGTH (KM)
JABODETABEK JAWA TIMUR BANDUNG BALI1 2 3 4
8.902 1.251 167 31COAXIAL CABLE LENGTH (KM)
JABODETABEK JAWA TIMUR BANDUNG BALI1 2 3 4
Daan Mogot Bandengan
Kelapa Gadinng
Karawaci
Primary
Redundant
Plan Primary
Plan Redundant
Kebon Jeruk
Berita Satu Plaza
Bekasi
Cibubur
Pasa
r Min
ggu
DepokCinere
Bogor
Bintaro Cikarang
Graha SA
Pakis Patching Patching Sidoarjo
Rungkut
Ujung Menteng
HUBCONNECTIONS
TOPOLOGY
HUBCONNECTIONS
TOPOLOGY
JABODETABEK
SURABAYA
82 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
POSISISTATUSPENDIDIKAN
PRIA WANITA 306788
201420112010 679 868 1082 1333 1094Perkembangan Jumlah Karyawan
PosisiDirektur : 29Manager : 122Supervisor : 123Staff : 820
PendidikanPaska Sarjana: 37Sarjana: 670Diploma: 127SLTA/ dst: 260
Status KaryawanTetap: 598Kontrak: 496
83ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Selain untuk mendorong pencapaian tujuan organisasi, E-PMS
juga bertujuan untuk mengukur, mengevaluasi, meningkatkan dan
memberikan penghargaan terhadap kinerja karyawan atas pencapaian
kinerjanya dengan lebih adil dan obyektif dan dihubungkan dengan
kompensasi sebagai penghargaan. E-PMS membuat sistem penilaian
dirasakan menjadi lebih adil, obyektif dan lebih menyeluruh bila
ditinjau dari aspek penilaiannya yaitu target dan perilaku. Konsep
E-PMS dibangun dengan menggunakan pendekatan Management by
Objectives (MBO) yang dipopulerkan oleh Peter Drucker. Terdapat siklus
yang berkesinambungan dalam system ini yang meliputi Performance
Planning, Performance Coaching, dan Performance Appraisal.
Penilaian dalam E-PMS didasarkan pada 2 hal yaitu target yang
dituangkan dalam bentuk Key Business Objective (KBO) dan Key
Performance Indicator (KPI), serta perilaku karyawan yang dituangkan
dalam Behavior Competencies (BC). Penilaian dalam KBO memiliki bobot
70 persen, sedangkan penilaian BC sebesar 30 persen dengan nilai
maksimal penilaian sebesar 130 persen dari pencapaian. Nilai yang
keluar dari total KBO dan B dihubungkan dengan kisaran angka tertentu
dan dibuatkan menjadi bentuk rating.
Agar penilaian menjadi lebih adil dan obyektif, maka nilai yang didapat
dibandingkan dengan nilai karyawan lainnya dalam satu bagian. Proses
ini dinamakan normalisasi. Proses normalisasi dilakukan dalam
3 tingkatan mulai dari tingkat section, departmen dan divisi. Pada proses
normalisasi mungkin terjadi perubahan nilai yang didapat, apakah
menjadi naik atau turun, walau ada kemungkinan tidak ada perubahan.
Salah satu unsur penilaian yang masuk dalam KBO adalah Coaching.
Setiap karyawan yang memiliki team member, maka secara otomatis
akan memiliki KBO coaching. Tujuannya adalah untuk mengembangkan
budaya coaching dalam perusahaan. Dengan adanya coaching ini
diharapkan akan membantu karyawan dalam mencapai targetnya, dan
dapat mengatasi permasalahan pada saat terdapat kesulitan.
Proses coaching ini dilakukan dengan proses one by one. Seorang
karyawan yang memiliki team member akan melakukan coach kepada
team member-nya. Selanjutnya dari hasil coaching tersebut, karyawan
akan memasukkan data-datanya kedalam PMS. Setiap tahunnya sistem
E-PMS selalu dikembangkan untuk dapat menjadi lebih baik. Pada
tahun 2014 ini, E-PMS melakukan perubahan pada dimensi-dimensi
dalam Behavior Competencies dengan menggunakan pendekatan
yang berbeda. Perubahan ini ditujukan untuk lebih meminimalkan
tingkat subjektifitas. Setiap dimensi masing-masing terdiri dari 5 poin
pernyataan sehingga total keseluruhan sebanyak 30 poin. Dimensi-
dimensi tersebut meliputi: Discipline and Control, Leadership and
Support, Communication, Achievement, Self-Development,
Challenge and Problem Solving.
Secara ilmiah, strategi manajemen sumber daya manusia adalah
rumusan mendasar mengenai pendayagunaan sumber daya
manusia sebagai usaha mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan terbaik sebuah perusahaan atau industri untuk
menjadi pesaing yang mampu memenangkan dan menguasai pasar,
malalui tenaga kerja yang dimilikinya.
Perseroan dan anak perusahaan Perseroan sangat mementingkan
bagaimana meningkatkan kualitas karyawannya agar dapat memberikan
kontribusi dengan dedikasi tinggi serta kompetensi dalam bidangnya.
Perseroan meyakini dengan mengatur sumber daya manusia dengan
baik maka kinerja Perseroan dalam operasional usaha akan semakin
meningkat dan menjadi competitive advantage yang tidak dimiliki oleh
pesaing. Keyakinan itulah yang mendorong Perseroan untuk selalu
mengembangkan karyawan yang dimilikinya agar menjadi faktor
pembeda dalam memenangkan persaingan. Divisi SDM dengan Sistem
Informasi SDM (HRIS) untuk korporasi, telah meningkatkan fungsinya
menjadi mitra strategis Perseroan yang dapat menyelaraskan kebutuhan
korporasi dan unit usaha sehingga mempermudah serta mempercepat
akses informasi tentang layanan SDM secara akurat dan terkini.
Sistem Informasi SDM
Sistem Informasi SDM (HRIS) dikembangkan dengan dukungan
kerjasama dari Divisi Teknologi Informasi sejak tahun 2011. Penerapan
Overtime Online System, e-Recruitment System dan Exit Clearance
Online System telah berjalan dan senantiasa disempurnakan. Sistem
tersebut memberikan kontribusi perubahan terbesar pada kegiatan
dan proses kerja yang terjadi pada Divisi SDM maupun organisasi.
Pengoperasiannya yang mudah, membuat pengguna mudah
mendapatkan informasi terbaru, dan mudah dalam hal mengelola
setiap tahapan pada proses rekrutmen. Manajemen dapat memperoleh
informasi real time dan transparan mengenai data terkait SDM. Waktu
dan biaya yang dikeluarkan dapat dikurangi dibandingkan manajemen
SDM dilakukan secara manual.
Performance Management System
Performance management system (PMS) di Perseroan sudah dilakukan
secara elektronik, sehingga disebut dengan Electronic Performance
Management System atau disingkat E-PMS. Sistem manajemen kinerja
yang dikembangkan oleh Perseroan dalam bentuk system electronic
untuk menghubungkan tujuan serta visi dan misi organisasi kepada
karyawan, sehingga setiap karyawan bukan hanya tahu arah dan tujuan
yang hendak dicapai oleh organisasi, namun secara sadar ikut berperan
serta dalam mengupayakan pencapaian tujuan organisasi tersebut
melalui kinerja pribadi.
84 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
Dengan atau tanpa aturan hukum, sebuah perusahaan harus menjunjung
tinggi moralitas. Parameter keberhasilan suatu perusahaan dalam
sudut pandang tanggung jawab sosial adalah pengedepankan prinsip
moral dan etis, yakni menggapai suatu hasil terbaik, tanpa merugikan
kelompok masyarakat lainnya. Dengan begitu, perusahaan yang bekerja
dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan memberikan
manfaat terbesar bagi masyarakat.
Aktivitas Tanggung Jawab Sosial
Perseroan melakukan kegiatan tanggung jawab sosial berdasarkan asas
CSR dari Carrol Pyramid yang terdiri atas beberapa lapisan. Lapisan
paling dasar atau fondasi, sudah pasti tanggung jawab perusahaan
diawal yang menjaga kestabilan usahanya melalui peningkatan arus
kas masuk. Lapisan kedua, perusahaan harus menjalani sebuah usaha
dengan patuh pada peraturan atau regulasi pemerintah yang berlaku.
Lapisan ketiga, perusahaan bertanggung jawab dalam menjaga etika
saat menjalani usaha, etika dalam studi ini mengacu pada nilai-nilai
moral, keadilan, dan hak manusia (human rights). Lapisan paling atas
adalah tanggung jawab perusahaan dalam berpartisipasi meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, seperti sumbangan, dukungan akan
kebudayaan, pendidikan, kesehatan, dan seterusnya
Pada tahun 2014 fokus utama kegiatan CSR Perseroan ialah program
donor darah. Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia, Perseroan
mengadakan program donor darah di kantor Perseroan sebanyak
5 (lima) kali, yaitu: di bulan Januari, Juni, September, Oktober , dan
Desember 2014.
Kegiatan tanggung jawab sosial boleh dibilang merupakan aktivitas
wajib yang harus dilaksanakan setiap perusahaan di dunia.
Kebebasan berbisnis dan mendapat keuntungan menjadi landasan
awal setiap perusahaan pada umumnya. Seiring berjalannya
waktu, dunia bergerak ke arah yang tidak stabil, kemakmuran
menjadi tidak merata, banyak aspek yang akhirnya dirugikan atau
menjadi korban, salah satunya adalah lingkungan (environment).
Ketidakseimbangan ini mengundang beberapa kali pertemuan para
pemimpin dunia dalam KTT Bumi di Rio pada 1992 dan tahun 2002
bertempat di Johannesburg.
Sejak pertemuan di Johannesburg tahun 2002 yang dihadiri para
pemimpin dunia memunculkan konsep social responsibility, yang
mengiringi dua konsep sebelumnya yaitu economic dan environment
sustainability. Ketiga konsep ini menjadi dasar bagi perusahaan
dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya (Corporate Social
Responsibility).
Tanggung Jawab Sosial adalah basis teori tentang perlunya sebuah
perusahaan membangun hubungan harmonis dengan masyarakat
tempatan. Secara teoretik, Tanggung Jawab Sosial dapat didefinisikan
sebagai tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para
strategic stakeholders-nya, terutama komunitas atau masyarakat
disekitar wilayah kerja dan operasinya. Tanggung Jawab Sosial
memandang perusahaan sebagai agen moral.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
86 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PT FIRST MEDIA Tbk
PT LINK NET TBK
PERUSAHAAN BEROPERASI DAN PERUSAHAAN INVESTASI
PT FIRST MEDIATELEVISION
PT INDONESIA MEDIATELEVISI
PT LYNX MITRA ASIA
PT GRAHA INVESTAMAANDALAN TERPADU
PT BINA MAHASISWAINDONESIA
PT MEDIA SINEMAINDONESIA
PT JARING DATAINTERAKTIF
PT JAKARTA MARCAPADA MEDIA
PT WIRELESS VISION
PT MSH NIAGA TELECOM INDONESIA
PT PRIMA WIRA UTAMA
PT CITRA EKA RAMAINVESTAMA ANDALAN
PT SEMESTA INVESTASI PRATAMA
PT SEMESTA INTI ANDALAN PRATAMAPT INTERNUX
PT CINEMAXXGLOBAL PASIFIK
PT FIRST MEDIAPRODUCTION
PT FIRST MEDIANEWS
PT CITRA INVESTAMAANDALAN TERPADU
PT MITRA MANDIRIMANTAP
PT DELTA NUSANTARANETWORKS
PT GRAHA RAYA EKATAMA ANDALAN TERPADU
PT BINTANG MERAHPERKASA ABADI
PT MARGAYU VATRICHANTIQA
STRUKTUR ORGANISASI ANAK PERUSAHAAN
88 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PT Link Net Tbk (“LN”)BeritaSatu Plaza 4th floor, Suite 403Jl. Jend Gatot Subroto Kav. 35-36Jakarta 12950 - Indonesia
Pendirian dan Bidang UsahaLN didirikan pada tahun 1996, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini sebagai penyedia jaringan tetap berbasis kabel, jasa multimedia, jasa akses internet, jasa nilai tambah teleponi dan jasa konsultasi manajemen bisnis.
Kepemilikan SahamPerseroan memiliki 32,27% saham LN, Asia Link Dewa Pte Ltd memiliki saham sebesar 33,45% dan 36,28% dimiliki oleh masyarakat
Manajemen
Presiden KomisarisAli ChendraKomisarisBintan R. Saragih
(Independen)Jonathan L. Parapak
(Independen)Edward D. HorowithzLorne R. Sommerville
Presiden DirekturRoberto F. FelicianoDirekturDicky S. MoechtarSigit PrasetyaHenry J. Liando
(Independen) Andy N. Purwohardono
PT First Media Television (“FMTV”)BeritaSatu Plaza, 5th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha FMTV didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyelenggaraan jasa penyiaran berlanggananan.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 80% saham FMTV, Asia Link Dewa Pte Ltd memiliki saham sebesar 19% dan 1% dimiliki oleh Asia Link Co Ltd.
Manajemen
Presiden Komisaris Roberto F. Feliciano Komisaris Henry J. Liando Andy N. Purwohardono
Presiden Direktur Dicky S. Moechtar Direktur Dewi Dharma Yanti Tan Ting Luen
PT First Media Tbk BeritaSatu Plaza, 4th floor, Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha First Media didirikan pada tahun 1994, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyelenggaraan layanan broadband wireless access (BWA) dan penyedia konten siaran.
Kepemilikan Saham Sebesar 55,10% saham Perseroan dimiliki oleh AcrossAsia Ltd, 33,76% dimiliki oleh PT Reksa Puspita Karya dan 11,14% dimiliki oleh masyarakat.
Manajemen
Presiden Komisaris Theo Sambuaga Komisaris Didik J. Rachbini (Independen) Rizal Ramli (Independen) H. Muladi (Independen) Nanan Soekarna (Independen) Ito Sumardi DS (Independen) Markus Permadi Benny Haryanto Richard Setiadi
Presiden Direktur Ali Chendra Wakil Presiden Direktur Irwan Djaja Direktur Dicky S. Moechtar Harianda Noerlan (Independen) Anthony C. Kartawiria Richard Kartawijaya Johannes Tong
Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf Mawar & Saptoto Plaza ABDA, floor 10 & 11 Jl. Jend. Sudirman Kav.59, Jakarta 12190, Indonesia Phone (62 21) 5140 1340; Fax (62 21) 5140 1350
Biro Administrasi Saham PT Sharestar Indonesia – Gedung BeritaSatu Plaza lt.7 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36, Jakarta 12950, Indonesia
INFORMASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN
89ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PT Delta Nusantara Networks (“DNN”)Gedung Graha Kencana Lt. Mezzaine Unit J Jl. Raya Perjuangan No. 88, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha DNN didirikan pada tahun 2006, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang jasa akses internet.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 49,83% saham DNN dan PT Graha Investama Andalan Terpadu memiliki saham sebesar 50,17%
Manajemen
Komisaris Dicky S. Moechtar
Direktur Rony Ardhitya Soetedjo
PT Bintang Merah Perkasa Abadi (“BMPA”)BeritaSatu Plaza 7th floor Suite 702 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha BMPA didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang usaha jasa telekomunikasi.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,91% saham BMPA dan MVC memiliki saham sebesar 0,09%
Manajemen
Komisaris Irwan Djaja
Direktur Dicky S. Moechtar
PT Citra Investama Andalan Terpadu (“CIAT”)BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha CIAT didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,99% saham CIAT, dan GIAT memiliki saham sebesar 0,01%.
Manajemen
Komisaris Irwan Djaja
Direktur Anthony C. Kartawiria
PT First Media News (“FMN”)BeritaSatu Plaza 11th floor, Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha FMN didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang usaha perfilman dan perekaman video.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,98% saham FMN dan MVC memiliki saham sebesar 0,02%
Manajemen
Komisaris Dicky S. Moechtar
Direktur Selamun Y. Bosko
PT First Media Production (“FMP”)BeritaSatu Plaza 4th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha FMP didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang usaha perfilman dan perekaman video.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,9% saham MVC dan FMP memiliki saham sebesar 0,1%
Manajemen
Komisaris Anthony C. Kartawiria
Direktur Johannes Tong
PT Margayu Vatri Chantiqa (“MVC”)BeritaSatu Plaza 11th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha MVC didirikan pada tahun 2002, dan menjalankan kegiatan usahanya di bidang usaha perdagangan umum dan jasa.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,67% saham FMP dan FMN memiliki saham sebesar 0,33%
Manajemen
Komisaris Dicky S. Moechtar
Direktur Johannes Tong
90 LAPORAN TAHUNAN PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PT Bina Mahasiswa Indonesia (“BMI”)Gedung Plaza Asia lt.26 Zone ABCD Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha BMI didirikan pada tahun 2006, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang Jasa Konsultasi Bidang Olahraga.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam BMI melalui GIAT adalah sebesar 45% saham.
Manajemen
Presiden Komisaris John Riady Komisaris Erick Thohir
Direktur Ryan Rusli Gozali
PT Graha Investama Andalan Terpadu (“GIAT”)BeritaSatu Plaza 11th floor Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha GIAT didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam GIAT melalui FMP adalah sebesar 99,7% saham dan 0,3% saham melalui MVC.
Manajemen
Presiden Komisaris Ali Chendra Komisaris Johannes Tong
Direktur Irwan Djaja
PT Jaring Data Interaktif (“JDI”)BeritaSatu Plaza 11th floor Suite 1101 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha JDI didirikan pada tahun 1999, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang jasa konsultasi pengelolaan komputer dan internet.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam JDI melalui FMN adalah sebesar 70% saham dan 30% saham melalui FMP.
Manajemen
Komisaris Johannes Tong
Direktur Sachin Vijaya Gopalan Marcelus Ardiwinata
PT Wireless Vision (“WV”)BeritaSatu Plaza 4th floor Suite 401 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha WV didirikan pada tahun 2004, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam WV melalui MVC adalah sebesar 10% saham.
PT Graha Raya Ekatama Andalan Terpadu (“GREAT”)BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha GREAT didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa.
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 99,00% saham GREAT, dan CIAT memiliki saham sebesar 1%.
Manajemen
Komisaris Irwan Djaja
Direktur Anthony C. Kartawiria
PT Mitra Mandiri Mantap (“MMM”)Jl. KH Moh. Mansyur No.36A Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir Jakarta Pusat - Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha MMM didirikan pada tahun 2010, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Kepemilikan Saham Perseroan memiliki 69,04% saham MMM, PT Cahaya Emeralda Cemerlang memiliki saham sebesar 15,48% dan 15,48% dimiliki oleh PT Inti Permata Provita.
Manajemen
Komisaris Bambang Sucahyo
Direktur Mas Agoes Ismail Ning
PT Indonesia Media Televisi (“IMTV”)BeritaSatu Plaza 2nd floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha IMTV didirikan pada tahun 2007, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyiaran televisi berlangganan.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam IMTV melalui LN adalah sebesar 15% saham.
Manajemen
Presiden Komisaris Harijono Suwarno Komisaris Reynold Pena Ong Dewi Dharma Yanti Lina Hayanti Latief
Presiden Direktur Ali Chendra Direktur Poon Sui Meng Marcelus Ardiwinata Djony Rosnipa Chrysologus RN Sinulingga
PT Media Sinema Indonesia (“MSI”)BeritaSatu Plaza 4th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha MSI didirikan pada tahun 2003, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perfilman dan perekaman video.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam MSI melalui FMP adalah sebesar 99,97% saham, dan 0,03% saham melalui FMN.
Manajemen
Komisaris Anthony C. Kartawiria
Direktur Johannes Tong Marcelus Ardiwinata
INFORMASI PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PERUSAHAAN PERSEROAN
91ANNUAL REPORT PT FIRST MEDIA Tbk 2014
PT Lynx Mitra Asia (“LMA”)Wisma GKBI Suite 3901 Jl. Jend. Sudirman 28, Bendungan Hilir Jakarta Pusat 10210 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha LMA didirikan pada tahun 2008, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam LMA melalui LN adalah sebesar 65% saham dan 35% saham melalui GIAT.
Manajemen
Komisaris Dewi Dharma Yanti
Direktur Rony Ardhitya Soetedjo
PT Prima Wira Utama (“PWU”)BeritaSatu Plaza 7th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35.36 Jakarta 12950 - Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha PWU didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam PWU melalui BMPA adalah sebesar 99,99% saham dan 0,01% saham melalui MVC.
Manajemen
Presiden Komisaris Harjono Suwarno Komisaris Anthony C. Kartawiria Irwan Djaja
Presiden Direktur Richard Kartawijaya Direktur Larry Ridwan
PT Internux (“BOLT!”)Jl. Sultan Hasanuddin 19, Makassar Sulawesi Selatan - Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha BOLT! didirikan pada tahun 2011, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang penyelenggaraan jaringan tetap lokal berbasis packet switched dan jasa akses internet.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam Inux melalui MMM adalah sebesar 56,99% saham.
Manajemen
Komisaris Utama {akan diangkat kemudian} Komisaris Agum Gumelar Keiichi Izumi Lim Benni
Direktur Utama Mas Agoes Ismail Ning Direktur T. Bachrumsjah Hamzah Kazuki Miyaji Liryawati Indryanarum
PT Cinemaxx Global Pasifik (“Cinemaxx”)Menara Matahari lt.2 Jl. Boulevard Palem Raya 7, Lippo Karawaci Tangerang - Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha Cinemaxx didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini antara lain di bidang jasa peredaran film, ekspor dan impor film, dan jasa bioskop.
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam Cinemaxx melalui CIAT adalah sebesar 75% saham. PT Citra Selaras Majujaya memiliki saham sebesar 24,50%, dan 0,50% saham dimiliki oleh PT Karyaindah Selaras Jaya.
Manajemen
Komisaris Made Seputra Djaya
Direktur Rudy Nanggulangi
PT Citra Eka Rama Investama Andalan (“CERIA”)BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha CERIA didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam CERIA melalui GREAT adalah sebesar 99% saham dan 1% saham melalui CIAT.
Manajemen
Komisaris Irwan Djaja
Direktur Anthony C. Kartawiria
PT MSH Niaga Telecom Indonesia (“MSH”)Rukan Graha Cempaka Mas Blok C-06 Jl. Letjen Suprapto, Kel. Sumur Batu, Kec. Kemayoran Jakarta – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha MSH didirikan pada tahun 2000, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam MSH melalui BMPA adalah sebesar 80% saham dan 20% saham melalui GIAT.
Manajemen
Komisaris Eddy Rizal Umar
Direktur KWA Andy Widodo
PT Semesta Investasi Pratama (“SIP”)BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35.36 Jakarta – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha SIP didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam SIP melalui CERIA adalah sebesar 80% saham dan 20% saham melalui CIAT.
Manajemen
Komisaris Irwan Djaja
Direktur Anthony C. Kartawiria
PT Semesta Inti Andalan Pratama (“SIAP”)BeritaSatu Plaza 9th floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.35-36 Jakarta 12950 – Indonesia
Pendirian dan Bidang Usaha SIAP didirikan pada tahun 2014, dan menjalankan kegiatan usahanya saat ini di bidang perdagangan umum dan jasa
Penyertaan Saham Penyertaan Perseroan dalam SIAP melalui SIP adalah sebesar 99% saham dan 1% saham melalui CERIA.
Manajemen
Komisaris Ali Chendra
Direktur Anthony C. Kartawiria
March 26, 2015 Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES Laporan Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Statements Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada For the Years Ended Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013
PT FIRST MEDIA Tbk PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
Daftar Isi Halaman/ Table of Contents Pages
Surat Pernyataan Direksi Directors’ Statement Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Consolidated Financial Statements For the Years Ended
December 31, 2014 and 2013
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 6 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 8 Notes to the Consolidated Financial Statements
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
March 26, 2015 1 Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS KONSOLIDASIAN OF FINANCIAL POSITION Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 As of December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) (In Million Rupiah, except shares data)
31 Des/ 31 Des/
Dec 31, Dec 31,
Catatan/ 2014 2013
ASET Note Rp Rp ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan Setara Kas 2.e, 2.f, 2.g, 2.h, 3, 30, 31, 35 317,412 392,453 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 2.e, 2.f, 2.h, 4, 14, 15, 30, 31, 32.c, 35 Trade Receivables
Pihak Berelasi 18,940 2,074 Related Parties
Pihak Ketiga 92,209 601,086 Third Parties
Aset Keuangan Lancar Lainnya 2.e, 2.h, 5, 31, 35 220,282 27,311 Other Current Financial Assets
Persediaan 2.n, 6 184,228 -- Inventories
Pajak Dibayar di Muka 2.r, 18.a 276,413 65,105 Prepaid Taxes
Biaya Dibayar di Muka 2.i, 7 369,147 135,552 Prepaid Expenses
Jumlah Aset Lancar 1,478,631 1,223,581 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS
Piutang Pihak Berelasi Non-Trade Receivables from
Non-Usaha 2.e, 2.f, 2.h, 30, 31, 35 584,631 571,707 Related Parties
Aset Keuangan Tidak Other Non-Current
Lancar Lainnya 2.h, 13, 35 150,529 38,445 Financial Assets
Investasi pada Entitas Asosiasi 2.f, 2.w, 8, 30 6,200,739 18,458 Investment in Associates
Aset Tetap 2.j, 9, 14, 15, 32 1,957,605 2,749,755 Property, Plant and Equipment
Aset Takberwujud 2.o, 7, 12 1,711,109 115,239 Intangible Assets
Biaya Dibayar di Muka
Jangka Panjang 2.i, 10, 32 195,723 125,400 Long-Term Prepayment
Uang Muka 2.e, 2.f, 11, 30, 31 196,534 101,886 Advances
Aset Tidak Lancar Lainnya 2.e 23,264 78,120 Other Non-Current Assets
Aset Pajak Tangguhan 2.r, 18.e 463,649 219,874 Deferred Tax Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 11,483,783 4,018,884 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 12,962,414 5,242,465 TOTAL ASSETS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
March 26, 2015 2 Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) OF FINANCIAL POSITION (Continued) Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 As of December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) (In Million Rupiah, except shares data)
31 Des/ 31 Des/
Dec 31, Dec 31,
Catatan/ 2014 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS Note Rp Rp LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang Usaha 2.e, 2.f, 2.h, 17, 30, 31, 35 Trade Payables
Pihak Berelasi 277,810 153,055 Related Parties
Pihak Ketiga 488,776 229,708 Third Parties
Beban Akrual 2.h, 20, 35 273,089 133,419 Accrued Expenses
Utang Pajak 2.r, 18.b 8,630 33,970 Taxes Payable
Liabilitas Imbalan Kerja Short-Term Employee
Jangka Pendek 2.s, 22 5,823 15,848 Benefit Liabilities
Bagian Lancar atas Liabilitas 2.e, 2.f, 2.h, 2.m, 4, 9, 15, 19, 30, Current Maturities of Long-Term
Jangka Panjang: 31, 35 Debts:
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Long-Term Borrowing from Bank
Jangka Panjang 2.e, 2.h, 15, 31, 35 290,619 305,906 and Other Financial Institutions
Utang Sewa Pembiayaan 2.f, 2.m, 19, 30 24,436 53,389 Obligation under Finance Lease
Liabilitas Keuangan Jangka Other Short-Term
Pendek Lainnya 2.f, 2.h, 30, 35 51,273 198,011 Financial Liabilities
Pinjaman Jangka Pendek 2.h, 14, 35 7,543 12,000 Short-Term Loan
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 2.f, 21, 30 31,869 470,901 Other Short-Term Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1,459,868 1,606,207 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Utang Bank dan Lembaga Long-Term Borrowing from Bank
Keuangan Jangka Panjang 2.e, 2.h, 15, 31, 35 1,477,863 262,799 and Other Financial Institutions
Utang Sewa Pembiayaan 2.f, 2.m, 19, 30 212,375 127,898 Obligation under Finance Lease
Utang Obligasi 2.h, 16 -- 736,829 Bonds Payable
Liabilitas Keuangan Jangka Other Long-Term Financial
Panjang Lainnya 2.f, 2.h, 30, 35 26,291 8,284 Liabilities
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Long-Term Employee Benefit
Panjang 2.s, 22 28,362 63,694 Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan 2.r, 18.e 368,778 -- Deferred Tax Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 2,113,669 1,199,504 Total Non-Current Liabilities
Jumlah Liabilitas 3,573,537 2,805,711 Total Liabilities
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
March 26, 2015 3 Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENTS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) OF FINANCIAL POSITION (Continued) Pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 As of December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) (In Million Rupiah, except shares data)
31 Des/ 31 Des/
Dec 31, Dec 31,
Catatan/ 2014 2013
Note Rp Rp
EKUITAS EQUITY
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to Equity
kepada Pemilik Entitas Induk Holders of Parent Entity
Modal Saham - Nilai Nominal Capital Stock - Par Value of
Rp500 per Saham Rp500 per Share
Modal Dasar - masing-masing Authorized - 6,967,587,600 shares
sejumlah 6.967.587.600 saham per as of December 31, 2014
31 Desember 2014 dan 2013 and 2013, respectively
Modal Ditempatkan dan Disetor Issued and Fully Paid -
Penuh - masing-masing sejumlah 1,742,167,907 shares
1.742.167.907 saham per as of December 31, 2014
31 Desember 2014 dan 2013 23 871,084 871,084 and 2013, respectively
Tambahan Modal Disetor - Neto 2.d, 24 (12,220) (12,220) Additional Paid-in Capital - Net
Selisih Transaksi Perubahan Difference in Changes on Equity
Ekuitas Entitas Anak 25.a 235 1,028,828 of Subsidiaries Transactions
Saldo Laba (Defisit) 7,394,414 (337,561) Retained Earnings (Deficit)
Jumlah 8,253,513 1,550,131 Total
Kepentingan Non-Pengendali 1,135,364 886,623 Non-Controlling Interests
Jumlah Ekuitas 9,388,877 2,436,754 Total Stockholders' Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND
EKUITAS 12,962,414 5,242,465 EQUITY
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
March 26, 2015 4 Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF CONSOLIDATED STATEMENTS KONSOLIDASIAN OF COMPREHENSIVE INCOME Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali data saham) (In Million Rupiah, except shares data)
Catatan/ 2014 *) 2013
Note Rp Rp
PENDAPATAN 2.f, 2.q, 26, 30 2,026,070 1,754,102 REVENUES
BEBAN LAYANAN 2.q, 27 (592,450) (474,114) COST OF SERVICES
LABA BRUTO 1,433,620 1,279,988 GROSS PROFIT
Beban Penjualan 2.q, 28 (133,861) (158,068) Selling Expenses
Beban Umum dan Administrasi 2.f, 2.q, 29, 30 (514,772) (583,255) General and Administrative Expenses
Depreciation Expense of Property,
Beban Penyusutan Aset Tetap 2.j, 9 (380,405) (338,684) Plant and Equipment
Keuntungan Selisih Kurs Gain on Foreign Exchange
Perubahan Nilai Wajar Opsi Valuta in Fair Value of Foreign Currency
Asing - Neto 2.e 13,519 12,832 Option - Net
Keuntungan (Kerugian) atas Pelepasan Gain (Loss) on Disposal of Property,
Aset Tetap 2.j, 9 115 257 Plant and Equipment
Beban Pajak 2.r (41,613) (3,290) Tax Expenses
Lain-lain - Neto 63,439 (22,453) Others - Net
LABA USAHA 440,042 187,327 OPERATING PROFIT
Biaya Keuangan - Neto 2.f, 30 (106,814) (99,738) Finance Costs - Net
Bagian Laba (Rugi) dari Entitas Asosiasi 8 18,202 (9,868) Share of Income (Loss) from Associates
Keuntungan dari Penjualan Sebagian Gain from Sale of Certain Portion of
Kepemilikan Saham Entitas Anak 1.c 1,333,120 -- Shares Ownership in Subsidiary
Keuntungan atas Realisasi Nilai Transaksi Gain on Realization of Differences in
Dengan Pihak Non-Pengendali 25.b 537,233 -- Transacation with Non-Controlling Interest
Keuntungan Pencatatan Investasi pada Entitas Gain from Record of Investment in Associate
Asosiasi dengan Nilai Wajar 8 5,957,966 -- Using Fair Value
LABA SEBELUM PAJAK 8,179,749 77,721 PROFIT BEFORE INCOME TAX
Beban Pajak Penghasilan 2.r, 18.c (271,590) (57,784) Income Tax Expenses
LABA TAHUN BERJALAN 7,908,159 19,937 PROFIT FOR THE YEAR
Pendapatan Komprehensif Other Comprehensive
Lainnya -- -- Income
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN SEBELUM FOR THE YEAR BEFORE EFFECT
EFEK PENYESUAIAN PROFORMA 7,908,159 19,937 OF PROFORMA ADJUSTMENTS
Efek Penyesuaian Proforma 35,160 -- Effect of Proforma Adjustments
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
TAHUN BERJALAN SETELAH FOR THE YEAR AFTER EFFECT
EFEK PENYESUAIAN PROFORMA 7,943,319 19,937 OF PROFORMA ADJUSTMENTS
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada: Income (Loss) Attributable to:
Pemilik Entitas Induk 7,731,975 (103,375) Equity Holders of the Parent Entity
Kepentingan Non-Pengendali 211,344 123,312 Non-Controlling Interests
Jumlah 7,943,319 19,937 Total
Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Comprehensive Income (Loss)
Diatribusikan Kepada: Attributable To:
Pemilik Entitas Induk 7,731,975 (103,375) Equity Holders of the Parent Entity
Kepentingan Non-Pengendali 211,344 123,312 Non-Controlling Interests
Jumlah 7,943,319 19,937 Total
LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR BASIC INCOME (LOSS) PER SHARE
(Dalam Rupiah Penuh) 2.v, 37 4,438 (59) (in Full Rupiah)
*) PT Link Net Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak 1 November 2014 (Catatan 1.c).
*) PT Link Net is not consolidated anymore since November 1, 2014 (Note 1.c).
