1
D. LATAR BELAKANG MASALAH
Kekurangan zat besi adalah gangguan gizi yang paling umum dan
tersebar luas di dunia. Keadaan ini mempengaruhi sejumlah besar anak-anak
dan perempuan di negara-negara berkembang. Selain itu, hal ini juga menjadi
salah satu keadaan kurang gizi yang signifikan di mana terjadi di negara-
negara industri. Angka yang mengejutkan bahwa ada lebih dari 2 milyar orang
dari 30% dari populasi dunia mengalami anemia, banyak diantaranya
diakibatkan karena kekurangan zat besi, dan di wilayah miskin sumber daya,
hal ini sering diperburuk oleh penyakit menular. (WHO, 2012)
Prevalensi anemia di Indonesia terutama pada laki-laki dewasa, anak
sekolah, dan ibu hamil serta ibu melahirkan cukup memprihatinkan. Hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan sekitar 13,8
persen laki-laki dewasa, 9,7 persen anak-anak, 19,7 persen ibu-ibu, dan 24,3
persen ibu hamil menderita anemia. (Nobel, 2011). Pada penelitian yang
dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI terdapat 75% (dari 47
anak) dengan Hb normal menderita ADB. (Gatot, 2010)
Tingginya prevalensi itu berdampak pada menurunnya produktivitas
kerja orang dewasa, menurunnya kecerdasan anak sekolah, dan kesulitan ibu
hamil sewaktu melahirkan. (Nobel, 2011). Khusus pada anak balita, keadaan
anemia gizi secara perlahan – lahan akan menghambat pertumbuhan dan
perkambangan kecerdasan, anak – anak akan lebih mudah terserang penyakit
karena penurunan daya tahan tubuh, dan hal ini tentu akan melemahkan
keadaan anak sebagai generasi penerus (Wijayanti, 1989)
Penyebab utama anemia gizi adalah konsumsi zat besi yang tidak
cukup dan absorbsi zat besi yang rendah dan pola makan yang sebagian besar
terdiri dari nasi dan menu yang kurang beraneka ragam. Soemantri (1983),
menyatakan bahwa anemia gizi juga dipengaruhi oleh faktor–faktor lain
seperti sosial ekonomi, pendidikan, status gizi dan pola makan, fasilitas
kesehatan, pertumbuhan, daya tahan tubuh dan infeksi. Faktor- faktor tersebut
saling berkaitan.
2
Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam
makanan dimana kandungan zat besi di dalamnya cukup tinggi. Salah satunya
adalah kacang kedelai. Kedelai merupakan tanaman sumber protein yang
murah, sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi
masyarakat. Di dalamnya mengandung protein nabati, karbohidrat dan lemak.
Biji kedelai juga mengandung fosfor, besi, kalsium, vitamin B dengan
komposisi asam amino lengkap, sehingga potensial untuk pertumbuhan tubuh
manusia.
Zat besi yang terkandung dalam kacang kedelai akan dengan cepat
diserap oleh tubuh manusia dengan bantuan vitamin C. Di Indonesia, banyak
tanaman dan buah – buahan yang tinggi kandungan vitamin C nya. Salah
satunya adalah jeruk nipis. Jeruk nipis adalah sejenis tanaman perdu yang
banyak tumbuh di Indonesia. Di dalam buah jeruk nipis terkandung banyak
senyawa kimia yang bemanfaat seperti asam sitrat, asam amino (triptofan dan
lisin), minyak atsiri (limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral,
lemon kamfer, kadinen, aktialdehid dan anildehid), vitamin A, B1 dan vitamin
C.
Hal tersebut mendasari penulis untuk membuat “BeanyC” permen
kacang kedelai dan jeruk nipis sebagai solusi alternatif pencegah anemia
defisiensi besi. Kacang kedelai mengandung unsur-unsur mineral mikro
maupun makro yaitu untuk mikro; Fe 8 mg/100g, Ca 227 mg/100g, Riboflavin
0,3 mg/100g, Niacin 2 mg/100g, protein 34,9%, energi 331 kal. Kandungan
jeruk nipis : Asam sitrat 7-7.6%, vitamin C 27mg/100g, Ca 40mg/100gr, P
22mg. Kandungan Fe yang tinggi pada kacang kedelai terbukti dapat
mencegah anemia defisiensi besi pada wanita dan anak-anak dalam masa
pertumbuhannya. Selain itu, kandungan vitamin C pada jeruk nipis yang
cukup tinggi pula mampu membantu penyerapan zat besi yang terkandung
kacang kedelai pada tubuh manusia.
