PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP VARIABILITAS
TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
(Skripsi)
NAMA : JOKO DWI PRASAPTA
NPM : 0741031053
EMAIL : [email protected]
NO. HP : 089631222231
PEMBIMBING I : Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si.
PEMBIMBING II : Ninuk D. Kesumaningrum, S.E., M.Sc., Akt.
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
ABSTRAK
PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP VARIABILITAS
TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh
JOKO DWI PRASAPTA
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan reaksi pasar
pengumuman perubahan dividen tunai terhadap variabilitas tingkat keuntungan
saham. Populasi dalam penelitian adalah semua perusahaan go public yang
mengumumkan dividen tahun 2007-20010. Sampel yang diambil adalah 6
perusahaan go public yang mengumumkan dividen meningkat dan 9 perusahaan
dengan dividen yang turun. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling.
Perhitungan dalam pengukuran variabel adalah dengan menghitung Security
Return Variability (SRV) dan analisis data menggunakan uji normalitas (One
Sample Kolmogorov Smirnov) dan uji beda (Paired Sample t-test). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat perbedaan Security Return
Variability) (SRV) pada hari-hari sebelum pengumuman dividen naik dengan
hari-hari sesudah pengumuman dividen naik dan H1 ditolak. Hasil Paired Sample
t-test memperoleh nilai thitung sebesar -0.078 ditolak pada taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif ditunjukkan dengan nilai rata-rata
SRV sesudah dividen naik (6.0483) hanya sedikit lebih tinggi dari pada SRV lima
hari sebelum pengumuman dividen naik (5.9083). (2) Tidak terdapat perbedaan
Security Return Variability (SRV) pada hari-hari sebelum pengumuman dividen
turun dengan hari-hari sesudah pengumuman dividen turun dan H2 ditolak. Hasil
Paired Sample t-test memperoleh nilai thitung sebesar 0.112 ditolak pada taraf
signifikansi 5%. Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif hasil pengujian
untuk dividen turun ditunjukkan dengan nilai rata-rata SRV sesudah pengumuman
dividen turun (4.1972) hanya sedikit lebih rendah daripada SRV pada hari-hari
sebelum pengumuman dividen turun (4.2864).
Kata kunci: security return variability (SRV), dividen naik, dividen turun.
ABSTRACT
DIVIDEND ANNOUNCEMENT INFLUENCE TOWARDS VARIABILITY
SHARE PROFIT LEVEL AT INDONESIA STOCK EXCHANGE
By
JOKO DWI PRASAPTA
The aimed of this research was to detect cash dividend changed announcement of
market reaction difference towards variability share profit level. Market reaction
is showed by changing existence variability share profit level. This research
belongs to event study research that watches closely influence from a certain
incidents and has cross sectional, because only take time sample and incident at
one time certain. Populations were all company go public that dividend announce
on 2007-20010. Sample was 6 companies go public that dividend announce
increases and 9 companies with dividend that go down. Sample is taken with
purposive sampling technique. This research used window 5 days period before
announcement date and 5 days after dividend announcement date. Calculation in
variable used security return variability and data analysis used normality test
(One Sample Kolmogorov Smirnov) and difference test (Paired Sample t-test).
This research result shows that: (1) Not found difference between Security Return
Variability in days before dividend announcement rise with days after dividend
announcement rise and H1 aversed. Resulting of Paired Sample t-test got value
taccount as big as -0.078 aversed in significance standard 5%. Based on descriptive
statistics calculation is showed with average value SRV after dividend rises
(6.0483) only little higher from SRV five days before dividend announcement rise
(5.9083). (2) Not found difference Security Return Variability (SRV) in days
before dividend announcement go down with days after dividend announcement
go down and H2 aversed. Result of Paired Sample t-test got value taccount as big as
0.112 aversed in significance standard 5%. Based on descriptive statistics
calculation testing result for going down dividend showed with average value
SRV after dividend announcement go down (4.1972) only a little lower than SRV
in days before dividend announcement go down (4.2864).
Key word: security return variability (SRV), dividend rises, dividend go down,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memerlukan modal
dengan pemilik modal baik perorangan maupun kelompok. (Budiarto dan
Baridwan (1999), dalam Ratnawati (2009)). investor yang menanamkan modalnya
dalam bentuk saham berharap untuk memperoleh dividen dan capital gain.
Dividen adalah proposi laba atau keuntungan yang dibagikan kepada para
pemegang saham dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah lembar saham
yang dimilikinya. Sedangkan capital gain adalah selisih antara nilai jual dengan
nilai beli saham bila investor menjual saham tersebut. Seorang investor dalam
menentukan saham yang akan dibeli atau dijual akan mempertimbangkan
informasi yang tersedia. Informasi ini berguna sebagai pertimbangan untuk
menentukan tingkat keuntungan beserta resiko saham yang dibeli atau dijual.
Salah satu informasi yang ada dan tersedia di pasar adalah pengumuman deviden.
Kebijakan pembagian dividen tergantung pada rapat umum pemegang saham
(RUPS). Dividen yang dibagikan perusahaan bisa tetap (tidak mengalami
perubahan) dan bisa mengalami perubahan (ada kenaikan dan penurunan) dari
dividen yang dibagikan sebelumnya. Informasi naik dan turunya dividen tunai
yang dibagikan perusahaan merupakan salah satu informasi yang dipandang
cukup penting bagi investor karena informasi (Information Content) yang
berkenaan dengan prospek keuntungan yang akan diperoleh para investor atau
calon investor dalam melakukan penilaian perusahaan (Prasetiono (2000) dalam
Ratnawati (2009)). Pengumuman dividen dianggap memiliki kandungan
informasi apabila pasar bereaksi pada saat pengumuman tersebut diterima pasar.
Reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas
bersangkutan. Perubahan harga saham tersebut akan menyebabkan perubahan
return saham yang pada akhirnya akan mengakibatkan perubahan pada
variabilitas tingkat keuntungan saham. (Aharony dan Scuary (1980) dalam
Ratnawati (2009)). Penelitiannya menunjukan pasar bereaksi cepat terhadap
pengumuman dividen untuk perubahan dividen meningkat maupun menurun.
Pengumuman perubahan meningkat akan diikuti oleh harga saham yang juga
meningkat dan sebaliknya pengumuman perubahan dividen menurun akan diikuti
oleh penurunan harga saham. Penelitian ini menggunakan variabilitas tingkat
keuntungan saham dengan indikator Security Return Variability (SRV). Di
Indonesia penelitian mengenai kandungan informasi menunjukkan hasil yang
tidak konsisten. Suparmono menguji pengumuman dividen yang terjadi selama
periode 1991-1998.Temuannya menunjukan adanya reaksi pasar signifikan pada
t-5 dan t-0 untuk dividen meningkat dan t-0 untuk dividen turun. Penelitian
(Prasetiono (2000) dalam Ratnawati (2009)) menemukan peristiwa pengumuman
dividen tidak menimbulkan rata-rata abnormal return saham secara signifikan
antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman dividen.
Motivasi penelitian ini adalah masih terdapat pertentangan apakah pengumuman
perubahan dividen mempunyai kandungan informasi atau tidak. Penelitian ini
akan menguji kembali pengaruh pengumuman dividen tunai terhadap reaksi pasar
menggunakan variabilitas tingkat keuntungan saham. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah periode pengamatan penelitian. Periode
tahun pengamatan penelitian ini adalah mulai 1 Januari 2007 sampai 31 Desember
2010 dan untuk melihat reaksi pasar, penelitian ini menggunakan variabilitas
tingkat keuntungan saham dengan indikator SRV. Alasan penggunaan variabel
variabilitas tingkat keuntungan saham adalah untuk melihat pengumuman dividen
informatif dalam arti apakah pengumuman dividen mangakibatkan perubahan
pada distribusi return saham. Keunggulan indikator SRV adalah semua nilai
menjadi positif sehingga heterogen informasi dapat dihilangkan dan dampak dari
informasi yang heterogen dapat dideteksi dengan indikator SRV, sedangkan pada
abnormal return apabila dirata-rata, ada kemungkinan nilai positif dan negatif
saling menghilangkan. Dalam penelitian ini pengujian kandungan informasi
dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman dividen. Jika
pengumuman mengandung informasi, maka diharapkkan pasar akan bereaksi
pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan
dengan adanya perubahan dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi ini dapat
diukur dengan menggunakan variabilitas tingkat keuntungan saham. Dengan
uraian tersebut diatas, maka dari itulah peneliti mengambil judul “PENGARUH
PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP VARIABILITAS TINGKAT
KEUNTUNGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Apakah terdapat perbedaan variabiltas tingkat keuntungan saham sebelum
dan sesudah pengumuman dividen untuk kategori dividen naik ?
2.. Apakah terdapat perbedaan variabilitas tingkat keuntungan saham sebelum
dan sesudah pengumuman dividen untuk kategori dividen turun ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan yang hendak di
capai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendapatkan bukti empiris apakah pasar bereaksi terhadap
pengumuman dividen tunai baik dividen naik atau dividen turun yang
ditunjukan dengan variabilitas tingkat keuntungan saham.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan bukti empiris bagi para akedemisi dan para investor maupun
calon investor mengenai pengaruh pengumuman perubahan dividen
terhadap variabilitas tingkat keuntungan saham.
2. Sebagai sarana bagi penulis untuk menerapkan teori yang diperoleh selama
kuliah kedalam praktik yang sesungguhnya.
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang akan melakukan penelitian di
pasar modal.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian dan jenis Dividen
Dividen merupakan bagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham
yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinnya (Baridwan
(1997) dalam Ratnawati (2009)). Baridwan juga menyebutkan ada beberapa jenis
dividen antara lain:
a. Dividen kas
Dividen kas adalah dividen yang dibagikan dalam bentuk kas. Yang perlu
diperhatikan oleh pemimpin perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya
dividen kas adalah apakah jumlah kas yang ada mencukupi untuk pembagian
dividen itu.
b. Dividen aktiva selain kas (Property Dividend)
Kadang-kadang dividen dibagikan dalam bentuk aktiva selain kas, dividen dalam
bentuk ini disebut Property Dividend. Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk
surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan, barang
dagangan atau aktiva-aktiva lain yang dimiliki oleh perusahaan, barang dagang
atau aktiva-aktiva lain.
c. Dividen likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian modal.
Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para pemegang saham
harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba, dan berapa yang
merupakan pengembalian modal sehingga para pemegang saham bisa mengurangi
rekening investasinya.
d. Dividen saham
Dividen saham adalah pembagian tambahan saham tanpa dipungut pembayaran
kepada pemegang saham, sebanding dengan saham-saham yang dimilikinya.
