PERKEMBANGAN HISTORIS
PSIKOLOGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2008
BAHAN PERKULIAHAN PEMAHAMAN PERILAKU INDIVIDU
Oleh
NANDANG BUDIMAN
PRISTIWA PENTING DALAM SEJARAH PSIKOLOGI
• 400 SM Hipokrates mengaitkan karakteristik kepribadian dengan tipe tubuh dan mengajukan teori fisiologis (lawan dari teori demonologis) tentang penyakit mental
• 350 SM Aristoteles menekankan observasi objektif perilaku manusia dan mengajukan tiga prinsip yang menjelaskan asosiasi ide.
• 400 M Sant Agustine, dipengaruhi oleh ide Plato, melakukan intropeksi cermat dalam confessions.
• 1650 Rene Deskretes mengkarakterisasi hubungan tubuh-pikiran sebagai suatu interaksi.
• 1651 Thomas Hobbes mengawali asosiasionisme dengan menyatakan bahwa semua ide berasal dari pengalaman sensorik.
• 1690 John Locke mengembangkan pendapat Hobbes satu langkah lebih maju dengan menyatakan bahwa saat lahir pikiran adalah seperti kertas kosong (tabula rasa)
• 1749 David Hartley memformalkan doktrin asosiasionisme dan mengemukakan dasar neurologist untuk memori.
• 1781 Critique of Pure Reason karangan Immanuel Kant menyerang asosiasionisme dan pendekatan nativistik; Kant sangat mempengaruhi ahli filsafat dan ahli psikologis selanjutnya.
• 1809 Franz Gall dan Johann Spurzheim memberikan pengaruh frenologi untuk mempelajari bidang (fakultas) mental dan fungsi otak.
• 1821 Pierre Flourens melakukan eksperimen penting pertama dalam lokalisasi fungsi otak.
• 1822 Friedrich Bessel mengukur perbedaan individual dalam waktu reaksi untuk observasi astronomic.
• 1838 Johannes Muller merumuskan doktrin energi saraf spesifik.
• 1846 Ernst Weber menurunkan hukum kuantitatif pertama
dalam psikologi.
1850 Hermann von Helmholtz mengukur kecepatan konduksi impuls saraf.
1859 Charles Darwin menerbitkan The Origin of Species, yang menyatakan teori evolusi melalui seleksi alam.
1860 Gustav Fechner menerbitkan Elements of Psychophysics, dimana ia mengajukan berbagai metoda untuk mengukur hubungan antara stimuli fisik dan sensasi.
1869 Sir Francis Galton mempelajari perbedaan individu dan menerapkan konsep Darwin tentang adaptasi seleksi kepada evolusi ras.
1879 Wilhelm Wundt membuka laboratorium psikologi formal pertama di University of Leipzig.
1883 G. Stanley Hall mendirikan laboratorium psikologis pertama di Johns Hopkins University, Amerika.
1885 Hermann Ebbinghaus menerbitkan penelitian
eksperimental pertama tentang memori.
1890 Principles of Psychology karangan William James
diterbitkan di Amerika Serikat.
1892 Edward Titchener di Cornel University mendirikan
”strukturalisme” yang berpengaruh besar dalam psikologi
Amerika.
1898 Edward Throndike melakukan beberapa eksperimen
terkendali pertama tentang proses belajar pada hewan.
1900 Sigmund Freud menerbitkan The Interpretation of
Dreams, yang menjelaskan banyak idenya tentang
psikoanalisis.
1905 Alfred Binet dan Theodore Simon memperkenalkan tes
inteligensi pertama.
1906 Ivan Pavlov menerbitkan hasil penelitiannya tentang
pengkondisian klasik.
1908 Penerbitan An Introduction to Social Psychology oleh
William McDaugall menandai inagurasi formal bidang
psikologi sosial.
1912 Max Wertheimer menerbitkan formulasi pertama tentang psikologi
Gestalt.
1913 John B. Watson menerbitakan pengaruh besar dalam perjalanan psikologi
dengan manifesto behaviorismenya.
1917 Wolfgang Kohler menerbitkan hasil penelitiannya tentang pemecahan
masalah pada primata.
