dalam penyelesaian kredit bermasalahfaktor lain adalah masih rendahnyapermintaan kredit, nasabah masih waitand see dan berhati-hati, sehinggabanyak dana Liquid Asset Bank yangtidak digunakan secara optimal.
Ternyata rasio LAR yang pada BankSyariah bernama STM (Short TermMismatch) juga mengalami peningkatansignifikan, peningkatan yang cukupekstrim terjadi pada Bank Syariah BUKU2, meningkat dari 23,4% (Agustus 2016)menjadi 58,86% (Agustus 2017).Penurunan NPF yang terjadi pada BankSyariah BUKU 2 dari 5,09% (Agustus2016) menjadi 3,55% (Agustus 2017)tidak menggambarkan penurunan daricredit risk.
Di tahun 2017, penurunan NPF banksyariah BUKU 2 ditopang olehretrukturisasi. Bank Muamalat yangmerupakan BUS BUKU 2 dengan Asetterbesar melakukan restrukturisasipada September 2017 sebesar Rp. 14,2T. Jumlah yang direstrukrisasi tersebutsama dengan 5,5% dari TotalPembiayaan Bank Syariah sebesar Rp.255 T (Agustus 2017).
inerja Perbankan pada tahun 2017diwarnai beberapa kejadian menarik.Perbankan masih fokus terhadappenyelesaian kredit macet, baik BankKonvensional maupun Bank Syariah.Terdapat beberapa faktor yang akanmenjadi pengurang pertumbuhan kreditPerbankan yaitu banyaknya hapus buku,pelunasan angsuran, penjualan kreditmaupun penjualan dipercepat yangdilakukan oleh Perbankan.
Dengan kebijakan tersebut makadiproyeksikan jumlah kredit pada akhirtahun 2017 hanya meningkat 13,88% daridata aktual kredit dan pembiayaansebesar Rp. 4.413 Triliun, meningkatmenjadi Rp. 4.934 Triliun.
Dari sisi rasio keuangan tidak terlalubanyak pergerakan signifikan dari bulanAgustus 2016 ke bulan Agustus 2017.Untuk Bank Konvensional Bank BUKU 4tingkat kesehatannya masih lebih baikdari Bank BUKU lain (BUKU 1, 2 dan 3).Hal yang menarik justru adalah terjadinyapeningkatan Liquid Asset Ratios (LAR)pada seluruh kategori Bank, dari BUKU 1sampai BUKU 4. Berlebihannya LiquidAsset pada Bank disebabkan masihtingginya credit risk dan bank lebih fokus
K
KINERJA PERBANKAN 2017
Excecutive SummaryRevisi RBB 2017
Kredit Konsumsi jadi yang paling berkembang pada semester 1-2017,
tumbuh 4,88% dari target 9,76%
Kredit investasi baru tumbuh tipis 0,08%, atau masih jauh dari target 10,70% sesuai revisi RBB
Kredit Modal kerja tumbuh 2,58%, sedangkan target sesuai revisi RBB 2017
adalah yang paling tinggi, 13,47%
KINERJA PERBANKAN NASIONAL2017
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan
• Dari kategori BUKU, proyeksi pertumbuhan tertinggi pada BUKU 1 sedangkan yangterendah pada BUKU 3
• Dari sisi Kepemilikan, pertumbuhanaset paling tinggi pada bank swasta (11,57%),pertumbuhan kredit paling tinggi bank BUMN (15,21%), dan pertumbuhan DPKoleh BPD (17,58%).
Kelompok Bank JumlahBank
Revisi RBB 2017Aset Kredit DPK
Industri 114 8.65% 11.79% 7.49%Bank Umum Konvensional 101 8.72% 11.84% 7.44%Bank Umum Syariah 13 6.96% 10.65% 8.56%
BUKUBUKU 1 29 23.44% 15.74% 18.64%BUKU 2 57 8.59% 13.50% 14.58%BUKU 3 23 6.33% 9.00% 2.84%BUKU 4 5 9.70% 12.98% 7.96%
KEPEMILIKANBUMN 4 11.46% 15.21% 10.54%BPD 47 11.57% 12.71% 7.33%
26 6.46% 11.51% 17.58%8 8.65% 7.06% 7.07%
29 8.30% 11.23% 3.65%
KINERJA PERBANKAN NASIONAL2017
Revisi Rencana Bisnis Bank 2017:Aset – Kredit – DPK
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan
Tertinggi
Terendah
• Hingga Posisi Juni 2017, pertumbuhan aset dan kredit industri perbankan masing-masing mencapai 4,16% dan 2,57% dari target Des 2017 masing-masing sebesar 8,65% dan 11,79%
• Sedangkan pertumbuhan DPK relatif mencapai target dengan pertumbuhan sebesar 4,32% dari target Desember 2017 sebesar 7,49%
KINERJA PERBANKAN NASIONAL2017
Realisasi Rencana Bisnis Bank:Posisi Juni 2017
Kelompok BankGrowth Aset Growth Kredit Growth DPK
Jun-17 Dec-17 Jun-17 Dec-17 Jun-17 Dec-17
BUKU 1 18.90% 23.44% 9.29% 15.74% 26.45% 18.64%
BUKU 2 5.68% 8.59% 2.88% 13.50% 15.26% 14.58%
BUKU 3 3.59% 6.33% 0.98% 9.00% 1.00% 2.84%
BUKU 4 4.03% 9.70% 3.27% 12.98% 2.57% 7.96%
TOTAL 4.40% 8.65% 2.57% 11.79% 4.32% 7.49%
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan
