Download - Panduan Closing

Transcript
  • Panduan Closing

    Jurus Jitu Meningkatkan Penjualan

    Dengan Formula SMIT

    By

    Arfah Husaifah

    www.coacharfah.com

  • Pendahuluan

    Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

    Bagaimana kabar Anda hari ini? Semoga dalam keadaan sehat dan mendapatkan limpahan

    rezeki yang berkah.

    Dalam e-book ini, saya akan membagikan pengetahuan saya tentang selling, dan formula

    SMIT (situasi, masalah, implikasi, tuntaskan) serta teknik closing. Pengetahuan ini saya

    dapatkan dari mengikuti berbagai pelatihan selling serta bimbingan dari mentor selling saya.

    Besar harapan saya, dengan membaca dan mempraktekan pengetahuan yang ada di ebook

    ini, akan membantu dalam melejitkan penjualan produk anda.

    Ebook ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama, akan membuka wawasan kita tentang

    selling. Dengan membacanya, semoga pikiran kita menjadi terbuka, dan mampu memahami

    hakikat selling. Bagian kedua, saya akan berbagi tentang teknik jitu closing sales. Semoga

    dengan membacanya, anda semakin termotivasi untuk berinovasi dalam selling di jalan

    yang lurus dan benar (he he ). Bagian ketiga, adalah bagian inti dari ebook ini, yaitu

    formula SMIT. Dengan formula ini, saya harap, anda tidak lagi kebingungan untuk

    melakukan closing sales, dan bisa melejitkan omset penjualan anda.

    Ebook ini berisi teknik-teknik dan teori tentang sales dan closing sales. Artinya, ebook ini

    hanya akan menjadi pengetahuan jika dibaca dan dipahami. Namun ebook ini akan menjadi

    sangat praktis dan bermanfaat dalam menjalankan bisnis anda, jika DIPRAKTEKAN, alias

    diterapkan. So, jangan ragu-ragu untuk mmencobanya, terus praktekan, insya Allah hasilnya

    akan terasa dibanding tidak mempraktekkan sama sekali.

    SELAMAT MEMBACA DAN PRAKTEK

    Wassalam

  • BAGIAN I

    What is Selling?

    Untuk mengetahui makna penjualan/sales, saya ingin anda menjawab beberapa pertanyaan

    berikut.

    1. Apakah anda pernah menjual sesuatu (melakukan selling)?

    2. Kendala apa yang biasanya anda hadapi pada saat berjualan?

    Pernahkah anda mengalami hal-hal berikut?

    1. Promosi dimana-mana, tapi tidak ada yang menghubungi anda.

    2. Cerita detil tentang produk anda, tapi orang tidak tertarik dengan produk anda.

    3. Costumer memiliki banyak alasan untuk tidak membeli.

    4. Sudah bicara panjang lebar dalam menawarkan produk, tapi tetap saja tidak bisa

    closing.

    5. Bahkan calon costumer anda mungkin mengatakan begini;

    Maaf gak tertarik

    Produknya jelek

    Kemahalan

    Apa untungnya buat saya?

    Saya sudah punya langganan

    Lain kali saja

    Saya tanya suami/istri dulu

    Jika anda pernah mengalami kejadian-kejadian di atas (sama seperti saya), artinya ada hal

    yang belum kita ketahui tentang sales dan hakikat penjualan. Rata-rata orang memahami

    penjualan, hanyalah melulu tentang menjual barang, sehingga aspek-aspek kedekatan tidak

    terbangun. Bahasa gaulnya, no chemistry antara penjual dengan costumer. Jadi, jangan

    heran. Jangankan membeli, calon costumer malah lari karena kesal dijadikan target

    penjualan. Inilah yang akan saya gali di bagian pertama ini, yaitu HAKIKAT PENJUALAN

    No Chemistry = No Selling

  • Sebenarnya, selling bukanlah sekedar menjual sesuatu, tapi lebih dari itu. Bahkan selling

    adalah aktivitas yang mulia karena bisa membantu orang untuk memenuhi kebutuhannya.

    Jika selling dianggap hanya sekedar menjual, maka wajar jika kegagalan closing akan terjadi.

    Tugas 1. Bermain imajinasi yuk!

    1. Mari kita sama-sama membayangkan diri kita, sebagai orang yang ditarget oleh para

    penjual. (sudah berimajinasi?)

    2. Seseorang menghampiri kita untuk menjual produknya. (misal produk diet

    pelangsing tubuh)

    3. Dia menawarkan produknya dengan sangat lincah, menyampaikan keunggulan

    produknya, harganya, diskonnya, dan sebagainya (mungkin mirip-mirip penjual obat

    tradisional di pasar-pasar tradisional)

    4. Tuliskan perasaan anda pada saat dijualin (dijadikan target penjualan)

    .......

    Survey membuktikan:

    Banyak orang tidak suka dijualin (dijadikan target operasional penjualan, apalagi

    penjualnya maksa. Be-Te deh)

    Sehingga, pada saat selling jangan melulu menawarkan produk (tidak ada

    pendekatan, tidak ada empati, tidak mengapresiasi orang, gak mau tau urusan

    orang, yang penting dagangannya laku, titik, gak pake koma).

    Sebaliknya, orang suka belanja

    Disinilah tugas seorang salesman (penjual), yaitu membantu mereka dalam

    berbelanja. Mulailah dengan bertanya tentang permasalahan yang mereka hadapi.

    Lanjutkan dengan pertanyaan tentang mimpi mereka. Akhiri dengan memberikan

    solusi terhadap masalah dan mimpi mereka.

    Oleh karenanya, selling adalah suatu aktivitas yang lebih mengacu pada proses

    membantu calon costumer atau klien mendapatkan barang yang mereka perlukan

  • dan inginkan. Di dalam aktivitas tersebut, ada interaksi aktif, seperti menanyakan

    apa kebutuhan mereka dan memberi solusi.

    Dasar- dasar Penjualan

    Dasar-dasar penjualan, merupakan materi wajib yang harus dipahami setiap pebisnis, siapa

    pun dia, termasuk seorang Affiliate Marketer.

    Riset membuktikan, bahwa 80% orang membeli produk karena emosi atau terbawa

    perasaan, sedangkan 20% orang membeli karena logika. Misalnya, istri saya adalah orang

    yang sangat konsisten dalam belanja, yaitu hanya membeli barang yang dibutuhkan, bukan

    yang diinginkan. Namun, pernah dia membeli sebuah mug (yang tidak dibutuhkan) dengan

    alasan, harganya murah dan gratis sebungkus roti tawar berikut mesisnya (tadinya dia hanya

    mau beli roti tawar).

    Saya yakin, anda ataupun keluarga anda juga pernah atau malah sering membeli produk

    karena tertarik dengan penawaran yang diberikan, bukan karena memerlukan barang

    tersebut.

