Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan
Institusional, Dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014.
SARNAULI PASARIBU
1204622010129
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
2017
ABSTRAK
Sarnauli Pasaribu, 2017: Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan Komisaris,
Kepemilikan Institusional, Dan Umur Perusahaan
Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure
Pada Perusahaan Property Dan Real Estate Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014.
Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Dan Umur Perusahaan
Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Property
Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahawa secara parsial ukuran perusahaan, ukuran
dewan komisaris, tidak berpengaruh signifikan terhadap corporate social
responsibility disclosure sedangkan kepemilikan institusional secara parsial
berpengaruh sifnifikan terhadap corporate social responsibility dosclosure.
Sementara untuk umur perusahaan juga tidak berpengaruh signifikan terhadap
corporate social responsibility disclosure. Secara simultan Ukuran Perusahaan,
Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Institusional, Dan Umur Perusahaan
berpengaruh sifnifikan terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. ini di
buktikan dengan dari uji koefisien determinan dengan nilai adjusted R2 sebesar
0,276 hal ini menunjukkan bahawa 27,6% corporate social responsibilty disclosure
dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan
institusional, dan umur perusahaan. Dan sisanya 72,4% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak di kaji dalam penelitian ini.
Kata kunci : Ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan
institusional umur perusahaan dan pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan.
I. PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan suatu sarana atau media informasi penting
bagi para stakeholders. Dengan adanya penerbitan laporan keuangan dapat
diperoleh berbagai macam informasi tentang kinerja perusahaan maupun
aktivitas perusahaan. Adanya informasi yang lengkap, akurat, dan tepat waktu
memungkinkan investor melakukan pengambilan keputusan secara rasional
sehingga informasi yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan (Pradipta &
Purwaningsih, 2012).
Akuntansi ini menjadi penting karena perusahaan perlu menyampaikan
informasi mengenai aktivitas sosial dan perlindungan terhadap lingkungan kepada
stakeholder perusahahaan. Perusahaan tidak hanya menyampaikan informasi
mengenai keuangan kepada investor dan kreditor yang telah ada serta calon
investor atau kreditor perusahaan, tetapi juga perlu memperhatikan kepentingan
sosial dimana perusahaan beroperasi (Suaryana & Febrina, 2011).
Pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan muncul karena adanya
tuntutan dari masyarakat dan para pengguna laporan keuangan terhadap dampak
aktifitas perusahaan namun kesadaran perusahaan atas pengungkapan
tanggungjawab sosial masih sangat rendah perusahaan akan mempertimbangkan
biaya dan manfaat dalam mengungkapkan informasi sosial perusahaan. jika
perusahaan merasa manfaat yang di peroleh lebih besar di bandingkan dengan biaya
yang di keluarkan maka perusahaan akan secara sukarela mengungkapkan
informasi sosial perusahaan. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah telah
mengeluarkan undang – undang no 40 Tahun 2007 tentang perseroan terbatas yang
menyatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan yang sebelumnya merupakan
hal yang bersifat suka rela, sekarang menjadi suatu hal yang wajib di laksanakan
oleh seluruh perusahaan walau belum ada pedoman buku mengenai luas
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Berbagai penelitian yang terkait
dengan pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan menunjukkan
keanekaragaman hasil .
II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Kajian Pustaka
Agency Theory
Penelitian ini menggunakan teori keagenan sebagai grand theory dimana
agency theory mengungkapkan adanya hubungan antara principal dan agent yang
dilandasi dari adanya pemisahan kepemilikan dan pengendalian perusahaan,
pemisahan penanggung resiko, pembuatan keputusan dan pengendalian fungsi-
fungsi (Suaryana & Febrina, 2011).
Stakeholder Theory
Stakeholder theory mempertimbangkan berbagai kelompok yang terdapat
dalam masyarakat dan bagaimana harapan kelompok stakeholder memiliki dampak
yang lebih besar (lebih kecil) terhadap strategi perusahaan. Perusahaan akan
berusaha untuk mencapai harapan stakeholder yang berkuasa dengan
penyampaikan pengungkapan, termasuk pelaporan aktivitas sosial dan lingkungan
(Suaryana & Febrina, 2011).
