i
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh:
SUSI SULASTRI
041334039
Oleh: Susi Sulastri
NIM. 041334039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
K upersembahkanS kripsi ini untuk:S pirit in my live J esus X ’tus
M ama& P apaA a, M ba, N daM as’Q Oniel’s
S emuayang mendukungaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Tuhan tidak akan terlambat!
Juga tidak akan lebih cepat
Semuanya……
Dia jadikan indah tepat waktunya
“The danger of small mistakes is that those mistakes are not always small.”
Bahayanya kesalahan-kesalahan kecil adalah bahwa kesalahan-kesalahan itu
tidak selalu kecil.
Kesalahan kecil bisa mengakibatkan kesalahan yang lebih besar. Bersamaan
dengan kesalahan itu, persoalannya bisa menjadi besar pula. Maka kesalahan
kecil pun harus segera dibetulkan.
Sukses adalah keberhasilan yang kita capai di dalam menggunakan talenta2
yang telah Tuhan berikan kepada kita. (Rick devos)
Manusia yang merencanakan, namun Tuhan yg menentukan (Thomas A. kempis)
“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan petunjuk yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournaments (TGT) Pada Mata Pelajaran Ekonomi Untuk Meningkatkan Keaktifan
Siswa”.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis
menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd.,M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Ignatius Bondan suratno, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ix
4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd, M.Si selaku Dosen Penguji yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan
saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak A. Heri Nugroho, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan
saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
7. Seluruh mahasiswa angkatan 2004 yang juga telah memberi kritik dan saran
masukan selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian
dan kerjasama yang baik selama ini.
8. SMA Santa Maria Yogyakarta, yang telah memberikan izin dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas ini.
9. Ibu Catharina Cahyadiyanti, S.Pd. selaku guru mitra dalam penelitian tindakan
kelas ini.
10. Siswi-siswi kelas X-D selaku subjek dalam penelitian ini.
11. Orangtuaku, Bapak Dodo Budiono, BA dan Ibu Yulita Asih Darmasih yang
telah memberikan doa, semangat, dukungan materiil, dan dukungan moral buat
Nci selama ini.
12. Keluarga besar mama dan papah yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
13. Kakakku Reinardus Dedi Barnadi dan kakak iparku Emilia Subinah yang telah
memberikan dukungan, semangat, dan doanya buat Nci selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
xi
ABSTRAK
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA
YOGYAKARTA
Susi Sulastri Universitas Sanata Dharma
2009 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan metode kooperatif tipe TGT pada pembelajaran ekonomi untuk peningkatan keaktifan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bersifat eksploratif. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X-D, SMA Santa Maria, Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen observasi keterlibatan belajar siswa di kelas, lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar kegiatan guru dalam proses pembelajaran, lembar instrument pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan siswa dalam kelompok, dan instrument refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa komponen mengajukan pertanyaan (20%), komponen menjawab pertanyaan (35%), komponen mengerjakan lembar kerja/tugas (75%), komponen kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif (75%), dan komponen menanggapi pendapat (35%). Pada siklus II menunjukkan bahwa komponen mengajukan pertanyaan (35%), komponen menjawab pertanyaan (20%), komponen mengerjakan lembar kerja/tugas (90%), komponen kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif (85%), dan komponen menanggapi pendapat (25%). Dari kedua siklus tersebut menyatakan bahwa penerapan metode pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam 3 hal yaitu dalam komponen mengajukan pertanyaan, komponen mengerjakan lembar kerja/tugas, dan komponen diskusi/interaksi dalam kelompok, sedangkan 2 hal lainnya yaitu komponen menjawab pertanyaan dan komponen menanggapi pendapat belum bisa meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
xii
ABSTRACT
THE APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING METHOD OF TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TYPE IN ECONOMICS SUBJECT
TO INCREASE STUDENT’S ACTIVITY OF THE TENTH CLASS STUDENTS OF SANTA MARIA SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA
Susi Sulastri Sanata Dharma University
2009
This research aims to know the effect of the application of cooperative
learning method of TGT type on the subject of economics course to increase student’s activity. This research is an explorative action class research.
This research was conducted on the tenth grade students who belong to D class of Santa Maria Senior High School Yogyakarta. The implementation of this action class research is divided into two cycles which each step consists of four steps, they are: planning, action, observation, and the reflection. Collecting data was done by using observation of student’s activity in the classroom, teacher’s activity sheet observation, student’s activity sheet observation, class’s activity sheet observation, teacher’s activity sheet in teaching and learning process, class instrument sheet observation, student’s activity sheet observation in group, and reflection instrument. The data were analyzed by using descriptive and comparative analysis.
The result of the research on the first cycle shows that asking question component is 20%; method answering question component is 35%; finishing work/task sheet component is 75%; student’s ability of discussion/interaction in cooperative group component is 75%; and responding opinion component is 35%. On the second cycle shows that asking question component is 35%; answering question component is20%; finishing work/task sheet component is 90%; and responding opinion component is 25%. Those of two cycles state that the application of cooperative learning method of TGT type can increase student’s activity on three components, they are asking question component, finishing work/task sheet component, and discussion/interaction in group component, while two other components are answering question component and responding opinion component cannot increase students activity yet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... xi
ABSTRACT ...................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
D. Definisi Operasional ........................................................................... 4
E. Tujuan .................................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7
A. Kajian Teoritis ..................................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
xiv
1. Proses Belajar Mengajar ............................................................... 7
2. Pembelajaran Kooperatif ............................................................... 10
3. Tipe Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 13
4. Pembelajaran Kooperatif tipe TGT ............................................... 15
5. Keaktifan ....................................................................................... 19
6. Mata Pelajaran Ekonomi ............................................................... 25
B. Kerangka Berfikir ............................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 31
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 31
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 31
C. Subjek dan Obyek Penelitian .............................................................. 32
D. Prosedur Penelitian ............................................................................. 32
E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 37
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 46
G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 47
BAB IV GAMBARAN UMUM .................................................................... 50
A. Sejarah SMA Santa Maria ................................................................... 50
B. Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta ................................................ 53
C. VISI MISI SMA Santa Maria Yogyakarta .......................................... 55
D. Sistem Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta ............................. 56
E. Kurikulum SMA Santa Maria Yogyakarta ............................................ 57
F. Organisasi Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta .............................. 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
xv
G. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria Yogyakarta ...................... 58
H. Siswa SMA Santa Maria Yogyakarta ................................................. 62
I. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Santa Maria ............................. 63
J. Proses Belajar Dan Mengajar SMA Santa Maria ............................... 65
K. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ........................................................ 66
L. Majelis sekolah/ dewan sekolah/ komite sekolah ................................ 68
M. Hubungan Antara SMA Santa Maria Yogyakarta Dengan
Instansi Lain ........................................................................................ 69
N. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan ....................................... 70
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN .................................. 72
A. Deskripsi Penelitian ............................................................................ 72
1. Pra Penelitian ................................................................................ 72
2. Siklus Pertama ............................................................................... 80
a. Perencanaan ............................................................................. 80
b. Tindakan .................................................................................. 84
c. Observasi ................................................................................. 87
d. Refleksi ................................................................................... 94
3. Siklus Kedua ................................................................................. 100
a. Perencanaan ............................................................................. 101
b. Tindakan .................................................................................. 105
c. Observasi ................................................................................. 107
d. Refleksi ................................................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
xvi
B. Analisis Komparatif Tingkat Keaktifan .............................................. 123
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ..................... 127
A. Kesimpulan ......................................................................................... 127
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 128
C. Saran .................................................................................................... 129
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 131
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Aktivitas Guru Pada Siklus I ........................................................... 88
Tabel 2.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Pertama ........................................ 90
Tabel 2.3 Instrumen Pengamatan Kelas .......................................................... 91
Tabel 2.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I ............... 95
Tabel 2.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Siklus I ......................................................... 98
Tabel 2.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam Proses
Pembelajaran pada Siklus I ............................................................. 99
Tabel 3.1 Aktivitas Guru Pada Siklus II ......................................................... 108
Tabel 3.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Kedua ........................................... 110
Tabel 3.3 Pengamatan terhadap Kelas ............................................................ 111
Tabel 3.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II .............. 115
Tabel 3.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Siklus II ......................................................... 118
Tabel 3.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam
Proses Pembelajaran pada Siklus II ................................................ 119
Tabel 4 Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Kelas X-D
Pokok Bahasan Ekonomi Makro Mikro .......................................... 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
xviii
Tabel 5 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Belajar Siswa
dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II .................. 125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skenario Pembelajaran ................................................................ 134
Lampiran la Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .............................. 135
Lampiran Ib Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................ 139
Lampiran 2a Materi Siklus I: Ekonomi Makro Mikro .................................... 145
Lampiran 2b Materi Siklus II : Permasalahan yang Dihadapi Pemerintah di
Bidang Ekonomi ........................................................................ 147
Lampiran 3a Soal games siklus I: Mix and Match .......................................... 150
Lampiran 3b Soal games siklus II: The Trouble Tree ..................................... 151
Lampiran 4a Soal turnamen siklus I: Pertanyaan Berantai ............................. 152
Lampiran 4b Soal turnamen siklus II: Cerdas Cermat .................................... 154
Lampiran 5a Daftar Nama Siswa Kelas X-D SMA Santa Maria Yogyakarta 155
Lampiran 5b Grouping/Nama Kelompok ...................................................... 156
Lampiran 5c Skor Games dan Tournaments Siklus I ...................................... 158
Lampiran 5d Skor Games dan Tournaments Siklus II .................................... 159
Lampiran 6 Lembar Kegiatan Pra Penelitian .................................................. 160
Lampiran 6a Lembar Observasi Kegiatan Guru Pra Penelitian ..................... 164
Lampiran 6b Lembar Observasi Kegiatan Siswa Pra Penelitian .................... 166
Lampiran 6c Lembar Observasi Kegiatan Kelas Pra Penelitian ..................... 168
Lampiran 7 Lembar Observasi Keaktifan dan
Keterlibatan Belajar Siswa Pra Penelitian ................................... 170
Lampiran 8 Lembar Kegiatan Siklus I ........................................................... 171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
xx
Lampiran 8a Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus I ................................ 183
Lampiran 8b Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I .............................. 185
Lampiran 8c Lembar Observasi Kegiatan Kelas Siklus I ............................... 187
Lampiran 9a Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran 189
Lampiran 9b Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok ... 191
Lampiran 9c Instrumen Pengamatan Kelas ..................................................... 192
Lampiran 9d Intrumen Pengamatan Kelas secara ringkas .............................. 194
Lampiran 9e Intsrumen Refleksi Guru ............................................................ 195
Lampiran 9f Instrumen Refleksi Siswa ........................................................... 196
Lampiran 9g Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam Proses
Pembelajaran Siklus I ................................................................. 198
Lampiran 10 Lembar Kegiatan Siklus II ......................................................... 199
Lampiran l0a Lembar Observasi Kegiatan Guru Siklus II .............................. 211
Lampiran l0b Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II ............................ 214
Lampiran l0c Lembar Observasi Kegiatan Kelas Siklus II ............................. 216
Lampiran 11a Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Proses
Pembelajaran ............................................................................ 218
Lampiran 11b Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok . 220
Lampiran 11c Instrumen Pengamatan Kelas ................................................... 221
Lampiran 11d Intrumen Pengamatan Kelas secara ringkas ............................ 223
Lampiran 11e Intrumen Refleksi Guru ........................................................... 224
Lampiran 11f Intrumen Refleksi Siswa .......................................................... 225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas
dan kuantitas pengajaran yang dilakukannya. Oleh sebab itu, guru harus
memikirkan dan membuat perencanaan dalam meningkatkan kesempatan belajar
bagi siswa. Guru harus berusaha semaksimal mungkin agar siswa benar-benar
terlibat secara aktif baik secara fisik, mental, intelektual, dan emosional. Aktivitas
siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Guru diharapkan
pandai dalam membuat inovasi dalam penyampaian materi pelajaran agar menarik
bagi siswa sehingga membuat siswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Seorang guru harus kreatif dalam mengemas sebuah proses
pembelajaran menjadi proses yang lebih menyenangkan.
Pada umumnya, guru cenderung mengajar berdasarkan pengalaman dan
kebiasaannya. Banyak guru menjalankan teknik pengajaran yang sama meski
materi pelajaran berbeda. Hal itu dikarenakan kecenderungan para guru mengejar
penyelesaian materi daripada menanamkan konsep yang lebih mendalam. Metode
ceramah dan diskusi merupakan metode yang sering digunakan oleh guru dalam
proses pembelajaran. Pada saat guru menerapkan ceramah, kecenderungan siswa
merasa bosan dalam mengikuti pelajaran, siswa tidak mendengarkan, acuh tak
acuh, bahkan ada yang tidak memperhatikan pelajaran sama sekali. Begitu pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dengan kegiatan diskusi, siswa cenderung banyak yang ngobrol, sibuk sendiri,
tidak mau berpendapat,dll.
Berdasarkan pengalaman yang telah dialami peneliti pada saat masih
duduk di bangku SMA serta pengamatan peneliti di SMA Santa Maria, ketika
guru mengajar dengan menggunakan metode ceramah, secara umum siswa hanya
diam saja, banyak siswa yang kurang memperhatikan pelajaran, respon siswa
kurang, terlihat ketika guru mengajukan pertanyaan, tidak ada siswa yang
mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan dari guru tersebut. Mereka baru
bisa menjawab ketika siswa tersebut ditunjuk oleh guru. Sama halnya dengan
diskusi, di dalam kelompok terlihat ramai seperti sedang bertukar pendapat, tetapi
sebenarnya dalam diskusi tersebut keramaian siswa bukan karena sedang bertukar
pendapat, melainkan yang dibahas adalah urusan masing-masing, sms-an/main
handphone, ngobrol bahkan pada saat mengerjakan soal diskusi, siswa lain
menyerahkan sepenuhnya kepada siswa yang lebih pintar untuk mengerjakan soal
tersebut. Selain itu juga peneliti telah melakukan wawancara dengan salah satu
guru ekonomi yang bernama Ibu Erna pada tanggal 29 November yang
merupakan guru akuntansi. Beliau mengatakan bahwa sebagian besar keadaan
yang terjadi adalah siswa cenderung main handphone, baca komik, pacaran, dan
ketika kerja kelompok pun tidak ada kerja sama yang baik, apalagi dengan siswa
laki-laki yang menyuruh perempuan saja yang mengerjakan.
Dari berbagai masalah di atas, menunjukkan bahwa dengan penggunaan
metode ceramah dan diskusi dirasa belum efektif. Hal ini menyebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kurangnya keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, dengan
menggunakan metode pembelajaran tertentu dapat mendorong siswa untuk lebih
antusias lagi dalam mengikuti pelajaran.
Ada berbagai pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam
mengatasi kondisi pembelajaran seperti: Cooperative Learning, CTL, Active
Learning, Quantum Learning. Adapun alasan mengapa menggunakan
pembelajaran kooperatif adalah agar dengan pembelajaran tersebut, siswa dapat
meningkatkan belajarnya dimana terciptanya aktivitas dan interaksi siswa dalam
kelompok. Metode pembelajaran ini pada dasarnya merupakan pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam suatu
kelompok kecil dengan kemampuan yang heterogen (tinggi, rendah, sedang).
Keaktifan siswa dalam kelompok tersebut dapat menimbulkan kerja sama dan
saling membantu dengan siswa lainnya dalam tugas tugas terstruktur dimana guru
bertindak sebagai fasilitator.
Ada berbagai macam pembelajaran kooperatif yang bisa digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar, salah satunya pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournamens (TGT). Metode pembelajaran ini adalah salah satu metode
pembelajaran yang relatif mudah untuk diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar di dalam suatu kelas. Pembelajaran tipe ini melibatkan aktivitas seluruh
siswa tanpa membedakan status, peran siswa sebagai tutor sebaya dan di
dalamanya mengandung unsur permainan yang sangat menyenangkan (Slavin,
1995:84). Dengan penerapan metode TGT ini, diharapkan siswa dapat termotivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
untuk mengikuti proses belajar mengajar, meningkatkan keaktifan dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis berkeyakinan bahwa
metode pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat digunakan untuk
meningkatkan keaktifan siswa di kelas.
B. Batasan Masalah
Penerapan metode pembelajaran kooperatif bisa dilihat dari berbagai tipe,
tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi pada pembelajaran kooperatif tipe
TGT untuk meningkatkan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan:
bagaimana penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran?
D. Definisi Operasional
1. Pembelajaran Kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi
kesempatan pada peserta didik untuk bekerja sama dengan teman sebayanya
dalam tugas-tugas yang terstrukstur yang terdiri dari dua orang atau lebih
untuk mencapai tujuan belajar dan masing-masing siswa bertanggung jawab
penuh atas pembelajaran yang mereka jalani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Metode pembelajaran kooperatif tipe TGT salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan
status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan.
3. Mata pelajaran ekonomi merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang
perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang
banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui
pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, distribusi.
4. Keaktifan merupakan suatu sikap berani berpendapat, keberanian bertanya,
kemampuan menjawab pertanyaan, serta kemampuan dalam mengerjakan
lembar kerja/tugas baik sendiri maupun dalam kelompok sehingga terjadi
interaksi antar siswa dengan siswa dan guru.
5. Proses belajar adalah tahapan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik
yang terjadi dalam diri siswa.
6. Mengajar adalah suatu upaya yang membantu siswa memudahkan kegiatan
belajar siswa, yang mana dalam hal ini guru berinteraksi sedemikian rupa
dengan para siswa agar siswa terlibat dalam aktivitas belajar.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti tentang
peningkatan keaktifan siswa pada mata pelajaran ekonomi melalui penerapan
metode kooperatif tipe TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
F. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi :
1.Bagi guru
Dengan adanya penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif ini, dapat memberikan masukan untuk para guru agar guru tersebut
kreatif dalam menerapkan metode-metode pembelajaran sehingga kesannya
tidak monoton dan tidak menimbulkan kebosanan.
2.Bagi Siswa
Peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran oleh guru
melalui model pembelajaran kooperatif akan berpengaruh positif terhadap
peningkatan kualitas mereka dalam aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap
kepedulian tanggung jawab sosialnya
3.Bagi Peneliti
Sebagai calon guru, peneliti dapat memanfaatkan dan menerapkan metode
pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar yang sesuai dengan
tuntutan pendidikan saat ini yaitu yang berpusat pada siswa.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya
berkaitan dengan terapan strategi pembelajaran dan aktivitas pengajaran di
lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Proses Belajar Mengajar
Winkel (1996:59) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu
aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang dapat menghasilkan sejumlah perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap dimana perubahan
yang dimaksud bersifat relatif konstan dan tetap melekat. Seperti halnya
dikemukakan Oemar Hamalik (1983:21), belajar yaitu suatu bentuk
pertumbuhan/perubahan di dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam
cara- cara tingkah laku yang baru melalui pengalaman dan latihan.
Secara tradisional, belajar merupakan upaya menambah dan
mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Tetapi sejalan dengan
perkembangan zaman yang semakin modern, belajar adalah perubahan
tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan dan
pengalaman (Sumantri, 2001:13). Definisi dari pengertian belajar secara
modern ini memuat dua unsur penting, yaitu pertama belajar adalah
perubahan tingkah laku, dan kedua perubahan yang terjadi adalah terjadi
karena latihan atau pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Suatu proses pembelajaran yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah
(1995:109) bahwa proses belajar adalah tahapan perilaku kognitif, afektif,
dan psikomotorik yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat
positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan
sebelumnya
Menurut BF Skinner (Syah, 1995:64) berpendapat bahwa belajar ”....a
process of progresive behavior adaptacion”, yang berarti bahwa belajar
merupakan suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang
berlangsung secara progresif. Menurut Hintzman (Syah 1995:65)
mengatakan bahwa ”Learning is a change in organism due to experience
which can effect the organism behavior”, yang artinya belajar merupakan
suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan
yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
organisme tersebut.
Kemudian menurut Wittig (Syah, 1995:65) mendefinisikan belajar
sebagai ”any relatively permanent change in an organism’s behavioral that
occurs as a result of experience”, bahwa belajar adalah perubahan yang
relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah
laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
Kemudian pengertian mengajar itu sendiri menurut Muhibin (1995:70)
adalah suatu upaya yang membantu siswa memudahkan kegiatan belajar
siswa, yang mana dalam hal ini guru berinteraksi sedemikian rupa dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
para siswa agar siswa terlibat dalam aktivitas belajar. Di dalam kegiatan
mengajar juga sebaiknya terjadi hubungan antara guru dengan siswa yang
bersifat suatu pengajaran, maksudnya adalah siswa disini melakukan suatu
aktivitas belajar melalui interaksi dengan kegiatan tahapan mengajar yang
dilakukan guru. Di dalam kelas juga guru sebaiknya memanfaatkan
komunikasi yang tidak hanya satu arah antara guru dengan murid saja tetapi
juga komunikasi antara siswa dengan siswa agar siswa dapat belajar secara
aktif.
Hal lain juga diungkapkan oleh Burner (Nasution, 1984:9) bahwa
proses belajar dibedakan ke dalam tiga fase, yaitu : a) informasi,
menyangkut materi yang akan diajarkan baik yang memperluas atau
menambah pengetahuan maupun yang bertentangan dengan yang telah kita
ketahui sebelumnya ; b)transformasi, berkenaan dengan proses
memindahkan materi, pengubahan informasi dalam bentuk yang lebih
abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih luas ;
c) evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana
keberhasilan proses yang telah dilakukan oleh pembelajar dan pengajar.
Evaluasi juga berisi penilaian pengetahuan yang diperoleh dan apakah
trasformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gajala-gajala lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Pembelajaran Kooperatif
Ada beberapa pengertian pembelajaran kooperatif menurut beberapa
ahli, yang diantaranya adalah:
Menurut Anita Lie (2002:12), pembelajaran kooperatif merupakan
sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk
bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur . Hal
senada juga dikemukakan oleh Etin Sulihatin & Raharjo (2007:4) bahwa
pembelajaran kooperatif adalah suatu sikap atau perilaku bersama dalam
bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerja sama yang
teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana
keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota.
Sedangkan menurut pendapat Slavin (1995:2), pembelajaran
kooperatif merupakan model pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam
kelompok kecil siswa untuk saling membantu dalam mempelajari materi
pembelajaran. Nurhadi (2004:112) juga mengatakan pembelajaran
kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan
kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif juga
merupakan suatu model pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas
pembelajaran yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga pembelajaran
tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antar para pelajar
dalam suatu kelompok yang bersifat sosial dan masing-masing pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka jalani (Kagan,
1994:8)
Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif (Nur, 2000:193) adalah sebagai berikut: a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang dikerjakan dalam kelompok. b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua
anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama. c. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung
jawab yang sama diantara anggota kelompoknya. d. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi. e. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
f. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta untuk mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Selain dari unsur-unsur di atas, metode kooperatif juga memiliki beberapa ciri-ciri (Carin, 1993:69), yang diantaranya adalah sebagai berikut: a. Setiap anggota memiliki peran. b. Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa. c. Setiap kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-
teman sekelompoknya. d. Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan
interpersonal kelompok. e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Dalam pembelajaran kooperatif dikembangkan diskusi dan
komunikasi dengan tujuan agar para siswa saling berbagi kemampuan,
saling belajar berfikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling
memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar,
saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Dengan metode pembelajaran ini, diharapkan siswa semakin aktif
dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau teori,
pengetahuan, dan keterampilan dengan bekerja sama dengan siswa lainnya.
Menurut Kagan (1994:815), terdapat lima prinsip yang harus dikembangkan
dalam pembelajaran kooperatif, yaitu :
a. Saling Ketergantungan Positif Keberhasilan suatu karya sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya sendiri. Pencapaian suatu tujuan individual dihubungkan dengan tujuan pelajar yang lain sehingga terjalin kerjasama yang harmonis antar pelajar.
b. Tanggung Jawab Perseorangan Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika
tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran Cooperative Learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya. Pengajaran yang efektif dalam model pembelajaran Cooperative Learning membuat persiapan dan menyusun tugas sedemikian rupa sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilakukan. Siswa mempunyai komitmen yang kuat untuk mengerjakan tugas karena dia harus mempertanggungjawabkan aktivitasnya sehingga tidak mengganggu kinerja tim.
c. Tatap Muka Setiap kelompok harus diberi kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa siswa lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu siswa saja. Hasil kerjasama ini jauh lebih besar dari jumlah hasil masing-masing anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan masing-masing. Setiap anggota mempunyai perbedaan-perbedaan. Perbedaan ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antar anggota kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
d. Komunikasi Antar Anggota Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Ketrampilan berkomunikasi dalam kelompok ini juga merupakan proses panjang. Pembelajar tidak bisa diharapkan langsung menjadi komunikator yang andal dalam waktu sekejap. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa. Komunikasi antar anggota juga bisa dikatakan sebagai kesediaan para anggota kelompok untuk saling mendengarkan dan mengutarakan pendapat mereka.
e. Evaluasi Proses Kelompok
3. Tipe Pembelajaran Kooperatif
Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif (Slavin, 1995:4-8)
yang diantaranya adalah:
a. Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap kelompok
terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan
mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota
kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada akhirnya semua
siswa diberi kuis secara individual tentang materi ajar tersebut dan siswa
yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. Teams Games Tournaments (TGT)
Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara
heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru memulai dengan
mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam
kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota
kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT
diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan
anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari
turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan
disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-
rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh
akan menentukan penghargaan kelompok.
c. Jigsaw
Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil
secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas
untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka
bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model
jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain
yang menjadi ahli pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik
yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan
mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk
menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-
masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-
teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah
pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan
penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama
seperti STAD.
d. Learning Together
Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa
dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang mengerjakan satu
lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian
secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil
kerja individual.
e. Group Investigation
Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan
kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa
diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa
yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri
bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana
mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.
4. Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournaments ( TGT)
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan
aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran
siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang pembelajaran
kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks
disamping menumbuhkan tanggung jawab, persaingan sehat keterlibatan,
kerja sama
Lima komponen utama dalam komponen dalam TGT yaitu (Slavin,
1995:84-88)
a. Presentasi Kelas
Materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar
diperkenalkan kepada siswa melalui presentasi kelas. Kegiatan ini
biasanya dilaksanakan melalui pengajaran secara langsung yang dipandu
oleh guru. Pada saat guru menyampaikan materi, siswa diharapkan
memperhatikan materi tersebut. Hal ini dikarenakan akan memudahkan
siswa dalam memahami materi dan mengerjakan soal-soal pada kegiatan
belajar kelompok.
b. Kelompok (team)
Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok
bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu kelompok
menguasai materi pembelajaran tersebut.
Sebelum kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu
menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar kerjasama
dalam kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi berlangsung,
seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan suara yang pelan, tidak boleh
meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan
tugas secara bersama-sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam kelompok
tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena
mungkin dari salah satu teman kelompok ada yang bisa menjawab
pertanyaan tersebut. Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan
oleh salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari guru.
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang
anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras atau
etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama
teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota
kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
c. Permainan
Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah
mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Game terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang
didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa
memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai
dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan
mendapat skor.
d.Turnamen (Tournament)
Turnamen disini merupakan suatu pertandingan antar anggota-anggota
yang berbeda. Pelaksanaan turnamen biasanya dilakukan setelah guru
menjelaskan materi dan setelah siswa melakukan belajar dalam kelompok.
Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk pindah pada suatu
meja turnamen yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja
turnamen dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan oleh guru
kelas dan hasil dari tes sebelumnya (dalam penelitian ini ada 4 meja
turnamen yaitu meja I, meja II, meja III, dan meja IV yang masing-
masing terdiri dari 5 orang siswa).
Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: para siswa yang berada di
meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu (pengambilan
nomor kartu berdasarkan urutan yang telah disepakati bersama) dan
menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-
pertanyaan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila ada
siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan,
maka pertanyaan bisa dilempar ke teman yang lain dalam satu meja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
turnamen sesuai dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab
dengan benar berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat
nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok.
e. Penghargaan Kelompok
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-
masing tim akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor
memenuhi kriteria yang ditentukan. Pemberian penghargaan tiap
kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat
dengan menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan
setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya.
5. Keaktifan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:17) aktivitas diartikan
sebagai keaktifan, kegiatan, kesibukan. Kata aktivitas berasal dari bahasa
Inggris dari kata activity yang berarti kegiatan (Budiono, 1998:13).
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer disebut
aktivitas berasal dari kata kerja yang berarti giat, rajin, selalu berusaha,
bekerja atau belajar dengan sungguh-sungguh supaya mendapat prestasi
yang gemilang.
Menurut Sriyono (1994:85), aktivitas adalah segala kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses
belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa
untuk belajar. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi
selama proses belajar mengajar. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah
kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan
pendapat, mengerjakan tugas-tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan
bisa bekerjasama dengan siswa lain, serta tanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan. Aktifnya siswa selama proses belajar mengajar merupakan
salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar.
Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku
seperti: sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi
tugas belajar, dan lain sebagainya.
Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran
adalah keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan
menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun
dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi
segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan
kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa
akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang
akan mengarah pada peningkatan prestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Aktivitas peserta didik dalam menjalani proses belajar mengajar
adalah salah satu kunci keberhasilan pencapaian peranan pendidikan.
Aktivitas merupakan asas penting dalam asas didaktik karena belajar sendiri
merupakan suatu kegiatan dan tanpa adanya kegiatan tidak mungkin
seseorang belajar. Aktivitas sendiri tidak hanya aktivitas fisik saja tetapi
juga aktivitas psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat-aktif dengan
anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya
duduk dan mendengarkan, melihat hanya pasif. Sedangkan aktivitas psikis
adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau
banyak berfungsi dalam rangka pengajaran (Rohani, 2004: 6).
Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman
pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan
merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak
didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan
agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif
dalam kegiatan belajar. Menurut Piaget (Pardjono, 2001:2006), ada 4
prinsip belajar aktif, yaitu: a) siswa harus membangun pengetahuannya
sendiri, sehingga bermakna, b) cara belajar yang paling baik adalah jika
mereka aktif dan berinteraksi dengan objek yang konkrit, c) belajar harus
berpusat pada siswa dan bersifat pribadi. Jadi dalam proses belajar
mengajar, siswalah yang harus membangun pengetahuannya sendiri.
Sedangkan guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
mendukung bagi terciptanya pembelajaran yang bermakna, d) Siswa
(peserta didik) harus mengalami dan berinteraksi langsung dengan obyek
yang nyata.
Jadi belajar harus dialihkan yang semula berpusat pada guru menjadi
pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dan karena sekolah merupakan
sebuah miniator dari masyarakat maka dalam proses pembelajaran harus
terjadi saling kerjasama dan interaksi antar berbagai komponen yang
terbaik. Pendidikan modern lebih menitikberatkan pada aktivitas sejati,
dimana siswa belajar dengan mengalaminya sendiri pengetahuan yang dia
pelajari. Dengan mengalami sendiri, siswa memperoleh pengetahuan
pemahaman dan keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan
nilai. .Beberapa aktivitas siswa pendidikan saat ini menghendaki peranan
aktivitas siswa dalam kegiatan interaksi dalam pembelajaran.
Hal ini tidak berarti guru pasif atau tidak aktif dalam pembelajaran
berlangsung, tetapi guru berperan sebagai pembimbing dan fasilitator agar
siswa menjadi lebih aktif dan kreatif belajar. Herman Handoyo (Rias,
1988:121-123) mengklasifikasikan aktivitas belajar atau yang menurutnya
disebut aktivitas intelektual siswa, seperti pada uraian di bawah:
a. Menguji. Pada waktu guru memberikan materi, guru hendaknya melibatkan intelektual siswa yaitu dengan menguji dan eksplorasi situasi. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mengabstraksi dan menemukan. Mengabstraksi berarti mengidentifikasi esensi dari bentuk atau struktur dari hal yang diketahui sedangkan menemukan berarti menghasilkan sesuatu yang dianggap baru dengan menggunakan imajinasi, pikiran atau eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b. Mengungkapkan. Aktivitas ini mengharapkan siswa dapat menghasilkan kata, kalimat, bagan atau tabel dengan menggunakan simbol yang sesuai dengan situasi masalahnya. Ini merupakan proses belajar untuk mengkonstruksi model-model dari situasi masalah yang dihadapi.
c. Membuktikan. Apabila siswa sudah berhasil merumuskan sesuatu, mereka perlu membuktikan berdasarkan argumen atau alasan yang terstruktur.
d. Mengaplikasikan masalah. Konsep dan prosedur yang telah diketahui perlu diaplikasikan ke situasi baru. Dalam mengaplikasikan mungkin siswa harus dapat mengabstraksikan.
e. Menyelesaikan masalah. Dari suatu masalah kompleks yang dihadapi namun belum pernah diselesaikan, seorang siswa harus menyelesaikan dengan konsep atau teorema serta prosedur yang telah dikuasai.
f. Mengkomunikasikan. Aktivitas ini berupa pertukaran informasi diantara siswa, masing–masing dengan menggunakan simbol yang sama. Para siswa harus mendapat kesempatan untuk menyatakan gagasan secara verbal dan tertulis, mengkomprehensikan dan menginterpretasikan gagasan–gagasan yang nyatakan siswa lain.
Klasifikasi aktivitas belajar di atas menunjukkan bahwa aktivitas
dalam pembelajaran cukup kompleks dan bervariasi. Aktivitas disini tidak
hanya terbatas pada aktivitas jasmani saja yang dapat secara langsung diamati
tetapi juga meliputi aktivitas rohani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Dampak Aktivitas Siswa
Kecenderungan dewasa ini menganggap bahwa anak adalah makhluk
yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai
kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang
lain, belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif sendiri. Menurut
Bruner (Gani:2003) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses yang
terjadi secara bertahap (episode). Episode tersebut terdiri dari informasi,
transformasi, dan evaluasi. Informasi menyangkut materi yang akan
diajarkan, transformasi berkenaan dengan proses memindahkan materi, dan
evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana
keberhasilan proses yang telah dilakukan oleh pembelajar dan pengajar.
Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif
sendiri, tanpa adanya aktivitas, maka proses belajar tidak mungkin terjadi.
Jadi jelas bahwa dalam kegiatan belajar, siswa yang sebagai subyek
haruslah aktif berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam belajar sangat
diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktvitas, belajar tidak akan mungkin
berlangsung dengan baik.
Ada beberapa hal untuk mengetahui keaktifan siswa di dalam proses
pembelajaran, meliputi beberapa hal:
1) Mengajukan pertanyaan;
2) Menjawab pertanyaan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3) Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja;
4) Kemampuan siswa dalam diskusi kelompok;
5) Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat dari guru/temannya.
6. Mata Pelajaran Ekonomi
Menurut Fajar (2002:128), ekonomi merupakan mata pelajaran yang
mengkaji tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan
sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi,
distribusi. Ruang lingkup mata pelajaran ekonomi dimulai dari masalah-
masalah ekonomi yang terjadi dalam kehidupan. Adapun ruang lingkupnya
adalah perilaku ekonomi dan kesejahteraan, mencakup aspek-aspek
ekonomi, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian kerja, perkoperasian,
kewirausahaan dan pengelolaan keuangan perusahaan. Sedangkan menurut
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, ekonomi merupakan ilmu tentang
perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang
bervariasi dan berkembang dengan sumberdaya yang ada melalui pilihan-
pilihan kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
Fungsi dari mata pelajaran ekonomi di SMA adalah mengembangkan
kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara mengenal berbagai
kenyataan dan peristiwa-peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
serta terlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang ada pada
masyarakat.
Tujuan dari mata pelajaran ekonomi di SMA adalah : a) membekali
siswa dengan sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk lebih
mendalami ilmu ekonomi, b) membekali siswa dengan nilai-nilai etika
ekonomi, c) membantu siswa untuk memiliki jiwa wirausaha, d) membantu
siswa untuk mengetahui dan mengerti peristiwa serta permasalahan
ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.
Ruang lingkup ekonomi terdiri atas perilaku ekonomi dan
kesejahteraan, mncakup aspek-aspek ekonomi, ketergantungan, spesialisasi
dan pembagian kerja, kewirausahaan dan pengelolaan keuangan perusahaan.
B. Kerangka Berfikir
Karps dan Yoel (1998) melakukan pengamatan di tingkat perguruan
tinggi dan menemukan dalam kelas dengan mahasiswa yang berjumlah
kurang dari 40, hanya empat-lima mahasiswa saja yang menggunakan 75%
dari waktu interaksi yang disediakan. Steven dan Slavin (1995) melakukan
penelitian selama dua tahun dengan menggunakan model kooperatif yang
menerapkan kerja sama sebagai filosofi untuk mengubah organisasi sekolah
dan ruang kelas serta proses instruksionalnya. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa setelah dua tahun, dengan keaktifan siswa memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
prestasi akademik yang jauh lebih tinggi pada mata pelajaran serta para siswa
juga memiliki hubungan sosial yang lebih baik.
Ross dan Raphael (1990) menemukan bahwa komunikasi dalam
kelompoklah yang menyebabkan meningkatnya prestasi akademik siswa.
Antil, dkk (1998) melakukan studi untuk meneliti hubungan antara kelaziman,
konseptualisasi, dan praktek penggunaan pembelajaran kooperatif oleh guru-
guru SD. Berdasarkan wawancara dengan 21 guru yang dipilih secara acak
dari 85 guru SD, hasil penelitiannya ini menunjukkan bahwa mereka
menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan beberapa pertimbangan
bahwa pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa dalam hal-hal sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pengetahuan akdemik
Berdasarkan penelitian ini, sekitar 76% atau dari 16 guru meyakini bahwa
pembelajaran kooperatif sangat membantu memajukan pengetahuan
akademik siswa. dalam pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa, mempercepat proses
belajar siswa. Slavin (1995) juga mengatakan bahwa dalam pembelajaran
kooperatif siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang
terdiri dari empat-lima orang . Hal ini dimaksudkan agar interaksi siswa
menjadi maksimal dan efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Siswa Terlibat Aktif
Pembelajaran kooperatif membantu siswa berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Dari 15 guru (17%) yang diteliti, mereka mengungkapkan
bahwa pembelajaran kooperatif sangat baik, hal ini dikarenakan dalam
pembelajaran kooperatif siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pelajaran,
aktif dalam belajar, dan bisa bekerja sama di dalam kelompok untuk
menyelesaikan tuga-tugas yang diberikan.
3. Pengetahuan Sosial
Kepercayaan kelompok terpusat pada keunggulan aspek sosial dari
pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif, pelajar dibantu
untuk belajar bekerja sama dengan teman sebayanya dan berusaha untuk
menemukan nilai kebersamaan di dalam kelompok belajar. Dalam
pembelajaran kooperatif juga siswa dapat belajar tentang keterampilan
sosial seperti belajar mengemukakan pendapat, belajar mendengarkan
orang lain serta belajar saling menghormati terhadap yang lain.
Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu metode alternatif yang
dapat meningkatkan keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran di sekolah.
Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah satu tipe metode
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan. Pada pembelajaran
kooperatif tipe TGT ini sangat ditekankan kerja sama dan kebersamaan dalam
kelompok. Masing-masing kelompok memiliki tujuan yang sama yaitu
mendapatkan penghargaan yang terbaik. Untuk mendapatkannya, masing-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
masing individu harus menyumbangkan nilai yang terbaik karena pada
prinsipnya dalam pembelajaran kooperatif, keberhasilan kelompok ditentukan
oleh keberhasilan individu sebagai anggota kelompok. Tanggung jawab
individu juga sangat diperlukan dalam kelompok. Untuk dapat memahami
materi dan mengerjakan soal-soal dengan baik, mereka harus terlibat secara
aktif dalam kelompok. Adanya penghargaan kelompok menimbulkan masing-
masing anggota kelompok memiliki motivasi belajar yang kuat.
Sesuai dengan tuntutan penbelajaran saat ini yaitu student oriented
(pembelajaran yang berpusat pada siswa), diharapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT dapat menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi bagi
perolehan hasil belajar siswa, baik itu dilihat dari pengaruhnya terhadap
penguasaan materi maupun dari pengembangan dan pelatihan sikap serta
keterampilan sosial yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan
bermasyarakat.
Dalam belajar sangat diperlukan adanya suatu aktivitas, sebab pada
prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku
menjadi kegiatan. Tidak akan ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah
sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau dasar yang sangat penting dalam
interaksi belajar mengajar. Aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan di dalam
kelas saja oleh siswa, tetapi juga harus dilakukan di luar kelas, kapanpun,
dimanapun agar mendapat prestasi yang baik. Biasa melakukan, seperti halnya
aktif mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru, rajin belajar setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
waktu tanpa ada harus menunggu disuruh, rajin membaca buku-buku yang
berkaitan dengan materi yang disampaikan oleh guru, rajin mencoba
mengerjakan soal-soal yang terdapat di dalam buku, dan juga melakukan
aktivitas lainnya untuk meningkatkan prestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, yaitu
penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan
substantif yaitu suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau
usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil terlibat dalam
sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993:44). Penelitian ini
merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan
tindakan nyata dan proses pengembangan, kemampuan dalam mendeteksi dan
memecahkan masalah. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan
informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk meningkatkan keaktifan
siswa. Sehingga penelitian ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai
usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.
B. Lokasi dan waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMA Santa Maria, Jalan Ireda No. 19 A
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan bulan Januari 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
C. Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas X-D SMA Santa Maria
Yogyakarta. Obyek penelitiannya adalah peningkatan keaktifan siswa pada
mata pelajaran ekonomi melalui penerapan metode pembelajaran kooperatif
tipe TGT .
D. Prosedur Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengawali
dengan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan terhadap pembelajaran
di kelas sebelum menggunakan metode TGT. Kegiatan yang dilakukan yaitu
mengadakan observasi terhadap situasi awal di dalam kelas yang mencakup
observasi kegiatan guru, observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain
dengan observasi, guna mendukung data yang diperoleh peneliti juga
mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah mengadakan
kegiatan pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian di dalam kelas setelah
menggunakan metode TGT.
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus. Masing-
masing siklus terdiri dari empat langkah.
1. Perencanaan, merumuskan masalah, menentukan tujuan, dan metode
penelitian serta membuat rencana tindakan yang akan dilakukan untuk
meningkatkan pemahaman siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Tindakan, yaitu pelaksanaan rencana tindakan sebagai upaya
meningkatkan pemahaman siswa.
3. Observasi, yaitu pengamatan atas hasil atau dampak pelaksanaan tindakan.
4. Refleksi, yaitu analisis, pemaknaan dan penyimpulan hasil observasi
terhadap kegiatan belajar mengajar dalam upaya untuk menumbuhkan
tingkat pemahaman siswa.
Secara operasional, penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam
penelitian ini diuraikan sebagai berikut.
a. Siklus pertama.
Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau tatap muka di kelas meliputi sebagai berikut:
1) Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa
penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang meliputi sebagai
berikut.
a) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk
memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya dan membagi
siswa secara heterogen menjadi kelompok-kelompok yang
beranggotakan 4-5 orang. Beberapa perangkat yang disiapkan
dalam tahap ini adalah: rencana pembelajaran dengan model
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pembelajaran kooperatif tipe TGT, materi presentasi, soal-soal
latihan, lembar jawab siswa dan lembar observasi.
b) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi :
1) lembar observasi kegiatan guru (catatan anekdotal);
2) lembar observasi kegiatan siswa (catatan anekdotal);
3) lembar observasi kegiatan kelas (catatan anekdotal);
4) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran;
5) lembar instrumen pengamatan kelas;
6) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok;
7) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas;
8) instrumen refleksi.
2) Tindakan
Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran kooperatif
tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan, dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
a) Mengajar
Mempersentasikan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan,
tugas, atau kegiatan yang harus dilakukan siswa, dan memberikan
motivasi. Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi
dalam presentasi kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran
langsung, baik dengan ceramah atau diskusi yang dipimpin oleh
guru. Pada saat presentasi berlangsung, siswa harus benar-benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan oleh
guru. Hal itu dikarenakan akan membantu siswa bekerja lebih baik
pada saat kerja kelompok dan pada saat games/permainan karena
skor permainan akan menentukan skor kelompok.
b) Belajar Kelompok
Siswa dibagi dalam kelompok yang masing-masing beranggotakan
5 orang secara heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis
kelamin, ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih
mendalami materi bersama teman kelompoknya atau lebih khusus
untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik
dan optimal pada saat permainan.
c) Games/Permainan
Games terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk
menguji pengetahuan yang didapat siswa dalam presentasi kelas
dan belajar kelompok. Pertanyaan-pertanyaan itu berisi
pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor, siswa memilih kartu
bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan
nomor tersebut. Jika siswa tersebut menjawab benar maka akan
mendapatkan skor yang nantinya akan dikumpulkan siswa untuk
babak turnamen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
d) Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu setelah guru
melakukan presentasi kelas dan kelompok. Turnamen yang
pertama, guru membagi siswa ke dalam beberapa meja turnamen.
Lima siswa dikelompokkan pada meja I, lima siswa berikutnya
pada meja II, dan seterusnya.
3) Observasi
Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di dalam
tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak dan hasil dari
pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi keterlibatan dan interaksi siswa
dalam diskusi kelompok kooperatif. Keterlibatan siswa nampak dari
keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan
juga direkam dengan menggunakan video camcorder.
4). Refleksi
Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan penyimpulan
hasil observasi terhadap hasil prestasi belajar siswa. Ada dua macam
refleksi yang dilakukan.
a) Refleksi segera setelah suatu pertemuan berakhir, digunakan untuk
mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dalam pembelajaran dan
pemecahannya untuk perbaikan dalam pertemuan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b) Refleksi pada akhir siklus pertama, digunakan untuk mengetahui
apakah target yang ditetapkan sesuia dengan indikator keberhasilan
tindakan telah tercapai. Secara teknis, peneliti melakukan self-
reflection dahulu terkait dengan keterampilan kooperatif siswa
dalam kegiatan masing-masing fase, kemudian dilakukan refleksi
dan diskusi bersama guru untuk penyempurnaan tindakan pada
pertemuan berikutnya.
b. Siklus kedua
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada dasarnya sama
dengan siklus pertama, hanya yang membedakan adalah tindakannya.
Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan berdasarkan hasil refleksi siklus
pertama.
E. Instrumen Penelitian
Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan
pembelajaran kooperatif tipe TGT.
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Dalam RPP ini guru dan peneliti menetapkan langkah-langkah apa saja
yang akan dilakukan dalam pembelajaran, serta kegiatan-kegiatan apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
saja yang harus dilakukan siswa dalam rangka implementasi tindakan
perbaikan yang direncanakan. Hal-hal yang terkandung di dalam RPP
yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator keberhasilan,
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan
strategi/prosedur pembelajaran
b. Grouping
Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ini, siswa
dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 5 orang. Adapun
pembagian kelompok di sini telah ditentukan terlebih dahulu oleh guru
mitra sebagai pihak yang lebih mengerti tentang siswa yang heterogen.
2. Tindakan
Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif tipe TGT
yang telah direncanakan. Instrumen yang dibutuhkan dalam mengukur
tingkat keaktifan siswa dipilah menjadi tiga bagian, yaitu secara
menyeluruh (kelas), kelompok, dan secara individu. Dalam mengukur
keaktifan kelas digunakan lembar observasi keaktifan dan keterlibatan
belajar siswa, sedangkan untuk mengukur keaktifan siswa di dalam
kelompok instrumen yang diperlukan yaitu lembar observasi kegiatan
belajar siswa dalam kelompok.
3. Observasi
Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti dan sistematis (Arikunto, 1998:139). Pengumpulan data melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan sampel
untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa di
kelas. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini mengacu pada
Bergerman (1992) dan Tantra (2006:15) yang mengacu pada tiga kelompok
yaitu: instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher), instrumen
untuk mengobservasi perilaku siswa (observing student), dan instrumen
untuk mengobservasi kelas (observing classroom).
a. Observasi pra penelitian
1) Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher)
Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan guru dalam
proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat
catatan anekdotal (lampiran 6a). Catatan anekdotal berisi tentang
jabaran yang bersifat lebih spesifik mengenai aktivitas yang
dilakukan oleh guru selama pembelajaran.
2) Instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing
student).
Dalam penelitian ini, observasi terhadap aktivitas siswa dalam
proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat
catatan anekdotal (lampiran 6b). Catatan anekdotal di sini berisi
tentang jabaran yang bersifat lebih spesifik tentang aktivitas siswa
selama pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3) Instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom)
Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan kelas dalam
proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat
catatan anekdotal (lampiran 6c). Catatan anekdotal berisi tentang
jabaran yang bersifat lebih spesifik mengenai aktivitas yang terjadi
di kelas selama pembelajaran.
b. Observasi saat PTK dilaksanakan
1) Instrumen untuk mengobservasi guru (observing teacher)
Dalam penelitian ini, observasi terhadap kegiatan guru dalam
proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat
catatan anekdotal (lampiran 8a dan 10a) dan dalam bentuk lembar
observasi kegiatan guru (lampiran 9a dan 11a). Catatan anekdotal
berisi tentang jabaran yang bersifat lebih spesifik mengenai
aktivitas yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran. Lembar
observasi kegiatan guru tampak di bawah ini (Septi: 2008, 193)
No Deskripsi 1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah dan
kooperatif dengan tipe TGT 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum
menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen
5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.
7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah
12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri
14 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusof.
15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan
16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja
17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain
18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan
20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen
21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen 22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang
memiliki skor terbaik 23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui
ulangan pada akhir pokok bahasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2) Instrumen untuk mengobservasi perilaku siswa (observing
student).
