PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN
TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP
PERILAKU KONSUMTIF PRODUK FESYEN ONLINE
SHOPPING PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA
DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
SRI GOIB LINTANG PUTRI PERTIWI
NIM: 151324028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN
TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP
PERILAKU KONSUMTIF PRODUK FESYEN ONLINE
SHOPPING PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SANATA
DHARMA YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
SRI GOIB LINTANG PUTRI PERTIWI
NIM: 151324028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah
bersama Dia sejauh dua mil.
(Matius 5:41)
Omnia Tempus Habent ~ Semua Ada Masanya
(Unknown)
Berulang kali saya merasa ‘saya tidak mampu’, tetapi beratus kali saya lebih
percaya ‘Tuhan memampukan saya’.
(Sri Goib Lintang)
Karya ini adalah wujud ucapan syukur dan
terimakasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria dan Bapa
Di Sorga yang telah memampukan dan
menyertai saya sepanjang hari;
2. Bapak Supriyadi, Ibu Rusmiyati, Kakung
Wignyo, Bapak Hendawan dan Ibu Sri;
3. Kakak satu-satunya yang sangat saya kasihi
Sri Goib Charrel Putra Kusuma;
4. Sahabat-sahabat saya yang selalu
memberikan ‘gemblengan’ support;
5. Almamater tercinta, Universitas Sanata
Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN TINGKAT
PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF
PRODUK FESYEN ONLINE SHOPPING PADA MAHASISWA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Sri Goib Lintang Putri Pertiwi
Universitas Sanata Dharma
2020
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis: (1) pengaruh
konformitas teman sebaya terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online
shopping pada mahasiswa; (2) pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada mahasiswa; dan (3)
pengaruh konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada mahasiswa. Penelitian ini
merupakan penelitian eksplanatori. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas
Sanata Dharma pada bulan Desember 2019. Populasi penelitian meliputi seluruh
mahasiswa Universitas Sanata Dharma sebanyak 16.477 orang. Teknik sampling
yang digunakan adalah teknik purposive sampling. Sampel penelitian sebanyak
100 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner online.
Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) konformitas teman sebaya
berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online shopping
pada mahasiswa; (2) tingkat pendapatan orang tua tidak berpengaruh terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada mahasiswa; dan (3)
konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online shopping
pada mahasiswa.
Kata kunci: konformitas teman sebaya, tingkat pendapatan orang tua, perilaku
konsumtif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE EFFECT OF PEERS CONFORMITY AND PARENTS INCOME
LEVEL ON CONSUMPTIVE BEHAVIOR OF ONLINE SHOPPING
FASHION PRODUCT OF THE COLLEGE STUDENTS IN SANATA
DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
Sri Goib Lintang Putri Pertiwi
Sanata Dharma University
2020
This research aimed to examine and analyze: (1) the effect of peers
conformity on consumptive behavior of online shopping fashion product of the
college students; (2) the effect of parents income level on consumptive behavior of
online shopping fashion product of the college students; (3) the effect of peers
conformity and parents income level on consumptive behavior of online shopping
fashion product of the college students. This research is explanatory study. This
research was conducted in Sanata Dharma University Yogyakarta in December
2019. The research population were all college students in Sanata Dharma
University consisted of 16.477 people. The research sampling technique was a
purposive sampling. The sample consisted of 100 college students. The data
collection method was a online questionnaire. The data analysis technique was
multiple linear regression.
The results of data analysis showed that: (1) peers conformity had a
positive effect on consumptive behavior of online shopping fashion product of the
college students; (2) parents income level had no effect on consumptive behavior
of online shopping fashion product of the college students; and (3) peers
conformity and parents income level had positive effect on consumptive behavior
of online shopping fashion product of the college student.
Keywords: peers conformity, parents income level, consumptive behavior.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN TINGKAT
PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF
PRODUK FESYEN ONLINE SHOPPING PADA MAHASISWA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA” dengan lancar.
Penulisan skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam kesempatan ini penulis menyadari bahwa proses penyusunan
skripsi ini mendapatkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Ibu Dra. Catharina Wigati Retno Astuti, M. Si., M. Ed., selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi sekaligus
dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu dan dengan sabar
membimbing, memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini;
3. Seluruh Bapak dan Ibu dosen yang telah mendampingi, mengajar dan
memberikan semangat selama proses perkuliahan;
4. Bapak Sunu yang telah membantu dalam kelancaran administrasi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Teman-teman mahasiswa/i Universitas Sanata Dharma atas bantuannya dalam
pengisian kuesioner;
6. Kedua orang tua saya Bapak Supriyadi dan Ibu Rusmiyati, serta Kakung
Wignyo, Bapak Hendawan dan Ibu Sri, yang telah mendoakan saya selalu,
memberikan kasih sayang, dan memberikan dukungan moril demi kelancaran
proses pendidikan sampai pada saat ini;
7. Kakak saya yang sangat saya kasihi Sri Goib Charrel Putra Kusuma,
terimakasih telah menjadi motivasi pertama saya untuk cepat menyelesaikan
studi;
8. Bapak Pendeta Timothy Roy Kartiko dan Ibu Lea Shiny yang telah
menginspirasi saya, menguatkan iman saya, mendoakan saya, mengasihi saya
dan keluarga saya, serta menjadi sosok motivator terbaik bagi saya;
9. Sahabat-sahabat saya sejak masa puber melanda, Vincentia Indah Puspita
Sari, Natalia Dian Permatasari, Nisa Putri, Erlina Detta, Arum Puspitasari,
dan Aulia Rahma yang kini satu-persatu telah mengenakan toga, sehingga
menjadi semangat bagi saya agar cepat menyusul;
10. Sahabat-sahabat saya Agnes Merlinda, Vivi Serila, Vina Serila, Agustina
Emelia, Yohanita Tata, Jatu Kurnia, Greisia Ovanlia, Maria Vira, Oktaviana
B. Seran, Maria Getrudis Meko, Santi Hapsari, Ratri Herda, Rendy William,
Awang Hanggara, Dhanang Kusdiantoro, dan Stefanus Joko yang selalu
memberikan motivasi, dukungan, masukan dan asupan nutrisi selama proses
penyusunan skripsi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
11. Seluruh teman-teman Pendidikan Ekonomi 2015, yang selalu menjadi
keluarga saya ketika selama proses perkuliahan;
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik dan
saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 22 Januari 2020
Penulis,
Sri Goib Lintang Putri Pertiwi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................................v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................... vi
ABSTRAK .................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................xx
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Batasan Masalah....................................................................................9
C. Rumusan Masalah ...............................................................................10
D. Tujuan Penelitian ................................................................................10
E. Manfaat Penelitian ..............................................................................11
F. Definisi Operasional............................................................................12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................15
A. Kajian Teori ........................................................................................15
1. Tinjauan tentang Electronic Commerce ........................................15
a. Pengertian Electronic Commerce ............................................15
b. Sejarah Munculnya E-Commerce ...........................................16
c. Jenis-jenis E-Commerce ..........................................................17
d. Manfaat E-Commerce atau Online Shopping ..........................18
e. Dampak Negatif dan Positif E-Commerce ..............................19
2. Tinjauan tentang Perilaku Konsumtif ...........................................20
a. Pengertian Perilaku Konsumtif ...............................................20
b. Aspek-aspek Perilaku Konsumtif ............................................23
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif .........24
3. Tinjauan tentang Konformitas Teman Sebaya ..............................34
a. Pengertian Konformitas Teman Sebaya ..................................34
b. Aspek-aspek Konformitas .......................................................36
c. Tipe-tipe Konformitas .............................................................40
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konformitas ....................41
4. Tinjauan tentang Tingkat Pendapatan Orang Tua .........................45
a. Pengertian Status Sosial Ekonomi ..........................................45
b. Indikator dalam Status Sosial Ekonomi ..................................46
c. Pengaruh Tingkat pendapatan Orang Tua dalam Status
Sosial Ekonomi terhadap Perilaku Konsumtif ........................51
B. Penelitian yang Relevan ......................................................................53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Kerangka Berpikir Teoritik dan Hipotesis Penelitian .........................56
1. Pengaruh Konformitas Teman Sebaya terhadap Perilaku
Konsumtif ......................................................................................56
2. Pengaruh Tingkat Pendapatan Orang Tua terhadap Perilaku
Konsumtif ......................................................................................57
3. Pengaruh Konformitas Teman Sebaya dan Tingkat Pendapatan
Orang Tua terhadap Perilaku Konsumtif ......................................58
BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................61
A. Jenis Penelitian ....................................................................................61
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................61
C. Subjek dan Objek Penelitian ...............................................................61
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ................................62
E. Operasionalisasi Variabel....................................................................65
F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................69
G. Teknik Pengujian Instrumen ...............................................................69
H. Teknik Analisis Data ...........................................................................75
1. Analisis Statistik Deskriptif ..........................................................75
2. Uji Prasyarat ..................................................................................82
3. Uji Asumsi Klasik .........................................................................83
4. Uji Hipotesis .................................................................................85
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................88
A. Deskripsi Data .....................................................................................88
1. Deskripsi Karakteristik Responden ...............................................88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Deskripsi Variabel .........................................................................92
B. Uji Prasyarat ......................................................................................100
1. Uji Normalitas .............................................................................100
2. Uji Linearitas ...............................................................................101
C. Uji Asumsi Klasik .............................................................................102
1. Uji Multikolinearitas ...................................................................102
2. Uji Heteroskedastisitas ................................................................103
D. Pengujian Hipotesis ...........................................................................105
1. Hipotesis Pertama........................................................................105
2. Hipotesis Kedua ..........................................................................107
3. Hipotesis Ketiga ..........................................................................108
E. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................110
1. Pengaruh Konformitas Teman Sebaya terhadap Perilaku
Konsumtif Produk Fesyen Online Shopping pada Mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta .....................................110
2. Pengaruh Tingkat Pendapatan Orang Tua terhadap Perilaku
Konsumtif Produk Fesyen Online Shopping pada Mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta .....................................115
3. Pengaruh Konformitas Teman Sebaya dan Tingkat
Pendapatan Orang Tua terhadap Perilaku Konsumtif Produk
Fesyen Online Shopping pada Mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta ....................................................................120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
BAB V KESIMPULAN ..............................................................................122
A. Kesimpulan .......................................................................................122
B. Saran ..................................................................................................123
C. Keterbatasan Penelitian .....................................................................126
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................128
LAMPIRAN .................................................................................................133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan ..............................................................53
Tabel 3.1 Jumlah Data Sampel Mahasiswa Universitas Sanata Dharma ....63
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Konformitas Teman Sebaya .......................66
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pendapatan Orang Tua .................67
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Perilaku Konsumtif ....................................68
Tabel 3.5 Nilai r tabel..................................................................................71
Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Konformitas Teman Sebaya ...................72
Tabel 3.7 Uji Validitas Variabel Perilaku Konsumtif .................................73
Tabel 3.8 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas................................................75
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas ........................................................75
Tabel 3.10 Kelas Interval Konformitas Teman Sebaya ................................77
Tabel 3.11 Kelas Interval Tingkat Pendapatan Orang Tua ...........................78
Tabel 3.12 Kelas Interval Perilaku Konsumtif ..............................................81
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Konformitas Teman Sebaya .......92
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Pendapatan Tingkat Orang Tua ..95
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Perilaku Konsumtif .....................98
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ...................................................................100
Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas Konformitas Teman Sebaya dengan
Perilaku Konsumtif ...................................................................101
Tabel 4.6 Hasil Uji Linearitas Tingkat Pendapatan Orang Tua dengan
Perilaku Konsumtif ...................................................................102
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Linearitas ........................................................102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolinearitas Konformitas Teman Sebaya,
Tingkat Pendapatan Orang Tua dan Perilaku Konsumtif .........103
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Multikolinearitas .....................................103
Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas ......................................................104
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................105
Tabel 4.12 Hasil Uji t ....................................................................................105
Tabel 4.13 Uji F ............................................................................................109
Tabel 4.14 Hasil Koefisien Determinasi .......................................................109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Alur Kerangka Penelitian ................................................60
Gambar 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Gender....................................87
Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ......................................89
Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Program Studi ........................90
Gambar 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tempat Tinggal ......................91
Gambar 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Uang Saku ..............................92
Gambar 4.6 Distribusi Frekuensi Konformitas Teman Sebaya .........................94
Gambar 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendapatan Orang Tua (Ayah) ........96
Gambar 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendapatan Orang Tua (Ibu) ...........97
Gambar 4.9 Distribusi Frekuensi Perilaku Konsumtif .......................................99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian .......................................................................134
Lampiran 2 Kuesioner dan Rekap Skor Responden .........................................136
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas .........................................................182
Lampiran 4 Uji Prasyarat ..................................................................................186
Lampiran 5 Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................189
Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................................191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, teknologi internet menjadi salah satu
perangkat teknologi penunjang bisnis yang kian berpengaruh. Internet
memiliki keunggulan sebagai alat dan tujuan bisnis yang mampu
menjangkau pasar secara luas. Selain itu, banyaknya akses layanan yang
ditawarkan seperti e-mail, e-banking, e-commerce, e-government, dan lain
sebagainya mendorong banyak pelaku bisnis untuk memanfaatkan
kemudahan tersebut sehingga memunculkan banyak persaingan bisnis.
Persaingan bisnis saat ini menuntut para pelaku bisnis untuk lebih
kreatif, inovatif, antisipatif, dan bergerak cepat dalam menanggapi
perubahan. Saat ini sistem promosi telah mengalami perubahan, yaitu
dengan menggunakan metode direct marketing melalui situs web atau situs
jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, YouTube, dan lain-lain.
Melalui fasilitas media tersebut, produk dapat cepat ditawarkan kepada
para pembeli potensial yang pada akhirnya mengimplikasikan adanya tren
berbelanja masyarakat melalui online shopping.
Dalam kegiatan konsumsinya, kini masyarakat telah mengenal
transaksi secara online. Masyarakat dapat menikmati sistem pembelian
online dari berbagai situs online shopping maupun e-commerce yang kian
banyak dijumpai. Data menunjukkan bahwa pada kuartal I tahun 2019 ini,
sedikitnya telah terdapat 49 situs e-commerce yang ada di Indonesia
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
seperti Lazada, Tokopedia, Shopee, Zalora, dan lain sebagainya
(https://iprice.co.id/insights/mapofecommerce/ - Diakses pada tanggal 10
Mei 2019 pukul 04.02 WIB). Kemudian, berdasarkan data lainnya juga
diketahui bahwa pembeli digital Indonesia diperkirakan mencapai 31,6
juta pembeli pada tahun 2018 lalu, dengan penetrasi sekitar 11,8% dari
total populasi. Selain itu, penjualan ritel e-commerce Indonesia merupakan
yang terbesar di kawasan Asia Tenggara yaitu mencapai US$ 5,29 miliar.
(https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/03/27/berapa-pembeli-
digital-indonesia- Diakses pada tanggal 16 September 2019). Data-data
tersebut menunjukkan bahwa masyarakat kini telah memiliki minat yang
besar untuk melakukan transaksi pembelian secara online. Ini berarti, telah
terjadi perubahan perilaku konsumsi masyarakat akibat dari kemajuan
teknologi yang ada.
Pembelian secara online juga menawarkan kelebihan-kelebihan bagi
para peminatnya. Dengan hanya mengaksesnya, seseorang dapat
membandingkan berbagai pilihan produk yang ada dari beberapa toko
online sekaligus, terlebih jika banyak promo yang ditawarkan. Turban et
al. (Widiyanto & Prasilowati, 2015) berpendapat bahwa dengan semakin
banyaknya dan semakin mudahnya fasilitas internet, belanja menjadi tren
baru yang terasa lebih sederhana, efisien dan cepat tanpa adanya hambatan
bisnis yang berarti. Biaya transportasi dan waktu berbelanja yang dapat
dikatakan murah dan efektif mampu memanjakan masyarakat dalam hal
memenuhi apa saja yang diperlukannya. Dalam hal ini, calon pembeli juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dapat meminimalisir keraguan akan produk yang ingin dibeli dengan cara
melihat detail produk (keterangan) yang telah tersedia, seperti: harga,
ukuran, detail bahan, dan model. Selain itu, pada umumnya terdapat
review dari pembeli sebelumnya yang juga dapat dijadikan pertimbangan
sebelum melakukan pembelian. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut
maka pembelian secara online tetap dirasa terpercaya bagi masyarakat
(khususnya remaja) dan karena tidak dapat dipungkiri bahwa mereka lebih
dekat dengan perubahan teknologi yang ada. Hal-hal di atas menjadi
alasan peneliti untuk meneliti perilaku konsumsi individu melalui
pembelian online. Salah satu produk yang banyak ditawarkan melalui
online shop adalah produk fesyen.
Produk fesyen biasa digunakan untuk menunjang penampilan
seseorang dalam berbagai aktivitas keseharian. Perubahan tren fesyen
yang cepat dan banyaknya jenis fesyen yang dapat dipilih, membuat
produk fesyen selalu dinamis serta secara terus-menerus dibutuhkan oleh
masyarakat. Produk fesyen menempati urutan produk terlaris kedua di
lapak e-commerce setelah produk gadget(https://www.jurnal.id/blog/2018-
5-produk-paling-laris-manis-di-lapak-ecommerce/ - Diakses pada tanggal
12 Mei 2019 pukul 19.46). Hal ini menunjukan bahwa produk fesyen
menjadi salah satu produk yang paling digemari masyarakat.
Perilaku konsumsi setiap orang berbeda-beda. Perilaku konsumsi
dapat dilihat dari pola konsumsi, yang secara umum dapat dibedakan
menjadi dua yaitu bersifat rasional dan irasional. Seseorang dikatakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
rasional dalam mengkonsumsi jika membelanjakan uangnya secara sadar
dan terencana serta melihat kegunaannya (Astuti, 2016). Artinya, sebelum
membeli barang seseorang sudah memiliki rencana atau daftar terlebih
dahulu mengenai apa saja yang akan dibelinya, sesuai dengan apa yang
dibutuhkannya serta keuangannya. Dengan demikian seseorang akan
mengalokasikan uangnya dengan tepat karena secara sadar memang benar-
benar membutuhkan (tidak spontan) dan memakai barang atau jasa yang
dibeli dengan uangnya tersebut.
Pola konsumsi yang irasional merupakan tindakan mengonsumsi
barang dan jasa tanpa disertai pertimbangan-pertimbangan yang mendalam
mengenai manfaat, nilai guna dan kesesuaiannya akan kebutuhan. Pola
konsumsi ini bersifat konsumtif. Sembiring (2008) menjelaskan bahwa
seseorang yang konsumtif tidak mempertimbangkan fungsi dan kegunaan
barang, melainkan mempertimbangkan prestise yang melekat pada barang
tersebut. Perilaku ini cenderung boros dan berlebihan dengan tujuan
menunjukkan gengsi dan gaya hidup mewah (Fitriyani, Widodo, &
Fauziah, 2013).
Perkembangan tren fesyen yang beragam dan dinamis disertai
menjamurnya lapak online shop, mengimplikasikan perubahan perilaku
konsumsi masyarakat ke arah perilaku konsumtif (irasional). Segala
kemudahan berbelanja (pembelian, pembayaran, pengiriman, dsb) melalui
pembelian online dengan segala variasi produk yang ada menjadi
keunggulan tersendiri bagi sistem ini serta peminatnya. Namun jika hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tersebut tidak ditanggapi secara bijak maka dapat membuat seseorang sulit
menghindari keinginan untuk terus-menerus berbelanja. Hal ini tidak
menutup kemungkinan akan membawa dampak negatif, yaitu perilaku
konsumtif yang cenderung mengeluarkan biaya tinggi untuk
memenuhinya. Di sisi lain, produk fesyen merupakan produk yang mampu
menunjang penampilan pribadi, selalu digunakan setiap hari, serta mampu
menunjukkan ‘ciri khas/gengsi/harga diri’ seseorang di segala
aktivitasnya. Terlebih lagi jika seseorang dihadapkan dengan berbagai
pilihan produk fesyen sejenis dengan merk yang berbeda, yang kemudian
memiliki hasrat untuk mencoba masing-masing merk yang ada.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka akan memungkinkan bagi seseorang
untuk memiliki fokus tersendiri terhadap barang ini sehingga bersedia
untuk mengkonsumsi sesuai dengan keinginannya atau menjadi
berperilaku konsumtif.
Dalam memahami perilaku konsumtif tidak terlepas dari proses
pengambilan keputusan konsumen sebelum melakukan konsumsi produk.
Proses tersebut meliputi pengenalan kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif, pembelian, konsumsi, dan hasil kepuasan konsumen
(Sumarwan, 2011). Seseorang yang konsumtif melakukan keputusan
pembelian didasarkan atas perasaan emosional atau mood, sehingga sedikit
sekali usaha untuk mencari informasi sebelum membeli dan cenderung
menghiraukan kondisi lainnya. Perilaku konsumtif ini tidak dapat
dilepaskan dari faktor internal maupun eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Menurut Lina & Rosyid (1997) terdapat faktor internal maupun
eksternal yang melatarbelakangi perilaku konsumtif. Faktor-faktor tersebut
yakni: a) kebudayaan dan sub-kebudayaan, b) kelas sosial, c) kelompok
sosial dan kelompok referensi, d) keluarga, e) motivasi dan harga diri, f)
pengamatan dan proses belajar, dan g) kepribadian dan konsep diri.
Salah satu faktor eksternal yang berpengaruh kuat terhadap perilaku
konsumtif adalah konformitas teman sebaya (termasuk dalam faktor
kelompok sosial dan kelompok referensi). Menurut Zebua & Nurdjayadi
(2001), konformitas merupakan tuntutan non-tertulis dari kelompok teman
sebaya terhadap para anggotanya dan memiliki pengaruh kuat sehingga
dapat memunculkan perilaku-perilaku tertentu dalam anggota kelompok.
Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang selalu berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya seperti lingkungan desa, akademik, dan lain
sebagainya. Hal ini membuat seseorang menjalin pertemanan untuk
bergaul. Bagi remaja khususnya, pengaruh ini lebih besar daripada
pengaruh dari orang tua. Senada dengan pendapat Chen-Yu & Seock yang
menjelaskan bahwa sebuah konformitas dapat terjadi karena secara umum
pada masa remaja, mereka memiliki keinginan kuat untuk melepaskan diri
dari keterikatan orang tua (Fitriyani, dkk. 2013).
Pengaruh teman dalam pergaulan banyak memberikan rekomendasi
terhadap barang dan jasa yang akan dikonsumsi. Pendapat teman sebaya
dianggap lebih bermakna daripada pendapat orang tua, terlebih mengenai
atribut dalam berpenampilan. Dalam hal ini, teman bergaul mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
memberikan penilaian baik-buruk, penilaian kesesuaian, dan pertimbangan
mengenai suatu barang atau jasa tertentu karena mereka memiliki
kesamaan-kesamaan dalam hal tertentu. Selain itu, Berk dalam Sihotang
(2009) menjelaskan bahwa pada saat remaja mereka rela melakukan
berbagai hal untuk teman-temannya agar mendapat pengakuan dari
kelompoknya bahwa ia adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
kelompok tersebut. Pendapat tersebut berarti bahwa penerimaan dalam
kelompok merupakan kebutuhan yang paling penting bagi seorang remaja.
Remaja sangat gemar berelasi dengan didasari kesamaan-kesamaan yang
dimiliki seperti kesamaan hobi, kesukaan pada merk barang dan jasa, juga
berkaitan dengan kebiasaan berbelanja produk-produk yang sedang in atau
trendy. Berdasarkan uraian di atas, maka konformitas teman sebaya dapat
mempengaruhi seseorang dalam berperilaku konsumtif terhadap barang
dan jasa tertentu.
Selain faktor konformitas teman sebaya, terdapat faktor eksternal
lainnya yang tak kalah penting dalam memberikan pengaruh terhadap
perilaku konsumtif yaitu tingkat pendapatan orang tua. Tingkat
pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima keluarga (orang tua)
secara berkala, dalam hal ini adalah setiap bulan. Semakin tinggi tingkat
pendapatan orang tua maka semakin besar pula kesempatan untuk
mengalokasikan berbagai kebutuhan belanja, begitu juga sebaliknya
(Sipunga, 2014). Semakin rendah tingkat pendapatan orang tua maka
semakin kecil akses untuk perbelanjaan. Hal ini dapat mendukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
seseorang berperilaku konsumtif jika sebuah keluarga (orang tua)
memberikan fungsi ekonominya tersebut secara berlebihan tanpa
memperhitungkan manfaat. Penelitian yang dilakukan oleh Sipunga (2014)
menunjukkan bahwa penghasilan orang tua mempunyai kaitan erat dengan
pola konsumsi remaja. Remaja dengan penghasilan orang tua yang tinggi
mempunyai peluang besar untuk berperilaku konsumtif.
Universitas Sanata Dharma merupakan salah satu universitas swasta
di Kota Yogyakarta. Sebagai universitas swasta, mahasiswa yang ada
memiliki latar belakang yang berbeda-beda seperti latar belakang ekonomi
keluarga, latar belakang suku, latar belakang budaya, dan lain sebagainya.
Hal ini menjadi salah satu ciri khas universitas swasta di mana perilaku
konsumsi para mahasiswanya menunjukkan perbedaan tergantung dengan
latar belakang yang dimiliki. Dalam hal pertemanan (relasi teman sebaya),
pada umumnya semua mahasiswa ingin diakui eksistensinya oleh
lingkungan dengan berusaha menjadi bagian dari lingkungan itu.
Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan orang lain
menyebabkan mahasiswa cenderung mengikuti berbagai atribut yang
sedang in atau up to date dalam hal ini adalah fesyen. Akan menjadi
sebuah masalah jika perilaku ini dilakukan secara berlebihan, di luar dari
kemampuan orang tuanya sebagai sumber dana. Menurut Zebua &
Nurdjayadi dalam Sihotang (2009), seseorang membeli produk bukan
karena benar-benar membutuhkan produk tersebut, akan tetapi membeli
kini kerap dilakukan oleh seseorang karena alasan-alasan lain seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
mengikuti mode fesyen, mencoba produk baru, menuruti gengsi atau
prestise, dan lain sebagainya. Padahal dalam kenyataanya, sebagian besar
mahasiswa belum memiliki penghasilan sendiri atau dalam kata lain masih
bergantung pada sumber dana orang tua. Selain itu juga, perilaku
konsumtif yang mungkin dilakukan oleh mahasiswa dapat menimbulkan
dampak negatif terutama bagi mahasiswa atau remaja lainnya. Dampak
tersebut antara lain adalah kecemburuan sosial, mengurangi kesempatan
menabung pada mahasiswa, dan cenderung tidak memikirkan kebutuhan
yang lainnya atau yang akan datang. Alasan-alasan di atas
melatarbelakangi sebuah keprihatinan peneliti terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa yang sebenarnya dapat menjadi permasalahan serius terkait
dengan perubahan zaman yang lebih modern ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Konformitas Teman Sebaya
dan Tingkat Pendapatan Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif Produk
Fesyen Online Shopping Pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta”.
B. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah hanya pada dua
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif yaitu konformitas teman
sebaya dan tingkat pendapatan orang tua yang keduanya merupakan faktor
eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh konformitas teman sebaya terhadap perilaku
konsumtif produk fesyen online shopping pada mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta?
2. Bagaimana pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap perilaku
konsumtif produk fesyen online shopping pada mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta?
3. Bagaimana pengaruh konformitas teman sebaya dan tingkat
pendapatan orang tua terhadap perilaku konsumtif produk fesyen
online shopping pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan diadakan
penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh konformitas teman sebaya
terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh tingkat pendapatan orang
tua terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh konformitas teman sebaya
dan tingkat pendapatan orang tua terhadap perilaku konsumtif produk
fesyen online shopping pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang
pengaruh konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua
terhadap perilaku konsumtif mahasiswa. Selain itu, penelitian ini dapat
digunakan sebagai literatur dalam pelaksanaan penelitian yang relevan
dimasa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi mahasiswa dalam hal perilaku konsumsi serta
dapat dijadikan sebagai bahan introspeksi diri agar tidak terjerumus
dalam perilaku konsumsi yang konsumtif terhadap produk-produk
yang ada.
b. Bagi Kalangan Akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bukti
empiris serta dijadikan rekomendasi untuk penelitian-penelitian di
masa yang akan datang mengenai perilaku konsumtif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c. Bagi Peneliti
Sebagai sarana bagi peneliti untuk dapat mengaplikasikan
teori-teori yang sudah dipelajari ke lapangan.
F. Definisi Operasional
Penelitian ini mencakup tiga variabel yaitu konformitas teman
sebaya, tingkat pendapatan orang tua dan perilaku konsumtif. Berikut
disajikan operasional masing-masing variabel:
1. Konformitas Teman Sebaya
Konformitas teman sebaya adalah penyesuaian seseorang
terhadap tuntutan perilaku, kebiasaan, pendapat/gagasan dan aturan-
aturan dalam kelompok pertemanannya sehingga mampu
mempengaruhi dan mengaturnya cara orang tersebut dalam
berperilaku. Mahasiswa yang memiliki konformitas tinggi terhadap
teman-temannya maka akan cenderung menyamakan kebiasaan
berperilaku, pendapat, sikap, dan kemauan atau keinginan sesuai
kriteria teman-temannya. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki
konformitas rendah maka akan bersikap independen dalam mengambil
keputusan, tidak mudah terpengaruh kebiasaan-kebiasaan sikap dan
perilaku, serta mampu menilai baik dan buruk pendapat dari teman-
temannya. Dalam penelitian ini konformitas teman sebaya diukur
menggunakan 2 aspek yaitu pengaruh sosial normatif (normative
social influence) dan pengaruh sosial informasional (informational
social influence).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Tingkat pendapatan orang tua
Tingkat pendapatan orang tua adalah pendapatan (berupa uang
maupun barang) yang diperoleh suatu keluarga (ayah dan ibu) dalam
kurun waktu satu bulan, yang dapat berasal dari sumber pekerjaan
utama ataupun sumber lainnya sehingga dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mahasiswa dengan orang tua
berpenghasilan tinggi akan lebih mudah mendapatkan fasilitas berupa
materi (finansial) sehingga mampu mendukung perilaku konsumtif.
