PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS RUMAH SAKIT
Pendahuluan
Disadari bahwa limbah layanan medis dapat menimbulkan dapak negatif thd kesehatan dan keselamatan dari petugas, pemulung dan masyarakat
Limbah layanan medis dapat menjadi tempat berbiaknya mikro-organisme dan sarang vektor penyakit dan tikus
Secara garis besar dibagi menjadi sampah medis dan sampah non medis
Jumlah Sampah
Langkap pokok pengelolaan sampah adalah mengukur produksi sampah karena menentukan jumlah dan volume sarana penyimpanan dan pembuangan sampah, seperti pemilihan ukuran incinerator, alat angkut, dll.
Pengukuran jumlah sampah dapat menggunakan ukuran berat atau ukuran volume
Berat dan Volume Berat dan Volume Sampah Rumah Sakit Sampah Rumah Sakit
Diperkirakan produksi dampah domestik adalah 2 Kg/pasien/hr sedang di AS = 3,25 Kg/pasien/hr
Volume sampah diperlukan untuk menentukan ukuran bak dan sarana pengangkutan, shg perlu survei pada Rumah Sakit setempat
Meningkatnya produksi samah RS karena peningkatan penggunaan barang disposable
Pengangkutan Pengangkutan Sampah Sampah
Pengangkutan dalam ruangan memakai kereta, sedangkan untuk bangunan bertingkat dapat dibantu dgn menyediakan cerobong sampah atau lift pada sudut ruangan
Kereta sampah supaya dipisah antara sampah medis dan sampah non-medis, karena berkaitan dengan metode pembuangan dan pemusnahannya
Dalam strategi pengelolaan sampah RS perlu ditetapkan lebih dulu prosedur standar (PROTAP) pengelolaan sampah yang harus dipatuhi oleh semua fihak yang terlibat
Sarana Pengangkutan
Sangat diharapkan kendaraan yang dipakai mengangkut
sampah medis dan sejenisnya hanya untuk itu saja
Mudah diangkut dan dibongkar serta mudah dibersihkan dan
dilengkapi alat pengumpul kebocoran
Harus dipasang tanda atau kode untuk sampah medis/klinis
Metode Pembuangan
Sebagian besar limbah medis / klinis dibuang dengan metode incinerator atau setelah sterilisasi (autoclave atau bahan kimia hipoklorit / permanganat) dengan sanitary landfill
Evaluasi keberhasilan pengelolaan sampah bisa dilihat dengan indikator :
- akumulasi sampah tak terangkut
- peningkatan populasi lalat
- adanya keluhan masyarakat, pasien,
pengunjung atau petugas rumah sakit
Limbah Layanan Medis
Rumah sakit merupakan penghasil limbah medis/klinis terbesar, sehingga perlu pengolahan pendahuluan sebelum diangkut ke tempat pengumpulan dan pemusnahan
Limbah atau sampah medis/klinis adalah limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawata, gigi, veterinary, farmasi atau sejenisnya, pengobatan, perawatan, pendidikan dan penelitian yang menggunakan bahan beracun dan infeksius
Jenis limbah klinis :- benda tajam - limbah farmasi - limbah infeksius - limbah kimia - limbah jar tubuh - limbah radioaktif- limbah sitotoksik
KategoriLimbah Medis/Klinis
Golongan A : a. Dressing bedah, swab dan semua limbah
terkontaminasi;
b. Bahan linen kasus penyakit infeksi
c. Seluruh jar tubuh manusia, hewan dari lab, dan hal
lain yang berkaitan dengan swab dan dressing
Golongan B : Syringe bekas, jarum, cartridge, pecahan gelas dan
benda tajam lainnya
Golongan C : Limbah lab dan post partum, kecuali yg masuk gol. A
Golongan D : Limbah bh kimia dan farmasi tertentu
Golongan E : Pelapis bed-pan disposable, urinoir, incontinence, pad
