7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
1/38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Materi pembelajaran sastra di Sekolah Dasar (SD) merupakan bagian
dari pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran bahasa dan sastra
dilaksanakan secara seimbang dan disajikan secara terpadu (Depdikbud,
1999:2 dan Depdiknas, 21:1!)" Materi pembelajaran sastra memiliki
karakteristik #ang tidak dimiliki oleh pembelajaran bahasa Indonesia pada
umumn#a" $al ini sejalan dengan apa #ang dikemukakan oleh Solchan
%a&i'udin dan udiasih (dalam $a&id 22:) bah*a teks sastra memiliki ciri
khas #ang tidak dimiliki oleh bahan ajar #ang lainn#a, #aitu struktur teks, isi
pesan, aspek keji*aan #ang ditumbuhkembangkan dan strategi penangkapan
isi teks #ang diperlukan"
+ern#ataan tersebut di atas menunjukkan bah*a pendidikan sekolah
dasar bertujuan membina kemampuan mengapresiasi sastra" emampuan #ang
akan dibentuk #aitu kemampuan memahami sastra dan keterampilan
mengapresiasi, karena hal ini harus dimiliki bagi setiap peserta didik" -leh
karena itu guru harus melatih murid mengapresiasi dan diharapkan dapat
mempertajam perasaan.perasaan penalaran dan da#a kha#al serta kepekaan
terhadap mas#arakat, buda#a, dan lingkungan hidupn#a"
Dalam pencapaian kemampuan mengapresiasi sastra di sekolah dasar,
murid diberi pengalaman belajar sastra melalui kegiatan diskusi kelompok" $al
ini sejalan dengan each dan Marshall (dalam $a&id 22:/) dalam
pembelajaran sastra ada tiga &aktor utama #ang berinteraksi secara dinamis,
1
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
2/38
#aitu guru, murid, dan teks" Interaksi antara ketiga komponen tersebut dapat
mengembangkan potensi anak, karena interaksi dengan kar#a sastra dapat
membantu perkembangan kogniti&, bahasa, moral dan sosial anak"
Salah satu bahan pembelajaran sastra di SD adalah cerita &iksi" Sejalan
dengan itu Mason (dalam $a&id 22:0) men#atakan bah*a teks cerita lebih
digemari anak.anak daripada buku.buku cerita" eks cerita merupakan suatu
bentuk sastra #ang memiliki keindahan dan kenikmatan tersendiri"
ahan pembelajaran cerita &iksi #ang dipilih dan dikembangkan di
sekolah dasar harus sesuai dengan karakteristik sis*a" -lehn#a itu kesesuaian
antara bahan pembelajaran cerita &iksi dengan karakteristik murid #ang
berkaitan dengan perkembangan ji*a dan kemampuan bahasa serta lingkungan
hidupn#a, merupakan kriteria #ang harus digunakan sebagai pembelajaran
cerita &iksi dengan bahan #ang sesuai" Menurut Santosa, (20:!) ada empat
proses dalam pembelajaran cerita &iksi #aitu (1) pemilihan materi, (2)
pemilihan metode #ang sesuai dengan keadaan sis*a, () kegiatan
pembelajaran apresiasi sastra anak, dan (!) ealuasi belajar sebagai indikator
keberhasilan pembelajaran apresiasi sastra"
3uru diharapkan tidak memandang akti&itas pembelajaran sastra
sebagai suatu pekerjaan #ang selesai dalam *aktu #ang singkat, tetapi dapat
dipandang sebagai suatu proses secara bertahap dalam *aktu tertentu untuk
menghasilkan pembelajaran apresiasi sastra, #aitu murid mampu memahami
unsur.unsur kar#a sastra"
$arapan tersebut di atas belum sesuai dengan ken#ataan, hal ini
terungkap melalui prapenelitian pada bulan Desember 21 di kelas 4I SD5
2
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
3/38
angkolo ecamatan abandungan, melalui obserasi dan *a*ancara kepada
guru dan sis*a" Dari hasil obserasi terungkap: #aitu (1) guru dalam
mengajarkan cerita &iksi belum maksimal, guru han#a menentukan tema saja,
tidak menentukan unsur.unsur lain#a seperti menentukan alur, per*atakan,
latar dalam cerita, (2) guru kurang melibatkan sis*a secara akti& dalam proses
pembelajaran, #aitu han#a dapat mendengarkan cerita #ang dibaca oleh guru
dalam hal ini sis*a tidak diajak untuk mendiskusikan tentang tema, alur,
per*atakan dan latar #ang terkandung dalam cerita tesebut, () dalam proses
pembelajaran, guru tidak membentuk kelompok diskusi kepada sis*a, dalam
menemukan tema, alur, per*atakan dan latar dalam cerita &iksi, (!) guru
kurang mempresentasekan hasil kerja kelompok mengapresiasi cerita &iksi di
depan kelas, tetapi guru han#a mengumpulkan saja hasil kerja kelompok sis*a"
Selain itu juga berdasarkan hasil tes prapenelitian kepada sis*a kelas
4I SD5 angkolo ecamatan abandungan tersebut terungkap: (1) murid
tidak mampu membedakan antara tema dan judul cerita, (2) murid sulit
menentukan tema, alur, seting dan amanat #ang tekandung dalam sebuah cerita
&iksi tersebut dengan baik, () murid sukar menetukan jalann#a cerita, (!)
murid sukar menentukan si&at.si&at tokoh dalam cerita" es prapenelitian #ang
dilakukan han#a mencapai !67 murid #ang dapat menentukan unsur.unsur
#ang terkandung dalam cerita &iksi dan 667 murid #ang masih rendah dalam
menentukan unsr.unsur #ang terkandung dalam cerita &iksi tersebut"
Dari hasil temuan di atas, dapat disimpulkan bah*a pen#ebab
rendahn#a kemampuan mengapresiasi cerita &iksi adalah ketidakmampuan guru
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
4/38
menggunakan pendekatan #ang sesuai #ang dilakukan oleh guru sehingga
murid tidak dapat menentukan unsur.unsur #ang terkandung dalam cerita &iksi"
8ika masalah tersebut tidak dapat diatasi akan berdampak negati& pada
sis*a, dalam hal ini sis*a tidak dapat memahami unsur.unsur intrinsik #ang
terkandung dalam cerita &iksi, dan juga akan berdampak pada rendahn#a minat
mengapresiasi kar#a sastra" ntuk itu peneliti bermaksud untuk mengatasi
permasalahan di atas dengan menggunakan pendekatan kooperati& model
SD (Student Teams Achievement Divisions)" Sejalan dengan itu 5ur
(199;:9) men#atakan bah*a untuk mencapai pembelajaran sastra #ang
maksimal guru harus menggunakan model koperati& learning tipe SD dan
membuat kelompok diskusi kecil, sehingga dapat membantu murid dalam
meningkatkan keakti&an antar mereka dan saling kerjasama dalam proses
pembelajaran cerita &iksi"
nggota.anggota kelompok memiliki tanggung ja*ab dan saling
bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama" elompok.
kelompok kecil ini saling berinteraksi satu sama lain dan berusaha menemukan
ja*aban terhadap permasalahan #ang dihadapi" ujuan pembentukan kelompok
kecil ini akan memudahkan murid #ang berkemampuan rendah dapat
berinteraksi dengan teman kelompokn#a #ang dianggap mampu"
erdasarkan harapan dan ken#ataan tersebut di atas, maka peneliti
melakukan tindakan perbaikan pembelajaran melalui +enelitian indakan
elas (+) dengan judul +enggunaan Model ooperati& iksi di elas 4I
SD5 angkolo ecamatan abandungan"
!