Sebaliknya pada mahasiswa dengan orang tua berpenghasilan rendah
maka akan sulit bagi mereka untuk memenuhi berbagai konsumsi
barang atau jasa di luar kebutuhan/keperluannya, sehingga kecil
kemungkinan untuk dapat berperilaku konsumtif. Dalam penelitian ini
tingkat pendapatan orang tua diukur menggunakan instrumen yang
dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan mengacu/berpatokan pada
besar Upah Mininum Kabupaten Kota (UMK) Yogyakarta yaitu
sebesar Rp 1.846.000,00.
3. Perilaku konsumtif
Perilaku konsumtif adalah perilaku mengkonsumsi barang atau
jasa yang tidak rasional, yaitu mendasarkan perilaku konsumsi atas
dasar keinginan dan bukan kebutuhan. Mahasiswa yang memiliki
perilaku konsumtif tinggi maka akan sering melakukan pembelian
yang bukan keperluannya, gemar mengikuti tren dan cenderung
melakukan pemborosan dana sehingga perilakunya tidak rasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Sebaliknya jika mahasiswa tidak berperilaku konsumtif atau perilaku
konsumtifnya rendah, maka ia akan mengkonsumsi produk sesuai
dengan yang benar-benar diperlukannya dan mempertimbangkan
keuangannya. Dalam penelitian ini, perilaku konsumtif diukur dengan
3 indikator yaitu pembelian impulsif (impulsive buying), pemborosan
(wasteful buying), dan pembelian tidak rasional (non-rational buying).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Tinjauan Tentang Electronic Commerce (E-Commerce)
a. Pengertian Electronic Commerce (E-Commerce)
Transaksi perdagangan melalui media elektronik dan internet
bukan lagi menjadi hal baru di Indonesia, bahkan
perkembangannya dapat dikatakan sangat pesat. Hal itu dapat
dilihat dari menjamurnya bisnis e-commerce di Indonesia seperti
Zalora, BerryBenka, Matahari Mall, Lazada, Tokopedia, dan masih
banyak lagi e-commerce skala kecil-menengah yang memainkan
perannya melalui sosial media. Electronic Commerce merupakan
aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, pemasaran produk
barang/jasa menggunakan media elektronik atau jaringan
telekomunikasi seperti internet dan jaringan komputer. Secara
sederhana Kalakota & Whinston (1997) menjelaskan e-commerce
adalah aktivitas belanja online dengan menggunakan jaringan
internet serta cara transaksinya melalui transfer uang digital.
E-commerce juga disebut online shopping yang diartikan
sebagai proses konsumen yang langsung dapat bertransaksi
(membeli) barang atau jasa dari penjual pada saat mengakses toko
online tersebut (real-time) dan tanpa perantara pelayanan. Dengan
hanya terhubung dengan internet, maka konsumen dapat dengan
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
mudah mengakses berbagai toko online yang ada dalam sekali
waktu. Bagi seseorang yang tidak memiliki banyak waktu luang
untuk pergi berbelanja, tentunya berbekanja online akan
memudahkan untuk mendapatkan apa saja yang mereka butuhkan.
Seseorang tidak perlu ke mana-mana, melainkan hanya cukup
mengakses komputer atau melalui ponsel kemudian dapat langsung
memilih dan memesan barang yang disuai atau bahkan menjual
barang via internet (Ollie, 2008).
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa e-commerce merupakan keseluruhan aktivitas bisnis jual-
beli barang/jasa melalui seperangkat teknologi internet, aplikasi,
dan perangkat pendukung lainnya yang secara langsung dapat
menghubungkan antara penjual dengan konsumen.
b. Sejarah Munculnya E-Commerce
Munculnya e-commerce diawali sekitar tahun 1960 di mana
pada saat itu sedang popular operasi bisnis menggunakan EDI
(Electronic Data Interchange). Kemudian pada tahun 1979,
American Standars Institute mengembangkan ASC X12 yang
kerap digunakan untuk saling berbagi dokumen menggynakan
perangkat elektronik dan kian berkembang hingga sekitar tahun
1990. Kemudian sampai munculah perusahaan terbesar seperti
eBay dan Amazon yang membuat revolusi di dunia e-commerce
hingga berkembang pesat di berbagai dunia seperti sekarang ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
dengan e-commerce, konsumen dapat membeli produk apapun
dengan jumlah yang tak terbatas secara online.
(https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-e-
commerce.html - diakses pada tanggal 27 Agustus 2019)
c. Jenis-jenis E-commerce
Secara garis besar, terdapat tiga lingkup atau jenis e-
commerce yang ada meliputi Business to Business (B2B), Business
to Consumer (B2C), dan Consumer to Consumer (C2C). Berikut
merupakan penjelasan dari masing-masing aktivitas atau jenis e-
commerce tersebut (Asnawi, 2004: 22):
1) E-commerce Business to Business (B2B),
B2B ini merupakan transaksi e-commerce antara pelaku
bisnis yang sama-sama memiliki kepentingan bisnis. Contoh
sederhana adalah produsen dan pensuplai yang saling
bertransaksi secara online untuk tujuan konsultasi kebutuhan
barang hingga proses pembayaran.
2) E-commerce Business to Consumer (B2C)
B2C merupakan transaksi bisnis secara elektronik antara
pelaku usaha dengan pihak konsumen/pembeli untuk suatu
kebutuhan tertentu dan saat tertentu. Transaksi ini terjadi
layaknya jual-beli pada umumnya. Konsumen mendapatkan
tawaran produk dan melakukan pembelian secara online.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3) E-commerce Consumer to Consumer (C2C)
Transaksi dalam e-commerce ini merupakan transaksi jual-
beli yang dilakukan oleh konsumen ke konsumen melalui
marketplace. Jadi, C2C dalam hal ini menjadi perantara antara
penjual dan pembeli. Contohnya yaitu Tokopedia dan
Bukalapak.
4) E-commerce Consumer to Business (C2B)
C2B merupakan kebalikan dari B2C di mana konsumen
terakhir bertindak sebagai penjual dan perusahaan bertindak
sebagi pembeli produk itu.
d. Manfaat E-Commerce atau Online Shopping
Terdapat banyak manfaat yang diperoleh melalui penggunaan
E-commerce atau online shopping bagi penjual ataupun konsumen
yaitu sebagai berikut (Ollie, 2008: 8):
1) Kemudahan
Pembeli dapat memesan produk selama 24 jam serta
dapat dilakukan di manapun mereka berada. Dengan demikian,
pembeli juga tidak perlu mendatangi toko untuk menemukan
barang yang dicari tersebut.
2) Informasi
Pembeli dapat memperoleh berbagai informasi yang
telah tersedia dan dapat membandingkannya dengan toko
online lainnya. Informasi tersebut seperti informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
perusahaan, produk, harga, kinerja, ketersediaan barang dan
lain sebagainya.
3) Tingkat keterpaksaan yang rendah
Pembeli dalam hal ini tidak berhadapan langsung dengan
pelayanannya (tidak tatap muka), sehingga tidak menghadapi
bujukan atau perasaan terpaksa untuk mengambil barang yang
biasa terjadi ketika melakukan pembelian secara langsung di
toko.
e. Dampak Negatif dan Positif E-Commerce
Terdapat dampak positif dan negatif dengan keberadaan e-
commerce yang berkembang. Dampak tersebut dapat dirasakan
oleh pembeli, penjual/pemilik usaha/perusahaan, dan pihak lain
yang berkaitan.
1) Dampak positif adanya E-commerce
- Munculnya sumber penghasilan baru yang mungkin lebih
menjanjikan, di mana tidak ditemui pada sistem jual-beli
secara tradisional
- Kemudahan dalam membangun dan meningkatkan
kesetiaan pelanggan
- Memberikan peluang untuk meningkatkan sasaran pasar
- Kesempatan dalam mengurangi biaya operasional yang
cenderung tinggi
- Meningkatkan mata rantai pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
- Berpotensi untuk memperluas jangkauan luas secara global
- Membantu mempersingkat waktu produksi
2) Dampak negatif adanya E-commerce
- Potensi terjadinya penipuan di mana dikarenakan
kecurangan dari pihak penjual
- Kemungkinan pembobolan sistem perbankan oleh hacker
- Potensi kehilangan kesempatan bisnis atau kerugian
pembeli akibat gangguan sistem, human error, gangguan
listrik dan lainnya.
- Kemungkinan terjadinya pencurian data dan infromasi
rahasia dan berharga yang dapat mengakibatkan kerugian
besar pada korban.
2. Tinjauan Tentang Perilaku Konsumtif
a. Pengertian Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif kerap kali dihubungkan dengan
kecenderungan berbelanja. Berbelanja sering dijadikan alternatif
untuk menghilangkan kebosanan dan stress akibat aktivitas sehari-
hari. Sehingga dalam hal ini, berbelanja menjadi sarana yang
memungkinkan bagi seseorang untuk berperilaku konsumtif, di
mana berbelanja demi mengilangkan kebosanan dan stress juga
merupakan kondisi emosional yang menjadi ciri khas perilaku
konsumtif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Perilaku konsumtif sering kali dikaitkan dengan aktivitas
mengkonsumsi barang dan jasa secara berlebihan. Menurut Veblen
(2003), perilaku konsumtif merupakan perilaku seseorang yang
membeli barang-barang mahal untuk menunjukkan kekayaan
materi dan status sosial yang dimilikinya, konsumsi tersebut
dilakukan tidak berdasarkan kebutuhan sebenarnya. Definisi
menurut Veblen tersebut dikenal dengan istilah conspicuous
consumption atau konsumsi berlebihan. Ini berarti, seseorang yang
melakukan konsumsi atas dasar tersebut ingin diakui secara sosial
serta cenderung rela menggunakan banyak uang untuk
mendapatkan barang-barang yang diinginkannya. Hal senada
diutarakan oleh Suyasa & Fransisca (2005), perilaku konsumtif
adalah tindakan mengkonsumsi barang bukan untuk mencukupi
kebutuhan tetapi untuk memenuhi keinginan, yang dilakukan
secara berlebihan sehingga menimbulkan pemborosan dan
inefisiensi biaya.
Kemudian, Fromm (2008) memberikan gambaran perilaku
konsumtif sebagai keinginan membeli yang terus
menerus/meningkat untuk memperoleh kepuasan atas kepemilikan
barang atau jasa tanpa mempedulikan kegunaan. Hal serupa
diungkapkan oleh Suminar & Meiyuntari (2015) dalam
penelitiannya yang menyatakan bahwa perilaku konsumtif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
merupakan perilaku mengkonsumsi barang atau jasa yang mahal
dengan jumlah yang terus meningkat.
Di sisi lain, Sembiring (2008) mengungkapkan bahwa
seseorang yang konsumtif ketika melakukan pembelian suatu
barang atau jasa ia cenderung mempertimbangkan prestise yang
melekat pada barang itu dibandingkan melihat fungsi dan
kegunaannya (Fitriyani, Widodo, & Fauziah, 2013). Hal ini umum
terjadi pada fase remaja, di mana pada saat memasuki atau berada
pada usia remaja mereka mulai memperhatikan penampilannya.
Sehingga, seseorang tidak ingin harga dirinya terlihat rendah jika
tidak mampu menunjukan barang-barang berharga yang
dimilikinya.
Maka secara garis besar, konsumsi yang konsumtif ini sering
dilakukan berdasarkan motif ingin membeli yang lebih baru, lebih
banyak dan lebih bagus dengan tujuan menunjukkan status,
prestise, kekayaan, keistimewaan dan sesuatu yang mencolok. Ini
berarti, perilaku konsumtif mencirikan perilaku pemborosan dana
yang berlebihan, yang mengutamakan keinginan daripada
kebutuhan serta tidak adanya skala prioritas.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumtif merupakan perilaku mengkonsumsi barang atau jasa
yang tidak rasional, yaitu mendasarkan perilaku konsumsi atas
dasar keinginan dan bukan kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Aspek-aspek Perilaku Konsumtif
Menurut Lina & Rosyid (1997) perilaku konsumtif dapat
dilihat dari tiga aspek antara lain:
1) Pembelian Impulsif (Impulsive buying)
Aspek ini dapat didefinisikan sebagai kecenderungan
individu untuk membeli secara spontan, reflektif (kurang
melibatkan pikiran), tidak direncanakan, dan segera. Menurut
Rook’s (Engel, et al. 1995) pembelian impulsif memiliki
karakteristik: spontan, kekuatan impuls dan intensitas tinggi,
merangsang kegembiraan, serta tidak mempedulikan
akibat/konsekuensi. Sebagai contoh, seseorang yang sedang
berada di tempat perbelanjaan lalu tiba-tiba melihat baju
dengan model keluaran terbaru, yang kemudian ia langsung
berniat untuk membelinya. Padahal, di sisi lain ia mempunyai
kewajiban lainnya terkait keuangannya, tetapi orang tersebut
menghiraukannya.
2) Pemborosan (Wasteful buying)
Pemborosan dijelaskan sebagai perilaku pembelian yang
menghambur-hamburkan banyak uang tanpa menyadari adanya
kebutuhan yang jelas. Perilaku seseorang yang selalu mengikuti
tren fesyen yang merupakan salah satu contoh hal yang
menyebabkan pemborosan dana di mana ia akan begitu
mudah/rela mengeluarkan uang agar tetap tampil up to date.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3) Pembelian Tidak Rasional (Non-rational buying)
Seseorang dengan perilaku konsumtif juga melakukan
pembelian yang semata-mata hanya untuk mendapatkan
kepuasan dan mencari kesenangan atas kepemilikan
barang/jasa. Ia semata-mata mencari kenyamanan secara fisik
dan pengakuan ketika mampu menggunakan barang yang
berbeda dari yang lain, sedang trendy, atau mahal. Kemudian,
ia juga tidak memikirkan jumlah uang yang harus dikeluarkan
dan cenderung menghiraukan kondisi lainnya (emosional).
Berdasarkan uraian di atas, sangat penting untuk
memperhatikan ketiga aspek tersebut guna mengamati perilaku
konsumtif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ketiga
aspek tersebut yaitu pembelian impulsif (impulsive buying),
pemborosan (wasteful buying) dan pembelian tidak rasional (non-
rational buying) sebagai skala pengukuran perilaku konsumtif.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif
Menurut Kotler & Susanto (2000: 224), terdapat beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam
mengkonsumsi barang atau jasa, antara lain:
1) Faktor Budaya
Faktor Budaya memiliki pengaruh sangat luas terhadap
perilaku konsumsi seseorang. Berikut merupakan aspek dari
faktor budaya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
a) Kultur (kebudayaan).
Kebudayaan merupakan pembanding paling
fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang, di
mana kebudayaan menunjukkan perbedaan ciri khas
perilaku yang sangat mencolok antara individu satu
dengan yang lainnya yang berbeda kultur.
b) Sub-kultur.
Sub-kultur ini mencakup kebangsaan, agama,
kelompok ras dan daerah geografis. Banyak sub-kultur
yang membentuk segmen pasar sehingga produsen
sering merancang produk serta progam pemasaran yang
khusus dibuat untuk kebutuhan mereka.
c) Kelas sosial.
Kelas sosial merupakan kelompok-kelompok dengan
anggota yang memiliki karakteristik/latar belakang
sosial yang relatif sama di dalam suatu masyarakat.
Sehingga perilaku konsumsi setiap kelompok dapat
diidentifikasi.
2) Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial yaitu sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
a) Kelompok acuan (reference group)
Kelompok acuan merupakan kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung/tidak langsung terhadap
pendirian atau perilaku seseorang. Suatu kelompok
yang mampu memberikan referensi pilihan dalam
berbagai hal melalui informasi yang diberikan, maka
akan cenderung dipercaya serta diikuti terutama dalam
hal pemilihan produk. Dalam kelompk ini,
kemungkinan terjadi konformitas tinggi karena
kelompok referensi mampu menjadi titik acuan opini
dan cara bertingkah laku seseorang.
b) Keluarga
Keluarga merupakan bagian dari kelompok primer yang
juga berpengaruh terhadap pembelian. Kebiasaan
konsumsi biasanya muncul dari pengalaman yang
diberikan orang tua dalam menuruti keinginan sang
anak. Suatu keluarga dengan kriteria angota berperilaku
konsumtif, maka akan ditiru oleh yang lainnya,
terutama orang tua sebagai contoh utama.
c) Peran dan status
Peran dan status adalah posisi seseorang dalam setiap
kelompok. Seseorang berpartisipasi dalam banyak
kelompok sepanjang hidupnya misalnya keluarga, klub,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
organisasi, dan lain sebagainya yang dapat memberikan
pengaruh terhadap pembelian produk.
3) Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi
antara lain sebagai berikut:
a) Usia dan tahap siklus hidup
Orang-orang membeli barang dan jasa yang berbeda-
beda sepanjang hidupnya, yang disesuaikan dengan
usianya dan bagaimana siklus hidup dijalani. Dengan
begitu, maka perilku konsumsinya juga berbeda di
setiap waktu tergantung kondisi tersebut.
b) Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya.
Katrakteristik pekerjaan seseorang yang berbeda-beda,
maka menunjukkan kesesuaian produk yang berbeda
pula. Misalnya seorang pegawai bank tentu
menggunakan pakaian rapi dan formal pada saat
bekerja, maka ia akan mencari tipe pakaian tersebut.
Beda dengan misalnya seorang seniman yang
karakteristiknya berbeda.
c) Keadaan ekonomi
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan
ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pendapatan yang dibelanjakan (tingkat pendapatan,
stabilitas, dan pola waktunya), tabungan dan kekayaan,
hutang, kekuatan untuk menjamin, dan pendirian
terhadap belanja dan menabung.
d) Gaya hidup
Gaya hidup merupakan pola hidup seseorang yang
diungkapkan dalam kegiatan, minat, dan pendapat
seseorang. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan
diri seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Produsen akan mencari hubungan/kaitan antara produk
mereka ciptakan dengan gaya hidup suatu kelompok.
4) Faktor Psikologis atau Kejiwaan
Pilihan perilaku pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat
faktor berikut, yaitu:
a) Motivasi
Seseorang memiliki berbagai macam kebutuhan pada
setiap waktu tertentu. Sebagai kebutuhan bersifat
biogenik seperti rasa lapar, haus, dan tidak enak.
Kebutuhan yang lain bersifat psikogenik seperti
kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa
kepemilikan.
b) Persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Persepsi merupakan proses bagaimana seseorang
menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan
masukan-masukan informasi untuk menciptakan
gambaran keseluruhan. Berarti, persepsi tidak hanya
tergantung pada stimuli fisik, tetapi juga pada stimuli
yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
keadaan seseorang tersebut.
c) Pengetahuan
Pengetahuan yang dimiliki seseorang dari waktu ke
waktu menunjukkan perubahan dalam perilaku
konsumsinya. Semakin kaya pengetahuan yang
dimiliki, maka ia akan semakin mudah terbuka untuk
menganalisis berbagai produk yang ada.
d) Kepercayaan dan sikap pendirian
Kepercayaan adalah pikiran deskriptif yang dianut
seseorang mengenai suatu hal. Sedangkan pendirian
menjelaskan evaluasi pikiran yang menguntungkan atau
tidak menguntungkan, perasaan emosional, dan
kecenderungan tindakan yang mapan dari seseorang
terhadap suatu obyek atau ide.
Sedangkan, Suyasa & Fransisca (2005) menyebutkan 4 faktor
yang mempengaruhi munculnya perilaku konsumtif pada
seseorang, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1) Hadirnya Iklan
Perilaku membeli dapat disebabkan oleh rangsangan
iklan yang ada. Iklan berisi suatu pesan berupa penawaran
produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui berbagai
media. Tujuan iklan adalah untuk mempengaruhi masyarakat
agar mau mencoba dan membeli produk yang ditawarkan.
Semakin menarik iklan yang dimuat melalui media yang
digunakan, maka seseorang akan mudah tertarik dengan produk
tersebut.
2) Konformitas
Perilaku konsumtif dapat disebabkan oleh pengaruh
konformitas (penyesuaian) dengan anggota kelompoknya
dalam hal ini adalah pertemanan. Konformitas ini pada
umumnya terjadi pada masa remaja. Remaja conform terhadap
tuntutan kelompok agar tetap mendapatkan pengakuan atau
diterima. Perilaku mengkonsumsi barang merupakan salah satu
hal yang timbul dari pengalaman bergaul tersebut.
3) Gaya hidup
Munculnya perilaku konsumtif juga dapat disebabkan
oleh gaya hidup budaya barat. Konsumsi atau pembelian
barang-barang bermerek dan mewah yang berasal dari negara
luar dianggap dapat meningkatkan status sosial seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
4) Kartu kredit
Kartu kredit menyediakan fasilitas kredit pada pemilik
atau penggunanya, sehingga penggunanya dapat menggunakan
batas kredit yang tersedia tanpa takut tidak memegang uang
ketika berbelanja.
Keempat faktor (faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi)
yang dikemukanan oleh Kotler & Susanto (2000) di atas diduga
mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengkonsumsi barang dan
jasa. Dewi, Rusdiarto, & Sunarto (2017) mengatakan bahwa dari
banyaknya sub-faktor tersebut, sub-faktor yang mempunyai peran
penting (dominan) terhadap perilaku konsumsi seseorang berasal
dari sub-faktor sosial yaitu lingkungan keluarga dan teman sebaya.
Selain itu, Loc (dalam Sumartono, 2002) menyatakan bahwa
terdapat faktor internal dan faktor eksternal yang membentuk
perilaku konsumtif. Faktor internal merupakan faktor yang berasal
dari dalam diri seseorang yaitu motivasi, harga diri, observasi, proses
belajar, kepribadian dan konsep diri. Sedangkan faktor eksternal atau
faktor yang berasal dari luar diri seseorang adalah kebudayaan, kelas
sosial, kelompok-kelompok sosial dan referensi serta keluarga.
Dalam faktor eksternal khususnya dari pengaruh kelompok sosial
dan kelompok referensi dinyatakan mempunyai pengaruh yang
sangat kuat terhadap perilaku konsumtif seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Konformitas teman sebaya merupakan pengaruh dari salah satu
faktor eksternal kelompok referensi (kelompok acuan) yang
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif (Oktafikasari & Mahmud,
2017). Konformitas adalah suatu bentuk penyesuaian seseorang
terhadap tuntutan norma-norma, nilai-nilai, ide-ide, dan aturan-
aturan yang ada dalam kelompoknya sehingga mampu
mempengaruhi dan mengatur cara seseorang dalam berperilaku.
Damayanti (2014) menyatakan bahwa lingkungan dalam
kelompok pertemanan merupakan acuan yang sangat berpengaruh
pada perilaku konsumsi dan gaya hidup. Sebagai contoh, jika
seseorang tergabung dalam kelompok yang suka berbelanja, maka
orang tersebut cenderung akan mengikuti perilaku tersebut
(konformitas tinggi).
Seseorang yang memiliki konformitas tinggi terhadap teman-
temannya maka akan cenderung menyamakan kebiasaan berperilaku,
menyamakan pendapat, menyamakan sikap, dan menuruti kemauan
atau keinginan sesuai kriteria teman-temannya. Sedangkan seseorang
yang memiliki konformitas rendah maka akan bersikap independen
dalam mengambil keputusan, tidak mudah terpengaruh kebiasaan-
kebiasaan sikap dan perilaku, serta mampu menilai baik dan buruk
pendapat dari teman-temannya.
Hal itu akan membawa pengaruh pada perilaku konsumtif
terhadap konsumsi barang atau jasa. Semakin tinggi sikap conform
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
mahasiswa terhadap teman sebayanya, maka akan berperilaku
konsumtif. Artinya bahwa ia akan cenderung menyamakan semua
persepsi, atribut penampilan diri, ataupun kebiasaan-kebiasaan yang
ada hanya agar tetap diterima oleh teman-temannya, sehingga
mendorong perilaku konsumtif.
Selain faktor kelompok referensi yang dalam hal ini adalah
konformitas teman sebaya, terdapat faktor status sosial ekonomi
orang tua yang juga signifikan dalam mempengaruhi perilaku
konsumtif (Purwati, 2011). Status sosial ekonomi orang tua yang
dimaksud adalah tingkat pendapatan orang tua (Sipunga &
Muhammad, 2014). Menurut Soekanto & Sulityowati (2015) tingkat
pendapatan orang tua merupakan salah satu indikator kuat yang biasa
dijadikan pengukuran untuk menentukan status sosial ekonomi
seseorang.
Tingkat pendapatan orang tua merupakan pendapatan (berupa
uang maupun barang) yang diperoleh suatu keluarga (orang tua)
dalam kurun waktu satu bulan, yang dapat berasal dari sumber
pekerjaan utama ataupun sumber lainnya sehingga dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Orang tua yang
berpenghasilan tinggi akan mampu memberikan fasilitas berupa
materi (finansial) kepada anak-anaknya sehingga mendukung
perilaku konsumtif. Sebaliknya pada seorang anak dengan orang tua
berpenghasilan rendah maka akan sulit bagi anak tersebut untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
memenuhi berbagai konsumsi barang atau jasa di luar
kebutuhan/keperluannya, sehingga kecil kemungkinan untuk dapat
berperilaku konsumtif.
3. Tinjauan Tentang Konformitas Teman Sebaya
a. Pengertian Konformitas Teman Sebaya
Pada umumnya, konformitas sangat berkaitan erat dengan
pengaruh kelompok teman sebaya (peer group) yang merupakan
salah satu jenis kelompok dalam kelompok acuan (reference
group). Mowen & Minor (2002: 172) secara luas menjelaskan
kelompok acuan (reference group) merupakan kelompok yang
dijadikan para anggotanya sebagai titik acuan untuk mengevaluasi
kebenaran tindakan, kepercayaan, dan sikap.
Kemudian, Mowen & Minor (2002: 175) juga
mendefinisikan konformitas (penyesuaian) sebagai bentuk
perubahan perilaku atau kepercayaan terhadap kelompoknya yang
disebabkan oleh adanya tekanan kelompok yang ada dan nyata.
Engel, Blackwell, & Miniard (2005) mengemukakan bahwa
seseorang yang berada dalam tekanan (peer pressure) akan
cenderung conform, menilai, meyakini atau bertindak sesuai
dengan penilaian, keyakinan, atau tindakan para anggotanya.
Sependapat dengan hal tersebut, Suminar & Meiyuntari (2015)
menjelaskan bahwa konformitas muncul ketika individu mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
perilaku atau sikap orang lain, dikarenakan oleh tekanan dari orang
yang bersangkutan.
Sementara itu, Baron & Byrne (2005: 53) mengungkapkan
bahwa konformitas merupakan suatu jenis pengaruh sosial di mana
individu mengubah sikap dan tingkah lakuknya agar sesuai dengan
norma sosial yang ada. Bertingkah laku dengan cara-cara yang
wajar seperti orang lain di sekitarnya dan keinginan untuk diterima
dalam kelompoknya menjadi kebutuhan penting dalam
konformitas.
Zebua & Nurdjayadi (2001) dalam penelitiannya
menyimpulkan bahwa konformitas teman sebaya merupakan suatu
tuntutan yang tidak tertulis dari kelompok teman sebaya terhadap
anggotanya, tetapi memiliki pengaruh kuat dan dapat menyebabkan
munculnya perilaku-perilaku tertentu pada anggota kelompok.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
konformitas teman sebaya adalah penyesuaian seseorang terhadap
tuntutan perilaku, kebiasaan, pendapat/gagasan dan aturan-aturan
dalam kelompok pertemanannya sehingga mampu mempengaruhi
dan mengatur cara orang tersebut dalam berperilaku. Konformitas
biasa terjadi di dalam lingkup pertemanan sebaya (teman dengan
usia yang relatif sama) atau biasa dikenal peer group.
Dalam suatu kelompok peer group, masing-masing anggota
kelompok memiliki karakteristik dan identitas yang berbeda-beda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Hal ini disebabkan oleh latar belakang yang berbeda pula. Maka
pada umumnya, individu yang menjadi bagian dari kelompok
tersebut harus memperlihatkan perilaku, nilai, sikap dan pola
lainnya yang sama sehingga dapat diidentifikasi sebagai faktor
pembeda dari kelompok lainnya. Sebagai contoh, ketika mayoritas
anggota dari suatu kelompok pertemanan mempunyai minat
terhadap fesyen (selalu berusaha berpenampilan menarik dan
trendy), maka tidak menutup kemungkinan anggota lainnya juga
akan menyesuaikan perilaku yang sama agar terhindar dari celaan
atau tekanan dari kelompok tersebut. Kecenderungan inilah yang
disebut konformitas. Senada dengan yang diungkapkan Santrock
(dalam Suminar & Meiyuntari, 2015) konformitas dapat
memunculkan perilaku diantaranya gaya bahasa, sikap, aktivitas
sosial, nilai-nilai yang dianut dan penampilan diri. Dalam hal ini,
menyamakan penampilan diri dengan yang lainnya adalah
penyesuaian yang biasa dilakukan dalam suatu kelompok.
b. Aspek-Aspek Konformitas
Menurut Sears, Freedman, & Peplau (1991) bahwa pada dasarnya
seseorang menyesuaikan diri karena dua alasan:
1) Perilaku orang lain menunjukkan informasi yang bermanfaat.
Di mana seringkali seseorang menemui orang lain yang
mempunyai pengetahuan dan informasi yang tidak ia ketahui
sebelumnya. Dengan bergaul dengan orang lain serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
melakukan apa yang mereka lakukan, maka seseorang akan
memperoleh manfaat dari pengetahuan mereka.
