PENGARUH VARIASI SUDUT GUIDE VANE
TERHADAP PERFORMA WIND TURBINE DARRIEUS TIPE-H DENGAN
NACA 0012 DAN NACA 0018
NASKAH PUBLIKASI
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Oleh :
BIMA MEGA SUKMANA
D 200 120 097
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
1
PENGARUH VARIASI SUDUT GUIDE VANE
TERHADAP PERFORMA WIND TURBINE DARRIEUS TIPE-H DENGAN NACA 0012
DAN NACA 0018
Abstrak
Untuk mengurangi penggunaan sumber energi fosil yang ketersediaannya akan semakin habis dan untuk
mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan dari penggunaan sumber energi fosil maka perlu adanya sumber
energi lain yang ramah lingkungan. Salah satu sumber energi yang berpeluang dikembangkan adalah angin. Energi
angin dapat dimanfaatkan dengan menggunakan turbin angin. Penelitan ini bertujuaan untuk mengetahui pengaruh
variasi sudut guide vane terhadap performa turbin angin Darrieus tipe H. Desain sudu turbin yang diuji menggunakan
NACA 0012 pada sudut pitch 55° dan NACA 0018 pada sudut pitch 50°. Turbin angin dilengkapi dengan penambahan
wind deflektor berupa guide vane. Variasi sudut guide vane yang digunakan adalah 300, 40
0, 50
0, 60
0, 70
0, 80
0 pada
kecepatan angin 4.8 m/s. Dari pengujian didapakan hasil, penambahan variasi sudut guide vane berpengaruh terhadap
kinerja turbin angin Darrieus tipe H. Saat pengujian tanpa pembebanan sudut guide vane 70° pada NACA 0012 dan
NACA 0018 menghasilkan putaran maksimum yaitu 78.01 dan 77.27 Rpm. Saat pengujian dengan pembebanan sudut
guide vane 70° pada NACA 0012 dan NACA 0018 menghasilkan daya, torsi, dan efisiensi maksimum yaitu 0,88 Watt,
1,79 Nm, 5,00 % dan 0,89 Watt, 1,89 Nm, 5.07 %
Kata Kunci : Daya, Efisiensi, Guide Vane, NACA 0012, NACA 0018, Torsi, Turbin Angin Darrieus H.
Abstracts
To reduce the use of fossil energy sources will be exhausted their availability and to reduce the environmental
impact of the use of fossil energy sources hence the need for other energy sources that are environmentally friendly.
One of the sources of energy are likely to develop wind. Wind energy can be harnessed using wind turbine. This study
aims to determine the influence of guide vane angle variation on the performance of the wind turbine Darrieus type H. Turbine blade design that was tested using NACA 0012 pitch angle of 55° and NACA 0018 pitch angle of 50°. The
wind turbine is equipped with additional wind deflector in the form of guide vane. Guide vane angle variation used was
300, 40
0, 50
0, 60
0, 70
0, 80
0 at a wind velocity 4,8 m/s. From the research results obtained, Extra guide vane angle
variation on the performance of wind turbine Darrieus type H. When research without loading guide vane angle of 70°
to the NACA 0012 and NACA 0018 generate maximum rotation are 78.01 and 77.27 Rpm. When testing with the
loading guide vane angle of 70° to the NACA 0012 and NACA 0018 produce power, torque, and efficiency maximum is
0,88 Watt, 1,79 Nm, 5,00% and 0,89 Watt, 1,89 Nm, 5,07%.
Keywords: Power, Efficiency, Guide Vane, NACA 0012, NACA 0018, Torque, Wind Turbine Darrieus H
2
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi
didunia, maka kebutukan akan sumber energi juga akan terus meningkat. Energi fosil
sebagai sumber energi utama saat ini ketersediaannya akan terus menipis dan habis.
