i
PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), CAPITAL ADEQUACY
RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM), NET PERFORMING
LAON (NPL) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)
( Studi Kasus Pada Bank Umum Go Public di BEI Tahun 2011-2015 )
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
MARYATI
NIM: 1113081000021
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2017 M
i
PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), CAPITAL ADEQUACY
RATIO (CAR), NET INTEREST MARGIN (NIM), NET PERFORMING
LAON (NPL) TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA)
( Studi Kasus Pada Bank Umum Go Public di BEI Tahun 2011-2015 )
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Maryati
NIM: 1113081000021
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
Dr. indoyama Nasarudin, S.E., MAB
NIP. 19741127 200112 1 002
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
14378H/2017
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Pada hari Selasa, 11 April 2017 telah dilakukan ujian komprehensif atas
Mahasiswa:
1. Nama : Maryati
2. NIM : 1113081000021
3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)
4. Judul Skripsi :Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR), Capital
Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Net
Performing Laon (NPL) terhadap Return On Asset
(ROA), (Studi Kasus Pada Bank Umum Go Public di
BEI Tahun 2011-2015)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
Mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 11 April 2017
1. Amalia, SE., MSM ( )
NIP. 19740821 200901 2 005 Penguji I
2. Supriyono, SE., MM ( )
NIP. 197201111 201411 1 001 Penguji II
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa, 24 Oktober 2017 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :
1. Nama : Maryati
2. NIM : 1113081000021
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi :Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR), Capital
Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Net
Performing Laon (NPL) terhadap Return On Asset
(ROA), (Studi Kasus Pada Bank Umum Go Public di
BEI Tahun 2011-2015)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 24 Oktober 2017
1. Ela Patriana, Ir, MM (________________________)
NIP. 19690528 200801 2010 Ketua
2. Dr. Indoyama Nasarudin, SE., MAB (_________________________)
NIP. 19741127.200112.1.002 Sekretaris
3. Dr. Indoyama Nasarudin, SE., MAB (_________________________)
NIP. 19741127.200112.1.002 Pembimbing
4. Dr. Hj. Pudji Astutiy, SE. MM (_________________________)
NIDN. 03110658 05 Penguji Ahli
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Maryati
NIM : 1113081000021
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Apabila kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 15 September 2017
Yang Menyatakan
Maryati
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Maryati
2. Tempat & Tanggal Lahir : Lampung, 23 November 1994
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Status : Belum Menikah
6. Kewarganegaraan : Indonesia
5. Alamat : Jl. PTPN VII Waylima RT/RW. 04/02,
Desa Mujidadi Timur, Kel. Cipadang, Kec.
Gedung Tataan, Kab. Pesawaran- Lampung
7. Email : [email protected]
8. Telepon : 085710052592
II. PENDIDIKAN
1. SD (2001-2007) : SDN 02 Cipadang Way Lima
2. SMP (2007-2010) : SMP Gotong Royong Way Lima
3. SMA (2010-2013) : MA Diniyyah Putri Lampung
4. S1 (2013-2017) : Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Osis SMP Gotong Royong Waylima periode 2007-2010
2. Anggota Osis MA Diniyyah Putri Lampung periode 2011-2012
3. Anggota HMJ Manajemen periode 2014-2015 dan 2015-2016
4. Sekertaris Bidang Informasi Dan Komunikasi HMJ Manajemen periode
2016-2017.
5. Kepala Biang Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif Himpunan
Mahasiswa Lampung periode 2016-2017
vi
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the influence of Loan To Deposit Ratio,
Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin, Net Performing Laon to Return On
Asset on general banking public which listed in Indonesian stock exchange in the
period 2011-2015. The used method in this research is purposive sampling
method in which determining the sample with particular criterias. As result, this
research obtained 19 banking as samples. Furthermore, panel data regression
analysis is used to find out the influence of independent variabls to dependent
variable simultaneously and partially. Besides, the chosen model of panel data
regression anyalis is random effect model. Thus, the result of this research
showed that Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Net Interest
Margin, and Net Performing Laon have influenced the Return On Asset
simultaneously. Loan To Deposit Ratio dan Net Performing Laon have negative
influence to Return On Asset, while Net Interest Margin has positive impact in
the 5% level of significance. In contrast, Capital Adequacy Ratio has no impact
to Return On Asset. And, the amount of Adjusted R Squared is about 0.449601. It
means 44,9% dependent variable can be explained with independent variable,
meanwhile 55,1% explained by others factors.
.
Keywords: Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin,
Net Performing Laon, Return On Asset, Data Panel regression
vii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Loan To Deposit
Ratio, Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin, Net Performing Laon
terhadap Return On Asset Pada Bank Umum Go Public di BEI Tahun 2011-2015.
Metode sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive
sampling yaitu metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Sampel
yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini sebanyak 19 bank. Analisis yang
digunakan yaitu analisis regresi data panel untuk melihat pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen baik secara bersama-sama maupun secara
individu. Model yang terpilih adalah random effect model. Hasil analisis data atau
hasil regresi menunjukkan bahwa secara simultan Loan To Deposit Ratio, Capital
Adequacy Ratio, Net Interest Margin, Net Performing Laon terhadap Return On
Asset. Secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan negatif terhadap Return
On Asset adalah Loan To Deposit Ratio dan Net Performing Laon, dan yang
berpengaruh signifikan positif terhadap Return On Asset adalah Net Interest
Margin. Sedangkan variabel Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan
terhadap Return On Asset. Besarnya koefisien determinasi (Adjusted R Squared)
adalah sebesar 0.449601. Hal ini berarti bahwa 44,9% variabel dependen yaitu
Return On Asset dapat dijelaskan oleh empat variabel independen, sedangkan
sisanya sebesar 55,1% Return On Asset dijelaskan oleh variabel atau faktor-faktor
lainnya diluar model.
Kata kunci :Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Net Interest
Margin, Net Performing Laon, Return On Asset, Regresi data panel
xi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’alaa atas segala nikmat, rahmat,
karunia, hidayah, dan inayahNya yang diberikan kepada kita semua. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
Sallallahu Alaihi Wassalam yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan
ke zaman yang terang benderang ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk
memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa banyak pihak yang
terulur memberikan bantuan. Ucapan rasa hormat dan terima kasih atas segala
kepedulian mereka yang telah memberikan bantuan, baik moril, kritik, saran,
masukan, dorongan semangat, doa, dukungan finansial maupun pemikiran dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, perkenankan penulis secara khusus
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah Subhanahu wata’alaa yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada penulis dan telah membuat segala yang tidak mungkin menjadi
mungkin.
2. Untuk bapak, Ibu, mas iman yang selalu memberikan dukungan baik moril
maupun materil, memberikan kasih sayang, cinta, dan selalu mendoakan
dengan penuh rasa ikhlas.
3. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., MA selaku Dekan FEB, Bapak Dr. Amilin,
SE. Ak., M.Si selaku Wadek I FEB, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, MH
selaku Wadek II FEB, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., MA selaku
Wadek III FEB, yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., Msi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
xii
6. Ibu Ela Patriana, Ir., MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Bapak Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA selaku Dosen Penasehat Akademik
yang telah mengarahkan dan memotivasi selama penulis menuntut ilmu di
kampus ini.
8. Bapak Dr. Indoyama Nasarudin, SE., MAB selaku dosen pembimbing skripsi
yang senantiasa meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan juga
masukan-masukan yang positif dan membantu menyempurnakan skripsi ini.
9. Seluruh Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu
yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
10. Seluruh Staf Tata Usaha dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu
penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.
11. Sahabatku Armenia septiarini terimakasih atas doa, semangat dan bantuannya
selama ini.
12. Sahabat-sahabatku di manajemen, Laras, Firly, Melani, Dewi, Tika, Lita,
Danti, Winda, Ikhlas dan Alman yang telah memberikan semangat kepada
penulis dikampus. Dan juga teman-teman manajemen 2013 yang telah
membantu, mendukung, saling bertukar ilmu dan senantiasa berjuang
bersama.
13. Teman-teman KKN Harmonis 074 UIN yang memberi pelajaran hidup berarti
bagi penulis.
14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah ikut
berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, kesempurnaan skripsi ini memang semata-mata adalah berkat
karunia Allah SWT. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan kritik
yang membangun dari berbagai pihak untuk menyempurnakan skripsi ini.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Amin, Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
xiii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................... iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. v
ABSTRACT ..................................................................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 10
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 13
A. Landasan Teori ............................................................................................. 13
1. Pengertian Bank....................................................................................... 13
2. Jenis-Jenis Bank ...................................................................................... 14
3. Kegiatan bank .......................................................................................... 17
4. Sumber Dana Bank .................................................................................. 19
5. Rasio- Rasio Keuangan Perbankan ......................................................... 20
6. Laporan Keuangan................................................................................... 22
7. Analisa Rasio Laporan Keuangan ........................................................... 23
a. Return on Asset (ROA) ....................................................................... 24
b. Loan to Deposit Ratio (LDR) ............................................................. 27
c. Capital Adequacy Ratio (CAR) .......................................................... 28
d. Net Interest Margin (NIM) ................................................................. 29
e. Non Performing Loan (NPL) .............................................................. 30
xiv
B. Keterkaitan Antar Variabel .......................................................................... 31
1. Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset
(ROA) ...................................................................................................... 31
2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset
(ROA) ...................................................................................................... 32
3. Pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Asset (ROA) 32
4. Pengaruh Net Performing Laon (NPL) terhadap Return On Asset
(ROA) ...................................................................................................... 33
5. Hubungan LDR, CAR, NIM, NPL, secara serempak terhadap Return On
Asset (ROA)............................................................................................. 34
C. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 35
D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 44
E. Hipotesis ...................................................................................................... 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 47
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................ 47
B. Populasi dan Sampel .................................................................................... 47
1. Populasi ................................................................................................... 47
2. Sampel ..................................................................................................... 48
C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................... 50
D. Metode Analisis Data ................................................................................... 52
1. Analisis Data Panel.................................................................................. 52
2. Model Estimasi Data Panel ..................................................................... 54
3. Tahap Pemilihan Regresi Data Panel ...................................................... 56
4. Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 57
5. Uji Signifikansi ........................................................................................ 61
6. Operasional Variabel ............................................................................... 64
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 69
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian................................................. 69
B. Analisis dan Pembahasan ............................................................................. 70
1. Perkembangan Return On Asset (ROA) .................................................. 71
2. Perkembangan Loan To Deposit Ratio (LDR) ........................................ 72
xv
3. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) ...................................... 73
4. Perkembangan Net Interest Margin (NIM) ............................................. 75
5. Perkembangan Net Performing Laon (NPL) ........................................... 76
C. Analisis Deskriptif ....................................................................................... 77
D. Model Estimasi Data Panel .......................................................................... 78
1. Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS) ........................ 78
2. Fixed Effect Model (FEM) ...................................................................... 80
3. Random Effect Model .............................................................................. 82
E. Tahap Pemilihan Regresi Data Panel ........................................................... 84
1. Uji Chow .................................................................................................. 84
2. Uji Hausman ............................................................................................ 85
F. Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 86
1. Uji Normalitas ......................................................................................... 86
2. Uji Multikolinieritas ................................................................................ 88
3. Uji Autokorelasi ...................................................................................... 89
4. Uji Heterokedastisitas .............................................................................. 90
G. Uji Signifikansi ............................................................................................ 91
1. Uji signifikansi Parsial (t) ........................................................................ 92
2. Uji Signifikansi Simultan (F) .................................................................. 95
3. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Squared) ................................... 97
H. Hasil Analisis Regresi Panel ........................................................................ 98
I. Interpretasi Hasil Penelitian ......................................................................... 99
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 105
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 106
LAMPIRAN .................................................................................................. 110
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1: Kondisi Umum Perbankan Konvensional............................................. 7
Tabel 2. 1: Penelitian Terdahulu ........................................................................... 35
Tabel 3. 1: Tahapan Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ................................... 49
Tabel 3. 2: Daftar Sampel Bank ............................................................................ 50
Tabel 3. 3: Pengambilan Keputusan Uji Durbin- Watson .................................... 60
Tabel 4. 1: Statistik Deskriptif Variabel Dependen dan Independen .................... 77
Tabel 4. 2: Hasil Uji Common Effect Model ......................................................... 79
Tabel 4. 3: Hasil Uji Fixed Effect Model .............................................................. 81
Tabel 4. 4: Hasil Uji Random Effect Model .......................................................... 83
Tabel 4. 5: Hasil Uji Chow ................................................................................... 85
Tabel 4. 6: Hasil Uji Hausman (Antara Fixed Effect dengan Random Effect) ..... 86
Tabel 4. 7: Matriks Korelasi Antar Variabel......................................................... 89
Tabel 4. 8: Uji Autokorelasi .................................................................................. 89
Tabel 4. 9: Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 91
Tabel 4. 10: Hasil Uji Prsial (t) ............................................................................. 92
Tabel 4. 11: Hasil Uji Simultan (F) ...................................................................... 96
Tabel 4. 12: Koefisien Determinasi (Adjusted R Squaed) .................................... 97
Tabel 4. 13: Regresi Data Panel ............................................................................ 98
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1: Perkembangan ROA Bank Umum Go Public Tahun 2011-2015 ..... 6
Gambar 2. 1: Matrik Kerangka Pemikiran Teoritis .............................................. 44
Gambar 4. 1: Perkembangan Return On Asset ...................................................... 71
Gambar 4. 2: Perkembangan Loan to Deposit Ratio ............................................ 73
Gambar 4. 3: Perkembangan Capital Adequacy Ratio ......................................... 74
Gambar 4. 4: Perkembangan Net Interest Margin ................................................ 75
Gambar 4. 5: Perkembangan Net Performing Laon .............................................. 76
Gambar 4. 6: Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 87
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Daftar Sampel Perusahaan ............................................................. 110
Lampiran 2: Data Variabel Laon to Deposit Ratio (LDR) 2011-2015 ............... 110
Lampiran 3: Data Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) 2011-2015 ............ 111
Lampiran 4: Data Variabel Net Interest Margin (NIM) 2011-2015 ................... 112
Lampiran 5: Data Variabel Net Performing Laon (NPL) 2011-2015 ................. 113
Lampiran 6: Data Variabel Return On Asset (ROA) 2011-2015 ........................ 113
Lampiran 7 : Hasil Output Uji Regresi Data Panel ............................................. 114
Lampiran 8 : Hasil Uji Pemilihan Model Terbaik Regresi Data Panel ............... 116
Lampiran 9 : Hasil Output Uji Asumsi Klasik .................................................... 117
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan sektor perbankan di Indonesia menarik untuk dicermati.
Kekuatan sistem perbankan merupakan persyaratan penting untuk
memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Bank adalah bagian utama
dari sektor keuangan yang bertahan di tengah kondisi perekonomian di
Indonesia. Perbankan mempunyai peran yang sangat vital dalam pencapaian
tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf
hidup masyarakat (Pratiwi, 2012).
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998
tentang perbankan pasal 1 ayat (3) : “Bank Umum merupakan bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
keuangan”. Hal tersebut menunjukkan bahwa bank umum berfungsi dalam
memberikan pelayanan atau jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Disimpulkan pula bahwa hanya bank umum yang dapat menyediakan jasa-
jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Secara lebih spesifik, fungsi bank adalah sebagai agent of trust, agent
of development, dan agent of services. Dasar utama kegiatan perbankan
adalah trust atau kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun
penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila
dilandasi oleh unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya akan
2
aman dan dikelola dengan baik oleh bank. Sebagai agent of development,
bank bertugas sebagai penghimpun dan penyalur dana untuk kelancaran
kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan
masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan
jasa, mengingat semua kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi selalu
berkaitan dengan penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi,
dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian
masyarakat. Fungsi yang terakhir adalah agent of services. Di samping
melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga
memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat.
Jasa-jasa yang ditawarkan ini sangat erat kaitannya dengan kegiatan
perekonomian masyarakat secara umum (Prasetyo, 2012).
Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak
perubahan dari waktu ke waktu. Krisis global pada tahun 2008, sejumlah
bank konvensional komersil dan beberapa institusi keuangan di dunia
mengalami kerugian yang masif pada aset jenis hipotek dan sekuritas
berbasis hipotek (mortgages). Terjadi bailout besar-besaran terhadap bank
komersial di seluruh dunia oleh pemerintahnya masing-masing.
Kekhawatiran terhadap penurunan solvabilitas bank, ketersediaan kredit, dan
rusaknya kepercayaan investor mempengaruhi pasar saham. Lebih lanjut lagi,
hal ini mempengaruhi output dan peningkatan pengangguran (Reinhart dan
Rogoff dalam Annur, 2017). Padahal, sistem perbankan yang sehat yang
mempertahankan fungsinya dalam mengalirkan kredit ke sektor swasta
3
adalah tujuan utama dari seluruh pembuat kebijakan dan para regulator
perbankan di seluruh dunia (Levine dan Zervos, 1998:2).
Krisis yang terjadi dalam industri perbankan perlu diantisipasi dan
dipulihkan, terutama untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat baik
terhadap bank sebagai sebuah perusahaan atau sistem perbankan secara
keseluruhan. Dengan kata lain dapat dikatakan bagaimanapun proses
nasionalisasi dilakukan dan berapapun dana yang dikeluarkan untuk
penyelamatan atau rekapitasilasi perbankan, hal tersebut tidak akan ada
manfaatnya tanpa adanya kepercayaan dan dukungan dari masyarakat. Dalam
situasi seperti itu, masyarakat akan menjadi lebih jeli untuk menilai kondisi
suatu bank bahkan sistem perbankan secara keseluruhan.
Upaya untuk menghadapi kondisi seperti yang digambarkan di atas
mengharuskan setiap perusahaan perbankan mengambil langkah antisipatif.
Perusahaan perbankan dituntut menjadi lebih dinamis dalam berbagai hal
termasuk meningkatkan kemampuan pelayanan dalam meraih kembali
kepercayaan masyarakat yang selama ini menurun. Langkah strategis yang
dapat dilakukan adalah dengan cara memperbaiki kinerja bank. Kinerja yang
baik suatu bank diharapkan mampu meraih kembali kepercayaan masyarakat
terhadap bank itu sendiri atau sistem perbankan secara keseluruhan. Pada sisi
lain kinerja bank dapat pula dijadikan sebagai tolok ukur kesehatan bank
tersebut menurut (Ponco, 2008).