1922 Edward Tolman mempresentasikan ide awalnya tentang purposive
behaviorism.
1929 Karl Lashley menerbitkan Brain Mechanisms and Intelligence.
1935 Louis Thurstone mengembangkan analisis factor.
1938 B.F. Skinner menerbitkan The Behavior of Organisms, yang meringkas
riset awal tentang pengkondisian operan.
1949 Donal Hebb, dalam Organization of Behavior, mengemukakan tentang
teori yang menjembatani kesenjangan antara neurofisiologi dan
psikologi.
• 1950 William Estes meletakan landasan untuk pendekatan
matematika dalam teori belajar.
• 1954 Ahli psikologi Swiss, Jean Piaget, menerbitakan The
Construction of Reality in the Child, yang memfokuskan
perhatiannya pada perkembangan kognitif.
• 1957 Noam Chomsky menerbitkan Syntactic Structures, suatu
buku yang menjelaskan pendekatan kognitif terhadap perilaku
bahasa.
• 1958 Herbert Simon dan sejawatnya menerbitkan Elements of
a Theory of Human Problem Solving, yang memformulasi
masalah psikologi klasik dalam pengertian model pengolahan
informasi.
• 1962 David Hubel dan Torsten Weisel menemukan hubungan
antara aktivitas neuron individual di korteks visual dengan ciri
spesifik suatu stimulus visual.
• 1979 Jurnal Cognitive Science dan masyarakat dengan nama
yang sama dibentuk, yang berfungsi mengkatalisis riset tentang
kapasitas representasi dan komputasi pikiran.
PERSPEKTIF DALAM MEMAHAMI PERILAKU
CARA PANDANG/MODEL ANALISIS
PERILAKU ORGANISME
PERILAKU ORGANISME BERSIFAT KOMPLEKS
HANYA SEBAGIAN KECIL PERILAKU
ORGANISME YANG DAPAT DIJELASKAN OLEH
SATU PERSPEKTIF
AGAR LEBIH MEMAHAMI MEKANISME
PERILAKU ORGANISME
PERSPEKTIF DALAM
PSIKOLOGI
PERSPEKTIF BIOLOGIS
PERSPEKTIF PERILAKU
(BEHAVIORISME)
PERSPEKTIF KOGNITIF
PERSPEKTIF PSIKOANALITIK
PERSPEKTIF
FENOMENOLOGI
PERSPEKTIF BIOLOGIS
TOKOH : HIPOKRATES BAPAK ILMU KEDOKTERAN
BERUPAYA MENGKAITKAN PERILAKU ORGANISME DAN PROSES MENTAL DENGAN PERISTIWA LISTRIK DAN KIMIAWI YANG TERJADI DI DALAM TUBUH TERUTAMA DI DALAM OTAK DAN SISTEM SYARAF
YANG MENDASARI PERILAKU DAN PROSES MENTAL ADALAH NEUROBIOLOGI
IMPLIKASINYA TERUTAMA OPTIMALISASI KEDUA BELAHAN OTAK
PERSPEKTIF PERILAKU
PAHAMNYA DISEBUT BEHAVIORISME
TOKOH : JOHN. B. WATSON PADA AWAL TAHUN 1990AN
PERILAKU ADALAH AKTIVITAS SUATU ORGANISME YANG DAPAT DIDETEKSI, SEPERTI BERBICARA, TERTAWA, MENANGIS.
PADA PERSPEKTIF INI YANG DILIHAT PERILAKU ORGANISME KETIMBANG PADA OTAK DAN SISTEM SYARAFTNYA
SALAH SATU CABANG BEHAVIORISME ADALAH PSIKOLOGI STIMULUS RESPONS (S – R)
S-R MEMPELAJARI STIMULI YANG RELEVAN DI LINGKUNGAN, RESPONS YANG DITIMBULKAN STIMULI TERSEBUT, DAN HADIAH ATAU HUKUMAN YANG TERJADI SETELAH RESPONS TERSEBUT
STIMULUS (S)
RESPONS (R)
MEKANISME PERILAKU
DALAM BEHAVIORISME
FORMULA PERILAKU
MENURUT TEORI BEHAVIORISME
S R, stimulus diterima, muncul respons
S O R, stimulus diterima organisme, lalu organisme merespons
w
S O r e R,
PERSPEKTIF KOGNITIF
SEBAGIAN KEMBALI PADA AKAR KOGNITIF DARI PSIKOLOGI
PERSEPSI, DAYA INGAT, PENALARAN, PEMUTUSAN PILIHAN.
