*
*
*
*
Mortalitas
Oleh: Omas Bulan Samosir
Program Studi Kajian Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Program Pascasarjana Universitas Indonesia
Semester Genap Tahun Akademik 2010/2011
*
*
*
*
Materi perkuliahan
Tren, pola dan perbedaan mortalitasPenyebab endogen dan eksogen kematian bayiDeterminan mortalitasEstimasi tingkat mortalitasMorbiditasDiagram LexisPresentasi paper individu
Paper individu
Isi: kajian mortalitas dan morbiditas di suatu negara, selain IndonesiaReferensi: bisa lebih dari satuKajian mortalitas dan morbiditas: tingkat, tren, pola, perbedaan, determinan, program-program pembangunan kesehatanSekitar 10 halamanDipresentasikan dalam perkuliahan yang ke-11 dan ke-12Durasi: 15 menit (10 menit presentasi, 5 menit diskusi)Jumlah slide paling banyak
*
*
Negara-negara yang sudah dikaji
Selandia Baru, Tonga, FijiKosta Rika, Haiti, Republik Dominika, Argentina, PanamaBotswana, Sierra Leone, LibyaNepal, Laos (sudah), UzbekistanKanada
*
*
Urutan presentasi dan negara
9 Purnawati Haiti
4 Sri Listianti Kosta Rika
8 M. Arief Fiji
11 Rany Uzbekistan
6 Baihaqi Republik Dominika
15 Tuty Selandia Baru
10 Purwo Argentina
14 Susiawati Sierra Leone
1 Deshinta Nepal
3 Rosya Tonga
7 Baiq Libya
13 Sinta Panama
5 Akhmad Laos
12 Rizky Kanada
2 Monang Botswana
*
*
*
*
Topik-topik pembahasan kuliah ke-8: Selasa, 12 April 2011
Tren, pola dan perbedaan mortalitasPenyebab endogen dan eksogen kematian bayiDeterminan mortalitas
*
*
*
*
Kematian perinatal
Kematian janin setelah kehamilan tujuh bulan atau lebih atau kematian neonatal dini bayi usia 0-6 hari.
*
*
*
*
Angka Kematian Perinatal (perinatal mortality rate/PMR)
Banyaknya kematian perinatal per 1000 kelahiran hidup dan kelahiran mati.
D0-6 + Df
Rumus:PMR = x 1000
B + Df
*
*
*
*
Contoh:
Pada tahun 1994 ada 4.048 kelahiran mati janin usia 28 minggu atau lebih (Df), 2.086 kematian bayi usia kurang dari 1 minggu dan 1.238.328 kelahiran hidup di Jepang.
4.048 + 2.086
PMR = 1000 = 4,94
1.238.328 + 4.048
Artinya, dari 1000 bayi yang lahir hidup dan yang lahir mati di Jepang, sekitar lima (5) meninggal pada usia kurang dari satu minggu atau saat usia kandungan 28 minggu atau lebih pada tahun 1994.
*
*
*
*
Analisis mortalitas
Tren, pola dan perbedaan mortalitasTren: perubahan tingkat mortalitas antarwaktu. Pola: pendidikan dan kuintil indeks kekayaan) atau rasio (seperti umur dan pendapatan). Perbedaan mortalitas: wilayah dan tempat tinggal.
*
*
Tingkat mortalitas (mortality levels) (1)
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate/CDR).Angka Kematian Menurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR).Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR).Angka harapan hidup saat lahir (life expectancy at birth/eoo).Angka Kematian Perinatal (Perinatal Mortality Rate/PMR).
*
*
Tingkat mortalitas (mortality levels) (2)
Angka Kematian Bayi Neonatum (Neonatal Death Rate/NNDR).Angka Kematian Bayi Post-neonatum (Post-neonatal Death Rate/PNNDR).Angka Kematian Anak (Child Mortality Rate/CMR).Angka Kematian Anak Usia Bawah Lima Tahun (Under-five Mortality Rate/U-5MR).Rasio Kematian Maternal (Maternal Mortality Ratio/MMR).