    Atas dasar inilah, sales, berjualan, tidak boleh dilepaskan dari aspek pendekatan emosi.

    Coba anda tuliskan beberapa pengalaman anda berbelanja karena tertarik dengan

    penawaran yang diajukan.

    1. Saya membeli produk ini karena ada hadiahnya

    2. ...

    3. ...

    Resapi kata-kata ini

    Stop Sekedar Jualan

    Start Memberi Solusi

  • 1. Supaya produk yang kita jual laris, kita tidak hanya membutuhkan sikap optimis,

    namun harus paham, bahwa ini adalah bisnis. Oleh karenanya harus tahu dan

    mempraktekan teknik closing.

    2. Ilmu tentang closing sales ini tidak dipelajari di sekolah ataupun di kuliah, namun

    didapatkan di lapangan, pada saat praktik yaitu berjualan.

    3. Sukses ada polanya, sukses jualan juga ada polanya. Ebook ini akan membagikannya

    pada anda. Semoga berhasil .

    Berjualan memerlukan persiapan yang matang. Apa saja persiapan itu? Yuk jawab

    pertanyaan-pertanyaan berikut.

    1. Kenapa orang lain harus membeli produk anda?

    2. Kenapa mereka harus percaya pada Anda?

    3. Kenapa mereka harus beli sekarang?

    Lalu pertanyaan sebaliknya yang bisa jadi persiapan

    1. Kenapa orang tidak membeli produk anda?

    2. Bagaimana caranya agar mereka langsung merespon penawaran anda?

    3.

    Coba anda kerjakan LKB (Lembar Kerja Bisnismen) di bawah ini:

    Silakan tuliskan 7 alasan kenapa orang lain harus membeli produk anda

    1. ...

    2. ...

    3. ...

    4. ...

    5. ...

    6. ...

    7. ...

    Sekarang tuliskan 7 alasan kenapa orang lain harus percaya pada anda?

    1. ...

    2. ....

    3. ....

    4. ....

  • 5. ....

    6. ....

    7. ....

    Lalu, tuliskan 7 alasan, kenapa mereka harus membeli produk anda sekarang?

    1. ....

    2. ....

    3. ....

    4. ....

    5. ....

    6. ....

    7. ....

    Sekarang, tulisakan 7 alasan, kenapa orang lain tidak membeli produk anda?

    1. ....

    2. ....

    3. ....

    4. ....

    5. ....

    6. ....

    7. ....

    Lalu tuliskan bagaimana caranya agar orang lain mau merespon penawaran anda secara

    langsung ! (yang ini tidak mesti 7, tapi juga jangan 1 ya).

    Survey membuktikan bahwa 80% keberatan yang diajukan oleh calon costumer adalah

    sama:

    1. Tidak butuh

    2. Tidak tertarik

    3. Tidak ada waktu

    4. Tidak ada uang

    5. Harganya mahal

  • 6. Produknya jelek

    7. Produk kompetitor lebih bagus

    8. Saya sudah punya langganan

    9. Saya tanya Suami/istri dulu (alias ngeles)

    10. Pikir-pikir dulu

    11. Dll

    Jadikan jawaban-jawabban tersebut sebagai amunisi untuk mengatasi calon costumer

    seperti itu.

    Apa Yang harus dilakukan untuk melakukan penjualan

    Setelah kita mampu mengidentifikasi masalah, maka kita coba untuk mengatasi masalah.

    Dalam penjualan, ada beberapa hal yang harus anda lakukan untuk menyelesaikan masalah

    selling.

    Temukan Hot Button

    Hot Button adalah tombol utama yang bisa membuat calon costumer tertarik. Hot button

    ini meliputi impian atau cita-cita, kebutuhan, dan masalah costumer. Misalnya, jika kita

    mau menawarkan program sekolah Afiliasi pada calon costumer, maka temukan dulu, cita-

    cita/impian costumer. Jika cita-citanya ingin menjadi pengusaha sukses baik di offline

    ataupun online, maka tawaran program sekolah Afiliasi akan dianggap bisa menjadi

    jembatan untuk meraih mimpi. Demikian juga bagi orang yang sudah memulai bisnis, namun

    bisnisnya stagnan, alias jalan di tempat, bahkan bisnisnya mengikuti pepatah hidup segan

    mati tak mau, maka tawaran sekolah Afiliasi bisa jadi solusi terhadap permasalahan

    bisnisnya, dan dibutuhkan untuk memajukan bisnisnya.

    Bagi orang yang sudah merasa nyaman dan enjoy dengan pekerjaannya, dan tidak suka

    mengambil resiko, tawaran sekolah Afiliasi, tidak akan menarik buat dia. Paling dia berkata,

    buat apa? Saya tidak butuh. Maka meyakinkan orang dengan mengkaitkan impiannya

    (menjadi orang kaya, bebas finansial, punya penghasilan pasif, tidak perlu bekerja seumur

    hidup, tapi bisa tetap hidup nyaman), adalah penting alias urgent. Dari impian itu, dia akan

    butuh dan bisa jadi solusi untuk meraih mimpinya.

  • Inilah tiga kata kuncinya:

    Untuk bisa mengetahui hot button, maka pertanyaan-pertanyaan ini bisa membantu anda.

    A. Apa yang paling DIINGINKAN Customer?

    B. Apa yang paling DITAKUTKAN Customer?

    C. Apa MIMPI Customer yang Ingin Anda bantu?

    D. Apa KEBUTUHAN Customer yang ingin Anda penuhi

    E. Apa MASALAH Customer yang ingin Anda selesaikan?

    Bangun kedekatan

    Membangun kedekatan dengan calon costumer adalah hal yang mutlak harus dilakukan

    untuk bisa menarik perhatiannya. INGAT, manusia punya perasaan, jangan diabaikan. Jika

    kita melakukan penjualan tanpa memberikan empati pada calon costumer, maka dia akan

    merasa bahwa anda seperti robot, tidak berperasaan.

    Bayangkan jika anda sedang membawa anak kecil (anak, adik, keponakan, atau saudara

    anda jalan-jalan. Lalu ada penjual mainan yang menawarkan mainannya)

    Skenario pertama, penjual mainan itu menawarkan mainan nya pada anda dengan

    ungkapan sayang anak, sayang anak. Lalu anak yang anda bawa, memintanya. Penjual

    tersebut mengatakan ayo pak/bu, masak gak sayang sama anaknya, daripada nanti nangis

    (sambil memperagakan mainan yang membuat si anak tambah ngotot untuk membeli).