2) Keinginan akan adanya penerimaan sosial dan mengindari
celaan/hukuman.
Seseorang akan bertingkah laku menyesuaikan dengan
tingkah laku orang lain. Dengan hal ini maka ia akan terhindar
dari perasaan ‘berbeda’ dengan orang-orang di sekelilingnya,
sehingga tidak mendapat celaan serta dapat diterima.
Sementara itu, Baron & Byrne (2005: 62-64) juga
mengungkapkan dua dasar pembentuk konformitas yaitu sebagai
berikut:
1) Pengaruh Sosial Normatif (Normative Social Influence)
Pengaruh ini berupa penyesuaian tingkah laku oleh
seseorang agar memenuhi harapan kelompok yaitu agar
disukai dan rasa takut akan penolakan (cemoohan). Jika
seseorang ingin disukai atau diterima oleh orang lain, maka
wajar bagi mereka untuk menyesuaikan agar tidak berbeda
dengan teman-teman dalam kelompoknya. Salah satunya
adalah dengan cara tampil semirip mungkin dengan orang lain.
Kemudian, dengan menyetujui hal-hal yang dilakukan orang-
orang di sekitar dan bertindak seperti mereka, maka akan
membuat mereka menyukai kita. Selain itu, pada umumnya
seperti orang tua, teman dan orang lain seringkali memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
pujian dan persetujuan akan hal-hal tertentu pada kita, karena
kita menunjukkan kesamaan-kesamaan dengan mereka.
Di sisi lain, sebagian orang merasa takut jika melihat
orang lain dijadikan sebagai bahan ‘cemoohan’ atau dijelek-
jelekkan, sehingga hal tersebut akan memicu rasa takut akan
penolakan di dalam benak seseorang. Ketika mereka melihat
hal itu, maka mereka tentu berharap agar dapat
menghindarinya. Mereka akan bertingkah laku seperti apa
yang dianggap ‘dapat diterima’ atau ‘pantas’ dalam
kelompoknya. Jadi, dengan begitu seseorang akan melakukan
penyesuaian.
2) Pengaruh Sosial Informasional (Informational Social Influence)
Pengaruh ini didasarkan pada keinginan seseorang untuk
menjadi benar dan untuk memiliki persepsi yang tepat
mengenai berbagai hal. Bagaimana cara kita mengetahui
ketepatan kita dalam bertingkah laku, tepat dalam pemilihan
sesuatu, dan tepat dalam berpandangan? Caranya adalah dengan
merujuk pada orang lain. Hal inilah yang menonjol dari
pengaruh ini di mana seseorang menggunakan opini dan
tindakan orang lain sebagai acuan opini dan tindakan mereka.
Ketergantungan tersebut menyebabkan kecenderungan untuk
melakukan konformitas karena mereka beranggapan orang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
memiliki sumber informasi yang kaya dan tepat tentang
berbagai hal.
Menurut Carmen (dalam Fitriyani, Widodo, & Fauziah.
2013), kedua pengaruh tersebut memberikan dampak/peranan
dalam diri seseorang pada saat melakukan proses konsumsi.
Pengaruh normatif mempunyai peranan pada proses konsumsi
seseorang jika dalam kelompok tersebut terdapat
norma/aturan/karakteristik perilaku konsumsi pada kondisi
tertentu. Misalnya aturan pada saat seorang anggota kelompok
pertemanan mengadakan pesta ulang tahun, jika pada perayaan
biasanya mereka sudah menetapkan anggotanya harus berdandan
atau berpakaian dengan gaun berwarna senada, maka mereka akan
cenderung melakukannya. Sedangkan, pengaruh informasional
memiliki peranan pada proses konsumsi apabila kelompok mampu
sebagai rujukan dalam merekomendasikan pilihan produk terkait
harga, merek, dan bahkan pemilihan toko.
Sama halnya dengan kedua pengaruh di atas, Mowen &
Minor (2002: 173-174) juga menjelaskan bahwa jenis kelompok
yang paling berpengaruh terhadap konsumen adalah kelompok
acuan. Kelompok acuan mempengaruhi seseorang melalui norma
(normative influence), melalui informasi (informational influence),
dan melalui kebutuhan nilai ekspresif (value expressive-influence).
Akan tetapi, pada umumnya dan dari banyak penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sebelumnya, pengaruh nilai ekspresif jarang digunakan untuk
mengidentifikasi konformitas terhadap perilaku konsumi. Hal ini
dikarenakan pengaruh tersebut hanya akan mempengaruhi apabila
seseorang merasa bahwa suatu kelompok acuannya mempunyai
nilai dan sikap tertentu yang berhubungan dengan proses
konsumsi.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kedua aspek
pengaruh dari Baron & Byrne (2005) untuk mengukur variabel
konformitas teman sebaya.
c. Tipe-Tipe Konformitas
Menurut Mowen & Minor (2002: 175) terdapat dua jenis atau
tipe bentuk konformitas (penyesuaian kelompok) yaitu sebagai
berikut:
1) Kepatuhan Biasa (Compliance)
Seseorang hanya menyesuaikan perilakunya dengan
keinginan kelompok di depan umum, tanpa benar-benar
menerima pendapat kelompok atau secara diam-diam tidak
mengubah pendapat pribadinya. Jadi dalam hal ini,
penyesuaian yang terjadi hanya sekedar untuk menyamakan
perilaku sesuai kemauan kelompok, tetapi tetap memiliki
pendirian dalam hal pendapat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2) Penerimaan Pribadi (Private Acceptance)
Dalam jenis konformitas ini, seseorang benar-benar
mengubah kepercayaannya ke arah kelompoknya sehingga
orang tersebut cenderung menyamakan sikap dan
perilakunya sesuai harapan dan tekanan kelompok.
Selain itu, hal serupa diungkapkan Baron & Byrne dalam
analisisnya terhadap penelitian yang dilakukan oleh Asch (1951,
1955) mengenai konformitas, di mana sangat penting untuk
membedakan dua jenis bentuk konformitas yaitu (Baron & Byrne,
2005: 56):
1) Konformitas Publik (Public Conformity)
Penyesuaian yang berupa melakukan atau mengatakan
apa yang orang lain di sekitarnya katakan dan lakukan,
tanpa mengubah pandangan pribadi orang tersebut.
2) Penerimaan Pribadi (Private Acceptance)
Seseorang yang benar-benar merasakan atau berpikir
sama seperti orang lain.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konformitas
Menurut Baron & Byrne (2005: 56-58), terdapat setidaknya tiga
faktor yang mempengaruhi konformitas antara lain:
1) Kohesivitas
Kohesivitas dapat dijelaskan sebagai derajat ketertarikan
yang dirasakan oleh seseorang terhadap suatu kelompok yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dikaguminya. Pada umumnya, kita tahu bahwa salah satu cara
agar diterima orang-orang/kelompok yang kita kagumi tersebut
adalah dengan cara menjadi seperti mereka dalam berbagai hal.
semakin tinggi ketertarikan seseorang terhadap kelompok
tertentu, maka tekanan konformitasnya semakin tinggi.
Sebaliknya, semakin rendah ketertarikan (kohesivitas)
seseorang terhadap suatu kelompok, maka ia akan berpikir
“buat apa saya mengubah tingkah laku untuk orang yang benar-
benar tidak saya sukai/kagumi?”.
2) Ukuran kelompok
Semakin besar kelompok tersebut maka semakin besar
pula kecenderungan seseorang untuk ikut serta, bahkan
meskipun orang itu mengetahui jika ia harus merubah
perilakunya dari yang sebelumnya atau yang diinginkannya.
3) Jenis fokus norma sosial (aturan) yang berlaku pada situasi
tertentu
Norma sosial dalam hal ini berupa norma deskriptif
(himbauan) dan norma injungtif (perintah). Norma deskriptif
merupakan norma yang hanya mengindikasikan pada apa yang
sebagian besar orang lakukan pada kondisi tertentu. Sedangkan
norma injungtif yaitu norma yang telah ditetapkan atau
diketahui sebelumnya mengenai tingkah laku apa yang
semestinya diterima/tidak diterima pada situasi tertentu. Akan
tetapi, pada umumnya sebagian orang tidak benar-benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
menyesuaikan kedua norma sesuai masing-masing kondisi
yang semestinya. Norma hanya akan mempengaruhi tingkah
laku jika mereka memikirkan tentang norma/aturan tersebut
dan mengkaitkannya terhadap tindakannya.
Sedangkan, Mowen & Minor (2005) menyebutkan dua faktor
yang dapat mempengaruhi konformitas (penyesuaian) yaitu:
1) Faktor kekayaan kelompok
a) Keterpaduan/kebersamaan
Faktor ini mengacu para erat atau tidaknya
hubungan dalam kelompok. Kelompok yang anggotanya
memiliki tingkat kesetiaan yang tinggi akan membuat
hubungan semakin erat sehingga mampu memberikan
pengaruh yang lebih besar terhadap kelompoknya.
b) Keahlian
Kelompok yang memiliki lebih banyak keahlian
yang relevan maka akan dapat memberikan masukan
untuk memutuskan sesuatu hal. Dalam hal keputusan
pembelian produk, jika suatu kelompok memiliki
informasi lebih dan mampu merekomendasikan produk
(karena sesuai keahlian dan pengetahuan yang dimiliki)
kepada anggota yang sedang membutuhkan, maka akan
mempunyai pengaruh lebih besar terhadap pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c) Ukuran/jumlah kelompok
Dalam hal ini, semakin banyak jumlah anggota
kelompok yang terlibat, maka akan lebih besar pengaruh
yang diberikan dalam berbagai hal. Sebaliknya, semakin
sedikit anggota kelompok, maka kecil pengaruh yang
diberikan atau kemungkinan sangat rendah dalam
penyesuaiannya.
d) Pandangan kelompok mengenai kepentingan produk
Ketika sebuah kelompok mampu menilai baik atau
buruk dan penting atau tidaknya suatu produk, maka akan
lebih mudah mempengaruhi anggotanya dalam keputusan
pembelian.
2) Faktor kekayaan perorangan
a) Tersedianya informasi bagi perorangan.
Salah satu faktor yang adalah jumlah informasi
yang dimiliki orang untuk suatu keputusan. Bila informasi
yang ada dalam kelompok hanya sedikit maka mempunyai
pengaruh kecil terhadap keputusan mengkonsumsi.
Sebaliknya, jika informasi lebih banyak didapatkan dari
para anggotanya, maka kelompok mempunyai pengaruh
yang lebih besar terhadap keputusan pembelian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
b) Daya tarik kelompok dan kebutuhan seseorang untuk
disukai
Dalam faktor ini, daya tarik kelompok dan
kebutuhannya seseorang untuk disukai biasanya berjalan
bersamaan untuk menciptakan tekanan penyesuaian.
Semakin seseorang ingin bergabung atau menjadi bagian
dari kelompok, maka semakin besar usaha dan
keinginannya untuk disukai para anggotanya. Hal ini
menjadikan seseorang cenderung menyesuaikan diri
dengan norma dan tekanan kelompok agar sesuai.
c) Jenis keputusan yang dihadapi perorangan
Apabila suatu produk dianggap penting dan
menonjol bagi orang lain, maka penyesuaian akan terjadi.
Dalam hal ini, seseorang mungkin merasa tertekan ketika
mengamati orang-orang sekitarnya memiliki barang yang
sama. Atau jika seseorang menjalani persahabatan yang
erat, maka akan cenderung sama-sama membeli produk
ketika sedang pergi ke tempat perbelanjaan.
4. Tinjauan tentang Tingkat Pendapatan Orang Tua
a. Pengertian Status Sosial Ekonomi
Dalam suatu masyarakat, terdapat adanya pengelompokan-
pengelompokan anggota masyarakat ke dalam kelompok-
kelompok (kelas sosial). Hal ini biasa terjadi karena pada
kenyataannya terlihat bahwa di suatu lingkup masyarakat terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
seseorang maupun kelompok orang tertentu yang secara ekonomi
mempunyai pendapatan yang tinggi, begitu pula sebaliknya.
Selain itu juga, pendidikan dan latar belakang sosial lainnya yang
dimiliki juga memperlihatkan perbedaan.
Status sosial-ekonomi merupakan kedudukan sosial ekonomi
seseorang dalam masyarakat yang menggambarkan perbedaan
kedudukan pada sistem tingkatan sosial atau social stratification.
Menurut Soekanto (1982) kedudukan diartikan sebagai tempat
atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Ukuran atau
kriteria dalam menggolongkan anggota masyarakat adalah dengan
melihat; 1) ukuran kekayaan, 2) ukuran kekuasaan, 3) ukuran
kehormatan, 4) ukuran ilmu pengetahuan.
Kemudian Santrock (2007), mendefinisikan status sosial
ekonomi adalah pengelompokkan orang-orang berdasarkan
kesamaan karakteristik pekerjaan, pendidikan, dan ekonomi
(Afiati & Kurniawan, 2014). Sedangkan menurut Winke (dalam
Basrowi & Juariyah, 2010), status sosial ekonomi memiliki
makna berupa suatu keadaan yang menunjukkan pada
kemampuan finansial keluarga dan perlengkapan material yang
dimiliki, di mana keadaan ini bertaraf baik, cukup dan kurang.
b. Indikator dalam Status Sosial Ekonomi
Adapun status sosial ekonomi seseorang dapat dilihat dari
beberapa segi. Suryani (2008) menyatakan bahwa ada beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
indikator yang sering digunakan untuk mengukur status sosial
ekonomi yaitu: 1) pendidikan, 2) pendapatan, 3) pekerjaan.
Berikut merupakan penjelasan dari masing-masing indikator:
1) Pendidikan
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003,
pendidikan diartikan sebagai suaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara.
Jalur pendidikan yang berlaku di Indonesia yaitu jalur
formal dan informal. Jalur formal adalah jalur pendidikan
resmi memalui instansi sekolah yang ada di masyarakat. Di
Indonesia, terdapat empat jenjang pendidikan melalui jalur
formal ini yaitu:
a) Pendidikan Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidayah
dan/atau bentuk lain yang sederajah, 2) Pendidikan
Sekolah
b) Pendidikan Sekolah Menengah dan Madrasah
Tranawiyah atau bentuk lain yang sederajat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
c) Pendidikan Menengah (Pendidikan Menengah Umum
dan Pendidikan Menengah Jurusan) seperti SMA, MA,
SMK, MAK, dan lain sebagainya
d) Pendidikan Tinggi (Pendidikan berbentuk akademik,
politeknik, sekolah tinggi institusi dan universitas)
2) Pendapatan
Menurut Christopher (dalam Sumardi, 2004)
mendefinisikan pendapatan adalah uang yang diterima oleh
seseorang dalam bentuk gaji, upah sewa, bunga, laba dan lain
sebagainya. Sementara Gilarso (1992: 64) juga menjelaskan
bahwa pendapatan adalah balas karya yang diperoleh sebagai
imbalan/balas jasa, atau merupakan sumbangan seseorang
terhadap proses produksi.
Hal serupa dengan yang diungkapkan oleh Sumarwan
(2011), ia mendefinisikan pendapatan sebagai imbalan yang
diterima oleh seseorang atas pekerjaan yang dilakukannya.
Pendapatan umumnya diterima dalam bentuk uang. Jumlah
pendapatan akan menggambarkan besarnya daya beli
seseorang. Daya beli menunjukkan banyaknya produk barang
atau jasa yang bisa/mampu dibeli dalam suatu anggota
keluarga. Dengan alasan ini, maka penting bagi para pemasar
untuk perlu mengetahui pendapatan konsumen yang akan
menjadi pangsa pasarnya. Karena pendapatan konsumen akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
menjadi indikator penting besarnya jumlah produk yang bisa
dibeli seseorang. Semakin tinggi pendapatan seseorang,
semakin besar peluangnya ia masuk ke dalam kategori kelas
atas.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tingkat
pendapatan orang tua merupakan pendapatan (berupa uang
maupun barang) yang diperoleh suatu keluarga dalam kurun
waktu satu bulan, yang dapat berasal dari sumber pekerjaan
utama ataupun sumber lainnya sehingga dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Perhitungan pendapatan setiap daerah dapat ditentukan
melalui erhitungan Upah Minimum Provinsi (UMP) dan
Upah Minimum Kabupaten Kota (UMK), di mana mengikuti
Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang
Pengupahan. Perhitungan itu disusun berdasarkan Survey
Kebutuhan Hidup Layak atau KHL.
Dari acuan Peraturan Pemerintah tersebut dan dari hasil
kesepakatan pemerintah pada tahun 2019, diketahui bahwa
besarnya UMP DIY yaitu sebesar Rp 1.570.922 dan besarnya
UMK Kota Yogyakarta adalah Rp 1.846.400.
3) Pekerjaan
Dalam status sosial ekonomi, pekerjaan merupakan
salah satu indikator yang menunjukan kedudukan seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
yang dihargai dalam lingkup masyarakat. Soekanto (2015)
mengungkapkan bahwa pekerjaan merupakan kegiatan yang
menghasilkan barang dan jasa bagi diri sendiri atau orang
lain, di mana seseorang yang melakukannya dapat dibayar
maupun tidak dibayar. Selain itu juga, pekerjaan juga
didefinisikan sebagai kegiatan dengan tujuan untuk
menghasilkan pendapatan berupa uang atau barang yang akan
diterima dalam kurun waktu tertentu.
Selain pendapat tersebut, Sumarwan (2011) juga
menjelaskan bahwa status pekerjaan akan menentukan status
sosial seseorang. Status sosial seseorang akan ditentukan oleh
keluarga di mana ia tinggal. Pekerjaan yang dimiliki orang
tua, baik ayah maupun ibu akan menentukan kelas sosial.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan indikator besar
yaitu tingkat pendapatan orang tua, yang akan digunakan sebagai
salah satu variabel yang diduga berpengaruh terhadap perilaku
konsumtif seseorang. Alasan peneliti menggunaan variabel tingkat
pendapatan yaitu; pertama, tingkat pendapatan antara orang tua
satu dengan yang lainnya tidak sama, biasanya hal ini tergantung
dari jenis pekerjaan, lamanya bekerja, pangkat atau jabatan yang
diduduki, dan lain sebagainya (Eryanto & Rika, 2013). Alasan
kedua, pada umumnya jenis pekerjaan atau jabatan orang tua dalam
pekerjaannya tersebut didapatkan dengan syarat pendidikan, atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
seberapa jauh menempuh jenjang pendidikan. Sumarwan (2011)
menyatakan bahwa status pekerjaan sangat menentukan
pendapatan seseorang, walaupun pendapatan bukanlah satu-
satunya variabel yang menentukan status sosial seseorang.
Maka dari itu, pendapatan dapat dijadikan ukuran yang paling
mampu mewakili status sosial ekonomi seseorang (orang tua),
sehingga digunakan dalam variabel penelitian.
c. Pengaruh Tingkat Pendapatan Orang Tua dalam Status Sosial
Ekonomi Terhadap Perilaku Konsumtif
Menurut Bornstein & Bradley (dalam Santrock, 2007)
perilaku konsumsi seseorang dalam hal ini remaja/mahasiswa dapat
ditinjau dari karakteristik sosial ekonomi dalam keluarga, sekolah
dan lingkungan rumahnya. Status sosial ekonomi orang tua yang
salah satu indikator di dalamnya adalah pendapatan berpengaruh
kuat terhadap perilaku membeli pada remaja. Hal itu memberikan
pengaruh besar bagi intensitas membeli produk baru atau dengan
kalimat lain yaitu mudah mendapatkan akses berbelanja.
Tingkat pendapatan orang tua merupakan
penghasilan/pendapatan (berupa uang maupun barang) yang
diperoleh suatu keluarga dalam kurun waktu satu bulan, yang dapat
berasal dari sumber pekerjaan utama ataupun sumber lainnya
sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Seorang anak dengan orang tua berpenghasilan tinggi akan lebih
mudah mendapatkan fasilitas berupa materi (finansial) sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
mendukung perilaku konsumtif. Sebaliknya pada seorang anak
dengan orang tua berpenghasilan rendah maka akan sulit bagi
mereka untuk memenuhi berbagai konsumsi barang atau jasa di luar
kebutuhan/keperluannya, sehingga kecil kemungkinan untuk dapat
berperilaku konsumtif.
Dengan demikian tingkat pendapatan orang tua akan
memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumsi seseorang.
Semakin tinggi penghasilan orang tua (tergolong mampu) maka akan
semakin besar peluang bagi sang anak untuk mengkonsumsi
berbagai macam produk terutama produk fesyen, sehingga
kemungkinan berperilaku konsumtif. Sebaliknya, semakin rendah
penghasilan orang tua maka akan berpeluang kecil bagi mahasiswa
mendapatkan pendanaan untuk berbagai macam konsumsinya,
sehingga kecil kemungkinan untuk berperilaku konsumtif.
Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2016) menunjukkan
bahwa status sosial ekonomi orang tua (yang dalam hal ini adalah
pendapatan orang tua) berpengaruh terhadap perilaku konsumsi
seseorang. Hal itu sama halnya dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sipunga & Muhammad (2014), yang menunjukkan
bahwa penghasilan orang tua mempunyai kaitan erat dengan pola
konsumsi remaja. Remaja dengan penghasilan orang tua yang tinggi
mempunyai peluang yang besar untuk berperilaku konsumtif.
Remaja akan lebih mudah mewujudkan pencapaian status sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
yang diinginkan. Pola konsumsi berlebih yang terjadi pada remaja
dimungkinkan karena orang tua kurang mengontrol pengeluaran
remaja, kurang memberikan pembelajaran tentang menabung,
mengurangi jajan atau berbelanja, dan sebagainya. Pentingnya peran
orang tua untuk mengontrol pola konsumsi remaja dimaksudkan agar
menekan tindakan berbelanja secara berlebih yang dilakukan remaja.
Pemahaman dari orang tua tentang keuangan yang baik akan
memberikan dampak positif bagi remaja dalam mengatur keuangan
mereka atas uang saku yang telah diberikan.
B. Penelitian yang Relevan
Tabel 2.1 Penelitian yang Relevan
No Judul Penelitian
dan Peneliti
Teknik Analisis
Data dan Hasil
Penelitian
Persamaan &
Perbedaan
1 “Pengaruh
Lingkungan
Keluarga, Teman
Sebaya,
Pengendalian Diri
dan Literasi
Keuangan
Terhadap Perilaku
Konsumtif
Mahasiswa.”
(Dewi, Rusdiarti,
& Sunarto, 2017)
- Regresi Linear
Berganda
- Terdapat
pengaruh teman
sebaya terhadap
perilaku
konsumtif. (β=
0,347; sig<0,05;
Rsquare= 0,347=
34,7%).
- Persamaan dalam
penelitian ini adalah
variabel teman
sebaya dan perilaku
konsumtif
- Perbedaan dengan
penelitian ini terletak
pada dua variabel
bebas yaitu
lingkungan keluarga
dan pengendalian
diri; serta satu
variabel moderator
yaitu literasi
keuangan
2 “Hubungan
Antara
Konformitas
dengan Perikaku
Konsumtif Pada
Mahasiswa di
Genuk Indah
- Korelasi
Product
Moment
- Terdapat antara
konformitas
dengan perilaku
konsumtif. (rxy
- Persamaan dalam
penelitian ini adalah
pada kedua variabel
bebas dan terikat
yaitu variabel
konformitas dan
variabel perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
No Judul Penelitian
dan Peneliti
Teknik Analisis
Data dan Hasil
Penelitian
Persamaan &
Perbedaan
Semarang.”
(Fitriyani,
Widodo, &
Fauziah, 2013)
=0,330; p<0,05) konsumtif
- Perbedaan dengan
penelitian ini tidak
ada
3 “Konformitas
Hedonis dan
Literasi Ekonomi
Terhadap Perilaku
Konsumtif
Melalui Gaya
Hidup
Konsumtif.”
(Oktafikasari &
Mahmud, 2017)
- Regresi Linear
Berganda
(analisis
parametrik
Jalur)
- Terdapat
pengaruh
konformitas
hedonis
terhadap
perilaku
konsumtif (β=
0,475; sig<0,05;
Rsquare= 0, 227=
22,7%)
- Persamaan dalam
penelitian ini adalah
variabel konformitas
dan perilaku
konsumtif
- Perbedaan terletak
pada satu variabel
bebas literasi
ekonomi dan satu
variabel intervening
yaitu gaya hidup
konsumtif
4 “Kecenderungan
Perilaku
Konsumtif
Remaja Ditinjau
dari Pendapatan
Orang Tua Pada
Siswa-siswa SMA
Kesatrian 2
Semarang.”
(Sipunga &
Muhammad,
2014)
- Studi
komparatif
(anova one
way-post hoc
test)
- Ada perbedaan
perilaku
konsumtif
remaja ditinjau
dari pendapatan
orang tua. (sig
0,000<0,05)
- Persamaan dalam
penelitian ini adalah
variabel perilaku
konsumtif dan
pendapatan orang tua
- Perbedaan terletak
pada uji analisis data
yaitu menggunakan
anova one way
5 “Pengaruh Status
Sosial Ekonomi
Orang Tua,
Literasi Ekonomi
dan Life Style
Terhadap Perilaku
Konsumsi
Mahasiswa
Jurusan
pendidikan
Ekonomi IKIP
PGRI
- Regresi Linear
Berganda
- Terdapat
pengaruh antara
status sosial
ekonomi orang
tua terhadap
perilaku
konsumsi
(β = 0,814; sig
< 0,05)
- Persamaan dalam
penelitian ini adalah
variabel status
ekonomi orang tua
(dengan salah satu
indikator penghasilan
orang tua) dan
variabel perilak
konsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
No Judul Penelitian
dan Peneliti
Teknik Analisis
Data dan Hasil
Penelitian
Persamaan &
Perbedaan
Bojonegoro.”
(Astuti, 2016)
6 “Pengaruh Status
Sosial Ekonomi
Orang Tua,
Kelompok Teman
Sebaya dan
Financial
Literacy terhadap
Perilaku
Kosnumtif Pada
Siswa Kelas XI
IPS SMA
Kesatrian 1
Semarang Tahun
Ajaran
2015/2016.”
(Nurachma &
Arief, 2017)
- Regresi Linear
Berganda
- Terdapat
pengaruh status
sosial ekonomi
orang tua dan
kelompok
teman sebaya
(β = 0.455,
0.317; sig <
0,05)
- Persamaan dengan
penelitian ini adalah
variabel bebas status
ekonomi orang tua
(indikator
pendapatan) dan
kelompok teman
sebaya, serta variabel
terikat perilaku
konsumtif
- Perbedaan terletak
pada satu variabel
bebasnya yaitu
Financial Literacy
7 “Pengaruh Status
Sosial Ekonomi
Orang Tua dan
Teman Sebaya
terhadap Perilaku
Konsumsi Belanja
Peserta Didik.”
(Ernawati, 2019)
- Regresi Linear
Berganda
- Terdapat
pengaruh status
sosial ekonomi
orang tua dan
teman sebaya
secara simultan
terhadap
perilaku
konsumtif
- (Fhitung; 26,32;
0,000 < 0,05)
- Persamaan dengan
penelitian ini adalah
pada semua variabel,
yaitu variabel bebas;
status sosial ekonomi
orang tua
(pendapatan) dan
teman sebaya, serta
variabel terikatnya
perilaku konsumtif
- Perbedaan dengan
penelitian ini tidak
ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
C. Kerangka Berpikir Teoretik dan Hipotesis Penelitian
1. Pengaruh Konformitas Teman Sebaya terhadap Perilaku
Konsumtif
Konformitas teman sebaya adalah penyesuaian seseorang
terhadap tuntutan perilaku, kebiasaan, pendapat/gagasan dan aturan-
aturan dalam kelompok pertemanannya sehingga mampu
mempengaruhi dan mengaturnya cara orang tersebut dalam
berperilaku. Mahasiswa yang memiliki konformitas tinggi terhadap
teman-temannya maka akan cenderung menyamakan kebiasaan
berperilaku, pendapat, sikap, dan kemauan atau keinginan sesuai
kriteria teman-temannya. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki
konformitas rendah maka akan bersikap independen dalam mengambil
keputusan, tidak mudah terpengaruh kebiasaan-kebiasaan sikap dan
perilaku, serta mampu menilai baik dan buruk pendapat dari teman-
temannya.
Hal itu akan membawa pengaruh pada perilaku konsumtif
terhadap konsumsi barang atau jasa. Semakin tinggi sikap conform
mahasiswa terhadap teman sebayanya, maka akan berperilaku
konsumtif. Artinya bahwa ia akan cenderung menyamakan semua
atribut penampilan diri ataupun kebiasaan-kebiasaan yang ada agar
‘sama’ seperti temannya dan disukai/diterima oleh teman-temannya
sehingga mendorong perilaku konsumtif dengan pembelian produk
untuk menunjang penampilannya. Sebaliknya, semakin rendah
konformitas mahasiswa terhadap teman sebayanya, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
kemungkinkan kecil berperilaku konsumtif. Dengan demikian, ia tidak
akan berkeinginan untuk sama seperti teman-temannya yang
berpenampilan berbeda atau mudah membeli sesuatu barang. Dalam
kata lain, mahasiswa dapat menahan keinginannya atau mampu
mengendalikan dirinya terhadap keinginan membeli produk sehingga
tidak berperilaku konsumtif.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis
pertama penelitian yaitu:
H1: Terdapat pengaruh positif konformitas teman sebaya terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2. Pengaruh Tingkat Pendapatan Orang Tua terhadap Perilaku
Konsumtif
Tingkat pendapatan orang tua merupakan pendapatan (berupa
uang maupun barang) yang diperoleh suatu keluarga (ayah dan ibu)
dalam kurun waktu satu bulan, yang dapat berasal dari sumber
pekerjaan utama ataupun sumber lainnya sehingga dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mahasiswa dengan orang tua
berpenghasilan tinggi akan lebih mudah mendapatkan fasilitas berupa
materi (finansial) sehingga mampu mendukung perilaku konsumtif.