(Chariri, 2011) Kelangsungan perusahaan tergantung dari dukungan stakeholder-
nya, sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut,
stakeholder dalam pengertian ini dapat dikatakan sebagai individu atau kelompok
yang memiliki kepentingan dalam setiap keputusan atau aktivitas dari suatu
organisasi, teori stakeholder menjelaskan bahwa perusahaan bukanlah entitas
yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus
memberikan manfaat bagi stakeholder-nya.
Legitimacy Theory
Legitimacy theory menjelaskan bahwa organisasi secara continue akan
beroperasi sesuai dengan batas-batas dan nilai yang diterima oleh masyarakat di
sekitar perusahaan dalam usaha untuk mendapatkan legitimasi.Usaha perusahaan
untuk mendapatkan legitimasi merupakan suatu proses yang dilakukan secara
berkesinambunga (Suaryana & Febrina, 2011). Ghozali dan Chariri (2007)
menjelaskan bahwa teori legitimasi sangat bermanfaat dalam menganalisis
perilaku organisasi, karena teori legitimasi adalah hal yang paling penting bagi
organisasi. Teori legitimasi dilandasi oleh kontrak sosial yang terjadi antara
perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan
sumber ekonomi.
Pengertian corporate social responsibility (CSR)
Menurut A.B Susanto mendefinisikan CSR sebagai tanggung jawab
perusahaan baik kedalam maupun keluar perusahaan . Tanggung jawab kedalam di
arahkan pada pemegang saham dan karyawan dalam wujud profitabilitas dan
pertumbuhan perusahaan sedangkan tanggungjawab keluar dikaitkan dengan peran
perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan
kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan bagi
generasi mendatang (Agoes & Ardana, 2009).
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan skala yang menentukan besar atau kecilnya
perusahaan. Tolak ukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan antara lain,
total penjualan, rata-rata tingkat penjualan, dan total aktiva. Pada dasarnya
ukuran perusahaan terbagi pada tiga kategori, yaitu perusahaan besar, perusahaan
menengah, dan perusahaan kecil. (Pradipta & Purwaningsih, 2012).
Ukuran Dewan Komisaris
Muliady (2002) Menjelaskan dewan komisaris merupakan wakil
shareholder dalam entitas bisnis yang berbadan hukum. Sebagai wakil dari
prinsipikal didalam perusahaan, dewan komisaris dapat mempengaruhi luasnya
pengungkapan tanggungjawab sosial, karena dewan komisaris merupakan
pelaksana tertinggi di dalam entitas. (Nur & Priantina, 2012)
Kepemilikan institusional
Djakman & Machmud (2008) Kepemilikan institusional merupakan
kepemilikan saham perusahaan yang mayoritas di miliki oleh institusi atau
lembaga ( Perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi, asset management dan
kepemilikann institusi lain).
Umur Perusahaaan
(Untari, 2010) umur perusahaan merupakan faktor yang
mempengaruhi kinerja perusahaan dalam memgungkapkan tanggungjawab
sosialnya. Perusahaan yang berumur lebih tua mungkin lebih mengerti informasi-
informasi apa saja yang sebaiknya diungkapkan dalam laporan tahunan sehingga
perusahaan hanya akan mengungkapkan informasi-informasi yang akan
memberikan pengaruh yang positif terhadap perusahaan (Dewi & Keni, 2013).
Review Peneliti Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang di jadikan sumber referensi oleh
peneliti adalah sebagai berikut :
N
o
Nama
Peneliti dan
Tahun
Penelitian
Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Hasil
Penelitian
1. Sembiring
(2005)
Karakteristik
Perusahaan Dan
Pengungkapan
Tanggung
Jawab Sosial:
Study Empiris
Pada Perusahaan
Yang Tercatat
Di Bursa Efek
Jakarta
Variabel Y :
Luas
Pengungkapan
CSR
Variabel X :
Ukuran
Perusahaan,
Profitabilitas,
Profil
Perusahaan,
Ukuran Dewan
Komisaris, dan
Laverage.