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
March 26, 2015 5 Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)
Catatan/ Modal Saham/ Selisih Ekuitas yang Kepentingan Jumlah Ekuitas/
Note Share Capital Transaksi Dapat Non-Pengendali/ Total
Agio Saham Selisih Nilai Perubahan Ekuitas Yang Telah Yang Belum Diatribusikan Non-Controlling Equity
- Neto/ Transaksi Entitas Anak/ Ditentukan Ditentukan Kepada Pemilik Interest
Share Premium Restrukturisasi Difference in Penggunaannya/ Penggunaannya/ Entitas Induk/
- Net Entitas Changes on Appropriated Unappropriated Equity
Sepengendali/ Equity of Attributable
Difference in Value Subsidiaries to Equity
of Restructuring Transactions Holders
Transactions of of the Parent
Entities Under
Common Control
BALANCE AS OF
SALDO PER 31 DESEMBER 2012 870,949 (3,710) (8,591) 1,028,828 100 (234,286) 1,653,290 763,311 2,416,601 DECEMBER 31, 2012
Pelaksanaan Waran Seri II 24 135 -- -- -- -- -- 135 -- 135 Excercise of Warrant Series II
Premium of Excercise of
Agio Atas Pelaksanaan Waran Seri II 24 -- 81 -- -- -- -- 81 -- 81 Warrant Series II
Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif Total Comprehensive Income (Loss)
Tahun Berjalan -- -- -- -- -- (103,375) (103,375) 123,312 19,937 for the Year
BALANCE AS OF
SALDO PER 31 DESEMBER 2013 871,084 (3,629) (8,591) 1,028,828 100 (337,661) 1,550,131 886,623 2,436,754 DECEMBER 31, 2013
Pelepasan Sebagian Saham Entitas Anak 25.a -- -- (1,028,593) -- -- (1,028,593) -- (1,028,593) Disposal of Certain Shares of Subsidiary
Perubahan Kepentingan Non-Pengendali -- -- -- -- -- -- -- 37,397 37,397 Changes in Non Controlling Interest
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Total Comprehensive Income
Berjalan -- -- -- -- -- 7,731,975 7,731,975 211,344 7,943,319 for the Year
BALANCE AS OF
SALDO PER 31 DESEMBER 2014 871,084 (3,629) (8,591) 235 100 7,394,314 8,253,513 1,135,364 9,388,877 DECEMBER 31, 2014
Defisit/Deficit
Additional Paid-in Capital - Net
Tambahan Modal Disetor - Neto/
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
March 26, 2015 6 Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS CONSOLIDATED STATEMENT KONSOLIDASIAN OF CASH FLOWS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)
2014 2013
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan Kas dari Pelanggan 2,452,805 1,960,766 Cash Received from Subscribers
Pembayaran Kas kepada Pemasok (1,071,105) (466,957) Payment to Suppliers
Pembayaran Untuk Beban Usaha (511,391) (450,556) Payment for Operating Expenses
Pembayaran kepada Karyawan (415,659) (314,202) Payment to Employees
Pembayaran Pajak (354,289) (185,150) Income Taxes Paid
Pembayaran Bunga - Bersih (74,563) (37,349) Interest Paid - Net
Penerimaan (Pembayaran) Lainnya 39,668 (121,380) Other Cash Received (Payment)
Arus Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by
Aktivitas Operasi 65,466 385,172 Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Aset Tetap Property, Plant and Equipment
Penjualan 3,913 298,972 Sales
Pembelian (1,170,974) (1,333,184) Acquisition
Investasi di Entitas Asosiasi Investment in Associates
Penambahan (156,113) (17,798) Acquisition
Pelepasan -- 2,125 Disposal
Hasil Penjualan Saham Entitas Anak Melalui Proceed from Sale of Share in Subsidiary's
Divestasi 1,846,886 -- Through Divesment
Pelepasan Aset melalui Transaksi Penjualan dan Disposal of Assets through the sale
Penyewaan Kembali 166,972 -- and lease back transactions
Pembelian Aset Takberwujud (542,282) -- Acquisition of Intangible Assets
Arus Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Flows Provided by
(Digunakan untuk) Aktivitas Investasi 148,402 (1,049,885) (Used in) Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Pinjaman Bank dan Lembaga Bank Loans and Financial
Keuangan Institution
Penerimaan 1,306,388 544,811 Receipt
Pembayaran (538,799) (342,065) Payment
Pembayaran Anjak Piutang (67,072) (22,928) Payment of Factoring Payables
Penerimaan dari Penambahan Modal Disetor -- 217 Proceeds from Additional Paid-in Capital
Penerimaan dari Penambahan Modal Disetor Proceeds from Additional Paid-in Capital
Entitas Anak 55,000 -- of Subsidiaries
Penerimaan dari Utang Sewa Pembiayaan -- 171,250 Proceeds from Finance Lease Obligation
Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan (99,153) (142,975) Payment of Finance Lease Obligation
Pengeluaran untuk Beban Emisi Saham Entitas Anak (7,128) -- Disbursement for Stock Issuance Cost of Subsidiary
Pembayaran Dividen kepada Pihak Non-Pengendali (14,261) -- Payment Dividend for Non-Controlling Interest
Pembayaran Pinjaman Jangka Panjang (739,026) -- Repayments of Long-Term Debt
Arus Kas Neto (Digunakan untuk) Diperoleh dari Net Cash Flows (Used in) Provided by Financing
Aktivitas Pendanaan (104,051) 208,310 Activities
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND
KAS 109,817 (456,403) CASH EQUIVALENTS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari The accompanying notes form an integral part of these laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan consolidated financial statements
March 26, 2015 7 Paraf/Sign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS CONSOLIDATED STATEMENT KONSOLIDASIAN (LANJUTAN) OF CASH FLOWS (CONTINUED) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)
2014 2013
Rp Rp
SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
AWAL TAHUN 392,453 848,657 THE BEGINNING OF YEAR
PERUBAHAN SALDO KAS DAN CHANGES OF CASH AND
SETARA KAS DARI: CASH EQUIVALENT FROM:
- ENTITAS ANAK YANG TIDAK
DIKONSOLIDASI (421,587) -- - NOT CONSOLIDATED SUBSIDIARY
- TAMBAHAN DARI ENTITAS ANAK YANG - ADDITIONAL FROM
DIKONSOLIDASI 268,563 -- CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
Dampak Perubahan Selisih Kurs Effect in foreign exchange changes
Terhadap Kas dan Setara Kas (31,834) 199 in cash and cash equivalents
SALDO KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
PADA AKHIR TAHUN 317,412 392,453 THE END OF THE YEAR
Informasi tambahan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas disajikan di Catatan 38.
Additional information on activities not affecting cash flows is presented in Note 38.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
March 26, 2015 8 Paraf/Sign
1. Umum 1. General 1.a. Pendirian Perusahaan 1.a. The Company’s Establishment PT First Media Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 6 Januari 1994 berdasarkan akta notaris B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro, SH, No. 37 dengan nama PT Safira Ananda. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. C2-1.446.HT.01.01.Th.95 tanggal 1 Februari 1995 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 81 Tambahan No. 6613 tanggal 8 Oktober 1999. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan akta yang dibuat di hadapan notaris Andalia Farida, S.H., M.H No. 10, tanggal 24 April 2014, antara lain mengenai perubahan Pasal 12 ayat (3) dan Pasal 15 ayat (3) Anggaran Dasar Perusahaan, yang mana perubahan tersebut telah diberitahukan dan disimpan dalam sistem Administrasi Badan Hukum sesuai dengan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-00829.40.21.2014 tanggal 25 April 2014, perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT First Media Tbk.
PT First Media Tbk (the Company) was established on January 6, 1994, based on notarial deed No. 37 of B.R.A.Y. Mahyastoeti Notonagoro, SH, under the name of PT Safira Ananda. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in his decree No. C2-1.446.HT.01.01.Th.95 dated February 1, 1995 and was published in the State Gazette No. 81 Supplement No. 6613 dated October 8, 1999. The Company’s articles of association has been amended several times, most recently by notarial deed No. 10 dated April 24, 2014 made before notary Andalia Farida, S.H., M.M, regarding the amendment of Article 12 verse (3) and Article 15 verse (3) of Article of Association of the Company, which has been notified and registered at Legal Entity Administration System through letter issued by Ministry of Law and Human Right No. AHU-00829.40.21.2014 dated April 25, 2014, regarding the receipt of notification of amendment of PT First Media Tbk’s articles of association.
Perusahaan melakukan inkubasi usaha-usaha baru yang berfokus pada bisnis teknologi, media, dan telekomunikasi. Portofolio Perusahaan saat ini terutama terkait dalam penyediaan jasa melalui jaringan komunikasi pita lebar (“jaringan”) (broadband communication network) dan pendistribusian sinyal elektronik melalui jaringan tersebut, yang saat ini pendapatannya terutama dihasilkan dari PT Link Net Tbk, yang menjalankan jasa pendistribusian program televisi di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya dan Bali dan layanan internet broadband berkecepatan tinggi yang saat ini memperoleh pendapatan dari pelanggan di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung dan Surabaya.
The Company involved in incubating new business focusing in the areas of technology, media, and telecomunication. The Company’s portofolio primarily related to provision of services through a broadband communication network (“the network”) and distribution of various electronic signals through the network, with its revenue currently derived primarily from PT Link Net Tbk, which operate the distribution of television program in Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Surabaya and Bali and high speed internet broadband services which currently generate revenues from customers in Jakarta, Tangerang, Bekasi, Bandung and Surabaya areas.
Perusahaan berdomisili di BeritaSatu Plaza Lantai 4, Jl. Gatot Subroto Kav 35-36 Jakarta. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tanggal 1 Maret 1999.
The Company is domiciled at BeritaSatu Plaza 4th Floor, Jl. Gatot Subroto Kav 35-36 Jakarta. It started its commercial operations on March 1, 1999.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/07/2009 tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan telah ditetapkan sebagai salah satu pemenang seleksi untuk memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) di Zona 1 (wilayah Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (wilayah Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Selanjutnya, Perusahaan telah memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 tanggal 6 November 2009 dan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No.179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 tanggal 2 April 2012. Dengan ditetapkannya izin penyelenggaraan tersebut maka
Based on the Decree of the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/07/2009 dated July 27, 2009, the Company has been appointed as one of the selection winners to obtain implementation license of fixed local Packet Switched Based Network using 2.3 GHz Radio Frequency Band for Wireless Broadband services in Zone 1 (Northern part of Sumatera Area) and Zone 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi area). Furthermore, the Company has obtained the implementation license of fixed local Packet Switched based network No. 420/KEP/M.KOMINFO/11/2009 dated November 6, 2009 and as amended by the Decree of Minister of Informatics and Telecommunication of Republic of Indonesia No.179/KEP/M.KOMINFO/04/2012 dated April 2, 2012. In connection with the issuance of such operational license, the Decree of Minister of Transportation Number KP.227 year 2001 dated September 26, 2001 regarding
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
9
March 26, 2015 Paraf/Sign
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.227 tahun 2001 tanggal 26 September 2001 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
implementation license of the Fixed Local Packet Switched based network was revoked and declared invalid.
Entitas induk Perusahaan adalah AcrossAsia Limited, sebuah perusahaan yang didirikan di Cayman Islands dan kepemilikan sahamnya telah tercatat di Bursa Efek Hongkong.
The parent of the Company is AcrossAsia Limited, a company was incorporated in the Cayman Islands and its shares have been listed on the Hongkong Stock Exchange.
1.b. Penawaran Umum Saham Perusahaan 1.b. The Company’s Public Offering Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk menawarkan 20.000.000 sahamnya kepada masyarakat dengan harga pelaksanaan Rp500 per saham dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dalam suratnya No. S-73/PM/2000 tanggal 27 Januari 2000. Saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 25 Februari 2000.
The Company’s Registration Statement to offer 20,000,000 shares to the public at the price of Rp500 per share was declared effective by the Capital Market Supervisory Agency in its letter No. S-73/PM/2000 on January 27, 2000. The Company's shares were listed at the Surabaya Stock Exchange on February 25, 2000.
Pada tahun 2006, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 441.674.000 saham baru (dengan nilai nominal Rp500 per saham) dengan harga penawaran Rp500 per saham dan sebanyak-banyaknya 129.904.118. Waran Seri I yang diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perusahaan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan pernyataan efektifnya berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.S-3415/BL/2006 tanggal 28 Desember 2006, dan menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 29 Desember 2006.
In 2006, The Company conducted Limited Public Offering in connection with Pre-Emptive Rights Issuance I of 441,674,000 new shares (with par value Rp500 per share) at an offering price of Rp500 per share and a maximum of 129,904,118. Warrant Serie I was issued attached to the new shares which given freely as incentive for the stockholders of the Company and/or pre-emptive rights holders who exercise their rights. The offering received an effective notification statement based on the Letter from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. S-3415/BL/2006 dated December 28, 2006, and became effective after obtaining an approval from the Company’s General Meeting of Shareholders dated December 29, 2006.
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 912.421.400 saham baru (dengan nilai nominal Rp500 per saham) dengan harga penawaran Rp500 per saham dan sejumlah 130.345.914 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai saham baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi Pemegang Saham Perusahaan dan/atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Penawaran tersebut telah mendapat pernyataan efektif berdasarkan Surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. S-3383/BL/2010 dan menjadi efektif setelah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan tanggal 19 April 2010.
In 2010, the Company conducted Limited Public Offering in connection with Pre-Emptive Rights Issuance II of 912,421,400 new shares (with par value Rp500 per share) at an offering price of Rp500 per share and a total of 130,345,914 Warant Serie II was issued attached to the new shares which was given freely as incentive for the new stockholders of the Company and/or pre-emptive rights holders who exercised their rights. The offering received an effective statement based on the letter from the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. S-3383/BL/2010 and became effective upon approval from the General Meeting of Shareholders on April 19, 2010.
Per tanggal 31 Desember 2014 seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2014, all of the Company's shares are listed on the Indonesian Stock Exchange.
1.c. Struktur Entitas Anak 1.c. The Structure of Subsidiaries (1). Perusahaan mempunyai entitas anak yang dimiliki secara
langsung dan tidak langsung sebagai berikut: (1). The Company has direct and indirect ownership over the
following subsidiaries:
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
10
March 26, 2015 Paraf/Sign
Entitas Anak/ Domisili/ Bidang Usaha/ Tahun Operasi
Subsidiaries Domicile Operations Komersial/Start
of Commercial
Operations
31 Des/ 31 Des/ 31 Des/ 31 Des/
Dec 31, Dec 31, Dec 31, Dec 31,
2014 2013 2014 2013
% % Rp Rp
PT First Media Jakarta Perfilman dan 100.00 100.00 2009 25,909 25,100
Production Perekaman Video/
("FMP") Film and Video
Recording
PT First Media Jakarta Perfilman dan 100.00 100.00 2010 84,025 52,300
News ("FMN") Perekaman Video/
Film and Video
Recording
PT First Media Jakarta Penyiaran 80.00 80.00 2011 13,205 10,753
Television Berlangganan/
("FMTV") Subscription
Broadcasting
PT Margayu Jakarta Perdagangan/ 100.00 100.00 Belum 782 781
Vatri Chantiqa Trading Beroperasi/
("MVC") Non Operating
PT Jaring Data Jakarta Penyiaran/ 100.00 100.00 Belum 2,089 2,127
Interaktif ("JDI") Broadcasting Beroperasi/
Dimiliki oleh FMN Non Operating
sebesar 70%
PT Bintang Jakarta Telekomunikasi/ 100.00 100.00 Belum 26,840 2,529
Merah Perkasa Telecommunication Beroperasi/
Abadi ("BMPA") Non Operating
PT Graha Jakarta Perdagangan/ 100.00 100.00 Belum 10,095 2,519
Investama Trading Beroperasi/
Andalan Terpadu Non Operating
("GIAT", Sebelumnya/
Formerly PT First
Digital Broadcasting
Televisi or "FDBT")
PT Media Jakarta Perfilman dan 99.00 99.00 2004 761 1,134
Sinema Perekaman Video/
Indonesia Film and Video
("MSI") Recording
Dimiliki oleh FMP
sebesar 99.00%
Percentage
of Ownership
Persentase Jumlah Aset/
Pemilikan/ Total Assets
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
11
March 26, 2015 Paraf/Sign
Entitas Anak/ Domisili/ Bidang Usaha/ Tahun Operasi
Subsidiaries Domicile Operations Komersial/Start
of Commercial
Operations
31 Des/ 31 Des/ 31 Des/ 31 Des/
Dec 31, Dec 31, Dec 31, Dec 31,
2014 2013 2014 2013
% % Rp Rp
Percentage
of Ownership
Persentase Jumlah Aset/
Pemilikan/ Total Assets
PT Delta Jakarta Penyedia Jasa 100.00 49.83 2008 7,805 7,164
Nusantara Akses Internet/
Networks ("DNN") Internet Service
Dimiliki oleh GIAT Provider
sebesar 50.17%
PT Citra Jakarta Perdagangan/ 100.00 -- Belum 75,001 --
Investama Trading Beroperasi/
Andalan Terpadu Non Operating
("CIAT")
PT Mitra Jakarta Perdagangan/ 69.04 -- Belum 3,824,541 1,217,029
Mandiri Mantap Trading Beroperasi/
("MMM") Non Operating
PT Internux Jakarta Penyedia Jasa 39.35 -- 2013 3,633,700 2,271,544
("PT I"), Akses Internet/
Dimiliki oleh MMM Internet Service
sebesar 56.99% Provider
PT MSH Jakarta Jasa Kartu Panggil/ 100.00 -- 2009 20,465 165,669
Niaga Telecom Calling Card Services
Indonesia ("MSH")
Dimiliki oleh BMPA
sebesar 80%
PT Cinemaxx Jakarta Perfilman dan 75.00 -- 2014 271,695 --
Global Pasifik Perekaman Video dan
("CGP") Jasa Bioskop/ Film and
Dimiliki oleh CIAT Video Recording and
sebesar 75% Cinema services
PT Prima Jakarta Perdagangan/ 100.00 -- 2013 33,125 18,335
Wira Utama Trading
("PWU")
Dimiliki oleh BMPA
sebesar 99.99%
*) PT Link Net Tbk tidak lagi dikonsolidasi sejak 1 November 2014 (Catatan 1.c butir 5).
*) PT Link Net Tbk is no longer consolidated since November 1, 2014 (Note 1.c point 5).
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
12
March 26, 2015 Paraf/Sign
Entitas Anak/ Domisili/ Bidang Usaha/ Tahun Operasi
Subsidiaries Domicile Operations Komersial/Start
of Commercial
Operations
31 Des/ 31 Des/ 31 Des/ 31 Des/
Dec 31, Dec 31, Dec 31, Dec 31,
2014 2013 2014 2013
% % Rp Rp
Percentage
of Ownership
Persentase Jumlah Aset/
Pemilikan/ Total Assets
PT Link Net *) Jakarta Penyedian Jariangan -- 66.06 2000 -- 3,225,204
("LN") Tetap Lokal Berbasis
Packet-Switched dan
Jasa Layanan Internet/
Provider of the Fixed
Local Packet-Switched
Based Network and
Internet Service Provider
PT Lynx Mitra Jakarta Telekomunikasi / 35.00 -- 2008 12,786 --
Asia ("LMA") Telecommunication
Dimiliki oleh GIAT
sebesar 35% (1). Berdasarkan Akta No. 49 tanggal 19 Februari 2014 yang
dibuat dihadapan Charles Hermawan, SH, Notaris di kota Tangerang, pemegang saham FMN setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMN sebesar Rp50.890. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham FMN juga menyetujui untuk meningkatkan modal dasar FMN dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp200.000.
(2). Pada bulan Juni 2014, LN melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan melakukan penawaran umum perdana saham. Dalam penawaran umum saham perdana tersebut, LN menawarkan sejumlah 304.265.000 saham milik Perusahaan di LN. Pada saat yang sama, Asia Link Dewa Pte Ltd melakukan pembelian sejumlah 458.248.814 saham milik Perusahaan di LN. Atas penawaran umum saham perdana dan pembelian saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 66,06% menjadi 41%.
(1). Based on Deed No. 49 dated February 19, 2014 of Charles Hermawan, SH, notary in Tangerang, shareholders of FMN agreed to increase the issued and paid-up capital of FMN amounting to Rp50,890. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMN also agreed to increase the authorized capital of FMN from Rp10,000 to Rp200,000.
(2). In June 2014, LN listed its shares in Indonesia Stock Exchange and conduct initial public offerring (IPO). In the IPO, LN offerred 304,265,000 shares of the Company in LN. On the same time, Asia Link Dewa Pte Ltd purchase 458,248,814 shares of the Company in LN. Upon the IPO and purchase of shares, the Company’s shares ownership in LN declined from 66.06% to 41%.
(3). Pada tanggal 30 Juni 2014, LN dan GIAT (entitas anak) membeli saham LMA masing-masing sejumlah 178.750 lembar dan 96.250 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada LMA sebanyak 100%.
(3). On June 30, 2014, LN and GIAT (subsidiaries) acquires LMA’s shares of 178,750 shares and 96,250 shares, respectively, and total share ownership of LMA amounted to 100%.
(4). Perusahaan dan Asia Link telah menandatangani
Cooperation Agreement tertanggal 9 Oktober 2014, yang antara lain mengatur pengaturan dan pengembangan bisnis LN untuk melindungi investasi Asia Link selaku pemegang saham minoritas non-pengendali.
(4). The Company and Asia Link has signed a Cooperation Agreement dated October 9, 2014, which among other things regulates the setting and business development in order to protect investments LN Asia Link as holder of non-controlling minority stake. Cooperation Agreement
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
13
March 26, 2015 Paraf/Sign
Cooperation Agreement mulai efektif sejak selesainya transaksi penjualan saham Perusahaan dalam LN. Dengan efektifnya Cooperation Agreement, Shareholders’ Agreement tertanggal 21 Maret 2011 yang ditandatangani Perusahaan dan Asia Link berakhir dan tidak berlaku lagi.
became effective as of the completion of the sale of shares of the Company in LN. With effective Cooperation Agreement, Shareholders' Agreement dated March 21, 2011 signed by the Company and Asia Link expired and is no longer valid.
(5). Pada tanggal 29 Oktober 2014, RUPSLB Perusahaan telah menyetujui antara lain rencana penjualan saham milik Perusahaan dalam LN (divestasi) melalui pelaksanaan rencana private placement yang akan dilaksanakan di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia, sejumlah kurang lebih 11% dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam LN, yang akan dilakukan melalui penjualan kurang lebih 7,45% dari total saham dalam LN berdasarkan Underwriting Agreement tertanggal 24 Oktober 2014 dan melalui pemberian hak opsi untuk membeli kurang lebih 3,55% dari total saham dalam LN kepada Credit Suisse (Singapore) Ltd. Transaksi penjualan saham Perusahaan dalam LN sebanyak 226.677.000 lembar saham telah selesai pada tanggal 3 November 2014 dengan nilai penjualan sebesar Rp1.360.062. Atas transaksi tersebut Perusahaan mencatat keuntungan dari penjualan saham sebesar Rp1.235.300
(5). On October 29, 2014, the General Meeting of Shareholders Extraordinary of the Company has approved the plan to sell the Company’s shares in the LN (divestment) through a private placement, that will be executed within or outside the territory of the Republic of Indonesia, a number of more or less 11% of the total issued shares and paid in LN, which will be done through the sale of approximately 7.45% of the total shares in the LN based Underwriting Agreement dated October 24, 2014 and through the provision of an option to purchase approximately 3.55% of the total shares in the LN to Credit Suisse (Singapore) Ltd. Transactions sale of shares of the Company in the LN of 226.677.000 shares was completed on November 3, 2014 with selling value amounting to Rp1,360,062. From this transaction, the Company has recorded gain on sale of shares amounting to Rp1,235,300
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, atas opsi tersebut belum dilaksanakan sehingga kepemilikan saham Perusahaan di LN adalah sebesar 33.82% dan sejak tanggal tersebut Perusahaan juga tidak lagi mengkonsolidasi laporan keuangan LN dan mencatat LN sebagai Entitas Asosiasi (Catatan 8).
As of December 31, 2014, at the option has not been exercise so that the Company's shareholding in LN is equal to 33.82% and since that date the Company no longer consolidates the financial statements LN, and records LN as Associate Company (Note 8).
(6). Pada tanggal 31 Oktober 2014, BMPA dan GIAT (entitas anak) membeli saham MSH masing-masing sejumlah 10.000.000 lembar dan 2.500.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada MSH Indonesia sebanyak 100%.
(6). On October 31, 2014, BMPA and GIAT (subsidiaries) buy MSH amounted to 10,000,000 shares and 2,500,000 shares, respectively bringing the total shareholding of MSH as much as 100%.
(7). Pada tanggal 31 Oktober 2014, Perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan MMM untuk penyelesaian piutang usaha Perusahaan melalui konversi utang non-afiliasi sebesar Rp477.630 menjadi saham di MMM.
(7). On October 31, 2014, the Company has an agreement with MMM for the settlement of accounts receivable of the Company through the conversion of a non-affiliated debt into shares in MMM amounted to Rp477,630.
(8). Pada tanggal 5 November 2014, GIAT (entitas anak) membeli 301 saham DNN dari PT Arydan Pacific Indonesia sehingga total kepemilikan saham pada DNN sebanyak 100%.
(9). Berdasarkan Akta No. 25 tanggal 15 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Nurlani Yusup, SH, M.Kn, Notaris di Kabupatan Tangerang, BMPA dan MVC (entitas anak) membeli saham PWU masing-masing sejumlah 9.999.000 lembar saham dan 1.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada PWU sebanyak 100%.
(8). As of November 5, 2014, GIAT (a subsidiary) had acquired 301 shares of DNN from PT Arydan Pacific Indonesia bringing the total shareholding of DNN as much as 100%.
(9). Based on Deed No. 25 dated 15 December, 2014 of Nurlani Yusup, SH, M.Kn, notary in Tangerang regency, BMPA dan MVC (subsidiaries) has acquired PWU amounted to 9,999,000 shares and 1,000 shares, respectively bringin the total shareholding of PWU as much as 100%.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
14
March 26, 2015 Paraf/Sign
(10). Berdasarkan Akta No. 53 tanggal 23 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Sriwi Bawana Nawaksari, Notaris di Kabupaten Tangerang, CIAT (entitas anak) melakukan penyertaan dalam CGP senilai Rp75.000 yang setara dengan 75.000.000 lembar saham sehingga total kepemilikan saham pada CGP adalah sebanyak 75%.
(11). Berdasarkan Akta No. 102 tanggal 24 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Charles Hermawan, SH, Notaris di kota Tangerang, Perusahaan melakukan peningkatan penyertaan dalam MMM sebesar Rp18.000 dan Rp739.800 dengan mengambil pengeluaran saham baru yang dikeluarkan oleh MMM, sehingga kepemilikan saham Perusahaan di MMM adalah sebanyak 69,04%.
(12). Berdasarkan akta No. 83 tanggal 22 Oktober 2014 yang
dibuat dihadapan Charles Hermawan, S.H., Notaris di Tangerang tentang pendirian CIAT, Perusahaan dan GIAT melakukan penyertaan modal dalam CIAT masing-masing sejumlah 495 dan 5 lebar saham sehingga total kepemilikan saham pada CIAT sebanyak 100%.
(13). Berdasarkan Akta No. 18 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang CIAT setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor CIAT sebesar Rp75.000 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham CIAT juga setuju untuk meningkatkan modal dasar CIAT dari sebesar Rp2.000 menjadi Rp302.000.
(14). Berdasarkan Akta No. 19 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham FMN setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMN sebesar Rp67.400. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham FMN juga setuju untuk meningkatkan modal dasar FMN dari sebesar Rp200.000 menjadi Rp503.160.
(15). Berdasarkan Akta No. 20 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham FMP setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor FMP sebesar Rp16.500. FMP juga setuju untuk meningkatkan modal dasar FMP dari sebesar Rp7.500 menjadi sebesar Rp96,000.
(16). Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham GIAT setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor GIAT sebesar Rp6.000 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh FMP. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut,
(10). Based on Deed No. 53 dated 23 December, 2014 of Sriwi Bawana Nawaksari, notary in Tangerang regency, CIAT (a subsidiary) has subscribe shares of CGP amounting to Rp75,000 equal to 75,000,000 shares therefore the total shareholding of CGP as much as 75%.
(11). Based on Deed No. 102 dated 24 December, 2014 of Charles Hermawan, SH, notary in Tangerang, Company has increased its shareholding in MMM amounting Rp18,000 and Rp739,800 by subscribe new shares issued by MMM, therefore the total shareholding is 69,04%.
(12). Based on deed No.83 dated October 22, 2014 of Charles Hermawan, S.H., Notary in Tangerang about establishment of CIAT, the Company and GIAT has subscribe shares of CIAT amounting to 495 and 5 shares therefore the total shareholding of CIAT as much as 100%.
(13). Based on Deed No. 18 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of CIAT agreed to increase the issued and paid-up capital of CIAT amounting to Rp75,000 by the issuance of new shares which fully subscribed by the Company. Pursuant to the conversion, the shareholders of CIAT also agreed to increase the authorized capital of CIAT from Rp2,000 to Rp302,000.
(14). Based on Deed No. 19 dated 30 December, 2014 of
Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of FMN agreed to increase the issued and paid-up capital of FMN amounting to Rp67,400. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMN also agreed to increase the authorized capital of FMN from Rp200,000 to Rp503,160.
(15). Based on Deed No. 20 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of FMP agreed to increase the issued and paid-up capital of FMP amounting to Rp16,500. Pursuant to the conversion, the shareholders of FMP also agreed to increase the authorized capital of FMP from Rp7,500 to Rp96,000.
(16). Based on Deed No. 21 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of GIAT agreed to increase the issued and paid-up capital of GIAT amounting to Rp6,000 by the issuance of new shares which fully subscribed by the FMP. Pursuant to the conversion, the shareholders of GIAT also agreed to increase the authorized capital of GIAT from Rp10,000 to Rp34,000.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
15
March 26, 2015 Paraf/Sign
pemegang saham GIAT juga setuju untuk meningkatkan modal dasar GIAT dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp34.000.
(17). Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 30 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Andalia Farida, SH, MH, Notaris di Jakarta, pemegang saham BMPA setuju untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor BMPA sebesar Rp24.500 dengan pengeluaran saham baru yang seluruhnya diambil oleh Perusahaan. Terkait dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut, pemegang saham BMPA juga setuju untuk meningkatkan modal dasar BMPA dari sebesar Rp10.000 menjadi Rp108.000.
(17). Based on Deed No. 22 dated 30 December, 2014 of Andalia Farida, SH, MH, notary in Jakarta, shareholders of BMPA agreed to increase the issued and paid-up capital of BMPA amounting to Rp24,500 by the issuance of new shares which fully subscribed by the Company. Pursuant to the conversion, the shareholders of BMPA also agreed to increase the authorized capital of BMPA from Rp10,000 to Rp108,000.
1.d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan 1.d. Board of Commissioners, Directors and Employees Per 31 Desember 2014, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing berdasarkan Rapat Umum Pemegang Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 23 April 2014, yang diaktakan dalam akta notaris Andalia Farida, SH., Mkn, No. 11 tanggal 23 April 2014 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on April 23, 2014, as covered by notarial deed No. 11 of Andalia Farida, SH., Mkn, dated April 23, 2014, are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Theo Leo Sambuaga President Commissioner Komisaris Independen Didik J. Rachbini Independent Commissioner Komisaris Independen Rizal Ramli Independent Commissioner Komisaris Independen Muladi Independent Commissioner Komisaris Independen Ito Sumardi DS Independent Commissioner Komisaris Independen Nanan Soekarna Independent Commissioner Komisaris Komisaris Komisaris
Markus Permadi Benny Haryanto Richard Setiadi
Commissioner Commissioner Commissioner
Direksi Directors Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur
Ali Chendra Irwan Djaja
President Director Vice President Director
Direktur Independen Harianda Noerlan Independent Director Direktur Dicky Setiadi Moechtar Director Direktur Johannes Tong Director Direktur Anthony Chandra Kartawiria Director Direktur Richard Kartawijaya Director Per 31 Desember 2013, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan masing-masing berdasarkan Rapat Umum Pemegang Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 24 September 2013, yang diaktakan dalam akta notaris Rini Yulianti SH, No. 30 tanggal 24 September 2013 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2013, the members of the Company’s Board of Commissioners and Directors based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders held on September 24, 2013, as covered by notarial deed No. 30 of Rini Yulianti SH, dated September 24, 2013, are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Theo Leo Sambuaga President Commissioner Komisaris Independen Didik J. Rachbini Independent Commissioner Komisaris Independen Rizal Ramli Independent Commissioner Komisaris Independen Muladi Independent Commissioner Komisaris Independen Ito Sumardi DS Independent Commissioner Komisaris Markus Permadi Commissioner
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
16
March 26, 2015 Paraf/Sign
Direksi Directors Presiden Direktur Akan ditentukan kemudian/
Will be determined later President Director
Direktur Tidak Terafiliasi Harianda Noerlan Non Affiliated Director Direktur Dicky Setiadi Moechtar Director Direktur Larry Ridwan Director Direktur Ali Chendra Director Direktur Johannes Tong Director Direktur Danrivanto Budhijanto Director Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, susunan komite audit adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the members of the audit committee are as follows:
Ketua Didik J. Rachbini Chairman Anggota Herman Latief Member Anggota R Hikmat Kartadjoemena Member Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, corporate secretary Perusahaan adalah Harianda Noerlan.
As of December 31, 2014 and 2013, the Company’s corporate secretary is Harianda Noerlan.
Perusahaan dan entitas-entitas anak, pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 mempunyai masing-masing sekitar 1.085 dan 1.169 karyawan tetap (tidak diaudit).
The Company and its subsidiaries, as of December 31, 2014 and 2013, have approximately 1,085 and 1,169 permanent employees, respectively (unaudited).
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan 2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
2.a. Compliance to the Financial Accounting Standards (FAS)
Laporan keuangan konsolidasian interim Perusahaan dan entitas anak telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” lampiran Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
The Company and its subsidiaries interim consolidated financial statements has been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (FASB-IIA) and Regulations from Capital Market and Supervisory Board and Financial Institution (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 regarding the “Preparation of Financial Statements” attachment Decree No. KEP-347/BL/2012 regarding presentation and disclosure of financial statements the issuer or public company.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
2.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared based on the going concern assumption and accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows which used the cash basis. The basis of measurement in preparation of these consolidated financial statements is the historical costs concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
17
March 26, 2015 Paraf/Sign
Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.
The presentation currency used in the preparation of these consolidated financial statements is Indonesian Rupiah, which represents the functional currency of the Company and subsidiaries.
Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan Implementation of Current Year Accounting Standards Berikut adalah interpretasi baru yang wajib ditetapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2014 dalam laporan keuangan konsolidasian:
The new interpretation which are mandatory for the first time on or after January 1, 2014, in the consolidated financial statements are as follows:
ISAK No. 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan ISAK No. 27: Transfer of Assets from Customers
ISAK No. 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
ISAK No. 28: Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments
Perusahaan telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan interpretasi tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Company has evaluated the impact of the new interpretation to be immaterial to the consolidated financial statements.
2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian 2.c. Consolidation Principles Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan entitas anaknya. Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Seluruh akun dan transaksi antar Perusahaan yang material telah dieliminasi.
The consolidated financial statements included the accounts of the Company and its subsidiaries. The Subsidiaries are all entities whereby the Company has the power to control the financial and operating policies, generally through an ownership of more than half of the voting rights. All significant intercompany accounts and transactions are eliminated.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company and deconsolidated from the date on which the Company’s control ceases.
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan.
Non-controlling interests represent the proportion of the results and net assets of subsidiaries which are not attributable to the Company.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
The changes in the Company’s ownership interest in a
subsidiary that do not effect in a loss of control are accounted
for as equity transactions. Any difference between the amount
by which the non-controlling interests are adjusted and the fair
value of the consideration paid or received shall be recognized
directly in equity and attributed to the owners of the parent.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif.
The changes in the Company’s ownership interest in a subsidiary that effect in a loss of control are accounted for as gain or loss at statements of comprehensive income.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:
In case of loss of control over subsidiary, the Group:
- menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
- menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali;
- menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;
- derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
- derecognizes the carrying amount of any non-controlling interest;
- derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
18
March 26, 2015 Paraf/Sign
- mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan - mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang
sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi atau ke saldo laba.
- recognizes the fair value of the consideration received; - recognizes the fair value of any investment retained; - recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and
- reclassifies its share of components previously recognized
in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as approoriate.
2.d. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali 2.d. Difference in Value of Restructuring Transactions of
Entities under Common Control Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali adalah transaksi yang mengalihkan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali yang tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas individual dalam kelompok perusahaan tersebut.
Restructuring transactions of entities under common control are transactions to transfer assets, liabilities, shares and other ownership instruments between parties under common control which do not result in profit or loss for the whole group or for an individual entitiy of the group.
Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan. Efektif tanggal 1 Januari 2013, Perusahaan menerapkan PSAK No. 38 (revisi 2012). Penerapan PSAK ini berlaku secara prospektif dengan ketentuan bahwa saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali berdasarkan PSAK No. 38 (revisi 2004): Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali pada tanggal awal penerapan PSAK ini, yaitu tanggal 1 Januari 2013, disajikan dalam pos tambahan modal disetor dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.
Before January 1, 2013, the difference between the transfer price of transfer assets, liabilities, shares or other ownership instruments and the book value arising from restructuring transactions of entities under common control is recorded as “Difference in value from restructuring transactions among entities under common control” and presented as part of equity of the Company. Effective on January 1, 2013, the Company adopted PSAK No. 38 (2012 revision). This PSAK is being adopted prospectively that the difference in value resulting from the common-control entities restructuring transaction based on PSAK No. 38 (2004 revision): the Accounting of Restructuring of Common-Control Entities, at the early adoption of this PSAK, January 1, 2013, being presented as “Additional-Paid-In-Capital”, and can not be recognized as “Realized Profit/Loss” or reclassified as “Retained Earnings”.
