HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TENTANG
PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
(JAMSOSTEK) DENGAN KINERJA KARYAWAN
(Studi kasus pada Bagian Food&Beverage Hotel Matahari Yogyakarta)
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
MONIKA YULIA ASRI
032214028
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Ia membuat sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan
dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang
dilakukan Allah dari awal sampai akhir……
(Pengkhotbah 3:11)
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan janganlah bersandar pada
pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan
meluruskan jalanmu
(Amsal 3:5-6)
Karya sederhana ini dipersembahkan untuk:
� Tuhan Yesus Kristus, tempat aku memohon
� Bunda Maria, tempat aku mengadu
� Kedua orangtuaku, tempat aku berlindung:
� Kakak dan Adikku:
(Alm) Stephanus Tomi P.dan Anggela Ellenda P
� Wahyu Ady S, Tempat aku berbagi
� Almamaterku, tempat aku menimba ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Penulis menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang penulis tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 19 Desember 2007
Penulis
Monika Yulia Asri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KARYAWAN TENTANG
PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
(JAMSOSTEK) DENGAN KINERJA KARYAWAN
(Studi kasus pada Bagian Food&Beverage Hotel Matahari Yogyakarta)
Monika Yulia Asri
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
Penelitian ini dilaksanakan di Hotel Matahari Jl. Parang Tritis 123 Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara persepsi karyawan tentang pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) dengan kinerja karyawan. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah dokumentasi dan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan karyawan bagian Food&Beverage yang berjumlah 19 orang. Penelitian ini menggunakan skala Likert untuk mengukur persepsi karyawan atas pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) dengan kinerja karyawan. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi karyawan atas pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) adalah buruk dan kinerja karyawan tinggi. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif antara persepsi karyawan tentang pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja (JAMSOSTEK) dengan kinerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN EMPLOYEES PERCEPTION ON
SOCIAL SECURITY PROGRAMME EMPLOYEES (JAMSOSTEK) AND
PERFORMANCE OF EMPLOYEES
(Case Study at Food&Beverage Section, Matahari Hotel, Yogyakarta)
Monika Yulia Asri
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2007
This research was conducted at Matahari Hotel, Parang Tritis Street 123, Yogyakarta. The purpose of this research was to find out whether the relationship between employees perception on social security programme employees (JAMSOSTEK) and the performance of employees was positive. The technique of data collection use were documentation and questionnaire. The population in this research was all employees in the section of Food&Beverage who totally were 19 persons. This research used the Likert scale to measure the employees perception on social security programme employees (JAMSOSTEK) and the performance of employees. While the technique of data analysis use was the correlation of Product Moment. The result of this research indicated that employees perception on social security programme employees (JAMSOSTEK) was bad and the performance of employees was high. Based on the correlational analysis, it indicated that the employees perception on social security programme employees (JAMSOSTEK) did not correlated positively to the performance of employees.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang melimpah sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan Antara Persepsi Karyawan
Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
dengan Kinerja Karyawan”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen,
Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan, petunjuk
dan bantuan dari berbagai pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih secara khusus pada:
1. Bpk. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
2. Bpk. Drs. Hendra Poerwanto G, M. Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Universitas Sanata Dharma
3. Bpk. V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A, selaku Dosen Pembimbing I yang
telah s abar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
4. Bpk. Drs. Hendra Poerwanto G, M. Si, selaku Dosen Pembimbing II yang
telah s abar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
5. Ibu Dra. Yuliana Rini Hardanti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik
6. Segenap dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
7. Bpk. Tugiyo, selaku Manajer Personalia Hotel Matahari Yogyakarta yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian
8. Segenap karyawan bagian Food&Beverage Hotel Matahari yogyakarta
9. Kedua orang tuaku yang tercinta: Bpk. Yuventius Hariyanto dan Ibu
Benedicta Sutari
10. Kakakku disurga (Alm) Stefanus Tomi Prasetyo, terima ksih buat doanya dari
surga dan kenangan indah yang pernah kita jalani bersama
11. Adik kecilku Angela Ellenda Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
12. Special thanks untuk Wahyu Addy S, terima kasih untuk pengorbanan,
kesabaran dan dukungannya selama ini
13. Keluargaku di Magelang, Semarang dan Jakarta terima kasih untuk semuanya
14. Sahabat-sahabatku Neko, Arni, Ketut, Deasy, Khrisna, Roby, Andy dan Billy
thanks buat supportnya
15. Teman-teman Manajemen angkatan 2003
16. Teman-teman kos
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan sumbangan kritik dan saran demi proses belajar dan
pengetahuan ilmiah. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan. Tuhan memberkati.
Penulis,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA..............................................................v
ABSTRAK ......................................................................................................... vi
ABSTRACT...................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR.......................................................................................viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................x
DAFTAR TABEL.............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang masalah............................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 3
C. Batasan Masalah........................................................................... 3
D. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian........................................................................ 4
F. Sistematika Penelitian.................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 7
A. Manajemen Sumber Daya Manusia ............................................. 7
B. Persepsi....................................................................................... 10
C. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) .......................... 14
D. Pengertian Kinerja ...................................................................... 18
E. Kerangka Berpikir ...................................................................... 25
F. Hipotesis ..................................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 27
A. Jenis Penelitian........................................................................ 27
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
C. Subyek dan Obyek Penelitian ................................................. 27
D. Definisi Operasional................................................................ 28
E. Pengukuran Variabel.............................................................. 31
F. Data ......................................................................................... 32
G. Pengumpulan Data .................................................................. 33
H. Teknik Pengujian Instrumen ................................................... 33
I. Teknik Analisis Data ............................................................... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .................................... 39
A. Sejarah dan Perkembangan Hotel Matahari............................ 39
B. Lokasi Hotel Matahari............................................................. 42
C. Tujuan Berdirinya Hotel Matahari.......................................... 44
D. Struktur Organisasi45.............................................................. 45
E. Tugas dan Wewenang masing-masing jabatan ....................... 45
F. Fasilitas- fasilitas pendukung................................................... 53
G. Personalia ................................................................................ 57
H. Sistem Pemasaran.................................................................... 58
I. Pendidikan, Pelatihan dan Disiplin Kerja ............................... 59
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 64
A. Deskripsi Kuesioner ................................................................ 64
B. Metode Pengujian Instrumen .................................................. 65
C. Profil Responden..................................................................... 67
D. Analisis Data ........................................................................... 69
E. Pembahasan............................................................................. 76
BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ................ 79
A. Kesimpulan.............................................................................. 79
B. Saran........................................................................................ 79
C. Keterbatasan............................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Tabel V.1 Uji validitas persepsi karyawan tentang pelaksanaan program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) .......................... 65
Tabel V.2 Uji validitas Kinerja Karyawan.................................................. 66
Tabel V.3 Uji reliabilitas persepsi karyawan tentang pelaksanaan program
JAMASOSTEK dengan kinerja karyawan................................. 67
Tabel V.4 Profil usia karyawan................................................................... 67
Tabel V.5 Profil jenis kelamin karyawan.................................................... 68
Tabel V.6 Profil pendidikan terakhir karyawan.......................................... 68
Tabel V.7 Profil lama bekerja ..................................................................... 69
Tabel V.8 Skor jawaban persepsi................................................................. 71
Tabel V.9 Skor jawaban kinerja karyawan .................................................. 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil analisis persentase
Lampiran 2 Reliabilitas variabel persepsi karyawan
Lampiran 3 Reliabilitas variabel kinerja
Lampiran 4 Hasil korelasi antara variabel persepsi karyawan dengan variabel
kinerja
Lampiran 5 Hasil crosstabs persepsi karyawan
Lampiran 6 Hasil crosstabs kinerja karyawan
Lampiran 7 Hasil penilaian kuesioner
Lampiran 6 Struktur Organisasi Hotel matahari Yogyakarta
Lampiran 9 Surat Keterangan penelitian
Lampiran 10 Tabel r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan dalam dunia bisnis saat ini semakin ketat sehingga
suatu organisasi ataupun perusahaan dalam menjalankan kegiatannya selalu
dihadapkan pada berbagai permasalahan dalam mencapai tujuannya. Tujuan
tersebut dapat diraih dengan mendayagunakan beberapa faktor yang ada
dalam suatu organisasi, seperti: alam, manusia, modal, skill dan teknologi.
Dari beberapa faktor produksi tersebut, tenaga kerja merupakan sumber daya
paling utama dalam perusahaan. Hal ini disebabkan hampir seluruh kegiatan
perusahaan sangat bergantung pada sumber daya manusia. (Stefan, 1986)
Tenaga kerja (karyawan) dengan semua potensinya sangat
berpengaruh terhadap usaha perusahaan dalam mencapai tujuannya. Namun
kualitas karyawan bukan hanya diukur dari kemampuan, keterampilan dan
pengetahuan yang dimilikinya tetapi yang terpenting adalah kinerja
(performance) atau prestasi kerja yang secara nyata diberikan oleh karyawan
kepada perusahaan. (James A.F. Stoner, R. Edward Freeman dan Daniel R.
Gilbert JR, 1996:88)
Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan sebagai
pendorong untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan pelaksanaan
program jaminan sosial tenaga kerja. Program jaminan sosial tenaga kerja
memberikan perlindungan dasar untuk menjaga harkat dan martabat manusia
jika mengalami risiko sosial ekonomi seperti peristiwa kecelakaan kerja,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan meninggal dunia, yang
mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan tenaga kerja dan
atau membutuhkan perawatan medis (http://www.jamsostek.co.id). Dalam hal
ini perusahaan memberikan balas jasa kepada karyawan atas tenaga yang
telah mereka berikan bagi perusahaan dalam bentuk jaminan sosial
pemeliharaan kesehatan dan jaminan sosial kecelakaan kerja. Panji Anoraga
(1995:71) mengungkapkan bahwa program jaminan sosial bertujuan untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang mana dengan meningkatnya
produktivitas maka kinerja yang tinggi dapat dicapai.
Dengan melaksanakan program jaminan sosial pemeliharaan
kesehatan dan jaminan sosial kecelakaan kerja diharapkan karyawan lebih
meningkatkan kinerjanya. Tetapi semua itu akan sangat tergantung dari
persepsi masing-masing karyawan. Karena persepsi terbentuk atas dasar data
yang diperoleh dari lingkungan yang diserap oleh indera kita yang
menyatakan serta sebagian lainnya diperoleh dari pengolahan ingatan kita
berdasarkan pengalaman yang kita miliki. (Rukminto, 1994:105).
Berdasarkan uraian di atas, mengenai pentingnya pelaksanaan
program jaminan sosial untuk meningkatkan kinerja, maka penulis tertarik
untuk menetapkan judul penelitian sebagai berikut “Hubungan Antara
Persepsi Karyawan Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (JAMSOSTEK) dengan Kinerja Karyawan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah “Apakah ada
hubungan positif antara persepsi karyawan tentang pelaksanaan program
jaminan sosial tenaga kerja (khususnya program jaminan sosial pemeliharaan
kesehatan dan jaminan sosial kecelakaan kerja) dengan kinerja karyawan?
C. Batasan Masalah
Dalam hal ini penulis akan membatasi penelitian hanya pada
hubungan antara persepsi karyawan tentang pelaksanaan program jaminan
sosial tenaga kerja dengan kinerja karyawan:
1. Untuk persepsi tentang pelaksanaan program jaminan sosial sendiri
dibatasi pada bagaimana seorang karyawan menginterpretasikan realitas
yang dialaminya sehubungan dengan adanya pelaksanaan program
jaminan sosial tenaga kerja.
2. Ruang lingkup program jaminan sosial tenaga kerja (dalam
http:/www.jamsostek.co.id) meliputi jaminan sosial kecelakaan kerja
(JKK), jaminan kematian (JKM), jaminan hari tua (JHT), dan jaminan
sosial pemeliharaan kesehatan (JPK). Tetapi dalam penelitian ini dibatasi
pada:
a. Program jaminan sosial pemeliharaan kesehatan (JPK)
b. Program jaminan sosial kecelakaan kerja (JKK)
3. Sedangkan untuk kinerja meliputi beberapa faktor yaitu kedisiplinan,
keandalan, inisiatif, keramahan dan kerjasama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan
positif antara persepsi karyawan tentang pelaksanaan program jaminan sosial
tenaga kerja (khususnya jaminan sosial pemeliharaan kesehatan dan jaminan
sosial kecelakaan kerja) dengan kinerja karyawan.
E. Manfaat Penelitian
Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak seperti:
1. Perusahaan
Dengan penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi perusahaan untuk
mengetahui sejauh mana hubungan antara pelaksanaan program jaminan
sosial tenaga kerja dengan kinerja karyawan, sehingga pada akhirnya
diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan didalam
menentukan strategi dalam meningkatkan kinerja karyawan.
2. Karyawan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi karyawan
dalam usaha meningkatkan kinerja mereka ditempat kerja.
3. Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi pada
kepustakaan Universitas Sanata Dharma serta dapat dijadikan bahan
pertimbangan atau juga menjadi pembanding dalam penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
4. Peneliti
Hasil pene litian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis
tentang manajemen sumber daya manusia suatu perusahaan, khususnya
dibidang program jaminan sosial tenaga kerja dengan kinerja karyawan.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan
untuk membahas pengertian manajemen sumber daya manusia,
persepsi karyawan, jaminan sosial tenaga kerja, dan kinerja
karyawan.
BAB III : Metodologi Penelitian
Bab ini berisi jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian,
subjek dan objek penelitian, jenis dan bentuk data, alat
pengumpulan data, teknik pengujian kuesioner, dan teknik
analisis data.
BAB IV : Gambaran Perusahaan
Bab ini berisi sejarah perusahaan, lokasi dan deskripsi hotel,
tujuan berdirinya hotel, struktur organisasi, tugas dan
wewenang masing-masing jabatan, fasilitas- fasilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pendukung, personalia, sistem pemasaran, pendidikan,
pelatihan dan deskripsi kerja dan lingkungan kerja
BAB V : Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini berisi deskripsi kuesioner, metode pengujian instrumen,
profil responden karyawan, analisis data, dan pembahasan
BAB VI : Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan
Bab ini berisi kesimpulan, saran dan keterbatasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)
Setiap perusahaan yang beroperasi membutuhkan sumber daya
untuk mengelola dan menjalankan usahanya. Sumber daya paling penting
yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah sumber daya manusia. Melihat
kenyataan tersebut maka timbul kebutuhan akan adanya ilmu manajemen yang
secara khusus mempelajari masalah tenaga kerja dan bagian dari ilmu
manajemen ini disebut manajemen sumber daya manusia.