Sebaliknya pada mahasiswa dengan orang tua berpenghasilan rendah
maka akan sulit bagi mereka untuk memenuhi berbagai konsumsi
barang atau jasa di luar kebutuhan/keperluannya, sehingga kecil
kemungkinan untuk dapat berperilaku konsumtif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Dengan demikian tingkat pendapatan orang tua akan
memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumsi seseorang.
Semakin tinggi penghasilan orang tua (tergolong mampu) maka akan
semakin besar peluang bagi mahasiswa untuk mengkonsumsi berbagai
macam produk terutama produk fesyen, sehingga kemungkinan
berperilaku konsumtif. Sebaliknya, semakin rendah penghasilan orang
tua maka akan berpeluang kecil bagi mahasiswa mendapatkan
pendanaan untuk berbagai macam konsumsinya, sehingga kecil
kemungkinan untuk berperilaku konsumtif.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis
kedua penelitian yaitu:
H2: Terdapat pengaruh positif tingkat pendapatan orang tua terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
3. Pengaruh Konformitas Teman Sebaya dan Tingkat Pendapatan
Orang Tua terhadap Perilaku Konsumtif
Konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua
akan mempengaruhi perilaku konsumtif produk fesyen online
shopping. Semakin tinggi sikap conform mahasiswa terhadap teman
sebayanya, maka akan berperilaku konsumtif. Artinya bahwa ia akan
cenderung menyamakan semua persepsi, atribut penampilan diri,
ataupun kebiasaan-kebiasaan yang ada hanya agar tetap diterima oleh
teman-temannya, sehingga mendorong perilaku konsumtif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Sama halnya dengan tingkat pendapatan orang tua dari
mahasiswa. Mahasiswa dengan orang tua berpenghasilan tinggi akan
lebih mudah mendapatkan fasilitas berupa materi (finansial) sehingga
besar peluangnya bagi mahasiswa untuk mengkonsumsi berbagai
macam produk terutama produk fesyen, sehingga kemungkinan
berperilaku konsumtif. Sebaliknya, semakin rendah penghasilan orang
tua maka akan berpeluang kecil bagi mahasiswa mendapatkan
pendanaan untuk berbagai macam konsumsinya, sehingga kecil
kemungkinan untuk berperilaku konsumtif.
Dalam kaitannya dengan perilaku konsumtif produk fesyen
online shopping, mahasiswa yang memiliki konformitas tinggi
terhadap teman sebayanya ditambah dengan tingkat pendapatan orang
tua yang juga tinggi dimungkinkan akan memiliki perilaku konsumtif
yang tinggi. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki konformitas rendah
terhadap teman sebayanya dan tingkat pendapatan orang tuanya
rendah, dimungkinkan akan memiliki perilaku konsumsi yang tidak
konsumtif (rendah).
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis
ketiga penelitian yaitu:
H3: Terdapat pengaruh positif konformitas teman sebaya dan tingkat
pendapatan orang tua terhadap perilaku konsumtif produk fesyen
online shopping pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Dari kerangka berpikir penelitian di atas maka dapat digambarkan
diagram alur kerangka penelitian sebagai berikut:
Gambar 2.1 Diagram Alur Kerangka Penelitian
Konformitas Teman
Sebaya
Tingkat Pendapatan
Orang Tua
Perilaku
Konsumtif H3
H2
H1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori. Penelitian eksplanatori
merupakan jenis penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-
variabel yang mempengaruhi hipotesis atau teori tentang mengapa suatu
fenomena terjadi. Fenomena ataupun variabel dalam penelitian ini adalah
konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis
pengaruh konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua terhadap
perilaku konsumtif mahasiswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Adapun waktu penelitian dilakukan pada bulan Desember 2019.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang, tempat, atau benda-benda yang akan
diamati dan diteliti. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang memiliki karakteristik sesuai
dengan yang peneliti kehendaki yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma
yang pernah atau sering melakukan pembelian produk fesyen melalui media
sosial/situs-situs belanja online.
61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2. Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan pokok persoalan yang akan diteliti untuk
memperoleh data penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah konformitas
teman sebaya, tingkat pendapatan orang tua dan perilaku konsumtif.
D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek
yang mempunyai kuantitas dan karakteriristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018:
119). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Universitas
Sanata Dharma (bebas pada semua jurusan dan angkatan). Menurut data
yang bersumber dari www.usd.ac.id, jumlah mahasiswa Universitas Sanata
Dharma secara keseluruhan berjumlah 16.477 mahasiswa. Jumlah tersebut
merupakan akumulasi dari seluruh angkatan mahasiswa yang ada hingga
tahun 2019 ini (mahasiswa baru angkatan 2019).
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi dalam penelitian (Sugiyono, 2018: 120). Sampel penelitian dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Jumlah sampel
dihitung dengan menggunakan rumus Slovin.
Rumus Slovin:
𝑛 = 𝑁
1+ 𝑁 (𝑒2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Keterangan:
n = Jumlah sampel yang diperlukan
N = Jumlah populasi
e = batas toleransi kesalahan (sampling error)
Dalam perhitungan jumlah sampel peneliti menggunakan batas
sampling error sebesar 10% (0,1) atau tingkat kepercayaan 90%. Maka
perhitungan jumlah sampel jika menggunakan rumus tersebut adalah
sebagai berikut:
𝑛 = 16.477
1+ 16.477 (0,12)
= 99,396 ≈ 100 (dibulatkan menjadi 100)
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 100 responden. Berikut merupakan tabel seluruh
responden mahasiswa pembeli produk fesyen melalui online shopping dari
beberapa program studi dan angkatan yang berjumlah 100 mahasiswa.
Tabel 3. 1 Jumlah Data Sampel Mahasiswa Universitas Sanata
Dharma
Program Studi Jumlah
Mahasiswa
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi 27
Ekonomi 1
Teknik Mesin 2
Magister Manajemen 1
Manajemen 10
Pendidikan Bahasa Inggris 5
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 5
Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi 14
Informatika 1
Sastra Inggris 4
Pendidikan Guru Sekolah Dasar 5
Pendidikan Matematika 3
Psikologi 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Program Studi Jumlah
Mahasiswa
Farmasi 6
Bimbingan dan Konseling 3
Pendidikan Sejarah 1
Akuntansi 2
Pendidikan Fisika 2
Pendidikan Keagamaan Katholik 1
Total 100
Sumber: data primer, diolah 2019
Dalam penelitian ini, kuesioner online (google forms) yang telah
dipublikasikan melalui sosial media oleh peneliti, terdapat sebanyak 108
responden yang menanggapi. Hal itu dikarenakan peneliti belum menutup
menu tanggapan pada google forms yang ternyata sudah terdapat 100
responden yang masuk, maka hasilnya melebihi jumlah responden yang
diharapkan yaitu 100 responden saja. Dalam hal ini, peneliti tetap hanya
mengambil data responden dari nomor 1 hingga 100 sebagai data penelitian.
3. Teknik Penarikan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling di mana merupakan pengambilan sampel secara
nonprobability sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2018: 125). Pertimbangan
dalam penelitian ini berupa karakteristik yang melekat pada responden
seperti:
a) Responden yang diteliti adalah mahasiswa yang berkuliah di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta dengan jumlah 100 responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
b) Responden pernah atau sering membeli produk fesyen melalui media
sosial (Instagram, Facebook dan lain sebagainya) atau situs-situs belanja
online melalui web (Shopee, HiJup, Zalora dan lain sebagainya).
Dalam hal ini, peneliti menyebarluaskan kuesioner online (google
forms) dengan memberikan keterangan khusus karakteristik responden
seperti di atas. Sehingga hanya responden tertentu atau yang merasa
memiliki karakteristik tersebut yang mengisi kuesioner online dari peneliti.
E. Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel bebas yaitu konformitas
teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua serta satu variabel terikat yaitu
perilaku konsumtif.
1. Konformitas Teman Sebaya
Konformitas teman sebaya adalah penyesuaian seseorang terhadap
tuntutan perilaku, kebiasaan, pendapat/gagasan dan aturan-aturan dalam
kelompok pertemanannya sehingga mampu mempengaruhi dan mengatur
cara orang tersebut dalam berperilaku. Dalam penelitian ini konformitas
teman sebaya diukur menggunakan dasar teori dari Baron & Byrne (2005)
yang menggunakan dua aspek yaitu pengaruh sosial normatif (normative
social influence) dan pengaruh sosial informasional (informational social
influence). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
instrumen yang dikembangkan oleh Meilda (2009) dengan jumlah 30 item
pernyataan. Skala yang digunakan dalam instrumen adalah skala Likert
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
lima pilihan yang terdiri dari: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,
setuju, dan sangat setuju.
Mahasiswa yang memiliki konformitas tinggi terhadap teman-
temannya maka akan cenderung menyamakan kebiasaan berperilaku,
pendapat, sikap, dan menuruti kemauan atau keinginan sesuai kriteria
teman-temannya. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki konformitas
rendah maka akan bersikap independen dalam mengambil keputusan, tidak
mudah terpengaruh kebiasaan-kebiasaan sikap dan perilaku, serta mampu
menilai baik dan buruk pendapat dari teman-temannya. Secara rinci
indikator dan pernyataan tersebut dapat diamati pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Konformitas Teman Sebaya
Variabel Indikator No Item
Favorable (+) Unfavorable (-)
Konformitas
Teman
Sebaya
Pengaruh sosial
normative
2, 5, 8, 13, 18,
27, 29
1, 4, 7, 12, 15,
17, 19, 20, 21
Pengauh sosial
informasional
3, 6, 9, 11, 14,
22, 30
10, 16, 23, 24,
25, 26, 28
Jumlah 14 16
Sumber: Kuesioner Meilda, 2009
2. Tingkat Pendapatan Orang Tua
Tingkat pendapatan orang tua merupakan pendapatan (berupa uang
maupun barang) yang diperoleh suatu keluarga (ayah dan ibu) dalam
kurun waktu satu bulan, yang dapat berasal dari sumber pekerjaan utama
ataupun sumber lainnya sehingga dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Dalam penelitian ini tingkat pendapatan orang tua
diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan sendiri oleh peneliti
dengan mengacu/berpatokan pada besar Upah Mininum Kabupaten Kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
(UMK) Yogyakarta yaitu sebesar Rp 1.846.000. Instrumen yang
digunakan untuk penelitian ini terdiri dari 2 item pernyataan. Range antar
pernyataan pendapatan sebesar Rp 1.000.000. Skala item menggunakan
skala rating scale numerikal yang terdiri dari skala 1, 2, 3, 4, dan 5.
Masing-masing kelas interval pendapatan tersebut nantinya dapat langsung
dikategorikan karena data mentah (tingkat pendapatan) berbentuk angka
(Kerlinger, 1990: 872), sehingga terdapat 5 kategori pendapatan yaitu;
sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
Mahasiswa dengan orang tua berpenghasilan tinggi akan lebih
mudah mendapatkan fasilitas berupa materi (finansial) sehingga
mendukung perilaku konsumtif. Sebaliknya pada mahasiswa dengan orang
tua berpenghasilan rendah maka akan sulit bagi mereka untuk memenuhi
berbagai konsumsi barang atau jasa di luar kebutuhan/keperluannya,
sehingga kecil kemungkinan untuk dapat berperilaku konsumtif. Secara
rinci pernyataan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pendapatan Orang Tua
No Jumlah/Kisaran Pendapatan Orang Tua
1 ≤ Rp 1.845.999
2 Rp 1.846.000 - Rp 2.845.999
3 Rp 2.846.000 - Rp 3.845.999
4 Rp 3.846.000 - Rp 4.845.999
5 > Rp 4.845.999
3. Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif adalah perilaku mengkonsumsi barang atau jasa
yang tidak rasional, yaitu mendasarkan perilaku konsumsi atas dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
keinginan dan bukan kebutuhan. Dalam penelitian ini, perilaku konsumtif
diukur berdasarkan teori Lina & Rasyid (1997) melalui 3 aspek yaitu:
pembelian impulsif (impulsive buying), pemborosan (wasteful buying), dan
pembelian tidak rasional (non-rational buying). Instrumen dalam
penelitian ini menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Palamba
(2018) dengan jumlah 28 item pernyataan. Skala item pernyataan
menggunakan skala Likert lima pilihan yang terdiri dari: sangat tidak
setuju, tidak setuju, netral, setuju, dan sangat setuju.
Mahasiswa yang memiliki perilaku konsumtif tinggi maka akan sering
melakukan pembelian yang bukan keperluannya, gemar mengikuti tren,
dan cenderung melakukan pemborosan dana sehingga perilakunya tidak
rasional. Sebaliknya jika mahasiswa tidak berperilaku konsumtif atau
perilaku konsumtifnya rendah, maka ia akan mengkonsumsi produk sesuai
dengan yang benar-benar diperlukannya dan mempertimbangkan
keuangannya. Secara rinci indikator dan pernyataan tersebut dapat diamati
pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Perilaku Konsumtif
Variabel Indikator Item Pernyataan Jumlah
Item Favorable
(+)
Unfavorable
(-)
Perilaku
Konsumtif
Pembelian Impulsif
(Impulsive buying)
1, 2, 3,
4, 5
6, 7, 8,
9, 10
10
Pemborosan
(Wasteful buying)
11, 12, 13,
14, 15
16, 17, 18,
19, 20
10
Pembelian tidak
rasional (Non-
rational buying)
21, 22, 23,
24, 25
26, 27, 28 8
Total 15 13 28
Sumber: Kuesioner Febyanti (2006) dikembangkan Palamba (2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner
online (google forms). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk diisi atau dijawab (Sugiyono, 2018: 193).
Kuesioner online ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang konformitas
teman sebaya, tingkat pendapatan orang tua dan perilaku konsumtif. Dalam
penelitian ini, kuesioner online yang digunakan bersifat tertutup dan rahasia di
mana responden diberikan kesempatan untuk mengisi pertanyaan/pernyataan
yang telah disusun dengan jawaban yang telah tersedia tanpa diketahui oleh
pihak lain kecuali peneliti.
G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah pengukuran yang menunjukkan tingkat ketepatan
(kesahihan) ukuran suatu instrument terhadap konsep yang diteliti
(Suharso, 2009: 108). Uji validitas yang dilakuakan dalam penelitian ini
mencangkup validitas isi dan validitas konstruks. Pengujian validitas isi
digunakan untuk mengukur sejauh mana isi instrumen mencangkup
keseluruhan materi. Langkah-langkah dalam uji validitas isi yaitu; 1)
menyusun kisi-kisi instrumen dengan menjadikan indikator sebagai tolak
ukur untuk pembuatan butir pernyataan yang telah dijabarkan melalui
indikator, 2) Kemudian mengkonsultasikan dengan ahli mengenai isi
instrumen. Selain validitas isi, dilakukan juga uji validitas konstruks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Validitas konstruks dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana hasil
tes/pengukuran mampu mengungkap suatu konstruks yang akan diukur
dengan cara melakukan analisis butir soal. Dalam penelitian ini, validitas
isi dan konstruks dilakukan dengan cara mencari validitas per item dari
konformitas teman sebaya dan perilaku konsumtif. Sedangkan untuk
variabel tingkat pendapatan orang tua hanya dilakukan uji validitas
konstruks saja. Setelah kuesioner online dibagikan dan dijawab oleh
responden maka hasilnya dianalisis untuk mengukur valid tidaknya butir
pernyataan tersebut. Adapun rumus yang digunakan untuk uji validitas
butir pernyataan dalam kuesioner adalah rumus korelasi Product Moment
Pearson (Suharso, 2009: 109) yaitu:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑁Ʃ 𝑋𝑌 − (Ʃ𝑋)(Ʃ𝑌)
√{ 𝑁Ʃ𝑋2 − (Ʃ𝑋)2 } { 𝑁Ʃ𝑌2 − (Ʃ𝑌)2 }
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi butir soal
N = Jumlah responden
X = Skor pada tiap butir soal
Y = Skor tiap responden
Dikarenakan dalam menggunakan uji validitas dengan
menggunakan product moment masig ada pengaruh yang dikhawatirkan
akan menimbulkan overlap, maka dilakukan koreksi yang disebut dengan
corrected item-total correlation coefficient. Melalui analisis ini akan
didapatkan informasi yang lebih akurat mengenai korelasi antar skor item
dengan skor pada kuesioner yang seharusnya. Adapun kriteria yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dijadikan acuan guna menentukan apakah suatu item dinyatakan valid
atau tidak adalah sebagai berikut:
- Apabila rhitung > rtabel maka item instrumen dinyatakan valid
- Apabila rhitung < rtabel maka item instrumen dinyatakan tidak valid
Nilai rtabel dihitung menggunakan data dari seluruh responden dengan
taraf signifikansi 5% melalui perhitungan:
Keterangan:
Df = Degree of freedom (derajat bebas)
n = Jumlah responden
Perhitungan rtabel adalah sebagai berikut:
Df = 100-2 = 98
Tabel 3.5 Nilai rtabel
Df = n – 2 Taraf Signifikansi sebesar 5% (0,05)
98 0,1966
Berikut ini disajikan hasil pengujian validitas instrumen ketiga
variabel dalam penelitian ini:
a) Konformitas Teman Sebaya
Hasil pengujian validitas instrumen yang mengukur konformitas
teman sebaya menunjukkan bahwa semua item pernyataan yang
berjumlah 30 item, semuanya dinyatakan valid. Hasil pengujian dapat
dilihat melalui tabel berikut:
Df = n - 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 3.6 Uji Validitas Variabel Konformitas Teman Sebaya
No Butir
Item rhitung
rtabel (N=100,
α=5%) Keterangan
1 0,997 0,196 Valid
2 0,999 0,196 Valid
3 0,999 0,196 Valid
4 0,997 0,196 Valid
5 0,997 0,196 Valid
6 0,998 0,196 Valid
7 0,996 0,196 Valid
8 0,998 0,196 Valid
9 1.000 0,196 Valid
10 0,997 0,196 Valid
11 0,998 0,196 Valid
12 0,998 0,196 Valid
13 0,997 0,196 Valid
14 0,999 0,196 Valid
15 0,998 0,196 Valid
16 0,996 0,196 Valid
17 0,998 0,196 Valid
18 0,998 0,196 Valid
19 0,998 0,196 Valid
20 0,997 0,196 Valid
21 0,998 0,196 Valid
22 0,998 0,196 Valid
23 0,997 0,196 Valid
24 0,997 0,196 Valid
25 0,998 0,196 Valid
26 0,998 0,196 Valid
27 0,998 0,196 Valid
28 0,996 0,196 Valid
29 0,998 0,196 Valid
30 0,998 0,196 Valid
Sumber: data primer, diolah 2019
Dari hasil uji validitas instrumen konformitas teman sebaya di
atas dapat dilihat bahwa keseluruhan item dinyatakan valid, karena
nilai rhitung > rtabel. Sehingga dalam hal ini tidak diperlukan pengujian
uji validitas selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
b) Perilaku Konsumtif
Hasil pengujian validitas instrumen yang mengukur perilaku
konsumtif menunjukkan bahwa keseluruhan item pernyataan yang
berjumlah 28 item, semuanya dinyatakan valid. Hasil pengujian uji
validitas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7 Uji Validitas Variabel Perilaku Konsumtif
No Butir
Item rhitung
rtabel (N=100,
α=5%) Keterangan
1 0,668 0,196 Valid
2 0,586 0,196 Valid
3 0,200 0,196 Valid
4 0.630 0,196 Valid
5 0,429 0,196 Valid
6 0,533 0,196 Valid
7 0,554 0,196 Valid
8 0,538 0,196 Valid
9 0,544 0,196 Valid
10 0,544 0,196 Valid
11 0,344 0,196 Valid
12 0,500 0,196 Valid
13 0,554 0,196 Valid
14 0,489 0,196 Valid
15 0,587 0,196 Valid
16 0,381 0,196 Valid
17 0,310 0,196 Valid
18 0,475 0,196 Valid
19 0,436 0,196 Valid
20 0,442 0,196 Valid
21 0,626 0,196 Valid
22 0,646 0,196 Valid
23 0,537 0,196 Valid
24 0,302 0,196 Valid
25 0,406 0,196 Valid
26 0,231 0,196 Valid
27 0,583 0,196 Valid
28 0,622 0,196 Valid
Sumber: data primer, diolah 2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Dari hasil uji validitas instrumen perilaku konsumtif di atas dapat
dilihat bahwa keseluruhan item dinyatakan valid, karena nilai rhitung >
rtabel. Sehingga dalam hal ini tidak diperlukan pengujian uji validitas
selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas akan memperlihatkan keandalan suatu instrumen
sehingga menunjukkan hasil pengukuran yang tidak mengandung bias atau
bebas dari kesalahan pengukuran (error free). Instrumen dikatakan reliabel
jika instrumen tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur objek
yang sama, namun tetap menunjukkan data yang sama (Sugiyono, 2018:
168).
Metode yang digunakan untuk menguji tingkat reliabilitas instrumen
adalah menggunakan rumus Cronbach’s Alpha yaitu:
Keterangan:
r11 = Reliabilitas Instrumen
n = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal
Ʃ𝜎𝑖2 = Jumlah varians skor tiap item
𝜎𝑡2 = Varians total
Untuk menginterpretasikan keterandalan suatu instrumen tersebut,
maka digunakan kriteria dari Guilford (Sundayana, 2015) sebagai berikut:
𝑟11 = (𝑛
𝑛 − 1) (1 −
Ʃ𝜎𝑖2
𝜎𝑡2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 3.8 Klasifikasi Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas (r) Interpretasi
0,80 ≤ r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 ≤ r < 0,80 Tinggi
0,40 ≤ r < 0,60 Sedang
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah
0,00 ≤ r < 0,20 Sangat Rendah
Kriteria reliabel atau tidaknya adalah sebagai berikut:
- Apabila α > 0,6 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel.
- Apabila α < 0,6 maka instrumen penelitian dinyatakan tidak reliabel.
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Nilai Alpha
Cronbach Kriteria Interpretasi
Konformitas Teman
Sebaya (X1) 0,998 reliabel
sangat
tinggi
Perilaku Konsumtif (Y) 0,908 reliabel sangat
tinggi
Sumber: data primer, diolah 2019
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini mencakup analisis statistik
deskriptif, uji prasyarat, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis penelitian yang
diolah menggunakan software SPSS versi 22 dengan model regresi berganda.
Rincian teknik analisis data penelitian adalah sebagai berikut:
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2018: 199). Analisis deskriptif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dalam penelitian ini menggunakan analisis kelas interval untuk setiap
variabel dengan rumus sebagai berikut:
a. Variabel Konformitas Teman Sebaya
Analisis deskripsi variabel konformitas teman sebaya diperoleh
melalui dua acara yaitu dengan mencari nilai tertinggi dan terendah
lalu kemudian mencari nilai interval kelas.
1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Pengukuran variabel ini menggunakan 30 item pernyataan dengan
skala Likert 5 pilihan, maka akan diperoleh nilai tertinggi dan
terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 30 item x 5 = 150
Nilai terendah = 30 item x 1 = 30
2) Mencari nilai interval kelas
Range = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
Range = 150 −30
5
Range = 24
Maka nilai interval kelas variabel konformitas teman sebaya
adalah 24. Kelas interval tersebut dapat dikategorikan sebagai
berikut:
Range = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 3.10 Kelas Interval Konformitas Teman Sebaya
Kategori Interval Kelas
Sangat Tinggi 127 – 150
Tinggi 103 – 126
Sedang 79 – 102
Rendah 55 – 78
Sangat Rendah 30 – 54
Pengkategorian di atas didasarkan pada kriteria rentang skor
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Adapun
makna setiap kategori adalah sebagai berikut:
a) Sangat tinggi adalah penyesuaian perilaku mahasiswa yang
selalu menyamakan kebiasaan tingkah laku, berpendapat,
bersikap, menuruti kemauan atau keinginan sesuai kriteria
teman-temannya.
b) Tinggi adalah penyesuaian perilaku mahasiswa yang sering
menyamakan kebiasaan berperilaku, berpendapat, bersikap,
dan berkeinginan sesuai kriteria teman-temannya akan tetapi
tidak secara konsisten serta tidak pada semua hal.
c) Sedang adalah penyesuaian perilaku mahasiswa yang cukup
menyesuaian kelompoknya sehingga hanya kadang-kadang
saja dalam menyamakan kebiasaan berperilaku dan bersikap
tetapi tidak diikuti penyamaan pendapat dan karakteristik.
d) Rendah adalah penyesuaian perilaku mahasiswa yang kurang
tertarik untuk melakukan penyesuaian terhadap kelompoknya
sehingga ia enggan menyamakan kebiasaan berperilaku, lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
bersikap independen, dan merasa tidak perlu untuk menjadi
sama seperti kriteria teman-temannya.
e) Sangat rendah adalah perilaku mahasiswa sangat tidak tertarik
untuk melakukan penyesuaian terhadap kelompoknya sehingga
ia tidak akan menyamakan kebiasaan berperilaku (tidak ikut-
ikutan), sangat bersikap independen, dan tidak ingin
menyamakan kriteria seperti teman-temannya.
b. Variabel Tingkat Pendapatan Orang Tua
Analisis deskripsi variabel tingkat pendapatan orang tua diperoleh
dengan cara langsung mengkonversikan kelas-kelas interval
pendapatan ke dalam skala 1 - 5 atau di mulai dari pendapatan paling
rendah ke pendapatan tertinggi. Skala tersebut merupakan teknik skala
rating scale numerikal, di mana data mentah pendapatan yang
berwujud angka dan membentuk interval-interval yang sama sehingga
dapat langsung diberikan angka di depan kategori-kategori yang telah
ditentukan (Kerlinger, 1990: 873). Berikut merupakan rincian dari
untuk analisis deskripsinya:
Tabel 3.11 Kelas Interval Pendapatan Orang Tua
Kelas Interval Pendapatan
Orang Tua Skala
Kategori
≤ Rp 1.845.999 1 Sangat Rendah
Rp 1.846.000 - Rp 2.845.999 2 Rendah
Rp 2.846.000 - Rp 3.845.999 3 Menengah
Rp 3.846.000 - Rp 4.845.999 4 Tinggi
> Rp 4.845.999 5 Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Dalam penelitian ini, jika terdapat salah satu orang tua dari
mahahasiswa yang tidak memiliki pendapatan (tidak bekerja) maka
termasuk dalam kelas interval skala 1 dengan alasan pendapatannya
sebesar Rp 0.
Pengkategorian di atas didasarkan pada kriteria rentang skor
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Adapun
makna setiap kategori adalah sebagai berikut:
a) Sangat tinggi adalah pendapatan orang tua dari mahasiswa yang
sangat tinggi pada setiap bulannya sehingga selalu mampu
memfasilitasi mahasiswa berupa materi/finansial, dengan begitu
sangat mampu melakukan konsumsi yang berlebih (sangat
berkecukupan).
b) Tinggi adalah pendapatan orang tua dari mahasiswa yang tinggi
pada setiap bulannya sehingga sering memfasilitasi
materi/finansial atau sering tercukupi, sehingga cenderung
mampu melakukan konsumsi yang berlebih.
c) Menengah adalah pendapatan orang tua dari mahasiswa yang
cukup pada setiap bulannya, akan tetapi kurang diikuti pemberian
fasilitas berupa materi/finansial, sehingga ia hanya cukup
melakukan konsumsi untuk kebutuhan dan keinginan tertentu.
d) Rendah adalah pendapatan orang tua dari mahasiswa yang kurang
pada setiap bulannya serta tidak diikuti pemberian fasilitas berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
materi/finansial, sehingga kurang mampu melakukan konsumsi
berlebih.
e) Sangat rendah adalah pendapatan orang tua dari mahasiswa yang
sangat kurang pada setiap bulannya sehingga tidak mampu
memberikan fasilitas materi/finansial dan tidak mampu
melakukan konsumsi di luar kebutuhannya.
c. Variabel Perilaku Kosumtif
Analisis deskripsi variabel perilaku konsumtif diperoleh melalui
dua acara yaitu dengan mencari nilai tertinggi dan terendah lalu
kemudian mencari nilai interval kelas.
1) Mencari nilai tertinggi dan terendah
Pengukuran variabel ini menggunakan 40 item pernyataan dengan
skala Likert 5 pilihan, maka akan diperoleh nilai tertinggi dan
terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 28 item x 5 = 140
Nilai terendah = 28 item x 1 = 28
2) Mencari nilai interval kelas
Range = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
Range = 140 −28
5
Range = 22, 4 ≈ 22
Maka nilai interval kelas variabel perilaku konsumtif adalah
22. Kelas interval tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 3.12 Kelas Interval Perilaku Konsumtif
Kategori Interval Kelas
Sangat Konsumtif 119 - 140
Konsumtif 97 - 118
Netral 75 – 96
Tidak Konsumtif 53 – 74
Sangat Tidak Konsumtif 28 – 52
Pengkategorian di atas didasarkan pada kriteria rentang skor
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Adapun
makna setiap kategori adalah sebagai berikut:
a) Sangat konsumtif adalah perilaku konsumsi produk pada
mahasiswa yang sangat tidak rasional, seingga akan selalu
melakukan pembelian yang bukan keperluannya, selalu
mengikuti tren, sangat boros dana. Dengan begitu ia
menunjukkan perilaku konsumsi yang sangat buruk.
b) Konsumtif adalah perilaku konsumsi produk pada mahasiswa
yang tidak rasional sehingga sering melakukan pembelian yang
bukan keperluannya, gemar mengikuti tren, diikuti
pemborosan dana. Dengan begitu ia menunjukkan perilaku
konsumsi yang buruk.
c) Netral adalah perilaku konsumsi produk pada mahasiswa yang
cukup rasioanl sehingga hanya kadang-kadang saja menuruti
keinginan, cenderung mengikuti tren, dan kurang bisa
mengatur keuangan. Dengan begitu ia menunjukkan perilaku
konsumsi pada barang/jasa tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
d) Tidak konsumtif adalah perilaku konsumsi produk pada
mahasiswa yang terbilang rasional, di mana ia sering
memprioritaskan kebutuhannya terlebih dahulu meskipun ada
keinginan lainnya, jarang mengikuti tren, dan mampu
mengatur keuangan. Dengan begitu ia menunjukkan perilaku
konsumti dalam taraf terkendali.
e) Sangat tidak konsumtif adalah perilaku konsumsi produk pada
mahasiswa yang sangat rasional, sehingga ia akan selalu
memprioritaskan kebutuhannya, tidak terlalu tren, dan mampu
mengatur keuangan. Dengan begitu ia menunjukkan perilaku
konsumsi yang tidak konsumtif.
