PORTO FOLIO
DIARE AKUT DENGAN DEHIDRASI RINGAN SEDANG
Disusun oleh :
dr. Adinda Puspita Dewi
SIP: 003//.28.1/31.73.04.1005/-1.777.11/2015
Pembimbing :
dr. Darus Sahmedi
Program Internsip Dokter Indonesia
Puskesmas Kecamatan Tambora
Periode Februari – Juni 2015
1
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kecamatan Tambora
No. Rekam Medis : 10902/14
Pasien Ke : 1
Data Administrasi
Tanggal: 5 Maret 2015 diisi oleh: Adinda Puspita Dewi
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. F
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 7 bulan
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Tempat / tanggal lahir : Jakarta, 06 – Agustus - 2014
Poli : MTBS
Alamat : Jl. Krendang timur RT 11/RW 02 no 12
Orangtua/ Wali
Ayah Ibu
Nama : Tn. L Nama : Ny.M
Usia : 28 tahun Usia : 27 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Krendang Timur RT 11/RW 02 no 12
Hubungan dengan orangtua : pasien merupakan anak kandung
ANAMNESIS (subyektif)
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dengan Ny.M ( Ibu kandung pasien)
Lokasi : Lantai 3 poli MTBS
A. Alasan kedatangan/keluhan utama
Bab cair sejak 4 hari sebelum datang ke poli MTBS
B. Keluhan lain /tambahan
Demam dan muntah
2
C. Riwayat perjalanan penyakit sekarang
Pasien datang ke poli MTBS puskesmas kecamatan Tambora dibawa oleh
orang tua pasien dengan keluhan bab cair sejak 4 hari sebelum datang ke poli MTBS.
Bab cair terjadi sebanyak ± 4 – 6x daam sehari, konsistensi cair disertai oleh lendir dan
berampas namun lebih banyak air dibandingkan dengan ampas dan tidak terdapat
adanya darah. Jumlah bab setiap kalinya banyak dan berwarna hijau. Ibu pasien
mengatakan bahwa bab berbau tidak enak namun tidak berbau amis dan ini bukan
merupakan diare yang pertama kalinya.
Selain itu pasien juga mengeluhkan adanya muntah sejak 4 hari sebelum datang
ke poli MTBS, muntah yang dikeluhkan terjadi sebanyak ± 4x dalam sehari sehabis
pasien makan atau minum dengan jumlah yang sedang dan muntahan yang pertama
kali berisi makanan namun sisanya hanya air saja. Pasien juga mengeluhkan adanya
demam sejak 4 hari sebelum datang kempoli MTBS. Ibu pasien mengaku demam yang
dikeluhkan naik turun, turun hanya bila sesudah meminum obat panas namun menjadi
demam kembali.
Ibu pasien mengatakan pasien terlihat lebih rewel dan terlihat lebih haus dari
biasanya. Ibu pasien mengaku jumlah dan frekuensi BAK masih sama seperti sebelum
sakit. Pasien sudah berobat sebelumnya namun belum ada perbaikan dan ibu pasien
mengatakan oralit yang diberikan selalu dimuntahkan oleh pasien. Sebelum sakit ibu
pasien mengatakan bahwa susu formula tidak diganti dengan susu formula yang lain.
Tidak ada keluhan lain seperti batuk, flu, nyeri perut
D. Riwayat penyakit keluarga
Orang tua pasien mengatakan di keluarga tidak ada yang menderita sakit yang sama
seperti pasien.
