Pengembangan Industri Kreatif
Togar M. SimatupangSekolah Bisnis dan Manajemen
Institut Teknologi Bandung24 Desember 2010
Paparan pada Acara Kunjungan Lapangan Disperindag Provinsi Jawa Tengah ke Cimahi Creative Association
dalam rangka Rencana Pengembangan Industri Kreatif di Jawa Tengah
Kilasan
• Bio • Sekilas Ekonomi Kreatif
– Peta Nasional– Peta Jabar
• Cetak Biru Industri Kreatif Jabar• Saran Pengembangan Industri Kreatif• Saran Pengembangan Jejaring
Bio – Togar M. Simatupang• Pendidikan:
– B.Eng. in Industrial Engineering, Bandung Institute of Technology (1991)– M.Tech. in Technology and Quality Management, Massey University (1996)– Ph.D. in Decision Science, Massey University, New Zealand (2004)
• Pengalaman kerja:– Speaker, researcher, advisor– Professor at the School of Business and Management in ITB– Member of the Academic Senate at Bandung Institute of Technology (2006-2009)– Head of Master and Doctoral Study Program in Management at ITB (2009-now)
• Proyek:– Creative Bandung and Creative Jakarta– Product Development in Digital Creative Industries– Supply Chain Collaboration
• Mata kuliah yang diajarkan: ekonomi kreatif, manajemen rantai pasokan, dan manajemen operasi dan teknologi
• Minat: philosophy, design, literature, creativity, science fiction
3
Sekilas Ekonomi Kreatif
Ekonomi Kreatif
Gagasan Mendorong Pertumbuhan EkonomiEkonomi Industri Ekonomi Kreatif
Bahan Baku Sumberdaya Alam, Tenaga Kerja, dan Modal
Gagasan-gagasan
Pemampu Produksi Massal Kastomisasi Massal Berbasis Teknologi Informasi dan Produk Desain
Organisasi Perusahaan Besar, Skala Ekonomi
Pewirausaha, UKM, Agen bebas, Jejaring Kerjasama
Faktor Sukses Tenaga kerja, kuantitas, biaya rendah, stabilitas, pengendalian
Talenta, Kecepatan, Inovasi, Fleksibilitas
6
SEKILAS EKONOMI KREATIF
Distribusi dan Pasar
Media
Panggung Pertunjukan
Pagelaran
Festival
Penjual Antara
Ritel
Perpustakaan dan Museum
ProduksiHiburan
Film & Video ProductionMusic production Performing Arts
Computer GamesRadio and TV
Perpustakaan Spoken Word
Books • NewspapersPeriodicals
Seni Visual Artisans and Crafts
Foundries
Seni KulinariFood Processing
Restaurants • Caterers
DesainGraphic Design
Advertising • Printing
WarisanConstruction Trades
Millwork Ornamental mfg.
KreasiPengarang
Pelukis
Koki
Pematung
Fotografer
Koreografer
Artisan
Desainer Interior
Arsitek Taman
Desainer Grafis
Arsitek
Komposer
Pengarang Lagu
Musikus
Kota
Nasional
Internasional
Sistem PendukungJasa • Pendidikan • Pemerintah • Jejaring
KREATIFEKONOMI DEFINISI
Chronology of Indonesia Creative Economy
The 2007 Indonesian Creative Industry
Study: creative industries contributed an
average 6.3% to Indonesia's GDP
between 2002 and 2006.
Road Map Indonesia Design Power 2006 -
2010was launched on 13 July
2006by The Indonesian
Ministry of Trade, Ministry of
Industry and Ministry of Cooperation & SME which is aimed to redesign and
improve creative products.
Rebirth of Indonesian Film Industry since
2000. There are approximately 40 to 50
films released each year compared to around 100
films 15 years ago.
Development of Creative Economy
Indonesia 2025 to further develop the emerging creative
industries.
Presidential Instruction Number
6 on Creative Economy
Development dated 5 August 2009
"Let us develop a creativity-based economy by putting
together ideas, art, and technology. We can do it, we
must be able to compete with other nations in
developing this creative economy“, Yudhoyono said
in a speech to open the Indonesian Cultural
Products Exhibition on 11 July 2007.
Indonesia's Music Industry grew
significantly since 2000
Two Indonesias films, Berbagi Suami (Love for Share)
directed by Nia Dinata, and Serambi (Aceh and Tsunami
aftermath, the movie) directed by Garin Nugroho, are on the go to be in one of the worlds outstanding film festival, the Cannes Film Festival, held in France, on 17th-28th May
2006.