Produksi energi fosil diperkirakan pada masa mendatang tidak mampu memenuhi
kebutuhan energi nasional, selain itu pemakaian energi fosil memiliki dampak negatif
terhadap lingkungan berupa pencemaran udara yang mengakibatkan terjadinya
pemanasan global. Untuk mengatasi ketersediaan energi dimasa mendatang, sumber
energi terbarukan menjadi alternatif yang bisa dikembangkan di Indonesia. Salah satu
sumber energi yang berpeluang dikembangkan adalah energi angin. Indonesia yang
memiliki garis pantai sepanjang 80.791, 42 km menjadi wilayah yang sangat potensial
untuk mengembangkan PLTA. Melihat kecepatan angin di pesisir pantai Indonesia secara
umum 3 m/s hingga 5 m/s, diperkirakan total potensi energi mencapai 9 GW. Suatu
potensi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.
Dengan karakteristik angin di Indonesia yang berubah–ubah, beberapa peneliti
Indonesia menyesuaikan desain dan juga dimensi turbin angin yang akan diterapkan di
wilayah Indonesia. Dari penelitian yang dilakukan oleh Tjahjana (2015), merancang
turbin angin savonius dengan 2 dan 3 blade dengan guide vane. Penelitian dilakukan
dalam skala lap dengan menggunakan turbin angin Savonius berdiameter 200 mm dan
tinggi 180 mm. Pengujian dilengkapi dengan 6 buah bilah sudu pengarah, dari penelitian
ini penggunaan guide vane mampu meningkatkan daya turbin angin savonius sampai 14,6
%, dimana pada kemiringan sudut guide vane 60°, sebagai sudut yang paling optimum
mengekstrak energi. Salim Elsadic (2015), melakukan penelitian terhadap pengaruh
desain guide vane untuk meningkatkan kinerja turbin angin Savonius. Penelitian
dilakukan dengan variasi sudut pitch 15°, 30°, dan 45°. Dimana turbin angin Sovonius
dengan variasi sudut pitch dengan menggunakan guide vane desain khusus mengalami
peningkatan signifikan dibandingkan turbin angin Savonius tanpa guide vane.
Peningkatan maksimum yang dihasilkan sampai 65,89% saat menggunakan guide vane.
Chong (2014), mensimulasikan pengujian turbin angin sumbu vertikal dengan guide
vane. Penelitian dilakukan dengan menggunakan omni-directional guide vane (sumbu
3
pengarah multi arah) yang mengelilingi turbin angin sumbu vertikal yang mengunakan 5
buah blade.pengujian dilakukan dengan menggunakan wind tunel. Hasil penelitian turbin
angin menggunakan guide vane menunjukan adanya peningkatan daya keluar 3,48 kali
dibandingkan dengan turbin angin tanpa menggunakna guide vane. Shahizare (2016),
menganalisa desain omni-directional guide vane pada turbin angin sumbu vertikal. Hasil
penelitian menunjukan penggunaan omni-directional guide vane mampu meningkatkan
koefisien daya 48%. Hussain (2015), melakukan eksperimen pada kinerja turbin angin
vertikal. Dengan melakukan penelitian tanpa deflektor dan dengan deflektor, dengan
sudut pitch 30°, 45° dan 60°. Koefisien maksimum yang didapatkan yaitu 45,4% pada
sudut pitch 45° dengan kecepatan angin 7,56 m/s. Siregar (2014), menganalisa kinerja
turbin angin sumbu vertikal Darrieus tipe H dengan NACA 0018 dengan dan tanpa wind
deflector”. Dengan variasi kecepatan angin 2,86 m/s dan 3,43 m/s pada sudut pitch 15°,
20°, dan 30° dengan beban 200, 250, 300 gr. Dari hasil penelitian didapatkan, dengan
penambahan sudu pengarah dapat meningkatkan kinerja turbin angin sumbu vertikal
Darrieus tipe H, dengan daya turbin sebesar 56,37% dan juga meningkatkan koefisien
kinerja turbin angin sebesar 65,03% pada sudut 30° dengan kecepatan angin 3,43 m/s.
Mengacu pada beberapa hal diatas maka penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan turbin angin sumbu vertikal Darrieus tipe H dengan NACA 0012 pada
sudut pitch 550 dan NACA 0018 pada sudut pitch 50
0. Dengan penambahan wind
deflektor berupa guide vane. Variasi dalam pengujian adalah sudut guide vane 300, 40
0,
500, 60
0, 70
0, 80
0, pada kecepatan angin 4,8 m/s.