Dalam penelitian ini, observasi terhadap perilaku siswa dilakukan
peneliti dengan membuat lembar observasi kegiatan siswa
(lampiran 9c,9d,11c dan 11d). Lembar observasi kegiatan siswa ini
nampak dalam tabel seperti berikut ini (Septi: 2008, 199):
a) Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Keterangan Ya Tidak Catatan
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
2. Saling bertukar pendapat 3. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 4. Pertanyaan yang diajukan ada
kaitannya dengan pembelajaran 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan 6. Menghargai saran dan pendapat teman
satu kelompok
b) Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa
No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan
2 Siswa menjawab pertanyaan
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
4 Siswa aktif dalam diskusi
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Untuk mengetahui tingkat keaktifan dan keterlibatan siswa selama
proses belajar mengajar serta dengan membuat catatan anekdotal
(lampiran 8b dan 10b)
3) Instrumen untuk mengobservasi kelas (observing classroom)
Dalam penelitian ini, observasi terhadap aktivitas kelas dalam
proses belajar mengajar dilakukan peneliti dengan membuat
catatan anekdotal (lampiran 8c dan 10c) dan dalam bentuk
instrumen pengamatan kelas (lampiran 9bdan 11b). Catatan
anekdotal di sini berisi tentang jabaran yang bersifat lebih spesifik
tentang aktivitas siswa selama pembelajaran. Lembar observasi
kelas nampak dalam table berikut (Septi: 2008, 195):
No Deskripsi 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda. 2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para
siswa 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan. 4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan
di kelas (sekolah) 5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan
dalam penggabungan di dalam kelompok. 6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan
beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas). 7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam
kerja kelompok. 8 Para siswa tampak antusias dengan kerja
kelompoknya. 9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat
kerja kelompok. 10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
yang terbaik. 11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika
menghadapi kesulitan. 12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi
yang digunakan. 13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan. 14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama. 16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan
jelas. 17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal
satu sama lain dengan baik. 18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang
diberikan mudah. 19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan pendapat
atau masukan buat kelompok.
4. Refleksi
Dalam tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan, dan pembuatan
kesimpulan hasil observasi. Instrumen yang diperlukan adalah lembar
refleksi guru (lampiran 9e dan 11e) dan lembar refleksi siswa (lampiran 9g
dan 11g). Lembar refleksi guru dan siswa ini nampak dalam tabel sebagai
berikut (Septi: 2008, 200-201):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
a). Lembar refleksi guru No Uraian 1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran :
a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan
5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
b). Lembar refleksi siswa No Aspek yang diamati
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen KBM a. Topik/materi yang dipelajari b.LKS c. Materi Ajar d.Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang dilatihkan
2 Apakah Anda berminat untuk mengikuti KBM berikutnya seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
yang telah Anda ikuti? 3 Selama kerja kelompok saya :
a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
5 Hambatan yang saya temui, selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam
pembelajaran dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang
dihasilkan dari tindakan yang mengajar. Pengumpulan data dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
1.Observasi
Suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara
teliti dan sistematis (Arikunto, 1998:28). Pengumpulan data melalui
observasi dilakukan sendiri oleh peneliti pada kelas yang dijadikan sampel
untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa
dikelas.
2.Wawancara
Wawancara digunakan untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas
dilihat dari sudut pandang yang lain (Hopkins, 1993:125). Teknik ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
digunakan untuk mendapatkan data berkaitan dengan aktivitas belajar siswa
serta pandangan dari guru dan siswa terhadap metode TGT yang diterapkan
dalam pembelajaran ekonomi.
3.Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui
sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa
kelas X-D, serta rekaman proses tindakan penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan secara deskriptif untuk mengetahui
keaktifan siswa di dalam proses pembelajaran, meliputi dua hal sebagai
berikut.
1. Analisis Deskriptif
Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala
yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari metode kooperatif tipe TGT
sebagaimana adanya dalam bentuk paparan naratif maupun tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
2. Analisis Komparatif
Analisis komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan keaktifan
belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada masa pra penelitian,
siklus pertama, dan siklus kedua.
Tabel
Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan dalam Proses Pembelajaran
Indikator Keberhasilan
Komponen Situasi Awal (%)
Target (%)
Siklus I (%)
Siklus II (%)
Deskripsi
Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan.
5 Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan.
Keberaniaan siswa dalam menjawab pertanyaan
20 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan
Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja/ tugas
10 Jumlah siswa yang mengerjakan lembar kerja/ tugas
Kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif
20 Jumlah siswa yang aktif (berbagi informasi, berbagi tafsiran, negosiasi makna) dalam pemecahan masalah dalam kelompok.
Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat gur/temannya
10 Jumlah siswa yang dapat menanggapi pendapat guru/temannya
Sumber: Data hasil penelitian diolah Catatan: Situasi awal diketahui dari hasil observasi di dalam kelas yang kemudian
didiskusikan dengan guru mitra.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel Proses Pengumpulan Data & Analisis Data
No Kegiatan Output
1 Penyusunan perangkat pembelajaran
Rencana pembelajaran (RP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
2 Pemetaan kemampuan siswa
Kelompok-kelompok heterogen beranggotakan 5 orang
3 Penyusunan instrumen pengumpulan data
Instrumen observasi dan lembar kerja
4 Pembelajaran ekonomi dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT
Kegiatan membaca, diskusi kelompok, membuat rangkuman, kuis
5 Observasi kegiatan belajar mengajar
Data partisipasi siswa dalam diskusi kelas dan interaksi siswa dalam kelompok
6 Pengumpulan dokumen rangkuman presentasi
Data kemampuan siswa merangkum hasil belajar
7 Analisis data Keaktifan belajar siswa 8 Refleksi Dampak tindakan pada keaktifan
belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. SEJARAH SMA SANTA MARIA
SMA Santa Maria Yogyakarta merupakan salah satu sekolah di bawah
naungan Yayasan Marsudirini. Sekolah bertaman asri ini berlokasi di tengah
kampung, persisnya di Jalan Ireda 19A. Sebelum menempati gedung ini,
SMA Santa Maria berlokasi di Jalan Brigjen. Katamso 2 sekompleks
dengan TK, SD dan SMP. Sekolah khusus putri ini mempunyai visi
memadukan humaniora, intelektual dan nilai-nilai kepribadian untuk
menumbuhkembangkan potensi putri-putrinya menjadi manusia yang utuh
siap memasuki perguruan tinggi maupun berkarya dalam hidup
bermasyarakat. Sejak berdiri pada 16 Januari 1967 yang saat itu dipimpin
oleh H.J. Sunarjo Hadiwiyoto, SMA Santa Maria dilaksanakan pada sore hari,
mulai 1 Januari 1970 SMA Santa Maria masuk pagi dan dipimpin oleh Dra.
Sr. M. Leonarda OSF dan menyandang status disamakan pada 20 Januari
1990. Sedangkan Nilai Akreditasi yang baru saja diterima dari badan
Akreditasi Sekolah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu :
PERINGKAT AKREDITASI : A
NILAI AKREDITASI : 90,13
NOMOR : 9.1./BAS-DIY/III/2005, 9 Maret 2005
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Sesuai dengan visi dan misi, SMA Santa Maria tidak hanya
membekali para siswinya dengan kemampuan intelektual melalui pemberian
kurikulum seperti SMA negeri, tetapi juga pendampingan kepribadian seperti
week end, rekoleksi, retret, outbound, dsb. Salah satu tujuan pendidikan SMA
Santa Maria adalah menciptakan wanita mandiri dan memiliki budi pekerti
yang luhur. Hal itu diwujudkan dengan kegiatan bakti sosial. Bakti sosial
dilaksanakan hampir setiap tahun. Dengan kegiatan tersebut para siswi
dibimbing untuk menggalang dana secara mandiri seperti mengamen, menjual
surat kabar, jagung bakar atau produk buatan sendiri maupun orang lain. Dana
yang terkumpul sebagian digunakan untuk membantu masyarakat yang
membutuhkan. Seperti tahun lalu, dana yang ada disumbangkan kepada
posyandu se-Kelurahan Prawirodirjan berupa fasilitas yang dibutuhkan.
Sebagian lagi digunakan untuk pasar super murah dengan sasaran pembeli
masyarakat sekitar sekolah.
Fasilitas belajar yang dimiliki SMA Santa Maria cukup lengkap.
Selain laboratorium Komputer, IPA dan Bahasa juga terdapat green house,
ruang tata boga, musik, museum mini dan asrama. Asrama terdiri dari 6 unit
yang ditempati oleh para siswi asal luar Jogjakarta khususnya siswi luar pulau
Jawa. Prestasi yang diperoleh oleh Stama, nama keren SMA Santa Maria
sangat banyak, terbukti dari tropy yang berjajar di almari kaca, khususnya
kegiatan ekstrakurikuler. Dua tahun terakhir berturut-turut menyabet juara I
invitasi bola basket tingkat provinsi, yang diselenggarakan Liga Hexos.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Sedangkan tingkat nasional menduduki peringkat IV. Ekstrakurikuler lain
yang berpotensi lainnya adalah Cheer Leader (CL). CL hampir selalu juara
setiap kali mengikuti kompetisi, sehingga sering diundang pada acara
perkenalan suatu produk. Bahkan sebuah surat kabar pernah menulis judul
“Cheer Leader SMA Santa Maria Langganan Juara” dalam artikelnya.
Ekstrakurikuler suatu kegiatan pendukung dilaksanakan setelah kegiatan intra.
Ekstra wajib terdiri dari komputer dan tataboga, sedangkan ekstra pilihan
meliputi bidang seni, yaitu band, teater, paduan suara, Cheer Leader, seni tari
dan orgen. Bidang olah raga ada basket, volli, dan tae kwon do untuk
ketrampilan wanita ada tata boga dan modelling, dan teknologi terapan terdiri
dari KIR dan Jurnalistik. SMA Santa Maria menjalin kerja sama dengan
perguruan-perguruan tinggi di Jogjakarta guna mengantarkan anak didiknya
ke jenjang sekolah lebih tinggi, antara lain Universitas Atmajaya, Sanata
Dharma, AA YKPN, AMP, ASMI Santa Maria, dll. Kegiatan-kegiatan juga
sering diselenggarakan dalam rangka peringatan hari-hari besar atau hari jadi,
yang terakhir dilaksanakan yaitu acara Dies Natalis XXXVII SMA Santa
Maria mengadakan berbagai kegiatan mulai tanggal 18 sampai 29 Februari
2004, ada invitasi Bola Basket, Lomba Modern Dance, Jumpa artis, Parade
band serta mengundang bintang-bintang tamu dari kelompok Band yang
sudah punya nama.
SMA Santa Maria Yogyakarta merupakan salah satu karya Yayasan
Marsudirini di Yogyakarta. Sesuai namanya, SMA Santa Maria Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
bernaung pada Bunda Maria. Oleh karena itu, ketika kita pertama kali masuk
ke dalam kompleks SMA Santa Maria akan terlihat jelas ada patung Bunda
Maria (lantai 1) dan patung Santo Fransiskus Asisi (lantai 2).
Logo SMA Santa Maria terkandung makna sebagai berikut:
1. Bangun datar segi lima melambangkan Pancasila sebagai dasar Negara
2. Bunga bakung, bunga kesayangan Bunda Maria melambangkan
perlindungan pada Bunda Maria
3. Salib melambangkan nilai-nilai Kristiani yang mendasari seluruh aspek
kehidupan SMA Santa Maria Yogyakarta
4. Latar belakang warna biru melambangkan harapan yaitu kedamaian dan
kesederhanaan
Sesuai dengan perkembangan zaman, SMA Santa Maria Yogyakarta
menegaskan kembali Visi dan Misi yang dijiwai oleh semangat Santo
Fransiskus Asisi dan semangat pendiri Tarekat Suster-Suster OSF.
B. Tujuan SMA Santa Maria Yogyakarta
1. Melaksanakan kurikulum nasional, lokal dan pilihan (pendidikan
kemarsudirinian).
2. Memenuhi tuntutan pendidikan yang efektif, kreatif, bermutu dan
menyenangkan sehingga dapat mengembangkan diri secara optimal.
3. Memenuhi tuntutan masyarakat (perguruan tinggi dan dunia kerja) untuk
menghasilkan lulusan yang kompetitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
4. Memiliki peserta didik yang berkualitas dalam prestasi di bidang
akademik dan non akademik.
5. Memenuhi kualifikasi dan kompetensi standar nasional tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan.
6. Memfasilitasi kegiatan akademik, karya ilmiah, seni dan olahraga
sehingga terampil dalam berbagai lomba.
7. Memenuhi sarana prasarana yang diperlukan bagi proses belajar mengajar
yang optimal.
8. Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan
berkualitas sehingga mampu memilih nilai-nilai hidup yang sesuai dengan
hati nurani.
9. Terciptanya suatu lingkungan belajar yang harmonis dan kondusif.
10. Memfasilitasi kegiatan kerohanian dan pembinaan kepribadian sehingga
terbentuk pribadi yang utuh.
11. Membekali peserta didik dengan ketrampilan-ketrampilan yang mampu
dikembangkan untuk masa depannya.
12. Menyediakan sarana prasarana yang mendukung kegiatan keterampilan
13. Mendampingi peserta didik yang pada waktunya mampu menjadi wanita
mandiri, berkarier yang cakap, berdedikasi tinggi bagi kemajuan bangsa,
negara, gereja berdasarkan visi dan nilai-nilai kristiani.
14. Memiliki sumber pendanaan yang mampu menjaga kelangsungan
pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
15. Melaksanakan manajemen mutu dari sistem administrasi sesuai standar
nasional
C. VISI MISI SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA
1. Visi SMA Santa Maria Yogyakarta
Terselenggaranya pendidikan yang memadukan intelektual, humaniora
dan keterampilan berdasarkan nilai-nilai kristiani untuk siap bersaing
dalam era globalisasi. Indikatornya, antara lain:
a. Intelektual
1) Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
2) Mengembangkan sikap ilmiah (kritis, analitis, kreatif, dan inovatif)
3) Meningkatkan kecakapan dalam menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi
b. Humaniora
1) Menanamkan nilai-nilai kristianitas dan nilai-nilai kepribadian.
2) Mengembangkan sikap disiplin, bertanggung jawab, tangguh,
tanggap, dan tenggang rasa.
3) Membudayakan nilai-nilai kepribadian dalam hidup sehari–hari.
c. Keterampilan
1) Menguasai dasar-dasar ketrampilan (tata boga, komputer, bahasa
Inggris, tata rias )
2) Menerapkan ketrampilan yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3) Mengembangkan keterampilan yang dimiliki untuk bekal masa
depan.
2. Misi SMA Santa Maria Yogyakarta
a. Menumbuhkembangkan penghayatan nilai-nilai kristiani.
b. Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan yang efektif,
kreatif, bermutu dan, menyenangkan sehingga dapat berkembang
secara optimal.
c. Mewujudkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
yang siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi.
d. Menumbuhkembangkan kepekaan sosial terhadap sesama dan
lingkungan demi terwujudnya semangat kekeluargaan dan
persaudaraan.
e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menggali bakat dan minat di
bidang ketrampilan.
D. Sistem Pendidikan SMA Santa Maria Yogyakarta
Sistem pendidikan di SMA Santa Maria Yogyakarta dirancang untuk
diselesaikan dalam waktu tiga tahun, yaitu: kelas X, XI, XII. Saat menginjak
kelas XI, para siswa diberikan kesempatan untuk memilih penjurusan bidang
studi yang sesuai dengan bakat dan minat mereka. Penjurusan bidang studi
yang ditawarkan di SMA Santa Maria Yogyakarta, yaitu: Ilmu Pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan Bahasa (BHS). Jurusn yang
telah dipilih di kelas XI ini kemudian dilanjutkan saat siswa naik ke kelas XII.
E. Kurikulum SMA Santa Maria Yogyakarta
Kurikulum yang digunakan SMA Santa Maria Yogyakarta adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak Tahun
2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
KTSP terdiri dari tujuan pendidikan, tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan
silabus.
Penerapan KTSP dalam program regular SMA Santa Maria
Yogyakarta didasarkan pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. KTSP
merupakan kurikulum yang memberi kewenangan dan tanggung jawab penuh
pada sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan kegiatan pembelajaran
sesuai visi, misi dan potensinya masing-masing dengan mengacu kepada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), serta berpedoman
pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP).
Dengan KTSP, kepala sekolah, para guru dan komite sekolah dapat terlibat
langsung dalam merumuskan tujuan pembelajaran, materi serta hal-hal
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
F. Organisasi Sekolah SMA Santa Maria Yogyakarta
Struktur organisasi sekolah bertujuan agar proses belajar mengajar
berjalan dengan baik. Hal ini disebabkan setiap bagian wajib menjalankan
tugas masing-masing dan dilaporkan secara bersama-sama agar tidak terjadi
kesalahpahaman. Struktur organisasi SMA Santa Maria dapat dilihat pada
lampiran.
G. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria Yogyakarta
1. Personalia dan Pembagian Tugas
a. Kepala Sekolah
Pada tanggal 16 Juli 2007, SMA Santa Maria dikepalai oleh Sr. M.
Cornelia, OSF, S.Ag. Pada umumnya, kepala sekolah berfungsi
sebagai:
1) Edukator, yaitu melaksanakan proses belajar mengajar secara
efektif dan efisien
2) Manajemen, yaitu menyusun perencanaan, mengorganisasikan
kegiatan, mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan,
melaksanakan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan,
menentukan kebijakan, mengadakan rapat, mengambil keputusan
3) Administrasi, yaitu menyelenggarakan kegiatan administrasi
(perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
pengawasan, dan sebagainya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4) Supervisor, yaitu menyelenggarakan proses KBM, kegiatan BK,
kegiatan Ekstrakurikuler, kegiatan Ketatausahaan, kegiatan
Kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait, sarana
prasarana, kegiatan OSIS, kegiatan 7 K
5) Pemimpin (leader), yaitu dapat dipecaya, memahami kondisi
lingkungan (guru, karyawan, siswa), memiliki visi dan memahami
misi sekolah, mengambil keputusan urusan intern dan ekstern
sekolah, mencari gagasan baru.
6) Inovator, yaitu melakukan pembaruan (KBM, BK, Ekstra
kurikuler), melaksanakan pembinaan guru dan karyawan,
melakukan Pembaharuan dalam menggali sumber daya di Komite
sekolah dan masyarakat.
7) Motivator, yaitu mengatur ruang kantor yang kondusif untuk
bekerja, mengatur ruang kantor yang kondusif untuk BK, mengatur
ruang kelas yang kondusif untuk KBM, mengatur ruang
laboratorium yang kondusif untuk praktik, mengatur ruang
perpustakaan yang kondusif untuk belajar
b. Wakil Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan tugas kedinasan, kepala sekolah tidak bekerja
sendiri melainkan dibantu oleh wakil kepala sekolah. Di SMA Santa
Maria memiliki 5 (lima) wakil kepala sekolah, antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
1) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum (Dra. Elin Ermawanti)
Bertugas menyusun kalender pendidikan, jadwal pelajaran,
program pengajaran, mengatur kegiatan intra kurikuler dan ekstra
kurikuler.
2) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan (Y. Inggar Irwanto,
S.Pd)
Bertugas mengatur program BK, mengatur program 7 K, mengatur
dan membina program Kegiatan OSIS.
3) Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana Prasana (FX. Witarso, S.Pd)
Bertugas merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk
KBM, merencanakan program pengaduan, mengatur pemanfaatan
sarana prasarana.
4) Wakil Kepala Sekolah Bagian Humas (Th. Heni Subekti, S.Pd.)
Bertugas mengatur dan mengembangkan hubungan masyarakjat
dan peran komite sekolah, menyelenggarakan bakti social,
menyelenggarakan hasil pendidikan di sekolah.
5) Wakil Kepala Sekolah Bagian Penelitian dan Pengembangan
(Andreas Suprono, S.Pd)
c. Dewan Guru
Dewan guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi juga
merangkap sebagai:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
1) Guru bidang studi, yaitu mengatur segala hal yang berhubungan
dengan proses belajar mengajar di dalam kelas
2) Guru wali kelas, yaitu mengatur administrasi kelas
3) Guru piket, yaitu mengisi daftar presensi guru dan mengisi jam
kosong
4) Guru bimbingan konseling, yaiu memberikan bimbingan baik
bimbingan karir, personal terhadap siswa dan guru
d. Wali Kelas
Wali Kelas membantu Kepala Sekolah dalam kegiatan–kegiatan
sebagai berikut: pengelolaan kelas, penyelenggaraan administrasi
kelas, pengisian daftar kumpulan nilai siswa ( Legger )
e. Karyawan
Karyawan SMA Santa Maria, dapat digolongkan menjadi:
1) Bagian Tata Usaha
Kepala Tata Usaha bertanggung jawab kepada Kepala Sekolah dan
mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut: menyusun program tata usaha
sekolah, mengelola keuangan sekolah, mengurus administrasi
ketenagaan dan siswa, membina dan pegembangan karir pegawai
tata usaha sekolah, menyusun administrasi perlengkapan sekolah,
menyusun dan penyajian data/statistik sekolah, mengkoordinasikan
dan melaksanakan 6 K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2) Bagian Perpustakaan
Bagian perpustakaan bertugas: merencanakan pengadaan buku,
mengurus pelayanan perpustakaan, merencanakan pengembangan
perpustakaan, memelihara dan perbaikan buku cetak
3) Bagian Ekstra Kurikuler
Bertugas membuat angket pilihan ekstrakurikuler, membuat jadwal
ekstrakurikuler, mengkoordinasi kegiatan ekstra dengan guru
pengampu ekstra, membuat presensi kehadiran guru pengampu
ekstra dan siswi peserta ekstra.
4) Bagian Kebersihan
5) Jaga Malam
H. Siswa SMA Santa Maria Yogyakarta
Siswa adalah warganegara yang terdidik, oleh sebab itu harus dapat
menjadi warga negara yang baik dan memiliki sikap hidup; takwa, jujur,
bertanggung jawab, kebersamaan dan menghargai. untuk itu perlu peraturan
tata tertib siswa.
Berdasarkan kurikulum yang berlaku di SMA Santa Maria untuk kelas
X, XI, XII menggunakan KTSP. Pembagian penjurusan dilakukan di kelas XI
pada saat penerimaan siswa baru. Adapun program keahlian yang terdapat di
SMA Santa Maria, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
1. Program IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial)
2. Program IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
3. Program BHS (Bahasa)
Jumlah siswa SMA Santa Maria Tahun Ajaran 2008/ 2009. Perincian
menurut masing-masing kelas sebagi berikut:
KELAS
X JUMLAH XI JUMLAH XII JUMLAH
A 22 Bhs 14 BHS 8
B 22 IPA 13 IPA 19
C 21 S 1 23 S 1 27
D 20 S 2 23 S 2 27
E 21 S 3 23
106 96 81
I. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Santa Maria Yogyakarta
SMA Santa Maria memiliki lingkungan sekolah yang baik dan ideal
untuk kegiatan belajar mengajar. Lokasi SMA Santa Maria berada dekat dari
kota yang berlokasi kurang lebih 50 meter dari jalan raya. SMA Santa Maria
dikelilingi oleh rumah penduduk dan ada jalan kecil yang menghubungkan
dengan jalan raya besar.
SMA Santa Maria dikelilingi tembok pagar tinggi sehingga menjamin
keamanan sekolah. Gedung yang digunakan untuk proses belajar mengajar
berada pada lantai dua dan lantai tiga. Tepat di tengah-tengah gedung terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sebuah taman bunga dan kolam ikan yang memberikan kesejukan di
sekitarnya. Ruang kelas yang digunakan memiliki ukuran kurang lebih 7 x 8
meter yang mampu menampung 20-30 siswi.
SMA Santa Maria memiliki halaman yang sangat luas dan sebagian
digunakan untuk lapangan bola basket dan bola voli. Sekolah ini juga
memiliki dua buah aula yaitu: aula besar dan aula kecil. Pada aula besar
terdapat podium (pangung) yang sering digunakan untuk pentas seni.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar SMA Santa Maria
memiliki beberapa laboraturium, ruang multimedia dan perpusatakaan.
Mengenai letaknya: laboratorium fisika terletak di lantai dua, laboratorium
kimia, komputer dan biologi berada di lantai tiga, laboratorium bahasa,
multimedia dan perpustakaan terletak di lantai satu. Untuk kantor kepala
sekolah, guru, BP dan tata usaha memiliki ruang tersendiri. Kantor kepala
sekolah, BK dan tata usaha terletak di lantai satu sedangkan kantor guru
berada di lantai dua.
SMA Santa Maria memiliki satu kantin yang berada dekat dengan
ruang perpustakaan. Kantin menyediakan berbagai macam makanan dan
minuman.
SMA Santa Maria memiliki fasilitas kesehatan berupa UKS yang
terletak di depan ruangan salah satu guru BP. Ruang UKS cukup luas dengan
empat tempat tidur yang tertata rapi dan bersih. Obat-obatan yang tersedia
cukup lengkap dan memadai untuk pertolongan pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Kamar kecil di SMA Santa Maria bersifat permanen dengan kondisi
air yang bersih dan mencukupi. Kamar kecil untuk guru berada di lantai satu
(dekat perpustakaan) sedangkan kamar kecil khusus siswa berada di semua
lantai (lantai 1, lantai 2, lantai 3) dan terdiri dari banyak ruangan sehingga
sangat mencukupi untuk siswa.