*
*
*
*
Tren CDR, IMR dan eoo di beberapa tempat di dunia, 1974, 1984, 1994 dan 2009
WilayahCDRIMReoo1974198419942009198419942009198419942009Dunia13,01198846346616569Negara-negara maju-9101019106737577Negara-negara berkembang-1198946950586367Oceania9,7987422722707376Afrika21,01613121199274505555Amerika Utara9,28981186747678Amerika Latin dan Karibia11,0876654923646873Asia14,01187896343586469Eropa14,910111115116737376
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Public expenditure on health: per capita PPP US$ and as % of total government expenditure: 2006 (UNDP, 2009)
Country (HDI rank)per capita PPP US$as % of total government expenditureNorway (1, very high)3,78017.9Singapore (23 , very high)4135.4Malaysia (66, high)2267.0Thailand (87, medium)22311.3Indonesia (111 , medium)445.3Timor-Leste (162, low)15016.4Afghanistan (181, low)84.4Niger (182, low)1410.6
*
*
Negara-negara di dunia dengan IMR tinggi pada tahun 2006: Afrika Barat
Benin (102)Cote dIvoire (104)Guinea-Bissau (116)Liberia (142)Mali (130)Niger (149)Nigeria (100)Sierra Leone (163)
*
*
Negara-negara di dunia dengan IMR tinggi pada tahun 2006: Afrika Timur
Burundi (106)Djibouti (100)Mozambique (108)Somalia (119)
*
*
Negara-negara di dunia dengan IMR tinggi pada tahun 2006: Afrika Tengah dan Asia
Angola (139)Congo (101)Equatorial Guinea (102)Afghanistan (166)
*
*
*
*
CDR, IMR dan eoo: Indonesia, Sensus Penduduk 1971, 1980, 1990 dan 2000
Tingkat kematianSP 1971(1967)SP 1980(1976)SP 1990(1986)SP 2000(1996)CDR19,113,18,98,1IMRLaki-laki (L)1581187953Perempuan (P)1341006441L + P1451097147Angka harapan hidup saat lahirLaki-laki (L)450,50,957,963,5Perempuan (P)48,054,061,567,3L + P45,752,259,865,4
*
*
Rasio Kematian Maternal
SDKIRKM199439019973342002-20033072007228
*
*
*
*
IMR menurut provinsi: Indonesia, SUPAS 2005 dan SDKI 2007
*
*
*
*
NNDR, PNNDR, IMR, CMR, ChMR dan PMR menurut daerah tempat tinggal:Indonesia, SDKI 2007
*
*
*
*
NNDR, PNNDR, IMR, CMR, ChMR dan PMR menurut pendidikan ibu:Indonesia, SDKI 2007
*
*
*
*
NNDR, PNNDR, IMR, CMR, ChMR dan PMR menurut kuintil indeks kekayaan:Indonesia, SDKI 2007
*
*
*
*
NNDR, PNNDR, IMR, CMR dan ChMR menurut jenis kelamin anak:Indonesia, SDKI 2007
*
*
*
*
NNDR, PNNDR, IMR, CMR, ChMR dan PMR menurut umur ibu saat melahirkan:Indonesia, SDKI 2007
*
*
*
*
NNDR, PNNDR, IMR, CMR dan ChMR menurut urutan kelahiran:Indonesia, SDKI 2007
*
*
*
*
NNDR, PNNDR, IMR, CMR dan ChMR menurut selang kelahiran:Indonesia, SDKI 2007
*
*
*
*
NNDR, PNNDR, IMR, CMR dan ChMR menurut berat waktu lahir:Indonesia, SDKI 2007
*
*
*
*
NNDR, PNNDR, IMR, CMR dan ChMR menurut pemeriksaan kehamilan (PK)/penolong persalinan (PP): Indonesia, SDKI 2007
*
*
*
*
NNDR, PNNDR, IMR, CMR dan ChMR menurut banyak keputusan dimana ibu ikut memutuskan: Indonesia, SDKI 2007
*
*
*
*
NNDR, PNNDR, IMR, CMR dan ChMR menurut banyak alasan ibu menolak berhubungan seks dengan suami: Indonesia, SDKI 2007
*
*
*
*
NNDR, PNNDR, IMR, CMR dan ChMR menurut banyak alasan pembenaran istri dipukul: Indonesia, SDKI 2007
*
*
*
*
PMR menurut selang kehamilan (bulan): Indonesia, SDKI 2007
*
*
Penyebab endogen dan eksogen kematian bayi
*
*
Pola kematian menurut umur
Umur
ASDR
Bayi/anak
Orang tua
*
*
Kematian orang tua/dewasa
Tanggung jawab sendiri dalam hal menjaga kesehatannya.Kebiasaan makan: teratur, sehat, bergizi.Olah raga.Pola kerja: kerja keras.Kebiasaan merokok, minuman keras.
*
*
Kematian bayi/anak
Tergantung kemampuan orang tua memelihara dan merawat.Indikator sosial dan ekonomi orang tua.Indikator status kesehatan.
*
*
Kelangsungan hidup bayi sebelum lahir
Tergantung pada faktor-faktor biologis:yang terdapat pada orang tua (genetik).lingkungan luar yang bekerja melalui ibu: status ekonomi lemah kurang gizi selama hamil berat badan lahir rendah (kurang dari 2500 gram)
*
*
Kematian bayi
0
12
1
Neonatum
Post-neonatum
25% eksogen
100% eksogen
*
*
Kematian bayi endogen
Kematian bayi yang disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, diwarisi dari orangtuanya pada saat konsepsi atau didapat dari ibunya selama kehamilan.
