PENGARUH ESTRADIOL BENZOATE TERHADAP PEMASUKAN32p KEDALAM ALAT-ALATTUBUH DARI KELINCI
YANG MENGALAMI OVARIECTOMI BILATERALIS
OlehM.C.M. OEI KWIE HWA' dan SRI ASMINAH ••
PENDAHULUAN
I Uterus dari hewan yang mengalami ovariectomia adalah sangat peka terhadap pengaruheitrogen (l). Effek yang terutama dari estrogen ialah mempercepat pertumbuhan jaringan;hol ini paling nyata pada uterus dan jaringan_jaringan kelamin accessorius, tetapi juga
t1rjadi pada jaringan-jaringan lainnya (2). Setelah ovariectomia, jumlah ribonucleica id (RNA) didalam uterus berkurang dan akan pulih kembali setelah diberikan suntikand ngan estradiol (3). Pemberian suntikan dengan estradiol menyebabkan :
1. Hyperemi dan imbibisi air kedalam uterus (4).2. Kenaikan derajat metabol isme umum sebagai akibat bertambahnya penggunaan
oxygen (5, 6).3. Kenaikan derajat penggunaan dari phosphor (6).4. Kenaikan derajat glycolysis (7).5. Hypertrophia jaringan yang menyebabkan bertambah beratnya uterus, karena ber
tambahnya jumlah RNA dan protein, dan akhirnya menyebabkan bertambahnyadeoxyribonucleic acid (DNA) (4).
Juga telah diketahui bahwa steroid (estrogen) kadang_kadang memegang peranan sebagaipengemban zat air dari substrate kepyridine nucleotide dan sebagai coenzym pada reaksitranshydrogenase (8). Reaksi transhydrogenase y.:mg sensi tip terhadap estrogen ini di_katalyser oleh enzym estradiol _ 17 beta dehydrogenase. Enzym ini mempergunakandiphosphopyridie nucleotide (DPN) dan triphosphopyridine nucleotide (TPN) sebagaihydrogen aceptor, tetapi bereaksi lebih cepat dengan DPN. Enzym ini juga terdapatdidalam hati (9).
Atas dasar perubahan_perubahan yang terj adi pada uterus 01 eh estrogen ini Iah, makapercobaan ditujukan untuk menyelidiki apakah pengaruh estrogen terhadap alat_alattubuh lainnya (hati dan ginial) selain dari uterus, juga menyebabkan perubahan_perubahan yang soma seperti hal nya pada uterus, karena pada alat_alat tubuh lainnya_pun terjadi peristiwa_peristiwa
- protei n sintese- glycolysis- hydrogen transport, dsb.
*) Bagian Fisiologi don Biologi Radiasi FKH. I. P. B.**) Badan Tenaga Atom Nasional di Jakarta.
76
Derajat pada mana terbentuk jaringan baru merupakan salah satu faktor yang mempenga_ruhi pengambilan phosphor (10). Maka dapat dimengerti bahwa pengambilan 32 P oleh
organ sasaran seperti uterus akan meni ngkat, bil a uterus disti mul er 01 eh estrogen (11).
MATERIAL DAN METODA
Sejumlah kelinci betina dewasa dengan berat badan antara 1100-1700 gram, ditem_
patkan didalam kandang_kandang. Suhu dalam kamar dimana kandang_kandang tsb di_
tempatkan berkisar antara 270 _290C. Hewan_hewan percobaan ini tiap_tiap hari diberi
rumput segar dan daun kool secukupnya. Percobaan dilakukan terhadap 7 ekor kelinciyang dibagi dol am golongan_golongon (A & B).
Golongan A terdiri dari 3 ekor kelinci yaitu:I. Kelinci dengan berat badan 1270 gram + oleum sesami + 32p.