KINERJA PERBANKAN NASIONAL2017
SLOW
Penjualan Kredit (Loan Sales)Terdapat 4 BankPosisi Jun Rp 6,05 TProyeksi Des Rp 7,75 T
Hapus Buku (Write Off)Posisi Jun Rp 26 TProyeksi Des Rp 34 T
Pelunasan Angsuran(Loan Installment)Posisi Jun Rp 25 TProyeksi Des Rp 51 T
Pelunasan Dipercepat(Early Payment)Sebagai bagian dari Cost Restructuring Debitur
Pertumbuhan Kredit Melambat
Faktor Lain yang Mempengaruhi Pertumbuhan Kredit:
KINERJA PERBANKAN NASIONAL2017
Pertumbuhan Kredit apabila Memperhitungkan Faktor PengurangApabila memperhitungkan berbagai faktor pengurang (hapus buku, penjualankredit, pelunasan rutin, dan pelunasan dipercepat) tersebut makapertumbuhan kredit pada tahun 2017 akan mencapai 13.88% sbb:
KelompokBank
Jumlah Bank
Growth TW IV 2017 setelah
revisi
Growth Kredit+ Write Off
Growth Kredit + Write Off + Loan
Sale
Growth + Write Off+ Loan Sale +
PelunasanBUKUBUKU 1 29 15.74% 16.21% 16.21% 24.84%BUKU 2 57 13.50% 14.44% 14.52% 16.25%BUKU 3 23 9.00% 10.20% 10.69% 11.18%BUKU 4 5 12.98% 13.44% 13.44% 15.62%Seluruh Bank 114 11.79% 12.57% 12.71% 13.86%
Sumber: Otoritas Jasa Keuangan
Source : Otoritas Jasa Keuangan
BUKU 1Aug-16 Aug-16 Aug-17 Aug-16 Aug-17 Aug-16 Aug-17 Aug-16 Aug-17
CAR (%) 22,16 21,35 22,79 25,04 25,35 25,33 21,77 21,67 23,26 23,34ROA (%) 1,56 1,75 1,83 1,63 1,72 1,98 3,09 3,03 2,36 2,47NIM (%) 6,13 5,58 5,05 5,2 4,73 4,41 6,46 6,04 5,59 5,35BOPO (%) 87,03 85,28 84,01 85,16 87,82 85,27 73,93 71,87 81,31 78,9LDR (%) 79,87 74,26 88,95 85,34 94,32 95,02 87,5 86,75 90,04 89,17LFR (%) 78,45 72,77 87,61 84,19 92,2 92,36 86,47 85,04 88,49 86,97NPL (%) 1,98 2,95 3,67 3,56 3,47 3,02 2,72 2,83 3,22 3,05LAR (%) 19,9 24,81 18,93 21,15 17,15 17,95 15,7 16,85 16,78 17,84
Aug-16 Aug-17 Aug-16 Aug-17 Aug-16 Aug-17 LAR: Liquid Asset Ratios
CAR 18,96 16,67 16 16,99 11,95 15,07 LFR: Loan to Funding Ratio
ROA -2,75 -1,26 0,92 1,39 0,62 0,56 FFR: Finance to Funding Ratio
NOM 1,04 1,55 1,04 1,55 0,68 0,63 STM: Short Term Mismatch
BOPO 92,19 88,15 92,19 88,15 97,14 95,78FDR 90,93 82,37 90,93 82,37 80,51 79,15 Note:
FFR 93,24 89,4 81,66 89,22 89,22 79,15 BUS BUKU 2 missmatch mencapai 8%
NPL 8,18 11,68 5,09 3,55 5,1 4,89STM 19,74 27,9 23,14 58,86 15,48 16,6
Period Segment
BUKU 1 BUKU 2 (Sharia) BUKU 3 (Sharia)
Period Segment
Aug-17 BUKU 4BUKU 3BUKU 2 Industry
KINERJA PERBANKAN SYARIAH 2017
STM (Short Term Mismatch) mengalami peningkatan signifikan, peningkatan yangcukup ekstrim terjadi pada Bank Syariah BUKU 2, meningkat dari 23,4% (Agustus 2016)menjadi 58,86% (Agustus 2017). Penurunan NPF yang terjadi pada Bank Syariah BUKU2 dari 5,09% (Agustus 2016) menjadi 3,55% (Agustus 2017) tidak menggambarkanpenurunan dari credit risk, karena terjadi restrukturisasi pembiayaan dalam jumlahyang signifikan pada BUS BUKU 2.
BUS BUKU 2 mismatch mencapai 58,86%
KINERJA PERBANKAN SYARIAH 2017
NPF
RestrukturisasiBANK SYARIAH BUKU 1Posisi Juni 2017: Rp. 717 M**
RestrukturisasiBANK SYARIAH BUKU 2Posisi Juni 2017: Rp. 18,2 T*
RestrukturisasiBANK SYARIAH BUKU 3Posisi Juni 2017: Rp. 5,6 T
• NPF Turun karena Restrukturisasi• Credit Risk tetap Tinggi
• Pertumbuhan Pembiayaan Rendah• Short Term Mismatch Tinggi
Perbaikan NPF karena Restrukturisasi:
*) Tidak termasuk:1. Bank Panin Dubai Syariah2. Bank Mega Syariah
**) Tidak termasuk Bank Syariah Bukopin
Financial Instruments
BPJS
BPKH
Infrastructure Projects
MicroProgram
WIIB
InternationalProjects
Global Funding
Mas
sive
Fund
ing
THE UPSIDE KNKS: Konsep KNKS
Unique Value Proposition:• The largest banking network for Hajj Payment• Konsorsium seluruh BPD dengan Total Asset Rp. 60 Triliun• Miliki outlet terbanyak dengan sebaran terluas
Anggota Konsorsium:1. Qualified Banks2. Partner of Qualified Banks
Compensating Balance:Qualified Banks akan menempatkan sejumlahCompensating Balance pada Partner of Qualified Banksyang akan menjadi Payment Point BPS-BPIH.
Dedicated Payment Points:Qualified Banks dan Partner Banknya akan menyetujuiDedicated Payment Points di Bank Partner yang akanmenjadi tempat setoran penerimaan BPIH.
