INTERAKSI ALELIK DAN EPISTASIS
INTERAKSI GEN
• Dominansi suatu alel terhadap alel yang lain tidak selalu terjadi
• Penampakan suatu gen dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, umur, jenis kelamin, species, fisiologi, dsb
• Tidak adanya/perubahan pengaruh dominansi timbul karena interaksi alel :
antara alel pada lokus yang sama (intra-allelic)
antara alel pada lokus yang berbeda (inter-allelic)
Interaksi gen→ penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak
melibatkan modifikasi nisbah fenotip, tetapi menimbulkanfenotip-fenotip yang merupakan hasil kerjasama atauinteraksi dua pasang gen non-alelik
ex” : pewarisan bentuk jengger ayamP : RRpp x rrPP
mawar kacang
F1 : RrPp
walnut
F2 : 9 R-P- walnut
3 R-pp bulat
3 rrP- kacang walnut : mawar : kacang : tunggal
1 rrpp tunggal 9 : 3 : 3 : 1
Modifikasi Nisbah Mendel / INTRA-ALLELIK
Modifikasi nisbah 3 : 1
Semi dominansi→ terjadi apabila suatu gen dominan tidak menutupipengaruh alel resesifnya dengan sempurna, sehingga pada individu heterozigot akan muncul sifatantara (intermediate). dua alele (dominan dan resesif) menghasilkan fenotif yang sama, kecuali dalam keadaan tertentu, alel resesif tidak menghasilkan sesuatu
ex : Pewarisan warna bunga pada Bunga Pukul Empat(Mirabilis jalapa)
SEMI DOMINANSI
P : ♀ Merah x Putih ♂MM mm
Gamet M m
F1 : Merah mudaMm
Menyerbuk sendiri (Mm x Mm)
F2 : 1 MM : 2 Mm : 1 mm
dengan nisbah fenotipe merah : merah muda : putih = 1 : 2 : 1
Kodominansi→ dua alel menghasilkan produk berbeda yang kerjanya berlainan, dan baru dapat diketahui pada individu heterozigot
tidak memunculkan sifat antara padaindividu heterozigot, tetapi menghasilkan sifatyang merupakan hasil ekspresi masing-masingalel.
Kodominansiex” : Pada pewarisan golongan darah sistem ABO padamanusia.
IAIB X IAIB
1 IAIA (Golongan darah A)
2 IAIB (Golongan darah AB)
1 IBIB (Golongan darah B)
Golongan darah A : AB : B = 1 : 2 : 1
Gen Letal
→ alel yang menghasilkan suatu produk atau tanpa menghasilkan suatu produk, namun menghalangi suatu individu berkembang biak atau menyebabkan kematian
Gen yang dapat mengakibatkan kematianpada individu homozigot (embrio).
Macam-macam gen letal :
Gen letal dominan
Gen letal resesif
Gen Letalex” :
1. Alel dominan letal pada tikus untuk warna bulu kuning
2. peristiwa letal dominan antara lain dapat dilihatpada ayam redep (creeper).
Apabila sesama ayam redep (Cpcp) dikawinkan, maka
Cpcp x Cpcp
CpCp, Cpcp, cpCp, cpcp
Letal Redep Normal1 : 2 : 1
Modifikasi Nisbah 9 : 3 : 3 : 1→ disebabkan oleh peristiwa yang dinamakan epistasis, yaitupenutupan ekspresi suatu gen non-alelik
Epistasis Resesif suatu gen resesif menutupi ekspresi gen lain yang
bukan alelnya.
