PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE
EXPLAIN(POE) DENGAN MEDIA LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK TERHADAP
KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI MATERI KESETIMBANGAN
KELARUTAN DI SMAN 2 LABUAPI
Oleh:
MIR’ATUL HASANATIN
E1M 013 030
ARTIKEL ILMIAH
OLEH:
IIN HENDRIYANI
NIM. E1M 014 025
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018
KEMENTERIAN RTSET, TEKNOLOGI, DAN PEI\DIDIKAI\I TINGGITINIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS KEGT'RUAN DAI\ ILMU PENDIDIKANJln. Majapahit No.62 Mataram NTB 83125 Telp. (0370)623873
IIALAMAI\ PERSETUJUAhI DOSEN PEMBIMBING JIIRNAL SKRIPSI
Jurnal Skripsi yang disusun oleh Iin Hendriyani, Nomor Induk Mahasiswa E1M014025,
Program Studi Prcndidikan Kimia dengan judul (Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran
Predict Observe Explain (POE) Dengan Media Lembar Kerja Peserta Didik Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas )il Materi Kesetimbangan Kelarutan Di SMAN
2 Labuapi Tahun Ajaran 201712018'
telah diperiksa dan disetujui:
Mataram, November 2018
Menyetujui:
Dosen Pembimbing Skripsi II
Dra. Muti'ah. M.Si.MP. 1967 0822199603 2 001
Dosen Pembimbing Skripsi I
Dr. Yavuk AndavaniNrP. 19610914 198803 2 001
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE
EXPLAIN (POE) DENGAN MEDIA LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI
MATERI KESETIMBANGAN KELARUTAN DI SMAN 2 LABUAPI
TAHUN AJARAN 2017/2018
Iin Hendriyani, Yayuk Andayani 1*
, Muti’ah 2
Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram.
Jalan Majapahit No 62 Mataram, 83112, Indonesia.
Email : [email protected]
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Predict
Observe Explain (POE) dengan media lembar kerja peserta didik terhadap keterampilan proses sains
siswa kelas XI materi kesetimbangan kelarutan di SMAN 2 Labuapi tahun ajaran 2017/2018. Jenis
penelitian ini merupakan quasi experimental dalam bentuk nonequivalent control group design (pre-
test post-test). Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas XI MIA SMA Negeri 2
Labuapi. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu dengan metode sampling jenuh.
Pada kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran Predict Observe
Explain (POE) dengan media lembar kerja peserta didik sedangkan pada kelas kontrol diberi
perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran konvensional (pembalajaran langsung). Perolehan
nilai rata-rata nilai pre-test post-test kelas kontrol sebesar 35,52 dan 53,1 sedangkan kelas eksperimen
sebesar 32,13 dan 50,96. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Gain uji-t dengan
pengambilan keputusan didasarkan pada uji hipotesis satu pihak (uji pihak kanan). Hasil uji hipotesis
pada taraf signifikan 5% menunjukkan thitung (0,25) < ttabel (1,68) yang berarti H0 diterima. Berdasarkan
hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Predict Observe Explain
(POE) dengan media lembar kerja peserta didik tidak berpengaruh signifikan terhadap keterampilan
proses sains siswa kelas XI materi kesetimbangan kelarutan di SMAN 2 Labuapi.