    Skenario kedua, penjual mainan itu menyapa anda, lalu mengatakan, anak bapak terlihat

    cerdas dan aktif, pasti bapak sangat sayang pada anak tersebut. Ketika anak tersebut

    meminta barang mainan yang dijualnya, si penjual berkata; adik pintar, jangan menangis

    ya!. Lalu dia menjelaskan barang mainan yang diminta si anak dan memberi pilihan

    DREAMS

    PROBLEMS

    NEEDS

  • alternatif yang sesuai dengan isi kantong anda. Bahkan dia menawarkan kartu nama jika

    anda tidak bisa membelinya karena tidak bawa uang.

    Penjual mana, yang bisa menarik perhatian anda untuk membeli barangnya? Bahkan

    mungkin membuat anda jadi tidak tega untuk tidak membeli produknya?

    Penjual di skenario satu, hanya peduli terhadap penjualannya. Dia hanya berfikir yang

    penting, barangnya laku.

    Sedangkan penjual di skenario kedua, tidak bersikap memaksa, dan mau mengerti keadaan

    anda, bahkan merebut hati anda dengan memuji anak anda. Sudah pasti anda akan memilih

    membeli produk jualannya dan menjadi langganannya.

    Ketahui ciri-ciri closing

    Jika kedekatan telah terbangun, maka penting bagi anda untuk mengetahui ciri-ciri closing.

    Biasanya diawali dengan calon costumer yang :

    ANTUSIAS. Terlihat dari gerakan tubuh mulai mengikuti, pemilihan kata mulai sama, tatapan

    mata fokus, manggut-manggut. Jika ada berbisnis secara offline, gerak tubuh akan terbaca

    pada saaat calon costumer tertarik dan antusias. Misalnya, yang asalnya sedang memainkan

    gadget, lalu dia menghentikannya, memandang anda, mengiyakan atau menjawab

    pertanyaan anda dengan serius, alias tidak asal-asalan. Di bisnis online, antusiasme tidak

    terlihat dari gerak tubuh tapi dari komunikasi.

    BANYAK NANYA. Tanya spesifikasi produk, berupa warna, rasa, varian, jenis, harga, cara

    pembayaran, nomor rekening.

    MENGHUBUNGI ANDA BERKALI-KALI. Jika calon costumer mulai menghubungi anda berkali-

    kali melalui berbagai sarana komunikasi (sms, bbm, telepon, ngajak ketemuan), artinya

    sudah 90% dia membeli produk anda.

    Sesudah tiga tahapan tersebut, saat nya anda melakukan CLOSING SALE.

    No Rapport = No Sale, tidak ada kedekatan = tidak ada penjualan

  • Bagian II

    17 Teknik Closing Sales (Ringkasan materi Kang Dewa Eka Prayoga)

    Bagian kedua dari ebook ini adalah kupas tuntas mengenai teknik closing, untuk mengatasi

    problem-problem penolakan. Penguasaan teknik closing ini sangat penting, karena akan

    memperbesar konversi (% closing) anda. Jika tingkat konversi anda besar, maka costumer

    pun akan banyak. Sebaliknya, jika tingkat konversi anda kecil, maka costumer anda pun akan

    sedikit.

    Misalnya, jika dulu anda presentasi atau melakukan penawaran produk pada 100 orang, lalu

    yang menjadi costumer hanya 10, maka setelah tahu teknik closing dari SekolahAfiliasi.com,

    diharapkan dari 100 penawaran, anda bisa melakukan 80% closing, alias mendapatkan

    buyer, atau pelanggan sebanyak 80. Amiin

    Teknik closing yang akan saya ajarkan, bisa dilakukan untuk penjualan di bisnis offline

    ataupun online. Karena internet hanyalah media, sedangkan materi ini bersifat umum bagi

    setiap penjual. Khususnya adalah penjual yang punya cita-cita tinggi seperti anda. Jadi, anda

    bisa melakukan penawaran yang berakhir closing sale bukan penawaran yang bikin pusing.

    Anda dapat memberi manfaat pada pelanggan/costumer, dan costumer pun memberi

    manfaat pada anda dengan membeli produk anda. Win-win solution. Keren kan?

    INILAH 17 TEKNIK CLOSING SALES YANG HARUS ANDA KETAHUI,

    PAHAMI, DAN PRAKTEKAN.

    Teknik 1. Ya ya ya

    Buat Calon Customer berkataYA sebanyak-banyaknya

    Misalnya

    Konversi Besar = Costumer Banyak

  • Bu, sebelumnya ibu memang sering kesini, ya? | Iya.

    Mudah kan bu, menemukan alamat kami? | Iya

    Produk ini cantik sekali bu, ya? | Iya

    Ibu mau ambil produk yang ini? | Iya

    Atau

    Bapak sebelumnya mohon maaf, bapak rencana mau beli mobilnya untuk keperluan

    pribadi atau keluarga? |Keluarga

    Oh begitu ya pak Bapak lebih suka yang warna hitam atau putih? | Hitam

    Bapak pilih yang manual atau matic? | Manual

    Oh ya, ngomong-ngomong, rencana bapak maubayar cash atau kredit? | Kredit

    Kuncinya

    Jangan biarkan Calon Customer berkata: NGGAK!, TIDAK!, dan hal-hal yang serupa

    Contoh pertanyaan SALAH: Ibu jadi beli apa nggak? | NGGAK!!!

    Pertanyaan tersebut secara tidak langsung mengarahkan pikiransi ibu untuk berkata:

    NGGAK!

    Arahkan pikiran mereka untuk menyetujui pernyataan Anda. Gunakan pertanyaan terbuka.

    Contohnya: Ibu pilih yang ini atau yang ini?, Suka yang ini atau yang ini?, dll

    Atau gunakan pertanyaan yang jawabannya YA... YA YA (seperti contoh sebelumnya)

    YA yang terulang akan membentuk sebuah Pola

    Sebuah penelitian menunjukkan bahwa diperlukan 3-8 jawaban YA agar pola ini benar-

    benar terbentuk. Yang harus Anda ingat, jangan terlalu banyak juga. Kenapa? Orang jadi BT!

    Nah, jika sekiranya Anda sudah tahu kapan harus benar-benar CLOSING, pada akhir

    pertanyaan, arahkan pikiran calon customer untuk berkata YA, SayaMau Beli

    Teknik 2. YANG NANYA YANG MENANG

    Jangan Menghentikan Percakapan Berakhir di Anda. Tanya balik

    Misalnya

  • Wah Harganya MAHAL! | Iya bu, dari sananya emang mahal (GAGAL CLOSING!),

    Pasrah.

    Wah Harganya MAHAL!

    RESPONNYA BEGINI.

    Oh iya bu memang Mahal Tapi sebelumnya mohon maaf, ibu membandingkannya dengan

    apa, ya?

    Memang mahal bu.. Tapi sebentar, bukankah ibu menginginkan produk yang sangat

    berkualitas?

