PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA
SISWA KELAS V SDN NANGGULAN MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Muhammad Yusuf Arrofiq
NIM: 121134225
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ARTIKEL
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA
KELAS V SDN NANGGULAN MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
Oleh:
Muhammad Yusuf Arrofiq
NIM: 121134225
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
(Drs. YB. Adimassana, M.A.) Tanggal September 2018
Pembimbing II
(Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc.) Tanggal September 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA
KELAS V SDN NANGGULAN MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Muhammad Yusuf Arrofiq
NIM: 121134225
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. ........................
Sekretaris : Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. ........................
Anggota 1 : Drs. YB. Adimassana, M.A. ........................
Anggota 2 : Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc. ........................
Anggota 3 : ........................
Yogyakarta,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Allah SWT yang telah membimbing, melindungi dan mengisnpirasi saya
selama perjalanan hidup saya.
2. Ayah dan Ibuku tercinta yang telah memberi semangat, menginspirasi saya,
dan mendukung saya secara moral dan material selama ini.
3. Kepada teman-teman mahasiswa kelas E S1 PGSD angkatan 2012
terimakasih atas persahabatan, semangat, dan telah membantu saya selama
kita kuliah bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Orang bijak adalah orang yang menghargai waktu, orang sukses adalah
orang yang bisa memanfaatkan waktu. ”
” Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, Hari esok harus lebih
baik daripada hari ini. ”
” Sebaik-baik ilmu adalah pengalaman seseorang, bukan hanya teori
belaka”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 06 Desember 2018
Penulis
Muhammad Yusuf Arrofiq
121134225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Muhammad Yusuf Arrofiq
NIM :121134225
Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang
berjudul: PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA
SISWA KELAS V SDN NANGGULAN MELALUI PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan
demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 06 Desember 2018
Yang menyatakan
Muhammad Yusuf Arrofiq
121134225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA
SISWA KELAS V SDN NANGGULAN MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
Muhammad Yusuf Arrofiq
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan dan prestasi
belajar siswa kelas VB SDN Nanggulan. Penelitian bertujuan untuk: (1)
mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan belajar dan prestasi belajar IPA
siswa Kelas VB SDN Nanggulan tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD; (2) meningkatkan keaktifan belajar
dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD; dan (3) meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri
dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan
refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VB SDN Nanggulan, tahun
pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa. Objek penelitian adalah
peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA tentang
Penyesuaian Hewan dan Tumbuhan. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan
observasi, kuesioner dan tes tertulis. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) upaya peningkatan keaktifan dan
prestasi belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD melalui langkah-langkah sebagai berikut: penyampaian tujuan dan
motivasi, pembagian kelompok, penyampaian materi, kerja kelompok, kuis, dan
penghargaan; (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini tampak pada peningkatan skor dari
kondisi awal 49,34 (rendah) menjadi 78,51 (tinggi) pada siklus I, kemudian pada
siklus II meningkat menjadi 83,19 (tinggi); (3) penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini tampak
pada peningkatan nilai rata-rata ulangan dari kondisi awal 58,63 dengan
persentase ketuntasan belajar (30,30%) meningkat menjadi 65 dengan persentase
ketuntasan belajar (46,88%) pada siklus I, kemudian menjadi 80 dengan persentase
ketuntasan belajar (71,88%) pada siklus II.
Kata Kunci: Keaktifan belajar, Prestasi belajar, Model pembelajaran kooperatif
tipe STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE INCREASE OF ACTIVE INVOLVEMENT AND LEARNING
ACHIEVEMENT FOR GRADE V STUDENTS OF ELEMENTARY
SCHOOL NANGGULAN APPLYNG THE MODEL
COOPERATIVE LEARNING STAD TYPE
Muhammad Yusuf Arrofiq
Sanata Dharma University
2018
This research is formed the background of active and learning achievement
in class VB Nanggulan Elementery School. The aims of this research was (1)
describe the effort to improve active involvement and science class subject
learning achievement using the model of cooperative learning STAD type; (2)
increased the applying of cooperative learning STAD type is able to increase
activeness in science class subject; and (3) increased the applying model of
cooperative learning STAD type can improve their performance study in science
class subject on student class VB Nanggulan School year 2015/2016.
This research is a Classroom Action Research (CAR) consists of two
cycles. Each cycle consists of plan, action, observation, and reflection. The
subject of this research is the five grade students of SD Negeri Nanggulan, in
academic year 2015/2016 consists of 32 students. The object of this research is
activeness and learning achievement in science subject about adaptation of plant
and animal. The technique of data collection are observation, interview and
written test. The technique of analysis is descriptive analysis.
The results showed: (1) efforts to increase the activity and learning
achievement by implementing cooperative learning model STAD has done well
through the steps as follows: the delivery of goals and motivation, the distribution
group, delivery of material, group work, quizzes, and reward ; (2) The applying of
cooperative learning model STAD can improve students'learning activeness. This
is evident in the increase in score from baseline 49,34 (low) to 78,51 (high) in the
first cycle, then on the second cycle increased to 83,19 (high); (3) the applying of
cooperative learning model STAD can improve student achievement. This is
evident in the increase in the average value of 58,63 replicates in the initial
conditions with learning completeness percentage (30,30%) rising to 65 with
learning completeness percentage (46,88%) in the first cycle, then becomes 80
with learning completeness percentage (71,88%) in the second cycle.
Keywords: Active Involvement, Learning Achievement, The Model Cooperative
Learning STAD Type
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat,
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan
Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., Mp.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Y.B. Adimassana, M.A., selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang
penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing
II, yang telah memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta
bimbingannya yang sangat berguna selama penelitian ini.
6. Sri Rahayu, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Nanggulan yang memberikan
ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas.
7. Siswa kelas VB SDN Nanggulan yang telah bersedia menjadi subjek dalam
penelitian ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima
sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti
lain.
Yogyakarta, 6 Desember 2018
Yang menyatakan
Muhammad Yusuf Arrofiq
121134225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ................................................................................................ 5
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................................. 5
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................. 6
1.6 Definisi Operasional .......................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 9
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................... 9
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................................... 34
2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................................ 37
2.4 Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 38
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 38
3.2 Setting Penelitian ..................................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3.3 Rencana Tindakan .................................................................................... 43
3.4 Rencana Setiap Siklus.............................................................................. 42
3.5 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 48
3.6 Instrumen Penelitian ................................................................................ 52
3.7 Teknik Pengujian Instrumen .................................................................... 59
3.8 Validasi Data ............................................................................................ 59
3.9 Teknik Analisis Data ................................................................................ 67
3.10 Kriteria Keberhasilan ............................................................................. 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 70
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 70
4.2 Pembahasan ............................................................................................. 88
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 103
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 103
5.2 Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 104
5.2 Saran ........................................................................................................ 104
DAFTAR REFERENSI ................................................................................. 105
LAMPIRAN .................................................................................................... 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Peta Literatur Penelitian yang Relevan ............................. 36
Gambar 2.2 Bagan Peta Literatur Kerangka Berpikir ...................................... 38
Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Model Kemmis & Mc.Taggart ...................... 41
Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Keaktifan Belajar ..................................... 96
Gambar 4.2 Diagram Peningkatan Prestasi Belajar ......................................... 99
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Prestasi Belajar .......................................... 100
Gambar 4.4 Diagram Nilai Tertinggi dan Terendah ........................................ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Fase Pembelajaran STAD ................................................................ 30
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pengamatan Keaktifan Belajar .......................................... 52
Tabel 3.2 Lembar Observasi Keaktifan Belajar Siswa ..................................... 53
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Guru ............................................................... 54
Tabel 3.5 Kisi-kisi Keaktifan Belajar Siswa .................................................... 54
Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar ............................................... 55
Tabel 3.7 Pedoman Penskoran Kuesioner Siswa ............................................. 56
Tabel 3.8 Kriteria Penskoran Keaktifan .......................................................... 57
Tabel 3.9 Kategori Penskoran Keaktifan ......................................................... 57
Tabel 3.10 Tabel Kisi-kisi Soal Siklus I ........................................................... 58
Tabel 3.11 Tabel Kisi-kisi Soal Siklus II ......................................................... 59
Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Validasi ............................................................. 61
Tabel 3.13 Kriteria Validasi .............................................................................. 62
Tabel 3.14 Hasil Perhitungan Keseluruhan Validasi ........................................ 62
Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Siklus I ........................................................... 63
Tabel 3.16 Hasil Validasi Soal Siklus II ........................................................... 64
Tabel 3.17 Kriteria Koefisien Reliabilitas ........................................................ 66
Tabel 3.18 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ................................................. 66
Tabel 3.19 Kriteria Keberhasilan ..................................................................... 68
Tabel 4.1 Skor keaktifan Belajar pada Kondisi Awal ...................................... 71
Tabel 4.2 Hasil Prestasi Belajar pada Kondisi Awal ....................................... 72
Tabel 4.3 Keaktifan Belajar Siklus I ................................................................ 77
Tabel 4.4 Hasil Prestasi Belajar Siklus I ......................................................... 79
Tabel 4.5 Hasil Skor Keaktifan Belajar Siklus II ............................................ 84
Tabel 4.6 Hasil Prestasi Belajar Siklus II ......................................................... 86
Tabel 4.7 Hasil Skor Peningkatan Keaktifan Belajar ...................................... 94
Tabel 4.8 Peningkatan Prestasi Belajar ........................................................... 96
Tabel 4.9 Capaian Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ..................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Ijin Penelitian & Surat Keterangan Penelitian ................................... 107
Lampiran II Silabus, RPP & LKS ................................................................................... 110
Lampiran III Soal Evaluasi I & Soal Evaluasi II ............................................................ 139
Lampiran IV Validasi Lembar Keaktifan &Validasi Perangkat Pembelajaran ............... 153
Lampiran V Data Prestasi Belajar & Keaktifan Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ....... 176
Lampiran VI Hasil Pekerjaan Siswa .............................................................................. 183
Lampiran VII Data Pengamatan &Keaktifan Siswa ...................................................... 193
Lampiran VIII Foto-Foto Penelitian .............................................................................. 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini memuat latar belakang, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, definisi operasional, dan manfaat penelitian.
1.1 Latar Belakang
Sekolah Dasar (SD) merupakan lembaga pendidikan dasar yang bernaung di
bawah Kementerian Pendidikan Nasional dengan mengemban misi dalam
memberikan kontribusi untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Melalui
kegiatan pembelajaran, siswa SD harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan
keterampilan dasar sebagai prasyarat untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan tersebut pada jenjang pendidikan selanjutnya. Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang selalu diajarkan di setiap
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Materi yang diajarkan dalam pelajaran
IPA disesuaikan dengan kemampuan peserta didik pada setiap jenjang
pendidikan. Hal tersebut mencerminkan betapa pentingnya pelajaran IPA dalam
menentukan perkembangan prestasi peserta didik.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu segi pendidikan yang
digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pembelajaran IPA di
SD berorientasi dari berbagai aktifitas yang mendukung terjadinya pemahaman
atas konsep, prinsip, dan prosedur yang berkaitan dengan konteks kehidupan
sehari-hari di luar sekolah, sehingga pembelajaran IPA menjadi bermakna dan
pada akhirnya menjadi proses IPA yang menyenangkan. Kegiatan belajar
mengajar merupakan kegiatan aktif yang dilakukan oleh siswa untuk
membangun pengetahuan dan aktif mencari pengetahuan kemudian
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
mengkonstruksi pengetahuan tersebut dalam pikirannya. Uno (2012:75)
menjelaskan bahwa selama proses kegiatan belajar mengajar di kelas,
semestinya menciptakan suasana siswa yang benar-benar berperan aktif dalam
proses pembelajaran.
Namun kenyataannya, pembelajaran yang berlangsung, guru tidak bisa
membuat peserta didik termotivasi dan senang terhadap pembelajaran. Hal ini
menyebabkan keaktifan belajar siswa rendah. Rendahnya keaktifan belajar siswa
dikarenakan siswa tidak memiliki ketertarikan untuk mengikuti pembelajaran,
karena guru dalam mengajar hanya menggunakan metode ceramah dan latihan
sehingga timbul kebosanan dari peserta didik. Hal ini dilatarbelakangi lemahnya
guru dalam menguasai metode pembelajaran. Rendahnya keaktifan belajar siswa
tentunya akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Prestasi belajar siswa
rendah karena siswa pasif selama mengikuti proses pembelajaran. Siswa tidak
ikut berperan langsung dalam pembelajaran sehingga siswa enggan untuk
bertanya dan menanggapi materi yang disampaikan oleh guru sehingga tingkat
pemahaman yang dimiliki siswa rendah. Hal inilah yang menyebabkan prestasi
belajar siswa akan rendah.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 6 Agustus 2015, selama proses
belajar mengajar di kelas VB SDN Nanggulan pada mata pelajaran IPA keaktifan
belajar siswa masih menjadi permasalahan. Permasalahan yang muncul adalah
siswa tidak terlibat aktif selama pembelajaran. Pada saat pembelajaran siswa
hanya menerima materi yang diberikan guru. Selain itu sebagian siswa bersifat
pasif dalam menerima pelajaran, yaitu siswa hanya duduk, mendengar, mencatat,
dan menghafal materi yang disampaikan oleh guru. Guru juga belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
menggunakan model yang sesuai dengan kondisi siswa kelas VB SDN
Nanggulan, sehingga siswa terlihat kurang antusias selama mengikuti
pembelajaran. Akibat kepasifan siswa dalam kelas mengakibatkan kejenuhan,
kemudian pada akhirnya siswa tidak memperhatikan pelajaran yang sedang
berlangsung, sehingga tujuan pembelajaran utama dalam pembelajaran IPA tidak
tercapai.
Hasil wawancara pada 5 Agustus 2015, guru kelas VB mengatakan bahwa
selama pelajaran berlangsung beberapa siswa tidak memperhatikan penjelasan
guru dan meletakkan kepalanya di atas meja. Siswa terlihat tidak memiliki
semangat untuk mengikuti pembelajaran. Sebagian besar siswa juga tidak
bertanya ketika guru memberikan kesempatan untuk bertanya.Selain itu ketika
guru memberikan tugas kelompok, tidak semua anggota kelompok mengerjakan
hanya beberapa siswa yang ikut mengerjakan tugas kelompok tersebut. Selain
melakukan wawancara dengan guru kelas VB peneliti juga melakukan observasi
untuk melihat keaktifan belajar siswa kelas VB. Observasi dilakukan pada hari
Selasa tanggal 6 Agustus 2015 pukul 07.00-08.10 pada mata pelajaran IPA. Dari
hasil observasi diperoleh hasil bahwa skor keaktifan siswa pada kondisi awal
sebagian besar rendah. Siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah terdapat 17
orang siswa dan 15 orang siswa dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa kelas VB memiliki tingkat keaktifan belajar yang termasuk dalam
kategori rendah.
Keaktifan belajar yang rendah tentunya sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Rendahnya prestasi belajar siswa kelas VB SDN
Nanggulan dapat dibuktikan dengan hasil ulangan harian IPA semester ganjil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tahun 2014/2015, rata-rata nilai ulangan siswa kelas VB tahun pelajaran
2014/2015 termasuk kategori rendah. Hal ini dapat dilihat dengan jumlah siswa
yang belum lulus KKM berjumlah 22, sedangkan yang lulus KKM berjumlah 10
orang siswa, sehingga rata-rata nilai ulangan kelas VB menjadi rendah 58,63
yang mana masih di bawah KKM. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dengan guru kelas VB, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar siswa kelas
VB pada mata pelajaran IPA rendah dalam proses pembelajaran sehingga
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Salah satu solusi untuk mengatasi
permasalahan dalam pembelajaran tersebut adalah dengan menerapkan model
pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions).
Model pembelajaran STAD adalah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
lebih menekankan pada proses kerjasama dalam kelompok. Tahapan dalam
model pembelajaran STAD yaitu: (1) Penyampaian tujuan dan motivasi, (2)
Pembagian kelompok, (3) Presentasi dari guru, (4) Kerja tim, (5) Kuis
(Evaluasi), dan (6) Penghargaan prestasi tim (Rusman, 2013:2015). Penggunaan
model pembelajaran Kooperatif tipe STAD ini diharapkan dapat meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SDN Nanggulan tahun
pelajaran 2015/2016.
Berdasarkan kondisi pembelajaran di kelas VB SDN Nanggulan, maka
dilakukan upaya dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Untuk itu peneliti
akan melakukan penelitian tindakan kelas dan mengambil judul “Peningkatan
Keaktifan dan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas V SDN Nanggulan Melalui
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.2 Batasan Masalah
Untuk mempermudah dalam penelitian maka penulis membatasi masalah
sebagai berikut:
1.2.1 Hanya meneliti siswa kelas VB SDN Nanggulan semester ganjil tahun
pelajaran 2015/2016.
1.2.2 Objek yang diteliti adalah peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA.
1.2.3 Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
1.2.4 Mata pelajaran yang diteliti yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) SK
2.Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan dan KD 3.1
Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu
untuk mempertahankan diri.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut:
1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
mata pelajaran IPA kelas VB di SDN Nanggulan?
1.3.2 Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas VB SDN Nanggulan?
1.3.3 Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SDN Nanggulan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.4.1 Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar
siswa dalam mata pelajaran IPA kelas VB di SDN Nanggulan melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1.4.2 Untuk meningkatkan keaktifan belajar IPA siswa kelas VB SDN
Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1.4.3 Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas VB SDN Nanggulan
melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dalam penelitian ini adalah:
1.5.1 Bagi Siswa
Hasil penelitian digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar
dalam pembelajaran IPA sehingga prestasi belajarnya juga meningkat dan
sebagai modal pengetahuan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
1.5.2 Bagi Guru
Hasil penelitian digunakan sebagai bahan masukan untuk
melaksanakan pembelajaran agar dapat memilih dan menentukan metode
yang tepat dalam pembelajaran IPA dan meningkatkan efisiensi dan
efektifitas pembelajaran.
1.5.3 Bagi Sekolah
Hasil penelitian digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
sehingga akan memudahkan sekolah dalam mewujudkan tercapainya tujuan
pendidikan.
1.5.4 Bagi Peneliti
Hasil penelitian digunakan sebagai pengalaman dan pengetahuan yang
berharga untuk menunjang kesuksesan dalam melaksanakan tugas di masa
yang akan datang dan sebagai umpan balik untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
1.6. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
1.6.1 Keaktifan belajar
Keaktifan belajar adalah suatu usaha manusia untuk memperoleh
pengetahuan dalam dirinya. Siswa dikatakan aktif apabila: (1)
mendengarkan penjelasan dari guru; (2) mencatat materi yang disampaikan
guru; (3) mengemukakan pendapat; (4) mencari informasi dari berbagai
sumber; (5) bekerja sama dalam kelompok; (6) mencoba mengerjakan soal
atau LKS dan (7) mengkomunikasikan hasil diskusi.
1.6.2 Prestasi belajar
Prestasi belajar merupakan capaian dari kegiatan belajar yang
dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai setelah melakukan evaluasi.
1.6.3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berhubungan dengan
cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. Dalam penelitian ini,
peneliti memfokuskan pada materi mengidentifikasi penyesuaian diri
hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.6.4 Model pembelajaran kooperatif tipe STAD
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan tipe
pembelajaran yang melibatkan 5-6 siswa di dalam kelompok dan di pilih
secara heterogen dan bekerja sama untuk saling membantu dan untuk
saling menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama
anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bagian Bab II ini akan membahas (1) kajian pustaka, (2) penelitian yang
relevan, (3) kerangka berpikir, dan (4) hipotesis tindakan.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Belajar
2.1.1.1 Pengertian Belajar
Menurut Morgan (dalam Fitiarmei, 2009:9) belajar merupakan
suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi
sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Belajar adalah
segenap rangkaian kegiatan aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa
penambahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya sedikit
banyak permanen.
Menurut Sardiman (2012:20) belajar merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan, seperti
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru,dan lain sebagainya.
Sesuai Hamdani (2011:21) belajar merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan, seperti
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, maksudnya belajar
akan lebih baik jika subyek belajar mengalami atau melakukannya.
Sedangkan menurut Dahar (2011:3) belajar dihasilkan dari
pengalaman dengan lingkungan, di dalamnya terjadi hubungan antara
stimulus dan respon.
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Dari uraian di atas, yang dimaksud dengan belajar adalah
segenap rangkaian kegiatan aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang relatif
menetap sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman atas
penguasaan pengetahuan dan keterampilan.
2.1.1.2 Unsur-unsur Belajar
Menurut Gagne (dalam Catharina, 2006:4-5) belajar
merupakan sebuah sistem di dalamnya terdapat berbagai unsur saling
kait mengait sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Unsur-
unsur belajar yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Penginderaan
Digunakan untuk menangkap rangsangan untuk
mentransformasikan hasil penginderaannya ke dalam
memori kompleks; syaraf atau otot digunakan untuk
menampilkan kinerja menunjukkan apa yang telah
dipelajari.
2. Rangsangan (Stimulus)
Peristiwa merangsang penginderaan pembelajaran yang
berada di lingkungan sekitarnya yang dilakukan oleh
seseorang.
3. Memori
Dalam diri seseorang memori berisi berbagai kemampuan
yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dihasilkan dari aktivitas belajar sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
4. Respon
Merupakan tindakan duhasilkan dari aktualisasi memori
dari hasil belajar mengamati stimulus, adanya memori
dalam diri seseorang kemudian memberikan respon
terhadap stimulus tersebut. Respon dalam pembelajaran
diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan
perilaku atau perubahan kinerja (performance).
Jadi keempat unsur belajar di atas berkaitan erat dengan
pembelajaran meliputi penginderaan, rangsangan (stimulus),
memori, dan respon (performance).
2.1.1.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar
Menurut Anitah (2011:12) keberhasilan belajar dipengaruhi
oleh faktor berasal dari dalam diri siswa (intern) dari luar diri
(ekstern).
Adapun faktor dalam diri siswa (intern) yaitu kecakapan,
minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan, kesehatan,
serta kebiasaan siswa. Faktor ekstern berupa lingkungan fisik dan
non fisik (termasuk suasana kelas gembira, menyenangkan),
lingkungan sosial budaya, lingkungan keluarga, program guru,
pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah.
Sesuai dengan pendapat Slameto (2010:54) faktor intern ada
dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern
diluar individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berikut adalah faktor yang dimaksud:
a. Faktor Internal yaitu faktor jasmaniah (faktor kesehatan
dan cacat tubuh), faktor psikologis (intelegensi, perhatian,
minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan).
b. Faktor Eksternal terbagi menjadi: faktor keluarga (cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga);
faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar
serta tugas rumah); faktor masyarakat (keberadaan siswa
hidup dimasyarakat berpengaruh terhadap belajar siswa).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar yaitu intern (berasal dari
diri siswa) meliputi motivasi belajar, keadaan jasmani, dan psikologi
siswa; faktor ekstern (berasal dari lingkungan siswa) meliputi
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
2.1.2 Keaktifan Belajar
2.1.2.1 Pengertian Keaktifan Belajar
Rusman (2013:394) menjelaskan bahwa siswa aktif ketika siswa
belajar sesuatu ketika siswa belajar sesuatu sebagai pengalaman langsung dan
hasil dari pengalaman tersebut akan menjadi individu yang memiliki
kepribadian dan sikap positif. Sanjaya (dalam Rusman, 2013:395) juga
berpendapat bahwa siswa dikatakan aktif ketika siswa melakukan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mendengarkan, berdiskusi, bermain peran, melakukan pengamatan,
melakukan eksperimen membuat sesuatu, menyusun laporan, memecahkan
masalah dan praktik melakukan sesuatu.
