Memanfaatkan Kerangka Logis
(LOGICAL FRAMEWORK))(
Kenapa melakukan Perencanaan ?
• Memberikan arah
• Menghubungkan aksi-aksi dengan tujuan
• Kebutuhan alokasi sumber daya secara tepat
• Kebutuhan melakukan monitoring & evaluasi secara benar
Namun demikian: Terlalu banyak detil
bisa menimbulkan beban yang berat
untuk manajemen dan staf
• Memberikan arah
• Menghubungkan aksi-aksi dengan tujuan
• Kebutuhan alokasi sumber daya secara tepat
• Kebutuhan melakukan monitoring & evaluasi secara benar
Namun demikian: Terlalu banyak detil
bisa menimbulkan beban yang berat
untuk manajemen dan staf
BAGAIMANA?? kita yakin bahwa kita telah melakukan
perencanaan secara baik??
JELAS tentang “perubahan” (=hasil) yang ingin dicapai
LOGIS, sesuai dan tepat dalam memilih strategi untuk mencapai “perubahan” itu
KREATIF DAN INOVATIF dalam mengantisipasi perubahan situasi
EFEKTIF dalam memanfaatkan berbagai sumber daya
BERKELANJUTAN (SUSTAINABLE) dampak yang
kita timbulkan dari hasil kerja kita TRANSPARAN atas keberhasilan dan pemanfaatan
sumber dayaBIJAKSANA mengambil pelajaran/hikmah
PENGELOLAAN PROGRAMBERBASIS HASIL
(RESULT BASED MANAGEMENT/RBM)Adalah kerangka analisa yang didesain untuk
menghasilkan informasi yang cukup akurat tentang hasil-hasil sebuah program
Pemanfaatan RBM menjelaskan “logika rangkaian hasil” atau perubahan yang diharapkan akan terjadi dari waktu ke waktu, beserta relasi antar satu keadaan dengan keadaan lain, karena adanya intervensi sebuah program.
Dengan berpijak kepada “hasil” dan penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai “hasil” tersebut, RBM memberi ruang bagi pengelola program untuk melakukan inovasi dan kreativitas berstrategi (=kegiatan-kegiatan)
FOKUS BERBAGAI PENDEKATAN BERBASIS HASIL/BASIS KINERJA
Adalah pada penetapan “logika perubahan” atau the logic of (how) change (might happen) yang kita kembangkan. Aktivitas/kegiatan-kegiatan dan anggaran dirancang untuk menghasilkan logika perubahan tersebut.
Ada banyak jenis manajemen program yang dikembangkan dengan pendekatan berbasis hasil: Project Cycle Management (PCM), Result Based Management (RBM), Outcome mapping, dan Theory of Change
FOKUS BERBAGAI PENDEKATAN BERBASIS HASIL/BASIS KINERJA
Kecuali theory of change, rata-rata manajemen program dikembangkan sebagai sebuah proses yang linear (kompleksitas diwadahi dalam asumsi) dengan 3 level perubahan. Perbedaan terletak pada terminologi yang digunakan untuk menjelaskan logika rangkaian hasil di 3 level perubahan tersebut
PCM/ZOPP RBM OUTCOME MAPPING
GOAL IMPACT LOVE TO SEE
PURPOSE OUTCOME LIKE TO SEE
OUTPUT OUTPUT EXPECT TO SEE
FOKUS BERBAGAI PENDEKATAN BERBASIS HASIL/BASIS KINERJA
Sementara Kerangka Logis (Logical Framework) atau yang biasa dikenal dengan LFA (Logical Framework Analysis) berbentuk matriks merupakan instrumen untuk mendetilkan logika perubahan kita dengan memasukkan:– Indikator– Sumber verifikasi– Asumsi (dan resiko)
(beberapa bentuk LFA juga memasukkan penerima manfaat (intended beneficiaries)
Apa yang akan kitalakukan?
Apakah kitatelah melakukan-nya dengan benar?
Apakah kita telah melakukan halyang benar/tepat?