*
*
Kematian bayi eksogen
Kematian bayi yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan.Kondisi higiene.Sanitasi.Sosial dan ekonomi.Semakin bertambah umur bayi semakin besar pengaruh eksogen, sebaliknya semakin kecil pengaruh endogen.Setelah umur satu bulan hampir semua kematian bayi karena sebab eksogen.Pada neonatal, hanya 25%.Kontribusi faktor lingkungan luar besar sekali pada kematian bayi.
*
*
Negara maju versus negara berkembang
Negara maju: kematian neonatum lebih tinggi daripada kematian post-neonatum karena faktor lingkungan luar yang sudah baik.Negara berkembang: kematian post-neonatum lebih tinggi daripada kematian neonatum karena faktor lingkungan luar yang masih buruk.Penanganan sebab endogen lebih sulit. Oleh karena itu, meskipun di negara-negara maju teknologinya lebih canggih, penurunan kematian bayi endogen tidak secepat penurunan kematian bayi eksogen.
*
*
Penyebab utama kematian bayi dan anak
DiareSalah/kurang gizi (malnutrisi)CampakInfeksi saluran pernafasanTetanusPada bayi neonatum: tetanus (43%)Pada bayi post-neonatum: diare (33%)
*
*
Berat badan lahir rendah
Saat hamil ibu kurang gizi.Bayi yang dilahirkan berat badannya rendah.Bahaya buat kesehatan dan jiwa anak.Perawatan inkubator dan intensif.Hanya tersedia di rumah sakit.Akses golongan ekonomi lemah rendah.
*
*
Fakta kematian bayi dan anak
Kematian neonatum tinggi.90% dari bayi dengan berat badan kurang dari 1 kg akan meninggal sebelum berusia satu bulan.Probabilitas meninggal bayi dengan berat badan kurang dari 2 kg = 10x probabilitas meninggal bayi dengan berat badan lahir normal.Di dunia.Lebih dari 20 juta bayi lahir dengan berat badan rendah setiap tahun.Sepertiga meninggal sebelum berusia satu bulan.
*
*
Contoh penanggulangan kematian bayi di Kolombia
Bayi dibungkus dekat dengan ibunya di bawah baju dan kemeja dari kain wol, langsung di bawah dada ibu.Suhu badan bayi (yang merupakan masalah utama bagi bayi bayi yang lahir dengan berat badan rendah) diatur oleh suhu badan ibunya.Pengganti susu botol: ASI, setiap saat, dengan jumlah yang diinginkan.ASI tidak cukup, pakai air jambu biji + gula + air (no susu formula).Manfaat.Mendapat gizi yang terbaik, kekebalan terhadap infeksi, bebas dari diare dan penyakit sembelit.Perawatan di rumah.
*
*
Hasil
Sebelum: semua bayi dengan berat badan kurang dari 1 kg meninggal.Sesudah 75% dapat diselamatkan.Sebelum: 70% dari bayi dengan berat badan antara 1 dan 1,5 kg meninggal.Sesudah: 10%Memberi kemampuan pada ibu untuk menyelamatkan anak mereka, bukan dengan teknologi kesehatan yang mahal.
*
*
Program kesehatan penurunan kematian bayi dan anak
Imunisasi: perlindungan terhadap penyakit-penyakit infeksi (dipteria, batuk rejan, tetanus, polio, TBC, dan campak).Untuk diare: garam oralit.Perbaikan dan peningkatan pelayanan kesehatan khususnya untuk ibu dan anak.
*
*
Tahap transisi mortalitas
Soft rock: IMR > 100.Intermediate rock: 30 IMR 100.Hard rock: IMR < 30.
*
*
*
*
Determinan mortalitas (1)
*
*
*
*
Determinan mortalitas (2)
*
*
*
*
Prinsip
Dalam suatu situasi yang optimal, lebih dari 97% bayi yang baru lahir dapat diharapkan untuk tetap hidup sampai usia lima tahun.Penurunan dalam probabilitas hidup ini dalam setiap masyarakat dapat disebabkan karena faktor-faktor sosial, ekonomi, biologis, dan lingkungan. Determinan sosioekonomi (variabel-variabel independen) mempengaruhi kelangsungan hidup anak melalui determinan proksimat yang mempengaruhi risiko terhadap penyakit dan hasil dari proses sakit. Penyakit tertentu dan kekurangan gizi yang diamati pada suatu populasi yang bertahan dipandang sebagai indikator biologis dari determinan proksimat. Gangguan pertumbuhan dan akhirnya mortalitas pada anak (variabel dependen) adalah konsekuensi kumulatif dari proses penyakit ganda (termasuk interaksi biologisnya).
