5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
1/46
55
SKRIPSI
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
BAB II
DASAR TEORI
1. Pengertian PLTA Skala PikoBerdasarkan output yang dihasilkan, pembangkit listrik tenaga air dibedakan
atas :
1. Large-hydro : lebih dari 100 MW
2. Medium-hydro: antara 15100 MW
3. Small-hydro : antara 115 MW
4. Mini-hydro : Daya diatas 100 kW, tetapi dibawah 1 MW
5. Micro-hydro : antara 5 kW100 kW
6. Pico-hydro : daya yang dikluarkan kurang dari atau sama dengan 5 kW
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
2/46
Pembangkit listrik tenaga air skala piko merupakan pembangkit
listrik yang menghasilkan keluaran daya listrik tidak lebih dari 5 kW.
Pembangkit ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :
1. Biaya pembuatannya relatif murah.
2. Bahan-bahan pembuatannya mudah ditemukan di pasaran.
3. Ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil.
4. Pembangunannya dapat dipadukan dengan pembangunan jaringan irigasi.
5. Perkembangan teknologinya relatif masih sedikit, sehingga cocok digunakan dalamjangka waktu yang lama.
6. Tidak membutuhkan perawatan yang rumit dan dapat digunakan cukup lama.7. Ukurannya yang kecil, cocok digunakan untuk daerah pedesaan yang belum
terjangkau jaringan aliran listrik PLN.
2.2 Prinsip Pembangkitan Tenaga Air
Pembangkitan tenaga air adalah suatu bentuk perubahan energi dari energi air
dengan ketinggian dan debit tertentu menjadi energi listrik, dengan menggunakan turbin
air dan generator.
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
3/46
Gambar 2.1. Perubahan energi pada instalasi turbin air
Air yang mengalir melalui saluran mempunyai energi dan energi tersebut dapat
diubah bentuknya (gambar 2.1), adapun perubahan bentuk energinya oleh Bernoulli
dirumuskan sebagai berikut :
W=m.g.z+mp+mc22(Nm) (2.1)
Jadi selama mengalir, energi potensial bisa berubah bentuk menjadi bentuk lainya yaitu
energi potensial, energi tekanan, dan energi kecepatan.
Apabila ruas kanan dan kiri dibagi dengan mg, maka persamaan diatas menjadi
persamaan tinggi jatuh atau head ;
H=z+p.g+c22g= konstan (2.2)
dimana :
H = tinggi jatuh air atau head total (m)
Z = tinggi tempat atau head potensial (m)
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
4/46
p.g= tinggi tekan atau head tekan (m)
c22g= tinggi kecepatan atau head kecepatan (m)
Pada tiap saat dan posisi yang ditinjau dari suatu aliran di dalam pipa akan
mempunyai jumlah energi ketinggian tempat, tekanan, dan kecepatan yang sama
besarnya. Persamanan bernoulli umumnya ditulis dalam bentuk persamaan :
z1+p1.g+c122g= z2+p2.g+c222g(2.3)
Aliran air akan mempunyai kecepatan dan tekanan tertentu, perubahan energi
terjadi karena terjadi perubahan penampang. Karena luas penampang menjadi kecil,
kecepatan aliran airnya naik, sedangkan tekanannya menjadi turun.
Besarnya tenaga air yang tersedia dari suatu sumber air bergantung pada besarnya
head dan debit air. Head adalah beda ketinggian antara muka air pada tempat
penampungan atas dengan poros turbin air. Ada beberapa kategori head tersedia yang
diklasifikasikan sebagai berikut (gambar 2.2) :
Head tinggi (lebih dari 240 m) Head sedang (30 m240 m) Head rendah (kurang dari 30 m)
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
5/46
Gambar 2.2 Tingkat head sumber air
Total energi yang tersedia dari tempat penampungan atas adalah merupakan
energi potensial air yaitu :
E = m.g.h(2.4)
dengan
m = Massa air (kg)
h = Head turbin(m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Daya merupakan energi tiap satuan waktu (E/t) dan mensubstitusikan Q terhadap
(m/t) maka :
P = .Q.h.g (2.5)
Dimana :
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
6/46
P = daya keluaran secara teoritis (watt)
= massa jenis fluida (kg/m3)
Q = debit air (m3/s)
h = ketinggian efektif (m)
g = gaya gravitasi (m/s2)
Daya yang keluar dari generator dapat diperoleh dari perkalian efisiensi turbin dan
generator dengan daya yang keluar secara teoritis. Sebagaimana dapat dipahami dari
rumus tersebut di atas, daya yang dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi jatuh dan debit
air. Oleh karena itu, berhasilnya pembangkitan tenaga air tergantung daripada usaha
untuk mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif dan ekonomis.
Selain memanfaatkan air jatuh, hydropower dapat diperoleh dari aliran air datar.
Dalam hal ini energi yang tersedia merupakan energi kinetik yaitu :
E = mv2(2.6)
v= kecepatan aliran masuk pipa (m/s)
Daya air yang tersedia dinyatakan sebagai berikut :
P = Qv2
(2.7)
atau dengan menggunakan persamaan kontinuitas Q =Av maka :
P = Av3(2.8)
dengan :
A = luas penampang pipa (m2)
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
7/46
2.3 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Piko
Pembangkit listrik tenaga air skala piko pada prinsipnya memanfaatkan beda
ketinggian dan jumlah debit air per detik yang ada pada aliran air saluran irigasi, sungai,
air terjun atau penampungan. Aliran air ini akan memutar poros turbin sehingga
menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik ini yang selanjutnya menggerakkan
generator dan karena terjadi putaran generator maka akan menghasilkan arus listrik.yang
mana arus listrik ini nantinya diharapkan bias juga menjadi penerangan ataupun yang
lainya.