Edwin B. Flippo (Handoko, 1987:8) mengungkapkan bahwa
manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan, pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber
daya manusia agar tercipta tujuan individu, organisasi dan masyarakat.
Manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu faktor yang
sangat penting dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya
berhubungan erat dengan fungsi pengorganisasian, oleh karena itu fungsi
manajemen sumber daya manusia harus dilaksanakan dengan baik. Fungsi
tersebut meliputi:
1) Fungsi manajerial
Fungsi manajerial adalah fungsi yang mempunyai wewenang
kepemimpinan terhadap sumber daya manusia dan mencakup beberapa
fungsi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
a) Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah penentuan program personalia yang akan
membantu tercapainya sasaran yang telah disusun oleh perusahaan.
b) Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah pencapaian tujuan perusahaan dengan
merancang struktur hubungan antara pekerjaan, personalia dengan
faktor- faktor fisik.
c) Pengarahan (directing)
Pengarahan adalah proses memotivasi atau pemberian perintah kepada
karyawan untuk bersedia bekerja secara efektif.
d) Pengendalian (controlling)
Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berhubungan dengan
pengaturan kegiatan agar sesuai dengan rencana personalia yang
sebelumnya telah dirumuskan berdasarkan analisis terhadap sasaran
organisasi.
2) Fungsi operasional
Fungsi operasional adalah fungsi yang tidak mempunyai wewenang
memerintah, melainkan hanya menerima tugas dan menjalankan dibawah
pengawasan fungsi manajerial. Fungsi- fungsi operasional meliputi:
a) Pengelolaan karyawan (personal proucerment)
Pengelolaan karyawan adalah usaha untuk memperoleh jenis dan
jumlah yang tepat dari karyawan yang diperlukan untuk mencapai
sasaran organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b) Pengembangan karyawan (personal development)
Pengembangan karyawan adalah usaha untuk meningkatkan
keterampilan para karyawan melalui pelatihan yang perlu untuk
prestasi kerja yang tepat. Melalui program pelatihan dan
pengembangan (training&development) yang diperlukan untuk
menjalankan tugas mereka dengan baik. Kegiatan ini menjadi sangat
penting karena perkembangan yang pesat dibidang teknologi dan
makin kompleksnya tugas mereka.
c) Kompensasi (compensation)
Kompensasi adalah balas jasa yang memadai dan layak diberikan
kepada sumber daya manusia atas sumbangan mereka dalam
pencapaian tujuan organisasi.
d) Pengintegrasian karyawan (personal integration)
Pengintegrasian karyawan adalah usaha untuk menghasilkan
kecocokan yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan,
individu, masyarakat dan organisasi.
e) Pemeliharaan (maintenance)
Pemeliharaan merupakan usaha untuk mengabadikan angkatan kerja
yang mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja.
f) Pemisahan (separation)
Pemisahan merupakan fungsi terakhir dari manajemen sumber daya
manusia yang mengembalikan para karyawan yang sudah tidak mampu
untuk bekerja ke dalam masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. PERSEPSI
Persepsi atau tanggapan merupakan unsur dasar dari jiwa manusia
dan tanggapan diperoleh dari penginderaan dan pengamatan. Pengamatan
merupakan kesan-kesan yang diterima sewaktu perangsang mengenai indera
dan perangsangnya masih ada, tetapi apabila perangsangnya sudah tidak ada
lagi dapat disebut sebagai tanggapan individu terhadap obyek yang merupakan
pembentukan kesan yang berasal dari proses kompleks dalam diri individu
yang bersangkutan.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
penginderaan. Penginderaan adalah suatu proses diterimanya stimulus oleh
individu melalui alat penerima yaitu alat indera. Namun proses tersebut tidak
berhenti sampai disitu saja, pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh
syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf dan proses selanjutnya merupakan
proses persepsi. Karena itu proses persepsi tidak dapat lepas dari
penginderaan, dan proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu
individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera.
Stimulus mengenai individu itu kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan,
sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderanya itu.
Dalam buku Psikologi Manajemen (Harold J Leavitt, 1992:27)
persepsi dibedakan kedalam dua arti yang berbeda yaitu dalam arti sempit dan
dalam arti luas. Dalam arti sempit persepsi adalah penglihatan, bagaimana
cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas persepsi adalah
pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mengartikan sesuatu, mengalami sesuatu atau merasakan, melihat sesuatu,
mendengar sesuatu, merasakan sesuatu tanpa mampu mengadakan pemisahan
antara diri sendiri (subyek) dengan obyek yang dihayati.
Seperti juga yang diungkapkan oleh Miftah.T persepsi adalah
proses pemahaman yang dialami oleh setiap manusia didalam memahami
informasi, baik melalui pendengaran, penglihatan, penghayatan, perasaan dan
penciuman (2005:141)
Menyimak pendapat-pendapat di atas mengenai persepsi, maka
dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses yang melibatkan aspek
kognitif dan afektif yang digunakan individu untuk mengelola dan
menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna pada
suatu obyek tertentu secara utuh.
Ketidaksamaan kondisi individu baik kondisi fisik maupun non
fisik serta lingkungan akan mengakibatkan perbedaan seseorang dalam
mempersepsikan obyek yang sama. Oleh karena itu setiap orang memberikan
arti kepada suatu stimulus dengan cara yang berbeda pula. Persepsi berkaitan
dengan cara mendapatkan pengetahuan tentang obyek atau kejadian pada saat
tertentu. Itu sebabnya persepsi dapat terjadi kapan saja. Persepsi sendiri
meliputi kognisi yang mencakup penafsiran obyek, tanda, dan orang dari sudut
pengalaman yang bersangkutan.
Dengan semua yang telah dipaparkan di atas, tidak berarti persepsi
antara satu orang dengan yang lainnya tidak bisa sama. Bila faktor-faktor yang
mempengaruhi pembentukan persepsi dapat dikelola dengan baik, akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
terbentuklah persepsi yang diinginkan. Dengan kata lain, persepsi yang
diinginkan akan terbentuk bila dapat dilakukan pengkondisian yang kuat
terhadap suatu objek, kualitas hubungan antar gejala, kondisi, maupun
peristiwa. Faktor- faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Baltus (1983)
adalah; pertama, Kemampuan dan keterbatasan fisik dari ala t indera dapat
mempengaruhi persepsi untuk sementara waktu ataupun permanen, kedua,
Kondisi lingkungan, ketiga, Pengalaman masa lalu yaitu bagaimana cara
individu menginterpretasikan atau bereaksi terhadap suatu stimulus tergantung
dari pengalaman masa lalunya dan keempat, Kebutuhan dan keinginan yaitu
ketika seorang individu membutuhkan atau menginginkan sesuatu maka ia
akan terus berfokus pada hal yang dibutuhkan dan diinginkannya tersebut,
kelima, Kepercayaan, prasangka dan nilai yaitu individu akan lebih
memperhatikan dan menerima orang lain yang memiliki kepercayaan dan nilai
yang sama dengannya, sedangkan prasangka dapat menimbulkan bias dalam
mempersepsi sesuatu.
Proses diterimanya rangsang (obyek, kualitas, hubungan antar
gejala maupun peristiwa) sampai rangsang itu disadari dan dimengerti terdiri
dari lima langkah:
a) Perhatian yang selektif
b) Proses pengumpulan informasi (process of gathering information)
c) Proses seleksi (selecting), yaitu apa yang harus dicatat dari suatu
informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d) Mengawinkan, yaitu proses mengkombinasikan informasi yang telah
dicatat.
e) Proses mengorganisir kepola-pola tertentu
f) Proses penginterpretasikan informasi yang telah terpola kedalam sesuatu
yang bermakna.
Sedangkan hal-hal lain yang dianggap dapat mempengaruhi
persepsi adalah kemampuan dasar (ability), kemauan (wants), kebutuhan-
kebutuhan (needs), harapan-harapan (expectations), dan latihan (train).
Ketetapan persepsi dipengaruhi oleh situasi dimana persepsi
tersebut terbentuk. Termasuk dalam pengertian situasi ini, antara lain, tempat,
waktu, suasana (sedih, gembira, takut, dan lain- lain).
Dalam prosesnya, persepsi tidak terlepas dari variabel-variabel
yang mampu membentuknya. Variabel-variabel tersebut meliputi; pertama,
perhatian, yaitu sampai dimana karyawan bersifat sensitif terhadap informasi,
kedua, stimuli ambiquity, yaitu ketidakpastian tentang yang diamati dan tidak
adanya makna dari informasi yang diterima, ketiga, penyimpangan
pengamatan, yaitu distorsi dari informasi yang diterima, keempat, penelusuran
(over search) yaitu penelusuran informasi secara aktif. Aktivitas ini meliputi
kecepatan dan keluasan dalam menimbulkan kembali informasi yang ada pada
memori dan pengalaman mengenai masalah.
Agar individu dapat menyadari dan mengadakan persepsi, ada
beberapa syarat yang perlu dipenuhi, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1) Adanya obyek yang dipersepsi
Obyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.
Stimulus dapat datang dari luar langsung mengenai alat indera (reseptor),
dapat datang dari dalam, yang langsung mengenai syaraf penerima
(sensoris yang bekerja sebagai reseptor).
2) Alat indera atau reseptor
Merupakan alat untuk menerima stimulus, di samping itu harus ada pula
syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima
reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
3) Perhatian
Perhatian merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam
mengadakan persepsi. Tanpa perhatian persepsi tidak akan terjadi.
C. JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (JAMSOSTEK)
Manusia merupakan sumber daya yang sangat penting peranannya
dalam aktivitas perusahaan, maka sudah selayaknya apabila perusahaan selalu
berusaha agar karyawannya mampu memiliki kinerja yang tinggi. Untuk itu
perusahaan perlu memperhatikan kondisi fisik maupun mental karyawannya.
Dari segi fisik, perusahaan dapat memberikan gaji yang adil dan layak,
sedangkan dari segi mental perusahaan dapat memberikan jaminan sosial
tenaga kerja yaitu jaminan sosial pemeliharaan kesehatan dan jaminan sosial
kecelakaan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Banyak istilah dari jaminan sosia l tenaga kerja yang didefinisikan
dengan rumusan-rumusan yang berbeda diberbagai peraturan perundang-
undangan, antara lain:
a) Menurut UU No.25 tahun 1997
Dinyatakan bahwa jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan
bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti
sebagian dari penghasilan yang hilang/ berkurang dan pelayanan sebagai
pengganti akibat suatu peristiwa/ keadaan yang dialami oleh tenaga kerja
berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal
dunia.
b) Menurut Konvensi International Labour Organization (ILO) tahun 1952.
Jaminan sosial adalah perlindungan yang diberikan masyarakat untuk para
anggotanya melalui seperangkat instrumen publik terhadap kesulitan
ekonomi dan sosial yang disebabkan karena terhentinya/ turunnya
penghasilan diakibatkan oleh sakit, hamil, kecelakaan kerja,
pengangguran, cacat, hari tua dan kematian, pemberian perawatan medis
dan pemberian subsidi bagi keluarga yang mempunyai anak.
c) Menurut Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Jaminan sosial tenaga kerja adalah program publik yang memberikan
perlindungan tenaga kerja untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu
yang penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial.
Bentuk-bentuk jaminan sosial tenaga kerja (berdasar programnya),
jaminan sosial tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
1) Program jaminan sosial pemeliharaan kesehatan (JPK)
JPK adalah salah satu program JAMSOSTEK yang membantu tenaga
kerja dan keluarganya mengatasi masalah kesehatan. Mulai dari
pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit, kebutuhan alat
bantu peningkatan pengetahuan, dan pengobatan, secara efektif dan
efisien.
Manfaat JPK bagi perusahaan yakni perusahaan dapat memiliki tenaga
kerja yang sehat, dapat berkonsentrasi dalam bekerja sehingga lebih
produktif.
2) Program jaminan sosial kecelakaan kerja (JKK)
Jaminan yang digunakan untuk menanggulangi hilangnya sebagian atau
seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko - risiko sosial
seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun
mental.
Manfaat JKK bagi karyawan yaitu JKK memberikan kompensasi dan
rehabilitasi bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat
dimulai berangkat bekerja sampai tiba kembali kerumah atau menderita
penyakit akibat hubungan kerja.
3) Program Jaminan Sosial hari Tua (JHT)
Jaminan yang memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang
diberikan sekaligus atau berkala pada saat tenaga kerja mencapai hari tua
(usia 55 tahun)/ menurut pernyataan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4) Program jaminan kematian (JKM)
Jaminan yang diberikan kepada keluarga atau ahli waris tenaga kerja yang
meninggal bukan akibat kecelakaan kerja, guna meringankan beban
keluarga dalam bentuk santunan kematian dan biaya kematian.
Dari pengertian yang ada tersebut dapat disimpulkan bahwa
jaminan sosial tenaga kerja adalah perlindungan terhadap tenaga kerja yang
dilaksanakan oleh perusahaan guna menghindari terjadinya peristiwa-
peristiwa atau risiko-risiko yang dapat mengakibatkan hilangnya atau
turunnya sebagian besar penghasilan.
Karyawan dapat mengenali atau menyadari adanya program
jaminan sosial tenaga kerja melalui rangsang dari luar individu (stimulus).
Individu menjadi sadar akan adanya rangsang melalui syaraf reseptor
(penginderaan). Jika sejumlah penginderaan dikoordinasikan didalam pusat
syaraf yang lebih tinggi (otak) karyawan sebagai individu dapat menilai
seberapa jauh keefektifan program jaminan sosial tenaga kerja maka keadaan
ini dinamakan persepsi . Dari persepsi, maka akan muncul dua kemungkinan
yang akan terjadi yaitu rangsang yang dipersepsikan berada dalam batas
optimal yang mendukung terciptanya kondisi kerja yang baik atau
kemungkinan yang lain dan dibawah atau diatas batas optimal yang nantinya
akan mempengaruhi atau tepatnya mengganggu kinerja perusahaan secara
keseluruhan dan termasuk didalamnya kinerja para karyawan itu sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
D. KINERJA
1. Pengertian Kinerja
Perusahaan pada dasarnya mempunyai keinginan untuk mencapai
hasil yang optimal, tujuan tersebut dapat dicapai apabila kinerja karyawan
baik dan didukung dengan fasilitas dan peralatan yang lengkap. Selain itu
kinerja karyawan dipengaruhi juga oleh faktor internal dan eksternal dalam
diri karyawan itu sendiri, bila kondisi karyawan baik maka kinerja akan
baik pula dan bila kondisi karyawan buruk maka kinerja akan menurun.