SEBAGIAN LAGI REAKSI TERHADAP BEHAVIORISME
PENELITIAN TENTANG KOGNISI MODERN DIDASARKAN PADA
ASUMSI :
1) Hanya dengan mempelajari proses mental kita dapat sepenuhnya
memahami apa yang dilakukan oleh suatu organisme
2) Kita dapat mempelajari proses mental secara obektif dengan
memfokuskan pada perilaku spesifik, sama seperti yang dilakukan
oleh ahli perilaku, tetapi menginterpretasikannya dalam kaitan
proses mental dasar.
DALAM INTERPRETASI MENGGUNAKAN ANALOGI ANTARA
PIKIRAN DAN KOMPUTER informasi yang masuk diproses
dengan berbagai cara : dipilih, dibandingkan, dan dikombinasikan
dg informasi lain yang telah ada dalam memori, ditransformasikan,
disusun kembali dan seterusnya.
Contoh interpretasi konitif
Respons jika seseorang dicemooh oleh orang yang tidak dikenal, dikenal, pernah menyakitkan
Respons terhadap cemoohan orang yang tidak dikenal cenderung lemah/tidak diabaikan
Respons terhadap cemoohan orang yang dikenal cenderung lebih kuat/lebih agresif dari pada respons kepada yang tidak dikenal
Respons terhadap cemoohan orang yang pernah menyakitkan cenderung lebih agresif dan kuat dari pada respons kepada yang tidak dikenal atau dikenal saja.
Pengetahuan yang ada dalam kognisi yang disebut dengan struktur kognitif (tidak dikenal, dikenal, dan pernah menyakitkan) yang mengendalikan perilaku
PERSPEKTIF PSIKOANALITIK
Tokoh : Sigmund Freud
Asumsi dasar teori Freud adalah bahwa sebagian
besar perilaku manusia berasal dari proses bawah
sadar (unconcious)
Sifat manusia pada dasarnya negatif; ia yakin bahwa
kita didorong oleh instink dasar yang sama seperti
hewan (terutama seks dan agresi)
Dinamika perilaku ditentukan oleh id, ego, dan super
ego
PERSPEKTIF FENOMENOLOGI
Perspektif fenomenologi sering disebut sebagai psikologi humanistik
Menekankan kualitas yang membedakan manusia dari hewan
Kekuatan motif utama individual adalah kecenderungan ke arah pertumbuhan dan aktualisasi diri.
Manusia memiliki potensi dan memiliki kebutuhan dasar untuk mengembangkan potensinya sampai penuh (aktualisasi diri)
GEJALA KLINIS PADASTADIUM AIDS2 dari 3 gejala utama 1 dari 5gejala minordemamberkepanjanganlebih dari 3 bulandiare kronislebih dari 1 bulanberulang maupunterus-meneruspenurunanberat badanlebih dari 10%dalam 3 bulan
batuk kronisselama lebihdari 1 bulaninfeksi pada mulutdan tenggorokandisebabkan oleh jamur Candida albicanspembengkakankelenjar getah beningyang menetapdi seluruh tubuhmunculnyaberulangHerpes zorterbercak-bercakgatal di seluruhtubuh
