viii
PENDIDIKAN NILAI-NILAI KARAKTER
DALAM EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI
MADRASAH ALIYAH NEGERI KOTA PALANGKA
RAYA
TESIS
Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi Sebagian Syarat
Memeperoleh Gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.)
SISWANTO
NIM. 16016046
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA
MAGISTER PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2018
viii
ii
viii
ee
iii
viii
iv
viii
v
viii
ABSTRAK
Siswanto. 2018, Pendidikan Nilai-Nilai Karakter Dalam Ekstrakulikuler
Pramuka Di Madrasah Aliyah Negeri Kota Palangkaraya.
Gerakan Pramuka sebagai salah satu wadah atau organisasi eksra di
madrasah yang mengembangkan pendidikan karakter seperti eskul yang lain
OSIS, PMR, PASKIBRA, SISPALA, PIK-R, KKR keagamaan dan seni bertujuan
untuk membentuk manusia yang memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-
nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader Pramuka
sebagai salah satu yang mengembangkan pendidikan karakter pada Gugus Depan
49-50 Pangeran Hidayatullah MAN Kota Palangkaraya dalam menanamkan
karakter jujur, disiplin dan tanggungjawab bagi Pramuka Gugus Depan 49-50
Pangeran Hidayatullah MAN Kota Palangkaraya
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui Proses pendidikan nilai-
nilai karakter jujur,disiplin,dan tanggungjawab melalui kegiatan kegiatan
pramukaan di MAN Kota Palangkaraya. (2) mengetahui faktor-faktor yang
menunjang dan menghambat pendidikan nilai-nilai karakter jujur,disiplin dan
tanggungjawab pengurus pramuka melalui kegiatan kepramukaan di MAN
Kota Palangkaraya.
penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Secara lebih
sepesifik penelitian kualitatif ini menggunakan kualitatif deskriptip.teknik
pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi
Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pendidikan Nilai-Nilai Karakter
dalam ekastakurikuler Pramuka di MAN Kota Palangka Raya adalah untuk
mengetahui proses pendidikan karakter jujur,disiplin dan tanggungjawab
bagaimana menerapkan kepada pengurus pramuka melalui pembelajaran
terstruktur di kelas maupun diluar kelas, pelatih menanamkan karakter kepada
peserta didik di pramuka dengan materi dan teknik lainnya yang dimiliki untuk
pengurus pramuka melalui perencanaan dengan silabus dan Rencana pelaksanaan
pembelajaran pramuka di sesuaikan dengan materi yang akan diajarkan sesuai
jadwal yang ditentukan. (2) proses pendidikan nilai karakter jujur, disiplin dan
tanggungjawab dalam ekastakurikuler Pramuka yaitu melaksanakan kegiatan
dengan sebaik-baiknya dan sungguh-sungguh untuk belajar dan mengikuti tes
kenaikan tingkatan dengan mengisi syarat kecakapan umum dan syarat kecapan
kusus sesuai dengan kemampuannya. (3) faktor penunjang dan penghambat dari
semua pemangku kepentingan dari kepala madrasah, waka kesiswaan koordinator
pelatih, Guru dan pihak lain yang peduli dengan pramuka untuk meningkatkan
kualitas pramuka di MAN Kota Palangka Raya dengan pendekatan pendidikan
karakter sebagai tanggungjawab bersama.
Kata Kunci: Pendidikan Nilai-Nilai Karakter Jujur, Disiplin Dan Tanggungjawab
vi
viii
ABSTRACT
Siswanto. 2018, Education Values Character In Extracurricular Scouts at
Islamic Senior High Schools State of Palangkaraya
Movement Scout as wrong one container or organization eksra in madrasa
that develops character education such as other eskul OSIS, PMR, PASKIBRA,
SISPALA, PIK-R, religious TRC and art aims for forming that human have
personality that is faithful, pious, moral noble, soulless patriotic, obedient law,
discipline, upholding high values noble nation, and have skill life as cadre.
Scouts as one who develops character education in the Frontier 49-50 Pangeran
Hidayatullah MAN Palangkaraya City in instilling honest character, discipline and
responsibility for Front Scouts 49-50 Pangeran Hidayatullah MAN Palangkaraya
City.
Research this aiming to (1) know the educational process-value value
character honest, disciplined and responsible through activities MAN activeities to
pramukaan in Palangkaraya. (2) knowing factors that support and inhibit
education values character honest, disciplined and responsible administrator
scout through activities scouting in MAN City of Palangkaraya.
Research this used is research qualitative. In a manner more specific
research qualitative this use qualitative descriptor. technique data collection
namely observation, interview deep and documentation.
The results of the study show that (1) education Values Character in
ecastakuricular Scouts in MAN City of Palangka Raya is to know the truthful,
disciplined and responsible karak education process b how to apply to scout
administrators through ur structured learning in class and outside the classroom,
the trainer instills character in students scouting with material and techniques
others that are owned by scout administrators through planning with syllabus and
Scout learning implementation plans are adjusted to the material to be taught
according to the specified schedule. (2) the education process values character
honest, discipline and responsibility in ecastakuricular Pramuka that is to carry
out the best practice with sincerity and sincerity to study and take the test of
increasing levels by filling out general skills requirements and special kecapan
requirements according to their abilities. (3) factors support and inhibitor from all
stakeholders from the head of the madrasa, the coordinator student council coach ,
teacher and other parties who care about scouts to improve the quality of scouts in
MAN City of Palangka Raya with a character education approach as a shared
responsibility.
Keywords: Education Values Character Honest , Discipline and Responsibility
vii
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayahnya kepada penulis, sehingga
dapat menyelesaikan penyusunan Tesis ini. Shalawat serta salam senantiasa kita
curahkan kehadirat beliau junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW,
keluarga, para sahabat dan pengikutnya, dengan penuh harapan kelak kita
mendapatkan syafaatnya dihari akhir nanti. Dengan kerendahan hati dan
kesadaran penuh, penulis sampaikan bahwa Tesis ini tidak akan mungkin
terselesaikan tanpa adanya motivasi dan bantuan dari semua pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu.
Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Ibnu Elmi AS Pelu, S.H., M.H., selaku Rektor IAIN Palangka
Raya yang memimpin kampus yang kita cintai.
2. Bapak Dr. H. Sardimi, M.Ag., selaku Direktur Pascasarjana Institut Agama
Islam Negeri Palangka Raya yang selalu memberi masukan maupun motivasi
sehingga selesai Tesis.
3. Ibu Dr. Hj. Hamdanah, M.Ag., selaku Ketua Program Magister Pendidikan
Agama Islam Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya dan
Ketua sidang pada seminar proposal. Dan memberikan masukan dan
bimbingan hingga selesai Tesis
viii
viii
4. Ibu Dr. Hj. Zainab Hartati, M.Ag., selaku Sekretaris Program Magister
Pendidikan Agama Islam Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Palangka
Raya dan memeberikan motivasi dan pengarahan dalam penulisan Tesis ini.
5. Bapak Dr. H. Normuslim, M.Ag, selaku Dosen selaku Dosen pembimbing I
yang selalu memberi motivasi, semangat dan dorongan mengarahkan
perbaikan-perbaikan sehingga dapat di seminarkan dan selalu membimbing
hingga terselesaikan Tesis
6. Ibu Dr. Emawati, M.Ag, selaku Dosen pembimbing II, yang selalu
membimbing dan meluangkan waktunya, motivasi dan dorongan
mengarahkan perbaikan-perbaikan sehingga dapat di seminarkan dan selalu
membimbing hingga terselesaikan Tesis
7. Seluruh dosen Program Magister Pendidikan Agama Islam Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya dan memeberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penulisan Tesis ini.
8. Kepala Perpustakaan Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri
Palangka Raya yang meminjamkan buku-buku referensi dan Tesis sewaktu
dalam penulisan Tesis ini.
9. Kepala Kepala Madrasah Aliyah Negeri Kota Palangka Raya yang
memberikan izin penelitian ini dalam Tesis ini.
10. Rekan–rekan seperjuangan Program Magister Pendidikan Agama Islam
Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya dan memberikan
saran kritik yang sangat berharga bagi penulis dalam penulisan Tesis ini.
ix
viii
11. Keluarga terutama kedua orang tua tercinta yang selalu memberi semangat
dan dorongan dan doa dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah hingga
tugas akhir.
12. Keluarga terutama Istri tercinta yang selalu memberi semangat dan
dorongan dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah hingga tugas akhir.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penulisan berupa dukungan moril baik langsung maupun tidak
langsung dalam penulisan Tesis ini.
Atas segala bantuan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak tersebut
,penulis sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya semoga Allah SWT
memberikan barokah kepada kita semua, menjadi amal jariah. Dan semoga Tesis
ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan tentang pendidikan
karakter. Dan permohonan maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan
penulis dalam penyusunan Tesis ini.
Palangka Raya , 28 Desember 2018
Penulis
SISWANTO
NIM.16016046
x
viii
xi
viii
MOTTO
Akhlak yang baik akan mampu membuka pintu kesuksesan yang tidak bisa dibuka
oleh pendidikan
Pendidikan yang berkarakter adalah jalan untuk berpikir, jalan untuk bertindak,
dan yang paling penting adalah jalan untuk berkomunikasi
Mereka yang akan selalu dikenang didunia ini adalah mereka yang menjadi
penerang dalam hidup, panutan dalam berkata, dan contoh dalam bertahta.
Merekalah orang orang dengan karakter terbaik
Sikap dan karakter adalah dua hal kecil yang memberikan perbedaan yang begitu
besar dalam hidup setiap insan
Kecerdasanlah yang membuat kita mampu melakukan sesuatu. Motivasilah yang
memutuskan untuk melakukannya. Dan Karakter yang mendorong untuk
melakukan yang terbaik
Jadikanlah karakter kita layaknya air, siapapun, apapun, dan sampai kapanpun
akan terus dibutukan
Pendidikan yang berkarakter akan menciptakan banyak intelektual terpelajar
bukan intelektual kurang ajar
(Kata Kata Bijak Pendidikan Karakter)
xii
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan 0543/b/U1987, tanggal 22
Januari 1988.
A. Konsonan Tunggal
No Huruf
Arab
Nama Huruf Latin Bentuk Lambang
alif Tidak ا 1
dilambangkan
Tidak dilambangkan
ba‟ B be ب 2
ta‟ T te ت 3
sa Ṡ Es (dengan titik di ث 4
atas)
jim J Je ج 5
ha‟ ḥ Ha (dengan titik di ح 6
bawah)
Kha‟ Kh ka dan ha خ 7
dal D De د 8
zal ż zet (dengan titik di ذ 9
atas)
ra‟ R er ر 10
zai Z zet ز 11
sin S es س 12
syin Sy es dan ye ش 13
sad Ṣ es (dengan titik di ص 14
bawah)
xiii
viii
dad ḍ de (dengan titik di ض 15
bawah)
ta‟ ṭ te (dengan titik ط 16
dibawah)
za‟ z zet (dengan titik ظ 17
dibawah)
ain „ koma terbalik„ ع 18
gain G ge غ 19
fa F ef ف 20
qaf Q ki ق 21
kaf K ka ك 22
lam L el ل 23
mim M em م 24
nun N en ن 25
wawu W we و 26
ha H ha ه 27
hamzah …‟… apostrop ء 28
ya Y ye ي 29
B. Konsunan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap
Ditulis muta’aqqidain متعقد يه
Ditulis ‘iddah عد ة
C. Ta’ Marbutah
1. Bila dimatikan ditulis h
Ditulis Hibbah هبت
xiv
viii
Ditulis Jizyah جس يت
(Ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap
ke dalam bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).
Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah,
maka ditulis dengan h.
ditulis karamah al-auliya كر مت الا و نيب ء
2. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harkat, fathah, kasrah atau dammah
ditulis t.
ditulis Zakatul fitri ز كب ة انفطر
D. Vocal Pendek
_
_
_
Fathah
Kasrah
Dammah
ditulis
ditulis
ditulis
a
I
u
E. Vokal Panjang
Fathah + alif
ditulis
a
xv
viii
جب ههيت
Fathah + ya‟ mati
يسعي
Kasrah + Ya‟ mati
كر يم
Dammah + Wawu
mati
فر و ض
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
Jahiliyyah
a
yas ‘a
i
karim
u
furud
F. Vokal Rangkap
Fathah + ya‟ mati
بيىكم
Fathah + wawu
mati
قو ل
ditulis
ditulis
ditulis
ditulis
ai
bainakum
au
qaulun
G. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan
Apostrof
ا ا وتم
اعد ث
نئه شكر تم
ditulis
ditulis
ditulis
a’antum
u’iddat
la’in Syakartum
xvi
viii
H. Kata Sandang Alif + Lam
a. Bila diikuti huruf Qamariyyah
ا نقرا ن
ا نقيب ش
ditulis
ditulis
al-Qur’an
al-Qiyas
b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf “l” (el) nya.
انسمب ء
انشمص
ditulis
ditulis
as-Sama’
asy-Syams
I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis menurut penulisannya.
و ض ذ وي انفر
ا هم انسىت
ditulis
ditulis
zawl al-furud
ahl as-Sunnah
xvii
viii
DAFTAR ISI
Halaman sampul.……………………………………………………………. i
Lembar Logo................................................................................................... ii
Nota Dinas…………………………………………………………………. iii
Lembar Persetujuan ………………………………………………………... iv
Lembar Pengesahan........................................................................................ v
Abstrak........................................................................................................... vi
Abstract……….…………………………………………………................ vii
Kata Pengantar.……………………………………………………………... viii
Pernyataan Orisinalitas…………………………………………………….. xi
Motto……………………………………………………………………..... xii
Pedoman transliterasi.................................................................................... xiii
Daftar Isi..................……………………………………………………….. xviii
Daftar Lampiran................……………………………………………......… xxi
Daftar Tabel...........……………………………………………………... xxii
BAB I PENDAHULUAN,…………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ,……………………………................. 1
B. Rumusan Masalah ,……………………………………... 8
C. Tujuan penelitian ………………………......................... 9
D. Kegunaan Penelitian ……………………….................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA,………………………………………. 11
A. KerangkaTeori......................................................................... 11
1. Pengertian pendidikan karakter……………...................... 11
2. Tujuan pendidikan karakter……………………………... 13
3. Tujuan pendidikan karakter menurut Islam……………… 15
4. Nilai-nilai dalam karakter pada pramuka....……………... 15
5. Pramuka ……………………............................................. 29
a. Pengertian Pramuka………………………………… 29
b. Sejarah pramuka…………………………………….. 30
xviii
viii
c. Sifat kepramukaan,..................................................... 31
d. Fungsi Pramuka…………………………………….. 32
e. Istilah gerakan pramuka…………………………….. 33
f. Tujuan gerakan pramuka……………………………. 34
g. Tugas pokok Pramuka………………………………. 34
h. Sejarah Pramuka di Indonesia..................................... 35
i. Kegiatan Pramuka di MAN Kota Palangkaraya,........ 37
B. Penelitian Terdahulu......……………………………………. 40
BAB III METODE PENILITIAN………………………………………. 46
A. Tempat dan waktu Penelitian……………………………….. 46
1. Tempat penelitian………………………………………. 46
2. Waktu penelitian……………………………………….. 46
B. Prosedur penelitian…………………………………………. 47
C. Data dan sumber data………………………………………. 48
1. Data primer…………………………………………….. 49
2. Data sekunder………………………………………….. 50
D. Tehknik dan prosedur pengumpulan data………………..... 52
1. Observasi ………………………………………………. 52
2. Wawancara …………………………………………….. 53
3. Dokumentasi……………………………………………. 54
E. Prosedur analisis data………………………………………. 52
F. Pemeriksaan keabsahan data……………………………….. 55
BAB IV HASIL PENELITIAN…………………………………………. 62
A. Gambaran umum tentang lokasi penelitian............………… 62
1. Sejarah singkat Gerakan Pramuka Madrasah Aliyah
Negeri KotaPalangkaraya,................................................. 62
2. Sarana prasarana…............…………………………........ 64
B. Penyajian Data dan Penelitian.............................. ………….. 66
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 70
1. Tujuan pendidikan Nilai-Nilai Karakter dalam
ekastakurikuler Pramuka di MAN Kota Palangka Raya.. 70
xix
viii
2. Proses pendidikan nilai-nilai karakter jujur dalam
ekastakurikuler Pramuka di MAN Kota Palangka
Raya....................................................................................
75
3. Proses pendidikan nilai-nilai karakter disiplin dalam
ekastakurikuler Pramuka di MAN Kota Palangka Raya 89
4. Proses pendidikan nilai-nilai karakter tanggungjawab
dalam ekastakurikuler Pramuka di MAN Kota Palangka
Raya
101
5. Apakah faktor penunjang dan penghambat dalam
pelaksanaan pendidikan nilai-nilai nilai-nilai karakter
dalam Ekstrakurikuler Pramuka di MAN Kota Palangka
Raya
113
a. Faktor yang menunjang................................................ 117
b. Faktot yang menghambat.......………………………... 121
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 123
A. Kesimpulan………………………………………………… 123
B. Rekomendasi………………………………………………. 126
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 129
1. Daftar pustaka tesis dan jurnal……………………….... 132
2. Daftar pustaka internet………………………………… 133
BIODATA PENELITI……………………………………………………... 121
LAMPIRAN-LAMPIRAN…………………………………………………
Lampiran 1 Pedoman Dokumentasi dan Observasi………………………. 134
Lampiran 2 Pedoman Wawancara…………………………………………. 136
Lampiran 3 Catatan hasil lapangan observasi .…………………………….. *
Lampiran 4 Catatan Hasil wawancara……...........………………………… *
Lampiran 5 Dokumen pendukung Foto dan dokumen……….............…… *
Lampiran 6 Hasil analisis data…………………………………………… *
xx
viii
LAMPIRAN
1. Surat Ijin Riset
2. Surat Rekomendasi Ijin Riset
3. Foto Copy Dokumen Kurikulum
4. Surat Keterangan Selesai Penelitian
5. Sertifikat Akreditasi
6. Foto Pada Saat wawancara dan Penelitian
7. Pedoman Observasi
8. Pedoman Wawancara
xxi
22
DAFTAR TABEL
halaman
TABEL 1. Silabus Materi Pramuka penegak,bantara dan pandega 16
TABEL 2. RPP Materi Pramuka penegak,bantara dan pandega 23
TABEL.3. Nilai Karakter dan deskripsi 25
TABEL .4. Nilai Karakter dan deskripsi dasa darma 28
TABEL .5. Data Tenaga Pelatih 64
TABEL 6 Data Anggota Pramuka 65
TABEL .7 Pengurus Ambalan 65
xxii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan karakter dan budaya kearifan lokal adalah sebuah pondasi
untuk membentuk manusia yang beraklakul karimah dan memiliki budi
pekerti yang luhur, banyak kenakalan remaja pada saat ini baik di
perkotaan maupun di pedesaan, diantaranya tawuran antar pelajar, kebut-
kebutan di jalan raya, hilangnya rasa sopan santun, minum-minuman keras,
penggunaan narkoba dan pil koplo serta penyimpangan-penyimpangan
moralitas lainnya. Padahal, hampir semuanya telah mempelajari pendidikan
agama. Dihadapkan pada fakta seperti itu, selain dengan menggunakan
pembelajaran di kelas, penanaman nilai-nilai positif perlu dicarikan
alternatif lain melalui kegiatan diluar jam pelajaran madrasah, yaitu melalui
kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka merupakan salah
satu pilar penopang dalam membentuk kehidupan dan peradaban manusia
yang senantiasa selalu mengalami perubahan. Dalam merespon fenomena
tersebut, kegiatan pramuka akan membimbing generasi muda untuk menjadi
orang yang disiplin baik di rumah, di madrasah, dan di lingkungan
masyarakat.1
Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang gerakan
pramuka pada Bab II Pasal 3 tentang fungsi gerakan pramuka dinyatakan,
pendidikan dan pelatihan pramuka, pengembangan Pramuka, pengabdian
1Syafi‟i Sulaiman “peranan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam membangun
karakter siswa Tesis Magister, Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2014, h. 139, t.d:
1
2
masyarakat dan orang tua, dan permainan yang berorientasi pada pendidikan.
gerakan pramuka hadir sebagai alat untuk pembentukan karakter yang
berbentuk kegiatan pendidikan nonformal di madrasah. gerakan pramuka
sebagai organisasi kepanduan yang berkecimpung dalam dunia pendidikan
yang bersifat nonformal berusaha membantu pemerintah dan masyarakat
dalam membangun bangsa dan negara. Hal ini dapat dilihat dari prinsip dasar
metodik pendidikan pramuka yang tercantum dalam dasa darma pramuka,
yaitu:
(1) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) Cinta alam dan kasih
sayang semua manusia; (3) Patriot yang sopan dan kesatria; (4) Patuh
dan suka bermusyawarah; (5) Rela menolong dan tabah; (6) Rajin,
terampil, dan gembira; (7) Hemat, cermat, dan bersahaja; (8) Disiplin,
berani dan setia; (9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya; (10) Suci
dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan. 2
Tujuan pendidikan sebagai pengembang potensi diri untuk memiliki
kekuatan spiritual, kecerdasan intelektual, pengendalian diri, kepribadian,
akhlak mulia, disiplin dan ketrampilan yang berguna untuk diri sendiri maupun
orang lain. Salah satu usaha dan proses dalam membentuk kepribadian anak
yang tangguh, kuat dan berkwalitas adalah dengan pendidikan nilai-nilai
karakter .
Ahmad Tafsir menyebutkan tujuan pendidikan untuk pembentukan
nilai-nilai karakter yang terwujud dalam kesatuan esensial si subjek dengan
perilaku dan sikap hidup yang dimilikinya. Nilai-nilai karakter merupakan
suatu yang mengaktualisasi seorang pribadi, nilai-nilai karakter menjadi
2Widodo, A.HS.. Ramuan Lengkap bagi Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak, dan
Pembina Pramuka, Yogyakarta: Kwartir Daerah XII DIY. 2003, h.73,t,d:
3
identitas pengalaman kontinen yang selalu berubah, dan kematangan nilai-nilai
karakter inilah kualitas seseorang pribadi di ukur.3
Pendidikan nilai-nilai karakter merupakan tolak ukur kepribadian
seseorang dan nilai-nilai karakter itu sama dengan akhlak dalam pandangan
Islam, ekstrakurikuler pramuka adalah salah satu ekstrakurikuler yang ada di
MAN kota Palangka Raya di antara ekstrakurikuler yang lain yaitu Paskibraka,
PMR, Sispala.PIK R, KKR Olahraga, Silat, olimpiade, kebangsaan keagamaan
dan seni. Setiap ekstrakurikuler mempunyai ciri dan karakteristik pada setiap
organissi karena pada prinsipnya mempunyai kegiatan yang positip dan mampu
mengembangkan setiap kegiatan kepada kemaslahan untuk dirinya dan orang
banyak. Pada diri sendiri akan mempunyai manfaat yang akan mengolah
potensi diri menjadi lebih berkualitas dibidangnya dan mempunyai
kemampuan untuk mengembangkan pengalamannya kepada generasinya
berikutnya agar dapat mengambil ilmunya dan dibagikan kepada kadernya atau
generasi berikutnya. semua eksrakurikuler yang ada di MAN kota Palangka
Raya berjalan semua sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh koordinator
dan kebutuhan saat di perlukan diluar jadwal. Mengambil salah satu
ekstakurikuler yang ada menurut peniliti mengambil pramuka karena eskul
tersebut diwajibkan disetiap sekolahan dan tentunya dukungan dari pemangku
kepentingan baik dukungan spiritual dan material. Sebagaima pramuka telah
banyak kegiatan yang di ikuti oleh peserta didik di sekolahan dari tingkatan
3Ahmad Tafsir, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2012, h. 8.
4
sekolah dasar maupun sekolah tinggi sebagaimana pendapat dari para pakar
sebagaiberikut:
Suyatno menyebutkan bahwa Gerakan pramuka merupakan organisasi
pendidikan yang bersifat gerakan bagi semua orang dalam menjalankan
pendidikan kepramukaan bagi generasi muda Indonesia. Gerakan
pramuka mengemban tiga fungsi yang harus dijalankan secara
seimbang fungsi tersebut adalah (1) gerakan (movemen), (2) sebuah
pendidikan (an Education) (3). 4
Gerakan pramuka merupakan organisasi yang sangat penting dan
memberikan pendidikan terhadap anak bangsa sebagai bertuk pendidikan
watak, tanggungjawab, dan membentuk disiplin akan dirinya .
Andri BOB Sunar menyebutkan Kode kehormatan pramuka adalah
suatu norma atau nilai-nilai luhur dalam kehidupan para anggota
gerakan pramuka yang merupakan ukuran atau standart tingkah laku
seorang anggota gerakan pramuka kode kehormatan tersebut adalah (1)
Trisatya, Demi kehormatanku aku berjanji dan bersunguh-sungguh : (a)
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan yang maha esa, Negara
kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila. (b)
menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat,(c)
menepati dasa darma. Didalam Trisatya ada enam kewajiban yaitu: (1)
Kewajiban terhadap Tuhan yang maha Esa, (2) Kewajiban terhadap
Negara Kesatuan Republik Indonesia. (3) Kewajiban terhadap
Pancasila. (4)Kewajiban terhadap sesama hidup. (5) Kewajiban
terhadap masyarakat. (6) Kewajiban terhadap dasa darma.5
Gerakan pramuka tidak hanya dapat dilakukan dalam pembelajaran di
dalam ruangan saja, namun bisa juga dilakukan dengan kegiatan di luar
kelas, yaitu dengan mengikuti lomba-lomba di madrasah. Seperti halnya
kedisiplin, kekompakan dalam tim dan lain sebagainya. Dalam Al-qur‟an
surah Al-A‟raf :172
4Suyatno, Metode kepramukaan, (untuk Pembina dan pelatih Pramuka), Jakarta: Mustika
Ilmu. 2015, h. 2. 5Andri BOB Sunar. BOYMAN, Nuansa Muda, Bandung: 2009, h. 8.
5
Artinya : dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap
jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?"
mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi
saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu
tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-
orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)", ( Q.S : surah Al-
A‟raf :17) 6
Dalam pendidikan karakter Hadits nabi yang berkaitan dengan konsep
pendidikan karakter adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari-
Muslim sebagai berikut,
قال أساية ب شد زض الله عها سعت زسىل الله صهى الله عهه و سهى قىل
فتدنق أقتابه فدوز بها كا دوز انحاز ؤتى بانعانى ىو انقاية فهقى ف اناز
ه عسوف و لا آت ت آيس بان يا نك؟ فقىل ك ف به أهم اناز فقىنى حى فط بانس
ه )يتفق عهه كس و آت ان و اهى ع
Artinya : “Usamah bin Zaid ra. berkata: Saya mendengar Rasulullah saw.
bersabda: Akan dihadapkan orang yang berilmu pada hari
kiamat, lalu keluarlah semua isi perutnya, lalu ia berputar-putar
dengannya, sebagaimana himar yang ber-putar-putar mengelilingi
tempat tambatannya. Lalu penghuni neraka disuruh
mengelilinginya seraya bertanya: Apakah yang menimpamu?
Dia menjawab: Saya pernah menyuruh orang pada kebaikan,
tetapi saya sendiri tidak mengerjakan-nya, dan saya mencegah
orang dari kejahatan, tetapi saya sendiri yang mengerjakannya”.
(Muttafaq Alaih)
6. Ahmad Tohaputra, Alqur’an dan Terjemahannya. Semarang ,CV,Asyifa 1998. h.137
6
Dalam hadits riwayat Bukhori-Muslim di atas menguraikan bahwa
pembentukan karakter yang didasari keteladanan akan menuai kebaikan bagi
dirinya sendiri dan orang lain. Dengan bukti adanya siksa Allah bagi orang
yang hanya memerintahkan suatu kebaikan namun ia tidak turut
menjalankannya. Oleh karenanya, pengaruh keluarga sebagai tempat
pendidikan pertama bagi sang anak harus berupa orang-orang yang baik pula.7
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini
peneliti memfokuskan kajian pada pendidikan nilai-nilai karakter jujur,
disiplin, dan tanggung jawab dalam ekstrakurikuler pramuka di MAN Kota
Palangka Raya. Hal tersebut dapat dilihat dari besar jumlah peserta didik
yang bersekolah di MAN Kota Palangka Raya pada tahun pelajaran
2017/2018 peserta didik berjumlah 984 0rang, keadaan tersebut
mengharuskan program blok atau matrikulasi kepramukaan dengan lama 36
jam termasuk kemah persami (perkemahan sabtu minggu) sebagai bentuk
pendidikan dan latihan gerakan Pramuka yang dilakukan setiap awal masuk
madrasah sebagai lembaga pendidikan non formal di MAN kota Palangka
Raya yang telah memprogramkan kegiatan kepramukaan sebagai program
ekstrakurikuler unggulan dalam mengintegrasikan nilai-nilai karakter siswa.
