i
POLA KONSUMSI PANGAN DAN PENILAIAN STATUS GIZI
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh:
Maya Karunawati
151434090
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Om A Ra Pa Ca Na Dhih
Tidak ada Dewa, Mara, Gandhabba, ataupun Brahmana, yang dapat mengubah
kemenangan dari orang yang telah dapat menakhlukkan dirinya sendiri.
-Sahassa vagga (VI.105)-
Karya ini kupersembahkan untuk :
Orang tuaku tercinta
Ungkapan rasa hormat dan baktiku
Kakak dan sahabat-sahabatku serta almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, karunia dan rahmat-
Nya sehingga dapat menyelesaikan penelitian sampai dengan selesainya
penyusunan skripsi yang berjudul “POLA KONSUMSI PANGAN DAN
PENILAIAN STATUS GIZI MAHASISWA PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA”. Penulis menyadari penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan
dengan lancar tanpa dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu,
penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Sang Buddha, Sang Triratna yang selalu melindungi dan mengasihi
2. Orang tuaku tercinta, Bapak Subadiyo dan Ibu Tursiyah yang mendukung
secara moril, spiritual dan materi selama penulisan skripsi ini.
3. Bapak Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Kepala Program Studi
Pendidikan Biologi Universtas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Utama yang telah bersedia meluangkan waktu dengan penuh kesabaran
untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi.
5. Bapak Agus selaku Laboran Laboratorium Pendidikan Biologi yang telah
membantu penulils dalam menyiapkan alat-alat laboratorium untuk
keperluan penelitian.
6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi dan Staff Sekretariat
JPMIPA Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Kakak terkasih, Loka Sugati yang selalu mendukung dan membimbing
penulis selama penulisan skripsi.
8. Sahabat-sahabat tersayang, Ari Ngesti Kirtanti, Brigita Wahyuning K.N.,
Hana Pratiwi Febiastuti, Novena Dinda Pramesti dan Tri Lestari yang
selalu memberi warna dalam kehidupan perkuliahan hingga penulisan
skripsi ini.
9. Sahabat yang secara khusus membantu dalam penulisan penelitian ini yaitu
Barbara dan Noditi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
POLA KONSUMSI PANGAN DAN PENILAIAN STATUS GIZI
MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Maya Karunawati
151434090
2015
ABSTRAK
Perubahan gaya hidup dan konsumsi makanan pada mahasiswa
mempengaruhi asupan dan kebutuhan gizinya yaitu dapat meningkat maupun
berkurang. Mahasiswa biasanya lebih memilih makanan yang cepat saji (fast
food), daging, dan susu daripada mengonsumsi sayur, kacang-kacangan, dan
sereal yang dapat berakibat pada status gizi. Kurangnya kesadaran mahasiswa
tentang gizi menyebabkan kurangnya asupan gizi yang seimbang sehingga dapat
meningkatkan resiko mahasiswa memiliki gizi yang salah (malnutrisi). Tujuan
dari penelitian ini adalah (1) mengetahui pola konsumsi pangan dan penilaian
status gizi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, (2) mengetahui hubungan antara pola konsumsi pangan dan
status gizi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang akan dibagi menjadi
statistik deskriptif dan statistik inferensial dengan menggunakan analisis korelasi
Product Moment Pearson. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif
analitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional. Penelitian ini
menggunakan data Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Food Frequency Questionaire
(FFQ) mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan mahasiswa
memiliki frekuensi dan variasi yang berbeda-beda. Pola konsumsi pangan
berpengaruh nyata terhadap status gizi. Berdasarkan uji korelasi Product Moment
Pearson, tidak terdapat pengaruh nyata antara frekuensi penggunaan bahan
pangan terhadap status gizi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Angkatan 2018 dan 2017 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Kata Kunci : pola konsumsi pangan, IMT, FFQ, status gizi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
FOOD CONSUMPTION PATTERNS AND NUTRITIONAL STATUS
ASSESMENT OF BIOLOGY EDUCATION PROGRAM STUDENTS OF
SANATA DHARMA UNIVERSITY
Maya Karunawati
151434090
2015
ABSTRACT
Life-style changes and food cosumption of college students give an effect on
food intake and their nutrional needs. They usually eat more fast foods, meets and
milk then vegetables, nuts and cereal that can impact to their nutritional status.
The nutrion intake can be decrease because of their lack of conscious so that can
increase the risk of malnutrion. The purpose of this research were (1) to find out
food consumption patterns and nutrional status assesment of Biology Education
Program students of Sanata Dharma University and (2) to find out the correlation
between food consumption patterns and nutrional status assesment of Biology
Education college students in Sanata Dharma University.
This was quantitative descriptive type research and divided into
descriptive statistic and inferential statistic. Product Moment Pearson correlation
analysis was used in this research. The design of the research used analytic
descriptive with crosssectional approach. This research uses Body Mass Index
(BMI) and Food Frequency Questionaire (FFQ) data of students class of 2018
and 2017 Biology Education Program students of Sanata Dharma University.
The results showed that food consumption patterns of students had a
different frequency and food usage variations. The food consumption patterns
gave no correlation on nutrional status. According to Product Moment Pearson,
there were no significant effect between food usage frequency and nutrional status
class of 2018 and 2017 Biology Education Program students of Sanata Dharma
University.
Key words : food consumption patterns, BMI, FFQ, nutrional status.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ..ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... .iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ..iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... ...v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................... ..vi
KATA PENGANTAR.......................................................................................vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ..ix
ABSTRACT ....................................................................................................... .. x
DAFTAR ISI .................................................................................................... ..xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... .xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... .xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ ..1
A. Latar Belakang ..................................................................................... ..1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ ..4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. ..4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... ..5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... ..6
A. Landasan Teori ..................................................................................... ..6
1. Definisi Pangan ............................................................................. ..6
2. Variasi Konsumsi Pangan .............................................................. ..7
a. Ragam Bahan Pangan .............................................................. ..7
b. Frekuensi Penggunaan Bahan Pangan ..................................... 11
3. Mahasiswa ...................................................................................... 13
a. Definisi Mahasiswa .................................................................. 13
b. Perilaku Makan Mahasiswa ..................................................... 13
4. Kebutuhan Gizi .............................................................................. 14
a. Pengertian Gizi ......................................................................... 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
b. Gizi Seimbang .......................................................................... 15
c. Status Gizi ................................................................................ 16
5. Pola Konsumsi dan Kebiasaan Makan ........................................... 17
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 19
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 22
D. Hipotesis ............................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 25
A. Jenis dan Design Penelitian .................................................................. 25
B. Batasan Penelitian ................................................................................ 25
C. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 27
D. Variabel ................................................................................................ 27
E. Alat dan Bahan ..................................................................................... 27
F. Instrumen Penelitian............................................................................. 27
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 28
H. Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 29
I. Analisis Data ........................................................................................ 31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 32
A. Pola Konsumsi Pangan di kalangan Mahasiswa .................................. 32
1) Frekuensi Penggunaan Bahan Pangan ........................................... 32
2) Kategori Frekuensi Pangan Mahasiswa ......................................... 45
B. Status Gizi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan
2018 dan 2017 ...................................................................................... 52
C. Hubungan antara Pola Konsumsi Pangan dan Ststus Gizi Mahasiswa
.............................................................................................................. 59
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 60
BAB V IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER
PEMBELAJARAN BIOLOGI ......................................................................... 61
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 64
A. Kesimpulan .......................................................................................... 64
B. Saran ..................................................................................................... 64
Daftar Pustaka .................................................................................................. 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori IMT untuk orang Indonesia............................................... 17
Tabel 3.1 Jumlah Responden ........................................................................... 26
Tabel 3.2 Kategori frekuensi penggunaan bahan pangan ................................ 30
Tabel 4.1 Frekuensi Makanan Pokok .............................................................. 33
Tabel 4.2 Frekuensi Lauk Hewani ................................................................... 35
Tabel 4.3 Frekuensi Lauk Nabati ..................................................................... 37
Tabel 4.4 Frekuensi Sayur-sayuran .................................................................. 38
Tabel 4.5 Frekuensi Buah-buahan.................................................................... 40
Tabel 4.6 Frekuensi Makanan Komersial ........................................................ 42
Tabel 4.7 Frekuensi Minuman ......................................................................... 44
Tabel 4.8 Frekuensi penggunaan bahan pangan berdasarkan ketegori frekuensi
pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi ....................... 46
Tabel 4.9 Kategori A dengan skor interval 861-1032 ...................................... 47
Tabel 4.10 Kategori B dengan skor interval 689-860 ...................................... 48
Tabel 4.11 Kategori C dengan skor interval 517-688 ...................................... 48
Tabel 4.12 Kategori D dengan skor interval 345-516 ...................................... 49
Tabel 4.13 Kategori E dengan skor interval 173-344 ...................................... 49
Tabel 4.14 Kategori F dengan skor interval 0-172 .......................................... 50
Tabel 4.15 Rata-rata IMT mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
angkatan 2018 dan 2017................................................................. 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang .............................................................. 8
Gambar 2.2 Literatur Map Penelitian Relevan dengan Kebaruan Penelitian .. 21
Gambar 2.3 Diagram Kerangka Berpikir ......................................................... 22
Gambar 4.1 Diagram persentase status gizi mahasiswa................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus .......................................................................................... 69
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) ................................... 73
Lampiran 3 Lembar Kerja Peserta Didik dan Instrumen Penilaian ................. 87
Lampiran 4 Tabel Identitas Responden............................................................ 107
Lampiran 5 Food Frecuency Quesionaire(FFQ) ............................................. 108
Lampiran 6 Data IMT ...................................................................................... 110
Lampiran 7 Dokumentasi Kegiatan ................................................................. 116
Lampiran 8 Uji Normalitas ............................................................................. 117
Lampiran 10 Uji Korelasi Product Moment Pearson ...................................... 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yaitu pada
rentang usia 18 sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja
akhir sampai masa dewasa awal (Yusuf dan Nani, 2012). Salah satu faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah kesehatan dan gizi yang
berguna dalam menunjang kualitas fisik dan kecerdasan serta produktivitas kerja
manusia.
Gizi merupakan faktor yang penting dalam indikator kesehatan manusia. Gizi
adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme,
dan pengeluaran zat-zat yang tidak dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan, dan fungsi normal organ-organ, serta menghasilkan energi
(Supariasa, dkk., 2016). Gizi yang tidak seimbang atau gizi salah (malnutrisi)
dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini yaitu mahasiswa.
Perubahan gaya hidup dan konsumsi makanan pada mahasiswa
mempengaruhi asupan dan kebutuhan gizinya yaitu dapat meningkat maupun
berkurang. Mahasiswa cenderung mengikuti arus globalisasi yang menyebabkan
gaya hidup terpengaruh budaya dari luar seperti pola hidup yang kurang aktif
karena kemajuan teknologi dan pola konsumsi makanan kurang tepat sehingga
memiliki beberapa masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Mahasiswa biasanya lebih memilih makanan yang cepat saji (fast food), daging,
dan susu daripada mengonsumsi sayur, kacang-kacangan, dan sereal yang dapat
berakibat pada status gizi. Karena kemajuan teknologi pula mahasiswa menjadi
memiliki sifat pemalas seperti lebih memilih delivery makanan daripada membeli
sendiri, hal ini berakibat pada ketidakseimbangan antara aktifitas fisik dengan
konsumsi makanan.
Aktifitas fisik merupakan setiap pergerakan otot-otot skeletal dan
mengakibatkan pengeluaran energi. Sebagian mahasiswa memiliki aktifitas fisik
yang ringan atau tidak aktif karena jarang sekali melakukan aktifitas fisik yang
berat seperti berjalan cepat, olah raga, menari dan lain-lain. Aktifitas yang biasa
dilakukan mahasiswa yaitu kuliah (duduk) bahkan berjalan saja jarang karena jika
berpergian pun mengengendarai kendaraan bermotor.
Mahasiswa biasanya jarang atau bahkan tidak memperhatikan asupan gizi
yang seimbang sehingga dapat meningkatkan resiko mahasiswa memiliki gizi
yang salah (malnutrisi). Salah satu dari malnutrisi yaitu gizi lebih yang berarti
kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu yang dapat berdampak pada
ukuran tubuh atau obesitas. Obesitas terjadi karena asupan nutrisi yang berlebihan
pada tubuh. Obesitas merupakan masalah kesehatan yang sangat ditakuti pada
golongan mahasiswa wanita karena biasanya wanita akan merasa tidak nyaman
dan kurang percaya diri karena bentuk tubuhnya. Obesitas pada mahasiswa
biasanya disebabkan karena gaya hidup misalnya terbiasa melewatkan sarapan
yang dapat mempengaruhi pertambahan porsi makan pada saat makan siang,
terlalu sering mengonsumsi makanan cepat saji, minuman beralkohol dan kopi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
serta begadang yang dapat menyebabkan keinginan untuk makan semakin
bertambah. Obesitas dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti diabetes,
jantung koroner, sumbatan pembuluh darah jantung, hipertensi, dan stroke.
Terdapat juga gizi kurang atau kekurangan konsumsi pangan secara relatif
pada periode tertentu. Kekurangan konsumsi pangan ini biasanya terjadi karena
gaya hidup mahasiswa, jika diawal bulan ketika uang saku masih mencukupi
mahasiswa biasanya susah mengontrol keinginan untuk membeli atau makan
sesuatu dan juga gaya hidup yang hura-hura sehingga ketika akhir bulan datang
akan terjadi krisis keuangan biasa terjadi kemudian berakibat pada pola makan
dan kecukupan nutrisi. Konsumsi makan yang dikurangi dan makan seadanya
misalnya memakan mie instan atau makan hanya satu kali dalam sehari. Kejadian
malnutrisi juga dapat dipengaruhi oleh keadaan status sosial ekonomi. Mahasiswa
yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas cenderung lebih sering
mengonsumsi fastfood atau junkfood seperti pizza dan fried chicken, sedangkan
mahasiswa yang berasal dari kalangan menengah ke bawah lebih memilih
makanan yang harganya terjangkau atau memilih memasak sendiri karena
berhubungan dengan keadaan keuangan.
Hasil penelitian dari Surjadi (2013) mengenai Globalisasi dan Pola Makan
Mahasiswa menyampaikan bahwa globalisasi mengubah pola makan mahasiswa
berupa peningkatan makan di luar rumah karena budaya modernisasi yang berupa
penggunan waktu se-efisien dan seproduktif mungkin untuk belajar, dan tidak
meluangkan waktu untuk hal-hal yang tidak produktif seperti makan yang
mempersingkat waktu belajar. Hal ini menciptakan kondisi mahasiswa makan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
luar rumah dan mengkonsumsi makanan siap saji sehingga mengarah pada
obesitas.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai Pola Konsumsi Makanan dan Penilaian Status Gizi
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
1. Bagamaimana pola konsumsi pangan dan status gizi Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta?
2. Bagaimana hubungan antara pola konsumsi pangan dan status gizi
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pola konsumsi pangan dan status gizi Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi pangan dan status gizi
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai pola
konsumsi pangan dan penilaian status gizi mahasiswa
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan pendidikan dan menjadi acuan dalam proses pembelajaran
dan menambah informasi yang lebih mengenai pola makan dan penilaian
status gizi
3. Bagi Masyarakat
Dapat dijadikan informasi bagi masyarakat terkait dengan keadaan pola
konsumsi makanan dan penilaian status gizi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Definisi pangan
Pengertian pangan dimuat dalam Undang-Undang No. 18 tahun 2012
tentang pangan menyatakan bahwa pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari
sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, perternakan,
perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi
konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan
bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan/atau
pembuatan makanan dan minuman. Pangan merupakan segala jenis bahan
makanan yang dapat menyediakan zat gizi penting yang diperlukan tubuh untuk
tenaga, pemeliharaan, pertumbuhan, dan perbaikan jaringan.
Menurut Suparianto (2006), berdasarkan cara memperolehnya, pangan
dibedakan menjadi tiga yaitu :
a. Pangan Segar
Pangan segar adalah semua sumber pangan yang belum mengalami
pengolahan yang dapat dikonsumsi langsung atau tidak langsung dan dapat
menjadi bahan baku pengolahan pangan. Sebagai contoh beras, gandum,
sayur-sayuran, buah-buahan, ikan, air dan lain-lain.
b. Pangan Olahan
Pangan olahan adalah makanan atau minuman yang diproses dengan cara
atau metode tertentu dengan atau tanpa bahan tambahan guna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mendapatkan makanan yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan
masing-masing individu. Contohnya minuman bersoda, minuman
beralkohol, jus buah, gudeg, fried chicken, pizza, dan lain-lain.
c. Pangan olahan tertentu
Pangan olahan tertentu adalah pangan yang diperuntukkan bagi orang-
orang tertentu yang memiliki kebutuhan akan pangan tersebut guna
memelihara atau menjaga kesehatan tubuh. Misalnya gula rendah kalori
untuk penderita diabetes.
2. Variasi Konsumsi Pangan
Variasi konsumsi pangan adalah jenis, jumlah makanan serta ragam bahan
pangan yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu. Makanan yang bervariasi
tentunya akan sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh terutama pada masa
pertumbuhan dan perkembangan untuk mencukupi terpenuhnya kebutuhan gizi
dalam tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut, makanan yang sehat dan
bervariasi harus sesuai dengan pedoman gizi seimbang (PGS) (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2010).
a. Ragam bahan pangan
Ragam bahan makanan berhubungan dengan frekuensi makan, dan semua itu
bisa dilihat dari pedoman gizi seimbang. Dalam tumpeng gizi seimbang
(TGS), makanan sumber karbohidrat diletakkan sebagai dasar tumpeng,
sumber lemak diletakkan pada puncak TGS karena penggunaanya dianjurkan
seperlunya, sumber protein hewani dan nabati diletakkan berdasarkan level
yang sama di bawah puncak tumpeng konsumsi kedua protein ini juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
dianjurkan dengan porsi yang sama. Dalam TGS sayur dan buah-buahan
dianjurkan di konsumsi sesering mungkin tiap hari, dalam TGS setiap hari
minum air putih paling sedikit 2 liter atau 8 gelas (Dedeh, 2010). TGS
dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan
jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia dan sesuai
dengan keadaan kesehatan. Tumpeng Gizi Seimbang dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Tumpeng Gizi Seimbang (Sumber : Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2010)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Berdasarkan Tumpeng Gizi Seimbang di atas, pedoman gizi seimbang terdiri dari
4 pilar yaitu :
1) Mengonsumsi anekaragam pangan
Mengonsumsi anekaragam pangan disarankan karena tidak ada satupun
jenis makanan yang mengandung semua jenis zat gizi yang dibutuhkan
tubuh utuk menjamin pertumbuhan dan mempertahankan kesehatan.
