i
PENGEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN
TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN
BELAJAR SISWA SMP EMPU TANTULAR SEMARANG
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh gelar Magister
Pendidikan
Oleh
David Ari Setyawan
0105513026
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Tesis dengan judul “Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Dengan Teknik
Self Management Untuk Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa SMP” karya:
Nama : David Ari Setyawan
NIM : 0105513026
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
telah dipertahankan dalam Sidang Panitia Ujian Tesis Program Pascasarjana,
Universitas Negeri Semarang pada hari Rabu, tanggal 3 Februari 2016.
Semarang, Februari 2016
Ketua, Sekretaris,
Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si. Dr. Awalya, M.Pd., Kons.
NIP. 196105241986011001 NIP. 196011101987102001
Penguji I Penguji II
Prof. Dr. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd., Kons. Dr. Supriyo, M.Pd.
NIP.195211201977031002 NIP.195109111979031002
Penguji III
Prof. Dr. Dwi Yuwono Puji Sugiharto, M.Pd., Kons.
NIP. 196112011986011001
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam tesis ini benar-
benar karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku, baik
sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam
tesis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Atas pernyataan ini
saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan apabila ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini.
Semarang, Februari 2016
Yang membuat pernyataan,
David Ari Setyawan
NIM. 0105513026
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
“Bimbingan Kelompok Teknik Self Management mampu meningkatkan disiplin
belajar siswa SMP.” (David Ari Setyawan)
PERSEMBAHAN
Karya tulis ini kupersembahkan untuk :
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
v
ABSTRAK
Setyawan, David Ari, 2016, Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Dengan
Teknik Self Management Untuk Meningkatkan Disiplin Belajar siswa SMP. Tesis,
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Program Pascasarjana, Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing: I. Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd., Kons., II. Dr.
Supriyo, M.Pd.
Kata kunci: disiplin belajar, bimbingan kelompok, self management
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui pelaksanaan bimbingan
kelompok yang selama ini dilaksanakan di SMP Empu Tantular Semarang; (2)
Mengetahui tingkat disiplin belajar siswa; (3) menghasilkan model pengembangan
layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management untuk
meningkatkan disiplin belajar siswa; (4) Mengetahui tingkat keefektifan model
pengembangan bimbingan kelompok dengan teknik self management untuk
meningkatkan disiplin belajar siswa.
Metode penelitian ini dilakukan dengan metode Research and Development
(R&D) dengan langkah-langkah: (1) persiapan pengembangan model, (2)
merumuskan model hipotetik, (3) uji kelayakan model hipotetik, (4) perbaikan
model hipotetik, (5) uji lapangan, (6) hasil produk akhir. Menghasilkan model
bimbingan kelompok dengan teknik self management untuk meningkatkan
disiplin belajar. Teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Random
Sampling. Subyek penelitian berjumlah 10 siswa yang memiliki skor skala
disiplin belajar sedang dan rendah.
Hasil dari penelitian yaitu adanya perubahan tingkat disiplin belajar
sebelum diberi perlakuan (evaluasi awal) dan sesudah diberi perlakuan (evaluasi
akhir) sekitar 20.49%. Hasil perhitungan uji statistik menggunakan uji beda t test
menunjukkan -4.012 < -2.228, sehingga dapat disimpulkan bahwa layanan
bimbingan kelompok dengan teknik self management efektif untuk meningkatkan
disiplin belajar siswa. Dihasilkan model bimbingan kelompok dengan teknik self
management untuk meningkatkan disiplin belajar siswa yang terdiri dari 7
komponen yaitu rasional, visi dan misi, tujuan, isi bimbingan kelompok,
dukungan sistem bimbingan kelompok, tahapan pelaksanaan dan evaluasi dan
tindak lanjut.
Saran dari peneliti yaitu guru BK selalu mengembangkan model bimbingan
kelompok dengan teknik self management untuk meningkatkan disiplin belajar
kepada para siswa, dan pada peneliti selanjutnya bisa mengembangkan model ini
sampai tahap ke sepuluh.
vi
ABSTRACT
Setyawan, David Ari, 2016, The Development of Group Guidance Model With Self
Management Techniques To Improve Learning Discipline Junior High School
Students. Thesis, Study Guidance and Counseling Program, Magister Program,
State University of Semarang. Supervisor I: Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd.,
Kons., II. Dr. Supriyo, M.Pd.