Dari hasil pengamatan peneliti problema yang dialami saat ini adalah
prilaku siswa yang kurangnya pengawasan dan tegaknya peraturan-peraturan
yang dilaksanakan di madrasah, MAN kota dalam perjalanannya hingga saat
ini kurangnya apresiasi kepada staekholder pada peserta didik misalnya siswa
7 Abubakar Muhammad, Hadits Tarbawi III, Surabaya: Karya Abditama, 1997 , hlm. 70
7
datang terlambat, siswa memakai seragam tidak rapi, kurangnya menjaga
kebersihan dan menjaga lingkungan yang bersih, menyimpan buku paket
dan buku-buku pelajaran di dalam laci meja belajar menumpuk tidak
dibawa pulang, menggunakan alat komunikasi handpone tidak pada waktunya
dan digunakan pada saat proses belajar mengajar di kelas dengan memasang
handset di telinganya, meletakkan barang sehabis dipakai di letakkan
sembarangan (piring, sendok dan gelas) sehabis makan , kerapian berpakaian
dalam kelas dan diluar kelas tidak dimasukan dengan rapi, kerapian rambut
yang biasanya rapi sekarang potong rambut menyesuaikan selera masing-
masing, sering memakai sandal jepit saat jam belajar, saat di kelas siswa
bermalas-malasan kurang semangat belajar karena sistem yang sudah
diterapkan terlalu longgar dalam penertiban dan sanksi, pembimbingan dan
pembinaan pada siswa yang melanggar kepada guru bimbingan dan konseling
dengan cara dipanggil orang tuanya melalui surat untuk datang ke madrasah
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi pada anak didik untuk di
bimbing sama-sama antara orang tua dirumah dan guru selama di madrasah.8
Dengan melihat perkembangan saat ini MAN Kota Palangkaraya yang
menjadi Sekolah Model mengalami kemunduran dalam bimbingan dan
pembinaan siswa yang bermasalah. Sekian banyaknya siswa di MAN Kota
palangkaraya masih ada siswa yang masih banyak yang mempunyai sikap
yang baik, terutama siswa/siswi yang sudah mempunyai tanggungjawab
terhadap dirinya serta yang mengikuti organisasi intra sekolah karena mereka
8 Observasi bulan januari sampai maret 2018
8
selalu aktif dalam berorganisasi dan mengadakan pertemuan –pertemuan ,rapat
dan membahas agenda kegiatan pada hari yang ditentukan atau dijadwalkan
dan dibimbing oleh pelatih dan seniornya sebagai kegiatan positif. Peneliti
akan mengadakan penelitian salah satunya adalah Pramuka yang menjadi
ekstrakurikuler wajib pada saat ini dan pramuka memiliki agenda kegiatan
rutin latihan dan lomba-lomba serta kemah persami sebagai bentuk
membangun karakter mandiri.
Berdasarkan pada pemikiran tersebut diatas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian kedalam tesis dengan judul “Pendidikan Nilai-Nilai
Karakter Jujur, Disiplin dan tanggungjawab dalam Ekstrakurikuler Pramuka
Di MAN Kota Palangka Raya”. Oleh karena itu, menjadi relevansi dan
menemukan keunikan dalam memberikan kontribusi secara konseptual
terkait dengan pendidikan nilai-nilai karakter Jujur, disiplin dan
Tanggungjawab melalui kegiatan kepramukaan di MAN Kota Palangka Raya.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa tujuan pendidikan nilai-nilai karakter dalam ekastakurikuler Pramuka
di MAN Kota Palangka Raya?
2. Bagaimana proses pendidikan nilai-nilai karakter jujur, disiplin dan
tanggungjawab dalam ekastakurikuler pramuka di MAN Kota Palangka?
9
3. Apakah faktor penunjang dan penghambat dalam pelaksanaan pendidikan
nilai-nilai nilai-nilai karakter dalam ekstrakurikuler pramuka di MAN Kota
Palangka Raya?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penilitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui apa tujuan pendidikan nilai-nilai karakter dalam
ekastakurikuler pramuka di MAN Kota Palangka Raya
2. Untuk mengetahui proses pendidikan nilai-nilai karakter jujur, disiplin dan
tanggungjawab dalam ekstrakurikuler pramuka di MAN Kota Palangka
Raya .
3. Untuk mengetahui faktor penunjang dan penghambat pendidikan nilai-nilai
karakter jujur, disiplin dalam kepramukaan yang menjadi ekstrakurikuler
wajib pada madrasah terutama di MAN Kota Palangka Raya.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat kepada berbagai
pihak terutama bagi para peserta didik dan guru-guru pendamping dan guru
koordinator ekstrakurikuler pramuka, adapun kegunaan yang diharapkan
adalah sebagai berikut:
1. kegunaan secara teoritis
Memberi kontribusi terhadap perkembangan kepramukaan di lihat dari
sudut pandang keilmuan sebagai konsep proses pelaksanaan pendidikan
10
nilai-nilai karakter Islam melalui ekstrakurikuler pramuka sebagai
ekstrakurikuler wajib di MAN Kota Palangka Raya.
a. Dapat menambah literatur bahan kepustakaan pengetahuan dan menambah
khasanah keilmuan yang berkaitan dengan fungsi, nilai-nilai, dan peran
Pramuka dalam membentuk nilai-nilai karakter di di MAN Kota Palangka
Raya.
b. Sebagai masukan tentang penanaman nilai-nilai karakter pada kegiatan
ekstrakurikuler pramuka di Madrasah Aliyah Negeri Kota Palangka Raya,
dimana nilai-nilai karakter Islam sebagai simbol akhlak budi pekerti dan
sebagai tauladan dan pembiasaan terhadap warga madrasah pada kususnya
dan seluruh warga MAN Kota Palangka Raya dan lingkungan sekitarnya.
c. Bagi institusi, penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan pramuka selain
mengajarkan teknik-teknik pendidikan yang menyenangkan juga
mengajarkan sebuah ajaran adab sebagai implementasi nilai-nilai karakter
peserta didik.
2. Kegunaan secara praktis
Peneliti berharap agar sekiranya hasil penelitian ini dapat memberikan
kontribusi yang bermanfaat bagi beberapa pihak :
a. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk siswa menjadi orang yang
mempunyai nilai-nilai karakter .
b. Bagi institusi, penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan Pramuka
selain mengajarkan teknik-teknik juga mengajarkan sebuah ajaran budi
pekerti untuk membentuk nilai-nilai karakter anak.
11
c. Bagi peneliti sendiri pada khususnya, semoga proses serta hasil
penelitian ini dapat memberikan masukan dan pembelajaran yang sangat
berharga terutama untuk perkembangan keilmuan penelitian.
d. Secara umum, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk membentuk
nilai-nilai karakter yang mulai dikembangkan .
e. Menjadi sumber informasi bagi peneliti lain dan dari semua fihak yang
berkepentingan.
f. Masukan pemikiran bagi peneliti lebih lanjut bagi para guru-guru yang
membidangi kepramukaan.
g. Sebagai masukan kepada para guru-guru, Koordinator, Pelatih , pelatih,
peserta bahwa pendidikan nilai-nilai karakter memiliki nilai-nilai nilai-
nilai karakter yang sesuai dengan visi misi madrasah.
h. Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan bakat juga pelatih an
nilai-nilai karakter bagi siswa dalam mengamalkan dasa darma pramuka.
i. Bagi peneliti sendiri pada khususnya, semoga proses serta hasil
penelitian ini dapat memberikan masukan dan pembelajaran yang sangat
berharga terutama untuk perkembangan keilmuan penelitian di bidang
pendidikan nilai-nilai karakter Islam dan nilai-nilai dalam mengamalkan
dasa darma pramuka.
j. Secara umum, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk membentuk
nilai-nilai karakter yang mulai berkembang.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
1. Pengertian karakter
Nilai-nilai karakter sebagaimana di definisikan oleh Dharma Kesuma,
dkk Pendidikan nilai-nilai karakter berasal dari nilai tentang sesuatu. Suatu
nilai yang diwujudkan dalam bentuk perilaku anak itulah yang disebut nilai-
nilai karakter. Jadi suatu nilai-nilai karakter melekat dengan nilai dari perilaku
tersebut, Karenanya tidak ada perilaku anak yang tidak bebas dari nilai, hanya
barangkali sejauh mana kita memahami nilai-nilai yang terkandung dalam
prilaku seorang anak atau kelompok anak memungkinkan berada dalam
kondisi tidak jelas. Dalam arti bahwa apa nilai dari suatu perilaku amat sulit
dipahami oleh orang lain dari pada dirinya sendiri. 9
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nilai-nilai karakter
diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi
pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain. Nilai-nilai
karakter dapat diartikan sebagai tabiat perangai atau perbuatan yang
selalu dilakukan (kebiasaan).10
Sedangkan menurut Ahmad Tafsir menganggap bahwa nilai-nilai
karakter yaitu spontanitas manusia dalam bersikap, atau perbuatan yang telah
9Dharma Kesuma, dkk, Pendidikan karakter, Kajian teori dan praktik di Sekolah,
Bandung: PT Rosdakarya, 2011, h. 11. 10
WJS. Poerwardarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
1997, h. 20.
13
menyatu dalam diri manusia, sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan
lagi. Dalam pembentukan nilai-nilai karakter juga tidak terlepas dari peran
guru, karena segala sesuatu yang dilakukan yang dilakukan guru mampu
mempengaruhi nilai-nilai karakter siswa. Nilai-nilai karakter terbentuk dari
tiga macam bagian yang saling berkaitan yakni pengetahuan moral, perasaan
moral, dan perilaku moral.11
كس انفحشاء وان هى ع وإتاء ذي انقسبى و أيس بانعدل والإحسا الل إ
( (٠وانبغ عظكى نعهكى تركسو
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. . (Q.S.
An-Nahl: 90)12
Dari ayat di atas menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kepada
makhluk-Nya untuk senantiasa berbuat adil, memberikan bantuan kepada
sesamanya, melarang perbuatan keji dan kemungkaran, baik dalam ucapan,
perbuatan dan sikap tidak pula berbuat menganiaya terhadap sesamanya.13
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai
karakter adalah sifat baik maupun buruk yang dibangun oleh manusia yang
diwujudkan dalam perilaku dalam kehidupan seseorang dan sebagai penilai
orang tersebut baik atau tidak.
2. Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan pendidikan nilai-nilai karakter dalam setting Madrasah sebagai
berikut:
11
Thomas Lickona, Pendidikan Karakter Panduan Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan
Baik, Bandung: Nusa Media, 2008, h. 72. 12
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Surakarta: Ziyad, 2009, h. 277. 13
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, 2002, Vol.7, h. 323.
14
a. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap
penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian/ kepemilikan peserta
didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan. Tujuannya
yaitu memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilainilai tertentu
sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik pada saat masih Madrasah
maupun setelah lulus.
b. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-
nilai yang dikembangkan oleh Madrasah. Tujuan ini memiliki makna
bahwa tujuan pendidikan nilai-nilai karakter memiliki sasaran untuk
meluruskan berbagai perilaku negatif anak menjadi positif.
c. Membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat
dalam memerankan tanggung jawab pendidikan nilai-nilai karakter secara
bersama. Tujuan ini bermakna bahwa nilai-nilai karakter di Madrasah
harus dihubungkan dengan proses pendidikan di keluarga.14
Tujuan pendidikan nilai-nilai karakter adalah membentuk bangsa
yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong
royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu
pengetahuan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada
Tuhan yang Maha Esa berdasarkan pancasila. Tujuan pendidikan nilai-nilai
karakter menghendaki adanya perubahan tingkah laku, sikap dan kepribadian
pada subjek didik.15
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa tujuan diadakannya
pendidikan nilai-nilai karakter, baik di Madrasah, madrasah maupun rumah
adalah dalam rangka menciptakan manusia Indonesia yang seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia serta memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari dan selalu beraktifitas dengan hal-hal
yang positif.
14
Dharma Kesuma, dkk., Pendidikan Karakter: Kajian teori dan Praktik di Sekolah…, h.
9. 15
Ibid, h. 45.
15
3. Tujuan pendidikan nilai-nilai karakter menurut tinjauan Islam
Tujuan utama pendidikan nilai-nilai karakter (akhlak mulia) dalam Islam
adalah agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa berada dijalan
yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh Allah SWT. Inilah yang
mengantarkan manusia kepada kebahagiaan dunia dan ahirat, nilai-nilai
karakter seseorang akan dianggap mulia jika perbuatannya mencerminkan
nilai-nilai yang terkandung dalam Al Qur‟an, berikut nilai-nilai nilai-nilai
karakter mulia:
a. Mencintai semua orang, ini tercermin lewat perkataan dan perbuatan.
b. Toleransi dan memberi kemudahan sesama dalam semua urusan dan
transaksi ( muamalah)
c. Menunaikan hak-hak keluarga, kerabat, dan tetangga tanpa harus
diminta terlebih dahulu.
d. Menghindarkan diri dari sifat tamak, pelit, dan semua skifat terpaksa.
e. Tidak memutus hubungan silaturahmi dengan sesama.
f. Tidak kaku dan bersifat keras dalam berinteraksi dengan orang lain,
menghias diri dengan sifat-sifat terpuji.16
Tujuan dari pendidikan nilai-nilai karakter pada dasarnya adalah
merubah manusia menjadi lebih baik dalam sikap, pengetahuan dan
keterampilan dan mempunyai jiwa sosial, tolong menolong dan bertanggung
jawab serta dapat berguna bagi diri sendiri maupun orang lain.
4. Nilai-nilai dalam karakter pada pramuka
Kegiatan kepramukaan dapat berhasil menciptakan peserta didik yang
berkarakter jika pada proses pendidikannya tidak hanya mengembangkan
16
Pupuh Faturahman, dkk, Pengembangan Pendidikan Karakter, PT Revika Aditama,
Bandung: 2013, h. 23-24.
16
teknik kepramukaan (tekpram) semata, tetapi juga dikembangkan kemampuan,
ketrampilan dan sikap berorganisasi. Dalam organisasi akan diterapkan prinsip-
prinsip manajemen atau pengelolaan organisasi seperti perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan/penggerakan (actuating) dan
pengawasan (controlling). Disamping itu, organisasi juga merupakan sebuah
alat atau mediakontrol sosial bagi sekolah atau pihak lainnya untuk mengamati
sekaligus memantau perkembangan siswa. yang di implementasikan melalui
Silabus dan RPP dalam pembelajaran pramuka yaitu sebagai berikut:
Silabus dan rencana pembelajaran kepramukaan Penegak, bantara dan
pandega kurikulum 2013 tentang pramuka wajib keputusan kwartir
nasionalgerakan pramuka nomor 176 tahun 2013
KOPETENSI
DASAR
KARAKTER
YANG
DIKEM
INDIKATOR MATERI
LATIHAN
KEGIATAN
PEMBELAJARA
N
PENIL
AIAN
ALOKA
SI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
17
BANGK
AN
Mampu
mempersiapkan
dan
Dapat
menjelaskan
makna rukun
Rukun iman
Rukun islam
Dapat
menyebutkan
Rukun Iman dan
Tes
Lisan
1 Modul
pramuka
(SCOUT‟S
MY LIFE)
UU RI
nomor 24
tahun 2009
Kamus
Besar
bahasa
Indonesia.
Damastuti,
Rini. 2010
.
18
melaksanakan
kegiatan-
kegiatan yang
bernilai
spiritual.
Mampu
melaksnakan
ibadah sehai-
hari sesuai
keyakinanya
Spiritual Iman dan Islam
Mampu
menjelaskan
makna sholat
berjamaah dan
dapat mendirikan
sholat sunnah
secara individu
Definisi sholat
Kewajiban
Sholat
Makna sholat
Rukun Islam
Dapat
menjelaskan
makna yang
terkandung dalam
Rukun Iman
Dapat
menjelaskan
makna yang
terkandung dalam
Rukun Islam
Dapat
menjelaskan
keutamaan sholat
berjamaah
Setiap Saat
melakukan Sholat
Wajib dan
dilanjutkan
dengan Sholat
Sunah
Menyebutkan
minimal 5 jenis
sholat sunah dan
tata caranya
Bahasa
Indonesia
Komunikas
i.
Salatiga:G
ava Media
Spiritual Mampu
menjelaskan
makna puasa serta
macam-macam
puasa
Tahu tata cara
merawat atau
mengurus jenazah
Dapat membaca
do'a ijab qobul
zakat
Definisi puasa
Tujuan puasa
Jenis-jenis
puasa
Definisi
Takziyah
Tata cara
takziah
Tata cara
perawatan
jenazah
Dapat
menjelaskan
hikmah puasa
Dapat
menjelaskan jenis-
jenis puasa (puasa
wajib dan puasa
sunah)
Dapat
menjelaskan
syarat wajib puasa
Dapat
menjelaskan
syarat sah puasa
Dapat
menjelaskan
rukun puas
Tes
Lisan
Tes
perbuat
an
1 Modul
pramuka
(SCOUT‟S
MY LIFE)
UU RI
nomor 24
tahun 2009
Kamus
Besar
bahasa
Indonesia.
Damastuti,
Rini. 2010.
Bahasa
Indonesia
Komunikas
i.
19
Dapat menghafal
sebuah hadits dan
menjelaskannya
hadits tersebut
Definisi zakat
Ijab Qobul
zakat
Sumber hukum
Islam
Definisi hadits
Dapat
menyebutkan
Hukum Merawat
Jenazah Dapat
menyebutkan
Tazhijul Jenazah
(Tata Cara
Merawat Jenazah)
Dapat
menyebutkan Doa
Ijab Qabul Zakat
Fitrah
Dapat
menyebutkan dan
menjelaskan
sebuah hadist
Salatiga:G
ava Media
Mampu
mempersiapkan
dan
melaksanakan
kegiatan-
kegiatan yang
bernilai
spiritual.
Mampu
melaksnakan
ibadah sehai-
hari sesuai
keyakinanya
Spiritual
Dapat
menjelaskan
makna rukun
Iman dan Islam
Mampu
menjelaskan
makna sholat
berjamaah dan
dapat mendirikan
sholat sunnah
secara individu
Rukun iman
Rukun islam
Definisi sholat
Kewajiban
Sholat
Makna sholat
Dapat
menyebutkan
Rukun Iman dan
Rukun Islam
Dapat
menjelaskan
makna yang
terkandung dalam
Rukun Iman
Dapat
menjelaskan
makna yang
terkandung dalam
Rukun Islam
Dapat
menjelaskan
keutamaan sholat
berjamaah
Setiap Saat
melakukan Sholat
Wajib dan
dilanjutkan
dengan Sholat
Sunah
Menyebutkan
minimal 5 jenis
sholat sunah dan
tata caranya
Tes
Lisan
Modul
pramuka
(SCOUT‟S
MY LIFE)
UU RI
nomor 24
tahun 2009
Kamus
Besar
bahasa
Indonesia.
Damastuti,
Rini. 2010.
Bahasa
Indonesia
Komunikas
i.
Salatiga:G
ava Media
20
Spiritual Mampu
menjelaskan
makna puasa serta
macam-macam
puasa
Tahu tata cara
merawat atau
mengurus jenazah
Dapat membaca
do'a ijab qobul
zakat
Dapat menghafal
sebuah hadits dan
menjelaskannya
hadits tersebut
Definisi puasa
Tujuan puasa
Jenis-jenis
puasa
Definisi
Takziyah
Tata cara
takziah
Tata cara
perawatan
jenazah
Definisi zakat
Ijab Qobul
zakat
Sumber hukum
Islam
Definisi hadits
Dapat
menjelaskan
hikmah puasa
Dapat
menjelaskan jenis-
jenis puasa (puasa
wajib dan puasa
sunah)
Dapat
menjelaskan
syarat wajib puasa
Dapat
menjelaskan
syarat sah puasa
Dapat
menjelaskan
rukun puasa
Dapat
menyebutkan
Hukum Merawat
Jenazah
Dapat
menyebutkan
Tazhijul Jenazah
(Tata Cara
Merawat Jenazah)
Dapat
menyebutkan Doa
Ijab Qabul Zakat
Fitrah
Dapat
menyebutkan dan
menjelaskan
sebuah hadist
Tes
Lisan
Tes
perbuat
an
Modul
pramuka
(SCOUT‟S
MY LIFE)
UU RI
nomor 24
tahun 2009
Kamus
Besar
bahasa
Indonesia.
Damastuti,
Rini. 2010.
Bahasa
Indonesia
Komunikas
i.
Salatiga:G
ava Media
Mampu
berkomunikasi
dengan orang
tua dan teman
secara santun
Mampu
mengendalikan
emosi dan
berfikir secara
logis
Mampu
menyampaikan
Emosion
al
Sosial
Berani
menyampaikan
kritik dan saran
yang membangun
dengan sopan dan
santun kepada
sesama teman
Dapat menguji
jalannya diskusi
dengan baik
Kepenegakan
Organisasi
Penegak
Kesakaan
Berani
mengemukakan
saran dengan
sopan dan santun,
tanpa
menyinggung
teman
Dapat
mengungkapkan
alasan
Dapat memilih
kata-kata yang
Test
perbuat
an
1 Modul
pramuka
(SCOUT‟S
MY LIFE)
UU RI
nomor 24
tahun 2009
Kamus
Besar
bahasa
Indonesia.
Damastuti,
21
pendapat dan
menerima
perbedaan
pendapat
dengan tidak
menyinggung
perasaan orang
lain
tidak
menyinggung
temannya
menyampaikan
kritikan
Dapat membaca
perasaan teman
Memahami Tata
tertib berdiskusi
Turut aktif dalam
suatu proses
diskusi
Rini. 2010.
Bahasa
Indonesia
Komunikas
i.
Salatiga:G
ava Media.
Mampu
mengenal
kepribadian
orang lain dan
tidak
berprasangka
buruk.
Mampu
memimpin
kelompoknya
dan
memberikan
kontribusi
terhadap
organisasi
sosial lain yang
dilakukan
secara individu
maupun
kelompok
Sosial
Spiritual
Dapat hidup
bersama antar
umat beragama
dan toleransi
dalam bakti antar
umat beragama
Mengikuti
pertemuan
ambalan
sekurang-
kurangnya 2 kali
pertemuan setiap
bulan
Setia membayar
iuran kepada
Gugus Depan,
dengan uang yang
seluruh atau
sebagian
diperolehnya dari
usaha sendiri
Dapat berbahasa
Indonesia dengan
baik dan benar
dalam pergaulan
sehari-hari
Dinamika
kelompok
Definisi
outbond,
Sejarah
Kegiatan
menarik
Definisi
menabung,
manfaat
menabung
Sejarah Sumpah
Pemuda
Selalu
mengingatkan
anggota lain untuk
menunaikan
kewajiban
agamanya
Tahu cara
bersikap ketika
orang lain
melakukan
kewajiban
agamanya
Membayar iuran
kepada gugus
depan dengan
setiap kali latihan
mingguan uang
yang diperoleh
dari usaha sendiri
Selalu
menggunakan
bahasa Indonesia
dengan baik dan
benar dalam
pergaulan sehari-
hari
Tes
Tulis /
Online
Tes
perbuat
an
6 Modul
pramuka
(SCOUT‟S
MY LIFE)
SK
Kwarnas
Sejarah
sumpah
pemuda
UU RI
nomor 24
tahun 2009
Halang
rintang,
Pustaka
Tunas
Media
Sosial
Peduli
Lingkung
an
Telah membantu
mengelola
kegiatan di
Ambalan
Memahami
Gugusdepan
Struktur
organisasi
gugus depan
Administrasi
Aktif dan terlibat
dalam Sangga
Kerja kegiatan
ambalan
Tes
Tulis /
Online
Tes
perbuat
an
Modul
pramuka
(SCOUT‟S
MY LIFE)
SK
KWARNA
22
perintah kerja
lisan
Memahami
perintah kerja
tertulis
Menulis surat
edaran
Menulis surat izin
orang tua
Membuat
proposal
Membuat laporan
Telah ikut aktif
kerja bakti di
masyarakat
minimal minimal
2 kali
Dapat
menampilkan
kesenian daerah di
depan umum
minimal sekali
gugus depan
Administrasi
ambalan
Kearifan Lokal
Menampilkan
kesenian daerah
sebagai
kekayaan
budaya
Memahami
sistematika dan
Jenis-jenis surat
Membuat
disposisi
Administrasi
gugus depan
(surat keluar dan
masuk)
Memahami
sitematika
proposal
Membuat
proposal
sederhana
Memahami
sistematika
laporan
Membuat laporan
kegiatan
Secara Perorangan
maupun bersama
teman-temannya
menampilkan
salah satu
kesenian daerah
S No. 225
tahun 2007
SK
KWARNA
S No. 231
tahun 2007
SK
KWARNA
S No. 214
tahun 2007
SK
KWARNA
S 041
tahun 1995
SK
KWARNA
S No. 005
tahun 1989
SK
KWARNA
S No. 080
tahun 1988
Surendro,
gunawan.
Struktur
dan
Administra
si Gugus
Depan
Fisik Dapat memimpin
baris berbaris
sangganya, dapat
menjelaskan
tentang gerakan
baris berbaris
kepada anggota
sangganya yang
terdiri atas
gerakan ditempat
Definisi
Peraturan baris
berbaris (PBB)
Undang-undang
PBB
Gerakan PBB
ditempat
Gerakan
berpindah
tempat
Pasukan
pengibar
bendera
Dapat
menjelaskan 15
gerakan baris-
berbaris di depan
anggota
sangganya
Dapat memimpin
baris berbaris
Tes
perbuat
an
2 Modul
pramuka
(SCOUT‟S
MY LIFE)
SK Pangab
No. SKEP
/ 23 / III /
2002
Fisik Pertolongan
Gawat Darurat
dan Evakuasi
Pengertian dan
Prioritas
Evakuasi
Memahami
pengertian dan
prioritas Evakuasi
Tes
perbuat
an
2 Modul
pramuka
(SCOUT‟S
23
Keterangan:
TM : Tatap Muka
PS : Perkemahan / Kegiatan Di Sekolah
PE : Perkemahan / Kegiatan Di luar Sekolah
RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN PRAMUKA (RKPP)
Nama Sekolah : MAN Kota Palangkaraya
Mata Pelajaran : Kepramukaan
Tingkatan : penegak
Alokasi Waktu : 1X30 menit
A. Standar Kompetensi
korban Evakuasi
Korban Banjir
dan Tenggelam
Pertolongan
Gawat Darurat
Resusitasi
Jantung Paru
Nafas Buatan
dan Trauma
Hypothermia
Pembalutan dan
Bidai
Melakukan
evakuasi korban
MY LIFE)
Modul
CBDP
CBFA
PMI Kota
Surabaya
Fisik Ikut serta dalam
perkemahan
selama 3 hari
berturut-turut
Memahami
definisi dan
konsep outbond
Perkemahan
dan
pengembaraan
diluar sekolah
Latar belakang
dan tujuan
outbond
Bentuk-bentuk
permainan
outbond
Aktif dalam
mengikuti
kegiatan
perkemahan
selama 3 hari
berturut-turut
Permainan di alam
terbuka
Tes
perbuat
an
1 Modul
pramuka
(SCOUT‟S
MY LIFE)
Modul
Outbond
SK
KWARNA
S No. 006
tahun 1981
24
1. Memahami macam-macam bahasa isyarat Sandi & Morse, Semaphore,
Komunikasi Udara, Simpul & Ikatan.dan kegunaannya.