Indonesia Creative Week 2009, 25 - 28
June 2009
The Season of Indonesian
Cultural Heritage & Craft, 4-8 June
2008
Yudhoyono announced on 20 January 2010 that he would establish
a National Innovation Committee.
The first Trade Expo Indonesia in 1986 as Resource
Indonesia Exhibition
After National Mapping Project
2006 British Council International Young Creative Entrepreneur (IYCE)
7
8
Sektor Industri Kreatif Indonesia1. Periklanan2. Arsitektur3. Pasar Seni dan Antik4. Kerajinan5. Desain6. Desain Fesyen7. Film, Video, dan Fotografi8. Permainan Interaktif9. Musik10. Seni Pertunjukan11. Penerbitan dan Percetakan12. Jasa Komputer dan Piranti Lunak13. Televisi dan Radio14. Riset dan Pengembangan
Persentase Kontribusi Nilai Tambah Industri Kreatif IndonesiaIndustri Kreatif adalah “kegiatan yang berasal dari kreativitas individu, keahlian, dan bakat yang memiliki
potensi untuk penciptaan lapangan kerja dan kesejahteraan melalui pengembangan dan pemanfaatan kekayaan intelektual”. (UK Creative Industries Task Force, 1998).
Film & Animasi(0,3%
Arsitektur(3,2%)
Pasar Antik dan Seni (0,6%)
Kerajinan(28%)
Desain(7%)
Fesyen (44%)
Periklanan(7%)
Permainan Interaktif(0,3%)
Musik(3%)
Seni Pertunjukan(0,1%)
Piranti Lunak & Jasa Komputer (1%)
Televisi & Radio(2%)
Penerbitan & Percetakan (3,5%)
Penelitian & Pengembangan (1%)
Sumber: the Ministry of Trade Republic of Indonesia (2009)
10
Temuan Studi Kontribusi Ekonomi Kreatif Indonesia (Mari Elka Pangestu)
• Industri kreatif Indonesia menyumbangkan sekitar 5,67% dari PDB Indonesia pada tahun 2006
• Nilai tambah bruto sekitar 104,787 miliar rupiah • Jumlah tenaga kerja 4.902.387 orang• Tingkat partisipasi pekerja sebesar 5,14%• Produktivitas tenaga kerja sebesar 21.775 ribu rupiah per
pekerja• Nilai ekspor sekitar 81.428 miliar rupiah• Pertumbuhan ekspor sebesar 4,67%• Persentase ekspor terhadap ekspor nasional sebesar 9,13%.• Jumlah perusahaan sekitar 2.188.815• Pertumbuhan jumlah perusahaan sebesar 12,38%• Pesentase jumlah perusahaan terhadap total perusahaan
adalah 5,17%
Model of Development
Preparation Stage 2008-2015 Acceleration Stage 2016-2025
• Three main actors involved in creative industries:– Academics who drive the advancement of science & ideas as
creative resources and educate creative human resources.– Business are enterprises which transform creative into
products and services with economic values.– Government are agencies as facilitators, regulators,
consumers, investor, and urban planner that make creative industries grow and sustain.