Tingkat kesehatan suatu bank merupakan kepentingan sumua pihak
yang terkait, baik pemilik dan pengelola bank, masyarakat pengguna bank
4
maupun Bank Indonesia sebagai Pembina dan pengawas bank. Sesuai dengan
tanggung jawabnya, masing-masing pihak tersebut perlu mengingatkan diri
dan bersama-sama berupaya mewujudkan bank yang sehat menurut Usman
(2003:129). Kinerja keunagan suatu bank juga mencerminkan tingkat
kesehatan bank tersebut. Salah satu alat untuk mengukur kesehatan bank
adalah dengan analisis 5 aspek, yaitu, Capital, Assett, Management, Earning,
Liquidity (Usman, 2003: 130). Aspek-aspek tersebut kemudian dinilai dengan
menggunakan rasio keuangan sehingga dapat menilai kondisi keuangan
perusahaan perbankan. Aspek capital (permodalan) dapat dinilai melalui
Capital Adequacy Ratio (CAR), aspek assets dinilai dengan Non Performing
Laon (NPL), aspek earning meliputi Return On Asset (ROA), Net Interest
Margin (NIM), sedangkan aspek likuiditas meliputi Laon to Deposit Ratio
(LDR).
Mengukur kinerja perusahaan yang notaben adalah profit motif dapat
digunakan analisis profitabilitas. Profitability analisis yang implementasinya
adalah profitability ratio disebut juga operating ratio, ada dua tipe rasio
yakni margin on sale dan retrun on assets. Bank Indonesia juga lebih
mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang di ukur dengan ROA
dibandingkan dengan ROE karena Bank Indonesia lebih mengutamakan nilai
profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagaian
besar dari simpanan masyarakat sehingga ROA lebih mewakili dalam
mengukur tingkat profitabilitas bank (Agustha,2016). Pada umumnya ukuran
profitabilitas pada industri perbankan adalah ROA (Return on Asset), dimana
5
ROA memfokuskan pada kemampuan perusahaan memperoleh earning
dalam operasinya. ROA digunakan untuk mengukur efisiensi dan efektifitas
perusahaan dalam hal menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan
aktiva yang dimilikinya. Menurut Permtatasari (2016) alasan menggunakan
ROA adalah untuk pengukuran kinerja bank dikarenakan Bank Indonesia
sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mementingkan asset yang
dananya berasal dari masyarakat, hal ini sesuai dengan Surat Edaran Bank
Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, ROA ini digunakan
untuk mengukur kemampuan bank dalam menggunakan asset yang
dimilikinya untuk menghasilkan laba kotor. Semakin besar ROA suatu bank,
semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan
semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan dari segi asset
menurut Dendawijaya (2009:118).
Berkaitan dengan kinerja perbankan, terdapat fenomena dari tingkat
ROA beberapa bank di Indonesia akhir-akhir ini, yang cenderung turun dan
naik secara tidak konsisten. Ada bank yang mampu bertahan dan bahkan
meningkatkan ROA, namun ada juga yang justru mengalami penurunan
sampai akhir tahun 2015. Berdasarkan pemberitaan media masa
republika.co.id (2015), ROA perbankan di Indonesia jauh lebih baik
dibandingkan ROA rata-rata perbankan di dunia. Di Amerika Serikat, rata-
rata ROA perbankan mencapai 1,6 persen, Eropa 1 persen, Asia Pasifik 1,33
persen. Namun di Indonesia, ROA perbankan mencapai 2,5 persen. Maka,
jika pengamatan dilakukan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.
6
Berikut tentang dinamika pergerakan ROA dari beberapa bank yang tercatat
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari periode tahun 2011 sampai dengan tahun
2015:
Sumber: Laporan Keuangan Publikasi (diolah)
www.idx.co.id
Gambar 1. 1
Perkembangan ROA Bank Umum go public periode tahun 2011- 2015
Pada Gambar 1.1 diatas terlihat bahwa ROA beberapa bank mengalami
penurunan pada tahun 2013-2015, rata-rata penurunan sebesar 0,08% untuk
tahun 2013 sedankan untuk tahun 2014 sebesar 0,55% dan tahun 2015
sebesar 0,13%. Pada tahun 2011-2012 rasio ROA mengalami peningkatan
sebesar 0,2%. Berdasarkan informasi dari beberapa bank, tahun 2013
merupakan tahun dimana ekonomi secara global mengalami perlambatan,
sehingga industri perbankan menghadapi periode ekonomi yang sedang
volatile. Bank yang siap dengan kondisi ini, akan cepat bangkit dan
memulihkan ketertinggalannya, namun untuk bank yang kurang siap, akan
membutuhkan waktu yang lebih lama (Sulistyoningsih, 2016). Terbukti
adanya tingkat ROA kembali mengalami penurunan pada periode akhir 2015.
7
Pemberitaan media masa republika.co.id (2015) juga membahas bahwa
profitabilitas industri perbankan tercatat turun 7,9% (yoy) pada Oktober 2015
dibandingkan periode sama tahun lalu. Laba bersih setelah pajak dari 118
bank umum tercatat sebesar Rp 86,6 triliun hingga Oktober 2015 atau turun
dibandingkan Oktober 2014 sebesar Rp 94,1 triliun. Profitabilitas bank
umum turun jika dibandingkan posisi September 2015, yakni sebesar Rp 95,8
triliun.
Laporan Tahunan OJK tahun 2014 juga memperkuat adanya penurunan
ROA perbankan di bandingkan tahun sebelumnya khususnya pada bank
konvensional seperti informasi pada table 1.1 sebagai berikut
Tabel 1. 1
Kondisi Umum Perbankan Konvensional
Sumber: Laporan Tahunan Perbankan 2014, OJK
Berdasarkan realitas di atas, disinyalir gejolak tingkat profitabilitas
perbankan dipengaruhi oleh faktor eksternal yang sekaligus dapat menguji
faktor internal bank itu sendiri. Faktor eksternal yaitu adanya dampak krisis
8
global negara-negara maju di Eropa dan Amerika beberapa tahun terakhir
setelah tahun 1998. Ditambah terjadinya perlambatan ekonomi nasional yang
terjadi sekitar tahun 2013.
Hal ini menguji kesiapan internal perusahaan, salah satunya adalah
Laon to Deposit Ratio (LDR). Menurut Hariyani (2010:56) LDR merupakan
rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh
bank yang bersangkutan. Ketentuan Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP
tanggal 25 Oktober 2011, menetapkan besarnya rasio LDR yaitu antara rasio
80% hingga110 %. Semakin tinggi LDR maka laba bank semakin meningkat
(dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan
efektif), dengan meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga meningkat.
Dengan demikian besar-kecilnya rasio Loan to Deposit Ratio suatu bank
akan mempengaruhi kinerja bank tersebut (Sudarmanta, 2016). Penelitian
mengenai LDR menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Penelitian yang
dilakukan Prasanjaya (2013) memperlihatkan hasil bahwa LDR berpengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA. Sedangkan penelitian yang dilakukan
oleh Pamularsih (2015) menunjukkan hasil bahwa LDR berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap ROA.
Menurut (Arifin dan Syukri, 2006: 148) CAR digunakan untuk
mengukur kemampuan atau kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
menutup kemungkinan kerugian dalam aktivitas perkreditan dan perdagangan
surat berharga. Untuk saat ini minimal CAR sebesar 8% menurut peraturan
bank Indonesia No. 15/ 12 /PBI/ tahun 2013 Besarnya modal suatu bank akan
9
berpengaruh pada mampu atau tidaknya suatu bank secara efisien
menjalankan kegiatannya. Jika modal yang dimiliki oleh bank tersebut
mampu menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat diharapkan, maka
bank dapat mengelola seluruh kegiatannya secara efisien, sehingga kekayaan
bank akan diharapkan akan semakin meningkat, demikian juga sebaliknya
(Pratiwi, 2012). Sehingga dapat disimpulkan CAR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Sudarmanta (2016)
menunjukkan bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap ROA.
Net Interest Margin adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk
menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin besar rasio ini maka
meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank
sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil
(Hariyani, 2010: 54). Oleh karena itu NIM berpengaruh positif dan signifikan
terhadap ROA. Teori ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan
Agustha et al (2015) bahwa NPL berpengaruh positif dan signifikan terhadap
ROA.
Menurut Sudarmanta (2016) Non Performing loan (NPL) adalah rasio
dari risiko kredit yang menunjukkan perbandingan jumlah kredit bermasalah
dengan total kredit. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang
lancar, diragukan dan macet. NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil
NPL semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank. Namum
sebaliknya, jika risiko kredit yang ditanggung bank semakin tinggi , maka
10
profitabilitas akan menurun. Sehingga dikatakan bahwa NPL berpengaruh
negatif terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan oleh Eng (2013)
menjelaskan bahwa hasilnya sejalan dengan hipotesis dan teori, di mana NPL
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap. Penelitian lain yang sejalan
dengan teori adalah penelitian yang dilakukan oleh Nyimas et al (2017) di
mana NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.
Dengan melihat latar belakang permasalahan yang ada dan adanya
perbedaan hasil penelitian–penelitian terdahulu, maka perlu dilakukan
penelitian lebih lanjut. Penelitian ini merupakan pengembangan penulis
terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi Return On Asset.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah
diatas, maka penelitian ini diberi judul “PENGARUH LOAN TO DEPOSIT
RATIO (LDR), CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NET INTEREST
MARGIN (NIM), NET PERFORMING LAON (NPL) TERHADAP
RETURN ON ASSET (ROA) PADA BANK UMUM GO PUBLIC DI BEI
TAHUN 2011-2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah variabel Loan To Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio
(CAR), Net Interest Margin (NIM), Net Performing Laon (NPL)
berpengaruh secara parsial terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum
Go Public di BEI ?
11
2. Apakah variabel Loan To Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio
(CAR), Net Interest Margin (NIM), Net Performing Laon (NPL)
berpengaruh simultan terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Go
Public di BEI ?
3. Variabel manakah yang lebih dominan berpengaruh terhadap Return On
Asset (ROA) Bank Umum Go Public di BEI ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengukur pengaruh secara simultan Loan To Deposit Ratio (LDR),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Net
Performing Laon (NPL) terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum
Go Public di BEI.
2. Untuk mengukur pengaruh secara parsial Loan To Deposit Ratio (LDR),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Net
Performing Laon (NPL) terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum
Go Public di BEI.
3. Untuk mengukur Variabel manakah yang lebih dominan berpengaruh
terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Go Public di BEI.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Investor
Bagi pihak investor sendiri, diharapkan nantinya hasil dari penelitian
tersebut bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk seberapa besar
12
menginvestasikan dananya pada bank yang dikehendaki, agar mendapat
return sesuai dengan yang diharapkan.
2. Bagi Perbankan
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan pihak perbankan
sebagai bahan evaluasi serta pertimbangan dalam pengambilan keputusan
yang berkenaan dengan perannya sebagai lembaga intermediasi dengan
menjalankannya secara efektif dan efisisen demi memajukan profitabilitas
perbankan itu sendiri.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat digunakan oleh penulis sebagai media untuk
mengaplikasikan teori yang didapat di bangku perkuliahan terhadap
kenyataan sebenarnya yang terjadi di industri perbankan dan menguji
seberapa besar pengaruh laon to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio,
Net Interest Margin, Net Performing Laon terhadap Retrurn On Asset yang
dilakukan oleh 19 bank go public di Bursa Efek Indonesia
4. Pihak Lainnya
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu
pengetahuan kepada pihak lain atau masyarakat mengenai perekonomian
terutama menyangkut lembaga keuangan perbankan.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Bank
Pengertian bank menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 adalah badan
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak (Arthesa dan Handiman, 2006: 2).
Menurut Dendawijaya (2009:14) definisi dari bank adalah: “suatu
badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga perantara keuangan
(financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak yang
berkelebihan dana (idle fund surplus unit) kepada pihak yang
membutuhkan dana atau kekurangan dana (deficit unit) pada waktu yang
ditentukan”.
Sedangkan pengertian bank menurut Hermansyah (2008: 7) adalah
lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang perseorangan, badan-
badan usaha swasta, badan-badan usaha milik negara, bahkan lembaga-
lembaga milik pemerintahan untuk menyimpan dana yang dimilikinya.
Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keunagan yang
bertujuan memberikan kredit, baik dengan alat pembayaran sendiri,
dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, dengan jalan
14
mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral (Martono:
2010)
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa bank
adalah suatu lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana
(surplus fund) dengan pihak yang kekurangan dana (deficit fund), dimana
tugas pokoknya adalah menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit. Bank juga merupakan
lembaga yang melancarkan transaksi perdagangan dan peredaran uang.
2. Jenis-Jenis Bank
Jenis-jenis bank menurut Kasmir (2012:31) dapat ditinjau dari
berbagai segi, antara lain:
a. Dilihat dari Segi Fungsinya
1) Bank Umum
Pengertian bank umum sesuai dengan UU No. 10 Tahun 1998
tentang Perbankan adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat
memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Bank umum sering
disebut dengan bank komersil (commercial bank).
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah salah satu jenis bank yang
dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah
15
dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat
masyarakat yang membutuhkan.
b. Dilihat dari Segi Kepemilikannya
Jenis bank yang ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya
adalah siapa saja yang memiliki bank tersebut. Adapun kepemilikan
ini dapat dilihat dari akta pendirian dan penguasaan saham yang
dimiliki bank bersangkutan. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya
adalah sebagai berikut:
1) Bank milik pemerintah
Merupakan suatu bank yang akte pendirian maupun modalnya
dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank ini
dimiliki oleh pemerintah pula.
2) Bank milik swasta nasional
Seluruh atau sebagian besar saham dari bank jenis ini dimiliki oleh
swasta nasional serta akte pendiriannya pun didirikan oleh swasta,
begitu pula pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta
pula.
3) Bank milik asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,
baik milik swasta asing atau pemerintah asing.
4) Bank milik campuran
16
Saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta
nasional yang secara mayoritas kepemilikan sahamnya dipegang
oleh warga negara Indonesia.
5) Bank milik Koperasi
Merupakan bank yang kepemilikan saham-sahamnya dimiliki oleh
perusahaan yang berbadan hukum koperasi.
c. Dilihat dari Segi Status (Area Operasionalnya)
Dilihat dari segi kedudukan atau status menunjukan ukuran
kemampuan bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah
produk, modal maupun kualitas pelayanannya.Untuk memperoleh
status tertentudiperlukan penilaian-penilaian dengan kriteria tertentu.
Jenis bank dilihat dari segi status/area operasional adalah sebagai
berikut:
1) Bank devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar
negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of
Credit dan transaksi lainnya.
2) Bank non devisa
Merupakan bank yang belum mempunyai izin melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan
transaksi seperti halnya bank devisa.
17
d. Dilihat dari segi Penciptaan Uang
1) Bank Primer
Bank Primer ialah bank yang dapt menciptakan uang kartal (logam
maupun kertas) dan uang giral (cek maupun bilyet giro). Pencipta
uang kartal hanya hak murtal Bank Indonesia, sedangkan
penciptaan uang giral dilakukan oleh bank primer lainnya.
2) Bank Skunder
Bank Skunder ialah bank yang tidak menciptakan uang kartal, bank
ini hanya berperan atau bertugas sebagai perantara kr]edit dan
simpam pinjam saja.
e. Dilihat dari segi cara Menentukan Harga
1) Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Bank jenis ini menggunakan sistem bunga dalam menentukanharga
jual, misalnya untuk produk simpanan.
2) Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Dalam menentukan harganya, bank jenis ini menggunakan sistem
bagi hasil. Misalnya dalam penetapan pembagian keuntungan hasih
tabungan mudarobah pada nasabah.
3. Kegiatan bank
Kegiatan bank menurut Kasmir (2014:36) adalah sebagai berikut:
a. Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk:
1) Simpanan Giro (Demand Deposit)
18
Merupakan simpanan pada bank dimana penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek atau bilyet giro.
2) Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Yaitu simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
sesuai perjanjian antara bank dengan nasabah dan penarikannya
dengan menggunakan slip penarikan, buku tabungan, kartu ATM
atau sarana penarikan lainnya.
3) Simpanan Deposito (Time Deposit)
Merupakan simpanan pada bank yang penarikannya sesuai jangka
waktu (jatuh tempo) dan dapat ditarik dengan bilyet deposito atau
sertifikat deposito.
b. Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk kredit
seperti:
1) Kredit Investasi adalah kredit yang diberikan kepada para investor
untuk investasi yang penggunaannya jangka panjang.
2) Kredit Modal Kerja merupakan kredit yang diberikan untuk
membiayai kegiatan suatu usaha dan biasanya bersifat jangka
pendek guna memperlancar transaksi perdagangan.
3) Kredit Perdagangan adalah kredit yang diberikan kepada para
pedagang, baik agen-agen maupun pengecer.
4) Kredit Konsumtif merupakan kredit yang digunakan untuk
dikonsumsi atau dipakai untuk keperluan pribadi.
19
5) Kredit Produktif adalah kredit yang digunakan untuk menghasilkan
barang atau jasa.
c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya, seperti pengiriman uang
(transfer), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota
(clearing), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar kota
dan luar negeri (inkaso), letter of credit (L/C), safe deposit box, bank
garansi dan jasa-jasa bank lainnya yang merupakan jasa pendukung
dari kegiatan-kegiatan pokok bank yaitu menghimpun dan
menyalurkan dana
4. Sumber Dana Bank
Menurut Kasmir (2008:61) “Sumber-sumber dana bank adalah usaha
bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan
operasinya”, dapat dibedakan menjadi 3 sumber yaitu:
a. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri
Sumber dana ini berasal dari dalam bank, baik pemegang saham
maupun sumber lain. Sumber dana dari bank itu sendiri terdiri dari:
b. Setoran modal dari pemegang saham
Dalam hal ini pemilik saham dapat menyetor dana atau membeli saham
yang dikeluarkan oleh perusahaan.
c. Cadangan-cadangan bank
Yaitu cadangan-cadangan laba tahun lalu yang tidak dibagi kepada para
pemegang sahamnya. Cadangan ini digunakan untuk mengantisipasi
laba tahun yang akan datang.
20
d. Laba bank yang belum dibagi
Merupakan laba yang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan,
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.
e. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya
Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau
membayar transaksi-transaksi tertentu. Sumber dana ini diperoleh dari
pinjaman bank lain maupun lembaga keuangan lain kepada bank.
f. Dana yang berasal dari masyarakat luas
Sumber dana ini sering disebut sumber dana pihak ketiga yaitu sumber
dana yang berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk
simpanan giro, tabungan dan deposito.
