PROPOSAL USULAN KEGIATAN
TAHUN ANGGARAN 2012
JUDUL RPTP
KUALITAS NUTRISI DAN KARAKTERISTIK AGRONOMI
BEBERAPA SPESIES TANAMAN MURBEI SEBAGAI SUMBER
PAKAN KAMBING
KETERANGAN UMUM
1 PROGRAM IPTEK (Sektor 16)
101
X
102
Gen
102
Kom
201 202 301 302
2 NOMOR PUNAS RISTEK
3 NAMA LEMBAGA Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian
4 NAMA UNIT ORGANISASI Pusat Penelitian dan Pengembangan
Peternakan
5 NAMA DIPA LOKA Kambing Potong Sungei
Putih
6 NOMOR KODE DIPA
7 POSISI KEGIATAN DALAM DIPA
Proyek Bagian Proyek Tolok Ukur
Lainnya
X
0 1 0 3 0 1 0 3
2
8 ALAMAT DAN KODE POS Jl Raya Pajajaran Kav E 59 Bogor 16151
9 NOMOR TELEPON (0251) 322185 328383 322138
10 NOMOR FAX (0251) 328382 380588
DATA USULAN KEGIATAN
1 SIFAT USULAN KEGIATAN Lanjutan Baru
2 TAHUN AWAL KEGIATAN DALAM PELITA VII 2012
3 JENIS KEGIATANPENELITIAN Laboratorium Lapangan x
4 PENELITIPENANGGUNG JAWAB Dr IrSimon P Ginting MSc
MENYETUJUI Medan Juli 2011
LOKA PENELITIAN PENELITI UTAMA
KEPALA KAMBING POTONG PENANGGUNG JAWAB
Dr Aron Batubara Dr Simon P Ginting
NIP 196805221995031002 NIP195507041984031001
MENGETAHUI
KEPALA PUSAT PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN
Dr Bess Tiesnamurti
NIP 19570524 198303 2 001
X
x
3
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi serta karakteristik
agronomik empat varietas tanaman Murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica Penelitian terdiri dari dua kegiatan
yaitu 1) penelitian kualitas nutrisi empat varietas tanaman Murbei sebagai pakan
kambing dan produksi biomasa didua agro-ekosistem (dataran rendah basah dan
dataran tinggi basah) untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap produksi
biomasa dan karakteristik agronomik dan 2) penelitian pengaruh ukuran bibit
tanaman (stek) dan tinggi pemotongan terhadap produksi komposisi kimiawi dan
karaketristik morfologik empat varietas tanaman Murbei Perlakuan ukuran bibit
tanaman (stek) terhadap produksi dan karakteristik agonomik diteliti untuk
mendapatkan data ukuran batang yang paling baik untuk digunakan sebagai bibit
tanaman Penanaman Murbei di agro-ekosistem dataran rendah basah dilakukan di
kebun percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Deliserdang dan
penanaman Murbei di agro-ekosistem dataran tinggi basah dilakukan di
Kabupaten Karo Kualitas nutrisi keempat varietas Murbei dianalisis dengan
mengukur beberapa parameter yaitu taraf konsumsi palatabilitas dan
seleksibilitas komposisi kimiawi (N abu NDF ADFlignin tannin) kecernaan
(bahan kering bahan organik N) karaketristik fermentasi rumen (VFA amonia-
rumen pH) dan metabolit darah (plasma-N dan glukosa darah) Bibit (stek)
digunakan berukuran diameter 1 2 dan 3 cm dengan perlakuan jarak tanam
dalam baris 1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Umur
panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah tanam Variabel
pengamatan adalah pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat
dan mengukur persentase hidup tinggi tunas jumlah tunas jumlah daun berat
kering biomassa dan indeks kualitas bibitPenelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap Pola Faktorial Analisis data dengan ANOVA bila terdapat
perbedaan yang nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
Kata kunci Murbei produksi kualitas nutrisi kambing
ABSTRACT
The study is aimed to investigate the nutritional quality and the agronomic
characteristk of four varieties of Morus spp namely 1) Morus chatayana 2)
Morus nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica This studies will cover two
research activities consiting of 1) research activity to evaluate the nutritional
quality morphological characteristics and biomas productivity of four varities of
Morus spp planted in two different agro-ecosystem (wet lowland zones and wet
highland zones) and 2) study on the effect of the diameter size of stek planting
distance and cutting height of four varieties of Morus spp on production and agronomic characteristic and chemical composisition of the plant fractions The
experiments will be conducted at the site of the Goat Research Institute at Sungai
Putih North Sumaqtera and at the Karo District of the province of North
Sumatera The parameters used to evaluate the nutritional quality of the Morus
spp are feed consumption palatability selectivity chemical composition (N ash
4
NDF ADFlignin tannin) digestibility (DM OM N)fermentation characteristics
(VFA amonia-rumen pH) and blood metabolites (plasma-N and blood glukosa)
The diameter of the stek used are 1 2 dan 3 cm with planting distance of 05 m
1 m dan 15 mUmur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam The agronomic parameters that will be measured are life percentage of
the steks leaf and stem biomas production and the quality index of the steks The
experiment will be designed as Randomized Complete Design in factorial design
Key words Morus spp productivity nutritional quality goats
IPENDAHULUAN
Latar Belakang
Intensifikasi usaha didalam budidaya kambing di Indonesia merupakan
salah satu alternatif sistem yang diduga dapat dengan lebih cepat meningkatkan
populasi produksi dan produkstivitas dan pendapatan Dalam usaha intensifikasi
ternak ruminansia peran pakan sebagai salah satu komponen produksi menjadi
semakin strategis Hal ini terkait dengan fungsi pakan sebagai sumber nutrisi
yang sangat menentukan produktivitas maupun kontribusinya yang dominan (70-
80) dalam menyumbang total biaya produksi Oleh karena itu didalam usaha
intensifikasi ternak kambing maka efisiensi pemanfaatan sumberdaya pakan
merupakan salah satu simpul strategis
Kondisi umum pakan ternak ruminansia di Indonesia sampai saat ini
masih belum beranjak dari beberapa ciri klasik yang menunjukan masih besarnya
tantangan baik logistik dan terutama teknis yang harus diatasi dan dikendalikan
Karakteristik pakan tersebut antara lain 1) fluktuasi ketersediaan yang tinggi
yang disebabkan oleh musim (kering dan basah) 2) logistik yang komplek akibat
sentra produksi pakan yang menyebar luas dan dalam skala kecil-menengah 3)
fluktuasi kualitas nutrisi yang tinggi akibat minimnya proses pengolahan dan
penyimpanan dengan prosedur yang baik 4) Biaya yang relatif tinggi akibat
belum berkembangnya kelembagaan dan sistem produksi dan pemasaran secara
masal Pada tingkat yang berbeda beberapa karakter pakan tersebut diatas berlaku
bagi berbagai kelompok jenis pakan yang tersedia seperti kelompok hijauan
pakan kelompok limbah dan hasil tanaman kelompok limbah dan hasil industri
pertanian dan kelompok bahan pakan inkonvensiona
5
Dasar Pertimbangan
Pada kelompok hijauan pakan ternak tantangan fluktuasi biomasa maupun
fluktuasi kualitas nutrisi serta efisiensi pemanfaatan pada ternak merupakan target
utama yang perlu mendapat prioritas Hal ini terkait dengan relatif lebih besarnya
potensi pengembangan pakan tersebut untuk dilakukan secara on farm sehingga
dapat mudah dikendalikan oleh peternak Disamping itu hijauan pakan masih
merupakan kelompok pakan yang secara kuantitas paling banyak digunakan
secara logistik paling mudah dikendalikan dan secara ekonomis masih yang
paling efisien dimanfaatkan oleh ternak kambing Fluktuasi ketersediaan biomasa
hijauan pakan antara musim basah dan kering semakin tinggi pada berbagai
wilayah di Indonesia dengan karkateristik iklim kering Selain produksi biomasa
maka kualitas nutrisi selama musim kering juga turut menurun yang ditandai
dengan meningkatnya unsur serat menurunnya kadar protein dan energi
metabolis menurunnya koefisien cerna dan selanjutnya menurunkan asupan
nutrisi serta efisiensi metabolisme dalam tubuh ternak Dalam kondisi seperti ini
produktivitas ternak kambing dapat menurun secara signifikan antara lain
ditunjukan oleh menurunnya laju pertumbuhan ternak muda meningkatknya
angka mortalitas baik ternak muda maupun dewasa serta menurunnya fertilitas
pejantan maupun reproduktivitas betina
Potensi nutrisi dan produksi biomasa pada berbagai kondisi berbeda
beberapa varietas tanaman murbei belum banyak diteliti Diduga terdapat
perbedaan kualitas nutrisi karakteristik agronomik dan morfologik diantara
varietas tanaman murbei tersebut Dengan mengetahui berbagai karakteristik
tersebut diharapkan akan diperoleh informasi yang dapat merekomenmdasikan
inovasi teknologi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan
varietas tanaman murbei sebagai pakan kambing
Tujuan
Penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan terpisah yang saling terkait dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap menyangkut
produktivitas dan kualitas nutrisi beberapa spesies tanaman murbei pada beberapa
agroekosistem dan manajemen defoliasi berbeda Tujuan penelitian ini adalah
6
1 Menganalisis produktivitas biomasakarakteristik morfologik serta kualitas
nutrisi empat varietas tanaman murbei di agro-ekosistem dataran rendah
basah dan dataran tinggi basah
2 Menganalisis palatabilitas empat varietas tanaman murbei
3 Menganalisis produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta
komposisi kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik
bibit pada intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda
Luaran
Dari kegiatan penelitian ini diharapkan akan dihasilkan informasi berupa
data tentang karaktertik agronomik dan palatabilitas empat spesies tanaman dan
bibit tanaman murbei yang meliputi
1 Data adaptasi dan karakteristik morfologik serta kualitas nutrisi empat
varietas tanaman murbei pada agroekosistem berbeda
2 Data produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta komposisi
kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik bibit pada
intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda
3 Tersedianya bibit tanaman murbei untuk pengekmbangan
Perkiraan Manfaat dan Dampak
Dengan dihasilkannya informasi berupa data tentang karakteristik
agronomik dan palatabilitas empat varietas tanaman serta tersedianya bibit
tanaman Murbei maka tersedia jenis tanaman untuk digunakan sebagai alternatif
pakan ternak terutama untuk ternak ruminansia didataran endah dan datarn tinggi
Dengan tersedianya pakan yang cukup dan berkualitas tinggi diharapkan
produktivitas ternak meningkat dan memberi manfaat ekonomi
7
II TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis
rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput
(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya
lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa
yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini
terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi
rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi
untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA
2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon
maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat
menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan
konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi
dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi
berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar
mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah
sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman
perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi
adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa
kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk
ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et
al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun
dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih
rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-
35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR
et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan
tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman
ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik
di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan
jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak
8
ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk
ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan
terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta
2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez
2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei
hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica
dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub
tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan
murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan
kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah
lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan
sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi
susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak
pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar
249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan
kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al
2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon
yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu
lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung
protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)
ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei
yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan
ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei
umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan
diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm
Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan
BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit
dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin
meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan
hasil produksi tanaman
Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman
murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya
9
Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara
berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)
Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun
dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada
kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman
meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar
menurun (BOSCHINI 2002)
III METODOLOGI
Pendekatan
Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung
kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput
(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain
Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk
memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai
pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis
tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan
potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang
dapat dihasilkan
Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat
antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak
yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk
mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan
ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik
bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi
sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis
ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan
yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan
kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan
palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan
Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in
vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro
10
(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna
(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen
dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam
asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan
protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat
dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan
asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan
mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas
nutrisibahan pakan dengan lebih akurat
Ruang Lingkup Kegiatan
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas
jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi
agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di
laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik
agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan
konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan
laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan
koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit
darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan
seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah
Bahan dan Metoda Penelitian
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi
penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing
4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit
darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan
penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag
11
Metoda
Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat
varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu
dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah
Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)
dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu
Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50
m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99
0 Timur Rata-rata
curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan
maksimum berturut-turut adalah 220
C and 310 C dengan tingkat kelembababn
rata-rata 85
Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian
Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai
bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun
percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-
30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada
pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20
kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan
serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk
menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai
umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan
dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam
baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan
komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)
dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan
Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20
m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m
2 untuk setiap lokasi)
Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas
fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas
12
1800 m2 (450 m
2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan
diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10
tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat
tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval
2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma
Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil
pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap
kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan
daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk
mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)
dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan
diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C
selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering
Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan
pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel
digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan
berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut
AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam
(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar
diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar
Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan
metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan
10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan
beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari
rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran
palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-
masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak
dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap
varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai
pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari
pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur
ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
2
8 ALAMAT DAN KODE POS Jl Raya Pajajaran Kav E 59 Bogor 16151
9 NOMOR TELEPON (0251) 322185 328383 322138
10 NOMOR FAX (0251) 328382 380588
DATA USULAN KEGIATAN
1 SIFAT USULAN KEGIATAN Lanjutan Baru
2 TAHUN AWAL KEGIATAN DALAM PELITA VII 2012
3 JENIS KEGIATANPENELITIAN Laboratorium Lapangan x
4 PENELITIPENANGGUNG JAWAB Dr IrSimon P Ginting MSc
MENYETUJUI Medan Juli 2011
LOKA PENELITIAN PENELITI UTAMA
KEPALA KAMBING POTONG PENANGGUNG JAWAB
Dr Aron Batubara Dr Simon P Ginting
NIP 196805221995031002 NIP195507041984031001
MENGETAHUI
KEPALA PUSAT PENELITIAN
DAN PENGEMBANGAN PETERNAKAN
Dr Bess Tiesnamurti
NIP 19570524 198303 2 001
X
x
3
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi serta karakteristik
agronomik empat varietas tanaman Murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica Penelitian terdiri dari dua kegiatan
yaitu 1) penelitian kualitas nutrisi empat varietas tanaman Murbei sebagai pakan
kambing dan produksi biomasa didua agro-ekosistem (dataran rendah basah dan
dataran tinggi basah) untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap produksi
biomasa dan karakteristik agronomik dan 2) penelitian pengaruh ukuran bibit
tanaman (stek) dan tinggi pemotongan terhadap produksi komposisi kimiawi dan
karaketristik morfologik empat varietas tanaman Murbei Perlakuan ukuran bibit
tanaman (stek) terhadap produksi dan karakteristik agonomik diteliti untuk
mendapatkan data ukuran batang yang paling baik untuk digunakan sebagai bibit
tanaman Penanaman Murbei di agro-ekosistem dataran rendah basah dilakukan di
kebun percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Deliserdang dan
penanaman Murbei di agro-ekosistem dataran tinggi basah dilakukan di
Kabupaten Karo Kualitas nutrisi keempat varietas Murbei dianalisis dengan
mengukur beberapa parameter yaitu taraf konsumsi palatabilitas dan
seleksibilitas komposisi kimiawi (N abu NDF ADFlignin tannin) kecernaan
(bahan kering bahan organik N) karaketristik fermentasi rumen (VFA amonia-
rumen pH) dan metabolit darah (plasma-N dan glukosa darah) Bibit (stek)
digunakan berukuran diameter 1 2 dan 3 cm dengan perlakuan jarak tanam
dalam baris 1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Umur
panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah tanam Variabel
pengamatan adalah pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat
dan mengukur persentase hidup tinggi tunas jumlah tunas jumlah daun berat
kering biomassa dan indeks kualitas bibitPenelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap Pola Faktorial Analisis data dengan ANOVA bila terdapat
perbedaan yang nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
Kata kunci Murbei produksi kualitas nutrisi kambing
ABSTRACT
The study is aimed to investigate the nutritional quality and the agronomic
characteristk of four varieties of Morus spp namely 1) Morus chatayana 2)
Morus nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica This studies will cover two
research activities consiting of 1) research activity to evaluate the nutritional
quality morphological characteristics and biomas productivity of four varities of
Morus spp planted in two different agro-ecosystem (wet lowland zones and wet
highland zones) and 2) study on the effect of the diameter size of stek planting
distance and cutting height of four varieties of Morus spp on production and agronomic characteristic and chemical composisition of the plant fractions The
experiments will be conducted at the site of the Goat Research Institute at Sungai
Putih North Sumaqtera and at the Karo District of the province of North
Sumatera The parameters used to evaluate the nutritional quality of the Morus
spp are feed consumption palatability selectivity chemical composition (N ash
4
NDF ADFlignin tannin) digestibility (DM OM N)fermentation characteristics
(VFA amonia-rumen pH) and blood metabolites (plasma-N and blood glukosa)
The diameter of the stek used are 1 2 dan 3 cm with planting distance of 05 m
1 m dan 15 mUmur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam The agronomic parameters that will be measured are life percentage of
the steks leaf and stem biomas production and the quality index of the steks The
experiment will be designed as Randomized Complete Design in factorial design
Key words Morus spp productivity nutritional quality goats
IPENDAHULUAN
Latar Belakang
Intensifikasi usaha didalam budidaya kambing di Indonesia merupakan
salah satu alternatif sistem yang diduga dapat dengan lebih cepat meningkatkan
populasi produksi dan produkstivitas dan pendapatan Dalam usaha intensifikasi
ternak ruminansia peran pakan sebagai salah satu komponen produksi menjadi
semakin strategis Hal ini terkait dengan fungsi pakan sebagai sumber nutrisi
yang sangat menentukan produktivitas maupun kontribusinya yang dominan (70-
80) dalam menyumbang total biaya produksi Oleh karena itu didalam usaha
intensifikasi ternak kambing maka efisiensi pemanfaatan sumberdaya pakan
merupakan salah satu simpul strategis
Kondisi umum pakan ternak ruminansia di Indonesia sampai saat ini
masih belum beranjak dari beberapa ciri klasik yang menunjukan masih besarnya
tantangan baik logistik dan terutama teknis yang harus diatasi dan dikendalikan
Karakteristik pakan tersebut antara lain 1) fluktuasi ketersediaan yang tinggi
yang disebabkan oleh musim (kering dan basah) 2) logistik yang komplek akibat
sentra produksi pakan yang menyebar luas dan dalam skala kecil-menengah 3)
fluktuasi kualitas nutrisi yang tinggi akibat minimnya proses pengolahan dan
penyimpanan dengan prosedur yang baik 4) Biaya yang relatif tinggi akibat
belum berkembangnya kelembagaan dan sistem produksi dan pemasaran secara
masal Pada tingkat yang berbeda beberapa karakter pakan tersebut diatas berlaku
bagi berbagai kelompok jenis pakan yang tersedia seperti kelompok hijauan
pakan kelompok limbah dan hasil tanaman kelompok limbah dan hasil industri
pertanian dan kelompok bahan pakan inkonvensiona
5
Dasar Pertimbangan
Pada kelompok hijauan pakan ternak tantangan fluktuasi biomasa maupun
fluktuasi kualitas nutrisi serta efisiensi pemanfaatan pada ternak merupakan target
utama yang perlu mendapat prioritas Hal ini terkait dengan relatif lebih besarnya
potensi pengembangan pakan tersebut untuk dilakukan secara on farm sehingga
dapat mudah dikendalikan oleh peternak Disamping itu hijauan pakan masih
merupakan kelompok pakan yang secara kuantitas paling banyak digunakan
secara logistik paling mudah dikendalikan dan secara ekonomis masih yang
paling efisien dimanfaatkan oleh ternak kambing Fluktuasi ketersediaan biomasa
hijauan pakan antara musim basah dan kering semakin tinggi pada berbagai
wilayah di Indonesia dengan karkateristik iklim kering Selain produksi biomasa
maka kualitas nutrisi selama musim kering juga turut menurun yang ditandai
dengan meningkatnya unsur serat menurunnya kadar protein dan energi
metabolis menurunnya koefisien cerna dan selanjutnya menurunkan asupan
nutrisi serta efisiensi metabolisme dalam tubuh ternak Dalam kondisi seperti ini
produktivitas ternak kambing dapat menurun secara signifikan antara lain
ditunjukan oleh menurunnya laju pertumbuhan ternak muda meningkatknya
angka mortalitas baik ternak muda maupun dewasa serta menurunnya fertilitas
pejantan maupun reproduktivitas betina
Potensi nutrisi dan produksi biomasa pada berbagai kondisi berbeda
beberapa varietas tanaman murbei belum banyak diteliti Diduga terdapat
perbedaan kualitas nutrisi karakteristik agronomik dan morfologik diantara
varietas tanaman murbei tersebut Dengan mengetahui berbagai karakteristik
tersebut diharapkan akan diperoleh informasi yang dapat merekomenmdasikan
inovasi teknologi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan
varietas tanaman murbei sebagai pakan kambing
Tujuan
Penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan terpisah yang saling terkait dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap menyangkut
produktivitas dan kualitas nutrisi beberapa spesies tanaman murbei pada beberapa
agroekosistem dan manajemen defoliasi berbeda Tujuan penelitian ini adalah
6
1 Menganalisis produktivitas biomasakarakteristik morfologik serta kualitas
nutrisi empat varietas tanaman murbei di agro-ekosistem dataran rendah
basah dan dataran tinggi basah
2 Menganalisis palatabilitas empat varietas tanaman murbei
3 Menganalisis produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta
komposisi kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik
bibit pada intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda
Luaran
Dari kegiatan penelitian ini diharapkan akan dihasilkan informasi berupa
data tentang karaktertik agronomik dan palatabilitas empat spesies tanaman dan
bibit tanaman murbei yang meliputi
1 Data adaptasi dan karakteristik morfologik serta kualitas nutrisi empat
varietas tanaman murbei pada agroekosistem berbeda
2 Data produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta komposisi
kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik bibit pada
intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda
3 Tersedianya bibit tanaman murbei untuk pengekmbangan
Perkiraan Manfaat dan Dampak
Dengan dihasilkannya informasi berupa data tentang karakteristik
agronomik dan palatabilitas empat varietas tanaman serta tersedianya bibit
tanaman Murbei maka tersedia jenis tanaman untuk digunakan sebagai alternatif
pakan ternak terutama untuk ternak ruminansia didataran endah dan datarn tinggi
Dengan tersedianya pakan yang cukup dan berkualitas tinggi diharapkan
produktivitas ternak meningkat dan memberi manfaat ekonomi
7
II TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis
rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput
(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya
lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa
yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini
terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi
rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi
untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA
2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon
maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat
menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan
konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi
dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi
berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar
mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah
sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman
perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi
adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa
kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk
ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et
al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun
dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih
rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-
35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR
et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan
tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman
ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik
di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan
jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak
8
ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk
ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan
terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta
2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez
2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei
hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica
dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub
tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan
murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan
kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah
lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan
sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi
susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak
pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar
249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan
kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al
2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon
yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu
lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung
protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)
ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei
yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan
ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei
umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan
diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm
Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan
BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit
dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin
meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan
hasil produksi tanaman
Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman
murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya
9
Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara
berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)
Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun
dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada
kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman
meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar
menurun (BOSCHINI 2002)
III METODOLOGI
Pendekatan
Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung
kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput
(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain
Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk
memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai
pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis
tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan
potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang
dapat dihasilkan
Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat
antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak
yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk
mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan
ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik
bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi
sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis
ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan
yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan
kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan
palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan
Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in
vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro
10
(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna
(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen
dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam
asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan
protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat
dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan
asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan
mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas
nutrisibahan pakan dengan lebih akurat
Ruang Lingkup Kegiatan
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas
jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi
agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di
laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik
agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan
konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan
laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan
koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit
darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan
seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah
Bahan dan Metoda Penelitian
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi
penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing
4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit
darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan
penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag
11
Metoda
Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat
varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu
dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah
Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)
dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu
Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50
m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99
0 Timur Rata-rata
curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan
maksimum berturut-turut adalah 220
C and 310 C dengan tingkat kelembababn
rata-rata 85
Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian
Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai
bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun
percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-
30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada
pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20
kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan
serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk
menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai
umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan
dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam
baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan
komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)
dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan
Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20
m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m
2 untuk setiap lokasi)
Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas
fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas
12
1800 m2 (450 m
2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan
diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10
tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat
tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval
2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma
Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil
pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap
kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan
daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk
mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)
dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan
diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C
selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering
Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan
pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel
digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan
berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut
AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam
(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar
diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar
Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan
metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan
10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan
beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari
rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran
palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-
masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak
dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap
varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai
pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari
pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur
ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
3
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi serta karakteristik
agronomik empat varietas tanaman Murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica Penelitian terdiri dari dua kegiatan
yaitu 1) penelitian kualitas nutrisi empat varietas tanaman Murbei sebagai pakan
kambing dan produksi biomasa didua agro-ekosistem (dataran rendah basah dan
dataran tinggi basah) untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap produksi
biomasa dan karakteristik agronomik dan 2) penelitian pengaruh ukuran bibit
tanaman (stek) dan tinggi pemotongan terhadap produksi komposisi kimiawi dan
karaketristik morfologik empat varietas tanaman Murbei Perlakuan ukuran bibit
tanaman (stek) terhadap produksi dan karakteristik agonomik diteliti untuk
mendapatkan data ukuran batang yang paling baik untuk digunakan sebagai bibit
tanaman Penanaman Murbei di agro-ekosistem dataran rendah basah dilakukan di
kebun percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Deliserdang dan
penanaman Murbei di agro-ekosistem dataran tinggi basah dilakukan di
Kabupaten Karo Kualitas nutrisi keempat varietas Murbei dianalisis dengan
mengukur beberapa parameter yaitu taraf konsumsi palatabilitas dan
seleksibilitas komposisi kimiawi (N abu NDF ADFlignin tannin) kecernaan
(bahan kering bahan organik N) karaketristik fermentasi rumen (VFA amonia-
rumen pH) dan metabolit darah (plasma-N dan glukosa darah) Bibit (stek)
digunakan berukuran diameter 1 2 dan 3 cm dengan perlakuan jarak tanam
dalam baris 1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Umur
panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah tanam Variabel
pengamatan adalah pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat
dan mengukur persentase hidup tinggi tunas jumlah tunas jumlah daun berat
kering biomassa dan indeks kualitas bibitPenelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Lengkap Pola Faktorial Analisis data dengan ANOVA bila terdapat
perbedaan yang nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
Kata kunci Murbei produksi kualitas nutrisi kambing
ABSTRACT
The study is aimed to investigate the nutritional quality and the agronomic
characteristk of four varieties of Morus spp namely 1) Morus chatayana 2)
Morus nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica This studies will cover two
research activities consiting of 1) research activity to evaluate the nutritional
quality morphological characteristics and biomas productivity of four varities of
Morus spp planted in two different agro-ecosystem (wet lowland zones and wet
highland zones) and 2) study on the effect of the diameter size of stek planting
distance and cutting height of four varieties of Morus spp on production and agronomic characteristic and chemical composisition of the plant fractions The
experiments will be conducted at the site of the Goat Research Institute at Sungai
Putih North Sumaqtera and at the Karo District of the province of North
Sumatera The parameters used to evaluate the nutritional quality of the Morus
spp are feed consumption palatability selectivity chemical composition (N ash
4
NDF ADFlignin tannin) digestibility (DM OM N)fermentation characteristics
(VFA amonia-rumen pH) and blood metabolites (plasma-N and blood glukosa)
The diameter of the stek used are 1 2 dan 3 cm with planting distance of 05 m
1 m dan 15 mUmur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam The agronomic parameters that will be measured are life percentage of
the steks leaf and stem biomas production and the quality index of the steks The
experiment will be designed as Randomized Complete Design in factorial design
Key words Morus spp productivity nutritional quality goats
IPENDAHULUAN
Latar Belakang
Intensifikasi usaha didalam budidaya kambing di Indonesia merupakan
salah satu alternatif sistem yang diduga dapat dengan lebih cepat meningkatkan
populasi produksi dan produkstivitas dan pendapatan Dalam usaha intensifikasi
ternak ruminansia peran pakan sebagai salah satu komponen produksi menjadi
semakin strategis Hal ini terkait dengan fungsi pakan sebagai sumber nutrisi
yang sangat menentukan produktivitas maupun kontribusinya yang dominan (70-
80) dalam menyumbang total biaya produksi Oleh karena itu didalam usaha
intensifikasi ternak kambing maka efisiensi pemanfaatan sumberdaya pakan
merupakan salah satu simpul strategis
Kondisi umum pakan ternak ruminansia di Indonesia sampai saat ini
masih belum beranjak dari beberapa ciri klasik yang menunjukan masih besarnya
tantangan baik logistik dan terutama teknis yang harus diatasi dan dikendalikan
Karakteristik pakan tersebut antara lain 1) fluktuasi ketersediaan yang tinggi
yang disebabkan oleh musim (kering dan basah) 2) logistik yang komplek akibat
sentra produksi pakan yang menyebar luas dan dalam skala kecil-menengah 3)
fluktuasi kualitas nutrisi yang tinggi akibat minimnya proses pengolahan dan
penyimpanan dengan prosedur yang baik 4) Biaya yang relatif tinggi akibat
belum berkembangnya kelembagaan dan sistem produksi dan pemasaran secara
masal Pada tingkat yang berbeda beberapa karakter pakan tersebut diatas berlaku
bagi berbagai kelompok jenis pakan yang tersedia seperti kelompok hijauan
pakan kelompok limbah dan hasil tanaman kelompok limbah dan hasil industri
pertanian dan kelompok bahan pakan inkonvensiona
5
Dasar Pertimbangan
Pada kelompok hijauan pakan ternak tantangan fluktuasi biomasa maupun
fluktuasi kualitas nutrisi serta efisiensi pemanfaatan pada ternak merupakan target
utama yang perlu mendapat prioritas Hal ini terkait dengan relatif lebih besarnya
potensi pengembangan pakan tersebut untuk dilakukan secara on farm sehingga
dapat mudah dikendalikan oleh peternak Disamping itu hijauan pakan masih
merupakan kelompok pakan yang secara kuantitas paling banyak digunakan
secara logistik paling mudah dikendalikan dan secara ekonomis masih yang
paling efisien dimanfaatkan oleh ternak kambing Fluktuasi ketersediaan biomasa
hijauan pakan antara musim basah dan kering semakin tinggi pada berbagai
wilayah di Indonesia dengan karkateristik iklim kering Selain produksi biomasa
maka kualitas nutrisi selama musim kering juga turut menurun yang ditandai
dengan meningkatnya unsur serat menurunnya kadar protein dan energi
metabolis menurunnya koefisien cerna dan selanjutnya menurunkan asupan
nutrisi serta efisiensi metabolisme dalam tubuh ternak Dalam kondisi seperti ini
produktivitas ternak kambing dapat menurun secara signifikan antara lain
ditunjukan oleh menurunnya laju pertumbuhan ternak muda meningkatknya
angka mortalitas baik ternak muda maupun dewasa serta menurunnya fertilitas
pejantan maupun reproduktivitas betina
Potensi nutrisi dan produksi biomasa pada berbagai kondisi berbeda
beberapa varietas tanaman murbei belum banyak diteliti Diduga terdapat
perbedaan kualitas nutrisi karakteristik agronomik dan morfologik diantara
varietas tanaman murbei tersebut Dengan mengetahui berbagai karakteristik
tersebut diharapkan akan diperoleh informasi yang dapat merekomenmdasikan
inovasi teknologi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan
varietas tanaman murbei sebagai pakan kambing
Tujuan
Penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan terpisah yang saling terkait dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap menyangkut
produktivitas dan kualitas nutrisi beberapa spesies tanaman murbei pada beberapa
agroekosistem dan manajemen defoliasi berbeda Tujuan penelitian ini adalah
6
1 Menganalisis produktivitas biomasakarakteristik morfologik serta kualitas
nutrisi empat varietas tanaman murbei di agro-ekosistem dataran rendah
basah dan dataran tinggi basah
2 Menganalisis palatabilitas empat varietas tanaman murbei
3 Menganalisis produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta
komposisi kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik
bibit pada intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda
Luaran
Dari kegiatan penelitian ini diharapkan akan dihasilkan informasi berupa
data tentang karaktertik agronomik dan palatabilitas empat spesies tanaman dan
bibit tanaman murbei yang meliputi
1 Data adaptasi dan karakteristik morfologik serta kualitas nutrisi empat
varietas tanaman murbei pada agroekosistem berbeda
2 Data produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta komposisi
kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik bibit pada
intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda
3 Tersedianya bibit tanaman murbei untuk pengekmbangan
Perkiraan Manfaat dan Dampak
Dengan dihasilkannya informasi berupa data tentang karakteristik
agronomik dan palatabilitas empat varietas tanaman serta tersedianya bibit
tanaman Murbei maka tersedia jenis tanaman untuk digunakan sebagai alternatif
pakan ternak terutama untuk ternak ruminansia didataran endah dan datarn tinggi
Dengan tersedianya pakan yang cukup dan berkualitas tinggi diharapkan
produktivitas ternak meningkat dan memberi manfaat ekonomi
7
II TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis
rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput
(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya
lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa
yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini
terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi
rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi
untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA
2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon
maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat
menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan
konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi
dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi
berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar
mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah
sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman
perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi
adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa
kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk
ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et
al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun
dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih
rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-
35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR
et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan
tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman
ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik
di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan
jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak
8
ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk
ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan
terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta
2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez
2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei
hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica
dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub
tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan
murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan
kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah
lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan
sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi
susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak
pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar
249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan
kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al
2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon
yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu
lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung
protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)
ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei
yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan
ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei
umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan
diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm
Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan
BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit
dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin
meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan
hasil produksi tanaman
Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman
murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya
9
Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara
berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)
Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun
dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada
kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman
meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar
menurun (BOSCHINI 2002)
III METODOLOGI
Pendekatan
Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung
kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput
(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain
Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk
memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai
pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis
tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan
potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang
dapat dihasilkan
Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat
antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak
yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk
mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan
ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik
bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi
sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis
ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan
yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan
kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan
palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan
Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in
vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro
10
(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna
(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen
dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam
asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan
protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat
dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan
asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan
mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas
nutrisibahan pakan dengan lebih akurat
Ruang Lingkup Kegiatan
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas
jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi
agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di
laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik
agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan
konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan
laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan
koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit
darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan
seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah
Bahan dan Metoda Penelitian
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi
penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing
4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit
darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan
penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag
11
Metoda
Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat
varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu
dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah
Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)
dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu
Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50
m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99
0 Timur Rata-rata
curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan
maksimum berturut-turut adalah 220
C and 310 C dengan tingkat kelembababn
rata-rata 85
Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian
Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai
bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun
percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-
30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada
pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20
kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan
serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk
menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai
umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan
dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam
baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan
komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)
dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan
Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20
m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m
