PROPOSAL
BANTUAN PENGEMBANGAN USAHA MINA
PERDESAAN PERIKANAN BUDIDAYA
(PUMP-PB)
POKDAKAN
MINO TRISNO
KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIRO
Alamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIROAlamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
Nomor : 01/KPK/II/2015Lamp : 1 ( satu ) Bendel Hal : Permohonan Bantuan Budidaya Lele Sangkuriang
Kepada Yth : MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN Di_ JAKARTA
Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan hormat, Dengan ini kami mengajukan permohonan bantuan Dana Pengembangan Usaha Mina Perdesaan-Perikanan Budidaya (PUMP-PM), sebesar Rp 229.550.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Sembilan Juta Lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah) untuk keperluan pengembangan budidaya ikan lele sangkuriang yang beralamat di Desa Dawung, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Dan kami sanggup menaati ketentuan yang berlaku. Untuk melengkapi permohonan ini kami lampirkan :
1. Proposal Pengajuan 2. Rekapitulasi Anggaran Biaya 3. Biodata Anggota Mino Trisno4. Rekapitulasi Hasil Produksi
Demikian Proposal ini kami buat, atas terkabulnya permohonan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Sragen, 12 Februari 2015
Ketua Mino Trisno
Endro Prawasono
Sekretaris Mino Trisno
Eko Sunarno
Kepala UPT Dinas PeternakanKecamatan Sambirejo
Suyitno Sedyo Marzuki, S.PtNIP. 196404112198903007
Camat Sambirejo
Drs. SuhariyantoNIP. 1961032719850310012
Mengetahui, Kepala Desa Dawung
PAIMIN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan
secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya ikan lele
berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang
terbatas dengan padat lebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh
masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif
rendah.
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya
jenis ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo disbanding
lele local antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan
terhadap penyakit.
Namun demikian perkembangan budidaya yang pesat tanpa didukung
pengelolaan induk yang baik menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas.
Hal ini karena adanya perkawinan sekerabat (inbreeding), seleksi induk yang salah atas
penggunaan induk yang berkualitas rendah. Penurunan kualitas ini dapat diamati dari
karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur, pertumbuhan harian, daya
tahan terhadap penyakit dan nilai FCR (Feeding Conversion Rate).
Sebagai upaya perbaikan mutu ikan lele dumbo BBAT Sukabumi telah berhasil
melakukan rekayasa genetik untuk menghasilkan lele dumbo strain baru yang diberi
nama lele “Sangkuriang”.
Seperti halnya sifat biologi lele dumbo terdahulu, lele Sangkuriang tergolong
omnivora. Di alam ataupun lingkungan budidaya, ia dapat memanfaatkan plankton,
cacing, udang-udang kecil dan mollusca sebagai makanannya. Untuk usaha budidaya,
penggunaan pakan komersil (pellet) sangat dianjurkan karena berpengaruh besar terhadap
peningkatan efisiensi dan produktivitas.
Tujuan pembuatan Petunjuk Teknis ini adalah untuk memberikan cara dan teknik
pemeliharaan ikan lele dumbo strain Sangkuriang yang dilakukan dalam rangka
peningkatan produksi Perikanan untuk meningkatkan ketersediaan protein hewani dan
tingkat konsumsi ikan bagi masyarakat Indonesia.
Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang
ada di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar
yaitu induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan
diseminasi kepada instansi/pembudidaya yang memerlukan. Induk lele dumbo hasil
perbaikan ini, diberi nama “Lele Sangkuriang”. Induk lele Sangkuriang merupakan hasil
perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina generasi kedua (F2)
dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2 merupakan koleksi yang ada
di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari keturunan kedua lele dumbo
yang diintoduksi ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan induk jantan F6 merupakan sediaan
induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi. Induk dasar yang diseminasikan
dihasilkan dari silang balik terhadap kedua antara induk betina generasi kedua (F2)
dengan induk jantan hasil silang balik tahap pertama (F2 6).
Budidaya Lele Sangkuriang dapat dilakukan diareal dengan ketinggian 1 m – 800
m dpi. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya
dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air budidaya
masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas >800 m dpi.
Namun bila budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatian tata
ruang dan lingkungan sosial sekitarnya artinya kawasan budidaya yang dikembangkan
sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda setempat.
Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat dilakukan di
kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok dan bak plastik dapat
memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal lainnya.
Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau
sumur dalam), ataupun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dahulu. Parameter
kualitas air yang baik untuk pemeliharaan ikan lele sangkuriang adalah sebagai berikut :
1. Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32 C. Suhu air
akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolism ikan dan napsu makan ikan
serta kelarutan oksigen dalam air.
2. pH air yang ideal berkisar 6-9.
3. Oksigen terlarut di dalam air harus > mg/I.
Budidaya ikan lele Sangkuriang dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok
atau kolam tanah. Dalam budidaya ikan lele dikolam yang perlu diperhatikan adalah
pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air.
