PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT PADA LEMBAGA AMIL ZAKAT
(Studi pada LAZ DPU DT Cabang Semarang)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)
Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Disusun oleh:
UMI KHOIRUL UMAH
NIM 062411008
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
Dra. Nur Huda, M.Ag
Nusa Indah III/106 Ngaliyan Semarang
Ari Kristin P., SE., M.Si
Jl. Taman Jeruk II Bukit Jatisari Permai A.9 no.7 Mijen
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lam : 4 (empat) eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
a.n. Sdi. Umi Khoirul Umah
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Syariah
IAIN Walisongo
Assalamualaikum Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kami
kirimkan naskah skripsi saudari:
Nama : Umi Khoirul Umah
Nim : 062411008
Jurusan : Ekonomi Islam
Judul : PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT PADA LEMBAGA
AMIL ZAKAT (Studi Pada LAZ DPU DT Cabang Semarang)
Dengan ini, mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapat segera di
munaqosahkan.
Demikian harap menjadi maklum.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Semarang, 30 Nofember 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Nur Huda, M.Ag Ari Kristin P., SE., M.Si
NIP.19690830 199403 2 003 NIP. 19800128 20080 1 101
iii
PENGESAHAN
Skripsi saudara : Umi Khoirul Umah
NIM : 062411008
Judul : PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT PADA LEMBAGA
AMIL ZAKAT (Studi pada LAZ DPU DT Cabang
Semarang)
Telah dimunaqasahkan oleh dewan penguji Fakultas Syari’ah Institut Agama
Islam Negeri Walisongo Semarang dan dinyatakan lulus dengan predikat
cumloude/baik/cukup pada tanggal :
22 Desember 2011
Dan dapat diterima sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana Strata I (S1)
dalam ilmu Syari’ah jurusan Ekonomi Islam tahun akademik 2011/2012.
Semarang, 22 Desember 2011
Dewan penguji
Ketua Sidang, Sekretaris Sidang,
DR. H. Ahmad Izzudin, M.Ag Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag
NIP. 19720512 199903 1 003 NIP. 19690830 199403 2 003
Penguji I, Penguji II,
Drs. H. Muhyiddin, M.Ag Drs. H. Hasyim Syarbani, MM
NIP.19550228 198303 1 003 NIP. 19570913 198203 1 002
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra. Hj. Nur Huda, M.Ag Dr. Ali Murtadho, M.Ag
NIP. 19690830 199403 2 003 NIP. 19710830 199803 1 003
iv
MOTTO
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah[179] tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan
hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan
janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya…..
( Al Baqarah 282)
v
ABSTRAK
Zakat merupakan faktor utama dalam pemerataan harta benda
dikalangan umat Islam, karena Dana zakat diambil dari harta orang yang
berkelebihan dan disalurkan bagi orang yang kekurangan. Sehingga sebuah
lembaga amil zakat harus mempunyai sistem akuntansi zakat yang baik yaitu
dengan membuat laporan keuangan yang transparan dan baik sesuai dengan
PSAK No. 109 mengenai standar akuntansi zakat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui penerapan akuntansi zakat yang digunakan pada Lembaga Amil Zakat
Dompet Peduli Umat Darut Tauhid (LAZ DPU DT) Cabang Semarang.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, yaitu
menganalisis serta mendeskripsikan penerapan akuntansi terhadap laporan
keuangan Lembaga Amil Zakat Dompet Peduli Umat Darut Tauhid (LAZ DPU
DT) Cabang Semarang. yang meliputi analisis terhadap Pengakuan, Pengukuran,
Pengungkapan dan Pelaporannya kemudian dibandingkan dengan PSAK No. 109
tentang Akuntansi Zakat dan Infaq/Shadaqah.
Dari hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa penerapan akuntansi
zakat pada LAZ DPU DT Cabang Semarang menggunakan metode cash basic
atau basis kas yaitu pencatatan dari seluruh transaksi hanya dilakukan pada saat
mengeluarkan kas dan menerima kas, sedangkan laporan keuangan yang
sebaiknya diterapkan oleh para pengelola organisasi zakat mengacu kepada PSAK
No. 109 tentang akuntansi zakat dan infaq/shadaqah. Akun-akun yang tercantum
dalam PSAK No. 109 tentang akuntansi zakat dan infaq/shadaqah lebih terperinci
dan tidak dibatasi, sesuai dengan kebutuhan akuntansi organisasi pengelola zakat.
Dan Bentuk laporan keuangan yang dibuat LAZ DPU DT Cabang Semarang
adalah, laporan sumber dan penggunaan dana dan laporan penerimaan dan
penggunaan dana. pada saat ini laporan keuangannya belum menggunakan neraca.
Sedangkan sebuah laporan keuangan menurut PSAK No. 109 menggunakan lima
laporan keuangan yaitu: neraca, laporan sumber dan penggunaan dana, laporan
perubahan asset kelolaan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
vi
PERSEMBAHAN
Kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq, hidayah serta inayahnya kepada penulis
Kepada Nabi Muhammad SAW
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
- Bapak dan ibunda tercinta (Mashuri dan Mukhayatun) yang tiada henti
mencurahkan kasih sayang, doa, dan nasehatnya kepada anak-anaknya.
- Kakak-kakak tersayang (Ekaning Tyas Santi, Mustaghfir, Priyo Raharjo, Devi
Maharani, dan Umi Khoirun Nisa’) yang selalu memotivasi penulis dalam
pembuatan skripsi ini.,
- Serta keponakan-keponakan yang lucu-lucu (Nabyla Niswah Q, Daffa Fathin
TF, dan Akmal Taqy SQ, Aqila Fathania A) yang selalu menghibur penulis
setiap saat.
- Teman-teman dan sahabat-sahabatku, ana, ani, alvu, aan, nikmah, ahad, titin,
mila, dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu oleh penulis
yang selalu memberi support, motivasi serta masukan kepada penulis.
vii
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa
skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang
lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan
rujukan.
Semarang, November 2011
Deklarator,
Umi Khoirul Umah
062411008
viii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat kepada kita semua hamba-Nya.
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, Nabi akhir zaman dan pembawa rahmat bagi makhluk sekalian alam.
Tidak ada kata yang pantas penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang
membantu proses-proses pembuatan skripsi ini, kecuali terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Prof. Dr. Muhibbin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang.
2. Bapak Dr. Imam Yahya, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah Walisongo
Semarang serta Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, dan Pembantu Dekan
III.
3. Bapak Dr. Ali Murtadlo, M.Ag selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam
dan Bapak Nur Fathoni, M.Ag selaku sekretaris Program Studi Ekonomi Islam
serta segenap dosen yang telah membimbing penulis selama ini.
4. Ibu Dra. Nur Huda, M.Ag dan Ibu Ari Kristin P., SE., M,Si selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan kepada penulis dalam proses
penulisan skripsi ini.
5. Kedua orangtuaku, terimakasih atas do’a-do’anya setiap hari untukku serta
dukungan baik material maupun immaterial.
Akhirnya, semoga Allah SWT. Senantiasa melimpahkan rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya kepada mereka, amien. Dengan kerendahan hati penulis mohon
maaf, dan semoga tulisan ini bermanfaat
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Semarang, 30 November 2011
Penulis,
Umi Khoirul Umah
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv
HALAMAN ABSTRAK .................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... vi
HALAMAN DEKLARASI ................................................................................ vii
HALAMAN KATA PENGANTAR .................................................................. viii
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................ ix
HALAMAN TABEL ......................................................................................... xii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................ 7
D. Tinjauan Pustaka.............................................................................. 7
E. Metodologi Penelitian ...................................................................... 9
F. Sistematika Penulisan....................................................................... 11
BAB II: PEMBAHASAN UMUM
A. Konsep Zakat.................................................................................... 14
1. Pengertian Zakat........................................................................... 14
2. Dasar Hukum Zakat ..................................................................... 15
3. Muzaki dan Mustahiq ...................................................................... 17
x
4. Tugas Amil Zakat ............................................................................ 18
5. Hikmah dan Fungsi Zakat ............................................................... 19
6. Macam-Macam Zakat ..................................................................... 20
B. Konsep Akuntansi Zakat .................................................................. 26
1. Pengertian Akuntansi Zakat ............................................................ 26
2. Akun dalam Sistem Akuntansi Lembaga Amil Zakat .................... 32
3. Laporan Keuangan Zakat, Infaq dan Shadaqah .............................. 43
BAB III: GAMBARAN UMUM LAZ DPU DT CABANG SEMARANG
A. Gambaran Umum LAZ DPU DT Cabang Semarang ....................... 48
1. Profil LAZ DPU DT Cabang Semarang ......................................... 48
2. Visi, Misi dan Motto LAZ DPU DT Cabang Semarang ................. 49
3. Program Kerja LAZ DPU DT Cabang Semarang ........................... 50
4. Struktur Organisasi LAZ DPU DT Cabang Semarang ................... 53
5. Sumber Dana yang Terdapat pada LAZ DPU DT Cabang Semarang55
B. Sistem Pengumpulan, Pendistribusian, dan Pendayagunaan Zakat pada
LAZ DPU DT Cabang Semarang .......................................................... 55
1. Pengumpulan ZIS LAZ DPU DT Cabang Semarang ..................... 55
2. Pendistribusian dan Pendayagunaan ZIS LAZ DPU DT Cabang
Semarang ................................................................................................ 57
C. Akuntansi Zakat pada LAZ DPU DT Cabang Semarang ................. 60
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Akuntansi Zakat .................................................................. 95
B. Analisis Akuntansi Zakat pada LAZ DPU DT Cabang Semarang.... 101
xi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 109
B. Saran ........................................................................................... 110
C. Penutup ....................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Nisab Zakat Unta.......................................................................... 24
Tabel 2.2 : Nisab Zakat Sapi ......................................................................... 25
Tabel 2.3 : Nisab Zakat Kambing ................................................................. 25
Tabel 2.4 : Perbedaan Prinsip Akuntansi Konvensional dan Syariah ............ 29
Tabel 2.5 : Akun Dana Zakat dan Infaq .......................................................... 32
Tabel 2.6 : Formulir Bukti Penerimaan ZIS .................................................... 37
Tabel 2.7 : Akun Dana Shadaqah .................................................................... 39
Tabel 2.8 : Akun Penyaluran Berdasarkan Program ..................................... 41
Tabel 2.9 : Akun Berdasarkan Asnaf ............................................................. 42
Tabel 2.10 : Neraca ........................................................................................... 44
Tabel 2.11 : Laporan Perubahan Dana .............................................................. 44
Tabel 2.12 : Laporan Perubahan Aset Kelolaan................................................ 46
Tabel 3.1 : Perkembangan dan Persebaran Anggota Misykat ........................ 51
Tabel 3.2 : Penyaluran Beasiswa Prestatif ..................................................... 52
Tabel 3.3 : Sumber Dana atau Penerimaan dana tahun 2010 ......................... 56
Tabel 3.4 : Laporan Penyaluran Dana Tahun 2010 ........................................ 58
Tabel 3.5 : Contoh Jurnal LAZ DPU DT Semarang ...................................... 62
Tabel 3.6 : Contoh Buku Besar LAZ DPU DT Semarang ............................. 68
Tabel 3.7 : Contoh Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana pada LAZ
DPU DT Semarang tahun 2010.................................................... 93
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia secara demografik dan kultural, sebenarnya memiliki
potensi yang layak dikembangkan menjadi salah satu instrument pemerataan
pendapatan khususnya masyarakat muslim Indonesia, yaitu institusi zakat,
infaq, shadaqah (ZIS). Karena secara demografik, mayoritas penduduk
Indonesia adalah beragama Islam, dan secara kultural kewajiban zakat
berinfaq, dan shadaqah di jalan Allah SWT telah mengakar kuat dalam tradisi
kehidupan masyarakat muslim.
Secara substantif, zakat, infaq dan shadaqah adalah bagian dari
mekanisme keagamaan yang berintikan semangat pemerataan pendapatan.
Dana zakat diambil dari harta orang yang berkelebihan dan disalurkan bagi
orang yang kekurangan, namun zakat tidak dimaksudkan memiskinkan orang
kaya. Hal ini disebabkan karena zakat diambil dari sebagian kecil hartanya
dengan beberapa kriteria tertentu dari harta yang wajib dizakati. Oleh karena
itu, alokasi dana zakat tidak bisa diberikan secara sembarangan dan hanya
dapat disalurkan kepada kelompok masyarakat tertentu.
Menurut pernyataan standar akuntansi keuangan PSAK No. 109,
Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki sesuai dengan
ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya
2
(mustahiq).1 Ditinjau dari segi bahasa, zakat berarti tumbuh, (numuw) dan
bertambah (ziyadah), jika diucapkan zaka al-zar’, artinya adalah tanaman itu
tumbuh dan bertambah. Jika diucapkan zakat al-nafaqah, artinya nafkah
tumbuh dan bertambah jika diberkati. Kata ini juga sering dikemukakan
untuk makna thaharah (suci). Allah SWT. Berfirman:2
Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa
itu”. (QS. As Syam :9).3
Sedangkan zakat menurut istilah atau syara’, berarti hak yang wajib
(dikeluarkan dari) harta. Mazhab Maliki mendefinisikannya dengan,
“mengeluarkan sebagian yang khusus dari harta yang khusus pula yang telah
mencapai nishab (batas kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada orang-
orang yang berhak menerimanya (mustahiq-nya). Dengan catatan,
kepemilikan itu penuh dan mencapai haul (setahun), bukan barang tambang
dan bukan pertanian.4
Kedudukan kewajiban zakat dalam Islam sangat mendasar dan
fundamental. Begitu mendasarnya sehingga dalam Al-Quran seringkali kata
zakat dipakai bersamaan dengan kata shalat, yang menegaskan adanya kaitan
komplementer antara ibadah shalat dan zakat. Jika shalat berdimensi vertikal–
ketuhanan perintah zakat dalam Al-Quran sering disertai dengan ancaman
yang tegas. Zakat sebagai rukun Islam yang ketiga, merupakan instrumen
1 Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK NO. 109, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia, 2008 2 Al zuhayli wahbah, zakat kajian berbagai mazhab, Bandung: Rosdakarya, 2008, hlm. 82. 3 Yayasan penyelenggara penterjemah /pentafsir Al qur’an,Al qur’an dan terjemahan, hlm.
1064 4 Al Zuhayli Wahbah, op. cit. hlm. 83
3
utama dalam ajaran Islam, yang berfungsi sebagai distributor aliran kekayaan
dari tangan the have kepada the have not. Ia merupakan institusi resmi yang
diarahkan untuk menciptakan pemerataan dan keadilan bagi masyarakat,
sehingga taraf kehidupan masyarakat dapat ditingkatkan.
Pelaksanaan zakat secara efektif adalah melalui organisasi pengelola
zakat. Dalam Bab III Undang-Undang No. 38 tahun 1999, dikemukakan
bahwa organisasi pengelola zakat terdiri dari dua jenis, yaitu Badan Amil
Zakat (pasal 6) yang dibentuk oleh pemerintah dan Lembaga Amil Zakat
(pasal 7) yang dibentuk oleh masyarakat.5 Maka zakat merupakan ibadah
yang berdimensi horizontal-kemanusiaan. Allah SWT. Berfirman:
Artinya: ….. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan
tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada
mereka (bahwa mereka akan mendapatkan) siksaan yang pedih. Pada hari
dipanaskanya emas dan perak itu di neraka jahannam. Dengannya dahi
mereka dibakar. Kemudian kepada mereka dikatakan, “Inilah harta bendamu
yang kalian simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat
dari) apa yang kamu simpan. (QS. At taubah:34-35)6
Menurut DR. H. Surahman Hidayat, MA, Pengawas Syariah Pos
Keadilan Peduli Umat (PKPU), potensi zakat sebenarnya sangatlah besar,
bahkan bisa mencapai Rp 20 Triliun jika bisa diberdayakan. Namun, potensi
ini masih belum dimaksimalkan, sebab hingga saat ini zakat hanya bisa
5 Keputusan Menteri Agama (KMA), tentang Pengelolaan Zakat UU No. 38 Tahun 1999
6Yayasan Penyelenggara Penerjemah/Tafsir Al Qur’an, Al Qur’an dan Terjemah, hlm.283
4
mencapai sekitar Rp 900 Miliar. Bayangkan, jika potensi ini bisa
dimanfaatkan dan adanya kesadaran kolektif masyarakat untuk membayar
zakat, maka kemiskinan bisa teratasi.7
Lembaga zakat harus menggunakan pembukuan yang benar dan siap
diaudit oleh akuntan publik, jika Lembaga zakat belum menerapkan akuntansi
zakat. Akibatnya, ada masalah dalam audit laporan keuangan lembaga amil
zakat tersebut. Padahal, audit merupakan salah satu hal penting untuk
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola zakat.
Manajemen pengeluaran dana cukup sederhana. Pengurus menset sistem
akuntansi sebagaimana jiwa dan harapan surat Al baqarah ayat 282,
memberikan laporan periodik dan transparan, melakukan penyaksian dengan
melakukan periksaan audit, oleh orang independen misalnya akuntan publik.
Sehingga pengeluaran dana yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan
baik kepada umat maupun kepada Allah SWT. hal ini sangat dijaga oleh
Islam.8 Karena dalam penutup Surat At-Taubah dinyatakan bahwa,
“…Sesungguhnya Allah Maha Mendengar Dan Maha Mengetahui,” dan juga
firman Allah SWT dalam surat al baqarah 282:
7http://www.blogger.com/postdit.g?blogID=7888079844016114163&postID=1619467452248
629919-ftn4 8 Harahap, Sofyan safri, Manajemen Masjid, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1993, hlm. 64
5
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.
Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan
benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya…”9
Pernyataan ayat tersebut hendak menegaskan bahwa dalam mengelola
zakat harus memiliki akuntabilitas dan transparansi. Artinya, semua proses
diatas harus benar-benar dilakukan secara bertanggung jawab. Allah akan
mendengar keluhan para mustahiq yang seharusnya menerima bagian, tapi
tidak menerimanya. Allah juga mendengar keluhan para muzaki yang telah
menitipkan hartanya untuk disalurkan kepada para mustahiq tapi belum
disalurkan. Karena itu, menjadi penting bagi lembaga pengelola zakat untuk
bisa menyusun laporan keuangan yang baik dan transparan.10
Akan tetapi
masih banyak BAZIS dan LAZIS yang belum menggunakan akuntansi zakat,
terutama badan amil zakat yang beroperasi dalam lingkup desa/kelurahan atau
masjid, mereka masih menggunakan akuntansi konvensional. Padahal sudah
dikeluarkan PSAK no.109 tentang akuntansi zakat.
Dari fenomena itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap penerapan akuntansi zakat yang dilakukan lembaga pengelolaan
zakat, tidak mungkin rasanya kewajiban zakat tersebut dapat diwujudkan
dengan optimal tanpa adanya pengelolaan yang baik termasuk didalamnya
pencatatan (fungsi akuntansi) yang menjamin terlaksananya prinsip keadilan
terhadap pihak-pihak yang terlibat baik oleh lembaga amil zakat maupun
badan amil zakat.
9 Yayasan penyelenggara penterjemah /pentafsir Al qur’an, Al qur’an dan terjemahan,
hlm.70-71 10
http://www.forumzakat.net/index.php?act=viewartikel&id=64
6
Penulis akan meneliti mekanisme pengelolaan zakat pada Lembaga
Amil Zakat Dompet Peduli Umat Darut Tauhid (LAZ DPU DT) Cabang
Semarang yang ada di jl. Dr. Wahidin FH G8 Jatingaleh Candisari Semarang,
dimana LAZ DPU DT Cabang Semarang ini merupakan salah satu Lembaga
Pengelola Zakat yang berada di Semarang, LAZ ini berdiri tahun 2004 yang
mana cabang dari LAZ DPU DT Bandung yang didirikan oleh K.H Abdullah
Gymnastiyar. LAZ DPU DT Cabang Semarang ini menghimpun dana dari
warga masyarakat Semarang dan tidak menutup kemungkinan dari luar warga
Semarang, ini merupakan salah satu dana potensial yang dapat digunakan
untuk menekan tingkat kemiskinan khususnya yang ada di daerah Semarang.
Dari sinilah penulis akan menganalisis apakah Lembaga Amil Zakat Dompet
Peduli Umat Darut Tauhid (LAZ DPU DT) Cabang Semarang menerapkan
sistem pencatatan dan pelaporan akuntansi yang benar.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis mengambil
judul “PENERAPAN AKUNTANSI ZAKAT LEMBAGA AMIL ZAKAT
(Studi pada LAZ DPU DT Cabang Semarang)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,
maka, yang menjadi bahasan dalam penelitian ini adalah bagaimana
penerapan akuntansi zakat pada Lembaga Amil Zakat Dompet Peduli Umat
Darut Tauhid (LAZ DPU DT) Cabang Semarang.
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dalam peneliti ini adalah:
Untuk mengetahui penerapan akuntansi zakat pada LAZ DPU DT
Cabang Semarang.
.
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Mampu memberikan pemahaman mengenai pengelolaan zakat pada
LAZ DPU DT Cabang Semarang.
2. Mampu memberikan tambahan pengetahuan mengenai akuntansi zakat
serta penerapannya di dunia akademis serta badan pengelolaan zakat.
3. Sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.
4. Lebih memperkenalkan akuntansi zakat di dunia akademis.
D. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian skripsi ini, penulis bukanlah yang
pertama membahas materi ini, pembahasan mengenai zakat telah banyak
ditulis oleh banyak ulama dan pakar zakat di Indonesia. Termasuk dalam
pembahasan konsep akuntansi zakat yang telah dijelaskan oleh Arif Mufraini
dalam bukunya yang berjudul “ Akuntansi dan Manajemen Zakat”, bahwa
terdapat seperangkat prinsip-prinsip akuntansi yang dapat dijadikan alat
8
pendekatan kesempurnaan ibadah untuk menentukan dan menghitung
kewajiban zakat malnya dengan tingkat kepatutan dan kehati-hatian.11
Hal yang serupa juga dibahas oleh Mursyidi dalam bukunya
“Akuntansi Zakat Kontemporer” bahwa akuntansi zakat kekayaan merupakan
suatu proses pengakuan (recognition) kepemilikan dan pengukuran
(measurement) nilai suatu kekayaan yang dikuasai oleh seorang muzakki
untuk tujuan penetapan nisab zakat kekayaan yang bersangkutan dalam
rangka perhitungan zakatnya.12
Mahmudi dalam bukunya yang berjudul SISTEM AKUNTANSI
ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT membagi sistem dan prosedur
akuntansi menjadi empat yaitu: Sistem dan prosedur penerimaan kas, Sistem
dan prosedur pengeluaran kas, Sistem dan prosedur Akuntansi asset tetap,
Sistem dan prosedur Akuntansi selain kas.13
Dikalangan mahasiswa sendiri zakat menjadi tema dalam skripsi
Dahlia Heryani. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta,
dengan judul “Studi Penerapan Akuntansi Zakat pada Lembaga Amil Zakat
Studi Kasus pada LAZ PT. Semen Padang dan LAZIS UII”, skripsi ini
membahas penerapan akuntansi zakat pada LAZ PT. Semen Padang dan
LAZIS UII sebelum adanya psak 109.