2. Memahami macam-macam Sandi & Morse, Semaphore, Komunikasi
Udara, Simpul & Ikatan.
B. Kompetensi Dasar
1. Mengetahui macam-macam Sandi & Morse, Semaphore, Komunikasi
Udara, Simpul & Ikatan.
2. Memperagakan Sandi & Morse, Semaphore, Komunikasi Udara, Simpul
& Ikatan.
3. Mengetahui macam-macam Sandi & Morse, Semaphore, Komunikasi
Udara, Simpul & Ikatan.
C. Materi Ajar
1. Bahasa Sandi & Morse, Semaphore, Komunikasi Udara, Simpul & Ikatan
2. Kegiatan Pembelajaran
Materi Uraian kegiatan Alokasi
waktu
Sumber
Belajar
Sandi &
Morse,
Semaphore,
Komunikas
i Udara,
Simpul &
Ikatan
1.Kegiatan awal
a. Pembina mengkondisikan siswa
didalam kelas
b. Pembina memimpin siswa untuk
berdoa sebelum memulai
pembelajaran
c. Pembina mengajak siswa untuk
tepuk pramuka.
2 Kegiatan Inti
a. Pembina menanyakan tentang
7 menit
18
menit
Buku
Boyman
“Ragam
Latih
Pramuka”
karangan
Andri Bob
Sunardi,
penerbit
Nuansa Muda
Bandung
25
Sandi & Morse, Semaphore,
Komunikasi Udara, Simpul &
Ikatan yang sudah
b. diketahui siswa
c. Pembina menjelaskan tentang
Sandi & Morse, Semaphore,
Komunikasi Udara, Simpul &
Ikatan
d. Pembina mendemonstrasikan
tentang Bahasa Sandi & Morse,
Semaphore, Komunikasi Udara,
Simpul & Ikatan pramuka
e. kepada siswa. Pembina
menginstruksikan siswa untuk
mencoba memperagakan Sandi
& Morse, Semaphore,
Komunikasi Udara, Simpul &
Ikatan yang telah
didemonstrasikan pembina.
f. Pembina membimbing siswa
yang belum bisa membuat kata
Sandi & Morse, Semaphore,
Komunikasi Udara, Simpul &
Ikatan sampai semua siswa
mampu melakukannya sendiri
g. Pembina mendemonstrasikan
kata Sandi & Morse,
Semaphore, Komunikasi Udara,
Simpul & Ikatan kepada siswa
h. Pembina menginstruksikan
siswa untuk mencoba Sandi &
5 menit
26
Morse, Semaphore, Komunikasi
Udara, Simpul & Ikatan yang di
berikan kepada siswa.
3 Kegiatan Penutup
a. Pembina menyimpulkan materi
b. Pembina memberi motivasi dan
pesan kesan
c. Do‟a
d. Salam
Silabus dan RPP diatas adalah pedoman pembelajaran dan penilaian
terhadap peserta didik dalam membentuk nilai-nilai karakter pada anggota
dan pengurus pramuka di MAN Kota Palangka Raya, dengan banyaknya
materi yang harus dicapai maka difokuskan dengan materi yang yang sesuai
dengan indikator penilaian nilai-nilai karakter jujur,disiplin dan
tanggungjawab, peniliti akan memilih tiga nilai-nilai inti (core value) yang
akan dikembangkan dalam implementasi pendidikan nilai-nilai karakter bangsa
yaitu sebagai berikut:
Tabel 1
Nilai Karakter dan Deskripsi Nilai Karakter Ahklak Mulia
No Nilai Deskripsi
1 Jujur
a. Biasa mengatakan yang sebenarnya.
b. Apayang dimiliki dan apa yang di inginkan.
c. Tidak pernah bohong.
27
d. Biasa mengakui kesalahan dan biasa mengakui
kelebihan orang lain.
e. Terbiasa mengakui kesalahan dirinya.
f. terbiasa mengakui kelebihan orang lain.
g. menghindari sikap curang, dan terbiasa berbuat
sesuatu dengan tulus ikhlas.
h. Selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik.
i. Selalu sportif, mengakui kelebihan orang lain.
j. Rela berkorban untuk kebenaran dan selalu
menghindari sikap berbohong.
2 Berdisiplin
a. Melakukan kegiatan positif belajar teratur dan
selalu mengerjakan sesuatu dengan penuh
tanggungjawab.
b. Selalu belajar dan bekerja keras.
c. Selalu melakukan pekerjaan dengan rasa penuh
tanggungjawab dan teratur.
d. Selalu mengetahui segala peraturan dan mematuhi
tatatertib dalam lingkungan pergaulan social.
e. biasa menjaga ketertiban umum.
f. Selalu menghargai waktu.
g. Selalu aktif melakukan kegiatan positif.
h. Biasa bekerjasama tuntas dan bertanggungjawab.
28
i. Menjaga ketertiban umum dan lingkungan
keluarga.
j. Biasa bekerja keras dan rasa tanggungjawab dan
selalu menghindari mengabaiakan aturan.
3 Tanggung jawab
a. Biasa menyelesaikan tugas tepat waktu.
b. Meghindari sikap ingkar janji dan menhindari sikap
sombong.
c. Biasa mengerjakan tugas sampai selesai.
d. Terbiasa mengerjakan tugas tepat waktu.
e. Menghindari sikap buruk sangka dan lalai.
f. Berani menanggung resiko.
g. Tidak suka melemparkan kesalahan kepada orang
lain.
h. Sering mengatakan yang baik-baik.
i. Tepat waktu.
j. menghindari sifat munafik dan putus asa.17
Dengan norma-norma dasar diatas hendaknya menjadi penilaian dan
indikator nilai-nilai karakter dalam proses pembentukan nilai-nilai karakter
berbasis ahklakulkarimah di madrasah terutama pada ekstrakurikuler
Pramuka di MAN Kota Palangka Raya. Kemudian dalam penjabaran dua Dasa
darma pramuka sebagai nilai-nilai karakter yang menjadikan sikap hidup
17 Pupuh Faturahman, dkk,, pengembangan pendidikan karakter, h. 129-133.
29
sehari-hari yang sesuai dengan nilai-nilai karakter yang di teliti adalah sebagai
berikut:
Tabel 2
Nilai Karakter Penjabaran Dasa Darma Pramuka
No Dasa darma Deskripsi
1
Disiplin, berani dan
setia
a. Selalu menepati waktu yang ditentukan.
b. Mendahulukan kewajiban terlebih dahulu
dibanding hak.
c. Berani menganbil keputusan.
d. Tidak pernah mengecewakan orang lain.
e. Tidak pernah ragu-ragu dalam bertindak.
2
Bertanggung jawab
dan dapat
dipercaya.
a. Menjalankan segala sesuatu dengan sikap
bersungguh-sungguh.
b. Bertanggung jawab terhadap tindakan.
c. Berani mengambil keputusan dan tindakan
d. Menghargai pendapat orang lain.18
Dari beberapa indikator penilaian diatas lebih kusus yang akan dibahas
ada tiga indikator yaitu jujur, disiplin dan tanggungjawan serta penjabaran
pada masing-masing nilai-nilai karakter akan di sandingkan dan akan di
terjemahkan dengan kesamaan atau kemiripan diantara indikator penilaian
tersebut diatas. Dengan demikian pendidikan nilai-nilai karakter pada gerakan
18 Andri BOB Sunar. BOYMAN, h. 9.
30
pramuka diharapkan dapat menjadi pola tingkah laku atau tindakan para
pengurus Pramuka akan menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan pendidikan
nilai-nilai karakter secara keseluruhan, dalam pengamalan nilai-nilai nilai-
nilai karakter bangsa, nilai-nilai karakter Islam, dan dasa darma pramuka,
tentunya memerlukan proses yang lama dan waktu yang cukup guna
mengaplikasikan dalam menanamkan nilai-nilai karakter di gerakan pramuka,
peneliti memilih tiga nilai karakter bangsa kepada pengurus pramuka di
MAN kota Palangka Raya sebagai madrasah bernuansa Islam.
5. Pramuka.
a. Pengertian Pramuka.
Pramuka adalah suatu permainan yang menyenangkan dalam
terbuka tempat orang dewasa dan anak-anak yang pergi yang bersama-sama,
mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina kesehatan
dan kebahagiaan, ketrampilan dan kesediaan untuk memberi pertolongan
bagi yang membutuhkan.19
Pramuka atau istilah kepanduan adalah kegiatan yang paling
banyak menghabiskan waktu dialam terbuka jadi pramuka merupakan
kependekan dari praja muda karana yaitu organisasi kepemudaan dimana
para pemuda bergabung didalamnya dididik diberikan berbagai ketrampilan
dengan tujuan untuk membentuk pemuda yang mandiri. Bahkan memiliki
kepercayaan diri, disiplin, dan memiliki jiwa kesetiakawan, peka terhadap
keadaan social sehingga siap saling menolong, dan tentu saja memiliki jiwa
19
Andri BOB Sunar, Boyman…, h. 3.
31
pemimpin. Intinya adalah latihan Kepramukaan ditujukan untuk
membentuk watak, ahklak dan budipekerti yang luhur setiap anggotanya
hal inilah yang menjadi bekal setelah pengurus Pramuka dewasa kelak. Jadi
Pramuka pada hakekatnya adalah :
1) Suatu proses pendidikan dalam bentuk kegiatan yang menyenangkan
bagi anak dan pemuda di bawah tanggungjawab orang dewasa:
2) Yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan madrasah dan di luar
lingkungan pendidikan keluarga dan di alam terbuka;
3) Dengan menggunakan prinsip dasar dan metode kepramukaan.
b. Sejarah Pramuka
Pramuka adalah organisasi kepanduan Indonesia, setiap Negara di
dunia memiliki organisasi kepanduan masing-masing dengan nama yang
berbeda-beda namun dengan tujuan yang sama yaitu mendidik dan melatih
kaum muda menjadi diri yang mandiri disiplin, berani, percaya diri, dan
berjiwa social tinggi.20
Kepanduan masuk ke Indonesia masih Hindia belanda pertamakali
dibawa oleh orang belanda, organisasinya bernama Nederland Indische
Padvinders Vereninging (NIPV) yang artinya adalah persatuan pandu-
pandu Hindia Belanda. Bangsa Indonesia tertarik organisasi tersebut karena
sifatnya yang universal dan organisasi ini mampu menampung aspirasi
mereka terhadap tanah air. 21
20 Rohmat Kurnia, Sejarah Gerakan Pramuka, Pandu Pusaka, Jakarta: 2015, h.14 21 Ibid. h 32
32
Sejarah kepanduan dalam pembukaan anggaran dasar gerakan
pramuka tahun 1999 disebutkan, Gerakan kepanduan nasional mempunyai
andil yang tidak ternilai dalam sejarah perjuangan kemerdekaan . jiwa satria
yang patriotik telah mengantarkan para pandu kemedan juang bahu
membahu dengan para pemuda untuk mewujudkan adicita rakyat Indonesia
dalam menegakkan dan memandegani negara kesatuan republik Indonesia
selama-lamanya.22
Dari beberapa hal diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi
kepramukaan/kepanduan adalah sebuah organisasi yang universal dan
mampu melatih para anak dan pemuda untuk melatih tanggungjawab
terhadap Negara, berjiwa sosial, disiplin, patriotik dan lain sebagainya.
c. Sifat Kepramukaan
Berdasarkan resolusi konferensi kepramukaan sedunia tahun 1924 di
Kopenhagen, Denmark, maka kepramukaan mempunyai tiga sifat atau ciri
khas, yaitu :
1) Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan
kepramukaan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu
dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan
negara.
2) Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepramukaan di negara
manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa
persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pramuka dan sesama
22
Andri BOB Sunar, Boyman…, h. 27.
33
manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat,
suku dan bangsa.
3) Universal, yang berarti bahwa kepramukaan dapat dipergunakan di mana
saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja, yang dalam
pelaksanaan pendidikannya selalu menggunakan Prinsip Dasar dan
Metode Kepramukaan.23
d. Fungsi Kepramukaan
Dengan landasan uraian di atas, maka kepramukaan mempunyai
fungsi sebagai :
1) Pengembangan pramuka sebagai Kegiatan menarik bagi anak atau
pemuda kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang
menyenangkan dan mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus
mempunyai tujuan dan aturan permainan, jadi bukan sekadar main-main,
yang hanya bersifat hiburan saja, tanpa aturan dan tujuan, dan tidak
bernilai pendidikan. Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan
menarik.
2) Pengabdian bagi orang dewasa bagi orang dewasa kepramukaan bukan
lagi permainan, tetapi suatu tugas yang memerlukan keikhlasan, kerelaan,
dan pengabdian. Orang dewasa ini mempunyai kewajiban untuk secara
sukarela membaktikan dirinya demi suksesnya pencapaian tujuan
organisasi.
23 Rohmat Kurnia, Sejarah Gerakan Pramuka… , h. 9-10
34
3) Pengembangan kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi
untuk mencapai tujuan organisasinya.
4) Pendidikan dan latihan pramuka, kegiatan kepramukaan yang diberikan
sebagai latihan berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan
bukan tujuan pendidikannya. 24
e. Istilah Gerakan Pramuka
Gerakan pramuka adalah nama organisasi yang merupakan wadah
proses pendidikan kepramukaan yang dilaksanakan di Indonesia. Sebelum
tahun 1961 di Indonesia pernah berdiri berbagai macam organisasi
kepramukaan seperti pandu rakyat indonesia, Kepanduan bangsa indonesia,
hizbul waton dan lain-lain. Sekarang hanya satu organisasi yang disebut
gerakan pramuka.
Pramuka merupakan sebutan bagi anggota gerakan pramuka, yang
berusia antara 7 sampai dengan 25 tahun, dan berkedudukan sebagai peserta
didik, yaitu sebagai pramuka siaga, pramuka penggalang, pramuka penegak
dan pramuka pandega. kelompok anggota yang lain yaitu pelatih pramuka,
andalan, pleatih, pamong saka, staf kwartir dan majelis pembimbing.
Disamping itu kata pramuka juga dapat diartikan praja muda karana, yaitu
rakyat muda yang suka berkarya. 25
24
Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
,Jakarta: Kementerian pemuda dan Olahraga , 2011, h.4. 25
Andri BOB Sunar, Boyman…, h. 2.
35
f. Tujuan Gerakan Pramuka
Gerakan pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda
indonesia dengan prinsip-prinsip dasar dan metode kepramukaan yang
pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan
perkembangan bangsa dan masyarakat Indonesia, agar supaya :
1) Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta, tinggi
mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya, tinggi
kecerdasan dan keterampilannya, kuat dan sehat fisiknya.
2) Menjadi warga negara indonesia yang berjiwa pancasila, setia dan patuh
kepada negara kesatuan republik indonesia, sehingga menjadi angota
masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu
menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
Tujuan tersebut merupakan cita-cita gerakan pramuka. karena itu
semua kegiatan yang dilakukan oleh semua unsur dalam gerakan pramuka
harus mengarah pada pencapain tujuan tersebut. 26
g. Tugas Pokok
1) Tugas pokok gerakan pramuka adalah menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan bagi anak dan pemuda Indonesia, menuju ke tujuan
gerakan pramuka, sehingga dapat membentuk tenaga kader
pembangunan yang berjiwa pancasila dan sanggup serta mampu
menyelenggarakan pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
26
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010…, h.4
36
2) Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan tersebut gerakan
pramuka selalu memperhatikan keadaan, kemampuan, kebutuhan dan
minat peserta didiknya.
3) Gerakan pramuka berkewajiban melaksanakan Eka Prasetya Pancakarsa.
Karena kepramukaan bersifat nasional, maka gerak dan kegiatan gerakan
pramuka disesuaikan dengan kepentingan nasional.
4) Gerakan Pramuka hidup dan bergerak di tengah masyarakat dan berusaha
membentuk tenaga kader pembangunan yang berguna bagi masyarakat.
5) Dalam pelaksanaan kegiatannya, gerakan pramuka menggunakan prinsip
dasar dan metode kepramukaan, sistim among dan berbagai metoda
penyajian lainnya. para pramuka mendapat pelatih an dalam satuan-gerak
sesuai dengan usia dan bidang kegiatannya dengan memgikuti ketentuan
pada Syarat Kecakapan Umum.27
h. Sejarah Pramuka di Indonesia
1) Masa Hindia Belanda (sebelum kemerdekaan)
Menelusuri sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia
mempunyai saham besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan
Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepramukaan
nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepramukaan itu
tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat
gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka. Organisasi kepramukaan di
Indonesia dimulai oleh adanya cabang "Nederlandse Padvinders
27
.Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga , Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka, Semarang: 2013 .h.7.
37
Organisatie" (NPO) pada tahun 1912, yang pada saat pecahnya Perang
Dunia I memiliki kwartir besar sendiri serta kemudian berganti nama
menjadi "Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging" (NIPV) pada
tahun 1916. Organisasi kepramukaan yang diprakarsai oleh bangsa
Indonesia adalah "Javaanse Padvinders Organisatie" (JPO), berdiri atas
prakarsa S.P. Mangkunegara VII pada tahun 1916.
Sebagai upaya untuk menggalang kesatuan dan persatuan, Badan
Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI merencanakan "All
Indonesian Jamboree". Rencana ini mengalami beberapa perubahan baik
dalam waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan, yang kemudian
disepakati diganti dengan "Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem"
disingkat PERKINO dan dilaksanakan pada tanggal 19-23 Juli 1941 di
Yogyakarta.28
2) Masa Republik Indonesia (Masa kemerdekaan)
Sebulan sesudah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,
beberapa tokoh kepramukaan berkumpul di Yogyakarta dan bersepakat
untuk membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai suatu
panitia kerja, menunjukkan pembentukan satu wadah organisasi
kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan
Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Untuk mewujudkan kepramukaan di Indonesia maka di butuhkan
panitia dan tokoh Indonesia yang ditunjuk panitia adalah Sultan
28 Rohmat Kurnia, Sejarah Gerakan Pramuka…, h.24
38
Hamengkubuwono IX bekerja untuk merancang dan mengukuhkan hal-
hal yang dibutuhkan untuk mewujudkan gerakan pramuka. 29
Sejarah Pramuka di Indonesia sendiri bukan dibawa oleh para
tentara Jepang, atau dari belanda namun pramuka di Indonesia masuk
karena dibawa oleh para tokoh-tokoh yang berjasa terhadap negara
kesatuan republik Indonesia.
i. Kegiatan Pramuka di MAN Kota Palangkaraya
Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib di MAN
Kota Palangkaraya bagi siswa kelas X pada semester pertama dan
ekstrakurikuler pilihan pada semester kedua. Kegiatan ini selalu
dilaksanakan setiap hari jum'at dari pukul 15.15 sampai 17.00
WIB. Dengan adanya pramuka diharapkan siswa dan siswi MAN Kota
Palangkaraya dapat tertanam disiplin dan mental yang kuat dalam diri
siswa, serta dapat membangun karakter siswa yang baik. Materi-materi
yang disampaikan dalam latihan pramuka rutin di MAN Kota
Palangkaraya sebagai berikut:
1) Peraturan Baris-berbaris (PBB)
Kegiatan baris-berbaris atau PBB merupakan salah satu materi
wajib yang harus diikuti setiap pengurus pramuka dalam latihan rutin
pramuka. Dalam PBB sangat dituntut adanya disiplin yang kuat.
Karena dasarnya baris pada -berbaris termasuk latihan gerak dasar
yang mewujudkan penanaman sikap kepemimpinan, disiplin, rasa
29
Ibid. h.28
39
persatuan dan kerjasama. Materi yang dipelajari dalam baris-berbaris
adalah materi memberi dan menerima perintah atau aba-aba. Aba-aba
dalam baris-berbaris ada tiga macam, yaitu aba-aba petunjuk, aba-aba
pelaksanaan, dan aba-aba peringatan. Dalam baris-berbaris juga
dipelajari macam-macam bentuk barisan antara lain: bentuk barisan
atau formasi barisan berbanjar, bersap, lingkaran besar/kecil, angkare,
setengah lingkaran serta cara-cara berjalan dan lain-lain.
2) Pengetahuan Pramuka
Materi pengetahuan pramuka yang diberikan kepada siswa
terdiri dari sejarah gerakan pramuka, pengertian kepramukaan, sifat
kepramukaan, kode kehormatan pramuka, kiasan dasar, Prinsip Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, sistem among, Syarat
Kecakapan Umum (SKU), pertemuan pramuka, dan lain-lain
3) PPPK
Pertolongan pertama dapat menyelamatkan jiwa manusia atau
meningkatkan fungsi tanda-tanda vital kehidupan seperti denyut
jantung, suhu tubuh, dan jalan pernafasan. Dalam tujuan khususnya,
PPPK dapat mencegah korban menjadi lebih buruk keadaannya dan
meringankannya dari rasa sakit dan penderitaan. Pertolongan Pertama
Gawat Darurat (PPGD) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing
lagi bagi kita. Dengan semakin kompleksnya kehidupan kita dan
lingkungannya, maka PPGD sudah menjadi suatu kebutuhan yang
sangat penting. Materi yang dipelajari meliputi tujuan PPPK, prosedur
40
PPPK, menghentikan pendarahan, pembalut, bidai/spalk, keracunan,
pengobatan tradisional, memindahkan koraban, dan lain-lain.
4) Morse
Materi yang dipelajari dalam morse adalah pengenalan sejarah
morse, fungsi morse, alat-alat yang dapat digunakan untuk mengirim
berita morse, pengenalan huruf-huruf morse dan praktik mengirim dan
menerima pesan dengan morse, dan lain-lain.
5) Tali-temali
Materi yang dipelajari meliputi sejarah talli temali, cara
pemeliharaan tali, jenis-jenis tali, kegunaan khusus, simpulan tali,
simpul, anyaman, ikatan, simpul dalam bahasa inggris, dan lain-lain.
memanfaatkan simpul-simpul pramuka sebagai alat bantu untuk
menyatukan benda-benda tanpa lem dan paku misalnya untuk
membuat dragbar, dan lain-lain.
6) Teknik Kepramukaan
Di dalam teknik kepramukaan materi yang dipelajari lebih
cenderung pada teknik-teknik yang harus dikuasai oleh pramuka untuk
melakukan tindakan secara nyata. Contohnya adalah teknik bagaimana
bertahan hidup dengan segala keterbatasan, mengoperasikan kompas
penunjuk arah, pemetaan dan lain-lain.
7) Semaphore
Semaphore adalah cara mengirim berita dengan menggunakan
bendera. Abjad dan angka semaphore terdiri dari beberapa sikap
41
tangan kiri serta tangan kanan. Bendera harus dipegang sedemikian
rupa, sehingga tongkatnya seperti sambungan tangan kita. Semua
pergerakan menggunakan bahu, sehingga kedua tangan tetap lurus.
Materi semaphore meliputi memperagakan huruf/abjad menggunakan
bendera sesuai dengan aturan yang ada.
8) Pemetaan (Mapping)
Pengetahuan pemetaan sangat penting sekali dipelajari oleh
seorang pramuka, penjelajah, pendaki gunung, pencinta alam ataupun
yang lainnya. Materi yang dipelajari meliputi peta pita, peta lokasi,
peta perjalanan, peta lapangan, pembuatan peta, dan lain-lain. 30
B. Hasil Penelitian Relevan
Dalam kajian pustaka ini, peneliti akan mendeskripsikan beberapa karya
yang ada relevansinya dengan judul yang peneliti buat. Untuk menghindari
kesamaan penulisan dan plagiasi, peneliti akan menjadikan beberapa sumber
sebagai bahan kajian dalam penulisan penelitian ini. Adapun sumber yang
menjadi acuan antara lain:
1. Tesis yang disusun oleh Agus Baya Umar (2013), “Pembentukan nilai-nilai
karakter melalui pendidikan Pasantren di Pondok Pesantren Wahid Hasyim
Yogyakarta”. Pokok masalahnya adalah bagaimana pembentukan nilai-nilai
karakter melalui pendidikan di Pondok Pesantren Wahid Hasyim
Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
sifat penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penemuannya adalah bahwa
30 Andri BOB Sunar, BOYMAN . h.125
42
secara umum pendidikan Pesantren di Ponpes Wahid Hayim Yogyakarta
sesuai dengan langkah-langkah, pendekatan dan prinsip nilai pembentukan
nilai-nilai karakter santri.31
2. Tesis yang susun oleh Rochanah (2014), “Pembentukan Nilai-nilai karakter
siswa berbasis kultur madrasah di MAN I Kebumen ”, yang membahas
tentang pembentukan nilai-nilai karakter siswa berbasis kultur madrasah
di MAN 1 Kebumen. Hasil penelitiannya adalah terlaksana dengan desain
kegiatan intra kulikuler , kegiatan ekstra kulikuler dan interaksi antar warga
Madrasah serta nilai –nilai kenyakinan. Dari realita 18 nilai-nilai karakter
yang akan di bentuk di MAN I Kebumen hanya mencapai 10 nilai-nilai
karakter bahwasanya efektifitas pembentukan nilai-nilai karakter berjalan
efektik.32
3. Tesis yang di susun oleh Heri Nugroho (2012) “Implementasi Pendidikan
Nilai-nilai karakter dalam Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 3
Semarang” Hasil penelitiannya adalah Pelaksanaan Pendidikan Nilai-Nilai
Karakter dalam PAI meliputi: input (masukan), process (proses), output
(hasil), dan outcomes (dampak). Input pelaksanaan (siswa maupun guru)
termasuk baik. Dalam proses pelaksanaan, dalam pembelajaran PAI
memasukkan delapan belas nilai karakter . Hasilnya siswa mempunyai
pengetahuan dan kebiasaan. Adapun dampak pelaksanaan pendidikan nilai-
nilai karakter dalam PAI bagi siswa adalah memberikan motivasi
31 Agus Baya Umar “pembentukan Karakter melalui pendidikan Pesantren diPondok
pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta” Tesis Magister, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2013, h.