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
5/38
B. Rumusan Masalah
erdasarkan latar belakang #ang telah diuraikan di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian inui adalah : Bagaimanakah meningkatkan
kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerita fiksi dengan menggunakan
model Kooperatif Learning Tipe STAD di VI SDN Tangkolo
C. Tujuan Penelitian
ujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
mengapresiasi cerita &iksi dengan menggunakan model kooperati& learning tipe
SD kelas 4I SD5 angkolo ecamatan abandungan"
D. Manfaat Penelitian
. Manfaat Te!retis
a) $asil penelitian ini diharapkan guru kelas 4I SD5 angkolo
ecamatan abandungan memiliki pengetahuan tentang teori
penggunaan model kooperati& learning tipe SD sebagai salah satu
bentuk ino&asi pembelajaran di Sekolah Dasar"
b) $asil penelitian ini diharapkan guru kelas 4I SD5 angkolo
ecamatan abandungan memiliki teori pembelajaran #ang dapat
dijadikan acuan untuk meningkatkan proses dan hasil belajar
mengapresiasi cerita &iksi di Sekolah Dasar"
". Manfaat Praktis
a) $asil penelitian ini diharapkan guru kelas 4I SD5
angkolo ecamatan abandungan mendapat pengalaman secara
6
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
6/38
langsung menggunakan model kooperti& learning tipe SD dalam
pembelajaran mengapresiasi cerita &iksi"
b) $asil penelitian ini diharapkan mahasis*a mendapat
pengalaman secara langsung dalam menggunakan model kooperati&
learning tipe SD dalam meningkatkan kemampuan mengapresiasi
cerita &iksi"
E. Hi#!tesis Tin$akan
$ipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika menggunakan model
kooperati& learning tipe SD maka dapat meningkatkan kemampuan
mengapresiasi cerita &iksi di kelas 4I SD5 angkolo ecamatan abandungan
abupaten Sukabumi"
0
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
7/38
BAB II
%A&IAN PU'TA%A
A. Pengertian Belajar
Dalam kegiatan belajar dan mengajar di sekolah terjadi sebuah proses
#aitu interaksi antara guru dengan sis*a, sis*a dengan sis*a jika terjadi
kegiatan belajar kelompok" Dalam interaksi tersebut akan terjadi sebuah proses
pembelajaran, pembelajaran secara umum dide&inisikan sebagai suatu proses
#ang men#atukan kogniti&, emosional, dan lingkungan pengaruh dan
pengalaman untuk mem peroleh, meningkatkan, atau membuat perubahan's
pengetahuan satu, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia (Illeris, 2?
-rmorod,1996)"
elajar sebagai suatu proses ber&okus pada apa #ang terjadi ketika
belajar berlangsung" +enjelasan tentang apa #ang terjadi merupakan teori.teori
belajar" eori belajar adalah upa#a untuk menggambarkan bagaimana orang
dan he*an belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks
inheren pembelajaran"(@ikipedia)
ertolak dari perubahan #ang ditimbulkan oleh perbuatan belajar, para
ahli teori belajar berusaha merumuskan pengertian belajar" Di ba*ah ini
dikutip beberapa batasan belajar, agar dapat menjadi bahan pemikiran dan
renungan mengenai pengertian belajar #ang berlangsung di kelas"
elajar proses perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu
situasi tertentu #ang disebabkan oleh pengalamann#a #ang berulang.ulang
dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan
/
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
8/38
atau dasar kecendrungan respon pemba*aan, pemaksaan, atau kondisi
sementara (seperti lelah, mabuk, perangsang dan sebagain#a)"
Menurut Morgan (3ino, 19;;: 6) men#atakan bah*a belajar adalah
merupakan salah satu #ang relati& tetap dari tingkah laku sebagai akibat dari
pengalaman" Dengan demikian dapat diketahui bah*a belajar adalah usaha
sadar #ang dilakukan manusia melalui pengalaman dan latihan untuk
memperoleh kemampuan baru dan merupakan perubahan tingkah laku #ang
relati& tetap, sebagai akibat dari latihan" Menurut $ilgard (Sur#abrata,
21:22) men#atakan belajar merupakan proses perbuatan #ang dilakukan
dengan sengaja, #ang kemudian menimbulkan perubahan, #ang keadaann#a
berbeda dari perbuatan #ang ditimbulkan oleh lainn#a"
Selanjutn#a menurut 3ero* (19;9:10;) mengemukakan bah*a
ALearning is demonstrated !" a relativel" permanent change in !ehavior that
occursas there sult of practice or e#perienceB"
elajar adalah ditunjukkan oleh perubahan #ang relati& tetap dalam
perilaku #ang terjadi karena adan#a latihan dan pengalaman.