Yamin (2007:77) keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat
merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan
dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari hari.
Keaktifan dapat dikatakan mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembelajaran karena ketika siswa dapat mengembangkan bakat yang dimiliki,
berfikir kritis dan dapatmemecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-
hari, sudah pasti prestasi siswa tersebut akan bagus dan pemahaman
materinya akan tetap.
Kesimpulan dari pendapat ahli di atas, bahwa seorang siswa dikatakan
aktif dalam belajar apabila siswa tersebut berusaha belajar langsung dengan
pengalamannya.
Keachie (dalam Yamin, 2007:77) menyebutkan aspek terjadinya
keaktifan siswa yaitu partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan
pembelajaran, tekanan pada aspek afektif dalam belajar, partisipasi siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Kelompok kelas sebagai kelompok belajar.
Kebebasan belajar yang diberikan pada siswa, pemberian waktu untuk
mengulangi masalah pribadi siswa, baik berhubungan atau tidak berhubungan
dengan pelajaran. Partisipasi merupakan komponen utama dalam
menumbuhkan keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran yang didukung
dengan pembentukan kelompok, kebebasan belajar dan waktu yang cukup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.1.2.2 Indikator keaktifan Belajar
Setiap siswa memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam
pembelajaran, baik itu senang ataupun sedih. Terkadang siswa yang senang
mengikuti pembelajaran maka siswa akan menunjukan keaktifan dalam
pembelajaran. Untuk mengetahui apakah siswa menunjukan keaktifan dalam
belajar atau tidak diperlukan beberapa indikator. Keachie (dalam Yamin,
2007:77) berpendapat bahwa aspek terjadinya keaktifan siswa yaitu
partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran, tekanan
pada aspek afektif dalam belajar, partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Menurut Yamin (2007:77), terdapat tujuh indikator yang
mendukung terjadinya keaktifan siswa, yaitu: 1) partisipasi siswa dalam
menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran, 2) tekanan pada aspek afektif
dalam belajar, 3) partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran,
terutama yang berbentuk interaksi antar siswa, 4) kekompakan kelas
sebagai kelompok belajar, 5) kebebasan belajar yang diberikan kepada
siswa, 6) kesempatan untuk berbuat serta mengambil keputusan penting
dalam pembelajaran, 7) Adanya pemberian waktu untuk mengatasi masalah
siswa, baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan dengan
siswa.
Keaktifan memiliki beraneka ragam bentuk. Bentuk keaktifan siswa
berupa kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegiatan psikis yang
susah diamati. Kegiatan fisik dapat berupa membaca, mendengar,
menulis, berlatih keterampilan sedangkan kegiatan psikis berupa
berdiskusi dalam kelompok, melibatkan diri dalam tanya jawab dan turut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
menyimpulkan pembelajaran. Menurut Sanjaya (dalam Rusman, 2013:395)
menyebutkan contoh kegiatan keaktifan meliputi: kegiatan mendengarkan,
berdiskusi, bermain peran, melakukan pengamatan, melakukan
eksperimen, membuat sesuatu, menyusun laporan, memecahkan masalah,
dan praktik melakukan sesuatu.
Dengan demikian indikator keaktifan siswa dalam penelitian ini adalah
keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar yang beraneka ragam
meliputi: pertama; mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan
materi atau instruksi guru. Kedua; bekerjasama dalam kelompok. Ketiga;
bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi. Keempat;
mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memcahkan masalah.
Kelima; menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru.
Keenam; melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal LKS. Ketujuh;
mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
2.1.2.3 Faktor yang berpengaruh pada keaktifan belajar
Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran dapat merangsang
dan mengembangkan bakat yang dimilikinya.Selain itu, untuk melatih siswa
agar berfikir kritis dan dapat memecahkan berbagai permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari. Di samping itu, guru juga dapat merencanakan sistem
pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang keaktifan peserta didik
dalam proses pembelajaran. Gagne dan Briggs (dalam Yamin, 2007:84)
mengatakan bahwa faktor-faktor yang dapat menumbuhkan timbulnya
keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a. Memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa, sehingga
mereka dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
b. Menjelaskan tujuan intruksional (kemampuan dasar kepada siswa).
c. Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.
d. Memberikan stimulus (masalah,topik dan konsep yang akan
dipelajari).
e. Memberi petunjuk kepada siswa cara mempelajarinya.
f. Memunculkan aktivitas, partisipasi siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
g. Memberi umpan balik (feed back)
h. Melakukan tagihan-tagihan kepada siswa berupa tes, sehingga
kemampua siswa selalu terpantau dan terukur.
i. Menyimpulkan setiap materiyang disampaikan di akhir pelajaran.
2.1.2.3 Ciri-ciri siswa aktif
Siswa dikatakan aktif dalam pembelajaran bila terdapat ciri-ciri sebagai
berikut (Suryosubroto, 2002:71):
1. Siswa berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran
2. Pengetahuan dipelajari, dialami, dan ditemukan oleh siswa
3. Mencobakan sendiri konsep-konsep
4. Siswa mengkomunikasikan hasil pemikirannya.
2.1.3 Prestasi Belajar
2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah Penguasaan pengetahuan/keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes/nilai angka yang diberikan oleh guru (KBBI ed.3:
2005), prestasi belajar disini biasanya ditunjukkan dengan
kemampuan anak dalam penguasaan konsep materi yang telah
diajarkan maupun keterampilan yang dicapai kemudian ketika
mencapai/melampaui taraf kemampuan yang diberikan guru akan
memberikan sebuah nilai yang diaktualisasikan kedalam buku raport
yang didapat dengan cara tes tertulis maupun non tes.
2.1.3.2 Faktor-faktor Prestasi Belajar
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang dapat
digolongkan atas dua macam, yaitu faktor eksternal dan faktor
internal. Pertama, yang tergolong dalam faktor eksternal yaitu faktor
sosial, faktor buadaya, dan faktor lingkungan, yang tergolong faktor
internal yaitu faktor jasmaniah (fisiologi), faktor psikologis, dan
faktor kematangan fisik maupun psikis. Dari sekian banyak faktor ini
dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: faktor stimuli belajar,
faktor metode belajar, dan faktor individual (Ahmadi, 1991:130-131).
Jadi, tingkat keberhasilan siswa dalam prestasi belajar
dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu faktor stimuli (rangsangan
yang diberikan kepada anak untuk mendorongnya belajar), faktor
metode belajar (terkait dengan metode pengajaran yang digunakan
oleh bapak/ibu guru di sekolah dalam pembelajaran), faktor individual
(faktor yang datang dari diri anak untuk belajar). Selain itu, perlu juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
diperhatikan keadaan lingkungan tempat anak belajar disini
ditekankan di lingkungan sekolah yang tertib, teratur, disiplin, yang
kondusif bagi kegiatan kompetisi siswa dalam pembelajaran.
2.1.4 Pembelajaran Kooperatif
2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Kaucak dan Eggen (1993:319) mendefinisikan bahwa belajar
kooperatif adalah sebagai kumpulan strategi mengajar yang digunakan
siswa untuk membantu satu dengan yang lain dalam mempelajari
sesuatu. Berkaitan dengan hal itu, maka cara belajar kooperatif ini
juga dinamakan “pengajaran teman sebaya”.
Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam
kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain. Kelas
disusun atas kelompok yang berkemampuan tinggi, sedang, dan
rendah.Siswa tetap berada dalam kelompoknya selama beberapa
minggu. Mereka diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar
dapat bekerjasama dengan baik di dalam kelompoknya, menjadi
pendengar yang aktif, memberikan penjelasan kepada teman
sekelompoknya mendorong berpartisipasi, berdiskusi dan sebagainya.
Agar terlaksana dengan baik, siswa diberi lembar kegiatan yang berisi
pernyataan atau tugas yang direncanakan untuk diajarkan. Selama
kerja kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan
materi yang disajikan guru dan saling membantu teman sekelompok
mencapai ketuntasan (Slavin, 1995).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Pembelajaran kooperatif adalah suatu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan paham kontruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan
strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok
kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan
tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling
bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi
pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai
bahan pelajaran (Isjoni, 2010:14-15).
Hamdani (2011:30) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif
adalah rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah
pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok-
kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
2.1.4.2 Macam-macam Model Pembelajaran Kooperatif
Dalam pembelajaran kooperatif, terdapat beberapa teknik yang
dapat digunakan dalam proses belajar mengajar di kelas (Isjoni,
2009), yaitu:
1. Mencari Pasangan (Make a Match)
Salah satu keunggulan Make a Match adalah siswa mencari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam
suasana yang menyenangkan. Make a Match dapat digunakan dalam
semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia. Sebelum
pembelajaran dimulai guru menyediakan kartu-kartu yang berisi
pertanyaan dan jawaban. Siswa mendapatkan satu kartu dan harus
mencari kartu pasangan dalam batas waktu yang ditentukan guru.
2. Bertukar Pasangan
Prosedur teknik bertukar pasangan diawali dengan siswa
mendapat satu pasangan yang ditunjuk guru (Sugiyanto, 2010:50).
Guru memberikan tugas dan mengerjakannya dengan pasangannya,
setelah selesai setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang
lain. Kedua pasangan tersebut saling bertukar pasangan. Siswa diberi
kesempatan untuk bekerjasama dengan orang lain. Pasangan bisa
ditunjuk oleh guru atau berdasarkan Teknik Mencari Pasangan.
3. Berpikir Berpasangan Berempat (Think Pair Share)
Menurut Agus Suprijono (2009:91), Think Pair Share yaitu
seperti namanya Thinking, diawali dengan guru mengajukan
pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran. Selanjutnya, Pairing
yaitu guru memberi kesempatan siswa untuk bekerja berpasangan.
Hasil diskusi berpasangan dibicarakan dengan pasangan lain, tahap ini
disebut Sharing. Memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja
sendiri dan bekerjasama dengan orang lain. Keunggulan model ini
adalah memberi pastisipasi siswa secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
4. Berkirim Salam dan Soal
Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk melatih
pengetahuan dan keterampilan siswa. Siswa membuat pertanyaan
sendiri dan mengerjakan soal yang dibuat oleh temannya. Masing-
masing siswa saling mengirimkan salam berupa soal yang telah dibuat
sendiri, dan mengerjakan soal yang dibuat oleh teman yang lain.
5. Kepala Bernomor (Numbered Heads)
Pembelajaran dengan kepala bernomor diawali dengan
numbering. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil
sesuai dengan jumlah konsep yang akan dipelajari. Tiap-tiap anggota
kelompok diberikan nomor sesuai dengan jumlah anggota
kelompoknya. Guru memberikan materi untuk didiskusikan dalam
kelompok. Guru memberi pertanyaan dengan memanggil nomor yang
sama pada semua kelompok dan memberikan kesempatan untuk
menjawab. Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling
membagikan ide-ide dan pertimbangan jawaban yang paling tepat.
6. Kepala Bernomor Terstruktur
Teknik kepala bernomor terstruktur prosedurnya hampir sama
dengan Numbered Heads. Teknik ini dalam pelaksanaannya lebih
terstruktur. Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil
sesuai dengan jumlah konsep yang akan dipelajari. Tiap-tiap anggota
kelompok diberikan nomor sesuai dengan jumlah anggota
kelompoknya. Guru memberikan materi untuk didiskusikan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kelompok. Siswa bisa belajar melaksanakan tanggungjawab
pribadinya dan saling keterkaitan dengan teman-teman kelompok.
7. Dua Tinggal Dua Tamu (Two Stay Two Stray)
Pembelajaran dengan metode ini diawali dengan pembagian
kelompok dan pemberian tugas atau permasalahan yang harus mereka
diskusikan jawabannya. Setelah diskusi selesai, dua anggota
kelompok sebagai duta meninggalkan kelompok dan bertamu kepada
kelompok lain. Dua anggota yang tidak bertugas sebagai duta,
mempunyai kewajiban menerima tamu dari kelompok lain. Selesai
menyelesaikan tugas, semua kembali ke kelompoknya masing-masing
dan membahas hasil kerja yang telah dilakukan. Model ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil
informasi dengan kelompok lain.
8. Keliling Kelompok
Teknik keliling kelompok diawali dengan membagi kelas ke
dalam kelompokkelompok kecil. Guru memberikan permasalahan
untuk didiskusikan masing-masing kelompok. Selesai berdiskusi
kelompok-kelompok saling berkunjung ke kelompok lain untuk
melihat pekerjaan kelompok yang lain. Masing-masing anggota
kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi
dan mendengarkan pengalaman anggota lain.
9. Kancing Gemerincing
Model pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
merupakan teknik dimana siswa yang mendapatkan chips atau koin
berfungsi sebagai tiket untuk berbagi informasi pada diskusi. Masing-
masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk
memberikan kontribusi dan mendengarkan pandangan dan pemikiran
anggota lain.
10. Keliling Kelas
Model pembelajaran kooperatif keliling kelas diawali dengan
kerja siswa dalam kelompok. Selesai berdiskusi, masing-masing
kelompok memamerkan hasil kerja kelompok masing-masing,
kemudian semua anggota kelompok lain berkeliling untuk melihat
hasil kerja dari semua kelompok yang telah dipamerkan. Teknik ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memamerkan hasil kerja
dan melihat hasil kerja orang lain.
11. Lingkaran Kecil Lingkaran Besar (Inside Outside Circle)
Pembelajaran dengan Inside Outside Circle diawali dengan
pembentukan kelompok. Kelas dibagi menjadi dua kelompok besar,
yaitu kelompok lingkaran besar (luar) dan lingkaran kecil (dalam).
Atur kedua kelompok lingkaran sehingga saling berhadapan. Guru
memberikan tugas untuk didiskusikan berpasangan. Selesai
berdiskusi, kelompok bergerak berlawanan arah. Setiap pergerakan itu
akan membentuk pasangan-pasangan baru dan saling memberi
informasi hasil diskusi. Teknik Inside Outside Circle memberikan
kesempatan kepada siswa agar saling berbagi informasi pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yang bersamaan.
12. Tari Bambu (Bamboo Dancing)
Pembelajaran diawali dengan pengenalan topik oleh guru dan
membagi kelas menjadi dua kelompok besar. Atur dua kelompok
dalam posisi berdiri sejajar. Dengan demikian siswa akan berhadapan
berpasangan. Guru memberikan tugas untuk didiskusikan
berpasangan. Selesai diskusi, atur kembali siswa berjajar berhadapan
dan bergeser searah jarum jam. Pergeseran akan berhenti ketika
tiaptiap siswa kembali ke pasangan awal. Model ini merupakan
modifikasi dari Lingkaran Kecil Lingkaran Besar, karena keterbatasan
ruang kelas.
13. Jigsaw
Pembelajaran dengan jigsaw diawali dengan pengenalan topik
yang akan dibahas oleh guru (Suprijono, 2009:89). Selanjutnya guru
membagi kelas menjadi kelompok-kelompok lebih kecil sesuai
dengan jumlah konsep yang ada pada topik. Dalam pembelajaran
jigsaw terdapat kelompok ahli yang nantinya akan berkumpul dengan
ahli dari kelompok lain dan berdiskusi. Model ini guru
memperhatikan skema atau latar belakang pengalaman siswa dan
membantu siswa mengaktifkan skema ini agar pembelajaran lebih
bermakna.
14. Bercerita Berpasangan (Paired Stotytelling)
Model ini dikembangkan sebagai pendekatan interaktif antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
siswa, pengajar, dan bahan pengajaran. Dalam kegiatan ini siswa
dirangsang untuk mengembangkan kemampuan berpikir berimajinasi
sehingga siswa terdorong untuk belajar.
Model pembelajaran kooperatif menurut Slavin (2009:11-26) ada
berbagai macam tipe, yaitu
1. Student Teams-Achievement Division (STAD)
STAD merupakan tipe pembelajaran yang melibatkan 4–5 siswa
di dalam kelompok dan dipilih secara heterogen dan bekerja sama
untuk saling membantu dan saling menguasai bahan ajar melalui
tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota lain dengan
menggunakan lembar kerja akademik yang akan dievaluasi setiap
minggu atau dua minggu untuk penguasaan bahan akademik yang
telah dipelajari dan akan mendapat penghargaan apabila siswa secara
individu dan kelompok mendapatkan prestasi yang tinggi.
2. Team Game Tournament (TGT)
TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang
beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan,
jenis kelamin, suku kata atau ras yang berbeda.Menurut Slavin (2009)
pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu
: tahap penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok
(teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan
penghargaan kelompok (team recognition).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3. Jigsaw II
Menurut Trianto (2010:75) model pembelajaran jigsaw tipe II
sudah dikembangkan oleh Slavin. Ada perbedaan yang mendasar
antara pembelajaran jigsaw I dan jigsaw II, kalau tipe I awalnya siswa
hanya belajar konsep tertentu yang menjadi spesialisasinya sementara
konsep-konsep yang lain ia dapatkan melalui diskusi teman
segrubnya. Pada tipe II ini setiap siswa memperoleh kesempatan
belajar secara keseluruhan konsep (scan read) sebelum ia belajar
spesialisasinya untuk menjadi exspert.
4. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)
CIRC merupakan program komprehensif untuk mengajarkan
membaca dan menulis padasekolah dasar pada tingkat yang lebih
tinggi dan juga pada sekolah menengah” Madden, Slavin, dan Steven,
(1986) dalam Slavin (2009). Dalam CIRC, guru menggunakan bahan
bacaan yang berisi latihan soal dan cerita. Mereka mungkin
menggunakan atau tidak menggunakan kelompok membaca, seperti
dalam kelas membaca tradisional. Para siswa ditugaskan untuk
berpasangan dalam tim mereka belajardalam serangkaian kegiatan
yang bersifat kognitif, termasuk membacakan cerita satu samalain,
membuat prediksi mengenai bagaimana akhir sebuah cerita, saling
merangkum ceritasatu sama lain, menulis tanggapan terhadap cerita,
dan melatih pengucapan, penerimaan, dan kosa kata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
5. Team Assisted Individualization (TAI)
Model Pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted
Individualization) mengkombinasikan keunggulan pembelajaran
kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk
mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual. Oleh karena itu
kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan
masalah, ciri khas pada model pembelajaran TAI ini adalah setiap
siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah
dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-
kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota
kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas
keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
6. Group Investigation
Menurut Miftahul Huda (2011:16), Group Investigation
diklasifikasikan sebagai metode investigasi kelompok karena tugas-
tugas yang diberikan sangat beragam, mendorong siswa untuk
mengumpulkan dan mengevaluasi informasi dari beragam sumber,
komunikasinya bersifat bilateral dan multilateral, serta penghargaan
yang diberikan sangat implisit”. Dalam model group investigation,
siswa memiliki pilihan penuh untuk merencanakan apa yang dipelajari
dan diinvestigasi. Siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil
secara heterogen dan masing-masing kelompok diberi tugas dengan
proyek yang berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
7. Learning Together
Slavin (2009) mengungkapkan bahwa David dan Roger Johnson
dari Universitas Minnesota mengembangkan model Learning
Together dari pembelajaran kooperatif (Jhonson and Jhonson, 1987;
Jhonson dan Jhonson & Smith, 1991). Model yang mereka teliti
melibatkan siswa yang dibagi dalam kelompok yang terdiri atas empat
atau lima siswa dengan latar belakang berbeda mengerjakan lembar
tugas. Kelompok-kelompok ini menerima satu lembar tugas,
menerima pujian dan penghargaan berdasarkan hasil kerja kelompok.
8. Complex Instruction
Metode pembelajaran kooperatif lainnya yang didasarkan pada
mencari keterangan dan investigasi disebut Complex Instruction.
Bentuk yang paling banyak digunakan dari pendekatan ini adalah
sebuah program yang disebut Finding Out/Descubrimiento, sebuah
program berorientasi penemuan untuk pelajaran Ilmu Pengetahuan
Ilmiah di sekolah dasar yang dikembangkan oleh Edward DeAvila dan
Elizabeth Cohen. Metode ini, menggunakan kelas dwi bahasa khusus,
yang melibatkan para siswa dalam kelompok kecil, diberikan
kegiatan-kegiatan ilmiah yang diarahkan pada penemuan prinsip-
prinsip ilmu pengetahuan ilmiah.
9. Structure Dyadic Methods
Model pembelajaran ini dilakukan dengan bergantian untuk
menjadi guru dan murid. Dalam pembelajaran di kelas, model ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dilakukan dengan memilih teman sekelas sebagai pengajar seperti
pada prosedur pelajaran sederhana, kemudian pengajar
menyampaikan masalah kepada yang diajar. Jika yang diajar dapat
menjawab, pengajar akan mendapatkan poin, tetapi jika yang diajar
tidak dapat menjawab, yang diajar harus menuliskan jawaban yang
benar sebanyak tiga kali. Dalam hal ini, setiap sepuluh menit pengajar
dan yang diajarkan akan bergatian peran.
2.1.4.2 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
STAD (Student Teams-Achievement Divisions) merupakan salah
satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan
merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru
yang baru menggunakan pendekatan kooperatif (Slavin, 2005:143).
Sugianto (2010:44-45) menerangkan metode STAD yang
dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawan-kawan dari universitas
John Hopkins. Metode ini dipandang paling sederhana dan paling
langsung dari pendekatan pembelajaran kooperatif. Para guru
menggunakan metode STAD untuk mengajarkan informasi-informasi
akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui penyajian
verbal maupun tertulis. Adapun langkah-langkah pembelajaran tipe
STAD yaitu:
1. Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok
atau tim, masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok.
Tiap tim memiliki anggota yang heterogen, baik jenis kelamin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
ras, etnik, maupun kemampuan (tinggi, sedang, rendah).
2. Tiap anggota tim menggunakan lembar kerja akademik dan
kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui
tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota lain.
3. Secara individual atau tim, tiap minggu atau tiap dua minggu
guru mengevaluasi untuk mengetahui penguasaan mereka
terhadap bahan akademik yang dipelajari.
4. Tiap siswa dan tiap tim diberi skor atas penguasaannya terhadap
bahan ajar, dan kepada siswa secara individu atau tim yang
meraih prestasi tinggi tau memperoleh skor sempurna diberi
penghargaan. Kadang-kadang beberapa atau semua tim
memperoleh penghargaan jika mampu meraih satu kriteria tau
standar tertentu.
