PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
BAB IVKONSEP PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN FISIKBANGUNAN
5.1. Pertimbangan Perencanaan
Pertimbangan yang digunakan dalam perencanaan tata massa bangunan
adalah:
a. Efisiensi dan efektifitas bangunan dan infrastruktur
b. Totalitas dan integritas bangunan
c. Standar kenyamanan, keamanan dan kesehatan
Efisiensi dan efektifitas dicapai dengan merencanakan ruang-ruang yang
tepat baik bentuk, dimensi, organisasi, dan kelengkapannya. Efisiensi dan efektifitas
sebaran bangunan dan infrastruktur tercermin pula pada pengumpulan dan
pengelompokan massa bangunan terhadap luas lahan sekitar 1.1 hektar. Pada saat
studi ini dilaksanakan, lahan tersebut terdapat bangunan eksisting, yang kondisinya
cukup beragam dari bangunan yang tua dan telah berdiri sampai dengan bangunan
yang baru saja dibangun.
Untuk memberikan pilihan arah pengembangan, perencanaan masterplan
RSUD dr. Soeratno Gemolong ini pada awalnya diajukan beberapa desain, dari
bebrapa desain dipilih 2 desain, dari 2 desain tersebut disempurnakan kemudian
dipilih satu desain yang akan digunakan dalam perencanaan masterplan RSUD dr.
Soeratno Gemolong.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-1
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.2. Ketentuan Dasar
4.2.1. Koefisien Lantai Bangunan
Sesuai dengan Permenkes RI No. 920/Menkes/Per/XII/1986, maka
perbandingan antara luas tanah dengan luas lantai bangunan adalah 1,5 : 1, untuk
bangunan tidak bertingkat. RSUD dr. Soeratno Gemolong menempati lokasi di Jl.
Dr. Soetomo, Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, dengan luas lahan
untuk pembangunan Unit Paru RSUD dr. Soeratno Gemolong sekitar ±905 m2.
Dengan pertimbangan untuk tetap menyediakan ruang terbuka hijau serta untuk
meningkatkan kenyamanan ruang.
Koefisien Lantai Bangunan digunakan sebagai pengatur intensitas bangunan
dalam site tersebut. Direncanakan dalam pengembangan tahap akhir perencanaan
diatur koefisien lantai bangunan maksimal 2:1, dengan konfigurasi bangunan
bertingkat. Pengembangan tersebut direncanakan untuk mempertimbangkan
ketersediaan ruang terbuka hijau yang cukup guna meningkatkan kenyamanan
ruang dan iklim mikro.
Pengembangan bangunan RSUD dr. Soeratno Gemolong direncanakan
berupa bangunan 1-3 lantai. Pengembangan ke arah vertikal sangat dimungkinkan
sebagai upaya konsolidasi di lahan yang terbatas. Pengembangan awal dilakukan
dengan melakukan optimalisasi fungsi, lahan, dan bangunan eksisting didalam
lahan, serta penataan fungsi dan aktivitas yang sesuai dengan zonasinya. Tujuan
dari optimalisasi lahan dan penataan fungsi ini adalah tercapai efisiensi. Jika
kemudian masih belum mampu mewadahi kegiatan yang ada maka akan dilakukan
pengembangan fisik. Secara tematis rencana tata massa disajikan pada gambar
berikut ini.
Gambar 4.1a. Kondisi Bangunan Eksisting RSUD dr. Soeratno Gemolong
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-2
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.1b. Tata Massa RSUD dr. Soeratno Gemolong Sebelum Pengembangan
4.2.2. Koefisien Dasar Bangunan
Koefisien Dasar Bangunan digunakan untuk menjaga agar angka
ketertutupan lahan tetap memadai. Kondisi tersebut berimplikasi secara langsung
pada 2 hal yaitu ketersediaan ruang terbuka serta kemampuan resapan air yang
jatuh pada permukaan tanah. Pengaturan untuk hal tersebut didasarkan pada
Permenkes RI No. 920/Menkes/Per/XII/1986 disebutkan bahwa perbandingan
antara luas dasar bangunan terhadap luas lahan untuk fasilitas kesehatan adalah
50%. Disisi lain ada rekomendasi dengan melihat angka ketertutupan lahan pada
area messo perkotaan di sekitar site RSUD dr. Soeratno Gemolong. Dengan
mempertimbangkan aspek konservasi terhadap lingkungan sekitar maka
direkomendasikan koefisien dasar bangunan maksimal adalah 50%.
4.2.3. Garis Sempadan Bangunan
Garis sempadan bangunan yang merupakan spasi aman sebagai jarak dari
bangunan kearah jalan yang tidak boleh dilampaui oleh denah bangunan. Dalam hal
ini diambil jarak dari bangunan ke arah jalan minimal 12 meter. Ruang yang
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-3
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
terbentuk dari jarak tersebut dipergunakan sebagai ruang transisi dari eksternal ke
internal sekaligus sebagai ruang hijau, area peresapan air hujan dan jalur sirkulasi
utama masuk dan keluar site rencana RSUD dr. Soeratno Gemolong.
Adanya ruang terbuka di antara bangunan dan tepi jalan mutlak diperlukan
karena lokasi berada di tepi jalan besar. Hal tersebut amat terkait dengan keamanan
bangunan serta kenyamanan aktivitas didalamnya hingga kepadatan arus
kendaraan yang melaluinya tidak menimbulkan gangguan.
4.2.4. Kepadatan Lahan
Kepadatan lahan berhubungan dengan masalah kenyamanan, keamanan,
kesehatan, dan kebisingan. Adapun kepadatan dasar bangunan diupayakan
maksimal 50% untuk tetap menyediakan ruang terbuka hijau serta menjadi wujud
tanggapan terhadap lingkungan dan sekaligus menyesuaikan diri dengan kepadatan
dasar bangunan yang ada di sekitarnya.
Pada masterplan ini, RSUD dr. Soeratno Gemolong dirancang melalui
penggabungan blok bangunan dengan ruang terbuka hijau ataupun parkir.
Peletakan atau tata massa ini diupayakan sedemikian rupa untuk kepentingan:
Pasokan udara segar atau penghawaan alami.
Pasokan sinar matahari atau pencahayaan alami.
Kenyamanan aktivitas di dalam setiap ruangan.
Keamanan sekaligus antisipasi pengamanan dari bahaya misalnya kebakaran.
4.3. Orientasi Bangunan
4.3.1. Orientasi Terhadap Matahari
Diupayakan secara ideal agar sinar matahari pagi dapat optimal masuk ke
dalam bangunan. Adapun pengaturan kuantitas dan kualitas sinar matahari, karena
beberapa faktor kendala maupun persyaratan, dapat diatur melalui adanya:
Teritisan/overstek atap
Plat luivel
Selasar yang terlindung
Kisi penahan sinar
Pengaturan posisi dan kepadatan vegetasi
Orientasi massa bangunan RSUD dr. Soeratno Gemolong dengan dua aksis,
yaitu utara-selatan dan barat-timur akan menguntungkan karena sebagian besar
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-4
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
ruangan akan memperoleh sudut datang cahaya matahari, akan tetapi terhindar dari
silau cahaya matahari langsung. Sebagian besar massa bangunan rawat inap
meletakkan orientasi bangunan utara-selatan sehingga cahaya yang masuk ke
ruang berasal dari kubah langit dan bukan sinar matahari langsung yang
menyilaukan.
4.3.2. Orientasi Terhadap Arah Angin
Pada hakikatnya, perhatian terhadap masalah angin adalah untuk
pemanfaatan pergerakan udara di dalam bangunan, sehingga dapat dicapai segi
kesehatan udara yang dibutuhkan. Oleh sebab itu pengaturan arah dan lebar
bukaan ruang dapat mempengaruhi kualitas aliran udara. Tata letak bukaan/jendela
bagi penyinaran alami (daylight) dibagi sesuai fungsi maupun kendala di lapangan
melalui variasi 3 jenis arah, yaitu: (1) bukaan depan, (2) bukaan samping, dan (3)
kombinasi 1 & 2. Disisi lain pergerakan udara mempersyaratkan adanya cross
ventilation, artinya ventilasi pada satu sisi menuntut adanya bukaan pada sisi yang
berseberangan.
Pada perancangan bangunan RSUD dr. Soeratno Gemolong diupayakan
meletakkan penghawaan alami sebagai salah satu hal dasar. Oleh karena itu,
orientasi bangunan dan letak bukaan diperhitungkan sepenuhnya.
4.3.3. Bentuk dan Arsitektur Bangunan
Bentuk bangunan, dengan modifikasi yang fungsional dan estetis dari suatu
fasilitas kesehatan, lebih menekankan pada suasana yang menyenangkan,
menghindari penumpukan antrian ataupun penumpukan aktivitas tak teratur, tidak
menakutkan dan mencerminkan pelayanan kesehatan yang profesional. Bentuk
bangunan didukung tata hijau (taman) yang menciptakan kekhasan dan
menghilangkan keseragaman (uniformality) dari sebuah fasilitas publik.
Bentuk dan detail bangunan tropis dipilih sebagai jawaban dari kriteria aspek
ekonomi dan sustainability bangunan. Pemanfaatan material kaca pada bukaan dan
penempatan bukaan pada dinding merupakan datum estetika sekaligus
pertimbangan aspek fungsional.
Konsep yang direncanakan adalah bangunan ramah lingkungan dan sehat,
sehingga penggunaan elemen alam setempat sebagai finishing ataupun struktur
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-5
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
konstruksi akan digunakan namun tetap mengutamakan kaidah kesehatan antara
Iain:
Mudah dibersihkan dan dirawat.
Tidak menyimpan debu.
Menimbulkan citra yang mendukung visi dan misi pelayanan.
Mempertimbangkan aspek lokalitas dalam arti mudah didapat.
Prinsip penerapan bangunan tropis modern adalah bahwa pengaruh iklim pada
bangunan mendapat respon utama. Respon tersebut dapat dilihat dari bagaimana susunan
ruang maupun elemen-elemen pembentuk ruang mampu menjalankan fungsinya sehingga
memberikan kenyamanan fisiologis bagi penghuninya. Penyesuaian terhadap faktor alam
pada bangunan Indis terutama terhadap pengaruh alam tropis terlihat pada (Handinoto,
1986):
1. Ketinggian plafon yang besar.
2. Overstek yang cukup lebar.
3. Adanya beranda depan/belakang (juga pengaruh terhadap aspek cultural pada
bentuk arsitektur lokal).
Gambar 4.2. Ekspresi Rencana Bangunan RSUD dr. Soeratno Gemolong
4.4. Aspek Fisika Bangunan
4.4.1. Pencahayaan
Secara teknis, pencahayaan dikelompokkan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
pencahayaan buatan dan pencahayaan alami, atau penyinaran alam (daylight) dan
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-6
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
penyinaran buatan (artificial illumination). Sehingga dasar yang dijadikan konsep
perencanaan pencahayaan adalah:
1. Untuk mendukung visual task dan kegiatan pengguna bangunan.
2. Untuk mendukung fungsi keamanan.
3. Untuk menciptakan Iingkungan yang sesuai dan menyenangkan.
Gambar 4.3. Contoh Optimalisasi Pencahayaan Alami
Dua faktor utama di dalam konsep perencanaan pencahayaan adalah (1)
tingkat kekuatan penyinaran (quantity) dan (2) pengontrolan silau (quality). Selain itu
unsur luar yang turut mempengaruhi kenyamanan pandangan yang harus
diselesaikan secara teknis adalah wujud obyek yang di pandang, latar belakang
obyek dan kondisi fisiologis mata. Pada hakikatnya, konsep perencanaan
pencahayaan adalah pengaturan efek sinar yang sesuai terangnya dan tidak
menyilaukan, sehingga kenyamanan dapat tercapai.
Bentuk shading untuk mereduksi pencahayaan alami di sisi barat dan timur
diupayakan sedemikian rupa sehingga mudah dalam perawatannya. Pasokan
cahaya alami menjangkau hingga koridor sirkulasi ditengah ruangan menerapkan
modifikasi pada bentuk dan material penutup atap. Modifikasi atap antara lain
dengan cara memutuskan lebar sisi atap menjadi elemen.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-7
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.4. Contoh Shading
4.4.2. Penghawaan
Konsep pengolahan dan pengendalian udara (penghawaan) pada ruang
pada hakekatnya terdiri dari tiga hal yaitu:
Pengendalian kalor/panas dan suhu
Penggunaan bahan material bangunan (jenis, tekstur), zat pelapis/cat (warna),
orientasi bangunan terhadap arah sinar matahari dan angin, tata hijau
lingkungan mempengaruhi seberapa besar atau seberapa kecil panas/kalor
yang diserap atau dikeluarkan untuk menciptakan suhu nyaman bagi pengguna
yaitu berkisar 25º-26º C.
Pengendalian kelembaban udara
Kelembaban udara yang nyaman bagi tubuh adalah sekitar 40-70%. Salah satu
strategi untuk mengendalikan kelembaban udara dalam ruang yaitu dengan
mempercepat proses penguapan. Hal ini dicapai dengan mengoptimalkan aliran
sirkulasi udara (ventilasi). Ventilasi diperoleh dengan memanfaatkan perbedaan
bagian-bagian ruangan yang berbeda suhunya, dan karena berbeda tekanan
udaranya.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-8
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.5. Arah pergerakan udara dan ventilasi horizontal
Pengendalian pertukaran udara
Kesegaran udara dalam ruang serta kesehatannya diukur dengan besarnya
kadar zat asam (CO2) tidak melebihi 0.1-0.5%. Pergantian udara dalam ruang
dikatakan baik apabila untuk ruangan dengan dimensi 5 m3/orang, udara dalam
ruang harus diganti 5 kali per jam. Semakin kecil ruangan, frekuensi pergantian
udara semakin tinggi.
Tabel 4.1. Volume Pergantian Udara Ideal untuk Bangunan Rumah Sakit
Ruang Arus udara bersih
m3 per menit per orang
Volume ruangan
m3 per orang
Kamar Bedah > 2,4 > 60
Kamar Pribadi 1,4 > 42
Kamar Perawatan 1,6 21 – 28
Klinik Umum 1,8 11 - 17
Konsep pengendalian udara pada RSUD dr. Soeratno Gemolong bertujuan
untuk mendapatkan kenyamanan dan kesehatan pengguna ruang, sehingga
menggunakan ventiIasi silang dengan bukaan yang memadai. Deret ruang rawat
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-9
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
inap menerapkan double loaded corridor yang memungkinkan seluruh ruang
mendapat pasokan cahaya matahari dan sirkulasi udara yang terjamin. Khususnya
bagi ruang VIP dan ruang dengan persyaratan khusus (karena fungsinya) maka
digunakan pengkondisi udara (AC). Pada ruang ini, AC lebih dipergunakan untuk
menstabilkan udara dan kelembaban dalam ruang.
4.4.3. Pengendalian Kebisingan
Konsep pengendalian kebisingan ditujukan untuk mengatasi kebisingan dari
dalam bangunan (interior noise/impact noise) dan dari luar bangunan (exterior
noise/airborne noise). Ketentuan pemerintah melalui Permenkes telah menetapkan
tingkat kebisingan yang diijinkan untuk sebuah pelayanan kesehatan seperti rumah
sakit yaitu antara 35 dB sampai 45 dB, sehingga penyelesaian pengendalian
kebisingan diupayakan melalui elemen interior seperti dinding atau partisi di mana
untuk rumah sakit paling tidak harus dapat meredam bunyi dengan frekuensi 40 dB -
45 dB (Sinha, 1985).