J. Proses Belajar Dan Mengajar SMA Santa Maria Yogyakarta
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Santa Maria Yogyakarta
diadakan 6 hari seminggu dari Senin hingga Sabtu. Sebelum proses KBM
berlangsung diawali dengan doa bersama. KBM umumnya dimulai pukul
07.00. Pada hari Senin-Jumat, KBM berakhir pada pukul 13.30 sedangkan
hari Sabtu berakhir pukul 11.45. Pada hari Senin-Jumat terdapat dua kali
waktu istirahat, yaitu: Istirahat I (15 menit) di sela-sela jam ke-3 dan ke-4 dan
istirahat II (15 menit) di sela-sela jam ke-6 dan ke-7. Sedangkan waktu KBM
hari Sabtu lebih singkat dari hari lainnya, pada hari tersebut hanya ada satu
kali jam istirahat (15 menit). Tepat pada pukul 12.00, kegiatan belajar
mengajar dihentikan sementara untuk melakukan doa bersama yaitu Doa
Malaikat Tuhan. Satu jam pelajaran terdiri dari 45 menit yang dimanfaatkan
semaksimal mungkin dengan asas ketercapaian tujuan. Seandainya ada guru
yang berhalangan untuk mengajar, guru tersebut akan menitipkan tugas pada
guru piket untuk dikerjakan siswa dan kemudian dikumpulkan lagi pada guru
piket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Selain mata pelajaran yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), di SMA Santa Maria Yogyakarta juga terdapat beberapa
program tambahan yang dilaksaakan setelah pulang sekolah. Program
Conversation diberikan kepada siswi Kelas X dan XI. Kelas dibagi menjadi
tiga level, yaitu: Elementary, Pre-Intermediate dan Intermediate. Untuk Kelas
XI juga diberikan tambahan pelajaran yang disebut Martikulasi. Kemudian
untuk Kelas XII, dilaksanakan program tambahan pelajaran untuk
menghadapi Ujian Akhir. Selain itu, ada pula program tourist hunting di
Kawasan Kraton yang dilaksanakan oleh siswi-siswi Kelas X pada hari
Minggu.
K. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Salah satu bentuk komitmen dalam meningkatkan kualitas lulusan,
SMA Santa Maria berusaha meningkatkan berbagai macam fasilitas
pendidikan dan latihan bagi para siswi-siswinya. Fasilitas belajar yang
dimiliki SMA Santa Maria, antara lain:
1. Ruang kelas
Memiliki 14 kelas yang berukuran 7 x 8 meter dengan sirkulasi udara dan
cahaya yang cukup. Tiap ruang kelas terdapat 20 meja dan 40 kursi. Tiap
kelas dilengkapi dengan 2 papan tulis white board dan penghapus yang
selalu tersedia. Tiap kelas memiliki hiasan yang beragam sesuai dengan
kreativitas siswa dari masing-masing kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan sarana yang menyediakan buku penunjang
kegiatan belajar mengajar. Koleksi buku perpustakaan SMA Santa Maria
cukup banyak, yaitu sekitar 2.042 buku fiksi dan 13.194 buku non fiksi.
3. Laboratorium
a. Laboratorium Fisika
b. Laboratorium Kimia
c. Laboratorium Biologi
d. Laboratorium Bahasa
4. Green House (Rumah Kaca)
Rumah kaca ini sangat menunjang pelajaran biologi karena berisi berbagai
macam jenis tanaman untuk diteliti dan dikembang biakan.
5. Ruang Tata Boga
6. Ruang Musik
Ruangan ini dipakai pada saat pelajaran seni musik. Fasilitas yang
tersedia, antara lain : 1 keyboard, 1 amplified, 1 set drum, papan tulis
white board, 2 buah gitar listrik, 1 bass
7. Ruang Komputer
SMA Santa Maria memiliki 45 unit komputer. Ruang komputer ini
digunakan oleh siswa dalam pelajaran TI dan kegiatan ekstra kurikuler
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
8. Ruang Multimedia
Ruang multimedia ini menyediakan satu unit komputer dan viewer dalam
ruangan yang nyaman dan ber-AC.
9. Museum Mini
Museum ini berisi benda-benda sejarah dari berbagai macam suku di
Indonesia. Benda-benda tersebut digunakan sebagai alat peraga pada saat
pelajaran ilmu sosial, khususnya pelajaran antropologi.
10. Asrama
Asrama terdiri dari 6 unit yang ditempati oleh para siswi asal luar
Jogjakarta khususnya siswi luar pulau Jawa.
L. Majelis sekolah/ dewan sekolah/ komite sekolah
Komite sekolah adalah lembaga independent yang berfungsi sebagai
mitra sekolah dan bertugas memberikan sumbangan pemikiran terhadap
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Komite sekolah adalah kumpulan
para orang tua/wali murid, guru, tokoh sesepuh dan perwakilan instansi-
instani yang dinilai kompeten daalm menangani urusan-urusan intern maupun
pihak sekolah yang dipilih dalam musyawarah seluruh orang tua/wali siswa
dan kemudiah disahkan pihak sekolah.
Pertemuan komite sekolah dengan pihak lain biasanya membahas hal-
hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan sekolah. SMA Santa Maria
adalah sekolah yang berdiri di bawah Yayasan Marsudirini, maka sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
sekolah ini adalah sentralisasi dari Yayasan. Dengan demikian, tugas komite
sekolah sangatlah terbatas. Komite sekolah di SMA Santa Maria hanya
sebatas mengetahui mengenai apa yang terjadi dalam penyelenggaraan
sekolah dan memberikan masukan atau ide-ide akan situasi yang terjadi.
M. Hubungan Antara SMA Santa Maria Yogyakarta Dengan Instansi Lain
SMA Santa Maria menjalin kerja sama dengan berbagai macam instansi,
antara lain:
1. Komite sekolah
Kerjasama ini di bidang kepanitian pencarian dana tetapi tidak sebagai
penyandang dana.
2. Universitas
a. Sanata Dharma
Sanata Dharma menawarkan kerjasama di bidang akademik dengan
menawarkan penerimaan mahasiswa baru jalur prestasi dan jalur
kerjasama. Selain itu, SMA Santa Maria juga menerima mahasiswa
PPL USD untuk praktik mengajar di sekolah.
b. Atmajaya
Atmajaya menawarkan kerjasama di bidang akademik dengan
menawarkan penerimaan mahasiswa baru jalur unggulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
c. STIM YKPN
STIM YKPN mengadakan kerjasama untuk menyelenggarakan tes
potensi akademik.
d. AA YKPN
AA YKPN mengadakan kerjasama untuk menyelenggarakan tes
potensi akademik.
e. AMP YKPN
AMP YKPN mengadakan kerjasama untuk menyelenggarakan tes
potensi akademik.
f. ASMI Santa Maria
N. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan
1. Martikulasi
Kegiatan ini bertujuan untuk memutuskan nilai siswi yang belum tunta
menurut standar sekolah terutama untuk Kelas X dan XI. Untuk kelas XII,
lebih difokuskan pada tambahan mata pelajaran untuk mempersiapkan
UAN. Kegiatan ini dilaksanakan sepulang sekolah.
2. Conversation
Kegiatan ini dilakasanakan untuk meningkatkan kemampuan aktif
berbahasa inggris. Jadi, siswi tidak hanya belajar teori tetapi juga
mempraktekkan kemampuan mereka berbahasa inggris.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Tourist Hunting
Kegiatan ini bertempat di Keraton Yogyakarta oleh siswi kelas X pada
setiap hari Minggu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan oral siswi dalam berbahasa inggris terutama dihadapan native
speaker.
4. In Group
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswi kelas X untuk semakin
mengenal dirinya sendiri dan teman-temannya.
5. Retret
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswi Kelas XII untuk semakin
memiliki iman dan mental yang kuat dan mendekatkan diri dengan Tuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian Penelitian tindakan kelas dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams
Games Tournamens (TGT) pada pokok bahasan ekonomi mikro dan makro serta
masalah ekonomi yang dihadapi pemerintah ini telah dilaksanakan pada siswa
kelas X-D, SMA Santa Maria Yogyakarta. Penelitian tersebut diawali dengan
observasi terlebih dahulu pada tanggal 13 Januari 2009 pada jam ke-6 yaitu jam
11.00-11.45 WIB. Adapun tujuan dari observasi ini adalah untuk mengetahui
kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar di kelas X D SMA Santa Maria.
Setelah observasi, penelitian dilakukan dalam dua siklus, yaitu Siklus I yang
dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2009, Siklus II 27 Januari 2009. Dalam
implementasinya, Siklus I dan Siklus II membutuhkan waktu 2x45 menit. Adapun
penerapan model pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini dapat diuraikan
sebagai berikut.
1. Observasi pra penelitian
Observasi ini dilakukan pada tanggal 13 Januari 2009 jam ke-6 yaitu jam
11.00-11.45 WIB. Guru yang mengajar ekonomi tersebut adalah Ibu
Catharina Cahyadiyanti, S.Pd. Jumlah siswi kelas X-D sebanyak 20 orang dan
pada observasi ini semua siswi hadir. Kegiatan belajar mengajar pada saat itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
adalah membahas materi ekonomi tentang ekonomi makro dan mikro. Ada 3
hal yang diobservasi sebelum penelitian dilakukan.
a. Observasi guru (observing teacher)
Guru memasuki ruangan kelas, mengucapkan salam disertai
memeriksa kesiapan siswa. Guru mengabsen siswa satu per satu. Setelah
mengabsen siswa, guru mengulas kembali materi sebelumnya dikaitkan
dengan materi pada minggu lalu. Guru bertanya kepada siswa apakah ada
yang belum dipahami pada materi sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk
merangsang pemikiran siswa dalam memasuki materi yang akan
diberikan. Karena tidak ada yang bertanya, guru langsung memasuki pada
materi pembelajaran. Pada saat penjelasan materi, guru cenderung
menggunakan metode yang sering digunakan guru pada umumnya yaitu
metode ceramah, dimana peran guru disini lebih dominan. Sesekali guru
mengaitkan materi pembelajaran dengan contoh konkrit dalam kehidupan
sehari-hari, hal ini terkadang keluar dari jalur pokok permasalahan tentang
materi yang diajarkan sehingga perhatian siswa terhadap materi menjadi
semakin berkurang. Guru juga menegur siswa yang terkadang sibuk
dengan kegiatannya sendiri, ngobrol dengan temannya,ddl. Hal ini
berakibat interaksi antara guru dengan siswa dirasa kurang. Pada saat
siswa mengalami kesulitan dalam materi yang diajarkan, guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Setelah
menjelaskan materi, guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
yang terdapat pada buku paket. Pada saat mengerjakan latihan soal, guru
hanya duduk di depan saja tanpa memantau kegiatan siswa dalam
mengerjakan latihan soal. Dikarenakan waktu telah habis dan latihan soal
belum diselesaikan oleh siswa, guru tidak menarik kesimpulan atas materi
pembelajaran yang telah diajarkan. Guru meminta siswa untuk
melanjutkan latihan soal tersebut di rumah. Sebelum meninggalkan
ruangan kelas, guru mengucapkan salam penutup. Kegiatan guru dalam
mengajar dapat dilihat pada catatan anekdotal yang berisi observasi
kegiatan guru. (lampiran 6a)
b. Observasi siswa (observing student)
Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu
mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah
mempersiapkan diri, siswa menyimak penjelasan guru tentang materi yang
diajarkan. Pada saat penjelasan materi, ada yang memang mendengarkan
penjelasan dengan baik dan adapula yang kurang fokus terhadap materi
yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan kegiatannya
sendiri, ngobrol dengan temannya, main handphone,dll. Pada
pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa
merasa jenuh dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode
ceramah. Tetapi pada saat guru memberikan contoh konkrit yang
terkadang keluar dari jalur pokok materi yang diajarkan, siswa cenderung
terlihat asyik dan fokus yang mangakibatkan kegaduhan siswa di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
kelas. Ketika siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk bertanya
tentang materi yang dirasa kurang dimengerti, hanya 1 siswa yang
mengajukan pertanyaan. Pada saat ada pertanyaan dari guru, terdapat 4
siswa yang bisa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi yang
diajarkan dan terdapat pula 2 orang siswa yang berani mengemukakan
pendapatnya. Ketika siswa diminta untuk mengerjakan latihan soal,
sebagian besar siswa kurang serius dalam mengerjakan latihan soal
tersebut, sehingga pada saat waktu habis siswa belum bisa menyelesaikan
latihan soal tersebut. Akhirnya siswa diminta untuk menyelesaikan latihan
soal di rumah. Kegiatan siswa selama pembelajaran tersebut dapat dilihat
pada catatan anekdotal yang berisi observasi kegiatan siswa. (lampiran 6b)
c. Observasi kelas (observing class)
Secara fisik, ruangan kelas cukup memadai dan nyaman untuk
dilakukannya kegiatan belajar mengajar. Terdapat 2 white board, 1papan
pengumuman kelas, 1 papan kehadiran siswa, 1 meja kursi guru, meja
kursi yang cukup untuk 22 orang siswa, ventilasi yang memadai,
pencahayaan yang cukup. Di awal pembelajaran suasana kelas masih
kurang kondusif. Disaat guru masuk ruangan kelas dan meminta siswa
untuk mempersiapkan diri mengikuti pelajaran, masih terdapat keributan-
keributan kecil misalnya masih terdapat siswa yang masih mengobrol
dengan temannya. Suasana kelas mulai kondusif ketika guru menjelaskan
materi. Tetapi suasana kelas kembali gaduh dan kurang terkendali ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
guru memberikan contoh konkrit yang keluar dari pokok pembicaraan
materi. Ketika terjadi kegaduhan di dalam kelas, guru dengan sigap
menertibkan siswa yang kurang fokus terhadap pelajaran. Pada saat
pengerjaan latihan soal, suasana kelas lumayan kondusif tetapi kurang
adanya pantauan dari guru terhadap siswa yang sedang mengerjakan
latihan soal. Ketika waktu habis, suasana kelas sedikit gaduh dan siswa
diminta untuk melanjutkan latihan tersebut di rumah. Keadaan kelas
selama pembelajaran tersebut dapat dilihat pada catatan anekdotal yang
berisi observasi kegiatan kelas. (lampiran 6c).
Berdasarkan hasil observasi pada guru, perilaku siswa, dan suasana
kelas serta wawancara dengan guru, dapat disimpulkan bahwa selama
pembelajaran berlangsung guru cenderung hanya menggunakan metode
ceramah dan diskusi. Metode ceramah merupakan suatu metode dimana
guru hanya memindahkan materi pembelajaran kepada siswa secara lisan.
Pada kesempatan kali ini, peneliti menduga bahwa dengan menggunakan
metode ceramah guru dapat menghemat waktu dan juga dapat dengan
mudah dalam menyampaikan materi yang diajarkan. Dengan metode
ceramah siswa cenderung akan lebih cepat merasa bosan sehingga akan
mencari kesibukan sendiri seperti ngobrol dengan temannya, sibuk dengan
barang-barang yang dimainkannya, main handphone, dll yang membuat
perhatian mereka perhatian terpecah belah sehingga memicu suasana kelas
menjadi kurang kondusif dan menghambat proses kegiatan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
mengajar. Pada saat latihan soal, jika siswa mengalami kesulitan dalam
mengerjakan latihan soal tersebut, guru meminta siswa untuk tidak
sungkan-sungkan bertanya dan jika perlu berdiskusi dengan temannya.
Hal ini bertujuan agar siswa bisa bekerja sama dengan baik dan juga bisa
mempermudah dalam mengerjakan latihan soal tersebut. Secara
keseluruhan, terlihat bahwa peranan guru lebih dominan dibanding dengan
siswa, peran aktif siswa dalam pembelajaran sangat kurang. Idealnya
untuk saat ini dalam suatu kegitan belajar mengajar, siswa lebih berperan
aktif dalam memahami pengetahuan dengan kemampuan yang dimilikinya
baik itu dalam hal bertanya, membaca, diskusi,berpendapat, dll.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan bahwa permasalahan
pembelajaran yang terjadi adalah rendahnya partisipasi aktif dari siswa
selama proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari kegiatan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung baik dalam hal bertanya, menjawab
pertanyaan, mengemukakan pendapat, mengerjakan tugas, dan interaksi
dalam diskusi dirasa masih dirasa kurang. Peneliti menduga bahwa akar
permasalahan tersebut terlihat dari beberapa aspek yang diantaranya
adalah kecenderungan siswa dalam mengikuti pelajaran dengan
menggunakan metode ceramah yang makin lama semakin jenuh dan
kurang bervariasi sehingga semangat untuk belajar kurang, guru kurang
menggali pemikiran dan pengetahuan siswa sehingga siswa tidak berani
untuk bertanya, mengemukakan ide/pendapatnya, berdiskusi dengan baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kurangnya interaksi yang baik antara guru dengan siswa. Dari berbagai
permasalahan tersebut, alternatif pemecahan masalah tersebut adalah
perlunya menciptakan suatu proses pembelajaran yang bervariasi, dapat
lebih menggali pemahaman siswa, melatih mental siswa untuk lebih
berani mengungkapkan sesuatu, lebih percaya diri, lebih bertanggung
jawab, dan tentunya yang mendorong terciptanya suasana pembelajaran
yang harmonis baik antara guru dengan siswa maupun antar siswa. Maka
dari itu, guru diharapkan mampu menerapkan suatu metode pembelajaran
yang berbeda dan bervariasi. Terdapat beberapa metode pembelajaran
yang dapat diterapkan oleh guru dimana masing-masing metode
pembelajaran memiliki langkah-langkah yang berbeda-beda.
Dari permasalahan tersebut, selanjutnya guru dan peneliti
berkolaborasi untuk menerapkan suatu metode alternatif selain metode
ceramah, diskusi, dan tanya jawab, juga ditambah dengan menerapkan
metode yang lebih bervariasi yaitu metode kooperatif tipe TGT. Dalam
metode ini tugas guru hanya sebagai fasilitator terutama ketika jalannya
diskusi, games dan turnamen jadi siswa disini lebih berperan aktif dalam
proses pembelajaran sehingga siswa juga tidak merasa jenuh dan bosan
mendengarkan ceramah dari guru karena dengan metode TGT siswa bisa
bekerja sama dengan siswa yang lain di dalam kelompok. Selama jalannya
diskusi dalam permainan (games) juga berbeda dengan diskusi yang
biasanya. Jika dalam diskusi pada umumnya siswa hanya membahas suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
masalah di dalam kelompok yang kemudian hasil diskusinya tersebut
dicatat dan jika perlu dilanjutkan dengan presentasi, tetapi disini siswa
diharapkan dapat menggunakan kreatifitas masing-masing untuk dapat
menggali pemahamannya. Sekilas siswa memang terlibat aktif di dalam
diskusi, namun jika dilihat lebih mendalam hanya beberapa siswa yang
aktif dan sungguh-sungguh. Berbeda dengan diskusi dalam metode TGT,
dalam metode ini siswa dibagi dalam kelompok untuk permainan (games)
dan turnamen. Dalam sesi permainan siswa dituntut untuk bisa berdiskusi
dengan menggali kreatifitas masing-masing. Pada sesi turnamen juga
siswa diharapkan bisa bekerja sama dengan baik serta dapat
menumbuhkan persaingan secara sehat antar kelompok selama jalannya
turnamen.
Dengan menerapkan metode ini siswa lebih antusias untuk mengikuti
proses pembelajaran serta dapat lebih berani untuk bertanya,
mengungkapkan pendapatnya, dan mengungkapkan kesulitan yang mereka
hadapi. Dengan demikian secara tidak langsung siswa harus terdorong
untuk dapat memahami materi yang didapatnya. Di sini tugas guru hanya
menjadi fasilitator dimana mendampingi siswa terlebih jika siswa
menemui kesulitan. Dengan menerapkan metode ini tidak menutup
kemungkinan suasana yang tadinya kurang kondusif dan kurang antusias
dari siswa akan menimbulkan suasana yang lebih antusias, hidup,
kondusif serta bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
2. Siklus Pertama
Siklus pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Januari 2009 pada pukul
11.00 WIB sampai dengan pukul 12.45 WIB yaitu pada jam keenam sampai
dengan ketujuh. Materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah pokok
bahasan ekonomi mikro dan makro. Guru mitra yang mengajar dalam
penelitian ini adalah Ibu Catharina Cahyadiyanti, S.Pd selaku guru bidang
studi Ekonomi kelas X. Jumlah siswa kelas X-D pada tahun ajaran 2008-
2009 saat ini adalah 20 siswa. Dari jumlah siswa tersebut, siswa yang hadir
pada siklus pertama ini sebanyak 15 siswa. Berikut ini diuraikan penerapan
metode kooperatif tipe Teams Games Tournamens (TGT ) pada siklus
pertama.
a. Perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan
yang diterapkan pada siklus I.
1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang karakteristik siswa
untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuan akademiknya.
Pemetaan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk membagi siswa
dalam kelompok-kelompok yang heterogen. Siswa dengan prestasi
atau nilai akademik tinggi akan ditempatkan pada ranking tinggi,
siswa dengan prestasi sedang akan ditempatkan pada ranking sedang,
dan siswa dengan prestasi rendah ditempatkan pada pada ranking
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
bawah. Dari hasil pembagian kelompok tersebut terbentuk empat
kelompok dengan kemampuan akademik yang beragam. Empat
kelompok yang terbentuk selanjutnya diberi nama bintang, matahari,
bulan sabit dan awan.
2) Peneliti kemudian mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan
digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup : Rencana Pelaksanaan
Pengajaran (RPP), materi presentasi (hand out), Lembar Kerja Siswa
(LKS), meja turnamen, dan hadiah. Berikut ini disajikan uraian
masing-masing perangkat pembelajaran.
(a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)
RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. Dalam RPP tersebut berisi
standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, materi, metode pembelajaran, sumber dan media
pembelajaran, skenario pembelajaran, dan evaluasi yang
seluruhnya telah dibuat secara rinci dan sistematis (lampiran 1a).
(b) Materi presentasi
Materi ajar pada siklus pertama adalah pengertian ekonomi makro
mikro dan perbedaan ekonomi makro mikro. Guru mitra
memberikan bahan/ materi dan selanjutnya peneliti membuat hand
out dengan pokok bahasan ekonomi makro mikro. Hand out akan
dibagikan kepada masing-masing kelompok. Isi hand out
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
mencakup materi tentang ekonomi makro mikro yang akan
digunakan pada saat pembelajaran (lampiran 2a).
(c) Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS meliputi daftar pertanyaan dan soal-soal latihan. LKS
dilengkapi dengan lembar kerja yang dimaksudkan untuk
membantu siswa dalam mengerjakan soal-soal latihan.
(d) Meja turnamen
Jumlah meja turnamen ada empat buah. Jumlah meja turnamen ini
sesuai dengan jumlah kelompok yang dibentuk. Masing-masing
meja disusun berjajar dan dilengkapi dengan papan nama
kelompok
(e) Hadiah
Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok terbaik
pada siklus pertama. Hadiah berwujud alat tulis (bolpoint).
3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data.
Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari:
(a) lembar observasi kegiatan guru (catatan anekdotal), lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
guru pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 8a);
(b) lembar observasi kegiatan siswa (catatan anekdotal), lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
siswa pada saat mengikuti pembelajaran (lampiran 8b);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
(c) lembar observasi kegiatan kelas (catatan anekdotal), lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di
dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 8c);
(d) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran.
Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain:
keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan
pembelajaran kooperatif tipe TGT, keikutsertaan guru dalam
pembentukan kelompok, keterampilan guru dalam mendampingi
siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru memotivasi siswa
untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan belajar mandiri
(lampiran 9b);
(e) lembar instrumen pengamatan kelas yang mencakup : sarana dan
prasarana belajar, kerjasama antar siswa, situasi kelas, interaksi
siswa (lampiran 9c);
(f) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok
kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa
dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti
kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal :
mengambil giliran dan berbagi tugas dalam pengerjaan tugas,
mengajukan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi diskusi, serta menghargai saran dan pendapat teman satu
kelompok;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
(g) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi
lembar observasi partisipasi siswa antara lain : keaktifan dan
keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan
dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (lampiran 9g).
b. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran
kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Tindakan penelitian
ini dilakukan 1 kali pertemuan (2x45 menit). Langkah-langkah pada tahap
ini sebagai berikut.
1) Presentasi kelas
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi pembelajaran
tentang pengertian ekonomi makro dan ekonomi mikro seta perbedaan
antara ekonomi makro dengan ekonomi mikro. Penyajian materi
dilakukan guru dengan melaksanakan presentasi di kelas dalam waktu
+20 menit. Presentasi ini dilakukan guru dalam bentuk pengajaran
langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab dengan siswa. Pada
saat presentasi, guru juga memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat terbuka bagi seluruh siswa dalam kelas.
2) Membagi siswa dalam kelompok
Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal
perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 4
kelompok siswa dengan anggota 5 orang. Pada tahap ini guru hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
menyebutkan kembali nama-nama kelompok berikut anggota-
anggotanya. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa
untuk berkumpul dengan kelompoknya dan segera menempati meja
yang telah diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya menjelaskan
skenario pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan dilakukan.
