PEDOMAN PELAKSANAANPENGAWASAN MUTU BENIH/BIBIT TERNAK DAN OPERASIONAL SKLBTAHUN 2015
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN2015
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
2015ISO 9001:2008No: cQ-6390/12
PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGAWASAN MUTU BENIH/BIBIT TERNAK DAN OPERASIONAL
SURAT KETERANGAN LAYAK BIBIT (SKLB)TAHUN 2015
DIREKTORAT PERBIBTAN TERNAKDIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
2015
i
KATA PENGANTAR
Berkaitan dengan pengembangan usaha pembibitan diperlukan dukungan proses manajemen yang terarah. Hal ini terutama untuk mampu memproduksi benih/bibit yang sesuai standar secara berkelanjutan.
Dalam rangka menjamin benih/bibit ternak sesuai standar, maka diperlukan jaminan tertulis berupa Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) yang dikeluarkan oleh Dinas. Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik diperlukan pengawasan mutu benih/bibit ternak di produsen dan peredaran. Agar pelaksanaan pengawasan mutu dan operasional SKLB dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, maka disusun Pedoman Pelaksanaan.
Pedoman pelaksanaan ini agar dijadikan acuan bagi semua pihak yang terkait dalam pelaksanaannnya dan ditindaklanjuti dengan Petunjuk Pelaksanaan bagi Dinas Provinsi.
Jakarta, Desember 2014
DIREKTUR JENDERAL PETERNAKANDAN KESEHATAN HEWAN
SYUKUR IWANTORO
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .………………….…................................. i
DAFTAR ISI ………….………………………………….….......… ii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………….….. iii
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGAWASAN MUTU BENIH/ BIBIT DAN OPERSIONAL SKLB TAHUN 2015................................... 1
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGAWASAN MUTU BENIH/ BIBIT DAN OPERSIONAL SKLB TAHUN 2015 ......... 5
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................... 5A. Latar Belakang ……………………………………………. 5B. Maksud dan Tujuan……………………………….....…....... 6C. Lokasi ………………………………………..…………....... 7D. Objek ……………………………………………………....... 7
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN..................................... 9A. Metode............................................................................ 9B. Tata Cara Pengawasan dan Operasional SKLB………… 9C. Petugas......…………………………………………............. 10
BAB III. PELAPORAN............................................................ 11
BAB IV. PENUTUP.................................................................. 11
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Form Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak………..............… 12
Lampiran 2. Tatacara Pengawasan Benih dan/atau Bibit Ternak…............. 25
Lampiran 3. Tatacara Penerbitan dan Pengawasan SKLB………................ 30
Lampiran 4. Format SKLB………………………………………....................... 45
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015 1
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN NOMOR : 1222/ Kpts/ F/ 12/ 2014
TENTANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGAWASAN MUTU BENIH/ BIBIT TERNAK DAN OPERASIONAL
SURAT KETERANGAN LAYAK BIBIT (SKLB) TAHUN 2015
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjamin mutu genetik benih dan bibit ternak yang beredar perlu dilakukan melalui pengawasan terhadap produksi dan peredaran benih dan/atau bibit ternak serta penerbitan Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB);
b. bahwa agar pelaksanaan lebih terarah, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak dan Operasional SKLB Tahun 2015 dengan Peraturan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42 Tambahan lembaran Negara Nomor 3821);
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587);
3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 338, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5619);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1977 tentang Usaha Peternakan (Lembaran Negara Tahun 1977 nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3102);
2
5. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standarisasi Nasional (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 299, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4020);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);
7. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2011 tentang Sumber Daya Genetik Hewan dan Perbibitan Ternak (Lembaran Negara Tahun 2011 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5260);
8. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kabinet Kerja;
9. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 404/Kpts/OT.210/6/ 2002 tentang Pedoman Perizinan dan Pendaftaran Usaha Peternakan;
10. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 58/Permentan/ OT.140/8/2007 tentang Pelaksanaan Sistem Standarisasi Nasional dibidang Pertanian;
11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/ OT.140 /10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;
12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/ OT.140/3/2012 tentang Persyaratan Mutu Benih, Bibit Ternak, dan Sumber Daya Genetik Hewan;
13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/ Permentan/OT.140/3/ 2014 tentang Pengawasan Produksi dan Peredaran Benih dan Bibit ternak.
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015 3
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KESATU : memberlakukan Pedoman Pelaksanaan
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015 sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini.
KEDUA : Pedoman Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU merupakan acuan bagi pusat dan dinas yang melaksanakan fungsi peternakan provinsi/kabupaten/kota dalam pelaksanaan pengawasan mutu benih/bibit ternak dan operasionl Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) tahun 2015.
KETIGA : keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan : Di JakartaPada tanggal : 12 Desember 2014
DIREKTUR JENDERAL,
SYUKUR IWANTORO
SALINAN ini disampaikan kepada Yth :1. Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian;2. Sekretaris, Para Direktur lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan
Kesehatan Hewan;3. Kepala Dinas yang membidangi fungsi Peternakan di Provinsi pelaksana;
4
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015 5
Lampiran : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PETERNAKAN DAN KESWAN
Nomor : 1222/ Kpts/ F/ 12/ 2014Tanggal : 12 Desember 2014
PEDOMAN PELAKSANAAN PENGAWASAN MUTU BENIH DAN BIBIT TERNAK DAN
OPERASIONAL SURAT KETERANGAN LAYAK BIBIT (SKLB)TAHUN 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Benih/bibit merupakan salah satu sarana produksi yang memiliki peran penting dan strategis dalam upaya meningkatkan produksi dan produktivitas ternak sehingga perlu diusahakan agar bibit yang diproduksi dan diedarkan tetap terjamin mutunya sesuai standar.
