8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
1/45
PEDOMAN PELAYANAN FARMASI RUMAH SAKIT
BAB. I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, bertujua untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat,
diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan promotif,
pencegahan penyakit preventif, penyembuhan penyakit kuratif, dan pemulihan kesehatan
rehabilitatif, yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.Konsep
kesatuan upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan bagi semua fasilitas kesehatan,merupakan rujukan pelayanan kesehatan dengan fungsi utama menyelenggarakan upaya yang
bersifat penyembuhan bagi pasien.
Pelayanan farmasi rumah sakit merupakan salah satu kegiatan di rumah sakit yang menunjang
pelayanan kesehatan yang bermutu.Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan Menteri Kesehatan
omor ! "###$Menkes$%K$&''$"((( tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit , yang
menyebutkan bahwa pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien,
penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik, yang terjangkau bagi semualapisan masyarakat.
)untutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi , mengharuskan adanya
perubahan pelayanan dari paradigma lama drug oriented ke paradigma baru patient oriented
dengan filosofi Pharmaceutical Care * pelayanan kefarmasian + . Praktek pelayanan kefarmasian
merupakan kegiatan yang terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
1. Tujuan ela!anan "ar#a$% &
a. Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa maupun
dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun fasilitas yang
tersedia.b. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur kefarmasian
dan etik profesi.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
2/45
c. Melaksanakan K' * Komunikasi, 'nformasi dan dukasi + mengenai obat.d. Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlaku.e. Melakukan dan memberikan pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan evaluasi
pelayanan.
f. Mengawasi dalam pemberian pelayanan yang bermutu melalui analisa, telaah danevaluasi pelayanan.
'. Fung$% ela!anan "ar#a$% &
"+. Pengel(laan Per)ekalan Far#a$%
a. Memilih perbekalan farmasi % /manda sesuai dengan kebutuhan pelayananfarmasi.
b. Mengadakan perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai.ketentuan yang berlaku.
c. Merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi
d Memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
e. Menerima perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang
berlaku.
f. Menyimpan perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
kefarmasian.
g. Mendistribusikan perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di rumah sakit
0+. Pela!anan Ke"ar#a$%an *ala# Penggunaan O)at *an Alat Ke$e+atan.
a. Mengkaji instruksi pengobatan$resep pasien.
b. Mengidentifikasi masalahyang berkaitan dengan penggunaan obat dan alat kesehatan
c. Mencegah dan mengatasi masalah yangberkaitan dengan obat dan alat kesehatan
d. Memantau efektifitas dan keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan.
e. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan, pasien $keluarga.
f. Memberikan konseling kepada pasien$keluarga.
g. Melakukan pencampuran obat suntik.
h. Melakukan penyiapan nutrisi parenteral.
i. Melakukan penentuan kadar obat dalam darah
j. Melakukan pencatatan setiap kegiatan.
k. Melaporkan setiap kegiatan.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
3/45
B. Tujuan Pe*(#an
". %ebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan farmasi di rumah sakit.0. Untuk meningkatkan mutu pelayanan farmasi di rumah sakit.
#. Untuk menerapkan konsep pelayanan kefarmasian.
1. Untuk memperluas fungsi dan peran apoteker farmasi rumah sakit.
2. Untuk melindungi masyarakat dan pelayanan yang tidak profesional.
,. Ruang L%ngku
". A*#%n%$tra$% *an Pengel(laan
Pelayanan diselenggarakan dan diatur demi berlangsungnya pelayanan farmasi yang
efisien dan bermutu, berdasarkan fasilitas yang ada dan standar pelayanan kefarmasian
yang universal.
a. /danya bagan organisasi yang menggambarkan uraian tugas, fungsi, wewenang dan
tanggung jawab serta hubungan kordinasi di dalam maupun di luar pelayanan farmasi
yang ditetapkan oleh pimpinan % /manda.b. 3agan organisasi dan pembagian tugas dapat direvisi kembali setiap tiga tahun dan
dapat diubah bila terdapat hal !4 Perubahan polakepegawaian4 Perubahan standar pelayanan farmasi4 Perubahan peran rumah sakit4 Penambahan atau pengurangan pelayanan
c. Kepala 'nstalasi 5armasi % /manda harus terlibat dalam perencanaan manajemen
dan penentuan anggaran serta penggunaan sumber daya.d. 'nstalasi 5armasi harus menyelenggarakan rapat pertemuan untuk membicarakan
masalah-masalah dalam peningkatan pelayanan farmasi, dan hasil pertemuan tersebut
disebar luaskan dan dicatat untuk disimpan.
e. /danya Komite$Panitia 5armasi dan )erapi di % /manda dan /poteker '5%* 'nstalasi5armasi umah %akit + menjadi sekretaris komite.
f. /danya komunikasi yang tetap dengan dokter dan paramedis, serta selalu
berpartisipasi dalam rapat yang membahas masalah perawatan atau rapat antar bagian
atau konferensi dengan pihak lain yang mempunyai relevansi dengan farmasi.g. Hasil penilaian$pencatatan kondite terhadap staf didokumentasikan secara rahasia dan
hanya digunakan oleh atasan yang mempunyai wewenang untuk itu.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
4/45
h. )erhadap dokumentasi yang rapi dan rinci dari pelayanan farmasi dilakukan evaluasi
setiap tiga tahun.i. Kepala 'nstalasi 5armasi harus terlibat langsung dalam perumusan segala keputusan
yang berhubungan dengan pelayanan farmasi.
' Sta" *an P%#%nan
Pelayanan farmasi diatur dan dikelola demi terciptanya tujuan pelayanan.
a. '5% * 'nstalasi 5armasi umah %akit + dipimpin oleh /poteker b. Pelayanan farmasi diselenggarakan dan dikelola oleh /poteker yang mempunyai
pengalaman minimal dua tahun di bagian farmasi rumah sakit.c. /poteker telah terdaftar di 6epkes dan mempunyai surat ijin kerja.d. Pada pelaksanaannya /poteker dibantu oleh )enaga /hli Madya 5armasi *6#+ dan
)enaga Menengah 5armasi *//+.e. Kepala 'nstalasi 5armasi bertanggung jawab terhadap segala aspek hukum dan
peraturan-peraturan farmasi baik terhadap pengawasan distribusi maupun
administrasi barang farmasi.f. /poteker harus ada ditempat pelayanan setiap saat untuk melangsungkan dan
mengawasi pelayanan farmasi dan harus ada pendelegasian wewenang yang
bertanggung jawab bila kepala farmasi berhalangan.g. /danya uraian tugas * job description+ bagi staf dan pimpinan farmasi.h. /danya staf farmasi yang jumlah dan kualifikasinya disesuaikan dengan kebutuhan.
i. Penilaian terhadap staf harus dilakukan berdasarkan tugas yang terkait denganpekerjaan fungsional yang diberikan dan juga pada penampilan kerja yang dihasilkan
dalam meningkatkan mutu pelayanan. j.
-. Fa$%l%ta$ *an Peralatan
Harus tersedia ruangan, peralatan dan fasilitas lain yang dapat mendukung administrasi,
profesionalisme dan fungsi teknik pelayanan farmasi , sehingga menjamin
terselenggaranya pelayanan farmasi yang fungsional, profesional dan etis.
a. )ersedianya fasilitas penyimpanan barang farmasi yang menjamin semua barangfarmasi tetap dalam kondisi yang baik dan dapat dipertanggung jawabkan sesuai
dengan spesifikasi masing-masing barang farmasi dan sesuai dengan peraturan.b. )ersedianya fasilitas untuk pendistribusian obat.c. )ersedia fasilitas pemberian informasi dan edukasi.d. )ersedianya fasilitas untuk penyimpanan arsip resep.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
5/45
e. )ersedianya tempat penyimpanan obat yang baik di ruang perawatan , sesuai dengan
peraturan dan tata cara penyimpanan yang baik.f. 7bat yang bersifat adiksi disimpan sedemikian rupa demi menyimpan keamanan setiap
staf.
. Ke)%jakan *an Pr($e*ur
%emua kebijakan dan prosedur yang ada harus tertulis dan dicantumkan tanggal
dikeluarkannya peraturan tersebut.Peraturan dan prosedur yang ada harus mencerminkan
standar pelayanan farmasi mutakhir yang sesuai dengan peraturan dan tujuan dari pada
pelayanan farmasi itu sendiri.
a. Kriteria kebijakan dan prosedur dibuat oleh kepala instalasi, panitia$komite farmasi dan
terapi serta para /poteker.b. 7bat hanya dapat diberikan setelah mendapat pesanan dari dokter, dan setelah
/poteker menganalisa secara kefarmasian.c. 6idalam kebijakan dan prosedur yang tertulis harus tercantum beberapa hal berikut !