pengalaman"emudian menurut o*er (19;/: 16) A
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
9/38
1" elajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana
perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku #ang baik, tetapi juga
ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku #ang buruk" +erubahan
itu tidak harus segera nampak setelah proses belajar tetapi dapat nampak di
kesempatan #ang akan datang"
2" elajar merupakan suatu perubahan #ang terjadi melalui latihan dan
pengalaman"
" ntuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu pada pokokn#a adalah
didapatkann#a kecakapan baru, #ang berlaku dalam *aktu #ang relati&
lama"
!" ingkah laku #ang mengalami perubahan karena belajar men#angkut
berbagai aspek kepribadian baik &isik maupun phisikis"
eori manapun pada prinsi&n#a, belajar meliputi segala perubahan baik
berpikir, pengetahuan, in&ormasi, kebiasaan, sikap apresiasi maupun
pengertian" Ini berarti kegiatan belajar ditunjukan oleh adan#a perubahan
tingkah laku sebagai hasil pengalaman" +erubahan akibat proses belajar
adalah karena adan#a usaha dari indiidu dan perubahan tersebut
berlangsung lama" elajar merupakan kegiatan #ang akti&, karena kegiatan
belajar dilakukan dengan sengaja, sadar dan bertujuan"
gar kegiatan belajar mencapai hasil #ang optimal, maka diusahakan
&aktor penunjang seperti kondisi peserta didik #ang baik, &asilitas dan
lingkungan #ang mendukung serta proses belajar mengajar #ang tepat"
Macam.macameorielajar da tiga kategori utama atau kerangka
&iloso&is mengenai teori.teori belajar, #aitu: teori belajar behaiorisme, teori
9
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
10/38
belajar kognitiisme, dan teori belajar konstruktiisme" eori belajar
behaiorisme han#a ber&okus pada aspek objekti& diamati pembelajaran" eori
kogniti& melihat melampaui perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis
otak" Dan pandangan konstruktiisme belajar sebagai sebuah proses di mana
pelajar akti& membangun atau membangun ide.ide baru atau konsep"
. Te!ri (elajar Beha)i!risme
eori behaioristik adalah sebuah teori #ang dicetuskan oleh 3age
dan erliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman"
eori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar #ang
berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan
pembelajaran #ang dikenal sebagai aliran behaioristik" liran ini
menekankan pada terbentukn#a perilaku #ang tampak sebagai hasil belajar"
eori behaioristik dengan model hubungan stimulus.responn#a,
mendudukkan orang #ang belajar sebagai indiidu #ang pasi&" %espon atau
perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan
semata" Munculn#a perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan
dan akan menghilang bila di kenan hukuman"
". Te!ri Belajar %!gniti)isme
eori belajar kogniti& mulai berkembang pada abad terakhir sebagai
protes terhadap teori perilaku #ang #ang telah berkembang sebelumn#a"
Model kogniti& ini memiliki perspekti& bah*a para peserta didik memproses
in&romasi dan pelajaran melalui upa#an#a mengorganisir, men#impan, dan
kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan #ang baru dengan
1
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
11/38
pengetahuan #ang telah ada" Model ini menekankan pada bagaimana
in&ormasi diproses"
+eneliti #ang mengembangkan teori kogniti& ini adalah usubel,
runer, dan 3agne" Dari ketiga peneliti ini, masing.masing memiliki
penekanan #ang berbeda" usubel menekankan pada apsek pengelolaan
(organiCer) #ang memiliki pengaruh utama terhadap belajar"runer bekerja
pada pengelompokkan atau pen#ediaan bentuk konsep sebagai suatu
ja*aban atas bagaimana peserta didik memperoleh in&ormasi dari
lingkungan"
*. Te!ri Belajar %!ntrukti)isme
ontruksi berarti bersi&at membangun, dalam konteks &ilsa&at
pendidikan dapat diartikan onstruktiisme adalah suatu upa#a membangun
tata susunan hidup #ang berbuda#a modern"
onstruktiisme merupakan landasan ber&ikir (&iloso&i)
pembelajaran konstektual #aitu bah*a pengetahuan dibangun oleh manusia
sedikit demi sedikit, #ang hasiln#a diperluas melalui konteks #ang terbatas
dan tidak sekon#ong.kon#ong"
+engetahuan bukanlah seperangkat &akta.&akta, konsep, atau kaidah
#ang siap untuk diambil dan diingat" Manusia harus mengkontruksi
pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman n#ata"
Dengan teori konstruktiisme sis*a dapat ber&ikir untuk
men#elesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan" Sis*a akan
lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan
baru, mereka akan lebih pahamdan mampu mengapliklasikann#a dalam
11
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
12/38
semua situasi" Selian itu sis*a terlibat secara langsung dengan akti&, mereka
akan ingat lebih lama semua konsep"
B. %ajian Te!ri
. Pengertian $an Manfaat Menga#resiasi Cerita $i 'D
Istilah apresiasi berasal dari bahasa latin aprecatio #ang berarti
AmengindahkanB atau AmenghargaiB minudin (dalam %indiani 2!:!)"
Dalam konteks #ang lebih luas, istilah apresiasi menurut 3oe (dalam
%indiani 2!:!), mengandung makna: (1) pengenalan melalui perasaan
atau kepekaan batin (2) pemahaman dan pengakuan terhadap nilai.nilai
keindahann#a #ang diungkapkan pengarang"
Sejalan dengan pengertian apresiasi di atas &&endi (dalam $a&id
22:10) mengungkapkan bah*a apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli
kar#a sastra secara sungguh.sungguh sehingga menumbuhkan pengertian,
penghargaan, kepekaan, pikiran kritis, dan kepekaan perasaan #ang baik
terhadap kar#a sastra"
Dari pendapat itu juga dapat disimpulkan bah*a kegiatan apresiasi
dapat tumbuh dengan baik apabila pembaca mampu menumbuhkan rasa
akrab dengan teks sastra #ang diapresiasin#a, menumbuhkan sikap sungguh.
sungguh serta melaksanakan kegiatan apresiasi itu sebagai bagian dari
hidupn#a, sebagai suatu kebutuhan #ang mampu memuaskan rohanin#a"
". Cerita +iksi $an Unsur,unsurn-a
=erita &iksi biasa juga disebut prosa atau kar#a &iksi, juga
diistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi atau cerita berplot" $al ini
12
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
13/38
sejalan dengan pendapat minuddin (dalam $a&id 22:1) mengemukakan
pengertian cerita &iksi adalah keesahan atau cerita #ang diemban oleh
pelaku.pelaku tertentu dan peranan latar serta tahapan dan rangkaian cerita
tertentu #ang bertolak dari hasil imajinasi pengarangn#a sehingga menjalin
suatu cerita"
+embelajaran apresiasi sastra #ang e&ekti& dapat dilakukan melalui
pembelajaran cerita &iksi secara bertingkat #aitu menggemari, menikmati,
merespon, menceritakan dan memahami cerita &iksi"
+embelajaran apresiasi #ang e&ekti& dapat dilakukan melalui
pembelajaran cerita &iksi secara bertingkat #aitu menggemari, menikmati,
merespon, dan memproduksi kar#a sastra %o&i'udin dan udiasih, (dalam
$a&id 22:)"
8ika anak diberitahu bah*a sesuatu itu baik misaln#a, maka akan
lebih baik dengan memberikan bukti konkret #ang mengungkapkan hal itu
baik daripada memberitahu kepada anak bah*a itu tidak baik" +esan #ang
disampaikan dalam cerita &iksi lebih tepat dijadikan sarana pen#ampaian
pesan kepada anak" kan jauh lebih e&ekti& menanamkam sesuatu sikap
dengan contoh dalam cerita dibanding dengan han#a memberi tahu" nak
lebih memahami pentingn#a suatu kejujuran misaln#a jika diramu dalam
suatu cerita #ang telah terbukti, dibanding dengan han#a men#atakan
kepada anak bah*a jujur itu baik"
eks cerita harus disesuaikan dengan perkembangan anak atau usia
anak" %ubbin (1996:16) men#atakan bah*a teks cerita dapat disajikan
sebagai landasan tumpuh empat keterampilan berbahasa" Selain itu teks
1
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
14/38
cerita dapat mengembangkan aspek keji*aan anak" Sebagaimana #ang
dikemukakan oleh %o&i'uddin dan Euchdi (dalam $a&id 2:20)
men#atakan bah*a aspek keji*aan #ang ditumbuhkembangkan melalui teks
cerita adalah da#a nalar, kepekaan, emosi, dan da#a imajinasi, perluasan
*a*asan dan da#a kreasi" Dengan potensi #ang dimiliki teks cerita sastra
relean untuk diakrabkan pada anak.anak sejak usia Sekolah Dasar"
*. Manfaat Cerita +iksi
=erita &iksi mempun#ai peranan #ang sangat penting khususn#a
dalam peningkatan minat baca bagi murid" Ditinjau dari segi man&aatn#a
pragmatikahn#a sastra anak khususn#a cerita &iksi berman&aat sebagai
pendidikan dan hiburan"
Man&aat pendidikan pada sastra memberi ban#ak in&ormasi tentang
sesuatu hal, memberi ban#ak pengetahuan, memberi kreati&itas atau
keterampilan anak dan juga memberi pendidikan moral pada anak" Man&aat
hiburan sastra anak jelas memberi kesenangan, kenikmatan, dan kepuasan
pada diri anak"
Selain man&aat pendidikan dan hiburan menurut ndras*aro (22)
sastra anak khususn#a cerita &iksi juga berman&aat membentuk kepribadian
dan menuntut kecerdasan emosi anak" +erkembangan emosi anak akan
dibentuk melalui kar#a sastra #ang dibacan#a setelah menikmati cerita &iksi
#ang dibacan#a itu, anak.anak secara alamiah akan terbentuk
kepribadiann#a menjadi pen#eimbang emosi secara *ajar, menanamkan
konsep dari harga diri, menanamkan kemampuan #ang realitas, membekali
anak untuk memahami kelebihan dan kekurangan diri, dan membentuk
1!
