LAPORAN PRAKTIKUM
SISTEM DIGITAL
RANGKAIAN PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA
7-SEGMEN
Oleh :
Nama : Ayu Purwati
NIM : 14302241028
Kelas : Pendidikan Fisika I
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN INSTRUMENTASI
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
2016
Percobaan 5
RANGKAIAN PENGUBAH SANDI BCD KE PERAGA 7-SEGMEN
A. Tujuan Praktikum
1. Membandingkan hasil praktikum dengan teori
2. Mengetahui cara kerja rangkaian pengubah sandi BCD ke peraga 7-segmen
B. Alat – alat
1. Catu daya (5V)
2. IC dengan seri 7447 dan 7448
3. Peraga 7 segmen (Anoda bersama dan Katoda bersama)
4. Kabel penghubung
5. Resistor
6. Multimeter Analog
C. Langkah Percobaan
1. Mengecek jenis peraga 7-segmen apakah anoda bersama atau katoda bersama
dengan menggunakan multimeter
2. Merangkai rangkaian untuk masing –masing fungsi IC seperti gambar berikut :
Keterangan :
Input A : Kabel Hitam
Peraga 7-segmen
Resistor 270Ω
Input B : Kabel Biru
Input C : Kabel Putih
Input D : Kabel Abu-abu
Dengan catatan :
IC 7447 dihubungkan dengan peraga 7-segmen anoda bersama dan resistor
dihubungkan pada kaki tengah bagian atas peraga 7-segmen dan Vcc
IC 7448 dihubungkan dengan peraga 7-segmen katoda bersama dan resistor
dihubungkan pada kaki tengah bagian bawah peraga 7-segmen dan ground.
3. Mengatur Vcc sebesar 5 volt sebelum masuk pada rangkaian,
4. Memberi nilai pada input masing – masing untuk biner 9 nilai angka desimal
5. Mengamati hasil keluaran dengan memperhatikan peraga 7-segmen yang
menyala,
6. Mencatat hasil yang diperoleh.
D. Landasan Teori
Dalam suatu mesin digital, instruksi dan informasi (data) disajikan dalam
bentuk biner, karena mesin digital hanya dapat menanggapi dan mengolah data dalam
bentuk biner. Kita sering melihat atau bahkan menggunakan mesin-mesin digital
seperti multimeter digital, termometer digital, jam digital, komputer, kalkulator, dan
lain-lain. Tampilan yang langsung dapat kita lihat dari alat tersebut berupa angka
desimal, padahal proses yang terjadi di dalamnya berbentuk biner. Instruksi ataupun
informasi dalam bentuk biner tidak kita sukai, selain karena lebih rumit juga kurang
praktis dan di luar kebiasaan. Kita telah terbiasa dengan huruf dari A sampai Z
maupun angka-angka 0, 1, 2, ... 9. Sehingga apabila disajikan angka atau kata dalam
bentuk biner pada umumnya tidak segera diketahui maknanya . Misalkan disajikan
sederet bit 0001011, kita tidak segera tahu deretan bit itu menyatakan angka atau
huruf. Jika angka, sederet bit tersebut dapat menunjukkan angka 17 atau bahkan
angka 23 sebagaimana biasa kita kenal. Agar 00010111 dapat tampil sebagai 17 atau
23 diperlukan teknik maupun rangkaian tertentu. Hal ini juga berlaku untuk langkah
sebaliknya, agar angka 17 atau 23 dapat dikenali oleh suatu mesin digital sebagai
00010111 diperlukan teknik dan rangkaian tertentu pula. (Sumarna, 2015)
Display 7 segment merupakan komponen yang berfungsi sebagai penampil
karakter angka dan karakter huruf. Display 7 segment sering juga disebut sebgai
penampil 7 ruas. Pada display 7 segment juga dilengkapi karakter titik (dot) yang
sering dibutuhkan untuk karakter koma atau titik pada saat menampilkan suatu
bilangan. Display 7 segment terdiri dari 7 penampil karakter yang disusun dalam
sebuah kemasan sehingga dapat menampilkan karakter angka dan karakter huruf.