Bentuk kolam yang ideal untuk pemeliharaan ikan lele adalah empat persegi
panjang dengan ukuran 100-500 m2. Kedalam kolam berkisar antara 1,0-1,5 m dengan
kemiringan kolam dari pemasukan air ke pembuangan 0,5%. Pada bagian tengah dasar
kolam dibuat parit (kamalir) yang memanjang dari pemasukan air ke pengeluaran air
(monik). Parit dibuat selebar 30-50 cm dengan kedalaman 10-15 cm.
Sebaiknya pintu pemasukan dan pengeluaran air berukuran antara 15-20 cm.
Pintu pengeluaran dapat berupa monik atau siphon. Monik terbuat dari semen atau
tembok yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian kotak dan pipa pengeluaran. Pada
bagian kotak dipasang papan penyekat terdiri dari dua lapis yang diantaranya diisi
dengan tanah dan satu lapis saringan. Tinggi air yang berupa siphon lebih sederhana,
yaitu hanya terdiri dari pipa peralon yang terpasang didasar kolam dibawah pematang
dengan bantuan pipa berbentuk “L” mencuat ke atas sesuai dengan ketinggian air kolam.
Saringan dapat dipasang pada pintu pemasukan dan pengeluaran agar ikan-ikan
jangan ada yang lolos keluar/masuk.
B. PELAKSANAAN BUDIDAYA
Sebelum benih ikan lele ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan
adalah tentang kesiapan kolam meliputi :
1. Persiapan Kolam Tanah (Tradisional)
a. Pengolahan dasar kolam yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah
dasar kolam dan meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-
mukulnya dengan menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak
terjadi kebocoran. Pemopokan pematang untuk kolam tanah (menutupi bagian-
bagian kolam yang bocor).
b. Untuk tempat berlindung ikan (benih ikan lele) sekaligus mempermudah
pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan kubangan (bak untuk pemanenan).
c. Memberikan kapur ke dalam kolam yang bertujuan untuk memberantas hama,
penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200
gram/m2, tergantung pada keasaman kolam. Untuk kolam dengan pH rendah
dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah cukup
baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama
penyakit yang kemungkinan terdapat di kolam.
d. Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar antara 500-700 gram/m2; urea
15 gram/m2; SP3 10 gram/m2; NH4NO3 15 gram/m2.
e. Pada pintu pemasukan dan pengeluaran air dipasang penyaring.
f. Kemudian dilakukan pengisian air kolam.
g. Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya
makanan alami.
2. Persiapan Kolam Tembok
Persiapan kolam tembok hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam
tembok tidak dilakukan pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan baik untuk
panen, karena parit dan bak untuk panen biasanya sudah dibuat Permanen.
3. Penebaran Benih
a. Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan
merendamnya di dalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan
dosis 35 gram/m2 selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10
menit.
b. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat
udara tidak panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu
(perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukkan air kolam sedikit demi
sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimitasi akan
dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan
yang baru yaitu kolam. Hal ini berarti bahwa perlakuan tersebut dilaksanakan
diatas permukaan air kolam dimana wadah (kantong) benih mengapung diatas air.
Jumlah benih yang ditebar 35-50 ekor/m2 yang berukuran 5-8 cm.
4. Pemberian Pakan
Selain pemberian pakan alami, untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele peru
pemberian makanan tambahan berupa pellet. Jumlah makanan yang diberikan
sebanyak 2-5% perhari dengan berat total ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian
pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi makanan buatan dapat
dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau
campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan
2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet.
5. Pemanenan
a. Ikan lele Sangkuriang akan mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama
130 hari, dengan bobot antara 200-250 gram per ekor dengan panjang 15-20 cm.
Pemanenan dilakukan dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan
berkumpul di kamalir dan kubangan, sehingga mudah ditangkap dengan
menggunakan waring atau peralon/bambu diletakkan didasar kolam, pada waktu
air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas bambu/peralon, maka
dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat. Ikan lele hasil tangkapan
dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang dipasang di kolam yang
airnya terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan-ikan tersebut diangkut
untuk dipasarkan.
b. Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan karamba, pikulan
ikan atau jerigen yang diperluas lubang permukaannya dan dengan jumlah air
yang sedikit.
Kegiatan budidaya ikan lele Sangkuriang di tingkat pembudidaya sering
dihadapkan pada permasalahan timbulnya penyakit atau kematian ikan. Pada kegiatan
pembesaran, penyakit banyak ditimbulkan akibat buruknya penanganan kondisi
lingkungan. Organisme predator yang biasanya menyerang antara lain ular dan belut.
Sedangkan organisme pathogen yang sering menyerang adalah Ichthiphthirius sp.,
Trichodina sp., Monogenea sp., dan Dactygyrus sp.