Sesuai amanah Undang-Undang Nomor 41 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang No 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Bab IV pasal 13 ayat (6) Setiap benih atau bibit yang beredar wajib memiliki sertifikat benih atau bibit yang memuat keterangan mengenai silsilah dan ciri-ciri keunggulannya dan ayat (6), Setifikat benih atau bibit sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Benih atau Bibit yang terakreditasi atau yang ditunjuk oleh Menteri.
Dalam pelaksanaan undang-undang tersebut telah diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian No. 42 tahun 2014 tentang Pengawasan Produksi dan Peredaran Benih dan Bibit Ternak. Kondisi saat ini di masyarakat, menunjukkan belum semua pelaku usaha dapat memenuhi persyaratan
6
untuk mensertifikasikan produknya ke LSPro. Hal ini disebabkan belum semua pelaku usaha melaksanakan proses produksi mengacu pada Good Breeding Practices (GBP) dengan sistem manajemen mutu. Sedangkan di pihak lain, kebutuhan masyarakat akan bibit yang sesuai standar semakin meningkat. Langkah-langkah yang diperlukan adalah dengan mengupayakan penerbitan Surat Keterangan Layak Bibit Ternak (SKLB). Surat keterangan tersebut diterbitkan setelah menilai kesesuaian produk bibit ternak terhadap standar yang telah ada. Diharapkan surat keterangan tersebut dapat menjadi awal bagi proses sertifikasi, setelah melalui pembinaan terhadap pelaku usaha ke arah pembibitan secara terus menerus.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka dipandang perlu melakukan pengawasan benih/bibit ternak di daerah dan operasional penerbitan SKLB, agar bibit yang diproduksi dan diedarkan terjamin mutunya sehingga dapat memberikan perlindungan kepada konsumen dari benih/bibit yang tidak memenuhi standar.
B. Maksud Dan Tujuan
1. Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi :
• pengawas bibit ternak dalam melakukan pengawasan produksi dan peredaran benih/bibit ternak.
• dinas provinsi/kabupaten/kota dalam menerbitkan Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB).
2. Tujuan
Agar benih dan bibit yang diproduksi dan diedarkan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015 7
C. Lokasi
1. Lokasi Pengawasan a) produksi benih atau bibit
• unit pembenihan dan pembibitan (pemerintah, swasta/koperasi dan masyarakat).
b) peredaran • di pos lalulintas ternak dan unit pengguna benih atau bibit.
2. Lokasi Operasional SKLB
Ternak milik masyarakat, swasta, pemerintah provinsi/kab/kota (UPTD).
D. Objek
1. Pengawasan
a) produksi
• proses produksi (menerapkan cara pembenihan dan pembibitan yang baik, menerapkan sistem manajemen mutu).
• hasil produksi (kesesuaian benih dan bibit dengan SNI atau PTM).
b) peredaran
• dokumen, meliputi rekomendasi lalulintas ternak, surat keterangan kesehatan hewan, dan surat keterangan layak bibit atau sertifikat benih dan bibit.
• kemasan dengan standar kemasan menurut jenis benih atau bibit.
• alat angkut dengan standar pengangkutan, seperti fasilitas pengangkutan dan penataannya menurut jenis benih atau bibit.
8
• kondisi fisik benih atau bibit sampai dengan ke pengguna sesuai SNI atau PTM.
• label dengan benih atau bibit yang ada dalam kemasan.
2. Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB)
Ternak ruminansia yang sesuai standar (SNI/PTM/standar daerah).
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015 9
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Metode
1. Pengawasan
• Persiapan dilakukan dengan mengidentifikasi lokasi, koordinasi, bimbingan, pemantauan, dan evaluasi.
• Pemantauan ke pelaku pembibitan dan peredaran.• Pengolahan data, dan diskusi.• Membuat laporan pengawasan.
2. Operasional SKLB
• Membentuk Tim penilai. Tim penilai terdiri dari unsur pengawas bibit, medik dan
paramedik veteriner, atau petugas yang ditunjuk dan ditetapkan oleh kepala dinas provinsi/kabupaten/kota.
• Mengidentifikasi lokasi dan kunjungan dalam rangka penilaian keseuaian ternak dengan standar.
• Melaporkan dan memberikan rekomendasi hasil penilaian keseuaian kepada kepala dinas.
• Kepala dinas mengeluarkan Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB).
B. Tata Cara Pengawasan dan operasional SKLB
1. Pengawasan
• Melakukan perencanaan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan pengawasan.
• Tata cara pengawasan dilakukan sesuai dengan masing-masing komoditas ternak di produsen dan peredaran dengan form pengawasannya (terlampir).
10
2. Operasional SKLB
• Kepala dinas mengeluarkan surat tugas Tim penilai. • Tim penilai ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan
penilaian kesesuaian terhadap standar meliputi : a. nomor identitas ternak. b. kesehatan ternak. c. persyaratan kualitatif dan kuantitatif. d. reproduksi ternak.e. persyaratan lain yang ditentukan dalam standar.