Kata kunci : model pembelajaran Predict Observe Explain (POE), Media Lembar Kerja Peserta
Didik, Keterampilan Proses Sains
THE EFFECT OF APPLAYING PREDICT OBSERVE EXPLAINE (POE) AS A
LEARING MODEL WITH STUDENT WORKSHEET MEDIA TOWARDS
SCIENCE PROCESS SKILL TO XI CLASS BY THE SOLUBILITY
EQUILIBRIUM MATERIAL AT SMAN 2 LABUAPI
IN ACADEMIC YEAR 2017/2018
This research aims to investigate the effect Of Applaying Predict Observe Explaine (POE) As
A Learing Model With Student Worksheet Media Towards Science Process Skill To XI Class By The
Solubility Equilibrium Material At SMA Negeri 2 Labuapi In Academic Year 2017/2018. The method
of this research was applied an experimental research (quantitative approach) with nonequivalent
control group design (pre-test post-test). The population of this research consist of all students in SMA
Negeri 2 Labuapi. The sample technique used in this research was saturation sampling. From the
research data found out that the students’ score average pre-test and post-test in control class 35,52 and 53,1, Whereas in experiment class the score are 32,13 and 50,96. In experiment class,
Predict Observe Explaine (POE) with student worksheet media was given, whereas conventional
learning model was applied in control class. Hypotheses using gain t-test with decision making based
on hypotheses test one tail. The result of statistic t-test to test the hypothesis at significant level (5%)
showed that tcount (0,25) < ttabel (1,68) which means H0 is accepted and Ha is rejected. Based on the
result, it can be concluded that the implementation of Predict Observe Explaine (POE) As A Learing
Model With Student Worksheet Media Towards Science Process Skill To XI Class By The Solubility
Equilibrium Material provides no impact on the students’ learning outcomes At SMA Negeri 2
Labuapi In Academic Year 2017/2018.
Key Word: Learning Method Predict Observe Explain (POE), Student Worksheet Media, Science
Process Skill.
PENDAHULUAN
Berdasarkan hasil observasi dan
wawancara yang dilakukan pada guru mata
pelajaran kimia SMA Negeri 2 Labuapi,
diperoleh informasi bahwa guru sering
menggunakan model pembelajaran
konvensional seperti pembelajaran langsung
pada proses pembelajaran kimia. Guru juga
membiasakan siswa untuk menghafalkan
beberapa konsep kimia, sehingga menurut
guru, siswa bisa mengerjakan soal dengan
baik. Selain itu, Siswa kurang di dorong untuk
mengembangkan kemampuan berpikirnya
sehingga proses pembelajaran lebih cenderung
untuk menghafal informasi tanpa dituntut
untuk memahami informasi yang diingatnya
itu untuk menghubungkannya dengan
kehidupan sehari-hari.
Informasi tersebut didukung oleh hasil
wawancara peneliti dengan beberapa siswa,
sebagian besar siswa menyatakan bahwa ilmu
kimia sulit, saat pembelajaran berlangsung
siswa hanya mendengarkan penjelasan yang
disampaikan oleh guru, kemudian
menghafalkan konsepnya ketika ujian
dilaksakanakan, setelah itu siswa tidak
mengingat kembali konsep yang diajarkan
sebelumnya. Nilai ujian akhir semester (UAS)
ganjil SMA Negeri 2 Labuapi seperti pada
Tabel 1.1. menunjukkan nilai rata-rata siswa
di ke empat kelas belum mencapai nilai KKM
(75).
Tabel 1. Nilai rata-rata ujian akhir
No Kelas Jumlah
Siswa
Jumlah
siswa yang
tuntas
Rata –
Rata
1. MIA 1 26 3 55,19
2. MIA 2 25 3 52,32
Sumber: Arsip Sekolah 2017
Rendahnya hasil belajar siswa pada
Tabel 1 kemungkinan disebabkan oleh proses
pembelajaran yang dilakukan. Dalam proses
pembelajaran aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sudah dilaksanakan dalam proses
pembelajaran tetapi pada aspek keterampilan,
guru masih belum melakukan pelatihan dan
penilaian keterampilan proses sains secara
spesifik. Pengembangan keterampilan proses
sains siswa masih belum tersusun secara
sistematis dan dalam proses pembelajaran guru
belum memfokuskan pembelajaran pada
keterampilan proses sains siswa.
Pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan dapat terwujud jika guru
memilih model pembelajaran yang tepat,
kreatif dan inovatif yang dapat mengubah
siswa menjadi lebih aktif dan responsif dalam
mempelajari ilmu kimia. Salah satu model
pembelajaran yang mampu memfasilitasi siswa
untuk mengembangkan aktivitas mental dan
fisik secara optimal adalah model
pembelajaran Predict Observe Explain. Pada
pelaksanaan model pembelajaran POE, peserta
didik diminta melakukan tiga tugas : pertama,
siswa harus memprediksi hasil beberapa
peristiwa beserta alasan mereka; kedua, siswa
melakukan pengamatan atau observasi melalui
eksperimen; dan akhirnya menjelaskan hasil
eksperimen serta perbedaan antara prediksi dan
observasi [1].