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
penelitian yang telah diperoleh berdistribusi normal atau mendekati
normal (Gunawan, 2016). Hasil dari uji normalitas akan menetukan
tahap pengujian hipotesis penelitian. Uji normalitas dalam penelitian
ini dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan melihat
hasil signifikansi uji tersebut.
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui data penelitian
berdistribusi normal atau tidak adalah sebagai berikut:
- Apabila angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig > 0,05
maka data dinyatakan berdistribusi normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
- Apabila angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig < 0,05
maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal.
b. Uji Linearitas
Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah hubungan dua
variabel (variabel bebas dan variabel terikat) membentuk garis
lurus/linear atau tidak (Gunawan, 2016). Prinsip uji ini adalah melihat
apakah penyimpangan garis hubungan antar data menjauhi atau
mendekati garis linear.
Kriteria yang digunakan untuk uji linearitas adalah sebagai
berikut:
- Apabila nilai sig. Deviation From Linearity > 0,05 maka terdapat
hubungan linear antara variabel bebas dan terikat.
- Apabila nilai sig. Deviation From Linearity < 0,05 maka tidak
terdapat hubungan linear antara variabel bebas dan terikat.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
kesalahan standar estimasi model dalam pebelitian (Gunawan, 2016).
Dalam hal ini, ingin menguji apakah dalam model regresi berganda
terdapat adanya hubungan antara variabel-variabel bebasnya atau
tidak. Pengujian ini menjadi penting karena syarat model penelitian
regresi dapat dikatakan baik jika antara variabel bebasnya tidak terjadi
multikolinearitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Untuk mengamati terjadi atau tidaknya hal tersebut maka dapat
melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) atau nilai Tol
(Tolerance).
Kriteria yang digunakan untuk uji multikolinearitas adalah sebagai
berikut:
- Apabila suatu variabel bebas memiliki nilai VIF < 10 dan nilai
tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
- Apabila suatu variabel bebas memiliki nilai VIF > 10 dan nilai
tolerance < 0,10 maka terjadi multikolinearitas.
b. Uji Heteroskesdastisitas
Uji heteroskesdastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam
model penelitian regresi terjadi kesamaan varian dari residual yang
diamati. Uji heteroskesdastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji
koefisien korelasi Spearman’s rho yaitu dengan cara mengkorelasikan
variabel independen dengan nilai signifikansi pada kolom
unstandardized residual.
Kriteria yang digunakan untuk mengetahui hasil uji tersebut adalah
sebagai berikut:
- Apabila kolom Unstandardized Residual menunjukkan nilai
signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat kondisi heterokedastisitas.
- Apabila kolom Unstandardized Residual menunjukkan nilai
signifikansi < 0,05 maka kondisi terdapat heterokedastisitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
4. Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis menggunakan model analisis
regresi linear berganda. Analisis ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh
konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada mahasiswa.
berikut merupakan rumus analisis pengujian hipotesis:
Keterangan:
Y = Perilaku Konsumtif
X1 = Konformitas Teman Sebaya
X2 = Tingkat Pendapatan Orang Tua
Langkah-langkah pengujian hipotesis penelitian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Pengujian Hipotesis ke-1 Penelitian
Pengujian hipotesis pertama dilakukan untuk mengetahui
pengaruh konformitas teman sebaya (X1) terhadap perilaku konsumtif
(Y). Pengujian ini menggunakan Uji t berdasarkan kriteria hasil
sebagai berikut:
1) Jika nilai thitung < ttabel atau nilai sig > 0,05 maka terima Ho, dan
tolak Ha.
Artinya: konformitas teman sebaya tidak berpengaruh positif
terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2) Jika nilai thitung > ttabel atau nilai sig < 0,05 maka tolak Ho, dan
terima Ha.
Artinya: konformitas teman sebaya berpengaruh positif terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
b. Pengujian Hipotesis ke-2 Penelitian
Pengujian hipotesis ke-dua dilakukan untuk mengetahui pengaruh
tingkat pendapatan orang tua (X2) terhadap perilaku konsumtif (Y).
Pengujian ini menggunakan Uji t berdasarkan kriteria hasil sebagai
berikut:
1) Jika nilai thitung < ttabel atau nilai sig > 0,05 maka terima Ho, dan
tolak Ha.
Artinya: tingkat pendapatan orang tua tidak berpengaruh positif
terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2) Jika nilai thitung > ttabel atau nilai sig < 0,05 maka tolak Ho, dan
terima Ha.
Artinya: tingkat pendapatan orang tua berpengaruh positif
terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
c. Pengujian Hipotesis ke-3 Penelitian
Pengujian hipotesis ke-tiga dilakukan untuk mengetahui pengaruh
konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
perilaku konsumtif. Pengujian ini menggunakan Uji F berdasarkan
kriteria hasil sebagai berikut:
1) Jika nilai Fhitung < Ftabel atau nilai sig > 0,05 maka terima Ho, dan
tolak Ha.
Artinya: konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang
tua tidak berpengaruh terhadap perilaku konsumtif produk fesyen
online shopping pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2) Jika nilai Fhitung > Ftabel atau nilai sig < 0,05 maka tolak Ho, dan
terima Ha.
Artinya: konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang
tua berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif produk
fesyen online shopping pada mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan seberapa
besar variasi variabel dependen (Y) yang dapat dijelaskan oleh
variabel independen (X). R Square (R2) atau Koefisien Determinasi
dapat dilihat pada hasil pengolahan data, bagian Model Summary
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bagian bab IV ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang
meliputi deskripsi data responden, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif
Universitas Sanata Dharma di semua jurusan ataupun angkatan.
Deskripsi pada karakteristik responden ini bertujuan untuk
menganalisis data yang berkaitan dengan gender, umur, program studi,
tempat tinggal sekarang, dan uang saku per bulan.
a. Gender
Gambaran keseluruhan responden berdasarkan gender
ditampilkan dalam diagram pie berikut:
Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Gender
28%
72%
Laki-laki Perempuan
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa responden dalam
penelitian ini didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 72
mahasiswa (72%), sementara laki-laki sebanyak 28 mahasiswa
(28%).
b. Umur
Gambaran keseluruhan responden berdasarkan umur
ditampilkan dalam diagram batang berikut:
Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Gambar 4.2 di atas memperlihatkan bahwa responden
dalam penelitian ini lebih banyak mahasiswa yang berumur
antara 21-25 tahun yaitu sebanyak 65 mahasiswa (65%),
sementara 35 responden mahasiswa lainnya berumur kurang
dari atau sama dengan 20 tahun (35%).
35
65
≤ 20 tahun 21 - 25 tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
c. Program Studi
Gambaran keseluruhan responden berdasarkan program
studi ditampilkan dalam diagram batang berikut:
Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan
Program Studi
Gambar 4.3 di atas memperlihatkan bahwa secara
keseluruhan responden mahasiswa dalam penelitian ini berasal
dari 19 program studi. Sebagian besar responden mahasiswa
yang ada adalah dari Program Studi Pendidikan Ekonomi yaitu
sebanyak 27 mahasiswa (27%), Program Studi Pendidikan
Akuntansi sebanyak 14 mahasiswa (14%), serta dari Program
Studi Manajemen yaitu 10 mahasiswa (10%).
27
10
12
5
14
5
1
4 53
76
31 2 2
1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
d. Tempat Tinggal Sekarang
Gambaran keseluruhan responden berdasarkan tempat
tinggal sekarang, ditampilkan dalam diagram pie berikut:
Gambar 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan
Tempat Tinggal
Gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa yang
bertempat tinggal di kos yaitu sebanyak 56 mahasiswa (56%),
sementara 35 mahasiswa bertempat tinggal di rumah orang tua
(35%), 2 mahasiswa bertempat tinggal di asrama (2%), dan 7
mahasiswa bertempat tinggal di tempat lainnya (7%).
e. Uang Saku
Gambaran keseluruhan responden berdasarkan uang saku
ditampilkan dalam diagram pie berikut:
56%35%
2%7%
Kos Rumah Ortu Asrama Lainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Gambar 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan
Uang Saku
Gambar 5.5 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar
responden dalam penelitian ini terdiri dari mahasiswa yang
memiliki uang saku berkisar antara Rp 500.000 – Rp 999.999
per bulan yaitu sebanyak 38 mahasiswa (38%), serta
mahasiswa dengan uang saku berkisar antara Rp 1.000.000 –
Rp 1.499.999 dengan jumlah 22 mahasiswa (22%)
2. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel bertujuan untuk menggambarkan masing-
masing variabel yang diteliti. Variabel-variabel dalam penelitian ini
meliputi konformitas teman sebaya, tingkat pendapatan orang tua dan
perilaku konsumtif. Hasil deskripsi masing-masing variabel adalah
sebagai berikut:
16%
38%22%
16%
8%
≤ Rp 499.999 Rp 500.000 – Rp 999.999
Rp 1.000.000 – Rp 1.499.999 Rp 1.500.000 – Rp 1.999.999
> Rp 1.999.999
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
a. Variabel Konformitas Teman Sebaya (X1)
Variabel konformitas teman sebaya adalah variabel bebas
yang pertama dalam penelitian ini. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner online dengan jumlah 30
(tiga puluh) pernyataan dengan skor 1 – 5 pada setiap butir soal
dan terbagi dalam dua kriteria yaitu butir penyataan positif
(favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable). Distribusi data
yang akan ditampilkan di bawah ini merupakan data konformitas
teman sebaya mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Variabel Konformitas
Teman Sebaya
Kriteria Interval Frekuensi Persentase
(%)
Sangat Tinggi 127 - 150 - -
Tinggi 103 - 126 3 3%
Sedang 79 - 102 36 36%
Rendah 55 - 78 58 58%
Sangat Rendah 30 - 54 3 3%
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden
memiliki konformitas teman sebaya yang rendah yaitu berjumlah
58 responden (58%) dan hahkan terdapat 3 responden (3%)
memiliki konformitas yang sangat rendah terhadap teman
sebayanya. Di sisi lain terdapat 3 mahasiswa (3%) yang memiliki
konformitas tinggi terhadap teman sebayanya. Berikut disajikan
distribusi konformitas teman sebaya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta dalam diagram pie berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Gambar 4.6 Distribusi Frekuensi Konformitas Teman Sebaya
Dengan demikian kecenderungan mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta memiliki konformitas teman sebaya
yang tergolong rendah yaitu sebanyak 58% mahasiswa. Artinya,
mahasiswa dalam hal penyesuaian perilakunya kurang tertarik
untuk melakukan penyesuaian terhadap kelompok pertemanannya
sehingga ia enggan menyamakan kebiasaan bertingkah laku, lebih
bersikap independen, dan merasa tidak perlu untuk menjadi ‘sama’
seperti teman-temannya. Maksudnya bahwa kemungkinan
mahasiswa tetap melakukan penyesuaian hanya ketika ia merasa
perlu/penting melakukannya bagi dirinya dan orang lain, tetapi
tidak pada mengubah prinsip, kebiasaan serta penampilan dirinya.
Sebaliknya, diagram di atas juga menunjukkan bahwa masih
terdapat 3% mahasiswa memiliki konformitas teman sebaya yang
tinggi, sehingga ia sering menyamakan kebiasaan-kebiasaan dalam
3%
36%
58%
3%
Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
pergaulannya, menyamakan berpendapat, dan memperlihatkan
kesesuaiannya dengan teman-temannya walaupun tidak pada
semua hal.
Secara keseluruhan, diagram di atas memperlihatkan bahwa
61% mahasiswa memiliki konformitas teman sebaya yang
aman/baik, hal ini dibuktikan dari 58% mahasiswa memiliki
konformitas teman sebaya yang rendah dan 3% mahasiswa
memiliki konformitas teman sebaya yang sangat rendah.
b. Variabel Tingkat Pendapatan Orang Tua (X2)
Variabel tingkat pendapatan orang tua adalah variabel
bebas kedua dalam penelitian ini. Item pernyataan variabel ini
berjumlah 2 (dua) item dengan skor 1 – 5 pada setiap butir soal dan
hanya berupa pernyataan positif (favorable). Distribusi data yang
akan ditampilkan di bawah ini merupakan data tingkat pendapatan
orang tua dari mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Tingkat
Pendapatan Orang Tua
Interval Kelas Pendapatan
Orang Tua Kategori
Frekuensi
Ayah % Ibu %
≤ Rp 1.845.999 Sangat rendah 31 31% 44 44%
Rp 1.846.000 - Rp 2.845.999 Rendah 14 14% 21 21%
Rp 2.846.000 - Rp 3.845.999 Menengah 16 16% 11 11%
Rp 3.846.000 - Rp 4.845.999 Tinggi 13 13% 18 18%
> Rp 4.845.999 Sangat tinggi 26 26% 6 6%
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sebagian besar orang tua
dari responden memiliki penghasilan (per bulan) yang termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
dalam kategori sangat rendah yaitu interval pendapatan ≤ Rp
1.845.999, dengan frekuensi Ayah berjumlah 31 orang (31%) dan
Ibu berjumlah 44 orang (44%). Akan tetapi, juga terdapat ayah dan
ibu dari responden yang juga memiliki penghasilan termasuk
dalam kategori sangat tinggi dengan interval kelas pendapatan >
Rp 4.845.999, di mana Ayah berjumlah 26 orang (26%) dan Ibu
berjumlah 6 orang (6%). Berikut disajikan distribusi tingkat
pendapatan orang tua mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dalam diagram pie berikut:
Gambar 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendapatan
Orang Tua (Ayah)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 31% Ayah
dari mahasiswa memiliki tingkat pendapatan yang sangat
rendah, akan tetapi juga terdapat 26% Ayah dari mahasiswa
memiliki tingkat pendapatan yang sangat tinggi. Maka dapat
dilihat bahwa rata-rata Ayah dari responden mahasiswa
31%
14%
16%
13%
26%
Sangat rendah Rendah Menengah
Tinggi Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memiliki tingkat
pendapatan yang berada dalam kategori sangat rendah.
Gambar 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendapatan
Orang Tua (Ibu)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 44% Ibu dari
responden mahasiswa memiliki tingkat pendapatan yang
sangat rendah, akan tetapi terdapat 6% Ibu dari responden
mahasiswa memiliki tingkat pendapatan yang sangat tinggi.
Dengan begitu dapat dilihat bahwa rata-rata Ibu dari responden
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta juga
memiliki tingkat pendapatan yang berada dalam kategori
sangat rendah.
Berdasarkan penjelasan dari kedua diagram pie tersebut
menunjukkan bahwa tingkat pendapatan kedua orang tua
mahasiswa secara umum dan masing-masing tergolong sangat
rendah. Artinya pendapatan kedua orang tua tersebut dinilai
44%
21%
11%
18%
6%
Sangat rendah Rendah Menengah
Tinggi Sangat tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
masih sangat kurang untuk keperluan setiap bulannya,
sehingga tidak mampu memberikan fasilitas materi/finansial
kepada anaknya atau tidak mampu melakukan konsumsi lain di
luar kebutuhannya.
c. Variabel Perilaku Konsumtif (Y)
Variabel perilaku konsumtif adalah variabel terikat dalam
penelitian ini. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner online (google forms) dengan jumlah 28 (dua
puluh delapan) pernyataan dengan skor 1 – 5 pada setiap butir
soal dan terbagi dalam dua kriteria yaitu butir penyataan positif
(favorable) dan pernyataan negatif (unfavorable). Distribusi data
yang akan ditampilkan di bawah ini merupakan data perilaku
konsumtif mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Perilaku Konsumtif
Kriteria Interval Frekuensi Persentase
Sangat Konsumtif 119 - 140 - -
Konsumtif 97 - 118 5 5%
Netral 75 - 96 33 33%
Tidak Konsumtif 53 - 74 49 49%
Sangat Tidak
Konsumtif 28 - 52 13
13%
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden memiliki perilaku konsumsi yang tidak konsumtif
yaitu berjumlah 49 responden (49%), bahkan 13 responden (13%)
berperilaku sangat tidak konsumtif dalam konsumsinya. Namun,
masih juga terdapat 5 mahasiswa (5%) yang memiliki perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
konsumsi yang tergolong konsumtif. Berikut disajikan distribusi
perilaku konsumtif mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dalam diagram pie berikut:
Gambar 4.9 Distribusi Frekuensi Perilaku Konsumtif
Dengan demikian kecenderungan mahasiswa Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta memiliki perilaku konsumsi yang
tergolong tidak konsumtif. Artinya mahasiswa memiliki perilaku
konsumsi terhadap produk yang terbilang rasional, di mana ia
sering memprioritaskan kebutuhannya terlebih dahulu meskipun
ada keinginan lainnya, jarang mengikuti tren, serta mampu
mengatur keuangan. Diagram di atas juga memperlihatkan bahwa
sejumlah 62% mahasiswa memiliki perilaku konsumsi yang baik,
hal ini dibuktikan dari 49% mahasiswa berperilaku tidak
konsumtif dan 13% mahasiswa berperilaku sangat tidak
konsumtif. Sebaliknya, 5% mahasiswa memiliki perilaku
5%
33%
49%
13%
Konsumtif Netral
Tidak Konsumtif Sangat Tidak Konsumtif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
konsumsi yang tegolong konsumtif (buruk) yaitu tidak rasional
dalam mengkonsumsi produk, di mana ia sering melakukan
pembelian yang bukan keperluannya dan gemar mengikuti tren
sehingga mengakibatkan pemborosan dana.
B. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui
apakah data penelitian yang didapatkan berdistribusi normal atau tidak.
Data yang baik adalah data yang berdistribusi normal. Hasil pengujian
normalitas ketiga variabel penelitian dapat dilihat pada tabel beirkut:
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 12.77814820
Most Extreme Differences Absolute .064
Positive .064
Negative -.052
Test Statistic .064
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: data primer, diolah 2019
Hasil pengujian normalitas data di atas menunjukkan nilai
Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,200 untuk nilai residual konformitas
teman sebaya, tingkat pendapatan orang tua dan perilaku konsumtif.
Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 ini lebih besar dari nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
signifikansi 5% (0,05), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa data
konformitas teman sebaya, tingkat pendapatan orang tua dan perilaku
konsumtif berdistribusi normal.
2. Uji Linearitas
Pengujian linearitas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan
antara variabel bebas dan variabel dependen terikat bersifat linear atau
tidak. Hasil pengujian linearitas dapat diamati pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Hasil Uji Linearitas Konformitas Teman Sebaya dengan
Perilaku Konsumtif ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
PERILAKU
KONSUMTIF *
KONFOMITAS
TEMAN
SEBAYA
Between
Groups
(Combined) 13294.301 39 340.880 1.741 .026
Linearity 8321.686 1 8321.686 42.511 .000
Deviation
from
Linearity
4972.615 38 130.858 .668 .907
Within Groups 11745.139 60 195.752
Total 25039.440 99
Sumber: data primer, diolah 2019
Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat dilihat hasil Fhitung
pada Deviation from Linearity antara konformitas teman sebaya dan
perilaku konsumtif sebesar 0,668 dan Ftabel 3,09 serta nilai signifikansi
0,907. Maka Fhitung < Ftabel dan nilai signifikansi > 0,05. Maka dapat
disimpulkan hubungan antara konformitas teman sebaya dengan
perilaku konsumtif adalah linear.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4.6 Hasil Uji Linearitas Tingkat Pendapatan Orang Tua
dengan Perilaku Konsumtif ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
PERILAKU
KONSUMTIF
* TINGKAT
PENDAPATA
N ORTU
Between
Groups
(Combined) 3409.537 8 426.192 1.793 .089
Linearity 1433.376 1 1433.376 6.030 .016
Deviation
from Linearity 1976.161 7 282.309 1.188 .318
Within Groups 21629.903 91 237.691
Total 25039.440 99
Sumber: data primer, diolah 2019
Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat dilihat hasil Fhitung
pada Deviation from Linearity antara konformitas teman sebaya dan
perilaku konsumtif sebesar 1,188 dan Ftabel 3,09 serta nilai signifikansi
0,318. Maka Fhitung < Ftabel dan nilai signifikansi > 0,05. Maka dapat
disimpulkan hubungan antara tingkat pendapatan orang tua dengan
perilaku konsumtif adalah linear.
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Linearitas
Hubungan Antar
Variabel Fhitung Ftabel Signifikansi Keterangan
X1 dengan Y 0,668 3,09 0,907 Linear
X2 dengan Y 1,188 3,09 0,318 Linear
Sumber: data primer, diolah 2019
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Pengujian multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah
dalam model regresi berganda ditemukan ada atau tidaknya hubungan
(korelasi) antara variabel bebas. Model regresi yang terbebas dari
multikolonieritas akan memiliki nilai Variance Inflation Factor (VIF)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
kurang dari 10 atau nilai tolerance lebih dari 0,1. Hasil pengujian
multikolonieritas yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.8 Hasil Multikolinieritas Konformitas Teman
Sebaya, Tingkat Pendapatan Orang Tua dan Perilaku Konsumtif Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 12.943 8.022 1.613 .110
KONFOMITAS
TEMAN SEBAYA .683 .104 .551 6.578 .000 .959 1.043
TINGKAT
PENDAPATAN
ORTU
.870 .570 .128 1.528 .130 .959 1.043
a. Dependent Variable: PERILAKU KONSUMTIF
Sumber: data primer, diolah 2019
Hasil pengujian multikolinieritas pada tabel di atas
menunjukkan bahwa nilai VIF masing-masing variabel kurang dari 10
dan tolerance lebih besar dari 0,10 yang berarti model regresi tidak
mengandung multikolinieritas. Berikut merupakan rangkuman haisl uji
multikolinieritas:
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance VIF
Konformitas Teman Sebaya .959 1.043
Tingkat Pendapatan Orang Tua .959 1.043
2. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskesdastisitas bertujuan untuk mengetahui
apakah dalam model regresi terdapat kesamaan atau tidaknya varian
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Pengamatan uji ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
dapat diketahui pada kolom Unstandardized Residual. Jika nilai
signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat heteroskedastisitas. Hasil uji
heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations
KONFOMITAS
TEMAN
SEBAYA
TINGKAT
PENDAPATAN
ORTU
Unstandar
dized
Residual
Spear
man's
rho
KONFOMITAS
TEMAN
SEBAYA
Correlation Coefficient 1.000 .216* -.034
Sig. (2-tailed) . .031 .740
N 100 100 100
TINGKAT
PENDAPATAN
ORTU
Correlation Coefficient .216* 1.000 -.026
Sig. (2-tailed) .031 . .797
N 100 100 100
Unstandardized
Residual
Correlation Coefficient -.034 -.026 1.000
Sig. (2-tailed) .740 .797 .
N 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber: data primer, diolah 2019
Berdasarkan nilai uji heteroskedastisitas pada tabel di atas,
diketahui bahwa nilai signifikansi pada kolom Unstandardized
Residual kedua variabel bebas yaitu konformitas teman sebaya dan
tingkat pendapatan orang tua tersebut keduanya memiliki nilai
signifikansi lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa model regresi ini dapat dinyatakan terbebas dari
heteroskedastisitas. Adapun rangkuman hasil pengujian di atas adalah
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Nilai Signifikansi Keterangan
Konformitas Teman
Sebaya .740
Terbebas dari
Heteroskedastisitas
Tingkat Pendapatan
Orang Tua .797
Terbebas dari
Heteroskedastisitas
Sumber: data primer, diolah 2019
D. Pengujian Hipotesis
Analisis model linear berganda digunakan untuk menganalisis
pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara bersama-
sama. Berikut adalah tabel hasil uji analisis regresi linear berganda:
Tabel 4.12 Hasil Uji t Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 12.943 8.022 1.613 .110
KONFOMITAS
TEMAN SEBAYA .683 .104 .551 6.578 .000 .959 1.043
TINGKAT
PENDAPATAN
ORTU
.870 .570 .128 1.528 .130 .959 1.043
a. Dependent Variable: PERILAKU KONSUMTIF
Sumber: data primer, diolah 2019
Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis Pertama
a) Ha: Terdapat pengaruh konformitas teman sebaya terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping
Ho: Tidak terdapat pengaruh konformitas teman sebaya terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
b) Hasil pengujian Hipotesis Pertama
Hipotesis pertama menyatakan bahwa ada pengaruh
konformitas teman sebaya terhadap perilaku konsumtif produk
fesyen online shopping. Untuk menguji hipotesis tersebut
didasarkan pada nilai sig dan thitung. Tabel (di atas) pada kolom sig
diketahui bahwa variabel konformitas teman sebaya memiliki nilai
signifikansi 0,00 lebih kecil dari 0,05. Dari pernyataan itu berarti
bahwa hipotesis pertama penelitian didukung oleh data yaitu Ho
ditolak dan Ha diterima, artinya konformitas teman sebaya
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online
shopping pada mahasiswa. Kemudian jika dilihat dari data tersebut,
pada saat nilai koefisien beta konformitas teman sebaya (X1)
mengalami kenaikan, maka perilaku konsumtif (Y) akan
mengalami peningkatan juga. Koefisien bernilai positif artinya
antara konformitas teman sebaya dan perilaku konsumtif memiliki
pengaruh positif.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa konformitas
teman sebaya berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif
produk fesyen online shopping pada mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Semakin tinggi sikap conform mahasiswa
terhadap teman sebayanya, maka akan berperilaku konsumtif.
Artinya bahwa ia akan cenderung menyamakan semua persepsi,
atribut penampilan diri, ataupun kebiasaan-kebiasaan yang ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
hanya agar tetap diterima oleh teman-temannya, sehingga
mendorong perilaku konsumtif. Sebaliknya, semakin rendah
konformitas mahasiswa terhadap teman sebayanya, maka
kemungkinkan kecil berperilaku konsumtif. Dengan demikian, ia
tidak akan berkeinginan untuk sama seperti teman-temannya yang
berpenampilan berbeda atau mudah membeli sesuatu barang yang
seperti dimiliki teman-temannya. Dalam kata lain, mahasiswa
dapat menahan keinginannya atau mampu mengendalikan dirinya
terhadap keinginan membeli produk sehingga tidak berperilaku
konsumtif.
2. Hipotesis Kedua
a) Ha: Terdapat pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping
Ho: Tidak terdapat pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping
b) Hasil pengujian Hipotesis Kedua
Hipotesis kedua menyatakan bahwa tidak ada pengaruh
tingkat pendapatan orang tua terhadap perilaku konsumtif produk
fesyen online shopping. Untuk menguji hipotesis tersebut
didasarkan pada nilai sig dan thitung. Tabel (di atas) pada kolom sig
diketahui bahwa variabel tingkat pendapatan orang tua memiliki
nilai signifikansi 0,130 yaitu lebih besar dari 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis
kedua penelitian tidak didukung oleh data yaitu Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya tingkat pendapatan orang tua pada mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tidak mempunyai pengaruh
terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online shopping. Hal
ini dikarenakan terdapat faktor X selain tingkat pendapatan orang
tua yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif produk fesyen
online shopping pada mahasiswa.
3. Hipotesis Ketiga
a) Ha: Terdapat pengaruh konformitas teman sebaya dan tingkat
pendapatan orang tua secara bersama-sama terhadap perilaku
konsumtif produk fesyen online shopping.
Ho: Tidak terdapat pengaruh konformitas teman sebaya dan tingkat
pendapatan orang tua secara bersama-sama terhadap perilaku
konsumtif produk fesyen online shopping.
b) Hasi pengujian Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga penelitian menyatakan bahwa terdapat
pengaruh konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang
tua secara bersama-sama terhadap perilaku konsumtif. Pengujian
hipotesis ini dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil
analisis regresi linear berganda antara konformitas teman sebaya,
tingkat pendapatan orang tua dan perilaku konsumtif, dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Tabel 4.13 Uji F ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8714.725 2 4357.363 25.891 .000b
Residual 16324.715 97 168.296
Total 25039.440 99
a. Dependent Variable: PERILAKU KONSUMTIF b. Predictors: (Constant), TINGKAT PENDAPATAN ORTU, KONFOMITAS TEMAN SEBAYA
Sumber: data primer, diolah 2019
Dari data di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,00 atau lebih kecil dari nilai α (0,00 < 0,05). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa konformitas teman sebaya dan tingkat
pendapatan orang tua secara bersama-sama berpengaruh terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping. Kemudian,
besarnya nilai koefisien determinasi konformitas teman sebaya,
tingkat pendapatan orang tua dan perilaku konsumtif dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.14 Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .590a .348 .335 12.973
a. Predictors: (Constant), TINGKAT PENDAPATAN ORTU, KONFOMITAS TEMAN SEBAYA b. Dependent Variable: PERILAKU KONSUMTIF
Sumber: data primer, diolah 2019
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari pengujian
menggunakan regresi berganda ditemukan hasil koefisien
determinasi (RSquare) sebesar 0,348. Artinya variabel konformitas
teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
pengaruh sebesar 34,8% terhadap perilaku konsumtif dan 65,2%
dipengaruhi oleh faktor lain.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diketahui bahwa hipotesis
pertama penelitian yang dikemukakan didukung oleh data, hipotesis kedua
yang dikemukakan tidak didukung oleh data dan hipotesis ketiga
penelitian yang dikemukakan didukung oleh data. Pembahasan hasil di
atas adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Konformitas Teman Sebaya terhadap Perilaku
Konsumtif Produk Fesyen Online Shopping pada Mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Hasil analisis data menunjukkan bahwa konformitas teman
sebaya berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif produk fesyen
online shopping pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Artinya, semakin tinggi konformitas mahasiswa kepada
teman sebayanya maka ia akan berusaha menyamakan kebiasaan-
kebiasaan berperilaku, berpendapat, serta menuruti keinginan/kemauan
sesuai apa yang teman-temannya harapkan. Seseorang yang memiliki
konformitas tinggi terhadap teman sebayanya akan memiliki persepsi
bahwa pengakuan dan penerimaan dari kelompok pertemanannya
menjadi lebih penting, sehingga ia akan bersikap/berperilaku sesuai
teman-temannya agar nantinya tidak dijauhi. Pada umumnya, ketika
seseorang ingin menjalin hubungan pertemanan didasarkan oleh rasa
nyaman satu sama lain, memiliki satu sepemahaman, dan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
karakteristik serta keterarikan yang sama akan sesuatu hal. Dengan
begitu, wajar bagi seseorang untuk bisa menyesuaikan diri dengan
yang lain atau lebih cenderung berperilaku (melakukan hal) yang
dianggap bisa ‘diterima’ sesuai apa yang menjadi kekhasan dan
melekat pada teman-temannya.