3
E. PERUMUSAN MASALAH
Dalam program pembuatan “BeanyC” ini, masalah yang dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah respons masyarakat dengan muculnya “BeanyC” permen
dari kacang kedelai dan jeruk nipis di daerah tempat tinggal mereka ?
2. Apakah dengan dibuatnya “BeanyC” permen dari kacang kedelai dan jeruk
nipis dapat membantu mengurangi prevalensi anemia zat besi?
3. Apakah dengan dibuatnya “BeanyC” permen dari kacang kedelai dan jeruk
nipis dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat?
F. TUJUAN
1. Memperkenalkan dan menyediakan permen sehat kepada masyarakat
sebagai solusi alternatif pencegah anemia defisiensi besi.
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya kandungan
makanan yang sehat dan bergizi.
3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memanajemen usaha
makanan kesehatan.
4. Membuka wacana baru kepada tenaga kesehatan tentang bidang usaha
yang mampu ditekuni.
G. LUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Menyediakan permen yang sehat sebagai solusi alternatif pencegah anemia
defisiensi besi.
2. Menciptakan lapangan kerja baru dan pilihan usaha baru di bidang
kesehatan.
3. Menciptakan sistem layanan yang terintegrasi dengan sistem bisnis yang
saling menguntungkan.
4
H. KEGUNAAN
1. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang
pentingnya mengkonsumsi zat besi.
2. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat terutama dalam mencegah
anemia defisiensi besi dengan kemudahan memperoleh asupan yang
sesuai.
3. Sebagai sarana meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
I. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Insidensi anemia defisiensi besi di Surakarta masih sangat tinggi dan
cenderung meningkat, terutama ibu hamil, remaja dan anak – anak. Hal ini
dipengaruhi oleh kurangnya asupan besi, selain itu juga dipengaruhi oleh
faktor–faktor lain seperti sosial ekonomi, pendidikan, status gizi dan pola
makan.
Beberapa tahun terakhir tingkat sosial ekonomi dan pendidikan di
Surakarta sudah mulai meningkat. Selain itu, pola makan dan gaya hidup pun
juga mulai bergeser. Masyarakat Surakarta mulai menyukai makanan praktis
seperti roti – roti kering, cake, dan makanan siap saji seperti hamburger, pizza,
lollipop serta permen-permen lainnya yang tersebar di restoran-restoran cepat
saji di daerah ini. Remaja dan anak – anak usia sekolah pun suka membeli
permen-permen dan manisan lainnya karena bentuk dan rasanya lebih menarik
jika dibandingkan dengan suplemen harian yang ada di pasaran. Padahal
permen-permen yang beredar di toko – toko dan kantin sekolah banyak yang
tidak sehat serta tidak memenuhi kebutuhan gizi harian mereka. Komposisi
bahan permen seperti pengawet, pewarna dan penyedap yang biasanya
terkandung dalam permen, dapat menimbulkan dampak yang berbahaya
seperti kanker dan gangguan pencernaan.
Kemudian dalam usia produktif sangat dibutuhkan asupan gizi yang
cukup untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit. Kekurangan zat besi dan
vitamin C sangat mempengaruhi daya tahan tubuh anak-anak dan remaja.
Menurut survei yang kami lakukan di delapan SMAN di kota Surakarta,
5
terdapat 1-5 siswa yang hampir pingsan saat mengikuti upacara bendera setiap
hari Senin. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kekurangan zat besi dan
vitamin C. Oleh karena itu, kami menggunakan kedelai dan jeruk nipis sebagai
bahan dasar pembuatan permen “BeanyC”. Dikarenakan kedelai sendiri cukup
banyak mengandung Fe sekitar 8 mg/100 g, yang sangat efektif untuk
mencegah anemia defisiensi besi, dan jeruk nipis yang tinggi akan kandungan
vitamin C nya, di mana vitamin C dapat mempercepat penyerapan zat besi.