5. Rasio-rasio Keuangan Perbankan
Penilaian Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank, biasanya
menggunakan berbagai alat ukur. Salah satu alat ukur yang utama yang
digunakan untuk menentukan kondisi suatu bank dikenal dengan nama
analisis CAMELS. Analisis ini terdiri dari aspek capital, assets,
management, earning dan liquidity. Hasil dari aspek ini kemudian akan
menghasilkan kondisi suatu bank (Usman, 2003: 130)
a. Aspek Permodalan (capital)
Dalam aspek ini yang dinilai adalah permodalan yang dimiliki
oleh bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal
minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (capital
adequacy ratio) yang telah ditetapkan BI. Perbandingan rasio CAR
21
adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko
(AMTR). Berdasarkan ketetapan pemerintah, maka CAR perbankan
untuk tahun 2002 minimal 8%.
b. Aspek Kualitas Aset (Assets)
Dalam hal ini upaya yang dilakukan adalah menilai jenis-jenis
asset yang dimiliki oleh bank. Penilaian asset harus sesuai dengan
peraturan dari Bank Indonesia yaitu dengan memperbandingkan antara
aktiva produktif yang diklasifikasikan terhadap aktiva produktif
c. Aspek Manajemen (Management)
Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam
bekerja., dari sisi pendidikan dan pengalaman dari karyawannya dalam
menangani berbagai kasus-kasus yang terjadi. Dalam aspek ini yang
dinilai adalah manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva,
manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas.
d. Aspek Rentabilitas (Earning)
Aspek Rentabilitas merupakan ukuran kemampuan bank dalam
meningkatkan labanya apakah setiap periode atau untuk mengukur
tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang
bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara
rentabilitas yang terus meningkat.
e. Aspek Likuiditas (Liquidity)
Suatu bank dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan
mampu membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan
22
tabungan giro, dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi
semua permohonan kredit yang layak dibiayai.
f. Aspek Sensitivitas
Aspek ini merupakan aspek dimana perbankan harus
memerhatikan dua unsur, yaitu tingkat perolehan laba yang harus
dicapai dan risiko yang akan dihadapi. Pertimbangan risiko yang harus
diperhitungkan berkaitan erat dengan sensitivitas perbankan.
Sensitivitas terhadap risiko ini penting agar tujuan memperoleh laba
dapat tercapai dan pada akhirnya kesehatan bank juga terjamin.
6. Laporan Keuangan
a. Definisi Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2012) laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam
suatu periode tertentu. Laporan keuangan menggambarkan pos-pos
keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam
praktiknya dikenal beberapa macam laporan keuangan seperti:
1) Neraca;
2) Laporan laba rugi;
3) Laporan perubahan modal;
4) Laporan catatan atas laporan keuangan; dan
5) Laporan kas.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan menurut Kasmir (2012) adalah:
23
1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan saat ini;
2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan
modal yang dimiliki perusahaan saat ini;
3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode tertentu.
4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode.
7. Analisa Rasio Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk
membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya dan menelaah
masing-masing dari unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk
memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan
keuangan itu sendiri.
Menganalisis laporan keuangan berarti melilai kinerja perusahaan,
baik secara internal maupun untuk dibandingkan dengan perusahaan lain
yang berada dalam industri yang sama. Hal ini berguna bagi arah
perkembangan perusahaan dengan mengetahui seberapa efektif operasi
perusahaan telah berjalan (Hery, 2014: 113).
Dalam penelitian ini terdapat 5 (lima) rasio keuangan yang
digunakan untuk mengukur kinerja keuangan dan nilai perusahaan, yaitu:
a. Return on Asset (ROA)
b. Loan to Deposit Ratio (LDR)
24
c. Capital Adequacy Ratio (CAR)
d. Net Interest Margin (NIM)
e. Non Performing Laon (NPL)
a. Return on Asset (ROA)
Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini
ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi
perusahaan (Kasmir dan Jakfar, 2010:115).
Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan
menghubungkan antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari
kegiatan pokok perusahaan dengan kekayaan atau asset yang dimiliki
untuk menghasilkan keuntungan perusahaan (operating asset).
Operating Asset adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang
dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha
memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok perusahaan. ROA
(return on asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak untuk
menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki
oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam
kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari
modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk
menghasilkan laba (Agustha, 2016).
25
ROA (return on asset), Rasio ini sering juga disebut sebagai
Return on Investment. Hasil pengembalian investasi atau lebih di kenal
dengan nama return on investasi atau return on total asset merupakan
rasio yang menunjukan hasil return atas jumlah aktiva yang digunakan
dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektifitas
manajemen dalam mengelola investasinya. Disamping itu hasil dari
pengembalian investasi menunjukan produktivitas dari seluruh dana
perusahaan, baik dalam modal pinjaman maupun modal sendiri.
Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin tidak baik, demikian pula
sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari
seluruh perusahaan (Kasmir, 2008:201).
Profitabilitas merupakan indikator yang paling penting untuk
mengukur kinerja suatu bank. Sehingga dalam penelitian ini ROA
digunakan sebagai ukuran kinerja perbankan. Tujuan utama operasional
bank adalah mencapai tingkat profitabilitas yang maksimal. ROA
penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan
aktiva yang dimilikinya. Profitabilitas merupakan kemampuan bank
untuk menghasilkan atau memperoleh laba secara efektif dan efesien..
Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan
yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut
dari segi penggunaan dari segi asset (Dendawijaya, 2009:118).
26
Return On Asset adalah rasio profitabilitas yang menunjukan
perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio
ini menunjukan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh
bank yang bersangkutan. ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut (Riyadi, 2006:156).
Menurut (Sugiono, 2009: 80) ROA digunakan untuk mengukur
tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh asset yang ada. Rasio ini
juga juga menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam
perusahaan. Oleh karena itu sering pula rasio ini disebut Return On
Investment. Semakin tinggi ROA, berarti perusahaan semakin mampu
mendayagunakan asset dengan baik untuk memperoleh keuntungan.
Return On Asset sering juga dimaknai sebagai hasil pengembalian
dari harta perbandingan antara laba bersih dengan jumlah harta rata-
rata, rasio tersebut merupakan ukuran tingkat profitabilitas ditinjau dari
dari jumlah harta yang dimilikinya (arif dan wibowo, 2003: 145).
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP
tanggal 25 Oktober 2011, Bank Indonesia menetapkan besarnya ROA
yaitu 1,5 %. Adapun rumus dari return on asset adalah sebagai berikut:
27
b. Loan to Deposit Ratio (LDR)
Menurut (Hariyani, 2010: 56) LDR merupakan rasio kredit yang
diberikan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank yang
bersangkutan. Besarnya LDR akan berpengaruh terhadap laba
memlalui penciptaan kredit.
Menurut Riyadi (2006:146) LDR adalah perbandingan antara
total kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga yang dapat
dihimpun oleh Bank. LDR akan menunjukkan tingkat kemampuan
Bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank
yang bersangkutan.
Berdasarkan rumus di atas, yang dimaksud jumlah kredit yaitu
kredit yang diberikan bank yang sudah ditarik atau direalisasi.
Sedangkan dana pihak ketiga meliputi simpanan masyarakat yang
berupa giro, tabungan, dan berbagai jenis deposito, KLBI yang
diberikan Bank Indonesia kepada bank yang bersangkutan, serta modal
inti dari bank yang bersangkutan.
Rasio ini juga merupakan teknik yang sangat umum digunakan
untuk mengukur posisi atau kemampuan likuiditas bank. Rasio ini
merupakan indikator kerawanan maupun kemampuan suatu bank.
28
Menurut Surat Edaran Bank Indinesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25
Oktober 2011, Bank Indonesia menetapkan besarnya rasio LDR yaitu
110 %.
c. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Menurut (Arifin dan Syukri, 2006: 148) CAR digunakan untuk
mengukur kemampuan atau kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
menutup kemungkinan kerugian dalam aktivitas perkreditan dan
perdagangan surat berharga.
Menurut (Dendawijaya, 2009: 121) Capital Adequacy Ratio
(CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh keseluruhan
active bank yang mengandung ridiko (kredit, penyertaan, surat
berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal bank
sendiri, disamping dana-dana memperoleh dana-dana dari sumber-
sumber di luar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan
lain-lain. Dengan kata lain, Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio
kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank
untuk menunjang aktiva yang menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
CAR merupakan indikator untuk melihat tingkat efisiensi dana
modal bank yang digunakan untuk investasi. Sesuai dengan Peraturan
29
Bank Indonesia No. 15/ 12 /PBI/ tahun 2013, Bank Indonesia
menetapkan standar CAR minimum sebesar 8%. Apabila persentase
CAR terlalu kecil (lebih rendah dari standar BI) maka bank tersebut
termasuk ke dalam kategori bank tidak sehat, namun apabila persentase
CAR terlalu besar berarti terlalu besar dana bank yang menganggur
(idle fund).
d. Net Interest Margin (NIM)
Menurut (Hariyani, 2010: 54) NIM adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola
aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih.
Semakin besar rasio ini maka meningkatnya oendapatan bunga atas
active produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank
dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
Rasio NIM juga digunakan untuk mengukur kemampuan kinerja
manajemen bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan
operasional bank sangat bergantung dari selisih antara suku bunga dari
kredit yang disalurkan dengan suku bunga simpanan yang diterima.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/7/DPNP tanggal 8
maret 2013, menetapkan standar NIM sebesar 4,5%. Semakin tinggi
rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva
produktif yang dikelola bank sehingga keuntungan semakin
meningkat, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar net
interest margin suatu bank, maka semakin besar pula return on asset
30
(ROA) perusahaan tersebut, yang berarti kinerja keuangan tersebut
semakin membaik atau meningkat. Apabila NIM memiliki angka
diatas 1,5% maka dikatakan sehat dan apabila dibawah 1,5% dikatakan
tidak sehat. Adapun besaran rasio NIM dapat dihitung dengan rumus:
e. Non Performing Loan (NPL)
Non Performing loan (NPL) adalah rasio dari risiko kredit yang
menunjukkan perbandingan jumlah kredit bermasalah dengan total
kredit. Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar,
diragukan dan macet. Tingginya NPL akan dapat memperbesar biaya,
baik biaya pen-cadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya
sehingga pada akhirnya modal bank ikut terkikis (Sudarmanta, 2016).
Menurut Riyadi, 2006:160) Non Performing Loan adalah
perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan tingkat
kolektabilitas 3 sampai dengan 5 dibandingkan dengan total kredit
yang diberikan oleh pihak bank
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.17/19/DPUM
tanggal 8 Juli 2015, Bank Indonesia menetapkan standar NPL
maksimal sebesar 5%, jika melebihi 5% maka akan mempengaruhi
penilaian tiangkat kesehatan bank yang bersangkutan, yaitu akan
31
mengurangi nilai/ skor yang diperolehnya. Net Perfoming Loan dapat
dihitung dengan rumus:
Menurut Siamat (2005:361) persyaratan yang ketat dalam
kebijakan kredit akan mengurangi kemungkinan terjadinya kredit
bermasalah, namun tidak akan menghilangkan timbulnya masalah-
masalah seperti terjadinya default atau penunggakan pembayaran.
B. Keterkaitan Antar Variabel
1. Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset
(ROA)
Menurut Bank Indonesia kemampuan likuiditas bank dapat
diproksikan dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu perbandingan
antara kredit dengan dana pihak ketiga. Rasio ini digunakan untuk
menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit yang
diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Menurut Surat Edaran
Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, Standar
yang digunakan untuk rasio Laon to Deposit Rastio (LDR) adalah sebesar
110 %. Semakin tinggi Loan to Deposit Ratio (LDR) maka laba bank
semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan
kreditnya dengan efektif), dengan meningkatnya laba bank, maka kinerja
32
bank juga meningkat. Dengan demikian besar-kecilnya rasio Loan to
Deposit Ratio (LDR) suatu bank akan mempengaruhi kinerja bank
tersebut (Prasanjaya, 2013).
2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset
(ROA)
Capital Adequacy Ratio adalah rasio yang memperlihatkan
seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari
modal sendiri bank disamping memperoleh dana dari sumber di luar
bank, seperti dana dari masyarakat, pinjaman, dan lain – lain. CAR
merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi
penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian- kerugian bank yang
disebabkan oleh aktiva yang berisiko. Semakin tinggi CAR maka
semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari
setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko (Sudarmanta, 2016)
Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai
kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi
profitabilitas (Dendawijaya, 2009: 144). Sehingga CAR memiliki
pengaruh yang positif terhadap Return On Asset (ROA) Bank.
3. Pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Asset
(ROA)
Net Interest Margin (NIM) adalah ukuran perbedaan antara
pendapatan bunga yang dihasilkan dan biaya yang dibayarkan kepada
33
pemberi pinjaman mereka (misalnya deposito), relatif terhadap jumlah
bunga produktif aset atau dengan kata lain NIM merupakan perbandingan
antara pendapatan bunga bersih dengan rata–rata aktiva produktif.
Menurut Agustha (2016) NIM digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh pendapatan dengan
menggunakan aktiva produktif yang dimilikinya, mengingat pendapatan
operasional bank sangat tergantung dari selisih bunga dari kredit yang
disalurkan. Angka NIM yang makin tinggi menunjukkan bahwa
profitabilitas bank makin baik, karena selisih antara pendapatan bunga
dengan biaya bunga semakin besar. Nim berpengaruh positir terhadap
ROA.
4. Pengaruh Net Performing Laon (NPL) terhadap Return On Asset
(ROA)
Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah merupakan
salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank. Salah satu
fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediasi atau penghubung antara
pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan
dana.
NPL mencerminkan risiko kredit. Risiko kredit adalah suatu risiko
akibat kegagalan atau ketidakmampuan nasabah mengembalikan jumlah
pinjaman yang diterima dari bank beserta bunganya sesuai dengan jangka
waktu yang telah ditentukan atau dijadwalkan. Semakin kecil NPL
semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank. Dengan
34
kata lain, semakin tinggi NPL akan menurunkan Return On Asset (ROA)
Bank.
5. Hubungan LDR, CAR, NIM, NPL, secara serempak terhadap Return
On Asset (ROA)
LDR merupakan rasio perbandingan antara jumlah dana yang
disalurkan ke masyarakat (kredit) dengan jumlah dana masyarakat dan
modal sendiri yang digunakan. Semakin tinggi LDR menunjukkan
semakin tinggi dana yang disalurkan maka pendapatan bank akan
semakin meningkat.
CAR merupakan rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan
modal yang dimiliki bank. Semakin tinggi nilai CAR maka bank tersebut
mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang
cukup besar bagi Return On Asset (ROA).
NIM merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih
dengan rata-rata aktiva produktif. Semakin tinggi nilai NIM menunjukkan
profitabilitas bank semakin baik.
NPL atau kredit bermasalah merupakan salah satu indikator kunci
untuk menilai kinerja fungsi bank. Semakin tinggi nilai NPL akan
menurunkan profitabilitas.
Jadi, dari hubungan masing-masing variabel dengan Return On Asset
(ROA) dapat disimpulkan bahwa LDR, CAR, NIM dan NPL berpengaruh
secara serempak terhadap Return On Asset (ROA).
35
C. Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
/Tahun Judul
Metode dan Variabel
penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Nyimas
Vila
Dewi,
Ronny
Malavia
Mardani,
Dr.M.
Agus
Salim
(2017)
Pengaruh
CAR, NPL,
NIM, DAN
BOPO
Terhadap
Profitabilitas
Perbankan
Pada Bank
Umum Yang
terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
Tahun 2012–
2015.
Menggunakan
variabel ROA
sebagai
variabel
dependen dan
menggunakan
variabel CAR,
NIM, NPL
sebagai
variabel
independen.
Tahun
penelitian dan
metode
penelitian
yang berbeda,
peneliti ini
menggunakan
metode
regresi
berganda,
sedangkan
penelitian
yang peneliti
lakukan
menggunakan
metode
regresi data
panel.
Variabel CAR
tidak memiliki
pegaruh yang
signifikan
terhadap ROA
Pada Bank
Umum Yang
terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia.
Variabel NIM
memiliki
pengaruh yang
positif
signifikan dan
variabel NPL,
BOPO memiliki
pengaruh
negatif
signifikan.
36
Tabel 2.2 (Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
/Tahun Judul
Metode dan Variabel
penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
2. Saeda
Agustha
(2016)
Pengaruh
Capital
Adequency
Ratio (CAR),
Non
Performing
Loan (NPL)
To Deposit
Ratio (LDR),
Net Interest
Margin
(NIM) Dan
BOPO
Terhadap
Profitabilitas
Pada Bank
Umum Yang
terdaftar di
BEI Tahun
(2010-2014)
Menggunakan
variabel ROA
sebagai variabel
dependen dan
menggunakan
variabel CAR,
NIM, NPL,
LDR sebagai
variabel
independen.
Tahun
penelitian
dan metode
penelitian
yang
berbeda.
Peneliti
menggunak
an analisis
regresi data
panel
Variabel CAR,
LDR tidak
memiliki
pegaruh yang
signifikan
terhadap ROA
Pada Bank
Umum Yang
terdaftar di BEI
Variabel NIM
memiliki
pengaruh yang
positif signifikan
dan variabel
NPL, BOPO
memiliki
pengaruh negatif
signifikan. Pada
Bank Umum
Yang terdaftar di
BEI .
37
Tabel 2.3 (Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
/Tahun Judul
Metode dan Variabel
penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaa
n
3.
I Ketut
Sudarmanta
(2016)
Determinasi
Profitabilitas
Sektor
Perbankan
Di Bursa
Efek
Indonesia
Menggunakan
variabel ROA
sebagai
variabel
dependen dan
menggunakan
variabel NIM,
NPL, LDR,
CAR sebagai
variabel
independen.
Tahun
penelitian
dan objek
penelitian
,
Variabel LDR
tidak memiliki
pegaruh yang
signifikan
terhadap ROA
pada bank yang
ter-daftar di
Bursa Efek
Indonesia
Sedangkan
variabel NIM
dan CAR
memiliki
pengaruh positif
signifikan, NPL
memiliki
pengaruh
negative
signifikan
terhadap ROA
pada bank yang
ter-daftar di BEI
38
Tabel 2.4 (Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
/Tahun Judul
Metode dan Variabel
penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
4. Luh
Eprima
Dewi,
Nyoman
Trisna
Herawati
, dll
(2015)
Analisis
Pengaruh
NIM, BOPO,
LDR, dan
NPL
Terhadap
Profitabilitas
Pada Bank
Umum
Swasta
Nasional
Yang
Terdaftar di
BEI Tahun
2009-2013
Menggunakan
variabel ROA
sebagai
variabel
dependen dan
menggunakan
variabel NIM,
NPL, LDR
sebagai
variabel
independen.
Tahun
penelitian dan
objek
penelitian,
peneliti
menggunakan
bank umum
go public di
BEI,
sedangkan
objek yang
digunakan
dalam
penelitian ini
adalah Bank
Umum
Swasta
Nasional.
Peneliti
menggunakan
analisis
regresi data
panel,
sedangkan
penelitian ini
menggunakan
regresi
berganda.