Selain menggunakan model
pembelajaran yang menarik, media
pembelajaran yang tepat juga membantu untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Media
LKPD adalah sarana agar siswa dapat belajar
aktif dan terlibat dalam kegiatan pembelajaran,
berfikir aktif dan kritis di dalam belajar dan
secara inovatif dapat memecahkan masalah.
Pembelajaran dengan menggunakan media
LKPD berisikan lembaran yang harus
dikerjakan siswa dalam berkerja kelompok
maupun individu serta diperlukan sebagai
panduan dalam praktikum. Dengan adanya
media LKPD, diharapkan akan meningkatkan
keaktifan dan keterampilan siswa dalam
menyelesaikan soal mengenai materi
pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 2
Labuapi yang berlokasi di Jalan TGH. Ibrahim
Al Kholidy , Desa Merembu, Labuapi Lombok
Barat, pada kelas XI MIA semester II tahun
ajaran 2017/2018. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian eksperimen
dengan rancangan quasi experimental design
yang merupakan pengembangan dari true
experimental design yang sulit dilaksanakan.
Desain ini mempunyai kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen [2].
Desain yang digunakan dalam
eksperimen kuasi ini adalah kelompok kontrol
tidak sepadan (Nonequivalent Control Group
Design), sehingga penelitian ini menggunakan
satu kelompok sebagai kelas eksperimen dan
satu kelompok lain sebagai kelas kontrol.
Kelas eksperimen adalah kelas yang akan
diberikan perlakuan dengan model Predict
Observe Explain (POE) dengan media lembar
kerja peserta didik sedangkan kelas kontrol
akan diberikan dengan model pembelajaran
langsung. Rancangan atau desain penelitian
disajikan pada Tabel 2.
Table 2. Desain Penelitian
Kelompok Pre-
test
Perlakuan Post-
test
Eksperimen O1 XE O2
Kontrol O1 XK O2
populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang menjadi
kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas XI MIA SMAN 2 Labuapi
tahun ajaran 2017/2018, yang terdiri atas 2
kelas yakni kelas XI MIA 1 dengan jumlah
siswa sebanyak 26 siswa dan XI MIA 2 dengan
jumlah siswa sebanyak 26 siswa. Jadi jumlah
seluruh populasi dalam penelitian ini adalah 52
siswa.
Sampel yang dipergunakan dalam
penelitian ini yaitu, siswa kelas XI MIA 1 yang
berjumlah 26 siswa dan siswa kelas XI MIA 2
yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah teknik
nonprobability sampling, yaitu sampling jenuh.
Teknik nonprobability sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel [2]. Sedangkan sampling jenuh adalah
teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel [2].
Data yang dikumpulkan dalam
penelitian ini terdiri atas data pretest dan post
test kedua kelas sampel. Instrumen yang
digunakan untuk mendapatkan data tersebut
yakni instrument soal essay. Instrumen diuji
validitas dan realibilitas . Validitas butir soal
diuji menggunakan uji korelasi product
moment, sedangkan realibilitas diuji
menggunakan uji KR.20. Analisis uji hipotesis
menggunakan gain uji-t, dengan asumsi data
yang dikumpul harus terdistribusi normal dan
variansnya homogen [3]. Selain data tersebut,
terdapat data penunjang berupa data aktivitas
belajar siswa melalui observasi rekan sejawat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji coba instrumen dengan
validitas butir soal menggunakan teknik
korelasi Product moment diperoleh 8 butir
soal valid dari 10 butir soal pretest dan 6 butir
soal valid dari 7 soal posttest. Selanjutnya,
dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai
koefesien r11 sebesar 0,727 (pretest) dan 0.561
(posttest). Nilai r11 dikonsultasikan dengan
tabel kriteria reliabilitas, sehingga diperoleh
bahwa instrument soal yang digunakan
termasuk dalam kriteria reliabilitas tinggi
(pretest) dan rendah (posttest).