Sedangkan dalam penelitian skripsi ini yang berjudul “PENERAPAN
AKUNTANSI ZAKAT PADA Lembaga Amil Zakat (Studi pada LAZ DPU
11 Mufraini,M. Arif, Akuntansi dan Manajemen Zakat, Jakarta: kencana, 2006, hlm. 17 12
Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer,Bandung: Rosdakarya, 2003, hlm. 107 13 Mahmudi, Se, M.Si., Ak, Sistem Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat, Yogyakarta: P3EI,
2009, hlm. 20
9
DT Cabang Semarang)” penulis akan membahas mengenai pengelolaan zakat,
namun akan lebih fokus pada penerapan akuntansi zakat di Lembaga Amil
Zakat DPU DT Cabang Semarang.
E. Metodologi Penelitian
Dalam penyusunan skripsi ini, penyusunan menggunakan metode
penelitian kualitatif yang meliputi:
1. Sumber Data
a. Data Primer
Adalah data yang dapat dari sumber pertama baik individu maupun
perseorangan. Data tersebut diperoleh langsung dari objek atau sumber
utama,14
yaitu dari LAZ DPU DT Cabang Semarang, dan data tersebut
didapatkan dengan cara wawancara.
b. Data Sekunder
Adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik
oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak yang lainnya.
Adapun data sekunder ini meliputi buku atau dokumentasi yang
berkaitan dengan masalah, pendapat para ahli hukum dan laporan-
laporan hasil penelitian.15
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi Langsung
Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan sebagai pengamatan
dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti.
14 Azwar Saefudin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001, hlm. 91 15
Ibid, hlm. 91
10
Dalam arti luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada
pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak
lansung.16
Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
langsung mengenai proses akuntansi zakat yang diterapkan di LAZ
DPU DT Cabang Semarang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara
pasti bagaimana cara penerapan akuntansi zakat yang diterapkan di
LAZ DPU DT Cabang Semarang.
b. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.17
Interview adalah sebagai suatu proses tanya jawab
lisan, dengan dua orang atau lebih yang berhadap-hadapan secara fisik,
yang satu dapat melihat yang lain dan mendengarkan suaranya,
merupakan alat pengumpul informasi langsung untuk berbagai jenis
data sosial baik yang terpendam maupun yang manifes.18
Untuk
memperoleh informasi secara langsung tentang keadaan LAZ DPU DT
Cabang Semarang, adapun model wawancaranya dengan cara
mengajukan beberapa pertanyaan kepada pegawai LAZ DPU DT
Cabang Semarang.
c. Dokumentasi
16
Sutrisno, Hadi, Metodologi Research, jilid 2,Yogyakarta: Andi Offset, 2004, hlm. 151 17 Moleong. Lexy. J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda, 2009, hlm. 186 18 Ibid, hlm. 217
11
Dokumen adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang
tindakan, pengalaman dan kepercayaannya.19
Penelitian ini juga akan
diperkaya dengan dokumen yang menginformasikan tentang proses
penelitian, seperti buku-buku tentang zakat dan buku-buku laporan
administratife tentang program kerja dan data lainnya tentang LAZ
DPU DT Cabang Semarang.
3. Analisis Data
Analisis data yang akan dilakukan terdiri atas deskripsi dan analisis
isi. Deskripsi peneliti akan memaparkan data-data atau hasil-hasil
penelitian melalui tehnik pengumpulan data di atas. Dari semua data yang
terkumpul, kemudian penulis analisis dengan menggunakan metode
deskripsi, dengan analisis kualitatif. Metode ini bertujuan untuk
menggambarkan keadaan atau status fenomena. Dalam hal ini, penulis
menganalisis serta menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan keadaan
di LAZ DPU DT cabang Semarang, terutama dalam menggambarkan
bagaimana penerapan akuntansi zakat pada LAZ DPU DT cabang
Semarang.
F. Sistematika Penulisan
Penyusunan skripsi ini menggunakan sistematika sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
19 Moleong. Lexy. J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda, 2009, hlm. 217
12
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
D. Tinjauan Pustaka
E. Metodologi Penelitian
F. Sistematika Penulisan
BAB II: PEMBAHASAN UMUM
A. Konsep Zakat
B. Konsep Akuntansi Zakat
BAB III: GAMBARAN UMUM LAZ DPU DT CABANG SEMARANG
A. Gambaran Umum LAZ DPU DT Cabang Semarang
B. Sistem Pengumpulan, Pendistribusian, dan Pendayagunaan
Zakat pada LAZ DPU DT Cabang Semarang
C. Akuntansi Zakat pada LAZ DPU DT Cabang Semarang
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Akuntansi Zakat
B. Analisis Akuntansi Zakat pada LAZ DPU DT Cabang
Semarang
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Penutup
13
BAB II
PEMBAHASAN UMUM
A. Konsep Zakat
1. Pengertian Zakat
Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat mempunyai beberapa arti,
yaitu al-barakatu „keberkahan‟, al-namaa „pertumbuhan dan
perkembangan‟, al-thaharatu „kesucian‟ dan ash-shalahu „keberesan‟.
Sedangkan secara istilah zakat ialah nama pengambilan tertentu dari harta
tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu, dan untuk diberikan kepada
golongan tertentu.1 Allah berfirman dalam surat At Taubah 103:
Artinya : ”Ambilah zakat dari sebagian harta mereka,dengan zakatitu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka.Sesungguhnya doa kamu itu
menjadi ketentraman jiwa bagi mereka .Dan Allah Maha Mendengar Lagi
Maha Mengetahui.” (QS. At Taubah:103)2
Infaq adalah mengeluarkan harta yang mencakup zakat dan non
zakat. Infaq ada yang wajib dan ada yang sunah. Infaq wajib diantaranya
adalah zakat, kafarat, dan nadzar. Sedangkan Infaq sunah diantaranya
adalah infaq kepada fakir miskin sesama muslim, infaq bencana alam, dan
infaq kemanusiaan. Menurut PSAK No.109, infaq/shadaqah adalah harta
1 Mujahidin Ahmad, Ekonomi Islam, Jakarta: Grafindo Persada, 2007, hlm. 7 2 Yayasan penyelenggara penterjemah /pentafsir Al qur‟an, Al qur’an dan terjemahan, hlm.
297-298
15
yang diberikan secara sukarela oleh pemiliknya, baik yang peruntukannya
dibatasi (ditentukan) maupun tidak dibatasi .3
Shadaqah adalah pemberian harta kepada orang-orang fakir-
miskin, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak
menerima shadaqah, tanpa disertai imbalan, tanpa paksaan, tanpa batasan
jumlah, kapan saja dan berapapun jumlahnya. Shadaqah ini hukumnya
adalah sunah, bukan wajib. Karena itu, untuk membedakannya dengan
zakat yang hukumnya wajib, para fuqaha menggunakan istilah shadaqah
tathawwu’ atau ash shadaqah an nafilah.
Zakat merupakan rukun Islam terpenting setelah sholat, zakat dan
sholat dijadikan sebagai perlambang keseluruhan ajaran Islam.
Pelaksanaan sholat melambangkan hubungan seseorang dengan Allah
SWT. sedangkan pelaksanaan zakat melambangkan hubungan antar
sesama manusia.
2. Dasar Hukum Zakat
Zakat merupakan kewajiban untuk mengeluarkan sebagian harta
yang bersifat mengikat dan bukan anjuran. Kewajiban tersebut berlaku
untuk seluruh umat yang baligh atau belum, berakal atau gila. Dimana
mereka sudah memiliki sejumlah harta yang sudah masuk batas nisabnya,
maka wajib dikeluarkan harta dalam jumlah tertentu untuk diberikan
kepada mustahiq zakat yang terdiri dari delapan golongan. Landasan
kewajiban zakat disebutkan dalam Al Qur‟an dan Sunah:
3 Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK no. 109, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia, 2008
16
a. Al Qur‟an
Didalam Al Qur‟an Allah SWT telah menyebutkan tentang
zakat, diantaranya dalam Surat Al Baqarah ayat 43:
Artinya:” Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah
beserta orang-orang yang ruku'”4
Surat at Taubah ayat 103:
Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan
mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi)
ketentraman jiwa bagi mereka, dan Allah Maha mendengar lagi
Maha Mengetahui”.5
Surat al Baqarah ayat 282:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan,
hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah
penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah
mengajarkannya…”6
Surat An Nisa‟ ayat 58:
4 Al Qur‟an dan terjemah, op. cit. hlm. 16 5 Ibid, hlm. 297-298
6 Ibid, hlm. 70-71
17
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu)
apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah
adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.7
b. Hadits
Hadits Rasulullah SWA menyatakan:
تعبداهللاالتشركبهشيئاوتقيمالصالةالمكتوبةوتؤديالزكاةالفروضةنٵ
صومرمانتو
Artinya: “Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak
menyekutukanNya, mendirikan sholat, menunaikan zakat yang di
fardhukan, dan berpuasa di bulan Ramadhan.”(HR Bukhori)8
Kemudian dalam hadits yang lain juga dijelaskan, ketika
Rasulullah SAW mengutus mu‟adz bin jabal ke daerah yaman.
Beliau bersabda kepadanya:
اعلمهمأناهللاإفترضعليهمصدقةتوءخذمنأغنيائهمفتردعلىفقرائهم
Artinya: “….jika mereka menuruti perintahmu untuk itu, ketetapan
atas mereka untuk mengeluarkan zakat, beritahukanlah kepada
mereka bahwasanya Allah SWT. mewajibkan kepada mereka untuk
mengeluarkan zakat yang diambil dari orang-orang kaya dan
7 Ibid, hlm 128
8 Imam Abi Abdillah,” Shahih Bukhori juz 1” Darul Kutub Al Ilmiyah”, Berut Libanon: hlm.
428
18
diberikan lagi kepada orang-orang fakir diantara mereka….”(HR
Bukhori)9
c. Ijma'
Ulama khalaf (kontemporer) maupun ulama salaf (klasik) telah
sepakat bahwa zakat wajib bagi umat muslim dan bagi yang
mengingkari berarti telah kafir dari Islam.
3. Muzaki dan Mustahiq
Muzaki adalah orang atau badan yang dimiliki oleh orang muslim
yang berkewajiban menunaikan zakat.10
Sedangkan mustahiq adalah orang
atau badan yang berhak menerima zakat.11
Adapun yang berhak menerima
zakat yaitu ada delapan golongan diantaranya, fakir, miskin, amil, muallaf,
hamba sahaya, gharim, fissabilillah, dan ibnu sabil. Sesuai dengan firman
Allah SWT:
“ Sesungguhnya zakat- zakat itu hanya disalurkan untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin, pengurus zakat, mualaf, memerdekakan budak,
orang yang berhutang (gharim), fi sabilillah, dan orang-orang yng sedang
dalam perjalanan (musafir) sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan
Allah SWT. sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana”.
(QS. At Taubah : 60)12
4. Tugas Amil Zakat
Secara ekonomi, zakat berfungsi sebagai lembaga jaminan sosial
dan salah satu instrumen untuk mengentaskan kemiskinan, pemerataan
pendapat dan mempersempit kesenjangan antar kelompok kaya dan
9 Ibid, hlm. 427 10
Keputusan Menteri Agama (KMA), UU No. 38 tahun 1999 Tentang Pengelolaan Zakat, 11
Ibid, 12 Yayasan penyelenggara penterjemah /pentafsir Al qur’an,Al qur’an dan terjemahan, hlm.
288
19
miskin. Dengan lembaga amil zakat kelompok lemah dan kekurangan
tidak lagi merasa khawatir terhadap kelangsungan hidupnya, karena
substansi zakat merupakan mekanisme yang menjamin kelangsungan
hidup mereka ditengah masyarakat, sehingga mereka merasa hidup
ditengah masyarakat yang beradab, memiliki nurani, kepedulian dan tradisi
saling tolong. Sedangkan secara politis, zakat dapat mempengaruhi
kemampuan sebuah komunitas Negara dalam melangsungkan hidupnya.
Dengan uraian diatas maka, zakat dapat membentuk integrasi sosial yang
kokoh serta memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat.
Tugas pokok amil zakat adalah:
1) Memberikan garis-garis kebijakan umum Badan Amil Zakat.
2) Mengesahkan rencana kerja dari badan pelaksan dan komisi
pengawas.
3) Mengeluarkan fatwa syariah baik diminta maupun tidak berkaitan
dengan hokum zakat yang wajib diikuti oleh pengurus badan amil
zakat.
4) Memberikan pertimbangan, saran dan rekomendasi kepada badan
pelaksana dan komisi pengawas baik diminta maupun tidak.
5) Memberikan persetujuan atas laporan tahunan hasil kerja badan
pelaksana dan komisi pengawas.
6) Menunujuk akuntansi publik.13
Sedangkan sistem pengelolaan LAZ sendiri harus memiliki
berbagai unsur dalam menciptakan pengelolaan yang baik seperti,
memiliki sistem prosedur dan aturan yang jelas, manajemen terbuka,
mempunyai rencana kerja, memiliki komite penyaluran, memiliki sistem
13 Hafiduddin, Didin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002, hlm.
131
20
akuntansi dan manajemen keuangan, diaudit, publikasi, dan perbaikan
terus – menerus.
5. Hikmah dan Fungsi Zakat
Hikmah zakat adalah menambah keumanan kepada Allah SWT,
mensyukuri nikmatNya, menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa
kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan sifat kikir, rakus dan
materialistis, menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus membersihkan
dan mengembangkan harta yang dimiliki.14
Fungsi zakat menurut Sayyid Quthb adalah:
a) Zakat sebagai asuransi sosial (al ta’min al ijtima’iy) dalam masyarakat
Muslim. Nasib manusia tidak konstan pada satu kondisi saja.
Adakalanya, orang yang wajib membayar zakat pada masa tertentu
karena memiliki kekayaan yang banyak, pada masa berikutnya ia malah
termasuk orang yang berhak menerima zakat karena musibah yang
membuatnya miskin.
b) Zakat juga berfungsi sebagai jaminan sosial (al dhaman al ijtima’iy),
karena memang ada orang-orang yang selama hidupnya belum
memiliki kesempatan mendapatkan rezeki melimpah, karena itu orang-
orang Islam lain berkewajiban membantu mencukupi kebutuhan
hidupnya.15
6. Macam-macam Zakat
14 Ibid, hlm.10 15 Sofyan safri, Manajemen Masjid, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,1993, hlm. 64
21
Zakat dibagi menjadi dua yaitu zakat Nafs (jiwa), dan zakat mal
(harta) adapun pengertiannya sebagai berikut:
a) Zakat Nafs (jiwa) atau zakat fitrah adalah zakat untuk mensucikan diri.
Zakat ini dikeluarkan dan disalurkan pada saat bulan Ramadhan
sebelum tanggal 1 Syawal, zakat ini berbentuk bahan pangan atau
makanan pokok.
b) Zakat Mal (harta) adalah zakat yang dikeluarkan untuk menyucikan
harta, apabila harta itu telah memenuhi syarat-syarat wajib zakat.16
Zakat mal mempunyai sifat ma’lumiyah (ditentukan). Artinya
syariat Islam telah menjelaskan volume , batasan, syarat, dan ketentuan
lainnya sehingga dapat memudahkan bagi orang muslim untuk mengetahui
kewajibannya.17
Hal ini ditujukan oleh para muzaki yang ingin
mengeluarkan sebagian dari harta mereka sehingga mereka tidak
melarikan diri dari kewajiban untuk membayar zakat, untuk itu konsep
akuntansi yang meyusun ketentuan umum cara menghitung aset zakat
harus bisa mendefinisikan dan mengklasifikasikan aset-aset wajib zakat.
Husaen Sahatah dan Yusuf Qardhawi membagi kategori zakat
dengan sembilan kategori yaitu zakat binatang ternak, zakat emas dan
perak, zakat kekayaan dagang, zakat hasil pertanian, zakat madu dan
produksi hewan, zakat barang tambang dan hasil laut, zakat investasi
pabrik, zakat pencarian (profesi), dan zakat saham dan obligasi.18
Akan
16
Juanda, Gustian, Pelaporan Zakat Pengurang Pajak Penghasilan, Jakarta: Raja Grafindo,
2006, hlm.18 17
Mufraini,M. Arif, Akuntansi dan Manajemen Zakat, Jakarta: kencana , 2006, hlm .52 18
Ibid, hlm. 53
22
tetapi pada dasarnya para ulama-ulama mengkategorikan harta yang kena
zakat adalah binatang ternak, emas dan perak, barang dagangan, harta
galian, dan hasil pertanian.
Dari pembahasan tersebut maka para muzaki harus menentukan dan
menghitung zakat yang disusun perkategori, menyesuaikan dengan aset
kekayaan yang harus dikeluarkan zakatnya menurut UU pengelolaan zakat
No.38 Tahun 1999 bab IV tentang pengumpulan zakat pasal 11 Ayat 2.
Seperti dalam bukunya Arif Mufraini yang menyatakan bahwa tahapan
ketentuan umum dalam menentukan dan menghitung aset wajib zakat
adalah sebagai berikut:
1. Manentukan aset wajib zakat yang beragam pada akhir tahun baik
berupa barang maupun pendapatan.
2. Menentukan kategori aset wajib zakat untuk kemudian menghitung
nilai aset yang disesuaikandengan harga pasar.
3. Menentukan dan menghitung total pengeluran.
4. Menghitung sumber aset wajib zakat.
5. Mengacu besaran nisab pada ketentuan kategori aset wajib zakat.
6. Membuat neraca perbandinganantara jumlah sumber zakatyang telah
ditentukan dengan nisab yang telah ditentukan.
7. Menentukan volume persentase zakat yang merujuk kepada
ketentuan dari kategori aset wajib zakat yang sudah ditentukan.
8. Menghitung tarif zakat dengan mengalihkan sumber aset wajib zakat
dengan volume persentase zakat.19
Berikut adalah jenis atau kategori zakat mal:
A. Zakat Perdagangan
Zakat perdagangan adalah komoditas yang diperjualbelikan.20
Zakat yang dikeluarkan bisa berupa barang ataupun uang, agar para
muzaki mempunyai keleluasaan untuk memilih sesuai dengan kondisi yang
dipandang lebih mudah. Komoditas perdagangan ini termasuk dalam
19
Ibid, hlm. 54-55 20
Ibid, hlm. 58
23
kategori kekayaan bergerak (moveble asset) yang harus dikeluarkan
zakatnya sebesar 1/40 dari nilainyapada akhir haulatau sama dengan
2,5%.21
B. Zakat Profesi
Pendapatan profesi adalah buah dari hasil kerja yang menguras
otak dan keringat yang dilakukan oleh setiap orang.22
Seperti gaji, upah,
honorarium dan yang lainnya serta pendapatan kerja profesi yang telah
melampaui batas ketentuan nisab. Dimana kewajiban untuk zakat profesi
di Indonesia telah ditentukan sesuai dengan UU No. 17 tahun 2000 yang
diberlakukan mulai tahun 2001 tentang pajak penghasilan adalah sebesar
2,5% dari penghasilan. 23
C. Zakat Pertanian dan Perkebunan
Pertanian adalah semua hasil pertanian yang ditanam dengan
menggunakan bibit biji-bijian yang hasilnya dapat dimakan oleh manusia
dan hewan, sedangkan perkebunan adalah buah-buahan yang berasal dari
pepohonan atau umbi-umbian.24
Contoh hasil pertanian adalah semua hasil
pertanian dab perkebunan yang ditanam masyarakat secara umum seperti
padi, jagung, tebu, buah-buahan, sawit, kapas, sayur-mayur, dan lainnya.
Dalam zakat pertanian dan perkebunan ini tidak disyaratkan haul,
karena ketika perkembangan sempurna atau panen pada saat itulah wajib
21
Ibid, hlm. 60 22
Ibid, hlm. 73 23
Ibid, hlm. 76 24
Ibid, hlm. 80
24
zakat.25
Untuk volime zakat pertanian dan perkebunan ditentukan dengan
sistem pengairan yang diterapkan untuk pertanian maupun perkebunan
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Apabila lahan yang irigasinya ditentukan oleh curah hujan maka
zakatnya 10% (1/10 ) dari hasil panen pertanian.
b) Apabila lahan yang irigasinya menggunakan alat yang beragam
(bendungan irigasi), maka zakatnya adalah 5% (1/20) dari hasil
panen.
c) Apabila pengairan pada setengah periode lahan melalui curah hujan
dan setengahnya melalui irigasi, maka zakatnya 7,5% dari hasil
panen.26
D. Zakat Properti Produktif
Properti produktif adalah aset properti yang diproduktifkanuntuk
meraih keuntunganatau peningkatan nilai materil dari properti tersebut.27
Contoh properti produktif adalah rumah sewaan dan usaha angkutan
transportasi. Dan kewajiban zakat properti produktif ini adalah menurut
ahli fikih modern sebesar 10% dari hasil bersih, sedang menurut Dr. Sauqi
Ismail Sahatah adalah sebesar antara 5% dan 7,5% dari total bersih.28
E. Zakat Binatang Ternak
25 Mahmud, Al Ba‟ly Abdul Al hamid, Ekonomi Zakat Sebuah Kajian Moneter dan keuangan
Syari’ah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, hlm. 32 26
Mufraini, Op cit, hlm. 84 27
Ibid, hlm. 88 28 Ibid, hlm. 90
25
Binatang ternak adalah binatang yang dipelihara labih dari haul
yang ditentukan. Ternak tetap tidak terlepas dari pemberian makanan.29
Sebagian besar ahli fikih Islam sepakat bahwa zakat binatang ternak
diwajibkan pada semua jenis binatang ternak baik yang dikenal pada masa
kenabian ataupun tidak. Binatang ternak diantaranya adalah unta, sapi,
kambing dan binatang sejenis lainnya.
Tabel dibawah ini menjelaskan nisab zakat dan seberapa banyak
yang harus dikeluarkan pada tiap jenis.