1.2 Tujuan
Tujuan spesifik yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh variasi sudut guide vane 300, 40
0, 50
0, 60
0, 70
0, 80
0 pada turbin
angin sumbu vertikal Darrieus tipe-H dengan NACA 0012 sudut pitch 55° dan NACA
0018 sudut pitch 50° terhadap putaran yang dihasilkan wind turbine saat tanpa
pembebanan.
2. Mengetahui pengaruh variasi sudut guide vane pada turbin angin Darrieus tipe H
NACA 0012 dan NACA 0018 terhadap Daya dan Torsi yang dihasilkan wind turbine
pada saat pembebanan.
4
3. Mengetahui pengaruh variasi sudut guide vane 300, 40
0, 50
0, 60
0, 70
0, 80
0 pada turbin
angin sumbu vertikal Darrieus tipe-H dengan NACA 0012 sudut pitch 55° dan NACA
0018 sudut pitch 50° terhadap efisiensi yang dihasilkan wind turbine saat pembebanan.
2. METODE PENELITIAN
Jika diuraikan, tahapan yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menentukan profil airfoil yang akan digunakan dengan mendownload pada UIUC
Airfoil data site dengan Auto CAD
2. Membuat desain perancangan wind tunnel dan turbin angin dengan Solidwork.
3. Membuat desain perancangan guide vane dengan Auto CAD.
4. Melakukan perancangan wind tunnel, turbin angin dan guide vane.
5. Melakukan pengujian kinerja turbin angin terhadap variasi sudut guide vane dalam
instalasi uji berupa wind tunnel.
6. Analisis data dari pengujian turbin angin.
2.1 Tahapan Penelitian.
Pengujian terbagi menjadi dua tahap, yaitu :
1. Pengujian tanpa pembebanan dengan memvariasi sudut guide vane (300, 40
0, 50
0, 60
0,
700, dan 80
0).
2. Pengujian dengan pembebanan 250 gram dengan memvariasi sudut guide vane (300,
400, 50
0, 60
0, 70
0, dan 80
0).
2.2 Alat dan Bahan
1. Instalasi pengujian
Gambar 1. Instalasi pengujian.
5
2. Satu set alat uji dengan komponen penyusunya yaitu:
a. Guide Vane yaitu komponen tambahan yang digunakan disekitar turbin angin untuk
mengarahkan angin langsung menuju blade.
b. Trowongan angin (wind tunel) adalah alat bantu pengujian yang digunakan sebagai
tempat laju aliran angin yang dihasilkan oleh fan.
c. Fan digunakan untuk penyuplai udara yang dialairkan kedalam wind tunel
kemudian digunakan untuk menggerakan turbin angin.
d. Honey Home digunakan untuk merubah laju aliran angin dari fan, dimana aliran
laminer dirubah menjadi turbulen.
3. Alat ukur yang digunakan :
a. Tachometer digunakan untuk mengukur kecepatan putar turbin angin.
b. Stopwatch alat yang digunakan untuk menghitung waktu beban naik sampai pada
ketinggian 1,9 m dari posisi awal.
c. Anemometer untuk mengukur kecepatan udara yang masuk melewati honey home.
4. Prosedur penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan dengan dua tahap yaitu saat pembebanan dan tanpa
pembebaban. Maka tahapan yang harus dilakuakan dalam penelitian yaitu sebagai
berikut :
a. Mempersiapkan dan memasang semua komponen terowongan angin, kincir angin,
dan guide vane yang akan digunakan dan memastikan semua terpasang dengan
benar, menyiapkan peralatan dan instrumen penelitian yaitu anemometer,
stopwatch, tachometer, mistar, dan busur, mengatur sudut pitch pada kincir angin.
b. Mengatur kemiringan sudut guide vane dan menyalakan tachometer.
c. Memasang benang yang sudah terikat dengan beban seberat 250 gram pada pully
yang terpasang diflange turbin. Pada saat pengujian tanpa pembebanan, beban tidak
dipasang.
d. Pengamatan mulai dilakukan dengan menghitung waktu beban naik sampai dengan
ketinggian 1,9 m dariposisi awal dengan menggunakan stopwatch.
e. Melakukan pengambilan data meliputi waktu, kecepatan angin, putaran turbin, dan
beban.