Selain beranekaragam, proporsi makanan juga harus seimbang, dalam
jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur.
2) Membiasakan perilaku hidup bersih
Budaya perilaku hidup bersih akan menghindarkan seseorang diri
keterpaparan terhadap sumber infeksi. Seseorang yang menderita infeksi
akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan jenis zat
gizi yang masuk ke tubuh berkurang. Padahal dalam keadaan infeksi
tubuh membutuhkan banyak zat gizi untuk memenuhi peningkatan
metabolisme. Sebaliknya jika seseorang menderita kurang gizi maka
daya tahan tubuh akan menurun, sehingga mikroorganisme penyebab
penyakit lebih mudah masuk dan berkembang. Contoh budaya hidup
bersih antara lain : 1) selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
mengalir sebelum makan, sebelum memberikan ASI, sebelum
menyiapkan makanan dan minuman, dan setelah buang air besar dan
kecil, akan menghindarkan terkontaminasinya tangan dan makanan dari
bakteri penyebab penyakit antara lain bakteri penyakit typus dan disentri;
2) menutup makanan yang disajikan akan menghindarkan makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa berbagai
kuman penyakit; 3) selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar
tidak menyebarkan kuman penyakit; dan 4) selalu menggunakan alas
kaki agar terhindar dari penyakit cacingan..
3) Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk
olahraga merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara
pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanya sumber energi dalam
tubuh. Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga
memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme
zat gizi. Oleh karenanya, aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan
zat gizi yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh.
4) Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat
badan normal
Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah
terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat
badan yang normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk tinggi badannya.
Indikator tersebut dikenal dengan Indeks Massa Tubuh (IMT). Oleh karena
itu, pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari
pola hidup dengan gizi seimbang sehingga dapat mencegah penyimpangan
BB dari BB normal, dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera
dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya (Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
b. Frekuensi penggunaan bahan pangan
Frekuensi penggunaan bahan pangan yaitu penilaian konsumsi pangan
yang dilakukan selama periode tertentu mialnya harian, mingguan, bulanan
ataupun tahunan. Kuisoner atau formulir pengembangan frekuensi
penggunaan bahan pangan disesuaikan dengan prinsip pengembangan FFQ
(food frequency questionaires) yaitu kandungan gizi dan frekuensi
konsumsi. Pertimbangan kandungan gizi yang dimaksud adalah zat gizi
yang memiliki korelasi kuat dengan penyebab masalah gizi, sedangkan
pertimbangan frekuensi konsumsi yang dimaksud adalah untuk mengetahui
dan memastikan bahwa hanya makanan dengan frekuensi konsumsi relatif
tinggi yang dimasukan ke dalam formulir frekuensi penggunaaan bahan
pangan (Sirajuddin, dkk., 2015).
Tujuan metode frekuensi makanan adalah untuk memperoleh data
asupan energi dan zat gizi dengan menentukan frekuensi penggunaan
sejumlah bahan makanan atau makanan jadi, sebagai sumber utama dari zat
gizi tertentu dalam sehari, seminggu, atau sebulan selama periode waktu
tertentu (6 bulan terakhir sampai 1 tahun terakhir). Adapun prinsip dan
kegunaan Food Frequency Questionaires (FFQ) menurut Supariasa, dkk.,
(2016) :
1. Menilai asupan energi dan zat gizi dengan menghubungkan frekuensi
konsumsi individu dengan jumlah bahan makanan dan makanan jadi
yang dikonsumsi sebagai sumber utama zat gizi
2. Menyediakan data kebiasaan makan untuk zat gizi tertentu dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
makanan tertentu atau kelompok tertentu
3. Dapat digunakan sebagai informasi awal tentang aspek spesifik diet,
seperti konsumsi lemak, vitamin, mineral, atau zat gizi lainnya
4. Memuat beberapa macam makanan individu atau kelompok, yang
mempunyai kontribusi besar terhadap konsumsi zat gizi spesifik dari
populasi tersebut
5. FFQ biasanya dilaksanakan sendiri oleh subjek penelitian atau diisi
oleh pewawancara
6. Dibuat dalam bentuk semi kuantitatif untuk menanyakan ukuran porsi
yang dimakan
7. FFQ harus sesuai dengan budaya makan subjek penelitian
Menurut Suhardjo (2006), penilaian frekuensi penggunaan bahan makanan
menggunakan food frekuensi yang memutar daftar bahan makanan dan
frekuensi penggunaan bahan makanan tersebut dalam periode tertentu.
Frekuensi konsumsi bahan pangan menggunakan 6 tingkatan berdasarkan
seberapa sering konsumsi bahan makanan yaitu :
a. Lebih dari 1x/ hari (6-10 x seminggu) artinya bahan makanan
dikonsumsi lebih dari 1 kali perhari atau setiap kali makan
b. 1x sehari (4-6 x seminggu), bahan makanan dikonsumsi hanya sekali
sehari atau 4-6 kali dalam seminggu
c. 3-6 kali / minggu
d. 2-3 kali / minggu
e. Kurang dari 1 x / minggu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
f. Tidak pernah
3. Mahasiswa
a. Definisi Mahasiswa
Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu
di tingkat perguruan tinggi. Umumnya mahasiswa berada pada tahapan remaja
akhir, yaitu berusia 18 sampai 25 tahun (Yusuf dan Nami, 2012). Mahasiswa
dalam hal ini adalah remaja akhir merupakan masa terjadinya perubahan-
perubahan cepat, sehingga asupan zat gizi remaja harus diperhatikan benar agar
mereka dapat tumbuh optimal. Apalagi di masa ini aktifitas fisik remaja pada
umumnya lebih banyak. Selain disibukkan dengan berbagai aktifitas di sekolah /
di kampus, umumnya mereka mulai pula menekuni berbagai kegiatan seperti olah
raga, hobi, kursus. Semua itu tentu akan menguras energi, yang berujung pada
keharusan menyesuaikan dengan asupan zat gizi seimbang.
b. Perilaku makan mahasiswa
Perilaku makan adalah cara seseorang dalam menerima dan memikirkan
kebutuhan makannya yang dinyatakan dalam bentuk tindakan makan dan memilih
makanan. Menurut Fradjia (2008) berpendapat bahwa perilaku makan adalah
suatu istilah untuk menggambarkan perilaku yang berhubungan dengan tata krama
makan, frekuensi makan, pola makan, kesukaan makan dan pemilihan makanan.
Menurut Amelia (2005), perilaku makan remaja yang sangat khas dan
berbeda dibandingkan usia lainnya, yaitu
1) Tidak makan terutama makan pagi atau sarapan
2) Kegemaran makan serta Snacks (makanan kecil) umumnya dikonsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
pada waktu sore hari setelah pulang dari sekolah.
3) Makanan cepat saji sangat digemari, baik yang langsung dibeli atau
makanan yang dibawa dari rumah sebagai bagian dari life style (gaya
hidup). Makanan ini mengandung zat gizi yang tinggi energi, lemak,
serta protein
4) Gemar mengonsumsi minuman ringan (soft drink)
Pola konsumsi makanan kurang sehat berkaitan dengan situasi tidak
menyediakan waktu makan siang untuk mahasiswa dan kondisi untuk
mengunakan waktu seefisien mungkin untuk belajar, pergi ke outlet makanan
untuk bersantai, ngobrol bersama sambil makan di restoran siap saji, meluangkan
waktu istirahat di restoran siap saji (karena tidak ada dosen atau waktu menunggu
kuliah berikutnya di sore hari). Kegiatan lain yang berkaitan dengan pola
konsumsi makanan mahasiswa adalah rapat-rapat untuk membahas kegiatan
kemahasiswaan yang menyediakan makanan yang dipesan dari restoran siap saji
atau makanan kecil yang dipesan dari bakery atau restoran sekitar (Surjadi, 2013).
4. Kebutuhan gizi
a. Pengertian Gizi
Istilah “gizi” dan “ilmu gizi” di Indonesia baru dikenal sekitar tahun 1952-
1955 sebagai terjemahan kata bahasa Inggris nutrition. Kata gizi berasal dari
bahasa Arab “ghidza” yang berarti makanan. Disatu sisi ilmu gizi berkaitan
dengan makanan dan disisi lain dengan tubuh manusia. Secara klasik ilmu gizi
hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh, yaitu untuk menyediakan energy,
membangun, dan memelihara jaringan tubuh, serta mengatur proses-proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kehidupan dalam tubuh (Almatsier, 2009). Gizi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti,
absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi
normal organ-organ, serta menghasilkan energi (Supariasa, dkk., 2016).
Menurut Dedeh, dkk. (2010), masa remaja amat penting diperhatikan karena
merupakan masa transisi antara anak-anak dan dewasa. Gizi Seimbang pada masa
ini akan sangat menentukan kematangan mereka dimasa depan. Masa remaja
adalah saat terjadinya perubahan-perubahan cepat, sehingga asupan zat gizi
remaja harus diperhatikan benar agar mereka dapat tumbuh optimal. Apalagi di
masa ini aktifitas fisik remaja pada umumnya lebih banyak. Selain disibukkan
dengan berbagai aktifitas di sekolah, umumnya mereka mulai pula menekuni
berbagai kegiatan seperti olah raga, hobi, kursus. Semua itu tentu akan menguras
energi, yang berujung pada keharusan menyesuaikan dengan asupan zat gizi
seimbang.
b. Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah anjuran susunan makanan yang sesuai kebutuhan gizi
seseorang untuk hidup sehat, tumbuh, berkembang cerdas dan produktif
berdasarkan pedoman umum gizi seimbang (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2012). Pedoman Gizi Seimbang bertujuan untuk memberikan panduan
konsumsi makanan sehari-hari dan berperilaku sehat berdasarkan prinsip
konsumsi anekaragam pangan, perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan
memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
normal (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010). Pedoman gizi di
Indonesia dengan slogan 4 sehat 5 sempurna telah diperbaharui menjadi Pedoman
Gizi Seimbang yang telah disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK).
c. Status gizi
Status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.
Ketidakseimbangan gizi dapat disebut dengan gizi salah atau malnutrisi
(malnutrition) (Supariasa, dkk., 2016). Status gizi adalah suatu ukuran mengenai
kondisi tubuh seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan
penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori,
yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan gizi lebih (Almatsier, 2005). Status gizi
membantu di dalam mengetahui riwayat kesehatan seseorang serta penanganan
yang sesuai dengan kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Untuk menilai
status gizi seseorang, dapat diketahui dengan pengukuran secara langsung yaitu
dengan pengukuran antropometri.
Kata antropometri berasal dari bahasa latin antropos yang berarti manusia
(human being), sehingga antropometri dapat diartikan sebagai pengukuran pada
tubuh manusia (Soekirman, 2000). Secara umum antropometri artinya ukuran
tubuh manusia. ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi adalah
berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Salah satu contoh antropometri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yaitu IMT (Indeks Massa Tubuh) atau biasa disebut BMI (Body Mass Index)
(Supariasa, dkk., 2016).
IMT (Indeks Massa Tubuh) merupakan alat sederhana yang digunakan untuk
memantau status gizi seseorang. Parameter yang digunakan adalah berat badan
(BB) dan tinggi badan. Untuk mengetahui indeks massa tubuh (IMT) seseorang,
maka ada kategori ambang batas yang digunakan. Indeks Massa Tubuh diukur
dengan cara membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan tinggi badan
dalam satuan meter kuadrat (Gibson, 2005). Penggunaan IMT hanya berlaku
untuk orang dewasa berumur di atas 18 tahun. IMT tidak dapat ditetapkan pada
bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan olahragawan. Di samping itu, IMT juga tidak
dapat ditetapkan pada keadaan khusus (penyakit) lainnya seperti adanya edema,
asites, dan hepatomegali (Supariasa, dkk., 2016).
Tabel 2.1 Kategori IMT untuk orang Indonesia
Kategori IMT (kg/m2)
Kurus kekurangan berat badan tingkat
berat
< 17,0
kekurangan berat badan tingkat
ringan
17,0-18,5
Normal >18,5-25,0
Gemuk kelebihan berat badan tingkat
ringan
>25,0-27,0
kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
Sumber : Supariasa, dkk. (2016)
5. Pola konsumsi dan kebiasaan makan
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi
keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan
minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi sehingga akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat. Gizi yang optimal sangat
penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi,
anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi baik membuat berat badan normal
atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja
meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini. Agar tubuh
tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak
menular terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan ke arah
konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan
individu dan masyarakat (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2010)
Pola konsumsi makan adalah kebiasaan makan yang meliputi jumlah,
frekuensi dan jenis atau macam makanan. Penentuan pola konsumsi makan harus
memperhatikan nilai gizi makanan dan kecukupan zat gizi yang dianjurkan. Hal
tersebut dapat ditempuh dengan penyajian hidangan yang bervariasi dan
dikombinasi, ketersediaan pangan, macam serta jenis bahan makanan mutlak
diperlukan untuk mendukung usaha tersebut. Disamping itu jumlah bahan
makanan yang dikonsumsi juga menjamin tercukupinnya kebutuhan zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh (Supariasa, dkk., 2016).
Menurut Nurwijayanti (2018), pola makan yang baik bisa dikatakan bahwa
jumlah makan yang dikonsumsi sudah sesuai kebutuhan, jenis zat gizi dalam
makanan terpenuhi serta frekuensi/ kuantitas makan yang baik. Kebiasaan makan
adalah cara seseorang atau kelempok orang memilih pangan dan memakannya
sebagai reaksi terhadap pengaruh-pengaruh fisiologik, psikologik, budaya dan
sosial. Pola konsumsi menurut Suhardjo (2006) merupakan serangkaian cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
bagaimana makan diperoleh, jenis makanan yang dikonsumsi, jumlah makanan
yang mereka makan dan pola hidup mereka, termasuk beberapa kali makan atau
frekuensi makan. Pola konsumsi seseorang adalah salah satu bagian dari aspek
anthropologi mempelajari tingkah laku manusia sebagai suatu kelompok, tingkah
laku ini mencakup juga soal-soal yang berhubungan dengan pangan atau
makanan, misalnya cara manusia mendapatkan, mengolah dan mengkonsumsi
makanan yang berlangsung sejak zaman purba sampai zaman modern sekarang
ini.
Menurut Mead dalam Almasiter (2002) mengemukakan bahwa pola pangan
(food patern) adalah cara seseorang atau sekelompok orang memanfaatkan pangan
yang tersedia sebagai reaksi terhadap tekanan eknomi dan sosial budaya yang
dialaminya. Pola konsumsi pangan merupakan kegiatan sosial budaya yang
mempunyai pengaruh kuat terhadap apa dan bagaimana pangan tersebut dimakan.
Manifestasi yang dihasilkan keluarga inilah yang akan menghasilkan food inatake
behavior atau struktur perilaku konsumsi pangan atau lebih dikenal dengan
kebiasaan makan.
B. Penelitian yang relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Husna (2012) “Gambaran Pola
Makan dan Status Gizi Mahasiswa Kuliah Klinik Senior (KKS) di Bagian Obgyn
RSUD Dr.Zainoel Abidin Banda Aceh”, hasil penelitian terhadap 47 responden
diperoleh gambaran mahasiswa dengan status gizi kurang sebanyak 7 responden
(14,89%), mahasiswa dengan status gizi normal sebanyak 31 responden (65,96%),
mahasiswa dengan status gizi pre obese sebanyak 6 responden (12,77%) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
mahasiswa dengan status gizi obese sebanyak 3 responden (6,38%). Responden
dengan pola makan benar sebanyak 27 responden (57,45%) dan pola makan salah
berjumlah 20 responden (42,55%). Responden pola makan benar dengan status
gizi normal 70,37% dan pola makan salah dengan status gizi pre obese 20% dan
gizi kurang 15%. Responden usia > 24 tahun cenderung dengan status gizi pre
obese 66,67% dan usia <24 tahun status gizi obese 66,67%. Responden Laki-laki
lebih cenderung dengan status gizi pre obese (66,67%) dan perempuan status gizi
kurang (85,71%) dan responden perempuan cenderung mempunyai pola makan
benar (41,48%) dan laki-laki pola makan salah (50%).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nugraha (2016) “Hubungan Aktivitas
Fisik dan Pola Makan dengan Perubahan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa
Semester 2 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran” yaitu dari
72 responden, mayoritas aktivitas fisik responden adalah aktivitas sedang yang
berjumlah 33 orang (45,8%), 72 responden, mayoritas pola makan responden
adalah baik berjumlah 38 responden (52,8%), dan 72 responden, mayoritas
indeks massa tubuh responden dalah normal berjumlah 25 orang (34,7%).
Sebagian besar mahasiswa semester 2 PSIK FK UNSRAT Manado memiliki
aktivitas fisik sedang; sebagian besar mahasiswa semester 2 PSIK FK
UNSRAT Manado memiliki pola makan baik; sebagian besar mahasiswa
semester 2 PSIK FK UNSRAT Manado memiliki indeks massa tubuh normal;
terdapat hubungan aktivitas fisik dengan perubahan indeks massa tubuh
mahasiswa semester 2 PSIK FK UNSRAT Manado; Berdasarkan uji statistik
menggunakan Pearson Chi-Square,diperoleh p value = 0,008. Nilai p ini lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kecil dari nilai α (α= 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat
hubungan signifikan antara hubungan aktivitas fisik dan indeks massa tubuh
mahasiswa semester 2 program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran
UNSRAT Manado. Literatur map berdasarkan dua penelitian yang relevan
dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut ini.
Gambar 2.2 Literatur Map Penelitian Relevan dengan Kebaruan Penelitian
Pola makan dan status gizi
mahasiswa
Pola makan benar bila status gizi
normal, pola makan salah dengan
ststus gizi lebih dan kurang
Status gizi baik apabila pola makan
seimbang dengan kebutuhan tubuh
(Husna, 2012)
Pola makan dengan perubahan Indeks
Massa Tubuh pada mahasiswa
Pola makan yang baik mengurangi resiko
kekurangan berat badan maupun resiko
kelebihan berat badan berlebih
Tidak terdapat hubungan antara pola
makan dengan perubahan Indeks Massa
Tubuh
(Nugraha, dkk., 2016)
Pola konsumsi pangan dan penilaian status gizi mahasiswa
Pola konsumsi pangan dan status gizi mahasiswa memiliki variasi dan
frekuensi yang beragam
Terdapat hubungan antara pola konsumsi pangan dengan status gizi
mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
C. Kerangka Berpikir
Pendidikan Biologi merupakan salah satu Program Studi yang berada di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, tentunya memiliki perbedaan dengan
program studi –program studi lain di Universitas Sanata Dharma karena di
Pendidikan Biologi selain jam perkuliahan yang padat juga terdapat praktikum
dan juga kuliah lapangan yang cukup sering sehingga akan mempengaruhi pola
konsumsi dan status gizi dari mahasiswanya.