Di daerah Surakarta, terdapat beberapa produsen permen yaitu industri
rumahan (home industry) dan industri pabrik (factory industry). Dari survei
lapangan yang kami lakukan, terdapat lebih dari 10 produsen permen yang
tersebar di daerah ini. Semua produsen tersebut, menghasilkan lebih dari 1000
permen per harinya. Dari data yang kami dapatkan, semua komposisi permen
yang dihasilkan produsen permen di Surakarta rata-rata hanya berisi gula atau
pemanis, pewarna, dan ekstrak-ekstrak buatan. Bahan-bahan ini bila
dikonsumsi terus dapat menyebabkan pengeroposan gigi tanpa memenuhi
asupan gizi, seperti Fe dan vitamin C. Untuk mengatasi masalah itu, kami
akan membuat permen yang bermanfaat di mana permen tersebut akan
menjadi salah satu solusi murah dan praktis dalam mencegah anemia
defisiensi besi karena kandungan zat besi dan vitamin C yang tinggi di
dalamnya. Kandungan tersebut berasal dari kacang kedelai dan jeruk nipis
yang kemudian diolah ke dalam bentuk permen yang kami beri nama
“BeanyC”.
Berdasarkan kondisi yang ada dan berdasarkan analisis usaha yang telah
kami lakukan, dipilihlah kota Surakarta sebagai lokasi produksi “BeanyC” .
Dari segi akses dengan bahan baku yaitu kacang kedelai dan jeruk, daerah ini
berjarak sekitar 5 menit dari tempat penghasil kacang kedelai yang cukup
besar di Kota Surakarta. Dari segi pemasaran tempat ini berjarak kurang lebih
10 menit dari pasar-pasar tradisional maupun supermarket yang terkenal di
kota ini. Di sekitar daerah ini terdapat 20 sekolah (SD, SMP, SMA, SMK, dan
TK) dan lebih dari 20 toko makanan dan kebutuhan sehari – hari yang tersebar
dengan jarak yang tidak terlalu jauh sekitar 100 m – 1 km. Selain itu,
Kedelai dicuci, diblender dan disaring Jeruk Nipis diperas
Mempersiapkan kedelai dan jeruk nipis
Ekstrak Jeruk Nipis
Merebus Gula Pasir (250 g)Mengaduk sampai mendidih (151oC)
+Glukosa Cair 165 g
Mengaduk ± 30 menitMengangkat dan mendiamkan ± 5 menit
Memasukkan ekstrak jeruk nipis dan kedelai secara cepat dan aduk
rata
Memasukkan ke cetakan dan tunggu hingga dingin dan keras
Mengeluarkan dan membungkus dengan
Alumunium Foil
Ekstrak Kedelai
Memasukkan ke dalam bungkus plastik
6
masyarakat di daerah ini tingkat ekonomi dan pendidikannya sudah tinggi
dengan gaya hidup yang sudah maju. Semua ini menjadikan pendirian tempat
produksi dan pemasaran “BeanyC” sangat tepat di daerah ini.
J. METODE PELAKSANAAN
1. Menentukan jumlah dan komposisi bahan “BeanyC” permen kacang
kedelai dan jeruk nipis.
Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis gizi untuk
mengetahui berapa jumlah kalori dan mineral terutama Fe yang sehat
dalam makanan.
Merancang jumlah dan komposisi bahan permen yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh untuk mencegah anemia defisiensi besi.
2. Proses produksi “BeanyC” permen kacang kedelai dan jeruk nipis:
Pengadaan alat.
Pengadaan bahan baku.
Pengolahan bahan baku menjadi “BeanyC” permen kacang kedelai
dan jeruk nipis.