Siklus programDalam PCM
Siklus programDalam PCM
7 LANGKAH PERENCANAAN KERANGKA LOGIS7 LANGKAH PERENCANAAN KERANGKA LOGIS
Step 1 Analisis Situasi
Step 2 Analisis Strategi
Step 3 Pengembangan Desain Program
Step 4 Matriks Kerangka Logis
Step 5 Analisis Stakeholder
Step 6 Penjadwalan Pelaksanaan Aktivitas dan Pemanfaatan Sumber Daya
Step 7 Rancangan M&E
Step 1 Analisis Situasi
Step 2 Analisis Strategi
Step 3 Pengembangan Desain Program
Step 4 Matriks Kerangka Logis
Step 5 Analisis Stakeholder
Step 6 Penjadwalan Pelaksanaan Aktivitas dan Pemanfaatan Sumber Daya
Step 7 Rancangan M&E
Analisis Situasi
• Evaluasi/review Program
• Analisis SWOT
• Pohon Masalah
• Evaluasi/review Program
• Analisis SWOT
• Pohon Masalah
analisis situasi, analisis strategi, dan beberapa
bagian dari analisis stakeholder
Menjadi “Latar Belakang” atau “Pengantar” dalam sebuah usulan
program
Contoh pohon
masalah
BANJIR MENGGENANGI
PEMUKIMAN KITA TIAP TAHUNNYA
Aset-aset produksi warga (harta-benda)
makin menipis
Pengembang hanya pikir keuntungan
Pemukiman dibuat tanpa
amdal lingkungan yg
baik
Sampah dibuang ke
sungai seenaknya
Kontrol Pemda lemah
Perubahan iklim
Sungai disekitar wilayah kita makin
sempit
Terjadi proses pemiskinan
Penyakit menular sering berjangkit
Sistem pembuangan air limbah jelek
Curah hujan makin lebat dan makin
sering
Makin banyak
rumah di bantaran sungai
Kesadaran masyarakat rendah tentang
lingkungan hidup
Konsumsi energi tidak terkendali yang
menyebabkan makin banyak polusi
BANJIR MENGGENANGI
PEMUKIMAN KITA TIAP TAHUNNYA
Aset-aset produksi warga (harta-benda)
makin menipis
Pengembang hanya pikir keuntungan
Pemukiman dibuat tanpa
amdal lingkungan yg
baik
Sampah dibuang ke
sungai seenaknya
Kontrol Pemda lemah
Perubahan iklim
Sungai disekitar wilayah kita makin
sempit
Terjadi proses pemiskinan
Penyakit menular sering berjangkit
Sistem pembuangan air limbah jelek
Curah hujan makin lebat dan makin
sering
Makin banyak
rumah di bantaran sungai
Kesadaran masyarakat rendah tentang
lingkungan hidup
Konsumsi energi tidak terkendali yang
menyebabkan makin banyak polusi
Mencari PILIHAN
strategi dari pohon
masalah
MENGEMBANGKAN STRATEGI-STRATEGI UTAMA MENJADI “HASIL-HASIL” (MEMBANGUN LOGIKA POHON HASIL ATAU LOGIKA PROGRAM)
Masyarakat hidup lebih sejahtera dan aman di
lingkungan pemukimannya
Banjir terkendali sehingga tidak merusak sumber-sumber penghidupan warga
Meningkatnya sistem pengawasan Pemda
terhadap pembangunan
pemukiman
Meningkatnya kesadaran warga untuk mengelola
lingkungan hidupnya
Kawasan bantaran sungai tertata baik
Meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang lingkungan hidup
Memperkuat kontrol Pemda
terhadap pembangunan
Menata-ulang kawasan bantaran
sungai
MENGEM-
BANGKAN
PROGRAM
Latar Belakang / Pengantar1. Apa problem utamanya? Sebutkan beberapa contoh/data statistik
yang menyatakan hal tersebut memang problem diwilayah anda
2. Kenapa problem tersebut perlu/penting untuk ditangani? Apa yang akan terjadi bila problem tidak ditangani? Gunakan hubungan kausal (khususnya bagian efek/cabang) yang ada dalam pohon masalah
3. Apa peluang-peluang yang bisa anda manfaatkan untuk menjalankan strategi-strategi yang telah anda petakan diatas?
4. Jelaskan kekuatan/aset-aset (pengetahuan, jaringan, dll) organisasi anda yang berkaitan dengan upaya untuk memberi solusi terhadap problem tersebut. Apa yang menjadi kompetensi organisasi untuk mendorong solusi atas problem? (misalnya saja pengalaman-pengalaman organisasi untuk menjalankan program sejenis). Bagaimana kekuatan organisasi bisa dimanfaatkan untuk mendorong peluang-peluang yang ada? Ambil dari SWOT Analysis.