Penanggulangan hama insekta dapat dilakukan dengan pemberian insektisida
yang direkomendasikan pada saat pengisian air sebelum bibit ditanam. Sedangkan
penanggulangan belut dapat dilakukan dengan pembersihan pematang kolam dan
pemasangan plastik di sekeliling kolam.
Penanggulangan organisme pathogen dapat dilakukan dengan pengelolaan
lingkungan budidaya yang baik dan pemberian pakan yang teratur dan mencukupi.
Pengobatan dapat menggunakan obat-obatan yang direkomendasikan.
Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan melakukan persiapan kolam
dengan baik. Pada kegiatan budidaya dengan menggunakan kolam tanah, persiapan
kolam meliputi pengeringan, pembalikan tanah, perapihan pematang, pengapuran,
pemupukan, pengairan dan pengkondisian tumbuhnya plankton sebagai pakan. Pada
kegiatan budidaya dengan menggunakan bak tembok atau bak plastik, persiapan kolam
meliputi pengeringan, disenfeksi (bila diperlukan), pengairan dan pengkondisian
tumbuhnya plankton sebagai sumber pakan. Perbaikan kondisi air kolam dapat pula
dilakukan dengan penambahan bahan probiotik.
Untuk menghindari terjadinya penularan penyakit, maka hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pindahkan segera ikan yang memperlihatkan gejala sakit dan diobati secara terpisah.
Ikan yang tampak telah parah sebaiknya dimusnahkan.
2. Jangan membuang air bekas ikan sakit ke saluran air.
3. Kolam yang telah terjangkit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran
dengan dosis 1 kg/5 m2. Kapur (CaO) ditebarkan merata didasar kolam, kolam
dibiarkan sampai tanah kolam retak-retak.
4. Kurangi kepadatan ikan di kolam yang terserang penyakit.
5. Alat tangkap dan wadah ikan harus dijaga agar tidak terkontaminasi penyakit.
Sebelum dipakai lagi sebaiknya dicelup dulu dalam larutan Kalium Pemanganat (PK)
20 ppm (1 gram dalam 50 liter air) atau larutan kaporit 0,5 ppm (0,5 gram dalam 1 m 3
air).
6. Setelah memegang ikan sakit cucilah tangan kita dengan larutan PK.
7. Bersihkan selalu dasar kolam dari lumpur dan sisa bahan organik.
8. Usahakan agar kolam selalu mendapatkan air segar atau air baru.
9. Tingkatkan gizi makanan ikan dengan menambah vitamin untuk menambah daya
tahan ikan.
C. TUJUAN DAN SASARAN
1. Tujuan
a. Meningkatkan ketrampilan warga masyarakat Desa Dawung, Kec. Sambirejo,
Kab. Sragen dan sekitarnya.
b. Terserapnya ahli teknologi bagi warga masyarakat Desa Dawung, Kec.
Sambirejo, Kab. Sragen dan sekitarnya.
c. Meluaskan lapangan kerja dan lapangan berusaha bagi masyaraka Desa Dawung,
Kec. Sambirejo, Kab. Sragen dan sekitarnya.
d. Terbinanya sumber daya alam produktif yang dimiliki masyarakat Desa Dawung,
Kec. Sambirejo, Kab. Sragen dan sekitarnya.
e. Meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Dawung, Kec. Sambirejo, Kab.
Sragen dan sekitarnya.
2. Sasaran
a. Terciptanya instan masyarakat yang terampil dalam perikanan serta dapat
berperan sebagai pengolah perikanan informal, yang nantinya akan semakin
memperkokoh kemandirian masyarakat.
b. Terlatihnya para masyarakat, terampil dalam manajemen Perikanan dalam bidang
usaha budidaya ikan lele Sangkuriang sehingga dapat mandiri dalam
menyelenggarakan usaha ekonomi.
c. Terwujudnya kerjasama ekonomi antara masyarakat Desa Dawung, Kec.
Sambirejo, Kab. Sragen dan masyarakat yang berada di sekitarnya.
BAB II
KEBIJAKSANAAN
A. UMUM
1) Pengembangan Budidaya ikan lele Sangkuriang di daerah kami dimaksudkan sebagai
suatu gerakan kesadaran dalam meningkatkan taraf kehidupan.
2) Pembinaan Pengembangan Budidaya ikan lele Sangkuriang yang diselenggarakan
dalam kerjasama lintas sektoral dan dilaksanakan secara terkoordinasi, serasi dan
terpadu antara pemerintah, kelompok dan warga sekitarnya.
3) Pengembangan Budidaya ikan lele Sangkuriang dimaksudkan sebagai salah satu
usaha pencapaian tujuan.
B. ORGANISASI PENYELENGGARA
1. Organisasi Penyelenggara
Untuk merealisasikan program ini maka terbentuklah kelompok perikanan
sejahtera yang selanjutnya dinamakan MINO TRISNO.