Beberapa ahli mengartikan kinerja dengan pandangan yang
berbeda, akan tetapi para ahli memiliki kesamaan dalam hal titik berat
permasalahan yaitu pencapaian tujuan, Seperti yang diungkap Robert L.
Mathis&John H. Jackson kinerja (performance) pada dasarnya adalah apa
yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan dalam usaha mencapai
tujuan perusahaan(2006:377). Sedangkan menurut Suyadi Prawirosentono,
kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral dan etika (1999:2). Ahli lain seperti Moch. Idochi Anwar
mengartikan kinerja sebagai kemampuan seorang karyawan untuk
menghasilkan bagi perusahaan sebagai refleksi dari tanggung jawab yang
telah diberikan dalam waktu tertentu dan hasilnya dapat dinilai (1987).
Dalam usaha meningkatkan kinerjanya karyawan dipengaruhi oleh faktor-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
faktor yang mampu menunjang kinerja karyawan itu sendiri. Faktor- faktor
tersebut meliputi
a. Faktor dalam diri karyawan
1) Faktor psikis seperti bakat, kemampuan yang dimiliki, kepribadian,
kecerdasan dan minat.
2) Faktor fisik seperti kesehatan, jenis kelamin, usia dan lain
sebagainya.
b. Faktor diluar diri karyawan (T Hani Handoko, 1983:256)
1) Gaji
2) Kondisi kerja
3) Hubungan kerja
4) Kebijaksanaan pemerintah tentang kenaikan pangkat
5) Delegasi wewenang
2. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja menurut Henry Simamora (2004:338) adalah
proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja
individu karyawan. Ahli lain seperti Rosidah dan Ambar Teguh S.
(2003:223) dalam bukunya tentang manajemen sumber daya manusia
mengartikan penilaian kinerja sebagai cara pengukuran kontribusi-
kontribusi dari individu dalam instansi yang dilakukan terhadap
organisasi, yang mana nilai penting dari penilaian kinerja adalah
menyangkut penentuan tingkat kontribusi individu atau kinerja yang
diekspresikan dalam penyelesaian tugas-tugas menjadi tanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
jawabnya. Dalam buku yang sama Chung dan Megginson mengartikan
penilaian kinerja sebagai “...a way of measuring the contribution of
individuals to their organization”. Sedangkan menurut Robert L.
Mathis&John H. Jackson (2006:382) penilaian kinerja (performance
appraisal) diartikan sebagai proses mengevaluasi seberapa baik karyawan
melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan seperangkat
standar, dan kemudian mengomunikasikan informasi tersebut kepada
karyawan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penilaian
kinerja (performance appraisal) adalah proses bagaimana organisasi-
organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawannya.
Dalam menilai kinerja dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian kinerja, yaitu:
a. Karakteristik situasi
b. Deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
c. Tujuan penilaian kinerja
d. Sikap karyawan dan manajer terhadap evaluasi
Didalam organisasi yang kecil, evaluasinya lebih bersifat
informal sedangkan pada organisasi yang besar, evaluasi penilaian kinerja
merupakan prosedur yang sistematik dimana kinerja yang sesungguhnya
dari semua karyawan manajerial, professional, teknis dan penjualan dinilai
secara formal. Penilaian kinerja merupakan salah satu faktor kunci guna
mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya
kebijakan atau program penilaian kinerja. Tujuan dari penilaian kinerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
adalah tujuan evaluasi dan tujuan pengembangan. Penilaian kinerja yang
bertujuan evaluasi dilakukan untuk menilai kinerja yang berguna dalam
pengambilan keputusan tentang perilaku dan kinerja karyawan. Sedangkan
penilaian kinerja yang bertujuan pengembangan dilakukan untuk
menghasilkan informasi yang akurat dan valid berkenaan dengan perilaku
dan kinerja karyawan.
3. Metode Penilaian Kinerja
Metode penilaian kinerja menurut beberapa ahli dikategorikan
kedalam beberapa kategori. Ambar Teguh dan Rosidah memfokuskan
penilaian kinerja pada:
a. Penilaian berdasarkan hasil (result-based performance)
Penilaian berdasarkan hasil dimulai dengan merumuskan kinerja
pegawai dengan didasarkan pada pencapaian tujuan organisasi, atau
dapat dikatakan dengan mengukur hasil akhir (end-result). Sedangkan
sasaran penilaian kinerja dapat ditetapkan oleh manajer atau kelompok
kerja guna memberikan motivasi kepada pegawai, dalam penentuan
penilaian ini dapat melibatkan pegawai. Dengan demikian pegawai
dapat lebih jelas dan merasa ikut membuat keputusan sehingga akan
merasa memiliki kewajiban mewujudkannya. Hal inilah yang sering
disebut dengan Management By Objectives (MBO). Tetapi penilaian
ini mempunyai kelebihan dan kelemahan, kelebihannya tersedianya
target-target kinerja, ukurannya spesifik dan mudah diukur dan secara
langsung berhubungan dengan tujuan/ sarana organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Kelemahannya adalah pegawai banyak yang tidak dapat
dikuantitatifkan ukuran-ukurannya dan cenderung mengabaikan
dimensi-dimensi kinerja, jika diterapkan pada ukuran individual akan
mengurangi nilai kerja kelompok.
b. Metode Perilaku (behavioral based performance appraisal)
Metode perilaku adalah metode penilaian yang memfokuskan pada
sarana (means) dan sasaran (goals) dan bukan hasil akhir, dengan
demikian perilaku karyawan sesuai dengan sarana yang tersedia dan
sasaran yang ingin dicapai. Metode ini juga berupaya untuk
mendefinisikan perilaku seorang karyawan harus diperlihatkan agar
efektif di tempat kerja. Metode ini mengandung beberapa indikator
antara lain:
1) Kedisiplinan
Kedisiplinan berkaitan dengan kemampuan karyawan untuk
menaati segala ketentuan dan peraturan perusahaan yang berlaku
dan kesanggupan untuk tidak melanggar larangan yang telah
ditentukan oleh perusahaan.
2) Keandalan
Keandalan adalah kemampuan/ kekuatan karyawan untuk
melakukan pekerjaan sesuai dengan standar yang disyaratkan oleh
perusahaan dan kemampuan untuk memberikan hasil yang sama
pada aktivitas yang berulang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3) Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan karyawan untuk menganalisis, menilai,
memberikan alasan, mendapatkan kesimpulan dan membuat
keputusan penyelesaian masalah yang dihadapinya.
4) Keramahan dan kesopanan
Keramahan dan kesopanan adalah sosialibilitas, kehangatan dan
sikap sopan yang dapat ditunjukkan oleh karyawan pada orang-
orang dilingkungan kerja.
5) Kerja sama
Kerja sama adalah kemampuan karyawan untuk bekerja bersama-
sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan
pekerjaan yang telah ditentukan.
c. Penilaian berdasarkan .Judgment based performance
Menurut Moch. Idochi Anwar penilaian berdasarkan judgment based
performance appraisal mengandung beberapa indikator yaitu kuantitas
dan kualitas kerja, keterampilan kerja, tanggung jawab, kerja sama,
kesetiaan dan keandalan.
Dalam penelitian ini metode yang dipilih oleh penulis adalah
metode perilaku yang berhubungan dengan perilaku yang ditunjukkan
karyawan sehubungan dengan adanya sarana yang diberikan perusahaan
berupa pelaksanaan program jaminan sosial. Dalam hal ini penilaian
dilakukan oleh karyawan sendiri sehingga hasil penilaian dapat digunakan
sebagai alat pengembangan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4. Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sangat penting bahkan sangat baik jika
dilakukan secara kontinyu dan periodik. Hal ini disebabkan karena
penilian kinerja akan membawa manfaat bagi perusahaan dan orang-orang
yang bekerja pada perusahaan tersebut. Dengan penilaian kinerja, akan
dicapai keberhasilan dengan memiliki karyawan yang berkualitas tinggi.
Penilaian kinerja menurut Robert L. Mathis, John H. Jackson&Joseph
Tiffin yang dikutip oleh Henry Simamora (2002:344) mengklasifikasikan
manfaat penilaian kinerja dalam dua kelompok yaitu administratif
employee development dan individual employee development . Manfaat
administratif meliputi pengambilan keputusan promosi dan mutasi,
penentu jenis latihan kerja yang diperlukan, kriteria seleksi dan
penempatan karyawan sebagai metode pembayaran gaji dan upah, terakhir
sebagai dasar penilaian program latihan dan efektivitas jadwal kerja,
metode kerja, struktur organisasi, sistem pengawasan, kondisi kerja dan
peralatan. Sedangkan manfaat individual dapat digunakan sebagai alat
ukur mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan personal, sebagai alat
meningkatkan motivasi, dan alat observasi kebutuhan karyawan. Ambar
Teguh dan Rosidah melihat manfaat penilaian kinerja lebih secara
organisasional yang meliputi penyesuaian kompensasi, perbaikan kinerja,
kebutuhan pelatihan dan pengembangan, pengambilan keputusan dalam
hal penempatan promosi, mutasi, pemecatan, pemberhentian dan
perencanaan tenaga kerja, untuk kepentingan penelitian kepegawaian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
membantu diagnosis terhadap kesalahan desain pegawai (2003:225). Ahli
lain yaitu Moch. Idochi anwar (1987) lebih merinci lagi tentang kegunaan
penilaian kinerja yaitu perbaikan prestasi kerja, penyesuaian-penyesuaian
kompensasi, keputusan-keputusan penempatan, kebutuhan-kebutuhan
latihan dan pengembangan, perencanaan dan pengembangan karier,
mengatasi penyimpangan-penyimpangan proses staffing, ketidakakuratan
informasional, kesalahan-kesalahan desain pekerjaan, kesempatan kerja
yang adil dan tantangan-tantangan eksternal.
E. Kerangka Berpikir
Keterangan:
Dengan adanya pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja
(khususnya program jaminan sosial pemeliharaan kesehatan dan jaminan sosial
kecelakaan kerja) dalam suatu perusahaan atau organisasi, karyawan sebagai
individu mampu mengungkapkan persepsi mereka mengenai efektif tidaknya
pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja, dengan persepsi itu kemudian
muncul sikap positif dan negatif; sikap positif yaitu sikap dari karyawan yang
merasa bahwa program jaminan sosial tenaga kerja tersebut efektif yang pada
akhirnya akan mendorong karyawan meningkatkan kinerjanya dalam diri setiap
Sikap positif - rasa aman - rasa tenang
Baik
Buruk
Sikap negatif - kekhawatiran
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK): 1.Jaminan sosial
pemeliharaan kesehatan
2.Jaminan sosial kecelakaan kerja
PENINGKATAN kinerja: -Kedisiplinan -Keandalan -Inisiatif -Keramahan -Kerjasama PENURUNAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
karyawan tersebut muncul suatu persepsi (cara pandang) sedangkan sikap negatif
yaitu sikap dari karyawan yang merasa bahwa program jaminan sosial tenaga
kerja tidak efektif sehingga penurunan kinerja karyawanpun dapat terjadi.
F. Hipotesis penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir sebagaimana dijelaskan dalam poin E,
maka hipotesis yang disampaikan adalah sebagai berikut:
Ada hubungan positif antara persepsi karyawan tentang pelaksanaan program
JAMSOSTEK dengan kinerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian studi
kasus terhadap karyawan yang memperoleh jaminan sosial tenaga kerja
(khususnya jaminan sosial pemeliharaan kesehatan dan jaminan sosial
kecelakaan kerja). Studi kasus merupakan suatu penelitian terhadap objek
tertentu yang objeknya terbatas. Dengan demikian kesimpulan penelitian yang
diperoleh hanya berlaku pada daerah penelitian. Dalam hal ini hasil penelitian
hanya berlaku pada Hotel Matahari Yogyakarta.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi penelitian : Hotel Matahari Yogyakarta
Jl. Parang Tritis no. 123 Yogyakarta
b. Waktu Penelitian : penelitian dilakukan mulai bulan Juli 2007 sampai
dengan selesai
C. Subyek dan obyek penelitian
a. Subyek penelitian
Pada kasus ini subyek yang akan diteliti adalah karyawan bagian
Food&Beverage pada Hotel Matahari Jl. Parang Tritis Yogyakarta.
b. Obyek penelitian
Obyek penelitian yang akan diteliti dalam studi kasus ini adalah
pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja dan kinerja karyawan
bagian Food&Beverage pada Hotel Matahari Jl. Parang Tritis Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
D. Definisi operasional
1. Identifikasi variabel
a. Variabel bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi karyawan tentang
pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja. Indikator dari
variabel bebas yaitu dilihat dari:
1) Besarnya manfaat
Persepsi positif: manfaat dari program jaminan sosial yang
diperoleh karyawan dirasakan tinggi
(bermanfaat).
Persepsi negatif: manfaat dari program jaminan sosial yang
diperoleh karyawan dirasakan rendah (kurang
bermanfaat).
2) Waktu penerimaan
Persepsi positif: Waktu penerimaan santunan jaminan sosial
dianggap singkat/cepat.
Persepsi negatif: Waktu penerimaan santunan jaminan sosial
dianggap lama.
3) Ruang lingkup kepesertaan
Persepsi positif: Ruang lingkup program jaminan sosial sudah
mencakup seluruh kebutuhan yang diinginkan
karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Persepsi negatif: Ruang lingkup program jaminan sosial belum
secara keseluruhan memenuhi kebutuhan
karyawan.
b. Variabel terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja atau prestasi
kerja yang diukur dengan menggunakan metode perilaku yang
ditentukan dengan beberapa indikator meliputi:
1) Kedisiplinan
2) Keandalan
3) Inisiatif
4) Keramahan
5) Kerjasama
2. Definisi variabel
a. Besarnya manfaat
Besarnya manfaat adalah tingkat sejauh mana karyawan
memperoleh keuntungan/ manfaat dari program yang sedang
dilaksanakan.
b. Waktu penerimaan
Waktu penerimaan adalah jeda waktu yang dibutuhkan
karyawan mulai dari pengajuan santunan sampai dengan penerimaan
santunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
c. Ruang lingkup kepesertaan
Ruang lingkup kepesertaan adalah rangkaian pelayanan atas
risiko-risiko yang dihadapi karyawan dalam hubungan kerja yang telah
terdaftar dalam peraturan kepesertaan.
d. Kedisiplinan
Kedisiplinan yang dimaksudkan adalah kesanggupan karyawan
bagian Food&Beverage untuk menaati semua peraturan yang
ditetapkan oleh perusahaan.
e. Keandalan
Keandalan yang dimaksud adalah kemampuan karyawan
bagian Food&Beverage untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan
standard perusahaan.
f. Inisiatif
Inisiatif adalah kemampuan karyawan bagian Food&Beverage
untuk menciptakan suatu keputusan dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapinya.
g. Keramahan dan Kesopanan
Keramahan dan sikap sopan yang dimaksud adalah tindakan
yang ditunjukkan karyawan bagian Food&Beverage kepada karyawan
lain maupun orang-orang dilingkungan kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
h. Kerja sama
Kerja sama adalah kesediaan karyawan bagian Food&Beverage
untuk bekerjasama dengan karyawan lainnya dalam menyelesaikan
suatu tugas/ pekerjaan.
