1
PANDUAN
PRAKTIK KLINIK KMB
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
TA 2018/2019
2
Oleh:
TIM PENYUSUN
Editor
Devi Setya Putri, S.Kep., Ns., M.Kep
3
KATA PENGANTAR
Buku ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa dan pembimbing klinik dalam
menjalankan proses pembelajaran dalam praktik klinik keperawatan medical bedah. Oleh karena
itu, mahasiswa harus memakai buku rujukan lain sebagai sumber pembelajaran.
Di samping itu buku ini merupakan sintesis dan revisi dari buku pedoman praktik klinik
keperawatan dasar yang pernah ada sebelumnya di susun oleh beberapa kolega kami yang pernah
menjadi koordinator mata ajar dan praktik klinik Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Cendekia Utama Kudus. Oleh karena itu tak lupa kami sampaikan penghargaan
kami pada teman-teman koordinator mata kuliah dan praktik klinik Program Studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cendekia Utama kudus yang telah menyumbangkan
ide-ide yang sangat bermanfaat dalam pengembangan buku ini.
Akhirnya saran dan kritik untuk perbaikan buku ini sangat kami harapkan
Terima kasih
Kudus, September 2018
Penyusun
4
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
TIM PENYUSUN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I Pendahuluan
A. Informasi umum 1
B. Sistematika Penulisan 1
BAB II Tujuan dan Kompetensi
A. Tujuan Instruksional umum dan sasaran pembelajaran 2
B. Kompetensi 3
BAB III Proses Pembelajaran
A. Metode Pembelajaran 5
B. Tata tertib 7
C. Tempat Praktik 10
BAB IV Proses Pelaksanaan Praktik
A. Pelaksanaan Praktik Klinik 11
B. Penugasan klinik 11
5
BAB V Evaluasi
A. Tujuan Evaluasi 13
B. Cakupan dan bobot evaluasi 13
C. Prosedur Evaluasi 13
Daftar Acuan
Lampiran
6
7
8
Visi dan Misi STIKES Cendekia Utama Kudus
Visi :
“Menjadi Perguruan Tinggi Kesehatan yang Unggul
di Tingkat Nasional pada Tahun 2030”.
Misi :
1. Melaksanakan kegiatan pendidikan berdasarkan standar keilmuan terkini.
2. Mengembangkan kegiatan PPM (Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) dan
mengimplementasikan hasil-hasil PPM dalam proses pembelajaran dan perkembangan IPTEK.
3. Mengembangkan jejaring kerjasama yang luas di tingkat nasional maupun internasional untuk
pelaksanaan Tri Dharma.
4. Melaksanakan manajemen pendidikan, sumber daya manusia, keuangan, dan penjaminan mutu
berbasis perencanaan dan teknologi informasi.
9
Visi dan Misi Program Pendidikan Profesi Ners
STIKES Cendekia Utama Kudus
Visi :
“ Menjadi Program Studi Profesi Ners yang Unggul dalam Perawatan Paliatif
ditingkat Nasional pada tahun 2030”
Misi :
1. Melaksanakan kegiatan pendidikan keperawatan dengan keunggulan perawatan paliatif.
2. Melaksanakan kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dengan kekhususan perawatan
paliatif.
3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan dengan kekhususan
perawatan paliatif.
4. Mengembangkan jejaring kerjasama dengan pihak terkait untuk mendukung pencapaian visi.
5. Melaksanakan tata kelola Program Studi Ners yang baik dalam pendidikan Ners untuk
menunjang pencapaian visi.
Tujuan
1. Menghasilkan kegiatan pendidikan keperawatan dengan keunggulan perawatan paliatif.
2. Menghasilkan kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dengan kekhususan perawatan
paliatif.
3. Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang keperawatan dengan kekhususan
perawatan paliatif.
4. Memperluas dan meningkatkan jaringan kerja sama yang saling menguntungkan jejaring
kerjasama dengan pihak terkait untuk mendukung pencapaian visi.
5. Menghasilkan tata kelola Program Studi Ners yang baik dalam pendidikan Ners untuk
menunjang pencapaian visi.