2.e. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing 2.e. Foreign Currency Transactions and Balances Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
Transactions involving foreign currencies are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang diumumkan oleh Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut (per 31 Desember 2014 kurs tukar yang digunakan adalah USD1 = Rp12.440; per 31 Desember 2013 kurs tukar yang digunakan adalah USD1 = Rp12.189). Laba atau rugi selisih kurs dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
On statement of financial positions date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are reported in Rupiah using the rate of exchange prevailing at such date as published by Bank Indonesia (as of December 31, 2014 is USD1 = Rp12,440; December 31, 2013 is USD1 = Rp12,189). The resulting gains or losses are credited or charged to the consolidated statements of comprehensive income.
2.f. Transaksi dengan Pihak-pihak berelasi 2.f. Transaction with Related Parties Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):
A related party is a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements (referred to as “reporting entity”):
(a.) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut:
(a.) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor;
(i) has control or joint control over the reporting entity;
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
19
March 26, 2015 Paraf/Sign
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor; atau
(ii) has significant influence over the reporting entity; or
(iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.
(iii) is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
(b.) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(b.) An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:
(i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain);
(i) The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others);
(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya);
(ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member);
(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party;
(iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga;
(iv) One entity is a joint venture of the third entity and the other entity is an associate of the third party;
(v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor;
(v) The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a);
(vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a);
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).
(vii) A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
2.g. Setara Kas 2.g. Cash Equivalents Setara kas terdiri dari deposito jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak dibatasi penggunaannya.
Cash equivalents consist of short-term time deposits with maturities of 3 (three) months or less since the time of their placement, not pledged as collateral and unrestricted.
2.h. Instrumen Keuangan 2.h. Financial Instruments Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas keuangan.
The Company classifies its financial instruments in the form of financial assets and financial liabilities.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut: Financial assets are classified as follows:
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
1. Financial assets at fair value through profit and loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. Under this category are financial assets acquired for the purpose of selling within a short-term period or where there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivative instruments are also classified herein unless they are designated as effective hedging instruments. The investments which meet this classification are recorded at
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
20
March 26, 2015 Paraf/Sign
termasuk dalam kelompok ini dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal laporan posisi keuangan dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
fair value. Unrealized gains or losses on reporting date are credited or debited to the operations of the year.
Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Company has no financial assets classified as financial assets at fair value through profit and loss.
2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo 2. Investments classified as held to maturity Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
Investment in held to maturity are non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment and maturity have been defined, and management has the positive intention and ability to hold these financial assets to maturity, unless:
a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
a. investments that at initial recognition, are designated as financial assets measured at fair value through profit or loss;
b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
b. investment designated as available for sale; and
c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
c. investment that meet the definition of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
These are initially recognised at fair value including transaction costs and subsequently measured at amortised cost, using the effective interest method.
Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diklasifikasi sebagai investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo.
The Company has no financial assets classified as investments held to maturity.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang 3. Loans and receivables Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payment and are not quoted in the active markets.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek dimana perhitungan bunga tidak material.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method, except for loans and receivables whereby the calculation of interest is immaterial.
Perusahaan mempunyai kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan lancar dan tidak lancar lainnya, dan piutang pihak berelasi non-usaha yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
The Company has cash and cash equivalents, trade receivables, other current and non-current financial assets, and non-trade receivables from related parties are classified as loans and receivables.
4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
4. Financial assets classified as available for sale
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang yang tidak memenuhi kriteria kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal laporan posisi keuangan yang disajikan sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain.
Financial assets classified as available for sale are non-derivative financial assets designated as available for sale or that do not meet criteria for other groups. These financial assets are recorded at fair value. The difference between the cost and fair value is income (loss) that have not been realized in the statement of financial position date are presented as part of other comprehensive income.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
21
March 26, 2015 Paraf/Sign
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, investasi pada saham yang merupakan bagian dari aset keuangan tidak lancar lainnya diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual.
As of December 31, 2014 and 2013, investments in share of stock as part of other non-current financial assets are classified as available for sale.
Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Company uses settlement date accounting for regular contracts when recording transactions of financial assets.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Impairment of Financial Assets Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Financial assets, other than those at fair value through profit or loss, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or deliquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
It becoming probable that the borrower will enter bankcruptcy or financial reorganisation.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kegagalan pembayaran piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portofolio of receivables involves the Company and its subsidiaries’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portofolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset keuangan.
For financial assets that are stated at amortized cost, the loss of impairment value is the difference between the carrying value of the financial assets and the present value of discounted future estimated cash flows value using an effective interest rate as applicable to financial assets.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The carrying amount of the financial asset is deducted with the loss of impairment as directly of financial asset, except receivable which the carrying amount deducted through the use of allowance of receivable . If in a subsequent period, the amount of the impairment loss decrease and the decrease can be related objectively to an event occuring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reserved to the extent that the carrying amount of the asset does not exceed its amortized cost at the reversal. The amount of such reversal is recognized as profit or loss.
Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassification of Financial Assets Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset
Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
22
March 26, 2015 Paraf/Sign
keuangan hanya terbatas pada instrumen utang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at fair value of the financial asset at the date of reclassification.
Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut: Financial liabilities are classified in the following groups: 1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi 1. Financial liabilities measured at fair value through profit
and loss Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit and loss is financial obligations that can be transferred in the near future. Derivatives are classified as liabilities at fair value through profit and loss except for a derivative that is designated, and effective as hedging instruments.
Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
The Company has no financial liabilities classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss.
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
2. Financial liabilities are measured using amortized cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities measured at fair value through profit and loss are categorized and measured at amortized cost.
Perusahaan memiliki liabilitas keuangan berupa utang usaha, beban akrual, pinjaman jangka pendek, utang bank dan lembaga keuangan jangka pendek dan panjang, utang obligasi, liabilitas keuangan jangka pendek dan panjang lainnya.
The Company has financial liabilities in the form of trade payables, accrued expenses, short-term loan, short and long-term loan from banks and financial institution, bonds payable, and other short and long-term financial liabilities.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Derecognition of Financial Assets and Liabilities Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh.
The Company and its subsidiaries derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Company and its subsidiaries retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralised borrowing for the proceeds received.
Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Company and its subsidiaries derecognizes financial liabilities when, and only when, the Company and its subsidiaries’s obligations are discharged, cancelled or they expire.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
23
March 26, 2015 Paraf/Sign
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Offsetting Financial Instruments Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and liabilities are offset and the net amount are reported in the consolidated statements of financial position when and only when, there is a legally enforceable right to net off the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Metode Suku Bunga Efektif Effective Interest Method Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laba atau rugi.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at fair value through profit and loss.
Estimasi Nilai Wajar Fair Value Determination Nilai wajar aset dan liabillitas keuangan diestimasi untuk keperluan pengakuan dan pengukuran atau untuk keperluan pengungkapan.
The fair value of financial assets and liabilities must be estimated for recognition and measurement or for disclosure purposes.
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapkan atas pengukuran nilai wajar dengan tingkat hirarki nilai wajar sebagai berikut:
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” requires disclosure of fair value measurements by level of the following fair value measurement hierarchy:
(i) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1),
(i) quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1),
(ii) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2), dan
(ii) inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from prices) (Level 2), and
(iii) input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).
(iii) inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (Level 3).
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi nilai pasar pada tanggal pelaporan. Kuotasi nilai pasar yang digunakan Perusahaan dan entitas anak untuk aset keuangan adalah harga penawaran (bid price), sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (ask price). Instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 1.
The fair value of financial instruments traded in active markets is based on quoted market prices at the reporting date. The quoted market price used for financial assets held by the Company and its subsidiaries is the current bid price, while financial liabilities use ask price. These instruments are included in Level 1.
Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian
The fair value of financial instruments that are not traded in an active market is determined using valuation techniques. These
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
24
March 26, 2015 Paraf/Sign
tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.
valuation techniques maximize the use of observable market data where it is available and rely as minimum as possible on estimates. If all significant inputs required to fair value an instrument are observable, the instrument is included in Level 2.
Jika satu atau lebih input yang signifikan tidak berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi, maka instrumen tersebut masuk ke dalam Tingkat 3. Ini berlaku untuk surat-surat berharga ekuitas yang tidak diperdagangkan di bursa.
If one or more of the significant inputs is not based on observable market data, the instrument is included in Level 3. This is the case for unlisted equity securities.
Teknik penilaian tertentu digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan mencakup:
Specific valuation techniques used to value financial instruments include:
penggunaan harga yang diperoleh dari bursa atau pedagang efek untuk instrumen sejenis, dan
the use of quoted market prices or dealer quotes for similar instruments, and
teknik lain seperti analisis arus kas yang didiskonto digunakan untuk menentukan nilai instrumen keuangan lainnya.
other techniques, such as discounted cash flow analysis, are used to determine fair value for the remaining financial instruments.
2.i. Biaya Dibayar di Muka 2.i. Prepaid Expenses Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortized over the periods benefitted by using the straight-line method.
2.j. Aset Tetap 2.j. Property, Plant and Equipment Aset tetap dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai. Hak atas tanah tidak disusutkan dan disajikan sebesar biaya perolehan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Property, plant and equipment is accounted for using cost model which is stated at cost less their accumulated depreciation and any accumulated losses impairment. Landrights are not depreciated and presented at acquisition cost. The depreciation were calculated using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan 15 Building Renovasi 4 Leasehold Improvements Peralatan Kantor, Perabotan dan Kendaraan
4 - 5
Office Equipment, Furniture and Fixtures and Vehicle
Jaringan Distribusi 5 - 15 Distribution Network Peralatan BTS 8 BTS Equipment Peralatan Komunikasi 4 - 7.5 Communication Devices
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is carried at cost and not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Sedangkan biaya-biaya yang sifatnya meningkatkan masa manfaat aset secara signifikan, dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan aset tetap tersebut dikeluarkan dari kelompok aset tetap, dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun bersangkutan.
The cost of maintenance and repairs is directly charged to statement of comprehensive income as incurred. While significant renewal and betterments that increase the property and equipment condition are capitalized. When property and equipment are retired or otherwise disposed of, the cost and the related accumulated depreciation are removed from the account and any resulting gain or loss is reflected in the consolidated statement of comprehensive income for the year.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, nilai aset tetap direview terhadap kemungkinan penurunan nilai, apakah terdapat peristiwa atau kondisi yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat dipulihkan. Penyisihan atas penurunan nilai aset tetap diakui pada periode terjadinya penurunan nilai.
At the statement of financial position date, the carrying value of property and equipment is reviewed for impairment whenever events and circumstances that the carrying value of property and equipment may not be recoverable. The provision for impairment of value is recognized in the period it occurred.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
25
March 26, 2015 Paraf/Sign
2.k. Aset dalam Penyelesaian 2.k. Construction in Progress Aset dalam penyelesaian terdiri dari bagian dari jaringan dan pekerjaan proyek yang masih dalam penyelesaian. Pengeluaran yang berhubungan dengan konstruksi, termasuk bunga, selisih kurs atas pinjaman dalam valuta asing dan beban pendanaan lainnya yang berhubungan dengan pinjaman yang digunakan untuk keperluan konstruksi, dikapitalisasi sebagai bagian aset dalam penyelesaian, sesuai dengan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”.
Construction in progress consists of portions of the network and project which are still under construction. Expenditures relating to the construction, including interest, foreign exchange differences on borrowing and other financing charges incurred on loans obtained to finance the construction, are capitalized as part of construction in progress, in accordance with the PSAK No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”.
2.l. Periode Prematur 2.l. Prematurity Period Periode prematur adalah periode dimana jaringan distribusi televisi sedang dalam tahap pembangunan dan pelayanan. Periode prematur dimulai ketika pendapatan dari pelanggan pertama diterima dan berakhir ketika pembangunan jaringan distribusi selesai, termasuk waktu yang cukup untuk menyiapkan instalasi drops pelanggan beserta perangkat keras yang berhubungan. Perusahaan menetapkan jangka waktu periode prematur selama 3 tahun.
The prematurity period defined as the period in which the cable television distribution network is partially under construction and partially in service. Prematurity period begins when the first subscriber’s revenue is earned and ends when the construction of the distribution network is completed, including a reasonable time to provide for installation of subscriber drops and related hardware. Management has determined the length of the prematurity period to be 3 years.
2.m. Sewa 2.m. Leases Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee.
The classification of a lease is determined based on whether the lessor or lessee controls substiantially all the risks and rewards incidental to ownership.
Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership are classified as operating leases. Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term.
2.n. Persediaan 2.n. Inventories Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih (net realizable value). Harga perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata (average method). Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir periode, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.
Inventories are carried at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined by using the average method. Allowance for inventory obsolescence is provided based on the review of the condition of the individual inventory items at the end of the period, while the allowance for decline in value is provided to reduce the carrying values of the inventories to their net realizable values.
2.o. Aset takberwujud 2.o. Intangible Assets Aset takberwujud meliputi biaya izin awal (up-front fee) Layanan Pita Lebar Nirkabel dan perangkat lunak komputer dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus masing-masing selama 10 (sepuluh) tahun dan 4 (empat) tahun.
Intangible assets represent up-front fee of Wireless Broadband and computer software and are amortized using the straight-line method over the estimated useful life of 10 (ten) years and 4 (four) years, respectively.
2.p. Diskonto Surat Promes 2.p. Discount on Promissory Notes Diskonto yang berasal dari penerbitan surat promes diamortisasi sesuai dengan periode jatuh tempo masing-masing surat promes dengan menggunakan metode garis lurus.
Discount arising from the issuance of promissory notes is amortized over the period of the related notes using the straight-line method.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
26
March 26, 2015 Paraf/Sign
2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban 2.q. Revenue and Expenses Recognition Jasa langganan untuk televisi kabel diakui sebagai pendapatan berdasarkan waktu penayangan untuk paket berlangganan. Jasa langganan yang ditagih atau diterima di muka ditangguhkan (dilaporkan sebagai Pendapatan Jasa Langganan Ditangguhkan) dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktu berlangganan. Pemasangan iklan diakui sebagai pendapatan pada saat iklan telah disiarkan. Jasa langganan untuk akses internet kabel kecepatan tinggi, diakui sebagai pendapatan berdasarkan pengaksesan internet. Pendapatan dari akses jaringan korporasi diakui pada saat pemasangan.
Subscription fees for cable television programs are recognized as revenue on a time apportionment basis for subscription package. Subscription fees billed or received in advance are deferred (reported as Unearned Subscription Fees) and are amortized based on the respective subscription terms. Insertions fees are recognized as revenues when the advertisement is placed in the channel. Subscriptions fees for high speed cable internet access are recognized as revenue upon rendering of the access to the internet. Revenues from corporate access network are recognized as income at the time the connection take place.
Beban diakui pada saat terjadinya. Expenses are recognized when they are incurred.
2.r. Pajak Penghasilan 2.r. Income Tax Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas (liability). Pajak tangguhan dihitung dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
All temporary differences arising between the tax bases of asset and liabilities and their carrying value are recognized as deferred tax using liability method. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal dimasa mendatang akan memadai untuk dikompensasi. Penilaian penyisihan dibentuk atas bagian aset pajak tangguhan yang diperkirakan tidak dapat direalisasi di masa yang akan datang. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Deferred tax assets relating to the carryforward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that the future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized. A valuation allowance is provided for the portion of deferred tax assets which is not expected to be realized in the future. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the result of the appeal is determined.
Pajak kini dihitung berdasarkan laba kena pajak, yakni laba yang telah disesuaikan dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Current tax is recognized based on taxable income for the year, which is commercial income adjusted in accordance with the current tax regulation.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when the tax decision letter is received or, if an appeal is filed, when the decision of such appeal has been determined, or if the appeal when the decision on the appeal is determined.
Perusahaan melakukan saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini jika dan hanya jika, Perusahaan memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
The company offset the current tax assets and current tax liabilities if, and if only, the Company has the right which be forced by law to offset the recognized amounts; and intends to settled with a net basis or to realize the asset and settled the liability simultaneously.
2.s. Imbalan Kerja 2.s. Employee Benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu periode akuntansi.
Short-term employee benefits are recognized at undiscounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period.
Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik
Post-employment benefits are recognized at a discounted amount when an employee has rendered service to the Company during an accounting period. Liabilities and expenses are measured using actuarial techniques which
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
27
March 26, 2015 Paraf/Sign
aktuaria yang mencakup pula liabilitas konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode projected unit credit.
include constructive obligation that arises from the Company’s informal practices. In calculating the liabilities, benefits should be discounted by using projected unit credit method.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, perusahaan berkomitmen untuk:
Termination benefits are recognized when, and only when, the Company is demonstrably committed to either:
(a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau
(a) terminate an employee or Company and its subsidiaries of employees before the normal retirement date; or
(b) menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
(b) provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy.
2.t. Biaya Emisi Saham 2.t. Stock Issuance Costs Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pencatatan saham di bursa efek atas saham yang sudah beredar dan biaya yang berkaitan dengan dividen saham dan pemecahan saham tidak termasuk dalam pos biaya emisi efek ekuitas.
Stock issuance costs represent expenses which relate to the issuance of the stock of the Company. These expenses include fee and commission which paid to underwriter, stock exchanges’ supporting institutions and professionals, and registration document printing expenses, listing at stock exchange expense and promotion expenses. Expenses relate to the listing of outstanding stock at stock exchange and expenses relate to stock dividend and stock split does not included in stock issuance cost.
Efektif tanggal 1 Januari 2000, sesuai dengan Surat Keputusan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, beban yang terjadi sehubungan dengan penawaran saham Perusahaan kepada masyarakat dibebankan ke “Tambahan Modal Disetor”.
Effective January 1, 2000, in accordance with the decree of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000, the expenses incurred with regard to the shares offered by the Company to public will be charged into “Additional Paid In Capital”.
2.u. Pelaporan Segmen Operasi 2.u. Operating Segments Reporting Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. Perusahaan mengidentifikasi jasa langganan untuk televisi kabel dan internet, dan broadband wireless access sebagai segmen operasi Perusahaan.
Operating segments was identified based on internal management reports which was reviewed by decision maker of the Company’s operations. The Company has identified the cable television network and internet service, and broadband wireless access as operating segments of the Company.
2.v. Laba per Saham 2.v. Earning per Share Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang bersangkutan.
Basic earning per share is computed by dividing income (loss) attributable to equity holders of the parent entity with the weighted average number of shares outstanding during the year.
Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
For calculating diluted earning per share, the weighted average number of common shares outstanding should be adjusted by considering the impact of all diluted shares.
2.w. Investasi pada Entitas Asosiasi 2.w. Investment in Associate Entitas asosiasi adalah suatu entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan. Entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
Associates are entities of which the Company has significant influence but not control. Associate entity is accounted for using the equity method.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognized in other comprehensive income is reclassified to profit or loss where appropriate.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
28
March 26, 2015 Paraf/Sign
Bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Perusahaan atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Perusahaan menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Perusahaan memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Company’s share of post-acquisition profits or losses is recognized in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognized in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognized as reduction in the carrying amount of the investment. When the Company’s share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Company does not recognize further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka Perusahaan menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada perusahaan asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian keuntungan/(kerugian) bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Perusahaan.
The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognizes the amount in “share of profit/(loss) of an associate” in the profit or loss. Unrealized losses are eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Company.
2.x. Kombinasi Bisnis 2.x. Business Combination Perusahaan mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi (termasuk dalam pengukuran kepentingan nonpengendali).
The Company accounts for each business combination by applying the acquisition method (includes measurement of non-controlling interest).
Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada tahun saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima.
The consideration transferred for an acquisition is measured at the aggregate of the fair values of assets given-up, liabilities assumed and equity instruments issued by the Company. Acquisition-related costs are recognized in the profit or loss as incurred.
Perusahaan mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali:
The Group recognizes the identifiable assets acquired and liabilities taken over at their fair value on acquisition date, except for the following:
Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”.
Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur
Deferred tax assets or liabilities that are related to assets acquired and liabilities taken over in business combination are recognized and measured in accordance with PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes”.
Liabilities (or assets, if any) related to employee benefit arrangement from the acquiree are recognized and measured in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
Liabilities or equity instruments related to the replacement of an acquiree’s share-based payment awards are measured in accordance with PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
29
March 26, 2015 Paraf/Sign
sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
Non-current assets (or disposal groups) acquired which classified as held for sale are measured in accordance with PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations”.
2.y. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi Penting
2.y. Sources of Estimation Uncertainties and Critical Accounting Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Company and its subsidiaries consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Company and its subsidiaries based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Company and its subsidiaries. Such changes are reflected in the assumptions as they occur.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap dan Aset Takberwujud Estimated Useful Lives of Property, Plant and Equipment and Intangible Assets
Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan aset takberwujud berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas.
The Company and its subsidiaries reviews periodically the estimated useful lives of property, plant and equipment and intangible assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned.
Perusahaan dan entitas anak melakukan penelaahan berkala atas masa manfaat peralatan berdasarkan faktor-faktor seperti perubahan teknologi dan potensi keuntungan yang diperoleh dari penggunaan peralatan tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan Perusahaan dan entitas anak melakukan penurunan maupun penghapusan aset tetap dan aset takberwujud apabila peralatan tersebut sudah obsolete seiring dengan perkembangan teknologi. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 9.
The Company and its subsidiaries reviews periodically the estimated useful lives of renovation of equipment based on factors such as change in technology and potential income that can be generated from the equipment. This condition may cause the Company and its subsidiaries to impair or write-off the property, plant and equipment and intangible assets if the equipment has obsolete with the development of new technology. The carrying value of property, plant and equipment is presented in Note 9.
Liabilitas Imbalan Kerja Employee Benefit Liabilities Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja.
The present value of the employee benefit liabilities depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of short term employee benefit liabilities.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
30
March 26, 2015 Paraf/Sign
Perusahaan dan entitas anak menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
The Company and its subsidiaries determine the appropriate discount rate at the end of each reporting period, that is the interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outflows expected to be required to settle the obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company and its subsidiaries considers the interest rates of government bonds that are denominated in the currency in which the benefits will be paid and that have terms to maturity approximating the terms of the related obligation.
Asumsi kunci liabilitas imbalan kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi mengenai asumsi dan jumlah liabilitas dan beban imbalan kerja diungkapkan pada Catatan 22.
Other key assumptions for employee benefit liabilities are based in part on current market conditions. Information on assumptions and total liabilities and employee benefits expense is disclosed in Note 22.
Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the financial statement position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgments include considerations of liquidity discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions.
Pajak Penghasilan Income Tax Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transaction and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company and its subsidiaries recognized liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Informasi mengenai pajak penghasilan diungkapkan pada Catatan 18.c dan 18.d.
Information on income tax is disclosed in Note 18.c and 18.d.
Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Asset Aset pajak tangguhan diakui hanya ketika pajak tangguhan yang timbul dapat dipulihkan, dalam hal ini tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini tergantung pada estimasi jumlah penambahan subscribers, inovasi teknologi, biaya operasi, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen modal lainnya di masa depan.
Deferred tax asset are recognized only when deferred tax will be recovered, in this case is dependent on generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of future taxable profits depend on management estimates of future cash flows. These depend on estimates of the number of additional subscribers, technology innovation, operating cost, capital expenditure, dividends, and other capital management transactions.
Informasi mengenai aset pajak tangguhan diungkapkan pada Catatan 18.e.
Information on deferred tax asset is disclosed in Note 18.e.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
31
March 26, 2015 Paraf/Sign
3. Kas dan Setara Kas 3. Cash and Cash Equivalents
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Kas 1,534 282 Cash on hand
Bank Cash in banks
Pihak berelasi (Catatan 30) Related party (Note 30)
Rupiah: Rupiah:
PT Bank Nationalnobu Tbk 30,536 164,876 PT Bank Nationalnobu Tbk
Pihak ketiga: Third parties:
Rupiah: Rupiah:
PT Bank CIMB Niaga Tbk 201,353 65,597 PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 5,751 4,866 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk 4,458 16,171 PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2,117 3,780 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk 1,474 612 PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mayapada Internasional Tbk 1,206 328 PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk 803 1,402 PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank ICBC Indonesia 325 107 PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Mega Tbk 264 267 PT Bank Mega Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 81 909 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 3 1,188 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Panin Tbk -- 263 PT Bank Panin Tbk
Citibank N.A Indonesia -- 156 Citibank N.A Indonesia
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp100) 12 49 Others (Each Below Rp100)
Dolar AS: US Dollar:
PT Bank CIMB Niaga Tbk 31,557 18,363 PT Bank CIMB Niaga Tbk
Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp100) 140 112 Others (Each Below Rp100)
Jumlah bank 280,080 279,046 Total cash in banks
Deposito berjangka 1 bulanan Time deposits a month
Pihak berelasi (Catatan 30) Related party (Note 30)
Rupiah: Rupiah:
PT Bank Nationalnobu Tbk -- 50,000 PT Bank Nationalnobu Tbk
Pihak ketiga: Third parties:
Rupiah: Rupiah:
PT Bank Mayapada Internasional Tbk 30,000 10,000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk 3,298 3,125 PT Bank Sinarmas Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2,500 -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk -- 50,000 PT Bank CIMB Niaga Tbk
Jumlah deposito berjangka 35,798 113,125 Total time deposits
Jumlah 317,412 392,453 Total
Deposito berjangka memperoleh bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar antara 9,5% sampai 10,5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, dan antara 4,65% sampai 10,75% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.
Time deposits earned interest at annual rates ranging from 9.5% to 10.5% for the year ended December 31, 2014, and ranging from 4.65% to 10.75% for the year ended December 31, 2013.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
32
March 26, 2015 Paraf/Sign
4. Piutang Usaha 4. Trade Receivables
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Pihak berelasi (Catatan 30) 18,940 2,074 Related parties (Note 30)
Pihak ketiga 119,578 650,971 Third parties
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha (27,369) (49,885) Provision for impairment of trade receivables
Neto - Pihak ketiga 92,209 601,086 Third parties - Net
Neto 111,149 603,160 Net
Rincian piutang usaha berdasarkan satuan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade receivables based on its currency are as follows:
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Rupiah 135,006 647,187 Rupiah
Dolar AS 3,512 5,858 US Dollars
Jumlah 138,518 653,045 Total
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha (27,369) (49,885) Provision for impairment of trade receivables
Neto 111,149 603,160 Net
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: The aging analysis of trade receivables are as follows:
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Kurang dari 31 hari 55,800 39,162 Less than 31 days
31 - 60 hari 9,408 23,403 31 - 60 days
61 - 90 hari 6,213 515,768 61 - 90 days
Di atas 90 hari 67,097 74,712 More than 90 days
Jumlah 138,518 653,045 Total
Penyisihan penurunan nilai piutang usaha (27,369) (49,885) Provision for impairment of trade receivables
Neto 111,149 603,160 Net
Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:
The changes in provision for impairment of trade receivables are as follows:
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Pada awal tahun 49,885 64,865 At the beginning of year
Penyisihan tahun berjalan 931 47,386 Provision during the year
Penghapusan -- (62,366) Written-off
Entitas Anak yang tidak dikonsolidasi - Not Consolidated Subsidiary -
PT Linknet Tbk (23,447) -- PT Linknet Tbk
Pada akhir tahun 27,369 49,885 At end of year
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
33
March 26, 2015 Paraf/Sign
Berdasarkan hasil penelaahan atas kolektabilitas piutang masing-masing pelanggan, manajemen Perusahaan dan entitas anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang usaha tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on a review of the collectability of individual receivables, the management of the Company and subsidiaries believe that provision for impairment of trade receivables are adequate to cover possible losses on uncollectible accounts.
Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas anjak piutang yang diperoleh Perusahaan (Catatan 32.c).
Certain trade receivables are used as collateral for factoring facility obtained by the Company (Notes 32.c).
5. Aset Keuangan Lancar Lainnya 5. Other Current Financial Assets
Aset keuangan lancar lainnya piutang lain-lain kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 nilai piutang lain-lain kepada pihak ketiga masing-masing adalah sebesar Rp220.282 dan Rp27.311.
Other current financial assets consist other receivables to third parties. As of December 31, 2014 and 2013, other receivables to third parties are amounting to Rp220,282 and Rp27,311, respectively.
6. Persediaan 6. Inventories
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Perangkat komunikasi 182,685 -- Communication Devices
Lainnya 1,543 -- Others
Jumlah 184,228 -- Total
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih.
Management believes that the value of inventories represents the net realizable value.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak ada persediaan yang dijadikan sebagai jaminan.
As at December 31, 2014, there are no inventories used as collateral.
7. Biaya Dibayar di Muka 7. Prepaid Expenses
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Biaya Izin Pita Spektrum Radio Frequency Spectrum
Frekuensi Radio 265,030 105,689 License Fee
Sewa 66,406 10,811 Rent
Asuransi 16,045 792 Insurance
Sistem Komunikasi -- 11,400 Communication System
Lain-lain 21,666 6,860 Others
Jumlah 369,147 135,552 Total
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 237/KEP/M.KOMINFO/
Based on the Decree of the Ministry of Communication and Information of the Republic of Indonesia
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
34
March 26, 2015 Paraf/Sign
07/2009 tanggal 27 Juli 2009, Perusahaan telah ditetapkan sebagai salah satu pemenang seleksi untuk memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 GHz untuk keperluan layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband) di Zona 1 (wilayah Sumatera Bagian Utara) dan Zona 4 (wilayah Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi). Selanjutnya, Perusahaan telah memperoleh izin penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet-Switched No. 422/KEP/M.KOMINFO/11/2009 dan sebagaimana telah dicabut dan digantikan dengan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia No. 142/KEP/M.KOMINFO/03/2012 tanggal 5 Maret 2012. Pada tanggal 26 April 2012, Perusahaan mendapatkan izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet-Switched berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 243/KEP/M.KOMINFO/04/2012.
No. 237/KEP/M.KOMINFO /07/2009 dated July 27, 2009, the Company has been appointed as one of the selection winner to obtain implementation license of Fixed Local Packet Switched Based Network using 2.3 GHz Radio Frequency Band for Wireless Broadband services in Zone 1 (Northern part of Sumatera area) and Zone 4 (Banten, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi area). Furthermore, the Company has obtained an operating license of Fixed Local Packet-Switched Based Network No. 422/KEP/M.KOMINFO/11/2009 and as has been repealed and replaced by Decree of the Minister of Communication and Information of the Republic of Indonesia No. 142/KEP/M.KOMINFO/03/2012 dated March 5, 2012. On April 26, 2012, the Company received permission of Fixed Local Packet-Switched Based Network on the Ministry of Communications and Information Technology No. 243/KEP/M.KOMINFO/04/2012.
Sedangkan biaya tahunan Izin Pita Frekuensi Radio dicatat dalam akun “Biaya Dibayar Dimuka” dan diamortisasi dalam jangka waktu satu tahun terhitung sejak tanggal jatuh tempo pembayarannya (setiap tanggal 18 November).
Meanwhile, Radio Frequency Band License Annual Fee was recorded as “Prepaid Expenses” and amortized within one year period since the payment due date (or every November 18th).
8. Investasi pada Entitas Asosiasi 8. Investment in Associates
Persentase Nilai Tercatat/ Persentase Nilai Tercatat/
Kepemilikian/ Book Value Kepemilikian/ Book Value
Percentage of Percentage of
Ownership Ownership
% Rp % Rp
PT Link Net Tbk 33.82% 6,196,912 -- -- PT Link Net Tbk
PT Bina Mahasiswa Indonesia 45.00% 2,684 45.00% 2,250 PT Bina Mahasiswa Indonesia
PT Lynx Mitra Asia 35.00% 1,143 -- -- PT Lynx Mitra Asia
PT Indonesia Media Televisi -- -- 9.91% 11,595 PT Indonesia Media Televisi
PT Delta Nusantara Networks -- -- 49.83% 4,613 PT Delta Nusantara Networks
Jumlah 6,200,739 18,458 Total
31 Desember 2014/
December 31, 2014
31 Desember 2013/
December 31, 2013
PT Link Net Tbk (LN) PT Link Net Tbk (LN) Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1.c butir 3 dan 6, Perusahaan telah menjual sebagian kepemilikan sahamnya di LN dan saat ini kepemilikan saham di LN tinggal 33.82%. Atas penjualan tersebut Perusahaan tidak lagi melakukan konsolidasi atas laporan keuangan LN sehingga kepemilikan saham di LN tersebut dicatat sebagai investasi pada entitas asosiasi sesuai PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. Maka Perusahaan mengakui sisa investasi pada LN (entitas anak terdahulu) sejumlah Rp6.124.855 dan pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian, Perusahaan mencatat keuntungan pencatatan investasi pada asosiasi tersebut pada nilai wajar sebesar Rp5.957.966. Pada bulan Desember 2014, Perusahaan membeli saham LN sebanyak 8.270.000 lembar sejumlah Rp43.143. Selama tahun 2014, Perusahaan telah mencatat bagian laba dari asosiasi LN sebesar Rp28.914.
As explained in Note 1.c point 3 and 6, the Company sold some its ownership in the LN and the current shareholding in LN of 33.82%. After the sale, the Company has not consolidated the financial statements of LN, that ownership in LN recorded as investments in associates in accordance with SFAS 4 (Revised 2009) "Financial Statements Consolidated and Separate Financial Statements". The Company recognizes the residual investment in LN (former subsidiary) at fair value on the date of loss of control of Rp6,124,855 and the Company recorded gain from investment in the association at fair value of Rp5,957,966. At December 2014, the Company bought LN shares of 8,270,000 shares amounting to Rp43,143. In 2014, the Company have recorded portion of gain from associate, LN amounting to Rp28,914.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
35
March 26, 2015 Paraf/Sign
PT Indonesia Media Televisi (IMTV) PT Indonesia Media Televisi (IMTV) Pada bulan Juli 2012, LN, melakukan penyertaan modal ke PT Indonesia Media Televisi (“IMTV”). LN memperoleh 50.000 lembar saham IMTV (20% kepemilikan) sebesar Rp500.
In July 2012, LN, paid-up for the investment in PT Indonesia Media Televisi (”IMTV”) shares. LN acquired 50,000 IMTV’s shares (20% ownership interest) for Rp500.
Pada bulan Oktober dan November 2012, LN, melakukan penambahan modal ke IMTV masing-masing sebesar Rp3.000 dan Rp5.000. Transaksi tersebut tidak menyebabkan perubahan persentase kepemilikan dari LN.
In October and November 2012, LN, made additional paid-up capital in IMTV for Rp3,000 and Rp5,000, respectively. These transactions did not change the ownership interest of LN.
Pada bulan Januari 2013, LN, telah melakukan penjualan sebagian saham LN dalam IMTV sebesar 212.500 lembar saham, sebesar Rp2.125 sehingga kepemilikan saham LN dalam IMTV menjadi sebesar 15%.
In January 2013, LN, had sold its partial shares in IMTV of 212,500 shares for Rp2,125, which is shares owned by LN in IMTV to be 15%.
Pada bulan Maret 2013, Juli 2013 dan Oktober 2013 dan Januari 2014, LN, melakukan penambahan modal ke IMTV masing-masing sebesar Rp6.450, Rp2.175, Rp7.500 dan Rp15.000. Transaksi tersebut tidak menyebabkan perubahan persentase kepemilikan dari Perusahaan.
In March 2013, July 2013, October 2013 and January 2014, LN, made additional paid-up capital in IMTV for Rp6,450, Rp2,175, Rp7,500 and Rp15,000 respectively. These transactions did not change the ownership interest of the Company.
Meskipun LN, memiliki kurang dari 20% saham IMTV, LN memiliki pengaruh signifikan dengan menjalankan hak kontraktualnya melalui penunjukkan satu direktur pada direksi dan satu komisaris pada dewan komisaris IMTV.