Keywords: learning discipline, group guidance, self management
The purposes of this research are: (1) Determine the implementation
guidance for the group was held in Junior High School Empu Tantular Semarang;
(2) Examining of learning discipline level (3) The discovery of the model
development group counseling services with self-management techniques to
improve discipline of students’ learning; (4) determine the effectiveness of the
model development group counseling services with self-management techniques
to improve discipline of students’ learning.
Methods This study was conducted by the Research and Development (R
& D) with the following steps: (1) preparation of model development, (2)
formulating hypothetical model, (3) feasibility test of hypothetical model, (4)
improvement of hypotetical model, (5) field test, (6) the end result ot the product.
Generating a model of group counseling by self management techniques to
improve students learning discipline. The sampling technique used was purposive
random sampling. The research subjects were 10 students who have moderate
scale scores of medium and low learning discipline.
The results of the study are indicated by changes in level of student
learning discipline before being given treatment (initial evaluation) and after (final
evaluation) about 20.49% increase. Results calculated using t test with also
showed 4.012<-2.228, so it can be concluded that group counseling services by
self management techniques effectively improved student learning discipline. The
resulting model of group counseling with self management techniques to enhance
the students' discipline learning consists of seven components: rational, vision and
mission, purpose, content group counseling, support group guidance systems,
stages of implementation and evaluation and follow-up.
Suggestion from one researcher is guidance and counseling teacher always
develop group guidance with self management techniques for learning discipline
to students always, and to the next researcher can develop this model to the tenth
level.
vii
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan berkah dan
karunia-Nya, hingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikan tesis yang berjudul
Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Self Management
Untuk Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa. Tesis ini disusun sebagai salah satu
persyaratan memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang.
Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, peneliti menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penelitian ini.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan pertama kali kepada para pembimbing:
Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd., Kons. (Pembimbing I) dan Dr. Supriyo, M.Pd.
(Pembimbing II) yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dari awal
hingga akhir.
Ucapan terima kasih peneliti sampaikan juga kepada semua pihak yang
telah membantu selama proses penyelesaian studi, diantaranya:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum.,
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di
Universitas Negeri Semarang
2. Direktur Program Pascasarjana Unnes Prof. Dr. Achmad Slamet, M.Si., yang
telah memberikan izin untuk penelitian.
3. Koordinator dan Sekretaris Program Studi Bimbingan dan Konseling Program
Pascasarjana Unnes Prof. Dr. H. Mungin Eddy Wibowo, M.Pd., Kons., dan
Dr. Awalya, M.Pd., Kons., yang telah memberikan kesempatan serta arahan
selama proses pendidikan.
4. Bapak dan Ibu dosen Pascasarjana UNNES yang telah memberikan bekal ilmu
yang bermanfaat bagi penulis.
5. Kepala (SMP Negeri 9, SMP Negeri 15, SMP PGRI 01, SMP Empu Tantular
Semarang) serta para guru pembimbing yang telah membantu kelancaran
dalam pengumpulan data untuk penyelesaian tesis.
viii
6. Teman-teman mahasiswa Bimbingan dan Konseling Program Pascasarjana
Universitas Negeri Semarang angkatan 2013 yang selalu memberi semangat
untuk segera menyelesaikan tesis.
Kritik dan masukan dari berbagai pihak selalu terbuka demi
pengembangan ilmu pengetahuan, karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan.
Besar harapan penulis hasil penelitian ini akan memberikan manfaat dan
kontribusi bagi pengembangan keilmuan, khususnya dalam dunia bimbingan dan
konseling.