4 Macam obat yang dapat diberikan oleh perawat atas perintah dokter.4 8abel obat yang memadai.4 6aftar obat yang tersedia4 9abungan obat parenteral lengkap dengan labelnya.4 Pencatatan dalam rekam farmasi pasien serta dosis obat yang diberikan.4 Pengadaan dan penggunaan obat di rumah sakit.4 Pelayanan perbekalan farmasi untuk pasien rawat inap, rawat jalan, karyawan dan
pasien tidak mampu. 4 Pengelolaan perbekalan farmasi yang meliputi perencanaan, pengadaan,
penerimaan, pembuatan, penyimpanan, pendistribusian dan penyerahan.
4 Pencatatan, pelaporan dan pengarsipan mengenai pemakaian obat dan efek
samping obat bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta pencatatan obat yang
salah dan atau dikeluhkan pasien.
4 Pengawasan mutu pelayanan dan pengendalian perbekalan farmasi. 4 Pemberian konseling$informasi oleh /poteker kepada pasien maupun keluarga
pasien dalam hal penggunaan dan penyimpanan obat serta berbagai aspek
pengetahuan tentang obat demi meningkatkan derajat kepatuhan dalampenggunaan obat. 4 Pemantauan )erapi 7bat *P)7+ dan pengkajian penggunaan obat.
4 /pabila ada sumber daya farmasi lain disamping instalasi maka secaraorganisasi dibawah koordinasi instalasi farmasi.
4 Prosedurpenarikan$penghapusan obat. 4 :ara pembuatan obat yang baik
4 Penyebaran informasi mengenai obat yang bermanfaat kepada staf. 4 Penyimpanan obat yang sesuai dengan peraturan$undang-undang.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
6/45
4 Pengamanan pelayanan farmasi dan penyimpanan obat harus terjamin. 4 Prosedur yang harus ditaati bila terjadi kontaminasi terhadap staf. 4 Harus ada sistem yang mendokumentasikan penggunaan obat yang salah dan
atau mengatasi masalah obat. 4 Kebijakan dan prosedur harus konsisten terhadap sistem pelayanan rumah sakit
lainnya.
/. Penge#)angan Kar!a0an *an Pr(gra# Pen*%*%kan
%etiap karyawan di % /manda harus mempunyai kesempatan untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya.
a. /poteker harus memberikan masukan kepada pimpinan dalam menyusun program
pengembangan karyawan.b. Karyawan yang baru mengikuti program orientasi sehingga mengetahui tugas dan
tanggung jawab.c. /danya mekanisme untuk mengetahui kebutuhan pendidikan bagi karyawan.d. %etiap karyawan diberikan kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan dan
programpendidikan berkelanjutan.e. Karyawan harus secara aktif dibantu untuk mengikuti program yang diadakan oleh
organisasiprofesi, perkumpulan dan institusi terkait.f. Penyelenggaraan pendidikan dn penyuluhan meliputi !
4 Penggunaan obat dan perapannya4 Pendidikan berkelanjutan bagi karyawan farmasi.
. E2alua$% *an Pengen*al%an Mutu
Pelayanan farmasi harus mencerminkan kualitas pelayanan kefarmasian yang bermutu
tinggimelalui cara pelayanan farmasi rumah sakit yang baik.
a. Pelayanan farmasi dilibatkan dalam program pengendalian mutu pelayanan rumah
sakit.b. Mutu pelayanan farmasi harus dievaluasi secara periodik terhadap konsep, kebutuhan,
proses, dan hasil yang diharapkan demi menunjang peningkatan mutu pelayanan.
c. /poteker dilibatkan dalam merencanakan program pengendalian mutu.d. Kegiatan pengendalian mutu mencakup hal-hal berikut !
4 PemantauanPengumpulan semua informasi yang penting, yang berhubungan dengan pelayanan
farmasi.4 Penilaian
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
7/45
Penilaian secara berkala untuk menentukan masalah-masalah pelayanan dan
3erupaya untuk memperbaiki.
4 Tindakan Masalah-masalah yang sudah dapat ditentukan harus ditindak lanjuti untuk
memperbaikinya dan didokumentasi.4 Evaluasi4 Umpan balik
Hasil tindakan harus secara teratur diinformasikan kepada karyawan.
D. Bata$an Oera$%(nal
Pelayanan farmasi diselenggarakan dengan visi, misi, tujuan dan bagan organisasi yang
mencerminkan penyelenggaraan berdasarkan filosofi pelayanan kefarmasian.3agan
organisasi adalah bagan yang menggambarkan pembagian tugas koordinasi dan kewenangan
serta fungsi . Kerangka organisasi minimal mengakomodasi penyelenggaraan pengelolaan
perbekalanpelayanan farmasi klinik dan manajemen mutu, dan harus selaludinamis sesuai
perubahan yang dilakukan yang tetap menjaga mutu sesuai harapan pelanggan.3agan disesuaikan dengan situasi dan kondisi rumah sakit.
1. Peran L%nta$ Terka%t *ala# Pela!anan Far#a$% Ru#a+ Sak%t
1.1 Pan%t%a Far#a$% *an Tera%
/dalah organisasi yang mewakili hubungan komunikasi antara karyawan medis
dengan karyawan farmasi, sehingga anggotanya terdiri dari dokter yang
mewakilispesialisasi-spesialisasi yang ada di % /manda dan /poteker wakil dari
5armasi % /manda serta tenaga kesehatan lainnya.
Tujuan &
a. Menerbitkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat serta
evaluasi.b. Melengkapi karyawan professional di bidang kesehatan dengan pengetahuan
terbaru yang berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai dengan
kebutuhan.* #erujuk a*a SK D%rjen Yan#e* N(#(r YM.33.3-.'.-.4/15
1.1.1. Organ%$a$% *an Keg%atan
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
8/45
%usunan kepanitiaan Panitia 5armasi dan )erapi % /manda terdiri dari !
4 Panitia 5armasi dan )erapi minimal terdiri dari #*tiga+ yaitu 6okter, /poteker
dan Perawat.
4 Ketua 5armasi dan )erapi dipilih dari dokter yang ada di dalam kepanitiaan
dan %ekretarisnya adalah /poteker dari 'nstalasi 5armasi atau /poteker
yang ditunjuk % /manda 4 Panitia 5armasi dan )erapi harus mengadakan rapat secara teratur, minimal
dua bulan sekali, lebih baik satu bulan sekali.apat Panitia 5armasi dan
)erapi dapatmengundang pakar-pakar dari dalam maupun dari luar rumah
sakit yang dapat memberikan masukan bagi pengelolaan Panitia 5armasi
dan )erapi. % /manda
4 %egala sesuatu yang berhubungan dengan rapat Panitia 5armasi dan )erapidiaturoleh sekretaris, termasuk persiapan dan hasil-hasil rapat.
4 Membina hubungan kerja dengan panitia di dalam % /manda yang
sasarannyaberhubungan dengan penggunaan obat.
1.1.'. Fung$% *an Ruang L%ngku
4 Mengembangkan formularium di % /manda dan merevisinya. Pemilihan
obat yang akan dimasukkan dalam formularium harus didasarkan pada
evaluasi secara subjektif terhadap efek terapi, keamanan serta harga obat
dan juga harus meminimalkan duplikasi tipe obat, kelompok dan produk
obat yang sama.4 Panitia 5armasi dan )erapi harus mengevaluasi untuk menyetujui atau
menolak produk obat baru atau dosis obat yang diusulkan oleh anggota
karyawan medis.4 Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di % /manda dan yang
termasuk dalam kategori khusus.4 Membantu instalasi farmasi dalam mengembangkan tinjauan terhadap
kebijakan-kebijakan dan peraturan-peraturan mengenai penggunaanobat di
% /manda sesuai peraturan yang berlaku secara lokal maupun nasional.4 Melakukan tinjauan terhadap penggunaan obat di % /manda dengan
mengkajimedical record dibandingkan dengan standar diagnosa dan terapi,
dengan tujuan untuk meningkatkan secara terus menerus penggunaan obat
secara rasional.4 Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenai efek samping obat.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
9/45
4 Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang menyangkut obat kepada
karyawan medis dan perawat.
1.1.-. Ke0aj%)an Pan%t%a Far#a$% *an Tera%
4 Memberikan rekomendasi pada Pimpinan rumah sakit untuk mencapai
budaya pengelolaan dan penggunaan obat secara rasional. 4 Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, formularium % /manda, pedoman penggunaan antibiotik dan lain-lain.4 Melaksanakanpendidikan dalam bidang pengelolaan dan penggunaan obat
terhadap pihak-pihak yang terkait.4 Melaksanakan pengkajian pengelolaan dan penggunaan obat dan
memberikanumpan balik atas hasil pengkajian tersebut.