    Oh gitu Menurut ibu nih, berapa harga yang pantas untuk produk ini?

    Saya Nggak Butuh! | Oh gitu. Ya udah deh pak (GAGAL CLOSING!), Pasrah.

    Saya Nggak Butuh!

    RESPONNYA BEGINI.

    Oh begitu Sekarang mungkin bapak tidak butuh. Tapi apakah bapak nanti tidak

    membutuhkannya?

    Sebentar pak, apakah bapak sudah tahu khasiat dari produk ini?

    Oh gitu.. Kira-kira nih menurut bapak, siapa teman/ saudara bapak yang membutuhkan

    produk ini?

    Intinya,

    Coba Anda perhatikan contoh tadi, setiap kali calon customer mengungkapkan

    keberatannya, ketika Anda jawab, selalu Anda akhiri dengan pertanyaan Disinilah

    maksudnya

    Jangan pernah menghentikan percakapan berakhir di Anda.

    Langsung tanya balik

    Contoh percakapan yang berakhir di Anda:

    P : Wah Harganya MAHAL!

    A : Iya bu, dari sananya emangmahal

  • Setiap kali calon customer Anda mengungkapkan keberatannya, apapun itu, Anda siapkan

    Sales Script berupa pertanyaan untuk ditanyakan balik menggunakan teknik YANG NANYA

    YANG MENANG ini

    Pokoknya, yang paling banyak nanya dengan pertanyaan-pertanyaan berkualitas, dialah

    yang akan memenangkan percakapan. CLOSING.

    Teknik 3. 1 2 3

    Berikan 3 Keuntungan secara ringkas dalam Satu Penawaran

    Misalnya

    Kalau ibu pakai produk ini, ibu akan Lebih Sehat, Lebih Cantik, dan terlihat 10 tahun Lebih

    Muda. Coba saja bu

    Ikut Seminar ini, akan membuat Anda Lebih Kaya, Lebih Sukses, dan memiliki Lebih Banyak

    Jaringan

    Produk ini Lebih Murah, Lebih Cepat, dan Lebih Dapat diandalkan untuk berinternet

    daripada produk lainnya

    Jika Anda membeli mobil hari ini, kami akan Memberikan Asuransi, Bebas Pajak, dan Tangki

    Penuh Bahan Bakar

    Kalau ibu beli hari ini, ibu bisa dapat BONUS ekstra bed, bantal, dan GRATIS diantar sampai

    rumah

    Intinya

    Anda berikan 3 Keuntungan secara ringkas dalam satu penawaran. Orang biasanya suka

    dengan produk yang manfaatnya banyak, terlepas apakah produknya barang atau jasa.

    Teknik 4. NOW or NEVER

    Mereka harus memutuskan saat itu juga, kalau tidak, mereka akan MENYESAL

    Misalnya

    Diskon ini hanya berlaku untuk hari ini

  • Sekaranglah saat yang paling tepat untuk bertransaksi. Besok mungkin harganya akan naik

    Stok kami untuk barang ini sangat terbatas. Jika tidak diambil sekarang, Anda akan

    kehabisan.

    Sudah ada calon pembeli yang menawarnya. Saya khawatir barangnya habis. Lebih baik

    ambil sekarang

    Ini adalah hari terakhir promo

    Sekali seumur hidup. Tidak akan diadakan lagi

    Jika Anda mendaftar hari ini, aku akan berikan tambahan diskon 2%. Tetapi khusus hari ini

    saja.

    Silakan ambil atau tinggalkan. Ini adalah satu-satunya kesempatan

    Hari ini harga hanya Rp150.000. Besok harga naik 10x lipat

    Voucher DISKON ini hanya berlaku sampai malam ini. Besok vouchernya hangus!

    Bisa dipahami contohnya?

    Yang harus Anda ingat, calon customer itu SUKA MENUNDA!

    Misal:

    Nanti saja ya

    Besok aja deh

    Pikir-pikir dulu ya

    Aku harus tanya suami dulu nih., dll

    Intinya,

    Teknik NOW OR NEVER ini akan memaksa calon customer untuk tidak menunda. Kenapa?

    Karena jika dia menunda, akan ada kerugian besar. Entah masa promo nya (DISKON,

    HADIAH, BONUS, dll) yang habis, atau produknya yang tidak ada lagi, atau bahkan harganya

    yang akan naik.

    Teknik ini cocok untuk Anda yang sedang mengadakan promo-promo kreatif. Atau

    memang momen khusus yang memiliki keterbatasan jumlah produk, jumlah waktu, atau

    jumlah pembeli.

  • Teknik 5. Surprise

    Berikan sesuatu yang menyenangkan mereka

    Misalnya,

    Khusus untuk Anda, Saya akan memberikan Powerbank secara GRATIS! Tolong jangan

    cerita ke pelanggan lain ya

    Saya akan menambahkan ekstra baterai untuk setiap pembelian Blackberry tipe xxxx

    Karena mba sudah jadi customer kami, untuk pembelian berikutnya FREE Ongkos kirim

    Karena ibu sering belanja di sini, kami akan berikan Sesuatu Khusus untuk ibu

    Akang ini orang spesial bagi perusahaan kami. Saya akan berikan BONUS Spesial khusus

    untuk akang

    Intinya,

    Orang itu suka dengan Kejutan. Lebih baik Anda tidak menjanjikan lebih tapi pada akhirnya

    akan memberikan sesuatu yang lebih, daripada menjanjikan lebih tapi pada kenyataannya

    Anda tidak menepatinya.

    Teknik ini akan sangat berguna terutama untuk memancing pembelian berikutnya. Orang

    kalau sudah puas dan bahagia, biasanya akan terus-terusan beli ke kita. Bahkan bisa jadi dia

    akan menyebarkan virus WOMM ke teman-temannya karena kebahagiaan tersebut.

    Gak ada ruginya kan, berbagi kebahagiaan?

    Teknik 6. PERBANDINGAN

    Beri tiga penawaran. Yang akan dijual, simpan di urutan 2.

    Anda ingin menjual produk X, harganya Rp 185.000. Produk ini awalnya nggak laku. Kalau

    Anda menggunakan teknik Perbandingan, Anda akan buat produk A dan B yang notabene

    produk A lebih mahal dan produk B lebih murah. Sedangkan produk X harganya di tengah-

    tengah, kualitasnya pun demikian.

    Misal:

  • Ibu, produk A harganya Lebih Mahal. Kualitasnya pun memang sangat bagus. Kalau produk

    X ini harganya lumayan terjangkau. Kualitasnya juga bagus. Cocok untuk Ibu. Kalau produk B

    harganya murah banget. Tapi ya itu, kualitasnya pun biasa-biasa saja.

    Jika Anda HARUS memilih, Anda mau beli produk yang mana?