Menurut Ibrahim dkk (2000:10), terdapat enam langkah utama
atau tahapan dalam pembelajaran dengan menggunakan model
cooperative learning tipe STAD, yaitu disajikan pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Fase-fase cooperative learning tipe STAD
Fase Kegiatan Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
Menyampaikan semua tujuan
pelajaran yang ingin dicapai pada
pembelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar
Fase 2
Menyajikan/menyampaikan
informasi
Menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan
mendemonstrasikan atau lewat
bahan bacaan
Fase 3
Mengorganisasikan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar
Menjelaskan kepada siswa
bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membantu
setiap kelompok agar melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Fase Kegiatan Guru
transisi secara efisien
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja
dan belajar
Membimbing kelompok-
kelompok belajar pada saat
mereka mengerjakan tugas mereka
Fase 5
Evaluasi
Mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah diajarkan atau
masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil kerjanya
Fase 6
Memberikan penghargaan
Mencari cara-cara untuk
menghargai baik upaya maupun
hasil belajar individu dan
kelompok
Sumber: Ibrahim, dkk. (2000: 10)
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
langkah-langkah model cooperative learning tipe STAD yang
digunakan dalam penelitian ini adalah langkah-langkah berdasarkan
pendapat Ibrahim (2000) yaitu Fase 1: Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa, Fase 2: Menyajikan/menyampaikan informasi, Fase
3: Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar, Fase
4: Membimbing kelompok bekerja dan belajar, Fase 5: Evaluasi, dan
Fase 6: Memberikan penghargaan
2.1.5 Pembelajaran IPA
2.1.5.1 Hakikat IPA
Menurut Hadiat (1996:2) tujuan pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) bukanlah hanya untuk memahami pengetahuan tentang
fakta- fakta, konsep-konsep, dan pengertian IPA saja, melainkan juga
untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan dan sikap-sikap
yang diperlukan untuk mencapai pengetahuan itu. Tujuan yang
disebutkan pertama, dikenal dengan pengembangan produk,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
sedangkan tujuan yang kedua dikenal dengan pengembangan proses
IPA. Kedua tujuan tersebut sedia dengan hakikat IPA itu sendiri, yaitu
IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses. Namun tujuan utama
pendidikan IPA ialah agar siswa memahami konsep-konsep IPA yang
sederhana dan saling keterkaitannya serta mampu menggunakan
metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya dengan lebih menyadari kebesaran dan
kekuasaan Pencipta alam semesta.
Ilmu (science) dan pengetahuan (knowledge) mempunyai
pengertian yang berbeda. Ilmu adalah pengetahuan yang telah
memiliki sistematika tertentu, atau memiliki ciri khas, serta species
dari genus yang disebut pengetahuan (Kaplan, 1963).
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi
agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Hadiat,
1996).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2.1.5.2 Pembelajaran IPA di SD
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar seperti yang diatur dalam
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 menyatakan bahwa pembelajaran
IPA dibagi dalam dua aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman
konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan penyelidikan,
berkomunikasi ilmiah, pengembangan kreatifitas, pemecahan
masalah, sikap, dan nilai ilmiah untuk memperoleh pemahaman atau
penemuan konsep IPA. Sedangkan menurut Trianto (2010:136)
menuliskan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun
secara sistematik dan dalam penggunaannya secara umum terbatas
pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah
seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti
rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya.
IPA untuk anak-anak didefinisikan oleh Paola dan Marten
(dalam Carin, 1993:5) yaitu mengamati apa yang terjadi dan mencoba
memahami apa yang diamati. Tidak hanya itu saja, Paola menjelaskan
bahwa di dalamnya IPA mempergunakan pengetahuan baru untuk
meramalkan apa yang terjadi, dan menguji ramalan-ramalan dibawah
kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar.
Pelajaran IPA modern tidak hanya mengajarkan fakta-fakta seperti
jenis-jenis hewan atau tumbuhan, hukum-hukum ini dan itu. IPA
modern juga mengajarkan metode-metode memecahkan masalah yang
baik, menganjurkan sikap yang baik, melatih kemampuan, mengambil
kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan. Melatih bersifat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
objektif dan tidak terburu-buru mengambil kesimpulan, melatih
kerjasama dalam kelompok, serta melatih menghargai pendapat orang
lain merupakan pelajaran IPA moderen (Iskandar, 1997:18).
Pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA
merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang didapatkan
dengan cara observasi, dan eksperimen yang sistematis untuk
memecahkan masalah yang ada.
2.2 Penelitian yang Relevan
Rahmawati (2011) dalam penelitiannya yang berjudul
“Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV semester ganjil TA
2011 oleh 2012 Miftahul Hidayah.” dalam penelitian ini dapat
diketahui bahwa setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe
STAD, hasil belajar siswa pada materi pelajaran pengggolongan
hewan di MI Miftahul Hidayah meningkat. Hal ini ditujukkan dengan
sebelum pelaksanaan tindakan, siswa yang mencapai KKM sejumlah
11 siswa atau 45,83% dari 24 siswa dan rata-rata kelas 70,83.
Sedangkan pada siklus 2 siswa yang mencapai KKM sejumlah 21
siswa atau 87,50% dari 24 siswa dan rata-rata kelas 83,08.
Indriani (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan
pembelajaran kooperatif model STAD (Student Teams Achievement
Divisions) untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar biologi
siswa kelas VIII A di SMPN 2 Beji Pasuruan.”Dalam penelitian ini
dapat diketahui bahwa adanya peningkatan motivasi yang dilihat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
peningkatan persentase aktivitas belajar siswa. Pada Siklus I
persentase aktivitas belajar siswa sebesar 58,75 % 9 (Cukup),
kemudian meningkat menjadi 69,3 % (Baik) pada siklus II, dan
meningkat lagi menjadi 77,9 % (Baik) pada Siklus III. Penerapan
pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan prestasi
belajar biologi siswa. Pada Siklus I ketuntasan belajar klasikal sebesar
37,8 %, kemudian menjadi 59,46 % pada Siklus II dan meningkat
menjadi 78,4 % pada Siklus III.
Hartati (2012) dalam penelitian yang berjudul “Peningkatan
Hasil Belajar IPA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Student
Teams Achievement Divisions (STAD) Bagi Siswa Kelas IV Sd Puri
01 Kecamatan Pati Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2012 / 2013”.
Dalam penelitian ini dapat diketahui pada keadaan awal ketuntasan
hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA sebesar 27% atau hanya 7
siswa yang tuntas, dan pada siklus I naik menjadi sebesar 50% atau 13
siswa serta pada siklus II pembelajaran dapat meningkat menjadi 88%
atau 23 siswa yang tuntas. Hal ini membuktikan bahwa dengan
penerapan model permbelajaran (STAD) dapat meningkatkan hasil
belajar IPA siswa kelas IV.
Dari ketiga jurnal di atas dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa, tidak hanya pada pembelajaran
IPA seperti pada proposal ini namun juga bisa diterapkan pada mata
pemebelajaran lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Gambar 2.1. Literature Map
Ketiga penelitian sebelumnya sama-sama menggunaan metode
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Divisions
(STAD) untuk meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa. Namun
dalam penelitian saat ini selain subyeknya juga berbeda (kelas V SD),
juga diteliti mengenai upaya peningkatan keaktifan belajar IPA
melalui penggunaan metode kooperatif tipe STAD.
Rahmawati (2011)
Tujuan:meningkatkan
hasil belajar IPS
Subjek : Siswa Kelas
IV SD
Indriani (2006)
Tujuan: untuk
meningkatkan
motivasi dan prestasi
belajar Biologi
Subjek : Siswa Kelas
VIII SMP
Hartati (2012)
Tujuan: untuk
meningkatan Hasil
Belajar IPA
Subjek : Siswa Kelas
IV SD
Penelitian Saat ini
Tujuan:untuk meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar IPA
Subjek : Siswa Kelas V SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
2.3 Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar di kelas seharusnya menciptakan suasana siswa
yang benar-benar berperan aktif dalam proses pembelajaran. Namun pada
kenyataannya siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa hanya
duduk, dan menghafalkan materi yang diberikan guru. Siswa kurang terlibat
langsung dalam pembelajaran. Selain itu guru masih menggunakan model
pembelajaran yang monoton dan membosankan sehingga siswa kurang memiliki
ketertarikan untuk mengikuti pembelajaran.
Dalam pembelajaran IPA, siswa sering kurang tertarik dan mengalami
kesulitan dalam memahami materi pelajaran serta keaktifan belajar siswa rendah,
hal tersebut akan berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar yang dicapai
oleh siswa rendah. Sebagai upaya untuk mengatasi ketidaktertarikan siswa serta
kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran, meningkatkan keaktifan
belajar siswa, maka diperlukan adanya suatu inovasi dalam pembelajaran yaitu
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran yang
memiliki keunggulan salah satunya agar siswa saling membantu dan memotivasi
dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD selain
dapat melibatkan siswa secara aktif juga dapat melibatkan siswa untuk saling
bekerja sama. Keaktifan siswa yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu
keterlibatan langsung dalam kegiatan pembelajaran baik secara individu maupun
secara kelompok. Pembelajaran koopratif tipe STAD akan membuat suasana
belajar lebih aktif, inovatif, dan menyenangkan. Proses pembelajaran yang lebih
menekankan keaktifan siswa dan membuat siswa senang dalam mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pembelajaran yang akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa akan merasa
nyaman untuk saling membantu dalam proses pembelajaran, sehingga siswa
terbiasa mengeluarkan pendapat terhadap teman sekelompoknya dan tidak
merasa takut untuk bertanya kepada guru.
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada dua variabel yang diteliti,
yairu keaktifan dan prestasi belajar siswa. Melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD aktivitas belajar siswa dapat meningkat
sehingga dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, sehingga tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dapat tercapai.
Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Penelitian
a. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA dapat dilakukan dengan
langkah-langkah :
1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa,
Pembelajaran
monoton dan belum
menggunakan model
pembelajaran yang
tepat
Siswa kelas V SDN
Nanggulan pasif
dalam pembelajaran,
banyak siswa
memiliki nilai di
bawah KKM
Keaktifan dan
prestasi belajar
rendah
Siswa kelas V SDN
Nanggulan aktif
dalam pembelajaran
Keaktifan dan
prestasi belajar tinggi
Penerapan model
pembelajaran
kooperatif tipe STAD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2) Menyajikan/menyampaikan informasi,
3) Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar,
4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar,
5) Evaluasi,
6) Memberikan penghargaan
b. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa kelas VB SDN Nanggulan.
c. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas VB SDN Nanggulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, setting penelitian,
persiapan penelitian, rencana setiap siklus, teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama (Arikunto, dkk, 2006:3). Penelitian ini termasuk
dalam penelitian tindakan kelas (PTK) karena masalah yang diangkat dalam
penelitian ini berdasarkan permasalahan yang terjadi didalam kelas dan
digunakan untuk memperbaiki ataupun meningkatkan keadaan kelas yang
kurang memuaskan. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini menurut
Daryanto (2011:6) adalah untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran
dengan cara meningkatkan prestasi belajar siswa. Kegiatan yang dilakukan
oleh guru adalah melakukan pengamatan terhadap kegiatan tersebut untuk
dievaluasi keberhasilannya. Sesuai dengan penelitian tindakan kelas (PTK),
maka penulis menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart. Siklus ini terdiri
atas empat rangkaian meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi (Arikunto,dkk., 2006:74). Untuk lebih jelasnya siklus tersebut dapat
dilihat pada bagan:
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
SIKLUS 1 SIKLUS 2
Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan MC Taggart
3.1.1 Perencanaan tindakan (planning)
Kegiatan perencanaan meliputi identifikasi masalah, analisis
penyebab adanya masalah, dan pengembangan bentuk tindakan (aksi) sebagai
pemecahan masalah. Hal yang harus diperhatikan dalam mengidentifikasi
masalah dalam penelitian tindakan kelas yaitu masalah harus benar-benar
terjadi, masalah yang perlu dipecahkan berkaitan dengan tanggung jawab,
kewenangan, tugas seorang guru serta memiliki, manfaat yang jelas, dan
dapat dipecahkan dalam penelitian tindakan kelas.
3.1.2 Pelaksanaan tindakan (acting)
Dalam menentukan tindakan perlu mempertimbangkan pertanyaan-
pertanyaan seperti: a) apakah tindakan (aksi) yang dipilih telah mempunyai
landasan berpikir yang mantap, b) apakah alternatif tindakan (aksi) yang
dipilih dapat menjawab pertanyaan yang muncul, c) bagaimana cara
Rencana
Tindakan
Refleksi
Pelaksanaan
Tindakan
Observasi
Rencana
Tindakan
Observasi
Refleksi
Pelaksanaan
Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
melaksanakan tindakan dalam bentuk strategi langkah-langkah setiap siklus
dalam proses pembelajaran dikelas, d) Bagaimana cara menguji tindakan
(aksi) sehingga dapat dibuktikan telah terjadi perbaikan kondisi dan
peningkatan proses dalam kegiatan pembelajaran di kelas yang diteliti?
3.1.3 Pengamatan (observing)
Kegiatan observasi atau pengamatan dilakukan untuk mengetahui dan
memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses
pembelajaran dan pengaruh dari tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas
dalam bentuk data.
3.1.4 Refleksi (reflecting)
Peneliti dapat menentukan apakah tindakan yang dilakukan sebagai
pemecahan masalah sudah mencapai tujuan atau belum serta akan
menentukan keputusan untuk melakukan siklus lanjutan ataukah berhenti
karena masalahnnya telah terpecahkan.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas VB SDN
Nanggulan, Depok, Sleman, Yogyakarta.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli 2015 sampai September 2015.
3.2.3 Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VB SDN Nanggulan yang
berjumlah 32 siswa, terdiri dari 18 siswa putri, dan 14 siswa putra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.2.4 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa
kelas VB SDN Nanggulan semester genap tahun ajaran 2015/2016.
3.3 Rencana Tindakan
3.3.1 Persiapan
Sebelum melakukan penelitian peneliti mempersiapkan berbagai hal
terlebih dahulu seperti:
a) Meminta izin kepada Kepala Sekolah SDN Nanggulan untuk
melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut
b) Melakukan observasi pada siswa kelas V SDN Nanggulan mata
pelajaran IPA untuk memperoleh informasi mengenai kegiatan
pembelajaran dan perilaku siswa
c) Wawancara dengan guru kelas VB untuk mengetahui seberapa tinggi
tingkat keaktifan dan prestasi belajar siswa
d) Peneliti mengidentifikasi masalah yang muncul yaitu mengenai
keaktifan dan prestasi belajar siswa
e) Menyusun proposal penelitian
f) Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya,
g) Menyusun instrumen pembelajaran (RPP, LKS, instrumen penelitian)
h) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan kelas
dalam kegiatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3.4 Rencana Setiap Siklus
Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan
kelas sebagai berikut:
3.4.1. Siklus I
Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana
setiap pertemuan beralokasi waktu 2 jam pelajaran, satu jam pelajaran yang
berdurasi 35 menit.
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Peneliti mempersiapakan silabus dan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), bahan ajar, LKS, instrumen evaluasi, dan instrumen
pengamatan.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pertemuan 1
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran tersebut dan memotivasi
siswa untuk belajar.
2) Penyajian informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan menunjukkan
sebuah video pembelajaran tentang makhluk hidup menyesuaikan diri
dengan lingkungan. Selanjutnya siswa mengamati foto hewan yang ada di
depan kelas. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang isi video dan
foto
3) Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara
efisien.
4) Membimbing kelompok untuk bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka.
5) Evaluasi
Pada tahap ini, siswa mengerjakan soal latihan di LKS yaitu menyebutkan
bagaimana hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya pada
gambar dan menyebutkan bagaimana hewan yang menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
6) Memberikan Penghargaan
Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa.
Pertemuan 2
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
untuk belajar.
2) Penyajian informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan menunjukkan
sebuah video pembelajaran tentang adaptasi hewan. Siswa dan guru
melakukan tanya jawab tentang isi video
3) Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara
efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
4) Membimbing kelompok untuk bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka.
5) Evaluasi
Pada kegiatan ini, siswa menyampaikan kesimpulan dari hasil pembelajaran
yang sudah dilakukan dan melakukan refleksi
6) Memberikan Penghargaan
Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa khususnya siswa yang
aktif
c. Observasi Siklus I
1) Mengobservasi proses penerapan pembelajaran model kooperatif tipe
STAD dan hasilnya serta keaktifan belajar siswa dengan lembar
pengamatan yang telah tersedia pada siklus I.
2) Melaksanakan evaluasi atau tes untuk mengukur keberhasilan siswa pada
siklus I.
d. Refleksi Siklus I
Hasil refleksi akan digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus
berikutnya.
1) Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus I, tentang apa
yang berhasil, kendala, dan hambatan yang dihadapi siswa.
2) Membandingkan capaian hasil ulangan atau tes dengan target akhir.
3) Menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah mencapai target.
3.4.2. Siklus II
Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
setiap pertemuan beralokasi waktu 2 jam pelajaran, satu jam pelajaran yang
berdurasi 35 menit.
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Peneliti mempersiapakan silabus dan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), bahan ajar, LKS, instrumen evaluasi, dan instrumen
pengamatan.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pertemuan 1
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran tersebut dan memotivasi
siswa untuk belajar.
2) Penyajian informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan menunjukkan
sebuah video pembelajaran tentang tumbuhan menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Selanjutnya siswa mengamati foto tumbuhan yang ada di
depan kelas. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang isi video dan
foto
3) Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara
efisien.
4) Membimbing kelompok untuk bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
5) Evaluasi
Pada tahap ini, siswa mengerjakan soal latihan di LKS yaitu menyebutkan
bagaimana tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya pada
gambar dan menyebutkan bagaimana tumbuhan yang menyesuaikan diri
dengan lingkungannya.
6) Memberikan Penghargaan
Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa.
Pertemuan 2
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memotivasi
Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa
untuk belajar.
2) Penyajian informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan menunjukkan
sebuah video pembelajaran tentang adaptasi tumbuhan. Siswa dan guru
melakukan tanya jawab tentang isi video
3) Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok belajar
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara
efisien.
4) Membimbing kelompok untuk bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas mereka.
5) Evaluasi
Pada kegiatan ini, siswa menyampaikan kesimpulan dari hasil pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
yang sudah dilakukan dan melakukan refleksi
6) Memberikan Penghargaan
Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa khususnya siswa yang
aktif
c. Observasi Siklus II
1) Mengobservasi proses penerapan pembelajaran model kooperatif tipe
STAD dan hasilnya serta keaktifan belajar siswa dengan lembar
pengamatan yang telah tersedia pada siklus II.
2) Melaksanakan evaluasi atau tes untuk mengukur keberhasilan siswa pada
siklus II.
d. Refleksi Siklus II
Hasil refleksi akan digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus
berikutnya.
1) Mengevaluasi apa yang dilakukan pada pelaksanaan siklus II, tentang apa
yang berhasil, kendala, dan hambatan yang dihadapi siswa.
2) Membandingkan capaian hasil ulangan atau tes dengan target akhir.
3) Menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah mencapai target.
4) Menghentikan tindakan jika kegiatan pembelajaran yang telah mencapai
target
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Wawancara
Siregar (2010:130) mengemukakan bahwa wawancara merupakan
proses untuk memperoleh keterangan atau data dalam tujuan penelitian
dengan caratanya jawab atau wawancara, sambil bertatap muka antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan
panduan wawancara. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan
wawancara kepada guru kelas VB mengenai proses kegiatan pembelajaran.
Peneliti menggunakan pedoman wawancara yang tidak terstruktur, jadi dalam
pedoman wawancara yang digunakan memuat garis besar yang ditanyakan.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui materi yang sulit untuk siswa
serta strategi pembelajaran yang dipilih guru dalam kegiatan pembelajaran
IPA di kelas dan untuk lebih mendalami serta mengetahui karakter siswa
kelas VB.
3.5.2 Observasi
Observasi menurut Trianto (2010:266) adalah pengamatan langsung
dengan menggunakan pengelihatan, penciuman, pendengaran, perabaan atau
bahkan pengecapan. Sedangkan Widoyoko (2013:56) mengartikan observasi
sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala-gejala
yang nampak pada objek penelitian.
Observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa selama
pembelajaran berlangsung. Obsevasi dilakukan pada siklus I dan siklus II
untuk melihat keaktifan belajar siswa, apakah meningkat atau tidak. Peneliti
melakukan observasi mengenai keaktifan siswa pada siklus I maupun siklus
II dengan cara memberi turus atau check list pada lembar pengamatan
keaktifan.
3.5.3 Tes
Tes adalah sebuah pertanyaan atau latihan atau alat yang digunakan
untuk mengukur kemampuan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
bakat yang dimiliki individu atau kelompok, Suharismi (Arikunto, 2006:
150). Pemberian tes dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan yang diperoleh siswa setelah adanya tindakan. Tes
yang digunakan berbentuk pilihan ganda yang berjumlah 30 soal. Tes ini
dilaksanakan di akhir siklus I dan siklus II untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar pada siswa kelas VB SDN Nanggulan Yogyakarta semester
genap tahun pelajaran 2014/2015.
3.5.4 Kuesioner
Kuesioner menurut Sutoyo (2012:189) didefinisikan sebagai sejumlah
pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang data faktual atau opini yang
berhubungan dengan diri responden, yang dianggap fakta yang diketahui dan
perlu dijawab oleh responden. Sedangkan menurut Putra (2013:149),
kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden
atau orang yang akan diukur. Tujuan penggunaan kuesioner dalam proses
pembelajaran adalah untuk memperoleh data mengenai latar belakang peserta
didik sebagai bahan untuk menganalisis tingkah laku dalam proses belajar
mengajar.
Kuesioner yang dilakukan peneliti adalah kuesioner tentang keaktifan
belajar. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyusun kuesioner adalah
sebagai berikut: (a) merumuskan tujuan, (b) merumuskan kegiatan, (c)
menyusun langkah-langkah, (d) menyusun kisi-kisi, (e) menyusun panduan
kuesioner, dan (f) menyusun alat penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan sebagai pengumpulan data
dalam suatu penelitian, untuk memperoleh skala data, jenis, dan tingkatan
pengukuran (Siregar, 2010:138). Instrumen yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini adalah lembar pengamatan atau lembar observasi tentang
keaktifan siswa selama proses pembelajaran, panduan wawancara, dan tes
(soal evaluasi).
3.6.1 Lembar Pengamatan atau Observasi
Untuk mengetahui keaktifan belajar siswa maka dalam
pelaksanaannya peneliti menggunakan pengamatan. Dalam pengamatan
terdapat kisi-kisi, sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pengamatan (Observasi) Keaktifan Belajar Siswa
No Indikator No Aitem
1 Mencatat, memperhatikan, mendengarkan penjelasan
atau materi atau instruksi dari guru
A
2 Bekerjasama dalam kelompok B
3 Bertanya pada guru atau teman apabila belum
memahami materi
C
4 Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk
memecahkan persoalan
D
5 Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi
dari guru
E
6 Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal
di LKS
F
7 Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok G
Total
Pada penelitian ini terdapat 7 kisi-kisi indikator keaktifan belajar yang
sesuai dengan indikator keaktifan menurut Yamin (2012:77) yang digunakan
untuk melakukan pengamatan atau observasi terhadap siswa kelas VB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3. 2 Lembar Observasi Keakatifan Belajar Siswa
Kelompok
Nama Aspek yang Diamati
A B C D E F G
1.
2.
3.
4.
5.
Total
Keterangan :
A : Mencatat, memperhatikan,mendengarkan penjelasan materi atau instruksi
dari guru.
B : Bekerjasama dalam kelompok
C : Bertanya pada guru atau teman apabila belum memahami materi.
D : Mencari informasi dari berbagai sumber belajar untuk memecahkan
persoalan
E : Menerapkan langkah-langkah cara kerja atau instruksi dari guru.
F : Melatih diri memecahkan soal atau mengerjakan soal di LKS.
G : Mampu mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok
Lembar keaktifan belajar di atas diisi dengan mencentang (√) jika kondisi
siswa sesuai dengan indikator. Jika tidak sesuai dengan indikator maka diisi
dengan tanda (-). Lembar observasi diisi oleh peneliti dan rekan peneliti.