1. Size perusahaan,
profil dan ukuran
dewan komisaris
berpengaruh
positif terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial.
2. Profitabilitas, dan
laverage
berpengaruh tidak
signifikan
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial.
2 Utami.I.D.,
&
Rahmawati
(2011)
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan,
Ukuran Dewan
Komisaris,
Kepemilikan
Asing,
Kepemilikan
Institusional,
dan Umur
Perusahaan
Terhadap
Corporate
Sosial
Responsibility
Disclosure
Pada
Perusahaan
Property dan
Real Estate
Tahun
2005-2007
Variabel Y:
Luas
pengungkapan
CSR
Variabel X
Ukuran
Perusahaan,
Dewan
Komisaris,
Kepemilikan
Asing,
Kepemilikan
Institusional, dan
Umur
Perusahaan.
1. Secara Simultan
Ukuran
Perusahaan,
ukuran
Dewan
komisaris,
kepemilikan
asing,
kepemilikan
institusioanal,
dan umur
perusahaan
berpengaruh
terhadap tingkat
CSR disclosure.
2. Ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif signifikan
terhadap CSR
disclosure.
3. Ukuran dewan
komisarais
berpengaruh
signifikan
terhadap tingkat
CSR disclosure.
4. Kepemikan
asing dan umur
perusahaan tidak
berpengaruh
terhadap CSR
disclosure.
3 Nur, M.,&
Priantina,
D (2012)
Analisis faktor
– faktor yang
mempengaruhi
pengungkapan
CSR
di indonesia
( Studi empiris
pada perusahan
yang
berkategori
high profile
Yang listing
BEI
Variabel Y:
CSR
Variabel X:
Profitabilitas,
Kepemilikan
saham publik,
pengungkapan
media , ukuran
prusahaan,
dewan komisaris,
Dan lavarage
1. Profitabilitas,
kepemilikan
saham publik
dan
pengungkapan
media tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR.
2. Ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif dan
signifikan
3. Dewan
komisaris dan
lavarage
berpengaruh
negatif dan
signifikan
4. Profitabilitas,
Kepemilikan
saham publik,
pengungkapan
media , ukuran
prusahaan,
dewan
komisaris,
Dan lavarage
secara bersama-
sama
berpengaruh
terhadap CSR.
4 Dewi, S. P.,
& Keni
(2013)
Pengaruh umur
perusahaan,
profitabilitas,
ukuran
perusahaan dan
lavarage.
Terhadap
pengungkapan
CSR
Variabel Y:
CSR
Variabel X:
umur perusahaan,
profitabilitas,
ukuran
perusahaan dan
lavarage
1. Profitabilitas
dan ukuran
perusahaan
berpengaruh
signifikan
terhadap
pengungkapan
CSR
2. Umur
perusahaan dan
lavarage tidak
berpengaruh
terhadap
pengungkapan
CSR.
5 Sha, T. L
(2014)
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan,
Ukuran Dewan
Komisaris,
Profitabilitas
Dan Leverage
Terhadap
Pengungkapan
Tanggung Jawab
Sosial Pada
Perusahaan
Manufaktur
Yang Terdaftar
Di BEI
Variabel Y:
CSR
Variabel X:
Ukuran
Perusahaan,
Ukuran Dewan
Komisaris,
Profitabilitas Dan
Leverage
1. Ukuran tanggung
jawab sosial
perusahaan,
ukuran dewan
komisaris,
profitabilitas dan
Leverage secara
simultan
berpengaruh
terhadap
pengungkapan.
2. Ukuran
perusahaan dan
profitabilitas
berpengaruh
signifikan
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial.