5. Berbekal pada peluang dan kekuatan, apa tujuan program anda dan strategi mendasar apa yang akan digunakan?
DESAIN PROGRAM
Membangun “Logika Rangkaian Hasil”
KETERKAITAN INPUT DENGAN DAMPAKKETERKAITAN INPUT DENGAN DAMPAK
Sumber daya
Kegiatan
Output
TujuanProgram
Tujuan umum
Tingkatan tujuan/HASIL/PERUBAHAN
Tingkatan tujuan/HASIL/PERUBAHANLogika
Intervensi
Tujuan Umum
Tujuan Program
Hasil-hasil Program
Kegiatan-Kegiatan
Cara/alat/sumber daya
Aspek fisik dan non fisik yg dibutuhkan agar kegiatan bisa
terlaksana
Tingkat tujuan jangka panjang, dimana program akan memberikan kontribusinya di tataran publik
Tujuan utama program, perubahan kondisi yang diharapkan terjadi berkaitan dengan kemanfaatan berkelanjutan bagi kelompok sasaran yang dituju
Output atau “perubahan terukur” yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan-kegiatan
Aksi/Tugas yang dilakukan sebagai bagian dari program untuk mencapai hasil-hasil tertentu
“HASIL”merupakan elemen kunci dalam RBM
yangmenitikberatkan pada “perubahan”
yang dicapai“HASIL” adalah:
Konsekwensi dari aksi yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu
Perubahan kondisi yang bisa diukur, yang terjadi karena hubungan sebab-akibat
PRINSIP PENETAPAN HASILS = Spesific (spesifik/khusus)M = Measurable (dapat diukur)A = Achievable (dapat dicapai)R = Relevant (sesuai dengan tujuan)T = Time bound (punya batas waktu)
TINGKATAN TUJUAN/HASIL Output):
Berbeda dengan kegiatan (yang adalah aksi yang harus/akan dilakukan dalam rangka menjalankan program), output adalah efek jangka pendek yang menjadi hasil dari – atau – terjadi karena pelaksanaan kegiatan
Output sepenuhnya berada dalam kontrol dan tanggung jawab managemen program
Tujuan Program (Purpose/Objective)
Perubahan yang terlihat pada tingkatan komunitas yang didukung/dipengaruhi, yang diperoleh dalam jangka waktu program, dan merupakan konsekwensi logis dari kombinasi pencapaian beberapa output tertentu.
Tujuan Program berada dalam tanggung jawab manajemen program, meskipun ada faktor luar yang tidak bisa dikontrol yang juga berpengaruh (asumsi & resiko) dan mesti dikelola.
TINGKATAN HASIL-TUJUAN Sasaran Umum/Tujuan Jangka Panjang (Goal)
Perubahan yang terlihat pada tingkatan publik (=Perubahan terhadap komunitas yang lebih luas, berskala kabupaten/regional/nasional) yang diperoleh dalam jangka waktu panjang, dan merupakan konsekwensi logis dari kombinasi pencapaian beberapa tujuan program
Dampak tidak sepenuhnya berada dalam kontrol dan tanggung jawab managemen program (banyak faktor eksternal yang berpengaruh atas pencapaian dampak), namun management program memiliki tanggung jawab untuk menganalisis sejauh mana pencapaian tujuan program mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian dampak ini.
PERTANYAAN-PERTANYAAN POKOKUNTUK MEMBANTU MENENTUKAN
TINGKATAN HASIL-TUJUAN
Kenapa kita melakukan program ini? Membantu untuk merumuskan tujuan umum atau dampak ditingkat
kabupaten, regional, nasional atau ditingkat publik
Apa yang ingin kita capai? Siapa yang akan kita dukung/siapa yang akan menerima manfaat langsung/ siapa yang akan dipengaruhi?