Gambar 2.3 Proses PLTA skala piko
Pada saluran irigasi ini terdapat penyaringan sampah untuk menyaring kotoran
yang mengembang di atas air, kolam pengendap untuk mengendapkan kotoran, saluran
pembuangan untuk membuang kelebihan air yang mengalir melalui saluran akibat banjir
melalui pintu saluran pembuangan. Akhir dari saluran ini adalah sebuah kolam penenang
(forebay tank) yang berfungsi untuk mengendapkan dan menyaring kembali air agar
kotoran tidak masuk dan merusak turbin. Selain itu kolam penenang ini berfungsi juga
untuk menenangkan aliran air yang akan masuk ke dalam pipa pesat. Pipa pesat
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
8/46
(penstock) ini akan mengalirkan air ke rumah pembangkit (power house) yang terdapat
turbin dan generator di dalamnya. Besar volume air yang masuk ke pipa pesat diatur
melalui pintu pengatur.
Turbin pada proses pembangkitan listrik ini berputar karena adanya pengaruh
energi potensial air yang mengalir dari pipa pesat dan mengenai sudu-sudu turbin.
Berputarnya turbin kemudian akan mengakibatkan generator juga berputar sehingga
generator dapat menghasilkan listrik sebagai keluarannya.
Besarnya daya sebelum masuk ke turbin secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut:
Pin turbin = .Q.h.g (2.9)
Sedangkan besar daya output turbin adalah sebagai berikut :
Pout turbin= x Q x h x g x turbin(2.10)
Sehingga secara matematis daya real yang dihasilkan dari pembangkit adalah
sebagai berikut :
Preal = x Q x h x g x turbinx generator x tm (2.11)
Dimana :
Pin turbin = daya masukan ke turbin (kW)
Pout turbin= daya keluaran dari turbin (kW)
Preal= daya sebenarnya yang dihasilkan (kW)
= massa jenis fluida (kg/m3)
Q = debit air (m3/s)
h = ketinggian efektif (m)
g = gaya grafitasi (m/s2)
massa aliran dapat dihitung dengan persamaan :
m=Q.dimana = laju aliran massa (kg/dtk)
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
9/46
Perhitungan daya persamaan diatas bisa diubah menjadi
P=.g.H.Tatau
P=.Y.T
Y = kerja spesifik (J/kg)
Y = g . H (2.12)
dari perumusan terlihat bahwa daya turbin sangat tergantung dari besar kapasitas
aliran air dan tinggi jatuh air.
Secara sederhana bisa dinyatakan bahwa semakin tinggi jatuh air, dengan
kapasitas aliran sama, akan mempuyai energi potensial yang lebih besar dibandingkan
dengan tinggi jatuh air yang lebih rendah. Logika tersebut juga berlaku sebaliknya, yaitu
untuk tinggi jatuh air yang sama, energi potensial yang dimiliki akan lebih besar apabila
kapasitas aliran air juga besar.
Untuk menentukan luas penampang saluran aliran air masuk turbin dapat
dihitung dengan persamaan kontinuitas yaitu :
Q=A .v sehingga A=Qv(2.13)
Dimana :
A = luasan penampang saluran (m2)
v = kecepatan aliran air (m/s)
Kecepatan aliran air akan semakin besar pada penampang yang semakin kecil, pada kapasitas
aliran air yang sama.
2.4 Komponen-komponen PLTA Skala Piko
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
10/46
Komponen PLTA skala piko sama dengan komponen pada PLTA mikohidro,
yang secara umum terdiri dari :
1. BANGUNAN SIPIL1. Bendung
Bendung adalah bangunan yang berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air
di sungai sehingga air dapat mengalir ke arah intake untuk selanjutnya dialirkan
ke arah saluran pembawa khususnya pada musim kemarau. Bendung dilengkapi
dengan pintu air penguras yang berfungsi mengendalikan jumlah air yang masuk
ke dalam intake sekaligus sebagai pintu penguras untuk menggelontor endapan-
endapan lumpur (sedimen) yang cepat atau lambat akan berkumpul di hulu
bendung. Pada musim hujan khususnya pada kondisi banjir bendungan dilengkapi
pelimpas (spill way) untuk membuang kelebihan air yan masuk pada saluran
pembawa dan pintu bending harus dalam keadaan terbuka agar tekanan air yang
menimpa badan bendung dapat dikurangi.
2. IntakeIntake adalah bangunan di sisi kiri atau kanan bendung yang berfungsi untuk
mengalirkan air ke saluran pembawa, sesuai dengan debit yang telah
direncanakan. Intake dirancang agar selalu mampu mengalirkan air sesuai dengan
debit perencanaan pada kondisi debit sungai yang bagaimanapun. Pada intake
dilengkapi saringan kasar untuk mencegah sampah dan kayu-kayu yang masuk ke
dalam saluran pembawa.
3. Saluran Pembawa (Head Race)Saluran yang berfungsi untuk mengalirkan air dari intake ke bak penenang
sehingga pada bak penenang selalu akan diperoleh supply air sesuai dengan debit
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
11/46
yang telah direncanakan. Perencanaan saluran penghantar berdasarkan pada
kriteria :
Nilai ekonomis yang tinggi Efisiensi tinggi Aman terhadap tinjauan teknis Mudah pengerjaannya Mudah pemeliharaannya Struktur bangunan yang memadai Kehilangan tinggi tekan (head losses) yang kecil.4. Bak Penenang (Fore Bay tank)
Bak penenang berfungsi untuk menampung air sekaligus mengendalikan
kecepatan air yang masuk dari saluran pembawa sehingga tidak terjadi turbulensi
pada saat air masuk ke dalam pipa pesat (penstock), untuk dapat membangkitkan
daya yang optimal. Pada bak penenang dilengkapi dengan saringan (trash rack),
bak pengendap dimaksudkan agar air yang masuk ke dalam turbin bebas dari
benda-benda keras yang dapat merusak runner turbin, sedangkan saluran pelimpah
(spill way) berfungsi untuk membuang kelebihan air terutama pada musim hujan.
5. Pipa Pesat (Penstock)Pipa pesat (penstock) adalah pipa yang berfungsi untuk mengalirkan air dari
bak penenang (forebay tank). Perencanaan pipa pesat mencakup pemilihan
material, diameter penstock, tebal dan jenis sambungan (coordination point).