Semarang, Februari 2016
David Ari Setyawan
ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................. 9
1.3 Cakupan Masalah ...................................................................................... 9
1.4 Rumusan Masalah .................................................................................... 9
1.5 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
1.6 Manfaat Penelitian ................................................................................... 10
1.7 Spesifikasi Produk yang dikembangkan .................................................. 10
1.8 Asumsi Pengembangan ............................................................................ 11
1.9 Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 12
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, DAN KERANGKA
BERFIKIR
2.1 Kajian Pustaka .......................................................................................... 14
2.2 Kerangka Teoretis .................................................................................... 19
2.2.1 Layanan Bimbingan Kelompok ....................................................... 19
2.2.1.1 Pengertian Layanan Bimbngan Kelompok ............................. 19
2.2.1.2 Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok .................................. 20
2.2.1.3 Dinamika Kelompok dalam Bimbingan Kelompok ................ 21
2.2.1.4 Tahap-tahap Bimbingan Kelompok ...................................... 22
2.2.2 Teknik Self Management ................................................................. 26
2.2.2.1 Pengertian Teknik Self Management ...................................... 26
2.2.2.2 Langkah-langkah Teknik Self Management ........................... 27
2.2.3 Disiplin Belajar ................................................................................ 32
2.2.3.1 Pengertian Disiplin Belajar ..................................................... 32
2.2.3.2 Indikator Disiplin Belajar ..................................................... 34
2.2.3.3 Faktor yang mempengaruhi disiplin belajar ............................. 35
2.2.4 Model Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Self Management
untuk Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa ....................................... 36
2.3 Kerangka berpikir ..................................................................................... 39
x
2.4 Hipotesis .................................................................................................... 42
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Model Pengembangan ............................................................................... 43
3.2 Prosedur Pengembangan .......................................................................... 43
3.2.1 Penelitian awal dan Pengumpulan Informasi .............................. 44
3.2.2 Perencanaan................................................................................. 45
3.2.3 Pengembangan Model ................................................................. 45
3.2.4 Penelaah Model Hipotetik ........................................................... 46
3.2.5 Revisi .......................................................................................... 46
3.2.6 Uji Coba Terbatas ....................................................................... 46
3.3 Uji Coba Produk ....................................................................................... 48
3.3.1 Desain Uji Coba .......................................................................... 48
3.3.2 Subyek Uji Coba ......................................................................... 48
3.3.3 Instrument Pengumpul Data ........................................................ 49
3.3.4 Validitas dan Reliabiltas ............................................................. 51
3.3.4.1 Validitas ....................................................................... 51
3.3.4.2 Reliabilitas ................................................................... 53
3.3.5 Teknik Analisis Data ................................................................... 54
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 56
4.1.1 Gambaran Pelaksanaan BKp di SMP Empu Tantular ...................... 56
4.1.1.1 Perencanaan Bimbingan Kelompok .................................... 57
4.1.1.2 Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ..................................... 58
4.1.1.3 Materi Bimbingan Kelompok .............................................. 61
4.1.1.4 Kompetensi Pendukung Bimbingan Kelompok .................. 61
4.1.1.5 Evaluasi dan Tindak Lanjut ................................................. 62
4.1.1.6 Faktor Penunjang dan Penghambat .................................... 63
4.1.2 Gambaran Tingkat Disiplin Belajar Siswa ....................................... 63
4.2 Hasil Pengembangan ................................................................................. 68
4.2.1 Model Hipotetik ................................................................................ 69
4.2.2 Uji Kelayakan Model ........................................................................ 70
4.2.3.1 Hasil Uji Pakar 1.................................................................. 71
4.2.3.2 Hasil Uji Pakar 2.................................................................. 72
4.2.3.3 Hasil Uji Praktisi ................................................................. 73
4.2.3 Perbaikan Model Hipotetik ............................................................... 74
4.2.4 Model Akhir ...................................................................................... 75
4.2.5 Hasil Uji Efektifitas Model ............................................................... 76
4.2.5.1 Indikator 1 ............................................................................. 79
4.2.5.2 Indikator 2 ............................................................................. 80
4.2.5.3 Indikator 3 ............................................................................. 82
4.2.5.4 Indikator 4 ............................................................................. 83
4.2.5.5 Indikator 5 ............................................................................. 85
4.2.5.6 Indikator 6 ............................................................................. 86
4.2.6 Uji Hipotesis ..................................................................................... 88
xi
4.2.7 Uji Coba Lapangan .......................................................................... 94
4.2.8 Progres setiap pertemuan ................................................................. 94
4.2.8.1 Pertemuan Pertama ............................................................... 94
4.2.8.2 Pertemuan Kedua .................................................................. 95