E. Riwayat penyakit dahulu
3
F. Riwayat kehamilan dan persalinan
KEHAMILAN Morbiditas
Kehamilan
Tidak ada
Perawatan
Antenatal
Ibu kontrol
kehamilan di
Dokter secara
teratur
PERSALINAN Tempat
Kelahiran
Rumah Sakit
Penolong
Persalinan
Dokter Spesialis
Kandungan
Cara Persalinan SC atas indikasi
CPD
Masa Gestasi Cukup bulan ( 9
bulan 1 minggu)
Keadaan Bayi BBL = 3800 gr
PB = 59 cm
Langsung
menangis (+)
Kesan : Riwayat kehamilan dan persalinan baik
G. Riwayat Pertumbuhan & Perkembangan
Pertumbuhan gigi I : usia 8 bulan (Normal: 5-9 bulan)
Psikomotor
Tengkurap : usia 3 bulan (Normal: 3-6bulan)
Duduk : usia 7 bulan (Normal: 6-9 bulan)
Berdiri : -
Berjalan : -
Bicara : -
Perkembangan pubertas
Rambut pubis : -
Rambut ketiak : -
4
H. Riwayat Makanan
Kesan : Baik
I. Riwayat Imunisasi
Kesan : Baik
5
PEMERIKSAAN FISIK (obyektif)
Keadaan umum & tanda-tanda vital termasuk status gizi :
Keadaaan umum : tampak sakit sedang Suhu : 39,3oC
Tekanan Darah : - mmHg Berat Badan : 7,5 kg
Frek. Nadi : 130 x/menit Panjang Badan : 67 cm
Frek. Nafas : 40 x/menit
Status gizi : PB/TB (WHO) : 0 s/d -1 (Normal : -2 s/d +2), kesimpulan gizi normal
Status generalis :
Kepala : normocephali, ubun-ubun cekung, rambut warna hitam, distribusi merata,
tidak mudah dicabut
Mata : pupil bulat isokhor, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak
langsung +/+, konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-, mata cekung +/+,
air mata +/+
Telinga : Membran timpani intake, sekret -/-
Hidung : bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung -/- sekret -/+
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, T1/T1 tidak hiperemis, detritus (-), kripta (-)
Mulut : bibir merah muda, mukosa kering (+),sianosis (-), trismus (-)
Leher : KGB dan kelenjar tiroid tidak teraba membesar.
Thorax
Paru :
Inspeksi : bentuk dada normal, simetris, efloresensi primer dan sekunder
(-), Gerakan pernapasan simetris, irama teratur, tipe abdomino-thoracal,
retraksi sela iga (-)
Perkusi : tidak dilakukan
Palpasi : gerak nafas simetris
Auskultasi : suara nafas vesikuler, rhonchi -/- wheezing -/-
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : BJ I-II regular, murmur (-), gallop (-)
6
Abdomen :
Inspeksi : bentuk datar, tidak tampak efloresensi yang bermakna
Auskultasi : bising usus + meningkat
Palpasi : supel, turgor baik (< 2 detik)
Perkusi : timpani di semua kuadran abdomen
Ekstremitas : akral hangat, sianosis (-), ptekie (-), CRT < 2”
Check list Lembar tambahan yang diperlukan :
□ Lembar Anamnesis Okupasi / Aktivitas
□ Lembar KMS dan Imunisasi
□ Lain-lain, yaitu .........................................................................................................................
HASIL LABORATORIUM :
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hematologi
Hemoglobin 11,8 Anak : 10 -16 gr/dl
Hematokrit 33 Anak : 33 – 38/Vol %
Leukosit 8.800 5 – 10 ribu/uL
Trombosit 180.000 150 – 400 ribu/uL
Hitung Jenis
Basofil 0 0 – 2 %
Eosinofil 0 0 – 5 %
Batang 3 2 – 6 %
Segmen 45 47 – 80 %
Limfosit 51 13 – 40 %
Monosit 1 2 – 11 %
7
DIAGNOSIS HOLISTIK (assessment)
Aspek personal
- AKP : bab cair sejak 4 hari sebelum datang ke poli MTBS
- Harapan : bukan penyakit yang berbahaya dan supaya cepat
sembuh
o Kekhawatiran : takut menjadi semakin parah karena sudah berobat sebelumnya
namun belum ada perbaikan
o Persepsi : ibu pasien mengira bahwa jika diare tidak boleh diberikan ASI
karena takut membuat semakin diare
Aspek klinik : diare akut dengan dehidrasi ringan sedang
Aspek risiko internal :
- Ibu pasien jarang mencuci tangan jika membuatkan makanan dan susu
- Mencuci tempat makan dan botol susu menggunakan air tanah dan terkadang
tidak menggunakan sabun
- Pendidikan ibu dalam kategori sedang membuat pengetahuan yang kurang
mengenai hidup sehat
Aspek risiko eksternal :
(psikososial, keluarga, lingkungan)
- Memiliki jamban yang dipakai bersamaan dengan orang lain
- Senitasi lingkungan yangkurang bersih
- Jarak septic tank dengan sumber air tanah < 10 m
RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN (planning)
No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang
diharapkan
Keterangan
1 Aspek Personal
Pasien
2 hari -Keluhan pasien
dapat berkurang
Keluarga
pasien
2 hari -Kekhawatiran
keluarga pasien
8
berkurang dan
mengerti bahwa
kondisi pasien akan
lebih baik jika
ditangani dengan
tepat
-Ibu pasien mengerti
bahwa ASI tetap
diberikan jika anak
diare dan ASI tidak
akan memperparah
keluhan diare pada
anak
2 Aspek Klinis
Dehidrasi
Diare
Demam
Pasien
Pasien
Pasien
1 hari
3 hari
2 hari
- Dehidrasi teratasi
- Pasien berhenti bab
cair
- tidak demam
Konsul dr.