Terdapat 7 buah penampil dasar dari LED (Light Emiting Diode) yang dinamakan
karakter A-F dan karakter dot. Bentuk susunan karakter penampil karakter A-F pada
display 7 segmen dapat dilihat pada gambar berikut. (http://elektronika-
dasar.web.id/display-7-segment/)
Pada dasarnya penampil 7 segment merupakan rangkaian 7 buah dioda LED
(Light Emiting Diode). Terdapat 2 (dua) jenis rangkaian dasar dari display 7 segment
yang dikenal sebagai display 7 segment common anoda (CA) dan common cathoda
(CC). Pada display common anoda untuk mengaktifkan karakter display 7 segment
diperlukan logika low (0) pada jalur A-F dan DP dan sebaliknya untuk display 7
segment common cathoda (CA). (http://elektronika-dasar.web.id/display-7-segment/)
Dekoder BCD ke 7 segment jenis TTL adalah rangkaian yang berfungsi untuk
mengubah kode bilangan biner BCD (Binary Coded Decimal) menjadi data tampilan
untuk penampil/display 7 segment yang bekerja pada tegangan TTL (+5 volt DC).
Dekoder BCD ke 7 segmen yang digunakan adalah jenis TTL. Dekoder BCD ke 7
segmen jenis TTL ada beberapa macam diantaranya keluarga IC TTL 7447 dan
keluarga IC TTL 7448. Kedua IC TTL tersebut memiliki fungsi yang sama namun
peruntukannya berbeda, IC 7447 digunakan untuk driver 7 segment common anoda
sedangkan IC 7448 digunakan untuk driver dispaly 7 segment common cathode. IC
dekoder BCD ke 7 segment sering juga dikenal sebagai driver display 7 segment
karena selalu digunakan untuk memberikan driver sumber tegangan ke penampil 7
segment. Konfigurasi Pin IC Dekoder BCD Ke 7 Segmen 7447 Dan 7448 Jalur input
data BCD, pin input ini terdiri dari 4 line input yang mewakili 4 bit data BCD dengan
sebutan jalur input A, B, C dan D. Jalur ouput 7 segmen, pin output ini berfungsi
untuk mendistribusikan data pengkodean ke penampil 7 segmen. Pin output dekoder
BCD ke 7 segmen ini ada 7 pin yang masing-masing diberi nama a, b, c, d, e, f dan g.
Jalur LT (Lamp Test) yang berfunsi untuk menyalakan semua led pada penampil 7
segmen, jalur LT akan aktif pad saat diberikan logika LOW pad jalut LT tersebut.
Jalur RBI (Riple Blanking Input) yang berfungsi untuk menahan sinyal input (disable
input), jalur RBI akan aktif bila diberikan logika LOW. Jalur RBO (Riple blanking
Output) yang berfungsi untuk menahan data output ke penampil 7 segmen (disable
output), jalur RBO ini akan aktif pada saat diberikan logika LOW. Dalam aplikasi
decoder, ketiga jalur kontorl (LT, RBI dan RBO) harus diberikan logika HIGH
dengan tujuan data input BCD dapat masuk dan penampil 7 segmen dapat menerima
data tampilan sesuai data BCD yang diberikan pada jalur input.
Fungsi resistor pada setiap jalur output dekoder BCD ke 7 segmen tersebut
adalah sebagai pembatas arus maksimum yang mengalir pada LED penampil 7
segmen dan arus yang mengalir pada IC dekoder BCD ke 7 segmen yang digunakan
dimana arus maksimum yang diperbolehkan maksimum 20 mA. (Triadi dan Nasution,
2013)
E. Data Hasil Praktikum
a. Anoda (IC 7447)
Angka
Desimal
Masukan Keluaran
D C B A a b c d e f g
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
3 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
4 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0
5 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0
6 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0
7 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
8 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
LT BI RBI Keluaran
Gambar A b c d e f g
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 0 0 0 0 0 0 0
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
Gambar Hasil Praktikum:
b. Katoda (IC 7448)
Angka
Desimal
Masukan Keluaran
D C B A a b c d e f g
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
2 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
3 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
4 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
5 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
6 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
7 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
8 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
9 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
LT BI RBI Keluaran
Gambar a b c d e f g
1 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Gambar Hasil Praktikum:
F. Analisa Data
a. Anoda
Angka
Desimal
Masukan Keluaran
D C B A a b c d e f g
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
3 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
4 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0
5 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0
6 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0
7 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
8 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
10 1 0 1 0 X X X X X X X
11 1 0 1 1 X X X X X X X
12 1 1 0 0 X X X X X X X
13 1 1 0 1 X X X X X X X
14 1 1 1 0 X X X X X X X
15 1 1 1 1 X X X X X X X
0 = nyala
1 = padam
X = don‟t care
Segmen a
f(A,B,C,D) = ∑m(0,2,3,5,6,7,8,9)
0 1 X 0
1 0 X 0
0 0 X X
0 0 X X
Segmen b
f(A, B, C, D) = ∑m(0,1,2,3,4,7,8,9)
0 0 X 0
0 1 X 0
0 0 X X
0 1 X X
𝑌 = 𝐷. + 𝐶.𝐴 + .𝐵 + 𝐶 .