Konsep yang digunakan untuk mengatasi masalah kebisingan adalah
mengolah tata letak dan perencanaan interior, pemilihan material bangunan serta
finishing dinding sedemikian rupa yang dapat mendukung pengendalian kebisingan
tersebut. Disisi lain perencanaan tata massa bangunan juga berperan dalam
pengendalian kebisingan.
Untuk dua fungsi bersebelahan dengan tuntutan ketenangan berbeda akan
diselesaikan dengan tirai vegetasi yang digunakan sebagai noise barrier.
Penyelesaian tersebut diaplikasikan pada pemisahan massa bangunan rawat inap di
belakang terhadap area parkir, serta pemisahan instalasi diagnostik, pemisahan
bangunan rawat inap dengan bangunan servis (bengkel, IPSRS, insenerator).
Gambar 4.6. Pengolahan vegetasi dan lansekap sebagai barier kebisingan
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-10
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.4.4. Pengendalian Bau, Debu dan Getaran
Bau akan muncul dari aktivitas dapur dan instalasi pengolahan limbah cair.
Debu dan getaran akan muncul dari aktivitas pengolahan sampah padat melalui
incenerator atau dari generator listrik. Oleh karena itu salah satu penyelesaian untuk
mencegah kondisi diatas dengan langkah aktif dan pasif. Sebagai langkah aktif
adalah melakukan pengelolaan dan pemeliharaan di lokasi yang memungkinkan
timbulnya sumber bau. Sedang langkah pasif adalah melakukan rekayasa bangunan
dan tata ruang terbuka dengan memanfaatkan vegetasi atau tata hijau yang
ditanam rapat. Dari tata hijau tersebut diharapkan mampu mereduksi bau, debu
maupun getaran yang mungkin terjadi.
4.5. Sirkulasi Bangunan
4.5.1. Sirkulasi Dalam Bangunan
Sistem sirkulasi didalam bangunan adalah pengaturan hubungan antar
fungsi ruang yang saling terkait, yang terdiri dari beberapa fasilitas sirkulasi, yaitu:
a. Fasilitas selasar/koridor penghubung antar ruang.
b. Fasilitas tangga sebagai penghubung antar lantai maupun penggunaan alat
bantu sirkulasi vertikal berupa ramp pada pengembangan bangunan dua lantai.
c. Alat bantu transportasi vertikal berupa lift sangat diperlukan pada massa
bangunan 2 lantai atau lebih dengan fungsi-fungsi yang bersifat emergency,
seperti trauma center, emergency, OK. dan rawat inap intensif.
Kualitas sirkulasi dibedakan di dalam pengelompokan, yaitu:
a. Sirkulasi umum, yaitu sirkulasi yang digunakan oleh pengunjung umum dengan
berbagai keperluan di dalam rumah sakit. Dengan karakter yang tidak jauh
berbeda maka pergerakan kantor dan administrasi dikelompokkan kedalam
sirkulasi umum pula.
b. Sirkulasi medik, yaitu sirkulasi yang digunakan oleh staf medik rumah sakit
dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan kesehatan.
c. Sirkulasi barang dan servis, yaitu sirkulasi yang digunakan untuk distribusi
mobilisasi barang atau logistik, dan fungsi-fungsi pemeliharaan.
Di dalam implementasi perencanaan, selanjutnya diupayakan agar kualitas
sirkulasi tersebut tidak saling mengganggu aktivitas masing-masing kegiatan dan
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-11
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
arah tujuan mobilisasi menjadi jelas. Oleh karena itu, perlu adanya pemisahan
akses bagi petugas medis, karyawan, pasien, dan pengunjung. Persyaratan ketat
sirkulasi adalah:
a. Tidak ada pertemuan atau himpitan tumpang tindih (overlaid) antara sirkulasi
medik dengan services.
b. Meminimalkan terjadinya himpitan tumpang tindih antara sirkulasi medik dengan
kelompok sirkulasi lain.
c. Sirkulasi gawat darurat mempunyai skala prioritas tertinggi dibanding sirkulasi
lain.
4.5.2. Sirkulasi Eksternal
Merupakan perencanaan sirkulasi diluar bangunan. Sirkulasi eksternal
rumah sakit dibedakan dalam pengelompokan yaitu:
a. Sirkulasi gawat darurat, yaitu akses langsung menuju IRD. Karakter sirkulasi ini
cepat dan bebas hambatan. Keluar masuk sirkulasi ini ada di side entrance dari
sisi timur-utara.
b. Sirkulasi umum, yaitu sirkulasi oleh pengunjung umum dari luar menuju ke
poliklinik, pusat diagnostik atau besuk ke rawat inap. Keluar masuk sirkulasi ini
ada di side entrance dari sisi timur-selatan, selatan, dan barat.
c. Sirkulasi staf, yaitu akses karyawan medik maupun non-medik menuju zona
aktivitas. Keluar masuk sirkulasi ini ada di side entrance dari sisi selatan dan
barat.
d. Sirkulasi barang dan servis, terdiri dari drop-off bahan di instalasi gizi, operasi
pemeliharaan IPAL dan insenerator, sirkulasi kendaraan pemadam kebakaran.
masuk sirkulasi ini ada di side entrance dari sisi selatan dan keluar melalui sisi
barat.
Sirkulasi eksternal ditunjang oleh area parkir serta dropping zone. Dropping
zone paling penting adalah naik turunnya pasien dari kendaraan pengangkut.
Direncanakan area tersebut terlindung dari hujan panas, dengan penerangan cukup
dimalam hari dan dilengkapi signage yang jelas. Ada 4 zona dropping terpisah yaitu:
a. VIP Drop Off
b. Emergency Drop Off
c. Clinics Drop Off
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-12
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
d. Service Drop Off
Dalam kondisi luar biasa yaitu bila terjadi gawat darurat massal maka
keempat area dropping tersebut bisa digunakan secara bersama-sama untuk
menghindari terjadinya antrian panjang.
4.5.3. Parkir
Standar penghitungan untuk rumah sakit adalah setiap 4 tempat tidur perlu
disediakan 1 parkir mobil. Dengan mengingat bahwa kapasitas rawat inap yang
akan dikembangkan mencapai 230 tempat tidur maka setidaknya kapasitas parkir
yang disediakan minimal adalah 57 mobil. Jumlah tersebut sudah termasuk parkir
karyawan dan staff.
Pada perencanaan sistem parkir RSUD dr. Soeratno Gemolong sampai
pada tahap akhir pengembangan hanya tersedia 47 lot parkir mobil. Dan terdapat
area parkir motor yang nantinya bisa difungsikan sebagai area parkir mobil. Jumlah
ini merupakan standar sangat minimal mengingat keterbatasan lahan di area ini
serta banyaknya jumlah tempat tidur yang disediakan. Sangat perlu penambahan
area lahan untuk parkir secara maksimal, sehingga memudahkan dalam
kenyamanan sirkulasi akses bagi pengguna rumah sakit.
Perlu dilakukan pemisahan akses dan penempatan antara parkir sepeda
motor dari kendaraan bermotor lain. Selain itu dilakukan pemisahan kantong parkir
antara karyawan termasuk dokter dan paramedik dengan umum. Parkir terdepan
dengan akses paling mudah adalah parkir gawat darurat, sedangkan parkir
ambulance berada dipintu berdekatan dengan drop off pintu gawat darurat
4.5.4. Lansekap dan Ruang Terbuka
Rencana lansekap dan ruang terbuka menjadi bagian yang komprehensif
dengan tata massa bangunan, karenanya ruang terbuka tidak bisa dipandang
sebagai ruang sisa semata. Ruang terbuka dan massa bangunan saling jalin
menjalin dengan peran fungsional dan peran konseptual. Dalam peran fungsional,
ruang terbuka berfungsi sebagai:
Pasokan udara segar atau penghawaan alami.
Pasokan sinar matahari atau pencahayaan alami.
Menunjang kenyamanan aktivitas di dalam setiap ruangan.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-13
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Sebagai ruang penyelamatan (building safety).
Menurunkan ketegangan lingkungan dan menunjang upaya perawatan dan
pengobatan.
Secara konseptual ruang terbuka inti berupa inner courtyard. Unsur air
dimasukkan sebagai komponen lansekap penyeimbang jagatraya.
Tata vegetasi. Pilihan dan perletakan vegetasi direncanakan sebagai berikut:
a. Deretan palmaceae sebagai vegetasi pengarah ditanam di tepi bangunan sekitar
area drop off. Perletakan palmaceae tersebut harus mempertimbangkan
kemudahan akses dan sirkulasi area drop off.
b. Deretan pohon peneduh berada di inner courtyard.
c. Selebihnya jenis vegetasi peneduh dalam tata atur rapat menaungi seluruh
ruang terbuka.
d. Selain ruang sirkulasi dan parkir, vegetasi penutup tanah (ground covered)
adalah rumput hijau dari jenis yang mudah dalam perawatan.
4.6. Struktur Bangunan
4.6.1. Modul dan Ukuran Bangunan
Ukuran bangunan menggunakan standar bangunan rumah sakit yang
tergantung pada aktivitas (utama) kegiatannya, sehingga modul mengikutinya.
Massa bangunan menerapkan sistem modulor dengan fleksibilitas yang cukup untuk
menyesuaikan diri dengan tuntutan aktivitas yang diwadahi.
4.6.2. Bahan Bangunan
Pemanfaatan material tetap mengutamakan segi ekonomis melalui
penggunaan bahan bangunan yang umum dan mudah didapat, namun diperoleh
mutu konstruksi yang baik serta penyelesaian fasad arsitektural yang memadai
untuk mewujudkan citra kelas pelayanan prima.
4.6.3. Sistem Pondasi
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-14
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Untuk bangunan berlantai 1, digunakan pondasi batu kali sebagai struktur
dasarnya. Untuk bangunan berlantai banyak (vertikal), digunakan pondasi foot plate
pada setiap kolomnya.
4.6.4. Dinding Interior
Dinding ruang daIam diupayakan tetap mengutamakan segi kesehatan, yaitu
menggunakan bahan finishing dinding dan sistem konstruksi yang mudah
dibersihkan, tidak menyimpan debu atau kotoran dan warna yang dipilih adalah
warna hangat dan segar (terang) untuk menunjang suasana penyembuhan. Pada
ruang tertentu yang telah diatur sesuai dengan standar persyaratan maka kualitas
dinding menuruti aturan dalam standar tersebut.
4.6.5. Bahan Atap
Bahan untuk atap adalah genteng pres, dak beton dan metal roof. Hal Iain
yang perlu diperhitungkan adalah penanggulangan masalah kebocoran pada waktu
hujan, yaitu dengan cara:
Memperhitungkan kemiringan atap.
Memberi Iapisan plastik atau aluminium foiI pada bagian daIam atap.
Memeriksa akurasi bentuk satuan genteng.
Memeriksa kualitas genteng.
Kombinasi material penutup atap dipakai laminated glass ataupun fiberglass
untuk kepentingan memasukkan cahaya dalam ruang. Penutup plafon sebagai
komponen atap menggunakan bahan kedap suara dan mampu menjadi sekat api
(fire profing). Hal tersebut menjadi bagian dari upaya mewujudkan kenyamanan
privacy serta keselamatan bangunan.
4.6.6. Bahan Lantai
Untuk menentukan bahan lantai perlu dihindari bahan-bahan yang licin
untuk menghindari selip. Penggunaan material yang licin, seperti keramik
hendaknya dikombinasi dengan tekstur agar tidak terlalu licin. Bahan-bahan seperti
keramik, kayu, karet, vinyl dapat digunakan sebagai bahan lantai yang sesuai untuk
kursi roda dan stretcher. Bahan lantai dengan kandungan vinyl lebih tahan terhadap
abrasi.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-15
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Lantai dengan lapisan karet adalah bahan yang paling ideal untuk
menghindari selip, terutama di toilet. Keramik dengan tekstur atau berukuran kecil
dengan banyak joint lebih baik dari pada keramik polos, karena mempunyai daya
tarik lebih besar sehingga menghindarkan selip.
Bahan-bahan yang dapat dikatakan anti selip adalah bahan-bahan yang
mempunyai koefisien pergeseran minimal 0.6 (0.8 untuk ramp) dalam keadaan
basah maupun kering. Bahan yang memenuhi kriteria ini adalah karet. Bahan karet
dapat menghindarkan selip, tahan terhadap abrasi, minyak dan alkali, akan tetapi
bahan karet tidak direkomendasikan pada dapur dan ruang operasi.
4.6.7. Pintu dan Jendela
Lebar pintu dengan satu daun berkisar antara 80-90 cm agar kursi roda
dapat masuk ke dalam ruangan. Pada ruangan-ruangan yang penting, pintu yang
digunakan adalah pintu dua daun dengan lebar bersih minimal 120 cm. Lebar pintu
ini untuk mengantisipasi masuk keluarnya stretcher.
Jendela harus dapat dibuka dan ditutup oleh anak-anak, dan orang di kursi
roda. Ujung frame yang berbahaya hendaknya diberi pengaman semacam karet.
Untuk keamanan, jenis jendela yang dianjurkan adalah jendela yang tidak mudah
digerakkan oleh angin, dalam hal ini jendela geser lebih efisien.
Bagi pasien berkursi roda, sangat sulit untuk membuka dua daun pintu,
maka satu daun pintu minimal mempunyai lebar 80-90 cm. Lebar daun pintu harus
dapat mengakomodasi perpindahan stretcher dan furniture di dalam ruangan.
Gagang pintu sebaiknya berada pada ketinggian 90 cm dari lantai sehingga mudah
dicapai orang dari kursi roda maupun anak-anak. Untuk memudahkan pengguna
kursi roda, sebaiknya pintu dapat berayun dari dua arah, sehingga dapat dengan
mudah dibuka tutup dari dua sisi ruangan.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-16
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.7. Infrastruktur Dasar
4.7.1. Konsep Umum
Pengelolaan infrastruktur dan lingkungan di RSUD dr. Soeratno Gemolong pada
dasarnya adalah untuk mewujudkan 6 sasaran akhir yaitu:
a. Great looking, bagaimana agar infrastruktur mampu mewujudkan kesehatan
lingkungan sekaligus keindahan.
b. Conducive and save, aman dioperasikan serta tepat dengan kondisi lingkungan
fisik maupun sosial.
c. Reliable, sistem dipilih sesuai hingga perkembangan kapasitas Rumahsakit dimasa
mendatang. Sistem infrastruktur diharapkan dapat melayani kapasitas rumahsakit
sampai 310 TT.
d. Easy to maintain, mudah dalam operasionalisasi serta pengelolaan dan
pemeliharaan
e. Value for money, pengadaan dan pemeliharaan infrastruktur tidak saja dipandang
sebagai bakuan fasilitas rumahsakit namun pula sebagai investasi sehingga perlu
perhitungan terhadap benefit. Ekonomis dalam pengadaan serta Operation
Maintenance .
f. Optimizing assets, menerapkan konsep optimalisasi aset dan tidak tambal sulam.
Untuk memudahkan dalam perencanaan, operasi dan pemeliharaan maka sistem
pelayanan infrastruktur rumahsakit perlu ditinjau dalam 3 fungsi yaitu:
a. Fungsi Produksi yaitu yang memproduksi pelayanan. Berhubungan erat dengan
sumber (intake)
b. Fungsi Distribusi yaitu yang mendistribusikan pelayanan. Berhubungan erat dengan
distribusi (network)
c. Fungsi Konsumsi yaitu yang memanfaatkan pelayanan. Berhubungan dengan
keluaran (outlet)
Gambar 4.7. Fungsi Sistem Pelayanan Infrastruktur
Sumber : Arsitektur Rumah Sakit (MAP Organiser dan PT. Global Rancang Selaras)
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
Sumber
INTAKE
Distribusi
NET WORK
Keluaran
OUTLET
IV-17
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Sistem pelayanan infrastruktur rumahsakit dikelompokkan sesuai dengan
sektornya yaitu:
a. Infrastruktur dasar sanitasi. Secara rinci dibagi dalam: Penyediaan air bersih dan air
minum, Pengelolaan limbah cair, Pengelolaan sampah, Pengelolaan Air Hujan
(drainasi atau sistem pematusan).
b. Infrastruktur pengembangan. Dibagi dalam: Sarana prasarana telekomunikasi dan
transportasi.
c. Infrastruktur penunjang medik. Dibagi dalam: Gas medik, Pengkondisian udara dan
Sistem elektrikal.
d. Infrastruktur penunjang pengamanan. Dibagi dalam: Pengamanan bahaya
kebakaran dan Penangkal petir.