3) Permainan (games)
Permainan (games) pada siklus pertama ini diberi nama mix and
match. Pada permainan ini guru dan peneliti menyiapkan potongan-
potongan kertas yang dituliskan pertanyaan dan jawaban tentang
materi. Potongan-potongan kertas tersebut disusun rapi dalam sebuah
amplop. Setiap kelompok akan mendapatkan amplop yang berisi 20
potongan kertas yang terdiri dari 10 potongan pertanyaan dan 10
potongan jawaban. Setiap kelompok bertugas memadukan pertanyaan
dan jawaban tersebut menjadi suatu yang selaras. Kertas-kertas tersebut
ditempel pada kertas berbentuk hati. Setelah semua kelompok
meyelaraskan jawaban dan pertanyaan tersebut dengan benar, masing-
masing kelompok menukarkankan jawabannya untuk dibahas dan
dikoreksi oleh kelompok lain. Kemudian guru dan semua kelompok
membahas soal tersebut secara bersama-sama. Pengerjaan soal-soal
tersebut dilakukan siswa dengan mendiskusikannya dengan teman satu
kelompok berdasarkan pemahaman yang mereka peroleh melalui
permainan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
4) Turnamen
Turnamen dilakukan setelah permainan selesai dilaksanakan.
Turnamen pada siklus pertama ini diberi nama pertanyaan berantai.
Pada sesi turnamen guru dan peneliti telah menyiapkan daftar jawaban
dan pertanyaan dalam bentuk kartu dengan susunan jawaban di atas dan
pertanyaan di bawah. Jawaban dan pertanyaan dalam setiap kartu
disusun berantai dengan kartu yang lain. Jumlah kartu disesuaikan
dengan jumlah siswa yang hadir pada saat itu. Dalam siklus pertama,
jumlah siswa yang hadir di kelas sebanyak 15 siswa. Dengan demikian
dibuat 15 kartu jawaban dan pertanyaan berantai. Setiap siswa
mendapatkan satu buah kartu yang dibagikan secara acak. Sebagai
pembuka turnamen, pertanyaan dimulai dari guru. Guru mengajukan
satu pertanyaan, dan siswa yang memegang kartu yang berisi jawaban
pertanyaan guru harus segera menjawab. Apabila siswa yang
seharusnya menjawab tetapi tidak menjawab, maka siswa tersebut
mendapat point 0. siswa yang menjawab secara tepat akan
mendapatkan point 10. Siswa yang menjawab pertanyaan dari guru
dengan benar, kemudian membacakan pertanyaan yang ada dalam
kartunya dan siswa yang lain harus siap dengan jawabannya. Siswa
yang memiliki jawaban pertanyaan yang dibacakan harus segera
menjawab, bila dalam waktu yang ditentukan tidak menjawab atau
jawaban salah maka ia mendapatkan point 0. Untuk siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
menjawab dengan benar atau memiliki jawaban benar, ia harus segera
membacakan pertanyaan yang ada dalam kartunya dan siswa yang lain
harus bersiap menjawab, demikian seterusnya sampai dengan kartu
yang terakhir. Dalam turnamen ini berlaku aturan: bila jawaban salah 0,
bila jawaban benar 10. Selama turnamen berlangsung, masing-masing
kelompok harus dapat bekerja sama dengan baik untuk mendapatkan
poin tertinggi.
5) Penghargaan kelompok
Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan
turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor
jawaban dan penyusunan ranking. Berdasarkan ranking ditentukan
juara terbaik. Pada siklus pertama ini, kelompok terbaik pertama
adalah kelompok bintang dengan poin yang diperoleh sebanyak 100.
Guru selanjutnya memberikan hadiah bagi kelompok tersebut
berbentuk bingkisan yang berisi alat tulis yang berupa bolpoint.
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
dipaparkan sebagai berikut.
1) Pengamatan terhadap guru
Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan
dilaksanakannya tindakan pada siklus pertama. Aktivitas guru selama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut
ini:
Tabel 2.1 Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor SIKLUS I1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah
dan kooperatif dengan tipe TGT Tidak
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT
Ya
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
Ya
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen
Ya
5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok
Ya
6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.
Ya
7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
Ya
8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
Ya
9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
Ya
10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
Ya
11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah
Ya
12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
Tidak
13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri
Ya
14 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusof.
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan
Tidak
16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja
Tidak
17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain
Tidak
18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
Tidak
19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan
Tidak
20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen
Ya
21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen
Ya
22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
Tidak
23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan
Ya
Sumber: Data hasil penelitian diolah
Tabel 2.1 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu
mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan baik. Dalam siklus
pertama ini dapat kita lihat bahwa guru mampu menjelaskan dan
mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru dapat
berperan serta dalam pembentukan kelompok, guru melakukan
presentasi kelas dengan baik, guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, guru memotivasi siwa
untuk belajar mandiri serta terlibat aktif dalam kelompok, guru dapat
berinteraksi dengan baik dengan seluruh siswa, guru mendorong siswa
untuk dapat memecahkan suatu masalah, guru melakukan evaluasi
proses pembelajaran melalui games dan turnamen yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
bagian dari pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru memotivasi siwa
untuk aktif dalam games maupun turnamen, guru mengamati setiap
kelompok dalam mengerjakan soal dan membantu siswa ketika siswa
mengalami kesulitan, guru juga mengadakan evaluasi hasil belajar
melalui kuis pada akhir pembelajaran.
2) Pengamatan terhadap siswa
Tabel 2.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Pertama
Keterangan Ya Tidak
7. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
8. Saling bertukar pendapat 9. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 10. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya
dengan pembelajaran 11. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud
dan tujuan pertanyaan 12. Menghargai saran dan pendapat teman satu
kelompok
Sumber: Data hasil penelitian diolah
Tabel 2.2 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran,
perhatian siswa tertuju pada materi. Ketika berada dalam kelompok,
seluruh siswa saling beragumentasi/bertukar pendapat atas pemikiran
masing-masing. Dalam hal pengerjaan tugas, masing-masing siswa
dalam kelompok mendapatkan tugasnya sesuai dengan pembagian
tugas yang talah dilakukan sebelumnya. Pada saat diskusi kelompok,
terdapat saling bertanya satu sama lain dan pertanyaan yang diajukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
itu berkaitan dengan materi. Ketika salah satu rekannya dalam
kelompok tersebut menjawab pertanyaan, siswa lain mendengarkan
dan menghargai saran dan pendapat rekannya tersebut.
3) Pengamatan terhadap kelas
Tabel 2.3 Instrumen Pengamatan Kelas
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
sama. 16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami
dengan jelas.
17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.
19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan
pendapat atau masukan buat kelompok.
Sumber: Data hasil penelitian diolah
Dari tabel tersebut dapat dirangkum seperti pada tabel di
bawah ini:
Tabel 2.4 Pengamatan terhadap Kelas
No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
Siklus I
Nilai Kategori
A Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 4 Sangat baik 2. kepuasan 3 Baik 3. demokrasi 3 Baik 4. kepekaan 2 Cukup 5. kepedulian 3 Baik 6. kekompakan 4 Sangat baik 7. persaingan 2 Cukup 8. motivasi tinggi 4 Sangat baik
B Lingkungan kelas : 1.perangkat pembelajaran tersedia lengkap 4 Sangat baik 2.terorganisir dengan baik dan efisien 3 Baik 3. aktif dan produktif 4 Sangat baik
C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran 3 Baik
2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik Skor Rata-rata Siklus I 3,23
Nilai Kategori Baik Sumber: Data hasil penelitian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Keterangan: Skor Nilai Mutu
4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Jelek
Tabel 2.4 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif
dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas pada siklus I dipandang
cukup mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan
tersebut , terlihat bahwa pada siklus I ini banyak sekali penyesuaian-
penyesuaian yang dialami siswa yang berkaitan dengan metode
pembelajaran kooperatif tipe TGT yang baru pertama kali diterapkan
oleh guru. Hal ini terlihat dengan pencapaian skor rata-rata 3,23 yang
masuk dalam kategori baik.
Pengamatan terhadap kelas dapat dilihat dari tiga aspek yaitu :
hubungan kerja sama antar siswa, lingkungan kelas, dan tata tertib kelas.
Dalam aspek hubungan kerja sama antar siswa tampak bahwa hubungan
kerja sama antar siswa dalam hal pembauran, demokrasi, kekompakan,
persaingan, dan motivasi tinggi berada dalam kategori baik. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya pembauran yang sangat baik melalui
terbentuknya kelompok-kelompok yang heterogen untuk menghindari
adanya pengelompokan-pengelompokan siswa dalam kelas, setiap
siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan saran atau
pendapatnya (demokrasi), hampir semua siswa dalam kelompok bekerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
sama dengan sangat baik dalam pengerjaan tugas (kekompakan),
sebagian besar siswa merasa tertantang untuk ikut terlibat dalam proses
pembelajaran (motivasi tinggi). Sementara dalam hal kepekaan, dan
persaingan berada dalam kategori cukup. Hal ini dikarenakan dalam
pembelajaran ini, setiap siswa dalam kelompok tidak ingin saling
menunjukkan siapa yang paling baik tetapi lebih untuk bekerja sama
dengan baik sehingga apa yang diinginkan tercapai. Sedangkan pada
aspek lingkungan kelas tampak bahwa perangkat pembelajaran pada
siklus I telah tersedia dengan lengkap sera aktif dan produktif untuk
mendukung proses pembelajaran. Dalam teknis pelaksanaannya guru
mitra dapat menggunakannya dengan efektif dan efisien. Pada aspek
tata tertib, sanksi/teguran dan pembelajaran berjalan tertib berada pada
kategori baik. Guru telah memberikan teguran pada siswa yang
mengganggu proses pembelajaran. Namun demikian, masalah tersebut
dapat teratasi dan proses pembelajaran pada siklus I dapat berjalan
tertib.
d. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi
segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir
siklus pertama. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
1) Refleksi Guru Mitra
Tabel 2.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I No Uraian Komentar
1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran : a. Materi Ajar b.LKS c. Soal Kuis/Tes bab d.Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g.Suasana Kelas h.Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
a. Terlalu sedikit untuk
2 JP. b. Bagus. c. Terlalu mudah. d. Tidak sesuai dengan
format sekolah. e. Lumayan. f. Kurang memuaskan. g. Bagus. h. Bagus. i. Kurang tergali.
2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b.Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d.Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
a. Ya b. Ya c. Kurang d. Ya e. Tidak f. Tidak
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Siswa menjadi lebih aktif
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan
Kurangnya waktu untuk mempersiapkan media pembelajaran
5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
Ya, berminat
Sumber: Data hasil penelitian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 2.5 memperlihatkan kesan guru mitra terhadap
perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara umum guru mitra
menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan cukup
membantu dalam proses belajar mengajar dan sangat bermanfaat,
baik bagi guru sendiri, terlebih bagi siswa. Selama kerja kelompok
siswa mengikuti dengan baik dan tidak mengacaukan kegiatan ataupun
melamun.
Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran antara
lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang dipakai dapat
membantu dan bisa dipahami oleh siswa, lembar kerja siswa (LKS)
tersedia dengan baik, soal kuis telah mencakup semua materi, RPP yang
dirancang masih sedikit berbeda dengan format sekolah, kunci LKS baik
dan telah sesuai dengan pertanyaan, tes hasil belajar baik karena
sebagian besar siswa memperoleh nilai tinggi, suasana kelas terkondisi
dengan baik, cara kerja siswa kompak, dan keterampilan kooperatif yang
dilatihkan dapat berlangsung dengan baik.
Penilaian guru selama kerja kelompok berlangsung antara lain
siswa mendengarkan orang lain dan ide atau saran dari anggota
kelompoknya, mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun teman
dalam satu kelompok, tetapi dalam mengorganisasikan ide-idenya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
pengerjaan tugas kelompok masih dirasa kurang, siswa
mengorganisasikan kelompoknya dalam hal pembagian tugas bagi
masing-masing anggota kelompok, tidak ada siswa yang mengacaukan
kegiatan maupun melamun selama proses pembelajaran berlangsung.
Keuntungan yang diperoleh guru adalah pembelajaran
kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai variasi metode
pembelajaran dan mendorong siswa menjadi lebih aktif. Selain itu,
penghargaan kelompok dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk
mengikuti pembelajaran dan persaingan yang sehat antar siswa.
Menurut guru mitra hambatan yang mungkin akan ditemui bila
guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah persiapan dalam
perangkat pembelajaran yang membutuhkan waktu dan biaya lebih.
Guru menganggap bahwa persiapan dalam perangkat pembelajaran
kooperatif tipe TGT memerlukan waktu yang panjang bila melihat
kesibukan yang harus dihadapi guru serta biaya yang lebih mengingat
banyaknya alat dan bahan yang akan dipakai dalam proses
pembelajaran. Namun demikian, guru mitra merasa yakin bahwa bila
model pembelajaran tersebut diterapkan kembali siswa akan berminat
untuk mengikuti kegiatan belajar- mengajar yang akan dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2) Refleksi Siswa
Tabel 2.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Siklus I Skala Penilaian % No Aspek yang diamati
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari b. LKS c. Materi Ajar d. Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
8,3 46,67 8,3
58,33 25 25
83,33 66,67 91,67 33,33
75 75
8,3 16,67
0 8,3 0 0
0 0 0 0 0 0
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
100
0
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas
91,67 100
66,67 91,67 100
8,33
0 33,33 8.22
0
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Dapat membantu memahami materi pelajaran
Membuat siswa tidak menjadi mengantuk
Menyenangkan dan tidak membosankan
Lebih aktif dalam proses pembelajaran
Komentar 5 Hambatan yang saya temui, Waktu yang diberikan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.
memahami pelajaran terlalu cepat Kurangnya kekompakan dalam
kelompok Kurangnya keseriusan siswa Terkadang membuat siswa menjadi
cepat lupa Sumber: Data hasil penelitian diolah Berdasarkan refleksi yang dilakukan peneliti, ada beberapa hal
yang perlu diperbaiki pada siklus pertama yaitu : (1) alokasi waktu yang
tidak sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang, (2)
guru mitra lupa untuk mengumumkan siap kelompok terbaik.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus I,
indikator yang telah dicapai pada saat pembelajaran dengan
menggunakan tipe TGT adalah sebagai berikut.
Tabel 2.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam Proses
Pembelajaran pada Siklus I No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase
(%) Targe
t (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan 4 20 25
2 Siswa menjawab pertanyaan 7 35 30
3 Siswa aktif mengerjakan tugas 15 75 50
4 Siswa aktif dalam diskusi 15 75 50
5 Siswa mengemukakan/
menanggapi pendapat
7 35 25
Sumber: Data hasil penelitian diolah
Tabel 2.7 menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa terlibat.
Pada siklus I ini jumlah siswa yang hadir adalah 15 orang. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
demikian indikator keberhasilan tingkat keaktifan siswa pada siklus I
sebesar 75% dan berada pada kualifikasi tinggi. Indikator
keberhasilan siswa pada siklus I dengan capaian skor tertinggi adalah
siswa aktif mengerjakan tugas dan siswa aktif dalam diskusi. Dengan
adanya permainan membuat siswa lebih antusias untuk mengerjakan
tugas dan bekerja sama dengan baik sehingga siswa lebih mudah
dalam menjawab soal-soal.
Pada siklus pertama indikator keberhasilan tingkat keaktifan
siswa dalam bentuk mengajukan pendapat dan menjawab pertanyaan
masih sedikit. Hal ini kemungkinan disebabkan siswa masih malu atau
kurang percaya diri untuk mengajukan sebuah pertanyaan dan
menjawab pertanyaan dari guru. Demikian juga dengan indikator
keberhasilan dalam menanggapi pendapat dari temannya masih
sedikit. Hal tersebut dikarenakan masih kurang yakin dengan apa yang
akan diungkapkan.
3. Siklus Kedua
Siklus kedua dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27
Januari 2009 pada pukul 11.00-12.45 WIB yaitu pada jam keenam sampai
dengan ketujuh. Adapun siklus kedua ini dilakukan karena dirasa masih
kurang puas dengan hasil pada siklus I, hal tersebut terlihat dalam komponen
mengajukan pertanyaan dimana dari seluruh siswi yang berjumlah 15 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
yang hadir, hanya terdapat 4 orang saja yang mengajukan pertanyaan dan
menanggapi pendapat teman lain. Hal lain juga terdapat pada komponen
menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat, meskipun komponen
tersebut telah mencapai target, tetapi hasil tersebut dirasa masih kurang
memuaskan. Hal itu terjadi karena masih ada siswa yang ragu-ragu untuk
bertanya, adanya perasaan takut jika pertanyaannya tidak sesuai, ragu-ragu
akan pendapat yang akan diungkapkan, adanya perasaan malu, hingga
tergantung dengan suasana hati juga sering terjadi. Jumlah siswa yang hadir
pada siklus II sebanyak 20 siswa. Adapun materi yang dipelajari pada siklus
kedua adalah pokok bahasan permasalahan yang dihadapi pemerintah di
bidang ekonomi. Berikut ini diuraikan penerapan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT pada siklus kedua.
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-langkah perencanaan
yang diterapkan pada siklus II.
1) Peneliti dan guru mitra bersama-sama mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang akan digunakan. Namun demikian, sebelum siklus
II dilaksanakan ada beberapa perbaikan dari siklus pertama yang
menjadi tindak lanjut pada siklus kedua yaitu: (1) dalam penyusunan
skenario pembelajaran guru mitra dan peneliti berdiskusi menyamakan
persepsi yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan agar tidak terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
kesalahpahaman, (2) alokasi waktu ditetapkan secara tepat sesuai
dengan waktu yang dibutuhkan pada masing-masing tahap. Adapun
perangkat pembelajaran yang dibutuhkan mencakup: Rencana
Pelaksanaan Pengajaran (RPP), materi presentasi (hand out), Lembar
Kerja Siswa (LKS), meja turnamen, dan hadiah. Berikut ini disajikan
uraian masing-masing perangkat pembelajaran.
(a) Rencana Pelaksanaan Pengajaran
RPP dibuat untuk satu kali pertemuan. RPP memuat standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
materi, metode pembelajaran, sumber dan media pembelajaran,
skenario pembelajaran, dan evaluasi yang kesemuanya telah dibuat
secara rinci dan sistematis (lampiran 1b). Materi ajar pada siklus
kedua adalah permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang
ekonomi.
(b) Materi Presentasi
Guru mitra memberikan bahan/materi dan kemudian peneliti
membuat hand out dengan pokok bahasan permasalahan yang
dihadapi pemerintah di bidang ekonomi (lampiran 2b).
(c) LKS
Lembar kerja siswa ini meliputi daftar pertanyaan dan soal-soal
latihan yang dilengkapi dengan lembar kerja siswa untuk
membantu pengerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
(d) Meja Turnamen
Meja turnamen dibuat sebanyak empat buah meja turnamen sesuai
dengan jumlah kelompok yang dibentuk. Meja turnamen ini
didesain sama pada saat siklus pertama.
(e) Hadiah
Hadiah yang digunakan sebagai penghargaan bagi kelompok
terbaik pada siklus kedua ini adalah alat tulis yang berupa
bolpoint.
2) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data,
meliputi:
(a) lembar observasi kegiatan guru (catatan anekdotal), lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
guru pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 10a) ;
(b) lembar observasi kegiatan siswa (catatan anekdotal), lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
siswa pada saat mengikuti pembelajaran (lampiran 10b);
(c) lembar observasi kegiatan kelas (catatan anekdotal), lembar ini
digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di
dalam kelas pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 10c);
(d) lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran.
Cakupan isi lembar observasi kegiatan guru antara lain:
keterampilan guru dalam menjelaskan dan mengorganisasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
pembelajaran kooperatif tipe TGT, keikutsertaan guru dalam
pembentukan kelompok, keterampilan guru dalam mendampingi
siswa belajar kelompok, dan keterampilan guru memotivasi siswa
untuk terlibat aktif dalam belajar kelompok dan belajar mandiri
(lampiran 11a);
(e) Lembar instrumen pengamatan kelas yang mencakup : sarana dan
prasarana belajar, kerjasama antar siswa, situasi kelas, interaksi
siswa (lampiran 11c);
(f) lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok
kooperatif. Cakupan isi lembar observasi kegiatan belajar siswa
dalam kelompok kooperatif antara lain: keaktifan siswa mengikuti
kegiatan diskusi kelompok, keterlibatan siswa dalam hal :
mengambil giliran dan berbagi tugas dalam penngerjaan tugas,
mengajukan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan
materi diskusi, serta menghargai saran dan pendapat teman satu
kelompok. (lampiran 11b);
(g) lembar observasi keterlibatan belajar siswa di kelas. Cakupan isi
lembar observasi partisipasi siswa antara lain: keaktifan dan
keterlibatan siswa dalam diskusi kelas serta frekuensi keaktifan
dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. (lampiran 11g).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
b. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran
kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan siklus II. Tindakan
penelitian siklus II ini berlangsung selam 1 kali pertemuan (2 x 45 menit)
Langkah-langkah pada tahap ini sebagai berikut.
1) Presentasi kelas
Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi pembelajaran
tentang permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi.
Penyajian materi dilakukan guru dengan melaksanakan presentasi di
kelas dalam waktu +20 menit. Presentasi ini dilakukan guru dalam
bentuk pengajaran langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab.
Pada saat presentasi, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
bersifat terbuka bagi seluruh siswa dalam kelas dan memberikan
kesempatan pada siswa untuk bertanya dalam diskusi kelas.
2) Membagi siswa dalam kelompok
Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal
perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 4
kelompok siswa dengan anggota 5 orang. Pada tahap ini guru hanya
menyebutkan kembali nama-nama kelompok berikut anggota-
anggotanya. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa
untuk berkumpul dengan kelompoknya dan segera menempati meja
yang telah diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
menjelaskan skenario pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan
dilakukan pada siklus II.
3) Permainan/games
Permainan atau games pada siklus kedua ini diberi nama arisan the
trouble tree. Untuk menguji apakah siswa sudah paham dengan
penjelasan guru pada saat presentasi, dibuatlah permainan yang
disebut dengan the trouble tree. Dalam permainan terebut masing-
masing kelompok mencari/menemukan akar masalah dan cara
mengatasi permasalahan ekonomi yang terdapat pada potongan-
potongan kertas yang telah tersedia, kemudian menempelkan potongan
kertas permasalahan pada batang pohon dan potongan kertas cara
mengatasi permasalahan ditempelkan pada daun-daun pohon. Masing-
masing kelompok diberikan waktu + 15menit untuk mengerjakan soal.
Setelah semua kelompok selesai mengerjakan tugasnya, hasil
pengerjaan dibahas bersama-sama bersama guru. Pada saat
pembahasan diharapkan seluruh siswa dapat menyimak dengan baik
karena pemahaman masing-masing siswa akan diuji dalam tahap
turnamen.
4) Turnamen
Turnamen dilakukan setelah permainan selesai dilaksanakan.
Turnamen pada siklus kedua ini diberi nama cerdas cermat . Pada sesi
turnamen, guru dan peneliti telah menyiapkan daftar pertanyaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Pertanyaan terdiri dari 10 soal. Masing-masing siswa dalam kelompok
harus benar-benar siap untuk menjawab pertanyaan karena ini akan
berpengaruh terhadap poin-poin yang akan didapatkan. Untuk soal
yang benar diberi nilai 10, dan untuk jawaban yang salah diberi nilai 0.
5) Penghargaan Kelompok
Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan
turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan penjumlahan skor
jawaban dan penyusunan ranking. Berdasarkan ranking ditentukan
juara I dan juara II. Pada siklus kedua ini, kelompok terbaik pertama
adalah kelompok bulan sabit dengan poin yang diperoleh sebanyak 90
dan kelompok terbaik kedua adalah kelompok matahari dan bintang
karena memiliki poin yang diperoleh sebanyak 80. Guru selanjutnya
memberikan hadiah bagi kedua kelompok tersebut berbentuk
bingkisan yang berisi alat tulis yang berupa bolpoint.
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
dipaparkan sebagai berikut.
1) Pengamatan terhadap guru
Pengamatan terhadap guru ini dilakukan bersamaan dengan
dilaksanakannya tindakan pada siklus kedua. Aktivitas guru selama
proses pembelajaran pada siklus II disajikan dalam tabel berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 3.1 Aktivitas Guru Pada Siklus II
No Deskriptor SIKLUS II1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah
dan kooperatif dengan tipe TGT Ya
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT
Ya
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
Ya
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen
Ya
5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok
Ya
6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.