125, t.d: 32
Rochanah, “Pembentukan Karakter siswa berbasis kultur madrasah di MAN Kebumen
1, Tesis Magister, Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, 2014,h. 139, t.d:
43
untuk selalu berbuat jujur setiap saat, tidak berbohong dengan siapapun,
lebih menghormati yang lebih tua, bersyukur atas apa yang telah diterima,
tidak menyakiti perasaan orang lain, lebih meningkatkan ibadah, karena
nanti ada kehidupan akhirat, menghargai karya orang lain, merubah sikap
yang kurang menjadi lebih baik, mengetahui menjadi pemimpin masa depan
yang kuat, terlatih untuk membuat tugas kreatif dalam membuat tugas,
siswa dilatih berfikir mandiri, peduli lingkungan melihat teman yang
membutuhkan bantuan.33
4. Sri Woro Dan Marzuki, 2011, Journal Ilmiah Mahasiswa Program
Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil tulisanya adalah: Peran
Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka dalam Pembentukan Karakter Tanggung
jawab Peserta didik di SMP Negeri 2 Windusari Magelang, menyimpulkan
bahwa Kegiatan ekstrakurikuler Pramuka merupakan sarana yang tepat
untuk membentuk dan me- ngembangkan karakter tanggung jawab peserta
didik dan sesuai dengan tujuan PKn. Macam-macam tanggung jawab
yang dibentuk kepada peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler pramuka
di SMP Negeri 2 Windusari adalah tanggung jawab terhadap diri sendiri,
tanggung jawab terhadap orang lain, tanggung jawab terhadap alam
(lingkungan sekitar), tanggung jawab terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Metode yang digunakan dalampembentukan karakter tanggung jawab
melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka di SMP Negeri 2 Windusari
adalah metode pemberian nasihat, pemberian hukuman (punish- ment) dan
33
Heri Nugroho “Implementasi pendidikan karakter dalam pendidikan agama islam di sma
negeri 3 semarang” Tesis Magister, Semarang ,UIN Sunan Walisanga, 2012 h. 146, t.d:
44
pemberian penghargaan (reward), keteladanan pelatih pramuka, pemberian
tugas, dan pencapaian SKU dan SKK. Faktor pendukung dalam
pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam pembentukan karakter
tanggung jawab terhadap peserta didik di SMP Negeri 2 Windusari antara
lain: adanya sikap, pengetahuan, dan pengalaman Pelatih Pramuka;
komunikasi yang baik antara Kepala Madrasah, Waka Kesiswaan, Pelatih
Pramuka, dan Dewan Penggalang; program yang baik; sarana dan prasarana
penunjang kegiatan ekstrakurikuler Pramuka; dan dana Bantuan Operasional
Madrasah (BOS) yang dapat digunakan untuk membiayai berbagai macam
kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang kegiatan pramuka. Faktor
yang menghambat kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam pembentukan
karakter tanggung jawab terhadap peserta didik di SMP Negeri 2 Windusari
antara lain: masih minimnya jumlah pelatih pramuka yang ada saat ini;
masih adanya beberapa peserta didik (terutama laki-laki) kurang antusias
atau berminat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka; peserta
didik masih terlalu pasif atau inisiatifnya masih rendah dalam melaksanakan
kegiatan ekstrakurikuler pramuka; dan faktor cuaca.34
Dari hasil penelitian keempat tersebut peneliti dalam kajiannya
hampir sama dengan proses pembentukan nilai-nilai karakter yang terdiri
dari 18 nilai-nilai karakter dan yang lebih mendekati kesamaan adalah pada
34 Jurnal Pendidikan Karakter, Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Tahun VI, Nomor
1, April 2016,h. 84
45
poin ke tiga nilai-nilai karakter tersebut, ada terdapat persamaan dan
perbedaan yaitu;
Persamaan dalam penelitian sebelumnya:
a) Pada penelitian sebelunya pendidikan melalui pondok pesantren hasil
dari penelitiannya yaitu bahwa santri dengan penerapan disiplin oleh
ustazd gurunya melalui jadwal yang di tentukan dilaksanakan dengan
baik melalui langkah-langkah dan tahapan yang di terapkan di pondok
pesantren.
b) Penelitian sebelumnya tentang pembentukan nilai berbasis kultur di
MAN 1 kebumen hasil penelitiannya yaitu: terlaksananya dengan desain
kegiatan intra dan ekstra interaksi dengan sesama siswa, serta
menanamkan nilai-nilai keyakinan dan terlaksananya 10 nilai karakter
bahwasanya efektifitas pembentukan nilai karakter berjalan efektif.
c) Penelitian sebelumnya tentang implementasi dalam pendidikan nilai
karakter dalam pendidikan Agama Islam dari hasil penilitiannya bahwa
subjek penelitiannya menghasilkan siswa mempunyai pengetahuan dan
kebiasaan dan berdampak pengetahuan terhadap pendidikan Agama
Islam serta mengetahui tatacara kepemimpinan, terlatih, kreatif terhadap
tugas, berpikir mandiri, sosial dan ramah terhadap lingkungan.
d) Penelitian sebelumnya pada jurnal ilmiah tentang peran kegiatan
ekstrakurikuler pramuka dalam membentuk tanggungjawab terhadap
peserta didik, dari hasil penilitianya adalah dengan metode pemberian
nasihat, keteladanan, penghargaan dan hukuman terhadap peserta didik.
46
e) Dengan penilitian yang disajikan persamaanya terletak pendidikan
karakter secara umum dan penelitian di fokuskan dengan karakter jujur,
disiplin dan tanggungjawab pada ekstrakurikuler pramuka ,langkah-
langkah yang di lakukan yaitu mengetahui proses dan aplikasi peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari.
Perbedanya dalam penelitian sebelumnya:
a) Penelitian mengambil sample dari pengurus Pramuka dan hanya tiga
karakter yang diteliti yaitu karakter jujur, disiplin dan tanggungjawab..
b) Tujuan pendidikan karakter fokus pada nilai Jujur, disiplin dan
tanggungjawab pada pengurus pramuka.
c) Bagaimana proses pendidikan karakter pada ekstrakurikuler Pramuka
fokus pada nilai Jujur, disiplin dan tanggungjawab.
Dari penilitian di atas akan memberikan motivasi dan gambaran secara
keseluruhan pendidikan nilai-nilai karakter pada karakter jujur, disiplin dan
tanggungjawab .
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di MAN kota Palangka Raya yang
berlokasi di jalan Tjilik Riwut Km.4,5 kodepos 73112 telepon ( 0536)
3231286. Faximile. (0536) 3231589, e-mail: [email protected]
dan Webside: www.manmodelpalangkaraya.sch.id,35
Alasan memilih lokasi di MAN kota Palangka Raya dikarenakan
Gerakan Pramuka di MAN Kota Palangka Raya sudah menerapkan
pendidikan Pramuka kepada seluruh siswa baru dengan mengadakan
matrikulasi kurikulum 2013 yang dilaksanakan selama 36 jam sebagai
bentuk pendidikan nilai-nilai karakter terhadap seluruh peserta didik di
MAN Kota Palangka Raya,
2. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian yang dilakukan di MAN kota Palangka Raya
selama enam bulan dengan rincian dua tahapan yaitu; tahap penyusunan
proposal dan dan seminar serta tahap hasil penelitian yaitu
melaksanakan penggalian data menganalisa dan dan penyusunan laporan
hasil penelitian, sebagaimana yang tertuang di tabel sebagai berikut:
35
Profil Madrasah Sehat MAN Model Palan gkaraya, Palangka Raya, Tahun 2017 ,h. 2.
46
48
NO Kegiatan
Bulan ke
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Observasi awal X X X X X X X X X
2 Penyusunan proposal X X
3 Penggalian data X X X X X X X
4 penelitian X X X X X X X
5 Pengolahan dan analisis X X X X X X X
6 Penyusunan hasil penelitian X X X X X X
7 Ujian X
B. Prosedur penelitian.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana
penelitian jenis ini bertujuan untuk memahami fenomena tentang yang
diamati oleh subjek penelitian, seperti: perilaku, persepsi, tindakan secara
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada
suatu konteks alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.36
Sedang menurut Sugiono Penelitian kualitatif ditujukan untuk
memberikan pemahaman yang fenomena-fenomena sosial dari pandangan
partisipan, yaitu orang yang diajak Wawancara, observasi, diminta
memberikan data, pendapat, pikiran, gagasan dan persepsinya. Penelitian
kualitatif juga bermakna suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas social,
36
Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (edisi Revisi), Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010, h. 6.
49
sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang yang individual maupun
kelompok. dalam metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk meneliti
pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument
kunci dalam penelitian. 37
Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang dilkakukan dalam
penelitian, mulai dari awal memperoleh gambaran umum, focus penelitian
dan pengecekan serta pemeriksaan keabsahan data. Jadi dalam penelitian ini
peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang
menggambarkan kancah penelitian sebenarnya dengan berusaha
mengumpulkan data semaksimal mungkin mengenai pendidikan nilai-nilai
karakter jujur, disiplin dan tanggungjawab dalam Ekstrakurikuler Pramuka di
MAN Kota Palangka Raya.
Prosedur penelitian merupakan suatu proses tahapan atau langkah-
langkah penelitian dari awal sampai akhir, maksud dari prosedur ini adalah
agar penelitian ini berjalan lancer dan teratur, sehingga hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
C. Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan yaitu tertulis dan
foto, sebagaimana pendapat Lexy J. Moleong dalam bukunya metodologi
penelitian Kualitatif, sumber yang dipakai yaitu sumber tertulis dikatakan
bahwa sumber diluar kata dan tindakan merupakan sumber kedua, jelas hal
itu tidak bisa diabaikan, dari segi sumber data, bahan tambahan yang berasal
37
Sugiono, Memahami penelitian Kualitatif, Bandung : CV.Al-Fabeta .2012, h.1
50
dari bahan tertulis dapat dibagi menjadi sumber buku, majalah ilmiah, sumber
dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi. Sedang sumber foto lebih
banyak dipakai sebagai alat untuk keperluan penelitian kualitatif karena dapat
dipakai dalam berbagai keperluan, foto menghasilkan data deskripsi yang
cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi-segi subjektif dan
hasilnya sering dianalisis secara induktif.38
Sumber data di bagi menjadi sumber data primer dan sekunder.
1. Data Primer
Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung.39
Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh
peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya.40
Adapun yang
menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah pengurus
gerakan pramuka gugus depan 49-50 pangeran Hidayatullah putra dan
putri dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Anggota aktif dan sebagai pengurus Abalan putra dan putri.
b. Telah duduk di kelas 11 atau12.
c. Memenuhi persyaratan tingkatan melalui tes pengisian SKU/SKK.
d. Mengikuti pelantikan anggota baru, mengikuti lomba dan perjusami.
e. Pernah mewakili lomba dan berpartisipasi mengikuti apel upacara di
luar madrasah.
38
Ibid.h. 159-160 39
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
Cipta, 2006., h. 145. 40 Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian Jakarta: Rajawali, 1987, h. 93
51
Menurut koordinatoor dan pelatih adalah MAA, RKJ, ASy,
HAF,ELY, ANH, NS nama-nama tersebut yang memenuhi syarat menjadi
pengurus inti yaitu .Dari persyaratan tersebut diatas anggota pramuka
yang memenuhi persyaratan jumlah tujuh orang pengurus ambalan putra
yaitu Ketua MAA, wakil ketua HAF, sekretaris RKJ, bendahara Asy , dan
ambalan putri Ketua ELY, sekretaris ANH, bendahara NS, maka dengan
demikian pengambilan data melalui teknik sampel purposive (purposif
sample) sampel ini dengan tujuan memfokuskan pada subjek penilitian
untuk mengambil data yang kaya dengan kasus untuk studi yang bersifat
mendalam. Sebelum sampel ini di pilih perlu dihimpun sejumlah informasi
tentang sub-sub unit dan informan-informan di dalam unit kasus yang
akan diteliti.41
Dengan mengambil tujuh orang tersebut sebagai sumber
data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah subjek penelitian karena
mewakili dan bertujuan lebih efektif untuk mengambil data.
2. Data Sekunder
Sumber data skunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan
data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.42
Dalam
penelitian ini, dokumentasi dan angket merupakan sumber Data
sekunder merupakan sumber data yang mendukung dan melengkapi
sumber data primer.43
Data ini dari hasil wawancara, data kepustakaan,
41
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011, h. 101 42
Ibid. h. 93 43
Ibid. h. 146.
52
buku dan literature lainnya yang relevan dan mendukung objek kajian serta
sebagai pelengkap dari data primer. Sehingga dapat memperoleh data yang
faktual, valid, dan dapat dipertanggung jawabkan guna menyelesaikan
permasalahan yang terdapat pada Tesis ini. Adapun data sekunder pada
penelitian ini adalah Kepala Madrasah MAN Kota Palangkarya yaitu
Bapak Id kelahiran kandangan 4 September 1970 jaban beliau sebelum
menjabat kepala di MAN Kota Palangkaraya adalah kepala MTss
Islamiyah tahun 2009, kepala MTs s Muslimat NU tahun 2010 s/d 2014,
kepala MTs N 2 tahun 2014s/d 2017 , kepala MAN Kota Palangkaraya
17 april 2017 hingga sekarang , Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Bapak J
S kelahiran Bangkuang 15 Juni 1974 beliau guru Bahasa Inggris di MTs
Islamiyah tahun 2005 s/d 2010, guru di MTs N 2 sebagai guru dan tugas
tambahan Waka kurikulum tahun 2010 s/d 2015 sebagai guru MAN Kota
Palangkaraya tahun 2015 sampai sekarang dan mendapat tugas tambahan
waka kesiswaan sampai sekarang, Koordinator Pramuka Ibu TA kelahiran
palangkaraya 6 Agustus 1980, beliau adalah guru bahasa indonesia dan
sekaligus pembina pramuka dari tahun 2015s/d 2018 dan Pelatih bapak
HS kelahiran palangkaraya tahun 1985 adalah guru penjaskesrek di MIS
Darusa‟adah palangkaraya beliau adalah alumni pramuka dari MAN model
palangaraya dan menjadi pelatih sampai sekarang dari empat informan
diatas adalah orang yang mempunyai kewenangan terhadap kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di MAN kota palangkaraya maka dari itu peniliti
mengambil sample empat orang sebagai informan.
53
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan
menggunakan tehnik kondisi yang alami, sumber data primer, dan lebih
banyak pada tekhnik observasi berperan serta Wawancara mendalam dan
dokumentasi.44
Prosedur pengumpulan data yang peneliti gunakan untuk
memenuhi dan memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian dengan cara
mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban,
mencari bukti terhadap fenomena dengan cara merekam, mencatat dan
memotret. 45
Teknik yang di gunakan untuk mengumpulkan data melalui
pengamatan data yang digali yaitu;
a) Mengamati kegiatan pramuka di MAN Kota Palangka Raya pada
saat latihan, mulai persiapan pelaksanaan di lapangan maupun di
ruang pramuka pada jadwal yang ditentukan hari rabu dan jum‟at.
b) Mengamati peserta didik pengurus pramuka yang sudah di pilih yaitu
tujuh orang pengurus ambalan putra yaitu Ketua MAA, wakil ketua
HAF, sekretaris RKJ, bendahara Asy , dan ambalan putri Ketua ELY,
sekretaris ANH, bendahara NS, pada hari tertentu pada saat
melaksanakan tugas sehari-hari di madrasah dan saat sudah jam
44
M. Djunaudi Ghani dan Fauzan Almansur, Metodologi Penelitian Kualitatif…,h. 164. 45
Imam Suprayoga, dan Tobrani, Metodologi Penelitian , Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya , 2003, h. 167.
54
pulang dan mulai mengikuti pembelajaran, melaksanakan bimbingan
kelas, dan melaksanakan sholat berjamaah dimasjid At-taqwa
dilingkungan madrasah.
c) Mengamati subjek penelitian selain mengikuti kegiatan pramuka
seperti eksul yang lain yaitu OSIS dan eskul lainnya Selain hal diatas
peneliti juga mengamati sistem administrasi di ruangan pramuka
bagaimana cara tertib administrasi, tatacara persuratan dan
perencanaan program lomba dan program latihan. pelaksanaan dan
pengawasan .
2. Wawancara / interviu
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interview)
yang memberikan jawaban atas pertanyaan.46
wawancara yang digunakan
adalah wawancara terstruktur digunakan sebagai tehnik pengumpulan
data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan
diperoleh, oleh karena itu dalam melakukan Wawancara, pengumpul data
telah menyiapkan instrumen jawabanpun telah disiapkan. Dengan
wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama
dan pengumpul data mencatatnya. 47
Melalui teknik wawancara ini dimaksud untuk mendapatkan
keterangan dari sumber data yang dapat di gali dengan metode yang
46
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, h.186 47 Sugiono, Memahami penelitian Kualitatif…, h.73
55
digunakan untuk memperoleh informasi dari peserta didik pengurus
pramuka yang sudah ditentuka y:
a) Pengurus pramuka / tujuh orang pengurus ambalan putra yaitu Ketua
MAA, wakil ketua HAF, sekretaris RKJ, bendahara Asy , dan
ambalan putri Ketua ELY, sekretaris ANH, bendahara NS, gudep
49/50 Pangeran Hidayatullah MAN Kota Palangka Raya. Sebagai
subjek tentang bagaimana proses pelaksanaan pendidikan nilai-nilai
karakter Jujur, disiplin dan tanggungjawab dalam kepramukaan baik
kegiatan latihan di madrasah maupun diluar madrasah .
b) Kendala apa saja yang dihadapi oleh para informan yaitu bapak
Kepala madrasan bapak Id, bapak JS waka kesiswaan, ibu TA
koordinator serta bapak HS sebagai pelatih pramuka dalam
penanaman nilai-nilai karakter jujur, disiplin dan tanggungjawab pada
pengurus pramuka di MAN Kota Palangka Raya.
c) Bagaimana tindak lanjut proses pendidikan nilai-nilai karakter jujur,
disiplin dan tanggungjawab pada pengurus pramuka tujuh orang
pengurus ambalan putra yaitu Ketua MAA, wakil ketua HAF,
sekretaris RKJ, bendahara Asy , dan ambalan putri Ketua ELY,
sekretaris ANH, bendahara NS, di MAN Kota Palangka Raya yang
ditentukan
3. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu segala aktifitas yang berhubungan dengan
pengumpulan, pengadaan, pengelolaan dokumen-dokumen secara
56
sistematis dan ilmiah serta pendistribusian informasi kepada informan.48
Hal ini dimaksudkan untuk mencari data-data tentang hal–hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat
dan agenda. Metode ini merupakan metode pelengkap untuk mendapatkan
data tentang gambaran lokasi penelitian yang berkaitan dengan masalah-
masalah penelitian di MAN Kota Palangka Raya.
Adapun dokumen yang akan diperlukan antara lain:
a) Gambaran umum Pramuka MAN Kota Palangka Raya.
b) Pengurus Ambalan Gugus Depan 49-50 Pangeran Hidayatullah.
c) Sarana prasana Pramuka.
d) Jadwal kegiatan pramuka.
e) Materi / rencana pembelajaran pramuka.
f) Data dan struktur pengurus pengurus Pramuka aktif.
g) Buku panduan pembelajaran pramuka.
h) Data –data yang dianggap perlu lainnya sebagai penunjang.
i) Dokumentasi saat penelitian dan saat proses kegiatan pramuka.
E. Prosedur analisis data
Prosedur analisis data adalah Analisis data dalam penelitian kualitatif
merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya dengan menjadikannya satuan
48
Soedjono Trimo, Pengantar Ilmu Dokumentasi, Bandung: Remaja Karya, 1981, h. 7.
57
yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan apa yang dipelajari dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.49
Sugiono menyebutkan analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara.50
Metode ini
menekankan pada pemberian sebuah gambaran baru terhadap data yang telah
terkumpul dengan tujuan untuk menggambarkan secara obyektif bagaimana
penanaman nilai-nilai karakter jujur,disilpin dan tanggungjawab melalui
kegiatan ekstrakurikuler pramuka di MAN Kota Palangka Raya. Analisis data
yang digunakan adalah mengacu pada konsep Milles&Huberman yaitu
interaktif model yang mengklasifikasikan analisis data dalam tiga langkah
yaitu :
Peneliti akan menganalisis data yang terkumpul dari subjek penelitian
untuk mendapatkan gambaran umum serta menyeluruh, Proses pendidikan
yang bernilai-nilai karakter jujur,disilpin dan tanggungjawab pada peserta
didik selama mengikuti proses pembelajaran dilingkungan Madrasah. kepada
pengurus Pramuka dari perencanaan kegiatan, proses belajar mengajar dan
bimbingan, pelatih an peserta didik selama di lingkungan madrasah. penyajian
data ini peneliti berusaha menyusun data-data yang berhubungan dengan fokus
penelitian secara menyeluruh yaitu memahami perencanaan proses pendidikan
nilai-nilai karakter jujur,disilpin dan tanggungjawab di Madrasah yaitu:
1. Memilih data dari hasil pengamatan (observasi) tentang keadaan
madrasah, keadaan organisasi Pramuka, Visi misi Madrasah, dukungan
49
Ibid .h 248 50 Sugiono, Memahami penelitian Kualitatif…, h.88
58
dari pihak madrasah baik dukungan moril maupun dana untuk
mewujudkan seluruh rangkaian visi dan misi pendidikan nilai-nilai
karakter jujur,disilpin dan tanggungjawab bagi peserta didik kususnya
anggota pramuka.
2. Pelaksanaan latihan rutin dan penerapan nilai-nilai karakter jujur,disilpin
dan tanggungjawab dalam kegiatan sehari-hari pengurus pramuka .
3. Penanaman sikap dan penerimaan materi baik dari pelatih maupun dari
guru selama proses pembelajaran.
4. Bagaimana hubungan pengurus pramuka dengan warga lingkungan
madrasah.
5. Adanya rewad dan sanksi bagi pengurus Pramuka yang taat dan
melanggar
6. Bagaimana menghargai prestasi yang telah diraih oleh pengurus Pramuka
terhadap warga madrasah.
7. Sikap sosial dan tanggungjawab tolong menolong, ringan tangan dan lain
sebagainya.
8. Sikap kepada Guru, Kepala, Wakil kepala tenaga kependidikan, Satpam
petugas kebersihan, penjaga Madrasah dan pelatih.
9. Mengikuti peraturan dan tatatertib madrasah.
Pada tahap ini peneliti akan berusaha menarik kesimpulan, dalam analisis
data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan
verivikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
59
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada
tahap pengumpulan data berikutnya.51
adapun data kesimpulan yang di harapkan yaitu:
a) Proses pendidikan nilai-nilai karakter jujur pada pengurus Pramuka .
b) Proses pendidikan nilai-nilai karakter disiplin pada pengurus Pramuka .
c) Proses pendidikan nilai-nilai karakter tanggungjawab pada pengurus
Pramuka
d) Faktor penunjang dan penghambat dalam dalam pelaksanaan proses
pendidikan karakter di pramuka MAN Kota Palangkaraya.
Dengan demikian dalam penelitian ini menggambarkan bagaimana
proses, factor penunjang dan penghambat serta tindak lanjut terhadap
pendidikan nilai-nilai karakter pada siswa/siswi ( pengurus Pramuka ) dalam
Ekstrakurikuler pramuka di Madrasah Aliyah Negeri Kota PalangkaRaya.
F. Pemeriksaan Keabsahan Data
Keabsahan data dilakukan sejak pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara kredebeliti transferability, dan dependability serta konfirmability.52
Sedang menurut Egon Guba (Lincoln dan Guba) yang dikutip Lexi J Moleong
bahwa keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari
konsep kesahihan(validitas) dan keandalan (reabilitas) menurut fersi positivism
dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kreteria dan paradigmanya
sendiri.53
51
Ibid .h 9. 52
Tohirin, ,metodologi penelitian kualitatif dalam pendidikan dan bimbingan konseling,
Jakarta, Rajawali Press, 2012,h.3 53 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitati…, h.171
60
Kredebility dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan
ketekunan dalam penelitian, triagulasi, diskusi dengan sejawat. Analisis kasus
negarif, dan membercheck. untuk menjamin kredebelitas hasil penelitian
dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
1. Dengan perpanjangan pengamatan situasi dan keadaan selama penelitian
terhadap subjek yang diteliti apabila masih kurang atau ada perkembangan
selanjutnya selama kegiatan berlangsung dan mengecek kebenaran
informasi.
2. Meningkatkan ketekunan atau terus menerus dilakukan, akan sangat
tergantung pada kedalaman, keluasan, dan kepastian data. Penelitian ini
difokuskan pada pengujian terhadap data yang diperoleh itu setelah dicek
kembali kelapangan benar atau tidak, dan apabila data tersebut sudah benar
maka pengamatan dapat diakhiri.54
3. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini di artikan sebagai pengecekan
dari berbagai sumber dengan berbagi cara, dan berbagai waktu. triangulasi
terhadap data yang berupa pendidikan nilai-nilai karakter melalui kegiatan
Ekstrakurikuler Pramuka, dilakukan dengan cara triangulasi waktu Data
yang didapat merupakan kesimpulan dari berbagai proses dalam penelitian
kualitatif, seperti pengumpulan data kemudian dipilih-pilih data yang sesuai
kemudian disajikan, setelah disajikan ada proses menyimpulkan, data yang
disajikan dari hasil Wawancara dan observasi selalu berubah maka untuk
menetukan waktu akan berpengaruh terhadap jawaban subjek, objek dan
54
Sugiono, Memahami penelitian Kualitatif…, h.123
61
informan maka setelah diteliti semakin jelas permasalahan tersebut.55
Selanjutnya triangulasi dengan hasil mengumpulkan data dengan cara
Wawancara, diskusi dan mengamati pelatih dalam menyampaikan
bimbingan dan latihan kepada pengurus Pramuka sebagai subjek penelitian
kemudian di konfirmasi kepada pengurus pramuka bahwa data-data yang
disampaikan oleh pelatih itu sesuai atau tidak. peneliti setidaknya
melakukan pemeriksaan keabsahan guna mendapat informasi yang akurat
dan bisa dipertanggungjawabkan dari hasil yang di dapat dari sumber .
Disamping itu dengan adanya uji keabsahan data maka data penelitian yang
dilakukan oleh peneliti perlu mendapatkan hasil yang sempurna yaitu
dengan cara;
a) Triangulasi data yang dikumpulkan dalam suatu penelitian kualitatif
perlu di uji keabsahannya melalui teknik triangulasi metode ; jika
informasi atau data yang berasal dari hasil wawancara perlu di uji
dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, selaian itu juga
triangulasi sumber, jika informasi tertentu berbeda atau responden
dengan dokumen.
b) Menggali informasi dengan informan seperti koordinator Pramuka dan
sumber yang berkompeten.
c) Memperpanjang waktu dalam penggalian data baik dari pelatih maupun
dari pengurus pramuka untuk menggali data yang maksimal.
55
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung, CV.
Alfabeta,2013,h. 270-276
62
d) Menggali informasi dari pihak-pihak lain seperti alumni, pengurus
terdahulu. teman sejawat, koordinator sebelumnya.
e) Memperpanjang masa pengamatan dan observasi pada hari-hari biasa
maupun pada jadwal latihan.
f) Menganalisis data-data yang masih belum akurat yang bersumber dari
berbagai sumber informasi.
g) Menghindari informasi-informasi yang bisa mempengaruhi hasil
Wawancara dengan sesama pengurus pramuka.
h) Menggunakan member check berdasarkan catatan dengan maksud
memperbaiki kekeliruan dan memperbaiki apa yang masih kurang.
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Gerakan Pramuka di MAN Kota Palangka Rayan
atau Subjek Penelitian.
1. Sejarah singkat Gerakan Pramuka MAN Kota Palangka Raya
Madrasah Aliyah Negeri Palangka Raya berasal dari Madrasah
Aliyah Negeri 3 Yogyakarta, sesuai dengan Keputusan Menteri Agama
Nomor : 27 Tahun 1980 pada tanggal 27 Mei 1980. sebelumnya
menggunakan gedung Pendidikan Guru Agama Islam Filial Sampit yang
berlokasi dijalan S.Parman / Katingan Palangka Raya. Mulai Tahun 1982
menempati gedung baru yang beralamat di Jalan Cilik Riwut Km, 4,5
Telepon (0536) 31286 Palangka Raya. Sejarah gerakan Pramuka di MAN
Kota Palangkaraya menurut Bapak ALF dan AS yang merupakan
koordinator pramuka Gudep 49-50 Pangeran Hidayatullah pereode
sebelum beberapa mengalami pergantian Kepala MAN Kota Palangkaraya
dan pergantian koordinator Pramuka, dari dua nama tersebut dapat di gali
informasi sejarah pramuka di MAN Kota Palangkaraya hingga sekarang
Pada periode tahun 2008-2012 adalah Bapak ALF sebagai
koordinator, menurutnya pramuka sudah ada sejak beliau menjadi siswa
MAN dan hingga menyelesaikan pendidikan SI kemudian menjadi tenaga
honorer pada madrasah tersebut hingga di angkat menjadi PNS di
lingkungan MAN sejak 2003 hingga sekarang, bahwa Pramuka di MAN
Kota Palangkaraya sudah ada sejak berdirinya MAN ini, dengan
62
64
perkembangannya dan kerjasama dengan alumni pramuka tetap jalan
dengan jadwal waktu itu setiap hari Jum‟at setelah pulang sekolah.
Latihan yang dilakukan di bombing oleh pelatih putra dan putri hingga
saat ini para alumni di minta menjadi pelatih hingga saat ini yaitu alumni
tahun 2005 yaitu HS, sebagai pelatih tetap dan Nana karena sudah bekerja
dengan tidak bisa meninggalkan tugas maka di berikan oleh Rudinata
sebagai pelatih yang membantu HS, perjalanan Pramuka MAN Kota
Palangkaraya seiring terus meningkatkan latihan juga mengikuti berbagai
agenda kegiatan seperti kegiatan lomba di tingkat Kota maupun lomba di
tingkat SMU/SMK/MA sekota Palangkaraya seperti Lokanira yang
diselenggarakan oleh SMU 4, GPTD yang diselenggarakan SMU 2 dan
TTU di laksanakan SMA 5, di samping kegiatan tersebut juga di undang
oleh Pemerintah Daerah dan Kwarcab untuk mengikuti lomba dan upacara
gabungan serta kemah persami di tingkat Kota Palangkaraya.56
Wawancara dengan Bapak AS sebagai koordinator pereode 2012-
2015 menyebutkan perkembangan pramuka di MAN Kota Palangkaraya
selama di pimpin telah melanjutkan program-program yang telah di
laksanakan oleh koordinator sebelumnya dan tidak mengurangi rangkaian
kegiatan rutin latihan justru ditambah harinya yaitu setiap hari Rabu dan
Jum‟at, untuk pelatih masih menggunaan pelatih yang dulu yaitu HS dan
RN. Hingga sekarang. Selanjutnya Madrasah Aliyah Negeri Kota
Palangka Raya .