E. Pengukuran Variabel
1. Besarnya manfaat
Pengukuran persepsi tentang besarnya manfaat, yaitu dengan
memberi skor sesuai dengan skala Likert. Dalam skala Likert jawaban-
jawaban yang telah diberi skor dijumlah untuk memperoleh suatu jawaban
tertentu. Jawaban sangat setuju diberi skor 5, skor 4 untuk jawaban setuju,
skor 3 untuk jawaban ragu-ragu, skor 2 untuk jawaban tidak setuju
sedangkan skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju.
2. Waktu penerimaan
Waktu penerimaan diukur dengan cara memberi skor
sesuaidengan skala Likert. Dalam skala Likert jawaban-jawaban yang telah
diberi skor dijumlah untuk memperoleh suatu jawaban tertentu. Jawaban
sangat setuju diberi skor 5, skor 4 untuk jawaban setuju, skor 3 untuk
jawaban ragu-ragu, skor 2 untuk jawaban tidak setuju sedangkan skor 1
untuk jawaban sangat tidak setuju.
3. Ruang lingkup kepesertaan
Pengukuran ruang lingkup kepesertaan sesuai dengan skala
Likert. Dalam skala Likert jawaban-jawaban yang telah diberi skor
dijumlah untuk memperoleh suatu jawaban tertentu. Jawaban sangat setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
diberi skor 5, skor 4 untuk jawaban setuju, skor 3 untuk jawaban ragu-
ragu, skor 2 untuk jawaban tidak setuju sedangkan skor 1 untuk jawaban
sangat tidak setuju.
Jumlah keseluruhan pertanyaan pada variabel independent ini
adalah 7 butir pertanyaan. Karena setiap pertanyaan memiliki 5 alternatif
jawaban, maka indikator tersebut memiliki nilai minimum 7 (1x7) dan
nilai maksimum 35 (5x7).
4. Untuk mengukur kinerja karyawan, penulis membagikan angket kepada
responden. Butir-butir pertanyaan untuk variabel kinerja karyawan
meliputi kedisiplinan, keandalan, inisiatif, keramahan dan kerjasama diberi
skor dengan metode skala Likert dengan 5 kategori:
a) Jawaban “selalu” diberi skor 5;
b) Jawaban “kerap kali” diberi skor 4;
c) Jawaban “kadang-kadang” diberi skor 3;
d) Jawaban “jarang” diberi skor 2;
e) Jawaban “tidak pernah” diberi skor 1.
F. Data
1. Bentuk data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
a. Data primer
Data primer diperoleh langsung dari karyawan yaitu mengenai persepsi
mereka tentang pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari Hotel Matahari Jl. Parang Tritis
Yogyakarta mengenai kinerja karyawan dan profil hotel sebagai
tempat penelitian, berisikan sejarah berdiri, pendiri dan lain
sebagainya.
2. Skala pengukuran (scaling)
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala Interval yang menunjukkan jarak antara satu data dengan yang yang
lain dan mempunyai skor yang sama.
G. Pengumpulan Data
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian Food and Beverage
sebanyak 19 karyawan. Karena keseluruhan populasi digunakan maka
dalam penelitian ini tidak dibutuhkan sampel.
2. Metode pengumpulan data
Untuk mendukung keperluan penganalisisan data, peneliti memerlukan
sejumlah data pendukung yang berasal dari dalam perusahaan. Dalam
mengumpulkan data tersebut peneliti melakukan dua macam cara yaitu
kuesioner dan teknik dokumentasi.
H. Teknik pengujian instrumen
Peneliti melakukan uji instrumen untuk mengetahui tingkat kesahihan
dan keandalan dari masing-masing item. Instrumen yang dimaksud adalah
kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
1. Pengujian validitas instrumen
Dalam uji validitas digunakan teknik Korelasi Product Moment. Adapun
rumus yang digunakan sebagai berikut (Sugiyono, 1999:182).
r( )( )
( ) ( )∑ ∑∑∑∑ ∑∑
−−
−=
2222 . yyNxxN
yxxyNxy
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara x dan y
X = jumlah alternatif jawaban pada keseluruhan pertanyaan
Y = jumlah total seluruh alternatif jawaban pada keseluruhan pertanyaan
yang dipilih oleh seluruh responden
N = jumlah populasi
2. Pengujian reliabilitas instrumen
Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman
Brown (Sugiyono 1999:122), yaitu:
( )
( )xy
xy
r
rrgg
+=
1
2
Keterangan:
rgg = koefisien reliabilitas
xyr = koefisien korelasi
Penelitian dianggap reliabel jika xyr > r tabel, maka kuesioner
memenuhi syarat reliabilitas dengan taraf kesalahan 5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
I. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini, langkah awal
yang dilakukan oleh penulis adalah dengan membagikan kuesioner kepada
responden. Kemudian penulis membuat skala pengukuran untuk masing-
masing jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan pada responden.
Dalam menentukan tingkat ukuran untuk masing-masing pertanyaan,
peneliti menilai persepsi karyawan dari tingkatan paling rendah ketingkatan
yang paling tinggi menurut suatu atribut tertentu. Melalui pengukuran ini,
persepsi karyawan tentang pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja
dengan kinerja karyawan dapat diketahui dengan mengelompokkan jawaban
responden dalam urutan ranking, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak
setuju dan sangat tidak setuju. Untuk masing-masing kelompok jawaban
diberikan skor sebagai berikut:
Jawaban “sangat setuju” diberi skor 5;
Jawaban “setuju” diberi skor 4;
Jawaban “ragu-ragu” diberi skor 3;
Jawaban “tidak setuju” diberi skor 2;
Jawaban “sangat tidak setuju” diberi skor 1.
Setelah diketahui hasil jawaban dari kuesioner untuk masing-masing
responden, maka ditentukan persepsi masing-masing karyawan tentang
pelaksanaan program JAMSOSTEK dengan kelas dan interval, sehingga dapat
mengelompokkan persepsi karyawan sangat baik, baik dan cukup. Skor
tertinggi bila responden mempunyai persepsi sangat baik adalah dalam skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
31-36, sedangkan skor terendah bila responden mempunyai persepsi cukup
adalah dalam skala 19-24. Rumus yang digunakan adalah rumus sturges
(Budiyuwono 1993:37), yaitu:
C = Range k
Dari jawaban masing-masing karyawan tersebut kemudian dapat
diketahui secara keseluruhan skor tertinggi bila karyawan menjawab sangat
baik dan skor terendah bila karyawan menjawab cukup.
Selanjutnya untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi
karyawan tentang pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja dengan
kinerja karyawan, dilakukan analisis dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Hipotesis:
Ho; r = 0 : tidak ada hubungan positif antara persepsi karyawan tentang
pelaksanaan program JAMSOSTEK dengan kinerja
karyawan.
Ha;r > 0 : ada hubungan positif antara persepsi karyawan tentang
pelaksanaan program JAMSOSTEK dengan kinerja
karyawan.
2. Menghitung korelasi
Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus korelasi Product
Moment sebagai berikut :
{ ( ) } { ( ) }∑ ∑∑∑∑ ∑ ∑
−−
−=
2222 . yyNXXn
YXXYNr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Keterangan :
r : koefisien korelasi
X: variabel persepsi karyawan tentang pelaksanaan program jaminan
sosial tenaga kerja
Y: variabel kinerja karyawan
N: jumlah populasi
Nilai koefisien korelasi dapat bervariasi dari -1 sampai dengan +1
yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut:
Jika r = + 1 berarti kedua variabel tersebut mempunyai hubungan
sempurna dan positif, artinya hubungan kedua variabel
tersebut searah, yaitu makin besar nilai variabel X
(independen), makin besar pula nilai variabel Y
(dependen) atau semakin kecil nilai variabel X
(independen), maka semakin kecil pula nilai variabel Y
(dependen).
Jika r = -1 berarti kedua variabel tersebut mempunyai hubungan
sempurna dan negatif, artinya hubungan kedua variabel
tersebut berlawanan, yaitu makin kecil nilai variabel X
(independen), maka makin besar nilai variabel Y
(dependen) atau semakin besar nilai variabel X
(independen), maka semakin kecil pula nilai variabel Y
(dependen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Jika r = 0 berarti kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang
sangat lemah atau tidak ada hubungan sama sekali.
3. Pengujian
Pengujian tidak dilakukan karena penelitian ini adalah penelitian populasi.
4. Kesimpulan
Bila r hitung > 0 maka, ada hubungan positif antara persepsi karyawan
tentang pelaksanaan program JAMSOSTEK dengan
kinerja karyawan.
Bila r hitung = 0 maka, tidak ada hubungan positif antara persepsi
karyawan tentang pelaksanaan program
JAMSOSTEK dengan kinerja karyawan.
Hubungan kuat dan lemahnya suatu korelasi, menurut Lind (2003)
dalam buku Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern (Purwanto S.K. dan
Suharyadi, 2004:462) dapat digambarkan sebagai berikut:
Korelasi negatif Korelasi negatif Tidak ada Korelasi positif Korelasi positif Sempurna sedang korelasi sedang sempurna
Korelasi negatif kuat Korelasi negatif lemah Korelasi positif lemah Korelasi positif kuat
-1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0
Korelasi negatif Korelasi positif
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah dan Perkembangan Hotel Matahari.
Hotel Matahari pertama dibangun pada awal februari 1990
dengan luas bangunan 2.900 m², berdiri di sebidang tanah seluas 3.800 m²,
kemudian mulai beroperasi pada tanggal 1 April 1991. Hotel Matahari
merupakan perusahaan perseorangan yang dipimpin oleh Bapak Pronowo
Bsc, yang merupakan pemilik tunggal. Karena kesibukan beliau sebagai
pengusaha tidak memungkinkan untuk menjalankan operasional hotel sehari-
hari secara intensif sehingga jabatan General Manager ( GM ) sejak awal
beroperasi dipegang oleh Bapak Imam Mursidi, yang sebelumnya sudah
berpengalaman selama sekitar 30 tahun bekerja di industri perhotelan di
Indonesia.
Pada awal berdirinya, Hotel Matahari berkualifikasi sebagai Hotel
Melati III dengan jumlah kamar sebanyak 44 ruang. Pada saat itu terdapat
suatu yang membedakan Hotel Matahari dengan hotel-hotel bintang I dan
melati yang ada disekitarnya yaitu karena tersedianya fasilitas berupa kolam
renang. Dalam perkembangan selanjutnya, Hotel Matahari melakukan
beberapa ekspansi berupa perluasan bangunan, penambahan kamar dan
penambahan fasilitas diiringi peningkatan kualitas pelayanan.
Pada bulan Agustus 1991 menambah fasilitas baru yaitu ruangan
yang diperuntukan bagi tamu yang ingin bersantai/ refreshing, yang diberi
nama “YOIKI BAR & KARAOKE “. Selanjutnya menyusul fasilitas fitness
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
centre yang menjadikan Hotel Matahari lebih kompetitif dibanding pesaing di
kelasnya, mengingat Hotel Matahari adalah satu-satunya yang memiliki
fasilitas ini diantara hotel bintang I dan II.
Tujuan didirikannya fasilitas- fasilitas yang menunjang di Hotel
Matahari adalah guna meningkatkan pelayanan kepada para pelanggan agar
lebih merasa nyaman dan terutama agar mereka betah berlama-lama tinggal di
hotel ( length of stay ) dan bersedia datang lagi serta mereferensikannya ke
orang lain.
Kecenderungan peningkatan pertumbuhan arus wisatawan yang
datang ke Yogyakarta mengakibatkan meningkatnya permintaan sarana
akomodasi. Dalam mengantisipasi hal tersebut, manajemen Hotel Matahari
memutuskan untuk memperluas bangunan dan menambah jumlah kamar.
Rencana ini terrealisasi pada bulan Juni 1994, yaitu berupa :
1. Penambahan kamar sebanyak 7 kamar yang meliputi kamar jenis Superior
Room dan 1 Kamar jenis Suite Room.
2. Perluasan ruang fitness centre, berupa ruangan senam / Aerobik.
3. Perluasan Bar dan Convention hall, “Yoiki Bar & Karaoke” hingga dapat
menampung 70 orang dan convention hall 300 orang yang memungkinkan
dibukanya alternatif baru bagi hotel yaitu dipakainya ruang ini sebagai
tempat resepsi pernikahan, wisuda, ulang tahun dan seminar berskala
besar.
Pengembangan serta penambahan kamar dan fasilitas terus berlanjut
hingga akhir bulan Juli 2004 antara lain 2 room Moderat (120 dan 121), Room
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
family suite (219) dan room VIP karaoke setelah direnovasi seperlunya dialih
fungsikan menjadi 9 room occupied antara lain 1 room superior (329) dan 8
room standard B (321 sampai dengan 328, 314 dan 315), dan karena
pertimbangan guna kenyamanan bagi tamu yang menginap serta kebutuhan
yang menunjang bagi Convention Hall, maka “Yoiki Bar&Karaoke“ pun di
rehab menjadi restourant dengan tata ruang serta masakan yang bernuansakan
Chiness, dengan nama “YOIKI Restourant“, penambahan area parkir
belakang, office dan gudang purchasing juga mushola, penambahan outlet
Roundivu yang menyajikan aneka Steak and grill yang yang terle tak disebelah
utara lobi Hotel Matahari. Dalam perkembangannya Roundivu pun pada 01
Januari 2007 direnovasi lagi menjadi COFFEE LOUNGE yang
menyediakan aneka minuman coffee dan aneka macam juice dan soft drink
mengingat banyaknya turis manca negara yang ingin bersantai.