Although LN, holds less than 20% of the equity shares of IMTV, LN exercises significant influence by virtue of its contractual right to appoint one director to the board of directors and one commissioner to the board of commissioners of IMTV.
Pada 31 Desember 2014, IMTV tidak lagi diakui karena LN tidak dikonsolidasi lagi oleh Perusahaan sejak 1 November 2014.
As of December 31, 2014, IMTV no longer recognized due to LN has not consolidated by the Company since November 1, 2014.
PT Delta Nusantara Networks PT Delta Nusantara Networks Pada bulan Juni 2012, Perusahaan telah membeli 299 saham yang merupakan 49,83% dari seluruh saham yang dikeluarkan dan disetor dalam DNN.
In June 2012, the Company had acquired 299 shares, which is equal to 49.83% of issued and paid-up capital in DNN.
Pada 5 November 2014, Perusahaan telah membeli tambahan saham DNN sehingga total kepemilikan saham sebanyak 100% (Catatan 1.c).
On November 5, 2014, the Company has purchased additional shares of DNN and increased percentage of ownership to 100% (Note 1.c).
PT Bina Mahasiswa Indonesia PT Bina Mahasiswa Indonesia Pada bulan September 2012, GIAT (dahulu bernama FDBT), Entitas Anak, telah menandatangani Perjanjian Pemindahan Hak Atas Saham untuk pembelian saham sebesar 45% saham dalam PT Bina Mahasiswa Indonesia (dahulu PT Cipta Makmur Sentosa).
In September 2012, GIAT (Formerly FDBT), a subsidiary had signed the Share Transfer Agreement in regards to the purchase of 45% shares in PT Bina Mahasiswa Indonesia (formerly PT Cipta Makmur Sentosa).
PT Lynx Mitra Asia PT Lynx Mitra Asia Pada tanggal 30 Juni 2014, LN dan GIAT (entitas anak) membeli saham LMA masing-masing sejumlah 178.750 lembar dan 96.250 lembar saham.
On June 30, 2014, LN and GIAT (subsidiaries) acquires LMA’s shares of 178,750 shares and 96,250 shares.
Pada 31 Desember 2014, LMA diakui sebagai entitas asosiasi karena LN tidak dikonsolidasi lagi oleh Perusahaan sejak 1 November 2014.
As of December 31, 2014, LMA is recognized as associates due to LN has not consolidated by the Company since November 1, 2014.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
36
March 26, 2015 Paraf/Sign
9. Aset Tetap 9. Property, Plant, and Equipment
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/
Beginning Balance Additions Deductions *) Reclassification Ending Balance
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Hak Atas Tanah 3,732 -- 1,456 -- 2,276 Landrights
Bangunan 139,347 -- 19,220 -- 120,127 Building
Renovasi 37,292 90,863 21,370 (764) 106,021 Leasehold Improvement
Perabotan 11,313 3,408 3,017 49 11,753 Furniture and Fixtures
Peralatan Kantor 200,301 168,861 66,630 12,591 315,123 Office Equipment
Kendaraan 3,556 499 2,670 -- 1,385 Vehicles
Jaringan Distribusi 2,566,399 4,207 2,564,870 4,815 10,551 Distribution Network
Peralatan BTS 184,766 1,094,619 37,249 135,358 1,377,494 BTS Equipment
Perangkat Komunikasi 881,700 -- 881,705 5 -- Communication Devices
Sub Jumlah 4,028,406 1,362,457 3,598,187 152,054 1,944,730 Sub Total
Aset Sewa Pembiayaan 215,816 203,082 3 (144,992) 273,903 Assets under Finance Lease
4,244,222 1,565,539 3,598,190 7,062 2,218,633
Aset Dalam Penyelesaian 8,346 131,567 1,318 (7,062) 131,533 Construction in Progress
Total 4,252,568 1,697,106 3,599,508 -- 2,350,166 Total
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Bangunan 27,964 8,008 3,998 166 32,140 Building
Renovasi 27,181 2,563 11,605 (166) 17,973 Leasehold Improvement
Perabotan 9,945 1,105 2,036 45 9,059 Furniture and Fixtures
Peralatan Kantor 121,486 33,640 30,400 6,863 131,589 Office Equipment
Kendaraan 1,694 28 839 -- 883 Vehicles
Jaringan Distribusi 828,700 596 828,354 1,203 2,145 Distribution Network
Peralatan BTS 25,815 83,141 6,758 18,575 120,773 BTS Equipment
Perangkat Komunikasi 389,044 11 389,058 -- -- Communication Devices
Sub Jumlah 1,431,830 129,092 1,273,048 26,686 314,564 Sub Total
Aset Sewa Pembiayaan 30,524 23,393 1 (26,686) 27,230 Assets under Finance Lease
Jumlah 1,462,354 152,485 1,273,049 -- 341,794 Total
Penyisihan Penurunan Allowance For Impairment of
Nilai Aset Tetap Fixed Assets
Peralatan Kantor 13,068 -- -- -- 13,068 Office Equipment
Peralatan BTS 11,565 10,308 -- -- 21,873 BTS Equipment
Aset Sewa Pembiayaan 15,827 -- -- -- 15,827 Assets under Finance Lease
Jumlah 40,460 10,308 -- -- 50,768 Total
Nilai Buku 2,749,755 1,957,605 Net Book Value
31 Desember 2014/December 31, 2014
*) Termasuk aset tetap PT Linknet Tbk sebesar Rp2.295.036 yang tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal 1 November 2014.
*) Included property, plant and equipment of PT Linknet Tbk amounted to Rp2,295,036 which are not consolidated anymore since November 1, 2014.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
37
March 26, 2015 Paraf/Sign
Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/
Beginning Balance Additions Deductions Reclassification Ending Balance
Rp Rp Rp Rp Rp
Biaya Perolehan Acquisition Cost
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Hak Atas Tanah 3,732 -- -- -- 3,732 Landrights
Bangunan 134,369 4,978 -- -- 139,347 Building
Renovasi 34,728 4,900 2,004 (332) 37,292 Leasehold Improvement
Perabotan 10,703 871 165 (96) 11,313 Furniture and Fixtures
Peralatan Kantor 182,774 51,811 26,742 (7,542) 200,301 Office Equipment
Kendaraan 2,215 1,341 -- -- 3,556 Vehicles
Jaringan Distribusi 1,901,322 665,712 640 5 2,566,399 Distribution Network
Peralatan BTS 142,246 204,905 172,905 10,520 184,766 BTS Equipment
Perangkat Komunikasi 588,990 285,387 -- 7,323 881,700 Communication Devices
Sub Jumlah 3,001,079 1,219,905 202,456 9,878 4,028,406 Sub Total
Aset Sewa Pembiayaan 153,910 183,465 122,238 679 215,816 Assets under Finance Lease
3,154,989 1,403,370 324,694 10,557 4,244,222
Aset Dalam Penyelesaian 10,646 8,465 208 (10,557) 8,346 Construction in Progress
Total 3,165,635 1,411,835 324,902 -- 4,252,568 Total
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation
Pemilikan Langsung Direct Ownership
Bangunan 19,381 8,749 -- (166) 27,964 Building
Renovasi 24,743 4,450 2,178 166 27,181 Leasehold Improvement
Perabotan 9,524 504 83 -- 9,945 Furniture and Fixtures
Peralatan Kantor 111,353 16,248 3,247 (2,868) 121,486 Office Equipment
Kendaraan 1,124 570 -- -- 1,694 Vehicles
Jaringan Distribusi 681,288 147,421 9 -- 828,700 Distribution Network
Peralatan BTS 15,320 23,990 13,495 -- 25,815 BTS Equipment
Perangkat Komunikasi 277,666 108,510 -- 2,868 389,044 Communication Devices
Sub Jumlah 1,140,399 310,442 19,012 -- 1,431,830 Sub Total
Aset Sewa Pembiayaan 9,249 28,242 6,967 -- 30,524 Assets under Finance Lease
Jumlah 1,149,648 338,684 25,979 -- 1,462,354 Total
Penyisihan Penurunan Allowance For Impairment of
Nilai Aset Tetap Fixed Assets
Peralatan Kantor 8,889 4,179 -- -- 13,068 Office Equipment
Peralatan BTS 10,882 683 -- -- 11,565 BTS Equipment
Aset Sewa Pembiayaan 15,827 -- -- -- 15,827 Assets under Finance Lease
Jumlah 35,598 4,862 -- -- 40,460 Total
Nilai Buku 1,980,389 2,749,755 Net Book Value
31 Desember 2013/December 31, 2013
Dalam penambahan aset tetap peralatan BTS tahun 2014, sejumlah Rp484.262 berasal dari selisih nilai wajar dengan nilai bukunya sehubungan dengan akuisisi MMM oleh Perusahaan (Catatan 39).
In addition of fixed assets – BTS equipment on 2014, amounting to Rp484,262 derived from the difference between the fair value to its book value in connection with the acquisition of MMM by the Company (Note 39).
Pada tahun 2014, penambahan aset tetap termasuk aset tetap dari entitas yang diakuisisi dengan biaya perolehan sebesar Rp1.143.268 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp78.528
In 2014, additional property, plant and equipment included from subsidiaries acquired by the Company with acquisition cost amounting to Rp1,143,268 and accumulated depreciation amounting to Rp78,528
Pada tahun 2014, nilai buku aset tetap LN yang didekonsolidasi adalah sebesar Rp2.295.036 yang terdiri dari biaya perolehan sebesar Rp2.902.896 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp607.860
In 2014, book value of LN’s property, plant and equipment which deconsollidated amounting to Rp2,295,036 consist of acquisition cost amunting to Rp2,902,896 and accumulated depreciation amounting to Rp607,860
Penyusutan yang dibebankan pada operasi tahun berjalan masing-masing sebesar Rp380.405 dan Rp338.684 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Depreciation expense that was charged to current year operations amounted to Rp380,405 and Rp338,684 for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
38
March 26, 2015 Paraf/Sign
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:
Depreciation expenses of fixed assets allocated in consolidated statement of comprehensive income is as follow:
31 Des/
Dec 31
2014
Rp
Jumlah Penyusutan Tahun Berjalan 152,485 Total Depreciation During the Year
Ditambah: Addition:
Biaya Akumulasi Depresiasi LN Accumulated Depreciation Expenses of LN
yang Diabsorb FM (10 bulan) 300,289 which absorb by FM (10 Months)
Dikurangi: Deducted:
Akumulasi Penyusutan atas Entitas Accumulated Depreciation from Subsidiaries
yang Baru Diakuisisi (72,369) Acquired by the Company
Jumlah Biaya Penyusutan Tahun Berjalan 380,405 Jumlah Biaya Penyusutan Tahun Berjalan
Head-end electronic, bangunan dan peralatan lain Perusahaan dan Entitas Anak diasuransikan terhadap risiko kerugian dan risiko usaha kepada PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi) pada 31 Desember 2014. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
The Company and subsidiaries’ head-end electronics, building and other equipment are covered by insurance against terrorism and sabotage risk to PT Lippo General Insurance Tbk (a related party) as of December 31, 2014. Management believes that the foregoing insurance coverage is adequate to cover possible losses from the said risks.
Perusahaan dan entitas anak mencatat keuntungan (kerugian) atas pelepasan aset tetap sebagai berikut:
The Company and subsidiaries recorded gain (loss) on disposal of property, plant and equipment, as follows:
2014 2013
Rp Rp
Harga Jual 3,913 298,972 Proceeds
Nilai Buku (3,798) (298,715) Net Book Value
Keuntungan (Kerugian) Atas Pelepasan Gain (Loss) on Disposal of Property,
Aset Tetap 115 257 Plant and Equipment
Manajemen berkeyakinan tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai wajar dan nilai tercatat dari aset tetap.
Management believes there is no significant difference between the fair value and the carrying value of property, plant and equipment.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang yang diperoleh Perusahaan dan entitas anak (Catatan 14 dan 15).
Certain property, plant and equipment are used as collateral for short-term and long-term credit facility obtained by the Company and subsidiaries (Notes 14 and 15).
10. Biaya Dibayar Dimuka Jangka Panjang 10. Long Term Prepayment Biaya dibayar dimuka jangka panjang merupakan biaya dibayar dimuka atas langganan jasa sistem komunikasi untuk jangka waktu 15 tahun (Catatan 32) dan biaya dibayar dimuka atas langganan jasa penggunaan dark fiber optic cores.
Prepaid long-term represents long-term prepayment for a communication system for a period of 15 years (Note 32) and prepayment on subscription services using dark fiber optic cores.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
39
March 26, 2015 Paraf/Sign
11. Uang Muka 11. Advances
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Uang Muka: Advances for:
Pembelian Material 108,896 13,169 Purchase of Materials
Instalasi dan Konstruksi 17,178 33,173 Installation and Construction
Elektronik 6,741 19,623 Equipments
Lain-lain 63,719 35,921 Others
Jumlah 196,534 101,886 Total
Uang muka kepada pihak berelasi adalah sebesar Rp5.895 dan Rp8.173 masing-masing pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 30).
Advances to related parties amounted to Rp5,895 and Rp8,173 as of December 31, 2014 and 2013 (Note 30).
12. Aset Takberwujud 12. Intangible Assets
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Biaya Izin Awal Layanan Up-Front Fee of
Pita Lebar Nirkabel 1,125,865 75,508 Wireless Broadband
Merek 378,642 -- Brand
Goodwill 113,710 -- Goodwill
Biaya Perolehan Pelanggan 85,898 -- Customer Aquisition Cost
Lainnya 6,994 39,731 Others
Jumlah 1,711,109 115,239
Aset takberwujud lisensi, merek, biaya perolehan pelanggan dan goodwill berasal dari nilai wajar yang dicatat dari akuisisi MMM oleh perusahaan (Catatan 39). Lisensi dalam nilai wajar sebesar Rp949.488 di catat didalam akun “Biaya Izin Awal Layanan Pita Lebar Nirkabel.
Intangible assets license, brand, customer acquisition cost and goodwill came from the fair value which was recorded from the acquisition MMM by the Company (Note 39). Licence in fair value amounting to Rp949,488 recorded as “Up-Front Fee of Wireless Broadband”.
Beban amortisasi yang dibebankan pada tahun berjalan masing-masing sebesar Rp26.835 dan Rp23.308 untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Amortization expense had been recorded to the current year respectively Rp26,835 and Rp23,308 for the years ended December 31, 2014 and 2013 and recoreded in consolidated statements of comprehensive income.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
40
March 26, 2015 Paraf/Sign
13. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 13. Other Non-Current Financial Assets
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Uang Jaminan 51,919 33,420 Refundable Deposit
Investasi Tersedia untuk Dijual: Available for Sale Investment:
PT Multipolar Technology Tbk 93,585 -- PT Multipolar Technology Tbk
PT Jakarta Marcapada Media 5,000 5,000 PT Jakarta Marcapada Media
PT Wireless Vision 25 25 PT Wireless Vision
Jumlah 150,529 38,445 Total
Berdasarkan akta No. 22 tanggal 17 November 2008 oleh Notaris Lindasari Bachroem, SH, notaris di Jakarta, Perusahaan membeli dan menerima penyerahan dari PT Spektrum Duta Corporasi, pihak ketiga, sebanyak 3.334 saham dengan nominal sebesar Rp1 yang merupakan 12,5% dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam PT Jakarta Marcapada Media, dengan harga Rp5.000.
Based on notarial deed No. 22 dated November 17, 2008 by Notary Lindasari Bachroem, SH, notary in Jakarta, the Company has purchased and accepted 3,334 shares from PT Spektrum Duta Corporasi, third party, with par value of Rp1 per share which represents 12.5% from total shares of PT Jakarta Marcapada Media with amounting to Rp5,000.
Pada tanggal 31 Oktober 2014, Perusahaan melakukan pembelian saham PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) sebanyak 91.750.000 lembar. Pembelian saham tersebut dilakukan dengan pembelian saham dari publik melalui mekanisme perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.
On October 31, 2014, the Company purchased shares of PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) of 91,750,000 shares. The purchase of these shares is done by buying shares from the public through the trading mechanism in the Indonesia Stock Exchange.
MVC, entitas anak, memiliki sejumlah 25 saham atau kepemilikan 10% saham di PT Wireless Vision.
MVC, a subsidiary, has 25 shares or 10% share ownership in PT Wireless Vision.
14. Pinjaman Jangka Pendek 14. Short-Term Loan
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
PT Bank Mayapada Internasional Tbk 7,543 -- PT Bank Mayapada Internasional Tbk
PT Bank Sinarmas Tbk -- 12,000 PT Bank Sinarmas Tbk
Jumlah 7,543 12,000 Total
Pada bulan Desember 2013, Perusahaan memperoleh perpanjangan pinjaman dari PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) sebesar Rp12.000. Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 bulan dengan nisbah bagi hasil sebesar 10,15% untuk Bank dan 89,85% untuk Perusahaan.
In December 2013, the Company obtained an extension of credit facility from PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) amounting Rp12,000. Tenor for this facility is 12 months with profit sharing ratio 10.15% for the Bank and 89.85% for the Company.
Pada bulan Juli 2014, Perusahaan melakukan pelunasan dan penutupan atas pembiayaan PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) sebesar Rp12.000.
In July 2014, the Company has paid and closed the financing facility from PT Bank Sinarmas Tbk (Syariah) amounting Rp12,000.
Pada bulan Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas In October 2014, the Company obtained an Over-Draft Facility
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
41
March 26, 2015 Paraf/Sign
Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp50.000 dari Bank Mayapada. Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 bulan.
from Mayapada Bank. The term of this facility is 12 months with interest rate 15% per annum.
15. Utang Bank dan Lembaga Keuangan 15. Long-Term Borrowing from Bank and Jangka Panjang Other Financial Institutions
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Raiffeisen Bank International AG, Malaysia 622,000 -- Raiffeisen Bank International AG, Malaysia
PT Bank CIMB Niaga Tbk 514,857 -- PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Huawei Tech Investment 490,006 -- PT Huawei Tech Investment
PT Bank Permata Tbk 106,130 167,817 PT Bank Permata Tbk
Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. 27,925 206,208 Cisco System Capital Asia Pte. Ltd.
PT Bank ICBC Indonesia 11,941 65,881 PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Sinarmas Tbk 2,969 28,799 PT Bank Sinarmas Tbk
Citibank N.A Indonesia -- 100,000 Citibank N.A Indonesia
Jumlah 1,775,828 568,705 Total
Dikurangi: Less:
Biaya Provisi
yang Belum Diamortisasi (7,346) -- Unamortized Provision Fee
Jumlah (7,346) -- Total
Bagian Lancar: Current Portion:
PT Huawei Tech Investment 154,995 -- PT Huawei Tech Investment
PT Bank Permata Tbk 105,311 133,234 PT Bank Permata Tbk
Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. 15,403 92,879 Cisco System Capital Asia Pte. Ltd.
PT Bank ICBC Indonesia 11,941 53,940 PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Sinarmas Tbk 2,969 25,853 PT Bank Sinarmas Tbk
Jumlah 290,619 305,906 Total
Bagian Jangka Panjang 1,477,863 262,799 Non-Current Portion
Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. Pada bulan Oktober 2011, LN, menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemasok sebesar USD4,997 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. selama 3 tahun. Pembayaran pinjaman dilakukan setiap kuartal dengan jumlah tetap. Pada bulan April 2013, LN, memulai perjanjian pinjaman sebesar USD11,663 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. Pinjaman tersebut berjangka waktu 3 tahun. Pada bulan Juli 2013, LN, memulai perjanjian pinjaman sebesar USD3,373 dengan Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. Pinjaman tersebut berjangka waktu 3 tahun. Pada bulan Juli 2014, LN, menandatangani perjanjian pinjaman dengan pemasok sebesar USD1,372 dan USD5,453 dengan Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. selama 3 tahun.
In October 2011, LN, has entered into a vendor loan agreement amounting to USD4,997 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. for 3 years. Repayment of the loan will be made on a quarterly basis with a fixed amount. In April 2013, LN, entered into a loan agreement amounting to USD11,663 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. This loan has a term of 3 years. In July 2013, LN, entered into a loan agreement amounting to USD3,373 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. This loan has a term of 3 years. In July 2014, LN, has entered into vendor loan agreement amounting to USD1,372 and USD5,453 with Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. for 3 years. The loans will be used for the
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
42
March 26, 2015 Paraf/Sign
Perjanjian ini akan digunakan untuk membeli peralatan elektronik dengan dikenakan tingkat suku bunga tetap sebesar 2,35% per tahun. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, LN belum menggunakan fasilitas tersebut. Pada bulan April 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. sebesar USD2.000 dengan jangka waktu 3 tahun. Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. sebesar USD826 dengan jangka waktu 3 tahun. Pada bulan Oktober 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas term loan dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. sebesar USD887 dengan jangka waktu 3 tahun. Fasilitas tersebut baru digunakan pada bulan Mei dan September 2014. Fasilitas-fasilitas dari Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. tersebut akan digunakan untuk pembelian peralatan elektronik. Tingkat suku bunga tahunan untuk fasilitas tersebut adalah 4,75% - 5%.
purchase of electronic equipment from Cisco and bears fixed interest rate at 2.35% per annum. Until the date of the completion of these financial statements, LN has not used these facilities. In April 2013, the Company obtained a term loan facility from Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. amounting to USD2,000 with 3 years period. In August 2013, the Company obtained a loan term facility from Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. amounting USD826 with 3 years period. In October 2013, the Company obtained term loan facility from Cisco System Capital Asia Pte. Ltd. amounting USD887 with 3 year period. This facility has been disbursed in May and September 2014. The facilities from Cisco Systems Capital Asia Pte. Ltd. were used to purchase electronic equipments. The annual interest rate is 4.75% - 5%.
PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sinarmas Tbk Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Sinarmas Tbk sebesar Rp45.000 dengan periode pinjaman selama 3 tahun yang akan jatuh tempo pada bulan Februari 2015.
The Company obtained a credit facility from PT Bank Sinarmas Tbk amounting to Rp45,000 with 3 years period of loan which will due on February 2015.
Pada bulan Desember 2011, Perusahaan melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman jangka panjang Rp25.000 dari PT Bank Sinarmas Tbk. Fasilitas ini berjangka waktu selama 3 tahun yang akan jatuh tempo pada Desember 2014.
Pada bulan Desember 2014, salah satu fasilitas pinjaman Perusahaan telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas.
In December 2011, the Company has withdrawn a long-term facility amounting to Rp25,000 from PT Bank Sinarmas Tbk. This facility period is 3 years which will due on December 2014.
In December 2014, one of the Company’s credit facility has paid off in accordance with the maturity date.
PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia Pada bulan Desember 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-1) dari PT Bank ICBC Indonesia sebesar Rp4.800 untuk jangka waktu selama 3 tahun. Pada tanggal 27 Januari 2012, Perusahaan menandatangani fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-2) sebesar Rp32.000 dengan terms yang sama dengan fasilitas sebelumnya. Pada tanggal 13 Maret 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-3) sebesar Rp45.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan. Pada tanggal 16 Mei 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-4) sebesar Rp90.000 dengan jangka waktu pinjaman 36 bulan. Pada bulan Oktober 2012 Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman tetap installment (PTI-5) sebesar Rp20.000 dengan jangka waktu 36 bulan. Pada bulan Mei 2013 dan bulan Oktober 2013, Perusahaan melakukan pelunasan atas fasilitas PTI-5 dan PTI-4. Hingga bulan Desember 2014, fasilitas pinjaman yang masih dimiliki oleh Perusahaan adalah PTI-2 dan PTI-3.
In December 2011, the Company obtained a fixed installment facility (PTI-1) from PT Bank ICBC Indonesia amounting to Rp4,800 for the period of 3 years. On January 27, 2012, the Company entered a fixed installment facility (PTI-2) amounting to Rp32,000 with the same terms with previous facility. On March 13, 2012, the Company entered into credit agreement for additional fixed installment (PTI-3) facility amounted to Rp45,000 for a period of 36 months. On May 16, 2012, the Company entered into credit agreement for additional fixed installment facility (PTI-4) amounting to Rp90,000 for a period of 36 months. In October 2012, the Company entered into a credit agreement for additional fixed installment facility (PTI-5) amounting Rp20,000 for a period of 36 months. In May 2013 and October 2013, the Company has made settlement to PTI-5 and PTI-4 facilities.Until December 2014, the Company still has remaining facilities of PTI-2 and PTI-3.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
43
March 26, 2015 Paraf/Sign
PT Bank Permata Tbk PadPada bulan Oktober 2013, Perusahaan mendapatkan fasilitas
pinjaman dari PT Bank Permata Tbk sebesar Rp296.050 dan USD500. Fasilitas pinjaman ini merupakan pengalihan sebagian pinjaman dari PT Bank ICBC Indonesia sebesar Rp83.050 dalam bentuk fasilitas Term Loan.
Pada bulan Desember 2013, salah satu fasilitas kredit dari PT Bank Permata Tbk yang diperoleh pada bulan Oktober 2013 yaitu fasilitas Revolving Loan sebesar Rp11.800 telah diperpanjang dengan jangka waktu 12 bulan. PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tahun 2014, CGP, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank CIMB Niaga, Tbk (Bank) dengan jumlah maksimum sebesar Rp250.000, sesuai perjanjian No. 226/WY-NJ/CBGI-SFMA/VI/2014 tertanggal 27 Juni 2014 untuk pembiayaan capital expenditure. Saldo utang bank per 31 Des 2014 sebesar Rp164.857. Pada bulan Desember 2014, berdasarkan akta perjanjian kredit No.149 tanggal 23 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Audrey Wardhani, S.H., M.Kn., sebagai notaris pengganti dari Engawati , S.H., notaris di Jakarta, PT I, memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk maksimum sebesar Rp600.000. Periode pinjaman adalah 36 bulan dan 10% dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 24, 20% dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 30 serta sisanya pada bulan ke 36 dari tanggal perjanjian kredit. Jumlah pinjaman yang diperoleh pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp350.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai kegiatan operasional PT I dan dijamin dengan tanah sebagaimana tertuang dalam perjanjian pinjaman.
PT Bank Permata Tbk In October 2013, the Company obtained a credit facility from PT Bank Permata Tbk amounting Rp296,050 and USD500. Part of this credit facility is used to take over the existing credit facility from PT Bank ICBC Indonesia amounting Rp83,050 as Term Loan facilities. In December 2013, one of credit facility from PT Bank Permata Tbk which was obtained in October 2013, ie Revolving Loan amounting Rp11,800 was extended with 12 months. PT Bank CIMB Niaga Tbk In 2014, CGP, obtained a working capital credit facility from PT Bank CIMB Niaga, Tbk (Bank) with a maximum amount of Rp 250,000, according to the agreement No. 226/WY-NJ/CBGI-SFMA/VI/2014 dated 27 June 2014 for financing capital expenditure. The balance of bank loan as of December 31, 2014 amounted to Rp 164,857. In December 2014, based on loan agreement deed no. 149 dated December 23, 2014 were made before Audrey Ward, SH, M.Kn., as a substitute notary of Engawati, SH, Notary in Jakarta, PT I, obtained a credit facility of PT Bank CIMB Niaga Tbk, a maximum of 600,000. Loan period is 36 months and 10% of the total loan will mature in 24 months, 20% of the total loan will mature in 30 months and the remaining month to 36 from the date of the credit agreement. Total loans obtained on December 31, 2014 amounted to Rp350,000. This facility was used to finance the operations of PT I and secured by land as set forth in the loan agreement.
Untuk fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut di atas, PT I and CGP dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 11% sampai 14% untuk Rupiah dan 5% untuk USD pada tahun 2014 dan 11% sampai 15% untuk Rupiah dan 5% untuk USD pada tahun 2013. Perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut di atas mensyaratkan, antara lain bahwa PT I dan CGP juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut telah terpenuhi. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh PT I dan CGP dijamin dengan aset tetap yang dimiliki oleh PT I dan CGP (Catatan 9).
On those facilities above, PT I and CGP charged by interest at annual rates ranging from 11% - 14% for Rupiah and 5% for USD in 2014 and 11% - 15% for Rupiah and 5% for USD in 2013. All requirements for those credit facilities above has been fulfilled by PT I and CGP. The credit facilities obtained by PT I and CGP are guaranteed with property, plant and equipment (Notes 9).
Citibank N.A Indonesia Pada bulan Juni 2013, LN, menandatangani perjanjian fasilitas kredit revolving dengan Citibank N.A Indonesia sebesar Rp300.000. Perjanjian tersebut berjangka waktu 3 tahun, yang akan jatuh tempo pada tanggal 4 Juni 2016 dan dikenakan tingkat suku bunga yang berkisar antara JIBOR+3,25% dan JIBOR+3,75% per tahun. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan belanja modal. Pada tanggal 5 Juni 2013, LN melakukan penarikan sebesar Rp100.000 atas fasilitas tersebut.
Citibank N.A Indonesia In June 2013, LN, entered into a revolving credit facility agreement with Citibank N.A Indonesia amounting to Rp300,000. This agreement has a term of 3 years, which will expire on June 4, 2016 and bears interest rate ranging at JIBOR+3.25% and JIBOR+3.75% per annum. This facility will be used for capital expenditure. On June 5, 2013, LN withdraws Rp100,000 of the facility.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
44
March 26, 2015 Paraf/Sign
PT BNP Paribas Indonesia Pada bulan Oktober 2013, LN, menandatangani Perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank BNP Paribas Indonesia sebesar Rp300.000. Perjanjian tersebut berjangka waktu 3 tahun, dan dikenakan tingkat suku bunga JIBOR+3,25% per tahun. Fasilitas kredit ini akan digunakan untuk keperluan belanja modal dan pendanaan umum LN. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, LN, belum menggunakan fasilitas tersebut.
PT BNP Paribas Indonesia In October 2013, LN, entered into a credit facility agreement with PT Bank BNP Paribas Indonesia amounting to Rp300,000. This agreement has a term of 3 years, and bears interest rate at JIBOR+3.25% per annum. This facility will be used for capital expenditure and general corporate funding. Until the date of the completion of these financial statements, LN, has not used the facility.
Raiffeisen Bank International AG Pada bulan Mei 2014, PT I, memperoleh fasiltas pinjaman dari Raiffeisen Bank International AG cabang Labuan, Malaysia sebesar USD50,000 dengan opsi untuk meningkatkan jumlah fasilitas menjadi USD100,000. Suku bunga pinjaman adalah maksimal 3 bulan LIBOR+ 0,5% premi +3% per tahun. Periode pinjaman adalah 36 bulan dan 10 % dari total pinjaman akan jatuh tempo pada bulan ke 24, 20% dari total pinjaman jatuh tempo pada bulan ke 30 serta sisanya pada bulan ke 36 dari tanggal perjanjian kredit. Fasilitas pinjaman ini diperoleh untuk modal kerja. Fasilitas pinjaman ini memiliki jaminan berupa piutang usaha (Catatan 4), aset tetap (Catatan 9) serta penjaminan dari MMM dan PT Prosper International Limited.
Raiffeisen Bank International AG In May 2014, PT I, obtain a loan facility from Raiffeisen Bank International AG branch of Labuan, Malaysia amounted to USD 50,000 with an option to increase the number of facilities be USD100,000. The lending rate is a maximum of 3 months LIBOR + 0.5% premium + 3% per year. Loan period is 36 months and 10% of the total loan will mature in 24 months, 20% of the total loan maturing in 30 months and the remaining on the month of 36 from the date of the credit agreement. This loan facility obtained for working capital. The loan facility has a guarantee in the form of trade receivables (Note 4), property, plant and equipment (Note 9) as well as the guarantee of MMM and PT Prosper International Limited.
PT Huawei Tech Investment Pada tahun 2013, PT I, memperoleh fasilitas pembayaran jangka panjang dari PT Huawei Tech Investment, pemasok perusahaan, dengan jangka waktu 36 bulan. Terkait hal tersebut, Perusahaan dikenakan biaya tambahan sebesar 3-6 bulan LIBOR + 3% per tahun. Pada Desember 2014 PT I telah menerbitkan Promissory Notes sejumlah USD39,390.
PT Huawei Tech Investment In 2013, PT I, obtained a long-term payment facility from PT Huawei Tech Investment, supplier companies, with a period of 36 months. Related to this, the Company is subject to a surcharge of 3-6-month LIBOR + 3% per year. In December 2014 PT I has issued promissory notes in the amount of USD39,390.
16. Utang Obligasi 16. Bond Payable Pada 27 Juni 2011, Perusahaan telah menandatangani Secured Bond Agreement dengan Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD). Pada tanggal tersebut telah diterbitkan obligasi sebesar Rp722.310 kepada ALD dengan jangka waktu 5 tahun dan tingkat bunga sebesar 1% per tahun. Obligasi ini dijamin dengan saham Link Net. Jumlah saldo bunga yang dikapitalisasi sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp14.519.
On June 27, 2011, the Company has entered into a Secured Bond Agreement with Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD). On the same date, 5-year bond instrument of Rp722,310 had been issued to ALD with an interest rate of 1% per annum. The bond is secured by shares of Link Net. Total capitalized of interest balance until December 31, 2014 is amounting to Rp14,519.
Pada bulan Juni 2014, utang obligasi telah diselesaikan dengan pembelian saham PT Link Net yang dimiliki Perusahaan oleh Asia Link Dewa Pte Ltd (Catatan 1.c).
On June 2014, bond payable had been settled in regard with the purchase of share ownership of PT Link Net owned by the Company by Asia Link Dewa Pte Ltd (Note 1.c).