1.1.. Peran A(teker *ala# Pan%t%a Far#a$% *an Tera% *an Tera% RS A#an*a
Peran /poteker dalam panitia ini sangat strategis dan penting karena semua
kebijakan dan peraturan dalam mengelola dan menggunakan obat di seluruh
unit di rumah sakit ditentukan dalam panitia ini. 6emi mengemban tugas secara
baik dan benar, /poteker harus secara mendasar dan mendalam dibekali
dengan ilmu-ilmu farmakologi, farmakologi klinik, farmakoepidemologi, dan
farmakoekonomi disampingb ilmu-ilmu lain yang dibutuhkan untuk
memperlancar hubungan profesionalnya dengan para petugas kesehatan lain
di rumah sakit.
1.1./. Tuga$ A(teker *ala# Pan%t%a Far#a$% *an Tera%
4 Menjadi salah seorang anggota panitia * ;akil Ketua$%ekretaris+4 Menetapkan jadwal pertemuan.4 Mengajukan acara yang akan dibahas dalam pertemuan.4 Menyiapkan dan memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk
pembahasan.4 Mencatat semua hasil keputusan dalam pertemuan dan melaporkan
pada pimpinan rumah sakit.4 Menyebarluaskan keputusan yang sudah disetujui oleh pimpinan kepada
seluruh pihak yang terkait.4 Melaksanakan keputusan-keputusan yang sudah disepakati dalam
pertemuan.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
10/45
4 Menunjang pembuatan pedoman diagnosis dan terapi, pedoman
penggunaan antibiotik, dan pedoman penggunaan obat dalam kelas terapi
lain.4 Membuat formularium % /manda berdasarkan hasil kesepakatan Panitia 5armasidan )erapi.4 Melaksanakan pendidikan dan pelatihan.4 Melaksanakan pengkajian dan penggunaan obat.4 Melaksanakan umpan balik hasil pengkajian pengelolaan dan penggunaan obatpada pihak terkait.
1.1.. F(r#ular%u# Ru#a+ Sak%t
5ormularium adalah himpunan data obat yang diterima $disetujui oleh Panitia 5armasi
dan )erapi untuk digunakan di % /manda dan dapat direvisi pada setiap batas
waktu yang ditentukan.Komposisi 5ormularium
4 Halaman judul4 6aftar nama anggota Panitia 5ramasi dan )erapi4 6aftar 'si4 'nformasi mengenai kebijakan dan prosedur di bidang obat.4 Produk obat yang diterima untuk digunakan.4 8ampiran.
%istem yang dipakai adalah suatu sistem dimana prosesnya tetap berjalan
terus, dalam arti kata bahwa sementara 5ormularium itu digunakan oleh
karyawan medisdilain pihak Panitia 5armasi dan )erapi mengadakan evaluasi
dan menentukan pilihan terhadap produk obat yang ada di pasaran dengan
lebih mempertimbangkan kesejahteraan pasien.
1.1.6. Pe*(#an Penggunaan F(r#ular%u#
Pedoman penggunaan yang digunakan akan memberikan petunjuk kepada
dokter ,/poteker , perawat serta petugas administrasi di rumah sakit dalammenerapkan sistem formularium.
Pedoman ini meliputi !
4 Penyediaan obat didasarkan pada formularium rumah sakit yang
disusun berdasarkan hasil rapat Panitia 5armasi serta dievaluasi
minimal satu kali per tahun.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
11/45
4 Membuatkesepakatan antara karyawan medis dari berbagai disiplin ilmu
dengan Panitia 5armasi dan )erapi dalam menentukan kerangka mengenai
tujuan, organisasi, fungsi dan ruang lingkup. Karyawan medis harus
mendukung %istem 5ormularium yang diusulkan oleh Panitia 5armasi dan)erapi.
4 Karyawan medis harus dapat menyesuaikan sistem yang berlaku dengan
kebutuhan tiap-tiap institusi.4 Karyawan medis harus menerima kebijakan-kebijakan dan prosedur yang
ditulisoleh Panitia 5armasi dan )erapi untuk menguasai sistem 5ormularium
yang dikembangkan oleh Panitia 5armasi dan )erapi.4 ama obat yang tercantum dalam 5ormularium adalah nama generik.4 Membatasi jumlah produk obat yang secara rutin harus tersedia di 'nstalasi
5armasi.
4 Membuat prosedur yang mengatur pendistribusian obat generik yang efek
terapinya sama , seperti !
• /poteker bertanggung jawab untuk menentukan jenis obat
generic yang sama untuk disalurkan kepada dokter sesuai
produk asli yang yang diminta.
• 6okter yang mempunyai pilihan terhadap obat paten tertentu
harusdidasarkan pada pertimbangan farmakologi dan terapi.
/poteker bertanggung jawabterhadap kualitas, kuantitas, dan
sumber obat dari sediaan kimia, biologi dan sediaan farmasi yang
digunakan oleh dokter untuk mendiagnosa dan mengobati
pasien.
1.'. Pan%t%a Pengen*al%an In"ek$% Ru#a+ Sak%t
Panitia Pengendalian 'nfeksi % /manda adalah organisasi yang terdiri dari
karyawan medis /poteker yang mewakili farmasi rumah sakit dan tenaga
kesehatan lainnya.
Tujuan &
a. Menunjang pembuatan pedoman pencegahan infeksi.b. Memberikan informasi untuk menetapkan disinfektan yang akan digunakan di
rumah sakit.c. Melaksanakan pendidikan tentang pencegahan infeksi nosokomial di rumah sakit.d. Melaksanakan penelitian surveilans infeksi nosokomial di rumah sakit
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
12/45
'. A*#%n%$tra$% *an Pela(ran
A*#%n%$tra$% Per)ekalan Far#a$%!
merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pencatatan manajemen perbekalan farmasi
sertapenyusunan laporan yang berkaitan dengan perbekalan farmasi secara rutin atau
tidak dalam periode bulanan, triwulanan, semesteran atau tahunan.
A*#%n%$tra$% Keuangan Pela!anan Far#a$% &
merupakan pengaturan anggaran, pengendalian dan analisa biaya, pengumpulan
informasi keuangan, penyiapan laporan, penggunaan laporan yang berkaitan dengan
semua kegiatan pelayanan farmasi secara rutin atau tidak dalam periode bulanan,
triwulanan, semesteran atau tahunan.
A*#%n%$tra$% Peng+au$an !
merupakan kegiatan penyelesaian terhadap perbekalan farmasi yang tidak terpakai
karena kadaluarsa, rusak, mutu tidak memenuhi standar dengan cara membuat usulan
penghapusan perbekalan kepada pihak terkait sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Pela(ran &
adalah kumpulan pencatatan dan pendataan kegiatan administrasi perbekalan farmasi,
tenaga dan perlengkapan kesehatan yang disajikan kepada pihak yang
berkepentingan.Proses pendataan dan pelaporan dilakukan secara otomatisasi dengan
menggunakan komputer soft are.
Tujuan &
a. )ersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi.b. )ersedianya informasi yang akurat.c. )ersedianya arsip yang memudahkan penelusuran surat dan laporan.d. /danya data$laporan yang lengkap untuk membuat perencanaan.e. /gar anggaran yang tersedia untuk pelayanan dan perbekalan farmasi dapat dikelola
secara efisien dan efektif.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
13/45
E . Lan*a$an Huku#
%tandar Pelayanan 5armasi di umah %akit yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
dan efisiensi Pelayanan 5armasi di umah %akit ditetapkan berdasarkan Keutu$an
Menter% &
1. Peraturan Pe#er%nta+ N(#(r '/ Ta+un 1473 tentang Perubahan /tas Peraturan
Pemerintah omor 0< )ahun "(,)ambahan 8embaran egara omor #?>"+.
13. Un*ang;Un*ang N(#(r '' Ta+un 1444 tentang Pe#er%nta+ Daera+ * 8embaran
egara )ahun "((( omor #( +
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
14/45
11. Keutu$an Menter% Ke$e+atan N(#(r 1---8Menke$8SK89II81444 tentang
Stan*aar Pela!anan Ru#a+ Sak%t.
1'. Peraturan Pe#er%nta+ N(#(r '/ Ta+un '333 tentang Ke0enangan
Pe#er%nta+*an Ke0enangan Pr(%n$% Se)aga% Daera+ Ot(n(# * 8embaran
egara )ahun 0=== omor 21, )ambahan 8embaran egara omor #(20 +.
1-. Keutu$an Menter% Ke$e+atan N(#(r 1668Menke$8SK89I8'333 tentang
Pe*(#an Penetaan Stan*ar Pela!anan M%n%#al *ala# B%*ang Ke$e+atan *%
Ka)uaten8K(ta
1. Keutu$an Menter% Ke$e+atan N(#(r 1'668Menke$8SK898'331 tentang
Organ%$a$% *an Tata Kerja Dearte#en Ke$e+atan.
BAB II
STANDAR KETENA:AAN
Personalia Pelayanan 5armasi % /manda adalah sumber daya manusia yang melakukan
pekerjaan kefarmasian di % /manda yang termasuk dalam bagan organisasi rumah sakit
dengan persyaratan !