3. Ukuran dewan
komisaris dan
laverage tidak
mempunyai
pengaruh yang
signifikan
terhadap
pengungkapan
tanggung jawab
sosial.
6 Lusyana
Ale (2015)
Pengaruh
Ukuran
Perusahaan,
Lavarage,
Kepemilikan
Institusional,
Dan Dewan
Komisaris
Terhadap
Pengungkapan
corporate social
Responsibility
Pada Perusahaan
Yang Terdaftar
Variabel Y : CSR
Variabel X :
Ukuran
Perusahaan,
Lavarage,
Kepemilikan
Institusional,
Dewan
Komisaris.
1. Ukuran
perusahaan
berpengaruh
positif terhadap
pengungkapan
Corporate Social
Responsibility.
2. Leverage
berpengaruh
negatif terhadap
pengungkapan
Corporate Social
Responsibility.
Yang Terdaftar
Di Bursa Efek
Indonesia Tahun
2011-2013
3. Kepemilikan
institusional
berpengaruh
positif terhadap
pengungkapan
Corporate Social
Responsibility.
4. Ukuran dewan
komisaris
berpengaruh
positif terhadap
pengungkapan
Corporate Social
Responsibility.
7 Nilasari
(2014)
Pengaruh
Profitabilitas,
Kepemilikan
Asing, dan Sains
Terhadap
pengungkapan
CSR Perusahaan
Tambang Yang
Melakukan
Listing di BEI
tahun 2010-
2012.
Variabel Y : CSR
Disclosure.
Variabel X :
Profitabilitas,
kepemilikan
institusional ,
kepemilikan
asing dan ukuran
perusahaan.
1. Profitabilitas dan
kepemilikan
institusional tidak
berpengarug
secara signifikan
terhadap
pengungkapan
CSR.
2. Kepemilikan
asing dan ukuran
perusahaan
berpengaruh
secapa signifikan
terhadap
pengungkapan
tanggungjawab
sosial .
Kerangka Pemikiran Penelitian dilakukan guna menguji pengaruh ukuran perusahaan, ukuran
dewan komisaris, kepemilikan institusional, dan umur perusahaan terhadap
corporate social responsibility disclosure pada perusahaan property dan real estate
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility
Disclosure
Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure
Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure
Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility
Disclosure
Hipotesis
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam pengembangan hipotesis
diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
H1: Diduga ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap corporate
social responsibility disclosure.
H2: Diduga ukuran dewan komisaris berpengaruh signifikan terhadap
corporate social responsibility disclosure.
H3: Diduga kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap
corporate social responsibility disclosure.
H4: Diduga umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap corporate
social responsibility disclosure.
H5: Diduga ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan
institusioanal, dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap corporate
social responsibility disclosure
III. METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif dengan karakteristik
masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian adalah
ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional, dan umur
perusahaan sedangkan variabel dependen adalah pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility Disclosure).
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Devenden
Luas pengungkapan CSR dalam penelitian ini merupakan banyaknya item-item
pengungkapan sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan yang dikeluarkan
oleh perusahaan.
CSRDIj = ∑ Xij
NjX 100 %
Di mana:
CSRDIj : Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan j,
Nj : jumlah item untuk perusahaan j, nj ≤ 78
Σxij : dummy variable : 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika item i tidak
diungkapkan. Dengan demikian, 0 ≤ CSRDIj ≤ 1.
Variabel Independen
Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan adalah mengukur besar atau kecilnya lingkup perusahaan dalam
melakukan kegiatan operasi, dilambangkan dengan X1
Ukuran Dewan Komisaris
Indikator Size = Logaritma total asset
Ukuran dewan komisaris dalam penelitian ini adalah konsisten dengan
penelitian (Sembiring, 2005) yaitu dilihat dari banyaknya jumlah anggota
dewan komisaris perusahaan. Adapun pengukurannya dengan menggunakan
rumus :
Kepemilikan Institusional (Institutional Ownership/ IO)
Umur Perusahaan
Rumus umur perusahaan menurut Untari (2010) Adalah
UM = tahun ke n - tahun first issue di Bursa Efek Indonesia
Metode Penentuan Populasi atau Sampel
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi
yang merupakan teknik pengambilan data dengan cara mencari dan mengumpulkan
data yang diperoleh dari laporan tahunan yang dipublikasikan. Sumber data dapat
diperoleh dari www.idx.co.id, website perusahaan dan BEI.