II. Kelinci dengan berat bddan 1065 gram, ovariectomia+ oleum sesami + 32p.
III. Kelinci dengan berat badan 1760 gram,ovariectomia+ estradiol benzoate + 32 P.
Golongan B terdiri dari 4 ekor kelinci yang dibagi atas :
I. Keli nci dengan berat badan 1164 gram + 01 eum sesami + 32 P.
II. Kel i nci dengan berat badan 1204 gram, ovariectomia + oleum sesami + 32 P.
III. Kelinci dengan berat badan 1700 gram,ovariectomia + estradiol benzoate +32p.
IV. Keli nci dengan berat badan 1534 gram, ovariectomia + estradiol benzoate + 32 P.
Operasi dilakukan didaerah paralumbal dibawah narcose umum dengan suntikan Evipan_
Na sebanyak 30 mg/kg berat badan secara intraveneus pada telinga. Setelah operasi
kepada A III, Bill & BIV diberikan suntikan estradiol benzoate (Progynon B 01 eosum_
Scheri ng) sebanyak 450 mi crogram/hewan. Sedangkan kepada keli nci -kel inci Iainnya(AI, All, BI & BII) diberikan oleum sesami sebanyak 0,45 CC/hewan; volume tsb sama
dengan volume 450 microgram estradiol benzoate. Penyuntikan_penyunt'ikan ini dilaku_
kan secara subcutan tiap_tiap hari selama 7 hari berturut_turut. Kemudian kepada semua
kelinci diberikan suntikan introperitoneal dengan H332P04 sebanyak 7,5 microcurie/
hewan. Pembunuhan dilakukan 11 jam setelah penyuntikan 32 P, dengan pentothal sodium(buatan Abbott Laboratories) sebanyak 100 mg/hewan intra_veneus. Kelinci_kelinci No
(AI & BI), All dan BII dibunuh 12,9 don 4 hari setelah pemberian oleum sesami ter_
akhir. Kelinci_kelinci No AlII, (Bill & BIV) dibunuh 9 dan 4 hari setelah pemberianestradiol benzoate terakhir. Kemudian hewan_hewan percobaan disectie don diambil
dari padanya, uterus hati don ginjal. Organ_organ tsb dicuci bersih dengan air suling
supaya bebas dari darah dan kotoran_kotoran lainnya, kemudian dilakukan pengabuanbasah (12). Dari tiap-tiap organ diambil ± 0,5 gram. Masing_masing bagiandimasukkan
kedalam gel as pial a 100 cc don ditambahkan 3 cc HN03 pekat. Gelas pial a dengan
isinya dipanaskan. Setelah larut semuanya pindahkan 250 lambda kedalam gelas arlojidan diukur (basah) aktivitasnya. Untuk standar dipakai 1,5 microcurie dari larutan
H/2p04 asal. (Buatan Triga Mark II _ Bandung).
Pencacahan dilakukan dengan GM_tube Electronic Counter type BW 4031 N:D 666 buatan
Philips. Semua perhitungan dikoreksi dengan background dan decay.
HASIL PERCOBAAN
Dari percobaan tsb diatas didapatkan hasil_hasil yang tersusun dalam tabel I dan
tabel II. Perhitungan % dosis 32 P pada alat_alat tubuh didapat dengan mempergunakanrumus :
% dosisaktivitas/gram alat tubuh
ak ti vi tas standarx 100 %
77
Pada tabel I, uktivitas alat_al at tubuh No All ternyata tinggi sekal i, sedangkan padaAlII aktivitasnya rendah. Hal demikian tidak terjadi pada hewan_hewan percobaon golongan B yang data_datanya tercantum pada tabel II. Terf ihat pada umumnya disinibahwa aktivitas alat-alat tubuh bertambah dengan diberikannya estradiol benzoate. Jodiado kemungkinan bahwa hormon ini dapat mempengaruhi pemasukan 32 P kedalam alat_01 at tubuh tsb.