01
02
03
Konsorsium BPS-BPIHBank Pembangunan Daerah
II. The shift microfinance to job creation, and the need for a game changer
Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
Microfinance-client enterprise Versus Micro -enterprise
Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
in billion IDR
BRI (Micro Segment)
BTPN Syariah
BTPNBNI (MSME Segment)
Bank Index
Bank Bukopin
Interest income 1.038 12.293 610 7.094 interest expense 105 4.670 350 4.097 net interest income 32.794 933 7.623 5.785 260 2.997 operating expenses 11.094 752 4.480 2.476 134 2.369 cost of credit 3.821 19 573 2.467 8 165 opb 164.054 2.499 52.084 74.023 4.563 55.262 deposits 164.446 2.708 51.141 5.260 67.397 total equity 824 11.927 902 6.806 key ratiosloan to deposit ratio (LDR) 81,7% 94,0% 97,5% 87,8% 87,2% 83,8%BOPO 65,4% 87,8% 80,4% 68,0% 79,2% 89,2%cost of fund as % of average OPB 5,1% 5,4% 9,0% 9,0% 7,7% 7,4%cost of credit as % of average OPB 0,8% 1,0% 1,2% 3,5% 0,2% 0,3%opex as % of average OPB 7,2% 39,0% 9,1% 3,5% 3,1% 4,6%tier-1 CAR as % of total RWA 17,5% 31,6% 22,9% 22,9% 23,2% 11,6%ROA as % of average OPB 9,1% 7,0% 3,8% 2,4% 2,3% 1,3%ROE as % of total equity 27,4% 16,3% 17,3% 17,3% 13,7% 10,3%NPL as % to gross loan 1,3% 0,7% 0,4% 2,8%
2014
Dampak pemilihan sub-segment bisnismikro terhadap kinerja bank
Market Benchmark
Smallest Ticket Middle Ticket Biggest Ticket
in billion IDR
Interest incomeinterest expensenet interest incomeoperating expensescost of creditopbdepositstotal equitykey ratiosloan to deposit ratio (LDR)BOPOcost of fund as % of average OPBcost of credit as % of average OPBopex as % of average OPBtier-1 CAR as % of total RWAROA as % of average OPBROE as % of total equityNPL as % to gross loan
Dampak pemilihan sub-segment bisnis mikroterhadap kinerja bank (Cont)
BRI (Micro Segment)
BTPN Syariah
BTPNBNI (MSME Segment)
Bank Index
Bank Bukopin
1.563 13.004 717 8.304 247 4.670 425 4.817
37.569 1.315 8.334 292 3.487 13.312 1.095 5.156 5.686 154 2.542
5.227 62 773 1.317 7 364 188.248 4.624 58.587 3.555 5.010 63.863 190.217 3.810 57.222 87.517 5.775 78.125
1.163 13.924 1.163 7.535
86,9% 96,5% 97,2% 87,8% 86,5% 86,3%68,0% 85,8% 82,1% 75,5% 80,7% 87,6%
5,1% 6,9% 8,0% 8,0% 8,5% 7,5%0,9% 1,8% 1,4% 4,4% 0,1% 0,6%7,6% 30,7% 9,3% 1,6% 3,2% 4,3%
16,8% 20,0% 23,6% 23,6% 26,3% 10,6%8,7% 4,8% 3,2% 4,1% 2,2% 1,6%
24,1% 17,0% 13,6% 13,6% 10,3% 13,4%1,3% 0,7% 0,8% 2,9%
2015Smallest Ticket Middle Ticket Biggest Ticket
Smallest Ticket Middle Ticket Biggest Ticket
in billion IDR
Interest incomeinterest expensenet interest incomeoperating expensescost of creditopbdepositstotal equitykey ratiosloan to deposit ratio (LDR)BOPOcost of fund as % of average OPBcost of credit as % of average OPBopex as % of average OPBtier-1 CAR as % of total RWAROA as % of average OPBROE as % of total equityNPL as % to gross loan
BRI (Micro Segment)
BTPN Syariah
BTPNBNI (MSME Segment)
Bank Index
Bank Bukopin
2.226 13.695 729 9.409 297 4.377 390 5.136
41.351 1.929 9.319 340 4.273 15.277 1.386 5.984 6.039 172 2.912
6.624 119 771 1.846 18 649 221.802 6.236 63.168 2.285 4.801 70.967 213.209 5.388 61.807 104.980 5.843 85.917
1.593 16.312 1.277 9.538
87,8% 92,8% 95,4% 90,4% 83,8% 86,0%68,9% 75,1% 81,9% 73,6% 89,4% 87,0%
4,5% 5,5% 6,9% 6,9% 8,1% 7,2%1,5% 2,2% 1,3% 2,4% 0,4% 1,0%7,4% 25,5% 9,8% 1,9% 3,5% 4,3%
21,9% 23,6% 24,7% 24,7% 25,5% 12,5%7,3% 7,6% 3,1% 3,3% 2,4% 1,6%
20,2% 29,9% 12,4% 12,4% 9,5% 12,8%1,5% 0,8% 2,2% 3,8%
2016
Fintech can improve access to bank lending for MSMEs
Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
Source :ING Economic Departm
ent based on IFC data and World Bank M
SME Country Indiicators
Fintech can improve access to bank lending for MSMEs (Cont)
Source :ING Economic Departm
ent based on IFC data and World Bank M
SME Country Indiicators
How Fintech can lower MSME lending cost in the mid - and longterm
Source :ING Economic Department based on IFC data and World Bank MSME Country Indiicators
Rp
SSAVINGACCOUNT
E-Money
E-Money
E F
E F
BankAccount
Batas NilaiRegistered: Rp. 10jtBatas Nilai:Unregistered: Rp. 1jt
(PBI No. 18/17/PBI/2016)
Saat saldo e-money melebihi batas 10jt, secara otomatis dana akan ditransfer ke rekening bank
Saat saldo berada di angka minimum (diatur nasabah), secara otomatis dana dari rekening akan ditransfer otomatis ke e-money
Perkembangan uang elektronik semakin meningkat di era digital saat ini, berbagai macam pembayaran mulai dilakukan dengan uang elektronik Tercatat sampai bulan Juli 2017 transaksi uang elektronik telah dilakukan sebanyak 400 juta kali dengan nominal transaksi mencapai Rp. 6 Triliun (bi.go.id)
Sleep with Your Competitor
Fintech akan menelpon untuk
menawarkan pembiayan
Mendiskusikan nominal, kemampuan
cicilan dan tujuan pembiayaan
Jika disetujui, perjanjian akan
dikirim melalui email untuk ditandatangan
Mengirimkan scan perjanjian yang sudah di tandatangani dan identitas diri melalui
Pengecekan dokumen perjanjian, jika disetujui dana
dicairkan
Mengirimkan hasil scan kuitansi bukti penggunaan dana
FINTECH
1Jt
55JtPerubahan cara penyaluran pembiayaan ini telah digunakan oleh perusahaan ritel & fintech “Home Credit”
Dokumen Tambahan:Tagihan 1 bulan terakhir• Tagihan Listrik• Tagihan Telepon• BPJS• Tagihan HP Pascabayar Menyalurkan
pembiayaan ke lebih dari 1 jt orang di IndonesiaDan 55jt orang di 11 negara
Revolusi Pembiayaan
Terjadi pergeseran dalam menilai seseorang apakah layak mendapatkan pembiayaan atau tidak.