Membantu merumuskan tujuan program/project dan hasil-hasil program/project
Bagaimana kita akan mencapai apa yang kita inginkan? Membantu merumuskan aktifitas/kegiatan yang akan
dilakukan, berikut sumber daya yang diperlukan
Perbedaan antara “kegiatan” dan “output”
Perbedaan antara “kegiatan” dan “output”
Sering orang menyamakan antara “KEGIATAN” dengan “OUTPUT/HASIL JANGKA PENDEK”.
Kegiatan adalah aksi yang harus/akan dilakukan dalam rangka menjalankan program. Output adalah efek jangka pendek yang menjadi hasil dari –atau- yang terjadi karena pelaksanaan sebuah kegiatan.
Sebagai contoh, pelatihan adalah sebuah kegiatan. Sementara “output” akan menggambarkan “perolehan ketrampilan atau kemampuan baru” yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan itu.
KegiatanKegiatan
terlaksanaOutput
ContohPerbedaan antara “kegiatan” dan
“output”
ContohPerbedaan antara “kegiatan” dan
“output”Kegiatan Kegiatan terlaksana Output
Pelatihan keuangan untuk mitra-mitra Yappika
Pelatihan dilakukan di Jakarta, diikuti oleh 10 staf keu. lembaga mitra dengan materi: prosedur standar pelaporan keuangan, pembukuan keuangan dan bukti-bukti
8 dari 10 mitra meningkat ketrampilan pembukuan keuangannya, ditandai dengan makin sedikitnya kesalahan pada pelaporan keuangan triwulanan
Kampanye penyadaran publik untuk pelestarian hutan dalam bentuk talk-show radio
Telah terlaksana 4 kali talk-show dalam 1 bulan di radio Nikoya. Isu yang dibahas dalam talk-show adalah manfaat pelestarian hutan untuk ketersediaan air minum, manfaat pelestarian hutan untuk mencegah banjir, status hutan saat ini dan korelasi antara kebijakan kehutanan terhadap kerusakan hutan, serta rekomendasi RUU PSDA yang diusung Koalisi Hutan Kita
Makin banyak publik yang tertarik dan mendukung pelestarian hutan, ditandai dengan: (a) makin banyaknya audiens yang berkomentar tentang manfaat pelestarian hutan (jumlah komentator meningkat 20% dari 1 talk-show ke talk-show berikutnya); (b) Pengisian 500 buah petisi dukungan thd rekomendasi RUU PSDA (tentang pelestarian hutan) dari pendengar radio Nikoya
Matriks Kerangka LogisMatriks Kerangka Logis
Matriks Kerangka Logis adalah 1-2 halaman ringkasan yang menjelaskan:
KENAPA sebuah program dilakukan
APA yang ingin dicapai oleh program tersebut
BAGAIMANA caranya program akan mencapai hasil yang diharapkan
APA SAJA faktor eksternal yang pokok utk menjamin kesuksesannya
BAGAIMANA caranya untuk mengukur keberhasilan program
DIMANA mendapatkan informasi untuk mengukur keberhasilan itu
Matriks Kerangka Logis adalah 1-2 halaman ringkasan yang menjelaskan:
KENAPA sebuah program dilakukan
APA yang ingin dicapai oleh program tersebut
BAGAIMANA caranya program akan mencapai hasil yang diharapkan
APA SAJA faktor eksternal yang pokok utk menjamin kesuksesannya
BAGAIMANA caranya untuk mengukur keberhasilan program
DIMANA mendapatkan informasi untuk mengukur keberhasilan itu
Bentuk Dasar Log-frame
Bentuk Dasar Log-frame
Indikator ke-berhasilan
Logika Intervensi
Sumber2 verifikasi
Asumsi
Sasaran Umum
Tujuan Program
Hasil-hasil (output)
Kegiatan Cara/alat Biaya/ Ongkos
Pre-kondisi
Sasaran Umum = Tujuan Jangka Panjang
Isi Kerangka Logis (Log-Frame)Isi Kerangka Logis (Log-Frame)Logika Intervensi
Indikator-indikator (dan target indikator)
Sumber verifikasi
Asumsi dan resiko
Sasaran/Tujuan umum
Problem besar/mendasar apa yang diharapkan bisa dibantu pemecahannya dengan melaksanakan program?