2 untuk setiap lokasi)
Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas
fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas
12
1800 m2 (450 m
2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan
diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10
tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat
tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval
2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma
Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil
pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap
kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan
daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk
mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)
dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan
diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C
selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering
Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan
pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel
digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan
berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut
AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam
(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar
diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar
Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan
metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan
10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan
beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari
rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran
palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-
masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak
dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap
varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai
pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari
pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur
ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
4
NDF ADFlignin tannin) digestibility (DM OM N)fermentation characteristics
(VFA amonia-rumen pH) and blood metabolites (plasma-N and blood glukosa)
The diameter of the stek used are 1 2 dan 3 cm with planting distance of 05 m
1 m dan 15 mUmur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam The agronomic parameters that will be measured are life percentage of
the steks leaf and stem biomas production and the quality index of the steks The
experiment will be designed as Randomized Complete Design in factorial design
Key words Morus spp productivity nutritional quality goats
IPENDAHULUAN
Latar Belakang
Intensifikasi usaha didalam budidaya kambing di Indonesia merupakan
salah satu alternatif sistem yang diduga dapat dengan lebih cepat meningkatkan
populasi produksi dan produkstivitas dan pendapatan Dalam usaha intensifikasi
ternak ruminansia peran pakan sebagai salah satu komponen produksi menjadi
semakin strategis Hal ini terkait dengan fungsi pakan sebagai sumber nutrisi
yang sangat menentukan produktivitas maupun kontribusinya yang dominan (70-
80) dalam menyumbang total biaya produksi Oleh karena itu didalam usaha
intensifikasi ternak kambing maka efisiensi pemanfaatan sumberdaya pakan
merupakan salah satu simpul strategis
Kondisi umum pakan ternak ruminansia di Indonesia sampai saat ini
masih belum beranjak dari beberapa ciri klasik yang menunjukan masih besarnya
tantangan baik logistik dan terutama teknis yang harus diatasi dan dikendalikan
Karakteristik pakan tersebut antara lain 1) fluktuasi ketersediaan yang tinggi
yang disebabkan oleh musim (kering dan basah) 2) logistik yang komplek akibat
sentra produksi pakan yang menyebar luas dan dalam skala kecil-menengah 3)
fluktuasi kualitas nutrisi yang tinggi akibat minimnya proses pengolahan dan
penyimpanan dengan prosedur yang baik 4) Biaya yang relatif tinggi akibat
belum berkembangnya kelembagaan dan sistem produksi dan pemasaran secara
masal Pada tingkat yang berbeda beberapa karakter pakan tersebut diatas berlaku
bagi berbagai kelompok jenis pakan yang tersedia seperti kelompok hijauan
pakan kelompok limbah dan hasil tanaman kelompok limbah dan hasil industri
pertanian dan kelompok bahan pakan inkonvensiona
5
Dasar Pertimbangan
Pada kelompok hijauan pakan ternak tantangan fluktuasi biomasa maupun
fluktuasi kualitas nutrisi serta efisiensi pemanfaatan pada ternak merupakan target
utama yang perlu mendapat prioritas Hal ini terkait dengan relatif lebih besarnya
potensi pengembangan pakan tersebut untuk dilakukan secara on farm sehingga
dapat mudah dikendalikan oleh peternak Disamping itu hijauan pakan masih
merupakan kelompok pakan yang secara kuantitas paling banyak digunakan
secara logistik paling mudah dikendalikan dan secara ekonomis masih yang
paling efisien dimanfaatkan oleh ternak kambing Fluktuasi ketersediaan biomasa
hijauan pakan antara musim basah dan kering semakin tinggi pada berbagai
wilayah di Indonesia dengan karkateristik iklim kering Selain produksi biomasa
maka kualitas nutrisi selama musim kering juga turut menurun yang ditandai
dengan meningkatnya unsur serat menurunnya kadar protein dan energi
metabolis menurunnya koefisien cerna dan selanjutnya menurunkan asupan
nutrisi serta efisiensi metabolisme dalam tubuh ternak Dalam kondisi seperti ini
produktivitas ternak kambing dapat menurun secara signifikan antara lain
ditunjukan oleh menurunnya laju pertumbuhan ternak muda meningkatknya
angka mortalitas baik ternak muda maupun dewasa serta menurunnya fertilitas
pejantan maupun reproduktivitas betina
Potensi nutrisi dan produksi biomasa pada berbagai kondisi berbeda
beberapa varietas tanaman murbei belum banyak diteliti Diduga terdapat
perbedaan kualitas nutrisi karakteristik agronomik dan morfologik diantara
varietas tanaman murbei tersebut Dengan mengetahui berbagai karakteristik
tersebut diharapkan akan diperoleh informasi yang dapat merekomenmdasikan
inovasi teknologi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan
varietas tanaman murbei sebagai pakan kambing
Tujuan
Penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan terpisah yang saling terkait dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap menyangkut
produktivitas dan kualitas nutrisi beberapa spesies tanaman murbei pada beberapa
agroekosistem dan manajemen defoliasi berbeda Tujuan penelitian ini adalah
6
1 Menganalisis produktivitas biomasakarakteristik morfologik serta kualitas
nutrisi empat varietas tanaman murbei di agro-ekosistem dataran rendah
basah dan dataran tinggi basah
2 Menganalisis palatabilitas empat varietas tanaman murbei
3 Menganalisis produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta
komposisi kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik
bibit pada intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda
Luaran
Dari kegiatan penelitian ini diharapkan akan dihasilkan informasi berupa
data tentang karaktertik agronomik dan palatabilitas empat spesies tanaman dan
bibit tanaman murbei yang meliputi
1 Data adaptasi dan karakteristik morfologik serta kualitas nutrisi empat
varietas tanaman murbei pada agroekosistem berbeda
2 Data produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta komposisi
kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik bibit pada
intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda
3 Tersedianya bibit tanaman murbei untuk pengekmbangan
Perkiraan Manfaat dan Dampak
Dengan dihasilkannya informasi berupa data tentang karakteristik
agronomik dan palatabilitas empat varietas tanaman serta tersedianya bibit
tanaman Murbei maka tersedia jenis tanaman untuk digunakan sebagai alternatif
pakan ternak terutama untuk ternak ruminansia didataran endah dan datarn tinggi
Dengan tersedianya pakan yang cukup dan berkualitas tinggi diharapkan
produktivitas ternak meningkat dan memberi manfaat ekonomi
7
II TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis
rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput
(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya
lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa
yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini
terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi
rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi
untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA
2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon
maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat
menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan
konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi
dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi
berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar
mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah
sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman
perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi
adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa
kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk
ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et
al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun
dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih
rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-
35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR
et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan
tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman
ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik
di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan
jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak
8
ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk
ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan
terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta
2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez
2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei
hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica
dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub
tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan
murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan
kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah
lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan
sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi
susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak
pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar
249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan
kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al
2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon
yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu
lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung
protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)
ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei
yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan
ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei
umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan
diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm
Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan
BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit
dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin
meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan
hasil produksi tanaman
Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman
murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya
9
Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara
berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)
Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun
dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada
kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman
meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar
menurun (BOSCHINI 2002)
III METODOLOGI
Pendekatan
Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung
kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput
(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain
Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk
memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai
pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis
tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan
potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang
dapat dihasilkan
Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat
antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak
yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk
mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan
ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik
bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi
sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis
ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan
yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan
kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan
palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan
Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in
vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro
10
(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna
(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen
dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam
asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan
protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat
dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan
asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan
mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas
nutrisibahan pakan dengan lebih akurat
Ruang Lingkup Kegiatan
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas
jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi
agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di
laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik
agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan
konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan
laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan
koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit
darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan
seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah
Bahan dan Metoda Penelitian
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi
penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing
4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit
darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan
penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag
11
Metoda
Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat
varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu
dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah
Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)
dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu
Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50
m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99
0 Timur Rata-rata
curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan
maksimum berturut-turut adalah 220
C and 310 C dengan tingkat kelembababn
rata-rata 85
Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian
Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai
bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun
percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-
30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada
pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20
kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan
serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk
menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai
umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan
dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam
baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan
komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)
dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan
Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20
m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m
2 untuk setiap lokasi)
Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas
fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas
12
1800 m2 (450 m
2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan
diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10
tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat
tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval
2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma
Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil
pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap
kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan
daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk
mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)
dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan
diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C
selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering
Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan
pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel
digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan
berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut
AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam
(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar
diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar
Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan
metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan
10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan
beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari
rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran
palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-
masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak
dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap
varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai
pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari
pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur
ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
5
Dasar Pertimbangan
Pada kelompok hijauan pakan ternak tantangan fluktuasi biomasa maupun
fluktuasi kualitas nutrisi serta efisiensi pemanfaatan pada ternak merupakan target
utama yang perlu mendapat prioritas Hal ini terkait dengan relatif lebih besarnya
potensi pengembangan pakan tersebut untuk dilakukan secara on farm sehingga
dapat mudah dikendalikan oleh peternak Disamping itu hijauan pakan masih
merupakan kelompok pakan yang secara kuantitas paling banyak digunakan
secara logistik paling mudah dikendalikan dan secara ekonomis masih yang
paling efisien dimanfaatkan oleh ternak kambing Fluktuasi ketersediaan biomasa
hijauan pakan antara musim basah dan kering semakin tinggi pada berbagai
wilayah di Indonesia dengan karkateristik iklim kering Selain produksi biomasa
maka kualitas nutrisi selama musim kering juga turut menurun yang ditandai
dengan meningkatnya unsur serat menurunnya kadar protein dan energi
metabolis menurunnya koefisien cerna dan selanjutnya menurunkan asupan