3.6.2 Pedoman Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses pengambilan data, dalam
penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas VB
mengenai kegiatan pembelajaran IPA yang terjadi di kelas, untuk
mengungkap variabel keaktifan siswa. Tabel berikut merupakan kisi-kisi
wawancara yang digunakan oleh penelitI.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Guru
No Pedoman Wawancara
1. Bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran IPA di kelas VB?
2. Pernahkah siswa mengamati fenomena di lingkungan sekitar ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
No Pedoman Wawancara
4. Apakah siswa terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran ?
5. Apakah siswa sering bekerja dalam kelompok ketika diberikan soal atau
masalah yang harus dipecahkan ?
6. Apakah pernah menggunakan sistem kompetisi antar kelompok untuk
memecahkan masalah atau soal yang diberikan ?
7. Apa yang membuat siswa kesulitan dalammengikuti maupun memahami
materi pembelajaranIPA ?
8. Strategi apa yang digunakan untuk mengatasi kesulitan siswa terhadap materi
yang diajarkan ?
9. Apakah sudah pernah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dalam proses pembelajaran di kelas?
3.6.3 Kuesioner
Lembar kuesioner disusun untuk memperoleh gambaran langsung
tentang keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung
di kelas. Pedoman kuesioner yang disusun oleh peneliti dapat dilihat pada
tabel 3.5
Tabel 3.5 Kisi-kisi Keaktifan Belajar Siswa
Variabel No Indikator Nomor soal Jumlah
Keaktifan 1
Memperhatikan
penjelasan guru
1,5,10 3
2 Berjasama dalam
kelompok
2,3,4,12,13 5
3
Bertanya pada guru
dan teman apabila
belum memahami
materi
6 1
4
Mencari informasi
dari berbagai sumber
belajar
11 1
5
Menerapkan
langkah-langkah cara
kerja
8 1
6 Mengerjakan soal 7,14,15 3
7 Mampu
mengkomunikasikan
hasil diskusi
9 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Pada kisi-kisi kuesioner keaktifan belajar, terdapat 15 item yang
kemudian dikelompokkan menjadi 7 indikator. Pengelompokkan item
menjadi tujuh indikator dilakukan untuk mempermudah melakukan penilaian
untuk setiap siswa. Berikut adalah lembar kuesioner keaktifan belajar siswa:
Tabel 3.6 Lembar Kuesioner Keaktifan Belajar Siswa
No Perilaku yang Tampak Skor
SS S J SJ
1. Saya membaca materi pelajaran saat di kelas.
2. Saya berani menyampaikan pendapat dalam
kelompok.
3. Saya dapat memecahkan masalah dalam
kelompok.
4. Saya mendengarkan pendapat teman saat
diskusi kelompok.
5. Saya mencatat semua hal penting saat pelajaran
berlangsung.
6. Saya bertanya pada guru dan teman ketika
mengalami kebingungan dalam memahami
materi pelajaran.
7. Saya mengerjakan tes dengan bersunggu-
sungguh.
8. Saya menerapkan langkah-langkah cara kerja
atau instruksi dari guru.
9. Saya berani menyampaikan hasil diskusi
kelompok.
10. Saya mencatat, memperhatikan,mendengarkan
penjelasan materi atau instruksi dari guru.
11. Saya menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
guru.
12. Saya menunjukkan sikap kerjasama terhadap
teman satu kelompok.
13. Saya memberikan respon atau bantuan terhadap
teman yang mengalami kesulitan.
14. Saya melatih diri mengerjakan soal di LKS.
15. Saya mengerjakan soal dengan bersungguh-
sungguh.
Lembar kuesioner diisi oleh setiap siswa dengan memberi tanda check
list (√) jika pernyataan sesuai dengan kondisi siswa. Lembar kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
dibagikan kepada siswa setiap akhir siklus, sehingga siswa mengisi kuesioner
sebanyak dua kali.
Pada pengisian lembar kuesioner ini menggunakan skala sikap yang
mengacu pada skala likert untuk mengukur keaktifan siswa dengan
menyediakan 4 pilihan jawaban seperti yang terdapat dibawah ini:
Tabel 3.7 Pedoman Pensekoran Kuesioner Siswa
Pilihan jawaban Skor
Sangat Sering (SS) 5
Sering (S) 4
Jarang(J) 2
Sangat Jarang (SJ) 1
Pedoman penskoran digunakan untuk menghitung skor keaktifan belajar
siswa. Pedoman penskoran terdiri dari empat pilihan jawaban untuk lebih
mempermudah dalam menghitung dan lebih simpel. Jika siswa mengisi
dengan cara memberi tanda check list (√) pada jawaban SS maka skor yang
diperoleh 5. Jika siswa mengisi dengan cara memberi tanda check list (√)
pada jawaban S maka skor yang diperoleh 4. Jika siswa mengisi dengan cara
memberi tanda check list (√) pada jawaban J maka skor yang diperoleh 2.
Jika siswa mengisi dengan cara memberi tanda check list (√) pada jawaban SJ
maka skor yang diperoleh 1.
Berikut adalah kriteria penskoran keaktifan belajar yang digunakan untuk
menilai kriteria keaktifan belajar siswa.
Tabel 3.8 Kriteria Penskoran Keaktifan Belajar
Rentang Skor Tingkat Keaktifan
81-100 Sangat tinggi
66-80 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
56-65 Cukup
46-55 Rendah
0-45 Sangat Rendah
Berdasarkan tabel PAP di atas, peneliti memodifikasi menjadi tiga
kategori tingkat keaktifan belajar. Hal ini dilakukan untuk lebih mudah
mengingat dan mudah digunakan atau simpel. Berikut tabel PAP II yang telah
dimodifikasi oleh peneliti mengenai keaktifan belajar pada tabel 3.9
Tabel 3.9 Kategori Penskoran Keaktifan Siswa
Rentang Skor Tingkat Keaktifan
66-100 Tinggi
56-65 Sedang
0-55 Rendah
Berdasarkan tabel 3.9, apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa dari
0-55 maka tingkat keaktifan siswa dinyatakan rendah. Apabila nilai rata-rata
skor keaktifan belajar siswa 56-65 maka tingkat keaktifan belajar siswa
dinyatakan sedang. Apabila rata-rata skor keaktifan belajar siswa 66-100,
maka tingkat keaktifan belajar siswa dinyatakan tinggi.
3.6.4 Tes
Menurut Sanjaya (2013:251) adalah instrumen atau alat untuk
mengumpulkan data mengenai kemampuan subjek penelitian. Tujuan
penggunaan tes dalam penelitian ini supaya peneliti dapat mengukur
kemampuan siswa terutama dalam ranah kognitif. Tes akan dilaksanakan dan
sesudah dilakukan tindakan siklus I maupun siklus II. Dalam penelitian ini tes
yang digunakan peneliti merupakan tipe pilihan ganda. Peneliti akan
menyediakan 30 soal pilihan ganda. Bila jawaban benar maka akan diberi
skor 1 dan bila jawaban salah atau tidak menjawab maka skornya 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3.10 Tabel kisi-kisi siklus 1
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
3. Mengidentifikasi
cara makhluk hidup
menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
3.1Mengidentifikasi
penyesuaian diri
hewan dengan
lingkungan tertentu
untuk
mempertahankan
diri.
3.1.1 Menyebutkan
ciri khusus yang
dimiliki hewan
untuk meperoleh
makanan.
2, 4, 5, 7,
9, 16, 22,
30
3.1.2 Menjelaskan
cara hewan
menyesuaikan diri
dengan lingkungan
untuk memperoleh
makanan.
1, 10, 12,
13, 15, 17,
19
3.1.3 Menyebutkan
ciri khusus yang
dimiliki hewan
yang digunakan
untuk melindungi
diri dari musuh.
3, 11, 14,
18, 20, 21,
23, 24, 25
3.1.4 Menjelaskan
cara hewan
melindungi diri dari
musuh.
6, 7, 8, 26,
27, 28, 29
3.11 Tabel kisi-kisi siklus 2
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Nomor
Soal
3. Mengidentifikasi
cara makhluk
hidup
menyesuaikan diri
dengan
lingkungan.
3.1Mengidentifikasi
penyesuaian diri
tumbuhan dengan
lingkungan tertentu
untuk
mempertahankan
hidup.
3.1.1 Menyebutkan
ciri-ciri khusus
yang dimiliki
tumbuhan yang
digunakan untuk
melindungi diri.
2, 10, 11,
14, 21, 22
3.1.2 Menjelaskan
cara tumbuhan
melindungi diri dari
gangguan hewan
pemangsa maupun
manusia
1, 8, 12,
13, 15, 17,
18, 19,
3.1.3 Menyebutkan
jenis-jenis
tumbuhan
3, 4, 23,
24, 29, 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
berdasarkan tempat
hidupnya.
3.1.4 Menyebutkan
ciri khusus pada
suatu tumbuhan
yang tidak dimiliki
tumbuhan lain.
7, 20, 25,
26, 27, 28,
3.1.5 Menjelaskan
cara tumbuhan
melindungi diri dari
pengaruh iklim.
5, 6, 9, 16
3.7 Teknik Pengujian Istrumen
Sebelum diberikan kepada responden instrumen penelitian perlu diuji coba
terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan
yang membingungkan maupun yang menimbulkan multitafsir akan jawaban
siswa. Uji coba instrumen ini juga dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan
reliabilitas instrumen yang telah dibuat. Peneliti menggunakan soal pilihan
ganda karena tes ini dapat digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan
pemahaman siswa mengenai materi yang telah diterimanya dalam pembelajaran.
3.8 Validasi data
3.8.1 Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono
(2012:168).
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen
yang bersangkutan dan mampu mengukur apa yang akan diukur. Menurut
Suharso (2009:108) validitas adalah pengukuran yang menujukkan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
ketepatan (kesahihan) ukuran suatu instrumen terhadap konsep yang diteliti.
Suatu instrumen adalah tepat untuk digunakan sebagai ukuran suatu konsep
jika memiliki tingkat validitas yang tinggi. Sebaliknya, validitas rendah
mencerminkan bahwa instrumen kurang tepat untuk diterapkan.
Sugiyono (2014:363) memaparkan bahwa validitas merupakan
derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya
yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Ada 2 jenis validitas yaitu, validitas
internal (rasional) dan validitas eksternal (empiris). Validitas internal terdiri
dari dua yaitu validitas konstrak dan validitas isi.
Peneliti menggunakan validitas konstrak dan validitas isi. Dalam
penelitian ini peneliti dapat melakukan validitas isi yaitu dengan
menyerahkan kisi-kisi instrumen kepada para ahli untuk dimintai pendapat
tentang kesesuaian kisi-kisi, indikator, dan pertanyaan yang telah dibuat.
Validitas konstruk diberikan kepada para ahli untuk diminta pendapatnya
tentang instrumen yang telah disusun apakah instrumen tersebut dapat
digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan atau bahkan bisa dirombak total.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat (Arikunto, 2006:219). Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang
dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Peneliti memvalidasi
kisi-kisi dengan cara expert judgment. Expert Judgment adalah menguji
instrumen kepada ahli. Peneliti memvalidasi RPP, LKS, dan bahan ajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
kepada rekan sejawat, guru, kepala sekolah dan dosen pembimbing. Selain
menggunakan validitas konstrak peneliti juga menggunakan validitas isi.
Validitas isi pada penelitian ini terdapat pada 30 soal.
3.8.1.1 Validitas Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang telah peneliti buat divalidasi oleh
dosen, kepala sekolah dan guru melalui expert judgment. Perangkat
pembelajaran tersebut meliputi silabus, RPP, LKS dan bahan ajar. Uji
validitas perangkat pembelajaran menggunakan Skala Likert 1, 2, 4
dan 5. Skor 1 berarti kurang sekali, skor 2 berarti kurang, skor 4 berarti
baik dan skor 5 berarti sangat baik. Penilaian yang telah diberikan oleh
dosen dan guru kemudian dijumlah dan dihitung rataratanya. Hasil
validasi perangkat pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.12 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
No Perangkat
Pembelajaran
Ahli Hasil Penilaian
Rata-rata
1 Silabus Dosen 90,00
Kepala Sekolah 85,00
Guru Kelas 85,00
Rata-rata Silabus 86,67
2 RPP Dosen 80,95
Kepala Sekolah 82,85
Guru Kelas 80,09
Rata-rata RPP 81,30
3 LKS Dosen 80,00
Kepala Sekolah 82,85
Guru Kelas 80,00
Rata-rata LKS 80,95
4 Bahan Ajar Dosen 91,43
Kepala Sekolah 90,00
Guru Kelas 90,00
Rata-rata Bahan Ajar 90,48
5 Soal Dosen 90,00
Kepala Sekolah 90,00
Guru Kelas 85,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Rata-rata Bahan Ajar 88,33
Perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh ahli
kemudian direkap untuk dicari skor rata-rata dan kriteria kelayakan
berdasarkan patokan acuan penilaian (PAP) tipe 1. Berikut ini
merupakan tabel kriteria kelayakan validasi yang diadopsi dari
Masidjo (1995)
Tabel 3.13 Kriteria Validasi
Nilai Keterangan 0-20 Sangat kuranglayak 21-40 Kuranglayak 41-60 Cukup layak 61-80 Layak 81-100 Sangat layak
Berdasarkan pada tabel Hasil Perhitungan Validasi Perangkat
Pembelajaran di atas, hasil validasi secara keseluruhan dan termasuk
pada kriteria validasi terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.14 Hasil Perhitungan Keseluruhan Validasi
No Perangkat Pembelajaran Hasil Kriteria
1, Silabus 86,67 Sangat Layak
2, RPP 81,30 Sangat Layak
3, LKS 80,95 Layak
4, Bahan Ajar 90,48 Sangat Layak
5, Soal 88,33 Sangat Layak
Rata-rata Keseluruhan 85,54 Sangat Layak
Dari hasil perhitungan secara keseluruhan validasi perangkat
pembelajaran diperoleh rata-rata keseluruhan yaitu 85,54.
Berdasarkan tabel kriteria di atas termasuk pada kriterialayak
sehingga perangkat pembelajaran dapat digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3.8.1.2 Validitas Soal Evaluasi
Peneliti membuat validasi instrumen soal yang dikonsultasikan
kepada ahli kemudian instrumen soal tersebut diujikan kepada siswa.
Untuk melakukan uji validitas ini, peneliti mengujikan soal pada 33
siswa kelas VI di SDN Nanggulan. Pengujian dilakukan di SD yang
sama dengan alasan untuk memperoleh tingkat taraf kemampuan
siswa yang hampir sama. Setelah mendapatkan data skor dari
instrumen soal, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan
program SPSS.
Hasil soal evaluasi dihitung dengan program SPSS dengan
taraf signifikan sebesar 5 %. Tujuan digunakan program komputer ini
adalah untuk mempercepat dalam perhitungan instrumen sekaligus
mendapatkan data yang lebih valid. Data soal yang valid pada siklus I
adalah 30 soal. Data soal yang valid pada siklus II adalah 30 soal.
Berikut adalah tabel hasil dari validitas soal siklusI dan siklus II:
Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Siklus I (Taraf sig. 5%)
No R hitung R Tabel N 32 Keterangan
1 0,523 0,349 Valid
2 0,652 0,349 Valid
3 0,469 0,349 Valid
4 0,642 0,349 Valid
5 0,506 0,349 Valid
6 0,475 0,349 Valid
7 0,472 0,349 Valid
8 0,409 0,349 Valid
9 0,466 0,349 Valid
10 0,358 0,349 Valid
11 0,567 0,349 Valid
12 0,433 0,349 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No R hitung R Tabel N 32 Keterangan
13 0,509 0,349 Valid
14 0,407 0,349 Valid
15 0,566 0,349 Valid
16 0,508 0,349 Valid
17 0,414 0,349 Valid
18 0,463 0,349 Valid
19 0,386 0,349 Valid
20 0,385 0,349 Valid
21 0,432 0,349 Valid
22 0,504 0,349 Valid
23 0,428 0,349 Valid
24 0,521 0,349 Valid
25 0,418 0,349 Valid
26 0,55 0,349 Valid
27 0,364 0,349 Valid
28 0,392 0,349 Valid
29 0,454 0,349 Valid
30 0,568 0,349 Valid
Berdasarkan tabel di atas, seluruh pertanyaan dalam soal
dinyatakan valid sehingga dapat dipergunakan sebagai instrumen
dalam peneltiian.
Tabel 3.16 Hasil Validitas Soal Siklus II(Taraf sig. 5%)
No R hitung R Tabel N 32 Keterangan
1 0,473 0,349 Valid
2 0,737 0,349 Valid
3 0,558 0,349 Valid
4 0,721 0,349 Valid
5 0,522 0,349 Valid
6 0,569 0,349 Valid
7 0,662 0,349 Valid
8 0,494 0,349 Valid
9 0,647 0,349 Valid
10 0,588 0,349 Valid
11 0,600 0,349 Valid
12 0,475 0,349 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No R hitung R Tabel N 32 Keterangan
13 0,600 0,349 Valid
14 0,558 0,349 Valid
15 0,791 0,349 Valid
16 0,627 0,349 Valid
17 0,600 0,349 Valid
18 0,581 0,349 Valid
19 0,648 0,349 Valid
20 0,497 0,349 Valid
21 0,715 0,349 Valid
22 0,852 0,349 Valid
23 0,715 0,349 Valid
24 0,842 0,349 Valid
25 0,402 0,349 Valid
26 0,618 0,349 Valid
27 0,568 0,349 Valid
28 0,631 0,349 Valid
29 0,391 0,349 Valid
30 0,464 0,349 Valid
Berdasarkan tabel di atas, seluruh pertanyaan dalam soal
dinyatakan valid sehingga dapat dipergunakan sebagai instrumen
dalam penelitian
3.8.2 Reliabilitas
Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam
mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa
menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliable secara konsisten
memberi hasil ukuran yang sama, Nasution (2004:77). Realibilitas
berhubungan dengan kepercayaan, suatu tes dapat dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan (reliabilitas) yang tinggi jika tes tersebut
dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto:2009). Menurut Sumadi
(2004:28) reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran
dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dalam artian harus memiliki tingkat konsistensi dan kemantapaan.
Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada
kelas VI dengan jumlah masing-masing 30 soal pilihan ganda pada
siklus I dan siklus II. Soal yang sudah diujikan kemudian dinyatakan
valid apabila diuji reliabilitasnya menggunakan program komputer
IBM SPSS Statistic 20 for Windows. Menurut Sugiyono (2012:242)
koefisien reliabilitas dinyatakan dalam satuan koefisien antara 0,00
sampai dengan 1,00. Kriteria reliabilitas instrumen dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.17. Kriteria Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat tinggi
0,71-0,91 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif -0,20 Sangat rendah
Tabel 3.18 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus
Siklus Cronbach’s Alpa
Siklus I 0,879
Siklus II 0,938
Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada kelas V
dengan jumlah 30 soal pada siklus I dan siklus II. Hasil reliabilitas siklus I
dan siklus II diperoleh seluruh soal yang valid. Pada siklus I dan siklus II
diperoleh nilai Cronbach’s Alpa adalah 0,879 dan 0,938 menunjukkan
kriteria “tinggi” dan sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
3.9 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif kuantitatif. Nilai prestasi belajar siswa setiap siklus di
kumpulkan kemudian dianalisis. Data diproses dan dianalisa berdasarkan skor
perolehan hasil belajar peserta didik dan dibandingkan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) mata pelajaran IPA yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu
65.
Penelitian ini menggunakan dua teknik untuk menganalisis data yang
diperoleh, yaitu analisis data kuantitatif dan kualitatif. Sugiyono (2012:333)
memaparkan bahwa dalam pelaksanaan tindakan kelas, ada dua jenis data
yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yaitu data kuantitatif dan kualitatif.
Dalam penelitian ini data kualitatif digunakan untuk membandingkan
keaktifan kondisi awal dan akhir setelah diberi tindakan. Sedangkan, data
kuantitatif digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa.
3.10 Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini adalah meningkatnya keaktifan
belajar siswa dan prestasi belajar siswa. Peneliti menargetkan adanya
peningkatan keaktifan belajar siswa dan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran IPA kelas VB SDN Nanggulan Yogyakarta dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65. Siklus dihentikan jika target akhir
siklus II sudah terpenuhi. Berikut adalah tabel kriteria keberhasilan pada
penelitian ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 3.19. Kriteria keberhasilan
Variabel Indikator Kondisi awal Target Akhir
Siklus I Siklus II
Keaktifan Rata-rata
keaktifan
49.34
(Rendah)
70
(Tinggi)
75
(Tinggi)
Prestasi
belajar
Rata-rata nilai ulangan 58,63 65 75
Persentase jumlah
siswa yang mencapai nilai
KKM (65)
30,30% 65% 76%
3.10.1 Perhitungan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa
3.10.1.1 Keaktifan Belajar
Peningkatan keaktifan siswa dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
1. Menghitung keaktifan setiap siswa sesuai dengan rubrik
pengamatan pada setiap pertemuan.
2. Menghitung rata-rata keaktifan seluruh siswa
𝑹𝒂𝒕𝒂 − 𝒓𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒆𝒂𝒌𝒕𝒊𝒇𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
= 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒆𝒂𝒌𝒕𝒊𝒇𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒍𝒖𝒓𝒖𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒊𝒔𝒘𝒂
3. Menghitung persentase rata-rata keaktifan seluruh siswa
Presentase keaktifan siswa = rata-rata keaktifan seluruh siswa X 100%
Jumlah siswa
4. Membandingkan tingkat keaktifan awal dengan tingkat
keaktifan siklus I dan membandingkan tingkat keaktifan
siklus I dengan tingkat keaktifan siklus II. Pembandingan ini
dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan keaktifan
atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3.9.2.1 Prestasi Belajar
Soal evaluasi digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Soal
evaluasi dikerjakan siswa pada akhir siklus. Hasil penilaian akan dianalisis
dan dibandingkan antara kondisi awal dan setelah dilakukan siklus I. Berikut
merupakan langkah-langkah pemberian skor untuk mengetahui prestasi
belajar siswa:
1. Penyekoran penilaian aspek kognitif
Skor jawaban benar = 1
Skor jawaban salah = 0
2. Menghitung nilai siswa dengan rumus:
a. Nilai kognitif = jumlah skor setiap siswa x 5
b. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus:
Rata-rata kelas = jumlah nilai seluruh siswa
Jumlah seluruh siswa
3. Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa dengan
rumus
Presentase = Jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM x 100%
Jumlah seluruh siswa
4. Membandingkan prestasi belajar siswa pada kondisi awal
dengan prestasi siklus I untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar IPA siswa kelas VB SDN Nanggulan
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini peneliti membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan.