*
*
*
*
Hasil penelitian (1)
Peluang kematian bayi pada bayi yang tidak diperiksakan setelah lahir sekitar 2,2 kali lebih cepat dibandingkan peluang kematian bayi pada bayi yang diperiksakan setelah lahir.Peluang kematian bayi pada ibu yang melahirkan pada umur berisiko (kurang dari 20 tahun atau 40 tahun atau lebih) sekitar 1,5 kali lebih cepat dibandingkan peluang kematian bayi pada ibu yang melahirkan pada umur yang aman untuk melahirkan (20-39 tahun).Peluang kematian bayi pada bayi urutan kelahiran 3 atau lebih sekitar 1,6 kali lebih cepat dibandingkan peluang kematian bayi pada bayi urutan kelahiran dua atau kurang.
*
*
*
*
Hasil penelitian (2)
Peluang kematian bayi pada bayi dengan jarak kelahiran kurang dari dua tahun sekitar 2,5 kali lebih cepat dibandingkan peluang kematian bayi pada bayi dengan jarak kelahiran dua tahun atau lebih.Peluang kematian bayi pada bayi laki-laki sekitar 1,3 kali lebih cepat dibandingkan peluang kematian bayi pada bayi perempuan.Peluang kematian bayi pada ibu berpendidikan SMP atau lebih rendah sekitar 1,4 kali lebih cepat dibandingkan peluang kematian bayi pada ibu berpendidikan SMA atau lebih tinggi.Peluang kematian bayi di perkotaan sekitar 0,8 kali lebih lambat dibandingkan peluang kematian bayi di perdesaan.
*
*
*
*
Estimasi tingkat mortalitas: metode langsung
Diperoleh dengan menghitung jumlah kematian dalam suatu periode pengamatan kemudian dibagi dengan jumlah penduduk yang terpapar kepada peristiwa kematian.Misal, untuk menghitung IMR dihitung jumlah bayi yang meninggal dan jumlah bayi yang lahir hidup.Estimasi angka kematian bayi dan anak dengan menggunakan metode langsung di Indonesia pertama kali dilakukan dengan menggunakan hasil Survei Prevalensi Kontrasepsi Indonesia (SPI) 1987.Kemudian dengan menggunakan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 1991, 1994, 1997 dan 2002-2003 juga dilakukan estimasi angka kematian bayi dan anak dengan menggunakan metode langsung.
*
*
*
*
Estimasi tingkat mortalitas: metode tidak langsung
Diperoleh berdasarkan informasi mengenai jumlah anak lahir hidup dan jumlah anak masih hidup (survivorship).Beberapa metode tidak langsung untuk mengestimasi IMRBrassFeeneySullivanTrussellEstimasi AKB dengan menggunakan metode tidak langsung dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dengan menggunakan hasil SP 1971, 1980 dan 2000 serta hasil SUPAS 1976, 1985, 1995 dan 2005.
*
*
Morbiditas
*
*
Konseptualisasi kesehatan penduduk
Diperluas dalam beberapa dekade terakhir Memasukkan ukuran-ukuran kesehatan yang spesifikInsidens atau prevalensi penyakitUkuran-ukuran ringkasan kesehatanAngka harapan hidup sehat (healthy life expectancy at birth)Kualitas hidup yang berkaitan dengan kesehatan. Karena peningkatan angka harapan hidupMengubah fokus kesehatan penduduk dari kuantitas hidup kepada kualitas hidup. Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) dan berbagai lembaga penelitian Mengembangkan dan mempromosikan ukuran-ukuran ringkasan kesehatan penduduk yang menggabungkan ukuran-ukuran mortalitas dan ukuran-ukuran kondisi kesehatan untuk merepresentasikan status kesehatan suatu populasi dalam suatu bilangan tunggal.
*
*
Manfaat data kesehatan
Membandingkan kesehatan suatu populasi dengan populasi lainnya.Membandingkan kesehatan suatu populasi pada waktu yang berbeda.Identifikasi dan kuantifikasi ketidaksetaraan kesehatan dalam populasi.Pemberian perhatian yang wajar dan seimbang terhadap akibat-akibat dari kondisi kesehatan yang tidak fatal terhadap kesehatan penduduk secara menyeluruh.Pemberian informasi untuk diskusi tentang prioritas pemberian layanan dan perencanaan kesehatan.Peningkatan kurikulum pelatihan profesional dalam bidang kesehatan masyarakat.Analisis keuntungan intervensi kesehatan untuk penggunaan dalam analisis biaya dan efektivitas.
*
*
MDGs dan HDI
Indikator kesehatan merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia, selain pembangunan pendidikan dan ekonomi. Badan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/UNDP) menyusun indeks pembangunan manusia (human development index/HDI) dan menggunakan angka harapan hidup saat lahir sebagai salah satu komponennya. Beberapa dari target tujuan pembangunan milenium (millennium development goals/MDGs) adalah indikator-indikator kesehatan, seperti angka kematian anak dan angka kematian ibu.