Ya
7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
Ya
8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
Ya
9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
Ya
10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
Ya
11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah
Ya
12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
Tidak
13 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri
Ya
14 Guru membiarkan siswa berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusof.
Tidak
15 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan
Tidak
16 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
17 Guru dan siswa terlibat percakapan serius sehingga kelas menjadi gaduh dan menggangu siswa lain
Tidak
18 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku
Tidak
19 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan
Tidak
20 Guru melakukan evaluasi hasil pembelajaran melalui permainan dalam meja turnamen
Ya
21 Guru memotivasi siswa agar terlibat aktif dalam turnamen
Ya
22 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik
Tidak
23 Guru melakukan evaluasi terhadap hasil belajar melalui ulangan pada akhir pokok bahasan
Ya
Sumber: Data hasil penelitian diolah
Tabel 3.1 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu
mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan baik. Dalam siklus
kedua ini dapat kita lihat bahwa guru mampu menjelaskan dan
mengorganisasikan pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru
melakukan presentasi kelas dengan baik, guru dapat turut serta dalam
pembagian kelompok, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bekerja sama dalam kelompok, guru memotivasi siwa untuk belajar
mandiri serta terlibat aktif dalam kelompok, guru mendorong siswa
untuk dapat memecahkan suatu masalah, guru melakukan evaluasi
proses pembelajaran melalui games dan turnamen yang menjadi
bagian dari pembelajaran kooperatif tipe TGT, guru memotivasi siswa
untuk aktif dalam games maupun turnamen, guru memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
penghargaan kepada kelompok dengan skor terbaik, dan mengadakan
evaluasi hasil belajar melalui kuis pada akhir pembelajaran.
2) Pengamatan terhadap siswa
Tabel 3.2 Keterlibatan Siswa Pada Siklus Kedua
Keterangan Ya Tidak
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
2. Saling bertukar pendapat 3. Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas 4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya
dengan pembelajaran 5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud
dan tujuan pertanyaan 6. Menghargai saran dan pendapat teman satu
kelompok
Sumber: Data hasil penelitian diolah
Pada tabel keterlibatan siswa pada siklus II ini sama halnya
dengan siklus I bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, seluruh
perhatian siswa tertuju pada materi yang diajarkan. Ketika berada
dalam kelompok, seluruh siswa saling beragumentasi/bertukar
pendapat atas pemikiran masing-masing. Dalam hal pengerjaan tugas,
masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan tugasnya sesuai
dengan pembagian tugas yang talah dilakukan sebelumnya. Pada saat
diskusi kelompok, terdapat saling bertanya satu sama lain dan
pertanyaan yang diajukan itu berkaitan dengan materi. Ketika salah
satu rekannya dalam kelompok tersebut menjawab pertanyaan, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
lain mendengarkan dan menghargai saran dan pendapat rekannya
tersebut.
3) Pengamatan terhadap kelas
Tabel 3.3 Pengamatan terhadap Kelas
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang
sama.
16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.
17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
mengenal satu sama lain dengan baik. 18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang
diberikan mudah.
19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling memberikan
pendapat atau masukan buat kelompok.
Sumber: Data hasil penelitian diolah
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif
dalam proses pembelajaran. Kondisi kelas pada siklus II dipandang
cukup mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan
tersebut , terlihat bahwa pada siklus II ini banyak sekali penyesuaian-
penyesuaian yang dialami siswa yang berkaitan dengan metode
pembelajaran kooperatif tipe TGT yang baru pertama kali diterapkan
oleh guru. Dari beberapa pengamatan kelas di atas dapat dirangkum
seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.4 Pengamatan terhadap Kelas
No Aspek yang Diamati Skor Pengamatan
Siklus I
Nilai Kategori
A Hubungan/kerja sama antar siswa : 1. pembauran 4 Sangat baik 2. kepuasan 4 Sangat baik 3. demokrasi 3 Baik 4. kepekaan 3 Baik 5. kepedulian 3 Baik 6. kekompakan 4 Sangat baik 7. persaingan 3 Cukup 8. motivasi tinggi 4 Sangat baik
B Lingkungan kelas : 1.perangkat pembelajaran tersedia lengkap 4 Sangat baik 2.terorganisir dengan baik dan efisien 3 Baik 3. aktif dan produktif 4 Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
C Tata Tertib : 1. ada sanksi/teguran 3 Baik
2. pembelajaran berjalan tertib 3 Baik Skor Rata-rata Siklus I 3,46
Nilai Kategori Baik Sumber: Data hasil penelitian diolah Keterangan:
Skor Nilai Mutu 4 Sangat Baik 3 Baik 2 Cukup 1 Kurang 0 Jelek
Pengamatan terhadap kelas dapat dilihat dari tiga aspek yaitu :
hubungan kerja sama antar siswa, lingkungan kelas, dan tata tertib kelas.
Dalam aspek hubungan kerja sama antar siswa tampak bahwa hubungan
kerja sama antar siswa dalam hal pembauran, demokrasi, kekompakan,
persaingan, dan motivasi tinggi berada dalam kategori baik. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya pembauran yang sangat baik melalui
terbentuknya kelompok-kelompok yang heterogen untuk menghindari
adanya pengelompokan-pengelompokan siswa dalam kelas, setiap
siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk memberikan saran atau
pendapatnya (demokrasi), hampir semua siswa dalam kelompok bekerja
sama dengan baik dalam pengerjaan tugas (kekompakan), sebagian
besar siswa merasa tertantang untuk ikut terlibat dalam proses
pembelajaran (motivasi tinggi). Dalam hal persaingan pun sudah baik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
hal ini dikarenakan dengan adanya cerdas cermat setiap kelompok
memang ingin menjadi kelompok yang terbaik. Pada aspek lingkungan
kelas tampak bahwa perangkat pembelajaran pada siklus II telah
tersedia dengan lengkap secara aktif dan produktif untuk mendukung
proses pembelajaran., dalam teknis pelaksanaannya guru mitra juga
sudah bisa memanfaatkannya dengan efektif dan efisien. Pada aspek
tata tertib, sanksi/teguran dan pembelajaran berjalan tertib berada pada
kategori baik. Guru telah memberikan teguran pada siswa yang
mengganggu proses pembelajaran. Namun demikian, masalah tersebut
dapat teratasi dan proses pembelajaran pada siklus II dapat berjalan
baik.
e. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi . Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi
segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir
siklus pertama. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus kedua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
1) Refleksi Guru Mitra
Tabel 3.5 Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus II No Uraian Komentar
1 Penilaian guru tentang komponen pembelajaran : a. Materi Ajar b. LKS c. Soal Kuis/Tes bab d. Contoh RPP e. Kunci LKS f. Tes Hasil Belajar g. Suasana Kelas h. Cara Kerja Siswa i. Keterampilan Kooperatif yang Dilatihkan
Bagus, hanya struktur RPP yang kurang sesuai
2 Selama kerja kelompok siswa : a. Mendengarkan orang lain b. Mengajukan pertanyaan c. Mengorganisasikan ide-idenya d. Mengorganisasikan kelompok e. Mengacaukan kegiatan f. Melamun
Bagus
3 Keuntungan yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT
Siswa menjadi lebih aktif
4 Hambatan yang mungkin akan ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan
Persiapan media terlalu memakan waktu dan biaya
5 Apakah siswa berminat untuk mengikuti KBM yang telah dilakukan dan KBM berikutnya yang akan dilakukan
Ya, berminat
Sumber: Data hasil penelitian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel 3.5 memperlihatkan kesan guru mitra terhadap
perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
setelah melakukan serangkaian proses belajar mengajar dengan
perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Secara umum guru mitra
menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan dapat
membantu dalam proses belajar mengajar dan sangat bermanfaat,
baik bagi guru sendiri, terlebih bagi siswa. Selama kerja kelompok
siswa mengikuti dengan baik dan tidak mengacaukan kegiatan ataupun
melamun.
Penilaian guru mitra terhadap komponen pembelajaran antara
lain guru mitra berpendapat bahwa materi ajar yang dipakai dapat
membantu dan bisa dipahami oleh siswa, lembar kerja siswa (LKS)
tersedia dengan baik, soal kuis telah mencakup semua materi, RPP yang
dirancang telah sesuai dengan format sekolah, kunci LKS baik dan telah
sesuai dengan pertanyaan, tes hasil belajar baik karena sebagian besar
siswa memperoleh nilai tinggi, suasana kelas terkondisi dengan baik,
cara kerja siswa kompak, dan keterampilan kooperatif yang dilatihkan
dapat berlangsung dengan baik.
Penilaian guru selama kerja kelompok berlangsung antara lain
siswa mendengarkan orang lain dan ide atau saran dari anggota
kelompoknya, mengajukan pertanyaan baik kepada guru maupun teman
dalam satu kelompok, siswa mengorganisasikan ide-idenya dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
pengerjaan tugas kelompok, siswa mengorganisasikan kelompoknya
dalam hal pembagian tugas bagi masing-masing anggota kelompok,
tidak ada siswa yang mengacaukan kegiatan maupun melamun selama
proses pembelajaran berlangsung.
Keuntungan yang diperoleh guru adalah pembelajaran
kooperatif tipe TGT dapat digunakan sebagai variasi model
pembelajaran dan mendorong siswa untuk aktif dan bisa bekerja sama
dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mitra, guru
mitra menuturkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode ini
siswa lebih berminat untuk belajar. Hal itu diperkuat dengan pendapat
dari seluruh siswa yang tercantum dalam tabel 5.6 yang menyatakan
bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT
ini membuat siswa menjadi lebih memahami materi yang diajarkan,
menjadikan siswa menjadi lebih aktif dan banyak terlibat dalam kegiatan
pembelajaran serta siswa tidak merasa bosan untuk mengikuti pelajaran.
Selain itu, penghargaan kelompok dapat menumbuhkan motivasi siswa
untuk mengikuti pembelajaran dan persaingan yang sehat antar siswa.
Menurut guru mitra hambatan yang dihadapi hampir sama
pada siklus I yaitu persiapan dalam perangkat pembelajaran yang
membutuhkan waktu dan biaya lebih. Guru menganggap bahwa
persiapan dalam perangkat pembelajaran kooperatif tipe TGT
memerlukan waktu yang panjang serta biaya yang lebih mengingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
banyaknya alat dan bahan yang akan dipakai dalam proses
pembelajaran. Namun demikian, guru mitra merasa yakin bahwa bila
model pembelajaran tersebut diterapkan kembali siswa akan berminat
untuk mengikuti kegiatan belajar- mengajar yang akan dilakukan.
2) Refleksi Siswa
Tabel 3.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Siklus II Skala Penilaian % No Aspek yang diamati
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : a. Topik/materi yang dipelajari b.LKS c. Materi Ajar d.Suasana Kelas e. Penampilan Guru f. Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
33,33 20 40 40 20
33,33
67,67 60 60 60 80 60
0 20 0
8,3 0
6,67
0 0 0 0 0 0
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
86,67
13,33
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
a. Mengemukakan pendapat b. Ikut berpartisipasi c. Mengajukan pertanyaan d. Menjawab pertanyaan e. Mengerjakan tugas
93,33 93,33
40 66,67 100
6,67 6,67 60
33,33 0
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan
Lebih cepat memahami materi Tidak Membuat siswa mengantuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Menyenangkan dan tidak membosankan Lebih aktif dalam proses pembelajaran
Komentar 5 Hambatan yang saya temui, selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT seperti yang telah dilakukan.
Waktu yang diberikan untuk memahami pelajaran terlalu cepat Kurangnya kekompakan dalam kelompok Kurangnya keseriusan siswa Terkadang membuat siswa menjadi cepat lupa
Sumber: Data hasil penelitian diolah
Berdasarkan refleksi yang dilakukan peneliti, ada beberapa hal
yang perlu diperbaiki pada siklus kedua yaitu: (1) alokasi waktu yang
tidak sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah dirancang, (2)
diharapkan bisa meminimalkan/menghemat biaya dalam penyediaan
media pembelajaran.
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan pada siklus II,
indikator yang telah dicapai pada saat pembelajaran dengan
menggunakan tipe TGT adalah sebagai berikut.
Tabel 3.7 Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Siswa dalam
Proses Pembelajaran pada Siklus II No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase
(%) Target
(%) 1 Siswa mengajukan pertanyaan 7 35 25
2 Siswa menjawab pertanyaan 4 20 30
3 Siswa aktif mengerjakan tugas 18 90 50
4 Siswa aktif dalam diskusi 17 85 50
5 Siswa mengemukakan pendapat 5 25 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Sumber : Data hasil penelitian diolah
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa hampir seluruh siswa terlibat .
Dengan demikian indikator keberhasilan tingkat keaktifan siswa pada
siklus II sebesar 90% dan berada pada kualifikasi sangat tinggi.
Indikator keberhasilan tingkat keaktifan siswa pada siklus II dengan
capaian skor tertinggi adalah siswa aktif mengerjakan tugas. Pada
siklus kedua indikator keberhasilan tingkat keaktifan siswa dalam
bentuk menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat masih
sedikit. Hal ini kemungkinan disebabkan siswa masih malu, enggan,
atau kurang percaya diri untuk mengemukakan pendapatnya dan
menjawab pertanyaan dari guru.
Berdasarkan hasil observasi yang telah diuraikan di atas, maka
secara ringkas pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada
kelas X-D dengan pokok ekonomi makro mikro dan permasalahan
yang dihadapi oleh pemerintah dapat disajikan sebagai berikut.
Tabel 4 Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Kelas X-D
Pokok Bahasan Ekonomi Makro Mikro Uraian Siklus I Siklus II
1. Perencanaan a. Pemetaan siswa
b. Perangkat pembelajaran
c. Instrumen penelitian
Berdasarkan kemampuan akademik Tersedia dengan baik Lembar observasi dan lembar penilaian
Berdasarkan kemampuan akademik Tersedia dengan baik Lembar observasi dan lembar penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
2. Tindakan
a. Presentasi kelas
b. Pembagian kelompok
c. Permainan/games
d. Turnamen
e. Penghargaan
kelompok
3. Observasi a. Pengamatan terhadap
guru b. Pengamatan terhadap
siswa
c. Pengamatan terhadap kelas
4. Refleksi a. Respon guru
b. Respon siswa
Ceramah dan Tanya jawab Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan Mix and match Pertanyaan Berantai Alat tulis Guru mampu mengelola pembelajaran dengan baik Tingkat keterlibatan tinggi Cukup kondusif Membantu dan
sebagai variasi
metode mengajar
dalam proses
pembelajaran
Siswa berminat dan termotivasi dalam belajar
Ceramah dan Tanya jawab Berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan The trouble tree Cerdas cermat Alat tulis Guru mampu mengelola pembelajaran dengan baik Tingkat keterlibatan sangat tinggi Cukup kondusif Membantu dan sebagai variasi metode mengajar dalam proses pembelajaran Siswa berminat dan termotivasi dalam belajar
Sumber: Data hasil penelitian diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Tabel 4 menunjukkan proses pelaksanaan pembelajaran
kooperatif tipe TGT secara keseluruhan pada masing-masing siklus.
Pelaksanaan pembelajaran tersebut terbagi dalam empat fase yaitu :
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Tahap perencanaan
meliputi pemetaan siswa, penyediaan perangkat pembelajaran, dan
penyedian instrumen penelitian. Dalam tabel di atas, dapat kita lihat
bahwa pada tahap perencanaan yakni pemetaan siswa telah dilakukan
pada masing-masing siklus berdasarkan kemampuan akademik siswa.
Tahap perencanaan yakni perangkat pembelajaran pada setiap siklus
telah tersedia dengan baik. Sedangkan intrumen penelitian yang
dibutuhkan pada siklus pertama dan kedua berupa lembar observasi
dan lembar penilaian.
Sementara tahap tindakan dibagi dalam lima tahap yaitu:
presentasi kelas, pembagian kelompok, games, turnamen, dan
penghargaan kelompok. Presentasi kelas pada masing-masing siklus
dilakukan guru dengan metode ceramah dan tanya jawab. Pembagian
kelompok dilakukan berdasarkan pemetaan siswa yang telah dilakukan
sebelumnya. Hal ini berlaku sama untuk masing-masing siklus. Pada
tahap permainan atau games, siklus I menggunakan games yang diberi
nama mix and match, siklus II menggunakan games yang diberi nama
the trouble tree. Pada tahap turnamen, siklus pertama dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
dengan pertanyaan berantai, dan siklus kedua dengan cerdas cermat.
Penghargaan kelompok pada masing-masing siklus berupa alat tulis.
Pada tahap observasi dilakukan pengamatan terhadap guru,
siswa, dan kelas. Pengamatan terhadap guru pada siklus pertama dan
kedua menunjukkan bahwa secara umum guru mampu mengelola
pembelajaran dengan baik. Sedangkan pengamatan terhadap siswa
menunjukkan bahwa tingkat keterlibatan siswa pada setiap siklusnya
semakin meningkat yakni siklus I dengan tingkat keterlibatan tinggi,
siklus II dengan tingkat keterlibatan sangat tinggi. Untuk pengamatan
terhadap kelas, tabel di atas memperlihatkan bahwa kelas pada siklus I
dan siklus II cukup kondusif dalam proses pembelajaran.
Tahap refleksi dalam penelitian ini dilihat dari dua sudut
pandang yang bersumber dari respon guru dan respon siswa. Dalam
penelitian ini, guru berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif tipe
TGT membantu dan dapat digunakan sebagai variasi metode mengajar
dalam proses pembelajaran. Sedangkan respon siswa terhadap
pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagian besar siswa
berminat dan termotivasi dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
B. Analisis Komparatif Tingkat Keaktifan Belajar Siswa dengan Menggunakan
Pembelajaran Kooeratif Tipe TGT
Aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani/fisik
atau rohani/psikis. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan
salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Aktivitas siswa
merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar.
Aktivitas fisik disini adalah peserta didik giat-aktif dengan anggota badan,
membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan
mendengarkan, melihat hanya pasif. Sedangkan aktivitas psikisnya adalah peserta
didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya berfungsi dalam rangka
pengajaran. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah
pada proses belajar seperti bertanya, mengajukan pendapat, mengerjakan tugas-
tugas, dapat menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerjasama dengan siswa lain,
serta tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah
keaktifan siswa. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan
interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri
serta mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif. Dalam proses
belajar mengajar ini, siswa membangun pengetahuannya sendiri. Dalam
pembelajaran tingkat keberhasilan dari metode kooperatif tipe TGT ini
sebagaimana adanya dalam bentuk tabel seperti berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Adapun tingkat keberhasilan penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe
TGT terhadap tingkat keaktifan belajar siswa berdasarkan pelaksanaan tindakan
dapat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 5
Indikator Keberhasilan Tingkat Keaktifan Belajar Siswa dalam Proses
Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II
Indikator Keberhasilan Komponen Situasi Awal
Target (%) Siklus I
(%) Siklus II
(%)
Deskriptor
Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan.
5 25 20 35 Jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan.
Keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan
20 30 35 20 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan
Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja/ tugas
10 50 75 90 Jumlah siswa yang mengerjakan lembar kerja/ tugas
Kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif
20 50 75 85 Jumlah siswa yang aktif (berbagi informasi, berbagi tafsiran, negosiasi makna) dalam pemecahan masalah dalam kelompok.
Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat guru/temannya
10 25 35 25 Jumlah siswa yang dapat menanggapi pendapat guru/temannya
Sumber: Data hasil penelitian diolah
Tabel 5 menunjukkan indikator keberhasilan penerapan proses pembelajaran
kooperatif terhadap tingkat keaktifan belajar siswa berdasarkan pelaksanaan
tindakan. Berdasarkan tabel 5, dapat kita lihat bahwa keberanian siswa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
mengajukan pertanyaan pada pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus I
sebesar 20%, siklus II sebesar 35%, keberaniaan siswa dalam menjawab pertanyaan
pada siklus I sebesar 35% dan pada siklus II sebesar 20%. Dalam kelompok kooperatif,
tingkat keaktifan siswa dalam hal kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar
kerja/ tugas pada siklus I sebesar 75% dan siklus II sebesar 90%, kemampuan
siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif pada siklus I sebesar 75%
dan siklus II sebesar 85%, kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat
gur/temannya pada siklus I sebesar 35% dan pada siklus II sebesar 25%.
Dengan demikian penerapan proses pembelajaran kooperatif terhadap tingkat
keaktifan belajar siswa pada masing-masing siklus dikatakan berhasil karena
memenuhi kriteria/target belajar tuntas. Pada komponen keberanian siswa dalam
menjawab pertanyaan dan mengemukakan pendapat dari siklus I sampai siklus II
mengalami penurunan, hal ini dikarenakan kurangnya kesiapan siswa dan
keraguan siswa dalam menjawab pertanyaan serta siswa merasa kurang yakin
dengan pendapat yang akan diungkapkan. Lain halnya pada komponen
keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan, mengerjakan lembar kerja/tugas,
diskusi dalam kelompok kooperatif, indikator keberhasilannya mengalami
kenaikan yang cukup signifikan. Hal tersebut dikarenakan dalam kegiatan
kelompok, siswa lebih terpacu untuk mengikuti proses pembelajaran. Meskipun
dalam komponen siswa mengajukan pertanyaan mengalami peningkatan, tetapi
hal tersebut kurang maksimal karena belum mencapai target yang seharusnya
25%. Hal itu juga terjadi pada komponen siswa mengajukan pertanyaan, namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
itu terjadi pada siklus I. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
penerapan proses pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan anlisis data diperoleh kesimpulan bahwa
proses pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan keaktifan belajar
siswa kelas X-D SMA Santa Maria Yogyakarta. Hal ini tampak dari indikator
keaktifan belajar siswa yang menunjukkan hasil sebagai berikut.
1. Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan pada pembelajaran kooperatif
tipe TGT pada siklus I sebesar 20%, siklus II sebesar 35%. Mengalami
peningkatan sebesar 15% dari kondisi siklus I dan melebihi dari target yang
ditentukan.
2. Keberaniaan siswa dalam menjawab pertanyaan pada siklus I sebesar 35% dan
pada siklus II sebesar 20%. Mengalami penurunan sebesar 15% dari kondisi
siklus I dan tidak bisa mencapai target yang ditentukan.
3. Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja/ tugas pada siklus I
sebesar 75% dan siklus II sebesar 90%. Mengalami peningkatan sebesar 15%
dari kondisi siklus I dan melebihi dari target yang ditentukan.
4. Kemampuan siswa dalam diskusi/interaksi dalam kelompok kooperatif pada
siklus I sebesar 75% dan siklus II sebesar 85%. Mengalami peningkatan sebesar
10% dari kondisi siklus I dan melebihi dari target yang ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
5. Kemampuan siswa dalam menanggapi pendapat guru/temannya pada siklus I
sebesar 35% dan pada siklus II sebesar 25%. Mengalami penurunan sebesar 10%
dari kondisi siklus I dan telah mencapai dari target yang ditentukan.
B. Keterbatasan Penelitian
Selain dari kesimpulan dan saran, penelitian ini juga masih terdapat
keterbatasan-keterbatasan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.
1. Kurangnya komunikasi yang efektif antara guru mitra dan peneliti dalam
diskusi tentang materi pembelajaran dan langkah-langkah proses
pembelajaran yang akan dijalankan yang mengakibatkan adanya perbedaan
persepsi dalam pelaksanaan tindakan sehingga tindakan yang dilakukan tidak
sesuai dengan skenario pembelajaran.
2. Alokasi waktu yang kurang sesuai dengan skenario pembelajaran sehingga
pelaksanaan tindakan dan hasil yang diperoleh menjadi kurang optimal.
3. Kurangnya persiapan yang matang dalam hal perangkat pembelajaran yang
digunakan sehingga perlu adanya perbaikan-perbaikan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
4. Biaya dalam pembuatan media pembelajaran yang mahal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
C. Saran
Dari penelitian ini, terdapat beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi Guru
a. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT harus disesuaikan dengan
materi ajar yang akan diberikan. Materi ajar dalam kategori mudah dapat
menggunakan metode pembelajaran dengan mengkombinasikan permainan
(metode kooperatif tipe TGT) dan materi ajar yang dipandang sukar dapat
menggunakan metode mengajar dengan lebih banyak menonjolkan
kegiatan diskusi.
b. Pengelolaan atau manajemen kelas yang baik oleh guru merupakan salah
satu faktor pendukung keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran.
2. Bagi Peneliti
a. Perlu adanya komunikasi yang intensif antara guru mitra dan peneliti untuk
menghindari adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tindakan
dari rencana tindakan yang telah ditetapkan.
b. Pentingnya alokasi waktu yang efektif dan efisien untuk menghindari
adanya penggunaan waktu yang berlebihan maupun pemadatan waktu yang
tidak seharusnya dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
c. Perlu adanya persiapan yang matang dalam hal perangkat pembelajaran
yang digunakan dan skenario pembelajaran yang akan diterapkan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan selama proses pembelajaran
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
d. Perlu adanya minimalisasi biaya dalam menyiapkan perangkat
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 1998.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 1983. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja. Http ://learning-withme.blogspot.com/2006/09.
Http ://Keaktifan hemow.wordpress.com/2007/06/27 Kagan, S. 1994. Cooperatif Learning. Sajuan Capistrano, CA: Kagan Cooperatif
Learning Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT. Grasindo. Nurhadi. 2004.Kurikulum 2004: Pertanyaan dan Jawaban. Jakarta: PT Grasindo Ross, J.A., dan Raphael,D. 1990. Communication and Problem Solving Achievement
in Cooperative Larning Group. Journal of Curriculum Studies , 22 (2), hlm. 149-164.