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
15/38
si&at.si&at kemanusiaan pada diri si anak" Seperti ingin dihargai, ingin
mendapatkan cinta kasih #ang tulus, ingin menikmati keindahan dan ingin
meraih kebahagiaan"
+ada dasarn#a dalam kar#a sastra khususn#a cerita &iksi terkandung
masalah.masalah kesemestaan #ang dapat dipelajari anak.anak dan dapat
membuahkan pengalaman estetik" ahasa imajinati& kar#a sastra dapat
menghasilkan responsi interal dan responsi emosional" %esponsi interal
dan emosional akan menuntun anakFanak merasakan dan mengha#ati para
tokoh berbagai kon&lik dan masalah kehidupan manusia
Sastra anak.anak akan membantu murid memperoleh kesenangan
dan kebahagiaan diri, keindahan dan kesedihan, kelucuan dan keajaiban
#ang pernah dialamin#a" =erita &iksi memiliki nilai personal dan nilai
pendidikan #ang sangat besar pengaruhn#a bagi perkembangan anak.anak"
Dengan demikian sastra anak dapat memberikan: kenikmatan dan
kesenangan, memperkuat cara berpikir, mengembangkan imajinasi,
memberi pengalaman, mengembangkan kemampuan berprilaku
menjanjikan"
dapun sastra cerita &iksi mengandung nilai pendidikan,
membantu perkembangan bahasa, mengembangkan kemampuan membaca,
mengembangkan kepekaan cerita dan meningkatkan kemampuan menulis"
. Unsur,unsur -ang Mem(angun Cerita +iksi
Supriadi (20:69) pada hakikatn#a unsur #ang membangun cerita
&iksi sama dengan unsur #ang membangun cerita &iksi lain seperti cerpen,
noel, dan dongeng lainn#a" nsur ekstrinsik adalah: (a) latar belakang
16
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
16/38
pendidikan pengarang, (b) latar belakang penciptan#a, () situasi ekonomi,
politik, sosial dan buda#a" Sedangkan unsur intrinsik adalah: (a) tema atau
amanat, (b) alur atau plot, (c) per*atakan atau penokohan, dan (d) latar"
eempat unsur intrinsik tersebut diuraikan sebagai berikut :
a" ema atau manat
ema adalah dasar atau makna suatu cerita atau noel"
Selanjutn#a dikatakan bah*a tema adalah pandangan hidup #ang tertentu
atau perasaan tertentu #ang membentuk atau membangun dasar atau
gagasan utama dari suatu kar#a &iksi" ema tidak lain adalah suatu
gagasan sentral #ang menjadi dasar tujuan #ang hendak dicapai oleh
pengarang"
Mengetahui tema suatu ceritaGnoel, maka kita harus merangkum
unsur.unsur lain dan sekaligus membaca secara tuntas cerita tersebut"
Mengetahui suatu tema dalam cerita, maka terlebih dahulu kita harus
menja*ab pertan#aan seperti apakah motiasi tokoh, apa problemn#a
dan apa keputusann#a #ang diambiln#a" Selain itu harus dijejaki kon&lik
sentral" Dan kon&lik sentral inilah akan menjurus kepada sesuatu #ang
hendak dicari"
b" lur atau +lot
lur cerita suatu cerpen pada umumn#a terdiri atas
(1) bagian pembuka, #aitu situasi #ang mulai terbentang sebagai suatu
kondisi permulaan #ang akan dilanjutkan dengan kondisi berikut,
(2) bagian tengah, #aitu kondisi bergerak ke arah #ang mulai memuncak,
10
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
17/38
() bagian puncak, #aitu kondisi mencapai titik puncak sebagai klimaks
peristi*a,
(!) bagian penutup, #aitu kondisi memuncak sebelumn#a mulai
menampakkan pemecahan masalah atau pen#elesainn#a"
lur merupakan tulang punggung cerita sebab alur menuntun
pembaca menelusuri cerita secara keseluruhan tidak ada jalan cerita #ang
bisa kita tinggalkan apabila kita tidak mengetahui jalan cerita secara
utuh" etapi unsur alur #ang paling perlu adalah kon&lik dan klimaks"
Sebab dalam kon&lik itulah tampak masalah secara utuh dan jelas secara
menarik pembaca untuk mengikuti kejelasan cerita"
c" +er*atakan atau +enokohan
Sumarjo (dalam %ida#ani, 2!:1) berpendapat, karakter adalah
si&at.si&at khas pelakuGtokoh #ang diceritakan, bagaimana kualitas nalar,
sikap, tingkah laku pribadi, ji*a, #ang membedakan dengan tokoh lain
dalam sebuah cerita"
Masalah per*atakanGpenokohan adalah suatu hal #ang
kehadirann#a dalam sebuah &iksi amat penting dan menentukan karena
tidak mungkin ada suatu kar#a &iksi tanpa adan#a tokoh #ang diceritakan
#ang membetuk alur" okoh dan per*atakan harus terstruktur pula" Ia
memiliki &isik dan mental secara bersama membentuk totalitas pelaku
#ang bersangkutan" Segala tindakan dan prilaku merupakan jalinan
hubungan logis, suatu hubungan #ang termasuk akal *alaupun relati&"
ntuk mengetahui tokoh utama atau tokoh tambahan dalam
sebuah cerita, maka kita harus melihat keseringan pemunculann#a dalam
1/
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
18/38
sebuah cerita" Selain itu dapat juga diketahui le*at petunjuk #ang
diberikan oleh pengarang dan juga le*at juduln#a"
okoh dalam sebuah cerita digambarkan oleh pengarang seperti
haln#a manusia mempun#ai *atak.*atak #ang berbeda, ada #ang baik
ada pula #ang jahat, sehingga dalam cerita dikenal istilah pelaku
protagonis, #aitu pelaku disenangi dan pelaku antagonis #aitu pelaku
#ang tidak disenangi pembaca"
Dalam cerita &iksi, penggambaran penokohan tidak serumit #ang
di atas tetapi pengarang langsung men#ebutkan karakter pelakun#a
misaln#a, langsung disebutkan bah*a tokoh itu licik, pen#abar, dungu,
dan sebagain#a" Demikian pula posisi tokoh sangat jelas #ang memihak
kepada kebaikan dan #ang memihak kepada kejahatan"
d"
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
19/38
2)
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
20/38
pembelajaran #ang terdapat dalam kurikulum 20 mata pelajaran ahasa
dan Sastra Indonesia sebagai berikut :
a" Melengkapi bagian a*al atau akhir sebuah cerita"
b" Membaca cerita kemudian menceritakan ciri si&at pelakun#a atau
kebiasaan pelakun#a"
c" Membaca buku cerita #ang baik dan melaporkan di depan kelas"
d" Membaca cerita, mencatat hal #ang pentingGmenarik, kemudian
men#usun pertan#aan"