Pola konsumsi merupakan salah satu istilah untuk menggambarkan
kebiasaan dan perilaku yang berhubungan dengan makanan dan makan. Pola
konsumsi seseorang dapat dilihat dari frekuensi penggunaan bahan makanan,
ragam bahan makanan yang dikonsumsi serta konsumsi zat gizi. Frekuensi
penggunaan bahan makanan menggambarkan keseringan menggunakan bahan
makanan. Bahan maknan yang sering dikonsumsi, frekuensi penggunaannya
akan lebih banyak. Bahan makanan yang jarang dikonsumsi, frekuensi
penggunaan bahannya lebih sedikit.
Status gizi merupakan suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang
dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan pwnwggunaan zat-zat gizi di
dalam tubuh. Untuk mengukur status gizi dari seseorang dapat dilakukan dengan
pengukuran secara langsung yaitu dengan antropometri. Antropometri merupakan
salah satu cara penilaian status gizi yang berhubungan dengan dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Salah satu contoh
antropometri yaitu IMT (indeks massa tubuh) atau dengan istilah lain BMI (body
mass index).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2.3 Diagram Kerangka Berpikir
Status Gizi
Mahasiswa
- Tinggi Badan
- Berat Badan Indeks Antropometri
Pola Konsumsi Pangan
Penggunaan bahan pangan
Remaja Rawan Gizi
Mahasiswa Angkatan 2018 Mahasiswa Angkatan 2017
Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Indeks Massa Tubuh (IMT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
D. Hipotesis
Hipotesis yang dapat dikemukakan adalah :
1. Pola konsumsi pangan dan status gizi mahasiswa Program Studi
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bervariasi.
2. Terdapat hubungan antara pola konsumsi pangan dan status gizi
terhadap kejadian malnutrisi mahasiswa Program Studi Pendidikan
Biologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Rancangan penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif yang akan dibagi menjadi statistik deskriptif dan statistik inferensial
dengan menggunakan analisis korelasi product moment pearson. Untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti
menggunakan lembar Food Frequency Questionnaries (FFQ) dan lembar
observasi status gizi responden. Desain penelitian yang digunakan adalah
deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan crosssectional. Pendekatan
crosssectional merupakan penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau
observasi data variabel independen dan dependen hanya pada satu waktu
(Nursalam, 2013). Penelitian ini termasuk jenis penelitian non ekperimental yaitu
untuk pola konsumsi makanan dan status gizi terhadap kejadian malnutrisi
mahasiswa Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017 Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
B. Batasan penelitian
Batasan penelitian dalam penelitian ini meliputi :
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiswa mahasiswa Pendidikan
Biologi Angkatan 2018 dan 2017 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2. Sampel
Dalam penelitian ini digunakan metode total sampling, dimana jumlah
sampel sama dengan jumlah populasi.
Tabel 3.1 Jumlah Responden
No Mahasiswa Jumlah
responden
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
1. Angkatan 2018 96 12 84
2. Angkatan 2017 76 9 67
Jumlah 172 21 151
3. Usia
Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa dalam rentang usia 18-25
tahun.
4. Frekuensi Konsumsi Pangan
Frekuensi konsumsi pangan merupakan tingkat konsumsi pangan yang
dapat dilihat dari kategori frekuensi makan.
5. Food Frequency Questionnaries (FFQ)
FFQ yang digunakan yaitu kualitatif FFQ yang menggunakan daftar bahan
makanan yang dikonsumsi dalam frekuensi cukup sering oleh responden
tanpa tambahan perkiraan ukuran porsi.
6. Status Gizi
Status gizi yang digunakan berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang
dianjurkan untuk Indonesia meliputi status gizi kurus berat, kurus ringan,
normal, gemuk ringan dan gemuk berat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret - April 2019, di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Kampus III yang beralamat Jl. Kepuhsari, Maguwoharjo,
Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281.
D. Variabel
Terdapat dua varibel dalam penelitian ini yaitu variabel independen dan
dependen. Variabel independen dari penelitian ini yaitu pola konsumsi pangan
sedangkan variabel dependennya adalah status gizi pada mahasiswa Program
Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
E. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Formulir FFQ yang digunakan modifikasi dari Supariasa dalam bukunya
yang berjudul Penilaian Status Gizi edisi ke-2 dengan berdasarkan pada
jenis makanan yang paling sering dikonsumsi mahasiswa, berada di sekitar
lingkungan tempat tinggal serta lingkungan kampus, dan lembar identitas
responden
2. Pengukur berat badan menggunakan timbangan digital
3. Pengukur tinggi badan
4. Alat tulis
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan
data (Notoatmodjo, 2010). Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
lembar Food Frequency Questionnaries (FFQ) dan tabel identitas responden. FFQ
yang digunakan dalam penelitian ini adalah FFQ murni, artinya tidak ada
ketentuan porsi makanan secara spesifik yang digunakan. Lembar Food
Frequency Questionnaries (FFQ) digunakan untuk menilai pola konsumsi
makanan mahasiswa. Di dalam Lembar Food Frequency Questionnaries (FFQ)
terdapat nama bahan makanan dan frekuensi konsumsi misalnya : setiap hari atau
setiap minggu. Lembar identitas responden berisi data-data informasi responden
seperti nama (inisial), jenis kelamin, tanggal lahir, berat badan (kg), dan tinggi
badan (m). Adapun alat pendukung yang dibutuhkan adalah timbangan digital dan
alat ukur tinggi badan.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis data
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Data
primer dalam penelitian ini dikumpulkan oleh peneliti dengan cara
penyebaran lembar identitas responden yang berisikan data inisial
responden, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan. Dan juga
pengisian lembar Food Frequency Questionnaries (FFQ) yang diisi oleh
seluruh responden.
2. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data adalah dengan cara memberikan lembar Food
Frequency Questionnaries (FFQ) dan lembar observasi status gizi.
3. Langkah-langkah Pengumpulan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
a. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan
2017 diminta untuk menjadi responden dalam penelitian.
b. Peneliti bertemu dengan mahasiswa tiap angkatan secara bergilir
c. Prosedur dan informasi diberikan kepada mahasiswa oleh peneliti.
d. Berat badan dan tinggi badan responden diukur, kemudian data
dicatat dalam lembar observasi yang akan langsung dibagikan
kepada responden beserta memberikan lembar Food Frequency
Questionnaries (FFQ)
e. Setelah semua berat badan dan tinggi badan responden diukur,
peneliti menjelaskan cara mengisi lembar observasi dan lembar Food
Frequency Questionnaries (FFQ)
f. Lembar tabel identitas responden dan lembar Food Frequency
Questionnaries (FFQ) dikumpulkan dan dicek kembali kelengkapan
datanya
g. Lembar observasi dan lembar Food Frequency Questionnaries
(FFQ) yang telah dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan
data.
H. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh nantinya akan ditabulasi ke dalam tabel menurut jenis
kuisioner yang sudah di isi.
1. Tabel Identitas Responden
Pada tabel ini berisi identitas responden dan hasil pengukuran
antropometris tubuh. Pengukuran antropometri tubuh yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
yaitu IMT (Indeks Massa Tubuh) berupa data tinggi badan (m) dan berat
badan (kg). Dari hasil pengukuran IMT (Indeks Massa Tubuh) akan
menentukan status gizi dari masing-masing responden melalui ststistik
deskriptif berupa diagram lingkaran.
Berikut merupakan rumus perhitungan IMT menurut WHO :
Kategori ambang batas IMT untuk Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.1.
2. Tabel Frekuensi penggunaan bahan pangan atau Food Frequency
Questionnaries (FFQ)
Pada tabel ini berisi data nama bahan makanan yang dikonsumsi sangat
sering serta terdapat 6 opsi untuk pilihan frekuensi makan. Data yang
diperoleh akan dianalisis menggunakan statistik deskriptif ke dalam bentuk
tabel pola konsumsi makan berdasarkan bahan pangan.
Tabel 3.2 Kategori frekuensi penggunaan bahan pangan
Skor kategori Skor Keterangan
A = 6 861-1032 lebih dari 1 kali/hari
B = 5 689-860 1 kali sehari
C = 4 517-688 3-6 kali/minggu
D = 3 345-516 1-2 kali/ minggu
E = 2 173-344 kurang dari 1 kali/minggu
F = 1 0-172 tidak pernah
Sumber : Nurjanah (2012)
Skor masing-masing bahan makanan adalah : ∑ nilai skor kategori
yang dikonsumsi mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
I. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan untuk mengetahui pola konsumsi makan
serta ststus gizi terhadap kejadian malnutrisi dalam penelitian ini adalah metode
analisis deskriptif kuantitatif yang dibagi menjadi dua yaitu :
1. Statistik deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
menggambarkaan dan mendeskripsikan data dalam bentuk tabel, distribusi
frekuensi ataupun dalam bentuk visual sepert histogram, diagram batang
dan diagram lingkaran. Pada penelitian ini analisis dilakukan untuk
mengetahui pola konsumsi makan mahasiswa yang dilihat dari hasil
lembar formulir FFQ dalam bentuk tabel berdasarkan kategori bahan
pangan. Selain itu analisis ini juga digunakan untuk menggambarkan status
gizi mahasiswa melalui diagram lingkaran.
2. Korelasi Product Moment Pearson
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui antara dua variabel apakah
terdapat hubungan atau tidak. Dengan diketahui nilai koefisien korelasi (r)
dapat diketahui hubungan jika sig > 0,05 maka Ho diterima (tidak terdapat
hubungan antara dua variabel), jika sig < 0,05 maka Ho ditolak (terdapat
hubungan antara dua variabel).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan akan dikelompokkan menjadi beberapa sub-bab antara
lain: pola konsumsi mahasiswa, status gizi di kalangan mahasiswa dan hubungan
antara pola konsumsi pangan dan status gizi mahasiswa. Pola konsumsi
mahasiswa dianalisis dari hasil formulir FFQ (food frequency questionaire) untuk
melihat frekuensi penggunaan bahan pangan serta pola konsumsi pangan
berdasarkan bahan pangan.
A. Pola Konsumsi Pangan di kalangan Mahasiswa
1) Frekuensi Penggunaan Bahan Pangan
1. Makanan Pokok
Makanan pokok merupakan makanan yang dikonsumsi setiap hari untuk
memenuhi kebutuhan tubuh. Makanan pokok biasanya memiliki kandungan
karbohidrat yang tinggi sebagai penghasil energi. Frekuensi makanan pokok
yang dikonsumsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan
2018 dan 2017 dapat dilihat pada tabel 4.1.
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa nasi putih merupakan bahan
makanan pokok yang paling sering dikonsumsi. Nasi putih dikonsumsi
sebagai makanan pokok dengan frekuensi penggunaan lebih dari satu kali
sehari atau dikonsumsi setiap kali makan. Bahan makanan pokok lain yang
sering dikonsumsi berturut-turut dari fekuensi tertinggi sampai frekuensi
terendah adalah roti, mie (non mie instan), nasi merah, jagung, kentang,
singkong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 4.1 Frekuensi Makanan Pokok
Nama Bahan
Pangan
Frekuensi konsumsi bahan pangan Jml
lebih
dari
1x/hari
1x/ha
ri
3-6
x/mingg
u
2-3
x/ming
gu
kurang
dari 1
x/minggu
tidak
pernah
1. Nasi Putih 141 20 7 2 2 - 172
2. Nasi merah 9 - 6 5 48 104 172
3. Jagung 6 - 4 8 80 74 172
4. Singkong 3 - - 12 71 86 172
5. Kentang 2 6 12 27 70 55 172
6. Roti 14 15 29 61 35 17 172
7. mie (non
mie instan)
10 9 25 60 47 21 172
Anjuran konsumsi makanan pokok sebagai sumber karbohidrat dalam
tumpeng gizi seimbang (TGS) yaitu 3-4 porsi, dalam hal ini konsumsi nasi
putih sebagai sumber karbohidrat sudah memenuhi anjuran tersebut karena
nasi putih dikonsumsi lebih dari 1 kali sehari. Nasi putih merupakan makanan
pokok yang paling sering dikonsumsi oleh responden sebagai sumber
karbohidrat. Selain nasi putih, responden juga mengonsumsi nasi merah,
namun frekuensi konsumsi nasi merah sangatlah sedikit (tabel 4.1) padahal
jika dilihat dari kandungan nutrisinya nasi merah lebih banyak mengandung
nutrisi daripada nasi putih.
Yusepi (2018) dalam artikelnya menyebutkan bahwa nasi putih dibuat
dengan pemurnian yang menghilangkan bagian kulit padi dan bubuk atau
dedak dibandingkan dengan komposisi yang terkandung beras merah. Melalui
proses ini, sebagian besar serat pada nasi putih hilang (nasi merah
mengandung lebih dari 4 kali serat nasi putih) serta banyak vitamin dan
mineral penting seperti magnesium dan mangan (nasi merah mengandung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
hampir 4 kali lebih banyak magnesium dan 2 kali lebih banyak mangan
daripada nasi putih). Karena perbedaan kandungan serat, beras putih memiliki
indeks glikemik lebih tinggi daripada nasi merah.
Menurut Arif (2013), indeks glikemik merupakan suatu kemampuan
makanan untuk meningkatkan kadar gula di dalam darah. Indeks glikemik
yang rendah mengindikasikan makanan tersebut lebih sehat dan aman untuk
dikonsumsi penderita diabetes. Hal ini dikarenakan oleh kandungan serat,
polifenol, dan phytic acid yang lebih tinggi pada beras merah. Berdasarkan
pernyataan tersebut maka nasi merah sebaiknya di konsumsi responden
sebagai upaya antisipasi terhadap penyakit diabetes.
Roti merupakan makanan pokok yang sering dikonsumsi kedua setelah
nasi putih. Mahasiswa biasanya memilih roti sebagai sarapan ataupun dibawa
untuk bekal saat kuliah karena mudah didapatkan dan dikemas dengan praktis
sehingga bisa dibawa di dalam tas atau ransel dan bisa dimakan kapan saja,
sehingga tak heran jika roti sering dikonsumsi oleh mahasiswa sebagai
makanan pokok pengganti nasi putih. Sumber karbohidrat dalam makanan
pokok lain seperti roti, kentang, mie (non mie instan), singkong, jagung, dan
nasi merah jika akan digunakan sebagai makanan pokok pengganti nasi putih
maka sebaiknya dikonsumsi sesuai dengan anjuran tumpeng gizi seimbang
(TGS) juga yaitu 3-4 porsi perhari.
Menurut Irawan (2007), tiap 1 gram karbohidrat akan menghasilkan
energi sebesar 4 kalori dan energi hasil proses oksidasi (pembakaran)
karbohidrat ini kemudian akan digunakan untuk metabolisme tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Karbohidrat dalam makanan dibagi menjadi monosakarida (glukosa, fruktosa,
dan galaktosa), disakarida (sukrosa, maltosa, dan laktosa), dan polisakarida
(amilum/pati dan glikogen). Kelebihan karbohidrat akan mengakibatkan
obesitas karena sebagian dari karbohidrat yang tidak terpakai akan disimpan
dalam bentuk lemak sebagai cadangan energi.
2. Lauk Hewani
Lauk hewani dikonsumsi untuk pemenuhan kebutuhan protein hewani
dalam tubuh. Protein secara umum berfungsi sebagai zat pembangun dan
pelindung tubuh. Frekuensi lauk hewani yang dikonsumsi mahasiswa
Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat dilihat pada
tabel 4.2.
Tabel 4.2 Frekuensi Lauk Hewani
Nama Bahan
Pangan
Frekuensi konsumsi bahan pangan jml
lebih
dari
1x/hari
1x/h
ari
3-6
x/ming
gu
2-3
x/ming
gu
kurang
dari 1
x/minggu
tidak
pernah
1. Telur 15 25 54 56 11 11 172
2. Daging
Ayam
9 26 58 48 12 9 172
3. Daging Sapi - 7 20 29 68 38 172
4. Ikan 10 9 24 56 44 21 172
5. Seafood 7 7 26 46 55 31 172
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa lauk hewani yang paling sering
dikonsumsi adalah telur. Lauk hewani yang sering dikonsumsi berturut-turut
dari frekuensi tertinggi sampai frekuensi terendah adalah daging ayam, ikan,
seafood, daging sapi.
Lauk hewani merupakan salah satu sumber protein hewani yang
mengandung semua jenis asam amino esensial sehingga dikenal sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
protein lengkap. Fungsi protein adalah sebagai pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan dan sel-sel tubuh; pembentukan ikatan-ikatan esensial
tubuh, hormon-hormon seperti tiroid, insulin, dan epinerfin; mengatur
keseimbangan air; memelihara netralitas tubuh; pembentukan antibodi;
mengangkut zat-zat gizi dari saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke
jaringan-jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel; dan sebagai
sumber energi (Almatsier, 2009). Tetapi biasanya protein hewani rendah akan
serat dan tinggi lemak. Anjuran konsumsi lauk-pauk dalam tumpeng gizi
seimbang (TGS) yaitu 2-4 porsi, berdasarkan data pada tabel 4.2 konsumsi
lauk hewani sudah memenuhi anjuran tersebut. Dalam satu hari responden
pasti mengonsumsi lauk hewani baik itu telur, daging atau seafood. Lauk
hewani seperti telur merupakan sumber protein lengkap yang berkualitas
tinggi. Lauk hewani yang sering dikonsumsi responden selain telur yaitu
daging ayam. Selain mengandung protein, lauk hewani juga mengandung
lemak yang merupakan sumber asam lemak esensial yang diperlukan pada
masa pertumbuhan, lemak juga dapat membantu penyerapan protein yang
larut dalam lemak yaitu A, D, E, dan K.