Hal itu jelas akan membawa dampak terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa. Semakin tinggi sikap conform mahasiswa terhadap teman
sebayanya, maka semakin tinggi pula tingkat perilaku konsumtif
seorang mahasiswa. Hal ini dapat dipahami, bahwa semakin ia
berkeinginan menyesuaikan diri maka ia akan berusaha menjadi
‘sama’ seperti teman-temannya dalam aspek fisik/gaya penampilan
yang ditunjukkan oleh teman sebayanya tersebut.
Hal itu sesuai dengan teori aspek konformitas teman sebaya
yaitu pengaruh sosial normatif normative social influence (Baron &
Byrne, 2005). Pengaruh tersebut menunjukkan penyesuaian tingkah
laku agar memenuhi harapan kelompoknya, di mana perasaan
seseorang ingin disukai dan mengindari penolakan (cemoohan) sangat
dominan dalam pengaruh ini. Individu yang memiliki konformitas
tinggi terhadap teman sebayanya walaupun terkadang merasa terpaksa
atau memiliki perasaan tidak nyaman akan sesuatu hal dikelompoknya,
ia akan tetap melakukan penyesuaian. Penyesuaian ini melibatkan
individu untuk melakukan hal-hal yang dianggap dapat ‘diterima’ oleh
semua anggota pertemanannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Besarnya konformitas dari pengaruh lingkungan teman sebaya
terhadap seseorang akan mempengaruhi pola perilaku konsumsi orang
tersebut. Konformitas teman sebaya akan menjadikan individu
memiliki kecenderungan untuk mengikuti apa yang terdapat di
sekitarnya yang kemudian membentuk perilaku konsumtif. Hal ini
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan lingkungan remaja, dikarenakan
pada masa remaja konformitas terjadi dengan frekuensi yang lebih
tinggi dibandingkan dengan masa pertumbuhan lainnya. Dalam hal ini,
mahasiswa merupakan kelompok konsumen remaja. Pada masa
remaja, mahasiswa cenderung memperhatikan dan menjaga
penampilan fisiknya. Di mana pada umumnya penampilan luar (fisik)
seseorang adalah hal yang paling mudah atau bisa dikatakan pertama
dilihat oleh orang lain untuk mengidentifikasi pribadi seseorang dan
bahkan mampu memperlihatkan eksistensi serta gengsi seseorang.
Selain menjaga dan memperhatikan penampilan fisiknya, pada masa
tersebut mahasiswa mempunyai kepekaan terhadap hal-hal yang
sedang trend serta mode yang sedang beredar, khususnya produk
fesyen. Mode fesyen yang berkembang selalu menuntut rasa tidak puas
pada pemakainya dengan cara terus mengeluarkan produk terbaru dari
waktu ke waktu, sehingga mendorong seorang konsumen agar terus-
menerus mengkonsumsi. Terlebih melalui media online shopping yang
berkembang saat ini, maka akan semakin mudah produk terbaru
dipasarkan dan dibeli oleh konsumen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Media online shop mampu menawarkan berbagai produk fesyen
(tas, sepatu, pakaian, asesoris, dan lain-lain) serta kebutuhan beragam
lainnya. Tidak sedikit online shop yang menawarkan produk fesyen
yang menjadi trend. Hal ini membuat para mahasiswa memiliki
keinginan untuk dapat memiliki produk-produk fesyen yang sedang
booming. Dalam kaitannya dengan pengaruh konformitas teman
sebaya, mahasiswa yang memiliki sikap conform berkeinginan agar
dapat diterima oleh teman-temannya dengan cara menggunakan
produk fesyen yang kurang lebih sama seperti yang teman-temannya
kenakan. Selain itu, mereka melakukannya tak lain agar terhindar dari
celaan/hinaan akan dirinya terutama ciri penampilan fisik. Penyesuaian
pada atribut penampilan diri yang melekat pada teman-temannya
tersebut sangat memungkinkan bagi mahasiswa untuk berperilaku
konsumtif dengan membeli produk fesyen secara online demi
penampilannya agar sebanding dengan yang lainnya.
Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Fitriyani, Widodo & Fauziah (2013) yang
mengemukakan ada hubungan positif dan signifikan antara
konformitas dengan perilaku konsumtif. Konformitas yang merupakan
faktor eksternal berperan dalam menentukan munculnya perilaku
konsumtif mahasiswa. Interaksi secara intensif yang terjalin diantara
mahasiswa dengan teman-temannya membuat satu sama lain saling
mempengaruhi dan memungkinkan teman-temannya menjadi referensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
dalam mengkonsumsi produk. Kemudian, adanya keinginan
mahasiswa untuk disukai teman lainnya mendorong mahasiswa
tersebut mengkonsumsi apa yang dikonsumsi oleh kelompoknya.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Damayanti (2014)
menyebutkan bahwa lingkungan dalam kelompok pertemanan
merupakan acuan yang sangat berpengaruh pada perilaku konsumsi
dan gaya hidup. Jika seseorang berkembang dalam suatu kelompok
yang gemar berbelanja maka ia akan mengikuti perilaku tersebut.
Kemudian, penelitian dilakukan oleh Afiati & Kurniawan
(2015) juga memaparkan hasil yang sama, bahwa kelompok teman
sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku konsumsi.
Pengambilan keputusan untuk melakukan konsumsi produk, seseorang
cenderung mengikuti dan meniru kelompok teman sebayanya. Ketika
semakin terjalin kedekatan dalam kelompok pertemanan sebaya, maka
konsumsinya juga semakin meningkat. Dalam dua penelitian berbeda
yaitu penelitian Dewi, Rusdiarti & Sunarto (2017) serta Oktafiaksari &
Mahmud (2017), menyebutkan konformitas teman sebaya
berkontribusi sebesar 34,7% (Dewi, Rusdiarti & Sunarto, 2017) dan
22,75% (Oktafiaksari & Mahmud, 2017). Hal ini menunjukkan bahwa
konformitas teman sebaya memiliki peranan yang sangat besar dalam
mendorong mahasiswa ke arah perilaku konsumtif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
2. Pengaruh Tingkat Pendapatan Orang Tua terhadap Perilaku
Konsumtif Produk Fesyen Online Shopping pada Mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat pendapatan
orang tua tidak berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif
produk fesyen online shopping pada mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Dalam teori yang dikemukakan oleh Bornstein & Bradley dalam
Santrock (2007) menyatakan bahwa perilaku konsumsi seseorang
dapat ditinjau dari karakteristik sosial ekonomi dalam keluarga,
sekolah dan lingkungannya. Status sosial ekonomi orang tua yang
salah satu indikator di dalamnya adalah pendapatan berpengaruh kuat
terhadap perilaku pembelian pada remaja. Pengaruh besar yang
diberikan tersebut adalah pada intensitas pembelian produk baru atau
pemberian akses berbelanja. Hal ini sejalan dengan teori yang
diungkapkan Sumarwan (2011:257) bahwa jumlah pendapatan akan
menggambarkan besarnya daya beli seseorang. Di mana daya beli
menunjukkan banyaknya produk barang dan jasa yang mampu dibeli
dalam suatu anggota keluarga. Hal itu dapat dipahami bahwa, orang
tua yang memiliki pendapatan yang tinggi di setiap bulannya maka
dianggap mampu untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya,
pembiayaan kewajiban sekolah anak-anaknya, kebutuhan akan hiburan
dan bahkan konsumsi produk-produk yang bernilai mahal atau apa saja
yang diperlukan/diinginkan oleh anggota keluarganya. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
demikian, seorang mahasiswa yang orang tuanya memiliki pendapatan
tinggi berkemungkinan dapat berperilaku konsumtif jika ia
mendapatkan akses lebih pada materi (finansial).
Hasil penelitian ini ternyata bertolak belakang dengan teori yang
ada atau yang telah dijelaskan oleh peneliti di atas, bahwa tidak
ditemukannya pengaruh positif tingkat pendapatan orang tua terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping mahasiswa. Tidak
adanya perngaruh tersebut dapat terjadi karena adanya faktor lain yang
ikut mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa akan produk fesyen
online shopping, misalnya; faktor intern seperti konsep diri (Suminar
& Meiyuntari, 2015; Gumulya & Widiastuti, 2013) dan literasi
keuangan (Palamba, 2018; Margareta & Reza, 2015; Mawo, Thomas,
& Sunarto, 2017). Konsep diri sangat berperan penting dalam
menentukan perilaku konsumtif mahasiswa. Perilaku seseorang
merupakan representasi dari konsep dirinya yang meliputi bagaimana
pengetahuan, pengharapan, dan penilaian tentang dirinya, sehingga
konsep diri memiliki pengaruh terhadap penentuan tingkah laku
seseorang terutama dalam pemilihan barang. Jika seorang mahasiswa
menilai dirinya negatif dalam hal berpakaian atau tidak percaya diri
dengan penampilannya, maka ia akan cenderung sibuk untuk mengatur
penampilannya dan kemungkinan berperilaku konsumtif, begitu juga
sebaliknya. Kotler dan Armstrong menyatakan bahwa konsep diri
menghadirkan gagasan bahwa identitas seseorang ditunjukkan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
dicerminkan oleh kepemilikannya, yaitu “kami adalah apa yang kami
miliki”, sehingga konsep diri juga memiliki peluang yang besar untuk
mempengaruhi mahasiswa dalam berperilaku konsumtif (Zahrawati &
Faraz, 2017). Begitu pula literasi keuangan yang merupakan hasil dari
proses belajar. Pengetahuan yang didapatkan melalui proses belajar
diharapkan mampu membawa mahasiswa ke arah yang lebih baik
terutama dalam hal pengelolaan keuangan (Lina & Rosyid, 1997).
Literasi keuangan merupakan kemampuan individu untuk mengambil
keputusan dalam hal pengaturan keuangan pribadinya. Robb
mengemukakan bahwa literasi keuangan yang cukup akan memberikan
pengaruh positif terhadap perilaku keuangan mahasiswa, yaitu seperti
kemampuan mengatur atau mengalokasikan keuangannya dengan tepat
(Palamba, 2018). Dengan demikian, dapat diduga bahwa walaupun
kedua orang tua dari mahasiswa berpengasilan tinggi dan mampu
memberikan uang lebih, namun jika ia memiliki literasi keuangan yang
baik maka ia akan mampu mengatur dan mengalokasikan uangnya
dengan bijak. Sehingga dapat terhindar dari perilaku konsumtif.
Kemudian, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tinggi-
rendahnya pendapatan yang dimiliki orang tua tidak selalu berbanding
lurus (sama) dengan seberapa besar uang/uang saku yang akan
diberikan anak-anaknya. Hasil analisis deskriptif variabel pendapatan
memperlihatkan data bahwa sebagian besar orang tua (Ayah dan Ibu)
dari responden mahasiswa memiliki penghasilan (per bulan) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
termasuk dalam kategori sangat rendah dengan frekuensi Ayah
berjumlah 31 orang (31%) dan Ibu berjumlah 44 orang (44%). Data
tersebut berarti jumlah pendapatan kedua orang tua dianggap sangat
kurang untuk mencukupi semua keperluan keluarga untuk setiap
bulannya, terlebih jika harus memberikan uang berlebih kepada sang
anak (mahasiswa) di luar kebutuhannya, sehingga akan memerlukan
pertimbangan dalam pengalokasiannya. Kaitannya dengan pemberian
uang/uang saku orang tua kepada mahasiswa tersebut dapat dilihat
melalui data konkrit yang diperoleh dari analisis deskriptif data
responden berdasarkan uang saku (Gambar 5.5). Data memperlihatkan
bahwa rata-rata uang saku pemberian orang tua kepada mahasiswa
dapat dikatakan sangat kurang (16% mahasiswa dengan uang saku ≤
Rp 499.000/bulan) dan termasuk kurang (38% mahasiswa dengan uang
saku Rp 500.000 – Rp 999.999/bulan). Dari dua analisis data tersebut
memperlihatkan kesesuaian, di mana pendapatan orang tua tergolong
sangat rendah serta sebagian besar mahasiswa juga memiliki uang saku
per bulan yang cenderung sedikit. Sehingga dalam hal ini
kemungkinan kecil bagi mahasiswa untuk berperilaku konsumtif,
terlebih pada produk fesyen yang trennya selalu dinamis setiap waktu
dan melalui online shop yang memerlukan biaya tambahan seperti
ongkos kirim.
Kemudian, ketika orang tua mampu melakukan kontrol terhadap
pengeluaran mahasiswa serta memberikan pembelajaran tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
menabung, maka mereka tidak sembarangan dalam mengalokasikan
uang yang diterima dari orang tua.
Selain itu, juga terdapat faktor eksternal yang mungkin dapat
mempengaruhi perilaku konsumtif mahasiswa, seperti faktor budaya;
kebudayaan, sub-kebudayaan, dan kelas sosial (Sumartono, 2002).
Perbedaan budaya memiliki pengaruh yang luas terhadap perilaku
konsumsi seseorang. Perbedaan dari berbagai segi di dalamnya seperti
ciri khas perilaku, keyakinan dan ras mampu memberikan perbedaan
juga terhadap pola konsumsi atau perilaku konsumsinya.
Di sisi lain, dari sisi metodologis hasil yang tidak signifikan ini
mungkin dikarenakan adanya jawaban bias dari responden, karena hal
mengenai pendapatan biasanya sensitif untuk diungkapkan atau
diketahui oleh orang lain. Kemudian, mungkin juga karena
mengerjakan dengan terburu-buru sehingga memilih alternatif opsi
yang salah/keliru.
Hasil penelitian ini juga bertolak belakang dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan Sipunga & Muhammad (2014) dan Astuti
(2016) yang menyatakan bahwa status sosial ekonomi (pendapatan)
orang tua berpengaruh terhadap perilaku pembelian pada remaja.
Semakin tinggi tingkat pendapatan orang tua dari mahasiswa, maka
semakin besar kesempatan untuk membelanjakan uang pemberian dari
orang tua, begitu pula sebaliknya. Semakin rendah pendapatan orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
tua maka semakin kecil kesempatan berbelanja mahasiswa, karena
tentunya uang pemberian dari orang tua juga relatif kecil.
3. Pengaruh Konformitas Teman Sebaya dan Tingkat Pendapatan
Orang Tua terhadap Perilaku Konsumtif Produk Fesyen Online
Shopping pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Hasil analisis data menunjukkan bahwa konformitas teman
sebaya (X1) dan tingkat pendapatan orang tua (X2) secara bersama-
sama terhadap perilaku konsumtif (Y) mempunyai pengaruh
signifikan. Dilihat dari hasil analisis koefisien determinasi (RSquare)
menunjukkan bahwa kedua variabel independen mempunyai pengaruh
sebesar 0,348, artinya adalah variabel konformitas teman sebaya dan
tingkat pendapatan orang tua mempunyai pengaruh sebesar 34,8%
terhadap perilaku konsumtif dan 65,2% dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti oleh peneliti.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konformitas
teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua memiliki peran untuk
mendorong perilaku konsumtif produk fesyen online shopping
mahasiswa. Apabila mahasiswa memiliki konformitas tinggi terhadap
teman sebayanya dan ditambah dengan pemberian fasilitas berupa
materi (finansial) yang berlebih oleh kedua orang tuanya, sehingga
besar peluang bagi maahsiswa untuk dapat mengkonsumsi berbagai
macam produk fesyen terlebih melalui kemudahan online shopping.
Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Nurachma & Arief (2017) dan Ernawati (2019) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
menemukan bahwa terdapat pengaruh secara simultan (bersama-sama)
status sosial ekonomi orang tua (pendapatan) dan kelompok teman
sebaya terhadap perilaku konsumtif belanja online. Dewi, Rusdiarti, &
Sunarto (2017) juga menjelaskan bahwa terdapat empat faktor (faktor
budaya, sosial, pribadi dan psikologi) yang mempengaruhi seseorang
dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Akan tetapi dari banyaknya
sub-sub faktor tersebut, sub faktor yang mempunyai peran penting
(dominan) terhadap perilaku konsumsi seseorang berasal dari sub
faktor sosial yaitu lingkungan keluarga dan teman sebaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang
pengaruh konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua
terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Variabel konformitas teman sebaya mempunyai pengaruh positif
terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi konformitas teman sebaya maka
semakin tinggi pula perilaku konsumtif produk fesyen online shopping
mahasiswa.
2. Variabel tingkat pendapatan orang tua tidak berpengaruh terhadap
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada mahasiswa
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hal ini diduga karena
sebagian besar orang tua mahasiswa berpenghasilan rendah yang
berakibat pada pemberian uang/uang saku yang juga minim serta
adanya kontrol orang tua terhadap pengeluaran mahasiswa. Selain itu
juga diduga banyak faktor lain yang turut mempengaruhi perilaku
konsumtif produk fesyen online shopping pada mahasiswa ini.
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
3. Variabel konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua
dapat menjadi prediktor perilaku konsumtif produk fesyen online
shopping pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Semakin besar konformitas teman sebaya dan semakin tinggi tingkat
pendapatan orang tua dari mahasiswa maka semakin tinggi pula
perilaku konsumtif produk fesyen online shopping mahasiswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka saran
yang dapat diberikan dalam hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Penelitian ini mengungkapkan bahwa perilaku konsumtif produk
fesyen online shopping pada mahasiswa dibentuk oleh dua variabel
yaitu konformitas teman sebaya dan tingkat pendapatan orang tua.
Kedua variabel ini mampu mempengaruhi 34,8% dan 65,2%
dipengaruhi oleh faktor lain. Oleh karena itu penelitian selanjutnya
perlu mengungkapkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
perilaku konsumtif, seperti: gaya hidup, persepsi, pengetahuan dan
sebagainya (Kotler & Susanto, 2000).
b. Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa hanya
variabel konformitas teman sebaya yang berpengaruh positif
terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online shopping pada
mahasiswa. Maka, penting bagi peneliti selanjutnya untuk
menambahkan variabel-variabel yang juga membentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
konformitas teman sebaya ini, seperti: kohesivitas, ukuran
kelompok, jenis norma yang berlaku, dan lain sebagainya (Baron
& Byrne, 2005).
c. Dalam penlitian ini, peneliti hanya menggunakan dua variabel
bebas dari faktor eksternal saja, sedangkan masih banyak variabel
lain terutama dari faktor internal yang mungkin mempengaruhi
variabel terikat perilaku konsumtif. Maka akan lebih baik jika
penelitian selanjutnya tidak hanya menggunakan variabel bebas
dari faktor eksternal saja, namun juga menggunakan faktor internal
serta lebih dari dua variabel bebas yang mempengaruhi perilaku
konsumtif.
2. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya hasil penelitian ini di mana konformitas teman
sebaya berpengaruh terhadap perilaku konsumtif produk fesyen online
shopping pada mahasiswa, maka hendaknya mahasiswa mampu
melakukan penyesuaian yang bijak dalam bergaul dengan teman-
teman sebayanya. Mahasiswa dalam hal ini diharapkan tidak mudah
terpengaruh, lebih independen, tidak mudah terbawa arus pergaulan,
dan mampu memilah apa yang menjadi kebutuhan atau keinginan
sehingga tidak mudah berperilaku konsumtif. Selain itu, alangkah
lebih baik jika mahasiswa selalu mengatur dan mengontrol
pengeluarannya walaupun terkadang orang tua memberikan uang yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
berlebih. Dengan begitu, uang yang terpakai akan termanfaatkan
dengan baik.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Berdasarkan hasil analisis deskriptif variabel konformitas teman
sebaya diketahui bahwa tingkat konformitas teman sebaya pada
mahasiswa Universitas Sanata Dharma tergolong rendah. Hal ini
menunjukkan bahwa mahasiswa kurang tertarik melakukan
penyesuaian dengan teman-temannya sehingga ia enggan
menyamakan kebiasaan bertingkah laku, lebih bersikap independen,
dan tidak perlu untuk menjadi ‘sama’ seperti teman-temannya dalam
hal ini adalah berpenampilan. Ini berarti mahasiswa mampu
menunjukkan pribadi yang otentik (asli). Dengan hasil ini, maka
penting bagi Universitas Sanata Dharma untuk mempertahankan
mahasiswanya agar tetap memiliki ciri khas otentik melalui
penyelenggaraan kegiatan pendidikannya, yaitu kegiatan
intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Pada kegiatan
intrakurikuler (kegiatan pada saat jam pembelajaran) dan kokurikuler
(kegiatan penunjang intrakurikuler), pihak kampus dapat mengedukasi
mahasiswa melalui matakuliah-matakuliah sosial, seminar-seminar,
pengisian buku refleksi, dan sebagainya, untuk memberikan materi
mengenai bagaimana mahasiswa seharusnya dalam melakukan
penyesuaian yang baik. Kemudian melalui kegiatan ektstrakurikuler
atau kegiatan pengembangan minat mahasiswa terhadap hobi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
keterampilan, olahraga dan seni, dalam hal ini Universitas Sanata
Dharma diharapkan mampu menciptakan kondisi lingkungan yang
positif, lebih menekankan pada kepekaan sosial dan meningkatkan
rasa percaya diri sehingga mahasiswa memiliki karakter dan
pengendalian diri yang baik. Dengan begitu, maka mahasiswa tidak
akan mudah terpengaruh oleh teman sebayanya yang mungkin
memiliki perilaku/kebiasaan yang buruk. Hal-hal di atas merupakan
upaya-upaya pembiasaan yang dapat dilakukan agar mahasiswa tetap
memiliki kepribadian otentik. Oleh sebab itu, penting bagi
penyelenggaraan pendidikan di Universitas Sanata Dharma untuk
tetap mengupayakannya.
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa dalam melakukan penelitian ini tidak
terlepas dari keterbatasan-keterbatasan, yaitu:
1. Penelitian ini hanya membahas dua variabel yang mempengaruhi
perilaku konsumtif, yaitu konformitas teman sebaya dan tingkat
pendapatan orang tua. Hasil analisis menunjukkan bahwa masih
banyak variabel lain yang berpengaruh terhadap perilaku konsumtif
yang belum diteliti.
2. Dalam penelitian ini tingkat pendapatan orang tua dinyatakan tidak
berpengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hal ini bertentangan dengan
landasan teori yang ada maka perlu dilakukan penelitian kembali untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
menguji pengaruh tingkat pendapatan orang tua terhadap perilaku
konsumtif dengan subjek dan penyusunan instrumen yang berbeda.
3. Pada instrumen penelitian, peneliti tidak mencantumkan tambahan
kriteria bahwa produk fesyen yang dimaksud meliputi semua atribut
penampilan diri, seperti: pakaian, asesoris, tas, sepatu dan lain
sebagainya. Sehingga, responden mungkin saja memiliki persepsi
bahwa produk fesyen yang dimaksud hanya berupa produk pakaian
saja seperti yang diketahui banyak orang pada umumnya.
4. Pengukuran yang dilakukan terhadap seluruh data dalam penelitian ini
diperoleh melalui kuesioner online sehingga peneliti tidak mengetahui
secara pasti kejujuran, kesungguhan dan ketidakpahaman responden
terhadap alat ukur dan lain sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
DAFTAR PUSTAKA
Afiati, B & Kurniawan, R. Y. 2014. “Pengaruh status sosial ekonomi prang tua
dan kelompok teman sebaya terhadap perilaku konsumsi siswa kelas xi ips
MAN sidoarjo.” Jurnal Pendidikan Ekonomi, 2(3): 1-17
Agustia, R. S. 2012. “Gambaran perilaku konsumtif siswa-siswi sekolah
menengah atas international islamic boarding school republic of
Indonesia.” Jurnal Psikologi, Vol 2(4): 45-52
Astuti, R. P. F. (2016). “Pengaruh status sosial ekonomi orangtua, literasi
ekonomi dan life style terhadap perilaku konsumsi mahasiswa jurusan
pendidikan ekonomi IKIP PGRI Bojonegoro”. Jurnal Edutama, Vol 3(2),
hal 50
Baron, R.A. & Bryne, D. (2005). Psikologi Sosial Jilid 2: Edisi kesepuluh.
Jakarta: Erlangga
Basrowi & Juariyah, S. 2010. “Analisis kondisi sosial ekonomi dan tingkat
pendapatan masyarakat desa srigading, kecamatan labuhan maringai,
kabupaten lampung timur.” Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, 7(1) – Diakses
25 September 2019
Damayanti, A. M. 2015. “Hubungan antara konformitas dengan perilaku
konsumtif pada mahasiswa indekost mewah di kecamatan kartasura”. Jurnal
psikologi, 5(1)
Dewi, N., Rusdiarto, & Sunarto, St. 2017. “Pengaruh lingkungan keluarga, teman
sebaya, pengendalian diri dan literasi keuangan terhadap perilaku konsumtif
mahasiswa. Journal of Economic Education, Vol 6(1): hal 29-35
Engel, J. F., Blackwell, R. D., dan Miniard, P. W. (1995). Perilaku Konsumen:
Jilid 2 Edisi keenam. Jakarta: Binarupa Aksara.
Ernawati, P. A. B. (2019). “Pengaruh status sosial ekonomi orang tua dan teman
sebaya terhadap perilaku konsumsi belanja peserta didik.” Economic
Education Anlysis Journal, Vol 8 (1), hal 242 – 256
Eryanto, H & Rika, D. 2013. “Pengaruh modal usaha, tingkat pendidikan orang
tua dan tingkat pendapatan orang tua terhadap prestasi akademik pada
mahasiswa fakultas ekonomi universitas negeri Jakarta.”. Jurnal Pendidikan
Ekonomi dan Bisnis, 1(1): 39-61 – Diakses 25 September 2019
Fitriyani, N., Widodo, P.B., dan Fauziah, N. (2013). “Hubungan antara
konformitas teman dengan perilaku konsumtif pada mahasiswa di genuk
indah semarang”. Jurnal Psikologi Undip Vol 12(1), hal 55-68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Fromm, E. (2008). The Sane Society. British Library Cataloguing in Publication
Data
Gilarso, T. (1992). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Yogyakarta: Kanisius.
Gumulya, J & Widiastuti, M. (2013). ”Pengaruh konsep diri terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa universitas esa unggul”. Jurnal Psikologi, Vol 11 (1),
hal 50-65
Gunawan, I. (2016). Pengantar Statistika Inferensial. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Hamilton, et al. (2005). Wasteful Consumption in Australia. The Australia
Institute: Discussion Paper Number 77 March 200
Hendaningrum, R. & Susilo, M. E. (2008). “Fashion dan gaya hidup: identitas dan
komunikasi”. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol 6, (2), hal 40-45
https://jateng.tribunnews.com/2018/11/23/daftar-lengkap-umk-jogja-2019-kota-
yogyakarta-rp-184-juta-sleman-rp-17-juta - Diakses pada tanggal 17 Juli
2019
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-5-produk-paling-laris-manis-di-lapak
ecommerce/ - Diakses pada tanggal 1 Agustus 2019
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-e-commerce.html
- Diakses pada tanggal 20 September 2019
Kerlinger, F. N. (1990). Asas-Asas Penelitian Behavioral: Edisi Ketiga.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Kotler, P. & Susanto, A. B. (2000). Manajemen Pemasaran di Indonesia:
Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba
Empat
Lina & Rosyid, H. F. (1997). “Perilaku konsumtig berdasar locus of control pada
remaja putri”. Jurnal Psikologika, Vol 2 (4), hal 5-13
Loudon, D. L. & Bitta, D. N. (1984). Consumer Behavior 2: Concepts and
Application. New York: McGraw Hill
Mangkunegara, P. A. (1988). Perilaku Konsumen. Bandung: PT. Eresco
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Mawo, T., Thomas, P & Sunarto, St. (2017).”Pengaruh literasi keuangan, konsep
diri dan budaya terhadap perilaku konsumtif siswa sma n 1 bajawa”.
Journal of Economic Education, Vol 6 (1) hal 60-65
Meilda, D. W. (2009). “Hubungan Antara Konformitas dan Harga Diri Dengan
Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri”. Skripsi. Surakarta: Universitas
Sebelas Maret Surakarta
Mowen, J. C & Minor, M. (2002). Perilaku Konsumen Jilid 2: Edisi Kelima.
Jakarta: Erlangga
Nindyati, A. D & Indria, K. (2007). “Kajian konformitas dan kreativitas affective
remaja”. Jurnal proviate. Vol 3 (1), hal 85-107
Nurachma, Y. A & Arief, S. (2017). “Pengaruh status sosial ekonomi orang tua,
kelompok teman sebaya dan financial literacy terhadap perilaku kosnumtif
pada siswa kelas xi ips sma kesatrian 1 semarang tahun ajaran 2015/2016.”