56 .Observasi kegiatan pramuka tahun 2018
65
2. Sarana Prasarana yang dimilik pramuka
a. Gedung Ruangan Pramuka sepenuhnya milik negara, seluruhnya
dengan perincian sebagai berikut :
b. Rak buku = 1 baik
c. Lemari buku/arsip = 1 baik
d. Tenda kemah lapangan standart TNI = 2 baik
e. Terpal = 2 baik
f. Perlengkapan dapur umum 1 set = 1 baik
g. P3K /Kesehatan box = 1 baik
h. Rak piala = 2 baik
i. Meja dan kursi = 1 baik
j. Karpet = 1 baik
k. Peralatan kemah tongkat besi tongkat kayu dan lain-lain = 1 baik
3. Tenaga Pengajar
Tabel 5
Tenaga pelatih
No Tugas Jumlah keterangan
L P Jum Aktif
1. pelatih
a. pelatih
b. asisten
1
1
1
1
Jumlah 2 0 2
66
4. Jumlah anggota pramuka aktif tahun 2017/2018
Tabel 6
Anggota Pramuka
No KELAS
Jumlah Gol
L P Jum I II III
1. X
XI
XII
15
13
9
23
18
15
38
31
24
38
-
-
31
-
24
Jumlah 37 56 93 38 31 24
5. Daftar Pungurus Mabigus, 02.49-50 Pangeran Hidayatullah
Tabel 7
Pengurus Mabigus 02.49-50
N0 TUGAS NAMA
1. Ketua Mabigus H. Idayani, M.Pd.I
2. koodinator Tri Arfayanti,S.Pd
3. Pembina putra Siswanto,S.Ag
4. Pembina Putri Endang Rasmawati S.Pd
5. Ketua ambalan putra Muhammad Alfi Alfarisi
6. Wakil Ketua ambalan putra Hari Akbar Febriyan
sekretaris Aldri Styo
Bendahara Rifki Kumara Jaya
67
6. Pelaksanaan Kegiatan Pramuka di MAN Kota Palangkaraya
Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib di MAN
Kota Palangkaraya bagi siswa kelas X pada semester pertama dan
ekstrakurikuler pilihan pada semester kedua. Kegiatan ini selalu
dilaksanakan setiap hari jum'at dari pukul 15.15 sampai 17.00 WIB.
B. Penyajian Data Penelitian.
Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib di MAN Kota
Palangkaraya selain kegiatan eskul yang lain seperti PMR,PIK-R, KKR,
PASKIBRA, SISPALA , OSIS, Silat Olahraga dan Seni bagi siswa kelas X
sudah di kenalkan melalui matsama pada saat mengenalkan madrasah di awal
masuk sekolah kemudian dipersilahkan kepada peserta didik baru untuk
memilih eskul yang diminati dan di senangi. Peneliti mengambil pramuka
sebagai salah satu eskul yang mempunyai ciri kusus dan menjadi eskul wajib
maka hal inilah yang menjadi tantangan peneliti tertarik kepada pramuka
untuk meneliti karena kegiatan ekstrakurikuler ini selalu dilaksanakan setiap
hari jum'at dari pukul 13.15 sampai 17.00 WIB dan hari rabu pukul 15.15-
17.00. dan sering keluar dalam mengikutu acara lomba dan kegiatan sebagai
undangan dan partisipasi, Kegiatan kepramukaan di MAN Kota
Palangkaraya terdiri dari kegiatan rutin, kegiatan perkemahan/pengembaraan,
dan lomba pramuka pada even-even tertentu. kegiatan pramuka sebagai
Ketua ambalan putri Eva Latriana yulianti
sekretaris Arum Noviana Hidayah
bendahara Nisnawati
68
salah satu kegiatan ekstrakurikuler di Madrasah mengandung banyak nilai-
nilai karakter terutama. Nilai-nilai karakter kedisiplinan,kejujuran,
tanggungjawab yang diwujudkan dalam kegiatan pramuka sebagai bentuk
perwujudan disiplin dan meningkatkan kualitas diri . Semuanya tertuang
dalam Kode Kehormatan pramuka (Dasa Darma Pramuka dan Tri
Satya). Seperti yang tertera dalam penjabaran kode kehormatan Dasa Darma
yang berkaitan dengan jujur, disiplin dan tanggungjawab.
1. Pendidikan Nilai-Nilai Karakter jujur, disipin dan tanggungjawab Dalam
Ekastakurikuler Pramuka di MAN Kota Palangka Raya
Sifat jujur bisa diterapkan oleh orang-orang yang sudah terlatih sejak
kecil untuk menegakkan sifat jujur. Tanpa kebiasaan jujur sejak kecil, sifat
jujur tidak akan dapat ditegakkan dengan sebenar-benarnya jujur karena
kejujuran merupakan watak prilaku yang masih murni belum bercampur
oleh hal-hal yang mempengaruhi sekitarnya. Dalam materi pelaksanaan
administrasi gudep setiap peserta akan di uji dengan membuat format
absen ,tata persuratan dan proposal untuk kegiatan yang akan
dilaksanakan, dengan indikator penilaian sebagai berikut:
a. Ketelitian
b. Kesungguhan
c. Kecermatan
d. Kerapian
e. Kejujuran
f. pengetahuan
69
Dari indikator diatas dapat diketahui bagaimana peserta didik dapak
melaksanakan tes syarat kecakapan umum dan syarat kecakapan kusus
seperti yang dilakukan pada wawancara melalui berbagai materi yang di
sampaikan oleh pemateri dan pelatih, sebagaimana tahapan yang
dilakukan kepada pengurus pramuka.
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai
yang dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi
tanggung jawabnya. Dalam silabus dan RPP dalam materi definisi
peraturan baris berbaris (PBB) Undang-undang PBB Gerakan PBB
ditempat Gerakan berpindah tempat. Dalam karakter disiplin indikator
yang dicapai adalah Dapat memimpin baris berbaris di depan anggota
sangganya adapun indikator penilaiannya adalah sebagai berikut:
a. kesiapan
b. kerapian
c. ketepatan
d. disiplin
e. tanggungjawab
Penanaman disiplin dimulai dari kesiapan seseorang untuk
melaksanakan tugas dengan baik dan usaha untuk menanamkan nilai
ataupun pemaksaan agar memiliki kemampuan untuk menaati sebuah
peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk
70
hukuman ataupun instrumen hukuman dimana hal ini bisa dilakukan pada
diri sendiri ataupun pada orang lain.57
Proses pendidikan nilai-nilai karakter tanggung jawab adalah sebagai
bentuk pelatihan dan pendidikan kepribadian pada anak-anak pramuka
kususnya dalam lingkungan Madrasah maupun dalam kehidupan sehari-hari
baik dalam kegiatan keagamaan seperti salat dhuha, salat dhuhur dan ashar
berjamaah, tadarus membaca al qur‟an setiap hari kecuali senin dan sabtu
untuk upacara dan senam pagi, melaksanakan salat jum‟at di masjid madrasah,
dalam melaksanakan peraturan dan tatatertip di madrasah seperti
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, menyapu ruangan, membuang
sampah pada tempatnya, mengikuti upacara hari senin, dan lain-lain, sedang
kegiatan di luar seperti lomba akademik maupun non akademik, seperti
olimpiade, kreasi seni, cerdas cermat, lkbb, senam, lomba pramuka selalu di
laksanakan dengan penuh tanggung jawab dan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya silabus dan RPP dengan materi yaitu Kepenegakan organisasi
Penegak Kesakaan dengan indikator sebagai berikut:
a. Pengetahuan
b. Pemahaman
c. Kejujuran
d. Kedisiplinan
e. Kerjasama
57
http://didefinisipengertian.blogspot.co.id/2015/06/definisi-disiplin-pengertian-menurut-
ahli.html online 16 Mei 2018
71
f. Gotong royong
g. Kesungguhan
Karakteritik yang capai adalah Berani mengemukakan saran dengan
sopan dan santun, tanpa menyinggung teman Dapat mengungkapkan alasan,
Dapat memilih kata-kata yang tidak menyinggung temannya menyampaikan
kritikan, Dapat membaca perasaan teman. Memahami tata tertib berdiskusi,
Turut aktif dalam suatu proses diskusi.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Tujuan Pendidikan Nilai-Nilai Karakter Dalam Ekastakurikuler
Pramuka di MAN Kota Palangka Raya?
Tujuan pendidikan karakter adalah meningkatkan mutu
penyelenggaraan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Memiliki sasaran untuk
meluruskan perilaku negatif peserta didik menjadi positif serta membangun
hubungan yang harmonis dengan keluarga dan masyarakat.
Hasil pengamatan peneliti selama mengamati kegiatan Pramuka
yang yang dilaksanakan di MAN Kota Palangkaraya yang dilakukan
pengurus Pramuka dalam meningkatkan kualitas terhadap dirinya, sikap
sehari-hari, kebiasaan selama mengikuti pelajaran atau latihan yang di
pimpin oleh bina damping (senior) selalu mengikuti aturan dan perintah
seniornya atau pelatihnya. Pertama melakukan persiapan dengan
mengganti baju seragam hari itu dengan baju seragam pramuka lengkap
72
(pada hari jumat) dan hari Rabu seragam menyesuaikan, kemudian
menyusun tas di ruangan Gudep yang berhadapan dengan masjid At-Taqwa
(Masjid Madrasah) selanjutnya berbaris di halaman untuk mengikuti
latihan yang di bimbing oleh pelatih. Selanjutnya melakukan persiapan
aba-aba sudah dibunyikan dengan peluit oleh masing-masing ketua
regu/Sangga untuk berkumpul dihalaman madrasah. Adapun tujuan
pendidikan karakter jujur pada pramuka yaitu melalui beberapa pendapat
dari guru, kepala dan pelatih adalah sebagai berikut:
Wawancara dengan pelatih HS tentang tujuan latihan pramuka
pada hari itu sebagai berikut:
Tujuan pendidikan karakter di pramuka untuk menjadikan peserta
didik menjadi orang yang mempunyai sikap yang baik, bermoral,
berakhlak yang baik, sopan santun, tidak mudah menyerah, selalu
bergembira dapak menyelesaikan masalah, bisa bekerja TIM dan
masih banyak lagi. Sikap-sikap yang harus di embannya.58
Hal senada juga disampaikan oleh koorninator Pramuka TA bahwa
memang sebelum memulai latihan upaya yang dilakukan sebagai berikut:
Tujuan pendidikan karakter di pramuka ada Pak, yaitu membentuk
anak-anak pramuka mempunyai kepribadian,berakhlak mulia
meningkatkan kualifikasi tentang pendidikan pramuka dan
berprestasi dalam mengikuti pramuka. Contoh pelaksanaan pramuka
yang mempunyai nilai karakter persiapan yang dilakukan sebelum
latihan, anak-anak selalu saya mengingatkan kepada mereka agar
latihan pramuka berjalan sesuai yang diharapkan karena pelatih
selalu memeberikan materi latihan pada saat di halaman maupun
diruangan, diawali dengan persiapan latihan dan mereka
berkumpul di gudep sambil berganti pakaian lengkap secara
bergantian kemudian berkumpul dilapangan membuat barisan
sebagai tradisi pembelajaran yang diberikan untuk membentuk
disiplin dalam rangka membentuk karakter pramuka , sambil
menunggu pelatih datang barisan sudah terbentuk dan kemudian di
58 Wawancara dengan Hari subagio, tanggal 18 April 2018
73
lanjutkan dengan agenda kegiatan dilapangan yang di pandu oleh
kakak seniornya atau bina damping.59
Proses latihan merupakan bimbingan dan pendidikan terhadap
anggota pramuka dalam membangun nilai-nilai karakter yaitu membentuk
nilai karakter secara luas. Sebagaimana di sampaikan juga oleh Wakamad
bidang kesiswaan JS sebagai berikut:
Tujuan pendidikan karakter adalah untuk mengembangkan
sumberdaya manusia yang mempunyai ahklak mulia,disiplin dan
mampu melaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. apalagi pramuka
dengan disiplinnya seperti baris berbaris dilapangan persiapan
upacara dan mungkin banyak ya yang dilakukan mereka karena saya
melihat di lapangan banyak kegiatan ekskul yang lain, jadi yang saya
lihat yang berbaju pramuka ada yang dipimpin oleh kelas yang lebih
tinggi atau senior mereka. setelah jam pulang Madrasah kelihatannya
langsung mengganti seragam dan kemudian langsung turun
kelapangan. Melaksanakan latihan karena jam pelajaran semua pakai
seragam hari itu, barangkali itu mereka senang kalau ada kegiatan
eskul sehingga dapat membuat mereka merasa memiliki disiplin dan
tanggungjawab karena mereka harus tepat waktu dan pulang tepat
waktu juga ,dimana latihan mereka waktunya sudah sore sekitar pukul
15.30 dan mereka harus meninggalkan Madrasah pukul 17.00, oleh
karena itu waktu sangat berarti dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. 60
Dari hasil wawncara diatas dapat disimpulkan bahwa proses
Pelaksanaan pendidikan nilai-nilai karakter yang dilakukan oleh Pramuka
peneliti melihat secara langsung dan memperhatikan sebagai observasi
peneliti, bahwa pengurus pramuka selalu perhatian terhadap rekan-rekan
pengurusnya dan selalu kompak dalam kegiatan baik latihan persiapan
mengikuti lomba maupun latihan rutin, pengurus selalu berkumpul di
markas dengan menjalin komunikasi baik menggunakan media wadshap
yang di buat group kusus sebagai informasi dan saling share informasi
59 Wawancara dengan Tri Arfayanti, tanggal 16 April 2018 60 Wawancara dengan Jhon Sarif, tanggal 19 April 2018.
74
seputar kegiatan pramuka guna membentuk watak dan membentuk sikap,
sopan santun, tatakrama, jujur, disiplin, berbudi luhur, tanggungjawab
sebagaimana peneliti bertanya kepada salah satu pengurus pramuka di sela-
sela istirahat menanyakan kapan, dimana, apa kegiatan latihan yang akan di
laksanakan pada kegiatan pada hari yang di jadwalkan. Darma kusuma,
dkk, dalam teori konsistesi teori ini mengasumsikan bahwa individu-
individu membutuhkan pengalaman-pengalaman kosistensi antara
dikalangan sikap dan prilaku akan memodifikasi satu atau keduanya untuk
mencapai keseimbangan ini (Zimbardo & leippe, 1991 dalam Miller,
2005).61
Dalam teori ini tentunya dalam keseimbangan afektif koqnitif
dapat diubah dengan pertama-tama mengubah komponen koqnitif melalui
penyediaan informasi baru, pendidikan nilai-nilai karakter yang dilakukan di
MAN Kota Palangkaraya melalui proses cukup panjang dari penerimaan
siswa baru , matrikulasi dan perekrutan anggota baru.
Pengukuhan atau pelantikan pengurus baru dari kelas sepuluh dan
kelas sebelas serta pengurus pramuka mengikuti rangkaian kegiatan dan
latihan yang dijadwalkan pada hari Rabu dan kamis, dalam peneliti
mengamati kebiasaan sehari-hari siswa yang menjadi pengurus pramuka
menunjukan sikap berbeda dengan yang lainnya karena sudah tertanam
sikap dan penetahuan selama mengikuti rangakaian pendidikan pramuka,
seperti yang peneliti amati dan Wawancara dengan koordinator Pramuka
TAtentang pendidikan karakter sebagai berikut:
61 Pupuh faturahman DKK, pengembangan pendidikan karakter, h. 23
75
Pendidikan karakter yang diterapkan MAN Kota Palangka Raya
mampu diterapkan oleh seluruh anggota Pramuka sebagai peserta
dalam kegiatan pramuka baik di Madrasah maupun mereka sehari-
hari di luar Madrasah karena pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib
.62
Wawancara dengan pelatih pramuka HS sebagai berikut:
Pendidikan karakter dalam pramuka adalah untuk mendidik generasi
yang handal mampu mengembangkan potensinya baik dalam
pendidikan formal maupun non formal, karakter dalam pramuka
mampu menesuaikan diri diri dengan keadaan masa kini dan
perkembangan masa akan datang sebagai kader pemimpin di segala
bidang.63
Wawancara dengan Waka Kesiswaan JS sebagai berikut
Pendidikan Karakter dalam pramuka sabagai tempat untuk
membentuk manusia yang berkarakter dan berkakhlak baik
karena pendidikan dan latihannya dilakukan dengan fisik dan skill
serta mengembangkan sikap yang disiplin .64
Hal ini juga disampaikan oleh Kepala MAN Kota Palangkaraya
ID.sebagai berikut:
Pendidikan Karakter Pramuka MAN Kota Palangka Raya adalah
cerminan manusia yang berakhlak mulia dalam Islam, kalau dalam
pendidikan yang berbasis Islam seperti di MAN Kota Palangkaraya
ini bagaimana mengaktualisasikan nilai-nilai ke Islaman yang mana
pelatih an berdasarkan ajaran Islam, harus menjalankan perintahnya
menjauhi larangannya, karena saat ini perkembangn zaman yang
sudah sedemikian pesat dengan media sosial akan berpengaruh pada
pergaulan narkoba, tawuran, membolos, dan lain sebagainya oleh
karena itu kami juga membentuk tim Ketertiban oleh Guru yang di
tunjuk untuk menertibkan siswa/siswi yang terlambat tidak mentaati
tatatertib Madrasah menindaklanjuti permasalahan dengan guru BK
saya kira itu…sedang kalau di pramuka anak-anak di MAN ini yang
mengikuti pramuka itu sangat baik sekali prilaku sehari hari tidak
ada laporan anak bermasalah karena dengan pramuka akan
membentuk orang-orang yang berkarakter berani,tanggungjawab
apalagi disiplin dan mandiri.65
62 Wawancara dengan Tri Arfayanti, tanggal 20 April 2018. 63
Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 18 April 2018. 64 Wawancara dengan, John Sarip, tanggal 19 April 2018. 65 Wawancara dengan H Idayani tanggal 7 Mei 2018.
76
Pramuka merupakan kegiatan ekstrakurikuler wajib di MAN Kota
Palangkaraya bagi siswa kelas X pada semester pertama dan ekstrakurikuler
pilihan pada semester kedua. Kegiatan ekstrakurikuler ini selalu
dilaksanakan setiap hari jum'at dari pukul 15.15 sampai 17.00 WIB.
Kegiatan kepramukaan di MAN Kota Palangkaraya terdiri dari kegiatan
rutin, kegiatan perkemahan/pengembaraan, dan lomba pramuka serta
sebagai partisipasi dalam kegiatan pramuka lainnya. kepramukaan sebagai
salah satu kegiatan ekstrakurikuler di Madrasah mengandung banyak
nilai-nilai kebaikan terutama. Nilai-nilai karakter kedisiplinan,kejujuran,
tanggungjawab yang diwujudkan dalam kegiatan pramuka merupakan suatu
bentuk perwujudan disiplin yang tepat. Semuanya tertuang dalam Kode
Kehormatan pramuka (Dasa Darma Pramuka dan Tri Satya). Seperti
yang tertera dalam penjabaran kode kehormatan Dasa Darma yang berkaitan
dengan jujur, disiplin dan tanggungjawab.
2. Proses Pendidikan Nilai-Nilai Karakter Jujur Dalam Ekastakurikuler
Pramuka di MAN Kota Palangka Raya?
Dengan bersikap jujur kita dapat terhindar dari kebohongan,
kecurangan dan juga dapat tehindar dari sikap korupsi. Generasi perubahan
bangsa harus dimulai dengan kejujuran. Untuk itu sangat pentingnya
kegiatan pramuka untuk membentuk sikap siswa menjadi jujur dan amanah,
guna untuk menjadi penerus bangsa yang bisa merubah bangsa Indonesia
menjadi maju dan sumberdaya manusia yang handal menjadi lebih baik lagi
. Ahmad Tafsir dalam bukunya pendidikan karakter dalam perspektif Islam ,
77
kejujuran didefinisikan sebagai sebuah nilai karena perilaku menguntungkan
baik bagi yang menguntungkan baik bagi yang mempraktikan maupun
orang lain yang terkena akibatnya.66
Jika diartikan secara lengkap, maka jujur merupakan sikap seseorang
ketika berhadapan dengan sesuatu atau pun fenomena tertentu dan
menceritakan kejadian tersebut tanpa ada perubahan/modifikasi sedikit pun
atau benar-benar sesuai dengan realita yang terjadi. Sikap jujur merupakan
apa yang keluar dari dalam hati nurani setiap manusia dan bukan merupakan
apa yang keluar dari hasil pemikiran yang melibatkan otak dan hawa
nafsu.67
Dalam proses pendidikan karakter jujur peneliti mengadakan
wawancara denganpelatih adalah sebagai berikut:
1) Karakter jujur melalui kegiatan pramuka, kejujuran yang dilakukan
dengan memberikan pembelajaran pada saat latihan latihan baris berbaris
untuk periksa kerapian apa bila ada yang kesalahan atau kurang rapi
dalam kerapian setiap siswa maka mendapatkan hukuman sesuai tingkat
kesalahan dalam berpakaian , mendengar aba-aba.68
2) Karakter jujur bagi anggota pramuka untuk berlaku jujur merupakan
kepatuhan dan ketaatan dalam melaksanakan sesuatu yang di
perintahkan pada waktu itu, kemudian keseriusan dalam bertindak dan
dengan ringan tangan melaksanakannya apabila dalam bertindak ada
66 Ahmad Tafsir, pendidikan karakter dalam perspektif Islam, h.42 67
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-jujur-dan-macam-macam-sifat-jujur-dalam-
agama-islam/ online 30 april 2018 68 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018
78
yang beralasan dan selalu menghindar maka di tegaskan bahwa setiap
tindakan yang dilaksanakan ada konsekwensinya .69
3) Karakter jujur bagi anggota pramuka untuk mengakui kesalahan yang
diperbuat merupakan kesalahan pada saat diberi amanah yang dilakukan
pada saat diruangan dan dilapangan dikenakan sanksi hukuman berupa
peringatan dan teguran agar tidak mengulangi lagi apabila terjadi
kesalahan dalam anggota kelompoknya maka anggota semua kena sanksi
hukuman sebagai bentuk solidaritas dengan push up 5 kali dan
dilakukan berulang hingga tidak mengulangi lagi atau lebih cermat untuk
bertindak dan senang dalam melaksanakannya.70
4) Karakter jujur bagi anggota pramuka menerima sanksi apa bila salah
dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan regu saling bergantian
untuk memberi aba-aba sebagai bentuk pembelajaran tentang kekurangan
dan kelebihan antara sesama teman dan apa bila ada yang masih selalu
salah maka di pisahkan dengan membuat barisan sendiri.71
5) Karakter jujur bagi anggota pramuka mengerjakan tugas dengan benar
merupakan tugas-tugas yang dilaksanakan dengan baik dan benar selalu
menunggu arahan dari pelatih atau menunggu dari senior sebagai bina
damping untuk melaksanakan kegiatan agar terstruktur dan terjadwal
datang dan pulang tepat waktu dan tidak bertindak atas nama pribadi
atau beberapa orang 72
69 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018 70
Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018 71 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018 72 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018
79
Dari hasil observasi diatas dapat di ketahui bahwa pembelajar
tentang kejujuran dilakukan dengan tahapan yaitu dengan melatih
kedisiplinan dalam melaksanakan tugas baik di dalam ruangan maupun
di lapangan dengan berbagai strategi yang dilakukan dan tahapan dari
perintah hingga sanksi/hukuman yang dilakukan oleh anggota Pramuka.
Tahapan yang dimaksud disini adalah seperti spontan memberi aba-aba
dalam keadaan tidak siap, memberi perintah dengan sepontan, memberi
waktu untuk mempelajari apa yang diperintahkan dalam keadaan salah
atau benar. Bentuk diantaranya waktu tepat pukul 13.20 WIB seluruh
anggota pramuka berkumpul di lapangan dengan berbaris menyesuaikan
barisan dan regunya, melaksanakan tugas menunggu arahan dari pelatih
atau bina damping (senior),menjaga kekompakan, kebersamaan, dan
solidaritas regunya sehingga dengan demikian akan menumbuhkan rasa
kebersamaan berat sama di pikul dan ringan sama dijinjing,
menggunakan waktu istirahat dengan sebaik-baiknya, pulang tepat
waktu, dan pulang ke rumah dengan benar-benar sampai waktunya tidak
berhenti kemana-mana. 73
Dalam pelaksanaan pendidikan karakter jujur yang dilakukan tidak
terlepas dari peran anggota pramuka itu sendiri dan anggota pramuka
senior (pengurus) karena dengan jujur akan dapat melaksanakan
pekerjaan dengan senang hati, rasa aman, dan nyaman tidak ada beban,
apabila tidak jujur maka akan kena sanksi atau hukuman sebagai
73 .Observasi di MAN Kota Palangkaraya
80
konsekwensi pada tindakannya yang dilakukan seperti kurang
pengetahuan, kecermatan, ketelitian dan ketekunan dalam mengerjakan
sesuatu yang di tugaskan sehingga hukuman akan terimanya.
6) Karakter jujur melalui penggunaan keuangan dalam kegiatan pramuka
selalu menanamkan kejujuran dalam tugas berkaitan dengan kegiatan
pramuka yang didukung menggunakan uang sekolah, dalam setiap
kegiatan dibentuk melalui panitia yang menyelenggarakan kegiatan
dan di tunjuk oleh pelatih dengan demikian panitia diarahkan konsultasi
dengan pembimbing guru yang di tunjuk oleh kepala Madrasah sebagai
penanggungjawab kegiatan yang berkaitan uang negara dan selalu
mengikuti arahan tentang bagaimana penggunaan anggaran yang di danai
oleh BOS dengan proposal yang diajukan dan membuat laporan sesuai
dengan yang tertera di proposal kegiatan, karena mereka di dampingi
dengan koordinator dan bendahara BOS madrasah agar efektif
penggunaan dana dan tidak menyalahgunakan keuangan karena harus
sesuai dengan juknis penggunaan dana BOS. 74
7) Karakter jujur melalui menyampaikan amanah apabila ada tugas yang
diperintahkan sebagai kepanitiaan dalam melaksanakan tugas-tugas yang
di tugaskan dengan rasa keadilan yaitu panitia pada kegiatan-kegiatan
yang diselenggarakan oleh pramuka dan panitia selalu didampingi oleh
senior-seniornya dan selalu melaksanakan tugas yang tunjuk untuk di
74 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018
81
koordinasikan kepada guru pembimbing dan terlaksana kegiatan dengan
lancar dan dipertanggungjawabkan .75
Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa membimbing dan
membina pramuka dalam bidang kepanitian memerlukan ketelitian,
ketekunan dan bimbingan dalam organisasi kecil kepanitiaan tentang
bagaimana membimbing dalam kepanitiaan dan tugasnya, belajar
mengelola keuangan kepanitiaan, belajar mengelolaan laporan dengan
cermat dan teliti sesuai proposal yang diajukan. Proses penbentukan
karakter jujur dalam kepanitiaan memerlukan bimbingan yang memakan
waktu lama karena harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus
dikerjakan dengan benar .
8) Karakter jujur melalui kegiatan lomba merupakan ciri khas yang
dilakukan di pramuka sebagai bentuk apresiasi dan aktualisasi diri pada
pramuka dan kegiatan-kegiatannya, karena didalamnya mengandung
sebuah pendidikan yang sangat berharga dan bermanfaat dalam diri
anggota pramuka sendiri dan Gudep sebagai gudep yang aktif dan maju
dari segala prestasi. Melalui lomba akan mendidik sebagai orang yang
mempunyai jiwa yang sportif dan jiwa besar serta membangun mental
yang berkepribadian dan kemandirian.