*
*
Sehat menurut Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO)
Suatu kondisi fisik, mental dan sosial yang lengkap dan tidak sekadar kondisi dimana penyakit dan badan lemah absen (a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of disease and infirmity).Sehat jiwa, raga dan sosial.
*
*
Sumber data morbiditas
Survei Prevalensi Kontrasepsi Indonesia (SPI) 1987 serta Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 1991, 1994, 1997, 2002-2003 dan 2007Survei Sosial Ekonomi NasionalSurvei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1972, 1980, 1985/1986, 1992, 1995 dan 2004Survei Kesehatan Nasional 2001Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2007 dan 2010)Sistem registrasi vitalRumah sakit
*
*
Keterangan yang dikumpulkan
Informasi tentang kesakitan dalam empat minggu sebelum surveiCara menentukan sakitDiagnosis dokter Pengakuan responden tentang kondisi kesehatan dirinya (perceived, self-reported atau self-assessed health status).
*
*
International Classification of Diseases/ICD X
Penyebab kematian dikelompokkan berdasarkan ICD X.Penyakit menular, perinatal, dan maternalPenyakit tidak menularLainnya
*
*
*
*
Angka Kematian Karena Sebab Tertentu (cause specific death rate/CSDR)
Banyaknya kematian karena sebab tertentu pada suatu periode per 100.000 penduduk pada pertengahan periode yang sama.
Dk
Rumus: CSDRk = x 100.000
P
Dk = banyak kematian karena sebab kP = banyak penduduk
*
*
*
*
Contoh:
Banyaknya kematian karena penyakit kanker di Amerika Serikat pada tahun 1976 adalah 374.780 dan penduduk pada pertengahan tahun sebesar 215.118.000. 374.780CSDRk = x 100.000 = 174,2
215.118.000
Artinya, dari 100.000 penduduk di Amerika Serikat, sekitar 175 orang meninggal karena penyakit kanker pada tahun 1976.
*
*
*
*
Angka Fatalitas Kasus (case fatality rate /CFR)
Banyaknya kematian penderita penyakit tertentu pada suatu periode per 1000 penderita penyakit yang bersangkutan pada pertengahan periode yang sama.
Di
Rumus:CFRi = x 100.000
Pi
Di = banyak kematian karena penyakit iPi = banyak penderita penyakit i pada periode tertentu
*
*
*
*
Proporsi Kematian Karena Sebab Tertentu (proportion of dying of a specific cause/PDSC)
Banyaknya kematian karena sebab tertentu pada suatu periode per 1000 kematian pada pertengahan periode yang sama.
Di
Rumus:PDSCi = x 100.000
D
Di = banyak kematian karena sebab iD = banyak seluruh kematian pada periode tertentu.
*
*
Insidens dan prevalensi
Insidens: kasus baruMisal: Wabah penyakit muntaberPrevalensi: kasus baru dan kasus lamaMisal: penyakit kankerJika prevalensi tinggi maka banyak orang yang menderita penyakit yang lama penyembuhannya
*
*
*
*
Program penanggulangan penyakit
Pengobatan: untuk kasus prevalensMenyembuhkan orang sakitPencegahan: untuk kasus insidensMencegah timbulnya orang baru yang sakitUkuran keberhasilanProgram pengobatan: prevalensi berkurangProgram pencegahan: insidens berkurang
*
*
*
*
*
*
Penyebab kematian: Indonesia, SKRT 1995 dan 2001 serta Riskesdas 2007
*
*
*
*
Penyakit penyebab kematian menurut wilayah: Indonesia, SKRT 2001
*
*
*
*
Penyakit penyebab kematian menurut jenis kelamin: Indonesia, SKRT 2001
*
*
*
*
Age cause specific death rate (ACSDR)
Bayi: paling tinggi untuk gangguan perinatal.Laki-laki usia 15-24 tahun: paling tinggi untuk kecelakaan.Usia 45-54 dan 54+ tahun paling tinggi untuk sistem sirkulasi.