Dividen saham dapat berupa saham yang sejenisnya sama maupun jenisnya
berbeda. Pembagian dividen saham dibenarkan dengan alasan keinginan manajer
perusahaan menahan laba secara tetap membagi aktiva yang akan digunakan
dalam ekspansi atau modal kerja dan untuk mendorong perdagangan saham
dengan menaikan jumlah saham yang beredar sehingga harga pasar saham
menjadi turun.
e. Dividen Hutang
Dividen hutang adalah dividen hutang timbul apabila laba tidak dibagi sebenarnya
mencukupi tetapi saldo kas tidak mencukupi, sehingga menejer perusahaan akan
mengeluarkan scrip dividen yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di
waktu yang akan datang. Srip Dividend ini mungkin berbunga mungkin tidak.
B. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen adalah keputusan mengenai apakah laba akan dibagikan
kepada pemegang saham atau akan ditahan untuk pembiayaan investasi di masa
datang (Sartono (1995:365) dalam Ratnawati (2009)). Ada beberapa teori
mengenai kebijakan dividen, Yaitu :
a. Dividend Irrelevance Theory
Teori yang dianjurkan oleh Madigliani-Miller (MM) ini menyatakan bahwa
kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap harga saham maupun
biaya modalnya atau dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen sebenarnya tidak
relevan . Menurut (Weston dan Brighman (1990) dalam Agustina dan Banu
Witono ) nilai suatu perusahaan hanya tergantung pada pendapatan yang
dihasilkan oleh aktivanya, bukan pada keputusan untuk membagi pendapatan
tersebut dalam bentuk dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan.
Teori ini dikemukakan oleh (Myron Gordon dan John Linther) ini menyanggah
asumsi kelima dari teori ketidakrelevanan dividen yaitu bahwa kebijakan dividen
tidak mempengaruhi tingkat return saham yang diisyaratkan oleh investor yang
dinotasikan ks. (Gordon dan Linther dalam Puspita dan Banu Witono)
berpendapat bahwa ks akan meningkatkan jika pembagian dividen dikurangi,
karena investor merasa lebih yakin terhadap pembiayaan dividen dari pada capital
gain.yang akan dihasilkan dari laba. Mereka menyatakan bahwa investor menilai
uang yang akan diharapkan dari kenaikan capital gain, Karena komponen hasil
dividen (DO/PO) lebih kecil resikonya dari pada komponen pertumbuhan (g) pada
persamaan total laba untuk diharapkan oleh investor, ks =
ks = DI ( Puspita dan Witono, 2004)
Po + 8
( Puspita dan Witono, (2004)) Modigliani – Miller tidak setuju dengan pernyataan
tersebut dan mereka menyatakan bahwa ks tidak tergantung pada kebijakan
dividen. Oleh karena itu investor indefernt antara DI + PO dan 8, juga antara
dividen dan capital gain.
b. Tax Differential Theory
Tax Difference Theory menyatakan jika capital gain dikenakan pajak dengan tarif
lebih rendah daripada pajak atas deviden, maka saham yang akan memiliki tingkat
pertumbuhan yang tinggi menjadi lebih menarik. Tetapi sebaliknya jika capital
gain dikenakan pajak yang sama dengan pendapatan atas dividen, maka
keuntungan dividen akan berkurang (Sartono (1995) dalam Ratnawati (2009)).
Namun demikian pajak atas capital gain masih lebih baik dibandingkan pajak atas
dividen, karena pajak atas capital gain baru dibayar setelah saham dijual,
sementara pajak atas dividen harus dibayar setiap tahun setelah pembayaran
dividen. Selain itu periode investasi juga mempengaruhi pendapatan investor. Jika
investor hanya membeli saham untuk jangka waktu satu tahun, maka tidak ada
bedanya antara pajak capital gain dan pajak dividen. Kemudian dividen
cenderung dikenakan pajak lebih tinggi dari pada capital gain, maka investor
akan meminta tingkat keuntungan yang lebih tinggi, sehingga disarankan agar
perusahaan lebih baik menentukan dividend payout ratio yang lebih rendah atau
bahkan tidak membagikan sama sekali untuk meminimkan biaya modal dan
memaksimalkan nilai perusahaan.
c. Teori Signaling hypotesis
Jika pada teori kebijakan dividen tidak relevan menyatakan bahwa baik investor
maupun menejer memiliki penilaian yang sama terhadap perusahaan. Akan tetap
,kenyataannya menejer cenderung memiliki informasi yang lebih baik tentang
prospek perusahaan dibandingkan dengan investor. Akibatnya investor manilai
bahwa capital gain lebih beresiko dibandingkan dengan dividen. Sedangkan teori
kebijakan ini menyatakan bahwa kenaikan dividen merupakan suatu sinyal bagi
investor bahwa manajemen perusahaan meramalkan suatu penghasilan yang lebih
baik. Sebaliknya penurunan dividen diyakini oleh investor sebagai sinyal prospek
perusahaan menurun atau perusahaan mungkin akan mengalami kerugian di
waktu mendatang.
d. Teori Clientele Effect
Teori ini menyatakan bahwa pemegang saham yang berbeda akan memiliki
preferensi yang berbeda terhadap kebijakan dividen perusahaan. Kelompok
pemegang saham yang membutuhkan penghasilan pada saat ini lebih menyukai
suatu dividend payout yang tinggi. Sebaliknya kelompok pemegang saham yang
tidak begitu membutuhkan uang pada saat ini lebih senang jika perusahaan
menahan seagian besar laba bersih perusahaan. Jika ada perbedaan pajak bagi
individu maka kelompok pemegang saham yang dikenai pajak tinggi lebih
menyukai capital gain kerena dapat menunda pembiayaan pajak. Kelompok
pemegang saham yang menunda pembiayaan pajak relative rendah cenderung
menyukai dividen yang lebih besar.