4 )erdaftar dim 6epartemen Kesehatan.
4 )erdaftar di /sosiasi Profesi
4 Mempunyai i@in kerja.
4 Mempunyai %K penempatan.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
15/45
Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh tenaga farmasi profesional yang
berwewenang berdasarkan undang-undang, memnuhi persyaratan baik dari segi aspek hukum,
strata pendidikan, kualitas maupun kuantitas dengan jaminan kepastian adanya peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan sikap keprofesian terus menerus dalam rangka menjaga mutuprofesi dan kepuasan pelanggan. Kualitas dan ratio kuantitas harus disesuaikan dengan beban
kerja dan keluasan cakupan pelayanan serta perkembangan dan visi rumah sakit.
A.Kual%"%ka$% Su#)er Da!a Manu$%a.
1.K(#eten$% A(teker
1.1.Se)aga% P%#%nan &
4 Mempunyai kemampuan unruk memimpin.
4 Mempunyai kemampuan dan kemauan mengelola dan mengembangkan pelayanan farmasi.
4 Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri.
4 Mempunyai kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak lain.
4 Mempunyai kemampuan untuk melihat , menganalisa dan memecahkan masalah
1.'.Se)aga% Tenaga Fung$%(nal &
4 Mampu memberikan pelayanan kefarmasian.
4 Mampu melakukan akuntabilitas praktek kefarmasian.
4 Mampu mengelola praktis farmasi.
4 Mampu berkomunikasi tentang kefarmasian.
4 6apat mengoperasionalkan komputer.
%etiap posisi yang tercantum dalam bagan organisasi harus dijabarkan secara jelas fungsi ruang
lingkup, wewenang, tanggung jawab, hubungan koordinasi, fungsional, dan uraian tugas serta
persyaratan$kualifikasi sumber daya manusia untuk dapat menduduki posisi * 8ampiran 0 +
B. D%$tr%)u$% Ketenagaan
1. Anal%$a Ke)utu+an Tenaga
1.1.=en%$ Ketenagaan
a. Untuk pekerjaan kefarmasian dibutuhkan tenaga !
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
16/45
4 /poteker
4 /ssisten /poteker
b. Untuk pekerjaan administrasi dibutuhkan tenaga !
4 7perator Komputer$)eknisi yang memahami kefarmasian. 4 )enaga /dministrasi
c. Pembantu Pelaksana * Petugas kspedisi +
1.'.Be)an Kerja
6alam perhitungan beban kerja perlu diperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh pada kegiatan
yang dilakukan, yaitu !
4 Kapasitas tempat tidur dan 37
4 Aumlah resep atau formulir per hari
4 Bolume perbekalan farmasi
4 'dealnya #= tempat tidur C " /poteker * untuk pelayanan kefarmasian +
1.-.Pen*%*%kan
Untuk menghasilkan mutu pelayanan yang baik, dalam penentuan kebutuhan tenaga harus
dipertimbangkan !
4 Kualifikasi pendidikan disesuaikan dengan jenis pelayanan$tugas fungsi
4 Penambahan pengetahuan disesuaikan dengan tanggung jawab
4 Peningkatan keterampilan disesuaikan dengan tugas
1..>aktu Pela!anan
6isesuaikan dengan sistem pendistribusian perbekalan farmasi di rumah sakit.
4 Pelayanan # shift * 01 jam +
4 Pelayanan 0 shift
1./.=en%$ Pela!anan
4 Pelayanan '96 * 'nstalasi 9awat 6arurat +
4 Pelayanan rawat inap
4 Pelayanan rawat jalan
4 Penyimpanan dan pendistribusian obat
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
17/45
,. Pengaturan =aga
%esuai dengan yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa waktu pelayanan terdiri dari !
Pelayanan # shift
Pelayanan 0 shift
Hal ini disesuaikan dengan sistem pendistribusian perbekalan farmasi di rumah sakit
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Ruang Dena+
1. Bangunan
5asilitas bangunan,ruangan dan peralatan harus memenuhi ketentuan dan
perundangan-undangan kefarmasian yang berlaku ! a. 8okasi harus menyatu dengan sistem pelayanan rumah sakit. b. )erpenuhinya luas yang cukup untuk penyelenggaraan asuhan kefarmasian di
rumah sakit.
c. 6ipisahkan antara fasilitas untuk penyelenggaraan manajemen, pelayanan
langsung pada pasien , dispensing serta ada penanganan limbah. d. 6ipisahkan juga antara jalur steril, bersih dan daerah abu-abu, bebas
kontaminasi.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
18/45
e. Persyaratan ruang tentang suhu, pencahayaan, kelembaban, tekanan dankeamanan baik dari pencuri maupun binatang pengerat. 5asilitas peralatanmemenuhi persyaratan yang ditetapkan terutama untuk perlengkapan dispensingbaik untuk sediaan non steril maupun cair untuk obat luar atau dalam.
B. Stan*ar Fa$%l%ta$
1. Pe#)ag%an Ruangan
a. Ruang Kant(r
4 uang pimpinan4 uang staf 4 uang kerja$administrasi4 uang pertemuan
). Ruang Pr(*uk$%
8ingkungan kerja ruang produksi sediaan non steril harus rapi, tertib, efisien
untuk meminimalkan terjadinya kontaminasi?. Ruang en!%#anan
uang penyimpanan harus memperhatikan kondisi, sanitasi , temperatur,
sinar$cahaya, kelembaban, ventilasi, pemisahan untuk menjamin mutu produk
dan keamanan petugas yang terdiri dari !
1. K(n*%$% U#u# untuk Ruang Pen!%#anan
4. 7bat jadi 4. /lat kesehatan dan lain-lain
'. K(n*%$% K+u$u$ untuk Ruang Pen!%#anan
4 7bat termolabil * suhu 0 D > o: + 4. 7bat$bahan obat berbahaya * larutan elektrolit konsentrat + 4 7bat-obatan high alert 4. 7bat narkotika dan psikotropik 4. 7bat $ bahan beracun berbahaya * 3# +
*. Ruang D%$tr%)u$% 8 Pela!anan
uang distribusi yang cukup untuk seluruh kegiatan farmasi rumah sakit !
4 uang distribusi untuk pelayanan rawat jalan * apotek +.
/da ruang khusus$terpisah untuk penerimaan resep dan persiapan obat. 4 uang distribusi untuk pelayanan rawat inap * satelit farmasi +. 4 uang distribusi untuk melayani kebutuhan ruangan !
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
19/45
C Khusus$terpisah dari ruang penerimaan dan penyimpanan barang
C 6ilengkapi dengan kereta dorong trolley.
e. Ruang K(n$ulta$%
)ersedianya ruang khusus untuk apoteker memberikan konsultasi pada pasien
dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien.
4 uang konsultasi untuk pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
". Ruang Ar$% D(ku#en
)ersedianya ruangan khusus yang memadai dan aman untuk memelihara dan
menyimpan dokumen dalam rangka menjamin agar penyimpanan sesuai hukum,
aturan, persyaratan dan teknik manajemen yang baik.
B. Peralatan
Peralatan yang minimal harus tersedia !a. Peralaatan untuk penyimpanan, peracikan dan pembuatan obat steril dan non
steril.
b. Peralatan kantor untuk administrasi dan arsip.c. Kepustakan yang memadai untuk melaksanakan pelayanan informasi obat.d. 8emari penyimpanan khusus untuk narkotika dan psikotropika.e. 8emari pendingin dan /: untuk obat yang termolabil.f. Penerangan, sarana air, ventilasi dan sistem pembuangan limbah yang baik.g. /lat pemadam kebakaran.
Ma?a#;#a?a# Peralatan
a. Peralatan Kant(r
4 5urniture * meja, kursi, lemari$rak buku, filling cabinet dan lain-lain +
4 Komputer 4 /lat tulis kantor 4 )elpon dan 5aEimili4 Peralatan farmasi untuk persediaan, peracikan dan pembuatan obat.4 Peralatan harus dapat menunjang persyaratan keamanan cara pembuatan
obat yang baik
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
20/45
). Peralatan Pen!%#anan
).1. Peralatan Pen!%#anan K(n*%$% U#u#
4 8emari$rak yang rapi dan terlindung dari debu, kelembaban dancahaya yang berlebihan.
).'.Peralatan Pen!%#anan K(n*%$% K+u$u$
4 8emari pendingin dan /: untuk obat yang termolabil. 5asilitas peralatan penyimpanan dingin harus divalidasi secara
berkala. 4 8emari penyimpanan khusus untuk narkotika dan psikotropika.
4 Peralatan untuk penyimpanan obat, penanganan dan pembuanganlimbah sitotoksik dan obat berbahaya harus dibuat secara khususuntuk menjamin keamanan petugas, pasien dan pengunjung.