Gambar 1. Alur Pembuatan Permen BeanyC
7
3. Sistem Pemasaran
Produk yang di pasarkan sebelumnya melalui uji kualitas untuk
menentukan kalori dan kandungan protein, karbohidrat, lemak, dan
mineral terutama Fe yang terkandung didalamnya.
Promosi produk melalui penyebaran pamflet di sekolah – sekolah,
pasar, dan perumahan sekitar lokasi usaha serta memanfaatkan media
internet untuk promosi yang lebih luas.
Pemilihan dan penataan tempat usaha sehingga menarik minat
konsumen serta proses pendistridusian produk lebih mudah dan
efisien.
Penentuan harga berdasarkan kualitas produk yang dihasilkan.
4. Manajemen internal
Penyediaan bahan baku secara berkesinambungan.
Peningkatan kontrol produk sebelum dipasarkan.
Melengkapi sarana produksi dan fasilitas penunjang
Penyuluhan terhadap masyarakat sekitar lokasi produksi
Meningkatkan motivasi kerja dan rasa memiliki usaha yang
dijalankan.
5. Sustainability program
Merekrut tenaga kerja dari masyarakat sekitar
Menjalin hubungan dengan mitra usaha
Memperluas jaringan pemasaran.
Peningkatan quality control produk untuk menjaga kualitas produk
yang dipasarkan.
Memperluas jaringan pasokan bahan baku produksi.
Melakukan inovasi baru untuk memenuhi permintaan pasar
8
K. JADWAL KEGIATAN
Tabel 1. Jadwal Kegiatan
No KegiatanBulan 1 Bulan 2 Bulan 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4A. Tahap Persiapan
1. Survey Lapangan dan Pengamatan2. Perumusan Masalah3. Perjanjian Sewa dan Pinjam dengan
Pihak Eksternal4. Pembuatan Proposal Kewirausahaan5. Penggandaan Proposal
KewirausahaanB Tahap Pelaksanaan
1.Sewa Tempat2.Pelaksanaan Kontrak Sewa dan
Peminjaman 3.Pemberian Training Dasar Produksi
Makanan dan Pelayanan Konsumen4.Publikasi dan Periklanan BeanyC
Pada Masyarakat5.Pengadaan Alat Pendukung Servis 6.Pengadaan Barang 7.Grand Opening BeanyC9. Monitoring Respon
C Tahap Pelaporan1. Pembuatan Laporan Kegiatan 2. Penggandaan dan Penjilidan 3. Pengiriman Laporan Hasil Kegiatan
L. RANCANGAN BIAYA
1. ASUMSI
a. Pemasaran BeanyC rata-rata 25 bungkus setiap hari.
Setiap bulan akan mengalami peningkatan sebesar 5 %.
b. Margin keuntungan untuk BeanyC sebesar 300%-400%.
9
c. Persediaan awal bulan berikutnya ditentukan sebesar HPP
dari bulan yang sama. Sedangkan pembelian perlengkapan habis pakai
lainnya sebesar yang dipergunakan pada bulan yang sama.
d. Penyusutan aktiva berdasarkan metode garis lurus
(straight line) berdasarkan usia ekonomis masing-masing aktiva
dengan nilai sisa.
