PENCAMPURAN UDARAAgung PriyantonoGiffari MuslihM. DimyatiSofyan RSaeful Rizal Tenti TresnaTia Aulia
Tujuan Menentukan kondisi udara hasil
pencampuran sesuai dengan kondisi awal dan porsi debit udara campuran
Membandingkan hasil percobaan dan hasil perhitungan .
Dasar TeoriProses pencampuran udara adalah proses
di mana dua atau lebih arus udara dicampurkan dan membentuk arus
ketiga.Pada suatu sistem tata udara, pencampuran udara umumnya terjadi
antara udara balik dari ruangan (return air, RA) dengan udara luar yang segar
(outside air, OA).
Dasar Teori
Peralatan Yang digunakan
Termometer Digital 2 Buah
Peralatan yang digunakan
Thermocouple type J 6 buah
Peralatan yang digunakan
Anemometer 1 buah
Peralatan yang digunakanClick icon to add picture
Manometer miring, selang dan tabung pitot
Fungsi :Mengukur kecepatan udaraMengukur tekanan total udara yang dilalui tabung pitotMengukur tekanan statik udara
Prosedur Percobaan1. Atur bukaan damper outside air agar terbuka penuh dan
damper return air pada posisi tertutup penuh.2. Ukur Tdb dan Twb udara pada saluran return air (1) , outside
air (2) dan entering air(3) yang merupakan hasil dari proses pencamampuran.
3. Ukur kecepatan udara pada saluran return air, outside air dan entering air dengan menggunakan hotwire anemometer atau manometer miring dan tabung pitot statik.
4. Atur bukaan damper return dan outside air pada posisi masing-masing terbuka 50%.
5. Ulangi langkah 2 dan 3.6. Ulangi langkah 4 dengan mengatur bukaan damper return
air pada posisi 75% dan damper outside air pada posisi 25%.
7. Ulangi langkah 2 dan 3
Hasil Praktikum
Luas Penampang ductReturn Air DuctW= 0,69 cm A= 3243 cm2H= 0.47 cm =0,3243 m2
Fresh air ductW= 50 cm A= 2500 cm2
H= 50 cm = 0,25m2
a) Bukaan Damper Fresh air 100% dan return air 0%
Parameter 1 2 3 Rata-RataTdb °C Twb°C v(m/s) Tdb °C Twb°C v(m/s) Tdb °C Twb°C v(m/s) Tdb Twb v(m/s)
OA 27,4 23 6,7 24,7 23,4 6,8 27,8 23,1 6,8 26,63 23,1 6,8EA 30,2 26,5 28,5 26,2 29,4 25,1 29,37 25,93 RA 27,2 23,8 0 25,8 21,9 0 26,4 22,3 0 26,47 22,7 0
b) Bukaan Damper Fresh air 50% dan return air 50%
Parameter 1 2 3 Rata-RataTdb °C Twb°C v(m/s) Tdb °C Twb°C v(m/s) Tdb °C Twb°C v(m/s) Tdb Twb v(m/s)
OA 27,6 22 3,5 27,6 21,7 3,4 27,7 21,6 3,7 27,63 21,8 3,5EA 29,1 26,1 29,1 23,5 29,2 25,4 29,1 25 RA 26,1 19,8 2,08 25,3 19,8 2,12 23,8 19,7 2,08 25,1 19,8 2,1
c) Bukaan Damper Fresh air 25% dan return air 75%
Parameter 1 2 3 Rata-RataTdb °C Twb°C v(m/s) Tdb °C Twb°C v(m/s) Tdb °C Twb°C v(m/s) Tdb Twb v(m/s)
OA 27,8 21,4 3,3 28,8 21 3 27,1 20,5 3 27,9 21 3,1EA 28,1 23,5 28,8 23,7 28,1 22,1 28,3 23,1 RA 23,2 19,4 1,42 23 19,3 1,36 23 19,3 1,44 23,1 19,3 1,4
Perhitungan DebitDamper OA (lps) RA (lps) EA (lps)100 %, 0 % 170 0 17050 %, 50% 87,5 68,1 155,625 %, 75 % 77,5 45,4 122,9
100 %, 0 % 50 %, 50% 25 %, 75 %0
20406080
100120140160180
OARAEA
Perbandingan Tdb,ea Pengukuran dengan perhitungan
Tdb, ea Pengukuran
Tdb, ea perhitungan
Perbandingan
29,4 26,96 0,9229,1 26,94 0,9328,3 26,53 0,93
Analisis : Nilai perbandingannya tidak ada yang lebih dari 0,93 dan kalaupun dilihat dari nilainya pun memiliki nilai yang cukup jauh. Nilai EA jauh lebih tinggi daripada RA dan OA. Jelas tidak mungkin karena EA merupakan hasil pencampuran RA dan OA sehingga nilainya seharusnya berada diantara OA dan RA. Kemungkinan yang kami simpulkan adalah kesalahan pengukuran pada titik EA karena nilainya yang abnormal. Sehingga berpengaruh besar terhadap rasio kelembaban.
Perbandingan W,ea Pengukuran dengan perhitunganW,ea Pengukuran
W, ea perhitungan
Perbandingan
20 16,06 0,818,5 13,08 0,715,6 12,84 0,8
Analisis : Nilai perbandingan rasio kelembaban hasil pengukuran dan perhitungan memiliki nilai yang bahkan lebih rendah daripada nilai perbandingan tdb, ea. Nilai w,ea hasil pengukuran akan secara otomatis tidak tepat karena nilai tdb,ea pengukurannya sudah tidak tepat sehingga nilai perbandingannya menjadi jauh.
Kesimpulan Kondisi Udara hasil pencampuran
dipengaruhi oleh kondisi awal dan bukaan damper. Bukaan damper fresh air yang besar (lebih besar dari RA) seperti 100 % OA akan menghasilkan nilai EA yang besar dibandingkan bukaan damper 75 % RA, 25 % OA. Hal ini karean OA akan memberikan beban yang lebih berat karena temperature OA biasanya paling tinggi diantara OA, RA dan EA
Kesimpulan Hasil perbandingan antara pengukuran
dan perhitungan Tdb, ea dan w, ea menunjukkan nilai yang berbeda karena telah terjadi kesalahan pengukuran di EA.
Semakin besar bukaan damper, debit udara semakin tinggi