Data yang diperoleh dalam penelitian
ini adalah data keterampilan Proses Sains
dalam ranah pengetahuan (kognitif) yang
dihasilkan dari tes awal (pretest) sebelum
dilaksanakan kegiatan pembelajaran dan tes
akhir (posttest) yang dilakukan setelah diberi
perlakuan atau kegiatan pembelajaran materi
pokok larutan penyangga. Pretest dan Posttest
diikuti oleh 25 orang siswa pada kelas kontrol
eksperimen dan 23 orang kontrol. Adapun
rincian data hasil belajar tersebut disajikan
dalam Tabel 3.
0,00
10,00
20,00
30,00
40,00
50,00
60,00
pre-test post-test
32,13
50,96
35,52
53,1
eksperimen
kontrol
Tabel 3. Data Hasil Belajar Siswa
Grafik 1. Nilai Rata-rata Hasil Pre-test dan Post-test
Perbedaan nilai rata-rata tersebut
merupakan akibat dari perlakuan model
predict Observe Explain pada eksperimen.
Pelaksanaan model Predict Observe Explain
melalui 3 tahap yaitu Predict (memprediksi),
Observe (observasi), dan Explain
(menjelaskan) [4]. Tahapan pembelajaran
pada kelas eksperimen melalui tahapan
Predict dimana siswa di tuntut untuk
memprediksikan jawaban dari permasalahan
yang diberikan yang kemudian siswa
melakukan pengmatan, sedangkan pada kelas
kontrol tidak di berikan kesempatan untuk
memprediksikan jawaban dari permasalan
yang di berikan melainkan siswa langsung
melakukan pengamatan untuk menjawab
permasalahan yang diberikan sehingga
diharapkan mampu meningkatkan
keterampilan proses sains siswa.
Keterampilan proses sains merupakan
keterampilan-keterampilan yang biasa
dilakukan ilmuwan untuk memperoleh
pengetahuan [5]. keterampilan proses sains
meliputi berbagai aspek, diantaranya
mengamati, klasifikasi (menggolongkan),
menafsirkan/ interpretasi, meramalkan/
prediksi, menerapkan konsep, merencanakan
penelitian, dan mengkomunikasikan.
Berdasarkan data keterampilan proses sains
yang telah dipaparkan pada bagian hasil
penelitian akan dibahas lebih lanjut dengan
membandingkan aspek keterampilan proses
sains dari masing-masing data berdasarkan
setiap indicator [6].
Pengujian keterampilan proses sains
siswa berdasarkan nilai tes (pre-test dan post-
test) pada masing-masing indikator
memberikan hasil bahwa indikator
mengamati yang berpengaruh signifikan
terhadap keterampilan proses sains siswa.
Indikator mengamati memberikan pengaruh
signifikan karena diterapkannya media
lembar kerja yang mengharuskan siswa untuk
memprediksikan hasil dari permasalahan
ketika melakukan pengamatan, yang
menyebabkan sebelum siswa melakukan
percobaan di laboratorium yang berisi
langkah-langkah untuk di amati, siswa harus
Indikator
Hasil Belajar
Kelas XI MIA
2 (Eksperimen)
Kelas XI MIA
2 (Kontrol)
Pre-test Jumlah Siswa 23 orang 25 orang
Nilai Tertinggi 46 55
Nilai Terendah 18 20
Nilai Rata-rata 32,52 35,13
Post-test Nilai Tertinggi 72,22 66,66
Nilai Terendah 33,33 33,33
Nilai Rata-rata 50,96 53,10
memiliki konsep awal materi yang akan di
pelajari, sehingga ketika siswa melakukan
pengamatan siswa tidak perlu di jelaskan
berulang-ulang. Gustone (1990) bahwa
kegiatan POE melibatkan siswa memprediksi
apa yang akan terjadi dalam situasi tertentu,
menjelaskan alasan tentang prediksi mereka,
mengamati sistem di mana mereka
sebelumnya membuat prediksi, dan
menjelaskan setiap perbedaan antara prediksi
dan pengamatan mereka [7]. Penerapan
model pembelajaran Predict-Observe-Explain
(POE) dibantu dengan LKS (lembar kerja
siswa) yang berisi petunjuk yang jelas agar
mampu menuntun siswa untuk mengaitkan
peristiwa yang diamati dengan konsep yang
relevan. Hal ini sejalan dengan penelitian
Penelitian yang dilakukan Ozman & Yildirim
(2011) menunjukkan bahwa pembelajaran
dengan LKPD lebih efektif daripada kelas
yang diajarkan dengan metode konvensional
[8].