Variabel NIM
dan LDR
memiliki
pegaruh positif
signifikan
sedangkan
variabel NPL
dan BOPO
memiliki
pengaruh
negative
signifakan Bank
Umum Swasta
Nasional Yang
Terdaftar di BEI
BEI .
39
Tabel 2.5 (Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
/Tahun Judul
Metode dan Variabel
penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan
5.
Diyah
Pamularsih
(2015)
Pengaruh
LDR, NPL,
NIM, BOPO,
CAR dan
Suku Bunga
Terhadap
Profitabilitas
pada sector
perbankan
yang
terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
tahun 2009-
2013
Menggunakan
variabel ROA
sebagai
variabel
dependen dan
menggunakan
variabel,
LDR, NIM,
NPL dan
CAR sebagai
variabel
independen.
Tahun
penelitian dan
peneliti
menggunakan
regresi data
panel
Variabel
CAR, NIM
dan Suku
Bunga
memiliki
pegaruh yang
signifikan
terhadap
ROA pada
sector
perbankan
yang
terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia
variabel LDR
dan BOPO
berpengaruh
negative
signifikan,
sedangkan
NPL
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
ROA
40
Tabel 2.6 (Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
/Tahun Judul
Metode dan Variabel
penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
6. Wawan
Prsetyo
(2015)
Analisis
Faktor-Faktor
Yang
Mempengaruhi
Profitabilitas
pada bank
BUMN tahun
2005-2012
Menggunakan
variabel ROA
sebagai
variabel
dependen dan
menggunakan
variabel CAR,
NIM, NPL,
LDR sebagai
variabel
independen.
Tahun
penelitian dan
objek
penelitian
berbeda.
Dalam
penelitian ini
menggambil
bank BUMN
sedangkan
penelitian
yang diteliti
menggambil
bank umum
go public
sebagai objek
penelitian.
Variabel CAR,
LDR tidak
memiliki
pegaruh yang
signifikan
terhadap ROA
pada bank
BUMN.
Variabel NIM
memiliki
pengaruh yang
positif
signifikan dan
variabel NPL,
BOPO
memiliki
pengaruh
negatif
signifikan
terhadap ROA
pada bank
BUMN.
41
Tabel 2.7 (Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
/Tahun Judul
Metode dan Variabel
penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan
7.
Ayu Krisna
Dewi, Ni
Kadek
Sinarwati,
Nyoman
Ari Surya
Darmawan
(2014)
Pengaruh
Capital
Adequacy
Ratio(CAR),
Laon to
Deposit
Ratio (LDR)
dan
perbandingan
biaya
operasional
dengan
pendapatan
opersional
(BOPO)
Terhadap
ROA Pada
Bank Umum
Yang
Terdaftar Di
BEI Tahun
2008-2012
Menggunakan
variabel ROA
sebagai
variabel
dependen dan
menggunakan
variabel CAR
dan LDR
sebagai
variabel
independen.
Tahun
penelitian
dan beberapa
variabel
independen
Variabel
LDR, CAR
tidak memiliki
pegaruh yang
signifikan
terhadap ROA
ROA Pada
Bank Umum
Yang
Terdaftar Di
BEI.
variabel
BOPO
memiliki
pengaruh
negative
signifikan,
terhadap ROA
Pada Bank
Umum Yang
Terdaftar Di
BEI.
42
Tabel 2.8 (Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti/
Tahun Judul
Metode dan Variabel
penelitian Hasil
Penelitian Persamaan Perbedaan
8.
Yogi
Prasanjaya
dan
Wayan
Ramantha
(2013)
Analisa
Pengaruh
Rasio CAR,
BOPO, LDR,
dan Ukuran
Perusahaan
terhadap
Profitabilitas
Bank di BEI
Menggunakan
variabel ROA
sebagai
variabel
dependen dan
menggunakan
variabel CAR
dan LDR
sebagai
variabel
independen.
Tahun
penelitian dan
menggunakan
regresi data
panel
Variabel CAR
dan Ukuran
Perusahaan
tidak memiliki
pegaruh yang
signifikan
terhadap ROA
Pada Bank di
BEI.
variabel
BOPO
memiliki
pengaruh
negatife
signifikan,
terhadap ROA
dan variabel
LDR memiliki
pengaruh
positif
signifikan
Pada Bank di
BEI.
43
Tabel 2. 9 (Lanjutan)
Penelitian Terdahulu
No Peneliti
/Tahun Judul
Metode dan Variabel
penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
9.
Tang Sau
Eng (2013)
Pengaruh
NIM, BOPO,
LDR, NPL,
dan CAR
terhadap
ROA pada
Bank
Internasional
dan bank
Nasional Go
Public tahun
2007-2011
Menggunakan
variabel ROA
sebagai
variabel
dependen dan
menggunakan
variabel NIM,
CAR, NPL
dan LDR
sebagai
variabel
independen.
Tahun
penelitian
dan dan
menggunak
an regresi
data panel
Variabel CAR
dan BOPO tidak
memiliki
pegaruh yang
signifikan
terhadap ROA
pada Bank
Internasional
dan bank
Nasional Go
Public
variabel LDR
dan NPL
memiliki
pengaruh
negative
signifikan, NIM
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap ROA
dan variabel
LDR memiliki
pengaruh positif
signifikan pada
Bank
Internasional
dan bank
Nasional Go
Public
44
D. Kerangka Pemikiran
Gambar 2. 1: Matrik Kerangka Pemikiran Teoritis
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Laporan Keuangan Bank Umum Go Public di BEI Tahun 2011-2015
2011-2015
Variabel Independen:
LDR (X1), CAR (X2), NIM
(X3) dan NPL (X4),
Variabel Dependen:
Return On Asset (Y)
Model Estimasi
Data Panel
Fixed Effect Random
EgEffectEffect
Common
Effect
Uji Chow Uji Hausman
Metode Estimasi Terpilih
Uji Asumsi Klasik
Uji Heterokelastisitas Uji Autokorelasi Uji Multikolinieritas Uji Normalitas
Uji t Uji F Uji Adjusted R2
Interpretasi
Kesimpulan
45
E. Hipotesis
Menurut W. Gulo (2002: 57) dalam penelitain Sari (2017) hipotesis
adalah suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum diketahui
kebenarannya, tetapi memungkinkan diuji dalam kenyataan empiris.
Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan atau
pengamatan dengan teori.
Terdapat perbedaan mendasar pengertian hipotesis menurut statistik
dan penelitian. Dalam penelitian, hipotesis diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Rumusan masalah tersebut
bisa berupa pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih,
perbandingan (komparasi), atau variabel mandiri (deskripsi). Secara ringkas
hipotesis dalam statistik merupakan pernyataan statistik tentang parameter
populasi sedangkan hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban
sementara terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian.
Dalam hubungan sebab akibat, pengujian hipotesis dilakukan dengan
uji hipotesis asosiatif. Hipotesis asosiatif merupakan dugaan tentang adanya
hubungan antar variabel dalam populasi yang akan diuji melalui hubungan
antarvariabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut. Terdapat
tiga macam bentuk hubungan antarvariabel, yaitu hubungan simetris,
hubungan sebab akibat (kausal), dan hubungan interaktif (saling
mempengaruhi).
46
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini dapat dilihat dalam uraian
berikut:
1. Parsial
H0 : bi = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Laon to
Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Net
Interest Margin (NIM), Net Performing Laon (NPL) terhadap
Return On Asset (ROA) Bank umum go public
Ha : bi ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Laon to
Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Net
Interest Margin (NIM), Net Performing Laon (NPL) terhadap
Return On Asset (ROA) Bank umum go public
2. Simultan
H0 : b1–b4 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
Laon to Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR),
Net Interest Margin (NIM), Net Performing Laon (NPL) terhadap
Return On Asset (ROA) Bank umum go public
Ha : b1–b4 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Laon to
Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Net
Interest Margin (NIM), Net Performing Laon (NPL) terhadap
Return On Asset (ROA) Bank umum go public
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Pengaruh Loan To Deposit
Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM),
Net Performing Laon (NPL) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank
Umum Go Public di BEI Tahun 2011-2015. Rancangan penelitian adalah
penelitian kuantitatif dimana disusun berdasarkan laporan keuangan 29 Bank
Umum go public di BEI (Bursa Efek Indonesia) periode 2011 - 2015.
Variabel yang digunakan dalam penelitian terdiri analisa rasio-rasio
keuangan yang meliputi: Loan To Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy
Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Net Performing Laon (NPL) dan
Return On Asset (ROA).
Penelitian ini dilakukan pada Bank Umum di Indonesia yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 – 2015, menggunakan metode
electronic research dan library research guna mendapatkan tambahan
informasi lainnya melalui akses internet ke website Bursa Efek Indonesia
(BEI), dan link lainnya yang relevan.
B. Populasi dan Sampel
3. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi
48
yang dipakai untuk sampel pada penelitian ini adalah 19 bank umum go
public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 sampai dengan
tahun 2015. Dari populasi itu akan diambil beberapa untuk digunakan
sebagai sampel. Bank-bank yang digunakan dalam sampel diperoleh dari
website Bank Indonesia.
4. Sampel
Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode purposive sampling. Menurut Sugiyono (2009: 68)
purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu. Jadi, pemilihan sampel dengan secara tidak acak yang
disesuaikan dengan tujuan dan target tertentu. Metode ini memilih sampel
berdasarkan penilaian terhadap beberapa kriteria-kriteria sampel yang
disesuaikan dengan maksud penelitian. Kriteria penunjukan sampel yang
akan diteliti adalah :
a) Bank Umum go public yang terdaftar di BEI selama tahun tahun 2015.
b) Bank yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang telah
diaudit selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.
c) Bank yang memiliki lapoan keuangan tahunan (annual report) tahun
2011 sampai dengan tahun 2015, memiliki data keuangan dan data
perbankan yang lengkap.
d) Bank yang memiliki kelengkapan data mengenai variabel penelitian
selama periode tahun 2011-2015
49
Hasil pertimbangan atas kriteria sampel yang ditemukan di atas,
didapatkan sejumlah sampel perusahaan sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Tahapan Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No. Kriteria
Tidak
Memenuhi
Kriteria
Jumlah
1. Bank Umum go public yang terdaftar
di BEI selama tahun 2015 - 43
2. Bank yang tidak mempublikasikan
laporan keuangan selama periode tahun
2011-2015
(17) 26
3. Bank yang tidak memiliki kelengkapan
data (tidak memiliki data variabel
penelitian selama periode 2011-2015)
(7) 19
4. Bank yang memiliki kelengkapan data
mengenai variabel penelitian selama
periode 2011-2015
19
5. Tahun Penelitian 5
6. Jumlah observasi penelitian (19x5) 95
(Sumber: Data diolah)
Berdasarkan populasi pada bank yang go public di BEI ( Bursa Efek
Indonesia) Selama periode 2011-2015 yang berjumlah 43 bank.
Didapatkan sampel 19 bank yang sesuai dengan kriteria-kriteria diatas.
Berikut ini adalah tabel sampel bank yang digunakan dalam penelitian ini:
50
Tabel 3. 2
Daftar Sampel Bank
No. Nama Bank Kode Bank
1. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. AGRO
2. Bank Central Asia Tbk. BBCA
3. Bank Bukopin Tbk. BBKP
4. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI
5. Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP
6. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BBRI
7. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BBTN
8. BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. BJBR
9. Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI
10. Bank Bumi Arta Tbk. BNBA
11. Bank CIMB Niaga Tbk. BNGA
12. Bank Internasional Indonesia Tbk. BNII
13. Bank Sinarmas Tbk. BSIM
14. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. BTPN
15. Bank Victoria International Tbk. BVIC
16. Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC
17. Bank Mayapada Internasional Tbk. MAYA
18. Bank Windu Kentjana International Tbk. MCOR
19. Bank Mega Tbk. MEGA
(Sumber: Data Sekunder yang diolah)
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data untuk keperluan penelitian ini dilakukan
dengan tekhnik dokumentasi. Dokumentasi yang dilakukan adalah dengan
mengumpulkan semua data yang berkaitan dengan penelitian. Peneliti
memperoleh data-data penelitian yang bersumber dari:
51
1. Data Sekunder
Data dari penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder
sendiri adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan oleh
periset sendiri untuk tujuan lain. Sumber data sekunder adalah data-data
yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau tangan kedua
(Suharso, 2007: 136).
Data sekunder diperoleh dari Indonesia Stock Exchange (IDX) dan
sahamok.com. Data yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan,
data saham perusahaan terkait serta catatan laporan keuangan perusahaan.
Data yang digunakan peneliti juga berasal dari data kepustakaan,
jurnal-jurnal yang diambil melalui internet yaitu googlescholar.com,
sciencedirect.com. SSRN.com, portal garuda maupun dari website
universitas lain, dan data-data dari internet seperti idex,co,id ataupun
sahamok.com untuk mengetahui sektor-sektor perusahaan yang terdapat di
BEI
2. Penelitian Kepustakaan
Studi kepustakaan (Library Research). Dalam hal ini, penulis
mempelajari buku-buku yang memuat teori yang berhubungan dengan
permasalahan yang diteliti, diambil melalui internet yaitu
googlescholar.com, sciencedirect.com. SSRN.com, maupun dari website
universitas lain, dan data-data dari internet seperti idex,co,id, ataupun
sahamok.com dan perangkat lain yang berkaitan dengan permasalahan
yang diteliti. Hal ini dapat membantu memecahkan masalah yang diteliti
52
dan hasilnya akan dijadikan sebagai bahan perbandingan terhadap
informasi yang di dapatkan di lapangan.
D. Metode Analisis Data
1. Analisis Data Panel
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi data
panel. Data panel adalah data yang terdiri atas beberapa variabel seperti
pada data seksi silang, namun juga memiliki unsur waktu seperti pada data
runtut waktu (Winarno, 2015:10.2)
Dalam penelitian ini digunakan regresi data panel untuk melihat
pengaruh antara variabel independen yang terdiri dari LDR, CAR, NIM,
NPL, terhadap variabel dependen Return On Asset (ROA).
Pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan Software Eviews
8 untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen melalui data panel. Eviews dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang berbentuk time series, cross section,
maupun data panel (Winarno, 2015:1.1). Software Microsoft Office Excel
2013 juga digunakan untuk mempermudah pengelolaan data seperti
pembuatan grafik, tabel, dan lain-lain.
Menurut Gujarati, 2012:237) penggunaan data panel mampu
memberikan banyak keunggulan secara statistik maupun secara teori
ekonomi, antara lain:
a. Dengan menggabungkan antara observasi time series dan cross section
membuat data panel memberi lebih banyak informasi, lebih banyak
53
variasi, sedikit kolinearitas antar variabel, lebih banyak degree of
freedom dan lebih efisien.
b. Dengan mempelajari observasi cross section yang berulang-ulang, data
panel paling cocok untuk mempelajari dinamika perubahan.
c. Data panel paling baik digunakan untuk mendeteksi dan mengukur
dampak yang secara sederhana tidak bisa dilihat pada data cross section
murni atau time series murni.
d. Data panel memudahkan untuk mempelajari model perilaku yang rumit.
Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh dari beberapa variabel
independen seperti LDR, CAR, NIM, NPL terhadap variabel dependen
yaitu ROA. Maka model penelitian ini akan berbentuk sebagai berikut
Rumus regresi data panel:
ROA = b0+ b1X1it + b2X2it + b3X3it + b4X4it + εit
Keterangan:
Y: Variabel Dependen: ROA (Return On Asset)
b0: Konstanta
X1 : Loan To Deposit Ratio (LDR)
X2 : Capital Adequacy Ratio (CAR)
X3 : Net Interest Margin (NIM)
X4 : Non Performing Loan (NPL)
b (1,2,3,4,5) : Koefisien regresi masing-masing variabel independen
t : waktu
54
2. Model Estimasi Data Panel
Metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel
dapat dilakukan melalui tiga pendekatan:
a. Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS)
Pooled Least Square merupakan metode estimasi model regresi
data panel yang paling sederhana dengan asumsi intersep dan koefisien
regresi (slope) yang konstan antar waktu dan cross section (common
effect). Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu
maupun waktu sehingga perilaku data antara perusahaan diasumsikan
sama dalam berbagai kurun waktu. Pada dasarnya model common
effect sama seperti OLS dengan meminimumkan jumlah kuadrat, tetapi
data yang digunakan bukan time series atau data cross section saja
melainkan data panel yang diterapkan data bentuk pooled
(Windarjono, 2009:231).
b. Fixed Effect Model (FEM)
Fixed Effect Model adalah teknik mengestimasi data panel
dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya
perbedaan intersep. Pengertian Fixed Effect ini didasarkan adanya
perbedaan intersep antara perusahaan namun intersepnya sama antar
waktu (time invariant). Disamping itu, model ini juga mengasumsikan
bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar
waktu. Salah satu cara untuk mengetahui perbedaannya yaitu dengan
mengasumsikan bahwa intersep adalah berbeda antar perusahaan,
55
sedangkan slopenya sama antar perusahaan. Akan tetaspi, kelemahan
metode ini yaitu kurangkanya derajat kebebassan (degree of freedom)
yang akhirnya akan mengurangi efisiensi (Windarjono, 2009:232).
c. Random Effect Model
Random Effect Model adalah model estimasi regresi panel
dengan asumsi koefisien regresi (slope) kontan dan intersep berbeda
antara individu dan antar waktu (Random Effect). Dimasukannya
variabel dummy di dalam Fixed Effect Model bertujuan untuk
mewakili ketidaktahuan tentang model yang sebenarnya. Namun, ini
juga membawa konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan (degree
of freedom) yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter.
Masalah ini bisa diatasi dengan menggunakan variabel gangguan
(error terms) yang dikenal dengan Random Effec Modelt.
Model ini akan mengestimasi data panel dimana variable
gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu.
Model yang tepat digunakan untuk mengestimasi Random Effect
adalah Generalized Least Square (GLS) sebagai estimatornya, karena
dapat meningkatkan efisiensi dari least square (Windarjono,
2009:235).
Jika diasumsikan terjadi korelasi antara eit dan variabel
independen X maka model Random Effect lebih tepat untuk
digunakan. Jika sampel yang kita ambil hanyalah bagian kecil dari
populasi, maka kita akan mendapatkan error terms eit yang bersifat
56
random (Widarjono, 2009:240). Namun salah satu syarat untuk
menggunakan model efek random ini adalah objek data silang >
koefisiennya (Winarno, 2007:242).