Lemak berfungsi sebagai sumber energi yang paling padat yaitu
menghasilkan 9 kalori per 1 gramnya; sumber asam lemak esensial,
transportasi dan absorpsi vitamin A, D, E, dan K; menghemat penggunaan
protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan sebagai
sumber energi; memberi rasa kenyang dan kelezatan; sebagai pelumas dan
membantu pengeluaran sisa pencernaan; memelihara suhu tubuh; dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pelindung organ tubuh (Almatsier, 2009). Konsumsi lauk hewani secara
berlebihan dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas karena protein tidak
dapat disimpan di dalam tubuh, sebagai gantinya protein dapat disimpan
dalam tubuh setelah disintesis menjadi karbohidrat dan lemak. Selain itu lauk
hewani juga mengandung kolesterol. Kolestrol merupakan bagian dari lemak
struktural yang berikatan dengan fosfolipida. Kolestrol akan berguna bagi
tubuh jika kadarnya tepat, namun bila kadarnya terlalu tinggi dapat
menumpuk di pembuluh darah dan menganggu aliran darah sehingga dapat
memicu penyakit jantung.
3. Lauk Nabati
Lauk nabati dikonsumsi untuk pemenuhan kebutuhan protein nabati
dalam tubuh. Protein nabati biasanya didapatkan dari kacang-kacangan.
Frekuensi lauk nabati yang dikonsumsi mahasiswa Program Studi Pendidikan
Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Frekuensi Lauk Nabati
Nama Bahan
Pangan
Frekuensi konsumsi bahan pangan jml
lebih dari
1x/hari
1x/ha
ri
3-6
x/ming
gu
2-3
x/mingg
u
kurang
dari 1
x/minggu
tidak
perna
h
1. Tempe 28 32 59 44 16 3 172
2. Tahu 19 25 61 36 21 10 172
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa lauk nabati yang paling sering
dikonsumsi adalah tempe. Urutan lauk nabati yang sering dikonsumsi
berturut-turut adalah tempe, tahu.
Tempe merupakan sumber protein nabati yang paling sering dikonsumsi
responden, bahkan lebih dari 1 kali perhari. Selain karena harganya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
terjangkau tempe juga memiliki kandungan asam amino untuk pertumbuhan
dan pemeliharaan tubuh. Lauk nabati sendiri tidak mengandung asam amino
yang lengkap, namun sebagian besar rendah lemak (lemak jenuh) dan
merupakan sumber serat, vitamin dan mineral. Lauk nabati mengandung lebih
sedikit lemak daripada lauk hewani, sehingga sering mengonsumsi lauk
hewani dapat menurunkan resiko penyakit diabetes dan jantung. Selain itu
mengonsumsi lauk nabati juga dapat menjaga berat badan karena rendahnya
kandungan lemak.
4. Sayur-sayuran
Sayur-sayuran merupakan pangan yang mengandung serat serta sumber
vitamin. Serat dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu melancarkan
pencernaan karena dapat mengikat air sehingga membuat feses menjadi
lunak. Sayur-sayuran dapat berasal dari akar, batang, buah, maupun daun
tumbuhan. Frekuensi sayur-sayuran yang dikonsumsi mahasiswa Program
Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat dilihat pada tabel
4.4.
Tabel 4.4 Frekuensi Sayur-sayuran
Nama Bahan
Pangan
Frekuensi konsumsi bahan pangan jml
lebih
dari
1x/hari
1x/ha
ri
3-6
x/mingg
u
2-3
x/mingg
u
kurang
dari 1
x/minggu
tidak
perna
h
1. Bayam 3 17 24 46 47 35 172
2. Kangkung 9 13 40 51 43 16 172
3. Sawi 5 16 25 37 53 36 172
4. Brokoli 3 11 22 45 63 38 172
5. Jamur 4 13 32 44 53 39 172
6. Kol 9 16 30 52 34 31 172
7. Terong 11 17 38 57 21 28 172
8. Wortel 13 20 29 47 40 23 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat bahwa wortel merupakan sayur-sayuran
yang paling sering dikonsumsi. Sayur-sayuran lain yang sering dikonsumsi
berturut-turut dari skor tertinggi sampai skor terendah adalah terong,
kangkung, kol, sawi, jamur, bayam, brokoli.
Sebagai bahan pangan sayuran memiliki warna, rasa dan aroma yang
berbeda-beda, misalnya wortel yang memiliki warna merah, bayam,
kangkung, brokoli dan sawi memiliki warna hijau. Wortel merupakan salah
satu sayuran yang memiliki kandungan beta karoten sebagai sumber vitamin
A yang berfungsi sebagai antioksidan, memelihara kesehatan mata dan kulit,
membantu pertumbuhan tulang dan ggigi, menghambat proses penuaan, dan
memelihara jaringan epitel. Kelebihan vitamin A dalam hal ini adalah wortel
dapat mengakibatkan sakit kepala, kulit mengelupas, dan muntah.
Sayur-sayuran sebagai sumber serat memiliki fungsi yaitu kemampuan
menahan air sehingga akan mempengaruhi waktu pengosongan lambung
menjadi lebih lama, mengurangi bercampurnya isi saluran cerna dan enzim
pencernaan, menghambat fungsi enzim, mengurangi kecepatan penyerapan
nutrisi, dan mempengaruhi waktu transit ke usus (Tala, 2009). Anjuran
konsumsi sayur-sayuran dalam tumpeng gizi seimbang (TGS) yaitu 3-4 porsi
untuk pemenuhan gizi yang seimbang, namun kebanyakan responden jarang
mengonsumsi sayur-sayuran sehingga akan berdampak pada gangguan
pencernaan seperti sembelit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
5. Buah-buahan
Buah-buahan mengandung berbagai sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh misalnya protein, vitamin, mineral, dan serat. Mengonsumsi buah-
buahan dalam menu makanan sehari-hari dapat memenuhi kebutuhan akan zat
gizi yang diperlukan oleh tubuh. Frekuensi buah-buahan yang dikonsumsi
mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat
dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Frekuensi Buah-buahan
Nama Bahan
Pangan
Frekuensi konsumsi bahan pangan jml
lebih
dari
1x/hari
1x/hari 3-6
x/ming
gu
2-3
x/ming
gu
kurang
dari 1
x/mingg
u
tidak
pernah
1. Pisang 3 11 23 44 52 39 172
2. Pepaya 7 9 31 37 48 40 172
3. Apel 6 12 22 34 53 46 172
4. Semangka 1 4 15 45 58 49 172
5. Melon 3 5 12 25 63 64 172
6. Nanas - 1 13 23 67 68 172
7. Jambu 1 10 18 40 55 48 172
8. Jeruk 4 11 33 47 42 36 172
Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat bahwa apel dan pepaya
mmerupakan buah-buahan yang paling sering dikonsumsi. Buah-buahan lain
yang sering dikonsumsi berturut-turut dari skor tertinggi sampai skor
terendah adalah apel, jeruk, pisang, melon, semangka, jambu, dan nanas.
Frekuensi konsumsi buah merupakan yang paling kecil jika dibandingkan
dengan frekuensi konsumsi bahan pangan lainnya. Konsumsi buah-buahan
yang paling sering yaitu apel dan pepaya. Apel merupakan buah yang
memiliki kandungan serat yang cukup tinggi, selain itu apel juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
mengandung vitamin C dan antioksidan. Karena kandungan serat cukup
tinggi apel dapat membantu proses pencernaan. Namun sayangnya
kebanyakan responden jarang mengonsumsi buah atau bahkan terdapat
responden yang tidak menyukai buah sehingga tidak pernah mengonsumsi
buah, padahal buah memiliki banyak zat gizi yang sangat diperlukan oleh
tubuh. Dalam tupeng gizi seimbang (TGS) anjuran konsumsi buah yaitu 2-3
porsi, jika dilihat pada tabel 4.5 maka konsumsi buah responden tidak
memenuhi anjuran tersebut. Buah-buahan juga mengandung serat sama
halnya sayuran, sehingga kurang mengonsumsi buah-buahan juga dapat
menyebabkan gangguan pencernaan.
6. Makanan Komersial
Makanan komersial merupakan makanan yang mementingkan penjualan
atau memiliki nilai jual-beli yang tinggi. Makanan komersial biasanya paling
sering diminati di kalangan mahasiswa karena lebih praktis, cepat dan mudah
didapatkan. Konsumsi makanan komersial tidak serta-merta karena lapar
tetapi karena terpengaruh dengan tren untuk bergaya. Frekuensi makanan
yang dikonsumsi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi angkatan
2018 dan 2017 dapat dilihat pada tabel 4.6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 4. 6 Frekuensi Makanan Komersial
Nama Bahan
Pangan
Frekuensi konsumsi bahan pangan jml
lebih
dari
1x/hari
1x/ha
ri
3-6
x/ming
gu
2-3
x/ming
gu
kurang
dari 1
x/minggu
tida
k
per
nah
1. Fried chicken 3 18 41 63 30 17 172
2. Hamburger - 2 4 14 71 76 172
3. Mie instan 12 15 46 62 27 12 172
4. Pizza - - 5 8 76 83 172
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa mie instan merupakan makanan
komersial yang paling sering dikonsumsi. Makanan komersial lain yang
sering dikonsumsi berturut-turut dari frekuensi tertinggi sampai frekuensi
terendah adalah fried chicken, hamburger, pizza.
Frekuensi konsumsi mie instan merupakan frekuensi tertinggi jika
dibandingkan dengan makanan komersial lain yaitu lebih dari 1 kali perhari.
Dari segi harga mie instan terbilang cukup murah untuk kantong mahasiswa
dan juga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu mie instan
juga praktis dalam artian bisa memasak sendiri di rumah maupun di kos-
kosan. Kandungan zat gizi dalam mie instan umumnya tidak banyak karena
hanya dilakukan penambahan gula, garam dan lemak saja supaya rasa lebih
nikmat. Mie instan juga mengandung bahan-bahan yang tidak baik untuk
kesehatan misalnya bahan pengawet dan pewarna buatan. Bahan dasar dari
mie instan yaitu tepung terigu yang telah mengalami proses penggilingan
yang memiliki kandungan karbohidrat dan gula, maka dari itu mie instan
tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Konsumsi mie instan yang
berlebihan dapat menyebakan obesitas dan diabetes.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Fried chicken juga merupakan salah satu makanan komersial yang paling
digemari di kalangan mahasiswa karena praktis dan mudah didapatkan. Fried
chicken juga sebagai sumber protein hewani yang tentunya memiliki
kandungan lemak. Kandungan zat gizi dalam fried chicken terbilang
kompleks karena dalam pengolahan ditambahnkan tepung terigu dan juga di
goreng dalam minyak yang banyak. Tepung terigu sebagai sumber
karbohidrat dan proses penggorengan dengan minyak yang banyak (deep fat
frying) mengakibatkan fried chicken ini mengandung lemak jenuh yang
cukup tinggi. Proses penggorengan juga mengakibatkan kandungan protein
berkurang. Menurut Bintang (2010), protein yang dipanaskan dapat
mengalami transformasi struktur protein (denaturasi protein). Kelarutan
protein berkurang dan aktivitas biologisnya (kemampuan mengikat antigen,
serta aktivitas enzimatik) juga hilang pada saat denaturasi.
7. Minuman
Kebutuhan tubuh selain makanan adalah minuman. Air sangat
dibutuhkan tubuh sebagai pelarut dalam metabolisme. Kandungan air dalam
tubuh manusia sekitar 70% dari berat tubuh. Tubuh memerlukan air setiap
harinya untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dalam bentuk keringat,
uap air dan urine. Kebutuhan air dalam tubuh dapat dipenuhi dari air minum,
makanan, buah, dan sayuran. Salah satu fungsi air untuk tubuh yaitu
mengatur suhu tubuh. Frekuensi minuman yang dikonsumsi mahasiswa
Program Studi Pendidikan Biologi angkatan 2018 dan 2017 dapat dilihat pada
tabel 4.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 4.7 Frekuensi Minuman
Nama Bahan
Pangan
Frekuensi konsumsi bahan pangan jml
lebih
dari
1x/hari
1x/h
ari
3-6
x/mingg
u
2-3
x/mingg
u
kurang
dari 1
x/minggu
tidak
perna
h
1. Susu 10 34 50 36 26 16 96
2. Teh tawar 9 18 24 31 40 50 172
3. Teh manis 18 29 33 55 26 10 172
4. Kopi 6 7 19 32 50 55 172
5. Softdrink 5 6 17 47 58 39 172
6. Jus 9 16 28 43 51 25 172
7. Sirup 2 2 5 14 52 97 172
Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat bahwa teh manis merupakan
minuman yang paling sering dikonsumsi responden. Selanjutnya minuman
lain yang sering dikonsumsi berturut-turut dari frekuensi tertinggi sampai
frekuensi terendah adalah teh manis, susu, teh tawar, kopi, soft drink, jus, dan
sirup.
Teh manis merupakan minuman yang dikonsumsi setiap hari selain air
putih atau air mineral. Dalam satu gelas teh manis biasanya mengandung 2
sendok makan gula pasir. Minuman lain seperti softdrink juga mengandung
gula yang cukup tinggi. Seperti yang kita ketahui selain dapat menyebabkan
kadar gula darah meningkat, gula juga dapat menyebabkan obesitas jika
dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan dan terus-menerus. Berdasarkan
anjuran dalan tumpeng gizi seimbang (TGS), konsumsi gula yaitu 4 sendok
makan per hari. Dengan mengonsumsi teh manis 2 gelas saja sudah dapat
mencukupi anjuran tersebut. Dalam tumpeng gizi seimbang (TGS) anjuran
konsumsi minuman (air putih) yaitu 8 gelas perhari. Namun biasanya
mahasiswa jarang minum air putih karena keseharian mereka di kampus dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
tidak membawa air minum, meskipun di kampus telah disediakan air minum
isi ulang.
Minuman yang sedang digemari mahasiswa saat ini adalah kopi, selain
karena kesukaan kopi juga menjadi gaya hidup untuk ajang pamer di sosial
media. Kopi diketahui mengandung kafein, konsumsi kafein yang berlebihan
dapat menyebabkan gangguan kecemasan, sakit kepala, gangguan
pencernaan, jantung berdebar-debar bahkan kejang-kejang (Priambodo,
2016).
2) Kategori Frekuensi Pangan Mahasiswa
Variasi konsumsi pangan yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi
enam kategori frekuensi makan yaitu kategori A, B, C, D, E dan F. Bahan
makanan dan minuman dikelompokkan menjadi makanan pokok, lauk hewani,
lauk nabati, sayuran, buah-buahan, makanan komersial, dan minuman.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui variasi konsumsi pangan di kalangan
mahasiswa angkatan 2018 dan 2017 Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma.
Frekuensi penggunaan bahan pangan berdasarkan Tabel 4.8 dikelompokkan
menjadi enam tingkatan dengan kategori frekuensi pangan A,B, C, D, E, F yang
masing-masing memiliki skor interval yang diperoleh dari hasil survei kebiasaan
konsumsi pangan responden (mahasiswa).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Berikut tabel kategori pengelompokan penggunaan bahan pangan serta jenis
bahan pangan yang dikonsumsi responden.
Tabel 4.8 Frekuensi penggunaan bahan pangan berdasarkan kategori frekuensi
pangan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Bahan
Makanan/Minuman
Jenis Pangan Skor Kategori
frekuensi
makan
Makanan Pokok Nasi putih 996 A
Nasi merah 361 D
Jagung 310 E
Singkong 282 E
Kentang 370 D
Roti 551 C
Mie (non mie instan) 486 C
Lauk Hewani telur 632 C
daging ayam 593 C
daging sapi 376 D
ikan 493 D
seafood 460 D
Lauk Nabati tempe 701 C
tahu 625 C
Sayur-sayuran Bayam 412 D
kangkung 534 D
sawi 463 D
brokoli 420 D
jamur 494 D
kol 509 D
terong 544 D
wortel 500 C
Buah-buhan pisang 440 D
pepaya 458 D
apel 433 D
semangka 386 D
melon 356 D
nanas 298 E
jambu 412 D
jeruk 466 D
Makanan Komersial freid chicken 500 D
hamburger 291 E
mie instan 583 C
pizza 279 E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Bahan
Makanan/Minuman
Jenis Pangan Skor Kategori
frekuensi
makan
Minuman susu 604 C
teh tawar 423 D
teh manis 616 C
kopi 407 D
softdrink 424 D
jus 502 D
sirup 285 E
Total 19275
Tabel 4.9. Kategori A dengan skor interval 861-1032
Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan
Makanan Pokok Nasi Putih
Lauk Hewani -
Lauk Nabati -
Sayuran -
Buah-buahan -
Makanan Komersial -
Minuman -
Pangan yang dikelompokkan ke dalam kategori A adalah pangan yang
dikonsumsi lebih dari satu kali sehari. Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa
makanan yang masuk dalam kategori A dengan skor antara 861-1032 adalah
makanan pokok yaitu nasi putih. Sedangkan untuk kelompok bahan pangan
makanan pokok lainnya tidak termasuk dalam kategori tersebut. Jadi dapat
disimpulkan bahwa nasi putih merupakan makanan pokok yang paling sering
dikonsumsi oleh semua responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 4.10. Kategori B dengan skor interval 689-860
Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan
Makanan Pokok -
Lauk Hewani -
Lauk Nabati -
Sayuran -
Buah-buahan -
Makanan Komersial -
Minuman -
Tabel 4.11. Kategori C dengan skor interval 517-688
Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan
Makanan Pokok roti, mie (non mie instan)
Lauk Hewani telur, daging ayam,
Lauk Nabati tempe, tahu
Sayuran wortel
Buah-buahan -
Makanan Komersial mie instan
Minuman susu, teh manis
Pangan yang dikelompokkan ke dalam kategori C adalah pangan yang
dikonsumsi lebih dari 3-6 kali perminggu. Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui
bahwa makanan yang masuk dalam kategori C dengan jumlah skor adalah
makanan pokok yaitu roti, mie (non mie instan); lauk hewani yaitu telur, daging
ayam; lauk nabati yaitu tempe, tahu; sayuran yaitu wortel; makanan komersial
yaitu mie instan; minuman yaitu susu, teh manis. Sedangkan untuk kelompok
bahan pangan makanan pokok lainnya tidak termasuk dalam kategori tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 4.12. Kategori D dengan skor interval 345-516
Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan
Makanan Pokok Nasi merah, kentang
Lauk Hewani daging sapi, ikan, seafood
Lauk Nabati -
Sayuran bayam, kangkung, sawi, brokoli,
jamur, kol, terong
Buah-buahan pisang, pepaya, apel, semangka,
melon, jambu, jeruk
Makanan Komersial freid chicken
Minuman teh tawar, kopi, soft drink, jus
Makanan yang dikelompokkan ke dalam kategori D adalah makanan yang
dikonsumsi 2-3 kali perminggu. Berdasarkan Tabel 4.12 diketahui bahwa
makanan yang masuk ke dalam kategori D dengan jumlah skor 345-516 adalah
makanan pokok, lauk hewani, sayuran, buah-buahan, makanan komersial, dan
minuman. Makanan pokok terdiri dari nasi merah dan kentang; lauk hewani terdiri
dari daging sapi, ikan, dan seafood; sayur-sayuran terdiri dari bayam, kangkung,
sawi, brokoli, jamur, kol, dan terong; buah-buahan terdiri dari pisang, pepaya,
apel, semangka, melon, jambu, dan jeruk; makanan komersial yaitu fried chicken;
minuman terdiri dari teh tawar, kopi, softdrink dan jus.