Septi, D.I. 2008. Pengaruh Penerapan Metode Kooperatif Tipe TGT Pada
Pembelajaran Akuntansi Terhadap Peningkatan Pemahaman Siswa. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice (2nd ed.).
Boston: Allyn and Bacon. Solihatin, Etin & Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sumantri, Mulyani. 2001. Strategi Belajar Mengajar. CV Maulana Bandung.
Susento. 2007. Konsep Penelitian Tindakan Kelas. Makalah Seminar Pendidikan.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Winkel, W.S. 1989. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Skenario Pembelajaran
1. Membuka dan memulai pelajaran dengan salam 2. Mempresentasikan materi:
→ menyampaikan materi secara ± 20 menit. 3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil:
→ berdasarkan daftar kelompok yang telah dibuat/ ditentukan 4. Guru menjelaskan tugas siswa dalam masing-masing kelompok
→ siswa diminta mendiskusikan tugas yang telah diberikan 5. Guru mengawasi jalannya diskusi
→ siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan guru → guru membantu siswa mengatasi masalah yang mereka temukan
6. Guru membahas soal diskusi → guru menjelaskan jawaban soal
7. Guru menjelaskan jalannya turnamen → guru memberikan kartu bernomor pada masing-masing kelompok → guru menyebutkan nomor → guru menginstruksikan kepada siswa yang disebutkan nomornya untuk
bersiap-siap menjawab pertanyaan turnamen. → guru memberikan skor untuk jawaban yang benar +10, yang salah -10
8. Guru mengawasi dan memimpin jalannya turnamen → guru membacakan pertanyaan turnamen → guru memilih siswa yang paling cepat mengangkat tangan untuk menjawab
pertanyaan. → guru memberikan skor untuk jawaban yang benar +10, yang salah -10
9. Guru memilih kelompok yang terbaik → guru mengumumkan kelompok yang memiliki skor tertinggi → jika terdapat skor yang sama, guru memberikan satu pertanyaan rebutan
untuk dijawab oleh kelompok tersebut untuk menentukan kelompok yang terbaik.
10. .Guru menutup pelajaran dengan salam penutup → guru membagikan lembar refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 1a
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe TGT
Siklus I
Sekolah : SMA Santa Maria Yogyakarta Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/ Semester : X/ II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
4.Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.
B. Kompetensi Dasar
4.1 Mendeskripsikan perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro.
C. Indikator
1. Mendeskripsikan pengertian ekonomi makro 2. Mendiskusikan perbedaan ekonomi mikro ekonomi makro dikelas
D. Tujuan Pembelajaran.
1. Dapat mendeskripsikan pengertian ekonomi makro 2. Dapat mendiskusikan perbedaan ekonomi mikro ekonomi makro dikelas
E. Materi pokok:
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
1. Ekonomi Makro Ilmu ekonomi makro adalah ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku
ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
• Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
• Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
• Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
2. Ekonomi Mikro Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel
ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus
3 teori utama dalam ekonomi mikro adalah sebagai berikut :
a. Teori harga
Teori harga melihat interaksi antara penawaran dan permintaan barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-faktor yang mempengaruhinya, bentuk struktur pasar, elastisitas penawaran serta permintaan,dll.
b. Teori produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Teori produksi menganalisa biaya produksi serta tingkat produksi optimal bagi produsen sehingga dapat mencapai tingkatan laba maksimum.
c. Teori distribusi
Teori distribusi membahas tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, serta tingkat keuntungan dari perusahaan.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro CABANG
EKONOMI Produksi Harga endapatan Tenaga kerja
Ekonomi mikro
Produksi/hasil dari bisnis individu
Harga dari barang dan jasa individu
Distribusi pendapatan dan kekayaan
Tenaga kerja dalam bisnis individu
Ekonomi makro
Hasil/ produksi nasional
Tingkat harga agregat
Pendapatan nasional
Tenaga kerja dan pengangguran dalam perekonomian
F. Metode Pembelajaran : Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Presentasi,
Diskusi, Games, Turnamen, Penghargaan Kelompok)
G. Strategi Pembelajaran
Kegiatan No Waktu Guru Siswa
Metode
1 1’ Membuka dan memulai pelajaran dengan salam
Menanggapi sapaan guru
2 15’ Mempresentasikan materi
Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah
3 2’ Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil
Aktif terlibat
4 2’ Guru menjelaskan tugas siswa dalam masing-masing kelompok
Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
5 15’ Guru mengawasi jalannya diskusi (Games Kertas hati)
Aktif terlibat mengerjakan tugas yang diberikan guru
Latihan soal
6 10’ Guru membahas soal diskusi
Mempresentasikan jawabannya
7 3’ Guru menjelaskan
jalannya turnamen (Pertanyaan Berantai : pertanyaan dan jawaban yang berurutan)
Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah
8 15' Guru mengawasi dan memimpin jalannya turnamen
Aktif terlibat dalam turnamen
Pertanyaan Berantai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 1b
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan Model Kooperatif Tipe TGT Siklus II
Sekolah : SMA Santa Maria Yogyakarta Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas/ Semester : X/ II Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi.
B. Kompetensi Dasar
4.2 Mendeskripsikan masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi.
C. Indikator
1. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang
ekonomi.
2. Mendeskripsikan cara mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi.
D. Tujuan Pembelajaran.
1. Dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang
ekonomi.
2. Dapat mendeskripsikan cara mengatasi masalah-masalah di bidang ekonomi.
E. Materi pokok:
Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi :
1. Masalah kemiskinan dan keterbelakangan
Pendapatan riil per kapita yang rendah merupakan cermin adanya
kemiskinan, apabila di sebuah Negara terdapat tingkat kemiskinan yang besar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
maka perlu diselidiki apa yang menjadi penyebabnya sehingga bisa dicarikan
solusi yang tepat untuk mengatasinya. Sebab-sebab kemiskinan dan
keterbelakangan :
a) Rendahnya Produktivitas
Produktivitas sektor pertanian rendah disebabkan karena sempitnya luas
lahan pertanian, teknologi produksi yang masih sederhana/ rendahnya
keterampilan petani penggarapnya.
b) Kurangnya Sarana dan Prasarana Ekonomi
Disebabkan karena pasar nasional tidak dapat berkembang secara optimal,
sehingga pendapatan warga juga akan rendah.
c) Sektor Moneter yang Belum maju
Disebabkan karena terhambatnya upaya pembentukan modal dan juga
terhambatnya perkembangan usaha produktif.
d) Rendahnya Tingkat Pendidikan dan Keterampilan
Disebabkan karena kekurangan dana untuk mngembangkan system
pendidikan dan pelatihan.
e) Rendahnya Tabungan
Disebabkan karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk konsumsi.
Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai
cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha
Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan
Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.
2. Masalah Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi menyebabkan tingkat
pertumbuhan produksi menjadi rendah
3. Masalah Pengangguran dan Kesempatan kerja
Tingkat pengangguran yang tinggi mencerminkan tingkat pemberdayaan
sumber daya ekonomi yang belum optimal, akibatnya produksi potensial tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
dapat terwujud sehingga pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan
menjadi rendah.
4. Masalah Inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga-harga secara umum/ turunnya nilai mata
uang. Pengaruh inflasi masyarakat yang satu dengan yang lainnya berbeda,
hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur perekonomian Negara yang satu
dengan Negara lainnya. Pada Negara yang perekonomiannya tergantung pada
perdagangan internasional, inflasi akan berpengaruh besar tehhadap produksi
maupun ekspor impor
5. Masalah Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar disebabkan karena adanya monopoli yang hanya
menguntungkan sedikit orang. Kegagalan pasar juga dapat memberi dampak
buruk pada lingkungan karena produsen tidak dapat memperhitungkan biaya
sosial timbulnya polusi.
6. Ketidakmerataan
Masalah ketidakmerataan menyebabkan menurunnya pendapatan perkapita,
inflasi, rendahnya mobolitas sosial, memburuknya nilai tukar.
Cara-cara untuk mengatasi permasalahan di bidang ekonomi
1. Mengatasi pengangguran, dengan cara :
a. Membuka lapangan kerja baru
b. Menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi
c. Melarang investor dalam negeri melakukan investasi ke luar negeri
d. Untuk Indonesia sendiri, sektor pertanian bisa menjadi sektor
primadona pembangunan ekonomi
e. Membersihkan berbagai inefesiensi ekonomi
f. Mengirim TKW ke luar negeri
g. Menyusun modul usaha mandiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
h. Membantu modal untuk pengembangan usaha kecil mandiri dan
pemasaran
2. Mengatasi kemiskinan, dengan cara :
a. Pembangunan pertanian
b. Pembangunan sumber daya manusia
c. Peranan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
3. Mengatasi Inflasi
a. Dengan kebijakan moneter
Dengan menyempitkan pemberian kredit baik oleh Bank Sentral
maupun Bank-Bank lainnya. Dengan penyampitan/pengurangan kredit
tersebut, dapat dilakukan dengan 3 cara :
1) Menaikkan Cash Ratio
Cash Ratio perbandingan antara uang tunai bank-bank
ditambah demand deposit pada bank sentral terhadap demand
deposit daripada masyarakat terhadap bank yang bersangkutan.
2) Politik pasar terbuka
Suatu kebijakan bank sentral untuk menjual surat-surat berharga
seperti obligasi Negara kepada masyarakat
3) Menaikkan tingkat bunga
b. Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang
pendapatan dan pengeluaran Negara.
3 aspek dari kebijakan fiskal :
1) Penurunan pengeluaran pemerintah
2) Menaikkan pajak
3) Mengadakan pinjaman pemerintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan
ekonomi, sosial politik, hukum, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa
publik, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas
penerangan, dan telepon.
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.
F. Metode Pembelajaran : Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Presentasi,
Diskusi, Games, Turnamen, Penghargaan Kelompok)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
G. Strategi Pembelajaran
Kegiatan No Waktu Guru Siswa
Metode
1 1’ Membuka dan memulai pelajaran dengan salam
Menanggapi sapaan guru
2 15’ Mempresentasikan materi
Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah
3 1’ Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil
Aktif terlibat
4 2’ Guru menjelaskan tugas siswa dalam masing-masing kelompok
Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah
5 15’ Guru mengawasi jalannya diskusi (Games trouble tree)
Aktif terlibat mengerjakan tugas yang diberikan guru
Latihan soal
6 5’ Guru membahas soal diskusi
Mempresentasikan jawabannya
7 1’ Guru menjelaskan jalannya turnamen (cerdas cermat)
Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah
8 15' Guru mengawasi dan memimpin jalannya turnamen
Aktif terlibat dalam turnamen
Pertanyaan Berantai
9 3’ Guru memilih kelompok yang terbaik
Mendengarkan dan memperhatikan
10 15’ Guru mengadakan kuis Aktif mengerjakan Soal Kuis 11 2’ Guru menutup pelajaran
dengan salam penutup Menanggapi sapaan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 2a
Materi ekonomi makro-mikro
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam
memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber
daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif
penggunaan (opportunity cost).
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu
ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.
1. Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat
(keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional,
kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi,
pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama
sebagai berikut :
• Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan
ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini
disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang
belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under
employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi
kesempatan kerja penuh.
• Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di
bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka
panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
• Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan
tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan
terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya
cenderung memburuk.
2. Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan
sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang
optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau
produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan
menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus
(tetap).
3 teori utama dalam ekonomi mikro adalah sebagai berikut :
a. Teori harga
Teori harga melihat interaksi antara penawaran dan permintaan barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-faktor yang mempengaruhinya, bentuk struktur pasar, elastisitas penawaran serta permintaan,dll.
b. Teori produksi
Teori produksi menganalisa biaya produksi serta tingkat produksi optimal bagi produsen sehingga dapat mencapai tingkatan laba maksimum.
c. Teori distribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Teori distribusi membahas tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, serta tingkat keuntungan dari perusahaan.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro
CABANG
EKONOMI
Produksi Harga endapatan Tenaga
kerja
Ekonomi
mikro
Produksi/hasil
dari bisnis
individu
Harga dari
barang dan jasa
individu
Distribusi
pendapatan dan
kekayaan
Tenaga kerja
dalam bisnis
individu
Ekonomi
makro
Hasil/ produksi
nasional
Tingkat harga
agregat
Pendapatan
nasional
Tenaga kerja
dan
pengangguran
dalam
perekonomian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 2b
Materi permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi :
1. Masalah kemiskinan dan keterbelakangan
Pendapatan riil per kapita yang rendah merupakan cermin adanya kemiskinan,
apabila di sebuah Negara terdapat tingkat kemiskinan yang besar, maka perlu
diselidiki apa yang menjadi penyebabnya sehingga bisa dicarikan solusi yang
tepat untuk mengatasinya. Sebab-sebab kemiskinan dan keterbelakangan :
a) Rendahnya Produktivitas
Produktivitas sektor pertanian rendah disebabkan karena sempitnya luas lahan
pertanian, teknologi produksi yang masih sederhana/ rendahnya keterampilan
petani penggarapnya.
b) Kurangnya Sarana dan Prasarana Ekonomi
Disebabkan karena pasar nasional tidak dapat berkembang secara optimal,
sehingga pendapatan warga juga akan rendah.
c) Sektor Moneter yang Belum maju
Disebabkan karena terhambatnya upaya pembentukan modal dan juga
terhambatnya perkembangan usaha produktif.
d) Rendahnya Tingkat Pendidikan dan Keterampilan
Disebabkan karena kekurangan dana untuk mngembangkan system
pendidikan dan pelatihan.
e) Rendahnya Tabungan
Disebabkan karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk konsumsi.
Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai
cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan
Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.
2. Masalah Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Dengan pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi menyebabkan tingkat
pertumbuhan produksi menjadi rendah.
3. Masalah Pengangguran dan Kesempatan kerja
Tingkat pengangguran yang tinggi mencerminkan tingkat pemberdayaan sumber
daya ekonomi yang belum optimal, akibatnya produksi potensial tidak dapat
terwujud sehingga pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan menjadi
rendah.
4. Masalah Inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga-harga secara umum/ turunnya nilai mata uang.
Pengaruh inflasi masyarakat yang satu dengan yang lainnya berbeda, hal ini
disebabkan oleh perbedaan struktur perekonomian Negara yang satu dengan
Negara lainnya. Pada Negara yang perekonomiannya tergantung pada
perdagangan internasional, inflasi akan berpengaruh besar terhadap produksi
maupun ekspor impor
5. Masalah Kegagalan Pasar
Kegagalan pasar disebabkan karena adanya monopoli yang hanya
menguntungkan sedikit orang. Kegagalan pasar juga dapat memberi dampak
buruk pada lingkungan karena produsen tidak dapat memperhitungkan biaya
sosial timbulnya polusi.
6. Ketidakmerataan
Masalah ketidakmerataan menyebabkan menurunnya pendapatan perkapita,
inflasi, rendahnya mobolitas sosial, memburuknya nilai tukar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Cara-cara untuk mengatasi permasalahan di bidang ekonomi
1. Mengatasi pengangguran, dengan cara :
a. Membuka lapangan kerja baru
b. Menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi
c. Melarang investor dalam negeri melakukan investasi ke luar negeri
d. Untuk Indonesia sendiri, sektor pertanian bisa menjadi sektor primadona
pembangunan ekonomi
e. Membersihkan berbagai inefesiensi ekonomi
f. Mengirim TKW ke luar negeri
g. Menyusun modul usaha mandiri
h. Membantu modal untuk pengembangan usaha kecil mandiri dan pemasaran
2. Mengatasi kemiskinan, dengan cara :
a. Pembangunan pertanian
b. Pembangunan sumber daya manusia
c. Peranan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
3. Mengatasi Inflasi
a. Dengan kebijakan moneter
Dengan menyempitkan pemberian kredit baik oleh Bank Sentral maupun Bank-
Bank lainnya. Dengan penyampitan/pengurangan kredit tersebut, dapat
dilakukan dengan 3 cara :
1) Menaikkan Cash Ratio
Cash Ratio perbandingan antara uang tunai bank-bank ditambah
demand deposit pada bank sentral terhadap demand deposit daripada
masyarakat terhadap bank yang bersangkutan.
2) Politik pasar terbuka
Suatu kebijakan bank sentral untuk menjual surat-surat berharga seperti
obligasi Negara kepada masyarakat
3) Menaikkan tingkat bunga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
b. Kebijakan fiskal
3 aspek dari kebijakan fiskal :
1) Penurunan pengeluaran pemerintah
2) Menaikkan pajak
3) Mengadakan pinjaman pemerintah
Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi
1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan
ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa
publik, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas
penerangan, dan telepon.
3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi
pendapatan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 3a
Soal games 1 : Mix and Match
Cocokkanlah pernyataan-pernyataan di bawah ini menjadi suatu pernyataan yang benar!
Ekonomi Makro Ekonomi Mikro : Harga dari barang dan jasa individu
Ekonomi Makro : Tingkat harga agregat Variabel-variabel ekonomi makro
Ekonomi Mikro : Produksi/hasil dari bisnis individu
Ekonomi Makro : Hasil/ produksi nasional Masalah-masalah ekonomi makro
Teori distribusi membahas tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga yang harus dibayarkan kepada pemilik modal, serta tingkat keuntungan dari perusahaan.
Ekonomi Mikro
Teori produksi menganalisa biaya produksi serta tingkat produksi optimal bagi produsen sehingga dapat mencapai tingkatan laba maksimum.
Teori harga Ekonomi Mikro : Distribusi pendapatan dan kekayaan
Ekonomi Makro : Pendapatan nasional Teori produksi
Teori harga melihat interaksi antara penawaran dan permintaan barang dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-faktor yang mempengaruhinya, bentuk struktur pasar, elastisitas penawaran serta permintaan,dll
Teori distribusi
Ilmu ekonomi yang mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga.
Perbedaan ekonomi mikro dan makro dilihat dari segi produksi
1. Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan. 2. Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil
khususnya stabilitas di bidang moneter. 3. Sejauh mana berbagai sumber daya telah
dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Perbedaan ekonomi mikro dan makro dilihat dari segi harga
Pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Perbedaan ekonomi mikro dan makro dilihat dari segi pendapatan
Ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku ekonomi secara agregat (keseluruhan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 3b Soal games 2 : The Trouble Tree
Ketidakmerataan
Masalah Inflasi
Masalah kemiskinan dan keterbelakangan
Masalah Pengangguran
dan Kesempatan
kerja Membuka lapangan kerja baru
Masalah Kegagalan
Pasar
Masalah Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi
Membersihkan berbagai inefesiensi ekonomi
Mengirim TKW ke
luar negeri
Menyusun modul usaha mandiri
Membantu modal untuk pengembangan usaha kecil mandiri dan pemasaran
Pembangunan pertanian
Pembangunan sumber daya manusia
Peranan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
kebijakan moneter
Kebijakan
fiskal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 4a Turnamen 1 : Pertanyaan Berantai
Jawaban : Ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi
kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber
daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai
alternatif penggunaan (opportunity cost).
Pertanyaan : Sebutkan 2 bagian dari ilmu ekonomi !
Jawaban : Ilmu ekonomi makro dan ilmu ekonomi mikro
Pertanyaan : Jelaskan pengertian dari ekonomi makro!
Jawaban : Ilmu ekonomi yang mempelajari variabel-variabel ekonomi secara
agregat (keseluruhan).
Pertanyan : Sebutkan variable-variabel dari ilmu ekonomi makro !
Jawaban : Pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah
uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca
pembayaran internasional.
Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan full employment ?
Jawaban : Keadaan dimana sumber daya telah dimanfaatkan
Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan under employment ?
Jawaban : Keadaan dimana sumber daya belum dimanfaatkan
Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan inflasi ?
Jawaban : Keadaan dimana nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang.
Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan deflasi ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Jawaban : Keadaan dimana nilai uang cenderung naik dalam jangka panjang.
Pertanyaan : Jelaskan pengertian dari ekonomi mikro!
Jawaban : Ilmu yang mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil
misalnya perusahaan, rumah tangga.
Pertanyaan : Sebutkan tiga teori utama dalam ekonomi mikro!
Jawaban : Ilmu yang mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil
misalnya perusahaan, rumah tangga.
Pertanyaan : Sebutkan tiga teori utama dalam ekonomi mikro!
Jawaban : Teori harga melihat interaksi antara penawaran dan permintaan barang
dan jasa di dalam suatu pasar, faktor-faktor yang mempengaruhinya,
bentuk struktur pasar, elastisitas penawaran serta permintaan,dll.
Pertanyaan : Jelaskan tentang teori produksi!
Jawaban : Teori produksi menganalisa biaya produksi serta tingkat produksi
optimal bagi produsen sehingga dapat mencapai tingkatan laba
maksimum.
Pertanyaan : Jelaskan tentang teori distribusi!
Jawaban : Teori distribusi membahas tingkat upah tenaga kerja, tingkat bunga
yang harus dibayarkan kepada pemilik modl, serta tingkat keuntungan
dari perusahaan.
Pertanyaan : Perbedaan ekonomi mikro dan makro bisa dilihat dari beberapa hal.
Sebutkan 4 hal yang membedakannya !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Jawaban : Produksi, harga, pendapatan, tenaga kerja
Pertanyaan : Bagaimana pengaruh ekonomi mikro dalam hal produksi !
Jawaban : Produksi/hasil berasal dari bisnis individu
Pertanyaan : Bagaimana pengaruh ekonomi mikro dalam hal harga !
Jawaban : Harga berasal dari barang dan jasa individu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 4b
Turnamen 2 : Cerdas Cermat
1. Ada beberapa masalah-masalah yang dihadapi pemerintah dalam bidang ekonomi,
coba sebutkan masalah apa saja yang dihadapi!
2. Cermin dari adanya kemiskinan adalah…..
3. Sebutkan penyebab dari kemiskinan !
4. Karena pasar nasional tidak dapat berkembang secara optimal, sehingga
pendapatan warga juga rendah merupakan salah satu penyebab kemiskinan dilihat
dari segi…
5. Karena sebagian besar pendapatan digunakan untuk konsumsi, maka ini
merupakan salah satu penyebab kemiskinan dilihat dari segi…
6. Sebutkan cara/ upaya dalam menanggulangi kemiskinan !
7. Apa yang akan terjadi jika pertumbuhan ekonomi semakin tinggi ?
8. Kenaikan harga secara umum yang menyebabkan turunnya nilai mata uang
disebut dengan….
9. Apa penyebab dari kegagalan pasar ?
10. Sebutkan penyebab dari masalah ketidakmerataan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 5a
Daftar Nama Siswa Kelas X-D SMA Santa Maria Yogyakarta
No Induk Nama Siswa 7337 Agnes Anastasia Tangka 7338 Anesa Evalia 7339 Angelina Ayu Anjarsari 7340 Carolina Ferari Asthi 7341 Deasy P Ningrum 7342 Esther Febriana L 7343 FK Valencia 7344 Felisia Flaviana Magan 7345 Heta Okta Silviana 7346 Magdalena Heni 7347 Maria M 7348 Mariana kadam 7349 MT Lembong 7350 Monica Arum Tiyasworo 7351 Minika Gunarto 7353 Patricia Hesti M 7354 Priska MA 7355 Putri Rulinda 7356 Sylvia Lucia W 7357 Zilla Christy Maranatha Margaung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 5b
Grouping/ Nama Kelompok
BINTANG: Agnes, Putri, Zilla,Heni,Meita
BULAN SABIT:
Devi, Esther, Hesti,
Marlyn, Heta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Awan : Monika, Anisa, Arum, Slyvia,
Ayu
MATAHARI : Febi, Felisia, Asthi, Priska,
Mariana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 5c
SKOR GAMES SIKLUS I: MIX AND MATCH KELOMPOK
BINTANG MATAHARI BULAN SABIT AWAN
100 80 100 100
SKOR TOURNAMENTS SIKLUS I: PERTANYAAN BERANTAI KELOMPOK
BINTANG MATAHARI BULAN SABIT AWAN
100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 5d
SKOR GAMES SIKLUS II: THE TROUBLE TREE KELOMPOK
BINTANG MATAHARI BULAN SABIT AWAN
80 80 90 75
SKOR TOURNAMENTS SIKLUS II: CERDAS CERMAT KELOMPOK
BINTANG MATAHARI BULAN SABIT AWAN
100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 6
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta,……………..2009
Guru Observer
(………………………..) (……………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta,……………..2009
Guru Observer
(………………………..) (……………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta,………..2009
Guru Observer
(………………………..) (……………..)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 7
Tabel Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa
Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
Yogyakarta,……………..2009
Guru Observer
(………………………..) (……………..)
No Komponen yang diobservasi Frekuensi Persentase (%)
1 Siswa mengajukan pertanyaan
2 Siswa menjawab pertanyaan
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
4 Siswa aktif dalam diskusi
5 Siswa mengemukakan/ menanggapi
pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 6a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 13/01/2009, pukul 11.00-11.45 Lamanya observasi : 1 Jam Pelajaran (45 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Ibu Catharina Cahyadiyanti, S.Pd Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi :Mengetahui kondisi awal kegiatan
pembelajaran Guru memasuki ruangan kelas, mengucapkan salam disertai memeriksa
kesiapan siswa. Guru mengabsen siswa satu per satu. Setelah mengabsen siswa, guru
mengulas kembali materi sebelumnya dikaitkan dengan materi pada minggu lalu.