C. Teori yang Berhubungan dengan Asimetri Informasi
Teori yang relevan untuk dijadikan acuan meneliti antara kandungan informasi
dari berbagai corporate action dengan perkembangan harga saham dan volume
perdagangan saham dipasar modal, yaitu signaling theory. Teori ini
mengasumsikan bahwa manajemen mempunyai informasi yang lebih lengkap dan
akurat dibandingkan pihak luar perusahaan (investor) mengenai faktor- faktor
yang mempengaruhi nilai perusahaan.
D. Kandungan Informasi Penggunaan Dividen
Teori dividen yang relevan dengan penelitian ini adalah teori sinyal (signaling
theory). Menurut teori ini terdapat asimetri informasi antara menejer dan investor.
Manajer mengetahui prospek perusahaan dimasa depan, sedangkan investor tidak.
Manajer dapat menggunakan dividen yang merupakan sinyal yang baik
(Setiawan dan Jogiyanto (2002)) untuk mengurangi kesenjangan informasi.
Investor menggunakan informsi pengumuman dividen tersebut merupakan kabar
baik (buruk) yaitu pengumuman dividen meningkat (menurun), maka investor
akan bereaksi positif (negatif). (Miller dan Modigliani dalam Kuntorowati (2000))
berkesimpulan bahwa reaksi investor terhadap perubahaan dividen tidak berarti
sebagai indikasi bahwa investor lebih menyukai dividen dibanding laba ditahan.
Kenyataan harga saham berubah mengikuti perubahan dividen semata-mata
karena adanya information content dalam pengumuman dividen
E. Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham
Menurut Husnan etal (1996) pengujian reaksi harga dan tingkat keuntungan dapat
dilihat dari security return variability (SRV) dengan rumus tingkat keuntungan
abnormal return kuadrat I pada waktu t dibagi dengan varian dari tingkat
keuntungan diluar pengumuman . SRV digunakan untuk melihat apakah pasar
secara agregat menilai pengumuman dividen sebagai hal yang informatif, dalam
arti apakah informasi tersebut mengakibatkan perubahan pada distribusi return
saham pada waktu pengumuman dividen. Keunggulan indikator SRV adalah
semua nilai menjadi positif sehingga heterogen informasi dapat dihilangkan dan
dampak dari informasi yang heterogen dapat dideteksi dengan indicator
SRV,sedang pada abnormal return apabila di rata-rata ada kemungkinan nilai
positif dan negatif saling menghilangkan. Kelemahan indikator SRV arah
pergerakan tidak bisa dilihat,sehingga informasi baik atau buruk tidak akan bisa
dibedakan dengan SRV. Penggunaan SRV yang tidak dapat dilihat arah
pergerakan harga , mempunyai keuntungan bagi investor karena pada
kenyataannya kita akan mengalami kesulitan menentukan berita baik atau buruk.
Kenaikan laba mungkin dapat ditafsirkan sebagai berita buruk apabila kenaikan
tidak sebesar yang diantisipasi oleh pasar . Sebaliknya penurunan laba mungkin
merupakan berita baik apabila penurunan tersebut tidak sebesar yang diperkirakan
oleh pasar.
F. Ukuran Perusahaan
Reaksi pasar terhadap informasi yang dipublikasikan oleh peruahaan adalah
berbeda untuk berbagai ukuran perusahaan seperti perusahaan kecil, menengah,
dan besar. (Harries dan Hekinius (2000)) menyatakan hubungan mengenai ukuran
perusahaan dan besarnya respon pasar dimungkinkan karena informasi yang
diperoleh pasar dari perusahaan kecil relatif lebih langka dibandingkan dengan
informasi yang tersedia untuk perusahaan besar.
G. Penelitian Terdahulu
Banyak penelitian yang dilakukan baik di luar negeri maupun Indonesia yang
melihat apakah ada information content dari pengumuman dividen yang
menyebabkan terjadinya reaksi pasar. Penelitian yang dilakukan oleh (Petit (1972)
dalam Ratnawati (2009)), tentang validitas hipotesis pasar modal efisien dengan
megestimasi kecepatan dan akurasi harga saham terhadap perubahan tingkat
pendapatan dividen selama periode tahun (1964- 1969) diperoleh hasil bahwa
harga saham menyesuaiakan secara cepat dan tepat pada hari pengumuman
dividen dan pada hari sesudahnya.. Penelitian yang dilakukan oleh (Bajaj dan
Vijh (1995) dalam Ratnawati (2009)) menguji beberapa aspek proses
pembentukan harga selama hari-hari pegumuman dividen menggunakan harga
penutupan perhari sebagai data transaksi. Hasilnya menyatakan bahwa
pengumuman dividen diikuti oleh rata-rata excess return yang positif dan rata-rata
excess return meningkat sebagaimana ukuran perusahaan dan harga saham
menurun. Peningkatan informasi disekitar tanggal pengumuman dividen
menghasilkan volume perdagangan yang lebih besar dan volatitas harga
meningkat. Penelitian (Goneds dalam Setiawan dan Jogiyanto (2002))
menunjukan pengumuman dividen tidak mempunyai kandungan informasi yang
berguna bagi investor. Temuan Gonedes (1978) di konfirmasi oleh Prasetiono
(2000) yang meneliti barmakna tidaknya muatan informasi yang terkandung
dalam naik turunya dividen tunai yang dibagikan tahun 1997 yang diukur dengan
rata-rata abnormal return saham dan meneliti efesien BEI. Kesimpulannya adalah
peristiwa pengumuman dividen tidak menimbulkan rata-rata abnormal saham
secara signifikan, khususnya untuk kelompok dividen naik dan tidak ada
perbedaan yang signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah
pengumuman dividen.
I. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan penelitian yang menghasilkan kesimpulan yang tidak konsisten,
maka penulis meneliti kembali mengenai pengaruh pengumuman perubahan
dividen yang diperlihatkan dengan varibilitas tingkat keuntungan saham.
Berdasarkan kesimpulan tersebut penulis mangajukan hipotesis pertama dan
kedua untuk penelitian ini.
H1 = Terdapat perbedaan variabilitas tingkat keuntungan saham sebelum
dan sesudah pengumuman dividen untuk kelompok dividen naik.
H2 = Terdapat perbedaan variabilitas tingkat keuntungan saham sebelum
dan sesudah pengumuman dividen untuk kelompok dividen turun
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan event study, karena penelitian ini hanya mengamati
pengaruh dari suatu kejadian tertentu dengan melihat tanggal pengumuman
dividen sebagai titik kritis reaksi pasar terhadap pengumuman dividen yang
diukur dengan variabilitas tingkat keuntungan saham.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah semua perusahaan yang go public di BEI
selama periode tahun pengamatan dari tanggal 1 Januari 2007 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2010. Sampel dalam penelitian ini adalah semua perusahaan
yang go public di BEI selama periode 2007-2010. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode purpose sampling yaitu sampel yang dipilih berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan penelitian (Sekaran
(2000) dalam Ratnawati (2009)). Perusahaan perusahaan yang dipilih dalam
penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria berikut ini :
a. Saham perusahaan termasuk kategori aktif. Kriteria yang digunakan
berdasarkan pada surat edaran PT. BEJ no SE-03/BEJ/11-I/1994, yaitu saham
mempunyai frekuensi perdagangan selama 3 bulan sebanyak 75 kali atau lebih.
b. Perusahaan yang mengumumkan pembagian dividen tunai pada tahun 2007-
2010.
c. Perusahaan yang mengumumkan dividen tunai minimal dalam waktu 4 tahun
berturut-turut untuk mengetahui apakah dividen yang dibayarkan naik atau
turun sehubungan dengan pelaksanaan pengujian hipotesis.
d. Pada tanggal pengumuman dividen tidak mengumumkan Dividen Bonus, stock
split, merger atau akuisisi atau Right issue yang bisa menjadi confounding
effect selama periode window.
C. Variabel dan Pengukuran Variabel
Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diambil untuk membedakan atau
memvariasi nilai (Sekaran (2000) dalam Ratnawati (2009)). Variabel independent
dalam penelitian ini adalah pengumuman pembagian dividen selama periode
pengamatan yaitu mulai 1 januari 2007 sampai 31 desember 2010.Dividen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dividen tunai. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah variabilitas tingkat keuntungan saham yang diukur dengan
indicator security return variabilitas (SRV). SRV digunakan untuk melihat apakah
pasar secara agregat menilai pengumuman dividen sebagai hal yang informative.
Menurut Husnan (1996) SRV dihitung dengan rumus:
rumus :
SRV it = (ARit)²
V(ARi)
Notasi :
SRV it = variabilitas tingkat keuntungan saham I pada hari t
ARit = abnormal return saham i pada hari t
V(ARi) = varian dari abnormal return saham i pada periode estimasi di
luar pengamatan
Langkah - langkah yang digunakan untuk menghitung security return variability
(SRV) adalah sebagai berikut :
1. Menghitung return saham indivindu yang sesungguhnya, digunakan rumus :
Rit = Pit – Pit - 1
Pit - 1
Notasi :
Rit = Return saham I pada hari t
Pit = Harga saham I pada hari t
Pit-1 = Harga saham I pada hari t-1
2. Menghitung return pasar harian. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut
ini:
Rmt = IHSGit – IHSGit - 1
IHSGit - 1
Notasi :
Rmt = Return pasar pada hari t
IHSGit = Indeks harga saham gabungan pada hari t
IHSGit - 1 = Indeks harga saham gabungan pada hari t-1
3. Menghitung ekspektasi pasar yang akan diestimasi dengan menggunakan
market model. Rumus yang digunakan :
E(Rit) = Rmt
Notasi :
E(Rit) = return saham yang diharapkan
Rmt = return pasar pada periode t
4. Menghitung abnormal return dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
ARit = Rit - E(Rit)
Notasi :
ARit = Abnormal return saham I pada hari t
Rit = Return sesungguhnya untuk saham I pada waktu t
E(Rit) = Return ekspektasi saham I pada periode waktu t
5. Menghitung Varian menggunakan rumus sebagai berikut :
V(ARit)² = (Rit – Rit)²
N - 1
Notasi :
V(ARit)² = Varian dari abnormal return pada periode di luar pengumuman.
Rit = Return saham i pada periode t
Rit = Rata-rata return saham i pada periode t
N = Jumlah pengamatan
D. Metode Pengumpulan Data
Semua data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
berupa harga saham harian perusahaan go public dengan periode waktu tahun
2007 sampai 2010.
F. Analisis Data
1. Pengujian Normalitas rata-rata Security return variability Pegujian hipotesis
dalam penelitian ini menggunakan statistic parametik yaitu uji-t (Paired sample
test) Penggunaan normalitas data dilakukan dengan uji kolmogorof smirnov
dengan criteria bila P-value > 0,05 maka data berdistribusi normal.