6
f. Mengulangi langkah percobaan d sampai h dari masing-masing variasi kemiringan
sudut guide vane.
g. Pada pengujian disetiap variasi kemiringan sudut guide vane dilakukan percobaan
sebanyak 6 kali agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.
5. Alur penelitian
Gambar 2. Metode penelitian
6. Satu set turbin angin dengan komponen penyusunnya yaitu:
a. Puli digunakan untuk sarana menggulung tali yang mengakibatkan beban terangkat.
b. Flange digunakan untuk menempatkan poros utama dan menempatkan lengan plat.
c. Poros penyangga digunakan untuk penopang turbin angin dan tempat flange
menghubungkan lengan plat dengan sudu.
d. Sudu (Blade) dengan NACA 0012 dan NACA 0018, digunakan untuk menangkap
energi kinetik dari angin yang diekstraksi menjadi gerak putar (mekanik) dalam
poros penggerak.
7
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Spesifikasi Guide Vane.
Tabel 1. Spesifikasi Guide Vane.
No Spesifikasi Keterangan
1. Jenis guide vane Omnidirectional guide vane
2. Diameter 90 cm
3. Jumlah sudu 8 Buah
4. Material Kayu
5. Tinggi sudu 80 cm
6. Ketebalan sudu 5 mm
7. Lebar sudu 10 cm
Gambar 3. Sudu Pengarah (Guide Vane).
3.2 Spesifikasi Turbin Angin
Tabel 2. Spesifikasi Turbin Angin.
No Spesifikasi Keterangan
1. Jenis Turbin Darrieus tipe H Darrieus tipe H
2. Jenis Axis Vertical Axis Wind Turbin Vertical Axis Wind Turbin
3. Diameter 0,44 meter 0,44 meter
4. Panjang Chord 30 cm 30 cm
5. Tinggi Blade 60 cm 60 cm
6. Berat Blade 900 gram 850 gram
7. Material Blade Kayu dan Plat Zeng Kayu dan Plat Zeng
8. Jumlah Blade 3 buah 3 buah
9. Nomor NACA 0012 0018
8
Gambar 4. Turbin Angin dengan NACA 0012
Gambar 5. Turbin Angin dengan NACA 0018.
3.3 Hasil Pengujian Variasi Kemiringan Sudut Guide Vane.
1. Turbin angin NACA 0012 sudut pitch 55°.
Tabel 3. Data hasil pengujian tanpa pembebanan
No Sudut pitch Kecepatan angin (m/s) Putaran (Rpm)
1. 300 4,8 50,06
2. 400 4,8 66,73
3. 500 4,8 74,66
4. 600 4,8 76,81
5. 700 4,8 78,01
6. 800 4,8 73,63
Tebel 4. Data hasil pengujian dengan pembebanan
No Sudut Beban
(kg)
Kecepatan
angin (m/s)
Putaran
(Rpm)
Daya angin
(Watt)
Daya turbin
(Watt)
Torsi
(Nm)
Efisiensi
(%)
1. 300 0,25 4,8 27,38 17,52 0,39 0,51 2,22
2. 400 0,25 4,8 43,88 17,52 0,64 1,12 3,66
3. 500 0,25 4,8 54,35 17,52 0,78 1,52 4,43
4. 600 0,25 4,8 59,00 17,52 0,85 1,70 4,83
5. 700 0,25 4,8 61,88 17,52 0,88 1,79 5,00
6. 800 0,25 4,8 58,75 17,52 0,80 1,53 4,55
Dari data diatas sudut guide vane 70o, mendapatkan akumulasi energi sebesar
0,88 watt dengan kecepatan angin 4,8 m/s. Dengan putaran saat tanpa pembebanan
sebesar 78,01 dan saat pembebanan sebesar 61,88 Rpm, menjadikan sudut 70° sebagai
9
sudut paling optimal dalam mengekstrak energi, dimana torsi yang dihasilkan 1,79 Nm
dengan efisiensi 5,00 %. Dari data di atas menunjukan besarnya putaran, daya, torsi dan
efisiensi turbin yang dihasilkan mulai dari kemiringan sudut guide vane 300 sampai 80
0
mengalami kenaikan seiring dengan bertambah besarnya kemiringan sudut guide vane
kenaikan tersebut terjadi pada kemiringan sudut guide vane 300
sampai dengan 700,
namun putaran, daya, torsi dan efisiensi turbin mengalami penurunan pada kemiringan
sudut guide vane 800.