9) Tentang menghargai hasil karya orang lain sebagai bentuk sikap yang
menumbuhkan rasa perjuangan untuk meraih prestasi dari sebuah lomba,
bagi anggota pramuka MAN Kota Palangkaraya semangat yang tinggi
75 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018
82
dan motivasi serta menjunjung tinggi sportifitas adalah sebuah
penghargaan dari sebuah lomba baik di raihnya prestasi maupun tidak ,
kemudian penanaman mental yang bisa berbesar hati dan menghargai
kemampuan pramuka yang lain sebagai sebuanh pembelajaran.76
10) Menerima kemenangan dan kekalahan dalam lomba, kekalahan
merupakan kemenangan yang tertunda, sedang kemenangan adalah
sebuah kerjakeras yang diraih, sudah menjadi tradisi di pramukan MAN
Kota Palangkaraya, sudah menjadi mental pramuka dalam setiap
perlombaan ada yang kalah dan ada yang menang maka tetap menghargai
panitia dan juri .77
Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa anggota pramuka sudah
disiapkan sejak dini untuk event kegiatan yang akan di ikuti Pramuka
MAN Kota Palangkaraya pernah menjadi juara umum dan juga pernah
juga hanya mendapat beberapa piala pada perlombaan, demikian karakter
yang di terapkan kepada para anggota dan pengurus inti pada Gudep 49-
50 Pangeran Hidayatullah MAN Kota Palangkaraya.
11) Karakter jujur melalui sanksi dan hukuman dalam kegiatan pramuka di
MAN Kota Palangkaraya.Sanksi yang diberikan berfariasi dari mulai
teguran lisan dan di peringatkan keras terhadap anggota pramuka yang
bermasalah atau hilaf dalam melaksanakan tugas kepramukaan di MAN
Kota Palangkaraya.78
76
Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018 77 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018 78 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018
83
12) Karakter jujur melalui menghindari sikap curang, dan terbiasa berbuat
sesuatu dengan tulus ikhlas, selalu terbuka untuk menerima saran dan
kritik dalam pramuka, ahklak pada anggota pramuka berfariasi karena
karena dari berbagai macam suku dan karakter yang berbeda maka
keberagaman itu yang membuat cukup maklum, apalagi kondisi anak-
anak saat ini yang sudah merosot moralnya dengan meninggalkan adat
kebiasaan baiknya dengan sesama, dengan orang tua dan orang-orang di
sekitarnya, baik dalam menjalankan tugas mandiri maupun tugas
kelompok .79
13) Selalu terbuka untuk menerima saran dan kritik, keterbukaan merupakan
masukan-masukan yang diterimanya dari berbagai sumber yang berguna
untuk kemajuan-kemajuan baik dalam bidang akademik maupun non
akademik untuk kemajuan organisasi dan kemajuan pribadi untuk
menjadi lebih baik dan berprestasi.80
Berdasarkan dari hasil Wawancara dapat diketahui bahwa
menanamkan karakter jujur oleh pelatih pramuka adalah tempat seseorang
untuk menyatakan tidak berbohong baik dalam perkataan dan perbuatan
dan tingkah laku yang di buat-buat, dengan jujur seseorang akan menjadi
orang baik walaupun masih banyak anak-anak yang belum seluruhnya
mempunyai kejujuran walaupun demikian tetap bersabar dan selalu
mengingatkan dalam pertemuan di formal maupun tidak formal, dan yakin
karakter jujur merupakan kunci sukses walaupun dilaksanakan berat akan
79
Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018 80 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018
84
tetapi kemudian akan membawa seseorang menjadi baik dan dapat di contoh
oleh teman-temannya yang lain dan mencerminkan seseorang bekerja keras,
tidak sombong, siap menerima kritik dan saran mudah bergaul,
bersosialisasi dengan teman sekelas maupun seluruh warga sekolah dan
selalu berusaha menjadi lebih baik.
Peneliti mengkonfirmasi kepada pengurus pramuka dengan
wawancara berkesinambungan karena waktu dan situasi dan juga
menggunakan media komunikasi tentang pelatih memberi materi dan
latihan kepada pramuka MAN Kota palangka raya. Peneliti berkomunikasi
dengan anak-anak pramuka yaitu dengan cara menemui kemudian bertanya
dengan cara bercanda karena mendekati mereka agak sulit kalau terlalu
formal oleh karena itu peneliti membuat kesepakatan dengan mereka
meminta data dengan mengisi angket yang peneliti siapkan disamping
menyuruh mengisi angket selalu membuat pertanyaan-pertanyaan yang
membuat mereka mahu di wawancarai seperti membuat sebuah cerita,
membahas kemajuan pramuka , tentang remaja masa kini, konsultasi remaja,
bercanda, membahas materi umum dan agama, kegiatan seputar Madrasah,
cita-cita dan lainya yang dianggab perlu dalam bentuk tanya jawab dan
diskusi, dengan cara inilah mereka mau memberikan informasi tentang
karakter jujur dalam pramuka yang pada saat ini menjadi gencar di lakukan
di madrasah-madrasah, pendidikan nilai karakter jujur yang dilakukan
pengurus pramuka tentang karakter jujur adalah sebagai berikut:
85
a) Karakter jujur yang dilakukan dalam kepramukaan sangat dirasakan
ketika di latih untuk berani mengatakan sesuatu pada fungsinya karena
dengan jujur akan merubah yang malas menjadi rajin.81
b) Karakter jujur adalah membentuk menjadi berani berbuat dan
bertanggungjawab atas apa yang dilakukan.82
c) Karakter jujur dalam pramuka adalah menjadi keberanian berbuat
bertindak dan berkarya serta memberi dampak kepada orang.83
d) Karakter jujur adalah perbuatan yang dapat menjadikan diri menjadi
baik dan berharga untuk diri sendiri dan orang lain.84
e) Karakter jujur adalah sangat penting untuk diri sendiri maupun untuk
seluruh anggota pramuka agar mempunyai akhlak yang baik.85
f) Karakter jujur adalah tututan untuk saling terbuka, transparansi dalam
segala hal.86
g) Karakter jujur di MAN Kota Palangkaraya sudah berjalan dengan baik,
seperti contoh memberitahukan apabila ada barang yang tercecer,
ketinggalan akan disampaikan lewat pengeras suara dan diserahkan
kepada guru untuk di berikan kepada yang kehilangan atau
ketinggalan barang baik di tempat umum atau di halaman. 87
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa sikap
jujur yang tertanam pada diri pengurus pramuka membuat mereka
81 wawancara dengan Muhammad Alfi Afarisz tanggal 23 September 2018. 82 wawancara dengan Rifki Kumara Jaya tanggal 23 September 2018. 83 wawancara dengan Hari Akbar Ferdian tanggal 23 September 2018. 84 wawancara dengan Aldri Setyo tanggal 23 September 2018. 85
wawancara dengan Nisnawati tanggal 23 September 2018. 86 wawancara dengan Eva Latriana Yuniarti tanggal 23 September 2018. 87 wawancara dengan Nisa Arum Noviana tanggal 23 September 2018.
86
memiliki kontrol diri untuk berperilaku yang senantiasa taat terhadap aturan
dan nilai-nilai serta norma-norma yang ada di Madrasah. Mereka
dengan sendirinya mengetahui hal- hal yang melanggar aturan dan
perbuatan yang tidak baik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kejujuran
seperti berbohong, menipu, atas nama diri sendiri maupun nama pramuka
secara umum, sehingga mereka tidak akan melakukannya, sebagaimana
kejujuran di terapkan pada diri pengurus pramuka dalam rangka aktifitas
sehari-hari di yang dilakukan pengurus Pramuka sebagai berikut:
(1) Karakter jujur yang di berikan bersifat alamiyah, karena faktor
lingkungan madrasah yang mempengaruhi terhadap sikap dan prilaku
serta situasi kondisi madrasah yang sudah berlaku sejak lama dari
kempimpinan madrasah yang sebelumnya 88
(2) Potensi yang ada pada diri melalui kesadaran diri sendiri untuk
menyadari terhadap perbuatan apa yang di perbuat dan jujur terhadap
apa yang dilakukan kepada sesama anggota dan lingkungan sekitar.89
(3) Jujur merupakan sikap yang baik dan dimulai dari diri sendiri dimulai
saling percaya dengan orang lain, karena dengan jujur itu akan tumbuh
dari kepercayaanantara dari orang lain.90
(4) Jujur adalah karakter yang utama dalam diri seseorang sebagai modal
untuk membentuk manusia yang lebih baik dalam
tangnggungjawabnya.91
88 wawancara dengan Muhammad Alfi Afarisz tanggal 23 September 2018. 89
wawancara dengan Nisnawati tanggal 23 September 2018. 90 wawancara dengan Hari Akbar Ferdian tanggal 23 September 2018 91 wawancara dengan Nisnawati tanggal 23 September 2018
87
Dari hasil wawancara dengan pengurus pramuka di atas dapat di
simpulkan bahwa membentuk kepribadian atau karakter yang baik, salah
satunya adalah membentuk sikap kejujuran. bahwa kejujuran itu sangat
penting dan berjalan alamiyah karena lingkungan Madrasah yang sudah
sejak lama tentang keadaan madrasah dan warganya sudah terbiasa
demikian baik sehingga akan mempengaruhi seluruh warga madrasah.
Kejujuran adalah modal utama untuk dapat menjadikan manusia yang
bertanggungjawab. dengan kejujuran dapat membawa kebenaran tanpa
adanya kebohongan tipu daya karena sikap terhadap kejujuran perlu
dibentuk sejak dini agar kedepannya siswa terbiasa untuk bersikap jujur
dan mempengaruhi seluruh warga madrasah Sebagaimana dalam
penjabaran karakter dalam dasa dharma yang ke-8 tentang kejujuran
adalah sebagai berikut:
a) Selalu menepati waktu
b) Mendahulukan kewajiban terlebih dahulu di banding haknya
c) Berani mengambil keputusan.
d) Tidak pernah mengecewakan orang lain,
e) Tidak pernah ragu-ragu dalam dalam bertindak dan lain sebagainya.92
Pada wawancara diketahui sifat jujur terhadap kesadaran diri sendiri
yang sudah membiasakan bersikap demikian sebagai bentuk
implementasi dengan melaksanakan perintahnya dan menjahui
larangannya karena jujur harus dimulai dari diri sendiri supaya mempunyai
92 Andri BOB sunar, Boyman,h. 9
88
rasa percaya dan mempercayai terhadap diri dan orang lain sebagai
amanah yang harus di laksanakan dengan sebaik-baiknya untuk menjadi
cerminan diri. kesadaran yang hadir dari diri sendiri dan menjadi modal
untuk menjadi manusia yang lebih baik dan mempunyai rasa tanggung
jawab dalam menjalankan tugas sehari-hari. kejujuran adalah sebuah
kepercayaan yang harus di jaga karena amanah yang dilakukan itu berguna
untuk orang lain.
Dalam observasi di ketahui bahwa jujur dimulai sejak pada diri
seseorang tersebut dan menjadi bekal dalam mengaktualisasikan diri
mereka terhadap adat kebiasaan sehari-hari, siswa/siswi di MAN Kota
Palangkaraya pada umumnya hampir setiap anak yang di jumpai masih
rata-rata mempunyai sikap yang baik baik dari sesama teman maupun
dengan guru dengan karakter jujur menurut mereka, sebagaimana dalam
nilai karakter bangsa tentang jujur yang berbunyi” Perilaku yang
didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan” namun demikian
pada dasarnya dan maksudnya yang disampaikan itu sama apa yang ada
dalam karakter tentang jujur.
Pada saat di konfirmasi salah satu pengurus pramuka tentang
pertanyaan yang peneliti kemaren sampaikan hari berikutnya
mengingatkan kembali disela-sela istirahat kebetulan ada rapat mencoba
menanyakan kembali tentang karakter jujur dengan penjabaran yang ada
89
karakter jujur, mereka hanya mengatakan setuju dan pas itu aja
jawabannya.
Selain membentuk jiwa-jiwa yang berkarakter ada juga faktor
keluarga yang lebih dominan untuk membentuk sikap kejujuran dan faktor
lingkungan juga dapat membentuk sikap kejujuran. Bisa lingkungan di
sekitar rumahnya maupun lingkungan di sekitar Madrasah. Di lingkungan
Madrasah dengan adanya kegiatan pramuka dapat menjadikan siswa
untuk belajar menjadi orang yang berkarakter karena ditempa dengan
pendidikan karakter agar menjadi jujur dan penuh amanah dan
pemberani.
Dari hasil observasi pengurus pramuka karakter yang dapat di
implementasikan dalam kegiatan yaitu mengikuti sosialisasi penghijauan,
menurunkan anggotanya untuk bergabung dengan pramuka di Madrasah
lain di bundaran dengan menawarkan bibit pohon untuk penghijauan dan
mereka tidak malu-malu selalu menawarkan kepada pengunjung di
bundaran besar pada hari minggu serta menjelaskan satu persatu jenis
dan kegunaan pohon. Sikap jujur, baik itu jujur kepada teman-temannya,
pelatih pramuka, dan orang lain di lingkungan Madrasah maupun di luar
Madrasah.93
Hal itu sesuai dengan dasa dharma pramuka yang ke-8, yaitu
“disiplin, berani dan setia”. Dapat dipercaya yang dimaksud adalah jujur
dan amanah. dasa dharma adalah pedoman bagi pramuka untuk melakukan
93 Observasi kegiatan pranuka di dalam dan luar madrasah tahun 2018
90
aktivitas atau tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. Selain siswa, guru
ataupun pelatih pramuka harus memberikan contoh kepada siswa tentang
sikap kejujuran. Dengan begitu, siswa akan mudah dalam meniru untuk
melakukan kejujuran, dapat dipahami bahwa kejujuran akan
menumbuhkan sikap mental yang amanah, berakhlak mulia.
3. proses pendidikan nilai-nilai karakter Disiplin dalam
ekastakurikuler Pramuka di MAN Kota Palangka Raya?
Hasil observasi dapat diketahui bahwa nilai-nilai karakter tentang
disiplin dari hasil pengamatan dengan pengurus pramuka bahwa
mereka tampak kompak dan selalu mengingatkan kepada teman-temannya
agar segera mempersiapkan diri untuk latihan karena waktu yang begitu
cepat maka bina damping selalu memberi aba-aba peluit untuk membuat
barisan dengan menunggu pelatih datang dengan memisahkan anggota
yang sudah siap dengan anggota yang masih memakai atribut seragamnya
dengan demikian seluruhnya anggota menandakan kesiapan dalam
mengikuti latihan pada hari itu, hal ini menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada pimpinan dan peraturan.94
Proses pendidikan nilai karakter disiplin dalam kegiatan pramuka
diketahui berdasarkan hasil wawancara dengan pelatih HS yaitu:
1) Proses pendidikan disiplin, hadir tepat waktu, langkah-langkah prilaku
disiplin waktu dalam pramuka, disiplin adalah upaya mengendalikan
diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan
94
Observasi hari Rabu 18 April 2018
91
kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib berdasarkan
dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya yang
membuat dirinya bisa berbuat taat dan patuh terhadap apa yang di
perintahkan dan apa yang di laksanakan terhadap sesuatu. Kemudian
diterapkan dalam rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan waktu
kehadiran, ketepatan waktu, ketepatan memakai atribut seragam,
ketepatan membawa peralatan sekolah dan yang penting datang lebih
awal kurang dari jadwal agar dapat menyiapkan segala sesuatunya
tidak terburu-buru serta sudah siap baik mengikuti pelajaran maupun
kegiatan yang lain.95
2) Hadir tepat waktu adalah sebuah pekerjaan yang harus dikerjakan pada
waktunya bagaimana agar tidak terlambat berangkat sekolah maka
harus mengerjakan sesuatu harus tahu berapa lama waktu yang
digunakan mulai berapa menit sampai sekolah, mandi, memakai baju
seragam, sarapan pagi, memakai sepatu menyiapkan kendaraan untuk
menuju sekolah, dan bagaimana strategi sampai sekolah tidak terlambat
selalu selalu disiplin agar tertanam kebiasaan-kebiasaan baik termasuk
melaksanakan segala sesuatu tepat waktu atau lebih awal waktu.96
3) Prilaku disiplin waktu yang harus dipersiapkan untuk melakukan
sesuatu agar mudah di lakukan, menyediakan waktu yang lebih dari
jumlah yang biasa dilakukan, keadaan yang dilakukan harus di nikmati
atau suka dan tidak ada masalah, jangan begadang agar bangun tidak
95 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018 96 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018
92
kesiangan, jangan menunda-nunda pekerjaan agar beres pekerjaan pada
waktu itu, menggunakan fasilitas dengan baik agar lebih mudah
mengerjakan sesuatu, dan memahami bahwa terlambat itu adalah hal
yang memalukan, kemudian konsekuwensi apabila terlambat maka akan
menanggung hukumannya .97
4) Mengikuti proses belajar mengajar sesuai jadwal, menggunakan waktu
istirahat dengan sebaik-baiknya, melaksanakan tugas tepat waktu
dalam pramuka, proses belajar mengajar di kelas maupun di lapangan
pedomannya adalah jadwal yang harus di ikuti oleh setiap peserta didik,
dengan adanya jadwal maka proses belajar mengajar dapat teratur di
laksanakan, terencana dan tertib, kecuali bagi yang malas selalu
terlambat dan buku selalu menumpuk di laci tidak pernah dibawa
pulang atau buku di dalam tas tidak pernah di buka dirumah, yang
begini prilaku yang mempengarui teman yang lain dan berakibat tidak
ikut belajar dan berhenti di pramuka, karena pola pikirnya terbatas dan
tidak mau belajar dengan yang lain untuk berpikir maju.98
5) Menggunakan waktu istirahat dengan sebaik-baiknya adalah waktu
yang di tunggu-tunggu oleh peserta didik karena untuk melepaskan
kejenuhan berpikir, haus dan lapar oleh karena itu mereka cepat
belanja di kantin untuk minum atau makan dengan cepat dan tepat
karena waktu belajar akan segera kembali, waktu ini yang dapat
menyita perhatian dengan waktu yang sama dan keperluan yang sama
97 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018 98 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018
93
mereka pergi ke kantin untuk makan sedang waktu hanya 15 menit saja
maka banyak yang terlambat makan dan ada juga yang ketinggalan
makan, hal ini yang memicu perhatian tentang kuantitas siswa dan
jumlah kantin yang melayani dan yang paling penting bagaimana
setrategi untuk menggunakan waktu yang padat dengan cara membawa
bekal makanan dan minuman dari rumah sehingga dapat meminimalisir
waktu yang begitu cepat ini untuk memanfaatkan waktunya dan
menghadapi pelajaran berikutnya tanpa harus tergopoh-gopoh dari
kantin yang tidak habis makannya. Maka hal yang demikian yang
menjadi sebuah kebiasaan dalam mendisiplinkan diri sendiri. 99
6) Melaksanakan tugas tepat waktu dengan baik dan sukses adalah
disiplin dalam tugas, disiplin waktu, disiplin kerja, dan disiplin dalam
aturan karena keberhasilan itu diraih melalui tahapan dari diri seseorang
bisa melaksanakan tugas dengan baik, sukses dan dapat
dipertanggungjawabkan dapat di ukur contohnya saat diberikan tugas
bisa di laksanakan dengan tepat dan baik, menjadi panitia bisa membuat
proposal dan bisa melaksanakan kegiatan dengan baik, bisa
bekerjasama dengan guru pembimbing,dan pihak sekolah yang
memberi bantuan dana kegiatan dan bisa di laporkan, di beri tugas piket
wajib dikerjakan dan sumua tugas yang diamanahkan oleh siapapun di
harapkan dapat melaksanakan dengan senanghati dan dengan ikhlas.100
99 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018 100 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018
94
7) Mengikuti proses belajar mengajar sesuai jadwal, menggunakan waktu
istirahat dengan sebaik-baiknya, melaksanakan tugas tepat waktu
dalam pramuka sebagai berikut; pelaksanaan ibadah solat
dilaksanakan pada waktunya sesuai jadwal solat setiap harinya, seluruh
warga madrasah solat di masjid dari kelas 10 sampai kelas 12 dan
petugasnya adalah kelas jurusan Agama, sudah sejak dulu selama ada
masjid seluruh siswa solat di masjid dan bagi siswa yang masih di
kelas di suruh keluar untuk solat oleh guru-guru terutama guru agama
dan selalu diingatkan begitu ada azan sholat zuhur dan ashar untuk
istirahat dan segera berkemas ke masjid untuk melaksanakan sholat ada
juga yang anaknya agak lambat dan malas karena alasan kotor
baju,nanti aja pada akhirnya salat sendirian kemudian setelah azan ada
kultum yang disampaiakan oleh guru atau siswa yang tugas bergiliran
untuk menyampaiakan kultum berikutnya pelaksanaan solat dan
kemudian ada yang solat rawatib adajuga yang ketinggalan karena ga
kebagian tempat maka mereka solat berjamaah di luar jadwal dengan
menggunakan waktu sesudahnya, dengan solat berjamaah akan melaih
mereka selalu menempatkan waktu pada waktunya dan melaksanakan
tugas sesuai waktunya kemudian belajar kembali hingga waktu pulang
setelah solat asar pukul 15.15 Wib. Siswa pramuka yang aktif langsung
bergegas untuk melaksanakan kegiatan rutin pada hari rabu dan jum‟at.
Hari rabu dilaksanakan pukul 15.15WIB sedang hari jum‟at pukul
13.30 wib sampai pukul 17.00 WIB sebelumnya solat asar dulu,itu
95
kegiatan ibadah yang dilaksanakan dan kegiatan dalam pramuka sesuai
jadwal yang ditentukan sebagai rangkaian pelaksanaan pendidikan di
dalam ekstrakurikuler pramuka.101
8) Disiplin yang harus diterapkan di pramuka karena disiplin di pramuka
sangat berbeda karena di pramuka dibentuk sebuah karakter disiplin
yang tinggi dengan aturan yang ketat sesuai norma dan membentuk
watak untuk menjadi manusia yang bermental kuat, menjunjung Dasa
Darma dan Tri satya sebagai kode kehormatan seorang pramuka yang
harus selalu diamalkan dan berbuat untuk kebaikan, disiplin yang di
terapkan dalam pembelajaran pramuka di MAN kota palangkaraya
mengutamakan disiplin, karena disiplin merupakan pondasi untuk
membangun mental moral dan spiritual yang kuat dan tangguh karena
dianggap mampu bertindak sesuai aturan dan bergerak dengan rasa
tanggungjawab sebagai pribadi pramuka yang mampu menempatkan
sesuatu pada tempatnya.102
9) Melaksanakan tatatertib Madrasah adalah kumpulan aturan yang
dibuat secara tertulis dan mengikat untuk lingkungan sekolah yang
harus dilaksanakan di sekolah dan kegiatan apapun karena tata tertib itu
mengikat kepada semua peserta didik selama menjadi siswa di MAN
Kota Palangkaraya agar semua siswa teratur dan tertib dalam
melaksanakan kegiatan sehari-hari, baik dalam proses belajar mengajar
maupun tata tertib di pramuka yang mempunyai ciri khas sendiri oleh
101 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018 102 Wawancara dengan, Hari Subagio, tanggal 21 September 2018
96
karena itu tata tertib di pramuka memang selalu dilaksanakan pada
waktu dan kondisi saat itu dan apabila melanggar maka tindakan pun
menanti atau sanksi kepada setiap anggota yang melanggar sebagai
hukuman atau sanksi. 103
10) Membentuk disiplin pada anggota meliputi datang tepat waktu,
melaksanakan tugas tepat waktu, pulang tepat waktu, disiplin dalam
melaksanakan tugas maupun diluar tugas, disiplin sebagai karakter
yang tumbuh alami dan di akan selalu berkembang apa bila bisa
mencari teman yang mempunyai karakter disiplin, selalu dekat dengan
orang-orag yang suka tentang kegiatan eksta, selalu berbuat inovasi
agar disiplin selalu melekat dalam dirinya sendiri dan terbiasa
melaksanakan semua tahapan kegiatan dengan penuh tanggungjawab
dan dapat di ukur sesuai dengan kemampuan anak-anak pramuka itu
sendiri.104
Hasil wawancara dapat di ketahui bahwa membentuk sikap disiplin
sangat penting dalam membangun mental generasi . Penanaman disiplin.
Berani setia, bertanggung jawab,dapat dipercaya, suci dalam pikiran, perkatan
dan perbuatan hal ini merupakan indikator yang harus tertanam kepada siswa
dimulai atau diawali dari orang tua di rumah dan guru di Madrasah serta
dengan penanaman pengertian apa sebabnya seseorang harus taat pada
peraturan. Salah satu ciri khas kegiatan kepramukaan adalah masalah disiplin
103 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 21 September 2018 104 Wawancara dengan, Tri Arfayanti, S.Pd, tanggal 18 April 2018
97
waktu dan disiplin dalam berpakaian, disiplin dalam tugas setiap kegiatan
kepramukaan selalu dimulai tepat waktu.
Peneliti mengamati bagaimana kegiatan pramuka yang dilaksanakan dan
sesuai jadwal sehingga terbentuk sikap disiplin, pada saat kegiatan pramuka,
pengurus pramuka datang tepat waktu pukul 15.15 WIB dan apabila diberi
tugas baik oleh Pelatih pramuka maupun dewan ambalan mereka
mengumpulkan tugasnya masing-masing sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan, walaupun masih ada beberapa pengurus pramuka yang datangnya
terlambat. Tepat pukul 15.15 WIB setelah salat asar pengurus pramuka
langsung baris berbanjar (barisan untuk pramuka golongan penegak) sebagai
bentuk disiplin. Saat di wawancarai pelatih HS mengungkapkan:
Jadwal adalah rangkaian skenario dalam sebuah kegiatan yang dapat
dilaksanakan dan dapat di ukur sesuai dengan waktu yang
ditentukan dan diatur sesuai dengan waktu pelaksanaan, latihan
pramuka dimulai pukul 15.15 WIB atau setelah salat asar, dan
untuk hari jum‟at di laksanakan pukul 13.00 sampai pukul
17.00.WIB. 105
Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa indikator pendidikan nilai-
nilai karakter disiplin yang di lakukan pramuka sesuai dengan nilai karakter
bangsa, dasa dharma yang telah di jabarkan oleh peneliti meliputi tentang nilai
berkarakter (Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan).106
105 wawancara Hari Subagio S.Pd tanggal 23 September 2018. 106 Pupuh faturahman DKK, pengembangan pendidikan karakter, h. 23
98
Pendidikan nilai-nilai karakter tentang disiplin pada pengurus pramuka
gudep 49/50 pangeran hidayatullah telah dilakukan oleh semua komponen
yang dari pengurus ambalan hingga pada seluruh anggota pramuka pelatih
yang selalu memberi bimbingan dilapangan dan pada saat latihan, sehingga
pengurus pramuka dan anggota lainnya yang aktif selalu berbuat yang sesuai
aturan dan program madrasah visi dan misi madrasah, disamping itu juga
dalam pembelajaran pramuka kegiatan sehari-hari maupun ijin keluar selalu
melibatkan orang-orang yang ada di Madrasah. Nilai-nilai pendidikan karakter
yang di dilakukan pada pengurus Pramuka sebagai berikut:
1) Kegiatan pramuka yang dilakukan oleh pengurus pramuka mereka selalu
datang tepat waktu, dan apabila terlambat maka akan ada hukuman sanksi
yang diberikan dan harus dilaksanakan.107
2) Bentuk disiplin yang dilakukan kepada pengurus pramuka saat
pembelajaran dilaksanakan dengan tegas baik berupa teguran maupun
hukuman fisik dengan hukuman pus up 20 kali atau lari karena terlambat.108
3) Disiplin yang dilakukan adalah diberi teguran oleh Pelatih kemudian
disuruh membersihkan halaman sanggar yang kotor atau hukuman fisik
dalam bentuk lari atau push up 10 kali, kemudian hukuman tersebut tidak di
ulangi lagi karena malu dengan teman-temannya dan malu pada diri
sendiri.109
4) Hukuman dalam mendisiplinkan seseorang yang terlambat atau sanksi
lainnya yang dilakukan teguran hingga hukuman fisik sesuai dengan
107 wawancara dengan Muhammad Alfi Afarisz 23 September 2018.