    Berdasarkan survei Saya ke beberapa orang di beberapa tempat, ternyata orang cenderung

    memilih produk yang pertengahan, yaitu produk X. Apalagi kalau yang A dan B sudah kita

    setting lebih mahal dan lebih murah.

    Akan terasa berbeda jika Anda hanya menjual produk X saja. Tidak ada yang dibandingkan.

    Orang justru cenderung tidak beli.

    Alhasil, teknik Perbandingan sangat efektif jika dibandingkan dengan tanpa adanya

    perbandingan.

    Tenik 7. HARGA CORET

    Tunjukan Harga Asli dan Harga Penawaran terbaru. Biarkan dia menghitung sendiri

    Teknik ini mirip-mirip dengan teknik Perbandingan. Perbedaannya terletak pada

    kesederhanaannya, karena lebih simpel. Anda tinggal cantumkan harga terdahulu (harga

    aslinya) terus dicoret dan tampilkan harga Penawaran Anda saat ini.

    Perhatikan 2 contoh berikut ini:

    A B

    A. Rp 95.000

    B. Rp 309.000

    Rp 95.000

    Lebih emosional mana? A, atau B?

    Orang cenderung ingin MENGHEMAT. Sadar nggak sadar, kalau pakai Teknik Harga Coret,

    orang akan menghitung sendiri berapa uang yang akan mereka hemat ketika dia

    memutuskan untuk membeli.

    Rp 95.000

  • Teknik 8. MENJILAT

    Katakan bahwa DIA HEBAT. Anda KAGUM dan TERKESAN dengannya

    Anda puji calon customer Anda. Karena orang suka dengan pujian..

    Semakin Anda jago dalam memujinya dan membuat hidungnya melayang, semakin besar

    potensi Anda CLOSING Hehehe

    Misal

    Wiih mantep! Cantik sekali mba Baju ini memang cocok banget dipake sama mba

    Wow kereeen!! Mas terlihat lebih muda pake kemeja itu. Pas banget

    Wah sepertinya bapak ini ahli komputer. Pasti bapak dapat melihat betapa bagusnya

    komputer ini untuk bapak gunakan.

    Gaun ini terlihat sangat bagus ibu kenakan. Teman-teman ibu pasti juga akan terkesan jika

    ibu memakai gaun merah ini.

    Bapak ini LUAR BIASA! Istri bapak pasti akan senang jika bapak membelikan kalung ini

    untuknya.

    Teknik 9. BANDING PESAING

    Terutama berlaku untuk Produk Mahal, Edukasi dengan cost total.

    Misal

    Memang benar bu. Kalau ibu ambil produk di tempat lain, harganya memang lebih murah.

    Tapi ya itu bu, coba ibu hitung sendiri, kalau di kita ambil mahal tapi bisa dipakai untuk 2

    tahun. Di tempat lain memang murah, tapi setiap 3 bulan ibu harus mengganti karena

    mungkin rusak. Ibu bisa hitung sendiri berapa uang yang harus ibu keluarkan dalam

    duatahun

    Suplemen ini harganya memang mahal. Tapi kalau bapak coba minum suplemen ini selama

    1 bulan, rasa sakit yang bapak rasakan selama ini Insya Allah bisa sembuh. Kalau suplemen

    merek lain memang harganya murah, tapi bapak akan ketergantungan dan setiap bulan

    harus menganggarkan uang untuk beli suplemen tersebut. Silakan bapak pilih sendiri

  • Teknik 10. TAMPAK MURAH

    Pecah Biaya yang Dikeluarkan Customer agar TERLIHAT LEBIH KECIL

    Ada sesuatu yang Gelap dari harga yang ditawarkan. Sebenarnya, harganya tetap saja

    sama. Tapi Anda memecahnya menjadi lebih kecil, sehingga terlihat tampak lebih murah

    Anda bisa pecah menjadi bulanan, mingguan, harian atau sesuai paket yang Anda tawarkan.

    Misal

    Hanya dengan Rp 5.000/hari, kini Anda bisa menikmati siaran langsung Serie-A di TV

    kesayangan Anda.

    Sekarang cukup Rp 35.000/minggu, Anda bisa menikmati makanan spesial kami

    SEPUASNYA

    Cukup Rp 3.000.000/bulan, Anda bisa memiliki rumah impian Anda selama ini

    Bandingkan dengan

    Hanya dengan Rp 150.000/bln, kini Anda bisa menikmati siaran langsung Serie-A di TV

    kesayangan Anda

    Sekarang cukup Rp 140.000/bln, Anda bisa menikmati makanan spesial kami SEPUASNYA

    Cukup sediakan Rp 300.000.000, Anda bisa memiliki rumah impian Anda selama ini

    Rasakan bedanya

    Teknik 11. Todongan

    Hadirkan rasa malu JikaTidak Membeli

    Anda akan menodong si calon customer secara tidak langsung agar rasa malu atau nggak

    enakan nya muncul

    CARANYA?

    Anda bisa berikan makanan spesial untuknya jika Anda bertemu dengannya.

    Atau

    Anda ajak makan calon customer Anda, traktir dia..

  • Pokoknya, semakin banyak yang Anda berikan untuknya, bahkan itu spesial, semakin tinggi

    rasa nggak enakan itumuncul

  • Produknya ini sangat eksklusif

    dll

    Yang perlu Anda catat, Anda tidak boleh berbohong. Kalau memang tidak terbatas, ya

    jangan katakan terbatas. Gunakan sesuai porsinya.

    Yang termasuk terbatas itu, TIDAK sampai puluhan jumlahnya. Kalau sudah sampai puluhan,

    ratusan, bahkan ribuan, itu sudah tidak terbatas lagi.

    Hati-hati, jangan sampai blunder

    Teknik 14. BRIDGING

    Arahkan Customer secara tidak langsung. Biarkan mereka Memilih sendiri

    Teknik ini mirip-mirip dengan Teknik Perbandingan. Letak perbedaannya adalah kalau teknik

    Perbandingan ada sedikit kecenderungan untuk beli ke produk yang ke-2, kalau yang ini

    tidak ada.

    Tunjukkan ke calon customer produknya apa saja. Pastikan mereka memilih apa yang ingin

    mereka pilih. Anda hanya memastikannya itu cocok untuknya.

    Anda hanya berfungsi sebagai jembatan di antara pilihan-pilihan yang mungkin mereka pilih.

    Teknik ini cocok untuk Bisnis yang basic Jualannya menggunakan Toko, seperti Butik,

    Fashion, Retail, dll.

    Teknik 15. JOKE

    Buat orang TERTAWA atau TERSENYUM dengan penawaran/kata-kata Anda.

    Ketika Anda berhasil membuat orang lain tertawa, maka mereka akan lebih menyukai Anda

    Orang lebih suka membeli dari orang-orang yang disukainya.