Pemilihan material berdasarkan pertimbangan kondisi operasi, aksesibility, berat,
system penyambungan dan biaya. Diameter pipa pesat dipilih dengan
pertimbangan keamanan, kemudahan proses pembuatan, ketersediaan material dan
tingkat rugi-rugi (friction losses) seminimal mungkin. Ketebalan penstock dipilih
untuk menahan tekanan hidrolik dan surge pressure yang dapat terjadi.
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
12/46
6. Pintu PengaturPintu pengatur berfungsi untuk mengatur volume air yang akan masuk dari
kolam penenang ke pipa pesat.
7. Rumah Pembangkit (Power House)Pada rumah pembangkit ini terdapat turbin, generator dan peralatan lainnya.
Bangunan ini menyerupai rumah dan diberi atap untuk melindungi peralatan dari
hujan dan gangguan-gangguan lainnya. Di bawah rumah pembangkit terdapat
saluran buang (tail race) yang berfungsi untuk mengalirkan kembali air ke saluran
setelah melalui turbin.
2. PERALATAN MEKANIKAL1. Turbin Air
Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk
pembangkit tenaga listrik. Turbin air mengubah energi potensial air menjadi
energi mekanis. Energi mekanis dirubah dengan generator listrik menjadi tenaga
listrik.
Pengelompokkan Turbin
Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air
menjadi energi mekanis, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin
impuls dan turbin reaksi.
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
13/46
Tabel 2.1 menunjukkan pengelompokan turbin.
High Head Medium Head Low Head
Turbin Impuls Pelton
Turgo
Crossflow
Multi-Jet
Pelton
Turgo
Crossflow
Turbin Reaksi Francis Propeller
Kaplan
1. Turbin ImpulsEnergi potensial air diubah menjadi energi kinetik pada nozle.
Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu
turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah
sehingga terjadi perubahan momentum (impulse). Akibatnya roda
turbin akan berputar. Turbin impuls adalah sama dengan turbin tekanan
karena aliran air yang keluar dari nozle tekanannya adalah sama
dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi tempat dantekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi
kecepatan.
1. Turbin PeltonTurbin Pelton merupakan turbin impuls. Turbin Pelton
terdiri dari satu set sudu jalan yang diputar oleh pancaranair yang disemprotkan dari satu atau lebih alat yang
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
14/46
disebut nozle. Turbin Pelton adalah salah satu dari jenis
turbin air yang paling efisien. Turbin Pelton adalah turbin
yang cocok digunakan untuk head tinggi. Bentuk sudu
turbin terdiri dari dua bagian yang simetris. Sudu dibentuk
sedemikian sehingga pancaran air akan mengenai tengah-
tengah sudu dan pancaran air tersebut akan berbelok ke
kedua arah sehinga bisa membalikkan pancaran air dengan
baik dan membebaskan sudu dari gaya-gaya samping
sehingga terjadi konversi energi kinetik menjadi energi
mekanis. Turbin Pelton untuk pembangkit skala besar
membutuhkan head lebih kurang 150 meter tetapi untuk
skala mikro head 30 meter sudah mencukupi. Gambar 2.4
merupakan bentuk dari turbin pelton.
Gambar 2.4 Turbin Pelton
2. Turbin Turgo
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
15/46
Turbin turgo dapat beroperasi pada head 30 m s/d 300 m.
Seperti turbin pelton turbin turgo merupakan turbin impulse, tetapi
sudunya berbeda. Pancaran air dari nozle membentur sudu pada
sudut 20o. Kecepatan putar turbin turgo lebih besar dari turbin
pelton. Akibatnya dimungkinkan transmisi langsung dari turbin ke
generator sehingga menaikkan efisiensi total sekaligus
menurunkan biaya perawatan. Pada Gambar 2.5 menunjukkan
bentuk turbin turgo.
Gambar 2.5 Turbin Turgo
3. Turbin CrossflowTurbin Crossflow merupakan jenis turbin yang dikembangkan
oleh Anthony Michell (Australia), Donat Banki (Hongaria) dan
Fritz Ossberger (Jerman). Michell memperoleh hak paten atas
desainnya pada 1903. Turbin jenis ini pertama-tama diproduksi
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
16/46
oleh perusahaan Weymouth. Turbin ini juga sering disebut sebagai
turbin Ossberger, yang memperoleh hak paten pertama pada 1922.
Perusahaan Ossberger tersebut sampai sekarang masih bertahan
dan merupakan produsen turbin crossflow yang terkemuka di
dunia. Turbin crossflow dapat dioperasikan pada debit 20 liter/s
hingga 10 m3/s dan head antara 1 m s/d 200 m. Turbin crossflow
menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan
lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu
sehingga terjadi konversi energi kinetik menjadi energi mekanis.
Air mengalir keluar membentur sudu dan memberikan energinya
(lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan
turbin. Runner turbin dibuat dari beberapa sudu yang dipasang
pada sepasang piringan paralel. Gambar 2.6 merupakan bentuk
turbin crossflow.
Gambar 2.6 Turbin crossflow
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
17/46
Pemakaian jenis Turbin Cross-Flow lebih menguntungkan
dibanding dengan pengunaan kincir air maupun jenis turbin mikro
hidro lainnya. Penggunaan turbin ini untuk daya yang sama dapat
menghemat biaya pembuatan penggerak mula sampai 50 % dari
penggunaan kincir air dengan bahan yang sama. Penghematan ini
dapat dicapai karena ukuran Turbin Cross-Flow lebih kecil dan
lebih kompak dibanding kincir air. Diameter kincir air yakni roda
jalan atau runnernya biasanya 2 meter ke atas, tetapi diameter
Turbin Cross-Flow dapat dibuat hanya 20 cm saja sehingga bahan-
bahan yang dibutuhkan jauh lebih sedikit, itulah sebabnya bisa
lebih murah.