• Tim penilai melaporkan dan memberikan rekomendasi hasil penilaian kepada kepala dinas.
• Berdasarkan hasil rekomendasi tim penilai , kepala dinas menerbitkan SKLB ternak.
C. Petugas
1. Pengawasan
Pengawasan dilaksanakan oleh pengawas bibit ternak, dalam hal pemerintah daerah belum memiliki pengawas bibit ternak, pengawasan di wilayahnya dapat dilaksanakan oleh pengawas bibit Unit Pelaksana Teknis Pusat, provinsi atau kabupaten/kota terdekat berdasarkan permintaan dari pejabat berwenang setempat.
2. Operasional SKLB
Dilaksanakan oleh tim penilai yang dibentuk dinas provinsi/kabupaten/kota yang memiliki :
• kompetensi dalam menilai morfometrik (ukuran-ukuran tubuh), organ reproduksi dan performan tubuh.
• memahami standar.
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015 11
BAB III
PELAPORAN
1. Petugas pengawas melaporkan hasil pengawasan segera setelah melaksanakan tugas kepada Kepala Dinas Provinsi.
2. Dinas Provinsi melaporkan hasil pengawasan ke Direktorat Perbibitan Direktorat Jenderal peternakan dan Keswan tiap 3 (tiga) bulanan.
BAB IVPENUTUP
Pedoman Pelaksanaan ini merupakan acuan untuk kelancaran kegiatan pengawasan mutu dan operasional penerbitan SKLB tahun 2015. Dengan mengacu pada pedoman ini diharapkan semua pelaksanaan kegiatan Pengawasan Mutu Benih dan Bibit Ternak dan Operasional SKLB dapat berhasil sesuai tujuan.
Hal-hal yang bersifat spesifik dan belum diatur dalam pedoman pelaksanaan ini dituangkan lebih lanjut di dalam petunjuk pelaksanaan dengan memperhatikan potensi dan kondisi masing-masing wilayah.
DIREKTUR JENDERAL PETERNAKANDAN KESEHATAN HEWAN
SYUKUR IWANTORO
12
Lampiran 1 : Form Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak
KOP SURATSURAT TUGAS
Nomor :Yang bertandatangan di bawah ini:NAMA : .................................................................NIP : .................................................................JABATAN : .................................................................INSTANSI : .................................................................Dengan ini menugaskan:NAMA : ...............................................................NIP : ...............................................................JABATAN : ................................................................INSTANSI : ................................................................
Untuk melaksanakan pengawasan produksi/peredaran benih/bibit *) ternak pada:1. Lokasi : UPT Pusat/Provinsi/Kab/Kota, perusahaan
pembibitan/ kelompok pembibitl/peternakan berskala kecil/perusahaan peternakan/pos lalulintas ternak *)
2. Obyek : ....................................................................3. Alamat : ....................................................................4. Waktu Pelaksanaan : ....................................................................Surat penugasan ini berakhir dengan sendirinya setelah penyampaian laporan hasil pengawasan yang dilampiri berita acara pengawasan produksi/peredaran benih/bibit ternak *)
Demikian surat penugasan ini dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
..........................., ............ 20...Yang menugaskan,(.............................................)
*) coret yang tidak perlu
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015 13
PERENCANAAN
Nama : ...................................NIP : .....................................Jabatan : ....................................Instansi : ........................................
No Waktu Pelaksanaan Lokasi Pengawasan
Obyek Pengawasan Keterangan
..................................., 20...........
Pengawas Bibit Ternak
Nama:....................................NIP:........................................
Mengetahui, Atasan langsung
Nama:.................................. NIP:.....................................
14
EVALUASI PRODUKSI BIBIT
Nama pengawas : ....................................................Waktu pelaksanaan : .................... s.d .........................1. Lokasi pengawasan : ....................................................2. Obyek pengawasan : ....................................................3. Alamat pembibit : ....................................................4. Nama responden : ....................................................5. Hari/Tanggal : ....................................................Pengawasan dilakukan terhadap :1. Penerapan Pembibitan
No Uraian
Pelaksanaan
KeteranganDilakukan Tidak dilakukanSesuai Tidak
sesuai1 Rencana produksi2 Pengaturan perkawinan
3 Analisa data recording performa bibit
4Sistem pemeliharaan sesuai prosedur operasional baku
2. Pemanenan Bibit
No UraianKesesuaian
KeteranganSesuai Tidak sesuai
1 Pelaksanaan panen sesuai prosedur baku
2 Kriteria bibit sesuai standar
...................................., 20.........Pengawas Bibit Ternak Nama..................................NIP......................................