2. Struktur Organisasi
3. Susunan Pengurus
Badan Pembina dan Pengawas : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Sragen
Badan Pengurus :
Ketua : Endro Prawasono
Sekretaris : Eko Sunarno
Bendahara : Kurniyati
BADAN PEMBINA DAN PENGAWAS
ANGGOTAANGGOTAANGGOTA
Seksi Bidang PembenihanSeksi Bidang Pemasaran
BENDAHARA SEKRETARIS
KETUA
Seksi bidang Pembenihan : Muhamat Siget
Seksi Bidang Pemasaran : Edi Widayat
Anggota :
4. Biodata Keanggotaan
Terlampir
BAB III
RENCANA ANGGARA BIAYA (RAB)
BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG
1. Biaya untuk Investasi I Pembesaran Lele Sangkuriang
a. Kolam bundar diameter 5 m : Rp 100.000.000,-
50 unit @ Rp 2.000.000,-
b. Pompa modif 450 watt 6 unit @ Rp 1.000.000,- : Rp 6.000.000,-
c. Drum plastik @ Rp 200.000,- : Rp 2.000.000,-
Rp 108.000.000,-
2. Biaya Variabel
a. Pakan Pelet 400 sak @ Rp 275.000,- : Rp 110.000.000,-
b. Benih ukur 3 – 4 cm sebanyak 100.000 @ Rp 100,- : Rp 10.000.000,-
c. Obat-obatan 35 unit @ Rp 50.000,- : Rp 1.550.000,-
Rp 121.550.000,-
3. Total Permohonan Investasi
a. Biaya Investasi : Rp 108.000.000,-
b. Biaya Variabel : Rp 121.550.000,-
Rp 229.550.000,-
Ketua Mino Trisno
Endro Prawasono
Sekretaris Mino Trisno
Eko Sunarno
BIODATA ANGGOTA
KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIRO
Nama : Endro Prawasono
Tempat/Tgl Lahir : Sragen, 28 Juli 1987
Alamat : Kliro RT. 16, Dawung, Sambirejo, Sragen
Luas Kolam : 400 m2
Jumlah Kolam
No Jenis Kolam Luas Jumlah Kolam Keterangan
1. Kolam semi permanen 4 x 6 m 15 360 m2
2. Kolam tanah 4 x 10 m 1 40 m2
Nama : Kurniyati
Tempat/Tgl Lahir : Karanganyar, 08 Januari 1992
Alamat : Kliro RT. 16, Dawung, Sambirejo, Sragen
Luas Kolam : 125 m2
Jumlah Kolam
No Jenis Kolam Luas Jumlah Kolam Keterangan
1. Kolam semi permanen 5 x 5 m 5 125 m2
Nama : Eko Sunarno
Tempat/Tgl Lahir : Sragen, 14 April 1989
Alamat : Kliro RT. 19, Dawung, Sambirejo, Sragen
Luas Kolam : 100 m2
Jumlah Kolam
No Jenis Kolam Luas Jumlah Kolam Keterangan
1. Kolam semi permanen 2 x 5 m 10 100 m2
Nama : Edi Widayat
Tempat/Tgl Lahir : Sragen, 31 Mei 1995
Alamat : Kliro RT. 19, Dawung, Sambirejo, Sragen
Luas Kolam : 100 m2
Jumlah Kolam
No Jenis Kolam Luas Jumlah Kolam Keterangan
1. Kolam permanen 2 x 10 m 5 100 m2
Nama : Ninik Muryani
Tempat/Tgl Lahir : Sragen, 17 Juni 1992
Alamat : Kliro RT. 16, Dawung, Sambirejo, Sragen
Luas Kolam : 60 m2
Jumlah Kolam
No Jenis Kolam Luas Jumlah Kolam Keterangan
1. Kolam semi permanen 2 x 3 m 10 60 m2
Nama : Muhamat Siget
Tempat/Tgl Lahir : Sragen, 19 Januari 1989
Alamat : Kliro RT. 16, Dawung, Sambirejo, Sragen
Luas Kolam : 42 m2
Jumlah Kolam
No Jenis Kolam Luas Jumlah Kolam Keterangan
1. Kolam semi permanen 2 x 3 m 7 42 m2
Nama : Hadi Sukarno
Tempat/Tgl Lahir : Sragen, 31 Desember 1959
Alamat : Kliro RT. 15, Dawung, Sambirejo, Sragen
Luas Kolam : 40 m2
Jumlah Kolam
No Jenis Kolam Luas Jumlah Kolam Keterangan
1. Kolam tanah 4 x 10 m 1 40 m2
Nama : Paiman Dadi Hantoro
Tempat/Tgl Lahir : Sragen, 21 Februari 1952
Alamat : Kliro RT. 16, Dawung, Sambirejo, Sragen
Luas Kolam : 25 m2
Jumlah Kolam
No Jenis Kolam Luas Jumlah Kolam Keterangan
1. Kolam permanen 2 x 5 m 1 10 m2
2. Kolam permanen 3 x 5 1 15 m2