dan stamagbags
Pemilahan dan Pengurangan Sampah Medis
Alur limbah hrs diidentifikasi dan dipilah Reduksi volume limbah merupakan proses
yang kontinyu Pemisahan limbah B3 dari limbah lainnya
pada tempat penghasil adalah kunci pembuangan yang paling baik
Dengan limbah berada di kantong dan kontainer yang sama untuk penyimpanan, pengumpulan dan pembuangan akan mengurangi kemungkinan kesalahan petugas dlm penanganan
Penampungan Sampah Medis
Sarana penampungan limbah medis harus memadai, diletakkan pada tempat yang pas, aman, dan higienis
Pemadatan adalah cara yang efisien dalam penyimpanan sampah medis yang bisa dibuang di sanitary landfill, namun pemadatan tidak boleh dilakukan pada limbah infeksius dan benda tajam
Pemisahan Sampah Medis
Untuk memudahkan berbagai macam sampah/limbah medis yang dbuang, maka harus dilakukan pemisahan dengan memakai kantong plastik berwarna (kode warna)
Warna Kantong Jenis Sampah/Limbah
Hitam Limbah rumah tangga biasa, tidak digunakan untuk menyimpan atau mengangkut limbah medis
Kuning Semua jenis limbah yang akan dibakar di incinerator
Kuning dgn strip hitam
Jenis sampah medis yang sebaiknya dibakar tapi bisa juga dibuang di sanitary landfill bila dilakukan cara pengumpulan terpisahdan pengaturan pembuangan
Biru muda atau transparan dgn strip biru tua
Limbah untuk di autoclav (atau sejenis) sebelum pembuangan akhir
Standarisasi Kantong dan Kontainer Pembuangan Limbah medis
Karena terdapat berbagai macam kantong dan kontainer serta logo (simbol) yang dipergunakan untuk pembuangan sampah medis, maka perlu standardisasi nasional warna dan kode masing-masing jenis sampah medis
Keseragaman akan memberikan keuntungan sbb : - mengurangi biaya dan waktu pelatihan petugas- meningkatkan keamanan petugas dalam/luar RS - pengurangan biaya produksi kantong dan kontainer
Kantong dan kontainer harus kuat, bermutu, tidak mudah robek dan tidak bereaksi dgn sampah yang disimpan di dalamnya
Kode Kode Simbol/Piktogram Simbol/Piktogram StandardStandard (l (lihat juga ihat juga GHS)GHS) Sampah Infeksius
Kantong berwarna kuning dengan simbol biohazard yang berwarna hitam (international)
Sampah Citotoksik Kantong berwarna ungu dengan simbol limbah sititoksik (pembelahan sel fase telofase)
Sampah Radioaktif Kantong berwarna merah dengan simbol trefoil (bhs lain : trifolium, three-leaved plant (international)
Sampah UmumKantong warna hitam dengan simbol tulisan “Domestik” warna putih
Pengelolaan Sampah Medis Golongan A
Dressing bedah dan limbah medis lainnya ditampung dlm bak penampungan limbah medis, dilengkapi dengan kantong plastik diikat kuat kalau ¾ isi sudah penuh, maksimal 1 hari sekali diangkut, dimusnahkan dgn incinerator
Prosedur yg digunakan disetujui Pimpinan jbj, Kepala Bagian Sanitasi dan Dinas Kesehatan
Semua jar tubuh, placenta dll ditampung bak medis dalam kantong yang tepat untuk dimusnahkan dgn incinerator
Alat lab yabg terinfeksi dimusnahkan dengan incinerator dan incinerator dioperasikan dibawah pengawasan bagian sanitasi Rumah Sakit
Pengelolaan Sampah Medis Golongan B
Syringe, jarum, dan cartridge hendaknya dibuang dalam keadaan tertutup
Sampah ini hendaknya ditampung dalam bak tahan benda tajam yang bilamana penuh ( atau dengan interval maksimal tidak lebih dari 1 minggu) hendaknya diikat dan ditampung dalam bak sampah medis sebelum diangkut dan dimusnahkan dengan incinerator