Sampai saat ini fasilitas kamar ada 64 kamar tamu yang terdiri dari
beberapa kategori antara lain :
a. Kamar Standard 14 Kamar
b. Kamar Moderat 4 Kamar
c. Kamar Superior 43 Kamar
d. Kamar Delux 2 Kamar
e. Family Suite 1 Kamar
Pelayanan secara terus menerus membawa hasil yang baik dengan
dinaikkanya kualifikasi Hotel Matahari sebagai hotel berbintang II sejak bulan
Juni 1995. Dalam perkembangannya tersebut sekarang ini Hotel Matahari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
tidak mengalami perubahan kepemilikan dan bentuk. Manajemen Hotel
Matahari pun tidak mengalami banyak perubahan yang berarti.
Adapun jabatan GM (General Manager) ada beberapa kali.
pergantian antara lain :
1) Periode Bapak Iman Mursidi sejak pra berdirinya hotel 1 April 1991
sampai dengan 6 April 1998.
2) Periode Bapak Titot Sujono terhitung mulai 1 April 1998 sampai dengan
28 Februari 1999.
3) Periode Bapak Richard Komar terhitung mulai tanggal 1 Juni 2000 sampai
dengan tanggal 3 Juli 2001.
4) Periode Bapak Budi Setiawan Harianto mulai tanggal 1 Oktober 2001
sampai dengan 31 Maret 2003.
5) Periode Ismojo Martokoesoemo mulai tanggal 1 April 2003 sampai
sekarang.
B. Lokasi Hotel Matahari
Hotel Matahari berlokasi di Jl. Parang Tritis No. 123, letak Hotel
Matahari terlihat sangat strategis, sebagaimana kita tahu jalan Parangtritis
merupakan jalur Pariwisata dan seputaran kampung Pariwisata, karena
disekelilingnya banyak terdapat industri kecil souvenir yang berada di
pinggiran jalan menuju obyek wisata, yang tidak terlalu jauh yaitu pantai
Parangtritis yang setiap periode tertentu merupakan tempat berlangsungnya
upacara ritual masyarakat Yogyakarta, sehingga dapat menarik perhatian
wisatawan mancanegara maupun domestik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Kondisi seperti di atas sangat mempengaruhi lingkungan lokasi
Hotel Matahari yang sangat menguntungkan dengan banyaknya pendatang
yang membutuhkan fasilitas penginapan berupa hotel berkualifikasi bintang.
Deskripsi dari Hotel Matahari adalah:
1. Bangunan
Hotel Matahari merupakan Gedung berlantai III dengan halaman
depan dan halaman belakang yang juga berfungsi sebagai tempat parkir.
Di lantai I terdapat kantor -kantor :
Front Office, Marketing, House Keeping, Recreation, Counter Guest
Relation, Bellboy, Meeting Room ”Purnama and Executive“, General
Manager Office, Swimming Pool, Drug Store, Coffee Lounge, Teratai Pool
terrace dan kamar-kamar tamu.
Lantai II terdapat :
Restourant Indonesia, Restourant & Bar Yoiki, Kantor Food & Beverage,
Chief Accountant, Exacutive Assistant Manager, Direktur Utama, Ruang
Meeting “Pelangi Room“ dan Kamar- kamar tamu.
Lantai III terdapat :
Ruang untuk Aerobic, Family Room Karaoke, kamar-kamar tamu.
2. Tempat Parkir :
Tempat parkir berada di halaman depan hotel dapat menampung ± 10
mobil dan di halaman belakang ± 28 mobil.
3. Luas Tanah dan Bangunan :
Luas Tanah : 4.515 M².
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Luas Bangunan : 3.200 M².
4. Tenaga Listrik.
Bersumber dari :
PLN dengan kapasitas 80.000 Watt
Genset hotel 2 Unit, tiap unit berkapasitas 125.000 Watt dan 130.000
Watt.
Seluruh hotel membutuhkan kurang lebih 85.000 Watt tenaga Listrik.
5. Sumber Air.
Dari PAM dan Sumur, di hotel ada 4 sumur yang difungsikan hanya 2
sumur masing-masing berlokasi disebelah utara kamar 119 dan timur
kolam renang. Reservoir air diatas atap ada 6 Unit masing-masing
berkapasitas 900 liter
C. Tujuan Berdirinya Hotel Matahari.
Suatu perusahaan yang berdiri mempunyai tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Hotel Matahari merupakan suatu usaha yang bergerak di bidang jasa
khususnya jasa penginapan. Tujuan-tujuannya antara lain adalah :
1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat penginapan
2. Mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin
3. Membantu pemerintahan dalam sektor pariwisata
4. Membantu pemerintahan dalam penyediaan lapangan kerja
5. Menambah pendapatan dan devisa Negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
D. Struktur Organisasi.
Adanya struktur organisasi bagi setiap peusahaan sangatlah penting,
hal ini bertujuan agar sistem kerja yang dijalankan dalam perusahaan tersebut
dapat berjalan secara teratur sehingga koordinasi serta sistem informasi antara
pihak satu dengan yang lain akan terjalin dengan baik dan sistematis.
Struktur organisasi yang ada di Hotel Matahari mempergunakan
struktur organisasi berbentuk garis, dimana setiap atasan atau pimpinan pada
bagian tertentu mempunyai sejumlah bawahan tertentu yang masing masing
memberi pertanggung jawaban atas pelaksanaan kerja kepada masing masing
atasannya. Adanya struktur organisasi semacam ini akan terlihat jelas perintah
dan tanggung jawab masing-masing posisi. Gambar struktur organisasi Hotel
Matahari adalah sebagai berikut : (terlampir).
E. Tugas dan Wewenang masing-masing jabatan
Dalam penarikan tenaga kerjanya Hotel Matahari benar-benar
memperhatikan keahlian dan kemampuan para pelamar yang akan menduduki
posisi tertentu. Hal ini penting karena tenaga kerja merupakan faktor penting
dalam meningkatkan perkembangan Hotel Matahari. Sebagian besar tenaga
kerja yang dimiliki oleh Hotel Matahari berasal dari lulusan akademi
perhotelan atau pariwisata mengenai perhotelan. Jumlah tenaga kerja Hotel
Matahari yaitu 77 karyawan yang menduduki posisi dan jabatan yang
mempunyai tugas, fungsi dan wewenang sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
1. Direktur Utama
Direktur Utama merupakan kekuasaan tertinggi pada perusahaan
yang mempunyai tugas dalam merencanakan program kerja, menentukan
arah jalannya perusahaan dan mempunyai tanggung jawab atas berhasil
atau tidaknya perusahaan tersebut
2. G M (General Manager)
Merupakan manager puncak pada Hotel Matahari yang
bertanggung jawab langsung kepada direksi Hotel Matahari Yogyakarta.
3. EAM (Executive Assistant Manager)
Bertanggung jawab atas operasional hotel secara keseluruhan.
EAM bertanggung jawab langsung kepada General Manager.
4. FOM (Front Office Manager)
Front Office Manager bertanggung jawab dalam menerima dan
melayani Customer / tamu yang membutuhkan akomodasi kamar sesuai
dengan permintaannya dan menawarkan fasilitas hotel lainnya untuk
mencapai target penjualan kamar yang ditetapakan oleh perusahaan dan
selalu mengusahakan kepuasan tamu dan bertanggung jawab penuh atas
operasional front Office departement secara keseluruhan. Secara rinci
tugas-tugasnya adalah:
a. Melaksanakan strategi penjualan kamar
b. Menganalisa penjualan kamar dan para pesaing
c. Memberikan keterangan kamar dan para pesaing
d. Mengkoordinir operasi seluruh section front office
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Front office membawahi posisi assistant front office dan
beberapa supervisor yang membawahi langsung tenaga-tenaga basic
seperti operasional Bell captain, chief reception, chief reservation.
5. HKM (House Keeping Manager)
House Keeping Manager merupakan pimpinan tertinggi di
bagian house Keeping departement, yang bertanggung jawab penuh
terhadap operasional house keeping departement guna mempersiapkan
kamar/ fasilitas tamu sehingga siap untuk disewakan sesuai dengan
standard dan anggaran yang telah di tetapkan dalam rangka usaha
memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya sehingga dapat memuaskan
tamu-tamu hotel. Dalam tugasnya house keeping manager dibantu oleh
seorang assistant house keeping yang juga membawahi floor supervisor
yang mengkoordinasi room boy, Houseman supervisor mengkoordinasi
kerja dari Gardener houseman, serta linen supervisor yang mengawasi
kerja dari Crew Loundry.
6. FBM (Food and Beverage Manager)
Food and Beverage Manager merupakan pimpinan tertinggi di
food and Beverage departement. Bagian ini menyediakan makan dan
minum untuk tamu, sedangkan fungsi pokok jabatannya adalah membuat
dan menyusun rencana anggaran, menetapkan serta melaksanakan
pengawasan yang terus menerus terhadap segala kegiatan staff Food &
Beverage Departement, meningkatkan operasional serta kebersihan semua
outlet sesuai dengan standar yang telah di tetapkan. Dalam menjalankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
tugasnya food and beverage manager dibantu oleh seorang assistant food
and beverage manager yang bertanggung jawab langsung terhadap
kelancaran dan keberhasilan atas penyediaan makanan maupun minuman
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan tamu berdasarkan standar dan
Food Cost yang di anggarkan. Assistant food and beverage manager juga
membantu Food & Beverage Manager secara aktif dan koordinasi secara
terus menerus didalam hal pembuatan dan penyusunan anggaran serta
melaksanakan pengawasan, membantu membuat laporan yang mencakup
jumlah penjualan, Cost and Profit serta membandingkan dengan target dan
anggaran, disamping mempertahankan kualitas pelayanan dan sanitasi
optimal yang berada dibawah Food & Beverage Departement. Didalam
tugasnya .Assistant food and beverage manager dibantu oleh :
a. Head Waiter
Mengawasi kegiatan waiter/ress di outletnya masing-masing dalam
memberikan pelayanan makanan dan minuman secara ramah, sopan
dan efisien terhadap tamu serta menjaga kebersihan di outletnya
masing-masing, memberikan bimbingan kepada waiter/ress
sehubungan dengan tingkah laku dan cara-cara menangani alat-alat
secara baik.
b. Captai waiter
Captai waiter bertugas membantu tugas Head Waiter dan
mengkoordinasi para waiter/ress dalam melayani tamu yang ingin
makan dan minum di outletnya masing-masing maupun pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
yang bersifat room service yaitu pelayanan ke kamar-kamar tamu
guna mengantar atau melakukan clear up peralatan yang sudah selesai
serta menyelesaikan pembayaran sesuai dengan standar kerja yang
telah ditetapkan.
c. Bar Manager
Bar Manager bertanggung jawab penuh atas operasional bar
diantaranya penyediaan dan penjualan minuman. Dalam menjalankan
tugasnya Bar Manager dibantu oleh Bar Captain yang
mengkoordinasi Bartender serta waiter/ress dan Entertainer Manager
yang bertanggung jawab akan sajian hiburan yang berlangsung .
d. Executive Chief
Executive Chief bertanggung jawab secara keseluruhan dalam hal
merencanakan dan menyusun menu untuk semua outlet dan function,
membuat recipes card, menentukan harga suatu menu, cost price
bersama-sama cost controller dan F & B Manager. Juga menyediakan
barang-barang kebutuhan operation kitchen sesuai dengan keperluan
serta mengkoordinasi seluruh kegiatan pada bidang cook dalam
operasionalnya Executive Chief dibantu Cook Supervisor Yang
membawahi Cook dan Pastry
e. Chief Steward
Chief Steward merupakan bagian dari food and beverage departement
yang bertanggung jawab secara keseluruhan tentang penyediaan
peralatan-peralatan bersih yang digunakan untuk operasional food and
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
beverage departement. Dalam operasional chief steward dibantu oleh
crew steward.
7. MM (Marketing Manager)
Marketing Manager bertanggung jawab terhadap operasional
marketing secara keseluruhan dan langsung bertanggung jawab kepada
General Manager. Untuk memperlancar tugasnya, Marketing Manager
dibantu oleh seorang Assistant Marketing Manager yang membawahi:
a. Chief sales reprecentative
Chief sales reprecentative mengkoordinasi tugas dari beberapa clerk
sales reprecentative.
b. Chief Purel Reprecentative yang bertugas mengkoordinasi clerk purel
reprecentative.
8. Chief Accounting
Chief Accounting adalah pimpinan tertinggi di accounting
departement yang bertanggung jawab atas perhitungan keuangan hotel,
pembuatan laporan keuangan dari setiap departemen yang ada di hotel.
Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh assistant chief accounting yang
membawahi :
a. Cost control income audit supervisor.
Cost control income audit supervisor adalah pimpinan yang
bertanggung jawab atas pengontrolan biaya yang telah ditetapkan oleh
manajemen dan juga menentukan harga jual produk yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
menguntungkan bagi hotel tanpa mengurangi kepuasan tamu. Dalam
operasionalnya dibantu oleh clerk cost control income audit.
b. Purchasing and store keeping supervisor
Purchasing and store keeping supervisor bertanggung jawab atas
pengadaan barang-barang kebutuhan operasional sesuai dengan
standar, mutu yang diminta, ketepatan waktu serta dalam batas-batas
anggaran yang ditetapkan demi kelancaran operasional hotel.
Purchasing and store keeping supervisor juga bertanggung jawab
untuk menyusun rencana kerja pembelian setiap tahun anggaran.
c. General Cashier
Menyusun summary of sales dari setiap hari untuk dilaporkan ke
income audit dalam operasionalnya General Cashier dibantu dan
membawahi oleh Front Office Cashier and Restourant Cashier serta
Cashier di outlet yang lain.
9. Personalia Manager
Seorang Personalia Manager bertanggung jawab atas
perencanaan, pengawasan dan berperan serta dalam mempersiapkan
tenaga kerja, administrasi yang berhubungan dengan departemen
personalia diantaranya menyusun, menghitung dan menyiapkan
pembayaran semua bentuk pengupahan, uang service, overtime dan
sejenisnya, merencanakan program-program training bagi karyawan, serta
bertanggung jawab dalam perumusan, perlengkapan dan fasilitas kerja
karyawan selama bertugas, melaksanakan peraturan-peraturan perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
serta masalah kepegawaian secara keseluruhan sesuai dengan KKB (
Kesepakatan Kerja Bersama ). Dalam operasional sehari-hari Personalia
Manager dibantu Assistant Personalia Manager yang membawahi :
a. Personalia Administrasi chief
Personalia administrasi chief mengkoordinasi tugas dari personalia
administrasi clerk.
b. Transport Supervisor
Transport Supervisor merupakan bagian Personalia Departement
yang menangani transportasi. Dalam tugas sehari-hari dibantu oleh
beberapa Crew and Driver.