?. Peralatan Pen*%$tr%)u$%an8Pela!anan
4 Pelayanan rawat jalan * apotek + 4 Pelayanan rawat inap * satelit farmasi + 4 Kebutuhan ruang perawatan$unit lain
*. Peralatan K(n$ulta$%
4 3uku kepustakaan, bahan-bahan leaflet, dan brosur 4 Meja, kursi untuk apoteker dan 0 orang pelanggan, dan lemari untuk
menyimpan medical record.4 Komputer 4 )elpon4 8emari arsip4 Kartu arsip
e. Peralatan Ruang In"(r#a$% O)at
4 Kepustakaan yang memadai untuk melaksanakan pelayanan informasi obat.4 Peralatan meja, kursi, rak buku dan kotak.4 Komputer 4 )elpon4 5aEimili4 8emari arsip4 Kartu arsip4 )B
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
21/45
". Peralatan Ruang Ar$%
4 8emari dan Kartu /rsip
BAB I<
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Pengel(laan Per)ekalan Fr#a$%
Pengelolaan Perbekalan 5armasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari
pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi
kegiatan pelayanan.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
22/45
A.1. Tujuan
a. Mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien
b. Menerapkan farmako ekonomi dalam pelayanan
c. Meningkatkan kompetensi$kemampuan tenaga farmasi
d. Mewujudkan %istem 'nformasi Manajemen berdaya guna dan tepat guna.
e. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
A.1.1 Pe#%l%+an
Merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah kesehatan yang terjadi
di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan
kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial, standarisasi sampai
terjaga dan memperbaharui standar obat.Penentuan seleksi obat merupakan
peran aktif apoteker dalam Panitia 5armasi dan )erapi untuk menetapkan
kualitas dan efektifitas, serta jaminan purna transakasi pembelian.
A.1.'. Peren?anaan
Merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga
perbekalan farmasiyang sesuai dengankebutuhan dan anggaran, untuk
menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat
dipertanggung jawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan
antara lain konsumsi, epidemiologi,kombinasi keduanya disesuaikan dengan
anggaran yang tersedia.
Pedoman Perencanaan
4 67, 5ormularium umah %akit, %tandar )erapi umah %akit, Ketentuan setempat
yang berlaku.
4 6ata catatan medik 4 /nggaran yang tersedia 4 Penetapan prioritas 4 %iklus penyakit 4 %isa persediiaan 4 6ata pemakaian periode yang lalu 4 encana pengembangan
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
23/45
A.1.-. Penga*aan
Merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan
disetujui, melalui !
a. Pembelian%ecara langsung dari pabrik$distributor$pedagang besar farmasi$rekanan.
b. Produksi $pembuatan sediaan farmasi !4 Produksi steril4 Produksi non steril
A.1.. Penge#a$an
Merupakan kegiatan merubah bentuk dan pengemasan keambali sediaan farmasi steril dannon
steril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Kriteria obat yangdikemas !
a. %ediaan farmasi dengan formula khusus
b. %ediaan farmasi dengan harga murah
c. %ediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil
d. %ediaan farmasi yang tidak tersedia di pasaran
e.%ediaan nutrisi parenteral
A.1./. Pener%#aan
Merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan
aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung.
Pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi !
4 Pabrik harus mempunyai %ertifikat /nalisa
4 3arang harus bersumber dari distributorutama
4 Harus mempunyai Material %afety 6ata %heet * M%6% +
4 Khusus untuk alat kesehatan$kedokteran harusn mempunyai certificate of origin
4 E!pire date minimal 0 tahun
A.1.. Pen!%#anan
Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang
ditetapkan !
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
24/45
4 6ibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya
4 6ibedakan menurut suhu dan kestabilannya
4 Mudah$tidaknya meledak$terbakar
4 )ahan$tidaknya terhadap cahaya6isertai dengan sistem informasi yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai
kebutuhan.
A.1.6. Pen*%$tr%)u$%an
Merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk
pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan, serta
untuk menunjang pelayanan medis.
%istem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan
mempertimbangkan !
4 fisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada
4 Metode sentralisasi dan desentralisasi
4 %istem floor stock" resep individu, dispensing dosis unit atau kombinasi
A.1.6.1. Pen*%$tr%)u$%an Per)ekalan Far#a$% untuk Pa$%en Ra0at Ina
Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhanpasienrawat inapdi rumah sakit, yang diselenggarakan secara sentralisasi dan atau
desentralisasi dengan sistem persediaan lengkap di ruangan, sistem resep
perorangan sistem unit dosis dan sistem kombinasi oleh %atelit 5armasi.
A.1.6.'. Pen*%$tr%)u$%an Per)ekalan Far#a$% untuk Pa$%en Ra0at =alan
Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhanpasien
rawat jalan di rumah sakit, yang diselenggarakan secara sentralisasi dan
ataudesentralisasi dengan sistem resep perorangan oleh /potek umah %akit.
A.1.6.-. Pen*%$tr%)u$%an Per)ekalan Far#a$% *% luar =a# Kerja
Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi kebutuhan pasien di
luar jam kerja yang diselenggarakan oleh !
a. /potek rumah sakit$satelit farmasi yang dibuka 01 jam.b. uang rawat yang menyediakan perbekalan farmasi emergensi
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
25/45
S%$te# ela!anan *%$tr%)u$% &
a. S%$te# er$e*%aan lengka *% ruangan
4 Pendistribusian perbekalan farmasi untuk persediaan di ruang rawat
merupakantanggung jawab perawat ruangan.
4 %etiap ruang rawat harus mempunyai penanggung jawab.
4 Perbekalan yang disimpan tidak dalam jumlah besar dan dapat dikontrol secara
berkala oleh petugas farmasi.
). S%$te# re$e er(rangan
Pendistribusian perbekalan farmasi resep perorangan$pasien rawat jalan dan rawat
inap melalui 'nstalasi 5armasi.
A.'. Pela!anan Ke"ar#a$%an Dala# Penggunaan O)at *an Alat Ke$e+atan
/dalah pendekatan profesional yang bertanggung jawab dalam menjaminpenggunaanobat dan alat kesehatan sesuai indikasi, efektif, aman dan terjangkau oleh
pasien melalui penerapan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan perilaku /poteker
serta bekerja sama dengan pasien dan profesi kesehatan lainnya.
Tujuan &
a. Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan pelayanan farmasi di rumah sakit.b. Memberikan pelayanan farmasi yang dapat menjamin efektifitas, keamanan dan
efisiensi penggunaan obat.
c. Meningkatkan kerjasama dengan pasien dan profesi kesehatan lain yang terkaitdalam pelayanan farmasi.
d. Melaksanakan kebijakan obat di rumah sakit dalam rangka meningkatkan
penggunaanobat secara rasional.
A.'.1.Pengkaj%an Re$e
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
26/45
Kegiatan dalam pelayanan kefarmasian yang dimulai darim seleksi persyaratan administrasi,
persyaratan farmasi dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap
maupun rawat jalan.
Per$!aratan A*#%n%$tra$%meliputi !
4 ama, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien
4 ama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter
4 )anggal resep
4 uangan$unit asal resep
Per$!aratan Far#a$% meliputi !
4 3entuk dan kekuatan sediaan 4 6osis dan jumlah obat 4 %tabilitas dan ketersediaan 4 /turan, cara dan teknik penggunaan
Per$!aratan Kl%n%$ meliputi !
4 Ketepatan indikasi, dosis dan wakru penggunaan obat 4 6uplikasi pengobatan 4 /lergi, interaksi dan efek samping obat 4 Kontra indikasi4 fek additif
A.'.'. D%$en$%ng
Merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap validasi, interpretasi,
menyiapkan$meracik obat, memberikan label$etiket, penyerahan obat dengan
pemberian informasi obat yang memadai disertai sistem dokumentasi.
Tujuan &4 Mendapatkan dosis yang tepat dan aman4 Menyediakan nutrisi bagi penderita yang tidak dapat menerima makanan
secara oral atau enteral
4 Menurunkan total biaya obat
D%$en$%ng *%)e*akan )er*a$arkan ata$ $%"at $e*%aann!a .
A.'.'.1. D%$en$%ng $e*%aan "ar#a$%
a. D%$en$%ng $e*%aan "ar#a$% arenteral nutr%$%
Merupakan kegiatan pencampuran nutrisi parenteral yang dilakukan oleh
tenaga yang terlatih secara aseptis sesuai kebutuhan pasien dengan
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
27/45
menjaga stabilitas sediaan, formula standar dan kepatuhan terhadap
prosedur yang menyertai.
4 Mencampur sediaan karbohidrat, protein, lipid, vitamin dan mineral
untuk kebutuhan perorangan.