Sasaran tersebut memiliki implikasi bah*a guru sastra di Sekolah
Dasar perlu memiliki kemampuan #ang memadai tentang strategi
pembelajaran sastra agar strategi #ang digunakan sesuai dengan sasarann#a"
Selain itu, guru perlu memiliki penguasaan ber sastra #ang memadai agar
proses pen#ampaian guru tidak tergelincir pada hal.hal #ang bersi&at
meklanis, teori.teori saja, bahkan agar guru dapat membagikan pengalaman
pada sis*a"
8ika diperhatikan kedua pendekatan tadi, keduan#a bertentangan"
ntuk itu #ang lebih sesuai adalah menggabungkan kedua pendekatan
tersebut karena muara terakhir pembelajaran cerita &iksi adalah terbinan#a
apresiasi dan kegemaran terhadap sastra #ang didasari oleh pengetahuan
cerita &iksi dan keterampilan dari sastra untuk itu, perlu ditetapkan
pandangan bah*a sastra adalah sesuatu #ang kehadiran#a untuk dipelajari
dan dinikmati" imbingan atau dasar.dasar pena&siran dalam batas.batas
tertentu perlu diberikan oleh guru agar proses penikmatan terjadi lebih
terarah" Murid diberi kebebasan dan tanggungja*ab dalam menelusuri kar#a
2
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
21/38
cerita &iksi dengan cara sis*a diminta men#iapkan satu presentasi atau
penampilan tentang kar#a cerita &iksi #ang dinikmatin#a baik dalam bentuk
tulis maupun lisan" +eran guru lebih ban#ak sebagai &asilitator"
C. Pengertian Pem(elajran %!!#eratif Ti#e 'TAD
Model SD #ang dikembangkan oleh %obert dan kolega.kolegan#a di
niersitas 8ohn $opkin, merupakan salahsatu model pembelajarn kooperati&
#ang paling sederhana, dan merupakan salah satu model #ang ban#ak
digunakan dalam pembelajaran kooperati&" Slain (dalam 5ur, 20:!)
menjelaskan bh*a pembelajaran kooperati& dengan tipe SD, Murid di
tempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan !.6 orang murid #ang
merupakan campuran dari kemampuan akademik #ang berbeda, sehingga
dalam setiap kelompok terdapat sis*a #ang berprestasi tinggi, sedang, dan
rendah atau ariasi jenis kelamin, kelompok ras, dan etnis atau kelompok sosial
lainn#a"
+embelajaran kooperati& model SD merupakan salah satu model
pembelajaran#a #ang terstruktur dan sistematis, dimana kelompokFkelompok
kecil beker jasama untuk mencapai tujuanFtujuan bersama
=ooper dan $einich (dalam %osma*an 2/:1) menjelaskan bah*a:
pembelajaran kooperati& tipe SD sebagi metode pembelajaran #ang
melibatkan kelompok.kelompok kecil #ang heterogen dan murid bekerja sama
untuk tujuan.tujuan dan tugas.tugas akademik bersama, sambil bekerja sama,
belajar keterampilan.keterampilan kolaborati& dan sosial"
nggota.anggota kelompok memiliki tanggung ja*ab dan saling
bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama" erdasarkan
21
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
22/38
beberapa de&enisi di atas dapat dikatakan bah*a belajar model kooperati&
learning tipe SD mendasarkan bah*a murid bekerjasama dalam belajar
kelompok dan sekaligus masing.masing bertanggung ja*ab pada akti&itas
belajar anggota kelompokn#a, sehingga seluruh anggota kelompok dapat
menguasai materi pelajaran dengan baik"
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bah*a dengan belajar kelompok
sis*a dapat bekerjasama, antar sesama kelompok #aitu saling tukar pendapat
dalam men#elesaikan soal #ang dikerjakan"
. Langkah,Langkah Penggunaan M!$el %!!#eratif Learning Ti#e 'TAD
elompok belajar kooperati& tipe SD diterapkan pada
bimbingan belajar dalam kelas, biasan#a akan terjadi tutorial antara sis*a
dimana murid #ang telah menguasai konsep atau permasalahan (tutor) akan
memberikan penjelasan pada murid lain pada kelompokn#a" +roses
pengembangan kemampuan akan terjadi baik untuk tutor seba#a maupun
temann#a mengalami peningkatan pemahaman" kelebihan #ang dimiliki
oleh tutor seba#a adalah dapat memahami materi lebih baik dibandingkan
dengan teman.temann#a, Slain (dalam sma (20:61)
8umlah anggota adalah kelompok #ang berkisar .! orang #ang
terdiri dari murid dengan kemampuan #ang beragam, sehingga dalam satu
kelompok akan terdapat sis*a #ang berkemampuan tinggi, sedang, dan
rendah" Selanjutn#a mereka diharapkan akan bekerjasama dan saling
menolong antar anggota untuk kesuksesan bersama" esuksesan kelompok
ini menjadi &aktor pemicu peningkatan motiasi belajar sis*a, karena sis*a
22
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
23/38
akan merasa bah*a kompetisi #ang diterapkan berjalan adil, Slain (dalam
sma 20:62)
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
24/38
) Menentukan Skor Dasar
Skor dasar merupakan skor rata.rata pada kuis sebelumn#a"
jika mulai mengunakan SD setelah memberikan tes kemampuan
pras#aratGtes pengetahuan a*al, maka skor tes tersebut dapat dipakai
sebagai skor dasar" Selain skor tes kemampuan pras#aratGtes
pengetahuan a*al, nilai sis*a pada semester sebelumn#a juga dapat
digunakan skor dasar"
(. Taha# " Pen-ajian Materi
ahap pen#ajian materi ini menggunakan *aktu sekitar 2.!6
menit setiap pembelajaran dengan model ini, selalu dimulai dengan
pen#ajian materi oleh guru" Sebelum men#ajikan materi pelajaran, guru
dapat memulai dengan penjelasan tujuan pelajaran, memberikan motiasi
untuk berkooperati&, menggali pengetahuan pras#arat dan sebagain#a"
Dalam pen#ajian kelas dapat digunakan model ceramah, dan tan#a
ja*ab, diskusi dan sebagain#a, sesuai dengan isi bahan ajar dan
kemampuan belajar"
0. Taha# * %egiatan Belajar %el!m#!k
Dalam setiap kegiatan belajar kelompok digunakan lembar
kegiatan, lembar tugas, dan lembar kunci ja*aban" Masing masing dua
lembar untuk setiap kelompok" dengan tujuan agar terjalin kerjasama
diantara kelompokn#a"
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
25/38
diserahkan setelah kegiatan kelompok selesai dilaksanakan setelah
