PEMBUATAN PAKAN APUNGTANPA EKSTRUDER
Pakde jongko
Duraposita chem
08176540345
FLOW CHART PEMBUATAN PAKAN APUNG
Persiapan bahan baku Penyusunan formulasi
Penepungan Pengayakan
Penimbangan Pencampuran bahan
Fermentasi Pencetakan Pengeringan Pengemasan Penyimpanan
PERSIAPAN BAHAN BAKU
Untuk memproduksi pakan yang berkualitas diperlukan bahan baku pakan yang juga berkualitas. Bahan-bahan baku tersebut perlu dilindungi selama proses ataupun selama penyimpanan. Beberapa bahan baku juga mengandung zat anti nutrisi yang dapat menghambat pemanfaatan gizi (seperti protein) oleh ikan atau udang. Sebagai contoh: jenis kacang-kacangan yang mengandung zat penghambat tripsin dan kimortripsin (asam amino) sehingga enzim yang ada didalam ikan tidak dapat menyerap protein. Oleh karena itu, beberapa bahan baku perlu dilakukan proses pengolahan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam formulasi pakan. sebagian zat anti nutrisi ada yang mudah dihilangkan cukup dengan pemanasan, tetapi ada juga yang sulit dihilangkan dengan pemanasan
PENYUSUNAN FORMULASI
Forula pakan ikan didasarkan pada kandungan protein, lemak dan serat. Formulasi dibagi menjadi pakan untuk benih atau anak ikan dengan kandungan 50% protein dan lemak 8%, sedangkan dewasa 25 sd 30% protein dan lemak 7%
PENEPUNGAN
Mesin Disk Mill atau Mesin Penepung ini berfungsi untuk menggiling biji-bijian, seperti misalkan beras, jagung, bongkol jagung, rumput, daun jagung kering, merica. Menjadi potongan kecil-kecil atau tepung dengan ukuran 0.6-4 mm sesuai dengan saringan.
Saringan standart mesin adalah 2 mm. Dilengkapi dengan saringan ukuran 0.6 , 3 dan 4 mm
PENGAYAKAN
Untuk memisahkan dan menyaring pakan ikan agar sesuai dengan ukuran yang diperlukan
PENIMBANGAN
Untuk mengukur berat dari bahan yang akan digunakan dalam pembuatan pakan ikan, sehingga sesuai dengan formulasi yang sudah ditetapkan.
PENCAMPURAN BAHAN
Untuk mencampur makanan ternak unggas atau makanan ikan sebelum dicetak jadi pellet.
Mixer dilengkapi pengadukdan handel untuk mengeluarkan bahan yang telah selesai dicampur
FERMENTASI
Agar pakan ikan bisa terapung maka perlu dilakukan proses fermentasi, dengan menmbah 2-5 gr per kg pakan ikan.
PENCETAKAN Mesin ini di desain untuk membuat berbagai jenis pelet
dengan ukuran yang bervariasi, dari ukuran kecil sampai dengan ukuran besar. Mesin ini cocok untuk yang baru ingin memulai usaha pembuatan pelet, ataupun untuk penggunaan secara pribadi.
PENGERINGAN
Untuk mengeringkan pakan apung agar kandunagn air berkurang.
PENGEMASAN
Pakan ikan apung dikemas sesuai ukuran, agar lebih tahan lama dan menarik
PENYIMPANAN
Pakan disimpan ditempat yang tertutup, tidak terkena sinar matahari secara langsung.
Tidak lembab, sehingga mudah untuk pertumbuhan jamur.
MASALAH PRODUKSI PAKAN IKAN Kualitas bahan, Bahan-bahan yang tidak berkualitas ditandai
dengan fisik bahan yang bersisik. Bahan yang bersisik disebabkan oleh bahan itu sendiri yang sudah lama atau juga semacam kutu dan bakteri. Ada juga bahan yang mulai rusak ditandai dengan bau yang tidak sedap lagi, kerena bahan terlalu lama disimpan
Kerusakan pada jagung, disebabkan kurang kering atau kadar air masih tinggi. Binatang kecil semacam kutu juga banyak merusakan jagung yang disimpan terlalu lama. Sebaiknya jangan mengunakan bahan yang sudah berkutu dalam pembuatan pakan ikan. Demikian juga dengan dedak
Kebersihan mesin, Setelah mesin digunakan sebaiknya mesin dibersihkan dengan air bersih yang betekanan (selang), supaya semua bahan yang tersisa saat membuat pellet terbawa air. Bagian dalam; sudut, ulir dan mata cetakan disemprot dengan air. Tapi, berhati-hati dengan mesin, bearing dan baut jangan sampai kena air. Dan lantai juga perlu dibersihkan dengan air. Pakan yang baik didukung oleh lingkungan kerja yang bersih
DAFTAR PUSTAKA
Top Related