Teologi dan Psikologi: Musuh atau Sekutu?
Apa tanggapan Saudara terhadap pernyataan ini: Bila Firman Allah, yang dipakai untuk melayani melalui
Roh Kudus, menyentuh roh seseorang, maka pikirannya, perasaannya, dan tindakannya akan dipengaruhi pula. Mengubah pikiran, emosi, dan tingkah laku tanpa kehadiran Firman Allah dan pekerjaan Roh Kudus akhirnya akan mengagungkan hikmat manusia daripada kebenaran dan Roh Allah. Firman Allah dan Roh Kudus sudah cukup untuk mengubah masalah-masalah kehidupan dan dapat melaksanakannya tanpa pertolongan dari teori-teori atau teknik-teknik psikologi. (MARTIN & DEIDRE BOBGAN)
Asumsi Dasar
Manusia adalah pribadi yang terutama.
Segala sesuatu berpusat di sekeliling diri manusia.
Segala sesuatu dinilai berdasarkan keuntungannya bagi manusia.
Tuhan adalah Pribadi yang terutama.
Segala sesuatu berpusat di sekeliling Diri Tuhan.
Segala sesuatu dinilai berdasarkan keuntungannya bagi Tuhan.
Teologi Psikologi
Asumsi Dasar
Model Integrasi1. Terpisah tetapi Setara2. Salad yang Diaduk3. Hanya oleh Karena4. Mengambil dari Mesir
Teologi Psikologi
Terpisah tetapi Setara
TEMBOK
Psikologi berhubungan dengan permasalahan
psikis dan mental.
Alkitab berhubungan dengan permasalahan teologis dan spiritual.
KETERANGAN
Terpisah tetapi Setara
TEMBOK
Alkitab tidak dimaksudkan untuk menjadi buku pegangan fisika, biologi, kesehatan fisik, kesehatan mental, dsb. Bidang-bidang tsb berada di dalam lingkup kerja para
profesional yang telah terlatih, tidak terkait dengan lingkup tanggung jawab sbg seorang kristiani secara khusus.
KETERANGAN
Terpisah tetapi Setara
TEMBOK
Sakit gigi? Ke dokter gigi!Membangun rumah? Ke arsitek atau kontraktor!
Menanam investasi? Ke konsultan keuangan!Masalah kejiwaan? Ke konselor profesional!
KETERANGAN
Terpisah tetapi Setara
TEMBOK
Permasalahan PSIKOLOGIS: rasa bersalah, kecemasan, kemarahan, nafsu yang tak terkendali, kurang
menerima-diri, merasa tidak berharga, tidak aman, prioritas yang keliru, mementingkan diri sendiri, dll.
K R I T I K
Terpisah tetapi Setara
TEMBOK
Permasalahan TEOLOGIS: rasa bersalah, kecemasan, kemarahan, nafsu yang tak terkendali, kurang
menerima-diri, merasa tidak berharga, tidak aman, prioritas yang keliru, mementingkan diri sendiri, dll.
K R I T I K
KETERANGAN
Salad yang Diaduk
KonselingAlkitabiah
“Salad yang diaduk”: campurkanlah beberapa bahan ke dalam satu mangkuk untuk menciptakan paduan yang lezat.
Koreksi kelemahan “Terpisah tetapi Setara”. Sebagian besar psikolog/psikiater/konselor
kristiani mengambil pendekatan integrasi ini: mencampurkan bahan-bahan dari Alkitab dan bahan-bahan psikologi untuk menghasilkan psikoterapi kristiani yang efektif.
KETERANGAN
Salad yang Diaduk
KonselingAlkitabiah
Seperti menggabungkan dua belahan puzzle yang sudah diselesaikan untuk mendapatkan sebuah gambar utuh: hamartiologi+psikopatologi, antropologi+kepribadian, eklesiologi+psikologi sosial, dsb.
Salad yang Diaduk Teori psikologi sekular tidak menyediakan
seluruh sarana yang diperlukan untuk dapat menolong seseorang menjalani kehidupan yang produktif dan utuh. Kekristenan menawarkan sumber-sumber yang sangat berharga dan sangat diperlukan (misal: iman, pengharapan, kasih, tujuan, dll.) yang dapat dipergunakan oleh seorang terapis Kristiani. (QUENTIN HYDER, Christian’s Handbook of Psychiatry)
K R I T I K
Salad yang Diaduk Masalah kritis: Kurangnya
penekanan pada perlunya penyaringan yang hati-hati berdasarkan kebenaran alkitabiah dari setiap konsep dan bahan yang dicampurkan.