108 Wawancara dengan, rifki kumara Jaya, 23 September 2018 109 Wawancara dengan, Eva Latriana Yuniarti, 23 September 2018.
99
kemampuan dan kesiapan orang yang di hukum sebagai pengalaman
berharga mendapat hadiah berupa push up 10 kali karena terlambat hadir.110
5) Upaya mendisiplinkan anggota pramuka adalah dengan melaksanakan
kegiatan pramuka tidak harus selalu di perintah pelatih tetapi dimulai dari
pengurus yang membimbing anggota baru apa bila pelatih terlambat datang
datang dan memberi arahan tentang materi berikutnya dan apabila kegiatan
tidak segera dimulai maka akan di kenakan sanksi semua pengurus inti dan
seluruh anggota juga di kenai hukuman berupa teguran dan fisik.111
6) Karakter disiplin selalu menjadi perhatian pengurus karena mereka sebagai
panutan dan sebagai senior dalam keanggotaan dan latihan rutin setiap bulan
maka harus bersiap untuk melaksanakan tugas dengan baik.112
7) Karakter disiplin adalah upaya untuk memberikan dampak nilai-nilai
disiplin pada diri sendiri dan umumnya saat untuk orang banyak.113
Hasil dari Wawancara tersebut di ketahui bahwa bentuk disiplin yang
dilakukan tentu saja pelatih yang selalu memberikan waktu untuk
membimbing memberi pengajaran dan membina serta membentuk prilaku
pengurus pramuka MAN Kota Palangkaraya menjadi baik. Secara umum
kegiatan pramuka dapat membentuk siswa-siswi menjadi pribadi yang disiplin
dalam segala bidang. Baik mental dan fisik siswa harus benar-benar disiapkan.
Dengan bekal mental dan fisik yang kuat mereka mampu membedakan
mana yang baik untuk mereka dan mana yang tidak baik untuk mereka.
110 Wawancara dengan, Aldri Styo, 23 September 2018 111
Wawancara dengan, Hari Akbar Ferdian, 23 September 2018 112 Wawancara dengan, Nisnawati, 23 September 2018 113 Wawancara dengan, Nisa Arum Noviana, 23 September 2018
100
Disamping menegakkan disiplin siswa, juga dapat membuat siswa belajar dari
pengalaman yang ada dan hukuman adalah sebagai efek jera bagi pelakunya.114
Kegiatan pramuka yang berlangsung tidak lepas dengan adanya bimbingan
pengajaran, pemberian sanksi atau konsekuensi/hukuman yang diberikan
oleh seorang pelatih kepada seluruh anggota pramuka tidak terkecuali pengurus
pramuka. Seperti hukuman yang diberikan kepada RKJ Pemberian sanksi
tersebut dikarenakan adanya pelanggaran yang dilakukan olehnya
pelanggaran ringan karena terlambat datang sedang kegiatan sudah dimulai,
pelanggaran ringan yang dilakukan mendapat sanksi berupa push up 20 kali.
Seperti yang dilakukan oleh ASy karena terlambat juga hadir saat kegiatan
berlangsung datangnya terlambat sanksi yang diberikan kepada dia yang
melakukan pelanggaran ringan dengan cara di push up 10 kali.
Hasil observasi peneliti mengamati kegiatan pramuka dalam Penegakan
disiplin menjadi penting karena disiplin sebagai peran terpenting dalam
kehidupan baik dengan dirinya sendiri, orang lain dan tata kehidupan. Setiap
aturan harus ditaati dan ada pula pelanggaran berat maupun kecil yang
dilakukan oleh siapapun baik anak pramuka maupun bukan pramuka, Sanksi
atau hukuman yang diberikan akan menjadi pelajaran serta menjadikan efek
jera bagi pelakunya. Seperti yang dikemukakan oleh koordinator TA pramuka
sebagai berikut:
Dalam membentuk disiplin pada anggota meliputi datang tepat waktu,
melaksanakan tugas tepat waktu, pulang tepat waktu , menempatkan
sesuatu pada tempatnya melaksanakan semua yang diajarkan dengan
sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab agar menjadi pelajaran berharga
114 Observasi di lingkungan MAN kota palangkaraya
101
dan berguna nantinya setelah tidak belajar di MAN Kota Palangkaraya
lagi, dingatkan juga yang melanggar aturan diberi konsekuensi atau
hukuman berupa pemberian teguran secara langsung, sedangkan akibat
tidak langsung akan diperbincangkan oleh rekan-rekannya sesama
pramuka selain itu juga berdampak pada pemberian hukuman
kesalahannya saya suruh membersihkan lingkungan Madrasah yang kotor,
push up atau lari agar mereka jera sedang yang mengikuti aturan dengan
baik akan menjadi contoh kepada teman-temannya”115
Hasil Wawancara diatas dapat diketahui bahwa bagaimana proses
pendidikan karakter disiplin pada anak didik memperoleh bimbingan,
tuntunan, teladan, dan pembiasaan dari lingkungannya oleh pelatih,
pendidikan karakter disiplin lebih mengedepankan aspek perilaku dalam
bentuk tindakan nyata daripada sekadar berbicara tanpa praktek/aksi. Kepada
mereka pengurus pramuka sebagai pengurus inti sebagai senior akan lebih
mudah menyerap nilai-nilai karakter dengan adanya pemberian contoh sikap
secara langsung oleh pelatih pramuka, sehingga pengurus pramuka akan
meniru sikap baik dari pelatih dan orang-orang yang membidangi pramuka
selain itu motivasi dari berbagai fihakpun menjadi dorongan yang kuat dalam
menjadikan anak-anak yang disiplin dan memberi contoh pada acara-acara
tertentu di madrasah yaitu menjadi petugas upacara baik sebagai pimpinan regu
maupun komandan upacara dan petugas penting lainnya.116
Penanamam nilai-nilai karakter disiplin di Pramuka dalam menumbuhkan
sikap ketaatan, kepatuhan, kebiasaan berbuat baik, keteladanan dalam bersikap
kepada sesama teman orangtua, guru dan seluruh lingkungan sekitar. Pada
115 Wawancara dengan, Tri Arfayanti,S.Pd 4 Mei 2018. 116 Observasi september 2018
102
buku Boyman tentang dasa darma dalam penjabarannya yang ke 8 (
Disiplin,berani dan setia) adalah sebagai berikut:
a) Selalu menepati waktu
b) Mendahulukan kewajiban terlebih dahulu di banding haknya
c) Berani mengambil keputusan.
d) Tidak pernah mengecewakan orang lain,
e) Tidak pernah ragu-ragu dalam dalam bertindak dan lain sebagainya.117
Proses yang dilakukan tentu saja tidak terlepas dari kerjasama seluruh
komponen antara lain Pelatih, koordinator dewan guru, Kepala dan seluruh
warga madrasah dan dalam hal ini khususnya pelatih yang selalu memberikan
waktu untuk membimbing dan membina serta membentuk watak dan prilaku
disiplin bagi pengurus pramuka MAN Kota Palangkaraya menjadi pribadi-
pribadi yang yang tangguh dan akan menjadi bekal kedepan kelak menjadi
orang yang berguna pada dirinya dan orang lain.
4. Proses pendidikan nilai-nilai karakter tanggungjawab dalam
ekastakurikuler Pramuka di MAN Kota Palangka Raya?
Berdasarkan hasil observasi dapat diketahui bahwa nilai-nilai karakter
tentang tanggung jawab memberikan dampak yang signifikan terhadap
prilaku sehari-hari bagi siswa/sisiwi terutama pengurus pramuka yang diteliti
di luar maupun di dalam madrasah, sebagai bentuk tanggungjawab yang
dilakukan adalah timbulnya kesadaran dari diri sendiri bahwa mereka adalah
anggota pramuka yang mempunyai jiwa kepramukaan. Proses pendidikan
117 Andri BOB sunar, Boyman,h. 9
103
karakter tanggungjawab yang dilakukan melalui berbagai kegiatan
sebagaimana hasil observasi berikutnya yang di lakukan peneliti di MAN Kota
Palangkaraya, bahwa pengurus pramuka aktif maupun tidak aktif tidak pernah
terlambat dan membuat buku catatan di BK, dengan demikian nilai karakter
tanggungjawab dapat di terapkan kepada seluruh anggota pramuka tidak
terkecuali pengurus pramuka/senior, dalam setiap kegiatan dan latihan anggota
dan pengurus sebagai indikator karakter tanggungjawab, pengurus pramuka
selalu mengutamakan musyawarah, menyampaikan pendapat didepan umum
dan melaksanakan perintah tugas sebagaimana dalam dasa dharma yang ke
9 di kutip dalam buku Boyman yaitu:
menjalankan segala sesuatu dengan sikap bersunguh-sungguh, tidak
pernah mengecewakan orang lain, bertanggung jawab dalam setiap
tindakan dan lain-lain.118
Karakter tanggungjawab merupakan sebuah keadaan dimana seseorang
baik secara individu telah memikul beban dan konsekwensi apabila telah
melanggarnya, sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan pelatih pramuka
sebagai berikut:
1).Tanggung jawab adalah kesadaran baik atau tingkahlaku yang sengaja
maupun tidak sengaja, didalam tanggungjawab terdapat beban yang harus
dipikul dan dilaksanakan sesuai dengan kemampuan seseorang yang
ditunjuknya atau diberi amanah, tugas dan tanggungjawab yang dilakukan
oleh anggota pramuka MAN Kota Palangkaraya adalah melaksanakan
latihan pramuka setiap hari rabu dan jum‟at, melaksanakan tugas-tugas laian
118
Andri BOB Sunar, Boyman,h. 9
104
yang telah diperintahkan guru di madrasah baik tugas terstruktur maupun
tugas tidak terstruktur yang dikerjakan di madrasah supaya pramuka yang
telah di bina mendapatkan prestasi dan menjadikan kebanggaan pramuka
gudep 49/50 pangeran Hidayatullah menjadi orang yang berprestasi,
bermental tangguh semangat tinggi, berakhlakul kariman dan menjadi
contoh kepada teman-teman yang lainnya bahwa tugas yang di pikulnya
tidak ringan sebagai bagian warga madrasah. 119
2). Tanggung jawab yang di amanahkan kepada anak-anak pramuka adalah
sebuah usaha yang harus dikerjakan, dilaksanakan, supaya dapat
melakukan tugas dengan baik sesuai dengan aturan yang berlaku.120
3). Pramuka diberi tugas untuk pelaksanakan tugas dengan baik sekolah
maupun di luar sekolah seperti tugas luar untuk mengikuti upacara sebagai
peserta, mengikuti lomba dan tugas-tugas sosial lainnya yang amanahi oleh
lembaga yang menpercayainya seperti penghijauan, sosialisasi harus selalu
menjunjung tinggi martabat dan kehormatan pramuka dan sebagai bentuk
tanggung jawab pengabdian terhadap Madrasah dan tanggungjawab
individu serta warga sekitar. 121
4). Tanggungjawab yang dapat dilakukan, pada anak-anak pramuka bisa
karena sudah terbiasa melakukan berbagai rintangan, berkemah, harus
hidup mandiri, dan lain sebagainya melalui materi-materi tentang
kepramukaan dan pengalaman anggota pramuka sebagian sudah ada bekal
sejak mereka belajar dari Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah atau SD/SMP
119 Wawancara dengan, Hari Subagio, S.Pd, tanggal 18 April 2018
120 Wawancara dengan, Tri Arfayanti, S.Pd, tanggal 13 Mei 2018 121 Wawancara dengan, John Sarip, S.Pd,M.Pd tanggal 23 September 2018
105
di MAN kota palangkaraya bagaimana di kembangkan dikembangkan
dengan baik agar menjadi manusia yang baik berkarakter selalu kepada
hal-hal yang positif.122
Berdasarkan beberapa hasil wawancara dapat diketahui bahwa
pendidikan nilai-nilai karakter tanggung jawab pada pengurus dan anggota
pramuka MAN kota Palangkaraya sebagai sebuah rambu-rambu dalam
melakukan segala hal baik bertindak sesuai perintah (aturan) yang telah
ditetapkan maupun karena pekerjaan yang harus dilaksanakan. Karakter
tanggung jawab bagi anggota pramuka juga dapat membentuk pribadi mampu
melaksanakan tugas dimana saja dan kapan saja. Seperti di dalam kelas dalam
situasi guru sedang menjelaskan materi harus memperhatikan seseorang yang
ada di depan kita atau dalam kegiatan pramuka yang ada di madrasah. Pelatih
selalu mengajarkan pengurus pramuka tentang pendidikan karakter
tanggungjawab agar mereka berperilaku baik dan tanggungjawab dalam
kehidupan sehari-hari baik di lingkungan madrasah maupun di luar madrasah
sebagai berikut:
a) Tanggungjawab anak-anak pramuka di madrasah yaitu melaksanakan
tatatertib, melaksanakan piket kelas, mengerjakan tugas ulangan dari guru,
memelihara kebersihan lingkunan madrasah, mengikuti upacara bendera
dengan hikmat, melaksanakan ibadah dengan baik, mengikuti pelajaran
dengan baik, mengikuti ekstrakurikuler.123
122 Wawancara dengan, H.Idayani,M.Pd tanggal 12 Mei 2018 123 wawancara dengan Hari Subagio.S.Pd tanggal 23 September 2018
106
b) Tanggungjawab terhadap diri sendiri dengan sekolah sebagai tugas dan
tanggungjawab di sekolah setiap tugas-tugas yang di tugaskan oleh Guru
harus dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik dan dilaksanakan dengan
senang hati dan tanggungjawab walaupun kemampuan tidak terlalu bisa
dan baik, namun karena itu amanah sambil di bimbing oleh yang lebih
tahu dan paham, maka semua akan berjalan lancar dan sukses, itu upaya
yang saya berikan pemahaman kepada anak-anak pramuka agar menjadi
tahu dalam kerja TIM maupun individu.124
c) Tanggungjawab kepada pekerjaan yang di tugaskan harus dikerjakan
karena amanah adalah modal untuk menjadi orang berani dengan dasar
mental yang kuat maka akan bekerja dengan sungguh-sungguh dalam
melaksanakan tugas apapun, sekolah sunguh-sungguh, ikut eskul juga
sungguh-sungguh dengan demikian semua akan berkembang dengan dan
berpikir dewasa sebagai aktualisasi diri bahwa dirinya dianggap mampu
belajar dengan baik dan mengorganisasikan dan melaksanakan kegiatan
tersebut dengan baik.125
d) Tanggungjawab diri dengan Tuhannya (Allah SWT) adalah pentingnya
persatuan dan kesatuan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari dengan
baik adalah sebagai simbol kekuatan, kebersamaan, kerukunan,
kekeluargaan, sesama siswa satu kelas, satu organisasi, maupun satu
sekolahan dengan membawa nama sekolah.126
124
wawancara dengan Hari Subagio.S.Pd tanggal 23 September 2018 125 wawancara dengan Hari Subagio.S.Pd tanggal 23 September 2018 126 wawancara dengan Hari Subagio.S.Pd tanggal 23 September 2018
107
e) Tanggungjawab menghargai dan menghormati orang tua, guru dan sesama
siswa sebagai, orang tua adalah orang yang kita hormati dan kita
sayangi,kita hargai karena dengan beliaulah kita ada dan di sekolahkan
yang tinggi dan dipelihara hingga dewasa, guru adalah orang kedua setelah
kita dirumah kita di bimbing, di beri pendidikan dan pengajaran hingga
kita bisa berhitung dan membaca, ahklak yang baik, yang pasti siapapun
yang memberi pengajaran kita terima127
f) Melaksanakan amanah yang di tugaskan merupakan sesuatu yang
dipercayakan oleh orang yang mempunyai kemampuan untuk
melaksanakan tugas yang di embannya dengan senang dan menjaga
kepercayaan yang di berikan. 128
Dari hasil wawancara dapat diketahui bahwa memberikan pembelajaran
karakter tanggungjawab terhadap anggota pramuka memang memerlukan
waktu dan tenaga untuk memberikan berbagai bimbingan dan pengajaran
karena menanamkan nilai karakter tanggungjawab memerlukan waktu dan
energi bagi pelatih. Instumen diatas sebagian kecil saja bentuk nilai karakter
yang dapat penulis tuangkan dalam wawancara dengan pelatih. Dari
pengamatan peneliti tidak semua prilaku di MAN itu baik semua dan juga
tidak semua juga jelek, tapi dengan rambu-rambu yang di sampaikan oleh
pelatih kiranya dapat memberikan pembelajaran yang baik, karena ada diantara
teman saling percaya, karena dianggap masih belum mampu berbuat yang
terbaik.
127 wawancara dengan Hari Subagio.S.Pd tanggal 23 September 2018 128 wawancara dengan Hari Subagio.S.Pd tanggal 23 September 2018
108
Dari hasil observasi para pengurus inti pada pramuka bahwa rasa
tanggung jawab yang embanya adalah sebagai berikut:
1) Melaksanakan tugas adalah sudah menjadi tugas sebagai siswa, maka
harus melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru atau pelatih
pramuka129
2) Kewajiban mentaati tatatertib bagi seluruh siswa dan siswi dilaksanakan
karena diarahkandan di bimbing olek guru dan pelatih dalam
melaksanakan tugas sehari-hari.130
3) Di MAN Kota Palangkaraya kegiatan keagaman selalu dilaksanakan
seperti pagi sebelum mulai belajar membaca Al-Qur‟an secara bersamaan
di kelas masing-masing, melaksanakan solat dhuha pada jam istirahat
pertama, solat dhuhur berjamaan dan solat ahar berjamaah setelah jam
pulang. 131
4) Menghargai dan menyayangi sesama siswa di MAN Kota sudah terjalin
sejak lama karena sudah diajarkan tentang kekeluargaan dan bagaimana
menjalin persatuan dan kesatuan antar sesama siswa dan warga
madrasah. 132
5) Di sekolah menghormati guru dan warga madrasah adalah sebagai tugas
siswa yang selalu di beri bimbingan oleh guru dan tidak menutup
kemungkinan ada sebagian siswa memilih hanya guru saja yang mereka
hargai seperti apabila bertemu mengucap salam atau berjabat tangan
129 wawancara dengan Nisnawati tanggal 28 September 2018 130
wawancara dengan Hari Akbar Febriyan tanggal 28 September 2018 131 wawancara dengan Rifki Kumara Jaya tanggal 26 September 2018 132 wawancara dengan Aldri Setyo tanggal 24 September 2018
109
sebagai bentuk penghormatan kepada guru dan karyawan, sedang dengan
orang tua karena sebagian besar di antar jemput oleh orang tua, maka akan
menjadi sebuah hubungan emosional yang dekat dan perhatian oleh orang
tua atau sebaliknya. 133
6) Melaksanakan tugas yang diberikan selalu di kerjakan walaupun ada
yang masih ketinggalan karena ada pekerjaan berkaitan dengan
ekstrakurikuler jadi waktunya terbagi dengan tugas pokok yaitu belajar 134
7) Tugas dan tanggungjawab sebagai siswa MAN Kota Palangkaraya harus
selalu di kerjakan apa bila tidak dikerjakan maka akan ketinggalan
pelajaran di sekolah baik tugas pekerjaan rumah maupun
ekstrakurikuler.135
Berdasarkan beberapa hasil wawancara dengan pengurus inti pramuka
Gugus Depan 49-50 Pangeran Hidayatullah MAN Kota Palangkaraya di
ketahui bahwa hasil pada dasarnya melakukan apa yang di kerjakan dan apa
yang dilakukan merupakan kesadaran dan kebiasaan yang dilakukan oleh
siswa-siswi pada umumnya sebagai siswa-siswi di sekolah yaitu mentaati
peraturan, melaksanakan tugas dengan baik, membagi waktu dengan sebaik-
baiknya, saling menjaga kerukunan antar sesama warga madrasah dan
bagaimana menghormati orang tua sebagai orang tua kandung yang telah
mengantar ke sekolah, memberi uang saku dan lain sebagainya, serta
bagaimana menghargai guru yang selali memberi bimbingan dan pengajaran
dengan tidak membedakan guru-guru yang mengajar maupun tidak dan tidak
133 wawancara dengan Eva Latriyana Yuniarti tanggal 24 September 2018
134 wawancara dengan Nisnawati tanggal 28 September 2018 135 wawancara dengan Nisa Arum Noviana tanggal 28 September 2018
110
menutup kemungkinan ada yang tidak patuh atau terkesan biasa-biasa saja.
Berbagai upaya yang dilakukan tidak terlepas dari kontrol pembimbing baik
guru maupun guru atau pelatih walaupun pelatih hanya seminggu sekali
karena hari rabu asistennya yang mengajar pramuka sedang hari jum‟at kusus
kakak HS yang memberi materi dan pengajaran ,seperti yang di ungkapkan
oleh ELY mengungkapkan bahwa:
Dalam pertemuan di latihan pramuka hal-hal yang disampaikan
berkaitan dengan kemajuan pramuka MAN Kota Palangkaraya dan
materi maupun strategi dalam mengelola pramuka dengan tidak
meninggalkan tugas utama di madrasah. 136
Dari hasil wawancara bimbingan dan arahan-arahan selalu tidak terlepas
dari komunikasi dengan pelatih atau koordinator baik di jam sekolah maupun
di luar jam pelatihan, dengan demikian pendidikan nilai-nilai karakter
tanggung jawab pada pengurus pramuka MAN Kota Palangkaraya yaitu
mereka telah mempunyai rencana kerja untuk menghadapi event-even
kegiatan lomba dan menjelang kegiatan seperti musyawarah kerja yang
agendanya pemilihan anggota kwarcab, seleksi jambore daerah dan nasional
dan buka bersama di bulan Ramadhan, matrikulasi pramuka kurikulum 13,
pelantikan anggota baru (Perjusami) Pertisinika 7 dan mengikuti apel hari
pramuka di tingkat propinsi maupun ditingkat kota dan kegiatan yang lain.
Beberapa pendidikan nilai karakter tanggungjawab yang yang dilakukan oleh
pengurus pramuka adalah sebagai berikut:
136 wawancara dengan Eva Latriyana Yuniarti tanggal 24 September 2018
111
a) Menghadiri latihan secara tepat pada waktunya, mentaati peraturan dan
tatatertip madrasah, apabila diberi tugas maka harus dilaksanakan dengan
baik.
b) Setiap pramuka harus memiliki tanggungjawab kepada tugas yang
diberikan karena kami dalam pramuka harus selalu mengamalkan trisatya
dan dasa darma sebagai jiwa pramuka.
c) Melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan melaksanakan dasa darma
yang ke 9 (bertanggung jawab dan dapat dipercaya).
d) Mentaati peraturan dan tatatertib kekolah, membuang sampah pada
tempatnya, mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai perintah yang
di tugaskan, melaksanakan tugas dengan tanggung jawab.
e) Kesadaran diri sendiri untuk menyadari terhadap perbuatan apa yang saya
perbuat dan bertanggungjawab terhadap sesama anggota dan lingkungan
sekitar.
f) Mempersiapkan dan melaksanakan apa yang sudah diperintahkan mampu
membimbing anggota yang lain sebagai pertanggungjawaban yang di
embannya.
g) Tidak melakukan hal-hal yang tidak baik, melaksanakan amanah dengan
baik, berani tanggung jawab atas hal yang telah dilakukan, berani
mengajukan hal-hal yang positif dan berani mempertanggungjawabkannya.
Dari hasil observasi dengan pengurus pramuka diketahui bahwa karakter
tanggungjawab dalam pramuka telah memberikan dampak yang penting dalam
diri seseorang untuk melaksanakan sesuatu maupun kewajiban diri terhadap
112
pekerjaan siswa itu dalam proses belajar dan mendapatkan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru maupun oleh orang-orang yang ada dilingkungan
madrasah dengan tujuan membangun mental, spiritual yang agamis dan mampu
mengembangkan diri untuk dirinya dan berguna untuk orang lain. Hal ini yang
dimaksudkan bahwa kebiasaan dan tauladan akan dapat tempat yang tertinggi
dalam membangun akhlak agar menjadi berbudi dan berahklak mulia. Sebagai
tolak ukur karakter tanggungjawab adalah anggota pramuka untuk datang tepat
waktu, tidak molor, saling mengingatkan, dan harus sadar diri, saling menegur
sapa, saling mengucapkan salam dan kalau memungkinkan untuk saling
berjabat tangan dan saling melemparkan senyuman ketika mereka bertemu,
sedangkan bila berjumpa dengan Bapak/Ibu Pelatih atau orang tua selain hal
diatas siswa juga diminta menundukkan kepala atau mencium tangan
Bapak/Ibu Pelatih /guru ataupun orang tuanya, selain itu setiap pengurus
pramuka diminta selalu bersikap ramah tamah di manapun ia berada dan selalu
menjaga sikap serta menjunjung tinggi Kode Kehormatan pramuka, tri satya
dan dasa darma.137
Observasi kepada pengurus pramuka Ambalan putra dan pramuka
ambalan putri Gudep 49-50 Pangeran Hidayatullah sebagai berikut: latihan
pramuka selalu di ingatkan pelatih pramuka untuk latihan tepat waktu,
menggunakan waktu sebaik-baiknya apalagi sudah sore atau harinya mendung
mau hujan dan selalu di peringatkan terus menerus, masih ada yang kurang
137 wawancara dengan Hari Subagiyo,S.Pd tanggal 2 Mei 2018
113
siap, kurang disiplin banyak alasan tapi kami tetap berusaha yang terbaik baik
putra maupun putri melaksanakan tugas dengan baik di pramuka.
Sebagai indikator pendidikan karakter tanggungjawab pengurus pramuka
Ambalan putra dan pramuka Ambalan putri Gudep 49-50 Pangeran
Hidayatullah dapat disimpulkan bahwa pelatih selalu mengingatkan dan selalu
memberikan wejangan kepada anggota pramuka, sebagai bentuk
tanggungjawab sebagai anggota pramuka yang punya sikap tanggungjawan
dalam kesehariannya,mereka datang tepat waktu, pukul 15.15WIB habis
shalat ashar mereka sudah berada di tempat latihan. Sikap sopan santun
terlihat ketika mereka bertemu atau berpapasan mereka saling mengur sapa,
dan ketika bertemu pelatih atau guru mereka menundukkan kepala dan
mencium tangannya. Selain itu, siswa mengetuk pintu dahulu sebelum masuk
kelas/ruangan, mengucapkan salam, bersikap ramah kepada sesama,
menghormati guru/orang tuanya, tegur sapa, sopan santun dan adab yang
selalu di lakukan di MAN Kota Palangkaraya.138
Pramuka mempunyai peran yang sangat penting karena pelatih bijaksana
dalam menyampaikan materi dan memberikan contoh sehingga anak didiknya
merasa senang, dengan senang maka mereka akan mendengarkan jadi selama
kegiatan berlangsung mereka merasa tidak terbebani oleh tugas yang di berikan
misalnya dalam baris-berbaris, bermain peran, metode kelompok dan
menghapal materi. Mereka sudah diberikan bekal oleh pelatih tentang
tanggungjawab terhadap pramuka itu sendiri dan mampu menghasilkan
138 Observasi di lingkungan MAN kota palangkaraya september 2018
114
prestasi yang gemilang untuk Madrasah atas nama lembaga dengan
memberikan yang baik, setiap arahan dan bimbingan dilaksanakan ketika
Pelatih memberikan arahan dan materi di lokasi halaman dengan para bina
damping juga ikut mempersiapkan diri dengan anggota lain membagi
kelompok putra dan putri di damping bina dampingnya.
Dalam proses pelaksanaan pendidikan nilai-nilai karakter tanggungjawab
yang di jabarkan oleh peneliti merupakan sebagian dari nilai karakter
tanggungjawab dan menjadikan sikap perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan madrasah hubungan dengan Allah SWT.
5. Faktor penunjang dan penghambat dalam proses pendidkan nilai-nilai
karakter Jujur, Disiplin Dan Tanggung Jawab dalam Eksrakulikuler
Pramuka di MAN Kota Palangkaraya.