4.2.8.3 Pertemuan Ketiga .................................................................. 96
4.2.8.4 Pertemuan Keempat .............................................................. 98
4.2.8.5 Pertemuan Kelima ................................................................. 99
4.2.8.6 Pertemuan Keenam ............................................................... 100
4.2.8.7 Pertemuan Ketujuh................................................................ 101
4.2.8.8 Pertemuan Kedelapan ........................................................... 103
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian dan Produk Akhir ........................................ 104
4.3.1 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 104
4.3.2 Keterbatasan penelitian BKp dengan teknik Self Management ........... 109
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................... 111
5.2 Implikasi ............................................................................................... 112
5.3 Saran ..................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 114
LAMPIRAN ................................................................................................... 119
xii
DAFTAR TABEL
3. 1 Kisi – Kisi Instrumen Skala Disiplin Belajar................................................. 48
4.1 Kondisi Disiplin Belajar Siswa SMP Empu Tantular Semarang.................... 63
4.2 Kondisi Awal Disiplin Belajar Siswa.............................................................. 64
4.3 Profil Awal Anggota Kelompok...................................................................... 65
4.4 Kondisi Akhir Disiplin Belajar Siswa............................................................. 66
4.5 Profil Akhir Disiplin Belajar........................................................................... 66
4.6 Model Awal Hipotetik Bimbingan Kelompok dengan Teknik Self
Management..................................................................................................... 68
4.7 Hasil Validasi Pakar 1..................................................................................... 71
4.8 Hasil Validasi Pakar 2..................................................................................... 71
4.9 Hasil Validasi Praktisi..................................................................................... 72
4.10 Model Bimbingan Kelompok dengan Teknik Self Management.................. 73
4.11 Akhir Model Berdasarkan Hasil Revisi........................................................ 74
4.12 Uji Coba Bimbingan Kelompok dengan Teknik Self Management.............. 75
Tabel Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
2.1 Gambar Bagan Kerangka Berpikir.................................................................. 40
3.1 Gambar Bagan Tahap-Tahap Penelitian.......................................................... 45
Gambar Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi- kisi instrumen skala disiplin belajar ................................................... 117
2. Skala disiplin belajar .................................................................................. 118
3. Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 123
4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 133
5. Kisi-kisi instrumen Skala Disiplin Belajar Penelitian ................................. 156
6. Skala Disiplin Belajar Penelitian ............................................................... 157
7. Tabulasi hasil Pretest skala disiplin belajar ............................................... 160
8. Tabulasi hasil Posttest skala disiplin belajar .............................................. 163
9. Pedoman wawancara permasalahan siswa ................................................... 166
10. Kisi-kisi pedoman wawancara ................................................................... 167
11 Pedoman Wawancara ................................................................................ 167
12 Kisi-kisi Pedoman Observasi ...................................................................... 169
13 Pedoman Observasi ..................................................................................... 171
14 Lembar Validasi Ahli .................................................................................. 172
15 Lembar Validasi Praktisi ............................................................................. 175
16 Daftar hadir Layanan................................................................................... 176
17 Laiseg (Penilaian Segera) ........................................................................... 178
18 Dokumentasi ............................................................................................. 179
19 Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing .................................................... 180
20 Surat Permohonan Validasi ....................................................................... 181
21 Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 182
22 Model Akhir ................................................................................................ 183
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian integral dari pembangunan dan kehidupan
bangsa dan negara. Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 1 tentang
Sisdiknas menyatakan: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia. Sekolah sebagai
lembaga pendidikan mempunyai tanggung jawab besar untuk mencapai tujuan
pendidikan tersebut.”
Dalam mencapai tujuan pendidikan tersebut, setiap peserta didik harus
mempunyai sikap dan perilaku yang dapat menunjang keberhasilan masa depan.
Salah satu sikap yang harus dikembangkan pada diri peserta didik yaitu sikap
disiplin dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah.
Disiplin merupakan suatu perilaku yang harus dilakukan oleh semua orang
dalam mentaati peraturan atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat,
sekolah maupun negara. Istilah disiplin sudah memasyarakat di telinga semua
individu dan banyak sekali macam-macam disiplin antara lain disiplin lalu lintas,
disiplin mentaati tata tertib sekolah, disiplin bekerja, dan disiplin belajar. Dalam
penelitian yang akan peneliti tulis hanya berfokus pada disiplin belajar.
Sikap disiplin berkaitan dengan belajar seseorang, seseorang yang
memiliki disiplin yang tinggi, maka hasil belajarnya akan mencapai nilai
ketuntasan minimal. Selain itu, dengan disiplin yang tinggi, belajar seseorang
2
akan teratur dan terjadwal, dan debngan disiplin yang tinggi seseorang akan
mencapai keberhasilannya dalam menggapai cita-cita.
Pengertian disiplin menurut Arikunto (2003: 114) merupakan sesuatu yang
berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan di
mana aturan tersebut diterapkan oleh orang yang bersangkutan maupun berasal
dari luar.
Menurut Slameto (2010: 2) “belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.