Tujuan Program
Perubahan apa yang diinginkan terjadi untuk pemanfaat atau kelompok sasaran program? Apa yang ingin dicapai dalam kurun waktu program?
Faktor-faktor eksternal apa yang harus ada sehingga pencapaian tujuan program akan berkontribusi pada tercapainya sasaran umum program?
Hasil yang diharapkan (output)
Apa saja bentuk pelayanan yang akan dihasilkan program? Apa saja hasil utama program?
Faktor-faktor eksternal apa yang harus ada sehingga pencapaian output akan mengarah pada pencapaian tujuan program?
Pre-kondisi:Faktor dan aksi apa diluar kontrol manajemen program yang harus ada sebelum program bisa berjalan?
Dim
ana d
icari
data
dan info
rmasi
untu
k p
em
bukti
an t
ers
ebut?
B
agaim
ana m
eto
da m
enca
rinya?
Apa s
aja
yang b
isa d
ijadik
an b
ukt
i bahw
a h
asi
l dan t
uju
an p
rogra
m
tela
h t
erc
apai dan p
roble
m
berh
asi
l dis
ele
siaka
n?
Kolom 2 - 4Kolom 2 - 4Indikator Alat untuk memberikan signal tentang pencapaian
hasil program dalam bentuk yang terukur dan operasional – mengukur pencapaian hasil aktual versus hasil yang diharapkan
Sumber verifikasi
Dokumen, laporan, dan sumber-sumber lain yang menyediakan informasi untuk mencek indikator
Asumsi Faktor-faktor eksternal yang penting untuk keberhasilan program namun berada diluar kendali program. Tugas dari program adalah memonitor apakah asumsi masih valid
Pre-kondisi Kondisi yang harus ada sebelum sebuah program dapat berlangsung, seperti: dimulai dengan aktivitas tertentu. Pre-kondisi biasanya akan mencakup ketersediaan sumber-sumber daya
Indikator Indikator
Karena RBM menitikberatkan pada perubahan yang bisa dicapai ketimbang pengelolaan aktivitas,
pengukuran capaian menjadi sangat penting
1. Indikator adalah Alat ukur, kualitatif dan kuantitatif, yang digunakan untuk
memantau pencapaian “perubahan” (=hasil+tujuan) Suatu kondisi yang memberikan peneguhan atau
menunjukkan fakta konkrit bahwa hasil tertentu telah dapat dicapai
Indikator harus mampu memperlihatkan perubahan dari suatu kondisi/situasi tertentu, sebagai konfirmasi dari adanya kemajuan pencapaian hasil dan tujuan
Karena RBM menitikberatkan pada perubahan yang bisa dicapai ketimbang pengelolaan aktivitas,
pengukuran capaian menjadi sangat penting
1. Indikator adalah Alat ukur, kualitatif dan kuantitatif, yang digunakan untuk
memantau pencapaian “perubahan” (=hasil+tujuan) Suatu kondisi yang memberikan peneguhan atau
menunjukkan fakta konkrit bahwa hasil tertentu telah dapat dicapai
Indikator harus mampu memperlihatkan perubahan dari suatu kondisi/situasi tertentu, sebagai konfirmasi dari adanya kemajuan pencapaian hasil dan tujuan
Indikator Indikator
2. Ada 2 macam indikator:
Indikator kuantitatif ---- mengukur kuantitas, seperti: jumlah, prosentase, tingkat pendapatan
Indikator kualitatif ---- merefleksikan opini, judgement, persepsi, dan perilaku orang atas subyek/isu tertentu; misalnya: tingkat kepuasan, tingkat pengaruh, tingkat partisipasi, tingkat keterbukaan, aplikasi informasi/teknologi, bentuk dialog
2. Ada 2 macam indikator:
Indikator kuantitatif ---- mengukur kuantitas, seperti: jumlah, prosentase, tingkat pendapatan
Indikator kualitatif ---- merefleksikan opini, judgement, persepsi, dan perilaku orang atas subyek/isu tertentu; misalnya: tingkat kepuasan, tingkat pengaruh, tingkat partisipasi, tingkat keterbukaan, aplikasi informasi/teknologi, bentuk dialog
Indikator Indikator
3. Pada beberapa kasus, indikator merupakan gabungan antara:
• kualitas• kuantitas• waktu• tempat