10. Security Chief
Security Chief bertanggung jawab dalam merencanakan,
melaksanakan, mengawasi dan bekerja sama/partisipasi dalam seluruh
kegiatan yang berhubungan dengan keamanan seluruh aset perusahaan,
karyawan dan para tamu. Menjamin keamanan dan keselamatan kerja serta
melaksanakan peraturan-peraturan perusahaan dan menjaga keamanan
seluruh lingkungan hotel, Security Chief mengkoordinasi tugas dari
Security crew.
11. Recreation chief
Recreation chief bertanggung jawab atas kelangsungan
operasional dibidang fitness centre, senam aerobic dan kolam renang
(swimming pool). Dalam menjalankan tugasnya recreation chief dibantu
oleh recreation crew.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
12. Chief Engineering
Chief Engineering merupakan pimpinan yang bertanggung
jawab atas kelangsungan dan keberhasilan operasional engineering
departement secara keseluruhan. Dalam menjalankan tugasnya dibantu
oleh seorang assistant chief engineering yang langsung membawahi
beberapa chief section, seperti:
a. Mechanical Supervisor
Mechanical Supervisor adalah pimpinan yang bertanggung jawab atas
keberhasilan operasional bagian-bagian penanganan mekanik. Didalam
operasional sehari- hari dibantu oleh mechanical crew.
b. Electric Supervisor
Electric Supervisor adalah pimpinan yang mengkoordinasi kegiatan
engineering yang mengurusi peralatan dan sumber tenaga listrik.
Dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh electric crew.
c. Preparing and Maintenance Supervisor
Preparing and Maintenance Supervisor merupakan bagian yang
menangani perbaikan dan perawatan serta pemeliharaan. Dalam
menjalankan tugasnya sehari-hari dibantu oleh beberapa Preparing
and Maintenance Crew.
F. Fasilitas-fasilitas Pendukung.
Hotel Matahari adalah hotel berbintang yang telah memiliki fasilitas-
fasilitas yang lengkap. Faslitas yang dimiliki antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
1. Convention Hall
Convention Hall yang ada di Hotel Matahari merupakan ruangan yang luas
yang dipergunakan untuk pertemuan, seminar dan lain- lain. Lokasi
Convention Hall terdapat dilantai I, II dan III. Dengan spesifikasi sebagai
berikut :
2. Swimming Pool
Swimming Pool di Hotel Matahari terdiri dari 2 Kolam. 1 kolam khusus
untuk orang dewasa dan 1 kolam untuk anak-anak.
3. “ YOIKI “Chiness Restourant
Adalah Restourant yang menyajikan masakan China serta bar yang
menyajikan berbagai minuman dengan sajian hiburan Live Music untuk
menemani para tamu yang sedang bersantai.
KAPASITAS RUANG
Teater Kelas Resto U style Letak
Purnama
Pelangi
Bintang
300
75
75
150
40
40
150
40
40
75
35
35
Ground Floor
Lantai 2
Lantai 3
EXECUTIVE
ROOM
Regular Set Up untuk 10 orang Ground Floor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4. Indonesia Restourant
Menyajikan berbagai masakan Indonesia, sedangkan untuk minuman
disediakan teh, kopi dan soft drink. Restourant ini berlokasi di lantai II
bersebelahan dengan YOIKI restourant.
5. Room Service
Melayani pesanan tamu dari kamar berupa makanan serta minuman dan
buka selama 24 jam.
6. Coffee Lounge
Coffe Lounge terletak disebelah utara lobi atau front office department ,. di
Coffee Lounge menyediakan aneka macam minuman seperti kopi, soft
drink serta bermacam-macam Juice.
7. Fitness center & Aerobic
Fitness center & Aerobic merupakan sarana olah raga kebugaran para
tamu atau para anggota ( member ) sehingga dapat berolah raga dengan
memanfaatkan sarana ini disertai alat-alat yang lengkap dan modern juga
pelatih yang berpengalaman.
8. Daily Laundry and Vallent Service
Fasilitas ini berfungsi melayani berbagai macam linen maupun pakaian
yang hendak di cuci.
9. In Hotel Safety Deposit Boxes
Merupakan loker khusus yang aman untuk menyimpan barang.
10. News Paper
Para tamu dapat membaca koran yang tersedia di Hotel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
11. Parking Area
12. Cold and Hot Water
13. Drug Store
14. Money Changer
15. Air conditioner
16. Telephone
17. Room
Dengan tipe antara lain :
a. Standard Room
b. Superior Room
c. Suite Room
d. Junior Suite Room
e. President Room
f. Family Room.
Sedangkan Fasilitas yang di miliki setiap kamar antara lain :
a. Tempat tidur single dan double
b. TV
c. Radio / In House Music
d. Mini bar
e. Rak untuk tas, koper dan sebagainya
f. Meja rias dan cermin
g. Kamar mandi dengan bath up dan closed
h. Tempat cuci tangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
G. Personalia.
1. Jumlah Karyawan
Hotel Matahari tercatat mempunyai karyawan sebanyak 77, yang terbagi
dalam beberapa departemen. Tabel yang berisi data karyawan Hotel
Matahari dapat dilihat pada lampiran.
2. Jam Kerja Karyawan
Jam kerja karyawan terbagi dalam 3 shift yaitu :
a. Shift pagi
Wanita : Pukul 06.30 - 14.30 WIB
Pria : Pukul 07.30 - 15.00 WIB
b. Shift petang
Wanita : Pukul 13.30 - 21.30 WIB
Pria : Pukul 15.00 - 23.00 WIB
c. Shift malam
Pria : Pukul 23.30 - 07.00 WIB
3. Jaminan Sosial
Jaminan sosial yang diberikan bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan karyawan. Jaminan sosial yang diberikan kepada karyawan
Hotel Matahari antara lain :
a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Setiap karyawan yang sakit karena kecelakaan kerja dibantu
sepenuhnya mengingat semua karyawan telah dimasukan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
program jaminan kecelakan kerja. Besarnya jaminan kecelakaan kerja
yaitu 0,89 % dari gaji pokok.
b. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
Setiap tenaga kerja yang telah menjadi karyawan tetap bila sakit dan
berobat akan mendapat ganti. Besarnya jaminan kesehatan untuk
karyawan yang sudah menikah adalah sebesar 6 % dari gaji pokok,
sedangkan yang masih lajang besarnya jaminan kesejahteraan yang
diberikan adalah 3 % dari gaji pokok.
c. Tunjangan Istri Karyawan
Besarnya tunjangan yang diberikan untuk istri karyawan Hotel
Matahari adalah sesuai dengan golongan suaminya.
d. Tunjangan hari Tua
Jaminan Hari Tua diberikan sebesar 5,7 % dari gaji pokok.
H. Sistim Pemasaran
Dalam Pemasarannya, Hotel Matahari menggunakan saluran
pemasaran langsung dan saluran pemasaran tidak langsung yaitu :
1. Saluran Pemasaran Langsung
Saluran ini dilakukan dimana pihak hotel secara langsung
menyalurkan pelayanan jasanya kepada tamu atau konsumennya. Strategi
ini dijalankan antara pihak hotel berhadapan langsung dengan calon
konsumen, dengan pemberian pelayanan yang baik maka pelayanan yang
baik dan memuaskan dapat menjadi alat atau media pemasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Saluran Pemasaran Tidak Langsung.
Saluran ini dilakukan dimana pihak hotel bekerja sama dengan
travel biro di Bandung, Jakarta, Semarang dan Surabaya. Dari kerja sama
ini pihak hotel memberikan harga standar per kamar pada biro travel
kemudian biro travel menawarkan sesuai dengan tarif kepada konsumen.
Jadi biro travel mengambil keuntungan dari harga yang ditawarkan dengan
harga lebih besar dari harga yang diberikan oleh Hotel Matahari.
I. Pendidikan, Pelatihan dan Displin Kerja
Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kerja karyawan
dalam mensikapi perkembangan teknologi dan informasi yang ada maka pihak
Hotel Matahari mempunyai program pendidikan, pelatihan dan disiplin kerja
karyawan sebagai berikut :
1. Pendidikan.
Upaya Hotel Matahari dalam meningkatkan kualitas karyawannya
antara lain dengan mempertinggi kemampuan intelektualnya. Ada
beberapa jalan yang diambil oleh pihak hotel untuk meningkatkan sumber
daya karyawannya. Metode pendidikan yang digunakan diantaranya
adalah sebagai berikut :
a. Metode ceramah
Metode ini dipakai untuk menambah pengetahuan tenaga kerja
b. Metode Diskusi
Metode ini diterapkan dengan maksud meningkatkan keterampilan
bagi para karyawan dalam hal mengeluarkan pendapat dan menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
pendapat orang lain, berkoordinasi dengan pihak lain, serta cara
menggunakan waktu yang seefisien mungkin.
c. Kursus-kursus
Untuk mengetahui minat di bidang pengetahuan tertentu ( di luar
bidang kerjanya ) seperti kursus bahasa asing, kursus manajemen dan
kepemimpinan.
d. Managerial Training
Managerial Training biasanya dilakukan dengan mengikuti seminar-
seminar baik di dalam maupun di luar perusahaan.
2. Pelatihan.
Kualitas tenaga kerja tidak hanya dilihat dari kemampuan
intelektualnya, tetapi juga harus diimbangi dengan keterampilan-
keterampilan tertentu. Hal itu pula yang disadari oleh pihak Hotel
Matahari, karena itulah maka pihak hotel ingin menciptakan kualitas hotel
yang didukung oleh kemampuan para karyawan secara menyeluruh. Untuk
mewujudkanya, pihak hotel memberikan pelatihan berupa :
a. In house training
Materi yang diberikan pada latihan menyangkut teori dan praktek
dengan masing-masing departemen yang bersangkutan.
b. Language training
Latihan ini diberikan kepada karyawan Hotel Matahari
yang berhubungan langsung dengan tamunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
c. Kursus- kursus Khusus/ Administrasi
Kursus administrasi diikuti oleh karyawan yang bekerja di bidang
administrasi.
3. Kedisiplinan.
Keberhasilan sebuah perusahaan selain ditentukan oleh
kemampuan intelektual dan keterampilan karyawannya, juga harus
memperhatikan kedisiplinan kerja para karyawan yang secara langsung
dapat mempengaruhi semangat kerja dan mutu pelayanan terhadap tamu
hotel. Upaya meningkatkan kedisiplinan yang dilakukan oleh pihak
perusahaan dapat berupa aturan-aturan intern tapi juga bisa berupa
kegiatan yang dilakukan oleh tiap departemen sebagai usaha untuk
meningkatkan kualitas pelayanan terhadap tamu. Kegiatan yang dilakukan
itu antara lain :
a. Briefing
Semua karyawan mengikuti pengarahan mengenai kegiatan
operasional sebelum bekerja, kegiatan ini dilakukan setiap hari.
b. Meeting
Merupakan pengarahan mengena i kegiatan hotel secara keseluruhan.
Semua karyawan berhak memberikan sumbangan, saran dan pendapat
demi perkembangan hotel. Di Hotel Matahari ada dua jenis meeting
yang dilakukan yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1) Head Departement Meeting
Meeting yang dipimpin oleh (GM) dan dihadiri oleh seluruh
departement dan membahas masalah-masalah yang dihadapi oleh
masing-masing departement yang berkaitan dengan pelayanan
hotel guna mencari solusi sebagai tindak lanjut. Head Departement
Meeting diadakan setiap hari senin.
2) General Staff meeting
Dipimpin oleh GM dan dihadiri oleh seluruh karyawan Hotel
Matahari. Membahas masalah operasional hotel dan masalah yang
berkaitan dengan kinerja dan kedisiplinan karyawan (SDM) yang
lebih bersifat penyegaran dan mengingatkan. Juga berfungsi untuk
menyampaikan informasi kepada karyawan. General staff Meeting
diadakan setiap bulan sekali.
4. Kerja sama
Upaya kerja sama yang dilakukan adalah agar karyawan dengan
rekan sekerja atau atasanya saling terbuka dan berkomunikasi. Masing-
masing karyawan harus saling membantu dalam bekerja serta mau
mengungkapkan permasalahan yang dihadapi baik kepada rekan sekerja
atau atasannya.
J. Lingkungan Kerja
1. Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik adalah lingkungan yang nyaman untuk digunakan
sebagai tempat bekerja yang dilengkapi dengan penerangan dan ventilasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
serta adanya program K3, yaitu keselamatan dan kesehatan kerja yang di
upayakan melalui :
a. Mengutamakan kebersihan lingkungan hotel agar karyawan betah
dalam bekerja.
b. Penyediaan air bersih yang di ujikan melalui BTKL (Balai Teknik
Kesehatan Lingkungan).
c. Diadakan pemeriksaan kesehatan karyawan setiap 1 sampai dengan 6
bulan.
2. Lingkungan Non Fisik
Lingkungan non fisik adalah hubungan kekerabatan yang erat bagi seluruh
karyawan di Hotel Matahari yang diwujudkan dengan mengadakan
silahturahmi untuk menjalin kekeluargaan sesama keluarga besar Hotel
Matahari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kuesioner
Penelitian ini dilaksanakan pada Hotel Matahari di Jalan Parang Tritis
123 Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara persepsi karyawan tentang pelaksanaan program jaminan sosial tenaga
kerja (khususnya jaminan sosial pemeliharaan kesehatan dan jaminan sosial
kecelakaan kerja) dengan kinerja karyawan.
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
data primer. Data diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan pada responden.
Kuesioner tersebut terbagi menjadi dua kelompok. Kuesioner kelompok I
tentang persepsi karyawan tentang pelaksanaan jaminan sosial pemeliharaan
kesehatan dan jaminan sosial kecelakaan kerja terdiri dari 7 pertanyaan.
Kuesioner kelompok II tentang kinerja karyawan terdiri dari 23 pertanyaan.
Kuesioner kelompok I dan II digunakan untuk menjawab permasalahan yang
ada yaitu dengan mengkorelasikan skor total kuesioner kelompok I dan skor
total kuesioner kelompok II dengan rumus korelasi Product Moment.
Pemilihan populasi seperti yang telah dipaparkan pada bab III yaitu
keseluruhan karyawan bagian food and beverage sebanyak 19 karyawan.