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
45
March 26, 2015 Paraf/Sign
17. Utang Usaha 17. Trade Payables
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Pihak berelasi (Catatan 30) 277,810 153,055 Related parties (Note 30)
Pihak ketiga 488,776 229,708 Third parties
Jumlah 766,586 382,763 Total
Rincian utang usaha berdasarkan satuan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade payables based on currency are as follows:
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Rupiah 307,114 161,552 Rupiah
Dolar AS 459,472 221,211 US Dollars
Jumlah 766,586 382,763 Total
18. Perpajakan 18. Taxation
a. Pajak Dibayar di Muka a. Prepaid Tax
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Perusahaan The Company
Pajak Penghasilan Pasal 23 5,536 4,010 Income Tax Article 23
Pajak Pertambahan Nilai 9,467 14,846 Value Added Taxes
Entitas Anak Subsidiaries
Pajak Penghasilan Income Tax
Pasal 23 5,952 453 Article 23
Pasal 25 -- -- Article 25
Pajak Pertambahan Nilai 255,458 45,796 Value Added Taxes
Jumlah 276,413 65,105 Total
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
46
March 26, 2015 Paraf/Sign
b. Utang Pajak b. Taxes Payable
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Perusahaan The Company
Pajak Penghasilan Income Tax
Pasal 4 (2) 9 33 Article 4 (2)
Pasal 21 537 216 Article 21
Pasal 23 344 144 Article 23
Pasal 26 374 463 Article 26
Entitas Anak Subsidiaries
Pajak Penghasilan Income Tax
Pasal 4 (2) 665 240 Article 4 (2)
Pasal 21 2,807 5,103 Article 21
Pasal 23 1,532 382 Article 23
Pasal 25 25 10,183 Article 25
Pasal 26 70 1,504 Article 26
Pasal 29 9 14,387 Article 29
Pajak Pertambahan Nilai 2,258 1,315 Value Added Taxes
Jumlah 8,630 33,970 Total
c. Beban (Penghasilan) Pajak c. Tax Expense (Income)
2014 2013
Rp Rp
Beban Pajak Kini Current Tax Expense
Perusahaan -- -- The Company
Entitas Anak 166,955 121,819 Subsidiaries
Sub Jumlah 166,955 121,819 Sub-Total
Penyesuaian Beban Pajak Periode Tax Expense Adjustment from Last
Sebelumnya -- 3,809 Period
Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan Deferred Tax Expense (Benefit)
Perusahaan 129,534 (66,243) The Company
Entitas Anak (24,899) (1,601) Subsidiaries
Sub Jumlah 104,635 (67,844) Sub-Total
Beban Pajak - Neto 271,590 57,784 Tax Expense - Net
d. Pajak Kini d. Current Tax Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran beban pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan, untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income (loss) before estimated tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income and estimated taxable income of the Company for the years ended December 31, 2014 and 2013, are as follows:
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
47
March 26, 2015 Paraf/Sign
2014 2013
Rp Rp
Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Income (Loss) before Income Tax
sesuai dengan Laporan Laba Rugi Expense According to Consolidated
Komprehensif Konsolidasian 8,179,749 77,721 Statement of Comprehensive Income
Laba sebelum Beban Pajak Income before Income
Penghasilan dari Perusahaan Anak Tax Expense of Consolidated
yang Dikonsolidasi 603,378 456,717 Subsidiaries
Rugi Sebelum Beban Pajak Loss before Income Tax
Penghasilan Perusahaan 7,576,371 (378,996) Expense Attributable to the Company
Beda Waktu: Timing Differences:
Imbalan Kerja 3,525 2,964 Employee Benefits
Allowance for Impairment of Property,
Penyisihan Penurunan Nilai Aset Tetap -- 4,862 Plant and Equipment
Penyisihan Piutang Ragu-ragu - Neto -- 7,227 Provision for Doubtful Account - Net
Depreciation of Assets under Finance
Penyusutan Aset Sewa Pembiayaan 12,690 18,846 Lease
Angsuran Utang Sewa Pembiayaan (20,273) (31,934) Lease Installments
Alokasi Biaya Perizinan Secara Fiskal 3,107 (138) Allocation of Licence Fee in Fiscal
Depreciation of Property,
Penyusutan Aset Tetap 2,386 7,957 Plant and Equipment
Beda Tetap: Permanent Differences:
Beban dan Denda Pajak 43,108 3,085 Tax Expenses and Penalties
Sewa 335 184 Rental
Listrik, Air dan Telepon 63 62 Electricity, Water and Telephone
Jamuan 118 46 Entertainment
Penghasilan Bunga yang Telah Dikenakan Interest Income Already
Pajak Penghasilan Final (7,606) (669) Subjected to Final Tax
Laba dari Pelepasan Perusahaan Anak (7,815,629) -- Income from Releasing Subsidiary
Lain-lain 10,697 (7,754) Others
Rugi Kena Pajak Perusahaan Fiscal Loss of the
pada Tahun Berjalan (191,108) (374,258) Company in Current Year
Beban pajak penghasilan dan perhitungan taksiran utang pajak penghasilan badan Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:
The income tax expense and computations of the estimated corporate income tax payable of the Company and subsidiaries as follows:
31 Desember/December 31, 2013
Perusahaan/ Entitas Anak/ Perusahaan/ Entitas Anak/
the Company Subsidiaries the Company Subsidiaries
Beban Pajak Penghasilan -- 166,955 -- 121,819 Income Tax Expense
Pajak Penghasilan Dibayar Dimuka Prepayment of Income Tax
Pasal 22 -- -- -- -- Article 22
Pasal 23 5,536 -- 4,010 -- Article 23
Pasal 25 -- 166,946 -- 107,432 Article 25
Jumlah Pajak Penghasilan Dibayar Dimuka 5,536 166,946 4,010 107,432 Total Prepayment of Income Tax
Taksiran Utang Pajak Penghasilan Badan Estimated Corporate Income Tax Payable
(Klaim atas Pengembalian Pajak Penghasilan) (5,536) 9 (4,010) 14,387 (Claim for Income Tax Refund)
31 Desember/December 31, 2014
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan konsolidasian - neto yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang
A reconciliation between the consolidated income tax expense - net calculated by applying the applicable tax rate to
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
48
March 26, 2015 Paraf/Sign
berlaku dari laba (rugi) konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
consolidated profit (loss) for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 2013
Rp Rp
Laba konsolidasian sebelum Pajak Consolidated Income before
Penghasilan 8,179,749 77,721 Income Tax
Beban Pajak Penghasilan
dengan Tarif Pajak yang Berlaku Tax Calculated at Applicable Tax Rate
Sebesar 25% (2,044,937) (19,430) of 25%
Penyesuaian Beban Pajak Periode Tax Expense Adjustment from Last
Sebelumnya -- (3,809) Period
Pengaruh Pajak Atas Beda Tetap: Tax Effect for Permanent Difference:
Pendapatan yang telah Dikenakan Income Subject to Final Income
Pajak Final/Bukan Objek Pajak - Neto 1,902 167 Tax - Net
Lain-lain - Neto 1,771,445 (34,712) Others - Net
Beban Pajak - Neto (271,590) (57,784) Tax Expenses - Net
e. Aset Pajak Tangguhan - Neto e. Deferred Tax Assets – Net Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan atas perbedaan temporer untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, dengan menggunakan maksimum tarif pajak 25% adalah sebagai berikut:
A computation of deferred tax benefit (expense) on temporary differences for the years ended December 31, 2014 and 2013, using the maximum tax rate of 25% are as follows:
2014 2013
Rp Rp
Perusahaan The Company
Rugi Fiskal 47,779 74,386 Fiscal Loss
Selisih antara penyusutan Difference between depreciation of
aset tetap dan aset sewa property, plant and equipment
pembiayaan komersial dan and assets under finance
fiskal 3,307 (938) lease commercial and fiscal
Penyisihan Piutang Ragu-ragu -- (7,912) Provision for Doubtful Accounts
Imbalan Kerja 881 741 Employee Benefits
Penyisihan Aset Pajak Tangguhan yang Allowance for Unrecoverable Deferred
Tidak Terpulihkan (182,278) -- Tax Assets
Alokasi Biaya Perizinan Secara Fiskal 777 (34) Allocation of Licence Fee in Fiscal
Neto (129,534) 66,243 Net
Entitas Anak 24,899 1,601 Subsidiaries
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan (104,635) 67,844 Deferred Income Tax Benefit (Expense)
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
49
March 26, 2015 Paraf/Sign
Rincian aset pajak tangguhan - neto adalah sebagai berikut: The details of deferred tax assets - net are as follows:
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Perusahaan The Company
Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets
Rugi Fiskal 229,266 211,987 Fiscal Loss
Perbedaan nilai buku aset tetap dan Difference net book value property, plant
aset sewa pembiayaan menurut and equipment and assets under finance
akuntansi dan pajak 11,758 8,451 lease based on accounting and tax
Penyisihan Piutang Ragu-ragu 6,363 6,363 Provision for Doubtful Accounts
Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja 4,146 3,265 Estimated Liabilities on Employee benefits
Selisih Nilai Transaksi Pelepasan Aset Difference in Value of Assets Disposal
kepada Entitas Anak -- (30,500) to Subsidiary
Alokasi Biaya Perizinan Secara Fiskal (8,367) (9,143) Allocation of Licence Fee in Fiscal
Jumlah 243,166 190,423 Total
Penyisihan Aset Pajak Tangguhan Allowance for Unrecoverable
yang Tidak Terpulihkan (207,743) (25,465) Deferred Tax Assets
Bersih 35,423 164,958 Net
Aset Pajak Tangguhan - Neto Deferred Tax Assets- Net
Perusahaan 35,423 164,958 The Company
Entitas Anak 428,226 54,916 Subsidiaries
Jumlah 463,649 219,874 Total
Liabilitas Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities
dari akuisisi MMM for Acquisition of MMM
(Catatan 39) 368,778 -- (Note 39)
f. Surat Ketetapan Pajak f. Tax Assessments Pada bulan April 2014, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2010. Berdasarkan SKPKB tersebut, Perusahaan terutang tambahan pajak dan denda untuk Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal 21, Pajak Penghasilan Pasal 23, Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2, Pajak Penghasilan Pasal 26, Pajak Pertambahan Nilai Jasa Luar Negeri dan Pajak Pertambahan Nilai Dalam Negeri.
In April 2014, the Company received an assessment letter on tax underpayment (“SKPKB”) for the tax year 2010. Based on this underpayment, the Company owed additional taxes and penalties for the Corporate Income Tax, Income Tax article 21, Income Tax Article 23, Income Tax Article 4 (2), Income Tax Article 26, Value Added Tax on Foreign Services and Value Added Tax of Domestic.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
50
March 26, 2015 Paraf/Sign
19. Utang Sewa Pembiayaan 19. Obligation Under Finance Lease
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
Perusahaan Sewa Pembiayaan/ Jenis Aset/ 2014 2013
Leasing Company Type of Assets Rp Rp
PT Ciptadana Multifinance (pihak berelasi/
related party , Catatan/Note 30) Peralatan BTS/BTS Equipments 197,499 151,977
PT Century Tokyo Leasing Indonesia Peralatan/Equipments 39,312 19,231
PT Asiatic Sejahtera Finance Barang Elektronik/Electronics -- 9,723
PT Toyota Astra Financial Services Kendaraan/Vehicle -- 356
Jumlah/Total 236,811 181,287
Bagian yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun/
Current Maturity in 1 Year 24,436 53,389
Bagian Jangka Panjang/Long-Term Portion 212,375 127,898
Pembayaran sewa minimum masa datang dalam perjanjian sewa pembiayaan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The minimum rental payment in leasing agreement as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Tahun: Year:
2014 -- 69,838 2014
2015 60,905 88,676 2015
2016 119,264 75,915 2016
2017 126,663 -- 2017
2018 1,443 -- 2018
2019 1,082 -- 2019
Jumlah 309,357 234,429 Total
Dikurangi Bagian Bunga 72,546 53,142 Deducted by Interests
Neto 236,811 181,287 Net
Bagian yang Jatuh Tempo
dalam Satu Tahun 24,436 53,389 Current Maturity in One Year
Bagian Jangka Panjang 212,375 127,898 Long-Term Portion
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
51
March 26, 2015 Paraf/Sign
20. Beban Akrual 20. Accrued Expenses
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Sewa 77,175 3,158 Rent
Jasa Profesional 59,797 878 Professional Fee
Iklan dan Promosi 53,885 3,522 Advertising and Promotion
Biaya Hak Penyelenggaraan Jasa
Telekomunikasi 31,549 14,841 Telecommunication License Fee
Bunga dan Beban Pendanaan Lainnya 29,390 9,910 Interest and Other Financing Charges
Distribusi Program -- 66,488 Program Distribution
Lain-lain 21,293 34,622 Others
Jumlah 273,089 133,419 Total
21. Liabilitas Jangka Pendek Lainnya 21. Other Short-Term Liabilities
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Perangkat Komunikasi dan Layanan Data 12,114 -- Communication Devices and Data Services
Akses Jaringan Korporasi -- 464,890 Corporate Access Network
Jasa Langganan untuk Televisi Kabel Subscription Fees for Cable Television
Pelanggan Rumah Tangga -- 6,011 Household Subscribers
Lain-lain 19,755 -- Others
Jumlah 31,869 470,901 Total 22. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang 22. Long-Term Employee Benefits Liabilities Perusahaan dan entitas anak menghitung liabilitas estimasi atas pemberhentian karyawan dan imbalan kerja pada kasus pemecatan karyawan berdasarkan masa tahun kerja karyawan. Liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan entitas anak pada tahun 2014 dan 2013 didasarkan pada penilaian aktuaria yang dilakukan oleh PT Dayamandiri Dharmakonsolindo, aktuaria independen dengan metode penilaian aktuaria “Projected Unit Credit”.
The Company and subsidiaries have determined the estimated liabilities on their employee’s termination, gratuity and compensation benefits in case of employment dismissal based on employees’ number of years of service provided. In 2014 and 2013 provisions for employee benefits are based on calculation of PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, independent actuaries, using the Projected-Unit-Credit.
Jumlah liabilitas imbalan kerja dihitung oleh aktuaris independen, dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut:
Total long-term employee benefits liabilities calculated by independent actuaries, with key assumptions used in are as follows:
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
52
March 26, 2015 Paraf/Sign
2014 2013
Usia Pensiun Normal 55 tahun/years 55 tahun/years Normal Pension Age
Tingkat Diskonto 8.2% per tahun/per annum 6.8% per tahun/per annum Discount Rate
Tingkat Proyeksi Projection of Salary
Kenaikan Gaji 10% per tahun/per annum 9% per tahun/per annum Increase Rate
Tabel Mortalita TMI-3 Improvement TMI-3 Male Table of Mortality
Tingkat Cacat 10% dari tingkat mortalitas/ 10% dari tingkat mortalitas/ Disability Rate
of mortality rate of mortality rate
Tingkat Pengunduran Diri 5% untuk usia 25 tahun dan menurun 5% untuk usia 25 tahun dan menurun Resignation Rate
dengan garis lurus sebesar 0% pada usia dengan garis lurus sebesar 0% pada usia
45 tahun dan seterusnya/ 5% at age 45 tahun dan seterusnya/ 5% at age
25 and reducing linearly each year up 25 and reducing linearly each year up
to 0% at age 45 thereafter to 0% at age 45 thereafter Liabiltas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Post-employement liabilities recognized in statement of financial position is as follows:
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31,
2014 2013
Rp Rp
Nilai Kini Liabilitas 31,053 67,986 Present value of obligation
Nilai Wajar Aset Program -- -- Fair Value Assets Programm
Pendanaan 31,053 67,986 Financing
Biaya Jasa Lalu yang Belum Diakui (11) (76) Unrecognized past service cost
Kerugian Aktuaria yang Belum Diakui (2,680) (4,216) Unrecognized actuarial gain
Jumlah Liabilitas - Bersih 28,362 63,694 Total Liabilities - Neto
Penyesuaian atas perubahan pada liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
A reconciliation of charges on liabilities recognized in statement of financial position is as follows:
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31,
2014 2013
Rp Rp
Saldo Awal 63,694 43,460 Beginning Balance
Penambahan (Pengurangan) (35,332) 20,234 Addition (Deduction)
Jumlah 28,362 63,694 Total
Perusahaan dan entitas anak mengakui penyisihan bersih untuk pemutusan hubungan kerja, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 yang diundangkan pada tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut disajikan sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (gaji dan kesejahteraan karyawan) pada laba rugi periode berjalan.
The Company and its subsidiaries recognize net of allowance for termination, gratuity and compensation benefits to employees under Labor Law No. 13/2003 which was enacted on March 25, 2003. The provision has been presented as part of general and administrative expenses (salaries and employee benefits) in the profit and loss for the period.
Rincian beban kesejahteraan karyawan adalah sebagai berikut:
Detail of employee benefit expense are as follows:
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
53
March 26, 2015 Paraf/Sign
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Beban Jasa Kini 8,681 14,266 Current Service Cost
Beban Bunga 2,682 4,407 Interest Cost
Amortisasi atas Biaya Jasa Amortization of Past Service
Lalu yang Belum Diakui Cost - Non Vested and
dan Kerugian Aktuarial - Neto 3,939 1,561 Actuarial Gains/Losses - Net
Entitas Anak yang tidak dikonsolidasi - Not Consolidated Subsidiary -
PT Linknet Tbk (50,633) -- PT Linknet Tbk
Jumlah (35,332) 20,234 Total
Berikut adalah jumlah nilai kini kewajiban periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari:
The following is the figure of benefit obligation in the current period and previous four year period for:
2014 2013 2012 2011 2010
Nilai Kini Kewajiban Present Value of Defined
Imbalan Pasti 27,432 67,986 69,862 48,230 28,606 Benefit Obligation
Defisit Program 27,432 67,986 69,862 48,230 28,606 Deficit in Plan
Penyesuaian Pengalaman Experience Adjustment on
Pada Liabilitas Program 144 3,751 738 395 (532) Plan Liabilities
23. Modal Saham 23. Capital Stock Susunan pemegang saham Perusahaan dan masing-masing kepemilikan saham adalah sebagai berikut:
The composition of the Company’s stockholders and theirr respective shareholdings are as follows:
31 Des 2014 dan 2013/ Dec 31, 2014 and 2013
Jumlah Saham/ Number of
Shares
Persentase Kepemilikan/ Percentage of
Ownership
Jumlah/ Total
% Rp
AcrossAsia Ltd 959,976,602 55.10 479,988 AcrossAsia Ltd PT Reksa Puspita Karya 588,167,378 33.76 294,084 PT Reksa Puspita Karya Masyarakat dengan Kepemilikan Public with Ownership
di bawah 5% 194,023,927 11.14 97,012 below 5%
Jumlah 1,742,167,907 100.00 871,084 Total
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013, Waran Seri II yang dilaksanakan menjadi saham sejumlah 270.929 lembar waran.
For the year period ended December 31, 2013, Warrants Serie II exercised to be shares are amounting to 270,929 warrants.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
54
March 26, 2015 Paraf/Sign
24. Tambahan Modal Disetor - Neto 24. Additional Paid in Capital - Net
31 Des/ 31 Des/
Dec 31 Dec 31
2014 2013
Rp Rp
Penawaran Umum Terbatas I dalam
Rangka Hak Memesan Efek Limited Public Offering in connection
Terlebih Dahulu 6,750 6,750 with Pre-Emptive Rights Issuance I
Premium from Exercise of Warrant
Agio atas Pelaksanaan Waran Seri II 81 81 Series II
Beban Emisi Saham (10,460) (10,460) Stock Issuance Costs
Jumlah Agio Saham - Neto (3,629) (3,629) Total Share Premium - Net
Selisih Nilai Transaksi Difference in Value
Restrukturisasi Entitas of Restructuring Transactions
Sepengendali (8,591) (8,591) of Entities under Common Control
Neto (12,220) (12,220) Net
25. Transaksi Ekuitas Lainnya 25. Other Equity Transactions
a. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak a. Difference in Changes in Equity Transaction of Subsidiaries
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak berasal dari perubahan ekuitas FMTV, entitas anak, terkait dengan penerbitan saham baru di FMTV.
Difference in changes in equity transactions of subsidiary resulted from the changes in equity of FMTV, a subsidiary, in regard with the new shares issuance in FMTV.
Pada 27 Juni 2011, LN menerbitkan saham baru kepada Asia Link Dewa Pte Ltd sebanyak 1.032.649.384 saham senilai Rp1.627.703. Atas penerbitan saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 100% menjadi 66,06%. Selisih antara nilai penyertaan Perusahaan di LN dengan ekuitas LN setelah penerbitan saham baru tersebut adalah sebesar Rp1.028.593.
On June 27, 2011, LN issued new shares to Asia Link Dewa Pte Ltd for 1,032,649,384 shares amounting to Rp1,627,703. Due the shares issuance, the Company’s shares ownership in LN decline from 100% to 66.06%. The difference between the investment of the Company in LN with the equity of LN after the issuance of new shares amounted to Rp1,028,593.
Pada tanggal yang sama, FMTV menerbitkan saham baru kepada Asia Link Dewa Pte Ltd sebanyak 2.375 saham dan kepada Asia Link Company Limited sebanyak 125 saham, dengan jumlah nilai sebesar Rp1.000. Atas penerbitan saham tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di FMTV dari 100% menjadi 80%. Selisih antara nilai penyertaan Perusahaan di FMTV dengan ekuitas FMTV setelah penerbitan saham baru tersebut adalah sebesar Rp235.
On the same date, FMTV issued new shares to Asia Link Dewa Pte Ltd for 2,375 shares and to Asia Link Company Limited for 125 shares, amounting to Rp1,000. Due the shares issuance, the Company’s shares ownership in FMTV declined from 100% to 80%. The difference between the investment of the Company in FMTV with the equity of FMTV after the issuance of new shares amounted to Rp235.
b. Selisih Nilai Transaksi dengan Pihak Non-Pengendali b. Difference in Transactions with Non-Controlling Interest Pada bulan Juni 2014, LN melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan melakukan penawaran umum perdana saham. Dalam penawaran umum saham perdana tersebut, LN menawarkan sejumlah 304.265.000 saham milik Perusahaan di LN. Setelah penawaran umum, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) melakukan pembelian sejumlah 458.248.814 saham milik Perusahaan di LN. Atas penawaran umum saham perdana dan pembelian saham oleh ALD tersebut, Perusahaan mengalami penurunan kepemilikan saham di LN dari 66,06% menjadi 41% (Catatan 1.c dan 16).
In June 2014, LN listed its shares in Indonesia Stock Exchange and conduct initial public offerring (IPO). In the IPO, LN offerred 304,265,000 shares of the Company in LN. After public offering, Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) purchase 458,248,814 shares of the Company in LN. Upon the IPO and purchases of shares by ALD, the Company’s shares ownership in LN declined from 66,06% to 41% (Notes 1.c and 16).
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
55
March 26, 2015 Paraf/Sign
Atas transaksi-transaksi ekuitas di atas, pada tahun 2014, Perusahaan mencatat selisih transaksi dengan pihak non-pengendali sebesar Rp537.233. Karena LN tidak dikonsolidasi lagi pada 31 Desember 2014 (Catatan 1.c), maka atas saldo sebesar Rp537.233 dicatat sebagai keuntungan realisasi seluruh transaksi dengan pihak non-pengendali dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In regard with above equity transactions, in 2014, the Company recorded difference in transactions with non-controlling interest amounting to Rp537,233. Because LN has not consolidated as of December 31, 2014 (Note 1.c), accordingly the balance of Rp537.233 has been recorded as gain on realization of differences in transaction with non-cotrolling interest on consolidated statement of comprehensive income.
26. Pendapatan 26. Revenues
2014 2013
Rp Rp
Jasa Langganan untuk Internet dan Subscription Fees for Internet and
Layanan Komunikasi Data 1,198,642 999,540 Data Communication Services
Jasa Langganan untuk Televisi Kabel 649,743 552,521 Subscription Fees for Cable Television
Pemasangan Media Iklan 77,944 94,301 Media Sales
Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) 99,741 107,740 Others (Each Below Rp1,000)
Jumlah 2,026,070 1,754,102 Total
Pendapatan layanan komunikasi data sebagian besar berasal dari pemasangan dan penyewaan jaringan dari jaringan distribusi dan penjualan peralatan akses jaringan korporasi.
Data communication services revenues are derived mainly from installation and rental line fees of the distribution network and selling equipment of corporate access network.
Pemasangan media iklan merupakan pendapatan iklan yang berasal dari pelanggan yang menempatkan iklan pada program televisi kabel.
Media sales fee represent advertising revenues generated from customers who place advertisements on cable television programs.
Pendapatan lain-lain terutama terdiri dari penjualan peralatan, biaya pemasangan dan jasa terkait lainnya.
Other revenues consist mainly of income from the sale of equipment, joining fee and other related services.
Rincian pendapatan berdasarkan hubungan pelanggan adalah sebagai berikut:
The details of revenue based on relationship of subscribers are as follows:
2014 2013
Rp Rp
Pihak Berelasi (Catatan 30) 8,208 9,365 Related Parties (Note 30)
Pihak Ketiga 2,017,862 1,744,737 Third Parties
Jumlah 2,026,070 1,754,102 Total
27. Beban Layanan 27. Cost of Services
2014 2013
Rp Rp
Televisi Kabel Distribusi Cable Television Programming
Program dan Jasa Teknis 211,436 188,150 Distribution and Technical Services
Beban Bandwidth dan Beban Terkait Bandwidth Fees and Other
Jasa Internet Lainnya 266,154 205,610 Internet Access
Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) 114,860 80,354 Others (Each Below Rp1,000)
Jumlah 592,450 474,114 Total
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
56
March 26, 2015 Paraf/Sign
28. Beban Penjualan 28. Selling Expenses Beban Penjualan 2014 2013 Selling Expenses
Rp Rp
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 72,693 76,755 Salaries and Employee Benefits
Komisi 21,704 25,975 Commissions
Promosi 28,473 37,155 Promotion
Sewa 4,890 4,864 Rent
Perjalanan dan Akomodasi 2,052 6,269 Travelling and Accommodation
Listrik, Air dan Telepon 1,465 2,240 Electricity, Water and Telephone
Pos dan Kurir 974 2,633 Postage and Courier
Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) 1,610 2,177 Others ( Each Below Rp1,000)
Jumlah 133,861 158,068 Total
29. Beban Umum dan Administrasi 29. General and Administrative Expense
2014 2013
Rp Rp
Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 219,617 245,586 Salaries and Employee Benefits
Honorarium Tenaga Ahli 113,969 46,037 Professional Fees
Beban Penurunan nilai piutang usaha 34,496 47,386 Impairment of trade receivables
Listrik, Air dan Telepon 30,919 28,057 Electricity, Water and Telephone
Perizinan 25,160 127,696 Permits and Licenses
Sewa 16,510 15,792 Rent
Amortisasi Aset Takberwujud 13,995 23,308 Amortization of Intangible Assets
Perjalanan dan Akomodasi 10,122 8,664 Traveling and Accomodation
Perbaikan dan Pemeliharaan 7,728 13,249 Repairs and Maintenance
Beban Penyisihan Penurunan Impairment of Property,
Nilai Aset Tetap -- 4,862 Plant, and Equipment Expense
Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1.000) 42,256 22,618 Others (Each Below Rp1,000)
Jumlah 514,772 583,255 Total
30. Transaksi dan Saldo dengan Pihak 30. Transactions and Balances with
Berelasi Related Parties
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, yang terutama terdiri dari penjualan atau penyediaan jasa, pembelian peralatan yang dilakukan dengan tetap memperhatikan kebijakan harga yang sama dengan pihak ketiga (arm's length basis), pinjaman dan uang muka antar perusahaan.
The Company and subsidiaries in their normal course of business, have engaged in transactions with related parties which consist mainly of sales or services, and purchase equipment which are made on an arm’s length basis and intercompany loans and advances.
Entitas Anak Subsidiaries Perincian Entitas Anak Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1.c.
The details of Subsidiaries have been disclosed in Note 1.c.
Investasi pada Entitas Asosiasi Investments in Associates Perincian investasi pada entitas asosiasi diungkapkan dalam Catatan 8.
The details of investment in associates have been disclosed in Note 8.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
57
March 26, 2015 Paraf/Sign
Kompensasi Manajemen Kunci Key Management Compensation Personil manajemen kunci Perusahaan adalah Dewan Komisaris dan Direksi yang dirinci pada Catatan 1.d. Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci adalah sebagai berikut:
Key management personel of the Company are Board of Comissioner and Director specified on note 1.d. Salary and other short-term benefit expense or payable to key management are as follow:
2014 2013
Rp Rp
Direksi 65,437 38,770 Directors
Dewan Komisaris 3,235 22,550 Board of Commissioners
Jumlah 68,672 61,320 Total
Transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Rincian akun pihak berelasi adalah sebagai berikut: The details of the accounts and transactions with related parties are as follows:
31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31
2014 2013 2014 2013
Rp Rp % %
Bank Cash in Bank
PT Bank Nationalnobu Tbk 30,536 164,876 0.236 3.145 PT Bank Nationalnobu Tbk
Deposito Berjangka Time Deposits
PT Bank Nationalnobu Tbk -- 50,000 -- 0.954 PT Bank Nationalnobu Tbk
Piutang Usaha Trade Receivables
PT Linknet Tbk 11,819 -- 0.001 -- PT Linknet Tbk
PT Koran Media Investor Indonesia 1,216 1,216 0.009 0.023 PT Koran Media Investor Indonesia
Lain-lain 5,905 858 0.046 0.016 Others
Jumlah 18,940 2,074 0.056 0.039 Total
Uang Muka Advances
PT Multipolar Technology Tbk 5,790 8,068 0.045 0.154 PT Multipolar Technology Tbk
PT Multipolar Tbk 105 105 0.001 0.002 PT Multipolar Tbk
Jumlah 5,895 8,173 0.046 0.156 Total
Piutang Pihak Berelasi Non-Trade Receivables from
Non-Usaha Related Parties
AcrossAsia Ltd dan/atau Afiliasi 581,874 570,133 4.489 10.875 AcrossAsia Ltd and/or Affiliate
PT Asianet Multimedia 1,786 1,786 0.014 0.034 PT Asianet Multimedia
PT Linknet Tbk 1,184 -- 0.009 -- PT Linknet Tbk
Lain-lain 37 38 0.000 0.001 Others
Jumlah 584,882 571,957 4.512 10.910 Total
Penyisihan Piutang Ragu-ragu (250) (250) (0.002) (0.005) Allowance for Doubtful Account
Bersih 584,631 571,707 4.510 10.905 Net
Investasi pada Entitas Asosiasi Investment in Associates
PT Linknet Tbk 6,196,912 -- 47.807 -- PT Linknet Tbk
PT Bina Mahasiswa Indonesia 2,684 2,250 0.021 0.043 PT Bina Mahasiswa Indonesia
PT Lynx Mitra Asia 1,143 -- 0.009 -- PT Lynx Mitra Asia
PT Indonesia Media Televisi -- 11,595 -- 0.221 PT Indonesia Media Televisi
PT Delta Nusantara Networks -- 4,613 -- 0.088 PT Delta Nusantara Networks
Jumlah 6,200,739 18,458 47.837 0.352 Total
Jumlah/ Persentase Terhadap Jumlah
Percentage of Total Respective
Assets/Liabilities/
Total Aset/Liabilitas/
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
58
March 26, 2015 Paraf/Sign
31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31 31 Des/Dec 31
2014 2013 2014 2013
Rp Rp % %
Jumlah/ Persentase Terhadap Jumlah
Percentage of Total Respective
Assets/Liabilities/
Total Aset/Liabilitas/
Utang Usaha Trade Payables
PT Multipolar Technology Tbk 246,142 145,383 6.888 5.182 PT Multipolar Technology Tbk
PT Linknet Tbk 19,956 -- 0.558 -- PT Linknet Tbk
PT Multipolar Tbk 318 2,590 0.009 0.092 PT Multipolar Tbk
Lain-lain 11,394 5,082 0.319 0.181 Others
Jumlah 277,810 153,055 7.774 5.455 Total
Utang Sewa Pembiayaan Obligation Under Finance Lease
PT Ciptadana Multifinance 197,499 151,977 5.527 5.417 PT Ciptadana Multifinance
Liabilitas Keuangan Jangka Other Short-Term
Pendek Lainnya - Utang Anjak Piutang Financial Liabilities - Factoring Payable
PT Ciptadana Multifinance 10,494 20,072 0.294 0.715 PT Ciptadana Multifinance
Liabilitas Keuangan Jangka Other Long-Term
Panjang Lainnya - Utang Anjak Piutang Financial Liabilities - Factoring Payable
PT Ciptadana Multifinance 6,460 8,284 0.181 0.295 PT Ciptadana Multifinance
2014 2013 2014 2013
Rp Rp % %
Pendapatan: Revenue:
Jasa Langganan Televisi Kabel Subscription Fees for Cable Television
Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000) 645 698 0.032 0.040 Others (Each Bellow Rp1,000)
Layanan Komunikasi Data Data Communication Services
Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000) 7,564 8,667 0.373 0.494 Others (Each Bellow Rp1,000)
Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses
Honorarium Tenaga Ahli Professional Fees
Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000) 460 1,254 0.089 0.215 Others (Each Bellow Rp1,000)
Biaya Pengelolaan Administrasi Saham Shares Administration Fees
Lain-lain (Masing-masing Dibawah Rp1,000) -- 18 -- 0.003 Others (Each Bellow Rp1,000)
Beban Asuransi Insurance Expenses
PT Lippo General Insurance Tbk 1,887 1,907 0.367 0.327 PT Lippo General Insurance Tbk
Beban Bunga dan Pendanaan Lainnya Interest and Other Financing Charges
PT Ciptadana Multifinance 36,388 26,031 27.995 22.992 PT Ciptadana Multifinance
Jumlah/ Persentase Terhadap Jumlah
Total
Revenue/Expenses
Pendapatan/Beban yang
Bersangkutan/
Percentage of Total Respective
Pada tanggal 30 Juni 2011 Perusahaan telah menandatangani Facility Agreement dengan AcrossAsia Limited (AAL), pemegang saham Perusahaan, untuk pemberian fasilitas sebesar maksimum USD44.000 kepada AAL dan/atau afiliasi dengan tingkat bunga sebesar LIBOR +4,75% per tahun.
On June 30, 2011, the Company signed the Facility Agreement with AcrossAsia Limited (AAL), shareholder of the Company, for a maximum of USD44,000 facility to AAL and/or affiliate with LIBOR +4.75% per annum interest rate.
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi sebagai berikut:
The relationship and nature of balances/transactions with related parties are described as follows:
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
59
March 26, 2015 Paraf/Sign
No. Pihak Berelasi/ Related Parties
Hubungan dengan Perusahaan/Relationship
with the Company
Transaksi/Transactions
1 PT Asianet Multimedia Afiliasi karena di bawah kesamaan
pengendalian/ Affiliate, common controlled entity
Uang muka antar perusahaan/ Intercompany advances Piutang pihak berelasi non-usaha/ Non trade receivabes from related party
2 PT Lippo General Insurance Tbk Afiliasi karena di bawah kesamaan
pengendalian/ Affiliate, common controlled entity
Asuransi/ Insurance
3 PT Lippo Karawaci Tbk (LK) Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/ Affiliate, common
controlled entity
Jasa langganan televisi kabel dan layanan komunikasi data/ Subscription fees for cable television and data communication services
4 PT Matahari Putra Prima Tbk Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/ Affiliate, common
controlled entity
Layanan komunikasi data/ Data communication services
5 PT Multipolar Tbk (MLPL) Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/ Affiliate, common
controlled entity
Pemasangan dan penyewaan jaringan dan akses jaringan korporasi, uang muka antar perusahaan dan jasa tenaga ahli untuk implementasi sistem keuangan Oracle/ Installation and lease line and corporate network, intercompany advances and professional fees for implementation of Oracle financial system.
6 PT Ciptadana Multifinance Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/ Affiliate, common
controlled entity
Anjak piutang dan sewa pembiayaan/ Factoring and leasing
7 PT Multipolar Technology Tbk Afiliasi karena di bawah kesamaan pengendalian/ Affiliate, common
controlled entity
Pembelian peralatan elektronik/ Electronic equipment purchase
8 AcrossAsia Ltd Afiliasi sebagai pemegang saham dan entitas induk/ Affiliate,
shareholder and parent
Pinjaman antar perusahaan/ Intercompany loan
9 PT Bank Nationalnobu Tbk Afiliasi karena di bawah kesamaan
pengendalian/ Affiliate, common controlled entity
Bank dan deposito berjangka/ Cash in bank and time deposit
10 PT Koran Media Investor Indonesia Afiliasi karena di bawah kesamaan
pengendalian/ Affiliate, common controlled entity
Piutang Usaha / Trade receivables
11 PT Indonesia Media Televisi Entitas asosiasi/ Associate Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates
12 PT Delta Nusantara Networks Entitas asosiasi/ Associate Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates
13 PT Bina Mahasiswa Indonesia Entitas asosiasi/ Associate Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates
14 PT Linknet Tbk Entitas asosiasi/ Associate Piutang Usaha / Trade receivables, Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment in Associates, Utang Usaha / Trade Payables
Saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000) terutama terdiri dari piutang usaha - neto, piutang/utang antar perusahaan, utang
Account balances and transactions with other related parties (under Rp1,000 each) is mainly consist of accounts receivables - net, intercompany advances/loan, accounts payables,
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
60
March 26, 2015 Paraf/Sign
usaha, beban akrual, pendapatan, honorarium tenaga ahli dan beban asuransi.
accrued expenses, revenues, professional fees and insurance expenses.