Modifikasi Nisbah Mendel / INTER-ALLELIK
ex” : Pewarisan warna bulu mencit (Mus musculus)P : AACC x aacc
Kelabu Albino
F1 : AaCcKelabu
F2 : 9 A-C- Kelabu3 A-cc Albino3 aaC- Hitam Kelabu : Hitam : Albino 1 aacc Albino 9 : 3 : 4
ex” : Pewarisan warna kulit pada bawang merah
P : CCrr x ccRRKuning Putih
F1 : CcRrMerah
F2 : 9 C- R- : 3 A-cc : 3ccR- : 1ccrr
9 merah : 3 kuning : 4 putih
C : gen dominan yang diperlukan untuk menghasilkan warnac : alel tak aktif yang menghalangi pembentukan warnaR : gen dominan untuk warna merahR : alel resesif untuk warna kuning
Epistasis Resesif
Epistasis resesif ganda
→ fenotif yang sama dihasilkan oleh kedua genotip homosigot resesif apabila gen resesif dari suatu pasangan
gen I, epistasis terhadap pasangan gen II, sementara gen resesif dari pasangan gen II ini juga epistasis terhadap pasangangen I.
Epistasis resesif ganda
ex” : 1. Peristiwa pewarisan warna bunga tanaman kacang kapri2. peristiwa pewarisan kandungan HCN pada tanaman Clover
(Trifolium repens)-semanggi.
P : LLhh x llHHHCN rendah HCN rendah
F1 : LlHhHCN tinggi
F2 : 9 L-H- HCN tinggi3 L-hh HCN rendah3 llH- HCN rendah HCN tinggi : HCN rendah =1 llhh HCN rendah 9 : 7
Epistasis Dominan
→ dua pasang gen dominan lengkap mengatur sifat yang sama, tetapi satu alel dominan pada satu lokus dapat menutup efek gen lain
penutupan ekspresi gen oleh suatu gen dominan yang bukan alelnya.
Nisbah fenotipe pada generasi F2 adalah 12 : 3 : 1
Epistasis Dominan
ex” : Pewarisan warna buah waluh besar (Cucurbita pepo).
P : WWYY x wwyy
Putih Hijau
F1 : WwYy
Putih
F2 : 9 W-Y- Putih
3 W-yy Putih
3 wwY- Kuning Putih : Kuning : Hijau
1 wwyy Hijau 12 : 3 : 1
Epitasis dominan ganda/Isoepistasis→ gen dominan dari pasangan gen I epistasis terhadap pasangan
gen II yang bukan alelnya, sementara gen dominan daripasangan gen ini juga epistasis terhadap pasangan gen I, makaepistasis yang terjadi
dua gen berperan sama dan mengatur sifat yang sama, salah satu dapat menggantikan yang lain
ex : pada pewarisan bentuk buah capselaP : CCDD x ccdd
segitiga oval
F1 : CcDd
segitiga
F2 : 9 C-D- segitiga
3 C-dd segitiga
3 ccD- segitiga segitiga : oval
1 ccdd oval 15 : 1
Epistasis dominan-resesif→ satu gen dominan pada satu lokus dan homosigot resesif pada lokus yang
lain bersifat epistatik, yaitu bila terdapat salah satu gen itu, akan mencegah pembuatan hasil akhir gen (gen dominan I atau gen resesif cc mencegah pembentukan warna)
terjadi apabila gen dominan dari pasangan gen I epistasis terhadap pasangangen II yang bukan alelnya, sementara gen resesif dari pasangan gen II ini jugaepistasis terhadap pasangan gen I.
ex” : pewarisan warna bulu ayam ras.
P : IICC x iicc
putih putih
F1 : IiCc
putih
F2 : 9 I-C- putih
3 I-cc putih
3 iiC- berwarna putih : berwarna
1 iicc putih 13 : 3
Semi Epistasis
Apabila dua gen bukan alelnya bekerja saling menambah atau memberikan efek kumulatif untuk menimbulkan suatu karakter
epistasis yang muncul akibat adanya duplikat dari gensebelumnya dengan adanya efek kumulatif
Dua gen dominan apabila berdiri sendiri akanmempengaruhi diameter dan menghasilkan bentukbulat, tapi apabila bersama-sama maka pengaruhnyaaditif dan lebih memperbesar diameter sehinggadiperoleh bentuk buah bulat pipih
Top Related