Penilaian kelayakan pembiayaan pada calon nasabah yang dilakukan Fintech didasari pada kepribadian dan tingkah laku calon nasabah.
Perusahaan ini telah mengaplikasikannya pada kredit yang disalurkan di wilayah cina dan hogkong dengan metode penilaian berdasarkan kepribadian, kecerdasan, dan integritas yang informasinya didapat dari data penggunaan smartphone, penggunaan aplikasi belanja online, artikel yang dibaca maupun percakapan yang berhubungan dengan keuangan .
2,5Jt
9M
<1%
Ditengah ketidakpastian ekonomi, jumlah pelanggan mencapai 2,5 juta orang
Dalam 1,5 tahun menyalurkan 9 miliar yuan
Namun dengan tingkat macet <1%
Credit Score Fintech
Fintech memudahkan akses pembiayaan UMKM, menurunkan harga danmeningkatkan transparansi, sehingga kendala pembiayaan UMKM berkurang. Haltersebut berdampak pada meningkatnya investasi swasta dikarenakan terjadipeningkatan akumulasi modal yang menyebabkan perusahaan dapat membiayaiinvestasi mereka dengan lebih mudah dan investasi dapat ditujukan kepadakegiatan produktif.
Usaha mikro yang lebih aktif di sektor perdagangan akan berdampak padapeningkatan ekspor, meskipun masih diperlukan juga produk asing. Investasi dantingkat perdagangan meningkat bisa meningkatkan lapangan pekerjaan dimanasecara langsung akan meningkat daya beli dan pendapatan pajak dari masyarakatyang tentunya menjadi keuntungan bagi pemerintah.
Fintech Memberikan Dampak pada Ekonomi Makro
Rp
Kemitraan
Investasi pada perusahaan Fintech
Inisiatif Inovasi
• Peer to peer financing• Merchants payments• Centric mobile POS• Real time assign credit scores• Personal wealth mng. app
• Mobile POS• SME financing real time assign
credit scores
• S2Pay• Mobile QR code payment• AI untuk call center• Wadah pengembangan
startup fintech
Kunci SuksesKerjasamaBank dengan Fintech
TrustKepercayaan menjadi penting dalam melakukan kerjasama dengan fintech. Bank harus selektif dalam memilih fintech yang tepat
Buy & BuildBank bermitra dengan fintech, namun disisi lain bank harus juga mengembangkan sistem yang serupa.
Anticipating Non-Tech Customer
Meski sudah melakukan kerjasama dengan fintech, namun masih harus tetap diperhatikan untuk nasabah2 yang tidak mengerti teknologi
Memiliki kepercayaan dari nasabah
Mengurangi biaya bank & memudahkan
transaksi
BANK FINTECH
COLLABORATION EX:
Google Maps Aplikasi LainTidak perlu
membangun aplikasi Maps dari awal
Mendapatkan lebih banyak pengguna
87%54%dan 54% mengatakan berhasil meningkatkan pendapatan.
Sumber: - Business Insider Forbes – 2016- Banking on The Future – Delloit (2015)
Di Amerika 87% bank yang melakukan kerjasama dengan fintech mengatakan dapat memangkas biayanya
Fintech Partership
BUSAset
Juni 2017(dalam triliun
rupiah
Level ZonaCritical
BSM 82 6
BMI 59 5
BNIS 31 4
BRIS 30 4
Bank Aceh Syariah 23 4
Bank Panin Dubai Syariah 10 3
BTPNS 8 3
BJBS 8 3
Bank Syariah Bukopin 7 2
Bank Mega Syariah 7 2
BCA Syariah 5 2
Bank Victoria Syariah 2 1
Bank Maybank Syariah 1 1
THE DOWNSIDE:CRITICAL ECONOMIC SCALE
Hal ini terlihat pada tabeltingkat suku bungaberdasarkan segmen profilrIsikonya.Selain itu, debiturmikro juga masih harusmembayar tingkat suku bungatinggi karena Opex (biayaoperasi) bank yang lebih tinggiuntuk melayani segmen mikro.Tahun 2018 akan diwarnaioleh program pemerintahuntuk kredit mikro dengantingkat suku bunga murah,program ini seakanmengabaikan kaidah “highrisk-high return” dengan biayaoperasi bank untuk melayanisegmen mikro. Program iniseakan ingin mematahkanmitos kredit mikro yangmemang seharusnya mahal.
ow low can you go? Dalamilmu keuangan dikenal jargon“high risk-high return” dan “lowrisk-low return” implementasijargon ini dalam bidangperbankan berupa penerapantingkat suku bunga yang tinggitapi debitur yang memiliki profilrIsiko tinggi, dan tingkat sukubunga bagi debitur yangmemiliki profil rIsiko rendah.Debitur korporasi besar secaraumum dipandang memilikiprofil rIsiko kecil, sedangkandebitur mikro memiliki profilrIsiko besar. Akibatnya debiturkorporasi besar dikenakantingkat suku bunga rendah,sedangkan debitur mikrodikenakan tingkat suku bungatinggi.
H
MICRO FINANCINGHOW LOW CAN YOU GO?
MYTH:
KorporasiMikro
MurahMahal
KorporasiProfil risiko diketahui, documented, audited, rating bagus
MikroProfil risiko tidak diketahui, risk premium for unkown risk profile, rating jelek
MICRO FINANCINGHOW LOW CAN YOU GO?
Jika bank dapat memahami nasabah mikronya dengan baik, makarisiko yang besar karena ketidaktahuan bank terhadap nasabahakan hilang. Sehingga nasabah mikro pun menjadi memiliki risikoyang setara dengan nasabah korporasi.
Key Success Factor: Understand your Micro Customer Inside Out
Risk Premium for Unknown Risk Hilang
HIGH RISKHIGH RETURN
PROOF:ROA as % Average OPB: 7,3%NPF Gross: 1,5%ROA Average as% OPB: 7,6%NPL Gross: 0,99%
Mitos mengatakanpembiayaan mikromemiliki tingkatrisiko yang tinggi.Hal ini ternyatabisa dipatahkanoleh BTPN Syariahdan BRI Mikro.