    Orang kalau sudah berpikir senang, ketawa-ketiwi, jarang berpikir negatif. Termasuk berpikir

    bahwa Anda tuh sedang Jualan.

    Ceritakan cerita-cerita lucu atau lelucon yang sekiranya bisa buat calon customer Anda

    tersenyum bahkan tertawa lepas.

  • Teknik 16. JIKAMAKA..

    APA KERUGIAN MEREKA JIKA TIDAK MEMILIKI PRODUK INI ?

    Teknik ini mirip-mirip dengan teknik NOW OR NEVER. Bedanya teknik ini seperti bukan

    teknik. Padahal sengaja kita ungkapkan agar si calon customer bisa berpikir tentang

    kerugiannya kalau tidak membeli.

    Jika Anda tidak mencegahnya, maka keluarga Anda ada dalam ancaman demam berdarah.

    Sebaiknya kita mencegah dengan membeli obat oles anti nyamuk seperti ini.

    Jika kita tidak ikut asuransi perlindungan, maka akan banya ksekali biaya yang akan kita

    keluarkan saat terjadi kecelakaan.

    Jika Anda tidak membelinya sekarang, maka besok Anda harus mengeluarkan biaya lebih

    tinggi untuk membelinya.

    Teknik 17. CERITA ORANG

    Beri TESTIMONI atau PENGALAMAN ORANG LAIN

    Orang cenderung LEBIH YAKIN jika Anda menceritakan pengalaman orang lain kepadanya.

    Terlebih, jika pengalaman tersebut ada kemiripan dengan si calon customer.

    Misalnya,

    Bisnis Anda adalah BimbinganBelajar.Tiba-tiba ada seorang ibu yang ragu dengan kualitas

    bimbel Anda. Anda bisa mengatasinya dengan teknik ini:

    Tahun lalu ada seorang ibu yang juga mengajukan pertanyaan yang sama. Tampaknya ia

    juga merasa ragu dengan kualitas bimbingan belajar ini. Setelah putranya mengikuti kelas

    percobaan, ia akhirnya merasa yakin dengan kualitas kami. Putranya sekarang sudah lulus

    dan masuk ITB. Dan saya pikir ibu itu sangat puas dengan bimbingan belajar kami, karena

    baru 2 hari yang lalu sang ibu memasukkan putra keduanya ke bimbingan belajar ini juga.

    Demikianlah, 17 Teknik Closing yang bisa anda praktekan dalam berjualan, termasuk dalam

    berbisnis Affiliasi.

  • Anda TIDAK HARUS Hafal ke 17 teknik tersebut, Yang Paling Penting Anda PAHAM Banyak

    Praktik, Banyak Latihan Hasilnya menyusul

    Perhatian!

    KUASAI TEKNIK-TEKNIKNYA LATIH TERUS MENERUS!

    Anda bisa mencoba 17 teknik closing tersebut dengan mengerjakan Tugas berikut:

    Buatlah penawaran produk dengan mengikuti 17 teknik closing dalam bentuk

    tulisan/iklan yang berpengaruh.

    Bagian III

    The Killer Closing Sales Technique

    Formula SMIT Sales

    Setelah anda memahami hakikat selling, dan 17 teknik closing yang terbukti ampuh

    menghasilkan penjualan, mari kita pelajari formula atau resep closing yang merupakan

    intisari dari semua teknik closing yang telah kita bahas sebelumnya. Formula ini, saya beri

    nama SMIT, yaitu singkatan dari Situasi, Masalah, Implikasi, dan Tuntaskan.

    No Selling

    Dying

    No Closing

    Nothing

  • Untuk bisa menguasai formula ini, maka kita harus memulainya dengan bertanya. Mengutip

    perkataan James Gwee, penulis buku laris Positive Business Ideas, untuk menjadi seorang

    sales andal, yang diperlukan bukanlah pintar berbicara, melainkan pintar bertanya.

    Siap untuk mempelajari ini?

    1. Situasi

    Memahami situasi dan kondisi orang yang akan kita bantu untuk memenuhi

    kebutuhannya adalah syarat awal yang harus kita lakukan. Mulailah bertanya

    tentang kondisi dan keadaannya pada saat ini. Apa yang membuatnya terlihat

    gembira, berseri-seri, sedih, kesal, atau marah. Cairkan suasana dengan menjadi

    orang yang mau mendengar dan empati.

    Misalnya: jika orang tersebut sedang senang karena akan bertemu keluarga, maka

    tunjukan bahwa kita juga ikut bahagia. Jika orang tersebut sedang kesal karena

    anaknya tidak lulus masuk Perguruan Tinggi favorit, hiburlah dengan memberi kisah-

    kisah orang sukses yang tidak kuliah, dsb. (berarti, kita harus punya banyak

    pengetahuan yaa!)

    Setelah suasana cair, mulailah bertanya tentang kondisi bisnis, pekerjaan atau

    keluarganya yang menyenangkan. Pujilah kehebatannya dalam berbisnis, mendidik

    keluarga, atau sukses dalam pekerjaannya. Kita bisa menggunakan teknik menjilat

    dalam perbincangan tersebut juga teknik membuat dia tersenyum.

    Contoh:

    Saya bertemu dengan seorang perempuan yang baru saya kenal. Saat itu, saya

    sedang berjualan produk kesehatan untuk detoksifikasi dan cocok untuk penderita

    diabetes. Saya berkenalan, lalu bertanya ibu berasal dari mana, kondisi keluarga dan

    anaknya, lalu saya bertanya keluarga ibu alhamdulillah sehat-sehat ya? Lalu

    mengobrol tentang masalah kesehatan.

    Lalu, ibu itu berkata: saya sekeluarga adalah penderita diabetes, gak ada obatnya,

    mesti menjaga makanan, biaya perawatan rumah sakitnya pun mahal. (saya

    menyimak dengan baik perkataan ibu tersebut). Lalu saya tanyakan ihwal

    pengobatan yang pernah dia jalani dan berapa biayanya. Saya tunjukan empati

    terhadap penderitaanya (curhat nya). Saya sama sekali belum menyinggung produk

    jualan saya. Saya malah bercerita begini: saya punya tetangga, seorang herbalis, dia

  • punya sebuah pohon ajaib, namanya pohon daun Afrika, katanya, daunnya bisa jadi

    obat untuk diabetes, dan rasa daunnya ajaib, ketika dikunyah (mentah) rasanya pahit

    sekali, tapi setelah beberapa saat, mulut kita jadi terasa manis seperti makan

    permen.

    Ibu tersebut, langsung merespon: wah, saya mau coba tuh, dimana saya bisa

    mendapatkannya?

