UAS ANALISA ANDAT II
Oleh:
KHARENDRA MUIZ 12813602
PROGRAM STUDI METEOROLOGIFAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2014
OUTLINE
• PENDAHULUAN
•DATA DAN METODE
•HASIL DAN PEMBAHASAN
•KESIMPULAN
PENDAHULUAN
• Jawa Tengah adalah sebuah provinsi Indonesia yangterletak di bagian tengah Pulau Jawa. Provinsi iniberbatasan dengan Provinsi Jawa Barat di sebelahbarat, Samudra Hindia dan Daerah IstimewaYogyakarta di sebelah selatan, Jawa Timur di sebelahtimur, dan Laut Jawa di sebelah utara. Luas wilayahnya34.548 km², atau sekitar 28,94% dari luas pulau Jawa.Provinsi Jawa Tengah memiliki pola curah hujanmonsunal.
PETA LOKASI
Koordinat Jawa Tengah
Latitude: -9° LS s/d -5°
Longitude: 115° BT – 115° BT
DATA DAN METODE
DATAData yang digunakan adalah data Tropical Rainfaal Measuring Mission (TRMM) dari tahun1998 sampai 2008 (132bulan) di wilayah jawatengah. Koordinat :
-9° LS s/d -5° LS dan 115° BT – 115° BT
METODE• FFT : Transformasi Fourier merupakan operasi yang mengubah satu fungsi
yang kompleks dari variabel riil menjadi bentuk lain, dari fungsi waktu(time domain) menjadi fungsi frekuensi (frequency domain). Hal inidilakukan karena beberapa analisis lebih mudah dilakukan dalam domainfrekuensi daripada dalam domain waktu.
• Wavelet : merupakan fungsi bilangan kompleks berupa fungsi yangdibangun dengan cara melakukan operasi konvolusi sebuah fungsi periodikdengan jendela fungsi Gauss. Fungsi Wavelet Morlet dengan amplitudedan lebar window tertentu.
• Principal Component Analysis (PCA) atau yang dikenal juga dengansebutan EOF (Empirical Orthogonal Functions) merupakan sebuah konsepanalisa statistik multivariat yang bertujuan untuk menyederhanakanketerkaitan yang kompleks dari suatu data set dengan membentuk satuatau lebih variabel baru sedemikian sehingga lebih mampumenggambarkan pola dari keseluruhan data set dengan lebih baik.
• Clustering : proses mengelompokkan objek berdasarkan informasi yangdiperoleh dari data yang menjelaskan hubungan antar objek dengan prinsipuntuk memaksimalkan kesamaan antar anggota satu kelas danmeminimumkan kesamaan antar kelas/cluster.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL SIGNIFICANCY TEST
Berdasarkan 3 uji signifikansi nilai eigen (Rule-N, Guttman Test,
dan Scree Test), diperoleh 5 buah mode PC atau nilai i=1 hingga
i=5. Dalam kajian ini hanya memakai 3 PC 68.1% dimana telah
mewakili keragaman d wilayah kajian, maka untuk analisis
Spasial, akan digunakan PC1, PC2, dan PC3
0.0980.063
0.0510.036
Nilai PC:Pc 1 =52%Pc 2 =9.8%Pc 3 =6.3%Pc 4 =5.1%Pc5=3.6%
PC1DMI
SOI
NINO34
Korelasi=
-0.2783
Korelasi=
0.3763
Korelasi=
-0.3336
Diambil 3 indek dengan korelasiterbesar dengan PC1. indek SOI danNINO34 paling mempengaruhi polahujan di wilayah Jawa Tengah. Jadiketika ketiga indek menguatmenyebabkan curah hujan di Jawatimur berkurang.
Keterkaitan PC1 dengan variabilitasiklim global/regionalIndeks Iklim Besar korelasi
MEI -0.2596
DMI -0.2783
NAO 0.099
PDO -0.1283
SOI 0.3762
NINO34 -0.3336
AUSMI -0.0474
IMI 0.0427
WNPMI -0.0067
Note:•DMI + CH – korel negatif•SOI + CH + korel positif•NINO34 + CH – korelnegatif
Dari dua grafik di
samping, maka
diperoleh bahwa
frekuensi yang paling
dominan adalah 1/28
bulanan atau periode
28 bulanan.
FFT PC1
Wavelet PC1
Dari hasil wavelet pada PC1 terlihat periode dominan 2 sampai 4 tahunan yang terjadi pada tahun 2004 – 2008.
Cluster PC1
Dari gambar disamping terlihat hasilclustering membentuk pola yang samadengan PC1. Clustering denganmenggunakan 5 kelas. Terlihat kelas 4dominan berada di bagian barat, dankelas 5 dominan berada di bagian timurjawa tengah.
Cluster PC1
Grafik di atas merupakan data boxplot yang telah di urutkan per kelasdari hasil clustering PC1 dan terlihat membentuk pola monsunal. Dimana bulan terbasah terjadi pada DJF dan bulan terkering terjadipada JAS
FFT Kelas 1 – 5 pada cluster PC1
Grafik di atas merupakan hasil fft dari kelas 1 – 5 pada clustering PC1
diperoleh bahwa frekuensi yang paling dominan adalah 1/12 bulanan
atau periode 12 bulanan. Hasil tersebut semakin menegaskan wilayah
jawa tengah memiliki pola hujan Monsunal.
PC2DMI
SOI
NINO34
Korelasi=
-0.3357
Korelasi=
0.2713
Korelasi=
-0.3536 Diambil 3 indek dengan korelasiterbesar dengan PC2. indek DMI danNINO34 paling mempengaruhi polahujan di wilayah Jawa Tengah.