10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Informasi umum
Deskripsi Mata Ajar
Mata ajar ini membahas tentang sintesa konsep dan prinsip keperawatan medical bedah
dengan latar belakang aplikasi sistem tubuh manusia melalui penerapan ilmu dan teknologi
keperawatan ke dalam Asuhan Keperawatan. Fokus mata ajar ini adalah pada penerapan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang diperlukan dalam proses keperawatan pada klien
dewasa dengan masalah-masalah sistem tubuh (respirasi, kardiovaskuler, imun hematologi,
endokrin, pencernaan, perkemihan, musculoskeletal, integument, persepsi sensori dan
persyarafan).
Lamanya Program
Lama pembelajaran adalah 6 minggu termasuk proses evaluasi .
Persyaratan mata ajar
Sebelum mengikuti praktik klinik keperawatan medical bedah ini, mahasiswa
diharapkan telah mendapatkan prinsip dan konsep ilmu keperawatan dasar dan mata ajar
sistem kardiovaskuler, sistem respirasi, sistem imun dan hematologi yang telah diperoleh
selama mengikuti perkuliahan di semester I - V.
Kegiatan Pembelajaran
Semua kegiatan pada mata ajar ini dilakukan di klinik (rumah sakit).
B. Sistematika Penulisan
Buku panduan ini terdiri dari lima bab (bab I- bab V). Bab I berisi tentang informasi
umum mata ajar. Bab II berisi tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi. Bab III berisi
tentang proses bimbingan. Bab IV menjelaskan proses pelaksanaan praktik termasuk
kaitannya dengan kompetensi. Bab V berisi tentang ketentuan mengenai proses evaluasi.
Buku panduan ini juga dilengkapi dengan lampiran format pengkajian, presensi,
target klinik, dan penilaian. Selain itu, dalam buku ini juga dijelaskan mengenai tata
tertib praktik bagi mahasiswa maupun pembimbing klinik dan akademik.
11
BAB II
TUJUAN DAN KOMPETENSI
A. Tujuan Instruksional Umum dan sasaran pembelajaran
Tujuan Instruksional Umum :
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dengan didasari
pada ilmu dan teknologi keperawatan serta etika dan aspek legal keperawatan dengan
berfokus pada klien dewasa yang mengalami masalah kesehatan terkait dengan kebutuhan
dasarnya dalam berbagai sistem di atas sesuai standar dan etika keperawatan.
Sasaran Pembelajaran akhir
Bila dihadapkan pada klien yang mengalami gangguan kebutuhan dasar pada sistem tubuh,
mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan ilmu dan teknologi
keperawatan serta aspek legal keperawatan.
Sasaran pembelajaran penunjang
Bila dihadapkan pada pasien dewasa yang mengalami gangguan kebutuhan dasar manusia
pada sistem tubuh mahasiswa akan mampu :
1. Melakukan pengkajian
• Mengkaji secara holistic melalui wawancara, pemeriksaan fisik, catatan medis dan
catatan keperawatan pada lahan praktik
• Mengidentifikasi dan membedakan data normal dan data patologis
• Mengelompokkan data patologis sesuai dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
dasar manusia atau sesuai dengan sistem gangguan tubuh
2. Menentukan tujuan keperawatan
• Menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek (menggunakan sistematika
smart)
• Menetapkan kriteria hasil
3. Merumuskan diagnosa keperawatan
• Merumuskan diagnosa keperawatan sesuai dengan analisis data yang didapat
berdasarkan data subyektif dan objektif yang tepat
• Merumuskan diagnosa aktual maupun resiko
• Menentukan prioritas diagnosa keperawatan
12
4. Merencanakan tindakan
• Menetapkan tindakan-tindakan keperawatan yang tepat dalam mengatasi masalah
• Menetapkan tindakan-tindakan keperawatan yang mencakup ; tindakan observasi
keperawatan, tindakan keperawatan (nursing intervention), pendidikan kesehatan,
dan tindakan kolaborasi.
• Memberikan rasionalisasi dari setiap tindakan yang direncanakan
B. Kompetensi
Kompetensi yang harus dicapai mahasiswa setelah mengikuti praktik klinik adalah
memberikan asuhan keperawatan dasar dengan aplikasi kebutuhan sistem tubuh manusia
yang mengalami gangguan.