Tabel 4.2. Sektor Sistem Pelayanan Infrastruktur Rumah Sakit
INTAKE NETWORK OUTLET
Air Bersih PDAM
Sumur dalam
Sumur dangkal
Sumber lainnya
Pipa transmisi
Pipa distribusi
Wastafel
KM/WC
Laundry
Instalasi Gizi
Pemeliharaan
Sarana Prasarana
Limbah Cair KM/WC
Wastafel
Laundry
Instalasi Gizi
Scrub Up dan unit
khusus
Pipa pengumpul
Pipa pengolahan
Pipa pembuangan
IPAL/IPLC
Septic tank
Sampah Ruang dan instalasi
Gedung Kantor dan
administrasi
Dapur dan Laundry
Tempat
pengumpulan
sampah
Sistem
pengumpulan
Trash bin
Tempat Sampah
Kontainer sampah
TPS dan TPA
Drainasi Talang atap Saluran primer
Saluran sekunder
Saluran tersier
Run off sungai atau
saluran kota
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-18
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
INTAKE NETWORK OUTLET
Listrik PLN
Genset
Listrik
Baterai
Saluran listrik (kabel
jaringan)
Peralatan listrik
(transformator,
switch board, panel
board, sistem
pentanahan)
Peralatan
(equipment) medis
ataupun non-media
Telekomunikasi Telkom Kabel
telekomunikasi
Peralatan
Komunikasi
Alat komunikasi
disetiap instalasi
atau unit
Gas Medik Sentral gas medik Jaringan distribusi
Jaringan kontrol
Output di ruangan
Pengaman Bahaya
Kebakaran
Detektor asap dan
api diruangan
Pipa hidran dan
sebaran alat
pemadaman
portable
Ruangan
Massa bangunan
Penangkal petir Penangkap petir Penghantar Elektroda
pentanahan
4.7.2. Sistem Penyediaan Air Bersih
4.7.2.1. Sistem Air Bersih
Kriteria Perancangan untuk sistem air bersih adalah:
Sumber air bersih berasal dari deepwell dengan kapasitas maximum
12 m3/jam.
Sebagai cadangan diambil dari PAM dengan kebutuhan dalam
jangka waktu 12 jam.
Standar kualitas air berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Rl
nomor 416/MENKES/PER/IX/1990.
Reservoir air untuk kapasitas 1 hari termasuk cadangan pemadam
kebakaran minimal 30 m3.
Batas kecepatan air dalam pipa adalah 1 s/d 2 m/detik.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-19
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Batas tekanan pada sambungan alat piambing adalah 3.5 bar
("Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Piambing", Sojyan
Maimura, 1991, hal 50), dan sisa tekanan pada alat plambing
sebesar 1 bar.
Perkiraan pemakaian air bersih adalah:
Rumah Sakit Perkiraan Pemakaian
Tamu : 350 Itr/hari/orang
Kantor : 200 Itr/hari/orang
Ruang M&E : 50 Itr/hari/orang
Parkir : 15 Itr/hari/orang
Beban unit alat piambing dalam fixture unit (FU):
Rumah Sakit Air Panas (FU) AirDingin(FU)
Kamar mandi katup getontor : 2.25 : 8
Kamar mandi tangki gelontor : 2.25 : 6
WC dengan katup gelontor : - : 6
WC dengan tangki gelontor : - : 3
Bak cuci tangan (lavatory) : 0.75 : 1
Shower : 1.5 : 1.5
4.7.2.2. Sistem Air Bekas dan Air Kotor
Kriteria perancangan untuk sistem air bekas dan air kotor adaiah:
Air kotor berasal dari kakus dan peturasan, air bekas berasal dari
bak cuci tangan, janitor, drain lantai dan kitchen sink.
Jumlah air limbah yang dibuang diasumsikan sebesar 80% dari total
kebutuhan air perhari.
Standar batas kecepatan air daiam pipa yaitu 0,6 s/d 1,2 m/det
("Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing", Sofyan
Morimura, 1991, ha!174).
Pipa pengumpul dari bahan PVC klas AW.
Batas maksimum tekanan yang diperbolehkan adalah 2 bar.
Kerugian/kehilangan tekanan yang diizinkan sebesar 10 mm/m.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-20
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Beban unit alat plumbing dalam fixture unit berdasarkan buku SNI
03-0000-2000, Tabel 7.31.1, Hal 103 adaiah:
Rumah Sakit Fixture Unit
Kakus dengan katup gelontor : 8 FU
Kakus dengan tangki gelontor : 1 FU
Peturasan dengan tangki gelontor : 4 FU
Bak cuci tangan : 1 FU
Shower : 3 FU
Bak cuci : 2 FU
Kelompok sanitair katup gelontor : 8 FU
Kelompok sanitair tangki gelontor : 6FU
Kemiringan pipa air kotor dan air bekas
Diameter Pipa Slope
Pipa berdiameter ><j>100 mm : slope 1%
Pipaberdiameter<({)100mm : slope 2%
4.7.2.3. Sistem Vent
Kriteria perancangan untuk sistem vent adaiah :
Vent berfungsi untuk menjaga sekat perangkap dari efek sifon atau
tekanan, menjaga aliran pipa buangan dan mensirkulasikan udara
dalam ruangan.
Ukuran pipa tegak vent tidak boleh kurang dari ukuran pipa tegak
air buangan minimal.
Diameter ujung pipa vent (vent cup) minimal harus sama dengan
ukuran pipa tegak vent.
Pada beberapa alat plumbing yang memungkinkan terjadi udara
yang terjebak, periu diberi vent.
4.7.2.4. Sistem Air Panas
Kriteria perancangan untuk sistem air panas adaiah :
Temperatur air panas pada unit alat plumbing yang direncanakan
adaiah 60°C.
4.7.2.5. Sistem Air Hujan
Kriteria perancangan untuk sistem air hujan adaiah :
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-21
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Air hujan dari atap dikumpulkan kemudian dialirkan ke sumur
resapan (soak well) melaiui beberapa pipa tegak.
Air hujan dari balkon dialirkan ke sumur resapan melalui pipa tegak
terpisah.
4.7.3. STANDAR DAN PERATURAN
Standar dan peraturan yang dipakai sebagai acuan daiam perancangan sistem
adalah:
1. SNI 03-6481-2000, Sistem Plumbing 2000.
2. SNI 03-2453-1991, Tata Cara Perencanaan Teknik Sumur Resapan Air Hujan
untuk Lahan Pekarangan.
3. SNI 03-2459-1991, Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan
Pekarangan.
4. Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing, Sofyan Morimura, 1991.
4.7.4. PERHITUNGAN TEKNIS
Perhitungan kebutuhan air bersih dapat dilihat pada lampiran Estimasi
Kebutuhan Air Bersih dan Perhitungan Kapasitas Reservoir.
Perhitungan untuk pemilihan pompa dan Spesifikasi kapasitas, head, tipe,
jumlah dan daya pompanya dapat dilihat pada lampiran Perhitungan Kapasitas
Pompa Filter dan Filter, Perhitungan Pompa Deep Weel, Perhitungan Pompa
Transfer, dan Perhitungan Pompa Booster.
4.7.5. URAIAN SINGKAT SISTEM
4.7.5.1. Sistem Air Bersih
Sumber air utama diambil dari deep well dan sebagai cadangan
digunakan PDAM .
Air dari deep well dan PDAM dialirkan ke dalam raw water tank (RWT).
Dari RWT air disaring dengan sand filter dan carbon filter dengan
menggunakan pompa filter dan ditampung dalam clean water tank
(CWT).
Dari CWT air dipompa dengan menggunakan pompa transfer ke roof
tank.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-22
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Dari roof tank air didistribusikan ke semua unit alat plumbing dan
tempat-tempat yang membutuhkan.
Pada level atas, distribusi air dibantu dengan booster pump untuk
menjaga tekanan tetap berada dalam kisaran tekanan air bersih ideal
pada alat saniter/plumbing.
4.7.5.2. Sistem Air Bekas atau Air Kotor
Pembuangan air bekas dari alat plumbing (saniter) yang disebut air
limbah disalurkan ke STP (Sewage Treatment Plant).
Kapasitas STP akan dihitung sesuai dengan jumlah air saniter yang
dibuang perhari, dengan asumsi 80% dari total penggunaan air bersih.
Air limbah yang dibuang akan diresapkan ke dalam tanah dan di-
overflow ke saluran kota
4.7.5.3. Sistem Air Panas
Air panas dihasilkan dengan sistem instalasi solar panel untuk
memenuhi kebutuhan 80% air panas sebagai cadangan adalah
menggunakan sistem instalasi heat pump yang dirancang dengan
kapasitas 50% dari total kebutuhan.
Air panas akan disuplai ke peralatan plumbing melalui pipa distribusi
dengan sistem sirkuiasi/tertutup, dimana air panas akan dilarikan
kembali ke heater.
Air bersih dingin dari roof tank dialirkan ke tangki pemanas.
Air panas dialirkan melalui pipa distribusi menuju alat plumbing yang
membutuhkan.
Air panas yang tidak terpakai dialirkan kembai ke tangki pemanas
melalui pipa return.
Unit pemanas akan menggunakan listrik sebagai sumber kalor.
4.7.5.4. Sistem Air Hujan
Air Hujan yang tertampung di atap hotel disalurkan melalui roof drain ke
beberapa pipa riser air hujan.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-23
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Air hujan yang mengalir dalam pipa riser air hujan disatukan dalam pipa
riser utama air hujan kemudian disalurkan ke sumur-sumur resapan dan
di-overflow ke saluran kota.
4.7.6. MATERIAL DAN PERALATAN
a. Pemipaan
o Air Bersih Luar Gedung : PEX
o Air Bersih Dalam Gedung : PEX (instalasi); PPR PN 10/ PN 20 (riser)
o Air Panas : PEX (instalasi); PPR PN 10/ PN 20 (riser)
o Air Limbah & Air Hujan : Polyvinyl chloride (PVC) class 10 kg/cm2
o Ven : Polyvinyl chloride (PVC) Class 5 kg/cm2
o Air Limbah/Kitchen : Cast Iron
o Bahan Bakar : Black Steel Medium
b. Tangki Air Bersih
o Reservoar Bawah : Reinforced Concrete
o ReservoarAtas : Fibreglass Reinforced
c. Pompa Filter
o Pompa Filter : Centrifugal End Suction
o Pompa Transfer : Centrifugal End Suction
o Pompa Booster Air Bersih : Packaged Booster Pump
o Pompa Air Kotor : Submersible Sewage Pump Non Clog c/w
QDC
o Pompa Drainase : Submersible Drainage Pump
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-24
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
A. PERHITUNGAN KAPASITAS RESERVOIR BAWAH & ATAS
1. Kebutuhan Air (Q)
Kebutuhan Air untuk gedung ini (230 TT) sebesar
Rumah Sakit = 115 m3/hari
KEBUTUHAN AIR
TT PER TT (Liter)/Hari TOTAL (Liter)
230 500 115.000
2. Sumber Air Bersih
Untuk mencukupi kebutuhan air bersih tersebut diambil dari sumber utama Deep Well
PDAM dan PDAM sebagai cadangan. Diameter pipa penyambungan PDAM dan jumlah
Deep Well yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
a. PDAM
Diameter pipa PDAM dihitung berdasarkan 50 % kebutuhan air bersih per hari
dengan lama pengaliran Di asumsikan selama 12 jam sehari dan kecepatan
maksimum di pipa sebesar 1.5 m/detik. Sehingga didapatkan diameter pipa
penyambungan PDAM sebesar:
Total Kebutuhan Air = 115 m3/hari x 50 %
= 57.5 m3/hari
Laju aliran rata-rata (12 jam aliran) = 4.79 m3/jam
b. DEEP WELL
Jumlah Deep Well dihitung berdasarkan asumsi cadangan kekurangan dari sumber
PDAM Sebesar 50% dari total kebutuhan. Debit maksimum Deep Well sebesar 12
m3/jam dengan lama operasional selama 12 jam. Dengan kondisi tersebut didapatkan
jumlah Deep Well sebagai berikut:
Rumah sakit
50% Total Kebutuhan Air = 115 m3/hari x 50 %
= 57.5 m3/hari
Waktu Operasional = 6 Jam
Kapasitas Rata-rata = 9,58 m3/jam
Kapasitas Maksimum Deep Well = 9.5 m3/jam
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-25
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Jumlah Deep Well yang dibutuhkan = 1 set
3. RESERVOIR BAWAH
Kapasitas reservoir bawah dihitung berdasarkan kebutuhan air selama 1 hari, ditambah
dengan air cadangan kebakaran seiama 45 menit, Sehingga didapatkan volume reservoir
bawah sebesar:
Reservoir Gedung = 115 m3
Reservoir Air Kebakaran = 300 m3 (500 gpm, 45 menit)
Total Reservoir Bawah = 415 m3
RESERVOIR ATAS
Reservoir Atas gedung dihitung berdasarkan kebutuhan 30 menit laju aliran puncak.
Laju Aliran Rata-rata per jam (Qh)
Qh = Q
h Dimana:
Q = 415 m3
H = 8 Jam
= 52 m3/jam
Laju a l iran Puncak per Jam (Qp)
Qph = Qh x f Dimana:
Qh2 = 52 m3/jam
f = 2
= 104 m3Vjam
Laju Aliran Puncak per menit (Qpm)
Qpm = Qh x f Dimana:
Qh = 52 m3/jam
F = 3
= 156 m3/jam
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-26
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
B Rumah Sakit
1 WATER FILTER
Kapasitas Filter (Qh)
Qh = Qd
h x n
Dimana :
Qd = 50% Kebutuhan air = 57.5 m3/hari
h = Waktu operasi Filter= 9 jam
Jadi kapasitas filter:
Qh = 6.38 m3/jam
a. Sand Filter
Kapasitas = 12 m3/jam
Type = Manual Backwash
Jumlah = 4 unit
Operasi = Manual Backwash
b. Carbon Filter
Kapasitas = 12 m3/jam
Type = Manual Backwash
Jumlah= 4 unit
Operasi = Manual Backwash
1. Quantity of Deep well (n)
n = Qd
h x q
Dimana :
q = Kapasitas Maksimum Deep Well = 12 m3/jam
Qd = 50% of kebutuhan air per hari = 57.5 m3/hari
h = Waktu operasional deepwell = 8 Jam
Maka: n = 1 unit
2. Diameter Pipa
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-27
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Dari grafik kerugian tekanan vs laju aliran air (gbr. 3.62. Kerugian gesek dalam pipa
baja karbon, "Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plumbing", Sofyan Morimura,
1991, page 72)
- Debit (q) = 200 Itr/menlt
- Diameter pipa = 50 mm
- Kerugian gesek pada pipa = 0.09 m/m
3. Head Pompa (Hpump)
Hpump= Hs + Hf + Hr Dimana:
Hs = Static Head
= 60 m
Hf = Head friksi di pipa
= Panjang pipa (P) x friksi (f)
P = Panjang pipa (PP) + Panjang Ekivalen Fitting (Pe)
PP = 65 m
Pe = 16.25
P = 81.25 m
f = 0.09 m
Hf = 7.31 m
Hr = Head sisa tekanan yang diperiukan
= 5m
H pump = 72.31 m
= 73 m
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-28
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4. Daya Pompa (BHP)
BHP = HxQ
4570 x Ep
H = Head Pompa (m)
= 73 m
Q = Kapasitas Pompa (lpm)
= 200 lpm
Ep = Efisiensi
= 65%
BHP = 4.92 HP
Input Day = 3.67 kW
= 3.7 kW
5. Kesimpulan
- Kapasit = 12 m3/hour
- Head = 73 m
- Tipe = Submersible Deepwell Pump
- Jumlah = 1 unit
- Daya = 3.7 kW
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-29
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.7.7. INSTALASI SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH
4.7.7.1. LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan instalasi sistem pengolahan limbah adalah :
1. Sistem Pengolahan Air Limbah
4.7.7.2. KRITERIA PERANCANGAN
Kriteria Perancangan untuk sistem pengolahan air limbah adalah:
Perkiraan karakteristik air limbah:
Keluar dari gedung Setelah diolah di STPBOD
COD
SS
Oil/Grease
: 400 ppm
: 500 ppm
: 300 ppm
: 50 ppm
: 20 ppm
: 50 ppm
: 30 ppm
: 5 ppm
Air kotor berasal dari kakus dan peturasan, air bekas berasal dari bak cuci
tangan, janitor, drain lantai dan kitchen sink.