MIKRO
Sumber: KCI Analysis – Data Des 2016
MICRO FINANCINGHOW LOW CAN YOU GO?
FACT 1:OPEX MIKRO TINGGI
HO Cost
3%
Direct Cost
5 – 10%
Skenario 2:Max. Direct Cost(10% + 3%) + 7%= 20%
Skenario 1:Min. Direct Cost(5% + 3%) + 7%= 18%
Skenario 2:Max. Direct Cost(10% + 3%) + 5%= 18%
Skenario 1:Min. Direct Cost(5% + 3%) + 5%= 13%
if CoF 5%
if CoF 7%
RUMUS
DC + HOC + CoF
If CoF 3%:Skenario 1 (minimum):(5% + 3%) + 3% = 11%Skenario 2 (maximum):(10% + 3%) + 3% = 16%
MICRO FINANCINGHOW LOW CAN YOU GO?
EFISIENSI DIRECT COST KARENA FINTECH
HO Cost
3%
Direct Cost
3,75 – 7,50%
Skenario 2:Max. Direct Cost(7,50% + 3%) + 7%= 17,50%
Skenario 1:Min. Direct Cost(3,75% + 3%) + 7%= 13,75%
Skenario 2:Max. Direct Cost(7,50% + 3%) + 5%= 15,50%
Skenario 1:Min. Direct Cost(3,75% + 3%) + 5%= 11,75%
RUMUS
DC + HOC + CoF
If CoF 3%:Skenario 1 (minimum):(3,75% + 3%) + 3% = 9,75%Skenario 2 (maximum):(7,50% + 3%) + 3% = 13,50%
if CoF 5%
if CoF 7%
MICRO FINANCINGHOW LOW CAN YOU GO?
TANPA JAMINAN
HO Cost
3%
Direct Cost
3,75 – 7,50%
Skenario 2:Max. Direct Cost(7,50% + 3%) + 7% + 1,5%= 19%
Skenario 1:Min. Direct Cost(3,75% + 3%) + 7% + 1,5%= 15,25%
Skenario 2:Max. Direct Cost(7,50% + 3%) + 5% + 1,5%= 17%
Skenario 1:Min. Direct Cost(3,75% + 3%) + 5% + 1,5%= 13,25%
RUMUSDC + HOC + CoF + 1,5%1,5% adalah angka median Cost ofCredit dari segmen SME yaitu BankDanamon (SME), UOB (SME), BTPN(SME) dan Permata (SME), sertasegmen Mikro Bank BRI (Mikro)BTPNS, BTPN (Mikro), BNI (MSME),Bank Index (Mikro) dan BankBukopin (Mikro).
If CoF 3%:Skenario 1 (minimum):(3,75% + 3%) + 3% + 1,5% = 11,25%Skenario 2 (maximum):(7,50% + 3%) + 3% + 1,5% = 15%
if CoF 5%
if CoF 7%
FACT 2:
Standard Rating:Mikro Diberikan Rating Rendah karena Adanya Risk Premium for Unknown Risk
MICRO FINANCINGHOW LOW CAN YOU GO?
MICRO FINANCINGHOW LOW CAN YOU GO?
A1 + + 12% 11 % 12,5 % 9,75 % 11,25 % 16 % 17,5 % 13,5 % 15 %A1 14% 13 % 14,5 % 11,75 % 13,25 % 18 % 19,5 % 15,5 % 17 %A2 16% 15 % 16,5 % 13,75 % 15,25 % 20 % 21,5 % 17,5 % 19 %A3 18% 17 % 18,5 % 15,75 % 17,25 % 22 % 23,5 % 19,5 % 21 %B1 16% 15 % 16,5 % 13,75 % 15,25 % 20 % 21,5 % 17,5 % 19 %B2 18% 17 % 18,5 % 15,75 % 17,25 % 22 % 23,5 % 19,5 % 21 %B3 19% 18 % 19,5 % 16,75 % 18,25 % 23 % 24,5 % 20,5 % 22 %C1 18% 17 % 18,5 % 15,75 % 17,25 % 22 % 23,5 % 19,5 % 21 %C2 19% 18 % 19,5 % 16,75 % 18,25 % 23 % 24,5 % 20,5 % 22 %C3 20% 19 % 20,5 % 17,75 % 19,25 % 24 % 25,5 % 21,5 % 23 %D1 - - % - % - % - % - % - % - % - %D2 - - % - % - % - % - % - % - % - %D3 - - % - % - % - % - % - % - % - %
A1 + + 12% 13 % 14,5 % 11,75 % 13,25 % 18 % 19,5 % 15,5 % 17 %A1 14% 15 % 16,5 % 13,75 % 15,25 % 20 % 21,5 % 17,5 % 19 %A2 16% 17 % 18,5 % 15,75 % 17,25 % 22 % 23,5 % 19,5 % 21 %A3 18% 19 % 20,5 % 17,75 % 19,25 % 24 % 25,5 % 21,5 % 23 %B1 16% 17 % 18,5 % 15,75 % 17,25 % 22 % 23,5 % 19,5 % 21 %B2 18% 19 % 20,5 % 17,75 % 19,25 % 24 % 25,5 % 21,5 % 23 %B3 19% 20 % 21,5 % 18,75 % 20,25 % 25 % 26,5 % 22,5 % 24 %C1 18% 19 % 20,5 % 17,75 % 19,25 % 24 % 25,5 % 21,5 % 23 %C2 19% 20 % 21,5 % 18,75 % 20,25 % 25 % 26,5 % 22,5 % 24 %C3 20% 21 % 22,5 % 19,75 % 21,25 % 26 % 27,5 % 23,5 % 25 %D1 - - % - % - % - % - % - % - % - %D2 - - % - % - % - % - % - % - % - %D3 - - % - % - % - % - % - % - % - %
A1 + + 12% 15 % 16,5 % 13,75 % 15,25 % 20 % 21,5 % 17,5 % 19 %A1 14% 17 % 18,5 % 15,75 % 17,25 % 22 % 23,5 % 19,5 % 21 %A2 16% 19 % 20,5 % 17,75 % 19,25 % 24 % 25,5 % 21,5 % 23 %A3 18% 21 % 22,5 % 19,75 % 21,25 % 26 % 27,5 % 23,5 % 25 %B1 16% 19 % 20,5 % 17,75 % 19,25 % 24 % 25,5 % 21,5 % 23 %B2 18% 21 % 22,5 % 19,75 % 21,25 % 26 % 27,5 % 23,5 % 25 %B3 19% 22 % 23,5 % 20,75 % 22,25 % 27 % 28,5 % 24,5 % 26 %C1 18% 21 % 22,5 % 19,75 % 21,25 % 26 % 27,5 % 23,5 % 25 %C2 19% 22 % 23,5 % 20,75 % 22,25 % 27 % 28,5 % 24,5 % 26 %C3 20% 23 % 24,5 % 21,75 % 23,25 % 28 % 29,5 % 25,5 % 27 %D1 - - % - % - % - % - % - % - % - %D2 - - % - % - % - % - % - % - % - %D3 - - % - % - % - % - % - % - % - %
5%
7%
Mikro DC 10%Mikro DC 10% with Fintech
Mikro DC 10% and Clean
with Fintech
Level of COF
Mikro DC 5% and Clean
Mikro DC 10% and Clean
Rating
3%
Mikro DC 5%Mikro DC 5% with Fintech
Mikro DC 5% and Clean
with Fintech
Business Loan
Understand your Micro Customer Inside Out:Micro Rating Revisited
Source: World Bank, 57% borrowers; 42%, 12%, 3%
MICRO FINANCINGHOW LOW CAN YOU GO?