Tabel 2.1 Nisab Zakat Unta
Nisab Banyak zakat yang harus dikeluarkan
- Tidak ada yang dikeluarkan kecuali telah mencapai 5 ekor unta
5 ekor 1 ekor domba
10 ekor 2 ekor domba
15 ekor 3 ekor domba
20 ekor 4 ekor domba
25 ekor Binta Makhad, yaitu unta betina yang berumur 1 tahun masuk tahun ke-2
atau ibn labun, yaituunta jantan yang berumur 2 tahun masuk tahun ke-3
36 ekor Binta labun, yaitu unta betina yang berumur 2 tahun masuk tahun ke-3
46 ekor Hiqqah, yaitu unta betina yang berumur 3 tahun masuk tahun ke-4
61 ekor Jaz’ah, yaitu unta yang berumur 4 tahun masuk tahun ke-5
76 ekor 2 ekor Binta labun
91-120 2 ekor Hiqqah
Sumber: Mahmud Al Ba‟ly Abdul Al Hamid, Ekonomi Zakat,
2006, hlm. 37
Tabel 2.2 Nisab Zakat Sapi
Nisab Banyak zakat yang harus dikeluarkan
- Tidak ada yang dikeluarkan, kecuali telah mencapai 30 ekor sapi
30 ekor Tabi’, yaitu sapi yang berumur 1 tahun
40 ekor Musannah, yaitu sapi yang berumur 2 tahun
60 ekor 2 ekor Tabi’ jantan atau betina
70 ekor 1 ekor Musaannah dan 1 ekor Tabi’ jantan
80 ekor 2 ekor Musannah
90 ekor 3 ekor Tabi’ jantan
100 ekor 1 ekor musannah dan 2 ekor Tabi’ jantan
29
Mahmud, Al Ba‟ly Abdul Al hamid, hlm. 29
26
110 ekor 2 ekor Musannah dan Tabi’ jantan
120 ekor 3 ekor Musannah dan 4 ekor Tabi’ jantan
Sumber: Mahmud Al Ba‟ly Abdul Al Hamid, Ekonomi Zakat,
2006, hlm. 37
Tabel 2.3 Nisab Zakat Kambing
Nisab Banyak zakat yang harus dikeluarkan
- Tidak ada yang wajib dikeluarkan, kecuali setelah mencapai 40 ekor
40-120 1 ekor domba
121-200 2 ekor domba
201-400 3 ekor domba
400 ekor 4 ekor domba
Sumber: Mahmud Al Ba‟ly Abdul Al Hamid, Ekonomi Zakat,
2006, hlm. 38
F. Zakat Barang Tambang dan Hasil Laut
Barang tambang adalah sesuatu yang dikeluarkan dari dalam perut
bumi, sedang hasil laut adalah sesuatu hasil eksploitasi dari kedalaman
laut, sungai, dan samudera lepas yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.30
Contoh hasil tambang adalah seperti emas, perak, besi dan yang lainnya,
sedang yang hasil laut seperti mutiara, dan ikan paus. Untuk banyak dan
sedikitnya pendapatan hasil tanbang dan hasil laut dikembalikan kepada
kondisi sosial dan kesejahteraan muzaki sendiri dan muzaki mempunyai
keleluasaan untuk menentukan hal tersebut, kemudian jumlah hasil
tambang tersebut ditambahkan dengan keuntungan bersih yang dihasilkan
sepanjang tahun kemudian barulah zakatnya dikeluarkan sebanyak 2,5%.31
G. Zakat Perusahaan
30 Mufraini, op cit, hlm.109 31 Ibid, hlm. 113
27
Zakat perusahaan adalah zakat yang diambil dari sebuah usaha
yang diorganisir sebagai sebuah kesatuan resmi, setiap perusahaan di
bidang barang (hasil industri/pabrikasi) maupun jasa dapat menjadi wajib
zakat.32
Nisab dan persentase zakat perusahaan dianalogikan dengan aset
wajib zakat kategori komoditas perdagangan, yaitu senilai nisab emas dan
perak yaitu 85 gram emas sedangkan persentase volumenya adalah 2,5%
dari aset wajib zakat yang dimiliki perusahaan.
B. Konsep Akuntansi Zakat
1. Pengertian Akuntansi Zakat
Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan
suatu organisasi.33
Akuntansi juga diartikan, sebagai bahasa bisnis yang
memberikan informasi tentang kondisi ekonomi suatu perusahaan atau
organisasi dan hasil usaha pada waktu atau periode tertentu, sebagai
pertanggungjawaban manajemen serta untuk pengambilan keputusan. Dari
pengertian definisi akuntansi diatas, menurut Husein Sahatah (1997)
akuntansi zakat mal dianggap sebagai salah satu cabang ilmu akuntansi
yang dikhususkan untuk menentukan dan menilai aset wajib zakat,
menimbang kadarnya (volume), dan mendistribusikan hasilnya kepada
para mustahiq dengan berdasarkan kepada kaidah-kaidah syariat Islam.34
32
Ibid, hlm. 118 33 Jusuf Al haryono, Dasar-Dasar Akuntansi, jilid I, Yogyakarta: YKPN, 2001, hlm. 5 34 Mufraini, M Arif, Akuntansi dan Manajemen Zakat, Jakarta: Kencana, 2006, hlm. 28
28
Berdasarkan pengertian tersebut maka yang menjadi tujuan dari
akuntansi adalah: Pertangungjawaban, Menjalankan Fungsi Manajemen
(Planniang, Organizing, Actuating, Controlling), Pengawasan, Sarana
untuk Pengambilan Keputusan. Tujuan lainnya dari akuntansi Zakat
Menurut AAS-IFI (Accounting & Auditing Standard for Islamic Financial
Institution) adalah menyajikan informasi mengenai ketaatan organisasi
terhadap ketentuan syari‟ah Islam, termasuk informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran yang tidak diperbolehkan oleh syari‟ah, bila
terjadi, serta bagaimana penyalurannya. Berdasarkan tujuan tersebut maka
memperlihatkan betapa pentingnya peran Dewan Syari‟ah (mengeluarkan
opini syariah).
Akuntansi sebenarnya merupakan salah satu dalam kajian Islam.
Artinya diserahkan kepada kemampuan akal pikiran manusia untuk
mengembangkannya, karena akuntansi ini sifatnya urusan muamalah.
Sehingga Sofyan Safri menyimpulkan bahwa nilai-nilai Islam ada dalam
akuntansi dan akuntansi ada dalam struktur hukum dan muamalat Islam.35
Karena keduanya mengacu pada kebenaran walaupun kadar kualitas dan
dimensi dan bobot pertanggungjawabannya bisa berbeda. Namun karena
pentingnya permasalahan ini maka Allah SWT bahkan memberikannya
tempat dalam kitab suci Al Qur‟an surat Al Baqarah ayat 282 yang
berbunyi:36
35
Harahap, Sofyan Syafri, Akuntansi Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hlm. 143 36
Harahap, Sofyan Syafri, kerangka Teori dan Tujuan Akuntansi Syariah, Jakarta: Pustaka
Quantum, 2008, hlm. 97
29
….
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya…”37
Dari ayat ini dapat kita catat bahwa dalam Islam, sejak munculnya
peradaban Islam sejak Nabi Muhammad SAW telah ada perintah untuk
melakukan sistem pencatatan yang tekanannya adalah untuk tujuan
kebenaran, kepastian, keterbukaan, keadilan, antara dua pihak yang
mempunyai hubungan muamalah.38
Dengan demikian maka akuntansi
merupakan hal penting dalam setiap transaksi perdagangan maupun
perusahaan, karena pencatatan untuk tujuan keadilan dan kebenaran.
Berkaitan dengan masalah keadilan, Allah SWT mengingatkan
seluruh manusia. Peringatan ini telah tercantum dalam Al Qur‟an, yaitu
peringatan tentang kebenaran.yang tercantum dalam surat Ar Rahman
yang berbunyi:39
37
Al Qur’a dan terjemah, hlm. 70-71 38 Harahap, Sofyan Syafri, Teori Akuntansi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, hlm. 309 39
Muhammad, prisip-Prinsip Akuntansi dalam AlQur’an, Yogyakarta: UUI Press, 2000, hlm.
55-56
30
Artinya:Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca
(keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan
tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi
neraca itu. (Ar Rahman: 7-9 )40
Tabel 2.4 ringkasan perbedaan prinsip yang melandasi Akuntansi Syari‟ah
dan Akuntansi Konvensional.
Akuntansi Konvensional Akuntansi Konvensional
Postulat Entitas Pemisahan antara bisnis
dan pemilik.
Entitas didasarkan pada
bagi hasil
Postulat Going-Concern Kelangsungan bisnis secara
terus menerus, yaitu
didasarkan pada realisasi
keberadaan aset.
Kelangsungan usaha
tregantung pada
persetujuan kontrak antara
kelompok yang terlibat
dalam aktivitas bagi hasil.
Postulat Periode Akuntansi Tidak dapat menunggu
sampai akhir kehidupan
perusahaan dengan
mengukur keberhasilan
aktivitas perusahaan.
Setiap tahun dikenai zakat,
kecuali untuk produk
pertanian yang dihitung
setiap panen.
Postulat Unit Pengukuran Nilai uang. Kuantitas nilai pasar
digunakan untuk
menentukanzakat
binatang, hasil pertanian
dan emas.
Prinsip Penyingkapan
Penuh
Bertujuan untuk mengambil
keputusan.
Menunjukkan pemenuhan
hak dan kewajiban kepada
Allah, masyarakat dan
individu.
Prinsip Objektivitas Reliabilitas pengukurang
digunakan dengan dasar
bias personal.
Berhubungan erat dengan
konsep ketaqwaan yaitu
pengeluaran materi
maupun nonmateri untuk
memenuhi kewajiban.
Prinsip Materi Dihubungkan dengan
kepentingan relatif
mengenai informasi
pembuatan keputusan.
Berhubungan dengan
pengukuran dan
pemenuhan tugas
kewajiban kepada Allah,
masyarakat dan individu.
40 Al Qur’a dan terjemah, hlm. 885
31
Prinsip Konsistensi Dicatat dan dilapork.an
menurut pola GAAP
Dicatat dan dilaporkan
secara konsisten sesuai
dengan prinsip yang
dijabarkan oleh syari‟ah.
Prinsip Konservatisme Pemilihan teknik akuntansi
yang sedikit pengaruhnya
terhadap pemilik.
Pemilihan teknik akuntansi
dengan memperhatikan
dampak baiknya terhadap
masyarakat.
Sumber: Muhammad, Pengantar Akuntansi Syari’ah, 2002, hlm.
116
Banyak orang menganggap bahwa salah satu fungsi akuntansi
Islam yang paling penting adalah Akuntansi Zakat, bahkan ada yang
menganggap Akuntansi Islam itu adalah untuk menghitung zakat. Tapi
Sofyan Safri menganggap bahwa akuntansi Islam tidak hanya terbatas
pada menghitung dan melaporkan zakat ini tetapi jauh lebih luas dari itu,
karena akuntansi Islam juga merupakan bagian dari sistem sosial umat
sehingga akuntansi Islam juga harus dapat menciptakan kehidupan yang
Islami sesuai syariat dan norma-norma Islam.41
Oleh karena itu para pakar Syariah Islam dan akuntansi harus
mencari dasar untuk penerapan dan pengembangan standar akuntansi yang
berbeda dengan standar akuntansi bank dan lembaga keuangan
konvensional seperti telah dikenal selama ini, standar akuntansi tersebut
menjadi kunci sukses badan pengelola zakat dalam melayani masyarakat
disekitar. Sehingga seperti lazimnya, harus dapat menyajikan informasi
yang cukup, dapat dipercaya dan relevan bagi para penggunanya, namun
tetap dalam konteks syariah Islam.
41 Harahap. Sofyan Syafri, Menuju Perumusan teori Akuntansi Islam, Jakarta: Pustaka
Quantum, 2001, hlm. 297
32
Standar akuntansi zakat sesungguhnya mempunyai aturan tersendiri
dengan melihat sifat zakat ini, standar akuntansi akan mengikuti
bagaimana harta dinilai dan diukur42
. Secara umum standar akuntansi
zakat akan dijelaskan sebagai berikut: penilaian dengan harga pasar
sekarang, aturan satu tahun, kekayaan/aset, aktiva tetap tidak kena zakat,
nisab (batas jumlah). Transaksi Zakat adalah transaksi Zakat, Infaq dan
Shadaqah.
Akuntabilitas organisasi pengelola zakat ditunjukkan dalam laporan
keuangan tersebut, untuk bisa disahkan sebagai organisasi resmi, lembaga
zakat harus menggunakan sistem pembukuan yang benar dan siap diaudit
akuntan publik. Ini artinya standar akuntansi zakat mutlak diperlukan.
Karena dalam PSAK No. 109, akuntansi zakat bertujuan untuk mengatur
pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi zakat,
infak/shadaqah.43
Anis Basalamah dalam tesisnya yang berjudul AKUNTANSI
ZAKAT DAN SHADAQAH: pembukuan dan Pelaporanya (1995)
membagi system akuntansi dan pelaporan untuk LAZ menjadi dua bagian
yaitu, untuk dana yang terbatas (restricted funds) yaitu zakat dan infak dan
untuk dana yang tidak terbatas (unrestricted funds) yaitu dana shadaqah.44
42
Harahap, Sofyan Syafri, hlm. 322 43 Ikatan Akuntansi Indonesia, Psak no. 109, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia, 2008 44 Dahlia Heryani, Studi Penerapan Akuntansi Zakat Studi Kasus pada LAZ PT. Semen
Padang dan LAZIS UII, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta: 2005
33
Mahmudi dalam bukunya yang berjudul SISTEM AKUNTANSI
ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT membagi sistem dan prosedur
akuntansi meliputi:
1. Sistem dan prosedur penerimaan kas
2. Sistem dan prosedur pengeluaran kas
3. Sistem dan prosedur Akuntansi asset tetap
4. Sistem dan prosedur Akuntansi selain kas45
Sedangkan laporan sumber dananya dikelompokkan menjadi dua yaitu,
penyaluran berdasarkan program dan berdasarkan pada golongan asnaf.
2. Akun dalam Sistem Akuntansi Lembaga Amil Zakat
Berikut ini adalah klasifikasi akun-akun yang dipakai oleh lembaga
amil zakat, untuk dana zakat dan infaq atau dana yang terbatas dan untuk
dana yang tidak terbatas atau dana shadaqah.
TABEL 2.5
KLASIFIKASI AKUN UNTUK DANA ZAKAT DAN INFAQ
AKTIVA LANCAR
Kas dan Bank
Persdiaan barang
Biaya dibayar dimuka
Perlengkapan kantor
AKTIVA TETAP
Tanah
Bangunan
Aktiva Tetap Lainnya
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
Hutang Dagang
Biaya-Biaya yang Belum Dibayar
45 Mahmudi, Se, M.Si., Ak, Sistem Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat, Yogyakarta: P3EI,
2009, hlm. 20
34
Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo
Hutang Jangka Pendek yang Lainnya
Hutang Jangka Panjang
SALDO DANA ZAKAT
Infaq
Zakat untuk Pihak Tertentu
Zakat Lainnya
Transfer dari Dana Shadaqah untuk umum
PENGELUARAN
Fakir dan Miskin
Gaji dan Upah
Muallaf
Membebaskan Budak
Ghorimin
Fi sabilillah (berjalan dijalan Allah)
Ibnu Sabil
Biaya Administrasi
Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Tujuan Khusus (Bea Siswa, Masjid, dan sebagainya)
Sumber: Anis Basalamah, Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqah,
Pembukuan dan Pelaporannya, 1999, hlm. 32
Berikut penjelasan mengenai akun-akun pada tabel 1 adalah:
1. AKTIVA LANCAR
A. Kas dan Bank
Kas adalah uang dalam bentuk tunai maupun rekening bank yang
dimiliki perusahaan.46
Didalam akuntansi kas merupakan alat pembayaran
yang sah (uang) saja, akan tetapi kas juga mencakup simpanan di Bank,
serta cek yang diterima. Dalam lembaga pengelola zakat, kas adalah hal
yang penting karena beberapa jenis zakat dibayar secara tunai. Oleh karena
itu, pengelola kas bagi lembaga zakat adalah sangat penting dan
melaporkan saldonya menjadi keharusan.
B. Biaya dibayar dimuka
46 Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, 2004, Salemba empat, hlm. 54
35
Biaya dibayar dimuka adalah aktiva yang akan menjadi beban pada
periode mendatang.47
Ini bukan hanya pembayaran kepada penerima zakat
ataupun shadaqah melainkan pembayaran dimuka untuk barang/jasa yang
akan dikonsumsi dimasa yang akan dating, seperti sewa kantor yang
diterima dimuka.
C. Perlengkapan Kantor
Lembaga amil zakat dapat menggunakan sebagian dari harta zakat
yang dikumpulkan untuk keperluan administrasi zakat, yang termasuk
didalamnya peralatan dan perlengkapan kantor.
2. AKTIVA TETAP
A. Tanah dan Bangunan
Apabila Lembaga Pengelola Zakat membeli tanah sendiri, maka
harga beli tanah tersebut harus dicantumkan dalam neraca organisasi, tapi
jika pendiri lembaga sudah menyediakan tanah atau bangunan untuk
digunakan dalam melaksanakan kegitan-kegiatan organisasi yang
bersangkutan maka, tanah tidak perlu masuk dalam neraca.
B. Aktiva Tetap Lainnya
Aktiva tetap lainnya ini adalah yang tidak tercantum diatas, seperti
kendaraan bermotor.
3. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
A. Hutang Dagang
47 Thomson, Warren Reeve Fess Accounting Pengantar Akuntansi, Penerjemah: Aria
farahmita, Edisi 21, Jakarta: Salemba Empat, 2005, hlm. 133
36
Hutang dagang muncul apabila organisasi membeli sesuatu secara
kredit, seperti membeli perlengkapan kantor secara kredit, jika tidak ada
transaksi ini maka tidak perlu dicantumkan.
B. Biaya-Biaya yang Belum Dibayar
Beberapa biaya yang belum dibayarkan sehingga menjadi
kewajiban bagi suatu organisasi, seprti biaya gaji pegawai, listrik, air
telpon, dan pos lainnya yang pembayaranya dibayarkan pada awl bulan.
C. Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo
Kewajiban atau hutang yang akan jatuh tempo dalam waktu yang
lama.48
Berdasarkan riset hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo ini
tidak ditemukan dalam lembaga pengelola zakat, namun tidak menutup
kemungkinan adanya hutang semacam ini.
D. Hutang Jangka Pendek yang Lainnya
Kewajiban atau hutang yang jatuh tempo dalam periode yang
singkat (biasanya satu tahun atau kurang), hutang jangka pendek yang
paling lazim ditemukan adalah wesel bayar dan utang usaha, dan yang
lainnya adalah utang upah, utang bunga, utang pajakdan pendapatan jasa
diterima dimuka.49
Apabila pos-pos diatas sudah tercukupi, maka pos ini
dengan sendirinya tidak diperlukan lagi.
4. SALDO DANA ZAKAT
A. Dana Infaq
48 Ibid, hlm.180 49
Ibid, hlm. 180
37
Seluruh infaq harus dilaporkan sesuai dengan tujuan umum dari
pembatasan tersebut, seperti untuk bea siswa, pendirian masjid, atau untuk
korban bencana alam.
B. Dana Zakat
Zakat merupakan dana yang sangat dibatasi oleh penggunanya.
Dalam surat at Taubah: 60 membatasi dari orang-orang Islam tersebut,
siapa saja boleh merasakan zakat tersebut.
5. PENERIMAAN
Untuk dana penerimaan zakat dapat berasal dari beberapa sumber
yaitu, zakat yang dibayarkan oleh mereka yang wajib zakat, infaq yang
dibayarkan oleh seseorang atau organisasi yang diberikan oleh yang
berhak menerimanya, transfer dari dana shadaqah ke dana zakat, dan
bunga bank penerimaan ini diperoleh apabila organisasi ZIS menyimpan
uangnya di bank.50
50 Dahlia Heryani, op cit
38
Tabel 2.6 CONTOH BUKTI FORMULIR PENERIMAAN ZIS
FORMULIR PENERIMAAN ZIS Bismillahirrahmanirrahim
OPZ AMANAH No. FPZ : ……..
Jl. Darusalam No. 1 Yogyakarta Tanggal : ……..
Diterima dari : ……………………………………..
Alamat : ……………………………………..
Keterangan : Untuk membayar
o Zakat Fitrah
o Zakat Maal
o Infaq/Shadaqah
o Kafarat
o Lainnya …………………….
Jumlah : Rp……………………………………
Jumlah dalam huruf : ……………………………………….
……………………………………….
Pilihan Program : Mohon disalurkan untuk program
o Bantuan Kebutuhan Dasar
o Pendidikan
o Kesehatan
o Sosial Kemanusiaan
o Dakwah Islamiyah
o Bebas
……………………………………
Keterangan
Lembar 1 untuk penyetor
Lembar 2 untuk bagian akuntansi
Lembar 3 untk bendahara (Bendahara) (Penyetor) (Bagian Akuntansi)
Sumber: Mahmudi, Sistem Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat,
2009, hal 49.
39
6. PENGELUARAN
Pengeluaran bagi para penerima zakat yang sesuai dengan al
qur‟an surat at taubah: 60 bahwa zakat didistribusikan kepada Fakir dan
Miskin, Gaji dan Upah, Muallaf, Membebaskan Budak, Ghorimin, Fi
sabilillah (berjalan dijalan Allah), Ibnu Sabil, khusus untuk gaji dan upah
yang diterima amil, maka akun yang mencatat transaksi ini harus dipisah.
Biaya Administrasi atau yang Berkaitan dengan Pengelolaan ZIS
Biaya ini mencakup seluruh biaya yang diperlukan untuk
mengadministrasikan zakat, termasuk segala biaya yang berkaitan dengan
kepengurusan seperti, biaya listrik, air, telepon, sewa ruang dan lain-
lainnya yang diperlukan agar organisasi ZIS dapat berfungsi
mengumpulkan dan mendistribusikan zakat, infaq, shadaqah.
40
TABEL 2.7
KLASIFIKASI AKUN UNTUK DANA SHADAQAH
AKTIVA LANCAR
Kas dan Bank
Piutang Dagang
Piutang Lain-Lain Manajemen, pendiri, pegawai
Persdiaan barang
Biaya dibayar dimuka
Perlengkapan kantor
AKTIVA TETAP
Kendaraan
Tanah
Bangunan
Aktiva Tetap Lainnya
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
Hutang Dagang
Biaya-Biaya yang Belum Dibayar
Hutang Jangka Panjang yang Jatuh Tempo
Hutang Jangka Pendek yang Lainnya
Hutang Jangka Panjang
SALDO DANA SHADAQAH
Shadaqah
PENERIMAAN
Sumbangan Muslim
Sumbangan Umum
Penghasilan Bunga dan Deviden
PENGELUARAN
Fi sabilillah (berjalan dijalan Allah)
Bea Siswa
Publikasi
Beban listrik
Beban telepon
Beban Sewa Kantor
Peralatan Kantor
Biaya perjalanan
Sumber: Anis Basalamah, Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqah,
Pembukuan dan Pelaporannya, 1999, hlm. 32
Berikut penjelasan akun-akun pada tabel 2 diatas sebagai berikut:
1. AKTIVA LANCAR
41
Piutang Dagang
Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah
penjualan barang dagang atau jasa secara kredit.51
Akun piutang dagang
untuk mempertanggung jawabkan aktivitas organisasi ZIS yang
meminjamkan modal kerja kepada pedagang kecil untuk aktivitas usaha
tersebut.