Dari data pengujian diatas didapatkan grafik hubungan antara putaran terhadap variasi
sudut guide vane pada saat tanpa pembebanan, dan grafik putaran terhadap variasi sudut
guide vane pada saat pembebanan.Selain itu didapatkan juga grafik perbandingan antara
daya turbin dengan torsi terhadap variasi sudut guide vane, dan grafik hubungan
efisiensi terhadap variasi sudut guide vane saat pembebanan.
Gambar 6. Grafik hubungan putaran terhadap variasi sudut guide
vane saat tanpa pembebanan dan pembebanan.
Gambar 7. Grafik perbandingan daya turbin dengan torsi terhadap
kemiringan sudut guide vane.
20
30
40
50
60
70
80
20 30 40 50 60 70 80 90
Pu
tara
n (
Rp
m)
Sudut guide vane
Grafik hubungan putaran terhadap
variasi sudut guide vane
Tanpa
Beban
Dengan
Beban
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 2,0
20 30 40 50 60 70 80 90
To
rsi
(Nm
)
Da
ya
tu
rbin
(W
att
)
Sudut guide vane
Perbandingan daya turbin dengan torsi
terhadap sudut guide vane
Daya Turbin
Torsi
10
Gambar 8. Grafik hubungan kemiringan sudut guide vane terhadap
efisiensi turbin
2. Turbin angin NACA 0018 sudut pitch 50°.
Tabel 5. Data hasil pengujian tanpa pembebanan
No Sudut pitch Kecepatan angin (m/s) Putaran (Rpm)
1. 300 4,8 54,70
2. 400 4,8 66,83
3. 500 4,8 74,90
4. 600 4,8 76,10
5. 700 4,8 77,27
6. 800 4,8 74,47
Tebel 6. Data hasil pengujian dengan pembebanan
No Sudut Beban
(kg)
Kecepatan
angin (m/s)
Putaran
(Rpm)
Daya angin
(Watt)
Daya turbin
(Watt)
Torsi
(Nm)
Efisiensi
(%)
1. 300 0,25 4,8 40,5 17,52 0,54 0,77 3,07
2. 400 0,25 4,8 52,5 17,52 0,73 1,28 4,17
3. 500 0,25 4,8 61,88 17,52 0,86 1,68 4,89
4. 600 0,25 4,8 63,25 17,52 0,87 1,73 4,96
5. 700 0,25 4,8 64,00 17,52 0,89 1,80 5,07
6. 800 0,25 4,8 58,75 17,52 0,82 1,60 4,69
Untuk sudut guide vane 70o, didapatkan akumulasi energi yaitu 0,89 watt dengan
kecepatan angin 4,8 m/s, pada putaran saat tanpa pembebanan sebesar 77,27 dan saat
pembebanan sebesar 64,00 Rpm. Menajadikan sudut 70° paling berpengaruh dalam
penggunaan guide vane, dimana turbin mengasilkan torsi dan efisiensi yaitu 1,80 Nm dan
5,07 %. Dari data di atas menunjukan besarnya putaran, daya, torsi dan efisiensi turbin
yang dihasilkan mulai dari kemiringan sudut guide vane 300 sampai 80
0 mengalami
2,22
3,66
4,43 4,83 5,00
4,55
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
Efi
sien
si (
%)
Sudut guide vane
Sudut 30
Sudut 40
Sudut 50
Sudut 60
Sudut 70
Sudut 80
11
kenaikan seiring dengan bertambah besarnya kemiringan sudut guide vane kenaikan
tersebut terjadi pada kemiringan sudut guide vane 300
sampai dengan 700, namun putaran,
daya, torsi dan efisiensi turbin mengalami penurunan pada kemiringan sudut guide vane
800.
Dari data pengujian diatas didapatkan grafik hubungan putaran dengan variasi sudut
guide vane pada saat tanpa pembebanan, dan grafik antara hubungan putaran dengan
variasi sudut guide vane yang dihasilkan oleh turbin angin saat pembebanan. Dari data
pada saat pembebanan didapatkan grafik perbandingan antara daya turbin dengan torsi
terhadap berbagai variasi sudut guide vane, dan grafik hubungan efisiensi terhadap variasi
sudut guide vane.