Jumlah air limbah yang dibuang diasumsikan sebesar 80% dari total
kebutuhan air perhari.
Standar batas kecepatan air dalam pipa yaitu 0,6 s/d 1,2 m/det
("Perancangan dan
Pemeliharaan Sistem Plumbing", Sofyan Morimura, 1991, ha!174).
Pipa pengumpul dari bahan PVC klas AW.
Batas maksimum tekanan yang diperbolehkan adalah 2 bar.
Kerugian Atas kehilangan tekanan yang diizinkan sebesar 10 mm/m.
4.7.7.3. STANDAR DAN PERATURAN
Standar dan peraturan yang dopakai dalam acuan perancangan sistem
adalah :
1. Surat Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup
: Kep-02/MenKLH/1988 tentang Baku Mutu Air Limbah.
4.7.7.4. PERHITUNGAN TEKNIS
Perhitungan Pengolahan Air Limbah (STP) dapat dilihat pada lampiran
Perhitungan Sewage Treatment Plant (lampiran SDP-STP01).
4.7.7.5. URAIAN SINGKAT SISTEM
Uraian prinsip kerja sistem STP untuk pengolahan air limbah adalah:
Limbah akan dialirkan ke STP.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-30
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Air limbah dari toilet akan masuk ke STP melalui coarse screen kemudian
fine screen sehingga kotoran yang besar akan tersaring sebelum masuk
ke STP.
Air limbah selanjutnya masuk ke Primary Clarify.
Dalam Primary Clarify air Iimbah mendapatkan suplai oksigen yang
dihasilkan oleh perputaran RBC.
Setelah mengalami proses dalam Primary Clarify maka air Iimbah akan
masuk ke dalam Final Clarify.
Dalam Final Clarify kotoran padat dan cair akan memisahkan diri, Iimbah
cair akan naik sedangkan Iimbah padat akan turun.
Limbah cair yang jernih akan masuk ke dalam bak klorinasi sebagai
desinfektan kemudian masuk ke Bak Effluent.
Air di Bak Effluent akan dibuang secara periodik dengan pompa
submersible jika elevasi telah mencapai level yang ditentukan.
4.7.7.6. MATERIAL DAN PERALATAN
Sewage Treatment terdiri dari tangki dan peralatan sebagai berikut:
Rotating disk
Chemical feeders
Sewage pump
Electric power and control panel
Control device
Instrumentation
Test kits
Piping and cabling
Guide rails, ladder etc.
a. Rotating Biological Contractor (RBC)
Apabila ditentukan dalam gambar perencanaan, maka RBC harus
dipilih sebagai berikut: Terbuat dari Polyethilene.
Konstruksi dipilih yang dapat menghasilkan Oxygensasion
maksimum serta maintenance free.
Bahan Rotating Disk harus tahan terhadap bahan kimia air limbah
b. Sewage Pump
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-31
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Sewage pump yang dipergunakan disini harus dari jenis submersible
non clog c/w QDC dengan perputaran kurang dari 1500 rpm.
Sewage pump harus lengkap dengan sistem kontrol elevasi air.
c. Electric Power and Control Panel
Secara umum spesifikasi panel dapat dilihat dalam paket instalasi
listrik.
Panel STP harus juga tahan terhadap air Iimbah yang bersifat asam.
Badan panel harus dibuat dari baja karbon tebal minimum 3 mm
dengan coating jenis epoxy.
Semua peralatan listrik dalam daerah STP harus disambung ke panel
STP.
d. Control Device
Control device harus dapat mengatur agar seluruh proses STP
berjalan secara otomatis seperti tertera dalam gambar perencanaan.
Kapasitas STP = 80% x Kebutuhan air per hari
= 80% x 115 m3/hari
= 92 m3/hari
Biochemical Oxygen Demand (BODS) dan Suspended Solid (SS) influen
BOD 5
BOD in = 400 mg/L = 0.4 kg/m3
BOD out = 20 mg/L = 0.02 kg/m3
SS
SS = 300 mg/L = 0.3 kg/m3
DATA DESAIN ROTORDISK
Desain beban BODS yanq ditreatment
BODS load = BOD 5 x Debit
= 0.4 Kg / m3 x 165 m3/hari
= 66 Kg/hari
Desain Luas Media untuk pertumbuhan Biomassa
Luas Media = BODS Load x 0.6
f
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-32
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Faktor 0.7 : Terjadi penurunan BODS pada primary clarifier sebesar 40 %, sehingga
BODS yang masuk ke tangki setengah silinder Rotorzone tinggal 60%
Faktor f : f diperoleh dari grafik performansi ROTORDISK terlampir. Faktor f ini
tergantung kepada kualitas efluent yang diinginkan sehingga jika diinginkan
BODS efluent = 20 mg/l, maka f= 5.5x0.001
Sehingga perhitungannya menjadi:
Luas Media = 66 kg/hari x 2.2 Ib/kg x 0.6
0.0055 Ib BOD5/sqft.hari
= 15,840 Sqft
Dengan menggunakan sistem RBC ini maka luas permukaan sebesar 15,840 sqft ini
dapat dicover primary clarifier 4 unit dengan diameter 1,2m.
Perhitungan jumtah disk
Dengan diameter disk adalah = 4 ft
Dengan luas total disk = 15,840 sqft/unit, maka
Jumlah disk = Luas media = 15,840
Luas lingkaran x2 0.25x3.14x7x7x2
= 206 disk
Jumlah maksimum disk per disk bank 60 disk, sehingga jumlah disk bank untuk tiap unit
adalah
= 4 disk bank
Jumlah disk per disk bank = 51 disk
4.7.8. Sistem Pengolahan Sampah
Menurut sumbernya, sampah secara umum dapat dibedakan sebagai
berikut:
Tabel 4.3. Sumber Sampah Rumah Sakit
Sumber/Area Jenis Sampah
Kantor dan
Administrasi
Kertas, sisa alat tulis
Unit obstetric dan
ruang perawatan
obstetric
Dressing, sponge, ampul, termasuk kapsul perak nitrat,
jarum syrynge, masker disposable, disposable drapes,
sanitary napkin, blood lancet disposable, disposable
catheter, disposable unit enema, disposable diaper dan
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-33
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Sumber/Area Jenis Sampah
underpad, sarung tangan disposable.
Unit emergency dan
bedah termasuk ruang
perawatan
Dressing, sponge, jaringan tubuh, termasuk amputasi,
ampul bekas, masker disposable, jarum dan syringe
drapes, casb, disposable blood lancet disposable kantong
emesis, levin tubes, catheter, drainase set, kantong
colosiomy, underpads, sarung bedah
Unit laboratorium,
pathologi
Gelas terkontaminasi, termasuk pipet petri dish, wadah
specimen, slide specimen, jaringan tubuh, organ, tulang
Unit isolasi Bahan-bahan kertas yang mengandung buangan nasal dan
sputum, dressing dan bandages, masker disposable, sisa
makanan, perlengkapan makan
Unit perawatan Ampul, jarum disposable dan syringe kertas dan lain-lain
Unit pelayanan Karton, kertas bungkus, kaleng, botol, sampah dari ruang
umum dan pasien, sisa makanan, buangan
Unit gizi/dapur Sisa pembungkus, sisa makanan/bahan makanan, sayur
dan lain-lain
Halaman Sisa pembungkus, daun ranting, debu
Untuk kepentingan pengelolaan sampah secara garis besar dapat
digolongkan dalam 2 jenis yaitu sampah medis dan non-medis.
A. Sampah Medis
Bisa disebut pula sampah klinis yang berasal dari pelayanan medis,
perawatan, gigi, farmasi atau yang sejenisnya, pengobatan, dan perawatan yang
menggunakan bahan beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan
kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu.
Berdasarkan potensi bahaya yang terkandung dalam sampah medis, maka
jenisnya dapat digolongkan sebagai berikut:
Sampah Benda Tajam
Adalah obyek atau alat yang memiliki sudut tajam, sisi, ujung atau bagian
menonjol yang dapat memotong atau menusuk kulit seperti jarum hipodermik,
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-34
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
perlengkapan intravena, pipet pasteur, pecahan gelas, pisau bedah. Semua
benda tajam tersebut dapat menyebabkan cidera melalui sobekan atau tusukan.
Benda tajam terbuang bisa mengkontaminasi darah, cairan tubuh, bahan
mikrobiologi, bahan beracun, citotoksik ataupun radioaktif. Selain itu bahaya
lainnya adalah infeksi atau cidera juga potensi penularan penyakit bila benda
tajam tersebut digunakan untuk pengobatan pasien infeksi.
Sampah Infeksius
Sampah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit
menular ataupun limbah laboratorium yang berkaitan dengan pemeriksaan
mikrobiologi dari poliklinik dan ruang perawatan/isolasi penyakit menular.
Sampah Jaringan Tubuh
Meliputi organ, anggota badan, darah dan cairan tubuh yang dihasilkan saat
pembedahan atau otopsi.
Sampah Citotoksik
Adalah bahan yang terkontaminasi atau mungkin terkontaminasi dengan obat
citotoksik selama peracikan, pengangkutan atau tindakan terapi citotoksik.
Sampah Farmasi
Sampah yang berasal dari: obat kadaluwarsa, obat yang terbuang karena tidak
memenuhi spesifikasi atau kemasan terkontaminasi, obat yang dikembalikan
oleh pasien, obat yang tidak lagi diperlukan oleh RSUD dr. Soeratno Gemolong
termasuk semua limbah yang dihasilkan selama produksi obat-obatan.
Sampah Kimia
Dihasilkan dari penggunaan kimia dalam tindakan medis, veterinari,
laboratorium, proses sterilisasi dan riset.
Sampah Radioaktif
Bahan yang terkontaminasi dengan radio isotip yang berasal dari penggunaan
medis. Sampah tersebut dapat berasal dari tindakan radiologi.
B. Sampah Non-Medis
Merupakan buangan padat (solid waste) diluar sampah medis atau klinis
diatas. Umumnya sampah non-medis berasal dari:
Aktivitas kantor administrasi berupa kertas dan alat tulis
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-35
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Aktivitas dapur dan bagian gizi berupa sampah mudah busuk yang berasal dari
penyiapan pengolahan dari penyajian makanan, sisa pembungkus, sisa
makanan/bahan makanan, sayur dan lain-lain
Aktivitas laundry berupa pembungkus dan kemasan
Aktivitas halaman/kebun berupa sisa pembungkus, daun ranting, debu
Aktivitas umum berasal dari pengunjung berupa kemasan makanan-minuman,
sisa makanan
Sistem pengelolaan yang direncanakan adalah sesuai dengan Gambar
berikut ini:
Gambar 4.8. Sistem Pengelolaan Sampah
Desain Kriteria
A. Sistem Pengumpulan dan Seleksi
Dilakukan seleksi di sumber sampah. Sistem pengumpulan sampah
menggunakan bin (bak sampah) dengan pembedaan warna pada kantong plastik
pengumpul dan tulisan berdasarkan seleksi. Pengelolaan pengumpulan dan seleksi
menggunakan prosedur yang telah dipakai saat ini yaitu:
Hitam untuk umum
Kuning untuk pasien
Merah untuk medis infeksius
Biru untuk medis non-infeksius
Ritasi pengosongan bin direncanakan sebagai berikut:
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
Sanitary Landfill off-
site
TPA Kota Mojokerto
InceneratorAlat
pengumpulSeleksi menurut potensi bahaya
Medis
Bak SampahSeleksi basah atau keringUmum
KontainerBin
PengumpulSeleksi basah
atau keringNon Medis
Dapur
IV-36
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Tabel 4.4. Rencana Ritasi Pengosongan Bin
Sumber Sampah Ritasi minimal Keterangan
Basah Kering
Kantor Administrasi 2x perhari 1x per dua
hari
Unit obstetric dan ruang
perawatan obstetric
2x perhari 2x perhari
Unit emergency dan bedah
termasuk ruang perawatan
4x perhari 4x perhari Sampah bedah
langsung
dikosongkan
Unit laboratorium, ruang
mayat, pathologi dan autopsi
4x perhari 4x perhari Sampah pathologi
dan autopsi langsung
dikosongkan
Unit isolasi 3x perhari 3x perhari
Unit perawatan 3x perhari 3x perhari
Unit pelayanan 2x perhari 1x per dua
hari
Unit gizi/dapur 3x perhari 2x perhari
Halaman 1x perhari 1x perhari
B. Prasarana Pengumpul
Sampah ditampung di tempat produksi sampah untuk sementara.
Penampungan tidak boleh lebih dari 1 jam untuk sampah infeksius, citotoksik dan
radio aktif. Sedangkan aktivitas dapur dengan produksi sampah organik basah
terbanyak, penampungan tidak boleh lebih dari 5 jam.
Untuk itu setiap unit hendaknya disediakan tempat penampung dengan
bentuk, ukuran dan jumlah yang disesuaikan dengan jenis dan jumlah sampah serta
kondisi setempat. Untuk beberapa hal sampah bisa diangkut langsung ke tempat
penampungan blok atau pemusnahan.
1. Persyaratan bak penampung sampah
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-37
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Tempat-tempat penampung sampah hendaknya memenuhi persyaratan minimal
sebagai berikut:
bahan tidak mudah berkarat
kedap air, terutama untuk menampung sampah basah
tertutup rapat
mudah dibersihkan
mudah dikosongkan atau diangkut
tidak menimbulkan bising
tahan terhadap benda tajam dan runcing
tempat pengumpul sampah harus mempunyai tutup yang mudah dibuka dan
ditutup tanpa mengotori tangan
terdapat minimal 1 buah untuk setiap kamar atau setiap radius 10 meter dan
setiap radius 20 meter pada ruang tunggu terbuka.
2. Kantong plastik pelapis dalam bak sampah
Untuk memudahkan pengosongan dan pengangkutan, penggunaan kantong
plastik pelapis dalam bak sampah sangat disarankan. Kantong plastik tersebut
membantu membungkus sampah waktu pengangkutan sehingga mengurangi
kontak langsung mikroba dengan manusia dan mengurangi bau, tidak terlihat
sehinga dapat diperoleh rasa estetis dan memudahkan pencucian bak sampah.