Dari pengertian disiplin dan belajar tersebut, maka Disiplin belajar
merupakan suatu sikap yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk
melaksanakan kegiatan belajar secara tertib dan teratur baik di rumah maupun di
sekolah.
fenomena yang terjadi dilapangan peneliti menemukan di beberapa
sekolah semarang khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada saat
peneliti melakukan pra survey. Dari keterangan guru BK di SMP Negeri 15
Semarang, SMP Negeri 9 Semarang, SMP Empu Tantular Semarang, dan SMP
PGRI 01 Semarang. Masih ada peserta didik yang belum memiliki disiplin belajar
yang bagus dan yang tinggi. Dari keterangan guru BK SMP PGRI 01 Semarang:
peserta didik yang meninggalkan pelajaran tanpa ijin ada 10 orang, tidak masuk
tanpa keterangan ada 10 orang setiap harinya, terlambat mengumpulkan tugas ada
10 orang dalam setiap kelas, dan bermain Hp saat jam pelajaran ada 10-20 orang.
3
Keterangan dari guru BK SMP Negeri 15 Semarang: membolos ada 5 orang, tidak
kembali setelah istirahat ada 2-5 orang, tidak mengerjakan tugas ada 5-6 orang,
dan meninggalkan pelajaran tanpa ijin ada 2 orang. Keterangan guru BK SMP
Negeri 9 Semarang: bermain handphone saat pelajaran hanya ada 1-2 orang, tidak
masuk tanpa keterangan/membolos 2-5 orang, dan tidak kembali setelah istirahat
hanya 1-2 orang. Guru BK SMP Empu Tantular menyatakan: peserta didik yang
bermain Hp saat pelajaran ada lebih dari 6 orang, meninggalkan sekolah tanpa ijin
ada 1 orang, tidak mengumpulkan tugas ada 10 orang, tidak kembali setelah
istirahat 3-5 orang.
Selain dari keterangan guru BK, permasalahan disiplin belajar juga
peneliti dapatkan dari hasil Identifikasi Masalah Kebutuhan Siswa (IKMS). Dari
hasil IKMS tersebut diperoleh data sebagai berikut: siswa membutuhkan
informasi mengenai semangat belajar menurun 42, 9%, siswa ingin berlatih
disiplin dan bertanggung jawab 52, 2 %, siswa ingin berlatih membuat jadwal
pelajaran baik di rumah dan di sekolah 4, 3 %, dan siswa ingin mengetahui
tentang cara mengatasi malas belajar 20, 2 %. Serta pengukuran skala psikologi
disiplin belajar dari peneliti sebelumnya.
Fenomena disiplin belajar tidak hanya terjadi di sekolah yang berada di
Semarang, namun juga ada di luar kota semarang. Hal ini terlihat dari penelitian
(Shalihat, 2010) menyatakan bahwa di SMA Darul Hikam Bandung, masalah
ketidakdisiplinan siswa masih ada dengan ditemukannya beberapa permasalahan
yaitu: siswa tidak membuat tugas, datang ke sekolah terlambat, mengaktifkan
handphone pada saat jam pembelajaran, pakaian tidak rapi, terlambat masuk
4
kelas setelah jam istirahat, rambut kurang rapi bagi siswa laki-laki, dan tidak
memakai dalaman kerudung bagi siswa perempuan.
Menurut Erikson dalam Yusuf (2004: 71) berpendapat bahwa masa remaja
merupakan masa berkembangnya identity / identitas. Identitas merupakan vocal
point dari pengalaman remaja. Apabila remaja gagal dalam mengembangkan rasa
identitasnya, maka remaja akan kehilangan arah dan akan menimbulkan perilaku
maladaptif dan mengganggu proses belajar. Dengan adanya hal tersebut, maka
akan mempengaruhi disiplin belajar siswa antara lain siswa malas masuk sekolah,
sering membolos, tidak mengerjakan tugas dan sebagainya.
Bimbingan dan konseling merupakan salah satu aspek dalam bidang
pendidikan. Bimbingan konseling mempunyai beberapa layanan yang
diimplementasikan dalam sekolah. Salah satu layanan dalam bimbingan dan
konseling adalah bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok merupakan salah
satu layanan dalam bimbingan dan konseling yang mana dilakukan secara
kelompok dengan proses diskusi guna membahas masalah-masalah yang bersifat
umum. Hal tersebut senada dengan pendapat Mungin (2005: 38) mengemukakan
bahwa bimbingan kelompok merupakan layanan bimbingan dan konseling yang
diberikan kepada individu secara berkelompok untuk membahas masalah atau
topik umum secara luas dan mendalam yang bermanfaat bagi anggota kelompok.