• Plus: Creative Communities, Philanthropies, and Mass Media
Society
Spinning of creativity,
innovation, and commercialization
Society
Ind
us
tryIn
du
stry
Te
ch
no
log
yT
ec
hn
olo
gy
Re
so
urc
es
Re
so
urc
es
People
Ins
titutio
nIn
stitu
tion
Fin
an
cia
l F
ina
nc
ial
Inte
rme
dia
rIn
term
ed
iar
yy
Academia Business Government
“The Triple Helix”
11
PROGRESS INDICATORS
12Source: the Ministry of Trade Republic of Indonesia (2009)
Ekonomi Kreatif Jawa Barat
14
Jumlah Tenaga Kerja pada Industri Kreatif di Jawa Barat dari tahun 2001-2005
Jenis Sektor Industri Kreatif
2001 2002 2003 2004 2005
Desain Fesyen 268.642 260.887 235.267 226.875 231.495
Kerajinan 121.093 126.705 124.498 117.369 112.480
Penerbitan, Percetakan, Media Rekaman
5.127 8.059 5.331 6.340 5.536
Radio dan Televisi 38.648 37.352 47.698 50.030 43.125
Jumlah 433.510 433.003 412.794 400.614 392.636
Total Tenaga Kerja 12.087.759 12.119.368 12.987.770 14.598.140 15.441.798
% Terhadap Total Tenaga Kerja
3,59% 3,57% 3,18% 2,74% 2,54%
15
Prioritas Pengembangan Industri Kreatif Jabar
• Desain Produk, Fesyen, Arsitektur, Periklanan
• Kerajinan Penyerapan tenaga kerja• Media Cetak Pendidikan• Musik Kawula Muda dan musik tradisional• Seni Pertunjukan Warisan Budaya Parahyangan• Riset dan Pengembangan Bandung Kota
Pendidikan Sains, Teknologi, dan Seni
16
Penentu Daya Saing Industri Kreatif
Kejelasan & Jaminan Regulasi & Hukum Riset & Informasi
Kreasi Produksi Distribusi Pemasaran
Penciptaan Nilai Penyampaian Nilai Komunikasi Nilai
Rantai Nilai Industri Kreatif
Komunitas Kreatif
IKLIM INDUSTRI KREATIF
Industri Pendukung dan Terkait
RANTAI PENAWARAN RANTAI PERMINTAAN
17
Iklim bertumbuh:Kebijakan Industri Kreatif
Tujuan:Produktivitas
dan Daya Saing
IndustriKreatif
Sisipermintaan:
Komersialisasi,Promosi, Distribusi,Edukasi
Kompetensi:Pengembangan
SDM dan Komunitas
Kreatif
Sisipenawaran:
Kreasi, Produksi, dan
Merek
Instrumen Pengembangan Ekonomi Kreatif di Jawa Barat
Berbagi Kepentingan:
Riset, Informasi, dan
Forum
18
Format Pengembangan Industri Kreatif
PELAKU UTAMA
KEBUTUHAN UPAYAFAKTOR PENENTU
FAKTOR PENDUKUNG
MASYARAKAT
PERUSAHAAN
PEMERINTAH
AKSES KE INDUSTRI KREATIFDAN PENINGKATANKESEJAHTERAAN
KELESTARIAN BUDAYA DAN
PENINGKATAN DAYA SAING
KEBERLANJUTANUSAHA DAN
PASOKAN KARYAKREATIF
IMPLEMENTASICETAK BIRU
PEMBANGUNANINDUSTRI KREATIF
KEARIFAN LOKAL, PEKERJA KREATIF,
KOMUNITAS KREATIF,
PEWIRAUSAHA KREATIF,
WARISAN BUDAYA,PARA DERMAWAN
KEPASTIANPASAR
RISET DAN PENGEMBANGAN,
PROGRAMPEMBANGUNANMASYARAKAT
KEBIJAKANPUBLIK:
1. Komunitas Kreatif2. Intelektual3. Ekonomi
4. Pendidikan Kreatif 5. Tata Kota Kreatif
6. Jejaring Kota Kreatif
19
2008-2010
Rencana Jangka Pendek
2011 2012 2013
Rencana Jangka Menengah
> 2015
Jangka Panjang
• Peletakan Dasar Industri kreatif• Identifikasi Potensi Industri Kreatif Jawa Barat• Penyusunan kebijakan Industri Kreatif (blueprint)
Tu
jua
nT
uju
an
• Peningkatan Permintaan Produk Kreatif
• Peningkatan Investasi Dalam dan Luar Negeri
• Pemantapan Pendidikan dan Pelatihan Pekerja untuk Industri Kreatif
• Pemantapan lebih lanjut• Peningkatan kemitraan strategis• Pencitraan Ikon Nasional Industri Kreatif
• Pembentukan Komisi Kreatif• Cetak Biru Industri Kreatif• Statistik Industri Kreatif • Kebijakan Perijinan• Paket Kebijakan Keuangan• Paket Kebijakan Investasi • Sosialisasi Industri Kreatif• Pembinaan Komunitas Kreatif
Has
il y
ang
H
asil
yan
g
dih
arap