Hindari ‘asal-comot’/‘memaksakan’ ayat Alkitab yang dipakai sekadar untuk mendukung preposisi psikologis yang sudah dibuat.
Hati-hati dengan asumsi-asumsi di balik praktik-praktik psikologi yang terlihat baik-baik saja.
KonselingAlkitabiah
Untuk dapat sungguh-sungguh melakukan integrasi, seorang psikolog kristiani perlu mempelajari Alkitab dengan baik dan mempelajari Psikologi dengan baik.
K R I T I K
Salad yang DiadukInterpretasi
Alkitab SInterpretasi
data Psikologi S
Interpretasi Alkitab B
Interpretasi data Psikologi S
Interpretasi Alkitab S
Interpretasi data Psikologi B
Interpretasi Alkitab B
Interpretasi data Psikologi B
KonselingAlkitabiah
Asumsi-asumsi yang umum dijumpai dalam berbagai pendekatan psikologi:
Tuhan merupakan Sumber Kuasa yang tak berpribadi (Tillichian theology) atau Tuhan menciptakan dunia ini dan menyerahkan keberlangsungannya pada hukum-hukum alam dan sosial yang Dia tetapkan, tanpa melibatkan diri di dalamnya hingga kesudahan alam (deisme).
Manusia pada dasarnya baik. Dosa pada dasarnya tidak lebih dari suatu keyakinan yang menimbulkan rasa bersalah mengenai ketidakbaikan diri.
Manusia memiliki seluruh daya dan potensi yang cukup untuk memelihara dan mengembangkan dirinya sendiri.
Salad yang DiadukK R I T I K
Hindari ‘asal-comot’/ ‘memaksakan’ ayat Alkitab yang dipakai sekadar untuk mendukung preposisi psikologis yang sudah dibuat.
Hati-hati dengan asumsi-asumsi di balik praktik-praktik psikologi yang terlihat baik-baik saja.
Ketika sistem-sistem dicampurkan tanpa benar-benar memperhatikan asumsi-asumsi dasarnya yang berbeda/ bertentangan, maka satu sistem akan ‘menelan’ yang lain.
K R I T I K
Salad yang Diaduk
KonselingAlkitabiah
Salad yang Diaduk Psikolog dan psikiatris profesional kristiani sekadar
memakai teori dan teknik dari psikologi sekular. Mereka melakukan hal yang dianggap sebagai paduan yang sempurna dari psikologi dan kekristenan. Namun, mereka menggunakan psikologi yang sama dengan psikolog dan psikiater non-Kristiani. Mereka menggunakan teori dan teknik yang disusun oleh orang-orang seperti Freud, Jung, Adler, Fromm, Maslow, Rogers, Ellis, Glasser, Harris, Janov, yang tidak seorang pun di antaranya yang Kristiani ataupun mengembangkan sistem psikologi berdasarkan Firman Tuhan. (MARTIN & DEIDRE BOBGAN, The End of “Christian Psychology”)
K R I T I K
Hanya Oleh Karena
Dasar pengakuannya: “Hanya oleh karena kasih karunia”, “Hanya oleh Kristus”, “Hanya oleh karena iman”, “Hanya oleh karena Firman”.
“Hanya oleh Karena” merupakan reaksi (berlebihan) terhadap dua pendekatan integrasi sebelumnya.
KETERANGAN
KETERANGAN
Hanya Oleh KarenaFilosofi di balik pendekatan integrasi ‘Hanya oleh Karena’: Ajaran Alkitab tidak berpura-pura dapat
memberikan bimbingan terperinci mengenai hal-hal fisik yang eksternal (menyembuhkan pneumonia, membangun rumah, dll.).
Segala hal yang perlu kita ketahui untuk hidup secara efektif terdapat di dalam Alkitab. Segala masalah pribadi selalu berawal dari dosa, yaitu pemberontakan terhadap Tuhan.