Menurut Juntika (2006: 43) bimbingan kelompok merupakan bantuan
terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan
kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktifitas kelompok yang
membahas masalah-maslah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial. Menurut
5
Corey (2012: 28) bimbingan kelompok merupakan bantuan yang diberikan untuk
membahas fokus khususnya masalah pendidikan, karir, pribadi dan sosial.
Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dilaksanakan di luar jam
pembelajaran supaya tidak mengganggu proses kegiatan belajar mengajar.
Layanan bimbingan kelompok dilaksanakan secara berdiskusi dengan anggota 5-
10 anggota kelompok dan dipimpin oleh satu pemimpin kelompok. Tujuan dari
layanan bimbingan kelompok adalah untuk melatih siswa saling bertukar
pendapat, bertukar informasi, dan melatih kerja sama. Dengan adanya
pelaksanaan bimbingan kelompok, siswa akan mampu bersaing dalam
mengembangkan potensinya.
Bimbingan kelompok bisa berupa bimbingan kelompok bebas dan tugas.
Bimbingan kelompok bebas dibahas berdasarkan pemilihan dari anggota
kelompok yang menyampaikan pendapat secara umum, sedangkan bimbingan
kelompok tugas diberikan dari guru pembimbing/guru BK/pemimpin kelompok
dengan tema/topik yang sudah ditentukan dari guru BK/pemimpin kelompok.
Pelaksanaan dalam bimbingan kelompok ini umumnya dilakukan melalui empat
tahap yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, dan tahap
pengakhiran.
Menurut Suroyo (2013: 90) menyatakan bahwa bimbingan kelompok bisa
diterapkan untuk disiplin belajar. Dengan menggunakan bimbingan kelompok,
siswa yang memiliki disiplin belajar rendah akan meningkat disiplin belajarnya
karena pembahasan secara interaktif dan tidak monoton karena ada dinamika
kelompok dalam bimbingan kelompok. Hal itu dapat terlihat dari pernyataan
6
Prayitno (2012: 151-152) melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan
topik-topik dalam kelompok mendorong pengembangan perasaan, pikiran,
persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang
lebih efektif dan bertanggung jawab.
Dari hasil wawancara oleh guru BK SMP Negeri 15 Semarang, SMP
Negeri 9 Semarang, SMP PGRI 01 Semarang, dan SMP Empu Tantular
Semarang, pelaksanaan bimbingan kelompok dalam kedisiplinan pernah
dilaksanakan namun hanya dalam waktu tertentu dan hasilnya belum efektif.
Alasan pelaksanaan bimbingan kelompok dalam hal disiplin belajar karena guru
BK menganggap pelaksanaan bimbingan kelompok kurang intens dan siswa suka
menyepelekan jika diajak untuk melaksanakan bimbingan kelompok, serta siswa
tidak pernah memperhatikan dalam bimbingan kelompok dan hanya bercanda
sendiri, selain itu bimbingan kelompok kurang efektif pelaksanaannya dalam
disiplin belajar karena dianggap kurang intensif dibanding dengan konseling
inidividu. Sehingga guru BK lebih sering menggunakan konseling individu.
Bimbingan kelompok di keempat sekolah yang sudah berjalan
dilaksanakan oleh guru BK sesuai dengan struktural/tahap yang selama ini
digunakan dalam bimbingan kelompok yaitu tahap pembentukan, tahap peralihan,
tahap kegiatan, dan tahap pengakhiran. Namun dalam tahap kegiatan tersebut
cenderung masih berdiskusi biasa dan tidak menggunakan teknik ataupun strategi
yang ada dalam pelaksanaan bimbingan kelompok. Sehingga pelaksanaan
bimbingan kelompok tidak menghasilkan hasil yang maksimal dan khususnya
untuk disiplin belajar masih belum efektif. Pelaksanaan bimbingan kelompok di
7
sekolah yang akan peneliti jadikan objek penelitian, bimbingan kelompok selama
ini hanya dilaksanakan biasa saja dengan menggunakan tahapan yang penulis
jelaskan di atas. Bimbingan kelompok yang dilakukan cenderung tanya jawab
biasa dan belum ada teknik yang digunakan dalam bimbingan kelompok.
Bimbingan kelompok yang dilaksanakan di sekolah tersebut hanya diskusi, tanya
jawab, permainan, dan penyelesaian dilakukan bersama dan proses tidak secara
runtut berdasarkan tahapan yang ada dan belum menggunakan teknik self
management.
