Sri Herlina, SKM, MPH Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Malang
PERBEDAAN HASIL PENGUKURAN KADAR CARBON MONOKSIDA DARI ROKOK ALTERNATIF BERBAHAN
REMPAH HERBAL
TCSC- IAKMI
The 5th Indonesia Conference On Tobacco Or Health (ICTOH) 2018
Dilaksanakan Di Hotel Bumi
Surabaya 6-8 Mei 2018
Menurut data WHO,
jumlah perokok di
dunia ada 1,1 miliar
orang, 4 juta di
antaranya meninggal
setiap tahun, 95%
diantaranya
disebabkan oleh
kanker paru , 50%
terjadi pada perokok
pasif
Perokok Aktif sulit berhenti
&menghilangkan kebiasan merokok
(kecanduan Nicotin & Tar) yang sudah
membudaya dimasyarakat
I. LATAR BELAKANG
Rokok mengandung
bahan adektif & kimia
berbahaya bg kesehatan
- Peningkatan tekanan darah, Gangguan
paru/kanker, impoten, jantung
Terobosan memanfaatk
an rokok herbal
Alternatif
Pengukuran Kadar CO Rokok
(3-6%) Dampak rokok pada ibu hamil :
kelahiran premature, Berat
badan bayi rendah (BBLR), mortalitas prenatal, bayi lahir cacat dan gangguan
perkembangan
BAHAN ROKOK ALTERNATIF HERBAL
Rambut jagung
Kandungan flavonoid
yang bermanfaat
sebagai peluruh batu
empedu
Cengkeh memiliki efek farmakologis
sebagai perangsang (stimulan), antiseptik, anestetik
lokal, menghilangkan kolik, dan obat batuk
Sirih memiliki
kandungan fenol yang
sifat antiseptiknya
lima kali lebih efektif dibandingka
n dengan fenol biasa
mengandung phytosterol
yang dipercaya
dapat menurunkan
kadar kolesterol,
dan melindungi
dari beberapa
jenis kanker
Komposisi : (zea mays) 0,4 mg, cengkeh (syzygium aromaticum) sebesar 0,3 mg, sirih sebesar 0,2 mg dan kenari sebesar 0,1 mg.
Tiap Formulasi berbeda
Mengetahui kadar karbon monoksida terendah dari rokok alternatif herbal yang
diformulasi dengan komposisi yang berbeda
Metode Penelitian
Metode iodine pentoksida menggunakan spectrophotometer,
Eksperimental Laboratorium
Komposisi bahan 7 formulasi kadar yang berbeda seperti rambut jagung (zea mays) 0,4 mg, cengkeh (syzygium aromaticum) sebesar
0,3 mg, sirih sebesar 0,2 mg dan kemiri sebesar 0,1 mg.