Dari kesederhanaannya jika dibandingkan dengan jenis turbin
lain, maka Turbin Cross-Flow yang paling sederhana. Sudu-sudu
Turbin Pelton misalnya, bentuknya sangat pelik sehigga
pembuatannya harus dituang. Demikian juga runner Turbin
Francis, Kaplan dan Propeller pembuatannya harus melalui proses
pengecoran/tuang. Tetapi runner Turbin Cross Flow dapat dibuat
dari material baja sedang (mild steel) seperti ST.37, dibentuk
dingin kemudian dirakit dengan konstruksi las. Demikian juga
komponen-komponen lainnya dari turbin ini semuanya dapat
dibuat di bengkel-bengkel umum dengan peralatan pokok mesin
las listrik, mesin bor, mesin gerinda meja, bubut dan peralatan
kerja bangku, itu sudah cukup.
Dari kesederhanaannya itulah maka Turbin Cross-Flow dapat
dikelompokan sebagai teknologi tepat guna yang
pengembangannya di masyarakat pedesaan memiliki prospek
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
18/46
cerah karena pengaruh keunggulannya sesuai dengan kemampuan
dan harapan masyarakat.
2. Turbin ReaksiSudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang
menyebabkan terjadinya penurunan tekanan air selama melalui sudu.
Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner
(bagian turbin yang berputar) dapat berputar. Turbin yang bekerja
berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin reaksi. Runner
turbin reaksi sepenuhnya tercelup dalam air dan berada dalam rumah
turbin.
1. Turbin FrancisTurbin francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin
dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan
air bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin Francis
menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air
masuk secara tangensial. Sudu pengarah pada turbin Francis dapat
merupakan suatu sudu pengarah yang tetap ataupun sudu pengarah
yang dapat diatur sudutnya. Untuk penggunaan pada berbagai
kondisi aliran air penggunaan sudu pengarah yang dapat diatur
merupakan pilihan yang tepat. Gambar 2.7 menunjukkan sketsa
dari turbin francais.
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
19/46
Gambar 2.7 Sketsa turbin francis
2. Turbin Kaplan & PropellerTurbin kaplan dan propeller merupakan turbin reaksi aliran
aksial. Turbin ini tersusun dari propeller seperti pada perahu.
Propeller tersebut biasanya mempunyai tiga hingga enam sudu.
Gambar 2.8 merupakan bentuk dari turbin Kaplan.
Gambar 2.8 Turbin Kaplan
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
20/46
Pemilihan Turbin
Daerah aplikasi berbagai jenis turbin air relative spesifik. Pada beberapa
daerah operasi memungkinkan digunakan beberapa jenis turbin. Pemilihan
jenis turbin pada daerah operasi yang overlaping ini memerlukan perhitungan
yang lebih mendalam. Pada dasarnya daerah kerja operasi turbin menurut
Keller dikelompokkan menjadi :
Low head power plant Medium head power plant High head power plant
Tabel 2.2 merupakan daerah operasi turbin.
Jenis Turbin Variasi Head
(m)
Kaplan dan Propeller 2
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
21/46
Pemilihan jenis turbin dapat ditentukan berdasarkan kelebihan dan
kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk suatu desain yang sangat
spesifik. Pada tahap awal, pemilihan jenis turbin dapat diperhitungkan dengan
mempertimbangkan parameter-parameter khusus yang mempengaruhi sistem
operasi turbin, yaitu :
Faktor tinggi jatuhan air efektif (Net Head) dan debit yang akan dimanfaatkan untukoperasi turbin merupakan faktor utama yang mempengaruhi pemilihan jenis turbin,
sebagai contoh : turbin pelton efektif untuk operasi pada head tinggi, sementara turbin
propeller sangat efektif beroperasi pada head rendah.
Faktor daya (power) yang diinginkan berkaitan dengan head dan debit yang tersedia. Kecepatan (putaran) turbin yang akan ditransmisikan ke generator. Sebagai contoh
untuk sistem transmisi direct couple antara generator dengan turbin pada head rendah,
sebuah turbin reaksi (propeller) dapat mencapai putaran yang diinginkan, sementara
turbin pelton dan crossflow berputar sangat lambat (low speed) yang akan
menyebabkan sistem tidak beroperasi.
Ketiga faktor di atas seringkali diekspresikan sebagai "kecepatan spesifik,
Ns", yang didefinisikan dengan formula :
Ns=N . 6H5/4(rpm) (2.14)
Dimana :
Ns = kecepatan spesifik
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
22/46
N = kecepatan putaran turbin (rpm)
P = maksimum turbin output (kW)
H = head efektif (m)
Output turbin dihitung dengan formula :
P=9.81 x x Q x H x turbin(2.15)
Dimana :
P = daya turbin (kW)
Q = debit air (m3/s)
H = efektif head (m)
turbin= efisiensi turbin
= 0.8 - 0.85 untuk turbin pelton
= 0.8 - 0.9 untuk turbin francis
= 0.7 - 0.8 untuk turbin crossflow
= 0.8 - 0.9 untuk turbin propeller/Kaplan
Kecepatan spesifik setiap turbin memiliki kisaran (range) tertentu
berdasarkan data eksperimen. Kisaran kecepatan spesifik beberapa turbin air
ditunjukkan pada Tabel dibawah ini:
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
23/46
Tabel 2.3 Kecepatan spesifik beberapa turbin
Turbin Pelton 12 Ns 25
Turbin Francis 60 Ns 300
Turbin Crossflow 40 Ns 200
Turbin Propeller 250 Ns 1000
Dengan mengetahui kecepatan spesifik turbin maka perencanaan dan
pemilihan jenis turbin akan menjadi lebih mudah. Dengan mengetahui besaran
kecepatan spesifik maka dimensi dasar turbin dapat diestimasi (diperkirakan).
Pada Gambar 2.9 menunjukkan diagram aplikasai berbagai jenis turbin.