Penggunaan kantong plastik ini terutama bermanfaat untuk sampah
laboratorium, ketebalan plastik disesuaikan dengan jenis sampah yang
dibungkus dengan mempertimbangkan keamanan pengangkutan. Karena itu
hendaknya pembuangan benda-benda tajam ini dipisahkan. Sebaiknya benda
tajam, seperti jarum dan lain-lain ditampung di kaleng, kertas karton atau tempat
khusus untuk dikembalikan ke produsen atau dibakar di incinerator.
3. Bak sampah laboratorium
Paling tidak diperlukan tiga tipe tempat penampung sampah di labotorium yaitu
untuk tempat penampung sampah gelas dan pecahan gelas untuk mencegah
cidera. Sampah yang basah dengan solvent untuk mencegah penguapan
bahan-bahan solvent dan mencegah timbulnya api. Tempat penampung dari
logam untuk sampah yang mudah terbakar. Kadang-kadang masih diperlukan
satu tempat penampung untuk jenis sampah infeksi. Mungkin tidak diperlukan
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-38
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
bila sampah infeksi langsung di autoclave sebelum dibuang ke tempat
penampungan sampah.
C. Prasarana Pembuangan
Gerobak Sampah (garbage trolley)
Gerobak sampah adalah alat angkut yang umum digunakan. Untuk
merencanakan pengangkutan perlu mempertimbangkan:
penyebaran tempat penampungan sampah
jalur jalan khusus sampah dalam rumah sakit yang terpisah dengan jalur
manusia
jenis dan jumlah sampah, jumlah tenaga dan sarana yang tersedia
Gerobak/becak pengangkut disarankan terpisah antara sampah medis dan
non-medis. Hal ini berkaitan dengan metoda pembuangan dan pemusnahannya.
kereta pengangkutan hendaknya memenuhi persyaratan
permukaan bagian dalam harus rata dan kedap air
mudah dibersihkan, mudah diisi dan dikosongkan
Dalam strategi pengelolaan sampah di RSUD dr. Soeratno Gemolong,
memasukkan prosedur pengangkutan sampah internal dan eksternal. Pengangkutan
internal berasal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atau
incenerator di lingkungan sendiri (on site incinerator) dengan menggunakan
gerobak.
Sampah yang diangkut dari sumber harus dikemas sedemikian rupa agar
aman tidak berceceran. Khusus sampah medis harus dimasukkan dalam peralatan
kotak tertutup. Peralatan-peralatan tersebut harus jelas dan diberi label, dibersihkan
secara regular dan hanya digunakan untuk mengangkut sampah. Setiap petugas
hendaknya dilengkapi dengan alat proteksi dan pakaian kerja khusus.
Pembuangan dan pemusnahan sampah di RSUD dr. Soeratno Gemolong
direncanakan terpisah antara sampah medis/klinis dengan non-medis. Pemisahan
ini dimungkinkan bila Dinas Kebersihan setempat dapat diandalkan untuk mengelola
sampah hingga ke TPA Kabupaten, sehingga rumah sakit tinggal bertanggung
jawab terhadap pengelolaan sampah medis. Namun bila hal tersebut tidak
memungkinkan maka tidak direkomendasikan penimbunan sampah on-site. Untuk
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-39
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
selanjutnya secara berkala Pemerintah Daerah melakukan pemantauan dan
evaluasi dampak pengelolaan sampah baik melalui institusi Bappedalda maupun
Dinas Kebersihan.
Unit Depo Sampah
Unit ini merupakan sebuah bangunan berupa bak tertutup yang berfungsi
sebagai tempat penampungan sampah sementara (transit) sebelum kemudian
diambil untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA).
D. Metode Pembuangan
Semua limbah klinis dan yang sejenis dikelola dengan incenerator untuk
selanjutnya di buang dengan sanitary landfill di luar site RSUD dr. Soeratno
Gemolong. Metoda yang digunakan tergantung pada faktor-faktor khusus yang
sesuai dengan institusi, peraturan yang berlaku, aspek lingkungan yang
berpengaruh terhadap masyarakat.
Perlakuan sebelum dibuang
Reklamasi dan daur ulang untuk limbah kimia berbahaya hendaknya
dipertimbangkan untuk digunakan bilamana secara teknis dan ekonomis
memungkinkan.
Dalam beberapa hal, perlakuan dengan autoclaving atau dengan desinfeksi
menggunakan bahan kimia tertentu dapat membuat limbah infeksius layak dibuang
ke landfill.
Autoclaving
Autoclaving digunakan untuk perlakuan limbah infeksius. Limbah dipanasi
dengan uap di bawah tekanan. Namun ada masalah, yaitu karena besarnya volume
atau limbah yang dipadatkan, penetrasi uap secara lengkap pada suhu yang
diperlukan sering tidak terjadi, dengan demikian tujuan autoclaving (sterilisasi) tidak
tercapai. Perlakuan dengan suhu tinggi pada periode singkat akan membunuh
bakteri vegetatif dan mikro-organisme lain yang bisa membahayakan penjamah
limbah.
Kantong limbah plastik biasa hendaknya tidak digunakan karena tidak tahan
panas dan akan meleleh selama autoclaving. Karena itu, diperlukan kantong
autoclaving. Kantong tersebut dilengkapi indikator sepert pita autoclave, yang
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-40
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
menunjukkan bahwa kantong telah mengalami perlakuan panas yang cukup. Selain
itu, autoclaving bisa menggunakan nampan terbuka, di mana limbah yang akan
dilakukan tindakan ditebar merata tipis. Autoclave yang digunakan secara rutin
untuk sampah biologis harus diuji minimal setahun sekali untuk menjamin hasil
optimal.
Incenerator
Pertimbangan pelayanan hingga sepuluh tahun kedepan adalah ukuran dan
desain yang disesuaikan dengan peraturan pengendalian pencemaran udara.
Penempatan incenerator dijalur pengangkutan sampah serta sarana gedung untuk
melindungi incenerator dari bahaya kebakaran.
Disain kriteria untuk incenerator antara lain ukurannya yang harus
disesuaikan dengan jumlah dan kualitas sampah klinis yang dihasilkan, ini sangat
menentukan nilai bakar alat. Sementara untuk memperkirakan ukuran dan kapasitas
incenerator perlu mengetahui jumlah puncak produksi sampah.
Sistem Konstruksi
Konstruksi kontainer tempat pembuangan sampah sementara dari dinding
semen atau kontainer logam. Persyaratan umum tetap berlaku yaitu kedap air,
mudah dibersihkan dan berpenutup rapat. Ukuran hendaknya tidak terlalu besar
sehingga mudah dikosongkan apabila jumlah sampah yang ditampung cukup
banyak, perlu menambah jumlah kontainer.
Sistem konstruksi incenerator berbahan besi dengan meminimalkan adanya
sambungan las ataupun baut. Konstruksi dinding ruang pembakar pasangan satu
batu bata yang diperkuat besi beton cor. Incenerator diletakkan dalam bangunan
dengan ventilasi yang memadai dan ruangan bebas emisi gas. Permukaan dinding
luar dan dalam diplester dan lantainya terbuat dari concrete (besi beton cor semen).
Pintu atau lobang masuk dari logam. Permukaan lantai dan dinding bagian dalam
dilapis dengan bahan yang mudah dibersihkan.
4.7.9. Sistem Pemadam Kebakaran
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-41
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Pada hakekatnya, sistem penanggulangan kebakaran dapat diselesaikan
dengan cara mekanis, yaitu menggunakan smoke/heat detector, fire estinguisher,
hydrant dan Iain-Iain. Namun, karena pemikiran segi ekonomis, dapat digunakan
tabung pemadam kebakaran yang diletakkan stasioner pada tempat tempat yang
penting (kamar operasi, rawat inap) dan tempat yang sekiranya mengundang resiko
kebakaran, misalnya dapur, ruang diesel, laboratorium.
Sistem pengamanan terhadap bahaya kebakaran di RSUD dr. Soeratno
Gemolong direncanakan untuk menanggulangi bahaya api yang bersumber dari:
1. Klasifikasi A
Bahaya api yang diakibatkan oleh bahan-bahan padat yang mudah terbakar.
Bisa dipadamkan dengan semua jenis pemadam.
2. Klasifikasi B
Kebakaran yang diakibatkan oleh BBM termasuk gas elpiji (bensin, solar, aftur,
bensol). Bisa dipadamkan oleh bahan kimia.
3. Klasifikasi C
Kebakaran yang disebabkan oleh listrik.
4. Klasifikasi D
Kebakaran yang disebabkan oleh logam yang mudah terbakar misalnya
magnesiun, sodium, zirconium.
Gambar 4.9. Sistem Penanggulangan Bahaya Kebakaran
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-42
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Cara Kerja Sarana Keamanan dan Pemadam Kebakaran
Yang dimaksud di sini adalah cara penanganan dan tindakan yang dilakukan
dalam usaha-usaha perlindungan bangunan terhadap bahaya kebakaran, yaitu
mulai dari pengenalan adanya api sampai pemadamannya.
1. Manual
Dalam sistem ini, bila terjadi kebakaran, seseorang yang melihat atau
mengetahuinya harus menuju ke signal box atau tempat-tempat umum lainnya.
Satu tarikan manual tertentu dalam box akan menyalakan seluruh tanda bahaya
atau alarm yang dapat terdengar dari seluruh penjuru bangunan, yang
memberitahukan selain tanda adanya bahaya kebakaran, juga menjadi
peringatan bagi orang-orang yang berada dalam bangunan untuk melakukan
usaha pemadaman. Adapun usaha pemadaman itu sendiri juga dilakukan
dengan peralatan yang serba manual.
2. Semi Automatic
Sistem ini merupakan gabungan dari cara kerja Fire Protection sistem manual
dengan Fire Protection sistem otomatis. Bila suatu ketika terjadi kebakaran,
maka secara otomatis tanda bahaya kebakaran akan berfungsi, sedangkan
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
SPRINKLER(AUTOMATIC, MANUAL)
FIRE SHUTTER & DUMPER
FIRE ESTINGHUISER
FIRE HIDRANT
DETEKTOR
SISTEM ALARM(AUTOMATIC, MANUAL)
PENEMPATAN BAHANMUDAH TERBAKAR
JAUH DARI API
ISOLASI TERHADAP API
PEMILIHAN BAHAN BANGUNAN
PERLENGKAPANPENCEGAHAN
PORTABLE
CHEMICAL
WATER
CHEMICAL
SMOKE
HEAT
FIRE SAVERITY
MATERIALUNCOMBUSTIBLE
FIRE PROTECTION
REPRESIFPREVENTIF
IV-43
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
tindakan selanjutnya adalah usaha mengatasi/memadamkan kebakaran tersebut
masih dikerjakan dengan sistem manual.
3. Automatic
Pada sistem ini, peralatannya bekerja secara otomatis, baik dalam mendeteksi
bahaya kebakaran yang kemudian langsung memberikan tanda bahaya,
maupun dalam mengatasi/memadamkan kebakaran. Karena peralatan bekerja
secara otomatis, maka dengan sendirinya pencegahan dan pengatasan bahaya
kebakaran dapat berlangsung dengan cepat dan kemungkinan adanya
perluasan area kebakaran dan akibat-akibatnya dapat dikurangi semaksimal
mungkin. Bangunan multi storey kebanyakan menggunakan sistem otomatis,
selain karena lebih cepat, cara kerjanya juga lebih efisien.
Gambar 4.10. Hydrant Box Dalam Bangunan
4.7.10. Sistem Elektrikal
Tenaga listrik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan suatu bangunan
dapat diperoleh dari tiga macam sumber tenaga, yaitu:
1. PLN (Perusahaan Listrik Negara)
Aliran ini berasal dari jaringan yang dikelola oleh pemerintah. Oleh karenanya,
distribusi dayanya sangat terbatas pada pemakaian maksimal yang
diijinkan/dilanggan. Adapun keuntungan dari pemakaian sumber tenaga PLN
adalah:
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-44
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Pengadaan awal lebih murah dibandingkan dengan sumber tenaga lainnya.
Dalam operasional tidak membutuhkan biaya perawatan yang berarti.
Tidak menimbulkan dampak yang merugikan seperti pencemaran, getaran,
kebisingan dan lain-lain.
Tidak membutuhkan ruangan khusus untuk pengontrolan.
2. Generator Set
Sumber tenaga ini dikelola oleh pemilik bangunan dan merupakan fasilitas
bangunan. Pada dasarnya, instalasi mesin generator terdiri dari tiga kelompok,
yaitu:
Sistem bahan bakar dan tempatnya.
Mesinnya sendiri dengan perlengkapannya.
Ruangan sebagai wadahnya.
Keuntungan dari pemakaian sumber tenaga generator set adalah :
Lamanya tenaga bekerja hanya dibatasi oleh ukuran tangki bahan bakar.
Biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah bila diperhitungkan dalam jangka
waktu yang lama.
Kekurangan sumber tenaga generator set adalah:
Memerlukan pemeliharaan yang konstan dan testing yang teratur.
Kesulitan penyimpanan bahan bakar.
Timbul akibat sampingan berupa kebisingan getaran, dan suara dari saluran
pembuangan gas.
3. Baterai
Baterai sering digunakan untuk mensuplai kebutuhan tenaga listrik dalam
keadaan emergency yang terbatas, terutama untuk penerangan dan server
komputer. Beberapa unit ditempatkan pada individual cabinet atau pada rak
untuk instalasi yang lebih besar dan selalu dilengkapi dengan peralatan
automatic charging.
Keuntungan pemakaian sumber tenaga baterai adalah:
Tidak memerlukan ruangan sendiri yang terpisah.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-45
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Dapat dipasang pada sistem sentral dan didistribusikan melalui saluran dari
baterai langsung melalui fasilitas yang ada.
Kekurangan sumber tenaga baterai adalah:
Lamanya terbatas
Mahal.
A. Jaringan Listrik
Jaringan listrik adalah sistem listrik yang terdiri dari hantaran dan peralatan
listrik, yang terhubung satu sama lain untuk menyalurkan tenaga Iistrik. Jaringan
listrik ini dalam bangunan, bila dikaitkan dengan sistem-sistem struktur
bangunannya, terkadang menimbulkan masalah pada pemilihan konstruksi sistem
distribusi, yang secara aman dapat menyediakan kebutuhan tenaga listrik pada
lokasi-lokasi yang membutuhkan. Persyaratan keamanan ini sangatlah penting
karena sesuai dengan sifat listrik, di mana bagian yang terkecil sekalipun dari sistem
tersebut pada bangunan, tetap berhubungan dengan jaringan kerja yang bertenaga
besar, dan sangat potensial untuk membakar dan menghancurkan. Karenanya,
perlu suatu pertimbangan yang matang dalam menetapkan jenis konstruksi, teknik
pemasangan dan tipe komponen yang akan digunakan dalam suatu bangunan.
Komponen-komponen pokok dari jaringan listrik dalam bangunan dapat
dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu:
Saluran listrik
Peralatan listrik
Peralatan pemakai aliran listrik
1. Saluran Listrik
Yang dimaksud dengan saluran listrik adalah istilah umum untuk susunan
yang terdiri dari hantaran beserta perlengkapan dan alat bantunya, yang berfungsi
untuk menghantarkan listrik dari satu titik ke titik lainnya. Macam saluran listrik yang
umum digunakan pada masa kini adalah:
a. Kabel terisolasi yang di-expose
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-46
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Yang dimaksud di sini adalah penggunaan tipe kabel tertentu, di mana tidak
dibutuhkan pelindung dan jalur untuk penghantar lagi. Sistem ini hanya
mengandalkan pada konstruksi kabel itu sendiri, untuk perlindungan mekanik
maupun panas. Contohnya: NM (Romex), AC (BX), MIC (dengan isolator
mineral), ALS dan CS (berjaket metal).
b. Kabel terisolasi dalam jalur terbuka (tray)
Merupakan sistem yang menggunakan penyangga terbuka yang sederhana
untuk mendukung kabel. Penyangga yang dinamakan tray ini disangga dari
ceiling dengan menggunakan penggantung dan restok gantung. Sistem ini
mengandalkan keamanan baik pada kabel maupun tray-nya, sehingga kabel
harus memiliki perlindungan mekanis yang utuh, tahan lembab dan korosi.