*
*
Determinan kesehatan
Status kesehatan
Keturunan
Perilaku sosial-budaya
Lingkungan fisik,
Kimia dan biologis
Pelayanan kesehatan
*
*
Status kesehatan
Mortalitas: pola penyebab kematian untuk semua umurMorbiditas: prevalensi penyakit menular dan penyakit tidak menularDisabilitas (ketidakmampuan)Status gizi: underweight (BB/U), stunted (TB/U) and wasted (BB/TB), pengukuran lingkar lengan atas untuk wanita usia 15-45 tahunKesehatan jiwa
*
*
Faktor lingkungan
Konsumsi gizi: energi, protein, vitamin da mineralLingkungan fisik: air minum, sanitasi, polusi dan sampahLingkungan sosial: pendidikan, sosial-ekonomi, kota-desa/provinsi/kabupaten-kota
*
*
Fakor perilaku
MerokokKonsumsi sayur dan buahAktivitas fisikGosok gigiHigienis: cuci tangan, buang air besarPengetahuan, sikap dan perilaku terhadap flu burung dan HIV/AIDS
*
*
Pelayanan kesehatan
Akses, termasuk upaya kesehatan berbasis masyarakatPemanfaatanKetanggapanCakupan program KIA: pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan bayi dan imunisasi
*
*
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2007Oleh: Departemen Kesehatan RIPublikasi: 2008
*
*
Status gizi anak umur 0-5 tahun (TB/U)
Kategori%Sangat pendek18,8Pendek18,0Normal63,2
*
*
Status gizi anak umur 0-5 tahun (BB/TB)
Kategori%Sangat kurus6,2Kurus7,4Normal74,1Gemuk12,2
*
*
Status gizi anak umur 0-5 tahun (BB/U) menurut umur
Umur (bulan)Gizi burukGizi kurangGizi baikGizi lebih0 56,58,276,78,76 114,88,182,24,912 235,011,378,84,924 355,914,575,73,936 476,314,875,43,648 604,914,277,23,7
*
*
Status gizi anak umur 0-5 tahun (BB/U) menurut jenis kelamin
Jenis kelaminGizi burukGizi kurangGizi baikGizi lebihLaki-laki5,813,376,34,6Perempuan5,012,778,24,0
*
*
Status gizi anak umur 0-5 tahun (BB/U) menurut pendidikan kepala keluarga
Pendidikan KKGizi burukGizi kurangGizi baikGizi lebihTidak sekolah/tidak tamat SD6,814,675,03,6Tamat SD5,813,876,73,7Tamat SLTP5,513,376,94,3Tamat SLTA4,511,478,75,3Tamat PT3,48,980,77,0
*
*
Status gizi anak umur 0-5 tahun (BB/U) menurut pekerjaan utama KK
Pekerjaan utama KKGizi burukGizi kurangGizi baikGizi lebihTidak kerja/sekolah/ibu RT4,712,478,94,0TNI/Polri/PNS/BUMN3,89,580,06,7Pegawai swasta3,59,681,25,8Wiraswasta/dagang/jasa4,712,378,14,9Petani/nelayan7,414,873,83,9Buruh/lainnya5,213,877,83,1
*
*
Status gizi anak umur 0-5 tahun (BB/U) menurut umur
Tempat tinggalGizi burukGizi kurangGizi baikGizi lebihPerkotaan4,211,779,34,9Perdesaan6,414,075,73,9
*
*
Status gizi anak umur 0-5 tahun (BB/U) menurut pengeluaran per kapita per bulan
PengeluaranGizi burukGizi kurangGizi baikGizi lebihKuintil 16,715,474,13,9Kuintil 25,713,876,93,6Kuintil 35,212,977,74,2Kuintil 44,711,878,84,6Kuintil 54,19,680,45,9
*
*
Status gizi anak umur 6-14 tahun
KategoriLaki-lakiPerempuanKurus13,310,9Normal77,482,7BB-lebih9,36,4
*
*
Status gizi penduduk dewasa (15 tahun ke atas): IMT = BB(kg)/TB(m)2
Kategori%Kurus (IMT < 18,5)14,8Normal (18,5
*
*
Prevalensi penyakit menular
D: diagnosis oleh tenaga kesehatanG: pernah/sedang menderita gejala klinis spesifik penyakit
*
*
Filiariasis, demam berdarah dengue dan malaria
PenyakitDDGFiliariasis (kaki gajah)0,050,11DBD0,200,62Malaria1,392,85
*
*
ISPA, pneumonia, TB dan campak
PenyakitDDGISPA8,1025,50Pneumonia (radang paru-paru)0,632,13TB0,400,99Campak0,691,18
*
*
Tifoid, hepatitis dan diare
PenyakitDDGTifoid (types)0,791,60Hepatitis0,20,6Diare5,19,0
*
*
Prevalensi penyakit tidak menular
D: diagnosis oleh tenaga kesehatanG: pernah/sedang menderita gejala klinis spesifik penyakitO: minum obatU: hasil pengukuran tekanan darah
*
*
Persendian, hipertensi dan stroke
PenyakitDD/G atau D/OUPersendian (%)14,030,3Hipertensi (%)7,27,631,7Stroke ()6,08,3
*
*
Asma, jantung, DM dan tumor
PenyakitDD/GAsma1,93,5Jantung0,97,2DM0,71,1Tumor4,3
*
*
Keturunan
PenyakitJiwa4,6Buta warna7,4Glaukoma4,6Sumbing2,4Dermatitis67,8Rhinitis (alergi)24,3Talasemi (anemia hemolitik)1,5Hemofili (kekurangan faktor pembekuan darah)1,3
*
*
Perilaku merokok penduduk umur 10 tahun ke atas
Kategori%Perokok setiap hari23,7Perokok kadang-kadang5,5Mantan perokok3,0Bukan perokok67,8
*
*
Prevalensi kurang makan buah dan sayur penduduk usia 10 tahun ke atas
Indonesia: 93,6Gorontalo: 83,5Riau: 97,9
*
*
Prevalensi peminum alkohol
Kategori%Dalam 12 bulan terakhir4,6Dalam satu bulan terakhir3,0
*
*
Prevalensi disabilitas
Kategori%Bermasalah19,5Sangat bermasalah1,8
*
*
Diagram Lexis
Alat bantu untuk menganalisis perjalanan atau riwayat suatu kelompok atau kohor.Sering dipakai untuk menganalisis kelangsungan hidup (survival) dari suatu kohor, baik untuk riwayat kematian maupun kesakitan.Terdiri dari garis-garis vertikal dan horizontal sehingga membentuk kotak-kotak dengan diagonalnya.Dalam survival analysis sering dipakai untuk mempermudah perhitungan persons years.