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
24/46
Gambar 2.9 Diagram aplikasi berbagai jenis turbin (head vs debit)
Effisiensi Turbin Air
Effisiensi turbin air dapat dibedakan menjadi dua macam :
1. Hydraulic Effisiensi2. Mechanical Effisiensi
Hydraulic Effisiensi
Hydraulic Effisiensi adalah perbandingan antara head
sesungguhnya dengan head teoritis. Head sesungguhnya ternyata lebih
kecil daripada head teoritis. Hal ini disebabkan karena adanya losses
dalam aliran air selama melewati turbin, misalnya : karena bergesekan
selama melewati saluran, karena adanya variasi penampang aliran dan
sebagainya.
Dalam bentuk rumus umum dapat dinyatakan :
h=HhH(2.16)
dimana :
h = hydraulic effisiensi
Hh = hydraulic head (actual head)
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
25/46
H = head teoritis
Mechanical Effisiensi
Mechanical Effisiensi adalah perbandingan antara daya effective
output dengan daya hydraulic yang dihasilkan secara teoritis. Daya
effective output lebih kecil daripada daya hydraulic output karena
adanya kerugian akibat gesekan antara sudu dengan air di
sekelilingnya, akibat adanya gesekan antara poros dan bantalan turbin.
Mechanical Effisiensi dapat dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut :
m=NefNh(2.17)
dimana :
m = mechanical effisiensi
Nef = daya effective turbin (HP)
Nh = daya hydraulic (HP)
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
26/46
2. Transmisi MekanikTransmisi mekanik terdiri : pulley turbin, flat belt, plummer block,
flexible couplings dan pulley generator. Pulley dikuncikan pada poros dengan
keyway (spi). Pulley berefungsi untuk menaikkan putaran (speed reducer)
sehingga putaran generator sesuai dengan putaran daerah kerjanya. Belt
berfungsi untuk mentransmisikan daya poros turbin ke poros generator. Belt
harus cukup tegang sesuai dengan jenis dan ukurannya. Belt dikencangkan oleh
baut penarik pada chasis generator. Belt yang kendor akan menyebabkan slip,
sementara belt yang terlalu kencang akan cepat merusakkan bearing turbin atau
bearing plummer block.
3. PERALATAN ELEKTRIKALPeralatan Elektrikal meliputi Generator Sinkrun dan Jaringan Distribusi.
1. Generator SinkrunGenerator sinkrun merupakan mesin listrik arus bolak-balik yang berfungsi
untuk merubah energi mekanik dalam membentuk putaran menjadi energi listrik
arus bolak-balik. Generator sinkron mempunyai dua bagian pokok, yaitu bagian
stator atau bagian dari generator sinkron yang tidak bergerak dan bagian rotor
atau bagian generator sinkron yang berputar atau bergerak. Pada generator
sinkron yang berukuran besar, bagian stator dipergunakan sebagai tempat belitan
medan magnet.
Prinsip dasar Generator Sinkrun
Generator sinkron bekerja berdasarkan prinsip elektromagnetik.
Generator sinkron mempunyai belitan jangkar yang merupakan elemen
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
27/46
diam pada stator dan belitan eksitesi itu dimagnetisasikan oleh arus searah
yang dipasok oleh sumber arus searah dari luar atau dari generator itu
sendiri dengan jalan mengambil sebagian arus yang keluar dari stator lalu
diserahkan sebagai penguat.
Jika stator generator sinkron diputar pada suatu kecepatan tertentu
yang disebut dengan putaran sinkron, belitan medan magnet pada rotor
tersebut dialiri arus searah, sehingga menghasilkan fluksi yang turut
berputar dan memotong belitan jangkar yang terdapat pada bagian stator.
Akibat adanya perubahan fluksi persatuan waktu yang dirasakan oleh
belitan jangkar, maka pada belitan jangkar akan terjadi tegangan induksi.
Konstruksi Generator Sinkrun
Pada dasarnya konstruksi dari generator sinkron adalah sama dengan
konstruksi motor sinkron, dan secara umum biasa disebut mesin sinkron.
Ada dua struktur kumparan pada mesin sinkron yang merupakan dasar
kerja dari mesin tersebut, yaitu kumparan yang mengalirkan penguatan DC
(membangkitkan medan magnet, biasa disebut sistem eksitasi) dan sebuah
kumparan (biasa disebut jangkar) tempat dibangkitnya GGL arus bolak
balik arus bola-balik.
Hampir semua mesin sinkron mempunyai belitan GGL berupa stator
yang diam dan struktur medan magnit berputar sebagai rotor. Kumparan
DC pada struktur medan yang berputar dihubungkan pada sumber DC luar
melaui slipring dan sikat arang.
Suatu generator sinkron secara umum terdiri dari :
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
28/46
1. Stator adalah bagian dari mesin yang diam dan berbentuk silinder2. Rotor adalah bagian dari mesin yang berputar juga berbentuk silinder3. Celah udara adalah ruangan antara stator dan rotor
1. StatorSecara umum stator terdiri dari kerangka stator, inti stator
dan slot.
a. Rangka StatorRangka stator berfungsi sebagai tempat melekatnya
stamping jangkar dan kumparan jangkar. Pada rangka stator
terdapat lubang pendingin dimana udara dan gas pendingin
disirkulasikan. Rangka stator biasanya dibuat dari besi
campuran baja atau plat baja giling yang dibentuk sedemikian
rupa sehingga diperoleh rangka yang sesuai dengan kebutuhan.
b. Inti StatorInti stator melekat pada rangka stator dimana inti ini
terbuat dari laminasi-laminasi besi khusus atau campuran baja.
Hal ini diperbuat untuk memperkecil rugi arus Eddy. Tiap
laminasi diberi isolasi dan diantaranya dibentuk celah sebagai
tempat aliran udara.
c. Slot
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
29/46
Slot adalah tempat konduktor berada yang letaknya pada
bagian dalam sepanjang keliling stator. Bentuk slot ada 3 yaitu
Slot Terbuka, Slot Setengah Terbuka, Slot Tertutup.