4. Dalam indikator, perlu pula disertakan strategi untuk meninjau manfaat/pengaruh program terhadap kesetaraan gender. Misalnya dengan cara:• Kuantitas --- segregasi jumlah pemanfaat/pengaruh atas
dasar jenis kelamin laki/perempuan• Kualitas --- pemisahan tingkatan perkembangan atas
dasar jenis kelamin laki/perempuan
3. Pada beberapa kasus, indikator merupakan gabungan antara:
• kualitas• kuantitas• waktu• tempat
4. Dalam indikator, perlu pula disertakan strategi untuk meninjau manfaat/pengaruh program terhadap kesetaraan gender. Misalnya dengan cara:• Kuantitas --- segregasi jumlah pemanfaat/pengaruh atas
dasar jenis kelamin laki/perempuan• Kualitas --- pemisahan tingkatan perkembangan atas
dasar jenis kelamin laki/perempuan
Valid Dapatkah “hasil” dan “tujuan” diukur menggunakan indikator ini? Dapatkah indikator mengidentifikasi perubahan yang terjadi
sebagai konsekwensi dari pelaksanaan aktifitas?
Bermanfaat Apakah informasi yang diperoleh dari indikator tersebut
bermanfaat bagi pengambil keputusan?
Sederhana dan tidak butuh biaya besar untuk mengoleksi data/ informasi Mudahkah mengumpulkan dan menganalisis informasi yang
didapat dengan biaya yang masuk akal?
Dapat diandalkan/reliable Mampukah indikator yang dipilih menjadi alat ukur yang akurat
dan cukup konsisten dari waktu ke waktu
KRITERIA UNTUK SELEKSI INDIKATOR
Indikator - contohIndikator - contoh
HASIL: MEMBAIKNYA STATUS
KESEHATAN
Set kualitas (jenis indikator): tingkat mortalitas menurun
Set kelompok sasaran (siapa): tkt mortalitas bayi menurun
Set tempat (dimana): di Kabupaten Toli-toli Set kuantitas (berapa banyak): menurun dari X ke Y Set waktu (kapan): di tahun 2006
HASIL: MEMBAIKNYA STATUS
KESEHATAN
Set kualitas (jenis indikator): tingkat mortalitas menurun
Set kelompok sasaran (siapa): tkt mortalitas bayi menurun
Set tempat (dimana): di Kabupaten Toli-toli Set kuantitas (berapa banyak): menurun dari X ke Y Set waktu (kapan): di tahun 2006
Indikator kualitatif - contohIndikator kualitatif - contoh
HASIL: MENGUATNYA KETERLIBATAN MASYARAKAT DALAM PENGAMBILAN KEBIJAKAN Jenis indikator: tingkat partisipasi masyarakat dampingan dalam
menyusun kebijakan di sektor X Tempat: di Kabupaten Banjar Tingkat Perkembangan: dari awalnya diundang dalam
pembahasan kebijakan dan hanya mampu jadi peserta non-aktif; kemudian mulai mampu mengungkapkan pendapat dengan cukup vokal dan didengar; step lanjutan adalah beberapa gagasan yang diutarakan menjadi bagian dari kebijakan; sampai ditunjuk menjadi salah satu drafter untuk menyusun kebijakan lanjutan di sektor tertentu. Dilakukan analisis terpisah atas tingkat partisipasi wakil laki-masyarakat yg laki-laki dengan perempuan
Waktu: di tahun 2008 sudah menjadi drafter kebijakan
Menseleksi Sumber VerifikasiMenseleksi Sumber VerifikasiB
iaya
Kompleksitas
Catatan Administratif
Laporan Manajemen
Data Statistik Rutin
Data statistik rutinyang diadaptasi
Wawancarapenerima manfaat
Survey spesifik
“ASUMSI”Perubahan sosial tidaklah linear. Selalu ada faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pelaksanaan program karena program tidak berlangsung dalam suasana/lingkungan yang
sepenuhnya terkontrol seperti halnya di laboratorium
“ASUMSI” adalah:Kondisi eksternal yang dibutuhkan untuk memfasilitasi
pencapaian hasil-hasil yang diharapkanKondisi tersebut harus ada supaya hubungan sebab-
akibat dapat berlangsung sesuai dengan harapan (rangkaian logis analisis kita dapat berjalan dengan bantuan asumsi yang akurat)
Kondisi tersebut tidak dapat dikontrol oleh manajemen program, namun dapat diantisipasi untuk merancang logika pikir kita
Meninjau “asumsi”Apakah asumsi tersebut penting?