Guru bertanya kepada siswa apakah ada yang belum dipahami pada materi
sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk merangsang pemikiran siswa dalam memasuki
materi yang akan diberikan. Karena tidak ada yang bertanya, guru langsung
memasuki pada materi pembelajaran. Pada saat penjelasan materi, guru cenderung
menggunakan metode yang sering digunakan guru pada umumnya yaitu metode
ceramah, dimana peran guru disini lebih dominan. Sesekali guru mengaitkan materi
pembelajaran dengan contoh konkrit dalam kehidupan sehari-hari, hal ini terkadang
keluar dari jalur pokok permasalahan tentang materi yang diajarkan sehingga
perhatian siswa terhadap materi menjadi semakin berkurang. Guru juga menegur
siswa yang terkadang sibuk dengan kegiatannya sendiri, ngobrol dengan
temannya,ddl. Hal ini berakibat interaksi antara guru dengan siswa dirasa kurang.
Pada saat siswa mengalami kesulitan dalam materi yang diajarkan, guru memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 6b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 13/01/2009, pukul 11.00-11.45 Lamanya observasi : 1 Jam Pelajaran (45 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswi kelas X-D Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi awal kegiatan
pembelajaran Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu mempersiapkan diri
untuk mengikuti pembelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa menyimak
penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Pada saat penjelasan materi, ada yang
memang mendengarkan penjelasan dengan baik dan adapula yang kurang fokus
terhadap metri yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan
kegiatannya sendiri, ngobrol dengan temannya, main handphone,dll. Pada
pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa merasa
jenuh dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Tetapi
pada saat guru memberikan contoh konkrit yang terkadang keluar dari jalur pok ok
materi yang diajarkan, siswa cenderung terlihat asyik dan fokus yang mangakibatkan
kegaduhan siswa di dalam kelas. Ketika siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk
bertanya tentang materi yang dirasa kurang dimengeri, hanya 1 siswa yang
mengajukan pertanyaan. Pada saat ada pertanyaan dari guru, terdapat 4 siswa yang
bisa menjawab pertanyaan dari guru tentang materi yang diajarkan dan terdapat pula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 6c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 13/01/2009, pukul 11.00-11.45 Lamanya observasi : 1 Jam Pelajaran (45 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswi kelas X-D Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi awal kegiatan
pembelajaran Secara fisik, ruangan kelas cukup memadai dan nyaman untuk dilakukannya
kegiatan belajar mengajar. Terdapat 2 white board, 1papan pengumuman kelas, 1
papan kehadiran siswa, 1 meja kursi guru, meja kursi yang cukup untuk 22 orang
siswa, ventilasi yang memadai, pencahayaan yang cukup. Di awal pembelajaran
suasana kelas masih kurang kondusif. Disaat guru masuk ruangan kelas dan meminta
siswa untuk mempersiapkan diri mengikuti pelajaran, masih terdapat kributan-
keributan kecil misalnya masih terdapat siswa yang masih mengobrol dengan
temannya. Suasana kelas mulai kondusif ketika guru menjelaskan materi. Tetapi
suasana kelas kembali gaduh dan kurang terkendali ketika guru memberikan contoh
konkrit yang keluar dari pokok pembicaraan materi. Ketika terjadi kegaduhan di
dalam kelas, guru dengan sigap menertibkan siswa yang kurang fokus terhadap
pelajaran. Pada saat pengerjaan latihan soal, suasana kelas lumayan kondusif tetapi
kurang adanya pantauan dari guru terhadap siswa yang sedang mengerjakan latihan
soal. Ketika waktu habis, suasana kelas sedikit gaduh dan siswa diminta untuk
melanjutkan latihan tersebut di rumah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Hari/ tanggal : Mata Pelajaran : Kelas : Observer :
No Deskripsi Siklus I 1 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe
TGT.
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit.
3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen.
4 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok.
5 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok.
6 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
7 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi.
8 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
9 Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok. 10 Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar
dapat bekerja sama dengan baik.
11 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
12 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai.
13 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa
14 Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
15 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
16 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut cara mereka sendiri.
17 Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
18 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan.
19 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja.
20 Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain.
21 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
22 Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Instrumen Pengamatan Kelas
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Obyek yang diamati : Kelas : Tujuan observasi : No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan)
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.
17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.
19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling
memberikan pendapat atau masukan buat kelompok.
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok
Pokok bahasan :
Hari/tanggal :
Keterangan Ya Tidak Catatan
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
2. Saling bertukar pendapat
3. Berbagi tugas dalam pengerjaan
tugas
4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran
5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan
6. Menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa
Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
No Komponen yang diobservasi
Frekuensi Persentase Hasil pengamatan di kelas
1 Siswa mengajukan pertanyaan
2 Siswa menjawab pertanyaan
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
4 Siswa aktif dalam diskusi
5 Siswa menanggapi pendapat dari temannya
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Instrumen Refleksi
Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.
No Uraian Komentar 1
Kesan guru terhadap komponen
pembelajaran yang digunakan
dalam pembelajaran dengan metode
TGT.
2 Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama kerja kelompok.
3 Kesan guru terhadap minat siswa selama pembelajaran dengan menerapkan metode TGT..
4 Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. seperti yang telah dilakukan
5 Hal-hal yang mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
6 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapakan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
7 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menggunakan metode TGT. seperti yang telah dilakukan
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 12
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT.
Nama : _____________________________ Kegiatan Kelompok : _____________________________ Pokok Bahasan : _____________________________ Hari/Tanggal : _____________________________ Kelas : _____________________________
Komentar No Aspek yang diamati
1 Bagaimanakah pendapat Anda terhadap komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini (Topik yang dipelajari, Materi Ajar, Suasana Kelas, Penampilan Guru, dll)
Komentar 2 Kegiatan Anda selama kerja kelompok
(mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dll)
Komentar 3 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
Komentar 4 Hambatan yang saya temui, selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. seperti yang telah dilakukan.
Komentar 5 Manfaat yang saya peroleh dalam
pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Lampiran 8a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 20/01/2009, pukul 11.00-12.45 Lamanya observasi : 2 Jam Pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Ibu Catharina Cahyadiyanti, S.Pd Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi :Mengetahui kondisi kegiatan
pembelajaran siklus I Guru memasuki ruangan kelas, menyapa siswa dan memeriksa kesiapan
siswa. Guru juga menanggapi sapaan siswa ketika para siswa mengucapkan salam.
Setelah itu, guru mengabsen siswa secara berurutan serta bertanya kepada siswa
tentang siapa saja yang tidak hadir pada hari itu. Sebelum memasuki materi yang
akan diajarkan, terlebih dulu guru membagikan handout tentang materi yang akan
dipelajari, kemudian guru menjelaskan materi yang telah dibagikan kepada siswa.
Guru juga melakukan tanya jawab dengan siswa tentang materi agar suasana tidak
monoton hanya mendengarkan ceramah. Pada saat menjelaskan materi ada beberapa
siswa yang bertanya, kemudian guru merespon pertanyaan siswa. Ketika
menjelaskan, guru tidak hanya terpaku pada materi saja, tetapi juga memberi contoh-
contoh kongkrit yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari agar siswa dapat langsung
mengerti akan materi yang diajarkan.
Setelah materi dijelaskan, guru membagi siswa dalam kelompok. Guru memanggil
siswa satu persatu untuk bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan. Setelah
guru membagi kelompok, guru langsung memberikan bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran 8b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 20/01/2009, pukul 11.00-12.45 Lamanya observasi : 2 Jam Pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswi kelas X-D Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi kegiatan
pembelajaran siklus I
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Siswa menanggapi
sapaan guru dan juga menjawab guru ketika diabsen satu per satu. Terdapat 5 siswa
yang tidak hadir. Setelah diabsen, masing-masing siswa mendapat handout yang
diberikan oleh guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang
diajarkan. Pada saat penjelasan, beberapa siswa mengajukan pertanyaan kepada guru
tentang materi yang belum dimengerti. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa
berkumpul dalam kelompok. Kemudian siswa mendengarkan aturan permainan yang
harus diikuti oleh masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan
bahan untuk dikerjakan. Pada saat diskusi/kerja kelompok, antusias pasa siswa sangat
tinggi untuk mengerjakan tugas tersebut. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang
dengan metode yang diberikan sehingga mereka tidak merasa bosan . Di dalam
diskusi kelompok, siswa juga bertanya kepada guru tentang hal yang kurang
dimengerti dan siswa pun mendengarkan penjelasan dari guru. Setelah diskusi selesai,
masing-masing siswa menukarkan jawaban mereka dengan kelompok lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Lampiran 8c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 20/01/2009, pukul 11.00-12.45 Lamanya observasi : 2 Jam Pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswi kelas X-D Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi kelas siklus I Keadaan kelas masih agak ribut ketika pergantian jam pelajaran . Suasana
menjadi kondusif disaat guru masuk ke kelas ,menyapa siswa. meminta siswa untuk
mempersiapkan diri mengikuti pelajaran, serta mempresensi siswa. Pada hari itu, 15
siswa hadir dan 5 siswa yang absen. Awalnya suasana kelas agak pasif ketika guru
menjelaskan materi. Namun pada saat permainan dan turnamen, keadaan kelas
menjadi lebih ramai dan lebih hidup. Kelas dibagi menjadi 4 kelompok. Pada saat
berkumpul dalam kelompok, suasana kelas sedikit gaduh karena siswa berpindah
tempat duduk. Suasana kembali tenang dan kondusif ketika siswa berkumpul dan
mengerjakan tugas dalam kelompok. Suasana ramai kembali ketika guru meminta
siswa untuk menukarkan jawaban soal kelompok dan ketika pembahasan soal. Ramai
disini bukan karena ramai dengan kesibukan masing-masing, namun ramai disini
karena siswa berperan aktif dalam menjawab soal dan mengemukakan pendapat.
Keadaan kelas kembali kondusif ketika guru menyimpulkan materi yang telah
diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Lampiran 9a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Hari/tanggal : Selasa, 20 Januari 2009 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : X-D Observer : Susi Sulastri
Tabel 2.1
Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor SIKLUS I1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah dan
kooperatif dengan tipe TGT Tidak
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT
Ya
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
Ya
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen
Ya
5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok
Ya
6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.
Ya
7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
Ya
8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
Ya
9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
Ya
10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
Ya
11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah
Ya
12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran 9c
Tabel 2.3
Instrumen Pengamatan Kelas
Nama Pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 20/01/2009, pukul 11.00-11.45 WIB Obyek yang diamati : Keadaan kelas Kelas : X-D Tujuan Observasi : Mengetahui kondisi kegiatan pembelajaran kelas
No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari banyak siswa
yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Lampiran 9f Tabel 2.6
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siklus I
Skala Penilaian % No Aspek yang diamati Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini :
g.Topik/materi yang dipelajari h.LKS i. Materi Ajar j. Suasana Kelas k.Penampilan Guru l. Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
8,3 46,67 8,3
58,33 25 25
83,33 66,67 91,67 33,33
75 75
8,3 16,67
0 8,3 0 0
0 0 0 0 0 0
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
100
0
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
f. Mengemukakan pendapat g. Ikut berpartisipasi h. Mengajukan pertanyaan i. Menjawab pertanyaan j. Mengerjakan tugas
91,67 100
66,67 91,67 100
8,33
0 33,33 8.22
0
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Dapat membantu memahami materi pelajaran
Membuat siswa tidak menjadi mengantuk
Menyenangkan dan tidak membosankan
Lebih aktif dalam proses pembelajaran
Komentar 5 Hambatan yang saya temui, selama
mengikuti kegiatan pembelajaran Waktu yang diberikan untuk
memahami pelajaran terlalu cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran 10
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Lamanya observasi : Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : Tujuan observasi :
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Hari/ tanggal : Mata Pelajaran : Kelas : Observer :
No Deskripsi Siklus II 1 Guru menjelaskan metode pembelajaran kooperatif tipe
TGT.
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub pokok bahasan yang lebih sempit.
3 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok jigsaw yang heterogen.
4 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok.
5 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi di dalam kelompok.
6 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
7 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar kelompok diskusi.
8 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
9 Guru memberikan rangsangan pemikiran kepada kelompok. 10 Guru memberikan dorongan kepada semua kelompok agar
dapat bekerja sama dengan baik.
11 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan, serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
12 Guru berinteraksi dengan sebagian siswa untuk menjelaskan prosedur pengerjaan tugas dalam kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan, serta tujuan yang akan dicapai.
13 Guru berinteraksi dengan siswa dengan cara berdiri di depan untuk memberikan penjelasan atau menjawab pertanyaan dari siswa
14 Guru berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
15 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, guru hanya mengamati siswa dan hanya bekerja di belakang mejanya.
16 Guru membiarkan siswa bekerja dalam kelompok menurut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
cara mereka sendiri. 17 Guru guru membiarkan siswa untuk berkeliling dari satu
kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
18 Guru hanya berinteraksi dengan kelompok yang mengalami kesulitan.
19 Guru hanya memperhatikan beberapa kelompok tertentu saja.
20 Guru dan siswa terlibat percakapan serius dengan siswa sehingga kelas menjadi gaduh dan mengganggu siswa lain.
21 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
22 Guru meninggalkan kelas selagi siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Instrumen Pengamatan Kelas
Nama pengamat : Tanggal dan waktu observasi : Obyek yang diamati : Kelas : Tujuan observasi : No Deskripsi Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (lingkungan)
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
11 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
12 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
13 Siswa mempunyai cukup banyak waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
14 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
15 Setiap siswa mempunyai keistimewaan yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
16 Tujuan dari kelas ini tidak dapat dipahami dengan jelas.
17 Kelas ini terdiri dari individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
18 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan mudah.
19 Kelas terorganisir dengan baik. 20 Selama berdiskusi siswa saling
memberikan pendapat atau masukan buat kelompok.
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa Dalam Kelompok
Pokok bahasan :
Hari/tanggal :
Keterangan Ya Tidak Catatan
1. Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
2. Saling bertukar pendapat
3. Berbagi tugas dalam pengerjaan
tugas
4. Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran
5. Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan
6. Menghargai saran dan pendapat teman satu kelompok
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Lembar Observasi Keaktifan dan Keterlibatan Belajar Siswa
Hari/tanggal : Waktu : Kelas :
No Komponen yang diobservasi
Frekuensi Persentase Hasil pengamatan di kelas
1 Siswa mengajukan pertanyaan
2 Siswa menjawab pertanyaan
3 Siswa aktif mengerjakan tugas
4 Siswa aktif dalam diskusi
5 Siswa menanggapi pendapat dari temannya
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Instrumen Refleksi
Kesan Guru Mitra Terhadap Perangkat Pembelajaran
dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
No Uraian Komentar 1
Kesan guru terhadap komponen
pembelajaran yang digunakan
dalam pembelajaran dengan metode
TGT.
2 Kesan guru terhadap aktivitas siswa selama kerja kelompok.
3 Kesan guru terhadap minat siswa selama pembelajaran dengan menerapkan metode TGT.
4 Hambatan yang ditemui, jika nanti guru akan merencanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. seperti yang telah dilakukan
5 Hal-hal yang mendukung jika nanti guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
6 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapakan rencana pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang berorientasi model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
7 Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki kembali dari pembelajaran dengan menggunakan metode TGT. seperti yang telah dilakukan
Yogyakarta, ……….2009
Guru Observer
(………………………) (……………………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Nama : _____________________________ Kegiatan Kelompok : _____________________________ Pokok Bahasan : _____________________________ Hari/Tanggal : _____________________________ Kelas : _____________________________
Komentar No Aspek yang diamati
1 Bagaimanakah pendapat Anda terhadap komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini (Topik yang dipelajari, Materi Ajar, Suasana Kelas, Penampilan Guru, dll)
Komentar 2 Kegiatan Anda selama kerja kelompok
(mengemukakan pendapat, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dll)
Komentar 3 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
Komentar 4 Hambatan yang saya temui, selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. seperti yang telah dilakukan.
Komentar 5 Manfaat yang saya peroleh dalam
pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Lampiran 10a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 27/01/2009, pukul 11.00-12.45 Lamanya observasi : 2 Jam Pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Ibu Catharina Cahyadiyanti, S.Pd Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi :Mengetahui kondisi pembelajaran
siklus II
Guru memasuki ruangan kelas, menyapa siswa dan memeriksa kesiapan
siswa. Guru juga menanggapi sapaan siswa ketika para siswa mengucapkan salam.
Setelah itu, guru mengabsen siswa secara berurutan serta bertanya kepada siswa
tentang siapa saja yang tidak hadir pada hari itu. Sebelum memasuki materi yang
akan diajarkan, terlebih dulu guru membagikan handout kembali tentang materi
selanjutnya dan mengingatkan kembali materi sebelumnya, kemudian guru
menjelaskan materi yang telah dibagikan kepada siswa. Guru juga melakukan tanya
jawab dengan siswa tentang materi agar suasana tidak monoton hanya dengan
mendengarkan ceramah. Pada saat menjelaskan materi ada beberapa siswa yang
bertanya, kemudian guru merespon pertanyaan siswa. Guru juga mengaitkan contoh-
contoh kongkrit yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dalam penjelasannya agar
siswa dapat langsung mengerti akan materi yang diajarkan.
Setelah materi dijelaskan, guru kembali meminta siswa bergabung dalam
kelompok masing-masing yang telah dibagi pada siklus I. Guru memberikan bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
untuk dikerjakan oleh masing-masing kelompok kemudian guru menjelaskan aturan
dalam permianan/games tersebut. Pada saat siswa mengerjakan tugas tersebut, guru
berkeliling untuk memonitoring diskusi Pada permainan kali ini, guru meminta
kepada masing-masing kelompok untuk benar-benar mengerti materi tersebut karena
pemahaman siswa akan diuji guru pada saat turnamen cerdas cermat. Ketika ada
beberapa kelompok yang bertanya, guru mendampingi dan memberikan penjelasan
pada kelompok yang mengalami kesulitan serta memberikan masukan-masukan.
Setelah tugas selesai dikerjakan, guru meminta masing-masing kelompok untuk
menukarkan hasil kerjanya dengan kelompok lain. Guru bersama-sama dengan siswa
membahas soal tersebut. Setelah soal dibahas, guru mengumumkan nilai yang
diperoleh masing-masing kelompok.
Sesudah permainan selesai, guru meminta siswa untuk memasukkan materi
serta meminta kelompok untuk siap-siap turnamen. Guru menyiapkan pertanyaan
turnamen dan membacakan soal tersebut satu per satu. Guru menunjuk kelompok
untuk menjawab pertanyaan dengan melihat kelompok mana yang lebih dulu
mengangkat tangan itulah yang harus menjawab. Setelah berakhirnya turnamen, guru
mengumumkan kelompok yang mendapat nilai tertinggi dan bertanya kepada siswa
mengenai materi yang belum dipahami. Dikarenakan tidak ada yang bertanya,
kemudian guru menyimpulkan materi tersebut secara singkat. Setelah guru
menyimpulkan, guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam kepada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Lampiran 10b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 27/01/2009, pukul 11.00-12.45 Lamanya observasi : 2 Jam Pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswi kelas X-D Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi pembelajaran
siklus II Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran. Siswa menyapa guru dan
menanggapi sapaan guru. Pada saat guru mengabsen, beberapa siswa memberi tahu
bahwa ada 2 siswa yang tidak hadir. Setelah diabsen, masing-masing siswa mendapat
handout kembali yang dibagikan oleh guru. Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang materi yang diajarkan. Pada saat penjelasan, beberapa siswa mengajukan
pertanyaan kepada guru tentang materi yang belum dimengerti. Setelah
mendengarkan penjelasan guru, siswa berkumpul dalam kelompok. Kemudian siswa
mendengarkan aturan permainan/games yang harus diikuti oleh masing-masing
kelompok. Masing-masing kelompok mendapatkan bahan untuk dikerjakan. Pada saat
diskusi/kerja kelompok, antusias para siswa sangat tinggi untuk mengerjakan tugas
tersebut. Hal itu dikarenakan siswa merasa senang dengan metode yang diberikan
sehingga mereka tidak merasa bosan . Di dalam diskusi kelompok, siswa juga
bertanya kepada guru tentang hal yang kurang dimengerti dan siswa pun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Lampiran 10c
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS (Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 27/01/2009, pukul 11.00-12.45 Lamanya observasi : 2 Jam Pelajaran (90 menit) Orang dan/atau peristiwa yang diamati : Seluruh siswi kelas X-D Tingkat kelas (semester) dan/atau subyek : X-D semester II Tujuan observasi : Mengetahui kondisi kelas siklus II Keadaan kelas masih agak ribut ketika pergantian jam pelajaran . Suasana
menjadi kondusif disaat guru masuk ke kelas ,menyapa siswa. dan mempresensi
siswa. Terdapat 18 siswa hadir dan 2 siswa yang absen. Suasana kelas kondusif
ketika guru menjelaskan materi. Namun pada saat permainan dan turnamen, keadaan
kelas menjadi lebih ramai dan lebih hidup. Kelas dibagi menjadi 4 kelompok. Pada
saat berkumpul dalam kelompok, suasana kelas sedikit gaduh karena siswa berpindah
tempat duduk. Suasana kembali tenang dan kondusif ketika siswa berkumpul dan
mengerjakan tugas dalam kelompok. Suasana ramai kembali ketika guru meminta
siswa untuk menukarkan jawaban soal kelompok dan ketika pembahasan soal. Ramai
disini dikarenakan siswa berperan aktif dalam menjawab soal dan mengemukakan
pendapat. Keadaan kelas menjadi hening dan tenang ketika siswa belajar beberapa
menit untuk turnamen. Suasana kondusif kembali ketika guru menyimpulkan materi
yang telah diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Lampiran 11a LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Hari/tanggal : Selasa, 27 Januari 2009 Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : X-D Observer : Susi Sulastri
Tabel 3.1 Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor SIKLUS II 1. Guru menjelaskan pembelajaran berbasis masalah
dan kooperatif dengan tipe TGT Ya
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi sub-sub pokok bahasan yang lebih sempit dan membantu siswa dalam pembelajaran tipe TGT
Ya
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas
Ya
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT yang heterogen
Ya
5 Guru memotivasi siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok
Ya
6 Guru memberikan kesempatan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok.
Ya
7 Guru membantu dan mengarahkan siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan
Ya
8 Guru memberikan dorongan kepada siswa agar ada kerjasama antar individu di dalam kelompok diskusinya.
Ya
9 Guru mengamati atau mengobservasi kegiatan kelompok selama berdiskusi.
Ya
10 Guru berinteraksi dengan siswa, menumbuhkan semangat kerja, keterlibatan dalam kelompok untuk mencapai tujuan serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
Ya
11 Guru memastikan siswa mandiri dalam mencari sumber atau informasi untuk memecahkan masalah
Ya
12 Guru tidak berinteraksi dengan setiap kelompok, menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Lampiran 11c Nama Pengamat : Susi Sulastri Tanggal dan waktu observasi : Selasa, 27/01/2009, pukul 11.00-11.45 WIB Obyek yang diamati : Keadaan kelas Kelas : X-D Tujuan Observasi : Mengetahui kondisi kegiatan pembelajaran kelas
Tabel 3.3 Instrumen Pengamatan Kelas
No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1 Kelas terdiri dari banyak siswa
yang memiliki kemampuan dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus diikuti oleh para siswa
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan perlengkapan siswa mudah ditemukan di kelas (sekolah)
5 Ada klik-klik di dalam kelas sehingga menyulitkan dalam penggabungan di dalam kelompok.
6 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas).
7 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
8 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
9 Ada kegaduhan di dalam kelas sehingga menghambat kerja kelompok.
10 Para siswa saling bersaing untuk menunjukan siapa yang terbaik.
11 Banyak siswa yang bertanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
Lampian 11f
Tabel 3.6 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT Siklus II Skala Penilaian % No Aspek yang diamati
Sangat Setuju
Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Bagaimanakah pendapat Anda mengenai komponen Kegiatan Belajar Mengajar ini : g. Topik/materi yang dipelajari h.LKS i. Materi Ajar j. Suasana Kelas k.Penampilan Guru l. Keterampilan kooperatif yang
dilatihkan
33,33 20 40 40 20
33,33
67,67 60 60 60 80 60
0 20 0
8,3 0
6,67
0 0 0 0 0 0
Berminat Tidak Berminat 2 Apakah Anda berminat untuk
mengikuti KBM berikutnya seperti yang telah Anda ikuti?
86,67
13,33
Ya Tidak 3 Selama kerja kelompok saya :
f. Mengemukakan pendapat g. Ikut berpartisipasi h. Mengajukan pertanyaan i. Menjawab pertanyaan j. Mengerjakan tugas
93,33 93,33
40 66,67 100
6,67 6,67 60
33,33 0
Komentar
4 Keuntungan yang saya peroleh dalam pembelajaran dengan menggunakan perangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Lebih cepat memahami materi Tidak Membuat siswa mengantuk Menyenangkan dan tidak
membosankan Lebih aktif dalam proses
pembelajaran Komentar 5 Hambatan yang saya temui, selama
mengikuti kegiatan pembelajaran Waktu yang diberikan untuk
memahami pelajaran terlalu cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related