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015 15
EVALUASI PEREDARAN BENIH/BIBIT TERNAKNama pengawas : ....................................................Waktu pelaksanaan : .... ....................s.d. ....................1. Lokasi pengawasan : ....................................................2. Obyek pengawasan : ....................................................3. Alamat pembenih/pembibit : ....................................................4. Nama responden : ....................................................5. Hari/Tanggal : ....................................................6. Pengawasan dilakukan terhadap
1. Kelengkapan dokumen
No Jenis dokumen Kelengkapan KeteranganAda Tidak
1 Rekomendasi lalu lintas2 Surat keterangan kesehatan
3 Surat keterangan dari pembibit asal
4 Sertifikat klasifikasi dan pedigree individual
2. Sarana penyimpanan Sesuai / tidak sesuai .....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Kemasan Sesuai / tidak sesuai........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
4. Kondisi alat angkut :Sesuai / tidak sesuai ........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
16
5. Pemeriksaan fisik benih
a. Telur tetas Kualitatif dan kuantitatif
No Uraian Kesesuaian KeteranganSesuai Tidak1. Bentuk 2. Warna 3. Berat 4. Tunas
b. Semen No Uraian Kesesuaian KeteranganSesuai Tidak
1 Motilitas 2 Derajat gerakan individu
6. Pemeriksaan fisik bibit sapi / kerbau / kambing / domba :
a. Kualitatif
No No Identitas Rumpun Warna Ambing Tanduk Bentuk
BadanOrgan
ReproduksiPedigree Individual
b. Kuantitatif
No NoIdentitas Umur Berat
badanTinggi
pundakLingkarscrotum
Panjang badan
Lingkar dada Ket
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015 17
7. Pemeriksaan fisik babi :a. kualitatif
No No Identitas Rumpun Pedigree individual Ambing Warna Bentuk
badanBentuk telinga ket
b. kuantitatif
No NoIdentitas Umur Berat
badanLitter size
Jumlah puting
Panjang badan
Lingkarscrotum Ket
8. Pemeriksaan fisik kuda :a. kualitatif
No No Identitas Rumpun Pedigree individual Ambing Warna Bentuk
badanBentuk telinga ket
b. kuantitatifNo No
Identitas Umur Beratbadan
Litter size Jumlah puting Panjang
badanLingkarscrotum Ket
18
9. Pemeriksaan fisik bibit unggas :
........................................, 20...
Pengawas Bibit ternak
Nama....................................NIP........................................
No Jenis Rumpun /Strain
Berat DOC/DOD/DOQ
Warna Bentuk tubuh
Bentuk paruh
Tidak Dehidrasi
Tidak cacat tubuh
Perut tidak
kembung
Pusar, dubur kering
Pusar tertutup Ket
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015 19
BERITA ACARA PENGAWASAN
PRODUKSI BENIH / BIBIT
Pada hari ini..........., tanggal.........., bulan..........tahun........., yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Pengawas Bibit Ternak : 1. ....................................................................... NIP.............................
2. ....................................................................... NIP.............................
3. ....................................................................... NIP.............................
4. ....................................................................... NIP.............................
Instansi : ...............................Surat Tugas : ...............................Telah melaksanakan pengawasan benih dan/atau bibit ternak pada:1. Lokasi pengawasan : ....................................2. Obyek pengawasan : ....................................3. Alamat pembenih/pembibit : ....................................
4. Alamat Breeder Negara Asal : ....................................
Dengan hasil pengawasan : ....................................1. Rumpun :
2. Dokumentasi :
No Jenis dokumenKelengkapan
KeteranganAda Tidak
1. Ijin Usaha
2. Surat Keterangan Kesehatan
3. Silsilah
4. Prosedur Pembibitan
20
3. Persyaratan Mutu
a. Benih TernakNo Uraian Jumlah sampel yang
diperiksa Sesuai Standar Tidak sesuai Standar
Score(%)
I
Telur tetas
- bentuk- warna- berat
............... butir........... butir........... butir........... butir
.......... butir
.......... butir
.......... butir
II
Semen- motilitas- derajat gerakan
individu
............. dosis.......... dosis
.......... dosis
.........dosis
........ dosis
b. Bibit TernakNo Uraian Jumlah sampel yang
diperiksaSesuai Standar
Tidak sesuai Standar
Score(%)
I Kualitatif
- Warna bulu- Bentuk tanduk- Bentuk tubuh
............ek ........ ek ........ ek ........ ek
........ ek
........ ek
........ ek
II Kuantitatif
- berat badan- tinggi pundak- umur- lingkar dada- panjang badan- lingkar scrotum
.
..........ek.......... ek.......... ek.......... ek.......... ek.......... ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
4. Kesimpulan .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Responden
........................ (Pembibit)
Pengawas Bibit Ternak1. ..........................................2. ..........................................3. ...........................................4. ...........................................
Mengetahui,
..........................(Dinas )
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
BERITA ACARA PENGAWASAN
PEREDARAN BENIH / BIBIT
Pada hari ini..........., tanggal.........., bulan..........tahun............., yang bertanda tangan dibawah ini:Nama Pengawas Bibit Ternak 1. ......................................................................... NIP...........................
2. ......................................................................... NIP...........................
3. ......................................................................... NIP...........................
4. ......................................................................... NIP...........................
Instansi : .......................................
Surat Tugas : ........................................
Telah melaksanakan pengawasan benih dan/atau bibit ternak pada:
1. Lokasi pengawasan : ....................................
2. Obyek pengawasan : ....................................
3. Alamat pembenih/pembibit : ....................................
4. Alamat Breeder Negara Asal : ....................................
Dengan hasil pengawasan : ....................................
1. Rumpun : ....................................
2. Dokumentasi
No Jenis dokumenKelengkapan
KeteranganAda Tidak
1 Rekomendasi lalu lintas2 Surat keterangan kesehatan3 Surat keterangan dari pembibit asal
4 Sertifikat klasifikasi dan pedigree individual
21
3. Persyaratan Mutua. Benih ternak
No Uraian Jumlah sampel yang Diperiksa
Sesuai Standar
Tidak sesuai
StandarScore(%)
I
Telur tetas
- kemasan
- alat angkut
- bentuk
- warna
- berat
.......... butir
.......... box
-
........ box
.............