PENELAAHAN
Pada percobaan ini diperlihatkan pengaruh estradiol benzoate terhadap pemasukan32p kedalam alat-alat tubuh dari kelinci yang mengalamiovariectomia bilateral is. Me_nurut beberapa ahli, kastrasi menyebabkan bertambahnya sekresi thyrotropin, don pem_berian estrogen dapat menghalang_halangi pengaruh thyrotropin (13). Juga telah dida_patkan bahwa estradiol benzoate mempunyai pengaruh yang berbeda_beda pada berbagaikonsentrasi. Tergantung dari konsentrasi ini, estradiol benzoate dapot meninggikan,tidak/mempunyai pengaruh sedikit, atau mendepress kelenjar thyroid (14).Cacahan yang tinggi pada No All mungkin disebabkan oleh karena pengaruh estrogendisini sudah hilang (16 hari post ovariectomia) sehingga sekresi thyrotropin bertambahdon menyebabkan meningkatnya aktivitas kelenjar thyroid. Hormon kelenjar thyroid inimenyebabkan pembesaran dari mitochondria baik in vivo maupun in vitro. Hal ini ber_hubungan erat dengan meningkatnya reaksi oxydasi _ reduksi pada keadaan mitochondriasedang bernafas (15). Cacahan yang rendah pada No Alii mungkin disebabkan olehadanya cyste intra_abdominalis akibat peradangan yang terjadi dicavum abdominal ismaka pencernakan tidak sempurna, serap berkurang, metabolisme terganggu, menyebab_kan co cahan jadi rendah.Pada tabel II, terdapat hasil-hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan; hanya padaNo BIV terdapat cacahan uterus yang telah rendah dari pada No BII. Keadaan inimungkin disebabkan karena adanya peradangan pada ujung cornua uteri.
RINGKASAN
Pada umumnya pengambilan 32P paling tinggi berturut_turut oleh hati, ginjal &uterus. Hal ini sesuai dengan derajat keaktipan alat tubuh masing_masing. Dan bilajumlah dari hewan percobaan yang dipakai Iebih besar lagi, mungkin dapat dibuktikanbahwa estrogen juga dapat mempengaruhi organ-organ lain kecuali uterus.
Tabel I
Golongan A
UterusHatiGinjal
No
KeteranganAct/gr ±.SD% DosisAct/gr ±-SD% DosisActjgr ±.SD% Dosis
(cpm)(cpm)(cpm)
I
01 ses +32 P19,7 ±. 0,20,06680,0 ±. 0,30,26648,0 ±.0,30,160
II
Ov+ses+ 32P38,6 ±. 0,41,296235,2 ±. 0,30,78676,8 ±-0,31,296
III
Ov+EB+32 P7,3 ± 0,20,02476,8 ± 0,20,17576,8±0,30,256
Rata _ra ta ±. SD
34,6 ±. 0,20,428130,6 ±. 0,30,40954,4 ±. 0, 30,570
78
Tabel II
Golongon B
UterusHatiGinjal
No
KeteranganAct/gr ±. SD% DosisAct/gr ±. SD% DosisAct/gr ±. SD% Dosis(cpm)
(cpm)(cpm)
I
01 ses+32 P8,0 ±. 0,20,02666,4 ±. 0,30,22248,0 ±.0,30,160
IIOv+ses+32 P34,0 ±. 0,30,12038,7 -r. 0,30,13730,4 ±.0,30,108
III
Ov+EB+32 P108,5 t 0,30,385123,6t 0,30,43964,6±0,30,225
IV
Ov+EB+32 P15,4 ±. 0,30,05570,2 ± 0,30,24655,2 ± 0,30,196
Rata - rata ±. SD
41,5 ± 0,30,14774,8 ± 0,30,26149,5±0,30,172
Keterangan: Pada tabel I & II dimuat harga_harga dari Activitas organ/gramdon % dosis01 ses = Oleum sesamiOv = OvariectomiaEB = estradiol benzoate
DAFTAR PUSTAKA
1. YOUNG, WILLIAM C, Sex and Internal Secretions, vI, 652, (1961).2. TURNER C. DONNELL, General Endocrinologi, p371, (1960).3. TELFER, M. A., Influence of estradiol on nucleic acids respiratory enzymes and
the distribution of nitrogens in the rat uterus. Arch. Biochem, v44,111_119, (1953).