Jumlah kuesioner yang diperoleh setelah penyebaran adalah sama dengan
jumlah kuesioner yang disebarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
B. Metode Pengujian Instrumen
Pengujian instrumen ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan
dan keandalan dari masing-masing item. Dalam uji ini penulis menggunakan
bantuan program komputer Seri Program Statistik (SPS). Peneliti mengadakan
pengujian Validitas dan Reliabilitas ini terhadap 19 responden sebagai
keseluruhan populasi, karena n = 19 maka rtabel = 0,305.
1. Uji Validitas
Hasil uji validitas terhadap item-item pertanyaan dari persepsi
dengan taraf signifikan 5% menunjukkan bahwa semua item pertanyaan
valid yaitu r hitung > r tabel = 0,305. Dengan demikian kuesioner yang
digunakan untuk memperoleh data dapat digunakan dalam penelitian.
Demikian juga dengan item-item pertanyaan untuk kinerja, semua item
pertanyaan valid yaitu r hitung > r tabel.
Tabel V. 1 Uji Validitas Persepsi Karyawan Tentang Pelaksanaan Program
JAMSOSTEK
Item r hitung r tabel Keterangan Persepsi 1 0,348 0,305 Valid Persepsi 2 0,655 0,305 Valid Persepsi 3 0,482 0,305 Valid Persepsi 4 0,387 0,305 Valid Persepsi 5 0,550 0,305 Valid Persepsi 6 0,713 0,305 Valid Persepsi 7 0,632 0,305 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
perhitungan pada persepsi karyawan tentang pelaksanaan program
JAMSOSTEK yang terdiri dari 7 butir pertanyaan diperoleh r hitung > r tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
(0,305) dengan taraf signifikan 5%. maka dapat dikatakan butir 1-7 pada
persepsi karyawan tentang pelaksanaan program JAMSOSTEK adalah
valid.
Tabel V. 2 Uji Validitas Kinerja Karyawan
Item r hitung r tabel Keterangan
Kinerja 1 0,410 0,305 Valid Kinerja 2 0,437 0,305 Valid Kinerja 3 0,359 0,305 Valid Kinerja 4 0,410 0,305 Valid Kinerja 5 0,338 0,305 Valid Kinerja 6 0,437 0,305 Valid Kinerja 7 0,447 0,305 Valid Kinerja 8 0,773 0,305 Valid Kinerja 9 0,437 0,305 Valid Kinerja 10 0,680 0,305 Valid Kinerja 11 0,447 0,305 Valid Kinerja 12 0,528 0,305 Valid Kinerja 13 0,470 0,305 Valid Kinerja 14 0,437 0,305 Valid Kinerja 15 0,602 0,305 Valid Kinerja 16 0,338 0,305 Valid Kinerja 17 0,469 0,305 Valid Kinerja 18 0,546 0,305 Valid Kinerja 19 0,408 0,305 Valid Kinerja 20 0,557 0,305 Valid Kinerja 21 0,338 0,305 Valid Kinerja 22 0,470 0,305 Valid Kinerja 23 0,437 0,305 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
perhitungan pada kinerja karyawan yang terdiri dari 23 butir pertanyaan
diperoleh r hitung > r tabel (0,305) dengan taraf signifikan 5%. maka dapat
dikatakan butir 1-23 pada kinerja karyawan adalah valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Uji Reliabilitas
Tabel V. 3 Uji reliabilitas persepsi karyawan tentang pelaksanaan program
JAMSOSTEK dan kinerja karyawan
Faktor r hitung r tabel keterangan Persepsi Karyawan 0,938 0,305 reliabel Kinerja Karyawan 0,767 0,305 reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel diatas, maka dalam pengujian reliabilitas penulis
menggunakan taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan d.f = n-2 =
19-2 = 17 dengan bantuan komputer program SPSS diperoleh r hitung > r
tabel (0,938 > 0,305) maka kuesioner persepsi karyawan yang digunakan
telah memenuhi syarat reliabilitas. Kemudian untuk kuesioner kinerja juga
dengan taraf signifikan 5 % diperoleh r hitung > r tabel (0,767 > 0,305).
C. Profil Responden (Karyawan)
1. Usia Karyawan
Tabel V. 4 menunjukkan usia karyawan bagian food and beverage.
sebagian besar karyawan berumur 26-35 tahun sebanyak 10 atau 52,63%,
kemudian berumur 36-45 tahun sebanyak 9 atau 47,37%.
Tabel V. 4 Profil Usia Karyawan
Usia (tahun) F %F <25 0 0
26-35 10 52,6 36-45 9 47,4 >45 0 0 Total 19 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Jenis Kelamin
Tabel V. 5 menunjukkan tentang jenis kelamin dari karyawan.
Sebagian karyawan berjenis kelamin laki- laki sebanyak 13 atau 68,4% dan
yang lain adalah wanita dengan jumlah 6 atau 31,6%.
Tabel V. 5 Profil Jenis Kelamin Karyawan
Jenis Kelamin F %F
Laki- laki 13 68,4 Perempuan 6 31,6
Total 19 100,0 Sumber: Data Primer yang diolah
3. Tingkat Pendidikan Karyawan
Tabel V. 6 menunjukkan tingkat pendidikan terakhir karyawan,
sebagian besar karyawan mempunyai tingkat pendidikan SMU/SMK
sebanyak 13 atau 68,4% dan perguruan tinggi sebanyak 6 atau 31,6%.
Tabel V. 6 Profil Pendidikan Terakhir
Pendidikan F %F
SD 0 0 SMP 0 0
SMU/SMK 13 68,4 Perguruan
Tinggi 6 31,6
Total 19 100,0 Sumber: Data Primer yang diolah
3. Lama Bekerja
Tabel V. 7 menunjukkan lama kerja karyawan bagian food and
beverage, sebagian besar bekerja selama lebih dari 10 tahun sebanyak 11
atau 57,9%, kemudian 6-10 tahun sebanyak 7 atau 36,8% dan 1-5 tahun
sebanyak 1 atau 5,3%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel V. 7 Profil Lama Bekerja
Lama Bekerja
(tahun) F %F
< 1 0 0 1-5 1 5,3 6-10 7 36,8 >10 11 57,9 Total 19 100,0
Sumber: Data Primer yang diolah
D. Analisis Data
1. Menentukan persepsi karyawan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan daftar pertanyaan yang
terdiri dari 3 variabel, masing-masing diwakili 1-3 pertanyaan. Untuk
setiap pertanyaan dari masing-masing variabel diberi alternatif jawaban
dengan 5 kategori yang disesuaikan dengan skala likert yaitu:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Berdasarkan skor tiap item pertanyaan menurut likert, maka nilai
kuesioner adalah sebagai berikut:
Nilai SS dengan skor 5 x 7 item = 35
Nilai S dengan skor 4 x 7 item = 28
Nilai RR dengan skor 3 x 7 item = 21
Nilai TS dengan skor 2 x 7 item = 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Nilai STS dengan skor 1 x 7 item = 7
Dengan demikian untuk nilai terendah dalam kuesioner Kelompok
I adalah 7 dan nilai tertinggi adalah 35 kemudian dicari kelas intervalnya
dari persepsi karyawan dengan menggunakan rumus Sturges:
C = Range K
Dimana:
C = interval kelas
R = selisih antara batas atas dan batas bawah
K = banyaknya kelas
Maka perhitungannya adalah:
C = 35 - 7 5 = 5,6 (dibulatkan menjadi 6)
Dengan interval yang diketahui yaitu 6, maka permasalahan
tentang persepsi karyawan dapat ditentukan sebagai berikut:
Skor total 31-36 (persepsi karyawan sangat baik)
Skor total 25-30 (persepsi karyawan baik)
Skor total 19-24 (persepsi karyawan cukup)
Skor total 13-18 (persepsi karyawan buruk)
Skor total 7-12 (persepsi karyawan sangat buruk)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Langkah selanjutnya adalah membuat tabulasi skor jawaban persepsi
para responden tentang pelaksanaan program JAMSOSTEK (jaminan sosial
pemeliharaan kesehatan dan jaminan sosial kecelakaan kerja).
Tabel V. 8
Skor Jawaban Persepsi
N Total Skor
Angket
Skala
Skor
Persepsi
1 25 25-30 baik
2 14 13-18 buruk
3 19 19-24 cukup
4 18 13-18 buruk
5 17 13-18 buruk
6 13 13-18 buruk
7 14 13-18 buruk
8 17 13-18 buruk
9 18 13-18 buruk
10 15 13-18 buruk
11 26 25-30 baik
12 13 13-18 buruk
13 22 19-24 cukup
14 14 13-18 buruk
15 15 13-18 buruk
16 17 13-18 buruk
17 15 13-18 buruk
18 16 13-18 buruk
19 15 13-18 buruk
Σ 323
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Setelah mengetahui skor angket persepsi karyawan, maka kita
dapat mengetahui persepsi karyawan dengan mencari rata-rata persepsi
karyawan dari skor angket yang sudah diketahui:
Skor rata-rata = ? (total skor angket)
N
= 323
19
= 17
Dengan nilai 17, maka persepsi karyawan termasuk pada skala 13-
18 yang meunjukkan bahwa persepsi karyawan tentang pelaksanaan
program JAMSOSTEK adalah buruk.
2. Menentukan Kinerja Karyawan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan daftar pertanyaan yang
terdiri dari 5 variabel, masing-masing diwakili 1-5 pertanyaan. Untuk
setiap pertanyaan dari masing-masing variabel diberi alternatif jawaban
dengan 5 kategori yang disesuaikan dengan skala likert yaitu:
SL : Selalu
KK : Kerap Kali
KD : Kadang-Kadang
JR : Jarang
TP : Tidak Pernah
Berdasarkan skor tiap item pertanyaan menurut likert, maka nilai
kuesioner adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Nilai SL dengan skor 5 x 23 item = 115
Nilai KK dengan skor 4 x 23 item = 92
Nilai KD dengan skor 3 x 23 item = 69
Nilai JR dengan skor 2 x 23 item = 46
Nilai TP dengan skor 1 x 23 item = 23
Dengan demikian untuk nilai terendah dalam kuesioner Kelompok
II adalah 23 dan nilai tertinggi adalah 115 kemudian dicari kelas
intervalnya dari persepsi karyawan dengan menggunakan rumus Sturges:
C = Range K
Dimana:
C = interval kelas
R = selisih antara batas atas dan batas bawah
K = banyaknya kelas
Maka perhitungannya adalah:
C = 115 - 23 5 = 18,4 (dibulatkan menjadi 19)
Dengan interval yang diketahui yaitu 19, maka permasalahan
tentang kinerja karyawan dapat ditentukan sebagai berikut:
Skor total 99-117 (kinerja karyawan sangat tinggi)
Skor total 80-98 (kinerja karyawan tinggi)
Skor total 61-79 (kinerja karyawan cukup)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Skor total 42-60 (kinerja karyawan rendah)
Skor total 23-41 (kinerja karyawan sangat rendah)
Langkah selanjutnya adalah membuat tabulasi skor jawaban kinerja
para responden:
Tabel V. 9 Skor Jawaban Kinerja Karyawan
N Total Skor
Angket Skala Skor Kinerja
1 103 99-117 sangat tinggi 2 95 80-98 tinggi 3 97 80-98 tinggi 4 95 80-98 tinggi 5 96 80-98 tinggi 6 97 80-98 tinggi 7 108 99-117 sangat tinggi 8 97 80-98 tinggi 9 87 80-98 tinggi 10 109 99-117 sangat tinggi 11 94 80-98 tinggi 12 96 80-98 tinggi 13 95 80-98 tinggi 14 97 80-98 tinggi 15 98 80-98 tinggi 16 96 80-98 tinggi 17 103 99-117 sangat tinggi 18 79 61-79 cukup 19 101 99-117 sangat tinggi Σ 1829
Sumber: Data Primer yang diolah
Setelah mengetahui skor angket kinerja karyawan, maka kita dapat
mengetahui kinerja karyawan dengan mencari rata-rata kinerja karyawan
dari skor angket yang sudah diketahui:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Skor rata-rata = ? (total skor angket)
N
= 1843
19
= 97
Dengan nilai 97, maka kinerja karyawan termasuk pada skala 80-
98 yang menunjukkan bahwa kinerja karyawan adalah tinggi.
3. Analisis Data
Penelitian ini mengambil populasi sebanyak 19 orang karyawan
bagian Food and Beverage Hotel Matahari Yogyakarta. Kuesioner yang
disebarkan terbagi menjadi dua kelompok pertanyaan, kelompok pertama
merupakan pertanyaan untuk memperoleh data persepsi karyawan tentang
pelaksanaan program JAMSOSTEK (jaminan sosial pemeliharaan
kesehatan dan jaminan sosial kecelakaan kerja) dan kelompok dua untuk
memperoleh data mengenai kinerja karyawan.
Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif antara
persepsi karyawan tentang pelaksanaan program JAMSOSTEK (jaminan
sosial pemeliharaan kesehatan dan jaminan sosial kecelakaan kerja)
dengan kinerja karyawan digunakan rumus koefisien korelasi product
moment dan dalam perhitungannya penulis menggunakan alat bantu
komputer program SPSS yang outputnya dapat dilihat pada lampiran.
Dari lampiran output perhitungan melalui program SPSS dapat
diketahui nilai r = -0,173. Ini berarti bahwa nilai r = 0 maka, tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
hubungan positif antara persepsi karyawan tentang pelaksanaan program
JAMSOSTEK (jaminan sosial pemeliharaan kesehatan dan jaminan sosial
kecelakaan kerja) dengan kinerja karyawan.
E. Pembahasan
Berdasarkan nilai koefisien korelasi Product Moment yang telah
diolah dengan program SPSS diketahui nilai r = -0,173. Dengan diketahui
nilai r = -0,173 berarti Ho diterima yaitu kedua variabel tersebut tidak
mempunyai hubungan positif dan Ha yang menyatakan bahwa ada hubungan
positif antara kedua variabel tersebut ditolak.