3. Tahap Pemilihan Regresi Data Panel
Terdapat beberapa tahap pengujian yang dilakukan untuk memilih
model mana yang tepat digunakan utuk pengolahan data panel,
(Widarjono, 2009:238-240):
a. Uji Chow
Uji Chow adalah pengujian untuk memilih apakah model common
effect atau fixed effect yang lebih tepat digunakan dalam regresi data
panel. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Intersep dan koefisien slope konstan antar waktu dan individu
Ha : Intersep tidak konstan antar individu
Pada software Eviews 8, uji Chow dilakukan dengan melihat
nilai probability F pada hasil output. Dasar pengambilan keputusannya
adalah jika nilai probability F ≥ 0.05, maka H0 diterima dan Ha ditolak,
yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah common effect,
tetapi jika nilai probability F< 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima,
yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah fixed effect, dan
dilanjutkan dengan uji Hausman untuk memilih apakah menggunakan
model fixed effect atau random effect.
57
b. Uji Hausman
Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah
model fixed effect atau random effect yang lebih tepat digunakan
dalam regresi data panel. Dalam pengujian ini dilakukan dengan
hipotesis sebagai berikut:
H0 : Random effect model (REM)
Ha : Fixed effect model (FEM)
Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan
membandingkan nilai chi square hitung dengan chi square tabel, jika
nilai chi-square hitung > chi square tabel, maka H0 diterima dan Ha
ditolak, yang berarti model yang lebih tepat digunakan adalah random
effect.
4. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda yang baik apabila model dapat
memenuhi kriteria BLUE (best linier unbiased estimator). Kriteria
tersebut dapat dicapai apabila asumsi-asumsi klasik berupa normalitas,
autokorelasi, multikoliniearitas dan heteroskedastisitas terpenuhi. Model
regresi linier berganda akan dikatakan sebagai suatu model yang BLUE
apabila data berdistribusi normal, tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi
multikoliearitas dan tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini
penjelassan mengenai uji asumsi klasik:
58
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
atau tidak. Dimana dalam model regresi yang baik adalah yang
memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali,
2011: 165).
Pada software Eviews 8, pengujian normalitas sebuah data
dilakukan dengan Jarque Bera test. Jarque Bera test dengan
membandingkan nilai Jarque Bera (JB) yang didapat dari histogram
normality test dengan nilai Chi Square tabel. Dalam pengujian ini
dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Data terdistribusi normal
Ha : Data tidak terdistribusi normal
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai jarque bera
hitung > chi square tabel, maka H0 ditolak, yang berarti data
terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
(Ghozali, 2011 : 77) Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen.
Pada software Eviews 8 untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas dengan melihat nilai koefisien korelasi pada
59
masing-masing variabel independen melalui uji matriks korelasi. Jika
nilai koefisien korelasi untuk masing-masing variabel independen
lebih besar dari 0.8 maka terjadi masalah multikolinieritas. Dalam
pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat masalah multikolinieritas
Ha : Terdapat masalah multikolinieritas
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai correlation
(r) ≤ 0.80, maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa tidak
terdapat masalah multikolinieritas, tetapi jika nilai correlation (r) >
0.80, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa terdapat
masalah multikolinieritas.
c. Uji Autokorelasi
(Ghozali, 2011: 137) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji
apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada pengganggu pada
periode t-1. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Autokorelasi juga bias
diakibatkan oleh adanya bias spesifikasi, misalnya karena
dikeluarkannya variable-variabel yang benar dari persamaan regresi
atau karena asumsi yang salah mengenai bentuk fungsional.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada
atau tidaknya autkorelasi:
60
Uji durbin watson hanya digunakan untuk autokorelasi
tingkat satu (first order autocorrelation) dan mengisyaratkan
adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada
variabel lag di antara variabel independen. Hipotesis yang akan
diuji adalah:
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)
Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi:
Tabel 3. 3
Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson
Hipotesis Nol Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi
Positif.
Tolak 0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi
Positif.
Tidak ada
keputusan
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada autokorelasi
Negatif
Tolak 4 – dl < d < 4
Tidak ada autokorelasi
Negatif
Tidak ada
keputusan
4 – du ≤ d ≤ 4
– dl
Tidak ada
autokorelasi, positif
atau negatif
Tidak tolak du < d < 4 – du
Sumber: (Ghozali, 2011: 110)
d. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas
dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik
61
adalah yang homokedastititas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Ada beberapa uji statistic yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas, antara lain: Glejser, White, Breusch-
Pagan-Godfrey, Harvey, Park (Ghozali, 2011: 93). Dalam pengujian
ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat masalah heteroskedastisitas
Ha: Terdapat masalah heteroskedastisitas
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai probability
≤ alpha (0,05), maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa
tidak terdapat masalah heteroskedastisitas, tetapi jika nilai
probability > alpha (0,05), maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang
bererti bahwa tidak dapat heterikedastisitas.
5. Uji Signifikansi
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Squared)
Pengujian koefisien determinasi (Adjusted R Squared) bertujuan
untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkat variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R2 kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:97).
62
Koefisien determinasi (Adjusted R Squared) memiliki
kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas yang
dimasukkan dalam model regresi dimana setiap penambahan satu
variabel bebas dan jumlah pengamatan dalam model akan
meningkatkan nilai R2 meskipun variabel yang dimasukkan tersebut
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel
tergantungnya. Untuk mengurangi kelemahan tersebut maka
digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan, Adjusted R
Squared. Koefisien determinasi yang telah disesuaikan berarti bahwa
koefisien tersebut telah dikoreksi dengan memasukan jumlah variabel
dan ukuran sampel yang digunakan. Dengan menggunakan koefisien
determinasi yang disesuaikan maka nilai koefisien determinasi yang
disesuaikan itu dapat naik atau turun oleh adanya penambahan variabel
baru dalam model (Suliyanto, 2011:59).
b. Uji statistik F (Simultan)
Uji F pada dasarnya apakah semua variabel ondependen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali,
2011:98)
Adapun hipotesisnya sebagai berikut:
H0 = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen
terhadap variabel dependen secara simultan
63
Ha = ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap
variabel dependen secara simultan
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
Jika tingkat signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
Jika tingkat signifikan < 0,05 maka H0 ditolakdan Ha diterima
1) Jika F-hitung > F-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang
menunjukkan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen secara simultan.
2) Jika F-hitung < F-tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang
menunjukan tidak berpengaruh signifikan variabel independen
terhadap variabel dependen secara simultan.
c. Uji statistik t (Parsial)
Uji t statistic pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh suatu variabel penjelass atau variabel independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,
2011:98). Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
H0 = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial
Ha = ada pengaruh signifikan dari variabel independen terhadap
variabel dependen secara parsial
64
Uji t juga dapat dilakukan dengan membandingkan t-hitung
terhadap t-tabel, dengan tingkat signifikan 0,05, yang mana
perhitungan dapat dilakukan sebagai berikut:
t-tabel = ⍺ ; df = (n-k)
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagi berikut:
Jika tingkat signifikan > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak
Jika tingkat signifikan < 0,05 maka H0 ditolakdan Ha diterima
1) Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima yang
menunjukkan terdapat pengaruh signifikan variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial.
2) Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak yang
menunjukkan tidak terdapat pengaruh signifikan variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial.
6. Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variansi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh
peneliti dalam mengoperasionalkan konstruk, sehingga memungkinkan
bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara
yang sama atau mengembangkan cara pengukuran konstruk yang lebih
baik (Indriantoro dan Supomo, 2002:69). Model operasional variabel
dalam penelitian ini dapat ditunjukan sebagai berikut:
65
a. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi penyebab besar kecilnya nilai
variabel yang lain. (Suliyanto, 2011: 7). Adapun yang menjadi variabel
independen dalam penelitian ini adalah:
1) Loan to Deposit Ratio (LDR)
(Riyadi, 2006:146) LDR adalah perbandingan antara total
kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga yang dapat
dihimpun oleh Bank.
Menurut Hariyani (2010:56) Laon to deposit Ratio
merupakan rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga
yang diterima oleh bank yang bersangkutan.
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP
tanggal 25 Oktober 2011, Standar yang digunakan untuk rasio
Laon to Deposit Rastio (LDR) adalah sebesar 110 %.
Rasio ini menunjukan salah satu penilaian likuiditas bank dan
dapat dirumuskan sebagai berikut:
2) Capital Adequacy Ratio (CAR)
Menurut (Dendawijaya, 2009: 121) Capital Adequacy Ratio
(CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh
66
keseluruhan active bank yang mengandung ridiko (kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai
dari dana modal bank sendiri, disamping dana-dana memperoleh
dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana
masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Berdasarkan Sesuai
dengan peraturan bank Indonesia No. 15/ 12 /PBI/ tahun 2013,
Bank Indonesia menetapkan standar CAR minimum sebesar 8%.
CAR dapat dirumuskan sebagai berikut:
3) Net Interest Margin (NIM)
Menurut Pamularsih (2015) Net Interest Margin (NIM)
menunjukkan kemampuan bank dalam menghasilkan pendapatan
dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam menyalurkan
kredit, mengingat pendapatan operasional bank sangat tergantung
dari selisih bunga dari kredit yang disalurkan.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 15/7/DPNP
tanggal 8 maret 2013, menetapkan standar NIM sebesar 4,5%.
Semakin tinggi rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan
bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga
keuntungan semakin meningkat, sehingga dapat disimpulkan
bahwa semakin besar net interest margin suatu bank, maka
67
semakin besar pula return on asset (ROA) perusahaan tersebut,
yang berarti kinerja keuangan tersebut semakin membaik atau
meningkat. Apabila NIM memiliki angka diatas 4,5% maka
dikatakan sehat dan apabila dibawah 4,5% dikatakan tidak sehat.
4) Net Performing Laon (NPL)
(Riyadi, 2006:160) Non Performing Loan adalah
perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan tingkat
kolektabilitas 3 sampai dengan 5 dibandingkan dengan total kredit
yang diberikan oleh pihak bank.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.17/19/DPUM
tanggal 8 Juli 2015, Bank Indonesia menetapkan standar NPL
maksimal sebesar 5%, jika melebihi 5% maka akan mempengaruhi
penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang bersangkutan, yaitu akan
mengurangi nilai/ skor yang diperolehnya. Net Perfoming Loan
dapat dihitung dengan rumus:
68
b. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang
variasinya dipengaruhi oleh variasi variabel independent (Suliyanto,
2011:8). Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah
profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset.
Menurut Riyadi (2006:137) “Return on Assets (ROA) adalah rasio
profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara laba (setelah pajak)
dengan total asset bank, rasio ini menunjukan tingkat efisiensi
pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan”.
Sedangkan menurut Hasan (2005:290) ROA memberikan
informasi seberapa efisien suatu bank dalam melakukan kegiatan
usahanya, karena rasio ini mengindikasikan seberapa besar keuntungan
yang dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya.
Menurut Surat Eedaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP
tanggal 25 Oktober 2011, Bank Indonesia menetapkan besarnya ROA
yaitu 1,5 %. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
semakin besar return on asset suatu bank maka semakin besar pula
tingkat keuntungan yang diperoleh oleh bank dan semakin baik pula
posisi bank tersebut.:
69
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Menurut Undang‐Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau
bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dari pengertian di atas fungsi utama dari bank adalah sebagai suatu
lembaga perantara (intermediary) antara kelompok masyarakat yang
mempunyai kelebihan dana (surplus unit) dengan kelompok masyarakat yang
kekurangan dana (deficit unit), dimana unit surplus menghimpun dananya di
bank dalam bentuk simpanan dan kemudian bank menyalurkannya ke unit
defisit dalam bentuk kredit, sehingga dari aktifitas tersebut antara sektor
moneter dengan sektor riil dapat saling menguntungkan.
Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya berasaskan prinsip
kehati-hatian. Fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun
dan penyalur dana masyarakat serta bertujuan untuk menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas
nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di Indonesia, terdiri
atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank umum dan BPR adalah
dalam hal kegiatan operasionalnya. BPR tidak dapat menciptakan uang giral,
70
dan memiliki jangkauan dan kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya,
dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat
melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan
prinsip syariah. Sementara prinsip kegiatan BPR dibatasi pada hanya dapat
melakukan kegiatan usaha bank konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah. (www.bi.go.id)
B. Analisis dan Pembahasan
Dalam penelitian ini, data diolah dengan menggunakan alat bantu
software Eviews 8 yang telah teruji dengan baik dalam menjelaskan
hubungan antara variabel independen (bebas) dan dependen (terikat) melalui
regresi panel. Penelitian ini juga menggunakan bantuan software Microsoft
Excel 2013 untuk mempermudah dalam mengelola data. Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas sebagai varaibel
dependen yang diukur dengan Return On Asset (ROA), Sedangkan Variabel
independen dalam penelitian ini yakni: Loan To Deposit Ratio (LDR),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Net Performing
Laon (NPL). Penelitian ini dilakukan dalam periode tahun 2011-2015.
Data dalam penelitian ini bersumber dari situs Indonesia Stock
Exchange (IDX) berupa laporan keuangan tahunan dari tahun 2011 sampai
dengan 2015. Berikut ini adalah penjelasan mengenai variabel yang
digunakan dalam penelitian ini
71
1. Perkembangan Return On Asset (ROA)
Return On Asset adalah rasio profitabilitas yang menunjukan
perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini
menunjukan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank
yang bersangkutan (Riyadi, 2006:156)
Menurut (Sugiono, 2009: 80) ROA digunakan untuk mengukur
tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh asset yang ada. Rasio ini
juga menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam
perusahaan. Oleh karena itu sering pula rasio ini disebut Return On
Investment. Semakin tinggi ROA, berarti perusahaan semakin mampu
mendayagunakan aset dengan baik untuk memperoleh keuntungan.
Return On Asset sering juga dimaknai sebagai hasil pengembalian
dari harta perbandingan antara laba bersih dengan jumlah harta rata-rata,
rasio tersebut merupakan ukuran tingkat profitabilitas ditinjau dari jumlah
harta yang dimilikinya (arif dan wibowo, 2003: 145).
(Sumber: Data diolah)
Gambar 4. 1: Perkembangan Return On Asset
ROA
72
Pada gambar 4.1 diketahui bahwa Return On Asset bank umum go
public cenderung menurun. Pada tahun 2011 Return On Asset sebesar
2,35% mengalami kenaikan di tahun 2012 sebesar 2,55%, kemudian
mengalami penurunan di tahun 2013 hingga tahun-tahun selanjutnya
sebesar 1.79% di tahun 2015.
Hal ini menandakan pergerakan rasio ROA cenderung berfluktuatif
yang mengindikasikan pengelolaan profitabilitas bank umum go public
belum stabil.
3. Perkembangan Loan To Deposit Ratio (LDR)
Menurut (Hariyani, 2010: 56) LDR merupakan rasio kredit yang
diberikan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank yang
bersangkutan. Besarnya LDR akan berpengaruh terhadap laba melalui
penciptaan kredit.
Menurut Riyadi (2006:146) LDR adalah perbandingan antara total
kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga yang dapat
dihimpun oleh Bank. LDR akan menunjukkan tingkat kemampuan Bank
dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang
bersangkutan.
Menurut (Dendawijaya, 2009: 116) LDR adalah rasio antara seluruh
jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank.
Rasio ini juga merupakan teknik yang sangat umum digunakan untuk
mengukur posisi atau kemampuan likuiditas bank. Rasio ini merupakan
indikator kerawanan maupun kemampuan suatu bank. Menurut Surat
73
Edaran Bank Indinesia Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011,
menetapkan besarnya rasio LDR yaitu 110 %.
(Sumber: Data diolah)
Gambar 4. 2: Perkembangan Loan to Deposit Ratio
Berdasarkan gambar 4.2 di atas, rasio LDR mengalami peningkatan
dan penurunan. LDR terendah berada pada tahun 2015 sebesar 6.17% dan
tertinggi ada pada awal periode tahun 2011 sebesar 9.4%. Hal ini
menandakan tingkat likuiditas bank umum go public saat itu sangat
rendah karena tingginya rasio LDR yang menjadi tolak ukur bank dalam
mengelola dana pihak ketiga dalam bentuk kredit.
4. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR)
Menurut (Dendawijaya, 2009: 121) Capital Adequacy Ratio (CAR)
adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh keseluruhan activa bank
yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada
bank lain) ikut dibiayai dari dana modal bank sendiri, disamping dana-
dana memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti
dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan kata lain,
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur
LDR
74
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko.
Menurut (Arifin dan Syukri, 2006: 148) CAR digunakan untuk
mengukur kemampuan atau kecukupan modal yang dimiliki bank untuk
menutup kemungkinan kerugian dalam aktivitas perkreditan dan
perdagangan surat berharga. Apabila persentase CAR terlalu kecil (lebih
rendah dari standar BI) maka bank tersebut termasuk ke dalam kategori
bank tidak sehat, namun apabila persentase CAR terlalu besar berarti
terlalu besar dana bank yang menganggur (idle fund).
Berdasarkan Deregulasi BI tertanggal 29 Februari 1993, bnk yang
dinyatakan termasuk bank sehat (berkinerja baik) apabila memiliki CAR
paling sedikit sebesar 8%, sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Bank for
Internasional Settlementas (BIS).
(Sumber: Data diolah)
Gambar 4. 3: Perkembangan Capital Adequacy Ratio
Dari grafik 4.3 dapat dilihat bahwa rasio kecukupan modal Bank
umum go public cukup baik, dimana rasio CAR masih di atas 8% sebagai
mana yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dari grafik di atas dapat
CAR
75
disimpulkan bahwa rasio CAR yang disalurkan bank umum meningkat
setiap tahunnya, dimana diawal periode tahun 2011 sebesar 14.83%
kemudian mengalami peningkatan di tahun 2012 hingga tahun-tahun
selanjutnya sebesar 18.2% di tahun 2015.
5. Perkembangan Net Interest Margin (NIM)
Menurut (Hariyani, 2010: 54) NIM adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva
produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin besar
rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang
dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi
bermasalah semakin kecil.
(Sumber: Data diolah)
Gambar 4. 4: Perkembangan Net Interest Margin
Dari gambar 4.4 di atas, rasio NIM pada bank umu go public
mengalami fluktusi. Hal ini terlihat bahwa rasio NIM mengalami
peningkatan di tahun 2012 sebesar 6.12% yang sebelumnya pada awal
tahun 2011 hanya sebesar 5.83%. namun dua tahun selanjutnya rasio
NIM mengalami penurunan yang sangat tajam ditahun 2014 sebesar
NIM
76
5.52%, sedangkan pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar
5.6%.
6. Perkembangan Net Performing Laon (NPL)
Non Performing Loan (NPL) atau yang sering disebut dengan
kredit bemasalah dapat diartikan sebagai pinjaman yang mengalami
kesulitan pelunasan akibat adanya faktor kesenjangan dan atau karena
faktor eksternal di luar kemampuan kendali debitur (Sudarmanta, 2016).