    Sayangnya tetangga saya tidak menjual pohon tersebut, tapi saya punya obat herbal

    yang bisa mengeluarkan racun sekaligus baik untuk penderita diabetes.

    apa obatnya? (sudah mulai ada ketertarikan dan chemistry).

    Saya beri solusi, dan bisa langsung closing.

    Intinya,

    1. Jangan langsung menjual tanpa tahu situasi dan kondisi orang yang kita hadapi.

    Buatlah suasana yang nyaman, jadilah pendengar yang baik, dan pujilah orang

    tersebut. Makin sering anda membuat dia tersenyum, dan tertarik sekaligus

    tersanjung, kedekatan makin terjalin.

    2. Tahap awal ini sering disebut sebagai tahap PENGKONDISIAN. Anda

    mengkondisikan target dengan menggunakan beberapa teknik closing, yaitu

    Teknik Bertanya, Teknik Menjilat, Teknik Empati, Teknik Joke atau Membuat

    Target Tersenyum. Pada saat itu sudah ada chemistry antara Anda dengan dia.

    3. Tahap ini, Anda belum menargetkan closing, tapi jika Anda mampu closing pada

    tahap ini, maka itu rejeki Anda :D

    2. Masalah

    Mengidentifikasi masalah, adalah tahapan selanjutnya setelah Anda mengkondisikan

    calon pelanggan Anda. Identifikasi masalah ini sangat penting, karena akan bisa

    mengarahkan pada solusi dan closing. Selain itu, identifikasi masalah akan

    mengarahkan arah pembicaraaan pada solusi, sehingga obrolan tidak menjadi ngalor

    ngidul , tidak jelas ujung pangkalnya.

    Contoh identifikasi masalah pada saat berbincang-bincang.

    Saya: selamat siang, senang sekali bisa punya teman di perjalanan

  • Target: Siang

    Saya: Sepertinya bapak, seorang pengusaha sukses.

    Target: wah, tahu dari mana?

    Saya: dari penampilan bapak, aura yang terpancar adalah aura kebahagiaan

    Target: sok tahu, saya Cuma PNS koq.

    Saya: kalau begitu bapak seorang PNS yang bahagia (jangan lupa, buat target

    tersenyum dan tersanjung)

    Target: bisa aja kamu.

    Saya: oya, bapak kerja dimana?

    Target: di dinas kehutanan

    Saya: wah, banyak keluar-masuk hutan dong, pernah ketemu tarzan?

    Target: ngaco kamu, ya, nggak lah

    Saya: hehe bercanda pak, teman saya juga ada yang kerja di dinas kehutanan, dia

    sering dinas keluar daerah, termasuk ke ambon malah, padahal katanya di sana

    daerah konflik.

    Target: ya, itu kan resiko pekerjaan

    Saya: berarti, bapak orang hebat, karena sanggup menanggung resiko berat

    Target: ya, begitulah, namanya juga cari makan, harus kerja keras, gak boleh malas.

    Saya: keluarga gak pernah protes pak, kalau ditinggal dinas, atau khawatir akan

    keselamatan bapak?

    Target: istri dan anak saya sudah biasa ditinggal.

    Saya: keluarga bapak berarti hebat juga yah. Sepertinya menjalani hidup seperti

    bapak, nyaman ya? Karir aman, penghasilan aman, keluarga juga nyaman. Rasanya

    nggak ada yang kurang.

    Target: ya, alhamdulillah. Tapi namanya manusia ada saja yang kurang.

    Saya: Misalnya apa pak?

    Target: ya, seperti saya misalnya. Sebenarnya saya sudah lelah bekerja dinas seperti

    ini, saya juga ingin bekerja tanpa harus meninggalkan keluarga. Tapi mau gimana

    lagi.

    Saya: nggak coba bisnis pak? Siapa tahu ada yang cocok.

    Target: bisnis apa? Saya nggak pandai bisnis, lagipula beresiko. Kalau gagal bisnis,

    gimana? Anak saya mau makan apa?

  • Sampai sini, masalah sudah teridentifikasi yaitu ingin dekat dengan keluarga, tapi

    bingung cara mencari uang untuk nafkah anak-istri jika tidak bekerja sebagai PNS.

    saya bisa langsung closing dengan menawarkan produk jasa saya.

    Saya: saya punya cara bisnis yang resiko nya kecil, penghasilannya cukup besar.

    Sudah banyak orang yang mencoba, dan berhasil. Hanya saja perlu ketekunan dan

    kemauan besar untuk belajar.

    Target: bisnis apaan? Jangan-jangan penipuan.

    Saya: ganteng begini, masak menipu pak?

    Target: justru yang ganteng banyak jadi penipu

    Saya: (pasti tertawa bersama). Nggak lah pak, dosa. Saya juga punya keluarga, dan

    tidak mau menyusahkan mereka. Bapak mau tahu bisnisnya?

    Target: boleh deh, siapa tahu menarik.

    Saya: saya buka bisnis affiliasi di internet.

    Target: apa itu bisnis affiliasi?

    Saya: affiliasi itu semacam reseller produk, tapi online.

    Target: gimana cara kerjanya?

    Terangkan cara kerjanya dengan detil dan menyenangkan. Selipi dengan gurauan,

    supaya obrolan menjadi hangat.

    Saya: gimana pak, tertarik untuk mencoba? Siapa tahu bisa jadi solusi bapak untuk

    menambah penghasilan, bahkan bapak bisa ambil pensiun dini secepatnya. Jadi

    impian bapak untuk selalu dekat dengan keluarga sekaligus tetap menghasilkan

    uang, bisa tercapai.

    Intinya :

    1. Ketika pertama kali bertemu dengan orang, jangan sekali-kali langsung

    bertanya apa masalahnya, tapi perlu pengkondisian terlebih dahulu. Setelah

    terbentuk chemistry, Anda dan target sudah terbangun obrolan yang lancar,

    target sudah ceplas ceplos, baru Anda mulai bertanya tentang masalah-

    masalah mereka, impian yang belum terwujud, dan kebutuhan-kebutuhan

    mereka. Beri solusi, maka Anda pasti bisa closing.

    2. Gunakan teknik Ya ya ya, teknik yang nanya yang menang, teknik 1 2 3, teknik

    now or never, teknik surprise, dll.

  • 3. Pada tahap ini sebetulnya Anda sudah bisa closing. Tapi jika belum terjadi

    closing, jangan dipaksakan. Lanjutkan proses tahap ketiga, yaitu Impikasi.

    3. Implikasi

    Maksud dari implikasi adalah menyadarkan calon costumer tentang dampak yang

    akan menimpanya jika tidak segera menyelesaikan masalah, ataupun meraih

    mimpinya. Misalnya, kita bisa menyampaikan begini; jika bapak tidak segera belajar

    tentang internet marketing, bisnis bapak bisa jalan di tempat. Apalagi di tengah iklim

    persaingan bisinis yang ketat, perusahaan kita bisa tersingkir. Bukankah saat ini

    banyak perusahaan yang di merger karena mengalami tanda-tanda kebangkrutan?