Kompetensi yang harus dicapai ini terdiri dari 6 elemen yang saling terkait. Berikut
ini merupakan elemen kompetensi ;
1. Melakukan pengkajian keperawatan termasuk pemeriksaan fisik dan data-data
penunjang secara holistik
2. Menganalisis dan menetapkan diagnosa keperawatan dengan tepat
3. Menentukan tujuan perawatan dan rencana tindakan keperawatan
4. Senantiasa memperlihatkan praktik keperawatan yang professional berdasarkan etik
legal keperawatan
Materi yang harus dikuasai
Materi yang harus dikuasai mahasiswa adalah:
1. Patofisiologi dan asuhan keperawatan pada kasus-kasus :
- Gangguan sistem respirasi
o TBC, PPOK, Pneumonia, Asma, Efusi Pleura, Ca Paru, Ca Nasofaring
- Gangguan sistem kardiovaskuler
o CHF, AMI, Aritmia, Hipertensi, PJK
- Gangguan sistem imun dan hematologi
o DHF, SLE, Anemia, Leukemia, AIDS
- Gangguan sistem endokrin
o Diabetes Mellitus, Struma/Goiter (Toksik/Non Toksik)
13
- Gangguan Sistem Pencernaan
o Appendicitis, Ca Colorectal, Hepatitis, Sirosis Hepatis
- Gangguan Sistem perkemihan
o Gagal Ginjal Kronis, Nefrolitiasis, BPH
- Gangguan Sistem Muskuloskeletal
o Fraktur, Dislokasi, Osteosarkoma, Osteoartritis (OA), Gout Artritis
- Gangguan Sistem Integumen
o Combustio
- Gangguan sistem Persepsi Sensori
o Katarak, Glukoma, Otitis
- Gangguan sistem Persyarafan
o Stroke, Meningitis, Cedera Kepala, Ca Otak
2. Farmakologi, biokimia, terapi diet yang terkait asuhan keperawatan pada kasus-kasus
di atas
3. Pemeriksaan fisik pada sistem kardiovaskuler, sistem respirasi, sistem imun dan
hematologi,
4. Keterampilan –keterampilan klinis keperawatan yang diperlukan untuk memberikan
asuhan keperawawatan pada setiap kasus di atas.
14
BAB III
PROSES PEMBELAJARAN
A. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran yang digunakan pada praktik klinik KMB adalah conference,
penugasan tertulis, penugasan klinik, ronde keperawatan, presentasi, belajar mandiri.
Berikut ini merupakan tabel mengenai deskripsi, tujuan tahapan prosedur pelaksanaan dari
tiap-tiap metode pembelajaran tersebut.
Metode pembelajaran
klinik
Deskripsi
Tujuan
Tahapan Prosedur
Conference klinik (pre
dan post conference).
Conference klinik
adalah diskusi
kelompok untuk
membahas aspek-aspek
praktik klinik.
Pre conference; diskusi
untuk melakukan
pengecekan terhadap
kesiapan mahasiswa dan
rencana kegiatan setiap
harinya.
Post conference;
diskusi untuk
mengevaluasi kegiatan
asuhan keperawatan,
evaluasi diri mahasiswa,
peer review, dan
rencana kegiatan
selanjutnya, melatih
kemampuan.
1. Tentukan tujuan
konference
sebelumnya
2. Pembimbing klinik
berperan sebagai
fasilitator dan
narasumber,
pembimbing klinik
harus bersifat
terbuka, tidak
mendominasi,
fokus, menciptakan
diskusi yang
nyaman dan
menstimulasi
partisipasi semua
mahasiswa
3. Sebelum
melakukan
conference,
mahasiswa harus
mempelajari hal
yang akan
didiskusikan
4. Mahasiswa atau
pembimbing klinik
menyampaikan
kesimpulan
conference.
Penugasan tertulis,
seperti laporan
pendahuluan, dan
rencana pendidikan
kesehatan.
Penugasan klinik yang
dibuat secara tertulis.
Mempersiapkan
pengetahuan yang harus
dimiliki oleh mahasiswa
sebelum melakukan
praktik klinik.
1. Setiap kali
mahasiswa
memperoleh kasus
baru untuk dikelola
mahasiswa harus
membuat laporan
pendahuluan.
2. Laporan
pendahuluan dibuat
15
sesuai dengan
pedoman.