FITRAH = POTENSI
Otak Merupakan Pusat
Berfikir
Berkreasi
Beradab
Beragama
Pusat Kecerdasan
Lobus Temporalis(Kecerdasan Spiritual)
Sistem Limbik(Kecerdasan Emosional)
Cortex Cerebri(Kecerdasan Rasional)
SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI
(Berfokus di Otak Kiri)
• Logika
• Kata/bahasa
• Matematika
• Urutan
Otak KananOtak Kiri
• Musik
• Gambar
• Warna
• Imajinasi
• Kreativitas
SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI
Sistem Limbik Sebagai Pusat Emosi Belum Banyak Dilibatkan dalam
Pembelajaran
Sistem Limbik
OTAK
1. Menyimpan Informasi
2. Menyusun Ulang Informasi
Ide Baru
Semakin berlekuk
Semakin Luas
Semakin Cerdas
SISTEM PENDIDIKAN SAAT INI
Berfikir Lateral
Berfikir Alternatif
Berfikir NyelenehBerfikir Terbuka
Memandang ke arah lain
Cenderung Linier tidak ada ruang untuk :
Sistem Pendidikan yang Ideal
Optimalisasi Seluruh Otak
Otak Rasional
Otak Spiritual
Otak Emosional
Penerimaan,
Pengolahan,
Penyimpanan, dan
Penggunaan
Informasi Efisien
Otak Rasional
Otak Spiritual
Spiritual keagamaan
Akhlak mulia
Otak Emosional
Pengendalian diri
Kepribadian
Kecerdasan
Keterampilan
Perserta Didik Aktif
Mengembangkan Potensi Diri
PROSES
PEMBELAJARAN
SUASANA
BELAJAR
PENDIDIKAN
SISDIKNAS 2003
Pintu Masuk Informasi
Penglihatan
Pendengaran
Penciuman
Perabaan
Pengecapan
PERBANDINGAN KOMPUTER DAN OTAK
Digunakan menjadi aus Digunakan bertambah canggih
• Keyboard
• CPU
• Monitor
• Panca Indra
• Otak
• Perkataan, tindakan, sikap
Jenis Kecerdasan
1. Linguistik
2. Matematika
3. Spasial
4. Kinestetik
5. Musik
6. Antar pribadi
7. Inter pribadi
TAMBAHAN
1. Naturalis
2. Eksistensia
3. Spiritualis
Hukum Dasar Otak(Dryden, 2001)
1. Otak menyimpan informasi dalam sel-selsarafnya
2. Otak mempunyai komponen untuk menciptakankebiasaan dalam berpikir dan berperilaku
3. Otak menyimpan informasi dalam bentuk kata, gambar, dan warna
4. Otak tidak membedakan fakta dan ingatan. Otak bereaksi terhadap ingatan sama persisdengan reaksinya terhadap fakta
5. Imajinasi dapat memperkuat otak dan mencapai apa saja yang dikehendaki
Hukum Dasar Otak(Dryden, 2001)
6. Konsep dan informasi dalam otak disusun dalam bentuk pola-pola
7. Alat indra dan reseptor saraf menghubungkan otak dengan dunia luar. Latihan indra dan latihan fisik dapat memperkuat otak
8. Otak tak pernah istirahat. Ketika otak rasional kelelahan dan tak dapat menuntaskan pekerjaan, otak intuitif akan melanjutkannya