    Atau jika kita meneruskan contoh dialog di atas:

    Saya: belajar bisnis afiliasi ini minim resiko pak. Namun perkembanganya pesat,

    semakin banyak orang yang tahu, makin banyak juga pemainnya, sehingga

    saingannya nanti akan sangat ketat. Jika bapak tidak memulai dari sekarang, nanti

    keburu ketat persaingannya. Lagipula program ini bisa jadi jalan tol untuk

    menambah penghasilan bapak.

    Jika tidak mulai sekarang, bisa menghambat pencapaian cita-cita bapak lho?

    Target: ok. Saya coba deh

    Closing.

    Intinya :

    1. Buat kondisi keterdesakan bagi target. Terus bertanya implikasi yang akan

    menimpa target jika tidak segera action. Misal, masalahnya akan bertambah

    berat, impiannya akan semakin sulit terwujud, dll.

    2. Kembali gunakan teknik ya ya ya, teknik surprise, teknik bertanya, teknik now or

    never, Teknik Exlusive, Teknik Tampak Murah, dll.

    4. Tuntaskan

    Arahkan pertanyaan menuju closing. Tawarkan produk dengan berbagai

    keunggulannya. Pengaruhi fikiran calon costumer, bahwa dia harus segera membeli

    produk yang kita tawarkan, dengan menggunakan teknik-teknik closing yang sudah

    saya ajarkan.

  • Lalu akhiri dengan pertanyaan: kapan bapak akan mulai bergabung dengan

    sekolahafiliasi.com? hehe. Atau, kapan bapak akan transfer untuk mendapatkan

    produk kami. Kami memiliki layanan ekspress. Begitu uang ditransfer dan konfirmasi,

    barang langsung dikirim.

    Intinya :

    1. Pada tahap ini harus betul-betul terjadi closing. Jika target market Anda benar-

    benar target potensial, pasti terjadi closing. Jika tidak terjadi closing, berarti

    target Anda bukan target potensial. Jangan menyerah, cari lagi target potensial

    yang lain

    2. Target potensial adalah target yang butuh produk/jasa Anda, dan mampu

    membayar sesuai dengan harga yang Anda tetapkan.

    3. Gunakan teknik perbandingan harga, teknik tampak murah, teknik harga coret,

    dll.

    Formula SMIT ini merupakan formula praktis untuk menggunakan 17 teknik closing yang

    sudah dibahas sebelumnya. Formula ini adalah panduan bagi Anda, sehingga Anda tidak

    perlu lagi bingung, teknik mana yang perlu Anda gunakan terlebih dahulu.

    Itulah kenapa saya menamakannya sebagai The Killer Closing Sales Technique. Untuk

    mendapatkan teknik ini, saya harus mengikuti workshop Selling On The Stage selama 3 hari,

    dan harus merogoh kocek sebesar 6jt rupiah Saya harap Anda betul-betul

    mempraktekkan teknik ini, hingga Anda menguasainya. Jika Anda sudah menguasainya, saya

    yakin akan terjadi peningkatan pada omzet penjualan Anda. Kemampuan selling Anda pun

    akan meningkat secara drastis. Anda pun akan selalu merasa enjoy untuk selling. Bahkan

    target Anda pun akan senantiasa senang jika Anda selling pada mereka, karena mereka tidak

    merasa Anda seorang penjual. Target akan selalu menganggap Anda sebagai problem solver

    bagi masalah, impian dan kebutuhan mereka.

    Apa jadinya, jika Anda enjoy selling? dan target market Anda selalu merasa senang dengan

    kehadiran Anda? senang jika Anda menawarkan produk/jasa pada mereka? Pada saat itu

    Anda akan menjadi money magnet, dan dikejar-kejar uang dalam arti yang sesungguhnya

    Asyik bukan?

  • Untuk mengetahui sejauh mana formula SMIT ini berhasil dengan baik, maka kita perlu tolok

    ukur yang jelas. sambil belajar, mari kita sambil latihan yuk!

    Tugas 2

    1. Buatlah daftar 10 calon costumer yang akan kita tawari produk atau jasa kita

    2. Hitunglah berapa orang dari mereka yang membeli produk barang atau jasa kita.

    3. Hitung juga rasio (prosentase) pembeliannya dari 10 calon tersebut. Misal, dari

    10 calon costumer, yang membeli ada 6 orang, berarti rasionya 60%.

    Semakin besar rasionya, berarti kemampuan kita dalam menerapkan formula

    SMIT ini makin piawai/baik.

    Inga, Inga !!!

    Kunci keberhasilan terletak pada intensitas kita

    berlatih

    Makin sering latihan, makin terasah.

    Penutup

    Ebook ini adalah hanya sebagian dari praktek selling yang dilakukan oleh para pakar bisnis. Teori-

    teori yang dibahas di dalamnya hanya akan menjadi wacana, dan pengetahuan jika tidak diprakekan.

    Jadi, selamat mempraktekan dan mencobanya

    Semoga anda berhasil dan diberi limpahan rezeki yang berkah. Amiin

    Semoga bermanfaat

    Jangan lupa add akun fb saya ya : fb.com/juraganarfah

    Salam.

  • Teknik 1. Ya ya yaTeknik 2. YANG NANYA YANG MENANGTeknik 3. 1 2 3Teknik 4. NOW or NEVERTeknik 5. SurpriseTeknik 6. PERBANDINGANTenik 7. HARGA CORETTunjukan Harga Asli dan Harga Penawaran terbaru. Biarkan dia menghitung sendiriTeknik 8. MENJILATKatakan bahwa DIA HEBAT. Anda KAGUM dan TERKESAN dengannyaTeknik 9. BANDING PESAINGTeknik 10. TAMPAK MURAHPecah Biaya yang Dikeluarkan Customer agar TERLIHAT LEBIH KECILTeknik 11. TodonganHadirkan rasa malu JikaTidak MembeliTeknik 12. EMPATITunjukan Anda bisa MERASAKAN apa yang Mereka RasakanMisal,Teknik 13. EKSKLUSIFTidak Semua Orang Bisa Mendapatkan Produk ini, TERBATAS!Teknik 14. BRIDGINGArahkan Customer secara tidak langsung. Biarkan mereka Memilih sendiriTeknik 15. JOKEBuat orang TERTAWA atau TERSENYUM dengan penawaran/kata-kata Anda.Teknik 16. JIKAMAKA..APA KERUGIAN MEREKA JIKA TIDAK MEMILIKI PRODUK INI ?Teknik 17. CERITA ORANGBeri TESTIMONI atau PENGALAMAN ORANG LAIN