4 Mengemas ke dalam kantong khusus5aktor yangperlu diperhatikan !4 )im yang terdiri dari dokter, apoteker, perawat
dan ahli gi@i
4 %arana dan prasarana
4 Kantong khusus untuk nutrisi parenteral
) D%$en$%ng $e*%aan "ar#a$% en?a#uran ()at $ter%lMelakukan
pencampuran obat steril sesuai kebutuhan pasien yang mejamin
kompatibilitas dan stabilitas obat maupun wadah sesuai dengan dosis
yang ditetapkan
4 Mencampur sediaan intravena kedalam cairan infus
4 Melarutkan sediaan intravena dalam bentuk serbuk dengan pelarut yang
sesuai
4 Mengemas menjadi sediaan siap pakai
A.'.-. Pe#antauan Dan Pela(ran E"ek Sa#%ng O)at
Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang merugikan atau tidak
diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk tujuan
profilaksis,diagnosis dan terapi.
Tujuan &
4 Menemukan %7 * fek %amping 7bat + sedini mungkin terutama yang berat, tidak
dikenal, frekuensinya jarang.
4 Menentukan frekuensi dan insiden fek %amping 7bat yang sudah dikenal sekali, atau yang
baru saja ditemukan.
4 Mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkan$mempengaruhi timbulnya fek
%amping 7bat atau mempengaruhi angka kejadian dan hebatnya fek %amping 7bat.
Keg%atan &
4 Menganalisa laporan fek %amping 7bat
4 Mengidentifikasi obat-obatan dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalami
fek%amping 7bat.
4 Mengisi formulir fek %amping 7bat
4 Melaporkan ke Panitia fek %amping 7bat asional.
Fakt(r !ang erlu *%er+at%kan &
4 Kerjasama dengan Paanitia 5armasi dan )erapi , dan ruang rawat.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
28/45
4 Ketersediaan formulir Monitoring fek %amping 7bat.
A.'.. Pela!anan In"(r#a$% O)at
Merupakan kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh /poteker untuk memberikan
informasisecara akurat, tidak bias dan terkini kepada dokter, /poteker, perawat, profesikesehatan lainnya dan pasien.
Tujuan &
4 Menyediakan informasi mengenai obat kepada pasien dan tenaga kesehatan dilingkungan
rumah sakit.
4 Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan 7bat,
terutama bagi Panitia$Komite 5armasi dan )erapi.
4 Meningkatkan profesionalisme /poteker
4 Menunjang terapi obat yang rasional
Keg%atan &
4 Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara
aktif dan pasif.
4 Menjawab pertanyaan dari pasien maupun tenaga kesehatan melalui telepon atau
tatap muka
4 Menyediakan informasi bagi Komite$Panitia 5armasi dan )erapi sehubungan dengan
Penyusunan 5ormularium umah %akit.4 Melakukan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga farmasidan tenaga kesehatan
lainnya.
4 Mengkoordinasi kegiatan pelayanan kefarmasian.
Fakt(r;"akt(r !ang erlu *%er+at%kan &
4 %umber informasi obat
4 )empat
4 )enaga
4 Perlengkapan
A.'.. K(n$el%ng
Merupakan suatu proses yangn sistematik untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah
pasien yang berkaitan dengan pengambilan dan penggunaan obat pasien rawat jalan
dan pasien rawat inap.
Tujuan &
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
29/45
Memberikan pemahaman yang benar mengenai obat kepada pasien dan tenaga
kesehatan
Mengenai nama obat, tujuan pengobatan, jadwal pengobatan, cara menggunakan obat,
lamapenggunaan obat, efek samping obat, tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan
obat dan penggunaan obat-obat lain.
Keg%atan &
4 Membuka komunikasi antara /poteker dan pasien.
4 Menanyakan hal-hal yang menyangkut obat yang dikatakan dokter kepada pasien
dengan metodeopen ended #uestion.
4 /pa yang dikatakan dokter mengenai obat.
43agaimana cara pemakaian.
4 fek yang diharapkan dari obat tersebut.
4 Memperagakan dan menjelaskan mengenai cara penggunaan obat.
4 Berifikasi akhir ! mengecek pemahaman pasien, mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah yang berhubungan dengan cara penggunaan obat , untuk mengoptimalkan
tujuan terapi.
Fakt(r !ang erlu *%er+at%kan &
@ Kr%ter%a a$%en &
C Pasien rujukan dokter
C Pasien dengan penyakit kronis
C Pasien dengan obat yang berindeks terapetik sempit dan polifarmasi.
C Pasien geriatricC Pasien pediatric
C Pasien pulang sesuai dengan kriteria diatas.
@ Sarana *an Pra$arana
C uangan khusus
C Kartu pasien$catatan konseling
A.'./. Pe#antauan Ka*ar O)at Dala# Dara+
Melakukan pemeriksaan kadar beberapa obat tertentu atas permintaan dari dokter yang
merawat karena indeks terapi yang sempit.
Tujuan &
4 Mengetahui kadar obat dalam darah
4 Memberikan rekomendasi kepada dokter yang merawat.
Keg%atan &
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
30/45
4 Memisahkan serum dan plasma darah
4 Memeriksa kadar obat yang terdapat dalam plasma dengan menggunakan alat )6M.
4 Membuat rekomendasi kepada dokter berdasarkan hasil pemeriksaan
A.'.. R(n*e8
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
31/45
4 Membandingkan pola penggunaan obat pada pelayanan kesehatan$dokter satu
denganyang lain.
4 Penilaian berkala atas penggunaan obat spesifik
Fakt(r;"akt(r !ang erlu *%er+at%kan & 4 'ndikator peresepan
4 'ndikator pelayanan
4 'ndikator fasilitas
BAB < LO:ISTIK
B. Pengel(laan Per)ekalan Fr#a$%Pengelolaan Perbekalan 5armasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari
pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi
kegiatan pelayanan.
A.1. Tujuan
a. Mengelola perbekalan farmasi yang efektif dan efisien
b. Menerapkan farmako ekonomi dalam pelayanan
c. Meningkatkan kompetensi$kemampuan tenaga farmasi
d. Mewujudkan %istem 'nformasi Manajemen berdaya guna dan tepat
guna.
e. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan.
A.1.1 Pe#%l%+an
Merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah kesehatan yang
terjadi di rumah sakit, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis,
menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial,
standarisasi sampai terjaga dan memperbaharui standar obat. Penentuan
seleksi obat merupakan peran aktif apoteker dalam Panitia 5armasi dan )erapi
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
32/45
untuk menetapkan kualitas dan efektifitas, serta jaminan purna transakasi
pembelian.
A.1.'. Peren?anaan
Merupakan proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga perbekalan
farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari
kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggung
jawabkan dan dasar-dasar perencanaan yang telah ditentukan antara lain
Konsumsi, pidemiologi,kombinasi keduanya disesuaikan dengan anggaran yang
tersedia. Pedoman Perencanaan
4 67, 5ormularium umah %akit, %tandar )erapi umah %akit, Ketentuan
setempat yang berlaku. 4 6ata catatan medik 4 /nggaran yang tersedia 4 Penetapan prioritas 4 %iklus penyakit 4 %isa persediaan 4 6ata pemakaian periode yang lalu 4 encana pengembangan
A.1.-. Penga*aan
Merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan
dan disetujui, melalui !c. Pembelian
%ecara langsung dari pabrik $ distributor $ pedagang besar farmasi $ rekanan.d. Produksi $ pembuatan sediaan farmasi !
4 Produksi steril4 Produksi non steril
A.1.. Penge#a$an
Merupakan kegiatan merubah bentuk dan pengemasan kembali sediaan
farmasi steril dan non steril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
Kriteria obat yang dikemas !
a. %ediaan farmasi dengan formula khusus
b. %ediaan farmasi dengan harga murah
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
33/45
c. %ediaan farmasi dengan kemasan yang lebih kecil
d. %ediaan farmasi yang tidak tersedia di pasaran
e. %ediaan nutrisi parenteral
A.1./. Pener%#aan
Merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah
diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung.
Pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi !
4 Pabrik harus mempunyai %ertifikat /nalisa
4 3arang harus bersumber dari distributor utama
4 Harus mempunyai Material %afety 6ata %heet * M%6% +
4 Khusus untuk alat kesehatan $ kedokteran harus mempunyai certificate
of origin
4 E!pire date minimal 0 tahun
A.1.. Pen!%#anan
Merupakan kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan
yang ditetapkan !
4 6ibedakan menurut bentuk sediaan dan jenisnya
4 6ibedakan menurut suhu dan kestabilannya
4 Mudah$tidaknya meledak$terbakar
4 )ahan$tidaknya terhadap cahaya
6isertai dengan sistem informasi yang selalu menjamin ketersediaanperbekalan farmasi sesuai kebutuhan.
A.1.6. Pen*%$tr%)u$%an
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
34/45
%istem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien
dengan mempertimbangkan !