Taber 4.13. Kategori E dengan skor interval 173-344
Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan
Makanan Pokok jagung, singkong
Lauk Hewani -
Lauk Nabati -
Sayuran -
Buah-buahan nanas
Makanan Komersial hamburger, pizza
Minuman sirup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Makanan yang dikelompokan ke dalam kategori E adalah makanan yang
dikonsumsi kurang dari 1 kali per minggu. Berdasarkan Tabel 4.13 diketahui
bahwa variasi makanan yang masuk ke dalam kategori E dengan jumlah 173-
344 adalah makanan pokok, buah-buahan, makanan komersial, dan minuman.
Makanan Pokok terdiri dari jagung dan singkong, buah-buhan terdiri dari nanas.
Makanan komersial terdiri dari hamburger dan pizza. Minuman terdiri dari
sirup. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis bahan makanan
yang masuk dalam frekuensi kategori E dari kategori makanan pokok, buah-
buahan, makanan komersial, dan miuman.
Tabel 4.14. Kategori F 0-172
Kelompok Bahan Pangan Jenis Bahan Pangan
Makanan Pokok -
Lauk Hewani -
Lauk Nabati -
Sayuran -
Buah-buahan -
Makanan Komersial -
Minuman -
Jika dilhat dari total skor untuk masing-masing jenis bahan pangan, angka
tersebut menunjukkan frekuensi bahan pangan yang dikonsumsi responden sangat
bervariasi sesuai dengan tingkat kesukaan terhadap jenis makanan tertentu,
sehingga semakin bervariasi makanan yang dikonsumsi maka kandungan zat gizi
dalam makanan tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tubuh. Namun
sebagian besar mahasiswa jarang memperhatikan penggunaan bahan pangan,
mereka mengonsumsi atau memilih makanan sering hanya didasari oleh
pertimbangan selera dan bukan atas dasar pertimbangan gizi. Selain itu frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
penggunaan bahan pangan juga dipengaruhi oleh gaya hidup, tren makan, dan
pengaruh teman.
Gaya hidup misalnya kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji (junkfood)
karena keterbatasan waktu dan padatnya aktivitas mahasiswa biasanya memilih
makanan yang siap saji. Tren makanan juga berpengaruh terhadap frekuensi
penggunaan pangan seperti makanan yang sedang booming seperti salad buah,
cumi asin hitam, hotang (hotdog kentang), teokppokki, es kepal milo dan lain-
lain. lingkungan pertemanan juga mempengaruhi penggunaan bahan pangan
misalnya memiliki teman yang gemar mengonsumsi dapat membuat kita
mengikuti pola makan dari teman tersebut.
Pemenuhan kebutuhan gizi dalam tubuh juga harus disesuaikan dengan
prinsip Nutrition Guide For Balance Diet yang telah disepakati bersama dalam
konferensi pangan sedunia di Roma tahun 1992 yang di Indonesia dikenal dengan
Pedoman Gizi Seimbang (PGS). Mengonsumsi anekaragam pangan, proporsi
makanan juga harus seimbang dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan
secara teratur. Menurut Husna (2012), baik buruknya keadaan gizi seseorang
ditentukan antara lain oleh nafsu makan dan pola makannya. Pola makan yang
benar dapat memembuat seseorang memiliki status gizi yang normal karena
tercukupinya zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Pola makan dari seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya
adalah faktor lingkungan yaitu daerah asal. Kebanyakan mahasiswa merupakan
mahasiswa perantauan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Baik itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dari Sumatra, Kalimanta, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, maupun Papua
dan berbagai daerah lainnya. Mahasiswa perantauan memiliki pola makan yang
berbeda dengan mahasiswa non-perantauan karena mahasiswa perantauan
memerlukan penyesuaian diri dengan lingkungan tempat tinggal baru sehingga
terjadi perubahan pola makan. Perubahan pola makan bagi mahasiwa perantauan
adalah mereka harus membeli, memasak makanan sendiri, dan tentunya juga
berhemat, berbeda dengan mahasiswa yang tinggal bersama orang tua.
Almatsier (2009) menyatakan bahwa pola makan menunjukkan cara
pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi seseorang yang diwujudkan dalam bentuk
konsumsi jenis makanan, waktu makan dan frekuensi makan. Pola makan yang
baik mengandung makanan pokok, lauk-pauk, buah-buahan dan sayur-sayuran
serta dimakan dalam jumlah cukup sesuai dengan kebutuhan. Pola makan yang
baik dan jenis hidangan yang beraneka ragam dapat menjamin terpenuhinya
kecukupan sumber tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan gizi
seseorang, sehingga status gizi seseorang akan lebih baik dan memperkuat daya
tahan tubuh terhadap serangan penyakit (Baliwati, 2010).
B. Status Gizi Mahasiswa Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat
dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam
tubuh.Untuk mengetahui ststus gizi seseorang dapat digunakan kategori ambang
batas indeks massa tubuh (IMT). Dalam penelitian ini indeks massa tubuh yang
digunakan adalah tinggi badan (m) dan berat badan (kg). Berdasarkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
pengukuran, diketahui data mengenai rata-rata berat badan dan tinggi badan
responden sebagai berikut.
Tabel 4.15. Rata-rata IMT Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2018 dan 2017
Rata-rata Mahasiswa
angkatan 2018
Mahasiswa
angkatan 2017
rata-rata
total
Tinggi badan (m) 1,56 1,56 1,56
Berat badan (kg) 53,04 56,46 54,75
Berdasarkan data yang diperoleh kebanyakan status gizi dari semua
responden adalah normal, yaitu sebanyak 61%. Status gizi dari mahasiswa
Program Studi Pendidikan Biologi dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Persentase status gizi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
angkatan 2018 dan 2017
Berdasarkan gambar 4.1 di atas diketahui bahwa mahasiswa Pendidikan
Biologi yang memiliki status gizi gemuk, baik itu gemuk berat dan gemuk ringan
sebanyak 24%, yang berarti hampir seperempat dari total mahasiswa mengalami
kelebihan berat badan. Kelebihan berat badan ini terjadi karena terlalu banyak
konsumsi bahan pangan yang mengandung karbohidrat, gula, dan lemak seperti
7%
8%
61%
15%
9% Kurus Berat sebanyak 12responden
Kurus Ringan sebanyak14 responden
Normal sebanyak 105responden
Gemuk Berat sebanyak26 responden
Gemuk Ringan sebanyak15 responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mie instan, teh manis, fried chicken. Mahasiswa biasanya menyukai makanan
dalam porsi yang besar dan murah misalnya nasi padang dan nasi rames,
pemilihan makanan dengan prinsip asal kenyang tanpa mempertimbangkan
kandugan zat gizi sangat tidak dibenarkan karena dalam porsi yang besar tersebut
maka terdapat kandungan karbohidrat yang besar pula. Bukan hanya dari makanan
pokok saja karbohidrat berasal namun juga dari jajanan-jajanan yang sering
dikonsumsi mahasiswa sebagai camilan misalnya cilok, cimol, batagor, dan
kentang goreng. Jajanan-jajanan tersebut berada di lingkungan sekitar kampus dan
selalu terlihat ramai dengan pembeli. Konsumsi karbohidrat dalam tumpeng gizi
seimbang (TGS) dianjurkan 3-4 porsi perhari, tubuh kita membutuhkan 900 kalori
dari sumber karbohidrat atau 300-400 gram karbohidrat perhari. Dalam 1 centong
nasi saja sudah terdapat sebanyak 100 gram karbohidrat. Dalam nasi padang
terdapat bercentong-centong nasi atau kurang lebih 4 centong berarti terdapat 400
gram karbohidrat, jumlah tersebut telah dapat mencukupi sumber karbohidrat
untuk kebutuhan tubuh sehari. Kelebihan konsumsi karbohidrat dapat
menyebabkan kegemukan atau obesitas dan juga diabetes.
Kelebihan berat badan juga disebabkan karena konsumsi lemak yang
berlebihan. Tempat makan di sekitaran kampus 3 Universitas Sanata Dharma
kebanyakan warung makan penyetan atau geprek, makanan yang disajikan telah
mengalami proses penggorengan dengan minyak yang banyak. Selain itu menu
yang ditawarkan juga sudah mengandung lemak misalnya ayam dan lele, pagi hari
mengonsumsi nasi dan ayam penyet, kemudian sore hari nasi dan lele goreng
kremes dan malam hari nya mie instan. Mahasiswa sering mengonsumsi makanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
yang digoreng atau geprek maupun penyetan karena tempat makan yang berada di
sekitaran tempat tinggal dan disekitar kampus memang kebanyakan yang seperti
itu. Penyumbang sumber lemak lainnya adalah Olive. Salah satu tempat makan
fried chicken yang berada di dekat kampus 3 Universitas Sanata Dharma ini tidak
pernah sepi dari pelanggan. Mahasiswa memilih tempat makan ini selain karena
harganya yang terjangkau juga karena penyajiannya yang cepat, maka tak heran
jika tempat makan ini selalu ramai baik itu siang maupun malam. Disaat jeda
perkuliahan yang sebentar tempat makan ini menjadi pilihan pertama mahasiswa
karena cepat, praktis dan tidak perlu terburu-buru saat makan. Fried chicken
memiliki kandungan zat gizi yang beragam yaitu protein hewani, karbohidrat dan
yang paling besar yaitu lemak karena makanan ini diolah dengan cara digoreng
dalam minyak yang banyak sehingga kandungan lemak akan meresap sampai ke
daging-dagingnya, selain lemak dari minyak juga terdapat lemak dari daging
ayam itu sendiri. Kelebihan lemak akan disimpan dalam tubuh sebagai cadangan
makanan. Jika terus-menerus mengonsumsi lemak maka akan terjadi timbunan-
timbunan lemak yang dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas.
Mie instan juga menjadi primadona di kalangan mahasiswa. Konsumsi mie
instan terbilang cukup sering yaitu rata-rata 3-6 kali seminggu, bahkan ada
mahasiswa yang mengonsumsi mie instan hampir setiap hari. Mie instan menjadi
pilihan yang paling diminati karena dapat disimpan dalam jangka waktu yang
lama, praktis dalam artian bisa memasak sendiri di kos (bagi mahasiswa yang
dikosnya terdapat dapur atau memiliki magicom), kemudian juga harga yang
murah meriah dan terdapat bermacam-macam varian rasa. Di sekitaran tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
tinggal maupun kampus juga terdapat banyak warmindo yang menjadi salah satu
menu andalan yaitu mie instan rebus atau goreng. Warmindo menjadi pilihan
mahasiswa selain karena harga yang terjangkau juga karena opini mahasiswa jika
mie instan di warmindo rasanya lebih nikmat daripada mie instan yang memasak
sendiri di rumah. Warmindo bahkan menjadi tempat tongkrongan mahasiswa-
mahasiswa jika di akhir bulan karena uang jajan yang semakin menipis. Menu-
menu makanan di warmindo juga ramah dikantong mahasiswa. Namun untuk
kandungan zat gizi tentunya kurang kompleks, kebanyakan menu makanan di
warmindo mengandung minyak yang tinggi seperti magelangan, nasi goreng,
tumis tempe. Yang pasti sudah kita tahu bahwa minyak merupakan sumber
kolesterol dan lemak yang jika jumlahnya berlebihan tidak baik bagi tubuh.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan
seperti karbohidrat, lemak, gula dapat menyebabkan kegemukan atau obesitas
yang kemudian dapat menyebabkan berbagai penyakit degeneratif. Persentase
status gizi gemuk atau kelebihan berat badan akan terus meningkat jika pola
konsumsi pangan tidak diperbaiki.
Berdasarkan gambar 4.1 di atas diketahui bahwa mahasiswa Program Studi
Pendidikan Biologi yang memiliki status gizi kurus berat maupun kurus ringan
sebanyak 15%. Keadaan status gizi kurus dapat terjadi karena zat gizi yang
diperlukan oleh tubuh tidak sesuai dengan kebutuhan. Penyebab kurus salah
satunya yaitu kebiasaan makan mahasiswa yang hanya sekali dalam sehari.
Terkadang karena keadaan ekonomi atau pada saat uang jajan mulai menipis
mahasiswa makan hanya sekali dalam sehari itupun makan seadanya, nasi sayur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
atau mie instan misalnya. Namun tidak semua mahasiswa mengalami hal tersebut,
tidak jarang juga mahasiswa yang lebih mementingkan lifestyle daripada makan
contohnya lebih memilih nongkrong di caffe-caffe yang terlihat mahal untuk
dipamerkan di media sosial daripada uang jajan digunakan untuk makan sehingga
kebutuhan gizi dalam tubuh tidak terpenuhi. Faktor ekonomi menjadi hal yang
paling berpengaruh dalam hal pemenuhan kebutuhan makan. Mahasiswa yang
berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah cenderung memiliki pola
makan yang seadanya dalam artian memasak sendiri atau memiliki cadangan mie
instan, dan bisa juga makan hanya dengan nasi sayur sehingga anjuran zat gizi
dalam tumpeng gizi seimbang (TGS) tidak terpenuhi dengan baik.
Faktor lain yang menyebabkan mahasiswa memiliki status gizi gemuk dan
kurus yaitu daerah asal tempat tinggal dan agama. Mahasiswa yang berasal dari
daerah Sumatra akan cenderung memiliki masalah pada kegemukan karena
kebiasaan makan dari daerah tempat tinggal yang banyak mengandung minyak,
lemak dan santan. Mahasiswa yang berasala dari daerah Nusa Tenggara Timur
dan Nusa Tenggara Barat memiliki ststus gizi yang kebanyakan kurus, hal ini bisa
disebabkan karena berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah sehingga
perul menghemat uang untuk makan dan kebutuhan lainnya. Sedangkan dari segi
agama, mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma mayoritas
beragama non-muslim yang artinya tidak diharamkan mengonsumsi daging babi.
Seperti yang kita ketahui daging babi memiliki lemak yang cukup tinggi, terlalu
sering mengonsumsi daring babi dapat menyebabkan obesitas dan kegemukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pada pengelompokan status gizi, gizi kurang termasuk kedalam kelompok
status gizi kurus ringan dan kurus berat. Status gizi lebih (gemuk ringan dan
gemuk berat) merupakan keadaan tubuh seseorang yang mengalami kelebihan
berat badan atau obesitas, yang terjadi karena kelebihan jumlah asupan energi
yang disimpan dalam bentuk cadangan berupa lemak. Menurut Supariasa (2016)
kelompok gizi kurang (kurus) dapat beresiko sangat tinggi terserang penyakit
infeksi, depresi, anemia, dan diare, sedangkan kelompok gizi lebih (gemuk)
mempunyai resiko penyakit antara lain: jantung dan pembuluh darah, kencing
manis (diabetes melitus), tekanan darah tinggi, gangguan sendi dan tulang,
gangguan ginjal, gangguan kandungan empedu, dan kanker.
Status gizi mahasiswa Pendidikan Biologi yang termasuk kedalam kategori
normal sebanyak 61%. Status gizi normal terjadi apabila tubuh menerima asupan
zat gizi yang mencukupi kebutuhan tubuh untuk pemeliharaan kehidupan,
pertumbuhan, pemeliharaan fungsi normal tubuh, dan untuk produksi energi.
Status gizi dikatakan baik bila pola makan kita seimbang. Artinya, banyak dan
jenis makanan yang kita asup sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila yang dimakan
melebihi kebutuhan, tubuh akan kegemukan. Sebaliknya, bila yang dimakan
kurang dari yang dibutuhkan, tubuh akan kurus dan sakit-sakitan. Kegemukan
juga tidak berarti sehat karena akan memicu timbulnya berbagai penyakit. Status
gizi kurang atau lebih akan berdampak kurang baik terhadap kesehatan tubuh.
Kedua keadaan ekstrem tersebut dinamakan status gizi salah (Husnah, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
C. Hubungan antara pola konsumsi pangan dan status gizi mahasiswa
Pola konsumsi pangan diperoleh dari data keseluruhan kategori penggunaan
bahan pangan yang dikonsumsi responden, kemudian di analisis guna mengetahui
pengaruhnya terhadap ststus gizi yang dimiliki mahasiswa. Berdasarkan hasil uji
Kolmogorov-smirnov, tampak bahwa nilai signifikansi adalah 0,438 > 0,05 maka
data berdistribusi normal, kemudian dapat dilanjutkan menggunakan uji korelasi
Product Moment Pearson. Hasil uji normalitas Kolmogorov-smirnov dapat dilihat
pada Lampiran 8.
Berdasarkan hasil uji dengan Korelasi Product Moment Pearson dapat
diketahui bahwa pola konsumsi pangan mahasiswa Program Studi Pendidikan
Biologi angkatan 2018 dan 2017 tidak berpengaruh nyata terhadap status gizi. Hal
ini dapat dilihat dari nilai signifikansi sebesar 0,660 atau lebih besar dari nilai
alpha yang digunakan yakni sebesar 0,05 (5%). Hasil Uji Korelasi Product
Moment Pearson dapat dilihat pada Lampiran 10.
Pola konsumsi pangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
angkatan 2018 dan 2017 tidak berpengaruh nyata terhadap IMT hal ini terjadi
karena ketika frekuensi makan yang tinggi namun diimbangi dengan aktivitas
fisik yang cukup sehingga terjadi keadaan seimbang antara pemasukan dan
pengeluaran energi dari tubuh. Sehingga walaupun banyak makan namun
diimbangi dengan aktivitas fisik, IMT tidak akan meningkat.
Menurut Mujur (2011) aktivitas fisik merupakan faktor resiko dari kejadian
overweight, yaitu mahasiswa yang beraktivitas fisik ringan berhubungan terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
berat badan lebih. Oleh karena itu, untuk mencegah kelebihan berat badan dan
obesitas pada mahasiswa perlu dilakukan aktivitas fisik yang sesuai, aman dan
efektif dalam upaya menurunkan berat badan. Seperti dengan berolahraga teratur
dan terkontrol, karena akan membantu memelihara berat badan yang optimal,
karena gerak yang dilakukan saat berolahraga sangat berbeda dengan gerak saat
menjalankan aktivitas sehari-hari seperti berdiri, duduk atau hanya menggunakan
tangan.
D. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini terdapat beberapa hal yang menjadi keterbatasan dalam
penelitian, sehingga penulis hanya membahas mengenai pola konsumsi pangan
dan status gizi pada mahasiswa Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017.
Keterbatasan yang peneliti rasa perlu diperbaiki untuk penelitian selanjutnya
adalah penggunaan kuisioner dalam pengambilan data sebaiknya dilengkapi
dengan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi pola konsumsi pangan sehingga mempermudah penulis dalam
memperdalam analisis data. Kuisioner FFQ yang digunakan sebaiknya dilengkapi
dengan tambahan perkiraan ukuran porsi untuk mengetahui asupan energi dan zat
gizi yang spesifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB V
IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN SEBAGAI SUMBER
PEMBELAJARAN BIOLOGI
Hasil penelitian mengenai pola konsumsi pangan dan penilaian status gizi
pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2018 dan 2017
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta menunjukkan tidak adanya pengaruh
nyata dari pola konsumsi pangan terhadap ststus gizi mahasiswa. Hal ini tentunya
menjadi perhatian yang serius bagi semu kalangan untuk memperhatikan pola
konsumsi yang disesuaikan dengan kebutuhan gizi tubuh.
Pada tahap remaja merupakan masa terjadinya perubahan-perubahan cepat,
sehingga asupan zat gizi remaja harus diperhatikan benar agar mereka dapat
tumbuh optimal. Pemenuhan zat gizi juga harus diimbangi dengan fekuensi
makan, proporsi dan jumlah penggunaan bahan pangan sehingga kebutuhan zat
gizi dalam tubuh tercukupi.
Berdasarkan pertimbangan tersebut hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran dengan materi Zat-zat Makanan yang diperlukan oleh
Tubuh untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas XI semester II. Dalam hal ini,
kurikulum yang digunakan yaitu kurikulum 2013 dengan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar sebagai berikut :
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang ruang lingkup, objek dan permasalahan Biologi menurut
agama yang dianutnya
1.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotomg royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif
dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas.
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada
sistem pencernaan dan mengaitkannya dengan nutrisi dan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan proses pencernaan serta gangguan fungsi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
mungkin terjadi pada sistem pencernaan manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan simulasi.
4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan
pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem
pencernaan manusia melalui berbagi bentuk media presentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian yang telah diuraikan dalam
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal penting dari penelitian ini
sebagai berikut :
1. Pola konsumsi pangan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
angkatan 2018 dan 2017 memiliki frekuensi dan variasi yang berbeda-beda
dengan kecenderungan konsumsi makanan pokok yaitu nasi putih; lauk
hewani yaitu telur; lauk nabati yaitu tempe; sayur-sayuran yaitu wortel; buah-
buahan yaitu pepaya; makanan komersial yaitu mie instan dan minuman yaitu
teh manis. Berdasarkan hasil perhitungan IMT status gizi mahasiswa
Pendidikan Biologi sebanyak 15% gemuk berat, 9% gemuk ringan, 61%
normal, 8% kurus ringan, dan 7% kurus berat.
2. Berdasarkan uji korelasi product moment pearson tidak terdapat pengaruh
nyata antara frekuensi penggunaan bahan pangan terhadap status gizi
mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dalam penelitian ini, maka dapat diberikan
beberapa saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya ditambahkan beberapa faktor yang mempengaruhi konsumsi bahan
pangan seperti lingkungan sosial, media sosial, latar belakang budaya agar
memperdalam analisis data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
2. Status gizi juga dapat diketahui melalui penilaian status gizi secara tidak
langsung dengan metode survei konsumsi pangan, misalnya food recall 24
hours dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi, food
account dengan cara pencatatan makanan, dietary history method atau metode
riwayat makanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Daftar Pustaka
Almatsier, S. 2005. Penuntun Diet. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Amelia, A. H. 2005. Perilaku Makan Khas Remaja. http://www.kompas.com//
diakses pada tanggal 3 Mei 2019 pukul 15.00 WIB.
Arif, A. B., Agus B., Haerudin. 2013. Nilai Indeks Glikemik Produk Pangan dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal litbang. Vol 32: 7.
Bilawati. 2010. Pengantar Pangan dan Gizi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Bintang, M. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Erlangga. Jakarta.
Dedeh, K., Hilman H., Marfuah P. A. 2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi
Seimbang. Sarana Bobo. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Gizi Seimbang.
Depkes RI. Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2012. Strategi Nasional Penerapan
Pola Konsumsi Makanan dan Aktifitas Fisik untuk Mencegah Penyakit
Tidak Menular. Jakarta.
Fradjia, N. P. 2008. Hubungan Antara Citra Raga dengan Perilaku Makan pada
Reaja Putri. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
Gibson, R. S. 2005. Principle of Nutritional Evaluation. Second Edition. Oxford.
New York.
Husna. 2012. Gambaran Pola Makan dan Status Gizi Mahasiswa Kuliah Klinik
Senior (KKS) di Bagian Obgyn RSUD DR. Zainoel Abidin Banda Aceh.
Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. Vol 12 : 13.
Irawan, M. A. 2007. Glukosa dan Metabolisme Energi. Polton Sport Sience . Vol
06. Hal 21-22.
Mujur, A. 2011. Hubungan Antara Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan
Kejadian Berat Badan Lebih pada Remaja. Universitas Diponegoro. Vol. 4 :
6
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Nugraha, K., Mulyadi, Gresty N. M. 2016. Hubungan Aktivitas Fisik dan Pola
Makan dengan Perubahan Indeks Massa Tubuh pada Mahasiswa Semester 2
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. E-journal
Keperawatan. 4 (2): 3-4
Nurjanah. 2012. Keadaan Pengetahuan Gizi dan Pola Konsumsi Siswa Program
Keahlian Kompetensi Jasa Boga di SMK N 2 Godean. Skripsi. Universitas
Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Salemba Medika. Jakarta.
Nurwijayanti. 2018. Pola Makan. Kebiasaan Sarapan. Dan Status Gizi
Berhubungan dengan Prestasi Belajar Siswa SMK di Kota Kediri. Jurnal
Care. Vol. 6: 3.
Priambodo, A. R. 2016. 14 Akibat Ini Bisa Kamu Rasakan Jika Mengonsumsi
Kafein Berlebihan. Artikel. Diakses dari https://m.briloio.net pada tanggal
23 Juli 2019.
Sirajuddin, M., Nadimin, Suriani R. 2015. Survei Konsumsi Pangan. EGC.
Jakarta.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat.
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Departermen Pendidikan Nasional.
Suhardjo. 2006. Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.
Suparianto, C dan Hidayati, D. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Kanisius.
Yogyakarta.
Supariasa, I. D. N., Bachyar B., Ibnu F. 2016. Penilaian Status Gizi. EGC.
Jakarta.
Surjadi, C. 2013. Globalisasi dan Pola Makan Mahasiswa : Studi Kasus di Jakarta.
Fakultas Kedokteran UNIKA Atmajaya. Vol 40: 4-5.
Tala, Z. 2009. Manfaat Serat Bagi Kesehatan. Departemen Ilmu Kesehatan
Fakultas Kedokteran USU. Vol 13: 12-13.
Yusepi, T. T. 2018. Apa Benar Nasi Merah Lebih Sehat dari Nasi Putih ?.
Artikel. Diakses dari https://m.liputan6.com pada tanggal 23 Juli 2019.
Yusuf, S dan Nani M. S. 2012. Perkembangan Peserta Didik. Grafindo Persada.
Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Lampiran 1
SILABUS
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas : XI
Program : MIPA
Kopentensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, pedulu (gotong-royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai sebagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasar rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kenegaraan dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah kongkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
No. Kompetensi
Dasar (KD)
IPK Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
1. 3.7
Menganalisis
hubungan
antara struktur
jaringan
penyusun
organ pada
sistem
pencernaan
dan
mengaitkannya
dengan nutrisi
dan
bioprosesnya
sehingga dapat
menjelaskan
3.7.1 Menjelaskan
peranan zat gizi
bagi tubuh
3.7.2 Menghitung
kebutuhan dan
keseimbangan
energi dalam
tubuh
3.7.3 Menjelaskan
struktur dan
fungsi organ
pencernaan serta
enzim
pencernaan
dalam proses
Makanan dan
Sistem
Pencernaan
Makanan
Zat-zat
makanan
yang
Diperlukan
oleh Tubuh
Organ
Pencernaan
pada Manusia
Enzim yang
berperan
dalam proses
pencernaan
Menganalisis
peranan zat
makanan bagi
tubuh
Menentukan
berbagai macam
menu makanan
seimbang dengan
jumlah dan porsi
sesuai kebutuhan
gizi
Menghitung BMR
(basal metabolic
rate) dan BMI
(body mass indeks)
Mendiskusikan,
Tes tertulis
penilaian
harian
(PH)
10 JP x
45
menit
Irnaningtyas.
2017.
Biologi
untuk
SMA/MA
Kelas XI.
Jakarta:
Penerbit
Erlangga
Purnama. W.
Hendri.,
Rumiyati
dan S.N
Hidayat.
2017.
Biologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
proses
pencernaan
serta gangguan
fungsi yang
mungkin
terjadi pada
sistem
pencernaan
manusia
melalui studi
literatur,
pengamatan,
percobaan, dan
simulasi.
4.7
Menyajikan
hasil analisis
tentang
kelainan pada
struktur dan
fungsi jaringan
pada organ-
organ
pencernaan
makanan
3.7.4 Mengurutkan
proses
pencernaan pada
manusia serta
enzim yang
bekerja dalam
proses
pencernaan
3.7.5 Menganalisis
gangguan dan
kelainan pada
sistem
pencernaan
manusia
4.7.1 Menyusun data
menu makanan
yang dikonsumsi
dalam kurun
waktu 24 jam
(food recall)
terakhir
4.7.2 Menyusun menu
makanan
Proses
pencernaa
makanan
pada manusia
Gangguan
dan kelainan
pada sistem
pencernaan
manusia
menjelaskan, dan
mengaitkan proses
pencernaan pada
manusia dengan
fungsi organ
pencernaan serta
mempresentasikann
ya
Mengidentifikasi
penyebab dan
akibat dari
gangguan dan
kelainan pada
sistem pencernaan
Peminatan
Matematika
dan Ilmu-
Ilmu Alam
SMA/MA
Kelas XI
Semester 1.
PT. Intan
Pariwara.
Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
pencernaan
yang
menyebabkan
gangguan
sistem
pencernaan
manusia
melalui
berbagi bentuk
media
presentasi.
makan seimbang
berdasarkan nilai
BMR dan BMI
4.7.3Mempresentasikan
hasil penyusunan
menu makanan
seimbang
berdasarkan
BMR dan BMI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI /Ganjil
Materi : Makanan dan Sistem Pencernaan
Makanan
Alokasi Waktu : 10 JP (10 X 45 menit)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah sevara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapain Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD)
3.7 Menganalisis hubungan antara
struktur jaringan penyusun
organ pada sistem pencernaan
dan mengaitkannya dengan
nutrisi dan bioprosesnya
sehingga dapat menjelaskan
proses pencernaan serta
gangguan fungsi yang mungkin
terjadi pada sistem pencernaan
manusia melalui studi literatur,
pengamatan, percobaan, dan
simulasi.
4.7 Menyajikan hasil analisis tentang
kelainan pada struktur dan fungsi
jaringan pada organ-organ
pencernaan yang menyebabkan
gangguan sistem pencernaan
manusia melalui berbagi bentuk
media presentasi.
Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.7.1 Menjelaskan peranan zat gizi
bagi tubuh
4.7.1 Menyusun data menu makanan
yang dikonsumsi dalam kurun
waktu 24 jam (food recall)
terakhir
3.7.2 Menghitung kebutuhan dan
keseimbangan energi dalam
tubuh
4.7.2 Menyusun menu makan seimbang
berdasarkan nilai BMR dan BMI
3.7.3 Menjelaskan struktur dan
fungsi organ pencernaan serta
enzim pencernaan dalam
proses pencernaan makanan
4.7.3 Mempresentasikan hasil
penyusunan menu makanan
seimbang berdasarkan BMR dan
BMI
3.7.4 Mengurutkan proses
pencernaan pada manusia serta
enzim yang bekerja dalam
proses pencernaan
3.7.5 Menganalisis gangguan dan
kelainan pada sistem
pencernaan manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan scientific menggunakan
metode observasi, diskusi, presentasi, ceramah dan model pembelajaran discovery
learning dan kooperatif learning peserta didik kelas XI SMA dapat menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dalam mempelajari peranan zat
gizi bagi tubuh, menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi dalam tubuh,
menjelaskan struktur dan fungsi organ pencernaan serta enzim pencernaan dalam
proses pencernaan makanan, mengurutkan proses pencernaan pada manusia serta
enzim yang berkerja dalam proses pencernaan, menganalisis gangguan dan
kelainan pada sistem pencernaan manusia, menyusun data menu makanan yang
dikonsumsi dalam kurun waktu 24 jam (food recall) terakhir, menyusun menu
makanan seimbang berdasarkan BMI dan BMR, mempresentasikan hasil
penyusunan menu makanan seimbang berdasarkan BMI dan BMR serta
menunjukkan sikap teliti , jujur dan kerjasama selama pembelajaran.
D. Materi pembelajaran
1. Faktual :
a. Gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan manusia
b. Organ-organ pada sistem pencernaan
c. Enzim yang berkerja pada sistem pencernaan
2. Konseptual :
a. Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh
b. Gizi seimbang
c. Malnutrisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
3. Prosedural :
a. Proses pencernaan makanan pada manusia
b. Menghitung BMR dan BMI
4. Metakognitif :
Cara pencegahan pada gangguan dan kelainan sistem pencernaan manusia
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Learning
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning dan kooperatif learning
3. Metode Pembelajaran : Jigsaw, Picture and Picture, Ceramah, Diskusi,
dan Presentasi
F. Alat, Media
1. Alat/Bahan
a. Laptop
b. Viewer
c. LCD
d. Spidol
2. Media
a. Power point
b. Foto/gambar
c. LKPD
G. Sumber Belajar
Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga
Purnama. W. Hendri., Rumiyati dan S.N Hidayat. 2017. Biologi Peminatan
Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA Kelas XI Semester 1. PT.
Intan Pariwara. Klaten.
Safitri, Ririn. 2017. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Surakarta: Mediatama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan I (2x45 menit)
No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 15‟
1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
c. b. Apresepsi
Guru mengaitkan materi pelajaran yang akan
disampaikan dengan materi sebelumnya yaitu “Sistem
Peredaran Darah”
Guru mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya
Guru mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi
yang akan disampaikan
d. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental siswa dan
memberikan motivasi dengan menanyakan “ Dengan
adanya jantung dan pembuluh darah maka darah
dapat diedarkan ke seluruh tubuh sehingga kebutuhan
oksigen dan nutrisi tubuh dapat terpenuhi. Bagaimana
darah dapat memperoleh nutrisi yang akan diedarkan
ke tubuh tersebut ?’
e. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu peranan zat gizi bagi tubuh
Guru menyampaikan garis besar materi ringkas yang
akan dipelajari tentang zat-zat yang diperlukan oleh
tubuh dan energi.
Kegiatan Inti 65‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2. a. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan seperti zat gizi apa saja yang
diperlukan oleh tubuh ? Apa fungsi dari setiap zat
gizi tersebut ?
b. Stimulation
Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok dengan
1 kelompok berisi 4 anggota. Kemudian guru
membagikan kartu kepada masing masing kelompok.
1 kelompok mendapatkan empat kartu dengan empat
macam warna yang berbeda. Guru menamai
kelompok-kelompok ini adalah kelompok asal.
Kemudian guru menginstruksikan agar semua siswa
membentuk kelompok baru berdasarkan warna kartu
yang sama yang dipegang oleh siswa. Kelompok
baru ini akan dinamai kelompok ahli. Setelah siswa
berkumpul berdasarkan warna kartu yang sama,
siswa diminta berdiskusi dalam kelompok ahli untuk
menjawab pertanyaan dalam kartu berwarna tersebut
c. Data Processing
Peserta didik mencari jawaban dari tiap pertanyaan
melalui media internet (tidak wordpress, blogspot
dan wikipedia).
d. Verification
Siswa kembali ke dalam kelompok asal. Kemudian
di dalam kelompok asal, siswa membagikan jawaban
dari hasil diskusi dalam kelompok ahli ke kelompok
asalnya secara bergiliran. Siswa yang lain diminta
untuk menyimak ketika teman dalam kelompoknya
sedang menyampaikan hasil diskusinya. Setelah itu,
guru menanyakan kepada siswa secara acak salah
satu pertanyaan dalam kartu yang dibagikan untuk
melihat apakah siswa saling memperhatikan
temannya atau tidak.
e. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.
Penutup 10‟
3. a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
diminta mencoba menyimpulkan/ menyebutkan hal apa
saja yang ia dapat dari pembelajaran hari ini.
b. Peserta didik diberi tugas oleh guru untuk
mengingatkan teman/kerabat mereka agar makan
makanan bergizi yang menjadi sumber nutrisi seperti
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; yaitu menanyakan hal terkait dengan
materi zat gizi dan keseimbangan energi dalam tubuh
yang telah disampaikan hari ini untuk menguji
pemahaman siswa.
d. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas berupa menyusun data menu makanan
yang dikonsumsi siswa dalam kurun waktu 24 jam (food
recall) terakhir.
e. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya yaitu menghitung kebutuhan
dan keseimbangan energi dalam tubuh
Pertemuan II (2x45 menit)
No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 15‟
1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
d. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental siswa dengan
mungulas kembali materi yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya yaitu peranan zat gizi bagi
tubuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
e. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi
dalam tubuh, serta menunjukkan sikap teliti , jujur dan
kerjasama selama pembelajaran.