2. AKTIVA TETAP
Kendaraan
Biaya kepemilikan kendaraan harus dipertanggung jawabkan dalam
dana shadaqah karena sulit untuk membenarkan kendaraan untuk
dipertanggung jawabkan dana zakat karena tidak ada satupun dari delapan
kategori penerima zakat yang berkaitan dengan kendaraan.
3. PENERIMAAN
Dalam shadaqah tidak ada batasan untuk sumber penerimaan
shadaqah, baik Muslim maupn non Muslim, baik individu maupun
organisasi. Namun perlu dikelompokkan penerimaan yang berasal dari
donator Muslim dengan umum, termasuk didalamnya sumbangan dari
pemerintah atau organisasi lain.52
4. PENGELUARAN
Pengeluaran-pengeluaran seperti biaya perjalanan, pajak, beban
umum, dan biaya administrasi lainnya dapat dikelompokkan kedalam
pengeluaran dana shadaqah. Para penerima zakat juga berhak menerima
51 Thomson, Warren Reeve Fess Accounting Pengantar Akuntansi, Penerjemah: Aria
farahmita, Edisi 21, Jakarta: Salemba Empat, 2005, hlm. 404 52 Ibid, hlm. 44
42
dana shadaqah, maka dalam dana shadaqah ini terdapat akun yang
bernama transfer ke dana zakat yang akan untuk digunakan membiayai
pengeluaran dana zakat.
Berikut ini akun yang dipakai oleh lembaga amil zakat menurut
Mahmudi dalam bukunya yang berjudul ‟Sistem Akuntansi Organisasi
Pengelola Zakat‟, dimana membagi penyalurannya berdasarkan program
dan berdasarkan golongan asnaf.
TABEL 2.8
PENYALURAN BERDASARKAN PROGRAM
PENDAPATAN
Pendapatan ZIS
Pendapatan Zakat Individual
Pendapatan Infaq/Shadaqah Individual
Pendapatan Zakat Lembaga
Pendapatan Infaq/Shadaqah Lembaga
Pendapatan NonZIS
Pengeluaran
Penyaluran ZIS
1. Program Bantuan Kebutuhan Dasar
2. Program Pendidikan
3. Program Kesehatan
4. Program Sosial & Kemanusiaan
5. Program Dakwah Islamiyah
6. dst….
Biaya administrasi & umum
Biaya Bahan Pakai habis
Biaya Listrik, air dan tlpn
Biaya Transportasi
Biaya Sewa
Biaya Konsumsi
Biaya Rapat
Biaya Gaji & honorarium
Biaya Pemasaran
Biaya Pemeliharaan kantor
Biaya Administrasi bank
Biaya Lain-lain
Biaya Pengembangan SDM
43
Sumber: Mahmudi, Sistem Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat, 2009,
hal 38
TABEL 2.9
PENYALURAN BERDASARKAN ASNAF
PENDAPATAN
Pendapatan ZIS
Pendapatan Zakat Individual
Pendapatan Infaq/Shadaqah Individual
Pendapatan Zakat Lembaga
Pendapatan Infaq/Shadaqah Lembaga
Pendapatan NonZIS
Pengeluaran
Penyaluran ZIS
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil
4. Gharim
5. Ibnu Sabil
6. Muallaf
7. Sabilillah
8. Riqab
Biaya administrasi & umum
Biaya Bahan Pakai habis
Biaya Listrik, air dan tlpn
Biaya Transportasi
Biaya Sewa
Biaya Konsumsi
Biaya Rapat
Biaya Gaji & honorarium
Biaya Pemasaran
Biaya Pemeliharaan kantor
Biaya Administrasi bank
Biaya Lain-lain
Biaya Pengembangan SDM
Sumber: Mahmudi, Sistem Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat, 2009,
hal 39
44
3. Laporan Keuangan Zakat , Infaq dan Shadaqah
Sistem akuntansi dan pelaporan pada LAZ dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu, untuk dana yang terbatas (restricted funds) yaitu zakat
dan infaq dan untuk dana yang tidak terbatas (unrestricted funds) yaitu
dana shadaqah, meskipun demikian, sebagai satu kesatuan, organisasi ZIS
harus menyiapkan satu laporan keuangan komprehensif (menyeluruh)
yang menggabungkan aktivitas dan laporan keuangan kedua dana
tersebut.53
Laporan keuangan Amil menurut PSAK No. 109 adalah Neraca,
(Laporan Posisi Keuangan), Laporan Perubahan Dana, Laporan Perubahan
Aset Kelolaan, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.54
Neraca dan Laporan Penerimaan, Pengeluaran dan Perubahan Dana
untuk organisasi ZIS ini merupakan gabungan dari dua dana tersebut, yaitu
dana zakat dan dana shadaqah, sedangkan Laporan Perubahan Posisi
Keuangan, dan Catatan Atas Laporan Keuangan perlu ditambahkan
sehingga menjadi laporan keuangan yang menyeluruh yang
menggambarkan kondisi keuangan organisasi ZIS. Dalam catatan ini
menjelaskn mengenai kebijakan-kebijakan akuntansi dan prosedur yang
diterapkan oleh organisasi yang bersangkutan sehingga memperoleh
angka-angka dalam laporan keuangan tersebut, untuk itu maka bentuk
53 Dahlia Heryani, Studi Penerapan Akuntansi Zakat Studi Kasus pada LAZ PT. Semen
Padang dan LAZIS UII, Universitas Islam Indonesia,Yogyakarta: 2005 54
Ikatan Akuntansi Indonesia, Psak no. 109, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia, 2008
45
laporan keuangan untuk organisasi pengelola zakat dapat dilihat pada
gambar berikut.
LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI PENGELOLA ZAKAT
Tabel 2.10
NERACA (Laporan Posisi Keuangan)
BAZ “XXX”
PER 31 DESEMBER 2XX2
Keterangan Rp Keterangan Rp
Aset
Aset Lancar
Kas dan Setara Kas
Instrumen Keuangan
Piutang
Aset tidak Lancar
Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
Kewajiban
Kewajiban Jangka Pendek
Biaya yang Masih Harus dibayar
Kewajiban Jangka Panjang
Imbalan Kerja Jangka Panjang
Jumlah Kewajiban
Saldo Dana
Dana Zakat
Dana Infaq/Shadaqah
Dana Amil
Dana Nonhalal
Jumlah Dana
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
Jumlah Aset xxx Jumlah Kewajiban Saldo Dana Xxx
Sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia, Psak no. 109, Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, 2008.
Tabel 2.11
Laporan Perubahan Dana
BAZ “XXX”
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2XX2
Keterangan Rp
DANA ZAKAT
Penerimaan
Penerimaan dari Muzaki
Muzaki Entitas
Muzaki Individual
Hasil Penempatan
Jumlah Penerimaan Dana Zakat
Bagian Amil atas Penerimaan Dana Zakat
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
46
Jumlah Penerimaan Dana Zakat setelah Bagian Amil
Penyaluran
Fakir-Miskin
Riqab
Gharim
Muallaf
Sabilillah
Ibnu Sabil
Jumlah Penyaluran Dana Zakat
Surplus (Defisit)
Saldo Awal
Saldo Akhir
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
DANA INFAQ/SHADAQAH
Penerimaan
Infaq/Shadaqah terikat
Infaq/Shadaqah tidak terikat
Bagian Amil atas Penerimaan Dana Infaq/Shadaqah
Hasil Pengelolaan
Jumlah Penerimaan Dana Infaq/Shadaqah
Penyaluran
Infaq/Shadaqah terikat
Infaq/Shadaqah tidak terikat
Alokasi Pemanfaatan Aset Kelolaan(misalnya beban penyusutan dan penyisihan)
Jumlah Penyaluran dana Infaq/Shadaqah
Surplus (defisit)
Saldo Awal
Sado Akhir
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
DANA AMIL
Penerimaan
Bagian Amil dari Dana Zakat
Bagian Amil dari Dana Ifaq/Shadaqah
Penerimaan Lainnya
Jumlah Penerimaan Dana Amil
xxx
xxx
xxx
xxx
PENGGUNAAN
Beban Pegawai
Beban Penyusutan
Beban Umum dan Administrasi lainnya
Jumlah Penggunaan Dana Amil
Surplus (defisit)
Saldo Awal
Saldo Akhir
(xxx)
(xxx)
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
47
DANA NONHALAL
Penerimaan
Bunga Bank
Jasa Giro
Penerimaan nonhalal
Jumlah Penerimaan Dana nonhalal
Peggunaan
Jumlah Penggunaan Dana nonhalal
Surplus (defisit)
Saldo Awal
Saldo Akhir
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
xxx
xxx
xxx
Jumlah saldo dana zakat, dana infaq/shadaqah, dan amil dan dan nonhalal Xxx
Sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia, Psak no. 109, Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, 2008.
Tabel 2.12
Laporan Perubahan Aset Kelolaan
BAZ “XXX”
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2XX2
Saldo
Awal
Penamba
han
Peng
urang
an
Penyisi
han
Akumulasi
Penyusutan
Saldo
Akhir
Dana infaq/shadaqah-aset
kelolaan lancar
(misal piutang bergulir)
xxx xxx (xxx) (xxx) - Xxx
Dana infaq/shadaqah-aset
kelolaan tidak lancar
(misal rumah sakit atau
sekolah)
xxx xxx (xxx) - (xxx) Xxx
Sumber: Ikatan Akuntansi Indonesia, Psak no. 109, Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, 2008.
48
BAB III
GAMBARAN UMUM LAZ DPU DT CABANG SEMARANG
A. Gambaran Umum LAZ DPU DT Cabang Semarang
1. Profil LAZ DPU DT Cabang Semarang
Zakat merupakan kewajiban yang harus dikeluarkan, kewjiban
tersebut berlaku bagi setiap muslim yang mampu dalam artian sudah
memenuhi persyaratan untuk mengeluarkan zakat. Zakat merupakan suatu
sistem dan merupakan salah satu wujud nyata dari sistem ekonomi yang
menunjang terwujudnya keadilan sosial dan mensejahterakan masyarakat.
Pada dasarnya pengelolaan zakat adalah pengorganisasian, perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengumpulan pendistribusian dan
pendayagunaan zakat.1 Sedangkan zakat memiliki pengertian harta yang
wajib dikeluarkan bagi seorang muslim yang sering disebut dengan muzaki
yang harus berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan oleh agama
Islam, kemudian harta itu diberikan kepada yang berhak menerima zakat
yang disebut mustahiq.
LAZ Dompet Peduli Umat Daarut Tauhid adalah merupakan
lembaga nirlaba milik masyarakat yang bergerak dibidang penghimpunan
(fundraising) dan pendayagunaan dana ZISWA (zakat, infaq, shadaqah,
dan wakaf serta dana lainnya yang halal dan legal dari perorangan,
1 Siti Asyrofah, Urgensi Zakat bagi peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, UNWAHAS,
Semarang: 2010.
49
kelompok, perusahaan/lembaga).2 LAZ DPU DT ini didirikan pada tanggal
16 juni 1999 oleh Abdullah Gymnastiar sebagai bagian dari Yayasan Darut
Tauhid dan dikukuhkan menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional sesuai
dengan SK Menteri Agama No. 410 tahun 2004 pada tanggal 13 Oktober
2004.3 Sedangkan LAZ DPU DT Cabang Semarang mulai didirikan pada
tahun 2004 dan berada di jl. DR. Wahidin No. FH G.8 Jatingaleh
Semarang.
Dibentuknya Lembaga Amil Zakat ini dimaksudkan untuk
menggali potensi swadaya di tiap-tiap wilayah Kabupaten Semarang guna
menanggulangi kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan yang masih
menghinggapi masyarakat yang pada gilirannya dapat menjembatani
kesenjangan sosial dalam hal peningkatan sumber daya manusia dan untuk
pemberdayaan ekonomi umat. Dengan adanya pembentukan Lembaga
Amil Zakat DPU DT Cabang Semarang ini diharapkan dapat ikut serta
dalam rangka meringankan beban masyarakat yang semakin terhimpit oleh
persoalan ekonomi, dan juga mempermudah bagi para dermawan
menjalankan kewajibannya dalam membayar zakat, infaq dan shodaqoh.
2. Visi, Misi dan Motto LAZ DPU DT Cabang Semarang
LAZ DPU DT mempunyai visi, misi dan motto layaknya lembaga-
lembaga yang lainnya. Visinya adalah Menjadi model Lembaga Amil
Zakat Nasional (LAZNAS) yang amanah, Professional, Akuntabel dan
2 www.dpudt-semarang.com
3 Lembaran brosur LAZ DPU DT Cabang Semarang
50
terkemuka dengan daerah operasi yang merata.4 Sedangkan misinya
adalah Mengoptimalkan potensi umat melalui ziswa untuk
memberdayakan masyarakat dalam bidang ekonomi, pendidikan, dakwah
dan sosial menuju masyarakat mandiri.5
Motto LAZ DPU DT adalah membersihkan memberdayakan.
3. Program Kerja LAZ DPU DT Cabang Semarang
Program regular DPU DT Semarang adalah
Zakat kita untuk kemandirian sesama melalui program:
a. Ramadhan Peduli Negeri (RPN)
a) Pedagang Berdikari
b) Bersahabat (Buka Bersama Sahabat Anak Yatim)
c) Tebar Paket Lebaran
d) Ifthor (Buka Puasa)
e) Pasar Murah Ramadhan
b. Kurban Peduli Negeri (KPN)
Manfaat jika berkurban melalui DPU DT:
a) Lebih terjaga keikhlasan dan lurusnya niat
b) Lebih bermanfaat, karena domba berasal dari program
pemberdayaan petrnak kecil
c) Menyebar ke daerah miskin, rawan pangan dan bencana.
c. Tabungan Kurban Peduli Negeri (T-KPN)
Memberi kemudahan untuk berkurban dengan menabung dengan
cara dicicil selama 10 bulan.
d. Wakaf
a) Wakaf Kantor
b) Al Qur’an Braille.6
Selain program regular LAZ DPU DT Cabang Semarang juga
mempunyai program kerja yang lain diantaranya yaitu:
a. Pusat Kemandirian Umat
a) Misykat (Microfinance Syariah Berbasis Masyarakat)
Program pemberdayaan ekonomi produktif yang dikelola secara
sistematis, intensif dan berkesinambungan. Peserta (mustahiq) diberi
dana bergulir, ketrampilan dan wawasan berusaha, pendidikan
menabung, penggalian potensi, pembinaan akhlaq dan karakter
sehingga mereka menjadi berdaya dan didorong untuk lebih mandiri.
4 Ibid
5 Ibid
6 Ibid
51
Tabel 3.1 Perkembangan dan persebaran anggota misykat tahun
2009 sebagai berikut:
Lokasi Jumlah Anggota
Candisari 22
Semarang Barat 10
Semarang Tengah 7
Semarang Utara 44
Tembalang 46
b) Desa Ternak Mandiri
Program penggemukan hewan ternak kambing yang dilaksanakan
melalui pengelolaan hewan ternak yang berkualitas sampai pada
proses pemasaran melalui program pendampingan yang intensif dan
berkesinambungan.
c) Peka (Pelatihan Kemandirian)
Pemberdayaan masyarakat melalui pemberian pendidikan,
pelatihan ketrampilan dan pembinaan yang sistematis dan
berkesinambungan sehingga mereka memiliki bekal untuk berkarya
dan mandiri.
1) Santri Siap Karya
Pendidikan pelatihan bagi generasi muda yang bertujuan
untuk membentuk generasi yang mandiri, berjiwa kesatrian,
memiliki kemampuan memotivasi, dan menjadi stabilator bagi
masyarakat.
2) Pelatihan Guru
Program pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan skill
para Pembina dan guru sekolah penerima beasiswa.
3) Pelatihan Baby Sitter
Pemberdayaan perempuan dengan sasaran mustahiq, selain
diberikan materi profesi, kelebihan dari program ini adalah
adanya penguatan pribadi akhlaqul karimah. Peningkatan dan
optimalisasi peran dan fungsi perempuan untuk lebih berkiprah
dan berkontribusi lebih besar di masyarakat sesuai dengan fungsi
dan perannya.
b. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Umat (P3U)
a) AIS (Adzkia Islamic School)
Sekolah gratis selama 6 tahun (SMP-SMA) sebagai wujud
komitmen DPU-DT untuk membina dan mengembangkan
pendidikan dhuafa.
b) Beasiswa Prestatif
Beasiswa untuk pelajar tingkat SD hingga SMA plus
pendampingan akademis dan akhlaq.
52
Tabel 3.2 Daerah penyaluran Beasiswa Prestatif dan target tahun
2010.
Lokasi Target Tahun 2010
Candisari 50
Genuk 15
Gayamsari 10
Gunungpati 5
Pedurungan 20
Semarang Utara 60
Semarang Selatan 40
Tembalang 10
Jumlah
Anak tersantuni 210
c) Beasiswa Mandiri
Beasiswa untuk mahasiswa tingkat akhir plus pemberdayaan
dalam kegiatan social kemasyarakatan dan pengembangan
entrepreneur.
c. Pusat Sosial Kemanusiaan (PUSOSMAN)
a) Santunan Sosial
Kegiatan sosial untuk masyarakat dhuafa yang dijalankan secara
periodik diantaranya:
1) Kesehatan
Santunan kesehatan diberikan kepada mustahiq yang
memiliki masalah dalam hal kesehatan.
2) Pendidikan
Santunan pendidikan diberikan kepada para siswa yang
kurang mampu untuk memenuhi biaya pendidikan.
3) Ibnu Sabil
Santunan diberikan kepada orang yang kehabisan bekal
dalam perjalanan.
4) Fisabilillah
Santunan yang diberikan kepada orang yang sedang berjuang
di jalan Allah SWT.
5) Khitanan Massal
Santuan berupa khitanan gratis bagi anak dari orang tua yang
kurang mampu.
6) Even Gempita Sosial
7) Santunan Muharram
8) Santunan Gempita Maulid
b) Mobil Layanan Kemanusiaan
Fasilitas transportasi untuk membantu kaum dhuafa yang sifatnya
tanggap darurat seperti: bencana alam, mengantar orang sakit dan
kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
53
c) Rescue and Recovery
Program penanggulangan korban bencana saat terjadi bencan dan
penanggulangan paska terjadi bencana melalui melalui program
bantuan mendirikan sarana prasarana, pemeriksaan kesehatan secara
berkala, mendirikan pendidikan darurat, memberikan pendalaman
rohani kepada korban bencana dan pemberdayaan ekonomi misykat
korban bencana.7
Dari program kerja diatas yaitu program regular dilaksanakan
setahun sekali seperti kurban peduli negeri dan ramadhan peduli
negeri, selain itu program regular program yang lain seperti beasiswa
pendidikan, pusat kemandirian umat/program misykat, kesehatan
dan yang lain-lainnya dilakukan setiap bulan sekali.
4. Struktur Organisasi LAZ DPU DT Cabang Semarang
Struktur organisasi adalah gambaran yang sistematis tentang
hubungan kerja sama dari orang-orang yang mempunyai tujuan bagi
suatu perusahaan atau lembaga agar dapat berjalan dengan baik, lancar
dan efisien. Oleh karena itu pentingnya struktur organisasi yang jelas dan
tegas yang menunjukkan garis kewenangan dan tanggung jawab terhadap
masing-masing bagian. Adapun struktur organisasi LAZ DPU DT
Cabang Semarang adalah sebagai berikut:8
7 Ibid
8 Wawancara dengan Ika Dwijati selaku Adinistrasi Keuangan LAZ DPU DT Cabang
Semarang pada tanggal 27 April 2011
54
STRUKTUR PENGELOLA PERIODE TAHUN 2010-2011
DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHID (DPU DT) SEMARANG
SK. Menteri Agama No. 410 Tahun 2004
HAMIM MASRUR, S.IP
KA. CABANG SEMARANG
TEGUH SUNARJO
KA. DIV. PENGHIMPUNAN
M. TAUFIQ DIAN
TIM SILATURAHMI
EKO MARTANTO, S.Amd
TIM SILATURAHMI
TEGUH SUNARJO
TIM KALIMAT
OKTALINA. SW, S.si
FRON OFFICE
NAIEV Z. H. S. Th. I HANDOKO
IKA DWIJATI
ADM. KEUANGAN
FERRY HADI
ADM. UMUM, HRD & HUMAS
SIGIT PURNOMO
BAG. RUMAH TANGGA
DENDY PRASOJO, SE
KA. DIV. PENDAYAGUNAAN
WAHYU SETIAWAN
ADM. KEU. PENDAYAGUNAAN
FARID. J, S.Pd
PROGRAM PUSSOSMAN
JOKO. K, S.Pd
PROGRAM PSU
HANY. E, S.Pd
PROGRAM MISYKAT
WARA. R, H. Amd
ADM. KEU. MISYKAT
55
5. Jenis Sumber Dana yang Terdapat pada LAZ DPU DT Cabang
Semarang
Sumber dana pada LAZ DPU DT Cabang Semarang menurut Ika
Dwijati ini tidak hanya berasal dari muzaki (pemberi zakat) saja, tetapi
juga dari uang shadaqah, infaq dan wakaf, tidak hanya itu saja sumber
dana LAZ DPU DT Semarang juga diperoleh dari donator-donator
masyarakat sekitar Semarang dan luar semarang.9
B. Sistem Pengumpulan, Pendistribusian dan Pendayagunaan Zakat
1. Pengumpulan ZIS pada LAZ DPU DT Cabang Semarang
Zakat yang dikumpulka oleh LAZ DPU DT Semarang berasal dari
warga masyarakat Semarang maupun daerah lain selain kota Semarang,
para donator ada yang datang menyerahkan dananya sendiri ke LAZ DPU
DT Cabang Semarang, ada juga yang minta dijemput, dan ada juga yang
ditransfer lewat berbagai bank diantaranya adalah Bank Niaga, BII
Syariah, Bank BNI Syariah, Syariah Mandiri, BCA, dan Bank Muamalat.