4 fisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada
4 Metode sentralisasi dan desentralisasi
4 %istem floor stock" resep individu, dispensing dosis unit atau kombinasi
A.1.6.1. Pen*%$tr%)u$%an Per)ekalan Far#a$% untuk Pa$%en Ra0at Ina
Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi
kebutuhan pasien rawat inap di rumah sakit, yang diselenggarakan secara
sentralisasi dan atau desentralisasi dengan sistem persediaan lengkap di
ruangan, sistem resep perorangan sistem unit dosis dan sistem kombinasi oleh
%atelit 5armasi.
A.1.6.'. Pen*%$tr%)u$%an Per)ekalan Far#a$% untuk Pa$%en Ra0at =alan
Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk memenuhi
kebutuhan pasien rawat jalan di rumah sakit, yang diselenggarakan secara
nsentralisasi dan atau desentralisasi dengan sistem resep perorangan oleh
/potek umah %akit.
A.1.6.-. Pen*%$tr%)u$%an Per)ekalan Far#a$% *% luar =a# Kerja
Merupakan kegiatan pendistribusian perbekalan farmasi untuk
memenuhi kebutuhan pasien di luar jam kerja yang diselenggarakan
oleh !
a. /potek rumah sakit $ satelit farmasi yang dibuka 01 jam.b. uang rawat yang menyediakan perbekalan farmasi emergensi
S%$te# ela!anan *%$tr%)u$% &
a. S%$te# er$e*%aan lengka *% ruangan
4 Pendistribusian perbekalan farmasi untuk persediaan di ruang rawat
merupakan tanggung jawab perawat ruangan.
4 %etiap ruang rawat harus mempunyai penanggung jawab.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
35/45
4 Perbekalan yang disimpan tidak dalam jumlah besar dan dapat dikontrol
secara berkala oleh petugas farmasi.
). S%$te# re$e er(rangan
Pendistribusian perbekalan farmasi resep perorangan$pasien rawat jalan dan
rawat inap melalui 'nstalasi 5armasi.
BAB
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
36/45
). T%ngkat Un%t Kerja4 Memastikan semua rekan kerja mampu berbicara mengenai kepedulianmereka dan berani melaporkan bilamana ada insiden.4 Menjelaskan kepada seluruh personil ukuran-ukuran yang dipakai di rumahsakit untuk memastikan semua laporan dibuat secara terbuka dan terjadiproses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan$solusi yang tepat.
'. P%#%n Dan Dukung Kar!a0an Ru#a+ Sak%tMembangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tentang Keselamatan Pasien di
seluruh jajaran rumah sakit.
a. T%ngkat Ru#a+ Sak%t4 6ireksi bertanggung jawab atas keselamatan paasien.4 )erbentuknya Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien yang ditugaskan
untukmenjadi penggerak dalam gerakan keselamatan pasien.4 Memprioritaskan Keselamatan Pasien dalam agenda rapat jajaran 6ireksi
maupun rapat-rapat manajemen rumah sakit.4 Menjadikan Keselamatan Pasien materi dalam setiap program orientasidan pelatihan di rumah sakit dan dilaksanakan evaluasi dengan pre danpost test.
). T%ngkat Un%t Kerja4 %emua pimpinan unit kerja wajib memimpin gerakan Keselamatan Pasien4 Menjelaskan kepada seluruh personil relevansi dan pentingnya serta manfaat bagi mereka dengan menjalankan gerakan Keselamatan Pasien.4 Menumbuhkan sikap ksatria yang menghargai pelaporan insiden.
-. Integra$%kan Akt%2%ta$ Pengel(laan Re$%k(Mengembangkan sistem dan proses pengelolaan resiko, serta melakukan identifikasi dan asesmen hal yang potensial bermasalah.
a. T%ngkat Ru#a+ Sak%t4 Menelaah ulang input dan proses yang ada dalam manajemen resiko klinisdan non klinis, serta memastikan tercakup dan terintegrasi dengan Keselamatan Pasien dan karyawan.4 Mengembangkan indikator-indikator kinerja mutu dan 'nsiden Keselamatan Pasien *'KP+ bagi sistem pengelolaan resiko yang dapat dimonitor oleh6ireksi rumah sakit.4 Menggunakan informasi yang benar dan jelas yang diperoleh darin sistem
pelaporan insiden dan asesmen resiko untuk dapat secara proaktif meningkatkan kepedulian terhadap pasien.
). T%ngkat Un%t Kerja4 Mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan Keselamatan Pasien dalamsetiap rapat koordinasi guna memberikan umpan balik kepada bidang ter kait.4 Memastikan adanya penilaian resiko pada individu pasien dalam proses
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
37/45
asesmen resiko rumah sakit.4 Melakukan proses asesmen resiko secara teratur, untuk menentukan
akseptabilitas setiap resiko, dan emngambil langkah-langkah yang tepat
untuk memperkecil resiko tersebutF
4 Memastikan penilaian resiko tersebut sampai sebagai masukan ke prosesasesmen dan pencatatan resiko rumah sakit.
. Ke#)angkan S%$te# Pela(ranMemastikan setiap karyawan dengan mudah dapat melaporkan kejadian$insiden,dan rumah sakit yang mengatur pelaporan kepada Komite Keselamatan Pasien
umah %akit.
a. T%ngkat Ru#a+ Sak%t%istem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar rumah sakit mengacu pada
Pedoman Keselamatan Pasien umah %akit.
). T%ngkat Un%t Kerja%elalu mengingatkan seluruh personil untuk secara aktif melaporkan setiap
insiden, baik yang terjadi maupun yang telah terjadi tetapi tetap terjadi lagi,
karena menjadikan bahan pelajaran yang penting.
/. L%)atkan *an Berk(#un%ka$% *engan Pa$%enMengembangkan cara-cara berkomunikasi yang terbuka dengan pasien
a. T%ngkat Ru#a+ Sak%t4 umah sakit memiliki kebijakan dan pedoman yang jelas tentang cara-carakomunikasi terbuka selama proses asuhan tentang insiden dengan parapasien dan keluarganya.4 %eluruh karyawan rumah sakit harus mampu memastikan bahwa pasiendan keluarga memperoleh informasi yang benar dan jelas bilaman terjadiinsiden.4 %eluruh jajaran manajerial harus mampGu memberikan dukungan, pelatihan dan dorongan semangat kepada karyawan agar selalu terbuka kepadapasien dan keluarganya.
). T%ngkat Un%t Kerja4 Memastikan seluruh personil rumah sakit menghargai dan mendukungketerlibatan pasien dan keluarganya bila terjadi insiden.4 Memprioritaskan pemberitahuan informasi yang jelas dan benar secara
tepat kepada pasien dan keluarga bila terjadi insiden.4 Memastikan tim menunjukkan empati kepada pasien dan keluarga segerasetelah kejadian.
. Belajar *an Ber)ag% Pengala#an tentang Ke$ela#atan Pa$%en%eluruh karyawan harus mampu untuk melakukan analisis akar masalah untukbelajar bagaimana dan mengapa K)6 itu timbul.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
38/45
a. T%ngkat Ru#a+ Sak%t4 Memastikan seluruh karyawan terkait telah terlatih untuk melakukankajian insiden secara tepat, dan dapat digunakan untuk mmengidentifikasi penyebab.4 Mengembangkan kebijakan yang menjabarkan dengan jelas kriteriapelaksanaan /nalisis /kar Masalah * Root Cause %nalysis&RC% + yangmencakup insiden yang terjadi dan minimum satu kali per tahun melakukan'ailure (odes and Effects %nalysis *'(%+ untuk proses resiko tinggi.
). T%ngkat Un%t Kerja@ Mendiskusikan pengalaman dari hasil analisis insiden, dalam jajaran tim.@ Mengidentifikasi unit kerja lain yang mungkin terkena dampak di masadepan dan membagi pengalaman tersebut secara lebih luas.
6. ,ega+ ,e*era Melalu% I#le#enta$% S%$te# Ke$ela#atan Pa$%en
Menggunakan informasi yang ada tentang kejadian$masalah untuk melakukanperubahan pada sistem pelayanan.
a. T%ngkat Ru#a+ Sak%t4 Menggunakan informasi yang benar dan jelas dari sistem pelaporan,asesmen resiko, kajian insiden, dan audit serta analisis, untuk menentukansolusi.4 %olusi mencakup penjabaran ulang sistem * input dan proses+, penyesuaianpelatihan karyawan dan$atau kegiatan klinis, termasuk penggunaaninstrumen yang menjamin keselamatan pasien.4 Melakukan asesmen resiko untuk setiap perubahan yang direncanakan.4 Mensosialisasikan solusi yang dikembangkan oleh KKP%-P%'.
4 Memberikan umpan balik kepada karyawan tentang setiap tindakan yangdiambil atas insiden yang dilaporkan.
). T%ngkat Un%t Kerja@ Melibatkan seluruh karyawan dalam mengembangkan cara-cara untukmembuat asuhan pasien menjadi lebih baik dan lebih aman.4 Menelaah ulang perubahan-perubahan yang telah dibuat dan memastikanpelaksanaannya.4 Memastikan seluruh karyawan menerima umpan balik atas setiap tindaklanjut tentang insiden yang dilaporkan.