2. RotorSebagai tempat belitan penguat yang membentuk
kemagnetan listrik kutub Utara-Selatan pada inti rotor. Ada 2
macam bentuk rotor, yaitu :
a. Rotor kutub menonjol (Salient Pole Rotor)Rotor tipe ini mempunyai kutub yang jumlahnya banyak.
Kumparan dibelitkan pada tangkai kutub, dimana kutub-kutub
diberi laminasi untuk mengurangi panas yang ditimbulkan oleh
arus Eddy, kumparan-kumparan medannya terdiri dari bilah
tembaga persegi. Kutub menonjol ditandai dengan rotor
berdiameter besar dan panjang sumbunya pendek.
Gambar 2.10 menunjukkan bentuk rotor kutub menonjol.
Gambar 2.10 Rotor kutub menonjol
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
30/46
b. Rotor kutub tak menonjol (Rotor Silinder)Rotor tipe ini dibuat dari plat baja berbentuk silinder yang
mempunyai sejumlah slot sebagai tempat kumparan. Karena
adanya slot-slot dan juga kumparan medan yang terletak pada
rotor maka jumlah kutub pun sedikit yang dapat dibuat.
Rotor ini biasanya berdiameter kecil dan sumbunya
sangat panjang. Konstruksi ini memberikan keseimbangan
mekanis yang lebih baik karena rugi-rugi anginnya lebih kecil
dibandingkan rotor kutub menonjol (salient pole rotor).
Gambar 2.11 merupakan bentuk rotor kutub silinder.
Gambar 2.11 Rotor kutub silinder
Prinsip Kerja Generator Sinkrun
Prinsip kerja generator sinkron berdasarkan induksi elektromagnetik.
Setelah rotor diputar oleh penggerak mula (prime mover), dengan demikian
kutub-kutub yang ada pada rotor akan berputar. Jika kumparan kutub diberi
arus searah maka pada permukaan kutub akan timbul medan magnet (garis-
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
31/46
garis gaya fluks) yang berputar, kecepatannya sama dengan putaran kutub.
Generator sinkron berdasarkan induksi elektromagnetik. Setelah rotor
diputar oleh penggerak mula (prime mover), dengan demikian kutub-kutub
yang ada pada rotor akan berputar. Jika kumparan kutub diberi arus searah
maka pada permukaan kutub akan timbul medan magnet (garis-garis gaya
fluks) yang berputar, kecepatannya sama dengan putaran kutub.
Garis-garis gaya fluks yang berputar tersebut akan memotong
kumparan jangkar distator, sehingga menimbulkanEMF atau GGL atau
tegangan induksi, yang besarnya :
E=-Nddt(2.18)
Kecepatan Putaran Generator Sinkrun
Kecepatan putaran suatu generator sinkron tergantung kepada
penggerak mulanya, Seperti pada pembangkit listrik tenaga air (PLTA),
penggerak mulanya berupa turbin. Jadi apabila putaran turbinnya tinggi,
maka putaran pada generator juga akan tinggi. Dan jika sebaliknya, jika
putaran turbin rendah maka putaran pada generator juga akan rendah.
Putaran pada generator selalu dijaga konstan agar frekuensi dan tegangan
yang dihasilkan generator sinkron tetap konstan. Untuk menentukan
besarnya frekuensi yang dihasilkan oleh generator dapat dicari berdasarkan
besarnya jumlah putaran dan banyaknya jumlah pasang kutub pada
generator sinkron, sehingga diperoleh hubungan :
F=P.n120 (2.19)
Dimana :
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
32/46
F = frekuensi listrik (Hz)
P = jumlah kutub pada rotor
n = kecepatan putaran rotor (rpm)
Umumnya frekuensi listrik yang dihasilkan suatu generator sinkron di
Indonesia 50 Hz. Ini berarti untuk generator sinkron yang mempuyai satu
pasang kutub diperlukan sebanyak 25 putaran setiap detik atau sama
dengan 60 x 25 = 1500 putaran per menit.
Untuk menjaga frekuensi yang dihasilkan generator sinkron sebesar
50 Hz dan untuk generator sinkron yang mempunyai jumlah kutub pada
rotornya lebih dari satu pasang maka jumlah putarannya ini disesuaikan
dengan persamaan di atas.
Kecepatan putaran juga sangat berpengaruh terhadap tegangan yang
dihasilkan generator sinkron. Jika putarannya turun, maka tegangan
generator sinkron juga akan turun dan apabila putarannya bertambah maka
akan mengakibatkan bertambahnya tegangan yang dihasilkan oleh
generator. Jadi jika putaran generator sinkron bertambah maka akan
mengakibatkan bertambahnya kemampuan pembangkitan daya dari
generator sinkron. Tetapi biasanya dalam pengoperasiannya jumlah putaran
generator sinkron dijaga konstan dan yang diatur biasanya adalah arus
penguat medannya.
Daya yang dihasilkan Generator Sinkrun
Generator untuk pembangkit listrik tenaga air skala piko
menggunakan generator sinkron 1 phasa. Generator ini memiliki kecepatan
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
33/46
rata-rata antara 701500 rpm. Daya yang dihasilkan oleh generator 1
phasa dihitung dengan persamaan :
P=V.I.cos (2.20)
Dimana :
P = daya yang dihasilkan generator (watt)
V = tegangan terminal generator (volt)
I = arus (ampere)
cos = faktor daya
2. Jaringan Distribusi
Jaringan distribusi terdiri dari kawat penghantar, tiang, isolator dan
transformator. Jaringan tersebut dapat menggunakan kawat penghantar berbahan
aluminium atau bahan campuran lain. Pada jaringan distribusi tegangan rendah
biasanya digunakan kawat penghantar berisolasi. Tiang pada saluran distribusi
dapat berupa tiang baja, beton atau kayu. Isolator digunakan untuk memisahkan
bagian-bagian yang aktif atau bertegangan jika penghantar yang digunakan
merupakan konduktor tanpa isolasi.