Dari ketiga cara yang dilakukan itu yang paling banyak dana yang
terkumupul adalah dana yang langsung dijemput dan datang sendiri
dengan prosentase 60%, sedang dana yang lewat bank hanya sekitar
sedang 10%-15%, dan sisanya adalah dana dari mitra LAZ DPU DT
Cabang Semarang yaitu seperti poliklinik, butik dan toko-toko.10
9 Wawancara dengan Ika Dwijati selaku Adinistrasi Keuangan LAZ DPU DT Cabang
Semarang pada tanggal 27 April 2011 10 Ibid
56
LAZ DPU DT Semarang melakukan pengumpulan dana melalui
berbagai dana diantaranya adalah: dana zakat, dana infaq shadaqah-umum,
dana kemanusiaan, dana wakaf, dana pengelola, dan dana yang dilarang
syari’ah. Dari keenam dana itu yang paling menonjol pengelolaannya
adalah dana zakat karena dana ini yang paling besar jumlahnya jika
dibandingkan dengan dana yang lain.11
Adapun sumber dana atau penerimaan yang didapat oleh LAZ
DPU DT Cabang Semarang untuk periode Januari-November 2010 dilihat
pada tabel 3.3 berikut.12
Bulan Penerimaan
JANUARI 56,926,703.31
FEBRUARI 54,693,073.09
MARET 76,431,942.93
APRIL 52,833,278.56
MEI 48,842,568.82
JUNI 38,773,489.02
JULI 41,292,555.20
AGUSTUS 80,012,509.21
SEPTEMBER 171,720,997,12
OKTOBER 48,038,361.16
NOVEMBER 202,620,133.85
TOTAL 997,142,374,.71
Pengumpulan atau penghimpunan DPU DT Semarang adalah:
a. Layanan langsung
Donatur dapat memberikan langsung dan zakat, infaq, shadaqah dan
wakaf ke kantor DPU DT Cabang Semarang.
a. Tim Silaturrahim (TIMSIL)
Donator dapat memberikan langsung dana zakat, infaq, shadaqah, dan
wakaf melalui timsil DPU DT, yang akan langsung dating ke tempat para
donator untuk mengambil dana titipan ZISWAF.
11 Ibid. 12 Laporan Keuangan LAZ DPU DT Semarang
57
b. Kotak Amal Peduli Umat (KALIMAT)
Kotak amal yang diletakkan di tempat-tempat umum seperti mall,
toko, warung, restoran, sebagai sarana pengumpulan untuk menerima
titipan dana-dana infaq dan shadaqah.
c. Kencleng Amal Tabungan Akhirat (KATA)
Saran berinfaq praktis melalui kencleng yang telah disediakan oleh
DPU-DT.
d. SMS Infaq Produktif
Dengan infaq melalui sms caranya ketik:
DT(spasi)infaq(spasi)1000/5000/10000. Kemudian dikirim ke: 7004.
e. Majalah Swadaya
Diberikan secara gratis kepada donator, berisi tentang laporan
keuangan dan laporan kegiatan DPU DT serta dilengkapi juga dengan
wacana, artikel dan beragam informasi kekinian.
f. Buletin Sakinah
Terbit setiap hari jum’at sebagai bentuk kepedulian LAZ DPU DT
dalam bentuk syi’ar dan dakwah Islam.13
2. Pendistribusian dan Pendayagunaan ZIS pada LAZ DPU DT Cabang
Semarang
Pendistribusian dana zakat pada LAZ DPU DT Semarang
dilakukan dengan menyerahkan zakat kepada mustahiq 8 asnaf yaitu fakir,
miskin, amil, muallaf, hamba sahaya, gharim, fissabilillah, dan ibnu sabil,
selain itu juga didistribusikan atau disalurkan pada siswa yang berprestasi
di sekolah-sekolah baik SD, SMP, SMA maupun mahasiswa yang
berprestasi di sekitar Semarang setiap bulan sekali.
Sebelum pendistribusian dana zakat dilakukan terlebih dahulu para
mustahiq mendaftarkan diri kepada pimpinan ranting disetiap
desa/kelurahan masing-masing untuk meyakinkan bahwa zakat tersebut
diserahkan kepada yang berhak dan untuk meyakinkan bahwa mereka
13
Lembaran Brosur, Op cit
58
benar-benar membutuhkan.14
Karena untuk menghindari dari hal-hal yang
tidak diinginkan seperti, manipulasi data atau yang lainnya.
Tabel 3.4 Laporan penyaluran dana tahun 2010 semester pertama
dapat dilihat sebagai berikut:15
Bulan
Pendayagunaan
Keterangan
Penghimpunan
Pengelolaan
Total
Januari Rp36.679.500,00 Rp10.377.100,00 Rp14.199.678,00 Rp61.256.278,00
Februari Rp34.492.600,00 Rp 6.753.800,00 Rp12.474.020,00 Rp53.720.420,00
Maret Rp60.187.850,00 Rp11.133.600,00 Rp 9.835.146,80 Rp81.156.596,80
April Rp29.268.600,00 Rp10.492.950.00 Rp 9.781.260,16 Rp49.560.810,16
Mei Rp28.476.600,00 Rp 7.545.800,00 Rp 9.068.359,73 Rp45.090.759,73
Juni Rp34.577.500,00 Rp12.285.500,00 Rp13.180.856,00 Rp60.043.856,00
Tabel diatas adalah laporan penyaluran dana pada tahun 20010
semester petama, laporan tersebut adalah laporan untuk mengetahui
seberapa besar dana penghimpunan, pengelolaan dan pendayagunaan
perbulannya. Sehingga dengan laporan tersebut LAZ DPU DT dapat
mengetahui semua dana masuk dan dana yang dikeluarkan.
Zakat, infaq, shadaqah pada LAZ DPU DT Semarang
pendayagunaannya digunakan untuk berbagai program yang ada seperti
yang ada pada program kerja diatas, dan sasarannya adalah mereka yang
kurang mampu dan bahkan tidak punya akses untuk meningkatkan dan
mengembangkan kehidupan mereka. Oleh karena itu LAZ DPU DT
Cabang Semarang ingin bahwa apa yang diberikan itu benar-benar
bermanfaat bagi para mustahiq.
Penggunaan dana di LAZ DPU DT Semarang menurut laporan
penerimaan dan penggunaan dana adalah dana zakat, dana infaq shadaqah
14
Wawancara dengan Ika Dwijati, op cit 15 Laporan Keuangan (Laporan Penyaluran Dana LAZ DPU DT Semarang)
59
umum, bantuan kemanusiaan, dana wakaf, dan dana pengelola. Dimana
dana zakat meliputi program ekonomi produktif, program pendidikan, dan
program dakwah dan sosaial. Adapun dana infaq shadaqah umum meliputi
program kurban peduli negeri, program sosial, pengembangan media.
Sedangkan dana pengelola adalah dana untuk membiayai kegiatan LAZ
DPU DT setiap hari.
Dana zakat yang program ekonomi produktif dikeluarkan setiap
bulan sehingga, dalam setahun menurut laporan penerimaan dan
penggunaan zakat adalah sebesar Rp 40.314.600, begitu juga untuk
program pendidikan sebesar Rp 169.621.100, untuk program dakwah
sosial adalah sebesar Rp 70.099.450. Semua program diatas dikeluarkan
atau disalurkan setiap bulan.
Untuk dana infaq shadaqah umum yang dikeluarkan dalam setahun
yang program sosial sebesar Rp 186.511.850, untuk penembangan media
sebesar Rp4.246.720, untuk program kurban peduli negeri dikeluarkan
setiap setahun sekali sebesar Rp 131.151.900. Dana wakaf untuk untuk
pembelian Al Qur’an Braile sebesar Rp 2.900.000. Dana pengelola sebesar
Rp 144.444.987. Selain program kurban peduli negeri dikeluarkan setiap
sebulan. Bentuk laporan dapat dilihat pada lampiran 2.16
Penggunaan dana diatas merupakan akumulasi dari setiap bulan
sehingga, dana diatas adalah untuk tahun atau periode 2010 pada laporan
penerimaan dan penggunaan zakat. Dari laporan penerimaan dan
16
Ibid, tanggal 08 juni 2011
60
penggunaan zakat maka dapat disimpulkan bahwa dana zakatlah yang
paling besar penerimaan dan penggunaannya dibanding dengan dana yang
lain.
C. Akuntansi Dana Zakat pada LAZ DPU DT Cabang Semarang
Lembaga amil zakat wajib melaporkan kinerja dan posisi keuangan
sebagai tanggungjawabnya terhadap muzaki dan masyarakat.17
Karena
pada dasarnya dana yang dikumpulkan LAZ DPU DT bukan merupakan
milik lembaga amil, tetapi merupakan titipan para muzaki yang harus
disalurkan sesuai dengan ketentuan syariah. Untuk itu lembaga amil harus
melaporkan kinerja dan laporan keuangan sebagai tanggungjawab terhadap
para muzaki dan masyarakat, laporan keuangan harus dibuat harus secara
periodik dan secara transparan dan wajar.
Dimana proses penyusunan laporan keuangan ini tidak lepas dari
proses pengumpulan bukti seperti bukti pembayaran, bukti penerimaan dan
yang lainnya kemudian bukti tersebut dicatat didalam jurnal, buku besar
dan dibuat laporan keuangan untuk masing-masing jenis dana.18
Karena
laporan itu merupakan laporan gabungan dari keseluruhan jenis laporan
keuangan untuk mengetahui laporan keuangan LAZ DPU DT Semarang
secara keseluruhan. Siklus pencatatan ini dilakukan pada saat penerimaan
dana zakat dari para muzaki, pencatatan ini dilakukan pada sebuah buku
harian dan jurnal dimana berisi informasi mengenai:19
17
Dahlia, Heryani, Studi Penerapan Akuntansi Zakat Studi Kasus pada LAZ PT. Semen
Padang dan LAZIS UII, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta 18 Wawancara, op cit 19
ibid
61
a. Nama pemberi dana zakat
b. Tanggal penerimaan dana zakat
c. Alamat pemberi dana zakat
d. Tanda tangan pemberi dana zakat
e. Jumlah dana yang diberikan
Dari jumlah dana yang diterima kemudian dibuat jurnal sesuai dana
yang didapat perharinya, setelah itu dibuatkan laporan kas harian dalam
buku harian kemudian dibuat ringkasanya dalam bentuk laporan
penerimaan dana zakat perbulan dan akhirnya dijadikan laporan pertahun
dapat dilihat pada lampiran 1.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa laporan penerimaan dana zakat
perbulan merupakan kumpulan laporan kas harian, dari laporan
penerimaan dana zakat dibuatkan rekapitulasai oleh bagian keuangan
sebelum akhirnya dijadikan laporan penerimaan dan penyaluran dana zakat
yang dibuat laporannya dalam bentuk perbulan maupun pertahun.
Proses pencatatan akuntansi pada LAZ DPU DT Cabang Semarang
dimulai dengan membuat jurnal, buku besar kemudian dibuat laporan
keuangan, dengan pengumpulan bukti-bukti seperti bukti pembayaran,
bukti penerimaan, kemudian dibuat dalam laporan keuangan untuk
masing-masing jenis dana.20
Kemudian dibuat laporan penerimaan dan
penyaluran dana zakat yang merupakan laporan gabungan dari
keseluruhan, masing-masing laporan dibuat perbulan sebelum akhirnya
20
Wawancara, op cit
62
dijadikan laporan pertahun, ini semua untuk mengetahui laporan keuangan
LAZ DPU DT Cabang Semarang secara keseluruhan.
Adapun contoh jurnal dan buku besar LAZ DPU DT Cabang
Semarang adalah sebagai berikut:21
Tabel 3.5 Contoh Jurnal LAZ DPU DT Cabang Semarang
Dompet Peduli Ummat Yayasan Daarut Tauhiid
JURNAL KAS MASUK
Periode Oktober 2010
MGU TGL
No.
Bukti
Kode
Rek. Uraian Ref. D K Saldo
ke-
1
1 325414 B.11.01 Kas IS Umum 50.000
1 325414 B.41.01 Penerimaan IS Umum 50.000
1 325415 B.11.01 Kas IS Umum 100.000
1 325415 B.41.01 Penerimaan IS Umum 100.000
4 B.11.01 Kas IS Umum 20.000.000
4 B.11.02.04 BPRS BINAMA IS Umum 20.000.000
4 325416 B.11.01 Kas IS Umum 100.000
4 325416 B.41.09 Penerimaan Tabung Qurban 100.000
4 325417 B.11.01 Kas IS Umum 1.000.000
4 325417 B.41.09 Penerimaan Tabung Qurban 1.000.000
4 325418 A.11.01 Kas Zakat 50.000
4 325418 A.41.01 Penerimaan Zakat 50.000
4 325419 A.11.01 Kas Zakat 30.000
4 325419 A.41.01 Penerimaan Zakat 30.000
4 325423 B.11.01 Kas IS Umum 500.000
4 325423 B.41.06 Penerimaan Yatim Piatu 500.000
4 325424 A.11.01 Kas Zakat 50.000
4 325424 A.41.01 Penerimaan Zakat 50.000
4 325425 A.11.01 Kas Zakat 180.000
4 325425 A.41.01 Penerimaan Zakat 180.000
4 325426 A.11.01 Kas Zakat 330.000
4 325426 A.41.01 Penerimaan Zakat 330.000
4 325427 A.11.01 Kas Zakat 200.000
4 325427 A.41.01 Penerimaan Zakat 200.000
21 Ibid, tanggal 14 Juli 2011
63
4 325428 B.11.01 Kas IS Umum 160.000
4 325428 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 160.000
4 325428 B.11.01 Kas IS Umum 50.000
4 325428 B.41.02 Penerimaan IS Kesehatan 50.000
5 325429 B.11.01 Kas IS Umum 50.000
5 325429 B.41.01 Penerimaan IS Umum 50.000
5 325430 B.11.01 Kas IS Umum 1.981.900
5 325430 B.41.04 Penerimaan KALIMAT 1.981.900
6 325431 B.11.01 Kas IS Umum 120.000
6 325431 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 120.000
6 325433 A.11.01 Kas Zakat 100.000
6 325433 A.41.01 Penerimaan Zakat 100.000
6 325434 A.11.01 Kas Zakat 164.640
6 325434 A.41.01 Penerimaan Zakat 164.640
6 325436 A.11.01 Kas Zakat 150.000
6 325436 A.41.01 Penerimaan Zakat 150.000
6 325437 A.11.01 Kas Zakat 199.755
6 325437 A.41.01 Penerimaan Zakat 199.755
6 325438 B.11.01 Kas IS Umum 50.000
6 325438 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 50.000
6 325438 A.11.01 Kas Zakat 200.000
6 325438 A.41.01 Penerimaan Zakat 200.000
6 325439 A.11.01 Kas Zakat 120.000
6 325439 A.41.01 Penerimaan Zakat 120.000
6 325440 B.11.01 Kas IS Umum 60.000
6 325440 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 60.000
6 325441 B.11.01 Kas IS Umum 120.000
6 325441 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 120.000
6 325441 A.11.01 Kas Zakat 100.000
6 325441 A.41.01 Penerimaan Zakat 100.000
6 325442 A.11.01 Kas Zakat 50.000
6 325442 A.41.01 Penerimaan Zakat 50.000
6 325443 A.11.01 Kas Zakat 105.000
6 325443 A.41.01 Penerimaan Zakat 105.000
6 325446 B.11.01 Kas IS Umum 60.000
6 325446 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 60.000
6 325447 B.11.01 Kas IS Umum 120.000
6 325447 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 120.000
6 325448 A.11.01 Kas Zakat 195.875
6 325448 A.41.01 Penerimaan Zakat 195.875
8 B.11.01 Kas IS Umum 15.000.000
8 B.11.02.04 BPRS BINAMA IS Umum 15.000.000
8 325450 A.11.01 Kas Zakat 100.000
8 325450 A.41.01 Penerimaan Zakat 100.000
8 325450 B.11.01 Kas IS Umum 25.000
8 325450 B.41.01 Penerimaan IS Umum 25.000
64
8 325451 A.11.01 Kas Zakat 60.000
8 325451 A.41.01 Penerimaan Zakat 60.000
8 325452 B.11.01 Kas IS Umum 200.000
8 325452 B.41.01 Penerimaan IS Umum 200.000
8 325453 B.11.01 Kas IS Umum 1.824.300
8 325453 B.41.04 Penerimaan KALIMAT 1.824.300
8 325454 B.11.01 Kas IS Umum 240.000
8 325454 B.41.09 Penerimaan Tabung Qurban 240.000
8 325455 A.11.01 Kas Zakat 100.000
8 325455 A.41.01 Penerimaan Zakat 100.000
8 325456 B.11.01 Kas IS Umum 150.000
8 325456 B.41.01 Penerimaan IS Umum 150.000
8 325457 B.11.01 Kas IS Umum 150.000
8 325457 B.41.01 Penerimaan IS Umum 150.000
8 325458 A.11.01 Kas Zakat 400.000
8 325458 A.41.01 Penerimaan Zakat 400.000
8 325459 A.11.01 Kas Zakat 100.000
8 325459 A.41.01 Penerimaan Zakat 100.000
8 325460 B.11.01 Kas IS Umum 150.000
8 325460 B.41.01 Penerimaan IS Umum 150.000
8 325461 B.11.01 Kas IS Umum 150.000
8 325461 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 150.000
8 325462 A.11.01 Kas Zakat 100.000
8 325462 A.41.01 Penerimaan Zakat 100.000
8 325462 B.11.01 Kas IS Umum 100.000
8 325462 B.41.01 Penerimaan IS Umum 100.000
Total Penerimaan Minggu ke-1 Oktober 2010
45.596.470
2
11 325463 A.11.01 Kas Zakat 200.000
11 325463 A.41.01 Penerimaan Zakat 200.000
11 325464 A.11.01 Kas Zakat 100.000
11 325464 A.41.01 Penerimaan Zakat 100.000
11 325465 A.11.01 Kas Zakat 100.000
11 325465 A.41.01 Penerimaan Zakat 100.000
11 325466 B.11.01 Kas IS Umum 150.000
11 325466 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 150.000
11 325467 B.11.01 Kas IS Umum 50.000
11 325467 B.41.01 Penerimaan IS Umum 50.000
11 325468 B.11.01 Kas IS Umum 200.000
11 325468 B.41.01 Penerimaan IS Umum 200.000
11 325469 B.11.01 Kas IS Umum 282.000
11 325469 B.41.01 Penerimaan IS Umum 282.000
12 325470 A.11.01 Kas Zakat 100.000
12 325470 A.41.01 Penerimaan Zakat 100.000
12 325471 B.11.01 Kas IS Umum 421.500
12 325471 B.41.04 Penerimaan KALIMAT 421.500
12 325472 B.11.01 Kas IS Umum 120.700
12 324472 B.41.01 Penerimaan IS Umum 120.700
65
12 325473 B.11.01 Kas IS Umum 72.600
12 325473 B.41.01 Penerimaan IS Umum 72.600
12 325474 B.11.01 Kas IS Umum 50.000
12 325474 B.41.01 Penerimaan IS Umum 50.000
12 325474 B.11.01 Kas IS Umum 500.000
12 325474 B.41.06 Penerimaan Yatim Piatu 500.000
13 325475 B.11.01 Kas IS Umum 300.000
13 325475 B.41.01 Penerimaan IS Umum 300.000
14 B.11.01 Kas IS Umum 20.000.000
14 B.11.02.04 BPRS BINAMA IS Umum 20.000.000
14 325476 A.11.01 Kas Zakat 500.000
14 325476 A.41.01 Penerimaan Zakat 500.000
14 325477 A.11.01 Kas Zakat 250.000
14 325477 A.41.01 Penerimaan Zakat 250.000
14 325477 B.11.01 Kas IS Umum 360.000
14 325477 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 360.000
14 325478 B.11.01 Kas IS Umum 1.200.000
14 325478 B.41.09 Penerimaan Tabung Qurban 1.200.000
14 325479 B.11.01 Kas IS Umum 1.200.000
14 325479 B.41.09 Penerimaan Tabung Qurban 1.200.000
14 325480 B.11.01 Kas IS Umum 970.100
14 325480 B.41.04 Penerimaan KALIMAT 970.100
14 325481 B.11.01 Kas IS Umum 60.000
14 325481 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 60.000
15 325482 A.11.01 Kas Zakat 180.000
15 325482 A.41.01 Penerimaan Zakat 180.000
15 325483 B.11.01 Kas IS Umum 725.300
15 325483 B.41.04 Penerimaan KALIMAT 725.300
15 325484 D.11.01 Kas Kemanusiaan 175.000
15 325484 D.41.04 Penerimaan Infaq Mobil Kemausiaan 175.000
15 325485 B.11.01 Kas IS Umum 25.000
15 325485 B.41.01 Penerimaan IS Umum 25.000
15 325486 B.11.01 Kas IS Umum 50.000
15 325486 B.41.01 Penerimaan IS Umum 50.000
15 325487 B.11.01 Kas IS Umum 10.000
15 325487 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 10.000
15 325487 B.11.01 Kas IS Umum 10.000
15 325487 B.41.02 Penerimaan IS Kesehatan 10.000
15 B.11.01 Kas IS Umum 1.275.000
15 B.41.10 Penerimaan Lain-lain 1.275.000
D.11.01 Kas Kemanusiaan 1.225.000
D.41.03 Bantuan Kemanusiaan Merapi 1.225.000
15 325488 B.11.01 Kas IS Umum 1.168.000
15 325488 B.41.01 Penerimaan IS Umum 1.168.000
15 325489 A.11.01 Kas Zakat 30.000
15 325489 A.41.01 Penerimaan Zakat 30.000
15 325489 B.11.01 Kas IS Umum 10.000
66
15 325489 B.41.01 Penerimaan IS Umum 10.000
15 325490 C.11.01 Kas Wakaf 500.000
15 325490 C.41.02 Wakaf Umum 500.000
15 325491 C.11.01 Kas Wakaf 50.000
15 325491 C.41.02 Wakaf Umum 50.000
15 325492 C.11.01 Kas Wakaf 50.000
15 325492 C.41.02 Wakaf Umum 50.000
15 325493 C.11.01 Kas Wakaf 50.000
15 325493 C.41.02 Wakaf Umum 50.000
15 325494 C.11.01 Kas Wakaf 50.000
15 325494 C.41.02 Wakaf Umum 50.000
15 325495 C.11.01 Kas Wakaf 50.000
15 325495 C.41.02 Wakaf Umum 50.000
Total Penerimaan Minggu ke-2 Oktober 2010 32.820.200
3
18 325496 B.11.01 Kas IS Umum 50.000
18 325496 B.41.01 Penerimaan IS Umum 50.000
18 325497 A.11.01 Kas Zakat 400.000
18 325497 A.41.01 Penerimaan Zakat 400.000
18 325498 B.11.01 Kas IS Umum 60.000
18 325498 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 60.000
18 325499 B.11.01 Kas IS Umum 743.000
18 325499 B.41.04 Penerimaan KALIMAT 743.000
19 325500 B.11.01 Kas IS Umum 120.000
19 325500 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 120.000
19 325501 A.11.01 Kas Zakat 100.000
19 325501 A.41.01 Penerimaan Zakat 100.000
19 325502 A.11.01 Kas Zakat 355.000
19 325502 A.41.01 Penerimaan Zakat 355.000
20 325503 A.11.01 Kas Zakat 20.000
20 325503 A.41.01 Penerimaan Zakat 20.000
20 325504 A.11.01 Kas Zakat 20.000
20 325504 A.41.01 Penerimaan Zakat 20.000
20 325504 B.11.01 Kas IS Umum 30.000
20 325504 B.41.01 Penerimaan IS Umum 30.000
20 325505 A.11.01 Kas Zakat 30.000
20 325505 A.41.01 Penerimaan Zakat 30.000
20 325506 A.11.01 Kas Zakat 50.000
20 325506 A.41.01 Penerimaan Zakat 50.000
20 325507 A.11.01 Kas Zakat 20.000
20 325507 A.41.01 Penerimaan Zakat 20.000
20 325508 B.11.01 Kas IS Umum 100.000
20 325508 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 100.000
21 325509 B.11.01 Kas IS Umum 80.000
21 325509 B.41.01 Penerimaan IS Umum 80.000
21 325510 B.11.01 Kas IS Umum 60.000
21 325510 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 60.000