2. Pengujian hipotesis pertama dan kedua yang bertujuan untuk menguji
variabilitas tingkat keuntungan saham sebelum pengumuman dividen dengan
sesudah pengumuman dividen berbeda secara signifikan akan diuji beda dua mean
(paired sample test-t). Langkah-langkah yang digunakan untuk pengujian
hipotesis : H1 dan H2 dengan uji beda 2 mean (uji t) adalah sebagai berikut :
a. Menentukan level of significant sebesar 5 %,a = 5%
b. Menentukan kriteria pengujian
Ho diterima bila = t-hitung > t-tabel, atau signifikan < 0.05
Ho ditolak bila = t-hitung < t-tabel, atau signifikan > 0.05
c. Menghitung nilai t-hitung dengan t-tabel
d. Membandingkan t-hitung dengan t-tabel
Untuk menguji hipotesis dengan bantuan program SPSS For Windows 16
sehingga langsung dapat dilihat nilai signifikansinya tanpa harus membandingkan
t-hitung dengan t-tabel.
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif
Dalam rangka meneliti pengaruh pengumuman dividen terhadap tingkat
keuntungan variabilitas harga saham, maka digunakan data-data yang diperoleh
dari Indonesian Capital Market Directory dan IDX tahun 2010. Tabel berikut ini
menyajikan kriteria yang dijadikan sampel penelitian.
Tabel IV.1.
Kriteria Sampel Penelitian
Keterangan Jumlah
Jumlah perusahaan publik yang terdaftar sampai 2010
1. Jumlah perusahaan yang sahamnya tidak aktif 339
diperdagangkan tahun 2007-2010
Jumlah perusahaan yang sahamnya aktif (193)
diperdagangkan tahun 2007-2010
2. Jumlah perusahaan tidak membayarkan dividen
secara teratur tahun 2007-2010
(163)
Jumlah perusahaan membayarkan dividen secara 30
teratur tahun 2007-2010
3. Jumlah perusahaan yang mengumumkan stock split,
merger atau akusisi, atau right issue 15
Jumlah perusahaan yang tidak mengumumkan stock
split, merger atau akusisi, atau right issue 15
Jumlah Sampel 15
Hasil pemilihan sampel yang didasarkan pada beberapa kriteria yang telah
ditetapkan di bab sebelumnya, diperoleh sampel sebanyak 15 perusahaan di BEI
yang mengumumkan dividen selama tahun 2007-2010. Setelah dilakukan
perhitungan perubahan dividen, ke 15 perusahaan dapat dibagi menjadi 6
perusahaan yang dividennya naik dan 9 perusahaan yang dividennya turun.
Kemudian dari kedua kelompok perusahaan tersebut dilakukan pengumpulan data
berupa harga saham dan indeks harga saham gabungan pada saat perusahaan yang
melakukan pengumuman dividen untuk menghitung variabilitas tingkat
keuntungan saham (SRV). Adapun hasil pengelompokan sampel yang termasuk
dividen naik dan turun dapat dilihat pada (Lampiran 1). Selanjutnya berdasarkan
data harga saham yang telah diperoleh, dapat dihitung return (Rit) saham harian
(Lampiran 3) dan data indeks harga saham gabungan (IHSG) digunakan untuk
menghitung return saham yang diharapkan atau Rmt (Lampiran 5). Dari data
return (Rit) dan return ekspektasi (Rmt) dapat dihitung abnormal return saham
atau ARit (Lampiran 7). Kemudian berdasarkan data abnormal return dapat
dilakukan perhitungan variabilitas tingkat keuntungan saham (Security Return
Variability) seperti yang disajikan pada (Lampiran 9).
Hasil perhitungan statistik deskriptif terhadap rata-rata Security Return Variability
(SRV) pada perusahaan yang mengumumkan dividen naik dan turun seperti yang
terlihat pada tabel IV.2
IV.2
Statistik Deskriptif Security Return Variability (SRV) Dividen Naik
Rata-rata SRV
Sebelum
Rata-rata SRV
Sesudah
Rata-rata 5.9083 6.0483
Standart Deviasi 8.7548 5.7135
Minimal 0.00 0.00
Maksimal 44.04 24.05
Sumber: Data diolah (Lampiran 10)
Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata SRV pada
hari-hari sesudah pegumuman dividen naik menunjukkan adanya peningkatan.
Nilai rata-rata SRV sebelum pegumuman divien naik adalah 5.9083 kemudian
meningkat menjadi 6.0483 pada lima hari sesudah pegumuman dividen naik.
Selanjutnya deskripsi perusahaan yang mengumumkan dividen turun adalah
sebagai berikut:
Tabel IV.3
Statistik Deskriptif Security Return Variability (SRV) Dividen Turun
Rata-rata SRV
Sebelum
Rata-rata SRV
Sesudah
Rata-rata 4.2864 4.1972
Standart Deviasi 3.3083 3.34162
Minimal 0.16 0.27
Maksimal 15.99 10.97
Sumber: Data diolah (Lampiran 21)
Selanjutnya hasil analisis statistik deskriptif juga menunjukkan bahwa rata-rata
SRV pada hari-hari sesudah pegumuman dividen turun menunjukkan adanya
penurunan. Nilai rata-rata SRV sebelum pegumuman dividen turun adalah 4.2864,
kemudian menjadi 4.1972 pada hari-hari sesudah pegumuman dividen turun.
B. Analisis Data
Untuk membuktikan secara empiris adanya perbedaan Security Return Variability
(SRV) di seputar tanggal pengumuman dividen naik dan dividen turun maka akan
dilakukan uji normalitas yang digunakan untuk mengetahui apakah data-data SRV
memiliki sebaran data normal.