Prosedur Pengumpulan Data
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan property dan real estate
di bursa efek indonesia. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah
purposive sampling, yaitu sampel yang ditentukan berdasarkan kriteria tertentu
yang telah ditentukan oleh peneliti untuk mendapatkan sampel yang representatif.
Metode Analisis Data yang di kumpulkan dalam penelitian ini diolah kemudian dianalisis
dengan alat statistika sebagai berikut.
Statistik Deskriftif Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan agar
dapat memberikan penjelasan yang memudahkan dalam menginterpretasikan hasil
analisis data dan pembahasannya.
Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah Uji Normalitas, Uji
Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi. Keempat asumsi
klasik yang dianalisa dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
Uji Autokorelasi
Uji Normalitas
Uji Multikolinearitas
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis tersebut, maka persamaan rumus regresi berganda
yang digunakan sebagai berikut:
UDK = ∑ Dewan komisaris perusahaan
𝐼𝑂 =𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Keterangan: Y = Corporate Social Responsibiliy Disclosure
α = Konstanta
X1 = Ukuran Perusahaan
X2 = Ukuran Dewan Komisaris
X3 = Kepemilikan Institusional
X4 = Umur Perusahaan
e = Error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian
Dalam melakukan pengujian hipotesis analisis dilakukan melalui
analisis data Uji Parsial ( Uji t )
Langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah dengan
menentukan level of significance-nya. Level of significance yang digunakan sebesar
5 % atau (α) = 0,05. Jika sign. t > 0,05 maka Ha ditolak namun jika sign. t < 0,05
maka Ha diterima. (Gozhali, 2011).
Uji Simultan (Uji F)
Untuk mengetahui apakah variabel indewpenden secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen maka digunakan tingkat signifikansi sebesar
0,05. Jika nilai probabilitas F lebih besar dari 0,05, maka model regresi tidak dapat
digunakan untuk memprediksi variabel dependen, dengan kata lain variabel
independen secara bersma-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, dan
sebaliknya. (Gozhali, 2011)
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Populasi yang digunakan sebagai sampel penelitian ini adalah perusahaan
property dan real estate yang terdaftar (listed) di Bursa Efek Indonesia selama
tahun 2011-2014. Sedangkan pemilihan sampel dalam hal menggunakan metode
purposive sampling.
Penentuan Pengambilan Sampel
No. Keterangan Jumlah
Perusahaan
1. Perusahaan property dan real estate yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014 49
2. Perusahaan yang tidak mempublikasikan laporan
keuangan tahunan secara konsisten berturut-turut
selama tahun penelitian yaitu tahun 2011-2014
(17)
3. Perusahaan yang tidak mengungkapkan informasi
mengenai tanggungjawab sosial perusahaan dalam
laporan tahunannya selama tahun 2011-2014 secara
berturut-turut.
(20)
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3+ β4X4+ β5X5 + e
Jumlah sampel 12
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa perusahaan Property dan Real
Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki populasi berjumlah 12
perusahaan. Setelah dilakukan penentuan dan seleksi sesuai dengan kriteria yang
diajukan diperoleh jumlah perusahaan yang memenuhi syarat untuk dijadikan
sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 12 perusahaan dalam satu tahun.
Sedangkan periode penelitian dalam penelitian ini adalah dari tahun 2011 sampai
2014, sehingga total sampel pengamatan berjumlah 48 laporan tahunan perusahaan
property dan real estate tahun 2011-2014 yang terpilih sebagai sampel dalam
penelitian ini dapat dilihat dari tabel 4.2 berikut ini :
Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan tentang ringkasan-
ringkasan variabel penelitian tanpa menghubungkan atau membandingkan dengan
variabel lain, sehingga menceritakan karakteristik statistik suatu variabel secara
mandiri.