Sp.A
Pct Syr
3 x cth 1/2
3 Aspek Risiko Internal
Keluarga
pasien
2 hari -Ibu mencuci tangan
dengan sabun dan air
mengalir (air PAM)
sebelum
membuatkan
makanan dan susu
untuk pasien
-Selalu mencuci
piring dengan sabun
dan air dari PAM
- Keluarga mengerti
mengenai cara hidup
9
sehat
4 Aspek Risiko
Eksternal
(psikososial,
keluarga, dan
lingkungan)
7 hari -Memiliki jamban
pribadi yang tidak
bersamaan dengan
pengguna lain
-jarak septic tank
dengan sumber air
≥ 10 m
-selalu
membersihkan
lingkungan sekitar
agar tetap bersih
N : ≥ 10 m
Persetujuan Pembimbing Kedokteran Keluarga
Tanda Tangan :
Nama Jelas :
Tanggal :
10
TINDAK LANJUT & HASIL INTERVENSI
Tanggal INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIGANOSTIS HOLISTIK& RENCANA
SELANJUTANYA
26 Maret
2015
(kunjungan
ke rumah)
Intervensi yang dilakukan :
1. Melakukan follow up dan pemeriksaan kesehatan pasien meliputi
gejala klinis dan pemeriksaan fisik
2. Mengevaluasi aspek personal dan aspek klinis.
3. Mengidentifikasi kembali dan mengevaluasi faktor – faktor resiko
(aspek resiko internal dan eksternal) yang berhubungan dengan
penyakit pasien serta memberikan edukasi untuk mengurangi resiko
pajanan.
4. Memberikan pengetahuan kepada keluarga pasien mengenai penyakit
pasien yaitu diare akut berupa gejala klinis, penyebab, pengobatan,
komplikasi (yang dapat berakibat dehidrasi seperti yang terjadi pada
pasien), serta pencegahannya.
5. Menganjurkan keluarga untuk segera membawa pasien ke puskesmas
apabila dilain waktu terjadi keluhan yang sama.
Hasil konsul dr.Sp.A pada tanggal 5 Maret 2015 :
Rehidrasi : IVFD RL 15 tpm
Zinc 1 x 20mg, oralit 100 cc setiap bab
KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA
Diagnosis Holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama
Aspek Personal
AKP : diare sudah berhenti
Harapan : harapan keluarga tercapai agar pasien sembuh
Kekhawatiran : kekhawatiran keluarga pasien sudah berkurang karena pasien sudah membaik
Persepsi : ibu pasien sudah mengetahui bahwa ASI tidak membuat diare semakin parah
sedangkan membantu agar cairan terpenuhi
Aspek Klinis
-Keluhan – (post diare akut dengan dehidrasi ringan sedang)
Aspek resiko internal
-Ibu selalu mencuci tangan jika membuat makanan dan susu untuk pasien
-Ibu selalu mencuci alat makan dan botol susu pasien dengan menggunakan air PAM
11
-Keluarga mengerti cara hidup sehat
Aspek Resiko Eksternal
-Keluarga berusaha membersihkan lingkungan sekitar rumah agar tetap terjaga kebersihannya
Faktor pendukung terselesainya masalah kesehatan pasien
-Pasien sudah memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS sehingga membuat pasien tidak
kesulitan untuk berobat
-Rumah pasien sangat dekat dengan puskesmas sehingga tidak sulit untuk mencapai fasilitas
kesehatan.