Apakah asumsi tersebut memang betul ada
Selalu ada, tak pernah berubah
Kemungkinan besar akan tetap ada
Besar kemungkinan berubah
Jangan menyertakannya sebagai asumsi
Bisakah mendesain ulang proyek utk mempengaruhi keberadaan asumsi tersebut?
Sertakan sebagai asumsi
Desain ulang proyek dg menambahKegiatan/output
Proyek tidak feasible
Tidak
Ya
YaTidak
Contoh asumsi
Kalau dana dan trainer yg kompeten ada
Maka training manajemen dan ketrampilan kepada petani bisa dilakukan
… dan tersedia dana kredit bagi petani
Maka petani akan mampu mengembangkan usaha pertanian mereka
… dan kalau harga produk pertanian relatif stabil seperti saat ini yang memberi keuntungan bagi petani
… dan kalau inflasi dan harga kebutuhan pokok tetap cukup rendah seperti sekarang
Maka petani akan meningkat kualitas hidupnya
Maka petani meningkat pendapatannya
prekondisi
kegiatan asumsi
asumsi
asumsi
output
tujuan
Sasaran umum
Dimana harus menempatkan asumsi?
Dimana harus menempatkan asumsi?
Asumsi yang penting untuk mencapai hasil
Pada tingkat kegiatan yang sesuai untuk memberikan hasil tertentu
Asumsi yang pokok untuk mencapai tujuan program
Pada tingkat hasil-hasil yang diharapkan
Asumsi yang penting untuk mencapai sasaran utama
Pada tingkat tujuan proyek
Catatan: tidak perlu asumsi Pada tingkat sasaran utama
ANALISIS STAKEHOLDER
ANALISIS STAKEHOLDER
Definisi Stakeholder– Aktor/institusi yang bisa/mampu mempengaruhi proses
pencapaian hasil dan tujuan program– Pihak-pihak yang terkena dampak dari implementasi program
Tujuan analisis stakeholder- Mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait dalam isu-isu yang
digarap dalam program, peran-perannya, kepentingannya, dan dampak/efek yang ditimbulkan oleh adanya pihak-pihak tersebut terhadap isu
- Dengan identifikasi tersebut, pengelola program menjadi sensitif terhadap kepentingan-kepentingan stakeholder; dan dalam jangka panjang dapat menciptakan strategi untuk meminta dukungan dari stakeholder tertentu
Jenis-jenis pelibatan/partisipasiJenis-jenis pelibatan/partisipasi
Informasi: stakeholder memiliki akses tentang bagaimana dan kenapa sebuah keputusan dibuat
Konsultasi (dialog): perancang program mempertimbangkan opini stakeholder, khususnya untuk beberapa isu khusus
Koordinasi: stakeholders mempunyai program atau kegiatan yang mirip dan program kita membutuhkan koordinasi supaya tdk tumpang tindih/duplikasi namun tdk perlu join sumber daya.
Negosiasi: stakeholder aktif terlibat dalam bentuk memberikan konsultasi, saran-saran, sekaligus terlibat dalam menegosiasikan solusi utk program yang dilaksanakan termasuk negosiasi tentang usulan program)
Tanggung-jawab bersama (shared responsibility)/kerja-sama: stakeholders yang terlibat sama-sama memiliki tanggung jawab untuk mengelola program dan dalam memanfaatkan sumber daya
Tabel Analisis Stakeholder: Tabel Analisis Stakeholder:
OrganisasiPosisi dan
KepentingannyaInformasi/kerja
sama yang diperlukan
Cara-cara melakukan pendekatan
1. …... …… ……… a…..b…..