Nama : Edi Widodo
Tempat/Tgl Lahir : Sragen, 31 Mei 1995
Alamat : Kliro RT. 19, Dawung, Sambirejo, Sragen
Luas Kolam : 30 m2
Jumlah Kolam
No Jenis Kolam Luas Jumlah Kolam Keterangan
1. Kolam tanah 2,5 x 4 m 1 10 m2
2. Kolam semi permanen 2,5 x 4 m 2 20 m2
Nama : Priyo Suparno
Tempat/Tgl Lahir : Sragen, 31 Desember 1960
Alamat : Kliro RT. 16, Dawung, Sambirejo, Sragen
Luas Kolam : 39 m2
Jumlah Kolam
No Jenis Kolam Luas Jumlah Kolam Keterangan
1. Kolam tanah 3 x 5 m 1 15 m2
2. Kolam tanah 3 x 4 m 2 24 m2
Nama : Suroso
Tempat/Tgl Lahir : Sragen, 12 Juli 1961
Alamat : Kliro RT. 16, Dawung, Sambirejo, Sragen
Luas Kolam : 20 m2
Jumlah Kolam
No Jenis Kolam Luas Jumlah Kolam Keterangan
1. Kolam semi permanen 2 x 5 m 2 20 m2
Nama : Parni
Tempat/Tgl Lahir : Sragen, 31 Desember 1970
Alamat : Kliro RT. 16, Dawung, Sambirejo, Sragen
Luas Kolam : 15 m2
Jumlah Kolam
No Jenis Kolam Luas Jumlah Kolam Keterangan
1. Kolam tanah 3 x 5 m 1 15 m2
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIRO
Alamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
REKAPITULASI HASIL PRODUKSI LELE KONSUMSI 2014
No Uraian Volume Satuan Harga Nilai I Investasi Tahun 20141 Kolam semi permanen 360 m2 15 unit Rp 800,000 Rp 12,000,000 2 Kolam tanah 40 m2 1 unit Rp 750,000 Rp 750,000 3 Peralatan 1 Paket Rp 4,500,000 Rp 4,500,000
Rp 17,250,000 II Modal Kerja1 Perbaikan kolam 400 m2 16 unit Rp 50,000 Rp 800,000 2 Beli bibit 3-4 cm 80.000 Ekor Rp 100 Rp 8,000,000 3 Tenaga kerja 2 Orang Rp 300,000 Rp 1,800,000 4 Pakan pelet 250 Sak Rp 275,000 Rp 68,700,000 5 Obat-obatan 30 Botol Rp 20,000 Rp 600,000 6 Pengairan 300 m3 Rp 5,000 Rp 1,500,000
Rp 81,450,000 III Jumlah Modal1 Investor tahun 2014 Rp 17,250,000 2 Modal kerja Rp 81,450,000
IV Laba-Rugi1 Hasil produksi 8500 kg Rp 13,500 Rp 114,750,000 2 Biaya operasional Rp 81,450,000 3 Penyusutan pertahun Rp 2,000,000 4 Keuntungan Rp 31,300,000
Perbulan Rp 10,433,334
Dawung, 29 Desember 2014
Endro Prawasono
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIRO
Alamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
REKAPITULASI HASIL PRODUKSI LELE KONSUMSI 2014
No Uraian Volume Satuan Harga Nilai I Investasi Tahun 20141 Kolam semi permanen 125 m2 5 unit Rp 2,500,000 Rp 12,500,000 2 Peralatan 1 Paket Rp 500,000 Rp 500,000
Rp 13,000,000 II Modal Kerja1 Perbaikan kolam 125 m2 5 unit Rp 75,000 Rp 375,000 2 Beli bibit ukur 7-8 cm 50.000 Ekor Rp 150,000 Rp 7,500,000 3 Tenaga kerja 3 Orang Rp 300,000 Rp 2,700,000 4 Beli pelet 150 Sak Rp 275,000 Rp 41,250,000 5 Obat-obatan 30 Botol Rp 20,000 Rp 600,000 6 Pengairan 200 m3 Rp 5,000 Rp 1,000,000
Rp 53,425,000 III Jumlah Modal1 Investor tahun 2014 Rp 13,000,000 2 Modal kerja Rp 53,425,000
IV Laba-Rugi1 Hasil produksi 5750 kg Rp 13,500 Rp 77,625,000 2 Biaya operasional Rp 53,425,000 3 Penyusutan pertahun Rp 2,000,000 4 Keuntungan Rp 22,200,000
Perbulan Rp 7,400,000 Pertahun Rp 88,800,000
Dawung, 29 Desember 2014
Kurniyati
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIROAlamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
REKAPITULASI HASIL PRODUKSI LELE KONSUMSI 2014