Tabel 4.3
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
X1 48 1729840278 6007548091185 896120801092,60 1408799570700,367
X2 48 2 9 3,94 1,549
X3 48 ,00344 ,95096 ,4552924 ,25427386
X4 48 1 25 11,75 8,522
Valid N
(listwise) 48
Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2016
Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Pengujian terhadap normalitas data dilakukan dengan menggunakan uji One
Sample Kolmogorov-Smirnov (uji K-S) pengujian data dua arah (two-tailed test).
Tabel 4.4.
Hasil Pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 48
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,16507917
Most Extreme Differences Absolute ,091
Positive ,091
Negative -,083
Test Statistic ,091
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2016
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Metode untuk mendeteksi
adanya uji multikolinieritas adalah dengan melihat dari nilai Value Inflation Factor
(VIF) ataupun nilai Tolerance.
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
,851 1,176
,675 1,481
,533 1,876
,728 1,374
Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2016
3. Uji Autokorelasi
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi terdapat
korelasi antar satu periode sekarang dengan periode sebelumnya. Uji ini dilakukan
dengan menggunakan uji Durbin-Watson.
Model Summaryb
Mode
l R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 ,581a ,338 ,276 ,17258656 1,490
Sumber : Data Sekunder yang Diolah 2016
4. Uji Heterokedastisitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan variasi
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.
Correlations
X1 X2 X3 X4
Unstandard
ized
Residual
Spearmen’
s rho
Unstandardi
zed
Residual
Correlation
Coefficient -,133 ,001 -,086 ,114 1,000
Sig. (2-
tailed) ,366 ,996 ,559 ,440 .
N 48 48 48 48 48
Sumber : Data Sekunder yang Diolah 2016
4.1.1. Pengujian Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian regresi berganda bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
antara satu variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan
program SPSS 22.
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,054 ,142 -,383 ,704
X1 0,00000000
000001482 ,000 ,103 ,765 ,448
X2 ,012 ,020 ,095 ,628 ,533
X3 ,534 ,136 ,670 3,939 ,000
X4 ,007 ,003 ,293 2,011 ,051
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data Sekunder yang Diolah, 2016
Berdasarkan tabel pengujian regreasi diatas,maka model analisis regresi
berganda antara variabel independen terhadap variabel dependen dapat
ditransformasikan dalam model persamaan berikut ini :
CSRD = -0,54 + 0,00000000000001482 Ukuran Perusahaan + 0,012 ukuran
dewan komisaris + 0,534 kepemilikan institusional + 0,007 umur
perusahaan + Ԑ
1. Constant (Konstanta) sebesar -0,54. Hal ini berarti jika semua variabel
independen yakni ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan
institusional dan umur perusahaan konstan/tetap, maka nilai koefisien
kebangkrutan sebesar -0,54.
2. Koefisien ukuran perusahaan (X1) sebesar 0,00000000000001482. Hal ini
berarti jika likuiditas mengalami kenaikan sebesar 1%, maka koefisien
tanggungjawab sosial perusahaan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar
14,82%.
3. Koefisien ukuran dewan komisaris (X2) sebesar 0,012 Hal ini berarti jika
ukuran dewan komisaris mengalami kenaikan sebesar 1%, maka koefisien
tanggungjawab sosial perusahaan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar
1,2%.
4. Koefisien kepemilikan institusional (X3) sebesar 0,534. Hal ini berarti jika
kepemilikan mengalami kenaikan sebesar 1%, maka koefisien
tanggungjawab sosial perusahaan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 53,4
%.
5. Koefisien umur perusahaan (X4) sebesar 0,007 Hal ini berarti jika umur
perusahaan mengalami kenaikan sebesar 1%, maka koefisien tanggungjawab
sosial perusahaan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,7%.