31. Aset dan Liabilitas Dalam Mata Uang Asing 31. Assets and Liabilities in Foreign Currency
Mata Uang Asing/ Ekuivalen Rupiah/
Foreign Currency Rupiah Equivalent
Aset Assets
Kas dan Setara Kas USD 2,548 31,697 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha USD 282 3,512 Accounts Receivables
Aset Keuangan Lancar Lainnya USD 5,796 72,104 Other Current Financial Assets
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha USD 46,774 581,874 Non-Trade Receivable from Related Parties
Uang Muka dan Aset Lain-lain USD 11,863 147,581 Advances and Other Assets
Jumlah Aset 836,768 Total Assets
Liabilitas Liabilities
Pinjaman USD 8,531 106,130 Loans
Utang Usaha USD 36,935 459,472 Account Payables
Beban Akrual USD 7,376 91,762 Accrued Expenses
Jumlah Liabilitas 657,364 Total Liabilities
Aset Bersih 179,404 Net Assets
31 Des 2014/Dec 31, 2014
Mata Uang Asing/ Ekuivalen Rupiah/
Foreign Currency Rupiah Equivalent
Aset Assets
Kas dan Setara Kas USD 1,516 18,475 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha USD 481 5,858 Accounts Receivables
Aset Keuangan Lancar Lainnya USD 1,100 13,403 Other Current Financial Assets
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha USD 46,774 570,133 Non-Trade Receivable from Related Parties
Uang Muka dan Aset Lain-lain USD 3,612 44,028 Advances and Other Assets
Jumlah Aset 651,897 Total Assets
Liabilitas Liabilities
Pinjaman USD 16,918 206,208 Loans
Utang Usaha USD 18,148 221,211 Account Payables
Beban Akrual USD 5,755 70,146 Accrued Expenses
Jumlah Liabilitas 497,565 Total Liabilities
Aset Bersih 154,332 Net Assets
31 Des 2013/ Dec 31, 2013
32. Perjanjian dan Ikatan 32. Agreements and Commitments
a. Pemasok Program a. Program Suppliers Perusahaan mempunyai program distribusi dan perjanjian jasa teknik dengan beberapa pemberi program televisi.
The Company have program distribution and technical service agreements with various TV program providers.
Perjanjian tersebut dapat diperbaharui kembali dan berlaku untuk jangka waktu satu (1) hingga tiga (3) tahun dari tanggal 31 Desember 2013. Beberapa perjanjian juga mengizinkan
The agreements are renewable and valid for certain periods ranging from one (1) to three (3) years from December 31, 2013. Certain agreements also allow the Company to share
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
61
March 26, 2015 Paraf/Sign
Perusahaan untuk membagi waktu komersial dan mengharuskan penempatan uang jaminan kepada pemberi program. Selain itu, perjanjian menetapkan, antara lain, biaya yang harus dibayar untuk setiap tipe pelanggan yang dilayani oleh Perusahaan.
commercial time and require placement of security deposits with program providers. Furthermore, the agreements stipulate, among others, fees to be paid for each type of subscribers serviced by the Company.
Perjanjian-perjanjian tersebut di atas telah dinovasikan oleh Perusahaan kepada LN.
The above mentioned agreements have been novated by the Company to LN.
b. Menara Telekomunikasi dan Infrastruktur Inbuilding Coverage
b. Telecommunication Tower and Inbuilding Coverage Infrastructure
Sejak tahun 2013, Perusahaan memiliki perjanjian sewa dengan berbagai penyedia menara telekomunikasi antara lain dengan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat Tbk, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Solu Sindo Kreasi Pratama, PT Bali Telekom, PT Tower Bersama, PT Telenet Internusa, PT Batavia Towerindo, PT United Towerindo, PT Mitrayasa Sarana Informasi, PT Towerindo Konvergensi, PT Solusi Menara Indonesia, dan PT Dayamitra Telekomunikasi, untuk menyewa sebagian ruang (space) pada menara telekomunikasi dan lahan untuk periode awal berkisar antara 5 – 10 tahun dan dapat diperpanjang untuk 5 – 10 tahun berikutnya. Perusahaan juga memiliki perjanjian sewa infrastruktur antara lain dengan PT Mac Sarana Djaya, PT Wireless Network Indonesia, PT Tara Telco Indonesia untuk periode awal rata-rata 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk rata-rata 5 tahun berikutnya.
Since the year 2013, the Company has lease agreements with various providers of telecommunication towers, among others, with PT Profesional Telekomunikasi Indonesia, PT Indosat Tbk, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk, PT XL Axiata Tbk, PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Solu Sindo Creative Pratama, PT Bali telecom, PT Tower Bersama, PT Telenet Internusa, PT Batavia Towerindo, PT United Towerindo, PT Mitrayasa Facility Information, PT Towerindo Convergence, PT Solutions Tower Indonesia, and PT Dayamitra telecommunications, to lease part of the room (space) in the telecommunications tower and land for initial period ranged from 5-10 years and can be extended to 5-10 years. The company also has a lease agreement among other coverages with PT Sarana Djaya Mac, PT Wireless Network Indonesia, PT Tara Telco Indonesia for an initial period of an average of 5 years and can be extended to an average of 5 years later.
c. PT Ciptadana Multifinance c. PT Ciptadana Multifinance Hingga bulan Maret 2014, Perusahaan memiliki fasilitas sewa pembiayaan pada PT Ciptadana Multifinance sebesar Rp161.088. Perusahaan telah melakukan pelunasan atas semua fasilitas tersebut pada bulan Juni 2014.
Hingga bulan Oktober 2014, Perusahaan menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp67.671. Jenis fasilitas anjak piutang ini adalah with recourse. Periode fasilitas anjak piutang ini adalah 12 (dua belas) bulan dengan tingkat suku bunga 15,5% per tahun.
Perusahaan telah melakukan pelunasan fasilitas tersebut di November 2014.
Until March 2014, the Company has finance lease facilties from PT Ciptadana Multifinance amounting to Rp161,088. The company has paid off all the facilities in June 2014.
Until October 2014, The company factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting Rp67,671. The types of the factoring facilities are with recourse. The period of the facilities are 12 (twelve) months with 15.5% interest rate per annum.
The Company has paid the facility in November 2014.
Pada bulan Desember 2014, Perusahaan menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp10.000.
In December 2014, the Company factor some its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting Rp10,000.
Pada tahun 2012, PT FMN, entitas anak, menjaminkan sebagian piutang usaha kepada PT Ciptadana Multifinance untuk fasilitas anjak piutang sebesar Rp7.994. Jenis fasilitas anjak piutang ini adalah with recourse. Periode fasilitas anjak piutang ini adalah 12 (dua belas) bulan.
In year 2012, PT FMN, a subsidiary, factor some of its receivables to PT Ciptadana Multifinance for factoring facilities amounting to Rp7,994. The types of the factoring facilities are with recourse. The period of the facilities are 12 (twelve) months.
Untuk fasilitas di atas, Perusahaan dan PT FMN, entitas anak, dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 14,5% -
On the facilities above, the Company and PT FMN, a subsidiary, bear interest at annual rate of 14.5% - 15.5%.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
62
March 26, 2015 Paraf/Sign
15,5%. Jenis barang modal untuk fasilitas sewa pembiayaan diatas adalah aset tetap (Catatan 9).
Types of assets for the finance lease facilities are property, plant, and equipment (Note 9).
Pada tahun 2014, sesuai dengan perjanjian No. 383/CMF/MKT/X/2014 tertanggal 14 Oktober 2014, No. 402/CMF/MKT/X/2014 tertanggal 23 Oktober 2014, dan No. 0455/CMF/MKT/XI/2014 tertanggal 12 November 2014 PT Internux, melakukan beberapa transaksi penjualan dan penyewaan kembali dengan PT Ciptadana Multifinance untuk jangka waktu fasilitas selama 36 bulan (termasuk grace period tidak membayar utang pokok selama 18 bulan) dengan suku bunga 15.5% per tahun efektif in arrear.
In 2014, according to the agreement No. 383 / CMF / MKT / X / 2014 dated October 14, 2014, No. 402 / CMF / MKT / X / 2014 dated October 23, 2014, and No. 0455 / CMF / MKT / XI / 2014 dated November 12, 2014 PT Internux, doing some sale and leaseback transaction with PT Ciptadana Multifinance facility for a period of 36 months (including a grace period of not paying the principal debt for 18 months) with 15.5% interest rate per year effective in arrear.
d. PT Asiatic Sejahtera Finance d. PT Asiatic Sejahtera Finance Dari tahun 2011 sampai dengan 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp10.309. Pada bulan November 2014, Perusahaan telah melunasi seluruh fasilitas tersebut.
From year 2011 until 2013, the Company obtained finance lease facilities from PT Asiatic Sejahtera Finance amounting total Rp10,309. In November 2014, the Company has paid off all the facilities.
Dari tahun 2012 sampai dengan 2013, FMN, entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp4.846. Untuk fasilitas sewa pembiayaan di atas, Perusahaan dan FMN dikenakan bunga dengan tingkat tahunan sebesar 15%. Periode sewa pembiayaan ini adalah 3 tahun. Jenis barang modal untuk fasilitas-fasilitas sewa pembiayaan diatas adalah aset tetap (Catatan 9). Pada bulan November 2014, FMN, entitas anak, melakukan pelunasan fasilitas sewa pembiayaan dari PT Asiatic Sejahtera Finance sebesar Rp4.350.
From year 2012 until 2013, FMN, a Subsidiary, obtained finance lease facilities from PT Asiatic Sejahtera Finance amounting total Rp4,846. On those finance lease facilities above, the Company and FMN bear interest at annual rate of 15%. The period of the facility is 3 years. Types of assets for those finance lease facilities are property, plant and equipment (Note 9). In November 2014, FMN a subsidiary, has paid off the finance lease facility amounting to Rp4,350.
e. PT Century Tokyo Leasing Indonesia e. PT Century Tokyo Leasing Indonesia Pada bulan Agustus 2013, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia sebesar Rp22.000 dengan jumlah cicilan perbulan tetap selama 36 bulan.
Pada bulan Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas sewa pembiayaan sebesar Rp30.000 dari PT Century Tokyo Leasing Indonesia dengan cicilan perbulan tetap selama 36 bulan dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun.
In August 2013, the Company obtained finance lease facility from PT Century Tokyo Leasing Indonesia amounting Rp22.000 with monthly fixed instalment for 36 months period.
In October 2014, the Company obtained finance lease facility amounting Rp30,000 from PT Century Tokyo Leasing Indonesia with monthly fixed instalment for 36 months period with 12.5% interest rate per annum.
f. PT Nap Info Lintas Nusa f. PT Nap Info Lintas Nusa Perusahaan memiliki perjanjian senilai USD20,000 dengan PT Nap Info Lintas Nusa untuk langganan jasa sistem komunikasi untuk jangka waktu 15 tahun dengan hak untuk memperpanjang selama 5 tahun.
The Company has an agreement worth USD20,000 with PT Nap Info Lintas Nusa for a communication system service for a period of 15 years with an extension right for another 5 years.
Perjanjian ini telah dinovasikan oleh Perusahaan kepada LN. This agreement has been novated by the Company to LN.
g. PT Huawei Tech Investment g. PT Huawei Tech Investment Pada tahun 2013, PT I menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Huawei Tech Investment dimana PT I setuju untuk membeli peralatan Broadband Wireless Access beserta layanannya dari PT Huawei Tech Investement.
On 2013, PT I entered to cooperation agreement with PT Huawei Tech investment where PT i agreed to purchase Broadband Wireless Access equipment and its services from PT Huawei Tech Investment.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
63
March 26, 2015 Paraf/Sign
h. Raiffeisen Bank International AG h. Raiffeisen Bank International AG Pada tanggal 9 Juni 2014, PT I menandatangani beberapa perjanjian lindung nilai atas utang bank berdenominasi dolar AS dengan Raiffeisen Bank International AG cabang Singapura dan dicatat pada ”aset tidak lancar lainnya”, sebagai berikut:
On June 9, 2014, PT I entered to hedging agreements for bank loan which denominated US Dollar with Raiffeisen Bank International AG, Singapore branch and recorded at ”other non-current assets”, as follows:
No. Contract/ Tanggal Kesepakatan/ Tanggal Jatuh Tempo/ Nilai Kontrak/ Nilai Wajar/ Selisih/ Contract No. Agreement Date Due Date Contract Value Fair Value Difference
2014060915320 09 Juni 2014 27 April 2016 2,500,000.00USD 2,809,912.00USD 309,912.00USD 2014060915298 09 Juni 2014 27 April 2016 2,500,000.00USD 2,318,994.00USD (181,006.00)USD 2014060915325 09 Juni 2014 26 Oktober 2016 5,000,000.00USD 5,759,644.00USD 759,644.00USD 2014060915300 09 Juni 2014 26 Oktober 2016 5,000,000.00USD 4,503,634.00USD (496,366.00)USD 2014060915301 09 Juni 2014 26 April 2017 17,500,000.00USD 20,593,734.00USD 3,093,734.00USD 2014060915302 09 Juni 2014 26 April 2017 17,500,000.00USD 15,342,592.00USD (2,157,408.00)USD
Jumlah / Total 50,000,000.00USD 51,328,510.00USD 1,328,510.00USD
33. Gugatan Hukum 33. Litigation 1) Arbitrase 1) Arbitration
Pada tanggal 3 September 2008, APM (dahulu merupakan Entitas Anak), telah mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap Astro All Asia Networks PLC (Tergugat I), Measat Broadcast Network System SDN BHD (Tergugat II), All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (Tergugat III), Measat Satellite Systems SDN BHD (Tergugat IV), Ralph Marshall (Tergugat V), Sean Dent (Tergugat VI), Nelia Concap Cion Molato (Tergugat VII), Liza Tjondro (Tergugat VIII), PT Adi Karya Visi (Tergugat IX), Tara Agus Sosrowardoyo (Tergugat X), PT Karyamegah Adijaya (Tergugat XI), PT Abadi Berkah (Tergugat XII) dan PT Direct Vision (Turut Tergugat) dengan Nomor Pendaftaran No.: 1100/Pdt.G/2008/PN.JKT-SEL tertanggal 3 September 2008. Perusahaan bukan merupakan pihak dalam gugatan ini. APM mengajukan gugatan tersebut dengan tuntutan ganti rugi total sebesar USD1,500,000 (“Gugatan Perdata Indonesia”).
On September 3, 2008, APM (formerly was a subsidiary of the Company), had filed a lawsuit to the District Court of South Jakarta against Astro All Asia Networks PLC (Defendant I), Measat Broadcast Network System SDN BHD (Defendant II), All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (Defendant III), Measat Satellite Systems SDN BHD (Defendant IV), Ralph Marshall (Defendant V), Sean Dent (Defendant VI), Nelia Concap Cion Molato (Defendant VII), Liza Tjondro (Defendant VIII), PT Adi Karya Visi (Defendant IX), Tara Agus Sosrowardoyo (Defendant X), PT Karyamegah Adijaya (Defendant XI), PT Abadi Berkah (Defendant XII) and PT Direct Vision (Co-Defendant) with Register Number, No:1100/Pdt.G/2008/PN.JKT-SEL dated September 3, 2008. The Company is not a party in this lawsuit. APM filed the said lawsuit to claim for a total amount of USD1,500,000
(“Indonesian Proceedings”). Atas Gugatan Perdata Indonesia tersebut pada tanggal 13 Mei 2009 telah keluar putusan sela yang menyatakan menolak eksepsi yang dikemukakan oleh Tergugat I, II, III dan V serta menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Selatan berwenang untuk memeriksa dan memutus perkara (“Putusan Sela”). Atas Putusan Sela tersebut telah diajukan pernyataan banding pada tanggal 22 Mei 2009 oleh Tergugat I, II, III dan V.
An interim decision was ordered on May 13, 2009, with respect to the Indonesian Proceedings which rejected the challenges submitted by the Defendants I, II, III and V and held that the said court is competent and has the jurisdictional powers to hear the matter (“Interim Decision”). Over such Interim Decision, the relevant defendant has made an appeal to Jakarta District Court on May 22, 2009, Defendant I, II, III and V.
Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, Tergugat I, II, III dan V telah menyatakan kasasi atas Putusan banding terhadap Putusan Sela tersebut kepada Mahkamah Agung pada tanggal 11 Juni 2012 dan APM menyatakan kasasi atas putusan banding terhadap Putusan Pokok Perkara Gugatan Perdata Indonesia tersebut kepada Mahkamah Agung pada tanggal 25 Oktober 2013.
Whereas towards Jakarta High Court Decision, the Defendant I, II, III and V has made petition for cassation on the appeal decision on the Interim Injunction to Supreme Court on June 11, 2012 and APM has made petition for cassation on the appeal decision on the principal of the case to Supreme Court on October 25, 2013.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
64
March 26, 2015 Paraf/Sign
Pada tanggal 6 Oktober 2008, (i) Astro Nusantara International B.V., (ii) Astro Nusantara Holdings B.V., (iii) Astro Multimedia Corporation N.V., (iv) Astro Multimedia N.V., (v) Astro Overseas Limited (sebelumnya bernama AAAN (Bermuda) Limited), (vi) Astro All Asia Networks PLC, (vii) Measat Broadcast Network Systems SDN BHD and (viii) All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (“Astro Group”) mengajukan Permohonan Arbitrase terhadap APM, Perusahaan dan PT Direct Vision (“DV”) untuk proses arbitrase di Singapore International Arbitration Centre (SIAC), Singapura. Permohonan arbitrase sesuai Notice of Arbitration tertanggal 6 Oktober 2008 yang diajukan Astro Group adalah menuntut pembayaran restitusi dan/atau kuantum merit (quantum merit) sebesar lebih USD245,000 kepada APM, Perusahaan dan DV berdasarkan pelaksanaan Subscription and Shareholder Agreement (“SSA”) tertanggal 11 Maret 2005 berikut ganti rugi atas pelanggaran pasal 17.6 dari SSA yang timbul karena adanya Gugatan Perdata di Indonesia.
On October 6, 2008, (i) Astro Nusantara International B.V., (ii) Astro Nusantara Holdings B.V., (iii) Astro Multimedia Corporation N.V., (iv) Astro Multimedia N.V., (v) Astro Overseas Limited (formerly known as AAAN (Bermuda) Limited), (vi) Astro All Asia Networks PLC, (vii) Measat Broadcast Network Systems SDN BHD and (viii) All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (“Astro Group”) filed a Notice of Arbitration against APM, the Company and PT Direct Vision (“DV") under the rules of Singapore International Arbitration Centre (“SIAC”) in Singapore. The Notice of Arbitration, dated October 6, 2008 filed by Astro Group claimed payment of the sum of approximately USD245,000 by way of restitution and/or quantum merit by APM, the Company and DV pursuant to the Subscription and Shareholders Agreement dated March 11, 2005 (“SSA”), as well as damages for breach of Clause 17.6 of the SSA arising out of the Indonesian Proceedings.
Pada tanggal 7 Mei 2009, Tribunal SIAC telah menerbitkan Award on Preliminary Issues of Jurisdiction, Interim Anti-Suit Injunction and Joinder ARB No. 062 of 2008 (“Keputusan Arbitrase Interim”). Atas Keputusan Arbitrase Interim tersebut, Astro Group telah mengajukan Permohonan Pelaksanaan Putusan Arbitrase kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Atas Permohonan Pelaksanaan Putusan Arbitrase tersebut, APM dan DV telah mengajukan Permohonan Pembatalan kepada ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menolak pelaksanaan keputusan SIAC tersebut. Di dalam permohon tersebut, APM dan DV antara lain menyatakan: (i) bahwa sengketa dalam perkara Arbitrase tersebut di atas oleh Para Pemohon/Penggugat baru didaftarkan pada SIAC tanggal 6 Oktober 2008, sedangkan sebelumnya Termohon I/APM, sudah terlebih dahulu mendaftarkan Gugatan Perbuatan Melawan Hukum terhadap Para Pemohon di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 3 September 2008; (ii) bahwa sengketa dalam Putusan Arbitrase bukanlah sengketa di bidang perdagangan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 66 huruf b UU No. 30 Tahun 1999; (iii) bahwa Keputusan Arbitrase Interim telah mengintervensi hukum acara perdata di Indonesia dan oleh karenanya Keputusan Arbitrase Interim tersebut tidak dapat dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
On May 7, 2009, SIAC issued an Award on Preliminary Issues of Jurisdiction, Interim Anti-Suit Injunction and Joinder ARB No. 062 of 2008 (“Interim Arbitration Award”). Astro Group has applied for the enforcement of the Interim Arbitration Award to the Chairperson of the District Court of Central Jakarta. On the said application, APM and DV submitted cancellation request to the District Court of Central Jakarta to decline the enforcement of Interim Arbitration Award. In the request, APM and DV stated: (i) that the disputes under the arbitration proceeding were only commenced at the SIAC by Astro Group on the October 6, 2008, which is after APM has filed the Indonesian Proceedings againts the Defendant at District Court of South Jakarta on September 3, 2008; (ii) that the disputes in the arbitration proceeding are not commercial disputes as stipulated in paragraph b of Article 66 the Arbitration Law No. 30 year 1999; (iii) that the Interim Arbitration Award intervenes the rules of the Civil Procedure Regulation in Indonesia, and such Interim Arbitral Award cannot be enforced by the District Court of Central Jakarta.
Pada tanggal 28 Oktober 2009, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan pertimbangan yang pada pokoknya menyatakan bahwa subtansi Keputusan Abitrase Interim adalah melebihi kewenangan yang sudah ditetapkan dan telah mengintervensi pelaksanaan proses peradilan di Indonesia, serta mengeluarkan Penetapan bahwa Keputusan Arbitrase Interim dimaksud tidak dapat dilaksanakan (Non Eksekutorial). Lebih lanjut, Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut telah dikuatkan dengan Putusan Mahkamah Agung No. 01 K/Pdt.Sus/2010 tertanggal 24 Februari 2010 dan salinan Putusan Mahkamah Agung tersebut telah diterima oleh APM pada bulan Oktober 2010.
On October 28, 2009, the Chairperson of the District Court of Central Jakarta held that the Interim Arbitration Award is beyond the authority and has intervened the Indonesian Proceedings, and ordered that the Interim Arbitration Award is non executable (Non Executorial), i.e. cannot be executed in Indonesia. The Non Executorial stipulation was later affirmed by the Supreme Court on February 24, 2010 with registration No.01 K/Pdt.Sus/2010 and APM has received a copy of the certified decision of the Supreme Court in October 2010.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
65
March 26, 2015 Paraf/Sign
Pada tanggal 16 Pebruari 2010, Tribunal SIAC telah menerbitkan Interim Final Award ARB No. 062 of 2008 (didaftarkan dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 7 of 2010 tertanggal 18 Pebruari 2010) (“Keputusan Arbitrase Final”). Dalam Keputusan Arbitrase Final tersebut, Tribunal SIAC memerintahkan kepada APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng untuk melakukan:
On February 16, 2010, SIAC issued the Interim Final Award ARB No. 062 of 2008 (registered at SIAC Registry of Award as Award No. 7 of 2010 on February 18, 2010) (“Interim Final Award”) and ordered that APM, the Company and DV are jointly and severally liable in restitution, for the following amounts:
a) pembayaran restitusi kepada Astro All Asia Network PLC sebesar RM103,334;
a) to Astro All Asia Network PLC, the sum of RM103,334;
b) pembayaran restitusi kepada Measat Broadcast Network Systems SDN BHD sebesar USD5,773; dan
b) to Measat Broadcast Network Systems SDN BHD, the sum of USD5,773; and
c) pembayaran restitusi kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC sebesar USD59,327.
c) to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC, the sum of USD59,327.
Sedangkan untuk biaya yang timbul atas adanya Gugatan Perdata di Indonesia, Tribunal SIAC memerintahkan APM dan Perusahaan untuk membayar ganti kerugian kepada Astro Nusantara International BV dan Astro Nusantara Holdings BV sebesar USD608, GBP23 dan SGD65.
Further, in relation to the claims arising out of the Indonesian Proceedings, the Tribunal ordered that APM and the Company shall pay damages to Astro Nusantara International BV and Astro Nusantara Holdings BV in the amounts of USD608, GBP23 and SGD65.
Keputusan Arbitrase Final tersebut diperbaiki sebagaimana dengan Memorandum of Correction Pursuant to Rule 28.1 of The SIAC Rules 2007 tertanggal 23 Maret 2010 (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 14 tahun 2010 tertanggal 12 April 2010), yang perubahannya antara lain adalah perubahan nilai pembayaran restitusi kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC semula sebesar USD59,327 menjadi sebesar USD59,459 (“Perbaikan Keputusan Arbitrase Final”).
The Interim Final Award was amended as stipulated in the Memorandum of Correction Pursuant to Rule 28.1 of The SIAC Rules 2007 dated March 23, 2010 (registered at SIAC Registry of Award as Award No. 14 of 2010 on April 12, 2010) in which, inter alia, the amount of restitution awarded to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC has been amended from USD59,327 to USD59,459 (“Amendment of Interim Final Award”).
Pada tanggal 5 Februari 2010 SIAC menerbitkan Putusan SIAC on Cost for the Preliminary Hearing From 20 to 24 April 2009 (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No.06 tahun 2010 tertanggal 10 Februari 2010), yang antara lain APM, Perusahaan dan DV diperintahkan untuk membayar biaya Preliminary Hearing tertanggal 20 sampai dengan 24 April 2009 sebesar (apabila dikonversi ke dalam USD) kurang lebih USD600 (“Partial Costs Award”).
On February 5, 2010, SIAC issued a Further Partial Award and SIAC Award on Cost for the Preliminary Hearing from April 20 to 24, 2009 (registered at SIAC Registry Award as Award No.06 of 2010 dated February 10, 2010) in which APM, the Company and DV were ordered to pay the Cost for the Preliminary Hearing from April 20 to 24, 2009 in the amount of (if converted to the USD) approximately USD600 (“Partial Costs Award”).
Pada tanggal 3 Agustus 2010, SIAC telah menerbitkan Final Award – Interest and Costs (terdaftar dalam SIAC Registry of Award sebagai Award No. 41 tahun 2010 tertanggal 5 Agustus 2010) (“Final Cost Award”). Dalam Putusan tersebut, SIAC memerintahkan kepada APM, Perusahaan dan DV untuk secara tanggung renteng melakukan:
On August 3, 2010, the arbitral tribunal of SIAC further issued a Final Award on Interests and Costs (registered at SIAC Registry Award as Award No. 41 of 2010 dated August 5,2010) (“Final Costs Award”) whereby APM, the Company and DV were held jointly and severally to:
a) pembayaran interest kepada Astro All Asia Network PLC sebesar RM35,947;
a) pay interest to Astro All Asia Network PLC in the amount of RM35,947;
b) pembayaran interest kepada Measat Broadcast Network Systems SDN BHD sebesar USD1,397;
b) pay interest to Measat Broadcast Network Systems SDN BHD in the amount of USD1,397; and
c) pembayaran interest kepada All Asia Multimedia Networks FZ-LLC sebesar USD14,532.
c) pay interest to All Asia Multimedia Networks FZ-LLC in the amount of USD14,532.
Final Cost Award tersebut sekaligus membebankan seluruh biaya arbitrase kepada APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng dan melakukan pembayaran SIAC deposit sebesar SGD617 dan sebesar SGD151 terkait persidangan di
The Final Cost Award apportioned the costs of arbitration and held APM, the Company and DV jointly and severally liable and paid to the SIAC the deposit in the amount of SGD617 and the amount of SGD151 in regard with the hearing in London in
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
66
March 26, 2015 Paraf/Sign
London bulan September 2009. Pembayaran legal cost dan disbursement yang harus ditanggung APM, Perusahaan dan DV secara tanggung renteng sebesar GBP730, SGD2,881, RM63 dan USD36.
September 2009. The legal costs and disbursements in which APM, the Company and DV were jointly and severally liable are in the amount of GBP730, SGD2,881, RM63 and USD36.
Penasehat hukum Perusahaan, MR & Partners Law Firm, berpendapat bahwa kewajiban untuk membayar sebagaimana diperintahkan dalam Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, and Final Cost Award harus tunduk pada jurisdiksi hukum di Indonesia, sesuai dengan Pasal V Konvensi New York dan Pasal 66 huruf c, Pasal 70 dan alinea 18 Penjelasan Umum Undang-Undang Arbitrase No. 30 Tahun 1999, mengingat obyek dari SSA yaitu para pihak, aset dan pelaksanaannya berada dalam ruang lingkup hukum Indonesia maka pelaksanaan Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, and Final Cost Award tidak dapat bertentangan dengan hukum dan ketentuan perundangan yang berlaku di Indonesia.
The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, stated that the Company’s obligation to pay under the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award are subject to enforcement in accordance with the relevant applicable laws and regulations in Indonesia within the jurisdiction of the Indonesian courts, as stipulated under the Article V of the New York Convention and paragraph c of Article 66, Article 70 and paragraph 18 General Explanation of Arbitration Law No. 30 year 1999. Since the object of the SSA, all the Company’s assets and the execution are governed by the laws of Indonesia, the enforcement of the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award shall comply with the laws and regulations of Indonesia.
Sesuai dengan UU Arbitrase disebutkan bahwa Putusan Arbitrase Internasional hanya diakui serta dapat dilaksanakan di wilayah Republik Indonesia, apabila telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam UU Arbitrase; dan disamping itu terhadap putusan arbitrase para pihak dapat mengajukan pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsur-unsur tertentu, sebagaimana masing-masing tercakup dalam ketentuan pasal-pasal dan penjelasan UU Arbitrase tersebut.
The Arbitration Law stipulates that for the recognition and enforcement of an International Arbitral Award in Indonesia, it shall fulfill the provisions of the Arbitration Law, and the parties can request to have an arbitral award annulled upon the existence of certain conditions as set out in the Articles and Explanation of the Arbitration Law.
Pada tanggal 23 Juni 2010, APM dan DV mengajukan gugatan pembatalan atas Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara No.: 300/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Perkara No.300”), dengan dasar bahwa putusan-putusan SIAC tersebut bertentangan dengan ketertiban umum, sehingga keputusan-keputusan Arbitrase tersebut tidak dapat dilaksanakan di Indonesia.
On June 23, 2010, APM and DV filed the annulment claim toward the Arbitration Final Award, Partial Costs Award and The Correction of The Interim Final Award to the District Court of Central Jakarta with Case Register Number: 300/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Case No.300”), provided that such Arbitration Awards have contravened with public policy, therefore those such Arbitration Awards shall not be enforced in Indonesia.
Pihak yang digugat dalam Perkara No. 300 adalah Astro Group.
The Defendant party in the Case No. 300 is Astro Group.
Terhadap Perkara No. 300, Majelis Hakim telah mengeluarkan putusan sela, yang pada pokoknya memutuskan bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang untuk memeriksa gugatan pembatalan yang diajukan atas Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final, dimana terhadap putusan-putusan sela tersebut, saat ini telah dilakukan upaya hukum banding ke Mahkamah Agung Republik Indonesia pada tanggal 19 Mei 2011, sebagaimana tertuang di dalam Risalah Permohonan Banding Nomor 113/SRT.PDT.BDG/2011/PN.JKT.PST Jo Nomor 300/PDT.G/2010/PN.JKT.PST. Pada tanggal 21 Juli 2014,Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan surat pemberitahuan kepada DV bahwa Gugatan DV tidak dapat diterima di tingkat Mahkamah Agung
Toward the Case No. 300, the Council of Judges has issued a court injunction, which mainly rules that the District Court of Central Jakarta is not authorized to examine the claim toward the Arbitration Final Award, Partial Costs Award and The Correction of The Interim Final Award, where it had been appealed to the Supreme Court of Republic of Indonesia on May 19, 2011, as stated under the Minute of Appeal Application Number 113/SRT.PDT.BDG/2011/ PN.JKT.PST in conjunction with Number 300/PDT.G/2010/ PN.JKT.PST. On 21 July 2014, the Central Jakarta District Court issued a notice to DV that the DV Claim could not be accepted.at the level of the Supreme Court
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
67
March 26, 2015 Paraf/Sign
Selain Perkara No. 300, DV juga telah mengajukan gugatan terhadap Astro Group tentang untuk “Tidak Dikeluarkannya Eksekuatur atas Putusan Arbitrase Final” di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan Nomor Perkara.: 301/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Perkara No.301”), pada tanggal 23 Juni 2010.
Other than the Case No. 300, DV has also filed a claim toward Astro Group regarding “The Refusal to Issue The Executorial Toward The Final Arbitration Award” in Central Jakarta District Court with Case Register Number: 301/PDT.G/2010/PN.Jkt.Pst (“Case No. 301”), on 23 June 2010.
Pada tanggal 25 Agustus 2011, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Putusan atas Perkara No.301, yang pada pokoknya memutus Gugatan DV tidak dapat diterima.
On August 25, 2011, the Central Jakarta District Court has issued the Decision on Case No. 301, which mainly ruled that the DV Claim could not be accepted.
Dalam salah satu pertimbangan hukum yang diberikan oleh Majelis hakim dalam putusannya disebutkan bahwa putusan gugatan DV tidak dapat diterima oleh karena dinilai premature (belum saatnya diajukan) dengan telah dicabutnya Surat Penetapan Eksekuatur Putusan Arbitrase Internasional Terkait dengan Perkara SIAC Arbitration No. 062/08 tertanggal 9 Juni 2010 oleh Astro Group (Putusan Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final) melalui surat pencabutan tertanggal 26 Agustus 2010.
In one of the legal considerations given by the panel of judges in its decision has stated that the DV claim could not be accepted because it was considered premature (imperfect time of submission) by the revocation of Letter of Application for Executorial Injunction of Final Arbitration Award Related to the SIAC Arbitration Case No. 062/08 dated June 9, 2010 by Astro Group (Further Partial Award dated October 3, 2009, Partial Costs Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award) through their revocation letter dated August 26, 2010.
Pada tanggal 9 September 2011, melalui surat Nomor Ref.: 1000/SWH-0907/L/IX/PMH-AMP-LS, DV telah mengajukan memori banding terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tertanggal 26 Agustus 2011, sebagaimana tertuang di dalam Surat Permohonan Banding Nomor: 67/Srt.Pdt.Kas/2011/PN.JKT.PST.Jo Nomor: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST.
On September 9, 2011, through the letter No. Ref.: 1000/SWH-0907/L/IX/PMH-AMP-LS, DV has submitted the memory of appeal toward Central Jakarta District Court Decision dated August 26, 2011, as stated in the Letter of Appeal Application No.67/Srt.Pdt.Kas/2011/PN.JKT.PST. in conjunction with Number: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST.
Saat ini, belum ada keputusan tertulis yang resmi dikeluarkan oleh Mahkamah Agung dan diberitahukan secara resmi oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kepada DV (maupun pada penasehat hukumnya), yang menyatakan bahwa Mahkamah Agung telah menolak upaya banding DV terhadap Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas kasus Nomor: 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST
Currently, there is no formal written decision issued by the Supreme Court and already formally notified by Central Jakarta District Court to DV (and/or its lawyer), which stated that the Supreme Court has already rejected DV’s appeal against Central Jakarta District Court Decision on case No. 301/PDT.G/2010/PN.JKT.PST
Perlu kiranya diketahui juga bahwa sampai dengan saat ini sama sekali tidak pernah ada penetapan eksekuatur (penetapan untuk dapat dilaksanakannya) atas Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final, dan Perbaikan Keputusan Arbitrase Final di Indonesia, yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, sebagaimana syarat eksekuatur tersebut diatur di dalam ketentuan Pasal 66 (d) UU Arbitrase.
It is necessary to be noted that up until today, there are no order for the executorial (order to enforce an award) toward Further Partial Award dated October 3, 2009, Partial Costs Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award, that has been issued by the Head of District Court of Central Jakarta in Indonesia, as such order for executorial requirements is stipulated by Article 66 (d) of Arbitration Law.
Bahwa pada tanggal 11 September 2012, Pengadian Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Penetapan Putusan Arbitrase International berdasarkan Nomor: 32 tahun 2009 jo Nomor : 16 Tahun 2010 jo Nomor 07 tahun 2010 jo Nomor 14 tahun 2010 jo Nomor 41 Tahun 2010 yang menyatakan bahwa Putusan SIAC tanggal 3 Oktober 2009 (Further Partial Award), Partial Costs Award, Keputusan Arbitrase Final, Perbaikan Keputusan Arbitrase Final dan Final Cost Award (seluruhnya
Whereas on September 11, 2012, the Central Jakarta District Court has rendered an Order on International Arbitration Award based on No. 32 year 2009 jo No. 16 year 2010 jo No. 07 year 2010 jo No. 14 year 2010 jo No. 41 year 2010 states that SIAC Award dated October 3, 2009 (Further Partial Award), Partial Cost Award, Interim Final Award, Amendment of Interim Final Award,and Final Cost Award (all referred to as SIAC Awards) cannot be executed (Non Exequator) in Indonesia.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
68
March 26, 2015 Paraf/Sign
disebut Putusan SIAC) dinyatakan tidak dapat dilaksanakan (non eksekuatur) di Indonesia.