kan
dih
arap
kan
• Pasar Kreatif: ekspor dan substitusi impor• Ekspo Industri Kreatif• Duta Jabar• Cinta Produk Jabar• Konsorsium Pendidikan dan Pelatihan
• Keunggulan Daya Saing Jabar• Jabar Ikon Nasional• Penghargaan Kepeloporan Industri Kreatif
Rencana Strategis Pengembangan Industri Kreatif Jawa Barat
Ekonomi Kreatif dan Pengangguran
• Pendekatan Penanganan Pengangguran:– Individu dalam masyarakat Pekerja kreatif yang dapat
bekerja bagi orang lain atau bagi diri sendiri– Sektor pendidikan Pekerja kreatif dan pewirausaha
kreatif– Sektor swasta (bisnis) Pekerja kreatif dan pewirausaha
kreatif– Sektor komunitas Pekerja kreatif dan pewirausaha
• Penggerak (1) Permintaan domestik: Cinta Produk Buatan Jabar dan (2) Permintaan eskpor ke kota lain atau negara lain (perlu riset)
21
Hirarki Pendekatan
Tingkat NASIONAL:Identitas Nasional
PromosiKomitmen Nasional
Tingkat PROVINSI:Identitas Provinsi
Tingkat KOTA:Identitas Kota & Prasarana
Kebijakan Modal KreatifKomunitas Kreatif
Pekerja KreatifPewirausaha KreatifPendidikan Kreatif
Operasional
Strategis
Taktikal
KOTA
PROVINSI JABAR
Konsep Pengembangan Ekonomi Kreatif (1)
NASIONAL
INTERNASIONAL
ANTAR KOTA
INTRA KOTA
PRODUK KREATIF
KAPASITAS SUMBERDAYA
INDIVIDU
KOMUNITAS
Konsep Pengembangan Ekonomi Kreatif (2)
PEWIRAUSAHA
BISNIS
PEKERJA KREATIF
PASAR
Berinovasi
Bertumbuh
BerlatihBerkembang
Terampil Berkembang
24
Spiral Ekonomi Kreatif
KewirausahaanKreatif
Usaha/ProdukKreatif Baru
Industri Kreatif
Ekonomi Kreatif
Kesejahteraan
Kualitas Hidup
Penyerapan Tenaga Kerja
Pembangunan Manusia
Pengembangan Kota
1. Periklanan2. Arsitektur 3. Pasar Seni dan Antik4. Kerajinan5. Desain6. Desain Fesyen7. Film8. Musik 9. Seni Pertunjukan 10. Penerbitan 11. Riset dan
Pengembangan12. Jasa Komputer dan
Piranti Lunak13. TV dan Radio14. Permainan Interaktif
KomunitasKreatif
KepemimpinanKreatif
Tujuan Pembangunan Masyarakat
• Meningkatkan kapasitas kreatif untuk berpartisipasi dalam ekonomi kreatif
• Mendukung pertumbuhan industri kreatif di kota-kota Jabar
• Mendorong partisipasi komunitas dalam ekonomi kreatif
• Mendukung perusahaan bisnis dalam pengembangan komunitas kreatif
Tantangan Jabar
Bagaimana mengembangkan ruang kreatif dan mempererat jalinan kerjasama komunitas di Jabar dalam meningkatkan daya saing daerah?
Strategi melalui BUDAYA KREATIF Plus (K+) = Jabar yang kreatif dan produktif
Model Perubahan: Jabar Kreatif PlusJabar yang kreatif dan produktif
Lembaga, Nilai-nilai,Peristiwa, Kota Kreatif
Seni, Ide-ide
Kesejahteraan
Terampil , Berdaya saing
Mengapa peningkatan kapasitas kreatif?
Pembangunan = k · sk = kapasitas
ekonomi, sosial, teknologi, dan politik– tingkat berfungsinya struktur sosial, ekonomi, politik, organisasi, dan kepemimpinan
r = sumberdayasumberdaya alam, lokasi, tenaga kerja, investasi modal, iklim
kewirausahaan, transportasi, komunikasi, komposisi industri, teknologi, ukuran dan keterkaitan dengan pasar domestik dan ekspor
Saran Komitmen Jabar (1)• Budaya Jabar: menghargai kreativitas dan seni
bukan hanya meningkatkan kualitas hidup Provinsi Jabar, tetapi juga menguatkan jalinan kerjasama komunitas dalam menghasilkan gagasan-gagasan dan inovasi.
• Pemimpin: memahami pentingnya kreativitas dalam komunitas dan ekonomi, membuat seni dan budaya sebagai prioritas pengembangan.
• Sistem Pendidikan: menyiapkan anak-anak dan kawula muda mengembangkan kreativitas dan produktivitas.