= .𝐵 + 𝐷. + 𝐶.𝐴 + 𝐶 .
𝑌 = 𝐶 + 𝐵𝐴 + .
Segmen c
f(A,B,C,D) = ∑m(0,1,3,4,5,6,7,8,9)
0 0 X 0
0 0 X 0
0 0 X X
1 0 X X
Segmen d
f(A,B,C,D) = ∑m(0,2,3,5,6,8,9)
0 1 X 0
1 0 X 0
0 1 X X
0 0 X X
Segmen e
f(A,B,C,D) = ∑m(0,2,4,8)
0 0 X 0
1 1 X 1
1 1 X X
0 1 X X
Segmen f
f(A,B,C,D) = ∑m(0,4,5,6,8,9)
0 0 X 0
1 0 X 0
1 1 X X
1 0 X X
𝑌 = + 𝐶 + 𝐴
𝑌 = 𝐷. + 𝐷 + 𝐶. .𝐴 + .𝐶 .𝐵 + 𝐵.
𝑌 = . + 𝐶 .
𝑌 = . + 𝐷 + 𝐶. + 𝐶.
Segmen g
f(A,B,C,D) = ∑m(2,3,4,5,6,8,9)
0 0 X 0
1 0 X 0
0 1 X X
0 0 X X
b. Katoda
Angka
Desimal
Masukan Keluaran
D C B A a b c d e f g
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
2 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
3 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
4 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
5 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
6 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
7 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
8 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
9 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
10 1 0 1 0 X X X X X X X
11 1 0 1 1 X X X X X X X
12 1 1 0 0 X X X X X X X
13 1 1 0 1 X X X X X X X
14 1 1 1 0 X X X X X X X
15 1 1 1 1 X X X X X X X
1 = nyala
0 = padam
X = keadaan don‟t care
𝑌 = 𝐶 .𝐵 + 𝐷 + 𝐶.𝐵 + 𝐶.
Segmen a
f(A,B,C,D) = ∑m(0,2,3,5,6,7,8,9)
1 0 X 1
0 1 X 1
1 1 X X
1 1 X X
Segmen b
f(A, B, C, D) = ∑m(0,1,2,3,4,7,8,9)
1 1 X 1
1 0 X 1
1 1 X X
1 0 X X
Segmen c
f(A,B,C,D) = ∑m(0,1,3,4,5,6,7,8,9)
1 1 X 1
1 1 X 1
1 1 X X
0 1 X X
Segmen d
f(A,B,C,D) = ∑m(0,2,3,5,6,8,9)
1 0 X 1
0 1 X 1
1 0 X X
1 1 X X
𝑌 = 𝐷. + 𝐶.𝐴 + .𝐵 + 𝐶 .
= .𝐵 + 𝐷. + 𝐶.𝐴 + 𝐶 .
𝑌 = + 𝐶 + 𝐴
𝑌 = 𝐷. + 𝐷 + 𝐶. .𝐴 + .𝐶 .𝐵 + 𝐵.
𝑌 = 𝐶 + 𝐵𝐴 + .
Segmen e
f(A,B,C,D) = ∑m(0,2,4,8)
1 1 X 1
0 0 X 0
0 0 X X
1 0 X X
Segmen f
f(A,B,C,D) = ∑m(0,4,5,6,8,9)
1 1 X 1
0 1 X 1
0 0 X X
0 1 X X
Segmen g
f(A,B,C,D) = ∑m(2,3,4,5,6,8,9)
1 1 X 1
0 1 X 1
1 0 X X
1 1 X X
𝑌 = . + 𝐶 .
𝑌 = . + 𝐷 + 𝐶. + 𝐶.
𝑌 = 𝐶 .𝐵 + 𝐷 + 𝐶.𝐵 + 𝐶.