Segmen Mikro juga memiliki sub segmen dengan rating yang berbeda-beda:
Risk (Rating)
Market Share 42 %
Friends
Family
Relatives
Hi
Bung
a
Lo
Informal
Market Share 3 %
Govt Initiatives
Hi
nds
ily
tives
Inform
A1++
A1 D3D2D1C3C2C1B3B2B1A3A2
9
28
22
24
30
16
20
FinancialInstitutions
Market Share 12 %
Mikro:• Direct Cost 5% Min: 11% Max: 23%• Direct Cost 10% Min: 16% Max: 28%
Mikro Tanpa Agunan:• Direct Cost 5% Min: 12,5% Max: 24,5%• Direct Cost 10% Min: 17,5% Max: 29,5%
Mikro dengan Fintech:• Direct Cost 5% Min: 9,75% Max: 21,75%• Direct Cost 10% Min: 13,5% Max: 25,5%
Mikro Tanpa Agunan dengan Fintech:• Direct Cost 5% Min: 11,25% Max: 23,25%• Direct Cost 10% Min: 15% Max: 27%
26
18
CoF 7%CoF 3%Note:
Risk Premium tanpa agunan = +1,5%Head Office Cost = 3%
LKMS “Bank Wakaf” Pesantren:HOW LOW CAN YOU GO?
5% p.a
Rp. 3 MiliarDeposito“Abadi”
Rp. 3 MiliarPembiayaan
Mikro
Rp. 6 Miliar
OPEX = HO Cost + Direct Cost (DC)HO Cost = nihil (by Pesantren)
DC = paid by cust + paid by dep. “abadi”DC = 3% + [(50%* x 6 M) x 5%]
5,5% = 3% + 2,5%
Angka 50% adalah angka maksimal. Rata-rata hanya 1/3 yang disalurkan kepada nasabah, 2/3 disimpan di deposito “abadi” syariah
*)
Rata-Rata OS Kredit
(Rp. Milyar)NPL Yield CoC Yield -
CoC
2,5
3,6
4,0
4,6
3,4%
4,8%
1,1%
4,0%
11%
10,9%
11,8%
10,3%
0,9%
0,6%
0,9%
1,5%
10,2%
10,3%
10,9%
8,7%
MICRO FINANCING vsSME FINANCING
SEGMEN
SME(Danamon,UOB, BTPN, Permata)
MICRO
BiggestAvg. Ticket(Bukopin &
Bank Index)
MidAvg. Ticket(BNI MSME
& BTPN)
Smallest Avg. Ticket(BRI MIKRO
& BTPNS)
Yield 10,3 – 11,8% 6 – 7% 15% 19 – 31%CoC 0,6 – 1,5% 1,5 – 2,2% 1,3 – 2,4% 1,5 – 2,2%
Opex 3 – 5% 3,5 – 4,3% 1,9 – 9,8% 7,4 – 25,5%
SEGMEN SME
As Percentage of OPBSumber: KCI Analysis – Data Des 2016
MICRO FINANCING vsSME FINANCING
ield Mikro selalu lebihbesar dari SME kecualisegmen Mikro denganBiggest Average Ticket.
Hal ini diduga tejadi karenasgmen Mikro Biggest AverageTicket tersebut merupakansegmen SME yang Subprime,yaitu segmen SME yang tidakmemenuhi kriteria untukdapat dibiayai oleh segmenSME.
Hal itu dapat dilihat dariDirect Cost (DC) segmen SMEyang sama besarnya denganDirect Cost (DC) segmenMikro Biggest Average Ticket.
Y Bahwa di segmen MikroMiddle Average Ticket danMikro Smallest Average Ticketterdapat Bank yang memilikiOperating Expenses (OPEX)jauh diatas industri, Banktersebut antara lain BankBTPN di Middle Average Ticketsebesar 9,8% dan Bank BTPNSyariah di Smallest AverageTicket sebesar 25,5%.
Hal ini diduga karena padakedua Bank tersebut (BTPNdan BTPN Syariah) memilikiHead Office Cost (HOC) yangbesar.
egmen mikro memilikirating risiko yang berbeda-beda namun tidak mudahterlihat. Ibarat air laut yangsama padahal kedalaman dankontur dasar laut yangberbeda.
Inisiatif pemerintah One Pricefor All dengan menetapkansatu harga pada programmikro pemerintah bisamengakibatkan peningkatanrisiko kredit macet, karenakebijakan satu hargamengabaikan fakta bahwaada risiko yang berbeda-bedadisetiap segmen mikro.
sNOISE
One Rating for All yangdidasari High Risk HighReturn pada segmen mikroterbukti keliru.
Kebijakan One Price for Allmerupakan refleksi dari OneRating for All, sehingga jugakeliru.