pen#erahan lembar kegiatan dan lembar tugas, guru menjelaskan tahapan
dan &ungsi belajar kelompok dari tipe SD" Setiap sis*a mendapat
peran pemimpin anggota.anggota dalam kelompokn#a dengan harapan
bah*a setiap anggota kelompok termotiasi untuk memulai pembicaraan
dalam diskusi"
$. Taha# Pemeriksaan Terha$a# Hasil %egiatan %el!m#!k
+emeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok dilakukan
dengan memprensentasikan hasil kegiatan kelompok di depan kelas oleh
*akil dari setiap kelompok" +ada tahap kegiatan ini diharapkan terjadi
interaksi antar anggota kelompok pen#ajian dengan anggota kelompok
lain untuk melengkapi ja*aban kelompok tersebut" egiatan ini
dilakukan secara bergantian" +ada tahap ini pula dilakukan pemeriksaan
hasil kegiatan kelompok dengan memberikan kunci ja*aban dan setiap
kelompok memeriksa sendiri hasil pekerjaan#a serta memperbaiki jika
masih terdapat kesalahan.kesalahan"
e. Taha# / 'is1a Mengerjakan '!al,s!al se0ara In$i)i$u
+ada tahap ini setiap sis*a harus memperhatikan kemampuann#a
dan menunjukan apa #ang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan
cara menja*ab soal tes sesuai dengan kemampuann#a" Sis*a dalam
tahap ini tidak diperkenangkan bekerjasama
26
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
26/38
f. Taha# 2 Pemeriksaan Hasil Tes
+emeriksaan hasil tes dilakukan oleh guru, membuat da&tar skor
peningkatan satu indiidu, #ang kemudian dimasukan menjadi skor
kelompok" +eningkatan rata.rata skor setiap indiidu merupakan
sumbangan bagi kinerja pencapaian kelompok"
D. Pem(elajaran Bahasa In$!nesia $i 'D
+roses pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses dan hasil
belajar" pembelajaran merupakan kegiatan #ang dilakukan oleh guru
(+engajar) dan sis*a (+embelajar)"
S#amsu, dkk (1992:2) mengemukakan bah*a AH"pembelajaran adalah
suatu rangkaian akti&itas (egiatan indiidu sis*a dalam *ujud interaksi
dinamis untuk mencapai perubahan perilaku pribadin#aH""B
Menurut 3agne,riggs dan @ager (1992:1"19) men#atakan
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan #ang dirancang untuk
memungkinkan terjadin#a proses belajar pada sis*a" +embelajaran adalah
upa#a mengorganisir lingkungan untuk menciptakan kondisi belajar bagi
peserta didik"
Dari pengertianFpengertian diatas, dapat disimpulkan bah*a
pembelajaran adalah setiap upa#a #ang sistematis dan sengaja #ang dilakukan
oleh pendidik untuk menciptakan kondisi agar peserta didik dapat melakukan
belajar
Secara uniersal, ahasa adalah suatu bentuk ungkapan #ang bentuk
dasarn#a ujaran" ahasa merupakaan alat bantu komunikasi antara anggota
mas#arakat berupa lambang bun#i ujaran #ang dihasilkan oleh alat ucap
20
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
27/38
manusia" ahasa #ang digunakan sebagai alat komunkasi antara anggota
mas#arakat terbagi atas 2 unsur utama #akni bentuk dan makna (isi)"
+embelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia dengan baik dan benar secara lisan maupun tulis" ntuk
me*ujudkan tujuan tersebut, diperlukan keterampilan guru dalam menentukan
dan memilih metode #ang tepat #ang sesuai dengan karakterisitik serta
kebutuhan perkembangan peserta didik"
+engajaran bahasa indonesia #ang dilaksanakan dengan baik dapat
memberikan ban#ak man&aat pendidikan #ang luar biasa" eberapa man&aat
tersebut antara lain: 1) Man&aat akademis, +engajaran bahasa indonesia #ang
baik dpat menjadikan sis*a mahir berbahasa Indonesia" arena, bahasa
indonesia merupakan bahasa pengantar semua mata pelajaran" Sis*a #ang
mahir berbahasa indonesia akan lebih mudah dan lebih cepat dalam belajar" 2)
Man&aat Sosial, +engajaran bahasa Indonesia #ang baik dapat menjadikan
sis*an#a gemar membaca" Sehingga mereka dapat menemukan kesenangan
atau rekreasi dari bacaan tersebut"
Mengingat pentingn#a serta ban#ak man&aat #ang diambil dari
pembelajaran bahasa indonesia, maka perlu dikembangkan pengajaran bahasa
Indonesia #ang salah satun#a pemilihan metode serta alat peraga #ang sesuai
dengan kebutuhan perkembangan bahasa indonesia khususn#a kelas rendah
(elas I)" Mengingat kelas I merupakan a*al mula pendidikan &ormal #ang
akan menentukan keberhasilan pendidikan pada tingkatan selanjutn#a"
2/
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
28/38
. Tujuan Pem(elajaran Bahasa In$!nesia
erdasarkan +anduan urikulum ingkat Satuan +endidikan
(S+) SDGMI (20: 22) mata pelajaran ahasa Indonesia bertujuan agar
peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
a" erkomunikasi secara e&ekti& dan e&isien sesuai dengan etika #ang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis"
b" Menghargai dan bangga menggunakan ahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara"
c" Memahami ahasa Indonesia dan menggunakann#a dengan tepat dan
kreati& untuk berbagai tujuan"
d" Menggunakan ahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial"
e" Menikmati dan meman&aatkan kar#a sastra untuk memperhalus budi
pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa"
&"Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khaCanah
buda#a dan intelektual manusia Indonesia"
erdasarkan teori tersebut, secara umum tujuan pembelajaran
ahasa Indonesia adalah untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun
tulisan" kan tetapi tujuan #ang lainn#a juga sangat penting, baik itu #ang
berhubungan dengan identitas bangsa kita maupun dengan tujuan bahasa
#ang berkaitan dengan sastra dan buda#a"
2;
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
29/38
E. Temuan Hasil Penelitian -ang Rele)an
+enelitian #ang relean dengan penggunaan Model ooperati&
iksi, antara lain : +enelitian #ang dilakukan oleh starina, " Shinta Marga"
211, 8urusan ependidikan Sekolah Dasar dan +ra Sekolah" +rogram Studi S1