9. Otak dan hati berusaha dekat. Otak yang diasah terus menerus akan menjadi semakin bijak dan tenang
10. Kekuatan otak juga ditentukan oleh makanan fisik yang diterima otak.
Pembelajaran Belahan Otak Kanan dan Kiri
Sistem Pendidikan harus menyediakan model
pembelajaran untuk kedua belahan otak kiri dan kanan
Ruang Kelas
Musik lembut
Bau wangi
Bersih/rapi
Humor tinggi
LEMBAGA PENDIDIKAN
• Mengajarkan kepintaran
• Melatih kepekaan rasa
Sistem Limbik
Sistem Limbik(Kecerdasan Emosional)
Otak emosional berpusat di sistem limbik
Kerjasama otak emosional dan rasional
keputusan bijak dan cerdas
TANDA-TANDA BERBAKAT
• Mempunyai ingatan yang kuat• Mempunyai logika dan keterampilan analisis
yang kuat• Mampu berfikir abstrak• Mampu membaca tata letak• Mempunyai keterampilan mekanis• Mempunyai bakat musik dan seni• Luwes dalam atletik dan menari• Pintar bersosialisasi
Kecerdasan Emosional(Internal)
• Memotivasi diri sendiri
• Bertahan menghadapi frustrasi
• Mengendalikan dorongan hati
• Mengatur suasana hati
• Mengelola stress
WILAYAH KECERDASAN EMOSIONAL
(Eksternal)
• Mengenali emosi diri
• Mengelola emosi
• Memotivasi diri
• Mengenali emosi orang lain
• Membina hubungan
Melalui dinamika
kelompok
EQ dapat diajarkan dan dikembangkan
Kemampuan menunda pemuasan sangat besar sumbangannya bagi kemampuan intelektual (Goleman, 1997)
INDIKATOR INTELEKTUAL
• Mudah menangkap pelajaran
• Mudah mengingat kembali
• Memiliki perbendaharaan kata yang luas
• Penalaran tajam
• Daya konsentrasi baik
• Senang dan sering membaca
• Cepat memecahkan soal
• Daya abstraksi cukup tinggi
INDIKATOR
KREATIVITAS
• Memiliki rasa ingin tahu yang besar
• Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot
• Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah
• Mempunyai daya imajinasi yang kuat
• Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain
• Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi)
INDIKATOR MOTIVASI
• Tekun menghadapi tugas
• Ulet menghadapi kesulitan
• Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi
• Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin
• Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin
• Senang mencari dan memecahkan soal-soal
PROSES IDENTIFIKASI POTENSI
PESERTA DIDIK
DATA OBYEKTIF
• Skor tes inteligensi
• Skor tes akademik
• Skor tes kreativitas
DATA SUBYEKTIF
• Ceklist perilaku
• Nominasi oleh guru
• Nominasi oleh orang tua
• Nominasi oleh teman
sejawat
• Nominasi diri sendiri
CONTOH IDENTIFIKASI POTENSI
PESERTA DIDIKNO KEGIATAN YANG DILAKUKAN YA TIDAK
1 Suka berhitung
2 Suka main catur
3 Senang bermain teka-teki
4 Senang membaca berbagai artikel
5 Suka menulis
6 Suka membuat puisi
7 Mudah mengingat nama
8 Senang mendengarkan musik
9 Senang berimajinasi
10 Suka olah raga
11 Senang berorganisasi
Contoh Nominasi Guru Pada
Indikator Kreativitas
No Indikator Kreativitas Skor
1 2 3 4 Jumlah
1 Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi
2 Sering mengajukan pertanyaan yang
berbobot
3 Memberikan banyak gagasan
4 Mampu menyatakan pendapat secara
spontan
5 Mempunyai daya imajinasi yang kuat
6 Senang mencoba hal-hal yang baru
Jumlah Skor
Hasil Penjaringan Potensi Peserta Didik
Mata Pelajaran Skala Prestasi
0 rata-rata 10
Matematika *
Sains *
Pengetahuan
Sosial*
Bahasa *
Bimbingan Belajar Bimbingan Karir
Peran Pendidik Dalam
Mengembangkan Potensi
Peserta didik
• Memberikan kesempatan untuk bermain dan berkreativitas
• Memberikan suasana aman dan bebas secara psikologis
• Disiplin yang tidak kaku, boleh mempunyai gagasan sendiri dan berpartisipasi secara aktif
• Memberi kebebasan berpikir kreatif dan partisipatif secara aktif.
GAMBAR GAMBAR
STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS
BIMBINGAN DAN KONSELINGBIMBINGAN DAN KONSELING
SISWA
YANG
BERAGAM
RELIGIUS
TEORI
EKONOMI
SOSIAL
POLITIK
ESTETIK
MENJADI
HIDUP
TAHU
KERJA
PRIBADI
SOSIAL
BELAJAR
KARIER
BERIMAN &
BERTAQWA,
MANDIRI,
PARTISIPATIF
PELAJAR
EFEKTIF
PEKERJA
PRODUKTIF
MASUKAN PROSES
INDIVIDU - NILAI BELAJAR - BIMBINGAN
KELUARAN
INDIVIDU/PRIBADI
Selamat mengembangkan keberbakatan intelektual, emosional, dan spiritual di lembaga pendidikan Anda.
Semoga kita termasuk insan yang pandai bersyukur.
SEKIAN & TERIMAKASIH
Top Related