KETERANGAN
Hanya Oleh Karena Karena Alkitab berisi penyataan Tuhan
mengenai bagaimana Dia menangani dosa dan pernyataan yang komprehensif mengenai prinsip-prinsip ilahi bagi kehidupan, maka seorang konselor tidak perlu tahu yang lain selain Alkitab (Hanya Oleh Karena Alkitab) untuk menangani setiap masalah.
Setiap orang bertanggung jawab atas perbuatan mereka. Konseling pada dasarnya melakukan: (1) mengenali pola dosa yang diasumsikan mendasari masalah apa pun yang muncul, dan (2) nasihat dan bimbingan untuk menyelesaikan pola dosa tsb dengan pengakuan dan pertobatan yang sungguh.
K R I T I K
Hanya Oleh Karena Saya percaya pada kecukupan Kristus
bagi setiap keperluan manusia, tetapi saya tidak percaya bahwa kita sedang menyangkali kecukupan-Nya ketika kita menerima pemikiran di luar Alkitab yang tidak bertentangan dengan penyataan Kristus dan Firman-Nya.
Segala kebenaran adalah kebenaran Tuhan. Tuhan menyatakan kebenaran-Nya melalui wahyu umum (alam) dan wahyu khusus (Alkitab). Penyataan Tuhan yang ditangkap dengan benar, baik melalui empiris/ teoritis psikologi maupun melalui hermeneutik Alkitab, tidak akan bertentangan.
K R I T I K
Hanya Oleh Karena Psikologi yang benar, sebagai wahyu
umum, memiliki banyak hal yang dapat dipergunakan dalam konseling dan psikoterapi.
Model ini cenderung terlalu menyederhanakan kompleksitas permasalahan dan interaksi manusia.
Segala Kebenaran adalah Kebenaran Allah
Dua KitabAlkitab(Penyataan Khusus)
Alam(Penyataan Umum)
Studi Eksegesis(hermeneutik)
Riset Psikologis(metode ilmiah)
KesimpulanTeologis
KesimpulanPsikologis
Sintesis
Teori Konseling Kristen
TUHAN
Penyataan
KETERANGAN
Mengambil dari Orang Mesir Keluaran 12:34-38 Lalu bangsa itu mengangkat adonannya, sebelum diragi, dengan tempat adonan mereka terbungkus dalam kainnya di atas bahunya. Orang Israel melakukan juga seperti kata Musa; mereka meminta dari orang Mesir barang-barang emas dan perak serta kain-kain. Dan TUHAN membuat orang Mesir bermurah hati terhadap bangsa itu, sehingga memenuhi permintaan mereka. Demikianlah mereka merampasi orang Mesir itu. Kemudian berangkatlah orang Israel dari Raamses ke Sukot, kira-kira enam ratus ribu orang laki-laki berjalan kaki, tidak termasuk anak-anak. Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.
KETERANGAN
Kita dapat mengambil keuntungan dari psikologi sekular jika kita hati-hati memilahnya berdasarkan kesesuaiannya dengan kebenaran Alkitabiah.
Usaha memilah ini bukanlah hal yang mudah: (a) konsep ttt mudah masuk ke dalam pikiran kita shg tidak terkoreksi dan mengkompromikan kebenaran Alkitab, (b) mempelajari psikologi sekian lama akan membentuk konsep/pola pikir ttt, (c) kita meman-dang Alkitab dari sudut pandang psikologi, bukannya memandang psikologi dari sudut pandang Alkitab.
Mengambil dari Orang Mesir
KETERANGAN
Setiap orang yang melakukan integrasi Teologi dan Psikologi yang injili harus memenuhi persyaratan: Ia setuju bahwa Psikologi harus diletakkan di bawah
otoritas Alkitab. Ia memegang teguh bahwa Alkitab adalah penyataan
Allah yang diinspirasikan oleh-Nya tanpa ada kesalahan. Ia setuju bahwa Alkitab memiliki ‘kontrol fungsional’
terhadap pemikirannya dan kehidupannya sehari-hari secara menyeluruh dan konsisten.
Ia menunjukkan minat yang sungguh-sungguh terhadap isi Alkitab.
Mengambil dari Orang Mesir
Top Related