Penugasan klinik,
seperti: melakukan
askep, melakukan
kolaborasi dengan tim
kesehatan lain,
melakukan dokumentasi
sesuai ketentuan
Penugasan klinik adalah
penugasan yang
diberikan yang
berhubungan dengan
kegiatan klinik
• Memberi
kesempatan
mahasiswa
menggunakan teori
dan konsep dalam
praktik
• Kesempatan untuk
mengasah
keterampilan
pemecahan
masalah klinik,
psikomotor dan
afektif
• Mensosialisasikan
profesi
keperawatan sedini
mungkin pada
mahasiswa
1. Setiap minggu
mahasiswa
mengajukan kasus
kelolaan yang
sesuai dengan sub
pokok bahasan
2. mahasiswa
melakukan askep
sesuai pedoman
3. pembimbing klinik
segera memberikan
umpan balik
terhadap
askep/tindakan
kolaborasi/
dokumentasi yang
dilakukan
mahasiswa
Ronde keperawatan Ronde keperawatan
adalah kegiatan
observasi, kadang
diikuti dengan
wawancara pada satu
atau beberapa pasien
Memberikan
kesempatan kepada
mahasiswa :
• mereview askep
termasuk tindakan
keperawatan yang
dilakukan
• mengobservasi cara
pembimbing klinik
melakukan
interaksi dengan
pasien atau tim
kesehatan lain
1. pembimbing klinik
merencanakan
ronde keperawatan
2. Pembimbing klinik
meminta ijin
partisipasi pasien
dalam ronde
keperawatan
3. Pembimbing klinik
memimpin ronde
keperawatan
4. Mahasiswa
mempresentasikan
kondisi pasien,
tindakan dan
evaluasi yang telah
dilakukan
5. Pembimbing
klinik/mahasiswa
lain/perawatan
ruangan dan pasien
dapat berpartisipasi
dalam ronde
keperawatan.
6. Mahasiswa selalu
melindungi privasi
pasien
Seminar/Presentasi Presentasi kasus yang
telah dikelola oleh
kelompok.
Kasus yang
dipresentasikan
sebaiknya kasus yang
memungkinkan bagi
mahasiswa untuk
mendapatkan
Memberikan
pemahaman lebih dalam
tentang kasus yang
dikelola melalui diskusi
1. Diskusikan dengan
pembimbing kasus
yang akan di pilih
2. Diskusikan dalam
kelompok kasus
yang akan
dipresentasikan
16
pengetahuan yang lebih
banyak 3. Lakukan presentasi
sesuai format
presentasi yang
telah ditetapkan
Mandiri Proses belajar klinik
dimana mahasiswa
melakukan pemberian
asuhan keperawatan
atau melakukan
observasi klinik tanpa
kehadiran pembimbing
Memberikan
kesempatan pada
mahasiswa untuk
meningkatkan rasa
percayadiri dan
bertindak sebagai
seorang ”profesi” dalam
memberikan asuhan
keperawatan dan aktif
dalam kegiatan
pemberian asuhan
keperawatan di ruang
rawat
1. Mahasiswa
menentukan tujuan
belajar mandiri
setiap harinya
2. Mahasiswa
meminta umpan
balik dari
pembimbing klinik
terhadap
pengalaman yang
dijalani
B. Tata Tertib
Berikut ini merupakan tata tertib praktik klinik yang harus dipatuhi baik oleh mahasiswa
maupun pembimbing.
PERATURAN UMUM
1. Kehadiran 100%
2. Ketidak hadiran (Sakit, ijin yang dapat dipertanggungjawabkan) harus menyertakan
surat keterangan dokter / orang tua wali, yang di ketahui oleh pihak institusi (STIKES).
3. Ketidakhadiran sakit dan ijin (poin 3) wajib mengganti sesuai hari yang ditinggalkan
4. Penggantian hari praktik selain poin tanpa keterangan, wajib mengganti 2x hari yang
ditinggalkan dan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku di tempat praktik
5. Mahasiswa datang dan pulang praktik tepat waktu dan atau menyesuaikan ruangan
tempat praktik
6. Mahasiswa mengisi daftar hadir pada buku evaluasi setiap hari dengan pengesahan
pembimbing klinik / yang berwenang.
7. Mahasiswa yang tidak hadir diwajibkan melapor ke tempat praktik dan koordinator
mata ajar.
8. Mahasiswa yang datang terlambat menganti dua kali lipat dari keterlambatannya dan
mahasiswa yang tidak masuk tanpa alasan menganti dua kali lipat dari hari tidak masuk,
apabila ijin atau sakit menganti sesuai hari ijinnya dan atau sesuai dengan peraturan
tempat praktik
17
9. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan tempat praktik tanpa seijin pembimbing
klinik / kepala ruang/kepala jaga
10. Mahasiswa wajib berpenampilan rapi, bersih, seragam profesi lengkap dengan atribut :
a. Klinik : Putih/Putih (jilbab masuk untuk mahasiswa putri )
b. Lapangan : Putih/Gelap/Jas Almamater
11. Mahasiswa tidak diperkenankan memakai perhiasan yang berlebihan/ mewah, kecuali
arloji.