Menurut Rehm dalam William dan Fisher (2009: 564) self management
merupakan metode untuk membantu klien menemukan tingkah laku yang baru
dalam hidupnya sehari-hari. self management memfasilitasi proses belajar bagi
klien untuk merubah dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan manajemen
diri, klien bisa mengatur hidupnya, di sekolah siswa yang belum mempunyai
disiplin belajar yang tinggi maka akan membentuk sikap disiplin yang tinggi
dengan self managment. Strategi Pengelolaan Diri (self management) adalah suatu
proses dimana konseli mengarahkan perubahan tingkah laku mereka sendiri,
dengan menggunakan satu strategi atau kombinasi strategi. Menurut Cormier
(1985), bentuk latihan strategi self management (Pengelolaan diri) ada 3 antara
lain: self monitoring (pemantauan diri), stimulus control (pengendalian
rangsangan), dan self reward (penghargaan diri). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Fitria dan Darminto (2011) mengenai self management untuk
meningkatkan disiplin belajar. Dapat terlihat bahwa self management dapat
meningkatkan disiplin belajar. Hal ini terlihat dari skor yang diperoleh lima orang
8
siswa yang tadinya memiliki skor rendah dalam disiplin belajarnya pada saat
sebelum diberi perlakuan, setelah diberikan perlakuan skor meningkat menjadi
21,27 %. Model bimbingan kelompok yang masih dilaksanakan dalam sekolah
tersebut masih berbentuk diskusi dan belum memakai teknik self management,
sehingga penulis akan mengembangkan model bimbingan kelompok dengan
teknik self management untuk meningkatkan disiplin belajar siswa. Dengan
dikembangkannya model bimbingan kelompok dengan teknik self management
ini, diasumsikan siswa lebih senang dengan pelaksanaan bimbingan kelompok dan
guru BK juga bisa menerapkan apa yang peneliti lakukan secara berkelanjutan.
1.2 Identifikasi Masalah
1. Pelaksanaan bimbingan kelompok yang dijalankan di SMP Empu Tantular
Semarang masih dijalankan seperti biasa tanpa ada teknik self management.
Pelaksanaan bimbingan kelompok yang dilaksanakan untuk peningkatan
disiplin belajar masih belum optimal. Hal itu terlihat dari masih ada siswa
yang prestasi belajarnya menurun, sering melalaikan tugas yang diberikan,
meninggalkan pelajaran tanpa ijin, dan konsentrasi dalam belajar tidak ada.
Pastinya bimbingan kelompok ini digunakan untuk membahas materi yang
bersifat umum dan yang perlu diselesaikan.
2. Masih adanya siswa yang memiliki disiplin belajar kategori rendah.
3. Belum adanya pengembangan model bimbingan kelompok dengan teknik self
management untuk meningkatkan disiplin belajar di SMP Empu Tantular
Semarang.
9
4. Bimbingan kelompok yang dilaksanakan selama ini di SMP Empu Tantular
Semarang masih insidental dan tidak terjadwal.
1.3 Cakupan Masalah
Cakupan masalah dalam penelitian ini pada pengembangan model bimbingan
kelompok dengan teknik self management untuk meningkatkan disiplin belajar
siswa SMP Empu Tantular Semarang.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang berkembang di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompok di SMP Empu Tantular
Semarang?
2. Bagaimana tingkat disiplin belajar siswa SMP Empu Tantular Semarang?
3. Bagaimana model bimbingan kelompok dengan teknik self management yang
dapat meningkatkan disiplin belajar siswa?
4. Bagaimana keefektifan model bimbingan kelompok dengan teknik self
management untuk meningkatkan disiplin belajar siswa?
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pelaksanaan bimbingan kelompok yang selama ini dilaksanakan di
SMP Empu Tantular Semarang.
2. Mengetahui tingkat disiplin belajar siswa SMP Empu Tantular Semarang.
3. Menghasilkan model pengembangan layanan bimbingan kelompok dengan
teknik self management untuk meningkatkan disiplin belajar siswa.
10
4. Mengetahui tingkat keefektifan model pengembangan bimbingan kelompok
dengan teknik self management untuk meningkatkan disiplin belajar siswa.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian ini ada dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.6.1 Manfaat Teoritis
Sebagai suatu kajian ilmiah bagi penulis dan MGBK mengenai
pengembangan model bimbingan kelompok dan bagi penulis dapat
mengembangkan model bimbingan kelompok dengan teknik self management
untuk meningkatkan disiplin belajar siswa.