Gambar 9. Grafik hubungan antara putaran terhadap variasi sudut
guide vane saat tanpa pembebanan dan pembebanan.
Gambar 10. Grafik perbandingan daya turbin dengan torsi terhadap
variasi sudut guide vane
20 30 40 50 60 70 80
20 30 40 50 60 70 80 90
Pu
tara
n (
Rp
m)
Sudut guide vane
Grafik hubungan putaran terhadap
variasi sudut guide vane
Tanpa
Beban
0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 2,0
0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 2,0
20 30 40 50 60 70 80 90
To
rsi
(Nm
)
Da
ya
tu
rbin
(W
att
)
Sudut guide vane
Perbandingan daya turbin dengan torsi
terhadap variasi sudut guide vane
Daya turbin
Torsi
12
Gambar 11. Grafik hubungan variasi kemiringan sudut sudu
pengarah terhadap efesiensi turbin.
Gambar 12. Analisa segitiga kecepatan pada kemiringan sudut 70° terhadap NACA 0012
sudut pitch 55°.
Dari analisa diatas penggunaan variasi sudut guide vane berpengaruh terhadap
kinerja turbin angin Darrieus tipe-H NACA 0012 dengan sudut pitch 55° dan NACA 0018
dengan sudut pitch 50°. Dari hasil analisa kedua NACA memiliki kecenderungan yang
sama, pada variasi sudut guide vane 30°, 40°, 50°, dan 60°, torsi negatif yang dihasilkan
relatif lebih banyak, dibandingkan dengan penggunaan variasi sudut guide vane 70° dan
80° menghasilkan torsi positif yang lebih banyak, hal ini yang meyebabkan putaran turbin
menjadi maksimal.
Dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tjahjana dkk (2015) yang melakukan
pengujian pengaruh penggunaan guide vane terhadap turbin angin, dimana pada sudut 600
dengan 6 buah sudu menghasilkan ekstrasi energi terbaik, dimana penggunaan guide vane
dapat meningkatkan daya sebesar 14,6 %. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan,
dimana penggunaan variasi kemiringan sudut guide vane pada sudut 70° terhadap NACA
3,07
4,17
4,89 4,96 5,07 4,69
0,00
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
Efi
sie
nsi
(%)
Sudut guide vane
Sudut 30
Sudut 40
Sudut 50
Sudut 60
Sudut 70
Sudut 80
5
3
1
2
6
4
13
0012 sudut pitch 55° dan NACA 0018 sudut pitch 50°, paling optimal dalam mengekstrasi
energi dengan daya, torsi dan efsiensi yang dihasilkan pada NACA 0012 yaitu 0,88 Watt,
1,79 Nm, dan 5,00 %. Dan NACA 0018 yaitu 0,89 Watt, 1,80 Nm, dan 5,07 %.
4. PENUTUP
Dari penelitian ini, variasi sudut guide vane berpengaruh terhadap kinerja turbin
angin Darrieus tipe-H NACA 0012 dengan sudut pitch 55° dan NACA 0018 dengan sudut
pitch 50°. Dari uraian data yang diperoleh dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Semakin besar sudut guide vane, maka putaran yang dihasikan juga akan semakin
meningkat dan pada sudut guide vane tertentu akan mencapai putaran maksimal dan
pada sudut guide vane tertentu putaran akan mulai turun. Dengan kecepatan angin 4,8
m/s NACA 0012 pada sudut guide vane 70° menghasilkan putaran maksimal sebesar
78,01 Rpm dan NACA 0018 pada sudut guide vane 70° dengan kecepatan angin yang
sama menghasilkan putaran maksimal sebesar 77,27 Rpm.
2. Semakin besar sudut guide vane, maka daya dan torsi yang dihasilkan juga akan
semakin meningkat dan pada sudut guide vane tertentu akan mencapai energi yang
optimum kemudian akan mengalami penurunan. Degan daya dan torsi maksimal yang
diperoleh dari NACA 0012 dan NACA 0018 terjadi pada sudut guide vane 70°. Dengan
kecepatan angin 4,8 m/s, NACA 0012 menghasilkan daya dan torsi maksimal sebesar
0,88 Watt dan 1,79 Nm, dan pada turbin angin NACA 0018 menghasilkan daya dan
torsi maksimal sebesar 0,89 Watt dan 1,89 Nm.
