LOGO
PENGENDALIAN PERSEDIAAN SPARE PART DENGANMENGGUNAKAN CAN-ORDERING POLICYSTUDI KASUS : PT. PJB UNIT PEMBANGKITANGRESIK
Irfan Ardiana Putra2506100055
Dosen Pembimbing :Prof. Ir. I Nyoman Pujawan, M.Eng, Ph.D
Penelitian TUGAS AKHIR
Latar Belakang
Menyediakan danmenyeimbangkankebutuhan listrik yangada di Jawa dan Bali
Tetap beroperasinyamesin-mesinproduksi yang ada
Maintenance
Spare part
Rendal (Perencanaan & Pengendalian)
Inventory
Permintaan dilakukan bila pada maintenance terdapat
penurunan fungsi part dalam Unit pembangkit 1 & 2
Melakukan pemesanan bila part yangdiminta tidak ada
Melakukan pemesanan bilapersediaan spare part sudah melewatibatas reorder point
Menurunkan biaya total persediaan
GAP
Pemesanan dilakukan setiap persediaan spare part untuk masing-masing item sudah
melewati batas reorder point
Perumusan Masalah
Bagaimana merencanakan dan mengendalikan sistem persediaan untuk beberapa macam spare partdengan mengatur koordinasi antar item dan apakah kebijakan pemesanan yang diberikan dapat memberikan perbaikan terhadap penurunan biaya total persediaan di perusahaan.
Ruang Lingkup
Batasan :• Penelitian hanya dilakukan terhadap spare part yang tergolong stocked item dalam Unit Pembangkit 1 dan 2.
Ruang Lingkup
Asumsi :• Lead Time bersifat tetap
Tujuan dan Manfaat
Tujuan:•Merancang sistempersediaan Can-OrderingPolicy untuk item yang dipilih
•Mengevaluasi apakahsistem Can-Ordering Policydapat memberikan perbaikanterhadap sistem yangsekarang
Manfaat:
Dapat memberikanmasukan terhadapperusahaan dalam prosespengambilan keputusankhususnya dalam halpengendalian persediaan.
Kebijakan can-order merupakan salah satu kebijakan yang terdapat dalam sistem koordinasi pemesanan (joint replenishment problem) yaitu dengan menggunakan sistem (s,c,S)
Kebijakan can-order adalah kebijakan untuk bisa melakukan pemesanan apabila suatu item i sudah berada atau dibawah tingkat c (tingkat untuk bisa melakukan pemesanan) . Balintfy (1964)
Kebijakan Koordinasi Pemesanan
METODOLOGI PENELITIANPerumusan Masalah
Penetapan Tujuan
Studi Kepustakan Studi Lapangan
Pengumpulan Data :- Data Pemakaian Spare Parts
- Data Biaya – Biaya-Data Lead Time
Pengolahan Data :- Klasifikai Spare Parts- Penentuan Parameter
- Pengolahan Data Mengunakan Can-Order
Analisa dan Interpretasi
Kesimpulan dan Saran
Tahap Awal
Tahap pengumpulan data dan Pengolahan Data
Tahap Analisis dan Interpretasi Data
Tahap Kesimpulan
Pengolahan Data
P
Pengumpulan Data:•Pemilihan spare part•Kebijakan Perusahaan•Data Permmintaan Sparepart•Data Lead Time•Data Biaya
•Biaya Penyimpanan•Biaya Pemesanan•Biaya Pemesanan Kembali
Pengolahan Data
Penentuan BiayaMasing-masing part dicari nilai Minimum
Stock, Maximum Stock, jumlah order, kapan
order, dan biaya-biaya yang terjadi
Dicari total biaya pembelian part dalam 1 kelompok spare partDicari total biaya
menggunakan metode can order dengan nilai c
berbeda-beda hingga didapat total biaya yang
minimum
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan:1. Spare part yang dapat dilakukan pemesanan dengan menggunakan metode can order ialah
sapare part yang pemesanannya dalam satu tempat dapat memenuhi bermacam-macam spare part.
2. Total biaya dengan menggunakan metode can order lebih efisien dibandingkan dengan total biaya pada sisitem yang dilakukan di PT. PJB.
3. Penghematan yang paling besar diperoleh pada item yang dibeli pada toko 1 yaitu dengan menggunakan metode can order dengan kombinasi nilai c 23322 yaitu sebesar Rp108.969.679,-
4. Penghematan yang paling besar diperoleh pada item yang dibeli pada toko 2 yaitu dengan mengguanakan metode can order dengan kombinasi nilai c 335 yaitu sebesar Rp189.663.244,-
Saran:1. Metode ini baik untuk digunakan dalam mengendalikan sistem persediaan yang ada di
PT.PJB. Hal ini cukup beralasan dikarenakan metode ini mampu menghasilkan penghematan biaya persediaan yang cukup besar.
2. Persediaan dengan menggunakan software dapat lebih memudahkan dalam melakukan pengerjaan menggunakan metode can order.
DAFTAR PUSTAKAEnis Kayis, Taner Bilgic, dan Deniz Karabulut. (2002). A Note on The Can-orderPolicy for The
Two-Item Stochastic Joint-Replenishment. Department of Industrial Engineering,Bogazici University, Bebek Istanbul, Turkey
Johansen, SG dan Melciors P. (2003). Can-orderPolicy for The Periodic-review JointReplenishment Problem. Journal of the Operational Research Society 54, 283-290
Lukito, Hanny K. (2007). Penentuan Kebijakan Replenishment dengan Pendekatan (S,Q) danStatistical Process Control (SPC) untuk Meminimalkan Biaya Persediaan. Surabaya. TugasAkhir ITS
Muga, Efraim Crhisacsensio. (2002). Koordinasi Pemesanan Pada Persediaan Spare part Dengan MenggunakanCan-Ordering Policy (Studi Kasus PT. United Tractors Tbk. Cabang Subaraya). Surabaya. Tugas Akhir ITS
Penangsang, Wirawan Aditya S. (2010). Pengendalian Persediaan Spare Part denganPendekatan Periodic Review (R,s,S) Sistem. Surabaya. Tugas Akhir ITS
Pujawan, I Nyoman. (2005). Supply Chain Management. Surabaya, Guna Widya
Silver, E. A., Pyke; David F; Peterson, Rein (1998). Inventory Management and Production Planning andScheduling. New York, John Wiley & Sons
Tersine, R J (1994). Principles of Inventory and Material Management. New Jersey. Prentice Hall InternationalEdition
Waters, C D J (1992). Inventory Control and Management. John Wiley & Sons
Top Related