4. 1. Hasil Penelitian
4.1.1. Kondisi Awal
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi pembelajaran
di kelas VB SDN Nanggulan pada hari Selasa tanggal 6 Agustus 2015. Observasi
dilakukan untuk melihat tingkat keaktifan belajar siswa. Dari hasil observasi
diperoleh hasil bahwa tingkat keaktifan belajar termasuk rendah. Hal ini dapat dilihat
ketika pembelajaran siswa cenderung diam dan tidak mengajukan pertanyaan atau
menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu siswa terlihat pasif ketika pelajaran
berlangsung sehingga pembelajaran terlihat monoton. Hal tersebut sesuai dengan
hasil observasi yang menunjukkan skor keaktifan siswa 44,21 yang termasuk dalam
kategori rendah. Selain itu berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas VB,
siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran, dan cenderung hanya mendengarkan
penjelasan dari guru tanpa mengajukan pendapat atau pertanyaan. Akibat keaktifan
belajar yang rendah prestasi belajar siswa juga rendah. Hal ini terlihat dari nilai rata-
rata ulangan tahun 2014/2015 yaitu 58,63. Berikut adalah hasil keaktifan belajar
siswa kelas VB SDN Nanggulan pada kondisi awal:
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 4.1 Skor Keaktifan Belajar pada Kondisi Awal
No Nama
Kondisi Awal
Jumlah
Rata-
rata Kategori Observasi Angket
1 YPE 42,90 50,70 93,60 46,80 Rendah
2 RASP 42,90 54,70 97,60 48,80 Rendah
3 AA 57,10 53,30 110,40 55,20 Sedang
4 RPW 57,10 52,00 109,10 54,55 Sedang
5 DNA 57,10 57,30 114,40 57,20 Sedang
6 DSM 57,10 58,70 115,80 57,90 Sedang
7 RTN 42,90 56,00 98,90 49,45 Rendah
8 ANA 42,90 52,00 94,90 47,45 Rendah
9 ANP 28,60 52,00 80,60 40,30 Rendah
10 DCR 42,90 56,00 98,90 49,45 Rendah
11 DANP 57,10 48,00 105,10 52,55 Sedang
12 DWS 71,40 49,30 120,70 60,35 Sedang
13 EP 57,10 54,70 111,80 55,90 Sedang
14 FNC 42,90 61,30 104,20 52,10 Sedang
15 GRNA 42,90 50,70 93,60 46,80 Rendah
16 HAS 14,30 54,70 69,00 34,50 Rendah
17 HZPI 42,90 58,70 101,60 50,80 Sedang
18 IRT 42,90 48,00 90,90 45,45 Rendah
19 MAB 28,60 61,30 89,90 44,95 Rendah
20 MHA 42,90 58,70 101,60 50,80 Sedang
21 NRNP 42,90 42,70 85,60 42,80 Rendah
22 PDP 42,90 50,70 93,60 46,80 Rendah
23 PFR 42,90 62,70 105,60 52,80 Sedang
24 RSN 57,10 52,00 109,10 54,55 Sedang
25 RGDH 14,30 54,70 69,00 34,50 Rendah
26 SKI 57,10 57,30 114,40 57,20 Sedang
27 TM 57,10 58,70 115,80 57,90 Sedang
28 YR 42,90 56,00 98,90 49,45 Rendah
29 DY 42,90 60,00 102,90 51,45 Sedang
30 RHF 28,60 52,00 80,60 40,30 Rendah
31 BRN 42,90 56,00 98,90 49,45 Rendah
32 DS 28,60 52,00 80,60 40,30 Rendah
Rata-rata 44,21 54,47 98,68 49,34 Rendah
Tabel di atas menunjukkan bahwa keaktifan siswa pada kondisi awal
sebagian besar rendah. Siswa yang memiliki keaktifan belajar rendah terdapat 17
siswa dan 15 siswa lainnya dalam kategori sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas VB memiliki tingkat keaktifan
belajar yang termasuk dalam kategori rendah.
Tabel 4.2 Prestasi Belajar pada Kondisi Awal
No Nama Nilai Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 FNA 55 TT
2 DC 30 TT
3 AWY 60 TT
4 ZE 75 T
5 FP 50 TT
6 MAF 65 T
7 MAI 55 TT
8 TIA 70 T
9 II 50 TT
10 SFA 75 T
11 FIZ 50 TT
12 KD 55 TT
13 DTA 60 TT
14 FR 75 T
15 PAP 30 TT
16 FH 55 TT
17 RM 80 T
18 RH 60 TT
19 RAL 60 TT
20 FA 70 T
21 APS 35 TT
22 DAS 50 TT
23 NM 65 TT
24 SFA 75 T
25 MRD 60 TT
26 MF 40 TT
27 BW 50 TT
28 GAD 60 TT
29 HK 80 T
30 TN 60 TT
31 HW 40 TT
32 WDKA 55 TT
33 AM 75 T
Jumlah 1935 10 23
Rata-rata 58, 63
Persentase 30,30% 69,69%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Keterangan :
T = Tuntas TT = Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel 4.2 rata-rata nilai ulangan siswa kelas VB tahun pelajaran
2014/2015 termasuk kategori rendah. Hal ini dapat dilihat dengan jumlah siswa yang
belum lulus KKM berjumlah 23, sedangkan yang lulus KKM berjumlah 10 orang
siswa, sehingga rata-rata nilai ulangan kelas VB menjadi rendah 58,63 yang mana
masih di bawah KKM.
4.1.2. Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan pada kelas VB SDN
Nanggulan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 11 Agustus 2015 dan
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Agustus 2015. Satu kali
pertemuan dilaksanakan selama satu pembelajaran dengan alokasi waktu 2 x 35
menit. Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai guru.
4.1.2.1 Perencanaan Tindakan
Perencanaan yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan pada siklus I. Persiapan yang dilakukan peneliti yaitu menyiapkan
perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, media. Media yang
digunakan adalah gambar hewan untuk menjelaskan tentang bagaimana hewan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta video pembelajaran untuk
menjelaskan tentang adaptasi. Selain itu peneliti menyiapkan instrumen penelitian
yaitu lembar observasi dan kuesioner sebagai pengukur keaktifan belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan
1. Pertemuan 1
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Agustus
2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Materi IPA pada siklus I pertemuan
pertama yaitu mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungan bedasarkan 6 fase pembelajaran metode kooperatif tipe STAD.
1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,menyanyikan
lagu “Indonesia Raya”, salah satu siswa memimpin doa, dan menanyakan kabar
siswa. Setelah itu guru mengabsen siswa, Pada pertemuan pertama ada satu siswa
yang tidak hadir. Guru memberi motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa.
2) Menyajikan/menyampaikan informasi
Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi dengan menampilkan
sebuah video pembelajaran tentang makhluk hidup menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Selanjutnya siswa mengamati foto hewan yang ada di depan kelas.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang isi video dan foto
3) Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Pada kegiatan ketiga, langkah pertama yang dilakukan adalah pembagian
kelompok, yaitu dengan cara membagi kelompok menjadi empat kelompok dengan
cara berhitung. Pembagian kelompok dimulai dengan cara berhitung mulai dari siswa
yang laki-laki terlebih dahulu baru siswa yang perempuan. Satu kelompok terdiri dari
5-6 orang siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Kegiatan selanjutnya adalah penyajian materi. Siswa mengamati video
tentang hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Siswa kemudian
menyebutkan isi video dengan mengangkat tangan. Kegiatan selanjutnya siswa
mengamati foto binatang yang ada di depankelas. Siswa menyebutkan hewan yang
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Siswa secara berkelompok
mengumpulkan informasi tentang bagaimana hewan yang menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
5) Evaluasi
Kegiatan keempat yang dilakukan yaitu kegiatan belajar dalam kelompok.
Pada tahap ini, siswa mengerjakan soal latihan di LKS yaitu menyebutkan
bagaimana hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya pada gambar dan
menyebutkan bagaimana hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Siswa mengerjakan soal latihan LKS secara individu dan tidak boleh membuka buku
catatan.
Selanjutnya guru mengajukan kuis tentang bagaimana hewan yang
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Langkah keenam yaitu pemberian
penghargaan kelompok. Pada tahap ini, guru dan siswa menghitung poin yang
diperoleh masing-masing kelompok selama proses pembelajaran dan poin kuis.
6) Memberikan penghargaan
Pada akhir kegiatan atau pertemuan siswa dan guru membuat kesimpulan
dari pembelajaran yang sudah dilakukan tentang hewan yang menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Setiap kelompok menyimpulkan materi apa saja yang sudah
dipelajari. Kelompok yang tidak bisa memberikan kesimpulan tidak mendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
bintang. Setelah itu siswa merefleksikan kegiatan hari ini agar dapat berguna dai
kehidupan sehari-hari. Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa.Selanjutnya
siswa berdoa, dan mengucapkan salam.
2. Pertemuan 2
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Oktober
2015 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pembelajaran pada pertemuan kedua yaitu
mengidentifikasi .
1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, salah satu
siswa memimpin doa, kemudian siswa menyampaikan kabarnya. Seluruh siswa
melakukan kegiatan rutin di pagi hari yaitu menyanyikan lagu “Indonesia Raya”.
Guru melakukan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa. Kemudian siswa
danguru membuat aturan bersama agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru.
2) Menyajikan/menyampaikan informasi
Kegiatan berikutnya adalah apersepsiyang dilakukan dengan melihat video
pembelajaran tentang adaptasi. Kemudian siswa mencatat hal-hal penting dalam
video. Siswa dan guru selanjutnya melakukan kegiatan tanya jawab.
3) Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Guru membagi kelompok menjadi 6 kelompok. Dalam satu kelompok
rerdapat 5 sampai 6 orang siswa. Kelompok dipilih secara heterogen.
4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Selanjutnya setiap kelompok membuat pertanyaan dari video yang sudah
dilihat. Setelah selesai soal dikumpulkan kepada guru, guru kemudian membacakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
soal setiap kelompok. Setelah itu siswa dalam kelompok mengamati bahan-bahan
yang digunakan untuk proses adaptasi. Siswa kemudian mengerjakan LKS secara
berkelompok. Guru memberikan kuis kepada setiap kelompok.
5) Evaluasi
Pada kegiatan ini, siswa menyampaikan kesimpulan dari hasil pembelajaran
yang sudah dilakukan dan melakukan refleksi . Selanjutnya siswa mengerjakan soal
evaluasi siklus I dan mengisi kuesioner.
6) Memberikan penghargaan
Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa.Siswa kemudian
berdoa, dan mengucapkan salam.
4.1.2.3 Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran
berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti. Peneliti dan rekan
peneliti mengobservasi keaktifan belajar siswa dengan mengisilembar observasi yang
telah disiapkan oleh peneliti. Berikut adalah hasil observasi keaktifan belajar siswa
pada siklus I.
Tabel 4.3. Keaktifan Belajar pada Siklus I
No Nama
Siklus I
Jumlah Rata-rata Kategori Observasi Angket
1 YPE 78,57 72,00 150,57 75,29 Tinggi
2 RASP 71,43 85,33 156,76 78,38 Tinggi
3 AA 85,71 74,67 160,38 80,19 Tinggi
4 RPW 85,71 88,00 173,71 86,86 Tinggi
5 DNA 71,43 96,00 167,43 83,71 Tinggi
6 DSM 78,57 92,00 170,57 85,29 Tinggi
7 RTN 78,57 78,67 157,24 78,62 Tinggi
8 ANA 71,43 84,00 155,43 77,72 Tinggi
9 ANP 57,14 76,00 133,14 66,57 Sedang
10 DCR 85,71 72,00 157,71 78,86 Tinggi
11 DANP 78,57 89,33 167,90 83,95 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
No Nama
Siklus I
Jumlah Rata-rata Kategori Observasi Angket
12 DWS 85,71 89,33 175,04 87,52 Tinggi
13 EP 85,71 78,66 164,37 82,19 Tinggi
14 FNC 71,43 96,00 167,43 83,71 Tinggi
15 GRNA 78,57 73,33 151,90 75,95 Tinggi
16 HAS 71,43 50,67 122,10 61,05 Sedang
17 HZPI 71,43 88,00 159,43 79,72 Tinggi
18 IRT 64,29 85,33 149,62 74,81 Tinggi
19 MAB 78,57 70,67 149,24 74,62 Tinggi
20 MHA 85,71 74,67 160,38 80,19 Tinggi
21 NRNP 71,43 74,67 146,10 73,05 Tinggi
22 PDP 71,43 82,66 154,09 77,05 Tinggi
23 PFR 78,57 92,00 170,57 85,29 Tinggi
24 RSN 85,71 89,33 175,04 87,52 Tinggi
25 RGDH 57,15 69,33 126,48 63,24 Sedang
26 SKI 78,57 89,33 167,90 83,95 Tinggi
27 TM 85,71 88,00 173,71 86,86 Tinggi
28 YR 64,29 94,67 158,96 79,48 Tinggi
29 DY 85,71 78,66 164,37 82,19 Tinggi
30 RHF 57,15 78,67 135,82 67,91 Sedang
31 BRN 71,43 88,00 159,43 79,72 Tinggi
32 DS 64,29 77,33 141,62 70,81 Tinggi
Rata-rata 75,22 81,79 157,01 78,51 Tinggi
Dari hasil keaktifan belajar pada siklus I diperoleh data 32 siswa
menunjukan tingkat keaktifan belajar yang “tinggi” dan 4 siswa menunjukan tingkat
keaktifan belajar “sedang”. Pengujian soal evaluasi siklus I pada siswa kelas VB
SDN Nanggulan pada muatan KD 3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan
dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan diri dilaksanakan pada akhir
siklus I yaitu pada hari Kamis, 13 Agustus 2015. Hasil prestasi belajar pada siklus I
dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.4 Prestasi Belajar pada Siklus I
No Nama Skor Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 YPE 20 67 T -
2 RASP 16 53 - TT
3 AA 6 20 - TT
4 RPW 17 57 - TT
5 DNA 18 60 - TT
6 DSM 20 67 T -
7 RTN 12 40 - TT
8 ANA 30 100 T -
9 ANP 18 60 - TT
10 DCR 17 57 - TT
11 DANP 20 67 T -
12 DWS 15 50 - TT
13 EP 29 97 T -
14 FNC 24 80 T -
15 GRNA 21 70 T -
16 HAS 28 93 T -
17 HZPI 22 73 T -
18 IRT 28 93 T -
19 MAB 26 87 T -
20 MHA 29 97 T -
21 NRNP 29 97 T -
22 PDP 24 80 T -
23 PFR 19 63 - TT
24 RSN 9 30 - TT
25 RGDH 8 27 - TT
26 SKI 17 57 - TT
27 TM 19 63 - TT
28 YR 14 47 - TT
29 DY 18 60 - TT
30 RHF 22 73 T -
31 BRN 13 43 - TT
32 DS 14 47 - TT
Rata-rata 19,4 65
Tertinggi 30 100
Terendah 6 20,0
46,88%
53,13%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berdasarkan tabel 4.4 rata-rata nilai ulangan pada siklus I yaitu 65. Siswa
yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 15 siswa dengan persentase 46,88% dan 17
siswa dengan persentase 53,13% belum memenuhi KKM. KKM muatan pelajaran
IPA yaitu 65.
4.1.2.4 Refleksi
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dengan menerapkan model
pembelajaran Kooperatif tipe STAD pada muatan pelajaran IPA di kelas VB SDN
Nanggulan berjalan sesuai dengan rencana. Namun, masih ada beberapa masalah
yang timbul selama proses pembelajaran berlangsung. Permasalahan pertama yaitu
ketika pembagian kelompok siswa cenderung ramai dan ada seorang siswa yang
tidak ingin berkelompok karena tidak suka dengan kelompoknya. Permasalahan yang
kedua ketika mengerjakan soal secara berkelompok ada beberapa siswa yang tidak
ikut berdiskusi. Permasalahan yang ketiga adalah alokasi waktu. Peneliti kekurangan
waktu ketika siswa mengisi kuesioner, sehingga meminta kepada guru kelas untuk
menambah waktu selam 10 menit.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar dan
prestasi belajar siswa kelas VB SDN Nanggulan sudah meningkat dan sudah
memenuhi target akhir siklus II. Namun, penelitian ini sudah didesain untuk dua
siklus, sehingga peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II untuk memantapkan
data yang akan diperoleh.
4.1.3. Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan pada kelas VB SDN
Nanggulan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Agustus 2015 dan
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 20 Agustus 2015. Satu kali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
pertemuan dilaksanakan dengan alokasi waktu 2x35 menit. Dalam penelitian ini,
peneliti bertindak sebagai guru.
4.1.3.1 Perencanaan Tindakan
Perencanaan yang dilakukan adalah menyusun silabus pada siklus 2.
Membuat rencana tindakan pembelajaran siklus 2 terdiri dari 2 pertemuan
menggunakan 4 jam pelajaran . Pertemuan 1 berisi RPP untuk mengetahui proses
adaptasi. Pertemuan 2 berisi tentang RPP mengidentifikasi penyesuaian diri
tumbuhan dengan lingkungan. Selanjutnya menentukan dan menyiapkan alat peraga.
Menyiapkan lembar observasi siklus untuk menilai keaktifan belajar siswa.
Menyiapkan lembar kerja, kisi-kisi dan soalevaluasi. Peneliti meminta bantuan teman
PPL untuk mengamati jalannya tindakan. Selain itu peneliti menyiapkan instrumen
penelitian yaitu lembar observasi dan kuesioner sebagai pengukur keaktifan belajar
siswa.
4.1.3.2 Pelaksanaan Tindakan
a. Pertemuan 1
Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Agustus
2015 dengan alokasi waktu 2x35 menit. Materi IPA pada siklus II pertemuan pertama
yaitu penyesuaian diri tumbuhan.
1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, salah siswa
untuk memimpin doa, dan menanyakan kabar siswa. Kemudian guru dan siswa
melakukan kegiatan rutin yaitu menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu guru
mengabsen siswa, pada pertemuan ada satu siswa yang tidak hadir. Selanjutnya guru
melakukan kegiatan apersepsi, orientasi, dan motivasi. Kegiatan apersepsi dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
dengan melakukan tanya jawab kepada siswa. Siswa mengetahui tujuan
pembelajaran yang akan dilakukan.
2) Menyajikan/menyampaikan informasi
Siswa membaca materi yang dibagikan oleh guru. Guru kemudian
mengadakan kuis di awal pembelajaran sebelum melakukan penyajian materi.
Kegiatan selanjutnya mengamati video tentang proses adaptasi. Siswa mendapat
penjelasan dari guru.
3) Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Langkah berikutnya yaitu pembagian kelompok. Dalam satu kelas siswa
dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen.
4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Siswa kemudian mengerjakan LKS secara berkelompok. Siswa dan guru
membahas secara bersama-sama. Siswa secara individu menuliskan proses adaptasi
di buku catatan.
5) Evaluasi
Pada kegiatan akhir, siswa mengerjakan soal secara individu. Kemudian
siswa menarik kesimpulan dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan tentang
proses adaptasi dan hasil dari proses adaptasi.
6) Memberikan penghargaan
Siswa dan guru melakukan kegiatan refleksi. Guru memberikan apresiasi
kepada siswa dan siswa selanjutnya mengisi kuesioner, berdoa, dan mengucapkan
salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
b. Pertemuan 2
1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam, salah siswa
untuk memimpin doa, dan menanyakan kabar siswa. Kemudian guru dan siswa
melakukan kegiatan rutin yaitu menyanyikan lagu “Indonesia Raya”. Setelah itu guru
mengabsen siswa. Selanjutnya guru melakukan kegiatan apersepsi, yaitu dengan
melakukan tanya-jawab dengan siswa. Siswa mengetahui tujuan pembelajaran yang
akan dilakukan.
2) Menyajikan/menyampaikan informasi
Siswa kemudian membaca materi yang dibagikan oleh guru. Kegiatan
selanjutnya siswa foto tumbuhan yang ada di depan kelas. Siswa menyebutkan nama
tumbuhan tersebut.
3) Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Dalam satu kelas siswa dibagi menjadi 6 kelompok secara heterogen dan
tidak memandang laki-laki atau perempuan serta kemampuan akademisnya
4) Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru kemudian mengajukan pertanyaan tentang foto tumbuhan yang ada di
depan kelas. Siswa kemudian menyebutkan bagaimana tumbuhan tersebut
beradaptasi. Siswa kemudian mengelompokkan tumbuhan berdasarkan cara
adaptasinya. Siswa kemudian mengerjakan LKS secara berkelompok.
5) Evaluasi
Pada kegiatan akhir, siswa menyampaikan kesimpulan dari hasil
pembelajaran yang sudah dilakukan dan melakukan refleksi .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
6) Memberikan penghargaan
Siswa dan guru melakukan kegiatan refleksi. Guru memberikan apresiasi
kepada siswa dan siswa selanjutnya mengisi kuesioner, berdoa, dan
mengucapkan salam.
Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II dan mengisi
kuesioner. Guru memberikan apresiasi dan motivasi kepada siswa. Siswa kemudian
berdoa, dan mengucapkan salam
4.1.3.3 Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran
berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti. Peneliti dan rekan
peneliti mengobservasi keaktifan belajar siswa dengan mengisi lembar observasi
yang telah disiapkan oleh peneliti. Dari hasil pengamatan, siswa terlihat lebih
semangat dalam belajar. Siswa lebih tertarik dan aktif dalam pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dalam diskusi kelompok,
setiap kelompok sudah tidak didominasi oleh seorang siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dan rekan
peneliti diperoleh hasil keaktifan belajar siswa kelas VB termasuk dalam kategori
tinggi. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.5 Hasil Skor Keaktifan Belajar pada Siklus II
No Nama
Siklus I
Jumlah
Rata-
rata Kategori Observasi Angket
1 YPE 71,43 89,30 160,73 80,36 Tinggi
2 RASP 78,57 85,30 163,87 81,94 Tinggi
3 AA 85,71 86,70 172,41 86,21 Tinggi
4 RPW 85,71 88,00 173,71 86,86 Tinggi
5 DNA 78,57 96,00 174,57 87,29 Tinggi
6 DSM 85,71 86,70 172,41 86,21 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No Nama
Siklus I
Jumlah
Rata-
rata Kategori Observasi Angket
7 RTN 78,57 86,70 165,27 82,64 Tinggi
8 ANA 71,43 92,00 163,43 81,72 Tinggi
9 ANP 57,14 90,70 147,84 73,92 Tinggi
10 DCR 78,57 90,70 169,27 84,64 Tinggi
11 DANP 78,57 98,70 177,27 88,64 Tinggi
12 DWS 78,57 98,70 177,27 88,64 Tinggi
13 EP 85,71 88,00 173,71 86,86 Tinggi
14 FNC 78,57 98,70 177,27 88,64 Tinggi
15 GRNA 78,57 84,00 162,57 81,29 Tinggi
16 HAS 71,43 76,00 147,43 73,71 Tinggi
17 HZPI 85,71 85,30 171,01 85,51 Tinggi
18 IRT 64,29 94,70 158,99 79,49 Tinggi
19 MAB 64,29 94,70 158,99 79,49 Tinggi
20 MHA 85,71 86,70 172,41 86,21 Tinggi
21 NRNP 71,43 82,70 154,13 77,06 Tinggi
22 PDP 85,71 77,30 163,01 81,51 Tinggi
23 PFR 85,71 88,00 173,71 86,86 Tinggi
24 RSN 78,57 98,70 177,27 88,64 Tinggi
25 RGDH 71,43 76,00 147,43 73,71 Tinggi
26 SKI 85,71 86,70 172,41 86,21 Tinggi
27 TM 78,57 96,00 174,57 87,29 Tinggi
28 YR 78,57 92,00 170,57 85,29 Tinggi
29 DY 85,71 88,00 173,71 86,86 Tinggi
30 RHF 64,29 88,00 152,29 76,14 Tinggi
31 BRN 78,57 93,30 171,87 85,94 Tinggi
32 DS 71,43 81,30 152,73 76,37 Tinggi
Rata-rata 77,45 88,93 166,38 83,19 Tinggi
Dari hasil keaktifan belajar pada siklus II diperoleh data semua siswa
memiliki tingkat keaktifan belajar dalam kategori tinggi. Pengujian soal evaluasi
siklus I pada siswa kelas VB SDN Nanggulan pada muatan KD 2.1 Mengidentifikasi
cara tumbuhan beradaptasi dilaksanakan pada akhir siklus II yaitu pada hari Kamis,
20 Agustus 2015. Hasil prestasi belajar pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 4.6 Hasil Prestasi Belajar pada Siklus II
No Nama Skor Nilai Tuntas
Tidak
Tuntas
1 YPE
2 RASP 19 63,3 - TT
3 AA 8 26,7 - TT
4 RPW 22 73,3 T -
5 DNA 28 93,3 T -
6 DSM 29 96,7 T -
7 RTN 14 46,7 - TT
8 ANA 30 100,0 T -
9 ANP 27 90,0 T -
10 DCR 23 76,7 T -
11 DANP 28 93,3 T -
12 DWS 18 60,0 - TT
13 EP 30 100,0 T -
14 FNC 29 96,7 T -
15 GRNA 29 96,7 T -
16 HAS 30 100,0 T -
17 HZPI 29 96,7 T -
18 IRT 30 100,0 T -
19 MAB 30 100,0 T -
20 MHA 30 100,0 T -
21 NRNP 30 100,0 T -
22 PDP 29 96,7 T -
23 PFR 28 93,3 T -
24 RSN 13 43,3 - TT
25 RGDH 9 30,0 - TT
26 SKI 20 66,7 T -
27 TM 28 93,3 T -
28 YR 17 56,7 - TT
29 DY 27 90,0 T -
30 RHF 29 96,7 T -
31 BRN 14 46,7 - TT
32 DS 16 53,3 - TT
Rata-rata 24,1 80,0
30 100,0 23
8 26,7
9
71,88%
28,13%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Keterangan:
T : Tuntas TT : Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel 4.6 rata-rata nilai ulangan pada siklus II yaitu 80,0 Siswa
yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 23 siswa dengan persentase 71,88% dan 9
siswa dengan persentase 28,13% belum memenuhi KKM. KKM muatan pelajaran
IPA yaitu 65.