........ butir
........ butir
........ butir
.......... box
...............
........ butir
........ butir
........ butir
II
Semen
- motilitas
- derajat gerakan individu
........ dosis ........ dosis
........ dosis
........ dosis
........ dosis
b. Bibit ternak
No Uraian Jumlah sampel yang Diperiksa
Sesuai Standar
Tidak sesuai Standar
Score(%)
I
Kualitatif- Warna bulu- Bentuk tanduk- Bentuk tubuh
............ek ........ ek ........ ek ........ ek
........ ek
........ ek
........ ek
II
Kuantitatif- berat badan- tinggi pundak- umur- Lingkar dada- Panjang badan- lingkar scrotum
...........ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
.......... ek
22
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
4. Kesimpulan .............................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
Responden
........................
Pengawas Bibit Ternak1. ..........................................
2. ..........................................
3. ...........................................
4. ...........................................
Mengetahui,
..........................
23
PELAPORAN
I. Pendahuluan
II. Metode
III. Hasil Pelaksanaan
IV. Pembahasan
V. Kesimpulan
VI. Lampiran (Berita Acara dan Evaluasi)
...............................,20......Pengawas Bibit Ternak
Nama.................................NIP....................................
24
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
Lampiran 2 : Tatacara Pengawasan Benih/Bibit Ternak
TATA CARA PENGAWASAN BENIH DAN/ATAU BIBIT TERNAK
A. BENIH TERNAK.
1. Semen Beku
a. Cara pengambilan dan pemeriksaan sampel semen beku.
1) Pengambilan sampel semen beku dilakukan secara acak, paling kurang 2 dosis pada setiap kode batch.
2) Pemeriksaan sampel:dilakukan sesudah dicairkan (post thawing) dengan
menggunakan mikroskop yakni :(a) semen beku dicairkan dalam air hangat ± 37 °C selama
15 detik atau air biasa selama 30 menit;(b) keringkan straw dengan kertas tissue/kapas bersih;(c) gunting satu dari kedua ujung dan bagian tengahnya
straw tetapi tidah sampai putus;(d) teteskan semen pada obyek glass pada 2-3 tempat
masing-masing satu tetes;(e) tutup dengan cover glass;(f) pemeriksaan dilakukan sekurang-kurangnya 5 (lima)
lapang pandang dibawah mikroskop pembesaran 20 X 10 atau 40-45 X 10, dengan menggunakan meja pemanas (warm plate) dengan suhu 37°C
b. Cara penilaian semen beku
Penilaian dinyatakan dalam persentase sel spermatozoa yang gerak maju (motil progresif) terhadap keseluruhan jumlah sel spermatozoa serta gerak individu sperma.
25
2. Embrio Ternak
a. Mengambil kemasan embrio beku secara acak
b. Pengamatan penandaan, penyimpanan, dan pengiriman terhadap kesesuaian dengan Standar.
3. Telur Tetas Pengawasan telur tetas dilakukan terhadap:
a. Telur tetas bibit induk harus mempunyai bobot minimal 55 gram untuk tipe pedaging dan 53 gram untuk tipe petelur;
b. Telur tetas bibit tetua tipe pedaging harus memiliki bobot minimal 50 gram untuk galur jantan dan 53 gram untuk galur betina;
c. Telur tetas bibit tetua tipe petelur harus memiliki bobot minimal 50 gram untuk galur jantan dan 52 gram untuk galur betina;
d. Telur tetas harus bersih, berbentuk normal, kualitas kerabang baik dan warna seragam;
e. Pengiriman telur tetas dilakukan dengan menggunakan kemasan karton khusus dengan kapasitas 300 s/d 360 per boks;
f. Telur tetas diseleksi, dihitung, dan disusun sesuai nomor kandang/flok serta dicantumkan tanggal produksinya, dan nama produsennya.
B. BIBIT TERNAK
1. Bibit Ternak Ruminansia (sapi, kerbau, kambing/domba), kuda dan babi
Pemeriksaan dilakukan di produsen dan di peredaran.
26
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
a. Pemeriksaan di produsen dengan cara memeriksa :1) kelengkapan dan kesesuaian dokumen terhadap
peraturan yang berlaku.2) penerapan pedoman pembibitan yang baik (good
breeding practice/GBP) dan/atau sistem manajemen mutu
3) kesesuaian produk terhadap persyaratan mutu bibit ternak, yang dilakukan melalui pengambilan sampel secara acak.
b. Pemeriksaan di peredaran dengan cara memeriksa :1) Kesesuaian dokumen yang dipersyaratkan2) Kesesuaian produk terhadap persyaratan mutu bibit
ternak.
2. Bibit Ternak Non Ruminansia (Unggas: DOC/DOD/DOQ).
Lokasi pengambilan dan pemeriksaan sampel sebagai berikut :
a. Pengambilan dan pemeriksaan sampel DOC/DOD/DOQ-FS dilakukan di lokasi penetasan pada hari penetasan, secara periodik, dan di luar lokasi penetasan dilakukan sewaktu-waktu.
b. Pengambilan dan pemeriksaan sampel DOC/DOD/DOQ-PS dilakukan di pembibitan ayam ras tetua (GPS), itik dan puyuh pada hari penetasan secara periodik.
c. Pengambilan dan pemeriksaan itik Dara-FS dilakukan di lokasi pembibitan itik induk (PS) yaitu pada saat bibit itik Dara-FS berumur 4-5 bulan yang dilakukan secara periodik. Di luar lokasi pembibitan dilakukan pada peternak dan pada saat pengangkutan.