Keuntungan penggunaan sistem ini adalah:
Tempat kabel longgar dan kabel dapat memperoleh udara yang cukup.
Mudah dalam pemasangan dan pemeliharaan.
Relatif murah
Kerugiannya adalah:
Memakan tempat yang banyak
Membutuhkan kemudahan pencapaian
c. Kabel Terisolasi Dalam Jalur Tertutup
Sistem ini paling umum digunakan dan dapat diterapkan untuk semua jenis
kabel dan semua jenis fasilitas. Pada dasarnya, sistem ini dapat dibedakan
dalam dua kelompok, yaitu:
a) Sistem yang dirakit di lapangan.
Yang termasuk dalam kategori ini adalah:
Kabel dalam Conduit
Conduit adalah pelindung kabel berbentuk pipa yang terbuat dari bahan
yang tahan terhadap tekanan mekanis, tahan terhadap panas, tidak
menjalarkan nyala api, dan tahan kelembaban.
Fungsi Conduit:
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-47
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Pelindung kabel terhadap luka karena korosi dan bahaya mekanis
lain.
Pelindung sekeliling dari bahaya kebakaran akibat suhu yang terlalu
tinggi atau loncatan api dari konduktor-konduktor yang tertutup.
Pendukung konduktor
Macam Conduit:
Conduit yang terbuat dari bahan berbeda memiliki kelebihan yang sesuai
untuk kondisi pemakaian yang berbeda pula, sehingga dalam
menentukan jenis conduit yang akan digunakan harus diperhatikan
kondisi lingkungan di mana conduit tersebut akan dipasang. Macam
Conduit yang tersedia di pasaran adalah Conduit Baja, Conduit
Alumunium, Flexible Metal Conduit, Liquid Tight Flexible Metal Conduit,
Nonmetalic Conduit. Nonmetalic Conduit terbuat dari bahan bukan metal,
bisa dari fiber, PVC, asbestos-cement, dan lain-lain. Umumnya Conduit
dapat digunakan pada daerah yang tidak berbahaya tanpa batasan,
kecuali batasan fisik dari material yang digunakan, misalnya:
conduit plastik : ada batasan temperatur.
asbestos-semen : ada batasan kekuatan.
Sehingga dianjurkan:
Conduit PVC digunakan untuk expose di dalam ruangan.
Conduit asbestos-semen, fiber, dan PVC plastik digunakan di luar
ruangan dan di dalam tanah.
Persyaratan Umum Conduit:
Conduit sebagai pipa instalasi harus memenuhi ketentuan dan
persyaratan yang dikeluarkan atau diakui oleh instansi yang berwenang
sebagaimana tercantum dalam PUlL 1987.
Floor Raceway
Yang dimaksud dengan floor raceway adalah semua jenis jalur kabel
yang ditempatkan atau berhubungan dengan struktur lantai. Sistem ini
berfungsi sebagai saluran yang memegang dan atau menopang kawat,
kabel atau rel, yang direncanakan hanya untuk keperluan tersebut.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-48
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
b) Sistem yang dirakit di Pabrik
Sistem ini pada umumnya digunakan terbatas pada saluran listrik cabang,
meliputi kabel-kabel yang telah dirakit di pabrik dan jalur kabel yang telah
dipasangi kabel. Kombinasi konduktor dan enclosure meliputi busway,
busduct serta beberapa tipe khusus buatan pabrik. Pada umumnya busduct
digunakan untuk saluran penyuplai, meskipun tidak menutup kemungkinan
busduct yang ringan digunakan dalam saluran cabang.
2. Peralatan Listrik
Peralatan listrik adalah semua alat yang digunakan untuk membangkitkan,
konversi, distribusi dan penggunaan tenaga listrik. Macam peralatan listrik yang
umum digunakan dalam bangunan adalah:
1. Transformator
Transformator adalah peralatan yang digunakan untuk merubah tegangan arus
bolak-balik. Transformator memiliki dua set terminal, yaitu terminal input
(terminal pertama) dan terminal output (terminal kedua).
Transformator dispesifikasikan berdasar pada :
Tipe transformatornya sendiri.
Fase, ada yang satu, atau tiga fase.
Voltage.
Kapasitas daya (dalam satuan KVA).
Tingkat kebisingan (suara) yang ditimbulkan.
Media yang digunakan untuk pendingin dan isolator.
2. Switchboard
Switchboard adalah kumpulan saklar, sekering dan atau pemutus arus yang
berdiri terpisah, berfungsi untuk merubah/mengalihkan serta memberikan
pengamanan terhadap beberapa aliran listrik yang dihubungkan dengan sumber
energi utama. Di dalam jaringan listrik, switchboard bisa berfungsi dalam
pendistribusian, di mana tenaga listrik yang masuk dibagi-bagi dalam unit-unit
kecil dengan pengamanan secukupnya. Switchboard ini dapat berupa suatu
panel yang besar atau kumpulan panel-panel yang disusun pada bagian muka
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-49
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
dan belakang suatu kerangka, yang dapat dibuka dari muka dan belakang serta
tidak dimaksudkan untuk dipasang dalam lemari dinding.
3. Panelboard
Panelboard adalah perlengkapan hubung bagi suatu tempat pelayanan, yang
berbentuk panel atau kombinasi panel-panel, dari suatu penghantar atau bukan
penghantar yang dipasang pada rangka yang diperlengkapi dengan peralatan
listrik seperti sakelar, kabel dan rel. Panelboard dirancang untuk ditempatkan
dalam lemari dinding atau kotak yang ditanam dalam dinding atau menempel
pada dinding, serta hanya dapat dibuka dari bagian muka saja. Fungsinya
adalah untuk mengontrol dan membagi tenaga listrik, atau mengontrol dan
melindungi rangkaian dan alat-alat pemakai tenaga listrik. Panel merupakan
bagian akhir dari rangkaian pendistribusian tenaga listrik. Dari panel, barulah
menuju berbagai peralatan pemakai tenaga listrik.
Pada dasarnya panel dapat dibedakan menurut fungsinya, yaitu :
Panel Hubung-Bagi Utama
Merupakan panel hubung-bagi yang menerima tenaga listrik dari saluran
utama konsumen dan membagikannya ke seluruh instalasi konsumen.
Panel Hubung-Bagi Sub-Instalasi
Merupakan panel hubung-bagi dari suatu instalasi untuk menyuplai listrik
kepada satu konsumen, dan instalasi tersebut merupakan bagian dari suatu
instalasi yang menyuplai listrik kepada dua atau lebih konsumen.
Panel Hubung-Bagi Cabang
Merupakan panel hubung-bagi yang terletak setelah panel hubung-bagi
utama atau setelah panel hubung utama sub-instalasi.
4. Sakelar
Merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan, memutuskan dan
mengubah rangkaian listrik dalam keadaan berbeban ataupun tidak.
5. Peralatan Pelindung Jalur Listrik
Untuk melindungi isolasi, kabel, saklar dan peralatan lain dari kelebihan muatan
dan korsleting aliran listrik, diperlukan suatu otomat untuk memutus arus. Dua
macam peralatan yang umum digunakan untuk keperluan ini adalah:
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-50
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Sekering
Merupakan peralatan yang sederhana terdiri dari sambungan atau kawat
yang dapat meleleh pada suhu yang relatif rendah. Sekering tidak hanya
dipergunaan pada arus tetap, tetapi juga untuk memutus kapasitas daya
agar diperoleh kapasitas yang aman untuk menghindarkan korsleting pada
pemakaian beban tertentu.
Pemutus arus (circuit breaker)
Merupakan suatu alat elektro mekanis yang mempunyai fungsi melindungi
seperti sekering dan cara kerjanya seperti saklar. Jadi dapat dipergunakan
sebagai pengganti saklar dan sekering yang dikombinasikan, sehingga dapat
melindungi dan memutus aliran.
6. Peralatan Pendukung Pelindung Jalur
Per spiral/bender. Per ini berfungsi sebagai pengganti L-bow untuk
membengkokkan pipa PVC sesuai sudut yang dikehendaki
T docs, yaitu alat untuk membagi kabel
In boch docs, yaitu alat yang digunakan pada instalasi sound system
Soket, yaitu alat penyambung pipa.
Klem, yaitu alat untuk mengikat kabel/pipa.
Fescher, yaitu pelindung ujung skrup agar tidak rusak.
Sekrup donna ball, yaitu alat pemasang plat penggantung.
7. Sistem Pentanahan (grounding)
Arus listrik antara 15-30 mA sudah dapat mengakibatkan kematian, karena
sudah sulit untuk melepaskan pegangan. Tegangan arus bolak- balik yang
dianggap aman adalah 50 Volt nominal ke bawah. Oleh karena, itu sistem
pentanahan ini mempunyai tujuan:
Membatasi beda potensial antara bagian-bagian yang tidak menghantarkan
arus dari peralatan listrik, atau antara bagian ini dengan tanah, untuk
mendapatkan nilai yang aman pada kondisi operasi sistem normal dan
abnormal. Diharapkan diperoleh potensial yang sama dalam satu lokasi,
sehingga aman bagi personel yang ada di lokasi tersebut.
Memberikan impedansi yang rendah untuk mengalirnya arus ground-fault
(gangguan tanah). Adanya bahaya bagi personel terjadi pada saat timbul
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-51
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
gangguan tanah, misalnya mengalirnya arus gangguan tanah melalui
impedansi pentanah yang besar akan menimbulkan beda potensial yang
membahayakan.
Komponen-komponen Sistem Pentanahan:
Elektroda Pentanah, yaitu konduktor yang ditanam di dalam tanah,
digunakan untuk menjaga potensial tanah dan untuk mengalirkan arus ke
tanah.
Bus Pentanah, jaringan pengaman ground yang digunakan untuk menjaga
potensial yang sama di dalam dan di sekitar struktur.
Konduktor Pentanah, konduktor yang disambungkan ke frame equipment
atau sistem perkawatan ke ground bus.
3. Peralatan Pemakai Tenaga Listrik
Yang dimaksud dengan peralatan pemakai tenaga listrik adalah semua
peralatan listrik yang dipakai untuk mengubah tenaga listrik menjadi tenaga lain,
seperti tenaga mekanik, kimia, bunyi, cahaya. Ada berbagai macam peralatan
pemakai tenaga listrik yang biasa digunakan dalam bangunan, dan dapat
dikelompokkan sesuai dengan peruntukkannya, sebagaimana telah dijelaskan pada
bagian penggunaan tenaga listrik di atas.
B. Penerangan Darurat (Emergency Lighting)
Penerangan darurat merupakan jenis penerangan yang diperlukan pada saat
aliran listrik pada bangunan atau komplek bangunan padam. Dalam kondisi
tersebut, diperlukan catu daya yang memenuhi syarat paling tidak diperlukan untuk
penerangan pada ruang-ruang yang memerlukannya.
Beberapa jenis penerangan darurat tersebut, antara lain penerangan darurat
yang menggunakan sistem penerangan dalam satu paket lampu penerangan. Jenis
penerangan ini mempunyai 3 (tiga) Gambar sistem meliputi:
DNV Series type
PC Combo
EM Basic type
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-52
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Masing-masing jenis tersebut di atas mempunyai spesifikasi yang
menyangkut performansi dari type tersebut, antara lain menyangkut masalah:
a. Durasi penerangan.
b. Jenis lampu.
c. Jenis baterai sebagai power atau catu dayanya.
d. Kapasitas penerangan yang dihasilkan.
e. Ketahanan terhadap suhu.
f. Sistem pemutusan arus.
C. Rencana Instalasi Listrik
Rencana instalasi listrik meliputi:
1. Gambar situasi yang menunjukkan dengan jelas letak bangunan tempat instalasi
tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan sumber listrik.
2. Gambar perencanaan instalasi, meliputi:
Rencana tata letak yang menunjukkan dengan jelas peletakan peralatan
listrik dan sarana kontrolnya.
Rencana hubungan peralatan listrik dengan alat pengontrolnya.
Gambar hubungan antara bagian-bagian dari masing-masing rangkaian
sampai hubungan akhirnya dengan perlengkapan hubung-bagi yang
bersangkutan.
Pemberian tanda/keterangan yang jelas mengenai setiap peralatan listrik.
3. Gambar garis tunggal (single line Gambar), meliputi:
Gambar perlengkapan hubung-bagi lengkap dengan keterangan mengenai
ukuran dan besaran nominal dari komponen.
Keterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan
pembagiannya.
Sistem pentanahan.
Ukuran dan jenis hantaran yang dipakai.
4. Gambar detail, meliputi:
Prakiraan ukuran fisik dari perlengkapan hubung-bagi.
Cara pemasangan peralatan listrik.
Cara pemasangan kabel.
Cara pemasangan instalasi kontrol.
5. Daftar bahan instalasi, meliputi:
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-53
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Jumlah dan jenis kabel, hantaran dan perlengkapan.
Jumlah dan jenis perlengkapan bantu.
Jumlah dan jenis perlengkapan hubung-bagi.
Jumlah dan jenis armatur lampu.
6. Uraian teknis, meliputi:
Ketentuan dari peralatan listrik yang dipasang beserta cara pemasangannya.
Cara pengujian.
Rencana waktu pelaksanaan.
7. Prakiraan biaya.
8. Perhitungan teknis.
D. Skema Sistem Distribusi Listrik
Distribusi listrik diawali dari dua sumber utama listrik, yaitu PLN dan genset.
Dari dua sumber ini, arus dialirkan melalui MDP, SDP, PP dan kemudian ke
peralatan yang menggunakan listrik.
Gambar 4.11. Skema Sistem Distribusi Listrik
E. Rekomendasi
Sesuai dengan uraian di atas dan disesuaikan dengan keberadaan RSU
Sesuai rencana pengembangan RSUD dr. Soeratno Gemolong, maka
direkomendasikan sistem distribusi listrik sebagai berikut:
1. Instalasi tenaga listrik berdasarkan konsep pengembangan, sebagian besar
dibutuhkan untuk kebutuhan penerangan baik di dalam ruangan/gedung maupun
di luar gedung. Selain itu, instalasi diberikan untuk melayani
peralatan/equipment medis yang akan dipasang.
2. Permintaan daya sambungan listrik ke PLN diperhitungkan dengan kemungkinan
penambahan fasilitas dari tahun ke tahun. Besarnya kebutuhan daya tenaga
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
Rumah
Sakit
IV-54
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
listrik dapat ditentukan dengan menghitung seluruh beban eksisting, ditambah
dengan kebutuhan daya untuk penerangan, peralatan/equipment medis serta
equipment lain yang akan dipasang.
3. Sumber tenaga listrik yang dibutuhkan, sesuai dengan tingkat pelayanan rumah
sakit yang akan semakin luas, harus mempunyai keandalan yang tinggi, di mana
support tenaga listrik yang tidak boleh mengalami pemadaman dan setiap saat
harus tersedia. Oleh karena itu, sumber tenaga ini harus pula mengalami
perubahan seiring dengan tingkat kebutuhan yang diminta. Sumber tenaga listrik
eksisting yang telah ada adalah dari PLN, dan sebagai sumber cadangan tenaga
listrik (untuk memberikan back-up dari sistem PLN bila sewaktu-waktu
mengalami pemadaman), maka harus tersedia generator listrik.