-Keluarga sangat memperhatikan kesehatan pasien sehingga edukasi yang diberikan sangat
didengarkan oleh keluarga
Faktor penghambat terselesainya masalah kesehatan pasien
-Jamban masih dipakai bersamaan dengan orang lain
-Tidak bisa mengubah jarak antara septic tank dengan sumber air dikarenakan lahan yang sangat
kurang
-Kurangnya nafsu makan anak
Rencana tatalaksana pasien selanjutnya
-Meminta agar pasien rajin dibawa ke posyandu untuk memeriksakan kesehatan pasien
-Meminta keluarga untuk selalu menjaga kebersihan agar tidak mengalami kembali penyakit
yang sama
Persetujuan Pembimbing Kedokteran Keluarga
Tanda Tangan :
Nama Jelas :
Tanggal :
12
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : puskesmas kecamatan tambora
No Rekam Medis : 10902/14
Nama Pembina : dr. Darus Sahmedi
Alasan untuk dilaksanakan pembinaan keluarga pada keluarga ini:
Kurangnya pengetahuan ibu tentang penyakit diare
Pelaku rawat/contact person/significant other dari pasien: Maemunah
Hubungan dengan pasien: Ibu kandung Pasien
Data Demografi Keluarga
Alamat : Jl. Krendang timur RT 11/RW 02 no 12
No.telp : 085692346982
Tabel 1. Anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang memiliki hubungan dekat dengan
keluarga
No Nama Kedudukan
dalam
keluarga
Gender Umur
(thn)
Pendidikan Pekerjaan Berpartisipasi
dalam
pembinaan
Keterangan
1 Ny.M Ibu perempuan 27 SMA IRT PMO serumah
2 Tn. L Ayah Laki laki 28 SMA karyawan PMO serumah
3 Ny. S Nenek Perempuan 57 SMA IRT PMO serumah
Diagram 1. Genogram
Bentuk keluarga : extended family
13
Tabel 2. Fungsi-fungsi dalam keluarga
Fungsi keluarga
Biologis Ibu : merawat pasien
Nenek : membantu merawat pasien
Psikologis Ibu : memberikan perhatian yang lebih dan
menjaga agar pasien tidak mengalami
keluhan yang lebih parah
Nenek : memerikan nasehat kepada ibu
ketika ibu khawatir mengenai keadaan
pasien
Sosial Tetangga : menjenguk pasien dan
memberikan dukungan kepada keluarga
pasien.
Ekonomi dan
pemenuhan
kebutuhan
Ayah : mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan
Data Risiko Internal Keluarga
Tabel 3. Perilaku kesehatan keluarga
Perilaku Sikap & perilaku keluarga yang
menggambarkan perilaku tersebut
Kesimpulan pembina untuk
perilaku yang bersangkutan
Kebersihan pribadi
dan lingkungan
Kesehatan pribadi : Baik
Kesehatan Lingkungan : tidak baik
Kebersihan pribadi serta
kebersihan di dalam rumah
pasien dinilai cukup baik
namun kebersihan
lingkungan pasien dinilai
tidak baik, walau adanya
jendela namun sinar matahari
tidak dapat masuk karena
jarak rumah pasien dengan
rumah sekitar sangat sempit.