)ujuh langkah keselamatan pasien rumah sakit merupakan panduan yang komprehensifuntuk menuju keselamatan pasien , sehingga tujuh langkah tesebut secara menyeluruh
harus dilaksanakan oleh setiap rumah sakit.
BAB
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
39/45
Kesehatan dan Keselamatan Kerja *K#+ adalah upaya untuk memberikan jaminan keselamatan
dan meningkatkan derajat kesehatan pekerja dengan cara pencegahan kecelakaan dan Penyakit
/kibat Kerja * P/K +, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan
rehabilitasi.
Konsep dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di umah %akit * K#% + adalah upaya terpadu
seluruh pekerja umah %akit, pasien, pengunjung$pengantar orang sakit untuk menciptakan
lingkungan kerja, tempat kerja umah %akit yang sehat, aman dan nyaman baik bagi pekerja
umah %akit, pasien, pengunjung$pengantar orang sakit maupun bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar umah %akit.
Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di umah %akit * K#% + bertujuan untuk melindungi
keselamatan dan kesehatan serta meningkatkan produktifitas karyawan, melindungi
keselamatan pasien, pengunjung dan masyarakat serta lingkungan sekitar umah %akit.
Pengelola Kesehatan dan Keselamatan Kerja di umah %akit * K#% + adalah organisasi yang
menyelenggarakan program kesehatan dan keselamatan kerja *K#+ secara menyeluruh di
umah %akit.
Stan*ar Pela!anan Ke$ela#atan Kerja *% Ru#a+ Sak%t.Pada prinsipnya pelayanan keselamatan kerja berkaitan erat dengan sarana, prasarana, danperalatan kerja. 3entuk pelayanan keselamatan kerja yang dilakukan !
A. Pe#)%naan *an enga0a$an ke$ela#atan8kea#anan $aranaC ra$arana *an eralatan
ke$e+atan &
1. Melengkapi perijinan dan sertifikasi sarana dan prasarana serta peralatan kesehatan.
'. Membuat program dana melaksanakan pemeliharaan rutin dan berkala sarana dan
prasarana serta peralatan kesehatan.
-. Melakukan peneraan$kalibrasi peralatan kesehatan.. Pembuatan %P7 untuk pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan dan kalibrasi terhadap
peralatan kesehatan.
/. %ertifikasi personil petugas$operator sarana dan prasarana serta peralatan kesehatan.
B. Pe#)%naan *an enga0a$an atau en!e$ua%a) eralatan kerja ter+a*a ekerja &". Melakukan identifikasi dan penilaian resiko ergonomik terhadap peralatan kerja dan
pekerja.0. Membuat program, melaksanakan kegiatan, evaluasi dan pengendalian resiko
ergonomic.
,. Pe#)%naan *an enga0a$an ter+a*a l%ngkungan kerja &". Manajemen harus menyediakan dan menyiapkan lingkungan kerja yang memenuhi
syarat fisik, kimia, biologi, ergonomic dan psikososial.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
40/45
0. Pemantauan$pengukuran terhadap faktor fisik, kimia, biologi, ergonomic dan psikososial
secara rutin dan berkala.#. Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi untuk memperbaiki lingkungan kerja.
D. Pe#)%naan *an enga0a$an ter+a*a $an%ta%r & Manajemen harus menyediakan, memelihara, mengawasi sarana dan prasarana sanitair,
yang memenuhi syarat, meliputi !
". Penyehatan makanan dan miniman.0. Penyehatan air.#. Penyehatan tempat pencucian.1. Penanganan sampah dan limbah.2. Pengendalian serangga dan tikus.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
41/45
#. Membuat %P7 pencegahan dan penanggulangan kebakaran.1. Melakukan sosialisasi dan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.2. Melakukan audit internal terhadap sistem pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
=. Me#)uat e2alua$%C en?atatan *an ela(ran keg%atan ela!anan ke$ela#atan kerja!ang *%$a#a%kan kea*a D%rektur Ru#a+ Sak%t *an Un%t tekn%$ terka%t *% 0%la!a+
kerja Ru#a+ Sak%t &". 6ata sarana, prasarana dan peralatan keselamatan kerjaG0. 6ata perijinanG#. 6ata kegiatan pemantauan keselamatan kerjaG1. 6ata pelatihan dan sertifikasiG2. 6ata petugas kesehatan umah %akit yang berpendidikan formal kesehatan kerja,
sudah dilatih tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja * K# + dan sudah dilatih tentang
6iagnosis P/K* Penyakit /kibat Kerja +G
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
42/45
4 Melaksanakan prosedur yang menjamin keselamatan kerja dan lingkungan.
4 Melaksanakan prosedur yang mendukung kerja tim Pengendalian 'nfeksi
umah %akit.
A.'.1. Un$ur;Un$ur Yang Me#engaru+% Mutu Pela!anan
4 Unsur masukan *input+ ! tenaga$sumber daya manusia, sarana dan
prasaran serta ketersediaan dana.
4 Unsur proses ! tindakan yang dilakukan oleh seluruh staf farmasi
4 Unsur lingkungan ! kebijakan-kebijakan, organisasi dan manajemen.
4 %tandar-standar yang digunakan
4 %tandar yang digunakan adalah standar pelayanan farmasi minimal yang ditetapkan oleh
lembaga yang berwenang dan standar lain yang relevan dan
dikeluarkan oleh lembaga yang dapat dipertanggungjawabkan.
A.'.'. Ta+aan Pr(gra# Pengen*al%an Mutu
a. Mendefinisikan kualitas pelayanan farmasi yang diinginkan dalam bentuk kriteria
b. Penilaian kualitas pelayanan farmasi yang sedang berjalan berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan.
c. Pendidikan personel dan peningkatan fasilitas pelayanan bila diperlukan.d. Penilaian ulang kualitas pelayanan farmasi.e. Up date criteria
A.'.-. Al%ka$% Pr(gra# Pengen*al%an Mutu 8angkah-langkah dalam aplikasi program pengendalian mutu !
a. Memilih subyek dari programb. Menentukan jenis pelayanan farmasi yang akan dipilih berdasarkan
prioritas* karena banyaknya fungsi pelayanan yang dilakukan secara simultan+.
c. Mendefinisikan kriteria suatu pelayanan farmasi sesuai dengan kualitas
pelayanan yang diinginkan.d. Mensosialisasikan kriteria pelayanan farmasi yang dikehendaki.e. %osialisasi dilakukan ke semua personil sebelum program dimulai, serta
menjalinkonsensus dan komitmenbersama untuk mencapai tujuan.f. Melakukan eavluasi terhadap mutu pelayanan yang sedang
berjalanmenggunakan kriteria.g. Memastikan penyebab bila ditemukan adanya kekurangan.h. Merencanakan formula untuk menghilangkan kekurangan.i. Mengimplementasi formula yang telah direncanakan.
j. eevaluasi dari mutu pelayanan.
A.'.. In*%kat(r *an Kr%ter%a
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
43/45
Untuk mengukur pencapaian standar yang telahditetapkandiperlukan suatu
alat$tolok ukur yang hasilnya indicator menunjuk pada ukuran kepatuhan
terhadap standar yang telah ditetapkan.
%emakin sesuai yang diukur dengan indikatornya, semakin sesuai pula hasil
suatu pekerjaan dengan standarnya
In*%kat(r *%)e*akan #enja*% &
• ,ndikator persyaratan minimal yaitu indikator yang digunakan untuk
mengukur terpenuhi tidaknya standar masukan, proses, dan lingkungan.
• ,ndikator penampilan minimal yaitu indikator yang ditetapkan untuk
mengukurtercapai tidaknya standar penampilan minimal pelayanan yang
diselenggarakan.
In*%kat(r atau kr%ter%a !ang )a%k $e)aga% )er%kut & 4 %esuai dengan tujuan
4 'nformasinya mudah didapat 4 %ingkat, jelas, lengkap dan tak menimbulkan berbagai'nterpretasi.4 asional.
BAB. I9
PENUTUP
6engan ditetapkannya %tandar Pelayanan 5armasi dan umah %akit, belumlah berarti
semuapermasalahan tentang pelayanan kefarmasian di rumah sakit menjadi mudah dan
selesai.6alam pelaksanaannya dilapangan, %tandar Pelayanan 5armasi di umah %akit ini tentu
akan menghadapi berbagai kendala, antara lain sumber daya manusia$tenaga farmasi di rumah
sakit, kebijakan manajemen rumah sakit serta pihak-pihak terkait yang umumnya masih
denganparadigma lama yang melihatI pelayanan farmasi di rumah sakit hanyaI mengurusi
masalah pengadaan dan distribusi obat saja.
.
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
44/45
8/18/2019 Pedoman Pelayanan Farmasi Rumah Sakit
45/45
Top Related