Dari hasil penelitian ini juga diperoleh beberapa temuan lain yaitu
diketahui bahwa persepsi karyawan pada bagian Food and Beverage di Hotel
Matahari Yogyakarta adalah buruk. Persepsi yang buruk tersebut disebabkan
oleh beberapa hal: Pertama, karyawan menilai bahwa keikutsertaan mereka
pada program JAMSOSTEK dirasa kurang memberikan manfaat hal ini terjadi
karena karyawan merasa telah memiliki banyak pengalaman dibidang food
and beverage sehingga gangguan-gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja
dapat mereka hindari. Kedua, karyawan menganggap bahwa pekerjaan mereka
tidak berisiko tinggi dan juga sebagian besar karyawan belum merasakan
secara langsung manfaat dari program JAMSOSTEK tersebut. Ketiga, jeda
waktu yang dibutuhkan karyawan mulai dari pengajuan santunan sampai
dengan penerimaan santunan dianggap lama. Keempat, karyawan merasa
bahwa ruang lingkup kepesertaan dalam program JAMSOSTEK belum secara
keseluruhan memenuhi kebutuhan karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Dari lampiran output persepsi karyawan dan kinerja karyawan
berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan lama bekerja
memberikan hasil yang sama yaitu menunjukkan arah yang berlawanan.
Karyawan dengan usia 26-35 tahun sebanyak 10 responden berpersepsi buruk
dan berkinerja tinggi, usia 36-45 sebanyak 9 responden berpersepsi buruk dan
berkinerja tinggi. Berdasarkan jenis kelamin karyawan sebanyak 13 responden
laki- laki berpersepsi buruk dan berkinerja tinggi, 5 responden perempuan
berpersepsi buruk dan berkinerja tinggi dan 1 responden perempuan
berpersepsi cukup dan berkinerja tinggi. Berdasarkan pendidikan terakhir
sebanyak 13 responden berpendidikan SMU/SMK memiliki persepsi buruk
dan berkinerja tinggi, 5 responden dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi
berpersepsi buruk dan berkinerja tinggi dan 1 responden berpendidikan
perguruan tinggi berpersepsi cukup dan berkinerja tinggi. Berdasarkan lama
bekerjanya sebanyak 1 responden dengan lama kerja 1-5 tahun berpersepsi
buruk dan berkinerja tinggi, 7 responden dengan lama kerja 6-10 tahun
berpersepsi buruk dan berkinerja tinggi dan 10 karyawan dengan lama kerja
>10 tahun berpersepsi buruk dan berkinerja tinggi serta 1 responden dengan
lama kerja >10 tahun berpersepsi buruk dan berkinerja tinggi.
Dari data diatas dapat diketahui juga bahwa sebagian besar karyawan
bagian food&beverage merasa tidak puas dengan adanya program
JAMSOSTEK (khususnya program jaminan sosial pemeliharaan kesehatam
dan jaminan sosial kecelakaan kerja) ditempat kerja mereka, sehingga
meskipun dilihat dari demografinya (usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dan lama bekerja) tetap memberikan hasil yang sama. Sedangkan kinerja
karyawan yang tinggi terjadi karena adanya kemauan dari dalam diri
karyawan itu sendiri untuk bekerja dengan baik, keinginan untuk naik
kejenjang yang lebih tinggi, tanggung jawab karyawan yang ditunjukkan
dengan selalu datang tepat waktu dan bekerja sesuai dengan prosedur kerja,
serta kerja sama yang baik dalam satu tim sehingga kinerja yang tinggi dapat
dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik responden menggambarkan bahwa sebagian besar karyawan
bagian food and beverage adalah berumur antara 26-35 sebanyak 10 orang
atau 52,6 %, berjenis kelamin laki- laki sebanyak 13 orang atau 68,4 %,
dengan tingkat pendidikan sebagian besar adalah SMU/SMK sebanyak 13
orang atau 68,4 % dan ditinjau dari lama bekerja sebagian besar bekerja
lebih dari 10 tahun sebanyak 11 orang atau 57,9 %.
2. Setelah menganalisis dan membahas data-data yang diperoleh, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang
positif antara pelaksanaan program JAMSOSTEK dengan kinerja
karyawan.
B. Saran
Berdasar penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat
memberikan beberapa saran pada:
1. Pihak perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis antara persepsi
karyawan tentang pelaksanaan program JAMSOSTEK (jaminan sosial
pemeliharaan kesehatan dan jaminan sosial kecelakaan kerja) dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
kinerja karyawan diketahui bahwa persepsi karyawan tergolong buruk dan
kinerja karyawan tergolong tinggi. Saran yang dapat diberikan adalah
sebaiknya perusahaan menemukan faktor lain yang lebih berhubungan erat
dengan kinerja karyawan sehingga diharapkan persepsi yang baik dapat
diikuti dengan kinerja yang tinggi.
2. Peneliti selanjutnya:
Saran yang dapat diberikan untuk penulis selanjutnya adalah sebaiknya.
memperluas ruang lingkup variabel penelitian untuk program
JAMSOSTEK, berupa:
a) Jaminan Sosial pemeliharaan Kesehatan (JPK)
b) Jaminan Sosial Kecelakaan Kerja (JKK)
c) Jaminan Sosial Hari Tua (JHT)
d) Jaminan Kematian (JKM)
C. Keterbatasan
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penulisan skripsi
ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Hal ini terjadi karena
beberapa faktor berikut ini:
1. Faktor penulis
Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis sehingga tidak dapat
melakukan penelitian secara maksimal, sehingga data yang dapat dan
mampu penulis peroleh hanya terbatas pada 3 variabel saja, padahal masih
ada variabel lain yang berhubungan dengan kinerja karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
2. Faktor responden
Penulis tidak dapat mengetahui tingkat kejujuran, daya ingat dan
kemampuan responden dalam mengetahui dan memahami isi pertanyaan
maupun keadaan yang sesungguhnya yang dialami responden dalam
memberikan tanggapan terhadap kuesioner yang diberikan.
3. Faktor waktu, tenaga dan biaya
Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki oleh penulis karena
penelitian dibatasi oleh pihak perusahaan, hal tersebut menyebabkan data
yang didapat tidak maksimal.
4. Faktor studi kasus
Penelitian ini bersifat studi kasus, maka hasil dari penelitian ini hanya
berlaku untuk karyawan bagian food and beverage pada Hotel Matahari
dan tidak berlaku untuk perusahaan atau kasus yang lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji dan sri suryanti. (1995). Psikologi Industri dan Sosial. Cetakan Pertama. Jakarta: Pustaka Jaya.
Baltus, R.K. (1983). Personal Psychology for Life and Work. New York: Mc
Graw Hill. Budiyuwono, Nugroho. (1993). Pengantar Statistik Ekonomi dan Perusahaan.
Jilid Pertama, Edisi ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Echols, John, M.,dkk.(1984). Kamus Inggris-Indonesia. Cetakan XIII. Jakarta:
PT: Gramedia. Handoko, T. (1987). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE
YKPN Isbandi, Rukminto Adi. (1994). Psikologi. Jakarta. PT: Raja Grafindo Persada. Mathis, Robert L dan John H. Jackson. (2006). Human Resource Management.
Jakarta: Salemba Empat. Prawirosentono, S. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia, Kebijakan kinerja
Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Robbins, Stephen. (2003). Perilaku Organisasi: konsep, kontroversi, Aplikasi.
Jakarta: Prehellindo. Rosidah. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu
Simamora, Henry. (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN
Stoner, James A.F, Freeman R. Edward dan Gilbert JR, Daniel R. (1996).
Manajemen Jilid II. Jakarta: PT. Indexs, Gramedia. Stefan. (1986). Manajemen untuk semua orang. Jakarta. Thoha, Miftah. (2005). Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: BPFE.
Umar, Husein. (1997). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Cetakan I. Jakarta: Ghalia Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Arikunto, S. (1998). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta Suharyadi, Purwanto, S.K. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kuesioner
Kepada Yth,
Bapak/ Ibu/ Saudara
Karyawan Hotel Matahari
Jl. Parang Tritis No. 123 Yogyakarta
Dengan hormat,
Pada kesempatan ini, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri
meluangkan waktu sejenak untuk mengisi kuesioner penelitian, yang hasil dari
penelitian ini akan saya pergunakan untuk tujuan ilmiah yaitu untuk
penyusunan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI
KARYAWAN TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN
SOSIAL TENAGA KERJA (JAMSOSTEK) DENGAN KINERJA
KARYAWAN”, sebagai syarat menyelesaikan studi untuk mendapatkan gelar
sarjana di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Bantuan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri dalam mengisi kuesioner sangat
menentukan keberhasilan penelitian ini, untuk itu saya mohon kejujuran
Bapak/Ibu/Sdr/Sdri dalam mengisinya. Selain itu, data yang terkumpul akan
terjamin kerahasiannya.
Akhirnya atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri saya
ucapkan terima kasih.
Yogyakarta,..........................
Hormat Saya,
Monika Yulia Asri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lembar Kuesioner
Petunjuk pengisian:
Mohon kuesioner ini diisi oleh Bapak/ Ibu/ Saudara untuk menanggapi seluruh
pertanyaan yang disediakan..
IDENTITAS RESPONDEN
1. Umur : .......tahun
2. Jenis Kelamin : (Laki-laki / Perempuan*)
3. Pendidikan Terakhir :
a. SD
b. SMP
c. SMU/SMK
d. Perguruan Tinggi
5. Lama bekerja:
a. Dibawah 1 tahun
b. 1-5 tahun
c. 6-10 tahun
d. Diatas 10 tahun
*) coret yang tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kelompok I: Persepsi karyawan tentang pelaksanaan program
JAMSOSTEK (khususnya jaminan sosial pemeliharaan
kesehatan dan jaminan sosial kecelakaan kerja)
Jawablah pernyataan-pernyataan berikut ini menurut pandangan anda dengan cara
memberi tanda checklist (v ) pada salah satu jawaban yang tersedia.
Alternatif jawaban, yaitu:
SS : Sangat Setuju TS: Tidak Setuju
S : Setuju STS: Sangat Tidak Setuju
RR : Ragu-ragu
No Pernyataan SS S RR TS STS
Besarnya Manfaat
1 Menurut anda pelaksanaan program jaminan sosial pemeliharaan kesehatan dan kecelakaan kerja memberikan manfaat baik
2 Pelaksanaan program jaminan sosial pemeliharaan kesehatan dan kecelakaan kerja mampu memberikan kenyamanan kerja
3 Pelaksanaan program jaminan sosial pemeliharaan kesehatan dan kecelakaan kerja mampu meringankan beban biaya pemeliharaan kesehatan dan kecelakaan kerja
Waktu Penerimaan Santunan
1 Prosedur pengurusan untuk penerimaan santunan singkat/pendek
2 Penerimaan santunan tepat waktu sehingga anda tidak merasa dirugikan
Ruang Lingkup Kepesertaan
1 Pelayanan jaminan sosial sangat baik sesuai dengan harapan anda
2 Pelayanan gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja yang diberikan sudah mencukupi kebutuhan anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kelompok II: Kinerja Karyawan Jawablah pernyataan-pernyataan berikut ini menurut pandangan anda dengan cara
memberi tanda checklist (v ) pada salah satu jawaban yang tersedia.
Aternatif jawaban, yaitu:
SL : Selalu JR: Jarang
KK : Kerap Kali TP: Tidak Pernah
KD : Kadang-kadang
No Pernyataan SL KK KD JR TP
KEDISIPLINAN
1 Anda mematuhi peraturan yang berlaku pada perusahaan
2 Anda selalu masuk bekerja
3 Anda hadir tepat waktu
4 Anda bekerja sesuai dengan jam kerja yang ditentukan oleh perusahaan
KEANDALAN
1 Anda bekerja dengan tekun dan sungguh-sungguh
2 Anda mengerjakan pekerjaan anda dengan tepat waktu
3 Anda mengerjakan pekerjaan anda dengan benar
4 Anda berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaan anda
5 Anda bekerja dengan baik tanpa perlu pengawasan
INISIATIF
1 Anda berinisiatif untuk bertanggung jawab atas pekerjaan yang anda kerjakan
2 Anda berusaha untuk melakukan perbaikan atas kesalahan pekerjaan yang telah anda lakukan
3 Anda mengevaluasi kembali pekerjaan yang baru saja selesai anda kerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4 Anda bekerja keras untuk naik kejenjang yang lebih tinggi dari pekerjaan anda saat ini
5 Anda berusaha keras untuk mengatasi kesalahan dari pada beralih kepekerjaan lain
KERAMAHAN DAN KESOPANAN
1 Anda selalu menyapa orang-orang dilingkungan kerja anda
2 Anda terbuka terhadap kritik-kritik yang diajukan pada anda
3 Anda selalu berkomunikasi dengan bahasa yang santun dan mudah dipahami
4 Anda memakai seragam/ pakaian kerja dengan rapi dan bersih
KERJASAMA
1 Anda dapat bekerjasama dengan baik dengan karyawan lain
2 Anda banyak membantu pekerjaan rekan anda
3 Apabila terjadi konflik anda berusaha menyelesaikan konflik tersebut
4 Anda bersedia menerima setiap kesalahan rekan kerja anda
5 Rekan kerja anda bersedia menerima hasil kerja anda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Frequencies-Hasil Analaisis Persentase
Statistics
Jenis_kelamin Pendidikan _terkhr Lama_krj
N Valid Missing Percentiles 25 50 75
19 0
1,000 1,000 2,000
19 0
3,000 3,000
4,000
19 0 3,000 4,000
4,000
Frequency Table
Jenis_kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-laki Perempuan Total
13 6
19
68,4 31,6 100,0
68,4 31,6 100,0
68,4 100,0
Penddkkn_terakhr
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid SMU/SMK Perguruan Tinggi Total
13 6
19
68,4 31,6 100,0
68,4 31,6 100,0
68,4 100,0
lama_krja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid 1-5 th 6-10 th >10 th Total
1 7
11 19
5,3 36,8 57,9 100,0
5,3 36,8 57,9 100,0
5,3 42,1 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PERSEPSI KARYAWAN
No PK1 PK2 PK3 PK4 PK5 PK6 PK7 1 5 4 4 4 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 2 3 1 2 2 1 2 2 4 4 5 2 5 2 1 1 2 5 2 2 2 5 2 2 2 6 2 2 2 2 2 2 2 7 1 2 4 4 1 1 1 8 4 1 2 2 2 2 4 9 4 2 2 2 2 4 4 10 1 2 2 2 4 2 2 11 2 2 1 2 2 2 2 12 4 5 4 2 2 4 2 13 2 2 2 2 4 2 2 14 2 2 2 4 2 2 2 15 2 4 2 2 2 2 2 16 2 4 2 4 2 2 2 17 1 2 2 2 2 2 4 18 2 2 2 1 2 2 2 19 2 2 2 2 1 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Correlations-Hasil Korelasi Variabel Persepsi Karyawan Dengan Variabel Kinerja Correlations
X Y X Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
1 .
19
-,173 ,480
19 Y Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N
-,173 ,480
19
1 .
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related