27
Cara Pengambilan dan pemeriksaan sample DOC/DOD/DOQ-FS dan DOC/DOD/DOQ-PS sebagai berikut :
a. Pengambilan dan pemeriksaan sampel.
1) Sampel kelompok Pengambilan dilakukan secara acak sebanyak 1 % dari
jumlah kemasan dan ditimbang serta dihitung jumlah DOC/DOD/DOQ dalam setiap kemasan.
cara menghitung berat rata-rata DOC/DOD/DOQBerat rata-rata DOC/DOD/DOQ-FS = (A-B) gram
CA : berat kemasan sampel yang berisi DOC/DOD/DOQB : berat rata-rata kemasan kosongC : jumlah DOC-FS dalam kemasan.
2) Sampel Individu Pengambilan DOC/DOD/DOQ sebanyak 10 % dilakukan
pada setiap sampel kelompok yang telah diambil. Kemudian ditimbang dan diperiksa kesehatan, fisik, kaki, pusar, perut, dubur, warna, kondisi bulu dan, keseragaman bulu serta jaminan kematian sesuai standar.
b. Pemeriksaan mutu DOC/DOD/DOQ terhadap kesesuaian standar.
Pengambilan dan pemeriksaan kemasan terhadap kesesuaian standar.
1) Pengambilan sampel kemasan secara acak sebanyak 10 buah kemasan kosong dan ditimbang.
2) Pemeriksaan sampel kemasan antara lain : bahan dasar, bentuk, ukuran, sanitasi, ventilesi, frekuensi pemakaian, kapasitas dan kekuatan kemasan sesuai dengan standar.
28
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
b. Pengambilan dan pemeriksaan sampel label terhadap isi/keterangan label, ukuran, warna dan pemasangannya sesuai dengan standar.
c. Pemeriksaan alat pengangkutan dengan memperhatikan kaidah kesejahteraan dan kesehatan hewan serta sesuai standar.
Cara pengambilan dan pemeriksaan sampel Bibit Itik Dara-FS sebagai berikut :
a. Pengambilan sampel sebanyak 1% dari jumlah bibit itik Dara-FS yang siap diedarkan.
cara perhitungan.produksi bibit itik Dara-FS = 100.000 ekor.Jumlah sampel yang diambil = 1/100 x 100.000 = 1000 ekor.
Pemeriksaan.Setiap bibit itik Dara-FS sampel ditimbang kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan, kondisi fisik, postur tubuh, warna kaki, warna paruh, warna dan kondisi bulu.
b. Pemeriksaan Surat keterangan. Dilakukan dengan memeriksa kebenaran informasi kepada
konsumen mengenai produksi telur, konversi pakan dan mortalitas.
c. Pengangkutan bibit itik Dara-FS harus memperhatikan kaidah kesehatan dan kesejahteraan hewan.
29
Lampiran 3 : Pelaksanaan Operasional SKLB
I. TATA CARA PENERBITAN DAN PENGAWASAN SKLB
A. TATA CARA PENERBITAN SKLB1. Kepala Dinas menetapkan Tim Penilai dengan Keputusan
Kepala Dinas;
2. Kepala Dinas mengeluarkan surat tugas saat Tim Penilai akan melakukan pemeriksaan dan penilaian ternak;
3. Tim penilai melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap ternak yang akan beredar;
4. Tim penilai melakukan pemeriksaan dan penilaian kesesuaian terhadap standar, yang meliputi:a) nomor identitas ternak; b) kesehatan hewan; c) persyaratan kualitatif dan kuantitatif; d) reproduksi ternak; dane) persyaratan lain yang ditentukan dalam standar.
5. Tim penilai melaporkan dan memberikan rekomendasi hasil penilaian kepada Kepala Dinas.
6. Berdasarkan rekomendasi tim penilai, Kepala Dinas menerbitkan SKLB Ternak, dengan ketentuan:a) Ukuran kertas : A4 (concord)
b) Warna dasar : biru muda untuk sapi potong, krem untuk sapi perah, hijau muda untuk kerbau, dan putih untuk kambing/Domba
c) Orientasi kertas : Landscaped) Tanda tangan dan Stempev: Asli
30
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
7. Format SKLB tercantum pada lampiran-48. Dinas mendata ternak yang telah diberikan SKLB.9. Data ternak yang telah diberikan SKLB, direkapitulasi oleh Dinas
Kabupaten/Kota dan kemudian dikirimkan ke Dinas Provinsi.10. Data ternak yang telah diberikan SKLB baik oleh Dinas
Kabupaten/Kota maupun Dinas Provinsi, direkapitulasi oleh provinsi dan disampaikan ke Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Cq. Direktur Perbibitan Ternak.
Alur pelaksanaan SKLB
B. PENGAWASAN SKLBPengawasan SKLB dilakukan oleh Pengawas Bibit Ternak atau petugas yang ditunjuk pada check point lalulintas ternak terhadap ternak yang beredar sebagaimana diatur dengan Peraturan Menteri Pertanian tersendiri.