4.7.11. Sistem Komunikasi
Di dalam menunjang kegiatan pelayanan rumah sakit, perlu adanya
hubungan telekomunikasi yang baik, yaitu dengan mengupayakan beberapa sistem
telekomunikasi operasional:
a. Pesawat telepon sentraI dengan sistem PABX, yaitu beberapa SST yang dapat
dipergunakan menjadi beberapa pesawat extension.
b. Pesawat frekuensi udara untuk hubungan yang bersifat mobile/bergerak,
misalnya unit ambuIans, pos keamanan, dan Iain Iain.
Dalam hubungannya dengan eksistensi sebuah bangunan, maka yang
dibahas di sini adalah komunikasi antar ruang dalam bangunan, maupun komunikasi
dari atau keluar bangunan dengan menggunakan moda komunikasi dengan karakter
sesuai tabel berikut ini.
Tabel 4.5. Jaringan Telekomunikasi
Mode Wired Wireless
2 ways Comm.
Long Dist Short Dist
Fax
Telegraph
Radio comm
Pa sistem
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-55
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Mode Wired Wireless
2 ways Comm.
Long Dist Short Dist
Video
programme
Audio
programme
LAN
MAN
WAN
Telephone
Keterangan
1. LAN: Local Area network.
Hubungan antar terminal bangunan gedung, sehingga tidak perlu server. LAN bisa
digunakan untuk Intelegent building, yaitu gedung yang dikontrol dan dipantau
dengan komputer. LAN digunakan untuk alat-alat mekanis, informasi untuk
pengguna gedung, dan semua sistem dengan komputer.
2. MAN: Metropolitan Area network
Digunakan untuk public service, misalnya tentang jadwal, biro-biro, dsb.
3. WAN: Wide Area Network
Hubungan antar kawasan
Jenis Alat Telekomunikasi Dalam Bangunan
A. Telephone System
Untuk mencapai telekomunikasi dengan sistem ini diperlukan berbagai macam
hal, antara lain:
1. Telephone Terminal Room
Yaitu suatu ruang yang merupakan :
pusat telekomunikasi yang berhubungan dengan luar bangunan
pusat distribusi telekomunikasi ke seluruh ruang di dalam bangunan.
Terminal ini dilengkapi dengan:
a. Operator Room, ruang untuk para operator telekomunikasi
b. Main Distributing Frame, merupakan tempat saluran utama yang
menerima secara langsung incoming feeder cable dari luar (jaringan PT
Telkom) untuk kemudian didistribusikan.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-56
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
c. Center Relay, merupakan alat untuk penyambung hubungan ke masing-
masing individual telephone, yang dilakukan oleh operator.
d. Battery Cabinets, merupakan sumber tenaga untuk sistem
telekomunikasi ini.
Sistem ini disebut juga sistem tak langsung, dikarenakan harus melalui
operator (kontrol) terlebih dahulu. Sistematika sistem operator ini berupa
satu nomor telepon central yang mempunyai beberapa cabang. Setiap
operator menunggu alat penyambung yang mempunyai x nomor pesawat
telepon. Kedudukan operator pada ground floor.
2. Riser Shaft Cabinet (RSC)
Umumnya terdapat berderet secara vertikal pada tiap-tiap lantai. Shaft
gunanya untuk tempat pipa-pipa saluran (conduct) yang berasal dari Main
distributing frame. Cabinet ini adalah lokasi dimana terdapat conduct yang
ditempatkan untuk dikontrol.
3. Terminal Box
Terminal-terminal ini dihubungkan dengan center terminal oleh riser conduct
(yang terdapat pada Riser Shaft Cabinet). Terminal box ini dimaksudkan
sebagai alat untuk menservis satu atau beberapa ruang yang terletak pada
setiap lantai. Dari terminal box ini, kabel-kabel telepon didistribusikan pada
masing-masing individu pemakai telepon pada setiap ruang.
4. Sistem Langsung
Sistem ini mempunyai hubungan langsung dengan jaringan telepon dari
Telkom, dan berlangganan langsung ke kantor Telkom. Hal ini biasanya
dipakai hanya pada tempat/bagian khusus, seperti manager, receptionis, dan
bagian humas
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-57
dalam RSUD Sangatta
dalam RSUD Sangattaa
Sistem Langsung Dalam RSUD
Dalam RSUD
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.12. Sistem Telepon Terminal
Gambar 4.13. Sistem Telepon Langsung
B. Telex
C. Aiphone
Adalah alat telekomunikasi antar ruang, dengan jarak yang relatif pendek.
Kebaikannya: mudah, sederhana, langsung, hemat. Kelemahannya: harus
bicara keras, jarak relatif pendek. Alat ini bisa digunakan sebagai penghubung
antar ruang service yaitu laundry, gizi, IPSRS dan bengkel atau penghubung
antar Nurse station.
D. Radio Gelombang Pendek
Dapat dikatakan merupakan alat pemancar lokal pada bangunan tersebut guna
memberi tahu suatu pengumuman atau pangilan, memutar lagu-lagu, dan
umumnya dipasang dengan sound system yang dapat diletakkan pada ceiling di
atas koridor, lobi, atau tempat-tempat umum yang dapat langsung
mendengarkan.
Di RSUD dr. Soeratno Gemolong sistem komunikasi ini digunakan untuk
mensosialisasikan segala hal terkait dengan kesehatan. Selain itu pada ruang
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
Orang luar RSUD dr. Soeratno
Dalam RSUD dr. Soeratno
IV-58
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
rawat inap bisa dilengkapi radio gelombang pendek untuk menyiarkan berita
khusus atau hiburan bagi pasien.
Gambar 4.14. Skema Sistem Radio Gelombang Pendek
Perletakan Jaringan Komunikasi pada Bangunan
1. Perletakan Vertikal
Ada beberapa macam cara perletakan vertikal dalam ducting:
Saluran pipa kabel telepon diantara arus lemah
Saluran pipa kabel radio diantara arus lemah
Saluran listrik arus kuat
Saluran listrik arus lemah
Saluran mekanikal
Gambar 4.15. Perletakan Vertikal Jaringan Komunikasi (1)
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-59
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.16. Perletakan Vertikal Jaringan Komunikasi (2)
2. Perletakan Horisontal
Kabel untuk telekomunikasi dibagi dua bagian:
kabel induk melalui saluran vertikal
kabel pembagi/distribusi melalui saluran horisontal di atas ceiling, kemudian
kabel pembagi didistribusi ke individu telepon.
Gambar 4.17. Perletakan Horisontal Jaringan Komunikasi
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-60
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.18. Komponen Pokok dari Sistem Telepon (1)
Notasi Untuk Sistem Tak Langsung
Kabel utama
Kabel cadangan
Main Hole, untuk masuk ke bangunan
Kabel masuk (ke bangunan)
Main Distributing Frame (berada pada operator room yang di dalamnya
terdapat centre relay untuk menghubungkan ke masing-masing individu
telepon)
Riser Cable (conduit) yang terdapat pada saluran vertikal dalam shaft
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
Riser dalam vertikal
lantai berikutnya
IV-61
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Riser Shaft Cabinets
Cable distribution
Terminal box yang melayani beberapa individu telepon
Kable yang langsung menuju ke individu telepon
Individu telepon
Gambar 4.19. Komponen Pokok dari Sistem Telepon (2)
Notasi Untuk Sistem Hubungan Langsung
1. Kabel utama.
2. Kabel cadangan.
1 dan 2 mempunyai hubungan langsung dengan jaringan PT Telkom dan
kabel cadangan dimaksudkan bila kabel utama tidak bekerja atau mengalami
gangguan akan langsung berfungsi.
3. Main Hole, merupakan control box sebelum masuk bangunan.
4. Kabel utama dalam bangunan.
5. Centre relay, bekerja berdasarkan sinyal-sinyal yang dikeluarkan dari
pesawat telepon dengan memutar/menekan nomor sehingga sesuai dengan
nomor telepon yang dituju. Inilah yang membedakan antara telepon sistem
langsung dengan tak langsung, karena relay ini bekerja secara otomatis
tanpa operator.
6. Riser cable, terdapat pada saluran vertikal.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-62
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
7. Riser Shaft Cabinet, alat untuk sistem pengontrolan berada di setiap lantai.
8. Kabel distribusi.
9. Terminal box.
10. Kabel yang langsung menuju ke individu telepon.
11. Telepon.
Perencanaan Fasilitas Nursecall
Sistem ini diutamakan untuk Instalasi rawat inap, agar diperoleh kemudahan
pemanggilan dari dan ke kamar pasien, maupun difungsikan sebagai informasi/
penerangan kepada umum. Nursecall menjangkau ruang penunjang yang
digunakan pasien seperti kamar mandi, koridor, taman.
4.7.12. Sistem Gas Medik
Penggunaan sistem gas medik sentral ini memiliki beberapa keuntungan
yaitu antara Iain: (a) efisiensi tenaga pengangkut tabung oksigen, (b) kemudahan
distribusi untuk bangunan berlantai banyak ataupun berjangkauan jauh, (c)
kemudahan perhitungan pemakaian oksigen.
Pendistribusian oksigen dikendalikan pada ruang sentraI atau ruang kontrol
gas medik, melalui pipa bertekanan disalurkan ke ruang ruang yang
membutuhkannya (misalnya Ruang Operasi, IRD, Ruang Bersalin, dan Instalasi
Rawat Inap Kelas) melalui outlet. Ruang kontrol direncanakan perletakannya
diantara bangunan medik sentral IBS, OK, ICU.
Ketentuan standar instrumen dan mekanisasi distribusi oksigen secara
sentraI ditentukan oleh konsultan gas medik yang diatur tersendiri di luar buku
Penyusunan Master Plan RSUD dr. Soeratno Gemolong ini. Secara umum
setidaknya akan direncanakan sistem sebagai berikut:
a. Oksigen Manifold (automatic change over device)
Silinder oksigen disambungkan dengan sebuah header simetris pada alat
pemindah otomatis yang berdiri sendiri. Alat ini dapat memindahkan sumber
persediaan dari sisi sebelah kiri ke sisi sebelah kanan atau sisi lain yang ada
disekitarnya bila satu sisi hampir kosong. Sebuah alarm panel memperingatkan
bahwa silender kosong agar segera diganti. Tekanan dijaga agar tetap konstan
pada 4 Kg/cm2. Header harus dibuat 2 baris dengan total silinder oksigen 20
yang berderet yaitu 10 silinder di sisi kiri dan selebihnya dikanan.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-63
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Kinerja sistem gas medik yang direncanakan adalah sebagai berikut:
Kapasitas aliran maksimum: 25 m3/h dalam kondisi normal
Tekanan suplai: 4 Kgf/cm2G
Kinerja katup pengaman: 15 KGf/cm2G (tingkat pertama) dan 7 KGf/cm2G
(tingkat kedua)
Tekanan alat pengatur: 9 KGf/cm2G (tingkat pertama) dan 4 KGf/cm2G
(tingkat kedua)
Warna pelat indikasi: 10 GY 6/10 (Oksigen)
Oksigen manifold ini bersifat cadangan. Suplai utama oksigen bersumber
dari Liquid O2 System yang terletak di area dekat ground tank.
b. Sistem pengamanan distribusi gas medik menggunakan katup shut off, yang
terdiri dari:
1. Katup utama. Dipasang disekitar manipol dan suplai utama. Katup shut off
utama ditutup untuk menghentikan aliran gas didalam seluruh pipa saluran
dalam keadaan darurat
2. Katup bagian. Ditempatkan di lokasi strategis. Tutup dipakai untuk
menghentikan aliran gas dalam pipa saluran setiap zona dalam keadaan
darurat. Identifikasi jenis katup ditandai dengan window cover dengan tanda
pengenal sebagai berikut:
Oksigen : Kuning 2.5 G 6/10
Compress air : Kuning 5Y 8/10
Vacuum : Abu-abu N5
c. Medical gas outlet menggunakan tipe dinding (wall type outlet). Saluran keluar
memiliki sebuah katup penutup otomatis yang membuka apabila adaptor
dimasukkan dan menutup apabila adaptor dikeluarkan. Saluran masuk ini
dilengkapi sistem pin-pin dexing dimana sebuah adaptor untuk jenis gas yang
berbeda tidak dapat disambungkan pada saluran keluar ini. Apabila saluran
keluar untuk lebih dari satu jenis gas dipasang sekaligus, baik dalam satu tempat
atau terpisah, maka urutan lokasinya harus dimulai dari kiri ke kanan,
menghadap pada: Oksigen, Nitrous oxside, Compress air, Vacuum. Nama gas
dalam warna tertentu yang disebutkan diatas dipasang pada plat pembalut
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-64
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
enclosure tersebut. Negative pressure pada suction/vacuum direncanakan
sebesar 600 mm Hg.
Gambar 4.20. Oxygen Central System. Gambar dari Perusahaan Sandana
Grahacipta
4.7.13. Sistem Penghawaan Buatan
Penghawaan secara umum ditujukan untuk penyegaran udara dan
perlindungan peralatan medik dari pengaruh suhu udara. Pada penyelesaiannya
terdapat dua cara yang berbeda yaitu: a. Sistem yang pasif melalui konstruksi
gedung, bahan bangunan dan perlindungan menjamin penyegaran udara tanpa
peralatan, b. Sistem yang aktif melalui perencanaan yang memungkinkan
pemanfaatan angin alami atau menuntut peralatan yang mengatur suhu dan
penyegaran udara.
Pada sistem aktif termasuk penyegaran udara secara mekanis. Penyegaran
udara pada prinsipnya tergantung pada letak, ukuran ruangan atau gedung, aktivitas
dan jumlah pengguna, karakter bukaan dan bahan pelingkup. Umumnya alat bantu
penyegaran udara secara mekanis berupa kipas angin, pengudaraan paksa,
maupun air conditioning.
Beberapa ruangan di RSUD dr. Soeratno Gemolong yang tidak menuntut
suhu secara khusus seperti pada ruang instalasi gizi, laundry, maupun ruang tunggu
poliklinik bisa menggunakan alat bantu kipas angin dan atau inhaust/exhaust-fan.
Persyaratan bangunan adalah tinggi ruang dalam hal ini plafond >3.0 m. Putaran
kipas per menit harus sekecil mungkin sehingga gerak udara tidak mengganggu
aktivitas dalam ruangan. Kecepatan angin dalam ruang yang melebihi 1.5 m/dt
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-65
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
dianggap kurang nyaman, secara umum pengaruh kenyamanan terhadap
pergerakan angin disajikan pada tabel berikut ini.
Tabel 4.6. Pengaruh Kenyamanan terhadap Pergerakan Angin
Kecepatan angin bergerak
Pengaruh atas kenyamanan
Efek penyegaran (pada suhu 30ºC)
< 0.25 m/dt Tidak dapat dirasakan 0 ºC0.25 – 0.5 m/dt Paling nyaman 0.5 – 0.7 ºC0.5 – 1 m/dt Masih nyaman, tetapi
gerakan udara dapat diarsakan
1.0 – 1.2 ºC
1 – 1.5 m/dt Kecepatan maksimal 1.7 – 2.2 ºC1.5 – 2 m/dt Kurang nyaman, berangin 2.0 – 3.3 ºC> 2 m/dt Kesehatan penghuni
terpengaruh oleh kecepatan angin yang tinggi
2.3 – 4.2 ºC
Alat pengatur suhu udara ruangan RSUD dr. Soeratno Gemolong
direkomendasikan berupa room unit air-conditioner atau dikenal dengan AC split
yang dipasang langsung di ruang yang memerlukan penghawaan.