Penggunaan media lembar kerja ini
membuat siswa lebih aktif dalam proses
pembelajaran karena siswa berdiskusi untuk
memecahkan permasalahan yang telah di
prediksikan terlebih dahulu dalam lembar
kerja tersebut. kolaborasi penggunaan media
pembelajaran ternyata mampu berperan
membentuk sikap siswa untuk serius
mengikuti pembelajaran yang berarti
menyimak kritis karena pengamatan
dilakukan untun menjawab pertanyaan [9].
Media pembelajaran ini juga mengaktifkan
seluruh siswa untuk melaksanakan aktifitas
belajar melalui berpendapat, mennyampaikan
usul, saran, mempertahankan hasil diskusi,
melaporkan hasil diskusi, menanggapi,
menanyakan, menjawab, memimpin diskusi,
dan sebagainya. Pengaruh indikator tersebut
dalam pembelajaran juga terlihat dari lembar
observasi aktivitas keterampilan proses sains
siswa yang menunjukkan bahwa siswa kelas
eksperimen termasuk dalam kategori cukup.
Pengujian keterampilan proses sains
siswa dilakukan menggunakan soal tes, ini
diberikan kepada siswa sebelum diterapkan
model pembelajaran sebagai pengalaman
yang pernah mereka lakukan, kemudian
diberikan juga setelah diterapkan model
predict observe explain dengan media lembar
kerja peserta didik pada kelas eksperimen
sebagai pengalaman yang mereka alami.
Terdapat 5 indikator keterampilan proses
sains yang diukur menggunakan soal tes ini
yaitu, mengamati, menggolongkan,
meramalkan /prediksi, menafsirkan, dan
menerapkan konsep yang terdiri dari 6 butir
soal pre-test dan 8 butir soal post-test. Hasil
rata-rata persentase keterampilan proses sains
siswa kelas kontrol pada pre-test dan post-test
berturut-turut adalah 31,33% dan 52,80%
sedangkan hasil rata-rata persentase
keterampilan proses sains siswa kelas
eksperimen pada pre-test dan post-test
berturut-turut adalah 27,68% dan 51,88%.
Perbedaan jawaban pada soal diskusi
antara kelas eksperimen dan kontrol
merupakan pengaruh dari model
pembelajaran yang diterapkan sehingga
mampu melatih siswa dalam memberikan
alasan dan mengungkapkan pendapatnya.
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang
menunjukkan bahwa model pembelajaran
Predict-Observe-Explain (POE) dengan
metode praktikum memberikan pengaruh
yang lebih baik daripada pembelajaran
konvensional terhadap hasil belajar siswa
[10]. Penelitian juga menunjukkan bahwa
POE adalah salah satu teknik yang telah
memungkinkan siswa untuk bangkit lagi
dipemahaman mereka tanpa cemas. Penelitian
ini juga menyarankan bahwa teknik POE
dapat mengevaluasi tingkat pemahaman
siswa [11].
Berdasarkan Grafik 2 dan Grafik 3,
dapat dilihat bahwa keterampilan proses sains
siswa kelas kontrol maupun kelas eksperimen
mengalami peningkatan yang berbeda. Hal ini
disebabkan karena perbedaan pengalaman
belajar siswa di kelas. Dimana, disebabkan
oleh diterapkannya model predict observe,
explain, siswa melakukan praktikum dan
penggunaan media lembar kerja selama
proses pembelajaran pada kelas eksperimen.