No Uraian Volume Satuan Harga Nilai I Investasi Tahun 20141 Kolam semi permanen 40 m2 1 unit Rp 750,000 Rp 750,000 2 Peralatan 1 Paket Rp 100,000 Rp 100,000
Rp 850,000 II Modal Kerja1 Perbaikan kolam 40 m2 1 unit Rp 50,000 Rp 50,000 2 Beli bibit ukur 7-8 cm 8.000 Ekor Rp 150,000 Rp 800,000 3 Beli pakan pellet 25 Sak Rp 275,000 Rp 687,500 4 Tenaga kerja 1 Orang Rp 300,000 Rp 900,000 5 Obat-obatan 2 Botol Rp 20,000 Rp 40,000 6 Pengairan 30 m3 Rp 50,000 Rp 150,000
Rp 8,815,000 III Jumlah Modal1 Investor tahun 2014 Rp 885,000 2 Modal kerja Rp 8,815,000
IV Laba-Rugi1 Hasil produksi 8500 kg Rp 13,500 Rp 12,150,000 2 Biaya operasional Rp 8,815,000 3 Penyusutan pertahun Rp 100,000 4 Keuntungan Rp 3,235,000
Perbulan Rp 1,078,400 Pertahun Rp 12,940,800
Dawung, 29 Desember 2014
Hadi Sukarno
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIROAlamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
REKAPITULASI HASIL PRODUKSI LELE KONSUMSI 2014
No Uraian Volume Satuan Harga Nilai I Investasi Tahun 20141 Kolam tanah 10 m2 1 unit Rp 750,000 Rp 750,000 2 Kolam semi permanen 20 m2 2 unit Rp 800,000 Rp 1,600,000 3 Peralatan 1 Paket Rp 500,000 Rp 500,000
Rp 2,850,000 II Modal Kerja1 Perbaikan kolam 30 m2 3 unit Rp 50,000 Rp 1,500,000 2 Beli bibit ukur 7-8 cm 15.000 Ekor Rp 150 Rp 2,250,000 3 Tenaga kerja 1 Orang Rp 300,000 Rp 900,000 4 Pakan pelet 45 Sak Rp 275,000 Rp 12,375,000 5 Obat-obatan 3 Botol Rp 20,000 Rp 60,000 6 Pengairan 30 m3 Rp 5,000 Rp 150,000
Rp 15,885,000 III Jumlah Modal1 Investor tahun 2014 Rp 2,850,000 2 Modal kerja Rp 15,885,000
IV Laba-Rugi1 Hasil produksi 8500 kg Rp 13,500 Rp 21,937,500 2 Biaya operasional Rp 15,885,000 3 Penyusutan pertahun Rp 150,000 4 Keuntungan Rp 5,902,500
Perbulan Rp 1,967,500
Dawung, 29 Desember 2014
Edi Widodo
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIROAlamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
REKAPITULASI HASIL PRODUKSI LELE KONSUMSI 2014
No Uraian Volume Satuan Harga Nilai I Investasi Tahun 20141 Kolam permanen 25 m2 2 unit Rp 3,000,000 Rp 6,000,000 2 Peralatan 1 Paket Rp 100,000 Rp 100,000
Rp 6,100,000 II Modal Kerja1 Perbaikan kolam 25 m2 2 unit Rp 25,000 Rp 50,000 2 Beli bibit ukur 7-8 cm 5.00 Ekor Rp 150,000 Rp 750,000 3 Pakan pelet 15 Sak Rp 275,000 Rp 4,125,000 4 Tenaga kerja 1 Orang Rp 300,000 Rp 900,000 5 Obat-obatan 2 Botol Rp 20,000 Rp 40,000 6 Pengairan 20 m3 Rp 5,000 Rp 100,000
Rp 5,065,000 III Jumlah Modal1 Investor tahun 2014 Rp 6,100,000 2 Modal kerja Rp 5,065,000
IV Laba-Rugi1 Hasil produksi 8500 kg Rp 13,500 Rp 7,762,000 2 Biaya operasional Rp 5,065,000 3 Penyusutan pertahun Rp 200,000 4 Keuntungan Rp 2,497,500
Perbulan Rp 832,500 Pertahun Rp 9,990,000
Dawung, 29 Desember 2014
Paiman Dadi Hantoro
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIROAlamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
REKAPITULASI HASIL PRODUKSI LELE KONSUMSI 2014
No Uraian Volume Satuan Harga Nilai I Investasi Tahun 20141 Kolam tanah 40 m2 2 unit Rp 500,000 Rp 1,000,000 2 Peralatan 1 Paket Rp 100,000 Rp 100,000
Rp 1,100,000 II Modal Kerja1 Perbaikan kolam 40 m2 2 unit Rp 50,000 Rp 100,000 2 Beli bibit ukur 7-8 cm 9.000 Ekor Rp 150 Rp 1,350,000 3 Pakan pelet 26 Sak Rp 275,000 Rp 7,150,000 4 Tenaga kerja 1 Orang Rp 300,000 Rp 900,000 5 Obat-obatan 4 Botol Rp 20,000 Rp 80,000 6 Pengairan 40 m3 Rp 5,000 Rp 200,000