2. PERMODALAN
Tabel 2. Permodalan dalam Produksi Beany C
Modal Harga Satuan (Rp)
Jumlah Harga Total (Rp)
Peralatan Produksi dan TokoKompor Gas Quantum 270.000 2 buah 540.000Panci Aluminium uk 18 13.000 2 buah 26.000Irus terusan stainless stel 6.000 2 buah 12.000Termometer 60.000 1 buah 60.000Pastry Brusher 20.000 1 buah 20.000Sacharometer 160.000 1 buah 160.000Sauce pan 110.000 1 buah 110.000Timer 120.000 1 buah 120.000Cetakan permen 20.000 3 buah 60.000Timbangan Kue Vicenza 65.000 1 buah 65.000Blender 170.000 1 buah 170.000Perasan jeruk nipis 60.000 1 buah 60.000Pesawat Telepon 450.000 1 buah 450.000Tabung Gas 12 Kg 400.000 2 buah 800.000Dispenser 300.000 1 buah 300.000Galon 45.000 1 buah 45.000Selang Gas dan Regulator 100.000 2 set 200.000Celemek 10.000 7 buah 70.000Toples 15.000 4 buah 60.000Ember 35.000 4 buah 140.000Serbet 5.000 10 buah 50.000Gunting 40.000 1 set 40.000Sapu 10.000 2 buah 20.000Pel Lantai 15.000 2 buah 30.000Kemoceng 10.000 2 buah 20.000Sendok 50.000 1 set 50.000Gelas Ukur 10.000 2 buah 20.000Kulkas Sharp 1.700.000 1 buah 1.700.000Wastafel Set 220.000 1 set 220.000
10
Set Pisau Dapur 150.000 1 set 150.000Rak Penyimpanan Alat 350.000 1 buah 350.000Baskom 16.000 5 buah 80.000Gayung 5.000 4 buah 20.000Keset 20.000 3 buah 60.000Sikat Pembersih 15.000 3 buah 45.000
Total 6.323.000
Semua aktiva diperkirakan mempunyai umur ekonomis rata-rata selama 3 tahun,
dengan nilai sisa diperkirakan Rp 2.000.000,00.
Penyusutan aktiva per bulan : 1/12 x (6.323.000 – 2.000.000)/3
: Rp 120.083,00
1. BIAYA PRODUKSI/BULAN
Tabel 3. Biaya Produksi Setiap Bulan
No. Keterangan Harga per satuan (Rp)
Jumlah Harga Total (Rp)
1. Pembelian bahan bakuGula Pasir 14.000 45 kg 630.000Glukosa Cair 10.000 30 kg 300.000Kacang Kedelai 6.000 35 kg 210.000Jeruk nipis 10.000 40 kg 400.000
2. Sewa Tempat/Bulan 500.000 - 500.0003. Promosi Awal
X-banner 250.000 1 buah 250.000Spanduk MMT 200.000 1 buah 200.000Leaflet 350.000 1 rim 350.000
4. Penyusutan Aktiva Per Bulan
120.083
5. Transportasi 200.0006. Perlengkapan Pabrik
Gas LPG 80.000 2 tabung 160.000Aluminium Foil 35.000 2 buah 70.000Plastik Pembungkus 10.000 8 buah 80.000Tissue 5.000 5 buah 25.000Sabun Cuci Sunlight 8.500 4 buah 34.000Air Galon 15.000 3 galon 45.000Kwitansi 5.000 10 buah 50.000ATK 50.000 1 set 50.000
7. Air langgganan PDAM 50.000 - 50.0008. Listrik 50.000 - 50.000
Total 3.774.083
11
3. PEMASUKAN
Tabel 4. Harga Jual BeanyC
Permen Isi (bungkus) Harga per kemasan (Rp)
Harga Rata-rata (Rp)
BeanyC 7.000BeanyC ukuran jumbo 30 12.000BeanyC ukuran sedang 15 6.000BeanyC ukuran mini 6 3.000
Berdasarkan asumsi yang telah disebutkan diatas maka penerimaan per
bulan adalah :
25 x Rp 7.000,00 x 30 = Rp 5.250.000,00
Pendapatan = Penerimaan – Biaya produksi
= Rp. 5.250.000,00 – Rp. 3.774.083= Rp. 1.475.917,00
3. EFISIENSI RATIO
R/C ratio =
=
= 1,39
4. RENTABILITAS
Rentabilitas = x 100%
= x 100%
= 39,1 %
12
M. LAMPIRAN
1. Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
a. Ketua Pelaksana Program
1) Nama lengkap : Annisa Nur Hafika
2) NIM : G0011028
3) Fakultas/program studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
4) Perguruan tinggi : Universitas Sebelas Maret
5) Waktu untuk kegiatan penelitian : 7 jam per minggu
Surakarta, 1 November 2012