Guru menyampaikan garis besar materi ringkas yang
akan dipelajari tentang kebutuhan dan keseimbangan
energi dalam tubuh
Kegiatan Inti 65‟
2. a. Stimulation
Guru menayangkan gambar orang yang memiliki
tubuh gemuk dan orang kurus
b. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan seperti mengapa bisa ada
orang yang memiliki tubuh gemuk dan orang yang
memiliki tubuh kurus?
c. Data Collecting
Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4 orang. Dalam kelompok,
siswa diajak untuk menghitung kecukupan
energiyang meliputi BMR (basal metabolic rate) dan
BMI (body mass indeks), siswa mencoba berdiskusi
dan mencari jawaban dari pertanyaan yang ada di
dalam LKPD mengenai kebutuhan dan
keseimbangan energi dalam tubuh
d. Data Processing
Siswa mencari jawaban dari tiap pertanyaan melalui
berbagai sumber baik buku maupun internet (yang
bisa dipertanggungjawabkan) dan menuliskan
jawaban di dalam LKPD
e. Verification
Siswa menyampaikan hasil diskusi secara bertahap
mulai dari pertanyaan pertama hingga pertanyaan
terakhir secara bergantian tiap kelompok. Guru
memberikan klarifikasi setelah satu pertanyaan
selesai disampaikan oleh siswa.
f. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.
Penutup 10‟
3. a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; siswa
diminta mencoba menyimpulkan/ menyebutkan hal apa
saja yang ia dapat dari pembelajaran hari ini.
b. Peserta didik diberi tugas oleh guru untuk
mengingatkan teman/kerabat mereka agar makan
makanan bergizi yang menjadi sumber nutrisi seperti
protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; yaitu menanyakan hal terkait dengan
materi keseimbangan energi dalam tubuh yang telah
disampaikan hari ini untuk menguji pemahaman siswa.
d. Melakukan kegiatan tindak lanjut yaitu mepelajari
materi yang akan dibahas pada bertemuan selanjutnya di
ruamah
e. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya yaitu menyusun menu
makanan seimbang berdasarkan nilai BMR dan BMI
Pertemuan III (2x45 menit)
No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 15‟
1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
b. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental dengan mengulas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kembali materi yang telah diajarkan minggu lalu
mengenai peranan zat gizi bagi tubuh
c. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi
dalam tubuh serta menunjukkan sikap teliti , jujur dan
kerjasama selama pembelajaran.
Kegiatan Inti 65‟
2. a. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan seperti apakah setiap orang
membutuhkan energi yang sama ?
b. Data Collecting
siswa diajak untuk menyusun menu makanan
seimbang berdasarkan perhitungan BMR dan BMI
salah satu dari anggota kelompok dan mencari
jawaban dari pertanyaan yang ada di dalam LKPD
mengenai kebutuhan dan keseimbangan energi dalam
tubuh
c. Data Processing
Siswa mencari jawaban dari pertanyaan melalui
berbagai sumber baik buku maupun internet (yang
bisa dipertanggungjawabkan) dan menuliskan jawaban
di dalam LKPD
d. Verification
Siswa menyampaikan hasil diskusi mengenai
penyusunan menu makanan seimbang berdasarkan
BMR dan BMI secara bergantian tiap kelompok. Guru
memberikan klarifikasi setelah satu pertanyaan selesai
disampaikan oleh siswa.
e. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.
Penutup 10‟
3. a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
diminta mencoba menyimpulkan/ menyebutkan hal apa
saja yang ia dapat dari pembelajaran hari ini.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; yaitu menanyakan hal terkait dengan
materi keseimbangan energi dalam tubuh yang telah
disampaikan hari ini untuk menguji pemahaman siswa.
d. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas berupa mempelajari sub bab selanjutnya
yaitu sistem pencernaan pada manusia
e. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya yaitu struktur dan fungsi
sistem pencernaan dan proses pencernaan yang terjadi
Pertemuan IV (2x45menit)
No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 15‟
1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
b. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental dengan mengulas
kembali materi yang telah diajarkan minggu lalu
mengenai kebutuhan dan keseimbangan energi dalam
tubuh
c. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu menjelaskan struktur dan fungsi organ
pencernaan serta enzim pencernaan dalam proses
pencernaan makanan, mengurutkan proses pencernaan
pada manusia serta enzim yang berkerja dalam proses
pencernaan,serta menunjukkan sikap teliti , jujur dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
kerjasama selama pembelajaran.
Kegiatan Inti 65‟
2. a. Simulation
Siswa dibentuk kelompok oleh guru dengan anggota
masing-masing kelompok empat orang. Masing-
masing kelompok dibagikan 5 kartu oleh guru. Kartu
tersebut ada yang berisi keterangan enzim pada organ
pencernaan dan kartu gambar organ pencernaan
manusia. Kelompok yang mendapat kartu bergambar
organ pencernaan (mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar) diarahkan oleh guru untuk
menempelkan kartu tersebut di papan tulis secara
berurutan. Setelah kartu bergambar organ pencernaan
tertempel di papan, siswa dimita untuk menempelkan
kartu keterangan enzim enzim (ptialin, pepsin, renin,
lipase, asam klorida, amilase, tripsin, enterokinase,
maltase, dll) dibawah kartu bergambar organ
pencernaan sesuai dengan enzim yang terdapat pada
organ tersebut secara beergantian antar kelompok.
Setelah semua kartu sudah tertempel, guru dan siswa
bersama-sama mengoreksi apakah kartu bergambar
makanan letaknya sudah sesuai antara organ
pencernaan dan enzim yang terdapat pada organ
pencernaan tersebut.
b. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan bagaimanakah sistem
pencernaan makanan pada manusia ?
c. Data Collecting
Siswa dibagi dalam delapan kelompok sehingga satu
kelompok terdiri dari 4 orang. Dalam kelompok, siswa
mencoba berdiskusi dan mencari jawaban dari
pertanyaan yang ada di dalam LKPD mengenai
struktur dan fungsi sistem pencernaan pada manusia
d. Data Processing
Siswa mencari jawaban dari pertanyaan melalui
berbagai sumber baik buku maupun internet (yang
bisa dipertanggungjawabkan) dan menuliskan jawaban
di dalam LKPD
e. Verification
Siswa menyampaikan hasil diskusi secara bertahap
mulai dari pertanyaan pertama hingga pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
terakhir secara bergantian. Guru memberikan
klarifikasi setelah satu pertanyaan selesai disampaikan
oleh siswa.
f. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.
Penutup 10‟
3. a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; siswa
diminta mencoba menyimpulkan/ menyebutkan hal apa
saja yang ia dapat dari pembelajaran hari ini.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran; yaitu menanyakan hal terkait dengan
materi struktur dan fungsi organ pencernaan serta enzim
pencernaan dalam proses pencernaan makanan yang telah
disampaikan hari ini untuk menguji pemahaman siswa.
d. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas berupa mempelajari sub bab selanjutnya
yaitu gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan
e. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya yaitu penilaian harian materi
Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan
Pertemuan V (2x45 menit)
No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Pendahuluan 10‟
1. a. Orientasi
Guru mengecek kesiapan fisik kelas sebelum belajar
(misal: kebersihan kelas, kerapaian berpakaian, posisi
tempat duduk dll ), mengucapkan salam dan meminta
ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum kegiatan
pembelajaran dimulai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
b. Motivasi
Guru mengecek kesiapan mental siswa dan memberikan
motivasi dengan menayangkan gambar mengenai salah
satu gangguan pada sistem pencernaan yaitu wasir atau
ambeien.
c. Pemberian acuan
Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai dalam pembelajaran
yaitu menganalisis gangguan dan kelainan pada sistem
pencernaan manusia
Guru menyampaikan garis besar materi ringkas yang
akan dipelajari tentang gangguan pada sistem
pencernaan manusia.
Kegiatan Inti
2. a. Problem statement
Siswa diberi pertanyaan seperti apa saja bentuk
gangguan dan kelainan pada sistem pencernaan
manusia ? apa yang memicu gangguan pada sistem
pencernaan tersebut?
b. Stimulation
siswa dibagi dalam beberapa kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 4 orang. Kemudian guru
membagiakan amplop yang berisi pertanyaan
mengenai gangguan pada sistem pencernaan kepada
masing-masing kelompok (setiap kelompok
mendapatkan pertanyaan yang berbeda). Siswa
diminta berdiskusi menjawab pertanyaan yang
diberikan guru.
c. Verification
Siswa menyampaikan hasil diskusi secara bergantian
tiap kelompok. Kelompok lain menanggapi. Guru
memberikan klarifikasi bila ada pernyataan yang
kurang tepat.
d. Generalization
Siswa menyampaikan kesimpulan tentang yang
mereka bahas hari ini dengan dipandu oleh guru.
e. Penilaian pemahaman siswa melalui soal penilaian
harian yang diberikan oleh guru.
20‟
50‟
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Penutup 10‟
3. a. Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-
hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama
menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung
dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; siswa
diminta mencoba menyimpulkan/ menyebutkan hal apa
saja yang ia dapat dari pembelajaran hari ini. Setelah itu
siswa diminta menyebutkan manfaat belajar gangguan
pada sistem pencernaan manusia atau mengungkapkan
perasaan setelah mengikuti pembelajaran hari ini.
b. Peserta didik diberi tugas oleh guru untuk
mengingatkan teman/kerabat mereka agar menjaga
kesehatan sistem pencernaan mereka
c. Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pemberian tugas berupa mempelajari bab selanjutnya
yaitu Sistem Pernapasan
d. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya yaitu Sistem Pernapasan
I. Penilaian
Aspek Teknik Instrumen
Sikap Observasi
Penilaian sesama
teman
Lembar Observasi
Daftar Cek
Pengetahuan Tes Tes obyektif dan essay
Keterampilan Observasi
kinerja
Lembar Observasi Kinerja
Yogyakarta, 26 Juli 2019
Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran
Maya Karunawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 3
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) 1
Peranan Zat Makanan bagi Tubuh
Indikator:
3.7.1 Menjelaskan peranan zat gizi bagi tubuh
4.7.1 Menyusun data menu makanan yang dikonsumsi dalam kurun waktu 24
jam (food recall) terakhir
Tujuan :
1. Mampu menjelaskan peranan zat gizi bagi tubuh
2. Mampu mengumpulkan data menu makanan yang dikonsumsi dalam
kurun waktu 24 jam (food recall) terakhir
Petunjuk : Ingatlah menu makanan yang Anda konsumsi kemarin selama 24 jam.
Catat jenis dan jumlah bahan makanan yang anda konsumsi saat makan pagi,
siang, dan malam.
Nama :
Kelas :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Waktu Makan Nama Makanan BAHAN
jenis banyaknya
URT g
Pagi/jam
Siang/jam
malam/jam
Keterangan:
URT: Ukuran Rumah Tangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Pertanyaan:
1. Zat gizi apa saja yang terkandung dalam menu makanan yang kalian
konsumsi kemarin ?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
...........................................................................................................................
2. Apakah dalam menu makanan kalian tersebut sudah mengandung zat gizi
yang lengkap ? coba jelaskan
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..........................................................................................................................
3. Zat gizi apa saja yang berfungsi menghasilkan energi ?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
4. Apakah setiap orang membutuhkan energi yang sama ?
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 2
Kebutuhan dan Keseimbangan Energi dalam Tubuh
A. Indikator
3.7.2 Menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi dalam tubuh
B. Tujuan :
1. Mampu menghitung kebutuhan dan keseimbangan energi dalam tubuh
C. Alat dan Bahan :
- Alat Tulis
- Timbangan berat badan
- Meteran tinggi badan
D. Cara Kerja :
1. Hitunglah masing-masing kebutuhan BMR , berat badan ideal dan
BMI
2. Catat hasil perhitungan pada tabel
3. Diskusikanlah jawaban dari pertanyaan berikut bersama kelompokmu
4. Catatlah hasil diskusi tersebut pada lembar jawaban
5. Presentasikan hasil diskusi di depan kelas !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
E. Hasil Perhitungan
No Nama Kebutuhan Energi
BMR BMI
berat
badan (kg)
tinggi
badan (m)
BMI
1.
2.
3.
4.
Keterangan:
BMR = Bassal Metabolic Rate/
BMI = Body Mass Index / Indeks Massa Tubuh
F. Pertanyaan Diskusi
1. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan dan
keseimbangan energi !
2. Mengapa terdapat orang yang gemuk dan kurus ? jelaskan !
G. Kesimpulan
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 3
Menu Makanan Seimbang
A. Indikator:
4.7.3 Menyusun menu makanan seimbang berdasarkan nilai BMR dan
BMI
B. Tujuan :
1. Mampu menyusun menu makan seimbang berdasarkan nilai BMR dan
BMI
C. Alat dan Bahan :
- Alat Tulis
D. Cara Kerja :
Berdasarkan BMR dan BMI yang telah kalian hitung kemarin pilihlah salah
satu BMR dan BMI dari anggota kelompok, susunlah menu makanan
seimbang berdasarkan BMR dan BMI tersebut.
E. Hasil
Nama BMI dan
BMR
Menu Makanan Seimbang
Pagi Siang Malam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) 4
Nama :
Kelas/no :
Indikator :
3.7.3 Menjelaskan struktur dan fungsi organ pencernaan serta enzim
pencernaan dalam proses pencernaan makanan
3.7.4 Mengurutkan proses pencernaan pada manusia serta enzim yang bekerja
dalam proses pencernaan
Tujuan :
1. Mampu menjelaskan struktur dan fungsi organ pencernaan serta enzim
pencernaan dalam proses pencernaan makanan
2. Mampu mengurutkan proses pencernaan pada manusia serta enzim yang
bekerja dalam proses pencernaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lengkapi tabel di bawah ini berdasarkan gambar proses pencernaan pada
manusia !
No Nama
Organ
Fungsi Enzim yang
bekerja
Fungsi enzim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
No Nama
Organ
Fungsi Enzim yang
bekerja
Fungsi enzim
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
INTRUMEN PENILAIAN
A. Penilaian Sikap Ilmiah dan Sosial
Indikator :
2.1.1. Menunjukkan perilaku kerjasama saat mengerjakan tugas
Teknik Penilaian : Observasi kinerja dan Penilaian sesama teman
Instrumen Penilaian : Lembar Observasi/ Daftar cek
1. Instrumen Penilaian Sesama Teman untuk sikap kerjasama
Berilah tanda V pada kolom yang sesuai untuk menilai kerjasama
masing- masing teman dalam kelompokmu dengan panduan seperti
rubrik di bawahnya :
Nama Teman
dalam
Kelompok
Kerjasama
Baik (3) Cukup (2) Kurang (2)
1.
2.
3.
4..
Rubrik Penilaian
Sikap Baik (3) Cukup (2) Kurang (2)
Kerjasama :
1. Berbagi tugas
2. Memberi
kesempatan pada
teman
3. Mau
membantu teman
yang
membutuhkan
Memenuhi ke 3
aspek yang
ditentukan
Memenuhi 2
aspek dari 3
aspek yang
ditentukan
Memenuhi 1
aspek dari 3
aspek yang
ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2. Instrumen Penilaian Sikap Teliti dan Jujur :
Nama Teliti Jujur
3 2 1 3 2 1
1.
2.
3.
4.
5.dst
Rubrik Penilaian :
Sikap 3
(Baik )
2
(Cukup)
1
(Kurang)
Teliti :
1. Mengerjakan
tugas dengan
teliti
2. Berhati-hati
dalam
menyelesaikan
tugas
3. Mampu
menyelesaikan
pekerjaan
dengan lengkap
Memenuhi ke
3 aspek yang
ditentukan
Memenuhi 2
aspek dari 3
aspek yang
ditentukan
Memenuhi 1
aspek dari 3
aspek yang
ditentukan
Jujur :
1. Mencatat
langsung data
perhitungan
BMI dan BMR
apa adanya
2. Tidak
mencontek
pekerjaan teman
3. Melaporkan
data sesuai hasil
perhitungan
Memenuhi ke
3 aspek yang
ditentukan
Memenuhi 2
aspek dari 3
aspek yang
ditentukan
Memenuhi 1
aspek dari 3
aspek yang
ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
B. Instrumen Penilaian Pengetahuan
Tehnik Penilaian :
- Tes tertulis: Pilihan Ganda dan Essay
KISI-KISI SOAL PENILAIAN HARIAN
„MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN‟
No IPK Materi Nomor Soal Ranah
Kognitif
1 3.7.1 Zat-zat Makanan yang
Diperlukan oleh Tubuh
PG (1, 2, 3, 4,
5) essay
(1,2,3)
PG (C2, C2,
C3, C2, C1)
Essay
( C4,C3,C2)
2 3.7.2 -
3 3.7.3 Struktur dan Fungsi Sistem
Pencernaan Makanan
PG (6,7,8)
essay (4)
PG (C2, C1,
C2) essay
(C2)
4 3.7.4 PG (10) C2
5 3.7.5 PG (9) essay
(5)
PG (C3) essay
(C2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
SOAL PENILAIAN HARIIAN
„MAKANAN DAN SISTEM PENCERNAAN MAKANAN‟
Nama :
No.presensi :
I. Pilihlah jawaban yang paling tepat dari pilihan jawaban A, B, C, D, dan E
dengan menandai tanda silang pada kolom yang telah disediakan!
1. Perhatikan jenis-jenis makanan
berikut
1) Nasi
2) Keju
3) Roti
4) Tempe
5) Kuning telur
6) Tahu
Jenis makanan yang
menghasilkan energi terbesar
ditunjukkan oleh angka...
a. 1) dan 3)
b. 1) dan 5)
c. 2) dan 5)
d. 3) dan 4)
e. 5) dan 6)
2. Proses metabolisme dalam tubuh
melibatkan berbagai reaksi
kimia. zat makanan yang
berperan sebagai medium reaksi
kimia tersebut adalah...
a. Karbohidrat
b. Vitamin
c. Mineral
d. Protein
e. Air
3. Andi sedang menguji kandungan
zat pada makanan. Setelah bahan
makanan ditetesi oleh larutan
Biuret, makanan mengalami
perubahan warna menjadi ungu.
Berdasarkan hasil pengujian
tersebut, kandungan zat
makanan yang diuji Andi
adalah...
a. Karbohidrat
b. Vitamin
c. Mineral
d. Protein
e. Air
4. Tidak semua bahan makanan
yang mengandung lemak
berbahaya untuk tubuh.
Bahan makanan berikut yang
mengandung lemak sehat
yaitu...
a. Avokad, kedelai, dan
minyak sayur
b. Minyak kelapa, daging,
dan susu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
c. Minyak sayur, salmon,
dan susu
d. Daging, telur, dan
mentega
e. Keju, susu, dan telur
5. Jika di hati terdapat kelebihan
glukosa, zat itu akan...
a. Disimpan di dalam otot
b. Diubah menjadi amilum
c. Diubah menjadi glikogen
d. Dikeluarkan bersama
urine
e. Digunakan sebagai
sumber energi
6. Pencernaan kimiawi yang
berlangsung di dalam
lambung dibantu oleh getah
lambung. Getah lambung
yang berfungsi mengaktifkan
enzim pepsinogen menjadi
pepsin adalah...
a. Hormon gastrin
b. Asam lambung
c. Enzim pepsin
d. Enzim tripsin
e. Enzim renin
7. Enzim ptialin yang terdapat
di mulut bertugas mencerna
karbohidrat. Saat berada di
lambung, kerja enzim ptilalin
akan dihambat oleh...
a. HCl
b. Enzim renin
c. Enzim pepsin
d. Hormon gastrin
e. Enzim enterokinase
8. Di dalam tubuh manusia
terjadi proses pencernaan
berbagai jenis zat makanan.