Rangkaian pada aplikasi Proteus:
a. Anoda
Percobaan menggunakan aplikasi proteus
Ketika LT=1; BI=0; RBI=1
Ketika LT=1; BI=1; RBI=0
Ketika LT=1; BI=0; RBI=0
Ketika LT=0; BI=1; RBI=1
b. Katoda
Ketika LT=1; BI=0; RBI=1
Ketika LT=1; BI=1; RBI=0
Ketika LT=1; BI=0; RBI=0
Ketika LT=0; BI=1; RBI=1
Keterangan
Keadaan LOW (0)
Keadaan HIGH (1)
G. Pembahasan
Pada praktikum 5 yang dilaksanakan pada Senin, 28 Maret 2016 membahas mengenai
rangkaian pengubah sandi BCD (Binary Code Digital) ke peraga 7 segmen atau
disebut juga dekoder TTL BCD ke 7 segmen. Piranti decoder yang digunakan ada dua
jenis, yaitu IC TTL 7447 atau 7448.
(a) Diagram IC 7447 (b) Diagram IC 7448
Kedua IC ini memiliki fungsi yang sama yaitu mengubah sandi BCD ke peraga 7
segmen, namun peruntukannya berbeda. IC 7447 adalah decoder BCD Common
Anode. Artinya keluaran dari IC ini, yaitu a,b,c,d,e,f, dan g berupa aktif rendah.
Karena decoder 7447 bekerja dalam aktif Rendah maka tampilan Seven Segmentnya
pun harus jenis Common Anode yang bekerja dalam Aktif Rendah juga. Jadi pada
piranti tampilan ini, tegangan sumbernya adalah positif +Vcc sebesar 5 Volt. Satu
tegangan sumber tunggal +5Volt dapat dipakai secara bersama-sama untuk
menyalakan LED Sven Segment. Sehingga disebut Common Anode atau Anoda
Bersama (positif bersama). Sehingga pada Anoda bersama ini, tiap segmen pada
Seven Segment menyala dalam keadaan LOW (0) dan padam dalam keadaan HIGH
(1). Berikut tabel kebenaran common anoda pada IC 74LS47 dan tabel kebenaran
berdasar praktikum yang telah dilakukan:
Angka
Desimal
Masukan Keluaran
D C B A a b c d e f g
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1
2 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0
3 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
4 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0
5 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0
6 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0
7 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
8 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
Hal tersebut dapat diamati juga pada analisis aplikasi proteus pada Anoda bersama.
Berikut salah satu gambar pada analisis proteus :
Terlihat dengan jelas pada analisis menggunakan aplikasi Proteus bahwa masing –
masing segmen akan menyala pada keadaan LOW yang ditandai dengan titik
berwarna biru.
Jika dibandingkan tabel kebenaran berdasarkan praktikum dengan tabel kebenaran
datasheet dan analisis proteus maka praktikum yang dilakukan sesuai dengan teori
yang ada. Dimana masing – masing segmen akan menyala jika dalam keadaan LOW,
sehingga common anoda disebut dengan Aktif Rendah.
Demikian pula sebaliknya, jika menggunakan piranti decoder IC 7448 yang
merupakan decoder BCD Common Cathode yang artinya keluaran dari IC ini, yaitu:
a,b,c,d,e,f, dan g berupa Aktif Tinggi. Karena decoder 7448 bekerja dalam Aktif
Tinggi maka tampilan Seven Segmentnya pun harus jenis Common Cathode yang
bekerja dalam keadaan Aktif Tinggi juga. Sehingga pada piranti tampilan ini,
tegangan sumbernya adalah Ground. Satu tegangan sumber tunggal 0 Volt dapat
dipakai secara bersama-sama untuk menyalakan LED Seven Segment. Sehingga
disebut Common Cathode atau katoda bersama. Sehingga pada katoda bersama, tiap
segmen dari seven segment akan menyala dalam keadaan HIGH (1) dan padam dalam
keadaan LOW (0). Berikut tabel kebenaran common katoda pada datasheet IC
74LS48 dan tabel kebenaran berdasarkan praktikum:
Angka
Desimal
Masukan Keluaran
D C B A a b c d e f g
0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0
1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0
2 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
3 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1
4 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1
5 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
6 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
7 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0
8 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
9 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
Berikut juga salah satu gambar analisis pada aplikasi proteus:
Terlihat pada gambar diatas bahwa masing – maisng segmen akan menyala pada
keadaan HIGH (1) yang ditandai dengan titik berwarna merah.