Grafik 2. Persentase Tes Keterampilan Proses
Sains Siswa Kelas Kontrol
Grafik 3. Persentase Tes Keterampilan Proses
Sains Siswa Kelas Eksperimen
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan data hasil penelitian dan
pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran predict
observe explain (POE) dengan media lembar
kerja peserta didik tidak berpengaruh
signifikan Terhadap Keterampilan Proses
Sains Siswa Kelas XI Materi Kesetimbangan
Kelarutan Di SMAN 2 Labuapi.
Berdasarkan penelitian yang sudah
dilakukan, peneliti mengajukan beberapa
saran yaitu: (1) Peneliti selanjutnya dapat
menggunakan media LKPD dengan
menerapkan model pembelajaran lain. (2)
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
memaksimalkan penerapan model
pembelajaran dengan melakukan pengelolaan
kelas dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Hilario, J.S. 2015. The Use of Predict-
Observe-Explain-Explore (POEE) as
a New Teaching Strategy in General
Chemistry-Laboratory. [International
Journal of Education and Research]
Vol. 3 No. 2.
[2] Sugiyono . 2014. Metode penelitian
Kuantitatif, Kuantitatif dan R &D .
Bandung: Alfabeta.
[3] Koyan, I Wayan. 2012. Buku Ajar 2012
Statistika Dua “Analisis Varians,
Kovarians, dan Jalur. Bali :
Universitas Ganesha Press.
[4] Mutiyah, Citra. 2015. Pengaruh Model
Pembelajaran Predict, Observe,
Explain (POE) Terhadap
Keterampilan Proses Sains Siswa
Pada Materi Larutan Elektrolit Dan
Nonelektrolit. [Skripsi] UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
[5] Zulfiani, Tonih F, dan Kinkin S. 2009.
Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta :
Lembaga Penelitian UIN.
[6] Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan
Pembelajaran. Jakarta : Bumi
Aksara.
[7] Smith, K.C., Edionwe, E., & Michel, B.
2010. Conductimetric Titrations: A
Predict-Observe-Explain Activity for
General Chemistry. International
Journal of American Chemical
Society and Division of Chemical
Education. Department of Chemistry,
University of Texas-Pan American,
Edinburg, Texas.
[8] Yildirim, N., Kurt, S. & Ayas, A. 2011.
The Effect of The Worksheet on
Student’s Achievement in Chemical
Equilibrium. Journal of Turkish
Science Education. Vol. 8(3): 44-58
[9] Lukitaningsih, Tri. 2015. Peningkatan
Pencapaian Kompetensi Siswa Kelas
VIII G SMP Negeri 2 Paron pada
Materi Sistem Pencernaan Manusia
dengan Pendekatan Saintifik Melalui
Media Puzzle. Jurnal Florea Volume
2 (1).
41,33% 49,33%
21,33% 14,67%
30% 31,33%
54,67% 66,67%
50,67% 54,67%
37,33%
52,80%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
pre-test
post-test
42,03% 34,78%
23,91%
13,04%
25% 27,68%
68,12% 65,22%
43,48% 46,38%
36,23%
51,88%
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
70,00%
80,00%
pre-test
post-test
[10] Wardani, Sri, Antonius T, Niken E.
2009. Peningkatan Hasil Belajar
Siswa Melalui Pendekatan
Keterampilan Proses Sains
Berorientasi ProblemBased
Instruction. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia. Volume 03
Nomor 1, Tahun 2009 : Halaman
392.
[11] Kala, Nesli. 2013. The Effectiveness Of
Predict–Observe–Explain Technique
In Probing Students’ Understanding
About Acid–Base Chemistry: A Case
For The Concepts Of pH, pOH, And
Strength. [International Journal of
Science and Mathematics Education]
Vol. 11 : 555-574.
Top Related