21 325511 B.11.01 Kas IS Umum 120.000
67
21 325511 B.41.01 Penerimaan IS Umum 120.000
21 325512 A.11.01 Kas Zakat 60.000
21 325512 A.41.01 Penerimaan Zakat 60.000
21 325513 A.11.01 Kas Zakat 100.000
21 325513 A.41.01 Penerimaan Zakat 100.000
21 325514 A.11.01 Kas Zakat 50.000
21 325514 A.41.01 Penerimaan Zakat 50.000
21 325514 B.11.01 Kas IS Umum 50.000
21 325514 B.41.01 Penerimaan IS Umum 50.000
21 325515 A.11.01 Kas Zakat 50.000
21 325515 A.41.01 Penerimaan Zakat 50.000
21 325516 B.11.01 Kas IS Umum 40.000
21 325516 B.41.01 Penerimaan IS Umum 40.000
21 325517 B.11.01 Kas IS Umum 50.000
21 325517 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 50.000
21 325518 B.11.01 Kas IS Umum 60.000
21 325518 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 60.000
21 325519 A.11.01 Kas Zakat 100.000
21 325519 A.41.01 Penerimaan Zakat 100.000
21 325520 B.11.01 Kas IS Umum 424.700
21 325520 B.41.04 Penerimaan KALIMAT 424.700
22 325521 A.11.01 Kas Zakat 215.000
22 325521 A.41.01 Penerimaan Zakat 215.000
22 325521 D.11.01 Kas Kemanusiaan 5.000
22 325521 D.41.04
Penerimaan Infaq Mobil Kemausiaan
5.000
22 325522 A.11.01 Kas Zakat 55.000
22 325522 A.41.01 Penerimaan Zakat 55.000
22 325523 B.11.01 Kas IS Umum 500.000
22 325523 B.41.06 Penerimaan Yatim Piatu 500.000
22 325524 A.11.01 Kas Zakat 50.000
22 325524 A.41.01 Penerimaan Zakat 50.000
Total Penerimaan MINGGU Ke- 3 Oktober 2010 4.167.700
26 325525 A.11.01 Kas Zakat 200.000
26 325525 A.41.01 Penerimaan Zakat 200.000
26 325525 B.11.01 Kas IS Umum 100.000
26 325525 B.41.01 Penerimaan IS Umum 100.000
26 325526 A.11.01 Kas Zakat 200.000
26 325526 A.41.01 Penerimaan Zakat 200.000
28 325528 B.11.01 Kas IS Umum 300.000
28 325528 B.41.01 Penerimaan IS Umum 300.000
28 325529 B.11.01 Kas IS Umum 500.000
28 325529 B.41.01 Penerimaan IS Umum 500.000
28 325530 A.11.01 Kas Zakat 90.000
28 325530 A.41.01 Penerimaan Zakat 90.000
28 325530 B.11.01 Kas IS Umum 60.000
28 325530 B.41.03 Penerimaan IS Pendidikan 60.000
68
28 325531 B.11.01 Kas IS Umum 256.000
28 325531 B.41.05 Penerimaan Kencleng 256.000
28 325532 A.11.01 Kas Zakat 140.000
28 325532 A.41.01 Penerimaan Zakat 140.000
28 325533 A.11.01 Kas Zakat 350.000
28 325533 A.41.01 Penerimaan Zakat 350.000
28 325534 A.11.01 Kas Zakat 200.000
28 325534 A.41.01 Penerimaan Zakat 200.000
28 325535 B.11.01 Kas IS Umum 63.400
28 325535 B.41.05 Penerimaan Kencleng 63.400
28 325536 B.11.01 Kas IS Umum 2.000.000
28 325536 B.41.09 Penerimaan Tabung Qurban 2.000.000
28 325536 D.11.01 Kas Kemanusiaan 250.000
28 325536 D.41.03 Bantuan Kemanusiaan Merapi 250.000
28 B.11.01 Kas IS Umum 10.000.000
28 B.11.02.04 BPRS BINAMA IS Umum 10.000.000
29 325539 B.11.01 Kas IS Umum 1.927.900
29 325539 B.41.04 Penerimaan KALIMAT 1.927.900
29 325540 B.11.01 Kas IS Umum 50.000
29 325540 B.41.05 Penerimaan Kencleng 50.000
A.11.01 Kas Zakat 270.000
A.41.05 Penerimaan Beasiswa Excellent House 270.000
Tabel 3.6 Contoh Buku Besar LAZ DPU DT Cabang Semarang
BUKU BESAR ZAKAT
BULAN OKTOBER 2010
Nama Perk
Kas Zakat NO. PERK : A.11.01
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
1 20.000 (20.000,00)
1 80.000 (100.000,00)
4 325418 50.000 (50.000,00)
4 325419 30.000 (20.000,00)
4 325424 50.000 30.000,00
4 325425 180.000 210.000,00
69
4 325426 330.000 540.000,00
4 325427 200.000 740.000,00
4 20.000 720.000,00
5 200.000 520.000,00
5 250.000 270.000,00
6 325433 100.000 370.000,00
6 325434 164.640 534.640,00
6 325436 150.000 684.640,00
6 325437 199.755 884.395,00
6 325438 200.000 1.084.395,00
6 325439 120.000 1.204.395,00
6 325441 100.000 1.304.395,00
6 325442 50.000 1.354.395,00
6 325443 105.000 1.459.395,00
6 325448 195.875 1.655.270,00
7 1.050.000 605.270,00
7 14.190.000 (13.584.730,00)
8 325450 100.000 (13.484.730,00)
8 325451 60.000 (13.424.730,00)
8 325455 100.000 (13.324.730,00)
8 325458 400.000 (12.924.730,00)
8 325459 100.000 (12.824.730,00)
8 325462 100.000 (12.724.730,00)
8 300.000 (13.024.730,00)
8 80.000 (13.104.730,00)
8 13.150.000 (26.254.730,00)
11 325463 200.000 (26.054.730,00)
11 325464 100.000 (25.954.730,00)
11 325465 100.000 (25.854.730,00)
12 325470 100.000 (25.754.730,00)
12 5.000 (25.759.730,00)
12 5.000 (25.764.730,00)
14 325476 500.000 (25.264.730,00)
14 325477 250.000 (25.014.730,00)
14 3.825.000 (28.839.730,00)
15 325482 180.000 (28.659.730,00)
15 325489 30.000 (28.629.730,00)
18 325497 400.000 (28.229.730,00)
19 325501 100.000 (28.129.730,00)
19 325502 355.000 (27.774.730,00)
19 5.000 (27.779.730,00)
20 325503 20.000 (27.759.730,00)
20 325504 20.000 (27.739.730,00)
20 325505 30.000 (27.709.730,00)
20 325506 50.000 (27.659.730,00)
70
20 325507 20.000 (27.639.730,00)
20 10.000 (27.649.730,00)
21 325512 60.000 (27.589.730,00)
21 325513 100.000 (27.489.730,00)
21 325514 50.000 (27.439.730,00)
21 325515 50.000 (27.389.730,00)
21 325519 100.000 (27.289.730,00)
21 5.000 (27.294.730,00)
21 5.000 (27.299.730,00)
21 10.000 (27.309.730,00)
22 325521 215.000 (27.094.730,00)
22 325522 55.000 (27.039.730,00)
22 325524 50.000 (26.989.730,00)
22 105.000 (27.094.730,00)
25 2.242.000 (29.336.730,00)
Excellent House
270.000 (29.066.730,00)
6.490.270
35.557.000
(29.066.730,00)
NAMA BANK :
BMT Zakat NO. PERK : A.11.02.01
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
24.069.113,26
- 0
24.069.113,26
NAMA BANK :
BSM Zakat NO. PERK : A.11.02.02
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
44.068.857,35
71
- 0
44.068.857,35
NAMA BANK :
BNIS Zakat NO. PERK : A.11.02.03
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
11.105.472,00
- 0
11.105.472,00
NAMA BANK :
BCA Zakat NO. PERK : A.11.02.04
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL -
-
- 0 -
NAMA BANK : BII Zakat NO. PERK : A.11.02.05
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
11.281.750,90
72
- 0
11.281.750,90
Nama Bank Bank NIAGA Zakat NO. PERK : A.11.02.06
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
13.977.858,00
- 0
13.977.858,00
NAMA BANK : BPRS BINAMA Zakat NO. PERK : A.11.02.07
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
37.301.054,90
- 0
37.301.054,90
NAMA BANK :
Bank Artha Barokah Zakat NO. PERK : A.11.02.08
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
18.759.407,91
27.500
bunga 83.686
16.737
16.737 111.186
18.853.856,70
NAMA BANK : Bank Permata Syariah NO. PERK : A.11.02.09
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
300.000,00
1.000.000 1.300.000,00
73
-
NAMA BANK : NO. PERK :
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
- 0
-
Nama Perk : Penerimaan Zakat No. Rek : A.41.01
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
4 325418 50.000 50.000,00
4 325419 30.000 80.000,00
4 325424 50.000 130.000,00
4 325425 180.000 310.000,00
4 325426 330.000 640.000,00
4 325427 200.000 840.000,00
6 325433 100.000 940.000,00
6 325434 164.640 1.104.640,00
6 325436 150.000 1.254.640,00
6 325437 199.755 1.454.395,00
6 325438 200.000 1.654.395,00
6 325439 120.000 1.774.395,00
6 325441 100.000 1.874.395,00
6 325442 50.000 1.924.395,00
6 325443 105.000 2.029.395,00
6 325448 195.875 2.225.270,00
8 325450 100.000 2.325.270,00
8 325451 60.000 2.385.270,00
8 325455 100.000 2.485.270,00
8 325458 400.000 2.885.270,00
8 325459 100.000 2.985.270,00
8 325462 100.000 3.085.270,00
11 325463 200.000 3.285.270,00
11 325464 100.000 3.385.270,00
11 325465 100.000 3.485.270,00
12 325470 100.000 3.585.270,00
14 325476 500.000 4.085.270,00
14 325477 250.000 4.335.270,00
15 325482 180.000 4.515.270,00
15 325489 30.000 4.545.270,00
74
18 325497 400.000 4.945.270,00
19 325501 100.000 5.045.270,00
19 325502 355.000 5.400.270,00
20 325503 20.000 5.420.270,00
20 325504 20.000 5.440.270,00
20 325505 30.000 5.470.270,00
20 325506 50.000 5.520.270,00
20 325507 20.000 5.540.270,00
21 325512 60.000 5.600.270,00
21 325513 100.000 5.700.270,00
21 325514 50.000 5.750.270,00
21 325515 50.000 5.800.270,00
21 325519 100.000 5.900.270,00
22 325521 215.000 6.115.270,00
22 325522 55.000 6.170.270,00
22 325524 50.000 6.220.270,00
26 325525 200.000 6.420.270,00
26 325526 200.000 6.620.270,00
28 325530 90.000 6.710.270,00
28 325532 140.000 6.850.270,00
28 325533 350.000 7.200.270,00
28 325534 200.000 7.400.270,00
7.400.270 7.400.270,00
Nama Perk : Penerimaan Zakat Fitrah No. Rek : A.41.02
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- 0 -
75
Nama Perk :
Penerimaan Beasiswa Pintu Telkom No. Rek : A.41.03
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
- -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- 0 -
Nama Perk
Penerimaan Beasiswa Pintu PLN No. Rek : A.41.04
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Nama Perk
Penerimaan Beasiswa Excellent House No. Rek : A.41.06
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
76
SALDO AWAL
270.000 (270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
- 270.000
Nama Perk
Penerimaan Program Misykat No. Rek : A.41.07
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
- -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- 0 -
-
Nama Perk Penerimaan Fidyah No. Rek : A.41.08
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
- -
-
-
-
-
-
77
-
-
-
-
-
- 0 -
ma Perk
Penerimaan Beasiswa Pertamina No. Rek : A.41.09
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
- -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- 0
Nama Perk Program DPU Misykat No. Rek : A.51.01.01.01
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
25 2.242.000 2.242.000,00
28 888.000 3.130.000,00
3.130.000,00
3.130.000,00
3.130.000,00
3.130.000,00
3.130.000,00
3.130.000,00
3.130.000,00
3.130.000,00
3.130.000,00
3.130.000,00 0
78
Nama Perk Beasiswa Prestatif No. Rek : A.51.01.02.01
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
0
Nama Perk Santunan Pendidikan No. Rek : A.51.01.02.02
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
5 200.000 (200.000,00)
5 250.000 (450.000,00)
7 1.050.000 (1.500.000,00)
(1.500.000,00)
(1.500.000,00)
(1.500.000,00)
(1.500.000,00)
(1.500.000,00)
(1.500.000,00)
(1.500.000,00)
(1.500.000,00)
1.500.000,00 0 (3.000.000,00)
Nama Perk
Pelatihan & Pembinaan Fakir Miskin No. Rek : A.51.01.02.03
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
79
0
Nama Perk
Beasiswa PINTU Telkom No. Rek : A.51.01.02.05
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
7 8.860.000 (8.860.000,00)
07 Januari
1900
4.430.000 (13.290.000,00)
Pengembalian 400.000 (12.890.000,00)
(12.890.000,00)
(12.890.000,00)
(12.890.000,00)
(12.890.000,00)
(12.890.000,00)
(12.890.000,00)
(12.890.000,00)
(12.890.000,00)
. 13.290.000,00 400.000 (25.780.000,00)
Nama Perk
Beasiswa Excellent House No. Rek : A.51.01.02.06
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
8
13.150.000 (13.150.000,00)
270.000,00 (13.420.000,00)
(13.420.000,00)
(13.420.000,00)
(13.420.000,00)
(13.420.000,00)
(13.420.000,00)
(13.420.000,00)
80
(13.420.000,00)
(13.420.000,00)
13.420.000,00
Nama Perk Beasiswa Mandiri No. Rek : A.51.01.02.07
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
14 3.825.200 (3.825.200,00)
(3.825.200,00)
(3.825.200,00)
(3.825.200,00)
(3.825.200,00)
(3.825.200,00)
(3.825.200,00)
(3.825.200,00)
(3.825.200,00)
(3.825.200,00)
(3.825.200,00)
3.825.200,00 0
(7.650.400,00)
Nama Perk Beasiswa PINTU PLN No. Rek : A.51.01.02.08
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
-
-
- 0
Nama Perk Beasiswa Pertamina No. Rek : A.51.01.02.09
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
81
- -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- 0
Nama Perk Penyaluran Muallaf No. Rek : A.51.02.01
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
- -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0
Nama Perk Penyaluran Ibnu Sabil No. Rek : A.51.03.01
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
1 20.000 (20.000,00)
4 20.000 (40.000,00)
12 5.000 (45.000,00)
12 5.000 (50.000,00)
19 5.000 (55.000,00)
20 10.000 (65.000,00)
21 5.000 (70.000,00)
82
21 5.000 (75.000,00)
21 10.000 (85.000,00)
(85.000,00)
(85.000,00)
85.000,00 0 (85.000,00)
Nama Perk Penyaluran Fisabilillah No. Rek : A.51.04.01
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
1 80.000 (80.000,00)
8 80.000 (160.000,00)
22 105.000 (265.000,00)
29 80.000 (345.000,00)
(345.000,00)
(345.000,00)
345.000,00 0 (345.000,00)
Nama Perk Biaya Adm Bank No. Rek : A.51.09.01
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
-
-
-
-
-
-
Nama Perk
Kas Zakat NO. PERK : A.11.01
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
83
SALDO AWAL
1 20.000 (20.000,00)
1 80.000 (100.000,00)
4 325418 50.000 (50.000,00)
4 325419 30.000 (20.000,00)
4 325424 50.000 30.000,00
4 325425 180.000 210.000,00
4 325426 330.000 540.000,00
4 325427 200.000 740.000,00
4 20.000 720.000,00
5 200.000 520.000,00
5 250.000 270.000,00
6 325433 100.000 370.000,00
6 325434 164.640 534.640,00
6 325436 150.000 684.640,00
6 325437 199.755 884.395,00
6 325438 200.000 1.084.395,00
6 325439 120.000 1.204.395,00
6 325441 100.000 1.304.395,00
6 325442 50.000 1.354.395,00
6 325443 105.000 1.459.395,00
6 325448 195.875 1.655.270,00
7 1.050.000 605.270,00
7 14.190.000 (13.584.730,00)
8 325450 100.000 (13.484.730,00)
8 325451 60.000 (13.424.730,00)
8 325455 100.000 (13.324.730,00)
8 325458 400.000 (12.924.730,00)
8 325459 100.000 (12.824.730,00)
8 325462 100.000 (12.724.730,00)
8 300.000 (13.024.730,00)
8 80.000 (13.104.730,00)
8 13.150.000 (26.254.730,00)
11 325463 200.000 (26.054.730,00)
11 325464 100.000 (25.954.730,00)
11 325465 100.000 (25.854.730,00)
12 325470 100.000 (25.754.730,00)
12 5.000 (25.759.730,00)
12 5.000 (25.764.730,00)
14 325476 500.000 (25.264.730,00)
14 325477 250.000 (25.014.730,00)
14 3.825.000 (28.839.730,00)
15 325482 180.000 (28.659.730,00)
15 325489 30.000 (28.629.730,00)
18 325497 400.000 (28.229.730,00)
84
19 325501 100.000 (28.129.730,00)
19 325502 355.000 (27.774.730,00)
19 5.000 (27.779.730,00)
20 325503 20.000 (27.759.730,00)
20 325504 20.000 (27.739.730,00)
20 325505 30.000 (27.709.730,00)
20 325506 50.000 (27.659.730,00)
20 325507 20.000 (27.639.730,00)
20 10.000 (27.649.730,00)
21 325512 60.000 (27.589.730,00)
21 325513 100.000 (27.489.730,00)
21 325514 50.000 (27.439.730,00)
21 325515 50.000 (27.389.730,00)
21 325519 100.000 (27.289.730,00)
21 5.000 (27.294.730,00)
21 5.000 (27.299.730,00)
21 10.000 (27.309.730,00)
22 325521 215.000 (27.094.730,00)
22 325522 55.000 (27.039.730,00)
22 325524 50.000 (26.989.730,00)
22 105.000 (27.094.730,00)
25 2.242.000 (29.336.730,00)
Excellent House
270.000 (29.066.730,00)
6.490.270
35.557.000
(29.066.730,00)
NAMA BANK :
BMT Zakat NO. PERK : A.11.02.01
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL 24.069.113,26
- 0 24.069.113,26
NAMA BANK :
BSM Zakat NO. PERK : A.11.02.02
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
85
SALDO AWAL 44.068.857,35
- 0 44.068.857,35
NAMA BANK :
BNIS Zakat NO. PERK : A.11.02.03
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL 11.105.472,00
- 0 11.105.472,00
NAMA BANK :
BCA Zakat NO. PERK : A.11.02.04
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL -
-
- 0 -
86
NAMA BANK : BII Zakat NO. PERK : A.11.02.05
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL 11.281.750,90
- 0 11.281.750,90
Nama Bank Bank NIAGA Zakat NO. PERK : A.11.02.06
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL 13.977.858,00
- 0 13.977.858,00
NAMA BANK : BPRS BINAMA Zakat NO. PERK : A.11.02.07
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL 37.301.054,90
- 0 37.301.054,90
NAMA BANK :
Bank Artha Barokah Zakat NO. PERK : A.11.02.08
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL 18.759.407,91
27.500
bunga 83.686
16.737
16.737 111.186
18.853.856,70
NAMA BANK : Bank Permata Syariah NO. PERK : A.11.02.09
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
87
SALDO AWAL 300.000,00
1.000.000 1.300.000,00
-
NAMA BANK : NO. PERK :
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
- 0
-
Nama Perk : Penerimaan Zakat No. Rek : A.41.01
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
4 325418 50.000 50.000,00
4 325419 30.000 80.000,00
4 325424 50.000 130.000,00
4 325425 180.000 310.000,00
4 325426 330.000 640.000,00
4 325427 200.000 840.000,00
6 325433 100.000 940.000,00
6 325434 164.640 1.104.640,00
6 325436 150.000 1.254.640,00
6 325437 199.755 1.454.395,00
6 325438 200.000 1.654.395,00
6 325439 120.000 1.774.395,00
6 325441 100.000 1.874.395,00
6 325442 50.000 1.924.395,00
6 325443 105.000 2.029.395,00
6 325448 195.875 2.225.270,00
8 325450 100.000 2.325.270,00
8 325451 60.000 2.385.270,00
8 325455 100.000 2.485.270,00
8 325458 400.000 2.885.270,00
8 325459 100.000 2.985.270,00
8 325462 100.000 3.085.270,00
11 325463 200.000 3.285.270,00
11 325464 100.000 3.385.270,00
11 325465 100.000 3.485.270,00
12 325470 100.000 3.585.270,00
88
14 325476 500.000 4.085.270,00
14 325477 250.000 4.335.270,00
15 325482 180.000 4.515.270,00
15 325489 30.000 4.545.270,00
18 325497 400.000 4.945.270,00
19 325501 100.000 5.045.270,00
19 325502 355.000 5.400.270,00
20 325503 20.000 5.420.270,00
20 325504 20.000 5.440.270,00
20 325505 30.000 5.470.270,00
20 325506 50.000 5.520.270,00
20 325507 20.000 5.540.270,00
21 325512 60.000 5.600.270,00
21 325513 100.000 5.700.270,00
21 325514 50.000 5.750.270,00
21 325515 50.000 5.800.270,00
21 325519 100.000 5.900.270,00
22 325521 215.000 6.115.270,00
22 325522 55.000 6.170.270,00
22 325524 50.000 6.220.270,00
26 325525 200.000 6.420.270,00
26 325526 200.000 6.620.270,00
28 325530 90.000 6.710.270,00
28 325532 140.000 6.850.270,00
28 325533 350.000 7.200.270,00
28 325534 200.000 7.400.270,00
7.400.270 7.400.270,00
Nama Perk : Penerimaan Zakat Fitrah No. Rek : A.41.02
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
89
-
- 0 -
Nama Perk :
Penerimaan Beasiswa Pintu Telkom No. Rek : A.41.03
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
- -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- 0 -
Nama Perk
Penerimaan Beasiswa Pintu PLN No. Rek : A.41.04
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
90
Nama Perk
Penerimaan Beasiswa Excellent House No. Rek : A.41.06
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
270.000 (270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
(270.000,00)
- 270.000
Nama Perk
Penerimaan Program Misykat No. Rek : A.41.07
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
- -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
- 0 -
-
Nama Perk Penerimaan Fidyah No. Rek : A.41.08
TGL No.