Lingkungan depan rumah
pasien banyak tergenang air
14
Pencegahan
spesifik
Baik (setelah dilakukan edukasi) Ibu menajdi selalu mencuci
tangan sebelum membuat
susu atau makanan, selalu
mencuci bersih peralatan
makan serta menggunakan air
bersih (PAM)
Gizi keluarga Baik Dinilai dari score gizi
berdasarkan WHO pasien
dikategorikan dalam gizi
normal
Asah, asih, asuh Baik Orang tua dan nenek pasien
rajin dalam beribadah
Kesehatan
reproduksi
- -
Latihan jasmani/
aktivitas fisik
Baik Pasien aktif dalam bergerak
Penggunaan
pelayanan
kesehatan
Baik Keluarga mau membawa
pasien untuk berobat
Kebiasaan/perilaku
lainnya yang buruk
untuk kesehatan
Baik -
15
Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Tabel 4. Faktor pelayanan kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan pembina untuk
faktor pelayanan kesehatan
Pusat pelayanan
kesehatan yang
digunakan oleh
keluarga
Puskesmas
Cara mencapai
pusat pelayanan
kesehatan tersebut
Berjalan
Tarif pelayanan
kesehatan tersebut
dirasakan
sangat mahal / mahal / terjangkau /
murah / gratis
Kualitas
pelayanan
kesehatan tersebut
dirasakan
sangat baik / baik / biasa / tidak
memuaskan
Tabel 5. Lingkungan tempat tinggal
Kepemilikan rumah : menumpang / kontrak / hibah / milik sendiri
Daerah perumahan : kumuh / padat bersih (perumahan) / berjauhan / mewah
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan pembina
untuk lingkungan tempat
tinggal
Luas rumah: 2,5 x 4,5 m2
Jumlah orang dalam satu rumah: 4 orang
Luas halaman rumah: - x - m2
Bertingkat / tidak bertingkat
Lantai rumah dari: tanah / semen / keramik / lain-lain
Dinding rumah dari: papan / tembok / kombinasi dengan triplek
Penerangan di dalam rumah
Jendela: ada / tidak ; Jumlah: 1 buah
Listrik: ada / tidak
Bila tidak, malam hari menggunakan………………………….
16
Ventilasi
Kelembapan rumah: lembap / tidak
Bantuan ventilasi di dalam rumah: ada / tidak
Bila ada, yaitu: AC / Kipas angin / exhaust fan
Kebersihan di dalam rumah: cukup
Tata letak Barang dalam rumah: kurang
Sumber air
air minum dari: Sumur / pompa tangan / pompa listrik / PAM /
beli dari tukang air, Aqua
air cuci dan masak dari: pompa tangan / pompa listrik (air
tanah) /
PAM / beli dari tukang air
Jarak sumber air dari septic tank: 4 m (kali)
Kamar Mandi Keluarga: Ada / Tidak Ada
Dalam Rumah / Luar Rumah
Jumlah 1 buah, ukuran 1.5 x 1.5 m2
Jamban: Ada / Tidak Ada
Dengan pegangan / Tanpa pegangan
Bentuk jamban : Jongkok / Duduk
Limbah & sampah
Limbah dialirkan ke: tidak ada / selokan / kali
Tempat sampah di luar rumah: ada / tidak
Kesan kebersihan lingkungan permukiman: baik / cukup /
kurang
Diagram 2. Denah rumah
LANTAI 1
17
Diagram 4. Peta rumah dicapai dari klinik
Tabel 6. Lingkungan pekerjaan
Apakah ada anggota keluarga yang bekerja? Ya / tidak
Bila ya, apakah ada resiko kesehatan dalam pekerjaannya? Tidak / Ya, sebutkan
___________________
Risiko pada pekerjaan Kesimpulan pembina untuk
risiko penyakit akibat kerja
Pajanan fisik (iklim, getaran, bising, cahaya, gelombang mikro,
dsb):
Pajanan kimia / zat berbahaya (debu, uap, gas, awan, larutan,
dsb):
Pajanan biologis (mikroorganisme virus, bakteri, jamur, parasit
debu organik, sampai pada binatang mammalia):
Pajanan fisiologis (ergonomis, gizi):
Pajanan psikologis (stres)
18
Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga
Diagnosis Kesehatan Keluarga
Masalah internal keluarga :
Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kesehatan
Masalah eksternal keluarga
Rumah kecil dan sempit dengan sanitasi lingkungan yang kurang baik
Pasien
Laki – laki, 7
bulan
Diare Akut
dengan dehidrasi
ringan sedang
Resiko Internal
-ibu tidak selalu
mencuci tangan
-mencuci peralatan
makan dan botol susu
menggunakan air
tanah
-pendidikan ibu
kategori sedang ->