Economic Education Analysis Journal. Vol 6 (2), hal 489 - 500
Oktafikasari, E. & Mahmud, A. (2017). “Konformitas hedonis dan literasi
ekonomi terhadap perilaku konsumtif melalui gaya hidup konsumtif”.
Economic education analysis journal. Vol 6(3), hal 684-697 - Diakses 23
Agustus 2019
Palamba, G. S. P. (2018). “Pengaruh Literasi keuangan terhadap perilaku
konsumtif mahasiswa program studi akuntansi universitas sanata dharma”.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Purwati, A. 2011. “Pengaruh status sosial ekonomi orang tua, persepsi atas
lingkungan dan prestasi belajar ekonomi terhadap perilaku konsumsi.”.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis., Vol 2 (1) – Diakses 10 september 2019
Rakhmat. (2000). Psikologi Komunikasi. Bandung: CV Remaja Karya.
Santrock, J. W. (2007). Perkembangan Anak: Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Sears, O., Freedman, L. & Peplau, A. (1991). Psikologi Sosial 2. Jakarta:
Erlangga
Sihotang, A. (2009). “Hubungan antara konformitas terhadap kelompok teman
sebaya dengan pembelian impulsif pada remaja”. Ringkasan Skripsi.
Universitas Diponegoro: Semarang.
Sipunga, N. S., Muhammad, A. H. (2014). “Kecenderungan perilaku konsumtif
remaja di tinjau dari pendapatan orang tua pada siswa-siswi sma kesatrian 2
semarang”. Journal of Social and Industrial Psychology 3 (1), hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Soekanto, S. & Sulistyowati, B. (2015). Sosiologi Suatu Pengantar: Edisi Revisi.
Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kominasi: Mixed Methods. Bandung:
Alfabeta
Suharso, P. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis: Pendekatan
Filosofi dan Praktis. Jakarta: PT. Malta Printindo
Sumardi, M. (2004). Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. Jakarta: Rajawali.
Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan: Meneropong Imbas Pesan
Televisi. Bandung: Penerbit Alfabeta
Sumarwan, U. (2011). Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Bogor: Penerbit Ghalia Indoensia.
Suminar, E. & Meiyuntari, T. (2015). “Konsep diri, konformitas dan perilaku
konsumtif pada remaja”. Jurnal Psikologi Indonesia Vol. 4 (2), hal 145 –
152
Sundayana. R. (2015). Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suryani, T. (2008). Perilaku Kosnumen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suyasa, P & Fransisca. (2005). “Perbandingan perilaku konsumtif berdasarkan
metode pembayaran”. Journal Phronesis, Vol 7(2), hal 172-198.
Swastha, B. & Handoko, H. (1987). Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku
Konsumen. Yogyakarta: Liberty
Triyaningsih, S L. (2011). “Dampak online marketing melalui facebook terhadap
perilaku konsumtif masyarakat”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol.
11(2), hal 172 – 177 – Diakses 22 Agustus 2019
Veblen, T. 2003. The Theory of The Leisure Class: A Penn State Electronic
Classics Series Publication. – Diakses dari
http://www.thevenusproject.com/downliads/ebooks/theory-leisure-class.pdf
pada tanggal 2 Oktober 2019
Wardhani, M. D. (2009). “Hubungan Antara Konformitas dan Harga Diri dengan
Perilaku Konsumtif Pada Remaja Putri”. Skripsi. Universitas Sebelas Maret
Surakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Waseza, R & Yulianto, A. (2016). “pengaruh peran orang tua, gaya hidup, konsep
diri, dan financial literacy terhadap perilaku konsumtif siswa kelas x iis dan
xi iis di sma negeri 5 semarang tahun pelajaran 2015/2016”. Economic
Education Analysis Journal, 5(1), hal 1–12. -
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ee
Widiyanto, I & Prasilowati, S. L. 2015. “Perilaku Pembelian Melalui Internet”.
Jurnal manajemen dan kewirausahaan, Vol 17(2), hal 109–112 – Diakses
pada 25 Agustus 2019
Zahrawati, F & Faraz, N. J. (2017). “Pengaruh kultur sekolah, konsep diri, dan
status sosial ekonomi orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa”. Jurnal
Pendidikan IPS, vol 4 (2), hal: 132-141
Zebua, A & Nurdjayadi, R. (2001). “Hubungan antara konformitas dan konsep
diri dengan perilaku konsumtif pada remaja putri”. Jurnal Phronesis. Vol
3(6), hal 72-82.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAMPIRAN 1
(SURAT IJIN PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN 2
(KUESIONER DAN REKAP
SKOR RESPONDEN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN TINGKAT
PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF
PRODUK FESYEN ONLINE SHOPPING PADA MAHASISWA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
Oleh:
Sri Goib Lintang Putri Pertiwi
NIM: 151324028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Hal: Permohonan Kesediaan Menjadi Responden
Kepada
Mahasiswa/i di Semua Jurusan dan Angkatan
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Saya bermaksud melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Konformitas Teman Sebaya dan Tingkat Pendapatan
Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumtif Produk Fesyen Online Shopping Pada
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta”. Penelitian ini dilakukan
dalam rangka penyelesaian tugas akhir/skripsi saya.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan Saudara/i
untuk membantu saya dengan menjadi responden dalam penelitian ini. Kesediaan
dan kelengkapan jawaban Suadara/i sekalian akan menentukan keberhasilan
penelitian ini. Oleh karena itu saya berharap Saudara/i berkenan untuk menjawab
seluruh pernyataan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya secara lengkap.
Sesuai etika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Saudara/i dan
memastikan bahwa seluruh jawaban Saudara/i adalah untuk kepentingan
penelitian saya ini.
Demikian permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan bantuannya, saya
ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Desember 2019
Hormat saya,
Sri Goib Lintang Putri Pertiwi
151324028
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk pengisisan identitas:
a. Saudara/i diharapkan mengisi identitas diri sesuai keadaan Suadara/i
b. Jika ada yang kurang jelas Saudara/i diperkenankan untuk bertanya pada
peneliti
Nama : ……………………………………
Gender : Laki-laki/Perempuan*)
Usia : ……………………………………
Prodi : ……………………………………
Tempat Tinggal Sekarang : Kos/Asrama/Rumah Ortu/Lainnya*)
Uang saku per bulan :
a. ≤ Rp 499.999
b. Rp 500.000 – Rp 999.999
c. Rp 1.000.000 – Rp 1.499.999
d. Rp 1.500.000 – Rp 1.999.999
e. > Rp 1.999.999
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
BAGIAN II
Petunjuk Pengisian Kuesioner
a. Pilihlah alternative jawaban yang benar-benar sesuai dengan keaadaan
anda dengan memberikan tanda centang ( √ ) pada kotak jawaban yang
telah disediakan dengan ketentuan:
STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju
N : Netral
b. Jumlah Pernyataan: 30 item
LEMBAR KUESIONER: KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
NO PERNYATAAN STS TS N S SS
1. Saya tidak harus mengikuti model fesyen yang
sedang tren kalau saya tidak suka dan tidak
nyaman.
2. Saya senang mengenakan pakaian seperti yang
dikenakan teman-teman saya.
3. Ketika saya sedang memiliki masalah, saran
dari teman-teman saya sangat membantu saya
dalam menyelesaikannya.
4. Saya tidak akan terpengaruh oleh teman-teman
jika sudah menyangkut prinsip.
5. Saya khawatir jika tidak mengikuti acara
bersama teman-teman, maka nantinya saya
akan dijauhi.
6. Saya menggunakan online shop yang sama
seperti yang digunakan teman saya untuk
membeli produk-produk fesyen.
7. Saya akan berterus terang untuk menolak
ajakan teman jika saya tidak menginginkannya.
8. Agar lebih akrab dengan teman-teman, maka
saya harus meluangkan waktu untuk bermain
dan berkumpul bersama mereka.
9. Jika saya memiliki teman yang sangat pintar
berpenampilan, maka saya akan
memperhatikannya lalu memcontohnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
10. Saya merasa yakin dan percaya diri di setiap
penampilan saya.
11. Jika saya memiliki teman yang pintar dan kaya
informasi tentang berbagai hal, saya akan
selalu meminta saran/pendapat kepada mereka.
12. Saya tidak khawatir atau tertekan bila saya
melakukan hal di luar keinginan serta
kebiasaan teman-teman saya.
13. Saya mengikuti suatu kegiatan (mengikuti
UKM, menonton konser, pergi ke tempat
hiburan, dll) karena teman-teman saya juga
mengikutinya.
14. Saya merasa lebih puas jika membeli pakaian
di tempat teman-teman saya biasa membeli
seperti di online shop, mal, outlet, dll.
15. Saya tidak suka diatur oleh teman-teman saya,
walaupun kami adalah teman dekat.
16. Saya tidak terganggu jika teman-teman banyak
mengomentari penampilan saya yang berbeda
dari mereka, karena saya nyaman dengan diri
sendiri.
17. Saya merasa ‘risih’ bila harus berpakaian yang
sama dan selalu bersama-sama dengan teman
pada berbagai kesempatan.
18. Saya takut ‘diolok-olok’ dan diremehkan jika
tidak melakukan apa yang diinginkan teman-
teman saya terhadap saya.
19. Saya tidak akan ikut/gabung dalam acara
teman (nongkrong, hangout, nonton bioskop,
dan lain-lain) jika saya tidak menyukai acara
tersebut.
20. Saya tidak ingin memiliki
pakaian/sepatu/tas/dll yang tidak sanggup saya
miliki (beli), walaupun teman-teman saya
banyak yang menggunakannya.
21. Saya memilih berpenampilan yang membuat
saya nyaman (menggunakan gaya/selera
sendiri) walaupun terlihat berbeda dari teman-
teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
22. Walaupun sebenarnya kurang setuju, saya tetap
mengikuti pendapat teman-teman saya ketika
kita berkumpul sebagai wujud menghargai.
23. Saya mampu menyelesaikan masalah tanpa
menunggu bantuan/saran/pendapat dari teman-
teman dekat saya.
24. Ikut-ikutan teman dalam cara bergaul hanya
akan membuat keadaan menjadi kacau.
25. Walaupun berbeda pemikiran dengan teman
ketika membahas sesuatu, saya akan tetap
memberikan pendapat saya.
26. Jika teman saya ada yang keliru dalam
berpendapat/salah persepsi, saya tidak segan-
segan untuk menegur/menasehati/dan
memberitahu yang benar.
27. Bagi saya mengikuti seperti apa yang teman-
teman saya lakukan adalah cara paling aman
agar saya tidak dicemooh/dihina
28. Saya tidak akan memutuskan membeli produk
fesyen di online shop jika saya tidak suka,
walaupun menurut teman saya produk itu
bagus/cocok untuk saya.
29. Saya mengikuti gaya berpenampilan teman-
teman saya agar tidak jauh berbeda dengan
mereka dan agar terlihat tampil modis/trendy.
30. Bila saya bingung dalam memilih pakaian
yang akan dikenakan untuk suatu acara, saya
cenderung bertanya kepada teman-teman saya.
(NB: Pastikan semua kolom atau pernyataan sudah terisi jawaban)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
BAGIAN III
Petunjuk Pengisian Kuesioner
a. Pilihlah alternative jawaban yang benar-benar sesuai dengan keaadaan
anda dengan memberikan tanda centang ( √ ) pada kotak jawaban yang
telah disediakan dengan ketentuan:
b. Jumlah Pernyataan: 2 item
LEMBAR KUESIONER: TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA
1. Berapa kisaran/jumlah penghasilan Ayah pada setiap bulan?
Pernyataan: Jawaban
( √ )
Penghasilan Ayah kurang dari atau sama dengan Rp
1.845.999
Penghasilan Ayah sebesar Rp 1.846.000 - Rp 2.845.999
Penghasilan Ayah sebesar Rp 2.846.000 - Rp 3.845.999
Penghasilan Ayah sebesar Rp 3.846.000 - Rp 4.845.999
Penghasilan Ayah lebih dari 4.845.999
Ayah tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan.
2. Berapa kisaran/jumlah penghasilan Ibu pada setiap bulan?
Pernyataan: Jawaban
( √ )
Penghasilan Ibu kurang dari atau sama dengan Rp
1.845.999
Penghasilan Ibu sebesar Rp 1.846.000 - Rp 2.845.999
Penghasilan Ibu sebesar Rp 2.846.000 - Rp 3.845.999
Penghasilan Ibu sebesar Rp 3.846.000 - Rp 4.845.999
Penghasilan Ibu lebih dari 4.845.999
Ibu tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan.
(NB: Pastikan semua kolom atau pernyataan sudah terisi jawaban)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
BAGIAN IV
Petunjuk Pengisian Kuesioner
a. Pilihlah alternative jawaban yang benar-benar sesuai dengan keaadaan
anda dengan memberikan tanda centang ( √ ) pada kotak jawaban yang
telah disediakan dengan ketentuan:
STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju
N : Netral
b. Jumlah Pernyataan: 28 item
LEMBAR KUESIONER: PERILAKU KONSUMTIF PRODUK FESYEN
No Pernyataan STS TS N S SS
Pembelian Impulsif
1. Ketika menemukan produk fesyen yang
sangat menarik dan murah di online shop,
tanpa berpikir panjang saya langsung
memesannya.
2. Ketika mengakses online shop, saya sering
memutuskan membeli produk fesyen yang
pada akhirnya tidak saya butuhkan, karena
berawal dari bujukan/rekomendasi teman
3. Saya rela mengakses beberapa online shop
sekaligus agar dapat menemukan produk-
produk fesyen yang saya inginkan.
4. Agar tidak dikatakan ketinggalan zaman,
saya membeli produk-produk fesyen
keluaran terbaru di online shop.
5. Saya senang mencoba produk fesyen
dengan merek yang berbeda dan jenis/model
yang berbeda pula.
6. Saya akan berpikir berulang-ulang serta
melihat jumlah uang saya terlebih dahulu
sebelum memutuskan membeli produk
fesyen di online shop.
7. Saya tidak tergesa-gesa (memaksakan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
memesan produk fesyen online yang saya
lihat dan sukai.
8. Sebelum membeli produk fesyen di online
shop, saya mempertimbangkan terlebih
dahulu mengenai manfaat produk itu bagi
saya.
9. Saya tidak merasa cemas atau resah
meskipun produk yang saya inginkan tidak
bisa secepatnya saya miliki.
10. Saya mampu mengerem untuk tidak
berbelanja produk fesyen yang sedang nge-
trend atau keluaran terbaru
Pemborosan
11. Ketika ada diskon besar-besaran pada online
shop, saya akan membeli produk fesyen
yang saya inginkan.
12. Saya tidak terlalu mempedulikan berapa
ongkos kirim dan harga produk di online
shop, yang terpenting saya bisa memiliki
produk fesyen yang saya inginkan.
13. Saya kerap tidak menyadari bahwa saya
telah menghabiskan uang saku pribadi untuk
membeli produk fesyen demi menunjang
penampilan.
14. Hampir setiap bulan saya berbelanja produk
fesyen melalui online shop, walaupun hanya
membeli 1 pakaian atau 1 produk fesyen
lainnya.
15. Ketika menemukan produk fesyen yang
cocok dengan selera saya, saya langsung
membelinya.
16. Dalam memilih produk fesyen saya
mengutamakan kesesuaian harga produk
fesyen di online shop dengan keuangan
saya.
17. Walaupun memiliki uang lebih, saya
berusaha menahan keinginan berbelanja
produk fesyen di online shop.
18. Saya menabung untuk keperluan
penting/mendesak lainnya daripada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
menghabiskannya untuk mengikuti gaya
penampilan orang lain.
19. Saya hanya membeli produk fesyen di
online shop ketika saya benar-benar
membutuhkannya pada waktu itu juga.
20. Saya menerapkan skala prioritas
(keutamaan) kebutuhan dan mengatur
keuangan untuk menghindari pemborosan
ketika berbelanja.
Pembelian Tidak Rasional
21. Saya senang memakai produk-produk
fesyen keluaran terbaru, meskipun masih
memiliki produk sejenis.
22. Agar selalu tampil up to date, tidak masalah
jika uang saya banyak terpakai untuk
membeli produk-produk fesyen.
23. Saya merasa senang jika dinilai menjadi
trendsetter di lingkungan saya, jika
memiliki produk-produk fesyen yang mahal
dan bermerek.
24. Menurut saya, produk yang mahal adalah
produk yang menjamin kualitas dan
kepuasan bagi pemiliknya ketika
menggunakannya.
25. Saya mengikuti perkembangan produk-
produk fesyen melalui online shop, sebagai
referensi/rujukan penampilan saya agar
tidak memalukan dan tetap gaul.
26. Saya membeli pakaian, sepatu, tas dan
aksesoris yang dapat dipakai di banyak
kesempatan dan dapat bertahan dalam
waktu yang lama.
27. Saya tidak rela mengeluarkan uang banyak
untuk membeli produk-produk fesyen,
karena pada dasarnya saya sulit terpengaruh.
28. Saya tidak akan membeli produk fesyen
baru, selama produk yang lama masih bisa
saya gunakan.
(NB: Pastikan semua kolom atau pernyataan sudah terisi jawaban)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 9 item 10
item 11
item 12
1 2 2 4 1 3 2 2 4 3 2 3 3
2 2 2 4 1 2 4 1 4 1 2 4 2
3 1 3 4 2 2 4 1 4 4 2 4 3
4 2 3 4 1 3 2 2 3 3 2 4 2
5 2 2 3 1 2 4 2 4 4 3 2 2
6 1 2 4 2 5 2 2 4 3 3 4 2
7 1 5 5 5 1 1 5 1 1 5 1 5
8 2 3 4 2 2 2 2 3 3 3 4 3
9 1 3 5 3 1 2 1 3 4 1 4 4
10 1 3 5 3 3 3 2 4 4 2 5 2
11 2 2 4 2 2 2 2 4 3 3 4 3
12 2 3 4 1 3 4 2 4 4 2 3 3
13 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 2 3 4 2 4 4 1 4 3 2 4 2
15 1 1 2 2 1 2 2 4 2 1 4 4
16 1 2 4 2 2 3 2 5 2 1 3 2
17 2 3 4 2 2 4 2 5 2 3 4 4
18 1 2 4 2 1 3 1 4 2 1 4 2
19 1 3 4 1 2 3 1 2 2 1 3 1
20 1 3 4 1 2 3 1 4 3 2 5 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 9 item 10
item 11
item 12
21 2 3 4 2 3 3 2 4 3 2 3 3
22 2 3 5 2 1 2 2 2 1 1 5 5
23 1 3 3 1 3 4 3 3 3 3 3 3
24 1 2 5 1 1 1 5 5 1 1 4 2
25 1 2 5 3 1 2 1 2 4 1 5 3
26 1 3 3 2 2 3 1 3 2 1 3 2
27 1 2 3 3 2 4 2 5 3 2 5 2
28 1 3 4 3 2 3 2 4 3 1 4 3
29 1 2 3 2 1 3 2 5 3 2 4 2
30 1 3 4 3 3 3 1 4 4 3 5 2
31 1 1 4 1 2 1 3 3 1 2 4 1
32 1 4 4 2 5 3 4 5 3 4 4 4
33 1 4 3 3 4 4 1 4 3 2 4 2
34 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4
35 2 3 4 1 2 3 1 4 4 2 3 2
36 2 2 3 2 2 2 2 4 4 1 4 2
37 2 2 5 1 3 2 2 4 2 1 4 3
38 4 5 5 4 5 5 4 5 5 2 5 4
39 1 1 4 1 1 4 4 4 4 2 4 4
40 4 5 5 4 5 5 4 5 5 1 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 9 item 10
item 11
item 12
41 1 1 1 1 1 1 1 5 5 1 1 1
42 4 4 5 2 4 4 4 5 4 4 5 4
43 1 2 3 2 3 4 3 4 2 2 4 2
44 2 4 4 3 2 4 2 3 3 2 4 3
45 1 4 5 2 4 3 1 3 3 1 5 3
46 2 4 5 2 4 3 2 4 3 2 4 2
47 1 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2
48 1 3 4 1 1 3 2 4 2 2 4 3
49 2 3 2 1 2 2 2 5 2 1 3 1
50 1 5 4 2 3 4 2 4 3 1 4 2
51 2 3 3 1 1 4 3 5 3 1 5 5
52 2 2 4 2 2 3 2 4 4 2 4 2
53 2 3 5 2 2 4 3 3 2 2 4 2
54 1 4 5 1 4 3 2 5 3 2 4 2
55 2 3 3 4 4 3 2 5 4 3 2 2
56 2 3 2 3 1 3 2 4 4 2 4 3
57 1 4 4 1 2 4 2 4 4 2 4 2
58 1 3 4 1 1 1 2 4 4 1 4 1
59 2 2 4 1 2 2 2 4 3 2 4 2
60 1 3 4 2 2 2 2 4 2 4 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12
61 1 2 4 1 2 4 2 4 2 2 4 2
62 3 3 4 2 2 2 1 4 3 2 5 2
63 3 2 3 2 1 3 1 4 3 1 4 5
64 1 3 4 2 2 3 2 4 3 2 3 4
65 1 2 2 2 2 2 2 4 4 3 3 4
66 3 3 4 3 2 4 1 4 3 3 4 3
67 2 3 3 2 1 2 2 4 4 2 4 3
68 2 3 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2
69 3 3 5 3 1 3 2 5 5 2 5 3
70 2 4 4 2 2 3 2 5 3 4 4 2
71 2 2 5 2 1 2 2 2 2 4 5 4
72 1 2 3 2 2 2 2 2 4 2 3 2
73 1 2 4 3 3 2 1 5 3 1 4 3
74 2 3 3 2 1 2 3 3 2 2 4 2
75 3 2 5 2 1 3 1 3 1 1 5 2
76 2 3 4 2 2 4 2 4 3 4 4 2
77 3 2 4 2 2 3 2 3 3 2 4 2
78 1 2 3 1 2 2 1 3 3 3 3 3
79 2 3 4 2 2 2 1 4 2 1 5 2
80 1 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12
81 1 3 4 2 2 1 2 3 2 2 4 2
82 3 3 4 2 2 4 2 5 4 1 4 2
83 1 4 5 1 3 4 1 5 4 2 5 1
84 1 3 5 2 2 5 2 3 4 2 3 2
85 2 4 4 3 3 3 2 4 4 2 4 2
86 2 3 4 2 4 4 2 4 3 2 4 2
87 2 2 3 4 2 2 2 5 2 1 4 2
88 4 4 4 2 2 4 4 5 4 1 1 4
89 4 5 4 1 2 4 1 5 5 1 1 1
90 1 2 4 1 2 4 2 3 2 1 4 3
91 1 4 2 2 2 4 2 4 5 1 4 4
92 1 4 5 1 5 5 1 5 4 1 5 1
93 2 2 4 2 2 4 2 4 4 1 2 4
94 1 1 3 1 1 2 1 3 1 2 5 1
95 4 4 4 2 2 4 2 5 5 2 2 2
96 4 4 4 2 4 4 2 5 4 2 3 2
97 5 5 5 1 5 5 1 5 4 1 5 1
98 2 2 4 2 1 2 4 4 1 1 3 3
99 2 4 3 1 2 2 2 4 5 3 4 2
100 2 3 5 2 2 3 2 3 4 3 5 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 13
item 14
item 15
item 16
item 17
item 18
item 19
item 20
item 21
item 22
item 23
item 24
1 2 3 2 2 3 2 1 2 2 4 2 3
2 2 2 1 1 3 2 1 1 1 3 2 1
3 4 4 2 2 2 4 1 2 1 4 2 1
4 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 2
5 2 3 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2
6 3 3 2 1 2 2 2 1 2 3 3 3
7 1 5 1 1 1 5 1 1 1 5 5 5
8 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 2
9 3 2 1 1 2 2 1 1 1 3 3 1
10 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3
11 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
12 4 4 2 2 2 2 2 3 2 4 4 4
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 2 4 2 5 3 2 2 2 1 3 2 3
15 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
16 1 1 2 2 2 4 2 2 2 3 2 2
17 4 4 4 4 4 2 2 2 1 4 3 2
18 1 1 1 2 2 1 1 1 1 4 4 1
19 3 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1
20 2 3 2 3 2 2 2 1 1 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 13
item 14
item 15
item 16
item 17
item 18
item 19
item 20
item 21
item 22
item 23
item 24
21 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3
22 3 3 1 1 4 1 2 1 2 1 4 1
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 2 2 1 1 3 2 3 3 2 5 1 5
25 1 2 2 4 5 1 1 1 1 1 4 4
26 3 4 1 1 2 3 2 3 2 4 2 2
27 5 3 1 1 1 2 1 1 1 5 5 3
28 3 3 3 3 3 2 2 1 1 4 2 2
29 1 4 2 5 3 1 1 1 2 5 2 3
30 3 3 3 3 3 3 1 1 2 4 2 5
31 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3 2 5
32 4 2 3 4 2 3 2 1 3 4 2 3
33 3 3 3 2 1 4 2 2 1 4 3 3
34 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
35 4 3 3 1 3 2 2 2 2 3 3 3
36 3 3 2 1 3 2 1 1 1 4 3 4
37 2 2 2 2 1 2 2 1 1 4 3 2
38 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
39 4 4 1 4 1 5 2 4 2 4 1 5
40 5 5 2 4 4 4 4 4 4 5 2 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 13
item 14
item 15
item 16
item 17
item 18
item 19
item 20
item 21
item 22
item 23
item 24
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
42 4 3 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3
43 4 4 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2
44 2 4 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2
45 3 3 1 2 3 1 2 1 1 3 3 1
46 3 3 2 2 3 3 2 2 2 4 2 3
47 2 2 1 1 5 1 3 2 1 4 4 3
48 3 3 2 1 3 2 1 1 1 3 3 2
49 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 2 1
50 3 4 2 2 2 4 2 2 1 4 2 3
51 2 3 1 2 1 1 3 1 1 3 3 1
52 2 2 2 2 3 2 2 2 1 4 2 4
53 2 2 1 3 3 2 2 1 2 4 2 2
54 5 5 2 2 1 4 3 2 2 4 1 3
55 4 2 2 3 3 2 4 3 1 3 5 2
56 2 2 2 2 2 1 2 2 2 4 3 3
57 2 3 2 2 4 2 3 2 1 4 2 4
58 1 2 1 1 5 1 2 1 1 4 2 4
59 3 2 2 1 3 2 2 2 2 4 3 2
60 4 4 2 2 3 1 1 2 2 5 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 13
item 14
item 15
item 16
item 17
item 18
item 19
item 20
item 21
item 22
item 23
item 24
61 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2
62 4 3 2 1 1 2 3 2 1 3 4 1
63 3 3 2 1 2 1 2 2 2 4 3 2
64 4 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 4
65 4 3 2 4 4 2 2 2 2 4 2 1
66 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2
67 3 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 4
68 4 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2
69 3 5 2 1 3 3 2 2 1 5 1 3
70 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 4 4
71 3 2 2 4 2 1 2 1 1 4 4 3
72 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2
73 3 3 3 1 3 1 2 2 1 4 3 3
74 2 2 3 2 3 2 4 2 2 3 3 2
75 3 5 3 1 2 1 2 1 1 3 4 1
76 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2
77 4 3 2 1 3 3 2 1 1 4 3 2
78 1 1 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2
79 4 4 1 4 1 3 4 1 3 3 1 2
80 3 2 3 2 2 2 4 2 2 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 13
item 14
item 15
item 16
item 17
item 18
item 19
item 20
item 21
item 22
item 23
item 24
81 2 2 3 2 3 2 2 2 2 4 3 1
82 3 3 2 2 2 2 3 2 1 5 3 3
83 2 5 3 4 2 2 1 1 1 5 3 1