BUKTI URAIAN REF D K SALDO
SALDO AWAL
- -
-
-
91
-
-
-
-
-
-
-
-
- 0 -
Bentuk laporan keuangan yang dibuat LAZ DPU DT Cabang
Semarang adalah, laporan sumber dan penggunaan dana dan laporan
penerimaan dan penggunaan dana.22
Masing-masing laporan dibuat untuk
masing-masing dana (Zakat, Infaq dan Shadaqah, dan Wakaf) yang
dikelola oleh lembaga amil zakat. Penjelasan masing-masing laporan
keuangannya sebagai berikut:
a. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana
Laporan ini berisi informasi jumlah dana zakat yang terkumpul
dan kemampuan dalam mendistribusikan dana secara tepat sasaran,
sehingga pengumpulan zakat dapat terlaksana secara efektif.
b. Laporan penerimaan dan penggunaan dana
Laporan ini berisi informasi sumber penerimaan dana zakat dan
mengenai penggunaan dana zakat dalam pelaksanaan program
kerja, laporan ini diperlukan untuk mengevaluasi kinerja lembaga
amil dalam satu periode, menilai kemampuan dan kesinambungan
lembaga amil dalam memberikan jasa khususnya kepada mustahik
22
Ibid
92
dan mempertanggungjawabkannya kepada para muzaki dan
masyarakat.
Laporan keuangan yang dibuat LAZ DPU DT Semarang adalah
bulanan yang bertujuan untuk evaluasi kinerja pengelola yang meliputi
sirkulasi dana yang terkumpul dan juga laporan mengenai disiplin kerja
manajemen selama ini, sedangkan laporan tahunan merupakan laporan
yang menginformasikan seluruh jumlah penerimaan dana dan
penyalurannya selama satu tahun penuh, dan sekaligus sebagai evaluasi
lembaga amil terhadap kinerjanya..
LAZ DPU DT Cabang Semarang pada saat ini laporan
keuangannya belum menggunakan neraca, karena LAZ DPU DT
Semarang belum mempunyai kantor sendiri atau masih menyewa sehingga
LAZ DPU DT Semarang tidak mempunyai asset seperti gedung dan
tanah.23
LAZ DPU DT Cabang Semarang juga belum diaudit oleh akuntan
publik, untuk saat ini masih diaudit oleh LAZ DPU DT Bandung karena
LAZ DPU DT Cabang Semarang masih dalam pengawasan LAZ DPU DT
Bandung.24
Oleh karena itu belum sepenuhnya menerapkan standar
akuntansi zakat.
Tabel 3.7 Contoh laporan penerimaan dan penggunaan dana pada
LAZ DPU DT Cabang Semarang bulan Juni 2010:
23 Ibid. tanggal 07 juni 2011 24
Ibid
93
DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIID SEMARANG
LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA
BULAN JUNI 2010
Penerimaan Zakat
19,752,740.00
Penerimaan I S Khusus
175,000.00
Penerimaan I S Umum
16,890,700.00
Program Tabung Qurban
1,100,000.00
Fidyah
0.00
Wakaf
0.00
Dana Yang Diharamkan
64,909.68
Lain-lain
790,139.34 TOTAL PENERIMAAN DANA 38,773,489.02
Dana Zakat
Program Ekonomi Produktif
Misykat
1,824,000.00
Program Pendidikan
Beasiswa Mandiri
0.00
Beasiswa PINTU Telkom
4,270,000.00
Beasiswa Excellent House
6,409,000.00
Beasiswa Pertamina
1,900,000.00
Program Dakwah & Sosial
Ibnu Sabil
117,000.00
Fisabilillah
315,000.00
Santunan Pendidikan
2,904,000.00
Dana IS Umum
Sosialisasi Ziswa
Optimalisasi Penghimpunan
6,485,500.00
Operasional Pendayagunaan
2,190,000.00
Program Ramadhan
2,000,000.00
Program Sosial
Santunan Kesehatan
425,000.00
Bantuan Proposal/Sosial
150,000.00
Sunatan Massal
6,569,000.00
Desa Ternak Mandiri
10,000.00
Program Pendidikan
Beasiswa Adzkia Islamic School
1,027,500.00
Beasiswa Ortu Asuh
3,640,000.00
Beasiswa Excellent House
2,000,000.00
Pengembangan Media
Biaya Cetak Buletin Sakinah
3,800,000.00
Bantuan Sosial Rekomendasi Khusus
500,000.00
Bantuan Kemanusiaan
Program Layanan Mobil
Kemanusiaan
252,000.00
Bantuan Kemanusiaan
75,000.00
94
Wakaf Al Quran Braile
Pembelian Al Quran Braile
0.00
Biaya Pengiriman
0.00
Dana yang dilarang syariah
Sarana Umum
0.00
Dana Pengelola
SPD
1,050,000.00
Penyaluran Operasional Rutin
6,806,000.00
Administrasi dan Umum
5,324,856.00 TOTAL PENGGUNAAN DANA 60,043,856.00
Surplus (devisit)
-21,270,366.98
Saldo Awal Juni
474,191,645.48
Saldo Akhir Juni
452,921,278.50
Dibuat Oleh Mengetahui
Wahyu Setiawan Hamim Masrur, S. IP
PJS AdKeu Direktur
95
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Akuntansi Zakat
Pertumbuhan BAZ dan LAZ yang selama ini semakin bertambah
dan berkembang pesat di Indonesia, oleh karena itu dibuat UU No. 38
tahun 1999 tentang zakat, Badan Amil Zakat (pasal 6) yang dibentuk oleh
pemerintah dan Lembaga Amil Zakat (pasal 7) yang dibentuk oleh
masyarakat.1 Dari banyaknya BAZ dan LAZ itulah seharusnya setiap
organisasi pengelola zakat membuat laporan keuangan yang transparan
dan benar. Karena dengan laporan keuangan yang baik dan benar itu akan
meningkatkan kepercayaan muzaki sehingga akan meningkatkan
pendapatan baik dana zakat, infaq maupun shadaqah.
Akuntansi zakat adalah bingkai pemikiran dan aktivasi yang
mencakup dasar-dasar akuntansi dan prose-proses operasional yang
berhubungan dengan penentuan, penghitungan dan penilaian harta dan
pendapatan yang wajib dizakati. Menetapkan kadar zakatnya dan
pendistribusian hasilnya kepada pos-posnya sesuai dengan hukum dan
dasar-dasar syariat islam. Akuntansi zakat merupakan alat informasi antara
lembaga pengelola zakat sebagai manajemen dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan informasi tersebut. Bagi manajemen, informasi
akuntansi zakat digunakan dalam proses pengendalian manajemen mulai
1 Keputusan Menteri Agama (KMA), tentang Pengelolaan Zakat UU No. 38 Tahun 1999
96
dari perencanaan, pembuatan program, alokasi anggaran, evaluasi kinerja,
dan pelaporan kinerja.
Karena kelalaian dalam mencatat atau mencatat dengan tidak benar
tentang zakat, infaq, shadaqah, hibah, wasiat, waris dan kafarat, diancam
dengan hukuman kurungan selama tiga bulan dan atau denda sebanyak-
banyaknya Rp 30.000.000 (tiga puluh juta rupiah) yaitu yang dimaksud
dalam UU No.38 pasal 8, pasal 12, dan pasal11. Sanksi ini dimaksudkan
agar BAZ dan LAZ yang ada menjadi pengelola zakat yang kuat, amanah,
dan dapat dipercaya oleh masyarakat secara sadar dan sengaja akan
menyerahkan zakatnya kapada pengelola zakat.2
Terkait dengan usaha transparansi dan pelaporan akuntabilitas amil
belakangan ini telah disusun sistem pelaporan standar akuntansi keuangan
yang didasarkan pada fatwa dari Dewan Syariah Nasional (DSN) Majelis
Ulama Indonesia (MUI). Jadi standar akuntansi keuangan syari’ah itu
murni disusun berdasarkan fatwa. Dari sanalah akhirnya konsep tersebut
diterjemahkan menjadi standar pelaporan yang disebut Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang kini masih dalam bentuk PSAK
Nomor 109.
Keluarnya PSAK No. 109 tentang akuntansi zakat yang berlaku
secara efektif mulai tahun 2008 tampaknya masih perlu dicermati dan
dikaji ulang yang lebih mendalam, mengingat penerapan akuntansi zakat
tersebut berpotensi mempunyai dampak yang sangat besar pada
2 Hafidudin, Didin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002, hlm.
127
97
perkembangan laporan keuangan terutama pada organisasi pengelola zakat
yang menerapkan akuntansi zakat. Karena laporan keuangan lembaga
pengelola zakat harus transparan dan benar dalam pencatatan transaksi, itu
akan mempengaruhi kepercayaan muzaki, seperti dalam Al qur’an surat Al
baqarah 282.
Dari ayat diatas menunjukkan bukti anjuran orang yang
bertransaksi untuk mencatat setiap transaksi yang dilakukan tujuannya
adalah untuk menjaga keadilan dan kebenaran agar pihak-pihak yang
bertransaksi tidak ada yang merasa dirugikan sehingga menimbukkan
perpecahan. Untuk menghindari hal tersebut dibuatlah catatan dalam
bahasa akuntansi mencatat adalah sama dengan mengakui dengan
pendapatan.3 Ketika kita mengamati bahwa yang diperintahkan dalam Al
Qur’an surat Al Baqarah ayat 282 adalah pendapatan dapat diakui secara
akrual dalam prespektif akuntansi.
Tugas pokok lembaga amil zakat yaitu mengumpulkan,
mendistribusikan dan mendayagunakan yang sesuai dengan ketetuan
agama, maka peranan akuntansi sangat berkaitan dengan proses
pengumpulan pendistribusian dan pendayagunaan serta pembuatan laporan
keuangan oleh lembaga amil zakat dengan tujuan untuk
mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada masyarakat umum,
khususnya pada para muzaki yang telah menyalurkan dananya dan percaya
pada lembga amil zakat.
3 Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari teori ke praktek, Jakarta: Gema Insani press. 2001, hlm.
206
98
Adapun jenis Laporan Keuangan Lembaga Pengelola Zakat
menurut PSAK No. 109 meliputi:
a. Laporan Neraca/Posisi Keuangan
b. Lapora Perubahan Dana
c. Laporan Aktivitas atau Sumber dan Penggunaan Dana
d. Laporan Arus Kas
e. Catatan atas Laporan keuangan4
Laporan Neraca/Posisi Keuangan tujuan dari laporan
neraca/posisi keuangan adalah: Menyediakan informasi mengenai aktiva,
kewajiban dan aktiva bersih (saldo dana) dan informasi mengenai
hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Kegunaan
dari laporan neraca adalah: Menilai kemampuan organisasi untuk
memberikan jasa secara berkelanjutan, Menilai likuiditas, fleksibilitas
keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajiban, dan kebutuhan
pendanaan eksternal.5
Laporan Perubahan Dana dimana Amil menyajikan laporan
perubahan dana zakat, infaq/shadaqah, dana amil, dan dana nonhalal.
Penyajian laporan perubahan dana mencakup, tetapi tidak terbatas pada
pos-pos berikut: dana zakat, dana infaq/shadaqah, dana amil dan dana
nonhalal.6
4 Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK No. 109, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia, 2008 5 http://opans.blogspot.com/2009/12/akuntansi-zakat.html. diakses pada tanggal 08 Juni 2011
6 Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK No. 109, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia,2008
99
Laporan Aktivitas atau Sumber dan Penggunaan Dana,
menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa yang
mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar transaksi dan
peristiwa lain serta bagaimana penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan berbagai program. LSPD berguna untuk mengevaluasi kinerja
dalam suatu periode, menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan
lembaga dalam memberikan jasanya dan menilai pelaksanaan
tanggungjawab dan kinerja pengelola.7 Tujuan dari laporan aktivitas atau
sumber dan penggunaan dana yaitu menyediakan informasi, mengenai
pelaksanaan tanggungjawab dan kinerja pengelola.
Laporan Arus Kas Tujuan dari laporan kas adalah menyajikan
informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Penyajian dari laporan arus kas meliputi:
a.Disusun dengan menggunakan metode langsung
b.Ditambah pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan
pendanaan non kas ( sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi)8
Catatan atas laporan keuangan berisi mengenai gambaran umum
lembaga berupa sejarah, visi dan misi, maksud dan tujuan, susunan
7 http://sururudin.wordpress.com/2008/10/17/ prinsip-pengelolaan-zakat/.dakses pada tanggal
08 Juni 2011 8 http://opans.blogspot.com/2009/12/akuntansi-zakat.html. diakses pada tanggal 08 Juni 2011
100
pengurus. Kebijakan akuntansi, ruang lingkup kegiatan dan penjelasan atas
pos-pos laporan keuangan yang penting disetiap komponen.9
Laporan keuangan yang dibuat haruslah sesuai dengan prinsip
akuntansi Islam yaitu keadilan, kebenaran dan pertanggungjawaban,
adapun prinsip khusus akuntansi syari’ah adalah sebagai berikut: cepat
pelaporannya, dibuat oleh ahlinya, terang, jelas, tegas dan normatif,
memuat informasi yang menyeluruh, informasi ditujukan untuk semua
pihak, terperinci dan teliti, tidk terjadi manipulasi, dan melekukan secara
kontinyu.10
Dari semua itu akan digunakan sebagai bahan
pertanggungjawaban, yang tujuannya adalah menjaga keadilan dan
kebenaran, artinya prinsip tersebut menekankan pada pertanggungjawaban
agar pihak yang terlibat tidak ada yang dirugikan.11
Seperti dalam tujuan akuntansi zakat yang sesuai dengan PSAK
No.109 yaitu bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian
dan pengungkapan transaksi zakat, infaq, shadaqah.12
Karena pengakuan
merujuk pada prinsip yang mengatur kapan dicatatnya transaksi
pendapatan (revenue), beban (expenses), laba (gain), dan rugi (loss).13
Pengukuran juga berperan penting dalam laporan keuangan yaitu atribut
yang dipakai dalam pengukuran, aspek pengukuran ini hamper tidak
9 http://sururudin.wordpress.com/2008/10/17/ prinsip-pengelolaan-zakat/.dakses pada tanggal
08 Juni 2011 10 Muhammad, Prinsip-prinsip Akuntansi dalam Al Qur’an, Yogyakarta: UII Press, 2000,
hlm.42 11
Ibid, hlm.42-43 12 Ikatan Akuntansi Indonesia, op cit 13 Adnan, M. Akhyar, Akuntansi Syariah Arah Prospek dan Tantangannya, Yogyakarta: UII
Press, 2005, hlm. 53
101
berbeda dengan akuntansi konvensional, karena semau atribut yang akan
dijadikan acuan harus mempertimbangkan unsur relevan, reliability,
understandability, dan comparability.14
B. Analisis Akuntansi Zakat pada LAZ DPU DT Cabang Semarang
Penerapan Akuntansi Zakat pada lembaga amil zakat diseluruh
Indonesia ini akan mendorong LAZ DPU DT Cabang Semarang untuk
berusaha lebih baik dalam mencatat laporan keuangannya, karena dari
laporan keuangan tersebut para muzaki dapat memperoleh informasi dan
yang terpenting adalah mereka percaya bahwa dana yang disalurkan pada
LAZ DPU DT Cabang Semarang tidak disalah gunakan. Oleh karena itu
laporan keuangan yang digunakan adalah akuntansi zakat yang sesuai
dengan PSAK No. 109, yaitu akuntansi zakat bertujuan untuk mengatur
pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi zakat,
infak/shadaqah.15
Akuntansi adalah suatu kejadian yang tidak hanya statis, akuntansi
berkembang mengikuti pola evolusi masyarakat. Yaitu berkembang dari
penyatuan aspek agama dengan masalah ekonomi, sehingga menimbulkan
paradigma baru yaitu paradigma akuntansi syari’ah yang dikembangkan
berdasarkan kepercayaan masyarakat muslim. Syari’ah adalah berkanaan
dengan peningkatan keadilan dan kesejahtern masyarakat dengan
14 Ibid. hlm.54 15 Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK no. 109, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia, 2008
102
menetapkan fondasi dasar bagi moral, sosial, politik dan filsafat ekonomi
masyarakat tersebut.16
Akuntansi merupakan hal penting dalam bisnis, sebab seluruh
pengambilan keputusan bisnis didasarkan informasi yang diperoleh dari
akuntansi.17
Akuntansi juga merupakan upaya untuk menjaga terciptanya
keadilan dalam masyarakat, karena akuntansi memelihara catatan sebagai
accountability dan menjamin akurasinya.18
Akuntansi sebenarnya
merupakan salah satu dalam kajian Islam. Artinya diserahkan kepada
kemampuan akal pikiran manusia untuk mengembangkannya, karena
akuntansi ini sifatnya urusan muamalah. Sehingga Sofyan Safri
menyimpulkan bahwa nilai-nilai Islam ada dalam akuntansi dan akuntansi
ada dalam struktur hukum dan muamalat Islam.19
Karena keduanya
mengacu pada kebenaran walaupun kadar kualitas dan dimensi dan bobot
pertanggungjawabannya bisa berbeda.
Dimana proses penyusunan laporan keuangan tidak terlepas dari
proses pengumpulan bukti seperti bukti pembayaran, bukti penerimaan dan
yang lainnya kemudian bukti tersebut dicatat didalam jurnal, buku besar
dan dibuat laporan keuangan. Proses pencatatan siklus akuntansi pada
LAZ DPU DT Cabang Semarang dimulai pada saat pengumpulan bukti-
bukti seperti bukti pembayaran, bukti penerimaan, dan buku bank,
kemudian dibuat dalam laporan keuangan untuk masing-masing jenis
16 Adnan, M. Akhyar, op cit, hlm. 67 17 Muhammad, Prinsip-prinsip Akuntansi dalam Al Qur’an, Yogyakarta: UII Press, 2000,
hlm.3 18 Harahap, Sofyan Syafri, Teori Akuntansi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, hlm.310 19
Harahap, Sofyan Syafri, Akuntansi Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hlm. 143
103
dana.20
Oleh karena itu Lembaga amil zakat wajib melaporkan kinerja dan
posisi keuangan sebagai tanggungjawabnya terhadap muzaki dan
masyarakat.
Bentuk laporan keuangan yang dibuat LAZ DPU DT Cabang
Semarang adalah, laporan sumber dan penggunaan dana dan laporan
penerimaan dan penggunaan dana.21
LAZ DPU DT Cabang Semarang
pada saat ini laporan keuangannya belum menggunakan neraca, karena
LAZ DPU DT Semarang belum mempunyai kantor sendiri atau masih
menyewa sehingga LAZ DPU DT Semarang tidak mempunyai asset
seperti gedung dan tanah.22
. Sehingga sampai saat ini LAZ DPU DT
Cabang Semarang belum diaudit oleh akuntan publik.
Padahal sebuah laporan keuangan seharusnya menggunakan lima
laporan keuangan yaitu: neraca, laporan sumber dan penggunaan dana,
laporan perubahan asset kelolaan, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan.23
Sehingga LAZ DPU DT Cabang Semarang belum
sepenuhnya memakai laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK No.
109, oleh karena itu LAZ DPU DT Cabang Semarang akan lebih baik jika
memperbaiki laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK No. 109.
LAZ DPU DT Cabang Semarang menyalurkan semua dananya
yang disalurkan setiap bulannya tidak hanya berupa dana konsumtif tetapi
juga produktif, seperti program miskat atau zakat produktif, beasiswa
20
Wawancara, op cit
21 Ibid,tanggal 07 Juni 2011
22 Ibid. tanggal 07 juni 2011 23 Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK no. 109, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia, 2008
104
untuk siswa dan mahasiswa. Sehingga dengan dana produktif membantu
para mustahiq untuk lebih berusaha mengembangkan usahanya. Karena
dengan menyalurkan, mendistribusikan dan mendayagunakan dana zakat
dengan baik serta membuat laporan keuangan yang baik pula itu akan
mempengaruhi muzaki agar tetap percaya pada LAZ DPU DT Cabang
Semarang.
Seperti dalam tujuan akuntansi zakat yang sesuai dengan PSAK
No.109 yaitu bertujuan untuk mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian
dan pengungkapan transaksi zakat, infaq, shadaqah.24
Sebuah organisasi
pengelola zakat harus membuat laporan keuanga yang baik dan benar,
karena dengan laporan keuangan itu akan menigkatkan kepercayam
muzaki pada LAZ DPU DT Cabang Semarang.
a. Pengakuan
Pengakuan adalah penerimaan zakat diakui pada saat kas atau asset
lainnya diterima.25
Pengakuan akuntansi terhadap dana zakat yang
dilakukan LAZ DPU DT Cabang Semarang dilakukan berdasarkan nilai
dasar tunai (cash basic), yaitu dengan menjelaskan pencatatan dari
laporan keuangan termasuk penjelasan tentang waktu, pengakuan
keuntungan atau kerugian organisasi. Dimana model pencatatan cash
basic merupakan transaksi akuntansi yang membukukan semua
pendapatan yang sudah diterima, metode ini dilakukan atas dasar
pengertian bahwa dana zakat yang dikumpulkan diakui secara langsung
24 Ibid. 25 Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK no. 109, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia, 2008
105
sebagai harta lembaga amil zakat. Padahal pada dasarnya AAOIF
(Accounting and Auditing Organisation For Islamic Financial
Institution) memakai konsep akrual sebagai dasar pengakuan untuk
semua bentuk transaksi.26
Dimana acrual basic adalah suatu proses
pencatatan transaksi akuntansi yang dicatat pada saat transaksi itu
berlangsung dan dan dilaporkan pada periode yang bersangkutan.
b. Pengukuran
Pengukuran adalah proses penentuan untuk mengakui dan memasukan
setiap elemen kedalam laporan keuangan, penerimaan dari dana zakat
melalui jasa bank dan bagian akuntansi malakukan penjurnalan
berdasarkan bukti transaksi dan membuat buku besar. Berdasarkan
laporan keuangan yang disajikan oleh LAZ DPU DT Cabang Semarang
sampai saat ini belum melakukan pengauditan melalui akuntan publik,
akan tetapi masih dilakukan oleh bagian akuntansi.27
Pengukuran juga
berperan penting dalam laporan keuangan yaitu atribut yang dipakai
dalam pengukuran, aspek pengukuran ini hampir tidak berbeda dengan
akuntansi konvensional, karena semau atribut yang akan dijadikan
acuan harus mempertimbangkan unsur relevan, reliability,
understandability, dan comparability.28
a. Pengungkapan dan Penyajian
26 Adnan, M. Akhyar, Akuntansi Syariah Arah Prospek dan Tantangannya, Yogyakarta: UII
Press, 2005, hlm.53 27 Wawancara, 28 Op cit. hlm.54
106
Pengungkapan laporan keuangan untuk memberikan informasi pada
pihak luar, pengungkapan ini bertujuan untuk mengevaluasi prestasi
kinerja organisasi untuk satu periode serta menggambarkan
pertanggungjawaban lembaga amil zakat dalam mengelola sumber daya
dan kinerja yang dihasilkan dalam satu periode, pengungkapan yang
dikemukakan dalam laporan keuangan LAZ DPU DT Cabang
Semarang tampak pada laporan keuangan sehingga memperoleh angka-
angka dalam laporan keuangan tersebut. Dalam penyajian amil harus
menyajikan dana zakat, dana infaq/shadaqah, dana amil dan dana
nonhalal sacara terpisah dalam neraca (laporan posisi keuangan).29
Penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh LAZ DPU DT Cabang
Semarang adalah laporan sumber dan penggunaan dana dan laporan
penerimaan dan penggunaan dana.30
Dimana laporan sumber dan
penggunaan dana didalamnya menyajikan arus dan masuk dan
pendistribusian dana, baik zakat, infaq, shadaqah, maupun wakaf.