4.1.3.4 Refleksi
Pada akhir kegiatan pembelajaran siklus II peneliti menilai hasil tes formatif
siswa. Hasil pengamatan pembelajaran siklus II dikumpulkan dan dianalisis peneliti,
hasil analisis dan diskusi dengan teman sejawat untuk menentukan refleksi
pelaksanaan tindakan. Hasil pengolahan data dan refleksi siklus II sebagai berikut:
1) Adanya peningkatan keaktifan belajar siswa dalam belajar dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu dari 78,51 pada siklus I
menjadi 83,19 pada siklus II.
2) Adanya peningkatan prestasi belajar siswa dengan nilai rata-rata kelas 80. Nilai
rata-rata sebelumnya 58,63.
3) Adanya peningkatan rata-rata nilai prestasi belajar 21,77
4) Masih terdapat 9 siswa yang belum dapat mencapai Standar Ketuntasan Minimal
yaitu 65.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar dan
prestasi belajar siswa kelas VB SDN Nanggulan sudah meningkat dan sudah
memenuhi target dan layak untuk dihentikan. Maka peneliti menghentikan penelitian
pada siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4. 2. Pembahasan
Penelitian yang telah dilakukan merupakan penelitian tindakan kelas (PTK).
Menurut Sukidin (dalam Taniredja, 2010:16), penelitian tindakan kelas merupakan
suatu bentuk penelahan penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan
tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-
praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Berkaitan dengan pengertian
tersebut, PTK ini dilaksanakan agar dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar IPA pada siswa kelas VB SDN Nanggulan melalui penerapan model
pembelajaran Kooperatif tipe STAD. Model pembelajaran Kooperatif tipe STAD
digunakan dalam penelitian ini karena model pembelajaran ini dapat meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa.
4.2.1 Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan enam langkah
model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu sebagai berikut:
4.2.1.1 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberi motivasi
Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran di awal pembelajaran
agar siswa tahu arah pembelajaran yang akan dilakukan. Setelah
menyampaikan tujuan pembelajaran peneliti memberi motivasi dengan
menampilkan video pembangkit semangat agar siswa termotivasi
mengikuti pembelajaran. Langkah ini dilakukan agar siswa mengetahui
apa yang akan dipelajari dan dapat mempersiapkan buku yang akan
digunakan. Pemberian motivasi di awal pembelajaran agar siswa
tertarik untuk mengikuti pembelajaran sehingga tujuan dari
pembelajaran dapat tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
(2009:71) yang menyatakan bahwa siswa yang mempunyai motivasi
belajar yang baik, hasil yang diperoleh dari hasil pembelajaran juga
akan baik. Hal itulah yang menyebabkan motivasi sangat penting
dilakukan kepada siswa, agar siswa memiliki keaktifan belajar yang
baik, sehingga prestasi belajar siswa juga akan mengalami
peningkatan.
4.2.1.2 Pembagian kelompok
Peneliti membagi kelas menjadi beberapa kelompok secara
heterogen dengan melihat tingkat prestasi siswa, jenis kelamin, suku
yang berbeda-beda berdasarkan data yang dimiliki oleh wali kelas.
Setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa. Fungsi utama dari tim ini
adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan
lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk
bisa mengerjakan kuis dengan baik. Pembagian dilakukan setelah
menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi dari peneliti.
Pembagian kelompok penting dilakukan agar siswa dapat saling
bekerja sama dengan teman-temannya dan dapat melatih siswa untuk
menyampaikan pendapatnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto
(2009:68) yang menyatakan bahwa siswa bekerja sama dalam tim
mereka dan memastikan bahwa seluruh anggota tim menguasai
pelajaran tersebut. Dengan bekerja sama dalam tim setiap siswa
memiliki tanggung jawab untuk menguasai materi karena akan
berpengaruh pada hasil yang diperoleh dalam tim. Jika tim tidak
saling memotivasi dan mendukung makan tim tersebut tidak akan bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
mengumpulkan poin atau stiker yang banyak, yang pada akhirnya
tidak akan memperoleh hadiah. Hal inilah yang terlihat pada saat
pembelajaran, siswa terlihat menyemati teman-teman dalam satu
timnya agar mereka dapat menerima hadiah.
4.2.1.3 Penyajian materi
Penyajian materi dilakukan oleh guru dengan menyampaikan
materi yang dipelajari, kemudian guru memberikan tugas untuk
dikerjakan dalam kelompok. Guru menyampaikan materi dengan
menunjukkan media pembelajaran berupa gambar-gambar hewan dan
tumbuhan untuk diamati, kemudian video pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan pendapat Rusman (2013:215), yang menyatakan bahwa
di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media. Dengan
menggunakan media yang nyata siswa menjadi lebih tertarik untuk
mengikuti pembelajaran, sehingga siswa terlihat lebih aktif untuk
bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Dalam kegiatan ini
peneliti menyajikan informasi dengan mendemontrasikan media yang
dibawa kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Trianto
(2009:71) yang menyatakan bahwa guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan mendemonstrasikan atau lewat bahan bacaan.
Dengan melakukan demonstrasi siswa akan terlibat langsung dalam
pembelajaran, di mana siswa akan melakukan pengamatan media
dibawa oleh guru. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan dan
menjelaskan materi dengan menggunakan barang-barang tersebut.
Dalam penyampaian materi peneliti melibatkan siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
memperoleh pengetahuan. Sehingga siswa aktif mengemukakan
pendapatnya, dan pembelajaran terlihat lebih menyenangkan.
4.2.1.4 Kegiatan belajar dalam tim
Dalam pembelajaran STAD siswa mempelajari materi bersama
kelompok. Materi diperkenalkan dalam presentasi kelas atau diskusi
pelajaran yang dipimpin oleh guru. Dengan cara seperti ini, siswa
akan menyadari bahwa mereka harus benar-benar memberi perhatian
penuh selama bekerja dalam kelompok. Kegiatan yang dilakukan
dalam kelompok adalah mengerjakan LKS yang sudah disiapkan oleh
guru. Mereka mencaritahu jawaban-jawaban dari pertanyan dengan
bekerjasama dalam kelompok. Dalam kegiatan belajar dalam tim,
siswa dalam kelompok saling berdiskusi untuk mengerjalan LKS yang
diberikan oleh guru. Kegiatan ini dilakukan setelah guru
menyampaikan materi pembelajaran. Siswa kemudian digali
pengetahuannya dengan mengerjakan LKS untuk melihat sejauh mana
tingkat pemahamannya tentang materi. Setiap individu dalam
kelompok harus saling bekerja sama untuk mengerjakan agar
kelompok mereka mendapat stiker bintang dari guru. Dalam kegiatan
tim ini siswa saling memotivasi agar kelompok mereka memperoleh
hadiah. Hal ini sesuai dengan pendapat Rusman (2013:214), yang
menyatakan bahwa jika siswa menginginkan kelompok memperoleh
hadiah, mereka harus membantu teman sekelompok mereka dalam
mempelajari materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4.2.1.5 Kuis
Kuis akan diberikan secara individual, setiap siswa tidak
diperbolehkan untuk saling membantu dalam mengerjakan kuis,
sehingga setiap siswa bertanggungjawab secara individual untuk
memahami materinya. Kegiatan kuis bertujuan untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Kegiatan kuis
dilakukan oleh peneliti setelah materi pembelajaran sudah
disampaikan dan siswa sudah bekerja sama dalam kelompok. Dalam
kuis ini siswa yang menjawab benar akan memperoleh stiker bintang.
Setiap kelompok akan berlomba-lomba untuk mengumpulkan stiker
bintang paling banyak. Kuis ini dilakukan kepada seluruh siswa,
sehingga siswa dalam kelas berhak mengikuti kuis. Dengan adanya
kuis siswa lebih aktif untuk menjawab pertanyaan dari guru, sehingga
suasana kelas menjadi lebih menyenangkan. Namun dalam kuis ini
siswa tidak boleh saling membantu, sehingga semua siswa harus
menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru. Hal ini sejalan
dengan pendapat Rusman (2013:214), yang menyatakan bahwa siswa
diberi waktu untuk bekerja sama setelah pelajaran selesai, tetapi tidak
saling membantu dalam kuis. Siswa bertanggung jawab atas kepada
diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Hal inilah yang
membuat siswa aktif mencatat, mengajukan pertanyaan, dan
menanggapi materi yang disampaikan oleh guru, agar mereka
memiliki pemahaman yang baik terhadap materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
4.2.1.6 Pemberian Penghargaan
Peneliti akan memberikan penghargaan kepada kelompok yang
mendapatkan skor tertinggi dalam setiap kuis yang diberikan. Dalam
hal ini kelompok yang memperoleh stiker bintang paling banyak akan
memperoleh hadiah. Dengan pemberian hadiah siswa terlihat lebih
antusias dan aktif mengikuti pembelajaran. Mereka termotivasi untuk
mendapatkan hadiah sehingga mereka aktif mencari informasi dari
berbagai sumber, menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat.
Menurut Slavin (dalam Rusman, 2013:214) model pembelajaran
STAD memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu
sama lain untuk mengusai keterampilan dan mempeoroleh hadiah.
Adanya hadiah yang diberikan oleh guru membuat siswa bersemangat
mengikuti pembelajaran. Hal ini sangat terlihat ketika peneliti
menyampaikan bahwa di akhir pembelajaran kelompok yang
memperoleh bintang paling banyak akan memperoleh hadiah. Siwa
terlihat saling membantu temannya, berdiskusi dan menanggapi
materi yang disampaikan oleh guru. Hal inilah yang membuat
keaktifan belajar dan prestasi belajar siswa meningkat.
Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar pada siswa kelas VB
SDN Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dikuatkan pula dengan penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh Rahmawati (2011), Indriani (2006), dan Hartati (2012) yang
melakukan penelitian menggunakan model pembelajaran Kooperatif
tipe STAD dan hasilnya meningkat. Hasil yang diperoleh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu, yaitu keaktifan dan
prestasi belajar siswa meningkat. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil
yang diperoleh dari penelitian ini yang selalu meningkat di setiap
siklusnya baik keaktifan belajar maupun prestasi belajar.
4.2.2 Peningkatan Keaktifan Siswa
Penelitian untuk melihat keaktifan belajar siswa dilaksanakan dalam dua
siklus dan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Siklus I dilaksanakan
pada hari Selasa, 11 Agustus 2015 dan hari Kamis, 13 Agustus 2015. Sedangkan
siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Agustus 2015 dan Kamis, 20 November
2015. Keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dilihat dari beberapa aktivitas
yaitupenyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, penyampaian materi,
kegiatan belajar dalam kelompok, kuis, dan pemberian penghargaan.
Berdasarkan hasil observasi dan kuesioner, peningkatan keaktifan
belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Hasil Skor Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa
No Nama
Prasiklus Siklus I Sklus II
Rata-
rata Kategori
Rata-
rata Kategori
Rata-
rata Kategori
1 YPE 46,80 Rendah 75,29 Tinggi 80,36 Tinggi
2 RASP 48,80 Rendah 78,38 Tinggi 81,94 Tinggi
3 AA 55,20 Sedang 80,19 Tinggi 86,21 Tinggi
4 RPW 54,55 Sedang 86,86 Tinggi 86,86 Tinggi
5 DNA 57,20 Sedang 83,71 Tinggi 87,29 Tinggi
6 DSM 57,90 Sedang 85,29 Tinggi 86,21 Tinggi
7 RTN 49,45 Rendah 78,62 Tinggi 82,64 Tinggi
8 ANA 47,45 Rendah 77,72 Tinggi 81,72 Tinggi
9 ANP 40,30 Rendah 66,57 Sedang 73,92 Tinggi
10 DCR 49,45 Rendah 78,86 Tinggi 84,64 Tinggi
11 DANP 52,55 Sedang 83,95 Tinggi 88,64 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
No Nama
Prasiklus Siklus I Sklus II
Rata-
rata Kategori
Rata-
rata Kategori
Rata-
rata Kategori
12 DWS 60,35 Sedang 87,52 Tinggi 88,64 Tinggi
13 EP 55,90 Sedang 82,19 Tinggi 86,86 Tinggi
14 FNC 52,10 Sedang 83,71 Tinggi 88,64 Tinggi
15 GRNA 46,80 Rendah 75,95 Tinggi 81,29 Tinggi
16 HAS 34,50 Rendah 61,05 Sedang 73,71 Tinggi
17 HZPI 50,80 Sedang 79,72 Tinggi 85,51 Tinggi
18 IRT 45,45 Rendah 74,81 Tinggi 79,49 Tinggi
19 MAB 44,95 Rendah 74,62 Tinggi 79,49 Tinggi
20 MHA 50,80 Sedang 80,19 Tinggi 86,21 Tinggi
21 NRNP 42,80 Rendah 73,05 Tinggi 77,06 Tinggi
22 PDP 46,80 Rendah 77,05 Tinggi 81,51 Tinggi
23 PFR 52,80 Sedang 85,29 Tinggi 86,86 Tinggi
24 RSN 54,55 Sedang 87,52 Tinggi 88,64 Tinggi
25 RGDH 34,50 Rendah 63,24 Sedang 73,71 Tinggi
26 SKI 57,20 Sedang 83,95 Tinggi 86,21 Tinggi
27 TM 57,90 Sedang 86,86 Tinggi 87,29 Tinggi
28 YR 49,45 Rendah 79,48 Tinggi 85,29 Tinggi
29 DY 51,45 Sedang 82,19 Tinggi 86,86 Tinggi
30 RHF 40,30 Rendah 67,91 Sedang 76,14 Tinggi
31 BRN 49,45 Rendah 79,72 Tinggi 85,94 Tinggi
32 DS 40,30 Rendah 70,81 Tinggi 76,37 Tinggi
Rata-rata 49,34 Rendah 78,51 Tinggi 83,19 Tinggi
Berdasarkan tabel 4.7 hasil peningkatan keaktifan siswa, dapat dilihat
kondisi awal diperoleh rata-rata keaktifan siswa sebesar 49,34 menunjukan tingkat
keaktifan siswa “rendah”. Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan model
pembelajatan kooperatif tipe STAD pada siklus I perolehan skor menjadi 78,51
(tinggi) yang menujukan bahwa tingkat keaktifan siswa mengalami peningkatan
sebesar 29,17. Sedangkan pada siklus II perolehan skor rata-rata keaktifan siswa
menjadi 83,19 yang menujukan bahwa tingkat keaktifan siswa mengalami
peningkatan sebesar 4,68 dari siklus I atau 33,85 dari kondisi awal.
Peningkatan keaktifan belajar siswa kelas V SDN Nanggulan dapat dilihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
pada diagram di bawah ini.
Gambar4.1. Peningkatan keaktifan Belajar Siswa
Dari bagan di atas dapat dilihat peningkatan keaktifan belajar siswa kelas
VB SDN Nanggulan. Dari kondisi awal keaktifan belajar siswa sebesar 49,34
meningkat menjadi 78,51 pada siklus I, dan 83,19 pada siklus II. Peningkatan
keaktifan belajar siswa dikarenakan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD, siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa tim, mereka bekerja sama untuk
saling memotivasi dan mengerjakan tugas dari guru. Kerja sama dalam kelompok
akan membuat siswa aktif mengikuti pembelajaran. Selain itu adanya kuis dalam
pembelajaran membuat siswa termotivasi dan aktif untuk mengikuti pembelajaran.
Di akhir pembelajaran terdapat reward atau penghargaan dari guru sehingga siswa
akan aktif untuk menjawab pertanyaan dari guru.
Peningkatan keaktifan belajar tersebut dipengaruhi oleh model kegiatan
yang dilakukan oleh peneliti. Dalam hal ini peneliti menerapkan model pembelajaran
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
83.1978,51
49,34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
kooperatif tipe STAD. Peningkatan keaktifan belajar siswa terlihat ketika dalam
pembelajaran siswa lebih aktif untuk mencari informasi dari berbagai sumber,
bertanya kepada guru apabila belum jelas, mengemukakan pendapat, dan
bekerjasama dalam tim. Peningkatan keaktifan belajar siswa terlihat dengan adanya
kerja sama dalam kelompok ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Siswa lebih
aktif untuk berdiskusi dan saling bertanya dengan teman anggota kelompoknya.
Dalam langkah pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)
terdapat kegiatan pemberian penghargaan atau reward yang dilakukan oleh guru.
Dengan adanya pemberian penghargaan siswa lebih termotivasi untuk aktif mengkuti
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Huda (2013:202) yang menyatakan
bahwa kelompok yang memperoleh poin paling banyak akan memperoleh reward.
Reward ini dilakukan untuk memberikan motivasi pada siswa untuk aktif mengikuti
pembelajaran. Hal inilah yang membuat siswa aktif mencatat, mengajukan
pertanyaan, dan menanggapi materi yang disampaikan oleh guru, agar mereka
memiliki pemahaman yang baik terhadap materi. Siswa yang memiliki pemahaman
yang baik akan dapat menjawab kuis yang diberikan oleh guru. Jika setiap anggota
tim dapat menjawab pertanyaan dengan benar maka mereka akan semakin banyak
mendapat poin atau stiker, sehingga mereka akan memperoleh hadiah.
4.2.3 Peningkatan Prestasi Siswa
Peningkatan prestasi belajar dapat dilihat dari tabel 4.8 di bawah ini
Tabel 4.8 Peningkatan Prestasi Belajar
No Nama
Siklus I Siklus II
Rerata Kriteria Rerata Kriteria
1 YPE 67 T 97 T
2 RASP 53 TT 63 TT
3 AA 20 TT 27 TT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
No Nama
Siklus I Siklus II
Rerata Kriteria Rerata Kriteria
4 RPW 57 TT 73 T
5 DNA 60 TT 93 T
6 DSM 67 T 97 T
7 RTN 40 TT 47 TT
8 ANA 100 T 100 T
9 ANP 60 TT 90 T
10 DCR 57 TT 77 T
11 DANP 67 T 93 T
12 DWS 50 TT 60 TT
13 EP 97 T 100 T
14 FNC 80 T 97 T
15 GRNA 70 T 97 T
16 HAS 93 T 100 T
17 HZPI 73 T 97 T
18 IRT 93 T 100 T
19 MAB 87 T 100 T
20 MHA 97 T 100 T
21 NRNP 97 T 100 T
22 PDP 80 T 97 T
23 PFR 63 TT 93 T
24 RSN 30 TT 43 TT
25 RGDH 27 TT 30 TT
26 SKI 57 TT 67 T
27 TM 63 TT 93 T
28 YR 47 TT 57 TT
29 DY 60 TT 90 T
30 RHF 73 T 97 T
31 BRN 43 TT 47 TT
32 DS 47 TT 53 TT
Rerata 65 80
Tertinggi 100 100
Terendah 20 27
Tuntas 46,88% 71,88%
Tidak Tuntas 53,12% 28,12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Keterangan :
T :Tuntas TT : Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas VB
SDN Nanggulan mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai
siklus I yaitu 65 meningkat menjadi 80 pada siklus II. Peningkatan nilai rata-rata dari
siklus I ke siklus II sebesar 15. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (65)
atau persentase ketuntasan meningkat dari siklus I 46,88 menjadi 71,88 pada siklus
II.
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar
Dari bagan di atas dapat dilihat peningkatan prestasi belajar siswa kelas VB
SDN Nanggulan. Dari kondisi awal prestasi belajar siswa sebesar 58,63 meningkat
menjadi 65 pada siklus I, dan meningkat lagi menjadi 80 pada siklus II.
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
58,63
80
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Prestasi Belajar
Pada bagan diatas dapat dilihat presentase ketuntasan nilai KKM siswa
meningkat setiap siklus. Diawali dari prasiklus 30,30%, naik menjadi 46,88% pada
siklus I, dan naik lagi menjadi 71,88% pada siklus II.
Nilai tertinggi dan terendah dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 4.4 Diagram Nilai Tertinggi dan Terendah
Diagram di atas juga dapat dilihat perubahan perolehan nilai dari tiap
siklusnya, yaitu : kegiatan siklus I nilai terendah 20 dan tertinggi 100, siklus II nilai
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
Prasiklus
Siklus I
Siklus II
30.30%
71.88%
46.88%
0
20
40
60
80
100
120
siklus I siklus II
nilai terendah
nilai tertinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
terendah 27 dan tertinggi 100.
Tabel 4.9 Rangkuman Capaian Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
No Peubah Indikator Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
1 Prestasi
belajar siswa
Rata-rata nilai
ulangan
58,63 65 65 75 80
Persentase
jumlah siswa
yang mencapai
nilai KKM.
30,30% 46,88% 46,88% 70% 71,88%
Berdasarkan hasil analisa data tingkat ketuntasan dan prestasi belajar siklus
I mencapai 46,88 % dengan rata-rata 65 dari 58,63. Peningkatan nilai prestasi 6,37.
Pada pelaksanaan tindakan siklus II mencapai 71,88%. Peningkatan prestasi belajar
siswa dari nilai rata-rata kelas 58,63 menjadi 80 adanya peningkatan rata-rata nilai
prestasi belajar 21,37.
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat ketika pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaraan kooperatif tipe STAD. Siswa dalam kelompok
aktif mencari informasi dari buku, dan mencatat hal-hal penting yang disampaikan
oleh guru. Selain itu sebagian besar siswa aktif untuk menjawab kuis yang diberikan
oleh guru. Siswa mampu menjelaskan materi yang sudah disampaikan oleh guru.