+endidikan 3uru Sekolah Dasar >I+ niersitas 5egeri Malang, dengan hasil
penelitian menunjukkan bah*a penerapan model pembelajaran ini dapat
terbukti hasil belajar sis*a meningkat" $al ini dapat dilihat dari peningkatan
rata.rata hasil belajar sis*a dari 69 dengan persentase ketuntasan !7
kemudian mengalami peningkatan pada akhir siklus .1 #aitu 0/,1 dengan
persentase ketuntasan !7 dan meningkat lagi pada akhir siklus .2 #aitu /0,/
dengan persentase ketuntasan 917" esimpulan dari penelitian adalah
penerapan model pembelajaran kooperati& learning tipe SD dapat
meningkatkan hasil belajar mengapresiasi cerita &iksi sis*a kelas SD5
anjungrejo 6 Malang" Diharapkan dalam menerapkan model ini pada
pengorganisasian kelas sebaikn#a dilakukan guru sebelum pembelajaran,
model ini terbukti dapat meningkatkan hasil belajar mengapresiasi sastra sis*a
kelas sehingga dapat menjadi alternati& pembelajaran #ang inoati& dan
menarik sis*a antusias belajar"
+. %erangka Pikir
erdasarkan kerangka teori #ang mendasar pelaksanaan penelitian
tentang meningkatkan kemampuan mengapresiasi cerita &iksi sis*a kelas 4I
SD5 angkolo ecamatan abandungan #ang terdiri atas penggunaan model
kooperati& learning tipe SD pembelajaran mengapresiasi cerita &iksi #ang
29
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
30/38
terdiri atas 0 tahap #aitu persiapan pembelajaran, pen#ajian materi, kegiatan
belajar kelompok, pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok, sis*a
mengerjakan soal.soal secara indiidu, pemeriksaan hasil tes, dan penghargaan
kelompok" ntuk lebih jelasn#a dapat dilihat kerangka pikir sebagai berikut :
+ersiapan
+embelajran
+en#ajian
Materi
elajar
elompok
+emeriksaa
n $asil lp"
Soal
Indiidu
Strategi ooperati& iksi
+emeriksaa
n $asil es
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
31/38
BAB III
MET3DE PENELITIAN
A. 'etting Penelitian
+enelitian ini dilaksanakan di kelas 4I SD5 angkolo ecamatan
abandungan abupaten Sukabumi" lasan memilih sekolah ini #aitu:
1" empat peneliti melaksanakan tugas sebagai guru,
2" idak mengeluarkan bia#a ban#ak,
" dan#a dukungan dari kepala sekolah dan ka*an.ka*an guru #ang lain
untuk melaksanakan penelitian di sekolah ini,
!" dan#a masalah sis*a #ang ditemukan dalam pembelajaran apresiasi cerita
&iksi, dan
6" +eneliti ingin menjelaskan lebih jauh lagi dengan cara penerapan
penggunaan model kooperati& #ang e&ekti& pada guru.guru di sekolah itu"
B. L!kasi $an 4aktu Pelaksanaan
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
32/38
orang perempuan" Memilih sis*a kelas 4I sebagai responden dengan alasan:
(1) tingkat perkembangan kogniti& usia antara 11.12 tahun sudah dapat
memahami unsur.unsur instrinsik #ang terkandung dalam cerita &iksi secara
sederhana, karena mereka telah belajar memahami, membaca ceita.cerita &iksi
sejak dikelas tiga sampai kelas lima, (2) adan#a ariasi sis*a dilihat dari status
sosial, pendidikan, pekerjaan orang tua mereka, () adan#a masalah #ang
dialami sis*a kelas 4I dalam belajar memahami isi #ang terkandung dalam
cerita &iksi, dan (!) dilihat dari tingkat kemampuan (prestasi) belajar mata
pelajaran ahasa Indonesia pada semester satu rendah"
D. Pr!se$ur Penelitian
. Pen$ekatan $an &enis Penelitian
+enelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas,
#aitu rancangan penelitian berdaur ulang (Siklus) hal ini mengacu pada
pendapat M=" aggart (199;:12) dan @ardani (2/:6) bah*a penelitian
tindakan kelas mengikuti proses siklus atau daur ulang mulai dari
perencanaan tindakan, +elaksanaan tindakan, -bserasi, dan %e&leksi
(perenungan, pemilihan, dan ealuasi) tahapan tindakan digambarkan dalam
bagan "1 berikut ini"
2
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
33/38
indakan Siklus II
.+ersiapan+embelajaran
. +elaksanaanpembelajaran
.aluasi
erhasilesimpulan
Ide a*al
Diagnosis
masalah
Men#usun
%encana Siklus I
indakan siklus I.persiapan
+embelajaran
.pelaksanaan pembelajaran
.ealuasi
-bserasi Siklus I
Siklus I
%e&leksi nalisis dan
aluasi
elum erhasil
Men#usun %encanaSiklus II
-bserasiSiklus II
%e&leksi indakanSiklus II
.nalisis
.aluasi
indakan Siklus III
.+ersiapan
+embelajaran
. +elaksanaanpembelajaran
.aluasi
elum erhasil
Men#usun %encana
Siklus III
-bserasi
Siklus III
%e&leksi indakan
Siklus III
.nalisis.aluasi
indakan Siklus II
.+ersiapan
+embelajaran
. +elaksanaan
pembelajaran
.aluasi
erhasilesimpulan
Ide a*alDiagnosis
masalah
Men#usun
%encana
Siklus I
indakan siklus I
.persiapan
+embelajaran
.pelaksanaan
pembelajaran
.ealuasi
-bserasi
Siklus I
Siklus I
%e&leksi
nalisis dan
aluasi
elum erhasil
Men#usun%encana Siklus II
-bseras
i Siklus
II
%e&leksi
indakan
Siklus II
.nalisis.aluasi
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
34/38
a" Men#amakan persepsi antara peneliti dengan guru tentang konsep
dengan tujuan penggunaan model kooperati& learning tipe SD dalam
pembelajaran mengapresiasi puisi"
b" Secara kolaborati& men#usun rencana tindakan pembelajaran siklus I
c" Menentukan bahan dan media pembelajaran #ang akan digunakan
d" Men#usun rambu.rambu instrumen data keberhasilan guru maupun
instrumen data keberhasilan sis*a berupa: &ormat obserasi, tes, dan
maupun rekaman &oto pelaksanaan tindakan"
e" +eneliti memberi latihan kepada guru juga menginplementasikan
rencana pembelajaran siklius I sebelum melaksanakan tindakan"
*. Pelaksanaan Tin$akan
ahap pelaksanaan tindakan #aitu tahap mengimplementasikan
rencana #ang telah disusun secara kolaborati& antara peneliti dengan guru
kelas 4I" egiatan #ang dilakukan adalah guru melaksanakan tindakan
pembelajaran mengapresiasi cerita &iksi dengan menggunakan pembelajaran
kooperati& learning tipe SD dengan 0 tahap #aitu: (1) persiapan
pembelajaran, () pen#ajian materi, (!) kegiatan belajar kelompok, (!)
pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok, (6) sis*a mengerjakan soal.
soal tes secara indiidu, dan (0) pemeriksaan tes"
. Pengamatan 53(ser)asi6
ahap obserasi adalah mengamati seluruh proses tindakan dan
pada saat selesai tindakan &okus obserasi adalah akti&itas guru dan sis*a"
akti&itas guru dapat diamati mulai pada tahap a*al pembelajaran, saat
pembelajaran, dan akhir pembelajaran" Data aktiitas guru dan sis*a
!
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
35/38
diperoleh dengan menggunakan &ormat obserasi, pedoman *a*ancara,
rekaman, dan hasil pembelajaran mengapresiasi cerita &iksi setiap
responden"
/. Refleksi
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
36/38
+. Teknik Pengum#ulan Data
eknik pengumpulan data dapat diperoleh dengan teknik obserasi,
catatan harian, dan tes akhir pembelajaran" eknik obserasi bertujuan untuk
mengamati proses aktiitas guru dan aktiitas sis*a selama berlangsung
pembelajaran" eknik catatan harian bertujuan untuk mendapatkan data tentang
kejadian penting #ang berkaitan dengan data" eknik tes bertujuan untuk
mendapat data hasil dari pembelajaran mengapresiasi cerita &iksi (menentukan
unsur.unsur cerita &iksi) dengan menggunakan pendekatan kooperati& model
SD #ang terdiri dari enam tahap"
7. Teknik Analisis Data
nalisis data dilakukan dengan cara mengelompokkan data aspek guru
dan aspek sis*a, men#ajikan data, mena&sirkan data, dan men#impulkan" Data
aspek aktiitas guru dan sis*a dalam proses pembelajaran dianalisis
berdasarkan kemunculan indikator" Sedangkan data hasil mengapresiasi cerita
&iksi (menentukan unsur cerita &iksi) dianalisis berdasarkan kemampuan
mengerjakan tes akhir &ormati& tiap.tiap akhir siklus satu dan dua" Dengan
indikator dapat dilihat pada tabel "2 sebagai berikut
+ena&siran data proses pembelajaran pada aspek guru dan aspek
murid digunakan acuan dengan rumus:
onden$umlahresp
%rekwensi 1 7
Selanjutn#a data dita&sirkan dengan menggunakan rentang tara&
keberhasilan seperti dalam abel "2 berikut ini
0
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
37/38
abel "2 ara& uali&ikasi indakan +embelajaran
5o ara& eberhasilan uali&ikasi
1" ;6 7 . 1 7 Sangat aik (S)
2" / 7 . ;! 7 aik ()
" 66 7 . 09 7 =ukup (=)
!" !0 7 . 6! 7 urang ()
6" 7 . !6 7 Sangat kurang (S)
Setiap jenis ob#ek #ang dimulai diksi&ikasi dan ditemukan
kecenderungan kategori #aitu Sangat aik (S) jika semua dekripti& muncul,
kuali&ikasi aik () jika 1 deskriptor tidak muncul, kuali&ikasi =ukup (=) jika
deskriptor muncul, kuali&ikasi urang () jika 2 deskriptor muncul dan
dikategorikan Sangat urang (S) jika 1 deskriptor muncul"
H. In$ikat!r %e(erhasilan
indakan dikatakan berhasil bila minimal ;7 pelaksanaan proses dan
hasil telah sesuai dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang kemampuan
mengapresiasi cerita &iksi melalui model pembelajaran kooperati& learning tipe
SD
/
7/26/2019 Penggunaan Model Kooperatif Learning Tipe STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengapresiasi Cerita Fiksi Di
38/38
DA+TAR PU'TA%A
sma" 20" &odel 'em!ela(aran Kooperatif" 8akarta : Direktorat Dikti"
Depdikbud" 1999" Kurikulum 'endidikan Dasar )aris*garis Besar 'rogram
'enga(aran +)B'', Sekolah Dasar +SD, Kelas VI" 8akarta Depdikbud"
Depdiknas"20"Kurikulum Tingkat Satuan 'endidikan +KTS', &ata 'ela(aran
Bahasa INdonesia"8akarta Depdiknas"
Mc arigan dan enmis, S"%"Mc, aget" 19;;"($a&id 22:6) The Action
-esearch 'lanner" 4ictoria : Deakin niersit# +ress"
+ice" 1999" Tingkat 'erkem!angan Anak Dan 'roses Bela(ar. erjemahan8akarta : 3ramedia"
%indi#ani" 2!"&emahami kar"a sastra.andung : lumni"
%o&i'udin dan udiasih"199/G199;"($a&id 22:) 'endidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia di Kelas Tinggi" 8akarta : Departemen +endidikan Dan
ebuda#aan" Direktorat 8enderal +endidikan inggi, +ro#ek +endidikan
3uru Sekolah Dasar"
%o&i'uddin dan Euchdi" 1999"($a&id:22:!) 'endidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia di Kelas Tinggi" 8akarta : Depdikbud"
Santosa +uji" 20" &ateri Dan 'em!ela(aran Bahasa Indonesia SD" 8akarta:
niersitas erbuka " Dikti"
Slain, %"" 1996" /ooperative Learning0 Theor"1 -esearch And 'ractice Second
2dition" Massachusetts : ll#n nd acon +ublishers"
Supr#adi" 20" 'em!ela(aran Sastra 3ang Apresiatif Dan Integratif di SD"
Direktorat Dikti"
@ardani, I3"2/"'enelitian Tindakan Kelas" 8akarta" niersitas erbuka"
Top Related