*
*
Garis vertikal
Dipakai untuk umur.Menunjukkan jumlah penduduk menurut umur pada suatu saat, biasanya hari atau tanggal tertentu.Umur dapat dinyatakan dalam dua bentukExact age (EA): jarang diapakaiLast birth day (LBD): lebih sering dipakai
*
*
Garis horizontal
Dipakai untuk waktu atau periode.Untuk menunjukkan kejadian (event), seperti kelahiran atau jumlah penduduk, pada suatu waktu tertentu, biasanya dalam satu tahun.
*
*
Kematian
Dinyatakan dalam bidang datar atau dalam satu kotak.Ada dua kematian, yang dipisahkan oleh garis diagonal.Bidang di bawah diagonal menunjukkan kematian alpha (), yaitu kematian untuk kohor yang lahir pada tahun z-n, dimana z adalah tahun waktu terjadinya kematian dan n adalah umur (LBD).Bidang di atas diagonal menunjukkan kematian delta (), yaitu kematian untuk kohor yang lahir pada tahun z-(n+1), dimana z adalah tahun waktu terjadinya kematian dan n adalah umur (LBD) waktu kematian.
*
*
Notasi-notasi (1)
E = event. Biasanya dipakai untuk menunjukkan kelahiran penduduk.B = kelahiranD = kematianP = pendudukDn = semua kematian umur n tahun (LBD)D0 = semua kematian umur 0 tahun (LBD)
*
*
Notasi-notasi (2)
Dzn = semua kematian umur n tahun untuk bayi-bayi yang lahir pada tahun z-nDzn = semua kematian umur n tahun untuk bayi-bayi yang lahir pada tahun z-(n+1)Dz0 = semua kematian umur 0 tahun untuk yang lahir pada tahun zDz0 = semua kematian umur 0 tahun untuk yang lahir pada tahun z-1
*
*
Contoh
1970
1971
1972
1973
1974
1975
Tahun
LBD
EA
1
2
3
4
5
0
0
1
2
3
4
*
*
Data (1)
B71 = 3700
E072 = 3800
B74 = 4500
D710 = 50
D720 = 60
D720 = 52
D730 = 110
D742 = 11
P740 = 4000
P741 = 3500
*
*
Data (2)
E173 = 3680
E172 = 3590
E173 = 3540
D733 = 12
D733 = 8
Pada tahun 1971 terdapat 50 kematian untuk kohor 1969.
Antara EA 3 dan 4 terdapat 33 kematian untuk kohor 1967.
*
*
Data (3)
E471 = 3166
E374 = 3520
D731 = 10
*
*
Pertanyaan (1)
D710 =
D720 =
D730 =
D730 =
B73 =
P742 =
P722 =
E370 =
3P740 = P740-2 =
*
*
Pertanyaan (2)
Berapa kematian yang dialami kohor 1971 yang berumur 3 (EA)?
Berapa proporsi kematian dari kohor 1969 terhadap D73?
Berapa P750 jika diketahui:
D730D740 D740 D730
= dan =
B73B74 D740D730
*
*
Pertanyaan (3)
Diketahui
Pada awal 1970 terdapat 4,3 juta penduduk usia 0 tahun.
Dari kematian 150.000 bayi pada tahun 1970, 70.000 diantaranya lahir pada tahun 1969.
Berapa anak yang dapat merayakan ulang tahun pertamanya pada tahun 1970?