2. ….. …… …… a…..b……c…….
3. ….. ……. …… a…….
MonitoringMonitoring Pengukuran/penelaahan kemajuan proyek terus
menerus, secara periodik dan sistematik.
Sehingga kita tahu apakah: Kegiatan telah dilaksanakan dengan kualitas seperti
harapan Sumber-sumber daya digunakan secara baik Output/hasil dicapai sesuai dengan target waktunya Kemajuan pencapaian tujuan sesuai dengan rencana
MonitoringMonitoring Dalam rangka:
Mengambil keputusan tentang status pencapaian hasil
Merayakan keberhasilan-keberhasilan Melakukan koreksi-koreksi yang dibutuhkan,
misalnya modifikasi kegiatan dan penjadwalannya, penyempurnaan staffing bila dibutuhkan
Mengambil pelajaran berharga
EvaluasiEvaluasi Pengukuran/penelaahan proyek di akhir periode
proyek
Sehingga kita tahu apakah: Tujuan memang telah dicapai Bukti-bukti bahwa tujuan berkontribusi terhadap
sasaran umum bisa dilihat Strategi dan pendekatan proyek memang sesuai Manajemen/pengorganisasian proyek prima, terbaik
di sektornya
EvaluasiEvaluasi Dalam rangka:
Mengambil keputusan tentang status pencapaian hasil, tujuan dan kontribusi terhadap sasaran umum
Merayakan keberhasilan-keberhasilan Melakukan koreksi-koreksi yang dibutuhkan,
terutama dalam kaitan dengan strategi, pendekatan, tujuan, kelompok sasaran, dll (tingkat makro)
Mengambil pelajaran berharga
Persamaan Monitoring dan EvaluasiPersamaan Monitoring dan Evaluasi
Sama-sama merupakan pengukuran/penelahaan
Sama-sama fokus terhadap pembelajaran yang didapat dari keberhasilan maupun kegagalan
Sama-sama mengarah pada akuntabilitas Dua-duanya diharapkan menghasilkan
perubahan ke arah yang lebih baik
Perbedaan Monitoring dan EvaluasiPerbedaan Monitoring dan EvaluasiMonitoring Evaluasi
Dilakukan secara periodik selama proyek berjalan
Dilakukan pada saat proyek berakhir atau berada pada phase tertentu
Fokus pada pencapaian output/hasil dan kemajuan pencapaian tujuan
Fokus pada pencapaian tujuan dan sasaran umum
Bisa menghasilkan perubahan di tingkat kegiatan, strategi mikro, jadwal/waktu, staffing, dan pengalokasian sumber daya
Menghasilkan perubahan pada tataran pendekatan, strategi makro, bahkan tujuan dan sasaran umum
Kenapa melakukan Monitoring & EvaluasiKenapa melakukan
Monitoring & Evaluasi Menarik pembelajaran Menguatkan akuntabilitas (internal dan
eksternal) Meningkatkan efektifitas dan efficacy Memotivasi, dengan adanya umpan balik
tentang pencapaian hasil dan tujuan Menguatkan kredibilitas ketika hasil-hasil dan
tujuan dapat dicapai dan diperlihatkan
Sistem monitoringSistem monitoring
Apa yang harus dimonitor? Bagaimana metode koleksi, kompilasi,
dan analisisnya? Kapan dilakukan? Siapa yang bertanggung-jawab? Bagaimana hasil monitoring disajikan
dan kepada siapa?
Pengembangan Sistem MonitoringPengembangan Sistem MonitoringLOGIKA
INTERVENSIINDIKATOR SUMBER
VERIFIKASI
METODEPENGUMP.DATA/INFO
FREKWENSIPENGUMPDATA/INFO
Sasaran Utama
TujuanProgram
Hasil-hasil/Output
PJ
Buat uraian dengan menggabungkan sumber-sumber verifikasi, cara pengumpulan data/info, dan penanggung-jawab pencarian data/info yang sama.
Top Related