PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO DENGAN VARIASI RANGKAIAN SERI DAN PARAREL TERHADAP UNJUK
KERJA MESIN HONDA SUPRA X 125 PGM-FI
Dendy Widyantara2105 100023
Dosen pembimbingProf. Dr. Ir. H. D. Sungkono, M.Eng.Sc
Tugas Akhir TM091486
Latar Belakang
Kebutuhan Transportasi Meningkat
Mobilitas Manusia yang Tinggi
Konsumsi Bahan BakarMeningkat
Bahan Bakar FosilMenipis
Emisi Gas BuangMeningkat
Pemanasan Global
KELEBIHAN MENGGUNAKAN GENERATOR HHO
Pembakaran yang lebih sempurna
Ledakan hasilpembakaran besar
Daya yang dihasilkan meningkat
Bahan bakar yang tidak dapat terbakar berkurang
Emisi Gas Buang semakin kecil
Tidak menimbulkandeposit karbon
Kemungkinan terjadidetonasi kecil
Suara mesin lebih halus
Perumusan Masalah Bagaimana pengaruh penggunaan Generator HHO
terhadap unjuk kerja dan emisi gas buang mesin otto, dengan variasi rangkaian seri dan pararel.
Bagaimana menemukan hasil yang lebih baik antarapenggunaan generator HHO yang menggunakan tabungrangkaian seri dan pararel pada engine berbahan bakarbensin.
Bagaimana penggunaan generator HHO ini dapatmengurangi emisi gas buang kendaraan.
Batasan Masalah Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Teknik Pembakaran dan Bahan Bakar Teknik
Mesin ITS.
Hasil percobaan hanya berlaku untuk generator HHO yang digunakan pada prosespengujian.
Kondisi temperatur udara setempat.
Bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar premium yang ada di pasaran dan diproduksi oleh Pertamina.
Hasil percobaan hanya berlaku untuk motor bensin SupraX 125 PGMFI dan pada kondisi di lingkungan Laboratorium Teknik Pembakaran dan Bahan Bakar Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Surabaya.
Kondisi mesin bensin tersebut dalam keadaan standar.
Analisa dilakukan pada unjuk kerja engine dengan indikasi sebagai berikut: Daya yang dihasilkan, Tekanan Efektif rata-rata, Konsumsi bahan bakar.
Analisa gas buang yang dicermati hanya berupa karbon monoksida (CO), HC.
Tidak membahas mengenai reaksi elektrolisa dan reaksi kimia dari proses generator Brown’s Gas secara detail.
Tujuan Mengetahui performa engine saat menggunakan
generator HHO sebagai perangkat tambahan padaengine yang paling optimal.
Mengetahui perubahan unjuk kerja engine sebagaiusaha mendapatkan performa engine yang paling optimal dengan menggunakan generator HHO dengan variasi rangkaian generator
Meningkatkan fungsi dan pemanfaatan bahan bakarfosil serta langkah nyata dalam rangkapengehematan energi.
Manfaat Penelitian
Ikut berusaha untuk pengembangan penelitian untuk kemajuan ilmu pengetahuan di Indonesia
Dapat memberikan informasi untuk mendukung pemerintah dalam usaha penghematan bahan bakar minyak dengan menggunakan HHO generator
Gas HHO ( Brown’s gas )
Merupakan gas hasil elektrolisa air yang dipercaya dapatmembantu pembakaran
Penelitian TerdahuluA. Poempida Hidayatullah dan Futung Mustaribentuk generator dengan mika plastik ditengah sebagai penahan lilitan
Pengujian yang dilakukan hanya untuk melihat konsumsi bahan bakarsaja, tidak melakukan pengujian unjuk kerja yang lain seperti dayaefektif, torsi, bmep
Generator HHO
Tabung generator terbuat dari kaca
Elektroda plat terbuat dari SS 304L
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi rangkaian tabung generator HHO terhadapperforma mesin otto.
menambah generator HHO dengan variasirangkaian generatorrangkaian seri dan pararel
Proses pembuatan
Rangkaian seri
Rangkaian paralel
Skema Pengujian Performa Engine
18
1. Tangki Bahan Bakar2. Pompa Bahan Bakar3. Tabung Ukur4. Engine5. Induksi Udara6. Kabel Busi7. Ignition Coil8. ECM / CDI9. Fleksibel Coupling10.Knalpot
11. Water Brake Dynamometer12. Katup Air13. Pompa14. Tangki Air15. Tachometer16. Sensor Unit17. Blower18. Generator HHO19. Orifice20. Manometer
Keterangan :
Spesifikasi Engine
Merk : Supra X125 PGM-FI. Tipe mesin :4 langkah, SOHC, pendinginan udara Diameter x langkah : 52,4 x 57,9 mm Volume langkah : 124,9 cc Perbandingan kompresi : 9,0 : 1 Kapasitas pelumas mesin :0,7 liter pada penggantian periodic Kopling :Ganda, otomatis, sentrifugal, tipe basah Gigi Transmisi : 4 kecepatan, rotary Pola pengoperan gigi : N–1–2–3–4–N Aki : MF, 12 V-3,5 Ah Busi : ND U20EPR9 / NGK CPR6EA-9 Sistem Pengapian : Full transistorized
Pemasangan generator pada engine
Flowchart Penelitian
Start
Pengaruh penggunaan gas HHO terhadap unjuk kerja
Engine
HHO generator sesuai kriteria ?
Studi Literatur
Kreteria : • Tidak ada
kebocoran gas• Komponen
lengkap
Pengujian unjuk kerja Engine
Kelompok uji unit B : Bahan bakar premium + HHO generator dengan variasi rangkaian seri dengan elektroda Pelat stainless steel dengan ukuran 5x3cm
Kelompok kendali: Bahan Bakar premium
YA
TIDAK
Persiapan dan Pembuatan 2 unit HHO generator yang
berbeda
Pengujian dilakukan dengan menggunakan bahan bakar premium dengan takaran 25ml
Pengujian dilakukan dengan menggunakan bahan bakar premium dengan takaran 25ml + generator HHO
A C D
Kelompok uji unit C :Bahan bakar premium + HHO generator dengan variasi rangkaian pararel dengan elektroda Pelat stainless steel dengan ukuran 5x3cm
Pengujian dilakukan dengan menggunakan bahan bakar premium dengan takaran 25ml + generator HHO
Kelompok uji unit A : Bahan bakar premium + HHO generator dengan elektroda Pelat stainless steel dengan ukuran 5x3cm
Pengujian dilakukan dengan menggunakan bahan bakar premium dengan takaran 25ml + generator HHO
B
Pengambilan data percobaan
Perhitungan Data :1. Daya efektif2. Torsi3. Tekanan efektif rata-rata4. Pemakaian bahan bakar spesifik
Komparasi Analisa Data hasil percobaan
Kesimpulan
End
A C DB
Pengambilan data percobaan
Pengambilan data percobaan
Pengambilan data percobaan
Perhitungan Data :1. Daya efektif2. Torsi3. Tekanan efektif rata-rata4. Pemakaian bahan bakar spesifik
Perhitungan Data :1. Daya efektif2. Torsi3. Tekanan efektif rata-rata4. Pemakaian bahan bakar spesifik
Perhitungan Data :1. Daya efektif2. Torsi3. Tekanan efektif rata-rata4. Pemakaian bahan bakar spesifik
PARAMETER UNJUK KERJA DAN EMISI GAS BUANG
• Daya Efektif• Torsi• Tekanan Efektif Rata-rata (BMEP)• Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (Sfc)• Emisi gas buang
Analisa grafik
15
20
25
30
35
40
3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
Tors
i (N
.m)
Putaran (rpm)
Torsi vs Putaran
Poly. (standar)
Poly. (tunggal)
Poly. (paralel)
Poly. (seri)
5
6
7
8
9
10
11
3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
Day
a (B
HP)
Putaran (rpm)
Daya (BHP) VS Putaran
Poly. (standar)
Poly. (tunggal)
Poly. (paralel)
Poly. (seri)
400
600
800
1000
1200
1400
1600
3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
bmep
(kpa
)
Putaran (rpm)
bmep vs Putaran
Poly. (standar)
Poly. (tunggal)
Poly. (paralel)
Poly. (seri)
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
Sfc
(kg/
hp.ja
m)
Putaran (rpm)
Sfc vs Putaran
Poly. (standar)
Poly. (tunggal)
Poly. (paralel)
Poly. (seri)
0.7
0.9
1.1
1.3
1.5
1.7
1.9
2.1
2.3
2.5
3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
CO%
Putaran (rpm)
CO VS PUTARAN
Poly. (standar)
Poly. (tunggal)
Poly. (paralel)
Poly. (seri)
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000
HC(
ppm
)
Putaran (rpm)
HC VS PUTARAN
Poly. (standar)
Poly. (tunggal)
Poly. (paralel)
Poly. (seri)
Kesimpulan Torsi optimal diperoleh dengan penambahan rangkaian seri pada putaran 4500
Rpm sebesar 38,776 N.m kenaikan ini sebesar 20,2% dari engine standar,sedangkan pada penambahan generator tunggal di dapatkan torsi sebesar 34,709 N.m, kenaikan sebesar 7,5% dari engine standar,dan pada penambahan paralel di peroleh torsi sebesar 37,421 N.m pada putaran mesin yang sama dan kenaikan sebesar 15,97% .
Daya optimal diperoleh pada putaran 7500 rpm, pada rangkaian seri diperoleh daya sebesar 10,100hp,prosentase kenaikan dari engine standar sebesar 9,8%,pada rangkaian paralel didapatkan daya sebesar 9,91 hp,dan prosentase kenaikan dari engine standar sebesar 7,8%,sedangkan untuk tabung tunggal di peroleh daya sebesar 9,3 hp dan prosentase kenaikan sebesar 1,57%.
Untuk Bmep optimal di hasilkan oleh rangkaian seri sebesar 1443,79 Kpa,rangkaian paralel sebesar 1383,89 Kpa,dan pada generator tunggal sebesar 1238,28 Kpa untuk prosentase perbandingan terbesar pada rangkaian seri di bandingkan dengan engine standar sebesar 26%.
Sfc terendah di peroleh pada putaran 4500 Rpm dari penambahan generator rangkaian seri sebesar 0.10 kg/hp.h,pada rangkaian seri sebesar 0.11 kg/hp.h,sedangkan pada generator tunggal sebesar 0.13 kg/hp.h.
Untuk emisi gas buang CO terendah diperoleh dengan penambahan generator HHO rangkaian seri sebesar 0,91% .sedangkan pada emisi gas buang HC rangkaian seri mampu mereduksi emisi sebesar 75 ppm.
Pada penelitian ini, variasi generator HHO yang mampu memberikan unjuk kerja pada mesin Honda Supra 125 PGM-FI bensin yang terbaik adalah jenis generator HHO rangkaian seri
Saran
Pompa air untuk pembebanan perlu di perbaiki karena terkadang sering tersendat2 di tengah pengujian hal ini dirasa mengganggu dalam pengambilan data
Tangki bahan bakar supra perlu di perbaiki ulang konstruksinya dikarenakan sering copotnya sealer/lem disaat pengujian sehingga perlu di bongkar pasang untuk diganti sealernya sehingga menggangu jalannya pengambilan data
Sekian dan Terima Kasih
���PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO DENGAN VARIASI RANGKAIAN SERI DAN PARAREL TERHADAP UNJUK KERJA MESIN HONDA SUPRA X 125 PGM-FI � Latar Belakang�Slide Number 3 �Perumusan Masalah �Batasan Masalah Tujuan Manfaat Penelitian Gas HHO ( Brown’s gas )Penelitian TerdahuluGenerator HHO Metode PenelitianSlide Number 12Slide Number 13Slide Number 14Skema Pengujian Performa EngineSlide Number 16Spesifikasi Engine �� Pemasangan generator pada engine �Slide Number 19Flowchart PenelitianSlide Number 21PARAMETER UNJUK KERJA DAN EMISI GAS BUANG Analisa grafikSlide Number 24Slide Number 25Slide Number 26Slide Number 27Slide Number 28 KesimpulanSlide Number 30 Saran�Sekian dan Terima Kasih
Top Related