4. MUELLER, G. C., Incorporation of glycine 2-C 14 into protein by surviving uterifrom estradiol_treated rats. J. Bioi. Chem., v204, 77, (1953).
5. MAC LEOD, J., and REYNOLDS, S. R. M., Vascular, metabolic and motolicyresponses of uterine tissue following administration of estrin. Proc. Soc.Exper. Bioi & med., v37, 666, (1938).
6. WALAAS, 0., and WALAAS, E., The metabol ism of uterine muscl e studed withradio active phosphorous 32p., Acta Physiol. Scandinav., v21, 18, (1950).
7. ROBERTS, S., and SZEGO, C.M., The influence of steroids on uetrine respirationand glycolysis., J. Bioi. Chem v201, 21, (19530).
8. TALALAY, P., and WILLIAMS_ASHMAN, H. G., Activation of hydrogen transferbetween pyridine nucl eotides by steroid hormones. Proc. Not. Acad. Sc.v44, 15, (1958).
9. RYAN, K. J., and ENGEL, L.L., The interconvertion of estrone and estradiol_17beta by rat liver slices. Endocrinology, v52, 277, (1953).
10. REINHARD dkk., J. Lab, and clin. Med., v31, 107, (1946).11. ROBERT C. GRAUER, dkk., The inAuence of estradiol on 32p uptake by the
uterus. Proc. Soc. Exper. Bioi. Med., v75, 651, (1950).12. Penuntun praktikum Kursus Dasar Penggunaan Radio_lsotop LTA., Percobaan No.
VII, (1965).13. GESSLER, C., 1937, disiter oleh SOFFER, L. J., Diseases oE the Endocrine
Glands., (1958), p.786.
79
14. GROSVENOR, C. E., and TURNER, C.W., The Effect of Estrogen upon ThyroxineSecretion Rate in Intact Female Rats., Proc. Soc. Exper. Bioi. Med.,
vlOl, 194, (1959).15. lEHNINGER, A. l., (1960), disiter oleh WilLIAMS, R. H., Textbook of endo_
crinology. p.113, (1962).
80
Tabel I
Golongan A
Uterus
HatiGinjal
No
KeteranganAct/gr ± SD
% DosisAct/gr ± SD
% DosisAct/gr ± SD
% Dosis(cpm) (cpm)(cpm)
I.01ses + P-32 19.7 ± 0.20.06680.0 ± 0.30.26648.0 ± 0.30.160
II.
Ov + ses + P_32 38.6 ± 0.41.296235.2 ± 0.30.78676.8 ± 0.31.296
III.
Ov + EB + P_32 7.3± 0.20.02476.8 ± 0.20.17576.8 ± 0.30.256
Tabel II
Golongan BUterus
HatiGinjal
No
KeteranganAct/gr ± SD
% DosisAct/gr ± SD
% DosisAct/gr ± SD
% Dosis(cpm) (cpm)(cpm)
I.
01 + ses + P-32 8.0 ± 0.20.02666.4 ± 0.30.22248.0 ± 0.30.160
II.
Ov + ses + P-32 34,0 ± 0.30.12038.7 ± 0.30.13730.4 ± 0.30.108
III.
Ov + EB + P_32 108.5 ± 0.30.385123.6 ± 0.30.43964.6 ± 0.30.225
IV.
Ov + EB + P_32 15.4 ± 0.30.05570.2 ± 0.30.24655.2 ± 0.30.196
~
Keterangan: 01 ses = Oleum sesamiOv = Ovariectomi
EB = Estradiol Benzoate
cpm = counts per minuteSD = Standar Deviasi
Top Related