Faktanya:1. Rating Mikro Berbeda-
beda;2. Memiliki Operating
Expense (OPEX) yangtinggi;
3. Adanya Risk Premiumuntuk segmen mikrotanpa jaminan;
NOISE
Proyeksi Perbankan Syariah 2018
BUS & UUS 2015 (A) 2016 (A) Q-2 2017 (A) Q-4 2017 (P)Q-4 2018 (P)
NormalQ-4 2018 (P)
OptimisAset 310.490.553 355.191.767 378.054.153 409.327.009 462.032.437 501.086.651 Growth - 14,40% 6,44% 8,27% 12,88% 19,86%Delta Growth - 44.701.214 22.862.386 31.272.856 52.705.429 91.759.642 Market Share Thd Perbankan Nasional 5,09% 5,40% 5,38% 5,48% 5,84% 6,33%Pembiayaan 220.869.772 244.717.573 266.599.087 - -Growth - 10,80% 8,94% - -Delta Growth - 23.847.801 21.881.514 - -Market Share Thd Perbankan Nasional 3,26% 3,72% 4,48% - -DPK 243.633.758 278.896.988 302.010.928 - -Growth - 14,47% 8,29% - -Delta Growth - 35.263.230 23.113.940 - -Market Share Thd Perbankan Nasional 4,31% 5,17% 6,15% - -Modal Inti 20.803.142 22.928.797 24.054.555 31.431.680 44.702.135 47.207.240 Growth - 10,22% 4,91% 30,67% 42,22% 50,19%Delta Growth - 2.125.655 1.125.758 7.377.125 13.270.455 15.775.560 ROA 4,38% 3,42% 1,60% 2,09% 3,39% 4,09%NPF (Net) 2,38% 1,90% 1,96% 1,84% 1,24% 1,19%FDR 109,71% 100,06% 102,80% 98,60% 91,59% 87,47%*data berdasarkan laporan publikasi kwartal II 2017
** proyeksi aset dan modal inti tahun 2017 berdasarkan panel expert yang dilakukan oleh KARIM Consulting Indonesia
*** A = Aktual , P = Proyeksi
Kapasitas Maksimum:• Direktur: 1• Wilayah: 16• Cabang: 240• Outlet: 3.360• AO: 16.800• Nasabah 1.680.000
Ilustrasi Pendapatan:C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 3.36 T = 1.30 TC2: 1.95% x 1.9 x 12 x 3.36 T = 1.49 TC3: 2.2% x 1.9 x 12 x 3.36 T = 1.69 T
High Gear
Kapasitas Maksimum:• Direktur: 1• Wilayah: 16• Cabang: 240• Outlet: 3.360• AO: 13.400• Nasabah: 1.344.000
Ilustrasi Pendapatan:C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 2.69 T = 1.04 TC2: 1.95% x 1.9 x 12 x 2.69 T = 1.20 TC3: 2.2% x 1.9 x 12 x 2.69 T = 1.35 T
Medium Gear
Kapasitas Maksimum:• Direktur: 1• Wilayah: 16• Cabang: 240• Outlet: 3.360• AO: 10.000• Nasabah: 1.008.000
Ilustrasi Pendapatan:C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 2.02 T = 781 MC2: 1.95% x 1.9 x 12 x 2.02 T = 896 MC3: 2.2% x 1.9 x 12 x 2.02 T = 1.01 T
Low Gear
Effective Days and Meetings
Crisis ScenarioConsquences
Seluruh kegiatan rapatbisnis ditambahmenjadi 2 kali lipatdibanding skenarionormal
•AO Bank akanmenangani nasabahpembiayaan yanglebih sedikit
•Bank hanya mampubekerja padaMedium Gear/Low Gear
Direktur eksisting tidakakan bisa menanganitugas ini sendirian.Dibutuhkanpenambahan DirekturNon RUPS untukmengembalikan kekapasitas sebelumnya.Effective Days
• Lead 16 wilayah
• Rapat dengan Kep. Kanwil 1x/bln
• Lead 15 cabang
• Rapat dengan Kep. Cabang 1x/bln
• Lead 14 outlet• Rapat 2x/hari di
outlet berbeda selama 2 minggu
• Serve 100 nasabah
• Melayani 5 nasabah dalam 1 hari
1 Direktur 1 Kep. Kanwil 1 Kep. Cabang 1 AO••
1
CAPACITY PLANNINGMICRO FINANCING
1% flat setara sekitar 1.9 effectiveMenggunakan asumsi pembiayaan per nasabah Rp. 2 Juta
Kapasitas Maksimum:• Direktur: 1• Wilayah: 16• Cabang: 240• Outlet: 3.360• AO: 16.800• Group of Customer: 672.000• Nasabah 3.360.000
Ilustrasi Pendapatan:C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 16.8 T = 6.51 TC2: 1.95% x 1.9 x 12 x 16.8 T = 7.47 TC3: 2.2% x 1.9 x 12 x 16.8 T = 8.43 T
High Gear
Kapasitas Maksimum:• Direktur: 1• Wilayah: 16• Cabang: 240• Outlet: 3.360• AO: 13.400• Group of Customer: 537.600• Nasabah: 2.688.000
Ilustrasi Pendapatan:C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 13.4 T = 5.21 TC2: 1.95% x 1.9 x 12 x 13.4 T = 5.98 TC3: 2.2% x 1.9 x 12 x 13.4 T = 6.74 T
Medium Gear
Kapasitas Maksimum:• Direktur: 1• Wilayah: 16• Cabang: 240• Outlet: 3.360• AO: 10.000• Group of Customer: 403.200• Nasabah: 2.016.000
Ilustrasi Pendapatan:C1: 1.7% x 1.9 x 12 x 10.0 T = 3.91 TC2: 1.95% x 1.9 x 12 x 10.0 T = 4.48 TC3: 2.2% x 1.9 x 12 x 10.0 T = 5.06 T
Low Gear
Effective Days and Meetings
Crisis ScenarioConsquences
Seluruh kegiatan rapatbisnis ditambahmenjadi 2 kali lipatdibanding skenarionormal