nutrisi serta efisiensi metabolisme dalam tubuh ternak Dalam kondisi seperti ini
produktivitas ternak kambing dapat menurun secara signifikan antara lain
ditunjukan oleh menurunnya laju pertumbuhan ternak muda meningkatknya
angka mortalitas baik ternak muda maupun dewasa serta menurunnya fertilitas
pejantan maupun reproduktivitas betina
Potensi nutrisi dan produksi biomasa pada berbagai kondisi berbeda
beberapa varietas tanaman murbei belum banyak diteliti Diduga terdapat
perbedaan kualitas nutrisi karakteristik agronomik dan morfologik diantara
varietas tanaman murbei tersebut Dengan mengetahui berbagai karakteristik
tersebut diharapkan akan diperoleh informasi yang dapat merekomenmdasikan
inovasi teknologi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan
varietas tanaman murbei sebagai pakan kambing
Tujuan
Penelitian ini terdiri dari beberapa kegiatan terpisah yang saling terkait dengan
tujuan untuk mendapatkan informasi dan data yang lengkap menyangkut
produktivitas dan kualitas nutrisi beberapa spesies tanaman murbei pada beberapa
agroekosistem dan manajemen defoliasi berbeda Tujuan penelitian ini adalah
6
1 Menganalisis produktivitas biomasakarakteristik morfologik serta kualitas
nutrisi empat varietas tanaman murbei di agro-ekosistem dataran rendah
basah dan dataran tinggi basah
2 Menganalisis palatabilitas empat varietas tanaman murbei
3 Menganalisis produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta
komposisi kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik
bibit pada intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda
Luaran
Dari kegiatan penelitian ini diharapkan akan dihasilkan informasi berupa
data tentang karaktertik agronomik dan palatabilitas empat spesies tanaman dan
bibit tanaman murbei yang meliputi
1 Data adaptasi dan karakteristik morfologik serta kualitas nutrisi empat
varietas tanaman murbei pada agroekosistem berbeda
2 Data produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta komposisi
kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik bibit pada
intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda
3 Tersedianya bibit tanaman murbei untuk pengekmbangan
Perkiraan Manfaat dan Dampak
Dengan dihasilkannya informasi berupa data tentang karakteristik
agronomik dan palatabilitas empat varietas tanaman serta tersedianya bibit
tanaman Murbei maka tersedia jenis tanaman untuk digunakan sebagai alternatif
pakan ternak terutama untuk ternak ruminansia didataran endah dan datarn tinggi
Dengan tersedianya pakan yang cukup dan berkualitas tinggi diharapkan
produktivitas ternak meningkat dan memberi manfaat ekonomi
7
II TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis
rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput
(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya
lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa
yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini
terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi
rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi
untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA
2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon
maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat
menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan
konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi
dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi
berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar
mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah
sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman
perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi
adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa
kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk
ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et
al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun
dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih
rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-
35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR
et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan
tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman
ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik
di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan
jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak
8
ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk
ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan
terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta
2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez
2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei
hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica
dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub
tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan
murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan
kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah
lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan
sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi
susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak
pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar
249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan
kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al
2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon
yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu
lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung
protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)
ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei
yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan
ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei
umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan
diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm
Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan
BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit
dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin
meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan
hasil produksi tanaman
Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman
murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya
9
Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara
berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)
Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun
dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada
kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman
meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar
menurun (BOSCHINI 2002)
III METODOLOGI
Pendekatan
Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung
kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput
(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain
Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk
memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai
pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis
tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan
potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang
dapat dihasilkan
Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat
antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak
yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk
mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan
ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik
bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi
sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis
ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan
yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan
kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan
palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan
Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in
vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro
10
(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna
(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen
dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam
asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan
protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat
dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan
asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan
mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas
nutrisibahan pakan dengan lebih akurat
Ruang Lingkup Kegiatan
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas
jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi
agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di
laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik
agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan
konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan
laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan
koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit
darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan
seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah
Bahan dan Metoda Penelitian
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi
penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing
4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit
darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan
penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag
11
Metoda
Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat
varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu
dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah
Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)
dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu
Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50
m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99
0 Timur Rata-rata
curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan
maksimum berturut-turut adalah 220
C and 310 C dengan tingkat kelembababn
rata-rata 85
Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian
Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai
bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun
percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-
30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada
pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20
kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan
serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk
menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai
umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan
dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam
baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan
komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)
dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan
Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20
m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m
2 untuk setiap lokasi)
Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas
fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas
12
1800 m2 (450 m
2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan
diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10
tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat
tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval
2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma
Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil
pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap
kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan
daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk
mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)
dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan
diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C
selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering
Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan
pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel
digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan
berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut
AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam
(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar
diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar
Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan
metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan
10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan
beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari
rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran
palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-
masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak
dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap
varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai
pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari
pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur
ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
6
1 Menganalisis produktivitas biomasakarakteristik morfologik serta kualitas
nutrisi empat varietas tanaman murbei di agro-ekosistem dataran rendah
basah dan dataran tinggi basah
2 Menganalisis palatabilitas empat varietas tanaman murbei
3 Menganalisis produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta
komposisi kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik
bibit pada intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda
Luaran
Dari kegiatan penelitian ini diharapkan akan dihasilkan informasi berupa
data tentang karaktertik agronomik dan palatabilitas empat spesies tanaman dan
bibit tanaman murbei yang meliputi
1 Data adaptasi dan karakteristik morfologik serta kualitas nutrisi empat
varietas tanaman murbei pada agroekosistem berbeda
2 Data produktivitas biomasa dan karakteristik morfologik serta komposisi
kimiawi varietas tanaman murbei berdasarkan karakteristik bibit pada
intensitas dan frekuensi defoliasi berbeda
3 Tersedianya bibit tanaman murbei untuk pengekmbangan
Perkiraan Manfaat dan Dampak
Dengan dihasilkannya informasi berupa data tentang karakteristik
agronomik dan palatabilitas empat varietas tanaman serta tersedianya bibit
tanaman Murbei maka tersedia jenis tanaman untuk digunakan sebagai alternatif
pakan ternak terutama untuk ternak ruminansia didataran endah dan datarn tinggi
Dengan tersedianya pakan yang cukup dan berkualitas tinggi diharapkan
produktivitas ternak meningkat dan memberi manfaat ekonomi
7
II TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis
rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput
(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya
lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa
yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini
terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi
rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi
untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA
2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon
maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat
menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan
konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi
dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi
berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar
mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah
sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman
perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi
adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa
kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk
ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et
al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun
dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih
rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-
35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR
et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan
tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman
ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik
di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan
jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak
8
ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk
ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan
terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta
2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez
2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei
hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica
dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub
tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan
murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan
kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah
lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan
sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi
susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak
pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar
249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan
kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al
2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon
yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu
lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung
protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)
ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei
yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan
ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei
umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan
diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm
Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan
BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit
dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin
meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan
hasil produksi tanaman
Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman
murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya
9
Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara
berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)
Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun
dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada
kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman
meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar
menurun (BOSCHINI 2002)
III METODOLOGI
Pendekatan
Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung
kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput
(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain
Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk
memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai
pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis
tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan
potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang
dapat dihasilkan
Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat
antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak
yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk
mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan
ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik
bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi
sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis
ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan
yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan
kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan
palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan
Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in
vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro
10
(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna
(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen
dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam
asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan
protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat
dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan
asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan
mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas
nutrisibahan pakan dengan lebih akurat
Ruang Lingkup Kegiatan
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas
jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi
agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di
laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik
agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan
konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan
laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan
koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit
darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan
seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah
Bahan dan Metoda Penelitian
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi
penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing
4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit
darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan
penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag
11
Metoda
Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat
varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu
dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah
Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)
dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu
Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50
m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99
0 Timur Rata-rata
curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan
maksimum berturut-turut adalah 220
C and 310 C dengan tingkat kelembababn
rata-rata 85
Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian
Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai
bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun
percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-
30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada
pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20
kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan
serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk
menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai
umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan
dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam
baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan
komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)
dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan
Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20
m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m
2 untuk setiap lokasi)
Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas
fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas
12
1800 m2 (450 m
2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan
diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10
tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat
tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval
2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma
Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil
pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap
kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan
daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk
mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)
dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan
diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C
selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering
Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan
pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel
digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan
berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut
AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam
(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar
diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar
Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan
metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan
10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan
beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari
rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran
palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-
masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak
dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap
varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai
pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari
pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur
ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
7
II TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian dan introduksi berbagai jenis tanaman pakan ternak baik jenis
rumput maupun leguminosa sudah banyak dilakukan sebagai upaya untuk
mengatasi permasalahan tersebut diatas Dibandingkan dengan jenis rumput
(graminae) jenis tanaman leguminosa pohon dan tanaman perdu lain umumnya
lebih mampu bertahan selama musim kering dan menghasilkan produksi biomasa
yang lebih stabil sepanjang tahun Hijauan yang berasal dari tanaman pohon ini
terbukti memiliki kualitas nutrisi yang tinggi dan dapat memaksimalkan fungsi
rumen untuk meningkatkan asupan nutrien terutama protein mineral dan energi
untuk ternak ruminansia (ANSBARASU et al 2004KABI DAN BAREEBA
2008) Salah satu kendala dalam pemanfaatan hijauan dari tanaman pohon
maupun perdu adalah kandungan tannin yang relatif tinggi Senyawa tannin dapat
menurunkan ketersediaan protein dan energi karena mempengaruhi kecernaan dan
konsumsi Oleh karena itu untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi nutrisi
dalam hijauan tersebut direkomendasikan untuk menggunakan kombinasi
berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan pengaruh sinergis agar
mencampur dengan tanaman pohon lain yang memiliki kandungan tannin rendah
sehingga penggunaan dalam ransum dapat ditingkatkan Salah satu jenis tanaman
perdu (shrub) yang memiliki potensi sebagai pakan ternak berkualitas tinggi
adalah tanaman murbei (Morus sp) Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa
kualitas nutrisi dan penggunaan hijauan tanaman murbei jenis Morus alba untuk
ternak ruminansia sangat menjanjikan (OMAR et al 1999 ANSBARASU et
al 2004 KABI DAN BAREEBA 2008) Kandungan protein pada daun
dilaporkan beragam yaitu 15-16 menurut (OMAR et al 1999) jauh lebih
rendah dibandingkan hasil penelitian SADDUL et al 2004) yang mencapai 26-
35 Kecernaan kecernaan bahan kering dilaporkan mencapai 63-66 (OMAR
et al 1999 dan DORAN et al 2007) Penggunaan Morus alba sebagai pakan
tungal mampu menghasilkan PBBH pada kambing antara 86-92 g dan tanaman
ini memiliki toleransi moderat terhadap kekeringan dan dapat tumbuh dengan baik
di agoekosistem semi arid (OMAR et al 1999) Murbei (Morus sp) merupakan
jenis hijauan yang dapat digunakan sebagai sumber protein untuk ternak
8
ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk
ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan
terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta
2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez
2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei
hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica
dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub
tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan
murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan
kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah
lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan
sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi
susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak
pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar
249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan
kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al
2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon
yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu
lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung
protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)
ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei
yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan
ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei
umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan
diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm
Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan
BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit
dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin
meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan
hasil produksi tanaman
Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman
murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya
9
Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara
berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)
Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun
dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada
kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman
meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar
menurun (BOSCHINI 2002)
III METODOLOGI
Pendekatan
Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung
kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput
(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain
Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk
memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai
pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis
tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan
potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang
dapat dihasilkan
Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat
antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak
yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk
mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan
ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik
bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi
sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis
ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan
yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan
kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan
palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan
Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in
vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro
10
(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna
(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen
dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam
asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan
protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat
dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan
asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan
mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas
nutrisibahan pakan dengan lebih akurat
Ruang Lingkup Kegiatan
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas
jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi
agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di
laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik
agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan
konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan
laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan
koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit
darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan
seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah
Bahan dan Metoda Penelitian
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi
penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing
4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit
darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan
penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag
11
Metoda
Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat
varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu
dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah
Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)
dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu
Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50
m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99
0 Timur Rata-rata
curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan
maksimum berturut-turut adalah 220
C and 310 C dengan tingkat kelembababn
rata-rata 85
Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian
Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai
bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun
percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-
30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada
pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20
kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan
serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk
menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai
umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan
dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam
baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan
komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)
dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan
Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20
m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m
2 untuk setiap lokasi)
Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas
fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas
12
1800 m2 (450 m
2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan
diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10
tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat
tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval
2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma
Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil
pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap
kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan
daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk
mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)
dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan
diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C
selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering
Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan
pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel
digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan
berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut
AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam
(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar
diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar
Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan
metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan
10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan
beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari
rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran
palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-
masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak
dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap
varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai
pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari
pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur
ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
8
ruminansia (MILLER et al 2005) Secara taksonomi tanaman murbei termasuk
ke dalam genus Morus family Moraceae dan Ordo Dicotyledonae Diperkirakan
terdapat sebanyak 68 spesies dari genus Morus yang tersebar di Asia (Datta
2001) Di Cina dilaporkan terdapat ada lebih dari 1000 varietas ditanam (Sanchez
2002) Beberapa varietas Murbei seperti M alba (murbei putih) M nigra (murbei
hitam) M catayana dan M multicaulis M rubra (murbei merah) dan M indica
dilaporkan menyebar dan beradaptasi baik di daerah tropik maupun daerah sub
tropik mulai dari ketinggian 0 ndash 4000 m dpl Menurut Yulistiani (2008) hijauan
murbei mempunyai nilai nutrisi yang tinggi dari segi kandungan protein dan
kecernaan sehingga dapat digunakan sebagai suplemen dalam pakan sapi perah
lebih lanjut disebutkan bahwa sebagai suplemen hijauan murbei dapat digunakan
sebagai pengganti ransum konsentrat sampai 75 tanpa mempengaruhi produksi
susu dan kualitas susu SADDUL et al (2004) melaporkan pada jarak
pemotongan hijauan murbei 5 minggu sekali mempunyai kandungan protein kasar
249 dengan demikian memiliki potensi yang tinggi sebagai suplemen dengan
kecernaan 75 sampai 85 (Nguyen Xuan Ba et al 2003 Nguyen Xuan Ba et al
2004) kandungan protein kasar murbei sebanding hijauan leguminosa pohon
yang sudah terkenal sebagai sumber protein yang berasal dari hijauan yaitu
lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Gliricidia sp yang dilaporkan mengandung
protein kasar 20-28 (BREWBAKER 1985)
ADINUGRAHA et al (2002) melaporkan perbanyakan tanaman murbei
yaitu secara vegetatif (stek) perbanyakan dengan biji belum banyak dilakukan
ukuran diameter stek batang mempengaruhi pertumbuhan tanaman murbei
umumnya petani yang menanam murbei sebagai pakan ulat sutra menggunakan
diameter stek batang bervariasi antara 05 ndash 3 cm
Perbedaan jarak tanam juga mempengaruhi produksi tanaman (KABI dan
BAREEBA 2007) semakin lebar jarak tanaman maka produksi semakin sedikit
dan semakin dekat jarak tanam dengan ukuran tertentu maka produksi semakin
meningkat sehingga perlu dilakukan intensifikasi lahan untuk mengoptimalkan
hasil produksi tanaman
Umur tanaman berpengaruh pada kandungan nutrisi dan produksi tanaman
murbei semakin tua umur tanaman semakin tinggi kandungan dinding selnya
9
Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara
berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)
Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun
dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada
kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman
meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar
menurun (BOSCHINI 2002)
III METODOLOGI
Pendekatan
Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung
kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput
(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain
Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk
memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai
pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis
tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan
potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang
dapat dihasilkan
Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat
antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak
yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk
mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan
ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik
bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi
sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis
ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan
yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan
kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan
palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan
Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in
vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro
10
(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna
(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen
dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam
asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan
protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat
dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan
asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan
mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas
nutrisibahan pakan dengan lebih akurat
Ruang Lingkup Kegiatan
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas
jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi
agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di
laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik
agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan
konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan
laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan
koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit
darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan
seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah
Bahan dan Metoda Penelitian
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi
penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing
4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit
darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan
penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag
11
Metoda
Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat
varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu
dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah
Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)
dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu
Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50
m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99
0 Timur Rata-rata
curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan
maksimum berturut-turut adalah 220
C and 310 C dengan tingkat kelembababn
rata-rata 85
Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian
Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai
bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun
percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-
30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada
pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20
kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan
serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk
menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai
umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan
dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam
baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan
komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)
dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan
Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20
m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m
2 untuk setiap lokasi)
Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas
fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas
12
1800 m2 (450 m
2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan
diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10
tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat
tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval
2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma
Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil
pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap
kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan
daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk
mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)
dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan
diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C
selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering
Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan
pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel
digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan
berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut
AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam
(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar
diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar
Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan
metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan
10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan
beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari
rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran
palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-
masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak
dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap
varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai
pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari
pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur
ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
9
Pada umur tanaman 4 tahun kandungan serat NDF dan ADF pada batang secara
berturut-turut dapat mencapai 82 dan 55 (ALMAIDA dan FONSECA 2002)
Pemotongan lebih awal akan meningkatkan kandungan protein kasar pada daun
dan batang namun menurun pada produksi biomassa dan menurun pada
kandungan dinding sel Pada pemotongan yang lebih lama produksi tanaman
meningkat kandungan dinding sel meningkat dan kandungan protein kasar
menurun (BOSCHINI 2002)
III METODOLOGI
Pendekatan
Pakan ternak ruminansia termasuk kambing masih sangat tergantung
kepada jenis hijauan yang berasal dari berbagai jenis tanaman berupa rumput
(graminae) legum (leguminosea) maupun dari kelompok taksonomi lain
Eksplorasi dan eksploitasi tanaman pakan ternak perlu dilakukan untuk
memperkaya inventaris tanaman pakan yang potensial dimanfaatkan sebagai
pakan Kriteria penting dalam mengevaluasi manfaat dan potensi suatu jenis
tanaman yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan sebagai sumber pakan
potensial adalah kualitas nutrisi serta ketersediaan atau produksi biomasa yang
dapat dihasilkan
Kualitas nutrisi suatu bahan pakan ditentukan oleh interaksi yang kuat
antara karakteristik tanaman (fisik kimiawi) maupun oleh status fisiologis ternak
yang akan memanfaatkan tanaman dalam proses metabolisme untuk
mengekstrakasi nutrien yang terkandung didalam bahan pakan untuk digunakan
ternak dalam mendukung berbagai fungsi fisiologis Karakteristik kimiawindashfisik
bahan baku pakan mempengaruhi proses pencernaan dan penyerapan nutrisi
sehingga terkait dengan efisiensi penggunaan pakan Dilain sisi status fisiologis
ternak juga mempengaruhi kapasitasnya dalam memetabolisir bahan baku pakan
yang dikonsumi Beberapa parameter yang dapat digunakan untuk mencerminkan
kualitas nutrisi suatu bahan pakan adalah taraf konsumsi (berhubungan dengan
palatabilitas dan selektibilitas) taraf kecernaan dan komposisi kimiawi bahan
Pengukuran komponen kualitas nutrisi tersebut dapat dilakukan baik secara in
vivo (konsumsi palatabilitas seleksibilitas kecernaan) maupun in vitro
10
(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna
(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen
dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam
asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan
protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat
dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan
asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan
mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas
nutrisibahan pakan dengan lebih akurat
Ruang Lingkup Kegiatan
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas
jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi
agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di
laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik
agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan
konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan
laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan
koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit
darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan
seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah
Bahan dan Metoda Penelitian
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi
penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing
4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit
darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan
penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag
11
Metoda
Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat
varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu
dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah
Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)
dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu
Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50
m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99
0 Timur Rata-rata
curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan
maksimum berturut-turut adalah 220
C and 310 C dengan tingkat kelembababn
rata-rata 85
Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian
Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai
bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun
percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-
30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada
pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20
kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan
serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk
menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai
umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan
dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam
baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan
komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)
dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan
Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20
m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m
2 untuk setiap lokasi)
Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas
fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas
12
1800 m2 (450 m
2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan
diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10
tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat
tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval
2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma
Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil
pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap
kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan
daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk
mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)
dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan
diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C
selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering
Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan
pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel
digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan
berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut
AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam
(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar
diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar
Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan
metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan
10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan
beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari
rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran
palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-
masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak
dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap
varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai
pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari
pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur
ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
10
(kecernaan) Proses pencernaan fermentatif bahan pakan didalam saluran cerna
(reticulo-rumen) dapat dianalisis dari karakteristik fermentasi didalam rumen
dengan mengukur antara lain produksi dan komposisi asam lemak terbang asam
asetat propionat butirat)pH rumen dan kadar amonia rumen Kecukupan asupan
protein dan energi dengan mengkonsumsi bahan pakan yang akan diuji dapat
dievaluasi dari parameter metabolit darah seperti plamsa urea untuk kecukupan
asupan protein dan kadar glukosa darah untuk ketersediaan energi Dengan
mengukur parameter tersebut diatas maka dapat dideskripsikan kualitas
nutrisibahan pakan dengan lebih akurat
Ruang Lingkup Kegiatan
Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perlakuan verietas
jarak tanaman tinggi pemotongan dan ukuran bibit (stek) terhadap karakteristi
agronomik dan kualitas nutrisi Penelitian dilakukan baik dilapang maupun di
laboratorium Penelitian lapang dilakukan untuk pengamatan karakteristik
agronomi mencakup parameter produkivitas biomasa morfologik tanaman dan
konsumsi palatabilitas dan kecernaan pada ternak kambing Kegiatan
laboratorium dilakukan untuk menganalisis komposisi kimiawi tanaman dan
koefisiens cerna neraca nitrogen profil fermentasi rumen dan profil metabolit
darah yang dilakukan secara in vivo pada ternak kambing Untuk mendapatkan
seluruh informasi tersebut dilakukan dua kegiatan penelitian yang terpisah
Bahan dan Metoda Penelitian
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah 1) lahan untuk lokasi
penanaman empat varietas Murbei 2) bibit tanaman murbei 3) ternak kambing
4) bahan kimiawi untuk analisis komposos kimiawi tanaman feses metabolit
darah dan fermentasi rumen 5) pupuk kimia dan pupuk kandang 6) peralatan
penelitian antara lain timbangan ternak timbangan duduk polibag
11
Metoda
Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat
varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu
dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah
Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)
dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu
Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50
m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99
0 Timur Rata-rata
curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan
maksimum berturut-turut adalah 220
C and 310 C dengan tingkat kelembababn
rata-rata 85
Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian
Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai
bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun
percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-
30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada
pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20
kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan
serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk
menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai
umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan
dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam
baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan
komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)
dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan
Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20
m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m
2 untuk setiap lokasi)
Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas
fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas
12
1800 m2 (450 m
2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan
diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10
tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat
tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval
2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma
Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil
pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap
kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan
daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk
mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)
dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan
diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C
selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering
Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan
pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel
digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan
berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut
AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam
(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar
diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar
Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan
metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan
10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan
beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari
rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran
palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-
masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak
dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap
varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai
pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari
pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur
ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
11
Metoda
Kegiatan-1 Kegiatan pertama bertujuan untuk menganalisis produktivitas empat
varietas tanaman Murbei di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu
dataran endah iklim basah dandataran tinggi iklim basah
Penelitian dilakukan di dua lokasi dengan agroekosistem berbeda yaitu 1)
dataran rendah iklim basah di Desa Sungai Putih Kecamatan Galang Kabupaten
Deli Serdang Sumatera Utara dan 2) dataran tinggi iklim basah di Desa Kacaribu
Kabupaten Karo Sumatera Utara Lokasi Sungai Putih berada pada ketinggian 50
m diatas permukaan laut pada lintang 40 Utara dan bujur 99
0 Timur Rata-rata
curah hujan sekitar 1900 mm per tahun dengan temperatur minimum dan
maksimum berturut-turut adalah 220
C and 310 C dengan tingkat kelembababn
rata-rata 85
Empat varietas tanaman murbei yaitu 1) Morus chatayana 2) Morus
nigra 3) Morus kanva dan 4) Morus multica digunakan sebagai materi penelitian
Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan potongan batang (stek) sebagai