Jika dibandingkan tabel kebenaran berdasarkan praktikum dengan tabel kebenaran
datasheet dan analisis proteus maka praktikum yang dilakukan sesuai dengan teori
yang ada. Dimana masing – masing segmen akan menyala jika dalam keadaan HIGH,
sehingga common anoda disebut dengan Aktif Tinggi.
Keluaran IC 7447 merupakan inverter dari keluaran 7448. Sehingga aljabar boole
untuk masing – masing IC adalah sebagai berikut seperti yang telah dipaparkan pada
analisa data:
a. Anoda
Segmen a = . + . + . + .
Segmen b = + + .
Segmen c = + +
Segmen d = . + + . . + . . + .
Segmen e = . + .
Segmen f = . + + . + .
Segmen g = . + + . + .
b. Katoda
Segmen a = . + . + . + .
Segmen b = + + .
Segmen c = + +
Segmen d = . + + . . + . . + .
Segmen e = . + .
Segmen f = . + + . + .
Segmen g = . + + . + .
(a) Rangkaian IC 7447 (b) Rangkaian IC 7448
Pada IC 7447 dan 7448 terdapat kaki RBI, LT, dan BI/RBO, berikut fungsi dari
masing – masing kaki tersebut:
a. Pada IC 7447
LT‟ , Lamp Test: berfungsi untuk mengeset display, bila diberi logika „0‟
maka semua keluaran dari IC ini akan berlogika 0. Sehingga seven segment
akan menunjukkan angka delapan (8).
BI‟/RBO‟ , Blanking Input/Row Blanking Output: berfungsi untuk mematikan
keluaran dari IC. Bila diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan
berlogika “1” dan seven segment akan mati.
RBI‟ , Row Blanking Input: berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC jika
semua input berlogika “0”. Bila diberi logika “0”, diberi logika “1” dan diberi
logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment
akan mati.
b. Pada IC 7448
LT‟ , Lamp Test: berfungsi untuk mengeset display, bila diberi logika „0‟
maka semua keluaran dari IC ini akan berlogika 1. Sehingga seven segment
akan menunjukkan angka delapan (8).
BI‟/RBO‟ , Blanking Input/Row Blanking Output: berfungsi untuk mematikan
keluaran dari IC. Bila diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan
berlogika “0” dan seven segment akan mati.
RBI‟ , Row Blanking Input: berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC jika
semua input berlogika “0”. Bila diberi logika “0”, diberi logika “1” dan diberi
logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “0” dan seven segment
akan mati.
Lamp test (LT) akan menyalakan setiap segmen untuk melihat apakah segmen-
segmen tersebut beroperasi. Selanjutnya Ripple Blanking Input RBI akan mematikan
semua segmen bila rangkaian diaktifkan.
Fungsi resistor pada setiap jalur output dekoder BCD ke 7 segmen tersebut adalah
sebagai pembatas arus maksimum yang mengalir pada LED penampil 7 segmen dan
arus yang mengalir pada IC dekoder BCD ke 7 segmen yang digunakan dimana arus
maksimum yang diperbolehkan maksimum 20 mA.
H. Kesimpulan
1. Hasil Praktikum yang diperoleh sesuai dengan teori.
2. Cara kerja rangkaian pengubah sandi BCD ke peraga 7 segmen :
a. Anoda Bersama : bekerja pada keadaan Aktif Rendah, tiap segmen pada Seven
Segment akan menyala dalam keadaan LOW (0) dan padam pada keadaan
HIGH (1)
b. Katoda Bersama : bekerja pada keadaan Aktif Tinggi, tiap segmen pada Seven
Segment akan menyala dalam keadaan HIGH (1) dan padam pada keadaan
LOW (0)
Daftar Pustaka
Datasheet IC 7447 dan IC 7448 (http://www.alldatasheet.com/)
http://elektronika-dasar.web.id/dekoder-ttl-bcd-ke-7-segment/
diakses pada Jum‟at, 8 April 2016 10:00 WIB
https://nursamsa32.wordpress.com/tag/ic-7447/
diakses pada Minggu, 10 April 2016 22:20 WIB
Sumarna. 2015. Percobaan 4:Pengubah Sandi Bcd Ke Peraga 7 Segmen. Ebook
Triadi, Achmad & Nurmalia Nasution. 2013. Decoder dan Encoder. Universitas Lampung.
ebook
Widjanarka, Wijaya. 2006. Teknik Digital. Jakarta :Erlangga
Top Related