Siswa tidak lagi hanya mendengarkan penjelasan dari guru, tetapi menanggapi materi
yang disampaikan oleh guru.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hamdayama (2014:118) yang menyatakan
bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan kecakapan individu.
Dalam hal ini kecapakan individu yang dimaksud adalah siswa cakap dan mampu
menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Siswa yang mampu menanggapi
materi yang disampaikan oleh guru menandakan siswa telah memahami materi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
sehingga prestasi belajar siswa meningkat.
Dalam langkah pembelajaran terdapat kuis yang dilakukan oleh guru.
Kegiatan kuis dilakukan setelah guru menjelasakan materi. Kuis dilakukan kepada
seluruh siswa, namun tidak diperbolehkan untuk saling membantu. Dengan adanya
kuis ini siswa termotivasi untuk aktif menjawab pertanyaan dari guru, selain itu
untuk melihat tingkat pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran. Pada saat
kegiatan kuis seluruh siswa dalam kelas berlomba-lomba untuk menjawab.
Hal ini sesuai dengan pendapat Huda (2013:200) yang menyatakan bahwa
pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk memotivasi siswa mempelajari materi-
materi yang disampaikan oleh guru. Dengan adanya kuis siswa akan mencari
pengetahuannya sendiri sehingga pengetahuan yang dimiliki akan tersimpan lama
dalam memorinya. Hal ini yang membuat prestasi belajar siswa mengalami
peningkatan.
Menurut Slavin (dalam Rusman, 2013:214) model pembelajaran STAD
memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk mengusai
keterampilan dan memperoleh hadiah. Adanya hadiah yang diberikan oleh guru
membuat siswa bersemangat mengikuti pembelajaran. Hal ini terlihat ketika peneliti
menyampaikan bahwa diakhir pembelajaran kelompok yang memperoleh bintang
paling banyak akan memperoleh hadiah. Siwa terlihat saling membantu temannya,
berdiskusi dan menanggapi materi yang disampaikan oleh guru. Dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD telah membuat siswa termotivasi untuk
aktif dalam pembelajaran, sehingga keaktifan belajar siswa meningkat yang
menyebabkan tingkat pemahaman siswa juga mengalami peningkatan sehingga
prestasi belajar siswa meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
BAB V
PENUTUP
Pada bagian ini akan dibahas tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian
dan saran peneliti setelah pelaksanaan penelitian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab IV maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
IPA KD 3.1 “Mengidentifikasi penyesuaian hewan dengan lingkungan tertentu
untuk mempertahankan diri” di kelas VB SDN Nanggulan tahun pelajaran
2015/2016 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Penyampaian
tujuan, pembagian kelompok, presentasi materi dari guru, kegiatan belajar dalam
tim (diskusi), pemberian kuis, dan pemberian penghargaan atas prestasi tim.
2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada KD 3.1
“Mengidentifikasi penyesuaian hewan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan diri” dikelas VB SDN Nanggulan tahun pelajaran 2015/2016.
Hal ini dapat dilihat peningkatan keaktifan belajar siswa dari 49,34 meningkat
menjadi 78,51 pada siklus I, dan menjadi 83,19 pada siklus II.
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada KD 3.1 “Mengidentifikasi
penyesuaian hewan dengan lingkungan tertentu untuk mempertahankan diri” di
kelas VB SDN Nanggulan tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan rata-rata nilai ulangan siswa dari kondisi awal 58,63 meningkat
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
menjadi 65 pada siklus I dan menjadi 80 pada siklus II. Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM (65) atau persentase ketuntasan meningkat dari kondisi
awal sebesar 30,30% menjadi 46,88% pada siklus I dan menjadi 71,88% pada
siklus II.
B. Keterbatasan penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menyadari adanya keterbatasan
sebagai berikut:
1. Pada saat penelitian, peneliti mengalami kendala kekurangan waktu. Hal ini
disebabkan sebagian siswa yang sulit dikondisikan saat pembagian kelompok.
2. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan oleh peneliti karena guru kelas yang
meminta, sehingga peneliti kurang mengetahui karakter siswa dan kurang bisa
mengelola kelas.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan
kepada peneliti adalah sebagai berikut:
1. Peneliti sebaiknya mengatur waktu sebaik mungkin agar waktu yang tersedia
mencukupi seluruh aktivitas pembelajaran.
2. Penelitian seharusnya dilakukan oleh guru kelas yang lebih mengetahui
karakteristik siswa kelas VB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
DAFTAR REFERENSI
Arikunto, S.,Suhardjono dan Supardi. (2006). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: PT
8 Bumi Aksara.
Bellance, J. (2009). Strategi dan Proyek Pembelajaran Aktif Untuk Melibatkan
Kecerdasan Siswa. Jakarta: Indeks.
BSNP. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jakarta: Depdiknas.
Daryanto dan Rahardjo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: GAVA
MEDIA.
Daryanto. (2014). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Hamdayama, J. (2014). Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter.
Bogor: Penerbit Ghalia.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran 21.
Bogor: Ghalia.
Isjoni, H. (2008). Model-Model Pembelajaran Mutakhir. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kusnandar. (2011). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Marpidi, D. (2008). TeknikPenyusunan Instrument Tes dan Non Tes. Yogyakarta:
Mitra Cendekiawa Press.
Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana.
Putra, R. (2013). Desain Evaluasi Belajar Berbasis Kinerja.Yogyakarta: Diva Press.
Rusman. (2013). Model-model pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standart Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Sanjaya, W. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Semiawan, C. (2008). Belajar Dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar:
Indonesia. PT Macanan Jaya Cemerlang.
Sodiq, M. (2014). Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sumono. (2011). Penggunaan Metode STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA
Tentang Mengidentifikasi Ciri Khusus Yang Dimiliki Hewan Pada Siswa
Kelas VI Sdn Darungan 02 Tanggul.Pancaran.
Taniredja, Faridli dan Harmianto. (2014). Model-Model Pembelajaran Inovatif dan
Efektif. Bandung: Alfabeta.
Trianto. (2009) Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta: Kencana.
Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wiryani, Suwatra dan Suarjana. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD Bermedia Lingkungan Untuk Meningkatkan Keaktifan dan
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pkn. Singaraja: PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha. Jurusan Pgsd Vol: 2 No: 1 Tahun: 2014.
Wonorahardjo, S. (2010). Dasar-Dasar Sains Menciptakan Masyarakat Sadar Sains.
Jakarta:Indeks.
Yamin, M. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN I
Surat Ijin Penelitian
Surat Keterangan Penelitian
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
LAMPIRAN II
Silabus
RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
LKS
(Lembar Kerja Siswa)
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
SILABUS
Nama Sekolah : SD Negeri Nanggulan Depok
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : V (lima)/1 (satu)
Standar Kompetensi : 3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Media / Alat /
Bahan
3.1Mengidentifikasi
penyesuaian diri
hewan dengan
lingkungan
tertentu untuk
mempertahankan
diri
Penyesuaian
hewan untuk
memperoleh
makanan dan
melindungi diri
dari musuhnya.
3.1.1 Menyebutkan
cirri khusus yang
dimiliki hewan untuk
meperoleh makanan.
3.1.2 Menjelaskan
cara hewan
menyesuaikan diri
dengan lingkungan
untuk memperoleh
makanan
3.1.3 Menyebutkan
ciri khusus yang
dimiliki hewan yang
digunakan untuk
melindungi diri dari
➢ Siswa mengamati gambar atau
video tentang penyesuaian diri
hewan dengan lingkungannya
untuk memperoleh makanan.
➢ Siswa menyebutkan gambar
apa saja yang telah dilihat dari
tayangan video.
➢ Guru memberi contoh lain
cara hewan menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
➢ Guru menyampaikan garis
besar materi tentang
penyesuaian diri hewan
dengan lingkungannya untuk
memperoleh makanan.
➢ Guru membagi siswa dalam
• Tertulis
• Lisan
2 jam
pelajar-
an
2 jam
pelajar-
an
➢ Sterofoam
➢ Video
tentang
hewan yang
menyesuai-
kan diri
dengan
lingkungan
nya.
➢ Gambar
hewan.
➢ LCD
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
musuh
3.1.4 Menjelaskan
cara hewan melindungi
diri dari musuh.
kelompok secara acak atau
heterogen.yang beranggotakan
4-5 anak dalam satu
kelompok.
➢ Guru membagikan materi
tentang penyesuaian diri
hewan dengan lingkungannya
untuk memperoleh makanan.
➢ Guru membagi submateri
kesetiap siswa masing-masing
tentang hewan burung,
serangga, dan unta.
➢ Siswa mempelajari materi
yang diperoleh
➢ Siswa berdiskusi dan saling
bertanya jawab tentang
materi yang telah dipelajari.
➢ Siswa bertanggungjawab
akan setiap materi yang
diperoleh dengan
memberikan jawaban yang
benar ketika mendapatkan
pertanyaan.
➢ Guru membimbing setiap
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
kelompok dalam berdiskusi
dan belajar.
➢ Siswa mempresentasikan
hasil diskusi atau belajar di
kelompoknya (saling
bertukar informasi).
➢ Guru memperhatikan diskusi
setiap kelompok.
➢ Guru memberikan soal
evaluasi tentang penyesuaian
diri hewan dengan
lingkungannya untuk
memperoleh makanan yang
harus dikerjakan atau
dijawab oleh kelompok.
➢ Kelompok saling
berkompetisi menjawab
pertanyaan dari guru.
➢ .Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang memiliki
skor tertinggi.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
3.1 Mengidentifikasi
penyesuaian diri
hewan dengan
lingkungan
tertentu untuk
mempertahankan
diri
Penyesuaian
tumbuhan
tertentu untuk
mempertahan-
kan hidup dan
melindungi diri
dari musuhnya.
3.1.1 Menyebutkan
ciri-ciri khusus yang
dimiliki tumbuhan
yang digunakan untuk
melindungi diri.
3.1.2 Menjelaskan
cara tumbuhan
melindungi diri dari
gangguan hewan
maupun manusia.
3.1.3 Menyebutkan
jenis-jenis tumbuhan
berdasarkan tempat
hidupnya.
3.1.4 Menyebutkan
ciri khusus pada
tumbuhan yang tidak
dimiliki tumbuhan
lain.
3.1.5 Menjelaskan
cara tumbuhan
➢ Siswa mengamati gambar
mawar yang memiliki duri
untuk melindungi diri dari
musuh.
➢ Guru memberi contoh lain,
misal: bambu memiliki bulu
gatal dan beracun untuk
melindungi diri dari musuh.
➢ Guru menyampaikan garis
besar materi tentang
penyesuaian tumbuhan
melindungi diri dari pengaruh
iklim dan gangguan makhluk
hidup lain.
➢ Guru membagi siswa dalam
kelompok secara acak atau
heterogen.
➢ Siswa dibagi dalam kelompok
heterogen yang beranggotakan
4 -5 anak dalam satu
kelompok.
➢ Guru membagikan materi
tentang penyesuaian
tumbuhan melindungi diri dari
• Tertulis
2 jam
pelajar-
an
2 jam
pelajar-
an
➢ Sterofoam
➢ LCD
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
melindungi diri dari
pengaruh iklim.
pengaruh iklim dan gangguan
makhluk hidup lain.
➢ Guru membagi materi ke
setiap siswa masing-masing
tentang tumbuhan yang
berduri, memiliki getah, dan
bulu yang tajam.
➢ Siswa mempelajari materi
yang diperoleh
➢ Siswa berdiskusi dan saling
bertanya jawab tentang materi
yang telah dipelajari.
➢ Siswa bertanggungjawab
akan setiap materi yang
diperoleh dengan
memberikan jawaban yang
benar ketika mendapatkan
pertanyaan.
➢ Guru membimbing setiap
kelompok dalam berdiskusi
dan belajar.
➢ Siswa mempresentasikan
hasil diskusi atau belajar di
kelompoknya (saling
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
bertukar informasi).
➢ Guru memperhatikan diskusi
setiap kelompok.
➢ Guru meminta siswa untuk
menutup buku pelajaran
maupun materi yang
berkaitan dengan pelajaran
hari ini.
➢ Guru memberikan soal
evaluasi tentang penyesuaian
tumbuhan melindungi diri
dari pengaruh iklim dan
gangguan makhluk hidup
lain yang harus dikerjakan
atau dijawab oleh kelompok.
➢ Kelompok saling
berkompetisi menjawab
pertanyaan dari guru.
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
➢ Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang memiliki
skor tertinggi.
➢ Siswa dan guru menarik
kesimpulan dari
pembelajaran yang telah
berlangsung.
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus I pertemuan 1
Satuan Pendidikan : SD Negeri Nanggulan Depok
Kelas / Semester : VB/I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Alokasi Waktu : 2 JP(2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
4 Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan diri.
C. Indikator
4.1.1 Menyebutkan ciri khususyang dimiliki hewan untuk meperoleh makanan.
4.1.2 Menjelaskan cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk
memperoleh makanan.
D. Tujuan Pembelajaran
3.1.1.1 Siswa dapat menyebutkan ciri khususyang dimiliki hewan untuk memperoleh
makanan.
4.1.3 Siswa dapat menjelaskan cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk
memperoleh makanan.
E. Materi
Ilmu Pengetahuan Alam : Penyesuaian DiriHewan Untuk Memperoleh Makanan.
F. Pendekatan dan Metode
Pendekatan : Cooperatif Learning
Model : STAD(Student Team Achievment Division)
G. Langkah-langkah Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Kegiatan
pembukaan
➢ Guru memberikan salam kepada siswa.
➢ Salah satu siswa memimpin doa.
➢ Guru melakukan presensi.
➢ Guru menanyakan kabar siswa.
➢ Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan, dan penilaian yang akan
dilakukan hari ini.
➢ Guru menyiapkan beberapa bahan ajar yang
digunakan.
10 menit
Kegiatan inti Eksplorasi
➢ Siswa mengamati gambar atau video tentang
penyesuaian diri hewan dengan
lingkungannya untuk memperoleh makanan.
➢ Siswa menyebutkan gambar apa saja yang
telah dilihat dari tayangan video.
➢ Guru memberi contoh lain cara hewan
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Elaborasi
➢ Guru menyampaikan garis besar materi tentang
penyesuaian diri hewan dengan lingkungannya
untuk memperoleh makanan.
➢ Guru membagi siswa dalam kelompok secara
acak atau heterogen.
➢ Siswa dibagai dalam kelompok heterogen yang
beranggotakan 4-5 anak.
➢ Guru membagikan materi tentang penyesuaian
diri hewan dengan lingkungannya untuk
memperoleh makanan.
➢ Guru membagisubmateri ke setiap siswa
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
masing-masing tentang hewan burung,
serangga, dan unta.
➢ Siswa mempelajari materi yang diperoleh
➢ Siswa berdiskusi dan saling bertanya jawab
tentang materi yang telah dipelajari.
➢ Siswa bertanggungjawab akan setiap materi
yang diperoleh dengan memberikan jawaban
yang benar ketika mendapatkan pertanyaan.
➢ Guru membimbing setiap kelompok dalam
berdiskusi dan belajar.
➢ Siswa mempresentasikan hasil diskusi atau
belajar di kelompoknya (saling bertukar
informasi).
➢ Guru memperhatikan diskusi setiap
kelompok.
➢ Guru meminta siswa untuk menutup buku
pelajaran maupun materi yang berkaitan
dengan pelajaran hari ini.
➢ Kelompok saling berkompetisi menjawab
pertanyaan dari guru.
➢ Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok yang mendapat skor tertinggi.
➢ Siswa mengerjakan soal evaluasi secara
individu. (soal terlampir)
Konfirmasi
➢ Guru memberikan penguatan pada materi
yang telah dipelajari.
➢ Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi.
Kegiatan
penutup
➢ Siswa dan guru menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah berlangsung.
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
➢ Siswa mendengarkan informasi mengenai
kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
➢ Siswa melakukan refleksi dengan bimbingan
guru.
➢ Salah satu siswa memimpin doa penutup.
H. Alat dan Bahan
Buku, alat tulis, sterofoam
I. Media
videoatau gambar (hewan burung, serangga, dan unta)
J. Sumber Belajar
Azam, much. 2015. Akrab Dengan Dunia IPA 5 untuk Kelas V SD dan MI. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Buku Elektronik BSE: sd5ipa IPASalingTemas Choiril.pdf
Lingkungan sekitar
K. Penilaian
1. Prosedur Proses
Lembar PenilaianAfektif Individu dalam Kelompok
No. Kriteria Bagus
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1. Percaya Diri
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
secara mandiri
dengan benar.
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
dengan benar
melalui bantuan
teman kelompok
Mampu memahami
hasil diskusi namun
belum berani untuk
mengungkapkan ide
atau gagasan.
2. Kerjasama
Mampu
berdiskusi
dengan teman
kelompokdengan
Mampu
berdiskusi
dengan teman
kelompok
Mampu berdiskusi
dengan teman
kelompok namun
harus diminta guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
sukarela. namun harus
dimintaguru.
dan teman.
3. Bertanggungjawab
Mampu
memahmai
materi yang
diberikan secara
mandiri dengan
baik.
Mampu
memahami
materi yang
diberikan dengan
bantuan guru.
Mampu memahmai
materi yang diberikan
dengan bantuan guru
dan teman.
2. Lembar Keaktifan Individu
No Kriteria
Indikator
Bagus
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1 Siswa dapat bekerjasama dengan
baik dalam kelompok
2 Siswa dapat mengungkapkan
pendapat atau ide dengan berani
3 Siswa dapat menjawab dengan benar
pertanyaan yang diberikan
4 Siswa berkontribusi terhadap
keberhasilan kelompok
5 Siswa bertanggungjawab akan materi
atau tugas yang diberikan
3. Penilaian Hasil Belajar
Kriteria Kurang
(1)
Cukup
(2)
Baik
(3)
Menyebutkan ciri-
ciri khusus pada
hewan burung,
serangga, dan unta
untuk
Belum mampu
menyebutkan ciri
khusus pada hewan
burung, serangga,
dan unta untuk
Mampu
menyebutkan 1
ciri khusus dari 3
hewan.
Mampu menyebutkan
semua ciri khusus pada
hewan burung, serangga,
dan unta untuk
menyesuaikan diri dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
menyesuaikan diri
dalam memperoleh
makanan.
menyesuaikan diri
dalam memperoleh
makanan.
memperoleh makanan.
Menjelaskan cara
hewan
menyesuaikan diri
dengan lingkungan
untuk memperoleh
makanan
Belum mampu
menjelaskan cara
hewan
menyesuaikan diri
dengan lingkungan
untuk memperoleh
makanan
Mampu
menjelaskan 1
dari 3 hewan yang
menyesuaikan diri
dengan
lingkungan untuk
memperoleh
makanan
Mampu menjelaskan cara
hewan menyesuaikan diri
dengan lingkungan untuk
memperoleh makanan
• post test : tes akhir •
• jenis test : tes tertulis
Yogyakarta, 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa
Sri Rahayu, S.Pd. Muh. Yusuf Arrofiq
NIP: 19630425 198509 2 001 NIM: 121134225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus I Pertemuan 2
Satuan Pendidikan : SD Negeri Nanggulan Depok
Kelas / Semester : V B/I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
3. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri hewan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan diri.
C. Indikator
3.1.1 Menyebutkan ciri khusus yang dimiliki hewan yang digunakan untuk melindungi
diri dari musuh.
3.1.2 Menjelaskan cara hewan melindungi diri dari musuh.
D. Tujuan Pembelajaran
3.1.1.1 Siswa dapat menyebutkan ciri khusus yang dimiliki hewan yang digunakan untuk
melindungi diri dari musuh.
3.1.2.1 Siswa dapat menjelaskan cara hewan melindungi diri dari musuh.
E. Materi
Ilmu Pengetahuan Alam :Penyesuaian Diri Hewan Untuk Melindungi Diri Dari Musuh.
F. Pendekatan dan Metode
Pendekatan : Cooperatif Learning
Model : STAD (Student Team Achievment Division)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Kegiatan
pembukaan
➢ Guru memberikan salam kepada siswa.
➢ Salah satu siswa memimpin doa.
➢ Guru melakukan presensi.
➢ Guru menanyakan kabar siswa.
➢ Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan, dan penilaian yang akan
dilakukan hari ini.
➢ Guru menyiapkan beberapa bahan ajar yang
digunakan.
10 menit
Kegiatan inti Eksplorasi
➢ Siswa mengamati gambar atau video tentang
hewan yang melindungi diri dari musuhnya.
➢ Siswa menyebutkan gambar apa saja yang
telah dilihat dari tayangan video.
➢ Guru memberi contoh lain tentang hewan yang
menyesuaikan diri untuk melindungi diri dari
musuhnya. Misal: walang sangit =
mengeluarkan bau tidak sedap.
Elaborasi
➢ Guru menyampaikan garis besar materi tentang
penyesuaian hewan melindungi diri dari
musuh.
➢ Guru membagi siswa dalam kelompok secara
acak atau heterogen.
➢ Siswa dibagai dalam kelompok heterogen yang
beranggotakan 4-5 anak.
➢ Guru membagikan materi tentang penyesuaian
hewan melindungi diri dari musuh.
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
➢ Siswa mempelajari materi yang diperoleh
➢ Siswa berdiskusi dan saling bertanya jawab
tentang materi yang telah dipelajari.
➢ Siswa bertanggungjawab akan setiap sub
materi yang diperoleh dengan memberikan
jawaban yang benar ketika mendapatkan
pertanyaan.
➢ Guru membimbing setiap kelompok dalam
berdiskusi dan belajar.
➢ Siswa mempresentasikan hasil diskusi atau
belajar di kelompoknya (saling bertukar
informasi).
➢ Guru memperhatikan diskusi setiap
kelompok.
➢ Guru meminta siswa untuk menutup buku
pelajaran maupun materi yang berkaitan
dengan pelajaran hari ini.
➢ Kelompok saling berkompetisi menjawab
pertanyaan dari guru.
➢ Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi.
➢ Guru memberikan soal evaluasi
tentangpenyesuaian hewan melindungi diri
dari musuh yang harus dikerjakan atau
dijawab oleh kelompok.
➢ Siswa secara individu mengerjakan soal
evaluasi siklus 1 pertemuan 2.
Konfirmasi
➢ Guru memberikan penguatan tentang materi
maupun membenarkan jawaban siswa yang
belum tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Kegiatan
penutup
➢ Siswa dan guru menarik kesimpulan dari
pembelajaran yang telah berlangsung.
➢ Siswa mendengarkan informasi mengenai
kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
➢ Siswa melakukan refleksi dengan bimbingan
guru.
➢ Salah satu siswa memimpin doa penutup.
10 menit
H. Alat dan Bahan
Buku, alat tulis, sterofoam
I. Media
Video hewan (melindungi diri dari musuh)
J. Sumber Belajar
Azam, much. 2015. Akrab Dengan Dunia IPA 5 untuk Kelas V SD dan MI. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Buku Elektronik BSE: sd5ipa IPASalingTemas Choiril.pdf
Lingkungan sekitar
K. Penilaian
4. Prosedur Proses
Lembar PenilaianAfektif Individu dalam Kelompok
No. Kriteria Bagus
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1. Percaya Diri
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
secara mandiri
dengan benar.
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
dengan benar
melalui bantuan
teman kelompok.