Pengukuran kadar asap CO Rokok Herbal
Analisis data : uji Independent t-test
Pelaksanaan Penelitian dan Analisis Data
12
1. Pembelian bahan dan peralatan pelinting rokok
2. Uji coba pendahuluan secara manual tiap kretek rokok
3. Pengukuran komposisi bahan rokok herbal dilaboratorium Ilmu Tanah di Fakultas pertanian Unlam.
4. Pengiriman sampel rokok ke Balai Hiperkes Banjarmasin
1. Bahan : rambut jagung (zea mays), Cengkeh (syzygium aromaticum), sirih, dan kacang kenari, fiter, bungkus rokok
2. Alat pengolah bahan krefs adalah oven, neraca timbang, alat penggulung rokok, tapisan, sendok, gelas ukur, pemanas (Bunsen), lap pembersih, sedangkan peralatan CO analise, lengkap dengan adalah Hot filament, untuk sumber radiasi infra merah, sektor rotasi, sel sampel, sel acuan, detector, pompa
1. Proses uji coba sampel rokok perbatang
2. Pembakaran asap rokok untuk menghasilkan CO
3. Pengujian dengan metode Iodin pentoksida dilakukan kemudian disalurkan dalam tabung absorbant (penjerat) senyawa KI kemudian dihitung
Persiapan Eksperimental laboratorium Bahan dan alat Penelitian
Hasil pengukuran hasil dianalisis secara statistik :
Uji independent sampel t test (derajat kepercayaan : 95%)
Hasil pengukuran secara deskriftif dan analisis statsistik SPSS 04/10/2018
HASIL DAN PEMBAHASAN
0,354
0,435 0,433
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0,45
0,5
Rokok 1 Rokok 2 Rokok 3
Formula rokok herbal Kelompok 1
Rokok 1Rokok 2
Rokok 3
1,73
0,618
1,599
FORMULA ROKOK HERBAL Kelompok 2
Rokok
Herbal
Mean ±
SD
f sig t df Sig. (2-tailed)
Kelompok
1
0,407±
046
12,956
0,23 -2,320
4 0,061
Kelompok
2
1,135±
0,607
-2,320
2,035 0,122
Independent Samples Test
Berdasarkan analisis di atas, berdasarkan hasil output sig (2
tailed) sebesar 0,061 < 0,05 . Artinya, perbedaan komposisi
sampel rokok pada kedua pengujian kadar CO menunjukkan
perbedaan rerata rokok antara komposisi herbal kelompok
1 dan kelompok 2
komposisi rambut jagung sebesar 0,3 mg, cengkeh 0,6 mg, kenari 0,1mg dan sirih 0,1 mg didapatkan hasil formulasi terendah pada rokok 2 sebesar 0,618 mg/kg,
HASIL DAN PEMBAHASAN
0,354
0,435 0,433
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0,45
0,5
Rokok 1 Rokok 2 Rokok 3
Formula rokok herbal Kelompok 1
Rokok
Herbal
Mean ±
SD
f sig t df Sig. (2-tailed)
Kelompok
1
0,407±
046
12,956
0,23 -2,320
4 0,081
Kelompok
3
1,075±
0,496
-2,320
2,035 0,144
Independent Samples Test
Berdasarkan analisis di atas, berdasarkan hasil output sig (2 tailed) sebesar 0,081 < 0,05 . Artinya, perbedaan komposisi
sampel rokok pada kedua pengujian kadar CO menunjukkan
perbedaan rerata rokok antara komposisi herbal kelompok
1 dan kelompok 3
komposisi rambut jagung sebesar 0,3 mg, cengkeh 0,5 mg, kenari 0,1mg dan sirih 0,1 mg didapatkan hasil formulasi terendah pada rokok 2 sebesar 0,775 mg/kg,
1,649
0,775 0,803
0
0,5
1
1,5
2
Rokok 1 Rokok 2 Rokok 3
Formulasi rokok herbal Kelompok 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
0,354
0,435 0,433
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0,45
0,5
Rokok 1 Rokok 2 Rokok 3
Formula rokok herbal Kelompok 1
Rokok
Herbal
Mean ±
SD
f sig t df Sig. (2-tailed)
Kelompok
1
0,407±
046
2,507
0,188 -1,407
4 0,232
Kelompok
4
0,485±
0,845
-1,407
3,094 0,252
Independent Samples Test
Berdasarkan analisis di atas, berdasarkan hasil output sig (2 tailed) sebesar 0,232 > 0,05 . Artinya, tidak terdapat perbedaan
komposisi sampel rokok pada kedua pengujian kadar CO
antara komposisi herbal kelompok 1 dan kelompok 4
komposisi rambut jagung sebesar 0,6 mg, cengkeh 0,2 mg, kenari 0,1mg dan sirih 0,1 mg didapatkan hasil formulasi terendah pada rokok 2 sebesar 0,388 mg/kg,
0,531 0,538
0,388
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
Rokok 1 Rokok 2 Rokok 3
Formulasi Rokok Herbal Kelompok 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
0,354
0,435 0,433
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0,45