Keterkaitan PC2 dengan variabilitasiklim global/regionalIndeks Iklim Besar korelasi
MEI -0.1764
DMI -0.3357
NAO 0.1308
PDO -0.1942
SOI 0.2713
NINO34 -0.3536
AUSMI -0.0798
IMI 0.0621
WNPMI -0.0808
Note:•DMI + CH – korel negatif•SOI + CH + korel positif•NINO34 + CH – korelnegatif
Dari dua grafik di
samping, maka
diperoleh bahwa
frekuensi yang paling
dominan adalah
1/128 bulanan atau
periode 128 bulanan
FFT PC2
Wavelet PC2
Dari hasil wavelet pada PC2 terlihat periode dominan 2 - 3 tahunanyang terjadi pada tahun 1998 – 2000 dan pada periode 8 tahunan yang terjadi pada tahun 1998 – 2008.
Cluster PC2
Dari gambar diatas terlihat hasil clusteringmembentuk pola yang sama dengan PC2.Clustering dengan menggunakan 5 kelas.Terlihat kelas 5 & 4 dominan berada dibagian timur laut, dan kelas 1 dominanberada di bagian barat jawa tengah.
Cluster PC2
Grafik di atas merupakan data boxplot yang telah di urutkan per kelasdari hasil clustering PC2 yang membentuk pola monsunal. Dimanabulan terbasah terjadi pada DJF dan bulan terkering terjadi pada JAS
FFT Kelas 1 – 5 pada cluster PC2
Grafik di atas merupakan hasil fft dari kelas 1 – 5 pada clustering PC2
diperoleh bahwa frekuensi yang paling dominan adalah 1/12 bulanan
atau periode 12 bulanan. Hasil tersebut semakin menegaskan wilayah
jawa tengah memiliki pola hujan Monsunal.
PC3DMI
SOI
NINO34
Korelasi=
0.3977
Korelasi=
-0.4489
Korelasi=
0.3906 Diambil 3 indek dengan korelasiterbesar dengan PC3. indek DMI, SOI dan NINO34 paling mempengaruhi pola hujan di wilayahJawa Tengah.
Keterkaitan PC3 dengan variabilitasiklim global/regionalIndeks Iklim Besar korelasi
MEI 0.2263
DMI 0.3397
NAO -0.1908
PDO 0.1314
SOI -0.4489
NINO34 0.3906
AUSMI -0.0898
IMI -0.0633
WNPMI 0.0720
Note:•DMI + CH – korel negatif•SOI + CH + korel positif•NINO34 + CH – korelnegatif
Dari dua grafik di
samping, maka
diperoleh bahwa
frekuensi yang paling
dominan adalah
1/128 bulanan atau
periode 128 bulanan.
FFT PC3
Wavelet PC2
Dari hasil wavelet pada PC2 terlihat periode dominan 2 - 3 tahunanyang terjadi pada tahun 1998 – 2000 dan pada periode 8 tahunan yang terjadi pada tahun 1998 – 2008.
Cluster PC3
Dari gambar disamping terlihat hasilclustering membentuk pola yang samadengan PC3. Clustering denganmenggunakan 5 kelas. Terlihat kelas 4dominan berada di bagian utara, dankelas 1&2 dominan berada di bagianselatan jawa tengah.
Cluster PC3
Grafik di atas merupakan data boxplot yang telah di urutkan per kelasdari hasil clustering PC3 yang membentuk pola monsunal. Dimanabulan terbasah terjadi pada DJF dan bulan terkering terjadi pada JAS
FFT Kelas 1 – 5 pada cluster PC3
Grafik di atas merupakan hasil fft dari kelas 1 – 5 pada clustering PC3
diperoleh bahwa frekuensi yang paling dominan adalah 1/12 bulanan
atau periode 12 bulanan. Hasil tersebut semakin menegaskan wilayah
jawa tengah memiliki pola hujan Monsunal.
Komposit Cluster PC1-3Permbagian kelas menjadi5 kelas. Dari gambardisamping terlihatkomposit cluster dari PC1-3 yang mengahsilkanpembagian kelas yang cukup teratur. Berbedadengan hasil cluster per PC yang ada yang menyebar. Kelas 5 beradadi sebelah selatan, kelas3&4 berada di utara dankelas 2 berada di tengahJawa Timur
Grafik di atas merupakan data boxplot yang telah di urutkan per kelasdari hasil clustering Komposit PC1-3 yang membentuk pola monsunal. Dimana bulan terbasah terjadi pada DJF dan bulan terkering terjadipada JAS
Komposit Cluster PC1-3
KESIMPULAN• Wilayah Jawa Tengah mempunyai pola curah hujan
Monsunal, dimana puncak bulan terbasah terjadipada DJF dan bulan terkering terjadi pada JAS.
• Fenomena Global yang paling mempengaruhi CurahHujan di wilayah Jawa Timur adalah Dipole mode,SOI dan NINO34(Elnino). Tetapi hal ini tidak cocokuntuk Pc3 karena ketika ketiga indeks iklimmenguat, curah hujan di Jawa Tengah malahmeningkat.
• Dari grafik boxplot yang telah di urutkan per kelasdari hasil clustering PC1,PC2 dan PC3 terlihatmembentuk pola curah hujan monsunal. hal inidiperkuat dengan melakukan FFT pada tiap kelaspada ketiga PC tersebut telihat periode 12 bulanan.
• Dari grafik boxplot yang telah di urutkan perkelas dari hasil komposit clustering PC1-3terlihat membentuk pola curah hujan monsunal.
Top Related