Keuntungan alat ini dibandingkan AC sentral adalah pemasangan dan
penggantiannya sederhana dan memungkinkan pemasangan pada gedung lama
yang sulit dilengkapi dengan sistem pengaturan suhu udara terpusat. Kerugiannya
adalah penggunaan listrik yang lebih tinggi daripada AC sentral dan suara yang
sedikit lebih berisik.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-66
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.8. Konsep Pengembangan Fisik
4.8.1. Desain Tata Massa
Adalah desain yang ekstrim dengan melakukan pembongkaran pada hampir
keseluruhan bangunan kemudian dilakukan penataan dengan membuat bangunan
yang lebih efisien
Konsep desain :
pembangun sarana dan prasarana untuk unit Perinatologi
pembangun unit ICU
renovasi bangunan utama dan melakukan pengembangan vertical untuk
fungsi ruang pertemuan dan rekam medic.
Pembangunan unit Radiologi
Pembangunan unit Laboratorium
Pengembangan unit Rawat Gawat Bedah, Hemodialisa, dan ICCU
Pembangunan sarana Rehab Medik dan bangsal Paru
Pembangunan Irna kelas 3 dan Irna Eksekutif
Pembangunan dan Pengembangan Sarana Poliklink
Penataan akses, sirkulasi serta ruang Terbuka Hijau
Penataan Lahan / Kantong Parkir
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-67
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.8.1.1. Masterplan
Gambar 4.21. Masterplan
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-69
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.8.1.2. Tata Fungsi
Gambar 4.22. Tata Fungsi
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-70
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
pengelompokan berdasarkan fungsi & kebutuhan akan kedekatan masing - masing unit.
· pengelompokan fungsi-fungsi layanan
· pengelompokan fungsi-fungsi rawat inap
· fungsi rawat jalan berdekatan dengan fungsi diagnostik
· fungsi medik sentral sebaiknya berdekatan dengan fungsi diagnostik
· fungsi IRD memiliki pencapaian yang mudah ke unit bedah sentral & icu
4.8.1.3. Tata Massa
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-71
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.23. Tata Massa
4.8.1.3. Tata Sirkulasi Kawasan
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-72
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.24. Tata Sirkulasi Kawasan
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-73
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
jalan dibuat memutar keliling Rumah Sakit untuk kemudahan pencapaian pengunjung
(menghindari kepadatan jalan),memberikan kemudahan dalam fungsi layanan dan
keamanan bangunan.
Sirkulasi masuk menuju IRD terpisah dengan sirkulasi yang lain. Sirkulasi IRD di buat
cepat dan bebas hambatan.
Untuk sirkulasi servis di buat mengelilingi Rumah Sakit agar dapat mengkontrol kondisi
lingkungan, selain itu akses servis memiliki sirkulasi masuk yang terpisah.
4.8.1.4. Tata Sirkulasi Bangunan
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-74
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.25. Tata Sirkulasi Bangunan Lantai 1
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-75
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.26. Tata Sirkulasi Bangunan Lantai 2
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-76
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.27. Tata Sirkulasi Bangunan Lantai 3
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-77
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.28. Tata Sirkulasi Bangunan Lantai 4
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-78
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.8.1.6. IPAL
Gambar 4.29. IPAL
jalur pembuangan air kotor dan limbah dari bangunan ditampung di bak-bak penampungan
yang dilengkapi dengan pompa dan nantinya akan dialirkan ke IPAL.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-79
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.8.1.7. Elektrikal
Gambar 4.30. Elektrikal
jalur listrik dari PLN dipusatkan di ruang genset dan di distribusikan ke unit2 bangunan,
sehingga bila sewaktu-waktu listrik padam, bangunan rumah sakit masih dapat beroperasi
seperti biasa.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-80
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.8.1.8. Drainase
Gambar 4.31. Drainase
Drainase dikumpulkan melalui jalur masing-masing bangunan (sekunder) ke jalur keliling
bangunan (primer) yang kemudian diarahkan ke riol kota dan drainase persawahan.
4.8.1.9. Evakuasi
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-81
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.32. Evakuasi
Posisi evakuasi pengunjung / pengguna rumah sakit diarahkan ke ruang terbuka di sekitar
unit bangunan.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-82
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.9. Gagasan Ilustrasi desain
4.9.1. Ilustrasi Elemen-Elemen Bangunan Rumah Sakit Terkini
Berikut beberapa contoh ilustrasi elemen-elemen bangunan rumah sakit modern dari
berbagai sumber untuk memperluas wawasan terhadap perkembangan dunia rumah sakit terkini.
4.9.1.1. Pintu Masuk (Entrance)
Pintu masuk menuju fungsi-fungsi pelayanan di Rumah sakit dibuat luas, menerus
dan mengalirkan pergerakan. Hal tersebut mempertimbangkan aset, antara lain:
a. Mempermudah dropping pasien
b. Memungkinkan antrean pada zona dropping pasien
c. Melindungi zona dropping dari pengaruh cuaca
Gambar 4.33. Entrance Bangunan Rumah sakit
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-83
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.9.1.2. Lobby Utama (Main Lobby)
Lobby dibuat nyaman, menerima (welcome) dan menimbulkan keakraban.
Beberapa peran lobby terhadap layanan antara lain :
a. Mampu menerima dan mewadahi pasien dan pengunjung sehingga perlu luasan
yang memadai.
b. Mampu mengalirkan pergerakan didukung informasi penunjuk (signage) ke
seluruh bagian Rumah sakit.
c. Mampu menjadi simbol citra korporasi dan pelayanan yang prima di kelasnya.
Gambar 4.34. Main Lobby Bangunan Rumah sakit
4.9.1.3. Resepsionis (Receptionist desk)
Meja resepsionis adalah layanan terdepan yang langsung berhubungan dengan
pasien, keluarga pasien, dan pengunjung. Meja resepsionis utama diupayakan sekaligus
sebagai informasi, secara lokasional menjadi bagian dari lobby utama. Pada sebagian
rumah sakit, instalasi utama dilengkapi dengan meja resepsionis yang menjadi bagian dari
zona perawat (nurse unit). Aspek yang harus diterapkan di meja resepsionis adalah:
a. Memungkinkan untuk memberi atensi pelayanan ke banyak orang dalam waktu
yang bersamaan sehingga diperlukan meja panjang dengan hubungan erat (eye
to eye contact) antara perawat dengan pengunjung maupun pasien.
b. Citra kehangatan dan meminimalkan informalitas.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-84
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
c. Terbuka dan padat informasi sehingga diperlukan ruang tanpa batas vertikal dan
rak-rak penyimpan buku dan data dengan pencahayaan cukup.
Gambar 4.35. Receptiont Bangunan Rumah sakit
4.9.1.4. Ruang Tunggu (Waiting Room)
Ruang tunggu menjadi penunjang penting mengingat sebagian besar aktivitas
pelayanan berjalan dengan antrian. Ruang tunggu umumnya hanya dalam aspek kapasitas
semata. Namun demikian sebagai penunjang inti pelayanan, ruang tunggu sebaiknya
memperhatikan aspek-aspek berikut :
a. Nyaman adalam menunggu serta bergerak.
b. Meminimalkan informalitas, bahkan di beberapa rumah sakit menciptakan
kehangatan atmosfer ruang tamu keluarga di ruang tunggu.
c. Dinamis denga warna, cahaya, serta perabotan sehingga menimbulkan
semangat untuk sembuh.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-85
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.36. Ruang tunggu Bangunan Rumah sakit
4.9.1.5. Instalasi Gawat Darurat (Emergency Room)
Ruang Gawat Darurat ditata dengan mengedepankan kecepatan tindakan sehingga
ruang yang longgar dengan instrumen yang kompak dalam jangkauan akan simultan
dengan tuntutan pelayanan tersebut. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Kemudahan jangkauan menuntut beberapa armatur instrumen berpijak kokoh
pada plafond atau dinding. Pada bagian tersebut harus didukung kelengkapan
jaringan infrastruktur.
b. Kapasitas yang fleksibel sehingga bisa merespon adanya gawat darurat massal.
Untuk fleksibilitas tersebut digunakan penyekat curtain (selambu).
c. Material permukaan yang mudah dibersihkan dan tidak memerangkap kotoran
sehingga infeksi nosokomial bisa dihindari. Untuk tujuan tersebut, dapat
digunakan lapisan aluminimum pada permukaan dinding.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-86
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.37. Instalasi Gawat Darurat Bangunan Rumah sakit
4.9.1.6. Ruang Operasi (Operating Room)
Ruang Operasi sangat menekankan pada ketepatan standart medis. Namun
demikian tetap pula memungkinkan adanya estetika untuk memberikan kenyamanan pada
pasien. Aspek penunjang tersebut antara lain :
a. Higienitas harus menjadi prioritas utama. Komponen arsitektur untuk menunjang
hal tersebut adalah: penggunaan material finishing yang mudah dibersihkan,
tidak memerangkap kotoran, meminimalkan sambungan antar bahan.
b. Penggunaan warna-warna dingin dengan aksen warna cahaya hangat yang
memenuhi syarat bagi ruangan OK.
c. Ornamentasi yang memberi kenyamanan pada pasien sebelum anestesi.
Gambar 4.38. Ruang Operasi Bangunan Rumah sakit
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-87
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.9.1.7. Instalasi Radiologi (Radiology)
Standart keamanan ruang radiologi amat penting untuk diterapkan. Aspek
penunjangnya antara lain:
a. Dekorasi yang memberi suasana santai sehingga bisa meningkatkan kooperasi
pasien, sehingga proses radiologi akan mudah dan lancar.
b. Mengedepankan kemudahan mobilitas pasien.
c. Jaringan infrastruktur serta kapasitas yang memadai pada sistem elektrikal.
Gambar 4.39. Instalasi Radiolog Bangunan Rumah sakit
4.9.1.8. Instalasi Rawat Inap (Inpatient/Wards)
Inti pelayanan pada Instalasi Rawat inap adalah pemulihan kondisi pasien,
sehingga aspek kenyamanan adalah tuntutan yang harus dikedepankan. Tren
perancangan ruang IRNA pada rumah sakit modern adalah memasukkan kehangatan
rumah tinggal kedalam ruang IRNA. Dengan demikian pasien akan merasa nyaman seperti
tinggal di rumah sendiri, kemudian proses pemulihan akan berlangsung lebih cepat.
Beberapa aspek yang harus diterapkan untuk menciptakan kenyamanan pada ruangan
IRNA adalah:
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-88
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
a. Penggunaan warna-warna yang hangat dengan penataan lighting yang hangat
pula akan memberikan suasana nyaman pada pasien, kemudian mempercepat
proses pemulihan.
b. Penggunaan dekorasi yang menarik dengan warna-warna yang cerah pada
IRNA anak, cukup efektif untuk menghilangkan rasa takut dan tidak nyaman
pada pasien anak.
c. Kedekatan dengan nurse station akan mempermudah penanganan terhadap
pasien jika terjadi sesuatu yang bersifat emergency.
Gambar 4.40. Instalasi Rawat Inap Bangunan Rumah sakit
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-89
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.9.1.9. Instalasi Rawat Jalan (Outpatient/ Clinic)
Aspek yang perlu dikedepankan pada pelayanan di Instalasi Rawat Jalan adalah
kecepatan. Ruang yang fleksibel dengan instrumen yang kompak manjadi keharusan pada
perencanaan IRJ ini. Sebagai pelayanan dengan karakter cepat dan “sehari selesai”, maka
kenyamanan ruang tunggu di IRJ adalah hal yang cukup penting. Beberapa aspek yang
idealnya diterapkan pada Instalasi Rawat Jalan antara lain:
a. Pemakaian material finishing yang mudah dibersihkan, mengingat banyaknya
personal yang berada di area instalasi rawat jalan.
b. Kemudahan mobilitas pasien dan pengantar pasien menjadi prioritas utama.
c. Kedekatan dan kemudahan dengan beberapa layanan yang terkait seperti
farmasi dan pendaftaran.
d. Pemakaian elemen-elemen alami dapat menciptakan ruang tunggu yang atraktif
dan jauh dari kesan membosankan.
Gambar 4.41. Instalasi Rawat Jalan Bangunan Rumah Sakit
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-90
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.9.1.10. Instalasi Laboratorium (Laboratory)
Aspek yang paling dominan pada ruangan laboratorium adalah sterilitas dan
keamanan. Oleh karena itu beberapa kaedah mengenai sterilitas ruang dan keamanan
harus diterapkan, beberapa diantaranya adalah:
a. Higienitas harus menjadi prioritas utama. Komponen arsitektur untuk menunjang
hal tersebut adalah: penggunaan material finishing yang mudah dibersihkan,
tidak memerangkap kotoran, meminimalkan sambungan antar bahan.
b. Penggunaan warna dingin dengan lighting yang cukup prima.
c. Jaringan infrastruktur, terutama yang menyangkut air dan gas, harus selalu
dalam keadaan yang memadai.
d. Jaringan pemadam kebakaran yang memadai untuk menanggulangi bahaya
kebakaran.
Gambar 4.42. Instalasi Laboratorium Bangunan Rumah Sakit
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-91
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.9.1.11. Fasilitas Terapi (Therapy Room)
Gambar 4.43. Fasilitas Terapi Bangunan Rumah Sakit
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-92
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
4.9.2. Ilustrasi desain RSUD dr. Soeratno Gemolong
Konsep desain yang direncanakan adalah bangunan rumah sakit yang ramah
lingkungan dan sehat, sehingga penggunaan elemen alam setempat sebagai finishing
ataupun struktur konstruksi akan digunakan namun tetap mengutamakan kaidah kesehatan
antara lain:
Mudah dibersihkan dan dirawat.
Penggunaan material yang mudah dibersihkan terutama pada elemen – elemen yang
gampang terkena kotor baik karena aktifitas yang ada atau dikarenakan lingkungan.
Contohnya adalah penggunaan hospital plint pada sudut pertemuan antara lantai dan
dinding
Tidak menyimpan debu.
Konsep bentukan dan ornamen tidak memungkinkan debu untuk menumpuk.
Menimbulkan citra yang mendukung visi dan misi pelayanan.
Menampilkan sebuah citra bangunan rumah sakit yang terlihat ramah, nyaman, tidak
seram baik dari luar maupun di dalam bangunan, menggunkan konsep arsitektur clean
& clear yang memang sangat sesuai dengan fungsi rumah sakit.
Bangunan juga ditampilkan dengan tetap mencitrakan unsurarsitektur local dan tetap
berusaha menjaga kesan arsitektural yang berbau colonial yang sebelumnya telah
terekam dengan kuat dalam memori masyarakat Kabupaten Sragen dan sekitarnya.
Mempertimbangkan aspek lokalitas dalam arti mudah didapat.
Material yang digunakan dalam desain menggunkan material yang mudah didapat di
Kabupaten Sragen.
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-93
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.44. Bangunan dengan konsep tropis yang kental dengan nuansa
arsitektur lokal
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-94
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.45. bangunan yang berkesan megah namun tetap ramah
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-95
PENYUSUNAN MASTERPLAN RSUD GEMOLONGJalan Dr. Soetomo, Gemolong, Sragen, Jawa Tengah
2013
Gambar 4.46. Siteplan Keseluruhan
PT. Surya Unggul Nusa Cons.Head Office : Jl. Margo Bawero 9/14 Mojorejo Telp. 0351 463948 Madiun – Studio : Jl. Diponegoro No. 2A Telp/Fax. 0351 497828 Madiun Branch Office : Jl. Kaliurang KM 6,5 Gg. Timor Timur No. D08 Telp/Fax. 0274 885592 Yogyakarta Email : [email protected]
IV-96
Top Related