1.6.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang bisa didapatkan dari penelitian ini antara lain:
1.6.2.1 Bagi konselor/guru pembimbing, untuk mengembangkan layanan
bimbingan kelompok dengan teknik self management dalam meningkatkan
disiplin belajar siswa.
1.6.2.2 Bagi Sekolah, dapat mengembangkan peserta didik yang sudah memiliki
disiplin belajar yang sudah baik.
1.6.2.3 Bagi peneliti selanjutnya, dapat mengembangkan layanan bimbingan
kelompok dengan teknik self management dalam permasalahan apapun.
1.7 Spesifikasi Produk yang Dihasilkan
Produk yang peneliti hasilkan dalam penelitian ini adalah berupa model
dan panduan model bimbingan kelompok dengan teknik self management untuk
meningkatkan disiplin belajar siswa SMP Empu Tantular Semarang. Spesifikasi
dari model ini yaitu penggunaan self management sebagai intervensi utama
11
dengan menerapkan salah satu atau beberapa strategi dalam self management
kepada siswa dengan berdiskusi, sehingga siswa bisa mengetahui bagaimana
disiplin belajar itu dimulai dan dipupuk.
Komponen model yang dikembangkan dalam penggunaan teknik ini yaitu
meliputi: (a) rasional; (b) asumsi; (c) target intervensi; (d) komponen utama
model; (e) kompetensi pemimpin kelompok dalam implementasi pengembangan
model; (f) tahap-tahap pelaksanaan model; (g) materi layanan; (h) evaluasi dan
indikator keberhasilan model.
Komponen dalam panduan model yang dikembangkan dalam penggunaan
bimbingan kelompok dengan teknik self management yaitu meliputi: (a)
pengantar; (b) perencanaan bimbingan kelompok; (c) materi / topik, tujuan, dan
teknik yang digunakan.
1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
1.8.1 Asumsi
Asumsi yang dijadikan dasar dalam penelitian pengembangan ini adalah:
1.8.1.1 Disiplin belajar adalah pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk
aturan di mana aturan tersebut diterapkan oleh orang yang bersangkutan
maupun berasal dari luar dan bersifat baik tertulis maupun tidak tertulis
yang telah ditetapkan siswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar
serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar,
baik disiplin di rumah maupun di sekolah dengan tidak melakukan sesuatu
yang dapat merugikan tujuan dari proses belajarnya.
12
1.8.1.2 self management merupakan suatu teknik dalam pendekatan kognitif
behavioristik yang dapat digunakan untuk merubah tingkah laku siswa
yang kurang baik melalui tahapan-tahapan yang ada.
1.8.1.3 Melalui bimbingan kelompok dapat digunakan sebagai proses
pembelajaran dalam bentuk pengubahan pengetahuan, sikap dan perilaku
termasuk dalam hal pemecahan masalah dapat terjadi melalui proses
kelompok.
1.8.1.4 Dengan intervensi self management dalam bimbingan kelompok siswa bisa
meningkatkan disiplin belajarnya karena penggunaan self management
diikuti diskusi bersama sehingga bisa mengubah kognitif, psikomotorik,
dan afektif dari siswa yang sebelumnya memiliki disiplin belajar rendah.
1.8.2 Keterbatasan Pengembangan
Dalam penelitian pengembangan ini, model layanan bimbingan kelompok
dengan teknik self management untuk meningkatkan disiplin belajar siswa SMP
Empu Tantular Semarang masih memiliki keterbatasan karena model
pengembangan ini masih bersifat sederhana terlihat dari:
1.8.2.1 Model layanan bimbingan kelompok hanya dikhusukan untuk
meningkatkan disiplin belajar siswa, jadi kurang maksimal jika digunakan
untuk aspek-aspek yang lain.
1.8.2.2 Model layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management
untuk meningkatkan disiplin belajar siswa hanya bisa digunakan untuk
13
guru BK SMP Empu Tantular Semarang, tetapi tidak menutup
kemungkinan jika model ini digunakan untuk guru BK SMP lain.
1.8.2.3 Model layanan bimbingan kelompok dengan teknik self management
untuk meningkatkan disiplin belajar siswa hanya sampai pada uji coba
terbatas dan belum ditindak lanjuti sampai tahap desiminasi.
Top Related