Mampu memahami
hasil diskusi namun
belum berani untuk
mengungkapkan ide
atau gagasan.
2. Kerjasama Mampu Mampu Mampu berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
berdiskusi
dengan teman
kelompok
dengan sukarela.
berdiskusi
dengan teman
kelompok
namun harus
diminta guru.
dengan teman
kelompok namun
harus diminta guru
dan teman.
3. Bertanggungjawab
Mampu
memahmai
materi yang
diberikan secara
mandiri dengan
baik.
Mampu
memahami
materi yang
diberikan dengan
bantuan guru.
Mampu memahmai
materi yang diberikan
dengan bantuan guru
dan teman.
5. Lembar Keaktifan Individu
No Kriteria
Indikator
Bagus
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1 Siswa dapat bekerjasama dengan
baik dalam kelompok
2 Siswa dapat mengungkapkan
pendapat atau ide dengan berani
3 Siswa dapat menjawab dengan benar
pertanyaan yang diberikan
4 Siswa berkontribusi terhadap
keberhasilan kelompok
5 Siswa bertanggungjawab akan materi
atau tugas yang diberikan
6. Penilaian Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Kriteria Kurang
(1)
Cukup
(2)
Baik
(3)
Menyebutkan
hewan-hewan yang
melindungi diri dari
musuhnya
Mampu
menyebutkan 1 dari
10 hewan yang
melindungi diri dari
musuhnya
Mampu
menyebutkan 5 dari
10 hewan yang
melindungi diri
dari musuhnya
Mampu menyebutkan
semua hewan yang
melindungi diri dari
musuhnya.
Menjelaskan cara
hewan melindungi
diri dari musuhnya
beserta istilahnya.
Belum mampu
menjelaskan cara
hewan melindungi
diri dari musuhnya
beserta istilahnya.
Mampu
menjelaskan cara
hewan melindungi
diri dari musuhnya.
Mampu menjelaskan
cara hewan
melindungi diri dari
musuhnya beserta
istilahnya.
• post test : tes akhir
• bentuk test : pilihan ganda (30 terlampir)
• jenis test : tes tertulis
Yogyakarta, 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa
Sri Rahayu, S.Pd. Muh. Yusuf Arrofiq
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Carilah nama-nama hewan di bawah ini!
D G N E L A N G S G E Y J
E J Y G R Y I Y H J T I G
U H A S E R P E L A T U K
I F M R D F G J M N R K U
Y J U G L S F G M G T B P
H Q K T H A N E E K G E U
F T S G J K L A H R F B K
F U N T A J B A J I A E U
U Y T R U S R H T K S K P
B A N T E N G A G D D F U
A S G J I J P L M E F A I
H K J K U A S A J I G S J
H G F M T J J D S I N G A
Burung
No. Nama Bentuk paruh fungsi
1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Serangga
No. Nama Jenis mulut
1
2
3
4
Mamalia
No. Nama Ciri yang dimiliki fungsi
1
2
3
NIP: 19630425 198509 2 001 NIM: 121134225
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Siklus II Pertemuan 2
Satuan Pendidikan : SD Negeri Nanggulan Depok
Kelas / Semester : V B/I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
5 Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
B. Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi penyesuaian diri tumbuhan dengan lingkungan tertentu untuk
mempertahankan hidup.
C. Indikator
5.1.1 Menyebutkan jenis-jenis tumbuhan berdasarkan tempat hidupnya.
5.1.2 Menyebutkan ciri khusus pada suatu tumbuhan yang tidak dimiliki tumbuhan lain.
5.1.3 Menjelaskan cara tumbuhan melindungi diri dari pengaruh iklim.
D. Tujuan Pembelajaran
3.1.1.2 Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis tumbuhan berdasarkan tempat hidupnya.
3.1.1.3 Siswa dapat menyebutkan ciri khusus pada tumbuhan yang tidak dimiliki
tumbuhan lain.
5.1.4 Siswa dapat menjelaskan cara tumbuhan melindungi diri dari pengaruh iklim.
E. Materi
Ilmu Pengetahuan Alam : Penyesuaian Diri Tumbuhan
F. Pendekatan dan Metode
Pendekatan : Cooperatif Learning
Model : STAD (Student Team Achievment Division)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Kegiatan
pembukaan
➢ Guru memberikan salam kepada siswa.
➢ Salah satu siswa memimpin doa.
➢ Guru melakukan presensi.
➢ Guru menanyakan kabar siswa.
➢ Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan, dan penilaian yang akan
dilakukan hari ini.
➢ Guru menyiapkan beberapa bahan ajar yang
digunakan.
10 menit
Kegiatan inti Eksplorasi
➢ Siswa mengamati gambar pohon jati yang
meranggas untuk menghadapi musim kemarau.
➢ Guru memberi contoh lain tumbuhan yang
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Elaborasi
➢ Guru menyampaikan garis besar materi tentang
penyakit yang menyerang tulang dan kelainan
rangka pada manusia.
➢ Guru membagi siswa dalam kelompok secara
acak atau heterogen.
➢ Siswa dibagai dalam kelompok heterogen yang
beranggotakan 4-5 anak.
➢ Guru membagikan materi tentang penyakit
yang menyerang tulang dan kelainan rangka
pada manusia.
➢ Guru membagi materi ke setiap siswa masing-
masing tentang penyakit yang menyerang
tulang dan kelainan rangka pada manusia.
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
➢ Siswa mempelajari materi yang diperoleh
➢ Siswa berdiskusi dan saling bertanya jawab
tentang materi yang telah dipelajari.
➢ Siswa bertanggungjawab akan setiap materi
penyakit yang menyerang tulang dan kelainan
rangka pada manusia yang diperoleh dengan
memberikan jawaban yang benar ketika
mendapatkan pertanyaan.
➢ Guru membimbing setiap kelompok dalam
berdiskusi dan belajar.
➢ Siswa mempresentasikan hasil diskusi atau
belajar di kelompoknya (saling bertukar
informasi).
➢ Guru memperhatikan diskusi setiap
kelompok.
➢ Guru meminta siswa untuk menutup buku
pelajaran maupun materi yang berkaitan
dengan pelajaran hari ini.
➢ Guru memberikan soal evaluasi tentang cara
merawat rangka dan kelainan rangka pada
manusia yang harus dikerjakan atau dijawab
oleh kelompok.
➢ Kelompok saling berkompetisi menjawab
pertanyaan dari guru.
➢ Guru memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki skor tertinggi.
➢ Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus 2
pertemuan 2.
Konfirmasi
➢ Guru memberikan penguatan
➢ Siswa dan guru menarik kesimpulan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
pembelajaran yang telah berlangsung.
Kegiatan
penutup
1. Siswa mendengarkan informasi mengenai
kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
2. Siswa melakukan refleksi dengan bimbingan
guru.
3. Salah satu siswa memimpin doa penutup.
10 Menit
H. Alat dan Bahan
Buku, alat tulis, sterofoam
I. Media
Gambar tumbuhan (enceng gondok, kaktus)
J. Sumber Belajar
Azam, much. 2015. Akrab Dengan Dunia IPA 5 untuk Kelas V SD dan MI. Solo: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri.
Buku Elektronik BSE: sd5ipa IPASalingTemas Choiril.pdf
Lingkungan sekitar
K. Penilaian
1. Penilaian Proses
Lembar Penilaian Afektif Individu dalam Kelompok
No. Kriteria Bagus
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1. Percaya Diri
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
secara mandiri
dengan benar.
Mampu
mengungkapkan
ide atau gagasan
hasil diskusi
dengan benar
melalui bantuan
teman kelompok.
Mampu memahami
hasil diskusi namun
belum berani untuk
mengungkapkan ide
atau gagasan.
2. Kerjasama
Mampu
berdiskusi
dengan teman
Mampu
berdiskusi
dengan teman
Mampu berdiskusi
dengan teman
kelompok namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
kelompok
dengan sukarela.
kelompok
namun harus
diminta guru.
harus diminta guru
dan teman.
3. Bertanggungjawab
Mampu
memahmai
materi yang
diberikan secara
mandiri dengan
baik.
Mampu
memahami
materi yang
diberikan dengan
bantuan guru.
Mampu memahmai
materi yang diberikan
dengan bantuan guru
dan teman.
2. Lembar Keaktifan Individu
No Kriteria
Indikator
Bagus
(3)
Cukup
(2)
Kurang
(1)
1 Siswa dapat bekerjasama dengan
baik dalam kelompok
2 Siswa dapat mengungkapkan
pendapat atau ide dengan berani
3 Siswa dapat menjawab dengan benar
pertanyaan yang diberikan
4 Siswa berkontribusi terhadap
keberhasilan kelompok
5 Siswa bertanggungjawab akan materi
atau tugas yang diberikan
3. Penilaian Hasil Belajar
Kriteria Kurang
(1)
Cukup
(2)
Baik
(3)
Menyebutkan jenis Mampu Mampu Mampu menyebutkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
tumbuhan
berdasarkan tempat
hidupnya beserta
cirinya.
menyebutkan jenis
tumbuhan
berdasarkan tempat
hidupnya.
menyebutkan 2
jenis tumbuhan
berdasarkan tempat
hidupnya beserta
cirinya.
lebih dari 3jenis
tumbuhan berdasarkan
tempat hidupnya
beserta cirinya.
Menjelaskan cara
tumbuhan
beradaptasi dengan
lingkungannya.
Belum mampu
menjelaskan cara
tumbuhan
beradaptasi dengan
lingkungannya.
mampu
menjelaskan1
tumbuhan yang
beradaptasi dengan
lingkungannya.
mampu menjelaskan 3
tumbuhan yang
beradaptasi dengan
lingkungannya.
• post test : tes akhir
• bentuk test : pilihan ganda (30 terlampir)
• jenis test : tes tertulis
Yogyakarta, 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa
Sri Rahayu, S.Pd. Muh. Yusuf Arrofiq
NIP: 19630425 198509 2 001 NIM: 121134225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
No. Nama Tumbuhan Ciri khusus Bentuk penyesuaian
1. Salak Batang berduri Melindungi diri dari musuh
2.
3.
4.
5.
6.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
LAMPIRAN III
Soal Evaluasi Siklus I
Soal Evaluasi Siklus II
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Mata Pelajaran : IPA Nama :
Hari/Tanggal : No.Urut :
Waktu :
Pengampu : Muh. Yusuf Arrofiq
Petunjuk :
- Tulislah Nama dan Nomor urut pada pojok kanan atas.
- Bacalah setiap soal dengan seksama.
- Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada lembar jawab
yang telah disediakan.
A b c d
- Jika kamu hendak mengganti jawaban, maka silakan memberi tanda ( = ) Lalu berilah tanda
silang (X) pada pilihan baru yang kamu pilih.
1. Kelangsungan hidup makhluk hidup dapat berlanjut dan lestari, jika makhluk hidup
tersebut mampu...
a. menyesuaikan diri
b. mencari habitat baru
c. mempertinggi daya tahannya
d. mencari makan sebanyak-banyaknya
2. Hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk...
a. memperoleh makanan
b. menjaga persaudaraan antara sesama hewan
c. melindungi diri dari musuh-musuhnya
d. jawaban a dan c benar
3. Bunglon melindungi dirinya dengan cara...
a. memutuskan ekornya
b. pura-pura mati
c. mimikri
d. kamuflase
4. Elang merupakan contoh burung yang makanan
nya...
a. biji-bijian
b. madu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
c. daging
d. ikan
5. Lebah dan Kalajengking melindungi diri dari musuh
nya dengan cara…
a. menggigit
b. merubah warna
c. menyengatkan racun
d. memutuskan ekor
6. Cara melindungi diri dengan mengubah warna kulit
disebut...
a. kamuflase
b. autotomi
c. mimikri
d. adaptasi
7. Hewan trenggiling melindungi diri dari serangan
musuh dengan cara...
a. mengeluarkan bau busuk
b. memiliki duri tajam
c. menggulungkan badan
d. menyengatkan racun
8. Hewan yang melindungi diri dengan cara
mengeluarkan bau tidak sedap dari tubuhnya
adalah…
a. belalang
b. kecoak
c. semut
d. walang sangit
9. Makanan yang sesuai dengan
bentuk paruh pada gambar
di samping adalah...
a. daging
b. buah-buahan
c. biji-bijian
d. ikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
10. Paus sering muncul ke permukaan air laut, untuk...
a. menghirup CO2
b. menghirup O2
c. melakukan atraksi
d. menyemburkan air
11. Autotomi adalah cara binatang melindungi dirinya
dengan…
a. mengubah warna kulitnya untuk penyamaran
b. memutuskan ekornya untuk mengecoh musuh
c. membenamkan kepalanya ke dalam tanah
d. jawaban a dan c benar
12. Belalang dapat menyamar menyerupai daun.
Kemampuanan menyamar yang dimiliki belalang
disebut...
a. kamuflase
b. autotomi
c. mimikri
d. adaptasi
13. Hewan yang melindungi diri dengan cara
mengeluarkan tinta hitam adalah...
e. siput
f. lumba-lumba
g. ikan paus
h. cumi-cumi
14. Kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungannya disebut...
a. adaptasi
b. transportasi
c. seleksi
d. populasi
15. Bentuk paruh burung yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya merupakan bentuk
penyesuaian
diri burung untuk memperoleh...
a. air
b. makanan
c. udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
d. keturunan
16. Berdasarkan bentuk kakinya, ayam merupakan jenis burung...
a. pemangsa
b. pemanjat
c. perenang
d. pejalan kaki
17. Hewan berikut ini yang termasuk kelompok burung pemanjat adalah...
a. itik
b. bangau
c. pelatuk
d. elang
18. Cara melindungi diri dengan cara memotong ekornya sendiri ketika diserang musuh
disebut...
a. mimikri
b. autotomi
c. kamuflase
d. adaptasi
19. Tikus gurun mampu tidur berbulan-bulan untuk menghemat energi saat melakukan...
a. estivasi
b. hibernasi
c. autotomi
d. mimikri
20. Contoh hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan gurun adalah...
a. kambing
b. singa
c. beruang
d. unta
21. Contoh hewan yang melindungi diri dari musuh dengan cara pura-pura mati adalah...
a. kupu-kupu
b. kumbang
c. kura-kura
d. cicak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
22. Nyamuk mempunyai bentuk mulut penusuk dan penghisap. Bentuk mulut nyamuk
ditunjukkan gambar...
a. c.
d.
23. Kupu-kupu mempunyai bentuk mulut yang disebut probosis, yaitu ...
a. penghisap nektar
b. pengunyah
c. penusuk
d. penjilat
24. Perhatikan nama-nama hewan di bawah ini!
i kuda
ii sapi
iii kambing
iv anjing
v singa
vi banteng
Hewan yang memiliki perlindungan diri berupa tanduk
ditunjukkan nomor...
a. i, ii, iii
b. i, ii, iv
c. ii, iii, vi
d. ii, iii, iv
25. Unta memiliki punuk yang berfungsi untuk...
a. memikat lawan jenis
b. melindungi diri dari musuh
c. menyimpan cadangan makanan
d. menunjukkan kekuasaan
26. Laba-laba menyesuaikan diri dengan membuat jaring yang digunakan untuk…
a. tempat sembunyi
b. melindungi diri
c. memudahkan bergerak
d. menangkap mangsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
27.
Gambar kaki di samping berfungsi Untuk...
a. mencabik daging
b. bertengger
c. berenang
d. mengais makanan
28. Burung hantu memiliki mata penglihatan yang tajam yang digunakan untuk...
a. mengamati musuh-musuhnya
b. mencari makanan di malam hari
c. mencari makanan di perairan
d. menemukan makanan di goa
29. Hewan-hewan yang memiliki alat perlindungan diri berupa sengat beracun adalah...
a. kalajengking, semut, jangkrik
b. kalajengking, lebah, dan nyamuk
c. lebah, kelabang, dan kalajengking
d. lebah, kelabang, dan jangkrik
30. Perhatikan ciri-ciri hewan di bawah ini!
i penglihatan mata yang tajam
ii kuku panjang dan tajam
iii paruh besar dan kuat
Hewan dengan ciri-ciri diatas adalah...
a. kakaktua
b. ayam
c. pelikan
d. elang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Kunci Jawaban
Siklus 1 (Adaptasi Hewan)
1. A
2. D
3. C
4. C
5. C
6. B
7. C
8. D
9. D
10. C
11. B
12. A
13. D
14. A
15. B
16. D
17. C
18. B
19. B
20. D
21. B
22. B
23. A
24. C
25. B
26. D
27. C
28. B
29. C
30. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Mata Pelajaran : IPA Nama :
Hari/Tanggal : No.Urut :
Waktu :
Pengampu : Muh. Yusuf Arrofiq
Petunjuk :
- Tulislah Nama dan Nomor urut pada pojok kanan atas.
- Bacalah setiap soal dengan seksama.
- Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberikan tanda silang (X) pada lembar jawab yang telah
disediakan.
A b c D
- Jika kamu hendak mengganti jawaban, maka silakan memberi tanda ( = ) Lalu berilah tanda silang
(X) pada pilihan baru yang kamu pilih.
1. Tumbuhan kaktus menyesuaikan diri dengan cara...
a. berakar panjang untuk menyerap air dari jarak jauh
b. berbatang keras dan sangat runcing
c. berdaun berbentuk duri dan batang tebal berlapis lilin
d. Jawaban a dan c benar
2. Tumbuhan yang memiliki buah yang beracun
adalah...
a. bougenvil
b. tanaman gadung
c. kecubung
d. pohon jambu
3. Contoh sayuran yang hidup di lingkungan air
adalah...
a. wortel
b. kentang
c. bayam
d. kangkung
4. Tumbuhan teratai menyesuaikan diri dengan cara…
a. berdaun tebal dan panjang
b. berdaun lebar dan tipis
c. memiliki batang daun lentur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
d. jawaban b dan c benar
5. Tumbuhan yang tidak meranggas pada musim
kemarau yaitu...
a. jati
b. mangga
c. randu
d. mahoni
6. Tumbuhan jatimencukupi kebutuhan air di musim kemarau dengan cara…
a. memperkecil penguapan air
b. menambah air dengan memanjangkan akarnya
c. mengurangi pertumbuhan batang
d. memperlebar daun
7. Batang berongga udara pada enceng gondok digunakan untuk…
a. membantu pernapasan
b. mengapung di permukaan air
c. menyediakan kebutuhan oksigen
d. menyimpan cadangan makanan
8. Buah yang masih muda memiliki rasa sepat agar tidak dimakan oleh hewan adalah...
a. mangga
b. rambutan
c. belimbing
d. pepaya
9. Enceng gondok dapat berdiri tegak dan tidak terbalik meski diterjang ombak karena tumbuhan ini
memiliki….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
a. batang berongga
b. daun lebar dan tipis
c. akar pembandul
d. akar serabut
10. Enceng gondok dapat berdiri tegak dan tidak terbalik meski diterjang ombak karena tumbuhan ini
memiliki….
a. batang berongga
b. daun lebar dan tipis
c. akar pembandul
d. akar serabut
11. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada batang adalah…
a. durian dan rambutan
b. jeruk dan jambu
c. mawar dan salak
d. jawaban a dan c benar
12. Tumbuhan yang dapat melindungi diri dengan getah adalah…
a. mawar dan melati
b. enceng gondok dan teratai
c. jambu dan jeruk
d. sawo dan sukun
13. Tumbuhan sawo, sukun, dan nangka dapat mengeluarkan getah dari...
a. batang
b. buah
c. daun
d. jawaban a, b, dan c benar
14. Perhatikan jenis-jenis tumbuhan di bawah ini!
i kelapa
ii salak
iii bunga mawar
iv mangga
v putri malu
kelompok tumbuhan yang melindungi diri dengan duri yaitu...
a. i, ii, iii
b. ii, iii, v
c. ii, iii, v
d. i, iv, v
15. Pohon bambu memiliki perlindungan diri berupa...
a. bau busuk
b. bulu racun
c. duri tajam
d. getah lengket
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
16. Tumbuhan yang melindungi diri dengan duri pada batang adalah…
a. durian dan rambutan
b. jeruk dan jambu
c. mawar dan salak
d. jawaban a dan c benar
17. Tumbuhan yang dapat melindungi diri dengan getah adalah…
a. mawar dan melati
b. enceng gondok dan teratai
c. jambu dan jeruk
d. sawo dan sukun
18. Tumbuhan sawo, sukun, dan nangka dapat mengeluarkan getah dari...
a. batang
b. buah
c. daun
d. jawaban a, b, dan c benar
19. Perhatikan jenis-jenis tumbuhan di bawah ini!
i kelapa
ii salak
iii bunga mawar
iv mangga
v putri malu
kelompok tumbuhan yang melindungi diri dengan duri yaitu...
a. i, ii, iii
b. ii, iii, v
c. ii, iii, v
d. i, iv, v
20. Pohon bambu memiliki perlindungan diri berupa...
a. bau busuk
b. bulu racun
c. duri tajam
d. getah lengket
22. Berikut ini tumbuhan yang tidak memiliki perlindungan diri berupa duri di batang adalah...
a. bougenvil
b. kamboja
c. salak
d. mawar
23. Penyesuaian diri (adaptasi) tumbuhan kaktus adalah...
a. akarnya pendek
b. batang berongga
c. daun berbentuk duri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
d. daun lebar sekali
24. Tumbuhan kaktus menyimpan cadangan makanannya di dalam...
a. batang
b. akar
c. duri
d. bunga
25. Contoh tumbuhan pemakan serangga (insektivora) adalah...
a. tebu
b. salak
c. nangka
d. kantong semar
26. Tumbuhan kantong semar memiliki bunga berbentuk seperti...
a. terompet
b. padi
c. guci
d. matahari
27. Tumbuhan merica dapat hidup merambat pada tumbuhan lain karena merica memiliki…
a. akar serabut
b. akar berongga dan lentur
c. akar akar pembandul
d. akar pelekat
28. Guna mendapatkan sinar matahari untuk proses fotosintesis, tumbuhan sirih menyesuaikan diri
dengan cara…
a. tumbuh mendekati sinar matahari
b. merambat pada tumbuhan lain
c. memiliki daun yang lebar dan tipis
d. hidup pada musim penghujan
29. Tumbuhan yang hidup menumpang pada tumbuhan lain adalah...
a. belimbing
b. pisang
c. benalu
d. markisa
30. Dengan hidup merambat pada tumbuhan lain, tumbuhan sirih mendapatkan…. yang cukup untuk
proses fotosintesis.
a. Makanan c. nitrogen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
b. Udara d. sinar matahari
Kunci Jawaban
Siklus 2 (Adaptasi Tumbuhan)
1. D
2. C
3. A
4. D
5. A
6. A
7. C
8. B
9. A
10. C
11. D
12. D
13. C
14. B
15. A
16. C
17. B
18. D
19. A
20. A
21. C
22. B
23. C
24. A
25. D
26. C
27. D
28. B
29. C
30. D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN IV
Validasi Lembar Keaktifan
Validasi Perangkat Pembelajaran
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
176
LAMPIRAN V
Data Prestasi Belajar Kondisi Awal
Siswa
Data Keaktifan Belajar Kondisi Awal
Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Data soal sklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Data soal siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Data keaktifan belajar kondisi awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Data keaktifan belajar siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Data keaktifan belajar siklus 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
LAMPIRAN VI
Hasil Pekerjaan Siswa
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
193
LAMPIRAN VII
Data Pengamatan Keaktifan Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
LAMPIRAN VIII
Foto-foto Penelitian
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related