Proses pencernaan lemak
terjadi di organ...
a. Mulut
b. Lambung
c. Pankreas
d. Usus halus
e. Usus besar
9. Perhatikan tabel berikut !
Nama Penyakit Penyebab
A. Gastritis I. Rendahnya
produksi air
ludah
B. Konstipasi II. infeksi
pada kelenjar
ludah
C. Parotitis III.
penyerapan
air yang
berlebihan
D. Xerostomia IV.
peradangan
pada umbai
cacing
E. Apendisitis V.
peradangan
pada mukosa
lambung
Pasangan yang tepat antara
nama penyakit pada sistem
pencernaan dan penyebabnya
adalah...
a. A-I
b. B-IV
c. C-III
d. D-II
e. E-I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
10. Perhatikan pernyataan-
pernyataan berikut !
1) Pada pencernaan
karbohidrat terjadi
penguraian polisakarida
menjadi monosakarida
2) Karbohidrat mengalami
proses hidrolisis hanya di
dalam mulut
3) Hasil akhir pencernaan
karbohidrat berupa
glukosa, fruktosa,
galaktosa, dan manosa
4) Karbohidrat yang terdiri
atas banyak gula akan
diserap oleh usus halus
Pernyataan yang benar
mengenai metabolise
karbohidrat di dalam saluran
pencernaan ditunjukkan oleh
angka...
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 2) dan 4)
e. 3) dan 4)
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat !
1. Selain karbohidrat dan protein, lemak juga sangat diperlukan tubuh, lemak
memiliki peran penting yaitu sebagai pelindung organ-organ tubuh yang
lunak. Oleh karena itu, kita perlu mengonsumsi cukup lemak. Apakah
lemak dapat disimpan dalm tubuh ? Bagaimana jika tubuh kelebihan
lemak ?
2. Tubuh yang sehat dan ideal memerlukan asupan makanan yang tidak
hanya aman, tetapi juga sehat. Bagaimanakah kriteria makanan sehat ?
3. Tubuh tidak hanya memerlukan asupan makanan yang bernilai gizi tinggi.
Tubuh juga memerlukan suplai cairan tubuh yang berupa air untuk
melangsungkan proses metabolisme. Mengapa cairan sangat diperlukan
tubuh ?
4. Mengapa proses pencernaan makanan memerlukan enzim ? jelaskan !
5. Mengapa makanan berserat dapat mencegah konstipasi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Kunci Jawaban
I. Pilihan Ganda
No Kunci Jawaban No Kunci Jawaban
1 C 6 B
2 E 7 A
3 D 8 D
4 A 9 A
5 C 10 B
II. Essay
1. Lemak dapat disimpan di jaringan adiposa (jaringan lemak). Lemak
akan disimpan selama masih ada glukosa yang digunakan sebagai sumber
energi. Jika dibutuhkan, timbunan lemak akan diangkut menuju hati. Jika
lemak dalam tubuh berlebihan menyebabkan penyimpanan lemak pada
jaringan adiposa akan meningkat sehingga dapat mengakibatkan obesitas.
Apabila mengonsumsi lemak berlebihan, terutama lemak jenuh yang
mengandung banyak kolesterol dapat mengakibatkan penyempitan pada
arteri sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
2. Syarat makanan sehat adalah higienis, bergizi, dan berkecukupan.
Makanan yang higienis adalah makanan yang tidak mengandung
mikroorganisme penyakit dan zat yang dapat membahayakan tubuh.
Makanan yang bergizi adalah makanan yang cukup mengandung
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang
seimbang sesuai kebutuhan. Makanan yang berkecukupan adalah
makanan yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh pada usia dan kondisi
tertentu.
3. Cairan sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai pelarut dalam
metabolisme tubuh. Tubuh membutuhkan ± 2,5 liter air setiap harinya
untuk mengganti cairan tubuh yang hilang dalam bentuk keringat, urine,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dan uap air. Namun, apabila cairan tubuh hilang secara berlebihan dapat
mengakibatkan dehidrasi. Selain itu, cairan tubuh berperan sebagai
medium semua reaksi kimia di dalam sel, membawa nutrisi dan oksigen ke
seluruh tubuh, serta membantu melarutkan mineral dan nutrisi lainnya
sehingga mudah diserap oleh tubuh.
4. Enzim merupakan biokatalisator yang berperan penting dalam proses
pencernaan makanan. Untuk dapat diserap tubuh, zat makanan tersebut
memerlukan beberapa jenis enzim untuk memecah molekul berukuran
besar menjadi molekul berukuran kecil. Dengan demikian, proses
penyerapan dan pendistribusian nutrisi dapat dilakukan dengan sempurna
oleh pembuluh darah.
5. Mengonsumsi makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran dapat
mencegah konstipasi atau sembelit. Serat yang terkandung dalam makanan
mampu mengikat air dan garam empedu sehingga feses menjadi lunak.
Selain itu, serat dapat memperbesar massa feses sehingga merangsang
gerak peristaltik usus untuk melakukan buang air besar. Dengan demikian,
buang air besar dapat berjalan teratur sehingga mencegah terjadinya
konstipasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Pedoman Penyekoran Penilaian Harian
„Makanan dan Sistem Pencernaan Makanan‟
Soal Pilihan Ganda
Setiap jawaban benar skor = 1, salah = 0
Soal Essay
No Kriteria Skor
1.
kata kunci : 1) jaringan adiposa, 2) obesitas
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat
- jika siswa tidak menjawab
6
3
1
0
2. Kata kunci : 1) makanan yang tidak mengandung
mikroorgansime penyakit dan zat yang membahayakan
tubuh, 2) mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
dan mineral dalam jumlah yang seimbang sesuai kebutuhan.
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat
- jika siswa tidak menjawab
6
3
1
0
3. Kata kunci : 1) sebagai pelarut dalam metabolisme tubuh, 2)
degidrasi
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat
- jika siswa tidak menjawab
6
3
1
0
4. Kata kunci : 1) biokatalisator, 2) memecah molekul
berukuran besar menjadi molekul berukuran kecil
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat
- jika siswa tidak menjawab
6
3
1
0
5. Kata kunci : 1) mampu mengikat air dan garam empedu, 2)
memperbesar massa feses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
- Jika siswa mampu menyebutkan 3 kata kunci
- Jika siswa mampu menyebutkan 2 kata kunci
- Jika siswa mampu menyebutkan 1 kata kunci
- Jika siswa menjawab namun tidak tepat
- jika siswa tidak menjawab
6
3
1
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
C. Instrumen Penilaian Keterampilan
Tehnik Penilaian : Observasi kinerja
Nama Keterampilan
Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
1.
2.
3.
4..
Rubrik Penilaian
Keterampilan Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)
1. Mengukur
tinggi badan dan
berat badan
dengan tepat
2. Menghitung
BMR dan BMI
sesuai dengan
urutan
3. Melakukan
perhitungan
sesuai dengan
intruksi
Memenuhi ke 3
aspek yang
ditentukan
Memenuhi 2
aspek dari 3
aspek yang
ditentukan
Memenuhi 1
aspek dari 3
aspek yang
ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 4
TABEL IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
NIM :
Asal :
No Identitas Responden
1 Jenis Kelamin
2 Tanggal Lahir
3 Berat Badan
4 Tinggi Badan
No. Kuisioner : No. Kuisioner :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 5
FORMULIR FFQ
FREKUENSI PENGGUNAAN BAHAN PANGAN
Keterangan :
1. Perhatikan keterangan tulisan pada tabel
2. Berilah tanda centang (√) pada kolom yang sesuai dengan frekuensi Anda
mengkonsumsi makanan berdasarkan pengelompokan bahan makanan
dibawah ini.
Nama Bahan
Pangan
FREKUENSI KONSUMSI BAHAN PANGAN
lebih dari 1
x/hari
1
x/hari
3-6
x/mingg
u
2-3
x/minggu
kurang
dari 1
x/mingg
u
tidak
pernah
Makanan Pokok A B C D E F
1. Nasi Putih
2. Nasi Merah
3. Jagung
4. Singkong
5. Kentang
6. Roti
7. Mie (non mie
instan )
Lauk Hewani A B C D E F
1. Telur
2. Daging Ayam
3. Daging sapi
4. Ikan
5. Seafood
Lauk Nabati A B C D E F
1. Tempe
2. Tahu
Sayur-sayuran A B C D E F
1. Bayam
2. Kangkung
3. Sawi
4. Brokoli
5. Jamur
6. Kol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Nama Bahan
Pangan
FREKUENSI KONSUMSI BAHAN PANGAN
lebih dari 1
x/hari
1
x/hari
3-6
x/mingg
u
2-3
x/minggu
kurang
dari 1
x/bulan
tidak
pernah
7. Terong
8. Wortel
9. Lainnya.....
10. ...
Buah-buahan A B C D E F
1. Pisang
2. Pepaya
3. Apel
4. Semangka
5. Melon
6. Nanas
7. Jambu
8. Jeruk
9. Lainnya...
10. ....
Makanan komersial A B C D E F
1. Fried chicken
2. Hamburger
3. Mie Instan
4. Pizza
5. Lainnya
6. ....
Minuman A B C D E F
1. Susu
2. Teh tawar
3. Teh manis
4. Kopi
5. Softdrink
6. Jus
7. Sirup
8. Lainnya ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 6
Kategori IMT Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Angkatan 2018
No BB TB IMT Kategori
1 54,8 1,75 17,89 kurus ringan
2 56 1,76 18,08 kurus ringan
3 67 1,5 29,78 gemuk berat
4 43 1,5 19,11 normal
5 37,9 1,5 16,84 kurus berat
6 36,3 1,55 15,11 kurus berat
7 46,7 1,56 19,19 normal
8 53,6 1,57 21,75 normal
9 50,8 1,57 20,61 normal
10 49,7 1,52 21,51 normal
11 58,9 1,57 23,90 normal
12 39,9 1,5 17,73 kurus ringan
13 47,9 1,52 20,73 normal
14 49,5 1,57 20,08 normal
15 42,2 1,57 17,12 kurus ringan
16 64 1,49 28,83 gemuk berat
17 49 1,57 19,88 normal
18 43,3 1,58 17,34 kurus ringan
19 47,1 1,55 19,60 normal
20 40,6 1,45 19,31 normal
21 56,2 1,56 23,09 normal
22 49,4 1,69 17,30 normal
23 75,9 1,65 27,88 gemuk berat
24 52,4 1,52 22,68 normal
25 44,7 1,51 19,60 normal
26 39,5 1,54 16,66 kurus berat
27 51,9 1,47 24,02 normal
28 57 1,66 20,69 normal
29 57,5 1,58 23,03 normal
30 73,8 1,64 27,44 gemuk berat
31 45,5 1,52 19,69 normal
32 51,1 1,57 20,73 normal
33 60,4 1,62 23,01 normal
34 52,9 1,59 20,92 normal
35 37,8 1,5 16,80 kurus berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
36 42,8 1,52 18,52 normal
37 137,3 1,58 55,00 gemuk berat
38 53 1,51 23,24 normal
39 67,3 1,55 28,01 gemuk berat
40 41,4 1,55 17,23 kurus ringan
41 78,9 1,54 33,27 gemuk berat
42 44,2 1,55 18,40 kurus ringan
43 50,9 1,56 20,92 normal
44 53 1,62 20,20 normal
45 51,5 1,53 22,00 normal
46 38,3 1,45 18,22 kurus ringan
47 44,6 1,53 19,05 normal
48 49,6 1,57 20,12 normal
49 40,8 1,45 19,41 normal
50 47,5 1,57 19,27 normal
51 64,3 1,54 27,11 gemuk berat
52 55,7 1,54 23,49 normal
53 45,6 1,52 19,74 normal
54 67,4 1,62 25,68 gemuk ringan
55 50,7 1,62 19,32 normal
56 39,9 1,6 15,59 kurus berat
57 50,9 1,6 19,88 normal
58 64,6 1,54 27,24 gemuk berat
59 48,2 1,5 21,42 normal
60 37,6 1,59 14,87 kurus berat
61 50,9 1,5 22,62 normal
62 44,7 1,45 21,26 normal
63 46,9 1,53 20,04 normal
64 46,8 1,58 18,75 normal
65 36 1,45 17,12 kurus ringan
66 49,4 1,7 17,09 kurus ringan
67 90 1,71 30,78 gemuk berat
68 45,9 1,58 18,39 kurus ringan
69 61,5 1,63 23,15 normal
70 53,3 1,45 25,35 gemuk ringan
71 45,6 1,5 20,27 normal
72 43,3 1,57 17,57 kurus ringan
73 52,2 1,54 22,01 normal
74 46 1,5 20,44 normal
75 42,2 1,46 19,80 normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
76 63 1,52 27,27 gemuk berat
77 73,7 1,58 29,52 gemuk berat
78 55,9 1,68 19,81 normal
79 46,4 1,59 18,35 kurus ringan
80 50,2 1,61 19,37 normal
81 45,6 1,64 16,95 kurus berat
82 57,4 1,69 20,10 normal
83 54,4 1,6 21,25 normal
84 64,1 1,57 26,01 gemuk ringan
85 78 1,55 32,47 gemuk berat
86 46 1,55 19,15 normal
87 47 1,6 18,36 kurus ringan
88 51,6 1,47 23,88 normal
89 48,7 1,52 21,08 normal
90 81,2 1,57 32,94 gemuk berat
91 69,9 1,65 25,67 gemuk ringan
92 50,7 1,59 20,05 normal
93 59,2 1,61 22,84 normal
94 43,6 1,47 20,18 normal
95 50,5 1,49 22,75 normal
96 50 1,6 19,53 normal
Keterangan:
kurus berat = 7
kurus ringan = 14
normal = 57
gemuk berat = 14
gemuk ringan = 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Kategori IMT Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Angkatan 2017
No BB TB NILAI
IMT
kategori
1 49,2 1,6 19,22 normal
2 75,4 1,62 28,73 gemuk berat
3 43 1,49 19,37 normal
4 48,5 1,56 19,93 normal
5 71,3 1,69 24,96 normal
6 58,8 1,54 24,79 normal
7 52,4 1,56 21,53 normal
8 67,8 1,63 25,52 gemuk ringan
9 56,9 1,53 24,31 normal
10 70,4 1,62 26,83 gemuk ringan
11 56,8 1,46 26,65 gemuk ringan
12 59,8 1,65 21,97 normal
13 38,5 1,53 16,45 kurus berat
14 48,2 1,56 19,81 normal
15 57,5 1,68 20,37 normal
16 64,8 1,54 27,32 gemuk berat
17 42,4 1,6 16,56 kurus berat
18 55,8 1,52 24,15 normal
19 44,7 1,51 19,60 normal
20 58,1 1,58 23,27 normal
21 51,5 1,6 20,12 normal
22 79,4 1,51 34,82 gemuk berat
23 51,4 1,51 22,54 normal
24 65,5 1,6 25,59 gemuk ringan
25 52,9 1,58 21,19 normal
26 45,2 1,54 19,06 normal
27 64,6 1,59 25,55 gemuk ringan
28 66,1 1,57 26,82 gemuk ringan
29 60,4 1,5 26,84 gemuk ringan
30 57,5 1,51 25,22 gemuk ringan
31 69,5 1,52 30,08 gemuk berat
32 49,8 1,53 21,27 normal
33 97,5 1,77 31,12 gemuk berat
34 48,6 1,55 20,23 normal
35 68 1,62 25,91 gemuk ringan
36 79 1,57 32,05 gemuk berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
37 54,6 1,56 22,44 normal
38 45,5 1,5 20,22 normal
39 51,2 1,44 24,69 normal
40 46,5 1,56 19,11 normal
41 70,9 1,6 27,70 gemuk berat
42 68,2 1,44 32,89 gemuk berat
43 63,9 1,61 24,65 normal
44 58,6 1,57 23,77 normal
45 48,2 1,61 18,59 normal
46 42,5 1,51 18,64 normal
47 38,5 1,39 19,93 normal
48 65,4 1,54 27,58 gemuk berat
49 47,9 1,6 18,71 normal
50 56,3 1,66 20,43 normal
51 39,6 1,56 16,27 kurus berat
52 46,7 1,51 20,48 normal
53 52,3 1,47 24,20 normal
54 68 1,64 25,28 gemuk ringan
55 40,5 1,55 16,86 kurus berat
56 81,8 1,6 31,95 gemuk berat
57 56,2 1,5 24,98 normal
58 50,5 1,59 19,98 normal
59 49,7 1,55 20,69 normal
60 50,9 1,52 22,03 normal
61 45,4 1,42 22,52 normal
62 50,5 1,54 21,29 normal
63 59,2 1,51 25,96 gemuk ringan
64 48,2 1,46 22,61 normal
65 54,9 1,57 22,27 normal
66 50,6 1,52 21,90 normal
67 96,2 1,66 34,91 gemuk berat
68 88,3 1,76 28,51 gemuk berat
69 37,5 1,54 15,81 kurus berat
70 57,3 1,68 20,30 normal
71 49,9 1,53 21,32 normal
72 44,6 1,49 20,09 normal
73 45,2 1,56 18,57 normal
74 51,8 1,57 21,02 normal
75 41,8 1,51 18,33 normal
76 48,4 1,64 18,00 normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Keterangan
kurus berat = 5
kurus ringan = -
normal = 48
gemuk berat = 12
gemuk ringan = 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 7
Dokumentasi Kegiatan
Pengisian Kuisioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 8
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Predicted
Value
N 172
Normal Parametersa,b
Mean 22,1554070
Std.
Deviation ,19765649
Most Extreme
Differences
Absolute ,062
Positive ,062
Negative -,035
Kolmogorov-Smirnov Z ,816
Asymp. Sig. (2-tailed) ,518
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 9
Uji Korelasi Product Moment Pearson
Correlations
Frekuensi
Penggunaan
Bahan Pangan
IMT
Frekuensi Penggunaan
Bahan Pangan
Pearson
Correlation 1 ,034
Sig. (2-tailed) ,660
N 172 172
IMT
Pearson
Correlation ,034 1
Sig. (2-tailed) ,660
N 172 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI