PENGARUH PEMBELAJARAN SCIENCE, TECHNOLOGY,
ENGINEERING, AND MATHEMATIC (STEM) BERBANTU
ANDROID TERHADAP HASIL BELAJAR IPA DI KELAS VIII
MTSN 1 TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
SITI HAIDATU TOYYIBAH
NIM. 11150161000053
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul “Pengaruh Pembelajaran Science, Technology, Engineering,
Mathematic (STEM) Berbantu Android terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas
VIII MTsN 1 Tangerang Selatan” disusun oleh Siti Haidatu Toyyibah, Nomor
Induk Mahasiswa 11150161000053, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak
untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh
fakultas.
Jakarta, Februari 2021
Yang mengesahkan,
Dosen Pembimbing I
Dr. Zulfiani, M.Pd
NIP. 19760309 200501 2 002
Dosen Pembimbing II
Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd
NIP. 19681228 200003 1 003
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Science, Technology,
Engineering, and Mathematic (STEM) Berbantu Android terhadap Hasil
Belajar IPA di Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan, disusun oleh Siti Haidatu
Toyyibah, NIM. 11150161000053, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 29 Maret 2021 di
hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Biologi.
Jakarta, 14 Juni 2021
Panitia Ujian Munaqosah
Ketua Panitia
(Kaprodi Pendidikan
Biologi)
Dr. Yanti Herlanti, M.Pd
NIP. 19710119 20080 2 010
Tanggal
29-06-2021
Tanda Tangan
Penguji I
Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd
NIP. 19650115 198703 1
020
14-06-2021
Penguji II
Yuke Mardiati, M.Si
NIP. 19760117 200701 2
013
15-06-2021
iii
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-068
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Haidatu Toyyibah
NIM : 11150161000053
Program Studi : Pendidikan Biologi
Judul Skripsi :Pengaruh Pembelajaran Science, Technology, Engineering,
and Mathematic (STEM) Berbantu Android terhadap Hasil
Belajar IPA di Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan.
Dosen Pembimbing : 1. Dr. Zulfiani, M.Pd
2. Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi tersebut adalah benar hasil karya sendiri dan
saya bertanggung jawab secara akademis terhadap apa yang saya tulis. Pernyataan
ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh ujian munaqasah.
Jakarta, Februari 2021
Mahasiswa Ybs,
Siti Haidatu Toyyibah
NIM. 11150161000053
iv
ABSTRAK
Siti Haidatu Toyyibah, 11150161000053. Pengaruh Pembelajaran Science,
Technology, Engineering, and Mathematic (STEM) Berbantu Android
terhadap Hasil Belajar IPA Peserta Didik di Kelas VIII MTsN 1 Tangerang
Selatan. Skripsi, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran STEM
berbantu media android terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
IPA. Penelitian dilaksanakan di MTsN 1 Tangerang Selatan tahun pelajaran
2018/2019. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan
desain penelitian nonequivalent control group design dan rancangan penelitian
posttest only. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random
sampling. Sampel penelitian berjumlah 27 peserta didik untuk kelas eksperimen
dan 30 peserta didik untuk kelas kontrol. Pengambilan data menggunakan
instrumen tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda dan uraian yang telah diuji
validitas dan reliabilitasnya. Analisis data posttest hasil belajar menggunakan uji-t
dengan tingkat kepercayaan α=0,05. Hasil pengujian diperoleh sig. 0,000 < α=0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran STEM berbantu andoid berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik.
Kata kunci: Science, Technology, Engineering, and Mathematic (STEM), media
android, hasil belajar, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
v
ABSTRACT
Siti Haidatu Toyyibah, 11150161000053. The Influence of Science, Technology,
Engineering, and Mathematics (STEM) Assisted Android toward Students
Science Learning Outcome in Class VIII MTsN 1 Tangerang Selatan. Skripsi,
Program of Biology Education Study, Departement of Natural Science Education,
Faculty of Tarbiya and Teaching Science, State Islamic University of Syarif
Hidayatullah Jakarta.
The purpose of this research was to know the influences of using STEM model
assisted android media toward students learning outcomes on the science subject.
This research was conducted at MTsN 1 Tangerang Selatan academic year
2018/2019. This research used quasi experimental method with nonequivalent
control group design and the technique used posttest only. The sample was taken
by using simple random sampling technique. The amount of the research sample is
27 students for the experiment class and 30 students for the control class. The data
were taken by using multiple choise and essay test based on learning outcomes form
which had tested its validity and reliability. The analize of the data used t-test on
significant level α=0,05. The result obtained that sig. 0,000 < α=0,05. The result
indicates that STEM assisted android toward students learning outcomes.
Keywords: Science, Technology, Engineering, and Mathematic (STEM), android
media, learning outcomes, Natural Science Education.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan ridha-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Science, Technology, Engineering, and
Mathematic (STEM) Berbantu Android terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas VIII
MTsN 1 Tangerang Selatan” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat,
dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Yanti Herlanti, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan skrisi ini. Semoga Ibu dan
keluarga selalu dalam lindungan-Nya.
4. Bapak Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd, Dosen Pembimbing II sekaligus Dosen
Pembimbing Akademik yang telah memberikan arahan selama masa
perkuliahan.
5. Seluruh dosen dan staf karyawan Progran Studi Pendidikan Biologi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Ulik Widiantoro, M.Pd, Kepala MTsN 1 Tangerang Selatan dan Bapak
Drs. Sanusi, guru mata pelajaran IPA kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan
yang telah memberikan izin sekaligus arahan kepada penulis dalam
melaksanakan penelitian.
vii
7. Kedua orang tua tercinta, yang selalu mendoakan dan memberi dukungan
kepada penulis. Semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
8. Teman-teman seperjuangan, Anida Rahmi, Ayu Nurma, Nur Alfiyah, Wila
Silviah dan Khotimatul Husna. Terima kasih atas kehangatan, dukungan, dan
motivasi yang selalu diberikan selama masa perkuliahan. Semoga persahabatan
ini dapat terus terjalin.
9. Keluarga besar Pojok Seni Tarbiyah (POSTAR), Degung Sunda Tarbiyah
(DST), dan teman-teman mahasiswa Pendidikan Biologi 2015-MIMOSA.
Terima kasih atas kebersamaan dan memori indah yang terkenang.
10. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, baik secara
langsung maupun tidak langsung memberikan dukungan dan doa dalam proses
perkuliahan serta penulisan skripsi ini.
Penulis panjatkan doa dan rasa syukur kepada Allah SWT, semoga semua jasa
dan kebaikan diberi balasan yang berlipat ganda oleh-Nya. Penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya bagi dunia
pendidikan. Aamiin.
Jakarta, Februari 2021
Penulis,
Siti Haidatu Toyyibah
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ............................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ...................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ............................................................ iii
ABSTRAK ............................................................................................................... iv
ABSTRACT ............................................................................................................... v
DAFTAR ISI.......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ......................................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 7
D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 7
E. Tujuan ..................................................................................................................... 7
F. Kegunaan Penelitian ............................................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ........................................ 9
A. Kajian Teori ............................................................................................................ 9
1. Pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematic (STEM) ..... 9
2. Media Pembelajaran Berbasis Android ............................................................ 14
3. Belajar dan Hasil Belajar .................................................................................. 18
4. Materi Pesawat Sederhana dan Sistem Gerak Manusia .................................... 24
B. Hasil Penelitian Relevan ....................................................................................... 33
C. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 35
D. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 38
A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................... 38
ix
B. Metode dan Desain Penelitian .............................................................................. 38
C. Deskripsi Android yang Digunakan...................................................................... 39
D. Variabel Penelitian ................................................................................................ 40
E. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 40
1. Populasi Penelitian ............................................................................................ 40
2. Sampel Penelitian ............................................................................................. 41
F. Prosedur Penelitian ............................................................................................... 41
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 43
H. Instrumen Penelitian ......................................................................................... 43
I. Uji Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran ............................................... 45
1. Uji Validitas ...................................................................................................... 45
2. Uji Reliabilitas .................................................................................................. 45
3. Tingkat Kesukaran ............................................................................................ 46
4. Daya Beda ......................................................................................................... 46
J. Teknik Analisis Data ............................................................................................ 47
1. Uji Normalitas ................................................................................................... 47
2. Uji Homogentitas .............................................................................................. 48
3. Uji Hipotesis ..................................................................................................... 48
K. Hipotesis Statistik ............................................................................................. 48
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 50
A. Hasil Penelitian ..................................................................................................... 50
1. Data Hasil Belajar Peserta Didik ...................................................................... 50
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas Eksperimen ................................. 52
3. Hasil Produk Peserta Didik dalam Rangkaian Pembelajaran STEM Berbantu
Android ..................................................................................................................... 53
4. Penilaian Peserta didik terhadap Media Android Science Education Adaptive
Learning System dalam Pembelajaran IPA Terpadu ................................................. 54
5. Hasil Uji Prasyarat Analisis .................................................................................. 54
6. Pengujian Hipotesis Penelitian (Uji T) ............................................................. 56
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................................ 57
x
BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 63
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 63
B. Saran ..................................................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Versi Android yang Telah Dirilis ......................................................... 16
Tabel 2.2 Kategori Hasil Belajar .......................................................................... 23
Tabel 2.3 KI dan KD Pesawat Sederhana dan Sistem Gerak Manusia ................. 24
Tabel 3.1 Desain Penelitian .................................................................................. 40
Tabel 3.2 Persentase Gaya Belajar Kelas Eksperimen ......................................... 41
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes ......................................................................... 45
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas ............................................................................... 47
Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal ....................................... 48
Tabel 3.6 Hasil Analisis Daya Beda Butir Soal .................................................... 48
Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Peserta Didik (Post-test) ........................ 52
Tabel 4.2 Hasil Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas Eksperimen ............ 54
Tabel 4.3 Penilaian Produk Peserta Didik Kelas Eksperimen .............................. 55
Tabel 4.4 Penilaian Peserta Didik terhadap Media Android ................................. 56
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Peserta Didik (Post-test) ...... 57
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Peserta Didik (Post-test) ... 58
Tabel 4.7 Hasil Uji T Data Hasil belajar peserta didik(Post-test) ........................ 58
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pendidikan Sains Berbasis STEM ..................................................... 13
Gambar 2.2 Bagan Proses Belajar ........................................................................ 19
Gambar 2.3 Jenis-jenis Katrol ............................................................................... 26
Gambar 2.4 Roda Gigi pada Sepeda Motor .......................................................... 27
Gambar 2.5 Benda pada Bidang Miring ............................................................... 27
Gambar 2.6 Bagian-bagian Tuas ........................................................................... 28
Gambar 2.7 Jenis-jenis Tuas ................................................................................. 28
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian ................................................................ 45
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ........ 73
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ............ 125
Lampiran 3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas Eksperimen ............... 173
Lampiran 4. Lembar Produk Engineering Kelas Eksperimen ........................... 183
Lampiran 5. Rekapitulasi Validitas Instrumen Tes ............................................ 192
Lampiran 6. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ........................................... 194
Lampiran 7. Instrumen Tes Hasil Belajar .......................................................... 208
Lampiran 8. Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 217
Lampiran 9. Rekapitulasi Nilai Hasil Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas
Eksperimen .................................................................................... 218
Lampiran 10. Uji Normalitas, Uji dan Uji Hipotesis Data Hasil belajar Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................................................... 219
Lampiran 11. Data Ulangan Harian KD 3.1 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
............................................................................................................................. 221
Lampiran 12. Angket Penilaian Media Science Education Adaptive Learning
System .......................................................................................... 222
Lampiran 13. Data Penilaian Peserta Didik terhadap Media Science Education
Adaptive Learning System Kelas Eksperimen .............................. 224
Lampiran 14. Angket Gaya Belajar Vark .......................................................... 226
Lampiran 15. Data Gaya Belajar Vark Kelas Eksperimen ................................ 230
Lampiran 16. Lembar Observasi Aktivitas Guru ................................................ 231
Lampiran 17. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik .................................. 241
Lampiran 18. Lembar Hasil Wawancara Guru dan Peserta Didik ...................... 263
Lampiran 19. Lembar Uji Referensi ................................................................... 267
Lampiran 20. Dokumentasi Penelitian ................................................................ 276
Lampiran 21. Surat Permohonan Pembimbing ................................................... 279
Lampiran 22. Surat Keterangan Penelitian ......................................................... 280
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad 21 dapat dikatakan sebagai abad pengetahuan yakni abad yang ditandai
dengan terjadinya transformasi besar-besaran dari masyarakat agraris menuju
masyarakat industri dan berlanjut ke masyarakat berpengetahuan. Proses
transformasi ini juga ditandai dengan terjadinya seperangkat perubahan sosial dan
budaya masyarakat akibat munculnya globalisasi dan derasnya arus informasi.1
Abad 21 dikenal sebagai abad pengetahuan, dimana semua alternatif upaya
pemenuhan kebutuhan hidup dalam berbagai konteks lebih berbasis pengetahuan,
seperti yang dikemukakan Mukhadis (2013) dalam Muhali (2019) diantaranya
upaya pemenuhan kebutuhan bidang pendidikan berbasis pengetahuan (knowledge
based education), pengembangan ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge based
economic), pengembangan dan pemberdayaan masyarakat berbasis pengetahuan
(knowledge based social empowering), dan pengembangan dalam bidang industri
berbasis pengetahuan (knowledge based industry).2
Kehidupan manusia pada abad 21 ini mengalami perubahan-perubahan
fundamental yang berbeda dengan tata kehidupan pada abad sebelumnya. Abad 21
dapat dikatakan sebagai abad yang meminta kualitas dalam segala usaha dan hasil
kerja manusia.3 Dengan demikian, manusia dituntut memiliki keterampilan-
keterampilan sesuai dengan segala tantangan abad 21 dan secara otomatis menuntut
lembaga-lembaga profesional mencetak sumber daya manusia yang unggul.
1 Afandi, Tulus Junanto, dan Rachmi Afriani, “Implementasi Digital-Age Literacy dalam Pendidikan
Abad 21 di Indonesia”, makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan Sains, Surakarta,
2016, h. 113. 2 Muhali, “Pembelajaran Inovativ Abad Ke-21”, Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan:
e-Saintika, Vol. 3, No. 2, 2019, h. 26. 3 Estika Yuni Wijaya, Dwi Agus Sudjimat, dan Amat Nyoto, “Transformasi Pendidikan Abad 21
Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Era Global”, makalah disampaikan pada
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Universitas Kanjuruhan, Malang, 2016, h. 263
2
Indonesia terus berupaya menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang
handal melalui pendidikan dalam menghadapi era persaingan global. Namun,
Indonesia masih menghadapi beberapa permasalahan terkait SDM salah satunya
yaitu kualitas tenaga kerja yang rendah atau kurang terampil. Minimnya
penguasaan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan
rendahnya produktivitas tenaga kerja, sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap
daya saing produk dan jasa karena rendahnya kualitas dan kuantitas hasil produksi.4
Pernyataan tersebut menunjukkan masih belum maksimalnya pendidikan dalam
mempersiapkan SDM yang unggul sehingga perlu adanya pembaharuan baik dari
sistem maupun pada tingkat pembelajaran di kelas. Keterampilan bidang sains,
teknologi, rekayasa, dan matematik dalam perkembangan dunia pendidikan dan
pekerjaan abad ke-21 ini dipandang saling memerlukan antara satu dengan lainnya.
Oleh itu, dalam menghadapi tantangan pendidikan dan pekerjaan tersebut,
Indonesia memerlukan pelajar yang tangguh mempersiapkan diri dalam bidang-
bidang tersebut.
Sumber daya manusia (SDM) yang unggul dipersiapkan salah satunya melalui
pendidikan sebagaimana fungsi dari pendidikan nasional. Pendidikan nasional
berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
(UU Sisdiknas Nomor: 20 Tahun 2003).5 Salah satu upaya mempersiapkan sumber
daya manusia (SDM) unggul dalam pendidikan lingkup sekolah yaitu menciptakan
pembelajaran yang dapat diterima oleh peserta didik, diantaranya dengan
menerapkan berbagai pendekatan ataupun metode pembelajaran demi
meningkatkan kualitas kemampuan peserta didik agar mampu mengatasi segala
macam permasalahan kehidupan di bumi.
4 Jepi Adianto dan Muhammad Fedryansyah, “Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja dalam
Menghadapi ASEAN Economy Community”, Jurnal Pekerjaan Sosial, Vol.1 No. 2, 2018, h. 79. 5 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
h. 1, diakses dari (http://www.google.co.id/search?q=undang-
undang+no.20+tahun+2003+tentang+sistem+pendidikan+nasional.pdf) diakses pada tanggal 19
Agustus 2018.
3
Salah satu pendekatan yang banyak dikembangkan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan ditengah pesatnya kemajuan bidang sains dan teknologi di abad
21 ini ialah pendekatan pembelajaran berbasis Science, Technology, Engineering,
and Mathematic (STEM). Pendekatan STEM yang mengintegrasikan antara sains,
teknologi, rekayasa, dan matematika dengan memfokuskan proses pembelajaran
pada pemecahan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari ataupun kehidupan
pada dunia kerja. Tujuan pendekatan STEM sejalan dengan tuntutan pendidikan
abad 21, yaitu agar peserta didik memiliki literasi sains dan teknologi yang terlihat
dari kemampuan membaca, menulis, mengamati, melakukan proses sains, serta
mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki untuk diterapkan dalam
menghadapi permasalahan kehidupan sehari-hari terkait bidang ilmu STEM.6
Keterampilan bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika dalam
perkembangan dunia pendidikan dan pekerjaan abad 21 ini dipandang saling
memerlukan antara satu dengan lainnya. Oleh itu, dalam menghadapi tantangan
pendidikan dan pekerjaan tersebut, kita memerlukan pelajar yang tangguh
mempersiapkan diri dalam bidang-bidang tersebut.
Pembelajaran STEM dianjurkan untuk diterapkan sebagai suatu integrasi di
banyak disiplin ilmu. Dijelaskan pula bahwa di lingkup internasional baik di bidang
pendidikan, pengembang kebijakan, dan organisasi bisnis bahkan industri kini telah
sangat menyoroti urgensi peningkatan keterampilan STEM untuk dapat memenuhi
tantangan sosial dan ekonomi dimasa sekarang dan juga masa depan.7 Pembelajaran
STEM mengajarkan peserta didik untuk menjadi pemecah masalah, inovator,
kreator, dan kolaborator yang sangat esensial untuk generasi masa depan di
Indonesia.
Salah satu aspek yang membutuhkan perhatian lebih yaitu dimasukkannya
kegiatan teknik (engineering) dalam menyusun materi pembelajaran STEM.
Beberapa penelitian mencatat bahwa kegiatan tersebut dapat mengembangkan
6 Sunardi dan Hasanudin, “Pengembangan Employability Skill Mahasiswa Vokasi Melalui
Pembelajaran STEM-Project Based Learning”, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional
Teknologi, Sains, dan Humaniora, 2019, h. 213. 7 Lyn D. English, “STEM education K-12: perspectives on integration”, English International
Journal of STEM Education, vol. 3(3), 2016, h. 1.
4
apresiasi dan pemahaman siswa mengenai peran teknik (engineering) dalam
membentuk masyarakat dan bagaimana ia dapat mengkontekstualisasikan prinsip
matematika dan sains untuk meningkatkan prestasi, motivasi, dan pemecahan
masalah.8 Engineering atau rekayasa merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pembelajaran STEM itu sendiri. Secara khusus, melalui integrasi
rekayasa, siswa harus lebih sadar akan peran dan kehadirannya di masyarakat
sehingga mampu menerapkan proses desain rekayasa sebagai solusi di dunia nyata.9
Melalui desain rekayasa (engineering) peserta didik dapat menghargai bahwa
ada banyak ide dan pendekatan untuk memecahkan masalah kompleks dengan lebih
dari satu solusi yang mungkin, yaitu berbagai alat dapat digunakan dengan berbagai
cara untuk menghasilkan produk akhir yang diinginkan.10 Unsur engineering juga
diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan utama dalam pembelajaran
sains yang sampai saat ini belum mendapat pemecahan secara tuntas yakni adanya
anggapan pada diri peserta didik bahwa pelajaran ini sulit dipahami dan dimengerti.
Hal tersebut salah satunya karena penekanan pemahaman konsep dasar sains tidak
dikaitkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, padahal
Yager dan Lutz mengungkapkan bahwa sains relevan dengan proses dan produk
sehari-hari yang digunakan di masyarakat.11
Engineering dalam pembelajaran STEM memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar membuat produk teknologi sederhana melalui kegiatan
rekayasa sebagai salah satu wujud pemecahan masalah dengan memaksimalkan
suatu konsep yang telah dipelajari. Pembuatan produk teknologi sederhana ini juga
dimaksudkan sebagai motivasi agar kelak peserta didik dapat mengembangkan
teknologi sederhananya menjadi produk-produk teknologi moderen yang terus
berkembang dari waktu ke waktu.
8 Lyn D. English dan Donna T. King, “STEM learning through engineering design: fourth-grade
students’ investigations in aerospace”, International Journal of STEM Education, vol. 2 (14), 2015,
h. 2. 9 Ibid., h. 3. 10 Ibid, h. 3. 11 Anna Permanasari, “STEM Education: Inovasi dalam Pembelajaran Sains”, makalah,
disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan Sains, Bandung, 2016, hal. 25.
5
Ichsanul Ferdiansyah (2015) dalam penelitian mengenai perbedaan hasil
belajar peserta didik menggunakan pendekatan STS, SETS, dan STEM pada
Pembelajaran Konsep Virus menyimpulkan bahwa rata-rata hasil belajar peserta
didik mengguanakan STEM lebih tinggi dari pada menggunakan STS dan SETS.12
Dewi Robiatun Muharomah (2017) dalam penelitian mengenai pengaruh
pembelajaran STEM terhadap hasil belajar peserta didik pada konsep evolusi juga
menunjukkan bahwa terdapat hasil belajar yang sigifikan antara kelas eksperimen
yang menggunakan model pembeljaran STEM dibandingkan kelas kontrol.13 Hasil
positif ini diharapkan mampu meningkatkan hasil dalam upaya mempersiapkan
SDM yang unggul yang memilili keterampilan STEM. Peserta didik diharapkan
mampu memecahkan masalah, membuat pembaruan/inovatif, merancang hal baru,
memahami diri, melakukan pemikiran logis dan menguasai teknologi.
Teknologi pada saat ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan manusia. Perkembangan teknologi dari waktu ke waktu semakin cepat.
Parlemen Eropa pada tahun 1972 sudah mengingatkan bahwa pada saat ini dan
masa yang akan datang anak tumbuh dan berkembang dalam dunia yang penuh
dengan teknologi.14 Pernyataan tersebut kini jelas terbukti dengan beredarnya aneka
macam jenis produk teknologi yang dijual di pasaran. Salah satu produk teknologi
yang dimiliki sebagian besar manusia dalam rentang usia remaja sampai dewasa
yaitu handphone. Hampir semua pelajar telah menggunakan handphone dan
sebagian besar diantaranya menggunakan sistem android. Namun sayangnya,
pemanfaatan android dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran di kelas kurang
maksimal bahkan sama sekali belum dimanfaatkan.
12 Ichsan Ferdiansyah, “Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Pendekatan STS,
SETS, dan STEM pada Pembelajaran Konsep Virus”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2015, h.
60, tidak dipublikasikan. 13 Dewi Robiatun Muharomah, “Pengaruh Pembelajaran Science, Technology, Engineering, and
Mathematic (STEM) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Konsep Evolusi”, Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah, 2017, h. 66, tidak dipublikasikan. 14 Didi T. Chandra dan Nuryani Rustaman, “Perkembangan Pendidikan Teknologi Sebagai Suatu
Inovasi Pembelajaran pada Pendidikan Dasar di Indonesia”, jurnal pengajaran MIPA, vol. 14 no. 2,
2009, h. 40.
6
Beberapa penelitian penggunaan media berbasis sistem android dalam
pembelajaran menunjukkan hasil positif, seperti penelitian penelitian Dimas Gilang
Ramadhani, dkk. (2016) menunjukan kelas dengan model STAD disertai media
mobile learning berbasis android memiliki prestasi pengetahuan yang lebih tinggi
dibandingkan kelas dengan disertai media LKS dalam mempelajari sistem koloid.
Hal tersebut dikarenakan mobile learning berbasis android memiliki kemudahan
dalam hal akses sehingga membantu peserta didik dalam mengakses materi yang
dibutuhkan.15 Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Rizki Suhendar Putra, dkk.
(2017) juga menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi
android memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik.
Penggunaan media aplikasi android ini memiliki pengaruh positif dalam proses
pembelajaran, ditunjukkan dengan data angket yang termasuk dalam kategori baik
dan mendapat respon positif dari peserta didik.16
Berdasarkan upaya peningkatan SDM yang berkualitas dalam menghadapi
tantangan abad 21 dan pemanfaatan teknologi yang berkembang di kalangan pelajar
dalam proses pembelajaran, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul
“Pengaruh Pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematic
(STEM) Berbantu Android Terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas VIII MTsN
1 Kota Tangerang Selatan”. Peningkatan hasil belajar yang menjadi tolak ukur
pemahaman peserta didik terhadap materi diharapkan dapat melatih dan membekali
peserta didik dengan keterampilan-keterampilan STEM yang dibutuhkan di abad
21 ini.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu:
15 Dimas Gilang Ramadhani, dkk., “Pengaruh Penggunaan Media Mobile Learning Berbasis
Android dan LKS dalam Model Pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD) Terhadap
Prestasi Belajar Ditinjau dari Kemampuan Memori pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI
SMA Negeri 2 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016”, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 5 No. 4, 2016,
h. 21. 16 Rizki Suhendar Putra, dkk., “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi
Android terhadap Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 11, No. 2, 2017, h.
2017.
7
1. Kualitas tenaga kerja Indonesia yang rendah akibat minimnya penguasaan
penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Adanya anggapan peserta didik bahwa mata pelajaran IPA sulit dipahami dan
dimengerti sehingga berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar.
3. Peserta didik belum mampu mengaitkan konsep IPA dengan kehidupan sehari-
hari.
4. Handphone dengan sistem android belum dioptimalkan dengan baik di
kalangan peserta didik.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam penelitian ini, antara lain:
1. Subyek penelitian adalah peserta didik kelas VIII di MTsN 1 Tangerang
Selatan.
2. Pembelajaran yang digunakan di kelas adalah pembelajarann STEM dengan
media pembelajaran android sebagai suplemen.
3. Penelitian ini terbatas pada hasil belajar dari tes kognitif dan keterampilan
merancang produk sederhana (engineering) pada kelas eksperimen.
4. Materi IPA dibatasi pada KD 3.3 pokok bahasan pesawat sederhana dan sistem
gerak manusia.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah terdapat pengaruh
pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematic (STEM)
berbantu android terhadap hasil belajar IPA Terpadu di kelas VIII MTsN 1
Tangerang Selatan?”.
E. Tujuan
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh
pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematic (STEM)
8
berbantu Android terhadap hasil belajar peserta didik pada konsep gerak di kelas
VIII MTsN 1 Tangerang Selatan.
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini, antara lain:
1. Bagi Guru
Sebagai informasi dan bahan pertimbangan dalam memilih jenis pembelajaran
yang efektif dalam menunjang proses pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya pada bidang studi IPA.
2. Bagi Peserta didik
Dapat memberikan suasana pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan
sehingga peserta didik tidak jenuh belajar. Dapat melatih kemampuan peserta
didik dalam mengaplikasikan materi yang diperoleh pada kehidupan sehari-
hari.
3. Bagi Peneliti Lain
Hasil penelitian dapat dijadikan bahan rujukan untuk mengadakan penelitian
relevan yang lebih lanjut dan mendalam.
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematic (STEM)
a. Pengertian Pembelajaran STEM
Kata STEM diluncurkan pada tahun 1990-an dengan nama SMET oleh
National Science Foundation (NSF) AS sebagai singkatan dari science,
mathematic, engineering, and technology. Akan tetapi, kata SMET kurang disetujui
beberapa pihak NSP karena terdengar mirip dengan kata “smut” sehingga kemudian
lahirlah akronim STEM. Pada tahun 2003, sebagian besar orang belum mengetahui
apa arti dari STEM dan banyak orang mengira bahwa STEM memiliki hubungan
dengan penelitian sel induk (stem cell).1
Pembelajaran STEM telah diterapkan di sejumlah negara maju seperti Amerika
Serikat, Jepang, Finlandia, Australia dan Singapura. STEM merupakan inisiatif dari
National Science Foundation. Tujuan dari penerapan STEM di Amerika Serikat
ialah untuk menjadikan keempat bidang ini (science, technology, engineering, and
mathematics) menjadi pilihan karir utama bagi peserta didik. Keadaan ini terjadi
karena negara tersebut mengalami krisis ilmuan di bidang STEM. Bentuk
keseriusan pemerintah Amerika Serikat untuk mengatasi masalah tersebut antara
lain dengan mendirikan STEM Education dan memberikan bantuan biaya
pendidikan pada calon mahasiswa yang memilih salah satu bidang STEM.2
Science, Technology, Engineering, and Mathematic (STEM) merupakan meta-
disiplin di tingkat sekolah dimana guru sains, teknologi, teknik, dan matematika
mengajar pendekatan terpadu dan masing-masing materi disiplin tidak dibagi-bagi
1 Mark Sanders,”Integrative STEM Education: Primer”, The Technology Teacher, Virginia,
Desember 2009, h. 20. 2 Anna Permanasari, “STEM Education: Inovasi dalam Pembelajaran Sains”, makalah disampaikan
pada prosiding seminar nasional pendidikan sains, Bandung, 2016, h. 29.
10
tetapi ditangani dan diperlakukan sebagai suatu kesatuan yang dinamis.3
Pendidikan integrasi STEM sebagai pendekatan yang mengeksplorasi
pembelajaran antara dua atau lebih bidang subyek STEM dan atau antara subyek
STEM dengan mata pelajaran lainnya, misalnya teknologi tidak dapat dipisahkan
dengan pembelajaran sosial, seni, dan humaniora.4
Ungkapan “Pendidikan STEM” adalah suatu usaha yang sama rumitnya
dengan pentingnya. Apa yang siswa pelajari tentang sains, teknologi, teknik, dan
matematika membentuk perkembangan intelektual, peluang untuk studi dan
pekerjaan di masa depan, peluang karir, serta kapasitas untuk membuat keputusan
tentang politik, masalah kewarganegaraan, dan tentang kehidupan diri sendiri.5
Kurikulum STEM melibatkan beberapa keterampilan abad 21 yakni “4C” yang
meliputi creativity (kreativitas), critical thinking (berpikir kritis), collaboration
(kolaborasi), dan communication (komunikasi). Peserta didik bekerja sama untuk
menciptakan solusi pada masalah nyata dan mengomunikasikannya dengan orang
lain.6 Dengan demikian, pembelajaran STEM ialah suatu pembelajaran secara
integrasi antara sains, teknologi, teknik, dan matematika untuk mengembangkan
kreativitas siswa melalui proses pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
b. Konsep Pembelajaran STEM
Pembelajaran STEM merupakan pembelajaran yang menghadirkan fakta nyata
yang dialami di kehidupan sehari-hari ketika dikaitkan dengan lingkungan. Setiap
disiplin dari STEM memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan antara keempat
disiplin tersebut. Masing-masing dari aspek membantu peserta didik menyelesaikan
masalah jauh lebih komprehensif jika diintegrasikan.
3 R. Brown, dkk. “Understanding STEM: Current Perceptions”. Technology and Engineering
Teacher, Vol. 7, No. 6, Tahun 2011, h. 6. 4 M. Sanders, “STEM, STEM Education, STEM Mania”. The Technology Teacher, Vol.6, No.4.
Tahun 2009, h.21. 5 Alexandra Beatty, Succesfull STEM Education: A Workshop Summery, (Washington DC: The
National Academies Press, 2011), h. 1. 6 Beers, S. 2011. 21st Century Skills: Preparing Students for Their Future. h.5, Diakses dari
(http://www.yinghuaacademy.org/wp content/ uploads /2014/10/21st century skills.pdf). pada
tanggal 20 Agustus 2018 pukul 02.00 WIB.
11
Pembelajaran STEM seperti yang telah disebutkan memiliki intra disiplin yaitu
sains, teknologi, teknik/rekayasa, dan matematika. Berikut penjelasan dari setiap
disiplin:7
Komponen pertama yaitu sains. Sains adalah kajian tentang fenomena alam
yang melibatkan observasi dan pengukuran, sebagai wahana untuk menjelaskan
secara obyektif alam yang selalu berubah. Terdapat beberapa domain utama dari
sains pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, yakni fisika, biologi, kimia,
serta ilmu pengetahuan bumi dan antariksa (IPBA).
Komponen kedua yaitu Teknologi. Teknologi merujuk pada inovasi-inovasi
manusia yang digunakan untuk memodifikasi alam agar memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia, sehingga membuat kehidupan lebih baik dan lebih aman.
Teknologi menjadikan manusia dapat melakukan perjalanan secara cepat,
berkomunikasi langsung dengan orang di tempat yang berjauhan, memperoleh
makanan sehat, dan alat-alat keselamatan.
Komponen selanjutnya yaitu teknik/rekayasa. Rekayasa (engineering)
merupakan pengetahuan dan keterampilan untuk memperoleh dan mengaplikasikan
pengetahuan ilmiah, ekonomi, sosial, serta praktis untuk mendesain dan
mengkonstruksi mesin, peralatan, sistem, material, dan proses yang bermanfaat
bagi manusia secara ekonomis dan ramah lingkungan.
Komponen terakhir yakni matematika. Matematika berkenaan dengan pola-
pola dan hubungan-hubungan, dan menyediakan bahasa untuk teknologi, sains, dan
rekayasa. Keterampilan yang digunakan untuk menganalisis, memberikan alasan,
mengomunikasikan ide secara efektif, dan menginterpretasikan solusiberdasarkan
perhitungan dan data dengan matematis.
Pendidikan STEM tidak bermakna hanya penguatan pendidikan dalam bidang-
bidang STEM secara terpisah, melainkan mengembangkan pendekatan pendidikan
yang mengintegrasikan sains, teknonogi, engineering, dan matematika, dengan
7 Nuryani Y. Rustaman, “Pembelajaran Sains Masa Depan Berbasis STEM Education”, makalah
disampaikan pada Prosiding Seminar Nasional Biologi Edukasi, Bandung, 2016. h. 4.
12
memfokuskan proses pendidikan pada pemecahan masalah nyata dalam kehidupan
sehari-hari maupun kehidupan profesi.8
Secara umum, penerapan STEM dalam pembelajaran dapat mendorong peserta
didik untuk mendesain, mengembangkan dan memanfaatkan teknologi, mengasah
kognitif, manipulatif dan afektif, serta mengaplikasikan pengetahuan.9 Oleh karena
itu, penerapan STEM cocok digunakan pada pembelajaran sains. Pembelajaran
berbasis STEM dapat melatih siswa dalam menerapkan pengetahuannya untuk
membuat desain sebagai bentuk pemecahan masalah terkait lingkungan dengan
memanfaatkan teknologi.
Pendidikan STEM adalah pendidikan yang berasaskan kepada konsep
mendidik dalam empat bidang yaitu sains, teknologi, teknik, dan matematika
dengan mengintegrasikan dan mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan
nyata. Pendidikan STEM dapat menarik minat peserta didik melalui aktivitas yang
menantang, menyenangkan, dan bermakna.10
c. Tipe-tipe Integrasi Pembelajaran STEM dalam Sains
Salah satu karakteristik Pendidikan STEM adalah mengintegrasikan sains,
teknonogi, rekayasa, dan matematika dalam memecahkan masalah nyata. Namun
demikian, terdapat beragam cara digunakan dalam praktik untuk mengintegrasikan
disiplin-disiplin STEM. Manurut Rustaman, terdapat empat cara untuk
mengintegrasikan STEM, yaitu cara pertama mata pelajaran sains, teknologi,
rekayasa, dan matematika diajarkan sebagai empat mata pelajaran yang terpisah
satu sama lain dan tidak terintegrasi (disebut sebagai “silo”), namun lebih tepat
digambarkan sebagai S-T-E-M daripada STEM. Cara kedua adalah mengajarkan
masing-masing disiplin STEM dengan lebih berfokus pada satu atau dua dari
disiplin-disiplin STEM. Cara ketiga adalah mengintegrasikan satu ke dalam tiga
disiplin STEM, misalnya konten rekayasa diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
8 Hary Firman, “Pendidikan STEM sebagai Kerangka Inovasi Pembelajaran Kimia untuk
Meningkatkan Daya Saing Bangsa dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN”, Prosiding Seminar
Nasional Kimia dan Pembelajarannya”, Surabaya, 17 September 2016, h.2. 9 Anna Permanasari, Op.Cit., h. 29. 10 Sariah binti Abd. Jalil, Panduan Pelaksanaan Sains, Teknologi, Kejuruteraan dan Matematik
dalam Pengajaran dan Pembelajaran, (Sabah: Putrajaya, 2016), h.1.
13
sains, teknologi, dan matematika. Cara keempat dan lebih komprehensif adalah
melebur keempat-empat disiplin STEM dan mengajarkannya sebagai mata
pelajaran terintegrasi, misalnya konten teknologi, rekayasa dan matematika dalam
sains, sehingga guru sains mengintegrasikan T, E, dan M ke dalam S.11
Pengintegrasian mata pelajaran yang terpisah atau “silo” ke dalam bentuk mata
pelajaran transdisiplin tentunya memerlukan restrukturasi kurikulum secara
menyeluruh, sehingga relative sulit dilaksanakan dalam konteks struktur kurikulum
konvensional Indonesia.
Salah satu pola intergasi yang mungkin dilaksanakan tanpa melakukan
restrukturisasi kurikulum pendidikan dasar dan menengah di Indonesia adalah
menginkorporasikan konten enjiniring, teknologi, dan matematika dalam
pembelajaran sains berbasis STEM. Hal tersebut diilustrasikan dalam Gambar
2.1.12
Gambar 2. 1 Pendidikan Sains Berbasis STEM
d. Tahapan-tahapan Pembelajaran STEM
Pembelajaran STEM memiliki lima tahapan dalam pelaksanaan di kelas yaitu
tahap keterlibatan (engagement phase), tahap eksplorasi (exploration phase), tahap
penjelasan (explanation phase), tahap elaborasi (elaboration phase), dan tahap
evaluasi (evaluation phase).13
11 Nuryani Rustaman, “Pembelajaran Masa Depan Melalui STEM Education” , makalah
disampaikan pada prosiding seminar nasional Bio-Edu 1, Padang 2016, h.10. 12 Ibid., h. 11. 13 Sevil Ceylan dan Zehra Ozdilek, “Improving a Sample Lesson Plan for Secondary Science
Coures within the STEM Education”, Procedia – Social and Behavioral Science, No.177 Tahun
2015, h. 225-226.
S
T E M
14
Fase Keterlibatan (engagement phase): Dalam fase ini, tujuannya adalah untuk
menentukan pengetahuan awal siswa dan memotivasi mereka untuk terlibat dalam
mempelajari topik. Fase Eksplorasi (exploration phase): Dalam fase ini, masing-
masing kelompok berdiskusi dan diharapkan untuk mencatat pengamatan dan ide-
ide mereka. Kemudian, mereka berbagi ide-ide mereka dengan orang lain dan guru.
Kegiatan ini membutuhkan penggunaan keterampilan proses sains seperti
mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, menyimpulkan, memprediksi,
berkomunikasi, mendefinisikan secara operasional dan mengumpulkan data selama
kegiatan langsung. Fase Penjelasan (explanation phase): Pada fase ini, guru
menjelaskan konsep sesuai dengan jawaban siswa yang mereka peroleh sebagai
konsekuensi dari pengalaman mereka sebelumnya. Fase Elaborasi (elaboration
phase): Dalam fase ini, siswa menggunakan pengetahuan baru mereka dalam situasi
yang berbeda seperti memperluas pemahaman konseptual, melatih keterampilan
yang diinginkan, dan mencapai pemahaman yang bermakna. Pada penelitian, tahap
pembuatan produk sederhana (engineering) dilakukan pada fase ini. Terakhir, tahap
evaluasi (evaluation phase): Pada fase ini siswa diberikan tes untuk mengukur
tingkat pemahaman dalam pembelajaran. Setiap fase pada pembelajarn STEM
terdapat dua atau lebih unsur sains, teknologi, rekayasa, dan atau matematika dalam
proses belajarnya.
2. Media Pembelajaran Berbasis Android
a. Media Pembelajaran
Menurut terminologinya, kata media berasal dari bahasa latin “medium” yang
artinya perantara. Sedangkan, dalam bahasa Arab media berasal dari kata
“wasaaila” artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.14
Secara umum media mempunyai beberapa kegunaan antara lain: pertama,
memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. Kedua, mengatasi keterbatasan
ruang, waktu, tenaga, dan daya indra. Ketiga, menimbulkan gairah belajar, interaksi
14 Rudy Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah, Media Pembelajaran Buku Bacaan Wajib Dosen,
Guru, dan Calon Pendidik, (Mataram: Pustaka Abadi, 2017), h. 9.
15
lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. Keempat memungkinkan anak
belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan
kinestetiknya. Kelima, memberi rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.15 Penggunaan media dalam
pembelajaran dapat mempermudah guru untuk menyampaikan materi atau konsep
kepada peserta didik dengan cara memvisualisasikan bentuk verbal sehingga pesan
yang disampaikan lebih mudah untuk diterima.
b. Mobile Learning
Mobile learning (m-learning) merupakan paradigma pembelajaran
memanfaatkan teknologi dan perangkat mobile yang perkirakan akan mengalami
perkembangan pesat dan potensial seiring dengan perkembangan teknologi mobile
itu sendiri.16 M-learning menggunakan teknologi wireless mobile untuk
mengakses informasi dan belajar dimana saja dan kapan saja. Hal tersebut dapat
diartikan bahwa pembelajar dapat mengontrol sendiri apa yang akan dipelajari dan
dari mana tempat dia akan belajar.
Electronic Learning (e-learning) yang juga termasuk m-learning memiliki
fungsi yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran yaitu sebagai suplemen
(tambahan), komplemen (pelengkap), dan substitusi (pengganti).17 Karakteristik m-
learning yang dapat digunakan kapanpun dan dimanapun menjadi nilai lebih dalam
mendukung proses pembelajaran. Melalui m-learning, peserta didik dapat dengan
mudah mengakses informasi pembelajaran dengan praktis saat di luar kelas tanpa
harus membawa buku pelajaran, sehingga frekuensi belajar peserta didik dapat
meningkat karena pembelajaran tidak hanya berlangsung di dalam kelas.
15 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan,
dan Penilaian, (Bandung: Wacana Prima, 2009), h.9. 16 Ahmad Buchori, dkk., “Pengembangan Mobile Learning pada Mata Kuliah Geometri dengan
Pendekatan Matematik Realistik Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa”, Jurnal
Inovasi Pembelajaran, Vol. 1, No. 2, 2015, h. 115. 17 Ike Yustanti dan Dian Novita, “Pemanfaatan E-Learning Bagi Para Pendidik di Era Digital 4.0”
makalah disampaikan pada prosiding seminar nasional pendidikan Program Pascasarjana
Universitas PGRI Palembang, 2019, h. 342.
16
c. Android
Android adalah sistem operasi berbasis Linux yang dirancang untuk perangkat
bergerak layar sentuh seperti telepon pintar dan komputer tablet.18 Istilah android
dalam bahasa Inggris berarti “robot yang menyerupai manusia”. Hal tersebut dapat
terlihat jelas pada icon android yang menggambarkan sebuah robot berwarna hijau
yang memiliki sepasang tangan dan kaki. Sebagai sistem operasi, android berfungsi
sebagai penghubung (device) antara pengguna dan perangkat keras pada
smartphone atau alat elektronik tertentu sehingga hal tersebut memungkinkan
pengguna dapat berinteraksi dengan device dan menjalankan berbagai macam
aplikasi mobile.19
Android terus memperbaharui sistem operasinya agar terus memuaskan
kebutuhan pasar global. Kemajuan teknologi tentunya tidak terlepas dari
perkembangan teknologi yang semakin hari semakin terbaharui. Hal tersebut
terlihat dari adanya versi demi versi yang terus diluncurkan oleh android. Versi
android yang telah dirilis di dalam buku Nadia tahun 2019 dapat dilihat dalam Tabel
2.1 berikut:20
Tabel 2.1 Versi Android yang Telah Dirilis
No Versi Nama Tanggal Rilis
1 1.0 (APl level 1) - 23 Sep 2008
2 1.1 (APl level 2) - 9 Feb 2009
3 1.5 (APl level 3) Cupcake 27 Apr 2009
4 1.6 (APl level 4) Donut 15 Sep 2009
5 2.0 (APl level 5) Éclair 26 Okt 2009
6 2.0.1 (APl level 6) Éclair 3 Des 2009
7 2.1 (APl level 7) Éclair 12 Jan 2010
8 2.2-2.3.2 (APl level 8) Froyo 20 Mei 2010
18 Yudha Yudhanto dan Ardhi Wijayanto, Mudah Membuat dan Berbisnis Aplikasi Android dengan
Android Studio, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2017), h. 1. 19 Nadia Firly, Android Application Development for Rookies with Database, (Jakarta: Flex Media
Komputindo, 2019), h. 3.
20 Ibid., h. 5.
17
9 2.3-2.3.2 (APl level 9) Gingerbread 6 Des 2010
10 2.3.3-2.3.7 (APl level 10) Gingerbread 9 Feb 2011
11 3.0 (APl level 11) Honeycomb 22 Feb 2011
12 3.1 (APl level 12) Honeycomb 10 Mei 2011
13 3.2 (APl level 13) Honeycomb 15 Juli 2011
14 4.0-4.0.2 (APl level 14) Ice Cream Sandwitch 19 Okt 2011
15 4.0.3-4.0.4 (APl level 15) Ice Cream Sandwitch 16 Des 2011
16 4.1 (APl level 16) Jelly Bean 27 Juni 2012
17 4.2 (APl level 17) Jelly Bean 29 Okt 2012
18 4.3 (APl level 18) Jelly Bean 24 Juli 2013
19 4.4 (APl level 19) KitKat 31 Okt 2013
20 5.0 (APl level 21) Lollipop 12 Nov 2014
21 6.0 (APl level 23) MarshMallow 5 Okt 2015
22 7.0 (APl level 24) Nougat 9 Maret 2016
23 7.1 (APl level 25) Nougat 19 Okr 2016
24 8.0 (APl level 26) Oreo 21 Maret 2017
Android memiliki beberapa kelebihan dibanding pesaingnya, diantaranya user
friendly yang berarti sangat mudah dioperasikan, umumnya orang-orang akan
mampu mengoperasikannya dalam waktu yang singkat. Selain itu, android juga
bersifat open source artinya siapapun dapat mengembangkan dan memodifikasi
android tanpa harus membayar karena dibangun di atas kenel Linux. Selanjutnya
android bersifat merakyat dan sangat cocok digunakan untuk berbagai kalangan.
Terakhir, android didukung oleh ribuan bahkan jutaan aplikasi yang tersedia untuk
menunjang kinerja android.21
Lahirnya berbagai aplikasi hiburan seperti game dan sosial media lainnya
membuat pemanfaatan smartphone oleh rentang usia pelajar cenderung
dimanfaatkan pada kegiatan-kegiatan yang negatif dan membuang waktu. Oleh
karenanya, android kini banyak juga dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.
21 Hanif Irsyad, Aplikasi Android dalam 5 Menit, (Jakarta: Flex Media Komputindo, 2015), h. 7.
18
Media pembelajaran ScED-Adaptive Learning System berbasis android yang
digunakan dalam penelitian merupakan pengembangan lanjutan dari media ScED-
ALS berbasis computer yang mengakomodasi ragam gaya belajar peserta didik
yaitu Visual, aural, read and write, dan kinhestetic. Hasil penelitian ScED-ALS
berbasis computer menunjukkan bahwa media dapat mengatasi kesulitan guru
untuk menyesuaikan setiap ragam gaya belajar peserta didik dalam pembelajaran
dan mengantisipasi semua pelayanan ragam gaya belajar tersebut melalui
penggunaan intruksi berbasis computer.22 Media aplikasi android pada penelitian
digunakan sebagai suplemen atau tambahan dan disisipkan pada tahapan-tahapan
pembelajaran STEM ketika pembelajaran di kelas.
Pembelajaran STEM berbantu media aplikasi android dalam penelitian ini
merupakan variabel bebas atau variabel X. Variabel bebas adalah variabel yang
dipandang sebagai penyebab munculnya variabel terikat yang diduga sebagai
akibatnya.23 Variabel X (pembelajaran STEM berbantu media android) merupakan
variabel yang mempengaruhi variabel terikat yaitu hasil belajar peserta didik.
3. Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses kegiatan yang disengaja dari individu, dimana
kegiatan tersebut merupakan interaksi yang dilakukan individu.24 Menurut Slumeto
(2010) belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.25 Perubahan
22 Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan Sujiyo Miranto, “Science Education Adaptive Learning
System As a Computer-based Science Learning with Learning Style Variation”, Journal of Baltik
Science Education, Vol. 17 No. 4, 2018, h. 725. 23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2015), h.
50. 24 Ranu Iskandar, Pedoman Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik SMK Kompetensi Keahlian
Teknik Kendaraan Ringan pada Mata Pelajaran Pemeliharaan Sains dan Pemindahan Tenaga
Kendaraan Ringan, (Sukabumi: Jejak, 2019), h. 10. 25 Moh. Zaiful Rosyid, dkk., Prestasi Belajar, (Malang: Literasi Nusantara Abadi, 2019), h. 4-5.
19
tingkah laku dari proses belajar tersebut menyangkut perubahan yang bersifat
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun sikap (afektif).26
Sedikitnya ada tiga hal yang membuat seseorang melakukan proses belajar
yaitu kesiapan/readiness, motivasi, dan tujuan yang ingin dicapai.27 Tujuan
merupakan hal yang sangat penting dimiliki dalam proses belajar, dengan adanya
tujuan, motivasi dalam diri akan meningkat sehingga timbul kesiapan seseorang
untuk melakukan proses belajar.
Belajar merupakan proses internal yang kompleks. Hal yang terlibat dalam
proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif,
afektif dan ranah psikomotorik. Proses belajar yang mengaktualisasikan ketiga
ranah tersebut tertuju pada bahan belajar tertentu.28 Belajar juga merupakan suatu
perubahan dalam tingkah laku menuju perubahan tingkah laku yang baik, dimana
perubahan tersebut terjadi melalui latihan atau pengalaman. Perubahan tingkah laku
tersebut harus relatif mantap yang merupakan akhir daripada suatu periode waktu
yang cukup panjang.
Kegiatan belajar menunjukkan adanya suatu perubahan perilaku pada
seseorang dan perubahan ini sifatnya cukup tetap. Namun demikian, ada juga
segolongan perubahan perilaku (yang juga tetap) namun tidak termasuk ke dalam
belajar yang disebut dengan maturasi. Maturasi ialah perubahan yang dihasilkan
oleh pertumbuhan struktur-struktur dari dalam misalnya perkembangan progresif
koordinasi otot pada anak-anak atau kematangan fungsi organ seks pada manusia.
Sedangkan belajar itu terjadi terutama ketika seseorang merespon dan menerima
rangsangan dari lingkungan eksternalnya. Kapasitas belajar pada manusia begitu
tinggi levelnya sehingga jenis-jenis interaksi tertentu dapat dilakukan secara
internal dan semuanya berlangsung di dalam otak, seperti pada Gambar 2.2:29
26 Muhammad Fathurrohman, Belajar dan Pembelajaran Modern, (Yogyakarta: Garudhawaca), h.
3. 27 Lefudin, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Budi Utama, 2017), h. 3. 28 Nidawati, “Belajar dalam Perspektif Psikologi dan Agama”, Jurnal Pionir, Vol. 1(1), 2013, h. 13 29 Dina Gasong, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Budi Utama, 2018), h. 9.
20
Gambar 2.2 Bagan Proses Belajar
Pengertian-pengertian belajar yang telah dipaparkan menunjukkan kesamaan
secara garis besar walaupun memiliki redaksi yang berbeda yaitu belajar
merupakan suatu perubahan dan peningkatan tingkah laku seseorang dari segi
kualitas maupun kuantitas pada berbagai bidang akibat adanya interaksi seseorang
dengan lingkungannya secara terus-menerus. Perubahan tersebut menuju ke arah
yang positif, peningkatan, atau perbaikan. Jika dalam proses belajar tidak dapat
meningkatkan kemampuan, maka dapat dikatakan seseorang tersebut telah gagal
dalam proses belajar.
Gagne dalam teorinya yang disebut The domains of learning menyimpulkan
bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh manusia dapat dibagi menjadi lima
kategori yaitu pertama, keterampilan motoris (motor skill); yakni keterampilan
yang diperlihatkan dari berbagai gerakan badan seperti menulis, menendang bola,
bertepuk tangan, berlari, dan loncat. Kedua, informasi ferbal; yaitu informasi yang
sangat dipengaruhi oleh kemampuan otak atau intelegensi seseorang misalnya
seseorang dapat memahami sesuatu dengan berbicara, menulis, menggambar, dan
sebagainya yang berupa symbol yang tampak (verbal). Ketiga, kemampuan
intelektual; yakni melakukan interaksi dengan dunia luar melalui kemampuan
intelektualnya misalnya mampu membedakan warna, bentuk, dan ukuran.
Keempat, Strategi kognitif; Gagne menyebutnya sebagai organisasi keterampilan
yang internal (internal organized skill) yang sangat diperlukan untuk belajar
mengingat dan berpikir. Dan kelima, sikap (attitude); yang merupakan faktor
penting dalam belajar karena tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan
baik.30
30 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2013, h. 2.
Proses Belajar
Interaksi dengan
lingkungan
Berlangsung dalam
otak
21
Hal lain yang harus diketahui selain belajar yakni pembelajaran. Pembelajaran
yang diidentikkan dengan “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti
petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Kata pembelajaran yang
semula diambil dari kata “ajar” ditambah awalan “pe” dan akhiran “an” menjadi
kata “pembelajaran” yang diartikan sebagai proses, perbuatan, cara mengajar, atau
mengajarkan sehingga anak didik mau belajar.31
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dirancang khusus untuk menciptakan
suasana belajar yang sesuai dengan peserta didik untuk mencapai tujuan dari belajar
itu sendiri. Terdapat tiga aspek penting dalam pembelajaran, yaitu peserta didik,
proses belajar dan suasana belajar itu sendiri.32 Kegiatan pembelajaran merupakan
upaya untuk menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi,
minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi
optimal antara guru dan siswa, serta antara siswa dengan siswa.33 Pembelajaran
dapat diartikan sebagai usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu
terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan
itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif
lama.
b. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar. Perubahan
perilaku disebabkan karena dia mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang
diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek
kognitif, afektif maupun psikomotorik.34
Hasil belajar merupakan salah satu diantara tolak ukur yang menjadi acuan
dalam memperbaiki kinerja seorang pendidik dalam penyelenggaraan proses
31 Ibid., h. 19. 32 Ranu Iskandar, Op. cit., h. 11. 33 Rusman, Belajar & Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Prenadamedia group, 2017), h. 2. 34 Tri Indra Prasetya, Meningkatkan Keterampilan Menyusun Instrumen Hasil Belajar Berbasis
Modul Interaktif bagi Guru IPA SMPN Kota Magelang, Journal of Education Research and
Evaluation, vol.2, 2012, h.107.
22
pembelajaran. Dalam pelaksanaan kurikulum 2013, hasil belajar bukan satu-
satunya cerminan keberhasilan pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran. Meski
begitu, hasil belajar juga tidak dapat diabaikan atau dieleminasi begitu saja karena
dalam penentuan kelulusan sekolah dasar sampai menengah tetap mengarah ke
aspek kognitif yaitu melalui hasil belajar.35 Hasil belajar yang hakikatnya
merupakan perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil dari proses belajar yang
efektif dengan mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan nantinya menjadi
tolak ukur dalam menentukan prestasi belajar siswa.36
Menurut Surya (1997) hasil belajar akan tampak dalam berbagai hal, yaitu
1)Kebiasaan; misalnya peserta didik belajar bahasa berkali-kali kecenderungan
penggunaan kata atau struktur yang keliru, sehingga akhirnya ia terbiasa dengan
penggunaan bahasa secara baik dan benar. 2) Keterampilan; misalnya menulis dan
berolah raga yang meskipun sifatnya motorik, keterampilan-keterampilan itu
memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi. 3)
Pengamatan; yakni proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan
yang masuk melalui indera-indera secara obyektif sehingga siswa mampu mencapai
pengertian yang benar. 4) Berfikir asosiatif; yakni berfikir dengan cara
mengasosiasikan sesuatu dan lainnya dengan menggunakan daya ingat. 5) Berpikir
rasional dan kriitis; yakni menggunakan prinsip-prinsip dan dasar-dasar pengertian
dalam menjawab pertanyaan kritis seperti “bagaimana” (how) dan “mengapa”
(why). 6) Sikap; yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan
cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan
dan keyakinan. 7) Inhibisi (menghindari hal yang mubazir). 8) Apresiasi
(menghargai karya-karya bermutu. 9) Perilaku afektif; yakni perilaku yang
bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci,
was-was dan sebagainya.37
35 Arsyi Mirdanda, Motivasi Berprestasi & Disiplin Peserta Didik Serta Hubungannya dengan Hasil
Belajar, (Pontianak: Yudha English Galerry, 2018), h. 1-2. 36 Moh Zaiful Rosyid, Op. cit., h. 13. 37 Husamah, dkk., Belajar dan Pembelajaran, (Malang: UMM Press, 2018), h. 19-20.
23
Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri. Menurut
Wardani (1998) ciri-ciri tersebut diantaranya 1). Belajar adalah perubahan yang
terjadi secara sadar. Artinya, suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar
apabila pelaku menyadari atau sekurang-kurangnya merasakan adanya suatu
perubahan dalam dirinya. 2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional. Artinya,
sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi pada diri seseorang berlangsung secara
berkesinambungan dan tidak statis. 3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan
aktif. Artinya, perubahan bersifat positif apabila perilaku senantiasa bertuju untuk
memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumya, sedangkan bersifat aktif
berarti bahwa perubahan terjadi karena usaha individu sendiri. 4) Perubahan dalam
belajar bersifat permanen. Artinya, artinya hasil bersifat menetap, contohnya
seseorang anak yang cakap bersepeda setelah belajar maka tidak akan hilang begitu
saja. 5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. 6) Perubahan mencangkup
seluruh aspek tingkah laku. Misal, jika seseorang belajar sesuatu, maka perubahan
akan mencangkup dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan.38
Hasil belajar kognitif yang diperoleh peserta didik sering kali dituangkan
dalam simbol huruf berdasarkan kategori-kategori nilai yang diperoleh peserta
didik. Sebagaimana nilai angka dan huruf yang terdapat dalam buku Petunjuk
Kegiatan Akademik IKIP Yogyakarta, dapat dilihat dalam Tabel 2.2 berikut:39
Tabel 2.2 Kategori Hasil Belajar
Angka 100 Angka 10 Huruf Keterangan/
Kategori
80 – 100 8,0 – 10,0 A Baik sekali
66 – 79 6,6 – 7,9 B Baik
56 – 65 5,6 – 6,5 C Cukup
40 – 55 4,0 – 5,5 D Kurang
30 – 39 3,0 – 3,9 E Gagal
38 Feida Noorlaila Isti’adah, Teori-teori Belajar dalam Pendidikan, (Tasikmalaya: Edu Publisher,
2020), h. 12-14. 39 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2018), h.
281.
24
Adanya simbol huruf dan keterangan kategori memudahkan guru untuk
mengklasifikasikan ketercapaian peserta didik dalam materi yang telah diujikan.
Simbol huruf tidak menggambarkan kuantitas, tetapi hanya simbol untuk
menggambarkan kualitas.
Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan variabel terikat atau variabel Y.
Variabel terikat adalah variabel akibat yang dipradugakan dan hasilnya mengikuti
perubahan dari variabel-varibel bebas.40 Variabel ini umumnya merupakan kondisi
yang ingin kita ungkapkan dan jelaskan.
4. Materi Pesawat Sederhana dan Sistem Gerak Manusia
Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu materi pesawat sederhana
dan sistem gerak manusia. Dalam Kurikulum 2013, materi ini merupakan materi
yang dipelajari di kelas VIII semester ganjil. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) disajikan dalam Tabel 2.3:
Tabel 2.3 KI dan KD Pesawat Sederhana dan Sistem Gerak Manusia
KI 3 (Pengetahuan) KI 4 (Keterampilan)
Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada
tingkat teknis dan spesifik sederhana
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
dan komunikatif, dalam ranah konkret
dan ranah abstrak sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang teori.
KD Pengetahuan KD Keterampilan
40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2015), h.
50
25
3.3 Menjelaskan konsep usaha,
pesawat sederhana, dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari termasuk
kerja otot pada struktur rangka
manusia.
4.3 Menyajikan karya tentang berbagai
gangguan pada sistem gerak, serta
upaya menjaga kesehatan sistem gerak
manusia.
Tabel 2.3 menunjukkan bahwa materi yang digunakan pada penelitian
mencangkup materi pesawat sederhana dan sistem gerak manusia meliputi kerja
otot, rangka, dan sendi. Secara garis besar materi diuraikan sebagai berikut:
a. Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana merupakan alat bantu yang digunakan manusia untuk
membantu aktivitas sehari-hari yang terdiri dari susunan alat-alat sederhana.
penggunaan pesawat sederhana ini memiliki tujuan diantaranya melipatgandakan
gaya atau kemampuan manusia, mengubah arah gaya yang dilakukan manusia,
menempuh jarak yang lebih jauh atau memperbesar kecepatan.41 Jadi, pesawat
sederhana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia
meskipun membutuhkan waktu yang lebih lama dan melalui lintasan yang lebih
jauh. Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis yaitu katrol, roda
berporos, bidang miring, dan tuas atau pengungkit.
1) Katrol
Katrol adalah suatu roda yang berputar pada porosnya yang biasanya
digunakan bersama-sama dengan rantai dan tali. katrol sangat baik digunakan untuk
mengangkat beban ke atas. Katrol dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu katrol
tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk, yang dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Katrol tetap merupakan katrol yang berfungsi untuk mengubah arah gaya.
Contoh penggunaan katrol tetap yaitu pada timbaan sumur. Jika tali yang terhubung
pada katrol ditarik ke bawah, maka secara otomatis timba yang berisi air akan
terkerek ke atas. Keuntungan mekanis katrol tetap sama dengan 1. Karena pada
41 Ni Wayan Marti, “Pengembangan Media Pembelajaran Pesawat Sederhana untuk Siswa Sekolah
Dasar Berbasis MultiMedia”, Makalah, disampaikan pada seminar internasional Peran PLTK dalam
Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia, h. 359.
26
katrol tetap tunggal, gaya kuasa yang digunakan untuk menarik beban sama dengan
gaya beban.
Katrol bebas berfungsi untuk melipatkan gaya, sehingga gaya pada kuasa yang
diberikan untuk mengangkat benda menjadi lebih kecil daripada gaya beban.
Berbeda dengan katrol tetap, kedudukan katrol bebas berubah dan tidak dipasang
di tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditemukan di pelabuhan yang
digunakan untuk mengangkat peti kemas. Keuntungan mekanis dari katrol bebas
lebih besar dari 1. Pada kenyataannya nilai keuntungan mekanis dari katrol bebas
tunggal adalah 2. Hal ini berarti bahwa gaya kuasa 1N akan mengangkat beban 2N.
Katrol majemuk merupakan gabungan dari katrol tetap dan katrol bebas yang
dirangkai menjadi satu sistem yang terpadu. Katrol majemuk biasa digunakan
dalam bidang industri untuk mengangkat benda-benda yang berat. Keuntungan
mekanis dari katrol majemuk sama dengan jumlah tali yang menyokong berat
beban.42
Gambar 2.3 Jenis-jenis Katrol
2) Roda Berporos
Roda berporos adalah pesawat sederhana yang memakai roda dan mempunyai
poros tempat roda berputar. Roda gigi (gear) dan ban pada sepeda adalah salah satu
contoh pesawat sederhana yang tergolong roda berporos. Roda gigi berfungsi
42 Siti Zubaidah, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam SMP/Mts Kelas VIII Semester 1, (Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 81-82.
27
sebagai pusat pengatur gerak roda sepeda yang terhubung langsung dengan roda
sepeda, sedangkan roda sepeda menerapkan prinsip roda berporos untuk
mempercepat gaya saat melakukan perjalanan.
Prinsip kerja roda berporos menurut Haryanto (2007) adalah semakin besar
roda, gaya yang diperlukan akan semakin kecil dan semakin kecil roda, maka gaya
yang diperlukan semakin besar.43 Contoh penerapan roda berporos selain sepeda
misalnya pada roda gogo (geer) sepeda motor (Gambar 2.4), kursi roda, mobil, dan
sepatu roda.
Gambar 2.4 Roda Gigi pada Sepeda Motor
3) Bidang Miring
Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan
untuk memindahkan benda dengan lintasan yang miring, seperti pada Gambar 2.5.
Beban lebih mudah dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi menggunakan bidang
miring karena gaya yang dikeluarkan menjadi lebih kecil walaupun harus
menempuh jarak yang lebih jauh. Semakin landai bidang miring, maka semakin
ringan gaya yang harus dikeluarkan.44 Beberapa contoh penggunaan prinsip bidang
miring diantaranya pisau, sekrup, pisau, dan tangga.
43 Ni Wayan Matri, Op. cit., h. 360. 44 Ibid. h. 360.
28
Gambar 2.5 Benda pada Bidang Miring
4) Tuas atau Pengungkit
Tuas atau pengungkit adalah pesawat sederhana yang memiliki sistem kerja
yang terdiri atas tiga komponen yaitu beban, titik tumpu, dan kuasa. dengan kata
lain, tuas adalah pesawat sederhana yang memiliki lengan yang berputar pada
sebuah titik tumpu. perbandingan antara beban dan kuasa adalah sama dengan
perbandingan antara lengan kuasa dan lengan beban.45 Bagian-bagian tuas dapat
dilihat dalam Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Bagian-bagian Tuas
Tuas dapat dibedakan menjadi tiga
jenis berdasarkan pada letak titik gaya,
titik beban dan titik tumpu yaitu tuas jenis
pertama, kedua, dan ketiga. Tuas jenis
pertama mempunyai ciri titik tumpunya
terletak di antara gaya (kuasa) dan titik beban. Contoh alat menggunakan prinsip
tuas jenis pertama yaitu gunting dan tang. Tuas jenis kedua mempunyai ciri titik
45 Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII, (Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009), h. 155.
Tuas Jenis Pertama
29
beban terletak di antara titik gaya (kuasa)
dan titik tumpu. Contoh alat
menggunakan prinsip tuas jenis kedua
yaitu pembuka tutup botol. Tuas jenis
ketiga mempunyai ciri titik gaya (kuasa)
terletak di antara titik tumpu dan titik
beban. Contoh alat menggunakan prinsip
tuas jenis kedua yaitu pinset.46 Jenis-jenis
tuas dapat dilihat pada Gambar 2.7.
b. Sistem Gerak Manusia
Gerak merupakan salah satu ciri
makhluk hidup. Gerak merupakan suatu
tanggapan makhluk hidup terhadap
rangsangan dari lingkungan. Sistem gerak manusia tersusun atas alat gerak aktif
(otot) dan alat gerak pasif (rangka). Rangka disebut sebagai alat gerak pasif karena
rangka hanya dapat digerakkan oleh otot.
1) Rangka
Rangka (skelet) merupakan rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi
organ tubuh yang lunak. Tulang satu dengan yang lain dihubungkan dengan
persendian (artikulasi). Sistem rangka yang terletak di dalam tubuh dan dilindungi
oleh kulit dan otot disebut endoskeleton.
Rangka memiliki beberapa fungsi diantaranya memberikan bentuk tubuh dan
menegakkan berdirinya tubuh, melindungi organ, alat gerak pasif, tempat
melekatnya otot, dan tempat pembentukan sumsum. Tulang dapat dikelompokkan
diantaranya berdasarkan bentuknya dan berdasarkan komponen penyusunnya.
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang panjang (pipa),
tulang pendek, tulang pipih, dan tulang berbentuk tidak beraturan. Tulang panjang
terdapat pada lengan atas, tulang paha, tulang betis, dan tulang ruas jari. Tulang
pendek terdapat pada ruas-ruas tulang belakang, pergelangan tangan, dan
46 Ibid., h. 156-157.
Tuas Jenis Kedua
Tuas Jenis Ketiga
Gambar 2.7 Jenis-jenis Tuas
30
pergelangan kaki. Tulang pipih terdapat pada tulang rusuk, tulang dada, tulang
tempurung kepala, tulang belikat, dan tulang panggul. Sedangkan tulang tidak
beraturan terdapat pada tulang wajah, dan ruas-ruas tulang belakang.
Berdasarkan komponen penyusunnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan
dan tulang keras. Tulang rawan (kartilago) memiliki ciri-ciri terdiri atas sel-sel
tulang rawan, bersifat lentur dan elastis, mengandung banyak zat perekat
(kondroblast), dan sedikit zat kapur. Sedangkan tulang keras memiliki ciri-ciri
mengandung osteoblas yang menghasilkan zat pengikat di sekitar sel-sel tulang,
terdapat pula osteoklas yang merombak tulang dalam proses pembentukan rongga
sumsum tulang. Ke dalam matriks tulang itu akan diendapkan zat kapur sehingga
tulang menjadi keras.47
Manusia mengalami proses osifikasi dan fusi pada rangkanya. Osifikasi
merupakan proses pengubahan tulang rawan (saat janin) menjadi tulang keras
seiring dengan perkembangan setelah kelahiran. Tulang rawan yang memiliki
rongga terisi oleh osteoblas (sel-sel pementuk tulang). Selanjutnya, osteoblas akan
membentuk osteosit (sel-sel tulang). Proses osifikai dimulai dari bagian tengah
tulang rawan dan kemudian meluas ke seluruh arah sesuai dengan pertumbuhan
tulang rawan. Di antara jaringan tulang yang terbentuk terdapat pembuluh darah.
Pembuluh darah ini akan membawa mineral seperti kalsium sehingga tulang yang
terbentuk menjadi keras. Proses ofisikasi dapat dilihat dalam Gambar 2.8. Selain
itu, tulang juga mengalami fusi atau penggabungan. Ketika lahir, jumlah seluruh
tulang manusia adalah 270 tulang, seiring bertambah usia beberapa tulang akan
mengalami fusi sehingga jumlah seluruh tulang dewasa pada sistem rangka adalah
206 tulang.48
47 Ibid., h. 27-28. 48 Siti Zubaidah, dkk., Op. cit., h. 28-29.
31
Gambar 2.8 Proses Osifikasi Tulang
2) Sendi
Sendi merupakan tempat bertemunya dua tulang atau lebih. dengan adanya
sendi, perhubungan tulang-tulang tubuh dapat digerakkan. Berdasarkan banyak
sedikitnya gerakan yang mungkin dilakukan, sendi dibedakan menjadi tiga jenis.
Pertama, sendi sinartrosis (sendi yang tidak bisa digerakkan) misalnya pada
tengkorak. Kedua, sendi amfiartrosis (dapat digerakkan namun terbatas) misalnya
pada sendi atar ruas tulang belakang. Ketiga, sendi diartrosis (dapat digerakkan
dengan bebas).
Sendi-sendi yang dapat digerakkan dengan bebas (diartrosis) diantaranya sendi
peluru, sendi putar, sendi engsel, sendi pelana, dan sendi geser. Sendi peluru, dapat
membentuk gerakan yang sangat bebas, misalnya pada persendian antar tulang
panggul dengan tulang paha. Sendi putar, dapat bergerak berputar, misalnya pada
persendian di antara tulang tengkorak dengan tulang leher. Sendi engsel, dapat
bergerak satu arah seperti engsel pintu, misalnya pada persendian sikut dan lutut.
Sendi pelana, dapat bergerak dua arah misal pada persendian antara tulang
pergelangan tangan dengan telapak tangan. Sendi geser, dapat bergerak menggeser
di antara tulang lain, misalnya pada persendian tulang pergelangan kaki.49
3) Otot
Otot sering disebut sebagai alat gerak aktif karena tulang-tulang tidak dapat
bergerak tanpa adanya otot. Otot bersifat elastis, dapat diregangkan, dapat
49 Ibid., h. 29-32.
32
dirangsang, dan berkontraksi. Otot dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu otot polos,
otot lurik, dan otot jantung.
Otot polos terletak pada organ-organ dalam, gerakannya lamban, bekerja tidak
sadar, berbentuk kumparan (gelendong atau spindel) dan kedua ujungnya
meruncing, setiap sel mempunyai satu inti yang terletak di tengah. Otot lurik
disebut juga otot rangka karena melekat pada rangka, selnya berbentuk silinder dan
memiliki banyak inti, bekerja secara sadar dan kontraksi secara terus-menerus
menimbulkan kelelahan. Sedangkan otot jantung memiliki sifat seperti otot polos,
terletak pada jantung, dan strukturnya seperti otot lurik namun otot jantung
memiliki sel bercabang dan satu inti berada di tengah, bekerja secara tidak sadar
dan terus-menerus.50
4) Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak Manusia
Sistem gerak manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan. Berikut ini
merupakan kelainan-kelainan yang dapat terjadi pada sitem gerak manusia:51
a) Riketsia: Terjadi karena kekurangan vitamin D sehingga proses pengerasan
tulang terganggu. Riketsia menyebabkan tulang kaki membengkok seperti
huruf O.
b) Osteoporosis: Disebabkan karena kekurangan kalsium yang umumnya terjadi
pada orang dewasa dan orangtua. Orangtua biasanya menghasilkan lebih
sedikit hormon, sehingga osteoblas sebagai pembentuk tulang kurang aktif dan
massa tulangpun jadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral akan
menjadi rapuh dan mudah patah.
c) Artritis: Penderita penyakit ini mempunyai tulang rawan sendi yang rusak.
Kerusakan ini menyebabkan sendi menjadi sakit dan bengkok serta tidak dapat
digerakkan. Beberapa penyebab penyakit artritis ini adalah metabolisme asam
urat yang terganggu dan penumpukan kapur di antara dua tulang.
d) Fraktura (patah tulang): Salah satu penyebab terjadinya patah tulang adalah
karena tulang mengalami benturan yang keras, misalnya pada saat
kecelakaan atau jatuh dari tempat yang tinggi.
50 Sugeng Yuli Irianto, Op. cit., h. 31-32. 51 Siti Zubaidah, dkk., Op. cit., h. 39-43.
33
e) Kifosis, lordosis, skoliosis: Kifosis yaitu kelainan tulang belakang yang
terlalu bengkok ke belakang atau bungkuk, lordosis yaitu kelainan tulang
belakang yang terlalu menonjol ke depan bagian pinggul. Skoliosis yaitu
kelainan tulang belakang yang melengkung ke arah samping. Penyakit ini
disebabkan kesalahan posisi duduk atau adanya penyakit lain seperti TBC,
riketsia, atau polio.
B. Hasil Penelitian Relevan
Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan terkait dengan pembelajaran
STEM dan media android antara lain:
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Dini Lestari menunjukkan bahwa
pembelajaran berbasis STEM memiliki pengaruh yang lebih baik terhadap
keterampilan rekayasa dan penguasaan konsep peserta didik dari pada kelas non-
STEM.52 Selanjutnya, Elsa Efawani dalam penelitiannya mengenai penerapan
modul berbasis STEM untuk meningkatkan belajar mandiri peserta didik
menunjukan bahwa pembelajaran menggunakan STEM dapat meningkatkan hasil
belajar IPA.53
Penelitian oleh Dewi Robiatun Muharomah menyimpulkan bahwa
pembelajaran STEM mempengaruhi hasil belajar siswa dimana kelas eksperimen
yang menggunakan model pembelajaran STEM memiliki hasil belajar yang lebih
baik dibandingkan kelas kontrol pada konsep evolusi.54 Penelitian yang dilakukan
oleh Ichsanul Ferdiansyah menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan
menggunakan pendekatan STEM lebih tinggi dari kelompok STS dan SETS. Rata-
52 Dini Lestari, Pengaruh Pembelajaran Berbasis STEM Terhadap Keterampilan Rekayasa dan
Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Pencemaran Udara, Skripsi (Universitas Pendidikan
Indonesia, 2017), h. 78. 53 Erna Widyastuti, Pengaruh Pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematics
Education (STEM) dan Kreativitas dalam Memecahkan Masalah terhadap Hail Belajar IPA, Thesis
(Universitas Terbuka, 2018), h. 107. 54 Dewi Robiatun Muharomah, Pengaruh Pembelajaran Science, Technology, Engineering, and
Mathematic (STEM) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Konsep Evolusi, Skripsi (UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta), h. 66.
34
rata hasil belajar siswa pada kelompok STS tidak berbeda nyata dari kelompok
SETS.55
Syarifah Rahmiza, Adlim, dan Mursal dalam penelitiannya menyimpulkan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan LKS STEM dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pokok bahasan induksi elektromagnetik dibandingkan
dengan penggunaan LKS konvensional. Peningkatan motivasi juga berpengaruh
terhadap aktivitas belajar siswa, dengan penggunaan LKS STEM, siswa menjadi
lebih aktif belajar sendiri, sehingga aktivitas belajar mengajar meningkat.56
Jurnal penelitian Dimas Gilang Ramadhani, dkk., menunjukan kelas dengan
model STAD disertai media mobile learning berbasis android memiliki prestasi
pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan kelas dengan model pembelajaran
STAD disertai media LKS dalam mempelajari sistem koloid. Hal tersebut karena
mobile learning berbasis android memiliki kemudahan dalam hal akses sehingga
membantu peserta didik dalam mengakses materi yang dibutuhkan.57
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizki Suhendar Putra, dkk., menunjukkan
bahwa penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi android memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik. Penggunaan media
ini juga memiliki pengaruh positif dalam proses pembelajaran yang ditunjukkan
dengan data angket yang termasuk dalam kategori baik dan mendapat respon
positif.58
55 Ichsanul Ferdiansyah, Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Pendekatan STS,
SETS, dan STEM pada Pembelajaran Konsep Virus, Skripsi (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), h.
60. 56 Syarifah Rahmiza, Adlim, dan Mursal, “Pengembangan LKS STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematics) Dalam Meningkatkan Motivasi dan Aktivitas Belajar Siswa SMA
Negeri 1 Beutong pada Materi Induksi Elektromagnetik”, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia, Vol.
3(1), 2015, h. 249. 57 Dimas Gilang Ramadhani, dkk., “Pengaruh Penggunaan Media Mobile Learning Berbasis
Android dan LKS dalam Model Pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD) Terhadap
Prestasi Belajar Ditinjau dari Kemampuan Memori pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI
SMA Negeri 2 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016”, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 5 No. 4, 2016,
h. 21. 58 Rizki Suhendar Putra, dkk., “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi
Android terhadap Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 11, No. 2, 2017, h.
2017.
35
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam penelitian ini didasarkan atas pola berpikir deduktif
yaitu berdasarkan teori para ahli dan kemudian dengan observasi lapangan.
Sebagaimana yang telah disebutkan, penelitian-penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
STEM menunjukkan hasil positif. Selain itu, penggunaan media pembelajaran juga turut
memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran di kelas.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa di MTsN 1 Tangerang Selatan khususnya pada
mata pelajaran IPA kelas VIII belum pernah dilakukan penelitian dengan menggunakan
pembelajaran STEM sebagai model pembelajaran maupun penggunaan media aplikasi
android. Padahal, sebagian besar siswa memiliki smartphone dengan sistem operasi
android, sayangnya penggunaannya belum dioptimalkan dengan baik. Peserta didik juga
menganggap bahwa pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang mandiri dan tidak
dapat diintegrasikan dengan disiplin ilmu lainnya. Sedangkan minat belajar peserta didik
khususnya pada mata pelajaran IPA cenderung rendah, yang terkadang menyebabkan hasil
belajar peserta didik tidak maksimal. Berdasarkan fakta-fakta lapangan tersebut maka
diperlukan adanya penggunaan model dan juga media pembelajaran yang dapat
menarik minat belajar serta meningkatkan pemahaman peserta didik agar hasil
belajar peserta didik dapat meningkat, dalam penelitian ini yaitu pembelajaran
STEM berbantu android.
Melalui pembelajaran STEM, peserta didik tidak hanya menghafal konsep
materi yang dipelajari melainkan juga menerapkan konsep materi tersebut dalam
proses pemecahan masalah di kehidupan sehari-hari melalui kegiatan rekayasa atau
engineering. Penggunaan media andoid juga turut memperkuat pemahaman konsep
materi IPA karena dengan karakteristik media android yang menarik dan dapat
digunakan dimanapun kapanpun diharapkan dapat meningkatkan motivasi peserta
didik dalam mempelajari materi. Menguatnya pemahaman konsep dan
meningkatnya motivasi peserta didik melalui pembelajaran STEM berbantu
android diharapkan mempengaruhi hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik.
Kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan pada bagan Gambar 2.9
sebagai berikut:
36
Gambar 2.9 Bagan Kerangka Berpikir
Penelitian terdahulu:
1. STEM meningkatkan
hasil belajar
2. Media android
mendapat respon
positif dari peserta
didik.
Fakta lapangan MTsN 1 Tangerang
Selatan:
1. STEM berbantu android belum pernah
diterapkan.
2. Anggapan pelajaran IPAtidak dapat
diintegrasikan dengan ilmu lain.
3. Smartphone belum dioptimalkan
dengan baik.
4. Minat belajar pesera didik cenderung
rendah.
Pembelajaran STEM berbantu aplikasi
android
STEM:
Menerapkan konsep materi
dalam proses pemecahan
masalah di kehidupan
sehari-hari.
Media aplikasi android:
Memperkuat pemahaman
konsep materi IPA peserta
didik.
Perlu adanya penerapan model
pembelajaran dan media pembelajaran
yang dapat meningkatkan minat dan
motivasi belajar.
Peserta didik menjadi:
1. Motivasi belajar meningkat
2. Pemahaman meningkat
Hasil belajar peserta didik
meningkat
37
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teori yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut: “Terdapat pengaruh pembelajaran STEM berbantu
android terhadap hasil belajar IPA di Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan”.
38
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2018 semester
ganjil tahun ajaran 2018/2019, bertempat di MTsN 1 Tangerang Selatan yang
beralamatkan di Jalan Pajajaran No.31 Pamulang Barat Kecamatan Pamulang Kota
Tangerang Selatan Provinsi Banten.
B. Metode dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif merupakan penelitian yang mengunakan analisis data yang berbentuk
numerik atau angka. Penelitian ini lebih menekankan pada indeks-indeks dan
pengukuran empiris karena kesimpulan atau hipotesis ditarik berdasarkan data
empiris yang didapat di lapangan.1
Metode penelitian yang digunakan yakni metode Quasi Eksperimental Design
(desain eksperimen semu). Metode penelitian dikategorikan ke dalam eksperimen
semu karena dalam penelitian ini kelompok kontrol tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen.2 Penelitian eksperimen semu digunakan untuk melihat
pengaruh pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematic
(STEM) berbantu android terhadap hasil belajar peserta didik pada materi sistem
gerak dan pesawat sederhana.
Penelitian ini dilaksanakan dengan membandingkan dua kelompok yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam hal ini, kelompok eksperimen
menggunakan pembelajaran STEM berbantu Android sedangkan kelompok kontrol
menggunakan pendekatan saintifik. Guru kelas merupakan pelaksana pembelajaran
di kelas baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
1 Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada Penelitian Bidang
Manajemen dan Ekonomi Islam, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 109. 2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2015), h. 77.
39
Penelitian ini menggunakan desain perbandingan kelompok statis (posttest
only).3 Bagan desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Posttest
E X O
K - O
Keterangan:
E = Kelompok eksperimen
K = Kelompok kontrol
X = Perlakuan peneliti dengan menggunakan model pembelajaran STEM berbantu
android.
O = Tes akhir (post-test)
C. Deskripsi Android yang Digunakan
Media Android ScEd-ALS Science Education Adaptive Learning System
dikembangkan oleh Zulfiani, Iwan Permana Suwarna dan Sujiyo Miranto (2018)
dapat mengakomodasi keragaman gaya belajar VARK Flemming – visual, auditori,
read, dan kinestetik- pada materi sistem gerak manusia dan pesawat sederhana IPA
Terpadu kelas 8 SMP. Software pembuat aplikasi android yang digunakan Adobe
Flash Profesional CS 6.
Media pembelajaran Science Education Adaptive Learning System
sebagaimana yang telah disebutkan dapat mengakomodasi gaya belajar visual,
auditori, read, dan kinestetik. Pada penelitian ini, media pembelajaran Science
Education Adaptive Learning System dengan gaya belajar visual yang digunakan
pada kelas eksperimen karena sebagian besar peserta didik pada kelas eksperimen
memiliki gaya belajar visual. Hal tersebut dapat dilihat dari instrumen gaya belajar
VARK, persentasenya dapat dilihat dalam Tabel 3.2.
3 Ibid., h. 108.
40
Tabel 3.2 Persentase Gaya Belajar Kelas Eksperimen
Gaya Belajar
Jumlah
Peserta
didik
Persentase
(%)
Unimodal
Visual 10 37 %
Auditori 2 7,4 %
Read 4 14,8 %
Kinestetik 5 18,6 %
Multimodal
Visual/kinestetik 2 7,4 %
Visual/auditori 2 7,4 %
Auditori/kinestetik 2 7,4 %
Total 27 100%
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terbagi menjadi variabel bebas dan vaiabel terikat.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pembelajaran Science, Technology,
Engineering, and Mathematic (STEM) berbantu android dan variabel terikatnya
yaitu hasil belajar peserta didik.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian merupakan keseluruhan (universum) dari objek penelitian
yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai,
peristiwa, sikap hidup dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat menjadi
sumber data penelitian.4 Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh peserta
didik MTsN 1 Tangerang Selatan dan populasi terjangkaunya adalah peserta didik
kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan tahun ajaran 2018/2019.
4 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 30.
41
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.5 Tidak semua data
dan informasi dalam suatu populasi akan diproses dan diteliti melainkan
menggunakan sampel yang mewakilinya.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yakni teknik Probability
Sampling. Teknik ini merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel. Teknik penentuannya menggunakan Simple Random Sampling.6
Pengambilan sampel dipilih secara acak tanpa memperhatikan tingkatan yang ada
dalam populasi. Sampel yang diambil merupakan tingkat kelas yang mendapatkan
materi pesawat sederhana dan sistem gerak manusia. Sampel yang digunakan pada
penelitian ini seluruh peserta didik pada kelas VIII-1 dan seluruh siswa pada kelas
VIII-6.
F. Prosedur Penelitian
Penelitian ini memiliki tiga tahap prosedur yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan, dan tahap akhir. Tahap persiapan merupakan tahap awal dalam
penelitian. Setelah peneliti merumuskan masalah yang hendak diteliti, tahap
persiapan kemudian dilakukan. Tahap ini meliputi studi pendahuluan, menentukan
sampel penelitian, penyusunan RPP, penyusunan instrumen penelitian, dan
melakukan uji coba serta analisis untuk digunakan pada Post-test sebagai tes
pengukuran variabel yang hendak dicapai.
Tahap pelaksanaan dilakukan setelah seluruh peserta didik pada kelas
eksperimen melakukan pemasangan (installation) media Science Education
Adaptive Learning System dan mengisi instrumen gaya belajar VARK untuk
menentukan gaya belajar pada media android yang akan digunakan ketika
pembelajaran. Identifikasi gaya belajar digunakan sebagai informasi awal sekaligus
menjadi pertimbangan peneliti utuk memilih media android dengan gaya belajar
5 Rahmi Fentina Sari, “Hubungan Pengetahuan Guru tentang Menejemen Pembelajaran dengan
Kinerja Guru di MTs Negeri 2 Medan”, Jurnal Menajemen Pendidikan Islam, 1(1), 2017, h. 6. 6 Sugiyono, op. cit, h. 82.
42
tertentu. Walaupun media ini dapat mengakomodasi 4 gaya belajar VARK namun
peneliti melakukan pembatasan media android yang mengakomodasi 1 gaya belajar
yang paling dominan di kelas. Pembatasan ini bertujuan mempermudah peneliti
untuk fokus melihat respon siswa secara menyeluruh.
Tahap pelaksanaan dilanjutkan dengan memberi perlakuan pada kelas
eksperimen dengan menerapkan pembelajaran Science, Technology, Engineering,
and Mathematic (STEM) berbantu android, sedangkan kelas kontrol menerapkan
pembelajaran pendekatan saintifik. Setelah proses pembelajaran dan pemberian
perlakuan selesai, peserta didik diberikan posttest untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Lembar angket dibagikan kepada
peserta didik untuk mengetahui respon terhadap penggunaan media Science
Education Adaptive Learning System pada pembelajaran.
Tahap penyelesaian merupakan tahap akhir dalam penelitian. Data yang
dikumpulkan pada tahap pelaksanaan kemudian dikelola dan dianalisis untuk
kemudian diuji hipotesis penelitiannya sampai pada penarikan kesimpulan. Bagan
alur prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1
TAHAP PERSIAPAN
1. Studi pendahuluan
2. Penentuan sampel penelitian
3. Penyusunan RPP
4. Penyusunan instrumen penelitian
5. Uji coba dan analisis instrumen
TAHAP PELAKSANAAN
Penerapan pembelajaran
berbasis STEM
Penerapan pembelajaran
pendekatan saintifik
Kelompok eksperimen Kelompok kontrol
Posttest
TAHAP PENYELESAIAN
1. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian
2. Penarikan kesimpulan
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian
43
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu melalui tes
dan nontes. Teknik pengumpulan data tes menggunakan bentuk soal pilihan ganda
dan uraian yang diujikan dalam posttest pada peserta didik. Sedangkan teknik
pengumpulan data nontes menggunakan lembar angket penilaian peserta didik
terhadap media Science Education Adaptive Learning System.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk soal Pilihan
Ganda (PG) dan uraian untuk mengukur ranah kognitif peserta didik. Ranah
kognitif peserta didik mencangkup mengenal (pengetahuan), pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.7
Uji validasi instrumen dilakukan untuk mengukur butir soal yang valid. Setelah
dilakukan uji validasi, dari total 40 butir soal berbentuk PG terdapat 22 butir soal
yang valid dan dari total 10 butir soal berbentuk uraian terdapat 8 butir soal yang
valid sehingga soal yang digunakan dalam penelitian berjumlah 30 soal dengan 22
berbentuk PG dan 8 soal berbentuk uraian. Nomor soal yang valid dapat dilihat
pada kisi-kisi instrumen tes pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes
Indikator
Aspek Kognitif Jumlah
Soal
Soal
yang
Diguna
kan
C1
C2
C3
C4
Mengidentifikasi
aktivitas manusia
terkait konsep usaha
34, 37 23*, 33*,
38*, 39
25, 29*,5^*,
6^*, 7^*,
8^*
12 8
Mengelompokkan
prinsip serta jenis
pesawat sederhana
dalam aktivitas
gerak tubuh
22, 26*, 30,
31*, 32*,
35, 36*, 40
9^* 11, 21*,
24*, 27, 28,
10^*
15 8
7 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 115-
117.
44
Menunjukkan
struktur rangka
manusia termasuk
kerja otot dalam
kehidupan sehari-
hari
1, 4, 5*, 9,
13*, 19*
2*, 10* 3, 7, 17*, 2^ 3^*,
4^*
14 8
Membandingkan
struktur rangka, otot,
dan jenis sendi pada
manusia
14*, 15*,
20*
6* 4 4
Mempertimbangkan
penyebab serta
upaya pencegahan
gangguan yang
terjadi pada sistem
gerak manusia
16*, 18* 8, 12, 1^ 5 2
Jumlah Soal 21 10 16 3 50 30
Keterangan:
Tanda * nomor soal yang valid
Tanda ^ nomor soal jenis uraian
Lembar angket penilaian peserta didik terhadap media pembelajaran Science
Education Adaptive Learning System merupakan bagian dari instrumen non-tes
dengan menggunakan skala penilaian (rating scale). Penilaian angket
menggunakan skala likert dimana jawaban dari setiap item instrumennya
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.8 Peserta didik dapat
memberi penilaian terhadap media pada tiap indikator dengan skala 1 (sangat tidak
baik), 2 (kurang baik), 3 (cukup baik), 4 (baik), dan 5 (sangat baik). Angket juga
dilengkapi komentar dan saran yang disediakan untuk peserta didik. Lembar
penilaian ini pada akhirnya dapat digunakan untuk melihat bagaimana respon
peserta didik dalam menggunakan media pembelajaran Science Education Adaptive
Learning System.
8 Mawardi, “Rambu-rambu Penyusunan Skala Sikap Model Likert untuk Mengukur Sikap Siswa”,
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 9 No. 3, 2019, h. 295.
45
I. Uji Validitas, Reliabilitas, dan Tingkat Kesukaran
1. Uji Validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kesahihan
suatu instrumen. Suatu instrumen dapat dikatakan valid jika memiliki validitas yang
tinggi. instrumen yang valid yaitu instrumen yang apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.9
Validitas instrumen tes PG dan uraian menggunakan anates V4. Berdasarkan
perhitungan anates nomor soal PG yang valid yaitu 2, 5, 6, 10, 13, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 29, 31, 32, 33, 36, dan 38 sedangkan nomor soal uraian
yang valid yaitu 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 10.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menujuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik, artinya apabila datanya banar sesuai dengan kenyataan maka berapa
kalipun diambil tetap akan sama.10 Reliabilitas instrumen tes PG dan uraian juga
menggunakan anates V4. Kriteria reliabilitas instrumen dapat dilihat pada Tabel
3.4.
Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas
Nilai Kategori
Antara 0,80 – 1,00 Sangat tinggi
Antara 0,60 – 0,80 Tinggi
Antara 0,40 – 0,60 Cukup
Antara 0,20 – 0,40 Rendah
Antara 0,00 – 0,20 Sangat rendah
Hasil reliabilitas instrumen tes Pilihan Ganda (PG) yang didapat sebesar 0,88
termasuk dalam kategori sangat tinggi, begitu juga hasil reliabilitas instrumen tes
uraian yang diperoleh yaitu sebesar 0,98 termasuk kategori sangat tinggi.
9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
h. 211. 10 Ibid., h. 221.
46
3. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran (difficulty level) suatu soal adalah proposisi atau persentase
subyek yang menjawab butir tes tertentu dengan benar. Tes yang baik adalah yang
mengandung soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.11 Uji tingkat
kesukaran tes PG dan uraian menggunakan anates V4. Hasil analisis tingkat
kesukaran butir soal dapat dilihat dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal
Kriteria Nomor Soal Jumlah Jenis Soal
Sangat mudah 2, 3, 14, 15, 18, 28, 31 7
Pilihan
Ganda
(PG)
Mudah 4, 5, 6, 7, 8, 9, 19, 20, 21, 23,
24, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 37
18
Sedang 1, 9, 10, 12, 13, 16, 17, 22,
25, 27, 36, 38, 39, 40
14
Sukar 11 1
Sangat sukar - 0
Jumlah 40
Sangat mudah 1 1
Uraian Mudah 2, 3 2
Sedang 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7
Sukar - 0
Sangat sukar - 0
Jumlah 10
4. Daya Beda
Menurut Suwarto (2007) dalam Pardimin dkk, untuk menentukan butir soal
yang tepat dalam suatu penelitian, harus diketahui bahwa soal tersebut mempunyai
daya beda yang baik terhadap peserta didik yang berbeda, waktu yang berbeda dan
tempat yang berbeda pula. Dengan kata lain, daya beda merupakan kemampuan
suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi
11 R. Ahmad Nur Kholis, “Analisis Tingkat Kesulitan (Difficulty Level) Soal pada Buku Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas 8 Kurikulum 2013”, Jurnal Penelitian Ilmiah Intaj Vol. 01 No. 02, 2017,
h. 104.
47
dengan peserta didik berkemampuan rendah berdasarkan kriteria tertentu.12 Hasil
analisis daya beda butir soal dapat dilihat dalam Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Hasil Analisis Daya Beda Butir Soal
Interval Daya
Beda Butir
Kriteria Nomor Soal Jumlah Jenis
Soal
-1,00 < DB <
0,20
Jelek 11, 27, 34, 37 4
Pilihan
Ganda
(PG)
0,20 < DB < 0,40 Cukup 2, 4, 5, 7, 9, 14, 18,
21, 22, 24, 25, 26,
28, 30, 31, 32, 33,
35, 38, 39, 40
21
0,40 < DB < 0,70 Baik 1, 3, 6, 8, 10, 12, 13,
15, 16, 17, 19, 20,
23, 29, 36,
15
0,70 < DB < 1,00 Sangat baik - 0
Jumlah 40
-1,00 < DB <
0,20
Jelek - 0
Uraian 0,20 < DB < 0,40 Cukup 1, 2, 2
0,40 < DB < 0,70 Baik 3 1
0,70 < DB < 1,00 Sangat baik 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10 7
Jumlah 10
J. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas (Test of Normality) dilakukan untuk mengetahui apakah data
yang dianalisis berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.13 Uji
normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Adapun pedoman
pengambilan keputusannya yaitu jika nilai Sig. atau signifikansi atau nilai
12 Pardimin, Sri Ari Widodo dan Indriyati Eko Purwaningsih, “Analisis Butir Soal Tes Pemecahan
Masalah Matematika”, Wacana Akademika Vol. 1 No. 1, 2007, h. 73. 13 R. Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS
Statistics 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 123.
48
probabilitas < 0,05, distribusi adalah tidak normal. Sebaliknya, jika nilai Sig. atau
signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 distribusinya adalah normal.14
2. Uji Homogentitas
Uji Homogenitas merupakan uji untuk mengetahui apakah data sampel yang
diperoleh dari populasi bervarians homogen atau tidak.15 Uji homogenitas
menggunakan Levene Test. Adapun pedoman pengambilan keputusannya jika nilai
Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka data berasal dari populasi-
populasi yang mempunyai varians yang tidak sama (tidak homogen). Sebaliknya,
jika nilai Sig. atau signifikansi atau probabilitas > 0,05 maka data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama (homogen).16
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis ini dilakukan melihat perbedaan hasil tes peserta didik dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji hipotesis dilakukan dengan uji t
dengan menggunakan SPSS 22 dengan opsi independent sample t test untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pembelajaran STEM berbantu android
terhadap hasil belajar IPA Terpadu kelas VIII materi sistem gerak manusia dan
pesawat sederhana. Dasar pengambilan keputusannya yaitu jika probabilitas > 0,05
maka Ho diterima (tidak terdapat pengaruh penggunaan pembelajaran STEM
berbantu android terhadap hasil belajar peserta didik). Sebaliknya, jika probabilitas
< 0,05 maka Ho ditolak (terdapat pengaruh penggunaan pembelajaran STEM
berbantu android terhadap hasil belajar peserta didik).17
K. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik merupakan hipotesis operasional yang diterjemahkan ke
dalam bentuk angka-angka statistik sesuai dengan alat ukur yang dipilih oleh
14 Singgih Santoso, SPSS 20 Pengolahan Data Statistik di Era Reformasi, (Jakarta: Gramedia,
2015), h. 191. 15 R. Gunawan Sudarmanto, op. cit, h. 132. 16 Singgih Santoso, op. cit, h. 191. 17 Singgih Santoso, Menguasai SPSS Versi 25, (Jakarta: Gramedia, 2018), h. 290-291.
49
peneliti.18 Hipotesis statistik digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yang
telah dirumuskan. Perumusan hipotetis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Ho : μ1 < μ2
Ha : μ1 > μ2
Keterangan:
Ho : Tidak terdapat pengaruh penggunaan pembelajaran STEM berbantu android
terhadap hasil belajar peserta didik
Ha : terdapat pengaruh penggunaan pembelajaran STEM berbantu android terhadap
hasil belajar peserta didik
μ1 : Rata-rata hasil belajar peserta didik pada kelompok eksperimen.
μ2 : Rata-rata hasil belajar peserta didik pada kelompok kontrol.
18 Syofian Siregar, op. cit, 41.
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan data hasil belajar IPA
terpadu (post-test) pada dua kelas yang berbeda yaitu kelas eksperimen (kelas 8.1
dengan jumlah peserta didik 27 orang) dan kelas kontrol (kelas 8.6 dengan jumlah
peserta didik 30 orang). Kelas eksperimen menggunakan pembelajaran STEM
berbantu android sedangkan kelas kontrol menggunakan pendekatan saintifik.
Selain data hasil belajar, kelas eksperimen juga memiliki data pendukung lainnya
yaitu data Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), penilaian produk pada rangkaian
pembelajaran STEM, dan hasil lembar angket penilaian peserta didik terhadap
media pembelajaran android Science Education Adaptive Learning System dalam
pembelajaran STEM. Seluruh data akan diuraikan sebagai berikut:
1. Data Hasil Belajar Peserta Didik
Data hasil belajar peserta didik yang dikumpulkan berupa data tes akhir (post-
test) dimana peserta didik diberikan tes sebanyak 30 soal yang terdiri dari 22 soal
Pilihan Ganda (PG) dan 7 soal uraian pada materi sistem gerak manusia dan
pesawat sederhana. Tes diberikan setelah materi sistem gerak manusia dan pesawat
sederhana disampaikan baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Deskripsi
data hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Peserta Didik (Post-test)
Data Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N (jumlah peserta
didik)
27 30
Mean 76,48 56,97
Median 79,00 55,50
Skor Minimum 58 40
Skor Maksimum 92 87
Std. Deviasi 9,183 11,409
51
Perbedaan hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat dari skor rata-rata peserta didik. Skor rata-rata peserta didik diperoleh dari
penjumlahan skor masing-masing peserta didik kemudian dibagi jumlah
keseluruhan peserta didik pada tiap kelas. Berdasarkan data tersebut, skor rata-rata
hasil belajar peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol
dengan selisih skor sebesar 19,51. Diagram distribusi frekuensi hasil belajar kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan 4.2.
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik
menggunakan Pembelajaran STEM Berbantu Android
Diagram pada Gambar 4.1 menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa terbanyak
pada kelas dengan pembelajaran STEM terdapat pada kisaran nilai 76-81 dengan
kategori baik sampai baik sekali.
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik
menggunakan Pendekatan Saintifik
0
2
4
6
8
10
58-63 64-69 70-75 76-81 82-87 88-93
Distribusi frekuensi hasil belajar kelas eksperimen
0
2
4
6
8
10
40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87
Distribusi frekuensi hasil belajar kelas kontrol
52
Diagram pada gambar 4.2 menunjukkan rata-rata hasil belajar siswa terbanyak
pada kelas kontrol terdapat pada kisaran nilai 56-63 dengan kategori cukup.
MTsN 1 Tangerang Selatan menerapkan nilai KKM sebesar 79 pada mata
pelajaran IPA Terpadu kelas VIII. Peserta didik kelas eksperimen yang mencapai
nilai KKM sejumlah 14 orang dari total 27 orang peserta didik atau persentasenya
sebesar 52%. Sedangkan kelas kontrol dari total 30 orang peserta didik hanya 1
orang yang mencapai nilai KKM atau persentasenya hanya 3%.
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas Eksperimen
Tahapan kedua dalam pembelajaran STEM yaitu tahap eksplorasi (exploration
phase). Tahapan tersebut mengharuskan peserta didik mencari ide-ide serta
mengeksplorasi pengetahuannya mengeni materi yang sedang dipelajari melalui
diskusi antar teman dan guru mata pelajaran. Pada tahap ini guru membimbing
peserta didik dalam kelompok untuk melakukan diskusi dengan dipandu LKPD
yang memuat pertanyaan-pertanyaan seputar materi dasar yang harus dikuasai
peserta didik pada tiap pertemuan. Data LKPD yang diperoleh dapat dilihat pada
Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas Eksperimen
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
Skor
Pertemuan ke-1 85 85 75
Pertemuan ke-2 90 80 85
Pertemuan ke-3 80 85 70
Pertemuan ke-4 100 95 95
Jumlah Skor 355 345 325
Nilai Akhir 89 86 81
Tabel 4.2 menunjukkan hasil LKPD pada tiap kelompok pada tiap pertemuan
berada dalam kategori baik dan baik sekali.
53
3. Produk Peserta didik dalam Rangkaian Pembelajaran STEM
Berbantu Android
Peserta didik kelas eksperimen membuat dua produk yaitu miniatur taman
bermain memanfaatkan prinsip pesawat sederhana dan membuat tangan robot
sederhana menggunakan bahan dasar kardus. Adapun penilaiannya menggunakan
rubrik yang diadaptasi dari buku Noeraida dan Asep Agus Sulaeman (2018).1 Hasil
penilaian produk peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Penilaian Produk Peserta Didik Kelas Eksperimen
No
Produk Jenis
Penilaian
Aspek
Skor Diperoleh
Kelompok
1 2 3
1. Miniatur
taman
bermain
Desain/
rancangan
Konten (skor maksimal 2) 2 2 2
Bentuk desain (skor maksimal 5) 3 3 4
Kemudahan mengimplementasikan
(skor maksimal 3)
3 3 3
Alat/
purwarupa
Konten (skor maksimal 3) 3 3 3
Kekuatan produk (skor maksimal 3) 2 2 3
Estetika (skor maksimal 2) 1 0 1
Jumlah
skor
18 (skor maksimal) 14 13 16
Nilai = (Skor diperoleh/skor maksimal)x100 78 72 88
2. Tangan
robot
sederhana
Desain/
rancangan
Konten (skor maksimal 3) 3 3 3
Bentuk desain (skor maksimal 4) 3 3 2
Kemudahan mengimplementasikan
(skor maksimal 3)
3 3 3
Alat/
purwarupa
Konten (skor maksimal 4) 4 3 4
Kekuatan produk (skor maksimal 3) 3 2 2
Estetika (skor maksimal 2) 1 1 0
Jumlah
skor
19 (skor maksimal) 17 15 14
Nilai = (Skor diperoleh/skor maksimal)x100 89 79 74
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai dari produk miniatur taman bermain dan tangan
robot sederhana pada kelas eksperimen berada dalam kategori baik dan baik sekali.
1 Noeraida dan Asep Agus Sulaeman, Unit Pembelajaran STEM Mata Pelajaran IPA SMP
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH), (Bandung: Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan, 2018), h. 1-2.
54
4. Penilaian Peserta didik terhadap Media Android Science Education
Adaptive Learning System dalam Pembelajaran IPA Terpadu
Hasil data angket yang diperoleh direkapitulasi dan dijumlahkan dari seluruh
peserta didik untuk setiap indikator. Nilai tiap-tiap indikator dari aspek yang sama
dihitung persentasenya kemudian dideskripsikan ke dalam bentuk kategori. Hasil
perhitungan data angket dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Penilaian Peserta Didik terhadap Media Android Science
Education Adaptive Learning System
No Aspek Persentase Kategori
1. Materi (content) 87% Baik sekali
2. Desain pembelajaran 82% Baik sekali
3. Implementasi 83% Baik sekali
4. Kualitas teknis 86% Baik sekali
Rata-rata 85% Baik sekali
Lembar angket penilaian peserta didik juga dilengkapi dengan komentar dan
saran untuk mengetahui bagaimana respon peserta didik terhadap penggunaan
media android Science Education Adaptive Learning System dalam pembelajaran
IPA. Sebagian besar peserta didik memberikan respon baik dengan memberi
komentar bahwa media android yang digunakan merupakan hal baru dan membuat
pembelajaran lebih menarik. Sedangkan sebagian besar komentar yang diberikan
berpendapat agar menambahkan menu kembali (back) untuk mengembalikan
halaman yang sudah terlewati.
5. Hasil Uji Prasyarat Analisis
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji
prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Berikut merupakan
deskripsi hasil uji prasyarat analisis dalam penelitian ini:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Normalitas data diuji dengan menggunakan uji Liliefors atau pada tabel
SPSS disebut uji Kolmogorov Smirnov dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05).
55
Adapun kriteria pengujian datanya yaitu jika nilai signifikansi SPSS > signifikansi
(α) maka data berdistribusi normal. Sedangkan jika nilai signifikansi SPSS <
signifikansi (α) maka data berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas hasil
belajar peserta didik (post-test) kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Peserta Didik (Post-test)
Data
Kelas
Eksperimen Kontrol
N (jumlah peserta
didik)
27 30
Test Statistic 0,133 0,134
Std. Deviation 9,161 11,409
Mean 68,33 48,97
Sig. 0,200 0,1800
Α 0,05 0,05
Kesimpulan 0,200 > 0,05 0,180 > 0,05
Normal Normal
Hasil signifikansi SPSS kelas eksperimen sebesar 0,200. Hal tersebut
menunjukkan data post-test kelas eksperimen berdistribusi normal karena
signifikansi SPSS lebih besar dari signifikansi α = 0,05. Begitu juga pada kelas
kontrol yang memperoleh hasil signifikansi SPSS sebesar 180 yang lebih besar dari
signifikansi α = 0,05 menunjukkan data berdistribusi normal. Dengan demikian,
data hasil belajar (post-test) baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan setelah data hasil belajar peserta didik dinyatakan
berdistribusi normal. uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
memiliki varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas data menggunakan uji
Levene pada SPSS yaitu signifikansi > α (0,05) maka data bersifat homogen. Hasil
uji homogenitas data hasil belajar peserta didik (post-test) kelas eksperimen dan
kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.6.
56
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Peserta Didik (Post-test)
Data
Kelas
Eksperimen Kontrol
N (jumlah peserta
didik)
27 30
Levene Statistic 0,388
df1 1
df2 55
Sig. 0,536
Α 0,05
Kesimpulan 0,536 > 0,05
Homogen
Hasil uji homogenitas pada tabel Levene diperoleh hasil signifikansi > 0,05.
Maka, data hasil belajar peserta didik baik pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol memiliki varians yang homogen.
Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas yang telah dilakukan, maka dapat
diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen sehingga untuk
mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian dilanjutkan dengan
pengujian hipotesis menggunakan Uji T.
6. Pengujian Hipotesis Penelitian (Uji T)
Pengujian hipotesis dilakukan untuk megetahui diterima atau ditolaknya
hipotesis yang telah dirumuskan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan teknik uji t untuk melihat bagaimana pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikatnya. Uji t dilakukan dengan menggunakan SPSS 22, hasil
perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji T Data Hasil belajar peserta didik(Post-test)
Data Hasil Uji t
T 7,015
Df 55
Mean Difference 19,367
Std. Error Difference 2,761
Sig. (2- tailed) 0,000
Α 0,05
Kesimpulan 0,000 < 0,05
Terdapat Perbedaan
57
Hasil perhitungan uji t menunjukkan bahwa sig. (2- tailed) yang diperoleh
kurang dari α (0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yang
artinya terdapat perbedaan rata-rata nilai antara kelas eksperimen yang
menggunakan pembelajaran science, technology, engineering, and mathematics
(STEM) berbantu android dengan kelas kontrol yang menggunakan pendekatan
saintifik. Kelas dengan menggunakan pembelajaran STEM berbantu android
berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar peserta didik.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar peserta didik
antara kelas yang menggunakan pembelajaran STEM berbantu android dengan
kelas menggunakan pendekatan saintifik. Secara keseluruhan, hasil belajar peserta
didik menggunakan pembelajaran STEM berbantu android mendapatkan hasil lebih
tinggi dengan perolehan nilai rata-rata 76,48 sedangkan nilai rata-rata kelas
menggunakan pendekatan saintifik sebesar 56,97. Dengan demikian H0 ditolak dan
H1 diterima karena μ1 (hasil belajar STEM berbantu android) > μ2 (hasil belajar
saintifik) yang artinya ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Hal ini diperkuat dengan uji t yang menunjukkan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang artinya terdapat pengaruh pembelajaran
STEM berbatu android terhadap hasil belajar IPA peserta didik.
Hasil belajar peserta didik pada penelitian ini sejalan dengan penelitian
terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Dini Lestari dengan judul
“Pengaruh pembelajaran Berbasis STEM Terhadap Keterampilan Rekayasa dan
Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Pencemaran Udara”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis STEM memiliki pengaruh yang lebih
baik terhadap keterampilan rekayasa dan penguasaan konsep (hasil belajar) peserta
didik daripada kelas non-STEM.2
2 Dini Lestari, Pengaruh Pembelajaran Berbasis STEM Terhadap Keterampilan Rekayasa dan
Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Pencemaran Udara, Skripsi (Universitas Pendidikan
Indonesia, 2017), h. 78.
58
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran IPA yang diterapkan
sekolah sebesar 79. Dengan demikian, nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas
eksperimen (sebesar 76,48) belum sesuai dengan nilai KKM yang diterapkan
sekolah. Namun, persentase ketercapaian nilai KKM di kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan kelas kontrol. Terdapat 52% peserta didik pada kelas
eksperimen mencapai nilai KKM, sedangkan pada kelas kontrol peserta didik
mencapai nilai KKM hanya sebesar 3% dan 97% peserta didik lainnya tidak
mencapai KKM. Pemilihan model pembelajaran serta penggunaan media yang
tepat sangat penting dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik,
dimana dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran STEM sebagai model dan
aplikasi android Science Education Adaptive Learning System sebagai media
pembelajaran.
Pembelajaran STEM merupakan suatu pembelajaran secara integrasi antara
sains, teknologi, teknik, dan matematika untuk mengembangkan kreativitas peserta
didik melalui proses pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.3 Penelitian
ini menggunakan pembelajaran STEM yang terdiri dari lima tahapan yaitu tahap
keterlibatan (engagement phase), tahap eksplorasi (exploration phase), tahap
penjelasan (explanation phase), tahap elaborasi (elaboration phase), dan tahap
evaluasi (evaluation phase).4 Sedangkan media aplikasi android Science Education
Adaptive Learning System dalam penelitian ini digunakan sebagai suplemen,
artinya media digunakan untuk mendampingi seluruh proses pembelajaran dan
disisipkan pada hampir seluruh tahapan pembelajaran STEM.
Tahapan pembelajaran STEM yang menggunakan media aplikasi android
sebagai sumber belajar diantaranya yaitu tahap eksplorasi (exploration phase) dan
tahap penjelasan (explanation). Pada tahap eksplorasi, peserta didik mencari ide-
ide dan mengeksplorasi pengetahuannya mengenai materi yang sedang dipelajari
dengan melakukan diskusi dalam kelompok. Dalam berdiskusi, peserta didik
3 Juniarty Winarni, dkk., “STEM: Apa, Mengapa, dan Bagaimana”, Pros. Semnas Pend. IPA
Pascasarjana UM volume 1, 2016, h. 978. 4 Sevil Ceylan dan Zehra Ozdilek, “Improving a Sample Lesson Plan for Secondary Science
Coures within the STEM Education”, Procedia – Social and Behavioral Science, No.177 Tahun
2015, . h. 225-226.
59
dipandu menggunakan LKPD sebagai acuan materi dasar yang harus dikuasai
peserta didik dalam setiap pertemuan. Salah satu media utama yang digunakan
peserta didik untuk mengisi LKPD ini yaitu media Science Education Adaptive
Learning System. LKPD yang telah terisi kemudian dibahas dan didiskusikan oleh
guru beserta peserta didik dalam tahap penjelasan (explanation). Penggunaan
media aplikasi android dalam kegiatan diskusi kelompok ini sebagai langkah awal
dalam upaya penguatan konsep materi IPA.
Hasil akhir nilai LKPD diperoleh dengan menghitung rata-rata nilai dari total
empat pertemuan. Nilai akhir yang diperoleh seluruh kelompok diskusi pada kelas
eksperimen termasuk ke dalam kategori baik sekali, dimana kelompok 1
memperoleh nilai sebesar 89, kelompok 2 memperoleh nilai sebesar 86, dan
kelompok 3 memperoleh nilai sebesar 81. Hal demikian menunjukkan materi dasar
pada setiap pertemuan dianggap dapat dikuasai peserta didik dalam kelompok.
Hal-hal yang mungkin harus dipertimbangkan dalam menyusun materi
pembelajaran STEM yang sukses, salah satu yang paling penting adalah rekayasa
(engineering) sebagai kekuatan yang dapat mendukung pemecahan masalah dalam
STEM. Melalui desain rekayasa (engineering) peserta didik dapat menghargai
bahwa ada banyak ide dan pendekatan untuk memecahkan masalah kompleks
dengan lebih dari satu solusi yang mungkin.5 Engineering atau rekayasa
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembelajaran STEM itu
sendiri.
Proses pembelajaran melalui pemecahan masalah dalam penelitian ini dilatih
dalam kegiatan engineering atau rekayasa dalam tahap elaborasi (elaboration).
Dalam kegiatan ini, peserta didik merancang produk teknologi sederhana berkaitan
dengan konsep pesawat sederhana yakni miniatur taman bermain dan sistem gerak
manusia berupa tangan robot sederhana. Hasil menunjukkan tiap kelompok
memperoleh nilai positif yang tergolong dalam kategori baik dan baik sekali.
Pembuatan produk teknologi sederhana dalam kegiatan engineering ini
merupakan nilai tambah sebagai suatu upaya melatih peserta didik untuk mengasah
5 English dan King, “STEM learning through engineering design: fourth-grade students’
investigations in aerospace”, International Journal of STEM Education, vol. 2 (14), 2015, h. 3.
60
kemampuannya secara langsung khususnya dalam merekayasa atau merancang
sebagai bentuk pemecahan masalah yang dapat langsung diterapkan dan
dipraktekkan dengan mudah oleh peserta didik di kehidupan nyata. Melalui
pembelajaran STEM ini, diharapkan dapat menghasilkan pembelajaran yang
bermakna melalui integrasi pengetahun, konsep, dan keterampilan secara
sistematis.6 Dalam prosesnya, kegiatan engineering pembuatan produk teknologi
sederhana membutuhkan pegintegrasian beberapa disiplin ilmu diantaranya sains
berkenaan dengan konsep yang digunakan pada produk, penggunaan atau
pemanfaatan teknologi sebagai alat bantu untuk mendukung proses pembuatan
produk, juga matematika sebagai suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
proses perancangan. Dengan membiasakan melatih peserta didik untuk
mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu dan berlatih memecahkan masalah dalam
masyarakat melalui proses perancangan, penerapan pembelajaran STEM akan
menjadi langkah yang baik untuk membentuk dan mempersiapkan warga negara
yang berpengetahuan luas serta semakin saintifik dan teknologis guna menghadapi
berbagai tantangan di tengah derasnya pertumbuhan teknologi dan informasi di
abad 21.
Konsep materi IPA yang dipelajari peserta didik juga perlu diperkuat untuk
dapat meningkatkan hasil belajar disamping kegiatan pembelajaran pemecahan
masalah. Sebagaimana yang telah disebutkan, salah satu upaya penguatan konsep
IPA dalam penelitian ini dilakukan dengan pengguanaan media yang menarik,
menyenangkan, dan mudah dalam hal pengaksesan yaitu media Science Education
Adaptive Learning System. Media berbasis aplikasi android ini digunakan sebagai
salah satu jawaban atas pemanfaatan teknologi secara negatif di kalangan pelajar.
Angket penilaian peserta didik terhadap media pembelajaran Science
Education Adaptive Learning System yang diberikan pada kelas eksperimen
menunjukkan hasil yang positif, dimana semua aspek yakni aspek materi (content),
6 Maria Dewati, dkk, “Peranan Microscope Smartphone sebagai Media Pembelajaran Fisika
Berbasis STEM untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Optik”, Makalah, Dalam: Prosiding
Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya. 2019. h. 37.
61
desain pembelajaran, implementasi, dan kualitas teknik berada dalam kategori baik
sekali dengan rata-rata persentase keseluruhan aspeknya sebesar 85%.
Hasil angket penilaian tersebut hampir sama dengan kedua penelitian terdahulu
yang juga menggunakan media pembelajaran sama yaitu penelitian yang dilakukan
oleh Voni Rahma Apriliana memperoleh presentase rata-rata keseluruhan sebesar
78,75% (kategori baik).7 Angket penilaian dalam penelitian Tri Windayani juga
menunjukkan respon yang positif dimana presentase dalam tiap-tiap aspek berada
dalam kategori baik.8
Respon positif pada angket penilaian media pembelajaran ScEd-ALS berbasis
android menunjukkan bahwa peserta didik antusias dan media pembelajaran
efektif digunakan di kelas. Sebagian besar peserta didik juga memberi komentar
(dalam kolom komentar angket) bahwa media android yang digunakan merupakan
hal baru di kelas dan membuat pembelajaran IPA lebih menarik dan
menyenangkan. Media pembelajaran menggunakan android (mobile learning)
merupakan suatu perangkat nirkabel sehingga proses pembelajaran dan informasi
dapat diakses dengan cepat. Selain itu, informasi yang dipelajari dalam proses
pembelajaran menjadi lebih luas, otentik, dan kontekstual.9 Media pembelajaran
Science Education Adaptive Learning System dapat digunakan untuk memfasilitasi
peserta didik agar dapat belajar dimana saja dan kapan saja tanpa dibatasi oleh
ruang dan waktu sehingga kemampuan kognitif peserta didik dapat meningkat
karena proses pembelajaran IPA menjadi lebih efektif dan efisien.
Hasil penggunaan media pembelajaran android Science Education Adaptive
Learning System tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizki
Suhendar Putra, dkk., yang menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran
berbasis aplikasi android memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar
7 Voni Rahma Apriliana, Pengaruh Media Science Education Adaptiv Learning System Berbasia
Android terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan, Skripsi (UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta), h. 43. 8 Tri Windayani, Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Media Android pada Tema Gerak Kelas
VIII di MTs Negeri 1 Tangerang Selatan, Skripsi (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), h. 60. 9 Christianne Lynnette G dan Cabanban, “Development of Mobile Learning Using Android
Platform”, Journal of Information Technology & Computer Science (IJITCS), Volume 9 Number 1
Issue on May/June 2013, h. 99
62
peserta didik. Penggunaan media tersebut juga memiliki pengaruh positif dalam
proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan data angket yang termasuk dalam
kategori baik dan mendapat respon positif.10
Pembelajaran STEM berbantu android dapat menjadi salah satu alternatif
model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut karena melalui pembelajaran
STEM pemahaman konsep peserta didik dilatih melalui proses pemecahan
masalah dalam kehidupan sehari-hari melalui integrasi empat disiplin ilmu STEM
khususnya dalam kegiatan engineering sehingga peserta didik memahami bahwa
konsep dari materi yang dipelajari berkaitan dan dapat diterapkan dalam kehiduan
sehari-hari. Selain itu, pembelajaran STEM ditunjang pula oleh penggunaan media
pembelajaran Science Education Adaptive Learning System yang menarik,
menyenangkan, serta mudah dalam hal pengaksesan sehingga dapat memperkuat
konsep materi IPA yang dipelajari peserta didik.
10 Rizki Suhendar Putra, dkk., “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi
Android terhadap Hasil Belajar Siswa”, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 11, No. 2, 2017, h.
2017.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah pembelajaran Science,
Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) berbantu android berpengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik di kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan dengan
nilai signifikansi (0,000) < α (0,05) pada uji T. Kelas eksperimen dengan
menggunakan pembelajaran STEM berbantu android memiliki hasil yang positif
dan signifikan dibandingkan kelas konrol dengan menggunakan pendekatan
saintifik.
B. Saran
Penulis mengajukan beberapa saran berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan sebagai berikut:
1. Proses penelitian dalam kegiatan merancang (engineering) masih ditemukan
adanya beberapa kasus keterlambatan dalam pengumpulan produk sederhana.
Untuk itu, pada penelitian selanjutnya diperlukan adanya kesepakatan awal
bersama antara guru dan peserta didik agar hal keterlambatan tidak terulang.
2. Proses pendistribusian aplikasi android kepada peserta didik dalam
pelaksanaannya ditemukan beberapa kendala teknis sehingga memerlukan
waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu, diperlukan adanya waktu khusus untuk
pendistribusian aplikasi android sebelum waktu penelitian agar ketersediaan
android di kelas dapat terpenuhi.
3. Media aplikasi android memiliki karakteristik dapat digunakan kapanpun dan
dimanapun secara mudah dan efektif serta menyenangkan. Dengan demikian,
peserta didik perlu diberikan motivasi untuk dapat memanfaatkan dan
menggunakan aplikasi di luar jam pembelajaran di kelas agar penguatan
konsep materi yang dipelajari bisa dimaksimalkan.
4. Pembelajaran STEM dan aplikasi android dapat dijadikan alternatif penerapan
model pembelajaran dan penggunaan media dalam pembelajaran di kelas oleh
64
guru sebagai langkah dalam menciptakan pembelajaran yang kondusif dan
menyenangkan sehingga peserta didik tidak jenuh belajar dan hasil belajar
dapat meningkat.
5. Peneliti yang akan meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran STEM
disarankan agar mencoba mengimplementasikan pembelajaran STEM pada
sekolah yang berbeda dan dengan topik atau materi yang berbeda.
65
DAFTAR PUSTAKA
Adianto, Jepi dan Muhammad Fedryansyah. Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja
dalam Menghadapi ASEAN Economy Community. Jurnal Pekerjaan Sosial.
1(2): 79. 2018.
Afandi, Tulus Junanto, dan Rachmi Afriani. Implementasi Digital-Age Literacy
dalam Pendidikan Abad 21 di Indonesia. Makalah. Dalam: Seminar Nasional
Pendidikan Sains, Surakarta. 2016.
Ali, Mohammad. Metodologi dan Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung: Pustaka
Cendekia Utama. 2010.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
1995.
__________. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Sinar Grafika Offset.
2018.
__________. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka
Cipta. 2013.
Beatty, Alexandra. Succesfull STEM Education: A Workshop Summery.
Washington DC: The National Academies Press. 2011.
Brown, R., Joshua Brown, Kristin Reardon, dan Chris Merrill. Understanding
STEM: Current Perceptions. Technology and Engineering Teacher. 7(6).
2011.
Buchori, Ahmad. Pengembangan Mobile Learning pada Mata Kuliah Geometri
dengan Pendekatan Matematik Realistik Ditinjau dari Kemampuan Berpikir
Kritis Mahasiswa. Jurnal Inovasi Pembelajaran. 1(2). 2015.
66
Ceylan, Sevil dan Zehra Ozdilek. Improving a Sample Lesson Plan for Secondary
Science Coures within the STEM Education. Procedia – Social and
Behavioral Science. No.177. 2015.
Chandra, Didi T dan Nuryani Rustaman. Perkembangan Pendidikan Teknologi
Sebagai Suatu Inovasi Pembelajaran pada Pendidikan Dasar di Indonesia.
Jurnal pengajaran MIPA. 14(2). 2009.
Dewati, Maria., Yoga Budi Bhakti, dan Irnin Agustina Dwi Astuti. Peranan
Microscope Smartphone sebagai Media Pembelajaran Fisika Berbasis STEM
untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Optik. Makalah. Dalam: Prosiding
Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya. 2019.
English, Lyn D dan Donna T. King. STEM learning through engineering design:
fourth-grade students’ investigations in aerospace. International Journal of
STEM Education. 2(14). 2015.
English, Lyn D. STEM education K-12: perspectives on integration. English
International Journal of STEM Education. 3(3). 2016.
Fathurrohman, Muhammad. Belajar dan Pembelajaran Modern. Yogyakarta:
Garudhawaca.
Ferdiansyah, Ichsan. Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan
Pendekatan STS, SETS, dan STEM pada Pembelajaran Konsep Virus.
[Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 2015.
Firly, Nadia. Android Application Development for Rookies with Database. Jakarta:
Flex Media Komputindo. 2019.
Firman, Hary. Pendidikan STEM sebagai Kerangka Inovasi Pembelajaran Kimia
untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa dalam Era Masyarakat Ekonomi
ASEAN. Makalah. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Kimia dan
Pembelajarannya, Surabaya. 2016.
67
Gasong, Dina. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Budi Utama. 2018.
Husamah., Yuni Pantiwati, Arina Restian, dan Puji Sumarsono. Belajar dan
Pembelajaran. Malang: UMM Press. 2018.
Irianto, Sugeng Yuli. Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. 2009.
Irsyad, Hanif. Aplikasi Android dalam 5 Menit. Jakarta: Flex Media Komputindo.
2015.
Iskandar, Ranu. Pedoman Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik SMK Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan pada Mata Pelajaran Pemeliharaan
Sains dan Pemindahan Tenaga Kendaraan Ringan. Sukabumi: Jejak. 2019.
Isti’adah, Feida Noorlaila. Teori-teori Belajar dalam Pendidikan. Tasikmalaya:
Edu Publisher. 2020.
Jalil, Sariah binti Abd. Panduan Pelaksanaan Sains, Teknologi, Kejuruteraan dan
Matematik dalam Pengajaran dan Pembelajaran. Sabah: Putrajaya. 2016.
Kholis, R. Ahmad Nur. Analisis Tingkat Kesulitan (Difficulty Level) Soal pada
Buku Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 8 Kurikulum 2013. Jurnal Penelitian
Ilmiah Intaj. 1(2). 2017.
Laefudin. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Budi Utama. 2017.
Lestari, Dini. Pengaruh Pembelajaran Berbasis STEM Terhadap Keterampilan
Rekayasa dan Penguasaan Konsep Siswa pada Materi Pencemaran Udara.
[Skripsi]. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. 2017.
Lynnette G, Chirtianne dan Cabanban. Development of Mobile Learning Using
Android Platform. Journal of Information Technology & Computer Science
(IJITCS), Volume 9 Number 1 Issue on May/June. 2013.
Marti, Ni Wayan. Pengembangan Media Pembelajaran Pesawat Sederhana untuk
Siswa Sekolah Dasar Berbasis Multi Media. Makalah. Dalam: seminar
68
internasional Peran PLTK dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di
Indonesia
Mawardi. Rambu-rambu Penyusunan Skala Sikap Model Likert untuk Mengukur
Sikap Siswa. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 9(3) 2019.
Mirdanda, Arsyi. Motivasi Berprestasi & Disiplin Peserta Didik Serta
Hubungannya dengan Hasil Belajar. Pontianak: Yudha English Galerry.
2018.
Muhali. Pembelajaran Inovativ Abad Ke-21. Jurnal Penelitian dan Pengkajian
Ilmu Pendidikan: e-Saintika. 3 (2): 26. 2019.
Muharomah, Dewi Robiatun. Pengaruh Pembelajaran Science, Technology,
Engineering, and Mathematic (STEM) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
pada Konsep Evolusi. [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 2017.
Nidawati. Belajar dalam Perspektif Psikologi dan Agama. Jurnal Pionir. 1(1).
2013.
Noeraida dan Asep Agus Sulaeman. Unit Pembelajaran STEM Mata Pelajaran IPA
SMP Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH). Bandung:
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. 2018.
Pardimin. Analisis Butir Soal Tes Pemecahan Masalah Matematika. Wacana
Akademika. 1(1). 2007.
Permanasari, Anna. STEM Education: Inovasi dalam Pembelajaran Sains.
Makalah. Dalam: Seminar Nasional Pendidikan Sains, Bandung. 2016.
Prasetya, Tri Indra. Meningkatkan Keterampilan Menyusun Instrumen Hasil
Belajar Berbasis Modul Interaktif bagi Guru IPA SMPN Kota Magelang.
Journal of Education Research and Evaluation. vol.2. 2012.
69
Putra, Rizki Suhendar., Nanik Wijayanti, dan F. Widhi Mahatmanti. Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Aplikasi Android terhadap Hasil
Belajar Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia. 11(2). 2017.
Rahmiza, Syarifah., Adlim, dan Mursal. Pengembangan LKS STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics) dalam Meningkatkan Motivasi
dan Aktivitas Belajar Siswa SMA Negeri 1 Beutong pada Materi Induksi
Elektromagnetik, Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. 3(1). 2015.
Ramadhani, Dimas Gilang., Bakti Mulyani, dan Suryadi Budi Utomo. Pengaruh
Penggunaan Media Mobile Learning Berbasis Android dan LKS dalam Model
Pembelajaran Student Team Achivement Division (STAD) Terhadap Prestasi
Belajar Ditinjau dari Kemampuan Memori pada Materi Pokok Sistem Koloid
Kelas XI SMA Negeri 2 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal
Pendidikan Kimia.5(4). 2016.
Rosyid, Moh Zaiful., Mustajab, dan Aminol Rosid Abdullah. Prestasi Belajar.
Malang: Literasi Nusantara Abadi. 2019.
Rusman. Belajar & Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Prenadamedia group. 2017.
Rustaman, Nuryani Y. Pembelajaran Sains Masa Depan Berbasis STEM Education.
Makalah. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Biologi Edukasi, Bandung.
2016.
S. Beers. 21st Century Skills: Preparing Students for Their Future. 2011. Diakses
dari (https://cosee.umaine.edu/files/coseeos/21st_century_skills.pdf). pada
tanggal 20 Agustus 2018 pukul 02.00 WIB.
Sanders, M. STEM, STEM Education, STEM Mania. The Technology Teacher.
6(4). 2009.
Santoso, Singgih. Menguasai SPSS Versi 25. Jakarta: Gramedia. 2018.
70
__________. SPSS 20 Pengolahan Data Statistik di Era Reformasi. Jakarta:
Gramedia. 2015.
Sari, Rahmi Fentina. Hubungan Pengetahuan Guru tentang Menejemen
Pembelajaran dengan Kinerja Guru di MTs Negeri 2 Medan. Jurnal
Menajemen Pendidikan Islam. 1(1). 2017.
Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana. 2013.
Sudarmanto, R. Gunawan .Statistik Terapan Berbasis Komputer dengan Program
IBM SPSS Statistics 19. Jakarta: Mitra Wacana Media. 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta. 2015.
Sumiharsono, Rudy dan Hisbiyatul Hasanah. Media Pembelajaran Buku Bacaan
Wajib Dosen, Guru, dan Calon Pendidik. Mataram: Pustaka Abadi. 2017.
Sunardi dan Hasanudin. Pengembangan Employability Skill Mahasiswa Vokasi
Melalui Pembelajaran STEM-Project Based Learning. Makalah. Dalam:
Seminar Nasional Teknologi, Sains, dan Humaniora. 2019.
Suryani dan Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif Teori dan Aplikasi pada
Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta: Prenadamedia
Group. 2015.
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima. 2009.
Tri Windayani. Pembelajaran IPA Terpadu Berbasis Media Android pada Tema
Gerak Kelas VIII di MTs Negeri 1 Tangerang Selatan. [Skripsi]. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta). 2019.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, h. 1, diakses dari
71
(http://www.google.co.id/search?q=undang-
undang+no.20+tahun+2003+tentang+sistem+pendidikan+nasional.pdf)
diakses pada tanggal 19 Agustus 2018.
Voni Rahma Apriliana. Pengaruh Media Science Education Adaptiv Learning
System Berbasis Android terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas VIII MTsN 1
Tangerang Selatan. [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2021.
Widyastuti, Erna. Pengaruh Pembelajaran Science, Technology, Engineering, and
Mathematics Education (STEM) dan Kreativitas dalam Memecahkan
Masalah terhadap Hail Belajar IPA. [Thesis] Universitas Terbuka. 2018.
Wijaya, Estika Yuni, Dwi Agus Sudjimat, dan Amat Nyoto. Transformasi
Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya Manusia
di Era Global. Makalah. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Matematika Universitas Kanjuruhan, Malang. 2016.
Winarni, Juniarty, dkk. STEM: Apa, Mengapa, dan Bagaimana. Pros. Semnas
Pend. IPA Pascasarjana UM volume 1. 2016.
Yudhanto, Yudha dan Ardhi Wijayanto. Mudah Membuat dan Berbisnis Aplikasi
Android dengan Android Studio. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2017.
Yustanti, Ike dan Dian Novita. Pemanfaatan E-Learning Bagi Para Pendidik di Era
Digital 4.0. Makalah. Dalam: prosiding seminar nasional pendidikan Program
Pascasarjana Universitas PGRI Palembang. 2019.
Zubaidah, Siti. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/Mts Kelas VIII Semester 1. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017.
Zulfiani Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan Sujiyo Miranto. Science Education
Adaptive Learning System As a Computer-based Science Learning with
Learning Style Variation. Journal of Baltik Science Education. 17(4). 2018.
72
Lampiran 1.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KE-1
KELAS EKSPERIMEN (STEM)
Sekolah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Gerak dan Gaya
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 5 Jam Pelajaran @40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan konsep usaha,
pesawat sederhana, dan
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari termasuk kerja otot
pada struktur rangka manusia.
3.3.1 Mengidentifikasi aktivitas manusia
terkait konsep usaha.
3.3.2 Mengelompokan prinsip serta jenis
pesawat sederhana dalam aktivitas
gerak tubuh.
3.3.3 Menunjukkan struktur rangka manusia
termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
3.3.4 Membandingkan struktur rangka, otot,
dan jenis sendi pada manusia.
3.3.5 Mempertimbangkan penyebab serta
upaya pencegahan gangguan yang
terjadi pada sistem gerak manusia.
4.3 Menyajikan karya tentang
berbagai gangguan pada sistem
gerak, serta upaya menjaga
kesehatan sistem gerak
manusia.
4.3.1 Membuat produk sederhana
menggunakan prinsip pesawat
sederhana.
73
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi aktivitas manusia terkait konsep usaha.
Mengelompokan prinsip serta jenis pesawat sederhana dalam aktivitas gerak
tubuh.
Menunjukkan struktur rangka manusia termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
Membandingkan struktur rangka, otot, dan jenis sendi pada manusia.
Mempertimbangkan penyebab serta upaya pencegahan gangguan yang terjadi pada
sistem gerak manusia.
D. Materi Pembelajaran
1) Materi Pembelajaran Reguler (Pertemuan 1)
GERAK DAN GAYA
Fakta
Benda-benda di alam semesta ini ada yang diam ada pula yang bergerak.
Perhatikan batu-batu di pinggir jalan, mereka diam terhada jalan kecuali
mendapat dorongan dari luar misalkan ditendang oleh kaki seorang anak.
Perhatikan rumah-rumah di sekeliling kita, mereka diam terhadap pohon-pohon
di sekelilingnya.
Konsep
Berikut ini adalah jenis-jenis gaya:
a. Gaya magnet:
Kekuatan yang menarik jarum, paku, atau benda logam lainnya yang ada
disekitarnya. Magnet memiliki 2 kutub yaitu kutub utara dan selatan. Bentuk
magnet beragam ada yang berbentuk jarum, ada yang berbentuk huruf “U”,
berbentuk silinder, berbentuk lingkaran dan ada yang berbentuk batang.
Perhatikan gambar bentuk-bentuk magnet berikut!
b. Gaya listrik statis:
Kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk menarik benda-
benda disekitarnya. Untuk melihat adanya gaya listrik statis, bisa dicoba dengan
mengosok-gosok penggaris pada rambut kering kita, kemudian dekatkan pada
sobekkan kertas, maka sobekkan kertas tersebut akan menempel pada penggaris.
Penggaris bisa menarik potongan kertas dengan gaya listrik statis.
c. Gaya otot :
Kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini sering dilakukan pada
74
saat kita mengangkat beban atau sedang senam di sekolah. Apabila kita sering
melakukan olahraga maka otomu akan bertambah besar dan kuat.
d. Gaya gravitasi bumi :
Kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke bawah. Bila kita melempar benda
ke atas, baik dari kertas, pensil atau benda lain maka semua benda itu akan jatuh
ke bawah. Berbeda bila di luar angkasa para astronot tidak merasakan gaya
gravitasi, akibatnya mereka akan melayang-layang bila berada di luar angkasa.
e. Gaya Pegas :
Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan. Misalnya
saat kamu bermain panahan, karet mampu mendorong anak panah
terlontar dengan cepat dan jauh.
f. Gaya Gesekan:
Bila kedua benda saling bergesekkan, maka antara keduanya akan muncul
gaya gesek. Gaya gesek bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kita berjalan
di jalan yang kering, antara sepatu dan jalan akan muncul gaya gesek. Gaya gesek
ini membantu kita untuk bisa berjalan. Bayangkan bila jalanan licin, maka gaya
geseknya akan kecil dan kita akan kesulitan untuk berjalan.
Prinsip Gaya
Seorang yang mendorong meja, meja yang tadinya diam sekarang bisa
bergerak. Meja bisa bergerak karena orang memberikan sesuatu kekuatan melalui
dorongan, kekuatan itulah yang kita namakan sebagai gaya. Gaya adalah
dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak. Jadi bila kita
menarik atau mendorong benda hingga benda itu bergerak maka kita telah
memberikan gaya terhadap benda tersebut.
Besar kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang bernama neraca
pegas atau dinamometer. Sedangkan satuan gaya dinyatakan
dalam satuanNewton yang biasa ditulis dengan huruf N. Kata Newton diambil
dari nama Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika dan ilmuwan besar.
Besarnya gaya yang diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukkan oleh
jarum pada skala dinamometer.
USAHA
Usaha adalah besarnya gaya yang dilakukan untuk memindahkan benda. Satuan
usaha dalam SI adalah joule.
W = Usaha (Joule/J)
F = Gaya (Newton/N)
s = Perpindahan (Meter/m)
PESAWAT SEDERHANA
Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang memanfaatkan keuntungan
mekanik untuk mengubah arah atau besarnya gaya dengan menggunakan prinsip
atau mekanisme sederhana. Pesawat sederhana digunakan untuk mempermudah
pekerjaan menggunakan alat dengan prinsip sederhana. Pesawat sederhana yang
kita pelajari yaitu katrol, roda berporos, bidang miring, dan tuas.
KATROL
Katrol adalah salah satu pesawat sederhana untuk memudahkan pekerjaan
manusia mengangkat benda ke atas atau vertikal. Katrol juga berfungsi mengubah
gaya angkat ke atas menjadi gaya tarik ke bawah sehingga penarikan beban lebih
mudah. Ada tiga jenis pemasangan katrol dalam kehidupan antara lain:
W = Fs
75
Jenis Katrol Keuntungan Mekanis Gambar
Katrol Tetap
𝐾𝑀 =W
F= 1
Katrol Bebas
𝐾𝑀 =W
F= 2
Katrol Majemuk
𝐾𝑀 =W
F= 𝑥
Jumlah tali yang
terikat pada sistem
katrol.
2) Materi Pembelajaran Remedial
Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk
memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi
dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi:
1. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
2. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
3. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang
materi yang belum tuntas.
4. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.
3) Materi Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai
KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM
berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scince Technology Engineering Mathematic
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Kerja Kelompok, Eksperimen
F. Media Pembelajaran
Media :
Aplikasi Android (Science Education Adaptive Learning System)
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
76
Laptop & infocus
Slide presentasi (ppt)
G. Sumber Belajar
Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
Buku lain yang menunjang.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Menyiapkan Android yang sudah di install Scince Education Adaptive Learning System.
Memberitahukan nama dan kelas pada menu untuk menggunakan aplikasi sangat mudah,
setelah pengguna mengklik shortcut selanjutnya tampil menu yang menyediakan 4 tombol
gaya belajar (Peserta didik menggunakan gaya belajar visual).
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Gerak dan gaya, pesawat sederhana: Katrol
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pada pertemuan
yang berlangsung
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
77
Tahapan
Pembelajaran
STEM
Kegiatan Pembelajaran
Tahap
Keterlibatan
(Engagement
Phase)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi Gerak dan Gaya dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Pemberian contoh-contoh materi gerak dan gaya, pesawat sederhana
untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Mendengar
Pemberian pengantar materi gerak dan gaya, pesawat sederhana oleh
guru.
Menyimak
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi : gerak dan gaya, pesawat
sederhana.
Menulis
78
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait.
Science and technology discipline
Tahap
Eksplorasi
(Exploration
Phase)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan KEGIATAN LITERASI
Peserta didik dibentuk dalam 4 kelompok dan masing-masing kelompok
diberikan LKPD untuk:
Mendiskusikan dan membaca sumber-sumber belajar
Peserta didik secara berkelompok membahas dan mencari informasi
seputar pertanyaan pada LKPD menggunakan bantuan mediaaplikasi
android Science Education Adaptive Learning System dan lainnya.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi yang telah diperoleh pada
lembar jawaban LKPD dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Science and technology discipline
Tahap
Penjelasan
(Explanation
Phase)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI) dan CRITICAL
THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Mempresentasikan
Peserta didik (perwakilan kelompok) mengomunikasikan secara lisan
atau mempresentasikan hasil jawaban LKPD dengan rasa percaya diri.
Saling tukar informasi Peserta didik dari kelompok lain menanggapi hasil presentasi dengan
membandingkan dengan jawaban kelompoknya, kelompok lain juga
dapat memberikan pertanyaan seputar materi yang belum jelas. Guru
mengawasi dan memberikan penjelasan (konfirmasi) seputar materi
gerak dan gaya, pesawat sederhana: katrol dengan menggunakan/
menunjukkan media Science Education Adaptive Learning System.
79
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya diperoleh
sebuah pengetahuan baru. Kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan
sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
Science and technology discipline
Tahap
Elaborasi
(Elaboration
Phase)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CREATIVITY
(KREATIVITAS)
Merencanakan
Peserta didik secara berkelompok merencanakan pembuatan produk
sederhana (miniatur taman bermain) dan menuangkan ide rancangan
pada lembar produk yang telah disediakan.
Peserta didik dipersilakan membuka aplikasi Science Education
Adaptive Learning System materi pesawat sederhana untuk
membantu dalam proses berpikir.
Science, technology, engineering, and mathematic discipline
Tahap
Evaluasi
(Evaluation
Phase)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan materi gerak dan gaya, pesawat sederhana: katrol
yang akan selesai dipelajari.
Guru mempersilakan beberapa peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan dan mempersilakan peserta didik lain untuk menjawabnya.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
Mengagendakan membaca kembali di rumah untuk materi pelajaran gerak dan gaya,
pesawat sederhana: katrol yang baru diselesaikan.
Mengagendakan membaca materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di
luar jam sekolah atau di rumah.
Mengagendakan teman kelompok membawa beberapa alat dan bahan untuk membuat
produk sederhana pada pertemuan berikutnya.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Gerak dan Gaya.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Gerak dan Gaya kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. Penilaian
Tabel bentuk penilaian:
Kompetensi Teknik/ Jenis
Penilaian
Bentuk Instrumen Rubrik
Penilaian
Afektif Observasi penilaian
sikap
Instrumen penilaian sikap
(disiplin, kerjasama, kejujuran,
kepedulian, tanggung jawab)
(Terlampir)
Terlampir
80
Kognitif Tes lisan
(Post test)
Pilihan Ganda
(Terlampir)
Terlampir
Psikomotorik Penilaian keterampilan
(Perencanaan
pembuatan produk
sederhana)
Instrumen penilaian
keterampilan perencanaan
pembuatan produk sederhana
(Terlampir)
Terlampir
Bentuk instrumen penilaian terlampir.
Tangerang Selatan, 4 September 2018
Mengetahui,
Observer
Siti Haidatu Toyyibah
NIM. 11150161000053
Guru Kelas
Drs. Sanusi
81
Lampiran 1. Instrumen dan rubrik afektif
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Gerak dan gaya, pesawat sederhana; katrol
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
No
Nama
Dis
ipli
n
Ker
jasa
ma
Kej
uju
ran
Kep
edu
lian
Tan
gg
un
g
jaw
ab
Nilai
Nilai
Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
...
*Diisi dengan Skor 1, 2, atau 3.
Ketentuan :
Rumus : Nilai Akhir = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
15 x 100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
A = Unggul (80-100) C = Perbaikan (60-69)
B = Kompeten (70-79)
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Lampiran 2. Instrumen dan rubrik kognitif
No Aspek yang
Dinilai
Rubrik
1. Disiplin 3 : Menunjukkan disiplin yang tinggi
2 : Menunjukkan disiplin, namun tidak terlalu konsisten
1 ; Tidak menunjukkan disiplin
2. Kerjasama 3 : menunjukkan kerjasama tim yang sangat antusias
2 : menunjukkan kerjasama tim, namun tidak terlalau antusias
1 : tidak menunjukkan kerjasama tim
3 Kejujuran 3 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
2 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tidak terlalu tinggi
82
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Materi : Gerak dan gaya, pesawat sederhana; katrol
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Tes kognitif disampaikan secara lisan.
1. Semua peralatan sederhana yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia
disebut dengan...
a. pesawat rumit
b. pesawat sederhana
c. pesawat antariksa
d. perkakas rumah tangga
2. Berikut ini yang merupakan keuntungan menggunakan pesawat sederhana adalah ….
a. Memperbesar gaya
b. Menambah energi
c. Memperkecil usaha
d. Mengubah bentuk
3. Berikut ini yang bukan termasuk jenis pesawat sederhana adalah…
a. Katrol
b. Tuas
1 : tidak menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
4. Kepedulian 3 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu dalam
menganalisis dan menyelesaikan semua pertanyaan diskusi yang
diberikan
2 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu teman
kelompoknya dalam menganalisis materi yang sedang dibahas
1 :Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa mempelajari dan
menyelesaikan pertanyaan diskusi secara individual
5. Tanggung
jawab
3 : menyelesaikan semua tugas individu maupun kelompok sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
2 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
1 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
83
c. Roda berporos
d. Roda berputar
4. Gaya yang dikeluarkan untuk memindahkan beban disebut dengan….
a. Kuasa
b. Usaha
c. Tenaga
d. Daya
5. Sebuah beban seberat 40 Newton ditarik ke atas dengan katrol tetap. Jika gesekan
tali dan berat katrol diabaikan, maka gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat
beban tersebut adalah….
a. 12 Newton
b. 15 Newton
c. 30 Newton
d. 40 Newton
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF
No Jawaban Skor
1. B. Pesawat sederhana 20
2. A. Memperbesar gaya 20
3. D. Roda berputar 20
4. A. Kuasa 20
5. D. 40 Newton
Karena:
F = W = 40
Karena katrol tetap memiliki
keuntungan mekanik KM = 1
20
Jumlah skor 100
84
Lampiran 3. Instrumen dan rubrik psikomotorik
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Materi : Gerak dan gaya, pesawat sederhana; katrol
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Lembar Penilaian Produk: Desain/ Rancangan Miniatur Taman Bermain
Aspek dan Indikator Kriteria Penilaian
Ya Tidak
Konten
1. Berkaitan dengan topik utama pembelajaran
2. Ide mudah diimplementasikan
Bentuk Desain
1. Gambar desain logis
2. Menggambarkan seluruh bagian dengan rinci
3. Terdapat keterangan masing-masing komponen
4. Menunjukkan presisi gambar yang tepat
5. Prosedur pembuatan lengkap
Kemudahan Mengimplementasikannya
1. Menggunakan bahan yang mudah diperoleh di
lingkungan (lokal)
2. Menggunakan peralatan yang mudah diperoleh
3. Tidak memerlukan keterampilan khusus dalam
merangkainya
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN
Ya : Jika memenuhi kriteria (skor 1)
Tidak : Jika tidak memenuhi kriteria (skor 0)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
Penilaian produk diadaptasi dari buku:
Noeraida dan Asep Agus Sulaeman, Unit Pembelajaran STEM Mata Pelajaran IPA SMP
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH), (Bandung: Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan, 2018), h. 1-2.
85
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KE-2
KELAS EKSPERIMEN (STEM)
Sekolah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Gerak dan Gaya
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 5 Jam Pelajaran @40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan konsep usaha,
pesawat sederhana, dan
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari termasuk kerja otot
pada struktur rangka manusia.
3.3.6 Mengidentifikasi aktivitas manusia
terkait konsep usaha.
3.3.7 Mengelompokan prinsip serta jenis
pesawat sederhana dalam aktivitas
gerak tubuh.
3.3.8 Menunjukkan struktur rangka manusia
termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
3.3.9 Membandingkan struktur rangka, otot,
dan jenis sendi pada manusia.
3.3.10 Mempertimbangkan penyebab serta
upaya pencegahan gangguan yang
terjadi pada sistem gerak manusia.
4.3 Menyajikan karya tentang
berbagai gangguan pada sistem
gerak, serta upaya menjaga
kesehatan sistem gerak
manusia.
4.3.2 Membuat produk sederhana
menggunakan prinsip pesawat
sederhana.
86
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi aktivitas manusia terkait konsep usaha.
Mengelompokan prinsip serta jenis pesawat sederhana dalam aktivitas gerak
tubuh.
Menunjukkan struktur rangka manusia termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
Membandingkan struktur rangka, otot, dan jenis sendi pada manusia.
Mempertimbangkan penyebab serta upaya pencegahan gangguan yang terjadi pada
sistem gerak manusia.
D. Materi Pembelajaran
1) Materi Pembelajaran Reguler (Pertemuan 2)
RODA BERPOROS
Roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang
dapat berputar bersama-sama. Roda berporos terdiri dari dua bagian, yaitu jari-
jari roda dan jari-jari poros. Gear pada sepeda adalah salah satu contoh pesawat
sederhana yang berfungsi memperbesar kecepatan dan gaya. Kecepatan yang
dihasilkan oleh sepeda diperoleh dari perbandingan antara jari-jari poros roda dan
jari-jari poros gear.
BIDANG MIRING
Bidang miring merupakan salah satu pesawat sederhana yang digunakan
untuk mempermudah usaha tetapi tidak mengurangi usaha yang dilakukan.
Keuntungan mekanis bidang miring adalah sebagai berikut:
W = berat beban (newton)
Keuntungan mekanis roda berporos
dihitung dengan menggunakan
persamaan:
𝑲𝑴 =𝐣𝐚𝐫𝐢 − 𝐣𝐚𝐫𝐢 𝐫𝐨𝐝𝐚
𝐣𝐚𝐫𝐢 − 𝐣𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐨𝐫𝐨𝐬
87
F = Gaya dorongan (Newton)
l = panjang lintasan bidang miring (meter)
h = ketinggian (meter)
Penggunaan
bidang miring
antara lain:
a. Membantu memindahkan benda ke
dalam bak truk.
b. Tangga yang selalu dipasang miring.
c. Jalan di daerah pegunungan yang dibuat
berkelok-kelok.
TUAS
Tuas digunakan untuk mengungkit beban. Tuas dapat digunakan untuk
memindahkan beban berat dengan gaya kecil.
Pada tuas akan berlaku persamaan:
Keuntungan mekanis tuas:
2) Materi Pembelajaran Remedial
Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk
memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi
dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi:
5. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
6. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
7. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang
materi yang belum tuntas.
8. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.
3) Materi Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai
KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM
berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.
𝐊𝐌 =𝐖
𝐅=
𝒍
𝒉
W x LB = F x LK W = beban (Newton)
F = kuasa (Newton)
LB = lengan beban/ jarak beban ke penumpu (meter)
LK = lengan kuasa/ jarak kuasa ke penumpu (meter) 𝐊𝐌 =𝐖
𝐅=
𝑳𝑲
𝑳𝑩
88
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scince Technology Engineering Mathematic
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Kerja Kelompok, Eksperimen
F. Media Pembelajaran
Media :
Aplikasi Android (Science Education Adaptive Learning System)
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Slide presentasi (ppt)
G. Sumber Belajar
Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
Buku lain yang menunjang.
H. Langkah Pembelajaran
2. Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Menyiapkan Android yang sudah di install Scince Education Adaptive Learning System.
Memberitahukan nama dan kelas pada menu untuk menggunakan aplikasi
sangat mudah, setelah pengguna mengklik shortcut selanjutnya tampil menu yang
menyediakan 4 tombol gaya belajar.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Pesawat sederhana: Roda berporos, bidang miring, tuas.
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
89
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pada pertemuan
yang berlangsung
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
Tahapan
Pembelajaran
STEM
Kegiatan Pembelajaran
Tahap
Keterlibatan
(Engagement
Phase)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi pesawat sederhana dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Pemberian contoh-contoh materi pesawat sederhana untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Mendengar
90
Pemberian pengantar materi pesawat sederhana oleh guru.
Menyimak
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi : pesawat sederhana.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait.
Science and technology discipline
Tahap
Eksplorasi
(Exploration
Phase)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan KEGIATAN LITERASI
Peserta didik dibentuk dalam 4 kelompok dan masing-masing kelompok
diberikan LKPD untuk:
Mendiskusikan dan membaca sumber-sumber belajar
Peserta didik secara berkelompok membahas dan mencari informasi
seputar pertanyaan pada LKPD menggunakan bantuan mediaaplikasi
android Science Education Adaptive Learning System dan lainnya.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi yang telah diperoleh pada
lembar jawaban LKPD dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Science and technology discipline
Tahap
Penjelasan
(Explanation
Phase)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI) dan CRITICAL
THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Mempresentasikan
Peserta didik (perwakilan kelompok) mengomunikasikan secara lisan
atau mempresentasikan hasil jawaban LKPD dengan rasa percaya
diri.
Saling tukar informasi Peserta didik dari kelompok lain menanggapi hasil presentasi dengan
membandingkan dengan jawaban kelompoknya, kelompok lain juga
dapat memberikan pertanyaan seputar materi yang belum jelas. Guru
91
mengawasi dan memberikan penjelasan (konfirmasi) seputar materi
gerak dan gaya, pesawat sederhana: katrol dengan menggunakan/
menunjukkan media Science Education Adaptive Learning System.
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya diperoleh
sebuah pengetahuan baru. Kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan
sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Science and technology discipline
Tahap Elaborasi
(Elaboration
Phase)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CREATIVITY
(KREATIVITAS)
Membuat produk
Peserta didik secara berkelompok membuat produk sederhana
(miniatur taman bermain) sesuai dengan ide rancangan pada lembar
produk yang telah diselesaikan.
Science, technology, engineering, and mathematic discipline
Tahap Evaluasi
(Evaluation
Phase)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan materi pesawat sederhana yang akan selesai
dipelajari.
Guru mempersilakan beberapa peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan dan mempersilakan peserta didik lain untuk menjawabnya.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
Mengagendakan membaca kembali di rumah untuk materi pelajaran pesawat sederhana
yang baru diselesaikan.
Mengagendakan membaca materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di
luar jam sekolah atau di rumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
pesawat sederhana.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran pesawat sederhana kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
92
I. Penilaian
Tabel bentuk penilaian:
Kompetensi Teknik/ Jenis
Penilaian
Bentuk Instrumen Rubrik
Penilaian
Afektif Observasi penilaian
sikap
Instrumen penilaian sikap
(disiplin, kerjasama, kejujuran,
kepedulian, tanggung jawab)
(Terlampir)
Terlampir
Kognitif Tes lisan
(Post test)
Pilihan Ganda
(Terlampir)
Terlampir
Psikomotorik Penilaian keterampilan
(Perencanaan
pembuatan produk
sederhana)
Instrumen penilaian
keterampilan perencanaan
pembuatan produk sederhana
(Terlampir)
Terlampir
Bentuk instrumen penilaian terlampir.
Tangerang Selatan, 5 September 2018
Mengetahui,
Observer
Siti Haidatu Toyyibah
NIM. 11150161000053
Guru Kelas
Drs. Sanusi
93
Lampiran 1. Instrumen dan rubrik afektif
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Pesawat sederhana; roda berporos, bidang miring, tuas
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
No
Nama
Dis
ipli
n
Ker
jasa
ma
Kej
uju
ran
Kep
edu
lian
Tan
gg
un
g
jaw
ab
Nilai
Nilai
Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
...
*Diisi dengan Skor 1, 2, atau 3.
Ketentuan :
Rumus : Nilai Akhir = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
15 x 100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
A = Unggul (80-100) C = Perbaikan (60-69)
B = Kompeten (70-79)
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Lampiran 2. Instrumen dan rubrik kognitif
No Aspek yang
Dinilai
Rubrik
1. Disiplin 3 : Menunjukkan disiplin yang tinggi
2 : Menunjukkan disiplin, namun tidak terlalu konsisten
1 ; Tidak menunjukkan disiplin
2. Kerjasama 3 : menunjukkan kerjasama tim yang sangat antusias
2 : menunjukkan kerjasama tim, namun tidak terlalau antusias
1 : tidak menunjukkan kerjasama tim
3 Kejujuran 3 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
2 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tidak terlalu tinggi
1 : tidak menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
94
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Materi : Pesawat sederhana; roda berporos, bidang miring, tuas
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Tes kognitif disampaikan secara lisan.
1. Perhatikan gambar berikut!
Pernyataan yang benar tentang sistem kerja pengungkit sesuai gambar di atas adalah…
a. (A) titik kuasa dan (BC) lengan kuasa
b. (B) titik kuasa dan (AB) lengan kuasa
c. (C) titik kuasa dan (AB) lengan beban
d. (D) titik kuasa dan (BC) lengan kuasa
2. Pasangan jenis tuas dan contohnya yang benar
adalah….
a. Tuas golongan pertama: pemotong kertas
b. Tuas gologan kedua: stapler
c. Tuas golongan kedua: pemecah kemiri
d. Tuas golongan ketiga: jungkat-jungkit
3. Berikut ini bukan merupakan alat yang bekerja dengan menggunakan prinsip roda
berporos adalah…
a. Sepatu roda
b. Gear sepeda
c. Kursi roda
d. Kerekan bendera
4. Kepedulian 3 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu dalam
menganalisis dan menyelesaikan semua pertanyaan diskusi yang
diberikan
2 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu teman
kelompoknya dalam menganalisis materi yang sedang dibahas
1 :Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa mempelajari dan
menyelesaikan pertanyaan diskusi secara individual
5. Tanggung
jawab
3 : menyelesaikan semua tugas individu maupun kelompok sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
2 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
1 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
95
4. Pada saat ke peguungan, maka jalan menuju ke pegunungan menggunakan jalan
yang berkelok-kelok. Pembuatan jalan berkelok ini menggunakan prinsip….
a. Bidang miring
b. Katrol
c. Tuas
d. Roda berporos
5. Sebuah drum dengan beban 100 Newton akan dinaikkan ke dalam bak truk dengan
gaya 50 Newton menggunakan bidang miring. Besarnya keutungan mekanik yang
didapatkan adalah…
a. 1
b. 2
c. 4
d. 5
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF
Materi : Gerak dan gaya, pesawat sederhana; roda berporos, bidang miring, tuas
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
No Jawaban Skor
1. C. (C) titik kuasa dan (AB) lengan beban 20
2. C. Tuas golongan kedua: pemecah kemiri 20
3. D. Kerekan bendera 20
4. A. Bidang miring 20
5. B. 2
Karena:
Diketahui W = 100 N, F = 50 N
KM = ……
KM = W/F
KM = 100/50 = 2
20
Jumlah skor 100
Lampiran 3. Instrumen dan rubrik psikomotorik
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
96
Materi : Pesawat sederhana; katrol
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Lembar Penilaian Produk: Alat/ Purwarupa Miniatur Taman Bermain
Aspek dan Indikator Kriteria
Penilaian
Ya Tidak
Konten
1. Berkaitan dengan topik yang sedang dipelajari
2. Memperjelas pemahaman terhadap konsep
pesawat sederhana dengan menerapkannya pada
produk
3. Menggunakan bahan yang mudah diperoleh di
lingkungan
Kekuatan Produk
1. Komponen-komponennya merekat pada dasar
miniatur
2. Mudah dibersihkan
3. Mudah diperbaiki
Estetika
1. Produk diberi warna
2. Produk dibuat dengan rapi
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN
Ya : Jika memenuhi kriteria (skor 1)
Tidak : Jika tidak memenuhi kriteria (skor 0)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
Penilaian produk diadaptasi dari buku:
Noeraida dan Asep Agus Sulaeman, Unit Pembelajaran STEM Mata Pelajaran IPA SMP
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH), (Bandung: Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan, 2018), h. 1-2.
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KE-3
KELAS EKSPERIMEN (STEM)
Sekolah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Gerak dan Gaya
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 5 Jam Pelajaran @40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan konsep usaha,
pesawat sederhana, dan
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari termasuk kerja otot
pada struktur rangka manusia.
3.3.11 Mengidentifikasi aktivitas manusia
terkait konsep usaha.
3.3.12 Mengelompokan prinsip serta jenis
pesawat sederhana dalam aktivitas
gerak tubuh.
3.3.13 Menunjukkan struktur rangka manusia
termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
3.3.14 Membandingkan struktur rangka, otot,
dan jenis sendi pada manusia.
3.3.15 Mempertimbangkan penyebab serta
upaya pencegahan gangguan yang
terjadi pada sistem gerak manusia.
4.3 Menyajikan karya tentang
berbagai gangguan pada sistem
gerak, serta upaya menjaga
kesehatan sistem gerak
manusia.
4.3.3 Membuat produk sederhana
menggunakan prinsip pesawat
sederhana dan sistem gerak manusia.
98
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi aktivitas manusia terkait konsep usaha.
Mengelompokan prinsip serta jenis pesawat sederhana dalam aktivitas gerak
tubuh.
Menunjukkan struktur rangka manusia termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
Membandingkan struktur rangka, otot, dan jenis sendi pada manusia.
Mempertimbangkan penyebab serta upaya pencegahan gangguan yang terjadi pada
sistem gerak manusia.
D. Materi Pembelajaran
4) Materi Pembelajaran Reguler (Pertemuan 3)
SISTEM GERAK MANUSIA
Sistem Gerak, terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama
membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh,
sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya. SISTEM RANGKA
Fungsi Rangka
Rangka tersusun dari kumpulan tulang. Beberapa fungsi rangka yaitu
sebagai berikut:
1. Sebagai alat gerak pasif.
2. Memberi bentuk tubuh.
3. Menyokong tubuh.
4. Melindungi organ-organ dalam tubuh.
5. Tempat pembentukan sel-sel darah.
6. Sebagai tempat melekatnya otot.
Macam-Macam Tulang Berdasarkan Bentuk:
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi:
1. Sternum (tulang dada)
2. Humerus (tulang panjang)
3. Falang (tulang ruas jari)
4. Vertebra (tulang punggung)
Macam-Macam Tulang Berdasarkan Bentuk dan Ukuran Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang dapat dibedakan menjadi:
1. Tulang panjang misalnya tulang lengan atas (humerus)
99
2. Tulang pipih misalnya tulang dada (sternum)
3. Tulang pendek misalnya tulang ruas-ruas jari (falang)
4. Tulang tidak beraturan misalnya tulang punggung (vertebra)
Proses Pembentukan Tulang
Proses pembentukan tulang (osifikasi) dalah sebagai berikut:
1. Berawal dari tulang rawan.
2. Tulang rawan
memiliki rongga
yang terisi oleh
osteoblast yaitu sel-
sel pembentuk
tulang, kemudian
osteoblast akan
membentuk
osteosit (sel-sel
tulang).
3. Proses osifikasi dimulai dari bagian tengah tulang rawan, kemudian meluas
ke segala arah sesuai dengan pertumbuhan tulang rawan, diantara jaringan
tulang yang terbentuk terdapat pembuluh darah.
4. Pembuluh darah ini akan membawa mineral seperti kalsium sehingga tulang
terbentuk menjadi keras.
5. Terbentuklah tulang kompak/ tulang keras.
Kelompok Tulang Penyusun Rangka
Tulang penyusun rangka manusia dapat dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu tengkorak, badan, dan anggota gerak.
1. Tengkorak
2. Badan
a. Tulang Belakang
b. Tulang Rusuk
100
3. Anggota Gerak
a. Tulang Lengan
b. Tulang Kaki
SISTEM SENDI
Macam-Macam Sendi Menurut Sifat Geraknya
Menurut sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Sendi mati (sinartrosis), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan
karena terbentuk dari hubungan antartulang yang erat. Contoh: Persendian
pada tulang tengkorak dan gelang panggul.
2. Sendi kaku (amfiartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan.Contoh: Persendian pada tulang pergelangan tangan dan
kaki, persendian antara tulang rusuk dan tulang dada.
3. Sendi gerak (diartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan yang lebih bebas. Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan
terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial). Minyak
sendi dihasilkan oleh membran sinovial yang melapisi persendian.
Macam-macam Sendi Berdasarkan Arah Geraknya
Berdasarkan arah geraknya, sendi bergerak dapat dibedakan menjadi:
1. Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah.
Contoh: Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul.
c. Tulang Bahu
d. Tulang Panggul
101
2. Sendi engsel, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu arah.
Contoh: Persendian pada siku.
3. Sendi putar, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
memutar.
4. Sendi geser, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
bergeser. Contoh: Persendian pada tulangtulang pergelangan tangan dan
padaruas-ruas tulang belakang.
5. Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua
arah atau gerakan seperti orang naik kuda. Contoh: Persendian antara tulang
ibu jari dan tulang telapak tangan.
OTOT
Macam-macam Sel Otot
Sel otot dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Otot polos, berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya meruncing dan
bagian tengahnya membesar. Otot polos bekerja secara tidak sadar, terdapat
pada organ-organ bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru, usus, otot
dinding pembuluh darah dan lain sebagainya. Otot polos bekerja lambat,
teratur, dan tidak cepat lelah.
2. Otot lurik, apabila dilihat dengan mikroskop terlihat seperti gambaran lurik-
lurik. Otot lurik melekat pada rangka sehingga ada yang menyebutnyaotot
rangka, misalnya otot lengan, otot paha, otot perut, dan sebagainya. Otot
lurik bekerja secara sadar, menurut kehendak kita dan gerakannya tidak
teratur sehingga disebut otot sadar.
3. Otot jantung, mempunyai kenampakan menyerupai otot lurik, namun
gerakannya adalah secara tidak sadar. Otot jantung bekerja secara teratur,
tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak kita.
Cara Kerja Otot 1. Otot bekerja antagonis, artinya dua otot bekerja secara berlawanan, misalnya
otot bisep (di lengan atas depan) dan otot trisep (di lengan atas belakang),
bekerja berlawanan untuk membengkokan dan meluruskan lengan bawah.
Pada saat lengan bawah bengkok, otot bisep berkontraksi, otot trisep
relaksasi. Pada saat lengan bawah lurus, otot trisep berkontraksi, otot bisep
relaksasi.
102
2. Otot bekerja sinergis, artinya dua otot bekerja secara bersamaan, misalnya
otot dada dan otot rusuk bersama-sama berkontraksi mengangkat tulang
rusuk pada saat menghirup udara.
5) Materi Pembelajaran Remedial
Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk
memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi
dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi:
a. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
b. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
c. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang
materi yang belum tuntas.
d. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.
6) Materi Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai
KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM
berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scince Technology Engineering Mathematic
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Kerja Kelompok, Eksperimen
F. Media Pembelajaran
Media :
Aplikasi Android (Science Education Adaptive Learning System)
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Slide presentasi (ppt)
G. Sumber Belajar
Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
Buku lain yang menunjang.
H. Langkah Pembelajaran 3. Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Menyiapkan Android yang sudah di install Scince Education Adaptive Learning System.
Memberitahukan nama dan kelas pada menu untuk menggunakan aplikasi
sangat mudah, setelah pengguna mengklik shortcut selanjutnya tampil menu yang
menyediakan 4 tombol gaya belajar.
103
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Sistem gerak manusia
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pada pertemuan
yang berlangsung
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
Tahapan
Pembelajaran
STEM
Kegiatan Pembelajaran
Tahap
Keterlibatan
(Engagement
Phase)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi sistem gerak manusia dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
104
Pemberian contoh-contoh materi sistem gerak manusia untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Mendengar
Pemberian pengantar materi sistem gerak manusia oleh guru.
Menyimak
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi : pesawat sederhana.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait.
Science and technology discipline
Tahap
Eksplorasi
(Exploration
Phase)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan KEGIATAN LITERASI
Peserta didik dibentuk dalam 4 kelompok dan masing-masing kelompok
diberikan LKPD untuk:
Mendiskusikan dan membaca sumber-sumber belajar
Peserta didik secara berkelompok membahas dan mencari informasi
seputar pertanyaan pada LKPD menggunakan bantuan mediaaplikasi
android Science Education Adaptive Learning System dan lainnya.
105
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi yang telah diperoleh pada
lembar jawaban LKPD dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Science and technology discipline
Tahap
Penjelasan
(Explanation
Phase)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI) dan CRITICAL
THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Mempresentasikan
Peserta didik (perwakilan kelompok) mengomunikasikan secara lisan
atau mempresentasikan hasil jawaban LKPD dengan rasa percaya
diri.
Saling tukar informasi Peserta didik dari kelompok lain menanggapi hasil presentasi dengan
membandingkan dengan jawaban kelompoknya, kelompok lain juga
dapat memberikan pertanyaan seputar materi yang belum jelas. Guru
mengawasi dan memberikan penjelasan (konfirmasi) seputar materi
sistem gerak manusia dengan menggunakan/ menunjukkan media
Science Education Adaptive Learning System.
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya diperoleh
sebuah pengetahuan baru. Kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan
sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Science and technology discipline
Tahap Elaborasi
(Elaboration
Phase)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CREATIVITY
(KREATIVITAS)
Merencanakan
Peserta didik secara berkelompok merencanakan pembuatan produk
sederhana (miniatur taman bermain) dan menuangkan ide rancangan
pada lembar produk yang telah disediakan.
Peserta didik dipersilakan membuka aplikasi Science Education
Adaptive Learning System materi pesawat sederhana untuk
membantu dalam proses berpikir.
Science, technology, engineering, and mathematic discipline
Tahap Evaluasi
(Evaluation
Phase)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
106
Guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan materi sistem gerak manusia yang akan selesai
dipelajari.
Guru mempersilakan beberapa peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan dan mempersilakan peserta didik lain untuk menjawabnya.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
Mengagendakan membaca kembali di rumah untuk materi pelajaran sistem gerak
manusia yang baru diselesaikan.
Mengagendakan membaca materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di
luar jam sekolah atau di rumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
sistem gerak manusia.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran sistem gerak manusia kepada kelompok yang
memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. Penilaian
Tabel bentuk penilaian:
Kompetensi Teknik/ Jenis
Penilaian
Bentuk Instrumen Rubrik
Penilaian
Afektif Observasi penilaian
sikap
Instrumen penilaian sikap
(disiplin, kerjasama, kejujuran,
kepedulian, tanggung jawab)
(Terlampir)
Terlampir
Kognitif Tes lisan
(Post test)
Pilihan Ganda
(Terlampir)
Terlampir
Psikomotorik Penilaian keterampilan
(Perencanaan
pembuatan produk
sederhana)
Instrumen penilaian
keterampilan perencanaan
pembuatan produk sederhana
(Terlampir)
Terlampir
Bentuk instrumen penilaian terlampir.
Tangerang Selatan, 11 September 2018
Mengetahui,
Observer
Siti Haidatu Toyyibah
NIM. 11150161000053
Guru Kelas
Drs. Sanusi
107
Lampiran 1. Instrumen dan rubrik afektif
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Gerak dan gaya, pesawat sederhana; katrol
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
No
Nama
Dis
ipli
n
Ker
jasa
ma
Kej
uju
ran
Kep
edu
lian
Tan
gg
un
g
jaw
ab
Nilai
Nilai
Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
...
*Diisi dengan Skor 1, 2, atau 3.
Ketentuan :
Rumus : Nilai Akhir = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
15 x 100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
A = Unggul (80-100) C = Perbaikan (60-69)
B = Kompeten (70-79)
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Lampiran 2. Instrumen dan rubrik kognitif
No Aspek yang
Dinilai
Rubrik
1. Disiplin 3 : Menunjukkan disiplin yang tinggi
2 : Menunjukkan disiplin, namun tidak terlalu konsisten
1 ; Tidak menunjukkan disiplin
2. Kerjasama 3 : menunjukkan kerjasama tim yang sangat antusias
2 : menunjukkan kerjasama tim, namun tidak terlalau antusias
1 : tidak menunjukkan kerjasama tim
3 Kejujuran 3 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
2 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tidak terlalu tinggi
1 : tidak menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
108
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Materi : Sistem gerak manusia
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Tes kognitif disampaikan secara lisan.
1. Pernyataan berikut yang merupakan persamaan antara sel otot jantung dan sel otot
rangka adalah….
1. Membentuk percabangan
2. Berinti banyak oleh kehendak
3. Kerjanya tidak dikendalikan
4. Bersifat lurik
2. Pernyataan yang tidak benar mengenai rangka adalah….
a. Rangka sebagai pelindung organ-organ penting tubuh
b. Rangka sebagai tempat melekatnya otot
c. Rangka terbentuk dari bahan nitrogen
d. Rangka memberi bentuk tubuh
3. Tulang yang mempunyai bentuk pipih antara lain…
a. Tulang paha dan tulang ubun-ubun
b. Tulang pergelangan tangan dan tulang jari
c. Tulang jari dan tulang paha
d. Tulang dada dan tulang pinggul
4. Kepedulian 3 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu dalam
menganalisis dan menyelesaikan semua pertanyaan diskusi yang
diberikan
2 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu teman
kelompoknya dalam menganalisis materi yang sedang dibahas
1 :Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa mempelajari dan
menyelesaikan pertanyaan diskusi secara individual
5. Tanggung
jawab
3 : menyelesaikan semua tugas individu maupun kelompok sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
2 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
1 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
109
4. Hubungan antar tulang dimana hanya memicu gerakan satu poros contohnya adalah…
a. Sendi engsel, persendian pada jari kaki
b. Sendi pelana, persendian antara metacarpal dan karpal
c. Sendi putar, persendian antar tulang kepala dengan tulang atlas
d. Sendi luncur, persendian tulang telapak tangan
5. Berikut ini yang merupakan fungsi otot manusia adalah….
a. Melindungi alat tubuh yang penting
b. Sebagai alat gerak aktif
c. Sebagai alat gerak pasif
d. Menegakkan dan memberi bentuk tubuh
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF
Materi : Sistem gerak manusia
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
No Jawaban Skor
1. D. Bersifat lurik 20
2. C. Rangka terbentuk dari bahan nitrogen 20
3. D. Tulang dada dan tulang pinggul 20
4. A. Tulang engsel, persendian pada jari kaki 20
5. B. Sebagai alat gerak aktif 20
Jumlah skor 100
110
Lampiran 3. Instrumen dan rubrik psikomotorik
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Materi : Sistem gerak manusia
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Lembar Penilaian Produk: Desain/ Rancangan Tangan Robot Sederhana
Aspek dan Indikator Kriteria Penilaian
Ya Tidak
Konten
1. Berkaitan dengan topik utama pembelajaran
2. Ide mudah diimplementasikan
3. Menunjukkan solusi dari permasalahan
Bentuk Desain
1. Gambar desain logis
2. Menggambarkan seluruh bagian dengan rinci
3. Terdapat keterangan masing-masing
komponen
4. Menunjukkan presisi gambar yang tepat
5. Prosedur pembuatan lengkap
Kemudahan Mengimplementasikannya
1. Menggunakan bahan yang mudah diperoleh di
lingkungan
2. Menggunakan peralatan yang mudah diperoleh
3. Tidak memerlukan keterampilan khusus dalam
merangkainya
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN
Ya : Jika memenuhi kriteria (skor 1)
Tidak : Jika tidak memenuhi kriteria (skor 0)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
Penilaian produk diadaptasi dari buku:
Noeraida dan Asep Agus Sulaeman, Unit Pembelajaran STEM Mata Pelajaran IPA SMP
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH), (Bandung: Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan, 2018), h. 1-2.
111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KE-4
KELAS EKSPERIMEN (STEM)
Sekolah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Gerak dan Gaya
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 5 Jam Pelajaran @40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan konsep usaha,
pesawat sederhana, dan
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari termasuk kerja otot
pada struktur rangka manusia.
3.3.16 Mengidentifikasi aktivitas manusia
terkait konsep usaha.
3.3.17 Mengelompokan prinsip serta jenis
pesawat sederhana dalam aktivitas
gerak tubuh.
3.3.18 Menunjukkan struktur rangka manusia
termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
3.3.19 Membandingkan struktur rangka, otot,
dan jenis sendi pada manusia.
3.3.20 Mempertimbangkan penyebab serta
upaya pencegahan gangguan yang
terjadi pada sistem gerak manusia.
4.3 Menyajikan karya tentang
berbagai gangguan pada sistem
gerak, serta upaya menjaga
kesehatan sistem gerak
manusia.
4.3.4 Membuat produk sederhana
menggunakan prinsip pesawat
sederhana dan sistem gerak manusia.
112
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi aktivitas manusia terkait konsep usaha.
Mengelompokan prinsip serta jenis pesawat sederhana dalam aktivitas gerak
tubuh.
Menunjukkan struktur rangka manusia termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
Membandingkan struktur rangka, otot, dan jenis sendi pada manusia.
Mempertimbangkan penyebab serta upaya pencegahan gangguan yang terjadi pada
sistem gerak manusia.
D. Materi Pembelajaran
1) Materi Pembelajaran Reguler (Pertemuan 4)
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA TULANG a. Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi kuman penyakit kelamin
yang menyerang sendi lutut.
b. Kelainan karena kecelakaan, misalnya patah tulang (fraktura), retak tulang
(fisura), dan memar.
c. Kelainan karena kekurangan zat gizi, misalnya kekurangan vitamin D, zat
kapur, dan fosfor.
d. Rickets, merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena
kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari
kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X.
e. Osteoporosis, suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat
daripada proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos.
Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah terjadi
pada orang yang lanjut usia.
f. Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara lain:
1. Lordosis, yaitu tulang belakang bagian leher dan punggung terlalu
membengkok ke depan. Jika dilihat dari samping, tulang belakang tampak
tidak lurus.
2. Kifosis, yaitu tulang belakang bagian punggung dan pinggang terlalu
membengkok ke belakang.
3. Skiliosis, yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke samping kanan
atau kiri.
113
GANGGUAN PADA OTOT
Otot adalah alat gerak aktif. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada otot
maka akan sangat mengganggu sistem gerak. Gangguan yang dapat terjadi pada
otot antara lain sebagai berikut.
a. Atrofi, yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu berkontraksi.
Atrofi dapat terjadi karena kurangnya aktivitas otot.
b. Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan.
Stiff dapat terjadi karena adanya peradangan pada otot trapesius leher.
c. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga usus
merosot ke bawah.
d. Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak
dan singkat. Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah ke otot
e. Arthritis, merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena
banyak mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi
mikroorganisme.
f. Lepas Sendi dari tempatnya sehingga ligament putus /sobek. Hal ini dapat
terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.
7) Materi Pembelajaran Remedial
Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk
memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi
dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi:
e. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
f. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
g. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang
materi yang belum tuntas.
h. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.
8) Materi Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai
KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM
berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scince Technology Engineering Mathematic
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Kerja Kelompok, Eksperimen
F. Media Pembelajaran
Media :
Aplikasi Android (Science Education Adaptive Learning System)
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Slide presentasi (ppt)
G. Sumber Belajar
Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
Buku lain yang menunjang.
114
H. Langkah Pembelajaran
4. Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Menyiapkan Android yang sudah di install Scince Education Adaptive Learning System.
Memberitahukan nama dan kelas pada menu untuk menggunakan aplikasi
sangat mudah, setelah pengguna mengklik shortcut selanjutnya tampil menu yang
menyediakan 4 tombol gaya belajar.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Gangguan sistem gerak manusia
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pada pertemuan
yang berlangsung
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
115
Tahapan
Pembelajaran
STEM
Kegiatan Pembelajaran
Tahap
Keterlibatan
(Engagement
Phase)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada topik materi gangguan sistem gerak manusia dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Pemberian contoh-contoh materi gangguan sistem gerak manusia
untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Mendengar
Pemberian pengantar materi gangguan sistem gerak manusia oleh
guru.
Menyimak
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi : pesawat sederhana.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait.
Science and technology discipline
Tahap
Eksplorasi
(Exploration
Phase)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan KEGIATAN LITERASI
Peserta didik dibentuk dalam 4 kelompok dan masing-masing kelompok
diberikan LKPD untuk:
Mendiskusikan dan membaca sumber-sumber belajar
Peserta didik secara berkelompok membahas dan mencari informasi
seputar pertanyaan pada LKPD menggunakan bantuan mediaaplikasi
android Science Education Adaptive Learning System dan lainnya.
116
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi yang telah diperoleh pada
lembar jawaban LKPD dengan tulisan yang rapi dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Science and technology discipline
Tahap
Penjelasan
(Explanation
Phase)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI) dan CRITICAL
THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Mempresentasikan
Peserta didik (perwakilan kelompok) mengomunikasikan secara lisan
atau mempresentasikan hasil jawaban LKPD dengan rasa percaya
diri.
Saling tukar informasi Peserta didik dari kelompok lain menanggapi hasil presentasi dengan
membandingkan dengan jawaban kelompoknya, kelompok lain juga
dapat memberikan pertanyaan seputar materi yang belum jelas. Guru
mengawasi dan memberikan penjelasan (konfirmasi) seputar materi
gangguan sistem gerak manusia dengan menggunakan/ menunjukkan
media Science Education Adaptive Learning System.
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya diperoleh
sebuah pengetahuan baru. Kegiatan ini diharapkan dapat mengembangkan
sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Science and technology discipline
117
Tahap Elaborasi
(Elaboration
Phase)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CREATIVITY
(KREATIVITAS)
Membuat produk
Peserta didik secara berkelompok membuat produk sederhana
(tangan robot sederhana) sesuai dengan ide rancangan pada lembar
produk yang telah diselesaikan.
Science, technology, engineering, and mathematic discipline
Tahap Evaluasi
(Evaluation
Phase)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada peserta didik
berkaitan dengan materi sistem gerak manusia yang akan selesai
dipelajari.
Guru mempersilakan beberapa peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan dan mempersilakan peserta didik lain untuk menjawabnya.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
Mengagendakan membaca kembali di rumah untuk materi pelajaran gangguan sistem
gerak manusia yang baru diselesaikan.
Mengagendakan membaca materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di
luar jam sekolah atau di rumah.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
gangguan sistem gerak manusia
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran gangguan sistem gerak manusia
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. Penilaian
Tabel bentuk penilaian:
Kompetensi Teknik/ Jenis
Penilaian
Bentuk Instrumen Rubrik
Penilaian
Afektif Observasi penilaian
sikap
Instrumen penilaian sikap
(disiplin, kerjasama, kejujuran,
kepedulian, tanggung jawab)
(Terlampir)
Terlampir
Kognitif Tes lisan
(Post test)
Pilihan Ganda
(Terlampir)
Terlampir
Psikomotorik Penilaian keterampilan
(Perencanaan
pembuatan produk
sederhana)
Instrumen penilaian
keterampilan perencanaan
pembuatan produk sederhana
(Terlampir)
Terlampir
Bentuk instrumen penilaian terlampir.
118
Tangerang Selatan, 12 September 2018
Mengetahui,
Observer
Siti Haidatu Toyyibah
NIM. 11150161000053
Guru Kelas
Drs. Sanusi
119
Lampiran 1. Instrumen dan rubrik afektif
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Gerak dan gaya, pesawat sederhana; katrol
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Hari/tanggal :
No
Nama D
isip
lin
Ker
jasa
ma
Kej
uju
ran
Kep
edu
lian
Tan
gg
un
g
jaw
ab
Nilai
Nilai
Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
...
*Diisi dengan Skor 1, 2, atau 3.
Ketentuan :
Rumus : Nilai Akhir = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
15 x 100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
A = Unggul (80-100) C = Perbaikan (60-69)
B = Kompeten (70-79)
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Lampiran 2. Instrumen dan rubrik kognitif
No Aspek yang
Dinilai
Rubrik
1. Disiplin 3 : Menunjukkan disiplin yang tinggi
2 : Menunjukkan disiplin, namun tidak terlalu konsisten
1 ; Tidak menunjukkan disiplin
2. Kerjasama 3 : menunjukkan kerjasama tim yang sangat antusias
2 : menunjukkan kerjasama tim, namun tidak terlalau antusias
1 : tidak menunjukkan kerjasama tim
3 Kejujuran 3 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
2 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tidak terlalu tinggi
120
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Materi : Gangguan sistem gerak manusia
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Tes kognitif disampaikan secara lisan.
1. Kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan pada anak yang masih dalam masa
pertumbuhan dapat menyebabkan…
1. Lordosis
2. Skoliosis
3. Kifosis
4. Nekrosis
2. Tulang patah atau retak, terjadi pembengkakan, dan kemungkinan terjadi perdarahan
merupakan ciri-ciri jenis gangguan pada sistem gerak, yaitu…
a. Fraktura
b. Kifosis
c. Artritis
d. Rakitis
3. Taufik Hidayat, seorang pemain bulu tangkis asal Indonesia pernah mengalami
dislokasi pada pesendian kakinya. Yang dimaksud dengan dislokasi adalah…
a. Peradangan pada sendi sehingga rongga pada sendi kering karena kekurangan
minyak sendi
1 : tidak menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
4. Kepedulian 3 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu dalam
menganalisis dan menyelesaikan semua pertanyaan diskusi yang
diberikan
2 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu teman
kelompoknya dalam menganalisis materi yang sedang dibahas
1 :Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa mempelajari dan
menyelesaikan pertanyaan diskusi secara individual
5. Tanggung
jawab
3 : menyelesaikan semua tugas individu maupun kelompok sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
2 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
1 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
121
b. Gangguan karena gerakan tiba-tiba sehingga ligament tertarik, tapi sendi tidak
bergeser
c. Pergeseran sendi dari kedudukan semula karena ligamen tertarik atau sobek
d. Persendian tidak dapat digerakkan karena persendian menyatu
4. Gangguan pada rangka yang disebabkan kurangnya asupan kalsium yaitu…
a. Osteoporosis
b. Kifosis
c. Skoliosis
d. Lordosis
5. Seseorang mengalami penurunan massa otot akibat tidak digunakan dalam jangka
waktu lama. Istilah yang tepat untuk kelainan otot tersebut adalah…
a. Hiperplasia
b. Hipotrofi
c. Hipertropi
d. Atrofi
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF
Materi : Sistem gerak manusia
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
No Jawaban Skor
1. B. Skoliosis 20
2. A. Fraktura 20
3. C. Pergeseran sendi dari kedudukan semula
karena ligamen tertarik atau sobek
20
4. A. Osteoporosis 20
5. D. Atrofi 20
Jumlah skor 100
122
Lampiran 3. Instrumen dan rubrik psikomotorik
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Materi : Gangguan sistem gerak manusia
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Lembar Penilaian Produk: Alat/ Purwarupa Tangan Robot Sederhana
Aspek dan Indikator Kriteria Penilaian
Ya Tidak
Konten
1. Berkaitan dengan topik yang sedang dipelajari
2. Memperjelas pemahaman terhadap konsep
sistem gerak manusia dengan menerapkannya
pada produk
3. Menggunakan bahan yang mudah diperoleh di
lingkungan
4. Alat dapat berfungsi dengan baik (dapat
menggenggam objek)
Kekuatan Produk
1. Komponen-komponennya merekat satu sama
lain/ kokoh
2. Mudah dibersihkan
3. Mudah diperbaiki
Estetika
1. Produk diberi warna
2. Produk dibuat dengan rapi
RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN
Ya : Jika memenuhi kriteria (skor 1)
Tidak : Jika tidak memenuhi kriteria (skor 0)
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
Penilaian produk diadaptasi dari buku:
Noeraida dan Asep Agus Sulaeman, Unit Pembelajaran STEM Mata Pelajaran IPA SMP
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH), (Bandung: Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan, 2018), h. 1-2.
123
Lampiran 2.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KE-1
KELAS KONTROL
Sekolah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Gerak dan Gaya
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 5 Jam Pelajaran @40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan konsep usaha,
pesawat sederhana, dan
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari termasuk kerja otot
pada struktur rangka manusia.
3.3.21 Mengidentifikasi aktivitas manusia
terkait konsep usaha.
3.3.22 Mengelompokan prinsip serta jenis
pesawat sederhana dalam aktivitas
gerak tubuh.
3.3.23 Menunjukkan struktur rangka manusia
termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
3.3.24 Membandingkan struktur rangka, otot,
dan jenis sendi pada manusia.
3.3.25 Mempertimbangkan penyebab serta
upaya pencegahan gangguan yang
terjadi pada sistem gerak manusia.
4.3 Menyajikan karya tentang
berbagai gangguan pada sistem
gerak, serta upaya menjaga
kesehatan sistem gerak
manusia.
4.3.5 Membuat produk sederhana
menggunakan prinsip pesawat
sederhana.
124
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi aktivitas manusia terkait konsep usaha.
Mengelompokan prinsip serta jenis pesawat sederhana dalam aktivitas gerak
tubuh.
Menunjukkan struktur rangka manusia termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
Membandingkan struktur rangka, otot, dan jenis sendi pada manusia.
Mempertimbangkan penyebab serta upaya pencegahan gangguan yang terjadi pada
sistem gerak manusia.
D. Materi Pembelajaran
9) Materi Pembelajaran Reguler (Pertemuan 1)
GERAK DAN GAYA
Fakta
Benda-benda di alam semesta ini ada yang diam ada pula yang bergerak.
Perhatikan batu-batu di pinggir jalan, mereka diam terhada jalan kecuali
mendapat dorongan dari luar misalkan ditendang oleh kaki seorang anak.
Perhatikan rumah-rumah di sekeliling kita, mereka diam terhadap pohon-pohon
di sekelilingnya.
Konsep
Berikut ini adalah jenis-jenis gaya:
b. Gaya magnet:
Kekuatan yang menarik jarum, paku, atau benda logam lainnya yang ada
disekitarnya. Magnet memiliki 2 kutub yaitu kutub utara dan selatan. Bentuk
magnet beragam ada yang berbentuk jarum, ada yang berbentuk huruf “U”,
berbentuk silinder, berbentuk lingkaran dan ada yang berbentuk batang.
Perhatikan gambar bentuk-bentuk magnet berikut!
b. Gaya listrik statis:
Kekuatan yang dimiliki benda yang bermuatan listrik untuk menarik benda-
benda disekitarnya. Untuk melihat adanya gaya listrik statis, bisa dicoba dengan
mengosok-gosok penggaris pada rambut kering kita, kemudian dekatkan pada
sobekkan kertas, maka sobekkan kertas tersebut akan menempel pada penggaris.
Penggaris bisa menarik potongan kertas dengan gaya listrik statis.
c. Gaya otot :
Kekuatan yang dihasilkan oleh otot manusia. Gaya ini sering dilakukan pada
125
saat kita mengangkat beban atau sedang senam di sekolah. Apabila kita sering
melakukan olahraga maka otomu akan bertambah besar dan kuat.
d. Gaya gravitasi bumi :
Kekuatan bumi untuk menarik benda lain ke bawah. Bila kita melempar benda
ke atas, baik dari kertas, pensil atau benda lain maka semua benda itu akan jatuh
ke bawah. Berbeda bila di luar angkasa para astronot tidak merasakan gaya
gravitasi, akibatnya mereka akan melayang-layang bila berada di luar angkasa.
e. Gaya Pegas :
Kekuatan yang ditimbulkan oleh karet atau pegas yang diregangkan. Misalnya
saat kamu bermain panahan, karet mampu mendorong anak panah
terlontar dengan cepat dan jauh.
f. Gaya Gesekan:
Bila kedua benda saling bergesekkan, maka antara keduanya akan muncul
gaya gesek. Gaya gesek bisa menguntungkan dan merugikan. Bila kita berjalan
di jalan yang kering, antara sepatu dan jalan akan muncul gaya gesek. Gaya gesek
ini membantu kita untuk bisa berjalan. Bayangkan bila jalanan licin, maka gaya
geseknya akan kecil dan kita akan kesulitan untuk berjalan.
Prinsip Gaya
Seorang yang mendorong meja, meja yang tadinya diam sekarang bisa
bergerak. Meja bisa bergerak karena orang memberikan sesuatu kekuatan melalui
dorongan, kekuatan itulah yang kita namakan sebagai gaya. Gaya adalah
dorongan atau tarikan yang dapat menyebabkan benda bergerak. Jadi bila kita
menarik atau mendorong benda hingga benda itu bergerak maka kita telah
memberikan gaya terhadap benda tersebut.
Besar kecilnya gaya dapat diukur menggunakan alat yang bernama neraca
pegas atau dinamometer. Sedangkan satuan gaya dinyatakan
dalam satuanNewton yang biasa ditulis dengan huruf N. Kata Newton diambil
dari nama Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika dan ilmuwan besar.
Besarnya gaya yang diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukkan oleh
jarum pada skala dinamometer.
USAHA
Usaha adalah besarnya gaya yang dilakukan untuk memindahkan benda. Satuan
usaha dalam SI adalah joule.
W = Usaha (Joule/J)
F = Gaya (Newton/N)
s = Perpindahan (Meter/m)
PESAWAT SEDERHANA
Pesawat sederhana adalah alat mekanik yang memanfaatkan keuntungan
mekanik untuk mengubah arah atau besarnya gaya dengan menggunakan prinsip
atau mekanisme sederhana. Pesawat sederhana digunakan untuk mempermudah
pekerjaan menggunakan alat dengan prinsip sederhana. Pesawat sederhana yang
kita pelajari yaitu katrol, roda berporos, bidang miring, dan tuas.
KATROL
Katrol adalah salah satu pesawat sederhana untuk memudahkan pekerjaan
manusia mengangkat benda ke atas atau vertikal. Katrol juga berfungsi mengubah
gaya angkat ke atas menjadi gaya tarik ke bawah sehingga penarikan beban lebih
mudah. Ada tiga jenis pemasangan katrol dalam kehidupan antara lain:
W = Fs
126
Jenis Katrol Keuntungan Mekanis Gambar
Katrol Tetap
𝐾𝑀 =W
F= 1
Katrol Bebas
𝐾𝑀 =W
F= 2
Katrol Majemuk
𝐾𝑀 =W
F= 𝑥
Jumlah tali yang
terikat pada sistem
katrol.
10) Materi Pembelajaran Remedial
Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk
memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi
dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi:
a. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
b. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
c. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang
materi yang belum tuntas.
d. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.
11) Materi Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai
KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM
berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi dan Eksperimen
Model : Discovery Learning
F. Media Pembelajaran
Media :
Aplikasi Android (Science Education Adaptive Learning System)
Alat/Bahan :
127
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Slide presentasi (ppt)
G. Sumber Belajar
Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
Buku lain yang menunjang.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
5. Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Gerak dan gaya
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pada pertemuan
yang berlangsung
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
Sintak Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsang)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Gerak dan Gaya dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Pemberian contoh-contoh materi gerak dan gaya, pesawat
sederhana untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
Mendengar
Pemberian pengantar materi gerak dan gaya, pesawat sederhana
oleh guru.
Menyimak
128
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi : gerak dan gaya, pesawat
sederhana.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait.
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya:
Mengajukan pertanyaan tentang materi:
Gerak dan gaya
Yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (mulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi gerak dan gaya yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba mempresentasikannya.
Membaca buku lain selain buku teks Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi gerak dan gaya yang
sedang dipelajari.
Aktivitas Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengamati dan membaca yang akan diajukan pada
guru berkaitan dengan materi gerak dan gaya yang sedang dipelajari.
Wawancara/ Tanya jawab dengan narasumber Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi gerak dan gaya
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket mengenai materi gerak dan gaya.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi gerak dan gaya yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Saling tukar informasi tentang materi gerak dan gaya
129
Dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelomok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok.
Data processing
(pengolahan data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(BERFIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara:
Berdiskusi tentang data dari materi gerak dan gaya
Mengolah informasi dari materi gerak dan gaya yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/ pertemuan sebelumnya maupun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai gerak dan gaya
Verification
(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERFIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan:
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagi sumber yang
memiliki pendapat berbeda untuk mengambangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan
tentang materi : gerak dan gaya.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi gerak dan gaya berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang poin-poin penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru berupa:
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi: gerak dan
gaya.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
Mengagendakan membaca kembali di rumah untuk materi pelajaran gerak dan gaya yang
baru diselesaikan.
Mengagendakan membaca materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di
luar jam sekolah atau di rumah.
Mengagendakan teman kelompok membawa beberapa alat dan bahan untuk membuat
produk sederhana pada pertemuan berikutnya.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Gerak dan Gaya.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Gerak dan Gaya kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
130
I. Penilaian
Tabel bentuk penilaian:
Kompetensi Teknik/ Jenis
Penilaian
Bentuk Instrumen Rubrik
Penilaian
Afektif Observasi penilaian
sikap
Instrumen penilaian sikap
(disiplin, kerjasama, kejujuran,
kepedulian, tanggung jawab)
(Terlampir)
Terlampir
Kognitif Tes lisan
(Post test)
Pilihan Ganda
(Terlampir)
Terlampir
Psikomotorik Penilaian keterampilan
(Penilaian unjuk kerja
dan diskusi)
Instrumen penilaian
keterampilan penilaian unjuk
kerja dan diskusi
Terlampir
Bentuk instrumen penilaian terlampir.
Tangerang Selatan, 3 September 2018
Mengetahui,
Observer
Siti Haidatu Toyyibah
NIM. 11150161000053
Guru Kelas
Drs. Sanusi
131
Lampiran 1. Instrumen dan rubrik afektif
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Gerak dan gaya, pesawat sederhana; katrol
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
No
Nama
Dis
ipli
n
Ker
jasa
ma
Kej
uju
ran
Kep
edu
lian
Tan
gg
un
g
jaw
ab
Nilai
Nilai
Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
...
*Diisi dengan Skor 1, 2, atau 3.
Ketentuan :
Rumus : Nilai Akhir = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
15 x 100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
A = Unggul (80-100) C = Perbaikan (60-69)
B = Kompeten (70-79)
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Lampiran 2. Instrumen dan rubrik kognitif
No Aspek yang
Dinilai
Rubrik
1. Disiplin 3 : Menunjukkan disiplin yang tinggi
2 : Menunjukkan disiplin, namun tidak terlalu konsisten
1 ; Tidak menunjukkan disiplin
2. Kerjasama 3 : menunjukkan kerjasama tim yang sangat antusias
2 : menunjukkan kerjasama tim, namun tidak terlalau antusias
1 : tidak menunjukkan kerjasama tim
3 Kejujuran 3 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
2 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tidak terlalu tinggi
1 : tidak menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
132
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Materi : Gerak dan gaya, pesawat sederhana; katrol
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Tes kognitif disampaikan secara lisan.
6. Semua peralatan sederhana yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia
disebut dengan...
5. pesawat rumit
6. pesawat sederhana
7. pesawat antariksa
8. perkakas rumah tangga
7. Berikut ini yang merupakan keuntungan menggunakan pesawat sederhana adalah ….
a. Memperbesar gaya
b. Menambah energi
c. Memperkecil usaha
d. Mengubah bentuk
8. Berikut ini yang bukan termasuk jenis pesawat sederhana adalah…
a. Katrol
b. Tuas
c. Roda berporos
4. Kepedulian 3 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu dalam
menganalisis dan menyelesaikan semua pertanyaan diskusi yang
diberikan
2 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu teman
kelompoknya dalam menganalisis materi yang sedang dibahas
1 :Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa mempelajari dan
menyelesaikan pertanyaan diskusi secara individual
5. Tanggung
jawab
3 : menyelesaikan semua tugas individu maupun kelompok sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
2 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
1 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
133
d. Roda berputar
9. Gaya yang dikeluarkan untuk memindahkan beban disebut dengan….
a. Kuasa
b. Usaha
c. Tenaga
d. Daya
10. Sebuah beban seberat 40 Newton ditarik ke atas dengan katrol tetap. Jika gesekan
tali dan berat katrol diabaikan, maka gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat
beban tersebut adalah….
a. 12 Newton
b. 15 Newton
c. 30 Newton
d. 40 Newton
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF
No Jawaban Skor
1. B. Pesawat sederhana 20
2. A. Memperbesar gaya 20
3. D. Roda berputar 20
4. A. Kuasa 20
5. D. 40 Newton
Karena:
F = W = 40
Karena katrol tetap memiliki
keuntungan mekanik KM = 1
20
Jumlah skor 100
134
Lampiran 3. Instrumen dan rubrik psikomotorik
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Materi : Gerak dan gaya, pesawat sederhana; katrol
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Instrumen penilaian unjuk kerja
No Aspek yang dinilai Sangat
baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
baik
(50)
Tidak
baik
(25)
1. Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2. Keserasian pemilihan kata
3. Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4. Pelafalan
Cara mencari nilai (N) = jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
Instrumen penilaian diskusi
No Aspek yang dinilai Sangat
baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
baik
(50)
Tidak
baik
(25)
1. Penguasaan materi diskusi
2. Kemampuan menjawab pertanyaan
3. Kemampuan mengolah kata
4. Kemampuan menyelesaikan masalah
Cara mencari nilai (N) = jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
135
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KE-2
KELAS KONTROL
Sekolah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Gerak dan Gaya
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 5 Jam Pelajaran @40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan konsep usaha,
pesawat sederhana, dan
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari termasuk kerja otot
pada struktur rangka manusia.
3.3.26 Mengidentifikasi aktivitas manusia
terkait konsep usaha.
3.3.27 Mengelompokan prinsip serta jenis
pesawat sederhana dalam aktivitas
gerak tubuh.
3.3.28 Menunjukkan struktur rangka manusia
termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
3.3.29 Membandingkan struktur rangka, otot,
dan jenis sendi pada manusia.
3.3.30 Mempertimbangkan penyebab serta
upaya pencegahan gangguan yang
terjadi pada sistem gerak manusia.
4.3 Menyajikan karya tentang
berbagai gangguan pada sistem
gerak, serta upaya menjaga
kesehatan sistem gerak
manusia.
4.3.6 Membuat produk sederhana
menggunakan prinsip pesawat
sederhana.
136
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi aktivitas manusia terkait konsep usaha.
Mengelompokan prinsip serta jenis pesawat sederhana dalam aktivitas gerak
tubuh.
Menunjukkan struktur rangka manusia termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
Membandingkan struktur rangka, otot, dan jenis sendi pada manusia.
Mempertimbangkan penyebab serta upaya pencegahan gangguan yang terjadi pada
sistem gerak manusia.
D. Materi Pembelajaran
12) Materi Pembelajaran Reguler (Pertemuan 2)
RODA BERPOROS
Roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan sebuah poros yang
dapat berputar bersama-sama. Roda berporos terdiri dari dua bagian, yaitu jari-
jari roda dan jari-jari poros. Gear pada sepeda adalah salah satu contoh pesawat
sederhana yang berfungsi memperbesar kecepatan dan gaya. Kecepatan yang
dihasilkan oleh sepeda diperoleh dari perbandingan antara jari-jari poros roda dan
jari-jari poros gear.
BIDANG MIRING
Bidang miring merupakan salah satu pesawat sederhana yang digunakan
untuk mempermudah usaha tetapi tidak mengurangi usaha yang dilakukan.
Keuntungan mekanis bidang miring adalah sebagai berikut:
W = berat beban (newton)
Keuntungan mekanis roda berporos
dihitung dengan menggunakan
persamaan:
𝑲𝑴 =𝐣𝐚𝐫𝐢 − 𝐣𝐚𝐫𝐢 𝐫𝐨𝐝𝐚
𝐣𝐚𝐫𝐢 − 𝐣𝐚𝐫𝐢 𝐩𝐨𝐫𝐨𝐬
137
F = Gaya dorongan (Newton)
l = panjang lintasan bidang miring (meter)
h = ketinggian (meter)
Penggunaan
bidang miring
antara lain:
a. Membantu memindahkan benda ke
dalam bak truk.
b. Tangga yang selalu dipasang miring.
c. Jalan di daerah pegunungan yang dibuat
berkelok-kelok.
TUAS
Tuas digunakan untuk mengungkit beban. Tuas dapat digunakan untuk
memindahkan beban berat dengan gaya kecil.
Pada tuas akan berlaku persamaan:
Keuntungan mekanis tuas:
13) Materi Pembelajaran Remedial
Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk
memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi
dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi:
a. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
b. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
c. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang
materi yang belum tuntas.
d. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.
e. Materi Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai
KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM
berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.
𝐊𝐌 =𝐖
𝐅=
𝒍
𝒉
W x LB = F x LK W = beban (Newton)
F = kuasa (Newton)
LB = lengan beban/ jarak beban ke penumpu (meter)
LK = lengan kuasa/ jarak kuasa ke penumpu (meter) 𝐊𝐌 =𝐖
𝐅=
𝑳𝑲
𝑳𝑩
138
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi dan Eksperimen
Model : Discovery Learning
F. Media Pembelajaran
Media :
Aplikasi Android (Science Education Adaptive Learning System)
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Slide presentasi (ppt)
G. Sumber Belajar
Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
Buku lain yang menunjang.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
6. Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Pesawat sederhana
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pada pertemuan
yang berlangsung
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
Sintak Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimulasi/
KEGIATAN LITERASI
139
pemberian
rangsang)
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Pesawat sederhana dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Pemberian contoh-contoh materi pesawat sederhana untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Mendengar
Pemberian pengantar materi pesawat sederhana oleh guru.
Menyimak
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi : pesawat sederhana.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait.
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya:
Mengajukan pertanyaan tentang materi:
Pesawat sederhana
Yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (mulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi pesawat sederhana yang sedang
dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba mempresentasikannya.
Membaca buku lain selain buku teks Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi pesawat sederhana
yang sedang dipelajari.
Aktivitas Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengamati dan membaca yang akan diajukan pada
guru berkaitan dengan materi pesawat sederhana yang sedang
dipelajari.
Wawancara/ Tanya jawab dengan narasumber Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi pesawat sederhana
yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
140
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dlam
buku paket mengenai materi pesawat sederhana.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi pesawat sederhana yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Saling tukar informasi tentang materi pesawat sederhana
Dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelomok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok.
Data processing
(pengolahan data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(BERFIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara:
Berdiskusi tentang data dari materi pesawat sederhana
Mengolah informasi dari materi pesawat sederhana yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/ pertemuan sebelumnya maupun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai pesawat
sederhana
Verification
(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERFIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan:
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagi sumber yang
memiliki pendapat berbeda untuk mengambangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan
tentang materi : pesawat sederhana.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi pesawat sederhana
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang poin-poin penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru berupa:
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi: pesawat
sederhana.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
Mengagendakan membaca kembali di rumah untuk materi pelajaran pesawat sederhana
yang baru diselesaikan.
Mengagendakan membaca materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di
luar jam sekolah atau di rumah.
141
Mengagendakan teman kelompok membawa beberapa alat dan bahan untuk membuat
produk sederhana pada pertemuan berikutnya.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Pesawat sederhana.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pesawat sederhana kepada kelompok
yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. Penilaian
Tabel bentuk penilaian:
Kompetensi Teknik/ Jenis
Penilaian
Bentuk Instrumen Rubrik
Penilaian
Afektif Observasi penilaian
sikap
Instrumen penilaian sikap
(disiplin, kerjasama, kejujuran,
kepedulian, tanggung jawab)
(Terlampir)
Terlampir
Kognitif Tes lisan
(Post test)
Pilihan Ganda
(Terlampir)
Terlampir
Psikomotorik Penilaian keterampilan
(Penilaian unjuk kerja
dan diskusi)
Instrumen penilaian
keterampilan penilaian unjuk
kerja dan diskusi
Terlampir
Bentuk instrumen penilaian terlampir.
Tangerang Selatan, 5 September 2018
Mengetahui,
Observer
Siti Haidatu Toyyibah
NIM. 11150161000053
Guru Kelas
Drs. Sanusi
142
Lampiran 1. Instrumen dan rubrik afektif
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Pesawat sederhana; roda berporos, tuas, bidang miring
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
No
Nama
Dis
ipli
n
Ker
jasa
ma
Kej
uju
ran
Kep
edu
lian
Tan
gg
un
g
jaw
ab
Nilai
Nilai
Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
...
*Diisi dengan Skor 1, 2, atau 3.
Ketentuan :
Rumus : Nilai Akhir = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
15 x 100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
A = Unggul (80-100) C = Perbaikan (60-69)
B = Kompeten (70-79)
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Lampiran 2. Instrumen dan rubrik kognitif
No Aspek yang
Dinilai
Rubrik
1. Disiplin 3 : Menunjukkan disiplin yang tinggi
2 : Menunjukkan disiplin, namun tidak terlalu konsisten
1 ; Tidak menunjukkan disiplin
2. Kerjasama 3 : menunjukkan kerjasama tim yang sangat antusias
2 : menunjukkan kerjasama tim, namun tidak terlalau antusias
1 : tidak menunjukkan kerjasama tim
3 Kejujuran 3 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
2 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tidak terlalu tinggi
1 : tidak menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
143
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Materi : Gerak dan gaya, pesawat sederhana; katrol
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Tes kognitif disampaikan secara lisan.
1. Semua peralatan sederhana yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia
disebut dengan...
9. pesawat rumit
10. pesawat sederhana
11. pesawat antariksa
12. perkakas rumah tangga
2. Berikut ini yang merupakan keuntungan menggunakan pesawat sederhana adalah ….
a. Memperbesar gaya
b. Menambah energi
c. Memperkecil usaha
d. Mengubah bentuk
3. Berikut ini yang bukan termasuk jenis pesawat sederhana adalah…
a. Katrol
b. Tuas
c. Roda berporos
4. Kepedulian 3 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu dalam
menganalisis dan menyelesaikan semua pertanyaan diskusi yang
diberikan
2 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu teman
kelompoknya dalam menganalisis materi yang sedang dibahas
1 :Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa mempelajari dan
menyelesaikan pertanyaan diskusi secara individual
5. Tanggung
jawab
3 : menyelesaikan semua tugas individu maupun kelompok sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
2 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
1 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
144
d. Roda berputar
4. Gaya yang dikeluarkan untuk memindahkan beban disebut dengan….
a. Kuasa
b. Usaha
c. Tenaga
d. Daya
5. Sebuah beban seberat 40 Newton ditarik ke atas dengan katrol tetap. Jika gesekan
tali dan berat katrol diabaikan, maka gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat
beban tersebut adalah….
a. 12 Newton
b. 15 Newton
c. 30 Newton
d. 40 Newton
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF
No Jawaban Skor
1. B. Pesawat sederhana 20
2. A. Memperbesar gaya 20
3. D. Roda berputar 20
4. A. Kuasa 20
5. D. 40 Newton
Karena:
F = W = 40
Karena katrol tetap memiliki
keuntungan mekanik KM = 1
20
Jumlah skor 100
145
Lampiran 3. Instrumen dan rubrik psikomotorik
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Materi : Pesawat sederhana; roda berporos, tuas, bidang miring
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Instrumen penilaian unjuk kerja
No Aspek yang dinilai Sangat
baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
baik
(50)
Tidak
baik
(25)
1. Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2. Keserasian pemilihan kata
3. Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4. Pelafalan
Cara mencari nilai (N) = jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
Instrumen penilaian diskusi
No Aspek yang dinilai Sangat
baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
baik
(50)
Tidak
baik
(25)
1. Penguasaan materi diskusi
2. Kemampuan menjawab pertanyaan
3. Kemampuan mengolah kata
4. Kemampuan menyelesaikan masalah
Cara mencari nilai (N) = jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
146
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KE-3
KELAS KONTROL
Sekolah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Gerak dan Gaya
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 5 Jam Pelajaran @40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan konsep usaha,
pesawat sederhana, dan
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari termasuk kerja otot
pada struktur rangka manusia.
3.3.31 Mengidentifikasi aktivitas manusia
terkait konsep usaha.
3.3.32 Mengelompokan prinsip serta jenis
pesawat sederhana dalam aktivitas
gerak tubuh.
3.3.33 Menunjukkan struktur rangka manusia
termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
3.3.34 Membandingkan struktur rangka, otot,
dan jenis sendi pada manusia.
3.3.35 Mempertimbangkan penyebab serta
upaya pencegahan gangguan yang
terjadi pada sistem gerak manusia.
4.3 Menyajikan karya tentang
berbagai gangguan pada sistem
gerak, serta upaya menjaga
kesehatan sistem gerak
manusia.
4.3.7 Membuat produk sederhana
menggunakan prinsip pesawat
sederhana dan sistem gerak manusia.
147
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi aktivitas manusia terkait konsep usaha.
Mengelompokan prinsip serta jenis pesawat sederhana dalam aktivitas gerak
tubuh.
Menunjukkan struktur rangka manusia termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
Membandingkan struktur rangka, otot, dan jenis sendi pada manusia.
Mempertimbangkan penyebab serta upaya pencegahan gangguan yang terjadi pada
sistem gerak manusia.
D. Materi Pembelajaran
f. Materi Pembelajaran Reguler (Pertemuan 3)
SISTEM GERAK MANUSIA
Sistem Gerak, terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama
membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh,
sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya. SISTEM RANGKA
Fungsi Rangka
Rangka tersusun dari kumpulan tulang. Beberapa fungsi rangka yaitu
sebagai berikut:
1. Sebagai alat gerak pasif.
2. Memberi bentuk tubuh.
3. Menyokong tubuh.
4. Melindungi organ-organ dalam tubuh.
5. Tempat pembentukan sel-sel darah.
6. Sebagai tempat melekatnya otot.
Macam-Macam Tulang Berdasarkan Bentuk:
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi:
1. Sternum (tulang dada)
2. Humerus (tulang panjang)
3. Falang (tulang ruas jari)
4. Vertebra (tulang punggung)
Macam-Macam Tulang Berdasarkan Bentuk dan Ukuran Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang dapat dibedakan menjadi:
1. Tulang panjang misalnya tulang lengan atas (humerus)
148
2. Tulang pipih misalnya tulang dada (sternum)
3. Tulang pendek misalnya tulang ruas-ruas jari (falang)
4. Tulang tidak beraturan misalnya tulang punggung (vertebra)
Proses Pembentukan Tulang
Proses pembentukan tulang (osifikasi) dalah sebagai berikut:
1. Berawal dari tulang rawan.
2. Tulang rawan
memiliki rongga
yang terisi oleh
osteoblast yaitu sel-
sel pembentuk
tulang, kemudian
osteoblast akan
membentuk
osteosit (sel-sel
tulang).
3. Proses osifikasi dimulai dari bagian tengah tulang rawan, kemudian meluas
ke segala arah sesuai dengan pertumbuhan tulang rawan, diantara jaringan
tulang yang terbentuk terdapat pembuluh darah.
4. Pembuluh darah ini akan membawa mineral seperti kalsium sehingga tulang
terbentuk menjadi keras.
5. Terbentuklah tulang kompak/ tulang keras.
Kelompok Tulang Penyusun Rangka
Tulang penyusun rangka manusia dapat dibedakan menjadi tiga kelompok,
yaitu tengkorak, badan, dan anggota gerak.
1. Tengkorak
2. Badan
a. Tulang Belakang
b. Tulang Rusuk
149
3. Anggota Gerak
a. Tulang Lengan
b. Tulang Kaki
SISTEM SENDI
Macam-Macam Sendi Menurut Sifat Geraknya
Menurut sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Sendi mati (sinartrosis), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan karena
terbentuk dari hubungan antartulang yang erat. Contoh: Persendian pada
tulang tengkorak dan gelang panggul.
2. Sendi kaku (amfiartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan.Contoh: Persendian pada tulang pergelangan tangan dan
kaki, persendian antara tulang rusuk dan tulang dada.
3. Sendi gerak (diartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan yang lebih bebas. Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan
terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial). Minyak
sendi dihasilkan oleh membran sinovial yang melapisi persendian.
Macam-macam Sendi Berdasarkan Arah Geraknya
Berdasarkan arah geraknya, sendi bergerak dapat dibedakan menjadi:
1. Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah.
Contoh: Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul.
c. Tulang Bahu
d. Tulang Panggul
150
2. Sendi engsel, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu arah.
Contoh: Persendian pada siku.
3. Sendi putar, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
memutar.
4. Sendi geser, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
bergeser. Contoh: Persendian pada tulangtulang pergelangan tangan dan
padaruas-ruas tulang belakang.
5. Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua
arah atau gerakan seperti orang naik kuda. Contoh: Persendian antara tulang
ibu jari dan tulang telapak tangan.
OTOT
Macam-macam Sel Otot
Sel otot dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
1. Otot polos, berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya meruncing dan
bagian tengahnya membesar. Otot polos bekerja secara tidak sadar, terdapat
pada organ-organ bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru, usus, otot
dinding pembuluh darah dan lain sebagainya. Otot polos bekerja lambat,
teratur, dan tidak cepat lelah.
2. Otot lurik, apabila dilihat dengan mikroskop terlihat seperti gambaran lurik-
lurik. Otot lurik melekat pada rangka sehingga ada yang menyebutnyaotot
rangka, misalnya otot lengan, otot paha, otot perut, dan sebagainya. Otot
lurik bekerja secara sadar, menurut kehendak kita dan gerakannya tidak
teratur sehingga disebut otot sadar.
3. Otot jantung, mempunyai kenampakan menyerupai otot lurik, namun
gerakannya adalah secara tidak sadar. Otot jantung bekerja secara teratur,
tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak kita.
Cara Kerja Otot 3. Otot bekerja antagonis, artinya dua otot bekerja secara berlawanan, misalnya
otot bisep (di lengan atas depan) dan otot trisep (di lengan atas belakang),
bekerja berlawanan untuk membengkokan dan meluruskan lengan bawah.
Pada saat lengan bawah bengkok, otot bisep berkontraksi, otot trisep
relaksasi. Pada saat lengan bawah lurus, otot trisep berkontraksi, otot bisep
relaksasi.
151
4. Otot bekerja sinergis, artinya dua otot bekerja secara bersamaan, misalnya
otot dada dan otot rusuk bersama-sama berkontraksi mengangkat tulang
rusuk pada saat menghirup udara.
g. Materi Pembelajaran Remedial
Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk
memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi
dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi:
a. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
b. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
c. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang
materi yang belum tuntas.
d. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.
h. Materi Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai
KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM
berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Kerja Kelompok, Eksperimen
Model : Discovery learning
F. Media Pembelajaran
Media :
Aplikasi Android (Science Education Adaptive Learning System)
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Slide presentasi (ppt)
G. Sumber Belajar
Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
Buku lain yang menunjang.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
7. Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
152
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Sistem gerak manusia
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pada pertemuan
yang berlangsung
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
Sintak Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsang)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Sistem gerak manusia dengan cara :
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Pemberian contoh-contoh materi sistem gerak manusia untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Mendengar
Pemberian pengantar materi sistem gerak manusia oleh guru.
Menyimak
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi : sistem gerak manusia.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait.
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
Problem statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya:
Mengajukan pertanyaan tentang materi:
Sistem gerak manusia
Yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (mulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
153
Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi sistem gerak manusia yang
sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang
disajikan dan mencoba mempresentasikannya.
Membaca buku lain selain buku teks Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi sistem gerak manusia
yang sedang dipelajari.
Aktivitas Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengamati dan membaca yang akan diajukan pada
guru berkaitan dengan materi sistem gerak manusia yang sedang
dipelajari.
Wawancara/ Tanya jawab dengan narasumber Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi sistem gerak
manusia yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dlam
buku paket mengenai materi sistem gerak manusia.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi sistem gerak manusia yang
telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Saling tukar informasi tentang materi sistem gerak manusia
Dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelomok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok.
Data processing
(pengolahan data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(BERFIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara:
Berdiskusi tentang data dari materi sistem gerak manusia
Mengolah informasi dari materi sistem gerak manusia yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/ pertemuan sebelumnya maupun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai sistem gerak
manusia
Verification
(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERFIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan:
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagi sumber yang
memiliki pendapat berbeda untuk mengambangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan
tentang materi : sistem gerak manusia.
154
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi sistem gerak manusia
berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis,
atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang poin-poin penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru berupa:
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi: sistem
gerak manusia.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
Mengagendakan membaca kembali di rumah untuk materi pelajaran sistem gerak
manusia yang baru diselesaikan.
Mengagendakan membaca materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di
luar jam sekolah atau di rumah.
Mengagendakan teman kelompok membawa beberapa alat dan bahan untuk membuat
produk sederhana pada pertemuan berikutnya.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Sistem gerak manusia.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Sistem gerak manusia kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
I. Penilaian
Tabel bentuk penilaian:
Kompetensi Teknik/ Jenis
Penilaian
Bentuk Instrumen Rubrik
Penilaian
Afektif Observasi penilaian
sikap
Instrumen penilaian sikap
(disiplin, kerjasama, kejujuran,
kepedulian, tanggung jawab)
(Terlampir)
Terlampir
Kognitif Tes lisan
(Post test)
Pilihan Ganda
(Terlampir)
Terlampir
Psikomotorik Penilaian keterampilan
(Penilaian unjuk kerja
dan diskusi)
Instrumen penilaian
keterampilan penilaian unjuk
kerja dan diskusi
Terlampir
155
Bentuk instrumen penilaian terlampir.
Tangerang Selatan, 10 September 2018
Mengetahui,
Observer
Siti Haidatu Toyyibah
NIM. 11150161000053
Guru Kelas
Drs. Sanusi
156
Lampiran 1. Instrumen dan rubrik afektif
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Sistem gerak manusia
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
No
Nama
Dis
ipli
n
Ker
jasa
ma
Kej
uju
ran
Kep
edu
lian
Tan
gg
un
g
jaw
ab
Nilai
Nilai
Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
...
*Diisi dengan Skor 1, 2, atau 3.
Ketentuan :
Rumus : Nilai Akhir = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
15 x 100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
A = Unggul (80-100) C = Perbaikan (60-69)
B = Kompeten (70-79)
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Lampiran 2. Instrumen dan rubrik kognitif
No Aspek yang
Dinilai
Rubrik
1. Disiplin 3 : Menunjukkan disiplin yang tinggi
2 : Menunjukkan disiplin, namun tidak terlalu konsisten
1 ; Tidak menunjukkan disiplin
2. Kerjasama 3 : menunjukkan kerjasama tim yang sangat antusias
2 : menunjukkan kerjasama tim, namun tidak terlalau antusias
1 : tidak menunjukkan kerjasama tim
3 Kejujuran 3 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
2 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tidak terlalu tinggi
1 : tidak menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
157
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Materi : Sistem gerak manusia
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Tes kognitif disampaikan secara lisan.
1. Semua peralatan sederhana yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia
disebut dengan...
a. pesawat rumit
b. pesawat sederhana
c. pesawat antariksa
d. perkakas rumah tangga
2. Berikut ini yang merupakan keuntungan menggunakan pesawat sederhana adalah ….
a. Memperbesar gaya
b. Menambah energi
c. Memperkecil usaha
d. Mengubah bentuk
3. Berikut ini yang bukan termasuk jenis pesawat sederhana adalah…
a. Katrol
b. Tuas
4. Kepedulian 3 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu dalam
menganalisis dan menyelesaikan semua pertanyaan diskusi yang
diberikan
2 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu teman
kelompoknya dalam menganalisis materi yang sedang dibahas
1 :Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa mempelajari dan
menyelesaikan pertanyaan diskusi secara individual
5. Tanggung
jawab
3 : menyelesaikan semua tugas individu maupun kelompok sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
2 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
1 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
158
c. Roda berporos
d. Roda berputar
4. Gaya yang dikeluarkan untuk memindahkan beban disebut dengan….
a. Kuasa
b. Usaha
c. Tenaga
d. Daya
5. Sebuah beban seberat 40 Newton ditarik ke atas dengan katrol tetap. Jika gesekan
tali dan berat katrol diabaikan, maka gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat
beban tersebut adalah….
a. 12 Newton
b. 15 Newton
c. 30 Newton
d. 40 Newton
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF
No Jawaban Skor
1. B. Pesawat sederhana 20
2. A. Memperbesar gaya 20
3. D. Roda berputar 20
4. A. Kuasa 20
5. D. 40 Newton
Karena:
F = W = 40
Karena katrol tetap memiliki
keuntungan mekanik KM = 1
20
Jumlah skor 100
159
Lampiran 3. Instrumen dan rubrik psikomotorik
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Materi : Sistem gerak manusia
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Instrumen penilaian unjuk kerja
No Aspek yang dinilai Sangat
baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
baik
(50)
Tidak
baik
(25)
1. Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2. Keserasian pemilihan kata
3. Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4. Pelafalan
Cara mencari nilai (N) = jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
Instrumen penilaian diskusi
No Aspek yang dinilai Sangat
baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
baik
(50)
Tidak
baik
(25)
1. Penguasaan materi diskusi
2. Kemampuan menjawab pertanyaan
3. Kemampuan mengolah kata
4. Kemampuan menyelesaikan masalah
Cara mencari nilai (N) = jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
160
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN KE-4
KELAS KONTROL
Sekolah : SMP/MTs
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Ganjil
Materi Pokok : Gerak dan Gaya
Alokasi Waktu : 2 Minggu x 5 Jam Pelajaran @40 Menit
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta
Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan
alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang teori.
B. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.3 Menjelaskan konsep usaha,
pesawat sederhana, dan
penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari termasuk kerja otot
pada struktur rangka manusia.
3.3.36 Mengidentifikasi aktivitas manusia
terkait konsep usaha.
3.3.37 Mengelompokan prinsip serta jenis
pesawat sederhana dalam aktivitas
gerak tubuh.
3.3.38 Menunjukkan struktur rangka manusia
termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
3.3.39 Membandingkan struktur rangka, otot,
dan jenis sendi pada manusia.
3.3.40 Mempertimbangkan penyebab serta
upaya pencegahan gangguan yang
terjadi pada sistem gerak manusia.
4.3 Menyajikan karya tentang
berbagai gangguan pada sistem
gerak, serta upaya menjaga
kesehatan sistem gerak
manusia.
4.3.8 Membuat produk sederhana
menggunakan prinsip pesawat
sederhana dan sistem gerak manusia.
161
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengidentifikasi aktivitas manusia terkait konsep usaha.
Mengelompokan prinsip serta jenis pesawat sederhana dalam aktivitas gerak
tubuh.
Menunjukkan struktur rangka manusia termasuk kerja otot dalam kehidupan
sehari-hari.
Membandingkan struktur rangka, otot, dan jenis sendi pada manusia.
Mempertimbangkan penyebab serta upaya pencegahan gangguan yang terjadi pada
sistem gerak manusia.
D. Materi Pembelajaran
1) Materi Pembelajaran Reguler (Pertemuan 4)
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA TULANG a. Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi kuman penyakit kelamin
yang menyerang sendi lutut.
b. Kelainan karena kecelakaan, misalnya patah tulang (fraktura), retak tulang
(fisura), dan memar.
c. Kelainan karena kekurangan zat gizi, misalnya kekurangan vitamin D, zat
kapur, dan fosfor.
d. Rickets, merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena
kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari
kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X.
e. Osteoporosis, suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat
daripada proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos.
Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah terjadi
pada orang yang lanjut usia.
f. Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara lain:
1. Lordosis, yaitu tulang belakang bagian leher dan punggung terlalu
membengkok ke depan. Jika dilihat dari samping, tulang belakang tampak
tidak lurus.
2. Kifosis, yaitu tulang belakang bagian punggung dan pinggang terlalu
membengkok ke belakang.
3. Skiliosis, yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke samping kanan
atau kiri.
162
GANGGUAN PADA OTOT
Otot adalah alat gerak aktif. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada otot
maka akan sangat mengganggu sistem gerak. Gangguan yang dapat terjadi pada
otot antara lain sebagai berikut.
a. Atrofi, yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu berkontraksi.
Atrofi dapat terjadi karena kurangnya aktivitas otot.
b. Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan.
Stiff dapat terjadi karena adanya peradangan pada otot trapesius leher.
c. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga usus
merosot ke bawah.
d. Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak
dan singkat. Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah ke otot
e. Arthritis, merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena
banyak mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi
mikroorganisme.
f. Lepas Sendi dari tempatnya sehingga ligament putus /sobek. Hal ini dapat
terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.
i. Materi Pembelajaran Remedial
Bagi siswa yang sudah mencapai indikator pembelajaran, dapat melanjutkan
kebagian Pengayaan. Pada kegiatan remidial guru ditantang untuk
memberikan pemahaman kepada siswa yang belum mencapai kompetensi
dasar. Berikut ini alternatif cara untuk memberikan remidi:
a. Meminta siswa untuk mempelajari kembali bagian yang belum tuntas.
b. Meminta siswa untuk membuat rangkuman materi yang belum tuntas.
c. Meminta siswa untuk bertanya kepada teman yang sudah tuntas tentang
materi yang belum tuntas.
d. Memberikan lembar kerja untuk dikerjakan oleh siswa yang belum tuntas.
j. Materi Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan biasanya diberikan segera setelah siswa diketahui telah mencapai
KBM/KKM berdasarkan hasil PH. Mereka yang telah mencapai KBM/ KKM
berdasarkan hasil PTS dan PAS umumnya tidak diberi pengayaan.
Pembelajaran pengayaan biasanya hanya diberikan sekali, tidak berulangkali
sebagaimana pembelajaran remedial. Pembelajaran pengayaan umumnya
tidak diakhiri dengan penilaian.
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi dan Eksperimen
Model : Discovery learning
F. Media Pembelajaran
Media :
Aplikasi Android (Science Education Adaptive Learning System)
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Slide presentasi (ppt)
G. Sumber Belajar
Buku IPA Kelas VIII Kemdikbud
163
Buku lain yang menunjang.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
8. Pertemuan Pertama (2 x 40 Menit)
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan
YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Aperpepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai
dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :
Gangguan sistem gerak manusia
Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pada pertemuan
yang berlangsung
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pembagian kelompok belajar
Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran.
Kegiatan Inti (60 menit)
Sintak Model
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsang)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Gangguan sistem gerak manusia dengan cara
:
Melihat (tanpa atau dengan alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
Mengamati
Pemberian contoh-contoh materi gangguan sistem gerak manusia
untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb
Mendengar
Pemberian pengantar materi gangguan sistem gerak manusia oleh
guru.
Menyimak
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi : gangguan sistem gerak
manusia.
Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait.
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,
ketelitian, mencari informasi.
164
Problem statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya:
Mengajukan pertanyaan tentang materi:
Gangguan sistem gerak manusia
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (mulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat.
Data collection
(pengumpulan
data)
KEGIATAN LITERASI
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi gangguan sistem gerak manusia
yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi
yang disajikan dan mencoba mempresentasikannya.
Membaca buku lain selain buku teks Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi gangguan sistem gerak
manusia yang sedang dipelajari.
Aktivitas Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami
dari kegiatan mengamati dan membaca yang akan diajukan pada
guru berkaitan dengan materi gangguan sistem gerak manusia yang
sedang dipelajari.
Wawancara/ Tanya jawab dengan narasumber Mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi gangguan sistem
gerak manusia yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada
guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dlam
buku paket mengenai materi gangguan sistem gerak manusia.
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi gangguan sistem gerak
manusia yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang
rapi.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Saling tukar informasi tentang materi gangguan sistem gerak
manusia
Dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelomok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok.
165
Data processing
(pengolahan data)
COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING
(BERFIKIR KRITIK)
Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
pengamatan dengan cara:
Berdiskusi tentang data dari materi gangguan sistem gerak manusia
Mengolah informasi dari materi gangguan sistem gerak manusia yang
sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/ pertemuan sebelumnya
maupun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai gangguan sistem
gerak manusia
Verification
(pembuktian) CRITICAL THINKING (BERFIKIR KRITIK)
Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan:
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagi sumber yang
memiliki pendapat berbeda untuk mengambangkan sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan
tentang materi : gangguan sistem gerak manusia.
Generalization
(menarik
kesimpulan)
COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi gangguan sistem gerak
manusia berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan.
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang
materi
CREATIVITY (KREATIVITAS)
Menyimpulkan tentang poin-poin penting yang muncul dalam
kegiatan pembelajaran yang baru berupa:
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi: gangguan
sistem gerak manusia.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
Peserta didik :
Mengagendakan membaca kembali di rumah untuk materi pelajaran gangguan sistem
gerak manusia yang baru diselesaikan.
Mengagendakan membaca materi yang harus dipelajari pada pertemuan berikutnya di
luar jam sekolah atau di rumah.
Mengagendakan teman kelompok membawa beberapa alat dan bahan untuk membuat
produk sederhana pada pertemuan berikutnya.
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Gangguan sistem gerak manusia.
Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran gangguan sistem gerak manusia
kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
166
I. Penilaian
Tabel bentuk penilaian:
Kompetensi Teknik/ Jenis
Penilaian
Bentuk Instrumen Rubrik
Penilaian
Afektif Observasi penilaian
sikap
Instrumen penilaian sikap
(disiplin, kerjasama, kejujuran,
kepedulian, tanggung jawab)
(Terlampir)
Terlampir
Kognitif Tes lisan
(Post test)
Pilihan Ganda
(Terlampir)
Terlampir
Psikomotorik Penilaian keterampilan
(Penilaian unjuk kerja
dan diskusi)
Instrumen penilaian
keterampilan penilaian unjuk
kerja dan diskusi
Terlampir
Bentuk instrumen penilaian terlampir.
Tangerang Selatan, 12 September 2018
Mengetahui,
Observer
Siti Haidatu Toyyibah
NIM. 11150161000053
Guru Kelas
Drs. Sanusi
167
Lampiran 1. Instrumen dan rubrik afektif
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Materi : Gangguan sistem gerak manusia
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
No
Nama
Dis
ipli
n
Ker
jasa
ma
Kej
uju
ran
Kep
edu
lian
Tan
gg
un
g
jaw
ab
Nilai
Nilai
Akhir
1.
2.
3.
4.
5.
...
*Diisi dengan Skor 1, 2, atau 3.
Ketentuan :
Rumus : Nilai Akhir = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
15 x 100
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :
A = Unggul (80-100) C = Perbaikan (60-69)
B = Kompeten (70-79)
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Lampiran 2. Instrumen dan rubrik kognitif
No Aspek yang
Dinilai
Rubrik
1. Disiplin 3 : Menunjukkan disiplin yang tinggi
2 : Menunjukkan disiplin, namun tidak terlalu konsisten
1 ; Tidak menunjukkan disiplin
2. Kerjasama 3 : menunjukkan kerjasama tim yang sangat antusias
2 : menunjukkan kerjasama tim, namun tidak terlalau antusias
1 : tidak menunjukkan kerjasama tim
3 Kejujuran 3 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
2 : menunjukkan tingkat kejujuranyang tidak terlalu tinggi
1 : tidak menunjukkan tingkat kejujuranyang tinggi
168
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Materi : Gangguan sistem gerak manusia
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Tes kognitif disampaikan secara lisan.
1. Semua peralatan sederhana yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan manusia
disebut dengan...
a. pesawat rumit
b. pesawat sederhana
c. pesawat antariksa
d. perkakas rumah tangga
2. Berikut ini yang merupakan keuntungan menggunakan pesawat sederhana adalah ….
a. Memperbesar gaya
b. Menambah energi
c. Memperkecil usaha
d. Mengubah bentuk
3. Berikut ini yang bukan termasuk jenis pesawat sederhana adalah…
a. Katrol
b. Tuas
4. Kepedulian 3 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu dalam
menganalisis dan menyelesaikan semua pertanyaan diskusi yang
diberikan
2 : Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa membantu teman
kelompoknya dalam menganalisis materi yang sedang dibahas
1 :Selama kegiatan diskusi berlangsung, siswa mempelajari dan
menyelesaikan pertanyaan diskusi secara individual
5. Tanggung
jawab
3 : menyelesaikan semua tugas individu maupun kelompok sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan
2 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan
1 : Menyelesaikan sebagian tugas individu maupun kelompok tidak
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
169
c. Roda berporos
d. Roda berputar
4. Gaya yang dikeluarkan untuk memindahkan beban disebut dengan….
a. Kuasa
b. Usaha
c. Tenaga
d. Daya
5. Sebuah beban seberat 40 Newton ditarik ke atas dengan katrol tetap. Jika gesekan
tali dan berat katrol diabaikan, maka gaya kuasa yang diperlukan untuk mengangkat
beban tersebut adalah….
a. 12 Newton
b. 15 Newton
c. 30 Newton
d. 40 Newton
RUBRIK PENILAIAN KOGNITIF
No Jawaban Skor
1. B. Pesawat sederhana 20
2. A. Memperbesar gaya 20
3. D. Roda berputar 20
4. A. Kuasa 20
5. D. 40 Newton
Karena:
F = W = 40
Karena katrol tetap memiliki
keuntungan mekanik KM = 1
20
Jumlah skor 100
170
Lampiran 3. Instrumen dan rubrik psikomotorik
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Materi : Gangguan sistem gerak manusia
Kelas/semester : 8.1 (Kelas eksperimen)
Instrumen penilaian unjuk kerja
No Aspek yang dinilai Sangat
baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
baik
(50)
Tidak
baik
(25)
1. Kesesuaian respon dengan pertanyaan
2. Keserasian pemilihan kata
3. Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4. Pelafalan
Cara mencari nilai (N) = jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100)
Instrumen penilaian diskusi
No Aspek yang dinilai Sangat
baik
(100)
Baik
(75)
Kurang
baik
(50)
Tidak
baik
(25)
1. Penguasaan materi diskusi
2. Kemampuan menjawab pertanyaan
3. Kemampuan mengolah kata
4. Kemampuan menyelesaikan masalah
Cara mencari nilai (N) = jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal dikali
skor ideal (100).
171
Lampiran 3.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN KE-1
Hari, Tanggal : ………………………………………………..
Kelas : ………………………………………………..
Nama Kelompok : ………………………………………………..
………………………………………………..
………………………………………………..
Materi : Usaha dan Katrol
Tujuan pembelajaran : Mengidentifikasi aktivitas manusia terkait konsep usaha.
Mengelompokan prinsip serta jenis pesawat sederhana (Katrol).
Bacalah pertanyaan dengan seksama kemudian jawab hasil diskusi pada lembar
yang telah disediakan!
1. Banu mendorong mobil yang mogok sehingga mobil tersebut berpindah dari
tempat A ke tempat B. Apakah menurutmu kegiatan yang dilakukan Banu
menerapkan konsep usaha? …………………..
Untuk dapat menjawab, jawablah! apa yang dimaksud dengan usaha? ........
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Tulislah persamaan/ rumus dari usaha! ………………………………………..
2. Apa yang dimaksud dengan gaya?...............................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Tuliskan persamaan/ rumusnya! ………………………………………………..
172
3. Salah satu jenis pesawat sederhana yaitu katrol, Tuliskan pengertian dari katrol
dan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari! ……………………
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
4. Isilah titik-titik pada tabel berikut ini!
Gambar
Nama jenis
katrol
…………………
…………………...
………………………
Persamaan
Keuntungan
Mekanik
…………………
……………………
………………………
Besar
Keuntungan
Mekanik
............................
……………………
………………………
Penerapan
pada
kehidupan
sehari-hari
…………………
…………………...
……………………..
Buatlah kesimpulan dari tabel yang telah kamu isi!
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
173
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN KE-2
Hari, Tanggal : ………………………………………………..
Kelas : ………………………………………………..
Nama Kelompok : ………………………………………………..
………………………………………………..
………………………………………………..
Materi : Roda berporos, bidang miring, tuas
Tujuan pembelajaran : Mengelompokan prinsip serta jenis pesawat sederhana dalam
aktivitas gerak tubuh.
Bacalah pertanyaan dengan seksama kemudian jawab hasil diskusi pada lembar
yang telah disediakan!
1. Perhatikan gambar berikut ini!
Tulislah pengertian pesawat sederhana pada
gambar di samping! Tuliskan juga persamaan/
rumus untuk mencari keuntungan mekanis
(KM)! ………………………………………...
…………………………………………………………………………………..
.………………………………………………………………………………….
2. Isilah tabel berikut ini!
Lengkapi keterangan berikut berdasarkan
gambar di samping!
FB = …………………………
FK = …………………………
l = …………………………
h = …………………………
Tulislah persamaan/ rumus dari keuntungan mekanisnya (KM) ! ……………..
Sebutkan penerapan bidang miring pada kehidupan sehari-hari!........................
…………………………………………………………………………………..
174
…………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………..........
3. Isilah titik-titik pada table berikut ini!
Tentukan persamaan kesetimbangan tuas!
…… x …… = …….. x …….
Tentukan persamaan Keuntungan Mekanik tuas!
KM = ……. = ……
..….. ……
Sebutkan aplikasi
tuas jenis pertama
pada alat sehari-hari!
……………………
……………………
……………………
……………………
Sebutkan aplikasi
tuas jenis kedua pada
alat sehari-hari!
……………………
……………………
……………………
……………………
Sebutkan aplikasi tuas
jenis ketiga pada alat
sehari-hari!
……………………
……………………
……………………
……………………
……………………
4. Perhatikan gambar berikut ini!
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Beban
Tumpu Kuasa
Gambar di samping merupakan gambar aplikasi tuas
pada manusia. Berdasarkan letak beban, titik tumpu,
dan kuasanya, termasuk pada jenis tuas ke berapakah
pada gambar tersebut?...................................................
………………………………………………………...
………………………………………………………...
.
175
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN KE-3
Hari, Tanggal : ………………………………………………..
Kelas : ………………………………………………..
Nama Kelompok : ………………………………………………..
………………………………………………..
………………………………………………..
Materi : Sistem gerak manusia
Tujuan pembelajaran : Menunjukkan struktur rangka manusia termasuk kerja otot dalam
kehidupan sehari-hari.
Bacalah pertanyaan dengan seksama kemudian jawab hasil diskusi pada lembar
yang telah disediakan!
1. Perhatikan gambar berikut!
Amatilah bentuk-bentuk tulang
pada gambar! mana sajakah yang
termasuk ke dalam kelompok
tulang panjang, tulang pendek,
tulang pipih, dan tulang tak
beraturan?
Diskusikanlah kemudian
kelompokkan ke dalam tabel!
Tulang Panjang Tulang Pendek
Tulang Pipih Tulang Tidak Beraturan
176
2. Lakukanlah beberapa aktivitas di bawah ini kemudian identifikasi sendi-sendi
yang berperan dalam setiap aktivitas tersebut!
Aktivitas Sendi yang berperan
Menggelengkan dan menganggukkan kepala
Memutar pergelangan tangan
Memegang pensil dan menulis
Berlari
Meluruskan tangan lalu membengkokkan
tangan ke atas
3. Lakukan percobaan berikut ini bersama kelompokmu!
a. Luruskan tangan di atas meja dengan santai, kemudian ukur diameter lengan
atas menggunakan meteran baju yang sudah disediakan. Catat hasilnya pada
tabel!
b. Kepalkan tangan, lalu bengkokkan tangan ke atas, ukur kembali diameter
lengan atas menggunakan meteran baju yang sudah disediakan. Catat
hasilnya pada tabel!
c. Ulangi kegiatan a dan b pada tiga orang anggota di kelompokmu!
No Nama Ukuran Diameter Lengan Atas
Diluruskan Dibengkokkan
1.
2.
3.
Rata-rata
Pertanyaan:
Apakah diameter otot lengan berubah saat diluruskan dan dibengkokkan?
Apakah yang sebenarnya terjadi pada ototmu? ………………………………...
………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
177
4. Lengkapi perbedaan otot dalam tabel berikut!
Perbedaan Otot Lurik Otot Polos Otot Jantung
Bentuk Silindris Gelendong ………….
Jumlah inti …………... …………... Lebih dari satu
Letak Inti Di tepi sel …………... ………….
Sistem kerja …………... …………… Tidak sadar
Letak
…………...
Pada sistem
organ
………….
178
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
KELAS EKSPERIMEN
PERTEMUAN KE-4
Hari, Tanggal : ………………………………………………..
Kelas : ………………………………………………..
Nama Kelompok : ………………………………………………..
………………………………………………..
………………………………………………..
Materi : Gangguan pada sistem gerak manusia
Tujuan pembelajaran : Mempertimbangkan penyebab serta upaya pencegahan
gangguan yang terjadi pada sistem gerak manusia.
Bacalah pertanyaan dengan seksama kemudian jawab hasil diskusi pada lembar
yang telah disediakan!
1. Jelaskan ciri-ciri dari berbagai gangguan sistem gerak manusia berikut ini!
a. Artritis : ……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
b. Riketsia : ……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
c. Osteoporosis : ………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
d. Atrofi : ……………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………
2. Jelaskan penyebab berbagai gangguan sistem gerak manusia tersebut!
a. Artritis : ……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
b. Riketsia : ……………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
c. Osteoporosis : ………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
179
d. Atrofi : ……………………………………………………………………...
………………………………………………………………………………
e. Kifosis, lordosis, skoliosis : ………………………………………………...
………………………………………………………………………………
3. Menurutmu bagaimanakah cara mencegah osteoporosis? ……………………...
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
4. Sebutkan dan jelaskan gangguan sistem gerak manusia selain yang disebutkan
di atas! Gunakan sumber referensi lain seperti buku dan internet! …………….
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
180
Lampiran 4.
LEMBAR RANCANGAN PRODUK
MEMBUAT TANGAN ROBOT SEDERHANA
Kelompok : ………………………. Tanggal : ………………………..
Nama Anggota :
1……………………………………
2……………………………………
3……………………………………
4……………………………………
5……………………………………
6…………………………………
7…………………………………
8………………………………...
9………………………………...
10……………………………….
Cermati artikel berikut!
Liputan6.com, Jakarta Sun Jifa adalah seorang penyandang disabilitas fisik
asal negeri tirai bambu. Ia kehilangan kedua tangannya dan menjadi tuna daksa
saat usia 27 tahun akibat kecelakaan.
Seperti tamapak pada tayangan South China Morning Post, Sun bercerita, kala
itu, ia kesulitan melakukan berbagai hal seperti makan, mandi, dan urusan sehari-
hari lainnya. Pria tua ini tak memiliki uang yang cukup untuk membeli tangan
palsu.
Hal ini mendorongnya untuk melakukan sesuatu untuk menolong diri sendiri.
Akhirnya, ia membuat tangan palsunya sendiri dengan menggunakan bahan
seadanya.
“Tangan palsu pertama dibuat untuk membantu saya makan,” kata Sun pada
South China Morning Post.
angan buatan generasi pertama itu dibuat dari sebuah tabung dengan
menempelkan satu sendok di ujungnya. Ia terus berinvasi dan memperbaiki
tangan buatannya hingga tangan buatan generasi ke tiga dengan kemampuan
mekanik.
Disarikan dari www.liputan6.com
181
Carilah informasi selengkap-lengkapnya tentang tangan robot!
a. Definisi tangan bionik/ tangan robot
b. Cara pakai/ cara kerja
c. Informasi lainnya
Tantangan
Kehilangan anggota gerak merupakan suatu hal yang menyulitkan, terutama
anggota gerak atas (tangan) yang begitu sangat fungsional dalam kehidupan sehari-
hari. Selain kegiatan sehari-hari terganggu, pandangan sebagian masyarakat kepada
mereka yang kehilangan anggota gerak juga dapat mengganggu pikiran dan mental.
Diskusikan tangtangan dengan kelompok! Solusi apakah yang dapat kamu berikan
untuk menjawab tantangan di atas?
182
BAGIAN I: RANCANGAN ALAT
1. Konsep apa yang digunakan dalam membuat rancangan alat?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Buat sketsa rancangan alat. Perhatikan skala ukurannya!
3. Diskusikan keunggulan dan kelemahan dari sketsa ini, akan sejauh apa sketsa
ini berhasil?
No Keunggulan Kelemahan
183
4. Tentukan alat dan bahan yang diperlukan beserta jumlahnya!
BAGIAN II: PEMBUATAN ALAT
1. Buatlah alat sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Gunakan
alat dan bahan yang tersedia.
2. Tuliskan langkah-langkah/proses dalam pembuatan alat.
3. Adakah tantangan/hambatan yang kamu hadapi selama membuat alat
tersebut?
184
4. Perbaikan apa yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan hambatan/tantangan
yang dihadapi?
Lembar rancangan produk engineering diadaptasi dari:
Noeraida dan Asep Agus Sulaeman. 2018. Unit Pembelajaran STEM Mata Pelajaran IPA
SMP Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro. Bandung: PPPTK IPA.
185
LEMBAR RANCANGAN PRODUK
MEMBUAT MINIATUR TAMAN BERMAIN
Kelompok : ………………………. Tanggal : ………………………..
Nama Anggota :
1……………………………………
2……………………………………
3……………………………………
4……………………………………
5……………………………………
6…………………………………
7…………………………………
8………………………………...
9………………………………...
10……………………………….
Cermati artikel berikut!
Taman Bermain: Di Jerman Kelebihan, Di Indonesia
Kekurangan
Salah satu hal yang membuat anak-anak betah tinggal di Jerman karena selain
ramah lingkungan juga ramah keluarga khususnya anak-anak. Taman bermain
sepertinya menjadi sebuah kewajiban bagi orang tua untuk membangunnya
dirumah. Tak ketinggalan pula pemda setempat masing-masing selalu
menyediakan taman bermain ini.
Misalnya di Seitingen-Oberflacht, tersedia rumah-rumahan kecil, jungkat-
jungkit, dua ayunan, tempat bergelantungan, gorong-gorong, papan luncur,
replika hewan dengan per, tempat bermain basket dan tembok landai untuk ber-
skate board.
Sayang disayang, pemandangan taman bermain lengkap dengan taman dan
dudukan bagi orang tua atau orang dewasa yang menunggui, belum banyak
terlihat di Indonesia. Jika ada bayarnya mahal, dengan koin atau kartu
perjam/anak. Biasanya play center ini ada di dalam sebuah swalayan atau mall
yang bertebaran di kota-kota besar. Sebagai orang tua, tentunya ingin
membahagiakan anak. Tetapi keceriaan itu harus dibayar amat mahal dan
membuat kantong bolong.
Disarikan dari www.kompasiana.com
186
Carilah informasi selengkap-lengkapnya tentang taman bermain!
Mengapa di Indonesia, khususnya daerah perkotaan kekurangan taman bermain
umum yang gratis?
Tantangan
Keterbatasan lahan merupakan salah satu masalah di Indonesia, khususnya daerah
perkotaan. Hal tersebut membuat kita harus pandai dalam memaksimalkan
penggunaan lahan pada hal-hal yang penting bagi manusia. Taman bermain
merupakan salah satu hal yang penting bagi tumbuh kembang anak. Bagaimanakah
cara memaksimalkan lahan yang sempit untuk membangun taman bermain yang
nyaman untuk anak-anak?
Diskusikan dengan kelompok! Solusi apakah yang dapat kamu berikan untuk
menjawab tantangan di atas?
187
BAGIAN I: RANCANGAN ALAT
1. Konsep apa yang digunakan dalam membuat rancangan alat?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
2. Buat sketsa rancangan alat. Perhatikan skala ukurannya!
3. Diskusikan keunggulan dan kelemahan dari sketsa ini, akan sejauh apa sketsa
ini berhasil?
No Keunggulan Kelemahan
188
4. Tentukan alat dan bahan yang diperlukan beserta jumlahnya!
BAGIAN II: PEMBUATAN ALAT
1. Buatlah alat sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Gunakan
alat dan bahan yang tersedia.
2. Tuliskan langkah-langkah/proses dalam pembuatan alat.
3. Adakah tantangan/hambatan yang kamu hadapi selama membuat alat
tersebut?
189
4. Perbaikan apa yang bisa dilakukan untuk menyelesaikan hambatan/tantangan
yang dihadapi?
Lembar rancangan produk engineering diadaptasi dari:
Noeraida dan Asep Agus Sulaeman. 2018. Unit Pembelajaran STEM Mata Pelajaran IPA
SMP Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro. Bandung: PPPTK IPA.
190
Lampiran 5.
Rekapitulasi Validitas Instrumen Tes
A. Bentuk Soal Pilihan Ganda (PG)
Rata-rata = 28,99 Reliabilitas Tes = 0,88
Simpangan
Baku
= 5,66 Butir Soal = 40
Korelasi XY = 0,78 Jumlah Subyek = 72
No
Asli
Daya
Pembeda
(%)
Tingkat
Kesukaran Korelasi
Signifikansi
Korelasi
1 47,37 Sedang 0,189 -
2 21,05 Sangat Mudah 0,332 Signifikan
3 47,37 Sangat Mudah 0,270 -
4 36,84 Mudah 0,232 -
5 21,05 Mudah 0,373 Signifikan
6 63,16 Mudah 0,490 Sangat Signifikan
7 21,05 Mudah -0,022 -
8 42,11 Mudah 0,293 -
9 36,84 Sedang 0,194 -
10 52,63 Sedang 0,387 Signifikan
11 -10,53 Sukar -0,190 -
12 42,11 Sedang 0,201 -
13 47,37 Sedang 0,495 Sangat Signifikan
14 26,32 Sangat Mudah 0,486 Sangat Signifikan
15 52,63 Sangat Mudah 0,472 Sangat Signifikan
16 57,89 Sedang 0,497 Sangat Signifikan
17 47,37 Sedang 0,479 Sangat Signifikan
18 26,32 Sangat Mudah 0,419 Sangat Signifikan
19 57,89 Mudah 0,542 Sangat Signifikan
20 52,63 Mudah 0,610 Sangat Signifikan
21 36,84 Mudah 0,370 Signifikan
22 31,58 Sedang 0,302 -
23 47,37 Mudah 0,463 Sangat Signifikan
24 36,84 Mudah 0,336 Signifikan
25 36,84 Sedang 0,182 -
26 31,58 Mudah 0,331 Signifikan
27 10,53 Sedang 0,006 -
28 26,32 Sangat Mudah 0,297 -
29 42,11 Mudah 0,410 Sangat Signifikan
191
30 26,32 Mudah 0,254 -
31 31,58 Sangat mudah 0,536 Sangat Signifikan
32 36,84 Mudah 0,450 Sangat Signifikan
33 21,05 Mudah 0,336 Signifikan
34 15,79 Mudah 0,320 -
35 26,32 Mudah 0,241 -
36 47,37 Sedang 0,479 Sangat Signifikan
37 10,53 Mudah 0,176 -
38 36,84 Sedang 0,363 Signifikan
39 26,32 Sedang 0,230 -
40 31.58 Sedang 0,163 -
B. Bentuk Soal Pilihan Uraian
Rata-rata = 35,00 Reliabilitas Tes = 0,98
Simpangan Baku = 13,50 Butir Soal = 10
Korelasi XY = 0,97 Jumlah Subyek = 30
No
Asli
Daya
Pembeda
(%)
Tingkat
Kesukaran Korelasi
Signifikansi
Korelasi
1 25,00 Sangat Mudah 0,539 -
2 37,50 Mudah 0,544 -
3 52,50 Sedang 0,789 Sangat Signifikan
4 72,50 Sedang 0,752 Sangat Signifikan
5 70,00 Sedang 0,714 Sangat Signifikan
6 72,50 Sedang 0,702 Signifikan
7 77,50 Sedang 0,802 Sangat Signifikan
8 77,50 Sedang 0,818 Sangat Signifikan
9 95,00 Sedang 0,842 Sangat Signifikan
10 82,50 Sedang 0,702 Signifikan
192
Lampiran 6.
KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR
Nama Sekolah : MTsN 1 Tangerang Selatan
Mata Pelajaran : IPA
Kurikulum Acuan : Kurikulum 2013
Alokasi Waktu : 80 menit
Jumlah Soal : 40 soal
Jenis Soal : PG (pilihan ganda) dan
uraian
A. Kompetensi Inti
KI1 dan KI2: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya serta Menghargai dan menghayati perilaku jujur,
disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan
anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.
KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan
spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan
komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang teori.
193
B. Kompetensi Dasar
3.3 Menjelaskan konsep usaha, pesawat sederhana, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot pada
struktur rangka manusia.
4.3 Menyajikan karya tentang berbagai gangguan pada sistem gerak, serta upaya menjaga kesehatan sistem gerak manusia.
Indikator
Pembelajaran
Indikator
Soal
Jenjang
Kognitif Pertanyaan Kunci Jawaban
No.
Soal
Jenis
Soal
Menunjukkan
struktur rangka
manusia termasuk
kerja otot dalam
kehidupan sehari-
hari
Menunjukkan
struktur
rangka
manusia
termasuk
kerja otot
dalam
kehidupan
sehari-hari
C2 Fungsi sistem rangka antara lain
melindungi organ internal, pada tubuh
manusia, tulang yang melindungi
jantung dan paru-paru serta otak
secara berturut-turut adalah..
a. Tulang Belakang dan Tulang
Rusuk
b. Tulang Rusuk dan Tulang
Tengkorak
c. Tulang Tengkorak dan Tulang
Rusuk
d. Tulang Belakang dan Tulang
Tengkorak
B 1 PG
Menunjukkan
struktur rangka
manusia termasuk
kerja otot dalam
kehidupan sehari-
hari
Menunjukkan
struktur
rangka
manusia
termasuk
kerja otot
dalam
C1 Perhatikan daftar nama tulang berikut!
I. Tulang pergelangan kaki
II. Tulang pelipis
III. Tulang ruas jari
IV. Tulang kering
Yang merupakan tulang pendek
ditunjukan oleh nomor….
a. I dan II
B 2 PG
194
kehidupan
sehari-hari
b. I dan III
c. II dan IV
d. III dan IV
Membandingkan
struktur rangka,
otot, dan jenis
sendi pada
manusia
Membanding
kan struktur
rangka, otot,
dan jenis
sendi pada
manusia
C4 Salah satu perbedaan otot polos
dengan otot lurik adalah…
a. Reaksi otot polos terhadap
rangsang lambat, reaksi otot lurik
terhadap rangsang cepat
b. Otot polos berinti banyak, otot
lurik berinti Satu
c. Otot polos berkerja dibawah
kesadaran, otot lurik berkerja
diluar kesadaran
d. Bentuk otot polos serabut
memenjang, otot lurik berbentuk
gelondok
A
3 PG
Menunjukkan
struktur rangka
manusia termasuk
kerja otot dalam
kehidupan sehari-
hari
Menunjukkan
struktur
rangka
manusia
termasuk
kerja otot
dalam
kehidupan
sehari-hari
C2 X me-
rupakan
contoh
hubungan
antara dua
tulang
yang termasuk…
a. Sinkondrosis
b. Diartosis
c. Sinfibrosis
d. Sinartrosis
D 4 PG
195
Menunjukkan
struktur rangka
manusia termasuk
kerja otot dalam
kehidupan sehari-
hari
Menunjukkan
struktur
rangka
manusia
termasuk
kerja otot
dalam
kehidupan
sehari-hari
C1 Matrik tulang rawan disusun oleh serat
kolagen dan kompleks protein-
karbohidrat yang disebut...
a. Kondrosit
b. Kondroblas
c. Kondroitin
d. Kartilago
C 5 PG
Membandingkan
struktur rangka,
otot, dan jenis
sendi pada
manusia
Membanding
kan struktur
rangka, otot,
dan jenis
sendi pada
manusia
C1 Pada saat otot bisep kontraksi, otot
trisep otomatis akan mengalami
relaksasi. Pada keadaan tersebut, kerja
otot bisep dan trisep terjadi secara...
a. Sinergis
b. Antagonis
c. Agonis
d. Pronasi
B 6 PG
Membandingkan
struktur rangka,
otot, dan jenis
sendi pada
manusia
Membanding
kan struktur
rangka, otot,
dan jenis
sendi pada
manusia
C1 Berikut merupakan ciri otot rangka,
kecuali . . . .
a. berinti banyak di tepi
b. berkontraksi secara involunter
(tidak sadar)
c. tersusun atas protein aktin dan
miosin yang teratur
d. termasuk otot lurik
B 7 PG
Mempertimbangka
n penyebab serta
upaya pencegahan
Mempertimb
angkan
penyebab
C1 Kebiasaan duduk miring ke kiri atau
ke kanan pada anak yang masih dalam
B 8 PG
196
gangguan yang
terjadi pada sistem
gerak manusia
serta upaya
pencegahan
gangguan
yang terjadi
pada sistem
gerak
manusia
masa pertumbuhan dapat
menyebabkan . . . .
a. Lordosis
b. Skoliosis
c. Kifosis
d. Nekrosis
Menunjukkan
struktur rangka
manusia termasuk
kerja otot dalam
kehidupan sehari-
hari
Menunjukkan
struktur
rangka
manusia
termasuk
kerja otot
dalam
kehidupan
sehari-hari
C3 Perhatikan gambar proses osifikasi di
bawah ini!
Pernyataan yang sesuai dengan proses
osifikasi tulang berdasarkan gambar,
adalah..
a. Proses osifikasi merupakan
perubahan tulang dari kecil
menjadi besar
b. Osifikasi tulang berawal dari
tulang yang sudah dewasa
c. Berolahraga dengan rajin dapat
menjadikan proses osifikasi
berhasil
D 9 PG
197
d. Pembuluh darah di dalam tulang
rawan akan membawa mineral,
yaitu kalsium sehingga tulang
terbentuk menjadi keras.
Mempertimbangka
n penyebab serta
upaya pencegahan
gangguan yang
terjadi pada sistem
gerak manusia
Mempertimb
angkan
penyebab
serta upaya
pencegahan
gangguan
yang terjadi
pada sistem
gerak
manusia
C1 Gangguan pada tulang yang
menyebabkan pengeroposan pada
tulang adalah...
a. Osteoporosis
b. Osifikasi
c. Kifosis
d. Fraktur
A 10 PG
Menunjukkan
struktur rangka
manusia termasuk
kerja otot dalam
kehidupan sehari-
hari
Menunjukkan
struktur
rangka
manusia
termasuk
kerja otot
dalam
kehidupan
sehari-hari
C1 Semua organ di bawah ini bekerja di
bawah kendali otot polos, kecuali . . .
a. usus
b. paru-paru
c. jantung
d. dinding pembuluh darah
C 11 PG
Membandingkan
struktur rangka,
otot, dan jenis
sendi pada
manusia
Membanding
kan struktur
rangka, otot,
dan jenis
C1 Berikut ini yang bukan merupakan
bentuk tulang adalah ....
a. tulang panjang dan tulang pipih
b. tulang pendek dan tulang pipih
c. tulang panjang dan tulang dada
C 12 PG
198
sendi pada
manusia
d. tulang panjang dan tulang pendek
Mengelompokkan
prinsip serta jenis
pesawat sederhana
dalam aktivitas
gerak tubuh
Mengelompo
kkan prinsip
serta jenis
pesawat
sederhana
dalam
aktivitas
gerak tubuh
C3 Alat berikut ini yang bukan
berdasarkan prinsip tuas jenis I adalah
….
a. Jungkat jungkit
b. Sumur pompa
c. Pemecah kemiri
d. Pemotong kuku
B 13 PG
Mengidentifikasi
aktivitas manusia
terkait konsep
usaha
Mengidentifi
kasi aktivitas
manusia
terkait
konsep usaha
C2 Berat Ali 400 N dan Ahmad 500 N,
mereka bermain jungkat-jungkit
dengan papan yang panjangnya 4 m
dan ditumpu ditengah-tengahnya. Ali
duduk disalah satu ujung papan, agar
seimbang ahmad harus duduk pada
jarak ….
a. 1,6 m dari titik tumpu
b. 1,6 m dari ujung papan
c. 0,8 m dari tititk tumpu
d. 0,8 m dari ujung papan
B 14 PG
Mengelompokkan
prinsip serta jenis
pesawat sederhana
dalam aktivitas
gerak tubuh
Mengelompo
kkan prinsip
serta jenis
pesawat
sederhana
dalam
C3
Besarnya kuasa F adalah…
B 15 PG
199
aktivitas
gerak tubuh
a. 10 N
b. 60 N
c. 20 N
d. 80 N
Mengelompokkan
prinsip serta jenis
pesawat sederhana
dalam aktivitas
gerak tubuh
Mengelompo
kkan prinsip
serta jenis
pesawat
sederhana
dalam
aktivitas
gerak tubuh
C1 Pesawat sederhana yang mampu
melipat gandakan gaya adalah .…
a. Katrol
b. Tuas
c. Baji
d. Bidang miring
A 16 PG
Mengidentifikasi
aktivitas manusia
terkait konsep
usaha
Mengidentifi
kasi aktivitas
manusia
terkait
konsep usaha
C3 Sebuah beban ditarik ke atas dengan
katrol tetap, apabila gesekan tali pada
katrol diabaikan, gaya kuasa yang
diperlukan paling sedikit adalah .…
a. 50 N
b. 60 N
c. 70 N
B 17 PG
200
d. 80 N
Mengelompokkan
prinsip serta jenis
pesawat sederhana
dalam aktivitas
gerak tubuh
Mengelompo
kkan prinsip
serta jenis
pesawat
sederhana
dalam
aktivitas
gerak tubuh
C1 Jalan di pegunungan yang dibuat
berkelok – kelok merupakan prinsip
.…
a. Roda berporos
b. Bidang miring
c. Tuas
d. Putaran
B 18 PG
Mengelompokkan
prinsip serta jenis
pesawat sederhana
dalam aktivitas
gerak tubuh
Mengelompo
kkan prinsip
serta jenis
pesawat
sederhana
dalam
aktivitas
gerak tubuh
C1 Pada kendaraan bermotor terdapat ….
untuk memudahkan pergerakan roda
ketika melaju
a. Putaran
b. Gir
c. Katrol
d. Tuas
B 19 PG
Mengidentifikasi
aktivitas manusia
terkait konsep
usaha
Mengidentifi
kasi aktivitas
manusia
terkait
konsep usaha
C2 Pesawat sedehana adalah alat yang
digunakan untuk mempermudah
melakukan .…
a. Usaha
b. Gaya
c. Beban
d. Kreativitas
A 20 PG
Mengelompokkan
prinsip serta jenis
pesawat sederhana
Mengelompo
kkan prinsip
serta jenis
pesawat
C1 Keuntungan mekanik katrol tetap
adalah .…
a. Satu
b. Dua
A 21 PG
201
dalam aktivitas
gerak tubuh
sederhana
dalam
aktivitas
gerak tubuh
c. Tiga
d. Empat
Mengidentifikasi
aktivitas manusia
terkait konsep
usaha
Mengidentifi
kasi aktivitas
manusia
terkait
konsep usaha
C2 Perhatikan gambar berikut !
F1 = 15 N F2 = 15 N F3= 25 N
Resultan ketiga gaya di atas adalah…..
a. 10 N ke kanan
b. 10 N ke kiri
c. 5 N ke kanan
d. 5 N ke kiri
D 22 PG
Menunjukkan
struktur rangka
manusia termasuk
kerja otot dalam
kehidupan sehari-
hari
Menunjukkan
struktur
rangka
manusia
termasuk
kerja otot
dalam
kehidupan
sehari-hari
C4 Lengkapilah tabel perbedaan jenis otot
di bawah ini!
A. Otot polos
B. Gelendong
C. 1
D. Panjang, bercabang
E. Banyak
F. jantung
G. Rangka/lurik
H. Panjang
I. Sistem gerak (rangka)
1 Uraian
Menunjukkan
struktur rangka
manusia termasuk
kerja otot dalam
Menunjukkan
struktur
rangka
manusia
C4 Mengapa kerja otot bisep dan trisep
disebut antagonis? …….
Karena bekerja secara
berlawanan. Jika otot
bisep kontraksi, maka
2 Uraian
202
kehidupan sehari-
hari
termasuk
kerja otot
dalam
kehidupan
sehari-hari
otot trisep relaksasi,
begitupun sebaliknya.
Mengidentifikasi
aktivitas manusia
terkait konsep
usaha
Mengelompo
kkan prinsip
serta jenis
pesawat
sederhana
dalam
aktivitas
gerak tubuh
C3 Perhatikan gambar berikut!
Berdasarkan gambar tersebut,
identifikasikanlah jenis tuas
(pengungkit) serta jenis sendi jenis
sendi yang terletak diantara tulang
tengkorak dan leher tersebut!
Tuas 1, sendi putar 3 Uraian
Mengidentifikasi
aktivitas manusia
terkait konsep
usaha
Mengidentifi
kasi aktivitas
manusia
terkait
konsep usaha
C3 Tiga gaya masing-masing 30 N ke
utara, 40 N ke selatan, dan 90 N ke
utara bekerja pada sebuah meja. Usaha
yang bekerja pada meja sebesar 720 J.
Jarak perpindahan meja sejauh ....
Diketahui:
F1 = 30 N (utara)
F2 = 40 N (selatan)
F3 = 90 N (utara)
W = 720 J
Ditanya: S….?
Jawab: W= F.S
S = W/F
S = 720J / (30+90-40)
4 Uraian
203
S = 9 meter
Mengidentifikasi
aktivitas manusia
terkait konsep
usaha
Mengidentifi
kasi aktivitas
manusia
terkait
konsep usaha
C3 Sebuah mobil bermassa 600 kg mulai
bergerak dengan percepatan 2 m/s2.
Jika muatan mobil ditambah 400 kg.
Agar percepatan mobil menjadi 3
m/s2, maka gaya dorong mesin mobil
harus ditambah ....
Diketahui:
m1 = 600 kg
a1 = 2 m/s2
m2 = 600+400= 1000kg
a2 = 3 m/s2
Ditanya: F yang harus
ditambahkan?
Jawab:
F1= m1.a1
F1= 600.2
F1= 1200N
F2= m2.a2
F2= 1000.3
F2= 3000N
F yang harus
ditambahkan
= F2 - F1
= 3000N – 1200N
= 1800N
5 Uraian
Mengidentifikasi
aktivitas manusia
terkait konsep
usaha
Mengidentifi
kasi aktivitas
manusia
terkait
konsep usaha
C3 Perhatikan gambar!
Seorang kurir membawa kotak yang
beratnya 65 N dari titik A menuju titik
B, kemudian kurir kembali lagi ke titik
Kotak akhinya tidak
berpindah tempat
sehingga perpindahannya
adalah nol.
W = F.S = 0
6 Uraian
100 cm
B
A
204
A. Berapakah usaha yang dilakukan
kurir tersebut!
Mengelompokkan
prinsip serta jenis
pesawat sederhana
dalam aktivitas
gerak tubuh
Mengelompo
kkan prinsip
serta jenis
pesawat
sederhana
dalam
aktivitas
gerak tubuh
C2 Perhatikan gambar di samping!
Jika massa benda 200 kg dan
percepatan gravitasi 10 m/s2,
berapakah keuntungan mekanis katrol
tersebut?
Diketahui:
m = 200 kg
g = 10 m/s2
Banyak katrol (n) = 4
Ditanya: KM……?
Jawab:
4F = W
4F = m.g
4F = 200.10
4F = 2000
F = 2000/4 = 500 N
KM = W/F
KM = m.g/ F
KM = 200.10 / 500
KM = 4
7 Uraian
200 kg
205
Mengelompokkan
prinsip serta jenis
pesawat sederhana
dalam aktivitas
gerak tubuh
Mengelompo
kkan prinsip
serta jenis
pesawat
sederhana
dalam
aktivitas
gerak tubuh
C3
Sebuah benda
bermassa 100 kg didorong ke atas
bidang miring dengan gaya F yang
sejajar bidang miring (percepatan
gravitasi 10 m/s2). Hitunglah
keuntungan mekanis bidang miring
tersebut!
Diketahui:
m = 100 kg
g = 10 m/s2
s = 5 meter
Ditanya: KM….?
Jawab:
KM = W/F
KM = m.g /m.g
KM = 100.10/ 100.10
KM = 1
8 Uraian
206
Lampiran 7.
Instrumen Tes Hasil Belajar
Pilihan Ganda (PG)
1. Fungsi sistem rangka antara lain melindungi organ internal, pada tubuh manusia,
tulang yang melindungi jantung dan paru-paru serta otak secara berturut-turut
adalah..
a. Tulang Belakang dan Tulang Rusuk
b. Tulang Rusuk dan Tulang Tengkorak
c. Tulang Tengkorak dan Tulang Rusuk
d. Tulang Belakang dan Tulang Tengkorak
2. Perhatikan daftar nama tulang berikut!
V. Tulang pergelangan kaki
VI. Tulang pelipis
VII. Tulang ruas jari
VIII. Tulang kering
Yang merupakan tulang pendek ditunjukan oleh nomor….
a. I dan II
b. I dan III
c. II dan IV
d. III dan IV
3. Salah satu perbedaan otot polos dengan otot lurik adalah…
a. Reaksi otot polos terhadap rangsang lambat, reaksi otot lurik terhadap
rangsang cepat
b. Otot polos berinti banyak, otot lurik berinti Satu
c. Otot polos berkerja dibawah kesadaran, otot lurik berkerja diluar kesadaran
d. Bentuk otot polos serabut memenjang, otot lurik berbentuk gelondok
207
4. X merupakan contoh hubungan antara dua tulang yang termasuk…
a. Sinkondrosis
b. Diartosis
c. Sinfibrosis
d. Sinartrosis
5. Matrik tulang rawan disusun oleh serat kolagen dan kompleks protein-
karbohidrat yang disebut...
a. Kondrosit
b. Kondroblas
c. Kondroitin
d. Kartilago
6. Pada saat otot bisep kontraksi, otot trisep otomatis akan mengalami relaksasi.
Pada keadaan tersebut, kerja otot bisep dan trisep terjadi secara...
a. Sinergis
b. Antagonis
c. Agonis
d. Pronasi
7. Berikut merupakan ciri otot rangka, kecuali . . . .
a. berinti banyak di tepi
b. berkontraksi secara involunter (tidak sadar)
c. tersusun atas protein aktin dan miosin yang teratur
d. termasuk otot lurik
208
8. Kebiasaan duduk miring ke kiri atau ke kanan pada anak yang masih dalam
masa pertumbuhan dapat menyebabkan . . . .
a. Lordosis
b. Skoliosis
c. Kifosis
d. Nekrosis
9. Perhatikan gambar proses osifikasi di bawah ini!
Pernyataan yang sesuai dengan proses osifikasi tulang berdasarkan gambar,
adalah..
a. Proses osifikasi merupakan perubahan tulang dari kecil menjadi besar
b. Osifikasi tulang berawal dari tulang yang sudah dewasa
c. Berolahraga dengan rajin dapat menjadikan proses osifikasi berhasil
d. Pembuluh darah di dalam tulang rawan akan membawa mineral, yaitu
kalsium sehingga tulang terbentuk menjadi keras.
10. Gangguan pada tulang yang menyebabkan pengeroposan pada tulang adalah...
a. Osteoporosis
b. Osifikasi
209
c. Kifosis
d. Fraktur
11. Semua organ di bawah ini bekerja di bawah kendali otot polos, kecuali . . .
a. usus
b. paru-paru
c. jantung
d. dinding pembuluh darah
12. Berikut ini yang bukan merupakan bentuk tulang adalah ....
a. tulang panjang dan tulang pipih
b. tulang pendek dan tulang pipih
c. tulang panjang dan tulang dada
d. tulang panjang dan tulang pendek
13. Alat berikut ini yang bukan berdasarkan prinsip tuas jenis I adalah ….
a. Jungkat jungkit
b. Sumur pompa
c. Pemecah kemiri
d. Pemotong kuku
14. Berat Ali 400 N dan Ahmad 500 N, mereka bermain jungkat-jungkit dengan
papan yang panjangnya 4 m dan ditumpu ditengah-tengahnya. Ali duduk disalah
satu ujung papan, agar seimbang ahmad harus duduk pada jarak ….
a. 1,6 m dari titik tumpu
b. 1,6 m dari ujung papan
210
c. 0,8 m dari tititk tumpu
d. 0,8 m dari ujung papan
15. Besarnya kuasa F adalah…
a. 10 N
b. 60 N
c. 20 N
d. 80 N
16. Pesawat sederhana yang mampu melipat gandakan gaya adalah .…
a. Katrol
b. Tuas
c. Baji
d. Bidang miring
17. Sebuah beban ditarik ke atas dengan katrol tetap, apabila gesekan tali pada katrol
diabaikan, gaya kuasa yang diperlukan paling sedikit adalah .…
a. 50 N
b. 60 N
211
c. 70 N
d. 80 N
18. Jalan di pegunungan yang dibuat berkelok – kelok merupakan prinsip .…
a. Roda berporos
b. Bidang miring
c. Tuas
d. Putaran
19. Pada kendaraan bermotor terdapat …. untuk memudahkan pergerakan roda
ketika melaju
a. Putaran
b. Gir
c. Katrol
d. Tuas
20. Pesawat sedehana adalah alat yang digunakan untuk mempermudah melakukan
.…
a. Usaha
b. Gaya
c. Beban
d. Kreativitas
21. Keuntungan mekanik katrol tetap adalah .…
a. Satu
b. Dua
c. Tiga
d. Empat
22. Perhatikan gambar berikut !
212
F1 = 15 N F2 = 15 N F3= 25 N
Resultan ketiga gaya di atas adalah…..
a. 10 N ke kanan
b. 10 N ke kiri
c. 5 N ke kanan
d. 5 N ke kiri
Uraian
1. Lengkapilah tabel perbedaan jenis otot di bawah ini!
Nama Otot Bentuk Sel Otot Jumlah Inti Sel Letak di Tubuh
... .... .... Usus, Lambung
Otot Jantung .... .... .....
.... .... Banyak .....
2. Mengapa kerja otot bisep dan trisep disebut antagonis?
3. Perhatikan gambar berikut!
Berdasarkan gambar tersebut, identifikasikanlah jenis tuas (pengungkit) serta
jenis sendi jenis sendi yang terletak diantara tulang tengkorak dan leher tersebut!
4. Tiga gaya masing-masing 30 N ke utara, 40 N ke selatan, dan 90 N ke utara
bekerja pada sebuah meja. Usaha yang bekerja pada meja sebesar 720 J. Jarak
perpindahan meja sejauh ....
213
5. Sebuah mobil bermassa 600 kg mulai bergerak dengan percepatan 2 m/s2. Jika
muatan mobil ditambah 400 kg. Agar percepatan mobil menjadi 3 m/s2, maka
gaya dorong mesin mbil harus ditambah ....
6. Perhatikan gambar!
Seorang kurir membawa kotak yang beratnya 65 N dari titik A menuju titik B,
kemudian kurir kembali lagi ke titik A. Berapakah usaha yang dilakukan kurir
tersebut!
7. Perhatikan gambar di samping!
Jika massa benda 200 kg dan percepatan gravitasi 10 m/s2, berapakah
keuntungan mekanis katrol tersebut?
100 cm
B
A
200 kg
214
8. Sebuah benda bermassa 100 kg didorong ke atas bidang miring dengan gaya F
yang sejajar bidang miring (percepatan gravitasi 10 m/s2). Hitunglah
keuntungan mekanis bida miring tersebut!
w
215
Lampiran 8.
Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No.
Absen
Hasil Belajar
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1. 81 50
2. 79 63
3. 65 47
4. 61 45
5. 74 73
6. 69 40
7. 71 66
8. 71 52
9. 87 77
10. 76 55
11. 79 55
12. 71 45
13. 81 56
14. 92 40
15. 89 60
16. 65 55
17. 79 58
18. 90 55
19. 81 52
20. 84 40
21. 71 76
22. 92 56
23. 68 87
24. 58 63
25. 79 69
26. 73 60
27. 79 56
28. - 53
29. - 45
30. - 60
Total 2063 1710
Mean 76,48 56,97
216
Lampiran 9.
Rekapitulasi Nilai Hasil Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kelas
Eksperimen
Pertemuan Ke-1 (Skor maksimal 100)
Kelompok Nomor Soal
Skor 1 2 3 4
1 20 20 20 25 85
2 20 15 20 30 85
3 20 20 20 15 75
Pertemuan Ke-2 (Skor maksimal 100)
Kelompok Nomor Soal
Skor 1 2 3 4
1 20 30 30 10 90
2 20 30 20 10 80
3 20 30 25 10 85
Pertemuan Ke-3 (Skor maksimal 100)
Kelompok Nomor Soal
Skor 1 2 3 4
1 20 10 30 20 80
2 20 20 20 25 85
3 15 15 25 15 70
Pertemuan Ke-4 (Skor maksimal 100)
Kelompok Nomor Soal
Skor 1 2 3 4
1 25 25 25 25 100
2 25 25 25 20 95
3 25 25 25 20 95
Rekapitulasi Nilai Hasil Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Kel. Skor
Jumlah
Skor
Nilai
Akhir Pertemuan
1
Pertemuan
2
Pertemuan
3
Pertemuan
4
1 85 90 80 100 355 89
2 85 80 85 95 345 86
3 75 85 70 95 325 81
217
Lampiran 10.
Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
IPA
1. Deskripsi Data
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Post-test Eksperimen 27 58 92 76.48 9.183
Post-test Kontrol 30 40 87 56.97 11.409
Valid N (listwise) 27
2. Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil
Belajar
Siswa
Post-test kelas
eksperimen .127 27 .200* .971 27 .631
Post-test kelas
kontrol .134 30 .180 .950 30 .172
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Ket:
Eksperimen = sig. > α = 0,200 > 0,05 = Normal
Kontrol = sig. > α = 0,180 > 0,05 = Normal
218
3. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Hasil belajar
siswa
Based on Mean .390 1 55 .535
Based on Median .274 1 55 .603
Based on Median and
with adjusted df .274 1 51.193 .603
Based on trimmed mean .308 1 55 .581
Ket (Based on Mean):
sig. > α = 0,390 > 0,05 = Homogen
4. Uji T
Group Statistics
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Hasil belajar
siswa
Post-test kelas
eksperimen 27 76.48 9.183 1.767
Post-test kelas kontrol 30 56.97 11.409 2.083
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Hasil
belajar
siswa
Equal variances
assumed 7.062 55 .000 19.515 2.763 13.977 25.052
Equal variances not
assumed 7.144
54.36
0 .000 19.515 2.732 14.039 24.991
Ket:
sig. (2- tailed) < α = 0,000 < 0,05 = Terdapat Pengaruh
219
Lampiran 11.
Data Ulangan Harian KD 3.1 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas 8.1 (Kelas Eksperimen) Kelas 8.6 (Kelas Kontrol)
No Absen Nilai No Absen Nilai
1 95 1 70
2 85 2 80
3 90 3 95
4 95 4 85
5 80 5 80
6 75 6 80
7 85 7 95
8 85 8 85
9 85 9 80
10 85 10 85
11 85 11 100
12 80 12 95
13 90 13 100
14 90 14 75
15 85 15 100
16 90 16 60
17 70 17 100
18 90 18 85
19 90 19 70
20 80 20 80
21 85 21 80
22 90 22 75
23 90 23 100
24 85 24 95
25 75 25 95
26 90 26 80
27 80 27 100
Rata-rata
(Mean) 85,4
28 75
29 95
30 75
Rata-rata
(Mean) 85,7
220
Lampiran 12.
LEMBAR ANGKET PENILAIAN SISWA
MEDIA PEMBELAJARAN SCIENCE EDUCATION ADAPTIVE LEARNING
SYSTEM PADA KONSEP RANGKA, OTOT, DAN PESAWAT SEDERHANA
Nama : .........................................................................
Kelas : ..........................................................................
Sekolah : .........................................................................
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia berikut sesuai dengan pendapat Anda
berdasarkan keterangan pada setiap jawaban.
Keterangan:
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Cukup Baik
2 = Kurang Baik
1 = Sangat Tidak Baik
No Aspek Indikator Jawaban
1 2 3 4 5
1 Materi (content) Kemudahan memahami materi
Kejelasan pembahasan materi
Kemenarikan penyajian materi
Keterkinian (keterbaruan materi)
Kontekstual (materi berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari)
2 Desain
Pembelajaran
Keterbacaan teks pada media
Kejelasan tujuan pembelajaran
Sistematika materi
3 Implementasi
(implementation)
Kemudahan penggunaan
Intensitas penggunaan
4 Kualitas Teknis Kejelasan cara menggunakan media
221
No Aspek Indikator Jawaban
1 2 3 4 5
Kualitas media pembelajaran
Kemenarikan background
Kualitas gambar
Kualitas musik
Jumlah
Komentar dan Saran
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
222
Lampiran 13.
Data Penilaian Peserta Didik terhadap Media Science Education Adaptive Learning System Kelas Eksperimen
No Absen Materi (Content) Desain Pem-
belajaran
Imple-
mentasi Kualitas Teknik
A1 A2 A3 A4 A4 B1 B2 B3 C1 C2 D1 D2 D3 D4 D5
1. 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 2 4 2 3 3
2. 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 3
3. 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5
4. 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
5. 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4
6. 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5
7. 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4
8. 5 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 3 5
9. 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4
10. 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4
11. 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 3 4 3
12. 5 5 4 5 5 5 4 5 3 3 3 3 3 4 3
13. 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5
14. 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4
15. 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4
16. 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 3 5 3 5 3
17. 5 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 3 4
18. 4 4 5 5 4 4 3 3 4 4 5 4 3 4 3
19. 3 4 3 3 5 5 4 3 3 3 4 3 5 5 5
20. 3 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4
223
21. 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4
22. 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5
23. 4 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5
24. 3 3 4 5 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4
25. 5 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 5 3 4
26. 4 4 3 4 5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
27. 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4
Jumlah 111 110 123 127 118 106 113 115 112 111 115 126 115 117 108
Persentase 82% 81% 91% 94% 87% 79% 84% 85% 83% 82% 85% 93% 85% 87% 80%
Rata-rata
Persentase
87% 82% 83% 86%
85%
Keterangan Kategori Angket:
Riduan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 16-17.
Rentang Nilai Kategori
0 − 20% Sangat kurang
21 − 40% Kurang
41 − 60% Cukup
61 − 80% Baik
81 − 100% Baik Sekali
224
Lampiran 14.
Instrumen Gaya Belajar Vark
1. Saya menyukai laman internet (website) yang memiliki:
a. Fitur-fitur dimana saya bisa langsung meng-klik-nya
b. Informasi dan artikel yang menarik yang bisa di cetak
c. Channel musik, fitur chatting
d. Desain dan tampilan efek visual menarik
2. Suatu ketika saya sedang mempelajari program komputer baru atau game
komputer baru. Cara mempelajari yang paling saya sukai adalah:
a. Pertama saya akan melihat cara orang lain memainkannya
b. Membaca buku petunjuknya
c. Mendengar penjelasan dari orang lain dan menanyakan kepada orang
tersebut
d. Membaca petunjuk yang dimuat dalam diagram.
3. Setelah membaca naskah sebuah drama, saya diminta untuk memainkan
peran. Yang akan saya lakukan adalah:
a. Menggambar atau membuat sket tentang sesuatu yang akan terjadi
dalam drama tersebut
b. Membaca dialog yang ada dalam drama tersebut
c. Mencoba berakting sesuai naskah drama tersebut d. Menulis naskah
drama tersebut
4. Saya ditunjuk untuk menjadi penanggung jawab program liburan sekolah.
Agar program ini menarik untuk teman-teman, yang saya lakukan adalah :
a. Menjelaskan aktivitas-aktivitas yang akan saya lakukan dalam program
tersebut
b. Menunjukkan kepada teman-teman daftar kegiatan dalam program
tersebut
c. Mempraktekkan salah satu kegiatan yang akan dilakukan dalam
program tersebut dihadapan teman-teman
d. Menunjukkan ke teman-teman peta lokasi kegiatan dan menunjukkan
poto-poto yang berkaitan dengan lokasi kegiatan
5. Saya ingin membuat sebuah acara mengejutkan untuk teman-teman. Yang
akan saya lakukan adalah:
a. Untuk persiapan, saya membuat daftar apa yang akan saya lakukan dan
apa yang harus saya beli
b. Membicarakannya dengan teman-teman lewat telpon atau dengan SMS
c. Langsung saja mengundang teman-teman pada acara tersebut
d. Membayangkan apa yang akan terjadi di acara nanti
225
6. Saya mendengar informasi bahwa ada film baru akan diputar di bioskop di
kota Jakarta. Untuk memutuskan apakah saya akan menonton atau tidak,
yang akan saya lakukan adalah:
a. Melihat cuplikan film itu terlebih dahulu
b. Mendengar penjelasan teman tentang film tersebut
c. Membaca kesan orang lain tentang film tersebut lewat internet atau
majalah
d. Mengikuti apa yang diputuskan teman saja
7. Saya punya permasalahan pada bagian lutut. Yang saya harapkan disaat
saya berkunjung ke dokter adalah:
a. Dokter menunjukkan gambar bagian lutut yang bermasalah
b. Dokter menjelaskan secara lisan tentang gangguan lutut tersebut
c. Dokter mendemonstrasikan apa yang terjadi dengan menggunakan
model lutut buatan
d. Dokter menjelaskan menggunakan artikel yang bisa menerangkan
secara rinci penyebab permasalahannya
8. Saya diminta orang tua saya memasangkan komputer baru. Yang saya
lakukan adalah:
a. Membaca instruksi yang disertakan dalam komputer
b. Mengikuti diagram yang menunjukkan instruksi pemasangan
c. Membuka kotak pembungkus komputer dan langsung memasangnya
d. Menelpon atau kirim SMS ke teman dan menanyakan bagaimana cara
memasangnya
9. Saya tidak yakin dengan ejaan sebuah kata, apakah yang benar ‘analisa’
ataukah ‘analisis’. Yang akan saya lakukan adalah:
a. Menulis terlebih dahulu kedua kata tersebut dan memilih salah satunya
b. Mengucapkannya dengan nyaring dan merekam dalam ingatan pikiran
saya
c. Menemukan kata yang tepat melalui kamus
d. Melihat dengan cermat kedua kata tersebut dan memilih kira-kira yang
pantas
10. Saya ingin melakukan sesuatu yang spesial untuk keluarga. Yang akan saya
lakukan adalah:
a. Membuat sesuatu yang pernah saya buat sebelumnya
b. Mendiskusikannya dengan teman-teman
c. Mencari petunjuk-petunjuk tertulis untuk membuatnya
d. Menemukan rencana dan ide melalui buku atau majalah
226
11. Saya bermaksud menunjukkan arah suatu tempat kepada seseorang yang
cukup dekat dengan tempat saya berada saat itu. Yang saya lakukan adalah:
a. Menjelaskan langsung kepada orang tersebut
b. Menuliskan arahnya menggunakan kalimat terperinci
c. Berjalan dengan orang tersebut
d. Menggambar peta di atas secarik kertas, atau mengakses peta secara on
line
12. Saya ingin membeli kamera digital atau handphone (HP). Selain
mempertimbangkan harganya, yang akan saya lakukan adalah:
a. Mencoba kamera atau handphone tersebut
b. Mempertimbangkan penjelasan yang disampaikan oleh penjualnya
(sales)
c. Mempertimbangkan desain keluaran terbaru yang kelihatan bagus
d. Membaca secara detail fitur-fitur yang menjelaskan kamera atau
handphone tersebut
13. Saya menginginkan ulasan dari sebuah kejadian, lomba, atau ujian yang
sudah dilakukan. Bentuk ulasan yang saya inginkan adalah:
a. Menggunakan contoh tentang apa yang sudah saya lakukan
b. Menggunakan grafik yang menunjukkan apa yang sudah saya peroleh
c. Mendapatkan penjelasan dari seseorang dan mendiskusikanya
d. Ulasan dalam bentuk tulisan atau rincian tentang hasil yang saya peroleh
14. Saya sedang belajar untuk mengambil foto dengan kamera digital atau
handphone. Saya ingin:
a. Mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan membicarakan tentang
fitur-fitur dari kamera atau handphone tersebut
b. Mendapatkan contoh foto yang bagus atau yang jelek yang diambil dari
kamera atau handphone tersebut
c. Mendapatkan penjelasan secara tertulis dengan jelas
d. Mendapatkan penjelasan melalui diagram yang menjelaskan bagaimana
menggunakan kamera tersebut
15. Saya menginginkan agar guru:
a. Menjelaskan melalui diskusi kelas, diskusi secara on line, chatting atau
melalui ceramah
b. Belajar melalui masalah, menggunakan video, terjun ke lapangan, ber-
eksperimen di laboratorium, atau praktik
c. Menggunakan buku atau modul
d. Menjelaskan melalui diagram, bagan, diagram yang diberi keterangan
lengkap, atau peta
227
16. Saya diberikan kesempatan untuk mempresentasikan ide-ide di depan kelas.
Saya melakukan:
a. Saya menulis naskah yang akan saya sampaikan dan membacanya
berkali-kali
b. Saya membuat diagram atau grafik untuk membantu agar mudah
menjelaskan ide-ide saya
c. Saya mengumpulkan contoh-contoh nyata dan praktis yang berkaitan
dengan tema yang akan saya sampaikan
d. Saya menulis kata-kata penting dan mempraktekkan berulang-ulang
mengenai apa yangakan saya ucapkan
228
Lampiran 15.
Data Gaya Belajar Vark Kelas Eksperimen
No
Absen
Jumlah Jawaban Gaya Belajar Keterangan
V A R K O
1 3 1 8 4 0 read unimodal
2 4 5 2 5 0 auditori/kinestetik multimodal
3 5 3 3 5 0 visual/kinestetik multimodal
4 7 3 3 3 0 visual unimodal
5 3 6 5 2 0 auditori unimodal
6 3 6 1 6 0 auditori/kinestetik multimodal
7 7 3 4 2 0 visual unimodal
8 1 5 4 6 0 kinestetik unimodal
9 6 3 2 5 0 visual unimodal
10 6 1 4 5 0 visual unimodal
11 5 1 3 7 0 kinestetik unimodal
12 7 3 2 4 0 visual unimodal
13 7 2 5 2 0 visual unimodal
14 4 4 3 5 0 kinestetik unimodal
15 4 1 7 4 0 read unimodal
16 9 2 2 3 0 visual unimodal
17 4 9 2 1 0 auditori unimodal
18 5 4 6 1 0 read unimodal
19 8 1 2 5 0 visual unimodal
20 5 5 4 2 0 visual/auditori multimodal
21 6 4 3 3 0 visual unimodal
22 3 3 4 6 0 kinestetik unimodal
23 1 2 5 8 0 kinestetik unimodal
24 5 5 4 2 0 visual/auditori multimodal
25 6 5 1 4 0 visual unimodal
26 5 1 7 3 0 read unimodal
27 6 2 2 6 0 visual/kinestetik multimodal
Persentase Gaya Belajar
Unimodal Multimodal
Gaya Belajar
Jumlah
PD %
Gaya Belajar
Jumlah
PD %
Visual 10 37% Visual/kinestetik 2 7,4%
Auditori 2 7,4% Auditori/kinestetik 2 7,4%
Read 4 14,8% Visual/auditori 2 7,4%
Kinestetik 5 18,6%
Jumlah peserta didik (PD) 27 orang
Total persentase 100%
229
Lampiran 16.
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
KELAS EKSPERIMEN (STEM)
PERTEMUAN KE-1
Hari, tanggal : Selasa, 4 September 2018
Materi : Gerak dan Gaya
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan salam
dan doa √
Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan
peserta didik. √
Guru menyiapkan android yang sudah diinstal
aplikasi SEALS oleh peserta didik. √
Guru memberikan apersepsi √
Guru memberikan acuan pembelajaran √
Tahap
Keterlibatan
(Engagement
Phase)
Guru memberi diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
topik materi dengan menayangkan gambar/
video dari aplikasi android.
√
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi pelajaran.
√
Tahap
Eksplorasi
(Exploration
Phase)
Guru membimbing peserta didik membentuk 4
kelompok dan membagikan LKPD pada
masing-masing kelompok sebagai acuan untuk
berdiskusi.
√
Guru membimbing dan mengawasi jalannya
diskusi.
√
Tahap
Penjelasan
(Explanation
Phase)
Guru membimbing peserta didik
mempresentasikan hasil diskusi.
√
Guru mempersilahkan kelompok lain
menanggapi.
√
Guru memberi konfirmasi jawaban hasil
diskusi menggunakan bantuan media aplikasi
android.
√
Guru membagikan lembar rancangan produk
engineering
√
230
Tahap
Elaborasi
(Elaboration
Phase)
Guru membimbing peserta didik membuat
rencana pembuatan produk sederhana.
√
Tahap
Evaluasi
(Evaluation
Phase)
Guru memberikan pertanyaan kepada
beberapa peserta didik secara lisan.
√
Guru mempersilakan peserta didik untuk
bertanya.
√
Penutup Guru mengagendakan pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
√
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa √
Tangerang Selatan, 4 September 2018
Observer
231
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
KELAS EKSPERIMEN (STEM)
PERTEMUAN KE-2
Hari, tanggal : Rabu, 5 September 2018
Materi : Pesawat Sederhana
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan salam
dan doa √
Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan
peserta didik. √
Guru menyiapkan android yang sudah diinstal
aplikasi SEALS oleh peserta didik. √
Guru memberikan apersepsi √
Guru memberikan acuan pembelajaran √
Tahap
Keterlibatan
(Engagement
Phase)
Guru memberi diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
topik materi dengan menayangkan gambar/
video dari aplikasi android.
√
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi pelajaran.
√
Tahap
Eksplorasi
(Exploration
Phase)
Guru membimbing peserta didik membentuk 4
kelompok dan membagikan LKPD pada
masing-masing kelompok sebagai acuan untuk
berdiskusi.
√
Guru membimbing dan mengawasi jalannya
diskusi.
√
Tahap
Penjelasan
(Explanation
Phase)
Guru membimbing peserta didik
mempresentasikan hasil diskusi.
√
Guru mempersilahkan kelompok lain
menanggapi.
√
Guru memberi konfirmasi jawaban hasil
diskusi menggunakan bantuan media aplikasi
android.
√
Tahap
Elaborasi
(Elaboration
Phase)
Guru membagikan lembar rancangan produk
engineering
√
Guru membimbing peserta didik membuat
rencana pembuatan produk sederhana.
√
232
Tahap
Evaluasi
(Evaluation
Phase)
Guru memberikan pertanyaan kepada
beberapa peserta didik secara lisan.
√
Guru mempersilakan peserta didik untuk
bertanya.
√
Penutup Guru mengagendakan pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
√
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa √
Tangerang Selatan, 5 September 2018
Observer
233
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
KELAS EKSPERIMEN (STEM)
PERTEMUAN KE-3
Hari, tanggal : Selasa, 11 September 2018
Materi : Sistem Gerak Manusia
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan salam
dan doa √
Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan
peserta didik. √
Guru menyiapkan android yang sudah diinstal
aplikasi SEALS oleh peserta didik. √
Guru memberikan apersepsi √
Guru memberikan acuan pembelajaran √
Tahap
Keterlibatan
(Engagement
Phase)
Guru memberi diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
topik materi dengan menayangkan gambar/
video dari aplikasi android.
√
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi pelajaran.
√
Tahap
Eksplorasi
(Exploration
Phase)
Guru membimbing peserta didik membentuk 4
kelompok dan membagikan LKPD pada
masing-masing kelompok sebagai acuan untuk
berdiskusi.
√
Guru membimbing dan mengawasi jalannya
diskusi.
√
Tahap
Penjelasan
(Explanation
Phase)
Guru membimbing peserta didik
mempresentasikan hasil diskusi.
√
Guru mempersilahkan kelompok lain
menanggapi.
√
Guru memberi konfirmasi jawaban hasil
diskusi menggunakan bantuan media aplikasi
android.
√
Tahap
Elaborasi
(Elaboration
Phase)
Guru membagikan lembar rancangan produk
engineering
√
Guru membimbing peserta didik membuat
rencana pembuatan produk sederhana.
√
234
Tahap
Evaluasi
(Evaluation
Phase)
Guru memberikan pertanyaan kepada
beberapa peserta didik secara lisan.
√
Guru mempersilakan peserta didik untuk
bertanya.
√
Penutup Guru mengagendakan pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
√
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa √
Tangerang Selatan, 11 September 2018
Observer
235
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
KELAS EKSPERIMEN (STEM)
PERTEMUAN KE-4
Hari, tanggal : Rabu, 12 September 2018
Materi : Gangguan Sistem Gerak Manusia
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan salam
dan doa √
Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan
peserta didik. √
Guru menyiapkan android yang sudah diinstal
aplikasi SEALS oleh peserta didik. √
Guru memberikan apersepsi √
Guru memberikan acuan pembelajaran √
Tahap
Keterlibatan
(Engagement
Phase)
Guru memberi diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
topik materi dengan menayangkan gambar/
video dari aplikasi android
√
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi pelajaran.
√
Tahap
Eksplorasi
(Exploration
Phase)
Guru membimbing peserta didik membentuk 4
kelompok dan membagikan LKPD pada
masing-masing kelompok sebagai acuan untuk
berdiskusi.
√
Guru membimbing dan mengawasi jalannya
diskusi.
√
Tahap
Penjelasan
(Explanation
Phase)
Guru membimbing peserta didik
mempresentasikan hasil diskusi.
√
Guru mempersilahkan kelompok lain
menanggapi.
√
Guru memberi konfirmasi jawaban hasil
diskusi menggunakan bantuan media aplikasi
android.
√
Tahap
Elaborasi
(Elaboration
Phase)
Guru membagikan lembar rancangan produk
engineering
√
Guru membimbing peserta didik membuat
rencana pembuatan produk sederhana.
√
236
Tahap
Evaluasi
(Evaluation
Phase)
Guru memberikan pertanyaan kepada
beberapa peserta didik secara lisan.
√
Guru mempersilakan peserta didik untuk
bertanya.
√
Penutup Guru mengagendakan pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
√
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa √
Tangerang Selatan, 12 September 2018
Observer
237
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
KELAS KONTROL
PERTEMUAN KE-1
Hari, tanggal : Senin, 3 September 2018
Materi : Gerak dan Gaya
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan salam
dan doa √
Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan
peserta didik. √
Guru memberikan apersepsi √
Guru memberikan acuan pembelajaran √
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsang)
Guru memberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topik
materi dengan menayangkan gambar/ video.
√
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi pelajaran.
√
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Guru memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan.
√
Data
collection
(pengumpulan
data)
Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi
√
Data
processing
(pengolahan
data)
Guru membimbing peserta didik berdiskusi
dalam kelompok mengolah data hasil
pengamatan.
√
Verification
(pembuktian)
Guru membimbing peserta didik
mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber.
√
Generalization
(menarik
kesimpulan)
Guru mempersilahkan peserta didik untuk
menyampaikan hasil diskusi tentang materi
gerak dan gaya berupa kesimpulan
√
238
Penutup Guru mengagendakan pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
√
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa √
Tangerang Selatan, 3 September 2018
Observer
239
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
KELAS KONTROL
PERTEMUAN KE-2
Hari, tanggal : Rabu, 5 September 2018
Materi : Pesawat Sederhana
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan salam
dan doa √
Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan
peserta didik. √
Guru memberikan apersepsi √
Guru memberikan acuan pembelajaran √
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsang)
Guru memberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topik
materi dengan menayangkan gambar/ video.
√
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi pelajaran.
√
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Guru memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan.
√
Data
collection
(pengumpulan
data)
Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi
√
Data
processing
(pengolahan
data)
Guru membimbing peserta didik berdiskusi
dalam kelompok mengolah data hasil
pengamatan.
√
Verification
(pembuktian)
Guru membimbing peserta didik
mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber.
√
Generalization
(menarik
kesimpulan)
Guru mempersilahkan peserta didik untuk
menyampaikan hasil diskusi tentang materi
gerak dan gaya berupa kesimpulan
√
240
Penutup Guru mengagendakan pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
√
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa √
Tangerang Selatan, 5 September 2018
Observer
241
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
KELAS KONTROL
PERTEMUAN KE-3
Hari, tanggal : Senin, 10 September 2018
Materi : Sistem Gerak Manusia
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan salam
dan doa √
Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan
peserta didik. √
Guru memberikan apersepsi √
Guru memberikan acuan pembelajaran √
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsang)
Guru memberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topik
materi dengan menayangkan gambar/ video.
√
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi pelajaran.
√
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Guru memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan.
√
Data
collection
(pengumpulan
data)
Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi
√
Data
processing
(pengolahan
data)
Guru membimbing peserta didik berdiskusi
dalam kelompok mengolah data hasil
pengamatan.
√
Verification
(pembuktian)
Guru membimbing peserta didik
mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber.
√
Generalization
(menarik
kesimpulan)
Guru mempersilahkan peserta didik untuk
menyampaikan hasil diskusi tentang materi
gerak dan gaya berupa kesimpulan
√
242
Penutup Guru mengagendakan pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
√
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa √
Tangerang Selatan, 10 September 2018
Observer
243
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU
KELAS KONTROL
PERTEMUAN KE-4
Hari, tanggal : Rabu, 12 September 2018
Materi : Gangguan Sistem Gerak Manusia
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Guru membuka pembelajaran dengan salam
dan doa √
Guru memeriksa kehadiran dan kesiapan
peserta didik. √
Guru memberikan apersepsi √
Guru memberikan acuan pembelajaran √
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsang)
Guru memberi motivasi atau rangsangan
untuk memusatkan perhatian pada topik
materi dengan menayangkan gambar/ video.
√
Guru menjelasan pengantar kegiatan secara
garis besar/global tentang materi pelajaran.
√
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Guru memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan.
√
Data
collection
(pengumpulan
data)
Guru membimbing peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi
√
Data
processing
(pengolahan
data)
Guru membimbing peserta didik berdiskusi
dalam kelompok mengolah data hasil
pengamatan.
√
Verification
(pembuktian)
Guru membimbing peserta didik
mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber.
√
Generalization
(menarik
kesimpulan)
Guru mempersilahkan peserta didik untuk
menyampaikan hasil diskusi tentang materi
gerak dan gaya berupa kesimpulan
√
244
Penutup Guru mengagendakan pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
√
Guru menutup pembelajaran dengan berdoa √
Tangerang Selatan, 12 September 2018
Observer
245
Lampiran 17.
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
KELAS EKSPERIMEN (STEM)
PERTEMUAN KE-1
Hari, tanggal : Selasa, 4 September 2018
Materi : Gerak dan Gaya
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Peserta didik membuka pembelajaran dengan
menjawab salam dan berdoa √
Peserta didik melaporkan kehadiran dan
menyiapkan pembelajaran √
Peserta didik menyiapkan android yang sudah
diinstal aplikasi SEALS. √
Peserta didik menjawab pertanyaan guru
(apersepsi).
√
Peserta didik memperhatikan acuan
pembelajaran yang diberikan guru.
√
Tahap
Keterlibatan
(Engagement
Phase)
Peserta didik memperhatikan gambar/ video
yang ditunjukkan guru dari aplikasi android
√
Peserta didik memperhatikan garis besar
materi pelajaran yang disampaikan guru.
√
Tahap
Eksplorasi
(Exploration
Phase)
Peserta didik membentuk 4 kelompok. √
Peserta didik melakukan diskusi kelompok
menggunakan LKPD yang diberikan guru.
√
Tahap
Penjelasan
(Explanation
Phase)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi. √
Peserta didik dari kelompok lain menanggapi. √
Peserta didik menyimak penjelasan guru
mengenai jawaban hasil diskusi.
√
Tahap
Elaborasi
(Elaboration
Phase)
Peserta didik menerima lembar rancangan
produk engineering dari guru
√
Peserta didikmembuat rencana pembuatan
produk sederhana.
√
246
Tahap
Evaluasi
(Evaluation
Phase)
Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru
secara lisan.
√
Peserta didik bertanya seputar materi yang
belum dipahami.
√
Penutup Peserta didik mencatat agenda pembelajaran
selanjutnya dari guru.
√
Peserta didik menutup pembelajaran dengan
berdoa
√
Tangerang Selatan, 4 September 2018
Observer
247
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
KELAS EKSPERIMEN (STEM)
PERTEMUAN KE-2
Hari, tanggal : Rabu, 5 September 2018
Materi : Pesawat Sederhana
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Peserta didik membuka pembelajaran dengan
menjawab salam dan berdoa √
Peserta didik melaporkan kehadiran dan
menyiapkan pembelajaran √
Peserta didik menyiapkan android yang sudah
diinstal aplikasi SEALS. √
Peserta didik menjawab pertanyaan guru
(apersepsi).
√
Peserta didik memperhatikan acuan
pembelajaran yang diberikan guru.
√
Tahap
Keterlibatan
(Engagement
Phase)
Peserta didik memperhatikan gambar/ video
yang ditunjukkan guru dari aplikasi android
√
Peserta didik memperhatikan garis besar
materi pelajaran yang disampaikan guru.
√
Tahap
Eksplorasi
(Exploration
Phase)
Peserta didik membentuk 4 kelompok. √
Peserta didik melakukan diskusi kelompok
menggunakan LKPD yang diberikan guru.
√
Tahap
Penjelasan
(Explanation
Phase)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi. √
Peserta didik dari kelompok lain menanggapi. √
Peserta didik menyimak penjelasan guru
mengenai jawaban hasil diskusi.
√
Tahap
Elaborasi
(Elaboration
Phase)
Peserta didik menerima lembar rancangan
produk engineering dari guru
√
Peserta didik membuat rencana pembuatan
produk sederhana.
√
Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru
secara lisan.
√
248
Tahap
Evaluasi
(Evaluation
Phase)
Peserta didik bertanya seputar materi yang
belum dipahami.
√
Penutup Peserta didik mencatat agenda pembelajaran
selanjutnya dari guru.
√
Peserta didik menutup pembelajaran dengan
berdoa
√
Tangerang Selatan, 5 September 2018
Observer
249
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
KELAS EKSPERIMEN (STEM)
PERTEMUAN KE-3
Hari, tanggal : Selasa, 11 September 2018
Materi : Sistem Gerak Manusia
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Peserta didik membuka pembelajaran dengan
menjawab salam dan berdoa √
Peserta didik melaporkan kehadiran dan
menyiapkan pembelajaran √
Peserta didik menyiapkan android yang sudah
diinstal aplikasi SEALS. √
Peserta didik menjawab pertanyaan guru
(apersepsi).
√
Peserta didik memperhatikan acuan
pembelajaran yang diberikan guru.
√
Tahap
Keterlibatan
(Engagement
Phase)
Peserta didik memperhatikan gambar/ video
yang ditunjukkan guru dari aplikasi android
√
Peserta didik memperhatikan garis besar
materi pelajaran yang disampaikan guru.
√
Tahap
Eksplorasi
(Exploration
Phase)
Peserta didik membentuk 4 kelompok. √
Peserta didik melakukan diskusi kelompok
menggunakan LKPD yang diberikan guru.
√
Tahap
Penjelasan
(Explanation
Phase)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi. √
Peserta didik dari kelompok lain menanggapi. √
Peserta didik menyimak penjelasan guru
mengenai jawaban hasil diskusi.
√
Tahap
Elaborasi
(Elaboration
Phase)
Peserta didik menerima lembar rancangan
produk engineering dari guru
√
Peserta didik membuat rencana pembuatan
produk sederhana.
√
Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru
secara lisan.
√
250
Tahap
Evaluasi
(Evaluation
Phase)
Peserta didik bertanya seputar materi yang
belum dipahami.
√
Penutup Peserta didik mencatat agenda pembelajaran
selanjutnya dari guru.
√
Peserta didik menutup pembelajaran dengan
berdoa
√
Tangerang Selatan, 11 September 2018
Observer
251
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
KELAS EKSPERIMEN (STEM)
PERTEMUAN KE-4
Hari, tanggal : Rabu, 12 September 2018
Materi : Gangguan Sistem Gerak Manusia
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Peserta didik membuka pembelajaran dengan
menjawab salam dan berdoa √
Peserta didik melaporkan kehadiran dan
menyiapkan pembelajaran √
Peserta didik menyiapkan android yang sudah
diinstal aplikasi SEALS. √
Peserta didik menjawab pertanyaan guru
(apersepsi).
√
Peserta didik memperhatikan acuan
pembelajaran yang diberikan guru.
√
Tahap
Keterlibatan
(Engagement
Phase)
Peserta didik memperhatikan gambar/ video
yang ditunjukkan guru dari aplikasi android
√
Peserta didik memperhatikan garis besar
materi pelajaran yang disampaikan guru.
√
Tahap
Eksplorasi
(Exploration
Phase)
Peserta didik membentuk 4 kelompok. √
Peserta didik melakukan diskusi kelompok
menggunakan LKPD yang diberikan guru.
√
Tahap
Penjelasan
(Explanation
Phase)
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi. √
Peserta didik dari kelompok lain menanggapi. √
Peserta didik menyimak penjelasan guru
mengenai jawaban hasil diskusi.
√
Tahap
Elaborasi
(Elaboration
Phase)
Peserta didik menerima lembar rancangan
produk engineering dari guru
√
Peserta didik membuat rencana pembuatan
produk sederhana.
√
Peserta didik menjawab pertanyaan dari guru
secara lisan.
√
252
Tahap
Evaluasi
(Evaluation
Phase)
Peserta didik bertanya seputar materi yang
belum dipahami.
√
Penutup Peserta didik mencatat agenda pembelajaran
selanjutnya dari guru.
√
Peserta didik menutup pembelajaran dengan
berdoa
√
Tangerang Selatan, 12 September 2018
Observer
253
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
KELAS KONTROL
PERTEMUAN KE-1
Hari, tanggal : Senin, 3 September 2018
Materi : Gerak dan Gaya
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Peserta didik membuka pembelajaran dengan
menjawab salam dan berdoa √
Peserta didik melaporkan kehadiran dan
menyiapkan pembelajaran √
Peserta didik menjawab pertanyaan guru
(apersepsi).
√
Peserta didik memperhatikan acuan
pembelajaran yang diberikan guru.
√
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsang)
Peserta didik memperhatikan gambar/ video
yang ditunjukkan guru.
√
Peserta didik memperhatikan garis besar
materi pelajaran yang disampaikan guru.
√
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan.
√
Data
collection
(pengumpulan
data)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyaan yang
telah diidentifikasi
√
Data
processing
(pengolahan
data)
Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
mengolah data hasil pengamatan.
√
Verification
(pembuktian)
Peserta didik mendiskusikan hasil
pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber.
√
254
Generalization
(menarik
kesimpulan)
Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
tentang materi gerak dan gaya berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya
√
Penutup Peserta didik mencatat agenda pembelajaran
selanjutnya dari guru.
√
Peserta didik menutup pembelajaran dengan
berdoa
√
Tangerang Selatan, 3 September 2018
Observer
255
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
KELAS KONTROL
PERTEMUAN KE-2
Hari, tanggal : Rabu, 5 September 2018
Materi : Pesawat Sederhana
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Peserta didik membuka pembelajaran dengan
menjawab salam dan berdoa √
Peserta didik melaporkan kehadiran dan
menyiapkan pembelajaran √
Peserta didik menjawab pertanyaan guru
(apersepsi).
√
Peserta didik memperhatikan acuan
pembelajaran yang diberikan guru.
√
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsang)
Peserta didik memperhatikan gambar/ video
yang ditunjukkan guru.
√
Peserta didik memperhatikan garis besar
materi pelajaran yang disampaikan guru.
√
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan.
√
Data
collection
(pengumpulan
data)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyaan yang
telah diidentifikasi
√
Data
processing
(pengolahan
data)
Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
mengolah data hasil pengamatan.
√
Verification
(pembuktian)
Peserta didik mendiskusikan hasil
pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber.
√
256
Generalization
(menarik
kesimpulan)
Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
tentang materi gerak dan gaya berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya
√
Penutup Peserta didik mencatat agenda pembelajaran
selanjutnya dari guru.
√
Peserta didik menutup pembelajaran dengan
berdoa
√
Tangerang Selatan, 5 September 2018
Observer
257
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
KELAS KONTROL
PERTEMUAN KE-3
Hari, tanggal : Senin, 10 September 2018
Materi : Sistem Gerak Manusia
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Peserta didik membuka pembelajaran dengan
menjawab salam dan berdoa √
Peserta didik melaporkan kehadiran dan
menyiapkan pembelajaran √
Peserta didik menjawab pertanyaan guru
(apersepsi).
√
Peserta didik memperhatikan acuan
pembelajaran yang diberikan guru.
√
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsang)
Peserta didik memperhatikan gambar/ video
yang ditunjukkan guru.
√
Peserta didik memperhatikan garis besar
materi pelajaran yang disampaikan guru.
√
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan.
√
Data
collection
(pengumpulan
data)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyaan yang
telah diidentifikasi
√
Data
processing
(pengolahan
data)
Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
mengolah data hasil pengamatan.
√
Verification
(pembuktian)
Peserta didik mendiskusikan hasil
pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber.
√
258
Generalization
(menarik
kesimpulan)
Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
tentang materi gerak dan gaya berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya
√
Penutup Peserta didik mencatat agenda pembelajaran
selanjutnya dari guru.
√
Peserta didik menutup pembelajaran dengan
berdoa
√
Tangerang Selatan, 10 September 2018
Observer
259
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PESERTA DIDIK
KELAS KONTROL
PERTEMUAN KE-4
Hari, tanggal : Rabu, 12 September 2018
Materi : Gangguan Sistem Gerak Manusia
Observer : Siti Haidatu Toyyibah
Rangkaian/
Tahap
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
Ya Tidak
Pendahuluan Peserta didik membuka pembelajaran dengan
menjawab salam dan berdoa √
Peserta didik melaporkan kehadiran dan
menyiapkan pembelajaran √
Peserta didik menjawab pertanyaan guru
(apersepsi).
√
Peserta didik memperhatikan acuan
pembelajaran yang diberikan guru.
√
Stimulation
(stimulasi/
pemberian
rangsang)
Peserta didik memperhatikan gambar/ video
yang ditunjukkan guru.
√
Peserta didik memperhatikan garis besar
materi pelajaran yang disampaikan guru.
√
Problem
statemen
(pertanyaan/
identifikasi
masalah)
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
gambar yang disajikan.
√
Data
collection
(pengumpulan
data)
Peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyaan yang
telah diidentifikasi
√
Data
processing
(pengolahan
data)
Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
mengolah data hasil pengamatan.
√
Verification
(pembuktian)
Peserta didik mendiskusikan hasil
pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori
pada buku sumber.
√
260
Generalization
(menarik
kesimpulan)
Peserta didik menyampaikan hasil diskusi
tentang materi gerak dan gaya berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya
√
Penutup Peserta didik mencatat agenda pembelajaran
selanjutnya dari guru.
√
Peserta didik menutup pembelajaran dengan
berdoa
√
Tangerang Selatan, 12 September 2018
Observer
261
Lampiran 18.
LEMBAR HASIL WAWANCARA GURU
Narasumber : Drs. Sanusi (Guru Mata Pelajaran IPA Kelas VIII)
Tempat : MTsN 1 Tangerang Selatan
No Pertanyaan Jawaban
1. Kurikulum apa yang
diterapkan pada mata
pelajaran IPA, khususnya di
kelas VIII?.
Mata pelajaran IPA di semua kelas sudah
menggunakan kurikulum 2013.
2. Berapa KKM mata pelajaran
IPA yang diterapkan di kelas
VIII?.
KKM yang diterapkan di kelas VIII
sebesar 79.
3. Apakah Bapak/Ibu
menemukan kesulitan saat
pembelajaran IPA?
Ya, dalam mengajar pasti menemukan
beberapa kesulitan. Terkadang saya
kesulitan menyampaikan materi IPA
yang kompleks agar difahami siswa,
ditambah minat belajar peserta didik
yang cenderung rendah, sehingga harus
sering dimotivasi agar mereka semangat.
4. Model dan metode apa saja
yang sering digunakan dalam
pembelajaran IPA?
Dalam pembelajaran IPA biasanya
menggunakan metode ceramah, diskusi,
dan untuk model, yang menggunakan
pendekatan saintifik tergantung dari
materi pembelajaran.
5. Apakah sebelumya pernah ada
penelitian menggunakan
model STEM pada mata
pelajaran IPA kelas VIII?
Sejauh ini belum ada.
6. Dalam pembelajaran, media
apakah yang sering
digunakan? Apakah
membantu?
Media yang digunakan biasanya berupa
buku paket, proyektor, charta/gambar,
dan lain-lain. Penggunaan media sangat
membantu untuk mempermudah dalam
menjelaskan materi, biasanya anak-anak
jadi lebih bersemangat
7. Apakah Bapak/Ibu pernah
menggunakan media berbasis
aplikasi android pada
Sampai saat ini belum pernah
menggunakan media menggunakan
android.
262
pembelajaran IPA di kelas
VIII?
8. Apakah sebagian besar peserta
didik kelas VIII memiliki
handphone dengan sistem
operasi android? Apakah
peserta didik diperbolehkan
menggunakan handphone di
lingkungan sekolah?
Setahu saya, sebagian besar peserta didik
sudah memiliki handphone dan memang
kebanyakan menggunakan (sistem
operasi) android dibandingkan (sistem
operasi) yang lain. Untuk penggunaan,
sekolah sebetulnya memperbolehkan
membawa handphone, namun saat masuk
kelas dititipkan di kantor. Siswa boleh
membawa handphone ke kelas atas izin
dari guru pelajaran dan guru piket
asalkan dengan alasan yang jelas.
LEMBAR HASL BELAJAR PESERTA DIDIK
Narasumber : Lintang Azhar (Peserta didik kelas VIII-1)
Tempat : MTsN 1 Tangerang Selatan
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu murid
pindahan?
Bukan kak, saya dari kelas VII sekolah
di sini.
2. Menurutmu, pelajaran apa
yang sulit dipahami?
Matematika dan IPA kak.
3. Bagian mana yang sulitnya? Kalau matematika karena banyak
hitungannya, saya kurang paham. Kalau
IPA, sama sih kadang ada hitungannya.
4. Walaupun menurutmu sulit,
apakah pembelajaran IPA
menyenangkan?
Kadang senang kadang pusing kak.
Kalau praktikum seru. Kalau misalnya
banyak hafalannya suka pusing.
5. Bagaimana biasanya kegiatan
belajar IPA di kelas?
Kadang gurunya menjelaskan kak,
kadang kita presentasi kelompok.
6. Apakah menurutmu
pembelajaran IPA bisa
dipadukan (diintegrasikan)
dengan disiplin ilmu lainnya?
Kayaknya susah deh kak, soalnya saya
belum pernah belajar.
7. Prestasi belajarmu di kelas
seperti apa? Apa masih ada
nilai di bawah KKM untuk
ulangan pelajaran IPA?
Kadang pernah sih kak ada nilai ulangan
di bawah KKM, tapi biasanya dibantu
dengan remedial atau tugas tambahan
kak.
263
8. Apa kamu menemukan
kendala atau kesulitan saat
belajar IPA? Apa kira-kira
kesulitannya?
Kadang saya suka gak paham kak sama
yang dipelajari, terus kalau materinya
banyak suka ngantuk kak, jadi gak fokus.
Narasumber : Muhammad Raihan (Peserta didik kelas VIII-3)
Tempat : MTsN 1 Tangerang Selatan
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah kamu murid
pindahan?
Bukan kak.
2. Menurutmu, pelajaran apa
yang sulit dipahami?
Pendidikan Kewarganegaraan kak
3. Bagian mana yang sulitnya? Soalnya kan kalau PKN banyak
menghafalnya kak, saya kurang suka
menghafal.
4. Menurutmu, apakah
pembelajaran IPA
menyenangkan?
Kadang pelajaran IPA juga susah kalau
sudah hafalannya banyak kak, kadang
seru sih kalau sudah pake alat seperti
kerangka, atau mikroskop gitu.
5. Bagaimana biasanya kegiatan
belajar IPA di kelas?
Kebanyakan seperti yang lain sih kak
dijelaskan gitu, kadang kita juga ada
percobaannya.
6. Apakah menurutmu
pembelajaran IPA bisa
dipadukan (diintegrasikan)
dengan disiplin ilmu lainnya?
Digabung gitu ya kak? Wah saya belum
kepikiran sih.
7. Prestasi belajarmu di kelas
seperti apa? Apa masih ada
nilai di bawah KKM untuk
ulangan pelajaran IPA?
Kalau IPA Alhamdulillah kebanyakan
bagus sih kak, tapi kadang jelek juga.
Dibawah KKM satu dua kali pernah.
8. Apa kamu menemukan
kendala atau kesulitan saat
belajar IPA? Apa kira-kira
kesulitannya?
Itu kak, paling kalau hafalannya banyak
saya pusing.
Narasumber : Qonitah Nur Amalina (Peserta didik kelas VIII-1)
Tempat : MTsN 1 Tangerang Selatan
No Pertanyaan Jawaban
264
1. Apakah kamu murid
pindahan?
Bukan kak.
2. Menurutmu, pelajaran apa
yang sulit dipahami?
IPA lumayan sulit kak.
3. Bagian mana yang sulitnya? Kadang kalau hafalan suka banyak
ketukernya kak.
4. Walaupun menurutmu sulit,
apakah pembelajaran IPA
menyenangkan?
Kalau sudah praktikum menyenangkan
juga sih kak.
5. Bagaimana biasanya kegiatan
belajar IPA di kelas?
Belajar biasa di kelas kak, sesekali
praktikum sih.
6. Apakah menurutmu
pembelajaran IPA bisa
dipadukan (diintegrasikan)
dengan disiplin ilmu lainnya?
Belum tahu kak hehe. Bisa kali ya.
7. Prestasi belajarmu di kelas
seperti apa? Apa masih ada
nilai di bawah KKM untuk
ulangan pelajaran IPA?
Di pelajaran lain banyak di bawah KKM
kak, IPA juga sama hehe langganan
remedial.
8. Apa kamu menemukan
kendala atau kesulitan saat
belajar IPA? Apa kira-kira
kesulitannya?
Kalau di kelas VIII itu pelajaran IPA kan
kebanyakan jam terakhir, nah saya suka
ngantuk kalau pelajaran terakhir kak.
265
Lampiran 19.
LEMBAR UJI REFERENSI
Nama : Siti Haidatu Toyyibah
NIM : 11150161000053
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPA/ Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : Pengaruh Pembelajaran Science, Technology, Engineering, and
Mathematic (STEM) Berbantu Android terhadap Hasil Belajar IPA
di Kelas VIII MTsN 1 Tangerang Selatan.
Pembimbing I : Dr. Zulfiani, M.Pd
Pembimbing II : Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd
No Referensi Paraf Pembimbing
I II
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Afandi, Tulus Junanto, dan Rachmi Afriani,
“Implementasi Digital-Age Literacy dalam
Pendidikan Abad 21 di Indonesia”, makalah
disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Sains, Surakarta, 2016, h. 113.
2. Muhali, “Pembelajaran Inovativ Abad Ke-21”,
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu
Pendidikan: e-Saintika, Vol. 3, No. 2, 2019, h. 26.
3. Estika Yuni Wijaya, Dwi Agus Sudjimat, dan
Amat Nyoto, “Transformasi Pendidikan Abad 21
Sebagai Tuntutan Pengembangan Sumber Daya
Manusia di Era Global”, makalah disampaikan
pada Prosiding Seminar Nasional Pendidikan
Matematika Universitas Kanjuruhan, Malang,
2016, h. 263.
4. Jepi Adianto dan Muhammad Fedryansyah,
“Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja dalam
Menghadapi ASEAN Economy Community”,
Jurnal Pekerjaan Sosial, Vol.1 No. 2, 2018, h. 79.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
h. 1, diakses dari
(http://www.google.co.id/search?q=undang-
undang+no.20+tahun+2003+tentang+sistem+pen
didikan+nasional.pdf) diakses pada tanggal 19
Agustus 2018.
266
6. Sunardi dan Hasanudin, “Pengembangan
Employability Skill Mahasiswa Vokasi Melalui
Pembelajaran STEM-Project Based Learning”,
Makalah disampaikan pada Seminar Nasional
Teknologi, Sains, dan Humaniora, 2019, h. 213.
7. Lyn D. English, “STEM education K-12:
perspectives on integration”, English
International Journal of STEM Education, vol.
3(3), 2016, h. 1.
8. Lyn D. English dan Donna T. King, “STEM
learning through engineering design: fourth-grade
students’ investigations in aerospace”,
International Journal of STEM Education, vol. 2
(14), 2015, h. 2.
9. Ibid., h. 3.
10. Ibid., h. 3.
11. Anna Permanasari, “STEM Education: Inovasi
dalam Pembelajaran Sains”, makalah,
disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan
Sains, Bandung, 2016, hal. 25.
12. Ichsan Ferdiansyah, “Perbedaan Hasil Belajar
Peserta Didik Menggunakan Pendekatan STS,
SETS, dan STEM pada Pembelajaran Konsep
Virus”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2015, h.
60, tidak dipublikasikan.
13. Dewi Robiatun Muharomah, “Pengaruh
Pembelajaran Science, Technology, Engineering,
and Mathematic (STEM) terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik pada Konsep Evolusi”, Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah, 2017, h. 66, tidak
dipublikasikan.
14. Didi T. Chandra dan Nuryani Rustaman,
“Perkembangan Pendidikan Teknologi Sebagai
Suatu Inovasi Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar di Indonesia”, jurnal pengajaran MIPA,
vol. 14 no. 2, 2009, h. 40.
15. Dimas Gilang Ramadhani, dkk., “Pengaruh
Penggunaan Media Mobile Learning Berbasis
Android dan LKS dalam Model Pembelajaran
Student Team Achivement Division (STAD)
Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari
Kemampuan Memori pada Materi Pokok Sistem
Koloid Kelas XI SMA Negeri 2 Purwokerto
Tahun Ajaran 2015/2016”, Jurnal Pendidikan
Kimia, Vol. 5 No. 4, 2016, h. 21.
267
16. Rizki Suhendar Putra, dkk., “Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis
Aplikasi Android terhadap Hasil Belajar Siswa”,
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 11, No. 2,
2017, h. 2017.
BAB II
DESKRIPSI TEORETIS DAN PENELITIAN RELEVAN
1. Mark Sanders,”Integrative STEM Education:
Primer”, The Technology Teacher, Virginia,
Desember 2009, h. 20.
2. Anna Permanasari, “STEM Education: Inovasi
dalam Pembelajaran Sains”, makalah
disampaikan pada prosiding seminar nasional
pendidikan sains, Bandung, 2016, h. 29.
3. R. Brown, dkk. “Understanding STEM: Current
Perceptions”. Technology and Engineering
Teacher, Vol. 7, No. 6, Tahun 2011, h. 6.
4. M. Sanders, “STEM, STEM Education, STEM
Mania”. The Technology Teacher, Vol.6, No.4.
Tahun 2009, h.21
5. Alexandra Beatty, Succesfull STEM Education:
A Workshop Summery, (Washington DC: The
National Academies Press, 2011), h. 1.
6. Beers, S. 2011. 21st Century Skills: Preparing
Students for Their Future. h.5, Diakses dari
(https://cosee.umaine.edu/files/coseeos/21st_cent
ury_skills.pdf). pada tanggal 20 Agustus 2018
pukul 02.00 WIB.
7. Nuryani Y. Rustaman, “Pembelajaran Sains Masa
Depan Berbasis STEM Education”, makalah
disampaikan pada Prosiding Seminar Nasional
Biologi Edukasi, Bandung, 2016. h. 4.
8. Hary Firman, “Pendidikan STEM sebagai
Kerangka Inovasi Pembelajaran Kimia untuk
Meningkatkan Daya Saing Bangsa dalam Era
Masyarakat Ekonomi ASEAN”, Prosiding
Seminar Nasional Kimia dan Pembelajarannya”,
Surabaya, 17 September 2016, h.2.
9. Anna Permanasari, Op, Cit, h. 29.
10. Sariah binti Abd. Jalil, Panduan Pelaksanaan
Sains, Teknologi, Kejuruteraan dan Matematik
dalam Pengajaran dan Pembelajaran, (Sabah:
Putrajaya, 2016), h.1.
11. Nuryani Rustaman, “Pembelajaran Masa Depan
Melalui STEM Education” , makalah
268
disampaikan pada prosiding seminar nasional
Bio-Edu 1, Padang 2016, h.10.
12. Ibid., h. 11.
13. Sevil Ceylan dan Zehra Ozdilek, “Improving a
Sample Lesson Plan for Secondary Science
Coures within the STEM Education”, Procedia –
Social and Behavioral Science, No.177 Tahun
2015, h. 225-226.
14. Rudy Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah,
Media Pembelajaran Buku Bacaan Wajib Dosen,
Guru, dan Calon Pendidik, (Mataram: Pustaka
Abadi, 2017), h. 9.
15. Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media
Pembelajaran Hakikat, Pengembangan,
Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: Wacana
Prima, 2009), h.9.
16. Ahmad Buchori, dkk., “Pengembangan Mobile
Learning pada Mata Kuliah Geometri dengan
Pendekatan Matematik Realistik Ditinjau dari
Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa”, Jurnal
Inovasi Pembelajaran, Vol. 1, No. 2, 2015, h.
115.
17. Ike Yustanti dan Dian Novita, “Pemanfaatan E-
Learning Bagi Para Pendidik di Era Digital 4.0”
makalah disampaikan pada prosiding seminar
nasional pendidikan Program Pascasarjana
Universitas PGRI Palembang, 2019, h. 342.
18. Yudha Yudhanto dan Ardhi Wijayanto, Mudah
Membuat dan Berbisnis Aplikasi Android dengan
Android Studio, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2017), h. 1.
19. Nadia Firly, Android Application Development
for Rookies with Database, (Jakarta: Flex Media
Komputindo, 2019), h. 3.
20. Ibid., h. 5.
21. Hanif Irsyad, Aplikasi Android dalam 5 Menit,
(Jakarta: Flex Media Komputindo, 2015), h. 7.
22. Zulfiani Zulfiani, Iwan Permana Suwarna, dan
Sujiyo Miranto, “Science Education Adaptive
Learning System As a Computer-based Science
Learning with Learning Style Variation”, Journal
of Baltik Science Education, Vol. 17 No. 4, 2018,
h. 725.
23. Ranu Iskandar, Pedoman Penilaian Hasil Belajar
Peserta Didik SMK Kompetensi Keahlian Teknik
269
Kendaraan Ringan pada Mata Pelajaran
Pemeliharaan Sains dan Pemindahan Tenaga
Kendaraan Ringan, (Sukabumi: Jejak, 2019), h.
10.
24. Moh. Zaiful Rosyid, dkk., Prestasi Belajar,
(Malang: Literasi Nusantara Abadi, 2019), h. 4-5.
25. Muhammad Fathurrohman, Belajar dan
Pembelajaran Modern, (Yogyakarta:
Garudhawaca), h. 3.
26. Lefudin, Belajar dan Pembelajaran,
(Yogyakarta: Budi Utama, 2017), h. 3.
27. Nidawati, “Belajar dalam Perspektif Psikologi
dan Agama”, Jurnal Pionir, Vol. 1(1), 2013, h.
13.
28. Dina Gasong, Belajar dan Pembelajaran,
(Yogyakarta: Budi Utama, 2018), h. 9.
29. Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran
di Sekolah Dasar, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2013, h. 2.
30. Ibid., h. 19.
31. Ranu Iskandar, Op. cit., h. 11.
32. Rusman, Belajar & Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Prenadamedia group, 2017), h. 2.
33. Tri Indra Prasetya, “Meningkatkan Keterampilan
Menyusun Instrumen Hasil Belajar Berbasis
Modul Interaktif bagi Guru IPA SMPN Kota
Magelang”, Journal of Education Research and
Evaluation, vol.2, 2012, h.107.
34. Arsyi Mirdanda, Motivasi Berprestasi & Disiplin
Peserta Didik Serta Hubungannya dengan Hasil
Belajar, (Pontianak: Yudha English Galerry,
2018), h. 1-2.
35. Moh Zaiful Rosyid, Op. cit., h. 13.
36. Husamah, dkk., Belajar dan Pembelajaran,
(Malang: UMM Press, 2018), h. 19-20.
37. Feida Noorlaila Isti’adah, Teori-teori Belajar
dalam Pendidikan, (Tasikmalaya: Edu Publisher,
2020), h. 12-14.
38. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan, (Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2018),
h. 281
39. Ni Wayan Marti, “Pengembangan Media
Pembelajaran Pesawat Sederhana untuk Siswa
Sekolah Dasar Berbasis Multi Media”, Makalah,
270
disampaikan pada seminar internasional Peran
PLTK dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi
di Indonesia, h. 359.
40. Siti Zubaidah, dkk., Ilmu Pengetahuan Alam
SMP/Mts Kelas VIII Semester 1, (Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017),
h. 81-82
41. Ni Wayan Matri, Op. cit., h. 360.
42. Ibid. h. 360.
43. Wasis dan Sugeng Yuli Irianto, Ilmu Pengetahuan
Alam SMP dan MTs Kelas VIII, (Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional,
2009), h. 155.
44. Ibid., h. 156-157.
45. Ibid., h. 27-28.
46. Siti Zubaidah, dkk., Op. cit., h. 28-29.
47. Ibid., h. 29-32.
48. Wasis dan Sugeng Yuli irianto, Op. cit., h. 31-
32.
49. Siti Zubaidah, dkk., Op. cit., h. 39-43.
50. Dini Lestari, Pengaruh Pembelajaran Berbasis
STEM Terhadap Keterampilan Rekayasa dan
Penguasaan Konsep Siswa pada Materi
Pencemaran Udara, Skripsi (Universitas
Pendidikan Indonesia, 2017), h. 78.
51. Erna Widyastuti, Pengaruh Pembelajaran Science,
Technology, Engineering, and Mathematics
Education (STEM) dan Kreativitas dalam
Memecahkan Masalah terhadap Hail Belajar IPA,
Thesis (Universitas Terbuka, 2018), h. 107.
52. Dewi Robiatun Muharomah, Pengaruh
Pembelajaran Science, Technology, Engineering,
and Mathematic (STEM) terhadap Hasil Belajar
Peserta Didik pada Konsep Evolusi, Skripsi (UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta), h. 66.
53. Ichsanul Ferdiansyah, Perbedaan Hasil Belajar
Peserta Didik Menggunakan Pendekatan STS,
SETS, dan STEM pada Pembelajaran Konsep
Virus, Skripsi (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta),
h. 60.
54. Syarifah Rahmiza, Adlim, dan Mursal,
“Pengembangan LKS STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics)
Dalam Meningkatkan Motivasi dan Aktivitas
Belajar Siswa SMA Negeri 1 Beutong pada
271
Materi Induksi Elektromagnetik”, Jurnal
Pendidikan Sains Indonesia, Vol. 3(1), 2015, h.
249.
55. Dimas Gilang Ramadhani, dkk., “Pengaruh
Penggunaan Media Mobile Learning Berbasis
Android dan LKS dalam Model Pembelajaran
Student Team Achivement Division (STAD)
Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari
Kemampuan Memori pada Materi Pokok Sistem
Koloid Kelas XI SMA Negeri 2 Purwokerto
Tahun Ajaran 2015/2016”, Jurnal Pendidikan
Kimia, Vol. 5 No. 4, 2016, h. 21.
56. Rizki Suhendar Putra, dkk., “Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis
Aplikasi Android terhadap Hasil Belajar Siswa”,
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 11, No. 2,
2017, h. 2017.
57 Lampiran 18: Lembar Hasil Wawancara Guru dan
Peserta Didik.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif
Teori dan Aplikasi pada Penelitian Bidang
Manajemen dan Ekonomi Islam, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015), h. 109.
2. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 77.
3. Mohammad Ali, Metodologi dan Aplikasi Riset
Pendidikan, (Bandung: Pustaka Cendekia
Utama, 2010), h. 107.
4. Ibid., h. 108.
5. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif
Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan
Manual & SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 30.
6. Rahmi Fentina Sari, “Hubungan Pengetahuan
Guru tentang Menejemen Pembelajaran dengan
Kinerja Guru di MTs Negeri 2 Medan”, Jurnal
Menajemen Pendidikan Islam, 1(1), 2017, h. 6.
7. Sugiyono, op. cit, h. 82.
8. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.
115-117.
9. Mawardi, Rambu-rambu Penyusunan Skala Sikap
Model Likert untuk Mengukur Sikap Siswa.
272
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 9 No. 3,
2019, h. 295.
10. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), h. 211.
11. Ibid., h. 221.
12. R. Ahmad Nur Kholis, “Analisis Tingkat
Kesulitan (Difficulty Level) Soal pada Buku
Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 8 Kurikulum
2013”, Jurnal Penelitian Ilmiah Intaj. Vol. 01 No.
02, 2017, h. 104.
13. Pardimin, Sri Ari Widodo dan Indriyati Eko
Purwaningsih, “Analisis Butir Soal Tes
Pemecahan Masalah Matematika”, Wacana
Akademika. Vol. 1 No. 1, 2007, h. 73.
14. R. Gunawan Sudarmanto, Statistik Terapan
Berbasis Komputer dengan Program IBM SPSS
Statistics 19, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2013), h. 123.
15. Singgih Santoso, SPSS 20 Pengolahan Data
Statistik di Era Reformasi, (Jakarta: Gramedia,
2015), h. 191.
16. R. Gunawan Sudarmanto, op. cit, h. 132.
17. Singgih Santoso, op. cit, h. 191.
18. Singgih Santoso, Menguasai SPSS Versi 25,
(Jakarta: Gramedia, 2018), h. 290-291.
19. Syofian Siregar, op. cit, 41.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Noeraida dan Asep Agus Sulaeman, Unit
Pembelajaran STEM Mata Pelajaran IPA SMP
Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH),
(Bandung: Kementerian Pendidikan dan
kebudayaan, 2018), h. 1-2.
2. Dini Lestari, Pengaruh Pembelajaran Berbasis
STEM Terhadap Keterampilan Rekayasa dan
Penguasaan Konsep Siswa pada Materi
Pencemaran Udara, Skripsi (Universitas
Pendidikan Indonesia, 2017), h. 78.
3. Juniarty Winarni, dkk., “STEM: Apa, Mengapa,
dan Bagaimana”, Pros. Semnas Pend. IPA
Pascasarjana UM volume 1, 2016, h. 978.
4. Sevil Ceylan dan Zehra Ozdilek, “Improving a
Sample Lesson Plan for Secondary Science
Coures within the STEM Education”, Procedia –
273
Social and Behavioral Science, No.177 Tahun
2015, . h. 225-226.
5. English dan King, “STEM learning through
engineering design: fourth-grade students’
investigations in aerospace”, International
Journal of STEM Education, vol. 2 (14), 2015, h.
3.
6. Maria Dewati, dkk, “Peranan Microscope
Smartphone sebagai Media Pembelajaran Fisika
Berbasis STEM untuk Meningkatkan Pemahaman
Konsep Optik”, Makalah, Dalam: Prosiding
Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya, 2019,
h. 37.
7. Voni Rahma Apriliana, Pengaruh Media Science
Education Adaptiv Learning System Berbasia
Android terhadap Hasil Belajar IPA di Kelas VIII
MTsN 1 Tangerang Selatan, Skripsi (UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta), h. 43.
8. Tri Windayani, Pembelajaran IPA Terpadu
Berbasis Media Android pada Tema Gerak Kelas
VIII di MTs Negeri 1 Tangerang Selatan, Skripsi
(UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), h. 60.
9. Christianne Lynnette G dan Cabanban,
“Development of Mobile Learning Using Android
Platform”, Journal of Information Technology &
Computer Science (IJITCS), Volume 9 Number 1
Issue on May/June 2013, h. 99.
10. Rizki Suhendar Putra, dkk., “Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis
Aplikasi Android terhadap Hasil Belajar Siswa”,
Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 11, No. 2,
2017, h. 2017.
Jakarta, Februari 2021
Yang Mengesahkan,
Dosen Pembimbing I
Dr. Zulfiani, M.Pd
NIP. 19760309 200501 2 002
Dosen Pembimbing II
Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd
NIP. 19681228 200003 1 003
274
Lampiran 20.
Dokumentasi Penelitian
275
Hasil Produk Sederhana Peserta Didik (Miniatur Taman Bermain):
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
276
Hasil Produk Sederhana Peserta Didik (Tangan Robot):
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
277
Lampiran 21.
Surat Permohonan Pembimbing
278
Lampiran 22.
Surat Keterangan Penelitian
Top Related