Pengelolaan Sampah Medis Golongan C
Pembuangan sampah medis yang berasal dari unit patologi kimia, haematologi, transfusi darah, mikrobiologi, histologi dan post partum serta unit sejenisnya (binatang percobaan) dibuat dalam kode pencegahan infeksi dalam lab klinis dan ruang post mortum dan publikasi lainnya
Pengelolaan Sampah Medis Golongan D
Barang-barang yang lebih atau produk medis baru sebagian digunakan hendaknya dikembalikan kepada petugas yang bertanggung jawab di bagian Farmasi Rumah Sakit
Pengelolaan Sampah Medis Golongan E
Kecuali yang berasal dari ruangan dengan risiko tinggi, isi sampah medis golongan E ini bisa dibuang melalui saluran air “sluicer”, WC atau unit pembuangan untuk itu
Sampah yang tidak dapat dibuang melalui saluran air hendaknya disimpan dalam bak penampungan sampah medis dan dimusnahkan dengan incinerator
Transportasi Sampah MedisKereta atau Trolli
Permukaan harus licin, rata dan tidak tembus
Tidak akan menjadi sarang serangga
Mudah dibersihkan dan dikeringkan
Sampah tidak menempel di alat angkut
Sampah mudah diisikan, diikat dan dituang kembali
Kalau Tidak Tersedia Sarana Transportasi Limbah Medis
Harus disediakan bak terpisah dari sampah biasa dalam bak truck pengangkut sampah, dan dilakukan upaya mencegah kontaminasi sampah lain yang dibawa
Harus dapat dijamin bahwa sampah dalam keadaan aman dan tidak terdapat kebocoran atau tumpahan
Tempat Penampungan Sementara
Sampah medis hendaknya diangkut sesering mungkin, dikatakan penuh itu kalau 2/3 atau ¾ kantong penuh
Sementara menunggu pengangkutan, hendaknya :
- Simpan dalam kontainer memenuhi syarat
- Lokasi strategis, dalam kantong warna dan kode terpisah
- Taruh di tempat yg kering dan ada sarana pencuci
- Aman dari orang yang tak bertanggung jawab
- Terjangkau kendaraan pengangkut sampah
Sampah medis yang tidak berbahaya dapat ditampung bersama sampah lain sambil menunggu pemusnahan
Peringatan
Peringatan bahaya dari kontainer bertekanan, seperti kaleng aerosol hendaknya tidak dimasukkan ke dalam kantong sampah yg akan dimusnahkan dengan incinerator !!
Kebijakan Pembuangan Sampah Medis/Klinis
RS hendaknya menetapkan peraturan standard (protap) yang jelas untuk penanganan, penampungan, pengangkutan, dan pembuangan limbah medis/klinis
Protap tersebut harus disesuaikan dengan kondisi lokal serta perlu untuk diikuti dengan latihan sesuai dengan kategori dan fungsi tenaga yang ada
Perlu ditetapkan seorang petugas yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan untuk pengembangan program sanitasi rumah sakit
Latihan Penanganan dan Pembuangan
Semua petugas yg kerja di tempat penghasil sampah medis (pemyimpan dan pengumpul) harus mendapat informasi dan pelatihan dalam pengelolaannya serta pemakaian APD
- memeriksa pakah kantong telah tertutup
- menangani kantong dgn pegang lehernya saja
- tahu prosedur mengatasi tumpahan
- memastikan pengikat kantong tidak putus selama proses
Petugas yang bertanggung jawab thd pengangkutan perlu menjamin bahwa :
- pemungut, sopir dan petugas lain sadar akan bahayanya
- menguasai prosedur standard kalau ada tumpahan
SekianSekian
Terima KasihTerima Kasih atas perhatian atas perhatian AAndanda
Top Related