Menurut pertimbangan hukum yang diberikan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Putusan SIAC tersebut tidak dapat dilaksanakan atau di eksekusi karena Putusan SIAC tersebut merupakan bentuk campur tangan pihak luar (badan arbitrase asing) dalam urusan peradilan di Indonesia yang nyata-nyata dilarang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia (vide Pasal 3 ayat 2 UU No. 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman), pelanggaran terhadap asas hukum acara yang berlaku di Indonesia (asas Poin’t de Interest Poin’t de action), serta pelanggaran terhadap asas Audi Et Alteram Partem, sehingga dapat dikualifikasikan bertentangan dengan ketertiban umum.
Based on legal consideration given by the Central Jakarta District Court, the said SIAC Awards cannot be enforced or executed because such SIAC Awards were in the form of intervention by the foreign jurisdiction (international arbitration) to the judicial jurisdiction in Indonesia, which obviously forbid by pervailing laws and regulations in Indonesia (vide Article 3 paragraph (2) Law No. 48 of 2009 concerning on Judicial Power violating the procedural law priciples in Indonesia (principle of “Poin’t de Interest Poin’t de action”), and violatiing the principle of “Audi et Alteram Partem”, therefore the said SIAC Awards can be considered against the public order.
Terhadap Penetapan non Eksekutorial tanggal 11 September 2012, Astro Group telah mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 25 September 2012. Atas permohonan tersebut, pada tanggal 26 Maret 2013 Mahkamah Agung telah mengeluarkan Putusan Nomor: 877 K/Pdt.Sus/2012 yang menolak permohonan kasasi Astro Group.
Against the Order of Non Executorial dated September 11, 2012, Astro Group has submitted a petition for Cassation to the Supreme Court on 25 September 2012. Toward the petition, on 26 March 2013 the Supreme Court has rendered a Decision No : 877 K/Pdt.Sus/2012 that refused the petition for Cassation of Astro Group.
Manajemen berdasarkan anjuran dari penasehat hukum menganggap bahwa Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award merupakan kelanjutan atas Keputusan Arbitrase Interim. Penasehat hukum Perusahaan MR & Partners telah menyimpulkan bahwa Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award tidak dapat dilaksanakan atau dieksekusi di Indonesia dan lebih lanjut Perusahaan tidak memiliki kewajiban hukum untuk melaksanakan Keputusan Arbitrase Final, Partial Costs Award, dan Final Cost Award berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
The management is of the opinion that based on the Company’s legal advisor’s advice, the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award are a continuance of the Interim Arbitral Award. The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, has concluded that the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award could not be enforced in Indonesia, and moreover, the Company is not legally liable for the execution of the Interim Final Award, the Partial Costs Award and the Final Costs Award under the applicable laws of Indonesia.
Pada tanggal 5 Agustus 2010 dan 3 September 2010 atas Permohonan secara ex-parte- dari Astro Group sebelumnya tersebut, High Court of Singapore telah menerbitkan putusan-putusan eksekuatur atas kelima SIAC Awards yang terdiri dari: Preliminary Award tertanggal 7 Mei 2009, Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Partial Cost Award dated 5 Februari 2010, Keputusan Arbitrase Final tertanggal 16 Februari 2010 , dan Final Cost Award di Singapura tertanggal 3 Agustus 2010 (“Pelaksanaan Eksekusi Putusan”).
Pada tanggal 24 Maret 2011 Astro Group meminta pelaksanaan Putusan SIAC di Singapura (“Perintah Pelaksanaan Putusan”). Pada tanggal 3 Mei 2011, kuasa hukum Perusahaan di Singapura mengajukan permohonan upaya perlawanan terhadap Perintah Pelaksanaan Putusan yang diperoleh oleh Astro Group. Permohonan Perusahaan tersebut diterima oleh High Court Singapore, High Court Singapore mengesampingkan Perintah Pelaksanaan Putusan dan pada saat yang bersamaan memperkenankan Perusahaan untuk mengajukan permohonan keberatan atas Pelaksanaan Eksekusi Putusan.
On 5 August 2010 and 3 September 2010, the High Court of Singapore upon the Astro Group’s ex-parte application issued enforcement orders for the execution of five SIAC Awards which consist of the Preliminary Award dated 7 May 2009, Further Partial Award dated 3 October 2009, Partial Cost Award dated 5 February 2010, Interim Final Award dated 16 February 2010, and Final Cost Award dated 3 August 2010 (the “Enforcement Orders”).
On March 24, 2011, the Astro Group entered judgments in Singapore in terms of the SIAC Awards (the “Enforcement Judgments”). On May 3, 2011, the Company’s lawyers in Singapore applied to set aside the Enforcement Judgments obtained by the Astro Group. The Company’s applications were successful; the Singapore High Court set aside the Enforcement Judgments and at the same time, allowed the Company to file its applications to challenge the Enforcement Orders.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
69
March 26, 2015 Paraf/Sign
Perusahaan mengajukan permohonan lanjutan pada 12 September 2011 untuk mengesampingkan Pelaksanaan Eksekusi Putusan. Astro Group juga mengajukan banding atas pengesampingan Perintah Pelaksanaan Putusan. Kedua upaya banding Astro Group maupun permohonan keberatan Perusahaan atas pelaksanaan eksekusi dari SIAC Awards telah disidangkan di Singapore High Court pada tanggal 23- 25 Juli 2012.
The Company filed the further applications on 12 September 2011 to set aside the Enforcement Orders. The Astro Group also appealed against the setting aside of the Enforcement Judgments. Both the Astro Group’s appeals and the Company’s applications to set aside the Enforcement Orders were heard in the Singapore High Court on July, 23 - 25, 2012.
Pada tanggal 23 Oktober 2012, Singapore High Court memberikan putusan sebagai berikut : (i) menolak Permohonan Banding dari Astro Group dan (ii) menolak Permohonan atas Keberatan atas pelaksanaan putusan SIAC dari Perusahaan. Perusahaan kemudian mengajukan permohonan kasasi kepada Singapore Court of Appeal. Astro Group menarik permohonan nya atas permohonan izin banding kepada High Court dan diperintahkan untuk membayar biaya kepada Perusahaan, Sidang permohonan banding tersebut dilaksanakan pada tanggal 10 - 12 April 2013. Perusahaan dan Astro Group diwakili oleh masing-masing Queen’s Counsel dan para pengacara di Singapura.
On October 23, 2012, the Singapore High Court released its decision (i) dismissing the Astro Group’s Appeals(against the setting aside of the Enforcement Judgments) and (ii) dismissing the Company’s applications to set aside the Enforcement Orders. The Company then filed an appeal to the Singapore Court of Appeal. The Astro Group withdrew its application for leave to appeal against the dismissal of their appeals by the High Court, and was ordered to pay costs to the Company. The Company’s appeal was heard from April 10 – 12, 2013. The Company and the Astro Group were represented by their respective Queen’s Counsel and Singapore lawyers.
Selanjutnya, pada tanggal 31 Oktober 2013, Singapore Court of Appeal mengabulkan sebagian permintaan Perusahaan, yang mana diantaranya biaya perkara akan dibayar oleh Astro Group dan memutuskan bahwa kelima SIAC Awards yang dikenakan kepada PT Ayunda Prima Mitra, Perusahaan dan PT Direct Vision (bersama-sama disebut “Termohon”) di SIAC untuk perkara Arbitration No. 62 of 2008, tidak dapat dilaksanakan di Singapura oleh pihak ke-enam sampai dengan ke-delapan dari Pihak Astro diatas yaitu Astro All Asia Networks PLC. Measat Broadcast Networks Systems Sdn Bhd dan All Multimedia Networks FZ-LLC (“Pihak Astro Yang Ditambahkan”). Pihak Astro Yang Ditambahkan tersebut bukan merupakan pihak dalam perjanjian arbitrase dengan Termohon (termasuk dengan Perseroan) akan tetapi dimasukkan untuk ikut serta ke dalam proses arbitrase oleh Arbitral Tribunal berdasarkan Rule 24(b) of the 2007 SIAC Rules, dengan mengesampingkan keberatan yang diajukan berulang kali oleh Perusahaan atas penambahan pihak tersebut.
In a judgment released in the evening of 31 October 2013, the Singapore Court of Appeal allowed the Company’s appeal in part, with costs to be paid by the Astro Group. The Court held that the five SIAC Awards previously made against PT Ayunda Prima Mitra, the Company and PT Direct Vision, respectively (“Respondent Parties”) in SIAC Arbitration No. 62 of 2008 were not enforceable in Singapore by the 6th to 8th of the Astro Group parties above i.e. Astro All Asia Networks PLC, Measat Broadcast Network Systems Sdn Bhd and All Asia Multimedia Networks FZ-LLC (the “Added Astro Companies”). The Added Astro Companies had not been party to the arbitration agreement with the Respondent Parties (including the Company) but were nonetheless joined to the arbitration by the Arbitral Tribunal purporting to invoke its powers under Rule 24(b) of the 2007 SIAC Rules, against the repeated protests of the Company.
Akibat dari Putusan yang dikeluarkan oleh Singapore Court of Appeal tersebut maka dari total denda sebesar USD250.000 yang sebelumnya diperintahkan untuk dibayar oleh Termohon berdasarkan SIAC Awards, hanya sejumlah yang terdiri dari USD608, GBP23 dan SGD65 (“Jumlah Putusan”) saja yang dimintakan pelaksanaan pembayarannya di Singapura oleh Perusahaan. Perusahaan telah membayar Jumlah Putusan kepada pihak pertama sampai pihak kelima dari Pihak-Pihak Astro. Perusahaan dan Astro Group telah melaksanakan persidangan pada tanggal 9 September 2014 di hadapan (Singapore) Court of Appeal, dihadiri oleh Queen’s Counsel masing-masing dan pengacara Singapura, untuk memperjelas antara lain
The practical effect of the Singapore Court of Appeal’s judgment is that out of the collective sum of over USD250,000 previously ordered to be paid by the Respondent Parties under the SIAC Awards, only the sums of USD608, GBP23 and SGD65 (the “Enforceable Sums”) are enforceable against the Company, in Singapore. The Company has paid the Enforceable Sums to the 1st to 5th of the Astro Group parties. The Company and the Astro Group had a hearing on 9 September 2014 before the Court of Appeal, attended by their respective Queen’s Counsel and Singapore lawyers, to clarify inter alia the enforceability of the other Awards (SIAC Awards).
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
70
March 26, 2015 Paraf/Sign
pelaksanaan Awards (Putusan SIAC) lainnya. The Singapore Court Appeal, dalam keputusan tanggal 11 September 2014, menjelaskan dan menegaskan bahwa sisa (lebih dari 99%) dari jumlah yang sebelumnya telah diperintahkan (oleh Tribunal) yang harus dibayar kepada Astro Group tidak dapat diberlakukan, dan tidak perlu dibayar oleh Perusahaan. Satu-satunya biaya yang dibayarkan kepada pihak 1 sampai dengan pihak 5 dari Astro Group adalah sejumlahi USD608, GBP23 dan S$ 65, dan telah dibayar oleh Perusahaan pada bulan November 2013. Perusahaan telah mengajukan jumlah biaya hukum dari sidang Juli 2012 dan April 2013 kepada Court of Appeal yang akan dikaji oleh pengadilan (Court of Appeal). Pengadilan mengeluarkan putusan pada tingkat pertama berkaitan dengan sidang April 2013 yang keluar pada bulan November 2014.Baik Astro dan Perusahaan telah mengajukan permohonan agar keputusan ini di-review kembali (banding) oleh High Court Judge dan akan disidangkan pada Mei 2015. Secara terpisah, pengkajian biaya untuk sidang Juli 2012 akan dillaksanakan pada Maret 2015
The Singapore Court of Appeal has, in a decision dated 11 September 2014, clarified and confirmed that the remainder (over 99%) of the sum that had previously been ordered (by the Tribunal) to be paid to the Astro Group is not enforceable, and need not be paid by the Company. The only sums payable to the 1st to 5th of the Astro Group parties are the sums of USD608, GBP23 and S$65, which have already been paid by the Company in November 2013. The Company has applied for the amount of its legal costs of the July 2012 and April 2013 hearings before the Court of Appeal to be assessed by the court. The Court released its decision at first instance in respect of the April 2013 hearing in November 2014. Both Astro and the Company have applied for this decision to be reviewed by a High Court Judge. The reviews will be heard in May 2015. Separately, the assessment of costs for the July 2012 hearing will be heard in March 2015.
Pada tanggal 8 Juli 2011, High Court of Singapore telah menerbitkan putusan Injunction Prohibiting Disposal of Assets Worldwide (“Injunction”) membatasi transaksi atas aset Perusahaan sampai dengan jumlah yang dinyatakan dalam Injuction. Salah satu pengecualian penting dalam Injuction bahwa Perusahaan tidak dilarang untuk melakukan transaksi atau melepaskan aset-asetnya sehubungan dengan kegiatan bisnis yang wajar dan normal. Pada tanggal 20 Januari 2014, High Court menyatakan bahwa Injunction tersebut tidak berlaku sejak tanggal Putusan tertanggal 31 Oktober 2013 Dengan demikian, Perusahaan bebas untuk berurusan dengan asetnya.
Perusahaan juga telah memohon ke (Singapore) High Court untuk penilaian terhadap kerugian yang harus dibayar oleh Pihak Astro kepada Perusahaan, sebagai akibat dari adanya Putusan Mareva diperoleh oleh Astro Group kepada Perusahaan dalam perjalanan proses Singapore Court. Sidang telah dilaksanakan pada bulan September 2014 dan Januari 2015, dan akan dilanjutkan di Mei 2015.
On July 8, 2011, the High Court of Singapore issued an Injunction Prohibiting Disposal of Assets Worldwide Order (“Injunction”), limiting the Company’s dealings with assets up to the amount stated in the Injunction. One important exception to the Injunction is that the Company is not prohibited from dealing with or disposing of any of its assets in its ordinary and proper course of business. On 20 January 2014, the High Court declared that the injunction ceased to be operative with effect from the date of the Judgment dated 31 October 2013. As such, the Company is free to deal with its assets.
The Company has also applied to the High Court for an assessment of the damages, to be paid by the Astro Parties to the Company, arising from the Mareva Injunction obtained by the Astro Group against the Company in the course of the Singapore Court proceedings. The hearing was heard in part in September 2014 and January 2015, and adjourned for further hearing in May 2015.
Pada bulan Juli 2012, Astro Group memohon untuk mengubah Injunction, sehubungan adanya Perjanjian Option antara Perusahaan dengan Asia Link Dewa Ltd (“Option”). Pada tanggal 1 Agustus 2012, High Court of Singapore memutuskan memberikan putusan sela, tanpa mengurangi hak dari Perusahaan untuk melakukan perlawanan atas putusan tersebut, untuk pembayaran berupa uang yang didapat dari penjualan Option tersebut harus diletakkan pada bank account Perusahaan yang ada di Singapura, jika Option tersebut dilaksanakan. Sidang pokok perkara atas permohonan Astro Group untuk mengubah Injunction ini ditunda. Menindaklanjuti keputusan Court Appeal, Astro Group telah mengajukan permohonan untuk, dan telah dikabulkan untuk menarik
In July 2012, the Astro Group applied to vary the Injunction, in relation to an Option between the Company and Asia Link Dewa Ltd (the “Option”). On August 1, 2012, the High Court of Singapore made an interim order, without prejudice to the Company’s rights to contest the application, for the payment of any monies from the exercise of the Option into the Company’s bank account in Singapore, if the Option is indeed exercised. The substantive hearing of the Astro Group’s application to vary the Injunction was adjourned. Following the Court of Appeal’s decision, the Astro Group has have applied for, and been granted leave to withdraw their application for the variation of the Injunctions. On 2 September 2014, the Court ordered legal costs of S$5 to be paid by the Astro Parties to the Company.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
71
March 26, 2015 Paraf/Sign
permohonan mereka atas variasi dari Putusan Mareva. Pada 2 September 2014, pengadilan Singapura memerintahkan biaya hukum sebesar SGD $5 yang harus dibayar oleh Pihak Astro kepada Perusahaan. Pada tanggal 3 Agustus 2010, 9 September 2010 dan 9 Desember 2010, atas Permohonan dari Astro Group untuk eksekutorial SIAC Awards di Hongkong, High Court of Hong Kong telah menerbitkan putusan eksekuatur atas SIAC Awards yang terdiri dari Keputusan Arbitrase Final, Further Partial Award tertanggal 3 Oktober 2009, Perbaikan Keputusan Arbitrase Final, dan Final Cost Award di Hong Kong (“HK Orders”). Putusan yang berkaitan dengan HK Order telah berlaku pada tanggal 9 Desember 2010 (“HK Judgement”). Perusahaan telah menunjuk kuasa hukum di Hong Kong untuk mengajukan upaya perlawanan terhadap putusan eksekuatur tersebut.
On August 3, 2010, September 9, 2010 and December 9, 2010, upon the Astro group’s applications for the executorial of SIAC Awards in Hong Kong, the High Court of Hong Kong has issued orders for the execution of SIAC Awards which consist of Interim Final Award, SIAC Award on Further Partial Award dated October 3, 2009, Amendment of Interim Final Award, and Final Cost Award (the “HK Orders”). Judgment was subsequently entered in terms of the HK Orders on December 9, 2010 (“HK Judgment”). The Company has appointed Solicitor in Hong Kong in order to file an application to set aside the said order.
Pada tanggal 25 Juli 2011, Pemegang Saham Perusahaan, yaitu Accross Asia Limited (AAL), pemegang 55,11% saham dalam Perusahaan, yang berkedudukan di Hongkong, telah menerima Putusan Garnishee Order To Show Cause dari High Court of Hong Kong. Sebagaimana dinyatakan dalam Keterbukaan Informasi tertanggal 26 Juli 2011 di Bursa Efek Hong Kong, Putusan Garnishee Order To Show Cause berisi perintah untuk tidak dibayarkannya utang-utang AAL yang telah timbul atau jatuh tempo kepada Perusahaan (”Utang”). Selanjutnya disebutkan pula, bahwa dalam Garnishee Order To Show Cause tersebut AAL dijadwalkan untuk menghadiri sidang permohonan dari Astro Group pada tanggal 17 Agustus 2011. Di dalam sidang tersebut, Astro Group mengajukan agar AAL membayarkan utang, atau sebagian dari utang kepada Astro Group senilai dengan jumlah utang Perusahaan kepada Astro Group beserta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk Garnishee Order To Show Cause tersebut.
On July 25, 2011, the Company’s Shareholders, i.e. Across Asia Limited (AAL), holder of 55.11% of shares in the Company, domiciled at Hong Kong, has received the Garnishee Order To Show Cause from the High Court of Hong Kong. As stated in the AAL’s Information Disclosure dated July 26, 2011 in Hong Kong Stock Exchange, the Garnishee Order To Show Cause ordered that all AAL’s existing debts or in due date shall not be paid to the Company (”Debts”). Furthermore, based on the Garnishee Order To Show Cause, on August 17, 2011, AAL was scheduled to attend before the court in the application hearing by Astro Group. In the said hearing, Astro Group requested that AAL shall pay the Debts, or part of the Debts to Astro Group up to the amount of the Company’s Debts to Astro Group, including all cost related with the Garnishee Order To Show Cause.
Berdasarkan Putusan Hong Kong Court yang diputuskan oleh Deputy High Court Judge Lok tertanggal 21 Maret 2012, dinyatakan bahwa AAL harus membayar utang kepada Pengadilan selama proses kasus Garnishee masih berlangsung (“Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong”).
Based on Hong Kong Court Decision made by Deputy High Court Judge Lok dated March 21, 2012, it orders that AAL needs to pay the Loan into the Court pending the resolution of the Hong Kong proceedings (“Payment Into Court Order”).
AAL telah mengajukan pernyataan banding atas Putusan Perintah Pembayaran kepada Court of Appeal dan sidang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2012. Permintaan Banding AAL ditolak oleh Court of Appeal Hong Kong dan oleh karenanya pada tanggal 7 September 2012, AAL mengajukan permohonan ijin untuk kasasi pada Pengadilan Mahkamah Agung Hong Kong. Permohonan ijin untuk kasasi disidangkan pada tanggal 31 Oktober 2012.
AAL has lodged an appeal to the Court of Appeal against the Payment Into Court Order and the appeal hearing took place on August 3, 2012. Such appeal was unsuccessful, and therefore on September 7, 2012, AAL took out a further application for leave to appeal to the Court of Final Appeal. The leave application was heard on October 31, 2012.
Dengan adanya Putusan BANI (sebagaimana disebut dibawah ini pada paragrap 2 (c) dibawah ini), pada tanggal 24 September 2012, AAL mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk membatalkan Putusan Perintah Pembayaran
Due to the BANI Award (as mentioned in paragraph (2)(c) below), on September 24, 2012, AAL made an application to the Court for an order to discharge the Payment Into Court Order and also another application for an order to lift the stay of
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
72
March 26, 2015 Paraf/Sign
kepada Pengadilan Hong Kong dan juga mengajukan permohonan untuk melepaskan penundaan persidangan atas Garnishee Proceeding (dipercepat sidangnya) dan juga membatalkan Putusan Garnishee to Show Cause. Permohonan-permohonan tersebut disidangkan pada tanggal 27 September 2012, pada saat sidang Deputy High Court Judge Lok memerintahkan penundaan atas proses Garnishee Proceedings dilepaskan (dipercepat sidangnya). Pada saat sidang, Astro Group meminta kepada Pengadilan untuk menentukan tanggal pembayaran sehingga AAL dapat memenuhi ketentuan Perintah Pembayaran kepada Pengadilan (Hong Kong), namun Pengadilan tidak memberikan ketentuan tanggal pembayaran dikarenakannya adanya perkembangan baru dari kasus tersebut. Sedangkan atas permohonan yang lain diatas telah disidangkan pada tanggal 9 – 13 September 2013.
the Garnishee Proceedings and to discharge the Garnishee Order To Show Cause. The said applications were heard on September 27, 2012, during which Deputy High Court Judge Lok ordered that the stay in respect of the Garnishee Proceedings be lifted (to expedite the hearing). At this hearing, the Astro Group requested the Court to fix a timetable for AAL to comply with the Payment into Court Order, but the Court did not impose a timetable in light of the then recent developments. As to the other applications made by AAL, the hearing was fixed for September 9 to 13, 2013.
Dengan adanya Putusan BANI tersebut, permohonan AAL atas Putusan Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan.
Due to the BANI Award, AAL’s application for leave to the Court of Final Appeal in relation to the Payment Into Court Order has also been adjourned sine die with liberty to restore.
Pada tanggal 24 Januari 2013, Astro Group telah memohon dan mendapatkan anti-suit injuction terhadap AAL dan Perusahaan untuk menghentikan AAL dan Perusahaan untuk melanjutkan atau mengambil tindakan lebih lanjut sehubungan dengan PKPU proses (mengacu pada bagian 2(e) dibawah ini) tanpa persetujuan dari Pengadilan.
On January 24, 2013, the Astro Group applied and obtained an anti-suit injunction against AAL and the Company to restrain them from taking further steps in the PKPU proceedings (referred to in section 2(e) below) without the Court’s permission.
Pada tanggal 4 Februari 2013, Pengadilan menentukan tanggal kepada AAL untuk melakukan memenuhi Perintah Pembayaran kepada Pengadilan Hong Kong dalam waktu 14 hari (paling terlambat 18 Februari 2013), selanjutnya jangka waktu pembayaran diperpanjang menjadi tanggal 7 Maret 2013.
On February 4, 2013, the Court laid down a timetable for AAL to comply with the Payment into Court Order, and ordered AAL to make the payment within 14 days (i.e. by February 18, 2013). Subsequently, this deadline was extended to March 7, 2013.
Pada tanggal 18 Januari 2012, Perusahaan mengajukan permohonan, antara lain, untuk mengesampingkan HK Orders dan HK Judgment (“Permohonan Pengesampingan di HK”).
On January 18, 2012, the Company made applications seeking, inter alia, to set aside the HK Orders and the HK Judgment (the “HK Setting Aside Application”).
Sementara itu, Astro Group telah mengajukan permohonan lebih lanjut agar putusan sidang Permohonan Pengesampingan di HK ditunda sampai dengan putusan di Singapura dikeluarkan. Permohonan tersebut dikabulkan pada tanggal 15 Maret 2012.
In the meantime, however, the Astro Group has made a further application seeking to stay the hearing of the HK Setting Aside Application pending resolution of the matter in Singapore. Such application was granted on March 15, 2012.
Pada saat sidang tanggal 27 September 2012, Pihak Astro Group mengajukan permohonan agar sidang atas Permohonan Pengesampingan di HK dan permohonan atas Garnishee Proceeding disidangkan pada waktu yang bersamaan. Deputy High Court Judge Lok tidak berkenan untuk melaksanakan sidang permohonan tersebut sebelum ada Putusan Final dari Pengadilan Singapura, dan memilih untuk mendengarkan Garnishee Proceeding terlebih dahulu. Pengadilan Hong Kong mengusulkan untuk memeriksa kembali masalah ini pada sidang arahan yang diadakan pada tanggal 11 Maret 2013 dengan maksud untuk memutuskan
At the hearing on September 27, 2012, the Astro Group proposed that the HK Setting Aside Application be dealt with and heard together with the Garnishee Proceedings. Deputy High Court Judge Lok was reluctant to direct a composite hearing before receiving a final judgment from the Singapore Courts, preferring that the garnishee proceedings be heard first. The Hong Kong Court proposed to re-visit this issue at the direction hearing held on 11 March 2013 with a view to deciding whether the HK Setting Aside Application should also be heard at the substantive hearing of the garnishee proceedings. At the hearing on 11 March 2012, the Hong
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
73
March 26, 2015 Paraf/Sign
apakah Permohonan Pengesampingan di HK harus didengar pada saat pemeriksaan substantif dari garnishee proceeding. Pada sidang tanggal 11 Maret 2012, Pengadilan Hong Kong membahas sidang dari garnishee proceeding dan tidak membahas usulan waktu untuk sidang Permohonan Pengesampingan di HK. Demikian juga, pada sidang arahan tanggal 13 Juni 2013, Pengadilan Hong Kong memperpanjang waktu untuk sidang garnishee proceeding dari 5 hari menjadi 8 hari (yakni sejak tanggal 9 hingga 18 September 2013) serta membuat consequential orders terhadap garnishee order tetapi tidak terkait dengan sidang atas Permohonan Pengesampingan di HK. Garnishee Proceedings disidangkan sejak tanggal 9 hingga 19 September 2013.
Kong Court dealt with the hearing of the garnishee proceedings and did not deal with the proposed timing for hearing of the HK Setting Aside Application. Similarly, at the directions hearing on 13 June 2013, the Hong Kong Court extended the time for the hearing of the garnishee proceedings from 5 to 8 days (that is from 9 to 18 September 2013) as well as making consequential orders for the garnishee proceedings but did not deal with the hearing of the HK Setting Aside Application. The garnishee proceedings were heard from 9 to 19 September and closing submissions were heard on 19 October 2013.
Pada tanggal 31 Oktober 2013, High Court of Hong Kong mengeluarkan putusan sehubungan dengan garnishee proceedings (“Garnishee Judgment”). Dalam Garnishee Judgment, High Court Hong Kong memutuskan bahwa garnishee order nisi dijadikan absolut. Pada tanggal 28 November 2013, Perusahaan memberikan Pemberitahuan Banding Garnishee Judgment kepada pihak lain dan mendaftarkan Pernyataan Banding di High Court of Hong Kong. Sidang atas Banding Garnishee Judgment belum dilaksanakan. Tidak akan ada legal action yang dapat dilakukan sampai dengan adanya putusan atas Permohonan Pengesampingan di HK, yang mana sidangnya akan dilaksanakan di Bulan December 2014.
On 31 October 2013, the High Court of Hong Kong delivered its decision in respect of the garnishee proceedings (“Garnishee Judgment”). In the Garnishee Judgment, the High Court of Hong Kong ordered that the garnishee order nisi be made absolute. On 28 November 2013, The Company served a Notice of Appeal against the Garnishee Judgment on the other parties and filed the Notice of Appeal in the High Court of Hong Kong. The appeal of the Garnishee Judgment has not been heard. No action in respect of the appeal is likely until after the determination of the HK Setting Aside Application, set down for hearing in the High Court in December 2014.
Pada tanggal 29 November 2013, sebagai hasil dari Putusan dari Singapore Court of Appeal tersebut diatas, Perusahaan mendaftarkan permohonan di High Court of Hong Kong meminta putusan yang menunggu penetapan atas HK Judgement, mohon untuk penundaan eksekusi atas Garnishee Order Absolute. Atas permohonan tersebut telah ditetapkan untuk sidang yaitu tanggal 23 Januari 2014. Persidangan berlangsung dihadapan Hakim Mimmie Chan pada tanggal 23 dan 24 Januari 2014 dan pada kesimpulan persidangan, Hakim Chan mengabulkan permohonan Perusahaan dan memerintahkan penundaan esekusi atas Garnishee Order penetapan atas HK Judgement, tidak ada kondisi yang dikenakan pada penundaan esekusi dan Hakim Chan menyatakan bahwa berdasarkan permasalahan yang diangkat dalam persidangan dihadapannya (mengenai Permohonan Penyampingan dI HK) , dia percaya bahwa Perusahaan memiliki harapan yang bagus didalam persidangan tersebut.
On 29 November 2013, as a result of the Singapore Court of Appeal Judgment referred to above, The Company filed an application in the High Court of Hong Kong seeking an order that pending determination of the HK Setting Aside Application, there be a stay of execution of the garnishee order absolute. The application was set down for hearing on 23 January 2014. The hearing took place before the Honourable Mimmie Chan on 23 and 24 January 2014, and at the conclusion of the hearing, Chan acceded to the Company’s application and ordered that there be a stay of execution of the garnishee order absolute pending determination of the HK Setting Aside Application. No conditions were imposed on the stay of execution and Chan stated that on the basis of the matters raised in the hearing before her, she believed that the Company had good prospects of success in the HK Setting Aside Application.
Pada tanggal 7 Februari 2014, Astro mengirimkan surat panggilan untuk mengajukan permohonan banding atas putusan dari Hakim Chan. Pada tanggal 21 Maret 2014 dilaksanakan persidangan atas banding tersebut dan sidang dipimpin oleh Hakim Chan, dimana beliau menolak permohonan dari Astro dan menyatakan bahwa beliau tidak setuju (dengan permohonan Astro) bahwa beliau sudah melakukan pemeriksaan dengan menggunakan prinsip hukum yang salah atau dengan kata lain Hakim Chan sudah
On 7 February 2014, Astro issued a summons seeking leave to appeal the order of Chan J. On 21 March 2014, Astro’s application for leave to appeal was heard by Chan J, who dismissed the application, stating that she was not satisfied that she had exercised her discretion under wrong principles of law or that she had exercised her discretion under wrong principles of law or that her decision was plainly wrong and that she was not satisfied that Astro’s proposed appeal had reasonable prospects of success.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
74
March 26, 2015 Paraf/Sign
melakukan pemeriksaan menurut prinsip hukum yang salah. Hakim Chan juga menyatakan bahwa beliau tidak setuju dengan permohonan banding Astro dapat berhasil.
Selanjutnya pada tanggal 4 April 2014, Astro mengirimkan surat panggilan kepada Court of Appeal (setingkat pengadilan tinggi) untuk mengajukan izin banding atas putusan dari Hakim Chan. Pada tanggal 25 Juni 2014, Perusahaan menerima putusan tertulis dari Court of Appeal yang diputuskan oleh dua hakim tinggi; yang mana menolak permohonan izin banding Astro. Dalam Putusan Court of Appeal dikatakan bahwa alasan yang diajukan oleh Astro tidak dapat diterima dan tidak terdapat kesuksesan (dalam persidangan). Court of Appeal juga menyatakan bahwa akan tidak baik jika dalam Putusan Singapore Court of Appeal yang menyatakan bahwa arbitration awards sudah tidak berlaku, tapi Astro masih dapat melaksanakan putusan pengadilan Hong Kong dengan dasar atas putusan arbitrase yang sama, yang dibuat tanpa jurisdiksi.
Perusahaan memproses Permohonan Pengesamping di HK dan sidang telah dilaksanakan padatanggal 8 – 10 Desember 2014. Dengan tidak mengindahkan Putusan Singapore Court of Appeal atas perkara Civil Appeal Nos. 150 and 151 of 2012, pada 17 Februari 2015, High Court Hong Kong tingkat pertama memutuskan untuk menolak permohonan perpanjangan waktu untuk mengesampingkan perintah dan putusan melaksanakan putusan arbitrase di Hong Kong, selanjutnya Perseroan tidak dapat mengacu pada Pasal 44 (2) dari Ordonansi Arbitrase untuk menolak pelaksanaan putusan arbitrase tersebut (Awards). Perseroan mengajukan banding ke Court of Appeal pada tanggal 2 Maret 2015 dan pada saat ini sedang menunggu tanggal persidangan.
On 4 April 2014, Astro issued a summons seeking leave to appeal from the Court of Appeal in Hong Kong. On 25 June 2014, in a written judgment, a two member Court of Appeal refused Astro leave to appeal and dismissed the application, as the Court of Appeal was not satisfied that Astro had a reasonable prospect of success. The Court of Appeal stated that it would be remarkable if, despite the Singapore Court of Appeal judgment on the invalidity of the arbitration awards, Astro was still able to enforce a judgment in Hong Kong based on the same arbitration awards that were made without jurisdiction.
The Company filed its evidence in the HK Setting Aside Application and the hearing took place between 8 – 11 December 2014. Notwithstanding the decision of the Singapore Court of Appeal in Civil Appeal Nos. 150 and 151 of 2012, on 17 February 2015, the High Court of Hong Kong at first instance decided not to extend the time for the Company to apply to set aside the orders and judgment enforcing the Awards in Hong Kong and, further, that the Company could not rely on Section 44(2) of the Arbitration Ordinance to resist enforcement of the arbitration awards as mentioned above (Awards). The Company has appealed the decision to the Court of Appeal on 2 March 2015 and currently waiting for the hearing date.