0,5
Rokok 1 Rokok 2 Rokok 3
Formula rokok herbal Kelompok 1
Rokok
Herbal
Mean ±
SD
f sig t df Sig. (2-tailed)
Kelompok
1
0,407±
046
12,956
0,23 -0,592
4 0,586
Kelompok
5
0,490±
0,239
-0,592
2,149 0,610
Independent Samples Test
Berdasarkan analisis di atas, berdasarkan hasil output sig (2 tailed) sebesar 0,5861 > 0,05 . Artinya, tidak terdapat perbedaan
bermakna antara komposisi sampel rokok pada kedua
pengujian kadar CO kelompok 1 dan kelompok 5
komposisi rambut jagung sebesar 0,3 mg, cengkeh 0,5 mg, kenari 0,1mg dan sirih 0,1 mg didapatkan hasil formulasi terendah pada rokok 2 sebesar 0,259 mg/kg,
0,737
0,259
0,476
0
0,2
0,4
0,6
0,8
Rokok 1 Rokok 2 Rokok 3
Formulasi Rokok Herbal kelompok 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
0,354
0,435 0,433
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0,45
0,5
Rokok 1 Rokok 2 Rokok 3
Formula rokok herbal Kelompok 1
Rokok
Herbal
Mean ±
SD
f sig t df Sig. (2-tailed)
Kelompok
1
0,407±
046
11,327 0,23 -2,126
4 0,101
Kelompok
6
0,911±
0,408
-2,126
0,164
Independent Samples Test
Berdasarkan analisis di atas, berdasarkan hasil output sig (2 tailed) sebesar 0,101 > 0,05 . Artinya, tidak terdapat
perbedaan komposisi sampel rokok pada kedua pengujian
kadar CO hasil rerata 0,911 antara komposisi herbal
kelompok 1 dan kelompok 6
komposisi rambut jagung sebesar 0,1 mg, cengkeh 0,6 mg, kenari 0,2mg dan sirih 0,1 mg didapatkan hasil formulasi terendah pada rokok 2 sebesar 0,445 mg/kg,
0,445
1,416
0,641
0
0,5
1
1,5
Rokok 1 Rokok 2 Rokok 3
Formulasi Rokok Herbal kelompok 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
0,354
0,435 0,433
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0,4
0,45
0,5
Rokok 1 Rokok 2 Rokok 3
Formula rokok herbal Kelompok 1
Rokok
Herbal
Mean ±
SD
f sig t df Sig. (2-tailed)
Kelompok
1
0,407±
046
10,194 0,033 -1,753
4 0,156
Kelompok
7
1,033±
0,616
-1,753
2,022 0,220
Independent Samples Test
Berdasarkan analisis di atas, berdasarkan hasil output sig (2 tailed) sebesar 0,156 > 0,05 . Artinya, tidak terdapat
perbedaan komposisi sampel rokok pada kedua pengujian
kadar CO terlihat dari nilai rerata rokok (1,033) antara
komposisi herbal kelompok 1 dan kelompok 7
komposisi rambut jagung sebesar 0,1 mg, cengkeh 0,5 mg, kenari 0,1mg dan sirih 0,3 mg didapatkan hasil formulasi terendah pada rokok 2 sebesar 0,635 mg/kg,
0,719 0,635
1,38
0
0,5
1
1,5
Rokok 1 Rokok 2 Rokok 3
Formulasi Rokok Herbal kelompok 7
Perbandingan Hasil pengukuran kadar CO
1
• Penelitian Iin Ramania (2014) Terdapat perbedaan yang bermakna pada kadar CO udara ekspirasi kelompok perokok kretek, putih dan campuran) dengan median 22 (4;48) ppm ternyata lebih besar dibandingkan dengan kadar CO pada kelompok bukan perokok yaitu dengan rerata sebesar 5,83 + 1,82 (p=0,000).
2
• Berbeda: Groman dkk yang meneliti perbedaan kadar CO udara ekspirasi antara perokok yang mengkonsumsi merk rokok biasa dengan perokok yang mengkonsumsi merk rokok yang dikatakan sebagai rokok ‘light’, dari hasil penelitian tersebut ternyata tidak didapatkan perbedaan kadar CO diantara keduanya dengan rerata kadar CO pada perokok merk biasa sebesar 27,85 + 12,34 ppm dan rerata kadar CO pada perokok dengan merk ‘light’ sebesar 29,63 + 10,90 ppm.
04/10/2018 21
Kesimpulan
14 04/10/2018
Berdasarkan hasil pengukuran kadar karbon monoksida (CO) pada rokok herbal menujukan perbedaan yang bermakna pada komposisi rokok dikelompok 2 dan 3 yang dapat dijadikan acuan komposisi bahan rokok herbal dengan kadar terendah.
SARAN
• Kajian lebih lanjut berkaitan dengan hasil pengukuran penting dilakukan dalam upaya meningkatkan harapan hidup perokok aktif, mengingat proses penggunaan bahan rempah sebelum pembakaran mungkinkan mengalami menguapkan dan terdapat kandungan minyak pada filter serta batang rokok sehingga tidak terlalu peka dalam penyerapan kadar CO dari Asap rokok tersebut.
04/10/2018
15
Top Related