(Sumber: Data diolah)
Gambar 4. 5: Perkembangan Net Performing Laon
Pada gambar 4.5 dapat dilihat bahwa pergerakan rasio NPL bank
umum go public cenderung meningkat. Pada awal periode tahun 2011
sebesar 1.28% dan mengalami peningkatan di tahun 2012 sebesar 1.42%,
kemudian mengalami penurunan lagi di tahun 2013 sebesar 1.23% hingga
akhirnya tahun- tahun selanjutnya mengalami peningkatan sebesar 1.86%
pada tahun 2015. Semakin besarnya nilai rasio NPL menandakan bahwa
pengelolaan kredit pada bank umum go public tergolong kurang baik
NPL
77
C. Analisis Deskriptif
Statistik deskriptif ini digunakan untuk melihat gambaran umum dari
data yang digunakan. Tabel dibawah ini menunjukkan statistik deskriptif atas
variabelvariabel yang ada pada pemodelan panel data pada penelitian skripsi
ini.
Tabel 4. 1
Statistik Deskriptif Variabel Dependen dan Independen
ROA LDR CAR NIM NPL
Mean 2.215895 82.69779 16.35263 5.798737 1.452632
Median 1.950000 83.89000 15.85000 5.560000 1.460000
Maximum 5.150000 108.8600 25.57000 13.10000 3.980000
Minimum 0.240000 52.39000 10.25000 1.860000 0.000000
Std. Dev. 1.172828 10.51263 2.948078 2.025152 0.971310
Skewness 0.695050 -0.178233 0.726019 1.622053 0.525766
Kurtosis 2.717148 3.540139 3.649884 7.105488 2.573522
Jarque-Bera 7.965687 1.657823 10.01761 108.3762 5.096767
Probability 0.018633 0.436524 0.006679 0.000000 0.078208
Sum 210.5100 7856.290 1553.500 550.8800 138.0000
Sum Sq. Dev. 129.2993 10388.44 816.9694 385.5166 88.68364
Observations 95 95 95 95 95
(Eviews 8, data diolah)
Mean atau rata-rata hitung adalah nilai yang diperoleh dari jumlah
sekelompok data dibagi dengan banyaknya data. Dari tabel 4.1 di atas,
diketahui nilai mean variabel dependen Return On Asset sebesar 2.215895.
Untuk nilai mean variabel independen yaitu LDR= 82.69779, CAR=
16.35263, NIM= 5.798737 dan NPL= 1.452632.
Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan.
Adapun nilai tengah dari variabel dependen Return On Asset sebesar
78
1.950000 dan variabel independen yaitu LDR= 83.89000, CAR= 83.89000,
NIM= 15.85000 dan NPL= 1.460000.
Maximum adalah nilai tertinggi yang terdapat dalam suatu data
sedangkan minimum yaitu nilai terendah dalam suatu data. Diketahui dalam
penelitian ini, nilai tertinggi terdapat pada variabel LDR sebesar 108.8600
sedangkan nilai terendah pada variabel NPL sebesar 0.000000.
Standar Deviasi (simpangan baku) menunjukkan tingkat atau derajat
variasi kelompok data dari rata-ratanya. Standar deviasi ini digunakan untuk
memperlihatkan seberapa besar perbedaan data yang ada dibandingkan dari
rata-rata data itu sendiri. Standar deviasi masing-masing variabel yaitu,
ROA= 1.172828, LDR= 10.51263, CAR= 2.948078, NIM= 2.025152, NPL=
0.971310.
D. Model Estimasi Data Panel
1. Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS)
Pooled Least Square merupakan metode estimasi model regresi data
panel yang paling sederhana dengan asumsi intersep dan koefisien regresi
(slope) yang konstan antar waktu dan cross section (common effect).
Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun
waktu sehingga perilaku data antara perusahaan diasumsikan sama dalam
berbagai kurun waktu. Pada dasarnya model common effect sama seperti
OLS dengan meminimumkan jumlah kuadrat, tetapi data yang digunakan
bukan time series atau data cross section saja melainkan data panel yang
diterapkan data bentuk pooled (Windarjono, 2009:231).
79
Hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews 8. maka
hasil output dengan menggunakan metode Common Effect (pooled least
square) adalah sebagai beriku
Tabel 4. 2
Hasil Uji Common Effect Model
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 09/05/17 Time: 05:28
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 19
Total panel (balanced) observations: 95
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.425342 0.795198 3.049987 0.0030
LDR -0.019264 0.008109 -2.375639 0.0196
CAR -0.034079 0.031551 -1.080097 0.2830
NIM 0.400146 0.048628 8.228767 0.0000
NPL -0.261179 0.089753 -2.909977 0.0046
R-squared 0.552838 Mean dependent var 2.215895
Adjusted R-squared 0.532964 S.D. dependent var 1.172828
S.E. of regression 0.801510 Akaike info criterion 2.446558
Sum squared resid 57.81769 Schwarz criterion 2.580973
Log likelihood -111.2115 Hannan-Quinn criter. 2.500872
F-statistic 27.81737 Durbin-Watson stat 0.683125
Prob(F-statistic) 0.000000
(Eviews 8, Data diolah)
Berdasarkan hasil regresi dengan menggunakan model Common
Effect di atas dapat disimpulkan bahwa variable independen (t-tes
probability) yang terlihat signifikan yaitu variable LDR, NIM dan NPL
sedangkan variabel CAR tidak signifikan. Hasil R- squared sebesar
0.552838 atau 55,2 % merupakan nilai yang menunjukkan pengaruh dari
variabel independen terhadap variabel dependen yaitu ROA dan sebesar
80
55,2 % dipengaruhi oleh factor lain. Nilai probability dari F- statistic
senilai 0.000000 memberikan arti bahwa terdapat salah satu variabel
independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
yaitu ROA
2. Fixed Effect Model (FEM)
Fixed Effect Model adalah teknik mengestimasi data panel dengan
menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan
intersep. Pengertian Fixed Effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep
antara perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time invariant).
Disamping itu, model ini juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi
(slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu. Salah satu cara untuk
mengetahui perbedaannya yaitu dengan mengasumsikan bahwa intersep
adalah berbeda antar perusahaan, sedangkan slopenya sama antar
perusahaan. Akan tetaspi, kelemahan metode ini yaitu kurangkanya derajat
kebebassan (degree of freedom) yang akhirnya akan mengurangi efisiensi
(Windarjono, 2009:232).
Hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews 8 maka
hasil output dengan menggunakan metode Fixed Effect Model (FEM)
adalah sebagai berikut:
81
Tabel 4. 3
Hasil Uji Fixed Effect Model
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 08/18/17 Time: 13:54
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 19
Total panel (balanced) observations: 95
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.298254 0.853963 1.520270 0.1328
LDR -0.019779 0.008366 -2.364136 0.0208
CAR -0.000893 0.021286 -0.041930 0.9667
NIM 0.515045 0.085015 6.058269 0.0000
NPL -0.288220 0.068466 -4.209660 0.0001
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.915394 Mean dependent var 2.215895
Adjusted R-squared 0.889542 S.D. dependent var 1.172828
S.E. of regression 0.389793 Akaike info criterion 1.160596
Sum squared resid 10.93955 Schwarz criterion 1.778903
Log likelihood -32.12829 Hannan-Quinn criter. 1.410438
F-statistic 35.40905 Durbin-Watson stat 1.858117
Prob(F-statistic) 0.000000
(Eviews 8, Data diolah)
Berdasarkan hasil regresi dengan menggunakan Fixed Effect Model
di atas dapat disimpulkan bahwa variable independen (t-tes probability)
yang terlihat signifikan yaitu variable LDR, NIM dan NPL sedangkan
variabel CAR tidak signifikan. Hasil R- squared sebesar 0.915394 atau
91,5 % merupakan nilai yang menunjukkan pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen yaitu ROA dan sebesar 8,5 %
dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai probability dari F- statistic senilai
82
0.000000 memberikan arti bahwa terdapat salah satu variabel independen
yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu ROA.
3. Random Effect Model
Random Effect Model adalah model estimasi regresi panel dengan
asumsi koefisien regresi (slope) kontan dan intersep berbeda antara
individu dan antar waktu (Random Effect). Dimasukannya variabel
dummy di dalam Fixed Effect Model bertujuan untuk mewakili
ketidaktahuan tentang model yang sebenarnya. Namun, ini juga membawa
konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang
pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter. Masalah ini bisa diatasi
dengan menggunakan variabel gangguan (error terms) yang dikenal
dengan Random Effec Model.
Jika diasumsikan terjadi korelasi antara eit dan variabel independen
X maka model Random Effect lebih tepat untuk digunakan. Jika sampel
yang kita ambil hanyalah bagian kecil dari populasi, maka kita akan
mendapatkan error terms eit yang bersifat random (Widarjono, 2009:240).
Namun salah satu syarat untuk menggunakan model efek random ini
adalah objek data silang > koefisiennya (Winarno, 2007:242).
Hasil perhitungan dengan menggunakan program Eviews 8 maka
hasil output dengan menggunakan metode Random Effect Model (REM)
adalah sebagai berikut.
83
Tabel 4. 4
Hasil Uji Random Effect Model
Dependent Variable: ROA
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/05/17 Time: 05:37
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 19
Total panel (balanced) observations: 95
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.731254 0.750594 2.306513 0.0234
LDR -0.019532 0.007690 -2.539975 0.0128
CAR -0.006966 0.020416 -0.341202 0.7337
NIM 0.450972 0.063516 7.100076 0.0000
NPL -0.276209 0.065573 -4.212223 0.0001
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.789570 0.8040
Idiosyncratic random 0.389793 0.1960
Weighted Statistics
R-squared 0.473022 Mean dependent var 0.477719
Adjusted R-squared 0.449601 S.D. dependent var 0.518614
S.E. of regression 0.384754 Sum squared resid 13.32319
F-statistic 20.19631 Durbin-Watson stat 1.874068
Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.534257 Mean dependent var 2.215895
Sum squared resid 60.22028 Durbin-Watson stat 0.707481
(Eviews 8, Data diolah)
Berdasarkan hasil regresi dengan menggunakan Random Effect
Model di atas dapat disimpulkan bahwa variable independen (t-tes
probability) yang terlihat signifikan yaitu variable LDR, NIM dan NPL
sedangkan variabel CAR tidak signifikan. Hasil R- squared sebesar
84
0.473022 atau 47,3 % merupakan nilai yang menunjukkan pengaruh dari
variabel independen terhadap variabel dependen yaitu ROA dan sebesar
52,3 % dipengaruhi oleh faktor lain. Nilai probability dari F- statistic
senilai 0.000000 memberikan arti bahwa terdapat salah satu variabel
independen yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
yaitu ROA.
E. Tahap Pemilihan Regresi Data Panel
1. Uji Chow
Uji Chow adalah pengujian untuk memilih apakah model common
effect atau fixed effect yang lebih tepat digunakan dalam regresi data
panel. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:
Ho : Intersep dan koefisien slope konstan antar waktu dan individu
Ha : Intersep tidak konstan antar individu
Pada software Eviews 8 Uji Chow dilakukan dengan melihat nilai
probability F pada hasil output. Dasar pengambilan keputusannya adalah
jika nilai probability F ≥ 0.05, maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang
berarti model yang lebih tepat digunakan adalah Common Effect, tetapi
jika nilai probability F< 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang
berarti model yang lebih tepat digunakan adalah Fixed Effect, dan
dilanjutkan dengan uji Hausman untuk memilih apakah menggunakan
model Fixed Effect atau Random Effect. Dapat dilihat hasil uji Chow
dengan menggunakan software Eviews 8 sebagai berikut:
85
Tabel 4. 5
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 17.140787 (18,72) 0.0000
Cross-section Chi-square 158.166435 18 0.0000
(Eviews 8, Data diolah)
Hasil output diatas menunjukkan nilai Prob= 0.0000 untuk Cross
Section F, nilai probability F (0.0000) < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, sehingga metode yang digunakan adalah metode Fixed Effect.
Oleh karena itu, harus dilakukan uji lanjutan untuk menentukan model
mana yang paling tepat digunakan antara metode Fixed Effect atau
Random Effect, yaitu dengan melakukan Uji Hausman
2. Uji Hausman
Hausman test adalah pengujian statistik untuk memilih apakah
model fixed effect atau random effect yang lebih tepat digunakan dalam
regresi data panel. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis
sebagai berikut:
H0 : Random effect model (REM)
Ha : Fixed effect model (FEM)
Statistik uji hausman ini mengikuti distribusi statistik chi-square
dengan df = k, dimana k adalah jumlah variabel independen. Jika nilai
chisquare statistik hausman > chi-square tabel, maka H0 ditolak dan
model yang lebih tepat adalah model Fixed Effect, begitupun sebaliknya.
86
Bila nilai chi-square statistik hausman < chi-squares tabel, maka model
yang lebih tepat adalah Model Random Effect (Widarjono, 2009:241).
Dapat dilihat hasil Uji Hausman dengan menggunakan software Eviews
8, sebagai berikut:
Tabel 4. 6
Hasil Uji Hausman (Antara Fixed Effect dengan Random Effect)
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 1.688170 4 0.7929
(Eviews 8, Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas hasil perhitungan chi-square statistik
sebesar 1.688170, sedangkan nilai chi-square tabel dengan df = 4 pada
0,05 adalah sebesar 9,488 yang menunjukkan bahwa chi-square statistik
< dari nilai chi-square tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti model yang lebih tepat
digunakan dalam penelitian ini adalah model Random Effect.
F. Uji Asumsi Klasik
Pada prinsipnya model regresi yang digunakan sebaiknya tidak boleh
menyimpang dari asumsi BLUE (Brst Linier Unbiased Estimator).
Selanjutnya akan dilakukan uji asumsi klasik sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak.
87
Dimana dalam model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi
data normal atau mendekati normal.
Pada software Eviews 8 pengujian normalitas sebuah data dilakukan
dengan Jarque Bera test. Jarque Bera test dengan membandingkan nilai
Jarque Bera (JB) yang didapat dari histogram normality test dengan nilai
Chi Square tabel. Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai
berikut:
H0 : Data terdistribusi normal
Ha : Data tidak terdistribusi normal
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai jarque bera
hitung > chi square tabel, maka H0 ditolak, yang berarti data terdistribusi
normalitas.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0
Series: Residuals
Sample 1 95
Observations 95
Mean -5.23e-16
Median -0.098871
Maximum 1.936215
Minimum -1.594547
Std. Dev. 0.784272
Skewness 0.255411
Kurtosis 2.474975
Jarque-Bera 2.124001
Probability 0.345763
(Sumber: Data diolah)
Gambar 4. 6: Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan histogram di atas, dapat diketahui bahwa nilai Jarque
Bera sebesar 2,1244001, sementara nilai Chi Square dengan melihat
88
jumlah variabel independen yang digunakan adalah 4 dan nilai signifikan
yang digunakan adalah 0,05 atau 5%, didapat nilai Chi Square tabel
sebesar 9,48773, yang berarti nilai Jarque Bera hitung < Chi square tabel,
maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti data dalam penelitian ini
terdistribusi normal (Ghozali, 2011: 160).
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Pada software Eviews 8 untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas dengan melihat nilai koefisien korelasi pada masing-
masing variabel independen melalui uji matriks korelasi. Jika nilai
koefisien korelasi untuk masing-masing variabel independen lebih besar
dari 80% maka terjadi masalah multikolinieritas. Dalam pengujian ini
dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat masalah multikolinieritas
Ha : Terdapat masalah multikolinierita
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai correlation (r) ≤
0.80, maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang berarti bahwa tidak terdapat
masalah multikolinieritas, tetapi jika nilai korelasi (r) > 0.80, maka H0
ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa terdapat masalah
multikolinieritas.
89
Tabel 4. 7
Matriks Korelasi Antar Variabel
LDR CAR NIM NPL
LDR 1.000000 0.034102 0.175083 0.106302
CAR 0.034102 1.000000 0.453232 -0.081899
NIM 0.175083 0.453232 1.000000 -0.271016
NPL 0.106302 -0.081899 -0.271016 1.000000
(Sumber: Data diolah
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai koefisien korelasi antar variabel
independen di bawah 0,80 dengan demikian data dalam penelitian ini tidak
terjadi masalah multikolinieritas (Ghozali, 2011 : 105).
3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada pengganggu pada periode t-1. Uji autokorelsi dapat
dilihat dari nilai Durbin watson (DW). Hasil output menunjukkan nilai DW
dari persamaan regresi adalah sebesar 1.874068. berdasarkan table Durbin-
Watson (DW) dengan n= 95, dan k= 4, maka diperoleh nilai dL= 1,5768
dan dU= 1,7538
Tabel 4. 8
Uji Autokorelasi
Ada
Autokorelasi
Positif
Tidak Dapat
Diputuskan
Tidak Ada
Autokorelasi
Tidak Dapat
Diputuskan
Ada
Autokorelasi
Negatif
0 dL dU (4-dU) (4-dL)
1,5768 1,7538 2,2462 2,4232
DW= 1.874068
90
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai DW dari model regresi
yang terdapat dalam penelitian ini berada pada daerah yang tidak ada
autikorelasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini
tidak berada dalam masalah autokorelasi (Ghozali, 2011: 110).
4. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas, antara lain: Glejser, White,
Breusch-Pagan-Godfrey, Harvey, Park, (Ghozali, 2011: 193). untuk
menguji masalah heteroskedastisitas, peneliti menggunakan Breusch-
Pagan-Godfrey, Dalam pengujian ini dilakukan dengan hipotesis sebagai
berikut:
Ho: Tidak terdapat masalah heteroskedastisitas
Ha: Terdapat masalah heteroskedastisitas
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika nilai probability <
alpha (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa tidak
terdapat masalah heteroskedastisitas, tetapi jika nilai probability > alpha
(0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang bererti bahwa tidak dapat
heterikedastisitas.
91
Tabel 4. 9
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
F-statistic 2.054994 Prob. F(4,90) 0.0933
Obs*R-squared 7.950499 Prob. Chi-Square(4) 0.0934
Scaled explained SS 5.262437 Prob. Chi-Square(4) 0.2614
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 08/18/17 Time: 15:43
Sample: 1 95
Included observations: 95
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.445913 0.721203 2.004863 0.0580
LDR -0.007726 0.007355 -1.050557 0.2963
CAR -0.033351 0.028616 -1.165488 0.2469
NIM 0.085750 0.044103 1.944310 0.0550
NPL -0.103408 0.081401 -1.270344 0.2072
(Eviews 8, Data diolah)
Dari hasil output diatas, dapat dilihat bahwa nilai Obs*R-squared
mempunyai nilai probabilitas Chi-square yang tidak signifikan yaitu
sebesar 0.0934, Dengan demikian maka dalam penelitian ini tidak
ditemukannya masalah heteroskedastisitas.