31
Lampiran-1KOP SURAT DINAS
SURAT PENUGASANNo.
Dengan ini menugaskan :
1. Nama : ……………… Jabatan : ........................
2. Nama : ……………… Jabatan : ........................
3. Nama : ……………… Jabatan : ........................
Untuk melakukan pemeriksaan dan penilaian pada :
Nama Unit peternakan : ....................................
Alamat lokasi Peternakan : ....................................
Surat penugasan ini akan berakhir setelah penyampaian hasil pemeriksaan dan penilaian.
Demikian surat penugasan ini dibuat untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
............................, 20...Kepala Dinas ...
(...............................)
32
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
Lampiran-2
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN DAN PENILAIAN
No. Surat Tugas : ..................................
Tanggal : ..................................
Unit yang diperiksa : ..................................
Hasil Pelaksanaan : Terlampir
Tim Penilai
1. Nama : ................................ Jabatan : ................................
2. Nama : .............................. Jabatan : ................................
3. Nama :............................... Jabatan :.................................
4. Nama :................…………..Jabatan :.................................
5. Nama : ………....................Jabatan :.................................
Ketua Tim Penilai
............................
33
Lampiran Hasil Pemeriksaan dan Penilaian Kesesuaian Standar (SNI/PTM/Standar Daerah*)) untuk Sapi Perah
No NI RM JK UK KH RT NS NId TG LD PB LS PSIKet
Keterangan:
NO = Nomor Urut NId = No Induk (bila ada)NI = Nomor Identitas TG = Tinggi Gumba (cm)RM = Rumpun Murni LD = Lingkar Dada (cm)JK = Jenis Kelamin PB = Panjang Badan (cm)UT = Umur Ternak (bln) LS = Lingkar Scrotum (cm)KH = Kesehatan Hewan PSI = Produksi susu induknya (ltr)RT = Reproduksi Ternak Ket = Keterangan (diterima/tidak)NS = No Straw /No Bapak (bila ada)
*) coret yang tidak perlu
34
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
Lampiran Hasil Pemeriksaan dan Penilaian Kesesuaian Standar (SNI/PTM/Standar Daerah *)) untuk Sapi Potong
NO NI RM JK UT KH RT NS NId TG LD PB LS Ket
Keterangan:NO = Nomor Urut NS = No Straw/No Bapak (bila ada)NI = Nomor Identitas NId = No Induk (bila ada)RM = Rumpun Murni TG = Tinggi Gumba (cm)JK = Jenis Kelamin LD = Lingkar Dada (cm)UT = Umur Ternak (bln) PB = Panjang Badan (cm)KH = Kesehatan Hewan LS = Lingkar Scrotum (cm)RT = Reproduksi Ternak Ket = Keterangan (diterima/tidak)
*) coret yang tidak perlu
35
Lampiran Hasil Pemeriksaan dan Penilaian Kesesuaian Standar (SNI/PTM/Standar Daerah*)) untuk Kerbau
No NI RM JK UK KH RT NS NId TP PB LD TPg BB LS Ket
Keterangan:NO = Nomor Urut NId = No Induk (bila ada)NI = Nomor Identitas TP = Tinggi Pundak (cm)RM = Rumpun Murni PB = Panjang Badan (cm)JK = Jenis Kelamin LD = Lingkar Dada (cm)UT = Umur Ternak (bln) TPg = Tinggi Pinggul (cm)KH = Kesehatan Hewan BB = Bobot Badan (kg)RT = Reproduksi Ternak LS = Lingkar Scrotum (cm)NS = No Straw Bapak (bila ada) Ket = Keterangan (diterima/tidak)
*) coret yang tidak perlu
36
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
Lampiran Hasil Pemeriksaan dan Penilaian Kesesuaian Standar (SNI/PTM/Standar Daerah*)) untuk Kambing
No NI RM JK UK KH RT NS NId BB PB LD PT PBR Ket
Keterangan:NO = Nomor Urut NId = No Induk (bila ada)NI = Nomor Identitas BB = Bobot Badan (kg)RM = Rumpun Murni PB = Panjang Badan (cm)JK = Jenis Kelamin LD = Lingkar Dada (cm)UT = Umur Ternak (bln) PT = Panjang Telinga (cm)KH = Kesehatan Hewan PBR = Panjang Bulu Rewos (cm)RT = Reproduksi Ternak Ket = Keterangan (diterima/tidak)NS = No Straw Bapak (bila ada)
*) coret yang tidak perlu
37
Lampiran Hasil Pemeriksaan dan Penilaian Kesesuaian Standar (SNI/PTM/Standar Daerah*)) untuk Domba
No NI RM JK UK KH RT NS NId BB PB LD TP Ket
Keterangan:NO = Nomor Urut NS = No Straw Bapak (bila ada)NI = Nomor Identitas NId = No Induk (bila ada)RM = Rumpun Murni BB = Bobot Badan (kg)JK = Jenis Kelamin PB = Panjang Badan (cm)UT = Umur Ternak (bln) LD = Lingkar Dada (cm)KH = Kesehatan Hewan TP = TInggi Pundak (cm)RT = Reproduksi Ternak Ket = Keterangan (diterima/tidak)
*) coret yang tidak perlu
38
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
Lampiran-3
KOP SURAT
Nomor : ……….……Lampiran : 1 eksemplar Perihal : Rekomendasi penerbitan
Surat keterangan layak bibit ternak
Kepada Yth.Kepala Dinas ……diTempat
Berdasarkan pemeriksaan dan penilaian yang dilakukan oleh Tim Penilai, maka kami sampaikan bahwa ternak milik: .................................. telah sesuai dengan standar, sebagaimana terlampir dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diberikan Surat Keterangan Layak Bibit Ternak.