Saran Komitmen Jabar (2)
• Komunitas: memperluas peluang dan ruang untuk interaksi kreatif dan ekspresi.
• Bisnis: mendorong dan mengembangkan kreativitas para karyawannya dan masyarakat sekitar.
• Penduduk: mengakui bahwa kreativitas dapat membangun komunitas dan menyediakan jaminan pekerjaan dalam ekonomi kreatif.
STRATEGI PENGEMBANGAN
• KEPEMIMPINAN: kepemimpinan sipil, bisnis, dan komunitas dalam pengembangan seni, budaya, dan kreativitas
• PARTISIPASI: keterlibatan kelompok-kelompok komunitas dan pendidikan formal dan informal
• INVESTASI: dukungan keuangan untuk seni, kreativitas, dan desain komunitas
• KOTA: ruang kreatif dan produk kreatif yang unik di masing-masing kota di Jabar
Program 1: Kepemimpinan Kreatif
Katalitas yang mendorong para pemimpin dalam mempromosikan seni, budaya, kreativitas, dan teknologi di Jabar
Program 2. Partisipasi Kreatif
• Pemberdayaan komunitas kreatif• Jejaring kerjasama antar unsur-unsur komunitas
kreatif• Pemberdayaan Kawula Muda Kreatif• Sektor Pendidikan terlibat dalam pelatihan kreatif:
talenta keahlian produk kreatif pekerjaan baru
• Sektor Bisnis terlibat dalam pelatihan kreatif bagi karyawan dan masyarakat
Program 3: Investasi Kreatif
• Pembiayaan – Inkubator, modal ventura, donatur, sponsor, malaikat bisnis, syariah, dana bergulir, skema swasta-pemerintah, dll.
• Insentif – Pajak, keringanan, perijinan, dll.
Program 4: Kota Kreatif
• Ruang Kreatif – lingkungan yang mendorong berkembangnya dan kehadiran orang kreatif, munculnya gagasan-gagasan baru dan keinginan berdomisili di kota-kota utama Jabar
• Bandung Kreatif – kota Bandung sebagai simpul kota kreatif di Jabar, sebagai percontohan bagi kota-kota lainnya di Jabar
36
Prioritas dan Pentahapan
2 0 0 8
2 0 1 0
2 0 1 5
Perbaikan Iklim Ekonomi Kreatif
Pemantapan Citra IndustriKreatif Indonesia
Peningkatan Bisnis Kreatif dan Lapangan Kerja
Peningkatan Sumberdaya dan Investasi
37
Indikator Keberhasilan
KualitasKehidupan
PemasaranIndustri
PenghelaInsentif danSumberdaya
KapasitasKepemimpinan
KomunitasProduktif
AksesPermodalan
SumberdayaManusia
PrasaranaFisik
* Perdagangan* Turisme
* Teknologi* Talenta
KesejahteraanSosial
Lingkungan Pajak dan Peraturan
Daya SaingKreatif
Kinerja Ekonomi
Klaster Industri
Fondasi
Program
38
Apa yang diharapkan akan terjadi?
• Iklim usaha yang kondusif
• Peningkatan Kerjasama
• Pasar yang bergairah
• Peningkatan lapangan kerja• Kedatangan
pekerja kreatif (brain gain)
Munculnya usaha baru dari
industri dan universitas
Citra Kreatif nasional daninternasional
meningkat
Peningkataninvestasi publik,
swasta, daninternasional
langsung
Perluasan pasardan produk
Peningkatan kemitraan baru
Pendapatandan kemakmuran
meningkat
Penutup
Saran Pengembangan Ekonomi• Prinsip-prinsip (solusi kreatif yang visioner, partisipasi, komunikasi,
koordinasi, komitmen, dan kontinuitas)• Pendekatan strategis (kebijakan, peta jalan, program, dan anggaran) dan
partisipatif (pelaku dan komunitas)• Metode pendekatan pemegang kepentingan:
– identifikasi para pemegang kepentingan– memetakan posisi pemain berdasarkan tingkat kepentingan dan keterdekatan– prioritaskan para pemegang kepentingan yang utama– melakukan perencanaan partisipatif– melakukan pemantauan berkala
• Agenda perubahan:– ADKAR (Awareness, Desire, Knowledge, Activity, dan Reinforcement)
• Evaluasi berkala
Terima Kasih
Top Related