12. Mahasiswa diperkenankan memakai make-up tapi tidak mencolok.
13. Mahasiswa putri yang tidak memakai jilbab wajib memakai harnet.
14. Mahasiswa kuku tangan wajib dipotong pendek dan tidak diperkenankan memakai cat
kuku.
15. Mematuhi aturan ditempat praktik
PERATURAN KHUSUS
1. Daftar hadir mahasiswa dalam praktik klinik adalah 100% di setiap mata ajar.
2. Mahasiswa yang belum memenuhi standar kehadiran (ketidak hadiran maksimal 25%)
harus menganti untuk memenuhi standar 100% dan diatur tersendiri oleh koordinator
mata ajar setelah akhir program praktik.
3. Mahasiswa yang tidak hadir dengan alasan atau tanpa alasan lebih dari 25% dinyatakan
gagal pada praktik klinik yang berjalan.
4. Mahasiswa yang gagal praktik di praktik klinik tersebut akan mengulang pada program
praktik klinik berikutnya.
5. Mahasiswa diwajibkan mengikuti bimbingan/supervisi/tutorial dari akademik ataupun
dari klinik sesuai waktu yang ditentukan.
6. Mahasiswa dinyatakan lulus jika sudah menyelesaikan semua tugas baik individu, tugas
kelompok, penilaian performance dan responsi dengan nilai komulatif minimal 2,75.
7. Pengumpulan tugas dilakukan paling lama 1 minggu setelah praktik berakhir (setiap
keterlambatan akan di kurangi 1 point nilainya).
8. Mahasiswa wajib menyerahkan laporan akhir di setiap mata ajar kepada koordinator
masing – masing mata ajar sebagai syarat nilai.
18
9. Mahasiswa dengan penugasan “TIDAK LENGKAP” pada nilai yudisium akan tertulis
“TL” sampai yang bersangkutan melengkapi tugas tersebut.
TATA TERTIB PEMBIMBING
1. Mengisi berita acara sesuai bimbingan dan absensi mahasiswa (pembimbing akademik)
2. Menyerahkan berita acara dan absensi bimbingan mahasiswa ke coordinator
(pembimbing akademik)
3. Berpakaian rapi (seragam bimbingan lahan) untuk pembimbing akademik
4. Menyelenggarakaan semua kegiatan praktik klinik (termasuk konference di klinik)
5. Mengikuti semua proses/alur kegiatan pembelajaran klinik seperti yang tercantum pada
buku pedoman profesi ners
6. Memberikan penilaian klinik pada setiap mahaasiswa
7. Mengumpulkan hasil penilaian pada koordinator pada minggu terakhir praktik
8. Saling menghargai dan bekerja sama secara baik dengan pembimbing lain
9. Memberi contoh peran perawat professional bagi mahasiswa
10. Bersedia menerima masukan dari tim pembimbing lain jika terdapat hal yang tidak
seseua dengan aspek etik dan legal
C. Tempat Praktik
Tempat praktik yang digunakan pada praktik klinik kebutuhan dasar manusia aplikasi
dalam sistem adalah rumah sakit.
Kriteria pemilihan rumah sakit
Pemilihan rumah sakit terutama didasarkan pada ; ketersediaan kasus sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai; ketersediaan pembimbing klinik yang sesuai dengan standar
yaitu sarjana keperawatan Ners (S.Kep, Ns) atau sarjana keperawatan (S.Kep) dengan
pengalaman kerja minimal 5 tahun, melaksanakan asuhan keperawatan sesuai SOP, lokasi
rumah sakit yang relatif dekat dengan STIKES Cendekia Utama kudus
Dalam hal ini maka rumah sakit yang digunakan antara lain ;
1. RSUD Soewondo Pati
2. RSUD dr Loekmonohadi Kudus
19
3. RSUD dr Soetrasno Rembang
Jenis ruangan yang digunakan
Sesuai dengan pendekatan praktik yang digunakan pada praktik klinik KMB I yakni
ruang/unit perawatan yang digunakan adalah ruang perawatan yang merawat pasien dewasa
dengan kasus-kasus terkait.