G. Uji Signifikansi
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data panel
yang melakukan uji model regresi dengan Uji Chow dan Uji Hausman.
Hasilnya menunjukkan model yang terpilih yang tepat digunakan yaitu
Random Effect model. Dengan demikian, selanjutnya dilakukan uji
siginfikansi. Hasil dari uji signifikansi adalah sebagai berikut:
92
Tabel 4. 10
Hasil Uji Prsial (t)
Dependent Variable: ROA
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/05/17 Time: 05:37
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 19
Total panel (balanced) observations: 95
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.731254 0.750594 2.306513 0.0234
LDR -0.019532 0.007690 -2.539975 0.0128
CAR -0.006966 0.020416 -0.341202 0.7337
NIM 0.450972 0.063516 7.100076 0.0000
NPL -0.276209 0.065573 -4.212223 0.0001
(Eviews 8, Data diolah)
Dari hasil output pada table 4.10, maka didapatkan persamaan regresi
data panel dengan menggunaka Random Effect Model yaitu sebagai berikut:
ROA = 1.731254 + (-0.019532)LDR + (-0.006966)CAR + 0.450972NIM +
(-0.276209)NPL
1. Uji signifikansi Parsial (t)
Uji t statistic pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
suatu variabel penjelass atau variabel independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98).
93
Adapun hasil yang diperoleh dari output dalam regresi Random
Effect Model pada software Eviews merupakan uji dua arah, maka nilai
dari probabilitasnya harus dibagi dua.
Berdasarkan tabel 4.10, maka dapat dijelaskan signifikansi pengaruh
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset
(ROA)
Hasil ouput pada table 4.10, dapat dilihat bahwa nilai t-statistik
pada variabel LDR sebesar -2.539975 dengan signifikan 0.0128.
dengan tingkat signifikansi α = 5% dan t-tabel adalah sebesar 1.66196.
Dari perhitungan nilai t untuk variabel LDR diketahui bahwa thitung <
ttabel (2.539975 < 1.66196) maka H0 ditolak dan Ha diterima (thitung
berada pada daerah penerimaan H0).
Nilai probabilitas t-statistik yang diperoleh sebesar 0.0018. maka
probabilitas statistik < α = 5% yaitu 0.0128 < 0.005. Tanda negatif (-)
yang dihasilkan dari t-statistik menandakan bahwa LDR berbanding
terbalik dengan ROA. Sehinga dapat disimpulkan bahwa variabel LDR
secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap variabel
dependen yaitu Return On Asset (ROA).
94
b. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On
Asset (ROA)
Hasil ouput pada table 4.10, dapat dilihat bahwa nilai t-statistik
pada variabel CAR sebesar -0.341202 dengan signifikan 0.7337.
dengan tingkat signifikansi α = 5% dan t-tabel adalah sebesar 1.66196.
Dari perhitungan nilai t untuk variabel CAR diketahui bahwa thitung <
ttabel (0.341202 < 1.66196) maka H0 ditolak dan Ha diterima.
(thitungtidak berada pada daerah penerimaan Ha).
Nilai probabilitas t-statistik yang diperoleh sebesar 0.7337. maka
probabilitas statistik > α = 5% yaitu 0.7337 > 0.005. Tanda negatif (-)
yang dihasilkan dari t-statistik menandakan bahwa CAR berbanding
terbalik dengan ROA. Sehinga dapat disimpulkan bahwa variabel CAR
secara parsial negatif dan tidak signifikan terhadap variabel dependen
yaitu Return On Asset (ROA).
c. Pengaruh Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Asset
(ROA)
Hasil ouput pada table 4.14, dapat dilihat bahwa nilai t-statistik
pada variabel NIM sebesar 7.100076 dengan signifikan 0.0000. dengan
tingkat signifikansi α = 5% dan t-tabel adalah sebesar 1.66196. Dari
perhitungan nilai t untuk variabel NIM diketahui bahwa thitung > ttabel
(7.100076 > 1.66196) maka H0 ditolak dan Ha diterima. (thitung berada
pada daerah penerimaan Ha).
95
Nilai probabilitas tstatistik yang diperoleh sebesar 0.0000. maka
probabilitas statistik < α = 5% yaitu 0.0000 < 0.005. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel NIM secara parsial berpengaruh
signifikan positif terhadap variabel dependen yaitu Return On Asset
(ROA).
d. Pengaruh Net Performing Laon (NPL) terhadap Return On Asset
(ROA)
Hasil ouput pada table 4.10, dapat dilihat bahwa nilai tstatistik
pada variabel LDR sebesar -4.212223 dengan signifikan 0.0001.
dengan tingkat signifikansi α = 5% dan ttabel adalah sebesar 1.66196.
Dari perhitungan nilai t untuk variabel NPL diketahui bahwa thitung <
ttabel (4.212223 < 1.66196) maka H0 ditolak dan Ha diterima (thitung
berada pada daerah penerimaan H0).
Nilai probabilitas t-statistik yang diperoleh sebesar 0.0001.
maka probabilitas statistik < α = 5% yaitu 0.0001 < 0.005. Tanda
negatif (-) yang dihasilkan dari t-statistik menandakan bahwa NPL
berbanding terbalik dengan ROA. Sehinga dapat disimpulkan bahwa
variabel NPL secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap
variabel dependen yaitu Return On Asset (ROA).
2. Uji Signifikansi Simultan (F)
Uji F pada dasarnya apakah semua variabel ondependen atau bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2011:98). Apabila
96
nilai probabilitas signifikansi < 0.05, maka variabel independen secara
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
Apabila nilai Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat
disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan mempengaruhi
variabel dependen. Apabila Fhitung < Ftabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan tidak
mempengaruhi variabel dependen.
Tabel 4. 11
Hasil Uji Simultan (F)
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.789570 0.8040
Idiosyncratic random 0.389793 0.1960
Weighted Statistics
R-squared 0.473022 Mean dependent var 0.477719
Adjusted R-squared 0.449601 S.D. dependent var 0.518614
S.E. of regression 0.384754 Sum squared resid 13.32319
F-statistic 20.19631 Durbin-Watson stat 1.874068
Prob(F-statistic) 0.000000
(Eviews 8, Data diolah)
Dari tabel 4.11 diatas, diperoleh hasil bahwa nilai Fhitung sebesar
20.19631 dengan tingkat probabilitas sebesar 0.000. Nilai Ftabel dengan df
= (k-1 = n-k) = (5-1 = 95-5) = 4 = 90 = 2,47. Sehingga nilai Fhitung
(315.9951) > nilai Ftabel (2,47) dan tingkat signifikansi < 5% (0.000 <
0,05) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga secara simultan atau
bersama-sama variabel independen berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
97
3. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Squared)
Koefisien determinasi dalam regresi data panel digunakan untuk
mengatahui presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukkan seberapa
besar persentase variabel independen yang digunakan dalam model
mampu menjelaskan variabel dependen.
Tabel 4. 12
Koefisien Determinasi
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.789570 0.8040
Idiosyncratic random 0.389793 0.1960
Weighted Statistics
R-squared 0.473022 Mean dependent var 0.477719
Adjusted R-squared 0.449601 S.D. dependent var 0.518614
S.E. of regression 0.384754 Sum squared resid 13.32319
F-statistic 20.19631 Durbin-Watson stat 1.874068
Prob(F-statistic) 0.000000
(Eviews 8, Data diolah)
Hasil output pada tabel 4.12 di atas menunjukkan nilai Adjusted R
Squared pada model regresi adalah 0.449601. Hal ini menunjukan bahwa
kemampuan variabel independen (Loan To Deposit Ratio, Capital
Adequacy Ratio, Net Interest Margin, Non Performing Loan) dalam
menjelaskan variabel dependen yaitu (Return On Asset) pada Pada Bank
Umum Go Public di BEI Tahun 2011-2015 adalah sebesar 44,9%, sisanya
sebesar 55,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam
penelitian ini.
98
H. Hasil Analisis Regresi Panel
Berdasarkan penjelasan diatas, maka hasil persamaan regresi panel
yang bertujuan untuk menguji variabel Loan To Deposit Ratio (LDR),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Net Performing
Laon (NPL) terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Umum Go Public
di BEI Tahun 2011-2015.
Tabel 4. 13
Regresi Data Panel
Dependent Variable: ROA
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/05/17 Time: 05:37
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 19
Total panel (balanced) observations: 95
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.731254 0.750594 2.306513 0.0234
LDR -0.019532 0.007690 -2.539975 0.0128
CAR -0.006966 0.020416 -0.341202 0.7337
NIM 0.450972 0.063516 7.100076 0.0000
NPL -0.276209 0.065573 -4.212223 0.0001
(Eviews 8, Data diolah)
Dari hasil output pada table 4.13, maka didapatkan model persamaan
regresi sebagai berikut:
99
Y= 1.731254 - 0.019532LDR - 0.006966CAR + 0.450972NIM -
0.276209NPL
Berdasarkan persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a. Konstanta (1.731254)
Nilai konstanta sebesar 1.731254 artinya jika variabel bebas yang
terdiri dari LDR, CAR, NIM dan NPL bernilai nol maka maka nilai
ROA adalah sebesar 1.731254
b. Koefisien regresi LDR sebesar -0.019532 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 dari fakitor LDR, maka nilai ROA akan berkurang
sebesar 0.019532 dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan
atau tetap.
c. Koefisien regresi NIM sebesar 0.450972 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 dari factor NIM, maka nilai ROA akan bertambah
sebesar 0.450972 dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan
atau tetap.
d. Koefisien regresi NPL sebesar -0.276209 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 dari factor NPL, maka nilai ROA akan berkurang
sebesar 0.276209 dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan
atau tetap.
I. Interpretasi Hasil Penelitian
a. Laon To Deposit Ratio (LDR)
Laon To Deposit Ratio (LDR) berpengaruh negatif signifikan
terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi
100
0.0128 < 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima.
Hasil ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Pamularsih
(2015) di mana menunjukkan hasil bahwa LDR berpengaruh signifikan
dan negatif terhadap ROA. Artinya meningkatnya LDR dapat menurunkan
ROA. Penurunan nilai ROA pada bank bisa saja terjadi karena semakin
besarnya LDR atau semakin besarnya nilai kredit akan menyebabkan
tingginya risiko kredit. Dan apabila kredit yang disalurkan bermasalah
atau mengalami kegagalan maka bank akan mengalami kesulitan untuk
mengembalikan dana yang dititipkan oleh masyarakat yang pada akhirnya
akan berdampak pada penurunan laba.
Hal ini juga sesuai dengan teori (Siamat, 2005:344) semakin tinggi
rasio LDR maka semakin buruk kondisi likuiditas bank. Bank Indonesia
memberi nilai nol (0) bagi bank yang memiliki rasio sebesar 115% atau
lebih berdasarkan ketentuan penilaian tingkat kesehatan bank untuk faktor
likuiditas.
Akan tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Prasanjaya (2013) di mana menunjukkan hasil bahwa LDR
berpengaruh signifikan dan positif terhadap ROA.
b. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Berdasarkan hasil analisis statistik dalam penelitian ini, diketahui
hasil pengujian hipotesis secara parsial (uji t) yaitu hasil uji menunjukkan
bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh tidak signifikan
101
terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi
0.7337 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan
Ha ditolak.
Namun dilihat dari permodalan Bank umum pada periode
penelitian menunjukkan sangat baik, di mana rata-rata CAR lebih dari
jauh di atas standar minimal CAR bank yang ditentukan BI. Menurut
Prasetyo (2015) Hal ini mungkin dikarenakan BI mengeluarkan kebijakan
mengenai tahapan progam penguatan struktur perbankan nasional di
mana salah satunya adalah progam memperkuat permodalan pada tahun
penelitian yang mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan pada
permodalan bank untuk menyesuaikan dengan BI, akan tetapi ternyata
perubahan modal tersebut tidaklah mempengaruhi profitabilitas, yang
ditunjukkan oleh variabel ROA. Hal tersebut menyebabkan CAR tidak
menjadi faktor yang berpengaruh terhadap profitabilitas bank.
Sesuai dengan teori Mulyono (1999) tidak berpengaruhnya CAR
terhadap ROA dengan disebabkan karena bank mengandalkan pinjaman
sebagai sumber pendapatan dan tidak menggunakan seluruh potensi
modalnya untuk meningkatkan profitabilitas bank misalnya
pengembangan produk dan jasa diluar pinjaman yang dapat
meningkatkan fee base income. Dengan demikian bank harus dapat
mempertahankan bahkan meningkatkan profitabilitas dalam kondisi
permodalan seperti apapun agar terus dapat beroperasional dengan baik
102
dan memberikan pertanggungjawaban yang baik terhadap investornya
atau penyimpan dana.
Selain itu, CAR tidak signifikan karena adanya pergerakan data atau
rasio CAR yang fluktuatif pada masing-masing perusahaan perbankan di
setiap tahunnya. Ada perusahan perbankan yang mempunyai nilai CAR
rendah dan ada pe-rusahaan perbankan yang mempunyai nilai CAR tinggi
sehingga terjadi kesenjangan yang cukup tinggi antar perusahaan
perbankan tiap tahunnya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Prasanjaya (2012) dan Prasetyo (2015) yang menyatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara CAR terhadap ROA. Akan
tetapi hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sudarmanta (2016) bahwa CAR berpengaruh positif signifikan terhadap
ROA.
c. Net Interest Margin (NIM)
Net Interest Margin (NIM) berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas (ROA). Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi 0.0000 <
0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima.
Hal ini sesuai dengan teori Dewi et al (2017) bahwa Semakin besar
NIM yang dicapai oleh suatu bank maka akan meningkatkan pendapatan
bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank yang bersangkutan,
sehingga laba bank (ROA) akan meningkat. sehingga semakin besar Net
103
Interest Margin (NIM) menunjukkan semakin efektif bank dalam
penempatan aktiva perusahaan dalam bentuk kredit, sehingga Return On
Asset (ROA) bank akan meningkat. Atau dengan kata lain, semakin besar
Net Interest Margin (NIM) suatu bank maka semakin besar juga Return
On Asset (ROA) yang diperoleh bank tersebut, yang berarti kinerja
keuangan bank semakin membaik dan meningkat. Dengan demikian
dapat dirumuskan bahwa NIM berpengaruh positif signifikan terhadap
ROA.
Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Dewi et al (2017) dan Agustha et al (2015) bahwa NIM berpengaruh
positif signifikan terhadap ROA.
d. Net Permorming Laon (NPL)
Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif signifikan
terhadap profitabilitas (ROA). Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi
0.0001 < 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan
Ha diterima. Hal ini sejalan dengan kajian teoritis yang telah diungkapkan
bahwa NPL mempunyai pengaruh negatif terhadap profitabilitas (ROA).
Semakin besar Non Performing Loan (NPL) maka Return On Asset
(ROA) yang diperoleh akan semakin kecil.
Peningkatan Non Performing Loan (NPL) akan mempengaruhi
profitabilitas bank, karena semakin tinggi Non Performing Loan (NPL)
maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah
kredit bermasalah semakin besar, oleh karena itu bank harus menanggung
104
kerugian dalam kegiatan operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap
penurunan laba (ROA) yang diperoleh bank. Semakin rendah NPL maka
memberikan indikasi bahwa tingkat risiko atas pemberian kredit pada
bank cukup rendah sehingga bank akan mengalami keuntungan (Nyimas,
2017).
Hasil ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Eng (2013) dan Nyimas et al (2017) bahwa NPL berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA.
Hal ini juga sejalan dengan teori (Dendawijaya, 2009: 82) yang
menyatakan bahwa salah satu akibat dari timbulnya kredit bermasalah
(NPL) adalah hilangnya kesempatan untuk memperoleh income
(pendapatan) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi perolehan
pendapatan bank yang tercermin melalui ROA.
e. Variabel yang paling berpengaruh terhadap ROA
Dari hasil penilitian, di antara variabel independen yang terdiri dari
LDR, CAR, NIM, NPL yang paling dominan mempengaruhi kemampuan
bank dalam mencari keuntungan adalah Net Interest Margin. Dapat
dilihat dari nilai tertinggi pada kolom koefisien. Koefisien dari variabel
NIM mempunyai nilai sebesar 0.450972, yang menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 dari factor NIM, maka nilai ROA akan bertambah sebesar
0.450972 dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan atau tetap.
105
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarka penelitian yang telah dilakukan dengan tujuan untuk menguji
Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), Net
Interest Margin (NIM), Net Performing Laon (NPL) terhadap Return On
Asset (ROA) Pada Bank Umum Go Public di BEI Tahun 2011-2015. Maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian statistik F, variabel independen (LDR, CAR,
NIM, NPL) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen Return On Asset Pada Bank Umum Go Public
2. Berdasarkan hasil pengujian statisti t variabel LDR, NPL berpengaruh
negatif signifikan dan variabel NIM berpengaruh positif signifikan
sedangkan variabel CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On
Asset Pada Bank Umum Go Public
3. Dari hasil penilitian, di antara variabel independen yang terdiri dari LDR,
CAR, NIM, NPL yang paling dominan mempengaruhi kemampuan bank
dalam mencari keuntungan adalah Net Interest Margin. Dapat dilihat dari
nilai tertinggi pada kolom koefisien. Koefisien dari variabel NIM
mempunyai nilai sebesar 0.450972, yang menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 dari factor NIM, maka nilai ROA akan bertambah sebesar
0.450972 dengan asumsi bahwa variabel lain bernilai konstan atau tetap.
106
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telat dirumuskan, penulis mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi investor yang akan menamkan modal pada perusahaan perbanakn
sebaiknya memperhatikan faktor yang mempengaruhi profitabilitas suatu
perusahaan. Tingkat kesehatan bank dapat menjadi indikator yang baik
dalam menentukan profitabilitas perbankan. karena dengan mengetahui
tingkat kesehatan bank investor akan lebih nyaman dalam
menginvestasikan dananya. Selain itu juga kesehatan bank dapat
meningkatkan kepercayaan kepada masyarakat tentang kinerja bank
tersebut.
2. Bagi nasabah yang hendak menyimpan dananya pada bank sebaiknya
memperhatikan tingkat kesehatan perbankankarena berpengaruh terhadap
laba yang didapat bank. Bank yang mendapatkan laba akan mempunyai
kelangsungan usaha yang panjang sehingga memiliki risiko likuiditas yang
rendah. Maka dari itu, nasabah dihimbau untuk menyimpan dana di bank
yang sehat agar dana yang disimpan akan aman.