Rp 9,780,000 III Jumlah Modal1 Investor tahun 2014 Rp 1,100,000 2 Modal kerja Rp 9,780,000
IV Laba-Rugi1 Hasil produksi 925 kg Rp 13,500 Rp 12,487,500 2 Biaya operasional Rp 9,780,000 3 Penyusutan pertahun Rp 200,000 4 Keuntungan Rp 25,075,000
Perbulan Rp 830,900 Pertahun Rp 10,030,800
Dawung, 29 Desember 2014
Priyo Suparno
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIROAlamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
REKAPITULASI HASIL PRODUKSI BENIH LELE 2014
No Uraian Volume Satuan Harga Nilai I Investasi Tahun 20141 Kolam permanen 100 m2 5 unit Rp 4,000,000 Rp 20,000,000 2 Peralatan 1 Paket Rp 500,000 Rp 500,000
Rp 20,500,000 II Modal Kerja1 Perbaikan kolam 100 m2 5 unit Rp 25,000 Rp 125,000 2 Beli bibit ukur 7-8 cm 150000 Ekor Rp 30 Rp 4,500,000 3 Tenaga kerja 2 Orang Rp 300,000 Rp 600,000 4 Pakan pellet 15 Sak Rp 150,000 Rp 1,500,000 5 Obat-obatan 5 Botol Rp 8,000 Rp 40,000 6 Pengairan 20 m3 Rp 5,000 Rp 100,000
Rp 6,865,000 III Jumlah Modal1 Investor tahun 2014 Rp 20,500,000 2 Modal kerja Rp 6,865,000
IV Laba-Rugi1 Hasil produksi 140.000 Ekor Rp 100 Rp 14,000,000 2 Biaya operasional Rp 6,865,000 3 Penyusutan pertahun Rp 1,000,000 4 Keuntungan Rp 6,135,000
Perbulan Rp 4,090,000 Pertahun Rp 49,080,000
Dawung, 29 Desember 2014
Edi Widayat
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIROAlamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
REKAPITULASI HASIL PRODUKSI BENIH LELE 2014
No Uraian Volume Satuan Harga Nilai I Investasi Tahun 20141 Kolam semi permanen 100 m2 10 unit Rp 700,000 Rp 7,000,000 2 Peralatan 1 Paket Rp 750,000 Rp 750,000
Rp 7,750,000 II Modal Kerja1 Perbaikan kolam 100 m3 10 unit Rp 50,000 Rp 500,000 2 Beli indukan lele 6 Ekor Rp 125,000 Rp 750,000 3 Beli cacing sutra 300 Gelas Rp 5,000 Rp 1,500,000 4 Beli pakan pelet 10 Sak Rp 150,000 Rp 1,500,000 5 Tenaga kerja 2 Orang Rp 300,000 Rp 600,000 6 Obat-obatan 10 Botol Rp 8,000 Rp 80,000 7 Pengairan 25 m3 Rp 5,000 Rp 125,000
Rp 5,055,000 III Jumlah Modal1 Investor tahun 2014 Rp 7,750,000 2 Modal kerja Rp 5,055,000
IV Laba-Rugi1 Hasil produksi 300.000 Ekor Rp 30 Rp 9,000,000 2 Biaya operasional Rp 5,055,000 3 Penyusutan pertahun Rp 200,000 4 Keuntungan Rp 3,745,000
Perbulan Rp 3,745,000
Dawung, 29 Desember 2014
Eko Sunarno
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIROAlamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
REKAPITULASI HASIL PRODUKSI BENIH LELE 2014
No Uraian Volume Satuan Harga Nilai I Investasi 20141 Kolam semi permanen 60 m2 10 unit Rp 250,000 Rp 2,500,000 2 Peralatan 1 Paket Rp 500,000 Rp 500,000
Rp 3,000,000 II Modal Kerja1 Perbaikan kolam 60 m2 10 unit Rp 50,000 Rp 500,000 2 Beli cacing sutra 250 Gelas Rp 5,000 Rp 1,250,000 3 Beli indukan lele 4 ekor Rp 125,000 Rp 500,000 4 Beli pakan pelet 8 Sak Rp 150,000 Rp 1,500,000 5 Tenaga kerja 1 Orang Rp 300,000 Rp 300,000 6 Obat-obatan 10 Botol Rp 8,000 Rp 80,000 7 Pengairan 20 m3 Rp 5,000 Rp 100,000
Rp 4,230,000 III Jumlah Modal1 Investor tahun 2014 Rp 3,000,000 2 Modal kerja Rp 4,230,000