3. Semakin besar sudut guide vane, maka efisiensi yang dihasilkan akan semakin
meningkat dan pada sudut guide vane tertentu akan mencapai energi yang optimum, dan
pada sudut guide vane tertentu akan mulai turun. Dengan kecepatan angin 4,8 m/s pada
kemiringan sudut guide vane 70°, NACA 0012 dan NACA 0018 menghasilkan efisiensi
maksimum sebesar 5,00 % dan 5,07 %.
4.1 SARAN
1. Diperlukan variasi yang lebih banyak lagi dalam pengujian
2. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat perlu adanya alat pendukung yang lebih
baik,
3. Wind tunnel yang digunakan dirasa kurang panjang lagi
14
4.2 PERSANTUNAN
Puji syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas bekah,
rahmat, dan hidanya-Nya sehingga penyusunan laporan penelitian tugas akhir dapat
terselesaikan :
Tugas Akhir berjudul “UJI KINERJA TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL
TIPE DARRIEUS-H NACA 0018 MODIFIKASI DENGAN VARIASI SUDUT PITCH
350,400,450,500,550,600 “ dapat diselesaikanatas dukungan dari beberapa pihak. Untuk
itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya
kepada :
1. Kedua orang tua tersayang, yang senantiasa mendoakan yang terbaik untuk kami
putra-putranya, sehingga kami bisa sampai saat ini.
2. Bapak Ir. Sri Sunarjono, MT., Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
3. Bapak Tri Widodo BR, ST., MSc., Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4. Nur Aklis, ST.,M.Eng selaku dosen pembimbing utama yang senantiasa memberikan
arahan dan masukan-masukan yang sangat bermanfaat bagi terselesaikannya tugas ini.
5. Ir. Subroto, MT Selaku dosen pembimbing pendamping telah memberikan pengarahan
dan bimbingan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Dr. Supriyono selaku pembimbing akademik yang senantiasa memotifasi kuliah saya
selama 4 tahun.
7. Keluarga besar KMTM dan teman-teman seperjuangan 2012 yang telah 4 tahun
berjuang bersama baik suka maupun duka
15
DAFTAR PUSTAKA
Chong W.T, Fazlizan A, Poh S, Pan K, Hew W, Hsio F (2012). The Design Simulation and
Testing Of An Urban Vertical Axis Wind Turbne With Omni-Diriction-Guide-Vane,
University of Malaya Kuala Lumpur Malaysia.
Hau, E.(2005). Eind Turbines Fundamentals, Technologies, Application, Economics.
(H. V. Renuard & Springer, Trans). Germanysc, 2nd
Edition.
Hussain Mukhtar, Deori Bitubishop, Barman Subroto, Das Suraz (2015). Experimental Study on
the Performance of Lenz Vertical Axis Wind Turbine, Department Mechanical engineering
NIT.
Salim Elsadic, Yahya Waled, Danardono D, Himawannto D (2015). A Study of the Influence of
Guide Vane Design to Increase Savonius Wind Turbine Perfornance, Sebelas Maret
University.
Shahizare B, Ghazali Nik, Chong W.T, Tabatabaekia S, Izadyar Nima, Esmaeilzadeh Alireza,
(2016). Novel Investigation of The Different Omni-Direction-Guide-Vane Angels Effect on
The Urban Vertikal Axis Wind Turbine Output Power Via Three- Dimensional Numerical
Simulation, University of Malaya Kuala Lumpur Malaysia.
Siregar Indra Herlamba, Fitranda Robby Ilham (2014) Karakteristik Turbin Angin Savonius 2
dan 3 Blade dengan Menggunakan Bantuan Guide Vane, Universitas Negeri Surabaya.
Tjahjana Dominicus, Denhas Yasir, dan Prasetya Eko (2015). Pengaruh Jumlah dan Sudut Sudu
Pengarah Omni-Directional Terhadap Daya yang Dihasilkan Turbin Angin Savonius,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Top Related