4.1.2. Pengujian Hipotesis
4.1.2.1. Uji Parsial (Uji t)
Hasil pengujian uji t atau uji paarsial dalam penelitian ini dapat dilihat dari
tabel 4.9 berikut ini :
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -,054 ,142 -,383 ,704
X1 0,000000
0000000
1482
,000 ,103 ,765 ,448
X2 ,012 ,020 ,095 ,628 ,533
X3 ,534 ,136 ,670 3,939 ,000
X4 ,007 ,003 ,293 2,011 ,051
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Data yang Diolah, 2016
1. Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hipotesis pertama
yaitu ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan pada perusahaan
property dan real estate di BEI tahun 2011 sampai dengan 2014.
2. Hipotesis kedua dalam penelitian ini yaitu ukuran dewan
komisaris berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
tanggungjawab sosial perusahaan pada perusahaan property dan
real estate tahun 2011 sampai dengan 2014 di Bursa Efek
Indonesia tidak dapat diterima.
3. Untuk hipotesis ketiga dalam penelitian ini yaitu kepemilikan
institusional berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
tanggungjawab sosial perusahaan.
4. Hipotesis keempat dalam penelitian ini yaitu umur perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawab
sosial perusahaan pada perusahaan property dan real estate tahun
2011 sampai dengan tahun 2014 di BEI.
4.1.3 Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh simultan atau secara bersama
variabel independen terhadap variabel dependen.
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression ,653 4 ,163 5,479 ,001b
Residual 1,281 43 ,030
Total 1,934 47
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X2, X1, X3
Dari tabel penelitian diatas menunjukkan bahwa nilai f hitung sebesar 5,479
lebih besar dari pada nilai f tabel sebesar 2,59 dan nilai signifikansi sebesar 0,001
dengan tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 0.005 (5%). Nilai f
hitung yang lebih besar dari pada nilai f tabel serta tingkat signifikansi yang lebih
kecil dari 0.05 menunjukkan bahwa model penelitian dengan variabel independen
ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, kepemilikan institusional dan umur
perusahaan secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen yaitu
pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil analisis dan pengujian hipotesis, yang telah dilakukan, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Corporate
Social Responsibility Disclosure perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2011-2014.
2. ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh signifikan terhadap Corporate
Social Responsibility Disclosure perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2011-2014.
3. kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap Corporate
Social Responsibility Disclosure perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2011-2014.
4. umur perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure perusahaan property dan real estate yang
terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2011-2014.
Hasil uji hipotesis dengan Uji Simultan (Uji F), menunjukan ukuran perusahaan,
ukuran dewan komisaris, kepemilikan innstitusional dan umur perusahaan secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap sCorporate Social Responsibility
Disclosure perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI (Bursa Efek
Indonesia) tahun 2011-2014 Saran
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti selanjutnya dapat
menambah variabel bebas yang dapat dijadikan sebagai faktor yang dapat
mempengaruhi Corporate Social Responsibility Disclosure.
2. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat menambah sampel penelitian
atau mengganti dengan perusahaan lain mengingat jumlah perusahaan yang
digunakan sebagai sampel hanya 12 perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, S., & Ardana, I. C. (2009). Etika Bisnis Dan Profesi. Jakarta Salemba
Empat.
Ale, L. (2015). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Lavarage, Kepemikan Institusional,
Dan Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan corporate social
Responsibility Pada Perusahaan Yang Terdaftar Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2011-2013.
Anggraini, R. D. (2011). Pengaruh Kepemilikan Institusional Dan Kepemilikan
Asing Terhadap Pengungkapan Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan
Dalam Anual Report. Semarang: Universitas Diponegoro.
Ariestiawaty, M. (2013). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan
Komisaris, Dan Umur Perusahaan Terhadap Corporate Social
Responsibility Disclosure Dalam Laporan Tahunan. Jakarta: Universitas
Syarif Hidayahtullah .