a. Penghantar
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
34/46
Jaringan distribusi dapat menggunakan kawat penghantar jenis ACSR
(Aluminium Conductor Steel Reinforced), tembaga atau bahan campuran
antara aluminium dan tembaga. Ukuran kawat penghantar dipilih berdasarkan
faktor ekonomi, arus beban dan jatuh tegangan yang dapat ditimbulkan serta
faktor keamanan pendistribusian daya listrik. Rugi-rugi daya dalam saluran
satu phasa dapat dihitung dengan persamaan di bawah ini :
Ploss=I2 x L x ((RP/km)+(RN/km)) (2.21)
Dimana :
Ploss = Daya rugi dalam saluran (watt)
I = Arus beban (ampere)
L = Panjang penghantar (km)
RP/km = Tahanan kabel phasa per km (/km)
RN/km = Tahanan kabel netral per km (/km)
Efisiensi saluran dihitung dengan persamaan di bawah ini :
=PoutPin x 100%(2.22)
Dimana :
= efisiensi saluran
Pout = Daya penerima (watt)
Pin = Daya pengirim (watt)
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
35/46
Tegangan jatuh pada saluran satu phasa dapat dihitung dengan persamaan
di bawah ini :
Vd = 2 x I x L x (R/km cos + X/km sin )(2.23)
Dimana :
Vd = Tegangan jatuh satu phasa (volt)
I = Arus beban satu phasa (ampere)
L= Panjang penghantar (km)
R/km = Tahanan penghantar per km (/km)
X/km = Reaktans penghantar per km (/km)
Sedangkan besar tegangan ujung penerima dapat dihitung dengan
persamaan di bawah ini :
Vpenerima = VsumberVd (2.24)
Dimana :
Vpenerima = tegangan pada ujung penerima (volt)
Vsumber = tegangan pada sumber (volt)
Vd = tegangan jatuh (volt)
Untuk menghitung persen jatuh tegangan pada saluran dapat digunakan
persamaan berikut ini :
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
36/46
%Vd=Vrnl-VrflVrfl x 100%(2.25)
b. TiangJenis tiang yang digunakan pada jaringan distribusi antara lain adalah :
Tiang baja Tiang beton Tiang kayu
Diantara ketiga jenis tiang tersebut yang paling sering digunakan adalah
tiang beton karena tidak memerlukan biaya pemeliharaan, sedangkan tiang
kayu dan baja membutuhkan biaya pemeliharaan yang besar seperti
pengecatan ulang.
5. Head LossesPerubahan tekanan dalam aliran fluida terjadi karena adanya perubahan
ketinggian, perubahan kecepatan akibat perubahan penampang dan gesekan fluida. Pada
aliran tanpa gesekan perubahan tekanan dapat dianalisa dengan persamaan Bernoulli yang
memperhitungkan perubahan tekanan ke dalam perubahan ketinggian dan perubahan
kecepatan. Sehingga perhatian utama dalam menganalisa kondisi aliran nyata adalah
pengaruh dari gesekan. Gesekan akan menimbulkan penurunan tekanan atau kehilangan
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
37/46
tekanan dibandingkan dengan aliran tanpa gesekan. Berdasarkan lokasi timbulnya
kehilangan, secara umum kehilangan tekanan akibat gesekan atau kerugian ini dapat
digolongkan menjadi 2 yaitu: kerugian mayor dan kerugian minor.
Kerugian mayor adalah kehilangan tekanan akibat gesekan aliran fluida pada
system aliran penampang tetap atau konstan. Kerugian mayor ini terjadi pada sebagian
besar penampang sistem aliran makanya dipergunakan istilah mayor. Sedangkan
kerugian minor adalah kehilangan tekanan akibat gesekan yang terjadi pada katup-katup,
sambungan T, sambungan L dan pada penampang yang tidak konstan. Kerugian minor
meliputi sebagian kecil penampang sistem aliran, sehingga dipergunakan istilah minor.
Kerugian ini untuk selanjutnya akan disebutkan sebagai head loss.
Istilah Head Loss muncul sejak diawalinya percobaan-percobaan hidrolika abad
ke sembilan belas, yang sama dengan energi persatuan berat fluida. Namun perlu diingat
bahwa arti fisik dari head loss adalah kehilangan energi mekanik persatuan massa fluida.
Sehingga satuan head loss adalah satuan panjang yang setara dengan satu satuan energi
yang dibutuhkan untuk memindahkan satu satuan massa fluida setinggi satu satuan
panjang yang bersesuaian.
Untuk menentukan faktor gesekan (f ) dapat diperoleh dari
diagram moody dengan terlebih dahulu mengetahui bilanganReynold ( Re) dimana:
Re=Vd(2.26)
Dengan :
Re =Reynold number
= Viskositas kinematik, dimana harganya 1.02 x 10-6m2/s untuk tekanan 1
atm pada suhu 200C
V = kecepatan aliran masuk pipa (m/s)
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
38/46
d = Diameter pipa (m)
Berdasarkan percobaan aliran di dalam pipa, Reynolds menetapkan bahwa untuk
angka Reynolds di bawah 2000, gangguan aliran dapat diredam oleh kekentalan zat cair
maka disebut aliran laminar. Aliran akan menjadi turbulen apabila angka Reynolds lebih
besar dari 4000. Apabila angka Reynolds berada di antara kedua nilai tersebut (2000 < Re
< 4000) disebut aliran transisi. Angka Reynolds pada kedua nilai di atas (Re = 2000 dan
Re = 4000) disebut dengan batas kritis bawah dan atas.
1. Head Loses MayorDengan mempergunakan persamaan keseimbangan energi dan asumsi aliran
berkembang penuh (fully developed) sehingga koefisien energi kinetik 1 = 2 dan
penampang konstan maka :
p1-p2=gz2-z1+hl(2.27)
di mana :
hl: head loss mayor (m/s2)
Jika pipa horisontal, maka z2= z1, maka :
p1-p2= h1atau P/ = h1(2.28)
Jadi head loss mayor dapat dinyatakan sebagai kerugian tekanan aliran fluida
berkembang penuh melalui pipa penampang konstan.