Annisa Nur HafikaNIM. G0011028
b. Anggota Pelaksana Program
1) Nama lengkap : Cakradenta Yudha Poetera
2) NIM : G0011056
3) Fakultas/program studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
4) Perguruan tinggi : Universitas Sebelas Maret
13
5) Waktu untuk kegiatan penelitian : 7 jam per minggu
Surakarta, 1 November 2012
Cakradenta Yudha PoeteraNIM. G0011056
c. Anggota Pelaksana Program
1) Nama lengkap : Dyonisa Nasirochmi Pakha
2) NIM : G0011078
3) Fakultas/program studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
4) Perguruan tinggi : Universitas Sebelas Maret
5) Waktu untuk kegiatan penelitian : 7 jam per minggu
Surakarta, 1 November 2012
Dyonisa Nasirochmi Pakha NIM. G0011078
d. Anggota Pelaksana Program
1) Nama lengkap : Miko Hadi Wijaya
2) NIM : I0411030
3) Fakultas/program studi : Teknik/Teknik Mesin
4) Perguruan tinggi : Universitas Sebelas Maret
5) Waktu untuk kegiatan penelitian : 7 jam per minggu
Surakarta, 1 November 2012
Miko Hadi Wijaya NIM. I0411030
e. Anggota Pelaksana Program
1) Nama lengkap : Aulia Zhafira
14
2) NIM : G0012035
3) Fakultas/program studi : Kedokteran/Pendidikan Dokter
4) Perguruan tinggi : Universitas Sebelas Maret
5) Waktu untuk kegiatan penelitian : 7 jam per minggu
Surakarta, 1 November 2012
Aulia ZhafiraNIM. G0012035
2. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing
1) Nama : Dr. Risya Cilmiaty, AR, drg., M.Si., SpKG2) NIP : 19580710 198610 2 0013) Jenis Kelamin : Perempuan4) Status Dosen : Dosen tetap5) Jenjang : Doktor6) Tempat Tanggal Lahir : Kudus, 10 Juli 19587) Email : [email protected]) Riwayat Pendidikan :
Tabel 5. Riwayat Pendidikan
TahunLulus
Program Pendidikan
(diploma, sarjana, magister, spesialis,
dan doktor)
Perguruan TinggiJurusan/
Program Studi
1984 Sarjana Universitas Gadjah Mada Pendidikan Dokter Gigi
2002 Magister Universitas Sebelas Maret
Pascasarjana Ilmu Lingkungan
2004 Spesialis Universitas Gadjah Mada Pendidikan Dokter Gigi Spesialis-1, Ilmu Konservasi Gigi
2010 Doktor Universitas Airlangga Pascasarjana Program Doktor, Ilmu Kedokteran
9) Pengalaman Penelitian :Tabel 6. Pengalaman Penelitiaan
Tahun Judul PenelitianKetua/anggota
Tim
2009 Perubahan Jumlah Sel Penghasil Ketua
15
NFκ-β, limfosit CD-8, Hsp-60 dan IFN-γ Pada Kejadian Granuloma Periapikal Gigi Karies
2010 Imunopatobiogenesis Granuloma Periapikal Pada Gigi Karies.
Ketua tim
10) Karya Tulis Ilmiah :
Tabel 7. Buku/Bab Buku/Jurnal
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
Juli-Des, Vol.1, No.2, 2008
Pemeriksaan Klinis dan Radiografis dari Jaringan setelah Perawatan Bedah Periapikal menggunakan Mineral Trioxide Aggregate
Jurnal Ilmu Konservasi gigi (ISSN0852-9109)
2011 Granuloma Periapikal Pada gigi KariesSebuah Kajian Imunopatobiogenesis
UNS Press, ISBN 978-979-498-619-6
*termasuk karya ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan/teknologi/seni/desain/olahraga
Tabel 8. Makalah/Poster
Tahun Judul Penyelenggara
Maret 2012
Peran CD-8 dan IFN gama pada Imunopatobiogenesis Granuloma Periapikal Gigi Karies
Fakultas Kedokteran UNSOED
Surakarta, 1 November 2012Dosen Pendamping
Dr. Risya Cilmiaty, AR, drg., M.Si., SpKGNIDN. 0010075802
16
3. Display Produk “BeanyC”
Gambar 2. Display Depan Beany C Gambar 3. Display Belakang Beany C
Top Related