•AO Bank akanmenangani nasabahpembiayaan yanglebih sedikit
•Bank hanya mampubekerja padaMedium Gear/Low Gear
Direktur eksisting tidakakan bisa menanganitugas ini sendirian.Dibutuhkanpenambahan DirekturNon RUPS untukmengembalikan kekapasitas sebelumnya.Effective Days
• Lead 16 wilayah
• Rapat dengan Kep. Kanwil 1x/bln
• Lead 15 cabang
• Rapat dengan Kep. Cabang 1x/bln
• Lead 14 outlet• Rapat 2x/hari di
outlet berbeda selama 2 minggu
• Rapat dengan 1 grup yg berisi 5 nasabah
• Rapat 2x sehari dengan grup berbeda
1 Direktur 1 Kep. Kanwil 1 Kep. Cabang 1 AO
n
••
l 1
CAPACITY PLANNINGMICRO FINANCING
1% flat setara sekitar 1.9 effectiveMenggunakan asumsi 5 nasabah 1 grupPembiayaan per nasabah Rp. 5 Juta
Kapasitas Maksimum:• Direktur: 1• Wilayah: 3• Cabang: 24• Outlet: 168• AO: 840• Nasabah: 8.400
Ilustrasi Pendapatan:A1+: 12% x 25.2 T = 3.02 TA1: 14% x 25.2 T = 3.53 TA2: 16% x 25.2 T = 4.03 T
High Gear Kapasitas Maksimum:• Direktur: 1• Wilayah: 3• Cabang: 24• Outlet: 168• AO: 672• Nasabah: 6.720
Ilustrasi Pendapatan:A1+: 12% x 20.2 T = 2.42 TA1: 14% x 20.2 T = 2.82 TA2: 16% x 20.2 T = 3.23 T
Medium Gear Kapasitas Maksimum:• Direktur: 1• Wilayah: 3• Cabang: 24• Outlet: 168• AO: 504• Nasabah: 5.040
Ilustrasi Pendapatan:A1+: 12% x 15.1 T = 1.81 TA1: 14% x 15.1 T = 2.12 TA2: 16% x 15.1 T = 2.42 T
Low Gear
Effective Days and Meetings
Crisis ScenarioConsquences
Seluruh kegiatan rapatbisnis ditambahmenjadi 2 kali lipatdibanding skenarionormal
•AO Bank akanmenangani nasabahpembiayaan yanglebih sedikit
•Bank hanya mampubekerja padaMedium Gear/Low Gear
Direktur eksisting tidakakan bisa menanganitugas ini sendirian.Dibutuhkanpenambahan DirekturNon RUPS untukmengembalikan kekapasitas sebelumnya.
Effective Days
• Lead 3 wilayah• Setiap minggu
rapat dengan 1 Kep. Kanwil/ Kep. Cabang
• Lead 8 cabang• Rapat dengan
Kep. Cabang 2 bulan sekali
• Lead 7 outlet• Rapat 2 hari
sekali di outlet berbeda selama 1 bulan
• Serve 10nasabah
• Melayani 1 nasabah dalam 2 hari
1 Direktur 1 Kep. Kanwil 1 Kep. Cabang 1 AO••
1
CAPACITY PLANNINGSME FINANCING
Menggunakan asumsi pembiayaan per nasabah Rp. 3 M
CAPACITY PLANNINGCONSUMER FINANCING
High Gear
Medium Gear
Low Gear
Kapasitas Maksimum:• Financing Center: 1• Wilayah: 6 (Jawa &
Sumatera)• Outlet: 120• Sales Force: 225.000• Nasabah: 900.000
Ilustrasi Pendapatan:C1: 1.70% x 1.9 x 12 x 13.5 T= 5.23 TC2: 1.95% x 1.9 x 12 x 13.5 T= 6.00 TC3: 2.20% x 1.9 x 12 x 13.5 T= 6.77 T
Kapasitas Maksimum:• Financing Center: 1• Wilayah: 9 (Jawa,
Sumatera, Kalimantan& Sulawesi)
• Outlet: 135• Sales Force: 255.000• Nasabah 1.080.000
Ilustrasi Pendapatan:C1: 1.70% x 1.9 x 12 x 16.2 T= 6.28 TC2: 1.95% x 1.9 x 12 x 16.2 T= 7.20 TC3: 2.20% x 1.9 x 12 x 16.2 T= 8.13 T
Kapasitas Maksimum:• Financing Center: 1• Wilayah: 3 (Jawa)• Outlet: 90• Slaes Force: 150.000• Nasabah: 600.000
Ilustrasi Pendapatan:C1: 1.70% x 1.9 x 12 x 9 T = 3.49 TC2: 1.95% x 1.9 x 12 x 9 T = 4.00 TC3: 2.20% x 1.9 x 12 x 9 T = 4.51 T
Opex Financing Center adalah sebesar 10%1% flat setara sekitar 1.9 effectiveAsumsi Pembiayaan Roda 2 per Nasabah Rp. 15 Juta
Menggunakan asumsi jumlah pembiayaan di wilayah Jawa Rp. 9 T
Menggunakan asumsi jumlah pembiayaan di wilayah Jawa Rp. 9 T dan Sumatera 4.5 T
Menggunakan asumsi jumlah pembiayaan di wilayah Jawa Rp. 9 T, Sumatera Rp. 4.5 T, Kalimantan Rp. 1.8 T, Sulawesi Rp. 900 M
T
T
T
CAPACITY PLANNINGCORPORATE FINANCING
Kapasitas Maksimum:•Direktur: 1•AO: 4•Nasabah: 16
Ilustrasi Pendapatan:A1: 8% x 12.8 T = 1.02 TA2: 9% x 12.8 T = 1.15 TA3: 10% x 12. 8 T = 1.28 T
High GearKapasitas Maksimum:•Direktur: 1•AO: 3•Nasabah: 12
Ilustrasi Pendapatan:A1: 8% x 9.6 T = 768 MA2: 9% x 9.6 T = 864 MA3: 10% x 9.6 T = 960 M
Medium Gear
Kapasitas Maksimum:•Direktur: 1•AO: 2•Nasabah: 8
Ilustrasi Pendapatan:A1: 8% x 6.4 T = 512 MA2: 9% x 6.4 T = 576 MA3: 10% x 6.4 T = 640 M
Low Gear
Effective Days
• Lead 4 AO• Setiap minggu rapat dengan 1 AO
• Serve 4 nasabah• Melayani 1 nasabah dalam 1 minggu
1 Direktur
Effective Days and Meetings
Menggunakan asumsi pembiayaan per nasabah Rp. 800 M
1 Account Officer (AO)
Top Related