Faktor penunjang dan penghambat yang di alami dalam proses
pendidikan nilai-nilai karakter pada pengurus pramuka sebagaimana dalam
pengamatan dilapangan adalah terpengaruhnya dalam pertemanan, kebiasaan
sehari-hari, mengikuti trend, gaya hidup, perubahan dalam pola berteman
kepada teman-teman yang tidak ikut dalam kegiatan apapun atau salah satu
ekstrakurikuler di MAN Kota Palangkaraya. Hal ini tampak keseharian
pergaulan di kelas seperti proses belajar mengajar, mengerjakan tugas tidak
tepat waktu yaitu antar teman saling mencontek, pada saat belajar masih
mengerjakan pekerjaan rumah, tidak dan jarang melaksanakan piket menyapu,
tidak rapi dalam memakai seragam seperti baju di ikat pakai kolor tidak
115
dimasukkan, kaos kaki tidak sesuai hari-hari biasa dan ada juga yang terlambat
datang dengan berbagai alasan. Hal ini sebagai factor dominan dalam
menerapkan madrasah yang berkarakter, selain itu juga dewan guru juga
merasa berat bahwa tingkah laku siswa pada saat ini begitu sulit untuk berlaku
disilpin secara umum dan sudah mulai pudar hal ini karena jumlah dan
kerjasama kurang dalam kualitas pendidikan keteladanan yang diberikan
kepada peserta didik. Faktor ini tidak menutup kemungkinan akan terus
berlanjut selama tidak adanya perubahan system pelatihan dan bimbingan serta
pelaksanaan tatatertip pada madrasah yang perlu di tingkatkan.139
Sebagai
faktor penunjang bahwa peserta didik di MAN kota ini adalah berlatar
belakang pendidikan Islam dan sekitar 75% (amaliah keagamaan seperti
praktik pengamalan ibadah, melaksanakan salat zuhur berjamaah, salat dhuha,
tadarus al qur‟an setiap pagi melaksanakan salat jum‟at di Masjid madrasah)
dan peserta didik sudah mengenyam pendidikan berbasis islam seperti
Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Islam terpadu dan bahkan Pondok
Pesantren.140
Menurut kepala MAN Kota Palangka Raya pelaksanaan
pendidikan nilai-nilai karakter itu bukan tanpa problem atau kendala dalam
pelaksaannya, karena pada prinsipnya setiap pendidikan ada masalah yang
timbul baik dari dalam maupun dari luar oleh karena semua guru dan
karyawan bersama-sama membimbing dan membina anak didiknya sebagai
bagian tugas dan dilaksanakan dengan sunggug-sungguh dan ikhlas dan
bagaimana untuk mengatasi kendala tersebut melalui hasil wawancara
139
Observasi di lingkungan madrasah pada tanggal 9 sampai 14 april 2018 140
Observasi dan data PPDB tahun 2017
116
Wawancara dengan Bapak Kepala Madrasah sebagai berikut:
a. Faktor pendukung dan penghambat dalam nilai pendidikan karakter
memerlukan pendampingan dan pelatihan yang sungguh–sungguh, kesulitan
pada penerapan nilai-nilai karakter itu biasanya karena pengetahuan
perserta didik itu sendiri, disamping itu juga memang peserta didik tidak
menanamkan di MAN Kota palangkaraya, mereka suka terlambat, malas
menyapu kelas upacara lambat dan sebagainya, walaupun sering di ingatkan
oleh guru-guru, wali kelas, tim ketertiban dan guru bimbingan konseling
baik dalam upacara maupun pengarahan di lapangan, beberapa kesulitan
yang dihadapi kepada peserta didik karena kepribadiannya yang berbeda-
beda karakter sehingga kesulitan itu pasti ada memberi ruang yang seluas-
luasnya untuk mengembangkan diri bagi peserta didik karena banyaknya
peserta didik sehingga kurangnya kontrol dalam kesehariannya dari mulai
pukul 06.00 sampai 15.15 WIB sudah sore dan sudah lelah, kiranya seperti
itu.141
b. Kendala dalam pelaksanaan pendidikan karakter ada beberapa kesulitan
yang pertama memang anak itu sendiri yang memang malas, yang kedua
kurangnya control karena banyaknya siswa, sehingga mereka itu sulit
dikendalika apa maunya karena mereka sudah ter didik oleh seniornya yang
terdahulu misalnya mau melaksanakan kegiatan ekskul lomba mereka
memaksa agan mendapat ijin untuk persiapan, cepat dibuatkan dispensasi
seolah-olah madrasah ini mudah diatur dan harus dituruti , sedang kami
141 Wawancara dengan Kepala MANkoraya pada tanggal 28 April 2018
117
guru-guru pendampingkan atau koordinator itu berusaha melaksanakan
tugas yang dirintahkan oleh kepala karena memang anggaran sekarang ini
mengalami kendala , tim ketertiban yang dulu di beri honor mereka kerja
benar-benar sekarang sudah malas karena tim tatip yang terdiri dari guru
yang di tunjuk juga dari bimbingan konseling sudah malas karena
mereka juga sudah capek mengajar ini saya kira yang menjadi kendala
terutama dari dalam madrasah.142
c. Kendala yang dialami pramuka tidak terlalu sebenarnya, karena anak-anak
selalu dan sering di ingatkan dalam latihan, dan sering juga mengfalkan
pada dasa darma dan tri satya setiap kegiatan untuk mengawali kegiatan
dan kemudian langsung di praktikan dengan contoh-contoh dalam
kehidupan sehari-hari, karena pelatih juga selalu mendampingi dan apabila
ada yang kurang disiplin, kurang rapi maka langsung di tegur, dan diberi
sanksi berupa lari atau push up kemudian juga setiap kehadiran selalu di
catat karena sudah disiapkan absensi kehadiran untuk mengetahui anggota
yang aktif, rajin dan tidak pernah hadi baik sengaja maupun beralasan
kiranya itu yang dapat saya sampaikan.143
d. Kendala yang dilakukan oleh anak-anak pada dasarnya dari anak-anak itu
sendiri karena mungkin dari faktor kebiasaan dari rumah maupun cara
mereka bergaul antara sesama teman ataupun teman-teman yang dulu waktu
Madrasah, hal ini yang menjadi kendala karena sudah di ingatkan dan
selalu disampaikan lewat media whatshap group pramuka mereka ada yang
142 Wawancara dengan Jhon Sarip, tanggal 9 Mei 2018 143 Wawancara dengan Tri Arfayanti, tanggal 29 April 2018
118
aktif dan ada yang tidak aktif dan bahkan ada yang ijin terus, oleh karena
itu kita berharap kepada seluruh komponen yang berkepentingan dengan
anak-anak pramuka agar selalu mensuport anak-anak pramuka agar aktif
dan mampu meningkatkan mental yang berkarakter dan berakhlak mulia.144
Dari hasil dari beberapa wawancara diatas dapat di simpulkan bahwa
faktor yang menunjang adalah kesungguhan para pemangku kepentingan dari
kepala madrasah wakil, koordinator, pelatih dan semua guru di MAN Kota
Palangkaraya, dalam melaksakan semua rangkaian kegiatan pramuka telah
dilakukan dengan sesuai jadwal dan rencana kerja gugus depan 49-50
Pangeran Hidayatullah MAN Kota Palangkaraya.
a. Faktor-faktor yang Menunjang
1) Pelatih Pramuka
Pelatih pramuka di MAN Kota Palangkaraya mempunyai kemampuan,
keterampilan serta pengetahuan tentang kepramukaan yang memadai. Beliau
mendapatkan pengetahuan serta pengalaman tentang kepramukaan diberbagai
tempat. Beliau merupakan sosok yang suka berpetualang ketimbang duduk
sanatai di rumah. Beliau juga pelatih di tempat kerjanya sebagai guru MIS
Darusaadah . Sampai sekarang pun beliau masih aktif dan selalu mengikuti
kegiatan di pramuka tingkat Kota, sehingga pelatih pramuka dapat
menyalurkan pengalaman serta pengetahuan tentang kepramukaan kepada
siswa saat kegiatan pramuka rutin berlangsung. Dalam kegiatan kepramukaan
Pelatih pramuka mempunyai peran yang sangat penting. Kegiatan pramuka di
144 Wawancara dengan Hari Subagio, tanggal 22 Mei 2018
119
madrasah tidak dapat berjalan lancar tanpa adanya kontribusi seorang Pelatih
pramuka di gugus depan madrasahnya. Begitu juga dengan upaya pelatih
an karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan dapat berjalan lancar apabila
Pelatih pramukanya dengan suka rela ikut serta dalam kegiatan-kegiatan
pramuka yang ada.
2) Motivasi Siswa
Selain dari pelatih pramuka, faktor yang menunjang dalam pelatihan
karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan di MAN Kota Palangkaraya
adalah motivasi dari siswa (anggota pramuka). Dari pengurus pramuka yang
aktif di MAN Kota Palangkaraya merasa senang mengikuti kegiatan pramuka
yang ada. Mereka berpendapat bahwa kegiatan pramuka itu menyenangkan dan
dapat menyalurkan bakat walaupun terkadang kegiatan pramuka itu
membosankan. Selain itu ada juga yang beranggapan bahwa kegiatan pramuka
merupakan kegiatan yang mengasyikan dan menyenangkan serta merupakan
suatu kebanggaan tersendiri menjadi bagian dari pramuka. Kegiatan menarik
merupakan unsur yang diperlukan dalam perkembangan kegiatan
kepramukaan, karena dalam kegiatan kepramukaan aktivitas yang dilakukan
sengaja dirancang sedemikian rupa agar menyenangkan, menghibur, mendidik
dan bermanfaat. Masing-masing kegiatan dibagi dan dikelompokkan menurut
tingkatan sehingga siswa akan tertarik dengan kegiatan kepramukaan
mereka dengan senang hati mengikuti kegiatan pramuka yang mana akan
membentuk watak dan prilaku yang baik berakhlakul karimah.
120
Hal itu sesuai dengan pendapat Andri Bob kepramukaan itu bukanlah
suatu ilmu yang harus dipelajari dengan tekun, bukan pula merupakan
kumpulan ajaran-ajaran dan naskah-naskah dari suatu buku. Kepramukaan
adalah suatu permainan yang menyenangkan di alam terbuka yang
mengandung pendidikan, tempat orang-orang dewasa dan anak-anak pergi
bersama-sama, mengadakan pengembaraan bagaikan kakak beradik, membina
kesehatan dan kebahagiaan, keterampilan dan kesediaan untuk memberi
pertolongan bagi yang membutuhkannya.
3) Dukungan Madrasah
Dukungan dari madrasah yang berupa pemberian ijin mengikuti kegiatan
kepramukaan di dalam madrasah maupun di luar madrasah merupakan
hal yang penting untuk terlaksananya kegiatan kepramukaan dalam rangka
pelatih an karakter pengurus pramuka. Selain pemberian ijin melakukan
kegiatan, pihak madrasah juga memberikan fasilitas untuk melaksanakan
kegiatan yang berupa sanggar pramuka, lapangan, serta dana yang sudah
ditentukan untuk masing-masing kegiatan ekstrakurikuler yang ada di
madrasah.
Selain pemberian ijin dan fasilitas, pihak madrasah juga turut mendukung
dan membantu terlaksananya kegiatan-kegiatan pramuka yang ada. Sebagai
contoh ketika kemah pindah golongan berlangsung, pelantikan anggota baru
selain pelatih pramuka guru-guru dan seluruh warga madrasah beserta kepala
madrasah yang memberi dukungan baik biaya dukungan moral dan pelatih an
pramuka di MAN Kota Palangkaraya
121
4) Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga terutama orang tua juga merupakan salah satu faktor
yang menunjang dalam melatih karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan
di MAN Kota Palangkaraya. Tanpa dukungan dari keluarga atau orang tua,
siswa tidak mungkin dapat mengikuti kegiatan pramuka yang ada.
Berdasarkan wawancara dengan para pengurus pramuka ambalan 49-50
Pangeran Hidayatullah MAN Kota Palangkaraya, diketahui bahwa pihak
keluarga terutama orang tua mereka mendukung mereka untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan yang ada di madrasah, walaupun
terkadang orang tua pernah melarang mereka tidak terlalu sering mengikuti
kegiatan- kegiatan pramuka tersebut karena dianggap akan mengganggu
aktivitas madrasah mereka yang madrasah pulangnya sudah sore akan tetapi,
setelah mereka memberikan penjelasan serta alasan yang jelas kepada orang
tua masing-masing akhirnya mereka mendapat dukungan moril maupun
materiil dari keluarga untuk mengikuti kegiatan kepramukaan yang ada di
madrasah.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak yakni Pelatih pramuka,
motivasi siswa, dukungan madrasah serta dukungan dari keluarga terutama
orang tua tersebut diatas dapat menunjang dalam proses pelatih an nilai-nilai
karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan di MAN Kota Palangkaraya.
122
b. Faktor-faktor yang Menghambat
1).Kesibukan Pelatih Pramuka
Selain menjadi pelatih pramuka di gugus depan 49-50 Pangeran
Hidayatullah MAN Kota Palangkaraya, HS adalah guru Penjasker di MIS
Darusaadah Palangkaraya Jln Platuk kelurahan Palangka Kecamatan
Jekanraya Kota Palangkaraya. Beliau mempunyai kesibukan yang lain
selain sebagai guru dan pelatih pramuka MIS Darusaadah Palangkaraya.
beliau aktif dalam kegiatan pramuka di luar Madrasah dan tercatat sebagai
anggota (Dewan Kerja Cabang) Kota Palangkaraya. Selain itu juga
terkadang para guru memiliki kepentinngan yang sifatnya mendadak
dan penting. Sehingga terkadang beliau tidak dapat menemani pada saat
kegiatan-kegiatan pramuka tertentu dan tidak bisa memberikan materi
kepada pengurus pramuka. Hal inilah yang dapat menghambat pelatihan
karakter siswa, karena pelatih pramuka tidak bisa selalu memberikan
dan melakukan pelatihan setiap jadwal yang ada namun beliau tetap
memberikan mandat kepada dewan ambalan tetap untuk melatih pramuka di
MAN Kota Palangkaraya.
2) Pengurus pramuka
Pengurus pramuka kadang-kadang masih ada yang merasa bosan
sehingga dalam mengikuti kegiatan pramuka mereka kurang bergairah dan
tidak sungguh-sungguh. Kebosanan yang dirasakan pengurus
pramuka salah satunya karena beban belajar semakin banyak Hal inilah
123
yang dapat mengakibatkan kebosanan dalam diri pengurus pramuka ketika
mengikuti kegiatan pramuka.
Pemberian materi dengan waktu yang singkat karena sebentar lagi
malam mengakibatkan kebosanan yang dirasakan oleh pengurus pramuka
karena merasa masih belum jelas waktu sudah larut dan menjelang solat
magrib. Hal inilah yang dapat menghambat pelatih an karakter yang
dilakukan oleh pelatih kepada pengurus pramukakarena pengurus
pramukatersebut sudah sungguh-sungguh mengikuti kegiatan. Namun perlu
penjelasan minggua yang akan datang. Walaupun Seorang pelatih pramuka
harus mempunyai cara yang bervariasi dalam memberikan materi-materi
kepada pengurus pramukaakan tetapi waktu yang menjadi kendala utama
dan di mungkinkan cuaca mahu hujan akan mempengaruhi semua agenda
kegiatan sehingga pengurus pramuka merasa masih kurangnya waktu
latihan.
124
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan pada penelitian tentang
pendidikan karakter jujur, disiplin dan tanggungjawab pengurus pramuka
melalui kegiatan kepramukaan di MAN Kota Palangkaraya dapat
disimpulkan sebagai berikut:
A. Kesimpulan
1. Tujuan pendidikan karakter adalah meningkatkan mutu penyelenggaraan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif,
mandiri, dan bertanggung jawab. Kegiatan kepramukaan di MAN Kota
Palangkaraya terdiri dari kegiatan rutin, kegiatan
perkemahan/pengembaraan, dan lomba pramuka serta sebagai partisipasi
dalam kegiatan pramuka lainnya. kepramukaan sebagai salah satu
kegiatan ekstrakurikuler di madrasah mengandung banyak nilai-nilai
kebaikan terutama. nilai-nilai karakter kedisiplinan, kejujuran,
tanggungjawab yang diwujudkan dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari
di sekolah dan dalam kegiatan pramuka untuk menjadikan peserta didik
pengurus pramuka mampu berbuat jujur, disiplin dan tanggungjawab
dalam melaksanakan tahapan dalam materi pramuka yang di berikan
kepada para pengurus pramuka.
123
125
2. Proses pendidikan nilai-nilai karakter jujur dalam ekastakurikuler
pramuka di MAN Kota Palangka Raya. Pelaksanaannya sikap jujur yang
tertanam pada diri anggota dan pengurus pramuka dalam pelaksanannya
terbawa kebiasaan di pramuka membuat mereka memiliki kontrol diri
untuk berperilaku yang senantiasa taat terhadap aturan dan nilai-nilai
serta norma-norma yang ada di madrasah. Mereka dengan sendirinya
mengetahui hal- hal yang melanggar aturan dan perbuatan yang tidak baik
dan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kejujuran seperti berbohong,
menipu, atas nama diri sendiri, sehingga mereka tidak akan melakukannya,
pelaksanaan antara lain; karakter jujur bersifat almiyah yang datang
dengan pembiasaan dan faktor lingkungan berteman dan niat hati dimulai
dengan hal-hal yang baik, kesadaran pada diri sendiri terhadap apa yang
dilakukan di lingkungan keluarga dan sekolah, jujur sebagai potensi yang
membentuk manusia yang lebih baik, jujur dan amanah, guna untuk
menjadi penerus bangsa yang bisa merubah bangsa Indonesia menjadi
maju dan sumberdaya manusia yang handal menjadi lebih baik lagi.
3. Proses pendidikan nilai-nilai karakter disiplin dalam ekastakurikuler
Pramuka di MAN Kota Palangka Raya. Disiplin adalah usaha untuk
menanamkan nilai yang memiliki kemampuan untuk menaati sebuah
peraturan, membentuk sikap disiplin sangat penting dalam membangun
mental generasi. Penanaman disiplin. Berani setia, bertanggung
jawab,dapat dipercaya, Suci dalam pikiran, perkatan dan perbuatan hal ini
merupakan indikator yang harus tertanam kepada siswa dimulai atau
126
diawali dari orang tua di rumah dan guru di Madrasah serta dengan
penanaman disiplin seseorang harus taat pada peraturan. Salah satu ciri
khas kegiatan kepramukaan adalah masalah disiplin waktu dan disiplin
dalam berpakaian. Setiap kegiatan kepramukaan selalu dimulai tepat
waktu, disiplin waktu, mentaati tatatertib, dan selalu meningkatkan usaha
menjadi yang lebih baik sesuai aturan dan program madrasah visi dan misi
madrasah, disamping itu juga dalam pembelajaran pramuka kegiatan
sehari-hari maupun ijin keluar selalu melibatkan orang-orang yang ada di
Madrasah adapun
4. Proses pendidikan nilai-nilai karakter tanggungjawab dalam
ekastakurikuler Pramuka di MAN Kota Palangka Raya. nilai karakter
tanggung jawab sebagai bentuk pelatihan dan pendidikan kepribadian
pada pengurus pramuka kususnya dalam lingkungan Madrasah maupun
dalam kehidupan sehari-hari baik. karakter tanggungjawab dalam
pramuka telah memberikan dampak yang penting dalam diri seseorang
untuk melaksanakan sesuatu maupun kewajiban diri terhadap pekerjaan,
tanggungjawab diri dengan sekolah, tanggungjawab diri dengan
Tuhannya, tanggungjawab dengan pekerjaan, tanggungjawab dengan
orang tua dan guru, tanggungjawab dengan tugas yang diamanahkan.
pembelajaran yang dilakukan oleh guru maupun oleh orang-orang yang
ada dilingkungan madrasah dengan tujuan membangun mental, spiritual
yang agamis dan mampu mengembangkan diri untuk dirinya dan berguna
untuk orang lain.
127
5. Faktor penunjang dan penghambat dalam pelaksanaa pendidkan nilai-nilai
karakter jujur, disiplin dan tanggung jawab dalam eksrakulikuler pramuka
di MAN Kota Palangkaraya. bahwa faktor yang menunjang adalah
kesungguhan para pemangku kepentingan dari kepala madrasah wakil,
koordinator, pelatih dan semua guru di MAN Kota Palangkaraya , dalam
melaksakan semua rangkaian kegiatan pramuka telah dilakukan dengan
sesuai jadwal dan rencana kerja gugus depan 49-50 Pangeran
Hidayatullah MAN Kota Palangkaraya.
Faktor penghambat adalah pertama Kesibukan Pelatih Pramuka
Selain menjadi pelatih pramuka di Gugus Depan 49-50 Pangeran
Hidayatullah MAN Kota Palangkaraya, HS adalah guru Penjasker di MIS
Darusaadah Palangkaraya Jln Platuk kelurahan Palangka Kecamatan
Jekanraya Kota Palangkaraya. Beliau mempunyai kesibukan yang lain
selain sebagai guru dan pelatih pramuka MIS Darusaadah Palangkaraya.
Kedua Pengurus pramuka kadang merasa bosan dan jenuh, sehingga
dalam mengikuti kegiatan pramuka mereka malas-malasan dan tidak
sungguh-sungguh. Kebosanan yang dirasakan pengurus pramuka
salah satunya karena beban belajar semakin banyak.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka dapat
disampaikan rekomendasi kepada:
1. Bagi Kepala Madrasah, bimbingan dan pelatih an pramuka hendaknya di
jadikan wadah penyaluran bakat dan minat siswa melalui kegiatan
128
pramuka ini dilakukan secara terus menerus berkesinambungan oleh
koordinator, pelatih dan semua anggota pramuka dalam kegiatan apa
saja baik pelajaran formal maupun pelajaran ekstrakurikuler, tetapi harus
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai cerminan manusia yang
berkarakter, berakhlak mulia serta menjadi suritauladan bagi teman-teman
di madrasah .
2. Bagi wakil kepala bidang kesiswaan, penanaman nilai-nilai karakter
hendaknya tidak hanya dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikeler saja dan
akan lebih efektif jika dilakukan oleh semua orang di lingkungan
Madrasah baik dalam kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas
dan selalu bekerjasama dengan komponen yang ada sebagai wadah pelatih
an pramuka di MAN Kota Palangkaraya.
3. Bagi koordinator pramuka, penanaman nilai-nilai karakter hendaknya tidak
hanya dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikeler saja dan akan lebih efektif
jika dilakukan oleh semua orang di lingkungan Madrasah baik dalam
kegiatan pembelajaran di kelas maupun di luar kelas maupun di pentas
dengan madrasah lain atau sebagai partisipasi pramuka MAN Kota
Palangkaraya yang berprestasi.
4. Bagi Pelatih, pelatih pramuka, pelatih an hendaknya dilakukan secara
terus menerus oleh semua anggota pramuka dan Pelatih pramuka tidak
terbatas dalam kegiatan saja, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari agar perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa
129
secara umum dan tri satya, dasa darma yang terkandung dalam kegiatan
kepramukaan.
5. Bagi pengurus pramuka, hendaknya mengikuti pelatihan dengan
sungguh-sungguh, dan mematuhi semua peraturan yang berlaku di
madrasah dan selalu menjadi orang yang selalu berprestasi, berkarakter,
ber akhlak mulia serta berbudi luhur dan menjadi manusia yang berguna
untuk agama, orang tua bangsa dan negara. .
130
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 2006.
Burhan bungin, Penelitian kualitatif: Komunikasi,ekonomi,Kebijakan Publik,dan
ilmu social lainnya, Jakarta, kencana prenada media group, 2008
BOB Sunar Andri. BOYMAN, Nuansa Muda Bandung, 2009.
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, Surakarta: Ziyad, 2009.
Faisal Sanapiah, penelitian kualitatif dasar-dasar dan aplikasinya, Malang;
YA3,1990
Faturahman Pupuh dkk, Pengembangan Pendidikan Karakter, PT Revika
Aditama , Bandung, 2013
Fitri Agus Zainul, Reinventing Human Karakter, Pendidikan karakter berbasis
Nilai&Etika di Sekolah, Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012.
Gerakan Pramuka, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga , Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka, Semarang , 2013,
Lickona, Thomas, Pendidikan Karakter (Panduan Lengkap Mendidik siswa
Menjadi Pintar dan Baik), Bandung : Nusa Media,2008.
M .Daryanto, , Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 2011
Kesuma, Dharma , dkk, Pendidikan Karakter Kajian Teori dan Praktik di
Madrasah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012.
Kurniawan, Syamsul, Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.
Kusuma Doni A, pendidikan karakter, Setrategi Mendidik Anak Dizaman Modern
dalam Pendidikan karakter, implementasi Aswaja sebagai nilai
pendidikan karakter, Yogyakarta: 2012.
Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2010.
129
131
Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi pendidikan. Jogjakarta: Ar-
Ruzz Media, 2014..
Musfiqon, panduan lengkap metodelogi penelitian pendidikan . Jakarta, prestasi
pustakarya,2012 musfiqon, panduan lengkap metodelogi penelitian
pendidikan . Jakarta, prestasi pustakarya,2012
Poerwardarminta, WJS. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 1997
Profil Madrasah Sehat MAN Model Palangkaraya, Palangka Raya, Tahun 2017
Rohmat Kurnia, Sejarah Gerakan Pramuka, Pandu Pusaka,Jakarta 2004
M. Djunaudi Ghani dan Fauzan Almansur, Metodologi Penelitian Kualitatif…,
Shihab, M Quraish.,Tafsir Al-Misbah, Jakarta: Lentera Hati, Vol. 7, 2002.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif Dilengkapi Dengan Proposal dan
Laporan Penelitian, Bandung: Alfabeta, 2005.
Suyatno, Metode Kerpamukaan, (untuk Pelatih dan pelatih Pramuka), Jakarta.
Mustika Ilmu. 2015
Suprayoga Imam, dan Tobrani, Metodologi Penelitian , Bandung . : PT. Remaja
Rosdakarya , 2003
Suryabrata, Sumadi Metode Penelitian Jakarta: Rajawali, 1987
Syafri, Ulil Amri (Ed) Pendidikan Karakter berbasis Al Qur’an, Jakarta, Radja
Grafindo persada, 2012.
Syaodih Sukmadinata, Nana Metode penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011
Tohaputra Ahmad, Alqur’an dan Terjemahannya. Semarang ,CV,Asyifa 1998
Strauss Anslem dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009
Tohirin, ,metodologi penelitian kualitatif dalam pendidikan dan bimbingan
konseling, , 2012
132
Trimo, Soedjono, Pengantar Ilmu Dokumentasi, Bandung: Remaja Karya, 1981.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1.
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2010, Sistem Pendidikan Nasional
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,
Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan
Pramuka ,Jakarta, Kementerian pemuda dan Olahraga , 2011
Widodo, A.HS.. Ramuan Lengkap bagi Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak,
dan Pembina Pramuka, Yogyakarta: Kwartir Daerah XII DIY. 2003
133
DAFTAR PUSTAKA TESIS
Agus Baya Umar “pembentukan Karakter mwlalui pendidikan Pesantren
diPondok pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta” Tesis Yogyakarta, UIN
Sunan Kalijogo, 2013
Rochanah, “Pembentukan Karakter siswa berbasis kultur madrasah di MAN
Kebumen 1, Tesis, Yogyakarta, UIN Sunan Kalijogo, 2014
Heri Nugroho “Implementasi pendidikan karakter dalam pendidikan agama islam
di sma negeri 3 semarang” Tesis , Semarang ,UIN Sunan Walisongo, 2012
Syafi‟i Sulaiman “peranan kegiatan ekstrakurikuler pramuka dalam membangun
karakter siswa Tesis Magister, Yogyakarta, UIN Sunan Kalijogo, 2014.
Jurnal Pendidikan Karakter, Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta, Tahun
VI, Nomor 1, April 2016.
134
DAFTAR PUSTAKA INTERNET
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-jujur-dan-macam-macam-sifat-jujur-
dalam-agama-islam/ online 30 april 2018
http://didefinisipengertian.blogspot.co.id/2015/06/definisi-disiplin-pengertia
menurut-ahli.html online 16 Mei 2018
Sumber: http://lifestyle.kompasiana.com/…/sebuah-artikel-tanggung-…/ online
21 Mei 2018
Top Related