pengetahuan hidup
sehat kurang
Resiko Eksternal
-penggunaan jamban
secara bersamaan
-jarak septic tank
dengan sumber air
tanah < 10 m
-sanitasi lingkungan
kurang baik
-AKP : bab air sejak 4
hari
- harapan : sembuh
dan buakn penyakit
yang berbahaya
-kekhawatiran : takut
semakin parah
-persepsi : ASI
memperparah diare
19
Skor kemampuan keluarga dalam penyelesaian masalah dan Rencana Penatalaksanaan
No Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang diharapkan Coping
score
awal
Masalah Internal
1 Kurangnya pengetahuan
keluarga tentang
kesehatan
Pasien dan
keluarga
2 hari Memahami mengenai penyakit
diare akut secara garis besar
termasuk pencegahan dan
komplikasi
2
Masalah Eksternal
1 Sanitasi yang kurang baik Membersihkan lingkungan
rumah minimal 1 minggu
sekali
2
Keterangan Coping score:
1 = Tidak dilakukan, menolak, tidak ada partisipasi
2 = Mau melakukan tapi tidak mampu, tak ada sumber (hanya keinginan) penyelesaian masalah
dilakukan
sepenuhnya oleh provider
3 = Mau melakukan, namun perlu penggalian sumber yang belum dimanfaatkan sehingga
penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider
4 = Mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung pada upaya provider
5 = Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga
TINDAK LANJUT & HASIL INTERVENSI
Tanggal Intervensi yang dilakukan, evaluasi, diagnosis holistik, dan rencana
selanjutnya
Kedatangan
pertama
(ke rumah
pasien)
26 Maret 2015
Intervensi yang dilakukan :
1. Melakukan follow up dan pemeriksaan kesehatan pasien
meliputi gejala klinis dan pemeriksaan fisik
2. Mengevaluasi aspek personal dan aspek klinis.
3. Mengidentifikasi kembali dan mengevaluasi faktor – faktor
resiko (aspek resiko internal dan eksternal) yang berhubungan
dengan penyakit pasien serta memberikan edukasi untuk
mengurangi resiko pajanan.
4. Memberikan pengetahuan kepada keluarga pasien mengenai
penyakit pasien yaitu diare akut berupa gejala klinis, penyebab,
20
pengobatan, komplikasi (yang dapat berakibat dehidrasi seperti
yang terjadi pada pasien), serta pencegahannya.
5. Menganjurkan keluarga untuk segera membawa pasien ke
puskesmas apabila dilain waktu terjadi keluhan yang sama.
Tindak lanjut I
-Meminta agar pasien rajin dibawa ke posyandu untuk memeriksakan
kesehatan pasien
-Meminta keluarga untuk selalu menjaga kebersihan agar tidak mengalami
kembali penyakit yang sama
Tindak lanjut
II
-
Kesimpulan Pembinaan Keluarga pada Pembinaan Keluarga Saat ini
(keadaan kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama, faktor-faktor
pendukung dan penghambat partisipasi keluarga, indikator keberhasilan, serta rencana
pembinaan keluarga selanjutnya)
Masalah kesehatan keluarga pada saat berakhirnya pembinaan pertama dan coping score akhir
-Keluarga mengetahui bahwa sanitasi sangat penting dan berusaha untuk menjaga kebersihan
lingkungan tempat tinggal mereka
Coping Score : 4
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluarga :
-Pasien sudah memiliki jaminan kesehatan berupa BPJS sehingga membuat pasien tidak
kesulitan untuk berobat
-Rumah pasien sangat dekat dengan puskesmas sehingga tidak sulit untuk mencapai fasilitas
kesehatan.
-Keluarga sangat memperhatikan kesehatan pasien sehingga edukasi yang diberikan sangat
didengerkan oleh keluarga
21
Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluarga :
-Jamban masih dipakai bersamaan dengan orang lain
-Tidak bisa mengubah jarak antara septic tank dengan sumber air tanah dikarenakan lahan yang
sangat kurang
-Kurangnya nafsu makan anak
Rencana pembinaan keluarga selanjutnya
- Mengevaluasi setiap bulan kesehatan pasien dan keluarga
Persetujuan Pembimbing Kedokteran Keluarga
Tanda Tangan :
Nama Jelas :
Tanggal :
22
LAMPIRAN 1
Top Related