72
57
60
58
51
25
41
39
46
41
46
59
47
39
35
42
46
41
43
46
26
34
39
37
30
43
19
35
28
74
36
39
66
50
46
42
41
40
39
38
37
36
36
35
34
32
32
32
30
30
29
28
26
26
25
24
24
22
21
19
19
19
18
32
52
26
01020304050607080
Nusa Tenggara Barat
Gorontalo
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tengah
Kalimantan Selatan
Maluku Utara
Nanggroe Aceh Darussalam
Sulawesi Tenggara
Jawa Barat
Bengkulu
Sulawesi Selatan
Banten
Maluku
Sumatera Barat
Jambi
Jawa Timur
Sumatera Selatan
Kalimantan Barat
Papua
Lampung
Sumatera Utara
Kalimantan Timur
Bali
Bangka Belitung
Jawa Tengah
Riau
Kalimantan Tengah
Kepulauan Riau
DI Yogyakarta
Sulawesi Utara
DKI Jakarta
Sulawesi Barat
Papua Barat
Indonesia
Provinsi
IMR
SDKI 2007SUPAS 2005
18
12
31
7
38
2424
21
45
16
60
25
0
10
20
30
40
50
60
70
NNDRPNNDRIMRCMRChMRPMR
Tingkat kematian
Angka kematian
PerkotaanPerdesaan
39
34
73
22
94
36
26
25
51
19
69
2323
21
44
12
56
30
22
13
35
10
45
25
14
10
24
8
32
19
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
NNDRPNNDRIMRCMRChMRPMR
Tingkat kematian
Angka kematian
Tidak sekolahTidak tamat SDTamat SDTidak tamat SMASMA+
27
28
56
23
77
27
25
22
47
12
59
34
19
13
33
12
44
24
17
12
29
8
36
21
17
9
26
6
32
16
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
NNDRPNNDRIMRCMRChMRPMR
Tingkat kematian
Angka kematian
TerbawahMenengah bawahMenengahMenengah atasTeratas
24
19
43
13
56
19
16
35
12
46
0
10
20
30
40
50
60
NNDRPNNDRIMRCMRChMR
Tingkat kematian
Angka kematian
Laki-lakiPerempuan
30
26
56
17
72
50
1616
32
10
42
20
26
17
43
13
55
24
33
26
59
33
90
36
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
NNDRPNNDRIMRCMRChMRPMR
Tingkat kematian
Angka kematian
< 2020 - 2930 - 3940 - 49
21
19
40
9
49
16
14
30
11
41
29
21
50
19
68
56
30
86
29
112
0
20
40
60
80
100
120
NNDRPNNDRIMRCMRChMR
Tingkat kematian
Angka kematian
12 - 34 - 67+
44
33
77
27
101
19
21
40
20
59
20
15
35
12
46
16
12
28
9
37
0
20
40
60
80
100
120
NNDRPNNDRIMRCMRChMR
Tingkat kematian
Angka kematian
< 2 tahun2 tahun3 tahun4+ tahun
49
18
67
11
10
21
64
75
139
0
20
40
60
80
100
120
140
160
NNDRPNNDRIMR
Tingkat kematian
Angka kematian
Kecil/sangat kecilRata-rata/lebih besarTidak tahu/terjawab
10
7
17
99
18
35
23
58
54
32
85
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
NNDRPNNDRIMR
Tingkat kematian
Angka kematian
PK dan PPPK sajaPP sajaSelain PK dan PP
13
28
42
12
53
20
22
42
11
52
24
20
45
15
59
20
16
36
11
47
0
10
20
30
40
50
60
70
NNDRPNNDRIMRCMRChMR
Tingkat kematian
Angka kematian
01 - 23 - 45
17
24
41
16
56
19
18
37
16
53
22
17
39
12
50
0
10
20
30
40
50
60
NNDRPNNDRIMRCMRChMR
Tingkat kematian
Angka kematian
01 - 23 - 4
20
14
34
11
44
20
21
41
15
55
36
30
66
16
81
26
42
68
20
87
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
NNDRPNNDRIMRCMRChMR
Tingkat kematian
Angka kematian
01 - 23 - 45
31
51
21
20
19
0
10
20
30
40
50
60
Kehamilan
pertama
< 1515 - 2627 - 3839+
Selang kehamilan (bulan)
Perinatal mortality rate
10
44
42
66
31
50
7
6
28
60
7
0
10
20
30
40
50
60
70
Gangguan
perinatal/maternal
Penyakit menularPenyakit tidak menularCedera
Tingkat kematian
Persentase
SKRT 1995SKRT 2001Riskesdas 2007
22.3
28.3
12.3
7.3
5.2
5.1
5.1
0.7
19.9
29.7
10.9
6.3
8.3
6.9
4.3
2.4
27.4
16.6
7.4
6.5
6.7
4.6
1.7
16
05101520253035
Infeksi
Sirkulasi
Pernafasan
Pencernaan
Neoplasma
Kecelakaan
Perinatal
Maternal
Jawa dan BaliSumateraKTI
22
26
13.3
6.9
6.2
7.9
24.1
26.9
11.9
7.2
5.7
2.6
22.9
26.4
7
6
5.6
12.7
051015202530
Infeksi dan parasit
Sirkulasi
Pernafasan
Pencernaan
Neoplasma
Kecelakaan
Laki-lakiPerempuanL+P
Top Related