Bangun, Nurainun, Juwita, O., & Tarigan, d. K. (2012). Pengaruh Kepemilikan
Manajerial , Kepemilkan Institusional, Dan Propitabilitas Terhadap
Pengungkapan TanggungJawabsosial Pada Perusahan Yang Terdaftar DI
BEI . Jurnal Akuntansi Vol 12 No 2 Hal 711-738.
Dewi, S. P., & Keni. (2013). Pengaruh Umur Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan Dan Leverage Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial
Perusahaan. Bisnis Dan Akuntansi, 1-12.
Djuitaningsih, T. (2012). Pengaruh Manajeman Laba Dan Mekanisme Corporate
Governance Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. Media
Riset Akuntansi , 2 No 2.
Fahmi, F. N. (2015). Pengaruh ukuran perusahaan dewan komisaris profitabilitas
media exposure dan umur perusahaan pengungkapan CSR ( Studi empiris
pada perusahaan high profile yang terdaftar di BEI 2011-2013. semarang.
Gozhali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19
Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Marina, Y. (2013). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan
Tanggungjawab Sosial Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan.
Nilasari, E. (Tahun 2014). Pengaruh Propitabilitas, Kepemilkan Institusional , dan
Ukuran Perusahaan Terhadap CSR Disclosure Perusahaan Tambang Yang
Melakukan Listing Di BEI Tahun 2010-2012.
Nur, M., & Priantina, D. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Di Indonesia (Studi Empiris
Pada Perusahaan Berkategori Higr profile Yang Lesting Di BEI). Journal
Nominal, Volume 1 No 1.
Nurkhin, A. (2010). Corporate Governance Dan Profitabilitas,Pengaruhnya
Terhadap Pengungkapan CSR Sosial Perusahaan. Dinamika Akuntansi Vol
2.
Pamungkas, D. P. (2013). Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap
Inflementasi Corporate Social Responsibility Pada Industri Pertambangan
Dan Penggalian ( BUMN Persero Terbuka).
Pradipta, D. H., & Purwaningsih, A. (2012). Pengaruh Luas Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Terhadap Earning
Response Coefficient., 15. Yokjakarta.
Purnama, A. I., Atmadja, A. T., & Surya, N. A. (2014). Pengaruh Size, Profitabiltas,
Laverage Dan Kepemilikan Institusional Terhadap Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR DISCLOSURE) Dalam Laporan
Tahunan Perusahaan Manufaktur Pada Bursa Efek Indonesia periode 2011-
2013. Volume : 2 No 1.
Putra, E. N., & Rahardjo, S. N. (2011). Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR).
Sembiring. (2005). Karakteristik Perusahaan Dan Pengungkapan Tanggungjawab
Sosial; Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta
.
Sha, T. L. (2014). Pengaruh ukuran perusahaan ukuran dewan komisaris
profitabilitas terhadap tangggungjawab sosial pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI. Jurnal Akuntansi Volume XVIII, Vol XVIII, 86-98.
Suaryana, A., & Febrina. (2011). Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kebijakan
Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Dan Lingkungan Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi, 14,
hal. 5-7.
Tamba, E. G. (2011). Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Pengungkapan
Tanggungjawan Sosial Perusahaan. Semarang: Universitas Diponegoro.
Untari, L. (2010). Effect On Company Characteristics Corporate Social
Responsibility Disclosures In Corporate Annual Report Of Consumption
Listed in Indonesia Stock Exchange.
Utami, I. D., & Rahmawati. (2010). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Ukuran Dewan
Komisaris, Kepemilikan Asing, Kepemilikan Institusional, dan Umur
Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Pada
Perusahaan Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2005-
2007. Vol 21 No 3.
Utami, S., & Prastiti, S. D. (2011). Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap
Social Disclosure.
Wakid, N. L., Triyuwono, I., & Assih, P. (2013). Pengaruh Karakteristik
Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia .
Zanirah, D. N. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi luas Pengungkapan
CSR Dalam Laporan Tahunan Perusahaan2015.
Top Related