Pengaturan Ruang Praktik
Ruang – ruang praktik di atas, digunakan secara simultan. Kelompok mahasiswa secara
bergantian akan berpindah-pindah dari satu jenis ruang rawat inap ke ruang rawat inap
lainnya untuk memenuhi kompetensi klinik yang ditetapkan.
Buku Panduan Ners 2019 PSIK Centama 20
BAB III
PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Pelaksanaan Praktik Klinik
1. Keterlibatan mahasiswa dalam lahan praktik
Selama melakukan praktik di rumah sakit, mahasiswa tetap berperan sepenuhnya
sebagai mahasiswa (bukan sebagai staf rumah sakit). Seluruh kegiatan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa senantiasa diinformasikan kepada pembimbing klinik
agar mendapat perhatian dan bimbingan sesuai dengan tingkatan bimbingan yang
diperlukan (mandiri, minimal, supervisi ketat)
2. Keterlibatan pembimbing
Pembimbing baik berasal dari PSIK maupun dari rumah sakit berperan sebagai
fasilitator, motivator, evaluator, role model, dan nara sumber sesuai dengan
kebutuhan para mahasiswa.
3. Pengelolaan Kasus di klinik
Seminggu sekali, mahasiswa diwajibkan untuk mengelola satu kasus dengan lama
kelolaan 3 hari (minimal), dimana kasus yang dimbil adalah sesuai dengan laporan
pendahuluan yang diambil (consep map)
4. Dokumentasi Keperawatan
Mahasiswa harus menggunakan format dokumentasi keperawatan yang telah
ditentukan sesuai yang tercantum di buku panduan. Mahasiswa juga harus
melakukan pencatatan pada format tindakan keperawatan yang sudah ada di
ruangan jika melakukan intervensi pada pasien.
B. Penugasan klinik
Tugas Individu
Penugasan berupa:
1. Konsep map (sesuai kasus yang akan diambil)
2. Laporan kasus sesuai laporan pendahuluan (konsep map) dengan masa kelolaan 3
hari (minimal).
3. Jika masa kelolaan blm 3 hari maka mahasiswa mengganti dengan kasus kelolaan
baru.
Tugas Kelompok
1. Seminar kasus
Buku Panduan Ners 2019 PSIK Centama 21
A. Prosedur Evaluasi
Proses pelaksanaan evaluasi mengikuti prosedur di bawah ini;
- Evaluasi laporan
Konsep dievaluasi pada hari pertama praktik klinik oleh pembimbing masing-
masing ruangan
Referensi yang digunakan : Text book keperawatan dan buku yang relevan
(maksimal 10 tahun terakhir), Jurnal resmi dan artikel resmi
LK dievaluasi maksimal hari terakhir praktik klinik diruangan
Pembimbing dapat meminta mahasiswa untuk memperbaiki laporan yang
diperlukan
- Penampilan klinik dievaluasi oleh pembimbing lahan atau kepala ruang tempat
praktik mahasiswa
- Evaluasi seminar dilakukan pada saat seminar kasus kelompok, dimana sebelum
makalah kelompok diseminarkan harus mendapat pesetujuan pembimbing
akademik, pembimbing lahan dan kepala ruang
- Ujian Responsi
Ujian responsi merupakan ujian lisan berupa pembuktian pengelolaan kasus oleh
mahasiswa melalui dokumentasi keperawatan yang telah dilakukan. Paling lambat
seminggu setelah praktik berakhir. Ujian dilakukan di akademik.
Daftar Pustaka
1. Smeltzer, S.C & Brenda G.B. (2002). Medical Surgical Nursing, 8th.ed. Lippincott
2. NANDA Internasional (2009). Diagnosis keperawatan: definisi dan klasifikasi 2009-
2011. Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta
3. Lang Florian & Stefan S (2007). Teks & Atlas berwarna patofisiologi. Penerbit buku
kedokteran EGC, Jakarta
4. Price S A & Lorraine M W (2006). Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit
edisi 6. Penerbit buku kedokteran EGC, Jakarta
5. Bickley, L.S.2003. Bates’ guide to physical examination & history taking, 8th ed.
Lippicott Williams & Wilkins,USA
6. Christensen, P.J dan Jannet W.K. 2009. Proses Keperawatan Aplikasi Model Konsep,
Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
7. dll
Top Related