IV Laba-Rugi1 Hasil produksi 230.000 Ekor Rp 30 Rp 6,900,000 2 Biaya operasional Rp 4,230,000 3 Penyusutan pertahun Rp 150,000 4 Keuntungan Rp 2,520,000
Perbulan Rp 2,520,000
Dawung, 29 Desember 2014
Ninik Muryani
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIROAlamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
REKAPITULASI HASIL PRODUKSI BENIH LELE 2014
No Uraian Volume Satuan Harga Nilai I Investasi Tahun 20141 Kolam semi permanen 42 m2 7 unit Rp 250,000 Rp 1,750,000 2 Peralatan 1 Paket Rp 500,000 Rp 500,000
Rp 2,250,000 II Modal Kerja1 Perbaikan kolam 42 m2 7 unit Rp 25,000 Rp 175,000 2 Beli indukan lele 3 Ekor Rp 125,000 Rp 325,000 3 Beli cacing sutra 150 Gelas Rp 5,000 Rp 750,000 4 Beli pakan pelet 5 Sak Rp 150,000 Rp 750,000 5 Tenaga kerja 1 Orang Rp 300,000 Rp 300,000 6 Obat-obatan 7 Botol Rp 10,000 Rp 70,000 7 Pengairan 10 m3 Rp 5,000 Rp 50,000
Rp 2,350,000 III Jumlah Modal1 Investor tahun 2014 Rp 2,250,000 2 Modal kerja Rp 2,350,000
IV Laba-Rugi1 Hasil produksi 150.000 Ekor Rp 30 Rp 4,500,000 2 Biaya operasional Rp 2,350,000 3 Penyusutan pertahun Rp 200,000 4 Keuntungan Rp 1,950,000
Perbulan Rp 1,950,000
Dawung, 29 Desember 2014
Muhamat Siget
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIROAlamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
REKAPITULASI HASIL PRODUKSI LELE KONSUMSI 2014
No Uraian Volume Satuan Harga Nilai I Investasi Tahun 20141 Kolam semi permanen 20 m2 2 unit Rp 500,000 Rp 1,000,000 2 Peralatan 1 Paket Rp 150,000 Rp 150,000
Rp 1,150,000 II Modal Kerja1 Perbaikan kolam Rp 100,000 Rp 200,000 2 Beli pakan pelet 30 Sak Rp 275,000 Rp 8,250,000 3 Beli bibit lele 5-6 cm 10.000 Ekor Rp 125 Rp 1,250,000 4 Tenaga kerja 1 Orang Rp 300,000 Rp 900,000 5 Obat-obatan 2 Botol Rp 20,000 Rp 40,000 6 Pengairan 10 m3 Rp 5,000 Rp 100,000
Rp 9,490,000 III Jumlah Modal1 Investor tahun 2014 Rp 1,150,000 2 Modal kerja Rp 9,490,000
IV Laba-Rugi1 Hasil produksi 10.000 kg Rp 13,500 Rp 13,500,000 2 Biaya operasional Rp 9,490,000 3 Penyusutan pertahun Rp 100,000 4 Keuntungan Rp 3,910,000
Perbulan Rp 1,303,300 Pertahun Rp 15,639,600
Dawung, 29 Desember 2014
Suroso
POKDAKAN
MINO TRISNOKELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DUKUH KLIROAlamat : Dk. Kliro RT. 16, Ds. Dawung, Kec. Sambirejo, Kab. Sragen
REKAPITULASI HASIL PRODUKSI LELE KONSUMSI 2014
No Uraian Volume Satuan Harga Nilai I Investasi Tahun 20141 Kolam tanah 15 m2 1 unit Rp 500,000 Rp 500,000 2 Peralatan 1 Paket Rp 150,000 Rp 150,000
Rp 650,000 II Modal Kerja1 Perbaikan kolam Rp 100,000 2 Beli pakan pelet 15 Sak Rp 275,000 Rp 4,125,000 3 Beli bibit lele 5-6 cm 5.000 Ekor Rp 125 Rp 625,000 4 Tenaga kerja 1 Orang Rp 300,000 Rp 900,000 5 Obat-obatan 1 Botol Rp 20,000 Rp 20,000 6 Pengairan 10 m3 Rp 5,000 Rp 50,000
Rp 5,195,000 III Jumlah Modal1 Investor tahun 2014 Rp 650,000 2 Modal kerja Rp 5,195,000
IV Laba-Rugi1 Hasil produksi 10.000 kg Rp 13,500 Rp 6,750,000 2 Biaya operasional Rp 5,195,000 3 Penyusutan pertahun Rp 50,000 4 Keuntungan Rp 1,505,000
Perbulan Rp 501,660 Pertahun Rp 6,020,000
Dawung, 29 Desember 2014
Parni
KEPEMILIKAN KOLAM
PEMBUATAN KOLAM
PEMBENIHAN
PEMBESARAN LELE
PANEN
Top Related