84 3 2 3 1 3 2 2 1 1 3 4 1
85 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3
86 4 4 2 2 2 4 3 2 2 4 2 2
87 4 2 1 1 3 2 1 1 1 5 1 1
88 5 4 4 4 4 2 4 4 2 2 2 4
89 5 5 5 4 4 1 1 4 1 5 1 5
90 2 3 1 1 2 1 1 1 1 4 2 1
91 4 4 1 4 4 2 4 4 2 4 4 4
92 4 4 2 1 1 1 1 1 1 5 1 1
93 4 4 1 4 4 2 2 4 2 4 2 4
94 1 3 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1
95 4 5 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4
96 4 4 1 2 4 2 1 3 1 4 4 1
97 5 5 1 1 4 2 3 2 1 5 1 1
98 1 4 2 3 2 3 1 1 1 5 1 1
99 4 5 2 1 5 2 1 3 1 4 2 1
100 2 4 1 2 1 2 4 2 1 4 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 25 item 26 item 27 item 28 item 29 item 30
ITEM TOTAL
1 2 2 2 2 2 4 73
2 1 2 2 2 2 2 60
3 2 2 3 2 2 4 78
4 2 2 2 2 2 4 68
5 2 2 2 2 2 3 70
6 2 2 2 3 3 4 77
7 5 5 1 5 1 1 86
8 2 2 2 2 3 3 77
9 1 1 2 1 2 3 63
10 2 2 2 2 3 4 82
11 3 3 2 2 2 3 74
12 2 2 2 3 1 2 82
13 3 3 3 3 3 3 91
14 2 2 2 1 2 4 79
15 2 3 2 1 2 4 63
16 2 2 1 4 4 4 71
17 2 2 2 2 3 4 88
18 2 2 1 1 1 4 58
19 1 2 1 2 2 3 54
20 1 1 2 1 2 1 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 25 item 26 item 27 item 28 item 29 item 30
ITEM TOTAL
21 3 3 3 3 3 3 85
22 2 1 1 1 1 5 66
23 3 3 3 3 3 3 87
24 2 3 2 4 1 2 73
25 2 2 1 1 1 4 68
26 2 2 2 2 3 3 69
27 2 1 1 1 3 4 75
28 2 2 2 1 2 3 74
29 1 1 1 1 1 1 66
30 3 2 3 1 3 3 84
31 2 2 4 1 1 3 58
32 2 2 3 1 4 4 92
33 2 3 3 2 3 4 83
34 2 2 2 2 2 2 66
35 2 2 2 2 3 3 76
36 2 2 2 2 2 5 73
37 1 3 2 2 2 4 69
38 2 1 5 5 5 4 123
39 2 4 5 4 5 2 93
40 1 1 5 4 4 5 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 25 item 26 item 27 item 28 item 29 item 30
ITEM TOTAL
41 4 1 1 1 1 1 41
42 2 4 5 4 5 4 115
43 2 2 2 1 2 3 73
44 2 3 3 1 3 4 75
45 2 2 2 3 2 4 74
46 2 2 3 3 2 4 84
47 2 3 2 2 2 4 81
48 2 2 1 2 1 4 67
49 2 2 2 2 4 2 58
50 2 2 3 2 2 4 81
51 2 1 1 1 1 4 68
52 2 2 3 2 2 4 76
53 2 2 2 2 3 4 75
54 1 2 3 2 4 4 86
55 2 2 3 2 4 4 88
56 2 2 2 2 3 2 68
57 2 2 4 1 4 4 82
58 2 1 1 1 1 4 62
59 2 2 2 12 2 3 81
60 2 3 2 1 4 4 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 25
item 26
item 27
item 28
item 29
item 30
ITEM TOTAL
61 2 2 2 2 2 2 74
62 2 2 2 1 3 4 74
63 2 2 2 2 3 4 74
64 2 2 2 4 2 3 82
65 2 3 2 2 2 2 76
66 2 2 3 2 3 3 90
67 2 2 2 2 3 4 76
68 3 3 2 2 3 2 73
69 1 2 4 2 5 3 88
70 2 2 4 2 3 4 90
71 3 1 3 1 3 5 78
72 2 3 1 1 1 4 59
73 1 1 1 1 1 4 70
74 2 2 2 1 3 4 73
75 1 1 1 3 1 3 66
76 2 3 3 2 2 4 81
77 2 2 2 2 2 4 75
78 2 2 1 2 2 3 62
79 2 1 3 1 4 4 74
80 2 2 2 2 2 2 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
No BUTIR PERNYATAAN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA
item 25
item 26
item 27
item 28
item 29
item 30
ITEM TOTAL
81 2 1 2 2 2 4 69
82 2 2 2 2 2 4 81
83 1 1 1 3 3 5 80
84 1 2 1 2 2 5 73
85 2 2 3 3 4 3 88
86 2 2 3 3 4 4 87
87 1 1 1 2 2 2 63
88 2 3 4 4 4 2 99
89 2 2 5 1 4 5 94
90 1 1 2 1 2 4 60
91 2 3 5 2 4 4 96
92 1 1 1 1 1 5 71
93 3 2 4 2 4 2 87
94 2 1 1 1 1 2 48
95 2 2 3 3 2 5 88
96 2 2 2 2 4 4 87
97 1 1 3 1 5 5 90
98 2 2 4 2 4 5 73
99 4 2 1 1 2 2 77
100 2 1 1 2 4 5 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
No BUTIR PERNYATAAN TINGKAT PENDAPATAN ORTU
item 1 item 2 ITEM TOTAL
1 5 1 6
2 5 1 6
3 1 1 2
4 2 2 4
5 3 4 7
6 3 1 4
7 1 1 2
8 1 1 2
9 1 1 2
10 1 3 4
11 5 5 10
12 3 1 4
13 4 5 9
14 3 3 6
15 2 2 4
16 1 1 2
17 1 2 3
18 2 2 4
19 5 4 9
20 1 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
No BUTIR PERNYATAAN TINGKAT PENDAPATAN ORTU
item 1 item 2 ITEM TOTAL
21 1 1 2
22 4 4 8
23 1 2 3
24 3 2 5
25 1 1 2
26 1 1 2
27 1 3 4
28 4 1 5
29 1 1 2
30 1 3 4
31 1 2 3
32 5 2 7
33 5 2 7
34 5 1 6
35 4 1 5
36 1 1 2
37 1 4 5
38 5 3 8
39 4 4 8
40 5 4 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
No BUTIR PERNYATAAN TINGKAT PENDAPATAN ORTU
item 1 item 2 ITEM TOTAL
41 5 4 9
42 2 2 4
43 1 3 4
44 1 1 2
45 1 1 2
46 1 1 2
47 2 1 3
48 3 1 4
49 5 1 6
50 3 4 7
51 3 1 4
52 1 1 2
53 2 2 4
54 3 3 6
55 5 4 9
56 1 1 2
57 3 1 4
58 4 1 5
59 3 1 4
60 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
No BUTIR PERNYATAAN TINGKAT PENDAPATAN ORTU
item 1 item 2 ITEM TOTAL
61 4 4 8
62 2 3 5
63 5 1 6
64 2 1 3
65 3 3 6
66 4 3 7
67 2 1 3
68 2 2 4
69 5 4 9
70 2 4 6
71 1 2 3
72 1 2 3
73 4 2 6
74 4 1 5
75 2 2 4
76 5 1 6
77 1 1 2
78 1 1 2
79 1 4 5
80 2 1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
No
BUTIR PERNYATAAN TINGKAT PENDAPATAN ORTU
item 1 item 2 ITEM TOTAL
81 4 5 9
82 5 1 6
83 3 4 7
84 5 1 6
85 4 2 6
86 5 1 6
87 2 5 7
88 5 1 6
89 5 1 6
90 5 4 9
91 4 4 8
92 5 2 7
93 3 2 5
94 3 2 5
95 5 3 8
96 5 5 10
97 5 5 10
98 1 4 5
99 3 1 4
100 5 4 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12
1 2 4 4 2 3 1 1 1 1 2 3 1
2 2 2 4 2 4 1 2 1 1 1 4 2
3 2 3 4 3 4 2 1 1 2 3 4 1
4 2 2 5 2 4 1 2 1 1 2 3 1
5 3 2 4 2 3 1 2 2 2 2 2 2
6 3 3 4 3 4 1 2 2 2 1 4 3
7 5 1 1 1 5 1 1 5 5 5 5 1
8 3 2 4 2 4 2 2 3 3 3 2 2
9 3 2 3 1 4 1 1 1 3 1 3 2
10 4 3 5 3 5 1 2 3 2 2 4 3
11 4 2 4 2 4 2 2 3 3 2 4 1
12 2 2 4 4 2 3 2 2 2 1 4 4
13 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2
14 2 2 5 2 2 1 3 2 2 2 3 1
15 1 1 2 2 4 1 1 1 2 2 4 1
16 4 4 3 4 5 4 2 1 2 3 4 4
17 4 4 5 4 4 1 1 1 1 1 4 2
18 1 1 4 3 3 2 2 1 1 1 3 2
19 2 2 4 2 4 1 2 2 2 1 3 3
20 3 2 4 1 1 1 2 1 2 2 4 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12
21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 2 2 5 3 4 1 1 2 2 3 4 2
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 2 1 1 2 3 1 5 5 1 1 3 1
25 1 1 4 1 5 1 1 1 1 1 1 2
26 3 3 4 4 4 2 2 3 2 3 3 4
27 1 1 1 1 1 1 1 1 5 1 1 1
28 3 3 4 2 3 1 1 1 3 1 4 2
29 1 1 5 3 2 1 3 2 4 2 4 2
30 1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 5 5
31 1 1 2 1 2 1 1 1 1 5 1 1
32 4 3 5 4 4 1 1 1 3 2 5 2
33 3 2 4 2 3 1 2 2 2 1 3 3
34 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2
35 2 2 4 2 4 1 1 1 2 2 4 2
36 1 3 4 2 4 1 2 2 2 1 4 2
37 2 1 4 1 3 1 1 1 2 1 3 1
38 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4
39 1 4 5 5 2 2 2 2 3 2 2 2
40 5 4 5 4 4 2 4 4 5 4 5 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12
41 1 1 5 1 5 1 1 1 1 1 5 1
42 4 3 4 5 4 4 2 2 2 4 4 4
43 3 2 3 1 3 2 2 2 3 2 3 1
44 3 3 4 3 4 1 1 2 2 1 4 1
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
46 3 4 3 4 3 2 3 2 3 2 4 3
47 2 2 1 2 3 1 2 3 3 3 4 2
48 2 2 2 1 3 1 1 1 1 1 3 1
49 1 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 1
50 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2
51 5 3 5 4 3 3 4 2 2 1 4 1
52 3 4 4 4 3 2 2 2 2 2 4 2
53 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 3
54 3 3 3 3 5 2 2 1 2 1 4 3
55 2 3 3 3 5 2 3 1 1 1 2 2
56 3 2 4 3 3 1 2 1 2 2 3 4
57 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 4 2
58 2 1 5 1 1 1 1 2 1 1 5 1
59 2 2 4 3 2 1 2 2 2 2 3 2
60 2 2 1 2 3 2 1 1 1 1 3 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12
61 2 2 4 2 4 1 1 1 2 2 4 2
62 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 4 3
63 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
64 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2
65 4 2 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2
66 4 4 4 4 4 2 1 2 2 1 3 3
67 2 2 3 3 4 1 2 2 3 2 5 2
68 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2
69 3 3 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3
70 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2
71 4 1 4 2 4 3 2 4 2 1 5 2
72 1 1 4 2 4 2 1 2 1 1 2 4
73 4 1 1 1 3 3 3 2 3 3 3 3
74 4 2 2 3 4 2 2 1 2 2 4 4
75 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2
76 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
77 3 2 3 2 4 1 3 2 2 1 3 2
78 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 4 2
79 1 2 2 1 2 5 4 4 3 4 1 2
80 2 1 3 2 3 1 2 1 2 1 3 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
item 1 item 2 item 3 item 4 item 5 item 6 item 7 item 8 item 9 item 10 item 11 item 12
81 3 2 4 1 4 2 2 2 4 2 2 1
82 4 4 4 3 4 1 2 2 3 2 4 2
83 2 2 2 2 5 1 1 1 1 1 5 2
84 2 2 5 2 4 3 3 2 2 3 5 3
85 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3
86 4 3 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4
87 5 2 4 3 4 4 2 2 3 2 4 2
88 2 2 4 3 5 2 2 2 4 2 2 2
89 4 5 5 5 5 1 5 4 5 3 5 5
90 5 2 5 2 5 1 4 2 4 2 5 1
91 4 2 2 2 3 3 4 2 3 4 4 4
92 4 1 4 4 5 1 2 2 4 4 5 4
93 2 2 2 2 4 2 4 1 2 1 2 4
94 2 1 4 1 3 1 1 1 1 1 5 1
95 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5
96 4 4 4 4 5 1 1 1 1 1 5 5
97 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4
98 5 3 5 2 3 4 4 4 2 3 3 2
99 2 2 5 2 5 1 4 4 4 3 5 5
100 2 2 3 3 3 1 2 2 2 1 5 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
Item 13
item 14
item 15
item 16
item 17
item 18
item 19
item 20
item 21
item 22
item 23
item 24
1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3
2 2 4 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1
3 5 2 2 1 4 2 2 2 3 2 2 2
4 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2
5 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
6 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 4
7 1 5 1 1 5 5 5 5 5 1 1 1
8 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 4
9 5 1 2 1 1 1 2 1 4 2 2 3
10 3 3 4 1 3 1 2 2 3 2 3 4
11 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 4
12 4 2 4 2 1 1 2 2 2 2 2 2
13 3 3 3 3 4 3 5 3 3 3 4 4
14 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 4
15 2 1 2 2 2 1 2 2 1 2 1 4
16 4 2 5 2 2 2 4 4 3 5 4 5
17 2 2 3 2 1 1 3 2 3 1 1 2
18 3 1 2 2 3 3 2 1 2 1 2 1
19 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2
20 1 1 4 2 3 2 1 1 2 1 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
Item 13
item 14
item 15
item 16
item 17
item 18
item 19
item 20
item 21
item 22
item 23
item 24
21 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2
22 4 2 4 2 2 3 3 3 3 2 2 4
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
24 5 1 1 1 1 1 3 1 1 1 3 1
25 1 1 1 2 4 3 1 2 2 2 1 1
26 2 4 3 3 3 1 2 3 4 4 4 3
27 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 5
28 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2 2
29 1 1 1 1 2 2 2 4 1 2 2 4
30 1 1 3 1 1 1 5 1 3 1 1 3
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
32 2 1 2 1 2 2 1 5 3 1 4 3
33 4 3 4 1 2 3 2 1 2 2 2 3
34 2 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 4
35 2 2 3 2 2 1 2 1 3 1 3 2
36 2 4 2 2 1 2 4 2 2 1 1 4
37 3 3 3 1 1 1 3 1 3 1 1 3
38 5 4 4 2 3 4 4 2 4 4 5 5
39 1 1 5 1 1 1 1 1 1 2 5 2
40 5 2 5 2 2 2 4 2 5 2 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
Item 13
item 14
item 15
item 16
item 17
item 18
item 19
item 20
item 21
item 22
item 23
item 24
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 5
42 5 2 4 4 2 4 2 5 4 5 2 4
43 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 5
44 2 1 3 1 2 2 3 3 2 2 2 3
45 3 3 1 3 3 5 3 1 1 1 1 2
46 4 3 4 3 3 2 3 2 4 2 4 2
47 4 4 4 1 4 3 4 3 3 3 2 4
48 1 1 3 2 5 1 2 1 2 1 1 1
49 4 1 1 2 1 1 2 2 1 1 1 3
50 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 4
51 5 3 3 1 2 3 4 2 4 2 3 4
52 3 2 2 2 2 1 1 2 3 2 3 3
53 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 3 4
54 5 3 5 2 1 3 2 3 2 4 4 5
55 2 1 2 1 2 2 2 2 4 3 4 3
56 4 2 3 2 2 2 4 2 3 2 4 4
57 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4
58 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 5
59 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4
60 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
Item 13
item 14
item 15
item 16
item 17
item 18
item 19
item 20
item 21
item 22
item 23
item 24
61 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2
62 4 1 4 2 1 2 2 2 3 3 1 3
63 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 5 5
64 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2
65 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 3 4
66 3 2 2 2 2 2 2 2 4 3 3 5
67 2 1 2 2 2 1 2 1 3 3 4 2
68 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 4
69 3 3 3 3 3 1 1 1 2 4 3 3
70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4
71 2 1 4 2 3 2 3 2 4 2 5 2
72 2 1 2 1 1 2 3 1 2 1 2 4
73 5 4 3 2 3 4 4 2 3 2 4 4
74 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 3 3
75 4 1 3 2 3 1 2 1 3 2 1 3
76 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 3 4
77 4 2 3 2 1 2 2 3 2 1 4 4
78 2 2 3 2 3 1 3 2 2 2 3 4
79 1 3 1 4 4 5 4 4 2 3 4 3
80 2 3 2 2 2 2 3 1 1 1 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
Item 13
item 14
item 15
item 16
item 17
item 18
item 19
item 20
item 21
item 22
item 23
item 24
81 4 4 4 2 3 3 4 4 2 1 1 3
82 4 3 4 2 2 3 4 2 3 3 3 2
83 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 5
84 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4
85 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 4
86 4 4 4 2 3 2 2 3 3 2 3 3
87 2 2 4 2 2 2 1 1 2 2 2 2
88 4 4 4 1 2 2 1 1 5 4 5 4
89 5 3 5 3 2 2 3 2 5 5 5 3
90 2 4 5 1 1 1 1 1 2 2 2 2
91 4 1 4 2 2 2 4 2 4 4 5 4
92 4 4 5 1 4 4 4 3 2 4 3 4
93 2 1 2 2 2 2 2 1 2 4 5 3
94 1 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2
95 5 2 4 1 1 1 1 1 5 4 5 5
96 2 4 4 2 1 2 1 1 4 3 4 4
97 4 5 5 2 3 3 4 3 5 4 5 5
98 4 1 3 2 4 4 4 4 2 2 1 5
99 5 3 4 1 2 2 1 2 2 1 4 5
100 4 3 3 1 1 1 1 2 3 3 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
item 25 item 26 item 27 item 28 ITEM TOTAL
1 4 2 3 2 61
2 1 2 2 1 53
3 3 1 3 4 70
4 2 2 2 2 55
5 2 1 3 1 62
6 3 1 3 2 73
7 1 5 1 1 80
8 3 1 3 2 71
9 5 2 3 1 61
10 3 2 2 2 77
11 3 3 3 3 76
12 2 1 1 1 63
13 4 2 4 3 91
14 3 3 2 2 66
15 2 1 1 2 50
16 4 4 2 2 94
17 4 5 3 2 69
18 4 2 1 2 56
19 2 2 2 3 60
20 3 1 3 3 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
item 25 item 26 item 27 item 28 ITEM TOTAL
21 3 3 3 3 77
22 3 1 3 3 75
23 3 3 3 3 84
24 2 4 1 1 54
25 2 1 2 1 47
26 3 3 3 2 84
27 3 1 1 1 43
28 2 2 2 1 56
29 3 1 2 1 60
30 3 1 1 1 52
31 1 1 1 1 34
32 5 2 3 3 75
33 3 2 3 2 67
34 2 1 3 2 63
35 4 1 3 2 61
36 4 2 2 1 64
37 3 1 1 1 51
38 4 2 4 4 111
39 4 2 2 1 63
40 5 4 4 4 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
item 25 item 26 item 27 item 28 ITEM TOTAL
41 5 1 1 1 52
42 4 5 5 4 103
43 3 3 2 3 65
44 2 4 3 2 66
45 2 2 2 2 71
46 4 2 3 2 83
47 3 3 3 4 80
48 3 1 1 1 46
49 3 1 2 1 43
50 4 2 2 2 67
51 4 1 4 3 85
52 2 2 3 2 69
53 3 2 3 2 69
54 5 2 2 2 82
55 3 3 3 3 68
56 3 4 2 2 75
57 4 2 2 3 68
58 1 1 1 1 45
59 3 2 2 1 62
60 4 1 2 3 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
item 25 item 26 item 27 item 28 ITEM TOTAL
61 4 2 2 2 59
62 3 1 3 3 67
63 3 2 4 2 89
64 2 1 2 1 54
65 4 2 4 4 83
66 4 2 2 2 76
67 3 3 2 2 66
68 2 2 2 3 73
69 3 3 3 3 73
70 1 2 1 2 40
71 4 2 2 2 76
72 3 3 2 1 56
73 4 2 4 3 83
74 3 2 3 3 80
75 2 2 3 2 68
76 2 2 2 1 43
77 4 2 4 3 71
78 3 2 4 2 67
79 4 2 4 2 81
80 2 3 2 1 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
No BUTIR PERNYATAAN PERILAKU KONSUMTIF
item 25 item 26 item 27 item 28 ITEM TOTAL
81 2 3 4 3 76
82 3 2 3 2 80
83 4 1 1 1 54
84 3 2 3 3 86
85 4 2 3 2 72
86 4 2 2 2 82
87 3 2 3 2 71
88 5 2 1 3 80
89 5 1 4 4 109
90 3 1 4 1 71
91 4 2 3 3 87
92 5 1 4 4 96
93 3 2 5 2 68
94 5 1 2 1 49
95 4 2 1 1 92
96 4 1 3 2 78
97 4 1 4 4 115
98 3 2 2 2 85
99 2 1 3 1 81
100 2 3 3 3 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
LAMPIRAN 3
(UJI VALIDITAS DAN UJI
RELIABILITAS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
A. Konformitas Teman Sebaya
1. Uji Validitas Konformitas Teman Sebaya
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 139.97 141467.432 .997 . .998
Item_2 137.65 136803.303 .999 . .997
Item_3 135.06 131720.462 .999 . .998
Item_4 138.81 139124.961 .997 . .997
Item_5 138.55 138605.323 .997 . .997
Item_6 137.26 136038.265 .998 . .997
Item_7 139.00 139510.667 .996 . .997
Item_8 135.65 132857.437 .998 . .998
Item_9 137.16 136326.740 1.000 . .997
Item_10 138.81 139119.295 .997 . .997
Item_11 135.45 132482.923 .998 . .998
Item_12 137.52 136547.925 .998 . .997
Item_13 137.97 137447.232 .997 . .997
Item_14 137.19 135902.828 .999 . .997
Item_15 139.06 139639.662 .998 . .997
Item_16 138.29 138092.480 .996 . .997
Item_17 137.65 136808.370 .998 . .997
Item_18 138.35 138215.570 .998 . .997
Item_19 139.39 140292.645 .998 . .998
Item_20 139.32 140161.359 .997 . .998
Item_21 139.65 140813.703 .998 . .998
Item_22 136.29 134120.746 .998 . .997
Item_23 137.39 136293.912 .997 . .997
Item_24 137.77 137055.381 .997 . .997
Item_25 138.68 138861.626 .998 . .997
Item_26 138.61 138735.245 .998 . .997
Item_27 139.06 139642.329 .998 . .997
Item_28 138.81 139121.561 .996 . .997
Item_29 138.55 138607.323 .998 . .997
Item_30 136.61 134764.245 .998 . .997
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
2. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.998 1.000 30
B. Perilaku Konsumtif
1. Uji Validitas Perilaku Konsumtif
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Item_1 67.15 228.513 .668 .623 .902
Item_2 67.53 233.969 .586 .633 .904
Item_3 66.29 244.349 .200 .357 .911
Item_4 67.30 230.556 .630 .717 .903
Item_5 66.33 237.941 .429 .448 .906
Item_6 68.05 235.967 .533 .568 .905
Item_7 67.72 234.446 .554 .659 .904
Item_8 67.84 235.691 .538 .655 .904
Item_9 67.52 234.616 .544 .552 .904
Item_10 67.82 234.977 .544 .546 .904
Item_11 66.32 240.139 .344 .432 .908
Item_12 67.49 234.010 .500 .543 .905
Item_13 67.03 229.545 .554 .470 .904
Item_14 67.60 235.172 .489 .473 .905
Item_15 66.91 231.275 .587 .573 .903
Item_16 68.03 244.211 .381 .536 .907
Item_17 67.64 242.435 .310 .559 .908
Item_18 67.80 237.556 .475 .640 .906
Item_19 67.45 236.937 .436 .488 .906
Item_20 67.83 238.749 .442 .479 .906
Item_21 67.23 231.734 .626 .573 .903
Item_22 67.60 231.273 .646 .651 .902
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Item_23 67.16 230.318 .537 .622 .904
Item_24 66.54 240.615 .302 .363 .909
Item_25 66.67 239.153 .406 .538 .907
Item_26 67.83 244.971 .231 .336 .909
Item_27 67.29 234.107 .583 .593 .904
Item_28 67.71 234.168 .622 .649 .903
2. Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.908 .909 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
LAMPIRAN 4
(UJI PRASYARAT)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
A. Uji Normalitas
Konformitas Teman Sebaya, Tingkat Pendapatan Orang Tua dan Perilaku
Konsumtif
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 12.77814820
Most Extreme Differences Absolute .064
Positive .064
Negative -.052
Test Statistic .064
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
B. Uji Linearitas
1. Konformitas Teman Sebaya dan Perilaku Kosnumtif
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
PERILAKU
KONSUMTIF *
KONFOMITAS
TEMAN
SEBAYA
Between
Groups
(Combined) 13294.301 39 340.880 1.741 .026
Linearity 8321.686 1 8321.686 42.511 .000
Deviation
from
Linearity
4972.615 38 130.858 .668 .907
Within Groups 11745.139 60 195.752
Total 25039.440 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
2. Tingkat Pendapatan Orang Tua dan Perilaku Konsumtif
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
PERILAKU
KONSUMTIF
* TINGKAT
PENDAPATA
N ORTU
Between
Groups
(Combined) 3409.537 8 426.192 1.793 .089
Linearity 1433.376 1 1433.376 6.030 .016
Deviation
from Linearity 1976.161 7 282.309 1.188 .318
Within Groups 21629.903 91 237.691
Total 25039.440 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
LAMPIRAN 5
(HASIL UJI ASUMSI KLASIK)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
A. Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 12.943 8.022 1.613 .110
KONFOMITAS
TEMAN SEBAYA .683 .104 .551 6.578 .000 .959
1.0
43
TINGKAT
PENDAPATAN
ORTU
.870 .570 .128 1.528 .130 .959 1.0
43
a. Dependent Variable: PERILAKU KONSUMTIF
B. Uji Heteroskedastisitas
Correlations
KONFOMITAS
TEMAN
SEBAYA
TINGKAT
PENDAPATAN
ORTU
Unstandardized
Residual
Spear
man's
rho
KONFOMITAS
TEMAN
SEBAYA
Correlation
Coefficient 1.000 .216* -.034
Sig. (2-tailed) . .031 .740
N 100 100 100
TINGKAT
PENDAPATAN
ORTU
Correlation
Coefficient .216* 1.000 -.026
Sig. (2-tailed) .031 . .797
N 100 100 100
Unstandardized
Residual
Correlation
Coefficient -.034 -.026 1.000
Sig. (2-tailed) .740 .797 .
N 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
LAMPIRAN 6
(HASIL UJI REGRESI LINEAR
BERGANDA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
A. Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 12.943 8.022 1.613 .110
KONFOMITAS
TEMAN SEBAYA .683 .104 .551 6.578 .000 .959 1.043
TINGKAT
PENDAPATAN
ORTU
.870 .570 .128 1.528 .130 .959 1.043
a. Dependent Variable: PERILAKU KONSUMTIF
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 8714.725 2 4357.363 25.891 .000b
Residual 16324.715 97 168.296
Total 25039.440 99
a. Dependent Variable: PERILAKU KONSUMTIF
b. Predictors: (Constant), TINGKAT PENDAPATAN ORTU, KONFOMITAS TEMAN SEBAYA
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .590a .348 .335 12.973
a. Predictors: (Constant), TINGKAT PENDAPATAN ORTU,
KONFOMITAS TEMAN SEBAYA
b. Dependent Variable: PERILAKU KONSUMTIF
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
B. Frequency Table
Konformitas Teman Sebaya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 41 1 1.0 1.0 1.0
48 1 1.0 1.0 2.0
54 1 1.0 1.0 3.0
58 3 3.0 3.0 6.0
59 1 1.0 1.0 7.0
60 2 2.0 2.0 9.0
62 2 2.0 2.0 11.0
63 3 3.0 3.0 14.0
66 4 4.0 4.0 18.0
67 1 1.0 1.0 19.0
68 4 4.0 4.0 23.0
69 3 3.0 3.0 26.0
70 2 2.0 2.0 28.0
71 3 3.0 3.0 31.0
73 9 9.0 9.0 40.0
74 6 6.0 6.0 46.0
75 4 4.0 4.0 50.0
76 5 5.0 5.0 55.0
77 3 3.0 3.0 58.0
78 3 3.0 3.0 61.0
79 2 2.0 2.0 63.0
80 1 1.0 1.0 64.0
81 5 5.0 5.0 69.0
82 4 4.0 4.0 73.0
83 1 1.0 1.0 74.0
84 2 2.0 2.0 76.0
85 1 1.0 1.0 77.0
86 2 2.0 2.0 79.0
87 4 4.0 4.0 83.0
88 5 5.0 5.0 88.0
90 3 3.0 3.0 91.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
91 1 1.0 1.0 92.0
92 1 1.0 1.0 93.0
93 1 1.0 1.0 94.0
94 1 1.0 1.0 95.0
96 1 1.0 1.0 96.0
99 1 1.0 1.0 97.0
115 1 1.0 1.0 98.0
117 1 1.0 1.0 99.0
123 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Tingkat Pendapatan Ortu
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 18 18.0 18.0 18.0
3 10 10.0 10.0 28.0
4 18 18.0 18.0 46.0
5 11 11.0 11.0 57.0
6 17 17.0 17.0 74.0
7 8 8.0 8.0 82.0
8 6 6.0 6.0 88.0
9 9 9.0 9.0 97.0
10 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Perilaku Konsumtif
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 34 1 1.0 1.0 1.0
40 1 1.0 1.0 2.0
43 3 3.0 3.0 5.0
45 1 1.0 1.0 6.0
46 1 1.0 1.0 7.0
47 1 1.0 1.0 8.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
49 1 1.0 1.0 9.0
50 1 1.0 1.0 10.0
51 1 1.0 1.0 11.0
52 2 2.0 2.0 13.0
53 2 2.0 2.0 15.0
54 4 4.0 4.0 19.0
55 1 1.0 1.0 20.0
56 3 3.0 3.0 23.0
57 1 1.0 1.0 24.0
59 1 1.0 1.0 25.0
60 2 2.0 2.0 27.0
61 3 3.0 3.0 30.0
62 2 2.0 2.0 32.0
63 3 3.0 3.0 35.0
64 1 1.0 1.0 36.0
65 1 1.0 1.0 37.0
66 3 3.0 3.0 40.0
67 4 4.0 4.0 44.0
68 4 4.0 4.0 48.0
69 4 4.0 4.0 52.0
70 1 1.0 1.0 53.0
71 5 5.0 5.0 58.0
72 1 1.0 1.0 59.0
73 3 3.0 3.0 62.0
75 3 3.0 3.0 65.0
76 4 4.0 4.0 69.0
77 2 2.0 2.0 71.0
78 1 1.0 1.0 72.0
80 5 5.0 5.0 77.0
81 2 2.0 2.0 79.0
82 2 2.0 2.0 81.0
83 3 3.0 3.0 84.0
84 2 2.0 2.0 86.0
85 2 2.0 2.0 88.0
86 1 1.0 1.0 89.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
87 1 1.0 1.0 90.0
89 1 1.0 1.0 91.0
91 1 1.0 1.0 92.0
92 1 1.0 1.0 93.0
94 1 1.0 1.0 94.0
96 1 1.0 1.0 95.0
103 1 1.0 1.0 96.0
106 1 1.0 1.0 97.0
109 1 1.0 1.0 98.0
111 1 1.0 1.0 99.0
115 1 1.0 1.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related