3. Penulis menyarankan agar penelitian selanjutnya menggunakan variabel,
tahun, metode analisis dan perusahan yang berbeda atau lebih beragam
sehingga hasil penelitian yang dihasilkan dapat memberikan pengetahuan
dan informasi yang baru tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas bank. Dan dapat dijadikan referensi untuk penelitian
selanjutnya. Dilihat bahwa penilaian kesehatan bank penting
106
DAFTAR PUSTAKA
Agustha, Saeda. “Pengaruh Capital Adequency Ratio (CAR), Non Performing
Loan (NPL) To Deposit Ratio (LDR), Net Interest Margin (NIM) Dan
BOPO Terhadap Profitabilitas Perbankan ( Studi Pada Bank Umum Yang
Terdaftar Di BEI Indonesia Tahun (2010-2014)”. Jurnal Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung pinang,
2016.
Annur, Romario. “Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Risiko
Likuiditas Bank Syariah Di Indonesia”. Skripsi, Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2017
Arif, Abubakar Dan Wibowo .”Pengantar Akuntansi II Ikhtisar Teori Dan Soal-
Soal”. Grasindo, Jakarta, 2003.
Arifin, Johar & Muhammad Syukri. “Aplikasi Excel Dalam Bisnis Perbankan
Terapan”. Gramedia, Jakarta, 2006.
Arthesa, Ade Dan Adi Handiman.”Bank Dan Lembaga Keuangan Bukan Bank”.
PT INDEKS Kelompok Gramedia, Jakarta, 2006.
Dendawidjaya, Lukman. ”Manajemen Perbankan”. 2nd Edition. Ghalia
Indonesia, Bogor, 2009.
Dewi, Empria. Dkk. “Analisis Pengaruh NIM, BOPO, Dan NPL Terhadap
Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Yang
Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)”.Vol.3, No.1,
2015.
Dewi, Luh Empria. et all. “Analisis Pengaruh NIM, BOPO, LDR, Dan NPL
Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasioanl
Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)”. E-Jurnal
S1 Ak, Vol. 3, No. 1, 2017.
Eng, Tan. S. “The Effect Of NIM, Operational Efficiency Ratio (BOPO), LDR,
NPL & CAR Toward ROA Of International And National Public Listed
Banks For The Period Of 2007 – 2011”. Jurnal Dinamika Manajemen,
Vol. 1, No. 3, Juli – September 2013.
107
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23”.
Edisi Kedelapan, Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Gujarati, Damodar dan Down Porter.”Dasar-dasar ekonometrika”. Edisi 5- Buku
2, Salemba emapat, Jakarta, 2012.
Hariyani, Iswi. “Restrukturisasi Dan Penghapusan Kredit Macet”. PT Elex
Media Komputindo, Jakarta, 2010.
Hasan. N.I. “Pengantar Perbankan”. 1th Edition. Gang Persada Press Group,
Jakarta, 2014.
Hermansyah. “Hukum Perbankan Nasional Indonesia”. Kencana, Jakarta, 2008.
Hery. “Akuntansi Dasar”. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2014.
Indriantoro, Nur dan Supomo.“ Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi
dan Manajemen. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta, 2002.
Kasmir dan Jakfar.”Studi Kelayakan Bisnir”. Kencana Prenada Media Grup,
Jakarta, 2010.
Kasmir. “Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Rajawali Pers, Jakarta, 2012.
Kasmir. “Manajemen Perbankan”. Edisi Revisi, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2008.
Kasmir. ”Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. Edisi Revisi, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2014.
Martono.”Bank & Lembaga Keuangan Lain”. 4th Edition. Ekonisia, Yogyakarta,
2010.
Nyimas, Vila Dewi. et all.”Pengaruh CAR, NPL, NIM, Dan BOPO Terhadap
Profitabilitas Prtbankan pada Bank Umum Yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012–2015”. E-Jurnal Riset manajemen Prodi
Manajemen Fakultas Ekonomi Unisma, 2017.
Pamularsih, Diyah. “Pengaruh LDR, NPL, NIM, BOPO, CAR Dan Suku Bunga
Terhadap Profitabilitas Pada Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa
108
Efek Indonesia Tahun 2009-2013”. Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang, 2015.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/ 12 /PBI/ tahun 2013
Ponco, Budi. “Analisis Pengaruh Car, Npl, Bopo, Nim Dan Ldr Terhadap Roa
Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2004-2007”. Tesis, Program Studi Magister Manajemen Program
Pascasarjana, 2008.
Prasanjaya, Yogi Dan Wayan Ramantha. “Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO,
LDR, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Bank Yang
Terdaftar Di BEI”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, No. 4.1,
2013.
Prasetyo, Wawan. “Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas
Perbankan”. JESP, Vol. 7, No. 1, Maret 2015.
Pratiwi, Dhian Dayinta.”Pengaruh CAR, BOPO, NPF, dan FDR Terhadap
Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005-
2010”. Skrpsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Dipenegoro, 2012.
Ratumaerissa. J. R. “Mengenal Aspek-Aspek Operasi Bank Umum”. Bumi
Aksara, 1999.
Riyadi, Slamet.”Banking Assets and Liability Management”. Edisi ketiga,
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali, “Manajemen Keuangan”, Jakarta: Mitra Wacana
Media, 2010.
Sari, Yunita Laras.”Analisis Pengaruh Return On Equity, Earning Per Share,
Price To Book Value, Book Value Per Share, Price Earning Ratio,
Kepemilikan Institusional Dan Bi Rate Terhadap Harga Saham
Perusahaan”. Skripsi fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.
Siamat, Dahlan.”Manajemen Lembaga Keuangan, Kebijakan Moneter dan
Perbankan”. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2005.
109
Sudarmanta, I Ketut. “Determinasi Profitabilitas Sektor Perbankan Di Bursa
Efek Indonesia”. Jurnal Ekonomi & Bisnis, Pascasarjana Universitas
Warmadewa Denpasar, Vol. 3, No. 2, September 2016.
Sugiono, Arief. “Manajemen Keuangan Untuk Praktisi Keuangan”. Grasindo,
Jakarta, 2009.
Suharso, Puguh. “Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan
Filosofi dan Praktis”, Indeks, Jakarta, 2009.
Suliyanto. “Ekonometrika Terapan: Teori Dan Aplikasinya Dengan SPSS”.
CV Andi Offset, Yogyakarta, 2011.
Surat Edaran Bank Indonesia (SE. No. 15/7/DPNP tanggal 8 maret 2013
Surat Edaran Bank Indonesia (SE. No.13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011
Surat Edaran Bank Indonesia (SE. No.17/19/DPUM tanggal 8 Juli 2015)
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan
Usman, Rachmadi. “Aspek-Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia”. Cetakan
kedua, PT. Gramedia Pustaka Indonesia Utama Jalan Palmerah Barat,
Jakarta, 2003.
Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar Dan Aplikasinya”, Edisi Keempat,
UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2013.
Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika Dan Statistika Dengan Eviews”,
Cetakan 1, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2015.
http://www.republika.co.id/berita/duniaislam/mualaf/17/07/10/ekonomi/makro/1
4/03/16/n2imen-bank-di-indonesia-paling-untung-sedunia. Diakses pada
15 Oktober 2017, Pukul 14.08 pm
http://www.republika.co.id/berita/koran/financial/15/12/28/o0290r7-laba-bank-
umum-turun-79-persen. Di akses pada tanggal 15 Oktober 2017. Pukul
16.10 pm.
www.bi.go.id
www.ojk.go.id
www.idx.co.id
110
LAMPIRAN
Lampiran 1: Daftar Sampel Perusahaan
No. Nama Bank Kode Bank
1. Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. AGRO
2. Bank Central Asia Tbk. BBCA
3. Bank Bukopin Tbk. BBKP
4. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI
5. Bank Nusantara Parahyangan Tbk. BBNP
6. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BBRI
7. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BBTN
8. BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. BJBR
9. Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI
10. Bank Bumi Arta Tbk. BNBA
11. Bank CIMB Niaga Tbk. BNGA
12. Bank Internasional Indonesia Tbk. BNII
13. Bank Sinarmas Tbk. BSIM
14. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. BTPN
15. Bank Victoria International Tbk. BVIC
16. Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC
17. Bank Mayapada Internasional Tbk. MAYA
18. Bank Windu Kentjana International Tbk. MCOR
19. Bank Mega Tbk. MEGA
Lampiran 2: Data Variabel Laon to Deposit Ratio (LDR) 2011-2015
Kode Bank 2011 2012 2013 2014 2015
AGRO 65.79 82.48 87.11 88.49 87.15
BBCA 61.70 68.60 75.40 76.80 81.10
BBKP 85.01 83.81 85.80 83.89 86.34
BBNI 70.40 77.50 85.30 87.80 87.80
111
BBNP 85.02 84.94 84.44 85.19 85.19
BBRI 76.20 79.85 88.54 81.68 86.88
BBTN 102.50 100.90 104.42 108.86 108.78
BJBR 72.95 74.09 96.47 93.18 88.13
BMRI 71.65 77.66 82.97 82.02 87.05
BNBA 67.53 77.95 83.96 79.45 82.78
BNGA 94.41 95.04 94.49 99.46 97.98
BNII 88.86 87.34 87.04 91.15 85.13
BSIM 69.50 80.78 78.72 83.88 78.04
BTPN 85.00 86.00 88.00 97.00 97.00
BVIC 63.62 67.59 73.39 70.25 70.17
INPC 82.21 87.42 88.87 87.62 80.75
MAYA 82.10 80.58 85.61 81.25 82.99
MCOR 79.30 80.22 82.73 84.03 86.82
MEGA 63.75 52.39 57.41 65.85 65.05
Lampiran 3: Data Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) 2011-2015
Kode Bank 2011 2012 2013 2014 2015
AGRO 16.39 14.80 14.80 19.06 22.12
BBCA 12.70 14.20 15.70 16.90 18.70
BBKP 12.71 16.34 15.10 14.20 13.56
BBNI 17.60 16.70 15.10 16.20 19.50
BBNP 13.45 12.17 15.75 16.55 18.07
BBRI 14.96 16.95 16.99 18.31 20.59
BBTN 15.03 17.69 15.62 14.64 16.97
BJBR 18.36 18.11 16.51 16.08 15.85
BMRI 15.34 15.48 14.93 16.60 18.60
BNBA 19.96 19.18 16.99 15.07 25.57
BNGA 13.16 15.16 15.36 15.58 16.28
BNII 11.83 12.83 12.74 15.76 15.17
112
BSIM 13.98 18.09 21.82 18.38 14.37
BTPN 20.50 21.50 23.10 23.20 23.80
BVIC 14.86 17.96 17.95 18.35 19.30
INPC 12.65 16.45 17.31 15.95 15.20
MAYA 14.68 10.93 14.07 10.25 12.97
MCOR 11.67 13.86 14.68 14.15 16.39
MEGA 11.86 16.83 15.74 15.23 22.85
Lampiran 4: Data Variabel Net Interest Margin (NIM) 2011-2015
Kode Bank 2011 2012 2013 2014 2015
AGRO 4.54 6.00 5.31 4.62 4.77
BBCA 5.70 5.60 6.20 6.50 6.70
BBKP 4.55 4.56 3.82 3.70 3.58
BBNI 6.00 5.90 6.20 6.30 6.40
BBNP 4.99 5.56 5.16 4.69 5.18
BBRI 9.58 8.42 8.42 8.51 8.13
BBTN 5.76 5.83 5.44 4.47 4.87
BJBR 6.89 6.44 7.96 6.79 6.32
BMRI 5.29 5.58 5.68 5.94 5.90
BNBA 6.56 7.13 6.61 5.81 5.49
BNGA 5.63 5.87 5.34 5.36 5.21
BNII 5.30 5.52 4.94 4.76 4.84
BSIM 5.65 5.72 5.23 5.87 5.77
BTPN 13.00 13.10 12.70 11.40 11.30
BVIC 1.86 3.12 2.33 1.88 2.08
INPC 3.55 4.28 5.31 4.75 4.56
MAYA 5.84 6.00 5.75 4.52 4.78
MCOR 4.62 5.18 4.87 3.76 4.44
MEGA 5.40 6.45 5.38 5.27 6.04
113
Lampiran 5: Data Variabel Net Performing Laon (NPL) 2011-2015
Kode Bank 2011 2012 2013 2014 2015
AGRO 3.55 3.68 2.27 2.02 1.90
BBCA 0.50 0.40 0.40 0.60 0.70
BBKP 2.14 1.56 1.56 2.07 2.13
BBNI 0.50 0.80 0.50 0.40 0.90
BBNP 0.78 0.58 0.45 1.41 3.98
BBRI 2.30 1.78 1.55 1.69 2.02
BBTN 2.23 3.12 3.04 2.76 2.11
BJBR 0.41 0.50 0.64 1.04 0.86
BMRI 0.45 0.37 0.37 0.44 0.60
BNBA 0.50 0.00 0.00 0.08 0.39
BNGA 1.46 1.11 1.55 1.94 1.59
BNII 1.10 0.81 1.55 1.48 2.42
BSIM 0.79 2.57 2.12 2.56 2.99
BTPN 0.70 0.60 0.70 0.70 0.70
BVIC 0.22 1.76 0.32 2.61 3.93
INPC 1.85 0.80 1.76 1.69 1.25
MAYA 2.51 3.02 1.04 1.46 2.52
MCOR 1.42 1.44 1.33 2.43 1.63
MEGA 0.98 2.09 2.17 2.09 2.81
Lampiran 6: Data Variabel Return On Asset (ROA) 2011-2015
Kode Bank 2011 2012 2013 2014 2015
AGRO 1.39 1.63 1.66 1.47 1.55
BBCA 3.80 3.60 3.80 3.90 3.80
BBKP 1.87 1.83 1.78 1.23 1.39
BBNI 2.90 2.90 3.40 3.50 2.60
BBNP 1.53 1.57 1.58 1.32 0.99
BBRI 4.93 5.15 5.03 4.73 4.19
114
BBTN 2.03 1.94 1.79 1.14 1.61
BJBR 2.65 2.46 2.61 1.92 2.04
BMRI 3.37 3.55 3.66 3.57 3.15
BNBA 2.11 2.47 2.05 1.52 1.33
BNGA 2.85 3.18 2.76 1.44 0.24
BNII 1.14 1.64 1.74 0.68 1.01
BSIM 1.07 1.74 1.71 1.02 0.95
BTPN 4.40 4.70 4.50 3.60 3.10
BVIC 2.65 2.17 1.97 0.80 0.65
INPC 0.72 0.66 1.39 0.79 0.33
MAYA 2.07 2.41 2.53 1.95 2.10
MCOR 0.96 2.04 1.74 0.79 1.03
MEGA 2.29 2.74 1.14 1.16 1.97
Lampiran 7 : Hasil Output Uji Regresi Data Panel
Uji Common Effect Model (OLS)
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 09/05/17 Time: 05:28
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 19
Total panel (balanced) observations: 95
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 2.425342 0.795198 3.049987 0.0030
LDR -0.019264 0.008109 -2.375639 0.0196
CAR -0.034079 0.031551 -1.080097 0.2830
NIM 0.400146 0.048628 8.228767 0.0000
NPL -0.261179 0.089753 -2.909977 0.0046
R-squared 0.552838 Mean dependent var 2.215895
Adjusted R-squared 0.532964 S.D. dependent var 1.172828
S.E. of regression 0.801510 Akaike info criterion 2.446558
Sum squared resid 57.81769 Schwarz criterion 2.580973
Log likelihood -111.2115 Hannan-Quinn criter. 2.500872
F-statistic 27.81737 Durbin-Watson stat 0.683125
Prob(F-statistic) 0.000000
115
Uji Fixed Effect Model
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 08/18/17 Time: 13:54
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 19
Total panel (balanced) observations: 95
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.298254 0.853963 1.520270 0.1328
LDR -0.019779 0.008366 -2.364136 0.0208
CAR -0.000893 0.021286 -0.041930 0.9667
NIM 0.515045 0.085015 6.058269 0.0000
NPL -0.288220 0.068466 -4.209660 0.0001
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.915394 Mean dependent var 2.215895
Adjusted R-squared 0.889542 S.D. dependent var 1.172828
S.E. of regression 0.389793 Akaike info criterion 1.160596
Sum squared resid 10.93955 Schwarz criterion 1.778903
Log likelihood -32.12829 Hannan-Quinn criter. 1.410438
F-statistic 35.40905 Durbin-Watson stat 1.858117
Prob(F-statistic) 0.000000
Uji Random Effect Model
Dependent Variable: ROA
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 09/05/17 Time: 05:37
Sample: 2011 2015
Periods included: 5
Cross-sections included: 19
Total panel (balanced) observations: 95
Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.731254 0.750594 2.306513 0.0234
LDR -0.019532 0.007690 -2.539975 0.0128
CAR -0.006966 0.020416 -0.341202 0.7337
NIM 0.450972 0.063516 7.100076 0.0000
116
NPL -0.276209 0.065573 -4.212223 0.0001
Effects Specification
S.D. Rho
Cross-section random 0.789570 0.8040
Idiosyncratic random 0.389793 0.1960
Weighted Statistics
R-squared 0.473022 Mean dependent var 0.477719
Adjusted R-squared 0.449601 S.D. dependent var 0.518614
S.E. of regression 0.384754 Sum squared resid 13.32319
F-statistic 20.19631 Durbin-Watson stat 1.874068
Prob(F-statistic) 0.000000
Unweighted Statistics
R-squared 0.534257 Mean dependent var 2.215895
Sum squared resid 60.22028 Durbin-Watson stat 0.707481
Lampiran 8 : Hasil Uji Pemilihan Model Terbaik Regresi Data Panel
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 17.140787 (18,72) 0.0000
Cross-section Chi-square 158.166435 18 0.0000
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary
Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 1.688170 4 0.7929
117
Lampiran 9 : Hasil Output Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas (Uji Jarque Bera)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0
Series: Residuals
Sample 1 95
Observations 95
Mean -5.23e-16
Median -0.098871
Maximum 1.936215
Minimum -1.594547
Std. Dev. 0.784272
Skewness 0.255411
Kurtosis 2.474975
Jarque-Bera 2.124001
Probability 0.345763
Uji Multikolinearitas
LDR CAR NIM NPL
LDR 1.000000 0.034102 0.175083 0.106302
CAR 0.034102 1.000000 0.453232 -0.081899
NIM 0.175083 0.453232 1.000000 -0.271016
NPL 0.106302 -0.081899 -0.271016 1.000000
Uji Heterokedastisitas
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
F-statistic 2.054994 Prob. F(4,90) 0.0933
Obs*R-squared 7.950499 Prob. Chi-Square(4) 0.0934
Scaled explained SS 5.262437 Prob. Chi-Square(4) 0.2614
ji Autokorelasi
Ada
Autokorelasi
Positif
Tidak Dapat
Diputuskan
Tidak Ada
Autokorelasi
Tidak Dapat
Diputuskan
Ada
Autokorelasi
Negatif
0 dL dU (4-dU) (4-dL)
1,5768 1,7538 2,2462 2,4232
DW= 1.874068
Top Related