Penasehat hukum Perusahaan, MR & Partners Law Firm, berpendapat:
The Company’s legal advisor, MR & Partners Law Firm, stated, as follows :
a) bahwa penyampaian seluruh dokumen dari High Court of Hong Kong maupun High Court of Singapura kepada Perusahaan adalah tidak sah karena tidak disampaikan melalui juru sita dari Pengadilan Negeri sesuai domisili Perusahaan (vide Pasal 388 ayat (2) dan Pasal 290 Herzeine Indonesisch Reglement/HIR). Pendapat tersebut sebagaimana dikuatkan oleh Penjelasan Umum yang dikeluarkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia tertanggal 26 September 2011;
a) the service of all documents from the High Court of Hong Kong and Singapore are not valid since not served by the Bailiff in the domicile of the Company (vide Article 388 par. (2) and Article 290 of Herzeine Indonesisch Reglement/HIR). The said opinion has been affirmed by the General Explanation issued by the Supreme Court of the Republic of Indonesia dated September 26, 2011;
b) bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 436 ayat (1) Reglemen op de Rechtsvordering (Rv), Putusan High Court of Hong Kong maupun High Court of Singapore tidak dapat dieksekusi di Indonesia;
b) Based on Article 436 par. 1 of Reglemen op de Rechtsvordering (Rv), the High Court of Singapore and Hong Kong Orders could not be enforced in Indonesia;
c) bahwa putusan Garnishee Order To Show Cause High
Court of Hongkong tidak mempengaruhi kewajiban AAL untuk membayar seluruh utangnya kepada Perusahaan.
c) The Garnishee Order To Show Cause as issued by the High Court of Hong Kong had not influenced to the AAL’s obligation to pay all Debts to the Company.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
75
March 26, 2015 Paraf/Sign
2) Lainnya 2) Others (a) Pada tanggal 22 Desember 2011, PT Mustika Memadata
telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. Perkara: 684/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel (Gugatan No. 684) terhadap PT Direct Vision sebagai Tergugat I, yang melibatkan Perusahaan sebagai Tergugat III. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Wanprestasi, dimana Tergugat I belum membayar kewajibannya kepada Penggugat sebesar USD90. Pada tanggal 15 Januari 2013, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan putusan No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat II, III, IV, V, VI, dan VII tidak dapat diterima, Tergugat I melakukan wanprestasi serta menghukum Tergugat I untuk membayar seluruh kewajibannya sebesar USD90 kepada Penggugat. Atas Putusan tersebut, Penggugat mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 28 Januari 2013, sementara Tergugat I mengajukan upaya hukum banding pada tanggal 16 Januari 2013. Selanjutnya, pada tanggal 25 September 2013 Perusahaan telah mendaftarkan Kontra Memori Banding terhadap Memori Banding yang diajukan oleh Penggugat. Bahwa atas pengajuan banding tersebut kemudian Pengadilan Tinggi Jakarta telah mengeluarkan Putusan No. 470/Pdt/2013/PT.DKI yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat ditolak untuk seluruhnya. Bahwa terhadap Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta tersebut, Penggugat telah mengajukan menyatakan kasasi atas Putusan Banding kepada Mahkamah Agung pada tanggal 8 September 2014 dan pada tanggal 18 September 2014, Penggugat telah menyerahkan Memori Kasasi yang kemudian ditindaklanjuti oleh PT. Ayunda Prima Mitra pada tanggal 7 Nopember 2014 dengan mengajukan Kontra Memori Kasasi. Sampai saat ini Mahkamah Agung belum mengeluarkan keputusan resmi terhadap upaya kasasi tersebut.
(a) On December 22, 2011, PT Mustika Memadata has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration No. 684/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Sel (Case No. 684) against PT Direct Vision as the First Defendant, which involved the Company as the Third Defendant. The civil lawsuit is regarding breach of contract, whereas the First Defendant has not paid its obligations to the Plaintiff for a total amount of the claim is USD90. On January 15, 2013, the District Court of South Jakarta has rendered a Decision No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel which in essense stating that the lawsuit of the Plaintiff against the Defendant II, III, IV, V, VI, and VII could not be accepted, the Defendant I is in default, and punishing the Defendant I to pay all the obligations to the Plaintiff for a total amount is USD90 to the Plaintiff. Toward the Decision No. 684/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel, the Plaintiff has filled an appeal on January 28, 2013, while the First Defendant has filled an appeal on January 16, 2013. Furthermore, on 25 September 2013 the Company has registered a Cassation Counter Brief against the Cassation Brief filled by the Plaintiff .That in connection to the said appeal proceeding, the Jakarta High Court has rendered its Decision No. 470/Pdt/2013/PT.DKI which in the substance stating that all of Plaintiff’s claim are rejected entirely. Whereas towards Jakarta High Court Verdict the Plaintiff has made petition on the appeal decision to Supreme Court on 8 September 2014 and on 18 September 2014, the Plaintiff has submitted Memory of Cassation which was then followed up by PT. Ayunda Prima Mitra on 7 November 2014, by submitting Contra Memory of Cassation. Up until this moment, the Supreme Court has not issued any official decision regarding to such cassation.
(b) Pada tanggal 24 Mei 2012, PT Innova Sejahtera telah
mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. Perkara: 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel (Gugatan No.308) terhadap PT Direct Vision sebagai Tergugat I, yang melibatkan Perusahaan sebagai Tergugat II. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Wanprestasi, dimana Tergugat I belum membayar kewajibannya kepada Penggugat sebesar IDR428. Pada tanggal 30 Oktober 2012, Majelis Hakim telah mengeluarkan putusan No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel yang pada intinya menyatakan bahwa gugatan Penggugat terhadap Tergugat II, III, IV, V, dan VI, tidak dapat diterima, Tergugat I melakukan wanprestasi serta menghukum Tergugat I untuk membayar seluruh kewajibannya kepada Pengugat sebesar IDR428. Terhadap Putusan No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel
(b) On May 24, 2012, PT Innova Sejahtera has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel (Case No. 308) against PT Direct Vision as the First Defendant, which involved the Company as the Second Defendant. The civil lawsuit is regarding breach of contract, whereas the First Defendant has not paid its obligations to the Plaintiff for in total amount of is IDR428. On October 30, 2012, the District Court of South Jakarta has rendered a Decision Number 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel which in essense stating that the lawsuit of the Plaintiff against the Defendant II, III, IV, V, and VI could not be accepted, the Defendant I is in default, and punishing the Defendant I to pay all the obligations to the Plaintiff for a total amount is IDR428. Toward the Decision No. 308/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel, the Party did not file an
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
76
March 26, 2015 Paraf/Sign
tersebut, Para Pihak tidak mengajukan upaya hukum banding dalam waktu yang ditentukan.
appeal within the alloted time.
(c) Pada tanggal 30 Agustus 2012, Perusahaan telah mengajukan permohonan arbitrase terhadap tindakan wanprestasi AcrossAsia Limited (AAL) sehubungan dengan pelaksanaan Facility Agreement tertanggal 30 Juni 2011 melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan Perkara Nomor : 474/VIII/ARB-BANI/2012 (“Perkara BANI”)
(c) On August 30, 2012, the Company has submitted petition of arbitration against AcrossAsia Limited (AAL) in respect of the execution of the Facility Agreement dated 30 June 2011 through Indonesian National Board of Arbitration (BANI) with Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 (“BANI Case”).
Sehubungan dengan Perkara BANI tersebut, pada tanggal 12 September 2012, Majelis Arbitrase BANI telah memberikan Putusan akhir (“Putusan BANI”) yang amarnya antara lain menyatakan “Menghukum AAL untuk membayar hanya kepada FM utang pokok berikut bunga sebesar USD46,774 dan melaksanakan pembayaran tersebut di Republik Indonesia hanya kepada FM selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari sejak putusan diucapkan”.
With regard to BANI Case, on September 12, 2012, the Arbitral Tribunal has issued a final Award (“BANI Award”) states the following “Punishing AAL to pay only to FM the principal amount of USD46,774 and make such payment in the Republic of Indonesia only to FM at the latest 45 (forty five) days after the award is pronounced”.
Putusan BANI tersebut telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagaimana Akta Pendaftaran Nomor : 26/WASIT/2012/PN.JKT.PST tanggal 13 September 2012.
The BANI Award has been registered at the Registry Office of Central Jakarta District Court as per Deed of Registration Number: 26/WASIT/2012/PN.JKT.PST dated September 13, 2012.
Pada tanggal 24 September 2012, Perusahaan telah mendaftarkan Permohonan Teguran (Aanmaning) atas Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Perkara Nomor : 474/VIII/ARB-BANI/2012 tanggal 12 September 2012 untuk melakukan eksekusi Putusan BANI tersebut, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Perusahaan memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar melakukan teguran (aanmaning) atas pelaksanaan Putusan BANI dengan memerintahkan AAL melaksanakan Putusan BANI dengan melakukan pembayaran utang pokok berikut bunga sebesar USD46,774 hanya kepada Perusahaan (PT First Media Tbk) selambat-lambatnya pada tanggal 25 Oktober 2012 dan pembayaran tersebut dilaksanakan di Republik Indonesia.
On September 24, 2012, the Company has filled an Application for an official warning (Aanmaning)to execute the Award of Indonesian National Board of Arbitration (BANI) Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 12, 2012, at the Central Jakarta District Court. The Company kindly request the Chief Judge of Central Jakarta District Court to issue an official warning (aanmaning) on the enforcement of the BANI Award by oredering AAL to make payment of the principal amount of indebtedness with the interest in the amount of USD46,774 only to the Company (PT First Media Tbk) at the latest on October 25, 2012 and the payment shall be made in the Republic of Indonesia.
Bahwa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan Penetapan Nomor : 089/2012/Eks tertanggal 26 September 2012 yang menyatakan bahwa Putusan BANI dapat dilaksanakan serta Penetapan Nomor : 089/2012.Eks tertanggal 27 September 2012 yang memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memanggil secara resmi AAL supaya datang menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Oktober 2012.
Whereas the Central Jakarta District Court has rendered a Court Order Number : 089/2012/Eks dated September 26, 2012 stating that the BANI Award may be enforced and a Court Order Number : 089/2012/Eks dated September 27, 2012 ordering the Registrar of the Central Jakarta District Court to officially summon AAL to come to appear the Chief Judge of Central Jakarta District Court on October 16, 2012.
Pada tanggal 16 Oktober 2012, Pengadilan Jakarta Pusat memberikan teguran kedua secara lisan untuk datang menghadap Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 30 Oktober 2012.
On October 16, 2012, the Central Jakarta District Court during the hearing issued second warning to appear before the Chief of Judge of Central Jakarta District Court on October 30, 2012.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
77
March 26, 2015 Paraf/Sign
Pada tanggal 30 Oktober 2012, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memberikan teguran (aanmaning) ketiga kepada AAL. Terhadap panggilan menghadap tersebut, AAL menyampaikan bahwa AAL masih ada niat untuk membayar (kepada FM), dan bahwa AAL telah mengajukan surat tanggal 16 Oktober 2012 perihal keberatan atas pelaksanaan eksekusi ini sehubungan dengan adanya gugatan AAL pada pengadilan Tinggi Hong Kong atas adanya Putusan Garnishee Order to Show Cause. AAL juga meminta penangguhan pelaksanaan eksekusi atas Putusan BANI karena dapat menyebabkan dualisme hukum.
On October 30, 2012, the Central Jakarta District Court issued the third warning to AAL. AAL responded to such warning was; that AAL would like to pay (to FM) and AAL has submitted a letter to court October 16, 2012 regarding the objection to execute the decision due to Garnishee Order to Show Cause. AAL also requested to postpone the enforcement of the execution of BANI Award due to double jeopardy.
Pada tanggal 27 Nopember 2012, Perusahaan dan AAL datang menghadap di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pihak AAL pada intinya menyampaikan hal yang sama sebagaimana pada sidang tanggal 30 Oktober 2012, dimana AAL memiliki niat untuk membayar utangnya kepada FM dan meminta penangguhan pelaksanaan Putusan BANI. Sedangkan Perusahaan menyampaikan kepada Pengadilan agar Putusan BANI tetap dilaksanakan karena apa yang terjadi di Hong Kong tidak ada kaitannya dengan perkara BANI di Indonesia.
On November 27, 2012, the Company and AAL appeared before the Central Jakarta District Court.AAL repeated its request as previously state during hearing dated October 30, 2012, which AAL would like to pay to FM and requested to postpone the enforcement of the execution of BANI Award. However, the Company informed the court that the Company was insisted to enforce the BANI Award; since what happen in Hong Kong was not related to BANI case in Indonesia.
Selanjutnya, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan bahwa acara teguran atau aanmaning dalam perkara ini telah selesai dan menyampaikan agar AAL dalam waktu 8 hari setelah aanmaning dapat melakukan kewajibannya dengan sukarela.
Further the head of the Central Jakarta District Court declared that the warning (aanmaning process) has been completed and instructed AAL voluntarily to comply with its obligation within 8 days after this aanmaning.
(d). Pada tanggal 26 Desember 2012, Perusahaan
mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) terhadap AcrossAsia Limited (AAL) melalui Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Permohonan PKPU tersebut diajukan sehubungan dengan utang AAL yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih berdasarkan Facility Agreement tertanggal 30 Juni 2011 yang diperkuat dengan Putusan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) No 474/VII/ARB-BANI/2012 tertanggal 12 September 2012, Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 tertanggal 24 September 2012, serta Penetapan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 tertanggal 27 September 2012.
(d). On December 26, 2012, the Company filed a Petition for Suspension of Obligation for Payment of Debts (PKPU) against AcrossAsia Limited (AAL) through the Commercial Court at the Central Jakarta District Court. The PKPU Petition was filed in connection with AAL’s indebtedness that has been due and payable based on Facility Agreement dated June 30, 2011 which was supported by the Award of Indonesian National Board of Arbitration (BANI) Case Number : 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 12, 2012, Order of Central Jakarta District Court Case No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 24, 2012, and Order of Central Jakarta District Court Case No. 089/2012.EKS Jo. No. 474/VIII/ARB-BANI/2012 dated September 27, 2012.
Bahwa pada 15 Januari 2013, Majelis Hakim telah mengeluarkan Putusan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST yang amar putusannya pada intinya menyatakan mengabulkan permohonan PKPU yang diajukan oleh Perusahaan serta menetapkan PKPU Sementara untuk paling lama 45 (empat puluh lima) hari terhitung sejak putusan a quo diucapkan.
Whereas on January 15, 2013, the Panel of Judges has rendered a Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST stating that the Panel of Judges granting the PKPU Petition as filed by the Company and stipulating the Temporary PKPU shall be at the most 45 (forty five) days as of the a quo Decision was pronounced.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
78
March 26, 2015 Paraf/Sign
Selanjutnya berdasarkan Penetapan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 21 Januari 2013, Hakim Pengawas telah menetapkan rapat kreditur pertama, batas akhir pengajuan tagihan bagi para kreditur AAL (dalam PKPU), Rapat Verifikasi/Rapat Pencocokan utang terhadap para kreditur AAL (dalam PKPU), serta sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Furthermore, pursuant to the Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated January 21, 2013, the Supervisory Judge has determined the First Meeting of the Creditors, the deadline for filling any claims for the Creditors of AAL (in PKPU), the Debt Verification / Adjustment Meeting against the Creditors of AAL (in PKPU), and the Judge Deliberation Hearing.
Pada tanggal 15 Februari 2013, Hakim Pengawas telah mengeluarkan Penetapan No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST yang pada intinya memerintahkan semua pihak yang terkait dengan proses PKPU AAL untuk tunduk pada proses PKPU AAL yang sedang berlangsung di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, melarang Debitur /AAL (dalam PKPU) untuk melakukan pembayaran kepada pihak manapun, Kreditur dan/atau pihak ketiga melalui High Court of Hong Kong dan/atau Pengadilan-Pengadilan lainnya serta melarang Debitur/AAL (dalam PKPU) untuk melaksanakan tindakan-tindakan yang berkaitan dengan pengurusan aset, kepemilikan/pengalihan aset, transaksi perbankan/keuangan, pembayaran-pembayaran, peminjaman-peminjaman, penjaminan saham-saham milik AAL dan transaksi lainnya tanpa surat persetujuan dari Tim Pengurus.
On Februari 15, 2013, the Supervisory Judge has rendered an Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST which in essense order all parties related to AAL’s PKPU process to comply with the ongoing AAL’s PKPU process in the Commercial Court at the Central Jakarta District Court, prohibit the Debtor/ AAL (in PKPU) to make a payment to any parties, the Creditor and/or third parties through the High Court of Hong Kong and/or another courts,and prohibit the Debtor/ AAL (in PKPU) to perform acts related to management of assets, ownership/transfer of assets, banking transactions/finance, payments, loans, guaranteeing the shares owned by AAL and other transactions without an approval letter from the Administrator Team.
Bahwa AAL kemudian mengajukan permohonan perpanjangan waktu penundaaan kewajiban pembayaran utang pada tanggal 26 Februari 2013.
Whereas AAL then submitted a petition for PKPU extension time on February 26, 2013.
Pada tanggal 5 Maret 2013, Majelis Hakim Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST, yang amarnya pada intinya menyatakan Termohon PKPU AAL berada dalam keadaan pailit dengan segala akibat hukumnya.
On March 5, 2013, the Panel of Judges of the Commercial Court of Central Jakarta District Court has rendered a Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST which in essense declaring that the PKPU Petitionee AAL is bankrupt with all its legal consequences.
Selanjutnya berdasarkan Penetapan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 7 Maret 2013, Hakim Pengawas telah menetapkan rapat kreditur pertama, batas akhir pengajuan tagihan pajak dan tagihan para Kreditur, serta rapat verifikasi tagihan pajak dan tagihan para kreditur. Pada tanggal 13 Maret 2013, AAL mengajukan Permohonan dan Memori Kasasi terhadap Putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 5 Maret 2013. AAL memohon agar Majelis Hakim tingkat Kasasi membatalkan Putusan Nomor: 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dan menyatakan kepailitan AAL dicabut / diangkat. Terhadap permohonan dan Memori kasasi tersebut, Perusahaan kemudian mengajukan Kontra Memori Kasasi pada tanggal 22 Maret 2013.
Furthermore, pursuant to Order No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated March 7, 2013, the Supervisory Judge has determined the first Creditors meeting, the deadline for submission for the claims of tax and Creditors, and the Verification Meeting of Creditors of AAL. On March 13, 2013, AAL submitted a Petition for Cassation and a Cassation Brief againts the Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST dated March 5, 2013. AAL requested the Honorable Panel of Justices at the Cassation Level to cancel the Decision No. 64/PKPU/2012/PN.NIAGA.JKT.PST and declare the bankruptcy of AAL to be revoked / annulled. Further, on March 22, 2013 the Company then filed a Cassation Counter Brief against the Petition for Cassation and a Cassation Brief.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
79
March 26, 2015 Paraf/Sign
Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung dengan No. Register 214 K/Pdt.Sus-PKPU/2013 tertanggal 31 Juli 2013; Mahkamah Agung memutuskan untuk menolak permohonan kasasi dari AAL. Berdasarkan pengumuman yang dibuat oleh AAL pada tanggal 8 Agustus 2013, AAL akan mengajukan upaya hukum peninjauan kembali.
Based on Supreme Court Decision No. 214 K/Pdt.Sus-PKPU/2013 dated 31 July 2013; the Supreme Court refused AAL’s cassation petition. Based on AAL’s announcement dated 8th August 2013, AAL will file for judicial review against such decision.
(e) Pada tanggal 23 Mei 2014, Suhandar dan Shandy
Maulana telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 303/Pdt.G/2014.PN/Jkt.Sel (Gugatan No. 303) terhadap Perusahaan sebagai tergugat I dan LN, entitas anak sebagai Tergugat II. Gugatan yang diajukan adalah Gugatan Perbuatan Melawan Hukum, dimana Tergugat I dan Tergugat II dianggap belum membayar kewajiban kepada Para Penggugat sebesar Rp2.170 dan Rp1.312 sehubungan dengan penggunaan dengan penggunaan tubuh pada Para Penggugat untuk media iklan (body advertising) untuk promosi merek milik Tergugat I dan Tergugat II. Sidang pertama dijadwalkan dilaksanakan pada tanggal 7 Agustus 2014.
(e) On May 23, 2014, Suhandar and Shandy Maulana has registered a lawsuit in District Court of South Jakarta with registration 303/Pdt.G/2014.PN/Jkt.Sel (Case No. 303) against the Company as the First Defendent and LN, a subsidiary, as the Second Defendant. The lawsuit in essense stating that the First Defendant and the Second Defendant has not paid its obligation to the Plaintiff for total amount of Rp2,170 and Rp1,312 in connection with body advertising provided to the First Defendant and Second Defendant to promote their brand. The first hearing shall be on August 7, 2014.
34. Informasi Segmen Operasi 34. Information of Operating Segments Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan utama usaha Perusahaan yaitu jasa langganan untuk televisi kabel dan internet, dan broadband wireless access.
In identifying the operating segments, the management see the business types that represent the main activities of the Company’s business is a subscrption service for cable television and internet, and broadband wireless access.
Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut:
Consolidated information based on operating segments are as follows:
Jaringan Televisi Broadband Wireless Tidak Teralokasi Jumlah/
Kabel dan Internet/ Access/ dan Lainnya/ Total
Cable Television Broadband Wireless Unallocated and
Network and Internet Access Others
Hasil Operasi Operating Results
Pendapatan 1,661,125 256,927 108,018 2,026,070 Revenues
Beban Bunga dan Pendanaan Interest and Other Financing
Lainnya - Neto (70,261) (26,402) (10,151) (106,814) Charges - Net
Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Neto 13,164 (122) 477 13,519 Gain (Loss) on Foreign Exchange-Net
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (291,335) -- 19,746 (271,590) Income Tax Benefits (Expenses)
Laba (Rugi) Periode Berjalan 7,830,445 179,941 (67,067) 7,943,319 Income (Loss) during Current Period
Informasi Segmen Segment Information
Aset Segmen Dilaporkan 8,126,328 438,250 4,397,836 12,962,414 Segment Assets
Liabilitas Segmen Dilaporkan (181,383) 848,361 2,906,559 3,573,537 Segment Liabilities
31 Desember 2014/December 31, 2014
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
80
March 26, 2015 Paraf/Sign
Jaringan Televisi Broadband Wireless Tidak Teralokasi Jumlah/
Kabel dan Internet/ Access/ dan Lainnya/ Total
Cable Television Broadband Wireless Unallocated and
Network and Internet Access Others
Hasil Operasi Operating Results
Pendapatan 1,642,050 54,224 57,828 1,754,102 Revenues
Beban Bunga dan Pendanaan Interest and Other Financing
Lainnya - Neto (47,271) (46,794) (5,673) (99,738) Charges - Net
Keuntungan (Kerugian) Selisih Kurs - Neto 57,103 (43,733) (538) 12,832 Gain (Loss) on Foreign Exchange-Net
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (62,674) -- 4,890 (57,784) Income Tax Benefits (Expenses)
Laba (Rugi) Periode Berjalan 281,041 (234,139) (26,965) 19,937 Income (Loss) during Current Period
Informasi Segmen Segment Information
Aset Segmen Dilaporkan 4,228,988 916,235 97,242 5,242,465 Segment Assets
Liabilitas Segmen Dilaporkan 1,142,152 1,506,288 157,271 2,805,711 Segment Liabilities
31 Desember 2013/December 31, 2013
35. Manajemen Risiko Keuangan dan Nilai 35. Financial Risks Management and Fair Wajar Instrumen Keuangan Value of Financial Instrument Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko likuiditas. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
The main financial risks facing the Company are credit risk, currency risk, interest rate risk and liquidity risk. Through a risk management approach, the Company has been trying to minimize the potential negative impact of the above risks.
(i) Risiko Kredit (i) Credit Risk Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Credit risk is the risk that one party of a financial instrument will fail to meet its obligations and cause the other party suffered financial losses.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas di bank, piutang usaha dan piutang lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Company's financial instruments that have the potential for credit risk consist of cash and cash equivalents at the bank, trade receivables and other receivables. Total maximum credit risk exposure is equal to the carrying value of these accounts.
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas dan piutang di berbagai institusi keuangan.
For credit risk associated with banks, only banks with a good predicate are chosen. In addition, Company policy is to not limit the exposure only to one particular institution, so that the Company had cash and cash equivalents and receivables from various financial institutions.
(ii) Risiko Mata Uang (ii) Currency Risk Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Currency risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to changes in foreign currency exchange rates.
Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal dan transaksi pinjaman Perusahaan. Sehingga,
The Company conducte transactions using foreign currencies, including the financing of working capital and Company’s loan. Thus, the Company shall convert the amount into foreign
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
81
March 26, 2015 Paraf/Sign
Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, seperti Dolar Amerika, untuk memenuhi kebutuhan liabilitas dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang Dollar Amerika dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.
currency, such as U.S. dollars, to meet obligations denominated in foreign currencies at maturity. Fluctuations in currency exchange rate of Rupiah against the U.S. Dollar may impact the Company's financial condition.
Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
The Company manages currency risk by conducting surveillance of fluctuations in currency rates continuously so that it can perform the appropriate action as needed to reduce foreign currency risk.
(iii) Risiko Suku Bunga (iii) Interest Rate Risk Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.
Interest rate risk is the risk of fluctuations in the value of financial instruments due to the changes in market interest rate.
Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
The Company exposures to interest rate risk mainly due to the loans using floating interest rate. The Company monitor the impact of interest rate movement to minimize negative impact on the Company.
Informasi mengenai suku bunga pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan dijelaskan pada Catatan 14 dan 15.
Information regarding the interest rate of loans bored by the Company was described in Note 14 and 15.
(iv) Risiko Likuiditas (iv) Liquidity Risk Risiko Likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.
Liquidity risk is the risk where an entity faces difficulty in meeting obligations associated with financial liabilities which is settled by delivery of cash or other financial assets.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Company manage their liquidity risk by maintaining sufficient cash and cash equivalent so the Company are able to meet their commitment for the Company normal operation. Other than that, the Company are also continuously keep watch the projection and actual cash flow and the due date of financial assets and liabilities.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan.
The Company uses following hierarchy to record fair value measurement of financial instruments:
a) Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
a) Level 1: quoted prices in active markets for identical assets or liabilities;
b) Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan
b) Level 2: inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly or indirectly; and
c) Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.
c) Level 3: inputs for the asset or liability that are not based on observable market data.
Nilai wajar dari pinjaman jangka panjang dinilai menggunakan discounted cash flow berdasarkan tingkat suku efektif terakhir yang berlaku untuk masing-masing pinjaman yang diutilisasi.
Fair value of long-term loans are estimated using discounted cash flow based on effective interest rate charged by the lenders for the last utilization.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
82
March 26, 2015 Paraf/Sign
36. Pengelolaan Permodalan 36. Capital Management
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.
Company's main objectives in managing capital is to optimize the balance of debt and equity in order to maintain the Company's future business growth and maximize shareholder value. The Company manages its capital structure and makes adjustments necessary by considering the changes in economic conditions and the Company's strategic objectives.
Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.
To maintain and adjust the capital structure, the Company may issue new shares, obtaining new loans or repay loans.
37. Laba (Rugi) Per Saham 37. Earning (Loss) Per Shares
Laba per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun bersangkutan:
Earnings per share is calculated by dividing income (loss) attributable to the owners of the parent by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year:
2014 2013 Rp Rp
Laba (Rugi) Per Saham Earnings (Loss) Per Share Laba (Rugi) Yang Diatribusikan Kepada Pemilik
Entitas Induk (Jutaan Rupiah) 7,731,975 (103,375) Income (Loss) Attributable to the Equity
Holders of the Parent Entiity (in Million Rupiah) Jumlah Rata-rata Tertimbang Weighted Average:
Saham Beredar (Lembar) 1,742,167,907 1,742,167,907 Outstanding Shares (share) Laba (Rugi) Per Saham Dasar Basic Earning (Loss) Per Share
(Dalam Rupiah Penuh) 4,438 (59) (in Full Rupiah)
Harga pelaksanaan waran pada 31 Desember 2014 dan 2013 lebih besar dari harga pasar saham rata-rata selama tahun tersebut di bursa efek, sehingga laba bersih per saham dilusian per 31 Desember 2014 dan 2013 tidak dihitung.
The exercise price of warrants as of December 31, 2014 and 2013 were higher than average market price of share during the year in stock exchange, therefore the diluted earnings per share was not computed as of December 31, 2014 and 2013.
38. Informasi Tambahan untuk Arus Kas 38. Additional Information for Cash Flows
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas: Significant activities not affecting cash flows:
2014 2013
Rp Rp
Penambahan Aset Sewa Pembiayaan Additional of Asset Under Capital
Melalui Utang Sewa Pembiayaan 371,673 183,465 Lease Through Lease Payables
Purchases of Property, Plant and
Pembelian Aset Tetap dan Peralatan Equipment and Equipment for
untuk Instalasi melalui Utang 346,206 118,646 Installation through Payables
Konversi Utang Menjadi Modal Saham Conversion Debt to Share Capital
dan Tambahan Modal Disetor and Additional Paid in Capital
di entitas anak 1,308,028 -- in subsidiary
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
83
March 26, 2015 Paraf/Sign
39. Kombinasi Bisnis 39. Business Combination PT Mitra Mandiri Mantap (MMM) PT Mitra Mandiri Mantap (MMM) Pada tanggal 24 Desember 2014, Perusahaan mengakuisisi 69.04% saham MMM, pihak ketiga, dalam rangka perluasan usaha yang memiliki nilai strategis dan mendukung kegiatan usaha Grup.
On December 24, 2014, the Company acquired 69.04% shares of MMM, third party, in line with the strategic business expansion which support the Group’s business activities.
Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi MMM:
The following table summarises the identifiable assets acquired and the liabilities taken over at the acquisition date of MMM:
Nilai Wajar/
Fair Value
Rp
Kas dan Setara Kas 216,179 Cash and Cash Equivalents
Piutang Usaha 68,174 Trade Receivables
Aset Keuangan Lancar Lainnya 203,262 Other Current Financial Assets
Persediaan 169,850 Inventories
Pajak Dibayar di Muka 259,623 Prepaid Taxes
Biaya Dibayar di Muka 361,189 Prepaid Expenses
Biaya Dibayar di Muka Jangka Panjang 339,737 Long-Term Prepayment
Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 182,911 Other Non-Current Financial Assets
Aset Tetap 1,286,541 Property, Plant and Equipment
Aset Takberwujud 1,638,204 Intangible Assets
Uang Muka 151,832 Advances
Aset Pajak Tangguhan 388,845 Deferred Tax Assets
Aset Tidak Lancar Lainnya 16,527 Other Non-Current Assets
Utang Usaha (708,821) Trade Payables
Beban Akrual (181,980) Accrued Expenses
Utang Pajak (1,761) Taxes Payable
Liabilitas Imbalan Kerja jangka Pendek (5,823) Short-Term Employee Benefit Liabilities
Biaya Langganan Diterima di Muka dan Unearned Subscription and Customer
Deposito Pelanggan (3,116) Deposit
Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya (13,512) Other Short-Term Financial Liabilities
Pinjaman Jangka Panjang (1,454,661) Long-Term Loan
Liabilitas Imbalan Kerja jangka Panjang (10,052) Long-Term Employee Benefit Liabilities
Liabilitas Pajak Tangguhan (368,778) Deferred Tax Liabilities
Utang Sewa Pembiayaan (166,972) Obligation under Finance Lease
Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Lainnya (19,831) Other Long-Term Financial Liabilities
Jumlah Aset Neto 2,347,567 Total Net Assets
Penambahan Nilai Wajar atas Kepemilikan Additional Fair Value of Ownership Non-Controlling
Non Pengendali PT Mitra Mandiri Mantap 662,339 Interest of PT Mitra Mandiri Mantap
Porsi Nilai Wajar dari Aset Neto The Portion of Fair Value of Net Assets of
PT Mitra Mandiri Mantap 1,685,228 PT Mitra Mandiri Mandiri
Nilai Pasar Saham Minoritas PT Mitra Mandiri Mantap (461,538) Minority Fair Market Value of PT Mitra Mandiri Mantap
Porsi Kepemilikan atas Nilai Wajar Aset Neto 1,223,690 The Portion of Fair Value of Net Assets
Goodwill 113,710 Goodwill
Jumlah Nilai Pengalihan 1,337,400 Total Value Transfer
Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp113.710 (dicatat sebagai akun aset takberwujud) yang merupakan hasil bisnis entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Grup.
Goodwill arising from the acquisition amounted to Rp113,710 (recored as part of intangible assets) represents subsidiary business results that support and synergy with the core business of the Group.
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
84
March 26, 2015 Paraf/Sign
Saldo nonpengendali atas akuisisi ini adalah Rp347.664. The balance of non-controlling interest on this acquisition is amounting to Rp347.664.
Liabilitas pajak tangguhan yang timbul atas selisih nilai wajar aset bersih MMM dengan nilai bukunya adalah sebesar Rp368.778
Deferred tax liabilities arising from difference in fair value of net assets MMM with its book value is amounting to Rp368,778.
Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Acquisition related expenses are not calculated in this business combination since it is not material but have been charged to the current year statement of comprehensive income.
Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan MMM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam laporan keuangan Grup.
In connection with the acquisition, the financial statements of MMM from the date of acquisition have been consolidated into the financial statements of the Group.
Jumlah pendapatan usaha dan rugi sebelum pajak penghasilan MMM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar nihil.
Total revenue and loss before tax of MMM since the date of acquisition which is included in the consolidated statement of comprehensive income for the year ended December 31, 2014 amounted to nil.
40. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 40. Events After the Reporting Period Pada bulan Februari 2015, Perusahaan memperpanjang fasilitas Revolving Loan sebesar Rp11.800 dan Omnibus Invoice Financing Buyer sebesar Rp193.000 dari PT Bank Permata Tbk selama 12 bulan dengan tingkat suku bunga 12,5% per tahun. Pada bulan Februari 2015, pinjaman Perusahaan di PT Bank Sinarmas Tbk telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas sehingga Perusahaan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut. Pada bulan Maret 2015, pinjaman Perusahaan di PT Bank ICBC Indonesia telah lunas sesuai tanggal jatuh tempo fasilitas. Dengan demikian, Perusahaan sudah tidak memiliki pinjaman di Bank tersebut.
In Februari 2015, the Company has extended Revolving Loan facility amounting to Rp11,800 and Omnibus Invoice Financing Buyer amounting to Rp193,000 from PT Bank Permata Tbk for 12 months period with 12.5% interest rate per annum. In Februari 2015, all the credit facilities of the Company at PT Bank Sinarmas Tbk has been settled in accordance with the maturity date of the facility therefore the Company has no longer obligation in the Bank. In March 2015, Company’s loan has been paid off in accordance with the maturity date of the facility. Thereby, the Company has no obligation to the Bank.
41. Standar Akuntansi Baru yang Belum 41. New Accounting Standards not yet Berlaku pada Tahun 2014 Effective for 2014 Pada bulan November dan Desember 2013, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Pada bulan April 2014, telah diterbitkan interpretasi baru yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak di perkenankan.
In November and December 2013, the Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 2015. In April 2014, new interpretation was issued that will become effective for the annual period beginning of January 2015. Early adoption of these standards is not permitted.
Standar-standar dan interpretasi tersebut adalah sebagai berikut:
PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
The new standards and interpretation are:
PSAK 65 “Consolidated financial statements”
PT FIRST MEDIA Tbk DAN ENTITAS ANAK PT FIRST MEDIA Tbk AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE CONSOLIDATED KONSOLIDASIAN (Lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS (Continued) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal For the Years Ended 31 Desember 2014 dan 2013 December 31, 2014 and 2013 (dalam Jutaan Rupiah dan Ribuan Mata Uang Asing, kecuali (In Million Rupiah and Thousand Foreign Currencies except data saham/unit) data shares per unit)
85
March 26, 2015 Paraf/Sign
PSAK 66 “Pengaturan bersama”
PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” PSAK 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan”
PSAK 48 (Revisi 2014)” Penurunan Nilai Aset”
PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Penyajian”
PSAK 66 “Joint arrangements”
PSAK 67 “Disclosure of interests in other entities”
PSAK 68 “Fair value measurement”
PSAK 1 (revised 2013) “Presentation of financial statements”
PSAK 4 (revised 2013) “Separate financial statements”
PSAK 15 (revised 2013) “Investment in associates and joint ventures”
PSAK 24 (revised 2013) “Employee benefits”
PSAK 46 (revised 2014) ”Income Tax”
PSAK 48 (revised 2014) “Asset Impairment”
PSAK 50 (revised 2014) “Financial Instruments: Presentation”
PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”
PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan : Pengungkapan”
ISAK 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat.
PSAK 55 (revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”
PSAK 60 (revised 2014) “Financial Instruments: Disclosure”
ISAK 26 (revised 2014) “Revaluation of Embedded Derivative”
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Perusahaan masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
As at the authorisation date of this of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these interpretations and new and revised PSAK.
42. Tanggung Jawab Manajemen dan 42. Management Responsibility and Penerbitan Laporan Keuangan Issuance of the Consolidated Konsolidasian Financial Stataments Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT First Media Tbk dan Entitas Anak diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 23 Maret 2015.
The Company's management is responsible for the preparation and presentation of consolidated financial statements. The consolidated financial statements of PT First Media Tbk and subsidiaries authorized to publish by the Directors on March 23, 2015.
Disetujui oleh/Approved by,
Direktur/Director Pengawas Keuangan/Financial Controler
Top Related