PLENO SKENARIO 5KELOMPOK 9
SKENARIO
Ibu W berumur 56 tahun dalam keadaan tidak sadar dibawa keluarganya ke RSUAM. Alloanamnesis : riwayat DM tidak terkontrol, hipertensi, dan riw gg jiwa akibat memikirkan penyakitnya yg tidak kunjung sembuh. 1 tahun lalu pernah mencoba bunuh diri dg minum racun tanaman tp selamat. Keluarga temukan bks obt sulfonilurea. GDS 50 mg/dl.
STEP II
1. Apakah hubungan sulfonilurea dengan penurunan kesadaran?
2. Apa diagnosis kasus tersebut?3. Bagaimana tatalaksana awal kasus
tersebut?4. Apa saja bentuk keracunan dan
bagaimana penanganannya?5. Bagaimana evaluasi & tatalaksana
pasien dengan cobaan bunuh diri?
1. Hubungan sulfonilurea dengan penurunan kesadaran
Sulfonilurea → peningkatan sekresi insulin → penurunan glukosa darah → hipoglikemia → pasokan glukosa ke otak ↓ → penurunan kesadaran
Faktor resiko :•Sulfonilurea jenis klorpropamid dengan waktu paruh
35 jam → penyebab tersering •Rentan pada pasien tua terutama dengan gg fungsi
ginjal dan hati•Pemakaian obat secara sembunyi/berlebih pada
pasien dg gg psikiatri
2. Diagnosis kasus
Masalah : •Pasien berusia 56 tahun•Keadaan tidak sadarkan diri •Riwayat DM tidak terkontrol, hipertensi,
dan cobaan bunuh diri•Setelah konsumsi obat sulfonilurea•GDS 50 mg/dl
Diagnosis :Hipoglikemia
2. Diagnosis kasus
Hipoglikemia dapat disebabkan oleh :a. Pelepasan insulin yang berlebihan oleh
pankreasb. Dosis insulin atau obat lain yang terlalu
tinggic. Kelainan pada kelenjar hipofisis atau
adrenald. Kelainan pada penyimpanan karbohidrat
atau pembentukan glukosa di hati
3. Tatalaksana awal hipoglikemiaTujuan terapi : meningkatkan kadar gula
darah•Kondisi sadar → larutan glukosa murni,
obat DM dihentikan sementara, pertahankan glukosa ≈200mg/dl
•Kondisi tidak sadar :i. 50 cc dextrose 40% bolusii. Infus dextrose 10% @6 jam/kolfiii. Pantau GDS @0,5 jam
4. Bentuk keracunan & penanganan
Bentuk keracunan :•Racun yg bekerja secara lokal →
menimbulkan rasa nyeri hebat dan peradangan•Racun yg bekerja secara umum/sistemik
→ depresi SSP maupun mempengaruhi organ tubuh lain
•Racun yg bekerja secara lokal dan umumex : asam karbol → menimbulkan rasa nyeri dan depresi SSP
4. Bentuk keracunan & penanganan
Penanganan umum:•Airway : bebaskan jalan napas•Breathing : jaga pernafasan tetap baik•Circulation : jaga tekanan darah & nadi
tetap baik•Decontamination → sesuai rute keracunan•Eliminasi : melakukan diuresis paksa
maupun dialisis bila perluPenanganan khusus : antidotum & suportif
5. Evaluasi & tatalaksana pasien dengan cobaan bunuh diri•Pengobatan terhadap luka/keracunan•Evaluasi psikiatrik•Psikoterapi & antidepresan
5. Evaluasi & tatalaksana pasien dengan cobaan bunuh diriPasien dengan depresi berat →
pengawasan ketat oleh keluargaPasien alkoholik → menghentikan
penggunaan alkoholPasien dengan gg kepribadian → tangani
secara empatik Pasien yg cenderung melukai diri sendiri
→ rawat inap jangka panjang
LEARNING OBJECTIVE
1. Antidotum pada keracunan2. Kegawatdaruratan psikiatri &
penanganan
1. Antidotum
•Pemberian antidotum dilakukan jika racun telah mencapai target organ
•Antidot dengan merubah efek fisiologis dari racun
•Pemberian antidotum → penyelamatan •Tidak semua racun memiliki antidotum spesifik
2. Kegawatdaruratan psikiatri & penanganana. Kondisi gaduh gelisahb. Tindak kekerasanc. Tentamen suicidiumd. Gejala esktra piramidal akibat
penggunaan obate. Delirium
Tatalaksana gaduh gelisah :•Bersikap tenang & waspada•Lepaskan ikatan, ajak bicara dengan
pasien tetap dipegangi •Tentukan penyebab kondisi gaduh gelisah•Suntikan IM neuroleptikum untuk
kendalikan psikomotorik yang ↑ atau alternatifnya
•Penjagaan & perawatan yang baik
TERIMA KASIH