bibit tanaman yang diperoleh dari tanaman Murbei yang telah ditanam di kebun
percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungai Putih Batang sepanjang 15-
30 cm dipotong secara manual dari tanaman yang telah berumur 8-10 bulan pada
pagi hari Stek kemudian disemaikan didalam kantong plastik berwarna hitam (20
kg) yang telah diisi media tanam berupa campuran tanah pupuk kandang dan
serbuk gergaji Bibit tanaman ditempatkan pada dibawah naungan untuk
menghindari terpaan langsung matahari dan disiram setiap hari Setelah mencapai
umur 45-60 hari bibit tanaman kemudian dipindahkan ke petak percobaan
dengan ukuran 5 m x 4 m dengan jarak tanam 10 m antar baris dan 10 m dalam
baris Pengukuran parameter produksi biomasa dan rasio daunbatang dan
komposisi kimiawi empat varietas Murbei pada agro-ekosistem (2 lokasi)
dilakukan pada petak percobaan berukuran 5 m x 4 m dengan tiga ulangan
Dengan demikian luas lahan yang diperlukan untuk kegiatan tersebut adalah 20
m x 4 spesies x 3 ulangan x 2 lokasi = 560 m2 (280 m
2 untuk setiap lokasi)
Untuk pengukuran paramater kualitas nutrisi seperti palatabilitas
fermentasi rumen metabolit darah dan kecernaan in vivo digunakan lahan seluas
12
1800 m2 (450 m
2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan
diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10
tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat
tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval
2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma
Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil
pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap
kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan
daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk
mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)
dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan
diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C
selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering
Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan
pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel
digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan
berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut
AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam
(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar
diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar
Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan
metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan
10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan
beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari
rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran
palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-
masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak
dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap
varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai
pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari
pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur
ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
12
1800 m2 (450 m
2 untuk setiap varietas Murbei) sebagai sumber tanaman Lahan
diolah menggunakan traktor dan rotary kemudian diberi pupuk dolomit (10
tonha) dan pupuk kandang (10 tonha) Pemotongan pertama dilakukan pada saat
tanaman mencapai umur 8 bulan dan pemotongan ulang dilakukan dengan interval
2 bulan Penyiangan dilakukan secara teratur untuk mengendalikan gulma
Total produksi biomasa (segar) dihitung dengan menimbang seluruh hasil
pemotongan segera setelah dipanen Sebanyak 50 kg sampel diambil dari setiap
kombinasi perlakuan untuk setiap ulangan petak percobaan Fraksi batang dan
daun kemudian dipisahkan dan masing-masing fraksi tanaman ditimbang untuk
mengetahui bobot segar dan proporsi daun (termasuk petiole soft twig bunga)
dan batang Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dan ulangan
diambil dan dikomposit lalu dikeringkan didalam oven pada temperatur 1050C
selama 24 jam untuk mendapatkan bahan kering
Sampel sebanyak 05 kg dari setiap kombinasi perlakuan dikeringkan
pada temperature 650C selama 72 jam untuk analisis komposisi kimiawi Sampel
digiling menggunakan alat penggiling (hummer mill) dengan saringan
berdiameter 10 mm Kandungan N (Kjeldahl) dan abu dianalisis menurut
AOAC (2005) Kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam
(ADF) dianalisis menurut metoda VAN SOEST et al (1991) Energi kasar
diukur dengan bomb calorimetry menggunakan asam benzoat sebagai standar
Untuk menganalisis palatabilitas antar varietas tanaman Murbei digunakan
metoda cafetaria style menggunakan prosedur DEGEN et al (2010) Digunakan
10 ekor kambing dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu dan dibiarkan
beradaptasi selama 14 hari dengan kondisi kandang dan diberi pakan terdiri dari
rumput lapang ad libitum Setelah masa adaptasi dilakukan pengukuran
palatabilitas varietas Murbei dengan memberi empat varietas Murbei masing-
masing sebanyak 10 kg pada tempat pakan terpisah pada pagi hari Ternak
dibiarkan mengkonsumsi varietas murbei selama 30 menit kemudian sisa setiap
varietas Murbei ditimbang dan ternak kemudian diberikan rumput lapang sampai
pukul 1700 Ternak tidak diberi pakan selama 12 jam pada malam hari yaitu dari
pukul 1700 sampai 0700 saat mana keempat varietas Murbei diberikan Prosedur
ini dilakukan selama 7 hari berturut-turut
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
13
Parameter yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi keempat
varietas Murbei pada kambing adalah 1) konsumsi 2) karakteristik fermentasi
rumen 3) metabolit darah (urea dan glukosa darah) 4) kecernaan nutrisi (BK
BO N dan NDF) dan 5) neraca nitrogen Digunakan 24 ekor kambing dewasa
yang dibagi menjadi 4 kelompok dan secara acak diberi salah satu dari empat
varietas Murbei sebagai pakan tunggal Ternak ditempatkan dalam kandang
metabolisme secara individual Varietas Murbei diberikan secara ad libitum pada
pagi hari kemudian sisa pakan ditimbang untuk mengetahui konsumsi harian
pakan Air minum disediakan setiap saat Masa adaptasi terhadap kandang dan
pakan dilakukan selama10 hari dan dilanjutkan dengan periode pengukuran
konsumsi selama 5 hari berturut-turut
Untuk mengevaluasi karakteristik fermentasi rumen sampel cairan rumen
diambil menggunakan tabung yang dimasukan kedalam rumen melalui esophagus
dari seluruh ternak percobaan Pengambilan sampel dilakukan enam jam setelah
permberian pakan pada akhir masa uji pakan Cairan rumen kemudian disaring
menggunakan 4 lapis kain saring dan pH diukur menggunakan pH meter digital
dan langsung disentrifugasi (10000 x g) selama 15 menit Filtrat kemudian
disimpan didalam refrigerator (-200C) sebelum untuk proses analisis selanjutnya
Kandungan amonia ditentukan menurut metoda difusi mikro Conway sedangkan
asam lemak terbang (VFA) dianalisis dengan kromatograpi gas
Sampel darah (10 ml) diambil dari pembuluh juguler setiap ternak
percobaan pasa waktu bersamaan dengan pengambilan sampel cairan rumen
Sampel kemudian diseparasi dengan sentrifugasi pada 1500 x g pada suhu 400 C
selama 20 menit Plasma kemudian ditransfer ke tabung yang telah diberi label
lalu disimpan pada suhu -200C sebelum dianalisis lebih lanjut Konsentrasi
plasma urea nitrogen (PUN) dan glukosa darah diukur secara kolorimeter
Sampel hijauan diberi dan sisa diambil setiap hari lalu digabung selama
pengamatan dan disimpan didalam refrigerator Selanjutnya koefisien cerna
ditentukan dengan mengoleksi total feses dan urin selama 7 hari berturut-turut
Selama periode ini setiap jenis hijauan diberikan sebanyak 90 dari konsumsi
maksimal untuk memastikan tidak ada sisa pakan sehingga tingkat konsumsi
tidak fluktuatif (steady state) Total feses ditampung menggunakan ember plastik
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
14
ditimbang dan diambil untuk sampel sebanyak 10 dari berat total lalu
digabung per ternak percobaan dan disimpan didalam refrigerator sebelum
dianalisis Total urin ditampung dalam ember plastik yang telah diisi sebanyak 50
ml 25 H2SO4 untuk mempertahankan pH lt 20 Volume urin diukur dan
diambil untuk sampel sebanyak 10 dari volume disimpan dalam refrigerator
dan digabung per ternak sebelum dianalisis Sampel hijauan dan feses dikeringkan
dalam oven pada temperatur 600 C selama 72 jam dan digiling dengan penggiling
Wiley Mill menggunakan saringan dengan diameter 10 mm dan disimpan sebelum
dianalisis lebih lanjut
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah 1) produksi biomasa
(BK dan as is) 2) rasio daunbatang 3) komposisi kimiawi (NNDFADFBO 4)
kecernaan in vivo (BK BO NDF) 5) konsumsi (BK BONNDF) 6) karakteristi
fermentasi rumen (pH asam asetat asam propionat asam butirat asam isobutirat)
dan 7) Neraca N (N dikonsumsi N fese N urin N ditahan) 8) metabolit darah
(urea darah dan glukosa darah)
Penelitian analisis produksi biomasa rasio daunbatang dan komposisi
kimiawi dirancang dalam rancangan acak kelompok Penelitian tentang indek
palatabilitas dan kualitas nutrisi dirancang dalam rancangan acak lengkap Data
dianalisis menggunakan program SAS model general linear
Kegiatan-2 Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh ukuran
bibit (stek) dan tingi pemotongan terhadap produksi biomasa Karakteristik
morfologi dan komposisi kimiawi tanaman MurbeiPenelitian dilakukan di
lapangan percobaan Loka Penelitian Kambing Potong Sungei Putih Sumatera
Utara pada Bulan Januari sampai Desember 2012 Lokasi ini terletak pada
ketinggian plusmn 50 m dari permukaan laut dengan jenis tanah pod solid (merah
berpasir) dengan rata-rata curah hujan sebanyak 1800 mmthn
Lahan seluas 1500 msup2 tempat penanaman murbei Bahan dasar yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa cabang atau stek batang empat
spesies murbei terdiri atas yaitu (1) M alba var kanva (2) Mnigra (3)
Mcathayana (4) Mmulticaulis sebanyak 1296 stek batang bibit yang berasal dari
kebun koleksi Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
15
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul sekop
sabit gunting pisau sprayer ember gembor tali dan label Sedangkan untuk
pengamatan berupa timbangan untuk mengukur bobot tanaman dan hasil counter
untuk menghitung jumlah daun oven meteran mistar untuk mengukur tinggi
tanaman karung tampi alat tulis menulis serta meteran untuk mengukur luas
lahan yang akan digunakan
Kegiatan ini diawali dengan persiapan lahan berupa himas perun
penyemprotan herbisida pengolahan tanah dan rotary Persiapan pembibitan stek
batang diambil dari setiap pohon induk murbei yang sudah cukup tua dengan
tinggi pemotongan 05 meter dari permukaan tanah potongan stek cabang
panjangnya masing-masing 15-20 cm atau memiliki 3 mata tunas dengan diameter
1 2 dan 3 cm dipilih stek yang baik dan sehat untuk digunakan antara lain
batang mengkilat tidak rusak (cacat) tidak busuk dan terhindar dari penyakit
penggerek batang Sebelum di tanam pangkal stek dicelupkan rootone F(20)
Penanaman kepolybag yang telah diberi naungan pelastik paranet dengan
intensitas 50 Pemberian naungan dilakukan pada dua minggu pertama setelah
penyetekan Setelah tanaman cukup kuat kemudian naungan dibuka pemeliharaan
stek dilakukan dengan penyiram setiap hari sampai umur 2 (dua) bulan kemudian
ditanam ke lahan yang sudah disiapkan dengan perlakuan jarak tanam dalam baris
1 m dan antar baris masing-masing 05 m 1 m dan 15 m Selanjutnya dilakukan
perawatan sampai tanaman dapat di panen pupuk dasar digunakan pupuk kandang
4 tonha dan kapur 10 tonha sedangkan pupuk kimia digunakan Urea 300 kgha
TSP 400 kgha dan KCL 200 kgha diberikan pada semua perlakuan sesuai
dengan kesuburan tanah Umur panen (potong) dilakukan pada umur 7 8 dan 9
bulan setelah tanam Variabel pengamatan adalah
1 Pengamatan stek dilakukan setiap minggu dengan mencatat dan mengukur sifat
(karakteristik) tanaman antara lain Persentase hidup tinggi tunas jumlah
tunas jumlah daun berat kering biomassa dan indeks kualitas bibit
2 Jarak tanam yang diamati adalah Tinggi tanaman dan produksi kering
biomassa
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
16
3 Umur potong yang diamati adalah Produksi biomassa dan komposisi kimia
tanaman antara lain Kandungan protein kasar (PK) lemak bahan organik
(BO) kandungan serat deterjen netral (NDF) dan serat deterjen asam (ADF)
Lignin dan Tanin
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial yang
terdiri dari 4 spesies murbei dan tiga faktor perlakuan yaitu
1 Diameter stek batang terdiri dari 3 perlakuan yaitu 1 2 dan 3cm
2 Jarak tanam terdiri dari 3 perlakuan yaitu 10 m dalam baris dan antar baris
05 m 10 m 15 m
3 Umur potong terdiri dari 3 perlakuan yaitu 7 8 dan 9 bulan setelah
tanam
Setiap faktor pelakuan terdiri atas 3 ulangan dan setiap satuan percobaan terdapat
12 tanaman sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 4 x 3 x 3 x 3 x 12 =
1296 stek batang Analisis data dengan ANOVA bila terdapat perbedaan yang
nyata (Plt005) dilanjutkan dengan uji jarak berganda DUNCAN
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
17
IVTENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANAAN
Tenaga Pelaksana
PenelitiPelaksana 0 4 24 Orang Bulan
Teknisipembantu pelaksana 0 2 10 Orang Bulan
(1)
NO
(2)
NAMA
LENGKAP
(3)
PRIA
WANITA
(4)
PENDIDIKAN
AKHIR
(5)
BIDANG
PENDIDIKAN
(6)
BIDANG
KEAHLIAN
(7)
KUALIFIKASI
(8)
ALOKASI
WAKTU
(OB)
(9)
UNIT KERJA
(10)
NAMA
LEMBAGA
1 Simon P
Ginting
Pria S3 Nutrisi
Nutrisi ternak Peneliti
Madya
5 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
2 Rijanto
Hutasoit
Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
3 Andi Tarigan Pria S2 Agrostologi
Nutrisi ternak Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
4 Antonius Pria S1 Produksi
Ternak
Nutrisi Peneliti
Pertama
3 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
5 Misro Aliandi Pria STM Teknik
Hijauan
Teknis
Pertanian
Teknisi 6 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
6 Imaniyanto Pria SMA IPA
Teknisi
Laboratorium
Teknisi 4 Lolit Kapo Badan Litbang
Pertanian
Jangka Waktu Kegiatan 1 tahun
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
18
Pembiayaan
SUMBER DANA 2012 JUMLAH
Rp Murni 177000000 177000000
BLN - -
Jumlah 177000000 177000000
a Biaya sesuai Umur Kegiatan
No URAIAN 2012 JUMLAH
1 Belanja UHL 72000000 72000000
2 Belanja Bahan 68000000 68000000
3 Belanja Perjalanan Lainnya 37000000 37000000
JUMLAH 177000000 177000000
b Rincian biaya tahun anggaran 2012
Honor yang terkait dengan output kegiatan
No Uraian Pekerjaan Stn Vol Harga
Stn
Jlh Biaya
1 Pengolahan lahan (traktor
rotary) untuk persemaian bibit
OH 60 30000 1800000
2 Pemupukan dasar (dolomit)
untuk persemaian
OH 40 30000 1200000
3 Penyiangan persemaian OH 60 30000 1800000
4 Pembibitan tanaman murbei OH 90 30000 2700000
5 Perawatan bibit semai
(pupuksemprotsiram)
OH 120 30000 3600000
6 Pengolahan lahan percobaan
(traktor rotary)
OH 60 30000 3600000
7 Pemupukan dasar (dolomit)
lahan percobaan
OH 40 30000 1200000
8 Penanaman Murbei di lahan
percobaan
OH 250 30000 7500000
9 Penyiangan lahan percobaan OH 250 30000 7500000
10 Pemupukan (NPK) OH 40 30000 1200000
11 Pemeliharaan tanaman OH 900 30000 27000000
12 Panen dan pengambilan data OH 250 30000 7500000
12 Tenaga untuk uji pakan OH 240 30000 7200000
Total Belanja uang honor tidak tetap 72000000
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
19
Belanja Bahan
No Uraian Stn Vol Harga Stn Jlh Biaya
1 Perlengkapan penelitian Pkt 1 12000000 12000000
2 Bahan Kimia Pkt 1 36500000 36500000
3 Foto copy Lmbr 10000 200 2000000
3 ATK bahan komputer Pkt 1 5500000 5500000
4 Pupuk Pkt 1 12000000 12000000
Total Belanja Bahan 68000000
Belanja Perjalanan Lainnya
No Uraian Stn Vol Harga
Stn
Jlh
Biaya
1 Perjalanan dalam rangka
analisa bahan dan seminar hasil
OP 3 3000000 9000000
2 Perjalanan dalam rangka
persiapan lahan
OH 10 300000 3000000
3 Perjalanan dalam rangka
pengolahan lahan
OH 10 300000 3000000
4 Perjalanan dalam rangka
penanaman Murbei
OH 10 300000 3000000
5 Perjalanan dalam rangka
perawatan dan pengamatan
tanaman
OH 40 300000 12000000
6 Perjalanan dalam rangka panen
dan pengambilan sampel
OH 20 300000 6000000
7 Perjalanan pendek 1000000
Total Belanja Perjalanan lainnya 37000000
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
20
JADWAL PALANG
KEGIATAN BULAN ke- tahun 2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PERSIAPAN
PELAKSANAAN
Konsultasi Koordinasi
Pelaksanaan kegiatan
Pengamatan
Tabulasi data
Analisis data
Seminar
Laporan
DAFTAR PUSTAKA
ADINUGRAHA AH SUGENG P HIDAYAT M dan MAHFUD 2002 Studi
variansi pertumbuhan stek beberapa jenis murbei (Morus sp) Buletin
Penelitian Pemuliaan Pohon Vol 6 no 12002
ALMEIDA DE JE and FONSECA TC 2002 Mulberry germplasm and
cultivation in Brazil In Mulberry for Animal Production ed MD
SANCHEZ pp 73ndash95 FAO Animal Production and Health Paper No
147 Rome
ANSBARASU C NDUTTA K SHARMA AND M RAWAT 2004 Response
of goats to partial replacement of dietary protein by a leaf mixture
containing Leucaena leucocephala Morus alba and Tectona grandis
Small Rumin Res 5147-56
BOSCHINI CF 2002 Nutritional quality of mulberry cultivated for ruminant
feeding In Mulberry for Animal Production ed MD SANCHEZ
pp171ndash181 FAO Animal Production and Health Paper No 147 Rome
DATTA RK 2001 Mulberry Cultivation and Utilization in India httpfao
orgwaicent faoinfoagricultagapfrgmulberDattatx
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
21
DEGEN AA S El-MECCAWI and M KAM 2010 Cafetaria trials to determine
relative prefernece of six desert trees and shrubs by sheep and goats
Livestock Sci 132 19-25
DORAN MP EA LACA AND RD SAINZ 2007 Total tract and rumen
digestibility of mulberry foliage (Morus alba) alfalfa hay and oat in sheep
Anim Feed Sci And Technol 138 239-253
KABI F AND FB BAREEBA 2008 Herbage biomass production and
nutritive value of mulberry (Morus alba) and Calliandra calothyrsus
harvested at different cutting frequencies Anim Feed Sci Technol
140 178-190
MILLER D MCDONALD D and ASIEDU F H 2005 The effect of mulberry
leaf meal on the growth performance of weaner goats in Jamaica CARDI
Review 5 5-11
NGUYEN XUAN BA VU DUY GIANG AND LE DUC NGOAN 2003
Ensiling of mulberry foliage (Morus alba) and the nutritive value of
mulberry foliage silage for goats in central Vietnam Hue University of
Agriculture and Forestry Hue Vietnam nthanhhuongdngvnnvn
OMAR SS CM SHAYO AND P UDEacuteN 1999 Voluntary intake and
digestibility of mulberry (Morus alba) diets by growing goats Trop
Grasslands 33 177-181
SADDUL D ZA JELAN JB LIANG AND RA HALIM 2004 The potential
of Mulberry (Morus alba) as a fodder crop the effect of plant maturity on
yield persistence and nutrient composition of plant fraction Asian-Aust J
Anim Sci 171657-1662
YULIASTIANI D 2008 Hijauan murbei untuk supleymentasi protein pakan sapi
perah Semi loka nasional prospek industri sapi perah menuju perdagangan
bebas 2020 Bogor Puslitbangnak dan stekpi 2008 p119-123
Top Related