Demikian Rekomendasi ini kami sampaikan sebagai bahan pertimbangan untuk proses lebih lanjut.
Ketua Tim Penilai
(................................)Keterangan:*) coret yang tidak perlu
39
Lampiran Hasil Rekomendasi terhadap Ternak yang Telah Sesuai (SNI/PTM/Standar Daerah*)) untuk Sapi Perah
No NI RM JK UK KH RT NS NId TG LD PB LS PSI
Keterangan:
NO = Nomor Urut NId = No Induk (bila ada)NI = Nomor Identitas TG = Tinggi Gumba (cm)RM = Rumpun Murni LD = Lingkar Dada (cm)JK = Jenis Kelamin PB = Panjang Badan (cm)UT = Umur Ternak (bln) LS = Lingkar Scrotum (cm)KH = Kesehatan Hewan PSI = Produksi susu induknya (ltr)RT = Reproduksi TernakNS = No Straw /No Bapak (bila ada)
*) coret yang tidak perlu
40
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
Lampiran Hasil Rekomendasi terhadap Ternak yang Telah Sesuai (SNI/PTM/Standar Daerah*)) untuk Sapi Potong
NO NI RM JK UT KH RT NS NId TG LD PB LS
Keterangan:NO = Nomor Urut NS = No Straw/No Bapak (bila ada)NI = Nomor Identitas NId = No Induk (bila ada)RM = Rumpun Murni TG = Tinggi Gumba (cm)JK = Jenis Kelamin LD = Lingkar Dada (cm)UT = Umur Ternak (bln) PB = Panjang Badan (cm)KH = Kesehatan Hewan LS = Lingkar Scrotum (cm)RT = Reproduksi Ternak
*) coret yang tidak perlu
41
Lampiran Hasil Rekomendasi terhadap Ternak yang Telah Sesuai (SNI/PTM/Standar Daerah*)) untuk Kerbau
No NI RM JK UK KH RT NS NId TP PB LD TPg BB LS
Keterangan:NO = Nomor Urut NId = No Induk (bila ada)NI = Nomor Identitas TP = Tinggi Pundak (cm)RM = Rumpun Murni PB = Panjang Badan (cm)JK = Jenis Kelamin LD = Lingkar Dada (cm)UT = Umur Ternak (bln) TPg = Tinggi Pinggul (cm)KH = Kesehatan Hewan BB = Bobot Badan (kg)RT = Reproduksi Ternak LS = Lingkar Scrotum (cm)NS = No Straw Bapak (bila ada)
*) coret yang tidak perlu
42
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
Lampiran Hasil Rekomendasi terhadap Ternak yang Telah Sesuai (SNI/PTM/Standar Daerah*)) untuk Kambing
No NI RM JK UK KH RT NS NId BB PB LD PT PBR
Keterangan:NO = Nomor Urut NId = No Induk (bila ada)NI = Nomor Identitas BB = Bobot Badan (kg)RM = Rumpun Murni PB = Panjang Badan (cm)JK = Jenis Kelamin LD = Lingkar Dada (cm)UT = Umur Ternak (bln) PT = Panjang Telinga (cm)KH = Kesehatan Hewan PBR = Panjang Bulu Rewos (cm)RT = Reproduksi TernakNS = No Straw Bapak (bila ada)
*) coret yang tidak perlu
43
Lampiran Hasil Rekomendasi terhadap Ternak yang Telah Sesuai (SNI/PTM/Standar Daerah*)) untuk Domba
No NI RM JK UK KH RT NS NId BB PB LD TP
Keterangan:NO = Nomor Urut NS = No Straw Bapak (bila ada)NI = Nomor Identitas NId = No Induk (bila ada)RM = Rumpun Murni BB = Bobot Badan (kg)JK = Jenis Kelamin PB = Panjang Badan (cm)UT = Umur Ternak (bln) LD = Lingkar Dada (cm)KH = Kesehatan Hewan TP = TInggi Pundak (cm)RT = Reproduksi Ternak
*) coret yang tidak perlu
44
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
Lampiran-4
45
46
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
47
48
Pengawasan Mutu Benih/Bibit Ternak Dan Operasional Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) Tahun 2015
49
Kesimpulan :
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
2015
PEDOMAN PELAKSANAAN
PENGAWASAN MUTU BENIH/BIBIT
TERNAK DAN OPERASIONAL SKLB
TAHUN 2015
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
2015
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
2015
ISO 9001:2008
No: cQ-6390/12
PEDOMAN PELAKSANAANPENGAWASAN MUTU BENIH/BIBIT
TERNAK DAN OPERASIONAL SKLB
TAHUN 2015
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
2015
KEMENTERIAN PERTANIAN
DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN2015
ISO 9001:2008No: cQ-6390/12
PEDOMAN PELAKSANAANPENGAWASAN MUTU BENIH/BIBIT TERNAK DAN OPERASIONAL SKLBTAHUN 2015
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN2015
KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
2015ISO 9001:2008No: cQ-6390/12