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
39/46
Untuk aliran laminer , berkembang penuh, pada pipa horisontal, penurunan
tekanan dapat dihitung secara analitis, diperoleh :
p=128LQD4= 128LV(D24)D4=32LDVD(2.29)
dimana :
= kekentalan atau viskositas fluida
sehingga dengan memasukkan konsep angka Reynold maka head loss menjadi :
hlmayor = 32LDVD= LDV22 64VD= 64ReLDV22(2.30)
Untuk aliran turbulen, penurunan tekanan tidak dapat dihitung secara analitis
karena pengaruh turbulensi yang menimbulkan perubahan keacakan sifat fluida.
Perubahan sifat fluida yang acak tersebut belum dapat didekati dengan fungsi
matematis yang ada saat ini. Perhitungan head loss didasarkan pada hasil percobaan
dan analisa dimensi. Penurunan tekanan untuk aliran turbulen adalah fungsi dari
angka Reynold, Re, perbandingan panjang dan diameter pipa, L/D serta kekasaran
relatif pipa, e/D.
Head loss mayor dihitung dari persamaan Darcy-Weisbach :
hlmayor= fLDV22g(2.31)
dimana :
hlmayor= kerugian head karena gesekan (m)
f= Koefisien gesekan
L = Panjang pipa (m)
D = Diameter pipa (m)
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
40/46
V= kecepatan aliran masuk pipa (m/s)
g = Percepatan grafitasi (m/s2)
Dengan menggunakan hasil percobaan dari L.F. Moody yang memperkenalkan
Diagram Moody, yaitu diagram koefisien gesek fungsi angka Reynold dan
kekasaran relative pipa. Diagram Moody ditampilkan pada Gambar 2.12 berikut.
Gambar. 2.12. Diagram Moody
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
41/46
Nilai kekasaran relatif pipa merupakan fungsi diameter pipa dan bahan pipa
dapat ditentukan secara empiris dari grafik pada tabel 2.4 dibawah ini.
Pipe Material Equivalent Roughness,
(ft)
HazenWilliams
Coefficient, C
Brass, copper, aluminium 3.3 x 10- 140
PVC, plastic 5 x 10- 150
Cast Iron
New 8.0 x 10- 130
Old - 100
Galvanized iron 5.0 x 10- 120
Asphalted iron 4.0 x 10- -
Wrought iron 1.5 x 10- -
Commercial and welded
steel
1.5 x 10- 120
Riveted steel 60.0 x 10- 110
Concrete 40.0 x 10- 130
Wood stave 20.0 x 10- 120
Tabel 2.4. Nilai kekasaran dinding untuk berbagai pipa komersil
Diagram Moody telah digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
aliranfluida di dalam pipa dengan menggunakan faktor gesekan pipa (f) dari rumus
DarcyWeisbach. Untuk dapat menentukan besarnya nilaif dari diagram Moody
harus diketahui besarnya bilangan Reynolds dan perbandingan antara kekasaran
dinding pipa dengan diameter pipa tersebut (D). Nilai kekasaran dinding pipa
diberikan pada Tabel 2. 1. Untuk aliran laminar dimana bilangan Reynold kurang
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
42/46
dari 2000, faktor gesekan dihubungkan dengan bilangan Reynold, dinyatakan
dengan rumus:
f=64Re(2.32)
Untuk aliran turbulen dimana bilangan Reynold lebih besar dari 4000, maka
hubungan antara bilangan Reynold, faktor gesekan dan kekasaran relative menjadi
lebih kompleks.
Faktor gesekan untuk aliran turbulen dalam pipa didapatkan dari hasil eksperimen,
antara lain:
1. Untuk daerah complete roughness, rough pipesyaitu :1f= -2,0log3.7 d(2.33)
2. Untuk pipa halus, hubungan antara bilangan Reynold dan factor gesekan dirumuskansebagai:
a. Blasius : f=0,3164Re0,25(2.34)untuk Re = 4000
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
43/46
4. Untuk pipa antara kasar dan halus atau dikenal dengan daerah transisi yaitu:CorelbrookWhite : 1f=-2log(d3.7+ 2.51Ref)(2.37)
2. Head Loses MinorBesarnya kerugian akibat adanya kelengkapan pipa dapat diperoleh dengan
persamaan (Ram S. Gupta,1989) :
hl minor= nKV22g(2.38)
Dimana :
hl minor= kerugian head akibat kelengkapan pipa spanjang jalur pipa isap
n = jumlah kelengkapan pipa
K = koefisien kerugian akibat kelengkapan pipa
Besarnya nilai koefisien kerugian minor untuk beberapa kelengkapan pipa dapat
dilihat pada Tabel berikut.
Item Loss Coefficient, K
Entrance loss from tank to pipe
Flush connection 0.5
Projecting connection 1.0
Exit loss from pipe to tank 1.0
Sudden contraction ( R Sock)
2 1 0.05
1 0.08
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
44/46
0.135
d1/d2 = 2 0.37
d1/d2 = 4 0.45
d1/d2 = 10 0.48
Sudden enlargement
d1/d2 = 2 0.54
d1/d2 = 4 0.82
d1/d2 = 10 0.90
Fittings
90 bendscrewed 0.5-0.9
90 bendflanged 0.2-0.3
Tee 1.5-1.8
Gate valve (open) 0.19
Check valve (open) 3.00
Stop Kran (Glove valve open) 7.80
Butterfly valve (open) 0.30
Socket 0.04
Tabel 2. 5 Nilai koefisien kerugian untuk beberapa kelengkapan pipa
Head losses total didapat dari :
hl total= hl mayor+ hl minor(2.39)
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
45/46
Head efektif (head actual) turbin didapat dari pengurangan Head Statis turbin
terhadap Head losses total,
HT
= H -Hltotal
(2.40)
5/27/2018 Per en Canaan Plt Mh
46/46
Edi Suryanto
02.2008.1.07844
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
Top Related