1. Pengujian Hipotesis SRV Dividen Naik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilaksanakan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing
variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data
dalam penelitian ini digunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Untuk menerima atau
menolak hipotesis dengan cara membandingkan p-value dengan taraf signifikansi
sebesar 0,05. Jika p-value > 0,05, maka data berdistribusi normal. Data yang diuji
normalitas adalah data tentang Security Return Variability (SRV) dari perusahaan
sampel selama lima hari sebelum dan sesudah pengumuman dividen menurun
sebagai berikut (Lampiran 22):
Tabel IV.4
Hasil Uji Normalitas Data Security Return Variability (SRV)
Pengumuman Dividen Naik
Variabel Kolmogorov-
p-Value Keterangan Smirnov
SRV Sebelum 1.254 0.086 Sebaran data normal
SRV Sesudah 0.710 0.695 Sebaran data normal
Rata-rata SRV 1.351 0.052 Sebaran data normal
Sumber: Data diolah
Dari hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui bahwa harga p-value
untuk kedua variabel lebih besar dari (p>0,05), maka dapat dinyatakan bahwa
data SRV dividen naik pada ketiga kelompok sampel memiliki sebaran data yang
normal.
b. Paired Sample t test
Pengujian t-test digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan Security Return
Variability (SRV) pada periode sebelum dan sesudah pengumuman dividen naik.
Perhitungan dilaksanakan dengan bantuan program komputer SPSS Release 16.0
dengan Paired Sample t-test. Adapun hasil pengujian t-test dapat dilihat pada
Tabel IV.5 (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12):
Tabel IV.5
Hasil Uji Paired Sample t-test Terhadap Security Return
Variability (SRV) Pengumuman Dividen Naik
Keterangan T-hitung T-tabel* p-value Keterangan
SRV sebelum dan
sesudah pengumuman -0.078 2,069 0.939 H1 ditolak
dividen naik
Sumber: Data diolah
Keterangan: * = t-tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df = 23
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar -0.078 dengan p = 0.939,
sedangkan nilai t-tabel pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 2,069.
Dikarenakan t-hitung < t-tabel yaitu -0.078< 2,069 maka H1 ditolak. Artinya
tidak terdapat perbedaan Security Return Variability (SRV) pada periode hari-hari
sebelum pengumuman dividen naik dengan hari-hari sesudah pengumuman
dividen naik. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan tidak dapat diterima
kebenarannya. Nilai rata-rata SRV sesudah pegumuman divien naik (6.0483)
hanya sedikit lebih tinggi daripada SRV pada lima hari sebelum pegumuman
dividen naik (5.9083). Artinya pengumuman dividen naik tidak memiliki
kandungan informasi yang dapat mempengaruhi pasar. Pasar hanya sedikit
bereaksi setelah peristiwa pengumuman dividen naik.
2. Pengujian Hipotesis SRV Dividen Turun
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilaksanakan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing
variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data
dalam penelitian ini digunakan uji Kolmogorov- Smirnov. Untuk menerima atau
menolak hipotesis dengan cara membandingkan p-value dengan taraf signifikansi
sebesar 0,05. Jika p-value > 0,05, maka data berdistribusi normal. Data yang diuji
normalitas adalah data tentang Security Return Variability (SRV) dari perusahaan
sampel selama lima hari sebelum dan sesudah pengumuman dividen turun sebagai
berikut (Lampiran 22):
Tabel IV.6
Hasil Uji Normalitas Data Security Return Variability (SRV)
Pengumuman Dividen Turun
Variabel Kolmogorov-
p-Value Keterangan Smirnov
SRV Sebelum 0.966 0.308 Sebaran data normal
SRV Sesudah 0.979 0.294 Sebaran data normal
Rata-rata SRV 0.956 0.321 Sebaran data normal
Sumber: Data diolah
Dari hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui bahwa harga p-value
untuk kedua variabel lebih besar dari (p>0,05), maka dapat dinyatakan bahwa
data SRV ketiga kelompok sampel memiliki sebaran data yang normal
b. Paired Sample t test
Pengujian t-test digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan Security Return
Variability (SRV) pada periode sebelum dan sesudah pengumuman dividen turun.
Perhitungan dilaksanakan dengan bantuan program komputer SPSS Release 16.0
dengan Paired Sample t-test.Adapun hasil pengujian t-test dapat dilihat pada
Tabel IV.7 (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 23):
Tabel IV.7
Hasil Uji Paired Sample t-test Terhadap Security Return
Variability (SRV) Pengumuman Dividen Turun
Keterangan T-hitung T-tabel* p-value Keterangan
SRV sebelum dan
sesudah pengumuman 0.112 2.042 0.912 H2 ditolak
dividen naik
Sumber: Data diolah
Keterangan: * = t-tabel pada taraf signifikansi 5% dengan df = 35
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar 0.112 dengan p=0.912,
sedangkan nilai t-tabel pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 2,042.
Dikarenakan t-hitung < t-tabel yaitu 0.112 < 2,042 dengan p>0,05, maka H2
ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan Security Return Variability (SRV) pada
periode hari-hari sebelum pengumuman dividen turun dengan hari-hari sesudah
pengumuman dividen turun. Hal ini berarti hipotesis yang diajukan tidak
terdukung. Artinya pengumuman dividen turun tidak memiliki kandungan
informasi yang dapat mempengaruhi pasar. Pasar hanya sedikit bereaksi dengan
adanya peristiwa pengumuman dividen turun. Nilai rata-rata SRV sesudah
pegumuman dividen turun (4.1972) hanya sedikit lebih rendah daripada SRV
pada hari-hari sebelum pegumuman dividen turun (4.2864). Artinya pengumuman
dividen turun tidak memiliki kandungan informasi yang dapat mempengaruhi
pasar. Pasar hanya sedikit bereaksi setelah peristiwa pengumuman dividen
turun.Berdasarkan hasil perhitungan dalam penelitian ini,tidak terdapat perbedaan
sebelum dan sesudah pengumuman perubahan dividen baik dividen naik maupun
dividen turun. Hal ini mengindikasikan bahwa pengumuman dividen naik atau
dividen turun bukan merupakan suatu kandungan informasi yang penting bagi
investor dalam menentukan tingkat variabilitas keuntungan saham. Dalam hal ini
investor atau pasar lebih mengharapkan capital gain sebagai alat ukur
menentukan tingkat keuntungan saham dibandingkan dengan pengumuman
dividen. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh (Goneds, Setiawan dan Jogiyanto,2002) menunjukan
pengumuman dividen naik dan dividen turun tidak mempunyai kandungan
informasi yang berguna bagi investor.
.
BAB V
KESIMPULAN KETERBATASAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan reaksi pasar
pengumuman perubahan dividen tunai terhadap variabilitas tingkat keuntungan
saham. Reaksi pasar tersebut akan ditunjukkan dengan adanya perubahan
variabilitas tingkat keuntungan saham. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
perusahaan go public yang mengumumkan dividen tunai tahun 2007-2010.
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Tidak terdapat perbedaan Security Return Variability pada hari-hari sebelum
pengmuman dividen naik dengan hari-hari sesudah pengumuman dividen naik
dan H1 ditolak. Hasil Paired Sample t-test memperoleh nilai t-hitung sebesar -
0.078 ditolak pada taraf signifikansi 5%. Nilai rata-rata SRV sesudah
pegumuman divien naik (6.0483) hanya sedikit lebih tinggi dari pada SRV
pada lima hari sebelum pegumuman dividen naik (5.9083).
2. Tidak terdapat perbedaan Security Return Variability pada hari-hari sebelum
pengumuman dividen turun dengan hari-hari sesudah pengumuman dividen
turun dan H2 ditolak. Hasil Paired Sample t-test memperoleh nilai t-hitung
sebesar 0.112 ditolak pada taraf signifikansi 5%.Nilai rata-rata SRV sesudah
pegumuman divien turun (4.1972) hanya sedikit lebih rendah daripada SRV
pada hari-hari sebelum pegumuman dividen turun (4.2864).
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan, yaitu:
1. Pengujian kandungan informasi hanya diukur melalui variabilitas tingkat
keuntungan saham atau Security Return Variability , sehingga ada
kemungkinan hasil penelitian berbeda jika tingkat keuntungan saham diukur
dengan metode lainnya, seperti return atau abnormal return.
2. Periode pengamatan yang terbatas yaitu hanya empat tahun (2007-2010),
sehingga ada kemungkinan hasil penelitian berbeda dengan hasil penelitian
sebelumnya.
3. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terbatas pada 15
perusahaan yang mengumumkan dividen tunai secara teratur selama empat
tahun, sehingga hasil penelitian kurang mencerminkan kenyataan yang
sesungguhnya.
C. Saran
Saran yang diajukan adalah sebagai berikut :
1. Penelitian di masa mendatang hendaknya menggunakan pengujian
kandungan informasi melalui return atau abnormal return agar dapat
diketahui perbedaan hasil penelitian.
2. Penelitian di masa mendatang hendaknya melakukan pengamatan dengan
periode tahun yang lebih diperpanjang misalnya lima tahun, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan generalisasi atas pengaruh pengumuman
dividen terhadap Security Return Variability.
3. Bagi penelitian berikutnya hendaknya menambah jumlah sampel agar hasil
penelitian mencerminkan kenyataan yang sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bandi dan Jogiayanto Hartono.2000. Perilaku Reaksi Intermediate Accounting
Harga dan Volume Perdagangan saham terhadap Dividen. Jurnal Riset
Indonesia.vol.1, No.2, juli:203-213
Hanafi dan Suad Husnan. 1991. Perilaku Harga saham di Pasar Perdana.
Pengamatam di BEJ selama 1990. Usahawan No.11 tahun XX
Hidayat, Harries dan Hekinus Manao. 2000.Assosiasi Laba Tahunan Emiten
dengan Harga Saham Ditinjau dari Ukuran Perusahaan. Simposium
Nasional Akuntansi IV
Husnan, Saud.1996. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
kedua, Jogjakarta, UPP AMP, YKPN
Manao, Hekinus dan Deswine Nur. 2001. Asosiasi Rasio Keuangan dengan
Return Saham : Pertimbangan-Pertimbangan Ukuran Perusahaan serta
Pengaruh Krisis Ekonomi Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi
Puspitasari, Dian Agustin dan Banu Witono. 2004. Pengaruh Pengumuman
Dividen tunai Ditinjau dari Kenaikan dan Penurunan Dividen Terhadap
Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal
akuntansi Indonesia
Ratnawati, 2009.”Pengaruh Pengumuman Perubahan Dividen Terhadap
Variabilitas Tingkat Keuntungan Saham”. Surakarta
Setiawan, Dody dan Jogiyanto Hartono. 2003. Pengujian efesiensi Pasar bentuk
Setengah Kuat secara Keputusan :Analisis Deviden Meningkat. Jurnal
Riset dan Akuntansi Indonesia. Vol.6, No. 2, Mei :131-144
Top Related