Laporan ini mencerminkan kinerja organisasi terutama kemampuannya
menarik dana dalam jumlah dan jenis yang banyak serta kemampuanya
dalam mendistribusian dana secara tepat sasaran, sehingga tujuan zakat
tercapai dan dapat terlaksana.
Kegunaan laporan ini meliputi: umtuk mengevaluasi kinerja
organisasi secara khusus yaitu pada setiap bidang, untuk menilai upaya
yaitu kemampuan dan kesinambungan organisasi dalam memberikan
29 Ikatan Akuntansi Indonesia, PSAK no. 109, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia, 2008 30
Wawancara
107
pelayanan, untuk tanggungjawab dan kinerja manajemen. Laporan
pertanggungjawaban LAZ DPU DT Cabang Semarang dipublikasikan
kepada masyarakat dan para muzaki yang telah mempercayakan lembaga
amil dalam mengelola zakat yang disalurkan dalam rangka meningkatkan
kepercayaan muzaki.
Sebagai lembaga yang menerapkan prinsip syari’ah, seharusnya
LZA DPU DT Cabang Semarang tidak menerima penerimaan bunga dari
bank komersial, ini tentu saja menyalahi prinsip syari’ah yaitu melarang
riba karena bunga bank termasuk riba. Selama ini dana riba yang diterima
digunakan untuk membiayai beban pajak bunga bank dan administrasi
bank, sebaiknya seluruh dana disimpan dibank syari’ah yang tidak
menerapkan bunga bank (riba).
Secara garis besar sistem laporan keuangan yang dipakai LAZ
DPU DT Cabang Semarang masih kurang baik, karena sampai saat ini
belum melakukan audit oleh akuntan publik. Sebaiknya lembaga amil yang
dipercaya oleh para muzaki mengelola dana zakat harus mulai melakukan
audit untuk membuktikan kepada masyarakat umum kewajaran laporan
keuangannya, khususnya untuk para muzaki dalam rangka meningkatka
kepercayaan para muzaki. Menurut Morgan bahwa hasil penafsiran
akuntan terhadap realitas laporan keuangan akan menjadi sumber
informasi untuk pembentukan dan pembentukan kembali realitas
(reconstruction of reality), karena laporan keuangan dipakai oleh para
108
pengguna untuk membentuk atau merasionalisasikan keputusan-keputusan
pada masa yang akan datang.31
31 Triwuyono, Iwan, Prespektif, Metodologi, dan Teori Akuntansi Syariah, Jakarta: Raja
Grafindo, 2006, hlm. 146
109
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam proses membuat laporan keuangan lembaga amil zakat harus
menggunakan standar akuntansi zakat dengan sistem pembukuan yang
benar dan transparan, karena itu menjadi sukses lembaga dalam melayani
masyarakat, sehingga lembaga dapat menyajikan informasi yang cukup,
dapat dipercaya dan tetep dalam konteks syariah Islam. Seperti dalam
PSAK No. 109 yang menjadi standar akuntansi zakat dalam membuat
laporan keuangan.
Adapun proses penyusunan laporan keuangan ini tidak lepas dari
proses pengumpulan bukti seperti bukti pembayaran, bukti penerimaan dan
yang lainnya kemudian bukti tersebut dicatat didalam jurnal, buku besar
dan dibuat laporan keuangan untuk masing-masing jenis dana.1 Karena
laporan itu merupakan laporan gabungan dari keseluruhan jenis laporan
keuangan untuk mengetahui laporan keuangan LAZ DPU DT Semarang
secara keseluruhan. Siklus pencatatan ini dilakukan pada saat penerimaan
dana zakat dari para muzaki, pencatatan ini dilakukan pada sebuah buku
harian dan jurnal dimana berisi informasi mengenai:2 Nama pemberi dana
zakat, tanggal penerimaan dana zakat, alamat pemberi dana zakat, tanda
tangan pemberi dana zakat, jumlah dana yang diberikan
1 Wawancara, op cit 2 ibid
110
Akuntansi terhadap dana zakat yang dilakukan LAZ DPU DT
Cabang Semarang dilakukan berdasarkan nilai dasar tunai (cash basic)
dimana model pencatatan transaksi akuntansi yang membukukan semua
pendapatan yang sudah diterima. Dan dalam proses pelaporannya LAZ
DPU DT Cabang Semarang hanya membuat laporan sumber dan
penggunaan dana dan laporan penerimaan dan penggunaan dana, karena
LAZ DPU DT Cabang Semarang belum mempunyai asset sendiri seperti
tanah dan bangunan, sehingga LAZ DPU DT Cabang Semarang belum
melakukan lima laporan keuangan menurut PSAK No. 109 diantaranya
adalah neraca, laporan sumber dan penggunaan dana, laporan perubahan
dana asset kelolaan, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
Oleh karena itu LAZ DPU DT Cabang Semarang belum diaudit oleh
akuntan publik dan belum sesuai dengan PSAK No. 109.
B. Saran
Saran-saran Untuk meningkatkan sistem pengelolaan dana zakat,
infaq dan shadaqah di LAZ DPU DT CABANG Semarang, peneliti
memberikan saran-saran sebagai berikut:
a) Untuk meningkatkan hasil pengumpulan dan pendayagunaan ZIS
diperlukan jaringan kerjasama secara melembaga atau institusional
dengan tetap mempertahankan pendekatan dialogis dan konsultatif.
Perlu membangun hubungan kerja yang sinergis dengan lembaga lain
111
yang sejenis, untuk meningkatkan kemitraan dan mensyiarkan ajaran
agama, khususnya tentang ZIS.
b) Untuk rekrut tenaga/karyawan perlu diperhatikan keahlian atau
keterampilan yang dimiliki calon, tanpa mengabaikan unsur-unsur lain
sebagaimana yang sudah diterapkan oleh lembaga. Sosialisasi tentang
keberadaan LAZ DPU DT Cabang Semarang dan program-programnya
harus terus menerus dilakukan, Agar keberadaan LAZ DPU DT Cabang
Semarang tetap solid dan semakin berkembang serta tidak menemui
hambatan.
c) Untuk lebih memperbaiki laporan keuangannya sehingga suatu saat
nanti dapat membuat laporan keuangan yang lebih baik seperti pada
PSAK No. 109, tidak hanya laporan sumber dan penggunaan dana dan
laporan penerimaan dan penggunaan dana saja.
d) Untuk lebih baik lagi apabila LAZ DPU DT Caang Semarang mulai
melakukan pemeriksaan oleh auditor independen sebagai bagian dari
penerapan prinsip transparansi dan untuk menilai akuntabilitas dan
kewajaran laporan keuangan yang telah dibuat.
C. Penutup
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.
yang telah memberikan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini walaupun tingkatannya masih sederhana. Karena
memang keterbatasan penulis dalam hal penulisan dan ilmu yang dimiliki.
112
Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dengan selesainya skripsi
ini dapat memberikan manfaat yang sebaik-baiknya, khususnya bagi penulis
sendiri dan bagi pembaca pada umumnya. Senantiasa Allah SWT
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, M. Akhyar, Akuntansi Syariah: Arah, Prospek Tantangnnya,
Yogyakarta: UII Press, 2005.
Al Zuhayli, Wahbah, Zakat Kajian Berbagai Mazhab, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008.
Azwar, Saefudin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001.
Dahlia, Heryani, Studi Penerapan Akuntansi Zakat Studi Kasus pada LAZ
PT. Semen Padang dan LAZIS UII, Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia,
2005.
Hafiduddin, Didin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema
Insani, 2002.
Harahap, Sofyan, Syahri, Ekonomi Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2004.
-----------------------------, Manajemen Masjid suatu Pendekatan Teoritis dan
Organisatoris, Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1993.
-----------------------------------, Menuju Perumusan teori Akuntansi Islam,
Jakarta: Pustaka Quantum, 2001.
-----------------------------------, Kerangka Teori dan Tujuan Akuntansi
Syariah, Jakarta: Pustaka Quantum, 2008.
-----------------------------------, Teori Akuntansi, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2004.
http://sururudin.wordpress.com/2008/10/17/prinsip-pengelolaan-zakat/.
diakses pada tanggal 08 Juni 2011
http://opans.blogspot.com/2009/12/akuntansi-zakat.html. Diakses pada
tanggal 08 Juni 2011
Ikatan Akuntansi Indonesia, 2008, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(Psak) No. 109, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia,
Jakarta.
Imam, Abi Abdillah, Shahih Bukhori Juz 1, Berut Libanon: Darul kutub Al
Ilmiyah, 1992.
Juanda, Gustian, Pelaporan Zakat Pengurang pajak Penghasilan, Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Jusup, Al Haryono, Dasar-Dasar Akuntansi Jilid I, Yogyakarta: Bagian
Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, 2001.
Keputusan Menteri Agama (KMA), tentang Pengelolaan Zakat UU No. 38
Tahun 1999.
Lembaran brosur LAZ DPU DT Cabang Semarang.
Moleong. Lexy. J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosda, 2009
Mahmud, Al Ba’ly Abdul Al hamid, Ekonomi Zakat Sebuah Kajian Moneter
dan keuangan Syari’ah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Mahmudi, Sistem Akuntansi Organisasi Pengelola Zakat, Yogyakarta:
PPPEI Press, 2009.
Muhammad, Pengantar Akuntansi Syri’ah, Jakarta: Salemba Empat, 2002.
---------------, Prinsip-Prinsip Akuntansi Dalam Al Qur’an, Yogyakarta: UII
Press, 2000.
Mufraini, M. Arif, Akuntansi dan Manajemen Zakat Mengomunikasikan
Kesadaran dan Membangun jaringan, Jakarta: Kencana, 2006.
Mujahidin, Ahmad, Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2007.
Mursyidi, Akuntansi Zakat Kontemporer, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2003.
Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani,
2002.
Siti Asyrofah, Urgensi Zakat Bagi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
(Studi Kasus LAZIS di Desa Cepiring Kecamatan Cepiring Kabubaten Kendal),
Semarang: Universitas Wahid Hasyim, 2010.
Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Salemba Empat, 2004.
Sutrisno, Hadi, Metodologi Research, Jilid 2, Yogyakarta: Andi Offset,
2004.
Thomson, Warren Reeve Fess Accounting Pengantar Akuntansi,
Penerjemah: Aria Farahmita, Edisi 21, Jakarta: Salemba Empat, 2005.
Wawancara dengan Ika Dwijati selaku Administrasi Keuangan LAZ DPU
DT Cabang Semarang.
www.dpudt-semarang.com
Yayasan penyelenggara penterjemah/pentafsir Al qur’an, Al qur’an dan
terjemahan.
Lampiran 1
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL
Penerimaan Zakat 43.039.465,00 37.723.770,00 33.745.439,00 31.836.152,00 34.399.645,00 19.752.740,00 23.386.682,00 19.886.462,00 126.882.270,00 13.962.970,00 43.465.470,00 16.742.643,00 444.823.708,00
Zakat Program TELKOM 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8.860.000,00 0,00 9.960.000,00 4.430.000,00 23.250.000,00
Penerimaan I S Khusus 1.655.300,00 2.045.000,00 34.000,00 245.000,00 150.000,00 175.000,00 150.000,00 0,00 107.800,00 7.360.000,00 9.256.900,00 7.884.100,00 29.063.100,00
Penerimaan I S Umum 9.992.700,00 13.839.700,00 35.365.034,00 18.438.140,50 12.381.705,00 16.890.700,00 14.828.800,00 53.119.400,00 29.906.650,00 19.271.400,00 14.674.700,00 22.530.050,00 261.238.979,50
Program Tabung Qurban 1.295.000,00 170.000,00 985.000,00 1.420.000,00 790.000,00 1.100.000,00 1.100.000,00 0,00 1.370.000,00 5.740.000,00 120.830.000,00 1.710.000,00 136.510.000,00
Fidyah 0,00 0,00 60.000,00 0,00 120.000,00 0,00 0,00 250.000,00 1.877.000,00 0,00 0,00 0,00 2.307.000,00
Wakaf 0,00 0,00 40.000,00 0,00 85.000,00 0,00 0,00 0,00 610.000,00 750.000,00 350.000,00 0,00 1.835.000,00
Dana Yang Diharamkan 71.213,71 66.310,94 68.575,94 66.496,37 62.490,76 64.909,68 62.343,80 31.252,62 23.062,99 22.826,56 24.035,87 25.186,98 588.706,22
Lain-lain 873.024,60 848.292,15 6.133.893,99 827.489,69 853.728,06 790.139,34 1.764.729,40 6.725.394,59 2.084.214,13 931.164,60 4.059.027,98 51.634.782,46 77.525.880,99
TOTAL PENERIMAAN DANA 56.926.703,31 54.693.073,09 76.431.942,93 52.833.278,56 48.842.568,82 38.773.489,02 41.292.555,20 80.012.509,21 171.720.997,12 48.038.361,16 202.620.133,85 104.956.762,44 977.142.374,71
Dana Zakat
Program Ekonomi Produktif
Misykat 5.528.000,00 5.900.000,00 3.854.000,00 952.000,00 5.797.600,00 1.824.000,00 4.702.000,00 4.554.000,00 945.000,00 3.130.000,00 1.758.000,00 1.370.000,00 40.314.600,00
Program Pendidikan 0,00
Beasiswa Mahakarya (Mandiri) 1.457.500,00 29.000,00 5.616.500,00 987.300,00 1.980.000,00 0,00 3.765.000,00 2.025.000,00 0,00 3.825.200,00 1.720.000,00 0,00 21.405.500,00
Beasiswa PINTU Telkom 4.220.000,00 4.467.200,00 4.270.000,00 4.220.000,00 4.270.000,00 4.270.000,00 0,00 0,00 0,00 13.290.000,00 5.530.000,00 4.880.000,00 49.417.200,00
Beasiswa PINTU PLN 350.000,00 357.200,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 707.200,00
Beasiswa Excellent House 5.600.000,00 6.017.200,00 6.200.000,00 6.008.000,00 5.710.000,00 6.409.000,00 6.760.000,00 6.750.000,00 977.000,00 13.420.000,00 12.920.000,00 6.570.000,00 83.341.200,00
Beasiswa Pertamina 3.500.000,00 1.850.000,00 1.850.000,00 1.850.000,00 1.900.000,00 1.900.000,00 1.900.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 14.750.000,00
Program Dakwah & Sosial 0,00
Ibnu Sabil 45.000,00 210.000,00 50.000,00 195.000,00 120.000,00 117.000,00 110.000,00 350.000,00 142.000,00 85.000,00 45.000,00 20.000,00 1.489.000,00
Fisabilillah 211.800,00 240.000,00 315.000,00 293.300,00 155.000,00 315.000,00 310.000,00 0,00 0,00 345.000,00 85.000,00 221.600,00 2.491.700,00
Santunan Pendidikan 1.425.000,00 1.510.000,00 1.030.000,00 1.805.000,00 2.000.000,00 2.904.000,00 1.450.000,00 800.000,00 410.000,00 1.500.000,00 1.500.000,00 3.000.000,00 19.334.000,00
Bantuan Kesehatan 928.000,00 600.000,00 0,00 1.528.000,00
Program Ramadhan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 21.528.500,00 15.142.800,00 0,00 0,00 0,00 36.671.300,00
Program Kurban Peduli Negeri 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8.585.450,00 0,00 8.585.450,00
Penyaluran Terakumulasi dalam Aktiva 0,00
Pembelian Aktiva Tetap 3.775.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 3.775.000,00
Dana IS Umum 0,00
Program Kurban Peduli Negeri 0,00
Program Kurban Peduli Negeri 9.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 33.199.000,00 98.017.400,00 326.500,00 131.551.900,00
Sosialisasi Ziswa 0,00
Optimalisasi Penghimpunan 5.877.100,00 6.753.800,00 7.333.600,00 6.692.950,00 4.651.300,00 6.485.500,00 8.602.500,00 5.663.000,00 10.316.510,00 5.614.500,00 4.116.000,00 4.617.700,00 76.724.460,00
Operasional Pendayagunaan 3.234.500,00 2.130.000,00 2.082.000,00 1.987.000,00 2.217.000,00 2.190.000,00 2.176.500,00 2.243.000,00 2.350.000,00 2.304.000,00 2.281.000,00 2.168.000,00 27.363.000,00
Program Ramadhan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.000.000,00 6.920.500,00 7.150.000,00 3.555.000,00 0,00 0,00 0,00 19.625.500,00
Program Sosial 0,00
Santunan Kesehatan 0,00 0,00 11.700.000,00 2.860.000,00 550.000,00 425.000,00 950.000,00 450.000,00 1.600.000,00 1.077.000,00 1.926.300,00 250.000,00 21.788.300,00
Santunan Yatim Piatu 600.000,00 300.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 752.000,00 2.063.000,00 0,00 3.224.000,00 6.939.000,00
Santunan Rekomendasi Khusus 0,00 0,00 0,00 1.000.000,00 0,00 500.000,00 0,00 0,00 0,00 500.000,00 500.000,00 120.000,00 2.620.000,00
Kotak Amal Peduli Ummat (KALIMAT) 830.000,00 158.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.000.000,00 1.450.000,00 0,00 3.438.000,00
Desa Ternak Mandiri 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 10.000,00 7.630.000,00 7.530.000,00 0,00 660.000,00 0,00 230.000,00 16.060.000,00
Layanan Wakaf Mukena 400.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 400.000,00
Bantuan Proposal/Sosial 34.000,00 0,00 250.000,00 50.000,00 100.000,00 150.000,00 200.000,00 250.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.034.000,00
Bantuan Kacamata Gratis 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 50.000,00 50.000,00 0,00 0,00 0,00 1.125.000,00 1.225.000,00
Program Pelatihan Teknisi HP 900.000,00 700.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.600.000,00
Zakat Mandiri 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5.622.500,00 0,00 0,00 0,00 0,00 5.622.500,00
DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHID SEMARANG
LAPORAN PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN DANA
PERIODE 2010 (JANUARI - DESEMBER)
Family Gathering 0,00 169.600,00 9.750.350,00 0,00 0,00 0,00 150.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 10.069.950,00
Sunatan Massal 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6.569.000,00 156.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 6.725.000,00
Smart Outbond 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4.414.100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4.414.100,00
Program Ramadhan 0,00 0,00 0,00 0,00 44.500,00 0,00 0,00 36.207.000,00 3.504.500,00 0,00 0,00 0,00 39.756.000,00
Program Pendidikan 0,00
Beasiswa Adzkia Islamic School 3.295.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.027.500,00 0,00 0,00 550.000,00 0,00 0,00 0,00 4.872.500,00
Beasiswa Ortu Asuh 0,00 3.335.000,00 3.640.000,00 3.640.000,00 3.640.000,00 3.640.000,00 0,00 300.000,00 0,00 11.460.000,00 2.790.000,00 3.090.000,00 35.535.000,00
Beasiswa Excellent House 2.000.000,00 2.000.000,00
Pengembangan Media 0,00
Biaya Cetak Buletin Sakinah 3.800.000,00 2.850.000,00 3.800.000,00 3.800.000,00 2.850.000,00 3.800.000,00 3.800.000,00 3.800.000,00 950.000,00 3.800.000,00 3.800.000,00 3.800.000,00 40.850.000,00
Majalah Swadaya 700.000,00 917.200,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 1.617.200,00
Bantuan Kemanusiaan 0,00
Program Layanan Mobil Kemanusiaan 336.700,00 2.052.200,00 5.080.000,00 539.000,00 37.000,00 252.000,00 3.050.000,00 0,00 396.000,00 0,00 368.000,00 0,00 12.110.900,00
Bantuan Kemanusiaan 0,00 0,00 500.000,00 0,00 0,00 75.000,00 0,00 0,00 0,00 7.462.000,00 11.481.800,00 9.830.000,00 29.348.800,00
Wakaf Al Quran Braile 0,00
Pembelian Al Quran Braile 0,00 0,00 0,00 2.800.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.800.000,00
Biaya Pengiriman 0,00 0,00 0,00 100.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100.000,00
Dana yang dilarang syariah 0,00
Sarana Umum 0,00 700.000,00 4.000.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 4.700.000,00
Dana Pengelola 0,00
SPD 355.000,00 951.500,00 0,00 489.000,00 1.230.600,00 1.050.000,00 0,00 0,00 0,00 374.000,00 941.000,00 1.720.100,00 7.111.200,00
Pengembangan SDM 400.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 400.000,00
Raker 2.772.900,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2.772.900,00
Penyaluran Operasional Rutin 3.772.000,00 4.957.000,00 4.857.000,00 5.911.500,00 4.424.000,00 6.806.000,00 3.992.000,00 7.500.000,00 5.465.000,00 5.339.000,00 4.820.000,00 4.020.000,00 61.863.500,00
Administrasi dan Umum 6.899.778,00 6.565.520,00 4.978.146,80 3.380.760,16 3.413.759,73 5.324.856,00 8.332.086,43 2.939.712,49 3.080.637,32 6.659.485,26 5.532.505,71 7.415.139,34 64.522.387,24
THR 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7.775.000,00 0,00 0,00 0,00 0,00 7.775.000,00
TOTAL PENGGUNAAN DANA 61.256.278,00 53.720.420,00 81.156.596,80 49.560.810,16 45.090.759,73 60.043.856,00 69.420.686,43 123.487.712,49 50.136.447,32 117.107.185,26 170.167.455,71 57.998.039,34 939.146.247,24
Surplus (devisit) -4.329.574,69 972.653,09 -4.724.653,87 3.272.468,40 3.751.809,09 -21.270.366,98 -28.128.131,23 -43.475.203,28 121.584.549,80 -69.068.824,10 32.452.678,14 46.958.723,10 37.996.127,47
Saldo Awal 475.248.943,46 470.919.368,77 471.892.021,86 467.167.367,99 470.439.836,39 474.191.645,48 452.921.278,50 424.793.147,27 381.317.943,99 502.902.493,79 433.833.669,69 466.286.347,83 513.245.070,93
Saldo Akhir 470.919.368,77 471.892.021,86 467.167.367,99 470.439.836,39 474.191.645,48 452.921.278,50 424.793.147,27 381.317.943,99 502.902.493,79 433.833.669,69 466.286.347,83 513.245.070,93 551.241.198,39
Top Related